Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL SEPAK BOLA

Disusun Oleh:

Nama : Fivi Destira Ayu


Kelas : 9.5
Nomor Absen : 11

Guru Mata Pelajaran : Bapak Dede Hamdan, S.Pd


PJOK

SMP NEGERI 7 DEPOK


Jl. Radar Auri, Mekarsari, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat
16452
I. Sejarah Sepak Bola

Sejarah sepak bola cukup panjang, di mana pertama kali dimulai pada


abad ke-19 di Britania Raya, Inggris. Menurut Fédération Internationale de
Football Association (FIFA) sebagai organisasi induk sepak bola Internasional,
sepak bola berasal dari daratan Asia Timur, China, yaitu pada abad ke-2 dan ke 3.
Pada masa Dinasti Han, masyarakat China sudah suka melakukan sepak bola
dengan cara digiring dan dimasukkan ke dalam gawang.

Pada zaman itu, sepak bola dikenal dengan nama ‘Thu Chu’, dan bola
dibuat dari kulit binatang yang digulung-gulung. Setelah itu, sepak bola terus
berevolusi hingga akhirnya memiliki wadah bernama FIFA yang dibentuk pada 21
Mei 1904. 

Sejarah sepak bola Indonesia dimulai sejak masa Hindia Belanda. Sepak
bola pertama kali masuk di Indonesia pada 1914.  Setelah itu, sejarah sepak bola
Indonesia semakin berkembang dengan didirikannya PSSI. PSSI sendiri juga
sudah terbentuk sejak 1930, saat masa penjajahan Belanda. 
Dirangkum dari laman resmi PSSI, sejarah sepak bola di Indonesia secara
modern dimulai dengan terbentuknya PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh
Indonesia) pada 19 April 1930 di Yogyakarta.
PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin
Sosrosoegondo. Soeratin menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi
di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun
1928.  Ketika kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan
bangunan Belanda "Sizten en Lausada" yang berpusat di Yogyakarta. Di sana ia
merupakan satu-satunya orang Indonesia yang duduk dalam jajaran petinggi
perusahaan konstruksi yang besar itu.
Kemudian pada 19 April 1930, berkumpullah wakil-wakil dari sejumlah
tokoh sepak bola di daerah. Di antaranya dari Bandung, Yogyakarta, Solo,
Surabaya, Magelang, dan sebagainya.   Dari pertemuan tersebut maka, lahirlah
PSSI (Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia). Pada kongres PSSI di Solo
tahun 1950, nama PSSI diubah menjadi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
yang juga menetapkan Ir. Soeratin sebagai Ketua Umum PSSI.
Soeratin mengadakan pertemuan demi pertemuan dengan tokoh-tokoh
sepak bola di Solo, Yogyakarta dan Bandung. Pertemuan dilakukan dengan
kontak pribadi menghindari sergapan Polisi Belanda (PID).  Lalu, gagasan
pembentukan organisasi sepak bola nasional semakin matang setelah diadakan
pertemuan di hotel kecil Binnenhof di Jalan Kramat 17, Jakarta dengan Soeri,
ketua VIJ (Voetbalbond Indonesische Jakarta) bersama dengan pengurus lainnya.
Berdirinya Stadion Sriwedari juga menjadi bagian sejarah sepak bola di
Indonesia. Kegiatan sepak bola kebangsaan yang digerakkan PSSI, kemudian
menggugah Susuhunan Paku Buwono X.  Paku Buwono X kemudian mendirikan
stadion Sriwedari lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan
"Sepak bola Kebangsaan" yang digerakkan PSSI. Stadion itu diresmikan Oktober
1933. Dengan adanya stadion Sriwedari ini kegiatan persepakbolaan semakin
gencar. Sebelum ada stadion, rakyat bermain sepak bola di alun-alun, jalanan, atau
tempat lapang lainnya. 

II. Teknik Dasar


1. Menendang Bola
Teknik pertama dalam permainan sepak bola yang paling penting adalah
teknik menendang bola/kicking. Menendang bola memiliki beberapa teknik dasar
yang perlu dikuasai.
Ada tiga teknik penting dalam menendang bola yang perlu diketahui,
yakni menendang bola dengan kaki luar, dalam, dan punggung, Teknik dasar
tersebut bisa dilakukan dengan belajar secara otodidak maupun latihan.
2. Menggiring Bola
Pemain sepak bola yang baik perlu menguasai teknik dasar menggiring
bola dan memang wajib bagi setiap pemain sepak bola untuk
menguasai skill individu satu ini.
Hal itu karena setiap pemain bakal menggiring bola tersebut dalam
permainan, terutama saat tak punya kesempatan untuk mengoper kepada teman
satu tim. Menggiring bola dilakukan dengan membawa bola menggunakan kaki
menuju area pertahanan tim lawan demi bisa menciptakan peluang untuk
mencetak gol.
3. Menghentikan Bola
Teknik dasar lainnya yang perlu diketahui dan pelajari adalah
menghentikan bola. Setelah tahu cara menggiringnya, tentu belum pas kalau
belum menguasai cara menghentikan bola alias stopping.
4. Mengumpan Bola
Teknik dasar lain yang sama pentingnya adalah mengumpan bola
atau passing. Mengumpan sekaligus menerima bola adalah teknik yang harus
dikuasai.
Hal ini dapat dilakukan dengan tiga teknik, menggunakan kaki bagian luar
dan dalam serta bagian punggung kaki. Ketiga teknik dasar tersebut pada dasarnya
sama dengan teknik dasar menendang bola.
5. Menangkap Bola
Teknik menangkan bola hanya diperuntukkan buat penjaga gawang saat
berada di dalam kotak pinaltinya. Teknik ini sama sekali tak boleh dilewatkan
untuk yang bermain sebagai kiper.
6. Menyundul Bola
Tujuan menyundul bola atau heading bisa untuk mengoper, membuang
bola, mematahkan serangan dari tim lawan, serta mencetak gol. Dalam latihan
dasar, pemain sangat perlu belajar menyundul bola menggunakan dahi. Kemudian
posisi tubuh pemain ketika menyundul bola bisa dalam posisi melompat atau
sambil berdiri saja.
Penting diketahui oleh pemain, bukan bola yang mengenai pemain,
melainkan pemain yang menyundul bola ketika bola datang ke arahnya.
Penyundulan dilakukan dengan dahi dan bukan dengan ubun-ubun kepala.
7. Lemparan ke Dalam
Teknik dasar satu ini hanya terjadi ketika pertandingan sedang
berlangsung dan bola keluar melalui area sisi kanan atau kiri. Ketika lemparan ke
dalam telah dilakukan, permainan atau pertandingan bisa dilanjutkan lagi.
Cara melakukan lemparan ke dalam adalah dengan menggunakan kedua
tangan dan wajib melewati atas kepala. Kemudikan posisi kaki tidak boleh
melewati garis. Jadi, bisa dengan satu di antara kaki berada di belakang atau di
depan, dan kedua kaki sejajar rapat. 
8. Menyapu Bola
Istilah lainnya dari menyapu bola adalah sliding tackle. Gerakan merebut
bola satu ini memang terbilang berbahaya karena risikonya mendapat kartu. Maka
itu, harus tepat dalam melakukan teknik dasar ini.
Tackle sambil mengangkat kaki ke atas, tackle menggunakan teknik
menggunting, dan tackle dengan menyerang lawan dari belakang adalah jenis-
jenis yang dilarang untuk dilakukan selama permainan.
9. Merebut Bola
Teknik dasar yang disebut dengan intercepting atau juga dikenal
sebagai interception ini adalah gerakan merebut bola yang digiring oleh lawan.
Intinya, pemain perlu membaca arah gerakan lawan dan bola untuk bisa
merebutnya.

III. Sarana Prasarana


1. Bola
Bola adalah komponen utama dalam permainan sepak bola. Berikut ini
spesifikasi dari bola dalam permainan sepak bola:

 Berbentuk bundar atau bulat.


 Terbuat dari kulit atau bahan lain yang sesuai.
 Lingkaran tidak lebih dari 70 cm (28 inci) dan tidak kurang dari 68 cm (27
inci).
 Berat tidak lebih dari 450 gr dan tidak kurang dari 410 gr pada saat
dimulainya pertandingan.
 Tekanan udara dengan 0.6 sampai 1,1 atm (600-1100 gr/cm2) pada
permukaan laut (8,5 lbs/sq inci sampai 15,6 lbs/sq inci).

2. Lapangan
Pertandingan dapat dilakukan di lapangan yang permukaannya dilapisi
dengan rumput asli atau buatan/artificial.
Ukuran dan Bentuk Lapangan
Lapangan permainan sepak bola harus berbentuk 4 persegi panjang, dan
garis samping atau touch line (harus lebih panjang dari garis gawang goal
line).
Adapun ukuran lapangannya, panjang minimal 90 m (100 yard), maksimal
120 m (130 yard) dan lebar minimal 45 m (50 yard), maksimal 90 m (100
yard). Standar ukuran sepak bola internasional meliputi panjang minimal
100 m (110 yard) maksimal 110 m (120 yard), sementara lebar minimal 64
m (70 yard) maksimal 75 m (80 yard).
3. Marka lapangan
Lapangan permainan sepak bola ditandai dengan garis. Garis-garis ini
termasuk yang ada dalam daerah permainan. Adapun dua garis batas yang
panjang disebut garis samping, dan dua garis yang pendek disebut garis
gawang. Lebar garis-garis ini tidak lebih dari 12 cm (5 inci).
Lapangan permainan dibagi dalam dua bagian oleh sebuah garis tengah. Titik
tengah terdapat pada pertengahan garis tengah dan dikelilingi oleh sebuah
lingkaran dengan radios 9,15 m (10 yard).
4. Daerah gawang
Daerah gawang terdapat pada masing-masing ujung lapangan. Dengan
ketentuan dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang, yang dibuat pada
sisi kiri kanan gawang dengan jarak, 5,5 m (6 yard) diukur dari bagian sebelah
dalam tiang gawang.
Kedua garis ini ditarik ke dalam lapangan permainan dengan panjang 5,5 m (6
yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis gawang.
Daerah yang dibatasi oleh garis-garis tersebut dan garis gawang adalah daerah
gawang.
5. Daerah penalti
Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat sisi kiri dan kanan
gawang dengan jarak 16,5 (18 yard) diukur dari dan kanan gawang.
Kedua garis ini ditarik ke dalam lapangan permainan dengan panjang 16,5 m
(18 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis gawang.
Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah
penalti. Pada setiap daerah penalti dibuat sebuah titik penalti yang berjarak 11
cm (12 yard) dari titik tengah antara kedua tiang gawang dan sama jaraknya
dengan tiang gawang tersebut.
Kemudian di luar daerah penalti dibuat suatu garis busur atau setengah
lingkaran.
6. Tiang Bendera
Tinggi tiang bendera tidak kurang dari 1,5 m (5 kaki) yang bagian atasnya
tumpul dan dengan bendera terpasang. Tiang bendera tersebut ditempatkan
pada setiap sudut lapangan.
Tiang bendera boleh juga ditempatkan di ujung garis tengah, tidak kurang dari
1 m di luar garis samping. Busur tendangan sudut untuk tendangan sudut,
dibuat seperempat lingkaran dengan radius 1m (1 yard) ke dalam lapangan
permainan.
7. Gawang
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah. Gawang terdiri dari dua tiang
tegak lurus yang sama jaraknya dari tiang bendera sudut dan dihubungkan
secara horizontal oleh sebuah mistar atau palang gawang.
Lebar gawang adalah 7,32 m (8 yard) dan jarak dari bagian paling bawah
mistar atau palanga gawang ke tanah adalah 2,44 m (8 kaki). Lebar kedua
tiang gawang dan lebar mistar atau palanggawang sama tidak lebih dari 12 cm
atau 6 inci.
Lebar garis gawang sama dengan lebar tiang gawang dan mistar atau palang
gawang. Jaring gawang diikatkan ke tiang gawang, mistar atau palang gawang
dan tanah di bagian belakang gawang.
8. Papan skor
Papan skor digunakan sebagai papan untuk memantau skor sementara pada
saat pertandingan sepak bola berjalan.
9. Kostum
Kostum dalam permaian sepak bola meliputi:

 Baju kaos atau kemeja olahraga.


 Celana pendek 
 Kaos kaki.
 Sepatu sepak bola
 Pelindung tulang kering
 Sarung tangan untuk penjaga gawang
IV. Peraturan Pertandingan
1. Jumlah pemain maksimal keluar lapangan adalah empat orang,
tidak termasuk jika ada yang cedera. 
2. Jumlah pemain cadangan maksimal 12 orang. 
3. Wasit satu orang dan hakim garis berjumlah 2-4 orang. 
4. Batas jumlah pergantian pemain sebanyak 3 orang. 
5. Perlengkapan dasar yang harus digunakan setiap pemain, yaitu
sarung tangan, kaos kaki, pelindung tulang kering, dan sol sepatu
berbahan karet.
6. Pada pertandingan sepak bola, FIFA menetapkan durasi waktu.
Lama permainan sepak bola adalah 90 menit. Durasi itu terbagi
menjadi ke dalam dua babak, yakni 45 menit untuk babak pertama
dan 45 menit babak kedua. Jika skor yang sama masih bertahan
hingga 90 menit, maka durasi pertandingan akan ditambah hingga
30 menit. Selanjutnya, ditambah dengan 15 menit perpanjangan
waktu pertama dan 15 menit perpanjangan waktu kedua. 
7. Memakai jersey sesuai ketentuan tim

V. Peraturan Permainan
1. Kick off dilakukan untuk memulai pertandingan pada setiap babak atau
setelah terjadinya gol. 
2. Gol dinyatakan sah ketika bola masuk dan melewati garis gawang.
Keputusan sah atau tidaknya sebuah gol ada di tangan wasit. 

3. Offside terjadi ketika pemain menerima umpan bola. Sedangkan,


posisinya lebih dekat ke gawang lawan. 

Peraturan offside tidak berlaku pada:

1. Lemparan ke dalam
2. Tendangan sudut
3. Tendangan ke arah gawang

4. Bola dinyatakan keluar apabila melewati lapangan. Jika ini terjadi,


pemain akan melakukan lemparan dalam. 
5. Penalti terjadi saat pemain sedang bertahan melakukan pelanggaran di
wilayah penjaga gawang. Tendangan ini dilakukan oleh tim lawan dan
memiliki peluang untuk mencetak gol. Tendangan penalti juga
dilakukan apabila permainan seri.
6. Kiper Hanya Boleh Memegang Bola selama 6 Detik.
7. Setiap tim hanya bisa mendapat maksimal empat kartu merah di
satu pertandingan dan bisa melanjutkan pertandingan dengan 7
pemain saja.Jika suatu tim mendapat lebih dari empat kartu
merah di satu pertandingan, maka tim tersebut dinyatakan kalah
dari lawannya.
8. Pemberian kartu kuning dan merah jika ada kesalahan dalam

VI. Daftar Negara Juara Piala Dunia


1930: Uruguay 4-2 Argentina

1934: Italia 2-1 (ext) Cekoslowakia

1938: Italia 4-2 Hungaria

1942: Perang Dunia II

1946: Perang Dunia II

1950: Uruguay 2-1 Brasil

1954: Jerman Barat 3-2 Hungaria

1958: Brasil 5-2 Swedia

1962: Brasil 3-1 Cekoslowakia

1966: Inggris 4-2 (ext) Jerman Barat

1970: Brasil 4-1 Italia

1974: Jerman Barat 2-1 Belanda

1978: Argentina 3-1 (ext) Belanda

1982: Italia 3-1 Jerman Barat

1986: Argentina 3-2 Jerman Barat

1990: Jerman Barat 1-0 Argentina


1994: Brasil 0-0 (Pen: 3-2) Italia

1998: Prancis 3-0 Brasil

2002: Brasil 2-0 Jerman

2006: Italia 1-1 (Pen: 5-3) Prancis

2010: Spanyol 1-0 Belanda

2014: Jerman 1-0 (ext) Argentina

2018: Prancis 4-2 Kroasia

Daftar Pustaka:
Gina, Fransiska Viona (2022). Aturan Pertandingan Sepak Bola Menurut FIFA,
Mulai dari Peraturan Permainan hingga Keamanan

https://bobo.grid.id/read/083506248/aturan-pertandingan-sepak-bola-menurut-
fifa-mulai-dari-peraturan-permainan-hingga-keamanan?page=all
Maruf (2022). Pengertian Sepak Bola: Sejarah, Teknik Dasar Hingga
Manfaatnya.

https://www.sportstars.id/read/pengertian-sepak-bola-sejarah-teknik-dasar-hingga-
manfaatnya-083fnU?page=3
Nugroho, Faozan Tri (2021). Macam-Macam Teknik Dasar dalam Permainan
Sepak Bola.

https://www.bola.com/ragam/read/4676051/macam-macam-teknik-dasar-dalam-
permainan-sepak-bola

Nugroho, Faozan Tri (2022). Daftar Sarana Prasarana dalam Permainan Sepak
Bola.

https://www.bola.com/ragam/read/4960568/daftar-sarana-prasarana-dalam-
permainan-sepak-bola

Ratriani, Virdita (2022). Sejarah Sepak Bola Indonesia, dari Masa Hindia
Belanda hingga Lahir PSSI.
https://caritahu.kontan.co.id/news/sejarah-sepak-bola-indonesia-dari-masa-hindia-
belanda-hingga-lahir-pssi?page=all

Sawitri, Yus Mei (2022). Daftar Juara Piala Dunia dari Masa ke Masa: Brasil
Paling Sering

https://www.bola.com/piala-dunia/read/4943924/daftar-juara-piala-dunia-dari-
masa-ke-masa-brasil-paling-sering

Anda mungkin juga menyukai