AP II Gagal Kelola Eks Pangkalan Militer AS di Filipina

AP II Gagal Kelola Eks Pangkalan Militer AS di Filipina

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 07 Jan 2019 16:48 WIB
Bandara Clark Filipina/Foto: Dok. BCDA
Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) gagal mengelola Bandara Internasional Clark. AP II kalah tender dalam pengelolaan eks pangkalan udara tentara Amerika Serikat (AS), U.S. Air Force saat perang dengan Filipina.

Dalam keterangan Bases Conversion and Development Authority (BCDA), diumumkan bahwa pemenang lelang pengelolaan Bandara Clark diberikan kepada North Luzon Airport Consortium (NLAC) yang meliputi Changi Airport Group.

"BCDA bersama Departemen Transportasi mengumumkan hak pengelolaan kepada empat anggota konsorsium North Luzon Airport Consortium (NLAC)," bunyi pengumuman tersebut yang dilihat detikFinance, Senin (7/1/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam pengumuman tersebut proses lelang dilakukan untuk menyediakan infrastruktur kelas dunia. Proses penawaran kerja sama tersebut juga dilakukan dengan sangat transparan.

"Bandara Clark merupakan bandara pertama yang diimplementasikan menggunakan mode PPP," tulis keterangan tersebut.


NLAC menawarkan bagi hasil hingga 18,25% atau hampir dua kali lipat dari batas minimum sebesar 10%. Adapun tiga anggota konsorsium NLAC lainnya adalah Filinvest Development Corporation, JG Summit Holdings, Inc. and Philippine Airport Ground Support Solutions, Inc.

"Konsorium memiliki pengalaman dalam pengembangan bandara, transportasi udara khususnya Bandara Internasional Changi," tutup keterangan tersebut. (ara/fdl)