Anda di halaman 1dari 76

PROPOSAL

TUGAS AKHIR

ARSITEKTUR LEMAH : PERANCANGAN INDUSTRI PERIKANAN


DAN RUMPUT LAUT DI DESA BIQUELI, KECAMATAN ATAURO
KOTAMADYA DILI

MAHASISWA : ANTONINHO ALEIXO GONCALVES

NIM : 12.05.01.133

DOSEN PEMBIMBING

Domingos Santos Soares,Lic.Tec.,M.Ars

Olinda Rodrigues,Lic.,Tec

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ)

DILI

2018
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis Panjatkan Akan Kehadiran Tuhan Yang Maha-Esa, Atas
Penulis Dapat Menyelesaikan Penulisan Proposal Tugas Akhir Ini Dengan Baik Dan
Tepat Pada Waktunya.
Semoga Penulisan Proposal Tugas Akhir Ini Dapat Bermanfaat Bagi Semuanya,
Khususnya Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur.

Pada Kesempatan Ini Saya Ingin Mengucapkan Terima Kasih Kepada Semua Pihak
Yang Telah Memberikan Dorongan Dan Membantu Terselesaikannya Proposal
Tugas Akhir Ini, Dengan Baik Khususnya Kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Lucas Da Costa, Se. Msi. Selaku Rektor Universidade Da
Paz(Unpaz).
2. Bapak Adolfo Freitas Bere, ST.M.Arch, Selaku Dekan Fakultas Teknik,
Universidade Da Paz(Unpaz)
3. Bapak Elizino Ferreira, ST, Selaku Ketua Jurusan Arsitektur Universidade Da Paz
(Unpaz).
4. Bapak Calisto Miranda, Lic.Tec.,M.Ars Selaku Koordenador Tugas Akhir Arsitektur
2018.
5. Bapak Domingos Santos Soares,Lic.Tec.M. Ars. sebagai dosen pembimbing I
yang selama ini telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada saya
selama penyusunan proposal tugas akhir ini dengan baik.
6. Ibu Olinda Rodrigues, Lic.Tec Sebagai Dosen Pembimbing II yang selama ini
telah membimbing dan memberikan pengarahan dan masukan kepada saya
selama penyusunan proposal tugas akhir ini dengan baik.
7. Bapak Ludovino Chang,ST,M.Ars Sebagai Dosen Penguji I yang telah
memberi masukan dan saran dalam penyusunan proposal tugas akhir ini
dengan baik.
8. Bapak Raja Dominiko Martins Soares Amaral,Lic.Tec Sebagai Dosen Penguji
II yang telah ini memberikan masukan dan saran dalam penyusunan proposal
tugas akhir ini dengan baik.
9. Para Semua Dosen Fakultas Teknik Khususnya Jurusan Arsitektur yang selama ini
meluangkan waktu untuk memdidik dan memberikan ilmunya serta motivasi dari

iii
semester awal hingga semester akhir sampai pada tahap Proposal Tugas Akhir
Arsitektur Periode 2018.
10. Para Staff Administrasi Fakultas Teknik khususnya Jurusan Arsitektur yang selalu
melayani dan memenuhi keperluan penulis dan memberikan informasi serta melayani
kebutuhan kami selama masa perkuliahan
11. Kedua Orang Tua Tercinta, Bapaku Joaquim Aleixo Dan Ibuku Anaflora
Goncalves dan kaka Ku Henrique Goncalves, Adelina Goncalves dengan
Keluarganya,Kaka Ku Joanito,Adik Ku Marcolino,Veninho yang selama ini
memberikan dukungan dan semangat dalam penyusunan Proposal Tugas
Akhir ini, serta keluarga kecil yang tercinta.
12. Teman-teman Arsitektur seluruhnya Se-Almamater (Unpaz) spesialnya angkatan
2012 yang selama ini saling mengisi, mendukung dan saling membantu selalu
memberikan motivasi selama proses perkuliahan, hingga penulisan proposal tugas
akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan, dalam hal ini penulis ingin menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun.

iv
ARSITEKUR LEMAH: PERANCANGAN INDUSTRI PERIKANAN
DAN RUMPUT LAUT DI DESA BIQUELI KECAMATAN

ATAURO KOTAMADYA DILI.


Disusun oleh :
Antoninho Aleixo Goncalves
12.05.01.133
Dosen Pembimbing I :
Domingos Santos Soares, Lic.Tec.M.Ars
Dosen Pembimbing II :
Olinda Rodrigues, Lic.Tec
ABSTRACK

Penelitian Ini Bertujuan Untuk Memperbaiki Mutu Ikan Dan Rumput Laut
Dalam Hal Meningkatkan Aktivitas Hasil Masyarakat Nelayan, Melalui Penerapan
Industri Ikan Dan Rumput Laut. Penelitian Ini Menggunakan Metode Penelitian
Yang Dilakukan Dengan Tiga (3) Siklus Dan Masing-Masing Siklus Dilakukan
Melalui Empat Tahapan Yaitu Perancangan, Pelaksanaan, Pengamatan Dan Refleksi.
Metode Ini Dipilih Karena Penelitian Menuntut Kajian Dan Tindakan Secara
Reflektif, Kolaborasi, Dan Partisipasi Berdasarkan Situasi Alamiah Yang Terjadi
Dalam Pelaksanaan Hasil Dari Para Pemburu. Data Diperoleh Melalui Observasi.
Data Yang Terkumpul Kemudian Di Analisis Dengan Analisis Kualitatif Dan
Kuantitatif.
Perancangan Industrin Ikan Dan Rumput Laut, Kecamatan Atauro Desa
Biqueli, Dalam Pembangunan Perkotaan Berdasarkan Pertumbuhan Dan Kepadatan
Penduduk, Yang Diutamakan Pada Penggunaan Lahan, Maka Dalam
Perancangan Industri Ikan Dan Rumput Laut Ini Lebih Menekan Pada Ide Desain
Weak Arsitektur Dengan Proses Desain Rasional Pre-Determinante Yang
Berfokus Pada Keindahan Spasi, Dengan Menggunakan Metode-Metode
Perancangan Untuk Menghasilkan Sebuah Konsep Yang Bersifat Pembangunan
Berkelanjutan Dalam Aspek Ekonomi, Social, Budaya Dan Politik.

Kata Kunci Arsitektur Lemah: Perancangan Industri Ikan Dan Rumput Laut.

v
WEAK ARCHITECTURE : PLANNING AND DESIGN OF INDUSTRIAL
BUIDING FISH AND SEAWEED.IN

VILLAGE ATAURO

Arranged by :
Antoninho Aleixo Goncalves
12.05.01.133
Dosen Pembimbing I :
Domingos Santos Soares, Lic.Tec.M.Ars
Dosen Pembimbing II :
Olinda Rodrigues, Lic.Tec
ABSTRACKS

This Research Aims To Improve Quality Of Fish And Seaweed In Improving


Activities Of Fishermen Community Results, Through The Application Of Fish And
Seaweed Industry. This Research Using Research Methods Done With Three (3)
Cycles And Each Cycle Performed Through Four Stages Namely Design,
Implementation, Observation And Reflection. This Method Is Selected Because
Research Demands Study And Action Reflective, Collaboration, And Participation
Based On The Natural Situation That Happens In The Implementation Of Results
From The Hunters. Data Obtained Through Observation. Data Collected Then In
Analysis With Qualitative And Quantitative Analysis
The Design Of Industrin Of Fish And Seaweed, Atauro Sub District Of
Biqueli Village, In Urban Development Based On Growth And Population Density,
Preferred In Land Use, So In The Design Of Fish And Seaweed Industry It Is More
Pressing On The Idea Of Weak Architectural Design With Rational Design Process
Of Pre-Determinante Focusing on the Beauty of Space, Using Design Methods To
Produce A Sustainable Development Concept In Economic, Social, Cultural And
Political Aspects.

Keywords : Weak Architecture: Planning and Design of Industrial Buiding


Fish And Seaweed.

vi
DAFTAR ISI

Cover

Halaman Persetujuan ............................................................................... i

Halaman Pengesahaan .............................................................................. ii

Kata Pengantar ........................................................................................ iii

Abstract ...................................................................................................... v

Daftar Isi ................................................................................................... vii

Daftar Tabel............................................................................................... x

Daftar Gambar ......................................................................................... xi

Daftar Singkatan ...................................................................................... xii

Daftar Bagan ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ I


1.1.Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2.Identifikasi Masalah ................................................................................ 7

1.3.Rumusan Masalah Perancangan .............................................................. 8

1.4.Tujuan Dan Sasaran Perancangan ........................................................... 8

1.4.1. Tujuan Perancangan ...................................................................... 8

1.4.2. Sasaran Perancangan ..................................................................... 8

1.5. Penataan Lokasi ................................................................................................ 9

1.5.1. Penatan Lokasi Perancangan ......................................................... 9

1.6. Ruang Lingkup ...................................................................................... 11

1.7. Alur Pikir............................................................................................... 12

1.8. Sistemaika Penulisan............................................................................. 13

BAB II TINJAUAN PERANCANGAN .................................................. 15

vii
2.1. Tinjuan Umum ...................................................................................... 15

2.1.1.Pengertian Judul ............................................................................ 15

2.1.2. Pengertian Perancangan ............................................................... 14

2.2.Pengertian Industri ................................................................................. 15

2.2.1. Klasifikasi Industri ....................................................................... 16

2.3. Pengertian Ikan ..................................................................................... 16

2.3.1. Jenis Jenis Ikan ............................................................................. 16

2.4. Pengertian Rumput Laut ....................................................................... 17

2.4.1 Jenis Jenis Rumput Laut................................................................ 18

2.5. Studi Lieratur ........................................................................................ 20

2.5.1. Industri Pengelolahan Perikanan .................................................. 20

2.5.2. Strukur Organisasi Industry Pengelolahan Ikan ........................... 23

2.6. Studi Kasus ........................................................................................... 24

2.7. Hasil Studi ............................................................................................. 25

2.8. Elaborasi Tema...................................................................................... 27

2.8.1. Pengertian Arsitekur lemah .......................................................... 27

2.8.2. Faktor-faktor arsitekur lemah ....................................................... 28

2.8.3. prinsip-prinsip arsitektur lemah ................................................... 28

2.8.4. Contoh Proyek Atelier Bow ......................................................... 32

2.9. Intreprestasi Tema ................................................................................. 37

2.10. Studi Banding Ema ............................................................................. 39

2.11. Konsep Tema Pada Desain ................................................................ 41

2.12. Tinjauan Khusus ................................................................................. 42

2.12.1. Lingkup Pelayanan ..................................................................... 42

viii
2.13. Strukur Organisasi Industry Ikan Dan Rumput Laut .................... 41

2.14. Aktivitas Dan Kebutuhan Ruang ........................................................ 44

2.14.1 Pengelompokan Ruang................................................................ 44

2.14.2.Perhitungan Luas Ruang ............................................................. 45

BAB III METODE PERANCANGAN ......................................................51

3.1. Metode Perancangan ............................................................................. 51

3.1.1. Pengertian Metode Perancangan .................................................. 51

3.2. Perumusan Ide ....................................................................................... 51

3.3. Penenuan Lokasi Perancangan .............................................................. 52

3.4. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 53

3.4.1. Data Primer .................................................................................. 53

3.4.2. Data Secunder .............................................................................. 53

3.5. Analisa Perancangan ............................................................................. 53

3.5.1. Analisa Perancangan .................................................................... 53

3.5.2 .Analisa Aktivitas ......................................................................... 53

3.5.3. Analisa Fungsi ....................................................................................... 54

3.5.4. Analisa Pengguna................................................................................... .54

3.5.5. Analisa Ruang ........................................................................................ 54


3.5.6. Analisa Tapak ........................................................................................ 54

3.5.7. Analisa BentuK ...................................................................................... 58

3.5.8. Analisa Strukur ...................................................................................... 58

3.5.9. Analisa Utilitas....................................................................................... 58

3.6. Konsep Perancangan ............................................................................ 59

3.6.1. Pengertian Metode Perancangan .................................................. 59

ix
3.6.2. Konsep Dasar ............................................................................... 59

3.6.3.Konsep Bentuk .............................................................................. 59

3.6.4. Konsep Ruang ............................................................................. 59

3.6.4. Lampiran gambar aktivitas........................................................... 61

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 :Daftar Jumlah Nelayan Di Atauro ................................................ 3


Tabel 1.2 :Daftar Klasifikasi Nelayan Ikan .................................................... 4
Tabel 1.3 :Daftar Pendapatan Ikan ................................................................. 4
Tabel 1.4 :Daftar Jumlah Nelayan Rumput Laut ........................................... 4
Tabel 1.5 :Daftar Klasifikasi Kelompok Rumput Laut .................................. 5
Tabel 1.6. Daftar Hasil Produksi Rumput Laut .............................................. 5
Tabel 2.1 :Hasil Studi ..................................................................................... 22
Tabel 2.2. Pengelompokan Ruang.................................................................. 39
Tabel 2.3 :Perhitungan Luas Ruang ............................................................... 40

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Timor Leste ...................................................................... 8

Gambar 1.2 Peta Dili .................................................................................... 8

Gambar1.3. Peta Kecamatan Atauro ............................................................ 8

Gambar1.4 .Lokasi Existing......................................................................... 9

Gambar 1.5. Lokasi Perencangan................................................................. 9

Gambar 1.6. Ruang Lingkup ........................................................................ 10

Gambar 2.1. Jenis-Jenis Ikan ....................................................................... 15

Gambar 2.2. Jenis-Jenis Rumput Laut ......................................................... 16

Gambar 2.3. Industri Pengelolahan Perikanan ............................................. 18

Gambar 2.4. Aktivitas Nelayan .................................................................... 21

Gambar 2.5. Contoh Proyek Atelier Bow .................................................... 28

Gambar 2.6. Contoh Proyek Edaw Dan Gaventa .............................................. 32

Gambar 2.7. Studi Banding Tema ................................................................ 38

Gambar 3.1. Penetapan Lokasi Perancangan ............................................... 50

Gambar 3.2. Analisa Maahari ............................................................................... 53


Gambar 3.3. Analisa Pencahayan .......................................................................... 54
Gambar 3.4. Analisa Kebisingan ........................................................................... 54
Gambar 3.5. Analisa Vegetasi ............................................................................... 55
Gambar 3.6. Analisa Dranaise ................................................................................ 56
Gambar 3.7. Analisa Air Kotor .............................................................................. 57

Gambar 3.8. Konsep Dasar Bangunan Weak ............................................... 22

Gambar 3.9.Konsep Bentuk Bangunan Weak ............................................. 22

Gambar 3.10.Konsep Ruang ........................................................................ 22

xii
DAFTAR SINGKATAN

CIAM : Congres Internationaus d‟Architecture Moderen

SDM : Sumber Daya Manusia


NAD : Neufert Architect Data
PAM : Perusahan Air Minum

xiii
DAFTAR GAMBAR
Alur Pikir...................................................................................................... 12
Struktur Organisasi Pengelolahan Perikanan ............................................... 23
Struktur Organusasi Industri Ikan Dan Rumput Laut .................................. 42

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Timor Leste merupakan sebuah negara yang baru meraih kemerdekaanya dan
berdaulat, di wilayah Asia. Dan pada tahun ini Timor-Leste merayakan hari restaurasi
kemerdekaan yang ke XVI pada tangal 20 Mei 2017. Sebagai negara yang baru
merdeka, sector pembangunan merupakan prioritas utama program pemerintah baik
di sektor : Pertahanan, Keamanan, Kesehatan, Industri, Pendidikan dan lain
sebagainya.
Di zaman kini industry sanga tlah penting untuk Negara Timor Leste dan
terutama untuk masyarakat Negara Timor Leste yang tinggal di wilayah pesisir pantai
sejak dulu telah menggantung hidupnya dari pemanfaatan sumber daya alam yang
terdapat di wilayah pantai beserta sumber daya alamnya yang memiliki arti penting
bagi pembangunan ekonomi masyarakat Timor Leste khususnya bagi masyrakat
pesisir pantai.
Dalam Konstitusi Republik Demokratis Timor-Leste dalam pasal 61 ayat
(2).Timor-Leste adalah Negara kesatuan hukum yang dikelilingi oleh laut yakni laut
Atauro dan Jaco dengan sekitar dua pulau yang memeliki garis pantai sepanjang
menjadikan Negara Timor-Leste memeliki kekayaan laut yang melimpah. Oleh
karena itu pembangunan ekonomi kelautan Timor-Leste sangatlah dibuthkan bagi
daerah-daerah yang memeliki sumber daya ikan dan rumput laut yang berpotensial di
pulau Atauro.
Semakin tambahnya Pertumbuhan penduduk daritahun ke tahun yang terus
bertambah terutama di daerah perkotaan mengakibatkan kebutuhan akan tempat
tinggal sangat tinggi untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia. Selain itu
kebutuhan akan lapangan kerja juga ikut meningkat, semakin bertambahnya
pertumbuhan penduduk perkotaan yang semakin cepat sejalan dengan peningkatan
peran kota harus mampu diimbangi dengan penyediaan lapangan pekerjaan demi
menekan angka penangguran yang ikut bertambah dengan terus meningkatnya

1
pertumbuhan penduduk maka dari itu Industri perikanan dan rumput laut sangatlah
pentintg untuk masyarakat di perkotaan terutama masyrarakat di kecamatan atauro
yang hidupnya tergantung pada penghasilan laut atau dapat dikatakan sumber utama
penghidupan masyarakat pesisir pantai adalah sector perikanan dan rumput laut
bahkan dapat dikatakan bahwa basis perekonomiaan masyarakat pesisir pantai adalah
sektor perikanaan dan rumput laut khususnya bagi masyarakat pesisir pantai.
Hasil laut adalah sumber utama penghidupan masyarakat pesisir pantai yang
hidup dari penghasilan laut atau bahkan dapat dikatakan bahwa basis perekonomian
masyarakat pesisir pantai adalah sektor perikanan khususnya bagi masyarakat yang
setiap harinya melakukan aktivitas atau pekerjaan sebagai seorang buru nelayan
(peskador) yang telah menjadi persepsi umum atau berkembang menyangkut
kebutuhan hidup keluaga.
Dengan penghasilan ikan yang setiap hari didapat oleh buru nelayan dan
dipasarkan dengan harga yang tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari atau
dapat dikatakan tidak memenuhi standar atau syarat yang ditawarkan para pemburu
nelayan dan banyak ikan yang merusak karena para pembeli tidak bisa menuhi syarat
atau standar yang ditawarkan oleh pemburu nelayan dan banyak dari pemburu
nelayan yang menjual ikanya tergantung para tawaran pembeli karena dengan
penghasilan uang dari ikan yang dijual oleh pemburu nelayan tersebut digunakan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari hari.
Menurut data Direccão Pescas Atauro Masyarakat di Kecamatan Atauro
sebanyak 2.303 melakukan aktifitasnya sebagai pemburu ikan dan ikan yang setiap
hari mereka dapat sekitar 1ton hal itu menunjukan kecamatan atauro sangat potensi
terdapat perikanan dan rumput laut, dari penghasilan yang didapat oleh buru nelayan
digunakan untuk kebutuhan sehari- hari dan sebagian dari itu menggunakan untuk
menyekolahkan anak-anak mereka.

2
Sistem penangkapan ikan yang selama ini digunakan oleh masyarakat nelayan
di kecamatan atauro mengunakan dua (3) sistem untuk penagkapan ikan laut yaitu:
a) Jaring Angkat Bagan Perahu
b) Senapan Ikan
c) Rompong
a) Jaring Angkat Bagan Perahu adalah alat penangkap ikan yang terbuat dari
bahan jaring yang khusus digunakan untuk menangkap jenis-jenis ikan karang yang
dipasang di sekitar terumbu karang. Ikan-ikan yang akan ditangkap digiring dari arah
mulut jaring ke bagian kantong jaring oleh beberapa orang dengan cara berenang-
renang sambil menghalau ikan-ikan untuk masuk ke dalam kantong jaring.masyrakat
nelayan yang mengunakan jarring angkat sekitar 20%

Sumber :hasil digital penulis 2018


b) Senapan ikan alat yang mereka mengunakan untuk menangkap ikan dengan
cara menyelan ke bawah laut untuk menangkap ikan dengan memakai pana
ikan.masyarakat nelayan yang mengunakan senapan ikan sekitar 10%

Sumber :hasil digital penulis 2018

3
c) Sistem Rompongadalah salah satu jenis alat bantu penangkapan ikan yang
dipasang dilaut,baik laut dangkal maupun laut dalam.pemasangan tersebut
dimadsudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul di sekitar
rumpon,sehinggan ikan mudah untuk ditangkap.dengan pemasangan rumpon maka
kegiatan penangkapan ikan akan menjadi lebih efektif dan effisien karena tidak lagi
berburu ikan dengan mengikuti ruayanya tetapi cukup melakukan kegiatan
penangkapn ikan di sekitar rumpon. Masyarakat nelayan yang mengunakan sistem
rumpon sekitar 50 orang.

Sumber :hasil digital penulis 2018


Dari penhasilan yang setiap hari didapat oleh masyarakat buru nelayan lalu
mencoba menjual sendiri kepada konsumen setempat melalui cara barter atau dengan
nilai uang tidak tertentu. Kegiatan ini tidak terorganisir dengan baik dan kurang
efisien dan tidak produktif, harga ikan sangat cenderung menurun. Masalah pokoknya
adalah layanan yang diberikan para pembeli belum optimal tidak memuaskan para
pemburu nelayan,dan masyarakat nelayan tidak menemukan dengan harga ikan dan
rumput laut menjadi salah satu aktivitas yang menjadi pekerjaan bagi mereka untuk
memberikan dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena ituuntuk mendukung kegiatan perikanan dan rumput laut di
Kecamatan Atauro maka dibangun Tempat industri yang lebih tepatnya berada di
suco Biqueli. Karena infrastruktur sangat berperan dalam aktivitas di Tempat yang
dapat membawa dampak positif dalam peningkatan pembangunan infrastruktur yang

4
pastinya juga akan berimbas pada peningkatan sosial dan ekonomi masyarakat
setempat.
Strategi pengembangan kelembagaan dan pengembangan SDM di bidang
industri serta pemberian pemahaman terhadap masyarakat akan pengaruh
perkembangan industri terhadap perekonomian masyarakat di Pulau Atauro.
Industry merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia
sebagai media untuk memperoleh lapangan kerja. Industri adalah seluruh bentuk
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku atau memanfaatkan sumber daya
industri sehingga menghasilkanbarang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat
lebih tinggi, termasuk jasa industri. Istilah industri sering didentifikasikan dengan
semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.(Sumber : Winardi 1998 :181)
Sebagai pusat kegiatan ekonomi pemerintahan, maupun pusat penyediaan lapa
ngan kerja, kawasan perkotaan terdapat berbagai jenis industri, mulai dari industri
besar, sedang, kecil, hingga industri rumah tangga. Dari sejarahnya, industri mula-
mula berkembang dari kerajinan tangan dan menggunakan anggota keluarga sendiri
sebagai tenaga kerja, sifatnya turun temurun, tradisional, dan hasilnya disesuaikan
dengan selera pemakai.(sumber :http//.www.thefreeddictionary.com)
Hasil bidang industri akan meluas jika meningkatnya hasil barang yang
dihasilkan petani. Peranan bidang industri dalam pembangunan adalah menyediakan
barang barang yang dibutuhkan masyarakat terutama dalam makanan,minuman,pakai
an dan bahan bangunan untuk perumahan. Dengan pertumbuhan penduduk yang
terus meningkat, kebutuhan lapangan kerja akan semakin tinggi. Salah satu lapangan
kerja yang mampu menyerap tenaga kerja yaitu berupa kegiatan industry.(sumber :htt
p//.www.thefreedictionary.com)
Kegiatan industry di kawasan perkotaan cukup beragam selain menjadi salah
satu solusi dalam menggurangi penangguran karena akan membuka lapangan
pekerjaan. industri sering diidentifikasikan dengan semua kegiatan ekonomi manusia
yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau

5
barang jadi. Menurut data statistic 2015 angka penangguran di kecamatan atauro
dengan jumlah 23,94%
Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan
manufaktur (manufacturing).Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu
menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif
dan komersial.
Data menurut direccão pescas atauro 2015 sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jumlah Nelayan Di Kecamatan Atauro


No Suco Nelayan Total
Laki-laki Perempuan
1 Biqueli 950 orang 190 orang 1,140 orang
2 Beloi 492 orang 120 orang 612 orang
3 Makili 264 orang 30 orang 294 orang
4 Mau-Meta 130 orang 5 orang 107 orang
5 Macadade 102 orang 20 orang 150 orang
Total nelayan 2,303 Nelayan

Sumber : Direção Pescas Atauro 2015


Dari tabel yang di atas menunjukan nelayan yang ada di kecamatan atauro
terdiri dari lima (5) aldeia dengan jumlah buru nelayan 2,303 masyarakat yang
melakukan aktivitas seharinya sebagai seorang nelayan atau pemburu laut.
1.2.TabelKlasifikai Kelompok Nelayan Ikan
No Nama Desa Kelompok Fasilitas Nelayan
1 Beloi 66 kelompok
2 Biqueli 120 kelompok
3 Mau-Meta 40 kelompok
4 Makili 20 kelompok
5 Makadade 6 kelompok
Total 246 kelompok
Sumber : Direção Pescas Atauro 2015
Tabel ini menunjukan tentang kelompok nelayan ikan yang ada di kecamatan
atauro terdiri dari lima (5) aldeia yang terdiri dari 246 kelompok.

6
1.3.Tabel Pendapatan Ikan
No Type Ikan Pendapatan Setiap

Hari Bulan Tahun


1 Koko 50 kg 125 kg 1,5 ton
2 Karopa 60 kg 180 kg 2 ton
3 Kamera 70 kg 110 kg 1 ton
4 Baripa 45 kg 106 kg 1 ton
5 Karungko 270 kg 400 kg 4 ton
6 Bainar Fatuk 40 kg 160 kg 1,5 ton
7 Maniru 30 kg 102 kg 1 ton

Sumber : Direção Pescas Atauro 2015


Tabel ini menunjukan hasil pendapatan ikan dan jenis ikan yang setiap hari
didapatkan oleh buru nelayan di kecamatan atauro.
Tabel 1.4.Jumlah Nelayan Rumput Laut Posto Administrativo Atauro
No Desa Nelayan Rumput Laut Total

Laki-laki perempuan
1 Beloi 21 org 6 org 27 org
2 Villa 9 org 1org 10 org
3 biqueli 250 org 50 org 200 org
total 3 desa 280 org 57 org 337 org
Sumber: Direccão Pescas Atauro 2015
Dari tabel yang di atas menunjukan nelayan rumput laut yang ada di kecamatan
atauro yang terdiri dari 337 orang dan kelompok yang berpenhasilan banyak ikan
dan rumput laut yaitu desa beloi dan biqueli yang sangat berpenhasilan atau sangat
berpotensi terhadap ikan dan rumput laut di kecamtan atauro.

1.5.TabelKlasifikasi Kelompok Nelayan Rumput Laut


No Desa Nama Jumlah orang total
kelompok
Laki laki perempuan
1 Beloi & Aileba 53 org 15 org 68 org
villa
Epana 25 org 5 org 30 org
espera 41 org 12 org 52 org
tuanapo 23 org 6 org 29 org
2 biqueli Dotan 17 org 4 org 21 org
Saloi 95 org 15 org 110 org
tota 2 desa 6kelompo 201 org 42 org 243 org
l k
Sumber : Direção Pescas Atauro 2015

7
Dari tabel ini menunjakan kelompok nelayan rumput laut yang ada di
kecamatan atauro terdiri dari 3 desa yang ada di kecamatan atauro.
1.6.TabelHasil Produksi Rumput Laut
No Nama Hasil Produksi total
Kelompok Mingguan

1 aileba 5.478 kg
2 Epana, 20.089 kg
saloi, dotan 28.422,k
3 tuanapo 2.238 kg g
4 espera 608 kg
Sumber :Direccão Pescas Atauro 2015

Dari teori yang di atas menunjukan bahwa industri sangatlah penting bagi
masyarakat di kecamatan atauro karena kecamatan atauro sangat berpotensial
terhadap perikanaan dan rumput laut menurut Data Direccão Pescas Atauro
masyarakat di kecamatan atauro sebanyak 2.303 melakukan aktifitasnya sebagai
pemburu ikan dan ikan yang setiap hari mereka sekitar 1ton hal menunjukan
kecamatan atauro sangat potensi terdapat perikanan.
Kecamatan Atauro memiliki luas wilayah 105 km2 dengan panjang 25 km,
lebar 9 km dengan lima buah Desa administrasi,yaitu Desa Beloi, Desa Vila, Desa
Makili, Desa Biqueli, dan Desa Macadade dengan jumlah dusun sebanyak 19 dusun
dan 2178 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk kecamatan atauro 9.274 pendud
uk, laki laki :4.699 dan perempuan :4.606 (sumber data sensus 2015)
Berdasarkan pada latar belakang di atas maka penulis memilih kecamatan
atauro desa biqueli sebagai lokasi perancangan indutri perikanan dan rumput laut
karena potensi daya tarik yang terdapat di kecamatan atauro cukup banyak baik
potensi alam maupun budaya, dari hasil data yang di atas menunjukan bahwa
kecamatan atauro sangat berpotensi terhadap ikan dan rumput laut yang sangat
meningkat di kecamatan atauro desa biqueli,penulis memilih kecamatan atauro desa
biqueli sebagai tempat inusri ikan dan rumput laut karena dengan kondisi lingkungan
yang aman dan baik untuk perancangan industri dan juga mendekat dengan tempat
nelayan.

8
Alasan penulis memilih kecamatan atauro sebagai lokasi peracangan industri
karena Untuk mendukung kegiatan perikanan dan rumput laut di Kecamatan Atauro
maka dibangun Tempat industri yang lebih tepatnya berada di suco Biqueli Karena
infrastruktur sangat berperan dalam aktivitas di Tempat yang dapat membawa
dampak positif dalam peningkatan pembangunan infrastruktur yang pastinya juga
akan berimbas pada peningkatan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
Alasan lain karena ingin meningkatkan lagi harga ikan dan rumput laut yang
menjadi masalah buat nelayan di kecamatan atauro dengan strategi pengembangan
kelembagaan dan pengembangan SDM di bidang industri serta pemberian
pemahaman terhadap masyarakat akan pengaruh perkembangan industri terhadap
perekonomian masyarakat di Pulau Atauro dengan weak arsitektur yang berbicara
tentang hubungan funsional antara perilaku penghuni dengan lingkungan alam di
sekitarnya berarti bahwa bagaimana manusia dapat bertingkah laku kepada alam
karena manusia tidak harus dipisahkan dari alam namun manusia harus menghargai
fungsi dan keuntungan dari alam maka manusia seharusnya mengintegrasikan tempat
huniannya kedalam elemen penyusun alam demi menyusun suatu lingkungan.Jadi
istilah ini menjelaskan bagaimana manusia dapat menginteraksikan fisik bangunan
melalui keindahan lansekap.Berbicara mengenai industri sebagai ruang publik mikro
berarti berbicara tentang penciptaan ruangan yang bersifat sosial baik interior maupun
eksterior agar aktivitas ruang dapat berjalan secara berkelanjutan tampa menghambat
aksesibilitas manusia karena bukannya manusia yang akan menjadi ruang melainkan
manusia menciptakan suatu ruang dengan harapan untuk melakukan aktivitas atau
kegiatan sehari-hari dan aktivitas tersebut bersifat berkelanjutan.
1.2. Identifikasi Masalah Perancangan
Dari beberapa masalah yang saya uraikan pada latar belakang maka adanya
identifikasi masalah yang masyarakat atau pemburu ikan di kecamatan atauro hadapi
sebagai berikut:
a. Belum adanya sarana dan prasarana untuk masyarakat nelayan dan petani
rumput laut di kecamatan atauro
b. Belum adanya industry ikan dan rumput laut di kecamatanatauro

9
1.3. Perumusan Masalah Perancangan
Untuk memperjelaskan permasalahan yang akan diteliti, masalah yang juga
akan dijadikan sebagai bahan perencanaan dan perancangan fasilitas-fasilitas
pendukung yang saling berintegrasi, serta didukung oleh aspek lain seperti iklim,
kultur, dan lain-lain. Maka masalah tersebut dirumuskan sebgai berikut:

1. Bagaimana perencanaan dan perancaganindustri ikan dan rumput laut di


kecamatan atauro adalah langkah yang tepat untuk mempermudah proses
pasaran dan bisa membantu nelayan meningkatkan kembali harga ikann
dan rumput laut di kecamatan atauro ?
2. Bagaimana konsep rancangan industri ikan dan rumput yang
mengintegrasikan dengan unsur-unsur Arsitektur weak sebagai unsur alam
antara perilaku penghuni dengan lingkungan alam di sekitarnya berarti
bahwa bagaimana manusia dapat bertingkah laku kepada alam yang
berkaitan dengan kota dan lingkungan setempat.
1.4.Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian dalam perencanaan dan perencangan industri perikanaan dan rumput laut di
kota atauro, dengan pendekatan weak arsitektur antara lain sebagai berikut;
a. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perluasan lapangan kerja
dan kesempatan usaha.
b. Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk para pemburu ikan
1.4.1. Sasaran perancangan
Agar mencapai tujuan yang optimal maka sasaran perancangan yang di capai
yakni; merancang tempat industry perikinaan dan rumput laut yang berfungsi
sebagai:
1. Untuk mengurangi penanguran para masyarakat khususnya di Timor-leste
2. Untuk mrempermudah para pemburu nelayan di kecamatan atauro.

10
1.5.Penataan Lokasi
Yang menjadi wilayah perancangan Industry saya berlokasi di Kotamadya
Dili, terletak di Desa Biqueli, Kecamatan Atauro, Kotamadya Dili, Sebagai Berikut :
Gambar 1.1 Peta Timor Leste Gambar1.2.Peta Kotamadya Dili

Sumber : http://www.mapsofworld.com/Timor Sumber :http//id. wikipedia.org/wiki/Dili

Gambar 1.3 Peta Kecamatan Atauro

Sumber :http//id. wikipedia.org/wiki/Dili

11
Gambar 1.4.lokasi perencangan

Sumber :Google Earth


keterangan
Permukiman warga Laut
Tempat Nelayan Jalan Primer
Jalan Secunder
Gambar 1.5. Lokasi Perancangan

110 m

150 m
mmm 150 m
mmm
mmm 110 m
mm mmmm
mmmm
Sumber :hasil olahan mmmm
2018
mmmm
vegetasi mmmm
mmmm
permukiman warga
mmmm
mmmm
jalan raya
mmmm
mmmm
m
12
Faktor yang menyebabkan penulis memilih lokasi ini antara lain ;

a.Pencapaian menuju lokasi ini mudah dicapai, dikarenakan berdekatan


langsung denga jalan raya
b.Sumber daya alam yang telah tersedia yang berdekatan dengan lokasi ini
yakni beberapa pegunungan yang sering kali dikunjungi oleh masyarakat dalam
rangka meleksanakan kegiatan refresing.
d.Berdekatan lansung dengan masyarakat yang hidup disekitar lokasi tersebut.
Lokasi perencanaan ini terletak di Desa biqueli, Kecamatan atauro, Kotamadya
Dili, dengan batasan-batasan wilayah perencanaan sebagai berikut :
a. Bagian Timur Berbatasan Dengan pemukiman Warga.
b. Bagian Barat Berbatasan dengan Pemukiman Warga.
c. Bagian Utara Berbatasan dengan laut
d. Bagian Selatan Berbatasan dengan Pemukiman Warga
Luasan Lahan Lokasi perencanaan Area = 15.105 m2 = 1,5 Ha

1.6. Ruang Lingkup


Gambar 1.6.ruang lingkup

Sumber :Google Earth Sumber :olahan penulis 2018


Batasan batasan kecamatan atauro
Kecamatan Atauro memiliki luas wilayah 105 km2 dengan panjang 25 km, lebar
9 km Secara geografis kawasan Pulau Atauro berada terpisah dari Distrik Dili dengan
jarak 42 km. Pulau Atauro terletak pada 8o16‟0” Lintang Selatan dan 125o36‟5”
Bujur Timur.Dengan Batas-batas wilayah, yaitu: sebelah utara dibatasi oleh Pulau
Wetar,sebelah timur dan selatan dibatasi oleh Kepulauan Timor-Leste, dan sebelah
barat dibatasi oleh Pulau Alor.

13
1.7.alur pikir permasalahan
Industry ikan dan rumput laut

Undang undang

Latar Belakang,Identifikasi Teori industry teori Analisis


msalah,perumusan masalah Strategi Design
,tujuan ,ruang linkup Weak arsitektur
penelitian

Sintesa

Kriteria Design

Weak arsitektur :industry ikan dan rumput laut

Sumber :hasil olahan penulis 2018


Berikut uraian mengenai permasalahan alur pikir
a. Pembanguan industri ikan dan rumput laut :penjelasan tentang industri
melihat secara umum mengenai permasalahan yang sedang ada kota biqueli
kotamadya atauro saat ini dikaitkan dengan masyarakat nelayan.
b. Pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,perumusan
masalah,tujuan dan ruang lingkup penelitian terhadap potensi ikan dan rumput
laut yang di kota biqueli kecamatan atauro saat ini.
c. Industri,weak arsitektur :pembahasan mengenai teori teori tentang industri
serta teori arsitektur weak yang mempunyai kontirbusi terhadap perancangan
industri.
d. Analis strategi desain membahas mengenai analisa yang ditinjau dari
fenomena permasalahan serta teori yang akan digunakan melakukan
perancangan industry.

14
e. Sintesa criteria desain membahas mengenai sintesa yang ditinjau dari hasil
dari hasil analisis permasalahan serta penekanan teori yang digunakan untuk
perancangan.
f. Industri ikan dan rumput laut kotamadya atauro : judul yang dihasilkan dari
proses sinteja yang telah ditinjau oleh penulis.
1.8. SISTEMATIKA PENULISAN
Dari seluruh rincian di atas, maka berikut dapat dipaparkan beberapa bahasaan
yang nantinya akan diperdalam pada Bab-bab selanjutnya:
BAB I. PENDAHULUAN
Membahas tentang: Latar Belakang, Identifikasi Masalah Perancangan, Perum
usan Masalah perancangan, Tujuan dan Sasaran perancangan,Penepatan lokasi
,Ruang lingkup rancangan dan Sistematika Penulisan.
BAB II. TINJAUAN PERENCANAAN
Membahas Tentang: Tinjauan Umum, Berisikan Pengertian Judul Tugas
Akhir, Studi Literatur, Studi Kasus, Hasil Studi Dan Elaborasi
Tema,Berisikan Pengertian Tema, Interpretasi, Studi Banding Tema, Konsep
Tema Pada Desain Dan Tinjauan Khusus, Berisikan Lingkup
Pelayanaan, Struktur Organisasi, Aktivitas Kebutuhan Ruang,
Pengelompokan Ruang, Perhitungan Ruang.
BAB III METODE PERANCANGAN
Metode Perancangan, Perumusan Ide, Penentuan Lokasi Perancangan,
Pengumpulan dan Pengolahan Data, Analisa Perancangan dan Konsep
Perancangan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

15
BAB II
TINJAUAN PERENCANAAN
2.1.Tinjauan Umum
2.1. Pengertian Judul.
Pengertian perancangan industri yang dapat di pahami melalui beberapa
defenisi sebagai berikut:
2.1.2.Perancangan adalah suatu proses atau cara pembuatan merancang.di dalam
perancangan terdapat sebuah rancangan yang memiliki pengertian: sesuatu yang
sudah di rancang, hasil merancang, hasil rencana, program atau persiapan untuk
mengatur segala sesuatu dalam kerangka kerja. .(kamus umu bahasa indonesia, balai
pustaka 1985)
2.2..Pengertian Industri
Istilah industri sering didentifikasikan dengan semua kegiatan ekonomi manusia
yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan
manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu
menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif
dan komersial.(Bintaro 1987)
Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam
industry berbeda-beda untuk tiap Negara atau daerah.
Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu
Negara atau daerah, maka banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks
pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan
dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara juga turut menentukan keanekaragaman
industri Negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang
harus dipenuhi,maka semakin beranekaragam jenis industrinya.
Industry membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang
akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang
digunakan, industry dapat dibedakan menjadi:

16
a) Industri Ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari
alam. Misalnya, industri pertanian, industri hasil perikanan dan rumput laut,
dan industri hasil kehutanan.
b) Industri nonekstratif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasil-hasil
industri lain. Misalnya, industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri
kain
c) Industri failitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah
dengan menjal jasa layanan untuk keperluan orang lain.Misalnya perbankan,
perdagangan, angkutandan pariwisata.
2.2.1. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi :
1. Industri premier, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan
tersebut dapt dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya, industri
anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.
2. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelm dinikmati atau digunakan.
Misalnya, Industri pemintalan barang, industri ban, industri baja dan industri
tekstil.
3. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda
yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak
langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau
membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya : Industri angkutan, industri
perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
2.3. PENGERTIAN IKAN
Perikanan merupakan semua kegiatan yang berkaitan dengan ikan, termasuk
memproduksi ikan, baik melalui penangkapan (perikanan tangkap) maupun budidaya
(perikanan budidaya), atau mengolahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
pangan sebagai sumber protein dan non pangan (pariwisata dan ikan hias). Ruang
lingkup kegiatan usaha perikanan tidak hanya memproduksi ikan saja (on farm),
tetapi juga mencakup kegiatan off farm, seperti pengadaan sarana dan prasarana

17
produksi, pengolahan, pemasaran, pemodalan, riset dan pengembangan, perundang-
undangan, serta faktor usaha pendukung lainnya. Jenis usaha perikanan dibagi
menjadi tiga antara lain usaha melalui penangkapan, usaha melalui budidaya, dan
usaha pengolahan ikan (Widanya, 2012).
2.3.1. Jenis Jenis Ikan Yang Ada Di Kecamatan Atauro
Gambar 2.1. Jenis Jenis Ikan
Ikan karopa
karopa memiliki warna lebih terang
dibanding tongkol, sehingga sering disebut
“tongkol putih”. Perbedaan utamanya
terletak pada bentukan badannya yang
lebih gemuk dibanding tongkol.

Sumber :Hasil digital penulis 2018


Ikan koko

koko bisa ditemui dalam kondisi kering,


basah maupun diasinkan. ikan koko
basah. Tetapi kandungan kalsium dan
fosfornya lebih banyak terdapat pada
ikan koko kering tawar.Ikan koko sangat
terkenal dengan olahan sambal atau
Sumber :Hasil digital penulis 2018 kacang.

Ikan kamera
Terdapat dua jenis ikan kamera, Sekalipun
sama-sama bernama kamera.karena mudah
dipadupadankan dengan aneka bumbu dan
dagingnya yang tebal serta duri yang
Ikan bainar mengumpul di tengah.
Berasal dari keluarga yang sama dengan
ikan tongkol, tuna, dan cakalang, ikan
Sumber :Hasil digital penulis 2018

18
Ikan bainar

bainar ini berukuran lebih kecil


dibandingkan yang lainnya. Namun
secara harga, ikan bainar ini jauh lebih
murah.

Sumber :Hasil digital penulis 2018

Ikan karungko

Ikan karungko memiliki tubuh langsing


dengan bentuk menyerupai
silinder.Sebagian literatur menyebut, di
beberapa Negara karungko tidak spesifik
pada satu jenis.

Sumber :Hasil digital penulis 2018

Ikan maniru

Ikan ini merupakan ikan laut dangkal


pemakan tumbuh-tumbuhan.Dikenal
sebagai ikan, maniru dewasa mencapai
20-45 cm. Bentuk tubuhnya melebar dan
memipih dengan sisik-sisik kecil sesuai
jenisnya.
Sumber :Hasil digital penulis 2018

19
2.4. PENGERTIAN RUMPUT LAUT

Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di
wilayah pesisir dan laut.Istilah "rumput laut" adalah rancu secara botani karena
dipakai untuk 2 kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia, istilah
rumput laut dipakai untuk menyebut baik gulma laut dan lamun. Sumber daya ini
biasanya dapat ditemui diperairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem
trumbu karang.(sumber :http//.www.kamus besar indonesia)
2.4.1.Jenis Jenis Rumput Laut

Gambar 2.2.Jenis Jenis Rumput Laut


Rumput laut merah

Jenis rumput laut ini lebih banyak dibudidayakan


karena dapat menghasilkan karaginan dan agar
yang bermanfaat untuk industri kosmetik dan
makanan.

Sumber :Hasil digital penulis 2018


Rumput laut hijau

Rumput Laut Ini Di Alam Dan Berwarna Hijau


Karena Memiliki Pigmen Klorofil Untuk Proses
Fotosintesis Yang Mengandung Klorofil A Dan
Klorofil B, Rumput Laut Ini Hidup Bergerombol,
Sering Dijumpai Di Paparan Terumbu Karang
Dan Goba Dengan Kisaran Kedalaman 1 -200 M

Sumber :Hasil digital penulis 2018

20
Rumput Laut Biru

Makro alga yang didominasi zat warna biru


sampai kehijauan (fikosianin) dan juga memiliki
klorofil.Rumput laut ini belum terlalu familiar
untuk dibudidayakan.

Sumber :Hasil digital penulis 2018


Rumput laut coklat

Warna coklat atau pirang Rumput laut kelas ini


banyak dibudidayakan karena dapat
menghasilkan alginate, koloid dan yodium dalam
jumlah yang optimal di mana alginate digunakan
sebagai bahan baku industri makanan dan obat
obatan.
Sumber :Hasil digital penulis 2018
Rumput Laut yang telah lama dibudidayakan untuk diambil manfaatnya baik
itu sebagai makanan maupun bahan baku beberapa industri, baik itu di bidang
kuliner, kedokteran, konstruksi, dan kesehatan, seperti agar – agar, bahan baku
kosmetik, bahan baku konstruksi, pengemulsi, bahan baku cat, pasta gigi, dan masih
banyak hal lainnya.
1. Algin
Algin merupakan komponen utama dari getah ganggang cokelat
(Phaeophyceae). Pada umunya algin terdapat pada semua spesies rumput laut yang
tergolong dalam kelas Phaeophyceae.Dalam industri makanan berfungsi sebagai
bahan tambahan pada makanan dalam kaleng, pembuatan mentega, pembuatan es
krim, pembuatan permen, pembuatan saos, dan lain-lain.
2. Karagen
Karagenan merupakan produk kimia yang dihasilkan oleh rumput laut dari kelas
Rumput laut merah Rhodophyceae.Sumber karagenan untuk daerah tropis berasal

21
dari spesies Eucheuma cottoni yang menghasilkan kappa karagenan.Karagenan
digunakan sebagai stabilitator, bahan pengental, pembentuk gel, pengemulsi dan lain-
lain.
3. Agar
Agar-agar diproduksi dari rumput laut yang tergolong dalam kelas
Rhodophyceae (rumput laut merah).Spesies dari kelas Rhodophyceae yang
menghasilkan agar-agar yaitu Hypnea sp., dan Gelidium sp.
2.5. STUDI LITERATUR
Nama Proyek :Industri Perikanan
Arsitek :Muhamad Chainrul
Lokasi :Indonesia
Tahun :2009
2.5.1. INDUSTRI PENGOLAHAN PERIKANAN
Gambar 2.3.industri pengelolahan ikan

Sumber: Sumber :http://www.rri.co.id/ ekonomi pabrik pengalengan ikan.html


Gambar 2.4. Aktivitas Pengelolahan Ikan Sardeng

A B

22
Pada gambar A dan B yang di atas menunjukan bahwa pada karyawan sedang
melakakukan aktitas pembersihan ikan dan penguntingan ikan.

C D

Pada gambar C dan D ini menunjukan bahwa karyawan sedang melakukan


aktivitas pengisihan ikan dan pengisihan saos ke dalam kalen.
Pada ruang penyelesaian ikan yang
dimasukan ke kaleng lalu dimasukan
lagi pada mesin dan
D mulai pabrik
E F
menjadi ikan sarden.

Sumber :http://www.rri.co.id/ ekonomi pabrik pengalengan ikan.html


Pada gambar E dan F pada gambar ini menunjukan pada karyawan sedang
melakukan aktivitas penyelesaian atau penutupan kaleng ikan dan memasukan ikan
sarden ke dalam box.
2.5.2.STRUKTUR ORGANISASI INDUSRI PENGELOLAHAN PERIKANAN
PRESIDENT DIREKTUR
ZAINUD HAKIM,S.COM,M.M

MANAGER PRODUKSI
BABUR RAMAH

PENGAWAS LAPANGAN
CHAIRUL ANAN S.PDI
DIVISI KEUNGAN DIVISI PEMASARAN
DIDIK SUGIANTO M. IVAN J

Divisi Divisi
Sumber: https ://www.diedit com/struktur-organisasi-perusahan

23
a. Presiden Direkur Melakukan koordinasi dan pengendalian segala bentuk
kegiatan di bidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretarian.
b. Manager Produksi Segala urusan terkait proses produksi dan kegiatan di
pabrik diemban oleh manager pabrik. Segala hal yang berkaitan Kepada
Direktur, seorang manager pabrik harus Bertanggung jawab kepada direktur
perusahaan langsung.
c. Divisi keuangan prinsipnya adalah seseorang yang memegang uang, dia
punya otorisasi untuk mengeluarkan dan menerima uang, baik itu uang kas
(biasanya dipegang “Kasir”)
d. Divisi Pemasaran bertugas menangani hal-hal yang terkait promosi dan
penjualan bisnis yang dimiliki perusahaan.
e. Pengawas lapangan untuk mengonrol proyek dan memastikan bahwa mereka
memenuhi spesifikasi dan melakukan pekerjaan dengan baik dan untuk
mengawasi pekerjaan lapangan sesuai aturanya.
f. Staaf bertanggung jawab untuk mengurus dan mengerjakan semua laporan
dan dokumentasi harian yang menyangkut oleh industri pabrik.
2.6. STUDI KASUS
Pada studi kasus yang dimaksud berdasarkan pada permasalahan pada latar
belakang yang sudah diuraikan di atas sesuai dengan permasalahan yang sedang
dihadapi oleh masyarakat nelayan di kecamatan atauro terhadap prospek
perkembangan mutu ikan dan rumput laut berupa tempat atau kegiatan para nelayan
yang kini menjadi permasalahan bagi para nelayan di kecamatan atauro yang belum
menyatu dalam suatu bangunan di kota atauro.
Untuk mencapai hasil yang maksimal terhadap usaha bantuan dalam bentuk
pelimpahan dan tindak lanjut ini diperlukan untuk mengetahui dan mengikuti
perkembangan atas kemajuan nantinya, berhubungan dengan keterbatasan waktu
maka penulis melaksanakan studi kasus ini. Maka dalam kegiatan ini sangat
diharapkan peranan dari pihak dan orang –orang untuk memberikan perhatian yang
lebih intensif dan berkesinambungan kepada para nelayan.

24
Gambar 2.6.1. foto studi kasus

A
B C

Sumber :hasil digital 2018

Kegiatan para petani rumput laut dan masyarakat nelayan yang sedang
melakukan aktivitas mereka di tempat yang kurang baik dan masih mengunakan
bahan bahan yang tradisonal karena belum adanya sarana dan prasarana untuk petani
rumput laut dan masyarakat nelayan.
2.7. HASIL STUDI

N Object Kriteria Analisa Pemahaman


o Studi Penilaian
Kelebihan Kelemahan
1 Industry Lokasi Strategis Susah di belum cukupnya
pengelolaha akses oleh bangunan fasilias runag
n perikanan masyarakat yang bisa
Material Bisa Masih mengumpulkan
tradisonal menghasilkan Mengunakan karyawam untuk
produksi material lokal melakukan aktivitasnya
dengan baik pengendalian mutu
ikan dan pengawasan
Konsep Banyak Kekurangan
atas kemajuan dengan
ruang aktivitas ruang pabrik
membandingkan hasil
berjalan dengan dan sempit
dan sasaran secara
baik

25
Konsep Memusat Gaya tidak teratur serta
bentuk semaking sesuai dengan menyesuaikan usaha
mencolok deng gaya konsep atau kegiatan dengan
an hasil pengawasan agar
akustik berbent konsumen atau
uk kotak pelanggan merasa tetap
Tata Memiliki lahan Tidak puas dengan produk
Ruang yang menandai memiliki site atau jasa yang
luar yang ditawarkanSuatu sistem
luas untuk yang efektif untuk
menampun memadukan
banyak orang pengembangan mutu,
Tata Ruang Dalam Aktivitas pemeliharaan mutu dan
Ruang yang Tercampur usaha-usaha perbaikan
dalam menciptakan dan tak teratur mutu dari berbagai
kesan membuat kelompok didalam
nyaman suatu organisasi untuk
Sirkulasi mudah di akses Lahan tidak memungkinkan
begitu luas produksi dan jasa
berada pada tingkat
yang paling ekonomis
yang memungkinkan
kepuasan konsumen
secara penuh.
2 Ikan Dan Lokasi Strategis Susah di
Dari uraian diatas maka
Rumput akses oleh
dapat disimpulkan
Laut masyarakat
bahwa dari kegiatan

26
Material Mengunakan Mengunakan yang dilaksanakan
alat tradisional material local selama ini berdasarkan
yang terbuat peninjauan penulis
dari bahan melihat bahwa dari
lokal kegiatan-kegiatan yang
Penangka Menghasilkan Masih berkaitan dengan
p ikan banyak ikan mengunakan industry dan nelayann
dan dan rumput laut material local masih dilaksanakan
rumput untuk tempat yang berpisah
laut menangkap sehinga meninbulkan
ikan kesan yang kurang baik
Potensi Banyaknya Tidak punya karena belum adanya
penghasilan tempat pusat tersendiri
ikan dan industri yang khususnya bagi nelayan
rumput laut ada di kecamatan atauro
Kuranya tempat atau
Tata Memiliki lahan Tidak
fasilitas umum seperti
Ruang yang menandai memiliki temp
tempat jualan dan lain
luar at atau
sebagai tempat industry
bangunan
yang belum ada di
untuk nelayan
kecamatan atauro saat
ini

27
2.8. ELABORASI TEMA
2.8.1.pengerian arsitekur weak
Weak Arsitektur ini muncul setelah aliran arsitektur moderen tetapi aliran
Weak Arsitektur ini muncul untuk mengkriktik aliran arsitektur moderen yang
berkembang kurang lebih setengah abad, berawal kira-kira tahun 1920-1960 dan pada
bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres olehCIAM(Congres
Internationaux d'Architecture Moderne), yang mengdoktrim proses desain bangunan
sebagai rasional dan determinan, dengan konsep berfikirnya untuk membangun
kembali bangunan-bangunan yang hancur akibat pereng dunia II. Kongres yang
diadakan oleh CIAM dengan konsepnya ekonomis, rasional, dipertanyakan dan
ditantang oleh Team Xdiantaranya: Alison Peter Smithson, Giancarlo de Carlo, dan
Aldo Van Eyck, dengan konsep berfikirnya bahwa keindahan arsitektur melekat pada
spasi fungsi dan relasi yang mengintegrasikan potensi alam dan keindahan arsitektur
bukan melekat berasal dari suatu sejarah atau histori (Post Moderen) karena
keindahan arsitektur tidak berfokuskan pada sumber sejarah, ataupun perkembangan
jaman (dekonstruksi) melainkan spasi yang mengikat suatu ilmu arsitektur secara
detektif yang dapat berupa keindahan positif pada suatu desain.
Aliran Weak Arsitektur ini hadir atau muncul guna untuk menjawab
perkembangan dan peradaban sumber daya manusia terhadap sesuatu yang
sustentablisasi dan meminimaliskan pengunaan bahan teknologi dan sains yang
berkembang pesat diseluruh Negara di Eropa, dengan adanya perkembangan yang
pesat, maka akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara keseluruhan karena
masyarakat tidak layak untuk membangun atau mendirikan suatu konsep desain
bangunan yang mewah seperti konsep desain post moderen, moderen, dan
dekonstruksi, yang perkembangan terlalu pesat, sehingga tidak dapat merespon
terhadap masalah-masalah yang ada pada jaman tersebut. Dengan adanya suatu
perkembangan yang pesat, maka aliran Weak Arsitektur hadir untuk merespon dan
menjawab masalah-masalah yang ada pada jaman tersebut, dengan konsepnya yang
lebih dominan untuk mengurangi “Infrastruktur High Level“, dan memanfaatkan
lahan atau potensi alam, yang berupa suatu unsur keindahan negatif dalam arsitektur,

28
serta mengintegrasikan bentuk potensi alam yang ada, dapat dimanfaatkan dalam
konsep arsitektur.
Aliran Weak Arsitektur merupakan suatu konsepnya yang sederhana dan
efisien, yang lebih menitik beratkan pada bentuk spasi dan kondisi site guna
merespon sesuai dengan peradaban jaman yang sangat berkembang.Dengan idenya
yang sederhana dan efisien terhadap suatu bentuk spasi, fungsi dan relasi yang
berlangsung seiring dengan perkembangan waktu.
2.7.2. Konsep desain aliran Weak Arsitektur agak mirip dengan aliran
arsitektur moderen, karena proses design yang sama yaitu Rasional tetapi bersifat
Predeterminanyang berfokus pada bentuk spasi, dimana keindahan estetikanya
melekat pada spasi, dan bangunan merupakan Tiga dimensi(3D) dari pada kelakuan
atau sifat manusia menggunakan spasi yang lebih dominan disebut fungsi dan relasi
2.8.2.Faktor-faktor yang menyebabkan hadirnya aliran Weak Arsitektur
diantaranya
a) Pemanfaatan dan penghematan sumber daya yang semakin kurang
b) Kepadatan penduduk
c) Perubahan iklim
d) Perkembangan sains dan peradaban masyarakat terhadap pengunaan
bahan teknologi
e) Luas lahan yang semakin terbatas

Atelier Bow Wow salah satu toko arsitektur Jepang yang sangat berpengaruh
besar terhadap konsep aliran Weak Arsitektur dengan konsep desainnya yang
sederhana dan siplelitas, mampu merespon masalah yang dihadapi oleh masyarakat
jepang, terhadap peradaban sains dan teknologi, serta kepadatan penduduk, luas lahan
yang terbatas.

29
2.8.3.Prinsip – Prinsip Weak Arsitektur
1) Tidak ada yang hiranrki antara arsitektur, lanscap, infrastruktur, dan
interior dari pada bangunan.
2) Kawasan merupakan sebuah sistem yang dirancang secara efisian dan
fungsional dan dapat memamfaatkan secara rasional dan kritis terhadap
kondisi site atau spasi
3) Tidak memfokuskan pada simbolik atau sejarah lokasi site atau sekitarnya
4) Fungsi dalam ruang tidak estatis tetapi dinamis yang memiliki fungsi
ganda tergantung pada aktivitas ruang
5) Keindahan estetika lebih menitik beratkan pada kondisi site, spasi yang
akan membentuk estetika suatu bangunan. Sehingga bangunan yang
didirikan diberbagai tempat tidak sama, tergantung pada kondisi sitenya.
Para Ahli Pelopor Weak Arsitektur / Strukturalisme yang mengikuti
forum bodw (business of design week hongkong) pada tanggal 28 november
hingga 5 desember 2011 yang menampilkan presenter kelas dunia dari
berbagai bidang design adalah sebagai berikut:
1. Warner Sobek, Jerman 1966 (triple zero approach: zero energy
consuption, zero emissions and zero waste).
2. Adrian Van Hooydonk, Jerman 1964 (bmw group, design works:
solve and inspire).
3. Piero Lissoni, Italia 2005 (the human measure)
A. Aliran Arsitektur Weak Menurut para Ahli
1. Atelier Bow-Wow
AtelierBow-Wow adalahsebuah perusahaanarsitekturyang berbasis di Tokyo,
didirikan pada tahun 1992olehYoshiharuTsukamotodanMomoyoKajima. Ada tiga
teorioleh Atelier Bow-Wow yaituPetArsitekturadalah "Pet Arsitektur" adalah Yang
Berarti Istilah Yang Dipakai Untuk Meminimalkan Jumlah Anggaran Biaya
Pembangunan Dengan Memaksimalkan Fungsi, Sebagai Contohnya Adalah:
a) Mengurangi keperluan AC maka seharusnya memaksimalkan bukaan
jendela dan ventilasi demi kelancaran sirkulasi angin,

30
b) Mengurangi konstruksi bangunan dengan menggunakan bahan-bahan
yang sederhana dan fungsi yang maksimal.
c) Mengurangi penciptaan ruang dengan memaksimalkan fungsi ruang yang
fleksibel menurut waktu.
Behaviorologyadalah ilmu yang mempelajari hubungan fungsional antara peri
laku dan banyak variabel independen dalam lingkungan menentukan.
Ruang Public Micro Umum adalah perangkat yang diusulkan oleh Atelier Bow-Wow
yang membuat platform sosial.Oleh karena itu, bukan orang-orang yang menciptakan
ruang, tetapi ruang sosial yang digunakan orang untuk membawa diri menjadi
ada'.(Kajima, 1992)
Teori Weak Arsitektur / Stuktralisme.
A. Teori Dari Atelier Bow Wow.
1. Pet Arsitektur.
Atelier Bow Wow mendefinisikan idenya yaitu pet arsitektur yang berarti
istilah yang dipakai untuk meminimalkan jumlah anggaran biaya pembangunan
dengan memaksimalkan fungsi, sebagai contohnya adalah:
1. Mengurangi keperluan ac maka seharusnya memaksimalkan bukaan
jendela dan ventilasi demi kelancaran sirkulasi angin,
2. Mengurangi konstruksi bangunan dengan menggunakan bahan-bahan
yang sederhana dan fungsi yang maksimal,
3. Mengurangi penciptaan ruang dengan memaksimalkan fungsi ruang yang
fleksibel menurut waktu.
2. Behaviorology.
Ide yang kedua ini berbicara tentang hubungan fungsional antara perilaku
penghuni dengan lingkungan alam sekitarnya.
Behaviorology berarti bahwa bagaimana manusia dapat bertingkah laku
kepada alam karena manusia tidak harus dipisahkan dari alam namun manusia harus
menghargai Fungsi dan keuntungan dari alam maka manusia seharusnya
mengintegrasikan tempat huniannya kedalam elemen penyusun alam demi menyusun
suatu lingkungan.

31
Jadi istilah ini menjelaskan bagaimana manusia dapat menginteraksikan fisik
bangunan melalui keindahan lansekap.
3. Ruang Publik Mikro.
Berbicara mengenai ruang publik mikro berarti berbicara tentang penciptaan
ruangan yang bersifat sosial baik interior maupun eksterior agar aktivitas ruang dapat
berjalan secara berkelanjutan (space continue) tampa menghambat aksesibilitas
manusia karena bukannya manusia yang akan menjadi ruang melainkan manusia
menciptakan suatu ruang dengan harapan untuk melakukan aktivitas atau kegiatan
sehari-hari dan aktivitas tersebut bersifat berkelanjutan.
Maka jelaslah bahwa suatu ruang tercipta karna ada kegiatan sosial manusia jadi
ruang tersebut merupakan ruang sosial (ruang publik).
B. Teori Dari Marthin Heidegger.
Martin Heidegger Adalah: seorang ahli filsafat arsitektur berkebangsaan
jerman yang lahir pada tanggal 26 september 1889 di wilayah messkirch, baden dan
telah meninggal dunia pada tanggal 26 mei 1976 di baden – wurttemberg, jerman.
teori heidegger mengenai ruang / spasial.teori ini menjelaskan bahwa tidak selamanya
elemen penyusun keindahan lansekap berbentuk ortogonal atau formal sehingga
heidegger berpendapat bahwa tidak ada konsep hirarky dalam arsitektur lansekap (no
heirarchy within landscape architecture).
Menurut Heidegger Ada 3 Jenis Ruang Antara Lain:
1. Dunia Ruang,
2. Daerah Ruang (Gegend) Dan
3. Desain Spasial (Spaciality Design).
Artinya daerah ruang bisa tergantung pada dunia ruang namun dunia ruang
tidak tergantung pada daerah ruang melainkan tergantung pada kebiasaan dari
kegiatan spasi sehari-hari, maka manusia akan melakukan apa saja yang diinginkan
dalam spasi tersebut, untuk mencapai keinginanya maka manusia harus mendekati
dan menjadi lebih dekat dengan hal tersebut.

32
Misi Dan Visi DariAtelier House.
1. Menyampaikankeindahan spasi melaluifungsi dan meminimalkan
interversi fisik dengan memaksimalkan fungsi yang fleksibel menurut
waktu.
Komposisi.
1. Interaksi total arsitektur melalui lingkungan hidup dengan interior
yang berpindah/ berubah fungsi.
2. Ola bentuk menurut keindahan program lansekap.
3. Tidak ada konsep hirarki dalam arsitektur lansekap.
4. proses desain rasional dan tidak berortogonal.
2.8.4.Contoh proyek weak arsitektur
Perusahaan atelier bow didirikan pada tahun 1992 oleh yoshiharu
tsukamoto dan momoyo kaijima. Perusahaan ini terkenal di tokyo karena
arsitekturnya domestik dan budaya serta mengeksplorasikan penelitian
kondisi arsitektur perkota.
GENERASI/ PROSES DESAIN.
Gambar 2.4.contoh proyek

a) Bentuk bangunan diperoleh dari keadaan situs dengan proses yang


rasional dan tidak berortogonal.

b) Program ruang berdasarkan fungsi ambiguitas.

c) Kegiatan Ruang

d) Berdasarkan fungsi fleksibilitas melalui pembagian waktu.

33
Proyek: Atelier House. Arsitek : Atelier Bow Wow. Fotografer : Momoyo
Kaijima. Enginer : Oak Inc. Tahun : 2005. Kategori : Rumah Tinggal, Kantor Dan
Studio. Lokasi :Shinjuku-Ku, Tokyo, Jepang. Luas Situs :109.03 M2. Luas Bangunan
:59.76M2. Perusahaan telier Bow Wow Didirikan Pada Tahun 1992 Oleh Yoshiharu
Tsukamoto Dan Momoyo Kaijima. Perusahaan

a) Interaksi Total Arsitektur Melalui Lingkungan Hidup Dengan Interior Yang


Berpindah/ Berubah Fungsi.
b) Ola Bentuk Menurut Keindahan Program Lansekap.
c) Tidak Ada Konsep Hirarki Dalam Arsitektur Lansekap
Struktur Rangka Baja(Stells Structure), Dan Plat Beton Bertulang. (Concrete
Slabs), Dinding Luar Ditutupi Dengan Granul (Butiran Aspal) Berwajah Aspal.

Persepsi/ Tampilan.Tidak Ada Spasi Yang Berbentuk Hirarki, Ruangan Multi


Fungsi/ Penuh Dengan Rasa Ambugiutas, Ruang Interior Dapat Berubah Fungsi
Melalui Waktu Tertentu.
Atelier House berlokasi di : shinjuku-ku, tokyo, jepang dengan luas situsnya:
109.03 m2 dan luas banguan: 59.76m2.

34
GENERASI/GENERATION
 LANTAI DASAR/BESTMAN

Lantai dasar
Lantai dasar /bestman adalah suatu
lantai yang menganut aktivitas
seperti studio
padasebuah universitas,dengan
pembagian ruang seperti ruang baca,
gudang,km/wc,ruang computer dan
sebuah tangga menuju lantai satu,
yang berposisi di lantai bestman
serta sebuah pinto masuk ke rung.

Lantai I
Pada gambar disanping ini
tertampil sebuah gambar denah
lantai satu disertaikan dengan
 LANTAI II aktivitas masing-masing
seperti:ruang kerja,dapur dan
sebuah tangga menuju lantai ii.

Lantai ii dihuni sebagai tempat


Lantai II
tingal yang menganut aktivitas
ruang seperti:ruang privat(kamar
tidur utama),ruangan keluarga yang
bersifat multi fungsi ,ruang makan
disertakan dengan dapur.juga
LANTAI III
sebuuah duck menuju lantai iii.

35
Sedangkan lantai iii adalah lantai
LANTAI III
hitungan akhir yang mana dihuni
sebagai taman dengan aktivitas
seperti: ruang refresing,
tamasyah/picnik,juga aktivitas
lainya yang berhubungan dengan
keramaian.

A. TAMPILAN/PERSEPTION.
a. Tampilan Diagram Sirkulasi Ruang Dalam Pemandangan.

LANTAI DASAR/BESTMAN
EXTERIOR DAN INTERIOR

TAMPILAN 3 DIMENSI.

Bentuk bangunan diperoleh


TAMPILAN 3 DIMENSI dari keadaan situs dengan
proses yang rasional dan
tidak berotogonal.

Program ruang berdasarkan


fungsi ambiguitas

Kegiatan ruang berdasarkan


fungsi fleksibilitas melalui
pembagian waktu.

36
a) Penekanannya pada keindahan spasi/ ruang dengan mengintegrasikan fungsi
dan bentuk ke dalam arsitektur lansekap sehingga dapat menciptakan bentuk
bangunan yang assimetris.
b) Mengutamakan program ( fungsi) ruang yang fleksibel dari waktu ke waktu/
mempunyai fungsi ruang yang bersifat ambiguitas (multi fungsi).
c) Struktur terlihat assimetris.
d) Bahan – bahan(fabrication) yang digunakan sederhana / minimalis.
e) Interversi fisik minimal dengan memaksimalkan fungsi ruang yang fleksibel.

FABRIKASI/FABRICATION

Bahan- bahan yang di gunakanan dalam kostruksi tersebut adalah sebagai


beriktu :baja (stells structure), dan plat beton bertulang. (concrete slabs), dan
dinding luar ditutupi dengan granul (butiran aspal) berwajah aspal.

37
2.9.INTERPRETASI TEMA
Interpretasi Tema akan di bahas mengenai hubungan tema dengan kasus
proyek, penerapan tema pada kasus proyek,dan studi banding tema.
Urbanyang berarti kota sering diinterpretasikan sebagai ruang tempat
berbagaiaktifitasmanusia berlangsung dengan hiruk pikuknya. Tempat dengan
berbagai macam fasilitas yang memadai untuk keberlangsungannya berbaur sekaligus
dengan kepenatan dalam aktifitas-aktifitas tersebut.Oase yang memiliki makna
denotatif sebagai sumber mata air di padang pasir sering juga diinterpretasikan
sebagai sesuatu yangmemberikan suasana
berbeda, memberikan apa yang dibutuhkan pada sebuah konteks lingkungan, dan
„mencairkan‟ antar-lingkungan di sekitarnya. juga berarti suatu tempat yang memberi
kondisi yang kontras dan semangat baru sehingga mampu menyokong kondisi di
sekitarnya.
sebagai jawaban dari kebutuhan untuk perkembangan Jawa Barat dan
Bandung. Fungsinya sebagai ruang publik, terutama sebagai fasilitas edukasi,bagi
masyarakat umum menjadikan museum ini harus dapat dijangkauoleh masyarakat
luas dengan nyaman dan tanpa rasa sungkan. Oleh karena itu, pengolahan-pengolahan
arsitektural yang merupakan respon dari keterkaitan denganlingkungan yang
mengelilinginya akan menentukan sejauh mana dapat berkonstribusi bagi
masyarakat.Beberapa preseden yang dapat dilihat adalah sebagai berikut :
gambar 2.6. intreprestasi tema

Gambar : Piccadlly Gardens, Gambar :Federation Square,Melbourne LAB


Architecture Studio Gaventa (2006) Manchaster EDAW dan Tadao Ando
Sumber : New Public Space, Sarah

38
Melihat tugas, fungsi, dan potensi dari Museum Tekstil Jawa Barat sebagai ruang
publik dan keterkaitannya dengan lingkungan sekitarnya,maka dapat ditentukan bahw
amuseum ini harus mampu berbaur danmembaurkan antar-konteks di sekitarnya.
Respon atas kondisi lingkungan di sekitarnya merupakan inti dari perancangan kasus
ini.Respon tersebut dimunculkan dalam bentuk-bentuk yang menyokong kebutuhan
dan mendukung keberlanjutan aktifitas yang sudah ada.

2.10. STUDI BANDING TEMA


Studi Banding Tema Merupakan Sistem Pengujian Di Mana Program Ini
Bertujuan Untuk Mengetahui Seberapa Besar Perbandingan Tema Arsitektur
Gambar 2.7.Studi banding tema

Empat Box Gallery adalah sebuah Gallery Seni Modern yang terdiri dari tiga lantai
dengan struktur empat kotak bertumpuk yang di rancang oleh Atelier Bow-Bow pada
tahun 2009dan terletak di Krabbesholm Hojskole yaitu sebuah perguruan tinggi di
Skiye,Denmark,yang mengajarkan mata pelajaran yang terkait dengan seni,\arsitektur
dan desain.
Empat Box Gallery merupakan Bangunan yang akan menjadi fasilitas untuk
memamerkan karya-karya seni dari mahasiswa Krabbelshom Hojskole dan juga
mengundang para seniman,arsitek dan desainer dari Denmark dan luar negeri untuk
memamerkan karya-karya seni mereka yang biasa di adakan oleh sekolah 6-8
pameran setiap tahun.

39
Bangunan ini merupakan dasarnya jepang di mana Atelier Bow-Bow
mengambil ide konsep berupa kotak Bento yang menaik di mana kotak bento
merupakan sebuah tempat
makanan yang di rancang khusus dan pada umum nya di jepang mereka
menggunakan nya sebagai tempat makan berupa nasi dan ikan atau daging pada
waktu malam hari dan mereka tidak menyajikan nya di piring tradisional.

Pada ruang gallery memilik ruang yang fleksibel dengan kedua daerah gelap
dan terang sehingga karya-karya seni yang di pamerkan dalam ruang gallery dapat
disajikan dengan cara yang terbaik mungking,karena sirkulasi pencahayaan yang
masuk ke dalam ruang yang baik atau memadai.

Sumber :http://www.dezeen.com/2009/09/24/four-boxes-gallery-by-atelier-bow-wow/

Material beton yang di gunakan adalah Beton Prefabrikasi yaitu jenis beton yang
terjangkau, lebih cepat di pakai dan mudah di gunakan selama musim dingin di
Denmark.

40
2.11.KONSEP TEMA PADA DESAIN
Konsep desain saya membahas tentang spasi dan ruang yang diproduksi oleh
arsitek, oleh perencana kota maupun oleh para pengguna yang tinggal di suatu ruang.
Ruang bukanlah dihasilkan oleh konsumen tetapi ruang generatif, oleh karena
itu bukan orang yang menciptakan ruang melainkan ruang sosial yang menggunakan
orang untuk membawa diri menjadi ruang yang ada.
Atelier bow wow menciptakan ruang publik mikro menggunakan kerangka
dari sebuah pameran seni dalam proyek – proyek publik mikro seperti : mangga pod
(2002), furnicycle (2002) dan yatai limousine putih (2003).
atelier bow wow mencoba untuk menciptakan perilaku baru dari kota dan masyarakat
melalui mebel kecil atau ruang publik non-tertutup untuk mendorong partisipasi
pengguna aktif dan dukungan pengalaman tubuh dan perilaku individu.
Teori Dari Marthin Heidegger. 1889 di wilayah messkirch, baden dan telah
meninggal dunia pada tanggal 26 mei 1976 di baden wurttemberg, jerman.
Teori heidegger mengenai ruang / spasial.
Menurut Heidegger Ada 3 Jenis Ruang Antara Lain:
1. Dunia Ruang,

2.Daerah Ruang (Gegend) Dan

3. Desain Spasial (Spaciality Design).


Dunia Ruang Adalah ruang yang disusun sebagai suatu arena atau wadah untuk
suatu obyek.heidegger mengartikan sebagai konsepsi kita tentang ruang dan ruang
teori di ruang absolut tertentu, misalnya: kursi, meja dan bangunan di dalam ruang
tetapi dunia ruang tidak tergantung pada benda tersebut. namun heidegger berpikir
bahwa konsepsi ruang merupakan abstraksi dari perilaku spatializing kegiatan sehari
– hari. beliau berpendapat bahwa kedekatan (farness) adalah hal pertama bagaimana
kita menjadi akrab dengan apa yang kita inginkan mewakili diri kita sendiri sebagai
ruang karena kita yang harus bertindak secara spasial (sebagai ruang itu sendiri).

41
2.12. TINJAUAN KHUSUS
2.12.1. Lingkup Pelayanan
Tempat yang dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu daerah. Suatu
tempat dibentuk oleh karakter fisik dan manusia yang hidup di dalamnya
(seperti jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan, pendapat
an,dan kebudayaan). Nama tempat dapat mencerminkan kondisi atau identitas
suatu daerah secara spesifik. Jika seseorang menyebut nama gunung atau teluk sudah
terbayangkan bagaimana kondisi alam dan manusianya.
Karakteristik atau ciri khas suatu tempat dapat terlihat dengan jelas atau dapat
pula tidak.Setiap unsur yang terdapat di tempat tersebut memberikan karakter tertentu
sehingga dapat dibedakan dari daerah lainnya.
Dalam menggambarkan atau mengkaji suatu tempat, geografi senantiasa
melihat karakteristik fisik dan manusianya.
a. Karakteristik fisik berasal dari proses-proses yang bersifat alami, seperti
proses geologis, hidrologis, atmosfiris,dan biologis yang menghasilkan bentuk
lahan,tata air,iklim, tanah, vegetasialami, dan kehidupan faunanya.
b. Karakteristik manusia adalah semua bentuk pemikiran dan aktivitas manusia
sebagai cerminan adaptasi manusia terhadap lingkungannya. Termasuk di dalamnya
jumlah dan komposisi penduduk, perkembangan

42
2.13. Struktur Orgaisasi industri perikanan dan rumput laut

Direktur
Utama

Direktur Administrasi Direktur Direktur teknologi


keungan Pemasaran produksi

Manager Personal Manager Manager Admin


import Manager Pemasar Pabrik Gudan
an g

Sekretaris Divisi Divisipemasar Divisipusat Divisi Divisi Pemasaran


perusahan Keungan an & teknologi produksi logistik dan
penjualan
pengembanga dan inovasi
n usaha
System System Pengawasan Pengembangan System
managemen managemen operasional bisnis manajemen
produksi produksi

Sumber : hasil olahan penulis 2018

a. Direktur utama adalah orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan


suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan, atau organisasi sesuai
dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu badan pengurus atau badan
pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris
b. Direktur Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan
pengelolaan dan pengendalian kegiatan di Bagian Umum, Bagian Keuangan
dan Bagian Langganan
c. Manager Pemasaran Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih
efisien Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan tugas sebagai kepala
bagian pemasaran secara berkala kepada direktur

43
d. Menilai inovasi teknologi baru dengan melakukan perbandingan
(benchmarking), ujicoba dan analisis untuk mendapatkan teknologi yang
sesuai dengan proses bisnis perusahaan Menganalisis sistem dan teknologi
yang ada di perusahaan dengan cara outsourcing agar dapat mengetahui
sistem dan teknologi yang aplikatif
e. Import adalah suatu kegiatan pemindahan barang dari tempat lain ke tempat
kita. Dalam dunia perdagangan kegiatan import ini adalah kegiatan /
pengiriman / pembelian barang dari luar negara untuk dikirimkan ke dalam
negeri.
f. Personal Manager Pengorganisasian, perencanaan program & pengendalian
Unit Personalia
g. Manager Pemasaran Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih
efisien Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan tugas sebagai kepala
bagian pemasaran secara berkala kepada direktur.
h. Manager Pabrik Bertanggung jawab kepada direktur perusahaan langsung dan
Melakukan konsultasi berkala supaya tercapai keselarasan pelaksanaan tugas.
i. Admin Gudang Bagian ini akan mengecek semua administrasi dan transaksi
berhubungan dengan jalannya perusahaan. Bagian ini terdiri dari Acounting,
dan Kasir dan bertugas untuk mengurus hal hal berkaitan dengan pihak
Outsourcing.
j. Tugas seorang sekretaris adalah membantu pimpinan dalam melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan teknis, tetapi cukup penting artinya bagi pimpinan.
k. Pekerja di bagian keuangan biasanya akan lebih fokus dalam hal pencarian,
pengelolaan, pengalokasian dana, serta melakukan dan menerima pembayaran
perusahaan. Pada umumnya, seorang finance berhak untuk memegang uang
perusahaan
l. Divisi pemasaran & pengembangan usahaMelakukan review dan evaluasi atas
hasil kajian resiko dari rencana pengembangan bisnis baru dan setiap kegiatan
operasional perusahaan untuk memastikan kajian telah dilaksanakan sesuai
dengan standard dan prosedur yang telah berlaku

44
m. Tugas Divisi Produksi Menentukan jenis dan jumlah barang-barang yang
harus dibeli Menentukan bilamana pesanan akan dilakukan Memeriksa barang
yang diterima Memelihara barang di gudang Mengadakan pemeriksaan dan
penganalisaan
n. Perurnusan strategi logistik (pengadaan barang dan jasa) dan kegiatan
kerurnah-tanggaan perusahaan
o. Pengelolaan stock dan distribusi peralatan atau perlengkapan kepada unit
kerja untuk rnenunjang pelaksanaan tugas perusahaan
p. Tujuan utama dari penjualan adalah untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya dari produk atau jasa yang dijualnya. Akan tetapi mutu dan
kualitas barang dan jasa yang akan dijual harus benar-benar terjamin. Setiap
perusahaan harus mempunyai tujuan penjualan yang ingin dicapai.
q. Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan.
r. operasional adalah untuk memaksimalkan pelayanan pada konsumen,
meminimalkan investasi persediaan dan memaksimalkan efisiensi.
s. Pengembangan bisnis adalah tugas dan proses persiapan analitis tentang
peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan
peluang pertumbuhan bisnis, tetapi tidak termasuk keputusan strategis dan
implementasi
t. Sistem Manajemen Mutu adalah Dewasa ini sistem yang terdapat di dalam
organisasi dapat mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk baru yang
ditawarkan organisasi.
2.14.Aktivitas Dan Kebutuhan Ruang

Analisis aktivitas dilakukan untuk mengetahui kegiatan yang berlangsung pada


kondisi kawasan.Perencanaan tapak perlu melakukan identifikasi karakteristik
aktivitas yang kemudian dilajutkan dengan melakukan analisis aktivitas.Untuk
melakukan analisis aktivitas maka diperlukan suatu analisis yang bertujuan untuk
menentukan kebutuhan ruang berdasarkan karakteristik aktivitas yang telah
diidentifikasi.

45
2.14.1.Analisis Kebutuhan Ruang : Analisis kebutuhan ruang terdiri dari analisis
pengguna dan aktivitas, sirkulasi pengguna, organisasi ruang, dan besaran ruang.
Masing-masing analisis ini merupakan sebuah proses yang sistematis dan berurutan.
Pengguna dan Aktivitas : Masing-masing pengguna di masing-masing kawasan
memiliki karakteristik aktivitas yang berbeda, yang dapat mencirikan bentuk kawasan
tersebut.
2.14.2.Hubungan Antar Ruang : Hubungan antar ruang digunakan sebagai analisis
untuk menentukan hubungan yang terjadi antar ruang. Dengan adanya analisis
hubungan antar ruang ini, maka akan dapat memudahkan dalam pengaturan tata letak
untuk masing-masing ruang yang ada.
2.15. Pengelompokan Ruang
Pengelompokan Ruang berdasarkan hasil dari aktifitas serta kebutuhan
Ruang yang disajikan dalam tabel berikut ;
Tabel 2.7. Pengemlompokan Ruang

No Kelompok kegiatan kebutuhan ruang

1 Terras
Kegiatan penerimaan
Hall penerimaan
Area from desk
Area security
2 Kegiatan utama Kegiatan industry Ruang seminar
3 Kegiatan Kegiatan utama Ruang computer
penunjang
Ruang pameran industry
5 Kegiatan servis Pengelola direksi pabrik Ruang staff
Ruang rapat
Ruang ganti karyawan
Ruang Parkir

46
2.16. Perhituhgan luas ruang
a. Neufert architect data (NAD)
b. Perhitungan asumsi melalui pengamatan (A)

N Ruang Penguna dasar Perhitungan jumlah M² Total


o
1 Kegiatan penerimaan

Teras 20 A Diasumsikan 20 orang 1 unit 192m² 487,2



kebutuhan standar 8m²
Luasang ruang 160m²
Sirkulasi 20%
=0.2 x160
=32+160
=192m²
2
Hall penerima 30 A Diasumsikan= 30orang 1unit 288m
Kebutuhan standar =
2
8m
2
Luasan ruang = 240 m
Sirkulasi 20%
= 0.2 x240
= 48 + 240
2
= 288 m
From desk 3 NAD Meja = 1x3x0,8 = 2.4 1 unit 4,2m²
Kursi = 3x0.6x0.6 =
1.08
Sirkulasi 20%
= 0.2 x 3.48
= 0,696 + 3.48
= 4.176 = 4,2 m²
Kegiatan utama
Kantor 20 NAD Meja =20x2x1.5=60 1 unit 84.28 `
pengelolahan Kursi=20x0.6.06=7.2 m²
Lemari =2x2x0.8=3.2
Sirkulasi 20%
0.2x70.2=14.088
14.08+70.2=84.28
Ruang 20 A Diasumsikan 20 orang 1 unit 1200m
poduksi kebutuhan standar 50m² ²
Luasang ruang 160m²
Sirkulasi 20%

47
=0.2 x1000
=200+1000
=1200m²
Ruang 50 NAD Meja = 25x2x2 = 100 2 unit 1080m
2
pameran Kursi =25x0.6x0.6 = 9
indstri Sirkulasi 20%
= 0.2 x900
= 180 + 900
2
= 1080 m
4 Kegiatan pengelolahan

Ruang kepala 2 NAD Meja =2x1x.2=4 1 unit 9.504 38.01


pabrik Kursi=2x0.6x0.6=0.72 m² 6m²
Lemari =2x2x0.8=3.2
Sirkulasi 20%
=0.2x7.92
=1.584+7.92
=9.504 m²
Ruang teknik 2 NAD Meja =2x1x.2=4 1 unit 9.504
industry Kursi=2x0.6x0.6=0.72 m²
Lemari =2x2x0.8=3.2
Sirkulasi 20%
=0.2x7.92
=0.944+7.92
=9.504 m²

Ruang 1 NAD Meja =2x1x.2=4 1nit 9.504


sekretaris Kursi=2x0.6x0.6=0.72 m²
Lemari =2x2x0.8=3.2
Sirkulasi 20%
=0.2x7.92
=0.944+7.92
=9.504 m²

Ruang NAD Meja =2x1x.2=4 1unit 9.504


administrasi Kursi=2x0.6x0.6=0.72 m²
Lemari =2x2x0.8=3.2
Sirkulasi 20%
=0.2x7.92
=0.944+7.92
=9.504 m²

5 Kegiatan servis

Ruang staff NAD Meja =2x1x.2=4 1unit 9.504 1294.


Kursi=2x0.6x0.6=0.72 m² 204
Lemari =2x2x0.8=3.2 m²
Sirkulasi 20%

48
=0.2x7.92
=0.944+7.92
=9.504 m²
Ruang rapat 100 NAD Meja =20x5x2=200 1unit 244.70
Kursi=2x0.6x0.6=0.72 4m²
Lemari =2x2x0.8=3.2
Sirkulasi 20%
=0.2x203.92
=40.784+203.92
=244.704 m²

Ruang ganti 2 NAD Lemari =2x2x0.8=3.2 1unit 4m²


karyawan Sirkulasi 20%
=0.2x3.2
=0.64+3.2
=3.84 m²
Ruang parkir 50 Mobil=100x5x2.5=1.25 1unit 1036m
0 ²
Motor=300x2.25x0.75=
506.25
Sepeda=100x1.7x0.6=10
2
Sirkulasi 70%
0.7x609.5
426.65+609.5
1.036.15=1036m²

Luasan kebutuhan ruang industry perikanan dan rumput laut


Kelompok penerimaan =487.2m²

Kelompok utama =1310.68m²

Kelompok kegiatan penunjang =1116.96m²

Kelompok kegiatan pengelolaan =38.016m²

Kelompok kegiatan servis =1294.204m² +

4247.06 m²

Total luasang ruang 4247.06m²

Sirkulasi horizontal site 60%=0.6x4247.06=2528.236m²

Jadi total luas kebutuhan ruang=4247.06+2528.236=6.795 m²

49
BAB III
METODE PERANCANGAN

3.1.METODE PERANCANGAN

3.1.1. Pengertian Metode perancangan yaitu proses dalam merancang


bangunan,meliputi pengumpulan data,analisis, sintesis konsep drawing. Dalam
perancangan arsitektur data dan fakta merupakan suatu hal yang menjadi dasar atau
ide dalam perancangan. Di dalam metode perancangan ini berisi tentang pemaparan
isi tentang pemaparan deskritif mengenai langkah-langkah dalam proses perancangan.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk penguat landasan dalam merancang yaitu
meliputi latar belakang atau ide perancangan, mengidentifikasi permasalahan yang
ada, tujuan untuk perancangan, proses pengumpulan data (data primer, sekunder,
kualitatif dan kuantitatif), menganalisis, dan proses sintesis atau konsep rancangan.
Proses tersebut tidak hanya berjalan secara runtut dan berhenti pada tahap akhir,
melainkan ada kemungkinan terjadi feedback pada salah satu tahapan lainnya selama
beberapa kali.

3.2 PERUMUSAN IDE


Proses dan tahapan kajian yang digunakan dalam perancangan harusdijelaskan
sebagai berikut:
a. Menjelaskan tentang objek:
b. Menjelaskan fungsi:
c. Pencarian ide/gagasan dengan menyesuaikan informasi permasalahan
objekdan peluang besar tentang prospek alam untuk masyarakat,
sehinggalahirnya satu gagasan untuk merencanakan sebuah perancangan:
d. Pemantapan ide perancangan melalui penelusuran informasi dan data-
dataarsitektural maupun non-arsitektural dari berbagai pustaka dan
mediasebagai bahan perbandingan dalam pemecahan masalah;
e. Mengembangkan ide dan gagasan yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan
ilmiah dan perancangan.

50
3.3 PENENTUAN LOKASI PERANCANGAN
Lokasi dalam perancangan merupakan suatu hal yang penting karena suatu
lokasi mempunyai fungsi yang berbeda rancangan, salah satu pertimbangan yang
paling penting dan menjadi dasar adalah lokasi. Lokasi perancangan harus dapat
mendukung fungsi bangunan menyeimbangkan alam sekitar untuk kehidupan, karena
perancangan nantinya akan difungsikan sebagai bangunan komersial yang menyatu
dengan alam sebagai fasilitas apa yang akan mendukung perancangan tersebut maka
penulis memilih lokasi di desa biqueli sebagai lokasi perancangan karena mempunyai
beberapa aspek yaitu biqueli merupakan kawasan penghasil ikan dan rumput laut
terbesar di kota atauro.Kesesuaian tentang syarat untuk objek lokasi.
Gambar 3.1.Penentuan Lokasi

Sumber :Hasil Olahan Penulis 2018


a. Kemudahan pencapaian bagi pengunjung.
b. Potensi lahan yang menunjan fungsi objek.
c. Terletak di sekitar daerah kota ataupun pusat kota.
d. Peruntukan lahan tepat menurut rencana detail tata ruang kota atau
rencana tata ruang wilayah.
e. Ketepatan objek berbeda di lokasi tersebut.

51
Berdasarkan syarat-syarat tersebut di atas, nantinya akan digunakan untuk
memilih dan menentukan dari beberapa alternatif tapak yang paling sesuai dengan
fungsi dari perancangan.
3.4. PENGUMPULAN DAN PENGELOLAHA DATA
Dalam metode perancangan ini hanya mengunakan dua cara untu
mendapatkan data yaitu: data primer dan data sekunder
3.4.1. Data primer
a. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari dari
sumber asli tidak melalui media
b. data primer dapat berupa opini subjek secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda kejadian atau kegiatan
dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan
c. data primer yaitu: metode survey dan metode observasi pada
perancangan ini data primer diperoleh dari survey lokasi tapak.
3.4.2. Data sekunder
a. Data sekuder sendiri merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peniliti secara tidak langsung melalui media atau dicacat oleh pihak
lain
b. data sekunder umunya berupa berupa bukti catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip data document yang
dipublikasikan dan tidak dipublkasikan.
3.5.ANALISA PERANCANGAN
3.5.1. Analisis perancangan
adalah suatu proses berupa pengamatan atau pemilihan yang berdasakan
kriteria-riteria dan menganalisis alternatif atau solusi spesifik berdasarkan
obyek,tapak,tema yang bersifat ilmiah.
3.5.2. Analis aktifitas
Aktifitas yang dianalisis sesuai dengan kebutuhan dari pengguna, sehingga
mempunyai wadah untuk setiap aktifitas yang diperlukan.

52
3.5.3. Aalisis fungsi
Pada analisa ini membahas tentang fungsi-fungsi bangunan yang akan
dirancang baik fungsi primer sampai fungsi sekunder.
3.5.4.Analisa penguna
Analisa penguna meliputi analisa pemakai bangunan mulai dari pengunjung
sampai karyawan.Selain itu pada analisis ini dijelaskan pula aktifitas apapun
yang dilakukan oleh pengguna.
3.5.5.Analisa ruang
Analisa ruang menjelaskan keadaan ruang dari bangunan yang akan
dirancang, meliputi kebutuhan ruang, besaran ruang, karakteristik ruang serta
keadaan dalam ruang baik pencahayaan dan penghawaanya
3.5.6.Analisa tapak
Tapak yaitu analisis lokasi yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang
penting pada lokasi. Selain itu analisis tapak berfungsi untuk mengetahui
kelebihan atau potensi pada tapak, sehingga lebih memudahkan untuk
merancang
a. Analisa Matahari
Pada analisis ini ditinjau ialah matahari sepanjang hari, sehingga di dapat
cahaya yang baik yang dapat dimasukkan pada bangunan. Hal ini sangat
penting karena tema-pendekatan ini merupakan intensitas cahaya sebagai
salah satu kepentungan penting untuk kehidupan, mengingat ruang meyukai
intensitas cahaya yang lebih banyak serta penting juga untuk elemen di dalam
bangunan, sehingga pengelola dan pengunjung mendapatkan pencahayan
alamai saat berada di dalam bangunan.

53
Gambar 3.1.analisa matahari

Sumber :hasil olahan penulis 2018

Alternatif 1 Yaitu dengan menetapkan


bangunan menghadap/tidak pada bagian
Utara dan barat namun mengunakan
vegetasi sebagai penyangga sinar
matahari.

Keuntungan: yaitu tidak memerlukan


biaya untuk sun screen dan tidak
diperlukan pemeliharaan bagi vegetasi
sebagai penyangga,
Kerugian: bagunan tampak
membosankan karena bukaanya
Alternative 2
menempatkan masa bangunan menghadap pada arah
barat atau membelakangi matahari namun
mengunakan vegetasi sebagai penyanga sinar
matahari dan menahan matahari masuk ke dalam
massa bangunan.

a. Analisa Angin
Pada analisis ini yangdit injau adalah arah dan kecepatan angin serta efeknya
secara langsung pada bentukan rancangan,untuk penghawaan alami bagi
pengunjung saat berada di dalam bangunan, untuk penghawaan kehidupan bagi

54
pengunjungdi dalam bangunan,untuk penghawan kehidupan bagi penguna, serta
dengan kecepatan agin maka akan mempengaruhi pada bentuk bangunan.
Gambar 3.2 analisa pencahayan

Alternatif 1 Yaitu dengan


menetapkan bangunan
menghagap/tidak pada
bagian Utara dan barat
namun mengunakan
vegetasi sebagai
sumber: hasil analisa penulis penyangga angin.
c. Analisa Kebisingan
Pada analisis ini yang ditinjau kebisingan di lingkungan luar dan efeknya
secara langsung di dalam perancangan dan hubungannya dengan fungsi pengunjung
bangunan yakni tempat edukasi yang membutuhkan ketenangan serta rekreatif yang
tidak membuthkan ketengangan.
gambar 3.3 analisa kebisingan

sumber : hasil analisa penulissumber: hasil analisa penulis


Alternatif 1; Mengunakan pohon untuk meminimalisir suara serta bangunan
ditempatkan jauh dari area kebisingan.

55
a. Analisa Utilitas
Analisis utilitas meliputi sistem penyediaan air bersih, airkotor, sistem
drainase, sistem pembuangan sampah, sistem jaringan,sistem keamanan dan
sistem komunikasi. Metode yang digunakanadalah metode analisis fungsional.
1. Air bersih
Instalasi air bersih direncanakan dari tempat pengambilan air bersih lalu
diistribusikan ke konsumen malalui bak penampugan.Sumber air bersih dapat
dari sumur pompa seperti jet pump, sumur timba, atau dari jaringan instalasi air
PAM (Perusahaan Air Minum).
Gambar : Air Bersi dari Sumur Bor

Sumor
Meteran
Mesin Pompa Bak Penanpung
Air

Sumber : hasil analisa penulis 2018


Konsumen

Gambar : Air Bersi dari Perusahaan Air Minum (PAM)

PAM
Meteran
Mesin Pompa Bak Penanpung
Air

Sumber : hasil analisa penulis 2018


Konsumen
2. Analisa sistem Pembuangan air kotor
Air kotor adalah air bekas pakai yang sudah tidak memenuhi syarat
kesehatan lagi dan dibuang agar tidak menimbun wabah penyakit.Dalam sistim
pembuangan air kotor terdapat dua macam air kotor.

56
a. Air kotor bersifat padat/WC
Untuk kotoran dari WC tidak boleh dijadikan satu dengan air kotoran dari tempat
lain, karena harus dimasukkan kedalam septiktank dan diteruskan ke resapan.
Gambar : Air kotor bersifat padat/WC
Closed
Bak Kontrol
Saptitank Peresapaan

Sumber : hasil analisa penulis 2018


b. Drainace
Begitu pun untuk saluran air kotor/hujan (Drainace)untuk saat ini talah
disediakan mengelilingi lokasi, jadi yang diperhatikan adalah: bagaimana penulis
dapat memanfaatkan air limbah tersebut agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.gambar 3.5. Drainace

Sumber : hasil analisa penuliss 2018

3.5.7.Analisa bentuk
Pada analisa bentuk akan dibahas mengenai bentuk fisik dari bangunan, mulai
dari fasad dan ornament-ornamenya. Bentuk yang dibuat sesuai dengan tema
atau dengan konsep yang telah dipilih.
3.5.8.Analisa struktur
Pada analisa struktur akan dibahas mengenai alternatif-alternatif struktur yang
sesuai dengan bentuk, fungsi bangunan sesuai tema yang
Dipakai.

57
3.5.9.Analisa utilitas
Analisis ini perlu dimunculkan pada perancangan karena setiap bangunan
mempnyai fungsi ataupun yang berbeda-beda. Misalkan perancangan industry
utilitasnya akan berbeda dengan pasar.
3.6. KONSEP PERANCANGAN
3.6.1. Konsep perancangan merupakan proses penggabungan dan pemilihan
hasil dari salah satu analisis yang terbaik. Setelah itu, dari proses inilah muncul suatu
konsep yang nantinya akan menjadi pedoman dalam perancangan. Konsep
perancangan harus sesuai dengan integritas antara objek, kajian, dan temapendekatan
yang dimunculkan dalam bentuk rancangan.Konsep perancangan ini meliputi konsep
dasar, konsep tapak, konsep bentuk dan tampilan beserta konsep ruangnya.
3.6.2. Konsep dasar desain aliran Weak Arsitektur agak mirip dengan aliran
arsitektur moderen, karena proses design yang sama yaitu Rasionaltetapi bersifat
Predeterminan yang berfokus pada bentuk spasi, dimana keindahan estetikanya
melekat pada spasi, dan bangunan merupakan Tiga dimensi(3D) dari pada kelakuan
atau sifat manusia menggunakan spasi yang lebih dominan disebut fungsi dan relasi

Konsep Dasar Bangunan Weak Arsitektur

Generasi/ Proses Desain.


Bentuk Bangunan Diperoleh Dari Keadaan Situs Dengan Proses Yang Rasional
Dan Tidak Berortogonal. Program Ruang Berdasarkan Fungsi Ambiguitas.
Kegiatan Ruang Berdasarkan Fungsi Fleksibilitas Melalui Pembagian Waktu.
3.6.3.Konsep Bentuk
Proyek :Atileir Bow House

58
weak arsitektur tidak ada yang hiranrki antara arsitektur, lansekap, infrastruktur, dan
interior dari pada bangunan keindahan estetika lebih menitik beratkan padakondisi
site, spasi yang akan membentuk estetika suatu bangunan. sehingga bangunan yang
didirikan diberbagai tempat tidak sama, tergantung pada kondisi sitenya.
Konsep Bentuk

Bangunan ini didirikan pada situs yang begitu sempit namun atelier menciptakannya
dengan fungsi ambiguitas / multi fungsi
Sumber : Atelier House Berlokasi Di Shinjuku-Ku Tokyo Jepang

3.6.4. Konsep ruang harus ada fungsi dan relasi antara yang satu dengan yang
lainnya, Fungsi ruang tidak statis, harus dinamis sesuai dengan aktifitas kebutuhan
ruangan.

s Rencana pembangunan rumah berkelanjutan ini seperti kotak sederhana di atas


lanskap.Lantai dasar mengakomodasi ruang tamu, ruang makan, dan dapur.Desain
Keberlanjutan.
Proyek: Hover House 3
Lokasi: Venice Canals, Los Angeles
arsitek Glen Irani Architects
Sumber : Via - Contemporist.com

59
LAMPIRAN GAMBAR AKTIVITAS NELAYAN

Masyarakat nelayan
maymasedang Masyarakat nelayan sedang
memburu ikan memburu ikan

Masyarakat nelayan sedang Masyarakat nelayan sedang


mengerinkan rumput laut melakukan aktivitas jualan ikan

60
DAFTAR PUSTAKA

a. Pengrtian industry menurut Winardi Indonesia 1998 :181 teknik industry


http://www.kamus besar bahasa indonesia.com/2015/03/industri.html)19
maret 2018

b. Sumber :http//.www.thefreeddictionary.com
c. Sumber :http//.mapsofword.com/timor
d. Sumber :http://id.wikipedia.org.wiki/dili
e. Binarto 1987 istilah industri
f. Sumber :https ://www.diedit.com/struktur-organisasi-perusahan
g. Sumber :http://www.dezeen.com/2009/09/24/four-boxes-gallery-by-ateleir-
bow-
h. Pengertian perancangan kamus bahasa indonesia balai pustaka 1985
i. Pengertian ikan widanya 2012
j. Muhamad chainrul indonesia tahun 2009 (http://www.rri.co.id/economi
pabrik pengalengan ikan.html
k. Undang undang timor- leste pasal 21 ayat 2 bicara mengenai laut timor-leste
l. Sumber : Direção Pescas Atauro 2015
m. Data sensus 2015
n. Arsitekur lemah Alison peter Smithson,Giancarlo de carlo dan aldo van eych
pada tahun 1920-1960 menjawab peran dunia ke II
o. Warner sobek ,jerman pada tahun 1996 (triplre zero approach:zero energi
consumption, zerro and zerro waste)
p. Adrian van hooydonk ,jerman pada tahun 1964 (bmw group desing works
:solve and inspire)
q. Piero lissoni, Italia pada tahun 2005 (the human measure)
r. Atelier bow-wow pada tahun 1992 tokyo (kajima)
s. Sarah Gaventa pada tahun 2006 melbourne (federations square) sumber new
public space
t. Neufert architect data

61

Anda mungkin juga menyukai