Dakwah

Bukti-Bukti Kebesaran Allah SWT

oceantides

Pernahkah diri kita termenung sebentar saja. Berdiam diri selama beberapa menit sambil menatap ke angkasa luas. Untuk apa kita berada di dunia?

Mengapa orang kagum dengan lukisan pemandangan di atas kanvas, tetapi mereka tidak mengarahkan pandangan mata dan hatinya kepada ciptaan asli di hamparan semesta? (Muhammad Al-Ghazali)

Mengapa bintang dan bulan selalu menghiasi bumi di saat malam. Matahari terbit dan terbenam dengan begitu teraturnya menandakan perhitungan hari bagi manusia. Mungkin ini semua terjadi karena hukum alam. Tapi apakah kita harus memuja sang alam? Alam sendiri memiliki keterbatasan. Segala sesuatu yang ada di jagat raya hanya mengikuti aturan dan perintah yang diberikan Allah SWT. Alam ini memiliki usia. Bahkan suatu saat alam semesta akan musnah. Kita tidak menyembah sesuatu yang akan binasa. Sesuatu yang dapat mati bukanlah Tuhan. Jika ia binasa sementara makhluknya bernyawa, seolah makhluk terlihat lebih hebat daripada penciptanya. Dan ini tidaklah logis di dalam akal dan pikiran.

Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam”. (Al-‘An`ām:76)

Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat”. (Al-‘An`ām:77)

Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”. Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. (Al-‘An`ām:78)

 Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Al-‘An`ām:79)

Tanda-tanda kebesaran Allah sudah tersebar dari barat ke timur, di bumi dan langit bahkan di dalam diri manusia itu sendiri. Namun diri ini buta. Hanya melihatnya dengan mata, bukan dengan hati dan akal yang telah Allah berikan kepada manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya. Diri ini melihat keindahan bumi sebagai hal yang biasa. Karena kita selalu melihatnya setiap saat. Namun saat bumi beserta isinya luluh lantah. Langit hancur dengan begitu lemah. Kita akan sadar begitu besarnya kekuasaan Allah terhadap semua makhluk ciptaan-Nya. Hal-hal yang setiap hari kita lihat, adalah salah satu bukti begitu luar biasanya Allah dalam menunjukkan kebesaran-Nya.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (‘Āli `Imrān:190)

“Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan,” (QS. Ya Sin: 37)

dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Yā-Sīn:38)

“Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.” (QS. Ya Sin: 39)

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (Yā-Sīn:40)

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah (Fuşşilat):37)

“Demikianlah (kebesaran Allah) karena Allah, Dialah (Tuhan) Yang Hak. Dan apa saja yang mereka seru selain Dia, itulah yang batil, dan sungguh Allah, Dialah Yang Mahatinggi, Mahabesar.”(QS. Al-Hajj: 62)

Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. (Yūsuf:105)

… Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya. (Al-Ĥadīd:17)

Tinggalkan komentar