Ragam

Meski Didesak Menteri Olahraga, Timnas Prancis Tolak Lakukan Kampanye LGBT untuk Hormati Tuan Rumah

Bendera Prancis. (Sumber foto: Atypeek Dgn/pexels.com)

Surabaya (beritajatim.com) – Perbincangan terkait kampanye LGBT dalam Piala Dunia Qatar 2022 memang tengah memanas. Namun tim nasional Prancis justru menolak permintaan Menteri Olahraga Prancis Amelie Skuad untuk melakukan kampanye tersebut.

Skuad Les Bleus, sebutan untuk timnas Prancis, sejak awal memang tidak ingin ikut campur dalam masalah ini. Berbeda dengan negara – negara lainnya Inggris, Wales, Denmark, Kanada, Belgia, Jerman, dan Swiss yang ingin agar larangan penggunaan ban kapten One Love ditarik.

Sang kapten, Hugo Lloris mengatakan jika ia dan pemain lainnya enggan menggunakan ban kapten One Love dalam permainan. Mereka ingin menghormati budaya dan peraturan yang telah ditetapkan oleh sang tuan rumah. Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet juga mengatakan pihaknya akan tunduk pada ketetapan FIFA selama tampil di Piala Dunia 2022.

Mereka mengumpamakan hal tersebut apabila terjadi di Prancis. Mereka yang melancong ke Prancis dengan berbagai tujuan, tentunya wajib mematuhi dan menghormati yang berlaku. Sama halnya dengan ketetapan yang telah ditetapkan oleh Qatar.

Baca Juga:  Kanada Siap Beri Kejutan untuk Spanyol di Laga Pertama Piala Dunia U-17 2023

“Ketika kami menyambut orang asing, kami sering meminta mereka mengikuti aturan kami, untuk menghormati budaya kami. Karena itu, saya akan melakukan hal yang sama ketika saya pergi ke Qatar. Sesederhana itu,” ujar Lloris.

Akan tetapi hal itu berbanding terbalik dengan sang menteri yang ingin agar timnas negaranya itu berbuat sesuatu layaknya yang dilakukan oleh Timnas Jerman. Aksi para pemain Jerman yang berpose menutup mulut setelah dilarang FIFA menggunakan ban kapten One Love memang viral dan mendapat pro juga kontra.

“Apakah masih ada ruang kebebasan di mana timnas Prancis dapat terus mengekspresikan komitmen mereka terhadap hak asasi manusia? Jawabannya adalah ya. Jerman sudah menunjukkan hal itu,” ujar Castera dikutip dari Reuters .

Sejauh ini, desakan sang menteri tersebut diabaikan oleh para pemain. Mereka hanya ingin fokus dan menikmati permainan selama ajang Piala Dunia 2022 ini.

“Dia [Castera] seorang politisi, dia mengatakan apa yang dia inginkan. Kami sudah menjelaskan posisi kami tentang situasi ini. Kami di sini untuk bermain sepak bola dan menikmati diri kami sendiri di lapangan,” tegas Matteo Guendouzi, Gelandang Timnas Prancis. (mnd/nap)


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks

Komentar

Form komentar ditutup