Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

Snellen merupakan bagian dari pemeriksaan visus untuk mengetahui dari tajam
penglihatan seseorang. Visus sendiri Sama seperti penilaian tanda-tanda vital merupakan bagian
dari setiap pemeriksaan fisik, pemeriksaan mata setiap harus mencakup penilaian visus, terlepas
dari apakah visus disebutkan sebagai bagian dari keluhan utama.2 Visi yang baik hasil dari
kombinasi jalur utuh neurologis visual, struktural mata sehat, dan fokus mata yang tepat. Sebuah
analogi mungkin dibuat dengan kamera video, yang memerlukan sambungan kabel berfungsi
monitor, tubuh kamera mekanis utuh, dan pengaturan fokus yang tepat.1 Secara umum,
pengukuran ketajaman visual subjektif ketimbang objektif, karena memerlukan tanggapan dari
pihak pasien.2
Ada beberapa yang bisa dipakai dalam pemeriksaan dengan snellen Optotype : Objek yang
digunakan untuk menentukan/mengu-kur tajam penglihatan, diantaranya dengan simbol, huruf,
angka, dan gambar.3 Snellen ini bersal dari penemu untuk pemeriksaan tajam penglihatan ini
yang bernama Herman Snellen merupakan nama lengkapnya, beliau seorang dokter spesialis
mata atau Ophthalmologist berkebangsaan belanda. Terlahir di tanggal 19 Februari 1834.
Namanya menjadi besar dan di anggap sangat berjasa dalam kemajuan dunia kesehatan mata
karena hasil karyanya yang masih digunakan hingga saat ini yakni obyek pemeriksaan mata
bernama snellen chart.3 Beliau mengambil alih tugas sebagai direktur Rumah Sakit Belanda
untuk spesialis mata pasca kepemimpinan Dr. Fransiscus Donders dimana beliau juga berjasa
besar sebagaimana layaknya snellen.3

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

BAB II
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN SEJARAH
Tes membaca telah digunakan sejak sebelum abad pertengahan untuk menguji fungsi
mata. Perubahan besar mulai terjadi pada pertengahan abad ke-19. Pada tahun 1843 Kuechler,
dokter mata Jerman di Darmstadt, menulis sebuah risalah advokasi kebutuhan untuk tes
penglihatan standar Dia mengembangkan satu set tiga grafik, untuk menghindari menghafal.4,5
Sayangnya, ia satu dekade terlalu dini. Karyanya hampir sepenuhnya dilupakan. Sekitar 1850
mulai apa yang kemudian akan disebut Golden Age of Ophthalmology. Di Franciscus Donders,
dari Utrecht, Belanda, mengunjungi William Bowman, dari anatomi dan histologi ketenaran,
pada sebuah konferensi internasional di London. Di sana ia bertemu Albrecht von Graefe, yang
akan menjadi ayah dari optalmologi klinis Jerman. Donders dan von Graefe menjadi teman
seumur hidup.4
Dengan Bowman dan Hermann von Helmholtz, yang menemukan ophthalmoscope pada
1851, mereka menjadi berempat yang akan memimpin Sampel pertama kali diterbitkan sebagai
lampiran bukunya tentang Katarak dan Operasi Katarak.6,7 Mereka menjadi sebuah kesuksesan
sebagai sarana untuk mendokumentasikan visi fungsional. Sejak Vienna adalah pusat
internasional, ia menerbitkan sampel dalam bahasa Jerman, Perancis dan Inggris dan dalam
berbagai bahasa Eropa Tengah. Dia menggunakan font yang tersedia di Negara Percetakan di
Wina dan diberi label mereka dengan nomor dari katalog percetakan. 1861.3
Sementara itu Donders, yang adalah seorang profesor fisiologi sebelum ia memutuskan
untuk berkonsentrasi pada oftalmologi, bekerja pada zaman itu membuat studi tentang refraksi
dan Akomodasi.3 Dia menjelaskan sifat hyperopia sebagai kesalahan bias, bukan sebagai bentuk
dari "asthenopia" dan membawa resep kacamata dari trial and error di county fair untuk rutinitas
ilmiah. Karyanya akan diterbitkan di London pada tahun 1864. Untuk pekerjaan ini, Donders
tidak hanya diperlukan membaca sampel untuk presbyopes, tetapi juga menjauhkan target untuk
digunakan dalam Proses bias myopes dan hyperopes.3

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

Awalnya, dia telah menggunakan beberapa jenis yang lebih besar sampel dari publikasi
Jaeger sebagai target jarak.8 Namun, ia merasa perlu untuk lebih metode ilmiah dan unit
pengukuran untuk mengukur fungsi visual. Dia menciptakan istilah "Ketajaman visual" untuk
menggambarkan "ketajaman visi" dan didefinisikan sebagai rasio antara kinerja subjek dan
kinerja standar. Pada tahun 1861, ia meminta rekan kerja dan kemudian penerus Herman Snellen
untuk merancang alat ukur.8 Pada tahun 1862 Snellen menerbitkan surat bagan. Keputusan yang
paling signifikan adalah tidak menggunakan tipografi yang ada, tetapi untuk merancang target
khusus, yang ia sebut optotypes. Dia bereksperimen dengan berbagai sasaran yang dirancang
pada grid 5x5. Akhirnya, ia memilih Gambar Snellen - Charts Eksperimental tahun 1861.8
Herman Snellen menuntut ilmu kedokteran di Utrecht University dan merupakan junior
dari Fransiscus Donders, Gerardus Johannes Mulder dan Jacobus Schroeder van der Kolk yang
mana ketiganya berperan serta mengibarkan dunia kedokteran dalam hal dalam ruang lingkup
mata. Gelar kesarjanaan diraih pada tahun 1858.9 Kemampuannya dalam Spesialis mata
membawanya untuk bekerja sebagai praktisi kesehatan mata, tepatnya asisten dokter penguji atau
pemeriksa. Gelar Profesor dicapai pada tahun 1877 di universitas yang sama, adapun penelitian
yang pernah dilakukannya adalah tentang astigmat, glaukoma dan penyakit mata lainnya,
penelitian pemeriksaan tajam penglihatan dan bedah mata termasuk didalamnya.9
Obyek pemeriksaan mata sebenarnya telah lebih dulu diperkenalkan oleh Heinrich
Kuechler ( 1811-1873 ) dan diperbaiki oleh dokter mata asal wina, Austria,Eduard Jager von
Jaxtthal atau lebih dikenal sebagai Jager, inisiator kartu baca atau reading chart di tahun 1854.
Pada tahun 1862 Snellen menjadi pemeriksa utama dan bersamaan dengan itu pula, beliau
memperkenalkan pada dunia mengenai hasil karyanya yang diberi nama optotype. Perangkat ini
digunakan sebagai langkah dalam penyempurnaan untuk dapat melakukan pemeriksaan tajam
penglihatan, kelak akan menjadi standar internasional.10 Pada awalnya huruf atau obyek dibuat
dengan kotak 55 menjadi acuan dalam penggambarannya. Pembuatan secara manual ini
dijadikan sebagai standar sebelum obyek dicetak di mesin percetakan. Standar penglihatan telah
di ukur sebagai kemampuan untuk dapat membaca secara sempurna seraya aturan 55 kotak
terpenuhi atau istilah kerennya mewakili sudut 5 menit arc dan dipisahkan oleh sudut 1 menit
arc.11

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

Obyek terdahulu Snellen berbentuk 11 baris huruf dengan bentuk huruf capital. Barisan
pertama terdiri dari 1 buah huruf besar, biasanya huruf tersebut adalah E, H dan atau N. Baris
berikutnya diisi dengan jumlah huruf yang lebih banyak dari sebelumnya, hanya saja besaran
hurufnya menjadi berkurang. Sang pencipta pun melakukan terobosan dengan memasukkan
unsur tampilan dan perhitungan secara geometri. Bahkan seorang Jack T. Holladay, MD, FACS
pada bulan agustus tahun 1997 mengupas habis masalah geometri berkaitan dengan tampilan
optotype.Adapun unsur geometri yang wajib terpenuhi adalah:11,12

Tebal garis pada huruf sama dengan ketebalan spasi antara kedua huruf di atasnya,
maksudnya besaran huruf di atas sama dengan jarak spasi antara huruf tersebut dengan
huruf dibawahnya

Tinggi dan lebar huruf adalah 5 kali dari ketebalan garis tersebut, maksudnya garis yang
membentuk huruf hanya mewakili 1 kotak dan oleh sebab itu, huruf harus mendefinisikan
perwakilan dari 5 kotak

Selain itu, Snellen hanya menggunakan huruf yang di ajukan atas inisiatif Sloan berupa huruf C,
D, Y, F, L, N, O, P, T, Z . Berikut ini adalah juga aturan main sebelum optotype digunakan
sebagai obyek dalam pemeriksaan tajam penglihatan.5
"BS 4274-1: 1968 (British Standards Institution)" Spesifikasi grafik tes untuk
menentukan jarak ketajaman visual "digantikan oleh BS 4274-1: 2003" grafik uji klinis untuk
penentuan jarak ketajaman visual - Spesifikasi ".4 Ini menyatakan bahwa "pencahayaan
presentasi harus seragam dan tidak kurang dari 120 cd / m2. Setiap variasi di grafik uji tidak
akan melebihi 20% "" BS 4274-1:. 1968 (Lembaga Standarisasi Inggris ) Spesifikasi untuk
obyek tes dalam menentukan tajam penglihatan jauh telah digantikan dengan BS 4274-1:2003
Obyek tes untuk pemeriksaan klinis tajam penglihatan jauh Spesifikasi. Ketetapannya
adalah pencahayaan yang digunakan harus disesuaikan dan tidak kurang dari 120 kandela/m 2.
Variasi lainnya yang berhubungan dengan obyek tes tidak boleh lebih dari 20%.6
Sesuai dengan ketentuan BS 4274-1:2003 , hanya huruf C, D, E, F, H, K, N, P, R, U, V,
dan Z yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan tajam penglihatan yang dilandasi
oleh kesamaan dalam ketentuan huruf-huruf tersebut mudah dibaca.7
FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

Prof. Hermann Snellen dari Belanda menciptakan alat uji penglihatan jauh yang sekarang
dikenal dengan optotip Snellen atau kartu Snellen. Kartu ini berupa huruf atau angka yang
disusun berdasarkan daya pisah konus di retina. Dua titik yang terpisah dapat dibedakan
oleh mata dengan syaraf 2 konus yang diselingi 1 konus harus terangsang. Lebar 1 konus =
2 mikron, berarti jaraknya adalah 4 mikron. Kalau sinar yang datang ke retina
dipantulkan lagi oleh 2 konus yang diselingi oleh 1 konus keluar bola mata, maka sinar ini
akan berpotongan tepat di belakang lensa (titik nodus, pada mata skematik titik ini adalah
titik pusat kelengkungan kornea ) dan membentuk sudut sekitar 1 menit. Apabila sinar
yang berpotongan ini diperpanjang ke depan pengamat, maka pada jarak 60 meter, jarak
kedua sinar tadi adalah sama dengan diameter jari telunjuk (1,8 cm). Apabila terus
diperpanjang 300 meter di depan mata, maka jarak kedua sinar tadi sama dengan
diameter tangan (9 cm).10,11,12
Diameter tangan ini kemudian diturunkan dalam bentuk angka atau huruf dan
sebagai patokan digunakan huruf E. diameter jari telunjuk ini sesuai dengan lebar balok
huruf snellen yang paling besar (paling atas) yaitu 1,8 cm. Huruf Snellen ini semestinya
diletakkan 60 m di depan pasien. Karena ruang pemeriksaan tidaklah sebesar lapangan
sepak bola, supaya mudah dibuat 6 meter jaraknya, dan huruf E-nya diperkecil jadi 1,8
mm. Kalau pasien bisa melihat huruf ini, dikatakan visus 6/6. kalau pasien hanya bisa
melihat huruf yang pailing atas, visusnya dikatakan 6/60. Untuk keperluan pengukuran
visus yang besarnya 6/60 sampai 6/6, maka dibuatlah ukuran huruf Snellen.10,11,12

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

Oleh WHO, seseorang yang tidak dapat membaca huruf teratas pada Snellen chart setelah
dibantu dengan kacamata sudah dianggap buta secara hukum. Di lain pihak, cukup banyak orang
miopia yang tidak mampu membaca huruf teratas pada Snellen chart tanpa bantuan kacamata. 3
Orang-orang seperti ini tidak termasuk di dalam kategori buta secara hukum itu, karena setelah
dibantu kacamata mereka umumnya tidak bermasalah untuk membaca huruf di baris 6/6 atau
bahkan di bawahnya. Pada sebagian Snellen chart, ada baris 6/5, 6/4, dan 6/3 (seperti yang
terlihat pada gambar). Namun jika dalam aspek peresepan kacamata, baris-baris tersebut tidak
bermakna. Snellen chart dianggap kurang objektif dalam menilai tajam penglihatan, karena
jumlah huruf yang berbeda-beda pada tiap baris dan jarak huruf yang semakin dekat pada barisbaris bawah.3
Untuk anak yang belum dapat membaca ataupun orang buta huruf, seluruh huruf di
Snellen chart diganti dengan huruf E. Subjek diminta mengatakan ke mana arah huruf E
membuka. Chart modifikasi ini disebut juga Tumbling-E chart. Khusus untuk anak juga kadang
dipakai poster bergambar (Allen chart) atau HOTV chart (Snellen chart yang hanya berisi huruf
H, O, T, dan V)3.
NILAI TAJAM PENGLIHATAN
Penglihatan manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Cental Vision

Central vision adalah penglihatan yang timbul pada saat cahaya jatuh pada area macula lutea
retina dan memberikan stimulus pada fotoreseptor yang berada pada area tersebut. Dalam
pemeriksaannya, central vision dapat dibagi menjadi uncorrected visual acuity dimana mata
diukur ketajamannya tanpa menggunakan kacamata maupun lensa kontak dan corrected visual
acuity dimana mata yang diukur telah dilengkapi dengan alat bantu penglihatan seperti kacamata
maupun lensa kontak. Karena penurunan ketajaman penglihatan jarak jauh dapat disebabkan oleh
kelainan refraksi, umumnya jenis pemeriksaan yang dipilih untuk menilai kesehatan mata adalah
corrected visual acuity.1

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

2. Peripheral Vision

Peripheral vision adalah penglihatan yang timbul pada saat cahaya jatuh pada area diluar
macula lutea retina dan memberikan stimulus pada fotoreseptor yang berada pada area tersebut.
Penglihatan perifer dapat ditinjau secara cepat dengan menggunakan confrontation testing. Pada
pemeriksaan ini, mata yang tidak diperiksa ditutup dengan menggunakan telapak tangan dan
pemeriksa duduk sejajar dengan pasien.1
Jika mata kanan pasien diperiksa, maka mata kiri pasien ditutup dan mata kanan
pemeriksa ditutup. Pasien diminta untuk melihat lurus sejajar dengan mata kiri pemeriksa. Untuk
mendeteksi adanya gangguan, pemeriksa menunjukkan angka tertentu dengan menggunakan jari
tangan yang diletakkan diantara pasien dan pemeriksa pada keempat kuadran penglihatan. Pasien
diminta untuk megidentifikasi angka yang ditunjukkan.2
Ketajaman penglihatan merupakan kemampuan sistem penglihatan untuk membedakan
berbagai bentuk. Penglihatan yang optimal hanya dapat dicapai bila terdapat suatu jalur saraf
visual yang utuh, stuktur mata yang sehat serta kemampuan fokus mata yang tepat.1
Perkembangan kemampuan melihat sangat bergantung pada perkembangan tumbuh anak
pada keseluruhan, mulai dari daya membedakan sampai pada kemampuan menilai pengertian
melihat. Walaupun perkembangan bola mata sudah lengkap waktu lahir, mielinisasi berjalan
terus sesudah lahir. Tajam penglihatan bayi sangat kurang dibanding penglihatan anak.
Perkembangan penglihatan berkembang cepat sampai usia dua tahun dan secara kuantitatif pada
usia lima tahun.1
Tajam penglihatan bayi berkembang sebagai berikut:7,8
- Baru lahir : Menggerakkan kepala ke sumber cahaya besar
- 6 minggu : Mulai melakukan fiksasi; Gerakan mata tidak teratur ke arah sinar
- 3 bulan : Dapat menggerakkan mata ke arah benda bergerak
- 4-6 bulan : Koordinasi penglihatan dengan gerakan mata;

Dapat melihat dan mengambil objek


- 9 bulan : Tajam penglihatan 20/200
- 1 tahun : Tajam penglihatan 20/100

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

- 2 tahun : Tajam penglihatan 20/40


- 3 tahun : Tajam penglihatan 20/30
- 5 tahun : Tajam penglihatan 20/20
Secara klinis, derajat ketajaman anak-anak mencapai nilai yang mendekati 6/6 saat
mencapai usia 5 tahun. Hal ini dikarenakan pemeriksaan visus pada anak-anak secara subjektif
maupun objektif tidak dapat menghasilkan data yang valid. Ketajaman penglihatan dapat dibagi
lagi menjadi recognition acuity dan resolution acuity. Recognition acuity adalah ketajaman
penglihatan yang berhubungan dengan detail dari huruf terkecil, angka ataupun bentuk lainnya
yang dapat dikenali. Resolution acuity adalah kemampuan mata untuk mengenali dua titik
ataupun benda yang mempunyai jarak sebagai dua objek yang terpisah.9
Pemeriksaan tajam penglihatan sebaiknya dilakukan pada jarak lima atau enam meter.
Pada jarak ini mata akan melihat benda dalam keadaan beristirahat atau tanpa akomodasi. Pada
pemeriksaan tajam penglihatan dipakai kartu baku atau standar, misalnya kartu baca Snellen
yang setiap hurufnya membentuk sudut lima menit pada jarak tertentu sehingga huruf pada baris
tanda 60, berarti huruf tersebut membentuk sudut lima menit pada jarak 60 meter; dan pada baris
tanda 30, berarti huruf tersebut membentuk sudut lima menit pada jarak 30 meter. Huruf pada
baris tanda 6 adalah huruf yang membentuk sudut lima menit pada jarak enam meter, sehingga
huruf ini pada orang normal akan dapat dilihat dengan jelas.10

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

Dalam melakukan tes, maka pasien diminta untuk membaca dari huruf yang paling besar
hingga huruf terkecil yang masih dapat dibaca. Huruf terkecil yang masih dapat dibaca
mendelegasikan besarnya kemampuan tajam penglihatan seseorang. Biasanya di bagian samping
optotype terdapat pecahan yang mewakili besaran tajam penglihatan. 6/60m didefinisikan
bahwasanya orang normal dapat melihat obyek tersebut pada jarak 60 meter, sedangkan orang
yang megalami gangguan hanya dapat melihat obyek tersebut pada jarak 6 meter.8
Snellen mendefinisikan standar penglihatan adalah sebagai kemampuan untuk mengenali
salah satu dari obyek optotype yang mewakili sudut 5 menit.8 Optotype ini hanya dapat dikenali
jika seseorang dengan melihatnya dapat membedakan sebagian huruf/bentuk yang dipisahkan
oleh sudut penglihatan 1 menit.8
Optotype digunakan dalam pemeriksaan dengan jarak 6 meter. Besaran huruf terbesar yang
mewakili 6/60 m adalah 8,8 yang bila dibulatkan akan menjadi 8,9. Namun tidak sedikit
praktisi yang menggolongkan besaran untuk huruf tersebut adalah berkisar antara 8,8-9,0.
Berikut ini adalah rujukan bila anda ingin membuatnya, dengan sedikit catatan huruf dalam
keadaan di blok/dihitamkan dengan jenis huruf Courier Bold 8

TABEL BESARAN HURUF SNELLEN


JARAK

FEET

70

60

50

40

30

20

15

10

TINGGI HURUF

MM

31

27

22

18

13

TINGGI HURUF

POINT 88

76

63

50

38

25

19

13

BESAR HURUF

POINT 152

130

108

87

65

43

33

21

15

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

TABEL TAJAM PENGLIHATAN


PERSAMAAN SNELLEN

DESIMAL

VISUAL

LogMAR*

BARIS

FEET

METER

(MENIT)

ANGLE

-3

20/10

6/3

2.00

0.50

-0.30

-2

20/12.5

6/3.75

1.60

0.63

-0.20

-1

20/16

6/4.8

1.25

0.80

-0.10

20/20

6/6

1.00

1.00

0.00

20/25

6/7.5

0.80

1.25

+0.10

20/32

6/9.4

0.63

1.60

+0.20

20/40

6/12

0.50

2.00

+0.30

20/50

6/15

0.40

2.50

+0.40

20/63

6/18.9

0.32

3.15

+0.50

20/80

6/24

0.25

4.00

+0.60

20/100

6/30

0.20

5.00

+0.70

20/125

6/37.5

0.16

6.25

+0.80

20/160

6/48

0.13

8.00

+0.90

10

20/200

6/60

0.10

10.00

+1.00

11

20/250

6/75

0.08

12.50

+1.10

12

20/320

6/96

0.06

16.00

+1.20

13

20/400

6/120

0.05

20.00

+1.30

20

20/2000

6/600

0.01

100.00

+2.00

30

20/20000

6/6000

0.001

1000.00

+3.00

Pemeriksaan tajam penglihatan dilakukan pada mata tanpa atau dengan kaca mata. Setiap
mata diperiksa secara terpisah. Biasakan memeriksa tajam penglihatan kanan terlebih dahulu
kemudian kiri lalu mencatatnya.11 Pemeriksaan tajam penglihatan sebaiknya dilakukan pada
FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

10

jarak 5 atau 6 meter, karena pada jarak ini mata akan melihat benda dalam keadaan beristirahat
atau tanpa akomodasi.10
Rumus visus atau ketajaman V= d/D, dimana,
V = Visus
d = Jarak Optotype Snellen dengan subjek
D = Skala sejauh mana mata masih bisa membaca
Dengan kartu Snellen standar ini dapat ditentukan tajam atau kemampuan melihat seseorang
Sebuah temuan tentu ada kurangnya dan masih perlu perbaikan. Belakangan ini muncul
opini yang mempertanyakan keabsahan tes tajam penglihatan dengan optotype snellen.( lihat
gambar 1 ). Tidak adil rasanya bila seseorang tidak bisa membaca huruf pada baris 6/60 yang
hanya berjumlah 1 huruf, maka tajam penglihatannya adalah kurang dari 6/60, contoh; 3/60.2
Kekurangan ini disampaikan Bailey-Lovie. Mereka menyematkan jumlah huruf yang sama pada
setiap barisnya. Bahkan Feris memodifikasi kembali agar Snellen dapat digunakan dalam jarak 4
meter. Feris memunculkan upaya dalam rangka proyek ETDRS ( Early Treatment of Diabetic
Retinopathy Study ). Sehingga gugusan huruf berbentuk kerucut ke bawah, padahal gugusan
huruf snellen membentuk kerucut ke atas atau pyramid.2

Jack T Holladay juga membahas tentang unsur geometri dan besaran LogMar. Meski
banyak usulan perbaikan di sana-sini, agak sulit rasanya menenggelamkan sebuah imajinasi
sederhana yang berbunga penuh pesona.Apalagi setelah beliau wafat banyak perubahan dalam
jenis huruf yang digunakan seperti Landolt dengan C broken ring, Lea dengan E chart, Hess
dengan angka, gambar atau bahkan yang terbaru berupa huruf india dan Gujarat dibuat oleh
dokter spesialis mata di india. Penting bagi kita mengkritisi sesuatu, bukan hanya sekedar
sebagai penerima saja.4,5

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

11

Snellen adalah sebuah poster yang berfungsi untuk mendeteksi tajam penglihatan
seseorang berhubung ada perbedaan antara sistem pengukuran yang dipakai di Indonesia ( juga
sebagian besar negara lain di dunia ) dan Amerika Serikat.5
Berhubung ada perbedaan antara sistem pengukuran yang dipakai di Indonesia (juga
sebagian besar negara lain di dunia!) dan Amerika Serikat, Snellen chart ini pun terdapat dalam
dua versi angka. Yang satu dalam angka metrik dan yang satu lagi dalam angka imperial. Snellen
chart metrik dinyatakan dalam pembanding 6 meter (6/6, 6/9, 6/12, dan seterusnya sampai 6/60).
Sedangkan Snellen chart imperial adalah seperti yang terdapat di gambar di bawah ini.
Angkanya dinyatakan dalam pembanding 20 kaki (20/20 sampai 20/200). Apakah 20 kaki sama
dengan 6 meter? Sebenarnya tidak: 20 kaki sama dengan 6 meter lebih 10 cm (tepatnya 609.6
cm). Tapi tentu saja kelebihan 10 cm itu boleh diabaikan. Lalu apa fungsi angka pecahan yang
ada di samping tiap baris? Dalam pemeriksaan tajam penglihatan, angka yang berperan penting
adalah angka di sebelah baris terbawah yang bisa dibaca oleh subjek. Misalnya subjek hanya bisa
membaca sampai baris 6/9. Ini berarti orang dengan tajam penglihatan normal sudah dapat
membaca baris tersebut pada jarak 9 meter. Sementara itu subjek baru dapat membacanya pada
jarak 6 meter. Semakin tinggi letak baris terbawah yang bisa dibaca oleh subjek, berarti semakin
buruk tajam penglihatannya.5
Subjek yang tidak dapat membaca sampai dengan baris 6/6 (atau 20/20) mungkin
mengalami gangguan penglihatan karena penyakit organik pada mata, atau gangguan refraksi
murni. Penyakit organik pada mata berarti ada kelainan struktural yang mengakibatkan tajam
penglihatan menurun. Misalnya ada kerusakan pada kornea ataupun kekeruhan pada lensa (pada
katarak). Namun pada gangguan refraksi murni, tidak ada kelainan struktural yang ditemukan
pada mata. Untuk membedakan keduanya digunakan pemeriksaan pinhole. Pinhole adalah
sebuah layar hitam dengan lubang kecil di tengah yang dipasang di depan mata yang diperiksa.
Jika tajam penglihatan membaik dengan bantuan pinhole, berarti tidak ada kelainan struktural
pada mata.6
Jika seseorang tidak dapat membaca Snellen chart sama sekali bahkan dengan bantuan
lensa, pemeriksaan selanjutnya adalah hitung jari (count fingers). Orang normal dapat
menghitung jari pada jarak 60 meter. Jadi apabila subjek baru dapat menghitung jari pada jarak 2
FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

12

meter, berarti tajam penglihatannya 2/60. Pemeriksaan berikutnya adalah lambaian tangan (hand
motion). Orang normal dapat melihat lambaian pada jarak 300 meter. Sama seperti hitung jari,
apabila subjek baru dapat melihat lambaian pada jarak 1 meter, berarti tajam penglihatannya
1/300. Pemeriksaan terakhir adalah ada atau tidaknya persepsi sinar (light perception).7
Visi mata berkaitan dengan fungsi keseluruhan organ visual. Selain ketajaman visual
murni, juga termasuk visi bidang visual, warna, dan visi gelap. Visual ketajaman berarti
menyelesaikan Kemampuan mata dengan optimal mengoreksi lensa, yaitu kemampuan retina
nyaris untuk membedakan dua poin dari satu sama lain (resolusi threshold). Sebuah mata yang
normal bisa saja membedakan dua poin ketika sinar muncul dari mereka membentuk sudut di
mata satu menit busur (1/60 derajat). Visual ketajaman dihitung dari jarak yang sebenarnya dari
titik-titik dari mata dibagi dengan jarak di mana mata normal dapat menyelesaikan poin, dan
mata normal karena itu adalah 1q = 1.0. Optotypes diproyeksikan ke kejauhan (cincin Landolt
itu, huruf cetak, angka, E kait, gambar anak-anak).4
JENIS-JENIS SNELLEN :1,2,3,4

Kartu snellen yang biasa umum digunakan untuk pasien yang tidak memiliki buta huruf
sebulumnya atau bisa
FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

13

Kartu snellen ini bisa digunakan apabila pasien tidak bisa membaca dengan menyuruh pasien
untuk menentukan arah dari dari cincin yang terbuka, untuk metode penialaian nya sama dengan
test pada snellen jenis lain.

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

14

Kartu snellen ini bisa digunakan apabila pasien anak anak dengan menyuruh pasien menebak
gambar apa yang tertera pada kartu snellen. Untuk penilaian sama seperti metode kartu snellen
yang lain.

Pasien yang tidak bisa membaca, digunakan optotip snellen bertuliskan huruf E
dengan berbagai posisi arah kaki huruf E (atas, bawa, kanan, kiri). Pasien diminta
menunjukkan arah kaki huruf E dengan jari tangannya. Bisa juga digunakan untuk anak
1)

Pengkajian dengan kartu snellen E


Alat :
a)

Kartu snellen E

b)

Ruangan yang bersih, terang dengan penyinaran yang baik.


FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

15

c)

Dua buah kursi, 1 untuk anak, 1 untuk pemeriksa.

d)

Alat penunjuk

e)

Alat tulis untuk mencatat hasil pemeriksaan

Langkah kegiatan :
a)

Persiapan
(1) Pilih ruangan yang bersih, terang dengan penyinaran yang baik
(2) Letakkan 2 buah kursi, 1 untuk anak, 1 untuk pemeriksa dengan jarak 6 meter
(3) Pasang poster snellen E di dinding samping penguji
(4) Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak lahir. Bila
umur anak 6 bulan atau lebih dibulatkan menjadi 1 tahun.
(5) Tanyakan kepada orang tua atau anak apakah anak kelihatan janggal, duduk terlalu
dekat dengan televise, mengalami kesulitan melihat papan tulis
(6) Tanyakan mengenai adanya nyeri, rabas, air mata yang berlebihan, mata juling,
penglihatan kabur atau ganda, rasa terbakar, gatal, dan sensitivitas terhadap cahaya
(7) Tanyakan apakah ada riwayat keluarga yang berhubungan dengan masalah
penglihatan (glaukoma, buta warna)

b)

Cara melakukan tes daya lihat :


(1) Latih anak untuk menunjuk arah kaki snellen dengan menggunakan tangan
kanannya seperti menunjuk kearah atas, bawah, kanan, dan kiri sesuai yang
ditunjuk pada poster E oleh pemeriksa. Beri pujian setiap kali anak mau
melakukannya. Lakukan hal ini sampai anak dapat mengarahkan tangan kanannya
dengan benar.
FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

16

(2) Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf E pada poster, satu persatu, mulai baris
pertama sampai baris keempat atau baris E terkecil yang masih dapat dilihat.
(3) Puji anak setiap kali dapat mengarahkan tangan kanannya dengan benar sesuai
dengan huruf E yang ditunjuk oleh pemeriksa.
(4) Catat hasil pemeriksaan pada kertas yang telah disediakaan.
c)

Interpretasi:
Anak prasekolah umumnya tidak mengalami kesulitan melihat sampai baris ketiga pada
poster E. Bila kedua mata anak tidak dapat melihat baris ketiga poster E, artinya tidak
dapat mengarahkan tangan kanannya dengan arah kaki poster E pada baris ketiga yang
ditunjuk oleh pemeriksa, kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat.

d)

Intervensi :
Bila kemungkinan anak mengalami gangguan daya lihat, minta anak datang lagi untuk
periksa ulang. Bila pada pemeriksaan berikutnya, tidak dapat melihat pada baris yang
sama, atau tidak dapat melihat baris yang sama dengan kedua matanya, rujuk ke Rumah
Sakit dengan menuliskan mata yang mengalami gangguan (kanan, kiri, atau keduanya).

Dasar Pemeriksaan Visus :


Kepada pasien diperlihatkan optotype dengan ukuran berbeda pada jarak baku. Pasien diminta
untuk mengenalinya hingga ukuran yg paling kecil.
Pada Optotype, akan tertera :d : Jarak pemeriksaan yg hrs digunakanD : Besarnya jarak (sejauh mana) orang yg berpenglihatan normal.

NOTASI PENULISAN Tajam penglihatan jauh :-

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

17

Notasi Metrik : 5/5, 6/6-

Notasi Decimal : 1,00-

Notasi Feet : 20/20


Cara Pemeriksaan
o Anamnesa keluhan dari pasien
o

Kartu diletakkan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi lebih tinggi atau sejajar
dengan mata pasien. Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya mata
normal dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat melihat pada jarak 5 meter. Bila
berjarak 6 m, berarti visus normalnya 6/6. Satuan selain meter ada kaki = 20/20, ada juga log
(logaritma).

Pastikan cahaya harus cukup

Bila ingin memeriksa visus mata kanan, maka mata kiri harus ditutup dan pasien diminta
membaca kartu.

Cara menilai visus dari hasil membaca kartu :


o Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau 6/6, maka tidak usah
membaca pada baris berikutnya => visus normal
o

Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus normal, cek pada
1 baris tersebut

Bila cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak pada baris tersebut
dengan false 1.

Bila tidak dapat membaca 2, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan false 2.

Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang ada, berarti visusnya
berada di baris tepat di atas baris yang tidak dapat dibaca.

Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat pada baris di atasnya.

Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan pinhole (alat untuk
memfokuskan titik pada penglihatan pasien)

Bila visus tetap berkurang => berarti bukan kelainan refraksi


FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

18

Bila visus menjadi lebih baik dari sebelumnya => berarti merupakan kelainan refraksi

Contoh membaca Snellen


o

Snelleen chart yang yang digunakan dalam ukuran kaki = normalnya 20/20.
Misal, pasien dapat membaca semua huruf pada baris ke 8. Berarti visusnya normal

Bila hanya membaca huruf E, D, F, C pada baris ke 6 => visusnya 20/30 dengan false 2.
Artinya, orang normal dapat membaca pada jarak 30 kaki sedangkan pasien hanya
dapat membacanya pada jarak 20 kaki.

Bila pasien membaca huruf Z, P pada baris ke 6 => visusnya 20/40

Bila tidak dapat membaca huruf pada baris ke 6, cek baris ke 5 dengan ketentuan seperti
di atas.

Cara pemeriksaan berlaku untuk E chart dan cincin Landolt.

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

19

BAB III
PENUTUP
Pemeriksaan tajam penglihatan sangat penting untuk mengetahui suatu kelainan refraksi
atau media refraksi yang terganggu. Hal ini didahului dengan pemeriksaan snellen untuk
mengetahui kelainan tersebut. Pemeriksaan ini juga sangat penting untuk seorang klinisi dalam
mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukan dalam menegakkan diagnose dan memberikan
terapi

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

20

DAFTAR PUSTAKA
1. Holladay, Jack T,MD,FACS, Proper Method for Calculating Average Visual Acuity,
August 1997.
2. Duke-Elders, Practice of Refraction. 104-109
3. Herman Snellen, Whonamedit.com.
4. Watt, Wendy Strouse, How Visual Acuity Measured, Macular Degeneration Support,
October 2003.
5. International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF), World
Health Organization, Geneva, 2001.
6. Guides to the Evaluation of Permanent Impairment American Medical Association,
Chicago. 1st
7. Ed., 1971; 2nd Ed., 1984; 3rd Ed., 1988; 3rd Ed.rev., 1990, 4th Edition, 1993. 5th
edition expected in 2000.
8. Seeing into Old Age: Vision Function Beyond Acuity, Haegerstrom-Portnoy G,
Schneck ME, Brabyn JA. Optom. And Vision Sci. 76(3): 141-158 (1999).
9. KCH, Whitaker D. Optom. Vision Sci. 72:186-191 (1995).
10. Racial Variations in Vision, Taylor HR. Am. J. Epidemiol. 113 (1): 62-80.
11. Eduard Jaegers Test-Types (Schrift-Scalen) and the Historical Development of Vision
Tests, Runge PE. AOS thesis, 2000.
12. This manuscript is similar to Chapter 51 in Volume 5 of Duanes Clinical
Ophthalmology, 2001 edition

FK UMJ Periode 28 Okt-30 Nov 2014 | REFERAT-Snellen Examination

21

Anda mungkin juga menyukai