COLLECTOR'S GUIDE-WATCHES, INDONESIA - EDISI 16/2021

Page 1

CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 16-2021 Your Ultimate Guide To The World of Watches

BRAND TALK José Miranda Laurent Lecamp Roland Stampfli POINT OF VIEW Emmanuel Gueit Imelda Panjaitan Roland Adam

LIPUTAN EKSKLUSIF Grand Seiko & Seiko Summit 2021 LVMH Watch Week 2021 Montblanc 4810 Club Watch Novelties Omega Novelties 2021

16 - 2021

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

IN THE LIMELIGHT Jason Statham Lawrence Wong Sylvester Stallone CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

LOUIS VUITTON

HIGH WATCHMAKING SAVOIR-FAIRE AND CREATIVITY



NEW NEW LAUNCH! LAUNCH! Extraordinarily Extraordinarily complicated, complicated, incredibly incredibly comfortable comfortable on on the the wristwrist – thanks – thanks to the to the unique unique "Writing "Writing Slope" Slope" case, case, nownow available available in 18K in 18K red red gold. gold. 100% 100% in-house in-house production: production: tourbillon, tourbillon, moon moon phase, phase, 5 days 5 days power power reserve, reserve, andand world world timer timer via hemispherical via hemispherical 24-city 24-city indicator. indicator. ThisThis timepiece timepiece in the in the sapphire sapphire crystal crystal casecase wonwon the the "Mechanical "Mechanical Exception" Exception" prize prize at the at the 2020 2020 GPHG, GPHG, watchmaking's watchmaking's Oscars. Oscars. W WW W.W BW. OVBEOV T. CEOT.MC O M



XP S TA R R Y S K Y CONTEMPORARY EXPRESSION OF WATCHMAKING TITANIUM BALANCE WHEEL WITH WHITE GOLD INSERT FLOATING LUGS TITANIUM DIAL WITH “MICROLIGHT” DECORATION

3



Blok M Seiko Boutique : Jl. Melawai 9 No. 46 - Jakarta | Plaza Senayan Seiko Boutique : Lt 3, 353A - Jakarta Sun Plaza Seiko Boutique : Level 1 Blok C-32 - Medan | Tunjungan Seiko Boutique : Jl. Tunjungan No 98-100 - Surabaya INDEPENDENT: Pacific Place, Ground Floor 29 - Jakarta



7




You have faith in your journey and savor every second of it, because you know happiness lies in the quest itself, not the destination. That’s what makes you our esteemed customer for the last 20 years. We thank you for these precious moments. @thetimeplace


11


Publisher’s Letter

Love What You Do Cintai pekerjaan Anda, dan itu membuat segalanya menjadi lebih mudah! Mungkin ungkapan ini klise, namun lihat bagaimana kita dapat bertahan hingga hari ini dan melakukan pekerjaan yang kita sukai, bahkan meski dengan cara virtual melalui aplikasi Zoom, GoogleMeet dan lainnya. Tahun 2021 adalah tahun harapan dan perjuangan dari pandemi yang berkepanjangan dan penuh ketidakpastian, dan bisnis kita mungkin terlihat jauh berbeda dari sebelumnya. Namun, hal-hal sederhana seperti kerja keras, integritas, dan pengabdian pada kualitas tidak pernah berubah dan merupakan penghargaan tersendiri. Dari orang-orang kreatif dan pekerja seni, saya banyak belajar mengenai hasrat dan kecintaan terhadap profesi. Meski tahun lalu dan tahun ini adalah tahun-tahun yang penuh tantangan, namun jangan sampai kendala itu menyurutkan semangat dan kreativitas kita untuk tetap berkarya. Seperti yang dilakukan oleh Emmanuel Gueit, desainer ahli yang terkenal dan berpengalaman lebih dari 30 tahun di bidang desain jam tangan dan perhiasan, simak wawancara kami dengannya di halaman 60. Masih dari kawasan Eropa, jika Anda adalah penggemar Louis Vuitton, cerita sampul di edisi ini mengangkat tema khusus, yaitu jam tangan High Watchmaking mereka yang sangat mewah dengan komplikasi mesin jam paling rumit, canggih dan spektakuler. Para pembuat jam di manufaktur mereka di Jenewa memiliki hasrat dan semangat untuk terus bekerja dan berinovasi demi menghasilkan jam-jam yang mengagumkan, karena mereka menyukai apa yang mereka lakukan selama bertahun-tahun. Apa saja keunggulan dari jam tangan Louis Vuitton yang pada Desember lalu menghadirkan koleksi Edisi Terbatas mereka yang paling eksklusif di Jakarta? Simak liputannya di halaman 36 dan 150, di mana para kolektor jam mewah di Jakarta mendapatkan kesempatan langka untuk dapat melihat langsung dan bahkan mengenakan jam tangan yang dipamerkan, meski tamu dihadirkan secara bergantian dalam jumlah yang sangat dibatasi dan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Dari kawasan Asia, kami menghadirkan aktor dan penyanyi Singapura kelahiran Malaysia, Lawrence Wong yang mengaku salut terhadap dedikasi dari para pengrajin jam tangan Montblan di balik kreasi mahakarya yang sangat indah dan detil, “Saya belajar bahwa dalam pembuatan jam, kita perlu disiplin untuk terus menghargai keahlian kita,” ujarnya. Simak selengkapnya di halaman 68. Simak juga wawancara kami dengan desainer interior kenamaan Indonesia, Roland Adam (halaman 72), kecintaannya terhadap desain membuatnya tetap berkarya meski di tengah pandemi, dan di sela-sela kesibukannya, ia gemar mengoleksi dan merawat jam tangan kebanggaannya. Masih dari Tanah Air, kami juga menampilkan perhiasan MannaQueen yang indah dan terinspirasi oleh keunikan flora dan fauna serta kekayaan budaya Indonesia, karya desainer perhiasan Imelda Panjaitan (halaman 128). Ia mengaku Private Viewing adalah salah satu cara untuk tetap dapat berinteraksi dengan para penggemar perhiasan di tengah kondisi yang menantang saat ini. Dan dari lima talenta muda yang sukses dan berprestasi seperti Rami Malek, Troye Sivan, Willow Smith, Maisie Williams dan Jackson Wang, kita belajar untuk mencintai profesi kita, dan tetap bersemangat dalam menghadapi segala tantangan. Simak kisah sukses mereka di halaman 132. Sungguh merupakan suatu anugerah untuk dapat melakukan pekerjaan yang kita cintai setiap hari, dan dengan orang-orang yang kita sayangi. Mencintai apa yang kita lakukan tidak berarti kita tidak akan pernah menghadapi cobaan. Namun kita akan dapat bertahan, karena kita antusias untuk meraih hasil akhir yang menggembirakan. Untuk itu, cintailah pekerjaan Anda, dan Anda tidak akan merasa lelah dan selalu bersemangat mengerjakannya, dan saya harap beberapa kisah di edisi kali ini akan ada manfaatnya dan menjadi penyemangat untuk kita semua. Sekali lagi, mari kita selalu disiplin dan patuh mengikuti protokol kesehatan, jangan lengah, pandemi belum usai. Stay safe, healthy and happy! Publisher & Chief Editor Lulu Fuad Pasha

12

CGW Magazine

DARI ATAS Bersama Eunike Santosa dan Gisela dari Louis Vuitton Indonesia; Acara pameran eksklusif jam tangan Louis Vuitton di hari kedua; Bersama para kolektor jam di acara Louis Vuitton; Acara virtual InterContinental Pondoh Indah Jakarta; Acara virtual Wanita Wirausaha Femina yang dipandu oleh mentor dan idola saya di bisnis media, mba Petty S. Fatimah


13


COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 16/2021

PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu F. Pasha EDITOR: David Tang ART DIRECTOR: Fatorahman Handayani SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo

PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com) MANAGING DIRECTOR: Lulu F. Pasha (lulu@zamrud-media.com) DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com) TECHNICAL ADVISOR: Anwar Pasha (anwar@zamrud-media.com) EXECUTIVE ASSISTANT: Ahmad Kholid (secretary@zamrud-media.com) OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)

CONTRIBUTORS

JAKARTA: Victor Revino, Yessar Rosendar, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire

PT. ARINTRACO

The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 3190 6183 Website: www.cgw-indonesia.com

Sales Representative Office: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA Wisma Bunga Mas Jl. Blora No. 34-35, Menteng Jakarta 10310, INDONESIA E-mail: sales@zamrud-media.com

Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com

SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com

BANK ACCOUNT

PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797

CGW Magazine

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 16-2021

BRAND TALK José Miranda Laurent Lecamp Roland Stampfli POINT OF VIEW Emmanuel Gueit Imelda Panjaitan Roland Adam

LIPUTAN EKSKLUSIF Grand Seiko & Seiko Summit 2021 LVMH Watch Week 2021 Montblanc 4810 Club Watch Novelties Omega Novelties 2021

16 - 2021

14

COLLECTOR’S GUIDE ®

Your Ultimate Guide To The World of Watches

LOUIS VUITTON, High Watchmaking Savoir-Faire And Creativity

CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published quarterly by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com PRINTING: PT. Harapan Prima COVER PAGE

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

IN THE LIMELIGHT Jason Statham Lawrence Wong Sylvester Stallone CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

LOUIS VUITTON

HIGH WATCHMAKING SAVOIR-FAIRE AND CREATIVITY



Content

In Every Issue 12 Publisher’s Letter 14 Team 20 In Brief 150 Glitz & Glam 154 Glossary Of Watch Terms 160 Promo Time

Collector’s Corner 30 Time To Beat Arloji tercanggih, terindah dan terpopuper saat ini 36 Cover Story

Kemegahan dan keindahan dari jam Louis Vuitton

76 Islamic Calendar, Russian Style

Karya Konstantin Chaykin yang terinspirasi Islam

78 Auction in Action

Lelang koleksi Sylvester Stallone di Phillips Watches

82 Vintage Time

Jam tangan Mido yang terinspirasi gaya vintage

84 It’s Time For The Real GMT

Keunikan dan ketangguhan jam Isotope GMT 0º

87 Childhood Dream Does Come True

Machinarius mewujudkan mimpi dalam karyanya

90 For Avid Collectors Only

Tiger’s Eye hingga sentuhan humor H.Moser & Cie

104 Travelling Through Time Chopard dan koleksi L.U.C terbarunya

106 Edgy Time

Hermès meluncurkan H08 terbarunya yang unik

108 Auction Of The Decade

Lelang jam tangan termegah Christie’s Hong Kong

110 Waves & TheWatchmaker

Kronograf selam yang tangguh dari Omega

112 Exciting Roots

Seiko menciptakan edisi khusus ulang tahun ke-140

Interviews 44 Special Report: LVMH WATCH WEEK 2021

Rilis terbaru dari Zenith, Hublot dan Bulgari

48 Reaching For The Stars

Laurent Lecamp tentang visi dan misi Montblanc

70 Connoisseur’s Corner

Berinvestasi dengan jam dari Dr. Bernard Cheong

52 The Future Of Watchmaking 16

CGW Magazine

Antoine Martin berbagi tentang koleksi anyar Piaget


TAG HEUER BOUTIQUES PLAZA SENAYAN - PLAZA INDONESIA - SENAYAN CITY - PACIFIC PLACE GRAND INDONESIA - CENTRAL PARK

17


Content

56 Cat Attack!

Desain tato kucing yang unik dari Roland Stampfli

58 Not A Noble Pursuit

Tips dan trik mengoleksi jam dari Dr Bernard Cheong

60 Master Of Design

Emmanuel Gueit dan desain ikonisnya

64

Stop The ‘Super Fake’ Watches

66

Time For Action

68

One Man, One Boat, One World

72

Timeless Splendor

92

Special Report: Omega Seamaster 2021

98

Nature of Time

Aplikasi canggih Origyn guna mendeteksi jam palsu Kolaborasi Jason Statham dengan Panerai Kolaborasi Lawrence Wong dan Montblanc Kecintaan Roland Adam pada jam tangan Cartier Lini Seamaster yang ikonik dari Omega Koleksi terbaru Grand Seiko yang terinspirasi alam

116 Special Report: Watches and Wonders 2021 Koleksi teranyar, tercanggih dan termewah tahun ini

Time for Fashion 122 Love, Eternally

Keindahan cinta dalam koleksi Piaget

124 Color Your Life

Jam perhiasan terbaru Bvlgari yang penuh warna

126 It’s Time To Shine

Tiffany & Co, Gal Gadot dan Anya Taylor-Joy

128 Beauty Of Archipelago

Keindahan perhiasan karya MannaQueen

130 Shining Star

Kecintaan Poppy Delevingne pada Chopard

132 The Power Of Five

Lima talenta ternama dan Cartier de Pasha

138 Strike A Pose!

Kemitraan Audemars Piguet dan Ralph & Russo

140 What Moves You, Makes You

Desain unik Montblanc yang fashionable

142 Summer Time

Sambut musim panas dengan Breitling penuh warna

Time to Travel 144 Shines Like A Pearl

Jumana Bali Ungasan Resort

148 A Luxury Safe Haven 18

CGW Magazine

Keindahan Alamayah Boutique Retreat Escape


19


In Brief

Precious Flowers

Party Time

Dua sisi casing Reverso yang unik berubah menjadi kanvas untuk ekspresi artistik dari para pengrajin di Métiers Rares® Jaeger-LeCoultre, hadir dalam koleksi Reverso One Precious Flowers yang terinspirasi oleh perhiasan dekoratif di tahun 1920-an. Diproduksi dalam empat model Edisi Terbatas masing-masing 10 buah dari emas putih atau pink, case jam bertatahkan ratusan berlian yang mengelilingi bunga dan daun berenamel, memamerkan kerajinan tangan langka dalam kombinasi yang berbeda. Jam perhiasan berukuran 40mm x 20mm ini ditenagai Calibre 846 berpemutar manual berbentuk persegi panjang yang khusus diciptakan untuk koleksi ini. www.jaeger-lecoultre.com

Saxonia Thin dari A. Lange & Söhne hadir dalam casing 40mm versi emas putih dalam edisi terbatas 50 buah. Pelat jamnya berkilauan lembut dalam perak padat dilapisi dengan fluks emas hitam yang mengandung partikel kecil berwarna tembaga, membuat permukaan hitam pekatnya berkilau. Tali kulit hitam mengilap dengan gesper dari emas putih 18K menonjolkan keunggulan jam yang ditawarkan senilai USD 25.800 (sekitar IDR 369,5 juta) ini. Tersedia secara eksklusif di butik A. Lange & Söhne. www.alange-soehne.com

The Big Eye Koleksi Longines Avigation BigEye kini hadir dalam titanium yang penuh warna, sebuah penghormatan untuk momen penerbangan terhebat. Mengusung semangat jam tangan pilot, arloji berdiameter 41mm dan ketebalan 14.5mm ini memiliki ciri khas yaitu kemudahan membaca waktu, dengan jarum jam dan angka dilapisi SuperLuminova®. Kasingnya memiliki bentuk kronograf militer yang khas, dengan bezel pipih serta tombol-tombol jam berukuran besar, untuk memastikan pilot dapat mengoperasikannya sambil mengenakan sarung tangan. Dilengkapi tali kulit warna coklat dengan sentuhan vintage, harganya mulai dari EUR 3,230 (sekitar IDR 55,8 juta). www.longines.com

Watch Me Li Yifeng terpilih sebagai Brand Ambassador baru Panerai, dan dalam kampanye pertamanya untuk Panerai, aktor dan penyanyi asal China ini terlihat mengenakan Luminor Chrono Goldtech Blu Notte yang elegan dan sporty. Jam kronograf berdiameter 44mm ini adalah komplikasi yang paling sportif, terbuat dari Goldtech yang berharga, sejenis paduan emas dengan persentase tembaga dan platinum yang tinggi. Li Yifeng mengaku, “Saya benar-benar ingin mewujudkan merek ini, menafsirkannya, dan menambahkan sentuhan pribadi saya padanya.” www.panerai.com

20

CGW Magazine


21


In Brief

Fit For A Prince Bvlgari mengumumkan kemitraan baru dengan aktor pemenang penghargaan Golden Globe, Josh O’Connor yang mewakili aktor muda Inggris terbaik dan paling cemerlang. Kecerdasan Josh terhadap keahlian, detail, dan desain tidak tertandingi dan Bvlgari menyatukan nilai-nilai ini dan memperkenalkannya ke dalam keluarga Bvlgari sebagai duta jam tangan. Josh O’Connor memilih Bvlgari Octo Finissimo S dari baja dengan dial jam hitam saat hadir virtual di ajang Golden Globe. www.bulgari.com

Be Bold! Tampil berani, Corum Admiral 45 Automatic Openworked Flying Tourbillon Carbon & Gold dari Corum ini terbuat dari lapisan karbon ultra-ringan yang dicampur dengan resin dan 30 persen serpihan emas merah 18 karat 5N. Pembuatan case dari edisi terbatas 48 buah ini dipanaskan dan dikompresi sebelum ditembakkan ke dalam cetakan, serpihan emasnya disebarkan ke seluruh campuran karbon/resin sampai mengendap di tempatnya. Hasilnya adalah bahan yang 2,5 kali lebih ringan dari titanium dan 4,5 kali lebih ringan dari baja tahan karat 316L. Dilengkapi tali yang sama kreatifnya, terbuat dari karet dan tekstil sintetis yang dijahit dengan benang emas asli, harganya sekitar CHF 59.800 (IDR 942 juta). www.corum-watches.com

Go Green Speake-Marin meluncurkan One&Two Openworked Dual Time Mint dalam sentuhan hijau mint yang segar, berpadu dengan warna perak dan hitam dari casing titanium berlapis DLC. Sama seperti edisi sebelumnya, tersedia dalam dua ukuran, 38mm dan 42mm, dilengkapi tali karet hijau muda dan gesper pin baja berlapis DLC hitam. Tersedia dalam dua edisi terbatas: 10 buah untuk versi 38mm dan 18 buah untuk case 42mm, dengan harga (tidak termasuk pajak) CHF 29.400 untuk versi 38mm dan CHF 29.900 untuk versi 42mm (IDR 463,3 dan IDR 471 juta). www.speake-marin.com 22

CGW Magazine

In My Pocket Tahun ini Hermès meluncurkan versi merah dari jam saku Arceau Pocket Aaaaargh! yang menampilkan T-Rex dari syal sutra dengan nama yang sama yang dirancang oleh Alice Shirley. Menampilkan motif Tyrannosaurus Rex, jam saku dari emas putih 48mm yang dilengkapi minute repeater dan tourbillon ini didukung oleh mesin jam Hermès H1924 yang berdetak pada 21.600VPH dan memiliki cadangan daya selama 90 jam. www.hermes.com


23


In Brief

STAR STYLE

L

ouis Vuitton meluncurkan jam tangan baru Tambour Street Diver yang membawa Maison mewah ini ke dunia pembuatan jam tangan olahraga kelas atas dengan penunjuk waktu yang didesain untuk pergi dari gym ke klub, atau dari pantai ke kantor. Tetap mempertahankan tampilan stylish dan ultra-modern, desainnya menantang kode arloji yang digunakan sebagai alat selam tradisional. Tambour Street Diver melambangkan kualitas artisanal yang tinggi, multi-fungsi, kecerdikan kreatif, dan kebebasan berekspresi. Mengikuti iterasi lini Tambour yang ikonik, (meniru bentuk drum musikal, sedikit lebih besar di bagian bawah daripada bagian atas), Tambour Street Diver adalah jam tangan penyelam yang kedap air di 100 meter. Huruf-huruf L-O-U-I-S-V-U-I-T-T-O-N menjadi pengganti nomor pada case-band. Fitur lainnya termasuk tombol-tombol pemutar jam 24

CGW Magazine

berulir, lapisan Super-LumiNova pada elemen pelat jam, dan skala selam yang ditempatkan di bawah lapisan kristal safir pada flensa putar. Jam tangan ini tersedia dalam tiga pilihan model otomatis berukuran 44mm, dalam warna Skyline Blue, Neon Black, dan pilihan yang lebih meawh, Black Blaze dari rose gold 18K, atau Pacific White bermesin kuarsa dalam diameter 39,5mm. Aktor Perancis-Aljazair Tahar Rahim menjadi orang pertama yang mengenakan jam tangan terbaru ini, sebagai bintang iklan kampanye untuk jam tersebut. Saat ditanya tentang keterlibatannya dengan arloji Louis Vuitton, ia mengaku, “Sangat keren apa yang mereka lakukan dalam hal jam tangan. Saya suka jam tangan. Saya bukan kolektor yang gila, tapi saya suka yang ini, bisa untuk pakaian perkotaan atau sedikit lebih sporty. Jadi Anda bisa mengenakannya dengan baju olahraga atau jas.”


25


In Brief

GO ON THE BLOCK

R

umah lelang Phillips bekerja sama dengan Bacs & Russo mengumumkan pilihan jam tangan vintage dan modern dari koleksi terpenting mereka yang akan dilelang di The Hong Kong Watch Auction XII. Seri lelang jam tangan selama dua hari di JW Marriott Hong Kong pada 5-6 Juni ini akan menawarkan lebih dari 300 lot jam tangan terbaik yang luar biasa dalam hal kualitas, kelangkaan, asal, dan keindahan estetika, dengan beragam pilihan yang mencakup arloji vintage dan modern, jam dan arloji saku dari kolektor papan atas. Merek jam yang ditawarkan termasuk Patek Philippe, Rolex, Audemars Piguet, Cartier, Panerai, dan FP Journe. Musim ini akan memuaskan selera terbaik para kolektor jam Patek Philippe yang sangat rumit, dengan pilihan jam tangan yang luar biasa, seperti Patek Philippe Minute Repeater yang sulit dipahami yang mengulangi referensi kalender abadi 3974R dari emas merah muda, dengan estimasi: HK$ 3.875.000 - 7.750.000 (sekitar IDR 7,2 milyar – IDR 14,4 milyar), hingga Perpetual Calendar dari emas kuning yang dilengkapi fitur fase bulan, circa 1974. Penggemar Rolex juga akan tergoda untuk memburu ‘Daytona’ Chronograph dari emas kuning dengan dial ‘Paul Newman’ warna champagne, circa 1969, dengan estimasi akan terjual di kisaran angka HK$ 3,400,000 - 5,000,000 (sekitar IDR 6,3 milyar – 9,3 milyar). Menjelang lelang, koleksi ini akan memulai tur dunia di Jenewa (6-9 Mei), Beijing (3-4 Mei), Shanghai (8-9 Mei), Shenzhen (22-23 Mei), Singapura (Mei, tanggal belum ditentukan), Taipei (22-23 Mei) dan Taichung (26 Mei). www.phillips.com/watches

26

CGW Magazine


27


In Brief

THE YEAR OF THE OX

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Detil dan tampilan jam mewah Harry Winston; Teknik Urushi dan hasilnya pada dial jam Chopard; Piaget; Blancpain

M

enurut tradisi Tionghoa dan kalender zodiak, Tahun Baru Imlek menandai peralihan ke tahun Kerbau, lambang zodiak yang sangat sesuai untuk tahun 2021, karena kerbau dianggap gigih dalam menghadapi kesulitan. Untuk mengingatkan diri Anda tentang tekad yang diwakili oleh kerbau, kami pilihkan beberapa jam tangan Tahun Baru China edisi terbatas yang spektakuler dari Maison paling bergengsi. Kenakan di pergelangan tangan Anda dengan semangat dan harapan baru, agar tahun ini menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

Tradisi pengerjaan Asia kuno dihadirkan Chopard dalam L.U.C Urushi Year of the Ox edisi terbatas 88 buah, yang didedikasikan bagi tahun kerbau yang simbolis dengan hasil panen yang baik dan kebijaksanaan. Pelat jam berdiameter 39.50mm ini dilapisi rose gold 18K dengan hiasan desain urushi, dibuat dengan pernis dan bubuk emas oleh pakar lacquer Jepang Minori Koizumi. Harry Winston memamerkan Premier Chinese New Year Ox edisi sangat terbatas (hanya 8 buah) dengan case berdiameter 36mm dari rose gold 18K dan motif kerbau pada dial jam berwarna merah. Desainnya memamerkan total 179 berlian brilliant-cut dan sebuah berlian besar emerald-cut. Jam mewah ini dipresentasikan dalam kotak khusus berpernis merah dengan serigrafi emas. Piaget menciptakan Altiplano Year of the Ox edisi terbatas 38 buah, jam tangan ultra-tipis dengan motif kerbau pada dial jam enamel grand-feu cloisonné, rancangan seniman Anita Porchet dengan 28

CGW Magazine

menggunakan pita emas halus. Casing jam 38mm dari emas putih 18K yang bertatahkan 78 berlian brilliant-cut memberi sentuhan mewah pada simbol ketangguhan ini. Blancpain hadir dengan Traditional Chinese Calendar edisi terbatas 50 buah yang berbahan platinum, dan versi non-terbatas dari emas merah 18K. Jam yang dibuat untuk menghormati budaya kuno Middle Kingdom ini berdiameter 45mm memamerkan dial dari enamel grandfeu dengan kerumitan mesin jam spesialisasi dari Manufaktur Blancpain, menggabungkan indikasi kalender China dengan kalender Gregorian dan fase bulan.


TIME FOR LUXURY All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews

HUBLOT


Collector’s Corner

Time

to Beat

Merek jam dari seluruh dunia saling berpacu dengan waktu, menciptakan koleksi terbaru yang tercanggih, terindah, terunik dan terbatas yang membuat merek tersebut mudah dikenali, karena DNA mereka yang kuat di industri Haute Horologie. Inilah wajah baru dari beberapa merek ternama yang kami pilihkan untuk Anda.

GREUBEL FORSEY Masih ingat GMT Quadruple Tourbillon mereka seharga CHF 780.000 (sekitar IDR 12,3 milyar)? Tahun ini Greubel Forsey menciptakan GMT Sport yang terpasang pada gelang jam yang terintegrasi, dan jam pertama mereka yang terbuat dari logam titanium. Mesin jamnya juga yang pertama dalam warna terpadu: pelat utama, bridge, bola dunia yang berputar pada jam 8, dial zona waktu kedua pada pukul 10, dan ring indikator 24 detik dari Tourbillon 24 Secondes pada pukul 1, seluruhnya berwarna biru yang intens, dalam casing 42mm (45mm pada bezel) dan tebal 15.70mm. Di bagian belakang terdapat disk yang menampilkan nama kota yang dikelilingi oleh 2 cincin, memungkinkan pemakainya untuk membaca UTC Universal dan Waktu Musim Panas untuk 24 kota di 24 zona waktu utama. Hadir dalam dua versi, pilihan tali karet biru dengan tekstur, senilai CHF 480,000 (IDR 7,58 milyar), atau versi gelang jam dari logam 3 baris berbahan titanium, senilai CHF 520,000 (sekitar IDR 8,2 milyar). www.greubelforsey.com 30

CGW Magazine


DE BETHUNE De Bethune hadir dengan Double-Faced DB28 Tourbillon, melambangkan kepribadian kembar merek tersebut, dan menggabungkan tourbillon berkecepatan tinggi yang dipatenkan De Bethune. Inilah inovasi mereka untuk jam tangan yang dapat dibalik, meski jam tangan yang dapat dibalik bukanlah barang baru, sudah ada sejak tahun 1930-an dengan Jaeger-LeCoultre Reverso yang ikonik dan dipatenkan tahun 1931. Terlihat kontemporer dan menggambarkan kehebatan teknis dan kompleksitas mekanis mereka dalam gaya avant-garde, jam yang terbuat dari titanium ini menampilkan waktu ganda di bagian depan dan belakang, dengan tourbillon 30 detik. Ukurannya cukup besar (42,8 mm) tetapi tebalnya hanya 9,5mm, sedangkan lug ‘mengambang’ khas lini DB28 telah direkayasa ulang dengan pegas, memungkinkannya berputar ke kedua arah, menciptakan jam tangan dua sisi yang ramping dan simetris, dan mudah dikenakan di pergelangan tangan. Ditawarkan dengan harga CHF 215.000 (sekitar IDR 3,37 milyar). www.debethune.ch

CGW Magazine

31


JAEGER-LECOULTRE Jam dengan empat muka sekaligus? Kenapa tidak! Untuk merayakan hari jadinya yang ke-90, Jaeger-LeCoultre hadir dengan Reverso Hybris Mechanica Calibre 185 Quadriptyque yang menyatukan komplikasi kelas atas dengan berbagai fitur yang pertama di dunia, termasuk jam dengan empat muka pertama dan indikator mekanis dari siklus bulan paling komprehensif. Dengan 11 komplikasi sekaligus dalam casing emas putih 51,2mm X 31mm dengan ketebalan 15,15mm, jam tangan ini tetap mempertahankan desain Reverso klasik dengan gaya Art Deco. Terlepas dari rangkaian tampilan dan fungsi yang memusingkan dengan berbagai kerumitan mesin dalam empat dial dan komplikasi baru yang dipatenkan, jam tangan ini proporsional, dapat dibaca, dan relatif mudah diatur. Edisi Terbatas yang hanya akan diproduksi 10 buah, jam ini sudah dapat dipesan melalui dealer resmi dengan harga EUR 1,35 juta (diluar pajak penjualan), atau EUR 1,6 juta sudah termasuk pajak (sekitar IDR 27,5 milyar). www.jaeger-lecoultre.com 32

CGW Magazine


BOVET Bovet Récital 26 Brainstorm Chapter Two ini memamerkan teknis horologis yang menakjubkan, melanjutkan tradisi panjang Bovet dalam pembuatan jam tangan yang sangat rumit dalam case yang sama rumitnya, dan perkembangan luar biasa dari Brainstorm Chapter One. Terdapat sejumlah komplikasi: flying tourbillon dua sisi; pengatur waktu dunia diindeks ke zona waktu kedua; indikator cadangan daya dan fase bulan yang akurat (kesalahan hanya satu hari dalam 127 tahun). Tersusun pada struktur berkubah, komplikasi ditampilkan di dalam casing safir sintetis berbentuk miring yang unik, lug dan case belakang terbuat dari titanium. Meski memiliki diameter yang cukup besar, 47.80mm (dan tebal 15.50mm), jam ini cukup ringan di pergelangan tangan. Edisi terbatas 60 buah (dengan pilihan dial biru kuarsa, kuarsa hijau, atau biru aventurine), harganya CHF 355.000 (sekitar IDR 5,57 milyar), dengan konfigurasi dipesan lebih dahulu, tersedia atas permintaan. www.bovet.com

CGW Magazine

33


ROLEX Cosmograph Daytona Meteorite terbaru ini memamerkan dial jam meteorit metalik, meski bukan yang pertama untuk kronograf Rolex (pernah dibuat di tahun 2003 - 2016). Meteorit memang jarang dan menantang untuk dikerjakan, dan berkat karakteristik jalinan pola ‘Widmanstätten’ terjadi secara alami, setiap dial menjadi sangat unik dan berbeda. Terdapat tiga versi dalam emas putih 18K, emas kuning 18K, dan emas Everose 18K, dilengkapi penghitung kronograf hitam pada pukul 3, 6 dan 9. Model emas putih (Ref. 116519 LN) dilengkapi bingkai cincin Cerachrom monoblok dari keramik hitam dan skala tachymetric Daytona yang dicetak menjadi bezel. Tool watch berdiameter 40mm ini mengusung kaliber 4130, mesin kronograf berpemutar otomatis yang dapat menampung per utama yang besar dan memberikan cadangan daya 72 jam. Harganya CHF 32.500 (sekitar IDR 510 juta) untuk versi emas putih, CHF 39.100 (IDR 613 juta) versi emas kuning, dan CHF 41.700 untuk versi emas Everose (IDR 654 juta). www.rolex.com

34

CGW Magazine


BVLGARI Berkolaborasi dengan arsitek Jepang Tadao Ando, Bvlgari hadir dengan Octo Finissimo Automatic Tadao Ando Black Ceramic Edisi Terbatas Ref. 103534 dengan dial yang terinspirasi oleh Mikazuki, istilah Jepang untuk bulan sabit tipis, atau ‘bulan pada hari ketiga bulan lunar’, simbol kelahiran kembali dan berlalunya waktu. Berdiameter 40mm dan ketebalan hanya 5.15mm, jam tangan ini mengusung tiga jarum jam Octo Finissimo, dengan casing dan tali jamnya terbuat dari keramik hitam matte dengan sentuhan akhir bertekstur seperti pasir. Dial jam berwarna biru dengan sentuhan akhir berpernis, dimaksudkan untuk menunjukkan kedalaman langit malam, lengkap dengan bulan sabit emas kuning tipis di arah pukul lima yang menandakan tahap paling awal dari bulan baru. Jam tangan Edisi Terbatas (160 buah) yang unik ini sudah tersedia di butik-butik resmi, ditawarkan senilai EUR 18.500 (sekitar IDR 318,5 juta). www.bulgari.com

CGW Magazine

35


Cover Story

LOUIS VUITTON: High Watchmaking Savoir-Faire And Creativity

Dengan kecakapan dan kreativitas pembuat jam yang mengagumkan, La Fabrique du Temps Louis Vuitton berhasil menggabungkan teknologi mutakhir dengan keahlian pembuatan jam tangan tradisional 36

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Tambour Curve Flying Tourbillon Poinçon de Genève HALAMAN INI DARI KIRI Detil jam Tambour Curve Flying Tourbillon Poinçon de Genève dengan desain futuristik, ringan, kerawang, dan terinspirasi strip Möbius

S

ejak pertama kali terjun ke dalam dunia pembuatan jam tangan mewah dengan komplikasi rumit dan canggih selama hampir dua dekade lamanya, Louis Vuitton secara progresif telah berhasil menunjukkan keseriusan dan kepiawaian mereka dalam industri ini, setelah pengambilalihan La Fabrique du Temps (LFDT), spesialis komplikasi di Jenewa yang dipimpin oleh duo pembuat jam yang legendaris, Michel Navas dan Enrico Barbasini. Dengan akuisisi tersebut, Louis Vuitton menggabungkan seluruh operasi pembuatan jamnya dan memindahkannya ke pabrik baru tersebut, sehingga pengembangan dan produksi mesin jam hingga pembuatan pelat jam seluruhnya berada di bawah satu atap. Tak heran jika kita bisa menyaksikan berbagai inovasi canggih dan mengagumkan dari koleksi High Watchmaking mereka, mulai dari teknik pembuatan jam hingga penggunaan bahan-bahan yang inovatif, dan para kolektor dan penggemar jam tangan di Jakarta sangat beruntung dapat menyaksikan langsung beberapa koleksi ikonik dan terbaru mereka yang dihadirkan pada karavan jam mewah pertama mereka di Jakarta, Indonesia. Berikut beberapa diantaranya. Tambour Curve Flying Tourbillon Poinçon de Genève hadir terinspirasi oleh Tambour Collection yang ikonik namun dengan seluruh bagian jam diperbaharui, termasuk bagian luar casing yang terbuat dari

Lapisan karbon dipasangkan di atas dasar titanium grade 5, dan lug yang terbuat dari ekstrusi titanium mesin mikro dipasang pada casing Carbostratum® yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya, karena bahan komposit ini dikembangkan secara eksklusif untuk Louis Vuitton. Diproduksi dengan cara melapisi lebih dari 100 lembar karbon secara acak sehingga menghasilkan pola garis lengkung berbeda, membuat setiap case jam menjadi unik. Lalu lapisan gabungan tersebut dikompresi pada suhu yang terkontrol, setelah distabilkan, material yang sangat kaku ini kemudian digiling menggunakan mesin multidimensi. Lekukan lembut namun kuat membuat setiap model unik akan tercipta selama proses ini. Setelah selesai, lapisan karbon ini dipasangkan di atas dasar titanium grade 5, kemudian lug yang terbuat dari ekstrusi titanium mesin mikro dipasangkan pada casing untuk membuat tampilan akhir yang sempurna. Bentuk case berdiameter 46mm ini terinspirasi oleh strip Möbius, berbentuk memanjang dengan permukaan cembungnya tertutup lingkaran, yang membawa imajinasi seseorang pada perjalanan yang tidak pernah berakhir. Dengan desain futuristik, ringan, kerawang, bukan kerangka, dan dikendalikan oleh flying tourbillon, jam mewah ini pantas ditawarkan senilai USD 250,000 (sekitar IDR3,5 milyar), cocok bagi mereka yang menginginkan jam tangan kontemporer, ultra-high end, dapat diunggulkan dan memiliki tampilan yang sporty.

CGW Magazine

37


HALAMAN INI DARI KIRI Tambour Spin Time Air Rainbow; Tambour Spin Time Air dalam versi pink yang indah; Tambour Spin Time Air warna biru polos tanpa berlian; Figurasi mesin jam Calibre LV88 yang terpisah, sebelum dirakit dengan tangan Poinçon de Genève Khusus tentang sertifikasi khusus ini, yang merupakan bukti keunggulan pembuatan jam tangan, Louis Vuitton ini telah menyandang segel Geneva Seal (Poinçon de Genève) yang bergengsi. Sampai saat ini, hanya beberapa merek jam yang telah disertifikasi Poinçon de Genève termasuk Cartier, Chopard, Roger Dubuis, Vacheron Constantin dan Louis Vuitton. Belum pernah terlihat sebelumnya untuk rumah mode Prancis yang mendapatkan ciri khas Jenewa. Dan kriteria pertama untuk mendapatkan ciri khas ini adalah 100% berbasis di Jenewa, tetapi yang terpenting, itu berarti bahwa setiap komponen harus diselesaikan dengan tangan. Dianggap sebagai sertifikasi asal paling bergengsi, pengerjaan indah, dan keandalan, Poinçon de Genève memang menuntut kesempurnaan. Setiap bagian dan komponen tetap dari mesin jam ini dengan hati-hati ditempatkan oleh tangan para ahli di la Fabrique du Temps Louis Vuitton. Mesin jam ini membutuhkan lebih dari 120 jam kerja untuk mencapai tingkat keunggulan teknis ini. Louis Vuitton Tambour Spin Time Air Pada konvensi pembuatan jam klasik dinyatakan bahwa sebuah arloji harus memiliki minimal dua jarum, untuk menujukkan waktu. Namun jika Anda perhatikan dengan jeli, komplikasi khas Louis Vuitton, Tambour Spin Time justru hanya memiliki 1 jarum jam dan menunjukkan waktu dengan menggunakan kubus-kubus yang berputar, sistem kerumitan mesin jam yang merupakan kontribusi paling awal LFDT untuk Louis Vuitton. 38

CGW Magazine

Tambour Spin Time menggunakan dua belas kubus yang berputar untuk menampilkan jam, dan setiap 60 menit, dua di antaranya berputar seketika


Setiap 60 menit, dua kubus berputar sekaligus untuk menunjukkan waktu

Kubus-kubus unik yang tergantung di antara mesin kaliber dan case ini menggantikan fungsi jarum jam

Struktur lug jam yang futuristik

Logo LV pada tombol pemutar jam bertatahkan berlian

LV monogram ikonik dengan detil satin-brushed, ada pula dalam pilihan lacquered Detil warna kuning pada ujung jarum jam hingga jahitan tali jam

Tambour Spin Time menjadi jam tangan Jumping Hour yang paling modern, mengejutkan kalangan pembuat jam sepuluh tahun yang lalu ketika memperkenalkan cara yang baru untuk membaca waktu.

HALAMAN INI DARI ATAS Detil jam Louis Vuitton Tambour Spin Time Air hingga ke kubus yang dicetak dalam warna-warna cerah, dan ada versi yang dilukis satu-satu dengan tangan seperti pada Escale Worldtime yang khas; Versi Louis Vuitton Tambour Spin Time Air dalam case emas putih bertatahkan berlian

Tambour Spin Time menggunakan dua belas kubus yang berputar untuk menampilkan jam, dan setiap 60 menit, dua di antaranya berputar seketika. Oleh karena itu, jam tersebut diakhiri dengan sebuah kubus yang menunjukkan sisi netralnya, membuka jalan untuk satu jam berikutnya, yang ditampilkan oleh kubus lain yang menunjukkan sisi pembeda. Meskipun teknisnya rumit, konsep inovatif yang tak tertandingi ini memberikan cara yang menyenangkan untuk membaca waktu berkat kaliber eksklusif dan dipatenkan yang dikembangkan pada tahun 2009. Mesin jam berpemutar otomatis yang unik itu telah berevolusi tahun ini berkat bakat dari pembuat jam tangan ahli di La Fabrique du Temps Louis Vuitton, dengan kaliber LV88 baru yang menawarkan cadangan daya 35 jam. Pada koleksi Spin Time “Air”, prinsipnya tetap sama, tetapi kaliber baru ini lebih halus, dan kubus yang menampilkan waktu seolah melayang di udara. Unsur “Air” (udara) pada desainnya berasal dari ruang kosong yang mengelilingi setiap kubus. Ini adalah visual yang sangat sulit untuk dicapai dari sudut pandang teknis, dan proses halus mesin jam tangan harus benar-benar tepat, karena penyimpangan sekecil apa pun dari kesempurnaan akan membuat seluruh tampilan “dial” ini rusak. Bentuk casing LV yang paling dapat dikenali dengan sisi casing yang tebal dan membulat, dan sistem tali jam yang dipatenkan membuat jam tangan dari emas putih yang berdiameter 42,5mm ini terlihat mencolok di pergelangan tangan.

CGW Magazine

39


HALAMAN INI DARI ATAS Dua tampilan Escale Spin Time Météorite dengan dial berbahan meteorit Namibia yang berusia jutaan tahun; Escale Spin Time Fully Paved Tutti Frutti yang dihiasi lebih dari 900 batu mulia Dari lini Escale Spin Time, Louis Vuitton hadir dengan Escale Spin Time Météorite yang menawarkan tampilan unik tentang bagaimana berlalunya waktu dalam dial berbahan meteorit Namibia yang berusia jutaan tahun. Terlihat jelas bahwa modelnya berakar pada jam tangan regatta yang diperkenalkan pada tahun 2009 namun tidak konvensional. Hadir dalam casing berdiameter 41mm yang terdiri dari titanium dengan warna hitam berlapis satin PVD dan bingkai cincin emas merah muda 18 karat, yang membuatnya unik adalah dial jam yang diukir dari sepotong meteorit Gibeon yang terkenal yang mendarat di Namibia jutaan tahun yang lalu. koleksi ini juga menandai pertama kalinya Louis Vuitton menggunakan bahan kosmik. Sebagai ganti jarum jam, pelat jam diatur dengan 12 kubus yang menampilkan variasi motif Louis Vuitton yang berbeda yang berputar secara independen untuk menandai berlalunya waktu. Sebelas kubus warna abu-abu, sementara yang satu berwarna emas untuk menunjukkan waktu. Mesin otomatis jam tangan didukung oleh kaliber LV 77. Escale Spin Time Fully Paved Tutti Frutti adalah versi jam perhiasan dari lini Escale Spin Time yang hadir dalam ukuran diameter 41mm, terbuat dari emas putih 18K dan titanium, bertatahkan 727 berlian putih, 30 merah delima, 120 safir pink, oranye dan kuning, 30 tsavorit dan ditenagai mesin kaliber LV79 dengan 42 jam cadangan daya. 40

CGW Magazine


@Foto-foto: Louis Vuitton Indonesia

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Tambour Spin Time Air - Japan Edition untuk wanita; Tambour Spin Time Air - Japan Edition versi jam pria; Dua versi Escale Spint Time - Fully Paved; Voyager Flying Tourbillon Poicon De Geneve; Acte V The Escape - Newport; Escale Spin Time Fully Paved (41mm); Tambour Spin Time Air Fully Paved (42.5mm)

Versi jam tangan pria menampilkan ‘seikaiha’ yang secara harfiah berarti “gelombang laut biru”, yaitu motif yang berusia berabad-abad dan sering ditemui di Jepang

Pada karavan jam tangan Louis Vuitton yang eksklusif di Jakarta beberapa waktu lalu, terdapat beberapa koleksi yang dihadirkan, yaitu Tambour Spin Time Air - Japan Edition, Tambour Spin Time Air Fully Paved (42.5mm), Escale Spin Time Fully Paved (41mm), Voyager Flying Tourbillon Poicon De Geneve, hingga Acte V The Escape - Newport Watch. Yang unik adalah varian terbaru dari lini Spin Time dengan Spin Time Air Japan Limited Edition yang mengambil inspirasi dari budaya Jepang. Terdiri dari model jam tangan pria dan wanita, dalam diameter 42,5mm yang masing-masing didekorasi dengan motif khas Jepang. Dial jamnya sangat unik, untuk versi jam tangan pria menampilkan seikaiha (secara harfiah berarti “gelombang laut biru”), yaitu motif yang berusia berabadabad dan sering ditemui di Jepang. Versi jam tangan wanitanya terlihat mewah dengan penggunaan batu mulia yang berlimpah untuk membuat dial jam yang terinspirasi oleh empat musim. Setiap musim diwakili oleh motif yang menggabungkan monogram Louis Vuitton, yaitu sakura untuk musim semi, kunang-kunang untuk musim panas, daun maple untuk musim gugur, dan kepingan salju untuk musim dingin. Secara keseluruhan, case bertatahkan 108 safir total 1,33 karat dan enam tsavorite dengan berat 0,46 karat, dan terdapat 142 berlian putih di pelat jam dan dan lug. Versi jam tangan pria menunjukkan jam saat ini dengan kubus berwajah biru, sedangkan versi jam wanita menunjukkan waktu berdasarkan permukaan batu permata dari setiap kubus.

CGW Magazine

41


@Foto-foto: Ulysse Frechelin

HALAMAN INI Tiga versi Louis Vuitton Tambour Curve GMT Flying Tourbillon: Titanium, Titanium dan emas pink, dan Titanium dengan dial meteorite

Performa mesin LV 82 ini sangat kuat, dengan cadangan daya 65 jam pada kecepatan detak jam 28.800 bph Tahun ini, La Fabrique du Temps Louis Vuitton sekali lagi menunjukkan keunggulannya dalam seni pembuatan jam tangan yang mengusung komplikasi jam paling kompleks, dengan memberikan tampilan grafis inovatif pada Tambour Curve GMT Flying Tourbillon terbarunya yang diluncurkan di ajang Watches and Wonders yang baru lalu. Wajah asli dari jam tangan ini yaitu dial jamnya telah diberi tampilan kontemporer yang halus, hingga ke detail terkecil. Desain dial potongan berlapis menawarkan keseimbangan visual yang halus antara modernisme dan maskulinitas, tanpa terlihat agresif. Kerawang tanpa benar-benar dibuat kerangka, dibuat dalam dua bagian terpisah untuk menghadirkan arsitektur minimalis yang kuat dan kondusif untuk membaca waktu. Huruf “V” untuk logo Gaston Vuitton menandai pelat jam pada wadah flying tourbillon pada arah pukul 9. Diekstrapolasi dari strip Möbius, bagian tengah case jam yang berdiameter 46mm ini terbuat dari titanium Grade 5 yang ditembakkan, mendekonstruksi 42

CGW Magazine

lingkaran. Membentang dan memanjang, ia menarik perhatian dengan kurva cembung bingkai cincin dan kristalnya. Jam ini dilengkapi dengan mesin otomatis LV 82 flying tourbillon GMT buatan in-house, dengan keseluruhan finishing terlihat bersih dan modern, dan bridge hitam matte yang dilengkapi oleh rotor model kerangka yang terbuat dari emas pink. Performa mesin LV 82 ini sangat kuat, dengan cadangan daya 65 jam pada kecepatan detak jam 28.800 bph (beat per hour). Dan meski berukuran diameter 46mm dan ketebalan 13.15mm, jam ini terbuat dari titanium Grade 5 sehingga terasa ringan saat dikenakan. Ketiga varian dalam seri Tambour Curve GMT Flying Tourbillon ini dilengkapi dengan tali jam karet hitam dengan tulisan Louis Vuitton untuk memperkuat etos desain yang futuristik dan sporty. Seri terbaru ini sudah tersedia di butik Louis Vuitton tertentu, dengan kisaran harga mulai dari IDR 1,1 milyar – IDR 1,4 milyar (versi titanium: USD 79.000, versi dial pink: USD 91.000, dan versi meteorit: USD103.000).


ART OF TRAVEL Pertemuan dua dunia: perjalanan dan pembuatan jam

HALAMAN INI Louis Vuitton Trunk Table Clock ini dilengkapi penyeimbang yang secara otomatis berputar ke arah orang yang membuka koper untuk visibilitas maksimal

T

ahun ini Louis Vuitton merilis jam perjalanan GMT Trunk Table Clock yang dilengkapi dengan koper kecil yang juga dibuat khusus dan eksklusif. Menggabungkan dunia perjalanan dan pembuatan jam dengan sempurna, jam meja yang terinspirasi oleh koleksi Louis Vuitton Tambour Moon Dual Time ini ditempatkan di sebuah koper kanvas yang dibuat dengan indah, bermotif Monogram Eclipse dari Maison Prancis yang ikonik, perpaduan sempurna dari seni travelling yang identik dengan merek Louis Vuitton dan keahlian pembuatan jam. Alih-alih sekadar aksesori, jam meja ini dihadirkan di dalam sebuah koper mungil yang dibuat khusus. Koper yang merupakan ikon perjalanan sejak merek Louis Vuitton didirikan pada 1854 itu berfungsi sebagai kotak penyimpanan, dilapisi kanvas Monogram Eclipse di bagian luar, dan interior warna abu-abu gelap berlapis serat mikro dengan motif bendera pada pelat jam dan ciri khas logo Louis Vuitton Jam meja ini dibuat dengan standar tinggi yang sama seperti jam tangan, mereproduksi dial jam berbentuk cekung dari koleksi Tambour Moon Dual Time, dan dilengkapi dengan fitur zona waktu ganda (GMT) yang sangat penting bagi penjelajah dunia untuk mengetahui dua

bagian waktu di saat bepergian ke wilayah dengan zona waktu yang berbeda. Dial jam dari antrasit mengilap berbentuk cekung dihiasi 12 bendera Louis Vuitton yang dicetak berwarna-warni, simbol lambang Louis Vuitton yang mengingatkan kita pada pola-pola koper mereka yang unik dari zaman dulu. Sedangkan casing baja hemispheric berdiameter 80mm yang tergantung pada bagian dalam koper terinspirasi dari kronometer angkatan laut abad ke-18, dan kronometer adalah alat dengan presisi tinggi yang sangat diperlukan untuk navigator jarak jauh yang memungkinkan mereka menghitung garis bujur. Sebuah penyeimbang yang membuat jam meja ini secara otomatis berputar ke arah orang yang membuka koper untuk visibilitas maksimal. Setelah dikeluarkan dari kasingnya, orientasi ini akan tetap akurat saat diletakkan di atas meja.

CGW Magazine

43


Special Report

LVMH WATCH WEEK 2021 Merek jam yang tergabung dalam LVMH merilis secara online sejumlah jam tangan mengagumkan dari Zenith, Hublot, dan Bulgari

M

enyusul kesuksesan edisi perdana LVMH Watch Week yang diadakan di Dubai tahun lalu, grup pembuat jam ini kembali hadir dengan LVMH Watch Week 2021, meski tanpa kehadiran TAG-Heuer dan diadakan secara digital, namun tak kalah menariknya dan ketiga Maison (Bvlgari, Hublot dan Zenith) memamerkan kreasi baru mereka, mulai dari bahan keramik dalam warna-warni sporty, kronograf baru, hingga penunjuk waktu bertabur berlian. Kami pilihkan beberapa model terbaru mereka bagi para kolektor dan penggemar jam tangan di Indonesia. BVLGARI Maison ini tidak hanya dikenal karena pencatatan rekornya dalam pembuatan jam tangan yang sangat tipis dan bermesin sangat rumit,

44

CGW Magazine


Octo Roma Carillon Tourbillon menggabungkan dua komplikasi tradisional dalam suasana kontemporer yang radikal, yaitu tourbillon dengan repeater

namun juga jam tangan perhiasan tingkat tinggi yang mengagumkan, seperti dua koleksi Divas Dream Peacock Dischi dan Divas Dream Peacock Tourbillon Lumière terbarunya. Terdapat tiga versi dalam case berdiameter 37mm dari rose gold 18K dengan pelat jam yang menampilkan elemen bulu burung merak yang disusun dengan tangan dan teknik khas Bulgari, dari tatakan hingga lukisan miniatur dan champlevé. Divas Dream Peacock Dischi hadir dengan dial jam berhiaskan marquetry bulu alami, dan mesin otomatis “dischi” BVL 308 internal, memiliki jam dan menit yang ditunjukkan melalui berlian berbentuk bulat dan pir yang brilian.

HALAMAN SAMPING Tiga model Bvlgari Divas Dream Peacock; Detil pada dial kedua jam perhiasan Bvlgari Divas’ Dream Peacock yang mengagumkan HALAMAN INI Tiga tampilan Bvlgari Octo Roma Carillon Tourbillon yang memamerkan komplikasi mesin jam yang sangat rumit

Dari koleksi Octo Roma terbaru, Bvlgari meluncurkan Octo Roma Carillon Tourbillon, jam tangan dengan komplikasi mesin jam terbaru yang sangat rumit dan memamerkan pertunjukan akustik dan visual yang mengesankan, dengan menggabungkan dua komplikasi tradisional dalam suasana kontemporer yang radikal, yaitu tourbillon dengan repeater yang membentur Chimes Of Westminster pada lonceng tiga palu, dan regulator tourbillon jantung terbuka. Palu, gong, dan tourbillon terlihat pada dial jam, sementara mekanisme dari kaliber berpemutar manual BVL428 baru dapat dilihat sekilas melalui kisi logam kerawang yang dibaut ke dial dan lebih jelas lagi di sisi belakang casing. Tegas dan berwibawa dengan casing titanium DLC hitamnya, jam tangan berdiameter 44mm ini diproduksi terbatas hanya 15 buah.

CGW Magazine

45


HUBLOT Warna-warni terang, kuning, biru dan merah dalam bahan safir transparan membuktikan jika Hublot menjadi merek jam pertama di dunia yang menguasai kreasi dan pemesinan safir dengan palet yang diwarnai secara menyeluruh dan corak eksklusif untuk casing jam tangannya sejak 2015. Selain menggunakan safir berwarna oranye, untuk pertama kalinya Hublot menggunakan safir untuk tiga bridge di dalam mesin jam pada koleksi Big Bang Tourbillon Automatic Orange Sapphire terbarunya, menghasilkan dial terbuka yang khas. Penampilan ekstrovertnya diperkuat oleh posisi yang tidak biasa dari mikro-rotor di sisi dial pada pukul 12 untuk mengimbangi tourbillon pada pukul enam. Jam yang berdiameter 45mm dan ketebalan 15.30mm ini merupakan perpaduan baru antara keberanian dan transparansi dari diproduksi terbatas sebanyak 50 buah. Sementara dua koleksi terbaru lainnya yang tak kalah mengagumkan adalah Big Bang MP-11, instrumen dengan tampilan spektakuler yang memperlihatkan tujuh barel in-line yang menjamin cadangan daya tak tertandingi selama 14 hari melalui pelat jam terbuka. Mesin kaliber mengagumkan itu hadir dalam dua versi casing berbahan material mutakhir, yaitu paduan logam Magic Gold tahan gores, atau Blue Sapphire dengan transparansi teknologi sintesis berteknologi tinggi. 46

CGW Magazine


Defy 21 Urban Jungle, kronograf tercepat dengan kecepatan mesin jam El Primero 1969 dari 5Hz menjadi 50Hz dan meningkatkan presisi sepuluh kali lipat

HALAMAN SAMPING DARI KIRI Big Bang Tourbillon Automatic Orange Sapphire; Detil Hublot Big Bang Tourbillon; Hublot Big Bang MP-11 Magic Gold; Hublot Big Bang MP-11 dalam, versi safir biru HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Dua tampilan Zenith Defy 21 Urban Jungle yang sporty; Chronomaster Revival El Primero A385; Zenith Pilot Silver Chronograph

ZENITH Karena beberapa momen paling menentukan dalam hidup dapat terjadi dalam sepersekian detik, Zenith hadir dengan kaliber El Primero generasi baru dengan Chronomaster Revival El Primero A385 yang memungkinkan pengukuran 1/10 detik dengan cara yang paling mudah dibaca dan intuitif yang pernah ada. Modern, ramping, dan sporty, arloji berdiameter 37mm ini adalah puncak dari 50 tahun lebih kronograf Zenith yang sangat presisi. Model terbaru lainnya adalah Defy 21 Urban Jungle dalam warna hijau militer, sebuah kronograf tercepat dengan kecepatan mesin jam El Primero 1969 dari 5Hz menjadi 50Hz dan meningkatkan presisi sepuluh kali lipat, dari 1/10 detik hingga 1/100 detik kronograf. Casing Defy 21 berbentuk tonneau 44mm, dengan alas bersudut dan bezel melingkar, terbuat dari keramik hijau khaki dengan lapisan matte non-reflektif yang sporty, dengan casing belakang transparan, dan kedap air hingga 100 meter. Dan yang akan menarik perhatian para kolektor jam adalah Pilot Silver Chronograph, yang mengusung kembali estetika Pilot yang ikonik dan bersejarah dan mengambil inspirasi dari desain pesawat antik. Pilot Type 20 Chronograph Silver ini adalah kronograf bertema penerbangan yang menarik dan sangat detail yang dibuat dari bahan perak sterling yang berharga, yang pertama untuk kronograf Zenith Pilot. Diproduksi terbatas hanya 250 buah di seluruh dunia, jam tangan berdiamater 45mm ini memberi penghormatan kepada warisan 100 tahun dalam merancang jam tangan penerbangan untuk pilot seperti Louis Bleriot.

CGW Magazine

47


Brand Talk

Laurent Lecamp Montblanc Managing Director, Watch Division

Reaching For The Stars

Montblanc menghadirkan pandangan baru tentang warisan merek dan pembuatan jam tangan yang modern, mewah dan tangguh

J

anuari ini, Laurent Lecamp ditunjuk Montblanc sebagai General Manager barunya untuk divisi jam tangan, menggantikan Davide Cerrato yang pernah kami wawancara di edisi sebelumnya. Namanya sudah tidak asing lagi karena ia adalah salah satu CEO termuda di industri pembuatan jam Swiss sebagai pendiri Cyrus Watches, aktif melakukan berbagai proyek penelitian dan bahkan menerbitkan buku, sebelum bergabung dengan Carl F. Bucherer di tahun 2014. Lecamp menyanggupi wawancara secara virtual via zoom, dan menjelaskan rencananya untuk divisi jam tangan Montblanc dalam waktu dekat, dan menunjukkan beberapa koleksi terbaru yang diluncurkan di ajang Watches and Wonders 2021. 48

CGW Magazine


Arloji tersebut memiliki sistem bola dunia yang berputar yang menunjukkan jam di belahan bumi utara dan selatan, dan delapan poin yang mewakili tujuh gunung tertinggi di dunia

HALAMAN INI DARI KIRI Back case dan tampilan dial Montblanc 1858 Monopusher Chronograph Origins Limited Edition 100; Back case Montblanc 1858 Geosphere Limited Edition 1858; Montblanc Heritage Pythagore Small Second Limited Edition 148 dari rose gold; Montblanc 1858 Geosphere Limited Edition 1858 HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Montblanc Heritage Pythagore Small Second Limited Edition 148 dari emas putih 18K; Laurent Lecamp; Mesin bersejarah Minerva Calibre 19-09CH, tahun 1909

Saat ditanya mengapa ia tertarik bergabung dengan Montblanc, Lecamp mengaku sangat terkesan dengan reputasi merek yang telah membuat begitu banyak karya horologis, dibuat dengan tangan oleh orang-orang yang bekerja puluhan tahun untuk perusahaan yang sama, membuktikan jika Montblanc mengusung pembuatan jam tradisional yang sebenarnya, dimana setiap komponen dibuat dan dirakit dengan tangan, dan semuanya dibuat secara internal. Tidak heran ia terkesan, melihat latar belakangnya sebagai sosok dengan hasrat untuk membuat jam tangan, mendalami sejarah hingga kewirausahaan. Dalam wawancara kami, Lecamp menjelaskan dengan detil beberapa koleksi edisi terbatas Montblanc terbaru di Watches and Wonders tahun ini, termasuk 1858 Geosphere Limited Edition yang diproduksi sejumlah 1858 buah. Koleksi ini merupakan penghormatan kepada Reinhold Messner yang memutuskan untuk melakukan perjalanan solo selama lima minggu melintasi 2.000 km Gurun Gobi di tahun 2004, “Jam tangan ini memiliki desain dan fitur mengagumkan, dengan ide mendapatkan penghargaan baru terhadap ruang dan waktu yang terinspirasi dari perjalanan Reinhold Messner. Baginya, melintasi gurun lebih rumit daripada mendaki Everest dan ia menceritakan bagaimana dia sampai kehilangan semua konsep waktu,” ungkap Lecamp. Arloji tersebut memiliki sistem bola dunia yang berputar yang menunjukkan jam di belahan bumi utara dan selatan,

CGW Magazine

49


Lecamp mengaku sangat terkesan dengan reputasi merek yang telah membuat begitu banyak karya horologis, dibuat dengan tangan oleh orang-orang yang bekerja puluhan tahun dan memiliki delapan poin yang mewakili tujuh gunung tertinggi di dunia, ditambah gunung Mont Blanc, sehingga cocok diwakili oleh sang pendaki gunung legendaris yang telah menaklukkan empat belas puncak tertinggi dan mendaki Everest tanpa oksigen. Untuk menampilkan medan berbatu dan pemandangan warna gurun, arloji ini memiliki case dari perunggu berlapis satin dengan bingkai cincin keramik dua arah yang mengilap, dial jam dengan pernis cokelat dan krem, dan tali kulit Sfumato cokelat vintage yang serasi. Di bagian belakang case, Tebing Api Gurun Gobi yang terkenal (Bayanzag) ditafsirkan menggunakan teknik etsa laser yang canggih, terukir juga kompas dengan dekorasi yang melambangkan angin dan terinspirasi oleh ornamen tradisional Mongolia. “Sebagian besar warna pada penutup belakang akan memudar. Namun kami menggunakan oksidasi laser yang dapat mereplikasi warna pelangi. Casing belakangnya terbuat dari titanium karena prosesnya tidak akan bekerja pada bahan lain.” Montblanc berhasil menarik perhatian para pengamat di industri jam tangan dengan peluncuran koleksi terbarunya masing-masing dengan karakteristik dan fitur khasnya sendiri. Lecamp mengaku jika penggemar Montblanc akan mendapatkan berbagai pilihan dengan konsep dan hal baru di semua kategori, termasuk yang sangat high-end seperti Geosphere terbaru dengan konsep yang mengagumkan. Montblanc juga 50

CGW Magazine

HALAMAN INI DARI KIRI Montblanc 1858 Split Second Chronograph Limited Edition 18; Jam bersejarah Montblanc Historic Minerva; Minerva military monopusher chronograph 46mm di tahun 1930an

menghadirkan lini khusus peringatan untuk ulang tahun ke-200 kronograf yang dipatenkan oleh Nicolas Rieussec, hingga koleksi Heritage yang diperkaya dengan mesin Minerva Pythagoras yang telah diperbaharui. Saat ditanya bagaimana ia mengenalkan lini Montblanc di entry-level dengan harga yang sangat terjangkau hingga koleksi jam-jam haute horlogerie yang memiliki kerumitan mesin canggih tanpa membingungkan konsumen, Lecamp menjelaskan bahwa kemewahan itu relatif, sangat subyektif dan didasarkan pada citra bagi sebagian besar orang, sehingga ketika sebuah merek membuat jam tangan dengan harga menjulang, itu dikarenakan kesulitan proses pembuatannya, misalnya setiap komponen dibuat dengan tangan dan setiap jam tangan dirakit dari awal hingga akhir oleh pembuat jam yang sama. Hal itu sama mengesankannya ketika ia menawarkan jam tangan dengan harga terjangkau. “Kita memiliki tahapan yang berbeda dalam hidup dan dapat mulai dengan produk Montblanc di entry-level, yang membuat kita memiliki pengalaman yang luar biasa, selain dalam hal finishing jam yang baik, begitu juga layanan dan purna jual. Dan saat Anda ingin mencari jam di segmen yang lebih tinggi, tentu Anda dapat mencarinya di Montblanc lagi, dan itulah tujuannya,” ungkapnya. Dan di akhir wawancara, ia mengajak para penggemar jam tangan di Indonesia untuk melihat langsung beragam koleksi terbaru Montblanc di butik terdekat, dan tidak sungkan bertanya jika tertarik mengetahui lebih detil.


A. LANGE & SÖHNE | ARNOLD & SON | BAUME & MERCIER | BVLGARI | CARL F. BUCHERER | CARTIER | CHANEL | CHOPARD | CHRONOSWISS | CORUM | FERDINAND BERTHOUD | GREUBEL FORSEY | H. MOSER & CIE. | HERMÈS | HUBLOT | IWC SCHAFFHAUSEN | JAEGER-LECOULTRE | LOUIS MOINET | LOUIS VUITTON | MAURICE LACROIX | MONTBLANC | NOMOS GLASHÜTTE | ORIS | PANERAI | PATEK PHILIPPE | PIAGET | PURNELL | REBELLION TIMEPIECES | RESSENCE | ROGER DUBUIS | ROLEX | SPEAKE-MARIN | TAG HEUER | TRILOBE | TUDOR | ULYSSE NARDIN | VACHERON CONSTANTIN | ZENITH |

watchesandwonders.com

33


Brand Talk

The Future Of Watchmaking Masa depan pembuatan jam dihadirkan oleh Piaget dalam berbagai koleksi terbarunya yang mengagumkan

P

ertama kali sukses dalam bidang perhiasan wanita menyebabkan Piaget sering dikenal sebagai merek mewah Eropa yang mengkhususkan diri pada fashion tingkat tinggi, tetapi sebetulnya Piaget berasal dari pembuat jam tangan, dan beroperasi secara eksklusif sebagai pembuat mesin jam tangan yang dimulai pada abad ke-19 dan berlanjut hingga abad ke-20. Kami mewawancarai Antoine Martin, Kepala Pemasaran Jam di Maison ini untuk mengetahui rahasia keindahan dan kecanggihan jam-jam produksi terbaru mereka, berikut rangkumannya.

52

CGW Magazine


Antoine Martin Head of Watch Marketing, Piaget

Piaget berasal dari pembuat jam tangan, dan beroperasi secara eksklusif sebagai pembuat mesin jam tangan yang dimulai pada abad ke-19 HALAMAN INI DARI KIRI Antoine Martin, Kepala Pemasaran Jam Piaget; Piaget Polo Skeleton dalam versi dial abu-abu, dan pilihan gelang jam atau tali kulit warna abu-abu gelap; Tampilan dari samping yang sangat tipis

HALAMAN SAMPING Piaget Polo Skeleton dalam pilihan warna dial jam biru, dan tampilan bagian belakang case jam model kerangka

Koleksi baru apa saja yang bisa kita saksikan dari Piaget tahun ini? Secara umum, ini akan menjadi kesempatan yang luar biasa untuk berbagi savoir-faire yang ada di balik dinding Manufaktur Piaget. Diantaranya adalah mesin jam, penyusunan permata dan kerajinan emas. Limelight Gala akan menjadi fokus pertama kami dengan serangkaian karya yang sangat kreatif yang memanfaatkan savoir-faire yang disebutkan tadi, dan akan menjadi bagian kedua dari kisah Piaget Polo Skeleton kami dengan model-model baru berbahan emas; lalu tentang jam tangan ultra-tipis dan terutama tentang jam tangan mekanis tertipis, Ultimate Altiplano Concept yang kami ciptakan tiga tahun lalu dan meluncurkannya di La Côte-aux-Fées Edition yang memberi penghormatan kepada tempat lahirnya merek Piaget. Piaget memiliki sejarah yang kuat sebagai inovator dalam pembuatan jam, tantangan apa yang dihadapi dalam membuat mesin jam ultra-tipis dan mengembangkan jam tangan mekanik tertipis di dunia? Sangat tipis menjadi bagian dari DNA Piaget sejak awal, filosofi ini berakar kuat di dalam Piaget dan memengaruhi pembuat jam tangan kami yang memiliki standar ketipisan yang berbeda dari pesaing kami.

CGW Magazine

53


Altiplano Ultimate Concept dimulai sebagai sebuah ide untuk menghormati mesin jam tipis 2mm yang dibuat 60 tahun sebelumnya

HALAMAN INI DARI KIRI Piaget Altiplano Ultimate Concept (AUC) yang memenangkan “Aiguille d’Or” di ajang 2020 Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG) HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Piaget Limelight Gala Rainbow yang mewah, bertatahkan permata dalam nuansa warna pelangi; Proses pemahatan dan pengukiran motif pada bahan emas demi menghasilkan kilau sempurna; Piaget Limelight Gala dengan dial dari kulit kerang warna putih; Mesin jam Calibre 501P1 dari koleksi Limelight Gala Bagaimana Anda merancang dan merakit jam tangan ultra-tipis yang akan membantu konsumen lebih menghargai spesialisasi pembuatan jam khusus ini? Sejak awal, Maison Piaget menampilkan dirinya sebagai ahli dalam penciptaan mesin-mesin escapement (alat pengatur gerakan jam) yang indah dan sangat tipis. Jadi tidak mengherankan jika melihat bahwa selama beberapa dekade Piaget telah memantapkan dirinya sebagai referensi tak terbantahkan dalam jam tangan ultra-tipis yang berkali-kali memecahkan rekor dan terus menemukan kembali keunikan pembuatan jam melalui prisma ultra-tipis. Jadi, ketika Anda membeli jam tangan ultra-tipis, Anda membeli sebuah sejarah pembuatan jam, sebuah sejarah Piaget.

Dengan pola pikir ini dan keinginan untuk selalu mendorong batasbatas ultra-tipis sehingga pada hari ini kami hadirkan Altiplano Ultimate Concept (AUC). AUC dimulai sebagai sebuah ide untuk menghormati mesin jam tipis 2mm yang dibuat 60 tahun sebelumnya. Sebuah mimpi yang kami ubah menjadi kenyataan! Kami harus berpikir out of the box dan meninjau seluruh konsepsi klasik dari sebuah jam tangan. Kami harus melanggar aturan pembuatan jam untuk membuat yang baru sehingga kami dapat mencapai ketipisan 2mm yang kami inginkan. Kami juga mengembangkan lima paten berbeda. Faktanya 4 tahun untuk mencapai tahap itu tidaklah terlalu lama dan kami membutuhkan 2 tahun terakhir untuk menyempurnakan pengembangannya hingga menjadi jam tangan sehari-hari. 54

CGW Magazine

Kedua, Anda membeli kemampuan teknis; misalnya Altiplano Ultimate Concept, jam tangan mekanis tertipis yang pernah ada, yang hanya setebal 2mm, pembuat jam tangan kami membutuhkan waktu 6 tahun untuk memahami, membuat setiap komponen dan akhirnya merakitnya agar berfungsi. Dan hingga kini kami hanya memiliki satu pembuat jam tangan yang mampu merakitnya, jadi kami berbicara tentang keterampilan yang sangat langka. Dan diluar pencapaian teknis, koleksi ultra-tipis membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Memberi desainer kami kemungkinan dan kebebasan untuk menggabungkan batu permata yang keras dan mesin-mesin jam tanpa mengambil risiko untuk menciptakan jam tangan yang sulit dipakai; karena dasarnya sangat tipis, Anda dapat membiarkan imajinasi Anda menjadi liar dan menemukan apa pun yang Anda pikirkan.


Kami sangat bersemangat untuk mengetahui apa yang akan keluar dari workshop di Manufaktur kami dalam beberapa hari ke depan, karena ajang Watches and Wonders akan menjadi kesempatan untuk menemukan hal-hal baru dari mayoritas koleksi Maison kami. Untuk Piaget secara spesifik, kesenangan saya berasal dari fakta bahwa tahun ini, lebih dari sebelumnya, akan menampilkan keagungan para seniman kami dan menunjukkan kemampuan mereka. Memang, Piaget adalah kisah tentang savoir-faire yang luar biasa dan ini penting bagi kami untuk dibagikan dengan klien kami di seluruh dunia. Kedua atelier kami di La-Côte-aux-Fées, tempat lahir keahlian pembuatan jam tangan kami, yang semuanya dimulai pada tahun 1874, dan atelier di Plan-Les-Ouates di mana kami memiliki tukang emas dan pengrajin perhiasan akan menjadi pusat perhatian.

Piaget terkenal dengan kompetensinya sebagai pembuat perhiasan, apa saja jam tangan perhiasan untuk tahun ini? Anda bisa berharap banyak. Memang, Limelight Gala kami yang ikonik akan menjadi sorotan lagi dengan beberapa karya yang sangat kreatif, dari savoir-faire Maison, penataan permata, pandai emas, mesin jam, dan memberikan penghormatan pada beberapa kode estetika utama Maison, contohnya seperti Palace Décor dan asimetri. Apa yang membuat Anda bersemangat tentang industri jam tangan, dan tentang Piaget untuk 2021?

Sudahkah Piaget menerapkan penggunaan tali jam atau produk berbahan dasar tumbuhan yang lebih ramah lingkungan? Kami menganggap keberlanjutan sebagai poros strategis utama untuk memastikan keberlanjutan industri kami. Kami memiliki komitmen pengadaan yang bertanggung jawab, yang dipandu sejak asalnya oleh etika keluarga Piaget. Kami hanya menggunakan emas daur ulang dalam produksi kami, dan secara aktif berkolaborasi dengan seluruh industri untuk mempromosikan dan menerapkan praktik terbaik: Piaget bergabung dengan komite eksekutif dari Responsible Jewellery Council dua tahun lalu. Lahir di jantung pegunungan Swiss Jura, perusahaan kami berkomitmen kuat untuk melestarikan lingkungan: dengan menggunakan energi matahari di pabrik kami, mempromosikan mobilitas lunak, dan telah mengoptimalkan sistem pengelolaan limbah yang ada di manufaktur kami. Kami sedang mengerjakan pengembangan gelang yang bertanggung jawab, yang akan Anda temukan di tahun-tahun mendatang.

CGW Magazine

55


Brand Talk HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Koleksi yang terinspirasi oleh desain art nouveau dan tato kucing; Motif Drakula pada salah satu desainnya; Dua model Wheels of Time

CAT ATTACK! Antara desain art nouveau dan tato kucing yang unik menggoda

A

rthur Oskar Stampfli (disingkat AOS) adalah pembuat jam tangan independen kecil yang terletak di lokasi indah Cressier (di distrik Neuchâtel) Swiss. Ia mendirikan perusahaan pada tahun 2010 sebagai penghormatan kepada ayahnya. Dan hanya dalam empat tahun ia telah menghasilkan serangkaian arloji indah buatan tangan yang dirancang untuk para kolektor jam yang cerdas. Di antara koleksinya yang mengagumkan adalah Wheels of Time (Roda Waktu) yang luar biasa, dengan kasing khusus berukuran 68mm x 26,8mm terbuat dari aluminium dan beratnya hanya 68 gram, dan yang terbaru adalah koleksi yang terinspirasi oleh desain art nouveau dan tato kucing. Berikut penjelasannya dalam wawancara daring dengan CG-WATCHES Indonesia. 56

CGW Magazine


Jam unik dengan tema “Kucing” muncul sebagai hasil penelitian terhadap desain pastel art nouveau dan tato kucing melafalkan mantra doa, doa seharusnya disebarkan di udara, seolaholah diucapkan. Silinder jam dan menit bergerak independen dengan penanda / jarum tunggal untuk membaca waktu. Ini memberikan cadangan daya 40 jam. Ini adalah gerakan datar dengan, mengacu pada roda gigi bersudut, pada tampilan roda, dari penghitung waktu jembatan. Roda dipasang pada bantalan, dengan bola safir, untuk meminimalkan gesekan. Tombol jam disekrup dengan mekanisme penggulungan standar. Ia memiliki dua posisi, satu untuk belitan dan satu lagi untuk mengatur waktu. Penemuan mesin jam ini terletak di modul tambahan untuk transmisi pada roda. Bagaimana dengan hasil akhir jam “Wheels of Time” dan “Time Diffuser” Anda? Proyek Wheels of Time ditunda untuk saat ini. Pencarian dana untuk membiayai penciptaan mesin jam sangat dipengaruhi oleh pandemi global saat ini. Seri Time Diffuseur sudah selesai, beberapa bagian terakhir telah dikirim.

Roland Stampfli CEO AOS Watches

Arloji Arthur Oskar Stampfli (AOS) selalu menghasilkan karya yang unik, bagaimana Anda menemukan ide untuk membuat arloji tersebut? Jam tangan dibuat sesuai dengan keinginan saya dengan mengambil tema yang berbicara kepada saya. Penciptaan selalu didasarkan pada sebuah cerita. Seperti pada koleksi tahun 1916 (tanggal lahir Arthur Oskar Stampfli) yang merupakan penghormatan kepada ayah saya dan model pertama pada peluncuran merek jam ini. Koleksi model 1903 baru yang akan diluncurkan berkaitan dengan motor dan tanggal pembuatan Harley Davidson. Koleksi Santa Muerte Catarina (2 buah) menggunakan desain tato bertema Day of the Dead di Mexico. Inspirasi datang dari olahraga, seni, dunia tato, serta angkatan laut dan samudra. Tujuan dari AOS adalah untuk membuat seri yang sangat terbatas, pemilik salah satu jam kami tahu bahwa hanya sedikit orang di dunia yang memiliki model tersebut. Pada tingkat teknis: seberapa sulit untuk membuat jam tangan Anda, dapatkah Anda menjelaskan langkah demi langkah cara kerja mekanisme seperti pada jam Wheels of Time? Mesin jam RT01 adalah mesin in-house pertama kami. Ini terdiri dari case berbentuk Roda Doa tradisional Tibet yang terdiri dari silinder berisi mantra dan dapat diputar bebas di sekitar sumbu. Menurut kepercayaan yang terkait dengan item ini, kepercayaan beroperasi sebagai penggilingan, memiliki nilai spiritual yang sama, bahwa untuk

Kami menyukai tampilan kucing di salah satu desain jam tangan Anda, bagaimana Anda mendapatkan ide tersebut dan berapa kisaran harganya? Ide untuk membuat koleksi lima buah jam unik Cat dengan tema “Kucing” muncul sebagai hasil penelitian terhadap desain pastel art nouveau dan tato kucing. Kreasi jam tangan yang sangat berwarna, biru dan ungu, yang dihasilkan dari banyak model yang semuanya terlihat berbeda dari yang ada di pasaran. Harga yang satu ini ditetapkan berdasarkan kelangkaannya, mulai dari USD 5.250 (sekitar IDR 75,4 juta), dan ada pula pilihan dengan bezel yang bertatahkan berlian. Apakah Anda memiliki proyek baru lainnya untuk diluncurkan tahun ini? Dan bagaimana Anda berencana memasarkan arloji karena tidak akan ada BaselWorld? Model Ultimate engine 1903, koleksi The Chat, dan koleksi terbaru untuk akhir tahun (Red One regulator). Pemasaran terutama melalui jejaring sosial dan di website. BaselWorld akan kami rindukan tapi hanya untuk pertemuan saja. Pesan yang ingin dibagikan kepada kami, kolektor dan penikmat jam tangan Indonesia? AOS menawarkan Anda kesempatan untuk memiliki arloji unik atau edisi terbatas tanpa harus merampok bank untuk membayarnya. Kami bekerja dengan pemasok dalam radius 60 km dari perusahaan kami. Swiss Made sangat penting dan kami berusaha untuk tetap menggunakan 85 dan 100% komponen kami. Waktu bukan tentang fashion, tapi tentang emosi. Karena, saat waktu menjadi peristiwa, hidup Anda seperti legenda. Untuk info terbaru, silakan e-mail: aoswatches@gmail.com atau kunjungi situs: https://www.aos-watches.com/

CGW Magazine

57


Connoisseur’s Corner

Not A Noble PURSUIT Kolumnis kita, Dr Bernard Cheong adalah duta Fondation de la Haute Horlogerie dengan lebih dari 3,000 koleksi arloji mewah dan pengetahuan tentang horologi yang tiada duanya. Di edisi kali ini ia berbagi tips dalam hal mengoleksi jam tangan di masa epidemi.

Greubel Forsey GMT Sport Titanium Apakah orang peduli tentang apa yang telah berubah dalam membeli dan menjual jam tangan bernilai tinggi? Dengan kenaikan harga antara 50% hingga 120% dan kekurangan stok di showroom, jawabannya adalah: ya. Orang-orang telah menonton YouTube dan arti dari Treadmill Hedonistik dari para ekonom di seluruh dunia. Media sosial pasca epidemi ada di sini untuk memengaruhi akuisisi jam tangan. Kalaupun ada, jam tangan menjadi sangat dicari. Dari 58

CGW Magazine

USD$ 21.000 hingga USD$ 500.000 (level termurah Greubel Forsey), baik Rolex dan Greubel Forsey memiliki lebih sedikit stok yang tidak terjual dibandingkan sebelum tahun 2020. Tidak diragukan lagi ini bukan pengejaran yang mulia, tetapi epidemi telah menjadikan kita manusia. Orang-orang lebih bijaksana dalam hidup, dan jam tangan memerlukan biaya pemeliharaan


Intinya, Anda tidak akan menyesal membeli jam tangan baru (atau bahkan yang lebih tua), baru atau bekas, dan lebih mudah di saat seperti ini Dr. Bernard Cheong

yang rendah dan memiliki faktor ketahanan hidup yang sangat besar. Iya. Kelangsungan hidup adalah hal yang nyata dalam ekonomi baru. Spoiler alert! Setelah virus corona, jika saya harus membeli sesuatu, jangan tanggung-tanggung, seriuslah dan benar-benar habiskan banyak uang. Saya tidak ingin menyesalinya. Intinya, Anda tidak akan menyesal membeli jam tangan baru (atau bahkan yang lebih tua), baru atau bekas, dan lebih mudah di saat seperti ini. Dunia telah dimulai kembali untuk para pembeli baru. Tidak ada pertaruhan jika Anda langsung membeli chronograph sederhana dari Rolex, TAG-Heuer, Omega atau bahkan Bulgari dan Cartier. Yang lebih mahal adalah untuk investasi seperti dari Patek, AP dan Rolex. Namun, hal-hal di atas tidak akan membuat siapa pun iri atau menginginkan jam tangan Anda. Tidak akan mengubah hidup. Orang biasanya iri dengan seluruh koleksi dan bukan hanya beberapa jam tangan. Tapi, Anda akan terlihat konyol mengenakan atau membawa koleksi jam Anda. Jawabannya adalah memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk memiliki sebuah jam tangan yang menghabiskan biaya seperti memiliki banyak koleksi. Bahkan mungkin kemampuan untuk memegang dan memproyeksikan penjualan aset token yang dapat

dipindahtangankan hingga 10 - 20 tahun ke depan, yang bukan NTF (Non-Fungible Tokens). Untuk itu, HANYA Greubel Forsey yang memegang dan duduk dengan kokoh di level setinggi itu. Saya belum mengubah posisi saya sejak 2006. Mungkin hanya Patek langka yang bisa menantang Greubel Forsey, tapi masalahnya, hanya segelintir Patek langka yang bisa mengklaim itu! Namun, dengan harga yang sangat terjangkau dan tingkat kualitas yang sangat menuntut, jam tangan apa pun yang dibuat atau yang akan segera dibuat oleh Greubel Forsey mendominasi arena ini. Ini mungkin seperti merekomendasikan agar orang membeli Ferrari baru untuk mobil. Harganya PERSIS sama. Greubel Forsey lebih jarang, tetapi lebih murah untuk disimpan dan lebih mudah dilikuidasi. Dengan 80 hingga 100 jam tangan setahun, sejak 2003, hanya ada sejumlah 1360 jam tangan ini, saat ini kurang dari 20 yang dijual dari pemiliknya, dan 80 dibuat untuk tahun 2022. Tidak bisa lebih spesifik dari itu. Cukup mahal untuk membuatnya menjadi perburuan yang layak, dengan atau tanpa krisis (ekonomi). Saran saya untuk diri saya sendiri, jam tangan ini akan menjadi Greubel Forsey keempat saya. Saya masih memiliki dua, dan yang terbaru ini akan hadir di tahun 2022, sold one to pay for another...with change.

CGW Magazine

59


Point of View

Master Of Design Emmanuel Gueit berhasil menciptakan berbagai desain ikonis di jenjang kariernya yang telah mencapai lebih dari tiga dekade

60

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Emmmanuel Gueit mengenakan Audmers Piguet Offshore, Number 39 hasil desainnya; Jam tangan Audemars Piguet Offshore karyanya yang dilelang di Rumah Lelang Phillips; Jam tangan karyanya ini berasal dari tahun 1993 dan merupakan nomor 039 dalam seri tersebut HALAMAN SAMPING Emmmanuel Gueit

J

Ayahnya, Jean-Claude Gueit adalah bapak industri desain jam tangan sehingga ia tumbuh dengan dikelilingi jam tangan, perhiasan dan para CEO yang datang ke rumahnya

ika Anda penyuka jam, maka pasti akan mengenali jam Audemars Piguet Royal Oak Offshore yang ikonik, dirilis hampir tiga dekade lalu dan berhasil mengangkat merek Audemars Piguet kepada generasi baru yang lebih muda. Namun mungkin Anda belum mengenal sosok yang bertanggung jawab mendesain jam tersebut dan banyak jam ikonik lainnya.

Ia adalah Emmanuel Gueit, seorang desainer ahli yang berpengalaman lebih dari 30 tahun di bidang desain jam tangan dan perhiasan, belasan di antaranya ia kerjakan secara independen untuk beberapa merek terbesar selain Audemars Piguet, termasuk Piaget, Rolex (Cellini Moonphase), Harry Winston, Hermès, Zenith dan Baume et Mercier. Pengalaman dan ‘savoir faire’ yang dimilikinya selama lebih dari tiga dekade telah didedikasikan untuk menciptakan desain beberapa jam tangan paling eksklusif, dari merek komersial besar hingga merek paling eksklusif dengan kemewahan elit. Pria yang selalu tampil stylish ini juga pendiri EG Studio yang menampung portofolio desainnya yang bervariasi, dari plastik hingga platinum. Ia mendesain untuk merek jam tangan atau perhiasan apa pun yang membutuhkan konsep produk baru atau penataan ulang dari desain yang sudah ada, dan meskipun pengalaman desainnya tampak termasyhur, hasratnya terletak pada penciptaan kepribadian baru menggunakan DNA dan modernitas yang ada. Collector’s Guide-WATCHES Indonesia berhasil mewawancarainya secara daring beberapa waktu lalu, dan berikut rangkumannya. Emmanuel datang dari keluarga yang lekat dengan desain jam tangan, karena ia adalah anak dari Jean-Claude Gueit, seorang desainer jam tangan ternama yang membuat jam tangan perhiasan pertama untuk Piaget di tahun 60an. Masa kecilnya pun sangat menyenangkan, tumbuh besar di pedesaan

CGW Magazine

61


Jenewa yang dikelilingi bunga dan hutan-hutan sembari melihat ayahnya mengerjakan desain jam. Ayahnya, bersama dengan Gerald Genta dan Gilbert Albert adalah bapak industri desain jam tangan dan ia tumbuh dengan dikelilingi jam tangan, perhiasan dan CEO yang datang ke rumahnya.

bisa bekerja untuk sebuah merek, bekerja sama dengan para supplier dan memproduksi jam berdasarkan sebuah purwarupa. “Jacqueline yang memberikan kesempatan bagiku bekerja dengannya dan sebuah manufaktur, ia merupakan seorang desainer yang sangat hebat,” kata Emmanuel.

“Saya tumbuh di bisnis jam tangan, melihat keluarga Stern (pemilik Patek Philippe) datang ke rumah dan juga orang-orang dari Rolex. Melihat ayah saya mendesain jam tangan ketika kecil membuat saya memutuskan ingin menjadi seorang desainer jam,” ujar Emmanuel.

Sosok ketiga yang tidak kalah berpengaruh bagi Emmanuel adalah Stephen Urquhart, CEO Audemars Piguet pada saat itu yang memberinya kepercayaan dan kebebasan untuk mendesain jam tangan, termasuk lini Royal Oak Offshore. Ia bekerja untuk Stephen selama satu dekade di mana Stephen juga membuatnya berkeliling dunia ke negara-negara di Asia hingga Eropa dan AS, untuk bertemu dengan para retailer, agen, dan juga para pelanggan untuk mendengar apa yang mereka sukai. “Ketiga sosok tersebut adalah mentor yang telah percaya pada saya dan membentuk saya menjadi seperti sekarang ini,” ujarnya.

Di kariernya selama lebih dari tiga dekade, Emmanuel telah melalui banyak momen dan pengalaman yang telah membentuk dirinya menjadi desainer seperti saat ini. Baginya ada tiga mentor yang sangat berpengaruh pada kariernya selama ini. Yang pertama adalah tentu ayahnya sendiri yang merupakan pengaruh terkuat dalam desainnya. “Ayahku memberikan semuanya, keberanian untuk membuat desain dan menjadi berani, serta citra rasa untuk kemewahan yang baik karena semua memiliki citra rasa yang berbeda,” ungkapnya bangga. Mentor kedua baginya adalah sosok Jacqueline Dimier, kepala desain di Audemars Piguet ketika Emmanuel baru mulai bekerja di sana pada akhir tahun 1986. Jacqueline mengajarkannya bagaimana desainer 62

CGW Magazine

Menurut Emmanuel, dalam mendesain jam yang terpenting adalah memuaskan para klien dan pelanggan, dengan menghasilkan jam tangan yang menakjubkan. Saat ini tantangan terbesar adalah bagi merek jam agar lebih berani dan menciptakan model jam tangan yang sepenuhnya baru. Tidak hanya menciptakan variasi dari jam tangan yang sudah ada bertahun-tahun lalu, seperti mengganti warna dial untuk variasi pada tiap tahunnya. “Tantangannya adalah mendesain masa


Meskipun pengalaman desainnya tampak termasyhur, hasratnya terletak pada penciptaan kepribadian baru menggunakan DNA dan modernitas yang ada

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Rolex Cellini Moonphase karyanya; Detil fase bulan pada dial jam Rolex Cellini HALAMAN SAMPING Desain ikonik Audemars Piguet karyanya yang banyak digemari hingga saat ini

depan saat ini juga, menemukan model dan desain baru yang menjadi ikon untuk 50 tahun ke depan, dan berhenti meniru jam yang telah diciptakan 50 tahun lalu,” akunya. Selain itu ia melihat jika keberlangsungan alam menjadi hal yang sangat penting, dan hal itu akan sangat mempengaruhi proses desain dan pembuatan jam tangan dalam setidaknya lima tahun ke depan. “Sangat penting agar merek-merek jam tangan mempunyai produk baru, karena orang-orang yang menjadi pelanggan mereka membutuhkan produk yang baru dan ini adalah tantangan yang besar dan saya kesulitan untuk membuat mereka mengerti,” lanjutnya. Bekerja dengan banyak merek jam tangan dan menciptakan sebuah desain untuk mereka merupakan sebuah proses yang menyenangkan untuknya. Namun Ia tidak sembarangan memutuskan bekerja sama dengan suatu merek. Baginya penting untuk mendapatkan koneksi atau hubungan yang baik antara dirinya, merek, dan orang-orangnya. “Jika saya tidak mempunyai koneksi atau hubungan yang baik dengan mereka maka saya tidak akan menjadikan mereka klien, karena saya tidak bisa memberikan yang terbaik untuk mereka,” akunya.

Tentunya Emmanuel mempunyai banyak klien favorit, selain Audemars Piguet yang merupakan tempat ia bekerja pertama kali, ia sangat menikmati bekerja sama dengan orang-orang dari Rolex dimana ia mendesain koleksi Rolex Cellini terbaru, “Orang-orang di sana sangat antusias dalam membuat produk baru dan mereka adalah orang yang sangat profesional, menjadikannya pengalaman yang fantastis dalam membuat desain jam,” ujarnya. Ia juga menikmati bekerja untuk Ikepod, dan saat menjadi Kepala Desain untuk Fossil Group di Texas, US, berkerja langsung dengan nama-nama besar seperti Giorgio Armani, Donna Karan, Philippe Starck, orang-orang dari Burberry, Diesel dan merek lainnya. Saat ini menurutnya, pasar Asia merupakan yang terpenting bagi merekmerek jam mewah asal Swiss karena ukuran pasarnya yang sangat besar dan kuat. Ia melihat bahwa ke depannya, merek-merek akan kembali lagi membuat edisi khusus secara spesifik untuk sebuah negara tertentu, seperti yang dilakukan sebelum tahun 2000an dimana para marketing mengambil alih produksi dan menciptakan mono product. “Kita semua punya selera dan budaya yang berbeda, maka saya sangat senang ketika kita akan kembali menciptakan jam khusus untuk suatu negara,” ungkapnya. Ia juga senang melihat saat ini banyak generasi muda mulai menyukai jam tangan mewah asal Swiss dan ia memiliki beberapa nasehat bagi mereka. Yang pertama adalah untuk membeli jam tangan pertama yang bisa dipakai sampai beberapa dekade ke depan, maka dari itu mencari jam dengan nilai, kualitas dan merek yang bagus sangat penting. “Manjakan diri Anda dengan jam tangan yang bagus. Yang terpenting, jangan hanya cinta pada satu model saja, belilah sebanyak yang Anda bisa,” sarannya.

CGW Magazine

63


Point of View

STOP THE ‘SUPER FAKE’

WATCHES!

Origyn meciptakan aplikasi canggih dan sangat berguna untuk memerangi pemalsuan terhadap jam mewah

H

ampir setiap orang sekarang memiliki paspor biometrik, tetapi apa yang dimaksud dengan “jam tangan biometrik”? Yayasan nirlaba asal Swiss, Origyn meciptakan aplikasi untuk mengetahui jam mewah palsu atau tiruan, dan identifikasi setiap arloji dilakukan dalam skala yang sangat kecil, yaitu foto yang bertindak sebagai pemindai mikroskopis, mengenali variasi model yang tampak sangat identik dengan mata telanjang. Sehingga ponsel cerdas apa pun yang dilengkapi dengan aplikasi Origyn dapat mengidentifikasi sebuah jam tangan, cukup dengan mengambil fotonya,

64

CGW Magazine

dan arloji tersebut berfungsi seperti barcode yang dapat memberikan informasi berharga termasuk nomor seri, pabrikan, tanggal pembuatan, dan catatan transaksi. Pemalsuan adalah masalah endemik yang berusaha dihentikan oleh merek-merek mewah dengan segala cara. Berdasarkan data dari rilis Origyn, di industri jam tangan sendiri diperkirakan sekitar 40.000.000 jam tangan palsu diproduksi setiap tahun, berkontribusi pada kejenuhan ‘merek’ yang tidak diinginkan, dan sekitar 1.600.000 ‘superfake’ diproduksi per tahun, mengakibatkan kerugian sekitar USD 224.000.000 di penjualan pasar primer. Untuk melawan serangan terhadap reputasi merek mewah,


HALAMAN SAMPING DARI KIRI Vincent Perriard; Aplikasi Origyn Concept yang canggih HALAMAN INI DARI KIRI Gian Bochsler; Mike Schwartz

Origyn menggunakan Komputer Internet untuk mendesentralisasikan informasi. Protokol ini tidak dapat diretas dan dapat mentransfer data dalam jumlah besar hilangnya penjualan, dan kompromi kepercayaan jangka panjang antar bisnis, kini ada peluang bagi produsen untuk melihat barang palsu dan produsennya langsung terungkap melalui Origyn. Origyn menggabungkan teknologi terdesentralisasi dengan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dan Pembelajaran Mesin (Machine Learning) yang menghasilkan perubahan revolusioner dalam perang melawan pemalsuan. Teknologi sertifikasi digital ini mengotentikasi barang mewah secara instan dengan mengambil snapshot sederhana dari objek itu sendiri melalui aplikasi ponsel pintar klasik. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, suatu benda itu sendiri merupakan identitasnya yang unik, melalui biometrinya sendiri. Menurut salah satu pendiri Origyn, Vincent Perriard, “Materinya hidup. Tidak ada tangan, tidak ada sekrup yang sama persis dengan yang lain. Sebuah foto akan dapat mengenali 1.000 fitur yang benar-benar unik pada setiap model jam tangan, meskipun diproduksi secara massal.” Vincent Perriard sendiri adalah nama yang sudah tidak asing lagi di industri jam tangan mewah, dan seorang spesialis strategi merek di sektor ini. Selama karirnya di industri jam tangan, dia telah menjadi CEO HYT, Concord, dan TechnoMarine, dan telah memegang berbagai posisi di Audemars Piguet dan Swatch Group. Yayasan nirlaba Swiss ini didirikannya bersama dengan dua mitra, yaitu Gian Bochsler, seorang pengusaha Swiss yang aktif di fintech dan cryptocurrency, pendiri Archery Blockchain; dan Mike Schwartz, mantan kepala Digital Ventures di Boston Consulting Group. Berikut penjelasan Vincent dalam wawancara daring dengan CG-WATCHES Indonesia. Bagaimana dengan Blockchain? Selama dekade terakhir, kami telah melihat banyak perusahaan menghasilkan solusi Blockchain untuk merek-merek mewah. Tetapi semua solusi mereka memiliki masalah yang sama: arloji masih memiliki dokumen terpisah (atau sertifikat format kartu kredit) yang mengautentikasi arloji. Bukan Origyn. Sebagai pelanggan, Anda dapat mengambil gambar jam tangan dengan ponsel pintar Anda dan segera melihat apakah jam tangan Anda asli atau palsu! Ini seperti Shazam, tapi untuk jam tangan,

bukan musik! Selain itu, solusi kami tidak mengganggu industri mewah, artinya tidak perlu ada perubahan pada jam tangan, tas kulit, karya seni dan lainnya, karena hanya didasarkan pada pengenalan citra produk itu sendiri. Beberapa merek seperti Vacheron Constantin sudah menerapkan teknologi Blockchain. Artinya, teknologi terus berkembang, bagaimana Anda memastikan klien bahwa Origyn memiliki aplikasi terbaru? Mereka masih menggunakan protokol lama. Ini seperti jika Anda membandingkan mesin Fax dengan Internet. Merek jam yang menggunakan “ blockchain” menggunakan protokol lama yang benarbenar ketinggalan zaman. Kami menyebutnya “Komputer Internet”. Protokol ini masih menggunakan sistem informasi terdesentralisasi yang mengamankan nilai dan informasi. Origyn menggunakan Komputer Internet untuk mendesentralisasikan informasi. Protokol ini tidak dapat diretas dan dapat mentransfer data dalam jumlah besar (video, gambar, artikel) tanpa batas (tidak demikian halnya dengan protokol lama). Di sisi pengguna, kami menggunakan APP yang dapat diubah, ditingkatkan, seperti aplikasi lain yang Anda gunakan saat ini. Jadi, dari waktu ke waktu, pengguna akhir, harus mengupgrade aplikasinya hanya dalam 3 atau 4 detik. Bagaimana Anda melindungi aplikasi dari peretas dan orang yang paham teknologi yang pasti akan terus mencoba memecahkan kode, dll? Aplikasi tidak menjadi masalah. Ini sama saja seperti Aplikasi bank. Bagaimana Anda membuatnya tidak dapat diretas? Nah, Anda memiliki kode yang berbeda, satu adalah kode Anda dan satu lagi dibuat secara otomatis selama beberapa detik. Ini seperti ketika Anda mengakses rekening bank Anda dan ingin menggunakan IBAN Anda untuk mentransfer uang. Sistem ini sudah bekerja selama bertahun-tahun. Aplikasi dapat digunakan oleh konsumen dengan seluruh sistem akan diberikan secara gratis, tanpa biaya, dan akan siap digunakan pada musim gugur 2021. Untuk permintaan demo aplikasi, e-mail: hortense@origyn.ch / www.origyn.ch

CGW Magazine

65


Point of View HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Jason Statham mengenakan Panerai Submersible Carbotech; Dua tampilan Panerai Submersible Goldtech; Detil pada Submersible Carbotech dengan bahan dari serat karbon HALAMAN INI Jason Statham, hasil bidikan fotografer Daniel Smith

Time For ACTION Jason Statham memilih jam tangan Panerai untuk aksi petualangan di film terbarunya

66

CGW Magazine


Submersible dari Panerai adalah jam tangan paling tangguh, dengan PAM1164 yang berlapis emas khusus Goldtech

P

enggemar film-film laga pasti pernah mendengar nama Jason Statham, dan bisa jadi pernah menyaksikan film-film blockbuster yang dibintangi sang aktor laga berdarah Inggris ini, seperti The Transporter, The Expendables, hingga serial Fast & Furious.

Dalam kesempatan unik ini, Panerai menyiapkan beberapa arlojinya yang luar biasa, yaitu Submersible Goldtech™ yang berdiamater 42mm (PAM1164) dan Submersible Carbotech™ dalam diameter 47mm (PAM1616) yang ditampilkan secara mencolok dalam gambar yang diambil oleh fotografer Daniel Smith. Submersible dari Panerai adalah jam tangan paling tangguh, dengan PAM1164 yang berlapis emas khusus dan menjadi jam tangan dengan logam mulia yang sangat maskulin, sementara PAM1616 terbuat dari karbon yang menawarkan jam tangan tahan lama yang didesain untuk aktivitas ekstrim dan aksi laga.

Mengawali tahun 2021, ia kembali disibukkan dengan pembuatan film aksi thriller terbarunya yang berjudul Five Eyes, dimana sang aktor terlihat mengenakan dua model jam tangan Panerai selama perjalanan yang penuh aksi dan menegangkan di film besutan pembuat film ternama Inggris, Guy Ritchie itu.

Submersible Goldtech™ terbuat dari goldtech, yaitu emas dalam campuran khusus, berbeda dengan emas standar. Panerai goldtech ini memiliki persentase tembaga yang memberikan warna merah intens pada material yang sangat elegan dan canggih, dipadukan dengan platinum sebagai elemen fundamental lain dari paduan emas Panerai, yang membantu mencegah logam teroksidasi.

Panerai adalah merek jam asal Italia yang mengusung teknologi Swiss, dan telah menjadi jam yang sering dikenakan oleh para aktor laga seperti Sylvester Stallone dan Arnold Schwarzenegger. Tahun ini Jason Statham dipastikan mengenakan dua jam koleksi Panerai saat syuting film laga tentang perjalanan seorang mata-mata yang mengambil lokasi syuting di Doha, Qatar dan Turki. Film yang mulai syuting di bulan Januari ini juga dibintangi oleh Hugh Grant yang telah menjadi sahabat merek Panerai. Statham memerankan seorang agen MI6 yang direkrut oleh aliansi intelijen global bernama “Five Eyes” untuk melacak penjualan teknologi senjata baru yang mematikan yang mengancam kekacauan di seluruh dunia.

Sementara koleksi Submersible Carbotech™ terbuat dari Carbotech, bahan serat karbon yang telah digunakan Panerai sejak 2015. Ada dua model, versi 47mm dan 42mm, keduanya memiliki tampilan ramping yang sama. Dengan casing jam Carbotech hitam matte yang dilengkapi dengan aksen biru cerah yang terdapat pada penanda dial, pencetakan dial, dan penanda bezel, dan bagian belakang ajm dari titanium yang dihitamkan, koleksi ini sangat tangguh. Meskipun tampak serba biru di siang hari, jika dilihat dalam gelap, bezel dan jarum menit bersinar dalam warna hijau, yang membuat keterbacaan waktu saat menyelam menjadi lebih mudah. www.panerai.com

CGW Magazine

67


Point of View

One Man, One Boat,

One World Tiga kata untuk menggambarkan diri saya: aktivis pecinta binatang

A

pakah Anda penggemar serial drama Asia? Jika ya, mungkin Anda sudah menyaksikan drama romantis berjudul ‘One Boat, One World’ yang sudah ditonton lebih dari 1 miliar, yang mengisahkan tentang kisah cinta pemandu wisata dengan kepala perwira kapal Wang Zi Yang, yang dimainkan oleh aktor Lawrence Wong (Wong Guan Yi). Aktor dan penyanyi Singapura kelahiran Johor Baru, Malaysia 5 Agustus 1988 ini telah membuktikan bakatnya yang luar biasa dengan segudang pengalaman dan prestasi saat ia mengambil berbagai peran sebagai aktor di Malaysia, Singapura dan Thailand. 68

CGW Magazine

Ketika berusia 19 tahun, dia adalah anggota dari grup penyanyi pria dan hampir merilis album di Jepang. Pria lulusan pasca sarjana dari Royal Melbourne Institute of Technology ini sudah memiliki banyak lagu yang dirilis, termasuk dua album yang sempat dibuatnya. Bergabung dengan keluarga Montblanc tahun 2018 sebagai Friend of the Brand pertama dari Montblanc Malaysia, pria yang fasih berbahasa Inggris, Jepang, Kantonis dan Mandarin ini dianggap memiliki atribut Montblanc Maison sebagai pria penuh gaya dan substansi dengan semangat menular yang didorong oleh ketabahan dan profesionalisme yang menembus setiap aspek kehidupannya. Menurut Presiden


Saya belajar bahwa dalam pembuatan jam, kita perlu disiplin untuk terus menghargai keahlian kita

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Montblanc Friend of the Brand, Lawrence Wong terlihat mengenakan jam tangan Montblanc 1858 Geosphere dan tas Montblanc yang cocok dengan gayanya yang sporty HALAMAN SAMPING Lawrence Wong mengenakan Montblanc 1858 Geosphere dalam versi dial jam biru favoritnya, dilengkapi dengan tali jam dalam bahan kulit warna senada

Montblanc Asia Tenggara, Matthieu Dupont, eksplorasi berkelanjutannya dalam mendorong batasan untuk meraih petualangan baru dengan sempurna menangkap nilai gaya hidup Montblanc. Collector’s GuideWATCHES, Indonesia berkesempatan mewawancari aktor pecinta kucing dan penyayang binatang ini secara daring, berikut rangkumannya. Anda telah menjadi Sahabat Montblanc selama 3 tahun. Bagaimana pengalaman Anda sejauh ini? Saya suka menerima tantangan dan hal yang tidak terduga, dan mendorong diri saya ke hal yang tidak diketahui untuk eksperimen, dan dampaknya untuk meninggalkan jejak, itulah yang menurut saya relevan dengan Montblanc, sebuah Maison yang terus mendorong batas dengan inspirasi akan pencapaian baru. Banyak hal yang telah berkembang dalam hubungan kami yang murni karena nilai Maison melengkapi keyakinan saya, dan itu benar-benar sempurna! Faktor estetika Montblanc yang mana yang paling sesuai dengan Anda? Jam tangan dengan komplikasi tinggi Montblanc yang mendorong batasan pembuatan jam dalam hal desain dan inovasi. Saya berkesempatan

CGW Magazine

69


HALAMAN INI Jam tangan Montblanc 1858 Geosphere dalam versi gelang jam baja yang memberikan tampilan berbeda pada sang aktor pecinta binantang ini HALAMAN SAMPING Lawrence mengaku lebih suka mengenakan pakaian ready-to-wear; Lawrence saat mengunjungi pabrik jam Montblanc, Minerva di Villeret mengunjungi pabrik jam Montblanc, Minerva di Villeret, dan juga merasakan seni pembuatan jam tangan yang bagus. Itu adalah pengalaman yang luar biasa, dan membangkitkan hasrat saya akan jam tangan. Saya salut akan dedikasi para pengrajin di balik kreasi mahakarya yang sangat indah dan detil, yang membuat saya lebih menghargai koleksinya! Saya belajar bahwa dalam pembuatan jam, kita perlu disiplin untuk terus menghargai keahlian kita. Ini adalah persiapan, penelitian, dan pola pikir inovatif yang berkelanjutan yang secara bertahap mengembangkan semangat dan tingkat kepercayaan diri Anda dalam upaya mencapai kemajuan. Pada Geosphere Montblanc 1858 milik Anda, detail apa saja yang Anda sukai? Yang paling saya hargai yaitu ciri khasnya pada fitur Belahan Utara dan Selatan, dengan masing-masing fungsi mesin jam in-house yang menyelesaikan satu rotasi setiap 24 jam waktu dunia. Dan menarik juga mengetahui bahan yang berbeda dan pilihan penggunaan warna mengubah arloji menjadi 70

CGW Magazine


Indonesia adalah negara yang luar biasa dan saya berharap memiliki kesempatan untuk mengunjunginya untuk bertemu semua penggemar saya di sana, dan untuk liburan

Jelaskan diri Anda dalam tiga (3) kata, dan produk fashion apa yang wajib Anda miliki? Tiga kata untuk menggambarkan diri saya: aktivis pecinta binatang. Produk fashion yang harus saya miliki? Saya tidak terlalu menyukai mode yang paling tren, sebaliknya saya lebih menekankan pada gaya pribadi saya, karena itu adalah representasi dari karakter saya, yang terpenting adalah mendapatkan kenyamanan dan memastikan Anda percaya diri dengan apa yang Anda kenakan untuk membuat pernyataan! Secara umum, gaya pribadi saya sederhana, minimalis dengan sentuhan edge dalam hal detil. Saya selalu terlihat dengan pakaian ready-to-wear, sesederhana kaos putih yang merupakan baju yang harus saya miliki.

estetika yang benar-benar baru dengan gaya yang menyegarkan. Saya memiliki edisi terbatas tahun lalu dalam warna perunggu dan khaki yang dipasangkan dengan tali nato yang memberikan tampilan vintage yang sporty; dengan dial jam biru di tahun ini yang dipadukan dengan angka dan indeks Arabic bercahaya putih, ia berubah menjadi tampilan elegan kontemporer, casing titanium grade 5 dan gelang jam bi-metal baru yang menawarkan kenyamanan dan ringannya arloji juga merupakan salah satu elemen favorit saya.

Anda memiliki begitu banyak penggemar di sini (Indonesia), ada pesan untuk mereka dan apa rencana Anda setelah circuit breaker atau lockdown berakhir? Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua penggemar saya di Indonesia atas dukungan dan cinta yang telah mereka tunjukkan kepada saya. Indonesia adalah negara yang luar biasa dan saya berharap memiliki kesempatan untuk mengunjunginya untuk bekerja (untuk bertemu semua penggemar saya di sana), dan sekali lagi untuk liburan (untuk sepenuhnya merasakan negara dan budayanya) setelah lockdown ini berakhir!

CGW Magazine

71


Point of View

Timeless Splendor Desainnya yang elegan yang tak lekang waktu telah menarik Roland Adam ke dalam dunia jam tangan Cartier

72

CGW Magazine


“Saya menyukai jam tangan Cartier dikarenakan desainnya yang elegan dan timeless, sesuai dengan kepribadian saya”

HALAMAN INI DARI ATAS Dua model jam tangan Pasha de Cartier yang elegan; Bagian belakang case Pasha de Cartier; (seluruh foto jam dari Cartier); Roland Adam selalu tampil modis

J

HALAMAN SAMPING Roland Adam mengenakan salah satu jam tangan Cartier favoritnya

am tangan adalah salah satu cara untuk menunjukkan karakter Anda. Salah satu contohnya terlihat pada desainer interior kenamaan Roland Adam yang menyukai keindahan desain yang bergaya elegan dan understated untuk jam tangan favoritnya. Roland yang telah lebih dari 30 tahun menggeluti bidang desain ini telah mengoleksi beberapa jam tangan dari merek Cartier, Rolex, dan juga Baume & Mercier.

“Desain interior saya sebagian besar bergaya elegan dan understated, dan ini berpengaruh dalam bagaimana saya memilih sebuah jam tangan,” ujar desainer lulusan Hendon College pada tahun 1988 ini. Roland adalah desainer dan pendiri Goodlife Interior yang telah menggarap berbagai proyek di dalam maupun luar negeri, seperti di Singapura dan Australia. Dengan gayanya yang modern namun simpel, Roland juga mendesain interior Villa Ali Agung di Bali. Saat ini ia tengah mengerjakan sebuah residence di Semarang dan 3 unit apartemen serta 1 unit penthouse di Jakarta, “Pandemi tidak terlalu berpengaruh dalam bidang Interior Design, walaupun ada beberapa proyek yang pending untuk sementara waktu,” ungkapnya.

CGW Magazine

73


HALAMAN INI Berbagai proyek desain yang sudah dirampungkannya, di dalam maupun luar negeri HALAMAN SAMPING Dengan gayanya yang modern namun simpel, Roland juga mendesain interior villa di Bali, dan saat ini tengah mengerjakan sebuah residence di Semarang dan 3 unit apartemen serta 1 unit penthouse di Jakarta

Roland adalah desainer dan pendiri Goodlife Interior yang telah menggarap berbagai proyek di dalam maupun luar negeri, seperti di Singapura dan Australia Kesukaannya terhadap jam tangan ternyata telah tumbuh semenjak usia yang sangat muda. Bahkan pada saat baru berumur 17 tahun, ia telah menabung dari uang sakunya untuk membeli sebuah jam tangan Cartier Tank yang sampai saat ini masih ia pakai sesekali waktu. Cartier merupakan salah satu merek jam tangan favoritnya, tentunya karena memiliki desain yang selaras dengan karakternya dalam mendesain interior. Sejauh ini ada empat jam tangan Cartier yang ia miliki, yaitu Pasha de Cartier, Santos de Cartier, Tank de Cartier, dan Drive de Cartier. “Saya menyukai jam tangan Cartier dikarenakan desainnya yang elegan dan timeless, sesuai dengan kepribadian saya,” akunya. Salah satu jam Cartier kebanggaan miliknya adalah Pasha generasi pertama yang dibelinya pada tahun 1989. Pasha adalah lini jam tangan yang terinspirasi dari jam tangan yang dibuat oleh Cartier untuk Pasha atau Sultan Maroko, Thami El Glaoui pada tahun 1930an. Saat itu sang sultan menginginkan jam yang bisa mengimbangi gaya hidupnya yang aktif dan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap air. Akhirnya pada tahun 1985, Cartier melihat kembali sejarah ini dan menciptakan jam tangan Pasha de Cartier yang sporty dan maskulin namun tetap mengadopsi desain elegan. Yang mendesain jam ini pun cukup dikenal di dunia jam tangan, yaitu sang maestro Gerald Genta yang sebelumnya juga mendesain Patek Phillippe Nautilus dan Audemars Piguet Royal Oak. 74

CGW Magazine


Jam tangan Pasha de Cartier memiliki case bundar yang tidak biasa untuk jam tangan dari merek ini ketika diluncurkan, namun Gerald sang desainer tetap mempertahankan beberapa ciri khas dari Cartier yaitu Vendome lugs and safir berwarna biru pada tombol pemutar jam. Varian yang dimiliki oleh Roland sendiri merupakan versi stainless steel dengan gelang jam dan dial berwarna putih yang elegan. Selain Cartier, Roland juga mengakui jika ia memiliki dua jam tangan Rolex dan sebuah jam tangan Baume & Mercier. Seluruh jam tangan yang ia miliki selalu dirawat dengan baik dan akunya jarang mengalami kerusakan. Ia hanya mengunjungi tempat servis ketika jamnya perlu dibersihkan saja. Bagi Roland, jam tangan adalah aksesoris yang penting dan memiliki fungsi yang lebih besar selain hanya sebagai penunjuk waktu. Menurutnya jam tangan merupakan pelengkap fashion, yang menyempurnakan tampilan busananya. Jika ia mendapatkan kesempatan untuk mendesain jam tangan, ada beberapa aspek desain yang ingin Ia terapkan agar menjadi jam yang sempurna, “Saya akan lebih memikirkan sizing atau ukuran untuk tangan pria Asia yang pergelangannya tidak terlalu besar. Juga strap yang lebih sustainable dan cocok untuk daerah tropis yang lembab,” ujarnya. Desainer yang selalu sibuk ini dapat dihubungi via E-mail: goodlife@cbn.net.id

CGW Magazine

75


Collector’s Corner

Islamic Calendar,

Russian Style Konstantin Chaykin menghubungkan inspirasi Timur dan Barat dalam jam meja “Al-Muqaddasi” dan “Lunar Hijra

P

embuat jam asal Rusia ini menciptakan jam meja yang sangat unik dan eksklusif dan mengusung kecanggihan Kalender Muslim, salah satu penemuan paling awal dari Konstantin Chaykin, yang berulang kali digunakan olehnya dalam jam meja yang didedikasikan untuk para pemikir besar peradaban Islam, diantaranya adalah jam meja Al Muqaddasi dan yang terbaru, Lunar Hijra. Al-Muqaddasi terinspirasi dari sosok ahli geografi Arab Syams al-Dīn al-Muqaddasī, salah satu ilmuwan abad pertengahan pertama yang dalam karyanya mengembangkan geografi sebagai ilmu. Karya-karya Al-Muqaddasī didasarkan pada informasi yang dikumpulkannya selama perjalanannya, dalam sebuah jam berbentuk kotak dari perak dihiasi dengan miniatur enamel yang menggambarkan tempat suci utama dunia Muslim. Ini adalah mesin jam yang unik dan para kolektor jam dapat mengagumi mesin jam yang dibuat berdasarkan kaliber TA.02-0, yang dikembangkan oleh Chaykin pada tahun 2007 untuk koleksi jam meja Ant Tourbillon dengan tourbillon, dan hanya beberapa buah jam meja dengan kalender Muslim yang dirilis berdasarkan kaliber ini.

76

CGW Magazine


Al-Muqaddasi terinspirasi dari sosok ahli geografi Arab Syams al-Dīn al-Muqaddasī, salah satu ilmuwan abad pertengahan pertama yang mengembangkan geografi sebagai ilmu HALAMAN SAMPING Jam meja Al Muqaddasi yang unik dan mewah, dengan detil yang menggambarkan tempat suci utama dunia Muslim HALAMAN INI Jam meja Hijra Luna dengan detil mesin jamnya yang rumit, yang selain menunjukkan jam dan menit, juga menunjukkan tanggal dan bulan dari kalender Muslim dan Gregorian sekuler

Koleksi lainnya adalah Hijra Luna, untuk karyanya ini, ia mengaku, “Salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Islam adalah relokasi Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah pada 622 M. Signifikansi religius acara ini bagi umat (Islam) tidak dapat dianggap remeh hingga hari ini. Ini menjadi titik awal kalender Muslim dan disebut hijrah.” Penciptaan jam mekanis untuk negara-negara Muslim memang memiliki sejarah panjang dan oriental yang jelas, selama beberapa abad menggabungkan pembuat jam tangan terampil dari Eropa dan penguasa Kekaisaran Ottoman yang kuat. Tahun Hijriah dihitung menurut kalender lunar Islam dan bukan kalender matahari Julian atau Gregorian, dan orang Muslim menggunakan kalender lunar untuk menunjukkan tanggal-tanggal perayaan keagamaan yang perhitungannya dimulai dari Hijrah, yaitu perjalanan (hijra) Nabi Muhammad SAW dari kota Makkah ke kota Madinah di bulan Muharram, 622 Masehi. Maka dari itu, Tahun Baru Islam tidak dimulai pada 1 Januari 1 Masehi, melainkan pada hari pertama bulan Muharram, yang terjadi pada 622 Masehi. Kata “hijra” sendiri berarti “pemukiman kembali”, yaitu saat Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya meninggalkan Mekah di bawah tekanan orang kafir, dan pergi ke Ethiopia yang bersahabat terhadap Muslim. Peristiwa ini dianggap umat Islam sebagai awal penciptaan peradaban Islam dan tahun pertama dari kalender resmi mereka, lunar Hijrah. Dan jika orang Romawi kuno yang mewariskan pada kita kalender matahari Julian, membangunnya atas dasar pergantian musim, maka penduduk Muslim Timur menetapkan hari pertama dari perubahan fase bulan. Inilah yang diperintahkan Allah SWT melalui Rasul-Nya: “Dialah yang

menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui,” (Alquran, Surah Yunus, 10: 5). Jadi, bulan sinodik bagi umat Islam dimulai segera setelah bulan baru dan berlangsung selama 29-30 hari, dan tahun terdiri dari 354-355 hari, tertinggal dan terus bergeser relatif terhadap urutan waktu Gregorian. Saat ini, banyak negara Muslim yang secara resmi hidup menurut kalender Gregorian, namun untuk menghormati penduduk di negara-negara Islam yang mengikuti kalender Gregorian dan kalender Hijriah, ahli pembuat jam asal Rusia ini memperhitungkan momen koeksistensi dua sistem kronologi ini dan secara brilian menggabungkan jam sebagai indikasi kalender lunar pada karyanya, jam meja Lunar Hijra dengan solar Gregorian. Pembuatan jam tingkat tinggi menekankan pada menit tourbillon, yang mengkompensasi kesalahan yang disebabkan oleh gravitasi. Lunar Hijra adalah jam meja dengan mesin jam rumit, yang selain menunjukkan jam dan menit, juga menunjukkan tanggal dan bulan dari kalender Muslim dan Gregorian sekuler, hari dalam seminggu dan fase bulan. Selain itu, jam ini dilengkapi dengan tourbillon satu menit. Desain jam, dibuat untuk menghitung waktu sesuai dengan tradisi kronologi Islam, dikembangkan dengan mempertimbangkan tradisi Muslim. Angka, hari dalam seminggu dan bulan ditulis dalam bahasa Arab, dapat dimengerti oleh kebanyakan Muslim di dunia, dan ornamennya menggunakan motif klasik dari mahakarya arsitektur Muslim. Konstantin Chaykin mempertahankan motif oriental tradisional dalam bentuk bulan sabit di ujung jarum detik dan huruf “Ottoman”, mengubah jam meja Lunar Hijra menjadi mihrab transparan yang megah. Jantung masjid, mihrab, diisi di sini dengan mekanisme unik dengan kalender Muslim yang dipatenkan, yang dikembangkan oleh Konstantin Chaykin.

CGW Magazine

77


Collector’s Corner

AUCTION IN ACTION Inilah kisah menarik di balik lima jam tangan yang dikirim oleh Sylvester Stallone ke lelang Racing Pulse, Phillips Watches

78

CGW Magazine


Selain akting, Stallone juga seorang sutradara, penulis skenario, pengusaha, dan kolektor jam tangan HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Jam tangan Panerai koleksinya; Richard Mille RM052-01 Tourbillon Skull TZP Nano-Ceramic; Richard Mille RM032-TI yang dikenakannya di The Expendables 3 HALAMAN SAMPING Sylvester Stallone mengenakan salah satu jam tangan koleksiya, Richard Mille RM032-TI

S

ylvester Stallone lahir dengan Bell’s palsy, yaitu kelumpuhan pada otot wajah. Kondisi tersebut memberinya ciri khas dengan gaya bicaranya yang cadel. Dan bagi mereka yang pernah menyaksikan film-film Rocky Balboa, Rambo, Creed, The Expendables, dan bahkan di Guardians of the Galaxy Vol. 2 pasti sudah tidak asing lagi dengan sang aktor Amerika yang namanya sudah diakui di seluruh dunia ini. Selain akting, Stallone juga seorang sutradara, penulis skenario, pengusaha, dan kolektor jam tangan. Aktor ini menjadi salah satu legenda dalam dunia koleksi jam tangan yang elegan. Faktanya, Stallone kemungkinan adalah salah satu kolektor jam tangan terpenting dalam beberapa dekade terakhir.

CGW Magazine

79


Di antara arlojinya, tidak dapat dipungkiri bahwa Stallone sangat menyukai koleksi Panerai miliknya. Dia mengenakan beberapa jam koleksinya itu dalam filmnya yang membantu merek tersebut mendapatkan popularitas di Hollywood. Karena itu, beberapa edisi khusus merek Panerai diluncurkan untuk menghormatinya. Namun selain Panerai, Stallone juga memiliki beberapa jam tangan klasik yang ikonik dalam koleksinya, seperti IWC, Patek Philippe, Richard Mille, hingga Rolex. Namun Stallone tidak hanya memakai arloji koleksinya sendiri. Dia juga menggunakan koleksi-koleksi “Slytech” miliknya sebagai hadiah untuk teman-temannya yang terkenal dan menyebarkannya ke seluruh Hollywood. Konsekuensinya, dia memberikan satu Panerai kepada sesama bintang film laga Arnold Schwarzenegger, yang mengenakan arloji tersebut dalam film Eraser. Jam tangan berukuran super ini sangat cocok dengan pahlawan-pahlawan laga yang gagah. Bersama-sama, Stallone dan Schwarzenegger memperbarui gaya dalam mengoleksi jam tangan, dan jam tangan film laga berukuran besar tiba-tiba mulai mengorbit di pergelangan tangan setiap kolektor. Untuk alasan itulah Rumah Lelang Phillips yang bekerja sama dengan Bacs dan Russo dengan bangga mengumumkan penjualan lima jam tangan dari beberapa koleksi aktor Peraih Nominasi Academy Award dan Golden Globe ini. Koleksinya telah dilelang di ajang lelang jam tangan New York bertajuk “Racing Pulse”, pada hari Sabtu, 12 Desember lalu, 80

CGW Magazine


HALAMAN INI Panerai PAM5218-201a dari baja yang dikenakannya di film “Daylight” HALAMAN SAMPING DARI ATAS Richard Mille RM025-01 Tourbillon Chronograph Adventure; Richard Mille RM059-01 Yohan Blake “Beast” Tourbillon

Panerai Luminor koleksinya yang dikenakan selama pembuatan film Daylight mencapai nilai USD 214.200

termasuk Panerai Luminor yang dikenakan untuk peran Stallone dalam Daylight yang dapat dianggap sebagai jam tangan Panerai modern terpenting yang pernah ditawarkan kepada publik. Empat jam tangan Richard Mille miliknya yang luar biasa juga ditawarkan, termasuk satu yang terinspirasi oleh Stallone, dan satu lagi yang dikenakan olehnya dalam film The Expendables 3. Jam tangan tersebut telah dijual pada lelang Racing Pulse, yang diadakan pada 12 Desember lalu di New York. Lima lot dari koleksi pribadi Sylvester Stallone mendapatkan penawaran yang antusias di seluruh papan, dengan Panerai Luminor koleksinya mencapai nilai USD 214.200. Jam yang dikenakan selama pembuatan film Daylight ini adalah jam tangan Panerai modern terpenting yang pernah dijual secara publik, karena menyebabkan kebangkitan merek tersebut di zaman modern. Sementara nilai penawaran lelang dari koleksi berharga lain miliknya dari Richard Mille seluruhnya melonjak melebihi perkiraan, terutama Ref. RM5201, yang menghasilkan USD 998.000. CGW Magazine

81


Collector’s Corner

Vintage Time

J

Jam tangan Mido yang terinspirasi gaya vintage, namun mengusung teknologi mutakhir

am tangan Mido langka yang khusus dipesan dan dimiliki oleh pembuat mobil legendaris Ettore Bugatti secara pribadi baru-baru ini telah dijual oleh balai lelang Stanislas Machoïr di Toulouse, Prancis seharga € 272.800 (lebih dari IDR 4,7 milyar). Jam tangan yang dirancang agar terlihat seperti radiator mobil Bugatti pada zaman itu adalah pesanannya dari Mido antara tahun 1926 dan 1932. Mido Bugatti yang unik ini menggambarkan kekayaan keahlian pembuatan jam yang ditawarkan Mido selama satu abad terakhir. Dan sekali lagi, merek ini berhasil dilelang, dengan salah satu karya paling ikonik dan eksklusif dari warisan pembuatan jamnya. 82

CGW Magazine

Seluruh jam tangan Mido Bugatti awalnya menggunakan tali kulit kecuali barang pribadi pesanan Bugatti yang menggunakan gelang emas kuning. Kasing emasnya, mengusung mesin penggerak jam secara manual, memiliki berat 27,2 gram dan berukuran 22,5mm X 34mm. Jam tangan vintage ini berbentuk radiator Bugatti dengan badge EB berenamel merah, dial jam perak dengan angka Arab, jarum baja berwarna biru, tombol pemutar jam di arah jam 12, nomor mesin jam 4099, nomor seri casing emas 18K 200782, dengan ukiran terbalik 6.VI.1925 EJ, dilengkapi dengan tali kulit hitam Mido pada lug kawat, ditawarkan dengan kotak jam Bugatti yang lebih baru, dan empat foto warna berukuran besar dan mendetail tentang jam tangan tersebut.


HALAMAN SAMPING Mido Bugatti dalam model lain dengan tali jam dari kulit HALAMAN INI DARI KIRI ATAS, SEARAH JARUM JAM Dua foto Mido Bugatti karya La Mascotte Photographie; Mido Bugatti Vintage; Ukiran pada back case arloji tahun 1925; Poster Mido Motorists Watch 1920; Ettore Bugatti

Mido mengkonfirmasi bahwa jam tangan ini berasal dari yang pertama dari empat seri yang mereka produksi, sejumlah 54 buah dengan nomor seri 200736-200789 termasuk diproduksi pada tahun 192526. Tiga seri berikutnya, dua emas dan satu perak, diproduksi antara sekitar tahun 1930 dan 1932, dan masing-masing terdiri dari dua belas buah, dari 90 jam tangan yang diproduksi hanya sekitar 10 yang diyakini masih bertahan hingga hari ini. Jam tangan ini dipesan oleh Ettore Bugatti dari Mido dan diberikan sebagai hadiah kepada pembalapnya dan kemudian kepada anggota utama dari staf pabriknya. Pembalap Bugatti terkemuka lainnya yang diketahui telah diberi jam tangan ini termasuk Louis Chiron dan Rene Dreyfus. Dari tahun 1926 hingga 1932, Ettore Bugatti memesan empat seri eksklusif “Jam tangan kisi Radiator” dari Mido dengan warna emas dan perak. Kasing berbentuk kisi radiator yang telah dipatenkan ini mencerminkan bentuk radiator Bugatti, sumber inspirasi yang kemudian dipatenkan oleh Mido. Pendiri pabrikan kendaraan eponim itu lalu memberikannya kepada teman dan keluarga, dan kepada pengemudi dan para mekanik yang paling pantas. Pesanan khusus kurang dari seratus buah ini termasuk jam tangan emas milik Ettore Bugatti sendiri.

Menggambarkan keahlian yang kaya ini, jam tangan Mido dari periode ini sangat dicari oleh para kolektor Mido yang didirikan pada tahun 1918, memiliki tempat khusus dalam sejarah pembuatan jam, menggabungkan desain abadi, bahan berkualitas tinggi, dan inovasi teknis. Pada akhir tahun 1920-an, “Montres de l’Automobiliste (Jam tangan Pengendara)” ditampilkan dalam bentuk yang elegan, dengan mesin jam yang menawarkan ketahanan dan keandalan dalam segala situasi. Menggambarkan keahlian yang kaya ini, jam tangan Mido dari periode ini sangat dicari oleh para kolektor, mulai dari Mido Bugatti, yang sering terjual dengan harga lima digit di lelang, hingga Ocean Star Decompression Timer yang ikonik dari tahun 1960-an.

CGW Magazine

83


Collector’s Corner

IT’S TIME

FOR THE REAL GMT Isotope GMT 0º hadir dengan beragam fitur unik khas merek asal Inggris ini

D

idirikan pada tahun 2016 oleh José dan Joana Miranda, Isotope Watches adalah merek jam tangan independen berbasis di Harpenden, Inggris, dan menawarkan layanan 1: 1, serta menggabungkan desain asli dengan solusi tradisional dan pendekatan butik. Tahun ini Isotope meluncurkan koleksi barunya yang menghormati tolok ukur paling penting untuk menyesuaikan waktu di seluruh dunia,

84

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Isotope GMT Blue; José Miranda; Isotope GMT Superluminova HALAMAN SAMPING Isotope GMT Ruby; Bagian belakang case Isotope GMT Steel yang unik

Diberi nama Isotope GMT 0º karena Isotope adalah merek yang berbasis di Inggris, di garis meridian yang sama dengan Greenwich yaitu Greenwich Mean Time (GMT). Diberi nama Isotope GMT 0º karena Isotope adalah merek yang berbasis di Inggris, di garis meridian yang sama dengan Greenwich, dari mana istilah GMT diturunkan. Tidak seperti kebanyakan jam tangan GMT, yang menunjukkan waktu di zona waktu kedua menggunakan jarum yang melintasi dial; Isotope GMT 0º menggunakan disk GMT sebagai gantinya. Kombinasi disk ini dan titik tanggal adalah fitur unik dari jam tangan ini. Dikombinasikan dengan bentuk lacrima khas Isotope pada pelat jam, tampilannya sangat berbeda dari arloji tradisional Anda. Seperti diungkapkan oleh Jose dalam rilisnya, “Untuk jam tangan terbaru kami, kami ingin mengenali pusat signifikansi horologis internasional ini dengan model berdedikasi dan inovatif, GMT 0º kami.” Seperti diketahui, jam tangan GMT modern hingga saat ini cenderung memiliki tata letak yang serupa, umumnya menggunakan jarum ekstra untuk menunjukkan waktu di zona waktu kedua; ketidakhadiran jarum jam inilah yang membedakan jam tangan Isotope dari banyak jam GMT lainnya. Jam tangan ini menggantikan fungsi jarum jam GMT ekstra dengan desain pelat jam yang khas, menampilkan potongan berbentuk Isotope Lacrima dan kombinasi titik tanggal dan disk GMT, yang belum pernah digunakan bersama sebelumnya di tempat yang sama. Bentuk Lacrima sekarang menjadi bagian dari DNA Isotope, dan hadir di semua dial dan dalam berbagai detail di semua jam tangan mereka. Kejelasan itu penting, sehingga zona waktu kedua ditampilkan menggunakan indikator berwarna pada cakram pusat. Tanggal tersebut pada gilirannya ditunjukkan dengan titik berwarna yang terlihat melalui

salah satu dari 31 lubang yang dibor ke pelat jam berlapis-lapis. Dan penunjuk waktu lokal dapat dibaca secara konvensional, pada indeks jam juga dipotong menjadi dial. Masing-masing elemen jelas terpisah satu sama lain, sehingga meminimalkan peluang salah membaca informasi. Elemen desain khusus jam tangan ini tidak terbatas pada pelat jam atau jarum jam baru yang dibuat khusus untuk memungkinkan keterbacaan yang lebih baik di siang hari atau setelah gelap. Bentuk case jamnya sendiri sangat istimewa, bukan bentuk lingkaran tradisional, melainkan berbentuk agak oval dari angka “0” (nol), mengikuti meridian utama pada bujur nol derajat.

CGW Magazine

85


Bagian belakang casing yang kokoh diukir dengan menunjukkan perbedaan dari zona waktu kota-kota besar di dunia terhadap waktu GMT

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Isotope GMT Olive Green DLC; Isotope GMT White; Isotope GMT Black; Gesper jam Isotope GMT Steel

Kemudian, saat membalik casing baja berukuran 41,5 mm x 40,5 mm, Anda akan menemukan bagian belakang casing setengah layar yang tidak biasa. Dan kembali menampilkan bentuk Lacrima sebagai jendela, di mana Anda dapat melihat rotor berputar dari mesin jam otomatis Swisstech yang dimodifikasi, yang ditandatangani oleh Isotope, dengan garansi tiga tahun eksklusif. Bagian belakang casing yang kokoh diukir dengan menunjukkan perbedaan dari zona waktu kota-kota besar di dunia terhadap waktu GMT. Dengan bukti khusus yang diberikan kepada Greenwich Meridian. Keunikan juga terlihat pada tombol jam, terdapat motif yang menarik, sebuah penghormatan kepada Paman pemilik perusahaan, seorang desainer industri dengan ratusan desain yang tidak dipublikasikan. Terdapat simbol Infinite Chain, sketsa yang biasa dia lakukan untuk menjaga keluarga anak-anak, terhibur, dan merupakan simbol persatuan dan gerakan kekal. Jam tangan ini dilengkapi dengan tali Cordura yang kuat dengan jahitan berwarna, yang sesuai dengan detail dial. Tali jam dapat dengan cepat dan mudah diganti hanya dengan menekan batang pegas, yang terlihat seperti sekrup melalui lug yang dibor. Desain lug dicerminkan di gesper, elemen yang sering tidak diberi banyak perhatian.

diproduksi 49 jam tangan bernomor dan casing serta gespernya dilapisi dengan Lapisan Karbon seperti Berlian (DLC). Warna Ruby hadir sebagai Edisi Terbatas dengan 49 jam tangan bernomor, penghargaan untuk Greenwich Meridian dan Port Wine, anggur yang diproduksi di Portugal Utara di Lembah Douro Warisan Dunia Unesco selama lebih dari 2.000 tahun. Kedua institusi bersejarah ini berbagi Meridian (0 ° bujur) yang sama.

Jam tangan GMT ini adalah “alat” yang tangguh, ideal bagi wisatawan dan bagi mereka yang menyukai jam tangan yang bagus dan khas yang tahan menyelam hingga 200m. Terdapat enam versi, termasuk dua Edisi Terbatas: Putih, Hitam, Biru, Baja Hijau Zaitun, DLC Hitam Hijau Zaitun dan merah Ruby. Edisi terbatas dalam warna DLC hitam Olive Green

GMT 0º ditawarkan mulai dari GBP£ 710 (IDR 14 juta) hingga GBP£ 820 (IDR 16,2 juta) untuk Edisi Terbatas, dan diskon khusus ditawarkan selama pemesanan di muka (pre-order). Keterangan lebih lanjut, hubungi: José Miranda (E: jose@isotopewatches.com) atau kunjungi situs: www.isotopewatches.co.uk

86

CGW Magazine


Foto-foto: @machinarius

Collector’s Corner

Childhood Dream Does Come True Machinarius hadir dengan bentuk-bentuk unik, simbolik dan menyiratkan impian masa kecil penciptanya

M

achinarius adalah nama yang dipilih Gennady, seniman asal Ukraina yang tinggal dan bekerja di kota Khmelnitsky, Ukraina untuk karyakaryanya yang sangat unik. Tidak mudah memang menemukan informasi tentang artis ini karena keinginannya untuk tidak menonjolkan diri. Hal yang tidak biasa dari pertunjukan seninya adalah orang diizinkan untuk menyentuh karya-karyanya yang dipamerkan.

CGW Magazine

87


Sambil meletakkan kopernya, dia berbalik ke arah saya dan berkata pelan: “Tapi ini kamu yang menciptakan dunia kami” 88

CGW Magazine

Beruntung kami dari Collector’s Guide-WATCHES Indonesia berhasil menghubungi dan mewawancarainya secara daring. Ternyata ia sudah menggemari mesin sejak kecil, “Sejak kecil, berada di desa, saya selalu tertarik pada garasi kecil milik kakek. Di garasi berdiri sebuah sepeda motor yang gagah dan berbau bensin. Di rak ada beragam alat-alat dan minyak yang berkilau di bawah sinar matahari, yang menarik perhatian saya,” akunya. Dan suasana khusus di tempat itulah yang mendorong sang anak laki-laki itu untuk berkeinginan kuat dan menciptakan sesuatu. “Sedikit demi sedikit saya berkenalan dengan dunia orang dewasa. Dan seiring waktu, tangan-tangan kecil sudah merencanakan dengan pisau kayu, paku-paku, bor tangan, dan menguasai berbagai kerajinan yang saya dengan antusias melarikan diri ke jalan dan menikmati bermain, melupakan semua yang ada di dunia. Pada saat-saat itulah saya menjadi orang yang paling bahagia,” lanjutnya. Berikut rangkuman tanya jawab kami dengan sang seniman nyentrik asal Ukraina ini. Apakah Anda adalah pendiri Machinarius? Lalu siapakah Sergey Kovtun? Saya adalah pendiri merek Machinarius. Sergey Kovtun adalah teman saya. Dia hanya mengambil pameran dan presentasi karya-karya saya yang terdapat di Ukraina.


HALAMAN INI DARI ATAS Ukuran karyanya yang lebih besar dari seekor anak kucing; Machinarius robot Kolben-Maschine berbentuk mobil; Robot Mamita yang berarti ibu, lengkap dengan tas mungil dan kereta bayi HALAMAN SAMPING DARI ATAS Detil pada salah satu robot berbentuk mobil kuno; Robot Kukuruzus berbentuk pesawat tempur kuno dengan pilotnya; Sang desainer dan Robot IRON DJ karyanya; Robot Champion Iron Man; Robot WOJD di atas motor

Pada 2014, muncul ide Machinarius dan proses pembuatan patung pun dimulai

Kapan Anda memulai merek Machinarius Master dan berapa banyak karyawan yang Anda miliki sekarang? Pada 2014, muncul ide Machinarius dan proses pembuatan patung pun dimulai. Pada 2018 merek Machinarius digunakan. Hanya satu karyawan, yaitu saya sendiri. Ada mitra di Ukraina - Chernigov - Kiev dan Art Center Hores - Knokke – Belgia. Bisakah Anda ceritakan bagaimana Anda mendapatkan inspirasi untuk karya luar biasa Anda? Di masa dewasa, ingatan saya tentang perasaan masa kecil itu terkikis seiring waktu. Apapun yang saya lakukan di masa depan, tidak ada yang memicu kegembiraan dalam diri saya. Saya mencari dan berdoa lama meminta surga untuk memberi saya jalan yang akan mengarah pada pekerjaan yang menghangatkan hati saya. Sampai suatu malam saya bermimpi, di mana saya melihat sebuah kota besar. Di kota ini hidup makhluk mekanik yang tidak biasa. Masing-masing dari mereka tidak mirip satu sama lain, melakukan bisnisnya sendiri dan memiliki panggilannya sendiri. Saya berjalan di sekitar kota untuk waktu yang lama, tidak memahami siapa dan dari mana makhluk-makhluk ini berasal, mencoba untuk lebih memeriksa mereka satu persatu. Tiba-tiba salah satu penduduk kota ini perlahan menoleh ke arahku, matanya yang bercahaya mengisyaratkan sesuatu yang damai. Sambil meletakkan kopernya, dia berbalik ke arah

saya dan berkata pelan: “Tapi kamu lah yang menciptakan dunia kami”, sekali lagi mengambil koper lusuh itu, lalu meninggalkan saya. Pada saat yang sama, saya terbangun dengan senyuman di wajah saya. Hati saya tenang dan bahkan bahagia. Kemudian saya kembali teringat masa kecil yang manis, sebagai seorang anak laki-laki yang diam-diam melakukan sesuatu di garasi kakek, dan perasaan indah yang saya alami di masa lalu. Seketika terlintas di benak saya bahwa ini adalah pekerjaan yang sudah lama saya cari. Saya ingin mewujudkan mimpi itu, saya memutuskan untuk membagikannya dengan orang-orang dan menunjukkan kepada mereka dunia makhluk yang tidak biasa. Menjelang malam, penduduk pertama di kota impian itu sudah jadi dan dipamerkan di rumah kami di tempat yang paling menonjol. Dan terima kasih kepada gadis cantik dan kekasihku, kami menyebut dunia ini “Machinarius”. Berapa kisaran harga desain Anda? Harga 1 karya mulai dari 1000 euro (IDR 17 juta) dan karya termahal dijual seharga 35.000 euro (sekitar IDR 606 juta). Apakah peminat bisa membeli karya Anda secara online? Ada masalah dengan pengiriman jika Anda memiliki pembeli dari luar negeri? Ya, tentu saja Anda bisa membelinya secara online. Saya mengirimkannya ke tempat mana pun di dunia. Karya saya ada di Moskow, New York dan di berbagai kota di Eropa. http://machinarius.gallery/en/ CGW Magazine

89


Collector’s Corner

For Avid Collectors Only Tiger’s Eye hingga sentuhan humor khas H.Moser & Cie bagi kolektor jam tangan yang telah memiliki segalanya

I

nilah kabar segar yang disampaikan langsung oleh CEO H. Moser & Cie, Edouard Meylan dalam jumpa pers virtual hari ini di ajang Watches and Wonders 2021. Dan berikut adalah dua koleksi terbaru mereka yang kami pilihkan untuk para kolektor jam tangan di Indonesia:

The (Pixelated Eraser) Endeavour Center Seconds Concept, yang bekerja sama dengan seniman Seconde / Seconde, memiliki jarum jam berbentuk penghapus karet pixelated, tapi disediakan jarum jam aslinya, sehingga bisa ditukar-pasang. Edisi terbatas hingga 20 buah, dengan harga CHF 19.900 (sekitar IDR 312,3 juta).

90

CGW Magazine


H. Moser & Cie. seakan menghidupkan batu permata semimulia Mata Harimau dalam suasana yang hampir seperti psikedelik Model unik yang menghapus logo pada dial jam dan mengganti jarum penunjuk jam dengan sebentuk penghapus karet ini seakan ingin mengembalikan fungsi utama sebuah arloji. H. Moser & Cie. menunjukkan bahwa produk mewah yang asli dapat segera dikenali, bahkan tanpa logo, dengan demikian membuktikan bahwa seorang ahli sejati membeli jam tangan karena nilai intrinsiknya dan bukan karena mereknya. Untuk menggambarkan pendekatan ini, H. Moser & Cie bekerja sama dengan seniman seconde / seconde /, memintanya untuk mendesain ulang salah satu modelnya. Untuk menandai berlalunya jam, dengan jelas penghapus pixelated berwarna menggantikan jarum jam tradisional, sebagai penghormatan pada logo yang telah dihapus sepenuhnya. Jam berdiameter 40mm ini terbuat dari baja solid dan dial berwarna Funky Blue fumé dengan pola semburat sinar matahari. The Endeavour Tourbillon Concept Tiger’s Eye, dalam bahan Red Gold dengan dial Ox’s Eye yang menyolok, atau White Gold dengan dial Falcon’s Eye, Edisi Terbatas, masing-masing hanya diproduksi sebanyak 50 buah, dengan harga CHF 69.000 (sekitar IDR 1 Milyar).

HALAMAN SAMPING The Endeavour Tourbillon Concept Tiger’s Eye HALAMAN INI DARI KIRI ATAS The (Pixelated Eraser) Endeavour Center Seconds Concept; Back case dan dua pilihan model The Endeavour Tourbillon Concept Tiger’s Eye, yaitu versi rose gold dengan dial Ox’s Eye atau versi emas putih dengan dial Falcon’s Eye; Setiap pembelian jam Pixelated Eraser akan mendapatkan karya seni unik dari seniman seconde / seconde / H. Moser & Cie. seakan menghidupkan batu permata semi-mulia Mata Harimau dalam suasana yang hampir seperti psikedelik, mengungkapkan keindahan dan misterinya secara penuh dalam model eksklusif yang tersedia dalam dua referensi. Arloji dari emas 18K berdiameter 40mm ini menyoroti batu alam yang indah ini dalam interpretasi yang modern namun bersahaja dan elegan. Tanpa logo atau indeks, dan bukaan pada pukul 6 untuk menampilkan one-minute flying tourbillon, dan dial jam seakan menyediakan kanvas kosong untuk mengekspresikan kekuatan estetikanya. Variasi dalam warna biru, warnanya berasal dari urat crocidolite berserat dan silika, dikenal sebagai Falcon’s Eye, dan saat batu alam berubah warna menjadi merah, itu disebut Ox’s Eye. Kontak peritel merek ini di Indonesia untuk keterangan lebih lanjut, dan atau ketersediaan produk terbaru: www.ebiwatch.com/h-moser

CGW Magazine

91


Special Report

OMEGA SEAMASTER

BREAKTHROUGH 2021 Tahun ini Omega meluncurkan 13 jam tangan terbarunya, termasuk beberapa lini Seamaster yang ikonik ini

92

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Seamaster 300 Bronze Gold terbarunya yang sangat mewah, terinspirasi dari gaya vintage HALAMAN INI Seamaster 300 dalam paduan bahan emas-perunggu terbaru yang dibuat selama dua tahun

Paduan logam terbuat dari 37,5% emas 9 karat yang dikombinasikan dengan 50 persen tembaga, ditambah sejumlah kecil logam mulia lainnya termasuk paladium dan perak

P

ada presentasi eksklusif yang diadakan tanggal 23 Maret dini hari waktu Swiss dan siang hari WIB, Omega hadir menyapa para media terpilih dari seluruh dunia, termasuk Collector’s Guide-WATCHES Indonesia, dan menyampaikan presentasi yang sangat menarik, detil dan lengkap dari berbagai rilis terbarunya yang menghadirkan gaya dan inovasi terbaru untuk keempat lini jam tangan ikonik mereka. Selain memamerkan beberapa pembaruan dari model vintage yang menarik, Omega juga menawarkan bahan, ukuran dan desain baru yang eksklusif, dan terdapat juga beberapa aksesoris di pergelangan tangan yang unik, dan dapat membuat Anda yan mengenakannya merasa seperti layaknya seorang astronot. Seperti yang diungkapkan oleh presiden dan CEO Omega Raynald Aeschlimann pada bagian pembukaan presentasi virtual, ia menegaskan bahwa tanggung jawab ada pada model yang klasik, abadi dan tidak akan menua. “Akhir-akhir ini, waktu tidak pernah terasa lebih penting,” ujarnya. “Kita semua telah belajar untuk menghargai waktu yang kita miliki, dan

CGW Magazine

93


Mesin jam Calibre Co-Axial 8912 terbarunya memiliki pegas keseimbangan silikon dan escapement co-axial, dengan cadangan daya 60 jam

benar-benar membuat setiap jamnya berharga. Itulah mengapa nilai kualitas, keaslian, dan pengerjaan sangat penting. Semakin banyak orang yang menerima gagasan tentang produk yang dibuat dengan baik yang tidak hanya terasa bermakna, tetapi juga memiliki sentuhan manusia yang asli,” lanjutnya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, para pengamat hingga kolektor jam tangan selalu tak sabar menanti koleksi terbaru apa saja yang akan diluncurkan oleh merek jam tangan mewah Swiss yang didirikan oleh Louis Brandt di La Chaux-de-Fonds pada tahun 1903 ini. Dan Omega menjawab harapan penggemarnya dengan rangkaian lini Seamaster 300 terbarunya merupakan salah satu pilar merek Omega yang paling populer dan dihormati sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950-an, dan terinspirasi gaya vintage sebagai penghormatan terhadap jam tangan selam Omega yang diciptakan pertama kali di tahun 1957. 94

CGW Magazine

Jam tangan yang berdiameter 41mm ini hadir dalam tiga model yang tersedia dalam pilihan bahan baja tahan karat, ceramic warna hitam atau pilihan terbarunya dalam logam “Bronze Gold” (emas berwarna perunggu). Ini membuktikan bahwa Omega memiliki beberapa rilis penting yang menarik minat para kolektor jam tangan. Dan yang paling menarik perhatian tentunya adalah Seamaster 300 dalam paduan bahan emas-perunggu terbaru yang dibuat selama dua tahun, dan Seamaster 300M berbahan ceramic serba hitam yang ramping. Untuk dial jamnya, Omega memperkenalkan konsep sandwich di mana lapisan dasar dengan Super-LumiNova berada di bawah pelat atas dengan penanda jam dan angka terpotong. Jarum detik tengah berbentuk lollipop telah diperkenalkan kembali dan bagian muka jam terlihat lebih rapi karena tulisan nama mesin jam “Omega’s Co-Axial Master Chronometer Calibre 8912” telah dipindahkan ke bagian belakang jam.


HALAMAN SAMPING Omega Seamaster 300 versi stainless steel dengan dial jam tertutup kristal safir berbentuk kubah HALAMAN INI Omega Seamaster 300 dalam pilihan dial jam biru laut dan gelang jam stainless steel; Konsep sandwich menghasilkan lapisan dasar dengan Super-LumiNova yang berada di bawah pelat atas

Angka-angka Arabic juga mengusung gaya vintage yang keren, dengan tipe angka 6 dan 9 terbuka, yang mengingatkan kita pada lini Seamaster awal di tahun 1960-an. Bentuk rangka bagian dalam yang lebih ramping memberikan tampilan yang lebih besar pada dial, dengan bukaan berukuran 30,4mm, lebih besar dibandingkan dengan 29,5mm di koleksi sebelumnya. Seluruh tampilan arloji juga sedikit lebih ramping berkat kristal safir berbentuk kubah di bagian depan arloji. Tampilan yang lebih tipis ini diperkuat dengan penambahan tombol pemutar jam berbentuk kerucut baru di bagian samping case jam. Omega Seamaster 300 ini memiliki pesona dan jiwa vintage yang sama dengan edisi pendahulunya, bahkan menurut kami, terlihat lebih tua dan sangat klasik dibandingkan Seamaster pertama dalam banyak hal. Namun demikian, lini arloji terbaru ini sudah memiliki jantung (mesin jam) yang modern, termasuk sertifikasi kronometer METAS dan escapement

CGW Magazine

95


Dengan menggunakan laser untuk membuat hasil akhir yang berbeda pada dial dan bezel, Omega berhasil menciptakan tampilan jam yang meski gelap namun mudah dibaca koaksial generasi saat ini. Mesin jam Calibre Co-Axial 8912 terbarunya memiliki pegas keseimbangan silikon dan escapement co-axial, dengan cadangan daya 60 jam. Baik dalam bidang permesinan dan metalurgi, ini adalah salah satu jam tangan selam berlapis perunggu paling canggih, dan alternatif baru yang sangat menarik bagi siapa saja yang menginginkan estetika perunggu dan kemewahan emas yang terbaik dari kedua dunia. Dan meski varian berbahan baja dengan dial jam warna biru yang elegan akan tetap menjadi favorit, namun pelat jam coklat dan model bingkai cincin dari emas perunggu yang digunakan oleh Omega untuk pertama kalinya adalah yang paling menarik perhatian dan mengikuti tren yang sudah populer untuk jam tangan yang terinspirasi warna peralatan selam jaman dahulu.

HALAMAN INI Omega Seamaster Diver 300M “Black Black” adalah versi terbaru yang menampilkan bahan dari ceramic warna hitam pekat yang elegan HALAMAN SAMPING Setiap elemen jam tangan ini hadir dalam keramik hitam, kecuali mesin kaliber 8806 (tanpa fungsi tanggal) di dalamnya dan kristal pada bagian muka jam yang dibuat dari bahan selain keramik hitam

96

CGW Magazine

Khusus untuk bahan terbarunya ini, Omega berusaha keras untuk menghindari masalah perunggu yang biasa terjadi, seperti perubahan warna menjadi kehijauan dan keabu-abuan seiring berjalannya waktu. Jadi demi menciptakan “Emas Perunggu” (dan bukan “perunggukeemasan”), digunakan perpaduan bahan logam “Emas PerungguAu375” yang memenuhi syarat sebagai “Emas Perunggu”, terbuat dari 37,5% emas 9 karat, yang dikombinasikan dengan 50 persen tembaga ditambah sejumlah kecil logam mulia lainnya termasuk paladium dan perak, menghasilkan logam yang akan tetap tahan korosi dalam jangka waktu lama, yang seperti perunggu, akan menua seiring waktu, namun dalam jangka waktu yang jauh lebih lama.


Yang terakhir dan tak kalah menariknya adalah Seamaster Diver 300M “Black Black”, di mana hampir setiap elemen jam tangan ini hadir dalam keramik hitam. Bukan hanya casing 43.5mm yang dibuat di ZrO2 (zirkonium oksida), tombol pemutar jam dan HEV juga dibuat dari keramik hitam, bahkan tali jam juga terbuat dari karet warna hitam. Hanya mesin kaliber 8806 (tanpa fungsi tanggal) di dalamnya dan kristal pada bagian muka jam yang dibuat dari bahan selain keramik hitam. Dan ini mungkin akan menimbulkan pertanyaan, bagaimana Anda membaca waktu di kedalaman air yang gelap saat misi penyelaman? Kabar baiknya adalah seluruh indeks jam berlapis PVD hitam, jarum jam model kerangka dan titik pada pukul 12 seluruhnya bersinar dalam gelap dalam berbagai warna untuk membantu membedakan masing-masing bagian penunjuk waktu. Dan pada siang hari, antrasit mengubahnya menjadi abu-abu gelap agar kontras dengan latar belakang noir.

Satu lagi keunggulan model dari keramik ini, yang pada umumnya dapat dengan mudah dikotori oleh sidik jari, siapa pun yang telah menggunakan bezel keramik tahu betul masalah ini dan Anda biasanya harus menyeka sesekali untuk membersihkan penumpukan sidik jari. Namun pada case Black Black, hal ini ada solusi teknisnya. Para insinyur di Omega menggunakan lapisan akhir yang dilaser pada bezel yang menghasilkan tampilan skala penyelaman dengan relief positif, tetapi menerapkan tekstur berbeda pada bagian bezel lainnya untuk menghindari bekas sidik jari. Omega menyebutkan dalam rilisnya bahwa terdapat total empat lapisan berbeda yang diaplikasikan pada berbagai komponen keramik. Dengan menggunakan laser untuk membuat hasil akhir yang berbeda pada dial dan bezel, Omega berhasil menciptakan tampilan jam yang meski gelap namun mudah dibaca.

CGW Magazine

97


Special Report

NATURE OF TIME Grand Seiko dan Seiko merayakan ulang tahun ke-140 dengan koleksi yang terinspirasi keindahan alam dan semangat sang pendiri

M

erek jam mewah asal Jepang ini memang terkenal sebagai salah satu merek jam yang menonjolkan keindahan alam lewat dial jamnya. Dan jika Anda seorang watch enthusiast, Anda pasti pernah mendengar Grand Seiko SBGA211 “Snowflake” yang sangat tersohor itu.

Untuk merayakan ulang tahun ke-140 perusahaan, Grand Seiko meluncurkan koleksi terbarunya yang kembali membawa kita untuk menikmati alam lewat dial jamnya yang menakjubkan. Empat model terbaru dari lini Grand Seiko Elegance GMT ‘Seasons’ dual-time zone GMT mengundang decak kagum para kolektor jam, karena keunikan dial jam

98

CGW Magazine


Grand Seiko SLGH007 Seiko 140th Anniversary Limited Edition yang terinspirasi dari semangat Kintaro Hattori, sang pendiri Seiko

HALAMAN SAMPING Empat model terbaru dari lini Grand Seiko Elegance GMT Seasons yang terinspirasi oleh beberapa fase dalam musim; Mesin 9SA5 Hi-Beat generasi terbaru HALAMAN INI Grand Seiko SLGH007 dari lini Seiko 140th Anniversary Limited Edition; Mesin jam caliber 9SA5 terlihat di bagian belakang case

yang terinspirasi oleh beberapa fase dalam musim di Jepang yang disebut sekki, hadir dalam dua model Hi-beat bermesin otomatis yaitu GMT “Shunbun” dalam warna hijau hutan pohon Ceri di musim semi, dan “Shōsho” yang terinspirasi riak air danau saat tertiup angin di awal musim panas, serta dua model lainnya yang mengunggulkan mesin Spring Drive, yaitu GMT “Kanro” (terinspirasi sinar rembulan dan awan di malam hari), dan GMT “Tōji” (terinspirasi butiran salju di musim dingin). Pusat koleksi terbaru mereka adalah Grand Seiko SLGH007 dari lini Seiko 140th Anniversary Limited Edition yang terinspirasi dari semangat Kintaro Hattori, sang pendiri Seiko. Tidak kalah menarik lagi adalah Grand Seiko SLGH005 yang terinspirasi dari hutan pohon birch putih, dan koleksi Grand Seiko GMT yang merepresentasikan berbagai musim yang ada di Jepang. “Tahun ini, kami merayakan peringatan 140 tahun berdirinya Seiko oleh kakek buyut saya, Kintaro Hattori. Saya melihat ini sebagai kesempatan untuk merefleksikan sejarah panjang kami, untuk mengingat apa yang

telah dia dan para pendahulu saya capai dan untuk melihat ke depan ke masa depan,” ujar Shinji Hattori, Chairman & CEO Seiko. Cukup menarik detil pada jam yang dibuat untuk merefleksikan kehidupan Kintaro lewat dial yang memiliki pola tiga lingkaran asimetris yang terbentuk di dalam pohon cedar. Lingkaran yang terbentuk di dalam pohon cedar memiliki filosofi yang dalam karena menggambarkan usia serta bagaimana tahun dan iklim yang telah terlewati oleh pohon tersebut. Warna hitam pada dial yang unik ini sangat sempurna untuk menggambarkan visi dan kegigihan Kintaro dalam merintis Seiko sehingga menjadi sebuah merek besar seperti sekarang ini. Semangat sang pendiri tersebut terangkum dalam perkataannya bahwa Seiko harus “selalu selangkah lebih maju dari yang lain” dan dalam pelajaran tersebut ia mengulangi kepada rekan-rekannya saat menjalankan tugasnya: “Jangan lari tapi terus berjalan.” Kata-katanya masih bergema dan terus menginspirasi kita semua saat kita menghadapi tantangan di masa-masa sulit ini dan menuju masa depan yang lebih cerah,” kata Shinji. Grand Seiko SLGH007 menggabungkan dial yang unik dan alami, menjadikan perpaduan yang sangat pas dengan desain keseluruhan yang khas. Dasar muka jamnya sangat terlihat seperti permukaan kayu yang sesungguhnya

CGW Magazine

99


dan memberikan efek seakan-akan permukaannya hampir dapat diraba. Efek ini dibuat dengan membuat cahaya menangkap tekstur multi-dimensi pada dial jam. Variasi yang sangat kecil namun terlihat pada kedalaman dial jam mengungkapkan kehalusan warna gelap dan terang dari butiran kayu. Menggambarkan dial ini saja sudah seperti merangkai sebuah puisi, indah sekali. Selain itu jam ini juga menggunakan desain terbaru dari Grand Seiko yang kuat dan khas yang dikenal sebagai Seri 9, yang akan menjadi bagian dari ciri khas Grand Seiko di masa depan. Volume jarum penunjuk jam besar dan dibuat agar persis dengan penanda jam yang beralur dan menonjol, meningkatkan keterbacaan waktu. Lapisan cermin bebas distorsi dan garis rambut halus bergantian untuk memberikan casing kilau yang tenang dan harmonis. Dengan lugs lebar dan tali kulit dengan pola sisik crocodile berkualitas tinggi, jam tangan ini menawarkan kenyamanan yang sangat baik dan pas dengan pergelangan tangan.

Yang tidak kalah indah adalah Grand Seiko SLGH005 yang melukiskan keindahan hutan birch putih lewat dial jamnya yang bertekstur 100 CGW Magazine

Karena dibuat untuk merayakan momen yang sangat spesial, jam ini pun menggunakan logam mulia untuk case jam, yaitu Platinum 950 dan, seperti tradisi Grand Seiko, tanda bintang pada pukul enam menunjukkan bahwa indeksnya adalah emas murni, begitu pula huruf GS, bingkai kalender, dan buckle. Sesuai dengan momen yang dirayakan, jam Grand Seiko SLGH007 hanya dibuat sebanyak 140 buah dan hanya akan tersedia di butik-butik Grand Seiko dan penjual terpilih di seluruh dunia mulai bulan Juli, ditawarkan senilai USD 59,000 (sekitar IDR 851 juta). Koleksi yang tidak kalah indahnya dari lini ini adalah Grand Seiko SLGH005 yang melukiskan keindahan hutan birch putih lewat dial jamnya yang bertekstur. Pohon birch putih banyak tumbuh di bagian utara Jepang dan tumbuh subur di dekat Grand Seiko Studio Shizukuishi tempat pembuatan jam tangan ini. Jam tangan ini menangkap suasana hutan tersebut, dimana musim panas dan musim dingin, batang tinggi dan ramping serta kulit putih


pohon birch menghadirkan pemandangan berkilauan yang sekaligus indah dan misterius. Melihat lebih dekat dial seperti mengalami perasaan yang sama persis dengan yang dinikmati para pengunjung hutan ini. Kedua jam hi-beat tersebut ditenagai oleh Calibre 9SA5 yang revolusioner, yang menawarkan cadangan daya selama 80 jam berkat efisiensi energinya yang ditingkatkan. Pertama kali hadir di tahun 2020, Calibre 9SA5 menggabungkan tiga perkembangan signifikan, Dual Impulse Escapement yang baru, Grand Seiko free-sprung balance, dan horizontal gear train yang, bersama-sama, menetapkan standar baru dalam horologi hi-beat. Sambil menawarkan fungsionalitas canggih, kalibernya lebih ramping dari sebelumnya, memberikan profil ramping pada tampilan jam tangan. Kami dari Collector’s Guide-WATCHES Indonesia menjadi salah satu media yang diundang pada konferensi pers dan peluncuran koleksi terbaru mereka, dan pada sesi zoom di hari kedua, kami berkesempatan untuk menyaksikan demonstrasi perakitan mesin caliber pada model Grand Seiko terbaru, yang dilakukan oleh ahli pembuat jam tangan di Grand Seiko, Satoshi Hiraga. Dan karena GS White Birch adalah model edisi non-terbatas pertama yang menampilkan caliber 9SA5 terbaru, kami sempat menanyakan tentang bagaimana tantangan untuk memproduksinya secara massal, dan apa saja tingkat kesulitan untuk menghasilkan komplikasi inovatif dalam jumlah besar. Mereka mengaku bahwa Calibre 9SA5 tidak hanya digunakan untuk model jam di edisi terbatas, dan mereka akan terus memproduksinya. Karena kuantitas suku cadang dan hasil akhir yang halus, pembuatan suku cadang tersebut membutuhkan lebih banyak waktu. Namun, setiap bagian diproduksi dan dirancang sedemikian rupa sehingga perakitan dan penyesuaiannya tidak terlalu menuntut dibandingkan seri 9S kaliber yang ada.

HALAMAN SAMPING DARI ATAS Grand Seiko SLGH005 White Birch; Keindahan hutan birch putih pada dial jam yang sangat unik HALAMAN INI DARI KIRI ATAS GMT “Shunbun” SBGJ251; Ahli pembuat jam di Grand Seiko, Satoshi Hiraga; Detil pada dial Shunbun yang indah; GMT “Tōji” SBGE269 yang elegan

CGW Magazine 101


HALAMAN INI DARI ATAS The GMT “Kanro” SBGE271; Detil pada dial jam The GMT “Kanro” yang menggambarkan awan dan sinar purnama di musim gugur; The GMT “Shōsho” SBGJ249 dengan detil mencerminkan riak air danau yang tertiup angin di awal musim panas

Kedua jam hi-beat tersebut ditenagai oleh Calibre 9SA5 yang revolusioner, yang menawarkan cadangan daya selama 80 jam

Dengan koleksi jam terbaru yang eksklusif ini, Grand Seiko pun optimis untuk melalui tahun yang menantang. Tahun lalu seluruh industri jam mendapatkan hantaman dari pandemi COVID-19, namun ternyata untuk Grand Seiko dampaknya tidak semenakutkan itu. “Di banyak pasar, Grand Seiko bisa mendapatkan pencapaian yang bagus di tengah periode yang sulit ini,” ujar Shuji Takahashi, President, COO, and CMO dari Seiko. Bahkan menurut Shuji, di pasar Amerika Serikat, Grand Seiko mampu berkembang sangat pesat dan menjadi peringkat ke-empat terbesar di segmennya. Grand Seiko memiliki 10 butik di seluruh dunia dan lebih banyak lagi di Jepang, untuk lebih menancapkan kaki di pasar internasional Grand Seiko juga telah membuka butik flagship di Paris dan Shanghai. Dan untuk melengkapi butik tradisional dan tetap dekat dengan pelanggannya di tahun yang masih menantang ini, Grand Seiko juga akan memperkuat kehadirannya secara online, “Kami tidak hanya membuat sebuah website, tapi kami ingin memberikan pengalaman online berkualitas tinggi bagi pelanggan kami, menceritakan sejarah merek ini, hasrat dari para pengrajin, dan teknologi yang berada di balik jamnya, kami ingin pelanggan merasa lebih dekat dengan brand,” ujar Shuji. 102 CGW Magazine


LIVE YOUR INTERCONTINENTAL® LIFE AT INTERCONTINENTAL® BALI RESORT Set within its own private wing and secluded enclave, discover the InterContinental® life through our Club InterContinental® experience that offering you the ultimate indulgence and luxury.

A MMA N C A IRO MUSC AT JEDDA H DUBA I TOKYO OSA K A

Stay at Club InterContinental Bali and relish an exceptional array of privileges and entitlements including 24-hour personalised butler service, exclusive access to the award-winning Club Lounge and private Club Pool, luxury in-room amenities, a choice of four different breakfast venues and many more. ®

Discover more

BA NGKOK H A NOI SINGA PORE

BALI SYDNEY MELBOURNE

Visit bali.intercontinental.com

Live the InterContinental ® life

TA HI TI

29


Collector’s Corner

Travelling Through Time Chopard menghadirkan serangkaian koleksi L.U.C terbarunya dalam performa yang sangat kontemporer

104 CGW Magazine

K

oleksi ikonik L.U.C dari Chopard hadir kembali tahun ini dengan tampilan yang sudah dikenal, namun dalam performa yang sangat kontemporer. Inilah beberapa model terbarunya yang patut dikoleksi.


Case titanium kelas 5 yang telah diseramisasi. Yaitu dengan mengoksidasi permukaan titanium yang digunakan pada suhu ekstrim menggunakan teknologi elektroplasma L.U.C GMT One Black dan Time Traveler One Black Kedua komplikasi Chopard Edisi Terbatas (masing-masing 250 buah) L.U.C GMT dan Time Traveller hadir dalam case titanium kelas 5 yang telah diseramisasi. Yaitu dengan mengoksidasi permukaan titanium yang digunakan pada suhu ekstrim menggunakan teknologi elektroplasma, yang dapat meningkatkan kekerasan logam hingga 700 Vickers serta ketahanan korosinya. Hal terbaiknya adalah, titanium seramised biokompatibel. Terlihat elegan dalam warna gelap dengan dial abuabu gelap, keduanya berdiameter 42mm dengan tali karet hitam (L.U.C GMT) dan tali karet berpola kain bersertifikat vegan dengan jahitan abuabu (L.U.C Time Traveler). Time Traveler terkenal karena menunjukkan waktu di semua 24 zona waktu sekaligus, berkat cincin 24 jam yang berputar. Pada GMT, waktu lokal ditunjukkan dengan jarum dauphine tengah, dan waktu asal 24 jam dengan jarum GMT. L.U.C Perpetual Chrono Masih dalam tema kontemporer, versi 2021 dari L.U.C Perpetual Chrono yang selama ini hanya menggunakan emas dan platinum, kini terbuat titanium kelas 5 dengan pelat jam emas padat rhodium-toned dan guilloché ukiran tangan. Untuk penanda jam tahun ini mereka memilih aplikasi bergaya yang pertama kali digunakan tahun 1860, bukan lagi angka Romawi. Keunggulannya antara lain pada fitur fase orbit bulan yang memiliki presisi tinggi, dengan penyimpangan akurasi hanya satu hari setiap 122 tahun! Berdiameter 45mm dilengkapi tali kulit anak sapi nubuck abu-abu, jam tangan ini diproduksi sangat terbatas (hanya 20 buah).

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS L.U.C GMT One Black; L.U.C Perpetual Chrono; L.U.C QF Jubilee; Dua tampilan L.U.C QF Jubilee; Mesin caliber L.U.C 96.09-L yang elit HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS L.U.C Time Traveler One Black; Model mengenakan L.U.C Perpetual Chrono; Bagian belakang case L.U.C GMT One Black L.U.C QF Jubilee Menarik untuk mengetahui asal dari kata ‘QF’ (singkatan dari Qualité Fleurier), yaitu yayasan independen yang didirikan oleh Bovet, Chopard, Parmigiani, dan Vaucher di tahun 2004, dengan tujuan memberikan sertifikasi standar yang memvalidasi bahwa arloji adalah 100% dibuat di Swiss; arloji harus memenuhi serangkaian standar penyelesaian yang ketat; harus bersertifikasi COSC; harus lulus uji Chronofiable, yang berfungsi untuk mengukur bagaimana arloji akan aus seiring waktu, dan arloji harus melewati serangkaian tes dalam simulator Fleuritest, yang menempatkan jam tangan melalui pengawasan 24 jam. L.U.C QF Jubilee tahun ini mewakili peringatan 25 tahun kelahiran kembali Chopard sebagai manufaktur pada tahun 1996, mengusung mesin kaliber elit, LUC 96.09-L dengan dua barel per utama untuk cadangan daya 65 jam, dalam casing baja tahan karat pertama untuk koleksi L.U.C. Edisi terbatas 25 buah. CGW Magazine 105


Collector’s Corner

Edgy Time

Menganggap waktu sebagai obyek, Hermès meluncurkan H08 yang menggemakan misteri dan kedalaman waktu

M

erek mewah asal Prancis, Hermès meluncurkan H08, koleksi pilar terbarunya untuk pria yang mewujudkan “semangat, momentum, dan gerakan”, dalam skenario berjudul ‘The Texture of Time’ dan presentasi melalui streaming langsung dari Bâtiment des Forces Motrices, sebuah ruang industri abad ke-19.

Hermès H08 menyempurnakan dunia pria Hermès dalam lini jam tangan sporty yang modern, memiliki gaya unik, sangat inovatif dan meski dalam warna monoton, abu-abu dan atau hitam, terdapat sentuhan aksen oranye atau biru cerah pada warna tali jamnya. Desain H08 adalah hasil kolaborasi antara direktur kreatif merek, Véronique Nichanian, direktur artistik Pierre-Alexis Dumas, dan direktur artistik merek Philippe Delhotal dari Hermès Horloger yang berhasil menciptakan banyak detail pada jam tangan, termasuk motif yang berbeda pada rotor. Casing jam 39 x 39mm berbentuk persegi dengan tepi yang halus (berbentuk bantal atau TV) dengan dial jam melingkar di dalamnya memainkan konsep geometri dan sudut serta kurva, dan mengusung mesin jam Manufacture Hermès H1837 berpemutar manual.

106 CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Dua model terbaru Hermes H08 dalam bidikan fotografer Joël Von Allmen; Proses perakitan mesin jam, hasil foto David Marchon HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Model mengenakan Hermes H08 dalam bidikan fotografer Mel Bles; Hermes H08 Graphene Black Rubber, foto oleh Joel Von Allmen; Proses perakitan mesin jam, hasil foto David Marchon; Model mengenakan Hermes H08 Titanium DLC Orange Rubber Au Porter, dan versi dalam gelang titanium, kedua foto karya Joël Von Allmen

Hermès menggunakan graphene, salah satu bahan paling ringan yang saat ini digunakan dalam pembuatan jam tangan Yang menarik adalah, untuk pertama kalinya Hermès menggunakan casing yang terbuat dari komposit berisi graphene, salah satu bahan paling ringan yang saat ini digunakan dalam pembuatan jam tangan, dan pertama kali digunakan oleh Richard Mille di tahun 2017. Team Hermès Horloger memerlukan waktu tiga tahun penelitian dan pengembangan mulai dari desain untuk casing dan dial hingga penelitian untuk penggunaan serat nano, graphene, yang membuat jam tangan sangat ringan namun sangat kuat dan kokoh. Terdapat tiga model dengan bingkai cincin keramik yang dilapisi satin dan dipoles, versi lainnya adalah titanium berlapis DLC hitam matt dan titanium berlapis satin dengan dial berlapis nikel hitam. Terdapat versi gelang dari titanium atau pilihan tali bertekstur anyaman biru atau hitam, atau tali berbahan karet warna hitam atau warna khas Hermès, yaitu oranye.

Nama Hermès H08 memang terkesan misterius, mengisyaratkan grafik, matematika, dan metafisika. Mulai dari font asli dari angka-angka pada dial jam, hingga makna angka 0 yang mewujudkan kekosongan, dan angka 8 horizontal yang melambangkan ketidakterbatasan, seolah menggemakan misteri dan kedalaman waktu. Sekilas, H08 memang merupakan arloji sederhana yang tampak seperti di rumah di lingkungan perkotaan yang apik, tetapi ada banyak nuansa di balik koleksi baru yang menggarisbawahi perhatian merek yang cermat terhadap detail dan keahlian terbaik. CGW Magazine 107


Collector’s Corner

Auction

Of The Decade

Christie’s Hong Kong akan mengadakan lelang jam tangan termahal dan termegah di dunia yang akan diadakan di Asia

S

etelah mencetak rekor bersejarah untuk penjualan online di seluruh dunia dengan lelang Dubai 15 hari lalu (lebih dari USD 14 juta untuk lelang jam tangan secara online 100%), Departemen Jam Tangan Christie’s akan menuju lelang termahal di bidang pembuatan jam, yang akan diadakan di Hong Kong Convention and Exhibition Centre pada , 22 Mei mendatang.

Dengan estimasi nilai lelang antara USD 9,9 juta - USD 25,8 juta, Christie’s Hong Kong berharap untuk memecahkan rekor dunia untuk lelang jam tangan tunggal yang diadakan di Asia di ajang bertajuk ‘Auction of the Decade’, dan membagi pelelangannya menjadi dua sesi, untuk sore dan malam tanggal 22 Mei di Hong Kong. Lelang pada malam hari (Night Sale) menawarkan 18 lot dari jam tangan bersejarah dari tahun 1800-an hingga era modern, yang dikurasi dengan tema ‘The Legends of Time’ yang pasti akan memukau komunitas pecinta dan kolektor jam tangan bahkan museum, dengan kelangkaan dan kualitasnya yang luar biasa, dan diharapkan menghasilkan total penjualan lebih dari USD 25 juta termasuk karya Alan Banbery.

108 CGW Magazine


Enam jam tangan Patek Philippe sendiri memiliki penilaian lebih dari USD 1 juta, termasuk emas kuning referensi Patek Philippe Sementara lelang siang (Day Sale) di hari yang sama dan dikurasi dengan tema ‘Musim Jam Tangan yang Luar Biasa’, akan mendahului acara malam. Lelang ini mencakup 147 lot dengan pilihan jam tangan vintage dan modern yang sangat diburu, termasuk 56 jam tangan Patek Philippe bersejarah, 36 Rolex pilihan hingga F. P. Journe Chronomètre Souverain yang unik, dibuat untuk legenda pembuat jam Inggris George Daniels, yang seluruhnya akan menarik para pecinta jam tangan dan kolektor yang antusias di seluruh dunia, dengan estimasi antara USD 10,4 juta – USD 18,9 juta. Alexandre Bigler, Wakil Presiden dan Kepala divisi Jam Tangan Christie’s Asia Pacific, mengaku jika 22 Mei 2021 akan menjadi tanggal yang dicatat dalam sejarah lelang jam tangan di seluruh dunia. “Asia siap menyaksikan rekor baru untuk pasar jam tangan di kawasan ini. Night Sale di malam hari, dengan 18 lot menarik yang merupakan ‘Legends of Time’ sejati, akan menjadi acara lelang dekade ini, dan kesempatan sekali seumur hidup untuk melihat beberapa kreasi pembuatan jam paling luar biasa yang pernah ada. Dilengkapi dengan Day Sale pada hari yang sama dan penjualan online kami, musim lelang jam tangan Christie’s Asia adalah salah satu musim lelang rekor dan akan tercatat dalam sejarah,” ungkapnya. Enam jam tangan Patek Philippe sendiri memiliki penilaian lebih dari USD 1 juta, termasuk emas kuning referensi Patek Philippe. Jam tangan kalender abadi 3448J ‘Senza Luna’ yang dimiliki oleh Alan Banbery, kurator koleksi pribadi Patek Philippe dari awal tahun 1970-an dan salah satu arsitek utama dalam pembuatan Museum Patek Philippe di Jenewa. Kalender abadi otomatis emas 18 karat yang penting secara historis dengan kalender Inggris, indikasi tahun kabisat prototipe dan ‘no moon’

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Patek Philippe REF. 1415 produksi tahun 1946; Jam musikal, parfum Automaton Amphora, circa 1805;Patek Philippe unique piece 1975; Patek Philippe Ref. 1415, buatan tahun 1949

HALAMAN INI DARI KIRI SEARAH JARUM JAM Rolex Rainbow Ref. 116595, Circa 2019; Jam rahasia dalam bentuk pistol Flintlock, sekaligus botol parfum, Circa 1805; Alexandre Bigler; Kotak musik mewah dari emas; Jam tangan Christophe Claret SemiSkeletonised Tourbillon, Circa 2012

yang diproduksi pada tahun 1970 dan dimodifikasi atas permintaan Henri dan Philippe Stern pada tahun 1975 sebagai bagian unik untuk disajikan kepada Banbery. Jam tangan utama dalam lelang bertajuk ‘Legends of Time’ lainnya adalah Patek Philippe jam tangan dengan fitur waktu dunia, terbuat dari platinum Ref. 1415. Diproduksi pada tahun 1946. Perkiraan USD 1 juta – USD 3 juta. Terdapat juga pencatat waktu musik yang luar biasa dan sangat langka dengan robot emas 18K dengan mutiara dan enamel. Dikaitkan dengan Piguet & Capt. dan dibuat untuk pasar Cina, harta karun horologis ini hadir dalam bentuk amfora yang dihiasi dengan enamel miniatur, dikaitkan dengan Jean-Louis Richter, yang membawa objek jauh melampaui seni pembuatan jam tangan yang bagus. Pencatat waktu lain yang melengkapi obyek ini tengah ditampilkan di Museum Patek Philippe (perkiraan: USD 1 Juta – USD 5 Juta). CGW Magazine 109


Collector’s Corner

Waves & The Watchmaker

Kronograf selam yang tangguh dengan presisi yang luar biasa dari Omega bagi lomba layar paling bergengsi

S

ebagai Pencatat Waktu Resmi ajang lomba America’s Cup ke-36 yang dipersembahkan oleh Prada, Omega khusus membuat arloji baru untuk menghormati pertempuran di laut yang bersejarah ini, yang baru-baru ini dimenangkan oleh Tim Emirates Selandia Baru. Kemenangan tersebut juga merupakan tonggak penting dalam sejarah pelayaran Omega yang terkemuka, karena merek ini telah menjadi pendukung tim Emirates Selandia Baru sejak 1995 dan menjabat sebagai Pencatat Waktu Resmi pada acara tahun ini di Auckland, yang mengulangi peran penting yang dilakukan dua kali sebelumnya pada tahun 2000 dan 2003. Untuk merayakan perannya sebagai Pencatat Waktu Resmi, Omega meluncurkan arloji yang siap untuk balapan yang memberikan presisi luar biasa di bawah tekanan. Jam tangan ini menghadirkan desain Seamaster yang ikonik, ditingkatkan dengan beberapa fitur perintis dan berbagai bahan mutakhir yang benar-benar cocok untuk perahu yang berlomba

110 CGW Magazine


HALAMAN INI Kotak presentasi khusus dalam warna-warna America’s Cup; Omega Seamaster Diver 300M America’s Cup Chronograph; Sistem Chrono Lock eksklusif Omega yang canggih HALAMAN SAMPING Ajang lomba America’s Cup ke-36 ; Detil pada dial jam Omega terbaru; Tim Emirates Selandia Baru

Sistem Chrono Lock eksklusif Omega disertakan untuk mengamankan fungsi kronograf saat diperlukan. Suatu keharusan ketika menandai waktu di atas air.

melintasi air. Dari segi kehebatan berlayar, kronograf ini tentunya menjadi yang terdepan. Dengan sistem kunci kronograf baru, hingga tali jam yang mudah ditukar-pasang dan tombol pusher yang mudah digunakan meski dalam kondisi basah, Omega Seamaster Diver 300M America’s Cup Chronograph ini adalah penghargaan yang sesuai untuk America’s Cup ke-36 yang dipersembahkan oleh PRADA. Terbuat dari baja tahan karat, kronograf berdiameter 44mm ini memiliki pelat jam keramik biru dan cincin bezel, yang menampilkan skala selam dari enamel putih. Untuk mendapatkan pegangan yang lebih baik pada arloji dalam gelombang tinggi, Omega telah menyertakan bantalan karet dengan sentuhan lembut pada tombol pusher, dirancang secara ergonomis untuk bekerja secara efisien dalam kondisi basah dan dibuat dalam warna merah dan biru. Dasar muka jamnya berpola gelombang yang diukir laser, termasuk ‘cincin indikator hitung mundur regatta’ dalam aluminium anodisasi merah, menampilkan cakram jam di bawah subdial, dan menit aluminium anodisasi merah dan jarum detik kecil berlapis rhodium yang terinspirasi oleh bentuk lambung kapal. Jarum kronograf penunjuk detik di tengah juga dalam aluminium teranodisasi merah.

Sistem Chrono Lock eksklusif Omega disertakan untuk mengamankan fungsi kronograf saat diperlukan. Suatu keharusan ketika menandai waktu di atas air, karena berlayar dengan kecepatan tinggi tidak menyisakan ruang untuk kesalahan. Sebagai jam tangan edisi khusus yang bagus, acara dan tahunnya ditandai dengan jelas dan dicetak tebal. Pada penutup belakang berbentuk Alveol, ukiran dengan pernis biru bertuliskan “36th America’s Cup” dan “Auckland 2021”. Kronograf ini memiliki gelang jam terbuat dari logam dan tali karet tambahan, keduanya dilengkapi dengan sistem ‘Quick Change’ Omega yang baru. Satu penekanan tombol melepaskan pin dari kepala arloji, memungkinkan pemakainya untuk beralih dengan mudah antara gelang dan tali tanpa harus menggunakan alat. Dan kotak presentasi khusus dalam warna-warna America’s Cup akan menjaga agar jam tangan eksklusif ini tetap aman di darat, dan menambah daya tariknya untuk dikoleksi. Anda mungkin tidak akan pernah memenangkan America’s Cup, namun jam tangan yang menakjubkan ini adalah piala tersendiri yang dapat Anda koleksi. www.omegawatches.com CGW Magazine 111


Collector’s Corner

EXCITING ROOTS

Merayakan ulang tahun ke-140, Seiko menciptakan kembali jam ikonis dari masa lalu dengan sentuhan teknologi masa kini

M

erek jam asal Jepang, Seiko memiliki sejarah panjang selama 140 tahun dan telah menciptakan berbagai macam jam tangan yang populer di kalangan para penggemarnya. Untuk merayakan momen yang spesial, koleksi Seiko Prospex tahun ini melahirkan kembali dan juga menciptakan kembali jam-jamnya yang terkenal di masa lalu. Ada dua pendekatan yang dipakai oleh Seiko untuk melahirkan koleksi terbaru ini, yaitu reinterpretasi modern dengan membawa ruh jam terdahulu namun memperbaharuinya untuk dunia modern, serta pendekatan penciptaan ulang yaitu mereplikasi desain jam terdahulu semirip mungkin namun menyempurnakannya dengan teknologi terkini.

112 CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI Seiko Alpinist pertama yang diluncurkan tahun 1959; Seiko Prospex Alpinist SPB241; Prospex Alpinist SPB245 dalam warna hijau khas dari koleksi Alpinist HALAMAN SAMPING DARI ATAS Prospex Alpinist SJE085, reinterpretasi dari jam diver yang terkenal di tahun 1970; Prospex Alpinist SPB243 dengan dial jam warna coklat yang elegan

Seiko SJE085 merupakan penciptaan ulang dari jam sport Seiko pertama, yaitu Seiko Alpinisit yang diluncurkan tahun 1959 Dengan kedua pendekatan itu, terlahir beberapa koleksi yang menjadi daya tarik utama dari berbagai macam jam baru di koleksi Seiko untuk tahun 2021. Yang pertama adalah penciptaan ulang Seiko Alpinist berdasarkan model pertamanya yang diluncurkan tahun 1959, yaitu Seiko SJE085 dan juga sebuah reinterpretasi dari jam diver yang terkenal di tahun 1970 serta terinspirasi dari petualang terkenal Jepang, Naomi Uemura dalam lini Seiko SLA049 (SBDX045 di Jepang). “Koleksi terbaru ini adalah tentang sebuah peninggalan dan evolusi, untuk mencapainya kita perlu memikirkan secara mendalam tentang apa yang akan diwariskan dan meneruskannya ke masa depan,” ungkap Takumi Kishino, Seiko Prospex Design Director. Proses pembuatan desain koleksi terbaru ini pun tidak semudah yang dibayangkan dan membutuhkan riset yang mendalam oleh Takumi. Dimana ia harus mempelajari arsip-arsip yang memuat informasi jam terdahulu untuk mengetahui karakteristik jamnya. Ini pun ternyata tidak mudah karena ada kesulitan dalam membandingkan jam di desain dan yang aktual karena ada sedikit perbedaan.

“Tiap filosofi desain punya fungsi tersendiri, Re-creation atau penciptaan ulang adalah untuk menyebarkan sejarah Seiko di dunia modern kepada publik, kami menganggap sejarah bukanlah sesuatu dari masa lalu tetapi sesuatu untuk diwariskan kepada generasi masa depan,” ujar Takumi. Untuknya, jam yang paling berkesan dari koleksi terbaru ini adalah Seiko SJE085 yang merupakan penciptaan ulang dari jam sport Seiko pertama, yaitu Seiko Alpinisit yang diluncurkan tahun 1959. “Sejarahnya sangat menarik, desainnya simpel namun sangat kuat,” ungkap Takumi. Namun ketika diriset, yang tersisa di arsip Seiko hanya foto hitam putih jam tersebut ketika diluncurkan, sehingga sulit mengetahui bentuk aslinya. Takumi pun mencari dokumentasi-dokumentasi lain dan mempelajarinya, selain itu sangat sukar mencari tahu desain aslinya bahkan ketika mendapatkan jamnya, karena kebanyakan telah di poles ulang atau rusak. Ia pun akhirnya sampai membuat sebuah model 3 dimensi berdasarkan hasil pengamatannya, dan membuat beberapa penyesuaian agar mendapatkan hasil akhir yang diharapkan. Hasilnya Seiko SJE085 yang sekilas sangat serupa dengan Alpinist pertama, namun CGW Magazine 113


jam terbaru ini dilahirkan dengan mesin jam automatic yang praktis dan tampilan tanggal hanya dengan tambahan ketebalan sebanyak 1 mm. Kaca jamnya pun sekarang sudah menggunakan kaca safir yang lebih tahan goresan dan memiliki lapisan untuk menghilangkan pantulan. Di jam terbaru ini, penanda jamnya berukuran besar, seperti jam aslinya yang dikombinasikan dengan dial yang hitam mengkilap. Penanda menit putih membentuk cincin bagian dalam di dasar dial, sama seperti aslinya. Tentu saja, indeks dan jarum penunjuk jam dan menit dilapisi dengan Lumibrite agar terbaca dalam gelap. Jam tangan ini juga dilengkapi dengan strap kulit yang memiliki desain jahitan bergerigi sama dengan pendahulunya. Jam tangan ini ditenagai oleh Calibre 6L35 slimline yang memiliki cadangan daya selama 45 jam. Seiko SJE085 akan tersedia sebagai edisi terbatas 1.959 buah saja di butik-butik Seiko dan mitra ritel terpilih di seluruh dunia pada Agustus 2021. Dan tidak kalah spesial adalah jam Seiko SLA029 yang diciptakan sebagai pengenang akan seorang petualang tersohor Jepang yang telah mendaki gunung tertinggi di semua kontinen, Naomi Uemura yang lahir 80 tahun lalu. Jam yang menjadi inspirasi adalah interpretasi ulang dari jam diver di tahun 1970, yang juga dipakai oleh Naomi ketika menyeberangi Greenland ke Alaska sendirian pada tahun 1974 sampai 1976. Jam terbaru ini menonjolkan desain yang mirip dengan jam orisinalnya, namun dengan tambahan beberapa sentuhan modern. Bezel dan dial jamnya berwarna biru, tidak seperti orisinalnya yang berwarna abu-abu. Ini untuk mewakili 114 CGW Magazine


“Saya percaya Prospex memiliki sebuah misi, untuk menjadi sebuah partner terpercaya Anda di berbagai macam situasi”

HALAMAN INI DARI ATAS Seiko Ref. 6105 tahun 1970 yang dikenakan oleh Uemura selama acara lari kereta luncur anjing solo tahun 1976; Seiko SLA051 menggunakan case model “turtle” dengan dial bertekstur butiran, dalam pilihan warna abu-abu arang HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Detil pada back case lengkap dengan nomor seri Edisi Terbatas; Seiko SLA029 memiliki case dengan lapisan super hard coating yang tangguh; Seiko SLA049 dalam versi tali silikon warna biru, dengan dial warna biru laut

birunya langit yang dilihat Naomi ketika berada di puncak gunung. “Kita menambahkan mirror finish di jam terbaru ini, kami pikir penciptaan ulang jam legendaris ini membuatnya bisa menarik untuk lebih banyak orang dengan fungsionalitas dan estetika untuk banyak kegiatan sehari-hari,” kata Takumi. Salah satu detil yang menarik adalah tambahan garis polish di sisi case jam, yang membuatnya terlihat lebih sophisticated dan berbeda dengan jam pendahulunya. Membuatnya lebih terlihat premium adalah dial jamnya yang sekarang telah menggunakan pressed dial, permukaannya juga memiliki pola kasar yang mencerminkan permukaan gunung berbatu yang sangat disukai oleh Naomi. Seiko SLA029 sendiri memiliki case dengan lapisan super hard coating untuk melindungi jamnya dari goresan, dan kristalnya adalah dual-curved sapphire dengan lapisan anti-reflective di bagian dalam. Jam ini pun kedap air hingga 200 meter dan diperkuat oleh movement automatic kaliber atau movement 8L3S, yang didesain secara khusus untuk jam diver di Shizukuishi Watch Studio milik Seiko di bagian utara Jepang. Movement automatic ini memiliki 28,000 vibrasi per jam (delapan detak per detik) serta cadangan daya 50 jam. Jam ini hanya akan tersedia sebagai edisi terbatas sebanyak 1,200 buah dan akan tersedia di butik Seiko terpilih mulai bulan July 2021. Dengan kedua model terbaru Seiko Prospex ini, Takumi melihat bahwa koleksi ini akan sukses, “Saya percaya Prospex memiliki sebuah misi, untuk menjadi sebuah partner terpercaya Anda di berbagai macam situasi,” tutup Takumi. CGW Magazine 115


Special Report

Ajang pameran jam tangan terkemuka dunia sukses digelar dalam dua platfom dan di dua benua yang berbeda

116 CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Hublot Big Bang Unico Yellow Magic dari ceramic kuning khusus HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Lange1 Perpetual Calendar dari A. Lange & Söhne; Back case Lange1 Perpetual Calendar; Hublot Big Bang Integral High Jewelry; Mesin calibre L021.3 dari Lange1 Perpetual Calendar

W

Watches and Wonders 2021 menyatukan nama-nama terkemuka di industri jam tangan dalam format digital dan fisik

atches and Wonders 2021 mempertemukan kembali nama-nama terkemuka dalam pembuatan jam di seluruh dunia di bulan April 2021 ini. Lebih dari empat puluh merek terkemuka dari seluruh dunia hadir dalam pertemuan digital di Jenewa dari tanggal 7 hingga 13 April, dan pertemuan secara fisik di West Bund Art Center, Shanghai dari tanggal 14 hingga 18 April. Hadir dengan komplikasi mesin jam tercanggih, warna-warni cerah, batu permata, berlian, safir, logam khusus hingga meteorit, inilah beberapa koleksi pilihan kami untuk Anda, para kolektor jam tangan di Indonesia. Merek dambaan para kolektor jam, A. Lange & Söhne merilis Lange 1 Perpetual Calendar yang luar biasa. Tersedia dalam versi emas pink dengan dial abu-abu perak dan versi edisi terbatas 150 buah dari emas putih dengan dial emas pink solid, jam mewah berdiameter 41,9mm ini menampilkan tanggal besar khas Lange yang ikonik, cincin inovatif untuk indikasi bulan di pinggiran dial, dan tampilan fase bulan yang menunjukkan waktu di siang atau malam hari. Harga versi emas pink USD 104.500 dan versi emas putih USD 116.000, (IDR 1,4 milyar – IDR 1,6 milyar). CGW Magazine 117


Patek Philippe Nautilus Ref. 5711 / 1A-014 memiliki pelat jam berwarna hijau zaitun, tren warna pilihan di tahun ini

Hublot Big Bang Integral Tourbillon High Jewellery hadir dengan arsitektur yang spektakuler, mengusung kaliber tourbillon otomatis yang sepenuhnya dirancang dan diproduksi Hublot sendiri, bertatahkan 484 berlian total 31 karat, dengan gelang yang terintegrasi penuh pada casing emas putih 43mm, dan mesin jam terlihat di sisi dial safir transparan. Harganya CHF 650,000 (sekitar IDR 10,2 milyar). Bagi penyuka warna, Hublot Big Bang Unico Yellow Magic akan membuat hari-hari Anda terasa lebih ceria. Dengan casing keramik 42mm warna kuning terang, Hublot mengklaim keramik baru ini telah dikembangkan selama empat tahun, dengan penelitian yang ekstensif untuk menciptakan pigmen kuning yang benar-benar cerah dan tidak terbakar selama proses sintering keramik. Edisi terbatas 250 buah dengan harga USD26,200 (sekitar IDR 375 juta). Bagi IWC Schaffhausen, tahun ini adalah kesempatan untuk memamerkan teknologi penyerap guncangannya dengan sistem SPRIN-g PROTECT IWC dalam model Big Pilot Shock Absorber XPL, dimana mesin jam digantung di pegas kantilever untuk melindunginya dari guncangan hebat. Kasingnya berwarna hitam ceratanium, paduan titanium yang membuat jam tangan terlihat sekuat itu. Diproduksi terbatas hanya 10 buah, harganya USD 83.600 (sekitar IDR 1,1 milyar). Model Big Pilot Perpetual Calendar terbarunya memiliki casing baja tahan karat dan pelat jam biru, berdiameter 46.2mm dan tebal 15.4mm, dengan mesin otomatis kaliber 52615 buatan IWC dengan modul kalender abadi. Harga CHF 31,000 (sekitar IDR 489 juta).

118 CGW Magazine


HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Patek Philippe Nautilus Travel Time Chronograph 5990/1R-001; Panerai Submersible eLAB-ID seharga IDR 1 milyar; Patek Philippe Nautilus Ref. 5711 / 1A-014, versi berlian pada bezel dan dial dalam warna hijau zaitun HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Roger Dubuis Excalibur Glow Me Up; Roger Dubuis Excalibur Knights of the Round Table; Bagian muka dan back case IWC Big Pilot’s Perpetual Calendar; IWC Big Pilot’s Shock Absorber XPL seharga IDR 1,1 milyar

Panerai hadir dengan Submersible eLAB-ID yang mengembalikan konsep jam tangan penyelam kelas berat, dan uniknya adalah material daur ulang dalam konstruksinya. Dan satu-satunya alasan jam tangan ini terbuat dari 98% bahan daur ulang dan bukan 100% adalah karena diperlukan lebih banyak energi untuk mendaur ulang beberapa komponen kecil daripada membuatnya dari awal. Casing titanium, kristal, tali jam, sebagian besar mesin jam, dan bahkan SuperLumiNova yang bersinar dalam gelap adalah hasil daur ulang. Edisi terbatas sebanyak 30 buah, seharga EUR 60.000 (sekitar IDR 1 milyar). Menyusul pengumuman bahwa 2021 akan menjadi tahun produksi terakhir model baja tahan karat Nautilus Ref. 5711/1A, Patek Philippe menjanjikan versi baru. Model terbarunya Patek Philippe Nautilus Ref. 5711 / 1A-014 memiliki pelat jam berwarna hijau zaitun, tren warna pilihan di tahun ini. Dial baru ini juga tersedia dalam versi yang menampilkan set bingkai cincin bertatahkan berlian baguette. Ref. 5990/1 Nautilus Travel Time Chronograph hadir dalam warna rose gold dengan dial sunburst biru, harga USD 106,452 (IDR 1,5 milyar), sementara Nautilus Haute Joaillerie baru dengan pengaturan pavé berlian acak adalah pilihan tepat bagi penyuka jam perhiasan. Ada juga Nautilus kronograf rose gold dengan berlian seharga USD 34.893 (IDR 499 juta). Pada presentasi virtual Roger Dubuis Excalibur, mereka menjawab pertanyaan kami tentang bagaimana Roger Dubuis melakukan pekerjaan yang hebat dengan membentuk kembali ikon 2005 tersebut, “Seperti yang Anda ketahui, semua seri kami terbatas dalam koleksi Hyper Horology ini, dari 8 menjadi 88 buah. Jadi kita tidak bisa benar-benar berbicara tentang ‘produksi’. Setiap model menyedot seluruh perhatian kita untuk dikerjakan dan dirakit. Menggabungkan CGW Magazine 119


HALAMAN INI DARI ATAS Tiga model terindah dari Rolex Oyster Perpetual Day-Date 36mm; Tampilan muka dan back case TAG Heuer Aquaracer Professional 300, dalam versi indeks bertatahkan berlian

Rolex memamerkan penguasaan horologisnya dengan menyatukan perhiasan, pembuatan jam dan warna dalam Oyster Perpetual Day-Date 36 cara tradisional ke Hight Tech dan teknologi inovatif. Titik keseimbangan sempurna antara Pembuatan Jam Tangan Indah, Ekspresivitas dan Modernitas.” Salah satu Edisi Terbatas yang dibuat hanya 28 buah adalah Excalibur Knights of the Round Table, dengan case 45mm dari Damascus titanium dan dial 3D dalam kombinasi enamel abu-abu gelap, emas putih 18K, dan kaca Murano. Para ksatria dengan pedang terhunus terbuat dari emas pink yang dipahat secara mikro dengan seni Low Poly, diukir dan diselesaikan dengan tangan. Harga EUR 295, 500 (IDR 5,1 milyar). Untuk kaum wanita, Rolex memamerkan penguasaan horologisnya dengan menyatukan perhiasan, pembuatan jam dan warna dalam Oyster Perpetual Day-Date 36mm ini. Tersedia dalam tiga set bertatahkan ratusan berlian dalam nuansa warna-warni, emas kuning 18K dengan corak karang (Oranye), emas putih 18K dengan warna biru kehijauan dan emas Everose 18K dengan warna Burgundy, jam perhiasan ini menghidupkan efek geometris yang menakjubkan tentang bagaimana komposisi pelat jam bundar dapat menciptakan kesenangan visual. Mesin calibre 3255 terbarunya memiliki cadangan daya hingga sekitar 70 jam. TAG Heuer meluncurkan ‘tool watch’ Aquaracer Professional 300 dengan 8 model baru termasuk satu edisi terbatas. Jam yang dapat dibawa ke mana saja, disukai oleh pecinta jam tangan aktif, menjelajahi lautan dan melampaui batas ini hadir dengan tampilan baru yang cerah, material baru dan variasi ukuran dan warna, termasuk model 43mm dalam warna hitam, biru, perak dan hijau, model 36mm dengan warna biru, perak dan hitam serta 43mm “Tribute to Ref. Edisi terbatas 844.”

120 CGW Magazine


NAMA ARTIKEL

TIME FOR FASHION Fashion Forward Watches Jewellery Haven Stars & Timepieces

AUDEMARS PIGUET

Magazine 121 121 CGWCGW Magazine


Jewellery Time

LOVE, ETERNALLY Tunjukkan keindahan cinta yang penuh pesona dan abadi dan dengan koleksi perhiasan dan jam tangan Piaget

122 CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Piaget Limelight Gala dari rose gold 18K; Piaget Altiplano Blue Edition 38mm bertatahkan berlian; Shiva Safai dan cincin Piaget; Cincin Piaget Rose dan jam Piaget Altiplano; Cincin dan gelang emas bertatahkan berlian Piaget Rose HALAMAN SAMPING Shiva Safai; Kalung model Sautoir dari Piaget Rose; Anting Piaget Rose bertatahkan berlian

Koleksi Piaget Rose yang abadi akan menunjukkan kepada Anda bahwa cinta yang luar biasa bisa bertahan selamanya

S

imbol tradisional untuk kecantikan, cinta, dan romansa adalah bunga mawar, dan pada abad ke-19 orang Victoria menggunakan bunga sebagai cara untuk menunjukkan kasih sayang mereka satu sama lain. Dan Piaget menghadirkan Siwa Safai untuk merepresentasikan koleksi Piaget Rose terbaru mereka di awal tahun ini. Koleksi Piaget Rose yang abadi akan menunjukkan kepada Anda bahwa cinta yang luar biasa bisa bertahan selamanya. Sahabat baru Piaget Siwa Safai yang seorang model, influencer, wirausahawan dan ikon fesyen terlihat menawan dalam balutan gaun indah yang dipercantik dengan serangkaian perhiasan dari koleksi Piaget Rose, dan jam tangan dari koleksi Piaget Altiplano, Possession dan Limelight Gala yang mewah bertatahkan berlian. CGW Magazine 123


Jewellery Time

Color Your Life Tahun ini Bvlgari menghadirkan mahakarya jam perhiasan terbarunya yang mewah, feminin dan ceria dalam nuansa warna-warni yang cantik menggoda

T

ahun ini Bvlgari membawa kita pada keceriaan dan kegembiraan la Dolce Vita yang diwujudkan dengan jam tangan koktail baru yang membuktikan bahwa Maison perhiasan asal Italia ini adalah Master of Color. Pada konferensi virtual bersama Pimpinan Desain Jam Tangan dan Perhiasan Bvlgari, Fabrizio Buonamassa Stigliani, kami dibuai oleh beragam koleksi jam tangan perhiasan terbaru Bvlgari yang sangat indah bertatahkan batu permata warna-warni, termasuk Serpenti Misteriosi Cleopatra yang megah hingga jam tangan koktail Divas’ Dream Divissima dan Astrale ini.

124 CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI Bvlgari Astrale Pink Gold; Bvlgari Divas’ Dream Divissima full-diamond; Bvlgari Astrale White Gold; Bvlgari Divissima Emeralds dan Astrale Rose Gold; Back case Bvlgari Divissima Emeralds; Perakitan case jam Bvlgari Astrale; Penyusunan permata pada gelang Serpenti Misteriosi Cleopatra HALAMAN SAMPING Perakitan jam tangan perhiasan Serpenti Misteriosi Cleopatra; Batu permata warna-warni yang digunakan Bvlgari

Jika diperhatikan lebih dekat, Anda akan melihat sebentuk dial jam mungil bertatahkan berlian yang terletak di bawah rubellite tembus pandang seberat 5 karat Serpenti adalah simbol ikonik Bvlgari sejak 1940-an, dan tahun ini hadir dalam versi paling spektakuler dan tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai “secret watch” atau penunjuk waktu yang tersembunyi dibaik kemegahan perhiasan yang berbentuk gelang. Serpenti Misteriosi Cleopatra ini melanjutkan hubungan cinta Bvlgari dengan ular ikonik, dalam model cuff dengan kombinasi batu permata berwarna yang cerah, mulai dari 2 citrine, 2 amethyst, 1 aquamarine, 1 turmalin krom, 1 tanzanite, 1 peridot. Selintas, gelang cuff yang mewah ini mungkin tidak terlihat, tetapi jika diperhatikan lebih dekat, Anda akan melihat sebentuk dial jam mungil bertatahkan berlian yang terletak di bawah rubellite tembus pandang heksagonal 5 karat. Jam tangan perhiasan dari emas 18K ini dihiasi 8 batu permata berwarna cerah lainnya yang dikelilingi oleh hampir 4.000 berlian snow-set, dengan waktu pengerjaan lebih dari 470 jam hanya untuk mengatur batu permatanya saja, belum termasuk pengerjaan keseluruhan mahakarya ini.

Dan bagi Anda yang mencari sesuatu yang sama-sama berani, namun dalam bentuk jam tangan koktail yang lebih tradisional, Bvlgari menghadirkan pembaruan kontemporer untuk dua jam tangan klasik lainnya, Divas’ Dream Divissima dan Astrale yang menampilkan batu permata yang hidup di antara berlian yang berkilauan. Astrale telah didesain ulang dengan warna-warni batu permata dengan potongan dan bentuk berbeda berada di antara lebih dari 80 berlian melingkari dial jam, tersedia dalam dua pilihan, emas putih atau emas merah 18K, berdiameter 36mm dan dilengkapi tali kulit buaya. Koleksi Divissima berdiameter 33mm, versi lebih kecil dari Divas’ Dream yang ikonik, kini hadir dalam dua versi, model semua berlian yang menampilkan delapan berlian berpotongan cemerlang yang terletak di antara motif berbentuk kipas yang terbuat dari lebih banyak berlian brilliant-cut, dan versi zamrud yang menampilkan delapan zamrud berpotongan cemerlang dengan warna hijau cerah. www.bulgari.com CGW Magazine 125


Jewellery Time

IT’S TIME TO SHINE

Pesona perhiasan berlian Tiffany & Co menyempurnakan tampilan Gal Gadot dan Anya Taylor-Joy di ajang Golden Globes 126 CGW Magazine


Karya buatan tangan ini menampilkan zoisite emerald-cut dua warna lebih dari 48 karat, bersama hampir seribu berlian Tiffany yang bercahaya

P

ada tanggal 28 Februari 2021 lalu, pembawa acara Golden Globe Gal Gadot terlihat anggun dalam balutan busana putih polos, dihiasi seuntai kalung perhiasan mewah Blue Book Collection yang menakjubkan dari Tiffany & Co. Karya buatan tangan ini terbuat dari emas kuning 18K dan menampilkan zoisite emerald-cut dua warna lebih dari 48 karat, bersama hampir seribu berlian Tiffany yang bercahaya. Gadot melengkapi penampilannya dengan anting-anting dari platinum bertatahkan berlian dan cincin pertunangan Tiffany Soleste® dari platinum bertatahkan berlian cushion-cut senilai USD 19.000. Masih di acara yang sama, namun bergabung secara virtual, Anya Taylor-Joy, pemenang Aktris Berpenampilan Terbaik dalam Seri Terbatas The Queen’s Gambit dan nominasi untuk Penampilan Terbaik oleh Aktris

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Anya Taylor-Joy; Liontin platinum dengan berlian senilai USD 195.000; Anting-anting dari platinum dengan berlian, lebih dari USD 1.500.000; Cincin platinum dengan berlian senilai USD 130.000 HALAMAN SAMPING Gal Gadot; Kalung perhiasan mewah Blue Book Collection yang menakjubkan dari Tiffany & Co

dalam Film - Musikal atau Komedi untuk Emma, tampil dengan berlian Tiffany yang mempesona. Kalung Taylor-Joy memamerkan lebih dari 14 karat berlian dipercantik dengan berlian marquise yang elegan (senilai USD 195.000). Dia melengkapi penampilannya dengan anting Tiffany dari platinum yang menampilkan lebih dari 18 karat total berlian dan sebuah cincin berlian Tiffany. www.tiffany.com CGW Magazine 127


Jewellery Time

BEAUTY OF ARCHIPELAGO MannaQueen menghadirkan perhiasan indah dan eksklusif, yang terinspirasi dari keunikan budaya Indonesia

M

enggabungkan eksotiknya budaya Indonesia di dalam kemasan perhiasan berkualitas tinggi adalah mantra dari MannaQueen, merek perhiasan yang didirikan oleh Imelda Panjaitan. Merek perhiasan ini hadir merepresentasikan berbagai kearifan budaya luhur dari berbagai adat istiadat serta keindahan flora dan fauna yang tersebar di seluruh Indonesia, kemudian menyampaikan pesan makna filosofi tersebut ke dalam keindahan perhiasan. “Setiap perhiasan menyiratkan suatu pesan. Ada ekspresi jiwa dan hati di setiap lekukannya, ada makna di setiap sudutnya, ada kisah di setiap bidang dan ruangnya,” ungkap Imelda. Karena filosofi desain tersebut, setiap perhiasan yang dihasilkan memiliki tampilan yang unik dan dikemas sedemikian rupa sehingga hadir dengan ciri khas masing-masing yang menjadi sebuah identitas bagi pemiliknya. Setiap perhiasan mulai dari cincin sampai kalungnya memiliki desain yang elegan namun penuh dengan daya tarik dan keunikan dari budaya Indonesia, yang membuatnya mempunyai tampilan desain yang indah namun unik.

128 CGW Magazine


“Setiap perhiasan menyiratkan suatu pesan. Ada ekspresi jiwa dan hati di setiap lekukannya, ada makna di setiap sudutnya, ada kisah di setiap bidang dan ruangnya,” ~ Imelda Panjaitan Imelda sendiri mulai senang terhadap perhiasan semenjak kecil dan menjadikan kegiatan mendesain perhiasan sebagai sebuah hobi baginya. Mulai dari belajar, mencoba merangkai, hingga berhasil membuat sebuah perhiasan ia lakukan sendiri tanpa mengikuti pendidikan tertentu. “Menelusuri kekayaan alam, seni dan budaya yang tersebar luas di bumi Indonesia yang tidak ada habisnya telah menginspirasi dan mengilhami saya dalam menuangkan hobi sejak kecil, mendesain perhiasan,” ujar Imelda. Setiap pembuatan perhiasan di koleksi MannaQueen selalu melewati urutan proses yang tidak pernah mudah, selain dari segi teknik dan waktu, dibutuhkan pertimbangan dan pemikiran khusus di setiap ruang bidang sudut elemen perhiasan. Tingkat kesulitan yang tidak mudah ini membuat Imelda beberapa kali mengalami kegagalan dalam mencapai sebuah desain yang sempurna. Menurut Imelda, selalu ada tantangan tersendiri dalam merealisasikan idealismenya dalam membuat perhiasan. Hal teknis, proses pembuatan dan keterbatasan waktu, terkadang membuatnya harus rela menunda sebuah desain. Menemukan bahan yang pas untuk merealisasikan sebuah desain juga tidak mudah, sering kali Imelda kesulitan dalam menemukan bahan-bahan yang diperlukan. “Karena setiap desain memiliki keunikan tersendiri, kadangkadang bahannya tidak sesuai. Jadi perlu menunggu sampai terealisasi,” lanjutnya. Setiap perhiasan yang berhasil ia selesaikan merupakan sebuah karya seni karena dikerjakan dengan sepenuh hati, sehingga setiap perhiasan yang tercipta, masing-masing memiliki kelebihan dan keindahannya sendiri yang

HALAMAN INI DARI KIRI Beberapa desain terindah MannaQueen yang terinspirasi oleh binatang, hingga sebentuk hati yang indah bertatahkan batu mulia; Imelda Panjaitan HALAMAN SAMPING Keindahan flora dan fauna menjadi inspirasi dalam desain terbarunya

tidak bisa dibandingkan antara satu dengan yang lainnya. MannaQueen menciptakan perhiasan bukan hanya untuk wanita, karena menurutnya perhiasan pada hakikatnya hadir untuk semua orang, untuk setiap kalangan, pria ataupun wanita, muda maupun dewasa. “Berangkat dari itu, maka kami selalu berusaha memenuhi semua jenis dan kategori kebutuhan perhiasan,” aku Imelda. MannaQueen saat ini memiliki sebuah butik di bilangan Jakarta Selatan, namun dengan kondisi yang menantang saat ini membuat merek perhiasan ini berinovasi dengan cara memasarkan koleksi perhiasannya. “Dengan berbagai cara dan pengalaman yang kami jalani, perhiasan kami telah mendapatkan tempat tersendiri di hati para pelanggan. Private Viewing adalah salah satunya,” ungkapnya. CGW Magazine 129


@Fotografer: Christine Kreiselmaier; Stylist: Elizabeth Saltzmann; Hair: Earl Simms; Make-up: Florrie White; Manikur: Kim Treacy

Jewellery Time

Shining Star Inilah visi sang aktris Inggris tentang perhiasan, hingga hubungan istimewanya ini dengan Chopard

C

aroline Scheufele memilih aktris asal Inggris Poppy Delevingne untuk mewujudkan koleksi Precious Lace, dan ternyata pilihan itu sangat tepat. Sang model, sosialita dan aktris ini cocok merepresentasikan koleksi tersebut, ia tampil anggun dan ramah, dan saat pemotretan berlangsung, ia besedia menjawab beberapa pertanyaan tentang gayanya, visinya tentang perhiasan, hingga hubungan istimewanya dengan Chopard.

130 CGW Magazine

Bagaimana Anda mendefinisikan gaya pribadi Anda? Saya mendefinisikan gaya pribadi saya sebagai gaya klasik dengan sentuhan berbeda (twist). Saya bisa saja mengenakan blazer dengan celana jeans, tapi akan selalu ada semacam gaya twist Poppy, apapun artinya .. Saya rasa saya masih mencari tahu. Apakah perhiasan penting dalam penampilan sehari-hari Anda? Bagaimana Anda biasanya mengenakan perhiasan?


Perhiasan sangat penting untuk penampilan sehari-hari saya. Saya suka pakaian yang bisa saya pakai dari siang hingga malam. Bahwa saya dapat berdandan dengan sedikit lipstik atau hanya dengan mengenakan sepasang sepatu olahraga… Perhiasan dapat menentukan siapa Anda; pakaian yang Anda kenakan menceritakan sebuah kisah.

HALAMAN INI DARI KIRI Ia mengenakan anting, cincin dan liontin “Nuage” dari emas etis 18K bertatahkan berlian pear-shaped dan brilliant-cut; Busana dari Alessandra Rich; Poppy Delevingne mengenakan koleksi Precious Lace, terdiri dari anting, cincin dan liontin “Mini-Froufrou” dari emas putih etis 18K bertatahkan berlian pear-shaped dan brilliant-cut’; Busana dari Racil

Bagaimana Anda mendefinisikan keanggunan? Saya pikir keanggunan adalah tentang menjadi percaya diri. Jika Anda percaya diri, keanggunan bersinar begitu saja.

HALAMAN SAMPING Ia mengenakan anting dan cincin “Vague”, cincin “Mini-Froufrou” dan cincin “Nuage”, seluruhnya terbuat dari emas etis 18K bertatahkan berlian pearshaped dan brilliant-cut; Busana dari Emilia Wickstead

Apa kenangan pertama Anda tentang Chopard? Kenangan pertama saya tentang Chopard adalah melihat Julianne Moore yang luar biasa di karpet merah di Festival Film Cannes. Dia mengenakan anting-anting zamrud yang indah dengan rambut pirang sensasionalnya, dia terlihat effortless, tak lekang oleh waktu dan sangat menyolok. Itulah gambaran yang melekat di benak saya. Bagaimana Anda mendefinisikan koleksi Precious Lace? Saya pikir ini sangat feminin, ringan dan lembut. Saat saya mengenakannya, saya merasa seperti berada dalam mimpi. Berada di dunia lain. Koleksi Haute Joaillerie ini terinspirasi oleh dunia Haute Couture dan khususnya renda. Apa yang spesial dari renda? Ada sesuatu yang cukup emosional tentang renda. Ketika saya memikirkannya, saya berpikir tentang keindahannya, dan betapa berharga dan abadinya itu

Perhiasan dapat menentukan siapa Anda; pakaian yang Anda kenakan menceritakan sebuah kisah Koleksi Precious Lace dibuat secara eksklusif dengan emas dan berlian etis dari pemasok bersertifikat Responsible Jewellery Council. Apakah itu sesuatu yang penting bagi Anda? Penting bagi saya untuk memakai bahan yang bersumber secara bertanggung jawab karena kita perlu menghormati planet kita, dan memeliharanya; kita hanya punya satu. Apa yang Chopard wakili untuk Anda? Menurut saya, keanggunan modern. CGW Magazine 131


Fashion Forward

THE POWER OF FIVE Lima talenta berprestasi bergabung dalam satu kekuatan yang membawa perubahan dalam industri hiburan saat ini

132 CGW Magazine


“Saya tertarik pada peran yang menginspirasi dan progresif. Saya berharap beberapa dari pilihan ini berkontribusi untuk memajukan industri.” ~ Rami Malek

R

ami Malek, Troye Sivan, Willow Smith, Maisie Williams dan Jackson Wang hadir dengan talenta dan kesuksesan masing-masing yang memberi warna dan semangat muda pada koleksi Cartier de Pasha yang ikonik. Mereka terpilih untuk meluncurkan generasi baru jam tangan ikonik Pasha de Cartier yang memulai debutnya pada tahun 1985 itu. Seperti Tank dan Santos, Pasha de Cartier adalah salah satu jam tangan paling ikonik dan khas dari Maison Prancis. CGW Magazine 133


“Siapa saya sangat terkait erat dengan apa yang saya lakukan. Saya hanya mengatakan dengan tepat apa yang ingin saya katakan dan bagaimana saya ingin mengatakannya. Ini sedikit menakutkan, tetapi juga sangat menggembirakan. Saya benar-benar mendorong diri saya sendiri untuk menjelajahi tepi pencarian kreatif saya.” ~ Troye Sivan 134 CGW Magazine

Kampanye terbaru rumah mewah Prancis yang diambil oleh fotografer mode asal New York, Craig McDean ini berhasil menyatukan lima pembuat perubahan yang berbeda yang membuka jalan baru dalam industri hiburan saat ini. Dengan kode khas dan desainnya yang luar biasa, jam tangan Pasha selalu diperuntukkan bagi mereka yang ingin melihat dunia secara lebih luas. Visi yang luas ini dimiliki oleh generasi baru talenta yang telah mengembangkan keunikan mereka sendiri, seperti Maisie Williams, aktris Inggris yang terlibat dalam berbagai proyek kolaborasi, atau aktor Rami Malek yang tertarik pada peran kompleks dan menawan yang tidak sesuai dengan itu. Standar tradisional Hollywood.


“Untuk membangun sesuatu dan mengambil ide dari sekedar ide menjadi proyek besarbesaran, itu benar-benar membutuhkan banyak orang. Jadi bagi saya, ini tentang menemukan tim yang tepat, menemukan orang yang Anda percayai.” ~Maisie Williams

Rami Malek, 39, meraih Oscar tahun lalu karena memerankan mendiang Freddie Mercury dalam film biografi Queen Bohemian Rhapsody 2018, sementara Maisie Williams, 23, menjadi sangat terkenal karena perannya dalam film blockbuster televisi Game Of Thrones (2011 hingga 2019). Tiga lainnya adalah anak muda tapi terkenal di kancah musik. Willow Smith yang orangtuanya adalah aktor Hollywood Will Smith dan Jada Pinkett, berusia 19 tahun namun memiliki banyak talenta, sebagai penyanyi, penulis lagu, rapper, produser rekaman, aktris dan penari. Kepribadian seperti seniman Troye Sivan yang mengandalkan keberanian untuk menegaskan diri dan percaya pada kreativitas dan keserbagunaan, atau dalam keinginan untuk mempersatukan dan menghubungkan kaum muda, seperti yang ditunjukkan oleh kesuksesan Jackson Wang, 26, sang rapper, penyanyi, dan penari Tiongkok yang tinggal di Korea Selatan. CGW Magazine 135


“Tidak ada tujuan akhir dalam hidup, tetapi setiap langkah menuju tujuan Anda, setiap babak dalam sejarah Anda, adalah sesautu yang besar untukku. Percayalah pada diri sendiri dan tulis sejarah Anda sendiri.” ~ Jackson Wang

136 CGW Magazine


“Anda harus selalu menggigit lebih dari yang dapat Anda kunyah untuk berkembang sebagai pribadi dan terutama sebagai seniman, dan buktikan kepada diri sendiri bahwa Anda dapat melakukan ini dan bahwa Anda dapat berkembang.” ~ Willow Smith

Dan khusus mengenai jam tangan koleksi Pasha de Cartier terbaru, terdapat banyak model dengan pilihan versi dari baja, emas kuning, emas merah muda, bertatahkan berlian dan menggabungkan sebentuk perhiasan yang indah dan kreasi pembuatan jam yang bagus dalam versi kerangka. Tersedia dalam 35 mm dan 41 mm dalam baja, emas, bertatahkan berlian cerah dan pilihan versi mesin jam. CGW Magazine 137


Fashion Forward

Strike A Pose! Kemitraan Audemars Piguet dan Ralph & Russo menghadirkan perpaduan harmonis antara couture dan horlogerie 138 CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Detil jam tangan Royal Oak Concept Frosted Gold Flying Tourbillon; Motif ruffle pada gaun Prêt-à-Porter Spring/ Summer 2021; Dua versi Royal Oak yang berdiameter 34mm; Tampilan back case Royal Oak Concept HALAMAN SAMPING Model mengenakan busana Haute Couture dari Ralph & Russo dan jam Audemars Piguet; Tampilan unik Royal Oak Concept Frosted Gold Flying Tourbillon

Dial jam berlapis-lapis mengingatkan kita pada tekstur ruffle (aksen kerutan) dari gaun adibusana

K

olaborasi teranyar antara merek jam tangan Haute Horlogerie asal Swiss Audemars Piguet dengan rumah mode mewah Inggris, Ralph & Russo membuktikan bahwa haute couture dan haute horlogerie adalah perpaduan yang sempurna, dengan menyatukan dua perusahaan milik keluarga yang didorong oleh semangat kemandirian mereka yang kuat dan dedikasi pada keahlian kuno, kreativitas, dan penemuan kembali. Royal Oak dan Royal Oak Concept terbaru Audemars Piguet hadir melengkapi koleksi Prêt-à-Porter Spring/Summer 2021 dari Ralph & Russo untuk menandai dimulainya kemitraan. Audemars Piguet bahkan menciptakan model Royal Oak bepemutar otomatis dalam ukuran 34mm yang dirancang untuk mereka yang memiliki pergelangan tangan lebih kecil. Lini baru ini mencakup empat jam tangan berbeda dalam bahan baja tahan karat dan emas merah muda 18K, yang akan memberikan pilihan tak terbatas bagi para fashionista yang senang mencocokkan jam tangan dengan busana mereka.

Sementara koleksi Royal Oak Concept Frosted Gold Flying Tourbillon, yang mengejar jalinan estetika feminin halus dan mikro-mekanik rumit dari Royal Oak Concept semakin ditingkatkan dengan tampilan baru untuk melengkapi keindahan karya adibusana Ralph & Russo. Jam tangan ini menggabungkan bakat Audemars Piguet untuk komplikasi dengan tampilan desainer dan sentuhan perhiasan, dengan dial jam berlapis-lapis yang mengingatkan kita pada tekstur ruffle (aksen kerutan) dari gaun adibusana, dan case emas berdiameter 38,5mm dengan tekstur unik yang berasal dari teknik kerajinan perhiasan dengan cara ditempa dan ditatah dengan palu. www.audemarspiguet.com CGW Magazine 139


Fashion Forward

What Moves You,

Makes You

T

Desain unik dalam pola huruf “M”yang terinspirasi oleh warisan Maison yang memiliki identitas kuat

ahun ini, Montblanc kembali hadir dengan desain cerdas dan identitas visual yang kuat yang didorong oleh gaya dan tujuan, dalam koleksi Montblanc M_Gram 4810 terbarunya. Pola “M” memulai debutnya untuk ditampilkan pada pilihan produk kulit yang elegan dan kontemporer, khusus dirancang bagi generasi baru wanita dan pria yang mengerti akan style, dan akan menemani mereka dalam petualangan perkotaan tanpa mengurangi fungsionalitas.

140 CGW Magazine

Mulai dari koleksi produk berbahan kulit berukuran besar, sedang, dan kecil termasuk ransel, tas jinjing, kantong, dompet, dan ikat pinggang, pola ‘M’ mendominasi dalam gaya uniseks dan kombinasi canggih antara hitam dan biru yang elegan untuk menekankan identitas merek Maison, dalam kanvas berlapis PVC yang tahan terhadap goresan. Pola dua nuansa warna M itu terinspirasi oleh geometri dan huruf grafik dari arsip Montblanc, menegaskan kekayaan warisan Maison. Bentuk huruf yang berani dan runcing dengan tampilan geometrisnya menangkap gaya Art Deco tahun 1920-an, salah satu periode terpenting bagi merek tersebut.


HALAMAN SAMPING DARI KIRI Tas dokumen dari lini Montblanc M_Gram 4810; Taron Egerton mengenakan jam tangan MB128125 Montblanc M_Gram 4810 Summit 2, disampingnya terdapat tas ransel Montblanc M_Gram 4810 HALAMAN INI DARI KIRI SEARAH JARUM JAM Chen Kun memegang dompet Montblanc dari koleksi unik ini dalam ukuran medium; Chen Kung mengenakan tas pinggang Montblanc M_Gram 4810; Jam pintar dari koleksi yang sama; Pilihan dompet lipat, dompet dengan ritsleting, dan tas model backpack dari koleksi yang sama

Pola dua nuansa warna M itu terinspirasi oleh geometri dan huruf grafik dari arsip Montblanc Karya-karya dari koleksi baru ini dikenakan oleh aktor Taron Egerton dan penyanyi, aktor dan penulis Chen Kun dalam What Moves You, Makes You, kampanye merek global baru Montblanc yang menyoroti individu luar biasa yang mendefinisikan ulang arti kesuksesan hari ini, didorong oleh tujuan yang lebih tinggi dan kecintaan pada apa yang mereka lakukan. www.montblanc.com

CGW Magazine 141


Fashion Forward

Summer Time

Breitling merayakan semangat dan energi musim panas dengan koleksi jam tangan terbarunya yang bertatahkan permata penuh warna

M

enyambut hangatnya musim panas, Breitling meluncurkan tiga versi terbarunya dalam Chronomat Automatic 36 South Sea Capsule Collection yang eksklusif dalam warnawarni terang, seakan membangkitkan getaran musim panas yang memabukkan, kehidupan laut, dan tanaman hijau rimbun.

Jam tangan retro modern dari koleksi Chronomat for Women memang menyoroti wanita yang percaya diri dan serba bisa. Hadir dalam dial berpernis khusus dalam pilihan warna krem, biru malam, atau hijau mint, dan aksen pada indeks dan jarum jam emas 18K untuk dampak visual yang besar dan keterbacaan, jam tangan yang berdiameter 36mm ini juga bertatahkan berlian, serta kaleidoskop permata berharga pada bezel jam untuk sentuhan tropis yang sayang untuk dilewatkan, terutama di bawah terik matahari. Jangan lupakan sisi teknisnya, jam buatan Swiss ini ditenagai oleh Breitling Calibre 10, kronometer bersertifikasi COSC yang menawarkan cadangan daya sekitar 42 jam. www.breitling.com

142 CGW Magazine


TIME TO TRAVEL All About Luxury Travels Parties Around The Globe

GREUBEL FORSEY CGW Magazine 143


Time Travel

SHINES LIKE A PEARL Jumana Bali Ungasan Resort menawarkan budaya yang menarik, keindahan alam dan keramah tamahan yang tak tertandingi

B

agi mereka yang pernah menginap atau mengunjungi Banyan Tree Ungasan, Bali, nama Ju-Ma-Na pasti sudah tidak asing lagi, karena itu adalah nama restoran yang terdapat di resor mewah ini. Diambil dari bahasa Arab yang berarti ‘mutiara putih’, Jumana dipilih untuk menggantikan nama resor yang memiliki 71 unit villa ini, dan di awal tahun 2021, Jumana Bali Ungasan Resort (yang sebelumnya dikenal sebagai Banyan Tree Ungasan, Bali) hadir bersinar layaknya mutiara yang indah dan cemerlang. Seperti mutiara yang butuh waktu tahunan untuk terbentuk, resor yang berlokasi di tepi tebing di area paling selatan pulau Bali ini telah memiliki pengalaman dalam melayani tamu dengan pelayanan mewah dan tak terlupakan selama 10 tahun.

144 CGW Magazine


Jumana Bali Ungasan Resort (yang sebelumnya dikenal sebagai Banyan Tree Ungasan, Bali) hadir bersinar layaknya mutiara yang indah dan cemerlang Berfokus pada pariwisata domestik selagi mempertahankan pangsa pasar internasional, Jumana Bali Ungasan Resort memiliki standar internasional, seperti fondasinya sejak pertama kali dibuka di tahun 2010 sebagai Banyan Tree Ungasan, Bali. General Manajer Jumana Bali Ungasan Resort, Alfonso Romero berujar, “Situasi pandemi telah membawa ketidakpastian pada industri perjalanan dan perhotelan, khususnya pariwisata internasional, dengan banyak bisnis menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi perubahan pasar. Hasilnya, kami telah memfokuskan kembali pada pasar domestik untuk berbagi kemewahan standar internasional yang berkualitas. Ini adalah perubahan yang menarik karena kami memiliki tim praktisi perhotelan yang berpengalaman, dikombinasikan dengan semua yang ditawarkan Bali; budaya yang menarik, keindahan alam, dan tentu saja, keramah tamahan yang tak tertandingi, semua terdapat dalam properti mewah Jumana Bali Ungasan Resort. Sekarang, kami memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengekspresikan nilai-nilai dari dua elemen kunci tersebut.” Saat tamu memasuki resor yang mewah ini, konsep Melasti, perjalanan suci pemurnian diri dari gunung ke laut yang dilakukan oleh masyarakat Bali, ditata dengan sempurna di halaman hotel, seakan turut menyambut kehadiran para tamu. CGW Magazine 145


Diambil dari bahasa Arab yang berarti ‘mutiara putih’, Jumana bukanlah nama baru untuk resor yang memiliki 71 unit villa ini

146 CGW Magazine


Mulai dari lobi yang mewakili gunung, hingga area resor yang meniru desa tradisional Bali, hingga tujuan akhir para tamu yakni pantai yang masih asli dan pemandangan Samudra Hindia yang biru. Ada kabar gembira bagi para wisatawan domestik di bulan ini. Untuk merayakan pergantian nama resor, Jumana Bali meluncurkan diskon eksklusif hingga 68% untuk wisatawan domestik dengan masa pemesanan hingga 31 Maret 2021 dan periode menginap hingga 30 Juni 2021. Nantikan kegiatan dan pertunjukan budaya yang kreatif, nikmati masakan Indonesia yang kaya akan rasa, dan bersiaplah untuk mengeksplorasi sudut Bali yang terpencil. Semua dikurasi secara harmonis oleh tim Jumana Bali Ungasan Resort. Jumana Bali Ungasan Resort Jl. Melasti, Banjar Kelod, Ungasan, Bali 80364 Tel: +62 361 3007000 www.jumanabali.com CGW Magazine 147


Time Travel

A LUXURY SAFE HAVEN Kemewahan hotel yang sejati adalah menciptakan pengalaman yang unik dan pribadi

P

ada saat orang lain menutup pintu mereka, Alamayah Boutique Retreat Escape hadir dengan visi yang dipicu oleh mimpi akan dunia yang indah di luar imajinasi, dan menawarkan tempat untuk pelipur lara, menyembuhkan dan memulihkan diri di tengah pandemi global. Hotel butik bintang lima ini telah dibuka mulai bulan April untuk para tamu yang mencari retret liburan holistik. Didesain untuk benar-benar lepas dari beban dunia, Alamayah terletak di sebuah desa terpencil di hutan tepi pantai di Sumba, rumah bagi salah satu suku prasejarah yang berkembang terakhir di bumi. Para tamu dapat menikmati perjalanan

148 CGW Magazine

penyembuhan yang aman dari Covid dan menemukan hiburan di lingkungan yang memprioritaskan kesehatan dan kebugaran, di mana udara, makanan, dan energi murni, bersih, dan memulihkan. Lahir dari esensi kata ‘ayah’ yang berarti orangtua yang bijak dan ‘alam’ yang berarti alam, Alamayah adalah tempat peristirahatan yang menjadi oasis bagi para tamu untuk dapat beristirahat, bersantai dan menyembuhkan diri di tengah alam yang menenangkan jiwa. Menampilkan enam suite mewah pribadi, kunjungan ke Alamayah adalah kunjungan yang intim dan eksklusif. Resor eksklusif ini menggabungkan tradisi kuno dan teknologi inovatif untuk pengalaman retret yang berkelanjutan, yang didasarkan oleh konsep ramah


lingkungan, di mana pelestarian lingkungan, budaya, dan komunitas merupakan bagian integral dari pengalaman tamu. Dengan kesehatan sebagai pilar utama yang diusung Alamayah, para tamu disuguhi pengalaman restoratif, sarapan setiap hari farmto-table dari restoran nabati dengan bahan-bahan fresh dari bumi ke piring, Medicinal Mixology yang non-alkohol, dan akses ke spa holistik dan pusat kebugaran, Alamayah juga membebaskan penghuninya dari beban mental perencanaan harian, para tamu dapat mencari hiburan dalam arus keseharian Alamayah. Mempersonalisasi liburan setiap pengunjung, resor ini dapat merencanakan pengalaman rekonektif dan restoratif sebelum tamu tiba, mulai dari kebutuhan kuliner dan acara-acara khusus hingga pijat penyembuhan, yang akan menciptakan momen magis bagi para tamu. Di antara daftar tamu yang sudah menikmati perawatan Alamayah eksklusif hingga saat ini, termasuk perancang busana Triple RRR Robert Cavalli, putra Roberto Cavalli, penyanyi Ashanty Hasnoputro dan suami Anang Hermansyah berikut keluarganya, Aurelie dan Azriel, hingga Puteri Kerajaan Bali & selebriti Australia Lindy Rama Ellis (Lindy Klim). Suite pribadi mewahnya menawarkan tempat perlindungan yang nyaman, dengan tempat tidur king-sized yang dibalut dengan linen katun murni, teras luar ruangan dengan pemandangan pantai dan hutan sekitarnya yang menakjubkan, ruang makan pribadi, ruang kerja, kamar mandi en-suite dan shower. Setiap kamar yang unik ditata

Lahir dari kata ‘ayah’ yang berarti orangtua yang bijak dan ‘alam’, Alamayah adalah tempat peristirahatan yang menjadi oasis bagi para tamu dengan apik dengan perabotan yang dibuat dengan penuh perhatian dan karya pengrajin pesanan yang abadi. Dihiasi dengan sentuhan akhir yang dipesan lebih dahulu, setiap ruang mengundang para tamu untuk membenamkan diri dalam seni kerajinan tangan dan budaya lokal khas Sumba, Indonesia. Lantai atas adalah rumah bagi enam suite pribadi lengkap dengan sebuah teras pribadi, dengan pemandangan hutan yang masih asli dan lautan yang dapat dinikmati melalui teleskop abad ke-18. Alamayah Boutique Retreat Escape Patiala Bawa, Lamboya, Sumba Barat, Nusa Tenggara Barat 081, Kerewe, 87251 Tel: +62 859-3615-2893 E-mail:bookings@alamayah.com www.alamayah.com CGW Magazine 149


Glitz & Glam

Charles Sutanto, penggemar dan kolektor jam tangan

General Manager Louis Vuitton Indonesia, Simpirwati

Simarno ont Hotel, Jakarta

Pameran eksklusif ini dipresentasikan di Fairm

Cipry Tjan, penggemar dan kolektor jam tangan

Communication Manager Louis Vuitton Indonesia, Eunike Santosa 150 CGW Magazine


Para kolektor berkesempatan melihat detil jam tangan mewah Louis Vuitton

Alamo Laiman, penggemar dan kolektor jam tangan

Uniquely Louis Vuitton

Untuk pertama kalinya, Louis Vuitton mengadakan karavan High Watches mereka yang sangat eksklusif di Jakarta, Indonesia, di mana mereka menampilkan 16 buah jam tangan mewah untuk pria dan wanita, dengan berbagai fitur komplikasi mesin jam paling rumit dan canggih yang diproduksi sangat terbatas. Pameran eksklusif ini dipresentasikan di Fairmont Hotel mulai tanggal 10 hingga 14 Desember, dan karavan dilanjutkan di butik mewah Louis Vuitton di Plaza Indonesia dari tanggal 15 hingga 17 Desember lalu. Para kolektor jam mewah di Jakarta yang hadir mendapatkan kesempatan langka untuk dapat melihat langsung dan bahkan mengenakan jam yang dipamerkan, meski tamu dihadirkan secara bergantian dalam jumlah yang sangat dibatasi demi mengikuti protokol kesehatan yang ketat, serta didampingi langsung oleh team dari Louis Vuitton Indonesia, yaitu General Manager Simpirwati Simarno, Communications Manager Eunike Santosa dan beberapa staf yang menjelaskan secara detil berbagai keunggulan jam-jam yang dipamerkan. Beberapa koleksi yang dihadirkan adalah Tambour Spin Time Air - Japan Edition, Tambour Spin Time Air Fully Paved (42.5mm), Escale Spin Time Fully Paved (41mm), Voyager Flying Tourbillon Poicon De Geneve hingga Acte V The Escape - Newport Watch.

Eka Yapili, penggemar dan kolektor jam

ed (42.5mm) Tambour Spin Time Air Fully Pav

Edo Susilo

Tambour Spin Time Air - Japan Edition CGW Magazine 151


Glitz & Glam

Andhien Nadzoer

y dan Zakaria Ham

zah

Pemotongan tumpeng menandai pembukaan butik Corum di Indonesia

Welcome To Jakarta!

Pada 17 Desember lalu, butik eksklusif pertama Corum di Jakarta dibuka resmi, hasil kerja sama antara label jam tangan mewah asal Swiss tersebut dengan PT. Sejahtera Makmur Perkasatama, bagian dari EBIwatch. Berlokasi di Gedung Elysee, Lantai 2 SCBD, di jantung kawasan pusat bisnis Sudirman Central Business District di dalam Segitiga Emas Jakarta, gerai pertama Corum semakin menegaskan kekuatan komersial merek dan membangun kembali kehadirannya di beberapa ibu kota terbesar di dunia. “Indonesia selalu menjadi pasar utama untuk Corum dan kemitraan ini semakin memperkuat dan membantu membangun jejak merek di Asia Tenggara,” papar Soon Boon Chong, Global Sales & Marketing Director, Montres Corum Sàrl. “Dengan kondisi yang tidak terduga kami semua harus beradaptasi, akhirnya kami berhasil mewujudkan butik ini. Kami dengan bangga dan gembira mengumumkan dan memperkenalkan kepada Anda semua, butik pertama Corum di Asia Tenggara,” ungkap Kartika Winata, Managing Director EBIwatch secara virtual.

Hendra Theado

ja

Auriel Sutardja dan Wilbert Sutard

Hilda Spanjaart-Kalman dan Soudeh Bahrami

Butik Corum pertama di Indonesia 152 CGW Magazine

Hartanto Sutardja

Andhien Nadzoery, Hartanto Sutardja, Auriel Sutardja, Lulu dan Gabriella Suwanda


Booth jam tangan Rolex termasuk yang banyak dihadiri pengunjung

Duta Montblancl, Xin Zhilei

Duta Montblanc, Chen Kun

Watches and Wonders Goes To Asia Watches and Wonders Shanghai 2021 berlangsung dari tanggal 14 hingga 18 April, dengan acara yang sangat sukses di West Bund Art Center di Shanghai, di mana 19 merek jam tangan mewah menegaskan reputasi kreativitas mereka dengan presentasi arloji terbaru mereka. Selain peluncuran model terbaru yang eksklusif, instalasi seni, demonstrasi langsung dan lokakarya, bincang-bincang, panel, hingga ruang inovasi LAB, China adalah yang pertama menikmati kembalinya Watches and Wonders ke acara tatap muka ini. Antusiasme kolektor dan penggemar jam tangan yang ingin menyaksikan nama-nama terkemuka favorit mereka berkumpul di Shanghai, dan acara ini disiarkan ke seluruh dunia, dan berhasil menyiarkan ratusan juta penayangan di platform media sosial.

Mathieu Delmas, Managing Director Piaget dan Anny Fan

Pameran jam tangan Chopard

Gu Yue hadir di booth Montblanc

Duta Panerai, Li Yifeng hadir di booth Panerai

H. Moser & Cie

Pertunjukan kembang api yang megah di Shanghai CGW Magazine 153


Glossary of Watch Terms Alarm Alat yang membunyikan sinyal suara pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Altimeter Alat yang menentukan ketinggian berdasarkan respons terhadap perubahan tekanan barometrik. Analog Display Menggunakan tangan untuk menunjukkan waktu, bukan layar LCD. Analog Watch (Jam Tangan Analog) Jam tangan dengan muka arloji, jarum jam, dan angka atau penanda yang menunjukkan display jangka waktu total 12 jam. Digital analog adalah arloji yang dilengkapi display digital sekaligus jarum jam seperti pada arloji konvensional. Annual Calendar (Kalendar Tahunan) Mesin yang menunjukkan minimal tanggal, hari, dan bulan. Banyak model juga menunjukkan fase bulan. Arloji ini menyesuaikan dengan tepat bulan pendek maupun panjang; tapi tidak akurat untuk tahun kabisat (sekali dalam empat tahun, bulan Februari hanya terdiri dari 28 hari). Aperture Jendela atau bukaan kecil pada muka arloji jam tangan yang menunjukkan beberapa indikasi, misalnya jam dan tanggal. Beberapa muka arloji (dalam bahasa Prancis: montres à guichet) memiliki aperture semacam ini. Assembling (Perakitan) Proses pemasangan komponen-komponen sistem penggerak. Dulu proses ini seluruhnya dilakukan dengan tangan, tapi kini sebagian besar sudah dilakukan secara otomatis menggunakan mesin. Meski demikian, pekerjaan oleh manusia masih tetap ada, terutama untuk inspeksi dan pengujian. Automatic Movement (Sistem Penggerak Otomatis) Sistem penggerak mekanis yang tidak perlu diputar karena rotornya, bagian dari mekanisme otomatis, memutar pegas utama tiap kali pemakai menggerakkan tangannya. Sistem penggerak otomatis pertama diciptakan di Swiss oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18. Bila sudah terputar penuh dan tak dipakai, kebanyakan arloji otomatis memiliki cadangan daya hingga 36 jam.

154 CGW Magazine

@A. LANGE & SOHNE Auto Repeat Countdown Timer Timer hitung mundur yang langsung mengeset ulang begitu waktu yang sudah diset sebelumnya terlewatkan, dan memulai hitung mundur kembali. Timer ini terus mengulangi hitung mundur sampai penggunanya menekan tombol stop. Automatic Watch (Arloji Otomatis) Arloji yang pegas utamanya diputar oleh sistem penggerak atau akselerasi lengan pemakai. Berdasarkan prinsip daya tarik bumi, rotor berputar dan menyalurkan energinya ke pegas memakai mekanisme yang sesuai. Sistem ini ditemukan oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18.

Automatic Winding/Self-Winding Istilah ini merujuk pada arloji yang memakai sistem penggerak mekanis (kebalikan dari sistem penggerak quartz atau elektrik). Pemutarannya dilakukan dengan gerakan lengan pengguna, bukan memutar sistem pemutarnya. Rotor yang berputar karena gerakan kemudian memutar pegas utama jam tangan. Jika arloji otomatis tidak dipakai satu atau dua hari, putarannya akan melambat dan perlu diputar secara manual agar berjalan kembali. Balance Spring (Pegas Penyeimbang) Pegas yang sangat kecil (disebut juga “hair spring” atau pegas rambut) dalam arloji


mekanis yang memutar roda penyeimbang kembali ke posisi netral. Balance Wheel (Roda Penyeimbang) Bagian dari sistem penggerak arloji mekanis yang berputar, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Barrel Tabung tipis berisi pegas utama arloji. Tepian bergerigi barrel mendorong train. Battery Reserve Indicator Indikator cadangan baterai Bezel Cincin yang melingkari muka arloji, biasanya terbuat dari emas, lapisan emas atau baja. Bi-directional Rotating Bezel Bezel yang dapat digerakkan mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya. Ini dipakai untuk kalkulasi matematis atau untuk mengecek waktu yang telah lewat. Bracelet (Gelang) Jenis tali arloji yang terbuat dari elemenelemen berbentuk menyerupai rantai. Bridge Bagian pelengkap yang terpasang ke pelat utama untuk membentuk bingkai sistem penggerak arloji. Bagian-bagian lainnya dipasang di dalam bingkai. Cabochon Batu penghias yang dibentuk bundar. Calendar (Kalender) Fitur yang menunjukkan tanggal, dan sering kali juga hari dan tahunnya. Ada beberapa macam arloji kalender. Caliber/Calibre Istilah yang sering dipakai oleh perusahaan jam tangan Swiss untuk menyebut tipe model tertentu, misalnya Caliber 48 berarti model 48. Istilah ini juga lebih lazim dipakai mengindikasikan bentuk, layout, atau ukuran sistem penggerak. Cambered Sering dipakai merujuk pada bentuk muka arloji atau bezel yang berlekuk atau melengkung.

Case Logam yang mewadahi komponenkomponen jam tangan. Logam yang paling lazim dipakai adalah stainless steel, tapi titanium, emas, perak, keramik, dan platinum juga bisa dipakai. Arloji yang kurang mahal biasanya terbuat dari kuningan dan dilapisi emas atau perak.

Complication Arloji yang dilengkapi fungsi-fungsi lain selain untuk menunjukkan waktu. Misalnya, chronograph adalah salah satu complication dalam jam tangan. Kerumitan atau complication lainnya antara lain minute repeater, tourbillon, kalender abadi, atau split second chronograph.

Caseback Sisi belakang case arloji, bagian yang menempel pada kulit. Kadang dibuat transparan sehingga dapat melihat mesin di dalam arlojinya, atau bisa juga solid. Kebanyakan manufaktur mengukir bagian punggung arloji ini dengan nama (brand) mereka, informasi tahan air dan guncangan, unsur logam case-nya, dan berbagai detail lainnya.

COSC Badan pengujian chronometer resmi di Swiss yang memeriksa setiap arloji chronometer dengan prosedur pengujian yang teliti selama 15 hari untuk memverifikasi presisi jam tangan.

Chime (Denting) Suara seperti bel yang timbul ketika hitungan jam sampai pada satu jam, setengah jam, dan sebagainya. Dua denting yang lazim ditemukan pada arloji adalah denting Westminster seperti suara lonceng Big Ben yang terkenal di London, dan bim bam, denting dua nada. Chronograph Arloji yang termasuk fungsi stop watch built-in – yaitu timer yang dapat dimulai dan dihentikan untuk menghitung waktu suatu kejadian. Ada banyak variasi chronograph. Ada yang beroperasi dengan jarum detik di tengah yang menentukan waktu pada muka arloji utama. Lainnya memakai subdial untuk jam, menit, dan detik yang telah lewat. Jangan keliru antara istilah “chronograph” dengan “chronometer”. Chronometer merujuk pada jam, yang mungkin dilengkapi fungsi chronograph atau bisa juga tidak, dan yang sudah memenuhi standar tinggi akurasi tertentu yang ditentukan oleh institusi arloji resmi di Swiss. Jam tangan yang di dalamnya dilengkapi fungsi chronograph sendiri disebut “chronograph”. Chronometer Istilah ini merujuk pada arloji presisi yang diuji dalam berbagai temperatur dan posisi, dengan demikian memenuhi standar akurasi yang ditentukan oeh sebuah institusi resmi di Swiss. Kebanyakan perusahaan jam tangan menyediakan sertifikat bagi pembeli chronometer.

Countdown Timer Fungsi yang memungkinkan pengguna memantau berapa lama waktu yang telah berlalu sesuai pengesetan sebelumnya. Beberapa countdown timer mengeluarkan bunyi peringatan beberapa detik sebelum waktu habis – ini berguna untuk acara-acara seperti balap yacht, di mana pelayar harus memanuver kapal ke posisinya sebelum kompetisi dimulai. Crown Juga disebut batang atau pin. Crown adalah tombol di bagian luar case yang digunakan untuk mengeset waktu dan kalender, dan dalam arloji mekanis, crown juga memutar pegas utama. Dalam hal ini, crown juga disebut “batang pemutar”. Crown yang dapat diputar mengunci seperti sekerup juga digunakan untuk membuat arloji lebih kedap air. Crystal (Kristal) Tutup transparan pada permukaan arloji yang terbuat dari kristal kaca, safir sintetis atau plastik. Arloji-arloji yang lebih baik sering kali memakai kristal safir yang sangat resisten tahan gores atau hancur. Day/Date Watch (Arloji Hari/Tanggal) Jam tangan yang tidak hanya menunjukkan tanggal, tapi juga hari. Day/Night Indicator (Indikator Siang/Malam) Lingkaran berwarna atau berpenutup yang menunjukkan zona waktu mana yang sedang dalam waktu siang hari dan mana yang dalam malam hari.

CGW Magazine 155


Deployment/Deployant Buckle Jenis gesper yang membuka dan menutup menggunakan engsel yang diperpanjang dan sering kali dapat disesuaikan. Meski lebih mahal dibanding penutup seperti gesper sabuk, deployment buckle lebih mudah dipasang dan dilepas dan lebih nyaman di pergelangan tangan. Depth Alarm (Alarm kedalaman) Alarm pada arloji penyelam yang bersuara ketika pengguna melebihi kedalaman yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada kebanyakan jam tangan, alarm akan berhenti berbunyi ketika penyelam meninggalkan batas kedalaman tersebut. Dial (Muka arloji) Perwajahan jam tangan. Dalam arloji-arloji kelas atas, angkanya, indeks, dan desain permukaan dipasang sebagai elemen yang terpisah-pisah. Dalam arloji yang tidak terlalu mahal, muka arlojinya kemungkinan hanya dicetakkan pada muka arloji. Digital Watch (Jam Tangan Digital) Jam tangan yang menunjukkan waktu dengan digit, bukan muka arloji dan jarum jam. Direct-drive Fungsi yang memungkinkan jarum detik untuk bergerak maju patah-patah, bukan menyapu mulus tanpa henti sehingga meningkatkan akurasi penunjuk waktu. Dalam bahasa Prancis, istilah untuk jarum detik direct-drive adalah trotteuse. Dolphin Standard Jam tangan non-digital yang bertanda ‘Dolphin Standard’ pada punggung case telah di-upgrade untuk menawarkan spesifikasi kedap air eksklusif, artinya jam tangan dapat dipakai berenang dan menyelam seharian. Arloji Dolphin Standard dapat dipakai saat berenang, menyelam di perairan dangkal, yachting, semua olahraga air (kecuali scuba diving) dan saat mandi. Dual Timer Arloji yang menunjukkan waktu setempat saat itu dan setidaknya satu zona waktu lain. Elemen waktu tambahan ini bisa ditunjukkan dengan muka arloji dobel, jarum tambahan, subdial, atau cara lain. Elapsed Time Rotating Bezel Bezel putar yang bisa disesuaikan untuk menghitung durasi. Bezel dapat diputar 156 CGW Magazine

sehingga pemakai dapat menyejajarkan angka nol pada bezel dengan jarum detik arloji. Pemakai dapat membaca waktu yang telah berlalu dari bezel. Ini menghemat waktu karena tidak perlu menghitung seperti bila memakai muka arloji biasa.

punggung case, kristal, dan crown sehingga terlindung dari air dalam pemakaian normal. Gasket ini penting dicek dua tahun sekali guna menjaga arloji tetap kedap air. Gear Train: Sistem gigi yang mengalirkan daya dari pegas utama ke escapement.

Electronic (quartz) watch (Arloji (quartz) elektronik) Jam tangan, biasanya memakai baterai, yang menggunakan arus listrik untuk membuat osilator quartz bergetar, normalnya 32.768 Hz per detik, tapi kadang frekuensinya jauh lebih tinggi. Getaran ini diproses oleh sirkuit terintegrasi yang mengubah arus menjadi gerak, kemudian dialurkan ke motor yang menggerakkan roda gigi penggerak jarum jam. Beberapa arloji quartz dilengkapi sel surya yang menyerap cahaya dari manapun, alami maupun buatan, dan

Gold plating (Lapis emas): Lapisan emas yang dipasangkan secara elektronik pada logam; ketebalannya hanya beberapa mikron. Grande Sonnerie: Tipe repeater yang berbunyi tiap jam dan 15 menit ketika penggunanya menekan tombol. Guilloche: Gaya grafir rumit yang populer dipakai pada muka arloji, biasanya garis-garis sangat tipis yang saling terjalin membentuk tekstur permukaan.

mengubahnya menjadi energi listrik. Bentuk lain adalah Seiko Kinetic (Lihat Kinetic).

Hallmark: Stempel yang dicap pada arloji emas atau perak.

Engine Turning Ukiran atau pahatan hiasan, biasanya pada perwajahan arloji.

Hands (Jarum jam): Jarum jam memiliki berbagai gaya:

Escapement Alat dalam sistem penggerak mekanis yang mengendalikan perputaran roda sehingga menggerakkan jarum jam. Sword hands (bentuk pedang) ETA Salah satu manufaktur arloji terdepan yang berpusat di Swiss. Sistem penggerak ETA dipakai oleh banyak merek arloji ternama Swiss. Face(Perwajahan) Sisi arloji tempat muka arloji. Sebagian besar muka arloji memakai angka Romawi atau Arab. Namun bila memakai angka Romawi, biasanya memakai IIII, bukan IV, untuk mengindikasikan posisi pukul 4. Flyback hand Jarum detik pada chronograph yang dapat dipakai mengukur putaran atau menentukan waktu finish untuk peserta dalam balapan. Function (Fungsi) Istilah untuk menggambarkan berbagai tugas berbeda yang dapat dilakukan suatu arloji misalnya chronograph dan penghitung countdown. Ini juga biasa disebut complication. Gasket: Kebanyakan arloji yang kedap air dilengkapi dengan gasket untuk menyegel

Dauphine hands (bentuk lancip)

Straight flat hands (bentuk batang)

Breguet hands Hard Metal (Logam keras) Logam tahan gores yang terbentuk dengan menggabungkan beberapa material, termasuk titanium dan tungsten carbide,


yang kemudian dipres pada logam yang sangat keras dan dipoles dengan serbuk berlian agar gemerlap. High-Tech Ceramic Lazim dipakai sebagai lapisan pelindung pesawat luar angkasa ketika memasuki atmosfer bumi, high-tech ceramic ini dilapisi dengan serbuk berlian untuk menghasilkan finishing yang sangat mengilap. Karena keramik ini dapat dicetak dari material berbentuk cairan, hasilnya dapat dibuat berkontur. Horology (Horologi): Ilmu pengukuran waktu, termasuk mendesain dan membuat jam.

seni

Index Hour Marker (Indeks penanda jam) Indikator jam berbentuk garis/batang sederhana pada muka arloji jam analog, dipakai sebagai alternatif angka. Integrated Bracelet Gelang jam tangan yang menyatu pada desain case. Jewels Batu safir atau batu delima sintetis yang berfungsi sebagai bantalan untuk gigi pada arloji mekanis, untuk mengurangi gesekan. Jump Hour Indicator Indikator ini menggantikan posisi jarum jam. Biasanya menunjukkan waktu (jam) dengan angka pada suatu jendela/lubang. Lap Memory Fitur yang terdapat pada beberapa arloji sport quartz, untuk menyimpan dalam memori arloji berapa putaran balap yang telah ditentukan oleh lap timer. Pemakainya dapat memunculkan data waktu ini pada layar digital dengan menekan tombol. Lap Timer Fungsi chronograph yang memungkinkan pemakai mengeset segmen waktu dalam balapan. Pada akhir putaran, timer distop, lalu kembali ke nol untuk mulai menghitung waktu putaran berikutnya. Lever Escapement Tuas terbagi menjadi dua palet yang mengunci dan membuka gigi roda escapement. Diatur oleh penyeimbang yang menyambung pada ujung tuas satunya, gigigigi escapement masuk ke bagian palet

yang bergerigi, menggerakkan tuas sehingga mendorong penyeimbang. Limited Editions (Edisi Terbatas) Model arloji yang dimanufaktur dalam jumlah tertentu, sering kali diberi nomor, dan tersedia dalam jumlah terbatas. Model dengan edisi terbatas kebanyakan dibuat oleh manufaktur fine watches dan biasanya sangat dicari kolektor. Liquid-Crystal Display Display arloji digital yang menunjukkan waktu secara elektronik tapi melalui selapis cairan di antara dua pelat transparan. Lug Sangkutan logam di kedua sisi case tempat tali/gelang arloji dipasangkan. Luminous Hands/Hour Markers (Penanda jam fosforik): Fitur standar pada banyak jam tangan. Penanda jam dan/atau jarum jam diberi pelapis “glow in the dark” yang akan bersinar dalam kegelapan sehingga pemakainya dapat melihat waktu dalam penerangan minim. Hasilnya beragam, tergantung pada mutu dan kuantitas material fosforik yang dipakai. Main Plate (Pelat Utama) Pelat dasar tempat semua komponen sistem penggerak diletakkan. Mainspring (Pegas Utama): Pegas pendorong jam atau arloji, berada dalam barrel. Manual Wind (Pemutar Manual): Arloji berpemutar manual harus diputar setiap hari memakai crown agar berjalan. Meski merepotkan, arloji seperti ini masih tetap diproduksi oleh perusahaan jam tangan besar di Swiss. Sebagian arloji paling indah yang dibuat saat ini berpemutar manual. Punggung arloji transparan yang makin lazim menyajikan pemandangan sistem penggerak aktif tanpa terhalang rotor.

Measurement Conversion Fitur yang memungkinkan pemakai mengonversi dari satu ukuran ke ukuran lainnya – mil menjadi kilometer, misalnya, atau pon menjadi kilogram. Biasanya berupa garis-garis pada bezel. Mechanical Movement (Sistem penggerak mekanis) Sistem penggerak yang didasarkan pada pegas utama yang diputar dengan tangan; ketika diputar, perlahan-lahan membuka pegas dalam gerakan yang konstan dan stabil. Arloji mekanis otomatis tidak perlu diputar karena ada rotor yang memutar pegas utama setiap kali pemakainya menggerakkan pergelangan tangan. Micron (Mikron) Unit ukuran ketebalan pelapisan emas. 1 mikron = 1/1000mm. Military / 24-hour time (Standar waktu militeristik/24 jam): Ketika waktu diukur dalam segmen 24 jam. Untuk mengubah waktu 12 jam menjadi 24 jam, tinggal menambahkan 12 pada setiap jam setelah siantengah hari. Untuk mengubah waktu 24 jam menjadi 12 jam, kurangkan 12 dari setiap angka jam 13 hingga 24. Mono (Single) Pusher Chronograph: Stopwatch yang dioperasikan dengan satu tombol. Meski 99% chronograph dioperasikan dengan pemakaian dua tombol – satu untuk memulai dan menyetop stopwatch, kedua untuk mengeset ulang stopwatch; kerumitan Mono Pusher memungkinkan 1 tombol untuk memulai, menyetop, dan mengeset ulang stopwatch. @CHOPARD

Marine Chronometer Jam mekanis atau elektronik yang sangat akurat terbungkus dalam kotak (karena itulah muncul istilah box chronometer), digunakan untuk menentukan garis bujur di atas kapal. Marine chronometer dengan sistem penggerak mekanis dipasangkan pada gimbal sehingga tetap beada dalam posisi horizontal yang penting untuk presisinya. CGW Magazine 157


Moon-phase (Fase bulan) Jendela pada perwajahan arloji menunjukkan fase bulan saat itu.

yang

Mother-of-Pearl (Kulit kerang) Potongan bagian dalam kulit kerang yang berwarna seperti susu dan mengilap, digunakan sebagai muka arloji. Meski kebanyakan berwarna seperti susu, ada pula yang warnanya lain, misalnya abu-abu keperakan, biru kelabu, pink dan salmon. Movement (Sistem penggerak) Mekanisme dalam sebuah arloji yang menentukan waktu dan menggerakkan jarum jam, kalender, dan lain-lain. Sistem penggerak ada dua, mekanis atau quartz. Mystery Watch Temuan terpaten pembuat jam tangan Vincent Calabrese dan dibuat oleh Jean Marcel, manufaktur Swiss. Arloji mekanis otomatis Mystery tidak memakai jarum jam untuk mengindikasikan jam, menit, atau detik. Tapi sebuah jendela jumping hour bergerak searah jarum jam mengelilingi indikator menit, sementara indikator kedua, berbentuk panah, juga berdetik memutar. Jika menghembuskan napas ke kristal, akan muncul tulisan “mystery.” Pedometer:Alat yang menghitung jumlah langkah pemakai berdasarkan respons gerak langkah pemakai.

yang dibuat dalam edisi terbatas karena biaya dan kelangkaan logam tersebut. Power Reserve (Cadangan Daya): Banyaknya cadangan energi yang disimpan agar jam tetap hidup sampai daya habis. Sisa daya terkadang diindikasikan oleh meteran kecil pada muka arloji. Power Reserve Indicator (Indikator Cadangan Daya): Fitur arloji mekanik yang menunjukkan berapa lama jam masih akan berfungsi sebelum harus diputar kembali. Pulsimeter: Skala pada arloji chronograph untuk mengukur detak jantung. Push-piece: Tombol yang ditekan untuk mengaktifkan mekanisme. (Push-piece pada chronograph, striking watch, alarm, dan lainlain.) Quartz Crystal: Quartz sintetik kecil yang berputar 32,768 kali per detik, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Quartz Movement (Sistem Penggerak Quartz): Sistem penggerak yang memungkinkan jam tangan tetap berjalan tanpa diputar. Teknologi ini memakai getaran kristal mungil untuk mempertahankan akurasi waktu. Dayanya berasal dari baterai yang harus diganti tiap 1,5 tahun. Beberapa tahun

Perpetual Calendar (Kalender Abadi): Kalender yang otomatis menyesuaikan dengan perubahan jumlah hari tiap bulannya serta tahun kabisat. Kalender abadi dapat memakai mesin penggerak quartz ataupun mekanis, dan akurasinya diprogram hingga tahun 2100. Banyak kolektor menyarankan menyimpan versi mekanis dalam kotak khusus yang dilengkapi penggerak bila tidak dipakai, agar dapat mempertahankan hitung mundur kalendernya. Platinum: Salah satu logam mulia terlangka. Juga salah satu yang terkuat dan terberat, menjadikannya pilihan populer untuk perhiasan dan arloji yang bertatahkan batu mulia. Kilaunya putih dan pekat, tampilannya sederhana. Platinum hipoalergenik dan tahan noda. Platinum yang dipakai untuk perhiasan dan jam tangan memiliki kadar kemurnian minimal 85-95%. Banyak jam tangan platinum

158 CGW Magazine

@LOUIS VUITTON

terakhir, teknologi quartz baru memungkinkan jam tangan mengisi ulang sendiri tanpa baterai pengganti. Daya ini dihasilkan melalui gerak tubuh seperti pada jam tangan mekanis otomatis, atau sinar dengan melalui sel surya, atau bahkan panas tubuh. Regulator / Regulateur: Display Regulator memisahkan jarum menit dan jam pada axial dan sub-dial yang terpisah, sehingga jarum jam tidak akan tumpang tindih dan waktu dapat terbaca lebih jelas. Repeater: Alat yang akan mendentingkan waktu jika pemakai menekan tombolnya. Rose (atau pink) Gold: Emas bernuansa warna lembut yang memiliki kandungan logam sama seperti emas kuning, tapi dengan konsentrasi tembaga lebih tinggi. Rose gold warna populer di Eropa. Pada jam tangan kerap ditemukan dalam gaya retro atau dalam versi-versi emas tiga warna. Beberapa arloji emas merah 18K mendapatkan warnanya dengan menambahkan tembaga dalam campurannya. Rotating Bezel (Bezel Putar): Bezel (cincin yang mengelilingi perwajahan arloji) yang dapat diputar. Tipe bezel putar yang berbeda memiliki fungsi waktu dan matematis yang berbeda pula.


Solar Powered Batteries (Baterai Bertenaga Surya): Baterai dalam arloji quartz yang diisi ulang melalui panel surya pada perwajahan jam tangan. Split Seconds Chronograph (Rattrapante): Chronograph dengan dua jarum detik. Jarum tambahannya berputar bersamaan dengan jarum chronograph utama, tapi dapat dihentikan secara terpisah, lalu dijalankan agar mengejar chronograph yang sudah berjalan. Karena itu disebut ‘Split Seconds hand’yang merujuk pada dua jarum –jarum flyback (Rattrapante) dan jarum chronograph reguler. Kedua jarum bergerak bersamaan dengan dilengkapi kemampuan untuk putaran waktu atau finish bersamaan, pengguna dapat menghentikan flyback hand sementara jarum chronograph berputar. Ini memecah jarum menjadi dua. Dengan demikian split second bisa merekam waktu berurutan atau tambahan dari beberapa kejadian yang dimulai bersamaan.

@KONSTANTIN CHAYKIN Rotor: Bagian dari arloji otomatis yang memutar pegas utama sistem penggerak. Sapphire Crystal (Kristal Safir): Kristal (penutup yang melindungi bagian muka jam tangan) yang terbuat dari safir sintetik, bahan yang tidak mudah hancur dan tahan gores. Screw-Lock Crown: Crown yang dapat disekerupkan ke case agar jam tangan tidak kemasukan air. Second Time-Zone Indicator (Indikator Zona Waktu Kedua): Muka arloji tambahan yang dapat diset sesuai zona waktu lain, sehingga pemakai dapat mengetahui waktu setempat sekaligus waktu di negara lain. Shock Absorber (Peredam Guncangan): Bantalan elastis yang, dalam arloji, dimaksudkan untuk meredam guncangan yang dialami tongkat penyeimbang, sehingga melindungi porosnya dari kerusakan.

Shock Resistance (Tahan Guncangan): Seperti didefinisikan dalam peraturan pemerintah Amerika, kemampuan jam tangan untuk menahan benturan setara dengan apabila dijatuhkan ke permukaan kayu dari ketinggian 90 cm. Skeleton Case: Case jam tangan dengan bagian depan atau belakang transparan sehingga pengguna dapat melihat sistem penggerakan jam tangan. Slide Rule: Alat yang terdiri dari pengukur logaritmis atau lainnya pada bagian luar perwajahan arloji, sehingga dapat dipakai menghitung. Solar Compass (Kompas Matahari): Kompas yang memungkinkan pengguna menentukan kutub geografis menggunakan bezel putar. Pengguna meletakkan arloji dengan jarum jam menghadap ke matahari. Perhitungkan hingga separuh jarak antara posisi tersebut dan pukul 12, lalu putar bezel hingga penanda “south” berada pada jarak tengah tersebut.

Spring bars (or pins)/Batang (atau pin) pegas: Batang-batang berisi pegas yang dipasang antar lug pada case, digunakan untuk memasangkan tali atau gelang logam pada case. Stainless Steel: Campuran logam yang sangat kuat (bahan utamanya kromium) yang praktis tahan karat, perubahan warna dan korosi; dapat diberi treatment tinggi hingga seperti logam mulia. Karena hal ini dan pentingnya perhiasan logam putih, baja telah menjadi bahan populer sebagai alas penatahan berlian. Karena kekuatannya, stainless steel kerap dipakai bahkan pada punggung arloji yang terbuat dari logam lain. Stepping Motor: Bagian dari sistem penggerak quartz yang menggerakkan gear train, yang kemudian menggerakkan jarum-jarum jam.

CGW Magazine 159


CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 16-2021 Your Ultimate Guide To The World of Watches

BRAND TALK José Miranda Laurent Lecamp Roland Stampfli POINT OF VIEW Emmanuel Gueit Imelda Panjaitan Roland Adam

LIPUTAN EKSKLUSIF Grand Seiko & Seiko Summit 2021 LVMH Watch Week 2021 Montblanc 4810 Club Watch Novelties Omega Novelties 2021

16 - 2021

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

IN THE LIMELIGHT Jason Statham Lawrence Wong Sylvester Stallone CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

LOUIS VUITTON

HIGH WATCHMAKING SAVOIR-FAIRE AND CREATIVITY

Subscribe Now and stand a chance to win a LIMA Watch for two lucky subscribers! Lima Zenga Lima Watch is focused on the aesthetic when developing its time pieces. Their design emphasizes on clean lines of basic geometric shapes and enhances it with the exploration of the right materials, from wood, concrete to metals. One of their collections is Lima Zenga. Inspired by Japanese sand garden, it embodies this minimalist philosophy, making use of patterns of light and space, and a near-monastic rejection of clutter. Lima Zenga Teak is powered by Seiko VH31 Quartz movement, 316L stainless steel and teak wood, and genuine calf leather straps. Lima Watch E : info@limawatch.com W: www.limawatch.com

Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening kami di: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA BCA - KCU TCT (The City Tower) Jakarta Bank SWIFT Code: CENAIDJA A/C. 319-3074-894

Kirimkan formulir yang telah dilengkapi berikut bukti transfer melalui email: info@zamrud-media.com

1 Tahun (4 Edisi) IDR 320,000 2 Tahun (8 Edisi) IDR 640,000, disc. 25%: IDR 480,000 Nama/Name : Alamat/Address : Kota/City:

Kode pos/Post Code :

Pekerjaan/Occupation: No. Telepon/Phone No.:

E-mail:

- Gratis ongkos kirim khusus pelanggan di Jabodetabek, luar Jabodetabek tambah ongkos kirim. - Kami akan mengirimkan majalah 1-2 minggu setelah menerima bukti transfer dan formulir berlangganan. - Pembayaran pelanggan tidak dapat dikembalikan. - Pemenang akan dihubungi melalui telefon / e-mail. - Syarat & Ketentuan berlaku.


COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 16-2021

The digital edition of CGW INDONESIA MAGAZINE can be viewed and purchased through SCOOP, Magzter, Rockstand Digital or ISSUU from your PC, Mac, Tablet, iPad, iPhone or Android www.cgw-indonesia.com


OMEGA Boutiques: JAKARTA : Plaza Indonesia, Level 1 (021-29923723) • Plaza Senayan, Ground Floor (021-5725663) • Kelapa Gading Mall 3, Ground Floor (021-45864985) MEDAN : Delipark Mall, Ground Floor (061-62001618) SURABAYA : Tunjungan Plaza 4, Upper Ground (031-99243026)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.