Rabu, 03 Desember 2014


Seni Rupa Modern/Kontemporer Jerman


Pengertian Seni Rupa Modern/Kontemporer
Pengertian “modern” dalam seni rupa tidak bisa lepas dari proses modernisme atau paham yang mendasari perkemangan seni rupa modern dunia. Seni rupa modern lahir dari gagasan yang selalu mementingkan norma kebaruan,keaslian dan kreativitas. Sedangkan kata “kontemporer” berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu) yang berarti Kekinian. Jadi seni rupa kontemporer dapat diartikan seni yang berkembang pada masa kini, dan perwujudan karyanya cenderung lebih modern.

Perkembangan Seni Rupa Modern/Kontemporer
Seni rupa modern/kontemporer adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah namun tetap berdasarkan filosofi dan aliran seni rupa. Seni modern tidak ditentukan oleh kronologis waktu penciptaannya namun ditentukan oleh sifat sifat tertentu dalam karya seni itu. Salah satu sifat yang merupakan ciri khas dari seni modern ialah kreativitas yang kemudian berkembang berkepribadian didalamnya antara lain originitas kepribadian dan kesegaran.
Perkembangan seni rupa modern/kontemporer sangat pesat dan mencakup seluruh dunia,salah satu perkembangan nya terdapat di bagian Barat atau eropa. Kami akan memposting macam macam seni rupa modern/kontemporer dari salah satu negara eropa yaitu Jerman.


1.Seni lukis di Jerman

Sejak tahun 1990-an, seni lukis dan fotografi dari Jerman meraih sukses besar di dunia internasional. Apa yang disebut “keajaiban lukisan baru Jerman” dikenal di luar negeri sebagai “Young German Artists”. Para seniman berasal dari Leipzig, Berlin atau Dresden. Neo Rauch adalah wakil paling tenar dari “Mazhab Leipzig Baru”. Gaya mazhab tersebut ditandai oleh realisme baru yang berkembang – bebas ideologi – dari “Mazhab Leipzig” lama, yang termasuk lingkup seni rupa bekas RDJ. Lukisannya sering memperlihatkan orang-orang pucat yang seolah-olah menunggu sesuatu yang tak tentu. Motif itu dapat ditafsirkan sebagai pantulan keadaan di Jerman pada awal milenium baru. Besarnya perhatian kepada seni rupa di Jerman tercermin pula dalam pamerandocumenta yang diseleng garakan lima tahun sekali di Kassel sebagai pameran seni rupa aktual yang terkemuka di dunia; documenta 13 akan dibuka pada tanggal 9 Juni 2012. Berbeda dengan seni rupa – yang arti pentingnya digarisbawahi oleh pendirian sejumlah museum swasta baru – seni fotografi harus berjuang lama sampai diakui sebagai bentuk seni yang mandiri. Sebagai pelopor pada tahun 1970-an dikenal Katharina Sieverding dengan rangkaian potret dirinya yang menelusuri batas antara individu dan masyarakat. Terobosan terjadi pada tahun 1990-an dengan sukses yang diraih tiga murid dari Bernd dan Hilla Becher.


2.Seni Patung di Jerman

       Seni patung di jerman pada 1817 Johan Wolfgang von Goethe menjelaskan kepada “Ikatan Perupa Jerman” bahwa tujuan utama dari semua seni patung adalah menampilkan martabat manusia dalam sosok patung manusia.” Pernyataan Goethe ini sekaligus jugamerangkum yang di ilustrasikan seni patung berabad abad yang lalu,yakni manusia sebagai objek seni pahat patung. Ajaran Goethe masih terasa sampai sekarang, meski sejalan dengan waktu disana-sini di dominasi oleh berbagai aliran. Seni pahat patung pada masa sebelum perang didominasi oleh berbagai aliran seperti surealisme,kubisme, dan ekspresionisme. Tapi pada tahun 30 dan 40-an kekayaan akan nuansa aliran ini di Jerman di represi oleh aliran realisme nya rezim NAZI.
Patung atau monumen yang berada di jerman biasa nya untuk memperingati peristiwa-peristiwa tertentu,contoh salah satu dari monumen di jerman:

Monumen antifasisme sosialis

       Hampir tak ada desa di wilayah bekas jerman timur dimana setidaknya tidak terdapat lapangan Odf (lapangan korban fasisme) atau jalan Thalman (tokoh terhormat yang menentang fasisme di jerman timur). Sementara monumen peringatan di ruang publik yang lebih kurang di desain secara jor-joran yang mengingatkan orang pada korban rezim NAZI hampir tak terhitung jumlahnya. Melalui ritual tugu peringatan kolektif ini di upayakan untuk menghubungkan penghoramatan kepada korban dengan afirmasi sistem masyarakat sosialis dan antifasis yang baru. Dilihat dari aspek formalnya,sebagian besar tugu peringatan berkarakter figuratif dengan mimik yang sangat ekspresif.
Contoh lain:

                                                                   Monumental kemenangan Komunisme


3.Seni grafis di Jerman

Engraving
         Proses ini dikembangkan di Jerman sekitar tahun 1430 dari engraving (ukiran halus) yang digunakan oleh para tukang emas untuk mendekorasi karya mereka. penggunaan alat yang disebut dengan burin merupakan ketrampilan yang rumit.
Pembuat engraving memakai alat dari logam yang diperkeras yang disebut dengan burin untuk mengukir desain ke permukaan logam, tradisionalnya memakai plat tembaga. Alat ukir tersebut memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran menghasilkan jenis garis yang berbeda-beda.
Seluruh permukaan plat diberi tinta, kemudian tinta dibersihkan dari permukaan, yang tertinggal hanya tinta yang berada di garis yang diukir. Kemudian plat ditaruh pada alat press bertekanan tinggi bersama dengan lembaran kertas (seringkali dibasahi untuk melunakkan). Kertas kemudian mengambil tinta dari garis engraving (bagian yang diukir), menghasilkan karya cetak.





Etsa

Etsa adalah bagian dari kelompok teknik intaglia bersama dengan engraving,drypoint,mezzotint dan aquatint. Proses ini diyakini bahwa penemunya adalah Daniel Hopfer (sekitar 1470-1536) dari Augsburg, Jerman, yang mendekorasi baju besinya dengan teknik ini. Etsa kemudian menjadi tandingan engraving sebagai medium seni grafis yang populer. Kelebihannya adalah, tidak seperti engraving yang memerlukan ketrampilan khusus dalam pertukangan logam, etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa menggambar.
Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki detail dan kontur halus. Garis bervariasi dari halus sampai kasar. Teknik etsa berlawanan dengan teknik cukil kayu, pada etsa bagian permukaan tinggi bebas tinta, bagian permukaan rendah menahan tinta. Mula-mula selembar plat logam (biasanya tembaga, seng atau baja) ditutup dengan lapisan semacam lilin. Kemudian seniman menggores lapisan tersebut dengan jarum etsa yang runcing, sehingga bagian logamnya terbuka. Plat tersebut lalu dicelupkan dalam larutan asam atau larutan asam disapukan di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores (bagian logam yang terbuka/tak terlapisi). Setelah itu, lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat, dan proses pencetakan selanjutnya sama dengan proses pada engraving.


Tiga salib (etsa) karya Rembrandt


Mezzotint

Salah satu cara lain dalam teknik intaglio di mana plat logam terlebih dahulu dibuat kasar permukaannya secara merata; gambar dihasilkan dengan mengerok halus permukaan, menciptakan gambar yang dibuat dari gelap ke terang. Mungkin juga menciptakan gambar hanya dengan mengkasarkan bagian tertentu saja, bekerja dari warna terang ke gelap.
Mezzotint dikenal karena kualitas tone-nya yang kaya: pertama, karena permukaan yang dikasarkan secara merata menahan banyak tinta, menghasilkan warna cetak yang solid; kedua, karena proses penghalusan tekstur dengan menggunakan burin, atau alat lain menghasilkan gradasi halus untuk mengembangkan tone.
Metode mezzotint ditemukan oleh Ludwig von Siegen (1609-1680). Proses ini dipakai secara luas di Inggris mulai pertengahan abad delapanbelas, untuk mereproduksi foto dan lukisan.

Aquatint

Aquatint adalah variasi dari etsa. Seperti etsa, aquatint menggunakan asam untuk membuat gambar cetakan pada plat logam. Pada teknik etsa digunakan jarum untuk menciptakan garis yang akan menjadi warna tinta pekat, aquatint menggunakan serbuk resin yang tahan asam untuk menciptakan efek tonal. Kebanyakan karya-karya grafis Goya  menggunakan teknik aquatint.

Drypoint
            Merupakan variasi dari engraving, dikerjakan dengan alat runcing, bukan dengan alat burin berbentuk "v". Sementara garis pada engraving sangat halus dan bertepi tajam, goresan drypoint meninggalkan kesan kasar pada tepi garis. Kesan ini memberi ciri kualitas garis yang lunak, dan kadang-kadang berkesan kabur, pada drypoint. Karena tekanan alat press dengan cepat merusak kesan tersebut, drypoint hanya berguna untuk jumlah edisi yang sangat kecil; sekitar sepuluh sampai duapuluh karya. Untuk mengatasi ini, penggunaan electro-plating (pelapisan secara elektrik dengan bahan logam lain) telah dilakukan sejak abad sembilanbelas untuk mengeraskan permukaan plat.
Teknik ini kelihatannya ditemukan oleh seorang seniman Jerman selatan abad limabelas yang memiliki julukan Housebook Master di mana semua karya-karyanya menggunakan drypoint. Di antara senimanold master print yang menggunakan teknik ini: Albrecht Dürer memproduksi 3 karya drypoint sebelum akhirnya berhenti menggunakannya; Rembrandt sering menggunakannya, tapi biasanya digabungkan etsa dan engraving.

Litografi
Litografi adalah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa bercampur. Digunakan permukaan berpori, biasanya sejenis batu yang disebutlimmestone/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium berminyak. Kemudian dilakukan pengasaman , untuk mentransfer minyak ke batu, sehingga gambar 'terbakar' pada permukaan. Lalu dilapisi gum arab, bahan yang larut air, menutupi permukaan batu yang tidak tertutupi medium gambar (yang berbasis minyak). Batu lantas dibasahi, air akan berada pada bagian permukaan yang tidak tertutup medium gambar berbasis minyak tadi; selanjutnya batu di-roll dengan tinta berbasis minyak ke seluruh permukaan; karena air menolak sifat minyak pada tinta maka tinta hanya menempel pada bagian gambar yang berminyak. Kemudian selembar kertas lembap diletakkan pada permukaan, image/gambar ditransfer ke kertas dengan menggunakan alat press. Teknik litografi dikenal kemampuannya menangkap gradasi halus dan detail yang sangat kecil. Variasi dari teknik ini adalah foto-litografi, di mana gambar ditangkap lewat proses fotografis pada plat logam kemudian pencetakan dilakukan dengan cara yang sama.

Seni topeng di Jerman
Topeng merupakan karya seni yang berfungsi sebagai penutup wajah atau Masker di teater atau drama  dan pertunjukan seni lainnya, serta untuk tujuan agama dan ritual. Topeng Seringkali dilengkapi dengan trim atau kostum. Selain itu, ada beberapa topeng yang digunakan sebagai perlindungan wajah.
 Asal mula topeng adalah segala sesuatu yang membungkus sebagian tubuh terutama bagian wajah, bahannya terbuat dari kayu, kulitm tanah liat, kain, plastik, dsb. Topeng juga disandarkan pada coretan atau sapuan perias wajah atau disebut dengan make-up(masker wajah). Dalam arti yang lebih luas, masker  istilah dalam teater dan make-up disebut dengan Maskenbildnerei (bahasa Jerman)
Berikut ini adalah karya seni otentik dari pedesaan rakyat Jerman, yang biasanya digunakan dalam perayaan tradisional atau karnaval. Topeng Ini memiliki nilai seni yang tinggi, dilihat dari kekhasan gaya ukirannya yang terbaik di Eropa.



   
Penyusun:
Lulu Nahdillah
Mirnawati Dewi
Muhammad Arifin
Muhammad Arif Fauzan
 Muinah

XII IPA.3

Daftar pustaka:
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2012/06/karya-karya-terbaik-pelukis-anton-von.html
http://frostzones.blogspot.com/2013/10/kesenian-dan-budaya-negara-jerman.html
http://www.goethe.de/kue/arc/dos/dos/zdk/id204232.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis
http://artenergic.blogspot.com/2012/12/seni-grafis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar