SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)
Oleh:
HAKIMAH FARHAH
NIM. 1112044100047
Di Bawah Bimbingan
ii
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hak asuh anak menurut hukum
perkawinan di Indonesia dan Tunisia, apa yang mempengaruhi pembentukan peraturan
perundang-undangan hukum keluarga khususnya hak asuh anak di Indonesia dan Tunisia, apa
segi segi persamaan dan perbedaan hak asuh anak di Indonesia dan Tunisia.
Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan antara peraturan Hak asuh anak
antara Indonesia dan Tunisia diantaranya di Tunisia seorang Ibu berhak untuk menolak
mengasuh anak sedangkan di Indonesia tidak ada. Faktor-faktor kenapa seperti itu
diantaranya dari segi mazhab Tunisia menganut mazhab Maliki dan Hanafi salah satunya
tertera pada pasal 62 UU No 39 tahun 2010 bahwa ayah dilarang membawa anak keluar dari
negeri ibu apabila ibu tidak rela. Sedangkan Indonesia menganut mazhab Syafii seperti yang
tertera pada pasal 105 KHI anak yang sudah mumayiz diperkenankan memilih kepada siapa ia
ingin diasuh. Adanya faktor sejarah politik Tunisia pernah dijajah oleh Perancis dan
mengalami sekulerisasi dalam semua bidang termasuk hukum, yang memasukan perkara
perceraian ke Pengadilan Negeri, sedangkan pergolakan politik dalam pembentukan hukum
keluarga di Indonesia antara kubu sekuler,feminis dan umat Islam yang dimenangkan oleh
umat Islam sehingga pasal-pasalnya tidak jauh dari ajaran Islam.
iv
KATA PENGANTAR
Bismilahirrahmaanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa Ta’ala yang telah
kemudahan kepada penulis sehingga atas karunia pertolongan-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para ummat-Nya.
Dalam penulisan skripsi ini, sedikit banyak hambatan dan kesulitan yang
penulis hadapi, akan tetapi syukur Alhamdulilah berkat rahmat dan inayah-Nya,
kesungguhan serta dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik langsung maupun
tidak langsung segala hambatan dapat diatasi sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat
perjalanan hidup penulis, yaitu kedua orang tua penulis Drs, H Sirojuddin SH, dan
ibunda Hj Yuyu Rubiasih beserta adik-adiku terkasih dan tercinta Mutia Wardah,
Zakiyah Fitratunisa, Akbar Fariz Ramzi, dan Habib Baqir Azfa yang tiada lelah dan
bosan memberikan motivasi, bimbingan, kasih sayangnya serta do’a, semoga Allah
SWT senantiasa memberikan rahmat dan kasih sayang kepada mereka semua.
v
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Dekan fakultas Syariah dan Hukum
2. Dr. H. Abdul Halim, M.Ag dan Arip Purkon, MA selaku Ketua Program Studi
dan Sekertaris Program Studi Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan Hukum
4. Dede Ahmad Permana, MA, Dr, H. Nasich Salam Suharto, Lc,Llm, Drs, Budi
5. Segenap Bapak Ibu dosen, pada lingkungan Program Studi Hukum Keluarga
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas pelayanan dan penyediaan buku-
vi
7. Sahabatku terkasih Farahdhiba Auriyanthie, Miftahul Jannah, Rahma Fauzia
skripsi.
8. Seluruh teman-teman Peradilan Agama angkatan 2012 yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat serta kenangan indah
kita.
sudah senantiasa menjadi tempat berbagi canda tawa dan berbagi ilmu nya
10. Teman-teman KKN LOGIC yang telah mengajarkan arti hidup, arti bekerja
sama yang baik dan pengalamannya selama KKN sebulan di desa Kresek
Tidak ada yang dapat penulis berikan atas balas jasa dan dukungannya, hanya
doa semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang
berlipat ganda kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
vii
Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Oleh karena itu, kritik dan saran
Penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah ....................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................. 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................ 11
D. Review StudiTerdahulu ....................................... 12
E. MetodePenelitian ................................................. 13
F. SistematikaPenulisan ........................................... 15
ix
B. Hadhanah Menurut PeraturanPerundang-undangan
Hukum Keluarga di Indonesia ............................. 60
1. HadhanahMenurutUndang-UndangNomor 1 tahun
1974 .............................................................. 60
2. HadhanahMenurutInpres KHI (kompilasiHukum
Islam) Nomor 1 tahun 1991 ......................... 62
3. HadhanahMenurutUndang-UndangTentang
PerlindunganAnak ........................................ 64
C. Hadhanah Menurut PeraturanPerundang-undangan
Hukum Keluarga di Tunisia ................................ 66
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................... 86
B. Saran-saran .......................................................... 91
x
BAB I
PENDAHULUAN
adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah SWT, sebagai jalan bagi makhluk-
tidak lagi menyenangi dan membenci istrinya dan sebaliknya juga mungkin
terjadi istri tidak lagi menyenangi dan membenci suaminya atau bahkan kedua
duanya sama sama saling tidak menyukai dan saling membenci satu sama
lain. Ketika kebencian itu menjadi semakin membesar perpecahan tidak dapat
rumah tangga. Jika krisis rumah tangga ini sampai pada tahap tidak bisa
didamaikan lagi, jika kebencian ada pada suami ia bisa menggunakan hak
talak yang ada padanya, dan jika kebencian ada pada istri ia dimungkinkan
1
Slamet Abidin dan Aminudin, Fiqih Munakahat 1, (Bandung: Pustaka Setia,1999),
h .9
1
2
hak asuh anak. Karena masing masing orang tua merasa paling berhak atas
hak asuh anak. Hak asuh anak tidak kepada sembarangan orang diberikan.
kebutuhannya. Selain itu hak anak terhadap orang tuanya adalah anak
keterampilan dan mendapatkan rezeki yang halal. Hal ini berdasarkan hadis
َََىَباََ(َرواه
َ الرمَايَ َةََوَا َنَلََيََرَزَق َهَاَ َل
َ َىَوَالدََاَ َنَيَ َعَل َمهََالَكَتَاَبَ َةََوالسَبَاَحَةََ َو
َ حَقََالَ َولَدََ َعَل
)البىهقى
“Hak seorang anak kepada orang tua nya adalah mendapat pendidikan
menulis, renang, memanah, dan mendapatkan rezeki yang halal” (Riwayat
Baihaqi)3
Dalam konteks negara Indonesia masalah hak asuh dalam pasal 45-47
pada prinsipnya kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak
mereka dengan sebaik-baiknya. Tetapi apabila terjadi perceraian hal ini diatur
2
Anis Bintania, Hukum Acara Peradilan Agama, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
2012).h.135-136
3
Ahmad Hasyim, Mukhtaru al-Hadits Nabawi, (Beirut: Dar al-Fikr, 2000), h. 68.
3
dalam pasal 105 Kompilasi Hukum Islam Nomor 1 tahun 1991, yang
pemeliharaannya.
ayah kepada anaknya tidak dapat gugur walaupun ia sudah bercerai dengan
istrinya atau ia sudah kawin lagi. Bagi anak yang belum mumayiz maka ibu
4
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Waadilatuh, (Jakarta: Gema Insani,2011, jilid 10),
h.66.
4
tahun 1996 di negara Timur Tengah misalnya hanya tinggal lima negara yang
dalam proses pembuatan draft yakni Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Qatar,
negara dengan negara lain, yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok.
Alasan pembaruan untuk unifikasi ini adalah karena adanya sejumlah mazhab
yang diikuti di negara tersebut. Yang boleh jadi terdiri dari mazhab masih
dikalangan Sunni, namun boleh juga antara Sunni dan Shi’i. Bahkan untuk
kasus Tunisia. Unifikasi hukum keluarga ditujukan bukan hanya untuk kaum
muslimin, tetapi juga untuk semua warga negara tanpa memandang perbedaan
tanggal 1 Oktober 1957, kecuali untuk kasus kasus yang belum ada aturannya
5
Dawoed El Alami dan Doreen Hincheliffe,Islamic Marriage and Divorce Law of
The Arab World, (London:the Hague,Boston Kluwer Law International,1996), h.4
5
tahun 1958, 19 juni 1959 dengan Undang undang Nomor 77 tahun 1959, 21
april 1964 dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 1964, 3 Juni 1966 dengan
6
J.N.D. Anderson, The Tunisian Law of Personal Status, Internatonal and
Comparative Law Quartely (7 April 1985) h.266
6
berdasar pada perpaduan antara Hanafi dan Maliki yang disesuaikan dengan
1956, lewat sebuah siaran yang dilanjutkan dengan sambutan Perdana Mentri
asuh anak pada dasarnya selama perkawinan, orang tualah yang menjadi
a woman she must not be cohabiting with a husband living with whom is
found by the court to the prejudicial to the interest of the child unless her
husband is a close relative or guardian of the child.
Pasal 58 di atas, menguraikan tentang persyaratan menjadi seorang
1. Pengasuh anak harus orang dewasa yang matang (major), dapat dipercaya
2. Seorang pengasuh harus bebas dari semua penyakit baik pengasuh laki laki
kawin )
anak yang diasuh kecuali terjadi hubungan kekerabatan dengan ayah anak
ayah anak yang diasuh. Kebolehan mengasuh anak ini dibatasi kepada anak
yang berbeda dengan agama ayah anak yang diasuh. Selanjutnya pengadilan
mengasuh anak, selanjutnya pada pasal 56 adanya hukuman bagi ayah yang
tidak memberikan nafkah kepada anak dan pengasuh yaitu dipenjara selama
10
Dedi Supriyadi, Perbandingan Hukum Keluarga di Dunia Islam, h.92.
11
Mustofa Sakhri, Majallah Al-akhwalu Syakhsiyah (Tunisia: Pemerintah Republik
Tunisia, 2013), h.110-133.
9
liberal, dan berada di barisan terdepan dalam hal hak-hak asasi perempuan di
yang penulis anggap sebagai sesuatu yang menarik untuk diteliti apa
di Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
12
Dedi Supriyadi, Perbandingan Hukum Keluarga di Dunia Islam, h.108.
13
Charad, Mounira M, dan Zarough,Amina, “The Arab Spring and Women Rights in
Tunisia”, diakses pada 1 Mei 2016 dari http://www.e.ir.info/2013/09/04the-arab-spring-and-
women-rights-in-tunisia/.
10
muslim lainnya ?
6. Apa saja pebedaan mengenai hak asuh anak antara negara Indonesia dan
Tunisia?
1. Pembatasan Masalah
2. Perumusan Masalah
Tunisia ?
Tunisia ?
c. Apa segi segi persamaan dan perbedaan mengenai hak asuh anak di
1. Tujuan Penelitian
dan Tunisia
2. Manfaat Penelitian.
pihak diantaranya:
sebelumnya.
anak.
12
Meeting, New York 15-17 May 2012. Artikel ini membahas mengenai
14
Aris Munandar, “Poligami Dalam Hukum Keluarga di Dunia Islam (Perbandingan
Hukum Keluarga Indonesia-Turki”,( Skripsi S1 Fakultas syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2007)
15
Dinda Khairul Ummah, “ Kriminalisasi Poligami dalam Hukum Keluarga di dunia
Islam (Studi Komparatif Undang-Undang Hukum Keluarga Indonesia-Tunisia),” (Skripsi S1
Fakultas Syariah dan hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2014)
13
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Keluarga yang berlaku di Indonesia dan Tunisia dan juga meneliti berbagai
2. Data penelitian
a. Sumber Data
Kompilasi Hukum Islam Nomor 1 tahun 1991. Dan the Code of Personal
b. Jenis Data
16
Charad M Mounira, “Family Law Reforms in The Arab world: Tunisia and Morocco”
Division for Social Policy and Development Expert Group Meeting, New York 15-17 May
2012.
14
Ada dua jenis data yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini.
1) Data primer : yaitu data yang berasal dari Al-Qur’an, kitab hadis, Undang-
Nomor 1 tahun 1991 dan the code of Personal Status and Suplementary Laws
tambahan 1956-2010, dan buku fiqih mazhab yang membahas hak asuh anak.
dalam buku, majalah,surat kabar, jurnal ilmiah, internet, dan artikel yang
Teknik pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini adalah studi naskah
dan pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data yang membahas tentang hak
penerapan pemberian hak asuh anak di negara Indonesia dan Tunisia. Dan
ini berpedoman pada buku “ Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan
d. Analisis data
15
Adapun analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis
tertentu.
G. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Tunisia .
Turki. Upaya ini kemudian diikuti beberapa negara muslim lainnya seperti
Tunisia, Maroko dan Mesir. Di Asia Tenggara upaya ini diawali pemerintah
pembaharuan hukum keluarga. Hal ini terjadi karena Indonesia sendiri baru
membuat aturan hukum keluarga secara rinci dan unifikasi pada tahun 1974,
1
Euis Nurlaelawati, Modernization,Ttradition, and Identity, (Jakarta: The
Netherlands Amsterdam University Press, 2010), h. 13-14.
2
Khoirudin Nasuttion, Status Wanita di Asia Tenggara:Studi terhadap Perundang-
Undangan Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia, (Jakarta:
INIS,2002), h.88-1000.
17
18
nusantara ini, Islam sudah lebih dulu hadir dan dianut bangsa Indonesia,
Adanya interaksi dan asimilasi antara para saudagar sebagai pembawa ajaran
formal beralih kepada peran ulama. Misalnya Nurudin ar-Raniri yang menulis
buku Hukum Islam dengan judul Sirathal Mustaqim pada tahun 1628. Kitab
Palembang dan Banten terbit pula beberapa kitab hukum Islam yang ditulis
oleh syekh Abdul Samad dan Syekh Nawawi al-Bantani. Kitab tersebut
hukum Islam. Hal ini dapat dibuktikan dari karya para pujangga yang ada saat
2. Masa Penjajahan
dikuasai VOC harus diberlakukan Hukum Sipil Belanda, antara lain dalam
4
Abdul Halim, Peradilan Agama dalam Politik Hukum di Indonesia,h. 35-36.
5
Abdul Halim, Peradilan Agama dalam Politik Hukum di Indonesia,h. 46
20
Islam diakui oleh VOC dengan Resolutie der Insiache regeling tanggal 25
Mei 1760, yaitu, berupa suatu kumpulan aturan Hukum Perkawinan dan
politik hukum. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh sebuah asumsi bahwa
sangat kuat serta keinginan luhur untuk hidup bebas yang mendasar dalam
tujuan tersebut. Strategi pertama, mereka sama sekali tidak menyentuh dan
ikut campur dalam masalah hukum, bahkan mereka mengakui bahwa hukum
yang berlaku di Indonesia adalah hukum Islam, oleh karena itu politik hukum
disebut juga dengan teori Receptie in Complexu. Orang Belanda yang berjasa
6
Sulaikin Lubis, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia, (Jakarta:
Kencana Media Group, 2005), h.25-26
21
disebutkan dalam pasal 13 Stbl. 1820 No.22 jo. Stbl 1835 No.58
anak jajahan. Politik hukum ini berasal dari anjuran Cornellis Van
receptie. Dengan Stbl 1907 No. 204, kata diperlakukan diganti dengan
“diikuti’. Dengan Stbl. 1919 No. 286 kata diikuti diubah menjadi
memerintahkan. Dengan Dengan Stbl. 1919 No. 286atau Stbl. 1919 No, 621
muncul ayat baru sebagai tambahan pasal 75 RR yaitu ayat (6) “ bagi
penduduk pribumi dan Timur Asing berlaku Hukum Perdata dan Hukum
dagang ( berlaku pada tanggal 1 Januari 1920). Pada tahun 1929 baru
diadakan perubahan menganai isi Stbl. 1925 dan dalam kaitannya dengan
7
Sulaikin Lubis, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia,h.27-28.
22
mengenai isi dari IS, yaitu dengan Stbl. Tahun 1929 No.221. Pemerintah
Hindia Belanda mengubah Pasal 134 ayat (2) IS sehingga dinyatakan bahwa,
“ dalam hal terjadi perkara perdata antara sesama orang Islam akan
diselesaikan oleh Hakim Agama Islam apabila Hukum Adat mereka
menghendakinya”.
Pernyataan Pasal ini dapat diartikan bahwa Hukum Islam tidak
berlaku lagi di Indonesia kecuali untuk hal-hal yang dikehendaki oleh Hukum
Adat. Pasal 134 ayat (2) IS 1925 itulah yang menjadi sumber formal dan
Apa saja yang datang dari Belanda disebut produk kafir yang haram untuk
diikuti dan ditaati. Teori ini disebut juga dengan teori receptie exit yang
adalah hukum perkawinan Islam khsusunya yang berasal dari kitab kitab fiqih
berbahasa Arab atau dari kitab Undang-undang yang dibuat oleh beberapa
8
Sulaikin Lubis, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia,h.28-29.
9
Yayan Sopyan, Islam-Negara Transformasi Hukum Perkawinan Islam dalam
Hukum Nasional, (Jakarta:PT Semesta Rakyat Merdeka,2012), H. 6.
23
menyerupai kitab Muharrar, dan untuk daerah Makasar oleh VOC disahkan
kelanjutan dari pasal 75 redaksi lama Regelings regrement (RR) tahun 1854
tekstual hukum perkawinan yang berlaku adalah hukum adat, kecuali agama
10
Yayan Sopyan, Islam-Negara Transformasi Hukum Perkawinan Islam dalam
Hukum Nasional, h. 79.
11
Yayan Sopyan, Islam-Negara Transformasi Hukum Perkawinan Islam dalam
Hukum Nasional, h. 80.
24
tersendiri dan terlepas dari hukum perkawinan yang sudah ada yakni buatan
Belanda yang dianggap tidak sesuai dengan jiwa keadilan bangsa Indonesia.
yang ditawarkan kepada mayarakat. Ordonansi ini tidak berlaku untuk umum
tetapi untuk orang Indonesia dan timur asing bukan Cina (Vreende
tertulis dengan sukarela tunduk pada ordonansi ini. Dalam ordonansi ini
3. Pasca Kemerdekaan
untuk wilayah Jawa dan Madura. Uniknya justru Undang-undang inilah yang
12
Yayan Sopyan, Islam-Negara Transformasi Hukum Perkawinan Islam dalam
Hukum Nasional, h. 81.
25
Perkawinan ini hanya berlaku untuk wilayah Jawa dan Madura saja.
Undang-undang Nomor 32 tahun 1954 ini adalah sebagai kelanjutan dari Stbl
nomor 198 tahun 1985 dan sebagai pengganti dari Huwelijks Ordonantie Stbl
nomor 348 tahun 1929 jo. Stbl No 467 tahun 1931 dan Vorstenlandse
B/4299 tanggal 1 Oktober 1950, panitia ini tidak dapat bekerja sebagaimana
tugasnya.
26
bangsa. Sementara RUU perkawinan umat Islam ditarik dari pengusulan. DPR
yang akan membahas RUU tersebut merupakan DPR yang terpilih dari hasil
pemilu 1971.
RUU tersebut karena ternyata banyak materi RUU perkawinan yang diajukan
pemerintah itu menyinggung wilayah sakral agama yang begitu dijaga ketat
oleh pemeluknya.
anggota DPR pada waktu itu. Adapun pasal pasal tersebut adalah.
izin kepada seorang suami untuk beristeri lebih dari satu tanpa adanya batasan
jumlah istri. Pasal 7 ayat 1 perkawinan hanya diizinkan jika para pihak pria
sudah mencapai umur 21 tahun dan pihak wanita umur 18 tahun. Pasal 8
27
suami dan isteri telah bercerai untuk yang ke dua kalinya maka di antara
12 bagi janda ditetapkan jangka waktu 306 hari. Pasal 13 ayat 2 bila
dengan wanita itu jika disetujui oleh pihak wanita. (Pasal ini seolah olah
harta benda dibagi sama antara bekas suami-istri. Pasal 46 poin c bekas suami
hidup dan belum kawin lagi. Pasal 49 anak yang dilahirkan di luar perkawinan
13
Yayan Sopyan, Islam-Negara Transformasi Hukum Perkawinan Islam dalam
Hukum Nasional, h. 102-103.
28
untuk diperlakukan bagi semua warga negara. Kedua, para aktifis perempuan
pasal kontroversial seperti itu telah memicu protes dari umat Islam, dan umat
Islam memandang bahwa hal itu merupakan bukti nyata dari kebencian
pemerintahan terhadap Islam. Umat Islam pun tidak bisa membendung reaksi
kurang dari 700 perempuan dari berbagai kelompok juga beratus ratus
pemuda muslim menduduki lantai gedung DPR, ketika draft sedang dibahas
14
Yayan Sopyan, Islam-Negara Transformasi Hukum Perkawinan Islam dalam
Hukum Nasional, h. 103.
29
Undang Hukum Perdata) tidak berlaku lagi. Hal ini berarti Undang-undanng
perceraian, dan rujuk yang berlaku bagi semua Warga Negara Indonesia. 15
perkawinan, ketentuan dalam hal seorang suami beristri lebih dari seorang.16
undang No. 1 tahun 1974. Dalam Peraturan Pemerintah ini, memuat tentang
15
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perorangan dan Kekeluargaan di
Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006) h. 242.
16
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perorangan dan Kekeluargaan di
Indonesia, h. 251.
30
karena setiap putusan hakim mengandung ijtihad. Jika ada yang tidak
sependapat dengan hasil ijtihad tersebut, maka ijtihad hakim tidak dapat
menjadi perpecahan. Hal itu disebabkan karena umat Islam salah paham
Islam yang dikeluarkan dalam bentuk Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 1991.
17
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perorangan dan Kekeluargaan di
Indonesia, h. 252.
18
Rahmat Djatnika, Sosialisasi Hukum Islam di Indonesia, dalam Abdurahman
Wahid, Iet. Al, Kontroversi Pemikiran Islam di Indonesia, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1990) h. 254.
31
tanggal 22 juli 1991. Yang bertujuan untuk meunifikasi Hukum Islam yang
masih berserakan dalam berbagai kitab fiqih klasik, dan sebagai peraturan
warisan di Indonesia.19
Islam yang telah diterima oleh para ulama dalam satu lokakarya nasional.
19
Zarkowi Soedjati, Sejarah Penyusunan Kompilasi Hukum Islam di Indonesia cet.I,
(Surabaya: Arkola, 1997), h. 16-17.
20
Abdurahman, Kompilasi Hukum Islam, (Jakarta: CV Akademika Presindo,1995), h.
53-55.
32
Nomor 1 tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam juga diatur dalam Undang-
diantaranya :
6. Hak dan kewajiban suami istri yang diatur dalam pasal 30- 34
10. Hak dan kewajiban orang tua dan anak yang diatur dalam pasal 45- 49
21
Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 Pengadilan Agama bertugas dan
berwenang memerikasa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara
orang-orang yang beragama Islam di bidang: perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat,
infaq, shadaqah, dan ekonomi syariah.
33
pesisir Laut Tengah. Tunisia berbatasan dengan Aljazair di sebelah barat dan
sisanya tanah subur. Ibu kota Tunisa adalah Tunis. Sistem pemerintahannya
adalah Republik.22
Penduduk negara ini diperkirakan hanya di bawah 10,8 juta pada tahun
2013. Nama Tunisia berasal dari ibu kota, Tunis, yang terletak di pantai timur
laut Tunisia.23 Etnik Tunisia terbesar adalah Arab Barbar. Minoritas Yahudi
masih ada yang tinggal sejak tahun 1957. Beberapa penduduk Kristen tinggal
22
Dedi Supriyadi, Perbandingan Hukum Perkawinan Islam di Dunia Islam, h. 107.
23
Tunisia, diakses pada tanggal 18 April 2016 dari
https://en.wikipedia.org/wiki/Tunisia.
24
Reva S. Simon dkk. 1996. (Ed.), Encyclopedia of Modern Middle East, (New
York: USA, 1996), h. 1974-1976.
34
negara-negara Arab yang lain. Sedangkan mazhab fiqih yang paling dominan
yang direkrut melalui kooptasi, namun beberapa upaya reformasi ini belum
ulama. Yang mana Khayr al-Din (berkuasa pada tahun 1873 dan 1877)
25
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,
2000), h.228
35
Tunisia sangat besar, sebab mereka adalah para sarjana lulusan perguruan
Pada sisi lain Tunisia tidak mampu bertahan dari tekanan politik dan
generasi baru dari para pemuka nasional Tunisia dari kalangan birokratik yang
Usmani. Semenjak tahun 1880 an sampai tahun 1930 an para pemuka Tunisia
26
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam,h.229
27
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam,h. 228-231.
36
muncul dari latar belakang pemerintah dan para ulama, sebagian mereka
Pada tahun 1920 Abdul Aziz al-Thalibi, seorang jurnalis dan reformer
Arab yang mashur, menjadi pimpinan juru bicara partai Destour. Tuntutan
utama partai ini adalah pemberlakuan kembali konstitusi 1861. Pada tahun
Arab dan Perancis dan gagasan sosialis sekuler tentang masyarakat Tunisia,
bangkit menentang elite lama. Para pemuka baru ini mendapat dukungan kuat
dari orang kota, kaum petani migran, dan penduduk kota yang lebih luas.
Dengan dipimpin oleh Habib Bourguiba, yang lahir di Monatsir tahun 1903
dan belajar di Paris pada tahun 1920 an, dan Mahmud Materi, gerakan para
pemuka tersebut menuntut partisipasi yang lebih besar dalam partai destour,
dan muncul pula sebuah gerakan yang lebih militan, lebih terorganisir, dan
Perancis.29
28
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam. h. 231.
29
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam. h.233
37
Bourgiba sebagai Sekertaris Jenderal partai baru ini secara gigih menyerukan
Bourguiba yang sangat kuat, pada akhir tahun 1952 warga Tunisia mulai
30
Ira M lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, h. 233.
38
1881. Bagi Tunisia kemerdekaan relatif mudah dicapai. Tunisia telah lama
31
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam,h.234
32
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, h. 235.
39
yang berbeda. Sejak tahun 1956 sampai 1961, secara umum rezim Tunisia
kolektif.33
33
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, h.235.
40
tahun 1975. Pada tahun 1987 ia digulingkan oleh perdana menteri Zine el-
Abidine Ben Ali dengan alasan kesehatan.35 Pada 13 desember 2011 Ben Ali
digantikan oleh Beji Caid Essebsi dari partai Nida Tounes yang beraliran
34
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam,h. 236
35
Kenneth Perkins, A history of Modern Tunisia, (Cambridge: Cambridge University
Press, 2004), h..xi.
36
List of Presiden Tunisia, diakses pada tanggal 25 maret 2016 dari
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Presidents_of_Tunisia,
37
Wawancara pribadi dengan Budi Juliandi dosen di IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa.
Ciputat 13 Desember 2015.
41
digantikan pada tahun 1861 dengan konstitusi baru pada tahun 1959 untuk
konstitusi republik Prancis ke empat, yang pada saat itu berlaku di Tunisia dan
yudikatif.39
2.1 Eksekutif
Jumhuriyah) dan dipilih oleh suara langsung untuk jangka waktu lima tahun,
38
Constitutional History of Tunisia, di akses pada tanggal 19 desember 2015 dari
http://www.constitutionnet.org/country/constitutional-history-tunisia.
39
Constitutional History of Tunisia, di akses pada tanggal 19 desember 2015 dari
http://www.constitutionnet.org/country/constitutional-history-tunisia.
40
Wawancara pribadi dengan Budi Juliandi dosen di IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa.
Ciputat 13 Desember 2015.
42
2.2 Legislatif
dipilih melalui pemilihan umum untuk masa jabatan 5 tahun. Legislatif Tunisia
terdiri dari Majlis Perwakilan Rakyat, yang terdiri dari 217 kursi. Pemilihan
Nuwaab), yang memiliki 214 kursi. Anggota yang dipilih oleh suara terbanyak
untuk masa jabatan lima tahun. Setidaknya 25% dari kursi Dewan Perwakilan
Rakyat Tunisia disediakan untuk oposisi. Lebih dari 27% dari anggota Dewan
memilih menentang pendapat dari partai yang berkuasa atau abstain. Karena
41 anggota yang ditunjuk oleh Kepala negara sementara sisanya dipilih oleh
43
rekan-rekan mereka. Sekitar 15% dari anggota dari dewan penasihat adalah
perempuan. 41
2.3 Yudikatif
kedua negara ini sama sama menganut sistem hukum civil law, ada
pengadilan tingkat pertama, banding, dan kasasi, sampai hari ini Pengadilan
Agama hanya menjadi salah satu bagian dari Pengadilan Umum. Meskipun
Tunisia adalah negara muslim yang menyebut Islam adalah agama negara,
law. Hal ini dipengaruhi karena Tunisia pernah dijajah oleh Perancis dari
tahun 1881-1883M.43
41
https://en.wikipedia.org/wiki/Politics_of_Tunisia, diakses pada tanggal 11 april
2016.
42
Wawancara pribadi dengan Budi Juliandi dosen di IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa.
Ciputat 13 Desember 2015.
43
http//:www.indfoprof.co.il/country/tunis2a.htm diakses pada tanggal 19 desember
2015
44
hukum keluargsanya dan beranjak dari hukum yang klasik kepada hukum
44
http://hendyyap-law.blogspot.co.id/2012/12/sistem-hukum-civil-law-dan-
commonlaw.html diakses pada tanggal 21 januari 2016.
45
Wawancara pribadi dengan Budi Juliandi dosen di IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa.
Ciputat 13 Desember 2015.
46
M Atho Muzhar, Islam danIislamic Law in Indonesia a Socio-Historical Approach.
(Jakarta,:Office of Religious Research and Development, and Training Ministry of Religious
Affairs Republic of Indonesia,2013), h. 158-159.
45
fusi terhadap Mazhab Maliki dan Mazhab Hanafi, maka sebuah ketentuan
hak-hak lebih banyak kepada perempuan dibanding negara negara Arab lain.
keluarga tidak sempat membuat goncang sosial dan politik di negara tersebut.
Atas saran dan dukungan beberapa elit ulama pembaharu, Bourguiba tetap
beberapa ulama negara Timur Tengah terus melakukan kritik dan tetap
47
Masnun Tahir,Hak- Hak Perempuan dalam Hukum Keluarga Syiria dan
Tunisia,AL-Mawardi Edisi XVIII (T.tp 2008), h. 210.
48
Dedi Supriyadi, Perbandingan Hukum Perkawinan Islam di Dunia Islam, h. 108.
46
sebagai tolok ukur serta menggolongkan Tunisia sebagai negara sekuler yang
Muhammad Abduh, Qasim Amin, Rifa’ah Tahtwi dan pemikir Tunisia Tahir
kawasan Arab.51
49
Dedi Supriyadi, Perbandingan Hukum Perkawinan Islam di Dunia Islam, h. 108.
50
Dedi Supriyadi, Perbandingan Hukum Perkawinan Islam di Dunia Islam,h. 109.
51
Tahir Mahmood, Fasmily Law Reforms in the Muslim World, (Bombay:N.M.
Tripathi PVT. Ltd, 1972), h.100.
47
dunia Muslim sejak penghapusan syariat Islam di Turki pada tahun 1920,
dilakukan oleh Habib Bourguiba yang memiliki sifat rasionalistis yang tinggi
tahun 1958, 19 juni 1959 dengan Undang undang Nomor 77 tahun 1959, 21
april 1964 dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 1964, 3 Juni 1966 dengan
52
Kenneth J Perkins, A History of Modern Tunisia, h.137.
48
diantaranya:
53
Mustofa Sakhri, Majallah Al-akhwalu Syakhsiyah, (Tunisia: Pemerintah Republik
Tunisia, 2013), h.10-194
49
10. Bab ke 10 tentang orang yang boleh dan tidak boleh menggunakan harta
menurut bahasa, berarti meletakan sesuatu di dekat tulang rusuk atau di dekat
pemeliharaan anak-anak yang masih kecil, baik laki laki maupun perempuan
atau yang sudah besar tetapi belum mumayiz, menyediakan sesuatu yang
1
H.M.A Tihami, Fiqih Munakahat Kajian Fiqih Lengkap, (Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2010), h. 215.
50
51
يَاَ ي َها الَ ِذ ي َن ءَ َامن وا ق و اَن ف َسكم َو اَهلِىكم ناَ را َو ق و د َها النَا س َوالِ َجا َرة َعلَىهَ َملَىِ َكة
ِغلَ ظ ِش َداد لَ ىَعصو َن الل َما اَ َمَر هم َو يَف َعلو َن َما ي ؤ َمر و َن
Hai orang orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (QS at-
tahrim :6)
larangan Allah, termasuk anggota keluarga dalam ayat ini adalah anak.
bahaya kebinasaaan. Hadhanah merupakan hak bagi anak anak yang masih
2
H.M.A Tihami, Fiqih Munakahat Kajian Fiqih Lengkap, h. 215.
52
bangun sampai ia tidur. Orang yang menjaganya perlu mempunyai rasa kasih
sayang, kesabaran, dan mempunyai keinginan agar anak itu baik di kemudian
hari. Di samping itu ia harus mempunyai waktu yang cukup pula untuk
melaksanakan tugas itu dan orang yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah
wanita. Oleh karena itu agama menetapkan bahwa wanita adalah orang yang
hadist
ياَ َر سولَللِ اِ َن اب ِن َه َدا َكا َن بَط ِن لَه َو: ا َن امَراة قَالَت,اصِ َو َعن َعب ِد اللِه ب ِن ع َمَر َو ب ِن ا َلع
َو َز َع َم اَب وه اَنَه ىَن َز َعه ِم ِن، َو ثَد ِب ى لَه ِس َقا ء، َو ِحج ِر ى لَه ِح َواء، َعاء
. روه امحد و ابو داود. حى ِ ت اَحق بِِه ما َل تَن ِك ِ َ فَ َق.
َ َ ال اَن
“Dari Abdullah bin Umar bahwasanya seorang wanita berkata: ya
rasulllah bahwasanya anaku ini perutkulah yang mengandungnya, yang
mengasuhnya, yang mengawasinya, dan air susukulah yang diminumnya.
Bapaknya hendak mengambilnya dariku “ maka berkatalah rasulullah “
engkau lebih berhak atasnya (anak itu) selama engkau belum nikah
(dengan laki laki yang lain ).”(H.R. Ahmad dan Abu Daud; Al-muntaqa II:
671).3
Menurut Imam Malik dalam kitab Al-Muwatha dari Yahya bin Said
dari Qasim bin Muhammad dari Ashim bin Umar ia berkata: bahwasanya
3
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shidiqy, Koleksi Hadis-Hadis Hukum, (Semarang:
PT. Petrajaya Mitrajaya,2001). h. 434.
53
Umar r.a menikah kemudian bercerai, pada suatu waktu Umar pergi ke Quba
Dalam pada itu datanglah nenek si anak, Umar berkata : “anaku” wanita itu
juga berkata “anaku “ maka di bawalah perkara itu kepada khalifah Abu
Bakar. Abu bakar memberi keputusannya bahwa anak Umar itu ikut ibunya
dengan dasar yang di kemukakannya “Ibu lebih lembut kepada anak , lebih
halus, lebih pemurah, lebih baik, dan lebih penyayang, ia lebih berhak atas
adalah orang yang paling berhak melakukan hak asuh selama ia dalam masa
iddah talak raj,i, talak bain, atau telah habis masa iddahnya, tetapi ia belum
meninggal, maka berpindah hak asuh itu kepada anggota keluarga lainnya,
seperti urutan yang akan diterangkan di bawah ini menurut beberapa Mazhab :
a. Menurut Mazhab Hanafi hak mengasuh ibu berpindah dari ibu kepada :
4
H.M.A Tihami, Fiqih Munakahat Kajian Fiqih Lengkap, (Jakarta:PT Raja Grafindo
persada, 2010). H. 218-219
54
2) Bibi kandung
3) Bibi se ibu
2) Bapak
3) Bapak
5) Kakek
2) Hendaklah ia orang yang mukalaf, yaitu orang yang telah balig, berakal, dan
dengan tanggung jawab, sedangkan orang yang bukan mukalaf adalah orang
5
Peunoh Daly, Hukum Perkawinan Islam Suatu Studi Perbandingan dalam Kalangan
Ahlu Sunah dan Negara Negara Islam, (Jakarta:Bulan Bintang, 1995), h. 402-403.
56
yang berhubungan dengan budi pekerti, orang yang dapat merusak budi
hadhanah.
5) Hadhin hendaklah orang yang tidak membenci anak jika hadhin orang yang
hadhanah apakah yang berhak itu hadhin atau mahdin (anak) sebagian
Maliki berpendapat bahwa yang berhak terhadap hadhanah itu adalah hadhin.7
Jika memerhatikan maksud ayat ayat qur,an dan hadits maka dapat
agat memelihara dan menjaga keluarganya dari api neraka dengan mendidik
Allah dan menjauhi larangan-larangn Nya. anak termasuk salah satu anggota
6
H.M.A Tihami, Fiqih Munakahat Kajian Fiqih Lengkap, h. 221.
7
H.M.A Tihami, Fiqih Munakahat Kajian Fiqih Lengkap, h. 222.
57
keluarga. Jadi terpeliharanya anak dari api neraka merupakan hak anak yang
Para ulama sepakat bahwa masa hadhanah itu dimulai sejak kelahiran
anak sampai usia mumayiz. Di atas usia mumayiz, para ulama berbeda
kandung maupun wanita lebih berhak atas anak sehingga ia tidak lagi
hingga ia baligh, meskipun anak itu gila ataupun sakit. Menurut pendapat
dan melakukan hubungan suami istri, hal ini terjadi apabila terjadi perceraian
atau ibu ditinggal mati suaminya. Adapun jika masih berstatus sebagai istri
maka hadhanah adalah hak suami istri. Seorang anak tidak diminta untuk
8
H.M.A Tihami, Fiqih Munakahat Kajian Fiqih Lengkap, h. 222-223.
9
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Waadilatuhu Jilid 10, Penerjemah Abdul
Hayie al-Kattani, dkk, (Depok: Gema Insani,2007), h.79.
58
pilihan dengan akal sehatnya sehingga terkadang ia lebih memilih ikut orang
Ulama Syafiiyah berpendapat jika suami istri bercerai dan punya anak
yang sudah mumayiz, baik lelaki maupun perempuan yaitu menginjak usia
tujuh atau delapan tahun dan kedua orang tuanya sama-sama layak untuk
Siapa saja yang dipilih maka dialah yang berhak untuk mengasuh anak
tersebut.
lelaki yang normal sudah mencapai usia tujuh tahun maka ia dipersilahkan
untuk memilih salah satu dari kedua orangtua, kalau memang keduanya
berebut untuk mengurusinya. Siapa saja yang dipilih maka ia berhak untuk
selainnya karena seorang ibu berhak mendapat nafkah jika statusnya masih
seorang istri. Adapun jika statusnya selain ibu dari si anak maka nafkah anak
10
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Waadilatuhu Jilid 10, Penerjemah Abdul Hayie al-
Kattani, dkk, h. 80-81.
59
bantuan lain, seperti memasak dan mencuci pakaian maka hadhin berhak
mendapat upah.11
upah hadhanah jika statusnya sebagai istri atau dalam masa iddah cerai, baik
cerain ba’in maupun cerai raj’i, seperti halnya tidak mendapatkan upah dalam
radha karena ia mendapatkan nafkah sebagai istri dalam masa iddah, dan
nafkah itu cukup untuk keperluan hadhanah. Adapun setelah selesainya iddah
pekerjaan.
upah hadhanah, namun upah itu belum termasuk upah menyusui dan nafkah
untuk anak. Jadi semuanya ada tiga kewajiban yaitu upah hadhinah
ibu tidak memiliki rumah sendiri sebagai tempat mengasuh anaknya. Ia juga
11
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Waadilatuhu Jilid 10, h.. 73.
12
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Waadilatuhu jilid 10, h.73.
60
tersebut jika si ibu membutuhkan. Hal ini bukanlah bagian dari nafkah anak
seperti makan, minum, tempat tidur dan keperluan yang lainnya, tetapi upah
ini hanya wajib dikeluarkannya saat ibu pengasuh mengasuh asuhannya, dan
upah ini menjadi utang yang ditanggung oleh ayah serta baru bisa lepas dari
tanggungan ini kalau sudah dibebaskan atau dibayarkan hal ini menjadi
kewajiban bagi seorang suami karena kedudukan suami dalam Islam adalah
anaknya, baik orang tua dalam keadaan rukun maupun dalam keadaan sudah
13
H.M.A Tihami, Fiqih Munakahat Kajian Fiqih Lengkap, h. 217-226.
14
Zainudin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), h.
66.
61
1974
Anak yang belum dewasa mencapai umur 18 (delapan belas tahun) atau belum
Bila orangtua lalai dalam bertanggung jawab baik dalam hal merawat dan
mengembangkan harta anaknya. Orang tua yang demikian dapat dicabut atau
1) Salah seorang atau kedua orang tua dapat dicabut hak kekuasananya
terhadap seorang anak atau lebih untuk waktu yang tertentu atau atas
permintaan orang tua yang lain, keluarga dalam garis lurus ke atas dan
saudara kandung yang telah dewasa atau pejabat yang berwenang dengan
keputusan pengadilan dalam Hal-Hal :
a. Ia sangat melalaikan kewajiban terhadap anaknya.
b. Ia berkelakuan buruk sekali.
2) Meskipun orang tua dicabut kekuasaannya, mereka masih tetap
berkewajiban untuk memberi biaya pemeliharaan kepada anak tersebut.
2. Hadhanah Menurut Inpres KHI (kompilasi Hukum Islam) Nomor 1 tahun
1991
anak yang mengandung nilai non materil atau yang mengandung nilai kasih
nya saja, sedangkan pasal 105 KHI penekannanya meliputi kedua aspek
tersebut.
a. Pemeliharaan anak yang belum mumayiz atau belum berumur 12 tahun adalah
hak ibunya .
b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayiz diserahkan kepada anaknya untuk
memilih di antara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya .
c. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya.15
Ketentuan KHI tersebut, tampak bahwa tanggung jawab seorang ayah
kepada anaknya tidak dapat gugur walaupun ia sudah bercerai dengan istrinya
atau ia sudah kawin lagi. Dapat juga dipahami bahwa ketika anak itu masih
biaya ditanggung oleh ayahnya. Apabila anak sudah mumayiz maka anak
berhak memilih di antara ayah dan ibunya yang ia ikuti. Tergantung dari anak
pada pasal 156 KHI juga dibahas tentang hadhanah, yang berisi:
Pasal 7
1. Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan dan diasuh
oleh orang tuanya sendiri.
2. Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh
kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut
berhak diasuh dan diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang
lain sesuai dengan ketentuan pearturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 26
1. Orangtua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:
a. Mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak
b. Menmbuhkembangkan anak sesuai dengan kemapuan, bakat, dan
minatnya, dan
c. Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak anak
2. Dalam hal orang tau tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya, atau
karena suatu sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung
jawabnya, maka kewajibannya dan tanggung jawab sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 dapat beralih kepada keluarga, yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mengenai pencabutan kuasa asuh orang tua dijelaskan dalam
pasal 30 dan 31
Pasal 31
1. Salah satu orang tua, saudara kandung, atau keluarga sampai derajat
ketiga dapat mengajukan permohonan ke pengadilan untuk
mendapatkan penetapan pengadilan tentang pencabutan kuasa asuh
orang tua atau melakukan tindakan pengawasan apabila terdapat
alasan yang kuat untuk itu.
2. Apabila salah satu dari orang tua, saudara kandung, atau keluarga
sampai dengan derajat ketiga, tidak dapat melaksanakan fungsinya,
maka pencabutan kuasa asuh orangtua sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 dapat juga diajukan oleh pejabat yang berwenang atau lembaga
lain yang mempunyai kewenangan untuk itu.
3. Penetapan pengadilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
menunjuk orang perseorangan atau lembaga pemerintahan/masyarakat
untuk menjadi wali bagi yang bersangkutan.
4. Perseorangan yang melaksanakan pengasuhan anak sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3) harus seagama dengan agama yang dianut
anak yang akan diasuhnya.
Sedangkan ketentuan pidana bagi orang yang menelantarkan anak,
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Pasal ini terlihat lebih luas cakupannya bukan hanya hubungan antara
ayah dan anak saja akan tetapi bagi siapapun yang salah memperlakukan,
16
Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melibatkan, menyuruh
melibatkan anak dalam situasi perlakuan salah dan penelantaran.
66
tahun 1958, 19 juni 1959 dengan Undang undang Nomor 77 tahun 1959, 21
april 1964, dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 1964, 3 Juni 1966 dengan
undang Nomor 7 tahun 1981, dan terakhir 12 juli 1993 dengan Undang-
menjadi hak ibu, dengan alasan seorang ibu lebih besar kasih sayangnya dan
17
Mustofa Sakhri, Majallah Al-akhwalu Syakhsiyah, (Tunisia: Pemerintah Republik
Tunisia, 2013), h.10-194
18
M Atho Muzhar, Hukum Keluarga di Dunia Islam Modern, (Ciputat: Ciputat Press,
2003), h. 91.
67
seorang ibu jika menolak untuk mengasuh anak maka ia tidak boleh dipaksa
Pasal 56: biaya pengasuhan adalah kewajiban ayah serta ayah wajib
menyediakan tempat tinggal dan biaya hidup untuk anaknya.
- Seorang ayah mempunyai kewajiban untuk memastikan adanya
orang yang menjadi pengasuh terhadap anaknya di tempat
tinggal yang dimiliknya dan apabila ia tidak melaksanakannya
maka hilang hak asuh ayah kepada anaknya.
- Contoh kewajiban seorang ayah adalah memiliki pengasuh
untuk anaknya di rumah yang layak lalu ayah dapat menentukan
pembayaran sewa rumah yang merupakan kewajibannya.
- Kewajiban seorang ayah adalah memberikan tempat tinggal
yang layak bagi yang menjadi pengasuh dan anaknya. Selain itu
ayah juga wajib memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya
sesuai dengan kemampuannya.
- Hak-hak bagi anak dan pengasuhnya tersebut tidak dapat
dilanggar kecuali mendapat penggantinya yang sesuai disertai
jaminan untuk memenuhi hak-hak anak dan pengasuhnya.
- Dimungkinkan bagi hakim untuk meninjau kembali putusan
yang berlaku tentang tempat tinggal pengasuh dan kebutuhan
anak apabila terjadi perubahan keadaan, sebagaimana yang
telah disepakati oleh hakim, dan hakim menentukan sebab-
sebab yang menjadikan putusan tersebut ditinjau kembali.
- Ketetapan keputusan mengenai hak bagi pengasuh dan anak
dikeluarkan oleh hakim pengadilan dan berlaku seketika itu
pula.
19
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Waadilatuhu Jilid 10, Penerjemah Abdul Hayie al-
Kattani, dkk, h.72.
68
Hal ini menunjukan adanya peraturan secara rinci yang membahas tentang apa
saja hak-hak anak dan hak-hak pengasuh, dan hak-hak tersebut tidak bisa
perubahan dalam keadaan anak, orang tua, atau pengasuh maka perubahan
tersebut diajukan dalam surat permohonan baru dan dikeluarkan dengan putusan
menyebutkan bahwa nafkah dan tempat tinggal untuk hadhinah dan anak-anak
Pasal ini menjelaskan hukuman bagi ayah yang tidak memberikan nafkah
anak dan hak-hak pengasuh yaitu di penjara selama 1-3 bulan atau denda 100 s/d
1000 dinar Tunisia, hal ini menunjukan bahwa tidak memberikan nafkah kepada
anak dan tidak memberikan hak-hak pengasuh merupakan suatu tindakan kriminal
20
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Waadilatuhu Jilid 10, Penerjemah Abdul Hayie al-
Kattani, h.74.
69
dan dapat dikenakan sanksi. Hal ini juga merupakan suatu pembaharuan dalam
Hukum Keluarga Islam dimana menurut pendapat para Imam Mazhab tidak
ditemukan adanya hukuman bagi ayah yang tidak memberikan nafkah kepada
Pasal 57: Pengasuhan menjadi hak kedua orang ketika mereka masih dalam
ikatan perkawinan.
Hal ini menunjukan bahwa kewajiban mengasuh anak selama masih dalam
ikatan perkawinan lebih diutamakan oleh kedua orang tuanya, karena secara fisik
yang berhak mengasuh anak, agar pengasuh bukanlah orang yang sembarangan,
sebab anak yang belum mumayiz rentan sekali meniru kebaikan maupun
Pasal 59: Jika pengasuh memiliki agama yang berbeda dengan agama bapak
anaknya, maka tidak sah pengasuhannya kecuali anak tersebut belum genap
usianya (5) tahun. Dan tidak ada kewajiban bagi pengasuh untuk mengikuti
70
agama bapak si anak. dan ketentuan dalam pasal ini tidak berlaku bagi ibu jika ia
yang menjadi pengasuh.
Intisari dari pasal tersebut adalah bahwa pengasuh dibolehkan menjadi
pengasuh meskipun agamanya berbeda dengan agama ayah anak yang diasuh.
Kebolehan mengasuh anak ini dibatasi kepada anak yang berusia di bawah lima
tahun.
Pasal 60: Bagi ayah, ibu, maupun wali dalam hal bertemu dengan anak, dari
pemegang hak asuh pasca perceraian harus tetap mempertimbangkan keadaan
anak dari segi kedisiplinan dan memberikannya hak untuk belajar di lembaga
pendidikan. Apabila Ayah, Ibu atau Wali mengajak anak menginap maka anak
harus ditemani pengasuhnya.
Meskipun anak berada dalam kuasa asuh salah satu orang tua maupun
kepada anak nya, apabila Ayah,Ibu, atau wali mengajak anak menginap maka
anak harus ditemani pengasuh agar anak terebut terurus dan tidak terlantar.
Pasal 61: Jika seorang pengasuh membawa pergi anak asuh dengan jarak yang
jauh sehingga menyulitkan wali untuk bertemu dan memberikan hak-hak anak
tersebut maka ia kehilangan hak asuh terhadap anak tersebut.
Pasal ini menjelaskan bahwa menjadi pengasuh anak di Tunisia haruslah
bertanggung jawab, apabila pengasuh membawa anak jauh dari orang tuanya atau
wali nya yang menyebabkan wali/orang tua kesulitan untuk menemui atau
memberikan hak-hak anak maka pengasuh tersebut akan kehilangan hak asuh nya.
Pasal 62: seorang ayah dilarang membawa anak keluar dari negeri ibunya,
atau menjauhkan anak dari ibunya sementara ibunya yang memiliki hak asuh anak
tersebut, kecuali mendapatkan izin darinya dan telah terselesaikan segala urusan
anak tersebut.
71
Hal ini sesuai dengan pendapat Mazhab Hanafi yang menyatakan bahwa
selama hadhanah anak masih diurus ibunya, seorang ayah atau wali tidak berhak
untuk membawa anak keluar dari negara ibunya jika ia tidak rela.21
Pasal 63: barangsiapa yang mengambil paksa hak asuh anak dari pengasuh
yang terdahulu, dengan berbagai alasan maka anak dan pengasuh wajib dilindungi
oleh wali dari anak tersebut (orangtua).
Seringkali pengambil paksaan oleh orangtua atau orang lain yang tidak rela
apabila anak diasuh oleh orang tua atau wali yang kini menjadi pemegang hak
asuh anak tersebut, dalam hal ini maka seorang wali atau orang tua yang
memegang hak asuh haruslah melindungi anak dan pengasuh nya dari
Pasal 64: apabila ada seseorang yang bersedia dan menyatakan siap
berkomitmen untuk menjadi pengasuh maka hakim akan memberikan hak asuh
kepadanya dan kepada orang lain yang bersamanya.
Pada dasarnya pemberian hak asuh anak pasca perceraian diberikan kepada
salah satu orang tua baik ayah ataupun ibu tapi apabila ada orang lain yang ingin
mengasuh anak tersebut maka pengadilan lah yang akan memutuskan kepada
Pasal 65: seorang pengasuh tidak boleh mengambil upah kecuali melayani
urusan anak asuh dari memasak, mencuci baju, dan yang lainnya sebagai mana
kebiasaan.
21
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Waadilatuhu Jilid 10, Penerjemah Abdul
Hayie al-Kattani, dkk, h.76.
72
Pasal 66: Apabila anak berada dalam kuasa asuh salah satu orangtua baik
bapak maupun ibu, maka bapak/ibu tidak boleh melarang bapa/ibu anak tersebut
untuk mengunjungi dan memberikan perhatian pada anak tersebut.
Hal ini sesuai dengan pendapat ulama Hanafiyah yang berpendapat, jika si
anak berada dalam asuhan hadhinah maka ayah dari anak tersebut berhak untuk
apabila anak berada dalam kuasa asuh ayahnya, waktu untuk menjenguk anak
yang belum sekolah adalah seminggu sekali akan tetapi apabila anak telah
Pasal 66 (tambahan): apabila salah satu wali yang mengasuh anak meninggal
dunia, maka kakek dan nenek memiliki hak untuk mengunjungi cucunya.
Pasal 67: Jika suami/istri meninggal maka, hak asuh jatuh kepada yang masih
hidup yaitu bapak atau ibu. Apabila terjadi perceraian maka hak asuh jatuh ke
salah satunya.
- Dan apabila terputusnya pernikahan dan keduanya saling
mengikat dalam kehidupan maka hak asuh tersebut jatuh kepada
keduanya atau selain darinya.
- Bagi hakim ketika memberikan keputusan untuk lebih
mempertimbangkan kepada kebutuhan anak .
- Seorang ibu berhak memutuskan mengenai keikutsertaan anak
bersamanya ketika akan melakukan perjalanan jauh, ibu juga
berhak memutuskan hal mengenai pendidikannya dan berhak
mengatur keuangan anak.
22
Wahbah Zuhaili, Fiqih Islam Waadilatuhu Jilid 10, Penerjemah Abdul
Hayie al-Kattani, dkk, h. 78.
73
Hal yang paling menonjol dalam pasal ini adalah adanya pemberian hak asuh
kepada kedua orang tua pasca perceraian apabila mereka mengikat diri untuk tidak
saling memutuskan tali silaturahmi dan berhubungan baik antara keduanya, akan
tetapi ibu lah yang menajdi prioritas utama yang memegang kendali baik dari sisi
23
Mustofa Sakhri, Majallah Al-akhwalu Syakhsiyah, (Tunisia: Pemerintah Republik
Tunisia, 2013), h.110-133.
BAB IV
TUNISIA
menurut pasal 41 huruf (a) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 ialah baik
bapak maupun ibu tetap mempunyai kewajiban memelihara dan mendidik anak
memberikan keputusannya. Akibat hukum perceraian terhadap anak ini tentu saja
hanya berlaku terhadap suami istri yang mempunyai anak dalam perkawinan
mereka, tetapi tidak berlaku terhadap suami istri yang tidak mempunyai anak
terhambatnya perkembangan anak, dan hal ini akan terus berlangsung sampai
anak menginjak usia remaja, dan interaksi sosial sedikit terganggu ketika masa
dewasa.2
1
Muhammad Syaifudin, Hukum Perceraian, ( Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 371.
2
Save M Dagun, Psikologi Keluarga, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2013), h. 119-120.
74
75
sama sama berada ditangan kedua orang tua, seperti yang tertera dalam pasal 45
1) Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik
baiknya.
2) Kewajiban orangtua sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku
sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri kewajiban terus berlaku
meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus.
Namun apabila terjadi perceraian maka kedudukan anak di jelaskan
dalam pasal 41 (a) “Baik ibu atau bapak berkewajiban memelihara dan mendidik
anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada
perselisihan mengenai penguasaan anak-anak, pengadilan memberi
keputusannya”.
Pasal 57: pengasuhan menjadi hak kedua orang ketika mereka masih dalam
ikatan perkawinan. Namun apabila terjadi perceraian pemberian hak asuh anak di
jelaskan pada Pasal 67: Jika suami/istri meninggal maka, hak asuh jatuh kepada
yang masih hidup yaitu bapak atau ibu. Apabila terjadi perceraian maka hak asuh
jatuh ke salah satunya.
“Semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggung jawab ayah
menurut kemampuannya, sekurang-kurangnya sampai anak tersebut dewasa dan
dapat mengurus diri sendiri (21) tahun”
Begitupula di dalam Undang-undang Hukum Keluarga Tunisia yang
mewajibkan ayah untuk menafkahi anak nya pasca perceraian hanya saja dalam
peraturan Hukum Keluarga di Tunisia peraturannya dibuat sangat rinci dari mulai
penjabaran biaya nafkah anak dan pengasuh, biaya tempat tinggal dan biaya upah
Pasal 56: biaya pengasuhan adalah kewajiban ayah serta ayah wajib
menyediakan tempat tinggal dan biaya hidup untuk anaknya.
1. Seorang ayah mempunyai kewajiban untuk memastikan adanya orang yang
menjadi pengasuh terhadap anaknya di tempat tinggal yang dimiliknya dan
apabila ia tidak melaksanakannya maka hilang hak asuh ayah kepada anaknya.
2. Contoh kewajiban seorang ayah adalah memiliki pengasuh untuk anaknya di
rumah yang layak lalu ayah dapat menentukan pembayaran sewa rumah yang
merupakan kewajibannya.
3. Kewajiban seorang ayah adalah memberikan tempat tinggal yang layak bagi
yang menjadi pengasuh dan anaknya. Selain itu ayah juga wajib memenuhi
kebutuhan-kebutuhan anaknya sesuai dengan kemampuannya.
4. Hak-hak bagi anak dan pengasuhnya tersebut tidak dapat dilanggar kecuali
mendapat penggantinya yang sesuai disertai jaminan untuk memenuhi hak-
hak anak dan pengasuhnya.
5. Dimungkinkan bagi hakim untuk meninjau kembali putusan yang berlaku
tentang tempat tinggal pengasuh dan kebutuhan anak apabila terjadi
perubahan keadaan, sebagaimana yang telah disepakati oleh hakim, dan hakim
menentukan sebab-sebab yang menjadikan putusan tersebut ditinjau kembali.
6. Ketetapan keputusan mengenai hak bagi pengasuh dan anak dikeluarkan oleh
hakim pengadilan dan berlaku seketika itu pula.
77
lembaga
pemerintahan/masyarakat,
anak tersebut.
78
anak.
hak asuhnya.
berhalangan untuk
dapat membahayakan
anak tersebut.
berkelakuan baik.
berpartisipasi mengasuh
lembaga
pemerintahan/masyarakat
kecuali telah
tersebut.
mengunjungi atau
memberikan perhatian
Batas usia anak Pasal 105 KHI Jika belum Tidak diatur. Hanya saja
untuk memilih
yang tidak sanksi bagi ayah yang ayah yang tidak dapat
mengurus dan
menelantarkan anak
sebesar Rp 100.000.000
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa aturan hadhanah di Tunisia lebih
mengenai bolehnya orang ketiga selain orang tua (baby sitter) untuk merawat
anak dan hak-hak si pengasuh dijelaskan secara jelas dan rinci dalam undang-
undang tersebut, adanya hukuman bagi ayah yang tidak memberikan nafkah
anak dan pengasuh sebesar 100-1000 dinar, adalah perbedaan yang mencolok
karena peraturan sanksi yang terdapat dalam pasal 77B Undang-undang Nomor
bukanlah pasal hukuman bagi ayah yang tidak memberikan nafkah anak dan
pengasuh melainkan sebuah pasal yang berisi hukuman bagi siapa saja yang
keluarganya di antaranya :
83
Maliki.
mazhab yang dianut. Mazhab Maliki dan Hanafi yang di anut di Tunisia menjadi
tentang Perkawinan Tunisia yang menjelaskan secara rinci hak-hak anak dan
pengasuh yang harus dipenuhi ayah, hal ini sama persis dengan yang
membawa keluar anak dari negeri Ibu nya sedangkan Ibu lah yang memiliki hak
asuh terhadap anak tersebut, hal ini sesuai dengan pendapat Mazhab Hanafi yang
menyatakan bahwa seorang ayah atau wali tidak berhak untuk membawa anak
3
Dinda Khairul Ummah, “ Kriminalisasi Poligami dalam Hukum Keluarga di dunia
Islam (Studi Komparatif Undang-Undang Hukum Keluarga Indonesia-Tunisia),” (Skripsi S1
Fakultas Syariah dan hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2014), h.58.
84
Mazhab Syafii ini memiliki pengaruh yang kuat dalam pembentukan undang-
pasal 156 KHI yang menyebutkan bahwa kedudukan orang-orang yang berhak
mengasuh anak setelah ibu adalah ayah dan seterusnya hal ini sama seperti yang
diungkapkan oleh Mazhab Syafii yang meletakan ayah pada posisi kedua setelah
Ibu dalam hal pemeliharaan anak. Pasal 105 KHI yang menyebutkan bahwa anak
yang sudah berusia 12 tahun (sudah mumayiz) diperkenankan untuk memilih, hal
ini sama seperti yang diungkapkan oleh Mazhab Syafii bahwa anak yang sudah
hukum keluarga di Indonesia dan Tunisia, sejak tahun 1883 Tunisia berada
dalam dominasi politik Perancis, yang ternyata berpengaruh pula dalam bidang
secara luas. Hukum perdata, hukum pidana, hukum dagang, dan hukum acara
yurisprudensial dan hukum perdata Perancis.4 Selain itu, rezim Tunisia teguh
4
M Atho Muzhar dan Khairudin Nasution, Hukum Keluarga di Dunia Islam
Modern:Studi Perbandingan dan Keberanjakan UU Modern dari Kitab-Kitab Fikih, h.85.
85
disegala bidang ini lah yang menyebabkan hukum keluarga di Tunisia terlihat
perempuan, dan umat Islam yang dimenangkan oleh umat Islam dalam
dengan hukum Islam dihapuskan, dan Kompilasi Hukum Islam dibentuk dengan
bersumber dari kitab kitab fikih klasik, sehingga hukum perkawinan di Indonesia
PENUTUP
A. Kesimpulan
maka sebagai akhir dari bagian penelitian ini penulis akan menarik
berhak dalam mengasuh anak, kedudukan setelah ibu adalah ayah, nenek
dan seterusnya dalam garis keluarga ke atas. Kedua, anak yang belum
berusia 12 tahun (mumayiz) adalah hak ibu dan apabila sudah lebih dari
kuasa asuh apabila ia tidak ingin mengasuh, kedua, kuasa asuh bisa
diberikan pada orang ketiga (baby sitter) atau kepada orang yang ingin
nafkah anak dan pengasuh ditanggung oleh ayah dimulai dari nafkah
86
87
uang dan nafkah tempat tinggal, keempat, seorang pengasuh tidak berhak
Kelima, anak tidak boleh dibawa pergi dari negara ibu nya atau
kecuali telah mendapat izin dari ibu, keenam, pengasuh boleh berlainan
agama dengan ayah si anak hanya pada usia anak belum genap 5 tahun,
ketujuh, salah satu orang tua tidak boleh menghalangi orang tua yang
menjelaskan secara rinci hak-hak anak dan pengasuh yang harus dipenuhi
ayah, hal ini sama persis dengan yang diungkapkan oleh mazhab Maliki.
dari negeri Ibu nya sedangkan Ibu lah yang memiliki hak asuh terhadap
88
anak tersebut, hal ini sesuai dengan pendapat Mazhab Hanafi yang
menyatakan bahwa seorang ayah atau wali tidak berhak untuk membawa
anak keluar dari negeri ibunya jika ia tidak rela.Mayoritas mazhab yang
dipakai Indonesia adalah Mazhab Syafii, hal ini memiliki pengaruh yang
adalah ayah dan seterusnya hal ini sama seperti yang diungkapkan oleh
Mazhab Syafii yang meletakan ayah pada posisi kedua setelah Ibu dalam
hal pemeliharaan anak. Pasal 105 KHI yang menyebutkan bahwa anak
memilih, hal ini sama seperti yang diungkapkan oleh Mazhab Syafii
tahun 1883 Tunisia berada dalam dominasi politik Perancis, yang ternyata
perempuan, dan umat Islam yang dimenangkan oleh umat Islam dalam
Islam dibentuk dengan bersumber dari kitab kitab fikih klasik, sehingga
klasik.
3. Persamaan hak asuh anak antara Indonesia dan Tunisia diantaranya yang
namun apabila terjadi perceraian hak asuh anak jatuh ke salah satu orang
dengan anak sedangkan Tunisia boleh tidak segama asalkan anak belum
berusia 5 tahun. Ketiga, peran ibu menjadi begitu penting apabila ayah
90
akan membawa anak keluar negeri dari negeri si ibu padahal ibu yang
memiliki hak asuh, maka ayah harus meminta izin kepada ibu dan harus
anak dan pengasuh selama 3 bulan- 1 tahun di denda 100 s/d 1000 dinar
Tunisia, sedangkan hukuman bagi ayah yang tidak menafkahi anak dan
B. Saran-Saran
sudah selesai, contohnya di Indonesia tidak ada hukuman bagi ayah yang tidak
hukumannya.
perkembangan zaman.
4. Masalah hukuman bagi ayah yang tidak menafkahi dan menanggung tempat
tinggal anak beserta pengasuh selama tiga bulan-1 tahun didenda 100-1000
dinar di negara Tunisia haruslah diadopsi oleh Indonesia karena selama ini
DAFTAR PUSTAKA
Zuhaili, M Wahbah, Fiqih Islam Waadilatuhu jilid 10, Penerjemah Abdul Hayyie
al-Kattani, dkk, Depok: Gema Insani, 2007.
Perundang-Undangan
Instruksi Presiden R.I No. 1 tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam
Undang-undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
Undang-undang No. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
Undang-undang No. 35 tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak
94
Sumber Internet
http://www.constitutionnet.org/country/constitutional-history-tunisia diakses pada
tanggal 19 Desember 2015.
http://www.indoprod.co.il/country/tuni2a.htm diakses pada tanggal 19 Desember
2015
Charad, Mounira M, dan Zarough, Amina, “The Arab Spring and Women Rights in
Tunisia”. Artikel diakses pada 1 Mei 2016 dari
http://www.e.ir.info/2013/09/04the-arab-spring-and-women-rights-in-tunisia/.
Jurnal
Simon, Reeva S dkk (Ed.), Encyclopedia of Modern Middle East. New York,
USA. 1996.
Tahir, Masnun, Hak- Hak Perempuan dalam Hukum Keluarga Syiria dan
Tunisia,AL-mawardi Edisi XVIII 2008,
Mounira M Charad,Family Law Reforms in the Arab World Tunisia and
Morocco, Texas: Department of sociology of Texas at Austin, 2012.
Hasil Penelitian
Wawancara pribadi dengan Dr Budi Juliandi dosen di IAIN Zawiyah Cot Kala
Langsa, 14 Desember 2015.
Wawancara pribadi dengan Dede Ahmad Permana MA, dosen IAIN Sultan
Maulana Hasanudin sedang mengambil S3 Syariah di Universitas Zitouna
Tunisia, 29 Maret 2016
HASIL WAWANCARA
2. Jika Habib Bourguiba beraliran sekuler presiden sekarang lebih islami atau
Presdien Tunisia saat ini yaitu Al-Baji Qaid as Sibsi di calonkan dari
Sistem hukum yang dipakai di Tunisia adalah civil law (hukum tetulis)
karena Tunisia pernah dijajah oleh Perancis dari tahun 1881-1883. Sehingga
96
Perancis
tunisia?
di Tunisia bahkan pengadilan Islam nya pun terbagi menjadi dua yaitu
Negeri, dan mazhab yang berkembang saat ini adalah mazhab Maliki, tetapi
5. Apa sistem pemerintahan yang dipakai untuk saat ini? Parlementer atau
presidensial?
kepala pemerintahan.
Tunisia terkesan beranjak jauh dari ajaran islam, apa hal yang mempengaruhi
menjadi setara dengan lelaki. Perubahan besar besaran ini juga mirip
besaran di Turki .
7. Dari beberapa literatur yang saya baca Tunsisia adalah negara sekuler yang
Tunisia?
adzan masjid hanya boleh menyerukan adzan yang berasal dari kaset, masjid
hanya dibuka pada jam jam shalat saja setelah itu tidak ada kegiatan lain
selain shalat, wanita Tunisia banyak yang tidak berkerudung, dan dalam
praktik kenegaraannya karena presiden saat ini diusung oleh partai yang
beraliran sekuler maka produk hukum yang dihasilkan pun dipengaruhi oleh
HASIL WAWANCARA
rinci, seperti harus orang yang dewasa bertanggung jawab dan bebas dari
segala macam penyakit. Apa yang menjadi sudut pandang seorang hakim
dalam menentukan persayaratan apa saja yang harus dipenuhi untuk menjadi
KHI anak yang belum berusia 12 tahun adalah hak ibunya dan yang sudah di
atas 12 tahun berhak memilih kepada siapa ia ingin mengasuh, apabila anak
yang belum berusia 12 tahun dijatuhkan ke tangan ibu tetapi ibu nya tidak
disekolahkan) maka anak itu tidak berhak untuk diasuh oleh ibu nya. Semua
hakim melihat dari sisi kebaikan dari kedua orang tua baik itu sifat,
sampai ketika anak dijatuhkan kepada salah satu orang tua anak tersebut
pengasuh haruslah seseorang yang memiliki agama yang sama dengan agama
yang berlainan dengan anak berhak untuk mengasuh anak tersebut apakah
memilih diasuh oleh ayah yang beragana lain dengan agama anaknya
ketimbang untuk diasuh oleh ibu nya meskipun ibu nya seagama dengan anak
tersebut, dalam hal ini hakim tidak bisa memaksakan kehendak bahwa anak
itu harus diasuh oleh ibunya yang seagama dengannya, karena pada
Indonesia yang tidak memberikan nafkah uang dan nafkah tempat tinggal
anak baik itu berupa nafkah maskan atau kiswah maka hal ini dapat diajukan
dalam hal ini berwenang untuk mengeksekusi secara paksa hak-hak anak
yang dilalaikan oleh ayah nya padahal keadaan keuangan ayah pada saat itu
4. Ketika hak anak sudah dijatuhkan pada ibu/bapak apakah bapak/ibu tersebut
berhak untuk memutuskan semuanya dalam pendidikan, masa depan dll tanpa
hukuman bagi orang tua yang memiliki hak asuh apabila ia menghalang
tersebut?
Inilah yang menjadi perdebatan pada saat ini karena apabila salah
satu orang tua menghalang-halangi orang tua lainnya untuk mengasuh atau
sekedar mengunjungi anaknya tidak ada hukuman bagi orang tua yang
berperilaku seperti itu dalam undang-undang, tetapi apabila ada orang tua
101
bagi anak tersebut, maka orang tua tersebut berhak untuk dicabut kuasa asuh
Perlindungan Anak.
HASIL WAWANCARA
Setelah 1956, semua tunduk di bawah 1 hukum yang sama tanpa ada
wagama ?
Perkawinan di Tunisia itu progresif dan cukup radikal di dunia Islam sejak
amandemen ?
tahun 1956, diamandemen pada 19 juni 1959 dengan Undang undang Nomor
negara ini sama sama menganut sistem hukum civil law, ada pengadilan
tingkat pertama, banding, dan kasasi, sampai hari ini Pengadilan Agama
hanya menjadi salah satu bagian dari Pengadilan Umum. Meskipun Tunisia
adalah negara muslim yang menyebut Islam adalah agama negara, namun
baru sekarang, selain ada presdien ada pula Rais al-Hukumah (kepala
negara ini.
104
6. Dari beberapa sumber buku yang saya baca, Tunisia adalah negara sekuler
seperti itu. Sistem hukumnya tidak berbasis syariah, namun Islam dijadikan
agama resmi negara. Lembaga fatwa dan kementrian agama sampai saat ini
tidak konservatif, malah bisa disebut liberal, tetap tidak meninggalkan Islam
i{d$ (1876 * 5) 1293 rrull 6u 30 d 6,13tt !f-tt ,,\r u* t--ry--l,t .r-n r-:li
' .ci6!L-e iritlt iftsJl fL.Il r...IEE+
t:ln L,r*-' ir.JJllal-llfEE+drdl (1955r.-:,.- 2l)L375 ;+30 4pltvti *:
.(1956 €,rl 3) 1375 ia+r cri 25 ,t irgturiqa r.J
i..e,L:,r.lr.r-!r -Lr;i .iiL€I (1956 i}-r+ 12)- t375 i+ll €i 30 i er:tt vt'iabt
cs34-Jle ;4,.J-ft; ;r i&JrU
cij-rlt.rt-it.,lt .W a,cJ,.a;J7-afl ( 1956.::i 3) L375 i.+ll 63 25 A O3htuy' *t
ill
*1, .l.r,j,5jJl qiist u,b:
G
"-t4*
i-jt&lr+r$lV.',jtrjf V ,J.c.V3
: jq ur ur.iurrr[
' uelt Ji'e;lt
.Jlj,-!l :!r," 5lr Jr-lJ.i.JL 3 .:r-e- i-"eiL:Jl .Jljr.-!t i*:t-Il &{ L1i i-2r,.-ll ,2eyaft
.t'i. r+,,iJl
2 J*aill
.rl";trt{Jo3d,ria.e-q L957 ,s;61o-.z;o U,l.rqlt64Ja;gAil+tt.iAlt<-LJ'^,ll6ra--
Ji *-6 *Pr q+ ,tr 1957 qa5:.-i e)v ,1$.e.:rlj l. .rdt cl;tlt ai:1 .;Ur
oi Jlir H^ -p{.p
Cf.,lr C \p
.J:'.^tt U-t'!il| CK->tl is;V .;; ,t-,.it 1956 ,Fri
' .e,\+t J-di
19 57 tJ 40 r.re ojtil t ;r. 5 Wt jr3i .,i:4 $*,ilt.l+,-!.-!l #,i) -5- 4- 3 cl3^ailt
6 S*at
. uA ur,i i:$t t4-:{4 Js. or* cJ-r,ll uyree i-,rl.lJj u {jr t i,
. j3=il o-31 rrslr ur3
(1956 c,ri 13) t3T6
lF 6C rrr
gr4Jr :
4:t*l
!L'. . :..,.=11 L,J+-+l (1)
9
tL)Z+t#!l Cf lg'-!f tAl qA
cl-9Yl {,rlf,Stl
. tzrct qitt
aisL)I,l+
'1981. ,?E 201293903 r're (,.3or's*44'i rr-,3 (1
$r3-1 .:Frf
y ,.lc'lCtg el-r.iJt+ 'l.cCl C'' ds
-4 dzz4x9 a.+
10
arflaH1aniltUtJp)lg+ai,.,IJ"raaJlgtS*ttd:F{cr.1etf5r=:.Jlsr++f c^a"tgrtlt
'd:t\ ;r-lt ;r JS aq)
y, !,
e.-- I ;$e)! f44-,. *l fu *a-ir blr-r -r-::^,- ) r, ;-rd5ll5
.y*Jr.ac^:.1
J6 \.=Lll l{..J\iJ- Lrrjl ,l+Yl Ly ,* .irdl J*)l (t<- ,rrt" ** .1lJ; .J, 1 ..-Ur
123 J+A fl(-) L:.:L: i{Jl ,b *.:.ri tail elj.ltcll $,JJltt rlPl ,H U ,t
'c,loilt"
229 uclgToa
t973 arc+ 26'Li.i. 8506 .rd.c si& s#z,3lr+l (9
cb 1br*t i/r)l +U,, \ -Lll CE d l,-l-r.r t{..!t ;r c*.L : t4q +ltl +=,3t:r|l3l
ir.a
i-<r.llr-ii3 t l{Jq 0YeiJl L.r ir--rj*l q} i-Lll rll;,r r)l'Jl ;f * l.:t :r,l L-l.t3Jl
aY .iy'l ^:,iJl*l J+,€Jl $t{^G .i* d irlrll ,p es 1tu-t.qJl 1br! l*t-t *
. -iy'l l.t6J ls; trt.S ieL|l JFI
. . L27 oP I gL973 a
(10
Jr q:.;eruu{, Lbr' kJ' **,r3{'',,t*',i2tr}i',I frfftti',"
- u*L*l
,.
1I
:::i.:
. ,'. -,, 'i ,r. -.,' : : , ." ' '"o.? o{)s LL +' GJf .=''lv:-- f?f: f4'-1 ?'-i= }-'-
jldler.,J.'l3l Ul t1; if J*u l3t t1:, e$4t bsr;.-,- I i-.!*U i..r;ll lr!{ll
elsjt
l#.+ rl t{rt7F! fC C-<fl OU.:lli,: t-l.r1 l dl; rls.,:-l dy ,? &. i.+tl i!:tll e;t$.
- € ArL.:i ,f'* rt
-2O9 ;c2 gL982;:'
1995.h+rr 5 etf. 3.5g62rd-*i+ (13
'a4l,srtri
L3lJ;t tVt *->ls +Jpr \3lft &i-$l dtr fr* d gJlt dtrt atsrl i,. Otr JCI ol
a.5fa,'<r., ./t t trOt Ji..;r.:t dtrl rie f)1;{i c-!t Jt -.rU+'l O. i,rill .r-,:fflr
. i'e.:ll Jlf)l ih., i,, d*l
ry' lt:"t
.4M ucL995 a
dejjtu
3 Jt6i,l
r
-d6?ajfl | 'uI :f I et1lirt dir:J Y
,:-l .lii irrnljl Jlfjl th". j J-^:-Il Cl!*tt:rs J:*'dt 5l 'LJl L,jtl ir'r d #l
\jll .?atu-t--..> ksJl J'*{ c.ir-itl $ i+Jrl OF O! J9-rll '-;'.J; Jle ,;l;il| '3t
-'3lilt r1;.! r--.i-cll i^<r., rtii
.i! a* t 2V /rs;f-. r,! 4,7-J4il fi r.->. ;-r-k irlJl3
i.alll JAI ir 4$B;sla-: -blr;-:ti fff lc,[Vr^r rt{i)l *;:.1-dt}l ri' Ol i4- C
zzs**');H""
u4y 26 l1-i.tt,-31885 rr-c e.3& e44:,,'s !$ (21
2AOg
. .fa-)l eFJl ir. "={l r! cljr'rJt 1r+r' g-Ftt
. ""'- d
) r^r 1968 i." . &.. \-i,{rl i^ta, $!.::-t Urlt pUlt ,lsl -f .JiLrlJ esstll lSafl irl
l"fFl.L/tlr:..1tr-5nr {sllgl;t r:.e,te':)l 2*;t$litli.pz,i-fu^r)t,f tJtC!'^r
.- .i I g 4,, 3 J-aiJl.f * {s)l t;or,*1l 4.ttt :
ZJ-- t;-f t .,^t &-\.tll Cry lP1 ,Jt-"r,,.f S i+rlU 'l+Jlr.lPrll i'l Jtiel ui<r-
. k;tjj ir, +&Jt C \irtdJl
. 295 al g2OA9 t
4 Snin
.snli funt3 reh{ '' i 1*n"u le e * yt elriJr '-1iJ X
t{d! F: gi,t ryrrl c[3tj3 a,rrirS t{|&*rd ^tiF asLrl6..lti.l;i]tl elrl, a-..,*irg t i
-.li*ll
1957 c:5lzri *! C.,;tt irj,ull;r 31 J"..aJl .r* *1b7*;)l uili €^r:; ! 4/t
L-+t Jt
"',"r) :#rt
ft'i',,rJ q i o',j:t;,$fl 61T5 #i
'9 sc 1965 a
L1
i I :-:r .,. ''.1.
.- :::: J3 r3rJ
ffl crJ3;le !iSti;|3 .li,.btl *l*:s e!rJ! c)e -*-r;41o;gl'01.ir:: "'
"Ulr oulra;,:fr dr3,-)r zW ;r.4Jrtl ry4-c/iir..alt rr.,l drJ3 or=r;U ftil J+
ai., 1--yp,,.qa)5ry,
}ir ZOO 7 ayt 3Z;; t *tniq igOq ,yttlZ,l s' irpl L964:{
-1i* o9lsk
.QOO7 et" 14 6;
r.r ar dlg dlr3 <,J.e ,sh'u -adelarl it{t &/ Jrtg--.+' a'ds &5i 6i ':l+J
af'tS Ai',,t
l*1.el6i {iSa X
a+L'5 Lt{L
)AE &
69s 6l$Jl dic, er*fr-Lrri.t-
Ir-1} ,1,.-.,1 xtJUIOiX_r .,l.'-j:fe 65ta'tr O. tyq:rt gle' :ir.ir l;iatl ai*'ll
-Cn+-1iJU a,'6lrl ahlla+lli
j ,lvi, tpJI +i"- d), J* rA ^irqY i ll ua2 '-tp ,v q,ajl 4rlt.,. o;u
i-t o-lrt -=,. f C zti S*al,=,r;i;u.g r")l r^61 gr ?' Lr) i:i-lttJ-fd
u i rla 131
iTrltr' - ir3)l
trl;t 0rr)l -ir'r.'"| d'S-{ Y
Lrl\& driJl &i Jl .litotl .iJl J+ {ttt 4 ,ji* $q
1986+g:s t7 LL,t
15618 -r.r.c'si're s41alg,)t$(32
Of i6fi3'iu-1V 7t$Pire iJ;t':tl zt"oE)l4t;JJ
,y $W t:,-;t J) t6J;Ls;,c Cil-* ':*''
Jicu1s6.1.a;I:*#r##,
15
'/
r'_.-.+
ir;Pi l
1
Jerlr
j d,'Jf+'itf a:ffgr. .rii *f U.+.- aiSl y d.a4.l 4JlEJt+r.ff gff-l
t;,i,r
4r
r.
i., rli
1._ ii.
8*pilt
,Ft si&tS l$i-1r..-t3llJ l.UrJ lji )ti tc CuSf Oi qJA13 Y.lr tf t',' t rt$ 6'rCl
-r{gj16r3i o3r1i tr.r+r a*tr
-.,, cerr Y ir. (ttpShir3
9 *piti
,b d3rlt ti *lfrCr + )lSrlf Ols t*e,,,zit* t {?t, t{lJlf iri a?ri'll Cfrl'
-r.-gl &r*sJ:Jfl
10.Plll
Oi 4f cr,4at S'SiJ sali-.h;'t La+ft-l|.2tl 6l1ill .l$f L't-r-r;;'d Y
6+tJlt0 cjta.ill
g*'LjoJ ltr.'U a.+- LddSJirlJrtJ ai .r-lrr -a:fSjlr9i rJ(Jl rf,fl rif.t+ o-2a i$3a
-yLq .r.e Yl, C6?rrl C[+€ a.-lJira
Jr#ift-;ta;,
11 J*irt
tdt OIS,I c3ji:.lr. -,tlti ol!,t tp.rec,f.c+3+:+. d.Jx?r,IJtJi6l1pf LC.FJ
.et{ll cJF ayUl OtS l3l fri €i euntt s!-+JlJ driJdi C,. Dlta* &'.*/ert
16
(1993 !*+* 12 *r t-,*tt
13 .pein
E;r eti.rll .rrf -rffr +.fr ..;l6tt 6!.U FJ t3l ..;13a 6161;S sg
-a)lbrl a4 jt33'}t3ad ae q+iJa }l3.t^:ir"t3ril.rl.e;i_.;tf
yt
+ rytt.tr t'tJ4t, -i*i4x-a.xrr L
1968 J+ri:st Z2Ui23a 6246.". srJ s{*a.t:G@
.6a1gull dllJJ k :.: J+ ,LJt f t3Utrrar ir.,J,q kJHt J+,t{t ,* a$r:f y
..*lfiir-i1Q:rafl
17
,f ir r:l r
(j-+l dt aryl <J€ -btJ*l' Oe: rjl-lt dt:u[ ;gsll ;4 rrl't j .;ry. JJi$UU#l i!,
.,^.-, .rf ,r.
-1.,:.:,-..
^
403 opZ 1.2OO5 o' '.
6:.tejlt itg.
14 S,at
-Tijrr i.,$r , at e.,3 elrjJl Ctr.
rll)l5 f{tcitt 3l etr;t$t 3i 6-r^r .^tl rl a4t-.gtt i 6.r+jtg
-3.rc,3i 16; Gl'r r 'fiitlS
LW)t J[+) 1.*-1 ..,/all.u,.ll 1l,;lJ.3 €$3 i*il i3l ,t";Jl irit -rr
at-rJl_:lit 41|ti"
Lsss ot,r,. ze
-*r:St
ua.r26tss."l}:11o-,* qr*
,,i1 1J Jl E)tj 'j+-s)3 &;ir.r,jr W! dt:[ i$l .] | I y 14 J-aAt ;y
.t27 *;ou4i,lsfi;"#
l2\.Zri^ 56887 r.rc zriaeQ +3r.li+Yr : .r"+,tr ao-1st - str.qr 6S* (40
2010.ll.;li t
,!r* t-lrt Cr C.,- t {- JS irti tl y,i €J,ar- ri .iJ.tl ,y ,sf$l +* TWti'rlJ irl
j-rr Jt '#
i-* J+ *y;J,j I I y 17 Jarli lts,rl g u;[:-fJlt g.EJl oli rail iDt:
it<>l d;L dr/J rr,jll iLAl i,. .JJ; $tV Jlb LLill c.,l,.e ,,-Jl ;r. qlrft ,ll3,.ll t a:;. -
r,j. iu )tr) f ) *t j y'rlt ir>tL* g-r.a:Jt cttlll lrt+el SFrr il4.ll u-it U 14 J,,e;fl
dpltu"u*)'i?f,;fr,,r; j'*1:5ifi;#:;il;;.ff
.(2x;6-)
15 *Pilt
clS Cr {^dt g9l9 tts-i 6t ,5e,-Ze ttg,-Zecr+-}rl ,J-*l a+l-;li}g &{.J''.fl
18
,. -ro-:dts1fl
li'lrti d.J'r{ .}IJ43J &.rr r=;3q ditilirl Jryi rJaL-il* at._rs.rr-
"b*.rll .
-.lidt s_.;qr+.r t9l:._ 61, r)l3}l &LlJr, t l.c' Ab el1t d3l3'1i
;Ytr fj,gtr.tfrr;++t-trr
9.11.,.-iitxtsKirr
!#iilr
ieGrrlg";r- cr fiJ).rJ era. +rr i1r 1
t,.
ffi,or"
-( u":.tpt'-)
19
aJt -.:.:1c.1958
- a,t,r*4 o,e irt-rl 1958'.r.t70 u*,ii$tilk ej;) I9 +'lJl
illfr i; i'',1ii6+ U
6{-;4 26' it*tt Le 64 -zt t L 1y'r'1\
ttl 2l g"
-"r L964..4,
s.rlr 3 si nil.'
irlt 1 oe'e 61gt3l1
20
(;id :Lig wrrl#x iil'a. I i.r'
( )t-* * )tl)
22 r1nttt
'f*rJ3i
g,i 'ri"r rj2d cJc.riJiJ'!fu !,,te ,r:rH-i#ril1flffi*
o. t{rJ:6. C[d.i j ,r,.*l t$l i'lj,f &tisi-f -i
.FSl'+rl l3=,lc
t+l4ill rUll.qi
r3+_ itt tJJ c;r ;,rlrt oito [6.ti.rig a+fiJl 1,l.c' ,'trll e.gt.e
-;JrAt atl ?.rJ-.5
2l
7 '-':'.- --'I -r-!r'3J)-'9t'' !T!iT,:il':f "'"ff.:Y!ff,etl!,' , ,l:.
tsiti!,,
':' '' ttdr 22 s3 tZL dJeilt - ' ,'
:
t:r."#
:: i-i 11t+tlu,o19:U"r*=^lJ,r:f,u = '1ti1$j;il;y
. i''
j ,, ,_-l
atj ,r s:tt drlV*yii4 ,J -Jirjl d,, e€ ) ,= .'ll ji 6gsj qt.--t p:ll .i;.-. ot
.egrJlLr;r.*.i)^:*lg EjO,J d: iilJll :
t#t+l Ab j.r3 4,le ,ti{lf lJ a}. J-irl olE 634 6i aOUf t o,r{3J .t-+L, I el$t slrg
-dt l{t AtS irl6_r-}t a,fc' at.ii} l L,f.6lJ,,3 ai a+rif t arlcaa;.a.ilt C,yJ*ii. &U.f L
iirl
._,..
':r::
a7-. ---:.- : tJa '. :t'itti--JrJ -.,'
,{}tg,-u.{,,|
A2O125.*r-r iiitall 'J2'I\r3!
t:r..
r:
7
27 S,eitt
6s* 6S r:{l L11ej r*rt Cn+ did{Jl t!.r{-d;-;d! Cirr dE+J.iJl ,r-i Ot, ri1
.: ' . -p.rritt cji..a.arl g&rrlf f.(r, &JlCl
J/
1r -. at:
i ;,li
s,4j.u;;;-rfi "rit:+;x, ct*ir a,' 5d,G,5, (::ilI'lifadJ
*At fut,&:"i -.of o-*.r Larr. aa'*2 or;41 6att CFr
r |rlxfi C3 t'3ti
.1i+3
: 'c'Jt..$l .rt* t{i'
,rJE l ldU(tl
A)-Iatl a,
38
P? ir-:
]i:i1'{?
;li l
:r.i';
i ."i
40
C[a.1iJl att t.;lt+ dlc ali4 '2
ui &^ Al ()'tar- k r-r-glr.r
I El.lt - &lJfJ3
f .ltr
r ?-"--ete a-ar4 P)l--lalt
11g64fJi4r 20 Uila 2668 r.Lc. s.3.r. #tr+i (148
.r:4 + -$ru i;9l| i'-r+.+q dniPl .er g;t dt)l;o t)r.t*'y6ylaJl +L' i'Ui 13[
.:ttt, 2 J+U .i,4l)|.-,ii!q >{-,) If^r"' s *s)l i..-:2'':.it5 L{4 itJ/l'.<t"'lJ
'(i":Fr lY'r,.
ylr, UJ,l i:Lrt 4lt l'ue
uyLr r.ijln- Jlirl .l5r ,)t Jl Ct'Jl ftldjl C-€r- t,'<Il ..7t"a=)l
.rilL,
t47 a1964;t
Lg64d'Jri 2'* a* 2994:'!. si'r' (# -lr.;i 1149
Ori:J116>\Llt 4q ,*-ll f{iitil dlfl Y,aa"- \i O,,'l,lV
-,.*as*)t
"'rih!l 01
=lbr [r* )ii gl-*r eu,b!\Ji e-- .rr:it C!^!Jl ot5 "tJJlt
cr Jrr,Jl u;u 13[
4r
.fit::;1;-:r j ,
:il:.'j
''. .::.,
1968 -lrtr?- 4L;11i.6L75 r.rc gi.r. s{*E 3JU,f (186
rrlJI dff irft.rlJ-9 ,J+, i,r 31 J.eill d,lrp!1 .ji)t ;te .r*-!Lt rT;S
',
;4p oi 4l,c C *f* ,;4 tl *.r>t!n *tu.;- i -bli)l be elblt 2r;irt ,2si
.'r,nu.-Slgl* "r;;Utrg.r.t :et iil155
r.?WJli.<.*ll
u,,L964a
. 1968 .a-V2L +t i.6413 r.rc, ei.r. a.*,s;r$ (19tr
sr*.,- i..a*.iJl dl3.-,ll il4. br 31 ..;'.a;tt gr ir"r-!1 .tFJl t+ cr,V .,:Jt i,l,'.Jl *a Jl
47
E
.d
+*ii
,:i:,::.,,:
,:ii,::,
.""
d[+rjl
' ''" ,:
i.*,*rf}:5trffi'Jl:frt'
cur. El4tt ztt3t*r L rd{? ;-;."!r g/aBcril{i ai .r*r :f I 6)r.tg ,rsr.4 :l3
. -1{13 6,.c,-p5119\
&!+ c gl3Lc.Ct5., c[li.4rj !l c du.eiLatl cE>. djr aibtJ!. slg eli4 i.;gxt *ws
dl ( slrt cttc 6let.ll3 t+64 g}|...o)tr g^ct.ia:fi ozt4;tt dstaa djtJtt t bua sA
- €xll.t-tljll'arJc ali3[r.. etj:tl C*,b
6ii.tt!c..aKtl*idrrd"rdrejrC6;erJiA.JtJ,if d8{lSletr 66;r. \t te3t3.t-l...ir
- ! - a*c.[<f*Yl
.ljirr .r?3J
t ;-r'-* t 9616 ati 4ralat e brrier r c!* r+rr e+b ar.c.ril J,Jer.J Fr 3 l, r
<e4az;il ua. ? "r.l { ri l*Lr.fi -r.9 tr (ajrtl. e tc.ri.r)f ot€ &{ cnansr_t ' ,! .' -rt L
,
-tit litb.n.d3
;4-fCf .rirs .3i Grs dit-rr &)l3 adr,l.art a.4daJrJrs3 JJsi,i :',-t3 < sJaJ s^, .
cSlL snJf .r{art (i. t+i. entail tei>U- .]r,a*l ,43!tr (,L !rf,;+t"s, _rr1 tr3p 30 tr:.
cHr,
JsJ4 a'€EJrf aJJJGJI dStJrJjajr e#? t,rl ol.r+ cJ ri4 6i ;_.;.-*r a,!,ta <rbt'
<,l. allJsa tiaf*.fi CUgj.l, aS+r .iuvi,rrtt IstCi+r aitnirJt,l a;.aifq: CB{-drt
-;,a?tt et*f*t ar.t a.J c;.3Jl,.i3 F, L. Le+gi yS 16_rl
-el€rt ?'t-9ia.r r!i-e-;'rat;^ &.4{.r, e."i t c,jc *t{ la.a.i}t ;_x,!t E6t3Jdi*J
t6iSl3 t,l:-?t gi reEsti;tl'.y, af+l,3J+A ;sSi3 is3r.r{t a,J.e adr*fr arsg;afr .1..r.iJ
..1t -!t LFSrJtl ..r^J,rf U ;-r,-,! I gi,l&.
L - 6,r :rtt_.pll al|ll
t+5 rlall.;tl e& ira4a lr.ri &E i_rit.r-.r A){btt L $l.r4f LSe.tf adzit
rro.
*t'2;11 't"+ ?3ltAl [isnd g'ftr a*r-.,]+]r Ct,. r.raiJ ,ltit, dIr:J tr gr.et L glazl
-;-;,-,Yt (:,,;ti &c i;sLalr 2j..Jr,iil dltJrjrr Lsy;dstilr cr3L"Cr go+, i*rr
4'te €ttl r33* F, L q?l;bi, q alt6, I i3X t> L &t p bll r ot nrr, .i;r- I (?€fa, j,+{,
-*t4}l l.a.f.ar
+l-r+rt3 aiairlJ ailrir+} U aAeitf FS+rt *tj.?iVt:iiJt3i .3L'.t;..:f t 6s tril J. riJ
-X3[ifl gt4 ari(utl3
1975 la*r 11 Lcli. 10439 s.rc elJ.. s1F,srr+i i tO
, 't{ili i J1;-,l7l;r,:i6lilU,-it't, Yr.g.rJ i.2J.all iJ+l;r!c) 1.1} y
l$t bi ,t r tb !r+ -il.r J-r!t i**,, t{+ rh, b-ir ijLaJ-tr i.ai.Jts..irf }Urff
tr.r.ti; r9.rl l;t+ cf.ti J*,.)r .
83 ,-e L
- EL975 ;.t
83
iili$i{,.'.t1. U'. '
jr].r.:t.l': i:i".
',::''.,: - j,i'
.:ii;r: . . :.'
!:..:
,.tt:f r?,t
:'li ..1
33,p*l
. 6tl (1. c,ttrltt;' i a+.ii"ll3 crJ.i-'rll cl"6 ayt tt e.3f l5t
&Jllfl l;tjSlt
9
A,hll
34r1,*tt
o,re.r3i dliarl dltG kJ6 Crt,r3l ;-p.rtl 'lr, Alla+ k?n B3Jtgi'l.1'rt afSsl.e qa?d
-4,,it:f I dJairt+ ald{fl 5.rrrl ;.r,r cpr"ifi 6}l
35 ;'ailt
, -l-ri e.r. t{+, l4il- <;Aiidj }rii33 -al.tsi a 'ni aSyf ;.l. &l+rlJ*n ai&dl a:rj
t<S,r"i &t :lt tri rl&tS 7t4l Z7aa9 :<al
C*JE 6a21tt dA.Jt;,u .''-algkt + CFr
-, tsJ'll ti.lti ri &Yi.rt
90
in
iil;nj
t
i!j
r
i
eflrJl qrttiStl
?-Eiitt
37 trnitt
pljit}l3 a;r-.flr3 a{?&il| I ?.iiill q3t*-i
::
ks]a'
i'i:ir,
i+j:t'
.
a{*31i}f
a.-!-' t=r+Jdf
c.-cJ-15 .-.
:
;, -,1.
.-,,:''
- :'. 38 Jlea{r
-l"e3.te i.t,o di3;tir ,rtcl l11 crJ;.rtl 1i?Ju &J^c di.a4 O! eritt &t1+J
iger
nsv 22 L b}. 794 :|.6.(?^i& rtJE (/L7g
@JU4 fir d flrt, z*trt J*, ..;Lu..stf .5b r41 dj*rU s>. e2 ,JcLrErYr. 1p g$t
-Lf )t ir..t6rb.l J:e I'*:u taJlsrliJl-i.,.il^ltl
4O,r 19610
! .rll3 .r^..r lg73 €JE*r 20 +e,'.. 9iS4 r.r.e g3.r. g{+A.i -lr-ri (4E0
,jr"t, )t JltazJc ;tte qta e$ ;lr;il 13[ q73Jl dH >t ."tr' el3*.dl ..:,,,-
-t'jr., *r'A;,!rff;;'l:
. oza417'Lif. 10384 .r.r- es t#rr+i
1974 (481
q JrL f<r., iitL. r6,fr.frlLll .:t7'1, n 4$Vi s-fr, k-;ij UG J-. .r ,rtr l'lr.t.-u i1
' ' .fdl .r>tpl
f
60 e3619814
j
=:1: 1'F-- '1-:: -:-I-,|l (fa -'(J.
:i , ,. ''.', j;J;-."irr'J$i
7 .r220l2 rl^.1.-5uit'iJlil+IL- )tfu
39,pitt
dirJae 6F artf.a+ et ;3ru-r FSLr.rt Ol Yt ;*l tll ai.aitg 1*a3tt fili X
:l3.raett rI> oi.**f afb a+ril dists l3t, 4l?d *T.ffIe?E
Atri)#tf r-irr+rrrr aie3r trr ''tJiil dr clt d &q p3 a:41p boettt 1ta
tll
r$ 6&" Ff J{t+ 6i ct,c -2aa ;,u }?i FShrl al ti-li' 4{ld+at
jt> rGrt^
'r*r
'€l!3 6,lc ;i;t ..eU3 ' "' U &J{3
4l J*nr
.d!r;r+ d:rrtt . t& +!i, l k+rj (l,l- 7-*..y'[!a;it t("""cJt a+J-rJi '-'::ri 131
42,1nitt
-;Af qb+t e?1jJl 2t;a3't-? ""i :'
g &.5a.rJl &. ft41 jtf U,.i dlJiJ Ll.rrri.e it,:"\ adl q-i{
Li : J kl'+: iiii ilii! LFtl
Jrrlf U,-A ;.;s! i-rt UyE.ltif if r.Py'r:J tL*';' s'-x.'lirl1Dlr)l * +*V
,jlf ; trJ ,*w-r 6,;ull J.^,: Jb 14 t Lic,L!'"rl ,t z*lt.;x.-' 6- ;ai:l ori3
-l1;.1,u)l .ru!l 'JtL; oi g,' t.,-:w
5O .r2 gL98L tt
98
.(1993 ilk* L2 y;re-lr 1993 ut74 -* irrrutt air) 43 }nitt
: drtii.ra a+ll:att; ?Ahilt G;ti{ tl
-1,tJft la$alt .r3j- Lplrr a4+ A,.t -t3t ag qJ$ 4 a.;;3,,-ltri Al3l1*i-
-UAi 61e sxjlt -
re 64 :+-*e 24 L
jJ:;
2-s* 3 47 5,.-
g
3rf#L
i,trlt;>
r;;'Jl
r r**
,,u!t suorft.:lJi.rl" * -;?-Y dI!" .?
t-ui't3f€nt
a=a:lJt)x,.>rutc[iu,5a:t jOwulv-..t)qtlti},.*-i*::fiI;l
tiz urt964a
1974 er;$ 2l L Lid,, 9412.r'r.c s3& (# rb3 (509
Lb Cr.r e ai isa-l ;E r:tdl pl,{ +U"t *.8 dliltn.ru-i tiu (Jtp.l+l *;;''i ti!
"-:"
q;; ,fu v -F Ai kJ .rJ u.JJ3 ,* ,H"\r{J Cr. CJ L,+JI ;r" rb trli.or
"o;ilI L-?n&t^:tl j -;,; + t+Jt lst :cl t{.<>J ,-,:Jlatl t rl d l3l +.rAJl
78,r1'41974d
1981 .,r-rt 10'Li"r.3613 r.!eei.r. (#lr;r (510
iJ^!t ,J--4,i-at+\l ii.i:ll t}ii Ol
-Jl c,ut-Ell Sj ujzt.+:,-.giJl Ly'l dr.4
(iril! irl,€Il) r.t.'iiJl ,*(b .ri r!-r, itt "i A+9* i,-)v Jte J,-;rl3 * #f ilt- tr#-,
arS oi ir3l C-e^# e.;.!t., Cd, ,3uilr irrt:-- cr-jJlt' ..+! i+;.rtt .i gr+;t- ag
"lr!t
.r!=b e ipb ii.i:ll dt!.
Jr r9"r ar. ,.alir- 1r d$3 if LUJI sl b5;-r,,:-21 #f
'+J"ll it:'Jt
99
A;:i;{G H[ifiilfi;.:Fi,i [4,:,, ,
,,p!,,r:, u.p' rr:.sr?.'?,l: e- .
'2OO7
*+ L1 Lari. 7596 r.re sl&'c*{zi:-ltoE t513'
23 J.eil1r<-i 6i, .'Irl J, 6ur)lr jr gtr) !.,r-i 9t
tbri J(:, 1,-!t il--t l it+ .
45 J!.aill
-&-lIl arte :f9 c'g ri,,'l .,J-c y>Jt4dl I .,l,- a;'a;'l '-'ii, 'r:19!>t 'r're3 ll[
:. ii..
:,, 1
f
;Lu<tri J:*l.r[..;pli ,l d.Pt ,Jry-ol,rt".r;.i -+r;ra,r-:r
c.zott ;g[,. .
-
::.:,:t:
: ii::i
j *,. jlLll3 Olt 9a$ c,,tr;r 6-+.rlP stj, ,#rLll .ty, ;yli):*t t!t't J+, Ol' )\.iel ,
101
'FiiJ,.i
i _;i':::.1
..
47 64tt
-tL.rtf {rle &Laryt L:.qJ+ Gb a.da. ,,J*t.J,-,e gt* ;*t,
-'... :'
48,Pitt
plr ,r,te1:rrlt lil irtrtll &Jrrtl a*274 t{ g!r.3JIl 3c}i* iJAJ 8i g}t crle
-.llCf er ''ul
49 Sant
&tts rit, r..ii,r r. &it ,r3.r.a.r rl,rff,.if;ff#H,HiIr*,
1968 aoqjs 11- L 216. 6L39 rae da. s#z's i$ (527
triu sl;ls l#
i:e.ra.,. i.rl .rJJhii:tfll gr" ir-a;o!)r,trr*!r ,lon ;rr-49 W -aa
ifr! ,;l 6iI ju::-)| )ljilU+':Jl L"* LJ& oJSt elJ3 ,rt' t-..trr " ufl t, -l
i+ g;,, it+.-Jl..:lJ, JtaI O. t+J, ilJ^Lllq.rfl tI.gti:Nl J3r e{ r3UUt, d,PtL'l
z'::::i#r1
r.03
, i;i.:i'
..:ii :i
,,,.,.
.5,,.:
aSjA. fKr,i
50 4rul
liJ'rtl L0hrrJ'ratl S."ry:+ t J FJLnttJ SfuttJ ej.adilt3ptrtail aa.aiJt .I"r,
i
ro4
r.*L rvi;*rr.lrr r ir.r;,r so'$q ult*' *ry:
Yo -g.*
263 ,rP (1te g'r' )2006 o
2OA7 eb 3 L i* L0732 t 101 1 1. r.r- - sl). <*aa'l :t:7 (547
g,lrl U:fr-ft ?$' F^t rrsl t+:frl.1 ,t'rtt gUrl ta'tlt*'l 'tap i''G'lIir"!.
Jl
,i d,Pt Jl
('iJr ,.*. cr)t u; ,Jrta.r dj^u ttti,ti).te 155*tt $tt., cJ^-r a6-1
Jab^' cr t-lfl
;r ki* g.iJr i75Jl J'et *t# .ret".:?Jl ibll Jr>{J i#Jt.,t4''*\'
aAl l+lr; u.:{ LrU .r,-.r;' n drlt ,14;:'a-.}'a1€l't Pr 1rf 42tJ '-;l:
i;tl,* 6wlr C .!.r; qrJl dl Lr"- J' E:'*;tt'r,,i t
I ,v23 )*;St o-Y ,*
.Sf g<--;iu r. rg.r,r:pl dl,.ptJ! i-<-tt 4 c')ALt":-'J gJ- Jt *.l
j g,.-, ).r Ju.-ilr ji, i 1 a54 t 50 ;tt'e;lt itGl6.;-'.J'oiti'lj oi-
^ffr+.1
ti>r, ;;ur
X-if ,,*i J **yitrta., Jr gr./rr ,,Yt ia.a'' .i +trt i,-lJl i,. r'-- 311l 'j41'17ll
br;g,L)l lJ.r,rte iYrr
()t^b * )tl)
2008i{J..f-! 11 L i921852 st' 16;.';.' e*je'a-1t-1'3 (548
.rL=l- L--t-jl r.ri' iiill Ol
e;"; t rro d iiit+l e*i {u=, t, iJait9 +J' .rdl
lJf oUrr;tlr.-!atll ,{$ ,-a>,r-U!tc)J,. ci5te:+l Lteyfl L-:tlt ';i:Il ilta- a'
-itV l{.Jt$n-
ti-blj[oer ifL.:"-)l us-hc.;;dl c,lf ]*:^-.:Lr dt^. ; {'IP Ju''$
.r,.t(l:rr q.'1^i ie 's,r''l>oJ- Jt
271 oPZ 6-2008 et
51 4"ill
a-:'dl dailri
OJ4.r er3r sb'J,'a-ai tr G;.ift cr,t a*f l4+*ttt dlJ.H
rc7
5T;yaiu,
:3tia*Er rrt*j'.{itF,Ei;i1tt dlt},6iaitr e-jJ,.Gt ;u:'ar.:A!
. 5O.1t
r!.:cl ,. - &rt.rltli:-rlt rJ3* i.ltrlt g,t,[p.:)t
'; pi - Ly]t i;(*" /:rl.]l u a[
108
5;3 drstr
&.d3 t J.? F€te tst.iiX! plAt !.a:tl Chilrl.. Flb 2-:i$ &rziasltf .s.ti 13[
-d3,..at, I <r.lcstirat t ^r:f3! tj sY3lt1 sb a?fi, I
aag 1981 *rl* 18 gr,iry-rl 1981 a.,r7 l,rc orrlirl{ 4#i.l) ,rS{ 53 JEUI
.(1993 **l2 * i19.$ L993 aur74'-iofri,rr
FSr t el.,ff.r r-r(r t.t r.e ail-r".r3i a;iifg Adlc, F(* dr GIS
",;ilzutalbll
-.rt+r 13t ,1. a*I6+J pbl 2afrl a3)15 Cr., Cltof ;& a3.*lq +3bi {rt.rt] e$e
-(s 1000) -rt+s di .,rt (.1001
r-r liri I ;q.afi _ri l.(s trtr 3i ;3t - {til I .' igl j I s} 13
albrl a+t-p ri zazJtt Ut- Cl. &){brt a+ter aEairl El+.z 99tu o.tjigt
q#r.i d.dLfJEr.fl !.o13osY-9i3Al:n^tl;$Lat birf ;'Ar:^', aiQ ptS>i l4,1i-;st atl
iggtult &.trtt &3itirt+ t{Jlc'o-Jsaif,l &-r;"ill t:lj €llil as.tl3
.r{rir 6,^irl dt+f u,a)l&)l LFr} ruSr.tf 4b.r*a}l lfada!,
HtiSrl
Ltu.rlbrtl
AsLe+,| e.b
54+,ei,,
-r:rt_ra Vtg;,, qa+. L.$Cf .Ea-aftA+rf
- !- -:.
53 Jd,,
crrd3 tr1+? fiatc At.iiIq plat fitl dlainr* FIJ *-,'.$ i]3'aa.is{l s.ui 13[
-d3Ha}t rrlc,jti.6lt sY1*lj rY3It gfe
.1.rjtf
FS- L. el.,lr.r l-;4.& l+rc o,alrAAyt rl +l€.r3i aialg ddle FS- ri. dS
-rtiis zgrt ir a{h}*J fbt:,tii a3}3 Cn* Crbf t4. EFrJtr.J3t J ttrtj e4te
-(s 1000) rt ls di .,rt (.1001
cr tirt I itd.a.i3 ri e<5 La.tl f i ;3 t - lti! l, :iJ i I r! l3
-.r
Albrl agr;a 3i aia.aill Ul+. 6fs !){tetr a.-rl;a5 a:airl OL.6 $9$ ^ d*t
t*{*i 4dlefJEr.tl6,16os}f-9'bdlr:rt^tl;.r3La} bA{ArIJAr3 a3!ptf+i 141;j.rt-,-lt
ggtj.;a$ &.b.tf &3lit'Zll+ ldlg o-3l,4ill J- rr-&ll ti33 €lli3 or"tli
a;euL\Jl tJliStl
A3L;+,1 s.3
54 ryaitt
.r:Jt-ra p@g ai**. L.ttCf da.ar, aiGrJll
1t2
. d
{ttr ll f -, .:ilt*. ellJl i.t ..:. r.flI *Sft # ert, * d rr,,g U[
6lt;>
199z,tc:tt .2L y
tsi.r r*ri:'**;?X,t*, r **
&es brL,-[e t+t{ $l*tl a,<€ ) r]!i ..aijt tF dl CtJl Ct]u& d,l-, I{J i;t.i}l ,t<-i q
#ul E * ; *si e*t, ttf e y;i ll^ ,rslll 61 JLa;lt ,t<-iru:u cJ lJ*s t
,a- Z-tU j JJ! -.-Ja,g, irrS.Ul ir.l-.afl ..:,;t'*i; l3!, J,A.Lll Z^l*a. )l^?l iiti.lq &L€fl
*;*[,-,13.r1J.r!t oi 1.1.1 556 Jtaitt, is;l3ll Ur-!l i-rpEll s ,:'5l.tili {e.iLJJl i
U . ,-"1 F ci ou-r .;b, O,.,lrlt cty., ,=i #ltt 6-L. uJJl )Al bl eli )3 d*rJirl
.i.=-t i.a,J.h irLJl 6> i,-./f g,. r.tllt 6",U s5;Jll rrill
- 337 ,r2 6.20O9
o
LL4
.; , rrj r++*!;#S3lri?q.,*?-. $ e Hi *-_*:it @i+t; rut ff,E d* d _!il+r.t,re,.[5r .
i,*s$ oe 6.ltill. t(+e4:lttorteU!$ft'
,
' "''.q+j;li.',5,t,.iy'!ot,},.
I ir,-r+l ri-. r;
C'q f*. ar-l st{ir{i, Ul,itilr,ryltl e LJ;;.rtryqkt g.56,.tr
.=tjltrJi,,-a5z}tg'.t tiJt4 ,L5 .r;t
inL;tj &J.t l:; otJl tre; ,ri<,-I .-Ltl ote
uJl .:,tjll #t-5ll 6-.a, ,rl.1l2tJrL:-)l qift- LrtJ ..fr + kl1j6-tue.& ini)l i,. l{.:.
..r?rll u qt,s-!43 -tit;rtc.{*+Yj:J--d tet}o1ul rdy' "'1
d irt5 l3l
zo..z,ss, rc 4 ::{r?iil:tr
dt, if gU; A5JcJl OJji -b;V." Ol
ba(6;a,
:=.a:.:Jl at
::iffi
-!t llr*. ;r,56 J'.eitlyb .,.isl
.!'or"i.*u g r+$-rlv!t -t o jrsz*t-,tl.i(,-d Eb +tiJt ;,p, dt.
Juttp oFilt g rdK;t vlr ;t o *tC o*- p_ti! i:.rrtt ot u.":Jl tl^ ;r. oAt*r-,r
j.r^,- I .llli til, br*
e i,<-ll d .rlt .{rlt titi*-l ,r:^,- tr.tll1 J.it i.:.All ,r:<- Oli
.eie,Jj.i + L*)t iJt<.y lF ,?ct J-a;ll q5 jotsr,ai rtr*Ott
i:V7stdl,.t .,{: .,<-Jl QV t i:illl ,;r. e!"ejt r.-., d;tCt Op cll3 gp y;ir
lJr C=ll ++l ,lr I1cll3 C f.rt .t! rE . )s OSieJl :ieJ4c. dt,:. O<-tl O! +-. W1.^Ar.a
.6-* J;tClOtf,)l
|-t.r:J ti3t-. yJ,, b,t'"i! ,,=$., sr.t ..lJl i-<r.fl Ol ea3- +;rr*ff jf t jl g+)U.s
r+- t, Zl* J-Zs d ,JyLrl :=ail ir>.l*all i-l+l Jl" .:r-:cl U 8t-p!t* c.1t'>t-.ai rJ tr
-iprit$-*OF- Ot l*2.1-bE-)l Ol g.c ytjt n<*tl :r-:.. if t{JjtJ t.r, .i^U J}:3
,^ai,t;,! i*L'-tdlfl laiS itJi<{cll3oli i,S-Jl in.6*-.3u,t;r4s)l irli.rlj3 t rrall
>t-r q:, cl;tcl rre!;-.i.1 .:rt, q .r--
' li.;iJri#fJ#,f;i
7 .rc20l3.r.ru F-ruJtil+r,rs..
-.L,tzA cx g{lutq-
( 2008 .rrto 4 9, i.rs.Jl2008 if-l) )}5{56 J.4i,l
cJSlt&s r-Al lt;Uar l,lrtr 6r a.1la3*t3 ple arlt;<fi| a3y5 S. &+rllr,b.+3t"J
VjJrAz*.t aj,atC)l irtIa"q..*Yl fuirl slss' .)r,. L air.t+rl oas*.r '-'+ttsUt *.ri- S.
a.i€lrlr rrilt tli,Jtl &- (* dlaJJl 3l'-'Jl:ilf .Lr'-J Oa*;anrl !9r 4i.a-;Jl +
- &It lilaA. t{3t J'r' l'!at3 lCjJ,Zr,.s
6,r li..5tatlr 6r..,pr Lr++si lil ardi:tl ejaarb eJritl d],t$Edl ol&iqJyl t$t'*s
iCls.''-vU t$l*"ti ru'${f dr'gl
Cr 4'.el!3tf *l:lSrt Je-^ e& o.traQ trl €lli3 4;
e.L'ar !$r a*r.i Fs+!, iss,.,a''-e A,.^ o*:ifliffi.:l:fjl".,#
1u:an aa11alt oira gbl ir Hvl e+I3 C61 e.+rl C#*dXt C[irt+rl :Ljr+J YJ
-r-rtiell ir4ai33f a-rSt=.ttf t dstr.liiJl ,,31+t a,ierdrl ;;e,,.'iJ:,lr t&ill dt Cls e+,.
L27
@;i -.--i-
at". i,raaa
-
rr-rE c638
.. 't ,.,
ai rS"tt -t1t'
elJ3,;9 ,sf.rtl g-t -. 3-r.i ..i.iir qv *Oyl i'A'f r,. f"t:,fl
J;io9J..,;o'ourioi"ri g,t*"ll \Pl'"t
c, Jt'',"!t -?f;
1978 i:-I3 sJe rr c3 6
e4 a
1996 "xr,"r-r 10 af,;lr 01 r'rt (r3'l'' ell'rill Fs'. C639
d L:t"}I -BJEI rr.rj roFi, q-f.rir.rJEl JiLtl ,,Laill e"f^eu i'l
&l,F;t 4
. e .146ll,-r- lyl.rtrrJg
'L:z.Ll ;+
ifflJ o[
J*+[ +r qret:?)b qr-.i:,| oztrfubJ'iLll J-t 4t'a!t^o*fl j32
I.j ;-|;5ULu; b,r;*-ro1,,:l t {?r:r., a.fUr arr:.U:ir ;,r!q rl--[ d rltl'l
221ozlgg7,-;:-*:
'
-7q+$ii,.'.#:kdrdoai-pr.e*rrgJ,iruG;.i,;tgi$rlU+;+u''
irJ; ;J r'*l.i €;> Jr o_.-z'Jt * P t{Jtla;.i o-* Uls'::iitiir:Lt U }ai#1
.g,t !t;;pi111s*1'JeptO_i.a*tt
i l6.rrrol*-bItsot
i,,-a-vtte,-r!
2oo8 ;*.+r ?s + t* ru*!]!-i;:*#
,qm :* dssz:
cr^- A s t d' ",
=,:Ilff
59,pirr
Fa,il t3l :f l !i3r .:- e6: )13 dtrar{t 9i 13ar-xa (3r. Ztlt&Jf l fiaisr crts lil
pt<>l !13 raa;l E*sJ'*i.at! 6l t4e ot>4y Olr o-.,rr.e rir 2 -rtittl it ra.*0
"f -:r: " t+rl (P cdts al pYt <,t.1-art tao
; ti;l:
:a
i ,'J{+,r*.l:rc^- yJ r .* }u.'t{ir!'ia,Qtoln-i",..".5 :1.'.',. fi:j'..ii:.i
,.1
,a
'
1'!i
,i
414 ueL g2003'ir' r.-a
bii.26686..r'-sr+-{r*a?+ ,G teSZ
i
2008 r..* s 25 ) :
.....
du c44Z'SrUg t658
uis :.,JJ'6,."u i'ls'tl ills,il i"r )
u$ f-s.i Jl iijlJt i
tursL.,,l
ir itt;'l ai
rl3' J1i^a*tt r'<Jt i'P;r
'llJ
e* e{a;rlt 63ot,:e.t-*ti!t'Jlr
iis * ;i;' et
€,i,r*I .r*J 6ll-.lo'or' f- ':I'
t'a:-tt
..7!i ;ru y
1'a'
i'<*lr r
r,tlltb
(660
lgg4o.-;t 8 +.';1i'387g8r'Lc' e3"r''t,4,;,l-rri
' r 60 b)*2i$ U i-?
i.:;tll etl-lll LL-., EL'ill.i'-Ol Y^ ';tl Jlj,-!l ibv a61
't
. .^t/^ - :- r - .r.. ; -
Te,;{;;'i; * f'/r, ; #l 5 : ry: i';i :#:.fl:
L=fi;tG"tr*ro';.Jrr*Lr;-Jrurl3,rb?t'1irur-:"',Li'?."::
j ;;{ ; ; ;,rr rA,Jr \e.,u'.*;. ,,i .1t' Lf l' (.Y:: fl
.-l;ru *iflI*
;;i,fr;&.>lr f;];usrF,i pr.,
',t"
r*{:r"1''
.f:l.rJlftE.]t
61 4"ot
Jla.3 a3l+?trf f Bett drlll dD llrlr-fJ ail,rlr AErJ'a.{ YYt diJg!{ lft
-t{3L:- & o..olii.r
63 ;raitl
<rrrlr aAfr.jt. ei+tl ii+rrt J{i tl{'"1 alL;+,i @ W .lar a"
.t6:ft .' - alairs'*t fuHir,"tl ell t*:lYl 6rJ3}l 1$i'21> g' Ar.t;t'tt-i
i +g ox 61litztq;;i) 64 rYalt
,JrJ.rl oit.o LFSteJf crtrS-l W tZ* 't^:"'r Oi afU+tl r$t &.ge &l SS+t*rg
-t+ o-*a'
'128
r::"':i
't:.+ l::.
:i.i:rr.
,::j:
65.,-itt
3eig r''gl$ 1ta3ib..3,.l itr.aortl dt* a.d; &lc':f t 7,2a1 Z);E,lqJl A;-ti :f
.6J,tll r-r'gra*r dllS
,-;it \prb c.e;rj .rrjrt Lrzlt s. i^^?te GJllq 4f +, iiJtill i'+ll 4l}l
.rtJJ,J gf.;uj J- cri3 Wu- oer g f<? iit,j,> f t+r- .rai;
&tuf, r,'rlrrl
.€1)r!t
d,.!. ) cll& .r;i a;.iJl
' zLL,r4gl982b
r29
: ii:".
i.i. -: v
.i.lilr
'-Yjn
i; ' , i. , ZfiNJ+:'?aE 6.f,*!rl{,1,e!1.fifi <t"- rff]fij-'...:.,,tl
,,.. - - ,,. .-..
-., ?!'.-
i
, ,, .. ;..
i;iitoop a, *,ro,+4;i;;ore.ip-'g,t,-r,Jn1 ailsi#+tl,.li*.'iff;',';;;:,,:.'.,i,
"'
irrf *ltjl,il;iiaqr2 r'ri"-r try':i'l-
F,rr^;#iiffist#
t{r.rl si.
:;H##nr
:.I:r1a1!'''
) )ry'96 JEi'l
aug ll1
'a;-.;-rll gl;;ta g.t14-z2U;'t A- a,Jt" qi'all fu*a{r tga'l3 'r-ia.c'Lrar gtlS
-iU-r;artl
t"rt^ iJlJjJl Y'L La+lt
-p-rZitl cji,a.art+ i-r'ft 'i3lelJ'?)'
(685
2003 -,i!..:i!r 31 L A3' 30168 :'!c s't'ir:'sl ell'r:tl
f
q- -nu!>i'r:*lr Jl3e-Yl il"'"' '>"* slt
a\z-djl Il A-}r ir
- "'r;Ji':lt t"'r'*';r 4i i rr r 'rlr
. .r-)t il.,lrq ,Iotr,'r='.,!'Lt'r
ii;S#l
2005 bt*7 Ui1;-21t22' 19565 *'c' qn"'diJuos-t rs-
t686
130
igee aj 24UAr. 4875 s.rc e3.rr s{*zs JIJ'I (689
r+i . t,"ir:tl ,of'-r',Vly b3>ritilL,r'at grltt flt t...."tt SJ'".I#,}"*
3L e 19660
1 967 ,Sr* il42.i5. 4812 r.Lc' si.r.. s#i,s -lr+i t69G
L45 aL967;)
*1tt
Lg6g q5t 13 (,,.t (,4r-l-lr-ri
6648 s.!c. (691
,;itgeeoljz- 3 O Lr,rt+g r-rc ojul\ C$r +t'*Jr Orr'-!r 'W o' 67 S*;lt cFaJ,t
.u.e
fU-r J&tt,o* Jr rijt,ir-yll r l.- .+& drl iit.all :ry €uEi--oil ':''"aal B[
dtir.:-l $z oj.A,Jr rL r3!i ..:lJ3 ,-Gq*toJ"'a*ll qels-ol..:tl3 4 '+lt
* i'<a.tt
,r*- ,-t*tt-ri3 r.1ri o;iri LJ u:Jl -i9pt 6* *3:;oi ,-t'ol5 ijqll
.irJ..a,.r"*Oryr_fr]i,
1969 x+ttr- 6* L t i. 682V !.!c e.3&. e*.ai 1lis (692
131
ir':
.j:l
!:'
68 ,1'eitt
gprjrg q!'ill cHlJ
-J,tsb aaitl.lai a,. &J-rati ztVt;':3iqJllJbSt*3i
(738
1968 2+1gt 18 L by 6L43 'rtrc"s3& s+*'arlJ'a
.fi)l cLli g.. rya;11e,,..!l r;k €-*-.-:rl OI' ioa7.:!1.!3,-!f ZW 0'68 Jlailt L-ASI
.u,-;Jil,j
' 3i *-<lt9
267 a1968t:
tg73 \t#zO *e'i' 9062 t'r. ei'!' *F's -iit (739
t;1
q-:-t''6i, ilrl dt't') lJ-L:+3)liO{'L'+'=:':'-oal;pe}l..a1ri)AJ'\'=\f'-lv
q c^":'- Y V1 - !' , 'tl ,;t'-
alL47 g1973;:
.-6? tg73 ,rosv 6 g2lr} r're si'!' (F )bS (74O
5'JrtLfy' u.,l
ra,ar -l *, €; *;/J yi -l.IJ*-)r '"^-'s* eaur a:^r:
oitill
lQeLnl973;:
lg73 t:r,sv LZUbr'8555 r'r'c si&t s*Fn )t$ (74L
Uur=' ti[
ul- .rq i;lr- .-.*;Jl .:lJi c,Ut-'','rt' 6.la i'i ^+'-"' *l -.+
r,i
g'a*t t'crl
tit-j':"!";l13[
i*G.fl,rler .JrL *;,fr"",,Jl63csap'rulj-r;n 'u';iltt'>'lat:>l'
-qc.tfl7!-fr+!r.a4Ui
139
'rLgl973o
1-9734 "2r 11LG'i'91OB l'rc, sir' s1jan )t$(742
ot
i44s y!r.r.1)-, ..r! '
:"-*:,- ,ri ;,6q o" i etii;rieq t"C * lY .{ f:,rtrtl
.
" o;Eu
orgi.. r<Ir 6.ti- E:LJ
u.rr- i'r<.,-'orr'-it.-iJt,'ll u''5
'l44,,rlVl973tt
""rlJ
lg7sa{LJ,a 15 &eri' 116Q9 r'ra' si't' '|# )t$ O43
-lril'r- cr'
if .r+f .ilrrYq ,f :1 @r,Jl) '.zr srEu t'-d* :-*/j)q 'r'Jl
Ffrf ;t-iJ;,',r*'l't;'#r,"r'p"'r""'];[:[tr#,
..u,.t j r;t-i 4 {$
Y *#|.,t;y!t" ":q'dJt*
182 e2 u1975 u '
138
.rt;ii.ctrt*..rg tar*Ut .n$p64rlgli ,i**<II..,j '
. kr,*P j
6!r,t e,r; *sa;tt?yzl l\l^L_L e*n 1 ffi-.}.r, -.a;.:li f<tt .i tr.r&
29 ,-f . 2O09rJ ; 79 /78 t*. .;;ur ii:gr, y-,-
71'
69 S,ran
utC Xr lf+rj C6g tJ:a; g3)li}f frlc, ,-.r\ a?J, arjrr_ltSi)ft Ai.c,.+*:fr ,-.11* X
-a)brt eUti ir j aitir a. j rt:^ TSjlt n*^ ir. air{ arf 4r,=il ae .j
u bi.
19e1 6.,,ii+r 3 rrorr')Lfr"X:,, nzs
It"4,iiteptri,.;' JtgE;F{+rjll.-z'.r!3|3!ciir-,a*tt.ttf!tZlr*;1169J*;l4.ual*:-,
. uJty.;r.! r:J:f l
**; Oli i.7eJt ihlrt
118.rD#Ij'#''#
1993 gJE*r L6Ubi.32t17 slb s,id,. e1-jars,rr+a (ZgI
,E*Jl*4': .'Jlqrif ('.<r.ll.ri6-iLt5i., , qr:, t,.,fitJr;r.$bi..rl6flf
VLr e,rg.J
o4,r.\994
J &"-J 1 s.rr e, ri
;
rM
ZA,pn
;rflll eruatt ,fuqt,.rlrFi li19 r4.ilt]g L. k+ir"a{ litslsEXl slc dh.e y.
al treiffi &f+ ;:a 4!,r. U .1,, Jnetl crit 4lr.o.rlg,ltSf ri-r.:f arf.?tf Si ,bi
.rt{$ t t {Ce *9igsfu;} I &. r}+f]t t t4aatc, ar(.r-t
1975 a+t.r.:s. 15 li6. tl022 r.re glr. s+dsrr.1t+r (783
dli::"1&&tC lry."I rE tric.r'..""ir;tijll p:rrlc<ll qrrtl rtlil iillt JP Jrr,JllLibaol
i.rti.:,. Cl.rqrykilrf {r;:li-.ritt,sr-lr6rfl j;i1;,.68Ji.eillfK>i;1}}t li}*
qi AJ,*LII r(tl Jt,;i,tirli lXr ti,l- t{*lrUil it;!fl e tirl,:,-f U+ 6a.1t ;rti:Jl3./ri)l Ol3
1r<-lOr*.r;il+Iluird,.70.1i.a;l1r<-i*J.;j..r;uiirt l6.rre\JrrbiJltl.:lbJtrJ
.r;n!-i.t4:-lesf3Cff f,y
fir, 123
Lz.r ().eot
J*At
L79 ,r?2 eL975 i)
1978 42.2b L'6rr LTSO r.r. s,34. e442,3:t-F (784
L4
!'Jlti4,r,;:Sr rJrr*lr ilo, ;r.7O J.aill dltn-t !^L, €+ l3l(Jl.zif, .fri)l + J-")
.,.,.u.rtjp glte .7!r g;^, .;l Uttlr qlt#! r *'^-r4 oe*3ii l3l tlr ute
118,.;" 161978o
. 1989 orrr+ 13 +Ai.234e0 s.r- €,tA s,:4zrlrlJ,i (785
.
,s,J.-, * Jil*S.-;;tS Si-1t g;+)J,ti-r+ rJt,JLill
4l,e 1989o
7L;r,itt
tr'*r.r.. dirrl i21E *l3t g,l3$l di.e CE+ &.JiStAJ+ii a:- pkil l.t.dtt dSatj lil
-e.r.irt Cr. {rJtf +";"-.ai* l.rrtl3i
r45
JL,3I I fA irla &tX | 6; g .ral rr ,o, lJ ay rs ",24 .,,ls r1;*r;t^ral t*'"4
I
Olllllbil 3l
4+ t"+J T
&JlrJE ll rrrr-lr-riIl (,lc t3sf..aE.31itr o,"rn}t'+igE,*"':Jll{l AlJitlJ*3
-r]r,iXr rjs{y,a1r
r.rf irr. tg &.r.e3 SllCl '3J83 LJ'f:dlJ < ){3:ll,
i, l::)l-',i;
':::':tr','
',
#^ii+i*7sffilffi c,r.jr,!i,ry1p-+.t1 r.r:,.s3*.rli!jt.l,i', .
75 Sniu
dJ433 Fstirf Fs4 :rt d.i.e eiJJi )g 4, flj)ttt .rl3itt 3i a4tL, d*> :l-l.Jlt G.a3 lit
-a.ae-1v?..11d3t+Xl Jil-l e*.? irr.ratl ail,a
L47
,sr..Prr.g
--i::1.: -. .i.
r+rJ-i
.ri:.
+*tt'6rl)f
::..' -'j..'i -... -'t -:;
,Ir
.'.: i.:1
i'
f+Jl{rtrtit"i;$ il' t ,l.rfy"it ,,{ Olr.rfij d,;r,'s.$,$'6 tcrt,
;i;r -i*;iie.rr.-ti.i.rartf€-';;r:*1r++1it*'{i'xl'rtpt
tr;* i,. }r; i;c
ol -ir]rfr r-r.r .rl-rlli.i t*t e) u iJ s ot4: if
sb;st
"^'-:ll .riJ
.r,,u,^$ir--)ciqa-,5,ra*,llOt;nO*t..fr"t;*'*t4t.a!llb./2J'e>
,r* "+,$ u,rii, C .r.-tl J*l v .*-+*b 6sit' ir! + qt!-ol }$ r"irll't ' ': r2l2i[
' 'ulr.+r"
rfi:ffi,Iffi
.uiur t tb h,.3, 4i
ffi:#
76 ;u*il
,.-j,. Ch4 Fs'.i {rF 6lur dl.,b.a'p*ri o+ U}lStrJff''JL"
t49
:r"l'1. 1;:
77 ;.in
'jk'r.t;ttlg1'Al&Sdd L
; .)l3 4t-:Xrr
78,1r1ilt
L{t f5Ldl 6Sa,3 org+l *ti l3l X[.r.*i +i.
"&r-lf "q11
d.*a$l c;e+t
.dlti+
79 rlnitt
-d.!,-.i-r.r
y.. rla,ri,lll i itJ.-'2-
-
ell;dl ir,r .l>--- o tr
-L_
80 &.iJ,
,t^?ttalt 6S,qr aiir*a ?tj,rlt Aj,tj.ra dl ^1.,9 &ep&Jl9gi i;c,.t^l:lrl diL lil
--r r.-$,a sJd-> LJ.JzlJt e yi h, ryttrl! at3.rtt arJepgti
150
s ff i4r"^-
1rt*.g f-)
82;,aztt
,-t-;alt Cl33 L'oa\t'"1di3 lil
Fshrt (lF,-..It t,6d3.,:!t,iJ ajlrflrrl,t.3Xt* L3i
*'L oar.n tt itt, -^.i",'+ *=l Ff'4J' $ f,'t+i* :l )+i *J're*
;;' -i
* Fsh,'l -':#'trffif,1'"yHfl?Hi ffi -Ou"r,,l
151
E1:.i{r'. ii+:i'r. .:,..:
*ir-;:,:...::.I
i:ri. 1l r
f-. +1 i -.! .. .
,,' -eit pUl,Al4f Ji {3t1; 13a lsJr$,li 1"r{ l-i5t cii53 4$jlln +8r rca:r{i
84
- -t--paill
-&lde.altr phll &f :f I d$rl dj:.i* X +l{.,F cl+Sr s3!'a"r$ OtS l5l
r52
,,
t,i.'
:'j ':i;
.:
.lril HqIl
&ts pts.ll
85,p*rrr
.o&13. &rlJl 6\> 5fr29.1.S-J,J '^'Ull dl+t, &lXl d;''iL*
86,pilr
e\tt ,ia I aSJi L tra.r-!, $l1tut )li X3i aU U11i Fl.-i FrJ AtiSl dft lil
.x fi .r-g &sl+ Lt<irp &tsi
87,paue
' I dYl !'li-l?l *,,.l.1 a5Jill Ct' 6si'J
.-(;itt CE+ aihltr ajli+ll.i
-.l3"rl3ii#drl' r,lrLae. u
a.ill !-alttll &rJ.lrl -e
.;aiUll aa.*a..lalt agaSlt' s
-,. .. .&!r+tt..a
.arrd! getu orlp @ l. ei aSJ:tI r:ilI ?3s ,t+J* F, lbli
r53'
W'!:frJi,r,,ff-
::
t..,',-a,','. t.1.,.,t, t.'',,,. 1,'..'.. .. . ,t' i,",r.., .
a,i .
& .-arfi198l
ZOA2 iJr$'fi , eba t377 6 r.rc ei++:e*r*: yJa(8O7 :
Jl
,5-,-:28-7t.rt ,a:il u=J"t./+ ;)A-)l }tlrit LreJ4a'C :*Jt .l'-t.
-+'st:tf a:[s:/'3':$lJl
:'2" L957'
.=-rr; . ,*;ufir yr++f ,.s'rL nro'-x q!*i
U.rd *i 1>i*lr
.,slord - r.irj'*E,ulrt;ur
J '- u!e5
i.*:t!I'rul olr f #) t{:<LtA3'4
i;rifi.eq ,t;r)t,;tr irta.l tj t &J- g.ru i +y-yt iil'r'll dLsl
. Lzl - lzlb L993 ir""J 9 r.r.e c-, rl 1
|994-#'37$*evs],79ld.c(,3lI.1g44z,3l)rj(812
rt q, islutel.r,irti Jdr:" c,:{ +-rl cfiu't i$t
a!i I g g"-88
ry_$i
105.rP zAOzLJ 10 rJr rr 13
1''
L54
......,
.kii-
:+i,
S$n-i
ili.r,': ffi'
:i r:
ffi.
i!:j;'
;.i '
.jl3ll etCl
odarirll uf
89 *pirr
-=2. $ t3r oarrerl r StEJi fuSJlCl
90,par
(3-G,i3i+dLaai1}l 6i.f.-.;a=r )l^eOtr.l+rlJ (2-glr (1 . .rl=+fr,r. ar$trir
ClrlCr.=rt9(6.nlriqJlri l -{.} 6l-3 ett-tttt}tr <5-Aa,,Ol,r&fxi&tJ(4-&*YtJ
-eslts(9-,"'!ri Aienit rr.rtartr (8-**ri Alaan F,..rlJ (7 -ra* 5i 6 4zart
rf}t r r34l dt. ;t:ft ld.c .t 'J *.J pltt ;,rattS (2 - Flt ( 1 ' rt ...iil gr,r dltIJtJ$tJ
,3lzJ/t &Lr i,+Yt ,-G,U (4- cliSrs (3 { * ) LSi iJ}l y4 JS;U dr . ut)ft f.r.c doJ'"n+
.l+.r-iJrr (6-p93i qfilri iztz:y.tl c.;!t3 (5;.riiLr df Laa3:fl Fd.c,.ttr .+.J
L56
:,'ffi,':;:
i.i.a{:-j .
,.i,
]:j &Itill tl+l
-,a$tr &rll .ri
91
'Pilt
' ! dlll oatoJitr r;ta.r! qilrill tia49 asgl a-&JlJllllz' P+* e:z:xt
<r)t ; a ;5,r' al,, Cl ;- Or, vlg
.r+l rr (2 ..,,rt r ( 1 . d t &,
a;yt3 (5-dil.a-,;;;;, &tO'cr4l'
(2-rrr.(t t e-t-itt 6t3
13 -e'rdrr "Jrr
.syrr,^;,;ltg- Crlilll - Atititl3 - lrff rr - C;glJIJ -' "' lll ' tu u;rrill
93 Sreitt
t W' :'^i'l qiL"ti
-ojoi:i r-.fi a+J-rl! &-rlCl L-.;Ffl p't'c' 't'r-r ea 16tttt'\
--&i .jK
ti,ilS lJS3 {'JJa'l'rlf ire L"t,"1 't^,;}'+ 'l:4t9'13
.(il!f I .$39 si3i Jt Al5 l-.1S! 'rr'r' tl 'rl1 11.c' tasl-ll.ift &JFI?+ cr"tYl '-dU '
J i" 1*ls3 r4'J"1 -rllr 9*i rtrlnl
,ilrtr +1, ";oi 'r'iil -ffilt;j
-rrlu a;*t9.Clr a-r as4l;ltLrsS t,e tarlJ'i3l'.uu'''"1 95u caltg'5
t5v
;i.:
&Ilill t1l{t
.;arl!t{ &rll .{t
91 .1l"it
' t p9 gljjt:'l Li'-r++ asJf,'l L'.SJlJtltJ"tZ' e+'s oa;ztt
r;zat/J;r .,:Jl,t lal+
(2l+*t (I ' dt'"JJl &..
. -cgt, ta-nyta!,J (3 -yc otlJStt'+,lJ (2't*t(t
a;!g(5-.+-..it a+vt 4te--a{13 13';'r+lrr ' *t*ittis^s
-
:''rll.. tu t'i'rgEl
-s;,rl,-t$- drli;tl3 - &ti,litb - t>iltS- el+lrf - r
93 1.eitt
r Z;cli' :' ill srta.,oi
*'a 16rltt'\
-r;iii si .3lS lr5i a+Jjl, &tfCf avfr frt'c' 't'r-r
--rJji\
Sl,ltS lJS3c1J'a,l'rtf A.c Lrf>ail't^'-rn'f
a:4t9'1
tl
-&rYl ,tt-gl &iji OtS l-.,153 'rr't' 'rlj i;c' ta'rl-lail 'toJ''+ 6|.'rYl
CliU ' 3
i'J a312htt a;*6 - 4
,C;;:f t+], "*i li Os lJS3 yrdl 'rllr 11Yi 'tail d.,J -d$lS ,3.Ffrtt9d$AS
&J'ri+ qJlU cl;tI'ls -5
-qilff r:;*g'Cll a-r aa*,ltutt LrSi 6'r'c' tasl+al
94 S,att
!ti5l C#ll ,4ta.,,-i
r
.a+.J-rl, &trr e:3 .ler lit er}'l ' 1
-&lfr elr Arjl, &s{ Fl. l3l a}.alJU'2
t5v
*+;firi- j .: fiij ;: /.: .: -.
.ii-*.Ii,; -.l.ii
1t:5.i !.r
'
.i.: .
:.:!:'i. :44. -
;1i--.i _ {B.
r\ir
-&{Yt .3,;IJ ,#i Si &15 lJSl qalntl .rlr ile trosl+all ct Jr{ &l}l !Ei-l-2
&4J cifi Ji OIS Ll53 t:ala l atl 6,"ca -.rlf 3,.e t^r4s.t;ail tr'r:r+'f 6t?-*:*tl3 - 3
-rs;lrt (3!iA$t
]'l
+!ft i!'r a-i C[EdErtrl SJSS 6rc' trasl-J,-a3l 'LtJ t-r.]f Og;'tb'&
97 S,aitt
! a5)t1<tl r+tr.rai
--J-Xt ri.J,.fSlf &;31 FaeJ &llrfl Aflr;.rc.tr-r*'f pttt - 1
i*l <r:Sl Ji tJSi ufrart rrig &.c,f ?!,t &s FailJ.aitJ
r.rrill .toJFa{ f}, t i}'ll -2
.sJrlS64Yl.tt3
-4, -1'33i ,',titt irL{3 ;3r;-f Ca &lS Al .hrl3 - 3
98 lrur
, furFlo{d4tl
-<Ai -Sl AtS lJS3 13'.:ll .rtf fi .rt3[l -r3ry3 't -r *'f ,rJ!t . 1
si CfS-rt3 ;Jij.Xl ir rfsh i$i5l 3i 6'1Yl -rlr ri .rtjfl :3g3 't',-r ]'J p*t9 .2
'it'tUt++r
-Cr.l Cr{f t{.. &rS, Y aif 6.r>13 ai+ e. tl,f5 't-r-r r't o+Yl '-L'::U ' 3
,i tJsS'rrClr qJlt &e tarl-;ill9 i.r+t3 --4-i C, tCJs't-ri'l 9$ a;'*r3'4
-ry}tt ilt3.:tl
a5!rr qJf l &.e asl-.riil &sl.&g ,#l i l-.fl l.-r*11 t: Oi &JH! pltt ilt3 ' 5
6'1Il .rtrr urCts
-gJll i !5i
gr.r-alt 6a 6ra7 aeei;r aF rr} ri r!) ;f1t5 ilri., 7.ts,htua c{315 l3t ;.I+rl3 - 6
c,.^iit qlrj3i fy, ,,3l &ils Olb .r'fi eltt ,Ft s\ r'rrg a.,3J 4 g16 6[ t€J**
.O,.l.l*sJti
. .qJf l l.lc, ir+Xl 'rtf fi .rrC! .g?f ,fis $t3 -T
158
99,1rilt
LlYl Jlr-i . af qJf t
.d,btt&b &yl 13,113 !4Il C,r dltlf srtultJa, +#a'ilf at.r gllt:t'r .r;-:lifr ' 1
-qlh- At, &':f l r3ir3 ai4f g'' t:'{+'E fr 19 <shl'btl9 '2
-ditt,lb tyl af93 .rlj[l lrrt'c' rri'e cr'a€'{l V+an\ '3
100 +ei,l
, f5tt r3tlt
tr5)l3,Jt*i 6,ei
-'f.a'fj$ Cl"a-,rf . 1
eg,, wil L F{3t31, aaJrs5 LLc,t.ab iE 5)tl &lb -2
Cr.Li.,- OL, ir*f ct! f Cr-?! r3ry33 dis blt ir1l &l f &ll sJ?J rri'c' 't-rJ:"'tl5 -3
-,rari ql a3'739
1O1 J.di,l
r lliltr af 1ot:tt
-dir,/ &1, &|yl 'rlf ri .rt3tl p'r'e 'r:'c' :' itt ' 1
..),hr/ OL, i#Xt'rlr-ri -ItCl ef gl-:Jtl'2
LOz +oil
r &Ert- &6t &brjjt 3i a.?6Jt
.dzl*&r, il+yr .rrr ri
1A :f;; fi:i,;; X Sl : I
t59
);r!ii.5:
!. :li .
1'04,Yan
r dSlf ta' €i/, b4t'=,t,.f I AUaS Citir
64:ll '
: - .dft all l![ ;'ltlJJ--t;r :ltt ' 1
-t.,. ,t au4 pab.ri.e l.r.c'. t inairyt 610&l$-2
.C6ilft' ar{(i t:rtlslt iiti1 at ;d-lrl Cf o4llt O$'3
sL,,,.rs! .3,;r {3{16,{.. O]tif xi t'*uo
q.l6r &u1 6" 66iel el ril.j'r | '4
105 Jfi,l
r df)llr- o14L A4t $l.iin"'t at9;-It'
-&s-.;-a3l lil aitlJlll'-:' iJl ' 1
. .t.Lc,r. a a$15)tt 6tiisJt9 -2
-if+rilr Je'. d!r.J>S;tlr.5tqJ (i$rn'l a*E *."'itU'3
-,r;riir'c 3i aqri Ca (Ftarl t{l ,'u(a3 a11c Ot3vx.s -4
-derlt 1]tJ 1i1XI &frf rrt:ftr.f qJlE .t"la-ft3 ' 5
106*;.ira
a3,,, blt t.l. }tt at3+It
' crfJFi ' r' ;t1 ' I
.a'r-;'itl lil
'&taa,"*11ffi,iffi1:"3 ''ltlil'
160
t'uAl. i e9;tt ri 1)tu',: ' 6,1s aJ f[r-riP:{..e.s]it y_Y't:'l
6,r.i6li3l c,
-p}-;i,'$si S'i3g c3rltS:t1aiS
{3ir$ii!l p'r- +i.:4ltl dS {]$ !t3:2
r .l-i .prf 'rrf ee k &$ tCr'3
At3,ltJ 6rj t"ni.r*1 , g4:fL,.r Ldtir Abr.if
.Otrfir a?1ia$urlJ -
-&-. Jjll 'r-i .q C.l5 pll3 o+ rflr OtS.r &ISCJ
";tf crEl
108 J€i,l
ef r3*i
' 6;1i -;i1 &llr e,r 'rati
-.u*frr ir+ &lJrda U ,y.t ---
at ,z-:4Edis At, &ll &lfr {3dl d'r,. &rsi &i ' 1
-; lr* i A;F *.-i t *a-tta3 o6..,''a{3 {'ab ,:JJ'I Hl'"'i rr' &rsl A1 '2 ..=*#arXrtt
-a-s4tall9i 4Ur &t}Cr. .1U:f*r 4f Aisdl 't'':rr ;Jil I'rr ars{ ai '3
a{.s,Eil CFii3J &l3Il ir. erJi 3i-s5lrr 31 43r (,f+ rJ|iIl s'rc rlj lirt Cdt'l &d{3
ri-rs,SstiiF t.rat;;3,;yi..'* &ls l5t;6.ailr 9-.q-rsx$
p6u f,.z1als af+r
.&u7l ir l5y3
d'' ful5;3 'alAurL+"'i3;J;l &' A,s{ Ol'4
ri y.S ur,t.tt &)13 i1.r dt;glr
-6J;Xf 2*,,,1tu 3i f4,ziJA oS r+af l €;i ;rii 'ttf 1,3t{'t &13
109 &an
a#.,fitf .ra 2! tr r+t t 64lt-ll r.5rl=g'rd r g' rl5t"rl} 19 .stz t+'* t
e':? t l 3t
-rir;La g$ |Yt q.{ri LasA C"Jd F5
110 J'elll
'talt gr OtS lil
&rS*3.rlt lfii! .qErl a4AJn l r.*r.,taii,-! ail3;'rtlJ r"{:r}'Urj
zar:t:'
a;+aAfr; .ralr g. ,i5 JI3 ,4 V\ a;y' gv$9 Lir''itl dJa'i'l d+ll
.r*l (.it t tJyrlt ;*tJ qrll, &liyt atst 9* elj+i a)3 ri .:J* OEii
''r-lCl
.. 1. tt a4iail ;lilg ti.;g,fu3arj;lr C#+l .rtll ? l."tx
161
:'
ri ci3s at>t5cr li asts p* *'r+l r ;'tadt
'ilfff*,'$i5Eui,ra-s*reirii;11'ttl!*jio;.*.-l*^T*i
"eitsit**U+;i,U;g',.srrrsi
;fi;. ; I +yt t'r"rt'"; iyr ;"*lt &1,: ':re r',r-*r r'5ry3 gr r'r5u
LLZ +.i,,
2y-! t*r,3i,da5r;3l * .t1to4tl gtauai }14"rt &rlj llt
A, F6I{.,-ti -&rXt
u"{lill gl+ll
*#er.:t! Arll et
ciils &f cFr,;lt ,,t*.-l&e zq3ot13 orl-r,-iil .li.c:' Clgl *&-1,4 111r'tr''atrll
Ct-l OlAJatlt
^ t 3o., 6'Si F' (2.*ttt (1
91 aletltr 2}r3 15 .{3gl&[, 4i,:l (4.a*:trr !3..),.,j1.,.Id|J
r.Ir &rrr (&.rI ; ;6t", i :taiu 3f i..ry:^t:.,'-Ti3f*
.arrur,L, utut(9 -.ratr 3i .1,i.p's >ttri ;ralt d'bJ! it'sptu
,i: tlr;t fr-ri ,pri 3i'r*"e ti uets u't-*i li'l6 '\' €+IJ lit.I drrn' q'r '+t
14z,.at y+t1Jo';;,rrjr.-G'{ q:iiY -. '.1j?l cojl5i';J
228 6e 1990'.t
162
.t
':i
;r, tl4 Ji.irt fl+! c..,arl .ti, \r:ie^rltrli, -r.1tjl de A.rrf! t* tLi:t'Jl c+l
.rK irl ,f$l e,b*l g z.zll9 ralriJl .ur dtll e.+ .4..-.i4r.-"alJt " Ot ; t ;
rl d .ll 6.It (5 #, alr .rrl ,.rJ (4 i,{Yl (3 )t" otr *t {2 -,)t(1 ,, &<, d ol i,t *lr
lr.rf Ji- Ar-df irj (8 jI rl .;{t dt tZ sf3,-,I el cr.itt cfl o1(6 yll
"F.- . " U3.rJl $3.t*(9 .r*t rl -,Jl fe5
n;l.5Jl U,* e9.rl-.5 fl €.r-r
i;a^tt +s Af..l.i..ri,lt irl clJ3 e i;:
e-tl-f
5, C.!lr:Itr
/ Vb g) il3-rJl rJJd 6ti':-) .rlrp ) dti qtl rLrll Jt .eijl d-i{ Crrt3
c;J.
.28 .f 2010 c-,st l1*.r -95lg4r-rr!l - iJitiill ifdt t*
115 .pilr
,4 F5 (4 . ;.r. - &ffi:srfiff,}ti:5ffi'-HlrJiIlr
(6,.iraF F.di#"t:.+iJnrl t*1tJ 3.r+g a$*. Lnrr+r *r}gtl F5 (5 .
c
.?.l3,rlt AJALo Ff
1 16 JLdi,t
-Zj=;E ei=a-;a C^3tS i1r 4,lc .hl 8t9 p.rar f+f a.ua. $+J;-C.itS tj.
LL7 +,rilt
.?+Or '.td+l :
<rfe a4r iJt.l'irl f'G a?$ll'-r.i.lii.l3 ai-rll auait tfl
118 +,ei,,
.. ?r-,'tf sla'6g7lt p'ti.r lir.r'g ;Jl3 a+f-;lirl '-':lii.fJ a+l.ttt-l ariJfl il.Llil lll
L63
';,.:-{g:
. 1.
'i;iiri'.'. :
i:l::
l-.r .'
::: :
,i
.12A J4l
:
&{tJ a...I C, F,+ttS t#+Li ai.rar -lJ*. f .:!.L b3Eif &ti} | A. l{l {i}f Y 6.
-*efr 4.i. /:i!l' o4|fscrrahlt Jttt' glt a:1ea a!,l &ftr r<rll aA gt Frll
LZl J..!l
r !Li3l g$lg;Jii ef t{-Fq a#atc,J4lai a,iii cj$-.,tiitl gr r=uatrll
-
.&{l dit4 Ji &rl cr-i+ si &t4 ri '-.tl Cf iSt3 Aztlz;'rt - |
-&fvl dit4;i .3.rxl '-a,: i 6ryf Ji c.4Ji e, qJlu azY.6 '2
,u.rl"'ll lfql
tlPll d
L22 +.lJ'
r 6'| ^dr Pr
- ffi l,if: f ffi1'#.3tou
&r !tr-r- qJ+- -dEfr
.C,!r*tl
123,1,ai*t
- r pr alr1l t 6r1i: cl. d;+ Y ALJeJi c+a-
-a?rirl1 (6 . erirt, (5 -a:dl, (4.,'u.rX'rr (3 - nlrr (2 ' '':i!t (1
a;lrg aidiAllj 6r;Yr a{3 .r{tr,j+#!fj CI?J.}tl tt c}5't OL+ilt
Td
-
16/*
:i: ii..
1264oiu
A*Yl c{i+ fi+'i;'l}li}l qdlall cd+
Afyl 4,"i{J ota4tl sll,i,aJll C;r !t*i
.l'g;rr t;t' *9 ri a;daa'l ci;!'r3 .,1t C$$ll bA 1.daJ-l
.,rf '''',tr "t ;aU:a
'e
o'l'14'l
t'dii+ ff* -ri +A33$igtl9
erJrt cll, ^, 6,. e$tsc-r-r' nill .,Jt Sgli'l c,.
l}t, kri+ x+'Jj'lJ
o,./'l,.^ll .11 ,:lr:rr A.qoa41*r3,i'':rr <rrt e;-rrl &" .r]ill
"*t3 - -.3tS At *ga'ilq q3ttlrr L++ls o,'u'll sJ[ r-.+' &"r t+{li4
L27,J.",tt
Y crJ- 64xl au=r o. t{:ri o. g+a;i a*yl iij+
Fc .D+f l1 d u t:$ y ',tl &. t.brct dziiis a?rdll *its ttu
,rl{r,}-cri..yir o,'-tt c)r' ^,rdaA ci;!t '4qait c''r"l/Jl
li Wz*arys*' iitt ".tl'J'J,.3ll a,rtt:;\ rf!' ri Taili't
rrti'{ a+rjlr UJJ1 .,fl..i itr irt Ugl'tt9g*' tt} .,Jt &ilill Ot Ltd:'+ *}
44 ;@ .-,",,r qry b o,a.r,.'' I
1 #Jffi *'ilf,iJg'5
-
a,{+.J Cn+J+*. ni e#llri tjfii it3,tt9 f{j4> csl(
r d+<
F$tit FaJ'Si ;';Xl
. -oa.Ldl orl &Uf l ,, tet:'zt Pll
L65
', 1;,l I- 28'
ti,,*. OS, F, llt ,ros-,tr;,l Ur;St Cr teii4 rflfi c';* t'+v*l,lf i.Olll' '
.*+{-JL*; o-r-n, rit or.-rr .,Jt erflrrtsr t .Ei, }tt 66ui}tlr..1, t**ryn --*-
*.-t-
itt'elt i**:Ii'i..! x
129 \,r.itl
t tir-c,2:r,, &L.J+rl{ d19{at+,|
(3 - y Ob r4lr (2.'a*:ft ('1
6.a+zatr Clrr (5 -O*xr,l+, (4-c,4rb (ii - 6*-zan Cltr 51, (7 l v5tt Ctlr
(10 - 6*aart r..lrr-(9 --rryr a*t ;tj
(11' @t r'ett altr
-';tf*::'r oir*l, Oi-ealarr c. i,+Tt-- ei 4tt
+)u ;*it, ttO - FYlr (15 -.ralrr (14''rllr
(13
Y
Xr -<r$i ri r:Si l.r.reir ri OtS l'r'*19 pl$ 1!r u+.)lld:rifr3i{Yr3l 'z4tt Cf ''Ui g. ''ud
g,I.r gIgi ; ,a, tr,.r.:r Cas*;si rl ;.r-rr (3*l'l t}t, tlr Cfiqtt
a*E'! ta't &:3t 91"'t Fe
alyt 6;.l igfff I JSAt 664fiYr da- Gtl,.JSll, Y+/-r:,b
,'.r:{l isl dlt'ir iF l'Cti &f a*'4l3tl
glr't i1g*ri v4eapt )l3 ls'riir3l t'r-t3 9)u 2lrr 43art 6ltl gr &-l* T
l'rrt39>lrcxr
'3i .g{irrtt-.o-r,,re5ffi
166
' I i
' ""'-:.
[55 J#l't'
-,,qrz4sts.g, a*l'rt4lx, qilrl $,pa6Jr qJSu flt'Er'&.,srx
.rrlri 6s uraz; p'lt +u;i 6t zti-,i i**sqJy' F"l Aiefitt rt'tt g ''uJ )f
.ttF.e1 eu{i ,t+i .luc;3 ir. Yr ?* {.rrl 64 &lan'tl F"l agl ea'"JJ I.
6ie "r. "slri
x
..raaf ri r.rd ,,}ltr glr aidrarll &lxl cal3i zst 91ai*'l cf ''ud
t39 J.ai"
-r{t. .J, d W.&(J F, rtt qJ}t, ca}t o$z4aitt Cl ''u: Y
140 Jidi,l
-e!! :f, F.rrt, qJ$ e.I?rl x3 .gll q!,Il ea ''uJ T
r67
.a+,.",+i:Y3 pell,ttgtlu ar+Xi,tl si"ral- t ir,,.aiA <rfej ats # "+Il.gl O';+:r
143 +d.i,,
-a+ls taL &rl &3ts l3t,,Jyr;.brt l!,;'l+rl cf '*u: Y
&l..ll !r,l+l
Leti J3L{ ,.ls l 14r
fSJ:^i.Jl UL^.UI
tMJk@.tr$
j1-*te.lt, rriLII .]lsistr E#?trlu aJ;b 'u+ri teii $j1ei3t ':s; ti1
168
e*Sll ll 'elLdl
145 Jc'i't
irailt AlllA Lrtt;Sh t*!z"rt f.! ertb;'r+fi t if t-=li f'tgt aSg ti1
JoJ +;t, sitar 9!f g;rtr ji 68altClffr oiul{.tl 4+q, g*&dl ;'ra}l ji f}t,
irotSll *+ul
a.cf& cr3L4 .r.
147 J,-itt
'iSJ
Ck+!r AtS l3l;.r+lf c.l-r3i .r-lf 8{l ll3r- 3,rijS}t tht'l' aSJilI Ot'
)f9 gl(tl , 'iSJ 6t.J,r- *+* F61,+r{ 13tS AF Al ' :" ql+} paga'-gi
:t UJt rl.t-;tltr+
.aSJitl *u&3
148 .p,eill
da+ 4;jrJ{r+ :r a,.3 &t :" t++} t{{ g4-) 3i anslt (.LltI?+ d*;Jl ols lil
'
F:rL.r,-i2--.ba-d crr cj3!r 't^r* 4Elr c,llrrll - Tflff 5;
r69
iL..
:' ;:r,'rl
it_.1._
tl1
' -p1rtl.,ai cJ- ,.rllglafl,ll r+asir cltt'rlr etJfl C'est
', -}
150 J.".a{l
d+J'l
:t E,rI lar .rf3 llt:tt t{t'} ell* }! e3.ljer 13'c'3i
'A+toi'c Hil*
r Cri$1r CE3t+lI Lvl a+lir{ifr+}-l&->ltlr
a3si, r ei,-utr 4-113'
* tr-#tr
fri#-il'"ffi''
-'dtJrI tr'L'r-T^ XXX{, i*ij
79a g3t'3 CI
al-^ ^::-'-:r-t.t r""tt'r u> 'rl3'J 6i t a4ust
ir. drts rfl ''un!ll ;t33 g;rt3 -ae9f, tr-rf a'drt3 ad33j
170
=- r:, ffi,l '
,
', iE
'ix
.:i
'€
' -,Y}
''n
..LA3d13 J,281 .
.E
.::
. .'.:: :q
.1
li
t2^p$l?l-plli
l,z *!l -dE Il,irrz - 6g4l -;>i€Jl
>-ira,ll
(1993 -rJJc* ;14i6! |n) 1 53 *1'la'itt
FJ &' ,i''al'
.(l)"ir.g z;-, zrt -gir.a" gD9 't t:usl il- el#jrt"3 t-p++r;S+.
z*,ab.til djil,r{ Gibn_j 4 ,oar4- a.6r,(;. a+u.ll lll o't &-.9 -latit! etrir
'a41bi'l3 ?4J..{l ai)Ltu3
c,ltzzr-r.e,,3iriltr*',.'"*ilfffi :lj}#rtf;.fi
'
aZ 273 6L997;t
1998 1y.su 23 Ltw 46492 r'r'c' ei*r s+izi ll*r (82&
.=:t' ai .r^,. cUSe o>{.Llt z*+ Qu;r5lf qe'tni 'lc i^'LJl b'*
yV o:lt ti.,tt lii' f
oe-loti dt;ttoClr{tr<r/d.u, f iJ t 153.1-a;lt * *,qdt.ff;#'zi3l5"
-'*'34d;ld'-
.:lr& 3t Lsti -;G s-q; fd! r+r'J rt*- 'it ]J-:lt
2}O6.irrgi13*a)i'8551r'!c'e'3'r's#r'J'lr+i(829
"..J, iel;2')151JrJ6Jl + {b C 4lhlrr l;i -";*a
's'$le 6e L?'ry::i
181 6e(c'uitY)20060
t7r
" .' ' : - :', ,trf.9.$.idio, il.98lil,!:
srtit- t,,+iiJrf S,4 Jlaidl
a,rElr dt+ilrt: ';i.tlr,
iu:UU e3sl'?B4ltl1a,.i9i o31-ii *4r3.ll*-utr
t
. af|i!; t. t6r.uf 3,i n*tt
g3 .r+ t
+r1, t +,-r+ cle+ Xf.etrir'q €il'af ar+f
l l o&r'6r
-J,+t a;|e p.r3a 61*e g-s..;,-telt Alf nrr t
i 6ti:iei &*tltrl ;'ir ^r:+{
L72
'8
,[-5'6.i J ,,,,I
*
, -euoga:u1i gea;9 *.r*.l JtJ rirrrl*.'d€att-qi+1t -B
.:
ail{'l'tlrl2i git'Iridi'a'-b
dl*F 6a cats, llt 6aari !;$ alt3-lr.raIr-i;-- "+;r+-
!.
.rer:1;1,:Ite2010tL-f26.lO'/lt2010Lt39r'reOjtiltge2.l-a;tt';.,t'^tt':;ir(1)
-- idl.r.i Jl.-,-
ortz7rrro5"rilr.ifl
ffi*ai?]T'f-S#r'r'{,Xfir
'
ueL 273 n1997 a
2000-r."sJi 16'Li;t a478:'r'' ei't' (#lrl3 t838
iriiJl ,.-,1;l t*uijlr:; f ./ltjl iJ'"i cr'ri;l tvtit uP U.:o.* d CUitf irl ft
j -j I '* it14l y'q irS 6 z;-e ..:Jl; to.;l''!l t* gl Cr
't
O" ,*6JltJt-'r1"7'2"-i .dll
.346 oP 1620004
173
r;rae'p?J$l .(lAS+tSEltr.rr t*t*r#i?
H O
-?,€+*rE3 J3t3 .lJ,Si o-UrJi s9.rr !'rn;t l J+ir'll &ttr:r' iS
.t
-ZJ.tnar.,rt+ll {.a d lStJ*iJ-ll 4i 85.gl
dE Il ,.,ia.,Zg }gierJ|
160,p**
pi e3e,! o,v*A.,iiJ4-j ,-a*r tl3t3+ 615l et9'.41i.c, dal g;iut .1a3nilliA tt i:'tl
-t514 4li.e a*tl rfr:* dilr'ib l,!i.E
t-t^:i4
crft g.$€ Y g;J.Jl-X.r'r:ll a*'!tl 4*lt ChtSJ*i oab'/itl i{3 der'l ' "l'''' 1"<';
174
fit dlaiil e-ar#It aY,hll a :945i3, ' ,
-aa-;*t 4ai
a-;lrl3 i-.at!l {.;r3+ lklf f .)zaeJ iJ'Jl rf.;ld * fi'';Jl '''}Lll '{it$;'j l-,tsi
cU r-tl;rl
* ftJ;l ?-t' $.-i*iLill Jli"'-)l il4' J' 161 .1"a;lt ft3) Urrla;
^*ifr,- t" d+
e Vf .i,..a:Jlr eJlyt izlsle i-cl.*,l <r3't'\ ftCl'ql" g'u" !r;e
aiLaJl
(:* * :ts \
2007 a*t;J'+ 2 ut''i,8674.r.re df rj+ nuj:gl g/A,rLl;LL,/r -rr-F (851
1+lldrrJF-a;Uta$dib-Il.rcrgl'rilq'Ellzllr'trslt/Jy'.r't;llt!
. tba., .ru-ll ;te f:,Ll ?t'J aietJt CL.AI 't..anl
(:* * is)
t62 *,.,rtt
tAj+* F, l3t afbH g,S y'r i,tc;L,"t 69+ a*tcrgt?''ll t'6t FJEJ *l "U-1r,
L53 Jiai,l
AtS llrt fCU.+t SS+Jr+'Ell cr1t3 cri'rl' ;d'" ditfu>r:ig.'3J3r'U*: fun+fl df ttr-r' i
-t{.t-.;gl C.nf JE ll ' '^G: \fu
176
..' ::, . ',i.'.,: :: t' ': :
: . ,'
rK>) UrrtrtJn Jt \i^r41.,{:} 0t5 l3l kJqt J* 3LiJ+ Jritl! !f!*, s,'t)t.ai isl
i6sy't,i*;;1t CO, U et4il i,S,r,, r.+l;':J ,+fl J, o.)l-^el Jirll !.4,; i,l
Cf tn-r"U.r .ll V.tt ijt -lr r:t tl,.4i.Lll {;Al4
i-rrU r., .:rJ, ,) €J la.J:le taJr
" i;ll .lA .iii Al 6ef$i t{l €yl;fit Li-?illJl dlJ3 srl^:,-Ol Or: iltll cIl;J g-i
. ,r#ldi<ll $t ll t':j? )e .rit:Jl .:rr C irJ* Ol ..a,-r " Jr,Jll \i*
17 C 2008 ,rtV.- 43142 s-r,ll - :iitirl a4.ll, :P
c----i..Il
l64Jic.Ufl
-yrnalg 6ty}lr Jdir+r! 4d! dir'+, 4ltr Ll.tl, ' r':tl E&+J :f gitll 9 4a;zlJt
-FShrl ErFs- 6rlc' 'ig:* adrc
165 Jied'
ti ta*3 e,?J Y3 SiGLl as'aar- rrS+lt dr1 a4eu,tl taJ',U g.:,l d3tL' ?l e*
-{t;jt <,ra [a3La] ' ifu:$ f5+rt .b+ taJviq dilt
"t
179
I
aSri.ire ;9tSsl
167,s*gt
y
-Jj.. tt qlc,JJaftl I Z;y-a l.Le l't FS*, Yt C;* FS''i CFtslt;+ttlt
158 Jei,,
-
g5 gryq FSHI 6.rt ?taalr &r.rl plar 6r'J'a+rl r-gz ltS
i
k +l;;|O,
-t3tit pi tJnts |JJS3 F{+teJr+-I I L-t' *b;/4ltl .t} (,t'e C*lai3 ?l+l lirn lts>i
::l
it)
1;
!'-,
ii
r
;!
{:
E:',
F;=-'
E:
E:.
E.
E
ts,
&'
E!
tr:.
E'
ffi;
B.i
*irt
B*i., '
G+.
IEi.l:' .
E{.-
E.
E>-j- .
ffi,,
ES.r . ..
ffi+.,-
Eil.:
ffi.':,, 180
ffi,,:.
ei::l .
H.::..'
ffi,:.
Fl:-'j
wtsi*.
6r:ir::r.'
ffit
E&rE.:
Bj:'j;.i
ffi:i!.:-.
@.:tj.'
(1)J",ire gst{l gti*tl
a+a$l
clgYl IJI+JI
a.cb pt(*t
- r3r':e €t*li171 .Pe*a
a#cjll
-bzb 91ti{e 8tS e$* 7;pl dF 't'* dl3rtr 'rr1 tt cJt
173 ..,rc"e$
j'4Et
-adiJJBl a+rall dllS dltpi2'll9 'jtrt'l
ast.r* a*.,a3Jl
-*" *u ;Le-:tl u
u o-1,,4tg!.-t!t,#u*jt f:o:r''.i;uJ{ *' ;',;i
A y*l 6d- u pq r-- rri i dt s 7t,i r. u .t'bai i'<-"tt,rt' * t'3
-'.* 5*1411
9
'e3 EL974;,>
2010 *Ju4r O5 +fui. 31115 '.r--r;o.-rr1.r, :,.-$ (872
iiur j !'r
- " c,.1)l Cilr' ;r Jiall " ,' t I 88.1"a;tl .;;;t
JLa;Jl 3, C)it,f>t;i
,*tnz;)W e$laflgt {
t
-g/a3ill ;rt ,4a.+t9 t{gq u,H,.:FS'r 3i a*1 "utl a++'tt Yt a4€rl '-r.ii Y
L77 +oiJ'
.176 d,,z.iltl sir.ol.e.i'a?J Y 6(lj glr1ll u' a{iart &ac*-/tif*f
I
t82
'4,t nryg
**
L78 Jai'f
( l)'luulo.e a:or" gqt I g4 {be 9l *-,! 4{lclr"o.tl e,. adJaJrl jlei
fSl-"'f taLa'l lil
179 Jieill
-g'a3ll5t39 .u1a3Jrl tit',?F yt &litl <,j'c, slj lrat:lf &-ll] 1lla3 Y
9 .r3 gl974a
z}]r0..xlEsr 2 +i* 4U372-:lc <;,ta s44i,.3rlJg (876
hi )l u,u p& ol i,<{ I r+er;:, irl kJtIa,J -.'3-lletl itaLJl z4Ll ;le dy})l v *
.rfre
O.* e;t -
ftlr. +
clJUljf ,t,;l I f ,,r 180 J"ailt ei;i:b t;25
u-r.a*i
ta;,a ef
l-r;'a{f ..+i t-:, i,*i i+' Lrrt :rt Jldl dr' .Jb \ O* ).r dt'. O'. Ot Ptl
i.-U. Jl ,-g-
t dl..Ei. e;rt ;iC a 180 r l7g olnaf.;;L' ,* glrl-'l '.:tl.r. oF *ift 'FC . u;alltr,ti3
13 e 2010 r',1*'-s - LO3 I l:02r'r'.ll - iniuJl il'J'q'Jir
180 +'e'i'l
ir Fetir dst'f Ar. ir. atd€l{ pa^+ i r'\s **Tffir,
.&3lct?*.utiptf.*l(,jc€€.tqJB|aJcJ]rljrt3
F{.i+rrl
.*:t €.rL dO 3
clJUf .re-a'*;)lf ,l.,: I I ir' 180.ldJt c-,Y!:}
1,Sa.q!l c.-ro3 t* ,*,L i -^*leae- b-fi;rl rJl,>-Il ,t JV g!;*
)r rlt' Aty>!
''rr
iJtr- e-.r q;:sU+, i'l It i.$'Uf ..""':'- d t'r. nt']tf
.1tt3 Jl + i'J"iL$ ''Lilt
C,-$f
u.ft3 t" Ltg'J' 1'r1'7r i*'talt 'tio lt;ft'Ct{jl Jr€ t/l
JLr.ll i+fl urbrEai-&Jl ost' td!
t'^r.'-L.r .5., q ,*"-, el ii2Jl 'tt'l u,a.*; cl'h:a4e d.! U;U ;;Lfl dt")l d/
ittll rje ir . gl:t 2q5 s1p*tsl
o.,r*It *s jv qywJ*,ild-tli 6-a'-\i,i
y5, rl ,Z.urStf" ,Fl ul:;r gdl 6l: t'3 t*n13-'4,, i+5 it-;Il
,rle :ljtr ,fg ''l=+
i"':-Il c'tr$l
-S*ai o./ryl l3l )i]!q o3d e,;)f *-f
gn Jt .:,tli O,*t"lll .rli C o1..-r il,+l ,rir ;r'179
eJ" F .if iAl '-iriul a.nilt isV erJr
SO
.ltt.ll lrri ISr ;-lr.,r-I .rl,r!Jl 'jJti C ot*r aalt 4 u
C
L79 J*"ilt ':'L.a*r
ou=u'oi y * Jr at - i.our q ;rr'";r o3$ cr :1 )ar4Y q;'itle ..-i.;"'all
*-lsr 3l J,,li, o.1-! r(L & dtilt til u ;x**'.,tr :l
or
fr 1 ;r Sf iJ.a;rt f,<-r . .4 )'r.eEtL erll
Pl J-lUJUl,oUil
r3l;tij'f sr l,l'
,.-#
^4
_l *
-.-
{
Af <rpglt al
181 dci,l
-gJ4:r'tf 71El i:.3 bt ralr rli l'. e. e#'Cl 6'ira' /'l c,*€tl
182 +c.i,t
1*' Utl Cl,aI X
-g/-9ll asif 1.14rtl -rrrf t36!Ef Q9 6'r*13 l.i+"t :f t eljl!
183 +d.itt
.!-3;t fJF. * a:-Dt-?3 r;)l cd],l (,Jl tJl]i:,Hrt;.ad';,
Ytetsr
'LL;c e-r* rilr pr' tIl e*rg !-t5349r a'$i &i dol.&+ d{''l' A+agtl ea3
.35 ,S,, att r ai{*tl A"ttl
..c!+alrd4z4pi.,ttg.E$|et3gculbA4C',a3llil6Ji.acis
185
zll Jl ut. .rll
l;.<
t+ g.ia!rl,-t
186 +41,1
.Al;$t{ l,i#.dt5 &ter-Jrtl .rtLp2*ra;; 'ri'c' l':3'2'9r Crrsf tli
c;33 {',oaill
-asjrf ;jf."l r:Je' 'i|rt rir'rf asi'l a"' &lill Le/;'A&JlClJ*x a+Ja'l
188 Jid'i'l
aJk cJSCf ti4o3 ''t:ii dSJlJ ll.1l 4dle r3dr }l dlr
i99,tJta&!r{a arl"er..iig: ,jf'r+ -2.l3.rll
lit Yt asJf,tl Crr3 cl^fc 'rrj r+.t3 U:; Y a#aCf dEu"6+ dtlf iF t*'tfifrl*t
185
::''*t:.
.il ,
,,i .,
;i .:
:: i,
:i Oe,r;!l6Jlu,$'l
'lt:
a{?lCladJaCt
191 Jici,,
rrii p15.rtl99i 6-o.rr V 3? &i i tJS5 ri.l rY3l A3 Lot ;;r
**35 ,-,1?t ut 91,r
Ai3ir;r fr^lg glrtCl Li t* t A;rf ig 9i r.lffi f31g k aJ-a. aj'sd',,.l.c' ?+' U sT3*e
' -asr;tt &t\ 4lliirl6;6i 63a;gsittt u.l"i
'tir-;,ll
615$irll'a' utl rti>1t eYj.r$aJie4Y3
r
-r'l? Ji l.l? F{*li &i r$s tt1- 1
?*.nJtf -1i.rar ti* )l; p.ltt ei 3i 4l - '* i+il Ji 4*rl r$ c*sI tsl - 2
<,le E{laGJrst+ s,-i Ot, cr'3lill ar.s *t "FL .brt ($ <resl SF e+li,l
.:*r Utl a.brl .lc,U'All .r3Lijl
A3aitl
6g a49Lar a+rl;IiYr !La3fl3 - rJLiilll a{.-rl olE Z{Je. aJ+lCl&-r.*lii3
-!"-tiill dE 9r,i3
.+- d*. Jlli (879
19)4 lx 1123 U e$, 41635 s.!42'3
.:..Ell,Jt ,-i\t ,f le i krr:. L5jlt * W of : Jl J'pL'Jl 0! fr"
u=f".--frf li.-.oj)lrt<-i-f.irt:elr *;)liro:!t:- uel:;Jl''r)\'"' z';'.u*blill
},;i;*,.;f-frr.eli.r.a,-ll )l j;t J'4!+e2r':)r 'lrr+!iao" ir' 191 J#dl f.5-'!
ucl994o 327
tg97 c*lL 11 a i;i. 56816 r.r-c. d& s,r43'3 rlJi (880
Jlrll
,r:lt '=,a+ill itat pt* t u v.r,i f j &-J/l Lt+r.olt5rl313'lJl..;r'
iruqr;o, zJ,-tu €r{l d t, *:liry.lt - d, L957 o,e;b'i,!t{tt<-! )At a;7
if-t t r..rr! .rkll ,: ; i,, f6 f JLairl Y:l- ,,1,-+J! '.:,,t? ilsill ae'il oi 3t t{.'l-i i,'
I
ri,JL JUr, ult ,-t Jrl Sait*t,!";.lt ri' i')A'L:i ':J"'.;'l oS{ Y Jt'tt, rti>)\l
"!
3OOo,"2 g.L997 ;:
1998 {tJ+r 24'*b"' 50749 r'r.c dj,L' s4ituarrJ3 (8En
t87
IJJSI,Ulll rY3i;1,r sf3Yr'ar4at x[a#agll oila'1-'' n !l
l.,,'zl,tt3t3L,
.cu+ri! r . a- 6tu -Jsil! F{:d-r
oarladlldlpl
uJlr dg{ill
at lit
(;il*arl Ldlt rEJ .lF l'.r+ il$ J'-Yl te " *l r19 aAa3fl c'':t+ <,''aCl d!3 -.1>;!l
<ril3r4l3 i,f a-#rlrtl a.aiiJ'i1l ci'{'l ar" r*{a rl-rFr * **$'ffi
188
g
H
.s
j"a
g1t+.^!l,g$t a
iE
?q-/4ct 3y!a+ :F
!
i
I97 +a.ill
3 a#aCl dlr{3
-d39q dE3l lU taJa. t3ry '1
era$'l tun+{
-<e,tastt jF 4r s'<,3tl
a+tl'2-
-sJaCl ;W GCo',i + r,a3lt
s'Y{f -3
4
'r*f al s'aJnl
r.1'1 -
'r*,it;Er
(883
1989#..4rr 5,=br'23089 :'rc' g'3.r' '.,*f,6-lr+i
*tr l,b.ui a;$l !,ar.-:.J19 ir3'4rle 6f ,}Jj,lSlti'L'
v-* €,ir ilj'at. Jg' it>J,l ut
ca;'7 0t'
.kai di.9 ltr*-,>l-3 4psva,6.gi curi u- o;;-.,'-EJa'
460 a 1989 'i
(884
2008 +..r'g+: 4Li;u. 21296 r'Lc d& "$rt'
-'* )l']pj
-,t* -$l E n,* -il c't it v7Y'
301 a2EZAO8I
L99 J.+33s
.gJad,t ?.S-r: (,rt A* (*}l!.e=JJ lJ;sagi )S i* otl &)tla*
189
t/
li:a:i.r:
;i...;ii - .1
.:li:
" |:.
(1)
J,rAb cJ,lfi Iqili(ft
a+drl L
.Iglfi k t frl
a,cb. ttt*l
200 +..i,1
1i*irrA.r:f kJ+I oarhCtq.t rUa;aa ric, aJdl
F|!uq plalr A .,u!tl e &A 6i g*:rt a+ a- .r-;.2i-r Oi lrs qaAlClir+r,
-oZ* 1+ 1,.JA3J C!r.
ct t[ srsa I 1*ii Jirjt f lrr) i2,p b; V. rf ]t j:-lt r.ll9 ,ir{ +', ;: ri,Jl (il.l) kjt
.196/- qU28 ,f Lrtl1964 irJ 17 ,-t' a;UJL -'i<I l'r'r
';*;l ttl
190
iiti j,fq1:UJ .ri-l rjSjll Jqpdll-lp' .s:i $: 6fr1!..t:i>- t iJ gE
;
6
200
IJ-t.-, .i .i-f t y-.a3 i+> LJ.4 r_1t:rl5 {:{Jl \-5 .::+r .rti) i;-.1b1 irl+ i: $h:-tl
i.:rlr:,. i
{a -:::i
fJ,i,
:
eUi Ufir""t
"=:f. C:-, ,/l JtLll Cr 4, Z#-lqt* i..r-r-.ruu iri t.f ..lr+iq*, C
j*
iELtl ii ll Jt -=.r=-t a. Ct:l rll el .;l.r:,)l rlhrl ,s$ Ar L*jl i^Sq,Olr J-"!i
Jt c<l;te &r$ .Il, J'.."9 C:^ 4;rtl Jx. Ol up,t -ai qr:llr;ilird-yl c.r.J ,Ui
. oi .r. 5,Ellr Oll ,:ri,$ .rtejir Cf .,le .:trr dPl aty.1.. tiLi.. {fl ,.L'-0l Jt.:rl
. crl-t- 6-t.J
7 ,PZOL3 etu :ti.r,ludlt :l+l\ r"::"
,itlll
v.. r-rLdl
a+{rl 6t5li
ZOL J.&i#
Ji qfAlCf d3L l:tt ?rLq aldrr al rfgaCl crfl:,JaCt ,4;ilfi Fdt.,Jd a*6ll Ff
- r_Lrt-
'1, At ,J. gol,t,t .r4i?t
&tJ FdLn t dl{3 e, tJJ.a$e
19r
t
,r::l:',:
r.:,t:.t..: l
: ;; i 2006 *"t ,,9,'LiiSg..ai4+{!, tj.rl1'11c-;p6'+rur .+a Gr.&.:e*Jda*Jr..,r.r'tez,r
ljrl:
' ')'1' !
2O3 Jiai'l
-4a.JJlhJ Ai 4, gsrrxt &tS 1l4!r.l'l FiJ F' llt
192
206 J..ill
' . t.nj.-U{idl dfjltq'.!taa. <;Zy J)l^iaJdl d3-1.tra l5t
&'tttl r-rLll
a#il (/.e5ljQt
2O7 +.ut
,=UrStf *lrjalt igl;Ejg,,/l u.6lCl !'.4-r )f
!Laa,.:raYt l.!.,. *Lhj.,l .kr3 ljrt Xl
Cn d+t-i tre clste cEffi al r-r.-rai.lrJ.li+ <rr-tlf arhtl Ll ,**t
a{,t &3lSgi
.)l ad3Ell alhrt &r1.1:;tl
A. d,,} ?J Cf ot.:i t,rJri+ vt $r;.ejrratt c,ralCf *
-qg,+c, sb 6A4 FJ l,r lJ^ cls o:r*
20B,pirr
-Lr.rrrl &. qilAJI I *q,Att glL gralCl r3,*al T
t*F) a4Jl 'ii3t5 l3t o-a.r.drq f.-il. {fr;r5 arq, lJ{rrl t:c t,il.:Jt LG'i (r.i*r,ar*
.o:J.rl6,r al r-r.3o3l,l alsi t ;G afta!{ oilA'LlfuSrutt j9l2,i3 )fi.,fc,
193
B:,
F,'
E-l
H
ill
\J-t
lrt sLdl
a .'
Si.
Z:
6-
F
Z+dt1.Zs*il
ii
t'
fi 209 prirr
i
"&q lbJAllJ ?r,4ruaar.tl3 *lh isl4:{ALea,Jd ztii gatglt .t-r-ri.&l !3[
ZLO +,.ir
.r-!' 4l' Lt7it Vtla t33il3 ?1.-'ifi,|-.gitl arE> ;l.cr-.,. Cl .+llJl, ji+*
, 212 dLa.atq is.;t3il itCt,J. Ct .r;JJ F, k ad3?t qJ+,-!t
lr3ra.1 dlB.yt lil.o &rq &{r{ g.olrl jrl ^ql.c' 9+J q.4t,..raCl dii l3t- 1
.:, -d,:. !,**S
4 tg gt rfr t+r';.1-\l qil*-i tr..zi! JfrJ ai a. lj?t yalrrl elr-l l\l-2
-a.a.a:rl g.r fuitill r*l.c /u.eJEaJ t* etbsJl arl.e;sti-r{: qg"r-i lSlrlad.ct :?Xl
.eo+Jrl c'ir crrl ta.- CIIAJ l.rI3 l*all .r.+ uAl3rl air-.r bi -3
1e8s,er^zL L ab rrrr::Y;"X.L,rm
girr e;tir &1 d ;G c-tlt irt5 Ol4ilf i& q ,t l.;a e-.tlll rLr-l U.b-* iU f '
.rJ.r. JPiJli
.
2}O6.l*r:si 10,L Ari. t894 s.!c ei.r. e*frlJE (899
.,r*rr,., i r bu ;,,i
- ^, *;ffnf EI,$*-;,,f, l,r:i
.J d J;. )r -,. rrrll ,,,.XJ \+lrl dLir':.-|,)t.j iJfJ t -t:l. "q ,-ii t 7ZOZ J-dJ,ol
21l;.aitt
afj,.-- tJJ {y pf.e 67aa 't^- " J s3.a.a}1 g{,*f - a6tl LZ*ilg.rtlrf pt4ill q:
5i
s-'",.,"r dt- crs *",|-+trr *:f,j3'.fffit':ff ffifH,5
p-_ei rirri Lqtisre.rlprailr .iA1*r3tYtijffi: tfitr]
212 Jrei,i
ilCl d1r it .93 l:rt a*{Jl |-Z-*-$t r=r-th-vl2'1 !fri1' 1
. a;3Yt
-{i.Ji ;rrr-, a!ai. 6strj IJJact| *gill {)F>
"+-.-r.
q,r^,,r o.4 &'-'.r'Irt t ^ta' ri1 t'i tiraCl "f;Ar;I#,S,;1:#
asb..r 9i ala; dry{rl }LS el3t A r-r.,nCl dJ L t'.raCl *co'tult grLo ri1 ' 3
to4al
-o=rOrt 4.L*-lr:4 *gflltt (J;+ Yt ''rtCJ tcj lits dL€IsYl Y { ";r ri
a;1 at 'q Y
213 J,r,ut
-{lS FJ 6L< a4t-.,{:.r 6't agtt LZ*lt &q'8JiJ '
alr tsr.rtf eJ'-'iJ ;rr 3i 7*.lt +OluE'l i", a't dllJ'4l'l a' +Jbrtl s'rJ lfi
gC3-fr jr** )t3 ar3tirl .ar-rU-fr Ui a*rrug '
;J:tar 4t tzzii t,o 6;rq'1 C=* Oi
-tJJaJIl-)'litl a{d3 L sti f ;lf l yrzl! :f t k4a
195