Anda di halaman 1dari 217

}vIANlJSIA

' TL
U
~ ·' AN
~: " " :G
. '" ,A' L
~~ v ' I''17
. ~. '~ j .i L~~
FIOCRAn UMAR KAYAM
Undang..... ndanz Rcl'u"liK Indonesia Nntflor 19 T3hu" 2002 'ent>llz l-L>k apt~

!J"gkup Ih k ei p' ''­


f'auJ 2 .

I . I·bk apia nlCIIII,ak ... h.>k ek< kludf \;agi "'"eipta atau Prnlcgo.nz Hak apt" untllk a"ngw"u",k;on
aunt mmlpcro:Jlly.ok dl't .....",ya. pnt tin,bul = .. <>Ioln.tis s. tdah fUallI d i""'" dilAAilktn tanpa
QICngur2rlgi peo,bat"un menurut pcrat"""n p<:runJ""Z·"I\J.l\g2rl y2rlg btlblu.
I<elenl""" I'id ~rt~
I':o<:d 72 :
I Satangsl"p" d""g"" Kngai" aUu IanI''' hu. mc1:>1<ul:an pefbuat:r.n $ebag,ilillal\' dim.1uud dabm
r...... al2 "fat {II 31.2<1 ''2.",] ~ 9 "ya! (I) dan "fat {21 dipidma dcng.n pid.n. penr,.." _;ng."'''';''1:
paling .ingktl I (salll) bulan d.>rv".uu drnda paiinJl: ",.tikil fl.p 1.000.0000,00 (UIU J.. l.:I rupi3hI, at ...
pidma pcn] .... paling I~n,a 7 (tujuh ) tallun dan/at".. dend" palj"g banyu. Rp SOO.OOO.OOO.OOO,OO
(1m." nli/pt rupi~h).
2. Bafangsiop. dengan leng.oja menyiarlun, mem"".,bn. ",rngeJ .. bn. alau ",enjua! "-':p"d. umun>
, ... tu apt""" ala.. b>nrlg haJji pebngga"", 101:>1< apia ''''.11 H:ok TClbit •• b'gal",.,,,, dl n...ks"d
p.>d. "pt (I) diJ"dma dcngan pid""" penjan p:illng urna oS tall .... .1m/at... dend. palint: b""yak Rp
500.000.000,00 (lin.a nlUl jll,," 11I1,jall).
l\1ANUSI A
ULAN'G~ALII(
BI()('R A r: l l Hvl AR K /\ YM,·\

Ahmad Nashih Luthli

Kata Pengantar:
Prof. Dr. Bakdi Soemanto

s a Ins
,.,o~ r o . 1 .. . . . 1
Manllsia Ulang AUk: Biografi Umar Kayam
Copyright©Ahmad Nash ih Luthfi

DiterbiLkan pertama ka li dalam bahasa Indonesia


o leh I'cno rbit Eja Publisher, April 2007
Perumahan Nogotirto III , JI. Progo 13-1 5, Jogjakarta
Tip.: 0274-7019945, Fax. : 0274-620606
Ema il:eja_ publisher@ya hoo.co.id

Bckcrja sama dcngan

Sains (Sajogyo Inside) JI. Ma laba r No. 22 130gor 161 5 1


Jaw. I3M.t, Indonesia. Telp/ Fax.: 0251-374048.
E-mail: ys-sains@sajogyo-insidc.org.atallys-sai ns@ plasa.com .
Website: www.sajogyo-insidc .org

PE. 02.03 .07

Editor: Tim Eja


Layout: Eja Graphic Design
Desain Sampul: lube' (Tanta Gode Klinik Design)
Pracclak: Nazir
Foto salllpul: Film Biografi UK (Produksi Lontar)

PerpuSl.aka. n Nasional: K.talog Dalam Terbitan (I(D1')


Manusia Ulang Alik: Biografi Umar Kayam
Jogjak.rta: Pe nerbit Eja Publisher, 2007
xxvi i + 186 him .: 14 x 2 1 em
ISI3N: 978-979-15920- 1-7

Sumbcr foto: Koleksi kcluarg:l UK, Koleksi pribadi UlIlar Suwito. Ars ip Rcksa
Pu staka M:lllgkllncgara 1939. koleksi Pusat Studi Kcbudayaan UGM. n11l1
biograri UK produksi Lontar, Mil/ggl/flJl Mmlckn, dan Sinnr /-InrnJlml.
'i'e,sellJb.h",:
Kagem Bapak lall Ibu wolltell illg Kallman Bnllgilnll,
dall enloll istrikll AllIIn Marialla
PENGANTAR PENERBIT

Keinginan utama menghadirkan buku ini semata~ m ata me-


lihat kiprah dan sosok Umar Kayam ya ng uni k d an m enarik.
Bisa juga disebut sebagai manusia kontroversial, setidaknya so-
rotan banya k manusia te n tang kehadiran Umar Kayam dala m
RIm G 30 S. Ada banya k spekulasi tenta ng Umar Kayam dalam
film ini, sekalipun keterlibatann ya hanya sebagai sosok Sukar-
no. Sebagai manllsia biasa ya ng bergulat pada d unia sc ni , ke ha-
dirannya dalam film it u diangga p sebaga i seni untuk seni ,
namu n tak ayal menge jutkan banyak pihak ka rena film itu
pemben tllk dan pembenaran sejarah atas gCllocide negara ya ng
mu tlak.
Na mun melihat Umar Kayam hanya dari sudu t kontro-
ve rsial itu alangkah naifnya, karena Kaya m adala h ma nusia
dengan segala kelebihan da n ke kuranga n yang mampu hadir
mengisi berbagai problematika negeri. la ma nusia dengan ber-
bagai wajah , akademisi, birokrat, seniman, budayawa n, d an
pecinta makanan. Aneh , tapi rea litas itula h ya ng membentuk
Kayam sebagai manusia yang menarik. Latar priyainya tc1ah
membangu n kultur sendiri pad a diri kayam . Ia cinta pad a willig
cilik tapi ia juga bisa sangat murka pada entitas ini ka rena

vi
P E N G ANT AR rENE R BIT

ketidaklazimananya. Artinya Kayam tetap melihar da ri sud ut


tertentu yang mampu menghadirkan priyayi sebagai lanskapnya
pemikirannya. Setidaknya dengan logika dan dasar it ulah ka mi
me ncoba menghadirkan Kayam d alam konsusmi publi k. lafsir
dan pemaknaan atas nya sangat menentukan masing-masing
pembaca d alam melihat sosok Kayam.
Kepada penulis kami ucapkan te rima kasih atas kepe rca-
yaa n dan kerja samanya, juga selamat atas pernikahann ya ya ng
baru saja berla ngs ung, semoga mas ing-masing tidak sali ng
menzhalimi dari kalian berdua. Kepada Yayasan Sains (Sajogyo
Inside) Bogar, khususnya Mas Sho hib, terima kasih atas kerja
sama nya dalam join penerbitan buku ini. Ke pada temen-temen
Eja, (cleeje, aulia, kelik, cak kandar, hesti, jube') teri ma kasih
atas semua bantuan dan kerja keras ka lian.

Eja Publisher, April 2007

VII
PENGANTAR SAINS

Buku yang ada di tangan pembaca ini mcrupa ka n suatu


rekonstruks i terhad ap pemikira n d an secara lebih luas kehi-
dupan Umar [(ayam yang d ikemas melalui sebuah metode da-
la m penelitian se jara h, yakni biografi . Pe nulisnya, Ahmad
Nas hih LuthA , merupaka n salah satu aktivis di Sa jogyo Inside
(Sains) sc jak ta hun 2005. Sejak naska h ini mas ih berbentuk
skripsi, Sains rncmang berusaha untuk menerbitkannya karena
ulasannya mengenai hidup dan karya Umar Kaya m sangat
penting untu k dibaca o leh khalaya k luas.
Scbelum ini , Sains be ke rja sama dengan Sekreta riat Bina
Desa dan Ci nderalas telah menerbi tkan buku kompilasi tulisan-
tulisan Pro f. Sajogyo selama kurang lebih tiga dasawarsa terakhir
denga n judul Ekososiologi: Deirlcologisnsi Teori, Rcstruklurisasi Aksi
(Pctnui rlau Pcrlcsnnn scbag(/i {(mus Uji). Terbitnya buku tentang
biograA Umar Kaya m ini sekali lagi menjadi sebentuk ikhtiar
ked l Sains dalam usaha untuk mendokumentasikan, mempro-
mosika n, d an memberika n a presiasi te rhad ap buah pemikiran
para tokoh in telcktual dan pemi kir ba ngsa. Upaya ini sendiri
tidak terlcpas dari cita-cita pend irian Sains sendiri , yakni untuk
mewujud ka n ke hidupan bangsa yang cerdas dan merde"a.

V I11
PEN C AN T AR S AIN S

Dengan penerbitan buku ini Sains ingin menggarisbawahi


capaian pemikiran Umar Kayam yang mampu melakukan lintas
batas il mu dan bahkan ilmu dengan seni. Bagi Sai ns hal ini
merupakan sebuah peringatan keras atas kecenderungan kom-
partementalisasi illnu sosial dan humaniora ya ng berkcmbang
di Indonesia dewasa ini. Dalam ko nteks pembangunan, bila
isti lah ini masih dapat digunakan, pemikira n Umar Kayam
untuk memfokuskan pada "aspck manusia" atau "kebudayaan"
scbagai agensi melcbihi pembangunan fisik,masih sangatrelevan
untu k ditekankan di tcngah-tengah masyarakat, pe rbincangan
akademis, maupun pembahasan di lingkungan pengambil kebi-
jakan.
Berbagai ke lompok suku , agama, status sosia l, dan seba-
gainya menjadi pcrhatian Umar Kayam baikdalam kcdudukan-
nya sebagai ilmuwan maupun seniman .. la adalah seorang multi-
kulturalis yang inklusif, demikian mengha rgai perbedaan dan
keragaman yang ada di bumi nusantara ini. Meskipun demikian,
dengan caranya yang khas, ia melakukan kritik tajam terhadap
budaya tradisional yang feudal, yang menullip akses pada keter-
libatan wo ng cilik da n hanya semakin mcngckalkan dominasi
para priyayi, dalam pendidikan misalnya.
Penulis buku ini dengan jeli menangkap pesall Umar Kayam
kepada kita, terutama para pengelola negara ini bahwa "kekuasa-
an dibangun unluk dapat mense ja hterakan rakyat. .. nam un
ya ng terjadi, kekuasaan diperebutkan untuk dapal mengatur
sum ber-sumber pendapata n, sehingga terjadi royokan, rebutan.
Ka la u sud ah rebutan, maka ya ng brutal ya ng 'menang'. Ini
ya ng harus luta waspadai , harus kita jaga agar kekuasaan itu
bisa diatur bersama-sama dengan bai l<... ". Selanjutnya,

ix
AN I. UTHFI

........ kekuasaan yang telah semaki n besar dan kuat, tak lagi
mem ikirkan kebudayaan .... padahal kebudayaan ada lah
ke hidupan masyarakat, kebudayaa n adalah 'buatan'nya orang
banyak. Kekuasaan pada kenyataannya (di negeri kita ini) ada-
lah semata-mata untu k mcngalur sumber-sum bcr pendapatan."
fnil ah poin-poin penting yang ditem ukan oleh penulis buku
ini.
Pemikiran dan sikap semaeam itulah yang dalam konteks
kekin ian sangat dibutuhkan o leh bangsa kita, demi tereapainya
masyarakat yang cerdas dan merdeka. J«lIlflik, kekerasan, kesa-
lahan pengaturan da n paradigma pembangunan yang dia nu t
o leh pemetintah memaksa kita untuk kcmbali mcrcnungkan
apa ya ng terjadi pada bangsa ini dalam mengelola keragaman
dan apa kah sudah memberi perhatian pad a rakyat kcei l.
Sains dengan se nang hati menghadirkan buku ini un tuk
mengajak kita semua membaea d an merefl eksikan buah re-
nungan salah satu tokoh pemi ki r bangsa inL Selamat membaea
d an semoga bermanfaat.

Bogor, 7 Maret 2007


PENGANTAR PENULlS

Buku ini awalnya adaJah skripsi di Jurusan Seja rah Fakul-


tas Jlmu Budaya UGM yang seeara teknis d iselesaikan pada
awal tahun 2005 . Ketika judul tentang biografi Urnar Kayam
ini diajukan dalam mata kulia h Seminar Sejarah, Dr. Bambang
Purwanto (kini telah menjad i profesor) sebagai dosen pengam-
punya, demikian bergaira h menyusupkan serangkaian "ideolo-
ginya" , bagaimana menulis sejarah tidakdengan cara yang kon-
vensionai. 'Ie ntu saja ini tantangan $OkaJigus membebani penulis
dan teman-teman seangkatan (2000), terlebih tatkala masih
terantu k-antuk dalam mengejar ani apa yang "tidak konven-
sional" itu . Semangat "anti mai nstream "; baikm ulai dari tema,
paradigma, d an subye k peneli tia n sangat terasa daJam perku-
lia han beliau .
Dalam kegairahan semacam itu, penulis berpikir; bisakah
menulis o rang besar atau seorang tokoh (tidak hanls menulis
orang-orang kecil dan kaum marjinal ya ng semen tara itu d ipa-
hami) ditulis dengan eara ya ng berbeda, ada sesuatu ya ng baru
pada tingkata n metodis maupun metodologis. Tentu saja buka n
tulisan yang hanya bcrsifather;lIlWr;lIgen atau kenang-ke nangan
sebagaimana umum dilakuka n.

xi
AN LUl'HFI

Dalam menulis biografi, butuh kepcrcayaan penuh dari


keluarga, karena biografi layaknya paparazzi ya ng menguntit
wilayah domestik maupun publik sang tokoh. Saat menemukan
"kejanggalan ", t idak serta-merta ia bisa dipergosipkan. Sadar
atau tidak, berteduh di bawah papan nama berlabel "relevansi",
beberapa wilayah domestik sengaja tidak dipergunjingkan di
sini. Berangkat dari kekaguman (tentang bagaimana seharusnya
"menjadi dan tidakmenjadi" orang )awa, bila iadiyakini dalam
bentuk reifikatifnya) penelitian ten tang biografi Umar Kayam
ini saya lakukan . Dilematis memang, ketika keintiman telah
menjalar, jarak sulit diciptakan. Untunglah, karya t ulis ini di-
t untut menjadi "ilmiah", sesuatu yangdiyakini bisa mencipta
jarak.
Beberapa orang dengan bentuk dan caranya ya ng berbeda
telah banyak membantu dalam penelitian ini ; M. Shohibuddin
(you're 1I0tOllly n!)lolder Brother) , Bapak Drs. Adaby Darban, SU
sebagai pembimbing skripsi dan ketua jurusan Sejara h, Mas
Yulianto Ibrahim, 5.5., M.Hum. dan Mas Baha'uddin, 5.5,
M.Hum., [bu Mutiah Amini, 5.5., M.Hum., dan pemberi se-
mangat yang "dekonstru ktif ", Prof. Dr. Bambang Purwanto.
Serta kawan-kawanku; Anna Mariana, Farabi Fakih, Saiful
Hakam, dan Amin Mudzakkir. Ketiga nama terakhir adalah
kawan dalam membentuk l(omunitas Studi Sejarah (KSS) di
FIB, selain aktivis lainnya, Khatib "Negro" Abdul Kadir, Siamet
"Amex" Tohari, Dian Astrid Wijaya, dan Anton Septian.
Bapak Umar Suwito (adik Umar Kayam) sebagai nara-
sumberu tama, terima kasih banyakdengan segala bantuannya,
sumber-sumber ya ng sangat berharga, wawancara, klarifikasi
data dan bonus dongengnya. Kepada [bu Rooslina Hanoum

X II
PENGANTAR, PENU l.r S

(Yus) Kayam, di tengah-te ngah suasana duka, ke hilangan , da n


usa ha untuk mcngcna ng Umar Kayam kcmba li (dala m aca ra
pClingalan wafatnya), t iba-liba saya menyc ruak mas uk hendak
"ikut scrta". Keikutsertaan yang sc moga pad a tempatn ya.
Untuk Mbak Sita Aripurnami , Mbak Wulan Anggraini da n
Bapak Ontoseno, lerima kasih atas kepe rcayaan dan kcrja sa-
manya.
juga ke pada para narasumber ya ng telah rcla hati berbagi
kisah (khusus un tuk Dr. Faruk !-IT; saya tidak aka n lu pa dengan
"ejekan" Anda, "ejckan" yangsemoga mereprod uksi diri menjad i
driP" of scrt/ti/!y). Atas sponsor dan kepe rcayaan dari Icmbaga
ya ng beliau pimpin, sebagian dali penelilian in i tenvujud. Da n
Mbak Tinuk R. Yampolsky yang tela h mcmbantu saya sclam"
di Ja karta.
Ucapan terima 1,,1sih perlu penulis sampaikan kcpada mBak
Rika di Perpustakaan ju rusa n Se jara h, a tas cerita-cc rita dan
kemudahannya, para petugas di Pcrpustakaan Rcksa Pusta ka
Mangkunegaran, Perpustakaan Pusat Studi Kebudayaa n UGM,
Pcrpustakaa n Fakultas Ilmu Budaya UGM , UPT I UGM,
Perpustakaan Ko lese Ignatius dan Kole ksi We rtheim di Pusat
Pedesaan UGM, Perpustakaan Si nematc k Kuningan jakalta,
Litbang Kompas, dan Perpustakaan Dcwan Kescnian jakarta.
Untu k mas Nazir dari pcnerbi t "Eja" Yogyakarta ya ng sucli
un tllk mcn erbitkan bll ku ini , saya ucap kan teri ma kasih
ba nya k.
Buku ini tidak akan bisa terbit tanpa dimatangka n pro-
sesnya di Yayasan Sajogyo Inside Bogor (Sains), terutama mela-
lui dukungan Prof. Sajogyo yang sempat mcmbacanya. Selama
saya beraktivitas di lembaga terscbut, banyak hal ya ng saya

x iii
AN L UTHfl

clapatkan , bagaimana mengolah pcngctahuan , mcn-sltflrc-ka n-


nya untuk mCl\ciptakan ildim sa ling-belujar demi kc hidupan
yang ccrdas dan mcrdcka. 'Tcrima kasih un tuk Sains ya ng mCIll-
banLU pcncrbitan ini, scmoga bllkll ini rclevan ucngan selllangat
yang d iajarka n pada saya itu .
Hapak dan Ibu di Hangila n l ed)an (Drs. H . Muehlar dan
Hj . Fath ima h); maan<a n anakmu ya ngscdikil hckc rja banyak
mcminta. 13ukll ini saya pcrscmbahan kcpada pmljcllclIgnll
be rdua.
Tidak seorangpun ya ng bcrtanggung jawab a tas a rgumen
d ~\n pcmi kiran yang lcrtllang da lam karya keeil ini melainkan

ada eli pundak penulis.

Yogyakarta, 28 Februari 2007


Ho rma t pe nulis
Ahmad Nas hih LUlhfi

x iv
GLOSARlUM

achiellClllellt Slaills ( Ing) : kcdudukan sosial yangeIipcro le h


bcrdasarkan prestasi
adilllhllllg (JW) : luhur, unggul
(lfllllillislmlllllr (Bid) : administrator, pcgaw~li kanlor
aj''g (Jw) : lcrllS-lllcncnas, konsistcn
aller ego ( Ll) : kcpribadian bawah s"eI"r
(JI'lI'erkillg (Bid) : berkcsinambungan ke~a ,
konlinuitas kcrja
(IY"III (J IV) : tClllcram , nyaman
bale,Jelli (Jw) : ruang ke~a seorang raja (di
Mangkuncgaran)
balm",." i (J 11') : wang khusus yang liscu iakan
ulltuk pCJ'111aisliri di dflliHn istana
bealllblellslaal (Bid) : negara pegawai, ncgara pangrch
praja mel"lui benlllk pcmerint"han
yang bersifal illdirecl role
binsalle lIIerllrti lerus (Jw) : biasanya ccmberut lcrus
clerk ( I ng) : dari kata Lalin rierus, yaitu
golongan roh"ni"w"n yang beraIVal
dari bawah
rol/celh'" lIIelllmy ( Ing) : ingalan koleklif
conll/1lI1I SCllSe ( Ing) : akal schal
clllillmi COllllllllter ( Ing) : pcjalan budaya
dalclII agellg Ow) : bagian int i iSlana y"ng bcrada di

xv
AN I.UT HFI

belakang priJlggitnll, te ll1pat t inggal


raja, pennaisu ri da n putra~
plilrinya
delle iso Jldage! (Jw) : lernyata bisa juga mc illeu
dilakolli Ow) : dij alan i
eklektik (Lt) : tidak hanya ll1engikuti satu slylc
alall paJa pemikiran, gabungaan
beberapa pell1i kira n
epiphm!y (Lt) : peristiwa penting (mistik) dalall1
kehidupan yang sangat mcmpcnga·
ruhi se jara h seseorang
ClVuh (Jw) : serba salah, mcrasa tidak enak
gayellg 0 w) : perasaan nyaman dan nil<Jllat
(dalam menikmati musikmi salnya)
geschichte (Jrll1) : sejara h, dala ll1 pe nge rti an yang
mas ih did apati pada saat ini
gethek Ow) : faki t untuk mCllycberangi sungai
ya ng disusun dari bi lah bambu
grnllt (lng) : hiba h, beasiswa
grouJlded research (I ng) : riset ata u penclitia n lapa nga n
berbas is masyarakat
guperlllell Ow) : berasal dari gOllllerllelllcllt (BleI ) ya ng
artinya pe merin tah
herillllerillgell (Bid) : kenang-ke nangan
ltik Ow) : bermacam rnakan an-minuman
yang di jajakan (elipikul ) berkeliling
(di Solo), semacam allgkriJlgnll eli
Yogyakarta
history as lIIelllOlY (Ing) : se jarah se baga i ata u berbasis
ingata n
idi0'!Y"crary (Ing) : ke unikan , lawan da ri 1I01ll0t/wtic
ya ng berpola
illteJlded cOllsequence ( Ing) : akibat ya ng dill1aksud ka n atall
diperkirakan
iJl"illit" (Lt) : diri yang ked ua , semaca m sa udara
kembar dal am diri/ nurani

XV I
CI.OSARIUM

iJl)J()!J1cmentojillquiry (Ing) : keterlibatan dalam penelitian


illward lookillg (Ing) : melihat ke dalam, berorientasi ke
dalam pribadi
isill Ow) : malu
jebule 1II0llg saklllollo Ow) : ternyata cuma segitu
jUlllbult Ow) : menyatu dan tidak bisa di bedakan
dengan jeIas
kmvulo Ow) : hamba
kedallall Ow) : tergila-gila, terobsesi
kellladjellgall Ow) : kemajuan, ke baruan
killlOIlO 0pg) : baju khas jepang
klilllis Ow) : kelihatan bellllinyak
kllluk lIIatltak plltilt Ow) : kain penutup kepala yang berhak
digunaka n seorang priyayi bupati
landscape (Ing) : ciri sebuah tempat yang secara
langsung bisa dilihat, rua ng
kultural
IIwllulIgg,,1 Ow) : menyatu
lIIasterpiece (Ing) : karya utama
lIIat-lIIatall Ow) : bersantai-santai
/IIballyolOw) : melucu, melawak
IIIbotelllllas Ow) : tidak mas
lIIellgayollli IVOIIg cilik (Jw) : melindungi orang keeil
lIIellggojlok (Jw) : mengerjai , membuat seseorang
merasa mall1 dalam $l1asana
keakraban
lIIelljmvil Ow) : menye ntil, mencolek
lIIelltifact (Ing) : fakta mental ya ng tidak bisa
d ireifikasi secara material sebagai
sumber sejarah
lIIilestolle Ow) : penanda jarak jalan, tonggak
IIIlekoh Ow) : kelihata n lezat dan benn inyak
IlllillthCIIg Ow) : bellllain ketapel
IIIrllClit dari ka/wllall Ow) : lepas dari kenyataan sebenarnya
IIdorn agellg Ow) : tuan besar, priyayi
IIgalallli Ow) : menjalan, sebagai sebuah

xvii
AN i. UTHFI

pengalaman
IIgamb Ow) : bersuasana atau bergaya seperti
Arab
IIgayogyaknrtn Ow) : bersuasana ata u bergaya sepelti
Yogyakarta
IIgeh Ow) : sadar, mengerti, faham
IIgellger Ow) : mengabdi kepada seseorang ya ng
lebih tinggi tingkatan sosialnya
IIgersulo Ow) : mengeluh, meratap
lIillgyell tillrlnk telllellnll Ow): tapi kalau pergi beneran
lIovelette (Pre) : novel pendek/ eerpen panjang
IIUIIUt Ow) : mengikut, menumpa ng
lI)Iulllnllggnakell Ow) : mempersila hkan
ora usah ditutup-tutupi,
d ireko rI,!}," 0w) : tidak usah ditutup-tutupi,
direkayasa
am IWllli me/II Ow) : tidak berani ikut
omil' lIuallee (Ing) : bernuansa lisan
pnkrle Ow) : kakak dari ibll atau bapak (paman)
pallitm Ow) : panitia pelaksana
parikello Ow) : asal kena
pelldopo Ow) : mang terbuka beratap d i depan
istana, semacam hall atau balai
pokoke sillg jujur JVae Ow) : yang penting harus jujur saja
politic passioll (Ing) : nafsu atau godaan politik
postfnetulII (Ing) : setelah kcjad ian
postpolVerryl/{irollle ( Ing) : sindroma atau gejala sakit
psikologis yang dialami sebab
ke hilangan (Iepas dari) kekuasaan
pmllC'l'edallnH Ow) : tempat pangeran prangwedana
yan g kelak menggantikan raja
(Mangkuncgara)
prillle (Lt) : utama, inti
prillggitall Ow) : ruang tertutup antara pendopo
dan dnlem istana yang bisa dilalui
kercta atau mobil Mangkunegaran)

xviii
GI.OSIIRIUM

redell/plipe (Ing) : bersifat mengayol11i , melindungi


rell/bugan Ow) : musyawarah, pembicaraan
rell/ell/oratiol/ (Ing) : peringata n, pengingatan kel11bali
resell/blal/ee (Ing) : keterlekata n a tau kel11iripan
an tara pengarang d an karyanya
saikere 0 pg) : upaeara I11cnghad ap ke utara
(Jepa ng) untuk l11enghormat pada
kaisar
sal/gu Ow) : uang bckaI, ua ng iaian
sare" Ow) : sabar, menerima
sigl/ifial/t (Pre) : penanda
sigllifie (Pre) : ya ng dita ndakan atau konscp ya ng
ad a d alal11 o ta k
soeiofaet (Ing) : fakta sosial
space (I ng) : rllang, baik da lal11 pe nge rtian
geogra fi s atallpun kul tura l
stateemf!: ( Ing) : budaya ki at l11emerinta h
slll/gk(lIl (J w) : merasa tida k enak sebab horl11at
syari'ati (A rb) : bersifa t syari 'at Isla m (fikih )
taisllO (J pg) : o la h raga ala jepang
tld lleolltrolellr (Bid) : kondc ktur kereta a pi
tOlleel club (Bid ) : kelol11pok teater
IreSllo (Jw) : sayang, cinta, sena ng
tumillg poilll II/Oil/ell! (Ing) : perisliwa yang meni adi li tik bali k
dal al11 seiarah kehidllpa n seseorang
UI/cerlail/ty (Ing) : ketidakpas tian
I/I/il/tellded wl/sequel/cc (lng) : a kibat yang lidak dil11aks ud ka n
ata u tid ak diperkiraka n
pereelligillg (Bid) : pe rkul11pllla n, orga nisasi
,'ersleiwll (Jrm) : memahami atau mcngerti, istilah
ya ng digu naka n M ax Weber untuk
l11eneo ba memahami lingka h Iaku
masyarakat seperti mcreka
memahaminya
pillere perrieol/oso (Lt) : ke beranian menyerempet-serempet
bahaya

xix
.... N LUTHfl

,'olkgellleillscltajt (Jrm) : kecenderungan masyarakat, yaitll


tllgas intelektllalll ntu k mengambil
bagian dalam keseillruhan usaha
masyarakat sebagai anggota bangsa
voorklas (Bid) : seti ngkal taman kanak-kanak,
kelas 0
lVatoll slIl'!)'o (Jw) : asal berbeda
w'!Yallg potelti Ow) : wayang tionghoa
wayallg tellgul Ow) : wayang go lek
Ivis I'0koke lIlaimlO sing
beller Ow) : slldah, ya ng penting mainlah
dengan bcnar

xx
DAFTAR lSI

Pongantar Penerbit - vi
Pengantar Sains - v iii
Pengan ta r Penulis - x i
Glosarillm - xv
Kata Penganlar - xxi i

Bagian 1 PENDAHULUAN
A. Biografi, Sebllah Justifikasi - I

B. Sekilas ten tang Umar Kayam - 4

Bagian II MANGKUNEGARAN, KETEDUHAN


PENDOPO DAN KEIUANGAN KOTA - 2.1

A. Mangkunegaran sebagai Lanskap Kultural - 24


B. Keluarga Priyayi - 2S
C. Sang Ayah, Sastrosoekotjo - 31
Bagian III DESAKRALISASI POLITIKDAN
ESOTERISME
A. Masa Mahasiswa - 42
B. Peristiwa G 30 S dalam Rekaman Umar Kayam - 46

xxi
AN LUT H FI

Bagian IV UMAR KAYAM DAN PERFILMAN


INDONESIA - 53
A. Revolusi Indonesia, Idealisme, dan Konsumsi Fi lm - 54
B. Meneari Bentuk Perfi lman Nasional - 60
C. Kebijakan Impor Film d an Pembiayaan Produksi Film
dalam Negeri - 60
D. Real<si terhadap SK 7 1; Dukungan dan
Pertenta ngan - 61
E. Sengketa di Lembaga Perfil man - 68
F. Berhasilkah Kebijakan SK 7 1? - 71

Bagian V ILMU DAN SENI, BENTUK EKLEKTISISME


A. Ke manunggalan antara lImu dan Seni - 82.
B. Ulasan Be berapa Karya Sastra: Reinterpretasi
Kepriyayian - 85
C. Karya Umar Kaya m dan Tragedi Ke manusiaan
1965-1966 - 95
D. Aktivitas Keseni an dan Keilmuan Umar Kayam - 9B
E. Umar Kayam dan Ibnikiran ten tang Kebudayaan - I03

Bagian VI MEMBAYANGKAN UMAR KAYAM


A. Pengimajinasian - rr8
B. Sebuah Cerita akan Renjana: Setahun Melepas
Kepergian Umar Kayam - 12.0

Bagian VII KESIMPULAN - ISO


Dafta r Pustaka - 135
Lampiran - 142.
Uma r Kaya m d alam Gambar - 147
Tenta ng Penulis - 183

xxii
KATA PENGANTAR

U mar Kayam adalah sosok yang tidak pernah basi dibica-


rakan. Sebab. ia ad alah sosok yang memancarkan cahaya dari
berbagai sud u!. Ia ibarat sebuah prisma. Orang bi lang, Umar
Kayam adalah seorang demokratis. Ya, memang. Tapi ada ka-
lanya. Umar Kayam sangat e/lOoV', pilih-pilih dalam pergaulan.
Sosok seperti Umar Kaya m, te rnyata, juga bisa tidak senang
d engan orang bahka n to ko h tcrtent u. la yang dikenal sangat
dekat dengan lVOJlg cilik, ternyata ada lVOllg cilik tertentu yang
amat ia tidak sukai. Kebetulan lVoJlg cilik itu mantan pelawak.
Tatkala ditanya kan mengapa ia tida k menyukainya, sambil ter-
tawa ia menjawab: "Ora bisa Jlgerti kebecikaJl ..... , ya ng dalam
bahasa Indonesia, barangkali , bisa d ite rjemahkal\ "11li< tahu
diuntung.....
Hal-hal semacam ini sebenarnya, adalah suatu hal ya ng
lum ra h saja. Sebab bagaimanapun , Umar Kayam adalah sea-
rang manusia. Ji ka orang ingi n menemukan gambaran tentang
Umar Kayam secara utuh. orang aka n segera melihat sisi gerner-
lapnya dan sisi gela pnya. Seperti dikatakan Ernest Ghoocy,
sisi gelap itu ibaratnya /'olllb/~ alias bayangan. Oleh karena itu,
menu lis biografi yang benar-benar bisa bermanfaat adalah ji ka

xxiii
ANI.UTH f l

di sana juga ada tinj auan kritis dari penulisnya. Dalam buku
karangan A.N. Lutfi ini, tinjauan kritis dimaksud tersedia.
Hanya saja, dalam wujud yang implisit. Ini tentu terpulang
kepada penulisnya. Suatu pili han yang merupakan hal prero-
gatif seorang pe nu lis ...
Secara fragmentaris, sudah cukup banya k buku-buku yang
ditulis tentang Umar Kayam. Salah satunya ya ng ditulis o leh
B. Rahmanto dengan judul Ulllar [(ayalll "[(arya dall Dllllimrya".
Akan tetapi , tampaknya buku ini lebih banyak mengulas karya-
karyanya dari pada memaparkan ke hidupannya. Buku ini, lebih
memusatkan perhatian kepada hidup Umar Kayam, sejak masih
bocah hingga dewasa. Pelacakannya lumayan te!iti, walupun
belum diungkap secara tuntas ten tang kegemaran maka n Umar
Kaya m dan bagaimana ia begitu kesmgselll dan sangat fa ham
be rbagai jenis makanan di seluruh dunia, termasuk ikan tusuk
ya ng di bakar di Kutub Utara.
Strategi penulis buku ini yang menggunaka n teori dasar
Freud, the childhood is thejather of a lIIall sangat kena. Terutama
jika orang kemudian membaca novel Para Priyay i jilid pe.tama.
Novel yang bole h dikatakan sebuah konstru ks i l1lunculnya
alllbtell{larisllle di Indonesia, akan lebih mudah dan lebih nikmat
d ikun ya h karena uraia n masa kecil Umar Kayam dalam buku
ini . Juga, sikap dan panda ngan duni anya ya ng mengutamakan
kebersamaa n, te rfahami de ngan jelas kare na info nnasi masa
kecil.
Menuru! hemat saya, ke hidupan Uma r Kayam sangat u-
nik. Almarhum Linus Suryadi AG, salah seorang kerabat d ekat
Umar Kayam, di samping Emha Ainun Nadjib, mengatakan
bahwa ada scsuatu pad a Kaya m yang sangat disukainya.

xxiv
KA TA PE N G A NT AR

Adapun sesuatu dimaks ud ada lah pandangan Umar Kayam


te n lang COIlI/I/OIl sellsc. Menurut Linus, berbeda dengan ya ng
ditawa rkan oleh Chatarine Belsey, bagi Umar Kayam COIIIIIIOII

sellse menjadi pandangan subye kli fn ya. Oleh ka ren a itu, juga
dalam hal seni, Umar Kayam, menuru t Linus, lebih mendah u-
lukan karya seniit u ia senangi atau tidak. Tak peduli hanya
lagu seorang pengamen, misalnya siteran Pak NaIto, kalau itu
menyenangkannya, Umar Kayam akan mengalakan bahwa itu
bagus. Demikian juga lagu d/ItlJlgdltutaJl yang sering disaks ikan
o leh Umar kayam di alun-alun utara pada sa at ada sekaten. Ia
senantiasa memuji salah satu grup musikJlrllttlllgri/lUt yang senan-
tiasa menampil kan Kadari jah dan Niluh yang ka lau menyanyi
selaIu membuka ketiaknya. Sambi! memusatka n perhatian ke-
pada kedua penyanyi ya ng sedang duet ilu , Umar Kayam ber-
bisik kepada Linus Suryadi AG, "delokeJl, de/okclI, gala pCI!ynIlyille
pada IIgeltf/' kCltfk tdes.. " "Perde bala n" antara Linus dengan Umar
Kaya m yang sering terdengar adalah soal pandangan pribadi,
termasuk hal-hal yang menyangkut kepercayaan yang gaib-gaib.
Menurut Linus, rumah dinas Umar Kayam yang di Bulaksull1ur
B-1 2 perlu ditanami ekor kambingjantan pada setiap sudutnya.
Ini unluk menjaga kewibawaan Umar Kayam. Anehnya, walau-
pun Ull1ar Kayam tidak percaya, ia menuruti saran Linus, wa-
laupun , untuk itu, ia harus rnengeluarkan uang un tuk membeli
empat ekor kambing yang hi tam itu. Tentu '<lja, sebelum nya,
didahului peredebatan ya ng keras ... Tatkala d itanyakan menga-
pa ia Il1cn llru ti anjuran Linus, dcngan scnyum ia menjav,rab.
"ora alia a/an c Ilandur bUJltut" wcdhus ... ". Tujuan lItamanya, scke-
d ar membuat Linus senang. Pada titik ini tampak bahwa bag;
Umar Kaya m, sesuatu yang di anggap sangat penting adalah

xxv
AN J.UTHfl

persahabatan dan persaudaraan serta pertemanan . la memilih


mengo rbankan scsuatu daripada persaudaraan dan pcrsaha-
batan dengan seseorang tcrganggu. O leh ka rena itu, Umar Ka-
yam ce nderung ban yak menyelenggaraka n reriunllgnu , kumpul-
kumpul , denga n teman-temannya. Pendiri an Pusat Studi
Kebudayaan UGM yang di Bul aksumur E- 12, antara lai n, un-
tuk dijadikan tempat reriLlllgnn itu .
Umar Kaya m adalah sasok yang luar biasa. Dari pcnga-
matan tampak bahwa hampir selunlh hid up Umar Kaya m hillg-
ga wafat dan peringatannya pada hari ke seribu , terus-menerus
dipenuhi upaca ra . Adapun yang dima ks ud de ngan upaca ra
itu adala h kumpul-kumpul d an maka n-makan.
Tetapi, di balik itu , Umar Kaya m ad alah seorang ya ng
bcrani. la bahkan pemah mempertaruhkan kcdlldukannya
sebagai Dirjcn RTF ka rena ikut serta klimpul-kumpulllggmsnni
ke kuasaa n ndignn -(/(ligullg d a ri Soelulrto. la pun akhirnya
dibcrhentikan. Lalu, ia tidak segan me nyebut dirinya seorang
ge landa ngan ... karena definisi yang demikian ini lah me mbuat
ia tidak scgan-segan jnjmz dhawct ayu di pinggir jalan. Dan
bcgitu jam lllcnunjllkka n pukul scbelas siang, ia segera meminta
Surardi, sopirnya, mengantarnya ke Airport untuk tc rbang ke
Jakarta. Di ibu kota, malam harinya, ia ber-dill/ler bersama Maer-
diono, yang pad a waktu itu Sekretaris Negara. Umar Kaya m
pun memcsan satu porsi bisol1 stenk.
Sebagai orang Jawa, Umar Kayam sangat faham dan meng-
hayati tatakrama Jawa. Dengan kejawaannya, ia menilai peri-
laku te man-tcma nn ya. Tetapi, dengan enak ia me njadi bagian
d ari Indones ia dan dunia. la men ikmati klellellgnll uynll/plclIg
d an lagu-I agu klasik Mozart, Handel, Hyd n hingga Beethoven,

xxv i
K,ATA f'EN GA NTAK

Chopin, dan Jain-lain. Umar I<ayam, sebagai manllsia, seperLi


jlldul bukll ini, adalah manllsia commuter, manlls ia bolak-bal ik
dari berbagai komunitas dan kebudayaan. Ia dengan rileks Inen-
jalaninya.
Sosok Umar I<ayam adalah sebuah reforellcc, sebual1 acuan.
Sebagai acuan yang pernah hid up, sebagian darinya, sudah
dirulTIuskan dalam buku ini .. .

Bakd ; Soemanto
GUn! Besar FIB UGM dan Sadhar

xxvii
Bagian I
PENDAHULUAN

A. Biografi, Sebuah JustiHka si

Terlalu banyak pahlawan di Indo nesia, nanllin terlalu


sedi kit ya ng dilcladani dan meneladaninya. Orang mudah
memberi labc l pahlawan, da n ali inya mcnghabisi I«,ricr hidup-
l1)'a. Kcpahlmvanan dilanggcngkan di luar batas kemanusiaan,
sehingga tidak ada yang bisa dicontoh. Replikasi adalah penggan-
daan nilai kcOlungkinan. Jarak yang terlalulebar tidak mcmung-
kinkan upay" rep likasi atau pcneladanan. O leh sebab ke pahla-
wa nan lebih sebagai tutur Iisan yang berada dalam kondisi semen-
tara. Bila ia dilanggengkan, yang muneul adalah mi tos, gunjing,
dan alih oricntasi pusat keberartian pada tokoh, bukan karyanya.
Sebaliknya, tidak mengakui ketokohan juga resiko tersendiri .
Bila kchidupan adalah karya dc ngan segenap bentuknya,
maka tokoh (pengarang) dan karya adalah resemblallce, suatu
kemiripan atau ketcrlckatan. I<etika man usia bclum terdefe-
rensiasikan, kehidupan adalah ka rya itu sendiri . Mengaburkan
ketokohan adalah melenyapkan kehidupan. Pandanga n ini akan
menjebak pada upaya pemitosan kembali. Tiada bed a ya ng
terjadi pada umumnya pahlawan-pah lawan Indonesia.

I
AN LUTHI'I

IImu modern menawarkan cara pandang berbeda. Kajian


terhadap to koh tidak lag; dipandangsebagai resemblal/s. namun
tokoh manusia adalah objek kajian d alam ilmu-ilmu kemanu-
siaan (humaniora). Pada Litik ini manusia berada dalam wujud
terbaiknya. ia menjadi subye k sekaligus objek kajian. Perubahan
manusia dalam proses kesejarahannya mengandung konsekuensi
pada asumsi-asumsi dasar keilmuan .' Kaji an biografi ini ing;n
menempatkan diri sebagai perayaan atas ko mpleksitas relasi
antara tokoh dan karya nya.
Biografi menempatkan manusia sebagai tiLik kaj ian. Dalam
kilasanah historiografi Indonesia. terdapat 3 bentuk penulisan
biografi . Bentuk pertama adalah biografi interpretatif; kedua
biografi sum ber; dan ketiga biografi populer. Dua biografi pena-
ma termasuk biografi ilmiah. dengan scgenap techllical disciplil/e
keilmuan (sejarah). Biografi interpretatif menyertakan analisis
ilmu-i~nu sosial misaInya sosiolog; dan pSikolog;. Biografi popu-
ler tidak selalu mementingkan kebenaran i~niah. retorika. bum-
bu-bumbu penyedap. dan dialog-dialog antara toko h dibuat
sedemikian mpa. sehingga seringkali menempatkan tokoh seeara
berlebihan dan pemitosan. Biografi sumber adalah biografi
pertama yang pernah ditulis mengenai sang tokoh. sehingga
perbandingan d engan biografi lain tidal< diperlukan dalam
biografi macam ini. Demikian pula analisis yang memerlukan
seperangkat alat penjelas. teori dan hipotesis. yang diperlukan
"hanyalah" membuatoutlille. mencerna bahan-bahan yang di-
kumpulkan. Proses mencerna dan menjelaskan nantinya sekali
lag; tanpa harus menggunakan alat bantu. melainkan cukup
dengan deskripsi dan penyusunan babak-babak.'
Dalam biografi ilmiah sedapat mungkin penulis meng-

2.
MANU S IA U I. ANG-Al.IK

hindari unsur sentimenta li lasnya yang d isebabkan sedemi kian


~e kalnya donga n obyek ka jian . la tlapat meJihat obyek kaj ia n
dari luar dan hanya berre ran sebagai seorang e\)J/m lO!OI: WI!!e"ell
da lam pcnge rtian Wilhelm Dillhey dimungkinka n bila subye k
tineliti (bukan obyek Jlc neli tian!) masih hidup dan atau mening-
galkan jcjak-jejak yang da pat dibaca dcnga n sejclas-je las nya
sehingga menutup kemungkinan I'nliititafsir.
Pc nulisan biografi sceara i1miah oleh sarjana se jarah Indo-
nesia belum ba nyak d ila ku ka n. Pada hal sejara h kono n adala h
),c njumla han biogarfi para LOko h.' "rbkoh a lau akto r (intelek-
LUal ), sebagaimana pendapat Arno ld "Ioynbee, penti ng arli nya
sebagai kekuatan penggerak dalalTl suatu kllrun waktll ."
Indonesia melllpu nyai lingkal partiku larilas yang sangat
ti nggi. Fenomena heleroge n ya ng sc nant iasa dikemukakan
sebagai ta fsir (kultural) atas suat u ko nd isi lllasvarakal l ndone-
sia adalah suku, agama, ras, dan antar go lo ngan, bclum lagi
bila dilcruskan da lam t ingkata n ind ividu. Kadar irlio'!)lIIcmcy
scjara h Indonesia ya ng bcgitu be raga m mene mp,nkan kajian
illriiJliril/lI/ IIC!O" men jadi pc nting d an tidak lerelakka n. Dalam
kaj ian po li tik Indonesia misaln ya, Willia m Liddle melalui "The
Relative Auto no my of Third Wo rld Po li tician: Soehan o and
Indo nesian Econo rnic Developmc nl in Comparative Perspec-
tivc" menunjukkan bahwa seeara khusus, keberadaan Soeharto
sebagai presiden huka nl ah sosok ya ng kullur politiknya a nli
13arat. namun demikian ia menampi lkan din sebagai negara
ilU sendiri me lal ui adops i kcbijaka n c ko no llli nco-klasik ya ng
diterapka n pada tah un 1968, 1975, dan 1983. Denga n ini,
Liddle ingin menunjukka n bahwa kulLUr poli tik dan kebi jaka n
ekonomi Indonesia bersifat relalif, lidak bisa dimenge, ci (da n

3
AN LUTHI'I

digencrali sir) ta npa d ibingkai oleh waktu dan siapa yang


mengambil peranan. Demi kian pula Bernard Dahm, sarj ana
Jerman yang mengkaji Sukamo dengan memberi perhatian sisi
kul turalnya sebagai "manusia Jawa"; konsistensi Sukarno akan
keyakinann ya tentang nasionalisme, komunisme, d an aga ma
yang bisa lebur (akulturati f) dalam satll arasy pemikiran adalah
bagian dari kejawaannya, sdai n tentu saja penjelasan poli tik'.
Dari sinilah stud i biografi menj adi pent ing.
Pada biografi sesungguhnya didapati unsur sejarah yang
paling akrab. Biografi tidak hanya pemahaman ten ta ng sese-
orang secara lebih personal d an mendalam, melai n kan sosok
pribadi yang dikaji dite mpatkan sebagai peJaku yang secara
langsung mempersepsi, menjalani, merasakan kekecewaan atau
bahagia terhadap kehidupan. 6 Pada merekalah guratan-guratan
artefak kehicl upan terrefleksikan, sehingga pertanyaan apaka h
ia menjaeli kekuatan penggerak, akto r utama, partisipan , atau
pesorak-sorai sebuah ka rnaval se jarah menjad i tidak pen ting.
Siapa yang paling bertanggung jawab terhadap duni a ini, apa-
ka h Sukarno satu-satunya penggerak revo lusi Indonesia, benar-
kah Sri Sul tan Ham engku Buwana IX menjadi penyelamat Yog-
yakarta atau agresi milite r Belanda men jadi blessillg ill disguise
te rhadap "eksistensi Mataram" hingga kini , ataukah waktu yang
menj ad i algojo dalam mengeksekusi persoalan-persoaJan di atas
dunia ini? Pertanyaa n-pertanyaan to lol bila hanya mengambil
salah satu dari kompleksitas itu. Berdasar justifikasi di atas,
biografi Umar Kaya m ini di tulis.

B . Seldlas tentang U rnar Kayam

Dalam kesem patan ya ng berbeda, yaitu acara Pak Kayam

4
M .... NU S l .... ULANG-AL l K

Pamit PmSi1i1l di Gedung Purna Budaya 16-6-1997, Seminar


di !'PSK menyambut Purnabakti , Ju li 1997, d an n eriuIIg(l//
Bersamn Pnk J(ayalll , Griya Kedau latan Rakyat, 26-2 -200 I,
banyakkawan Umar Kaya m membcri komentar ten tang di rinya.
Ki Sugati mengatakan bahwa Umar Kaya m adalah sosokgu ru
bagi para seniman; Bakdi Soemanto: ia terbuka untuk dikritik,
mudah bergaul , tempat belajar bagi semua o rang, to leran ter-
hadap persoalan ya ng tidak ia setujui , membcrikan kesempatan
pada juniornya, dan tidak paternalistik ketika berhu bungan
dengan budayawan-budayawan muda . SlIm·a Merrlcka mcnye-
but ia sobagai budayawan yang teiah memberikan banyal< kon-
tribusi bagi perkembangan kebudayaan modem Indonesia; Indra
Tre nggono: ia soorang demokrat Jawa, seorang priyayi modcrn
yang sangat sinkretis dcngan berbagai nilai, kc priyayiannya
tampakdalammenikmati dan memilih kesenian; Wil ly (I(e n-
dra ): moderasi (snk lIIariyal pmsnja), vcrif,katif-mcnjaga jarak,
keanekaan, ahimsa (relllbugllll); Dannanto Jatman: sebagai sosok
kuasa, melal ui kuasa itu dia berd ialog dengan penguasa sebagai
bcrgaillillg positioll yang eukup kuat, scdangkan Rosihan Anwar
berkomentar: Karya-ka rya Umar Kayal11 dan Umar Kayam
sendiri supaya dijauhkan dari mi lOs supaya dapat diletakka n
dalam ko nte ks dan dial11bi lmanfaatnya. ' KOl11entar-kome nlar
di atas l1lengekspresikan kekaguma n ya ng luar biasa pada Umar
Kayal11, se hingga perlu dibaea seeara proporsional d an kontck-
stual. Demikian pula mencmpati<an sosok Umar Kaya m supaya
tidak tcrkul tuskan atau termilOskan.
Umar Kayam po puler sebagai akade misi, seniman dan
birokrat. la memulai kariem ya sebagai karyawan Departe men
Pendidika n dan Kebudayaan RI ( 1956- 1959). Scusai mempc-

5
AN LUTHPI

roleh gela r doktor di Amerika, pad a tahun 1966 ia m enjabat


sebagai Direktur Jenderal Radio, ' Ie levisi, dan Film (Dirje n RTF)
Derartemen Penerangan RI diJ akarta . la menjadi ketua DKD
(Dewan Kesenian Djakarta) selama dua periode menggantikan
Trisno Sumardjo ( 1969-1973), disambung dengan menjabat
Rektor Lembaga Penelidi kan Kesenian Jakarta (kini IKJ) Jal<arta.
Umar Kayam tidak melupakan dara h keluarganya sebagai
seorang guru dan pendidik. Pada tahun 1972 Kayam menjadi
dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, dosen luar biasa untu k
mata kuliah Sosiologi Pendidikan pada Fakultas IImu Sosial
Ul ( 1970- 1974), dan dosen untuk mata kuli ah Sosio logi
Kesenian pad a Fakultas Sastra UI ( 1974- I 975). Mcnjadi staf
senior Fell/mv di East Center, Honolulu, Hawaii ( 1973). Dari
Oer arte men Pcnerangan ia dikembalikan sebagai pegawai se-
nior di Departemen Pendidikan dan Kebudayaa n menjabat
Direktur Pusat Latihan Pcnelitian Ilmu-ilmu Sosia l di Ujung
Pandang ( 1975- 1976) sckaligus dosen mata kuliah Sosiologi
Pendidikan pad a Faku.ltas IImu-ilmu SosiaI Universitas Ha-
sanuddin ( 1976). Ia juga menjad i dose n tamu Fullbright di In-
donesian Studies Summer Institute, University of Wi sconsin ,
Madison Ame ri ka Seri kat ( 1977). Pada ta hun 1977 pihak
Universitas Gadjah M ada memberi amanat kepada Umar
Kayam dan rekan-rekannya untuk mendirikan Pusat Penelitian
Ke budayaan UGM Yogyakarta. Umar Kaya m diserahi tugas
memimpin lembaga tersebut selama dua puluh tahun sampai
1997. Pada ta hun-tahun inilah ia merasa "pulang kandang".
Sekaligus mengabdi ka n ilmunya di kampus di mana ia dibe-
sarkan, Universitas Gad jah Mada. Ia menjadi dosen eli FakuItas
Sastra Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di J urusan Sastra

6
MANUS!,\ ULAN G -A!. !K

Indonesia dan Sastra Inggris ( 1977- 1997).


Dalam bidang seni peran, Kayam pernah menjadi aktor
dalam Aim "Karmila", "Kugapai Cintamu", "I'engkhianatan G
30 S/PKI ", "Jakana 66", dan "Canthing". Dalam film " I'eng-
khianata n G 30 S/PIU" ia memerank.n toko h Sukarno. Umar
Kayam juga menu lis skenario untuk film "Yang Muda Yang
Bercinta", "Jago", dan "Frustasi Puncak Gunung". Umar Kayam
pernah 1l1enjadi Ketua Dewan Juri Festival Film Inuonesia. Se-
lain itu, Umar Kaya m sempat pula menjad i penge lola kesenian
sebuah hotel di Ba li.
la lebih banyak dikenal sebagai scorang saSLrawan dan
blldayawan. Karyanya melipllti ce rpen, novel, csai-esai kescnian
dan ktbudayaan. Terkhusus ia menaruh perhali an pada kebu-
dayaan Jawa.Karya-karya Aksinya dianggap mem punyai ma k-
na baru clalam cIunia kesusastraan. la dikelompo kkan sebagai
sastrawa n angkatan '50 ( 1950-1970). Angkatan donga n corak
atau kekhasan berupa penceritaan ya ng kokoh, (anpa banyak
disorwi panda nga n-pandangan plibadi. Sosok Umar Kayam
d aJam berbagai bidangnya inilah ya ng menjustifikasi dcmikian
signifikan sehi ngga ia perlu dikaji lebih mendala m.
Sebagai karya sejarah ya ng berbentuk biograA , tulisan ini
ingin menelusuri kesejarahan Umar Kayam mlilai dari kela-
hirann ya, 30 April 1932, masa kecil ya ng berada di Mangku-
negaran, masa remaja ya ng dihabiskan d i Yogya karta, sampai
dengan wafat beliau tanggal 16 Maret 2002 di Jakarta. BiograA
lentu saja tidak bennaksud menu lis semua as pek kehidupan
seorang toko h. Persoalan waktu ya ng demikian panjang akan
dibingkai dalam satu Linja uan kultural, yakni sisi kepriyayian
Umar Kaya m. Tinjauan itu berusaha me njawab pertanyaan

7
AN LUTHF I

mendasar pertama, seperti apakah sosok Umar Kayam sebagai


seorang anak priyayi Jawa? Pertanyaan mendasar ini akan dide-
rivasi daiam beberapa penanyaan: apa yang masih dan tidak
lagi tersisa dari sisi kepriyayian Umar Kayam, dan apa aspek-
aspek yang Olenye babkan itu? Pokok persoalan kedua adalah
ingin mengetahui posisi seorang ilmuwan (cendekiawan) Umar
Kayam berhadapan dengan kekuasaan Orde Baru, khususnya
pada periode awal. Sikap dan pendiriannya sebagai i1muwa n,
birokrat, sekaligus sastrawan , ingin dikaji dalam peneli tian inL
Adapun yang terakhi r akan bermuara untuk men jawab, apa
dan bagaimana pandangan Umar l<ayam terhadap kebudayaa n
Indonesia? Pemi kiran-pemikiran kebudayaan Umar Kayam
akan dikaj i secara mendalam. KeseOluanya akan dideskripsikan
secara analitis sehingga rekonstruksi te ntangtokoh Umar I<ayam
bisa didapatkan secara runtu t.
Tidakada satu pun Iiteratur yang membahas Umar I<ayam
d ari sisi kisah hidu pnya, atau bentuk biografi. Buku karya B
Rahman to, Umar Kayam: Karya riall DUllim!ya, lebih banya k
membahas karya fi ksinya, cerpen dan novel. Ditulis oleh sarjana
sastra Indonesia, buku ini hanya menjelaskan "biodata" Umar
Kaya m dalam 6 halaman' Buku Umar [(ayam riall farillg
Semiotik9 yang dieditori Aprinus Salam, mengupas karya-karya
sastra Umar Kayam dari berbagai disiplin ilmu. Dari buku itu
didapat gambaran ten tang lapis ide Umar Kayam. Artikel Mas
K'!Yamyallg S'!Ya [(ellallg tulisan adiknya, lebi h bersifatirerilllIC-
rillgell, atau kenang-kenangan, sehingga beOluansa subyektif dan
tidak cukup berjarak. 'o
Karya George 0 Larson, Masa Mellje/allg ReJlo/usi; Keratoll
rian Kelririupall Politik Surakarta, /912-1942 memberi gambaran

8
MANUSIA UL ANG -AL II(,

setting Mangkunegaran sebagai lanskap geografis maupun kul-


tural perkembangan Urnar Kayam rnasa kecilnya. ll Gambaran
tersebut didukung pula oleh buku Roswitha Singgih Pamuntjak
(as lold as), Pm'tilli, Recollectiolls of a Mallgkullcgarall Prillcess."
Kedua buku itu mempunyai cakupan waktu yang cukup lama
dari peri ode Umar Kayam. Relevansinya te rletak pada setting
sosialnya dalam lingkup keraton Mangkunegaran. Buku ya ng
berjudul Perkelllballgall Pemdnball Priyayi memberi gambaran
uluh kebudayaan priyayi, sampai dongan simbol-simbolnya seea-
ra fisik. lJ Juga karya Kuntowijoyo, Raja, Priyayi, dtlll /(awul,,:
Surnkarla, 1900-1915." Dalam buku itu , Sartono KartodirdjO
menggambarkan variabel yang mengindikasikan nilai-n ilai
kcpriyayian: gelar, gaya hidu p, pendidikan, hiburan-rekreasi,
hubungan keluarga, kesenian, pakaian, dan kebiasaan malum.
Sedangkan Kuotowijoyo, selain mcnjelaskan ten tang "sejarah
mentalitas" Paku Buwana X, ia juga banyak menggambarkan
kondisi para priyayi di Iingkungan keraton (dalam perkum-
pulan Abipraya) dan kondisi di luar kuasa keraton; semangat
perlawanan atau "counter power" oleh golongan kawula dan
pedagang dalam berbagai artikulasinya.
Karya-karya Umar Kayam baik yang borupa cerpen, novel,
esai budaya, dan karya non-fiksi dikaji uotuk memperoleh
gambaran lapis idenya.
Sebagai kajian teori dan metodologi nya diuraikan sebagai
berikut. Dalam disiplin i1mu sejarah, pengertian teori bcrbeda
dengan yang ada dalam IImu-i1mu Sosial dan Kemanusiaan."
Teori sejarah (filsafat sejara h kritis) adalah metodologi yaleni
menyangkut bagaimana upaya menghad irkan masa lalu,
kerangka berpikir, konsep yang sifatnya epistemologis,16 dan

9
ANLUTHPI

dalam hal ini adalah penghadiran sejarah pemikiran Umar Ka-


yam. Adapun teari dalam llmll-ilmu Sasial adalah hubungan
antar gejala yangsudah dikukuhkan melalui serangkaian pengu-
jian. Oi sini, kedua pengertian itu digunakan.
Bilamanakah Umar Kayam? Penting atau t id aknya dia
tidak akan merubah roda kehidupan yang telah berputar. Peni-
laian ini digunakan belaka untuk menjadiguidence dalam menge-
tahui apa yang telah dilakukan. 17 Atau mengikuti analisis
Berkhaver, penggambaran atas peranan penting Umar Kayam
adalah syarat utama dalam alur pengamatan atas aktar, tafsir
situasi, aksi, dan akibat yangditimblllkannya, baik yangdiingin-
kan (intendedcolISequences) maupun akibat yang tidakdiinginkan
(unintended consequences)." Oalam upaya menangkap historical
consciousness, tu li san ini memberi perhatian pada Umar Kayam
on mvare of becomillg mid 1I0t only of beillg.
Oalam sebuah penelitian awal mi, sedapat mungkin diaju-
kan interpretasi yang ditarik dari pengetahuan faktual. Bila
teari sejarah adalah cara bagaimana masa lalu itu dihadi rkan
(histOlY as lIIelllo/Y) melalui rekanstruksi sejarawan, di sini peng-
had iran itu ditempuh dengan memberi perhatian pada cara
orang mengingatnya. Oalam pengertian AJasans (filsafat kritis),
cara sesearang mengingatdan menyampaikan peristiwa adalah
sama penting dengan menghimpun sejarah melalui fakta-fakta.
IGsah apapun yang muneul dari ingatan itu bukanlah fiksi,
bukan pula penyimpangan dari "kebenaran", melainkanbagiall
dari kebellarall dalam sesuatu versi tertelltu, dalalll belltuknya ynllg
laill. /9 Penyajian yang bersifat etnagrafis di sini mengikuti kansep
berpikir tersebul. Ia diperlukan untuk lebih menunjukkan
bagaimana eara arang mengingat (intensinya) dan mengungkap

10
MANU S IA ULANG-AI. IK

sisi kebellarall yang lain itu. Dengan demikian , gem a, ro h, dan


spirit Umar Kayam (sebagai pribadi maupun pemikir) bisa tera-
sakan dan tergali dengan baik. Orang-orang itu adalah keluarga,
sahabat dan teman kerja.
Mengikuti pendekatan yangdilakukan oleh Urvas hi Butha-
lia bukannya tanpa resiko. Metodologi yang digunakan adalah
untuk menyi ngkap lIlelllolY para korban da lam peristiwa "In-
dia Partitio n" pada tahun 1947. Sejarah tentang kejahata n
ke manusiaan. Suatu peristiwa yang mencekam, menelan korban
sekitar 3 juta jiwa. Ingatan tentang peristiwa itu kembali di bong-
kar, ekspresi raut mu ka, nada bicara, intonasi, dan sebagainya
yang menggambarkan traumatisme sangat pentingdiperhatikan.
Akan tetapi, di sini pendekatan itu digunakan untuk mendengar
kesaksia n orangdalam kond isi normal, bahkan seringkali dalam
suasana kegembiraan, yakni kesaksian terhadap sosok Umar
Kayam. Dengan de mi kian releva nsinya hanya ada pada kadar
"in tensi" atas pencelitaan-penceritaan itu, sebagai suatu kebc-
naran dalam versi yang lain, yakni pengalaman.
Dalam pemikiran Wilhelm D ilthey melalui Max Weber,
ve/~etehen ata u memahami dari da lam adala h pemahaman
sebagaimana sang tokoh memberi makna perbuatannya. Bebe-
rapa ingin dilacak melalui jejak tekstual. Dengan menempatkan
Umar Kaya m sebagai lIlessage, pesan ya ng mewakili ata u isi
pesan itu sendiri, orang-orang terdekatnya itu memaknai. Se-
ringka li jUlllbuh antara "pesan dari" Umar Kayam dengan "pesan
yang diutarakan " (kembali ) oleh orang-orang terdekatnya. Oleh
sebab itu, ,/ersteizen dalam penelitian ini diarahkan pula pada
orang-orangterdekat Umar l<ayam. Tentu pemahaman semacam
ini mempunyai konsekuensi pada metode d an cara penyajian,

II
AN LUTHPI

metode scjarah lisan dcngan penyajian ya ng bergaya etnogra-


fis.'·
Pengertian teori ya ng kedua diwujud ka n dengan memakai
analisis Freudian sebagai cara melacak "akar-akar" kebudayaan
Umar Kayam, ya kni masa kecil Umar Kaya m." Analisis terha-
dap karya-karya Umar Kayam dilakuka n melalui pe ndekatan
sosio logi sastra. Mengutip Ian Wall, Sapardi D jo ko Damono
menemukan tiga macam pendekatan yang berbeda . Pertama,
ko nteks sosial pengarang. Kedua, sastra sebagai cermin masya-
rakm. Ketiga, fungsi sosial sastra." Peneli tian ini menggunaka n
pcngertian kedua dan ketiga. Pe ngertia n pertama tidaksebagai
pcndekatan sosiologis terhadap karya sastra, namun sebagai
karya OlOnom, mandiri sebagai pcneli tian scjarah.
Barangkali dalam penelitian ini pen ulis tidak sepenuhnya
berhasilme nghindari kedekatan de ngan subjek kajian, Umar
Kayam. Na mun kedekatan itu semoga hanya dalam pengertian
kClerlibalan pcnlllis dalam ikut memaknai dan tllrlll scrta mc-
nafsir pribadi dan karya nya.
l;"'piIJ/IfIIlY, t"Uming point moments, atall mOl11cn kl'isis (scmH-
cam Ii minalitas dalam Victor Turner) berusaha ditemuk.1l1 , apa-
kah pernah dialami o leh Umar Kayam ." Epip""l/y adalah Illtcl'
(iI/viI/ifni aku yang kedua) struktur fundamental yang penting
dalam kehidupan seseora ng. Suatu periStilYa pentingyang mem-
beri akibat pada seseorang unluk mengorientasika n kembali
peranannya. Efek ya ng ditimbulkannya bisa positif ata u nega-
ti f."
Me nge nai posisi Umar Kayam sebagai ce nd eki awa n,
berdasa rkan teoritisasi d alam Daniel Dhakidae, penulis akan
melihat bahwa gcjala kcce ndekiawanan ada pad a diri UK ber-
MANUSIA U['ANG-ALIK

sifat relasiollai: antara sistem pengetahuan (modal simbolik),


modal ekonomi, dan modal kultural. Condekiawan berada di
tapal batas antara modal dan kekuasaan di satll sisi dan masya-
rakat di sisi yang lain. Dalam relasi itll cendekiawan memper-
tahankan apa ya ng disebut sebagai tlte clIltureojcritical discourse. 25
Pe rangkat baru seperti yang diidealkan Julien Benda, bahwa
cendekiawan sebagai orang ya ng kegiatan utanlan ya bukanlah
mengejar tujuan-tujuan praktis, tetapi mencari kebahagiaa n
dalam mengolah seni , ilmu alau renungan melafisik. Mereka
adalah para ilmuwan, filosof, seniman dan ahli metafi sika yang
mendapat kepuasan dalam penerapan ilmu pengetahuan. Kaum
cendekiawan dalam posisi ilu meyakini ada nya "kebenaran uni-
versal". Meski dalam perkembangannnya makna kebenaran uni-
versal mendapat bantahan. 13ila kobenaran itu ada lah suatu
teks, akankah ia teks yang berhenti pada dirinya? Agaknya, Benda
ingin menyamaka n ka um intelektual dengan agamawan seba-
gai penya mpai teks kebenaran dari Tuhan pada Abad Tongah.
13elajar dari Martin Heidegger mengenai tugas mahasiswa
Jerman , kaum intelektua l harus mempun yai ikalan kepada
volkgcmeillsc/zajt, mengambi l bagian da lam kescluruhan usaha
masyarakat sebagai anggota bangsa. Mereka memasuki beragam
profesi yang tersedia dalam masyarakat; a poteker, dokter, arsi-
tek, akuntan, pengusaha, pol itisi, guru, profesor, ilmuwan, pas-
to r paroki, pe mborong, kontraktor, dan sebagainya. Scmua itu
berpijak pad a asumsi bahwa profesi untuk melaya ni pengeta-
IlUan, bu l<an sebaliknya. I1muwan dengan demikian mempunyai
kemampuan mentarnsfonnasikan nilai-ni lai idealnya ke tengah
masrakat.
Pandangan kedua ten tang cendekiawan adala h mereka

13
AN LUTHFI

melakukan penghianatan saat melakukan pemihakan terhadap


kekuasaan, politic I)assioll, yakni kelika sasaran relasi diarahkan
kc negara, bukan masyarakat. "The clerk of today, allllost wit/lOut
exceptioll alld whateJler their stalldillg, hm'e betrqyed the cause of
speculative thought to the illlerest of to political passioll", demikian
Julien Benda."
Pe nulis menyadari benar bahwa sejarah adalah usaha me-
nulis ke hidupan. Menu lis adala h mengakrabi kata, mengintimi
d iri , sekadar lIlellim"il ke hidupan yang tak sempat terpegang,
scringkali IIl/'llCut dari kahanall. Tidak beda soal, kehidupan ya ng
disapa itu berada di kclampauan , kekinian, atau di kemud ian.
Penggu naan metode sejarah lisan di sini mu tlak diperlukan
un tuk mengungka p sesuatu yang seringkali IIlrucut dari ka/wllall
publi k itu .
Menulis juga tak hanya soal gaya, d iksi dalam pense jajaran
realita, tetapi adal ah paradigma. la memberi arah dan pijaka n
pengetahuan ya ng akan dituju. l<arena paradigma, semua pcrso-
alan tidak dituliskan. Kare na menulis, kehidupan tidak sedang
d ipastikan. Sejarah tidak sedang mengcrangkeng kehidupan
dalam jcruji kepastian. Ullcertaillty, ketidakpastian kita butuh-
kan guna memperiallc.,r keraguan , mempe.tanyakan keyakinan,
me nghargai kemungkinan-kemungkinan supaya o ra ng
menanjakka n dirinya menuju penghormatan pad a hidu p ya ng
harus dijalani.
Apa yang disebut data prime r, sekunder, tersier, ad alah
ikhtiar terhadap realitas obyektif. Dalaln koran ta hu n 190 1,
pada bulan dan tanggal sekian, seorang wartawan menuliskan
kejadia n. Kejadian it u dipersepsi berdasa r kuali tas kesak-
siannya, mutu pemahamannya, kedalaman a nalisisnya, lantas

14
MANUS/A ULANG-AI.1K

keahlian meram unya dalam kata. Latar belakang pendidikan,


usia, identitas kelokalan, dan aga ma barangkali ikut memberi
coralc Tulisan masuk ke redaksi dengan serangkaian ideologi
dan aturan mai nnya. Tulisan itu , saat ini dalam seabad ke mu-
dian, digunakan sebagai sumber sejarah yang diluhurkan nilai-
nya sebagai prillla, utama. Ko ran yang telah berwarna coklat,
berdebu , dan telah bergerigi di ujung-pinggirnya itu, seperti
hewan mo nyet-monyetan ia disebutprilllata, prime, priJner, uta-
maoLaksana perdana menteri adalah prilllc millistcl: Lantas apa
yang membuatnya utama, padahal ia tidaksedang memastikan
sesuatu?
Dalam kegamangan semacam itu, penu lis menganggap
bahwa data penelitian relasional sifatnya. Relasi dalam menen-
tuk" n subyektivitas dan o byektivitas. Primer, sekunder, tersier,
bukanlah lingkal validitasnya, namun ukuran ke mam puan
akses. Sc jarah lisan misaln ya, ia menjadi primer da lam alt i
validitas nya, ketika akses ke relasi ad alah bagian yang sangat
menentukan "tingkat kcpastiannya" .
Sebagai kajia n sejarah ya ng sangat mendasarka n pada
unsur pendokumentasian fakta, dalam penelitian ini pencarian
sumber merupakan ta hapan penting. Ditempuh pengumpulan
data beru p. dokumen arsip, buku-bukll primer karya Umar
Kaya m yang berupa novel, cerpen, maupun karya i1miahnya,
surat kabar, dan sumber Iisan dari beberapa keluarga, sahabat
dan koleganya. Karya sastra Umar I<ayam dibaca sebagai IIIC11ti-
fact alaup"n sosiofact ya ng sisi faktual historisnya di-crosscllCck-
kan melalui sumber-sllmber Iisan yang bcrkompetcn , sehingga
di sini digunakan metode sejarah lisan.
Penulisan scjarah melalui metode biografi yang disa jikan

15
AN l.UTHfl

dalam karya ini, menggunakan data dari segenap sumbe r yang


tela h disebutkan d i atas.
Oalam buku ini Anda akan menemu kan pe nggambaran
Umar Kaya m masa keci i, tempat lahir, kedua o ra ng t ua dan
kakeknya, pendidi ka n, aktivitas di lua r sekolah dan di dalam
keluarga yang kesemuanya itu dikerangka dalam tinjuan kultural
sebagai seorang priyayi. Anta ra narasi dan analisis a kan d isa-
ji kan seeara berkelindan . Boberapa variabel ya ng me ngindi-
kasikan kepriyayian akan digunakan sebagaiguidallce. Lalu masa
re maja Umar Kaya m sebagai seorang ma hasiswa: aktivitas ber-
kesenian, pengelompokan ideologi di kalangan mahasiswa. Seca-
ra umum akan didapatkan gambara n Kota Yogyakarta, Uni-
versitas Gadjah Mada khususnya dalam di nam ika kehidu pan
kampus. Benih-bcnih pem ikiran Umar Kaya m d alam kosenian
dan kebudayaan d apat di lacak mulai rase ini. Berlanjut p~ld a
periode "orangnya pemerin tah", secara mendalam dikaji pera n
Umar Kayam sebagai Oirjen RTF dala m mcngupayaka n bang-
kitnya perfil man Indonesia awal Orde Baru setelah di koyak
oleh kepcntingan politi k Orde Lama. Perselisihan di tingkat
kelembagaan, kegamangan Umar Kayam antara siapa "kawa n"
dan "Iawan ", dan a mbigui tas yang dirasaka n se bagai seorang
ilmuwan berhadapan dengan kuasa negara. Juga te ntang pemi-
kiran Umar Kayam secara lebih mendetail , pcndirian-pendi-
riannya dalam bidang keil mua n d an kesenian se bagai seora ng
pakar yang telah kenyang dengan pengalaman dan serangkaian
jabatan. Kriti k terhadap pemikiran itu juga didedahkan di sini .
KIili k ke jawaa n dan sebentuk eldektisisme 27 d alam me-
lIlallulIggal-kan banyak hal, ilmu-seni, birokrasi yang formal dan
keseniman an, serta i1mu-ilmu sosial yang terkompartementalisasi

r6
MANUSIA UI.ANG-AL I K

kala itu. lerakhir. ten ta ng pengkisahan lIlang bagaimana kawan-


kawa n d an kel uarga Umar Kayam mengingatnya. me ngabadi-
ka n. dan menelada ninya lewat suatu acara "Pcringatan Satll
Tahun Meninggalnya Umar Kaya m". Mcngikuti pendekatan
Urvashi Buthalia ya ng tclah dijabarkan di atas. d an pcrspektif
HCidcggc rian ba hwa scjarah sebagai ses uatll ya ng hidup
(geschich te).

I7
AN I. U -r H FI

Catata n Bagia n 1

I Isti lah res~lIIb/(Jllce dan ilmu dalam abad modern mcngaru pada pe ll1 b a~
bakan yang dilakuk..111 otch Foucaul l tCll lang epistcme. Hadi Susilo dan
Praselya TW; "R.mpat Mmlllsi(/ tinl(llll Arkevlogi PmgetulllulII Michel FOil·
[(fult, Jurnal Driyflrkartl, 110.2/ Ih. XV I, him 16-27. lcbih la n jut dapat
di baca M ichel Foucault , TIle Orrler (1171illg, All Arclwology of The Humall
KI/OIvit:tige, (London: lavislick, 1970 ).
~ Lih aL: Lei rissa, RZ, "Scgi-segi Prakl is Pcnulisan Biografi ", dalalll Pemikirrm
I3jogmji dfl ll Kes~j (f mJIf/ll fiUd II, (J aka rta: O inas Pen didi ka n da n
Kc b uda yaan, Jara hni lra Pro yek I DSN, 19 84 ). Kun to wij oyo
mr.ngelo mpokka n je nis biografi dalam d ua macam ; portrf!ya/ biogmpJ!}
dan scientific biogmphy . Ku nto\\'ijoyo, Metodologi Sejlfrtfh (Yogyak.."l. rt a: Ti-
a ra Wacana, 2003), him. 208.
"J Kuntowi joyo, Ibid. him . 203.

4 Peradaban mcnumlnya ada!ah hasiJ pcncapaian dari satu lanskap tentorial

ya ng d ii si oleh karakler-karaklcr politik dan karaktcr aga ma. Peradaban


cli isi oleh tiga age nt sejarah , C1"t!t/lille millority (elite intelekLua l), il/tem n/
f1m/elM (mayorilas), dan e.\temal profetal" (bu m barba rian di lua r unit ).
Uraia n didapat.dari Ronald H Nash, Irlens /1'ltistory, Vol. I, (New York : E.
I~ DUlto n &Co. Inc, 1969 ), hi m. 175·2 19.
SAngus Mcl nlyre, Foreign Biogmphical Shulies of I wlollesilfJl SlI bjects: Obstacle
(/1/(/ SJwrtaJIIlillgs, (Aust.ralia: ArislOc Press, 1993), him. 292.

(, M . Nursa m, Perglll/lllltlli Seonl1lg Ill teld. . tllal Biognifi SlIedjfltmokll, (Jakarla:


G rameciia , 2002), him. 9.
7 f(et/(lIIlaufJI Rn/p(/t, Yogyakart.a , 16·6· 1997 dan 26·2·200 I.

R B. Rahmal1lo, Ullltlf" f((!)ltllll: f(mya dall Dllllifll!y(f, (Jaka rla: Grasindo ,

2004).
q Aprinus Salam (ed. ), Umar f(nyal/l drill fnrillg Semiotik, (Yogyakarla : Pusta-

kR Pclajar, 1998).
IU Pada bulan Februari 2005 terbi l kumpu lan tuli san para kolega. keluarga

dan pengagum Umar IZayam dala m Ashadi Siregar dan Fan lk HT (cd .),
Ul/lar /((ryfl /JI, Llfnr Dnllllll, Yogya karta: Pinu s, 2005. Sa la h sa lU tu lisan
adalah ka rya Umar SuwilO lerscbu l. Sayang, penelilia n in i te!ah selesai
sebelu m terbitnya buku tersebut, sehingga belum scmpat menggu nak.1nnya
sebaga i bahan ntju kan.
II George D., Larson, NlnsfI M ellje/rlllg Revoiusi; KermoJ/ riff/I f(ehit!lIfJrlIl Politik

SumkllTtfI, 19 12 -1942, Yogyakarta: Gadj ah Mada UniversilY Press, 1990.

18
MIINUSIA UI.ANG-ALIK

II Roswilh a Singgih PamunLjak (as told ns), Partini, R ecollecti01ls of (f


Mnugkl/llcgf/rrm Prillcess, (Jakarta: Dja mbalan, 1990).
12 Sartono KarlOdirdjo dkk, Perkelllbnllgfl1l Pemdf/vm / Pr!y(!yi, (Yogyakarta :
Gadjah Mada U nivcrsity Press, 1993).
13 KUlltowijoyo, Rffjll, Priy(!yi. dffn f(mvllla : Surflkflrtn. 1900-/915,

(Yogyakana : Fakultas SasLra UGM, 1999).


1.l /bitl, him . 7-8.
IS Ronald H Nash, ld{!flsojltistOlY, VoL II , (New York: E. P. DUlLon &Co.
In c, 1969).
16 Dalam istilah Leon Edel (I'ia Loui s M. Sm it h ) /tero, heroille, or heroism

diperlukan scbagai plVblellljil/{lillg, scbuah elemen pen Ling dalam mclihat


krcatifltas subyck. Louis M. Smith, "Biograp hical Method", dalam
Norma n K. O enzin dan Yvonna S. Lincoln (ed.), HtflldbookolQllflfitntiVt'
Rese(/rclt, (london: SAGE Publications, 1997). him . 289.
17 Robcrt E Berkhorcr, Jr. , A Be/mllioml App1Vnclt to /-/istoriCfl/ AllfI!'ysis. (New

York: 'n,e Free Press, 1969), him . 69.


If! Urvash i Butalia, Sis; Balik Sel!JtlJl: SU(frtl-SU(/rti d(fri P/!misfl}uiII /ilfli(f,

(Magelang: Indonesia1era, 2002), him. 1· 17.


1'1 Pcnulis sebcnarnya belum yakin Illcnyebut semacam iLU scbaga i se jarah

li sa n. Seja rah Iisan adalah Ill ctodc pengga lian terhadap pclaku ya ng
bersangkutan. Dalam proses wawancara ada dirku sus yang bcrkcmballg
anIma pcwawa nca ra dcnga n yang diwawancari , diskursus post fi /Chilll
misalnya. Sedangkan biograf1 ini, pclaku (ya kni Umar Kayam) tela h
men inggal. AI ih-alih disklirslIs, komunik.asi tidak terjadi all lara keduanya.
kccual i bila dilakukan metodc "wawancara ga ib". Oi la in p ihak,
scbaga imana d iuraikan, Umar l<ayam bukan hanya dirinya. la d ikctahui
scbagai dirinya dalam suaLu "n1ang publik", mengejawentah dalam pribad i-
pribadi o rang lain. Ini be rl aku untuk selllu a orang. Yang Illcmbcdakall
adalah, Uillar Kayam demikian "hcgemo ll ik" d alam relung-rclu ng pribadi
o rang lain. Dcnga n d cm ikian pantulan pribadi orang lain ten tangnya
Il1cnjadi pcnting. Keraguan pula unlllk menempatkan mcreka "sekadar"
sumber lisan-membcri ke5<1ksian alas orang lai n. Mereka adalah pelisal\
itu sendiri , scbagai din dengan scgcnap pengalamannya.
2U Sumadi Suryabrata, Psikologi lCeprih(u/irl1l, (Jakarta: Rajawali Pers, 1983).

Dalam prakLcknya, pcndekatan ini sering dirasa sulil. Pena ma, scla in
banyaknya versi yang saling bcrsaing dalam teori psikologi, kesulil.a nnya
ada lah aplikasinya terhadap orang yang telah mcninggal. Sccara clis
mClllang biografl " mensyaratkan" scscorang ya ng menjadi kajiannya
hams sudah Illcninggal. Seda ngkan seja rah (mcski in i dituduh bersifar

19
AN LUTHFI

konsctVaLif) Icbih bergerak pada dokumen-dokumcn lertulis, dan scjarah


lisan mcnjadi sckunder. Sedangkan IllclOde Freudian misalnya, ditclllpuh
melalui proses penceritaan lll asa keeB sang tol<.oh. Kcdu3 , trend scjarah
seka rang adalah sejarah sosial, sejarah masyarakat, bukan sejarah orang
perorang ataulOkoh. Bagi sejarawan pcrsoa lannya bukanlah siapakah
yang menjaeli dalang peristiwa G 30 S, Soeharto, Soeka rno scneliri, CtA,
ataukah PIG misalnya, namun sejarawan akan mcnyoroti ora ng-ora ng
yang mcnjadi korban dari kcga nasan pcristiwa terscbut (pasca peristiwa).
Bagaimana pcrasaa nya, mengapa itu tcrjadi, siapa saja ya ng menjadi
korban eli pihak "orang-orang kiri ", siapa yang terl ibat, ideologi apa yang
diusung, bagaimana proses pembantaian itu , bagaimana rckru itmen atau
pengkaderan PIG maupun ora ng-o ra ng ya ng membantainya dan
seteru snya. Sejarawan akan memfokuska n pada history as memory, dan
bukan padallistoricalfact-nya Bila ingin mempraktckkan psikologi dalam
sejarah sosial se macam ini , m3ka scjarawan akan Illcnggunakan pijcho-
history atau histOlical Pfychology, yakni perpadllan anlara psikologi, sosiologi,
dan sejarah. Bu kan pada Freud namun psikologiwan Pcrancis seperti
Cha rles B1 ondel, Henri Wallon, dan Lucien Levy Bruhl, yang ide-idcnya
ten Lang mentalitas. Lihat: Peter Burke, Sejamh d(1II "leon Sosinl, (Jakarta:
Obor, 200 I), him 170-1 76.
21 Faruk H ~C Hmg(lIltflr Sosi%gi Sastm, dari Struktllmlislllc C,:lletik SIIIIIIl";

Postmodemismc, (Yogyakarta: Puslaka Pelaj ar, 2003), him. 4.


22 EpiplulI!J sebenarnya adalah islibh dabm teologi, yaitu pcrayaan tunal
Kristiani atas kemunculan Kristus sebagai thepersoJl cftlw Magi di hadapan
tunat selain Yahudi (Ge ntil e). Dal am n,e NClv Oifiml J//{stmted Dictio-
1/ary, (Lond on: Oxford University Press, 1978) . hIm . 562.
2J Norman K. Denzin, Intcrpretil1e Biography, (Cal iforn ia: Sage Publications,

Inc.: 1989), him. 10 dan 70.


2" Dan iel Dhakidac, Cmdekimvrlll daJ/ Kekuas(/{Ill tialalll Negflrr/ Ortle Bani,

(Jakarta: Gramcdia, 2003).


2.5 Julien Benda, The Betrr!yt// of Intellectuals, (Boston: The Beaco n Press,

1959), him . xix.


26 Eclectisismc adalah term filsa fat kun o lInluk menyebut seseorang yang

meminjam istilah secara bebas dari berbagai sumber, menggabungkan


sa ll! dcnga n lain nya. tidakeksklusif dalam mengungkapkan opininya,
perasaan dan scbagainya. Dal am The New Q;.fortl !Iush·metl DictiollfllY,
(London: Oxford University Press, 1978), hll11 . 530.

2.0
Bagian II
MANGKUNEGARAN ,
KETEDUHAN PENDOPO DAN
KERlANGAN KOTA

Seo rang bawahan berdestar d engan kaku mengambi l


gagang telepon setela h beberapa ka li menyembah. Alat teleko-
l11unikasi itu telah beberapa saat berdering. Segera terbayang
seorang ber-kuluk IIlntltak }Jutill. Sang bupati scdang bieara di
ujung sana. Dcngan kumis melintang yang disclipi butiran-bu-
tiran ludahnya menitahkan dengan sekali hentakan di ujung
gagang telepon ya ng tak tahu entah di mana. Sekali lagi ia
memerlukan menycmbah menghadap pesawat tclepon sebelum
bcrangsut-angsut pergi . Kedua belah tangannya dikatupkan lal u
ditempelkan ibu jarinya ke ujung hidung. Sang Bupati ada di
ujung san a. Demikian pikirnya.
Dengan mel11bayar sekitar 5 gu lden untuk jarak Jakarta-
Semara ng, seorang priyayi ti nggi pegawaigupernlcll sejak bulan
Janua ri 1903 memberika n titah pad a bawahannya lewat man-
faat telepon. Pada l11ulanya, sang pliyayi konon enggan l11enggu-
nakan pesawat telepon, khawatiryang diajak bieara tidak meng-
haturkan sembah terlebih dahulu. Teknologi yang subversif,

21
AN LUTHF I

seperti itu pikirnya. Oemikianlah, priyayi tradisional pada awal


abadXX.
Gambaran soso k priyayi di atas menjebak penulis ketika
berkunjung ke perpustakaan Reksa Pustaka Mangkunegaran.
Hcrbekal buku Partilli, Tulisall J(ehirlupall Seorllllg Putri Mallg-
kUllegarall terbitan Ojambatan, penulis menelusuri kclampauan
keraton Mangkunegaran. Bangunan demi bangunan penulis
amati mengikuti peta dalam buku itu. Masukdari sebelah timur,
lewat pintu gerbang besi, perkantoran, masuk ke pellrlopo agellg
yang bangunannya dibalut cat hijau kekuningan selaksa pohon
padi muda, warna khas Mangkunegaran. Lalu menuju prillggitall
scbagai beranda menuju tialem agellg yang diapit oleh iJalewal'lli,
yaitu tempat untuk permaisuri , dan balepelli , te mpat khusus
Mangkunegara bekerja. Sewaktu asyik mengamati air maneur
berhias dewa Cupid di depan pelldo/)o, seko nyong- ko nyo ng da-
tang mobil d ari arah ti mur langsung menuju prillggitml. Mobil
Isuzu Palltllel; bukan lagi kereta kuda atau mobil terbuka bikinan
Ford tempoedoeloe. Setelah menerka-nerka apa hubungan antara
Mangkunegara dengan patung dewa Cupid, penu lis melanju t-
kan melihat ruangan lainnya. Tiba di bangunan samping pintu
masuk, yakni prallgwetiallan. Oi depan ged ung itu, pen ulis
mengambil buah kelapa sawit yang jatuh dari seki tar enam
pohon ya ng ada. !Celapa sawit da n Mangkunegaran. "Ah kebe-
tulan saja!". Kesimpulan dari ruang kosong, antara himpitan
waktu dan keengganan.
"Pange ran-pangerannya masih bennukim di situ, Pak? ",
tanya penulis sesaatseorang pegawai perkantoran keralOn lewat
"Wah, Ilggilz mbotell mas. Itu dulu . Kalo sekarang ya eari kerja
semua. Banyak ya ng tidakada di sinj ". ''Asem! '', umpat'penulis

22
MANUSIA UI . ANG-AI. IK

dalam hali. Jawaba n Gapak itu segera mcmbuyarka n panorama


jelajah zaman ya ng ba ru saja terpampang di de pan mata.
Dengan jawaban ilu seakan ia mengolok-olok seorang ma hasiswa
yang sedang kcdal/al/ masa lalu (mahasiswa Se jara h Iho!), Ah,
para pangeran meneari kerja, berpiki r tentang masa depan,
sed angkan penuli s berpikir tcnta ng masa lalu!
Uraian dalam ba b ini aka n menyingkap saw fase perja-
la nan hidup Umar Kaya m, mulai dari fase Mangkunegaran
(ketika ia menempuh pendidikan nya di VOOl'kias, H IS, da n
MULO) sampai dengan fase awal Yogyakarta saal ia melan-
jutkan pendidikannya di SMA . Rekonstru ksi ini akan berusaha
menjawab pertanyaan sejauh manakah masa ked l Umar Kayam
berpcngaruh nantinya dalam kehidu pan pri bad i maupun in lC-
lektualnya, Analisis Freudian aka n menegaskan bahwa th. child-
hood is tile father oflllal/, dan pertumbuha n kedcwasaan adalah
penghalusan dari masa kceil yang telah terbentu k itu.' Dcmikian
pentingnya masa keeil, tentu saja tidak pantas untuk diabaikan
scbagai suatu fase ya ng menempati posisi strategis dalam alam
kosmi s Jawa. "Siasat" kcjawaan mulai dirum uska n se jak dini ,
Kata- kata "durul/g jmvn" adala h von is (yang anchnya juga ber-
sifat pemakluman), mcnjad i penilaian sc jauh ma naka h seora ng
bocah mcma hami "etika kcjawaa nn ya", H ubungan a nlara
anggota kel uarga: bapak dengan ibu, bapak de ngan anak, ibu
denga n a nak, anak lelaki dengan saud a ra perempuan atau
saudara Ielaki nya demi kian tcrjaga dala m suasana, ya ng o lch
Franz Magnis Suscno disebut berada dalam posisi antara rasa isil/,
sllllgkal/, dan tresl/o.' Peregangan ata u tarik-mc narikdalam kom-
posisi ya ng tepat sebagai prinsip keselarasa n d ari ketiganya itu-
la h pad a tingkatan ya ng lebih luas mcnjadi dasar kebudayaa n
AN LUTHI'[

Jawa, letak individll dalam masya rakat. Umar Kayam sebagai


anak Jawa, berada dalam salu penghayatan kejawaan semacam
itu.

A. Mangkunegaran sebagai Lanskap kultural

Mangkllnegara VII (bertahta 19 16-44) merupakan raja


ya ng paling modern di bandingkan pendahulunya dan raja- raja
Kasunanan. Scmasa Susuhunan Pakll Bliwana X para abdi
dalem masih bergelung da n menggelesot di lantai, sedangkan
di Mangkunegaran para abd i sudah mencukur rambutnya dan
dllduk di kursi. Fenomena ini seiring dengan gelombang revolusi
yang lerjadi di Cina dan dirasakan pula di tanah Hindia Be-
landa .' Pada 19 15- 19 16 Mangkunegara VII menjadi ketua SI
Surakarta, sllatu afi liasi uni k kaurn menengah santri dengan
dunia kerato n.' Pemerinta han Mangkunegara VII lercalat
sebaga i perinti s modcrnisasi di lingkllngan wilayah Mangku-
negaran , pelopor pembangunan pendidi ka n tennasuk pedesaan,
di samping jllga me nggiatkan aktivi tas kesenian Jawa dan
kepand uan. Mangkunegaran dan Surakalta adalah suatu iden-
t itas, sllatu pengenalan te n tang alt i ruang, baik c1alam penger-
tian space maupun lalldscape terhadap d iri Umar Kaya m, secara
subyektif-personal, maupun geografis. Oalam suasana dinamika
kegiatan inilah Umar Kayam dibentuk fondasi kepribadiannya.
Penlili s berangga pan bahwa Umar Kayam dibesarkan
d alam keilla rga ya ng penuh nuansa kepriyayia n. Akan di lihat
beberapa variabel ya ng mengindikasikan nilai-nilai ke priyayian
tersebul: gelar, gaya hid up, pe nd idika n, hiburan-rekreasi,
hllbllngan ke1l1arga, kesenian, pakaian, dan kebiasaan makan.'
Beberapa aspek ini tidak dillrai secara benlnltan. Uraian dalam

24
M ... NUSI .... UL"'NG- ... LIK

bab ini banyak didasarkan pada wawancara dengan Urnar


Suwi to, adik Urnar Kayarn.

B. Keluarga Priyayi
Umar Kayarn di lahirkan oleh seorang ibu bernama Koen-
tjiati di rumah sang nenek, Ngawi 3 0 April 1932. Ayahnya
bernama Sastrosoekotjo. Berdasarka n keyakinan Jawa bahwa
o rang tua muda bila melahirkan anaknya aka n lebih baik di
rumah kakek-nenek sang jabang bayi, supaya sang jabang bayi
dapat ditangani oleh orang ya ng sudah berpengalaman .
Umar Kayam hanya IIUIIUt lahir di Ngawi , selanju tnya ia
dibesarkan d i Wonogiri sarn pai usia kurang lebih dua tah un .
Di kota keeil yang gersang ini , aya h Umar Kayam ditugaskan
un tuk mengajar di sebuah sekolah desa sebagai guru bantu,
untuk mernperkenalkan huruf-huruf latin kepada anak didik-
nya, membimbing merel", membaca dan menulis. Dari Wonogi ri
keluarga ini pindah ke ibu kota keraton Sura karta. Mereka
pindah pada waktu sang ibu mengandung 9 bulan anak kedua.
Mereka bertempat tinggal di Bromantakan sekitar 500 m dari
Puro Mangkunegaran. Tcrakhir, keluarga yang dikepalai o leh
Sastrosoekotjo ini menempati rumah yang sangat besar dari
seorang kanjeng patih di Mangkuburnen. Umar Kayam dibesar-
kan di Mangkunegaran pad a masa ya ng telah modern.
Pendidi kan Umar Kayam dimulai di voorklns (TK) lalu
dilanju tka n di H .I. S "Siswo" Mangkunegaran sampai dengan
lulus. Sekolah ini berada persisdi de pan Puro Mangkunegaran.
Banya k anak pegawai yangdisekolahkan di lembaga pendidikan
ini. Hol/allds I/lla/lds School adalah sekolah dasar untuk anak
anak priyayi guna menyiapkan priyayi-priyayi gllbemelllell
AN LUTHFI

Pemerinta han Ko lonial Bela nda. DlIa bersaudara Umar Kayam-


Umar Sml' lO berangkal ke sekolah membonecrig ayahnya yang
menga jar bahasa Beland a di seko lah ya ng sa ma . Menge ndarai
sepeda mcrk Fongcrs, Sockotjo mengayuhnya dari Bromantakan
mcnllju sekolah. Kadangkala mereka plliang sekolah men lIm-
pang mobil Mcneer Soetopo, kepala sekolahnya. Kebetula n
putrinya yang bernama Wartini adal ah teman al<rab mercka
berdua.
Berbeda dcngan 1-1 IS cli lain tempal, I-II S "Siswo" mem-
punyai karakter kcjawaa n dengan mewajibka n semua anak
didiknya berbieara dalam bahasa Jawa kromll. Dengan kawan
sesa ma nya Uma r Kayam bereal«1p dalam bahasa Jawa kromo
marlYo. "Sampeall kala Ivaulak IIgelltut tllO ... / Oil mbot.llmall'lIlI,
la sa mpeyall IIlalail illgkallg kelltll t IIgotell kok... ",6 satu
pertengkara n kecil ya ng pem a h dia lami ole h Umar Suwito,
adik Umar Kayam yang kala itu cilia lingkal d i bawalU1ya. Dengan
ber-kromo tentu saja su li t selc. li pertengkaran memllncak. Ini
merupakan penclidikan pekert; ya ng cliaj arka n di lingkunga n
Mangkuncgaran, slrategi dalammenghindarkan konAik lerbuka.
Meski clemikian , di kelas mere ka diaja r bahasa Belanda
d engan penllh disiplin. Ada I<eharusan untllk me mbaea
dongeng-donge ng dan pelajaran bereerita di clepan kelas. Cerita-
cerita dalam bukll be rbahasa Belanda yang berlatarkan Ill ar
negeri . Di kelas liga, Umar Kayam slldah menguasai bahasa
Belanda.
Sehari-harinya, be rsama orang tuanya ia berbicara dalam
bahasa Jawa haills, sed angka n kedlla orang lllanya lidak jarang
berb icara dalam bahasa Be la nda . Kada ngka la aya hn ya
mengumpat dalam bahasa Belanda lIntll k menunjukka n keke-
MANUSIA ULANG-AI. 1K

salan atas kondisi tertentu. Bahasa Indonesia kala itu belum


popu ler. Setiap sore Umar Kayam mengikuti kursus bahasa In-
do nes ia. Saru pada masa je pang, bahasa Indonesia menjadi
bahasa wajib di sekolah-sekolah.
Pada masa jepang Umar Kayam ikut mengalami masa-
masa penindasan, dalam bentuk kepatuhan yang dilaksanakan
di lingkungan sekolah. Setiap pag; sebelum mengikuti pelajaran,
diadakan taislto atau olahraga senamlalu upaeara membungkuk
menghadap kc u ta ra, saikere. Pengalaman itu dirasakan keti ka
ia masih di HI S "Siswo". Selepas H IS ia melanju tkan ke jenjang
MULO (Meer Uitgcbreiri LagerOndenvijs). Oalam usia anakSMP
ini , Umar Kayam tela h banyak membaca roman-roman yang
layaknya hanya bo leh dibaca olch orang dewasa, sepe rti novel
Margaret Mitchel Gone witlt the Wind dalam te~ emahan bahasa
Belanda pada saat itu. la menikmati novel yang meng;sa hkan
pcrangsaudarad i Amerika Serikat itu meski banyak yang tidak
dipahaminya kala itu '
Oi lingkungan kcluarga, pendidikan yangdita namkan oleh
kcd ua orang tuanya sangat kuat. Scringkali schabis menerima
gaji, Soekotjo membeli kan buku-buku cerita. Semasa keeil semua
jenis buku dibaeanya, terutama buku-buku cerita. Umar Kayam
dan sang adik yang selalu dianggap kembar", Umar Suwi to,
memcnuhi kcgcmaran membacanya dengan pergi ke persewaan
buku swasta. Masa itu mcmangsudah banyakditemukan perse-
waa n buku di lingkungan Mangkunegaran. Salting nakal da n
gemarnya membaca, merel", pernah tidakmcngembalil",n buku
perscwaan dan d ibawa sewaktu pindah ke Yogyakarta. Sampai
dengan usia sekitar 15 ta hun Umar l<ayarn menghabiskan masa
kecilnya di Mangkuncgaran. Saat ia duduk di kelas tiga SMp,
AN I. UTHPI

ketika aya hn ya ditugaskan di Yogyakarta, tepatnya pada masa


clash pcrtama keluarga Soekotjo pindah ke kota itu.
Sastrosoekotjo selama hidupnya beristrikan tiga orang
perempuan. Istri pcrtama, Koentjiati melahirkan empat orang
anak: Umar Kayam, Umar Suwito, Umiani Nastiti, d an Umar
Bey. Istri pertama ini wafat pada tahun sekitar 1940-4 1 saat
melahirkan anak kembar yang kemudian juga meninggal. Saat
itu Umar Kaya m masih berada di kelas V HI S. Istri keduanya
adalah kawa n Koentjiati, yaitu Soemiani . Ia juga meninggal
sewaktu anak perempuannya baru bisa merangkak. Ad ik percm-
puan Umar Kayam ini diberi nama Arinta. Umar SuwilOsangat
terpukul dengan kematian ibu keduanya itu. la tidak lagi dira-
sakan sebagai ibu tiri. Umar Suwi tO sempat mengalami shock
cukup lama sehingga membu tuhkan terapi . Akibatnya, sampai
beberapa tahun ia mengalami kesulitan berbicara atau gagu,
semisal ketika diminta untu k membaca pelajaran oleh gurunya.
"Bb .. bbb ... buku ". Dengan telaten bapakM Husodo, pembim-
bing terapinya merawat sampai scmbuh . Umar Kayam meski
anak sulungyang lebih t ua ketimbang Umar SuwilO juga tidak
luputdali kesedihan yangmendalam. Kedua ibunya yangwafat
secara berturut-turut meninggaJkan kescd ih an mend alam di
hati nya. Inilah agaknya yang menjelaskan bagaimana gambaran
tcntang scorang ibu dalam karya-karya Umar Kayam. Demi-
kian sentral peran seorang ibu menjaga kcutuhan keluarga da-
lam masa-masa krisis.
Tidak berselang lama, didorong pertimbangan demi anak-
anaknya, Sastrosoekotjo ke mud ian menikah dengan Sri Mar-
t ini. Perempuan yangberasal dari kota pesisirluban ini dikenal
waktu mengajar sebagai guru TK. Ja tamatan sekolah wanita
MANU S IA ULAN G -ALIIC

"Van Deventer School Mangkunegaran", dan telah menjanda


dengan satu anak, M. Rosyaad. Dari istri ketiga in i lahirlah
empat orang anak: Pandu Setawan, Ontoseno, Arini Ratna-
ningsih, dan Hend ro Sangkoyo.
Dari nama anak-anaknya itu, terlihat betapa multikultural
kel uarga Satrosoekotjo; memadukan dua kultur antara Arab
dan Jawa-Sa nskerta. Nama Umar Kayam diambil dari nama
seorang rubiyat Persia terkenal Omar Khayyam.' Soekotjo waktu
it u senang mcmbaca scbuah buku berjudul De Roebaiyat vall
Olllar f(ltayyam, agaknya ia terinspirasi mengabadikan nama
itu untuk anaknya.
Perscntuhan dcngan dunia luar Mangkunegaran d irasakan
oleh Umar Kayam setiap kali ia dan adiknya berkunjung ke
rumah kakek di Ngawi. Kakek dari ibu pertama yang ada di
Ngawi itu adalah seorang mantri guru. Mereka berdua sering
mengikuti kakeknya inspeks i, berangkat dari Jalan Kartini
Kepanjen ke daerah-daerah naikgetltek melewati sungai Madiun.
lkut ke sawah, jalan ke desa-desa untuk mencari burung dengan
cara 1Il1illtltCIIg, juga mengikuti pamannya yang suka adu ayam.
Meskipun hanya seminggu sekali mereka berku njung ke Ngawi,
pengalaman-pengalaman semacam itulah yang bagi mereka
sangat berkesan dalam membangun pa nd angan ten tang
kehidupan desa.
Mengenai sang kakek, sangat ken tara bahwa Umar Kayam
menaru h hormat dan kekaguman ya ng banyak dilunjukkan
dalam novel Para Priyayi. Pada akhir novel itu digambarkan;

"Po ha n nangka di pajak halaman depan dO/till Setenan,


Wanagalih akhirnya roboh juga .. ... Dcngan robohnya pohon
nangka itu selesai sudah dafilla pohon itu kepada seluruh
AN LUTHI: l

kel uarga Saslrodarsono, bahkan juga kepaci;:1jalan Setenan illl."IU

Po hon nangka yang robo h itu ad alah sim bblisasi tcrh ad ap


sang kakek yang meninggal. Umar Suwi to menjelaska n bahwa
keboradaan po hon nangka d ;'depan rum ah kakek ad ala h benar
adanya. Bahkan (erita Sastrodarmodjo ya ng ditempeleng o lch
ten tara )epang konon juga benor terjad i. Sebclum kake k Ngawi
ya ng bern ama Sastrodarmodjo itu meninggal, semu a cucunya
dipanggil satll-persatll untuk Ji beri wejangan yang masing-
masing anak berbcda isi wejangannya. Kepada Umar SuwilO
nase hatnya adalah ; " dadi IINOlIg ikll sillg sell/bodo"."
Sebagai mantri guru k"ko k Sastrodannodjo memiliki arloji
berrantai dengan hiasa n kukll macan yang diganlllngknn di
ujung sakunya. Pada sampul novel /tlm Pr~m)li, Sastrodarm odjo
ta m pak berdi ri di uru ta n ketujuh dari kiri berga mbar bcrsama
di halaman de pa n pendopo ya ng digunaka n scbagai se kretariat
Jlcrecll igillg Mardid ojo. Foto itu berano tasi; Ngram be Mad iun
ta hun 19 13.
Se bagaimana umurnnya kalangan priyayi, pcndidi kan
keaga maa n tidak mcnda pat pcrh atian yang cukup. Pada ti tik
tcrtcntu terjadi "abangisasi priyayi". Ini terjadi ka rcna posisi
para priyayi yang secara stru ktura l berada di jejaring kepega-
waian ko lonial Be la nda sehingga harus dijauh kan da ri dunia
ka uITI santri yang seringkali melaku kan pcrlalrva nan politis-
ideologis.'2 Demi kian halnya dc nga n Soekotjo, meski leluhurnya
tidak sed ikit pula ya ng sa ntrL " Pendicli kan keagamaan ( Is-
lam) t ida k diberika n secara memada i te rh ad ar anak-anakn ya.
Anak-anak Soe kotjo tida k di kirim kc surau ata u pesantren
untu k bela jar pcndidikan aga ma, namun mereka lobih sering
di ajak kunjtlnga n ke wi laya h-wilaya h Ma ngktlnegaran da la m

30
MANU S IA UI. ANG-ALIK

rangka pelaksanaan program Pambmstho Woetha Sastm (PWS).


Namun demikian, Soekotjo pernah marah besar terhadap salah
seorang anaknya yang ingin meni kah dengan seorang Katholik.
Hal ini menggambarkan bahwa agama sebagai keyaki nan tidak
ada kompromi bagi Soekotjo, nam un tidak dalam konteks
tingka h laku yang '!Ynri'ati. Ini juga yang digambarkan Umar
Kayam dalam Para Pr!ynyi.

C. Sang Ayah Sastrosoekotjo

Sulit membayangkan perkembangan pribadi Umar Kayam


kecil tanpa menggambarkan peran dan sepak terjang ayahnya.
Se lain alasan "teknis" dilcmukan banyak data tentangnya,
penu lis be rkeyaki nan bahwa Soekotjo ada lah sosok ya ng
diidentifi kasi Umar Kayam. Penggambaran ini didasarkan pada
naskah yangd itulis oleh Umar Suwi to yang be~udul Mas [('!Yam
yallg Sayn [(ellallg. Ditulis sebagai obituari kurang lebih sebulan
sctelah meninggal nya Umar Kayam ."
Raden Mas Tumenggung Sastrosoekotjo adalah petinggi
keraton Mangkunegaran. Dua kata pertama sebagai gelar ke-
bangsawanan dan ya ng terakhir adalah gelar pangkat yang
tentu saja tidak terwariskan. Gelar tersebut adalah anugerah
dari keraton Mangkunegaran atas jasa-jasanya." Selain kakek
(yang diabad ikan da lam novel Para Pr!yayi) , sang aya h adalah
orang yang sangat berpengaruh terhadap dirinya, menginspirasi,
dan juga sebaliknya membuat takut d alam arti sUllgkall dan
cJVuh.
Sastrosoekotjo semasa muda aktif d alam tOllce/c/ub (k1 ub
sandiwara). Aktivitas itu berlanjut hingga ia menjadi guru di
Mangkunegaran. Pada tahun 1926 sewaktu menjadi murid

31
AN LUTHfl

yang duduk di ke las II Open bare Kweekschool Yogyakarta, ia


memerankan seorang' II'unojoyo dalam lako n "Dc Opstand van
Troenodjojo". Drama itu berasal dari inisiatif Direktur Sckolah
Mencer Blydorp. Beberapa lama kclompok ini latihan , tiba-tiba
ada telepon dari Residen yang memcrintahka n lakon "pcmbc-
rontakan Trunojoyo" itll dibat"lkan, berhubung adanya pembc-
rontakan PKI yang menewaskan Wed"na Menes-Banten. Lakon
itll baru tcrsclenggara pad a tahun 1929 sewaktu ia menjadi
mllrid di Open bare Hogere Kweekschoo l Magelang. 1-1. Sprong,
direktur sekolah tersebut kebetul"n bcraliran libera l. Dalam
sebuah dialog, 'Irunojoyo yang Sastrosoekotjo illl berkata pada
Rd. Kajoran yaitu Ibnu Darmawan:

"E n icdcrccil dag, niet waar, bergt de ccn en de ander 't Iyr. En
vlucht naar 's vya nds kempen! Weleer was 't anders! Hcrinnert
U zich nag die zcgctocht van Samp<lI1gs Kraton naar 't hcilige
Arosbaya? Hoevloden toen Matarams Heiden! Bange duivcn
aileen in staat tc k1rren in cell goudcll kooi!" .16

Sastrosoekotjo ya ng dikenal kawan-kawannya sebagai ahli


rnllsik, pemain sandiwara. olahragawan. dan disayang oleh ka-
wan-kawannya itu memangdikenal berani sejak kecil. Sewaktu
berusia kurang Icbih 10 tahun ia pernah naik kereta api tanpa
karcis. Meski naikgerbong kclas 3 untuk ill!nlldcr, masih saja ia
tidak da pat tcnang. Sebab sewaktu-waktu /rcillcolltlV!cur yang
orang Belanda alulI) be rsikap keras dan lebih kejam ketim bang
orang Indonesia. 17
Soekotjo juga dikenal sebagai penulis naska h. Sala h satu
lako n, ide cerita, skenario dan penyutradaraan ya ng lahir dari
tangannya adalah "Puteri dari Medan". Sela ng beberapa talHIll
dari pementasan itu. Keti.:· l Umar Kayam suda h mahasiswa,

32.
MANUSIA UI. AN G -ALIK

ada iklan di surat kabaryang menanyakan alamat penulis cerita


sandiwara tersebut untuk dibeli hak ciptanya guna pembuatan
film . Dan lahirlah film "Puteri dari Medan" produksi Perfini
yang dibintangi Titien Sumarni dengan sutradara D. Djaja-
kusuma. Soekotjo juga menulis tern bang, lagu, cerita pendek,
kolom, skenario, d an buku teks pelajaran serta buku bacaan
bahasa Jawa untuk SO kelas I sid VI."
Karier Soekotjo berawal dari seorangguru HIS di Wonogiri,
kemudian menjadi guru HIS di "Siswo" Mangkunegaran sebagai
guru bahasa Belanda, dan aktif daJam kegiatan-kegiatan besar
Mangkunegaran. Tahun 1937 ikut dalam tim Pandu JPO (fa-
vaallsehe Padpillder Orgallisatie) ke Wm!r! JalllbO/~ di VogeJenzang,
Belanda. Umar Kayam aktif juga di kepanduan mengikuti jejak
ayahnya. Ia tergabung di /Yelp (setingkat siaga) pada waktu di
HIS "Siswo".
Oleh Bupati Patih Mangkunegaran, Soekotjo dipercaya
scbagai Panitra program PWS tersebut. Dinyatakan bahwa pro-
gram ini didasarkan pada ideologi kellladjengall yang dimiliki
priyayi, berkewajiban untuk mendidik masyarakat supaya bisa
masuk ke daIam dunia kemodernan tersebut." Program ini
dimuIai pada bulan Oktober 1940 dengan Pelaksanaan di selu-
ruh wiIayah kekuasaan Mangkunegaran. Dalam laporan bulan
Januari 1941 , dari distriet-onderdistriet di wilayah Wonogiri yang
berjumlah 23 telah terlaksana 103 pengajaran dengan meli-
batkan 1200 murid. 20 Dalam inspeksi itu, Umar Kayam sering
menggoda peserta kursus (digunakan istilah kursus dengan peng-
goIongan A, B, dan C) yangsalllpoell kasep kallgge seko!a"all!a!~,
sudah kadaluwarsa untuk usia anaksekolah. Merel<a ada yang
berumur 16 bahkan juga ada yang berusia 41 tahun."

33
AN LUTHfl

Oi d alam kursus lcrsebul diajarkan bagaimana menulis


dengan huruf latin, berhitung, menulis surat, dan mengenali
rambu lalu lintas. Bentuk pengajarannya berorientasi pad a
penyerapan nilai-nilai kemodernan atau kemndjellgnn itu. Se-
telah menjaba t sebagai pemimpin program pada ta hun 1944,
Soe kotjo semakin disibukkan dengan laporan-Iaporan da n
inspeksi. Pad a masa }epang ia tidak hanya melaporkan pada
pihak Mangkunegaran-kochi namun juga pada pemerintahan
}epang langsung."
Soekotjo diangkat menjadi pnllitra PWS (tahun 1940).
Pada awainya ia menjadi guru HIS, lalu meningkat menjadi
?emimpill Ocmoem Ebah-Ebahall (gerakan) Tamella Mallgkullt'C'"l111
(tahun 1942) sekaligus memimpin terbitan Socloeh MallgkullC-
garall, dan pada tal1l1ll 1944 menjabat sebagai pemimpin Pembc-
rantasan Buta Huruf. Kondisi tersebut mencmpatkannya pada
posisi pembesar kabupaten. Anggaran belanja pendiclikan Mang-
kunegaran tahun 1945 menyebutkan bahwa kelompok pembe-
sar kabupaten bcrhakmendapatkan gaji sebcsar f 367,40. Suatu
jumlah yang sangat besar masa itu. Oitambah lagi dengan uang
jalan sekit ar f 70-" Sewaktu berada di Gera kan -la runa
Mangkunegara tahun 1942, Soekotjo mendapat ga ji sebesar
160 rupiah, dan 100 rupiah semasa menjad i guru HI S.
Oengan uang sebcsar itu, keluarga bcsar Sastrosoekotjo ten-
tunya bisa terpen uhi kebutuhan hidupnya. Sekitar usia 10-1 2
tahun waktu itu, Urnar Kayam sering diajak berrlesir", pergi
ke restoran, atau cukup prasaja makan dengan mcmanggil tukang
jualan hik.25 Masa itu sudah banyak diteJl1ukan restoran dengan
menu "asing" semisal cap chay, martabak, mie dan lain-lain' · Mulai
dari makanan yang "merakyat" sampai dengan makanan yang

34
MANU S IA Ut.ANC-At.IK

asi ngdidengar ia mengen a ~1ya dengan baik. Ayah Umar Kayam


memang seorang peeinla makanan. Umar SUlVito. anak kedua
dari keluarga tersebut "nya ris" lahirdi restoran "Malang" depan
Pasar Gede Solo kalau saja tidaksegera dipanggilkan taksi untu k
pergi ke rumah sakit.27 Kesenangannya plesir tidak bisa lepas
dari aktivitasnya di ]1'0. Sering ia pergi ke tempat-tempat yang
sejuk. menikmati keindahan sekaligus beraktivitas kepanduan.
Tradis! IIgellge!' atau mengabdi tidakditemukan daJam kelu-
arga ini . Hanya saja. dal am keluarga Soekotjo pemah tinggal
seorang murid bem ama Hari Suseno. Ayahnya adalah ndlllillis-
tmtllu!' rG. Colomadu. mempunyai hubungan keluarga dengan
Soekotjo. Hari Soeseno (di kemudian hari menjadi gUll. besar
11'3) dinilai o leh pihak seko lahnya tidak mampu mengikuti
pelajaran sehingga ia harus tinggal kelas. Akan tetapi Soekotjo
menilai bahwa ia bukannya nakal dan bodo h d alam penger-
tiannya yang traclisional. namun mempunyai keeerdasa n ya ng
tidak bisa ditangkap o leh orang lain . ya ng bila tidakdiarahkan
dengan baik malah aka n merugikan . Penjelasan Soekotjo sema-
cam itu membuat pihaksekolah mempercayaka n Hari Suseno
kepadanya. ladiperbolehkan naik kelas. Kemudian Hati Suseno
dibimbing langs ung dan oleh Soe kotjo diminta untuk tinggal
bersama keluarganya. Dalam perkembangan nya. bukan hanya
bisa mengikuti pelajaran sekolah namun terbukti bahwa Hari
Suseno anak yang pintar dalam pelajaran-pelajaran sekolahnya.
la menjad i teman a!aab Umar Kayam walau uSianya lebih
tua. Meskipun sudah mendapat sallgu. liang jajan sebesar 2.5
sen dari orang tuanya. Umar Kayam sering iri (heran) dengan
uangsaku Hari yangjauh lebih besar. yaitu 5 sen sehari. SaligU
dari seorang aya h petinggi pabrik gula. Seeara ekonomi ayah

35
AN I. UTHFI

Hari Suseno yang admillistratell" PG Colo madu itu tentu saja


lebi h tinggi dibanding de ngan Sastrosoekotjo.28
Dengan uang saku ya ng secara ru tin dibe ri kan sesuai
kemampuan ekonomi aya hnya, Umar Kayam dapat mengikuti
berbagai kegiatan. la beriaLih tari dalam kelompok yangbernama
Anggana Raras, mempunyai kebi asaan menyewa dan membeli
buku d ari yang berkisah te ntang Tarzan , Flash Gordon, buku
te rjemahan terbi ta n Balai Pustaka, sampai dengan buku-buku
roman dan detcktif picisan terbitan Medan. Di Solo, ia suka
meno nton film ya ng semasa jepanggedung bioskopnya sudah
d alam kondisi bagus. Wayang wo ng di Sriwed ari sering pula
diton to nnya, "ketoprak barangan " yang sering lewat, wayang
kuli t , waya ng the ngul , waya ng potehi d i Klentheng Tionghoa
seberang Pasa r Gede Solo, dan yang paling sering adalah menon-
ton pennainan bola eli Sriwedari. 29
Sampai dengan usia sekitar 13 ta hun , Umar Kayam meng-
habiskan masa kecilnya di Solo, dalam Iingkungan Mangku-
negara n, dengan sesekali berlibur ke Ngawi _ Lingkungan-
limgkungan itLaiah yang membangun kepribadian Umar l<ayam.
Pad a akhirnya ia harus meninggalkan Iingkungan itu . Per-
pindahan kcluarga Soekotjo ke Yogyakarta karena kepentingan
tugas, bertepatan dengan masaclash J.30 Di kota inilah Soekotjo
ke mudia n menjabat posisi Direktur KPPM (Kursus Penilik
Pendidikan Masyarakat) dan pernah juga Kepala Inspeksi Pen-
d idi kan Masyarakat Nusa Te nggara Barat di Singaraja. Sebe-
lumnya, ia sempat mempelajari pendidi ka n masyarakat di
Denmark ya ng terkenal dengan Im/kshogeschoo/-n ya.
Sebelum melanjutkan SMA di Yogyaka n a, Umar l<ayam
sempat sekola h di sebuah SMA di Semarang. Hampir tiap hari
MANUSIA UI.AN G- AI. IK

ia dcngan adiknya menonton film . scbuah hobi yang sclanjut-


nya Il1cnganlark;mnya kc jcnjang karicr. KcUka dudukdi bangku
SMA bagian A (Sama- Bahasa) di Yogyakarta. Urnar l<ayam
pernah mCll1buat tulisa n yang berjudu l "G uru yang Scrakah".'1
Agaknya sCll1angat kcpcnulisan d an kckritisan mulai tampak.
Pada masa Illud anya ini Ulllar Kayam bersahabat karib dcngan
Satjipto Ra hard jo." Sctclah mcngcnya m bangku sekolah lan-
jutan. pada tahun 195 1 Ulnar Kayaln mcncruskan pcndidi-
kannya kc Universitas Gadjah Mada. la Inasuk jurusan Pacda-
gogi k Fakultas SPF (Saw'a Paedagogikdan Fi lsafat).

37
AN I.UTHfl

Catatan Bagian II

I Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribru/illll, (Jakarta: Rajawa1i Pers, 1983)"


him. 167.
2 Fra nz Magnis Suseno, Etika jawa, Sebutll/ Autllisis Film/flt tel/ttlng
Kcbijtlksm/f/(I/I !mvtl, (Jakarta: Gramedia Pust'aka Ulama, 1999), him.
168-9.
1 Di Mangkunegaran nuilai digunakan kursi sejak masa Mangkllnegara VI
( 1896-1916). Disusun berpuluh-puluh kursi seca ra teraturdan rapi di
pend opo. Pendopo itu berkapasitas 5000 orang bila tak menggunakan
kursi, bahkan bisa 10.000 orang dengan bagian sisi-sisinya d igunakan
pula. Kanan menlpakan pendopo lerillas di seillruh pulau Jawa masa itu.
Roswitha Pamuntjak Singgih (tiS told fls),ft1l1iJli, 1itiis(l1I /(fhirlupall Seonlng
Putri MtlllgkulIcganlll, (Jakarta: Djambatan, 1986), him. 4 . Adapun
Pakllbuwana X yang bcrtahta tii Kasunanan agaknya mempunyai orientasi
yang berbeda. Ia Ichih l11enonjolka n simbol-simbil "polilik magis" dan
mempunyai elllotiOllfl1 f/{(otieu dibandingkan kecerdasan in telektual.
Gambaran semacal11 ini dapat dilihat dalam karya Kuntowijoyo, Raja,
Priytl)li, dan /(mvu!a: Sumkflrtll, 1900-191 5. (Yogyakarta: Faku ltas Sastra
UGM,1999) .
.. Unluk l11engetahui scpak te~"ng Mangkunegara VII dapat dilihat: George
D. Larso n, Mflstl Mwjelrwg ReJlo/usi; /(emtvlI tlall /(ehitllfpnll Po/itik
Sumk(/rta, 19/2-1942, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
1990), him. 90-1 13.
'j Kerangka ini didapatkan dari, Sa rtono Kartodirdjo dkk , Perkembaugnll

Pemt/nb(lll Pr!Jlf!yi, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993).


6 Kamu tadi kentut kan? Ah enggak, kal11l1 aja yang tadi malah kcntul.

Wawancara dengan Umar Suwito, Yogyakarta, 12 Maret 2003.


1 B. RahmanlO, UlIlflr /((lj(lm: ]((l~ya dun Dllllim!Ytl, (Jakarta: Grasindo,

2004), him. 2.
fI Unsur kembar anlara kecluanya ini dikenang oleh Ulllar Suwi to; "Saya

sama mas Kayam itu kemana-mana selalu sama. Pakaian kami selalu
dibuat kcmbar. Kalo kila jalan di kampung itu diteriaki orang, di lcdek.
'Bocah kcmbar lora nuklun-nuklun, bocah kcmbar lora nukllln-nuklun '.
Sampai tua kami masi h ingal. Waktu di MMC sebelllOl mas Kayam
wafat sebcna rnya saya mall mengingatkan hal ini. Tapi saya nggaktcga".
(Wawancara dcngan Umar SliwilO, Yogyakarta, 12 Maret 2003).
'/ Omar Khayyam (hidup antara tahun 1050-11 22) merupakan pcnyair
MANUS[A UI.ANG-AI. I K

yang juga ahli astronomi dan matematika. Ikut andil mClla namkan saham
dalam istil ah-isLil ah perb intangan mel alui "Musykilaa tll al hi saab", a l
labar wa at Muqaabalaat", d an dalam syair mcnghasil ka n "al Rubbaa'iy-
yaat"', seorang penyair "rcal is" yang banyak mengusung fenolllena alam
dalam sya ir·syai rnya. Dalam A I Mlmjid,ji nl A'lamll, ( Libano n: Dar al
Masyri q. 1997), him 379. Lih at juga; Harlin NasuLio n, / S /tllll Rnsiollfli,
(Bandung: Mizan, J 998), him. 298. la menu li s sekilar 10 1 dcngan
epigrammatic4 baris, yang kemudian dalam kesusaslcraan Persia dikenal
scbagai mb/['tyfl t (ya ng se rba cmpat) . Barll pad a tahlill 1859 karya nya
diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh seorang sastraw<H1 Inggri s, Ed-
ward Fitz Gerald . Ta hu n 1868 karya terscbu t mendapatka n pop lila ri-
tasnya. RUVtltytil Glllar KhaYY{/I//: I. Wakel Fo r the S un , who scattered
into flight/TIle Stars before him fro m t he Field of N igh t/ Drives Nighl
alo ng with Lhc.I1l from Heav' n and st ri kes/ 1l,e Sul tan's Turret with a
Shaft of Light. ,EIIClllt(l ® Reference Libmry 2004, (A merika:
Microsoft Corporation, 2004)CompaCl Disc 2.
to Umar Kayam, Pili'll P,.!yt!J,i, (Jakarta: Pu staka Ulam<l. Grafiti, 200 1

[c<takan kedelapan D, hll11 . 300.


I I Bisa bermakna; saLU nya lI capa n denga n Lindakan. Umar SuwilO tidak

tahu apa ya ng dinaschatkall o teh sa ng kakck kcpada Ulllar Kaya m.


Wawancara denga n Uma r Suwito, Yogyakarta, 12 Marcl2003.
12 Sa rto no Kartod irdjo dkk,Perkcmbflllgml I1:m£iabm/ Pr!Yf!yi, (Yogyakarta:

Gad jah Mada University Press, 1993), him . 58·59.


I'! "Ya, kita ill! tidak tcrl alu an u ya. Waiaupull ki l3 punya famili ya ng

berlatar bclakang san lri. Kala kila mbaca lulisannya b<lpak, ilu ada
kcluarga yangsantri dan ada yang biasa·biasa saja. Tap i sebcw lnya ncnck
moyang kita kuat ya . h1pi kila dan mas Kayam itl! tidak begilu ini ,
mcngeJu-e1ukan Illasa lampau ", suatu pernyataan ya ng tid ak seca ra
eks pli sit me njela ska n sisi keterjarakan pri yayi lerhaclap 3g3ma.
Wawanca ra dcngan Um ar Suwito, Yogya karta , 12 Marel2003.
1-\ Umar Suwito, Mas /(tl'yfllII.YlIlIg Sf!)," Kemlllg, (makalah tak dilc rbilkan,

30 April 2002).
I ~ Dalam buku "11,e Soul of Indo nesia: a Cultu ral Journey" ya ng bc ra ngka
ta hun 1985, Umar Kaya m menliliskan ka limal pe rsc mbaha n UllIuk
ayahnya : To the memory of R .M.~C Saslrosockoljo- father, friend, guru.
Pada Lahun 1984 ayah Ulllar Kayam meninggal dan olch Mangkullcgaran
unluk Illcnghonnali jasa-jasanya dianugerah i gclartersebuL Scbagaimana
ulllulllnya dalam ja ring kcpriyayian, SoekoLjo masuk dal am keluarga
priyayi lebih karena istrinya. Yailu seorang gad is anak priyayi manlri guru

39
AN LUTHfl

Ngawi. Seca ra perlahan- Iahan karier kepriyayiannya mcnanj ak sampai


de ngan jabalan Tumenggllng.
IG Dan bukankah tiap para pengi ku lku menyc mbunyika n diri, dan lari

tunggang langgang ke pihak musu h? Berbeda sekali de ngan dlliu. Masih


ingal ka h Tuan , perjalanan kerne nangan kita kc tcrnpat suci Arosbaya?
Buyarlah "pahlawan-pahlawan" Mataram, Illcrpatj penakut, yang hanya
rna mpll bcrt.ckukur di dalalll kunmgfHl cmast
17 Sudiro, Mmgcl/ffllg /(wwmkll SflstnJsukoco, Pl/h/mwlJI PCllflklltyrlllg hffl!y(f

Bersul/ff/ tii tift/filII /(Ul1mgrfll nllns, Jakarta: Harlan Bcrita l3uana, 23 Agl.lslus
1984. Sud iro pernah menjabat sebagai Wali kota Jakarta dan Gubcrn ur
Su lawesi Selatan .
If! Prof Dr. Sanono Kartod ird jo pada malam acara "flak Kayam Pamil

Pensiun" di Puma Budaya UGM Ju ni tahun 1997, bercerita tentang


SastrosoekoLjo. Scbagai murid ket ika di HI S, ia merasa berhu lang budi
k..1.rcna kemalllpuan nya menulis scbcnamya dirintis pada waktu itu melalui
billlbingan SockoLjo. Scbagai guru 1-11 5 pada waktu itl! ia men support
anak didiknya mcmbual majatah kel<'IS, bertujua n me ndorong siswa agar
ge mar menu lis, yang kemudian din ila i k.arangan tcrba iknya. l'ldisan
Sartono mud a scring d ill1ual dalam majalah tersebul .
19 Arsip Rcksa Pustaka Mangkunegaran, B rlb M(flllbmstlw Woetlul S/lstm,

25 OklOber 1940.
20 Arsip Reksa Puslaka Mangkunegaran , Pmte/rlll Tjajrl"ipoc1I Prlllloeitlllgrlll

P.W.S. illg Pmdjrl Ml1l1gkl/J/t!garlfl/. Jan uari 194 1.


21 Arsip Reksa Pu staka Mangkunega ran, H:/ftpoerfll/ BI/b WoMpom Prll/-

dJlI/tilull'fl1l (l'..\'fl/JIel/) illgknllg /(UJVitnll, /(fftillrll/(/kakell /VOl/tell illg J(oersoes A,


B, C, No J iug S(Jemkffrtff, 13 Fcbruari 194 1.
12 Arsip Reksa Pustaka Mangkuncgaran, Pe/(/pomll dari Pcmimpiu Pr:mbmll1tfls

BtJetfl H lIl'lif M(lIIgk/lII egarflll, rill/alii boehlll /ti-g(/t/t 2604.


23 Arsip Reksa Puslaka Mangku nega ra n, RClItjfllw PeJlge/oe(lrfm Oeal/ghllg;
Hmgadjrmlll rlml Pt!/J/b. Boetrt t-Ioemif, 2605,8 Agustus '04.
24 Umar Suwito mellgcnang bahwa ia !,emah menyimpan foto Umar l<ayall1

kecil , kira-kira bcrusia 10 tahun naik kuda saat plesir ke lawangmangu


Karanganyar. Saya ng fOlO ilU lid ak be rhasil ditcl1lukan.
25 Wawan ca ra denga n Uma r S U\\~I O, Yogyakarta, 14 Apri l 2003.

~{, Umar Kayam ya ng otch Mangunwijaya disebut mernpunyai "Iida h yang


cerdas" agaknya mcwarisi bakat mcnunm ayahnya.
2i Uma r SuwilO, Mas J((!)'ftlll)lftllgSI!)'ff J(CI/(wg, makalah t<lkditerbitkan,

tertanggal 30 April 2002. hll11.9.


~Il Wawallcara dcngan Umar SuwilO. Yogyakarla, 14 April 2003.

40
MANUSIA ULANG-AI, IK

2'1 Umar SUWi lO, Op, Cit., him . 12.


30 Terjadinya clllsh I al.au "Revolusi Fisik" melawan seklilu mulai tampak
pada tanggal 8 Septc mber 1945 dengan dilerjunk3nnya lujuh pe rwira
Inggris di bawah pimpinan Mayor A.G Greenhalgh di lapa nga n lerbang
Kemayoran. Mercka mempersiapkan pembenlukan markas besa r Seklltll
menjelang pcndaral.an pasuka n seminggu mend atang. Pada tanggal 10
September 1945 Panglima Balalcnlara ]epang di ]awa me ngulllumkan
bahwa pemerintahan di serahkan kepada SekUlll, bllk..1n kepada Indone-
sia. Tersiarnya berita dari Singapura akan diambilalihnya pemcrinl"ahan
lcpangdi Asia Tengga ra oleh Sekutu. menambah kcccmasan rakyat In-
donesia. Pasukan Inggris di As ia Tenggara akan tergabllng dalam SEAC
(South-Ellst Asin Comllltllui atau «omando Asia Tenggara) yang dipimpin
oleh LAksamana Loui s Mounbatten. Lihat; Pra moedya Ananta Toer,
KrOlak Rello/usi /ndollesia jilid I, (Jakarta: Gramedia, 1999), him . 56-57.
langgal tersebut menandai perisliwa di tingkat pusal seeara mil iter. yang
kemudian meJuas di bebcrapa daerah sa mpai menj adi bCllluk rcvolu si
sosial.
:11 Wawancara dengan Umar SuwilO, Yogyakarta, 12 Marcl2003.

;'2 Kini pror. Dr. Satjiplo Rahardjo,gunJ ocsarcmirilus Universitas Diponcgoro

SClllarang. Satjiplo di masa l1ludanya adalah penulis puisi yang ha nd a!.


Puisi puisinya hal us dan mCllyenluh perasaan. Salah 5..1Lu puisinya yang
banyakdiingat kawannya dikenal dengan "puisi cecak", mcnggambarkan
perasaannya yang tersellluh kelika menutup pintu dan secara tidakscngaja
rnenjcpilreJl1l1k wbuh seekor cicak. Tidak mengherankan bila kcmudian
ia lcnnasyhur sebagai ah li hllkurn dcngan pendekatan yang humanist ik.
semangat pcmbelaan terhadap pih ak yang lemah. Ibir!.

41
Bagian III
DESAKRALISASI POLlTIK
DAN ESOTERISME

A. Masa Mahasiswa

Di Faku ltas Sastra Paedagogik dan Filsafat yang bertempat


di Wij iJan t, Umar Kayam aktif d i bidang kese ni an d an kcbu-
dayaan. Pribadinya yang ramah, terbuka , cnl'e, membuat ia
mudah bergaul sehingga mempunyai banyak tema n. 13 sering
mengadakan pementasa n teater bersama Rendra, Subagyo Sas-
trowardoyo, Widyati Saebani , Iman Sutrisno, Rondang'lb bing,
Nu ng Simanungkalit, d an lain-l ain. Pementasa n ya ng cukup
terkenal masa itu adalah "Hanya Satu Ka li ", sempat dipang-
gungkan di beber.pa tempat; di kampus UGM , Gedu ni( Nega.
ra, dan Sriwedari Solo. Pementasa n ilU diada kan pada tahun
1955, merupakan saduran dari drama karya John Galsworthy
dan Ro bert Middlemass ya ng dtterjemahkan o lch Sitar Situ-
morang. Lakon itu bercenta tentangS uharso (d iperanka n oleh
Rendra ) yang telah melakukan serangkaian kejahatan dan aka n
dihukum mati. la ingin dipertemu kan dengan ad iknya (dimain-
ka n oleh Irawati Supardjo), namun ia ingin slipava adikn va
tidak mengenali ba hwa ta adalah kakaknya

42
MANUSIA ULANG-ALfK

Waktu itu pementasan di Gedung Negara meru pakan


suatu kebanggaan te rsendiri bag; mereka. Pertunju ka n itu dilla-
diri oleh banyak petinggi universitas; Preside n Sardj ito (belum
digunakan istilah re ktor), dan para dosen fakultas. Pengunjung
membeli ongkos mas uk seharga Rp 1,- untuk pement asan yang
cukup bOllafide itu. Satu rupiah yang bila d ibelikan es him di
depan pasar Bringharjo mendapat 10 cup.' Secara penuh pe-
mentasan ilu diselenggarakan oleh para mahasiswa SPF Merel<a
membuat stage, berjualan ti ket, dan mengedarkan undangan
menggunakan sepeda l<ayuh (yang sangat bergengsi waktu itu),
melewali Jalan Malioboro yang kala itu mas ih twice traffic.'
Rooslina Hanoum (Bu Yus) yangselanj utnya menjadi istri Umar
Kayam, dalam pementasan itu menjadi bendahara dan di balik
panggung mcndapat t ugas sebagai "tukallg IIIbisiki" sewaktu-
waktu pemain lu pa akan dialognya:' Banyak orang berko men-
tar dan memllj i pementasan tersebllt; melalui rese ns i~resensi di
koran dan surat kabar mahasiswa. Kcberhasilan pementasan
itu sempat membualseo rang ahli kesenian Amelika, Claire Holt,
mengajak sang pemeran uta ma untuk melanjut kan stud i kc
Cornell Unive rsity, namun ia menolaknya' . Umar Kaya m ya ng
juga diberi kesempata n dan akhimya bolak-bali k ke Amerika
tentunya juga mulai tenar lewat pementasan itu.
Selain pementasa n di dua tempat tersebut, pada masa ma-
hasiswa Uma r Kayam sering unjuk pentas di Gcdung Bati k
PPBI , Ged ung Chung Hua Tsung Hui (CHTH ), Gedung BTN,
dan Sriwedari . Dalam setiap pementasan, secara keseluruhan
mahasiswa yang bertindak; mulai dari produsen , sutrada ra,
pengaranscmen musik, d an pemerannya. Umar Kayam mulai
saat it u di kenaI sebagai sut radara.

43
AN I. UTHf l

Kegialan kesenian Umar Kayam diasah melalu i diskusi-


diskusi kelompok bersama kawan-kawannya. la sering ke ged ung
bioskop "Rex" di )alan Tugu Kidul (sekarang)alan Mangkubumi)
dan sClisai mcnonton mentraktir tcman-tcmannya membeli ice
crcalll di toko Tip Top, suatu kebiasaan makan yang t idak bisa
dihilangkan. Latihan-Iatihan kesenian (tcater) sering diadakan
di rumah Umar Kaya m, di Baciro, dan di kantor P & K dekat
dokter mata "Yap", )alan Cik Ditiro. Ia sempat pu la memimpin
tabloid mahasiswa Millggll ya ng berkantor di Kotabaru. ' Tab-
loid ini otanam dari universitas membcntakan isu-isu seputar
kampus dan "mahasiswa-mahasiswa berprestasi".7 Selai n itu
Umar Kayam juga mcmpelopori "Ruang Universitaria" pada
IUD Yogyakarta.
Pada tahun 1959 Umar Kayam menikah dengan Rooslina
Hanoum . Dua tahun setelahnya ( 196 1) ia berkesempatan
mendapa l gmllt dari Rockefeller Foundation ke Amcrika untuk
meneruskan studi d i New York dan Cornell University Di New
York inilah ia membuktikan kepiawaiannya sebagai seorang
sastrawan dengan mclahirkan ban yak cerpen. Sekembali ke
Indo nesia didapa t inya kchidupan kcsc nian yang sangat
dipengaruhi o leh aliran-aliran po litik.
Di kampus Sastra UGM sendiri, aliran po litik itu sangat
kelihatan. Nama-nama scperti Sunardi (tokoh Lekra), Dr Bocso-
no Wiwoho (dosen yang menj adi ketua Himpunan Sarjana
Indonesia) , Beni Oetoyo (ahli Scjarah), Na rantoko Ourusan
Sastra Indonesia), Socri Soeroto (lurusan Sc jarah) adalah
mereka ya ng masa itu dikategorikan sebagai "Kelo mpok Kiri".
Mereka banyak mempe ngaruhi kehidupan kampus melalui
kegiatan-kegiatan kese nian dan kebudayaa n umumn ya 8

44
MANU S I ... U I. ... N G -ALIK

Semasa Siti Baroroh Baried menjadi Dekan Fakultas Sastra


dan Kebudayaan, pernah diadakan kegiatan "Peringata n Chai-
ril Anwar", seorang sastrawan tokoh Gelanggang ya ng beraliran
Humanisme Universal. Banyak protes menentang kegiatan itu,
terutama d ari mereka kelompokkiri semacam organisasi Corps
Mahasiswa Djogdja (selanju tnya menj ad i Centraal Gerakan
Mahasiswa Indonesia! CGM I). Selain itu mereka banyak
menawari mahasiswa lulusannya untuk meneruskan sludi ke
Eropa Timur. Umar Kayam waktu itu juga mendapat tawa ran.
Namun dengan halus ia menolaknya 9 Ini tidak lepas dari
keberadaannya sebagai seorang sosialis pengagu m Soedjat-
moko. 'o
Pribadi Ulllar Kayam yang luwcs ilu (II ice persollfllifY) , da n
melalui kclaka r-kelaka rnya Illalllpu membuat o rang ya ng
Illengajaknya tidak menjadi Inusuh meski bcrscbcranga n Sec.1ra
ideologis. Dengan cara itulah ia mengatasi batas-batas keya-
kinan (b'!Yolld ideology) dan tanpa sadar mclakuka n desakralisasi
politik untuk "tunduk" di bawah kaki keb udayaa n dan seeat'a
esoteris terhadap kemanusiaan. Terlalu tcrburu-buru kiranya
untuk menyimpulkan posisi Umar Kayam semacam itu. Uraian
dalam bab selanjutnya aka n lebih menjelaskan hal itu. Nalnun
setidaknya ungkapan fakta itu dapat dikatakan sebagai "benih-
benih esoterisme Umar Kayam".
Hari-I""i Illenjelang meletusnya peristiwa G 30 S, di kam-
pus Sastra Paedagogik dan Filsafat UGM sempat diadakan semi-
nar oleh I-lSI (H impunan Sarjana Indonesia) yang membahas
ten tang kesusasteraan Indonesia. Salah satu pembicaranya ada-
lah Narantoko. Dekan Baroroh Baried sewaletu didatangi petu-
gas guna proses screcllillg hanya bisa menyodorkan daftar hadir

45
AN I. UTHI'I

dari se minar tersebut. Sebab hanya itulah bukti yang ada dan
menjelaskan hitam-putihnya siapa yang terlibat."

B. Peristiwa G 30 S dalam Rekaman U m ar Kayam

U mar Kayam me neruskan pcndid ikannya guna me mpero-


le h gelar Doktor di Corne ll University dalam bidang sosiologi
dan lu lus pada ta h un 1965. Sctiba kcmbali di Indoncs ia ia
me njumpai kond isi negara yang moral-marit di segala bidang.
la belum IIgeb benar dcngan apa ya ng sesungguhn ya terjadi .
Dalam kondisi demikian ia segera ditarikoleh sattl gelo mbang
besar dari dinamika politik ya ng seda ng berlangsung. Antara
ketidakmengcrtian dengan apa ya ng terjadi, kcgairahan seorang
rnuda. seman gat menyambut slIatli tatanan bani, ia mcnerima
jabatan sebagai Dirjen RTF Departemen Penerangan R.I .
Peristiwa besar G 3 0 5 menjadi trauma ya ng sangat ber-
pengaruh pad a Umar Kayam, sebaga i pribadi maupun yang
akhirnya tcrcflcksikan melalui karya-karyanya, Dalam wa\van-
cara penulis dcngan istrinya, Rooslina Ha noum mcnje laska n:

"Pak Kayam dulu pernah dim intai izin scorang mahasiswa


ulltuk menliliskan biografinya. Nalllull ia mcnol;!1<., la ingin
mcnlliis sc ndiri , sem:tcam antimcll1oar. Bcrkisah scpll ta r
tragcdi bcsar G 30 S/PKI itu. fa tcrinspirasi oleh Andre Malraux
dalam Alltilllclllotl1'l!ya ,12 Namu n keingin an ilu beilim
kesa mpa ian h ingga be li au wafat." 13

DalamllOlJclme-nya yang be'iudul Sri SWllarnh riml Bmvuk 14


d an Musil/l Cugur Kel/lba/i rii COlllleeliel/t, Umar Kayam berusaha
menjelaska n siapa ya ng "harus" dan ya ng "tidak harus" menjadi
korban dalam tragedi itu.

Pada tahun 1966 saya diangkal menjadi direklur RTF. [ ... ]

46
MANUSIA ULANG-ALIK

Dengan kcgairahan seorang anal<.. mllcia ytlng pcrcaya kcpada


SWltu komilmcn lcrhaciap datangnya SlIatli orcic bam yang
I11csti Illcnggantikan orcie yang lapllk. saya bckcrja member·
sihkan Iingkllngan kcrja saya. Akan tctapi bcrsamaan deng<1I1
itll s:tya melihat korban-korb:tn bcrjatllhan. Karban Y.lJlg sella-
rusl!ya mC1ljadi kiJrb{lII. Korban yangsehanlSl!J1a tidakmel/jnrl; kOl hnll .
Siapa yang mcncnlllka n "hams" dan "tidak hants" I11cnjadi kor-
ban itu ? [ ...... ] Nasib sial yang h:tfliS dialHm i rlo na. sa ng pro·
t:tgonis dalam fvfusim Cugur... dan ko nsckwensi uagis ya ng hams
di piklll olch Bawuk dalam 8m l'Llk. ada lah upaya untuk mcma·
hami siapa yang "hams" dan "tidak harus" mcnj:tdi korban. 15

Melalui ka rya di atas Umar Kaya m mencoba me njelas kan


me1alu i sudu t pandang realisme kullural dcngan d ila nd ai ad a-
nya kccendcrun gan unluk tid ak mcnghad api pcrsoalan sccara
langsung, namun melakukan pcnyelesaian secara sim bolikdan
membiarkan wa ktu ya ng memvo nisnya. 16 Gambaran 50sok ibu
dalam beberapa karya Umar Kaya m, tcrmas uk yang di atas,
demil<..ian human sekal igus supenvomcJI-nya.
Sebagaimana disinggung dalam bab scbclull1nya, ia mcnga-
lami apa yang disebut epiphm!), masa keeil, moment kritis de ngan
mcninggalnya kedua ibu , istri aya hn ya, secara bcrturut-turut.
Sosok ibu telah mcngukirdi a la~ balu kcsastrawanannya, untu k
memperhalus sisi ke manusiaa nnya. lbu dalam gam baran kar-
yanya adalah seorang Sri Sumarah ya ng ditinggal mati suami-
nya, ana k-mcnantunya dikcjar-kejar karcna terlibat PK1 , lantas
ia menjadi tukang pijit. la mcnjadi "manusia ke mbali " setelah
beltemu pasien l1111da ul11ur 30 tahlln yang membeli kehangatan
bada niah ya ng ta k tcrtolak. 13cntuk konformitas ke pe rem-
puanannya. Atau seorang ibu ya ng memberi uang anaknya,
Sybil , agar pergi kc bioskop supaya ia bisa "tidur siang" dcngan
pacarnya d i rumah . Ata u juga lbu Suryq yang membua tkan

47
AN LUTHFI

minum Bawuk, semen tara kakak-kakaknya mengi nterogasi


kenapa ia mau mencari suaminya yang pelarian komunis.
De ngan itula h Ibu Suryo memberi izin d a n me mahami
anaknya. "
Umar Kayam tergolong netral. la tidak mau terseret o leh
arus kiri ya ng demikian dom in an di kampus Sastra dan
Kebudayaa n UCM . Jauh hari setelah periode-periode ke1am
dalam sejarah Indo nesia itu , Umar Kayam me mberi kesaksian
dalam novelnya.

"Kang, kcnapa kau yang l<lhir di Wanalawas, dcsa yang mi skin


begilll Lidak Lertarik dengan PIG, setidaknya denga n HSI atau
Lekra?"

Kang Lantip tcrscnyum.


"f(arcna saya tidak pcrc.aya kcpada sistcm yang mclahirkan
pcnguasa yang begitu kejal1l seperti Stalin. Sama scpcrLi saya
tidak percaya kcpada sistc l1l yang mclahirkan Hi tler dan
Mussolini. ' 8

Mcski demikian , karya Umar Ka)'am menawarkan histo-


dogra A baru dalam penulisan se jarah Indonesia. Sejarah tidak
dalam pcngertian akurasi data, namun ponekana nn),a lebih
pad a pengalaman . Pendekatan ini ada dalam novel tahun 70-
an, yakni Sri Sumara" dan BfIIl'uk ( 1975).19 NOllc/ctte ini tidak
mcngikllti maillstream sejarah Indonesia te ntang peristiwa C
30 S ya ng seeara olomatis dilabelkan PKI, namun sejarah dari
slldut pandang korban (dikorbankan ). Ko rban dengan segala
pemaknaan dan pengalaman postfactum-n),a Pengalaman ke hi-
dupa n yang berlaral-Iaral dan penuh penderitaan, beserta sege-
nap stigma masyarakat yang ditimpakan kepadanya. Nam un ,
mere ka tetap menjalani kehidupan dengan seikhlasnya. Banyak
MANUSIA UI. AN C- AL IK

orang yang terkena dampak dari "sejarah besar" itu tidak


berkepentingan dengan ketepatan faktanya. Ketidakmengertian
mereka, para korban itu , pada suatu peristiwa, tanpa ada ke-
sempatan dan dibukanya akses ke peristiwa itu semakin menarik
pribadi manusia ke wilayah domestik, orang per orang. Terlebih
kemiskinan, tidalonemberi peluang untuk "sekadar" bersejenak
mengingat, mengh impun tenaga, menggugat dan bertanya.
Mereka hanya merapal doa, dan kehidupan terus berjalan dan
dilakolli.
Keinginan untuk membuat antimemoar (semacam kesak-
sian atau bantahan terhadap suatu peristiwa) yang temyata
masih berbicara ten tang tragedi tahun 1965 itu, menjelaskan
derajat intensitas yang tinggi pengaruhnya terhadap Umar
Kayam . Tentu saja Umar Kayam tidak sedang menulis teks
sejarah. [a mendokumentasikan pengamatannya, pemaknaan
atas peristiwa untuk bisa dimengerti. Sastra tidak mendedahkan
analisa dan definisi, melainkan tawaran untuk terli bat dalam
samudera penceritaan.

49
AN !.UTHFI

Catatan Bagian III

I Fakultas Kesusasteraan dan Hukum adalah fakultas pertama yangdidilikan


oleh Balai Pergunwll Tinggi Gadjah Mada pada 17 Febn.ari 1946 (disa.h·
ka n mdalui akte notaris dengan tanggal28 Fcbruari J946}.I>ada langgal
19 Dcselllber 1949 tcrjadi pcnggabungan Pergurllan Tinggi mcnjadi
UlliJlersiteit Negeli C(/(/jall Mat/a (ulang tahun UGM tcrhiLUng scjak tanggal
illi). Fakliitas Sastra Pacdagogik dan Filsafat menempati kamplis Wiji lan,
FakultasTeknikdi Jctis, Fakultas Kedoklcran bcrsama Fakultas Keclokteran
Cigi dan Farmasi, Fakult.as Pcrtanian , dan Fakultas Kedokteran hewall
berada di Ngasem, dan Fakultas HESP (Hukulll , Ekonomi, $osial , Politik)
bertempatdi l>:tgdaran. Uhat; Sahid Susanto dan Bambang Punvanto,
Ulliversitns Grit/jail Mad(/ da,; MaSfl kc Masa Mel/lljll OtOlIOIII; Pcrglfl1/(1I/
Y;"ggi, (Yogyakan,a: Gadja h Mada University Press, 200 I), him . 16dan
19.
2 WaW3ncara dengan Ibrahim Alfian, Yogyak.1.rla, 4 Mei 2003.

3 Semasa mah<lsis\va Umar Kayamlerkcllal mempunyai scpcdafiets yang

sangat bagus. Ihid. Sewaklll menjabat Direktur PPSK UGM, ia pcrnah


Illcmbeli sepeda kayuh moclel "jcngki" y<lng diba\vanya ke kampus. Sdai ll
unluk mcngenang semasa mahasiswa, agaknya ia scca ra "happening art"
me nyind ir kcbijakan mobil dinas kala ilU, adanya ajakan prcsidcn
mcngurangi dana mobil dinas dan scringllya diadakan "lIpacara" sc mi·
nar-seminar. Millfgll Merdekn, Jakarta, 8 Januari 1983 da n 6 Maret 1983 .
.. Wawancara dcngan Irawa ti Singarimbun, Yogyakarta, 16 April 2003.
~ Harliana Indijati dan A. Murad, Biogmfi HmgtlrflllK Rei/tim t/rf/1 J({/~F"!Y(/,
(Jakarta: Jlusa L Pcngcmbangan dan Pcmbina:m Bahasa Dcpartemen
Pendidikan dan Keb udayaan, 1996), him. 10. Rendra Icbih mcmilih
belajard i RlI sia bukan karena oricntasi politiknya, mclainkan karena ia
bisa Jangsung praktek di sLudio. Sedangkan di All1crika lehill banyak
mcnga jarkan ilmu seni untllk menjad i ilmuwan, bukan scniman.
Wawancara dcngan R. M . Sudharsono, Yogyaka rta, 18 Apri12003.
(, Wawancara dengan Irawali Singarimbllll, Yogyakarla, 16 April 2003.
7 Irawati Supardjo yang kala itll sebaga i ll1ahas iswa SPF, aklif eli olah raga

sepak bola pUlri (spithflll) pcrnah mcnjadi salah salU mahasiswa yang
ditokohk..:1.11 dalam tabloid itl!. Ihid.
II Scja k tahun 1950-60·an scbenarnya telah (crjad i "Radikalisasi Kampus".

l1lhun illllcrjadi ledakan jumlah mah:lsis\V3 sampai jUllllah ratusan ribu.


Persepsi bcrtambah banyaknya mahasiS\va scrla prospekadanya Pemilihan

50
MANUSI" UI.ANG-AI.iK

Um ulll 1955, menyebabkan parta i-partai politik tertarik pada dunia


universitas. Uhal; Fra ncois Rai\lon, Po/irlk tlm,Ideoiogi Ma/tnsiswlI!wlollc-
Sill, PembeJltllkffll daJ/ kOJ/solidlls; Ortie Bam 1966- 1974, (Jakarta: LP3ES ,
1985), him. 9.
'I Wawancara dc ngan Siti Soe ndari , Yogyakarta, 23 April 2003.

10 l3anyakora ng menduga Umar Kayam pernah tergabung da [am Indone-

sia Mud:t. Namun Rooslin a J-1anoum, istrinya ll1eragukan hal itu . la


meyak ini bahwa sllami nya tidak pemah menjacll anggola o rga nisasi
pergcrakan semacam itl!. Kon fi rmas i dcngan Rooslina Hanoul1l , Jakarta,
17 Morel 2006.
II Wawancara clcngan S iU Soe ndari , Yogyakarta, 23 Ap riJ 2003.

11 Andre Malraux (1901. 1976) :1dalah novclis Perancis, ah li arkeologi,

tcereusi seni, aktifi s pOlilik, d an pcjabal publik. la telah mellulis beberapa


karY:lu ta ma tcnla ng kebll dayaan pada abad20 in i. Malraux lahir pad a
3 Novcmber 190 I dalam kelumga Parisi yang cukup bcrada. melllpcroleh
pcndidikan di Seliool o r Oriental Language, Paris. Pada tahul1 1923 ia
pcrgi ke Inclochi lla lIlltu k mclakukan pCllel it ian :trkeo1ogi. la tcrlibat akt if
cblrt lll Revolusi AnJ1<tlllcsc ulltuk melllpc~uangkan pemerintahan se neliri
drtri kckuasaa n Perancis. la Li ngga l eli kawasan tilllUf illl hingga ta hun
1927. Malraux Ill cngolah pcngalaman !\sianya itl! scbaga i la t ar dalam
ket iga no\'eln)'a; 'Ilte Cm"l"e/"" ( 1928, dilet' jcmah ka n pada 1929) , TIle
RI!"al \t\'r!y ( 1930, d iterjemahkan 1935), da n Mal/ 's Fate ( J933, cliterje-
mahkan 1934). Novel le rseb ul tcr"khir mcmenangka n Pri x Conecu rt
dan terkcn.:ll secara internasional. Novdnya yang lai n Dr!)'s tij' Wi'alll
(1935, d ilcrjcmahkan l 936) ad<l lah karya yang Icrin spirasi oleh kllll·
junganny" kc Jcrlll<ln , yang ke mlldian berada eli bawah kedikl.:llOran
Adolr Hiller. PengD.lnmanny<t scbagai scorang pilot bcrsama seorang sq uad-
ron loyalis sclallla Pcrang SipiJ Spa nyol. mcnj:tdi clasar bagi pCl1u li sall
novel MOl/ 'S HIIIII! (1938, di lcrjcmah ka n 1938). Pada masa Pcrang Dunia
II Jvlal r:lux mClljadi voluntir atas nama pri badi, ya ngtlkhirnyn ia ditallgk.1p
olch tcntara JCTlmll1, 1<1I1IaS dapat mdari kan diri d:m Il1cnjad i seor::lng
kolont::! clClltlm Fren ch Resistcncc, meski akhil'llya kClllbali ditangkap.
Dari t:lhun 1959 sa mpai 1969 Malraux Illcnjadi mCllt eri L1rllSan kebu -
dayaa n. Dia pCllsiull d:ln mcnctap d i scbuah desa eli Paris, agar dapat
lllela njUlkan kcgiatan Illcllli lis nya hi ngga ia mcninggal pada 23 Novem·
bel' 1976.
Nb lrallx SCGlra Illcnclalam mCllulis lcmang cstet ika. Ka ryanya P~J'dI/)I"gie
til' I'lIrr ( 1947-49), dipliblibsikan da lam vcrs; ringkasnya de nga n jlldu l
Tht: \1Jitt'S ,,/SHcllcc ( 195 1, ditcrjclllahkan 1953). 77'1' Mt!ttlfl/mplwsis /1

S1
AN LUTHfl

tile Gods (di terjemahka n 1960) dan Le 7ii(lJlgle lIoir ( 1970) juga tcmang
seni. Malraux terlibat penuh dalam berbagai peristiwa selama hidupnya;
novelnya berada dalam dua suasa na, sebaga i aksi yang menakutkan dan
pemikiran ya ng I1lc nyed ih ka n. Vo lu me pe rta ma otob iografl nya,
Alltimemoirs, dipubl ikasikan lahun 1967 (diterjemahkan 1968). Karya
terakhirnya adalah Felled Oaks: COllversatilms with de Gaulle ( 1972,
cli lerjemahkan tahun 1972). , EJlcnrttl ® Rifercllce Livm~y
2004, (Amerika: MicrosoflCorporaLion, 2004) Compact Disc 2.
13 Wawancara dengan Rooslina Hanoum (Bu Yus), Yogya ka rta, 3 Maret

2003.
14 Umar Kayam, Sri SUlllflmh d(1/I Bmvuk, (Jakarta: Dunia PlIsla ka l aya),

him. 1975.
15 Umar Kayam, Telli(l1lg Proses A!IlllliS(l1I Ceritt! Sflyfl, majalah BlISis, Maret

1983, (Yogyakarta: Kanisius press, 1983), him. J07. Da n li hat pen·


jelasannya dalam Hedy Shri Ahimsa Putra, "Levi SLrauss, Ora ng-orang
PIO , Na lar Jawa, da n Sosok Umar Kayam, - Telaah Strll ktural·Her·
meneutik", dalam Apri nus Salam (cd .), Ullin,. /(flYflm dan luling SCllliolik,
(Yogyakarla: Pustaka Pclajar, 1998), him. 43.
16 F(/ruk I-I T, "Dari Rea li smc Ku ltural ke Rea li sme Magis", dalam Uma r

Kayam , " Lcbaran di Karcl, el i Karet", (Jakarta: Kompas, 2002), him.


xviii-xix.
17 Penggambara n sosok ibu da lam karya Umar Kayam di bahas sa ngat ap ik

oleh Leil a S. Chudori, Sep"cllk Sumt Iflltuk UIII(fr [«(!y(flll (k(}llsep "l Ull"
da/1lI1I Ceritn-ce,.it" Umflr ]({!yflm), dalam Aprinus Salam, Ibid. him. 3 18-
324.
18 Umar Kayam, Pam P"!y(!'yi, (Jak.1.rta: Grafiti, 1992), him . 290.

19 Dalam historiogra fi Indonesia len tang "1l1e Indoncsian Kil lings", orang

pcrtama kali yang mengungkap dampak aksi terscblll terhadap para


korba n dan keluarganya adalah H. J. C. Princen daTi Lembaga PcmbeJaan
Hak·hak Asasi Ma nu sia. laporan nya disajikan dalam H arian f(((lIIi
lerlanggal 26 Februari J 969. Lih at Robe rt Cribb, Pf.lIlv{flltaiflll PI(J di
Jawa tiall Bali 1965- 1966, (Yogyakart a: 2003), h1111 . 324.
Bagian IV
UMARKAYAM
DAN PERFILMAN INDONESIA'

Secara khllslls bab ini membidi k peranan Umar Kaya m


dalam bida ng perAiman pad a masa awal Orde BanI. Periodc
ini dikategorikan sebagai masa peletakan dasar-dasar perfilman
nasiona1. Sekilas akan di lihat kondisi perfilman pada masa Orde
Lama menya ngklll prodllksi , stud io, kebija kan peredaran film
dan ko nAik ideologi ya ng bcrada di seputar aktivitas perfilman.
Masuk pada masa Orde Barll, dcngan memfokuskan pada kebi-
jakan Umar Kayam sebagai Dirjen RTF ( 1966- 1969), gambaran
perfil man Indonesia sampai tahun 1970 aka n dillraikan, kebi-
jakan impor fUm dan reaksinya , produksi film nasio nal dan
te ma-temanya, serta keberadaan lembaga perfilman (DPFN ,
BMPN , PPFI , OPS Bioskop) d an dina mikan ya.
Secara ringkas, periode ini menjadi exercise seoran g pejabal
muda Umar Kayam yang baru saja menyelesaikan studi dok-
toralnya di Amerika. Pada masa kepemimpinannya, digalakkan
fUm-fUm populer Amerika dengan tujuan mensubsidi silang fUm-
film yangserius dan produkdalam negeri. Dikeluarkan kebijakan
tcntang film-film impor yang membanjiri bioskop-bioskop In-

53
AN I. UTHfl

donesia. Kelonggaran itu ternyata membawa dampak yang buruk


bagi wajah perfilman nasional. Film-film produk dalam negeri
menj ad i "orang asing di negerinya sendiri ". Akhirnya pada
tahun 1968 melalui Keputusan Menteri Penerangan B.M. Diah
ya ng bernomor 3 4/S K/M/ 1968 diben tuklah Dewan Produksi
Film Nasional (DPFN) untuk menentukan kcbijakan (men-sup-
port) produksi film. Lembaga ini boleh dikata tidak berhasil
memprodu ks i fibn dalam jumlah ya ng mencuku pi, meski telah
melahirkan film belwarna pertama di Indo nesia. Tiga ta nun
dalam kepemimpinan Umar Kayam di Direktorat RTF, perfilman
Indonesia tidak menunjukkan gejala yangcukup berarti. Bukan
berarti kebijakan ini tidakada pengarunnya. Baru mulai tahun
197 1 ke bijakan itu dirasakan olen insan film dengan maraknya
produksi film dalam negeri. Meski secara o bye ktif di kataka n
bahwa film-film Indonesia didominasi o len tema-tema seks,
keke rasan, dan mistik.

A. RevoIusi Indonesia, ldealisme, dan Konsumsi Film

Sejak kemerdekaan Indonesia sampai dengan berakhirnya


pemerintanan Soekarno, tercatat terdapat sekitar 50 5 judul
film yangdiproduksi di Indonesia. Saat Indonesia mendapatkan
kemerdekaannya tidak serta-merta identitas masyarakatnya beru-
bah; bagai membuka lembaran buku gam bar, dari saw nalaman
ten tang H india Belanda menuju gambar Indonesia. Rentang
20 tanun ya ng mengnas Ukan sejumlah film tersebut sampai
dengan tanun 1965 bukan berarti penguasaan industri per-
film an Indonesia otomatis berada di tangan o rang Indonesia
sendiri.

S4
MANUSI,\ UI.ANG-AI. IK

Tabell

Jumlah Produksi Fi lm dalam Negeri "Ia hun 1948 - 1965'

'48 '49 '50 '5 1 '52 '53 '5 4 ' 55 '56

IZ 1ml
'57
3

21
8
'58
19
23
'59
6
40
'60
38
37
'61
37
50
' 62
12
58
'63
18

Film adala h dunia ya ng memproduksi citraan, cerminan


65
'64
20
36
'65
14

reali tas atau perangsang imajinasi dan pe mbentu k ide ntitas.


Pembentukan identitas atau pencitraan ya ng dim unculkan
dalam film tahun-ta hun itu tidak terlepas dari apa tema yang
di angkat, siapa yang menjadi pemai n, siapa yang mengelo la
bioskop sebagai "Ianska p luar" ya ng mengalasi laya r putih itu,
dan siapa khalayak ya ng menjadi penonto nnya. Pengalaman
menonton, bcrada dalam gedung, dan tingkah laku menikmati
sajian fi lm merupakan proses rcsepsi mauplill respoll atas ide n­
titas da n pencitraan yang d itampil kan. Namun tulisan ini tidak
bermaksud mengurai hal itu.
Bila Illdollesianisasi diartikan sebagai men ingkatnya peran
atall partisipasi orang Indonesia, rt cOllsciolls effort to illcrease the
participatioll alld dewTt:e the role ofIlldollcs;rlll--lllld more particulmy
the "indigenous" In donesian- ill the more complex sectors of the
CCOI/Ol/ry, 3 maka kita bisa mengatakan bahwa aktivitas ekonomi
dalam perfilman Indonesia masih dikuasi oleh orang asing, ya kni
Belanda dan Cina. Tan dan Wong Bersaud ara, Touw Ting Lem,
Henr y L D uarte, adala h nama-na ma ya ng sangat lerkenal
berad " di bali k prod uksi film kala itu . Bcberapa perusahaan
film semisal Bintang Surabaya, Thung Nam Film , Warnasari
Film , Drago n Fil m , G o ld en Arro w, NY In dones ia Film

55
AN LUTHP I

semuanya dimiliki ol~ h orang Cina. Hanya Pelsari dan PerOni


yang dimiliki oleh orang Indonesia, yaitu Djamaluddin Malik
dan Usmar Ismail. Didatangkan ahli dari Hongkong dalam
proses produksi film di studio, namun bisa dikatakan bahwa
kese luruhan pemain film adalah ora ng Indonesia. Raden
Mochtar-Roekiah (pasangan bin tang film romantis pert3Jna sejak
ta hun I 930-an), Kartolo, Fifi Yo ung, Wolly Sutinah, adalah
pe main-pemain tenar masa itu.
Waeana tentang bagimana "film Indonesia menjadi tuan
rumah di negeri sendiri " demikian kuat. Organisasi semaeam
LKN, Lekra, dan beberapa Organisasi Perusahaan Sejenis (OPS),
Pidfin, para buruh film (Sarbufis) menentangsemakin dominan-
nya fi lm-film impor dan semakin terdesakn ya film produksi da-
lam ncgeri. Tergabung dalam Panitia Aksi Pemboikotan Film
Im periaiis Amerika Serikat (PAPFIAS) mereka menuntut pembu-
baran AM PAl- American Motion Picture Association in Indo-
nesia (el i dalamnya tergabung Warner Bross, United Artist,
Twentieth Century Fox, Universal Internationa l, Columbia,
Paramount, MGM, Alied Artist) . PAPFIAS de mikian genear
menjalankan aksinya dengan pendanaan dari Kedutaan RI1.T'
Lembaga ini telah mcndatangkan film-film bikinan nege rinya
dalam jumlah besar dan diedarkan ke masyarakat seideologi.
Film ya ng elipertunjukkan itu disertai dengan o ngkos derma
dari penon ton yang notabene adalah raja-raja uang. Maka da-
lam waktu hanya beberapa ka li pemutaran, te rkumpul uang
yang tidak sedikit jumlahnya. Uang itu diserahkan oleh Kedu-
taan Besar RRT un tuk pembiayaa n PAPFIAS .'
Didukung oleh ormas-ormas seperti Gerakan Pemuda Mar-
haenis, IKN, Pemuda Rakyat, GMN I, Lekra, CGM l , IPI'l dan
MANUSIA U LAN C-ALI K

lain-lain, mereka mengambil alih gedung AM PAl yang ada di


jalan Segara Jakarta, dan menun tut pengusiran Bill Palmer,
ketuanya, yang dituduh sebagai age n eLA.' Sitor Situmorang
sebagai ketua PAPFLAS mengatakan bahwa tahun-tahun ini
menjadi periode "lIillere pericol/oso", perjuangan yang menye-
rem pet bahaya dengan aksi pengganyangan itu sebagai hadiah
tahun baru 1965.'
Oleh sebab kelompok yang disebut agen imperi alis meia-
kukan propagand a melalui film-flImn ya, maka menurut ka-
la ngan ini harus dilakukan perlawanan melalui media yang
sama guna mendidik masya rakat demi terciptanya perjalanan
revolusi yang belum usai. Mereka beranggapan bahwa filmlidak
lagi mcnjadi ekspresi seni semata namun alat perjuangan. Yang
bcrtanggu ng jawab tidak ha nya orang perfilman namun juga
kalanga n yang lebih luas.'
Dalam kondisi scmacam ini, pcmberitaan tentang film di-
dominasi oleh berita-berita dari negara-negara komunis dan negara
duni a ketiga. Pada tahun 1965 gencar diberitakan apresiasi
film Rusia, difilmkannya nove l DJ: Zhillngo karya Boris Pas-
ternak, film di Peking (Nguye n van Troy) , film dan politik di
India, Festival Film Moskow, Pekan Film Bulgaria, Perundingan
Filmlndonesia-Sovyet, Agora Film (Agora sebuah kota di Yuna-
ni Kuno) , film Frederico Fellin; (seorang direktur film asall talia),
film karya Sholokov, film tentangTolstoy, tentangpembuatan
film di RR'l~ dan ten tang marsekal Zhukov yang bennain film .
Selain film yang diputar di bioskop-bioskop, masyarakat
menda patkan hiburan melalui media TV Sampai dengan tang-
gal 17 April 1965 pesawat TV ya ng beredar di seluruh
nusanta ra diperldrakan berjumlah 35.2 19 buah. Sejumlah

57
A N LUTHFI

28.000 berada di Jakarta, sisanya tersebar di Bandung, Bogor


dan sekitarnya. Pendataan itu mudah dilakukan sebab peme-
rintah mewajibkan toko-toko yang menjual TV meiapor pada
bagian Commersial TVRI, guna mendeteksi jumlah pesawat
yang telah beredar di masyarakat. Televisi-televisi tersebut meru-
pakan produkluar negeri semisal merkShatp dan SailYo. Masya-
rakat lebih menyukainya l<arena merk ini bergambar tajam.
Kebutuhan hiburan yang terpenuhi melalui media TV se-
benamya tidakseberapa, sebaboleh pihak TVRl, televisi sebagai
mass-media, pertama-tama difungsikan sebagai alat penerangan,
sampai dengan disusunnya pedoman acara dengan pembagian
untuk pendidikan, kebudayaan , dan hiburan. Lebih dari itu
tujuan TV lebih bersifat memperkenalkan kepada masyarakat
kegiatan seperti kepramukaan, kesenian daerah, musikdaerah
dan semacamnya. Bisa dikatakan bahwa pemutaran fUm di
televisi sangat minim jumlahnya. Terlebih mengingat film yang
diputar merupakan pinjaman dari kedutaan luar negeri dan
perusahaan-perusahaan fi~n dalam negeri. TVRl belum mampu
untuk membelinya. 9
Kondisi studio fi@di Indonesia sampai berakhirnya peme-
rintahan Sukarno demikian memprihatinkan. Gambaran pe-
mandangan semacam ini menjadi hal yang jamak; studio di
sebuah bangsal tua tanpa langit-Iangit, dekor buruk yangsudah
mulai miring, beberapa lampu opname (spotlight) yang berdebu,
lantai yang kotor, dan di sudut teronggok sebuah kamera yang
menganga. Selebihnya, ruang tampak kosong mel am pong. Itu-
lah gambaran studio Panah Emas, satu dari beberapa perusa-
haan film di Indonesia kala itu. Beberapa perusal"an film lain
kondisi studionya tal, jauh berbeda; semisal milik Perfini, Gema

58
MANUSIA ULANC-AJ. I K.

Masa, Sangga Buana, Infico, Olympiad , Tjend rawasih, dan


Bintang Surabaya. Malah ada yang bernasib lebih buruk;
perusahaan film seperti Persari, Agora, Sarinande, Virgo, Aries,
Stupa, Kalimantan dan masi h banyak lagi. Mereka tidak mem-
punyai studio, dan "ndompleng" ke studio lain bila mempro-
duksi film. Bahkan ada seorang sutradara yangsanga t te rkenal
kala itu, Wim Umboh, yang bekerja tanpastudio. la melakukan
slwottillg langsung di dalam rumah, tanpa ada peredam suara,
dan posisi kamera yang hanya bisa menyorot dari bawah, sebab
tidakada alat. penggantung yang memungkin kan suting dari atas.
Perusahaan itu umumnyamc numpu kd iJakarta, di Medan
ada sekitar 2 perusahaan yang sudah tidak aktif lagi , dan di
Surabaya ada Billtallg Surabayn yang juga terscndat-sendat. Di
antara pcrusahaan-perusahaan itu , Pe rsari la h ya ng ban yak
memproduksi ftlm. Sekitar 89 film telah d iproduks i. Ada kritikan
bahwa Persari han ya membuat film jiplakan ala India lengkap
dengan banyaknya nyanyian dan tarian. Adapun Perfini, pcru-
sahaan paling tua yangdipimpin oleh Usmar Ismail, telah mem-
produksi sekitar 50 fi lm. Ada beberapa pe rusahaan film ya ng
bahkan sam a sekali belum pernah berprod uksi."
Pemerintahan Soekarno ya ng didukung penuh oleh keku-
atan komunis ke mudian tumbang. Pemerintahan berganti, dari
saw tampuk kepemimpinan Soekarno ke Soeharto, Mente';
Pe nerangan Achmadi digantikan oleh B.M. Di ah. Duni a per-
filman yang tanggung jawabnya berada di menteri penerangan
juga ikut berbenah dan merombak kepengurusannya.' , Umar
Kayam seorang Doktor lulusan Cornell Univc rsity t1itugaskan
untuk menduduki jaba tan Dircktur Jenderal Rad io lerevisi dan
Film dan Sjumandjaja sebagai D ircktur Direktorat Fi lm.

59
AN LUTHFI

B. Mencari BentukPerfilman Nasional

Melolui Kepulusa n Menteri Penerangan No. 10/S I(jM/


1966 lertanggal 21 Desember 1966, Umar Kayam diangkal
menjadi Dirdjen Rad io Televisi dan Film ." Pad. waktu itu ia
baru berusia 34 tahun, sekilar sc tahun setelah kepu langannya
dari Amcrika dalam rangka studi Doktora!'
Berbeda dengan Usmar Ismai l, Djamaluddin Mali k, atau-
pun Sjumandjaja ya ng dari semula mcmang tclah dikenal seba-
gai insan perfilman, beberapa kalangan menilai , duduknya
Umar Kayam dalam jabatan tersebul sebagai saW hal yang tak
pemah d iperkirakan. Sebab sebelumnya ia tidak banyak bersen-
tuhan dengan dunia inL la lebih dikcn,,1 dalam bidang kes u-
sastcraan dan kei lmuan.13 Meski dcmikian pcmerintah dan ka-
Iangan seniman kala iLu meni lai Umar Kayam sebHgai orang
yang nctral , t id ak ikut bagian dal.m clua " rus besar antara
ya ng pro d an anti-komunis, apakah ya ng beroricntasi realisme
sosial ataukah humanisme universa !' '" Terlebih pad a tahun-
tahun "ojJcllsil'C" I 960-an seeara berturut-turut ia ditugaskan
belajar di luar negen sampai kcdatangannya tahun 1965. Selain
itu, posisi tersebut tidak terlepas dari sasak Umar Kayam yang
memang banyak bergaul dengan semua kalangan, baik yang
duduk di pemerintahan mauplln sastrawan seni man dan ka-
langan profesional di luar."

C. Kebijakan Impo .. Film dan Pembiayaan Produksi


Filmdalam Negeri

Kebijakan yang dini lai "mgat berpengaruh dalam perja-


lanan sejarah pcrfl lman Indonesia adalah mengenai impor fi lm .
Ketika terpilih menjadi ()irjcn RTl; Umar Kayam mengeluarkan

60
M .... NUSIA ULANG- .... L IK

kebijakan yang disahkan oleh Menteri Penerangan B.M . Diah


melalui SIC. No. 71/ SJ</JW I 967.'6 Kebijakan yang seringdike-
nal dengan SK 7 I ilu bemlaksud menstimulasi impo rtir (baik
importir film maupun importir barang dagang lainnya semisal
teks til dan mesin) unluk mendatangkan film luar negeri sebanyak-
banyakn ya, disertai dcngan kcwajiban membeli saham yang
akan digun akan unlUk mendanai produksi film dalam negeri. "
Idc pengkaitan antara film impor untuk kepentingan pro-
duksi film nas ional sebenamya te lah mengemuka beberapa
tahun sebelumnya, terutama melalui D ewan Film Nasional dan
Badan Musyawarah Perfil man Nasional (didirikan m elalui PI'
No. II I 964) yangdiketuai oleh Usmar Ismail. Waktu itu yang
gigi h menolak adalah Frans M endur, tokoh Lekra dan pengurus
Pidfin yang pada Mubes PAPFlAS menjadi ketua umum pan i-
tia. 18
Para seniman dan karyawan dalam bidang produksi film,
ka langan biosko p sebagai pihak pemutar film , distributor dan
importir dan beberapa kalangan dalam dunia perfi ~n an menyi-
kapi secara berbeda kebijakan tersc but. Tarik menarik an tara
keberlangs ungan produksi (dan film bcnnutu dalam negeri )
denga n terpenuhinya kebutuha n film rakyat se bagai media
hiburan serta kepentingan e konomi perbioskopan senantiasa
mewarnai proses perubahan wajah perfil man, setidalmyadalam
4 tahun menutup tahun '60-an itu .

D . R e al<si terhadap SI( 71; DuJ<ungan dan


Pertentangan
Sebagai akibat dari kebijakan tersebut, bermunculan film-
film luar negeri yang bertemakan seks, kekerasan, ko boi, dan

6r
AN LUTHFI

film-film silat. Dalam tempo sekitar 8 bulan d ari tanggal


Januari 1967 sejak diberlakukannya opell door l'oli0' itu, 24 1
film impor beredar di Indonesia. I ' Umar l<ayam sebagai penang-
gung jawab kebijakan tersebut menjelaskan bahwa dari 24 1
film di Indonesia yang telah mas uk itu baru sejumJah 184 buah
film telah lolos sensor, 26 ditolak, dan 3 1 masi h akan disensor.
Pada masa ini lembaga sensor kembali bekerja guna melakukan
seleksi, sete.lah berapa lama didominasi oleh kelompok kiri (di-
ketuai oleh Dr. Ny. Utami Suryadarma) dengan melakukan
pelarangan (pengganyangan) terhadap film-film Amerika dan
yang senafas dengan itu. Akan tetapi sensor kali ini bukan
de ngan pcngguntingan adegan-adegan te n tang seks dan keke-
rasan, sebab justru itu yang diminati masyarakat. Dirjcn RTF
Umar Kayam lebi h mempertimbangkan supaya pcrbioskopan
kembali hidup dan terpenuhi kebutuhan hiburan masya ra kat.
Mengantisipasi persai ngan perusahaan importir film ya ng
lahir dari bermacam usahawan itu, pemerintah mcngharapkan
supaya prod user-prod user bersaing secara sehat. Umar Kayam
menargetkan , dalam waktu 2 tahun tuntutan minimum baik
kuantitas maupun kualitas akan dapat tercapai. la mengatakan
bahwa:

[ .... ] membandjirnja film impor itu untuk menghidupkan kem·


bali bioskop2 yang 50% telah mati . Akan teta pi to nlona n2
ya ng diadakan oleh Gerpol Gestapu/ PIG untuk melanljarkan
ideo loginja melalui ludruk, ketoprak, wajang orang, lenong,
ditiadakan sam a sekali. Saran supaja dipusatkannja pengim.
poran fi lm pada satu bad an semi pemerintah adaJah berten·
tangan denga n strategi dasa, kebidjakan kab inet AMPERA
ya ng sedang giat melakukan dekonsentrasi di segala bidang.20

Pemerintah juga menjelaska n bahwa tidak mudah untuk


MANU SIA ULANC-AI. IK

mengongkosi impor film yang pada tahun 1967 telah di tetap-


kan sebanyak300, sedangkan di butuh kan uangsenilai 300.000
untuk setiap filmnya, sehingga di perlu ka n uang total 90 juta
rupiah. jumlah 300 film ya ng di tetapkan pad a tahun 1967
itu sebenarnya jauh di bawah jata h nonnatif bila di banding
dengan ta hun-tahun sebel umn ya. Pada tahlln 1960 Indones ia
memas ukkan sekitar 425 film . Oalam setiap tahunnya d ibu-
tuh kan kopian film sekitar L200."
Oalam menyikapi SK 7 1 yang meru pakan kebijakan pintu
terbu ka itu, muncul isu patriotisme. Pewacanaan ya ng t idak
berpretensi atas suatll ideologi tertentu, namun didasarkan pada
ko ndisi objektif kalangan importir d an sebagia n prod user yang
minim mod al. Kelahi ra n film -film im por ditanga ni o leh
perusa haan-perusahaa n film ya ng baru sama se l«1li , sehingga
masil1 dipertanya kan tanggung jawabnya terhadap kepcntingan
ya ng lebil1 luas. Selain itu , kenyataan bahwa sampai dengan
tahun 1965 sekitar 90% importir adalah orang asing (Cina).
Oiperkirakan bahwa yang menikmati kebij akan itll adalah or-
ang-o rang yang sama pada tahun-tahun sebelumnya." Bagi
ka langan ini logikanya tentu saja adalah keuntungan. Saat
biaya dan laba impor film sangat jauh dispari tas nya di banding
dengan produksi, mengimpor film benar-benar menjadi pilihan
ya ng tepat. Apalagi dalam prakteknya film impor banyak
diminati penon ton dibandingkan dengan film produ ksi dalam
negeri .23 Sebagian lagi kalangan yang menolak SK 7 I terse but
berpikir, karena sedikitn ya produksi film dalam negeri maka
sebagian ka ryawa n d an artis Indo nesia aka n mengalami
pengangguran baik dalam arti berkarya maupun dalam arti
sumber pendapatan ekonomi.
AN LUTHFI

Mi sbach Jusa Biran se bagai orang perfilman (penulis


skenario dan sutradara) merasakan kekhawatiran adanya film-
film ala '' ~O ?'' yang demikian gencar merasuki perfilman Indo-
nesia dewasa itu. Bag; kalangan bioskop memang tidak ada
tanggung jawab terhadap produksi film dalam negeri karena
ya ng dipentingkan adalah keu ntungan dari pemutaran film di
bioskop-bioskop mereka. Kalangan lain yangmerasakan kekha-
watiran ini hanya bisa menyatakan kemaklumannya bahwa
Umar Kayam adalah orang baru. Orang baru dengan kebijakan
yang masih coba-coba"
Selangsembilan bulan dari keluarnya SK tersebut, muncul
real<si keras pada Pameran Film Nasional ya ng diadakan di
preyek Senen. Terpampangguntingan-guntingan koran ibu kota
yang berisi ten tang ketidakbecusan Di~en RTF Umar l<ayam.
Kebijaka n Umar Kayam sementara itu dinilai hanya mengun-
tungkan pihak Cina yang menguasai 90 % bioskop di seluruh
Indonesia. Meski ia telah menjelaskan bahwa kebijakan itu guna
memenuhi kebutuhan hiburan rakyat, kalangan pers masih
denga n nada curiga mengungkapkan pemberitaan tersebut,"
Rahmat H idayat, seorang artis kawakan mengkllawatirkan
bahwa ad a tendensi dari pihak yang berduituntuk mendominasi
film-film Indonesia yang sedang menampakkan gejala perkem-
bangannya. Banya k prod user ya ng mempennain ka n artis
dengan adanya sistem kli k di antara mereka dengan memakai
artis-artis tertentu dan ajeg. Namun ia menya mbut gembi ra
bahwa ketika para artis sudah mulai lesu, karena sebelumnya
dipermainkan o leh kepentingan politik, produ l<si film-film In-
donesia mulai bangkit kembali ." N j. Tatiek Maljati, seorang
aktris yang berperan sebagai Palupi dalam "Apa Yang Kau Tjari
MANUSIA UI.ANG-ALIK

Paillpi " ( 1969) t idak keberatan bennain film dengan adegan di


tempat lidllr." Namlln tidak bagi Am inah Tjendrakasih . la
memilih menyepi ke sebuah tempat sebagai reaksi atas kepri-
hatinannya melihat perkembangan film dewasa itu. Artis tahun
50-a n ini berusaha mempertahan kan tradisi ketimllran dan
menyayangkan mode pem lman yang belal<Jlngan dihiasi adegan
porno. la menye pi ke pekuburan gang Sentio ng Kawi-Kawi ber-
sarna en am putra-putrinya yang masih di bawah umur, sedang-
kan ibunya, Wolly Sutinah, yang juga aktris kawakan menga-
taka n bahwa gejala baru itu tidak akan menum buh kan akibat
negatif. Bahkan akan muncul minat masyarakat untuk menyak-
sikan produksi film sendiri , dan dapat menjamin ke mbalinya
biaya produksi. Bi la sudah merata kemaj uan itu, baru lah diada-
kan perbaikan soal mutu. 28

Saat sebuah film Indonesia c1iputar di Malaysia, badan


sensor Malaysia melakuka n penggun t ingan beberapa adega n.
Ketua Bada n Sensor Malaysia, Hussein Marica me ngatakan
akan menggun ting adegan cium dalam Film "Tak Salah Ibu
Mengandung", dengan alasa n orang M elayu tidak boleh mela-
kukan ad egan cium di depan umum . Oleh pers Malaysia, Mila
Kannila digelari "Bi ntang Ci urn" dalam filmnya "Djakarta-
Hongkong-Macao" ( 1968) dengan adanya adegan cium dengan
aktor Hongkong 2 9
Selama satu setengah tahun sejak jam malam diberlakukan
(karena peristiwa G 30 S) pengusaha bioskop tidak dapat me-
mutar filmnya secara nonnal . Setelah jam malam dicabut mereka
bisa memutar film 3-4 kali sehari. Masuknya film-film impor
sema kin menghidupi bioskop-bioskop Indonesia. Yang terjadi
kemudian adalah bermunculannya pencatut karcis. Selain itu
AN l.UTHfl

kalangan bioskop harus gigit jari karen a film-film yang bagus


dan baru diputar untuk "Gala Premiere" di hotel-hotel. yang
harga karcisnya demikian mahal berkisar Rp 150-200 (harga
kareis di bioskop rata-rata Rp I 0-25) . Meski pihak penyeleng-
gara menggunakan dalih pemutaran itu untuk penggalangan
dana, dibali k itu mereka bisa mendapatka n uang secara cepat
dibanding denga n di bioskop-bioskop ko nvensional. Rakyat
biasa yang tidak mempunyai kantong tebal tidak bisa menikmati
film bagus dan baru itu. Selang berapa lama baru bisa melihatnya
setelah dilempar ke pasar.'o
Kalangan perbioskopan menikmati benar kebijakan impor
film . Dalam waktu singkat telah diusahakan rehabili tasi setelah
sekian lama perbioskopan tidak mendapat perhatian peme-
rintah sehingga dari sejumlah 700-an ya ng tersebar di Indone-
sia hanya sekitar 300 bioskop yang dapat bertahan." Bioskop
yang tutup discbabkan tidak dapat membeli spare part. Berta-
hun-tahun lamanya bioskop menjadi alat untuk memungut
jolld guna kepenti ngan Yayasan Dana Film, namun tidak ada
imbal baliknya.
Di bidang rad io rehabilitasi alat-alat pemancar telah
diusahakan oleh Umar Kayam dengan mcndatangkan peralatan
dari Jerman Timur. la mcnandatangani kontrak dengan scbuah
perusal",an Jerman Timur "Dia Electro-Tehnic" guna memodi-
fikasi pemancar-pemancar RRI di daerah-daerah. Sekretaris
Dirjen RTF, Drs. Goeltom menjelaskan bahwa kontrak senilai
US $ I juta merupakan lanjutan dari kontrak yang ditanda-
tangani pragestapu . Pemancar-pemancar keeil dari Jerman
tersebut akan d ipasang di daerah-daerah dalam rangka rehabi-
Iitasi. Selain dc ngan Jerman Timur, Umar Kayam juga pergi ke

66
M A NUSIA ULAN C- A I. IK

Jerman Barat atas undangan perusah aa n Telefunken un tuk


memeriksa studioequiplI/ent (perJengkapan studio) dan spare pflrt
pemanear yang akan dikapalkan ke Indo nesia."
Dalam perkembangannya. peredaran film dan jumlah im-
portir meningkat tajam. Banyak aturan ya ng tidak lagi dijalan-
kan. Akibatnya terdapat 2 1 importirdieabut izinnya disebabkan
tidak lagi memenuhi persyaratan yang ditenlukan bagi sebuah
perusa haan impor/distribusi. Perusahaan terse but adalah: I.
e. Y. Terang. 2. e.Y. Trisula. 3. PT Tarbij ah. 4. Fa. Sikad jaja.
5. Fa. Sri kandi . 6. NY. Sumatera Sclatan. 7. NY. Maeklo n. 8.
PT W ironto no. 9. PT Misoko. 10. PT Alut Gunung. II. NY.
[(usuma. 12. PT Joesran Inlaeo. 13. N.Y. Java Film . 14. PT
Indeeo. 15. PT Indo med. 16. NY. Gunung !tHan. 17. Fa
Djajakusuma. 18. PT Sanggabuana. 19. PT Asa Indonesia. 20.
Fa. Astrad ja. 2 1. PT Deksin Ko. Selai n e. Y. Trisula ya ng
bertempat di JOgjakarta. perusahaan- perusahaan itu berada di
[(ota Jakarta."
Kekhawatiran meledaknya jumlah fi lm sebenamya telah
diungkapkan o leh Bapak Fi lm Indonesia. Usmar Ismai1." Da-
lam sebuah seminar tahun 1964 ia mengemukakan bahwa perlu
diterapkan kebijaka n untuk segera membuat bari kade menga-
tasai dominasi film-film impor. Hendaknya pemerintah kembali
menerap kan sistem kuota seperti ya ng pernah berlaku sebe-
lumnya. [(etentuan kuota film dari tahun 1960-64 ada lah ;
Amerika 140 eeri ta. Inggris 25. Indi a 30. RRT 25. Hongkong
15. Malaysia 8. Singapo re 7. Filipina 10. Mesir 10. Asia Lain-
nya 85 . Eropa 70. total 41 5 cerita. Usu lan itu un tuk mendu-
kung pe mbenahan kebijak.an impor film ya ng direncanakan
tahun 1969 sebagai staltillg poillt bagi pelaksanaan Reneana
AN I.UTHFI

Pe mbangunan Lima Tahun di bidang industri Aim.


Meski Usmar Ismail mengkhawatirkan dinamika perfiltnan
dalam negeri, bukan berarti ia a nti pasar. Hal itu dibuktikan
jauh sebelum lahimya SK 7 1. la semula dikenal denga n film-
film id ealis dalam "Dara h dan Doa" ( 195 0 ), "Enam Djam di
Djogdja" ( 195 1), "Kafedo" ( 1953), "Krisis" (1953), "Lcwat
Djam Malam" ( 1954), "Tam u Agung" ( 1955).Akhirnya ia juga
membuat film yang menghi bur dalam "Tiga Dara" (1956) yang
dibintangi oleh Chitra Dewi, Indliati Iskak, dan Micke Wijaya
dan 'l\nak Perawan di Sarang Penyamun" ( 1962). 35

E. Sengketa eli Lembaga Pe.r filman


Di tingkat kelembagaan muncul perselisihan ya ng cukup
tajam. Bila eli zaman Sukarno sengketa terjadi antara golongan
ya ng pro dan anti ko muni s, sengketa kala ilU lcrjaeli antara
ka la ngan yang sebcl umn ya mempelopori front a ntiko munis
dengan kala ngan yangd ipimpin o leh R. Iskakdan T Djunaedy
cs. 36 Dirjen RTF Dr. Umar Kayam anehnya malah berada di
pihak Iskak - T Djunaedy cs. KaIangan menilai, saat pcmerintah
sedang me nyusun barisan sesama Orde Baru, seorang Dirjen
justm memihak orang-orangyang paling tidak, anggapan umum
kala itu , un t uk semen tara harus di sisihkan. Dengan demikian
justru Umar Kayam lah yang menjadi pangkal pecahnya per-
sengketaan.
Ti ti k pangkal persengketaan ad alah keberadaan pengurus
Persatuan Perusa haan Film Indonesai (1'1'1'1 ) ya ng dipimpin
Iskak, yang baru saja menggantikan Usmar Ismail , membuat
Anggara n Dasar (AD ) denga n menjadikan 1'1'1'1 sebagai Orga-
nisasi Pengusaha Sejenis (OPS). Sebagian anggota dan kalangan

68
MANUSIA ULANG-ALIK

perfil man menolak de ngan berpendapat bahwa PPFI telah


m empun ya i AD ya ng sa h dalam Akte Pendiri a n . Iskak
mengangkat Wakil Ketua Wim Umboh37 dan 1: Dj unaedy seba-
gai sekretaris umum yang mas ill disangsikan kesetiaan nya pada
perjuangan Orba. Benih persengketaa n menguat ketika tun-
tutan para anggota te ntangAD tersebut tidakditanggapi positif,
bah kan Umar Kayam sebagai Dirjen RTF malah mengesahkan
berd irinya OPS PPFI tersebut. Akibatnya para anggota ya ng
tidak merasa bagian dari OPS PPFI mendirikan kembali PPFI
lama ya ng dipimpin kembali oleh Us mar Ismail. Gabungan-
ga bungan Distributor (Didprodfi n), Studio-studio film (Gasf),
Persatuan Artis Film (Parfi) , Karyawan Film, bahkan kalangan
Pers mendukung keberadaan PPFI Usmar Ismail tersebut. Respon
Umar Kaya m terlihat janggal. la tidak menarik ke mbali penge-
sahan aI's PPFI nanllm juga mengakui pendirian kembali PPFI
Usmar Ismail. Api persengketaan semakin membesar, terdapat
dua keorganisasian dalam mengurusi bidang yang sam a."
Pendirian Umar Kayam tidak bisa dimengerti banyak
kalangan. Keberatan merelca pad a intinya adalah masalah kebe-
radaan pihak-pihale ya ng pada masa aria d emikian offensif
melanearlean serangan kepad a kelo mpok lainnya. Selain apa
yang dikemukakan di atas, sebagai eontoh lain adalah Pidfin
(organisasi Distri butor) ya ng sebe1umnya te rgabung dalam
PAPFlAS dan kini mendukung keberadaan OPS PPFI. Ko ndisi
itu memuncullcan banyak spekulasi bahwa a I's PPFI han yalah
kalangan ya ng ditarik untuk setia berada d i belakang Dirjen.
Selain itu kelompok Islcak-Djunaedy dieurigai menjadi pool baru
bagi orang-orang yang disisihlcan karena terlibat atau pro-PIG .39
Di kelembagaan latn, Dewan Produksi Film NasionaI yang
AN I. UTHPI

mcngelola saham para importir guna pcmbiayaan produksi film


dalam negeri terlibat persoalan keuangan. Tulisan berjud ul
"DPFN-Rampok" dan "DPFN Ah li Sula p" ya ng dimuat dalam
DUllia Film tcrbitan no. 534 dan 554 menyebutkan bahwa
DPFN telah menjalankan kebijakan yang salah karena telah
mempergunakan uangsaham produksi tanpa persetu juan pemi-
li k saham. Pencairan uang dari bank atas nama Yayasan Fi lm
(pihak DPFN) dan Giprodfin ternyata hanya ditandatangani
o leh Yayasa n, dan t id ak d engan Giprodfin . Juga soal budget
"S i Djampa ng" yang tadinya ditentukan 10,5 juta kemudian
bertamba h me njadi 14,5 juta. DPFN menambah biaya ini
dcngan main comot tanl'a persetujuan l'cmilik saham. Padah.1
pengeluaran Yayasan Film untuk DPFN sampai akhir Februari
1969 berjumlah 20 juta, sehingga penambahan Rp. 5,5 juta
itu dipertanyaka n sum bernya. Djamaluddin Malik yang ka la
itu telah menjadi anggota MPRSI DPA sial' melakukan pembe-
I"an terhadap DUllifl Film, saat DPFN menunlullembaga pers
ilu ke pc ngad ilan . la tidak melihat sedikit pun unsur fitnah
dalam pembcritaan terscbut.40
Pada tahu n 1969 DPFN dibubarkan" Melalui Surat Ke-
putusan Menteri Pe nerangan RJ No. 101/ Kepi Menpcn 1969
para anggota DPFN pada tanggal 3 1 Desember 1969 resm i
dibubarka n. Tampaknya sd ain ada penilaian bahwa DPFN
melakukan kecerobo han dalam kcuangan, boros dalam pem-
biayaan produks i, pcmbubaran itu dikaitkan dcngan berakhir-
nya jabata n Menteri Pencra ngan B.M. Diah, Dirjen RTF Urnar
Kayam, clan Dircktur Direktorat Film Sjumandjaja.42 Dr. Umar
Kayam resmi dibe rhentikan clari jabatannya pada ta nggal 30
April 1969 berdasarkan SK Me nteri Pencra ngan No. 231 Kepi

70
MANU S IA ULANG-A L IK

Menpen/1969.43
Dalam suatu wawancara Umar Kayam menjelas kan bahwa
pemberhentian dirinya bermula dari teguran ya ngdisampaikan
dalam bahasa Jawa Solo oleh Jenderal Sudjono Humardani,
asisten pribadi presiden. la menanyakan mengapa dalam siaran
televisi yangsering diberi takan adalah Nasutio n, bukan Presiden
Soeharto. Umar Kayam beralasan bahwa sesuai aturan proto-
ka ler, ketua MPR kedudu kannya lebih tinggi sehingga wajar
bila d alam pemberitaan lebih did ahulukan . M asih berdebat
dalam bahasa Jawa, a1<h.irnya Umar Kaya m mengus ulkan supa-
ya Jenderal Sudjono Humardani berbicara ke pada atasannya,
Menteri Penerangan. Karena diJ"asa membuat masalah a1durnya
Umar Kayam dipecat." Ia lantas digan tikan oleh IlIen Suria-
negara.<l5
Selama menjabat Dirjen RTF kebij akan yang terke nal
ad alah mengenai perfilman . Namun ia diberhenti kan karena
persoalan televisi dan radio. Orde Baru menginginkan orang-
orang dengan ke taatan total dan pengabdi an sepenuhnya ke-
pad a pemegang kekuasaan, presiden46

F. Berhasilkah Kebijakan SK 71 ?

Dari satu sisi d apat dikatakan bahwa apa ya ng dilakukan


oleh Umar l(ayam merupakan kebijal(an yang mengun tu ngkan
banya kpihak. Kepentingan rakyatuntukmendapatkan hiburan
terpenuhi, para importir sebagai pengusaha mend apat banya k
keuntungan, dunia perbioskopan semakin menggeliat, dan
pemerin tah da pat mengumpulkan modal un t uk merangsang
dan mendanai produksi film dalam negeri. Tanpa menutup
mata, kebijalWlnya juga menjadi sebab munculnya konflik yang

71
AN r.UTHFI

cukup tajam di kalangan insan fi lm.


Penanyaan penutup yang berusaha dijawab oleh tulisan
ini adalah apakah dengan masuknya impor film disertai dengan
pembelian saham benar-benar dapat meningkatkan produksi
film dalam negeri? Bila pertanyaan ini hanya dibatasi sampai
dengan tahun J 969/ 1970, tahun berakhirnya kepemimpinan
Umar Kayam sebagai Dirjen RTF, maka jawabannya kurang
memuaskan. TidaJ< terdapat perimbangan ya ng cukup bera rti
an tara judul film impor yang masuk dengan produksi film In-
donesia. 5ejak 5K. 7 1 dijalankan sampai dengan tahun 1969
hanya ada 30 produksi film dalam negeri; tahun 1967: 14
Film; 1968: 8; dan 1969: 8. Bila diambil ra ta-rata, setiap tahun
diproduksi 10 buah film . Jum la h ini berada di bawah tahun-
tahun sebelumnya, ya kni 28 judul film per tahun. Mengguna-
kan cara peni laian ini, kebijakan Umar Kayam dinilai gagal
dalam merangsang produksi film dalam negeri. Masa tiga tahun
memasuki jalanan yangdihamparkan pelllerintahan Orde Baru,
agaknya para insan film mencari-cari kelllbali arah perfillllan
Indonesia.
Alih-alih produsen swasta, Dewan Produks i Film Nasional
yang dibidani kelahirannya melalui 5K 7 1 itu ternyata tidak
cukup produktif. Lembaga ini hanya menghasiU<an 5 buah film:
"5i Djampang M encari Naga Hitam " (1968), "Apa yang Kau
Tjari, Palupi?" , "Mat Dower", dan "Nyi Ronggeng" ( 1969).
dan "Kutukan Dewata" ( 1970). Padahal, sebagaimana dijelas-
kan di atas, film-film itu memakan biaya yang sangat besar.
Meski demikian, film 'I\pa lang K.au Tjari, Palupi? " berhasil
memperoleh penghargaan dalam Festifal Film Asia tahun 1970
untuk film terbaik.
MANUS I ... U L ANG-AI. IK

Bani pada pada tahun 197 1, muncul him "Bemaras dalam


Lumpur " karya T Djunaedi ya ng menand ai m eledakn ya
produksi film dalam negeri . Pada tahu n ini saja diprod uksi
sebanyak55 film. Mulai tahun ini film-film Indonesia meledak
di pasara n, sekaUgus memunculkan artis-artis baru untu k
meramaikan perfi lman Indonesia. Lagi-Iagi kita harus jujur
mengatakan bahwa film-film Indonesia kemudian tidak pernah
beranjakdari tema-tema ten tang kekerasan dan seks. Konsumen
benar-benar sudah terlanjur meni kmat i film impor yang berte-
makan semacam itu. Tak dapat dipungki ri, pada akhirnya pro-
dusen dalam negeri juga memanjakan selera penon to n dengan
tema yang sama.
Moment Festival Film Indonesia ya ng d iadakan sejak ta-
hun 1973 berj uang keras menutupi wajah perfilman Indone-
sia yang berdarah dan mesum itu. Dunia fi lm Indonesia sering-
kali diremehkan, aka n tetapi insan perfi lman Indo nesia telah
cukup berusaha. Periode 1966- 1969 menjadi sal<si diletakkan-
nya dasar-dasar kebangkitan produl<si film nasional.

73
AN I.U THfl

TabeI2

JuduI Film dalam Negeri

sejak ICeluar SIC 7 I sampai Tahun 1969

JUDUL FILM Produksi Sutradara


1967 Bimo Kroda Pantja Murti Film O. O·a·akusuma
Disela·sela Kelapa Sawit Virgo Film Wahyu Sihombing
2 X24Jam Chitta Dewi Film Danu Umbara
Gadis Ktrudung putih Megad jaja Film Djamat Harputra
luda Saba Desa WahyuFilm UiikSudjio
Kasih Diambang Maut Sarinande Film Turino Djunaedy
MahMta A~ora Film Bamban~ Irawan
Men]usurl D]e]ak Berdarah Persari, Perfmi Misbach Jusa Biran
Mutiara Hitam A~ora Film Hasmanan
Pdir Sepalld]ang Malam Mustika Dara Film S. Waldy,
Sjarifuddin
Piso ~mando RPKAD. G Masa Awaludin
Film
Selllbitan Aries Film Wim Umboh
Stlldja di Djakarta Tuti Mutiara Film Nico Pelamonia
Tilta Djari Btrbisa Mustika Dara Film lksan Lahardi
1968 D}akarta-HollfMIJ -Makao Saribnande Film Turino D'unaedv
Djampang (Ktdl) .. Link Sudjio
Djampang Mentari Naga Hitam DPFN Lilik Sudjio
laMl/aUm Perfmi Usmar Ismail
Mamuia dan Perisliwa Kopcrasi Indra Nawi Ismail
Malahari pagt Agora Film Barnbang Irawan
N em!JI Lama Film, Pemda Nya Abbas Akup
DIG
Operasi X Pusroh Misbach Jusa Biran
1969 Apa lang Kau Tjarl, DPFN Asrul Sani
1 Palupj?
Big Village Perfini, Pemda DKJ Usmar Ismail
KArena Kasih Sejahtera Film Ulik Sidjio
Laki·laki Tal Btmama Aries Film Wim Umboh
Matt Dower DPFN Nya Abbas Akup
Njt Ronggtllg DPFN A1am Surawidjaja
Orang.orang Liar Sarinandc Film Turino Djullacdy
Tantangan Odo Film Pitrajaya Burnama

Data diolah dari JB. Kristanto,ol'.eit.

. Film "Sembilan " mcrupakan film berwarna pertama yang sclufuh­

nya dibuat oleh tcnaga Indonesia, kccliali proses laboralOriumnya

di Jepang.

74
MANUSIA U I.A NG-ALIK.

Catatan Bagian IV

I Khusus bab ini telah dipublikasikan dalam Ashadi Sirega rdan FamkHT
(cd .), Um(/r /(r!'yf/III, LII(f" DtI/(fIJl, Yogyakarta: Pinus, 2005 , him 68-97.
2 Data diolah dari 13. Kristallt o, /(ata/og Film Im/ol/esia 1926-1995, PT
Grafiasri Mukti bekerjasamadcngan BP2N Sinematek Ind onesia, 1995.
3 Sutle r via 1. 111. Lindblad dala m, The Meaning of IndmlesifllliSflSi fllld
NatiolUtlisatioll, makalah da lam Workshop on 111e Economic Side o f
Decolon izalion , Yogyakarta 18- 19 Agustus 2004, him . 1-2.
~ Pengaruh aksi ini tcrhadap kesc nian di tanah air sa ngat mendalam. Tidak
saja daJam perfilman , dunia mu sik juga te rkena dampaknya. Kclompok
mu sik J(oes Plus Berstlluirlrfl yang sering menyanyikan lagll-Iagu Bentles
(kerap dicjek sebaga i musik ngak·ngik-ngok) di tangkap dan d iperiksa.
Piringa l) hilam musik-mllsik ya ng ditudllh mempopulerkan Amerimll JVfp
aflifo itu diberangus melalui scrangk.1 ian operasi-operasi toka kasct. lihal;
Rosihan Anwar, SebelulII PmJlfIrtt, H:rgv/rlkmJ Po/itik I m/ol/eria, 1961 -1965.
(Jakarta: Sina r Harapan, 1981), him , 474-9, 523, 526, 528. Operasi
itu juga diberlakukan terhadap buku-buku sastra yang bernafaska ll
"Kelompok Gelanggang", suatu kelompokyang melahirkan "Ma nifest.
Kebudayaan" pada tanggal 17 Agustus 1963. Gerakan pengganXclllga n
lerhadap kelompok ittl disponsori olch "kaum kiri" yang da lam bidang
keblldayaan dijalankan oleh Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lckra) I
PIG , LKN/ PNI dan lain- lai n. SeIe ngkap nya liha,; D.S. MoeljaIH o dan
Tallfiq Ismail , P,."Jlfll7/ BurinYfl, Kilns Balik OjeJJsijLekmlPK} d/J.:. (1(1I1111'1I/'/11
DokumeJl Pergolakall Stjttmh), (Bandung: Mizan , 1995). H al ya ng sa lll a
terj adi pada masa Orde Bani. Sem ua ya ng diide ntikkan dengan PKI
diberangus oleh rezim militer inL Lagu Genjer·CeJJjer yang merupakan
populnrsoJJg karya seniman 101<.11Banyuwangi, sckaligus pe1antun istana
LlIis Su rya ni "dikriminalisasi" sebagai penjahat yang keji. Padahal genjcr-
gcnjer adalah se jeni s tumbuhan liar eli sawah, ya ng bisa menjadi sayur
allernatif para petani.
S Uraian Ki las Balik oleh Asru l Sa ni dalam KOIllPrIS, 20-2 - I 967, him . 2.
6 B erit(/ Yi{(IJItI, 17 januari 1964.
7 Alltnm, 3 1anu ari 1965 .
• MUBES PAPFIAS ]0 Ok! r.d ] Nav 1964: R,,,,llIr; 'eIl'aug politik dim
Program UII/UII/ PtftllJlllll /If(/ollesifl, (Jakarta: Panitia Pu sat Aksi Pell1boikotan
Film Imperia lisAmerika Se rikat, 1964).
IJ Sebagai akibat dari ada nya TV di tenga h-tengah keluarga Ind onesia,

75
AN LUTHPI

banyak riune kcrja anggota benlbah . Sebaga imana yang d iberitakan olch
[(ompas; "seorang pasangan sll ami iSlri mengeluhkan anaknya yang masih
SO karena seringnya meno nto n TV dan jarang belajar, sch ingga mereka
mulai mengallir jam kegiatan anaknya. Anak-anaknya kalau m endengar
lagu dari radio, atau mclihat ll1usikdari TV lebih cepat hafal , sedangkan
ka1au belajar susah sekali masuk. "Tapi," lIjar seo rang ibu , "scjak ada TV
bapak sering berada di rtIm ah". J(ompas, 2-7-1 965, him. 2.
co [(ompas, 2-7- 1965, him . 2.
II MeJaiui inslnlksi presidcn No. 0 i 2J tahun i 964 tanggllng jawab kegiatan

pe rfilman bcrada di I.angan Menteri PCllcra nga n, sctelah se mula secara


bersama-sama dialuroleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaa n, Menteri
perdaganga n, dan Menlcri Pe rindu strian Rakyat. Lih at Himpuna n
Peraluran perfil man ( 1964-1978), (Jakarta: Biro Hukum , Departcmcn
Penerangan RJ , Lt.).
" Ibid. him. 5.
13 Dikcnal mcb lui karyanya Seribll f(lIlIffllg-[(W/{lIIg di Mrfllliflttilll yang
dilllllaldalam majalah Harisoll dan vcrsi bu ku nya d itcrbitkan pada lahli ll
196 1. Biclang keilmua n yang pemah ia geluti ad alah penerbitan , yakn i
menjadi DirckLur Pelaksana Yayasa n Pencrbita ll Universita s Indonesia
Jakarta. Ka rena dianggap perna h berpengalaman di dllnia penerbita n,
majalah Gat/jail Marla dan Mt:mpi sewaklu di Yogyakarta, lantas ia
ditawari bekerja di penerbiLan. Buku ya ng pe.rtamakali dite rbitkan o leh
Umar Kayam ketika ia be kerja di penerbita n adalah nlt~ Diflryl!fTrots9'.
Wawancaradengan Roosliana Hanoum , Yagyakarta, 23 Pebrua ri 2004.
Ayah nya, Sastroesokotjo, menllrutketcrangan Um ar Suwito adalah or-
ang sand iwara (tolleel). Ceritanya yang berj udul "Putel; dari Medan" dibcli
oleh Pernni u nlUk d ifilmkan. Umar Sliwito, Mas [(tryfllllyflllgSayrl Kellrll/g,
makalah 1ak dilcrbilkan, tertanggal 30 April 2002. Oalam buku JB .
Kristanto, f(atnlog Filmilldollesia 1926· 1995, (Jakarta: Iyr G rar. asri Mukti
bekc rjasa ma denga n BP2N Sinemalek Indonesia, 1995) him . 37
disebuLkan bahwa f'illll dengan judullerscbut d iproduksi oleh Titien
Sumarni MaLien Picture, skcnario dan cerila dilUlis a leh Surjosumanla.
Da1am kete rangan Umar Sliwito, nama pella Soekotjo adalah Sakobra.
Apakah Surj aslimanl a nama pena ya ng lainnya?
14 Wawancara dcnga n S M . Ardan, Jakarta 8 November 2004 .

15 Wawancara d engan Rooslina Hanaum, Yogyakarta 22 Pebruari 2004.

16 Persisnya Sf( 7 1 tersebul berbunyi:

Pertama: Mewaj ibkan semua importir fum untuk membeli saham produksi
& rchabiHtasi Perfil man Nasional seharga Rp . 250.000,· (d lla rallis lim a
MANUS IA ULANG-AI.IK

pu h:.h ribu ntpiah) bagi sCliap film yang d iimpo r danl atau ya ng tiba di
pelab lhan Indonesia, terhitung dari ta nggal I la nll ari 1968.
Kcd ua : C;a ham-saham ya ng dibcli importir tetap mcnj adi milik impo rt.ir
ya ng m e .~~ b el in ya dan dikeluarkan alas nama pc mbe linya untu k
kcpentingan rroduksi pcrfilman nasional .
Ketiga: Pcnguasaan (belleer) darip<lda saham-saham dilakukan olch Ya-
yasan Film.
Kccmpal: Pemanraata n sa ha m-saham untuk prod uksi film nasiona l
dilcn lukan oleh sualu Dewan Produksi Film Nasional yang anggotanya
diangkaloleh Menleri Pencranga n.
Sesllai dengan alu ran di atas prod lisen yang mcngajukan anggaran biaya
produksi film kepada DPFN akan mcndapatkan pin jaman 3,5 juta dengan
bu nga lertcnlu . Akan letapi dalam prakteknya ya ng turun ke tanga n
produscn hanya 3 juta rupiah sClebh dikenai biaya administrasi (diko nlpsi
?). Wawancara dengan SM. Ardan, Jakarla 8 Novembe r 2004.
17 Kondisi ini scbcnarnya lidak jauh bcrbeda dibanding de nga n z.;,unan

sebelum pcra ng. Ind ustri perfill11an Indo nesia (Hind ia Belanda) di lilulai
oleh ora ng Belanda lanlas Ci na dcngan se ma ngat yang sama ketika
mereka mcmprod uksi kceap , lailu , teras i, atau tempe. l<.a rena pada
dasarnya mercka adi.llnh pcdaga ng-pedaga ng kelontong semacam ilU.
Salim Said , HII/tII/fIIl Lt!)la}' Pllti", A lmllldollesia t/Illfllll/(,itik dllll/(omentm;
(Jakarta: Pustaka Si nar Harapan , 199 1), him. 198.
I II PUrl/rIIll rl, 60ktober 1968.

Itl /(DJllptlS , 16-8-1967, him. 2.

"' Operas; (I<.N. J), 22 /\111; 1967.


2 1 Ibid.

22 P UfIlftllUl, 60ktobcr 1968.

2:1 Dalam aeara ulang talum PARFI el i Band ung lahu n 1968, U mar 1<"1ya l11

menyinggu ng Illlltli perfil ma n Indo nesia denga n mengataka n "You arc


what you a re", ka lll ll ada la h apa yang kamu (ta mpi lka n). Kurallg lebih
maksudnya adalah minimnya minat penonton lerhada p 111m Indonesia
karena mcma ng kualilas filmnya ya ng belu m baik.
24 MillggwlI/ Mertlek" , 25 Juni 1967.

25 Inr/ollesifl Di"yfl , 10 Septcmber 1967.

26 PUrl/lIIl/fI, 13 April 1969.

27 Tid ak bisa dibayangkan baga imana para pemain kesuli wn Inelakuka n

adcgan y:l llg lergo lo ng vulgar, ciuman mi salnya, scbab bc~ten ta nga n
denga n ci la rasa sendiri, sikap dan niJ ai lingkunga n masyarakal kala ill!.
Sckedar perbandinga n, seorang binta ng Hollywood Arne ri ka l11 as ih

77
AN I.U THFI

merasakan kesulitan itu. Dalam majalah PUnlflmn 9 Maret 1969 ditulis:


"Sclclah berkali21atih an berat, tibalah mcngambil adegan "tjium" antara
Audrey Hepburn dengan Srell Hesley dalam film "Spy in Your Eyes".
Audry telah TWu!Yforllsed i tcmpat lidur, sedang Brelt dudukdi sampingnja.
Setelah segala scsuawnja sial'. sutradara mulai memerintahkan adegan
dimu lai. Brell membungkuk, mendekaLkan wajahnja dengan pandangan
mata sa ju kc arah Audrey. Satu det ik .... .. dua detik ...... tiga
dctik .... ..Sutradara mcrasa puas. Tapi tiba2 Audrey berkelil kc samping
mcnghind ar sambil bencriak CUT SUlradara berteriak kenapa bergitu!
Dcngan tcrsipu-sipu Audrey mcnjelaskan bahwa ..... kancing BH-nja
terlcpas!
2I1 PUnlllfll(f, 14 Maret 1969.

2<,1 SIIIII" MrrrlUlCll. 12 Maret 1969.

30 DIII/ia Film, 26 Maret 1967 Minggu ke-IV Maret 1967. Sebagai co ntoh

pcmutaran film "Gala Prcmierc" lersebut, Wan DUllin Fillllmcngumum-


kan: ''Akan diputar Him Action berjudul "Minnesota Clay". Pellllltaran
Film Ga la Prcm iercd i Bali Room Hotel Indonesia 30-3 1 Maret 1967 ini
dibintangi aktor Hollywood kenamaan Cameron Mitchell, Goerge Rivier,
1l1el Raja, dan Diana Marlin. DUllin Film 29 Maret 1967, Minggu ke-V
Maret 1967. Film lIntuk Gala Premiere tidak terbatas OIm luar negeri.
Film "SembiIan" karya Wim Umboh pernah dipu tardi Tanjung Karang
dan "Macan Kemayoran" diputar di Depok. Selain untuk menggalang
dana, pemutaran film yang bersifat Gala Premiere dimaksudkan untuk
"balas budi" kepada masyarakatsetcmpatdi mana film itu dibual. Mi/lggl/ffl/
Fru/jflr, 8 September 1968.
31 Tepatnya be ~umlah 780 bioskop. Bila bioskop keliling dan bioskop milik

perusa haan minyakseperti Caltex dan Stanvac iku t ditambahkan, maka


keseluruhannya berjumlah 858 buah pada tahun 1964 . Dengan perindan
sebagai berikut; di Jakarta 45 buah, Ja'....a TimUf 158, Jawa Baral 138,
Jawa Tengah 120, luar Jawa 397 buah . Data diperolch dalam "Ma nipol-
kan Politik Film ", Laporan Umum Lel11baga Film Indonesia pada
Konferensi Nasionall , 3-5 januari 1964, dalam MUBES PAPFIAS 30
Okt s.d 3 NOI' 1964: Resoillsi tel/tllllg politik dUll Progmm Umlllll PcfillllOIl
Indo1lesill, (Jakarta: Panitia Pusat Aksi Pembo ikotan Film hn perialis
Amerika Se ri kat. 1964). him. 12.
32 /(ompas, 24 April 1968, him. 2.
33 Sulu" M(/rlwC1l , 12 April 1969.

34 Usmar Ismail d isebut sebagai Bapak Film Indonesia. Film-fiImnya menjadi

tonggak film nasiona!. Meski film pertama yang dibuat di ncgeri Hindia
MANUSI .... ULANG-A I.I K

BeJa nda telah ada sejak 1926 (berjudul "Loctoe ng K.asaroeng") , akan
tetapi film Usmar Ismail be~u d lll "Darah dan Doa" dianggap sebagai fil!n
nasional. Hari perta lll3 penga mb ilan gambar ilU, 30 Ma ret 1950 dite-
tapkan scbagai "Hari Film Nasional". '13.
Kri stamo, f(nta/og Film 1m/olle-
si(l1926-1995, (Jakarta: PTGrafiasri Mukti dan BP2N S inemalek In-
dones ia , 1995), him . 15. Oi pihak lain, kelom pok kiri lidak mengakui
peneta pan lersebul. Bersamaan dengan diadakannya Festifal Film Asia
Afrika III di Jakarta , mereka mendekla ras ika n tanggal 30 April 1964
scbagai "Hari Film Nasional". PllmmJl(l, tahun III NO. 17, 1964.
lS Oleh k..'llangan kiri kedua mm terscbut dituduh bertentangan dengan ams

revolusi, karena menggambarkan kemewahan yang hanya pantas menjadi


konsumcn masya rakat kapitalis, menj adi antek impcrialis dan Illengan-
dung anasi r anti-rakyat, scrta dari sudut a na lisis marxis tidak sejalan
dengan semangat revolusi. Hal ini dikemukakan oleh Sekdjen LKN Bagin
dalam ceramahnya di depan pekerja film Pe rusahaan Fihn Negara 2 J
Sep tember 1965. \1\1111(1 BI/(/kti, 25 dan 26 Septembe r 1965. Kalangan
Lcsbumi menuntut pcrtanggungjawab~1I1 Bagin alas tuduh an terscbut. Oi
depan Pcngadilan Negeri Islilllcwa Jakarta mercka mengatakan bahwa
Bagin justru seorang dengan "tiri-ciei Bapakismc" sepeni yang disinyali r
oleh I~ } . M. Pemimpin Besar Revolusi Bung Kamo ya ng pernah disam-
paikan dalam pidato TAKAItJ. Mil/ggllfln Api, I Oktober 1965.
36 Kedua orang ini dalam dafw.r screening yang dike.luarkan oJeh Pani tya Ad

Hoc Screening no 41/ Dir/ OF/ 67 dcnga n ditandatangani oleh Narto


Erawan DaHmartha (Oirektorat Film) dirnasukkan dalam kategori II yang
lerlibaldalam Ge'laplI/ PKl. Lihat MUBES I'AI'FIAS 30 OktsA 3 Nov
1964: Reso/lisi /m/Illlg politik d(m Program UlIllIlll Peji/IIlflll fnrilmesia , (Ja-
karta: Panitia Pusat Aksi Pemboikotan Film Jmperialis Amerika Scrikal,
1964) Dokllll1CIl ini seJain bensi tcntang hasil mubes PAPFlAS juga diga-
bungkan da la ll1 sa lu penjilidan dokumen tcntang beberapa potongan
su rat iGlbar yang membe ritakan tentang Ikrar Seniman dan Pekcrja Film
akan H ari Film Nasional, aksi pcmboikotan film AM PAl, dan SKse rta
aluran screening tcrhadap pihak-pihak yang diindikasi terlibat peristiwa
Gestapll.
37 Wim Umboh juga digolongkan dalam kategori II. Dalam pcnjelasan aturan

scrcening, Ka tegori II adalah fellow alau simpalisa n PKI , yang resminya


Lidak menjadi PIG atau salah satu Ormas, atau bahkan menjadi anggota
organisasi anti PKl , tapi tindakalmya, sikapnya, pembicaraannya, caranya
berfikir, dan perjuangan nya memperIihatka n simpati kepada PIG atau
yang menguntungkan program PKLlbid.

79
AN r.UTHfl

38 Oi pihak lain kepem impinan ga nda Usmar Ismail dalam PPFI yang
olomatis juga adala h kelUa BMPN pada masa Orla dan kemudia n ber·
lanjul dalam kepemimpinan PPF( masa Orba, mendapat kritikan Ketua
OPS Bioskop Ahadin. la mengalakan bahwa seldah kepemimpi nan PPFI
(OPS) berada di tanga n Iskak, seharusnya Iskaklah yang menj adj kClUa
BMPN. Beberapa kebijakan BMPN Usmar Ismail tidakd ijkuli olch ors
Bioskop karena mereka ll1engangga p BMPN tidak memped ulikan nas ib
perbioskopan, dan scbaliknya dun ia perbioskopan tidak terll1asukdalam
DMPN. OJ dalall1nya hanyalah bidang produksi, peredaran , dan impor.
Mimbar Millggll, 18 JlIni 1967.
39 MiJlggllnlr Merdeka, 25 Ju ni 1967. Ini semakin me njelaskan lIngkapan

U mar l(ayam scbagai mana Lela h d isinggllng dalam bab sebe lu mnya:
"Oenga n kega ira han seora ng anak mllda ya ng percaya kepada Sllalll
komitmen terhadap datangnya suatll orde baru yang Illesti mengganlikan
orde yang lapuk, saya bekerja membersihkan lingkllnga n kerja saya."
Tampak keterbelahan sikapnya, membllal ia semaki n lcrpo jok dan ga·
mango Orde Bam menggunakan microscope gllna mcnelili dctailmasya-
rakalnya, menyi ngkirkan jiwa-j iwa yang bersebcrangan di simpang jala n.
Sedang Uma r K.'l.ya m I11cnggunakan telescopc dalam melihal kelu as:tn
cakrawala kema nusiaan. Manllsia-l11anllsia itl! barangkali adalah k.1wan-
karihnya, sedangkan Dirjen adalah kendaraan poli tiknya, ya ng bersifal
temporerdan penuh jebakan.
4° Indo1lesia Raya, 12 April 1968.
-11 Meski lelah d ibubarkan, pada tahun 1970 DPFN bekerjasama dcnga n

Giprodfin mcmproduksi film "Kulllkan Dewata".


-12 Wahyu Handayani, Dua Pu/u" Tnllllll Pelja/mulJI Sejartlh H:ifilmmt di

Indonesia ( 1966- / 986), Skripsi sarjana, (Yogyakarta: Universitas Gadjah


Mada, 1990), him. 23-24.
43 Himpulla n Peraturall perfil man ( 1964.1978), (jakarta.' Biro Huklllll,

DcpmtemcJl Pencmllgml Rf), tt.ltlm. 7.


44 junta/ Prosa, Jose Saramago: lngatan, "Ti dak", Cin ta, (jakarta.' MetnjiJ1;

2002), hilll. 175-1 76.


ot.S Bersama Ju suf Ronodipuro, Soeda rpo, dan Mr. J\llli r S jarifuddin, (lien
Su rianegara merupakan sa lah seorang pendiri kementerian penerangan
Rl pada lah ul1 1945. la juga merupakan penyiar RRl perta ma pada
tahun 1945 di Bandung Selatan. Pada lah ull 1959, setelah penyerahan
kedaulatan RI , lIIen Su ria negara ditugaskan belajar d i Sorbone Perancis
dalam bidang politik. Beberapa jaba tan pcrnah disandangnya: Oirelctur
Lembaga Ka ntor BeritaAJltartl untllk Eropa Baral, diplomat KBRJ d i

80
MANU S I A ULANG-ALIK

luar negeri, Kepala Biro Pendidikan oeplu dan Kl.lasa Usaha RI di AJjazair.
'46 Perlu ditambahkan bahwa dalamlllenjalankan tugasnya di bidang radio
Umar Kayam sempat mengadakan pertemuan dengan pimpinan-
pimpinan Persatua n Amatir Radio Jakarta dan Persatuan Amatir Radio
Jawa Tengah , yang dihadiri oleh Kodam V Jaya dan Dewan Telckomunikasi.
oalam pencl11uan tersebut ia mcngatakan perlunya pembedaan fungs i
ketiga lllaC3m radio di Indonesia: Radio Amatir yang diselenggarakan di
lingkungclll universitas oleh mahasiswa, dengan menyaj ikan seputar per-
soalan kampus dan masyarakat sekita r sehingga masyarakat ikut mera-
sa kan manfaatnya; Radio Komersial ya ng diselenggaraka n di luar uni-
versitas; dan Radio Republik Indonesia (RJU) oleh pelnerintah. Pada perle-
Illuan itll dilakukan penertiban eli bidang siara n. Willy Karampt, yang
menlpakan pimpinan Persatuan Amatir Radio Jakarta menyataka n per-
setuju annya terhadap penert-iban itt!.
Kehad iran !(adam V Jaya dalam perlellluan ilU sangat Ill cnarik untuk
disimak. Ord e Bani melakukan konsolid asi bcrbagai unsur dalam
masyarakalunluk mendukung kckuasaannya. Radio-radio amalir ya ng
berbasis di kamplls menjadi scmacam corong pergerakan, intelektual, dan
basis Sllafa krilis. Orde Bam yang masih bcrusia balita itulenlu tidak mau
mcnga mbi l resiko sehingga perllll11e1aku kan penerliban. /(OIl1I'"S, 6-6-
1968.

8r
Bagian V
ILMU DAN SENI,
SEBENTUK EKLEKTISISME

" ...... negara ini tidak dibuat sckal i jadi. ... kekuasaan dibangun
unluk dapal mcn sejahte rakan rakyat. .. namun yang terjad i, ke-
kuasaa n diperebutkan ul1tuk clapat mcngatl1f sumher-sumhcr
pend apaLall, schingga terjadi royoka n, rebulan. Kalau sudah
rehUlan, maka yang brutal yang 'menang', lni yang hams kita
waspndai, hams kita jaga agar kckuasaan i t l! hi sa diatur ber-
sa ll1<l-S3ma dengan baik ... "
" .. ,some theories on how to orga ni ze t he society. gombal kabeh.
Apa lagi political science kllWi , 'tai kabe h' (!)
" ...... kekuasaa n yang Lela h sCl11 akin besa r dan kuat. tak lagi
memiki rkan kebudayaan .... pada hal keblldayaan adala h ke hi -
dupan masyarakat. kebudayaan ada lah 'buatan'nya orang
banyak. Kckuasaa n pad a kenyataannya (eli negeri kita ini ) ada-
lah scmata-ma ta lIntuk menga tur slIlllber-SlI l1lber pendapatan",
(Refl cks i UmM Kayam di atas pcmbaringa n bcbera pa hari
se belulll wafat),

A. Kemanunggalan antara IImu dan Seni

Oalam bab ini , akan ditelusuri tiga peranan penting Umar


Kayam; dalam dunia kesusastraan , kesenian, dan aktivitas
keilmuan (keblldayaa n) secara umum.
M A NU S IA UI. A NG- A LII(

Sebagai seorang sastrawan, sebenam ya Urnar Kayarn tidak


terIalu produktif. Sepan jang karier kesusastraannya, ia hanya
rnenghasilkan beberapa cerpen, dua buah cerpen panjang (nov-
elctte) dan dua buah novel. Meski dernikian, Urnar Kayam telah
menunju kkan eksistensinya sebagai sastrawan utama dalarn
jajaran sastrawan Indonesia.
Karya sastra pertamanya yangditerbitkan beliudul "Bunga
Anyelir". Sebuah cerpen yang berkisah tentangseo rang remaja
yang membawa seikat bunga anyelir untuk pacarnya di rumah
sakit. Cerpen it u dimuat dalam sebuah majalah di Jakarta dan
ditulis sewaktu ia masih SMA. Sayang ia tidak ingat rnajalah
apa yang menerbitkannya'
Karya-karya Umar Kayam dapatdikategorikan dalam lima
tahap. Pertama, karya-karya awal berupa cerpen yang kemu-
d ian diterbitkan dalam kumpu lan cerpen berjudul Seribu I(u-
nang-I(unang eli Manhattan ( 196 1) yang sebelumnya pernah di-
publikasikan dalam majalah Horison. Buku ini berisi kurnpulan
cerpen yang be ~udul Seribu I(unang-[(unang eli Manhattan, lstriku
Madallle Schlitz dan Raksasa, Sybil, SecflIlgkir [(opi dan Scpotong
Donat, Chiif Sitting BlIll, dan Therc Gocs TatulII. Kedua, dua
cerpen panjang (II01'clctte) Sri SUlllamh da n Bmvuk ( 1975) da-
lam satu kum pu lan buku dan [(illlono Bim untuk Sang Istri
( 1973). Ketiga, Totok dan Toni, merupakan buku cerita anak
yang diterbitkan pada ta hun 1975. Keempat, novel Para Pr!yayi
( 1992). Kelima, cerpen-cerpcn ya ng dipublikasikan oleh Yaya-
san Untuk Indonesia dengan judul Pmta [(mma ( 1997) dan diter-
bitkan ulang dengan beberapa tambahan cerpen oleh [(ompas
dengan judul £.cbaran di [(at~t. Di [(aret. .. (2002) . Dan keenam,
novel terbaru dan terakhir yang berjudulJalall Menikung: Para
AN LUTHf l

Pr!JIayi 2.
Rachmat Ojoko Pradopo memas ukkan Kaya m sebagai
sastrawan angkatan '50 ( 1950-1 970)2 Gaya bercerita pad a
angkatan ini menunjukkan kebaruan dibandingkan dengan ang-
katan sebelumnya. Periode angkatan '50 ini memiliki gaya mumi
bcrccrita, yaitu gaya bertu tur yang hanya menyajikan ceri ta
saja tanpa menyisipkan komentar, pikiran-pikiran, d an pan-
dangan-pandangan pcngarang. Gaya cerita mumi menycbab-
kan alur cerita menjadi padat tanpa digresi. Karena ha nya
menyajikan cerita, maka pembaca memiliki ke bebasan untu k
menafsir. Penulis cenderung "tidak tampak" dalam karya. Inilah
pcrbcdaan pokok antara cerita rekaan angkatan '50 dan ang-
katan '45. pada tahun-tahun it u semangat "dekolonisasi" dan
penonjolan orang Indonesia demikian terasa dalam sebuah kar-
ya sastra, untuk menunjukkan "siapa aku ". Singkatnya, ciri khas
angkatan '50 tampak jelas dalam kar ya-karya Umar Kayam .
Kekhasan karya Umar Kaya m menye babkan cerita-
ceritanya tak pem ah hanya memiliki satu arti. Ia memberi
kebebasan penuh pad a pembaca un tuk menyimpu lkan dan
menafsirkan cerita. Ia sekadar memberi gambaran sliasana
tertentu dan melalui suasa na yang tcrbias dari batin to koh-
to ko hn ya. Sejumlah tema bisa mun cul , pembaca da pat
menemukan tema cerita dari banyaksegi, sesuai dengan horison
harapan masing-masing. Unsur inilah ya ng membuat karya-
karyanya istimewa.
Karya sastra Umar Kayam membawa gel/re baru sebagai
"kisah suasana". Oalam cerpen maupun novelnya, suasa na set-
ting kisah begitu kuat hingga pcmbaca tc nggelam mengimaji-
nasikannya. 3 Propcrti-properti yang disajikan untu k mend~ kung
MANUSIA ULANG-ALIK

suatu kisah dalam novelnya diuraikannya secara mendetai!.


Kemampuan inderawinya menyeluruh dan tajam, mampu me-
nangkap detail-detail, dan partikularis. Sebenarnya gambaran
semacam ini juga untuk mengatakan "s!yle" Umar Kayam
sebagai seorang ilmuwan 4
Se lain itu , karya Umar Kayam dalam bentuk kumpulan
kolom (Mallgall Ora Mallgall Kumpul, 1990, Madep Ngalor Sugih
Madep Ngidul Sugih, 1998, Sugih TallpaBanda, 1999, dan Satrio
Pillillgit illg [(ampulIg Pillgit, 2000) memberikan nuansa ke-
hangatan, keakraban, dan kekeluargaan. Karya itu menotasikan
tradi s i mendongeng (trad isi keberlisanan) yang sudah
terpinggirkan.' Suatu tradisi interaktifyangoleh Umar Kayam
dicobaalihkan dalam tulisan-tlliisan kolonmya itu. \Carya Umar
Kayam yangs!ylist dalam "ber-suasana" dan orally Iluallce mulai
tampak pada cerpen mastelpiece-nya yang terbit pada tahun
1961, Seribu Kunallg-[(ullallg di Mallhattall.

B. UIasan Beberapa Karya Sastra: Reinterpretasi


Kepriyayian
Oalam mengulas beberapa karyanya, akan diuraikan terle-
bih dahulu proses kreatifUmar Kayam. Uraian didasarkan pada
wawancara dengan istrinya, Rooslina Hanoum. 6
Menllrut penuturan Rooslina Hanoum, Umar Kayam
sewaktu di New York ingin membuat cerpen pendek, voy short
shOit story, lalu muncullah enam cerpen dalam "Seribu Kunang-
Kunangdi Manhattan" tahu n 1961. Masa itu penulisan cerpen
di Indonesia didominasi oleh suatu gaya yang "penuh bunga",
berlimpah-ruah pennainan kata untuk menuju ke sebuah cerita.
Umar Kayam dalam cerpen itu seakan menghentak publiksastra

8S
AN LUTHfl

dengan gayanya yang tidak berpanjang-panjang kalimat. padat.


namun berusaha memuatcerita yang ingin disampaikan. Gaya
semacam ini memanfaatkan permainan properti dan simbol
untukmendukung ke arah penciptaan suasana dan arah cerita.'

Mereka duduk bcrmalas-malasan di Sofa. Marna dengan sege1as


Scotch dan Jane dengan scgelas martini. Mereka sarna-sama
memandang ke luar djendela.
"Bulan itu ungu, Marna."
"Kau tctap hcndak rnemaksaku untuk pertjaja itu?"
"Ja. tentu sadja. kekasihku. Ajolah akui. Ituungu bukan?"
"Kalau bulan itu ungu, apa pula warna langit dan mendungnja
itu?" (hal. 7)
Dari dapm Jane mentjoba berbitjara lagi.
"Tommy, suamiku, bckas sllallliku. kau tahu ..... Marna dar-
ling."
"Jaa. ada apa dengan dia?"
"Akll Illcrasa dia ada di Alask;\ sekarang."
Pelan-pelan Jane berdjalan kembali kc sofa. kali ini duduknya
mepet Marna.
"Oi Alaska. Tjoba gambarkan di Alaska." Op.Cit.
[.,. J
"Tapi minggu jang lalu kau bHang dia ada di Texas atau Kan-
sas. Atau mungkin Arkansas."
''Aku bilang, aku m-c-r-a-s-a Tammy ada di Alaska ,"
"Oh,"
"Mungki n djuga dia tidak di mana-mana." (ha l. 8)
[... J
Lampu-Iampu yang pad a berkclip di belanla,a pentjakar langit
jang kclihatan eli djendela. mcngingatkan Marna pada ratusan
kunang-kunang jang suka bertabur Inalalll-malam di sawah
embahnja di desa. (him. 10)
[ .. .J
" Marna waktu kau masih ketjil.. ..Marna kau Illcndengarkanku
'kan?"
"Ja"

86
MANU S IA ULANG-ALIK

"Waktu kau masih ketjil pernahkah kau punja mainan kckasih?"


"Mainan kekasih?"
"Mainan jang begitu kau kasihi hingga kemanapun kau pergi
selalu harus ikut?" '1\ku tidak ingat lagi Jane. Aku ingat sesud ah
agak bcsar aku sti ka main-main dengan kerbau kakekku, si
Djlamprang".
"llU bukan mainan, itu piaraan:
"Piaraan bukankah unwk mainan djuga?"
"Tidak selalu. Maina n yang paling aku kas ihi dahulu adalah
Uncle Tom". (him. 13)'

Kedua tokoh dalam cerpen di atas mewakili dua kul t ur


yang berbeda. Masing-masing tokoh mencerminkan keterasingan
karena perbedaan kulturyangtegas dan perbedaan kepentingan.
Jane memikirkan suami dan masa kanak-kanaknya. Sedangkan
Marno mcngcnang dusunnya di Indonesia. Dari ketinggian
apartemen , Mamo melihat lampu-lampu yang berkerlip dari
ged ung-gedung bagaikan kunang-kunang di sawah kakeknya
di desa. Keduanya berpij ak pada dunia masing-masing dan
berdialog dengan pikira n masing-masing. Umar Kayam mem-
pertemu l«1n keduanya, mendialogkan dalam konteks multikul-
turalisme.
Dalam cerpen Istriku Madam Schlitz dall Raksasa, ia mere-
kam New York sebagai kota dengan belantara gedungnya yang
menakutkan. Semuanya serba asi ng bagi nya. Keramah-tamahan
ad alah suatu kemewahan, untuk sekad ar bersesapa menanya
kabar. Untunglah masih ada Madame Schli tz, tetangga seapar-
temen. Meski dengan keusilannya yang r" enjengkeilGlIl , ia men-
jadi ternan yang pantas untu k dikenang.
Cerpen Umar Kayam periode New York yang bergaya demi-
kian diduga orang sebagai karya terjemahan. Terjemahan dari
bahasa Inggris bereiri kalimat-kalimal pendek namun padal.
A N LUTHFI

Barangkali ia terpengaruh oleh). O. Salinger, Ernest Hemingway,


William Faulkner, atau John Steinbeck. Gambaran tentang ru-
mah-rumah dan realitas urban di kota-kota, Umar Kayam ter-
pengaruh oleh karya-karya Pete Seeger melalui lirik-lirik lagu-
nya.
Seperti ya ng dikemukakan Faruk HT, bahwa jika diban-
dingkan dengan Budi Oarma, Satyagraha Hoerip dan Kunto-
wijoyo, yang juga menulis cerpen-cerpen berlatar belakang luar
negeri, Umar Kayamlebih unggul. Keunggulannya terletak pada
kemampuan membebaskan diri dari muatan filsafat, gagasan
dan cara pandang yang dingin. Oi sam ping itu, kecermatan
Umar Kayam dalam memotret situasi kehidupan orang-orang
metropolis di Arnerika sulit ditandingi.'
BerJanjut dengan karya beliau yang I'ely silort silort stO/y,
keluarlah "Musirn Gugur di Connecticut". Lalu Urnar Kayam
mencoba menulis novel pendek (1I0l'e/lete), sehingga keluarlah
Kill/olio Biru ulltuk Snllg Istri dan Sri SUII/amil dnn Bmvuk. ) udul
terakhir terbit tahun 1975.
Ada satu ciri khas dari Umar Kayam ketika menulis. la
tidak terbiasa menulis di atas kenas buram (yang biasa digu-
nakan sebagai draft atau kertas corat-coret), namun langsung
menggoreskan ceritanya sekali jadi. "Teori nuansa" agaknya
lahir dari efektivitas semacam ini dengan abstraksi yang telah
dituntaskan di kepala. "Yang lama buka n menulisnya itu, l1a-
mun bengongnya. Kalau sudah seperti itu nggak bisa di-
ganggu".'O
Pada tahun 1992 keluarlah novel panjang yang berjudul
Pnra Pr!yayi. Setiap pelaku secara otobiografls diurai mende-
tail karakter dan pergulatannya. Oalam teori kesusastraan,

88
MANU S I " UtANG-AlIK

ketika menganalisis tokoh alau pelaku , dikenal istila h lte/'O atau


heroine, pahlm·van atau pah lawan wan ita. Suatu pemaknaan
dari sisi "dominasi" peran. Secara spesifik, istilah he/ville sebenar-
nya digunakan untuk menun juk pe laku ya ng buka n nya tokoh
ulama, namun bila diperbandingkan, ia berperan sebagai lokoh
kedua yang masih ditopangoleh tokoh utama. Pembedaan sema-
cam itu tidak dilemukan dalam novel terse but. Semua berhak
(se bagaimana dalam kehidupan sebcna rnya) menj ad i to koh
utama. Ha nya saja memang novel tersebut, yang berbicara ten-
tang mobililaS vertikal sebuah keluarga menuju je njang priyayi,
menyajikan longgak-tonggak, milestollcs sua tu perjalanan kchi-
dupan. 'Io nggak-tongak itu dipancangkan o leh seorang toko h
bernama Sastrodarsono. Menurul Lukacs, cara biografis, pence-
ritaa n melalui sudut pandang pertama setiap toko h adala h
slIatll kecendc runga n modern . I I
Novel Pam Pr!yaJli rampung, Rooslina Hanoum ya ng iSlri-
nya itu membacanya dc ngan tercengang, seakan ia bani saja
melaku ka n kil as balik terhadap ke hidupannya. Refleksi ter-
hadap sebua h keluarga "priyayi" di KOla Medan sana. Pada
ta hun 1999 te rbil seri ked ua Para Pr!yaJli ya ng diberi judul
Jalali MCllikullg. Novel ini ditulis di Jepang unluk mclengkapi
"sejarah keluarga" generasi berikutnya.l okoh Lantip (yangagak-
nya mirip dengan pribadi Umar Kayam send iri ) dalam Pam
" r!yayi me mang telah mendeligi timasi kepriyayian, de ngan
cara nya sendiri . DalamJalall Mellikullg ya ng dideligi timasi bu-
kan lagi unsur kep ri yayian , namun ke hidupan itu sendiri ya ng
dalam konteks itu dibingkai o leh pergolatan antara Jawa dan
Amerika, Islam dan Yahudi, antara Eko dan Claire. Suatu karya
yang me ngajak unluk melihat berbagai kelompo k masyarakat.

89
AN L.UTHFJ

Baik sebagai gaya hid up, maupun cara pandangyang melekat


pada pe rjalanan dalam mengi s i hid up, termasuk cara
memandang agama lain, tradisi, dan asimilasi bud aya. 12
Apakah kedua novel tersebut merupaka n kesejara han
Umar Kayam dengan segenap sisi faktualnya? Agaknya ia sudah
siap dengan pertanyaan semacam itu . Dengan tegas ia scblltkan
dalam judul karyanya tersebut sebagai Scbuah NOJ1e1 . Pemba-
caan atas karya tersebllt hanya bisa diletakkan sebagai lIIel/-
tifaet dalam memahami kehidupan Umar Kayam, dan sosiofaet
terhadap gambaran kehidupan priyayi khususnya, dan Jawa
pada umumnya. H al ini tidak teriepas dari keinginan Umar
Kayam untuk membantah pandangan para sejarawan dan
anlropolog asing, 13 khusllsnya Clifford Geertz yang membagi
masya rakat Jawa secara trikotomis; santri, priyay i, dan
abangan. Masing-masing digambarkan secara berbeda. Padahal
pensejajaran semacam itu tidak tepat. Klasifikasi yang tum-
pang tindih antara pengelompokan sosial dan ketaatan
beragama. 14
Umar Kayam memang tidak hendak menyusupkan suatu
kegairahan pendobrakan yangdilakukan oleh "kelas menengah"
Jawa, yakni priyayi itu . la sedang menggambarkan kclompok
itu mewakili zamannya, berdasarkan pengalamannya. Lantas,
berhasilkah Umar Kayam memberi penggambaran berbeda ten-
tang kelompok masyarakat tersebut? Di satu sisi, agaknya ia
semakin menegas ka n dan memperkuat t ipologi priyayi (dan
Jawa) yang hidup dalam dunia lIIat-lIIatall , (perhatikan peng-
gambaran yangdemiki an beriimpah tentang makanan dan k1a-
ngenan dalam novel maupun kolomnya) '9'elll, dan tampaknya
tanpa disertai kerja keras. Mobilitas vertikal mereka tidakditem-

90
MANUS'A ULANG-AI. I K

puh melalui serangkaian pergulatan dan perlawanan terhadap


status, namun mereka bersikap oportunis terhadap suatu orde
dan kekuasaan, dengan eara menunggangi jabatan . Sebagai-
mana yang diklitik oleh Nirwan Ahmad Arsuka, dengan demi-
kia n teologi pliyayi Umar Kayam adalah Mallgall Ora Mallgall
Puas; Mad/wI' Ngalor PlIas, Madhep Ngidlll Puas. is Kepuasan
had ir di mana- mana. Logika puas bersembunyi dibali k pem-
benaran pemahaman masyarakat Jawa tentang kekuasaan yang
mistis, simboli k, dan diserap dalam rua ng-ruang pribadi nan
spiritual. Meski. seeara nyata mereka berada di bawah kekua-
saan Belanda dan Orde Baru misalnya. l api benarkah t uduhan
ini ? Bagaimana bila dilihatseeara berbeda, bahwa Umar I<ayam,
"the last priyayi", seda ng menyi nd ir bahwa yang te rsisa dali
kclompok ini adalah sisi hedonismenya semata dan menang-
galka n obligasinya kepada masyara kat?
Umar Kayam memang telah sukses menggambarkan pliyayi
sebagai nchi,'clllcllt status, diperoleh seeara profesional sebagai
proses peneapaian, bukan keturu nan bangsawan. Petani keeil
Almo l<asan dalam hu bungan palmll-cliellt-nya dengan Ndoro
Seten Kedungsimo berhasil "membaptiskan" seoranganaknya.
Soedarsono menjadi Sastrodarsono. Menjadi pliyayi desa. Keku-
asaa n Belanda, Jepang, Orde Lama dalam pelistiwa '65 dan
serangkaian pembantaian PKJ , menguj i ke uwhan keluarga pli-
yayi yangdibangun oleh Sastrodarsono itu. Klisis keluarga Jawa
mempertegu h kekuatan seorang istri. Ngaisah digambarkan
dalam novel tersebut, tanpa banyak bieara lantas membuatkan
minuman hangat dan membimbing suami nya untu k duduk.
Penyelesaian khas ala Jawa, 500 farlallesse. Penulis membayang-
kan, sosok Ngaisah itu adaJah Sri Martini bagi Soekotjo, atau

91
AN LUT Hff

nenek Umar Kayam bagi Sastrodarmodjo kakeknya.


Menghadapi krisis tersebut masing-masing generasi menyi-
kapi secara berbeda dalam etiketnya. Secara umum krisis kekua-
saan keluarga priyayi diselesaikan seeara klras fmva; ke mbali ke
dunia dalam, iI/ward lookillg, lIlat-lIlatall. Apakah etika (teologi)
semacam ini diwarisi sejak tahun 1755, dengan semakin terki-
kisnya kekuasaan politik Mataram hingga menjadi terpeeah-
belah? Lantas mereka kembali ke du nia klangenan, dunia kesu-
sastraan dan seni? Bukankah dunia seni ini menapaki kemajuan-
nya, sebagaimana dikatakan Pigeaud hingga Nancy K Flo rida,
mengiringi ketereerabutan Jawa dalam kekuasaan poli tik, men-
jadi Jawa yang Kalah (Tire Loserfava)? Te~ad i "barouqe"-isasi,
pada kerumitan yang membuneah. Uniknya, Jawa yang kalah
ini , yang kemudi an dengan segenap sisa-sisa kekuasaannya,
(di tuduh) melakukan Jawanisasi dalam ideologi politik Orde
Baru, melalui politicofalllilial dalam relasi Bapak-Allak misal-
nya." Jawa menderitapost-power rylldrollle yang senant iasa men-
cari pijakan sebagai ganti rugi .
Para Pr!yqyi adalah "jihad intelektual " Umar Kayam ten-
tang seseorang dalam menjalani fungsi keman usiaann ya, ya ng
mula-mula adalah Jawa. Dalam mengantar prosesi pemakaman
kakek Sastrodarsono, Lantip berpid ato: "Em bah /(akllllg ingin
ikut memberi warna kepada mosaik semangat itu dengan
menitikberatkan perluasan ke mungkinan pendidikan ,vollg cilik
agar kelakwollg cilik itu ikut pula menentukan warna semangat
priyayi itu." Lebih lanjut saat ia ditanya apa makna priyayi,
Lantip menandaskan: "Sesungguhnya saya tidak pernah tah u,
Pakde. Kata itu tidak terlal u penting lagi bagi saya".17 Penulis
membayangkan yang sedang berdiri itu adalah Umar Kayam
MANUSIA ULANG-ALll<

beberapa tahun sebelumnya, sa at ia membacakan pidato guru


besarnya pada tahun 1989; bahwa transformasi budaya kiat-
memerintah, statecraft, dari sosok budaya Mataram di Jawa
menjadi kiat-memerintah suatu beambtcllstaat, negara pangre"-
praja atau negara birokrasi merupaka n proses yang menarik.
Oi lain pihak sekelompok orang dengan latar belakang santli
dan pcdagang wrut membangun kcsadaran bernegara, ber-
kebudayaan. " Mereka mempunyai otonomi sebagai prasyarat
terbentuknya apa yang kin i diseb ut masyarakat sipi!. Pada
tahun 199 1, dalam Kongres Kebudayaan Nasional ia menegas-
kan pcnd iriannya;

"Hadi rin yang llllllia, ...... Dcngan konscp pendidikan ya ng


menyclllrllh, integral, relevan dengan tuntutan proses tranS·
formasi kc bllelaya ineilistri dan ckonomi pasar. pendidikan el i
fUm ah dengan bcgilLI, sedikit banyak hanls disesuailv'll1.
Mendidik untllk bcrani bcrsikap dan bertindak mandiri , tidak
tcrlalu bernapsu mcngejar karier menjadi birokrat pemerintah,
menjadi priyayi. tidak jijik mcnjadi pedagang. berusaha untuk
sclalu kreatif, berani untuk tidak terlalu terganlung kcpada
kcluarga inti atau kcluarga jaringan, akan tetapi juga akan
selalu bersedia menolong anggota keluarga jaringan yang mCI1l·
blltuhkan pcrtolongan meskiplill hams tctap juga memperha·
tikan kaidah-kaidah masyarakat modern yang lugas."19

Obligasi kepriyayian (llobleoblige), dengan keikhlasan un-


tuk IIlCllgayollli IVOllg cilik berada dalam bingkai karitatif. Secara
lebih hati-hati bisa dilihat bahwa kecenderungan semacam itu
tidak dapat disebut sebagai aksi solidaritatif, untuk membuat
posisinya secara struktural mandiri. Namun bila yang dilaku-
kan adalah dengan membuka seluas-Iuasnya kemungkinan men-
dapatkan pendidikan bagi IVOllg cilik, rnaka berarti "struktur
solidaritas" telah tercipta.

93
AN LU T HF I

Novel Umar Kayam memang bukan diktatsosiologi, bukan


pula sejarah . Namun dengan penjelasa n yangdemikian struk-
tural, penyajiannya sebagai nove1melahirkan kritikdalam para-
digma ilmll sosia!. Dalam novelnya itll, ia mampu meman-
faatkan rekaman realitas individu (data-data pribadi) yangtidak
ditangkap oleh sc jarah dan sosiologi yang hanya mampu
merekonstrll ksi data-data kasat mata. Pada mulanya penga-
laman pribad i itu tanpa bentuk, kemudian pengarang memberi
wadah hingga pengalaman mempun ya i makna. Akhirn ya
pembaca merasa diajak "turut serta" dalam pengalaman itu.
Dan di sinilah letak fungsi kesusastraan (susastera dalam
maknanya yang IlIas). Kekerasa n, heroisme, kehampaan,
absurditas, kegembiraan, dan sebagainya kemlldian menj ad i
"perasaan-perasaan terbllka" dan lebih "demokratis" melalui
bentuk karya sastra.
Setidaknya dalam sejarah kesllsastraan Indo nesia, Umar
Kayam telah menyumbangkan pend ekatan realisme kllltllra!.
Seorang realis dengan kemampuan mengolah data-data kultural
dan etnisitas secara kreatif. Berbeda dengan realisme borjll is
kuno yang pSiko logis te n tang "kerajaa n-sentris" atau realisme
sosia/is yang cenderung tipologis berdasar ideo logi dan garis
politik seseorang (sosial politis), realisme kultural Umar Kayam
hadir melalui pendekatan antro pologis. Baik dari segi cara
pengungkapan maupun pendekatan terhadap kehidupan.
Realisme kultura/ itu menjadi suatll kecendenmgan yang banyak
ditiru oleh generasi berikutnya; Satyagraha Hoerip, Bakdi Soe-
manto, Emha Ainun Nadjib, Linus suryadi AG, bahkan YB
Mangllnwijaya.'o Demikian pula ketika Umar Kayam dinilai
orang telah lIlellggajlok mandllinya ilmu-iJmu sosia!.

94
MANUS I A ULANG-A J.IK

C. Karya Umar Kayam dan Tragedi Kemanusiaan


1965-1966

Satu hal yang bagi saya menarik untuk ditclusuri adalah


pandangan Umar Kayam terhadap peristiwa G 30 S/(PKI).
Ada pergeseran yang menaril, membaca "historografi" kar ya
sastra/kesenian Umar Kayam. Karya bcrjudul Mllsim ClIgur
Kembnli rli COIIIICCtiCIII; Sri Sumarah rlall Bmvuk (1975) ditulis
dari sudut pandang korban. Serbed a dcngan apa yang terjadi
setelahnya. Pada ta hun 1985 ia berperan sebagai Sukarno da-
lam film Pellgkhimwtall C 30 S/ PIU, disutradarai oleh Arifin C.
Noer. Film itu pada hakekatnya adala h propaga nda Orde Saru
untuk mendiskreditkan PKI sebagai dalang aksi kudeta itu.
Apa arti keterlibatan Umar Kayam dalam film itu? Senarkah
ia mengubah sudut pandangnya dari karba n kc pcrspektif
penguasa Orde Baru?
Karyanya Sri Sumnrah dnll Bmvuk terbit tah un 1975. la
menulisnya pada tahun 1973 di Hawaii ketika ia masih menja-
bat sebagai ketua OK], saat masi h menjadi seorang teknokrat.
la berangkat pad a 22 Februari 1973 setelah bertalak dari 10-
kyo menuju Hawaii atas und angan East West Center dalam
program Senior Fellow Award . Oi sana ia tinggal selama 6 bulan
untuk merampungkan tulisan berupa essay dan novel yang
terbengkalai karena kesibukannya sebagai ketua OK] ." Melalui
novel itu, ia memaknai apa ya ng terjadi dalam peristiwa kema-
nusiaan pada tahun 1965- 1966. Tragedi kemanusiaan telah
terjadi di bumi Indonesia. Karya inilah yang menjadi saksi
dari pemaknaa nn ya lerhadap tragedi tersebut. Melalui sudut
pandang ka rban, Umar Kayam berusaha berempati terhadap
mereka." BarangkaJi di luar negeri itulah ia bisa menulis dengan

95
AN LUTHFI

cara yang berbeda. Suatu historiografi baru dalam karya sastra


yang tida k menyo roti siapa aktor dibalik pemberontakan G 30
S, namun pad a akibat yang ditimbulkan dari peristi wa pem-
bantaian yang mengiringinya. Sementara di luar negeri sudah
ban yak tulisan yang meragukan G 30 SI PKI itu"
Pad a tahun 1985 ke lu ar [jim vc rsi pe merin ta h ya ng
berjudul PCIIgkhinnatall G 30 Sf PIG. Film itu d isutradarai o leh
AriAn C. Noe rdan Uma r Kayam berperan sebagai Presdien RI
pertama, Sukam o. Secara sekilas tinda kann ya ini dapat dinilai
mende konstruks i karyanya sendiri , Sri SUlIlaraiz dall Bawuk.
Sebuah pengkhianatan intelektual saat ia ikut memproduksi
wacana sejara h ten ta ng kete rl ibatan PIG d an melegitimasi
pel11erin ta h d alam me la ku ka n se ra ng ka ian pembanta ia n
terhadap pengi kut partai te rsebu t. Umar Kayam tidak ha nya
I11cmrodu ks i te ks sejarah melalui film itu, te tapi ia bungkam
tc rhadap tragedi ke manusiaan tersebut. Alasan personal tidak
bisa diterima ketika ia mengaku bahwa "M ain film itu tidak
ada yang menarik. Kalau saya sempat ikut d alam empat jud ul ,
ito kare na di ajak oleh te man-teman sendiri. Jadi rasanya IIdak
enak kalau l11e no laknya". Demi kian pe ngaku ann ya pada
Mcrdeka Millggll pada ta hun 1986"
Ketera nga n Rooslina Hano um , istrinya mel11pe rkuat
penjelasa n keikutsertaan Ul11ar Kayam itu. la menjelaskan, saat
itu tidak ada seseorang ya ng dirasa pas memerankan Sukam o.
Ul11ar Kaya m adalah ora ng yang ke-24 setelah beberapa orang
dinyata kan tidak pas, hasil seleksi langsung yang dil11intaka n
persetujuannya ke pada presiden Soeharto. Edi Soed, seorang
artis ibu ko ta sebenarnya pantas mel11crankann ya. la dinilai
l11el11punyai kemiripan wajah. Namun dikhawatirkan nantinya
MANUS IA UI.ANG -A I.IK

akan merusak reputasi Sukarno sebab diperankan oleh seorang


pelawak yang biasanya dibuat "bahan tertawaan" masyarakat"
Pera nn ya dalam film Kugnpai Cilllalllu tidak lebih karena
ajakan sahabatn ya Wim Umboh sebagai sutradara, demikian
juga dalam f(fl/lIIila oleh Ami Priyo no. Tentu saja berbeda dengan
keuua film ini ya ng bertcmakan cinta anak mud a, PClIgkhiallatall
G 30 51 PI(J adala h film propaganda. Mungkin ia tidak mem-
perkiraka n bah",a film lersebut diputar dengan wajib tonton
dari tahun ke tahu n guna melegilimasi pemerintahan Soeharto
dan mcndiskrcditkan PIG . Film itu menjadi memori kolektif
masyarakat yang hidup di tahun 1985 sampai dengan dihen-
tikan nya atu ran wajib putar itu pad a tahun 1998. Dari nenek
hingga cucu, tctangga kanan-kiri berdatangan mewajibkan diri-
nya duduk mcnghadap se kotak elektronikdalam sebuah ruang
tamu yang romang. Mereka tidak sedang memperhati kan Su-
karno ya ng Umar Kayam barangka li, namun pada lenderal
Ahmad Yani yang diberondongsenapan, istri Panjaitan meraup-
ka n wajahnya de ngan dara h, dan para anggota Gelwani bertari
telanjang dan menyi lel wajah para jende raI.26 IniJah, yang
barangkali tepal kita sebut sebagai IIlIilltcllried cOllsequellces dalam
scjarah . Sesllatu ya ng tidak dimaksudkan telah terjadi.
Saat cliam bukanlah emas, apakah keterlibatan sebagai
indi kato r sebuah persetujuan? Ba rangkali iya. Namun dengan
lIrai an di atas, kita melihat bahwa ternyata sejarah tidakselalll
berisi hal-hal yangsifatnya rasional, penjelasan dikotomis mengi-
kuti garis ideologi dan struktural atau semacamnya. Sejarah
adalah persoalan kemanusiaan dengan segenap keteracakannya,
mel a hirkan tindakan-tindakan ya ng tak/terduga dan
direncanakan, penuh misteri sebagai mana sifat kehidupan itu

97
AN I.UTHFI

sendiri.

D . Aktivitas Kesenian dan Keilmuan Umar Kayam


Aspek kedua peran Umar Kayam adalah d alam bidang
kesenian. Kesenian yang dikembangkan oleh Umar Kayam tidak
sebatas pada kesenian adiluhullg atau serius ya ng saat itu iden-
tik dengan dunia kampus, namun juga kesenian populer dan
rakyat Ia menjungkirbalikka n apa yangdisebut adiluhung keti-
ka menj abat ketua Dewan Kesenian Djakarta pada ta hun
1969- 1973. Foto-foto pertunjukan di T IM semasa kepemim-
pinannya mendokumentasikan nama-nama Rendra dalam Scene
fivlIl Oedipus Rex, Sardono W Kusumo dalam Sal/gita Pantjasona,
dan Rhoma Irama yang kemudian dikenal sebagai raja dangdut.
Ditampilkan pertunjukan drama konte mporer, ballet, wayang
golek dan wayang kulit, serta dongeng Pak Kasur pada Oktober
197 1, o rkes gambus "Metropoli tan Gambus Orchestra"
pimpinan M. Sanip d alam "Semalam di Padang Pasir" pada
bulan November 1970, kontes lagu-Iagu Pop Nasional Seluruh
Indonesia pad a tanggal 10-1 3 Desember 197 1, konser musik
India oleh Padavina dan Mirudangan September 197 1, Pameran
Seni Lukis I tanggal 15 Desember 1971 , dan pentas tari foklorik
yang diik uti oleh seniman tradisional Sumatra pada 8 Februari
1972.
Keb ijakan Umar Kayam sed ari awal telah mem uncul ka n
kritik. Pada tahun 1969, surat kabar S,.ilvandi memberi ulasan
bahwa adanya acara musik pop di T IM hanya ingin menjadikan
tempat pembinaan kebudayaan itu selayaknya tempat rekreasi
a la bar dan restoran d i Miraca Sky Club, Bina Ria dan lain-
lain. Media ini mengatakan bahwa alangkah sia-sianya subsidi
MANUSIA ULANC-AI. I K

sebanyak Rp. 2. jut" per bulan bila digunakan unluk acara-


acara ya ng menghilangkan idealismc OKO melalui adanya or-
ang seperti Umar l(ayam' 7 Kritikan semacam il u wajar sebab
publik belum ll1engetahui arah kebijakan lersebut. Bani pad a
penenga han tahun 1970 persoalan pop dan adiluhung mene-
11111kan pijakannya Illclailli scrangkaian diskusi-diskusi dan
eksperilllcn dalam berbagai bentuk, menjawab persoalan yang
mcngc muka pada a\Val-awal pe merintahan Orde Baru dan
dalam bidang kcsenian dongan munculnya sosck Umar Kayam.
'Tradisi, kerakyatan, keadiluhungan , dan popliler secara
bers3 maan mcncoba diapresiasi.
Pad. tahun 1973 Umar Kayam dinyatakan d Cll1i sio ncr
dari OKD. Selama 2 lahun ia tidak beracla di sebuah ICll1baga
kh usus, ll1eski statusnya masih scbagai pegawai Oepartemen
Pc ndidikan d an Kebudayaan RI. Sampai pad a tahun 1975-
1976 ia mcrnimpin PlIStll Lalihan Penclitian IImll-ilmu Sosial
di Ujung Pandang. O leh Ford Fondalion mela lui Peter Weldo n
ia ditmvari unluk mcngllrusi lembaga terseblil. Bersama seorang
antropolog Peter R. Goethals dan Clark Cunningham, ia melatih
pe nelili-pcneliti scsial dari berbagai kota. Banyak i1ll1u\Van sosial
muda dari berbagai universitas dan le mbaga kajian diundang
untuk diberi pelaliha n di sini.
Ketika ditanya apakah tidak kikuk kell1bali menekuni du-
nia keill11l1an selclah sekian lama tampil scbagai sosokscnilllan,
ia mcngatakan , tidak. Keduanya tidak saling bertentangan
malah dapat sa ling melengkapi. Sambi I menyebul Michael
Schofield ahl i di bidang metode dan teknik penelitian ilmu
sosia l, Umar Kayam menegaskan bahwa perlunya kesadaran
aka n batas-batas kemamplian penelitian illllll-ilmu sosia l

99
AN I.UTH fl l

dewasa itu. Demikian banyak dan beraga m unsur dan sikap


manusia yang tidak bisa dikaji o leh metode dan teknik pene-
litian ilmu-ilmu sosial. Sisanya hanya dapatditimba dari karya-
karya Dickens tentang kemiskinan, Flaubertdan Balzac tentang
kejiwaan. la menekanka n pentingnya penggu naan metode
groulltied research, ya ng dalam perkembangannya bertitik temu
dengan metode Participatory Actioll Research (PAR) yangdikenal
dalam scjarah ilmu sosial di Indonesia.
O leh Parakitri T Simbolon, kekhasan itu disebut sebagai
"Metode Umar Kayam", yakni perpaduan kesenimanan dengan
keilmuan. Para peneliti tidak terlebih dahu lu dibebani penge-
tahuan teoretis ten tang metodc peneliti an, namun setiap calon
peneliti dibiarkan langsung terjun ke dalam persoa lan yang
dihayati, lalu berusaha mcmecahkan nya sesuai dengan tiap
langkah tindakan dalam seluruh proses penelitian itu. Penclitian
adalah juga "pengalaman", seperti seniman yang menceburka n
diri dalam dunia pengalaman dan pe nghayatan dalam a ksinya.
Pengalaman pribadi pencliti penting artinya sebagai sikap dalam
perkembangan baru di lapangan dan mencari metodc serta tek-
nik terbaik untuk memecahkannya."
Apakah metode scmacam itu mengarah pad a prinsip Baco-
nian yang menekankan nilai p,-aktis pengetahuan'! Suatu
prinsip yang melahirkan pandangan bahwa tanpa teori, konsep,
paradigma, hipotesis, atau generalisasi lainnya, penelitian sosial
dapat dilakukan. Sepertinya Umar Kayam tidak sejauh itu
bertinda k ceroboh, Pengetahuan dasar penelitian diandaikan
telah terlebih dahu lu dikuasai ole h peneliti. Penelitian bukan
t indakan COIIIIIIOII sellse. Apa yang dimaksudkannya adalah bah-
wa pengalaman (llga/ami dalam pengertian Jawa) lebi h pada

IDO
MANUSIA ULANG-A I.I K

keterlibatan atau illl1oh1elllCllt-oj illquily? Dengan senanti asa


mengandaika n bahwa konsep, leori, dan parad ignla senantiasa
berubah mengikuti proses ya ng terjadi di lapangan. Dalam
pengertian ini tuduhan bahwa ilmu-ilmu sosial di Indonesia
menjadi a historis dapat dihindari . Pengadopsian membabi buta
dOll/illnllt thcOIY pada lahun I 960an ke tika banyak o rang Indo-
nesia dikirim ke luar negeri un tuk mempelajarinya, la ntas dile-
rapkan d i Indo nesia tanpa meI.ihal kemungkinan-kemungkinan
yang te rjadi di lapangan hanya aka n merekomendasikan pum-
punan pengetahuan ya ng salah d an menyesat kan.29
Keberpihakannya pada kesenian rakyat juga ditunjukka n
ketika menjabat sebagai Di rektur Pusat Penelitian d an Stud i
Ke budayaan UG M Yogyakarta ( 1977-1997). [(egialan yang
paling terkenal wa ktu itu adalah Pasa r Seni Rakyat. 30 Tepatnya
langga l 4-5 November 1978 di B OII/CIW ti UGM didirikan l<ios
panjang untuk berbagai acara yang di beri judul Pasar Seni UGM
1978 . Pasar Seni yang berorientasi kerakyatan itu d iagenda kan
setiap tahun. Diadakan pertunjukan-pertunju ka n d an kera-
jinan rakyat dari daerah sekitar Yogyakarta. Unt uk pertunju kan
rakyat di pentaskan srunthul dari Sleman, tayub Sleman, oglek
Kulon Progo, reyog Bantul, dan srandul Gunung Kidu i. Digelar
ke rajina n gerabah, lukisan kaca, a nya man bambu, rami dan
sabut kelapa, kerajinan kuli t kerang, d an batok kcIapa. Sedang-
kan untu k ma ka nan tradisional dijaja kan masakan gudeg, sota,
pecel, martabak, ronde, kopi , bajigur, bubur kacang ijo dan
lain-lai n.
Menurul Urnar Kaya m, yangwaktu itu sebagai ketua pa ni-
tia sekaligus pemra karsa, acara ilU berangkat dari pemikiran
akan fe nome na banyaknya obyek kesenian dan kerajinan di

IOI
AN I. UTHF I

Yogyakarta tapi kondisinya patut disayangkan karena mClldlep


diganyang lingkungan yang berubah. Perlu dikaji banyaknya
sebab yang menje1as kan mengapa begitu terpuruk keadaannya.
Sedangkan di sisi lain ada jenis kerajinan yang berkembang
naik, misalnya kerajinan perak dan batik. Ajangyang l11emberi
kesempatan mereka uotuk menampilkan diri waktu itu adala h
sekaten yang hanya sekali setahun. la merenungkan, mengapa
universitas sebagai CClltI~ofilltclIect tidak melakukan pem bedahan
akan ketimpangan sasial yang ada? Dengan Pasar Seni Rakyat
itulah Umar l<ayam meneoba memberi media terhadap merel<.a.
Di sinilah populisme Umar Kayam ditunjukkan.
Kegiatan itu bukannya tanpa kritikan. Sitar Situmorang,
tepatnya mengingatkan, "mudah-mudahan Pasar Seni ini bukan
timbul secara latah dari tokoh yangakhir-akhir ini sering disebut
dalam koran, Dr. Souma dari Libanon yang mendapat daktor
hOlloris causa dari UGM yang mengatakan bahwa universitas
harus bisa merasuki kehidupan rakyat miskin di pedesaan. 10 -
koh kedua adalah menrislek Dr. Habibie yang mengatakan bah-
wa teknalagi adalah kata lain dari ketrampilan".31 Kame ntar
Sitor Situmarang cukup beralasan, mengingal sil<.apnya yang
selalu ingin menjaga jarak dengan pemerintah, khawatir ke-
giatan itu dimanipulasi oleh kepentingan politik pihak-pihak
tertentu.
Pada masa kepemimpinannya, lembaga PSK UGM tergo-
long "ramai kegiatan". Upaya loryyillg Umar Kayam yang bagus
mampu menarik banyak kerjasama dalam memberikan dana.
Agaknya posisinya sebagai pejabat pemerintah pada awal karier-
nya, membuat ia banyak berhubungan dengan berbagai ka-
langan, sehingga memudahkan ia mencari pendanaan untuk

r02
MANU S I A UI.ANG-AL I K

kegiata n- kcgiata n di lembaga tersebut.


Dari uraian di atas tampak bahwa posisi Umar Kaya m
tidak terlepas dari sC/lsibilty zamannya, ya kni kandungan emo-
sional suatu kurun sejarah. la mewa kili opti misme Orde Baru
dalam menghadapi era baru yang penuh harapan. Umar Kayam
l idak memped ulikan "te ngoka n se jarah " an tara Barat ataukah
Timur, kebudayaan pop ataukah scrius", ia lebih memperhati-
kan sisi flccessibiliry keb udayaan-kebudayaan t.ersebut terhada p
masyarakat. Scakan mendcngar "panggilan sejarah" yang meng-
ge ma di loba ng muillt Orde Ba ru , Uma r Kayam berllsaha
bersikap luwes,le ntur, ar/aptflblc, lIntuk membuat bidanggarap-
nya itll "ma pan " terlebih dahulu, sckaligus berbcda dengan
II/flills/renll/ Orde Baru ya ng merasa phobia denga n kata rakyat
ya ng identik dengan komllnisme. Akan tetapi se jak saat itllia h
Umar Kaya m mulai berada d i pin &b~r kekuasaan Orba. Secara
perlahan-Ia han ia te nnarjinalka n, setelah beberapa la ma berada
di jantung kekuasaan, di pemerintahan Orde Baru.

E. Umar Kayam dan Pemikiran tentang Kebudayaan

Perhatian Umar Kayam d i bid ang ke budayaaan merupa-


kan benang merah pemikiran yang tereAeksikan dalam berbagai
ka rya nya, yakn i tra nsformasi kul t ural da ri budaya agra ris
menuju modern. IIm u (dan kebudayaan Indonesia) menurut-
nya, haruslah berangkat dari ko tak-kotak kebudayaa n d an
bukan menujll kota k-kotak kebudayaa n baru ." Menghargai
renomena pluralisme dalam masyarakat Indonesia, untuk tidak
mencmpatkann ya sebagai kendala namun menjadi modal. IImu
dengan demiki an me mpunyai kedekatan emosional , tidak
hanya intele ktua l-objektif dengan keilmuwannya. Pada sisi

103
AN t.UTHI' 1

inilah Umar l<ayam tidaksegan-segan mengabaikan batas-batas


antara fakta dan fiksi, antara obyektivitas dan subye ktivitas.
Sebagai iImuwan sosial yang Iintas disiplin, ia tid ak t erpaku
pada metodo logi karena lebih menguta makan sign ifikansi
feno mena yang ingin diuraikannya. Pejalan budaya a ta u CII/-
tura/ COlllllluter adal ah istiIahnya unlu k menjelas kan hal itu.
Sebagaimana yang dikisahkan dalam bukunya, Selllallgat IlIno-
lIesia: Suatu Pe/ja/allall Bunay" ."
Dalam hal antara Barat dan Timur, Umar Kayam bukan
menjadi "Sang Pemula" . Tarik-menarik antara "yang di sini "
dan "yang d i sana" sejakawal masa pergeraka n nasionallndo-
nesia telah marak. Bisa dirunut jejak-jejaknya dari " Polemi k
Kebudayaan " yang akar-akarn ya dapat dilihat pad a ta hun
193 0 -an , po lemik ya ng melibatka n anta ra Sutan Takd ir
Alisjahbana, Sanusi Pane, dan kawan-kawan . Atau bah kan sejak
masa sangSa tria Tjipto Mangoenkoesoemo dengan Soetalmo
Soerjokoesoemo, seo rang pflllnitho Jawa pada tahun 19 18. Satu
perdcbatan yang berkisar antara "menoleh kebudayaa n Barat"
atau "be'lJijak pada kebudayaan sendiri"." Pada tahun 1960-
an, "perdebatan besar" (se bagaimana disebut o leh Claire Holt)
dalam merumuskan "kebudayaan nasional " itu terpolarisasi
dalam dua kubu ; antara yang beraliran realismc sosial dan hu-
manisme universal. Pertikaian sengil terjadi di dunia seni . antara
ya ng berada di kubu Lekra (kiri), BMKN (liberal kanan), dan
LKN (nasionalis). Pertikaian yang lebih lunak terjacli d i dua
institusi kesenian, antara ASRI Yogyakarta dengan SS RJ Ban-
dung"
Umar Kayam te rkenal dengan teo rinya ten tang manusia
Indo nesia sebagai "pejalan budaya" (CI/ /tum / COlllllluter ), yailu

I04
MANUSIA UI. ANC -ALIK

sebagai orang yang bergerak seeara ulang-ali k dan tradisionalitas


ke modernitas. dan desa menuju kota. Desa dengan penyangga
komunitasnya di satu sisi me lahirkan berbagai ekspresi kebu-
dayaannya. demikian pula kota dengan penyangga masyarakat-
nya.
1hnsformasi kultural yang d ihadapi oleh masyarakat In-
donesia menurut Umar Kayam. berjalan seeara evolutif. mengi-
kuti prasyarat yang telah terpenuhi. sehingga tidak dapat tidak
la hir dengan sendirin ya. Tindakan yang d il akukan adalah
mempersiapkan prasyarat itu. L1gi-Iagi gagasan populisme Umar
Kaya m tampak di sin i. Transformasi dari status masyara kat
agraris menuju suatu negara industli modern haruslah bersifat
terbuka melibatka n semua pihak.

"[ ... J adalah sulil untuk mcmbayangka n suatu modcrnitas


dengan sistem nilai feodal-bealltblmstaal. Saya mel11bayangbn
apabila Illodcrnitas tercapai dengan siSlem nilai scmacam itu
alangkah scwcnang-wenang dan angkuh modern itas itu. l... ]
dengan sislcm yang lcrtutup alangkah a!<.an kcring dan sunyi"Y

Nilai-n ilai sub kebudayaa n (Iokal) yang positif dibela oleh


Umar Kayam untuk menggantikan n ilai-nilai yang menjadi
biang dan ketcrpenjaraan masyaraka t Indo nesia. dari kubangan
kelampauan. Sub kebudayaan dibela dan yang dihantamnya
adalah kebudayaan priyayi-Jawa. 38 Dengan tegas ia menolak
ketika pendidikan diarahkan ha nya untuk menjadi pegawai.
menjadi priyayi khususnya.
Meski seorang pegawai . ia sendiri dalam ke hidupan nyata
bem saha sekuat tenaga tidak men jad i pnyayi dalam penggam-
baran ya ng feodal. Ba hkan Faruk HT t idak sependa pat bila
Umar Kayam disebut priyayi. Apa yang digambarkan olehnya

lOS
AN LUTHFI

dalam kolom-kolom di J(ednu!atnll Rnkyat dengan ada nya Pak


Ageng dan Rigen's Cabinet tidak lebih difa hami sebagai hu-
bungan antara majikan dan pcmbantu (relasi kerjal, bu lUln
pri yayi.39
Umar Kaya m menyaclari bahwa sistem nilai bealllblellstant
sedemikian kukuh di te ngah-tengah masyarakat. Di sinj ia masih
menghad api keraguan tatkala menya ngkut mekani smenya.
Apakah unsur terpentingdari modernitas, yakni teknologi, ter-
lebih dulu dibuka sclebar-Icbam ya, dan sambil jalan kcbu-
dayaan akan segera menyesuaikan, ataukah berlakll sebaliknya.
MenurutMochtar Pabottingi, apa yangdipolemikkan oleh
Sutan Takdir Alisyahbana, Sanusi Pane, Ki Hadjar Dewantara
dan lainnya pad a tahlln '30-an, dan Muehtar LlIbis serta Umar
Kayam pad a tahun '80-90-an, merupakan pcmborosan energi
intclektual. Polclllik yang tak berujungpangkal schingga men jadi
involutif. Polcmik mercka mengandaikan kebuclayaan ya ng
koheren, keterpaduan, dan eenderung ke dalam. Padahal, menu-
rut !'abottingi, keb udayaa n adalah pola perilakll kolektif manu-
sia yang tak pemah sepenuhnya terintegrasi, sclalll dipcrbahalUi
d alam tawar menawar pemikiran, praktckdan interaksi sosial.
Lcbih tajam Pabottingi mengkriti k bahwa paradigma scmaeam
itll ada la h se rpih a n-se rpih a n blld aya ko lon ial Belanda.
Pemerinta h Hindia Belanda tidak membo lehkan masyarakat
b"mip"tera melihat dllnia luar, sehingga ya ng tampak adalah
keda laman diri, illlvard !ookillg, keterpadllan, ko hcrensi d an ke-
serasian. Padahal jauh sebelu m itll, nllsantara sebagai agregat
telah berorientasi keluar, tempat persinggungan berbagai bangsa
dan kepentingan. Bagaimana dengan transformasi masya rakat?
Pabottingi dengan nada merenda h mengatalUln, bahwa Illllng-

ro6
MANU S IA UI. ANG-AI.IK

kin hanya TuhanIah yang mampu meiaku kan nya 40


SeIain bebcrapa hal di atas, karier Umar Kayam di bidang
kc iImuan dan kese nian demikian beraga m. Ia me nyelesaika n
program doktora I pada tahun 1965 di ComeII University Itha-
ca, Amerika Serikat daIam bidang Sos ioIogi. SebeIumnya pad a
tahun 1961 ia mend apat tugas be lajar di University of New
York serta berhasiI mera ih ge lar da lam bidang pendid ikan dan
penerbitan (MnsterofEduartioil)41 Dengan d isertasi nya berjudu l
"Coordination Problems in Indonesian Commun ity Develop-
ment" ia terkukuhkan se baga i iImuwan sosia!. Uniknya,
beberapa karier ya ng ditempuhn ya berada di ja lur kese nian
dan kebudayaan. Pada tahun 1966, dalamusia nya ya ng masih
muda ia menjabat Direktur Jende ral Radio, Televisi, d an Film
(D irje n RTF ) Departemcn Pe nerangan RI ( 1966-1969) di
Jakarta. Sebe lum itu ia menjadi karyawan Departemen Pendi-
dika n dan Kebudayaan IU (J 956-1959). SeIepas Dirjen RTF
ia menjadi ketua Dewan Kesenian Jakarta, merangkap Re ktor
Lembaga Pcndidikan Kesenian Jakarta ( 1969-1 972), dan Direk-
tur Pusat Latihan Jlmu-ilmu Sosial Universitas Hasa nuddin
( 1975- 1976). Rehor Un iversitas Gadja h Mada, Dr Sukaji
Ranuwiharjo SH , MA menghe ndakinya un tuk "pulang km1-
dang", sehingga mengamanati nya, bersama Masl; Si ngarimbun
salah satunya, mendirika n Pusat Penelitian Kebudayaa n UGM
Yogyakarta pada tahun 1977. Umar Kayam diserahi tugas me-
mimpin Ie mbaga itu sda ma dua pu luh tahun sampai 1997.
Sedan gka n Masri Singarimbun men jad i direktur Pusat Studi
Kependudukan d an Kebijaka n UGM ( 1973-1983). Umar Ka-
ya m juga pernah menjadi Ketua Dewan Juri Festival Fi lm In-
do nesia (1984).
AN I. UTHfl

Pada dasamya darah Umar Kayam adalah seorang guru.


Jabalan-jabatan birokratis yang diembannya tidal<melalaikan-
nya untuk memenuhi panggilan tugas itu. la menjadi dosen
UGM Yogyakarta (1977-1997) pada Fakultas Sastra.Kembali-
nya ke UGM merupaka n pa'tggilan ke kampung halaman, sete-
lah ia melanglang bu ana ke berbagai daerah; dosen STF
Driyarkara ( 1972), dosen luar biasa Fakultas IImu-lImu Sosial
UI ( 1970- 1974) dan Fakultas Sastra UI (1974- 1975), anggota
Board of Trustees of International Institute of Communications,
London (sejak 1969), sen ior Fellow di East-West Center, Ho-
no lulu , Hawaii ( 1973) dan Dosen Tam u Fulbright di Indone-
sian Studies Summer Institute, University of Wisconsin, Madi-
son Amerika Serikat, (Juni-Agustus 1977).
Semasa menjadi dose n di UGM ia menampilkan dirinya
secara khas. Dalam kenanga n seorang muridnya , Faruk HT,
Umar Kayam bila mengajar berperan sebagai inspirator. "Mengi-
kuti istilah beliau; tugas seorang pengajar (dosen) itu memberi
inspirasi, bukan mengajarL Jadi sebagai sumber inspirasi bukan
sumber substansi pengetahuan. Substansi dicari send iri oleh
mahasiswa." Dalam menyampaikan kuliahnya Umar Kayam
sering melalui cerita, berbagi pengalaman, dan humor-humor.
Selain sebagai pengajar yangavwerkillg (berkesi nambungan kerja)
ia mempun yai ingatan yang tajam mengenai hal-hal di dalam
buku mana yang menjadi referensinya. Aspek keakuratan nya
sama de ngan yang menjadi ciri khas guru kebanggaannya,
Purbatjaraka."
Pada masa akhir (sekitar tahun 2000-200 I), Umar Kayam
masih sempat membimbingseorang mahasiswa untuk program
doktoral yaitu Bakdi Soemanto. Karena kondisi kesehatannya

J08
MAN US I A UL/l.N G- /l.L1K

ya ng tidak mcmungkinkan, Prof. Ibrahim Alfian dan Prof. Dr.


R M. Sudharsono yang menjadi CO-plVlllotor lalu berinisiatif untuk
menangani langsung ka ndidat doktor tcrsebut. Sewaklu kedua-
nya besuk ke ruang leu dimana Umar Kayam dirawat, ia
sempat bertanya; "G imana itu Bakdi?". "Oh, itu sud ah ada
ya ng na ngani ". "Ada ya ng nangani bagaimana, ilukan bagian
saya". Ungkapan tersebut menunjukkan bcgilu tinggi tanggung
jawabnya. Pada saat pengukuhan Doktor Bakdi Soemanto,
Umar Kayam dat.ang dengan duduk di kursi roda. Sebagai pro-
motor ia memberi sambutan dengan kalimat yang tertalih-talih:
"E e e e e, sa sa sa ya ingin melihat Pak Ba kdi mcnjacli doklor".
Merel", yang hadir menjadi terharu mendengar ucapan itu.'·'
Sebagai ilmuwan Y'Ulg seniman (alau sebaliknya) , Ulliar
Kayam berperan baik sebagai fas Uitator (ketika ia mcnjad i peja-
bat), memberi sumbangan pemikiran (Ierutama de ngan kar ya
tulis dan penelitiannya), sekaligus dalam bentuk keterlibata n
langsung sebagai pelaku se ni . Ambivale nsi Umar Kayam hadir
di sini. Antara ilmuwan dan sen iman, penu lis sastra (s imbo lis-
me) sel<aligus sosiolog (fungsionalisme), budayawan l<1itis (pene-
Iiti ) juga sea rang partisipan budaya- Jawa-(tineliti) ." Layak-
nya seorang Semar yang setengah dewa dan separo manusia, ia
bisa difahami berada pad a posisi liminal, bisa juga d imaknai
kemanunggalan, namun lebih tepat sebagai keterlampauan (be-
YOlld). Liminalitas sebagai pengalaman dasar manusia ya ng
ditandai dengan pelepasan kelampauan dan belum hadimya
kebaruan:'6
Pada tahun 1997 Umar Kayam telah berusia 65, memasuki
puma tugas sebagai gu ru besar UGM . Menjadi pensiunan
adalah cita-citanya dari kecil. Dalam usia itu secara simbolis
AN (.UTHPI

ia diberi kenang-kenangan oleh Taman Budaya Yogyakarta


berupa tokoh wayang Dewa Ruci.47 Apa maknanya? Kehadiran
koleganya menjelas kan hal itu. Koesnadi Hard jasoemantri .
Satjipto Rahardjo. Ami Priyono. Onghokham. VB Mangunwi-
jaya. Kuntowi joyo. Lance Castle. Arswendo Atmowiloto. Goena-
wan Mo hammad . Masri Si ngarimbun . Aristides Ka to ppo.
Herbert Feith. Eros Djarot. Chairul Umam . Niniek L Karim.
Tommy F Awuy. Ashad i Siregar. GBPH Prabukusumo. dan
GBPH Joyokusumo adal ah kalangan seniman dan ilmuwan
ya ng me ngindikasikan manunggalnya Urnar Kaya rn d alam
kosmis ked uanya. 48
Delapan tahun sebelumnya. dalam pidato pengukuhan
guru besar UGM. Umar Kayam seeara lugas menyinggungaspek
kemanunggalan tersebut. Konteksnya wa ktu itu adalah per-
soalan keilmuan. la mengakhiri pidato itu dengan mengajak
berbincang dengan mahasiswa:

Maafkanlah. CUfll-gUl11 Anda, lcrmaslIk yang sekarang bcrdiri


eli hadapan Anda , aelalah prodllk dari kudkllllllll yang tcrkotak.
Dan guru-guru ka mi juga hasil dari produk yang terkotak pula.
Jadi embah buyut kOlak, melahi rkan cmbah kOlak, cmbah
kotak mclahirkan bapak kotak, bapak kotak melahirkan anal<.
kO lak. anak kO lak Illclahirka n cucu kOlak. KOlak. kOlak. kOlak.
kotak, katak. }ustru karena Anda berada dalam kondisi dan
sitllasi elemikian dan bcrani Ian tang saya ingin mcnganjurkan
dad balik mimbar in i agar Anda mcmbcbaskan diri melcpaskan
dari penjara ilmll kotak tersebul. Mlilailah menyapa kawa n-
kawan Anda ya ng lerkotak di dekat-dekat And •. 40

Bahaya kompartementialisasi ilmu telah ja uh-jauh hari


diingatka n o leh Umar Kayam. Suatu ke nai fan berpikir ya ng
lahirdari kebutu han industri. mengkotak-kotakkan ilmu sesuai

no
MANUS! .... ULANG-AI.!K

kebutuhan produksi dan pasar.


Pada akhirnya kemanunggalan Umar Kayam bisa dimaknai
dalam beberapa hal; sebagai ilmuwan ia melakukan lintas-batas
i1mu-i~nu sosial, meski mempunyai kekurangan dalam hal poli-
t ik (yang senantiasa ditarik ke arah budaya). Sampai dengan
tahun 1991, Umar Kayam senantiasa menyerukan untuk mela-
kukan lintas batas itu. Dalam suatu kesempatan mengantar
Si mposium Ilmu- lImu Humaniora Fakultas Sastra UGM, 3-4
Maret 199 1 sebagai rangkaian acara penghormatan Puma Bhak-
ti Prof. Ora. Siti Baroroh Baried dan Prof. Dr. Sulastin Sutrisno,
Umar Kayam menekankan pentingnya seorang sa!jana memiliki
wawasan "vertikal" maupun "horiso ntal ". Wawasan "vertikal"
adalah wawasan yang mendalam dan reflektif masi ng-masing
disiplin i1mu, sedangkan yang "horisontal " sebagai wawasan
yang melebar, yangakan selalu berusaha mendudukkan relevansi
bidangnya dengan rumpun disiplin ilmu lain.' o Sisi kcmanung-
galan yang lain adalah keberadaannya sebagai seniman-sastra-
wan yang simbolis dan imajinatif namun berkaral<ter sosiologis
ya ng kuat, memenuhi sisi ilmuwannya. Tu lisan dalam kolo m-
kolomnya sebagai media bertutur (ia sclalu mengatakan bahwa
tugas i1muwan adalah berkisah kcpada khalayak) mcnyapa
pembaca daTi serangkaian pengamatan dan penghayatannya
terhadap kehidupan. Ambiguitas Umar Kayam scbagai teknok-
rat d i satu sisi, dan cendekiawan di sisi yang lain adalah kond isi
liminal, ano mali yang serba sulit.
Pengertian cendekiawan ala Bendaian akan mengatakan
bahwa Umar Kayam telah me1akukan pengkhianatan, sejak ia
berselingkuh dengan kekuasaan. Kekuasaan tidak akan mele-
paskannya untuk bersejenak mengkritisi dirinya. Kekuasaan

III
AN LUTHP I

akan menciptakan logikanya sendiri untuk meng-CX<:lIse tin-


d aka nnya. Seperti itu juga Umar Kayam dalam film Pellg-
khiallatall G 30 S/pIG. Namun Umar Kayam bukanlah sosok
yang hanya terwakili dalam Sukarno-film tersebut. Agaknya
juga, film tersebut telah menjelma menjadi sebuah wacana rak-
sasa yang berada di luar perkiraan Umar l<ayam, sebagai sesuatu
ya ng IIlIilltellded cOllsequence!

II2
MANUSIA ULANG-At. IK

Catatan Bagian V

I lurnal Prosn, lose SIlrt/lllago: II/gatllll, "Titlnk", CiIlM, (Jakarta: Metafor,


2002), him. [63.
2 Wawancara de ngan Rachmat Djoko Pradopo, Yogyakarta 2 1 Februari

2003. persoa lan angkatan memang prob le malik , arabh didasa rkan
pada tahun terbitnya karya, tahun-lahul1 dimana seseorang tcrlibat dalam
aktivitas keslisaslraan, atallkah tahun-lahun produklif di saat dia banyak
dibicarakan oleh khalayak sastra. Dalam konteks itu ada yang mema-
suka n UOlar Kayam scbagai angkata n 70-an.
:l Se ne Gumira Ajidanna membahas cerpen Secnllgkir Kopi riml Sepotollg

DOllflt, ya ng menurutnya me ncemlinkan kekuatan suasa na kisah da n


ce rpen yang paling siap mc njadi cc rita pe ndek. Lih at: Aprinus Salam
(cd.), Op.Cit. hlm 2 13-223. Sedangkan Mochtar Paboltingi berani menca-
lonkan karya-karya saslra Umar Kayam untuk memperolch hadiah Nobel
Sastra. ([(O/llptlS, 2 Mci 2002).
" Se1engkapnya dapatd ilih at dal<lm , Faruk Hl: "Seni Umar Kayam, dan
laring Semiotik", dalam Aprin us Salam (cd.), Op.cit., h[l11 . viii-xviii.
.'i PeniJaian Darmanto Jatman yang disampaikan dala m "Rcriungan Bersa-
ma Pak Kayam", Griya KR, 26 Februar i 200 I . /(eti(lil/atnll R (l~y(lt, Yog-
yaka rta,. 28 Febrllari 200 I.
(, Wawancara, Yogyakana 22 Pcbruari 2004.
7 Menllrut Cortazar, novel yang baik mengakhiri "pertand inga n" dengan
Illcnang angka, sedangkan ccrpen yang ba ik menang Ko. Ccrpen adalah
kcrutukan naratif yang bertubi-llibi. tanpa arnpun , dittttup dengan kejlltan
yang mcnjotos keb iasaan mall pun ke jemuan secara telak , jitu. Di ku lip
dari; Goenawan Mohammad, J(/11lrfP" Memtfis <Aita Pcmdek, dalam Kened i
Nurhan (ed.), Dun Tellgkornk Keptlln, C"p'" Pili/1II11 KOMPAS 2000,
(Jakarta: PcncrbiL KDmpa s, 2000). hi m XXXIV. Uniknya, cerpen Um ar
Kayam "Seribll Kunang-kllnang di Manhatta n" ini berdiri di tcngahnya.
Karakter - ked ua-tokoh dan suasa na kisah d isaj ikan sccara bersamaa n
denga n konflik yang dihadapi keduanya, ringkas namun padat (m!yfIIlffllk
siji 11Ilgllklip kllbeh) , tanpa mengakh irinya dcngan jotosa n ya ng lclak,
bahka n sebaliknya scakan "pertandingan beilim usa i".
II Ulllar Kayam, Seribll J(WlflJlg-J(lIllfll1g tli Mill/hattan, (Jakarta: Pustaka

Jaya [972), him 7 dan 8,


0) Wawancara dcngan Faruk HT., pad a 14 April 2003.

10 Penjelasan Wlil an Anggraeni , Yogyakarta, 22 Pebruari 2004.

Il3
AN LUTH!' I

II Dan iel Dhakidae, /(Ckll/fSfI/f1l dall Per/mwfIlffll, dalam Aprinus Salam (cd.),
UlIlar J(ffY(/1I/ riml jarillg Sell/iotik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, I 998).
hIm. 5, dan dalam buku yang sa ma , Kunlowijoyo, Para Pri yayi sebagai
Novel Scjaralz, hIm. 20.
12 Chusnanto, Pellmrim/ AkaI' dat(/m Fa/safah Pr!)'f!yi, dalam J(OIllPns, Minggu,

28 Me; 2000.
13 Penjelasan Roos lina Hanouill dan lihat; Nirwan Dcwanto, Senj(fk(/tn

J(eblldf!y(/(I1!, (Yogyakarta: Bentang, 1996).


I~ Clifford Geertz, Ab(lIIgall, Sfflltri, Prry(!yi datalll Ma~(/mkfft jmvff, (Jakarta:
PuSl"ka Jaya, 1983).
15 Nirwan Ahmad Arsuka, PI'!J/{!yi, J(erjrl, dan Sejt/mll, dalam J(olllpns, 7 April

2000.
16 Baca Saya Sasaki Shiraishi, P(fhlmwl1l-prl!dmvflIl Beliff, J(e/llarg(/ IlIriollesia

ria/alii po/ink, (Jakarta: I(PC, 200 I).


17 Umar Kayam, Pam Pr!yf!yi, (Jakarta: Grafiti, 1992), him. 306-7 (gads

bawah dari penuli s, ANL).


III Umar Kayam, Tmllsjorll/lfsi Bur/r!y(/ [Ci t(/, naska h Pidato Pengukuhan

Jabatan Guru Bcsar pad a Fakultas Sastra Universials Gadjah Mada, 19


Mei 1989.
1'1 Ulllar Kayam, J(eburlf!yfU/II Nffsiolla/, Kebutir!yrrml Bani, dalam Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, KOllgres Ke!mt!t!yff{/JI 1991, J(ebwia'y{l(fll


Nasiolla/; IOlli drill M(/m DepflJl, (Himpunan Makalah II ). (Jakarta:
Deparlcmen Pcndidikan da n Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan dan
Jarahnitra, 1992/3), him. 456, (h umftebal asH daTi Umar Kayam).
2() Faruk HT. , "Pengantar, Dari Realismc Kultural ke Realislllc Magis", dalam

Kenedi Nurhan (peny.), Umar /('9'(/111, Lebartm di Kflret, iii [(I/ret. .. , Oakarta:
/(olllpas, 2002), him . x-xi .
21 Berita Antam, 20 Februari 1973.

22 Pcrhatikan pClljelasan dia dalalll sebuah film dokumenter: 'J\ncengan nya

[patokan atau inspirasi nya] ilU, ya peristiwa Gestapu ill!. Bagi orang-
orang PKI dipojokkkan , lari, orang-orang desa pada ngungsi, pada lari ,
pad a uillpetan dir i. Akh irnya saya bayangkan, wah ini simbok-simbok
atau ibu-ibu di desa gimana illl? Dibersihkan sa m3 lentara, dan orang-
orang peta ni dan yang ikut BTl yang seperti ilU bagaimana Illereka hams
mempertahankan did, lawan-lawan tenta ra dsb, lawa n orang-orang Is-
lam dsb. Nah ilu perang di desa. Hati saya yang nggak pemah perang ilu
(jadi] perang. Nah teru s ibll-ibu yang dipisahkan dari kcluarganya itu
bagaimana? Nah anehny3. Sri SUlllnmh itu saya lul is di Hawaii .... "
Perhatikan juga pcngakuannya: "Pada tahun 1966 saya d iangkat menjadi

II4
MANUS IA ULANG - ALIK

dircklur RTF. [ .. ] Denga n kegairahan seorang anak Illuda yang pereaya


kepada sualu komilmen lcrhadap dalangn)'a sualu orde bam yang mcsli
mcnggantikan orde yang lapllk. saya bekerja membersihkan lingkungan
kc~a saya. Akan lClapi bersamaan dengan ilU saya mclihat karban·korban
bcrjatuhan. Karban ya ng seharllslI),(/ IIlClljudi korbalJ . Karban ya ng
schnrlls/!yff tidffk mcnjlftii korbrlll. Siara yang IllCnclllukan " JWIllS " dan
"tidak hnrlls" menjadi korban itll? [._ .... ] Nasib sial yang harus dialami
~Ibno, sang prolagonis dal<\m MIlSilll GlIgur... dan konsckwensi lragis yang
hanl s dipikul oIeh Bawl.Ikdalam Bmv{(k, adalah upaya untuk memahami
siapa yang "hanls" dan "Lidak harus" I11cnjadi korban . Umar Ka),am,
7elltffllg Proses Pelll/lis(III Ceritff Sf!y(/, majalah Btlsis, Maret I 983, (Yogya·
karta: Kanisius press, 1983), him. 107. Dan lihat penjelasannya dahun
Hedy Shri Ahimsa Putra, "Levi Strauss, Orang.orang PKI, Na Iar Jawa,
dan Sosok Umar Kayam. - Telaah SLnlklural·Henlleunelik", dalam Apri-
nus Sa la m (cd .), Ulllar f(r!ytIIl/ drlll/Ilrillg Sell/iotik, (Yogyakarta: Puslaka
Pelajar, 1998), him. 43.
2:1 Satu keanehan juga bahwa sebcnarnya Umar Kayam Lahu betul hal inL

Pada tahun 197 1 ia mcmbuat ulasan lentang "TIle Cornel l Paper" sebagai
berikut : " ... seper!i kiLa kc!a hui, kau lll Kiri Bani bcrpendapal bahwa
Geslapu adalHh gerakan pc mberontakan yang didalangi olch scbagian
pcn\'ira Diponcgoro terhadap pimpinan Angkalan Darat \vaktll illl, lClapi
kCllludian digagalkan dan PIG Lelah terserclsebagai kambinghitam. lad i
menllnll mereka PKltelah Illcnjadi korban dari satu intrik ya ng terjadi
dalam lubuh Angkalan Darat ... ". Lihat [(nil/pas, 13-26 1971, dalam
ulasan yang berjudul " Dialog dcngan Rusia , scbuah L'poran Perjalanan".
24 Dalam kopian dokumen yang penulis dapatkan, sayangnya lidak lercatat

t.angga llerbil media lersebul. Unluk kepenlingan otemisil as, doku men
terscbut dilampirkan.
2S Wawancara denga n Rooslina Han oulll, Jakarta 17 Maret 2006.

26 Diisukan bahwa ~lI1ggota.anggota organisasi sayap kiri Gem'ani menarikan

tarian stript.ease yang dikenal dcngan "T.'uian Harulll Bunga", sebellll11


para anggot'a kadcr PIU dan karyawan bandara I11clakukan pcnyiksaa n
tcrhadap para jcnderal. Aksi·aksi penyiksaan dilakukan , menulIlgkilmata,
memolong alaI vital. lllcnyilcl, menyundlltdcnga n rokok, dan sebagainya
sebaga imana dapat d ilihat dalam 111m Pmgkhif/lw((/1/ G 30 SI PI(J itu.
Otopsi resm i terhadap tubuh para jenderal yang kala itu tidak boleh
d ipublikasikan, m Cllllnit pcneiilian Ben Anderson lernyata cerita scll1aan
itu tidak benar. Ben Anderson, " How Did the Generals Die?", ludollesi(/,
43 ( 1987) , hll1\ 109-134.

115
27 SriwflIuli, Jakarta 28 Dcsembcr 1969.
211 Kompfls, Jakarta J 7 Juli J 976.
29 Arid Budimall, JI","·i/"'1{ Sositll l "riollesia. A-Historis. Prisma . No.6, Juni .
1983 d iakses dari hu p:l/W\VI, \~geoci lies.collved icahy/ekopoVa-h istoris.html.
j() Wawallcara dcnga n Faruk, HT. pad a 14 April 2003.

3 1 Celom MflllflsislVfI. Sural kabar mahasiS\va UGM. No.3 tahlill kelima. 5

Novcmbcr 1978.
32 Istilah "pop" da') ~' seri ll s" yang dilabc1kan dalam kesenian / kesusastcraan

Indoncsi.'] scbcnarnya baru marak digllnakan pada pertengahan ta hun


1970·;m. Da1am mengkaj i novel Pop, Ulllar Kayam mencoba bersikap
proporsional dengan mengajak melihat sisi "kemllngkinan-kemungkinan "
yang ditawarkan dalam sebuah karya. KClllllngkinan·kemungkinan dalam
penjelajahan benwk dan isi (lekstual), maupun kemungkinan·kemllng-
killan dalam menjajakannya kcpada masyarakat. la Illencontohkan ba-
gailll3n3 bllku Tlte Carpettebeggflrs karya Harold Robbins yang bersifat
mcnghibllr mcnjadi bcr-Iwrri COllcr sehingga rukup bergcngsi dijajakan di
toko-toko mc\vah. Scbaliknya novcl-novel serius (dan piringan-piringan
musik) dipopulcrkan kepada m3syarakat di dalam bis, kerela api. dan
lcmpal·tempat U Illtl Ill. De ngan melihat kemungkinan-kcll1ullgkinan
semacam itu. Umar Kayam tidaklllemberi penilaian bemlutll pada sebuah
novel serius, dan sepel e alau kacangan pada novel pop. Untuk apa novel
se rius kalau Lidak dibaca orang, seh ingga fungsi kesusaste raannya lidak
lersampaikan kcpada masyarakat. Demikian pikirnya. Uraian ini dida-
patkan dari; Umar I<ayam, SCI/i Tmrlisi. Mflsytlmkflt, (Jakarta: Sinar Hara-
pan, 1981 ), him. 82-91.
33 Umar Kaya m. "Sastra Kontekstual ya ng Bagaimana?". dalam Arie l
Heryanlo (ed.), H:rtiebat(//l Sflstm /(o/ltekstutll, (Jakarla: TL'ja\val i, 1985).
him. 236.
34 Umar I<ayam, Semffngflt Im/ollesia: Suntlf Pelj(//fllulII Bllt/t!yfl. (Jakarta:
Gramedia, 1984).
3S Takashi Shiraishi, "Satria" liS "Pmldhitfl", Sebuff" Debnt rln/mll Mellmr;
Ideutitas, dalam Akira Nagazumi (penY.). /l/ rltmesin rilliam lC(/jitill Smjrllln
jeptlllg. Pembfl/tflll Soriai Ekollomi "bad XIX & XX d{1II Berbngai A rpl~k
Nasiollalisme 11Iri01u:sia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 1986) , him.
158-187.
36 Pembahasan mengenai hal ini dapatdibaca da lam Cla ire Hall, Me/fleak
jejnk Perkembflllgtlll Selli di Illt/olleritl, (Bandu ng: Masya rakat Seni
Pertunjukan Ind onesia, 1999), him. 3 13-384.
37 Umar Kayam, Trtl1lsjormflsi BIU/flY" [Ottl, naskah Pidato Pengukuhan

n6
MANUSIA ULANG-AL IK

Jabatan Guru Besar pad a Fakullas Saslra Un ivers iats Gadjah Mada, 19
Mei 1989.
38 Dalam kehidupannya. Umar Kaya m juga hendak meninggalkan kepri-

yayia nnya. Bahkan ia scakan-akan "memulus" romantika Mangkune-


garan, dengan keengganan lllenghadiri pertemuan-perlcmuan HKMN
(Himpunan Kerabat Mangkunegaran) yang bercabang di Yogyakarta.
AIasan yang sela1u dikclllllkakan adalah: "yang Mangkllncgaran itu kan
Bapak, bukan kami" . Wawancaradengan Umar Suwito, 12 Marel2003.
39 Wawancara dengan Farllk HT., pada 14April 2003,

40 Diuraikan da lam PidalO Keblldayaan pada 3 Mei 2003, memperingati

hari keJahiran Umar Kayam. Diadakan oIeh Yayasa n Seribll Klinang-


Klinang di hotel 'IDgyf/kf/rttl Pltlztl, Yogyakarta.
41 Ibrahim, Muchtaruddin, dkk., Eusiklopedi Tokoh Kebu(/t!yflfIIl IV. Jakarta:

CYliham Bang"n Karya. 1999. hi m. 175.


42 Wawancara dengan Faruk HT. tanggal 14 April 2003.

<t:I Wawancara dengan Sili Soendari, 23 April 2003.

44 Wawancara dcngan R.M. Sudharsono, 18 Apri l 2003.

-1 5 Kedtlulf/tml Rakyflt, Yogyakarta, 13 Juli 1997.

016 Y.W. Wartaya W in angull, Masyamkat BeI}(Is Stl1lktlll; LimiJllllitlls dall

/(oll/llIlitas MellI/rut Victor Titmer, (Yogyakarla: Kanisills, 1990), him. 39-


40.
-17 Dalam kosll1ologi Jawa kisah tentang Dewa Ruci adalah ajaran fa lsafah
tcnlang bcrsatunya mikrokosmos denga n makrokosmos, amarajngnd
kastlr dengan jf/gnd a/liS, kemanunggalan yang mengatasi sekat-sekat
bentuk. Franz Magnis Suseno, Etikn/tlwtl, Sebuah AI/tl/isis Filstlfnt untmlg
Kebijnksmlaflll/alm, (J akarta: Gramedia Plistaka Utama, 1999), him.
114-11 7.
4/l 'Wg)Jt/ Post, Yogyakarta, 17 JlIni 1997.
49 Ulllar Kayam , Thfllsjorllltlsi Budnyn 10M, Loc. cit. him. 37.

so Umar Kayam, Telltang Fflkll/tns Stlstm, dalam maja lah Basis edisi April
1991 . hll11. 122-9.

I17
Bagian VI
MEMBAYANGKAN UMAR KAYAM

A. Pengimajinasian

Mengikuti pand angan aln I-Ieideggeria n bahwa sejarah


buka n han ya narasi lenlang masa lalu (!tistoric ), melainkan
scjarah sebagai sesuatu ya ng hidup (gcscic!ttc) pada masa kini,
uraian ini memberi paparan sinkronik bagaimana Umar Kayam
dihadirkan, sebagai sebuah ingata n, a II/ CII/O/Y, tepalnya per-
ingatan (rell/ell/oratioll) pad a saat ini.'
Melalui berbagai acara dalam rangka mengenang Umar
l<ayam (lujuh hari alau lepas satu tahun meninggalnya, refleksi
kelahiran , dan seribu harinya, misalnya). lerjadi proses pewa-
risan ingatan (pewaca naa n) secara sistemik, sadar atau tidak
oleh komunitas di sekelilingnya. Ingatan adalah pere kayasaan ,
atas apa yang ingin dan tidak ingin diingat, bukan tindakan
orang per orang dalam sistem syaraf mere ka masing-masing,
namun sebagai Lindakan sosial. Dalam mo mentum peringatan
terse but, yang terjadi kemudian adalah arus bolak-balikantara
pihak yang memproduksi ingatan dan pihak yang meresepsinya.
Ingatan itu barangkal i tidak menemu"an referensinya di masa
Ialu, sehingga demikian ia melakukan d istorsi. Bisa juga sebalik-

u8
MA N US I A ULAN G -AI. IK

nya, sehingga tersepakati ben tuk ingatan itu di dalam komu-


ni tas. Pihak yang krilis tidak akan menerima begitu saja pro-
duksi wacana itu, disesuaika n dengan ti ngkat ke pentingan dan
moda l ingatan ya ng ada dalam benak mereka sebagai ru jukan.
Uraian di bawah, dengan gaya bahasa yang desk,iplir-nara-
tif hendak menjelaskan "politik ingatan " tentang Umar Kayam
oleh komunilasnya. Dalam sistem tanda, per-ingat-an Umar
Kayam adalah lalu lintas anlara penanda (sigll!fier-konsep) dan
ya ng ditandakan (sigll!fied). Dal am peristiwa ini Umar Kayam
seJalu di sandingkan (diidentikkan) dengan makanan rakya t
(tradisional), kesen ian d an kerajinan tradisional, musik baik
yang t rad isi maupun kontemporer, lakon atau drama, d an tra-
disi ke beraksaraa n berupa karya-karya sastranya. Par"leli tas
Umar Kayam denganpelforlllillg semacam itu berulang kali d iha-
dirkan, bahkan semasa ia masih hidup. Gamelan cokekan G u-
nung Kidul, pembacaan cerpen da n kolom karyanya, musik
ko ntc mporer dan Sinten Remen pimpinan Jad uk Ferianlo, mo-
nolog Butet Kertarajasa, pergelaran ta ri Sardono W Kusumo,
Langen Mandra Wanara, pergelaran wayang kulit, makanan
kecil hasil bumi (kacang, pisang, ubi, dan singkong rebus, gembili,
tah u brontak, tempe bace m), minuman (ja he, baj igur, setup
ja mbu, dawet ayu, wedang ro nde), da n ma kana n (nasi gu rih,
brongkos, gudeg, mangut Iele, nasi ural', jenang komplit, d an
sate aya m io ntongyangllliekoh) sebagai menu kesukaan Umar
Kaya m (persollal sphm~ ya ng subyckti f) disand ingkan dengan
peringatan purna tugas dan a nugera h guru besar (public sphare
yangobjekli f).
Makanan, pertunjukan kesenian , guyonpnrikello dan sema-
camnya itu adalah pena nda ya ng me njadi terellger sebuah

I19
AN LUTHFI

identitas (konsep) sesuatu, yakni Urnar I<ayam. la identikdengan


tradisi dj satu sisi dengan kebarua n di sisi lain (the tl'tlditioll oj
the /lew) , atau cultural commuter antara mengintirni masa lalu
(desa), bergerak bolak-baUk mengakrabi kemodeman (kota).
Penanda itulah yang hendak dikomunikasikan (melalui tangan
evellt orgnuizer) ole h Umar Kayam kepada publiknya. Dengan
itula h kemudian ingatan menjadi abadi. Umar Kayam , yang
telah meninggal itu , tidak benar-benar mati jika mereka tetap
memikirkann)'a. Mereka memiliki ingatan tentangnya, dan
segala sesuatu tentangnya (kursi, mesin ketik, kursi roda, sepeda,
mobil "Garuda Yeksa" yang sengaja di-sejara h- kan), menyan-
dingkan satu ingatan dengan ingatan yang lain , mengkomu-
nikasikan ingatan itu dalam berbagai bentuk interaksi (Iewat
Yayasan Seribu Kunang-Kunang misalnya).
Ingatan yang patah-patah, sepotong-scpotong di kepala
orang kcrnudian direkatkan dalam suatu wacana . Wacana tcn-
tang Umar Kayam , yang oleh komunitasnya disebut sebagai
"Belajar Cara Urnar Kayam ".'

B. Sebuah Cerita aJGU1 Renjana: Setahun Melepas


Kepergian VOlar Kayan,
Wn jil "gnunn, lvnghfir {nun, IvnrhaJllllaa ....... Bacaan yang
sangat ken tal Jawanya dengan mcnglleap huruf IIgnill. Sekeliling
pandangan dipenuhi oleh para und angan, keJuarga dan karib.
Di dalam rumah dan di bawah terop di halaman, para hadirin
mengikuti baeaan tahlil. Obrolan kceil tak jarang juga tcrdengar
di sudut-sudut.
Seusai pcmbaeaan tahlil aeara di dalem Kayaman Bulak-
sumur B- I 2 dilanjutkan dengan maka n malam bcrsama. Aroma

J20
MANUSIA UI.ANC-AI.IK

ma kanan segera memanggil perut para hadirin. Ada rawo n da-


ging sapi , sayur kathek atau jagung muda, potongan daging
sapi dan ayam, krupuk udang, lalapan taoge, daun kemangi
dan mentimun. Di satu meja lagi sundukan sate ayam yang
ditata rapi dengan lumeran sam bel kacangnya yang benninyak.
Soto ada di samping bergelas-gelas teh manis dan koktail hangat
yang setia menanti giliran terakhir.
Acara makan menjadi jeda antara, menyusupi dua relung
kosmis antara suasana yang Ngarab sana menuju Ngayogyakarta
di kekinian. Butet Kertarajasa memandu acara untuk bergayeng
ria. Suasana mcnjadi cairo la meminta segenap yang hadir secara
spontan memberikan sambutan ; kenangan len lang Umar
Kayam dan sebagainya. Yang kejatuhan pu lung pertama kali
adalah Darmanto latman , yang akhirnya dijuluki olch Djaduk
dengan sebuta n Sunan Kuning.
DarmanlO It. mengingat kembali suasana mesra pada acara
Pak J(ayalll Palllit PCllsiulI 1997 dan neriullgan bersallla Pak f(ayalll
pad a 200 I, pCltengahan bulan luni tahun 1997 di Puma Buda-
ya. Acara it u menjadi saksi reuni para budayawa n, kalangan
intelektual, seniman, mahasiswa sampai tukang becak. Damlan-
to mengenang Umar Kayam berjalan dengan penuh JVllskito IIllll
pmsojo didampingi dua ajudannya. Di samping kanan kiri , ada
sang kakak-beradik; Butet dan Djaduk. Mereka berdua setia
. mend ampingi Pak Kayam untuk timiak. "Nillg pas Pak Kayam
tilldak tClIlcllan, Butet iki am N(lIIi mclu. ]ehule mong sak mouo
keberanian Butet," demiltian kelakar Dannanto menggojloksang
pemandu acara.
La ndung dengan mantap me mbacakan cerpen Umar Ka-
yam yang be~udul There Goes 7iltulII. Hadirin berangsur-angsur

121
AN LUTHfl

khusyuk mcndengarkan, sambi! sesekali terdcngar denting sen-


dok da n tawa cueu Umar Kayam ya ng bercanda. Satu ta hun
sepcninggal eyang mercka ya ng diperingati pada bulan Maret
2003 itu, adala h sebuah "kehad iran" bagi mereka Gerimis
huj an menambah khidmat pembacaan ccrpe n. Butiran air
hujan sesekali diayun olc h angin , seirama de ngan pcrmainan
suara Landu ng sang dramawan.
Umar I« 'yam scmasih di New York merekam satu pcrisliwa
d alam cerpen itu. Berjalan di trotoar menuju Rive rside Park
menikm ati gcrimis kota. Benar-benar di hadapa n mata tclan-
jangnya, tiba-tiba ia menya ksikan seorang perempuan yang
dijambret oleh pemuda kulit hi ta m. Seo rangullelllpll!Jlcr berkulit
hi ta m dan ma hasiswa Indonesia yangselalu disangkanya Indo-
china. Ked uanya sali ng beltukar cakap. len lang 50 sen sebagai
ua ng kompas, a rloji buatan Swiss-bukan Amerika, Wagner di
City H all, Adam Clyto n Powell , sampai bunyi "kli k" logam
yang berpegas mcnyabet janggul sang negro. Multikultural ada-
lah yang ingi n disa mpaika nnya lewal penggambaran itu .'
Lalu gili ran keluarga Umar ICayam. Bapa k Umar Suwito
yang dini!ai paling scpuh di d alam keluarga besar, diminta untuk
berbicara. "[ .. .J Mas Kayam yangSaya Kenang", demikian ung-
ka pnya, "merupaka n tali pengikat utama keluarga besar teruta-
ma setelah aya h kam i wafat. Banyak sekali kenangan saya
tentangnya, terutama masa~masa akhir. Waktu saya menernani
di rumah sakit, ia masih mengajak saya bergurau. Rasa humor,
ini yang selalu diajarka n kepada kila. Kctika ia menggambarkan
ciri-ciri seseorang teman waktu keci l dan saya bisa menebaknya,
ia merasa senang sekali. Demi kia n pula saya meIakukan scbali!<-
nya dan ia bisa menjawab sambi! terkekch-keke h. Mas Kaya m

122.
MANUSIA ULANG-AI. I K

yangsuka makan dan minum itu, dalam kondisi d ilarang untuk


minum masi h menampakkan rasa IIIball)lol-nya yang besar. la
menggugat tanpa IIgmulo. "Orang haus kok cuma dipijit-pijit
dengan celupan kapas. Sambi! tertawa ia menegur saya. "lngat
nggak d engan lagu ini ; dipijit-pijit bung Simanungkalit."
.. .... Saya ingat tentu saja. Bung Simanungkalit semasa sering
pentas dengan Rendra selalu kebagian mengaransemen
musiknya. Lagu kenangan kami itu ka.lau diteruskan syairnya
terkesan saru. "Dipij it-pijit bung Simanungkalit. Dipijit-pijit
bung ...... , ke!uar airnya".
Setela h mengusap klimis minyak bekas ma ka nan di
bibirnya, Mbak Sita, anaksulung Umar Kayam, tidak bisa ber-
kelit untuk menceritakan kisah mistiknya. KlSMlS Umar
l<ayam. Setiap kali menyebul kala mistik, sang anak yang berge-
layut senantiasa menceletuk; "bulcan mistik, tapi misteri. Mistik
mah yang diiris-iris itu". Para tamu penuh gemas tertawa men-
dengar kejenakaannya.
Begini cerilanya; "waktu sakit Bapak yang dua tahun sebe-
lumnya, bukan sakit yang ini, kita kedatangan kawan Bapak
yang menjadi paranormal. la menerka dengan gaya memberi
petunjuk pengobalan secara non-medis. 'Bapak punya pusaka
keris, kan. Nah, ilu yang harus dibersilllcan dengan cara dibakar.
Yang menjalankan harus keturunannya !angsu ng''' . Antara
percaya nggak percaya Mbak Sita mentaatinya. Oi atas api
Iilin, keris ilu dipanggangnya. Se!ang beberapa lama ia mera-
sakan wajahnya kesemutan serasa benglcak. "Mas, wajahku Iihat
deh, kelihatan lembam nggak, kokrasanya kesemutan?". "Nggak,
nggakapa-apa tuh", jawab suami . La!u ia mengadukan kembali
dengan nada protes; "katanya nggak pake' akibat kayak gini
AN l.UTHFI

segala". Sangsupernaturalis menyarankan untukmembaca doa


ditambah dengan melafalkan Surat Asy-Syu'ara sambi I meme-
gang pusar Umar Kayam. Para Penyair, demikian terjemahan
dari namasurat tersebut. Adakah hubungannya dengan penya-
kit Umar Kayam ataukah (kepenyairan) dia sendiri? Mbak Sita
tidak menyebutkan ayat ke berapa da!am surat tersebut. Yang
jelas ada lafa! dalam AI-Quran itu yang berbunyi; ,v{l~~U'araflu
yattabi'ulzumul gizat/wllull .. .... , [' .. J IlIa alladzillllfl aam""lltl
wa'amiluslzshoolilzaati wa dzakarullaalza .... .. IGranya Umar
Kayam lebih sebagai pribadi yang disinyalir pada ayat yang
terakhir. Percaya nggak percaya, darah yang keluar dari segenap
lubang tubuh Umar Kayam tiba-tiba berubah perlahan-Iahan .
Oari merah darah menjadi merah muda .... dan ald1irnya putih
seperti eairan biasa.
Suatu kali dalam keheningan, Mbak Sita diperlihatkan
suatu pemandangan yang menakjubkan. Ia melihat iring-iringan
prajurit berpakaian ala Majapahit dipimpin seseorang yang
seeara lamat-Iamat tampak berwajah ayahnya, Umar Kayam.
Pernah juga seorang perempuan eantilt menampakkan diri di
hadapan Mba!< Sita. Perempuan itu mengucapkan terrma kasih.
Entah untuk apa. Dan Umar Kayam pun sembuh kala itu.
Selama berpranata cara, Butet sela!u digflllggU o leh kejena-
kaan eueu Umar Kayam. Selorohnya; "kita Iihat ternyata eiri
khas pal< Kayam itu telah menitis pada cueu-eueunya ini , sang
Citraksi dan Citraksa ... • Akhirnya Butet diminta oleh Bu Yus
membaea cerita anal< Totok dall Toll;, karya Urnar Kayam tahun
1975.
Sedangkan Ojadul< rnengenang Umar Kayam semasa ia
masih sering bennain musik di bawah bebungaan di halarnan

12.4
MANUSIA UI.ANG-AI. IK

rumah B-12. "Saya ingat Pak Kayam selalu men-support kita


yang muda- muda ini. Bahkan beliau saking care-nya dengan
musik altematif, sempat membuatkan syair untuk lagu Usman
Basuki berjlldul Langkah-Langkah. Mungkin ini satu-satunya
fenomenadalam dunia mllsik lndonesia, yaitu penuh inisiatif.
Pak Kayam mengadakan peringatan hari lahimya lagll itu.
Namlln Pak Kayam temyata seleranya ke musik kJasik ketim-
bang kontemporer. Inilah sikap toleran beliau. Lalu saya tanya
mengenai musik altematif di Indo nesia. 'Wis pokoke kuwe mai/lllO
si/lg be/ler d an jujur. Ora usah ditlltllp-tlltupi, direka ri'!Ya. Pokoke
si/lg jujllr wac'. Wasiat inilah yang senantiasa menjadi prinsip
dalam saya bennusiksekitardua puluh tahlln hingga sekarang".
Djaduk menutup uraian nya dengan ungkapan terima kasih
kcpada keluarga Umar I<ayam.
Micropho/lc berpindah ke tangan Pak Seno-Ciplok, Onto-
seno sangOrga/lizerof77te FamilY. Lalu ia mempersilahkan wakil
dari Yayasan Seribu KlInang-Kunang, Ashad i Siregar untuk
memberi sambutan. Sang novelis dengange/lre yangselanjutnya
dikenal sebagai novel populer, dengan selius memberi sam butan;
" Pak Kayam adalah sosok perekatdari berbagai kalanga n, inte-
lektual-akademisi, seniman , budayawan, mahasiswa, sampai
masyarakat awa m. Melalui humomya itu ia mengatasi jarak
antargolongan. Berbagai kelompoksuku, agama, status sosial,
dan sebagainya menjadi perhatian beliau. la seorang multikul-
turalis. Sebagai seorang )awa, misalnya. Ia bisa setiar saat mener-
tawakan kejawaannya itu sebagai otokritik. Ia menjadi seorang
pengamat sekaligus pelaku. Mampu mengerem dirinya untuk
tidak mendaminasi budaya lain . Sifat dan sikap khas Pak
Kayam yang persanil itll menjadi perhatian Yayasan, bagaimana

125
AN I.UT H FI

supaya hal iLU menjadi kolektif dimiliki oleh banya k orang.


Memang berbeda dengan keluarga. Ke luarga beli au konteksnya
ad ala h ke hila nga n sedangka n Yayasan justru pe nghadiran .
"Ooa res tu dan bantuan moril serta materiil d ari l3apak Ibu
sangat kami harapkan." Keti ka mengl.lca p ma teriil , Ashadi
meno lch pada Slman Kuning sam pi I tcrse nyum. "Karena tida k
Illu ngki n rnengharap bantuan moral, karena Dannanto anti-
mora l", de mikian selorohnya. j awara pcnentang proye kjagad
jawa dari Semarang itu tak kehabisan akal. la memba las se-
ranga n Ashadi;" 'dcJ/c iso J/dngel, biasflI lc mCCUCIl tcrus"' .
l3u Yus Kaya m, sang istri ber-killlol/o liim. la Jla mpak bcrsa-
haja de ngan rambutnya yang kianmcmutih. Mcngucapka n teri-
ma kasi h dan senantiasi Ivc!colll iJ/g. Jryulllnllgg({nkCll uIl tuk meng-
gunakan padcpokan 13- 12 tem pat berakt ivitas. Saat in i wisma
tc rscbut di-ol'cl/i oleh M as Ka limin , pengga nti Pak Sadimin si
Mister Rigen. Oleh Universitas Gad ja h Mada, kc lua rga mas ih
diberi kesempatan mendiami sampai usia sclibu hari \vafat Umar
Kayam.
Kckentalan unsur SU3san a ya ng ada ua lam ka rya saslra
te rnya ta juga "menumbuh " pada sosok Umar Kayam sc bagai
pribadi : Suasa na ya ng dicipta kan di lcngah-lo nga h kehad lran
Uma r Kayam menjadi memory kolektif tersendi ri bagi orang-
orang di sekelilingnya; gayel/g, akrab, pen uh canda, dan ke-
sarch-annya' Kehad iran Umar Kaya m d i keluarga selalu d apa t
mencairkan sliasana. 6 Suasana itu yang terasakan pacta acara
Pak [(ayalll Palllil Pel/silil/, di Gedung Puma l3udaya 16 Juni
1997, Seminar di PPS K menya mbut Purnabakti , juli 1997,
dan Rcriul/gal/ Bersallla Pak [(ayalll , Griya Kit, 26 Februari 200 I.
Da n ya ng te rakhir pada 3 Mei 2003 yang di ada ka n o leh

12.6
MANUSfA ULANC-ALfK

Yayasan. Oalam setiap kesempatan, 'memori kolekti f itu yang


ingin se nanti asa dihadirkan o leh kawa n-kawa nn ya . la
senantiasa hadi.. pad a peringatan setahlln wafatnya itll. Satll
tahun dalam hitungan Jawa terhitung dari 16 Maret 2002.
Sebelum meninggal, Umar Kayam sempat dirawat karena
sakit diabetes mellitus yang dideritanya sejak 199 1. Kege-
maran nya makan berdampak pada kesehatannya, gulanya sem-
pat naik sampai angka di atas 700. Angka yang sangat tinggi
dalam ukuran normal < 200. Pada tanggal 24 Februari 2002
rumah yang ditempatinya di Cipinang Jakarta dilanda banjir
besar sehingga mengharuskannya mengungsi ke Jalan Imam
Bonjol. Oari tanggal 24 Februari sampai I Maret berlangsung
perpindahan itu . Tepat pada perayaan pcrnikahan ya ng ke-
43, I Maret 2002 Umar Kayam te'jaluh dan mengharuskannya
masuk rumah sakit. la dirawat di MMC Jakarta hingga wafatnya
tanggal 16 Maret 2002 jam 0 7. 45 WIB, meninggalkan dua
orang putri ; Sita Aripurnami dan Wu lan Anggraini dari seorang
istri berdarah Minang kelahiran Medan, Rooslina HiU1ollm,
yang dinikahinya tanggal I Maret 1959.
Tatkala ke hidupan adalah d i luar hidllp itu sendiri , kehi-
dupan pasca kematian lebih untuk orang-orangyangdilinggal-
kan, bukan pada siapa ya ng meninggal. Meski ironi, peringatan
itu adalah dokumentasi sebuah bentuk hubungan, memori yang
sifatnya relasional.
Oeskripsi di atas merekonstruks i relasi itll . Selain materi
dari ingatan itu, cara orang mengingatnya juga menjadi penting,
dan menyampaikan peristiwa adalah sama pentingnya dengan
menghimpun sejarah melalui fakta-fakta. Kisah apapun ya ng
munclli dari ingatan itu bukanlah fiksi , bukan pula penyim-
AN LUTHfl

pa nga n dari "kebenara n", mela inkan bagian dari kebenaran


dalam suatu versi tertCI1lU, dalam bentuknya yang lain.' Dengan
dcmi kian, ge ma, ra h, d an spirit Umar Kayam (sebagai pribadi
maupun pemikir) bi sa terasaka n dan tergali dengan bail<- Relasi
itu hadir melalui ke luarga, sahabat dan teman kerj anya. S ua tu
renjana , rasa hati yang ku at bcrupa sayang, cinta, da n kange n
hadirn ya kembali sasak-sosak Umar Kayam. Pcringatan adalah
suatu perma ha nan. De l1li kian sekilas etnagrafi kematian Ul1lar
Kaya l1l. Kematian ya ng layak dirayaka n, mCl1l pertel1lukan sim-
pul-sil1lpul keluarga, kalega , dan pengagum .

128
MANU~IA ULANG-AL ll\

Catata n Bagia n VI

I PerspektjfHeideggeli~n d~n peHCbptit tentangrememomtiol1 o leh Pierre


Nora biasanya digunakan sejarawan yang mengkaji lcntang tragedi
keJl\allU si~lan olehkeku3sa::tn negarH dan produksi wacaJla alas tragedi
lersebullerlladap Inasyarakat. Sebag:-limana kajiar\ yang dilakukall oleh
BHdiawan terhadapwacana antl·kolnunis dan politik inWttan O rde Bam.
Lihat Bucli~nV<ln, Mt!/I/(lt(ill/.:rll1 Pewarisall ing(ltrm, l1f1mJ1(1 Anl'i·J(ol1llm;s
da/l Po/iti/.: n ekollsiliasi Pasm-Soe},arto, (Jakarta: Ebam, 2004).
2 Metode itu rlideklamsikan pada umggal5 Feb11lari2005 rli gedungSocielet
Yogyaka lta berbarenga n dengan pelingHt:ln 1000 hat; wafatnya U Ular
I<ayam.
3 Umar Kayam adalah sast.rawan jumalis. Kctika jumalistik. mengclwl
deadline dalam pelapomnnya. mak;.:t sastra menjadi altcmatifu"\edic. ix:ltll-
llll; dCllgan kenullnpuc.tl yang lebih 1r11lf,bl1llg Joerekam sualu konrlisi
maSYHrakat. MeJalui cerpen eli Ht:ls, pacla talum 1961 Umar Kayam
ingin mencaLat kehidupan Nev-" York. "r ... ] sem uanya berdasarkan
kejadian yHOg seben amy;t dl kotl;! itll. I. .. .] B~l gj SHy~ kOla itu acil;!lah
sepe lti sua lu belanL-'lrH besaryang dihuni oleh berbagai billa tHng ajalb
y:-Itlg masillg-1l1::J.sing sibllk mengurl..l si kebl ltuhatmya sendil;", delllikian
tuturnya. Umar Kayam yang juga seorangsosioIog. Uln;lrl(;'lyam, Tent{ll/g
Proses ?eli/distill Cerit"(l SqY(l, dahlm Bf/sis, MareL 1983, (Yogyakarta:
Kanisills Press, 1983), hIm . 106.
~ "Drs. Citraksi & Drs. CiLraksa" adalah judul sal;lh satu ccrpcn Uillar
Kayam yang terbit di /Compfls, 2 M,uet t 997. MCllCt'litabll sepas:lng
saudara kcmbar yangg;:lgap bicara, dititipkan ke se pupunya yang mcnjadi
bttpati supaya ditelllpat.k:m di dalrull birokrasi.
S S(m:}' adalahidiomJa\va ulltukllleliggalllba.rl-vin sikapyang tidakJJlell l ~' .ng.
men lang, mampl..l mengere lll dirinya di atas (kebudllyaan) orang lain.
Eisa juga bemrt.i sa bar.
6 Wawallcara dengan Umar SuwilO, c.dik Umar Kayam, 12 Marel2003.
7 Ulvashi Bulalia, hUH. 17.

12 9
Bagian VII
KESIMPULAN

Kepribadian Umar Kayam dapaL dilU1at dalam empat hal,


yakni ia sebagai anak priyayi, anak seorang pendidik atau guru,
sebagai seniman juga sastra,;yan dan seorang teknokral, dan
seorang ilmuwan yang posisi itu ditempuh secara akaderrlis
sampai dengan gelar doktor dan anugerah guru besar, atau
profesor.
Dalam bab II telah digambarkan bal1wa keberadaannya
sebagal seorang anggotakeluarga priyayi menempatkalU1ya pada
posisi yang menguntw1gkan; oleh fasil itas, pergaulan, dan kon-
disi psikologis. Namw1 demikian, tal, ubalmya seorang anak
kecil, Umar Kayam juga dikenal badung dan senang bermain.
Persentuhan dengan dunia luar mengantarkannya untul< mela-
kul<an redefinisi identitas sebagai seorang priyayi. Dijelaskan
bahwa setelah luasa dewasa, Vmar Kayatn seakan melnutus
romantika Mangkunegaran, dan menganggapnya fase itu seba-
gai "rnasa sang ayal1", bul<an dirinya.
Tradisi literer, membaca dan rnenulis telah diperkenalkan
sejak dini oleh ayahnya yang guru sekolal1 rakyatitu. Demikian
juga akLivilas kesenian dan hobi makannya. Bab III menjelaskan

13 0
MANU51A ULANG-ALIK

bahwa fase mahasiswa Urnar I<ayam telah tarnpak jiwa-jiwa


esot.erismenya, dengan rnerengkllh kawan- kawannya dalaln
satuan kemanusiaan, blu(an ideologi dan keyakinan. Beberapa
kawannya yang bera1iral1kin menawarinya l mLlIk pcrgi ke Eropa
Tirnll.r meneruskan sludi. Namun ia menolaknya lanpa me-
n inggalkan perseiisian dengan rnereka bahkan Jnasih Inenjalin
hubungan yang ak rab. Oi lingkungan kampus Fakultas Saslra
Pedagogi dan Risafat, Umar I<ayam belajar dan bereksperilllen
dalalll aktivitas kesenian. Meski bukan sebagai pelopor teater
m odern, perannya tidak clapa\. diabaikan d engan kecen-
derungannya menampilkan lakon-Iako n adap tasi dari drama
luar negeri yang real is. Bersama Rendra, Kirdjomuljo, dan Sitor
Silurnorang, ia rnenyeH\aikan Lradisi lako n ilu.
Oalam bab IV dapat dilihat bagailn"na Umar I<ayam heru-
saha menghidupkan kembali eitU1ia perfil man Indonesia yang
terpuruk akibat perta rw1gan polil ik pada masa Suleamo. Impor
mm dibui<a seluas-Iuasnya dise rtai kewajiban membel i saham
untui< menghidupkan produksi film dalam negeri. Ekspe-
rimentasi dalam perfilman 1l1111ai dilakukan; tema, pe nggunaan
alat, kehadiran aktris-aklris baru, dan me lode pengambilan
gambar. Tiga periode dalam kepernimpinannya sebagai Dirjen
RTF adruah periode diletakkannya dasar-dasar t,lm dalam nege-
ri , meski yang tumbul1 subllr kemudian adalahgmre ftlm-tilm
yang bertemakan seksualitas dan kekerasan. Ia berada d i tengah-
tengah "dendam lalna" yang tampak secara samar maupul1 I cr-
buka. Ia tidak lIlernped ulikannya, dan berusaha l1Iengabsorbsi
kedua belah pihak. Sampai berakibat pada penghenli an tugas
dirinya sebagai Oirjell RTF.
Pemiki ran Uma r Kayarn yang lersaji dalaln bab V mellg-
MANU~IA ULANG - ALIK

bahwa fase mahasiswa UmRr l<ayam telah tampak jiwa-jiwa


esolerismenya, dengan merengkuh kawan-kawannya dalam
satuan kemanusiaa n, bukan ideologi dan keyakinan. Beberapa
kawannya yang beralira n kiri ,.nenawarinya LUltuk pergi ke Eropa
Timur rneneruskan sludi. Namun ia rnenolaknya lanpa me-
ninggalkan perseJ isjan dengan ruereka bahkan masi h rnenjalin
hubungan ya ng ak rab. Oi li ngkungan kampus FakLUtas Sasl.ra
Pedagogi da n Filsafat, UlTIar l<ayam bela jar dan bereksperimen
dalam akLivitas kesenian. Meski b\.Lkan sebagai pelopor teal.er
mod ern, pera nnya tidak dapat diabaikan dengan kece n-
derungannya menampi lkan lal<on-lakoll adapt.asi dari drall1;t
luar negeri yang realis. Bersama Rendra, Kirdjomuljo, dan Sitar
SituJTlorang. ia rnenyelnai kan tradisi 1ako11 itu.
Oala m bab IV dapatdilihat bagaimana Umar Kayam bcru-
saha m enghidupkan kembali dW1ia perOlma n Indones ia yang
terpundk aleiba!. pe,t.arungan polit.ik pada rnasa Sukarno. Impor
film dibuka seluas-luasnya disertai kewajiban tTIel1lbeli sa ham
untwe menghidupkan prodluesi mm dalaln negeri. Ekspe-
rimenlasi dalanl perfil man mulai dilakukan; tema, penggunaan
alat, kehadira n aktris-aktri s baru, dan metode pengambilan
gambar. Tiga periode dalalTl kepemimpinannya sebagai Oirjen
RTF adalah peri ode di letakkannya dasar-dasar tIlm dalam nege-
ri, meski yang tUlnbuh subtlr kernudian adalah gt.'lIre f"llm-Fi lm
yang bertemakan seksualitas dan kekerasan. la berada di tengah-
tengah "dendam lama" yang tarnpak secara samar tnaupun t.er-
buka.I. tidak me mpedulikannya, dan bentSaha mengabso rbsi
kedua belah pihale. Sa mpai be rakiba l. pada penghent.ian tugas
di ri ll)'a sebagai Oirjell RTF.
Pemikiran Uma,. I<ayam ya ng tersaji dalam bab V meng-
AN l.UTHfl

hadirkan keSanLunannya sebagai seorang il muwan yang Lerbuka,


Lidak LerklU1gkw1g dalam satu cli sipHn lerlentu. Salu keinsafan
seorangJawa, yangselTleJ1tara dalam dunia akademis cllharuskan
patuh dalam nilai-nilai obyekLivilas. Vmar Kayam melampau-
inya, mengakulturasikannya, antara subyeklivitas dan obyekli-
vitas, antara Hks i dan fakta. Sebagai seora ng dari suku yang
dianggap mayorilas, Vmar Kayam mampu mengerelTU1ya untul<
Lidak melakukan do minasi terhadap lainnya. Ia mengkriUk
kebudayaan feodal, awa. Baginya, yang harus dilakukan terha-
dap masyarakat adalah, bagaimana mereka clidorong ke arah
"" ow to becollle" priyayi, dalam arLi kelas menegah dengan sis-
lem nilai "standarnya". Dan bagi "kelas menengall" priyayi,
aga r lebih mernfakuskan pada "noblesse obligaLion"-nya.
Transfo nnasi k ultural yang "cliperjuangkan" setiap illTlu-
wan, rnenuruu1ya haruslah m eli batkan banyak pihak terrnasuk
o rang-orang yang selama inj terpinggirkan. Melalui mome nt
pentas seni rakyat misalnya. Interaksinya dengan berbagai tradisi
dan kebudayaan, kelarnpauan dan kekinian, kernarnpuan nya
menangkap kecenderungan-kecenderungan di rna,yarakal yang
be rubah lanpa meratapinya, rnenghasilkan teari yang dikenal
dengan "cliitural comlllu te,." ata u pejalan budaya.
M emang pemikiran V mar Kayam bukanlal1 hal baru dalam
jagal intdehual Indonesia. Namun cara yang d.ilernpuhnya,
sifaLredelJ/ptiI18- nya lerhadap kalangan seniInan selama memang-
ku jabalan-jabalan birokralis, dan sikapnya yang Udak watoll
sulqyo terhadap kecenderungan geraksejarah, dan beberapa ciri
khas kepribadiannya yang membual ia berbeda dari banyak
orang.
Sebagai seorang sastrawania melahirkan karyayang memu-
MANUS!A Ul,\NG-AllK.

kau. Aka n tetapi konsep-konsep besar yang dijejalkan dala m


karya illl (lentang kepriyayi"n dan wOllg dlik) lidak berhasil
direinlerprel.asikan dengan bail" Meski dalam kolom-kolornnya
eli f(edal/laUIII J(a'i!lat. ia (alter ego PakAge ng) tidak mendeGni-
sikan didnya sebagai seorang priyayi , antara Iidoro ffgeng dengan
ktm"t/". namlln lidak lebih sebagai majikan dan pembanLu.
Akan tetapi Urnar Kayam "dalam Leks " yang mendedahkan
pemikiran-pemikirannya justru tidal< berhasil daialIl melakukan
reinLerprelasi arti kepriyayian. bahkan semakin meneguhka n-
nya. Relasi yang dibangun anta ra priyayi dan wOllgdlik adalah
sikap yang karilalif. obligasi kepriyayian terhadap wOllg cilik
sebagai derma atau grallt.
Sebaga i seof3ng inle lektllal, ia pernah berseklll 1I dengan
kekuasaan Orde BarLl , dan pali ng fatal saa t. iR. rnembil\langi
film PCIIgkltirlllat((li G 30 51 PIG. Elldapan kejawaan Iidak biga
mengelakkannya dari perasaan "tid al<. cnak" Llntllk rneno lak
membinlangi film ler;ebliL. Selain itu. aldba t yang tak pernah
diJnaksudkannya (III/intel/tied call/sequence) Lelah iku Lmenentll-
kan pemaknaa n alas proses kelerlibalan Umar Kayam dalalll
mm lersebut. Padal1al. ketika il" ia hanya berG kir sebagai arlis.
seniman semala.
Posmodernisme menggugat batasa n-batasan apa yang
disebul sebagai tlie (last (dengan demikian adalah ,eja rai1). dan
tlie (lreseJIt (b ukan ,ejarah). Perspekl.i f H eidegge rian memperte-
mnkan keduanya. Bab VI mencoba bereksperimen lentang ilu.
bagaimana Umar Kayaln dipe rsepsi. diidenlifikasi. dan diper-
sandingkan dengan ikon- ikon yang rnendialogkan anlara tradi-
sionalitas dengan rnodernilas. IngaLan le ntangnya diabad ikan
melalul serangkaian peri llgat.an, dan ide-idellya didesimil lasikan

133
AN LUTHI'I

me1alui yayasan yang didirikan oleh karib-kerabalnya, sebagai


benluk pewacanaan lenlang Umar I<ayam. "Belajar ala I<ayam"
adalah bagaimana t.ransformasi pengetal1uan, be1ajar tentang
kehidupan ini, ditempuh dengan cara yang penuh kegembiraa n,
humor, dialog, dan sa"tai. Dunia pendidikan se1ayaknyalah
unluk mengadopsi melode seperti ilu.
Demikianlal1, U"",,. f('!Y'''" ;s message, adalal1 orang yang
mewakalkansegenap dirinya sebagai simbol yang mengandw1g
pesan-pesan w1tuk dibaca khalayak, W1tuk diwacanakan, dan
tentu saja dikritisi.

134
DAFTAR PUSTAKA

Arsip
AIsip Reksa Plistaka Mangkunegarar, Bab Mal nbrasLha Woet.ha
Sast.ra, 25 Oktober 1940.
Arsip Reksa Plistaka Mangklmegaran,i'mtclml 7]aja!tipoel/i'allloe-
Ial/gall P. Ws. illg i'radja Mal/gAwlegartl/l. Januari 1941 .
AIsip Rek.sa Pustaka Mangkunegaran, i'elapaertlll Bab V\0!tipoclI
}Jalldhadharall (exu/IIcn) illgkang kmvitaJ/. krrt;J1dlIaka!.:.eu
IVol/ten illg 1(oersoc... A, E, C, No J illg Socra).:arta, 13
Februari 1941.
AIsip Reksa Pust.aka Mangkunegaran, Pelaporall dari PCll'lill1pill
PClllberal ltas Evett! I-llln~fM{/ngkl {" egartlll , datalll boe/ail
Iti-gattI2604.
Arsip Reksa Puslaka Mangkunegaran, RClltj(flltI PClIge/ocarct.}/
OCtlllg bag; (?) i'ellgadjarall dUll Pelllb. Boeta i-ioeroif,
2605, 8 Agtlstus '04.

Buku dan Artikcl


Al Mlllljid,} iIi A'lanll1, Libanon: D ar al Masyriq, 1997.
The New 04m/ Ilustrated DictiOllal)', London: Oxford U niver-
sity Press, 1978.

135
AN LUTHfl

Akira Nagazumi (peny,) , IlIclollesia cia/alii /(a)iall Stlljall a JqJl/.llg,


Pel1lbahclII Sash" E/..:o/lOm i A bad XIX &XX dall Berbagai
Aspek Nasiollut;slII6 Jlldullesia, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 1986,
Aprinus Salam (ed,), Umar J(,!yam da ll Jarillg Semiotik,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998.
Ariel H eryanto (eeL), Percleh"tall Sastra /(oll tekstlla/, jaka rta:
Rajawali, 1985,
Benda, julien, Th e Betrayal ofIl1 telieGtllals, Boston: The Beacon
Press, 1959,
Berkhofer, Robert E jr"A BelwvioralApproadl to HistoricalAllafy-
sis, New York: The Free Press, 1969.
B. Rahmanto, U1I1ar J(aya.m: Kary((. dan D UlliCllI)'a, Jakarla:
Grasindo, 2004,
Burke, Peter, Sejarah riall TeOli Sosia/, jakarta: Obo r, 200 1.
Butali a, Urvashi, Sh:;i Ba[;k Sel!Jltrp: Silara-silara dco'; Pcmhw/ltlll
Illdia, Magelang: IndonesiaTera, 2002,
Cribb, Robert, PClllhcllltair/ll PIG di Jawa dtlll Ba/i 1965-1966,
Yogyakarta: Mata Bangs., 2003 ,
Dan iel Dhak.idae, CClldekimvclll clcm ]CeklltfSaall datam Negarct
Orcle Baril, jakarta: Gramedi., 2003,
Denzin, Norman K. and Lincoln, Yvonna S, (ed,), Halldhookof
QICtilitativeReseardl, London: SAGEPublicalions, 1997,
Departemen Pend idikan dan Kebudayaan, /(Oll/;l'es ](ebllclayaa/l
1991, ]Cebucifl),clCl1I Nas;olltll; 101li dan Mast( Depall,
(Hi rnpu nana Makalal1 II), jakarta : Departernen
Pendidikan da n Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan
dan jarahnitra, 1992.
D.S. Moeljanto, dan TauOq Ismail , Prahara Blldt!yC/,/Ci/C/s Balik
Ofel1sif LekralPI(] clkl:. Klllllpliiall DoklllllCII Pergo/tlkl/II
Scjarall, (Bandung: Mizan, 1995.
Faruk HT , Pe1Igantar Sosiotogi Sastra, dari Stmktura{;s11Ie Geneti/..:

I3 6
OAPTAR rUST .... KA

sall'lpaiPasbnodt77lisme, Yogyakarui: Pustal<a [l,Jajar, 2003.


Franz Magnis Suseno, Etika ! awa, Sehllall Altalisis Fil,afat tentallg
f(ehijaksallaall !a.wll, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1999.
Geertz, Clifford,Aballgall, Slllltri, Pr!Y'9'i dalllmMa.'!Ya.mkat!awa,
Jakarta: Pustaka Jaya, 1983 .
Hadi Susil o, dan TW. Prasetya, "Tempat M an usia dalam
Arkeologi Pengetahuan Nlich el Foucault", Jurnal
Dr!yarkara., No. 2/th. XVI.
H arliana Indijati danA. Murad, Biografi Pellgtlrang Rendra dall
f(alJ,aIlY", Jakarta: Pusat Pengemba ngan dan Pem·
binaan Bahasa D epartemen Pendidikan dan
Kebuclayaan, 1996.
H arlm Nasution, Islalll Rasiallal, Banclung: Mizan, 1998.
Hilllp"ll a" Perrllllrall pelfi lmall (1964·1 978), Jakarta: Biro
Hukurn, Depa rl emen Penerangan RI , tt.
Holt, Claire, MelaCllk ! .jnk Perkelllhallgall Selli di Jlldollesia, Ban·
dung: Masyarakal Seni Pertw1jukan Indor,esia, 1999.
JB . K.ristanto, f({ltfllag Fillll Jlldollesia 1926·1995, PT Grafia«i
Mukti bekerjasama dengan BP2N Sinematek Indo·
nesia, 1995.
Jurnal Prosa, ! ose Saralllago: Illgatall, "Tidak", Cillta, Jakarta:
Metafor, 2002 .
Kenedi Nurhan (peny.), DlIll Tellgkorllk ](epala, Cerpell Pili/tall
f(OMPAS 2000, Jakarta: KOMPAS , 2000.
Kl.1ntowijoyo, "Raja, Priyayi, dan Kawula: Surakarta, 1900·
1915", Yo!,'yakarta: Fakultas Sastra UGM, 1999.
_ _ _ _., M etodologi Sejf/rall, Yogayakarta: Tiara Wacana,
2003.
Larson, George D., MasCI M elljelallg Revoillsi; [(eratoll dtlll f(elli·
dupall Polilik SlIrakarta, 19 12·1942, Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 1990.

137
AN LUTHP!

Lindblad, J. Th. dalam, 'The Meaning ofIndonesianisasi and


Nationalisation", makalah dalam Workshop on The
Economic Side of Decolonization, Yogyakarta 18-
19 Agustus 2004.
Mclntyre, Angus, Foreign Biographical Studi.., ofIndonesiall Subjects:
Obstacle andShortmmings, Australia: Aristoc Press, 1993.
M . Nursam,Pergl/mulan Seorang In telcktual, Biografi Socdjatmoko,
Jakarta: Gramedia, 2002 .
Nash, Ronald H,Ideas ofHistory, Vol. I, New York : E. P. Dutton
&Co . Inc, 1969.
Nirwan Dewanto, SenjakalaKebud'!Yaan, Yogyakarla: Benlang,
1996.
Panitia Mubes PAPFIAS, MUBES PAPFIAS 30 Okts.d 3 NOI'
1964: Resoll/si ten tang politik dan Program UII'II/III
Pefilman Indonesia, Jakarta: Panitia Pusat Aksi Pem-
boikotan Film Imperialis Amerika Serikat, 1964.
PramoedyaAnanta Toer, Kronik Revolusi Indon..,ia Jilid I, Jakarta:
Gramedia, 1999.
Raillon, Francois, Politik dan Ideologi Mahasiswa Indollesia, Pcm-
bentukan dan [(onsolidasi Orde Bam 1966-1974, Jakar-
ta: LP3ES, 1985.
Rosihan Anwar, Sebelum Prahara, Pergolakall Politik Indoll..,ia,
1961-1965, Jakarta: Sinar Harapan, 1980.
Roswitha Parnuntjak Singgih (as told as), Partini, Ii,lisan [(ehi-
dupan Seorang Putri Man gkl/ negarall , Jakarta :
Djambatan, 1986.
Sahid Susanto, dkk., Uni"ersitas Cadjah Mada dari Masa ke Masa
Mmuju Otonomi Pergunlan TUiggi, Yogyakarta: 200 I.
Salim Said, Pallwlan Layar PlItih, Film Indonesia dalam Kritik
dan Komentar, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 199 1.
Sartono Kartodirdjo dkk., Perkembangan Peradaball Pr!yayi,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1993.
OAFTAR PUSTAKA

Saya Sasaki Shiraishi, Pahlawall-pahlmvclll Belia, Keluarga JI1-


dOlI"ia dalam politik, Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia, 2001.
Surnadi Suryabrata, PSikologi KepribadiclII, Jakarta: Rajawali Pers,
1983 .
Urnar Kayam, Seribll KlIllang-KIlllallg di M{/lt/lattall, Jakarta:
Pust.aka Jaya 1972 .
____ , Sri Sumaralt dall Bawuk, Jakarta: Pustaka Jaya, 1975.
____ , Seni Ii·adisi, Ma,),arakat, Jakarta: Sinar Harapan, 1981.
____ , Semangat Indonesia: 51latu PeljalanclII Buc/c9'tl , Jakarta:
Gramedia, 1984.
____, Trallsfonnasi Budaya Kita, naskah Pidato Pengukul1an
Jabatan Guru Besar pada Fakultas SasLra Universiats
Gadjah Mada, 19 Mei 1989.
____ , Para Pri)'a)'i, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2001
(cetakan kedelapan).
____ , Lebamll di Karet, di Karet, Jakarta: Kompas, 2002.
Umar Suwito, Mas Kayam )'f/ng Sa)'a Kellallg, Makalah tidak
diterbitkan, tertanggal 30 April 2002.
Wahyu Handayani, "Dua Puluh Tahun Perjalanan Sejarah Per-
filman di Indonesia (! 966-1986)", Skripsi Sarjana,
Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 1990.
yw. Wart.aya Winangun, Masyarakat Ecbas Stl7lkhll; Limillalitas
dan J(011'/uuitas Menu11It Victor Titmer, Yogyakarta:
Kanisius, 1990.

Sumber non-cetal<
_ _ _ , Ellcarta ® Reference Library 2004, Amerika: Microsoft
Corporation, 2004.
Arief Budiman , flmu-ilmu Sosial Indonesia A-I-listoris, Prisma,
No . 6, Juni, 19 83 diakses dari http://
www.geocities.conv.edicahy/ekopoVa-historis.html

139
AN LUTHPI

Majalahdan SuratKabar
Basis ed isi April 1991, Yogyakarta: Kanisills press, 1991.
Basis, edisi April 1991, Yogyakarta: Kanisius press, 1991.
Basis, edisi Maret 1983, Yogyakarta: Kanisills press, 1983.
Basis, edisi Marel 1983, Yogyakarta: Kanisills press, 1983.
Berita An tara, 20 Februari 1973.
BeritaAntara, 3 Januari 1965.
Berita Bnana, 23 Agustus 1984.
Belita Yudlta, 17 januari 1964.
Dllllit/Film 29 M aret 1967, Minggu ke-V Maret 1967.
DlllliaFilm, 26 Maret 1967 Mingguke-IV Maret 1967.
Ge/oraMaitasiswa., Surat kabar mahasiswa UCM . No. 3 tahu n
kelima,5 November 1978.
Illdonesia Djay"., 10 September 1967.
Illdollesia Raya, 17 Juni 1971.
Indonesia Rq)'a, 12 Apri) 1968.
Kedall/a((1II Rakyat, 13 Juli 1997.
Kedall/at(1II Rakyat, 28 Februari 200 l.
Kompas, 28 Mei 2000.
/(ompas, 16 Agllstus 1967.
[(ompas, 17 Juli 1976.
KOlllpas, 2 Juli 1965.
Kompas, 2 Maret 1997.
/(olllpas, 20 Februari 1967.
/(olllpas, 24 April 1968.
/(olllpas, 24 Juni 1971.
/(ompas, 6 Juni 1968.
/(ompas, 7 Apri12000.
Kompas, 2 Mei 2002 .
/(ompas, 28 Mei 2000.
Mimbar Minggu, 18 Juni 1967.
Minggn Merdeka , 6 Maret 1983.

140
OA f TAR P USTAK,A

Millggll M ert/eka, 8 Januari 1983.


Millggllal/ Api, 1 Oktober 1965 .
Milll5b"ICtIi Fat/jar, 8 September 1968.
Millg[,"lUll M erdcka, 25 Jllni 1967.
Operasi (K.N.I), 22 Jllni 1967.
Pumam, 9 Marel 1969.
Pumama, 14 Maret 1969.
PIII7Wllla, 60ktober 1968.

PlIl1Ialllll, 13 April 1969.

PlinIallla, 6 Oktobar J 968.

Purnama, t.ahun III NO. 17, 1964.


SJiwalICli, Jakart.a 28 Desernber 1969.
51111111 Marllaell , 12 M aret 1969.
51111111 M{/r/well, 12 April 1969.
Warta Bllakti, 25 da n 26 September 1965.
)j)g)ICI Post, 17 Jllni 1997.

NaraSumber

No Nan\..~ Umur
I--;~--r<===--I

"

J
J

(!sui U 'l\~r K.:oyam) Majalah

" ,
Penga mn
Film

,.
141
AN LUTH f l

LAMPIRAN
BIODATA UMAR KAYAM

Na ma : Villar I<aya rn
Te rnpal lahir : Ngawi, Jawa Timul"
Ta ngga I lahir : 30 April 1932
N aJna Istri : Rooslina Hano llm
JlI1Tlla h anak : Dua anak pere m puan
Nama . II"k : l. Sita Aripurnam i (Ni ka h, 4 anak) .
2. W ul an Angg raini

Jabatan ya ng pernah disandang


. D ireklur Pclaksana Yayasan PcnerbiLall UI\iversiLas Indonesia.
- Direktur jendr.1 Radio, Televisi da n Film Departemen Pene-
rangan, 1966- 1969.
Ketua Dewan Kesenian j akarta, 1969-1 973 .
Pegawai Senior Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
diperba ntukan sebagai Direktur Pusat Latihan Penelitian
Ilmu-Ilmu Sosial eli Ujlmg Panelang, 1975- 1977 .
Guru Besar Universitas Gadjah Mado, Yogyakarta.
Direktur Pusat St udi Kebudayaan, 1977-1 997.
- Staf AlVII Pusat PeneJi Lian Kebudayaa n dan Perubahan Sosial
U niversitas Gad jah Mada, Yogyakarta.
- Anggota Akademi jakarta .
- )(etua Lemb.ga Pendidikan [(esen ian jakarta.
- Anggota Yayasa nS oedjatmoko.
- Anggota Akademi IImu Pengetahuan Indonesia.
LAMPIRAN

Kegiatan yang pernah dilakul<an


Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarla, 1972.
Dosen Luar Bias. unluk mata kuliah Sosiologi Pend idikan
pad a Fakullas Ihnu-Jlmu Sosial, 1970-I 974; wl luk mata
kuliah Sosiologi Kesenian pada Fakullas Saslra, 1974-1975,
Universitas Indonesia, Jakarta.
- Dosen mala knliah Sosiologi Penelidikan pada Fakultas Ilmu-
IImu Sosial, Universitas Hasanudelin Ujung Pandang, 1976.
Anggola Board of Trustees f riterriatio nal Institute of Com-
munications, Lonelon, 1969-1979.
- Anggota Dewan Lembaga Pengembangan Perfil man Nasional,
Jakarta, 1977-1979.
Sebagai aklor dalam film "[(annila", "Kugapai Cinlamu",
"Pengkhianatan G 30 S/PKI", dan "Jakart a 66" .
Sebagai penulis skenario" untul< film "Yang Muda Yang
Bercinla", "Jago", dan "Frustasi Puncak GWlung".

Pendidi)<an
- Pendidikan dasar dan menengall diselesaikan di Solo, Yog-
yakarta dan Semarang;
- Pendidikan Tinggi elimulai di Universitas Gadjah Mada Yog-
yakarta.
- Gelar MA diperoleh dari University of New York.
- Gelar Ph.D diperoleh dari Cornell Universily. ItJlaca,Amerika
Serikal, 1965.

Publll<asi
Berbagai artikel, esai, eerila pendek, dan kolom t.entang
kebudayaa n dimual di berbagai surat. kabar dan majaluh
seperti, Hm1soll, Tempo, Basis, dan Pn'S111tr .

143
AN LUT H fl

Ser;bu JCUIIUllg-KIIIIUllg di MaidlGtttlll, 1961


: Istr;,,, Madame Sclditz dall Raksasa
: Sybil
: Seamgk;r Kopi dall Sepotollg DOllat
: Chiif Sittillg Bull
: TIwre Goes Tatum
- Kimollo Binllllltuk Sallg Ist..i (cerpenpan).
- MlIs;m GlIgllr Kell/bali di COII/IeCti" lt (cerpenp. n) .
- Sri Slimarah dall Bawllk, Jakarta, Pustaka Jay', 1975.
- Sri SlIlIIarah (1:.l:Iisi Malaysia), Kuala Lwnpur: Dewan Pust. ka
dan Bahasa.
- Sri SlIlIIartih (terjem, han dal. m bahasa Beland,) , Den Haag:
Thomas &Eras. Dite~ emahkan ke bahasa Inggris olel, Harry
Aveling dimas ukkan d. l. m klunpulan cerila, From SlImb,!)/{(
ToArlllttgeddoll. Hongko ng: Heinnema n, 1975 .
Total. dall Tolli (Buku CeritaAnak : 1975) .
Clliif Sittillg BIIll (Sebuah cerila pendek dalam ba hasa lng-
gris), Denver Quarlerly, Wint.er, 1976.
Peratlall Selli Trtl_disiollal duiCfI11 Modemislisi dan Nmdolla/isme
di J(tlwtlsall Asia. 1imggllrll, Jakart.: Sinar H ar.pan, 6 Sep-
tember 1978.
- Membangull ICeMdflpali Teater f(olltemporer tli 'mgyakllrta, Basis,
April 1979.
- Sell; Tindisi dan Ma'!Yarakat (hunpl" an essai, 198 1).
- 'l"ci'tang Proses PenuJisan Cerita Saya", Bllsis, Marel 1983 .
- Mengapa i-lidup MClIggelandallg? dalarn Ge!cmda./lgrl/l: Pfluci((JIgtll/
flmllwall Sosial, Jakarta: LP3ES, 1984.
- G 3 0 S/P1U, sebag.i Soek.rno (film, 1984).
- Jalllr Pellallg (skenario film).

144
LAMI'IRAN

- BIIIII-BlIlu Celldemwasih (skenario film).


Semallgat Intioll esia, S'lCItll Perjalclllall Buday" (1985).
TIle Soul of Illdoll esia, a ClIltll,.al j oum'!)' (1985).
'Tentang Pembudayaan Koperasi", Basis, Agustus 1986.
'Keselarasan dan Kebersamaan: SuaLu Penj elajahan Awal,
PrislIIa, Maret 1987 .
- Ajfillldi, Yayasan Bina Lestari Budaya, Jakarta, 1987.
- ICebuderyewlI dall Pemballgllllall (ed) Nat J. Coll eta dan Umar
I<ayarn, Yayasan Obar Ind onesia, 1987.
- Pelllbebas"" Brrdaya-buday" lCita, Pidato Kebudayaan, Dewan
Kesenian Jaka rLa, 1989.
1iwlsfomrrrsi Blldaya ICita, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru
Besar pada Fakultas Sastra UGM , Yogyakarta, 1989 .
Mallgall Ora Mallgall klllllprri (1990).
- Para Priyr!:yi (1992).
SOlllefhillg is Rottell ill TIle State olDelllllark, Jakart.a : 0 & R,
No. 23/XXVIlJ/5 April 1997.
"Sistem Kekuasaan Kita Masih Feodal, Wawancara dengan
Umar Kayam" , Fontm ICeeldilall, No. 4 Th. VI, 2 Juni 1997.
"Tempat Kesusasteraan dalam Kehidupan",fawa Pos, 9 Juni
1997.
- Sinetron Ca llfhillg, sebagai Pal< Bei (1997).
- Pmta Krallitl (kumpulan cerpen oleh YUI: 1997).
: ICe Solo : ICe Nja ti
: Ziarah Lebaran : Marti
: Spinx : Raj a Midas
: Drs. CiLraksi dan Drs Citraksa
"Film Indonesia menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri",
dalam Edi Sedyawal.i (Ed.), Selli dalrwI Masyarakat Illtiollesia

145
AN l.UTHfl

(tahW1?) .
M adel' Ngalor SlIgih Madel' Ngidul SlIgih (1998).
SlIgih Tnlll''' Balldtl ( 1999) .
. faltlll M ellikllllg ( 1999).
Satritl Pillillgit illg f(tllIIl'"l1g pillgit (2000).
f(clir t(IIIP" Battis (200 I).
P",la slIahl Sant di Balljar StllIggillg (2002).
Titiptll/ Ullltir [('!YtIIli (2002).
- Ditllog (2002).

Perjalanan ke luar
UfvlAR KAYAIVI
r) 11<['
.it. .("'\. ; AMi' '~.:1'G A~\.lV.i
J.
.A . . " ..
f} 1\ "[I'. > .. ..'R
~A" '
UK OA1.AM GAMBAR

UllIar Kayam (UK) 30 April 1932- 16 Marel2002 (kiri).


Umar al KI\ayyaarn, penyaj[ Ruba'iyntdanmatemaLikawan Persia
;.tbad Xll. Nama inilahyang mcnginspirasi Sastl'Osockotjo da lam
mcmbedkan nama anaknya (ka nan) .

.-.-~

I49
AN LUTHFI

UK, Sita Aripurnami, Roslina Hanoum, dan Wulan Angraeni

ISO
c
'"o
>
r
>
~

n
>
~

'"
>
'"

~ Keluarga Sastrosoekotjo: UIDaL Suwito, Ontoseno, M . Rosyaad, Pandu Setyawall,


~
~
Sri Martini (istri Sasuosoekotjo), Arinta, SaslIOsoekotjo, Umar Bey, dan Umiani Nastiti.
AN I,.U TI-I PI

S,l i M;utini bersa ma anak.l;lllaknya (Ij 11Ill1ah Cemorojajar,


Jogjakatta: UUHlf SuwilO , Umar Bey, M. Rosyaad , Ontoseno, Pandu
Sctyawan , UK, dan Umiani NastiLi . Sekitar perteugahan lahun 1955.

Para guru HIS "siswa" ll1 <l. ngkunegaran 1940. Sastrosoekotjo


berdi,; paling kanan. A"ip Reksa Ps t"kl. MN 202, Mangkunegaran 1939.
UK DALAM GAMIIAR,

Kursus G Ulli Ban lOc L939.


Arsip Reksa Pslaka MN202, Mangkunegaran L939.

Seko lahdesa di Jelis 1940. Sa lah satu seko lah di bawah


PSW deng;:1Il pengawasan Sast.IoS oekotjo. Arsip Reksa Pstaka MN202,
Mangkuneg-<mm 1939.

153
AN LU THPI

Scko hlh W~nit.a va n Deve nlc r Sc hoo l Mangkllllcgllriln


193 4 , lempal 51; Martini bcrse ko lah . Arsip Rcksa Pslaka MN 202,
MangkllHcga r:m 1939.

Bc rde rc tumt t lll\'O eli hal<llllan be Ja kt:mg 11lmah Cc morojajac


UK, U1l1ar SuwilO, Ulll iani Nastiti, M. Rosyaad , Ulllar Bey, Arinla ,
pa ndu Setyawa n. dan O nlose no. Sekilar Pcrlcngah:m 1955.

I54
UK DALAM GAMtlAR

Kelompok "Klub TaUt Dahar": Pnk Tjou, Pandu Setyawan, Umar


SuwilO, M. ROSYAad , Pilojo, dan UK. Se.kilarperLcngahan lahun 1955.

SI; MAltini bersama keluarga besarnya di Tllban. Tampak


Saslrosoekoljo dan Sri Martini (ka nan) menggendong Ontoseno

155
AN LUTBfJ

UK dan islti selia keluarga besar


dalam pesta pe mikahan anak sulungnya, Sila Aripmnamj, 1986.

15 6
UK OALAM GAMBA!!.

UK mene.rima tt,gas menj ad i Direktur PusalLalillal1


Ilmu Sosial Universitas Hasanuddin, 1975 . Tampak Selo Sumardjan
saat ilu menj abatketua HIPIIS .

UK bersama para peserta pelatihan dari berbagai daerah .

157
AN LUl'Hfl

Sehlllla di llIakassar UK mdakukan ktUljulIgan kc deSH-desa. Tampak


hI sed:mg di tengah-tcngah masyanlka t Kajang. FOlO pembuatan kapa l
pinisi eli Dcsa Am chill HUlU'Ii Centuru Herhmg. lempat iui la h yang
kemb:\Ji dikunjungi UK saat mciakukau penelilian yang ke mudi an
dibukk<lll mc njadi SelJ/(l/Ignt bufllflesia; Suffl/( Pujnftlllflll 8udf!),fl. Daiam
bu ku ini UK Illc lillrll illanusia Indo nesia sebagai cll/tuml com muter
(pcljaiall::tll budaya).

15 8
UK DALAM GAMHA K

Pada tahu 1962 UK ke New York IlIclanjutkan studi di School of


Education, New York(atas).
UKdiMadisoIl Wisconsin, 1977 (baw.h) .

159
ANLUTHFI

r60
UK DALAM GAMfI,\K

UK dahllH di skusi f1hu·film USllIa r Isma il , 20 September 1987.


Mellllt1JlnYli mlll·fi lm Usmarmemiliki kcdc.dall1HJl sch illgga tel<lp
menmik h.ingg'l s<I<tl illi.

UK di Haw<li, sewaktu IlICne lllH<l !,' 1'flIlt


unlu k IIlcHuli s Sri SUllllfmlt dan H(fll'llk, 1973.

r6r
AN L.UTHPI

Pcrt.cmllClll iCHtc r l Hhllrl 1979,

UK daJam sebuah pel'temliaLl eli Bali, 1a selalll mcngaj a k kawan ·


kawa nnya untuk makan · makan, meski mt::lllbahas pe rsoa lan sc lius,
UK DAlAM GAMBA-II.

SCIX!da olltltd dan sindil1l11 lerhadap kcbijaIG1Il I\lobil dinas.


AN I..UTI"l f l

""" .":~w"' d"." "•• ~~: •

Da la.tn scbuall pCltelll uan ilmiah,


bersama Saltono Kart.oduujo di Rhein , Jerman , 1978.

Ko nfere nsi para inlelektual As ia di Jepang, 1973.


UI(, DALAM GAMBAR

r65
ANlUTHfl

UKberjalan bersama Soeharto (Pre,idell 500h.rto).

r66
UK DALAM GAMSA'"

Bersam3 Sri Sullml Hamengkubuwana [X.


VI< pemah Inenjabal sebagai konsullan bidang sosial dalam
penobatan Sri Sultan Hemengkubuwana X.

UK bersama Abdurralunan Wahid (Kellia OK)) dalam


acara Mm;yawarah III Dewan I<esenian dan Taman Budaya
se-Indonesia, di Makassar 1992.
AN LUT HFI

Prof. D r. U llw r Kayall'l JUllIlll !-iHlIg 19 Mei l CJ89 Ulcugllcaplum pidato


pCllgt lklll wlllly:1SCbHg;t j InahH hl1 lnll :ak\ 11ta ~ SHstt"M UG M Yog)'Hklllta.
K~I ~'alll lIl CIICrilll ;.t 110 1.P"11 :.d·IIlHII da li b'ldaY:H-v:ln Dick Hal"loko .

UK berfolo be rsam3 eli r\.lang scnal ses:.ta l sC lcla h pengukuhan.

168
U K DAlAM GAMIIAH.

UK bC r~; IlIl H i .. l l; l{oos limli-ianolllll d i dcpan


karangan bll ngH IH.:ap:lll se lalll:ll elm; majala h H(/sh' (kid).
UK be r S<-l Il UI :.l Iti S Rillnl Mc lali (k:ana n).

Dr. S jarli Sai rin , pro r. Ibrah im Alfhm, Dr. Tr1ll fikAbriullah,
D l: A.B. L"pian, ko l eg~' U K hndi.r d<lJalJl pengukll han , 1989.
AN LUTHPI

UKscd;'Hl g me nilutli S:3n ta pan HHSi liwCl


dHlam aCanl !.}'uk man pcngukuhan ,.

T:-ll1lpak hidangan sate rlyall1 eli depan Prof, Dt: Kusnadj Hardjo
Soemanu·j (Rektor Universitas Gadjah Mada) .
U K, OhLAM GAMflAK.

UK seda ng bel'bincang santai d c ngIl1l


Pro f. Dr. Socdjaunoko disaksikan anak blll\gsu nyH, WlI1an Angraenj
dalalll aca l1t syukuran peIlgukuhan .

171
AN l.UTHf l

Umar Kayam hadir dalam acara seminar ten tang peran


pemelintah-llI<lss media daJam pellgembangan kesenia n u}!'djsional ,
Blora j 6 April 1992.

UK berbauxde nga n sentman lokal.


menari IIgibi1lg eli tcnga lH.e ngah arena pelt unjukan.
UK DALAM GAMIJAR

UK bersama Mustofa Bisri da n senima n lokal Blora, 1992.

173
AN LUT lIFI

UK rnenCllma cinderamata wayang dalam ranga pamit penshrn (atas).


Fakultas Saslra Universitas Gadjah Mada rnengadakan
Sim posillUl Intemas iona l llmu-i1mll HUU1;1niora ulltuk menY<lmbut
puma luga s UK (bawah) .

174
UK DALAi'll GAMflAfI.

175
AN LUl' H fr

176
UK D A LAM GAM8AR

.......
::.

iidP;bf;
.,

jfli·
Pelnllcuran bukll KeJir /.fll1pa Balas. 2 Nove mber 200 1.

Meski han.ls berada d i kursi roda sC lela h Illc ngaiam i sloke, UK telap

bersedia lllenghadiri pelu ncuran bukunya yang lerakhir. Tampak para

kolega d an a nak-anak l1lucia pc ngagu m UK.

177
ANLUTIlFI

VKd isemaYUlllka n eli I3alain.ll\g Univcrs ilas Gaeljah Mada.

Acara pema ka man UK.


UK OAl-AM GAMIIAP.

Acam doa bcrsamn un tuk UK.

179
AN LUTIII'[

r80
UK DALAM GAMIIAk

PerinW'tan hari iallir UK,


Refleks i Budaya bersama Mochtar l'abotlinggi, 9 Mei 2003.
AN LUTHF I
TENTANG PENULIS

Ahmad Nashih LUlhll, lahir di Bangil an


li ,ban26lahull ya"glalu. Kini ia menjadi st.arr .
akademik eli j ll rusC:t 1l Sej8rah UGNI mengasis-
leni Illata kul iah Teori dan Mct.odologi, Semi-
nar Sejarah, Pel 'ganlar Scjarah li luonesia, dan
Scjara" Islam I lldol iesia, sckaligus lJlenjadi akUvis eli Sa jogyo
l"siLle Bogo r scjak 2005. Terlarik pad a kaji'''' sastra, kebu-
dayaall. pel1\ikira ll illl1u social, dan sosial keagrariaan. Ulll uk
korcspOlldellsi daprtt. IllenghuiJl lngi ct I 18slutll fi @ya hoo.cO ltl,
atau 081328806705.
SErOLAS SAINS

Sains, akronim dari Sajogyo Inside, adalah lembaga riset


dan pemberdayaan masyarakat di bawah Yayasa n Sa jogyo In ti
Utama; sebuah yayasan yang diclirikanoleh Prof. Sajogyo dkk
pacla t.anggailO Maret. 2005 . e ita-ciLa pendirian Sains ada lah
untuk turut mewujuclkan kehiclupan bangsa Inclonesia ya ng
cerdas dan merdeka dalam segala aspeknya. Kehidupan bangsa
yang cerdas dan merdeka di sini dimaknai d alam arti luas,
mencakup dimensi inleJegensia. elTIosionai, clan spiritual; yang
tercennin dalam tingkah laku perseorangan dan dalarn interaksi
sosial baik di Ilngkup keluarga, kelompok dan masya rakat luas;
serta terlernbagakan cia lam berbagai desain Lata sos ial, pOIiLik
dan ekonomi.
Sejalan dengan cita-cita ini, Sains rnendeflnisikan jalj diri-
nya sebagai sebuah kOlTIunitas "bela jar-bert.indak-bersama"
w 1tuk rnelahirkan gagasan, (Uskursus, inovasi dan praksis pem~
baruan sosial dalam rangka mewujudkan kehidupan bangsa
yang cerdas dan merdeka.
Visi Salns adalah: "menjadi mimbar belajar-bertindak-
bersa ma yang terkemuka untuk meningkatkan kapasitas d an
keberdayaan masyarakat dalam ra ngka mewujuclkan pem-
SIH\lLAS liAINS

baruan sosial." Melalui pencapaianvisi ini Sains berharap dapal


mend plakan landasan bagi proses pengernbrulgan kem andirian,
keberdayaan, krealivilas dan daya inovasi masyarakal yang
merupakan dri-dri pokok dari baJ1gsa yang cerdas dan merdeka.
Untuk rnewujudkan visi eli alas, Sains mengembangkan
liga misi berikul:
I. Melahirkan, mengcmbangkaJ1, dan membangkilkan diskillsus
krilis mengenai gerakan penanggulrulgaJ1 kemiskinan dan
pernbaha(LIan masyarakal pedesaan.
2. Memperkual dan mensinergikrul para pelaku gerakan penaJ1g-
g ul a ngan ke mi skinan dan pe mbahanlan masyarakat
pedesaan.
3. Mendokurnenlasikan, rnernpromosikan, dan me mberikan
. presiasi lerhada p karya- karya inteleklual d an praksis dari
para pelaku gerakan pengenlasan kemiskinan dan pemba-
haruan masyarakat pedesaaJ1.
Ada lima pilar kegialan yang dijalankan Sains selam.
peri ode lima tahun pertama perjalanannya (2005-20 10), yailu:
(1) Pengembangan Kader Emansipal.oris , (2) Kaji Tindak
Parlisipatoris, (3 ) Pengembangan Keberdayaan Masyarakal War-
ga, (4) Pengelolaan Pengelahuan, dan (5) Penghargaan (Award).
Dalam dua tahun perjalanannya, beberapa kegialan yang
pernah dilakukan Sains anlara lain: Pengembangan Lingkar
Belajar di Palu (kerjasama Perkumpulan Ka rsa da n Awam
Green); Deepening Delllocrary Prograllls melalui berbagai kegialan
seminar dan lokakarya (kerjasama Dirjen Kesbrulgpol Depdagri
RI, Friedrich Ebert Stiftung, Yayasan Kemanusiaan, dll); Pene-
lilian me ngenai Community DJiJlell D elle/apmellt dalam Proses
Rekonsl.ruksi di Nias (kerjasama dengan UN H abilal); Sludi

18 5
AN LUTllfl

Kebi jakan mellgenai Akses Masyarakal pada Kawasa n Ko nser-


vasi (kerjasallla JICA . WWF); Pcnguatan Sosial-Ekbnomi
Masyarakat Pasea Konflik eli Poso (kerjasarna dengan Cordaiel);
Penerb ilan dan Publikasi; dan Pengelolaan Perpuslakaan
DOKJISH (dengan total koleksi 10.941 eks).
Sekrel.arial Sains beralamal di JI. Malabar 22 Bogar Jawa
Barat 161 51. Telp/Fax. : 0251-374048. Sains bisa dihubungi
me la lui e mail: ys-sains@sa jogyo-insid e.o rg dan ys -
sains@plasa.carn at.au melalui contacl person Mo h. Shohib
(DireklU! Sains) di no. 081319832345.

r86
pDih-piHh daIam pel'I!:aulan.••'!j
adalah seorang man~l.:i
ilUJIibarlm teJitang Umar lCayam
slsi gemerlapnya dan slsilS"'imA'"
Ito ibaratn)/&·fipplbj

StrategipenuJiabuk:u ini
childhood is the father

Anda mungkin juga menyukai