Disusun Oleh:
Pada zaman itu, sepak bola dikenal dengan nama ‘Thu Chu’, dan bola
dibuat dari kulit binatang yang digulung-gulung. Setelah itu, sepak bola terus
berevolusi hingga akhirnya memiliki wadah bernama FIFA yang dibentuk pada 21
Mei 1904.
Sejarah sepak bola Indonesia dimulai sejak masa Hindia Belanda. Sepak
bola pertama kali masuk di Indonesia pada 1914. Setelah itu, sejarah sepak bola
Indonesia semakin berkembang dengan didirikannya PSSI. PSSI sendiri juga
sudah terbentuk sejak 1930, saat masa penjajahan Belanda.
Dirangkum dari laman resmi PSSI, sejarah sepak bola di Indonesia secara
modern dimulai dengan terbentuknya PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh
Indonesia) pada 19 April 1930 di Yogyakarta.
PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin
Sosrosoegondo. Soeratin menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi
di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun
1928. Ketika kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan
bangunan Belanda "Sizten en Lausada" yang berpusat di Yogyakarta. Di sana ia
merupakan satu-satunya orang Indonesia yang duduk dalam jajaran petinggi
perusahaan konstruksi yang besar itu.
Kemudian pada 19 April 1930, berkumpullah wakil-wakil dari sejumlah
tokoh sepak bola di daerah. Di antaranya dari Bandung, Yogyakarta, Solo,
Surabaya, Magelang, dan sebagainya. Dari pertemuan tersebut maka, lahirlah
PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia). Pada kongres PSSI di Solo
tahun 1950, nama PSSI diubah menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
yang juga menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.
Soeratin mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan tokoh-tokoh
sepak bola di Solo, Yogyakarta dan Bandung. Pertemuan dilakukan dengan
kontak pribadi menghindari sergapan Polisi Belanda (PID). Lalu, gagasan
pembentukan organisasi sepak bola nasional semakin matang setelah diadakan
pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta dengan Soeri,
ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta) bersama dengan pengurus lainnya.
Berdirinya Stadion Sriwedari juga menjadi bagian sejarah sepak bola di
Indonesia. Kegiatan sepak bola kebangsaan yang digerakkan PSSI, kemudian
menggugah Susuhunan Paku Buwono X. Paku Buwono X kemudian mendirikan
stadion Sriwedari lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan
"Sepak bola Kebangsaan" yang digerakkan PSSI. Stadion itu diresmikan Oktober
1933. Dengan adanya stadion Sriwedari ini kegiatan persepakbolaan semakin
gencar. Sebelum ada stadion, rakyat bermain sepak bola di alun-alun, jalanan, atau
tempat lapang lainnya.
2. Lapangan
Pertandingan dapat dilakukan di lapangan yang permukaannya dilapisi
dengan rumput asli atau buatan/artificial.
Ukuran dan Bentuk Lapangan
Lapangan permainan sepak bola harus berbentuk 4 persegi panjang, dan
garis samping atau touch line (harus lebih panjang dari garis gawang goal
line).
Adapun ukuran lapangannya, panjang minimal 90 m (100 yard), maksimal
120 m (130 yard) dan lebar minimal 45 m (50 yard), maksimal 90 m (100
yard). Standar ukuran sepak bola internasional meliputi panjang minimal
100 m (110 yard) maksimal 110 m (120 yard), sementara lebar minimal 64
m (70 yard) maksimal 75 m (80 yard).
3. Marka lapangan
Lapangan permainan sepak bola ditandai dengan garis. Garis-garis ini
termasuk yang ada dalam daerah permainan. Adapun dua garis batas yang
panjang disebut garis samping, dan dua garis yang pendek disebut garis
gawang. Lebar garis-garis ini tidak lebih dari 12 cm (5 inci).
Lapangan permainan dibagi dalam dua bagian oleh sebuah garis tengah. Titik
tengah terdapat pada pertengahan garis tengah dan dikelilingi oleh sebuah
lingkaran dengan radios 9,15 m (10 yard).
4. Daerah gawang
Daerah gawang terdapat pada masing-masing ujung lapangan. Dengan
ketentuan dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang, yang dibuat pada
sisi kiri kanan gawang dengan jarak, 5,5 m (6 yard) diukur dari bagian sebelah
dalam tiang gawang.
Kedua garis ini ditarik ke dalam lapangan permainan dengan panjang 5,5 m (6
yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis gawang.
Daerah yang dibatasi oleh garis-garis tersebut dan garis gawang adalah daerah
gawang.
5. Daerah penalti
Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat sisi kiri dan kanan
gawang dengan jarak 16,5 (18 yard) diukur dari dan kanan gawang.
Kedua garis ini ditarik ke dalam lapangan permainan dengan panjang 16,5 m
(18 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis gawang.
Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah
penalti. Pada setiap daerah penalti dibuat sebuah titik penalti yang berjarak 11
cm (12 yard) dari titik tengah antara kedua tiang gawang dan sama jaraknya
dengan tiang gawang tersebut.
Kemudian di luar daerah penalti dibuat suatu garis busur atau setengah
lingkaran.
6. Tiang Bendera
Tinggi tiang bendera tidak kurang dari 1,5 m (5 kaki) yang bagian atasnya
tumpul dan dengan bendera terpasang. Tiang bendera tersebut ditempatkan
pada setiap sudut lapangan.
Tiang bendera boleh juga ditempatkan di ujung garis tengah, tidak kurang dari
1 m di luar garis samping. Busur tendangan sudut untuk tendangan sudut,
dibuat seperempat lingkaran dengan radius 1m (1 yard) ke dalam lapangan
permainan.
7. Gawang
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah. Gawang terdiri dari dua tiang
tegak lurus yang sama jaraknya dari tiang bendera sudut dan dihubungkan
secara horizontal oleh sebuah mistar atau palang gawang.
Lebar gawang adalah 7,32 m (8 yard) dan jarak dari bagian paling bawah
mistar atau palanga gawang ke tanah adalah 2,44 m (8 kaki). Lebar kedua
tiang gawang dan lebar mistar atau palanggawang sama tidak lebih dari 12 cm
atau 6 inci.
Lebar garis gawang sama dengan lebar tiang gawang dan mistar atau palang
gawang. Jaring gawang diikatkan ke tiang gawang, mistar atau palang gawang
dan tanah di bagian belakang gawang.
8. Papan skor
Papan skor digunakan sebagai papan untuk memantau skor sementara pada
saat pertandingan sepak bola berjalan.
9. Kostum
Kostum dalam permaian sepak bola meliputi:
V. Peraturan Permainan
1. Kick off dilakukan untuk memulai pertandingan pada setiap babak atau
setelah terjadinya gol.
2. Gol dinyatakan sah ketika bola masuk dan melewati garis gawang.
Keputusan sah atau tidaknya sebuah gol ada di tangan wasit.
1. Lemparan ke dalam
2. Tendangan sudut
3. Tendangan ke arah gawang
1938: Italia 4-2 Hungaria
1950: Uruguay 2-1 Brasil
1958: Brasil 5-2 Swedia
1962: Brasil 3-1 Cekoslowakia
1970: Brasil 4-1 Italia
1998: Prancis 3-0 Brasil
2002: Brasil 2-0 Jerman
2010: Spanyol 1-0 Belanda
2018: Prancis 4-2 Kroasia
Daftar Pustaka:
Gina, Fransiska Viona (2022). Aturan Pertandingan Sepak Bola Menurut FIFA,
Mulai dari Peraturan Permainan hingga Keamanan
https://bobo.grid.id/read/083506248/aturan-pertandingan-sepak-bola-menurut-
fifa-mulai-dari-peraturan-permainan-hingga-keamanan?page=all
Maruf (2022). Pengertian Sepak Bola: Sejarah, Teknik Dasar Hingga
Manfaatnya.
https://www.sportstars.id/read/pengertian-sepak-bola-sejarah-teknik-dasar-hingga-
manfaatnya-083fnU?page=3
Nugroho, Faozan Tri (2021). Macam-Macam Teknik Dasar dalam Permainan
Sepak Bola.
https://www.bola.com/ragam/read/4676051/macam-macam-teknik-dasar-dalam-
permainan-sepak-bola
Nugroho, Faozan Tri (2022). Daftar Sarana Prasarana dalam Permainan Sepak
Bola.
https://www.bola.com/ragam/read/4960568/daftar-sarana-prasarana-dalam-
permainan-sepak-bola
Ratriani, Virdita (2022). Sejarah Sepak Bola Indonesia, dari Masa Hindia
Belanda hingga Lahir PSSI.
https://caritahu.kontan.co.id/news/sejarah-sepak-bola-indonesia-dari-masa-hindia-
belanda-hingga-lahir-pssi?page=all
Sawitri, Yus Mei (2022). Daftar Juara Piala Dunia dari Masa ke Masa: Brasil
Paling Sering
https://www.bola.com/piala-dunia/read/4943924/daftar-juara-piala-dunia-dari-
masa-ke-masa-brasil-paling-sering