Husbandry edisi 11

Page 1

ry

A

.KEMISK

rFrudo

1 @

ir.

# :1,

s'

t

i

t

d"ss' n*rm ='=*.

I

t

g. €,'

J-

l* * *' ";.

'B*r..e1:ffi.'i..

wd

OA .'.*W


t;

MEMHfiggTNflH

trffitrgIfftrff frilDN T UJILAH KEBERHASITAN DAN KEGAGATAN

VAKSINASIAYAM ANDA SEBETUM WABAI"I TERJADI !

Kirimkon somple doroh ke

:

UNIT PETAYANAN PETERNAK PT PYRIDAM

.

Doroh cukup diteteskon podo kertos yong disediokon don dopot dikirim vio pos.

. Proses penguiion kurong dori 6 iom. o Dopot pulo rnendefeksi Moternol Antibody Gumboro don rnenentukon soot yong terboik untuk voksinosi GUMBORO.

eterongon lebih loniut hubungi

:

UNIT PEI.AYANAN PETERNAK PT. PYRIDAIVI

I6 Grogol Utoro Jokorto Seloton Telp. (021) 5302551 , 5307552 Fsx. 1021lr 5493587 Jln. Kemondoron 8 No.


SURAT REDAKSI

t"/\ I

FL?-ffi $cffiiiH,,,*:rs'r'rq:ri:i,,i,?,rx,;*ilr Baturareden. Kabut tebal bertebaran seolah menyambut seisi angkutan dan sesaat kemudian turun hu.jan yang membuat panik seluru rombongan. Beberapa orang terlihat sibuk membenahi tenda yang bocor dan aliran air dipermukaan tanah yang masuk lewat sela-sela tenda. Beberapa orang sibuk membuat parit disekitar tenda de-ngan peralatan yang sangat sederhana, maklum pencinta atam dadakan. Banyak pula yang sibuk berteduh dibawah ponco dan payung yang dibawanya. Namun disela-sela kesibukan tadi, ada yang hanya melamun seakan merenungi hujan yang tak kunjung reda. Dialah Arief, pemimpin redaksi Husbandry. Dibenaknya seakan

tersirat kata "gagallah renca naku".

Pembaca yang budiman harap memakluminya. Mereka bukan "sok camping". Hanya ingin suasana lain untuk ngobrol. sidang redaksi dan sedikit re freshing. Terus terang dindingdinding tembok ruang rapat Fapet ternyata membuat k+ bosanan dan kejenuhan kerja. Husbandry butuh penyegaran. Acara ini mempunyai tujuan sidang redaksi dan konsolidasi anggota, makanya kami sepakat memberi nama camping plus. Mengikuti arus saja kami meng gunakan kata'plus' seperti Iklan sampho, sudah 3 ini I plus lagi. Harapan kami dengan acara yang lumayan santai ini mampu

Hari Minggu pukul 09.00 WIB sidang dapat dilak-

sanakan. Sidang ini berlangsung 6 jam. Lapuran Utama

yang mengangkat tema "Potensi ternak kambing dalam pelaksanaan program IDT di Banyumas" banyak menyita waktu. Kusdiarto anggota luar biasa yang kebetulan hadir banyak memberi kontribusi pemikiran. Selain laporan utama juga dibicarakan tema-tema aktual yang dapat menghiasi rubrik lainnya. Seperti rubrik pantauan, laboratorium, peternakan, suara-suara dan warta. Sua sana santai yang sedikit dibumbui guyon ini tidak rnemperkecil bobot sidang redaksi. Pembaca, setelah sidang redaksi di wanawisata ini dilanjutkap dengan hunting data. Dan sidang redaksi berikutnya dilakukan'di ruang seminar Fapet. Dalam proses penerbitan edisi XI ini ada beberapa kegiatan yang perlu dicatat yaitu'Seminar Kesehatan Ternak dan persiapan Rapat Umum. Dengan demikian maka edisi )O vnerupakan edisi terakh ir dari periode kepengurusan 1993

-

1995.

Metode investigasi

dan

komparatif tetap kami lakukan dalam upaya mendapatkan data. Investigasi dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap. Sedangkan metode komparatif untuk membandingkan baik pendapat maupun kondisi yang ada

menyamakan langkah dan gerak serta pemikiran seluruh anggota. Disamping itu refreshing dirnaksudkan untuk mengerrdurkan urat syaraf yang tegang karena permasalahan-permasalahan diseputar eksistensi kami. Hujan agak reda pada malam hari namun tetap tidak mernungkinkan sidang redaksi. Arief dan Edi redpel llusbandry harus tetap berlapang dada. Baru esoknya,

sehingga diharap diperoleh keobyektifitasan. Akhirnya scgenap pengurus periode 1993 1995 mohon rnaaf biladalam aktualisasi diri dan pengejawanta han cinta kami terhadap Husbandry banyak menyakiti hati anda. Hanya yang perlu diketahui bahwa kami bs rusaha pro pada keberraran. Ini rnerupakan jiwa dari jurnalistik dan tenturrya akan menimbulkan friksi. Harapan kami Husbandry sebagai salah satu wadah pikir dan aspirasi diantara kita rnampr-r memenuhi sebagian kebr-rtuhan pernbaca.

1

,;

l.p

f*q,,$feternakan"Unsoedi*nanggpng Jarrab' pemuarrtu,D- II{ ung FapetUnsoed:KeturSMFPeternakanUnsoed:PengurusKehormatan:Ir,KusumaWidayaka. D*. D*i P*b"*". P.*btn, , Ir. Dro.hurro BPWI Pemimpiri Umum : Josep Ismento: Sekretaris I Sri Pujanti Anyani: Staff K retariatan l:'Eiah:Yuli Era k ; Bendahrla I SF, Ariyanil $t#.Befidshara : Karmain,,fitik Eka,lS.i Pr.mirnpin Redaksj'r Arief Saptono. Redaktur Pelaksana : Edi Setyawan. Rini Wuhndari; Staff Redaksi : Ag. Supriyono, Rozalia. Dian Permana, R. Prabrrwo. Ivlrria Utfah; Artistik/Lay Out : Tri Handoko. Ariel'S.: Pernimpin Pendidikan dan Pengembangan : R. Hari Sunanto; Staff

n'el

aala*

ut'a@a txpn'irin:Reda menguti-ah,neskali'ranga'mengtbah isi-dai maksy-d tulisan DiJaraqg,**ng rs,'ma3.a Ahrnrt Redaks, : Sekrctariut Lenrb.ur Pc:icrbitan HLISBANDR.Y F'al:ultas Perernakan UNSOITD Pulwokr'no ir:lo. iS79l

HUSBANDRY No. 11 TH VIII/1996


DAFTAR ISI LAPORAN UTAMA Kambifgku l{arappn{(*,;;.,;...;,..,

LOPORAN UTAMA: .,,. :.:....1

Kambing. ternak ini menempati pors i 60% dari program IDT di Banyumas. Pemeliharaan kambing dan kegu-

t<amUing IDTPemasot< Dagrng ? ........ 8

IDT Dimata Aparat Desa ...................,.. I 0 Ada Warga Yang Merasa Dibedakan

I

.. I

naan ternak ini cukup meAgroindustri Butuh Kelembagaan Yang Kondusif ..................,,,..1.....,.. .............. 17

\

Man4iemen Ayam PetQlur ......,........,.. 20

-:

Perlu Bermitra

Guna Hadapi Globali-

.-::

, !OS!.-,.,,a,,,1,.:1.1:.,.,.;:.i.i.;.;:.ii:,t;'i,;;..i1;:.,.,..,.,22

Residu Obat dan Pengamananny a ......

Zj

Kualitas Obat Kurang Di Perhatikan ... 29 Meneropon TIPPINDO .......................

I

3

ivlelongok Recording Di Baturraden .. 33

pdrBRNaraN

masyarakat dibanding ternak non unggas lainnya. Namun apakah dapat menambah pendapatan ke luarga tertinggal ?

:

Globalisas i menjadi momok bagi dunia usaha. Nasibpeternakan rakyat diprediksikan berada diujung tanduk. Kemitiaan perlu diperba iki guna mengantis ipas inya.

Antibiotik ..:.......i...........:r.............;....... I

Z

Penyimpanan Aan Rengiliran Padatan

Pemanfaatan limbah pertanian sudah lama dilakukan

Etisa Mengatasi pioUlem Gumboro ... 42

LA

BO

R*TORfIL M:.'

I

.

.iii.,i,

i,,,,i6 =-,

i,'.,,

mengingat Indonesia negara agraris. Amoniasi dilakukan untuk mengubah jerami men-

;,,;,

,

Lebih Cepat DenganAlat Pengering ,.. 44

:-

Lama Penyimfunun tut"mpengaruhi

jadi pakan ternak yang

Kualitas Karkas .....,.........,......,............ 46

::

Plesetan

be rkua lita s

Di Lrj,i Pewavanean .........,.. 48 ':l

-

TEKNOLOGI

,.;PengelOl ..-.ftoy$klLdwa:1.,.StAt*3"i,, Perencanaan .-...,........,.....;.,.-..."..,..,..., 50

wanr*:',,,litirl:iiii:'"' .J."',,,

Gumboro, ND dan lainnya sering meresahkan peternak, namun dengan ELISA semua bisa diatasi. Jangka waktu

=r'''11..1

,,nfi 1i@*u#,**#,rlilriii;i;;:ia,. PrttP K.:.Lrrar:Ja*!-*ii, 5a I

i

i*.*,#

:

vaksin dengan ELISA tidak

i

Stafistika" : Penuntun' Langtah Penelitian ..........;...........-.........,.,................. 56

menjadi acuan lagi.

PANTAUAN Daging Import Meresahkan Perdagingan IndOrresia,;.,...,,:,',1..,,,,r,,,.,..,,,...,,;n,;.,,. SZ

DICKY : Industrialisasi Petemakan Yang Integral Sudah Harus Dirintis .............. 58

CERMIN,,,,,,

..,,1 .

::,,,:-

::..,

SsdikitTentang Penelitian Dosen ,,.,.,. 60

SURVEY..

'

PANTAUAN.

Daging Import melonjak tak terbendung bahkan masuk pasar tradisional, mengapa hal ini bisa terjadi ? Apakah ini motif perdagangan bebas yang akan dimulaitahun 2020?

HUSBANDRY No. 11 TH

YIM996


SI-IRAT PEMBACA. MASUKAN UNTUK POM-KU

Srapa tahu. sekali

lagi

Aliu tahu kamu sibuk. Tapi ya

siapa

tahu

Husbandry . majalah Fapetku. Melalui surat pembacamu ini, aliu mau usul. Aku tu.iukan usulku ini untuk POM (khususnya POM Fapet Unsoed).

Beginr.

Demi "enaknva" keria PON,{. Demi manrplr leredisminr a se

niua ide. penrikiren juga program keqa POM (r'ang terus terang. se lama ini kami sebaeai mahasisua Irapet tidak tahu)

Kita-krta sebagai mahasiswa itu (r urg katanva masih sok idealis itu) dapat membantu memecahkur permasalahan di lubuh POM. Kalau POM ada masalah. Terus siapa tahu. kita-kita itu punya ide dan masukan tentang program kerla POK. Sehingga diharapkrn program kena POM itu benar-bentr malang Karena sudut pandangnr a iebih

seanridnvr PO\{ F-;rpci itLr il'i-in-1'a salrr meiiia khusus lil.ill SeIlli:Lcrlnr ll'iI:() POi!4 FAPET. ';ntuk r:-icl:si',sraiisasikan semua progranr k,:ri;r" iiie dan peiriikiran ri;:ni P0l\1.

Trlillu siriit t-reiii;t l':r:-:*blil unlleprda run

Lui,. meirsosi;iiI:sri:ii;tur,

hasisrva Fapet

'ferser;& apa niiffi;m-\ a ii:*: npr herrtuknl,a Papiu-r pen'guinumln, l,:oich. Selcharrur.

t-.u1.'lr

ir4edia sejenis majalah dinding punvil HusbmCrv, boleh.

Media seienis punva Perpus takatn. boleh. Bebas.

Tempatkan di salah satu dudut ruang Fapet Unsoed. Tentu saia vzmg sering dilalui oleh mahasiswa dan mudah di baca oleh mahasisrva.

Jangan dipasang

di depan ru-

mg seminar, misalnya. Yang penting informasi dari

dvan'90 INIKAH KAMPI.JS TERMEGAH DI UNSOED ? Selamatpagi pak Dekzur, bapak dosen. staff kanau'an dan rekzurrekan mahasisrva calon sariana. Sebagai mahasisrva Fapet tentu

tahu trahwa .';atu-satrur-va Fakultas 1,rmg geciungn-y-'a paling megah di Unsoed adalah Fakultas Peter natrian. T.pi dibatik kernegahanny,a ernvata arla ha1 sepele \,ilng mengurmri ke:regahan gadr"rng Fapet. F{lri sereie \ anfl menpur.rnL-; k erne.- :rh.in' e ed u ii.,* l'r nr'l* rd f, 1.il l taler {.le"rsed (WC) r,a;-rg sepenget* hu:ur sar':r- air dalarn bak seialu p* nui: atriir sr-lidaknva lancar airni'a. Tirp, l. etlr:ltattnnr:J JpC- ..li leniai lig;r r"rd;ri'i a:rnya kosi:ng" 1.;;,iu aromi:iva .,iair bikin ses;rii #rins. naasit,

trengkap.

-['erus

iasi t.a. S*;urd.unia. lni cuma seandai.

malialiiricai n.liri:a

digaraplah

nr i1

l

iii,-r

i'.riar; suatu saat P0\{ itu ntenl;,-lit " i-{Aiangim ". iii ia-k i ta mungkin dapat b:urlu-

bantu flilu Ini senrua unluk kabaikan POt\'t Fapet lho va! 'irur N,Ia' kasih ..,a Fiusbandr\, ,1:ing:In telirt d()nS icrbrtlr\ r Kurnpulan"SKS '91 'lir ()'u Far'. Er', Idt.

iriinding bau lientut sapi iFia.... iia .1. Apa rii tmerba Super Ek-

:

i-)rk.rilii $1au Rita sudah

.juai F:ufum'i

men-

KEMAruA $ANA DARI KAMI ?

KATANYA DUA MINGGU SEKALI

Ini

liiiak

nralrasisira beru Fapct Sebagu 'keceua derigr:t panitia PN,{BN4B h'{asalhnl:a s;rmpai saat ini belum adarincian yang j-elas tentang. pengguna;m dana iuran van$ masing-masing peseria dibebani Rp. 10.000,- dan untuk f)3 ditamsava s.mget

akr,r

tujukan untuk nrajalah

dindingnva Husbandry', .Alu urggali alian nulis banvali. Aku cuma ingatkan kamu. Katanya mau terbit dua minggu

bah Rp 1.500,- untuk kealirirban. Padahal pemah pada suatu forum saya tanyakan hal itu namun malah dibentak-bentak dan dimarahi. Kami hanya menerima penielasan dari ketua puritia r urg berkacamata dur beriur.ii u,rtuk men.jelaskan rin-

sekali. mana'l

Kamu dari buliur Oktober dan Nor ember kog tetep aia. A1'o dong digarap.

POM kepada mahasisr,va sarxpe'.

Sehingga ada komunik*si dur mahasisrva. Soaln1,n. terus terang nggak

antara POM enali.

.Kita-kita sebagai mahasisu'a membayarkan uarlg orang fua. Tapi kita nggak pemah lrhu se

P

f

R,C

t+.h

,. A'I+.,&

L.]..8..E

liiilliirliiaiitiliin:.l:li1i,,8 tr :'::i;i;::,.rir:r

r

', " 'r.

.,.'.:l'.,,1::1.:..,,.'... r..1, :

Ka,vaknya kog lebih enak hubungan antara mahasisn'a deng;u., POM nantinya.

HUSBANDRY No. 11 TH

YlM996

R.T Y ' ' , rr!::r:.ir: , -i,

iritliAl.1:t+.ajFir,rtririi ii:;lti'ni?il:i*i!.iAlrI .:i+.+ri$ii:i,:r-1:lr, i:.:.:

cara pasti. Apalagi dio.iak renr

bugan.

| E: l+ t {1ff -l.X

:' ,

:: :',

.:r

u1u

ffi.d

.

oi.rser:c.rrrner.

1,.;',,1,l;,'-. ,-,,,,,'t,.' . .'- .: r. ', plate.nfakiflg . r.ir ,.--:-.: . ,,,r,. ,,t giapilic rta"igi ,, ,; ; :.: ' ,., ,iiltt-Latiel.,lri*i.k & ti,hiie

,-.., .i:,rr..,. ,.

,'!,

rr ':

,

::

'5


STTRAT PEMBACA cian dana tersebut di kesempatan lain. tapi apa kenyataannya sampai perkuliahan dimulai tidak ada lagi iemberitahuan kepada kami.

Perlu diketahui kami hanva mendapat 3 x makan selama penyo Ienggaraan PMBMB, 2 x mendapat airsusu dari MILBA! terus diwaiibkan membawa 3 butir telur ayam

kampung mentah. Pada malam keakraban kami hanya mendapat sebutir telur...yang dua butir ke manamas ? Kami memang menda

pat topi toga dari bambu, slayer 1'ang jika dirinci paling seharga Rp. 1.000.-; toga Rp. 1..5000.-; makan

x Rp.

1

3 x berarti Rp. 3.600,- :air susu 3 x Rp. I.-s00.1200; .iika

berarti masih ada sisa dong ............

Wah pokoknya panitia PMBMB tahun 1995 bagi saya mengecewakan...........kurang mendidik hanya bisanya membentakbentak.

Setiawan'95 TENTANG PMBMB

Sebetulnya ospek atau PM-

BMB adalah pengenalan kampus dengan tu.iuan untuk lebih mengakrabkan mahasiswabaru dengan ma hasiswa lama. Jika kita tiniau dari tuiuan itu, sebetulnya mahasiswa baiu hanya diperkenalkan tentang hal tersebut tapi pelaksanaan ospek

sendiri temyata lain. Kegiatannva seperti kita disuruh begini, begitu dan kalau kita tidak lengkap atau tidak menuruti perintah kita malah dibentak-bentak (digoilog). Apa-

6

kah dalam pengenalan kampus ma hasiswa harus dibentak dan dima rahi ? Kalau menuruthemat sayaitu

akan menjurus pada perkelahian atau minimal kita sebapai adik baru memiliki rasa dendam"dihati yang nantinya menimbulkan rasa kekeluargaan dikalangan mahasiswa menjadi kurang harmonis. Padahal

kita masuk Fakultas Petemakan tu.iuan pertamanya adalah menimba ilmu bukan ke hal-hal yang begitu karena kami bukan generasi yang bodoh yang hanya mau menerima caci makian saia. Untuk itulah saya mengusulkan apakah tidak ldbih baik bila ospek itu diarahkan kepada pengenalan kampus dan hal-hal yang sekiranya perlu untuk diketahui le bih dalam oleh mahasiswa baru mi sal nya tentang kegiatan-kegi atan apa saja yang ada di kampus yang

dapat menciptakan rasa kekeluar gaan antar mahasiswa baru dengan

mahasiswa lama, itu akan lebih menunjang dari pada kita hanya menerima bentakan- bentalian yang

tak bermaksud...

fuda'95 BUAT HUSBANDRY Terus terang saja kami salut akan keuletan dan kegigihan masmas dan mba-mba dalam mengelola majalah HUsbandry. Boleh usul ngga Husbandry ??? Saya khan sebagai mahasiswa baru masih uper dan bula akan ma

ialah. Jadi saya belum mengerti

banyak tentang majalah yang satu

ini apalagi belum bisa mengomentarinya sebab kami belum secara

langsung tahu tentang seberapaj auh bobot produk majalah Husbandry.

Padahal kita pengen memberi

masukan serta kritikan untuk ke jayaan Husbandry. Terima kasih.

,Aning'95 Assalamualaikum. Wr. Wb. Hallo....... Husbandry yang super padat, genit 'n tambah sip iaja! Gini dech....saya ini adalah salah

satu dari sekian puluh bahkan

sekian ratus pembaca yang selalu setiamenantimu walau ko' agak ter lambat hadimya Okey ! itu no problem for me. Gini.aku mau numpang usul boleh khan....????!!! agar Husbandry semakin kece 'n tambah sreg, gimana tuh iika halaman Husbandry ditambah'n diisi dengan rubrik 'iseputar Kampus" yan"g mo muat semua aktivitas or kegiatan yang terjadi di Fakultas tercinta ('n tentu dikasih foto-foto 'cem yang berhubungan dengan kegiatan tersebut). Sebab saya lihat pada edisi-edisi terdahulu ada tuh rubrik tersebut, kenapa kog dihilangkan ?l ! ! seharusnya dilestarikan.... khan lebih asyik.. .......yanggak !!

Okey sampai disini aja

yah

!!! Thank's

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Achmad Nur Chamdi '94

HUSBANDRY No.

1

1

TH VIIU1996


I KAMBINGKU ITARAPAI{KU f--;'*. pPH

Qffi

D#jtr'ffi**lr,lfifl tidak kondisi

enak. Siapapun tidak

ada yang mau ditinggal, ketinggalan ataupun tertinggal.

Satu catatan bahwa yang tidak enak pun belum tentu tidak dapat dinikmati. Adakalanya pada suatu saat, di suatu tempat dan pada satu kondisi, apa-apa yang tidak enak a(an terasa enak.. Banyak hal yang menlpengaruhi dan juga bagaimana jiwa-jiwa yang menjala-ni. Begitu jugi d"engan cap tertinggal bagi desa-desa yang dikategorikan d.esa tertinggal- Bahwa "tidak selaman/a tertin[gal itu tidak enak'i. Meskipun pada awal-awal "sadar'i6'ahwa dirinya tertinggal tersiiat juga rasa malu cenderung minder. Namun setelah progiam untuk menentaskai

ketertinggalan berjalan, malu perlahan menjauh berganti dengan rasa mensyukuri.

Setidaknya demikian anggapan beberapa masyarakat dan aparat pedesaan di kabupaten Banyumas yang desanya dikategorikan desa tertinsgal. Banyak alasan

yang mendukung anggapan

tidak selamanya rertinggal itu

tidak enak. Pertama,

cap "tertinggal " ternyata membawa berkah. Terbukti masuk-

nya beberap proyek lain diluar program IDT. Seperti proyek pembuatan sumur. perbaikan .ialan, sering didatangi 'pak Camat, pernah didatangi Bupati ataupun pejabat dan tamu-tamu iain. . f(edu1 peningkatan aktivitas penduduk juga rneningkat. Aktivitas pertemuan penduduk yang tir[abung dalam kelornpok sasaran untuk menerima plnyuluhan, untuk rembugan ataupun arisan. Berarti puli bahwa frekuensi pertemuan antara warga dalarn satu desa meningkat dan akhirnya arus inforrnasi lebih bisa lancar. Sehingga kehidupan masyarakat iebih hidup. .. . Ketiga, pe i-ringkatan aktivitas wargrl desa tcrtingeai di kabupaten Banyumas di bidang peternakan. SebapiHUStsANDRY No. 11 TI{ Vilylq96

mana diketahui bersama, setrenarnya tidak ada peternak. di pedesaan. Flanyalah ada petani yang memiliki peker_ ' jaan "sampingan" memelihara beberafa ekor ayam atau jenis unggas lain, memelihara satu atau dua eftor karnbing.dan syukur-syukur punya sapi untuk menggarap sawah. Kalau punya sawah. Seraia mencari ;ulu",n cii tumpukan jerami. Jika berusaha mencari masyarakat di pedesaan yang seratus persen mengusahakan biclang peternakan sebagai mata pencahariaripokok.

Nanrun sejak adanya dana program IDT di j2 desa . tertinggal, rnaka dunia peternakan khususnya ternak karnbing seperti naik daun. peningkatan jurnlah kam_ bing di kabupaten Banyuinas meninjak pisat. Dimana pada awal pelaksanaan program, kainbing mr_-nempati prosentase pemilihari jenis usaha terbesai. sebe:ai 60 persen. Dapat diartikan, lrarapan untuk dapat rneningkatkan pendapatan dan mengentaskan ketertinggalin rnelalui ternak kambing. Sebuah pei-tanyaan munqu l, rnengapa karnbing ? f idak-

lah salah dan juga tidak disalahkan pilihan rnas),arakat di desa tertinggal. l-aporan Utanra baqiari

pertama, Husbanclr.,, n-lencoba urrtuk mengetengahkan beberapa kondisi dan permasalahan di sekitar pelaksanaan prograrr trD1Pem ikiran-pern ikiran y,ang mendasari pilihan mas),,arakat terhadap kambing clan

beberapa poterrsi kambing

juga dikirpas. Sehingga

cli-

harapkan tidak terjadi sikap

asal menrilih. Dilengkapi artikei-artikei, data clarr ta-

bel-tabel yang mendukurrg. serla pendapat pihak peirida

Kabupaten Banl,umas dalam lial ini adalah ttupati, Djoko Sudantoko cian Kepala Dinas Peternakan, Ir. purbilltoro. [1ag ian se lauj r-rtnya menarn p i I kan p ih 4k rn as5,arakat sebagai obyek sekaligLrs pelaksana program IIiT. Baik

dari pihak masyarakat penerima dana, pendamprng, ketua kelompok sasaran, aparat desa Can "pencii,,npinginya pendamping. Tidak ketinggalan juga disa_iikai: :,i:,i lain kehidupan rnasyarakat di desa tertinggal, sc.peiri

sikap pasrali y,ang rnilarrdasi ge'r"ak kesehaian.l ;n

;


B anyumas t en gah men gge li at m enge nt as kan ke t er t ing gal anny a dengan prosentase terbesar merrggunakan jembctan bidang peternakan, tchususnya ternak kambing. Ketika sebuah kalimat serasa menyadarkan insan peternakan "Apa yang dapat dibanggakan dari peternakan Indonesial

Kabup at e n

bihan dibanding ternak lain. Antara lain, kambing tidak mudah terserang penyakit, daya adaptasi tinggi,

@ DifrIi*fi sebagai pembuka

IDT

sebuah artikel

Kompas tanggal l2 Oktober 1995.

pemberian pakan

mengupas industri peternakan di Indonesia dan impor daging yang semakin tidak terkendali. Suara Karya, media massa lain tanggal 13 Oktober 1995 mengang-

dan pemeliharaan yang

tidak me-

peternakan akibat impor daging yang se-

makin tidak terkendali, Kompas

I

liknya, sertatidak

o

ber I 995 mengangkat pendapat dari ljahja Gunawan. Tjahja Gunawan

solusi beberapa permasatahan dengan cara mengawinkan bidang bidang peternakan dengan program

disi peternakan di Indonesia, bidang peternakan masih menjadi pilihan bagi masyalakat kabupaten Banyu-

pemerintah. Yakni Program IDT dengan "Feedlot". Masih banyak artikel-artikel lain yang juga menggambarkan permasalahan seputar bidang peternakan. Seberapa parahkah kondisi peternakan di Indonesia' Tabel l. Rekapitulasi

mas. Khususnya masyarakat desa tertinggal yang memanfaatkan dana

IDT untuk Jenis Usaha Kelompok Pada Desa Tertinggal

IDT

Di Kabupaten Banyumas tahun 1994

(sapi) mau tidak

No.

Jenis

Usaha

1. Peternakan 2. Perikanan 3. Perianian pakan beberapa pi- 4. Perdagangan liak terhadap sum- 5. Industri/kerajinan ber daging yang 6. Perbengkelan 7. Jasa lain. Padahal sum- 8.. Pertambangan mau sempat melu-

ber daging bukan hanya sapi. Kam-

bing salah satunya. ada banyak alasan

Jumlah

kan daging kambing kalah Pamor dibanding daging sapi. Daging kambing yang beraroma khas, menjadi salah satu penyebabnya.

Meskipun sebenarnya ternak kambing mempunyai kelebihan-kele-

kambing.

873 3,049

682

menempati pro-

KK

22 695 20

I8.666

Sumber: Pemda Kabupaten Banyumas, Ma

yang menyebab-

me-

melihara ternak

Pada pelaksanaan Program IDT di kabupaten Banyumas, kambing

Jumlah 11972 " 1.5.53

o

Sudantoko

rakat di pedesaan yang mayoritas bergerak di bidang pertanian. Lepas dari permasalahan-permasalahan yang rnemayungi kon-

dalam artikelnya, memberikan

impor

!

mempunyai potensi besar untuk dijadikan usaha sampingan bagi pemiliknya. Terutama bagi masya-

melalui artikelnya tanggal 28 Okto-

Daging

f

repotkan pemimenyita perhatian besar. Sehingga kambing

kat permasalahan bidang

Sasaran Program

KAMBING

sentase terbesar

sebagai ternak pilihan dalam

pemanfaatan dana. Data Pemda kabu-

paten Banyumas menunjukkan, ternak kambing menempati prosentase

terbesar, sekitar 60 prosen

di awal

pelaksanaan program. Djoko Sudantoko, Bupati kabupaten BanYumas di:ngan 72 desa tertinggal di-

dalamnya mengungkapkan

be-

berapa hal, pertama bahwa masyarakat desa tertinggal di wilayahnya, mayoritas adalah petani dan sebagian besar memelihara ternak sebagai usaha sampingan. Kedua, dari berbagaijenis ternak yang ada, masyarakat paling senang mengusahakan kambing, karena kambing mudah dipelihara. Meskipun sebelumnya (sebelum ada program IDT), banyak masyarakat yang sebenarnya tidak memelihara kambing. " Masih ada sifat ikut-ikutan", demikian ungkap Bupati. Ketika dihubungkan dengan potensi wilayah kabupaten Banyumas, Bapak Joko mengatakan bahwa sebenarnya wilayah Banyumas paling

cocok untuk ternak sapi. Namun karena berbagai keterbatasan serta

keinginan dari masyarakat itu sendiri, maka pihak Pemda harus mendukung pilihan masyarakat tersebut melalui tindakan pembinaan.

Berbicara pilihan masyarakat desa tertinggal kabupaten BanYumas (kambing-red), terkait pula didalamnya kondisi pasar yang mau tidak mau harus dihadapi oleh peternak sebagai produsen. Kebutuhan daging dalam negeri yang masih harus di "suntik" dengan daging impor, menunjukkan masih luasnYa

peluang bagi dunia peternakan. HUSBANDRY No. 11 TH

Ylllll996


LAPORAN UTAMA

IDT PEMASOK DAGING

@

Warjono, memang belum tentu mampu mewakili pandangan

yang setiap hari, menuntut pihakpihak yarig bergerak di bidang peternakan khususnya peternakan hulu dan teg ngah "mampu"

masyarakat desa tertinggal di kabupaten Banyumas secara keseluruhan. Namun setidaknya terdapat semacam inti sari yang tertangkap. Bahwa, bagi masyarakat desa tertinggal, bantuan modal saja tidaklah akan mampu meningkatkan pendapatan dan mengentaskan kemiskinan apalagi mengentaskan ketertinggalan seluruh desa. Modal sebesar apapun tidak akan berarti dalam waktu cukup lama dan berkelanjutan. Peningkatan motivasi beternak,

rnelemparkan

produknya setiap hari.

Bagi peternak kambing berska-

Khususnya peternakan yang bergerak di bidang "feedlot" atau pengge-

la sedang dan besar, dinrungkinkan

mukan. Hingga saat ini yang sudah

sudah mampu untuk mengelola usa-

mulai bermunculan adalah

hanya dengan manajemen yang sesuai. Sehingga mampu melemparkan produk ke pasar setiap hari. Tidak demikian halnya dengan peter-

usaha

penggemukan sapi potong. Masih

jarang dan bahkan belum pernah terpublikasi sebuah peternakan berskala besar yang mengkhususkan diri menggemukkan ternak kambing. Belum dapat ditemukan jawaban dari kondisi demikian. Datadari Dirjen Peternakan menun-

nak berskala kecil dan berskala "sangat kecil".

"Bagi kami, kambing merupakan tabungan. Yang akan kami pecalr jika kami benar-benar butuh uang banyak," ungkap pak Warjono, salah seorang penerima dana IDT di desa Gunung Wetan, kabupaterr

jukkan bahwa ternak kambing menduduki ranking kedua sesudah sapi dalam produksi daging. Hanya saja Banyumas. Jelas tuntutan pasar unbelum diketahui prosentase produk tuk mampu melemparkan produk daging kambing itu. Berapa prohari merupakan "hal yang setiap produk kambing dari senkah daging usaha peternakan berskala besar, Tabel 2, Produksidagingtahun 1988 - 1994 (dalani ribuan ton) Pelita VI Pelita V bera prosen dari Jenis usaha peternakan temak ,: , 1988 1989 1990 l99l 1992 1993 1994 berskala sedang ::" :,,,?i8,4,'..2:52,8 259,2 262,2. 297,0 346,2 358,2 Sapri" prosen dan berapa K&bau' , 4l;?, ,, 43,t 44,3 47;5.,:45,*.: 51,2 53,6 dari usaha peter- Kambiag 66,2 .,:.:6e9 58,3: 57,0 :,',:68,8 71,2 72,1 - 3I,0 : :.32;2:,:,', 31;? 37,4 ,'30,2 ' 40,1 41,2 nakan berskala ke- Domba cil ataupun dari pe Jumlah 37?,3 391,0 393,5 404,1 441,0 508,7 525,1

ternakan skala "sangat kecil". Seperti halnya kondisi

?

tuhan terhadap daging kambing

t Kambing

'li

penyertaan dan mentalitas masyarakat patut mendapat perhatian.

Ir. Purbintoro, selaku kepala Dinas peternakan kabupaten Banyumas menyatakan menanggapi mentalitas masyarakat bahwa "sebenarnya masyarakat di desa tertinggal itu adalah masyarakat yang rnemiliki potensi. Hanya saja kesempatannya

tidak mereka miliki, salah satunya adalah

rfiql."

"Masyarakat di desa penerima program IDT, belum tentu langsung memahami arti bantuan itu. Sehingga banyak yang masih sekedar ikut-ikutan. Disinilah tanhggung jau,ab dari pemerintah untuk mampu menterjemahkan program dan menyampaikan pada masyarakat." dem ikian penjelasan Bupajj Banyu-

mas menanggapi mentalitas masyarakat desa tertinggal di wilayahnya. Pesta patok yang diadakan oleh di-

nas peternakan sebagai jajarart Pemda merupakan satu sarana da'ri

dinas peternakan untuk mengada-

Sumber : Diden Petemakan

mustahil untuk mampu dilak-

kan pembinaan. Dana untuk mengadakan pesta patok itu dari APBD II

sanakan". "Sedangkan untuk setiap

anggaran pemerintah Inpres Dati II

paten Banyumas.

bulan atau setiap setengah tahun sekali menjual saja belum tentu,"

Tidak berlebihan pertanyaan-per-

lanjut pak Warjono Iagi.

berupa dana penunjang program IDT. Diwujudkan untuk pemberian penyuluhan dan pemberian obat-

tanyaan semacam muncul. Kebu-

Satu contoh pendapat

yang terjadi pada sebagian besar petani pada desa tertinggal di kabu-

HUSBANDRY No" 11 TH VIIVI996

dari

Bapak

obatan.


"Pemerintah tidak akan melepaskan masyarakat begitu saja,

ddiam pelaksinaan proglam IdT ini", dernikian ungkaf Buipati. Pembentukan Tim Peirbina (ecamatan yang di SK-kan dengan SK Bupati setempat. merupakan salah satu 1'l{uk lanjrit pelaksanaan program iDT. Masalah dapat atau tidaknya ternak kambing meningkatkan pendapatan masyarakat deia tertinggal masih membutuhkan penggalian yang cukup lama. Pembinaan bagi masyarakat desa tertinggal dalam hal teknis beternak saja tidak-lah cukup. Pem-

bentukan kelompok-kelompok dalam pelaksanaai progrurn iDT yang termasuk kelompok tugas

(kelompok dibentuk karena tugasred) diharapkan mampu tumbuh menjadi kelompok sosial. Mampu menjadikan masyarakat mempunyai kebutuhan untuk selalu mengadakan hubungan dengan masyarakt la.in. Sehingga lebih jauh mampu mengalirkan informasi

antara warga masyarakat. "Kedina misan masyarakat dengan adanya kelompok-[ah yang dap-at mengen-

taskan ketertingsalan." uns-kao salah seorang k6n'sultan pentam'ping (tenaga kerja pemuda mandiri profesional Ci desa teft inggal-TKPMPP-rDT). Melalu

i

kelom tr,rk-kelompok.

pembinaan pendairrping peiaksanaan program IDT mengarahkan

masyarakat untuk mengadakan arisan kelompok, pengadaan kekayaan kelompok dan kegiatan lain sej'enis.

Kambing atau jenis usaha lain han-

valah sarana"

Namun demikian tidak menu-

tup kemungkinan dengan lebih

"memberdayakan" masyarakat terhadap lingkungan di sekitar usaha peternakannya, akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat

di

desa tert-inggal. Hanya saja, keterpaduan masih menjadi katakata kunci dalam pelaksanaannya. Kabupaten Banyumas, termasuk kabupaten, dimana kondisi bidang peter-

IDT DIMATA APARAT DESA

nakan masih sepi dari sentuhan tangan-tangan swasta. Sedangkan pi-

hak Dinas peternakan-masih

kekurangan tenaga. "Bahkan untuk

tenaga penyuluhpun kami kekurangan," ungkap Ir. Purbintoro. Menjadi hal yang menarik jika

perkawiian antara F.ogram iDT dengan "Feedlot" mampu terealisasikan di segenap pelosok negeri,

termasuk juga kabupaten Bayumas dan jenis ternak yang digunakan juga-lebih beragam, 6ukai hanya sapi potong. Bagi masyarakat desa tertinggal di kabupaten Banyumas, sapi masih termasuk jenis ternak

"mahal" dibandingkan kambing.

Benang mtrah yang mampu tertangkap dengan adanya perkawinan tersebut adalah keterlibatan pi-

hak swasta secara nyata dalam

upaya pengentasan kemiskinan melalui program IDT. Sehingga keterpaddan lang selama ini ma"sih menjadi kalimat-kalimat'Jargon", mampu terwujud nyata. (Ary)

Masyarakat senang dengan adanya dana IDT, karena dapat membeli ternak tanpa harus menr beli sendiri dan dapat untuk tabu-

Bapak Umyanto (Kepala Desa Datar, kec. Sumba"g Banyu-

mereka sendiri.

ngan.

mas)

Bapak Warjono (Sekdes Gancang, kec. Gumelar, kab. Banyumas)

Tentang dana IDT, sebaiknya memang tidak perlu dikembalikan. Disamping itu juga harus ada persamaan penyuluhan tentang pen-

5.*h*

Dulu ada yang tidak mau menerima dana dari IDT, karena ada yang mungkin beranggapan tertentu dari masyarakat yang dikaitkan dengan politik, uang suntikan, dan lain sebagainya. Dengan adanya dana IDT tersebut diharapkan masyarakat dapat me-ningkat kehidupannya dibandingkan dengan kehidupan sebelumnya. Mereka yang termasuk miskin dapat terlihat, pendapatandapat meningkat, dapat memenuhi kebutuh-

an sehari-hari, melatih

kesadaran

ryrenabung dandengan demikian maka kesadaran membangun juga meningkat. Dengan adanya dana IDT yang dalam bentuk ternak kambing tersebut, masyarakat meningkat pendapatannya, dan kesadarannya untuk membangun, sehingga bila ditarik dana untuk pembangunan mereka memberikan, yaa walaupun besarnya atas kesadaran

10

IDT bukan sekedar membantu masyarakat miskin, namun juga meningkatkan pendapatan sekaligus meningkatkan kehidupan yang lalu. Adanya program IDT masyarakat bertambah aktif me melihara ternak maupun kegiatan lain, misalnya kumpulan kelompok dan menabung lewat arisan, hal ini menambah persatuan masyarakat desa.

Setelah jangka waktu 1,5 tahun, anggota masyarakat penerima

IDT dapat menggulirkpn, ternaknya masih dan bisa mengambil lagi. Dengan demikian pendapatan masyarakat meningkat, pendidikan anak-anak meningkat, kebut-uhan tercukupi, pembangqnan masyarakat meningkat dan maju.

BapakDjaid Sayidi (Sekdes Tambak Sogra kec. Sumbang kab. Banyumas)

jelasan program IDT itu sendiri. Selama ini masih ada penjelasan yang berbeda-beda, sehingga masyarakat merasa bingung.

Bapak Sirun (Kades Melung,kecamatan Kedungbanteng, kabupaten Banyumas)

Masyarakat desa Melung sangat senang dengan adanya program IDT. Kalau sebagian besar pemanfaatan dana di desa Melung adalah untuk ternak kambing, ada beberapa alasan. Pertama, masyarakat desa Melung khususnya di dusun Melung sudah sejak dahulu me-

melihara kambing. Kedua, Kambing tidak menyita perhatian terlalu besar. Bahkan kondisi yang terjadi di desa Melung adalah ternak kambing seakan-akan suudah menjadi tumpuan masyarakat. Sejak dahulu. Jauh sebelum ada program IDT.( g

HUSBANDRY No. 11 TH VIIV1996


LAPORAN UTAMA

ADAWARGA

-X-Ut;'iil

YANG MERASA DIBEDAKAN @n@. i

IDT

Tf,ll?*-li:I

I t desa, soalnya" ini menyangkut masalah pembinaan," ujar seorang aparat sa-

lah satu kecamatan di Banyumas kepada reporter HUSBANDRY. Pesan yang diucapkan saat peliputan IDT - ternak kambing ini logis, namun juga memancing keingintahuan. Pembinaan memang salah satu

kunci keberhasilan IDT. Tidak ada tolok ukur dalam melihat apakah pembinaan itu sudah berjalan baik ataukah belum. Semua akan kentara pada saat evaluasi keberhasilan IDT 1997 mendatang.

Menyitir apa yang dikatakan Bupati Banyumas Djoko Sudantoko, pemerintah tidak akan lepas tangan begitu saja dalam pelaksanaan IDT. "Padahal kita khan tahu mereka itu

konsep pembinaan IDT di Banyumas.

Kambing IDT "Dana IDT diberikan pada penduduk miskin yang berada di desa tertinggal", tandas Bupati Banyumas. Persoalannya menurut Bupati

karena keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah. Dana IDT diambil melalui BRI secara langsung oleh aparat desa. Misalnya di desa Tambak Sogra. Warga desa penerima IDT dibagi 1 6 kelompok mendapatkan dana IDT sebesar Rp. 20.000.000,-. Setiap kelompok memperoleh uang Rp. 1.250.000,... Pengelolaannya dilakukan sendiri sesuai dengan pilihan usahanya dan dibantu oleh pendampingnya masing-m asing.

,:a

"

orang miskin, disu-

w:w:,,,.; @-1"T:;{*â‚Ź@ Pengelola Dana

kantornya.

Ucapan Bupati diwujudkan dengan penyelenggaraan pesta pa-

tok, Tim Pembina Kecamatan dan Kelompok Tugas (Lihat : Kambing IDT Pemasok Daging ? -red). Sr:muanya adalah usaha penjabaran HUSBANDRY No. 11 TH VIIUL996

usaha mereka berha-

sil. Seorang \tv'arga desa penerima IDT di desa Melung yang tidak mau disebut namanya telah me-

,

ruh nyurung (mengelola -Red) duit khan sulit. Makanya ada yang namanya pendamping",kata Pak Bupati saat ditemui HUSBANDRY di

akrab dengan lingkungan desa di seputar Banyumas, seperti halnya ayam buras. Bahkan jauh sebelum adanya program IDT sudah banyak yang memeliharanya. Misalnya ada beberapa warga di desa Melung yang kini memiliki kambing 20 sampai 30 ekor. Suatu jumlah yang tidak sedikit. Berdasarkan informasi bulan Oktober 1995, harga ternak kambing di Banyumas cukup lumayan. Kambing lepas sapih (umur 4 bulan) harga di pasar mencapai Rp. 75.000,-. Sedangkan untuk kambing induk harganya di atas Rp. tr00.000,-. Daging kambing perkilonya sekitar Rp.7500,-. Hargaharga tersebut bisa naik dua kali lipat pada Hari Raya Idul Adha. Tentunya suatu keuntungan yang lumayan bagi para peternak kambing IDT apabila

Kebetulan saja lrampir 60 per-

rasakannya. Dari uang Rp.100.000 yang diterimanya rl dibelanjakan ultuk no o mernbeli seekor kambing induk. Kini dia sudah mengembalikan dana IDT yang diterimanya dan telah membeli seekor kambing baru. "Kambing saya yang dulu telah laku di-

IDT di 72 desa di Banyumas memilih usaha ternak kambing. Pilihan s+ banyak 9123 KK di 20 kecamatan ini konon ditentukan sendiri oleh

jual Rp.200.000 pada saat Lebaran

rnereka. Ternak karnbing Inemang

dengan rvajah riang.

sen warga desa penerima dana

Haji Mas," kata peternak kecil yang sehari-harinya adalah bumh tani ini

11


LAPORAN UTAMA :

Kambing memang ibarat sim-

panan emas bir$i warga desa penerima dana IET,di.sepqtar Sanyumas. Pakannya tidak sulit dan relatif mudah diperoleh diban{ing ternak lain. Ternak ini juga cepal menghasilkan anak. Apabila berhasil dalam pemeliharaannya warga desa yang hidup-

nya di bawah garis kemiskinan bisa tersenyum. Namun apabila gagal,

maka bisa membuat pusing peternaknva.

"\

Bila kambingnya mati, maka si peternak menanggung dana IDT yang harus segera digulirkan. Seperti terungkap dalam keluhan Pak Ranu, seorang peternak kambing IDT di Desa Gunung Wetan Kecamatan Jatilawang. "Bukannya saya yang makan kambing, tapi sekarang malah kambingnya yang makan saya...", ujarnya lirih. Ke_iadian seperti ini bisa dimaklumi. Menurut Djaid Sayidi,

instansi yang lain menyebabkan k+ bingungan masyarakat desa. Misalnya dalam hal beternak di sini tidak diperbolehkan beternak sapi, tetapi

di daerah lain

diperbolehkan.

Nah...,mengapa hal itu bisa terjadi?", tuturnya saat diwawancarai.

Yasmirja, seorang petani di desa Tambak Sogra menyatakan hal

serupa. Dia merasakan adanya perbedaan penyuluhan antara rvilayah

yang satu dengan yang lain. Misalnya dalam masalah penvuluhan dan informasi ketentuan penggunaan dana IDT. Akibatnya timbul kesan

merasa dibedakan dari wilayah yang lain. Dia mengharapkan agar peraturan dan ketentuan dari penggunaan dana IDT tiap kelompok disamakan.

Masalah kekurang beresan koordinasi dikatakan oleh salah

"

IDT. "Jika sudah demikian maka kami yang di Dinas Peternakanlah yang harus repot",keluh pegawai Dinas Peter-nakan yang keberatan disebutkan namanya ini. Keluhan-keluhan tentang kesimpangsiuran di atas berbeda dengan penuturan Bupati Djoko Sudantoko. Menurutnya, pemda Banyumas sudah membuit langkahlangkah persiapan sebelum IDT dicanangkan Presiden. "Sebelum IDT itu diinstruksikan, saya sudah punya perkiraan bahwa kemiskinan itu harus kita tangani secara konseptual. Untuk mencapai konseptual dibutuhkan data dengan melakukan survey sosial yang benar bekerja sama

dengan Perguruan Tinggi (UNSOED - red)",tutur Djoko Sudantoko lebih jauh pada HUSBANDRY.

seorang Sekdes Desa Tambak Sogra

masyarakat desa umumnya masih awam dalam menangani penyakit dan cara pengobatan ternak. Apalagi kegiatan penyuluhan dan vak-

j4-"4=::.+

â‚Źs:*

..E::ai:.1*=

sinasi rnasih belum bisa rutin dilakukan oleh Dinas Peternakan. Aiasannya adal ah m asalah terbatasnya dana, tenaga dan sarana yang dibutuhkan.

Keluhan Pembinaan IDT Pihak Dinas Peternakan Banyumas berdasarkan pemantauan menginformasikan bahwa di Melung dan Sumbang para peternak karnbing IDT kebanyakan berhasil dalam usahanya. Keberhasilan ini selain dari peternaknya sendiri juga karena pembinaan yang dilakukan dinas dan aparat desa. Bentuk pembinaannya adalah penyuluhan teknis melalui kelompok-kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Koordinasi antar instansi dalam melakukan pembinaan IDT dalam prakteknya ternyata tidak sebaik konsepnya. Tarso, salah seorang ketua kelompok penerima dana IDT di Desa Datar mengungkapkannya ketika ditanvakan seputar rrasaiah lf)'I. "'{'idak saflranya infirmasi dar"i salu instalrsi dengan IL

l I Y o

o. Bupati Banyumas

seorang aparat Dinas Peternakan Banyumas dari bagian seksi kesehatan. Pada saat masyarakat pener-

ima dana IDT mernbeli ternak

kambing, tidak ada pemberitahuan ke Dinas Peternakan tapi ditangani

oleh instansi lain. Masyarakat membelinya tanpa melalui tenaga

seleksi ternak yang memadai. Akibatnya kasus penvakit scabies kambing agak meningkat di Banyumas pada bulan Okiober 1995. Sumt'ernya konon adalah ternak kambing dari luar Birnvumas yang dibcli oleli masvaral'at penerima

Apa yang dikatakan Bupati bahwa konsep pelaksanaan IDT di Banyumas tidak ada permasalahan mungkin benar. Namun keluhankeluhan kesimpangsiuran informas i

dan koordinasi oleh instansi mengenai IDT pada warga desa tidak bisa diabaikan begitu saja. Masih banyak yang perlu dibenahi dalam pelaksanaan koordinasi serta pembinaan IDT dan masih ada kesem-

patan sampai 1991 nanti untuk m

elakukannya. Mumpung keluhan-

keluhan tersebut silatnya masih sporadis.(Bey)

HUSBANDRY No.

il TlMly1996


LAPORAN UTAMA

BUKAN LAGI SEBAGAI HUKUMAN /\

maupun desa lain. Emansipasi

iang itu re-

&sq. SflN #i;II lagi menunjuk( tur) kan pukul i\ {qP\ ,/l

'Y,h7"

1

wanita dusun Melung terhadap pekerjaan "mengarit", serasa sudah lu ruh dalam kehidupan masyarakatnya. Sungguh sebuah alasan yang sederhana. Seperti yang diungkap

1.00

WIB. Kabut tipis rnelayang-

layang menggeleser menuruni punggung pegunungan Cendanasari di sebelah utara desa ditingkah rintik hujan kecil-kecil namun deras. Menebarkan bau khas tanah basah di tepi kanan dan kirijalan aspal yang tidak lebar. Sesekali dari jalan setapak di badan jalan, nampak sosok tubuh

kan oleh Bapak Parno, kepala dusun Depok bahwa " Dengan wanita dan

anak-anak yang mengarit, berarti para suami dapat mengerjakan pe-

yan" ekonomi penduduknya.

perti yang diungkapkan oleh Mar-

kerjaan lain. Ivlengerjakan lalran misalnya. Ataupun pekerjaan-pekerjaan lain yang berat.

sono dan Slamet. Dua orang pemuda

Lain lubuk lain ikannya. Lain

desa Melung yanhg bcrlernpat ting-

gal di dusun Depok. Berbeda dengan beberapa desa

IDT lain yang

me-

pcnerima dana

Lain desa, lain pula kondisinya. Meskipun sama-sama berstatus

manfaatkan dana untuk memelihara

Bersama-sama dengan rekan-

rekan desa lainnya, Melung-Purl bergerak meronta melePaskan diri dari lilitan keterlinggalan. Sebualt desa di ujung utara kabuPaterr

dan memberikan rumput untuk kambing" Sernentara tangannya siiih berganti memegang golok ataupun arit. Mereka adalah sebagian besar wanita pen-

ternak karnbing. Bagi penduduk desa Metung, kambing sudali rnen.jadi ternak pilihan sejak dahLrlu. Sejak sebelurn ada program lDT.

Sehingga dettgan adairl'a Prograrn IDT. ridaL lagi lrarris mencaricari bidang 1'ang menjadi Pilihan

pettdudr,rk M*lrrttg.. Secara langsung. i,altrhing menernpati prosentnse i:esar dalam pernanfaatan

dana

di desa \'1'-'lung"

Kltususnya tragi rtasy'arakat di dusun fu{eluttg. "Jangan kaget. seanukan irahlva

rla i n.'.'a d item

1 Kepala keiuarga di dusun lvlelurg, rata-ratil memiliki 20 - 30 ckcr

duduk dusun lVXelung desa Meh"rng. Sebuah desa di u,ilayah kecamatan Kedung Banteng, kabuPaten

karnbing," ujar kepala desa )arrg t-raru 2 tailun t:remasuki rtasa tugasnva.

Banyumas. Desa yang

terbagi rnenjadi emPat ryris*t,"!K*lo,"nsk o

p,

^,

n

*

ri an.

r,

t

. tt r,' t rn ru r i? o Ai;h u t t

i

-fr,:

t

aq e t'

t

rn

Bany,umas. Wilayah desa yang be-

Rata-rata penduduk dusut'l N{elung mempunyai mata Petlcahariirn st:hagai ;:eiani din pet*rnrk. 1-iriak -iauh lierbeda dettgait dusLitr

ii

Se-

masyarakat, lain pula kebiasaannya.

desa tertinggal.

Telapak kaki yang pecah-Pecah kuat mencengkerarn tanah menahan beban di pundak, sambil terus menyusuri jalan setapak untuk segera pulang

HUS}IANDRY No.

pok sasaran IDT. Dusun-dusun

tersebut adalah dusun Sela rendeng, dusun Kaliputra, Dusun Depok dan dusun Melung. Pusat pemerintahan desa berada di dusun Depok. Nanun .iustru dusun yang terakhir disebutkan itulah dusun yang paling "luma-

wanita berjalan sambil memikul dua buah keranjang berisi rumput serta ramban. Wanita-wanita itu sebagian besar mencari rumput dan rambanan dari hutan yang memagari desanya.

riusun ini, termasuk clesa teriinggal lattg tncticrinta dana IDT dalam jangka r.vaktu 3 periode ;remtre-

pok yang juga pendamping kelom-

TFI'1ilV1996

gitu luas, terhagi dalanl

dusr-ttr-

dusun. l)irnanrr setiap dusutl adalali stbliah l'ittirl't (ka'rrasiin sali'alt dat: hLilan-reci). uirgkap keirala '-tltsttn ,-1*

"I)ana IIIT itu uirtuk rnenalnbalt tnodai n:emelihara kaurbing. )'atlB r berkem batig jauh-j aLrh lurasa sebelurri pi'ogratll

ID"f rnasuk di desa

l\4eh-rrig. Seticaknya untuk dusun h'leiung," tantbali Bapak Sirun selaku kades. llel"kerta;trr drrt'lgillt pertambai'i-

at: populasi ierttak i';rntbiirg di dc1a


LAPORAN UTAMA sanya, bapak Parno, selaku pendamping kelompok sasaran menyatakan bahwa seandainya kambing di

dusun Melung itu dikumpul[an maka jumlahnya lebih dari 3.000 ekor.

Sehingga akhirnya pada saat

diterima akal, ditangkap sebagai pertanda buruk oleh anggota lairr nya. Baik pertanda pelanggaran aturan kelompok, pertanda tidak mau melaksanakan kewajiban seba-

gai anggota kelompok, fiertanda tidak mau mengembalikan dana dan

pesta patok (program dari Dinas pe-

sebagainya.

ternakan-red), tidak semua ternak kambing di desa Melung tersentuh. "Dusun Melung-lah penyebabnya,"

Sef ingga akhirnya akan ditindaklanjuti dengan sikap serentak

ujar pak Parno dengan nada bangga.

"Lha mereka kehabisan obat di dusun Melung. Jumlah karnbing di dusun Melung saja banyak. belum lagi dusun- dusun lainnya. Dan. dari Dinas Peternakan hanya membawa sedikit," ujar pak Kamdi, salah

yang- tertimpa musibah. Dan juga seandainya ada ternak kambing(t#

nak pokok milik kelompok--ied) yang mati.

. "Kita khan nggak mungkin minta.ganti pada pemilik kam-bing hasil dana IDT jika kambing tersel but.mati. Sedangkan. mereka saja adalah orang miskin yang menerima dana bantuan." ujar pak Parno, bapak dari 7 anak :l'l ini. Bagaima

"i

desa Melung saat ini tidak H lepas dari ke-

i,3i', terlibatan

segllng penduduk Dusun Melung

lli'

sedikit berseloroh.

..

_

dana maupun pendamping kelompok.

Baik buruknya kelompok tergantung dari pengurus dan anggota. Baik buruknya pengurus dan anggota tergantung dari pendamping. Demikian sebuah keyakinan yang

diyakini oleh pak Parno. Sebualr keyakinan yang memacu kearah

usaha perbaikan kelompok. Disipl in yang keras diterapkan oleh setiap kelornpok sasaran di desa Melung. Namun demikian, Kerasnya kedisipl inan yang disel imuti dengan keakraban dan pengertian pihak-pi-

hak yang melaksanakan, merupakan modal besar bagi penduduk Melung.

Sehingga ketatnya penerapan kedi-

siplinan dalarn pelaksanaan program IDT, tiflak menjadi belenggu langkah- lan gkah masyarakat.

Semisal, dalam pertemuan kelornpok yalrg rutin diadakan setiap selapan sekali (35 hari sekali). ang-

gota yang tidak hadir akan mendapat "perhatian lebih. Perhatian dari selu-

ruh anggota kelompok. Dimana sebetulnya, perhatian itu merupakan sebuah hukuman.

Ketidakhadiran seorang anggota dengan alasan yang tidak dapat

14

se-

mua unsur ma-

Perkembangan ternak kambing

di desa Melung, tidak terlepas dari ketatnya disiplin yang ditbrapkan oleh warga baik warga peneiima

.

napun, kondisi

Me

I e pas

kan

be le

nggtt

ke m is k

i

nan

anggota yang lain untuk "bertarr dang" ke rumah anggota yang tidak

hadir. Dengan maksud untuk me-

ngingatkan j ika lupa, membantu j ika ada kesulitan dan maksud-malisud lain. Dimana intinyaadalah mening

katkan tentang pelaksanaan taia tertib dan aturan kelompok yang t+ lah disepakati bersama.

Gerakan "bertandang" dari anggota tersebut sebenarnya meru pakan hukuman. Namun penerapan

hukuman melalui cara "silah turahmi" menjadikan hukuman bu kan lagi sebagai hukuman. Bagi kelompok-kelompok sasaran di desa Melung, segala keputusan yang

telah disepakati bersama, meru pakan sebualr keputusan mutlak mengikat seluruh anggota. Maksud nya, jika satu orang anggota lalai rnelaksanakan keputusan ataupun

berbuat kesalahan, maka semua anggota lain tanpa kecuali ikut menanggung akibatrrya. Pada setiap penarikan arisan, selain menyetorkan uang arisan j uga ada acara pengisian kas kelornpok. Penarikan iuran melalui arisan rutin, dimaksudkan sebagai sikap berjaga-

jaga. Terutarna bila ada anggota

tergabung dalam Karang Taruna. Kedinamisan warga yang tergabung dalam kelompok sasaran dalam pelaksanaan program IDT memacu pemikiran kalangan pemuda. Sehingga pada bulan Agustus 1995, sepakat menghidupkan Karang Taruna. Meskipun demikian, mudanya usia tidak menghalangi gerak Karang Taruna. Penarikan iuran rekening listrik yang selama ini macet ditangani aparat desa, diambil alih Karang Taruna. "Dan, hasilnya lancar. Kami sebagai orang tua mendorong saja. Se-

hingga ketertinggalan yang kami sandang tidak membelenggu keinginan untuk berkembang," lanjut Bap-

pak Sirun.

Pihak desa Melung melihat gerak para pemuda sebagai salah satu potensi yang patut mendapat nilai lebih sebagai desa tertinggal. Sehingga aparat desa senantiasa mengupayakan keterl ibatan Karang Taruna dalam mengentaskan keter-

tinggalan desa. Baik melalui peningkatan kedinamisan aktivitas warga di tingkat desa, kecamatan bahkan tingkat kabupaten Banyunlas.

HUSBANDRY No. 11 TH YIlVl996


LAPORAN UTAMA Menjadi sebuah

makna

tersendiri, dimana pada sebuah desa tertinggal, terpencil serta jauh dari keramaian, kegotongroyongan dan kerj asama d iantara warganya melekat erat. Tidak ada kesan gerakan

"Apapun yang diperintahkan oleh Pemerintah sehubungan dengan pelaksanaan program IDT ini,

menebarkan beraneka ragam warana hijau. Mengesankan sua-

kami siap," ujar bapak Sirun sambil

memandangnya, tanpa harus ter-

sana asri. Menyejukkan mata yang

Iena. Seperti juga penduduknya yang tetap tegar menjalani kehidupan dengan bersahaja. Tanpa

yang memberontak. "Bukan berarti kami pasrah dan dapat diatur

seenaknya serta tidak tahu apa yang dikerjakan," ujar kepala desa yang memelihara jenggot di dagqnya. "Prinsip saya selaku warga dan kebetuEmansipasi lan sebagai kepala du- Dana IDT meningkatkan peyan wanita sun, saya harus patuh melihat hujan yang turun semakin pada kepala desa. Karena kepala deras. Mengalirkan air di sepanjang desa itu, meskipun dipilih oleh jalan yang naik turun. tubuh warga, namun yang mengesahkan dan bertanda tangan adalah Bupati. Jalan aspal kecil itu sepi. Dan Dan, diatas Bupati itu ada Gubernur. "melung" kata-kata yang dalam ba hasa Banyumas identik sebagai "se Serta diatas Gubernur itu ada Pesuatu yang jauh" memang sebuah merintah Pusat. Termasuk didalamnama tepat untuk desa Melung. S+ nya adalah pelaksanaan Program buah desa yang tenang, sepi,jarang IDT ini. Kalau saya tidak setuju dengan apa yang dianjurkan kepala tersentuh asap-asap carbon monoksida dari knalpot motor, dan sangat desa berarti saya ....," kata Pak Parno jauh dari kesan berdebu. Bukit-bukit yang membiarkan kalimatnya teryang memagari di bagian utara desa gantung.

harus berputus asa.

Dan, ketika langkah kaki harus meninggalkan desa Melung, sketsa kawasan pegunungan Cen, dana sari yang memagari f desa mulai menipis. Kai* but menggeleser, manghampiri dedaunan di tubuh bukit serta membasahi apa saja yang dilewati. Tanpa mengusik dan tarrpa menimbulkan keributan. Hirrgga wanita-wanita itu, tetap melangkalr ke rumahnya. Sementara keranjang berisi rumput bertengger tenang di tempatnya. Tanpa terusik, tanpa tergoncang. Meskipun caping, keranjang berisi rumput serta baju yang dikenakan telah lama meneteskan air hujan yang jatuh dibadannya. Dan, mulaimenginsin. (Aru) %".-\e--,

ff-i

nr'I I L tl' 'ii+ i.jii,

i

$;ifffiii ,-i Kepada Civitas Akademika Fapet Unsoed

StrLAMArI fIAe{aN BAKU 1996 JANGAN BIARKAN KITA TERGILAS WAKTU SEGENAP ANGGOTA LEMBAGA JURNALISTIK MAHASIS!WA HUSBAMDRY

HUSBANDRY No. l1 TH VIIU|996

15


PETERNAKAN

PENGEMBANGAN INVESTASI PETERNAKAN DAN PENGELOLAAN BERKELANJUTAN Oleh : Noerjoso

1. 7-egiatan investasi sub sektor K^ peternakan merupakan baI\ian dari upaya pembangunan pertanian. Keberadaannya terus didorong secara intensif baik melalui pemberian kemudahan dalam perijinan maupun dalam penyediaan sarana dan prasarana.

Proses investasi pertanian dalam repelita VI dipengarr-rhi kondisi awal keragaman investasi sub sektor peternakan selama PJP I, kondisi input sumberdaya alam, sumberdaya manusia, IPTEK dan

Kenyataan yang ada di lapang-

hadap alam. Masalahnya sekarang cukupkah falsafah dasar tersebut

an bahwa investasi peternakan lebih banyak dilakukan masyarakat sebagai usaha rumah tangga. Hal ini m+

mampu diterjemahkan olelr manusia dem i menghindarkan dari terjad inya

mungkinkan tercapainya sasaran pertumbuhan peternakan sebesar 6,4

%o

imperialislne manusia terhadap l

per tahun.

Seputar AMDAL peternakan

Falsafah AMDAL peternakan

Kegiatan peternakan pada hakekatnya adalah suatu upaya pengelolaan sumberdaya alam dan ling-

Setiap bangsa berkebudayaan

mempunyai pandangan hidup sendiri-sendiri. Pandangan hidup

kuungan yang bertujuan untuk memperoleh hasil-hasil biologis

secara otomatis akan menelttukan

yang diperlukan guna mendukung

kelembagaan pertanian. Selain itu dipengaruhi pula oleh lingkungan straregis yarrg

hidup dan kehidupan manusia.

Sumber daya alam berfungsi sebagai faktor produksi dan sumber kesejahteraan bagi generasi yang sekarang dan yang akan datang.

berkembang pada awal PJP

IL Lingkungan

strategis terse-

but antara lain adalah adanya kelangkaan dan ketersediaan rttodal irrlernasiorral bagi rre-

Pada saat ini pengendalian dampak penting dari pembangunan peternakan terhadap lingkungan belum secara terstruktur ter-

gara-negara berkembang, karcrra adanya pergeseran pri-

i , 3

oritas negara donor dalarn pernbangunan ekorrorni wilayah global, adanya isu Hak

Azazi Manusia (HAM)

dan

Usahh Peternakan Dampak terhadap lingkungan perlu diperhatikan.

kepedulian Iingkungan hidup. adanya usaha untuk rneningkatkan

cara hidup. Dengan demikian akan

peran swasta, adanya komitmen un-

terjadi interaksi antara kedua bu-

serta adanya arahan kebijaksarraan

daya ciptaan manusia tersebut. Se cara garis struktural manusia adalah pengemban risalah Illahi. Manusia

tuk mengernbangkan agribisnis peternakan sebagai surnber utarna perturn buhan ekonorn i.

berkewajiban mengelola dan

Investasi pertanian sub sektor

mengkondisikan lingkungan bumi agar sesuai dengan risalah-Nya.

peternakan

Ittvestasi peternakan rnencakup pengeluaran, pembiayaan pembangr-rnan sarana dan prasarana, dan bahan modal untuk kegiatan. Kebutuhan investasi adalah sejumlah mo-

dal yang diperlukarr. Dan diha.rapkan rnampu rnenghasilkan out-put sesuai sasararr. Dari kenyataan investasi yarrg ada, rraka didapat garn-

baran bahwa investasi pemerintalt terhadap peternakan sangat kecil, yaitu sebesar 1 1,8 026. dihitung ber-

Masalahnya sekarang adalah sejauh mana garis struktural tersebut diterjernahkarr oleh akal manusia yang cenderung tidak terkendali.

Ciri khas dari budaya ketimuran adalah segala sesuatu mempunyai kedudukan yang terpagar secara nyata atau dapat dikatakan sebagai sekularistik urnum. Tetapi

br

kan berarti kedudukan terpagar tersebut akan menghasi lkan falsafah

dasarkan investasi pertanian secara

penyatuan yang tidak terpagar. Batas-batas falsafah dasar irrilah vlng ualrlin) a rnarnpu merrglrindar-

keselrrnrharr.

kan tindakan seweualtg-\\,euang ter-

16

ingkungan.

program/diprogramkan. Pada saat ini masih bersifat merespon kasus-kasus yang terjadi di'lapangan. Tujuan akhir dari adanyaAMDAL secara keseluruhan adalah

memperkecil pengaruh negatif dan memperbesar pengaruh positif dari Human Activity terliadap lingkungan. Perhatian yang lebih besar

terhadap lingkungan hidup seberrarnya adalah bagian dari perjalanan ke arah pembangunan kualitatif. Yakni pembangunan yang tidak hanya mengejar jumlah tetapi menuju mutu. Yang penting bukan hanya seberapa besar kemungkinan kemakmuran mffrial bisa di capai, tetapi bagaimana mencapai kualitas hidup 1,ang lebih baik. Hanya dalam ikl irn pembangunan terutama peter-

nakan yang demikianlah soal-soal pelestarian dan pemeliharaan lingkurtgan hidup mampLr menjelrna dalarn peranan politik yang kuat yang didukung oleh semua kalangan.

I)enulis adalah ntairasisrva Fapet Unsoed angkalan 1991

HUSBANDRY No. l1 TH VIIU1996


PETERNAKAN

AGROI NDUSTRI BUTUH KELEMBAGAAN YANG KONDUSIF Sedapl

occL ohwoo pooldoV d.an,i lodaaa,r,e dncoaa,6

/,od,eoaa,o,

rlpehuou del.an*Pb*

r*aoof,a de|adcla,o

qqtaon todalutotoatd o6,ooooni, bo ohonono,i,iil,d(&ta,l, IZecendrungan

A.dari

pemahaman pelak-u ekonomi yang

ada tentang agroindustri sering mengarah pada satu sisi pandangan yang terlalu sempit, karena adannya anggapan bahwa proses industrial isasi di pedesaan hanya sebagai salah satu jalur dari sekian banyak jalur untuk memberikan kesempatan berusaha dan memberikan lapangan pekerjaan semata. Anggapan tersebut tidak seluruhnya keliru bila dilihat secara makro. Biasanya bentuk

f,aotaaoaa

adalah bagian dari pembangunan in-

dustri modern dengan orientasi pasar internasional baik itu perta nian atau lainnya.

Ada lima keunggulan mengapa

Agroindustri di pedesaan itu perlu dikembangkan dan diupayakan sedemikian rupa, diantaranya adalah ketersediaan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak sehingga tidak diperlukan mutasi tenaga kerja dari daerah lain; tidak menga-

dari agroindustri di pedesaan berupa in-

dustri kecil atau iru dustri rumah tangga dengan skala usaha yang kecil. Hal ini tentunya tidak lain d

Keunggulan-keunggulan ini kalau kita cermati bersama akan rnenjadi perangsang bagi usaha pemerintah dalam menerapkan manajernen agroindustri sehingga ada satu kesamaam pola pembangunan agroindustri di pedesaan.

Kondisi seperti yang terakhir memang sangat kita harapkan tetapi rnelihat kondisi yarrg ada se-

ini

perti kondisi kelembagaan agroirrdustri belum sepenuhnya berpihak pada satu kondisi yang mengarah pada tu.iuan yang diharap-

kan, karena'permasalahan yang sering tirnbul dilapangan

ipengaruhi oleli

jauh berbeda. Kelern-

struktur permodalan yang rendah dan tidak jarang menjadi

bagaan

kendala yang ada di pedesaan.

Cariman Silitonga dalam makalah seminarnya yang ber-

judul

usaha yang sifatnya home industri.

Kelembagaan

Berbasis Pedesaan

Dalam Pengemba-

ngan Bisnis menya- Koperasi D ipe r u ka n ke s e i m ba ngct tt de nga n le nt.ta.qa pe nrc r n a h de.s u takan bahwa agroindustri berbasis pede kibatkan tingginya biaya produksi, saan disebutkan sebagai suatu karena tidak merlerlukan prasarana kegiatan usaha dari produksi hingga yang modern dengan modal yang pemasaran y.'ang merujuk pada perkegiatan pra industri me' banyak; tumbuhan eko-nomi pertanian bermudahkan peternak untuk lebih bisa dasarkan komoditi andalan, baik menyesuaikan diri; produk yang diI

yang menyelenggarakan kegiatan di desa maupun di luar desa. Sedangkan arah dari agroindustri itu seirdiri

HUSBANDRY No. 11 TH VIIV1996

i

I

hasilkan sesuai dengan muatan lokal dan diterima oleh selera masyarakat; berkernbanya koperasi dari

di

pe-desaan

deugan administrasi pemerintah dan juga berkaitan dengan durria usaha seperti perdagangan, KUD, industri pedesaan. itu LSN.'I Sernentara I belum memberikart .a o o kontribusi yang optimal bagi peningkatan usaha ke arah agroindusrri di pedesaan.

Sebagai contoh masih adanya ketidakseirnbangalr anlara orierttasi

bisnis dan orientasi administrasi dalan-r mendorong peningkatan kegiaian berusaha dengan arah bisnis di pedesaan rnenunjukan ketirnp.lngan diantara lernhaga. Keadaan ini sebenarnya rnasilr bisa cliatasi 1,1

LI


PETERNAKAN bila pimpinan lembaga pemerintah menaruh minat khusus pada dunia bisnis di pedesaan. Contoh lain yang sering menimpa para peternak sapi perah adalah mereka harus menerima kenyataan manakala susu yang diha-

silkan oleh sapi perahnya ditolak KUD selaku penampung dengan alasan susunya pecah atau tidak lolos uji Alkohol. Hal ini jelas akan merugikan para peternak, sementara sampai saat ini pemecahan masalah masih belum sepenuhnya bisa diatasinya. Keadaan yang lebih buruk lagi tentunya akan dirasakan oleh petani yang telah mengusahakan 200 ton padi dengan kesepakatan yang telah d itetapkan sebel umnya atas perm intaan pengusaha. Dan karena keraguan pengusaha akan kualitas produk tersebut akhirnya yang diterima lranya 100 ton. Keadaan seperti ini sering terjadi dan di pihak petani jarang sekali mengklaim. kerugian

yang dideritanya akibat ketidak-

adalah bagaimana menciptakan sua sana yang kondusif seperti yang di-

harapkan, sementara sering kita melihat masih adanya keterbatasan gerak langkah para personil penggerak perekonomian tadi. Keterbatasan yang sering dijumpai tadi berputar pada permasalahan kurangnya pengetahuan, skill usaha yang kurang serta pengalaman dan pendidikan masih rendah dan masih

banyak lagi yang lain. Salah satu dari permasalahan pasti akan murr cul dan sering tanpa disadari merr jadi penghambat. Menghadapi permasalahan tersebut diperlukan adanya pemikiran dan upaya bersama tentang pentingnya pelaksanaan konsep kelembagaan Agroindustri peternakan seperti yang diharapkan.

mengantisifasi kebutuhan kelompok petani peternak untuk menciptakan kemandirian dan kreatifitas anggota kelompok. Kepastian jaminan yang men-

dukung kelancaran usaha para petani peternak seperti koperasi se-

bagai penyalur kredit, pemasaran, penyalur saprodi dan sebagai fungsi pembina menjadikan lembaga terse-

but menempati posisi yang sebenarnya. Keadaan ini akan terasa efektif manakala terjadi keseimbangan antara lembaga institusional yang ada mampu mengakomodir kebutuhan-kebutuhan dari lembaga-lembaga agroindustri yang berhubungan langsung dengan petani peternak. Hubungan yang harmonis mutlak diperlukan sehingga target

Kelembagaan Kondusif

Melihat kenyataan yang

lewat jalur penyuluhan yang intensif dan efektif. Dengan demikian dapat

ada

diperlukan kese imbangan antara ke bijakan pernerintah yang -sifatnya sentral dengan kegiatan pertanian yang sangat dipengaruhi oleh ling-

mampuan petani.

yang dilaksanakan pemerintah dan fungsi kelembagaan agroindustri dapat berjalan bersama-sama. Sebagai salah satu program pe-

merintah hendaknya agroindustri dilihat secara menyeluruh ditingkat na-

Keadaan-keadaan seperti diatas tentunya

sional sehingga adanya keterpaduan an-

tidak perlu terjadi rnanakala kelridupan kelernba gan agroindustri

tara lembaga-lembaga

yang terkait didalam-

nya mampu memunculkan sumberdaya

di pedesaan dapat mcnunjang kehiduparr berbisnis. Iklim yang kondusif merupakan upaya untuk merrjadikan lembaga-lembaga yang berkompeten di dalamnya lebih merrirrgkalkan intensitas-

yang dapat menopang keberhasilan program yang satu ini. Sumber daya tersebut dianta-

.^

nya melayani kebutuhan masyarakat.

i ;o

ranya adalah kewirausahaan yang diperoleh dari kegiatan penyuluhan, pennodalan didapat dari lembaga perbankan atau koperasi dan teknologi.

Permasalahan yangtimbulterkadang Kelompokrernak Iebih membeban? Pelq,anan, pendompingan harus jela.s petani peternak. Sekungan dan mempunyai karakteris hingga mereka sering berharap tik spesifik yaitu desentralisasi. Do rnelalui kelembagaan seperti KUD sentralisasi akan efektif jika ada atau lembaga pemerintahan desa tanggung jawab yang jelas diantara bisa memberikan solusi dari perlembaga yang ada. Untuk menum-

carnpur tangan pemqrintah. Intervensi pemerintahberperan dalam

buh kembangkan Agroindustri dibutuhkan petugas yang handal dan mampu rnelayani peternak dalatn

rnenghadapi pelaku bisnis yang kuat di pasar bebas sehingga kelangsungan usaha petani peternak dapat ber-

masalalran yang ada sebagai kon-

sekuensi dari keberadaan kelembagaan tersebut bagi rnasyarakat desa.

Yang kemuclian menjadi masalah 18

mendampingi dan

rne

mbina tnereka

llntuk

melirr-

dungi kepentingan usaha dari sisi produk yang dihasil-

kan petani peternak dibutuhkan

jalan terus. (Arief)

HUSBANDRY No. 11 TH VIIV1996


PADANG PENGGEMBAI AAN SEBAGAT USAHA ALTERNATIF SUMBER PAKAN TERNAK DI DAERAH TROPIS

Rerumputan yang baik digunakan pada padang rumput perenial

di daerah tropis basah adalah Brachiaria sp., Brachiaria mutica (para). Panicum sp., Digitaria sp. termasuk

Oleh:Karmain

Digitaria decumbens (rumput pengola). Rumput gajah dapat digunakan namun harus dipelihara dengan hati-hati. Sedangkan kacangkacarlgan yang banyak digunakan

Di daerah tropis kualitas bahan pakan sangat dipengaruhi oleh

kelangsungan ketersediaanya sepanjang musim, baik musim kering maupun musim basah. erdasarkan uraian di atas maka

wawasan atau pemikiranpemikiran dan jalan penyelesaran sangatlah diperlukan. Hal ini

lain.

Akhirnya ternak-ternak yang igembalakan akan mengembal ikan unsur-unsur organik kedalam tanah dalam bentuk kotoran dan urineDalam urine misalnya, NH3 berd

ditujukan agar ketersediaan hijauan pakan ternak dapat tercukupi secara wajar bagi kebutuhan ternak baik secara kuantitas maupun kualitas.

Keadaan

ini

udara dan dapat digunakan tanaman

fungsi sebagai sumber Nitrogen

menekankan

anoqganis yang akan diserap oleh

perkembangan peranan pembuatan

persiapan untuk sumber-sumber pi I ihan makanan ternak rum inansia.

Satu alternatif utama adalah hijauan padang penggembalaan yang ter-

adalah centro, calapo dan stylo.

Padang rumput yang berumur pendek (ley) terdiri dari rumputrumputan sepanjang tahun. Tanaman ini berupa kacang-kacangan atau tanaman hijauan lain yang tumbuh dengan bergantian dengan tanarnan pangan yang ditanam. Padang rumpLrt

ini dapat digembalai2 hingga 5

serabut akar.

kali bahkan lebih sebelum dibajak

Pa$ang Penggembalaan

dan digantikan dengan {anaman pan gan. Keuntungan sistem ini adalah rurmput-rumputan 'ley' dapat mem-

Ada tiga padang penggem-

rnasuk tanaman rnusiman

perbaiki tekstur dan kesuburan tanah pertanian.

(crop). Hijauan padang penggembalaan dapat dihasilkan

dari tanaman tahunan

Jenis-jenis tanamau yang termasuk ley harus

atau

padang rumput yang hidup

tumbuh dengan mudah dau

sepanjang tahun.

cepat dan rerumputan yang

dipakai tidak boleh mernpunyai stolon karena sulit dicabut atau dihilangkan pada periode rotasi tana-

Hijauan, terutama padang rumput pengembalaan, dapat pula penting di daerah tanaman musiman karena da-

pat membantu memperta

hankan kesuburan tanah yang telah rusak sebagai akibat tak

adanya pengaturan interval masa tanam. Alasan mengapa

f

I

o

h

hijauan padang penggembalaan terutama campuran hijauan

dari tanaman musiman seperti padang rumput begitu penting adalah kompleks. Sistem perakaran rumput-rurnputan akan mengikat tanah sehingga mengurangi bahaya erosi. Pada saat yang sama rumputrumputan akan memperbaiki sifat fisik tanah, menambah humus. Dengan demikian meningkatkan kesuburan dan mempeftahankan kadar air tarrah. Selain itu tanaman legume juga akan menambah jurrlah maka-

nar) yang rnengandurrg rritrogen dalam tanah karena bakteri dalam bintil-bintil akarnya mempunyai fasilitas untuk rnenangkap oksigeu

HUSBANDRY No.

1

1

TH VIIA|996

b eIu

m d iu-s

uh a

ka

n

sec

padang rumput temporer terdiri dari satu jenis tana-

a r a p r ofe s i o na I.

balaan yang sengaja ditanami. Padang rumput permanen yang hidup sepanjang tahun, padang rumput yang tumbuhnya singkat (Leys) dan padang rumput yang rnentara

h

Berbeda dengan dua

o tipe padang rurnput di atas.

Padans Lenggembalaan 1.,1 as i

mal1.'

se-

idupnya (ternporer).

Padang rumput permanen ditanami rumput-rumput yang hidup sepanjang masa (perenial) dengan atau tanpa jenis kacang-kacangan dan tanaman kecil yang digembalai sepanjang tahun. Padang rumput ini ditandai oleh produktivitas dan ka pasitansi yang tinggi untuk tiap unit daerah per tahunnya. Padang rumput yang hidup sepanjang tahun urnurn nya tidak cocok untuk daeralr kcring bila tidak ada irigasi.

man. Tanaman ini dapat berupa rumput, kacang-kacangan atau tanarnan lain yang tumbuh khusus sebagai hijauan dalam rotasi tanam.

an pangan. Di daerah tropis basalr, hijauan yang banyak dipakai adalah satu atau strain lain dari rumput gaSorghum spp., Panicum spp.jugadapat

jah. Namun Sacharum spp.,

digunakan tapi tidak mendominasi. Didaerah tropis yang kering, hi"

jauan yang utama adalah jenis Sorghum spp. sedangkan kacang-kacangan tak bisa tumbuh sebagai tanaman tahunan untuk tu-iuan produksi hijauan. Penulis adalah mahasisrva Fapet Unsoed angkatan

l99l

t9


MEMANA]EMEN

AYAM PETELUR f Tsaha oeter-

LJ nakan' baik

skala kecil maupun be-

sar tentunya mengharapkan marjin laba

kotoran dan liter akan menghasilkan amoniak. Bau amoniak ini dapat mengganggu pernafasan ayam. Liter bila sudah basah dan lembab perlu dibalik atau diganti. Disamping itu liter juga perlu dihindari dari debu yang berlebihan. Dewasa ini bau kotoran telah dapat diatasi dengan pemberian Starbio. Mikroba lignolitik salah satu komponen komposisi Starbio berfungsi merombak selulosa dan lignin. Hasil perombakan lignin be-

rupa derivat lignin

yang baik. Demitercapainya tujuan tersebut

yang lebih sederhana. Derivat inilah yang akan mengikat ion

diperlukan beberapa persyaratan baik tekn is

NH+ sehingga

maupun ekonomis. Mengenai masalah teknis maka akan di-

-i 1

hadapkan dengan manaJemen.

Manajemen

gas

amoniak tidak teiadi.

Guna menghasil-

kan sirkulasi udara

yang lancar perlu direncanakan sistem ventilasi yang baik. Penggunaan bambu sebagai bahan utama dinding kandang perlu diatur jaraknya. Pada o

se-

digambarkan sebagai cara singkat dapat

Manaiemen Dibutuhkan untuk mengelola ayant petelur

seni dan ilmu untuk melengkapikebutuhan-kebutuhan unggas sede-

mikian rupa hingga ternak tersebut dapat menggali potensinya secara rnaksimal. Dalarn hal ini kandang, bibit dan pengelolaan ternak ayam perlu mendapat perhatian.

Seputar Pembuatan Kandang Pembuatan kandang dalam memulai suatu usaha peternakan ayam

Mikroklimat kandang perlu diperhatikan sehubungan dengan kenyamanan dalam berproduksi. Arah kandang sangat mempengaruhi mikroklimat. Arah ini se baiknya sejajar dengan arah Barat Timur. Ini dimaksudkan agar ayam tidak terkena panas matahari secara langsung. Di samping pencahayaan,

pergantian udara pun mempengaruh i m ikrokl imat ka*ndang. Bagi kandang modern, lebar 10 meter bukanlah masalah karena te

ketinggian hingga 1 meter jarak belahan bambu sebaiknya agak rapat. Ini dimaksudkan guni me-nghiniari terpaan angin secara langsung. Pada

I meter jarak belahan bambu diatur sehingga memberi peluang bagi pergantian ketinggian lebih dari

udara. Kecepatan angin yang ideal

bagi peternakan ayam 2 meterl detik. Disamping itu untuk mem-

beri mikroklimat yang sesuai bagi memerlukan investasi yang besar. lah dilengkapi kipas angin. Bila ayam diperlukan RH sebesar 50 - 70 Karenanya diperlukan perenYo dan suhu sekitar 14 - 20 C. canaan yang baik. Bentuk kandang terbuka merupakan Luas lantai dan pemilihan Luas lantai sistem kandang yang ideal. lokasi merupakan faktor Sistem Ini dikarenakan secara kliStarter Pemrmbuhan Produksi berikutnya. yang perlu diperrnatologi negara kita berada hatikan dalam pembuatan kan0 6 mg 7' 14 mg 15 -22m9 22mg pada daerah tropis. dang. Luas lantai disesuaikan Liter ( II 7,2 5,5 . 5,5 dengan periode dari ayam Kandang harus memiliki Cage (cm?/ekor) 200 437,5 375 375 petelur. Sedangkan dalam nilai service baik bagi ternak Sumber : Lecture Charoen Pokphand pemilihan lokasi yang perlu maupun bagi peternaknya. dipertimbangkan adalah keDisamping itu mempunyai kipas lebar tanpa angin kandang setersediaan air, sarana transportasi, dan talran lama. nilai ekonomis baiknya tidak melebihi 7 meter, kemudahan mendapatkan sapronak Kandang yang baik memberi kenkarena dikhawatirkan sirkulasi pemasaran dan produk. Disamping yamanan dan keamanan bagi ternak udara kurang baik. Pada kandang itu lokasi kandang harus jauh dari dari gangguan iklirn dan predator. liter maka kebutuhan udara bersih pemukiman penduduk dan komDisisi lain rnemudahkart peternak ini sentakin terasa. Hal disebabkan dalam pemeliharaan.

pleks peternakan lainnya.

20

HUSBANDRY No. 11 TH YlIUl996 n.rffilEPtffi

I


PETERNAKAN banyak 1,5 kg/100 ayamlmg. Sedangkan pada Harco diberikan pada Semakin banyak strain yang minggu ke22. pakan. Biaya ini dapat mencapai 70 ditawarkan perusahaan pembibitan Peralatan pakan dan mimaka semakin bingung num disesuaikan dengan modalam menentukan bibit. r Putih del kandang dan umur ayam. Efisiensi biaya produksi tetap Tabel 2. Luas Iantai untuk lantai Luas Selain itu kebersihan dan nilai menjadi pedoman dalam Sistem perlu diperhatikan. fungsional pemilihan bibit. Namun efiSfarter Grower: Developer Produksi Untuk memilih peralatan pa0 - 6mg 7 - l2mg 13 -22m9 >22m9 siensi disini bukan berarti kan dan minum telah tersedia '''l 7 strain ayam petelur yang mu- Liter(ekor/m') 20 " 9 q:2,: dengan beragam bahan dasar. ralilah yang dipilih. Bila hal cage ic#tetori tso,zs I 2r: ini terjadi maka tidak menu- Sumber : Lecture Charoen Pokphand Tindakan selanjutnya tup kemungkinan akan tersetelah bibit ditentukan adalah jadi beragam permasalahan persen dari total biaya. pemotongan paruh. Tindakan ini sedikemudian hari. Misalnya saja baiknya dilakukan pada urnur 6 - 9 Guna memperoleh keuntungan ayam terlalu peka terhadap lingkuhari. Namun untuk mempermudah yang tinggi maka pakan untuk ngan jelek, jarak bertelur dengan banyak peternak yang melakukan telur haruslah I kg menghasilkan pause terlalu pendek dan lainnya. pada umur satu hari. Bila pemosedikit mungkin. Pakan yang paruh dilakukan dengarr tongan Perusahaan yang bergerak maka cukup sekali selarna baik diperunggasan biasanya timasa hidupnya. Keuntungan dak bergerak disatu sektor Tabel 3. Kandungan zat makafian yang dianjurkan untuk yang didapat dari potong paruh saja. Umumnya selain berStarter Glower LaYer selain menekan kerugian akigerak dipembibitan juga Zat makanan I 7 - 18 15 - 17 19 - 21 Protein (%) bat kanibalisme.juga memperbergerak dipakan dan budi- KHGkdl) 2?00-3000 26s0-2900 2650 -29s0 tinggi efisiensi penggunaan 4,0 4,5 7,0 s,s daya. Tidak sedikit perusa- G,rit i"Zl 3,s - 6,0 7,0 - 8,0 6,0 - â‚Ź,0 4,0 6'0 SK ransum. e/o)' ternhaan pembibitan ayam yata tidak menggunakan Sumber : Lecture Charobn Pokphand Pengontrolan berat badan produknya sendiri dalam dimulai minggu ke 6 dengan bibit dan pakan. Ini tidak lain menimbang 5 - 10 % dari junt diberikan disesuaikan dengan umur dari optimalisasi out put yang dihaPenimbangan ini sebaiklah ayam. ayam baik dalam gizi maupun jtrrnsilkan. pada hari yang sarna nya dilakukan lah. minggunya. Penambahan dan setiap produksi, standart Harga bibit, Pemberian pakan pada masa pengurangan pakan dapat di lakukan bonafi ditas perusahaan pembibitan, pertumbuhan perlu dibatasi. Ini diguna mengontrol berat badan agar keseragaman ayam dan service obesitas pada terjadi bila sebabkan sesuai dengan standar. perlu diperhatikan dalam menentuayam kan bibit. KePenambahatr sinar pada ayam maka sislompok Gt dan Hisex dimulai pada uuur Harco tem rewalaupun sePenambahan sinar ini 21 rninggu. produkring dituding jam/hari. Kemudian unl4 hingga slnya sebagai kartel tuk ayam petelur strain Harco setiap l akan ter'X, b idang perninggunya ditambah 30 menit rr3 t:} W rungasan prohingga mencapai 16 jam dan selanF',:'5',^ jutrrya i "ii-:,, duk yang di.a konstan. Sedarrgkan pada *# strattt i. hasilkannya penambahan sirtar Hisex strain s.,; i .d H a.r c o hingga mencapai i 8 jarn/hari. cukup mema#:ffi Pernbataotdai dalam sebaikyang

Memilih Bibit

pencegahan penyakit. Biaya pro-

duksi terbesar terletak disektor

ffi

kualitas.

Menge

lola Ternak Ayam Pengelo

-laan ternak ayam meliputi Pemberian pakan termasuk cara pemberian dan peralatannya, potong paruh, Pengontrolan berat badan, pengaturan sinar, program vaksinasi dart

HUSBANDRY No. 11 TH VIII/I996

. san

ffii*ulai 'u;leDas

umur ) minggu. Pember

ian grit dimulai setelah r-ninggu ke 6. Ukuran grit disesuaikan dan j umlahnya 0,5 kg/ 100 ayarn/minggu.

Mulai minggu ke 18 ayam strairr I{isex diberikan kerang giling s+

Lampu

digunakan

nya lampu pijar yang bersih dan bereflektor dengan ketinggian 2,34

rn dari liter. Charoen Popkhand merekomendasikarr setiap 0.37 m'

dibutuhkan 1 rvatt. Eaktor terakhir yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan adalah program vaksinasi dan pencegahan penyakit. (Surnber lektur CP disarikarr oleh J. Ismanto)

2t

T


PETERNAKAN

PERLU BERMITRA GUNIT HADAPI CTOBALISASI usaha ternak qlam dupat dikembangkan merarui kemitraan usuhu dalam mengahadapi globalisasi demikiun prof, Dr. soeharlo Prawirokusunto, kepalo Balitbang Koperasi dan Pembinaun Pengusaha Kecit dolam simpbsium wa sional Kemitraan (Jsoha Ternak (30/s) di ciawi. Berikut makalah tersebut yang diedit Husbandry. Qka la usaha peternakan

Puy* dibedakan dalam peternakan rakyat dan perusahaan peternakan. Peternakan rakyat merupakan usaha peternakan ayam dengan jumlah ternak dibawah 10 ribu

q(p,i,d,(,y;;

;:

usaha pembibitan ayarn bibit dalam negeri. Tata niaga import pakan terna[ terah dibebiskan. Namun dikenai bea masuk dan bagi perusahaan importir harus memitit<i'i1in.

11y,,,*L:?:i:x[ix,,i,]ril;Tlt[l

ry,:ly dibawah 15 ribu ayam ras pedagine padq . ::',t:i:::::f:::':5^:"_{; perusahaan pembibitan' peper siklus- prJ"-ir"i"r*i[" rusahaan pakan' poultry shop atau iakyat ,*,irnnyr *"rir

,i"rfi ;';fi;'d#i

ur.un

u,Jia'"v" i, i il

maupun ayam

.

buras.

;y#

";; ffi:X.f13ff_l,.,TllilLt,;;Xf,,[";

ini terletak"puao p"ngudlan DoC Berbeda dengan peternakan dan pakan. bisisi'laii" pemasaran

rakyat, perusahaan. peternakan seIain membudidayakan juga dapat mengadakan pembibitan. Budidaya disini tidak untuk ayam buras. Perusahaan yang melakukan eksport ijin usaha yang diberikan sekaligus rnencakup ijin usaha pemotongan unggas untuk RPA

tipeA.

Pengaturan tata niaga dalam komoditas out put usaha peternakan ayam mernang tidak ada, baik untuk perdagangan dalam rnaupun luar

.I

usaha peternakan rakyai tidak dapat

memasuki puru. r*aluyan, hoiel, rumah makan dan jasa bbga. trl aikarenakan perusaliaan teisebut t+ lah memiliki pemasok sendiri yang urnumnya merupakan satu keioml pok usaha.

i;i ,,ll,.i ilE5A l-tfiEAF{6&fi

negeri. Hanya saja

w-;;

eksport daging ayarn dan telur tidak dike'

nakan bea eksport. @ Bahkan untuk PMA NI e rn p e r k u a I tl a1n minimal65 % produk harus dieksport. Ini merrunjukkan bahwa daging ayam dan telur meru-

pakan komoditas yang digalakan ekportnya. Sementara itu irnport ayam bibit "parent stock" dilarang. Ini dimaksudkan untuk melindungi 22

-s

o

ut@6Ms

Ketergantungan akan DOC dan pakan yang sedemikian besar sering digunakan perusahaan pakan dan

pembibitan untuk mengendalikan harga daging dan telur. Padahal penguasaan pabrik pakan dan pernbibitan berada dibarvah kendali sek-

elompok kecil perusahaan besar. Kelompok inilah yang membuat mekanisme pasar. Oleh kalangan peternak mekanisme pasar tersebut sering disebut mekanisme rekayasa. Peternakan rakyat dan perusahaan

kecil hanya berfungsi sebagai'price taker' bukan 'price maker'. Penguasaan pasokan input produksi memberi gambaran kalkulasi

biaya produksi ditingkat peternak kecil. Marjin laba umumnya keci! dan hal ini membuat peternakan rakyat sulit untuk mengakumulasi modal dan menambah ihvestasi. Bahkan kondisi ini menjadi sangat peka bila dihadapkan dengan fluktuasi harga dan kegagalan produksi. Kondisi inilah yang menyebabkan life cycle usaha peternakan rakyat pendek.

Berbeda dengan usaha ayam ras, penanganan usaha ayam buras masih tradisional baik dalam hal bibit maupun pakan. Usaha peternakan ayam buras umumnya ditangani sebagai usaha sambilan sehingga kurang memperhatikan efisiensi dan produktivitas. Teknologi dalam budidaya ayam buras berpeluang besar untuk ditingkatkan. Perkembangan Harga Peternakan ayam rakyat perlu mengetahui perkembangan harga baik input maupun output. Hargaharga ini umumnya berfluktuasi se-

HUSBANDRY No. 11 TH YILU1996


suai dengan pola musiman, kecendrungan (tren) dan disparitas harga antar daerah. Kemampuan beternak dalam memperkirakan perkembangan harga akan menentukan keberhasilan usaha peternakannya.

MODEL SEDERTIANA DAMPAK KEMITRAAN USANA

TIDAK BERMITRA

Gejolak harga daging dan telur berkaitan erat dengan kelangkaan dan perkembangan harga DOC dan pakan. Harga pakan itu sendiri sa-

"'j""' -i' ''T'', f;;t m;;r I;;;;;:1 I

ngat tergantung pada kelangkaan dan perkembangan harga bahan un-

I

tuk pakan. Jagung dan bungkil

kedelai masih tergantung pada pasokan inpor. Banyak keluhan dari pabrik pakan diantaranya ijin untuk

mengimpor sendiri bahan-bahan kebutuhannya sebagaimana diamanatkan deregulasi Paket Juni 1991.

"rrso,"corl

I

rr"rrro

rruororon

I

"^i". "'i.' "'j"* I

I

A

ANYAK

JUMLAH PEFUSAHAAN

*l***

+

mffi@

ttr

sEDrKrr

"J^"

sarilx

uenvesan

BERMITRA

Pembenahan pasokan DOC dan pakan merupakan masalah terpenting yang harus diiakukan.

Pemasaran Kapasitas terpasang (dan ijin) yang ada diduga melebihi potensi perm intaan domestik akibatnya terjadi kecendrungan pasok melebihi permintaan untuk kawasan tertentu. Walaupun secara regional masih dijumpai daerah yang defisit. Pemasaran hasil produksi baik

ayam pedaging maupun petelur skala peternakan rakyat sering menghadapi persaingan yang menjurus kurang sehat. Konsumen partai besar seperti grup pasar swalayan dan restoran umumnya menggunakan pemasok yang merupakan satu kelompok usaha. Keadaan ini memang sulit dirubah. Berbagai kebijaksanaan dan peraturan pemerintah selama ini masih dapat dimanfaatkan kelompok pengusaha besar

melalui celah-celah yang ada. Selama masih besar insentif yang mereka peroleh dengan memelihara sendiri ayam pedaging atau petelur-

nya maka selama itu pula budidaya ayam akan mereka kuasai. Karenanya upaya yang dapat dilakukan adalah mengembangkan usaha pesaingnya agar tercipta efisiensi dan persaingan yang sehat. Usaha peternakan ayam rakyat dapat bekerjasama dengan koperasi. Dalam kemitraan ini perlu diu-

HUSBANDRY No. 1l TH VIIV1996

payakan pengembangan kearah pemasaran hasil peternakan ayam baik

pat dilihat diberbagai kasus. Namun disebagian kasus juga ada kega-

dalam bentuk jalinan kerjasama

galan, bahkan masih ada keenggan-

antar koperasi maupun badan usaha lainnya. Saat ini koperasi telah bekerja sarna dengan tiga perusahaan inti. Perusahaan tersebut PT Japfa

an.

Comfeed Indonesia. PT Tegarindo dan PT Charoen Popkhand. Kerja sama ini diarahkan dalam satu sis tim agribisnis ayam ras koperasiPerusahaan pembibitan dan pakan telah memiliki outlet po masaran berupa poultry shop yang menjadi agennya. Usaha koperasi untuk menjadi agen atau distributor DOC dan pakan sering tidak berhasil. Hal ini dimungkinkan telah tsrbinanya hubungan erat antara produsen dengan outlet non koperasi. Disisi lain disebabkan keterbatasan modal dan kemampuan manajerial dari koperasi. Kemitraan Usaha Pengembangan dan pemantapan kemitraan usaha telah ditetapkan sebagai pilihan kebijaksanaan

strategi operasional untuk pembangunan usaha ternak ayam rakyat. Pedoman dan aturan pelaksanaannya telah dikeluarkan berbagai instansi yang berwewenang. Himbauan, dorongan, dan bahkan mungkin pendekatan yang sering dianggap mengarah penekanan juga telah dilakukan. Hasil yang positif telah da

Berbagai ketentuan dan pedo-

man untuk mengernbangkan dan memantapkan kemitraan berprinsip saling menguntungkan, kedudukan pelaku kemitraan setara dan transparan. Inilah gambaran yang ideal. Ironisnya dalam pelaksanaan, keberadaan kekuatan ekonomi dari

pelaku kemitraan berangkat dari tingkat yang berbeda, penguasaan faktor produksi dan kekuatan tawar menawar juga berbeda. Efek sinergis yang diharapkan dapat tumbuh melalui berkoperasi untuk dapat mengimbangi kekuatan bapak angkat ternyata masih sulit dibangkir kan. Kemungkinan hal ini bertitik pangkal pada belum tumbuh dan belum tinggi kesadaran peternak un-

tuk memadukan kekuatannya melalui koperasi. Latar belakang dari kejadian ini adalah keinginan untuk memanfaatkan fasilitas yang dise-

diakan pemerintah melalui koperasi. Belum diorientasikan untuk memadukan kekuatan dan potensi

yang dimiliki demi kepentingan bersama. Ada pula yang menyebutkan bahwa perusahaan peternakan

besar sebenarnya tidak menginginkan munculnya koperasi peternak yang kuat. Ini dikarenakah kenritraan koperasi dan peternak dapat ber23


kembang menjadi pesaing yang kuat. Hal ini lumrah dan logis bagi yang egois.

Belajar dari pengalaman beberapa negara macan Asia dalam mengembangkan industrinya yang juga tepat diadopsi untuk pengembangan industri peternakan rakyak

disajikan dalam gambar. Dari model ini bila tidak ada kemitraan usaha jumlah perusahaan yang menangani usaha yang sama akan sedikit. Tingkat persaingan mengarah ke oligopoli dan kekuatan pe-

masaran maslng-maslng perusahaan akan kuat. Disamping itu upah per pekerja akan tinggi dan jumlah pekerja per perusahaan akan besar. Namun penyerapan tenaga kerja secara keseluruhan menjadi sedikit dan kebutuhan dana infestasi dan modal kerja akan sangat besar. Ini membatasi kesempatan ekspansi, diversifikasi usaha dan resiko usaha

yang canggih dan komplek dalam pengelolaan organisasi usaha yang besar. Dan pada gilirannya membuat daya saing yang lemah dari komoditas yang dihasilkan terhadap komoditas dari perekonomian yang menerapkan kemitraan usaha. Bila kemitraan usaha berkembang mantap maka tercipta kondisi sebaliknya.

Melalui kemitraan usaha biaya produksi secara keseluruhan akan lebih rendah, tuntutan terhadap k+ mampuan manajerial tidak komplek dan organisasi dapat disederhana kan. Pada akhirnya membuat daya saing komoditas yang dihasilkan l+ bih tinggi dan mampu bersaing di pasar internasional. Paparan model sederhana dampak kemitraan diatas bila ditelusuri akan selaras dan mendukung ungkapan John Naisbitt yang menya-

memusat pada perusahaan.

takan "The bigger the world economy, the more powerful its smallest

Tidak adanya kemitraan usaha menyebabkan biaya produksi se:cara keseluruhan tinggi. Disamping itu tuntutan kemampuan manajerial

players". Kenyataan pentingnya p+ main-pemain kecil membuat hampir seluruh perekonomian yang ikut dalam forum APEC sepakat untuk

meningkatkan kerjasama membangun dan mengembangkan usaha kecil dan menengah. Ini tercermin dari diselenggarakannya forum- f,orum pertemuan experts dan forum pertemuan para pengambil keputusan untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah. Tukar pengalaman praktek keberhasilan mengembangkan kemitraan usaha menjadi salah satu fokus utama forum lnl. Awal dan prakarsa pengembangan kemitraan usaha ternyata muncul dari perusahaan besar guna mengatasi kelangkaan modal peningkatan daya saing produk. Peran pemerintah memfasilitasi dan menr berikan perlindungan kepada usaha kecil dan menengah untuk tidak dieksploitasi atau dirugikan melalui praktek-praktek tidak sehat oleh perusahan besar Bapak Angkatnya. Salah satu bentuk fasilitas yang mungkin dapat dipertimbangkan adalah keringanan pajak atau insen-

tif

lainnya yang tidak bersifat distortif. (Wittyo. Ismanto)

ffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffiffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi 24

S eLdc?rod,l

S a6oea

PENGURUS LJM HUSBANDRY PERTODE I995 - 1997 HIDUPNYA ORGAI{ISASI BERADA DI TAiIGAiIMU

f,]rGGOTfi Lrt't HUSB6NDRY

ffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi ffi

HUSBANDRY No. 11 TH VIIV1996


i!;t+[.

ebagai negara agratentu sa.ia memiliki limbah

ris, Indonesia

pertanian yang cukup tinggi. Diperkirakan prG

TEKNIK PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN

duksi limbah pertanian di pulau Jawa dan Bali tiap tahunnyd sebesar 27 juta ton. Dari jumlah tersebut'limbah adi dan limbah jagung merupakan komponen utamanya. Jerami padi dapat menca-

pai l0 juta ton jagung sebesar

4

sedangkan jerami juta ton per tahun.

Besarnya limbah hasil produksi pertanian ini merupakan tantangan. Berbagai kegunaan dapat diperoleh dengan rnemanfaatkan limbah pertanian. Salah satunya sebagai pakan ternak ruminansia. Limbah perta-

.,..;*i,,;

estasinya

Cara pelakuan

se-

cara kimiawi merupakan

alternatif lain dalam

jagung secara khusus. Pengolalian ini diarahkan pada peningkatan konsumsi dalam ransum ternak; pening katan palatabilitas, daya cerna dan kandungan nutrisi; dan pengawetan jerami untuk persediaan di musitn kering.

Prinsip-prinsip dasar pengolahan limbah pertanian untuk pakan ter-

nak adalah pengolah secara fisik, kimia, biologi dan gabungan dari cara-cara tersebut. Cara fisik meliputi perendaman dalam air, pemo tongan, pembuatan pellet, pere busan dan radiasi. Namun cara

pengolahan jerami. Ba-

han yang sering digunakan adalah

dan urea. Winugroho dkk telah meneliti kecernaan Jeraml yang tanpa perlakuan dan dengan perlakuan satu liter 4 % NaOH dan 1 oh Ca(OH! per kilogram jerami pada tahun 1981. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan konsumsi jerami dengar-r potongan 40 cm. Peningkatan beranjak dari 59 Yo menjadi 62 o/o pada jerami yang mendapat perlakuan. Bahan organik tercerna meningkat dari 42 Yo tanpa perlakuan menjadi 46 Yo dengan perlakuan. Demikian pula ,.,,,,',,,,';,',:ii: konsumsi bahan kering :i,.i:',;:;, dari 52 o% menjadi 59 perNaOH, Ca(OH)z

nian yang memiliki serat kasar tinggi. Sehingga diperlukan teknikteknik pengelolaan guna mengubah limbah menjadi pakan ternak yang ':,,':.:'..:,::::l:,,:, Sell. palatable dan memiliki Berbeda dengan ke kecernaan tinggi. dua cara di atas, perlakuan Banyak sudah secara biologi pada prinpenelitian yang telah disipnya memanfaatkan kelakukan para ahli. Namampuan mikroba terum un rakitan tekrrologi tamajamur dan bakteri unyang dihasilkan belumtuk rhengubah biomasa iah dapat diaplikasikan yang terclapat dalarn . disetiap negara. Amei ierami. Biomasa tersetrut rika misalnya, negeri Unt diubah merrjadi glukosa. cle Sarn initelah berhasil " etanol dan proleirt sel turtgmengolah jerarni menggal. Pleurotus sp dapat Bila dikelola dengan baik dapat meniadi pakan yang bergizi gunakan gas arnonia. Narneningkatkarr kandutrgan rnun berbeda di Eropa pakan jerarni padi zat pucuk tebu pemotongan terhadap yang menggunakan bahan amonia penelitian Yahya liasil dernikian yang akan diberikan pada sapi Bali cair. Lalu bagaimana dengan negeri pada tahun 1984. LeMugiono dkk tidak perlu dilakukan. LIal ini dikita ? Jangan banyak berharap bila hasil yang diperoleh bih lanjut karenakan tidak terdapat perbedaan metode tersebut diterapkan di sini. ini damikroba menunjukan bahwa konsumsi pucuk tebu utuh dengan Biaya operasionalnya terlalu mahal jerarn i pat konsumsi meningkatkan pucuk tebu yang dipotong 30 cm dan terlalu sulit diperoleh para yang telah difermentasikan. Selain atau 5 cm. Pemotongan hanya merupetani. itu -iuga meningkatkan kandungan pakan pemborosan baik tenaga kerja jagung Berat Kering dan kandungan Bahan Inerupadi dan Jerami maupun biaya pada kasus ini. Organik masing-masing dari 25,91 pakan potensi yang besar untuk Teknologi pelleting dapat di% menjadi 44,'11Yo dan dari 32,4Yo pakan ternak ualnun produksinya lakukan karena teknologi telalr menjadi 44,7tr persen. Hasil ini berfluktuasi secara musiman. Limkeurl ini mernberi Teknik tersedia. diperoleh rnelalr"ri pertelitian yang bah pertanian selain kandungan tempat mernerlukan tidak tungan dilakukan Hari Hartadi dkk pada taproserat kasarnya tinggijuga kadar penyimpanan yang luas. Selair-r itr-r hLrn 1984. teinnya rendah. Inilah yang rnenyemudah dau murah dalam pengaltgbabkan kecernaatr dan kanduttgan Dari rretode-tnetode di atas kutan serta daya simpannya lebih nr-rtrisinya rendah. Oleh sebab itu amoniasi merupakan alternatif cara lama. Namun sayangnya teknologi perlu pengolahan lirnbah pertanian yang dianggap tepat bagi para petani tiPara rnembumi. ini belum terutarra jerarni padi darr jerami petani. Cara ini merupakan metode dak rnengetahui cara pembuatart HUSBANDRY No. l1 TH VIII/1996

25


PETER]\AKAII ,': kirn iawi dengan menggunakan urea. Pembuatannya dalam tempat yang tertutup rapat dan memerlukan temperatur sekitar 30 oC. Cara ini mempunyai beberapa keuntungan. Dengan menggunakan urea maka daya cerna meningkat dan dapat mening-

katkan kandungan Nitrogen. Di-

samping itu, tidak berbahaya bagi I

ingkungan.

di-

Iarut.

4.

Urea

tersehut disirarnkau ke jera-

mi hingga

mer-

ata.

Arnoniasi harus dilakukan pada tempat yang kedap udara. Tempat tersebut dapat berupa kantong plastik, drum bekas dan kontainer kedap

udara. Amoniasi dalam kantong plastik dapat dilakukan sebagai berikut

3. Urea

larutkan dalam air kernudian diaduk sarnpai

:

l. Kantong plastik dilapis dua. Pelapisan ini dimaksudkan agar plastik lebih kuat dan tahan bocor.

2: Seluruh jerarni yarrg rnemiliki BK 90 persen secara kering udara dimasukkan dalarn plastik. Lalu dipadatkan dengan rnenekan jerami dengan tangan.

5. Kantong plastik bagian

)

dalam ditutup bagian atasnya, Ntusim

Ialu kantong

= v o

Kering

Ketersedioon pokan renclah, pengolahan limbah solusinya.

Iuarnya. Simpan dalam telnpat aman.

6. Pembongkaran dilakukan setelah satu bulan. Kemudian bongkaran tersebut diangin-anginkan sL

lana2 hari sebelum diberikan

pada

ternak. Cara amoniasi dapat dikatakan

teknologi tepat guna dalam mengG lalr

jerami. Para petani yang umux-

nya memiliki pengetahuan yang rendah dibidang peternakan rnemang perlu bimbingan. Namun sekiranya hanya dengan beberapa rvaktu saja mereka sudah dapat me-

lakukan amoniasi secara mandiri. Dengan demikian amoniasi dapat dijadikan alternatif pengadaan

pakan ternak di musirn kering. (Gunawan danZato)

LANGKAH TEPAT UNTUK MENINGKATKAI{ PRODUKSI SUSU PETERNAKAN RAKYAT SAPI PERAH

p iiil :iH'J,11'r:Hi:,ii;il ifj,

I

sekarang

ini telah

rnernasrrki

tahap Pelita VI. Dirnana pada pelita

ini proses industrialisasi dibidang peternakarr, khususnya sapi peralr cukup mendapat perhatian. Peternakan rakyat sapi perah ini rnasih rnarupakan peker-

sel'ama

jaan sambilan dan bersifat trad

isional. Karenanya pengentbangan

ternak

ini

harus dilakukan secara

bertahap. Secara bertahap pengeta-

huan peternak dalarn rnenarrgani sapi perah ditingkatkan. Dan'diharap peningkatan produksi susu dapat menjawab tantangan ekononti pedesaan karena adanya nilai tam--' bah dari hasil peternakan.

Pengernban_uarr sapi perah perlu disesuaikan pula dengan asas

Trilogi Pernbangunan. 26

Asas

ini

mencakup peme-

rataan, pertumbuhan dan stabilitas. Dengan demikian penerapan teknologi guna mendukung pemba-

ngunan terhak perah di pedesaan harus dilakukan secara selektif. Hal ini terutarna' dikaitkan dengan perrnasalalrarr laparrgarr kerja yang se-

makin sempit. Untuk itu perlu dipilih teknologi yang sesuai untuk peternakan rakyat yaitu teknologi tepat guna.

Ada tiga parameter seksi yang harus dipertimbangkan dalam penerapan teknologi tepat guna di pedesaan. Parameter ini mencakup parameter teknis, parameter sosial darr pararneter ekorrorn is.

Pararlater teknis menunjukan pada perfbrrlance serta. tiugkat ke mr.rdahan dalarl perarvatarr dan perbaikan. Pararneter sosial lebih baIr

yak menunjukan

pada penilaian terhadap kesiapan masyarakat setempat dalam menerima introduksi teknologi baru. Sedangkan parameter ekonomis ditujukan untuk menemukan "benefit cost ratio" yang optimum diantara berbagai alternatif penerapan teknologi. Penerapan teknologi ini dalam bidang peternakan antara lain bagaimana memilih calon induk yang baik, penyusunan ransum yang da-

pat mernenuhi kebutuan secara teknis dan ekonomis, tatalaksana pemeliharaan sapiperah yang baik, kesehatan ternak, pemasaran hasil produksi dan penanganan limbah hasil peternakan. Penerapan teknologi tepat guna dapat disalurkan dari dinas terkait, perusahaan swasta dan perguruan tinggi. Dari penerapan teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi susu pada peternakan rakyat, sehingga pada

akhirrrya dapat meningkatkan taraf hidup n-rasyarakat pedesaan.( H )

HUSBANDRY No. 11 TH VIIV1996


PETERNAKAN

RESIDU OBAT HEWAN

dan kemikalia lainnya akan menj adi

DAN PENGAMANANNYA nakan pembs rian obat dalam

konsentrasi 6c 'F

c o

s ! l o

Lezat

rendah dalam .iangka waktu

-vang cukup la-

ma. Sifat r'bsistensi dari mik-

ini

roba

dapat

dipindahkan pada mikroba

lain y,ang ada pada ternak

Lezat bila bebas residtt

maupun manu-

semacam penghalang dalam perda gangan intemasional. Negara-no gara pengimport akan mematok persyaratan batas maksimum residu serendah-rendahnya. Bila terjadi penolalian eksport maka akan ber dampak luas karena selain mengurangi sumber devisa juga akan mengurangi kepercayaan negara lain terhadap produk temak yang kita hasilkan.

TERJADINYA RESIDU DALAM JARINGAN Residu obat dan kemikalia pada hervan ter.jadi bila senyarva in-

duk atau metabolitnya teraliumilasi dan tersimpan di dalam sel-sel,.iar ingan atau organ hervan setelah he

rvan tersebut mendapat obat atau kemikalia sebagai pencegahan i nitas, karsinogenik dan teratogenik pengobatan atau sebagai imbuhan LJduk-produk petemakan. Re' merupakan gangguan lain yang da pakan dalam mer.utgsang pertumsidu obat atau kemikaliatidak seke pat timbul. buha:r dan peningkatan efisiensi dar berhubungan dengan kualitas pakan. Residu dapatj uga terj adi bila Dampak ekonomi akan terasa produk namun juga berdampak bila dihubungkan dengan eksport obat dan kemikalia secara sengala pada kesehatan dan ekonomi. atau tidak sengaja ditambahkan p --r:rIIIIjItTi.-1I,1 ada pro duk temali. Keberadaan r+ sidu obat dan kemikiaObat hewari senlia pada produk temak diri didefinisikan se menjaCi masalah dubagai bahan atau seSulirindiairlir,,,,,,i ,r,66,,,,, ,,,,f,$1,.,;';, ."rdSi{1i* 990:].,.,..' t,r.Sudar*ra[lo;,,1:rl:9r0:: :Sri.lriiin!,aiiI0; Susu karHhng yang dipegunia. Ini dikarenakan nyawa :,4,tf::, , intibigtil{,',.,.,,,,,, t,;i4;4,, Susrr loBen fr8.:i.i iRlrtibiatiI,,,'.,:',',,, ;':Sr!dtr,!rInf o;,1 99 nalian atau ilibedkiui dapat menimbulkan Susu pCsliurisirli :::::lXl:l:l 4li{5, anlitiiotik'.',.,.,,, t,t,Eiidxirrrnt0j,,X990.',',,,,,,,,,', Sriiu min*aL ::::Be-h;ii,dkli: x990h,, ,,,5,1;s aEtrrtriLlin::: ganguan pada konsu,: ,:,: ,: kepada hervzur peng,.,.Bllhrli'd[k.,I,Pg0i,,,,,,, :{3;7: *lortetrailklld hasil pangan (seperli men yang mengkon:l l:::l:]11]:]l:.::::]::]:]]..1.' :ii:,ti'l'i'i,i ,,:1s$,, t'ol{sitâ‚Źtaasiklis, :,:,Brhfi;:,dlilt,:l:990i::,,,:,:: :,l suca,ilnntah:::,::i: ,,,Str,,,,, ,,, tr8,S :tetr3sillin,.: ,, :,:,Bttri;,,d[k;,,19905,,,,,,,i,,,, daging dan susu). sumsinya. Gangguan ,,,B:thri; dt'K,,19ltoli ,,,1e,2,,, ,,[lOttrtiariklin ,,:,*{hii.i,Aklir, 1990b:::::::::,:: ,,i*At'... ,:,dlisit ti+sililih, kesehatan yang ditimunggas/ayam. ikan ij:'t,i, l,I I,: i: sylE r!?!ll4hi:::::::i:::i: .,.t50:l ,,, 60' .::t;lr'siktiniItil iiiiD;lifi;idIrlr,jl,fl atau lebah, baik -vang bulkan tergantung da::48,:,::,: ,,,,lisititl- sikli*,,, .B*li#;,d['H:1 9r 0b ?, {: ,,,,pdhtSlliir. .,,i,, ,,,SliU$rlryarrtd;,,d,kk, UP?,, digunakan untuk peri ienis senyarva obaV Fttu,,ntisufrld, ,,,3e$',,; nhnirilin ,,,Sr!_drMf ntqi,,d,l!&::1992,.,."'.., ngobatan, pencegahkemikalia -vang digu$usii,nianJa[,,,,,,,,,,,,, ,,,50i,,', r,,,,$9;x,,r it.SiiilalllnBhtOr::d:hlr'.t199ri DigiRE +;m " .,' I9S:, i,,,:',,6,:,:,,, ,zntihiorik i BP'MSd)-E;:,I,99qt:::i:r::, an atau diagnosis ataul nakan semasa pro: I{ali.,*y*n1 1,;; ;; ,, 19$,,,, tr0t::::: ,,,ilitibioli*,,,,,,, r,EPSrSE,,,t$g4:,,::

6 ering kita dengar bahaya residu \obat atau kemikdia pada pro-

iia melalui R-faktor. Efek

.

mutage-

i:. .,'.,,ti,,l

:::

:

::.:.

A,,

,i

::: : : : ,

.,.,.O.1,,

:

,,,,,,, r:::::::::l

",,,,,,; :

:

;,,,

:,:: :,:

:

i,, .,

i:ii:

|:

I

:,:,:,,,:,:r::::,1

::t ::

:,tl:': t:::],].:::i,,::

Stlb.:.:.:...,,::,:.:,:

tll

,,

,,

::::: ::::::::: ::

,,i

I .i i i

:

r:

: : : ::: : :r:

:::::

duksi.

DrCSq::iyrni:ri.:::,:.:

:,

r,,,,,.

::::

::

,,sritibnLtei,t$I,:,:,

,,,.,..2&J.

gintiCir*u."krid ItPt\ISorr;r9r,l

:

untuk memperaiki

fungsi fisiologik atau 21,05::mtitrakte!{........ .......... Gangguan terse ,.Bint tik,&',koksid,,,,,,,,' EF'MSOIdT.:1:994i ".,:.'r*i...,...,,,',..'...' laliu tingkah but dapat berupa reak- 6r, frAgiudt.ayCnl.:.:.,':.:.:. ,i,fO, ., . ttf, r'tBf*,,d*E::l 9.13r':', ,.,,,lfJ,, ,fliliblotik*,.'''.,.,. lii.,I,$9Ji,.,',,,',i II:ari:t}rmi:,:::,,,,:,:i,::: ,,,,4G,,, ,,,,,,Ei2i5, ,mtihifl !iIe',',,,,,,,,,,,.,, flaitt!*,d!i Abscrbsi. distrisi alergenik pada ma::,.9:' .b{tlblotUu.... Da{i$*l*tdnl,,:,,,,:t,,,, :?4t':',': A!r9lin'uii.,r98ilr986. ..r.) ..rrr!.! ... i . AE$tiiniis;, f gES/XSE6, arl I{ati:iiviiii:,r , 50,',:',: busi dan elinrinasi nusia yang sensitif. t. fi.eii.titrn.,ti:.,i 3/ ..:i78;9, ,Sulfddiarin .,.,,,.,.,,,.,,,,. BaIftniti,:I,990,i,,,,,i obat dalam tubuh saReaksi ini disebabkan ,l7ru,,,,, iislfaniqrziir,,,,,,,,,,.,,,,,,, E{ilrct;:.I,990,.,:,.,,,:.:,,.,,,::.:l :t$lfrdiriidiri,,',,,,,,,,,,,,',. 1990:,:: hlitvet, ngat dipengaruhi oleh imoleh adanyareaksi 'lt&;l,:,,: ::63;I',,: ,$rifnnlouonlttchrio,, Balltvet,;I990,;' fisiokimia dari sifat munopatogenik dari 9-.,,, ,,,il{*lirjam, Ililiinit;iI,tyI,,,,,,,,,,',,:,,,,,, ,,,,5E,3,,, ,Xic!RriHnti',',,':i:,:i,.,........ ,5.tt,,, :ilolfEtraSlklitt,,,,,,.,,,,,,, E{Iifyet;,,I,99I,,,,,,,,,,,,,,,, obat lersebut seperti individu-individu ,,62tri,, l'oli\it{t'r{siklia:::::::::,::::::: Ediwit;,l 99l.,i,i,., kelarutan dalam air ,,1215, ,s6lfadiiiin , Saliani{, 1,r9I,,,,,:', yang hipersensiti [. nri,,,,&J,,, rElfriirrr,rsitr,,,',,,,,,,,,,,,,, BiIftnâ‚Źl;,,I,99-I,,,,,,,, atau lemak. tringkat salnya alergi terhadap !6&;1,,, ,{litveti:.l9Sl.:.,.:.:i;;::::,::: Eulfadihridiii'.,,,,,,,,,,',,,,,,,,, sirltimouourCtakrln,, &4lite,dU, 1,r?l',.,i,i,,,,,,,,',i,,,,., :,,,*,lG ionisasi, bentuk dan penisilin Disamping ukuran moiekul obat reaksi alergik residu dan pasar bebas. Persyaratan Inter tersebut dzurr lain sebagainy'a. Obat obat dapat menimbulakn resistensi nasional tentang residu obat henan dari mikroba. Keladim ini dikare)'ang sifat iiarut lemakn-ya tinggi ,tso,., "l*'l...

.

,r.,i

'

,

.',,

.

.:,:

i :,,

i',,,,,,

:'

r:

l.,.:':t,l

i.l

.,,.. . . . . . i

ii,,

:

::, :::::: ::::

i:i:.,i:':.:i

i,t :,t t,:,,,,.,

,

i

::

:,,,

,,',,,',,,',', ,,,i,,,

,,,,,, .,,,, ,,

,,,,,

,:

,,

,,,

,,,,, ,,,,,, , , ,

I{USBANDRY No.

11

TH VIIV1996

27


akan dengan mudah menembus membran sel jaringan sehingga dengan cepat didistribusikan keseluruh jaringan tubuh temasuk jaringan lemak. organ hati, gin.ial dan kelenjar susu. Bdbardpa data Selanjutnya obat akan , ,Indonesit. .' diakumulasi dalam jaringan lemak dan da pat iuga berikatan dengan komponen intra

paui, maka jelas produk temak ter-

bas residu sangatlah diidam-idamkan. Banyak kejadian produk pangan asal ternak tidak diminati karena terdapat residu senyawa kimikalia. Residu ini tidak hanya berasal dari obat g;,4!UlUltan,;di saja namun juga dapat

sebut mengandung residu obat atau kemikaliabaik dalam bentuk senyawa asal maupun metabolitnya" 4ril:perelifieili:\pk,fi ;rrti::sbat;hl#A,1;f ,

,an

berasal dari pakan temak.

Guna menciptakan

,,,x,1;,

seluler.

1,t,i'i,6:,i,;,,,,i,,,,,,,,,

rir:: ::::::::::

residu diperlukan keterlibatan pemerintah, pengu-

ffi ailrgnfor:.1.9.q).

::::::::r,::l::::::::::::::::::::::::::::,,,:::r::::,::::::::::::::::::::::::

Residu yang terS\iIf,H{iuzin::::,::,,,,,,,,,,,{1nggrr,,, ....Unggas timbun dalam jaringan ..6i. Triimifopirii Otolrntr; nei$ . : :Llnaea: sangat bervariasi. Pe- i.ei. Okhititrositlin :TeiI; ,9r, i:iTelrii nimbunan yang cukup 1,0,, Dbtdsikl in tinggi terf adi pada.jarWAKTU HENTr OBAT (WrTHingan penimbun lemak dan organDRAWAL TIME) organ tempat terjadinya proses biotransformasi atau eliminasi (peWaktu henti obat mempunyai nyingkiran). Jaringan tersebut mipengetian lamanya waktu yang salnya hati dan ginlal diperlukan sejak pemberian obat dihentikan sampai dengan kadar re Proses absorbsi, distribusi dan sidu obat di dalam jaringan hewan yang eliminasi dialami oleh hampir mencapai dibawah batas toleransi semua senyawa obat pada dosis untuk dikonsumsi manusia. terapi mengikuti pola kinetik tingkat pertama. Kecepatan absorbsi, Withdrawal time ini harus distribusi dan eliminasi sebanding memperhatikan kondisi suatu ne dengan iumlah obat yang ada atau gara. Ini dikarenakan adanyaperbe tersisa. Jumlah obal yang di absordaan farmakokinetik. Perbedaan ini bsi, didistribusi dan dieliminasi per disebabkan cara aplikasi obat ditiap satuan r,vaktu semaliin lama semaneSara berlainan. Disamping itu kin berkurang sebanding dengan dipengaruhi juga perbedaan genetik .iurnlah obat yang tertinggal atau be temali dan perbedaan iklim. lum mengalami proses. Penetapan waktu henti obat saHilangnya residu obat dalam ngat bervariasi. Banyak faktor yang lubuh memerlukan unit rvaktu ter mempengaruhinya. Faktor-faktor tentu. Ukuran yang digunalian adatersebut adalah ienis obat, spesies lah rvaktu paro biologik (t 112). temali. genetik temak. iklim. cara Walitu.paro biologik untuk mengepemberian, dosis obat, status kese liminasi obat menl adi setengahnya, hatan temak. macarrr produk temak memerlukan suatu unit r'vaktu ter yang dihasilkan, batas toleransi re tentu. Walitu -yang sama diperlukan sidu obat dan formulasi obat. pula kemudian untuk menghilangMengingat walitu henti obat sakan separo yang ,masih tersisa. Dengat berkaitan dengan ke.iadian ro mikian seterusnya hingga beberapa sidu obat pada produk temak dan . kali rvaktu paro dilewati, maka obat yang mempengaruhinya mafaktor yang tersisa semaliin kecil sampai ka perusahaan dan pabrik obat harus dibarvah batas tol eransi. mencantumkan keterangan withSenl'awa kemikalia yang terl drarval lime se.ielas-ielasnya. Ini inggal dalam tubuh temak akan hi berkaitan erat dengan keamanan lang bilamana batas toleransi telah konsumen )rang mengkonsumsi terlampaui. Permasalahannya adaproduk temak. lah kapan temali -vang bersangkutan UPAYA PENGAMANAN dipotong. Bila temyata temali dipoterlanr toleransi long sebelum batas Produk pangan asal ternak bei.. i:i:.:.,.:i:.

28

pangan asal temak bebas

j5'tl;;,i,:.:.:,:.:.:.strdthruntu".:lggQ ,::,, j,,,:5,:,::::::::,,,:::::,SudSflrairrd;:,Igq} l:li.ll:l

i..,.,i!...

saha obat hewan, pengusa:1:$414:i:::::;,r:]:l ::,1:i9.li:,:,:,:t:,:,:i :::t919!4i:i:l:l:l:::::

ha pakan tenak, petemak dan konsumen. Pemerin-

..1,914,t':',,:'i,i..

tahmempunyai wewenang untuk mengatur/membentuk atau menciptakan dasar hukum :

: :t:

g

g,[:: :::::.:t

::

::

dan peraturan-peraturan tertulis maupun perangkat operasional dan fungsional agar peraturan yang dibuat dapat dilaksanakan.

Banyak sudah peraturan yang dikeluarkan pemerintah guna me,lindungi konsumen. Namun pera turan yang adahanya dapat berguna bila dituniang perangkat operasio-, nal. Keterlib atan pihak-pihak diatas perlu mempunyai jaringan kerja dalam pengawasan residu obaVkemikalia. Disamping itu tranformasi informasi tentang pemakaian obat po

macu pertumbuhan dan bahan ke

mikalia lain yang berpotensi meninggalkan residu dilaksanakan hingga ke petemak dan konsumen. Perlu adanya data (record) obat dan apa saja yang diberikan selama

proses produksi. Ini dimaksudkan untuk memudahkan dan mengarah-

kan pemeriksaan residu. Dengan adanya data maka akan mengurangi

biaya pemeriksaan. Disamping itu monitoring diarahkan pada obatobat yang banyak beredar di negeri ini serta obat-obat yang batas toler ansinyaharus nol. Batas maksimum residu perlu juga ditetapkan dan dievaluasi dalam kurun rvaktu ter tentu sesuai dangan perkembangan IPTEK dan informasi terbaru tentang sifat obaVkemikaliayang bere dar di Indonesia.

(Sumbcr

.

Sjantsul Bahri,

Balih'et disurikan oleh Edi)

HUSBANDRY No. 11 TH YIIUI996


PETERNAKAN

KUf, LITf,S t[tidak

OBf,T KUiIf, lIG DIPE]IIIf;TI Kf, N

Mlagn banyak'petei Masih Da,nyaK petelnaK in'ak menomor menomof . I fepenringan ini mendorong I duakah d.u.lkan kualitas kualitas obat obat"he,wan. hewan. Meitreka Mereka le le I peningka"tan kegiatan pei bih balisasi berakses-negatif. Oin:suka suka yang akan ha'diah hadiah disodorkan aisoAorian I irng I ir.uhu"u, a"rgrn-*.*p". ,

I

s.emua

si-

tuasi diera glo-

dunia- perindustrian

perusahaan yvt ",oq"aa' t obat. wtJcIL'

pe- |

I ri"nsi p".usihaan. ngaruh ini cukup memPemerintah berkepenb6rikan arti. Aii ini tidak hanya GiziuGM. 1:-^^pada .perkembangln industri stundart rSo 9000 telah banyak [l,g#r,:t3#r,r[?li:l,I:.,i:*'f: juga kualitas produk dll"till diadopsi termasuk Indonesia. pe- Tgtahun lgg2tentangtatacarapemkan' Satu sisi yang ITg. ;;;;p;nnya di Indonesia menggu- buaran obat mempunyai arti penting ry:l !i"-11't adalah adanya usaha-,p-!'1'.nqk"1un nuiiui irtluh Standart Nasional In bagi perkembangan dunia obat mutuproduk'Keadaaninidirasakan Jon"riu dengan nomer seri u*',r*nyu dan dunia peternakan QNI) juga oleh industri obat' ioiio. sNi ini'dikeliarkan oleh D+ pada khususnya. Aturan tersebut Out put industri obat dituntut wan StandarNasional. Penggunaan juga memuat tentang ketentuan untuk mampu bersaing tanpa me- standart nasional memungkinkan haiar GMp (Good il4anufactur ningqalkan ciri khasnya sebagai semua produk obat terlebih-dahulu Product) dan pingawasannya. produk yang bermutu. Persaing- **w%@,***.,,

tetapi

anyangselratakanmemuncul-W.ffitrTernakVSPeternak l@ry kan obat hewan yang Pemakaian

memenuhi W"*& ,M%t a"

standartlnterna

sional dibidang industri hulu setelali kesepakalan GATT men-

,:::r:,''.'.,,.,,",,,

6 trW

W%,

:.

ffi .&n".

'A

"Obat hewan bagi dunia

u

yang asing. Kenyataan ini W,"""-'"'''fr l

, ..

:

W

Wrlr, 4

tttenunjukkan adanya. prospek yang cukup cerah dibidang pe-

nuhi.Ketentuanpeisyarataniniobatsebagaipenunjangkebermenjadipatokan6agiiemuaprohasilanu.sahapeternakan. duksebelumdilemparkepasarorangsudahbanyakmelilrat pent ingnya pencegahan peinternasional. ; w& .r sebagai JsLu satu ^wowvoNoL.rr kesepakatan beruwrsarna diharfPkan

-i1pi T?: mompa perkembangan dunia

YW_'""'' Wffi "'' . w*:,, ,',w* @?|,,,

%"

r%,.-W.:

tasan wabah gomboro, ND dan

sebagainya," demikian Drh. Hao"rr. Isro dari pfizer Indone-

;;'i,".^#dtffih"#'ffi;l;:..ffi,.,:-.Wh:i1l.:]i9!itern,uiI-Iusbandry setelah seminar kesehatan ter--:l:

diting- W W aW W;Wffi latk"andengan,.,."'i,i'I",,i,rl;}o:'gedungSumarjitoUn. baru bagi peningkatan teknik pembuatanobatyangb.;il;ii-,iP".,sahaan-perusahaan ,'t.-":r , :, dibidangindustri tas. '.@;ir,,.,;.,: I IilF obat !:rge:3\ seperti importir dan disyang sudah ada bisa lebih

Bermutu

.,

Untuk memDeroleh oe. ngakuan_internasitnalti,laIilah.ilJ:.1?tJ;:x'.ff;ixi];x,T; Obat

,. , diuji di BPMSOH (Balai Pengujian ,-, I11?,:,iH::TT"::l^1"'"n' Kesaoaran yang kai internasional. Kriteria tersebut dan Sertifikasi Obat Hewan)1ebe lnr T:nunJuKKan meningkat' Industri obat lum dilempar ke konsum*.'slrr* ::T*': diantaranya adalah m;;l;;;; dituntut,ntuk bisa kualitas, pengendaliar'qrg*t';;.l. ;ri"yu, baiu memp.ror"rr"rtural.t iI ry:"t"naan perlu Yang dicermati encanaan, servrs, record kee-ping, p"nggrruun secara^nasionufl'-"'..'- ?:l:lllg' adalah persaingan yang sernakin tatrainning, peralatan, inspeksi, dan Perusahaan yang bergerak di ,r,l,t rn.,ip"-t"tipasar dalam ir" pengetesan hing. ga kalibrasi bidang usaha produ"ksi b"agaima- il;";il;,rg"n sampai menimbulkan demikia. menurut DR. Ir. Sri Ra- napun-akan reius berusaha-u,tuk i.;ilgl;;., pada konsurnen. Seperti harjo, M.Sc., staff PAU Pangan dan nrendapatkan sertifikat tersebut. ;;;"y; iming_irning hadia6 yang mudah. Berbagai kriteria

harus sertifi-

.

.

dipenuhiuntuk"mendapatkan

HUSBANDRY No. 11 TH YIII/1996

29


terkadang menggiurkan padahal belum tentu produknya bermutu. Konsumen jangan sampai terje-

bak oleh hadiah yang mengiurkan. Sementara kepentingan kebutuhan

obat bukan berhubungan dengan hidup peternak namun ternaknya. Memang pemberian' hadiah merupakan salah satu strategi pemasaran,

tapi dalam prakteknya terkadang menyesatkan. Maraknya persaingan

menurut Drh" Handoko dari Pfizer menuntut kita sebagai tenaga ter-

didik untuk bisa menyadarkan

masyarakat, jangan sampai terbuai oleh hadiah-hadiah yang menyesatkan.

Profesionalisme

dalam

memilih obat perlu terus ditanamkan. Ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat tentang suatu produk. Para peternak di pedesaan kebanyakan masilr dibawah lulusan SMP, dimana inovasi teknologi masih sering sulit untuk diterimanya. Keadaan ini

perusahaan. Meluruskan image orang terhadap perusahaan obat yang melakukan kecurangan-ke-

pakai. Artinya bahwa obat tersebut

curangan dalam berbisnis.

rintah yang berhak mengeluarkan kelayakan pakai. Standar mutu ini bisa dilihat dari komposisi bahan dan keakuratan obat dalam memberikan perlawanan kepada bibit penyakit secara efektif. Pengaruh ini bisa dilihat dari hilangnya gangguan yang ditimbulkan oleh penyakit secara cepat.

Kecurangan-kecurangan ini perlu diluruskan dengan membuat image akan pentingnya suatu pro duk bermutu bagi ternaknya" Pekersemudah nrern bal ikkan telapak tangan, tetapi

jaan ini memang tidak

palrng tidak sedikit banyak akan rnerupakan awal yang baik. Tinggal bagaimana dari kita untuk bisa menyadarkannya secara perlahan.

Memilih Obat Bermutu Obat yang bermutu adalah obat

yang bisa memberikan perlawanan kepada sumber penyakit dalam hal

harus sudah terdaftar di Departemen kesehatan atau badan khusus peme-

Komposisi yang tertera dalam pem-

bungkus lebel harus benar-benar merupakan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Maksudnya informasi tertera sesuai dengan takaran, fungsi, indikasi dan efek samping yang dapat terjadi :r,:,:.. bila mengkonsumsi produk peternakan. r. , Pencantuman tanggal t

.."..

$ ,$

$

*

akan menghambat kema-

juan perobatan di a

tanalr

rr.

Kebijaksanaan perner'intah dalam menghadapi pasar bebas dalam

i j o

negeri, dilihat dari p+ rusahaan obat masih me-

nguntungkan bila dijalankan dengan prosedur yang benar.. Dalarn arti,

Antisioasi Kebutuhan Kelompok temak mengatasi kebutuhan obat bagi peternak

masing-masing perusahaan melaksanakan bisnisnya dengan baik tidak mengel uarkan kebijakan-kebij akan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. "Dengan mengutamakan kualitas, keuntungan itu masih tetap

ada," demikian menurut Drh. lsro.

Kualitas produk dalam persaingan pasar bisa menjadi trade mark perusahaan, sehingga bisa dilihat perusahaan mana yang benar-benar mementingkan mutu dan kepuasan konsumen. Kebijakan pemerintah tentunya

tidak akan membunuh perusahaan, tapi akan tetap meluruskan jalannya

30

ini bibit penyakit. Obat yang baik diracik paling tidak sekecil mungkin dapat menghambat timbulnya efek sampingan pada ternak tersebut.

Efek ini perlu diperhatikan karena menyangkut kelayakan dari produk yang dihasilkan. Jangan sampai setelah pemberian obat timbul suatu masalah. Misalnya produk daging yang dihasilkan mengandung residu yang dapat menimbulkan gangguan pada konsumen. Persyaratan yang telah ditetap kan tentang tatacara pemilihan obat tentunya perlu diperhatikan bagi se rnua pabrik obat. Seperti harus me rnenuhi standar mutu dan kelayakan

kadaluarsa perlu dicantumkan dan diketahui peternak. Tanggal ini penting untuk dicantumkan karena menyangkut kualitas isi obat. Bila melebihi batas waktu atau expiration date maka obat tersebut tidak dapat digunakan. Kelompok Ternak Kebutuhan terhadap obat akan memimbulkan k"t".grntungan. Hal ini beralasan, karena kebu-tu-

han obat tidak bisa dielak

atau diganti oleh produk lain. Pada akhirnya bila ketegantungan ini tidak diantisipasi peternak sebagai konsumen lambat laun akan dirugikan. Pabrik pembuat dan perusahaan penyalur akan mempermainkan harga. Kondisi seperti ini biasa terlihat. Pembuatan kelompok-kelompok ternak dapat sedikit mengatasinya. Kelompok ini akan semakin kuat dengan posisi tawar yang dimilikinya. Sehingga permainan harga dengan menekan peternak bisa ditekan. Keuntungan lain adalah peternak akan mudah dalam memperoleh informasi dan menjual produknya.

(Arief Saptono) HUSBANDRY No. 11 TH VIIU1996


PETERNAKANI

ME,NEROPONIG TIPP, rilffi FtBPiisIR[ i-iu

i$***"*'r'

ipperary lndonesia atau lebih dikenal dengan nzrma Tippindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di feedlot. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Bakrie Group. Berkantor pusat di Jakarta sedangkan penggemukannya di desa Negara Batin Jabung, Lampung Tengah. Perusahaan yang diresmikan Mei 1992 ini memulai kegiatan komersilyang pada tahun 1993. Tujuan berdirinya Tippindo adalah ikut serta secara aktif dal am pembangunan industri petemakan nasional, khususnya dalam bidang penggemukan sapi potong. Selain itu juga un- Dayan Antoni tuk mengurangi ketergan- Tippindo mengadakan pola kemitraan dengan PIR tungan import daging kualitas primadilaliukan sesuai dengan kebii alian pemerintah. Import Brahman Cross Hingga saat ini Tipperary Indoyang dilakukan Tipperary Australia nesia selalu menggunakan Brahman 20 persen berjenis kelamin betina. Cross sebagai bakalan. Sapi-sapi ini Hal ini dimaksudkan untuk pemdidatang dari Tipperary Australia bibitan, sehingga dimasa menda yang juga tennasuk dalam Bakrie tang tidak tergantung pada balialan Group. Disamping itu diambiliuga import. Sernentara itu yang iantan dari petemakan sekitar Australia. langsung digemukkan. Penggunaan sapi import ini di Bakalan yang diimport ini be karenakan terbatasnya sapi lokal rumur 1,5 hinggr;2 tahun dan ber dalam segi kuantitas maupun kuali bobot antara 330 - 350 kg. Pengge tas. Sedangkan Brahman Cross mukan dilakukan selama 90 - 120 mempunyai efisiensi yang tinggi hari. Pertambahan Berat Badan pakan menjadi dalam mengubah Harian (PBBH) pada anali perusa daging dan dayaadaptasi yang baik. haan Balirie ini sebesar 1,25 kg. Dengan demikian bobot panennya Bakalan berkisar 470 - 500 kg bobot hidup. PBBH sangatlah dipengaruhi palian Pengadaan bakalan yang pemeliharan karena itu hal dan berasal dari Tipperar-y Australia tiperlu mendapat perhatian. tersebut jantan. Irii semua daklah semuanya

HUSBANDRY No. 1l TI"1\'III/1996

1

e,r.rt

i

sp.li{i}ii'i i -1

1.*''4$+

Areal peternakan yang dimiliki Tippindo seluas 48 hektar. Lahan ini mampu menampung sekitar 1 4.000 ekor setiap

periode penggemukan atau sekitar 40.000 ekor per tahun. Tipperary Indonesia terkenal sebagai petemakan sapi potong terbesar di Indonesia na mun bila dibanding dengan Tipperary Australia masih kalah iauh. Ini di-

karenakan Tipperary Australia mampu menampung 100.000 ekor sapi dengqn luas lahan I9 000 km' Adanya hubungan ,

i Australia dengan Indone sia ini meruPakm Pola :r ! rencana stra{egrs yang diterapkan Bakrie Group.

Hal ini dimaksudkan un-

tuk membenluk ker

.iasama dalam bentuk "Investasi Lintas Batas Negara". Yang perlu diketahui, wd aupun masih dibar,vah Bakrie Group, Tippindo dan Tippe

rary Australia mempunyai sistem manajemen yang terpisah. Dimana Tippindo sebagai perusahaan penggemukan sedangkan Tipperary Australia sebagai pemasok bakal annya

Kemitraan Selain kegiatan komersil, Tippindo juga mengadakan siStem ke

mitraan dengan petani setempat. Pola kemitraan tersebut tertuang dalam PIR Keriasamayang dilakukan menyangkut Pltt pakan da:r PIR. penggemukan.

3t


PETERN{AKAN Dal am PIR pakan petani setenr pat mensuplai pakan hijauan berupa Jagung berumur 3 bulan dan gaplek.

Dengan demikiari .pgtarii siUagai plasma tid'rik kesufitan dalamhal ps.npsaran. Irri , dikarenakan Ti p't'i irdo pasti menerima-nya Se menlara itu pa-da PIR penggemukan Tippinido mensuplai sapi bakalan yang akan dibeli secara tunai ataupun kredit oleh plasma. Sapi inilah yang akan digemukkan se lama4 - 6 bulan. Sapi panen milik plasma di-

I

Pengadaan bakalan bekerja sama dengan Tipperary Australia

Brahman Cross

ini membawa

dampali positip, sebab selain petani

sekitar mendapat pekerjaan yang menguntungkan, sarana transpor tasi dan lainnyaiuga ikut berkern bang," demikian Dayan Antoni, marketing service manager Tippindo menjelaskan. Pada pelaksanaan sistem PIR

DKI). Pemasaran daging di Jakarta merupakan yang terbesar yutu 75 pelsen dari total pemasaran daging.

Wilayah pemaran daging lainnya adalah Bandung, Bali, Surabaya, Lampung dan fuau. Export daging ke Philipina per

nah dilakukan Tippindo namun hanya sekali. Menurut Dayan An-

toni hal ini disebabkan oleh duahal mendasar. Dimata negara lain citra

tersebut petani

fasilitas yang tersedia 1 00 ekor per hari). Sapi yang memiliki persentase karkas 63 persen atau sekitar 263 kg karkas akan nlasuk ruang pelayuan selama 24 jant. Proses pemotongan disesuaikan standar pasar. Selanj utnya pengepakan dilakukan dengan

vacum pack yang terjamin kualitas-

nya Daging sapi dalam vacum pack dipasarkan dan juga-siap

ini siap

dinginan dilakukan padasuhu0-2Cdatt daging tahan hingga

1

bulan. Sementara itu

yang diberikan

Tippindo. Saat ini .iumlah petaniyang

terlibat sebagai' plasma sebesar 2.000 orang. Pasar Dasins Subsl

itusi Daging I mport

segmen pasar. S+

bagian produk Tippindo diarahkan pada pasar khusus seperti hotel, re storan dan industri pengolahan. Karenanya daging Tippindo tidak

alian terlalu mempengaruhi pasar tradisional PL'masaran I anu dilakukan dalam bentuk daging?an sapi. Pe 32

Sebelum daging siap

jual maka telebih dahulu dilakukan penanganan. Pada proses ini Tippindo menarlgani 60 ekor tiap harinya. Sementara itu

didinginkan lagi. Pen-

mendapat tarnba han keterampilan dan ilmu dari peneiapan teknologi

Negeri ini

, i t -

i

penggemukan tersebut.

peluang

apangan pekerj aan baru.

Penanganan Daging

yang telah ditetapkan se belumnya. Oleh karena

memiliki segmen-

sistem distributor: Dengan demikian produk yang dihasilkan tidak dapat langsung kekon: sumen. Hal ini dilakukan ffi untuk lebih meningkatkan sistem pemasaran dan

l

"sistem PIR

Pemasaran yang dilakukan Tippindo saat ini nienggunakan

juga membuka

pasarkan kembali ke Tippindo dengan harga

itu plasma akan menikmati hasil .

mixaran sapi ini dilakukan di Jawa Barat seperti Tasik, Serang, Bogor dan Bandung. Sedangkan 0i fatarta masuk RPH Cakung (milik pemda

Indonesia sebagai produsen daging masih kalah dengan negara produsen daging seperti USA, Austra lia dan Nelv Zeland bahkan Argentina. Sebab yang keduaadalah harga

1'ang belum dapat bersaing dikarenakan kurang efisien dalam pengelolaan dibanding negarfl produsen lainnva,

daging yang dipasarkan dalam vacum pack ini tetap segar dan tidak terkontaminasi Akhimyadalamta hapan proses Tippindo melalui 3 aspek. Aspek tersebut meliputi pembibitan, alih teknologi pada petani pedesaan dan mobilisasi dana dari kota ke desa dengan adanya PIR dan kualitas daging yang mempunyai nilai substitusi terhadap daging import. Untuk aspek yang ke tiga ini diharapkan da pat mengurangi ketergantungan ter hadap import daging. Dan dimasa rnendatang Tippindo merencankan PIR penggemukan. (!Vidyo)

HUSBANDRY No, 11 TH YIIU1996


PETERNAKAN

I F.d;*.ii{

I

PFnp'iji; i,,

I

i-.E-rk.?..*4{

MELONGOK RECORDING

DI

BATURRADEN

i'i:ilr

h i;$iiri:ii;i,l'jl .-__-.-**..:_-:-i

Recording merupakan hal yang cukup penting untuk dilaksanakan didalam tatalaksana pemeliharaan sapi perah. R. Hari Sunanto dari HUSBANDRY menginvestigasi penerapannya pada peternak rakyat di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas.

A

ndaikan semua ternak bisa

Angomong. tentulah

dia akan selalu melaporkan kondisinya pada peternak majikannya. Ternak tidak secerdas manusia sehingga perlu terus-menerus diamati dan dirawat. Recording merupakan salah satu kegiatan yang perlu dilakukan da- lam tatalaksana pemel iharaan.

atas anjuran dari BPT-HMT (Balai Pembibitan Ternak - Hijauan Maka

nan Ternak) Baturraden yang termasuk dalam jajaran Dinas Peternakan. Maksud anjuran itu adalah sebagai usaha dari

Program

Per-

baikan Mutu Genetik Sapi Perah yang mulai diintensifkan sejak ta hun 1989.

Recording merupakan kegiatan pencatatan semua kejadian yang berkaitan dengan ternak. Catatan itu ber-

petugas kesehatan, petugas IB atau dokter hewan. Kemudian dokter hewan, petugas kesehatan ataupun petugas IB akan mencatat penanganan kesehatan dan reproduksi yang dilakukan dalam kedua kartu recording itu. Recorder mengadakan pengon-

trolan aktivitas recording yang dilaksanakan- peteinak rakyat setiap bulan sekali. Di Kecamatan Baturraden terdapat dua orang recorder Tugasnya selain rnen-

gontrol juga mengarahkan kegiatan recording yarrg dilak-

isi data kelahiran/sil-

silah, kebuntingan, kesehatan, produksi, pakan dan investasi usaha dalam bidang

sanakan oleh peternak sapi perah.

peternakan. Hardjosubroto dalam buku

Pcnjelasan Re-

Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan (1994) menBit",Pi.,1.,", Bicara ,, , , , gatakan bahwa gala_- Tak T* Bisa ,, Ian yang ideal adalah lnformasi individu diperoleh lewat recording catatan yang bersifat

;;a;;h;;;-";iln

lengkap,

teliti'PraktekRecording

dan mudah d.imengerti. Fungsi utama dari pelaksanaan recording

-' .iii,ii-rli6iuiuiun

adal ah untuk'memperoleh in

tentangternak per'individu

Recordihg banyak

diLapangan

. formas'icamatan lI-' ",.|baturraoen l?.:--:1t:tiiii. ": : ^i:ollaKSanaKan t

ataupun

:::l#'iltSlo'l[r",1i.5:ii:l,fft grturradin.

d.ilakukan hUi

terutama pada peternakan besar dan maju. Pada peternakan yang kecil

seperti peternakan l3ky.at kegiatan recording sering kali tidak dilaksanakan oleh peternak sebagai

bag-igt1

dari tatalak-sqqa pemeliharaan. Hal ini bisa dimaklumi karena manfaat

3j:l ,x:ffix-"l,txt i"t",'*?,YT berkembang Kegiatan recordrng sapi-perah Kecamatan Baturraden bukan merupakan upaya tersendiri yang. dilakukan oleh para peternak rakrvat di sana. Recording dilaksanakan

di

HUSBANDRY No. 1i TH VIIU1995

Masing-masing membawa kartu recording-yang bd rupa kartu silsilah. kartu r6frodiksi, kartu produksi harian dan kartu kesehatan. Khusus untuk recorder selain kartu tersebut juga ditambah dengan kartu pertum"bulan.

*t#ri#15piii}it#,J:f# pugi aun produksi

susu sapi sore hiri dicatat dalam kariulecordins nroduksi. Kartu kesehatan dan kart"u'reproduksi dipegang oleh po ternak sibagai kartti laporan kepida

Hasil

l I v o

corder

Agus Triyono

o adalah salah seorang

recorder yang ditemui

HUSBANDRY di lapangan. Mas Agus. demikian panggi lannya, bertanggungjawab dalam pengontrolan dan pengarahan kegiatan recording di enam dari duabelds desa yang ada di Kecamatan Baturraden. Desa-desa

yang dikontrol oleh M4s Agus yaitu

kerirtug Lor, Kernirtu{ riaut.

Ketenger, Karangmangu, K'arang Tengah dan Karang Salam. Recorder lulusan SMEA Purwokerto initelah bekerja sejak taliun 1993. Sebelum ditugaskan di lapangan Agus dan beberapa recorder yang

lain ditraining selama tiga bulan terlebih dahulu di BPT-HMT Baturraden. Selama masa training para

recorder diberi pengarahan dan pelatihan recording. Pengaraltan yang diberikan meliputi cara-cara

rnernberikan pen jelasan kepada para pct*rnak sapi perah tentatrg penting-

irra pelaksa!raan tucording

dan

aa

JJ


PETERNAKAN mekanisme pengontrolan recordins

rutnya peternak kebanyakan belum

pelatihan tentang cara-caramen sh i-

qampy melihat keuntungan yang diperoleh dari kegiatan recording.

yang dikumpylkan di lapangan.

Jumlah ternak yang sedikit dan skala

di

lapangan. SElain

itu diberikail

tung dan mengolah data record-ine

trol

"Recorder memiliki kartu kontersendiri sebagai alat untuk

menyalin dan mengicek kesiatan

recording yang dilalukan oldh pe-

demikian jelas lelna\", Ditambahkannya

Agirs.

bahria kartu [ontrol ini memuht tentang data-data produksi, kesehatan, reproduksi dan identifikasi

usaha yang masih sempit adalah salah satu penyebabnya. Rata-rata tingkat pendidikan peternak yang rendah juga menyebabkan recordei kesulitan dalam melakukan pembinaan aktivitas recording.

Terlalu Dipaksakan

ternak milik para Deternak. Data-dat'anya'dipe-

roleh dari hasil p6ncatatan yang dilakukan oleh peternak.

merasakan manfaatnya", kata Rasikun pemilik 4 ekor sapi perah.

Ir. Pramono S. salah seorang staf pengajar diFapet UNSOED dan sehari-harinya berkantor di Laboratorium Produksi Ternak perah berpendapat sama. "Kalau dilihat dari segi peternak rakyat yang memiliki sapi perah yangjumlahnya 2 sampai 4 ekor memang kegiatan recording seolah dipaksakan. Namun apabili hal ini adalah untuk program Seleksi dan Peningkatan Mutu Genetik Teinak, maka recor-ding jelas diperlukan sebagai bahan informasi", ujar beliau singkat.

Selain itu' recorder

Terlalu dipaksakan

juga melakukan recording kh'usus yaitu recording pertumbuhan dan recording pedet. Data yang di-

atau tidak, ada seorang pe-

ternak di Desa Kemutug Lor yang sudah mampu

catat dalam recording khusus ini adalah dati

pengukuran lingkar dada dan pertumbuhan pedet. Pengukuran lingkar dada

merasakan manfaat recording. Untung, demikian nama peternak yang kesehariannya adalah guru SD sudah mampu menduga kon-

w.r'' Recording Pertumbuhan Masih menjadi tugas recorder

dilakukan pada waktu dan umur tertentu. Maksudnya agar tidak rerjadi data yang bias akibat cara pengukuran yang berbeda apabila dilakukan oleh peternak.

FIasil recording ini dianalisis. Ada dua tahap dalam menganalisa. Tahap arval dilakukan recorder dan selanjutnya oleh BPT - HMT Baturraden. Infiormasi vang diperoleh kemudian digunakan untuk keperluarr pro

Jumlah ternak sapi perah milik peternak rakyat yang sedikit menye babkan kegiatan recording yang di-

laksanakan di Kecamatan Baturraden terkesan terlalu dipaksakan. Tanpa recording sebenarnya peternak sudah mampu menghapai konagl jumlah produksi susu yang {ili dihasilkan oleh sapinya. Rasikun,

disi sapi perah miliknya berdasarkan catatan recording yang dilakukan. Lulusan IKIp prograrn

Dz yang mempunyai 6 ekor

sapi perah umur laktasi ini tidak melihat

aktivitas recording yang dilakukannya hanya sekedar memenuhi anju-

ran pihak BPT - HMT Baturraden saja. "Dari kartu recording khusus-

'

"Kalau sapi saya kurang sehat memang bisa saya amati secara langsung. Namun bila

granr selekSi dan pembibitan sapi perah. Pada saat ini in-

forrnasi olahan data record

sapi sehat tapi produksi

ing belum disampaikan

kepada peternak. "selain sudah menjadi kebijakan dari dinas, peternak juga belum mampu menganalisa sendiri hasil informasi tersebut", tu-

tur Agus.

.

nya kartu produksi harian saya bisa menduga kondisi sapi saya", tutur Untung.

3 T $ l[arus diubah dari keterpok:;aan menladi kesadran

I-lambatan yang diternui di lapangan rnenurut Agus adalah keti-

daktahuan peternak mengenai

fungsi recording. Masih sering diternr.ri beberapa peternak yang masih males melakr:kan recording. Menu-

salah satu peternak di Desa Kemu-

susunya turun, berdasarkan kartu produksi harian bi-

asanya saya menduga dari pakan yang diberikan. Bila demikian, maka saya melakukan perbaikan pakanl', tambahnya lebih lanjut.

Pendapat Untung ini

tug Kidul yang ditemui HUS

paling tidak menandakan pada suatu

cara tidak Iangsung menvetujuinya. "Yang saya tahu recording dilaku

merasakan manfaat yang sama. Bila sudah demikian maka tidak ada lagi kesan kegiatan recording yang ter-

BANDRY di kandang miliknya s+

kan untuk lnemenulri rnjuran petu gas record dan saya belurn dapat

saat peternak Iain juga akan

laludipaksakan.(g;

HUSBANDRY No. l1 TH VIII/1996

_l


PETERNAKAN asaran utama jangka pan-

jang Pembangunan Indonesia adalah terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia

untuk tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri menuju masyarakat adil dan makmur. Di bidang ekonomi pem-

Oleh :

d. Herman Sumarna

sektor peternakan. Meningkatnya pro-

bangunan jangka panjang tahap I adalah

duksi komoditi ternak secara langsung

terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat dan tercapainya struktur ekonomi

dan tidak langsung akan melibatkan Teknologi Hasil Ternak sebagai bagian integral dari sub sektor peternakan. Tek-

dengan titik berat kekuatan industri yang

didukung oleh bidang pertanian yang tangguh. Keadaan ini selayaknya akan menjadi landasan bidang ekonomi untuk mengantarkan pembagunan Indonesia

dalam Repelita

6,79 kg daging,2,52 kg telur dan 4,54 kg

TANTANGAN TEKNOLOGI HASIL TERNAK DALAM PEMBANGUNAN SUB SEKTOR PETERNAKAN PADA PJPT II

nologi Hasil Ternak akan selalu

berhubungan dengan produksi komoditi ter-

nak yang selama ini dikembangkan oleh pemerintah dan swasta. Dari pemerintah

VI mulai 'memasuki

sasaran pembangunan sub sektor

ini ada-

susu. Tidak tercaPainya sasaran tersebut diikuti pula oleh ke-

adaan produk komoditi ternak dalam huTeknologi Hasil Terdengan bungannya (a) angka kehilangyaitu: tingginya nak, asal Ternak panen pasca komoditi an (daging 5 - 10V0, telur 5 - 2090 dan susu 5-l2tlo serta kehilangan dalam perda-

- l09o) dan penyakit cemaran (polusi) (b) timbulnya (hayati, dan obatkimiawi residu dan oleh yang dikemukakan seperti obatan),

gangan (susut berat) sebesar 7

Karim Mahanan, Direktur PT

Paeco Peterpada agroindustri Seminar Agung Purwokerto. nakan 1993 di

Adanya upaya

proses tinggal landas untuk memacu pâ‚Źm-

peningkatan komodi-

bangunan dengan ke-

tas ternak menghen-

kuatan sendiri menuju masyarakat adil dan

daki tindakan bidang Teknologi Hasil Ternak melakukan berbagai upaya yang meliputi: (a) klasifi-

makmur berdasarkan Pancasila. Sub sektor petersalah

kasi dan standarisasi,

nakan adalah

(b) pengawetan dan pengolahan, (c) pe-

satu bagian integral sektor pertanian da-

lam

pembangunan

ngemasan dan pewadahan (pengepakan),

-

jangka panjang ta-

(d) transportasi peny-

hap

II. Menurut Soehadji, Dirjen Peter-

!

nakan 1993 mengata-

:l

impanan, (e) sanitasi produk ternak, (f) kesehatan fasilitas pe-

L

masaran.

kan bahwa

=

pemba-

o o

ngunan pertanian sub

o o

sektor peternakan didukung oleh berbagai potensi, antara lain:

l,le ning ka t ka n ku

a

Iit

mengantisipasi per-

as pr o du k

kembangan kapasitas

ribu ha (5,5 9o) dari luas lahan

yang tersedia untun lahan

peter-

nakan.

b. Meningkatnya pertumbuhan penduduk yang diikuti pula oleh meningkatnya pendapatan dan ke-

lah memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat dan tercapainya struktur ekonomi

yang tangguh, sedangkan dari pihak swasta berorientasi pada pencapaian

keuntungan dengan investasi yang ditanamkan.

sadaran gizi masyarakat Indonesia. Tantangan Teknologi Hasil Ternak

Adanya fenomena tersebut memberikan peluang bagi sub sektor peternakan untuk mengalami pertumbuhan

relatif tinggi y'ang didukung

ole h

program-prograrn pemerintah pada sub

HUSBANDRY No.

atas diperlukan untuk

Higgiene

a. Pemanfaatan lahan baru sekitar

l5l

Upaya tersebut di

ac

11

TH VIIUI996

Menurut penuturan Dirjen Peternakan pula pada Seminar IIUT Fapet

XXIII

1989 bahwa pada

akhir Pelita V

konsumsi protein hewani baru dicapai sebesar 3,86 gram, yang berarti 85,78 persen dari 4;5 gram yang setara dengan

produk komoditi ternak sejalan dengan program yang telah digariskan pemerintah. Peningkatan kapasitas produksi tersebut akan membawa akibat sebagai berikut:

a. Peningkatan p.roduksi daging, telur dan susu. Peningkatan ini merupakan tantangan yang harus dihadapi, yditu bagaim3na menangani

produk komoditi ternak

sehingga

dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien ditinjau dari segi iiygiene

dan ekonomis.

35


PETERNAKAN b. Peningkatan produk sampingan

se-

perti kulit, tanduk, bulu dll. Produk tersebut merupakan bahan baku untuk industri yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Peluang Teknologi Hasil Ternak

Meningkatnya kapasitas produksi peternakan memberikan peluang eksport

daging dan telur seperti yang telah dilakukan belakangan ini oleh beberapa perusahaan nasional. Untuk hal tersebut diperlukan upaya peningkatan teknologi dalam penanganan produk komoditi ternak yang antara lain pengolahan dan pe-

! o

! E o

nanganan agar produk lebih disukai konsumen, bernilai gizi lebih tinggi, dapat bertahan lebih lama meningkatkan

nilai ekonomis produk komoditi ternak. Agar dapat berjalan efektif dan efisien, pengamatan terhadap perilaku dan selera

konsumen perlu dilakukan.

Hal

ini

berarti bahwii Teknologi Hasil Ternak dituntut mengembangkan dan menciptakan teknologi secara terus menerus. Dalam aplikasinya Teknologi Hasil

Ternak dapat dikembangkan sebagai aktivitas industri baik industri rumah tangga maupun industri berskala besar.

lndustri yang dapat dikembangkan dari komoditl primer dari ternak antara lain : a. Daging diolah menjadi daging kalengan atau makanan dalam bentuk

lain.

b.

Susu segar menjadi susu steril, susu fermentasi, susu bubuk, susu kental

manis dan produk berbahan susu lainnya. c. Telur dapat diolah sebagai telur beku

(Liqui Ftuzen Egg

=

LFE), telur

alkohol (YOLK), telur asin, bahan

baku kosmetika dan produk lain yang berbahan baku telur. Produk sekunder komoditi ternak

yang dapat dikembangkan

sebagai

industri antara lain : a. Kulit diolah menjadilulit jadi, yaitu

kulit samak dan perlengkapan !erbahan baku kulit seperti pakaian dan

'untuk

furniture.

b. Tulang diolah menjadi rgpung c.

tulang

dan bahan baku industri kerajinan. Bulrr unggas diolah menjadi sliurtle

o

a o

E,

Teknologi Hasil Ternak Tak terlepas dari mekanisasi cock, bahan'bakt furniture (bahan

jok,

pengisi kasur) dan bahan

pakaian fiaket bulu angsa, wool).

.Penangairan terhadap produk komoditi ternak tersebut merupakan aset penting dalam pembangunan nasional Indonesia, yaitu : a. Menciptakan peluang investasi bagi penanaman modal. Adanya peluang industri peternakan akan menekan larinya investasi ke luar negeri dan menumpuknya dana yang tersiprpan

di

bank-bank. Bbrputarnya uang akan mendukung jalannya roda

perekonomian.

b. Menciptakan kesempamn kerja, Didirikannya perusahaan/industri berarti akan menyerap tenaga kerja. Pada akhir Pelita V inipertumbuhan angkatan kerja masih cukup tinggi sekitar 3 9o /tahuir dengan jumlah ll,5 juta orang. c. Menyumbang devisa negara. Dengan

Sektor pertanian termasuk di dalamnya sub sektor peternakan sampai sekarang ini masih berperan cukup pendng dalam memberikan kontribusi'te;hada;

pertumbuhan ekonomi. Dengan kebijakan pembangunan yang berorientasi pada industri yang didukung pertanian yang tangguh menjadikan peranan indutri produk peternakan mendapatkan tempat yang strategis. Seperti yang dikemukakan oleh Presiden p4da pidato ke-

negaraan 1994 bahlya p"ertumbuhan ekonomi pada $.epelita

b.

berkurangnya cadangan devisa dengan berkurangnya import karena telah dipenuhinya produk dari dalam

c.

negeri.

d. Memberikan kontribusi

Ternak untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas teknologi serta menciptakan teknologi yang baru. Penelitian yang melibatkan aspek lain seperti lingkungan hidup, sehingga pengembangan tbknologi tidak membawa dampak yang merugikan. Sosialisasi (penyebarluasan) tentang pentingnya teknologi hasil ternak kepada masyarakat dan konsumen.

Penu.lis. PU UF-Husbaridry periode I

36

diharapkan

tahun pertama hanya sebesar 5 Vo. Untuk dapat menghadapi tantangari yang ada diperlukan tindakan-tindakan yang mendukung tercapainya sasaran dalam pengembangpn Teknologi Hasil Ternak, yaitu : a. Penelitian tentang Teknologi Hasil

industri produk ternak akan membuka peluang eksport.yang berarti akan menyumbang devisa bagi negara. Selain itu dapat menekan

terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

VI

sebesar 6,5'V0ltahun dengan inflasi pada

990- I e93.

HUSBANDRY No. 11 TH ViIV1996


TEKNOLOGI

YANG PERLU DIKETAHUI SEBELUM MEMAKAI

Ehad

:

a. Antibiotika yang bekerja dengan menghambat sintesa dinding sel bakteri. Antibiotika yang tergolong dalam klasifikasi ini diantaranya adalah Penici lin, Bacitrasin,

ANTIBIOTIK Oleh

kasian antibiotika tersebut adalah

Sikloserin, dan Sephaloserin.

b. Antibiotika yang

bekerja

pada membran sel bakteri. Contolr

dari antibiotika ini adalah Poli-

Pnabowo

myxin dan Nystatin.

c. Antibiotika yang bekerja pada sintesa protein bakteri. Ada dua pembagian yang penting dari

M;i"i:#i*"'&;.n::i:

nya merupakan cara untuk melakukan tindakan preventif yang tepat.

Antibiotika bukanlah suatu yang asing bagi peternak. Zat ini mampu menghambat pertumbuhan mikroba patogen dan selanjutnya mematikannya. Dengan semakin majunya perkembangan teknologi memungkinkan orang untuk memproduksi Antibio-tika dengan jala

Departemen

Of Biological

Standart yang berkedudukan di National For Medical Research, Mill

Hill

London.merupakan institusi

ditingkat International yang mengurusi standar produk obat-obatan termasuk diantaranya antibiotika. Departemen ini menjadi tempat penyimpanan produk antibiotika yang menjadi standar bagi produk antibiotika di seluruh dunia. So dangkan di masing-masing negara

jenis yang satu ini yaitu Strepto-

mysin dan Tetrasiklin dengan spektrum kerja pada ribosom unit 30 S, sedangkan jenis yang lain adalah Kloramphenikol, Erythromysin dan Linkomysin dengan spektrum pada ribosom unit ke 50 S. d. Antibiotoka bekerja pada metabolisme asam nukleat. Antibiotika yang tergolong dalam jenis ini contonya adalah asam Nalidiksik dan Griseofulvin.

mengembangbiak

e. Antibiotika dengan spektrum

kannya dengan terlebih dahulu me-

rnempengaruhi me-

nginokulasi bakteri atau jamur penghasil antibiotikan dalam jumlah yang cukup besar. Ini biasanya dilakukan oleh pabrik obat. Produk yang dihasilkan oleh semua pabrik antibiotika terlebih dahulu distandarkan mutunya sebelum produk itu diluncurkan pada konsumen pemakai. Standar pe-

ngujian ini bisa dilihat dari pengujian

tabolisrne intermedier. Contolrnya adalalr Sulfonamida dan Nitrofuran.

Dinding Sel Pada keadaan

Hati - Hati

J

ffi E

Ri;AIAnonV;nEatik

biologik, kimiawi dan fisikakimia dengan tujuan agar kualitas dari produk Antibiotika yang dihasilkan bisa dipertanggungiawabkan. Efek bakteriostatik merupakan salah satu standart biologi yang dapat dijadikan pembanding dari standart pembuatan antibiotika -vang secara

baru diketemukan.

HUSBANDRY No. 1l TH VIIV1996

mempunyai standart mutu nasionalnya sendiri-sendiri.

Jenis Antibiotika

Antar jenis antibiotika mempunyai mekanisme dan wilayah kerja sendiri. Antibiotika ini akan efektif memberi perlawanan terhadap bakteri patogen diwilayahnya sendiri. Adapun pengklasifi-

dirnana tekanan

# ;o

osrnotik dalam sel sebesar 20 Atm tekanan pada cairan seluler mamalia 7$

Atrn, dinding sel pecah. Hal ini menyebabkan fungsi antibiotika dengan menghambat penggabungan komponenkomponen struktur esensial yaitu asam N asetil muramik kedalam dinding sel. Akibatnyi dinding sel tidak akan terbehtuk dengan sempurria. Selanjutnya terjadi penggeIernbungan pada dinding sel yang rnenyebabkan tingginya tekanan osrnotik di dalamnya. Pada akhirnya

dinding sel rnenjadi pecah. Kegiat37


TETO{OLOGI efektif bila diikuti oleh ke!iatan reproduksi bakteri an akan lebih

maksud pengobatan infeksi

tersebut.

Peniclin dan beberapajenis antibiotika termasuk dalam golongan penghambat kerja sintesa dinding sel seperti

negatif saja. Antibiotika ini tidak diabsorbsi oleh usus sehingga untuk

Ampicillin dan Penicillin

semi-sintetik. Anti-biotika ini Ter bukti sangat efektif dalam mengatasi gangguan yang disebabkan oleh

bakteri. Penicillin bisa membunuh bakteri gram positif cocci seperti Pneumococci, Streptococci dan Staphilococci maupun bakteri gram negatif seperti Meninggococci dan Conococci. Keefektifan cocci gram negatif bisa dilihat pada infeksi Clostridial, Fusospirochaetal dan gram positif pada Bacilli (Bacillus Anthracis). Penicillin efektif untuk E. coli bila diberikan pada dosis tinggi. Penicillin semi-sintetik adalah kelompok yang resisten terhadap penicillinase. Antibiotikan yang temasuk dalam kelompok ini adalalr Methicillin, Oxacillin, Cloxacillin, Dicloxacillin dan Nafcillin. Kelornpok Ampicillin mempunyai spektrum yang sama dengan

Penicillin G. Efektif untuk menr bunuh virus H Influenza, P. Mira-

bilis, Salrnonela, Shigella dan E.

sistemik harus diberikan secara pa rental.

Nystasin dibentuk oleh Steptomyces Noursei. Antibiotika ini tidak larut dalam air dan efektifter-

hadap Candida Albicans. Digunakan untuk mengobati infeksi can-

dida di dalam mulut dan gastrointestinal serta aktif pula di organ telinga dan kulit. Sintesa Protein

Dua kelompok besar antibiotika yang bekerja pada sintesa protein yaitu kelompok yang mengikat ribosoma sub unit 30 S dan kelompok yang mengikat ribosoma sub unit 50 S. Kelompok pertama mempunyai spectrum broad spectrum. Kelompok ini mampu membunuh bakteri gram positifdan gram nega tif yaitu Ricketsia, Mycoplasma, Spirochaeta, Protozoa, Psyttacasis dan Lymphogranuloma. Mekanisme kerjanya dengan mengikat ribosoma unit 30 S. Antibiotika kelompok ini dapat menembus membran sel dengan cepat dan sangat baik diabsorbsi oleh alat gas trointestinal.

Coli. Tapi kelompok irri tidak efekterhadap Staphylococci sebagai bakteri penghasil

tif

enzim Penicillinase.

Membran Sel Bakteri

cycline terdiri dari Tetracycline, Clhortetracycl ine, Oxytetracycline. Demec locycline, Doxycycl ine, Minocycline dan Metacycline.

hingga dapat menimbulkan tetani

dan gigi menjadi kuning. Oleh karena itu pemberiannya pada hewan muda dan induk bunting harus hati-hati.

Kelompok kedua terdiri dari Chloramphenicol, Erythromycin, Leucomycin. Berspectrum broad spectrum dengan sasaran Ricketsia,

Mycoplasma, Psyttacossis dan Lymphogranu loma. Mekan isme kerjannya adalah mengikat unit 50 dan mencegah ikatan mRNA pada ribosoma, selanjutnya men ghambat sintesa protein dan enzim peptidi-

transferase pada sintesa protein mengakibatkan si fat bakteriostatik. Kejelekan bila kita menggunakan Chloramphenicol adalah terjadinya akumulasi pada individu bayi karena mekan isme biotransformasi belum berkembang berbeda dengan individu dewasa. Peristiwa ini disebut Grey Baby Syndrome dengan gejala diawali diarhae kemudian terjadi shock dan selanjutnya bisa terjadi kematian. Kejadian ini bisa juga terjadi akibat rusaknya organ ginjal. Clhorampenicol me4ghambat biotransformasi obat sehingga memperpanjang anestesia oleh barbiturat.

Metabolisme Asam Nukleat

Antibiotika yang bekerja pada membran sel bakteri dibagi menjadi dua yaitu Poly- [Iewan Muda myxin dan Nysta- @kbtik tin. Jerris ini mernpunyai karakteristik tersendiri dilihat dari spectrum sasaran dan cara kerjanya.

Polvnryxin adalah antibio-tika dengan speetrum sernpit clan aktivitasn)'a terbatas pada bakteri grarn 3E

ini kaCa# se-

Kejelekan antibiotika rena dapat mengikat ion

l I r;

o

Kelonrpok ini dibagi menjadi dua golongan yaitu Streptomycin dan Tetracycline. Golongan Streptomycin terdiri dari Streptomycin. Necmycin. Kanamycin cian Gentamycin. Sedangkan Golorigan T'etra-

.

Antibiotika

yang bekerja pada metabolisme asam nukleat biasanya diberikan peroral

se-

ianjutnya diabsorbsi oleh gastrointestinal. Mekanisme kerja menghambat sintesa DNA dengan mengganggu metabolisme asam nukleat. Antibiotik ini dibedakan dalam dua kelompok, Nallidixic acid dan Criseofulvin. HUSBANDRY No. 11 TH YILUL996


TEKNOLOGI Nallidixic acid (Derivat Naphthyridine) digunakan pada infeksi bakteri gram negatif. Infeksi ini ter jadi secara sistemik dan infeksi pada alat perkencingan. Sedangkan

Griseofulvin digunakan banyak sebagai fungal pada infeksi mikro spora dan trichophyton penyebab nngworm. Metabolisme Intermedier Kelompok antibiotika ini terdiri dari Sulfonamida dan Nitrofuran. Sullonamida mempunyai spectrum aktif pada gram positif dan peka terhadap Streptococci, Staphylococci dan Pneumococci. Pada gram negatif biasanya resisten dengan beberapa susseptible seperti Gonococci dan Meningococci. An-

tibiotika ini aktif terhadap Coccidia.

Sulfonam ida mempunyai struktur seperti PABA, merupakan inhibitor kompetitif sintesa asam folat. Terjadinya kompetisi untuk inkoorporasi dengan asam folat sehingga bersifat bakteriostatik. Pada prinsipnya hanya efektif pada microorganisme yang mensintesa sendiri asam folat. Untuk mengusir

s"g*Irop Anggota

mikroorganisme dibutuhkan k+ mampuan pertahanan tubuh hospes

dengan phagocytose dan mekanisme imunitas.

Golongan Sulfonamida dibagi

tiga dengan masing-masing jenis mempunyai karakteri stik tersendiri.

Golongan pertama adalah sulfa yang cepat diekskresikan. Golongan ini penyebab level alat perkencingan tinggi sehingga dapat digu-

nakan untuk infeksi alat perkencingan. Yang temasuk dalam golongan ini adalah Sulfasoxazole dan Sulfasomidine.

Golongan kedua eliminasinya lambat disebabkan oleh daya ikat protein yang kuat sehingga cepat direabsorbi. Sulfonamida tersebut menjadi long-acting dan digunakan untuk terapi dengan jangka waktu panjang. Golongan ini terdiri dari Sulfamethoxypyridazine dan Sulfadimethoxine. Sulfonamida enterik dihidrolisa di dalam gastrointestinal menghasi lkan bentuk aktif sel anj utnya dapat dipakai untuk infeksi pada alat tersebut. Golongan ini terdiri dari Phthalysulfathiazole dan

Succinylsulfathiazole. Sulfaguan idine dapat dipakai untuk gastrointestinal bila sulfa diabsorbsinya jelek. Kejelekan preparat sulfa dengan adanya kecendrungan membentuk kristalisasi. Selanjutnya menyebabkan kristaluria kemudian terjadi hematuria, selanjutnya terjadi renal failura dan berakhir dengan kematian. Untuk mengatasinya dengan menggunakan trisulfat yang terdiri dari Sulfadiazine, sulfamethazine, dansulfamerazine. Efek lain adalah timbulnya alergi. Kelompok Nitrofuran mengganggu proses acetylasi Coenzim A pada metabolisme karbohidrat. Berspectrum gram positif dan gram negatif dengan sifat bakteriostatik. Pada konsentrasi tinggi dapat bersifat bakterisidial. Pengobatan dengan Nitrofurazane dapat dimanfaatkan pada ternak yang menderita

penyakit Coccidiosis dan swine en-

teritis. Nitrofurantoin dapat diberikan pada hewan kecil sebagai antiseptika pada alat perkencingan. Penulis adalah stalfpengajar Lab. Kesehatan Ternak Fapet Unsocd.

Lemhaga Jurnalistik Mahasiswil HUSBaNIIIIY

rnenglucapkan SELAMAT & SUKSES kepada :

BPMF

( Periode

1

$ilF 995 - 1996 )

CIVITAS AKADEMIKA MENUNGGU KARYAMU HUSBANDRY No. 11 TH

VIM996

39

I


TEIC'.{OLOGI

PENYIMPANAN DAN PENGALIRAN PADATAN DATAIII

$tO

Penyirygayan sebagian.besur padatan yong mengarir bebas pada silo v o n s t i d a k di r a n c a n g, d e n g a n ep o t e ii n g Fa t i r; i r;1; ri .'t .s nyo masslah-musala|t yperti_ fembentuaan sorurii berbeitui i;;;_ "Iirc k u n g an d a1 p e ryb e n t u k aln s al ir an b e r b elnt u i ii: u I a h mas o I oh ini dapa-t dihindari trengan rancangon yang_sisuai berdisirk;;;rd; mekanika_padotan besai cremikian inenirut"profi, ini. l. schwedes dan Dr. Ing- D- schutze datam wortd poyttry. dislih bahasakan Eko dan Gie clari nu,riroiiry.

i iiii i ;

_

;ii

iii-

_

nrritii'fi*iiiiiiiiil,;;;

1-

2retika memperhatikan aliran

daya-daya adhesive

Ift :lf :1,:,i:ffi ,'3j;';jl

(yang seringkali muncul karena lama tidak digu-

yang membedakan antara aliran masa dan aliran corong (gambar l). Pada aliran masa, keieluruhan iii

nakan) diantara partikilpartikel tunggal dan

kekuatan ikutan dari

silo berada dalam pergerakan ketika

sebagian

padatan yang besar dapat

isi dikeluarkan. Aliran

dikurangi. Pada kasus

masa hanya mungkin apabila dindrng srlo curam dan atau cukup ha_

pembentukan pipa hanya rsr yang secara vertikal

lus._Apabila lereng dinding terlalu landai atau jika permukaai terlalu kasar- akan mengakibatkan terjadinya aliran corong. Kemudian, pada

diatas lubang penge-

purna.

terowongan vertikal stabil terben tuk. Jika, selama pelepasan leng-

kungan-lengkungan dan pipa-pipa secara t-emporer dan berulangkali terbentuk dan terurai, sebuah penghentian terkon-

trol menjadi tidak mungkin dilakukan. Pada kasus

ini. bentuk butiran yans bagus, padatan-padatai

Dengarr penyimpalran padatanpadatan besar dalaln silo beherapa. masalah daproliles 1:

dapat mencair mampu mengalir keluar dari silo

pelengkung an atau pem-

/.': '/,/ '/-"/

jernbatan ter-

jadi ketika sebuah kubah pada-

tan- padatan

Mass

rlo$,

Funnel llow

besar terbentuk di atas rnulut pengeluaran. Dengan bentuk padatan 6esar- yang berupa butiran penyebab

pelengkungan yang tirnbul-.pada 40

lo

nya. sebagai akibatnya distribusi

waktu tinggal dalam silo sangat ber-

agam, yang seringkali tidak me_

nguntungkan (sebagai contoh pada kasus sayur-sayuran). Haruskah padatan besar tertentu cenderung untuk bergabung seir-

ing dengan waktu,

dalam sebuah silo yang

tidak secara teratur dikosongkan, hal ini dapat mengakibatkan

:

seperti sebuah

iz,4

bentukan

C. Segregation due

akan mengalir dengan sangat cepat-

cairan (banj i.)

Flow

hat garnbar 2)

stabil

B. Piping

besar yang dengan mudah

Masalah-masalah Aliran

pattimbul(li-

0ead zones

l

A. Arching

ruaran secara nyata mengalir, dimana sebuah

awalnya sebagian besar padatan

yang secara langsung berada di atas saluran pengeluaran berada dalam pergerakan ketika material dikel uarkan. Isi yang berada dalam zona mati (dead zone) dekat dengan dinding silo lranya akarr terkeluarkan bila silo dikosongkan secara sern-

Figure 2: Silo problems

terjadinya sebuah tingkat penggabungan ter-

Ketika zona mati muncul dalam

silo-silo pada-

tan-padatan Repro World Poultry besar yang menyusun-

tentu pada zona mati dimana material yang terpadatkan harus dihancurkan pada gangguan yang sangat mengganggu dan mema_

nya akan tetap terting-

kan biaya agar dapat beroperasi lagi.

gal disana sampai isi se

Rancangan Yang Baik Merupakan Hal Mendasar

cara sempurna dikosongkan, sementara di lain pihak, padatan- padatan besar yang dimasukkan kemudian ke dalam silo

Jika selama pengisian padatan-

padatan besar membentuk sebuah

kerucut dalam silo, hal ini dapat HUSBANDRY No. 11 TH yItI/1996


TEKNOLOGI

mengakibatkan terj adinya segre gasi yang berkaitan dengan ukuran par-

tikel dalam kerapatan. Seringkali, partikel-partikel yang lebih besar

internal antara dua padatan besar). Kekuatan hasil tak terbatas dan sudut gesekan dinding. Untuk rancangan aliran masa sudut gesekan

bentuk silinder yang tersisa dikenakan pada stress vertikal yang secara pelan meningkat, sampai pada-

terkumpul pada sudut silo,

sampel adalah kekuatan

sementara partikel-partikel yang lebih halus cenderung untuk terkumpul di tengah. Jika silo dicirikan oleh adanya aliran corong, hal ini akan berakibat pada materialmaterial dengan butiran yang lebih halus di bagian tengah silo akan keluar l+

hasil tak terbatas (dc). Sebagai aturan, kekuatan (d

c) meningkat dengan stress tekanandt. Beberapa padatan besar ne-

nunjukan kekuatan yang

3 lebih besar, lebih lama i dia dikenakan pada stress I tekanan (d r). Efek ini E diketahui sebasai waktu 7 konsolidasi. g Dengan bantuan uji-

bih dahulu, sementara material-material yang lebih kasar akan tetap tertahan

sampai silo hampir kosong. Pada sebuah silo dengan aliran

corong secara potensial keseluruhan masalah ini dapat timbul, sementara pada silo dengan aliran masa, hanYa

pelengkungan yang perlu diperhatikan, sementara pembentukan PiPa merupakan hal yang tidak mungkin dan segregasi direduksi oleh adanya

eftk pencampuran kembali

pada tempat aliran masa. Oleh sebab itu, dalam merancang sebuah silo dengan aliran masa yang bekerja dengan baik, dua tahap berikut adalah sangat penting :

*

Perhitungan lereng dinding

silo untuk meyakinkan

terjadinYa

dinding merupakan hal yang paling penting. sementara f,aktor yartg mo nentukan yang berkenaan dengan pelengkungan adalah kekuatan hasi I tak terbatas. Sudut gesekan dinding didefi nisikan sebagai sudut gesekan antara permukaan dinding dan Padatan besar tertentu. Kekuatan hasil tak terbatas dari padatan besar adalah kekuatan tekanannYa.

Menghitung Kemiringan Dinding Percobaan imajiner berikut, diilustrasikan pada gambar 3, akan mendemonstrasikan konseP Pengukuran kekuatan hasil tak terbatas: sebuah sampel padatan besar' diisikan pada sebuah tabung pendek

aliran masa dan

*

Penentuan diameter pengeluaran minimum untuk mencegah terjadinya pe-

pat ditentukan bagi padatan-padatan besar yang akan diuji untuk stressstress tekanan (dt) yang berbeda.

Berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan metode Yang dikembangkan oleh Jenike, val iditas data-data ini akan tercatat dengan

baik, merupakan hal yang memungkinkan untuk menghitung Pen-

tingnya kemiringan dinding untuk meyakinkan aliran masa, seperti diameter silo maksimum samadengan (atau lebih besar dari) diameter kritis adalah yang dipilih daripadayang

lebih kecil dari diameter kritis. Bantuan-bantuan Penghen-

tian (seperti; alat-alat

penggetar, penyemProt udara) harus digunakan diantara diameter kritis dan diameter pengeluaran. Hal ini dapat diringkaskan bahwa saat ini rnemungkinkan untuk rxerancang sebuah silo untuk sebuah aliran yang berdasarkan pada Pers yaratan - persYaratan padatan-padatan besar. Lebih dari 30 tahun Pengalaman pada metode yang telah dijelaskan menunjukkan keterterapan (aplika-bilitas) metode yang dijelaskan pada masalahmasalah praktis. (Era)

to demonslrate the concepl ol

ol unconlined yield strength

lengkungan.

Sudut Gesekan ilinaing

Dalam rangka merancang sebuah silo dengan aliran masa (dan juga untuk rattcangd'n struktural) se-

seorang perlu menge-

tahui persyaratan-Persyaratan aliran padatan-padatan besar untuk mengatasinya. Pada prinsipnya,

ini

adalah kepadatan butiran, sudut gesekan efektif (sebuah pengukuran gesekan

persyaraian-persyaratan

uji pengguntingan -sebagai contoh, menggunakan penguji gunting -Jenike-. Nilai-nilai dari faktor-faktor yang dikehendaki da-

HUSBANDRY No. 11 TH YIII|1996

dengan dinding-dinding tak berga sekan dan kemudian dimamPatkan

dan sebuah stress tekanan (dl). Tabung ini kemudian dilePaskan dan padatan besar terkutnPul ber-

4t


ELISA MENGATASI PROBLEII'I GUII'IBORO Uji ELISA ini memiliki b+

berapa keunggulan dibanding uji dengan metode Iarn seperti Ht. yan-g selamaini telah dikenal. Metode inf memiliki tingkat kecermatan 1 0 kali metode HI. Fila pada HI hanya TIII, mendeleksi protein sampai 0 005 mikrogram per ml, maka dengan metode ini tingkat kecermatan

VIfi.,;;I# apalagi

#iix1 '*ffi;;-**,

ng.r aman Namun

ffi

bagi'petemrk

t#";l,X,rx,;i.*ftJqffrff

:i friflillljffffi; metode inipun sirrgatsedikit.

,].,....-,'-"=,,*w 1d,*" yangsudah'berpe-ffi'Melihatke-9q\yqdeng-arrsatudua-tetessaja-

demikian.. masih

sering rerdengar

saf

i

kasus

ru ffi

ilffi,ffi,J#mx. L'fi:li1fitr;iffirr"l#',3;iT-

-wâ‚Ź_$ r, [il"B,tr]*iJ i"i,f;#*oT,]; %1?ffftrJ]"lJit*_ alan memuuia pe- ,1leh nejernak tanpa harus me-%+-" -',,' layanan nunggu b3*,y* bantuan petugas (Tcchnical lay anan penerji* peng

kegagalan vaksinasi Ternlata ada satu hal -,--t*fu:, R !'eng,umumn-!a i f,ng umumnva peler . , i; nak bei.um mengerli. ' *in/ijl6it vakniada,nvamat"emal W"

peteF .r.;d

uiian

i:lggl maremal'antJUi,Av sentce). "Petemakyang memerlut.rr.urt -.1;;;; \an pelayanan ini. 6ukip kila ben Cook Unir ersirr tilter .blo,od. paqql .Samp.el darah Ausrralia dipilih- }iTg l"lrh diambil ditereikan p_ada nva sebagai *ii.u tissu khusus tersebut, kemudian diln* *""tufuio* bisa.dikirim melalui pos. kecuali unluk rullfah Jabotabek Jadi se pelayanan ini

:t'ttioo.dr'. Malernai iii.

.' 7 ,, keke ffitii:tffi'.'. diturunkan

antiboi{i, adalah

b1Jp

l'*g

oleh inciuk kepada

:uraknya.

ffii.,.-* 'ri ffifr\ A. Dwi Narwoko 1-n,nr|!i.ys\oBersama Etiso ctt'si Gunboro

Ad1 beberapa .hal r ang, dapal.nrcnl ebabkan keua "

b"rl::_u:L

;l'rt,S#'11",1T"#T#;H:H# me t;;ik; pelay anan ini.,, tutur Dwi r:alan r irksinasi, antara lain kualiias tode ,niiuiiy crptaan Narwoko. 1.r-.,k,r.i rtlsin penansanan. tenaga ahli penvimpanm. A "*rr*'aadurrn

,il.*lr

ii*.

lasamanl a addeh pengguna^rm,

J.a1c1

cook

ffi#FffWW-W*

MW#,*:'

?:' 1,"'o'.' iJ";,.o]ogiprpVrunar'a.j.ili,r,,l,.9,'airenarW;:wWW.**:,"*r."]." r&"k,":i-'*'*ro,ru," ' ": ffii:"i!',*'#',:,#-l!',',f,"\1il

H,

ut,,*

.

t g,.W, t*;;; 9qlg.n nrmft Uii ILISA "; e : " " "&-ffW*,anti ( WWW1""''*hgwu"P"' bodvr;ngringgr I'rriakondisi ini. Ln z ) m e 1'&& Wea YfuT*'n {k-*'-#1 W :' {'' !ikeirt'.si',.ii-i*t"p..jl;;[;ki,,i;t".o,i,,lw.&;*,f*-*"ri,,,,fr"-W-5-{ft ''-" -'W'r;WWWi i'i.ikrriuslru kckebalan menurun tnuno Sor-h"'ltt * * - *4,,^ L, :'""u "4""W, l:","' &' "W';'We' '** r; ' Pen.jelasan senada ctikemu- *t:)^l- otjli'" &*'| W i ' & o tm t'ur \,ff19 d!g(i_ D.o.e-\iurg urg(irn ,rlch r._., i,,,J D rt rkatan oleh l-.'.h Drh. p"t Raklrmat drkr.'lrri:anrrla-

kebanrak*

/."

lidaii, bisamenemtrus maremd

\anto. .{sisten i\4rrketirrg

NuriM-*-e.r :}:^!t'}t:.t]

.,!j',tli.tiil petemali mengenai Pr PYRIDAM

h

Berapapun

pop,,l,sirr,,4lnk. r,,r..p zt

ff.""]-:?*,x*f*ij"-gkan mengkibali:an adan-v-aanggapan'*"i 42

t-I

-*prt

'Iang' **#f,'*ix'J#,lflr ,siJolliff*, HUSBANDRY No. 1t TH

VIM996


TEIC{OLOGI wabah sudah terjadi. Petemak biasanya merasa yakin vaksinasinya

berhasil manakala ayamnya yang telah divaksin tidak terserang penyakit. Padahal belum tentu. Bisa sai a vaksinasinya tidak berhasi l, na mun kebetulan penyakitnya "tidak lewat".

Oleh karena itu, eraluasi di )

I

o

Rahmat Nuryanto

meriksaan ratusan sampel. Dengan

untuk melakukan vaksinasi. Setelah

tingkat matemal antibodl' tersebut diketahui, de-

kan, dapat disaat

hitung

paling tepat

untuk

melakukan vaksinasi gumboro seka ligus strain vaksin yang

Uji Laboratorium Kebersihan don kegagalan vaksinosi segera diketahui dengon poslti

Jabotabek, dalam waktu sehari hasil pemeriksaan sudah dapat diterimasehingga kegagalan vaksinasi dapat

an lain dalam hubungannya dengan

Keguna

vaksinasi adalah untuk menge-

pos.

Vlatemal antibody dan Vaksinasi Pada prinsipnya, adalah

u.ii untuk mengetahui

tingkat matemal a.ntiPrinsip Elisa body. Kemampuan Untuk mengetahui tingkat maternal Anlibody valisin untuk menembus matemal antibodl' valuasi hasil vaksinasi. Pada berbeda. Oleh karena itu tingkat umumnya peternak mengetahui matemal antibody perlu diketahui kegagalan valisinasinya pada saat HUSBANDRY No. 1l TH YIIIll996

Vaksin ulang dapat segera dilakukan, ayam selamat dari serangan penyakit. Kerugian dapat dihindari.

ngan menggunakan rumus yang te lah ditentu-

paling tepat.

uji ELISA ini

nasi berhasil, petemali dapat segera

lau temyata vaksinasinya gagal. lebih dahulu, sebelum diputuskan

begitu untuk peternak wilayah

dihindari." jelas Dwi Narwoko. Unfuk pe temali luar kota dibutuhkan rvaktu dua sampai tiga hari tergantung per.lalanan

vaksinasi dapat segera diketahui dengan pasti. Bila temyata vaksitersenyum dan tidur nyenyak. Ka-

Kecemotan Elisa 0.0005 mikrogram per mil

banding metode lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tenaga ahli Jemes Cook University, sampel -vang dibutuhkan untuk tiap flok cukup 24 sampel. "Berapapun jurnlah temak yang ada dalam flok tersebut, dengan diambil 24 sampel. hasil uji sudah mewakili. Ini sudah diteliti" tegas Dwi Narrvoko. Keunggulan lain dari metode terbaru yang mulai diterapkan di PT. PYRIDAM sejak bulan Juni 1994 ini adalah waktu yang dibutuhkan dalam pengujian infcukup singkat. "Kita hanya butuh rvaktu kurang dari enam iam untuk pe

laboratorium sangat diperlukan, se hingga keberhasilan dari kegagalan

Terobosan yang dilakukan oleh PT.

PYzuDAM ini sangat membantu petemak.

Sampai saat ini Unit Pelayanan Peternak PT. PYRIDAM melayani pemeriksaan

hasil vaksinasi ND,

Gumboro, IB, dan ILT. Peralatan yang dimiliki perusahaan tersebut mampu membedakan apakah antibody yang tinggi pada ayam meru, pakan akibat dari virus i lapangan ataukah hasil !o vaksinasi. Bila perlu peneguhan diagnosa terhadap penyakit ND, Gumboro, IB, ILT dan beberapa.ienis baliteri, fasilitas sudah tersedia. (S

e

tyawan)

43


LABORATORIT]M

LEBIH CEPAT

DENGAN ALAT PENGERING lantai jemur. Metode ini bertahan sebab dipandang murah dan mudah

Jagung bentuk tongkolan maupun pipitan lebih ceput kering dan kadar airnya rendah bila mtenggunakan alat pengering tenagaiurya

dibanding dengan cara pengeringan tradisionat iaapui sistim para-paro. Ir. Singgih Sugeng Santosa dkk dari Laboratorium tuIekanisasi Fakultas Petirni*an IINSOED menyimpulkannya dalam penelitian yang berjudul b'ji Coba Alat Peigering Teniga Surya Terhadop Kecepatan Pengeringan Jagung.

I-agung merupakan

tI

!

bahan maka-

nan pokok kedua selclah beras.

Oi

Indonesia. jagung m"njadi makanan utama bagi orang Madura. Selain itu jagung juga digunakan sebagai bahan ma-

pengoperasi anny a. Kelemahannya

tidak bisa dilaksanakan pada waktu hujan, jagung terkena debu, diganggu oleh hewan piaraan, tenaga dan waktu tidak efisien. Selain itu pengeringannya sering tidak merata.

banding tekanan uap air pada

jagung. Bila ada perpindahan panas

Teknologi tepat guna perlu diperkenalkan pada para petani

pergerakan uap air dalam jagung menuju ke udara sekitarnya.

jagung untuk mengatasi kelemahan cara pengeringan tradisional. Salah satunya adalah membuat alat pengering jagung de-

menuju ke jagung, terjadi

kanan ternak. industri tepung dan

ngan menggunakan sumber

energi sinar matahari. Alat pengering tenaga surya

bahan dasar indus-

tri lainnya. Kandungan

air jagung

tersebut bisa menghasilkan

jagung dengan kadar air

pada

rendah dan waktu pengeringan lebih pendek diban-

saat panen berkisar

antara 25 - 35 per-

ding cara tradisional.

inimasih cukup tinggi sen. Angka

dan tidak

Mungkinkan tuk dilakukan

rneLrn-

Pengeringan Tenaga Surya

pe-

hlempercepat ia.ju penger ingan bahan

nyirnpanan karena

akan mudah busuk dan terserang

jarnur. Aki-batnya akan menu-

runkan kualitas produksi jagung lepas panen. Harus diusahakan agar

kandungan air jagung dapat diturunkarr sampai mencapai kadar air gLrdang yaitu 14 persen bahan ba-

mengeringkan kadar air jagung samapi 14 persen dalam waktu yang

Tabel l. Kadar air akhir setelah pengeringan (pipilan)

PERI-AKUAN

LAJU PEI.,IGERINGAN JACUNG (PERSEN/JAM)

ULANChN

Cara penurunan kandungar air jagung adalah dengan pengeringan. Proses pengeringan meliputi pe-

' lJagung

nguapan air dari permukaan bahan fiagung) dan perpindahan massa air

Di atas

44

Diperlukan uji coba apakah alat pengering tenaga surya itu benar-benar dapat

Cara Pengeringan Pengeringan jagung umumnya dilakukan oleh petani dengan cara tradisional yaitu menjemur di atas

sah.

dari dalam menuju permukaan secara difusi. Proses penguapan dapat terjadi apabila tekanan uap air dari udara di sekitarnya lebih rendah di-

Ja-

gung kering yang dihasilkan dapat disimpan dalam waktu lama.

Pipilan)

I

Tradisional (di atas tampah)+

12.00 para"para 13.25

II

III

14.00 14.00

14.00 11.25

13.00

13

ftn{L.Afi 0.346

0.552

Alat pengering tenaBa

srrrya

10.75

75

0.935

Keterangan:

Waktu pengeringan pipilan : 13.3 jam, 22 jam dan 34

jun

+ : kontrol

HUSBANDRY No. 11 TH VIIV1996


LABORATORIT]M

IiiiS[i,, pengeringan (mi - mr, dalam persen) dibagi lama proses pengeringan (dalam jam).

pendek. Bila betul demikian maka dapat dikatakan alat ini lebih baik untuk digunakan dibandingkan cara tradisional.

Alat pengering tenaga surya (bentuk monitor) bagiannya terdiri atas kolektor, ruang pengering dan cerobong. Dalam keadaan kosong

Uji Cara Pengeringan Jagung yang digunakan selama

penelitian adalah jenis lokal umur 115 hari dari daerah Kalibagor. Dilakukan tiga perlakuan dengan rancangan RAL. Jagung

suhu masing-masing bagian alat setelah diuklr adalai 46dC, 4loC

dikeringkan di atas tampah (tradisional),

Berdasarkan ha-

sil analisis uji ragam diperoleh petunjuk bahwa pengeringan jagung pipilan dan

tongkolan

Pengamatan suhu,

surya mempercepat laju pengeringan (P). Persentase Praktis Mudah di bongkar dan di rangkai

kelembaban, intensitas radiasi matahari dan penimbangan jagung untuk melihat Penurunan kadar airnya dilakukan setiap s4tu jam. Untuk menentukan kadar air awal jagung, 100 gram jagung pipilan dan satu jagung tongkolan yang akan dikeringkan ditimbang. Setelah itu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 100oC sampai

dan 35oC. Temperatur udara luar pada saat penelitian adalah 29oC. Berarti alat ini bisa berfungsi. Hasil Perbandingan Pengeringan Kadar air awal diketahui dari hasil analisis laboratorium. Setelah dianalisis kadar air awal jagung pipilan 25.00 %. Sedangkan kadar

berat konstan.

nilai

per-

sentase kadar air jagung dengan menggunakan rumus dari Henderson and

PERLAKUAN

laju

pe-

ngeringan dari ma. sing-masing perlakuan ditunjukkan dalam Tabel 1

dan 2.

Hasil uji beda nyata jujur rnenunj ukkan pengeringan jagung ben-

tuk pipilan maupun tongkolan memakai alat pengering tenaga surya laju pengeringannya lebih tinggi dan sangat berbeda nyata dibanding

perlakuan yang lain. Temperatur ruang pengeringan di da-

Tabel 2. Kadar ait akhir setelah pengeringan (tongkolan)

Penentuan

dengan

alat pengering tenaga

menerus sampai kadar persen.

.:..,' ... ,], .<-

melalui cerobong. Kecepatan aliran udara pada pengeringan jagung tongkolan dan pipilan masing-masing 36.149 m/menit dan 34.995 m/menit. Angka kecepatan ini lebih tinggi dari penelitian sebelumnya yang juga menggunakan alat yang sama yaitu sebesar 28.264 m/menit. Penyebabnya adalah cerobong alat telah dinaikkan tingginya.

alat pengering tenaga surya. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Pengeringan dilakukan secara terus-

l4

I

4---._

di atas para-para dan dikeringkan dalam

air jagung

if i ,ri .'i.:l : r , i rj i

LAJU PENGERINGAN JAGUNG (PER.

lam alat yang lebih ti-

nggi dibanding

tem-

peratur udara luarlah

sEN/JAM)

yang menyebabkan demikian. Tradisional Kecepatan atau laju Perry ( I 95 5). Kadar air baA.786 13.64 13.03 12.41 (di atas tampah;* , pengerlngan Jagung sis basah (m) dicari dengan 0'841 13.52 13.64 yang tinggi dari pemaDi atas para-para 13.64 (100 Wm air berat cara , pengering kaian alat pengering tedalam gram) dibagi berat Alat l.06$ I l.l8 12.41 I 1,79 tena[a s,irya naga surya yang ditun' toial bahan (Wm + Wd, Keterangan: jukkan dari penelitian dalam gram). Sedang kajam jam jan,32 3 5 dan : 27 tongkolan sangat mepengeringan ini tentunya dar air basis kering (M) Waktu Khususnggembirakan. + : kontrol diperoleh dari berat air di' merangka nya dalam bagi berat bahan kering teteknologi nerapkan mutlak (Wd : 100 - m, air awal jagung tongkolan 40.53 pat guna bagi petani di Pedesaan. (Jagung

Tongkolan)

dalam gram).

Kecepatan pengeringan ratarata (dM/d) ditentukan dengan rumus dari Toshizo Ben (1971). Satuannya adalah dalam persen Per

jam. Caranya dM/d didaPatkan dari kadar air awal dikurangi kadar air HUSBANDRY No. 11 TH YIIIll996

I

::: ULANGAN II

III

persen.

Alat pengering tenaga surYa mekanisme kerjanya sesuai dengan teori kinetik gas. Panas dari kolektor digunakan untuk menguaPkan air dari jagung yang dikeringkan. UaP

ruMLAH

Pengeringan dengan alat pengering tenaga surya lebih praktis dan aman

sehingga dapat mengantisipasi inefisiensi dan kelemahan yang terdapat dalam cara-cara Pengeringan

jagung tradisional. (BEY)

tersebut kemudian dikeluarkan 45

j

_,_l


LABORATORIT]M

LAMA PENYIMPANAN MEMPENGARUHI KUALITAS KARKAS . waktu.penyim_panan lama akan menurunkan pH dan daya ikat daging oleh protein_daging. Kualitas daging dapat dipertahankan de-n.gan memperhati [s.n prosedur yang bEi k-seb6l um pemoton gan, d-emikian hasil penelitian Ag. Hantolo, Hartoko, Made sed-ana dan SJA. Setyowati, yang berlokasidi RpH Merji togg,.Dz.oeharso dan lab. babi Fapet Unsoed. akan tahu kualitas daging tersebut. Permasalihan yang sering terjadi

B:ii:ri[skri

kan sebagai hewan peng-

adalah produk dengan mutu yang rendah setelah pemo-tongan. Sifat produk peternakan mu-

hasil daging. Kenyataan

lnl memang waJar-waJar saja karena kita melihat

adanya kultur budaya dan agama di negara kita

a dah sekali rusak bila ! penanganannya kurang E baik. Sebagai renaga ! ahli dibiding perer;'nakan melihat perE masalahan diatas ten! tunyd akan mencoba ba-

1,ang menglraruskan un-

tuk tidak mengkonsurnsi daging babi. Selringga korrsumsi daging babi hanya terbatas pada orang-orang tertentu yang dengan budaya dan

agamanya membolehkarr rnemakan daging

po Ternak Ekspor

Tidaksedikitai@i.

babi.

tama sipemelihara dan keluarganya

dapat mengunakannya se6agai penyedia protein hewani bagi

'

Sebagai ternak penghasil daging, babi mempunyai potensiyang cr"rkup bisa diandalkan. Ternak inl bisa dijadikan sebagai komoditas

keluarga. Keuntungan adalah kedua

sebagai sumber pendapatan dari penjualan ternak.

non migas yang bisa mendatangkan

Dalam mengusahakan jenis ternak yang satu ini kita tidak rnungkin lepas dari sifat produk po

devisa pada rregara yang tidak

sedikit bila dikelola dengan tujuan ekspor. Seperti dikepulauan batam ada beberapa peternakan yang mengusahakan penggemukan babi dengan orientasi pasar negara Sirr-

ternakan yang mudah rusak. Sifat

ini menjadi patokan bagi konsumen

untuk memilih daging dengan kuaIitas yang prima s'ebelum produk ini dikonsumsi. Konsumen akan cenderung mencari produk yang mutunya baik dengan harga terjang-

gapura.

Babi mempunyai pertumbuhan

yang cukup cepat karena efisien dalam penggunaan pakan. Waktu yang relatif singkat ini merupakan potensi tersendiri bila dibandingkan ternak yang lain dengan jumlah lir ter size yang banyak. Terrrak ini bisa

rnemberikan dua keuntungan yang dapat kita peroleh. Keuntungan per-

46

,

kau.

Bagaimana kita memilih daging yang baik tentunya akan lebih bisa bila yang rhernilih adalah konsurlen. Seorang konsumen yang terbiasa makan daging ternak ini

gaimana mencari dan menciptakan produk

berkualitas dengan daya tahan yang tinggi sesuai selera konsumen. Hubungannya dengan daya tahan, produk daging yang mudah rusak mempunyai batas waktu dimana daging tersebut bisa dikatakan bagus atau jelek. Kualitas yang bagus akan mempengaruhi harga jual kualitas yang jelek disatu sisi akan menurunkan nilai jual disisi lain akan mempengaruhi selera konsumen. Harga jual selain ditentukan oleh berat karkas juga dipengaruhi

oleh kualitas karkas dan lemak yang ada. Karkas babi terdiri daritulang, daging dan kulit. Kulit babi ter. masuk karkas karena setelah dipo-

tong hanya dikerok bulunya. Pengaruh Waktu

Waktu penyimpanan yang lama akan mempengaruhi terhadap kual itas daging. Menurunnya kual itas daging akibat lamanya penyirn-

HUSBANDRY No. 11 TH

VtM996


LABORATORIT]M panan bisa dilihat dari kadar pH daging d-an kemampuan daging tersebut mengikat airtDari peneli

terjadinya proses glikolisis, proses ini dipengaruhi oleh stres sebelum pemotongan dan suhu lingkungan. Ternak babi yang dipotong ini k+

bas meninggalkan serabut otot. Dengan melihat tabel berikut terlihat jelas sekali bahwa perlakuan lama waktu penyimpanan berpe-

banyakan mengalami stres sebelum pemotongan akibat perlakuan yang

ngaruh sangat nyata (p,01) terhadap

tian yang telah dilakukan oleh tim Laboratorium Ternak Babi Fapet Unsoed berhasil menjawab penomena diatas. Penelitian dilakukan di RPH Mersi dengan materi 80 ekor babi yang dipotong selama 30 hari pengambilan sampel. Parameter yang digunakan adalah.Ph dan WHC (Water Holding Capacity), suhu serta kelembaban setiap perlakuan. Inisiatif ini muncul dengan melihat bahwa kualitas karkas se-

F Tabel tongan dan pada Sumber DB Jumlah Kuadrat F Hit Kuadrat Tengah 0.05 0.01 penanganan kar- Variasi kas mempenga- Perlakuan 1 35,5919 I I,8640 486,898** 2,645 3,871 ruhi kualitas da- Calat 236 5,7505 0,0244

lama pemasaran atau setelah pemo-

ging.

tongan banyak dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar adalah perlakuan sabelum dan sesudah pemotongan sedangkan faktor dalam adalah bangsa, jenis kelamin, dan umur.

Kualitras daging sebelum dikonsumsi akan dipengaruhi oleh faktor luar. faktor sebelum pemotongan diantaranya adalah pakan, suhu d,4n stress karena penanganan. Faktor setelah pemotongan diantaranya adalah metode pelayuan, metode pemasakan, Ph karkas, lemak intramuskuler dan suhu serta lama pemasaran.

Dari hasil penelitian diperoleh rataan dan simpang baku pH daging pada 0, 2,4 dan 6 jam setelah pemo-

tongan yaitu 6,98

*

0,176; 6,44 +

0,162; 6,18 + 0,142; dan 5,94 + 0, 139. Penurunan pH selama penyimpanan dimungkinkan akibat

WHC.

kurang baik. Penanganan yang kurang dan tidak

menggunakan prosedur yang baik saat pemo-

Tabel l. Analisa variansi pH daging babi

Total 239 41,3424

KK:2,445Vo

Dengan meliDaya ikat air lebih dipengaruhi hat tabel diatas dapat diambil ks oleh pH, daya ikat air akan turun simpulan bahwa waktu penyimdari pH tinggi sekitar 7 - 10 sampai panan berpengaruh terhadap pH pada pH titik isoelektrik protein daging sangat' nyata. Kesimpulan daging antara 5,0 - 5,1. Suhu lingini diperkuat dengan uji beda nyata terkecil yang menunjukkan semakin lama wak- Tabel 2. Analisa variansi WHC karena pengaruh perlakuan fu penyimpanan semakin turun pH daging.

lama waktu ter-

3 4632,337 1544,112 12,162+* 2,645 3,871 236 29962,41 t26.q59+

hadap penurunan

239

Sum bangan

KK=

34594,75

pH adalah 82,37 persen dengan

11,539 %

juga mempengaruhi daya ikat air, pada suhu tinggi akan meningkatkan penumnan daya ikat air karena meningkatknya denaturasi protein otot dan meningkatnya perpindahan air ke ruang ekstraseluler. kungan

koefisien korelasi 0,907. Selanjut-

nya Water Holding Capacity (WHC) menurun. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pH otot

postmortem dan banyaknya air yang berasosiasi dengan protein be

Stres yang berlebihan dapat didan mernperhatikan pada saat sebelunr

hindari dengan kita melihat

kita melakukan pemotongan. Akibat bila kita tidak memperhatikan prosedur pemotongan yang kurang

baik adalah menurunnya kualitas daging. Dengan demikian untuk E C

.9 c o C

! l o

rL

o q E

Karkas Babi

memperpanjang kualitas daging sebelum pemasaran sampai dengan 6 jarn setelah pernotongan memungkinan untuk bisa dicapai.

Agustinus Hantoro, Hartoko, Made Sedana Yoga, Dzoeharso

BPW, SJA Setyawati. (.1

im peneliti Lab. Babi Fapet Unsoed).

Proseclur pemotongan boik, okan ntentperIuhankan kuoIiIas

HUSBANDRY No. 11 TH Yllul996

47


SUARA. SUARA

c-

PTESETAN DI LUAR PEWAYANGATU Oleh R. Hari Bey S.

b

Miiffi?:H'ffi-"+fl tr^:lni#f trffi

aran^s

osi

al m as yarak

a:t

ln

d o n es i a y

ang

s

eria.n

g b erft u rn

pul. Obrolan dan guyonan biasanya muncul?i dalarn n1,a. Berawal dari tradisi itu lalu timbul istilah plesetan. Belum ada arti baku untuk menjamakkan istilah pleselan. ,f.da yang menyebutkan sebagai anekdot, parodi, sindiran halus atauluga atauluga melebih-lelihkan melebih-lebihkan suatd suatu fakta- Seorang dalang. seiing menggunakannya pada Fup.ot "goro-!oro" .d"alam slatu pSirentasan wayang kulit untuk memancing tawa penonton. . Kebiasaan plesetan rupanya sekarang digunakan tidak hanya sebitas pada pdgeliran wayan"g sali. eanyak pihak yang merisa bdrkEpentingan"uniuk inemaka rn)'a saat menyampaikan inlormasi. Bisa.iadi agar tidak

berkesm mencari kambing hilam atau menonf olkan

mencukupi, maka dilakukan impor besar-besaran. Banalian menyebabkan turunnya h'arga dan diikuti derigan penekanan'inflasi.

jir produk yang berlimpah di pisar

Kesi m.pul annya^ i nfl asi dan parahn i.a perkemban gan petemakan sapi.lndonesia terus berlalan mengiku-ti peningkatan perbaikan sosial ekonomi masyaraka"t. Se

lqg.ul gu.Uaran, populasi sapi porong yang di tahun !?g? rygl"?pai-1J 211 odo ekor-tdruri menjadi I 1.0_10.000- ekor pada tahun 1994. Demikian juga dengan lqiu inflasi yang ditargetkan tahun ini sebiia"munekin_5 persen pada bulan Oktober 1995 telah mencap-ai 7,43 persen. Pada akhir tahun 1994 lalu laiu infl^asi bah\an mencapai 9.24 persen. Kabar yang tid"ak menggembirakan itil berlawdnan sekali denean" peninskat;r GNP yang telah mencapai 919 US doTlar lepertT dila porkan mandataris MPR di depan para wakil rakvat tanggal 16 Agustus kemarin (Data: dari berbagai suh-

suatu masalah.

ber).

Seputar Masalah Peterrrakan Kejadian plesetan rupanya terjadi juga di sektor petemakan. Tidak perlu bers-usah bavah inencari-cari bukti. Misalnya masalah impor dajing sepeni termuat dalam Harian-Kompas tanglat ZO\dpember 1995 di halamur 2. Dikatakan oleh Dirlen Peiemakan bahwa i mp or d ag ing m eningkat karena naiknya permintaan dan pendapatan perkapita secara umum. Di sisi lain juga disebutkan bahrva hasil produksi temak dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal. Apabila hal tersebut ditanggapi secara biasa tentunya bukan suatu kabar yane m-enarik. Namun bila dilihat dengan ieli selama 5o tit r" perii"rb;g; p; lemakan dan pembangunan ekonomi un"sur ples6tannya

.Q.*i.u. per.y-lggasan plesetannya Iebih seru lagi. Apabila tidak dilihat dari. ikala marlinaJ_dunia perun-ggasan Indonesia boleh dibilang sukses. sukies. Produkii Produkii pakan tidak susah dicari, populasi ayam ras dan ayam buras persenrasenya persentasenva meningkat persentasenya menihgkat tiap menlnqKat tiap-tahun, tlaD tahun. tahun, h*du harga daplnp harsa daeine dan 4ggi"g dar 4q1r telumya * bbagus ag us walau rval aulkadang ad an g'tturun-narknf u run-nai k_ni atidak a ti afu si stabil. aU it tgl, ).? Bisa dibilang produk yang satu ini tidak pemah sepi

.jelas ada.

Pemasokan produk temak lokal rang belum sanggup memenuhi liebutuhan pasar nasi6nf bukanlah h? yang baru. Kegagalan dalam melakukan perencanaan, khususnya petemakan sapi sudah teriadi sti.lak awal Pe lita I. Asisten Direktur Pusat Studi Pembangunan IPB Ir. Rachmat Pambudi MS dalam Harian Koftpas tanggal l3 Oktober 1995 berpendapat pemerintah tidali boleh terus impor daging, melainkan harus membuat perenca naan. Sapi Indonesia menurutnya kurang bagus bibit nya- pakan dan mana.iemenn)'a pun pas-pasan sehingga end productnya kurang bagus. Peningkatan impor daging bisa jadi juga sebagai salah satu usaha untuk menekur laju inflasi yang disurn bangkan sektor pangan. Dalam teori ekonomi, ada pendapat yang menyatalian membaniiri pasar dengan produk 1,ang berlebihan adalah cara untuk menekan harga barang. Karena produksi daging dalam negeri tidak 48

.

pasaran.

. Meskipun demikian masalah-masalah pelik dibaiik suksesnya perunggasarl tidak bisa ditutupi'begitu saja Berita tentang matinya ribuan petemakdn avam kei:il

lidak pemah sepi. Iiu ad3nya'kolusi serta-oligopoli pakan'dan bibit iyam oleh-srup konslomerasi arlu'sor ing disebut kelompok G-7 Iudah laria terdengar. Bair-

kan PPUI. sebagai- organisasi peternakan ayam raliyat sudah sering secara resmi melbntarkan hal-tersebut di tengah+engah.keluhannya terhadap feed egg and meat ratio yiulg tidak proporsional. Selain itu persentase populasi ayam yang meningkat temyata diikuti oleh pdni'ngkatan imp'or O'OC pad'a tahun 1988 jumlah ayam ras sebesar 265.457.000 ekor naik menjadi 647 .738.000 ekor di tahtrn 1994. Sedangkan impor DOC yang di tahun 1993 masih 496 000 bibit meningkat meniadi 1.800.100 DOC padatahun i994. Bila dihitung nilai pembeliannya naik dari 6.902.500 dollar AS menjadi l0 015.700 dollar AS. Susah dikatakan kalau bidang perunggasan yang dikatakan prestasinya paling nomor satu dari bidang petemahan yang lain luput dari sebutan plesetan. Karena mata rantai keberhasilan tersebut berupa persoalan-per

soalan yang masih perlu dipikirkan solusi dan penyele saiannl,a. Banyali kalangan pengamat petemalian Indonesia yang menyebutkan suksesnya perunggasan seba

HUSBANDRY No. 11 TH VIIV1996


\9

gai pertumbuhan yang kontroversial dan memakan ba-

nyali biaya. Plesetan-olesetan di atas tentunva tidak diartikan seperti yang biasa dilakukan dalang dalam adegan gorogoro di pewayangan. Tidak ada penonton yang tertaw4

justru keprihatinan yang muncul. Barangkali apa yang dikatakan oleh Menteri Pertanian Sjarifudin Baharsjah tentang "secangkir kopi pahit yang membuat orang se hat" oada tanssal l2 Oktober 1995 dalam suatu seminar (Harian fonip"as,t: Oktober 1995) tepat untuk meni elaskankan arti plesetan tersebut. Sebagai Bahan Renungan Menyebut istilah plesetan dalam menuturkan imbas informasi tentu saia iauh dari maksud kasar atau mendiskreditkan selielcjmpok elit tertentu. Bisa dibilang sama seperti situasi penonton pertunjukan wayang. Be berapa orang tertawa lepas atau mengangguk-angguk-kepalanya begitu saja mendengar ocehan sang kan dalang memdinkar lakon adegan goro-goro. Setagian lagi b-arhkan diam dan terilhami untuk mencoba meng' gali misteri serta makna yang tersirat dalam plesetanplesetan sang dalang.

Kebetulan plesetan tersebut menyoal pada sektor petemakan. Sebagai sub bagian bidang pertanian, baik iormulasi dan pendanaannya tidak bisa dipisahkan dengan konstalasi- dan realita sosial-ekonomi-politik yang

fini bergulir. Beranjak dari penge(ian ini barangkat-i akan lebih bisa dipahami, mengapa setiap lppo.rp kgberhasilan pembangunan s6lalu diikuti mata rantai permasala han yang timpang sama sekali dengan apa-apa yang lelah diinformasikan. Seperti minyak dengan air yang meskipun iama-sama zat cair tapi sulit disatukan.

tffi I

(kestabilan

menyeluruh). Pada kondisi selanjutnya^ dalam usaha menialankannya sebagian besar masyarakat'dij adikan massa mengambanq XanS ikut" yang "as.al. as.ill rKur aspirasi yalg denlan peran asplrasl afolitis dengan srlatnya apolltls sifatrya yang Kondisi pembanggqarl proyek-proyekdi dalam memudahkan unsur penga demikian disengaja agar -oleh kekuatan elit penguasa. wasan dan pemb'iriaan - Kesadaran politik masyarakat dan aspirasi aktif (dalam arti vans sebenamva) pada kurun waktu selaniutnva semdkin"pudar. K6ndiii ini semakin diperkuat dengan adanya budaya dan orientasi materialistik yang

-

berk"embang dalam niasyarakat. Hal tersebut jugaakibat dari pembaisunan yani lebih terkonsentrasi pada per

tumduhan e['onomi. PIda konteks itu pun hurya se bagian kecil saja dari lapisan masyaraliat yang. mem peloleh kesemflatan. Lafisan yang' terbesar. adalah peironton dan obvek dari pembangunan negerinya. HUSBANDRY No. 11 TH Ylrrl1996

idak Pembangunan sosi menyertakan rakyat dalffi:afTi yang sebenarnya berakib at p ada kondisi kemap anan statis. Ketergantungan sebagian besar masyarakat sedemikian tinggi ter hadap sekelompok elit politik dan ekonomi. Akibatnya ketidakberdayaan rakyat bila harus berhadapan dengan

kelompok elit politik ataupun elit ekonomi dapat di.iumpai sehari-hari. Apalagi kalau sudah menyangkut keamanan ekonomi dan fisik. Bufuh Perombakan Secepatnya Presiden RI dalam pidato kenegaraannyatanggal 16 Agustus 1995 menyebutkan, pembangunan di masa mendatang harus berakar pada rakyat. Ditambahkannyq oleh sebab itu perlu waspada agar proses pembangunan ekonomi yang mengandalkan pembangunan industri se cara besar-besaran tidak menimbulkan kesenjangan yang makin leb ar. S ebaliknyajustru harus mampu memberi[an kesempatan lebih liras kepada rakyat untuk ikut serta dalam

p

embangunan.

Cuplikan pidato Presiden yang diambil dari harian Kompas tanggal 18 Agustus 1995 ini setidaknya mem-

benaikan kondisi yang senyatanya ada

di

dalam

masyarakat sekarang. Kesenjangan sosial dan ekonomi

yang bermuara dari ketergantungan dan ketidakber dayaan rakyatharus diatasi secepatnya. Sebab bilatidak, kohdisi masyarakat yang demik^ian ilapat menjadi masif dan memb ahayakan kesinambungan pembangunan.

Diperlukan formulasi yang lebih mam-

pu mengangkat aspirasi seluruh lapisan

gai usaha tegaknya stabilitas politik I ians-lpoleksosbud-ttankam iusa me-niadi mekanisme kestabi Ian

.s

masyarakat dan memunculkan pember daydan rakyat secara nyata sebagai benruk kedaulatan-rakvat. Formulasi te-rsebut diharapkan tidak henimbulkan destruksi ter hada:p hasil-hasil pembangunan ekonomi vangada. Hal ini dapat dicapai apabila ke sadarannya dimulai dari mereka yang sebe lumnya mempraktekkan kepentingan dominasi dan hegemoni kekuasaan dan ekonomi terhadap raliyat. S egudang.saran, masukan dan kriti kan tentang perbalkan kesenj angan sosial-ekonomi-oolitik dalam masva-rakat -pihak sudah ser plnaK. Mulai lvlulal \{ulai oeII dari banyak DanvaK piluk rnp, drlaKuKim inc ing dilakukan ba1ry?k yfig suka teori. suka kotbah. suka mengor lani-sir diri. suka uniuk rasa sampai kepada vans suka m6lempar isu. Atau sdbut saia dari yang waiib

ilan"resmi untuk'disimak sampai kepada yang perlu sembunyi-sembunyi untuk memperolehnya. Satu benang merah bisa ditarik dari semua maksud masukan-masukan tersebut. Semuanya berkeinginan mengemb alikan plesetan-pl esetan p ada temp atnya s e mula, yaitu di tempat sang dalang pewayangall yang sedang memainkan adegan goro-goronya. Atau seba-

liknya plesetan-plesetan itu sengaja dilakukan sebagai

bahan masukan bagi para dalang agar seni pewayangan tetap lestari dan makin diminati orang. (Penulis adalah mhs. Fapet angkatan '89 dan mantan pengurus aktif LJM HusbandrY)

49


*'

ni$T

.i,Nm,

NGGOLKAN pROyEK LEWAT STRATEGIPERENCAI{AAN Oleh Kusuma Wdayaka

A!;-:lll;?,f;

proyeknya, dem ikian ucapan yang diselingi kelakar sering kita dengar. Pengertian proyek disini bukan sesederhana

Peran sektor swasta semakin berorti rlato, prrrk*ton lndonesid. Kenyotaan ini menuntut petaku Indgngqia. pelaku ekonomi ber_ tindak lebihprofesional dalam melakukan usaha. Dengan perencanaon yang cermat aknn diperoleh nilai tambah secarafinansial dan ekonomis yan[ lebtn Oaitr.

proyek dalam batasan seperti di atas. Juga bukan proyek yang berkonotasi negatif. Proyek berarti suatu unit kegiatan dengan tujuan mengubah input menjadi output dalam jangka waktu

tertentu. Sebagai perencana dan penganalisa, ruang lingkup proyek yang dirancang harus jelas dan di-

menjadi output yang mempunyai dampak yang lebih luas dalim perekonomian dan masyarakat. Dengan hanya mempelajari kerangka Iogis proyek seorang evaluator proyek dapat mempelajari ting kat keberhasilan dan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaannya.

Identifikasi dan Persiapan

analisis. Ini dikarenakan biaya

bahan baku, hubungan antara produsen dan pe-

ngolah bentuk proyek

budget).

Penelitian dan analisis pasar, metode peramalan serta pemilihan lokasi proyek merupakan tahapan tidak kalah pentingnya pada peiencanaan proyek. Faktor-faktor apa saja

yang harus diteliti dan dipersiapkan

agar proyek dapat berjalan dengan baik. Misalnya agar input dapat disediakan dalam jumlah dan pada waktu yang

dipelaiari harus dibatasi han?..12F:.'.4.

dan kegiat-an yang masuk da-

tepat, pemasaran output pada

lam ruang Iingkupnya saja.

waktunya dan harga pasar

Sebagai contoh dalam suatu proyek sapi perah dengan -iumlah awal 100 ekor.

Perencanaan yang dibuat berkisar pada unit kegiatan pemasaran susu, penjualan pedet jantan dan induk tua

hannya masing-masing. srstem produksi, supply

pertanian. Perlu juga mengetahui anggaran dan pendipatan pertanian (farm income dan farm

dan manfaat proyek yang

ya sepanjang umur proyek

teristik dan permasala-

yang memadai.

Perkiraan atau proyeksi variabel-variabel yang diper=) o Iukan, misalnya tingkat harga 0! o

duksi (output) dan tenaga ker-

Perencanaan

dalam kurun rvaktu proyek 7 Strategi memperoleh nilai tahun.

Beberapa tahap perlu dipelajari

diantaranya adalah tahap identifikasi dan tahap evaluasi (ex-post) sarnpai pada waktu proyek dinyatakan selesai. Pada tahap identifikasi yang perlu ditekankan adalah persiapan perencanaan sarnpai tahap pen i laian proyek (project apprasial).

Disini. perlu dijelaskan tahap-tahap apa saJa yang mempengaruhi keber-

hasilan ataupun kegagalan suatu proyek. Untuk menjamin keberhasilan, suatu proyek harus layak (feasible) disegala aspeknya.

Dalam rangkaian tahap suatu proyek dikenal istilah kerangka logis proyek (logical frame work). Kerangka logis proyek menunjukkan hubungan dan tingkatan tujuan proyek yaitu input diolah hingga

input dan output. jumlah

keperluan input. jumlah pro-

tambah secarafinansial

&

Proyek

elonorrJ

ja perlu juga dilakukan. Variabel-variabel ini harus di-

Mempelajari perencanaan

perkirakan selama periode umur proyek dengan metode peramalan

proyek tidak akan terlepas dari iden

tertentu yang sederhana dan sesuai.

perbedaan antara berbagai macam biaya, manfaat atau mana yang da-

Lokasi yang baik juga mempengaruhi keberhasilan proyek, karena hal ini dapat mempengaruhi biaya pengadaan input dan biaya pengadaan output. Apakah lokasi

tifikasi biaya dan manfaat suatu proyek. Hal ini untuk menjelaskan pat dimasukkan sebagai biaya proyek dan mana yang tidak, perb+ daan antara konsep "before dan after" dengan "with and without pro

ject".

Dalam skala yang lebih luas, perencanaan proyek dapat digunakan dalam perencanaan proyekproyek pertanian dan agroindustri. Apabila kitaterjun dalam bidang ini, maka kita harus hati-hati dan paham dengan perbedaan proyek pertanian dengan proyek agroidustri, karak-

proyek akan mendekati sumber input atau pasar output proyek.

Faktor-faktor yang Harus Dipertimbangkan? Untuk menentukan apakah rencana proyek kita Iayak (go) atau ti-

dak layak (no go) diperlukan

be-

berapa analisis, baik analisis finan-

sial maupun analisis ekonomi. Suatu proyek mempunyai umur tertentu sehingga biaya dan manfaat

HUSBANDRY No. 11 TH YIIIll996


SUARA. SUARA yang dikeluarkan dan diterima dalam waktu yang berbedri mern punyai nilai yang berbeda Disini nampak bahwa waktu berpengaruh terhadap nilai uang (time value of money). Karenaitunilai uang yang disebabkan perbedaan waktu tidak dapat dibandingkan begitu saja dalam menghitung layak tidaknya suatu proyek. Ada pengaruh waktu terhadap nilai uang. Untuk mengatasi hal tersebut maka nilai uang harus dihitung dalam satuan waktu yang sama, biasanya. dihitung dalam waktu sekarang fu resent value). Sebab itu perlu dipelaiari discount factor, com pouding factor dll, dan penggunaannya dalam analisis proyek.

' Selain

pengaruh waktu terhadap nilai uang, dalam analisis proyek, kita perlu mempelajari Net Pre-

sent Value (NPV). NPV merupakan suatu perhitungan untuk menghitung

selisih antara nilai

Dana suatu proyek dapat diamsumber. Setiap

kumen usulan proyek hanya bedsi analisis keuangan saja. Aspek ini

sumber mempunyai aturan ter-

dianggap penting bagi pemilik proyek dan pemberi dana (investor). Hal ini akan mementukan

bil dari berbagai

sendiri. Dalam perencanaan proyek

berkaital .dalam p9r. lrd:Id yang janjian pinjam meminjam modal perlu mendapat perhatian. Ini dikarenakan biaya modal sangat mempengaruhi kelayakan proyek.

Penilaian skala usah4 waktu dan teknologi proyek biasanya 'merupakan pertimbangan juga dalam perencanarm proyek. Skala dan teknologi yang dipilih proyek sangat mempengaruhi biaya dan berhubungan dengan efisiensi proyek. Pada erakomputerisasi saat ini, analisis finansial dan analisis eko-

apakah modal proyek dapat kembali

secara menguntungkan dan dapat

dikembalikan tepat p ada rvaktunya. Sebab kegagalan proyek dapat ber arti gagalnya pengembalian modal. Dalam analisis keuangan tercakup pula analisis sensitifitas, resiko dan ketidakpastian untuk rnengantisipasi perubahan. Perubahan ini mungkin terjadi selama umur proyek dimasa mendatang. Karena segala sesuatu dimasa mendatang serba tidak pasti, terutama untuk

proyek-proyek peternakan dan pertanian,

Adaperbedaan mendasar antara analisis ekonomi dengan keuangan yaitu pada pe makaian harga. Harga-harga yang digunakan pada analisis ekonomi harus menceF ! )o minkan nilai kelangkaan seL ! tiap komoditi baik input mau-

sekarang arus manfaat de-

o

pun output yang terlibat

ngan nilai

o

dalam proyek. Harga yang

sekarang arus

o o

kita kenal (harga pasar) belum tentu mencerminkan nilai ke tentu.NPv> maka Aknn lebih baik bila digarap dengan perencanaan yang cermal langkaan sumber (resources) tersebut, karena itu harus proyek dikatakan layak kelayakan menghitung nomi dalam Inilah yang disebut diperkirakan. > (Go) dan NPV 0, proyek dinyater prqyek tidak perenc&raan sudah harga bayangan menghitung (No Go). takan tidak layak lalu rumit. Kita cukup memahami (shadow pricing). Erat kaitannya dengan analisis pengolahan kata dan lotus atau se Setelah secilra garis besar kita proyek, kita j uga perlu mempelaj ari jenisnya dalam penyelesaian renmemahami tahap-tahap dalam meapa yang dinamakan Intemal Rate cana proyek. proyek, langkah berirencanakan of Retum (IRR). IRR menggarn Ek dan Keuangan Analisis mengelola proYek kutnya adalah barkan "eaming power" dari modal, onomi proyek secara Andaikata tersebut. yaitu kemampuan modal untuk dan ekonomi da keuangan analisis IRR temyata analisis menghasilkan. Kalau Perbedaan antara (Go), maka ba layak pat dikatakan pinekonomi bunga analisis tingkat dari dengan lebih tinggi keuangan melaksanakan kita gaimana usaha terletak pada kepentingannya. Pada iaman untuk modal atau tingkat opproyek tersebut. Rencariakan dan purtunity cost of capital (OCC), analisis keuangan, segala perhituanalisis jaringan kerjanya. Mana maka proyek tersebut daPat di ngan keuangan lebih mementingpekeriaan yang kritis dan mana pekatakan menguntungkan. Ringkas kan investor. Sedangkan analisis keriaan yang dapat ditunda, bagai> maka kelayakan nya kalau nilai IRR OCC, ekonomi, menghitung mana pembiayaan pada setiaP ta (Go), bila sebaliknya proyek sumbangannYabagi proyek layali atau Pe hap, dll. Hal ini dapat menjarvab proyek IRR > OCC, maka proyek iekonomian dan masyarakat keselumengapa suatu proyek bisa gagal ruhan tanpa memperhatikan siapa dinyatakan tidak layak (l',lo Go). (why development projects fail) ? pemilik dana atau investomYa. Cara ini yang sering dipakai dalam memilih proyek, karena lebih mePenulis adalah Pengurus kehor Analisis keuangan dianggaP nuni ukkan kernampuan Pro;-ek LIM HUSBANDRY rian staf matan merupakan bagiar terpenting dalam dalam n"renghasilkan (earning lab. THT panga.iar doprol'ek. Banyali pererlcanaan

biaya selama umur proyek dengan tingkat bunga ter

0

polver).

HUSBANDRY No. 11 TH VIlIll996

51


WARTA

DT]NIA

r\ersaingan dalam dunia obat P}r"*urisaat ini semakin ketat. r,Mutu satu produk, nampaknya

OBATIIE,WAN KITA

sudah menjadi keharusan sefiap perusahaan agar mampu bersaing dan bertahan dalam kaniah dunia uiaha.

Husbandry melihat fenomena tersebut sebagai hal yang menarik. Disela-sela pelaksanaan Seminar Kesehatan Ternak yang diadakan oleh Husbandry, ieporter Husbandry nlewawancarai dua orang Man-ager PT. Pfizer, salah satu pe-rusahaan obat hewan di Indoneiia. Perusahaan yang berstatus pMA (penanaman modal asing) dan berpusat di Amerika tersebut telah lama berkiprah didunia obat hewan Indonesia.

.

Berikut petikan wawancara Husbandry (H) dengan dua orang manager PT. Pfizer Indonesia (pf).

H:

Sejauh mana kontribusi

obat hewan bagi peningkatan produksi ternak ?

Pf: Kontribusi obat hewan di Indonesia sudah terlihat menggembirakan dibanding tahuntahun sebelumnya. Orang sudah merasa penting un-

tuk menggunakan

apa. Kita sudah siap meluncurkan obat baru.., produk baru dsb. itu se mua upaya kita untuk memenuhi keadaan pasar. Cuma terserah konsumen bagaimana dia memilih. D+ gan dibukannya pasar bebas, impor dalam keadaan bebas dan sebagai-

nya, bagi kita merupakan peluing yang sangat bagus sekali.

H : Kalau persaingan antar pengusaha obat sendiri bagaimana ? PF

:

Kondisi saat ini sedikit

berbeda. Kalau diluar negeri sudah

menyatakan obat, maka gabungan antara obat keras dan vitamin ada gugatan, bahwa itu tidak boleh dijual. Tapi di Indonesia masih ada, nah kalau sudah seperti itu tergantung pada si pemakai produk.

H : Apakah ada peraturan yang

obat.

Kasus seperti gumboro dan

sebagainya, pencegahannya dengan berbagai obat yang ada sehingga mau tidak mau memang obat itu mutlak diperlukan, walaupun dana untuk obat hanya sebesar 5 persen.

Pabrik obat tumbuh

ti !.,

terus lebih kurang 6 - 7 %. Tiap tahun muncul perusa-

haan yang berkecimpung dalarn dunia obat lrewan,

baik itu importir, distributor, pabrik obat unggas.

H:

o

mengatur tentang penggunan obat seperti kejadian diatas

?

Pf: Sebetulnya sudah ada yang mengatur dan dari Pfizer selalu mengamati, sehingga kalau ada peraturan tentang ini kami selalu berusaha untuk mematuhinya. i'l : Tenrang standard mutu obat tahun 2000

?

?

Pf: Sampai saat ini, di Indonesia Pfizer boleh dikatakan sebagai barometer dari segi standard kualitas. Balai pengujian mutu pernah mengetes dengan standard mutu Jepang. Mutu kita lebih dari 100 persen dengan sistim peralatan kita. led.angkan yang lain bisa kurang dari 100 persen. Jadi, tidak adi masalah, dimanapun keadaan produksi sama. Bahkan boleh- dikatakan di Indonesia peralatan sudah cukup maju. Jadi ini merupakan langkah positip dari pemeiintah dalam menghadapi peisaingan di pasar bebas. Disitu pemerintah ada perhatian terhadap penyebaran anti. biotik di Indonesia. Tapi untuk Pfizer sudah punya Quality Insurence. Kalau ada sesuatu pada produk kita, katakanlah... tidak sesuai dengan indikasi kita, itu bisa di klaim. Quality insuren merupakan perlindungan produk. dengan quality insurence kita bisa melihat kedepan dan me-milih produk yang ber-kualitas. f,

Walau 5 94 dana operasional, obat mutlak di periukun

Apakah suatu keharusan

memenuhi standard produksi

I v o

lsro H.M. Noor

H : Berhubungan dengan pasar bebas, bagaimana kesiapan industri obat hewan di Indorresia ? Ff: Tentang kesiapan di Indonesia sudah baik sekali, tergantung dari bagaimana profesionalisme kita daiarn memilih obat. Jadi perusairaan obat sendiri tidak ada apa52

Pf: Memang ada.

Sekarang orang-orang banyak memilih obat dengan iming-iming hadiah, bonus. Tapi nanti akan back

to quality. Jadi tinggal manuslanya saJa.

H : Tentang

standard

mutu intcrnasional atau ISO

?

Pl': Kita sudah biasa mempertahankan kualitaas dengan adanya Quality Insuren. Jadi produk Pfizer yang ada di Indonesia, Australia maupun Amerika sama, tidak ada perbedaan. Pfizer sudah biasa dengan itu, sehingga tidak perlu ISO

HUSBANDRY No.

11

TH VIIU1996


WARTA 9000 keberapa, kualitasnya bagaimana, sedangkan obat lain kitatidak tahu. QI itu maksudnya jaminan kualitas, jadi apa yang tecantum dalam label sesuai dengan isinya, dan bila tidak sesuai kita bisa diklaim. Sebagai contoh misalnya,l cc obat mengandung 100 mg Oxytetracyclin. Kita lihat kadarnya bertahan berapa lama. Katakanlah beredar 2 tahun dilapangan, ada yang namanya waktu paruh dimana obat itu berkurang setengah kadarnya dalam perjalanannya. sehingga Pfizer begitu buat pada awalnya bukan 200 mg tapi akan melebihi. Katakanlah 2 tahun dalam beredarnya, waktu paruh l0 persen, maka kita tambahi 10 persen. Jadi 210 mg. Begitu Mffi akhir masa jual diperiksa rhasih sama dengan label kita. Nah.. legalitas kita jaga disitu. H : Tentang adanya bonus, korting dan sebagainya apakah itu meru-

Hal ini meluruskan pandangan atau image orang terhadap perusahan obat di lapangan. H : Tentang adanyakelas-kelas dalam perusahaan obat, hubungannya dengan konsumen

?

Pf: Sebenarnya tidak ada kelas-kelas seperti itu. Yang mengelaskan adalah peternak. H : Melihat kondisi sekarang perusahaan obat cenderung memasarkan obatnya ke perusahaan besar, sedangkan untuk peternak kecil belum terjangkau. Bagaimana

?

Pf : Kecilnya bagaimana. Sebe narnya kebijakan pemerintah itu sudah ada. Dengan adanya Poultry

pakan hal yang absah, dan

bagaimana dengan kode etik pemasaran ?

Pf : Itukan

semacam

trik dari compagny (perusahaan). Pihak Pfizer juga menyadari hal itu. Bahwa kita juga tidak statis dalam mempertaHandoko hankan kualitas. Kita tidak perhatikan bonus dan "Pihak kitajuga ada bonus tapi bonus yang waiar " sebagainya, kita berikan Shop itu menjembatani peternakyang wajar. Dalam keadaan dilapeternak kecil, jadi kitatidak mungpangan, Pfizer masih mengerti kin bisa langsung ke peternak kecil. keadaan lapangan. Pihak kitajuga Kalau diamati, peternak kecil kemada bonus tapi bonus yang wajar. bali ke suatu kebersamaan. Apakah Kita ingat walau bagaimanapun kita itu dalam suatu kelompok atau apa. perlu profit. Kalau kita memberinya Tapi kadangkala yang membentuk hadiah dan segala macam sudah 40 kelompok ini memetik keuntungan, persen, bagai mana dengan kanbukannya menyediakan hal yang dungan obat itu ?. Khan perusahaan sukarela. Bukan kemanfaatan. Seojuga perlu biaya macam-macam. lah-olah PS menyediakan sarana H : Kebijakan pemerintah produksi, tapi sudah amtril utung dalam menghadapi pasar bebas sudulu. Sama saja. dah menguntungkan atau belum ? H : Apakah itu sudah memPf : Kalau menurut saya, terbudaya ? gantung perusahaan obatnya. Kalau Pf : Di sebagian kota, contoh di melaksanakan bisnis dengan baik, Lampung, itu crrkup konsekuen. kualitas baik, keuntungan pasti ada. Berani. Jadi kalaLr di adu, PS A HUSBANDRY No. l1 TH YIIU1996

kasih harga makanan berapa, PS B kasih berapa. Tapi masing-masing ini sukarela. Juga memetik keun-

tungan, meinanfatkan kesempitan untuk kesempatan. Tapi sebagian juga tak bisa dilaksanakan. Ya.. hampir seperti Koperasilah. Koperasi kalau pengurusnya bagus ya berjalan dengan baik, tapi kalau memperkaya diri ya tidak jadi. Dan untuk satu-satunya ya saya kira harus ada tenaga sukarela. Dan lari ke wawasan pendidikan. Dengan begitu otomatis malah bisa menjadi pe-ngentasan kemiskinan. Kalau sudah membentuk tenaga sukarela, kuat, berangkat dari situ untuk memberikan pelajaran tentang menejemen, soal kesehatan itu gampang. Cuma yang masih jadi kendala, masing-masing kelompok ini ada yang tidak mau untuk sukarel a, tapi ada udang di balik batu. Kadang si A punya ilmu tinggi, tap tidak mau menularkan kepada yang lain. Ada lagi misal si B ayamnya mati banyak, tapi

ngakunya sedikit.

, i ;

Budaya gengsi masih

dipunyai masyarakat kita.

H:Masalah Pfizer sendiri. bagaimana ?

Pf : Kita mempunyai distributor. Distributor ini me-

miliki salesman-salesman. Salesman inilah yang melayani perusahaan-perusahaan besar, PS, atau pabrik makanan. Sehingga tenaga kita memberikan dedikasi kepada peternak entah dalam menejemen, pengendalian penyakit, dsb. H : Dalam halsistim ekonomi? Pf : Kita sudah punya efisiensi. Sebagai contoh dalam hal tenaga. Tenaga-tenaga kita mampu untuk melaksanakan tugas-tugas. Mereka membaca, kita harus di training. Memang pertama keluar biaya banyak sekali. Dari yarrg pasti kualitas tetap baik. (Setynr*'an, Bian) 53


WARTA

PTUP KE LUAR ]AWA Terobosatr baru telah ditakuksn DJ pTUp dalam KpL don magong. Sumber Subur Mas Banjar*itii aiiiiinnya sebagai mtitra kegiatan inl Berikut laporoi Tri Rah ordj o S utordi, kA ia',programt, st udi D, J p[IlP."

A dalah suatu langkah maju A bagi Fakultas Pete-rnakan U"nl- lsoed, dengan dijalaninya ker-

jasama dengan PT Sumber Subur

Mas (PT SSM). Perusahaan yang bergerak dalam bidang perung-

gasan tersebut memberikan kemudahan penggunaan fasilitas yang dimilikinya kepada Fakultas Peternakan Unsoed. Penandatanganan naskah kerjasamanya baru akin dilaksanakan pada bulan maret 1996. Meskipun demikian, kegiatan yang

disepakati dapat dikerjakan lebih awal. Salah-satunya adalah magang profesional bagi lulusan Fapet Un-

soed ke PT Galiran Agung Jaya Abadi (Subur Grup) yang berkedudukan di Kalimantan Selatan.

Tujuan magangnya sendiri adalah untuk membentuk tenaga kerja pro-

fesional dan siap pakai dibidangnya.

Awal Rekruitmen Pada awal pertemuan antara PT Sumber Subur Mas dengan Fakultas

Peternakan Unsoed, PT SSM meminta mahasiswa (Sl/D3) atau

alumninya untuk magang di farm miliknya di Banjarmasin. Semula sempat ragu kalau magang atau KPL di luar Jawa. Biaya yang dibutuhkan sangat tinggi. Namun kera guan ini hilang karena perusahaan tersebut menyatakan sanggup untuk

menanggung keseluruhan biaya (transportasi, akomodasi) bahkan sanggup pula untuk memberi uang saku.

Berdasarkan informasi terse but, maka rekruitmen magang di-

mulai. Bersamaan dengan itu, Ketua Program D III PTUP beserta Ir Mohamad Batta, MS melakukan peninjauan ke Farm di Banjarmasin, sekaligus untuk memastikan

kebenaran informasi yang telah diterima. Selama dua hari, duta Fapet berada di Banjarmasin. Berdasarkan hasil rekaman yang didapat selama di Banjarmasin, maka diberikanlah, pengarahan kepada pendaftar yang semul-a 57 orang. Dari jumlah terse but, sejumlah 38 orang menyatakan siap berangkat. Dari ke 38 peserta

(20 putra dan I 8 putri

dengan

seorang diantaranya adalah alumni 51) diberangkatkan dalam dua ge-

Iombang. Gelombang pertama iebanyak 23 orang diberangkatkan pada tanggal 29 Oktober 1995 dengan instruktur Ir Mohamad Batta. Gelombang kedua yang dipimpin oleh Ir. Tri Raharjo Sutardi, SU barangkat pada tanggal l2 Nopember 1995.

Sesuai kesepakatan, magang akan dilaksanakan selama dua bu-

lan sejak tiba di Banjarmasin.

Diperkirakan, para peserta magang kembali ke Jawa pada awal bulan Januari.

Perjalanan Purwokerto-Surabaya.

Tanggal 12 Nopember, hari Minggu, para peserta yang berjumlah 15 orang diberangkatkan ke surabaya dengan menggunakan

KA

Purbaya. Suasana haru menjelang pemberangkatan terlihat, ketika para kerabat peserta magang berkumpul mengantar dengan pesan dan

doa.

.

Sebuah perjalan4n yang menyenagkan, melihat para peserta magang demikian gembira dan penuh semangat menatap masa depan mereka. Suasana kereta yang panas

pun tak dihiraukan. Tak terasa,

12

jam sudah terlewati. Kereta telah sampai di stasiun akhir, stasiun Se-

mut Surabaya.

Di stasiun ini, PT Sumber Subur Mas menjemput peserta untuk mengantar sampai ke tujuan. Tanpa menunggu lama, kami segera dibawa ke pelabuhan Tanjung Perak. Pukul 21.00, bersama de-

ngan penumpang lain kami masuk ke kapal.

Di Kapal Binaiya Bagi yang sudah biasa naik ka-

I'ri

Ralrario

S

pal, mungkin suasana kapal bukan merupakan hal yang menarik per-

l) i!l P'i{.t? ine lttngkalt maju hersoma haliau

lratian. Nan:un bagi yang belurn

54

HUSBANDRY No. 11 TH VIII/1996


h4rt_tr{ IPEftPii$;ii;i,qf,i,t

perrnah atu baru petama kali naik kapal (termasuk para peserta magang),sungguh merupakan hal baru yang menarik untuk diamati. - Kapal Binaiya, kapal yang yan

It [l :t j],1;lr-'.",Ii iJ',',' I

*-;;^.,__-

i

kami gunakan, adalah kapal pelyTpang berkapasitas lebih kurang {0-00 grang, terbagi dalam tuju[ dek. Di kapal ini, para penumpang akan mendapat tempat beristiiahat dan makan tiga kali dengan fasilitas

yang memadai.

Tempat istirahat berupa bad/ tempat tidur dengan kasur dan bantal meyatu terbuat dari busa. Tenr pat tidur ini menempati sayap kiri dan kanan kapal terbagi dalam beberapa blok. Tiap blok terdiri dari enam sampai tirjuh deret tempat tidur. Fasilitas berupa kamar mandi, WC wastafel yang cukup memadai ada di tiap blok. Sungguh beruntung, para peserta magang menda-

pat tempat dekat dengan toilet. S-egera setelah mendapat tempat, -

mereka mandi dan beristirahat.

Pukul 01.00, saat para penumpang tertidur lelap, terompet pemberangkatan dibunyikan. Kapal mulai menjauh dari daratan. Ayunan ombak semakin terasa. "Selamat tinggal Tanah Jawa, kami pergi untuk mencari ilmu" kalimat ini mungkin, yang sempat keluar dari hati para peserta magang. Pukul 04.00 "waktu kapal", para penumpang dibangunkan oleh suara adzan. Musholla yang terdapat di buritan kapal segera penuh oleh penumpang. Musholla yang bersih dan indah itu mampu me-

nampung 500-an jamaah. Setelah

sholat subuh biasanya para penum-

pang berada di dek untuk melihat matahari terbit. Namun sayang saat itu cuaca mendung sehingga kemunculan matahari tidak tampak. Penumpang sudah diperbolehkan mengambil sarapan pada pukul 06.00 waktu kapal. Dengan mem-

bawa tiket masing-masing peserta ikut antri ambil jatah makan pagi. Manu cukup memadai. Tempat nasi dan lauk terbuat dari alumunium se-

bagaimana sering kita lihat di rurnah sakit dan asrama-asrama. Se-

HUSBANDRY No. 11 TH YIlVl996

f

Suasana Kapal Santai sebentar dalam perjalanan Purwokerto - Banjarmasin

harian para penumpang dapat meli-

hat laut, membaca maupun bercanda sambil tidur-tiduran. Makan siang disediakan pada pukul 12.00 dan makan sore pada pukul 18.00 waktu kapal.

dan dilanjutkan dengan orientasi lapangan. Tanggal 15 Nopember para peserta magang memulai programnya sebagai berikut :

-

Dua minggu pertama mem-

bantu tukang kandang.

Biasanya pada saat sore tiba penumpang melihat sun set. Dek p+

- Dua minggu ke dua menjadi pengangungjawab kandang.

Sungguh pemandangan yang indah manakala menikmati suasana terse but. Penulis teringat suasana yang

- Dua minggu ke tiga menjadi supervisi kandang.

nuh dengan penumpang kapal.

sama ketika naik fery Merak-Bakauheni.

Tiba di Banjarmasin Pukul 20.00 WITA kapal mulai merapat di terminal penumpang Bandarmasih di Banjarmasin. Sua sana gemerlapan sempat terlihat di-

terminal penumpang ini. Dengan berjaket Unsoed para peserta menu-

runi tangga kapal, berkumpul dibawah menunggu jemputan PT Sumber Subur Mas. Ir. Heriandono B. Purnomo (aluinnus S I Fapet Unsoed) mewakili PT Sumber Subur Mas dan Ripandi (peserta magang gel. l) ternyata menjemput tepat

waktu. Menggunakan bus peserta menuju lokasi di Kec. Bati-bati. Pukul 22.00 WITA peserla tiba di lokasi suasana menjadi riuh. Acara dilanjutkan dengan makan malam dan pembagian kamar. 36 jam Purwokerto-Banjarmasin telah terle wati.

Mulai Kerja Magang Keesokan harinya rnulai perte muan dengan pimpinan P'f Galiran

- Empat hari terakhir evaluasi. Bentok Farm seluas 95 ha merupakan kandang broiler dengan ukuran l0 X 50 m tiap kandangnya. Jumlah seluruh kandang ada 76 buah dengan ukuran sama. Setiap peserta magang mendapat sebuah kandang dengan populasi 6000 ekor.

Para peserta magang berlatih

mulai pembersihan kandang, persiapan penerimaan DOC, pemeliharaan periode stafter hingga finisher. Disamping itu juga melakukan vaksinasi yang dilakukan 3 kali tiap'periode. Umur 4 hari dilakukan vaksinasi ND tetes mata, umur 8 hari vaksin gumboro sistem cekok,

umur 18 hari vaksin ND ke

dua

dilakukan secara intra muskuler.

Menyinggung tempat tinggal, para peserta menempati kamar baru

dengan tempat tidur 3 tingkat. Sarana air, hiburan, Iistrik cukup me-

madai. Demikian langkah awal ini akan dilanjutkan dengan langkahlangalh berikutnya. Peserta KPL D3 PTUP 1996 sebagian akan ditempatkan di Banjarmasin. ( tt ) 55


WARTA STATISTIKA, PENUNTUN LANGKAH PENETITIAN

f

lmu statistika mencakup tiga demikian Dr. Aunuddin dalam lokakarya Problematika Statistika dan Metodologi Penelitian

lhal,

I

lmu-Ilmu Pertanian yang diseleng-

garakan ISPI Cabang Purwokerto dan Fapet Unsoed (8/8). Tiga hal

tersebut adalah pembahasan tatacara pengumpulan data, pembahasan tentan g tatacara analisis data untuk menyarikan keterangan dari data yang terkumpul, numerik maupun grafis dan pembahasan tentang tatacara pengukuran tingkat kepercayaan dalam penarikan kesimpulan untuk ruang lingkup yang lebih luas.

Pengumpulan data merupakan tahapan terpenting. Tatacara ini ikut menentukan tata car a anal isanya ter-

utama untuk menjamin validitas dari kesimpulan yang akan diambil.

Taliapan selanjutnya adalah penyarian keterangan yang

babnya. Ini dikarenakan adanya ke-

dalam representasi hasil sedangkan metode survey sebaliknya. Sementara itu metode observasi lemah dalam pengendalian keragaman dan kadang-kadang lemah juga sebagai cerminan keadaan yang sebenarnya.

mungkinan faktor yang tidak dia mati atau bahkan sebenarnva belum

diketahui oleh peneliti ikui menye babkan perubahan pada respon. Sedangkan dalam metode sur-

vey, sampel data diambil dengan

Semua hasil penelitian bersifat kondisional. Ini dikarenakan ketergantungannya pada kerangka contoh (populasi percobaan) dari data yang diamati, metode pelaksanaan yang meliputi kuesioner, jenis dan

penarikan contoh tertentu dari suatu

populasi yang telah didefinisikan.

Nilai dugaan untuk populasi dapat kita peroleh dengan tingkat kepercayaan tertentu. Namun tetap cukup

lemah untuk menerangkan sebab

definisi peubah yang diamati, alat dan metode pengukuran. Selain itu

akibat.

juga tergantung pada pelaksanaan

Metode percobaan menurut Aunuddin walaupun merupakan

penelitian (enumerator, responden, petugas lab dan lainnya).

pendekatan yang ideal bagi penelitian analitik namun agak sulit dilaksanakan sepenuhnya dalam kondisi tertentu. Ada dua hambatan yang dilihat Aunuddin. Hambatan ters+ but adalah kesulitan dalam memilih

Selain Aunuddin, bertindak sebagai pembicara dalam lokakarya ini Dr. Hartoko dan Ir. Amsar MS dengan makalah Peranan Statistika Dalam Penelitian. Dan Ir. Kusuma

Widayaka, MS,

diperlukan untuk menyederhanakan data sehingga lebih

mudah penafsirannya.

'

Peneliti dalam me-

dalam tugasnya sehari-hari dan menyamakan kesatuan pandang

dalam pemecahan masalah bidang statistika.

Lokakarya bertempat di Tergantung pada bani'ak ha!

ber-sum ber keragarnan data.

Pcneliti dapat menciptakan jenis perlakuarr yang diinginkan dan kernuciie.n mengamati perubahan-peruL:ahan yang terjadi pada resporrn)'4.

Berbeda dengan metode. experirnental di atas dalam rnetode observasi peueliti tidak rnemiliki kenrlati didalam pengumpulan data

kecuali dalam menentukan faktor 5,ang diilrerati dan nremeriksa keteli!iar; d*re. Ircnlbaha;r yang ierjadi paila rr:spon sulit Ciketahui pen.ve56

jian Sensoris.

Menurut Ir. Caribu HP. MP selaku ketua pelaksana lokakarya ini bertujuan meningkatkan profesionalisme anggota ISPI dan pemerhati statistika

ngumpulkan data harus mengikuti metodenya. Mo tode ini rnemunculkan tipe pengambilan data. Ada tiga tipe pcngambilan data yaitu rretode percobaan, metode observasi dan metode survey. Dalam metode percG baan, peneliti memil iki kele luasaan untuk melakukan pengawasan terhadap sum-

Ir. AT Ari

Sudewo, MS dan Ir. Aisyah TS, MS menyajikan makalah Pengtr-

dan mengidentifikasi per.rbah yang dapat dikontrol dan lemahnya k+ simpulan hasil percotraan daiam mencerrninkan karakteristik populasi sasarannya. "Seorang peneliti dalarn usaha rrrernanl'aatkarr data semaksirnal mungkin menghadapi tiga masalah dasar, pengukuran, representasi dan

pengendalian" jelas Aunuddin staf perigaiar ITMIPA {PB. Iv{etode per-

cobaan cukup kuat dalarn aspek pengendal ian keragaman lapr i*mai:

Fapet Unsoed dihadiri staf pengajar fakultas peternakan, pertanian dan bioiogi Unsoed; staf pengajar fakultas pertanian Unikal dan staf disnak Surakafia. Lokakarya ini

menghasilkan rumusan yang didalamnya terdapat kegunaan/peranan statistika. Adapun ke gunaan/peranannya adalah meningkatkan pengukuran kesalahan. r,enekan gejala dan meramalkan kejadian; rneningkatkan efisiensi penelitian (percobaan) dan meningkatka;r (meniamin) heabsahan kesirripulan. (.I*sep trsrn*rn lo)

HUSBANDRY No,

li TH VIII/1996


PANTAUAI{ DAGING IMPORT MERTSAHKAN PERDAGINGAN INDONESIA pelonjakan import I daging merupakan akibat hukum suplai-demand. Daging import ini berasal dari Australia yang didatangkan

Kebutuhan daging sapi tidak dapat dipenuhi oleh daging lokal. Daging import melonjak tinggi dan merambah hingga pasar-pasar trodisional.

pedagang perantara. Suatu yan peoagang yang wa-

jar bila mereka merebut peluang emas bisnis daging ini. Namun mengapa banyak reaksi yang muncul

Daging import,awalnya ditujukan sebagai pelengkap dalam pemenuhan kebutuhan daging. Hal ini dikarenakan permintaan daging ti-

dak dapat dipenuhi oleh pasokan dalam negeri. Menurut Mentan Sjarifudin Baharsyah dalam semi-

nar tentang industri peternakan dan pasar bebas (12110) di Jakarta, da-

ging import hanya diperuntukan

cepat, Australia punya sapi-sapi bakalan yang siap digemukan. Hal ini perlu dimanfaatkan oleh negara kita sehingga ada nilai tambah, demikian menurut Dicky yang iuga presiden direktur Tippindo. Kebutuhan daging dalam negeri saat ini mencapai 404.000 ton. Sedangkan pasokan daging dalam negeri hanya 314.000 ton. Masih kurang 90.000 ton. Upaya kuat sudah dilakukan nalnun hanya mampu menaikan 4 persen saja. Untuk itu menurut Soehadji, Direktur Jenderal Peternakan, pen-rerintah

kan suatu masalah.

daging-daging import perlLr diperjelas nomenklaturnya. Daging sapi

Melimpahnla daging import tidak menguntungkan konsumen dan peternak. Seharusnya dengan banyaknya daging dipasar harga akan turun. Kenyataannya harga da-

ging lokal mengikuti harga daging import. Sehingga harga daging sapi tidak pernah turun. Walaupun demikian peternak lokal tidak menikmati rnarjin yang memadai. Ini dikarenakan tidak ber- Tabel : Populasi dayanya peternak pedagang perantara

belum tentu. Dimungkinkan sekali daging-daging import

an. Kelahiran sapitidak dapat diper-

bagi segmen-pasar tertentu seperli perhotelan dan restoran. Lebih lanjut dikatakan bahwa pasar-pasar tradisional harus dipasok dari hasil usaha peternakan lokal. Sehingga merambahnya daging import kepasar-pasar tradisional rnenimbul-

rnenghadapi tekanan

yang lebih baik dibanding produk dalam negeri. Padalral menurut Dicky hal tersebut

ada yang berasal dari sapi afkiran.

Terjadinya lonjakan import daging selain disebabkan lonjakan kebutuhan

pasar

menurut Dicky pemasaran daging Australia di Amerika mengalami hambatan. Ini disebabkarr daging mereka tercemar Chemical Chelik sehingga akhirnya distop. Dalam masa penyetopan ini digunkan Arnerika untuk rnerebut kernbali pasarnya. Kejadian ini menyebabkan Australia mencari pasar baru. Guua menernbus pasar, mereka melakukan durnping kemarra saja. Har-

melakukan alternatif import sapi bakalan sebab mempunyai nilai

ga daging yang rnurah ini diman-

laatkarr pedagarrg perantara rregeri

tambah bagi petani. Dalam pertemuan bertempat di

ini untr:k rneraup keuntungan. Ada sebagian asurnsi kondisi

Direktorat Jenderal Peternakan (4110) APFINDO mengusulkan

perdagingan vang disapLrt rnendung

ini disebabkan lemahnya perencanaan dan tidak adanya prediksi kebutuhan daging sekian tahun men-

rrempunyai lebih dari 32 .bagian ekonom isnya. Adanya nomenklatur dan didukung data statistik akan me mudahkan pemerintah dalam me-

datang. Akibatnya adalah kelimpungan menanggulangi kondisi perdagingan saat ini. Perlu disadari pertumbuhan ekonomi Indonesia

ngetahui arah konsumsi daging

sebesar 7, 1 persen dan pedumbulran

yang masing-masing berbeda nilai

pendudLrk 1,8 persen. Dengan kenaikan pendapatan perkapita lnaka konsekuensinva akan

masyarakat.

Kondisi yang ada adalah rarlcu.

ada perubahan dalarn pola konsumsi masya-

Temak Sapi Potong dan Perah Tahun I 989 - I 994

rakat. Dan fenomena irri

Jumlah Ternak (000) Pada Tahun

t989

1990

1991

SapiPotong 10094,67 10410,21 10.667,46

1992. 11 210,99

1993 l 1.355,88

Pertambahan

dan importir. "Saya 350.73 dapat jual dengan Sapi Perah 287,67 293,88 306,29 312,23 harga lebih murah, nair bila demikian * Angka sementara petemakan 1994 peternak tidak marn- Sumber : Buku statistik pu apa-apa" jelas Masyarakat mengenal daging tanpa Dicky A. Adiwoso ketua APFINDO mernperhatikan bagian-bagiannva. (Asosiasi Produsen Daging dan Semuanya adalalr daging sehingga Feedlot Indonesia). tidak diketahui mana konsumsi irr dustri, perhoteiar-r dan rurnah Pelonjakan kebutuhan daging tangga. merupakan suatu hal yang dapat dimanfaatkan. Bukan lianya import Menghadapi daging itnport daging s4ja nemun sumber daya cukup sulit. Secara phisikologis alarn Indoriesia .juga harus dimanmasyarakat rren,Jr"ikung" Ini difaatk;rn untuk tnenitrgkatkan pasokkarenakan irna,:e produk import HUSBANDRY No. 1l TH YIIIllgg5

juga dipengaruhi

daging Australia. Awal tahun lalu

3.00 5, I 6

tai

(o@

kurang mendapat perhatian.

Menghadapi kondisi perdagingarr saat irti Mentan Sjarifudin rnengingatkarr bahra,a peternaKalr raKvat lt3rt!s olscr-

pernbangunan iidustri peternakan rnoderir. Sementara itu menu-'

rut Dicky, APFINDO telah bekerja sarna dalam program PIR, akan rne-

rintis usaha pernbibitan. Ini dirraksudkan guna memperoleh sapi bakalarr yang efesien dalarn feed con-

rersi disarnping itrr juea guna nrenambalr popr"rlasi sapi 1'ang ren* dair. (J. Isneanto)

57

l

I

I


PANTAUAN

DICKY: INDUSTRIALISASI

PE

TERNAKAN

YANGINTEGRAL SUDAH IIARUS DIRINTIS

Bicara perdagingan Indonesia tidak terlepas dari peran APFIND}. Asosiasi ini

berdiri

bulan^Desember 1992.. Salah satu tujuannya adalah mengurangi import dagi ng di sampi ng meri nti s i ndustri peternakan sapi potong. sosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia

sedangkan bagian Selatan

eksport

da-

grng. Sementa

ra di negeri ini

sapi bakalan merupakan komoditi 0 per-

APFINDO ditujukan untuk meman-

Diharapkan kondisi ini menunjang Australia untuk menekan eks-port dagingnya dan memilih eksport sapi bakalan sebagai primadona karena

faatkan sumber daya alam I ndonesia

bea masuknya 0 persen.

merupakan salah satu pemasok daging di negeri ini. Menurut Dicky A.

Adiwoso selaku ketua, berdirinya dengan mendatangkan sapi-sapi dari Australia. Hal ini dikarenakan ke-

sen sedangkan daging 25 persen.

akan hal tersebut.

nyamakan

ditopang oleh pro-

kearah indus-

pandangan

potong. Hal

ini

nya import daging tidak mernberi rrilai tambah.

Dalam durria perdagingan saat rnl persalugan antara APFINDO dengan importir

;r

it wd

daging

melobi negara eks- Dicky A. Adiwoso portir. Satu pihak tnduttripi@ memperj uangkan agdr Australia export sapi bakalan dan menekan eksport daging dipi-

dikarena-

kan tidak semua anggota A PFIN DO m erupakan perusahaan feedlot yang besar seperti

INKUD

dan

Kompasi-

g kompasi di 1 Jawa Timur.

sangat nampak. Mereka berlomba dalam

I s"t ingga akan memun-

culkan pan- . dangan yang

beragam. APFINDO diarahkan pada pengembangan industrinya bu-

hak lain sebaliknya. Dewasa ini

kan hanya mencari keuntungan

Australia sudah rnulai break. Negara

perCagangannya saja dernikian pe-

hagian Utara eksporl sapi bakalan

nuturan Dicky.

58

Menghadapi hal ini APFINDO berusaha melempar produk yang

trialisasi pe

berusaha me-

butuhan daging yang tinggi perlu

lengkap. Disamping itu menurut-

mempunyai kualita,s yang baik cukup melekat. Bila kita melihat nasib perbuahan di tanah air ini maka buah importlah yang menjadi tuan rumah.

ternakan sapi

APFINDO

hanya sebagai pe-

cukup meresahkan peternak sapi po-

tong baik yang berskala kecil maupun besar. Pada masyarakat kita produk import mempunyai tempat khusus dihati. Image barang import

kualitasnya mampu mensubstitusi daging import. Disamping itu secepat mungkin mengubah sumber daya alam menjadi daging. Walaupun budaya makan masyarakat masih didominasi bumbu dan daging hanya sebagai media tidak mengubah pandangan APFINDO

Beranggotakan 24 perusahaan

duk dalam negeri. Import daging

Label Import Melonjaknya daging import

Image masyarakat tentang pro-

duk import lebih bermutu belumlah benar. lvlenurut Dicky daging AP-

FINDO mampu bersaing namun

skala ekonominya harus diperhitungkan dan dalam kualitas yang sama. "Jangan sampai kita menghasilkan sapi dengan bagus, dengan pakan bagus, pemanfaatan lahan kita baik sedangkan mereka sapi afkiran yang dipotong lalu dikirim kesini. Bila demikian kita tidak mampu bersaing" jelas Dicky yang juga presiden direktur Tippindo. Pemaparan diatas dapat saja terjadi dan bila demikian konsumenlah yang dirugikan. Kejelasan kualitas dan nomenklatur merupakan suatu yang mutlak disini. Hal tersebut akan rnembantu konsumen dalam memilih prociuk yang baik.

HUSBANDRY No. l1 TH VIIV1996


Dan Label Import belum tentu mempunyai kualitas lebih baik.

Industri Peternakan dan PIR Proses pemasaran daging banyak diwarnai oleh perantara. Para peternak tradisional umumnya menjual ternaknya pada pedagang perantara. Pedagang perantara ini akan mengumpulkan sapi-sapi dari peternak tradi-sional, menggemukannya lalu dipasarkan. Kondisi ini menyebabkan peluang peternak un-

tuk mendapat nilai rupiah yang baik sangat kecil. Disamping itu konsu-

haan disalurkan pada konsumen sehingga dapat dinikmati secara lang-

sung," tutur Dicky.

Menanggapi kartelisme dibidang peternakan Dicky menyatakan bahwa APFINDO tidak akan mengarah kesana, APFINDO merupakan wadah pikir yang mempunyai kesamaan wawasan. Kecuali bila ditunggangi dan hal tersebut harus dihindari. Menurutnya hingga saat ini APFINDO masih memiliki idealisme yang tinggi dan ini sudah

tidak akan turun walaupun para peternak banting harga. Menurut Dicky industri peternakan yang terintegrasi seharusnya sudah rnulai dirintis dan yang perlu dihindari adalah monopolistik. Anggota APFINDO dalam melakukan proses produksinya melibatkan petani peternak sebagai plasma. Kerjasama dalam program PIR merupakan salah satu syarat keanggotaan APFINDO. Sebagian sapi bakalan yang diimport dari Australia disalurkan pada plasma. Semen-

men pun tidak men-

dapat keuntungan.

Ini dikarenakan pedagang perantara ikut memainkan

ei{!!xffi ,|ry*rg

harga pasar.

Efisiensi proses produksi dalam

daging.

suatu industri yang integral merupakan aiternatif pemecah

Pola PIR ini sudah berjalan lama di

Lampung dan Jawa Barat. Menurut

masalah diatas. Sistem integrasi ini akan memendekan proses pemasaran dan menutup kemungkinan masuknya perantara. Produsen bisa langsung ke konsumen dan efisiensi mata

Dicky peternakan tra-

disional sudah men-

f galami pergeseran. id Para peternak telah sadar akan efisiensi

pemanfaatan sumber Brnhman Cross Jenis sapi yang dildatangkan dari Auslralia

rantai

produksi akan dinikmati langsung oleh kon-

mendarah daging. Lebih lanjut ia

sumen bukan diperantara-perantara mata rantai.

merupakan salah satu momok yang

Slstlm integrasi ini sudah banyak diterapkan di beberapa negara. Eropa dan Australia untuk ternak

potongnya dan Amerika untuk ayamnya. Dunia peternakan ayam di Amerika lebih terintegrasi dibanding daging. Semua perubahan efisiensi dalam produksi ayam lang-

sung dinikmati konsumen. lni menyebabkan masyarakat Amerika

lebih condong ke ayam dibanding ke daging sapi, APFINDO akan diarahkan pada hal tersebut. "Semua

perbaikan teknologi ataupun

efisiensi manajemen dalam perusa-

HUSBANDRY No. 11 TH YIIIll996

I

tara itu anggota APFINDO sebagai inti mulai mengarah pada pembihitan. Diharapkan dari pembibitan ini dihasilkan sapisapi yang bergenetik tinggi dalam mengubah hijauan menjadi

mengatakan bahwa kartelisme digembor-gemborkan pedagang perantara. Bila proses produksi terintegrasi maka fungsi mereka akan Ini dikarenakan peternak tradisional mempunyai cukup capital dan dapat bersama-sama koperasi membangun industri peternakan yang terintegrasi.

hilang.

Proses produksi peternakan hingga kini masih terpilah-pilah. Bila dildkukan efisiensi di satu proses produksi maka tidak akan mengubah kondisi. Efisiensi penggemukan sapi misalnya tidak akan dapat dinikmati konsumen, karena masih ada perantara. Harga daging

daya baik hijauan

alaupun tenaga kerja.

Ini

menyebabkan

mereka lebih suka sapi-sapi berge-

netik baik disamping itu juga tersedia.

pasarnya

Kebutuhan daging memang tidak tercukupi oleh pasokan dari dalam negeri saja. Untuk tahun ini APFINDO melempar 200.000 ekor sapi untuk memasok kebutuhan daging pasional. APFINDO masih terbuka lebar bila adayang berniat ikut berpartisipasi di dalamnya. Adapun syarat keanggotaannya ada-lah mempunyai kandang inti, kandang penggemukan, hanya mendatangkan sapi bakalan yang berbobot 350 kg dan mampu menggemukannya selama 65 hari. (Josep Ismanto)

59


CERMII{

SC DI

HIT TCNTRN O

PCNCTITI RN DOSCN r\ osen sebaSai tenaga pen-sajar r"Liit!' i"'re I f aitingr<rnlrn 1,2 memberikan bimbingan dalam rangka memenuhi kebutuhan

di dalam proses pendidikan. Guna meningkatkan kualitas proses belajar medan minat mahasiswa

ngajar, para dosen diwajibkan

melakukan penelitian, baik peneli, tian dasar maupun terapan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk pemecahan masalah di Iapangan, penyempurnaan

dan ARM. Sedangkan dari universitas berupa dana dari SPP/DPP dan OPF Unsoed.

Penggunaan dana SPP/DPP dan OPF Unsoed secara kelompok

atau kompetitif. Misalnya untuk satu judul dikerjakan oleh lima peneliti. Prosedurnya, dari universi-

tas memberi edaran kepada tiap fakultas. Lalu bagi dosen yang akan me-ngadakan penelitian mengajukan usulan penelitian (PS), PS tersa

uji coba metode. Hal tersebut sesuai dengan peranan tri dharma metode maupun

perguruan tinggi yaitu pengembangan i lm u pengetahuan melalui penelitian sesuai dengan bidangnya.

Sehingga pengusul menge-

tahui kekurangannya, mulai dari format hingga dana yang diusulkan.

Sedangkan aspek penelitian yang dilakukan oleh para dosen diFakultas Petemakan meliputi aspek nutrisi, pertumbuhan, produksi, management, kesehatan, fisiologi, reproduksi, lr istologi, pemu liaan ternak, teknologi hasil ternak dan lain sebagainya. Pelaksanaannya dapat dilakukan di laboratorium maupun di lapangan sesuai dengan masalah yang diteliti.

Alasan penolakan yang biasanya terjadi, lemahnya perumusan masalah, kurang mengarah dan

tujuan penelitian tidak

jelas. Hal tersebut berlaku bagi semua dosen baik yunior maupun senior. Proyek penelitian Hibah bersaing dan RUT da-

pat bersifat multi years, yang artinya penelitian tersebut dapat dilak-

Dalam penelitian Sapi Perah tersebut sumber dana yang Salah satu materi yang acap kali diteliti. digunakan berasal dani Dikti, Universitas dan inbut diseleksi oleh badan penelitian stansi lain (pemda tingkat I dan II). tingkat universitas. Bagi yang lolos Masing-masing memiliki prosedur seleksi diterbitkan SK Rektor dan yang berbeda sesuai dengan tujuanakhirnya dan dapat diturunkan.

nya. Jumlah dana yang diberikan pun sesuai dengan aspek penelitian yang dilakukan. Sumber dana dari Dikti berupa penelitian dengan dana Loan, Hibah bersaing, RUT

pok. Aspek penelitian disesuaikan dengan disiplin ilmunya. Untuk tahun 1994 fakultas peternakan mengajukan 24 PS penelitian. Sumber dana SPP/DPP bersifat kompetitif dan kemungkinair hanya 4 PS penelitian yang disetujui. Untuk 4 PS tersebut dananya sebesar 10juta. Proyek penelitan Loan, Hibah bersaing dan RUT (Riset Unggulan Terpadu) untuk tiap tahunnya ada tawaran. PS penelitian diajukan ke Dikti paling lambat pada bulan September, kemudian diseleksi pada bulan Oktober. uagl uKtoDer. Bagi proposal yang ditolak akan diberi alasan penolakan tersebut.

Setelah periode penelitian selesai laporan hasil penelitian diseminarkan.

Sedangkan dari OPF Unsoed, penelitian dilukukan secara kelorn-

sanakan untuk'beber apa ta-

hun. Bagi PS penelitian yang lolos seleksi diseminarkan di Dikti. Demikian pula PS penelitian tahun ke dua. Laporan hasil penelitan tahun pertama dan seterusnya juga diseminarkan di Dikti. Didakannya seminar laporan hasil penelitian dimaksudkan untuk menentukan perlu tidaknya penelitan tersebut dilanjutkan. Kegiatan seminar tersebut diadakan pada bu-

HUSBANDRY No. 11 TH vllVl996


CERMIN lan Januari atau Pebruari di PUSDIKLAT DIKTI Sawangan Bogor. Proyek penelitian dana Loan yang hanYa laPoran -hasil diseminarkan penelitian. Hal ini dim.aksudkan untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian. Tahun 1993 Yang mendapat dana dari Hibah bersaing atau multi years adalah Prof. Dr. Soedito As, Piof. Dr. Ch. Sunarjo, Ir' Sigit It'4, MS dan pada tahun 1994 ditambah Dr. SNO SwandYastuti. Penelitan dengan sumber dana RUT melibatkan beberaPa instansi atau lembaga. MisalnYa Unsoed dengan Pemda, Unsoed dengan Universitas lain atau dengan perusahaan. Kerja sama tersebut diPandang perlu untuk memPerlancar penelitan sebab tidak semua perguruan tinggi memiliki sarana Yang lengkap.-Jadi dalam hal ini Pihak yang terkait saling membantu dan membututrkan" PS Penelitan awal hanya 4 lembar yan mencakuP keseluruhan yang diteliti, terutama output yang dihasilkan dan analisisnya, baik rancangan Percobaan maupun prosedur PercobaannYa. Dari Fakultas Peternakan hingga saat ini belum ada Yang mendaPatkan kesempatan dengan dana RUT tersebut.

kendala terbatasnya materi berupa

Pihak pemda pun bekerja sama dengan Unsoed pada bidang Peneli-

bahan maupun peralatan. Karenanya banyak penelitian Yang dilakukan di Perguruan Tinggi lain yang memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap. Di FaPet Un-

tian misalnya Pemda CilacaP, Brebes, Tegal dan Pemda Tingkat I Jawa Tengah. Sasaran yang hendak dicapai adalah hasil penelitian yang langiung dapat dimanfaatkan dan

soed, laboratorium yang diPandang

agak baik adalah Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak' Sedangkan penelitian di laPangan kesuliian yang sering dihadaPi

dinikmati oleh masyarakat (action reseach). Dana yang diberikan se suaikan dengan macam Penelitian

yang dilakukan. Namun

Pada umumnya dana yang disetujui lebih rendah dari yang diusulkan'

adalah dalam mencari materi Yang seragam untuk bahan Penelitian' Tak jarang penelitan dilakukan dengan biaya sendiri. Hal ini di. karenakan penel itan dilakukan guna

Ada kalanya proyek Penelitian tersebut melibatkan mahaSiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Kenyataan itu me mang menguntungkan bagi maha-

mencapai kenaikan pangkat bagi seorang dosen. Dan bila menunggu sumber dana dari luar. ProsesnYa lama. Akhirnya penelitian akan terhambat. Penelitian dengan sumber dana pribadi hanyalah dapat dilaku-

siswi dan dosen itu sendiri.Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa akan lebih terarah dan biaYa lebih hemat. Sedangkan bagi dosen mendapat tambahan tenaga Peneliti. Sebelum mahasiswa ikut dalam

orovek. terlebih dahulu

kan oleh dosen senior.

Agar dalam pengembangan ilmu yang dimiliki lebih mudah,

harus

maka seorang dosen dalam melaku-

inengidentifikasikan aspek yang da pat diperolehnya. Sebab bisa jadi ietelah penelitian berjalan maha

kan penelitian sebaiknYa

sesuai

dengan bidang ilmunYa. Hal tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan mutu dari Proses belajar mengajar di lingkungan fakultas

siswa tidak menemukan asPek penelitian. Bahkan bila mahasiswa vane dilibatkan terlalu banyak akan men"yebabkan aspek Yang diteliti

maupun untuk Pengembangan

saling tumpang tindih.

pengbtahuan bagi masyarakat luas.

Penelitian yang dilakukan di Laboratorium sering menghadaPi

bila ada tawaran penelitian se-

sebaiknya tiaP laboratorium mempunyai bank PS, sehingga aPa-

ban

waktu-waktu dapat langsung diusulkan.

Dilingkungan Unsoed, Fakultas Peternakan dapat terbilang pa-

ling rajin membuat PS dan mengidakan penelitian. Pada tahun 1i93 sebanyak 90 judul Penelitian talah dilakukan. D iharapkan dengan

penelitian yang dilakukan tidak iineei dalam kuantitas saja namun jugidalam hal kualitas. Sehingga dapat diperoleh Penemuan-Penemuan baru Yang mendukung Peningkatan mutu belajar mengajar baeJ mahasiswa mauPun bagi dosen

)

I io o

itu-sendiri. Disamping itu. mendukuns kelancaran dalam memp"rJl.h angka kredit Yang tinggi guna kenaikan pangkat bagi seorang dosen. (TriYanto)

Peternak Rakyat kan rakYal.

HUSBANDRY No. 11 TH YIIAI996

61


Ef

\fl

farung ngobrol, sebut

l:lli'?3'nvajikan

saja demikian tidak henti_

menu obrolan' Menu ab-

awal yang seharusnya adalah pergumulan pem T?hrprn rk rran pra penel itian.. pra penel itian disin ihenurut

_

kesepakatan para pe-

runggasan nasional,

kondisi pakan ternak, akademisi dan yang terbaru adalah menu proyek penelitian. Sekedar ngobrol, melepas uneg-uneg sambil belajar analisa dan memutar domlin otak biar "nggak bebeli'. Menu proyek penelitan ternyata enak juga. Obrolan pun menja{i ramai. Entah. sejak kapan iau proy"[ perrelitian. Rasanya menu ini pun sudah menjadi mlnu dr kamar Pembantu Dekan I dan ruang komisi skripsi. Mengapa ? Diantaranya yang pernah"terlontar adalah banyak-mahasiswa pengii<ut proyek belum memenuhi s.laraf. Misalnya belum selesai Kerja prakteknya, ambil data dulu baru masuk judui.

OBROIAN PRO}trK PENEIITIAN

Susah bila diambil tindakan tegas. Rikuh dapatjuga mun.cul. Masalahnya tidak menutup kemungkinin peinltrk proyek merupakan ,'decision maker" diiingkat fukultas maupun di komisi skripsi. Muaut nya orang terpandanglah. Disamping itu mahasiswa pengikut proyek dapat demrrei.r diri. Salah satunya'dengan lamens Kerja Praktek Kolektip yang d-alanr pelakl sanaannJ/a memberi banyak kemudahan. Banyak mahasiswa kreditnya belum I l0 dapat kerja praktek kolektip selain itu pS belum di ACC sudah berangkat keria. Walaupun susah, obrolan pun terus .bergulir dan _tetap bermenukan proyek penelitian. Ada yang mengatakan penelitian tidak rnendidik. Ini'irroyek dikarcnakan pengikut proyek urnumnya tidak mengetahui latar belakang proyek, dasar pemikiran maupun asumsi-asurnsinya. Ini dapat dilihat darijudul-judul yang ditentukan. Dan yang lucu adilah terjacl='inya pengundian judul. Memang seperti lotie, namun bila tidak demikian tidak adil. fimbulnya lotre judul ini di karenakan semua pen_gikut proyek nrenginginkan judul 1,ang dipandang mudah. Akhirnya lotre p,-un diriulai, sementara mahasis-wa pengikut proyek menunggu ke_ berpihakan dewi fbrtuna. Mahasisu,a pengikut proyek berjalan tanpa me_ ngerti lewat mana dan naik apa, yang fenting bertujuan lulus cepat. Keinginan lului cepat pun meiirnbujkan polarnik. ini dikarenakan setelah ambil data tidak daoat menganalisanya langsung. Judul harus disetujui komisi ;;krinsj, Bila tidak gagallah harapan lulus cepit. Seperti herjucli memang. Proses penelitian mahasiswa p"ngikut proyek unlumnya_ tidak melalui fahapan sebenar*nya. Semua tahapan dilalui namun tenbalik-balik. Akhirnya ikut proyek untuk cepat lulus pun tidak dapat llurnsi diterima.

62

ngobrol terdiri dari per-

masalahan, latar belakang, pemunculan

il:lffT:ff['];;*l];

pengikut proyek adalah peng"umiula; ;;t" lalu baru balik berusaha memahami apiya,ig ditelitinya. Menurut pengobrol, proyek penelitian ada dua ma cam. Pertama, proyek peneliian yang melibatkan maha slswa. Judul pengrkut proyek harus disesuaikan dengan proyek, biasanya bagian-bagian dari proyek. Demik]an pula mctode.penelitan dan rancangan percobaannya ikut proyek. Ini dikarenakan data dan iiformasi yang didapat harus m end y.kr:rg,suksesnya p-royek. f orieki*sffi mahasiswa tidak dapat mengaktualkan kemauan hatl_ nya. Proyek penelitan yang lain didasari oleh kebaikan -hati pemilik proyek.

iVlateri dan perlakuan serta rata cara

dalam penelitian yang di ACC pihak berwenang memungkinkan aspek lain untuk diteliti. Jadi dalam proyek perreli_ tian ad.a- penelitian ikutair. judut-juaui ya.ng didapat dari aspek di atas diperuntukan mahasiswa yang berbaik hati membantu jalannya proy ek.

. Siapa yang salah ? Rasanya tidak dapat begitu saja mempersalaikan pelaku-pelaku yang terlibht proyek. Ada-

ly.a proyek penelitian sudah menjadi kebutuhan mahasiswa juga dosen. Fer-

didua pihak.

tanyaan "ada proyek nggak dan minta judul" sudah awam ditelinga kita. proyek pe.nelitan dapat dipanding sebagai usaha kemitraan antara pemilik p.o/et dengan mahasiswa pengikut proyeL Dasar kem itraan teniuny-a keuntungan

iiondisi ini tidak.terlepas dari sistem. "Tingkat

S1

adalah melakukan latihan penelitian dibawah Ui"mUingan,.S2 melakukan penelitian dibawah bimbingan dan S"3 rneIakukan penelitian" ungkap seorang pesert"a ngobrol.

Ini

didapat dari obrolannya-denganiim. Oodi*fisna

yang pernah menjabat ketua LIpI.

satu cara yang dapat ditempuh untuk melibat.kan Salah mahasiswa

adalah mengajak mahasiswa dalam proyek. Minimal garis-garis besar pemikiran dan pelaksanaannya. Sehingga diharapkan mahasiswa tahu benar dan pioses pendi-rlikan pun so makin kental. Demikian akhir obrolan bermenukan proyek penelitian. Namanya juga obrolan belum tentu selalu menyajikan solusi yang tipat. Namun perbaikan mekanisme dan unsur pendidikan selalu^ menjadi pemikiran guna perbaikan. (Josep Ismanto) proses. p'engusulan

H{JSBANDRY No. l1 TH VIIylq95


WARTA

Slamat tdsrkses JGpada

ftra

lllsud,awan

PERIODE MEI1995

01. Imam Sulistiadi, S.Pt. 02. Suwanto, S.Pt. 03. Sutrimo, S.ft. 04. Dian Pumama Dewi, S.ft. 05. Cumarti, S.ft. 06. Nanang Budiyanto, S.Pt. 07. Edi Pranoto, S.Pt. 08. Basuki, S.Pt. 09. R. Dwi Hardono, S.Pt. 10. Heru Purwoko, S.R.

l. I3. I

Gunawan, S.Pt.

12. R. Bambang H.,

S.Pt.

Dadang Judi W., S.Pt.

14. Hermawati,

S.Pt.

15. 16. 17. 18. 19.

07.

08. 09. 10. I

L

Andini, S.ft. Sumarno, S.Pt.

Windu Priyono, S.ft.

Endah TriWahyuni, S.ft. Slamet Tuwadi, S.Pt

Geraldine P., S.Pt. Endarto TP., S.Pt. Gatot Supriyanto, S.Pt.

20.

FaizahN.H., S.Pt.

21

Hemawan Cahyadi, S.Pt.

.

22. Agus Triyono, S.ft. 23. EndangPriyanti, S.Pt. 24. Iman Santoso, S.ft. 25. Rajendrah AS., S.Pt. 26. Dwi Setyowati, S.Pr. 27. Sri Wahyu H., S.Pt. 28. Murofiah, S.Pt. .

01. Noor Kayati, S.ft 02. Rina AI Kusrijanti, S.Pt 03. Muhammad Purnama, S.Pt. 04. Siti Barokhatun, S.Pt. 05. Ratih Lukitowati, S.Pt. 06. SitiKaeyisah, S.ft.

Ghamal Firmansyah, S.Pt. -

Nuryanto, S.Pt.

29. Binarniwati, S.Pt. 30. Hendra Kurniawan, S.ft. 31. Danang Hery M., S.ft. 32. Edy Triyono, S.ft. 33. Imam Suryatno, S.Pt. 34. A. Bagus Pekik H., S.Pt. 35. Oryzatianti, S.Pt. 36. Radian AS., S.Pt. 37. Nanak Soetisna, S.Pt. 38. Chanif Suroyo, S.Pt. 39. R. Arief Ariyadi, S.ft. 40. Ninik Suciyati, S.ft. 41. Widayanto, S.Pt. 42. Wahyono Setyadi, S.Pt.

PBRIODE SEPTEMBER 1995

12. Sunggono, S.Pt 13. Haryati, S.ft 14. Indah Tri Listyarini, S.Pt. 15. Yulianti Agusiina, S.Ft 16. Agus Solichin, S.Ft 17. Agus Susiyanto, S.Pt. 18. Titin Widiyastuti, S.ft 19. Kumia Suci I., S.Pt 20. Rini BudiW., S.ft. 21. Imam Suhadi, S.Pt. 22. Dinah Anggriani, S.ft.

23. R. Chrisanto Aditomo, S.pt. 24. Ngadimin, S.Pt. 25. Chondro T.H., S.Pt. 26. Ristiatun, S.Pt 27. Nur Setyo Hadi, S.Pt. 28. Haryadi, S.ft. 29. Tony Hendro P., S.Pt. 30. Agus Wahyu H., S.Pt. 31. Suyatno, S.Pt. 32. Ahmad Maskyuri, S.Pt

Wisudawan D3 PTUP Hery Sulastio, AMd 02. Lantasi, AMd 03. Teguh Riyanto, AMd 04. Saeun, AMd 05. Ida Widyawati, AMd 01.

06. Joko Setiono, AMd

07. Sri Supriyani, AMd 08. Surya Utama, AMd 09. Hapsari Santidewi, AMd 10. 11.

12. 13.

14. 15. 16.

17. 18. 19.

Rubiyanto, AMd Tri Widi Hastuti, AMd Iwan Muhyidin, AMd Lucy Djakaria, AMd Moh. Saifunohman, AMd Darto, AMd Agus Prasetyo D.N., AMd Nur Alfiyah, AMd TriPuji Astuti, AMd Nina Heryani, AMd

20. fu. TriMulyani, AMd

21. SriUTami, AMd

22. Kumiawan Rudy D., AMd

AMd 24. Hasim, AMd Santoso,

25. Adjrun Nadjib, AMd 26. Ariyanti, AMd 27. Gunawan Setiaji, AMd 28. Hasanah, AMd 29. Samo Yugo L,., AMd

HUSBANDRY No. 1l TH YIIU|996

30. 31.

Muhamad Gandi, AMd

Ida Royati, AMd

Hartono, AMd 33. Iman Subekti, AMd

Nurningsih, AMd Esti Siwinarti, AMd 36. Oping Sunaryati, AMd 34. 35.

3t. Budi Klayat, AMd Nur Hidayat, AMd

38.

39. Arbangi Maliki, AMd 40. Ripandi, AMd 41. Sri Naelan Budiwati, AMd 42. 43. 44. 45.

Pengawal Peranginangin, AMd

Budi Santoso, AMd Kumia Bhakti, AMd Candra Mukti W., AMd 46. Asbangunah, AMd 47. Slamet Utamadi, AMd 48. Chaerudin, AMd 49. SitiZaenab, AMd 50. Sari Imam Darmaji, AMd 51.

TriWidiyanto, AMd

52. Prasetyorini, AMd 53. Puji Hartono, AMd 54. Lilis Handayani, AMd 55. Suhajar, AMd 56.

SriWahyono

P.,

AMd

57. lvlaskur, AMd 58.

TriWigiyarti, AMd

59. Ambar Setiadi, AMd 60. Kusnandar, AMd 61. Didik Kurniawan, AMd 62. Mudjani, AMd 63. Nuroso, AMd 64. Fatonahwati SBU, AMd 65. Deni Ari Kristianto, AMd 66. Musrifah, AMd 67. Eri Setyowati, AMd 68. Rony Yulianto, AMd 69. Dwianawati, AMd 70. SitiKamsiyah, AMd 71. Agustian R.A., AMd 72. Siti Nursamsiyah, AMd 73. Wahyudi Subiyantoro, AMd 74. SaktiAstuti P., AMd 75. Nur Kholid;AMd 76. SitiNurul Fajriati, AMd 77. Safrudin Nurhidayat, AMd 78. Suriyati, AMd 79. Suhartono, AMd 80. Bernadus Joko S., AMd 81. Elia Margawati, AMd 82. Ira Hastuti Rahmat, AMd 83. Jajang Jatnika, AMd 84. Rochmad Munawir, AMd 85. Juni Lestari" AMd 86. Agus Nur Arifin, AN{d

63


SURVEY

KUALITAS DOSEN r1,t-'"; [,i:,|:,,,.:a,.,;;;;:1:;tt!.elr. "t'.l:.ai::

, , :: l!::i =.. p.,:: =

:

Berlanggung j awob atos pemberdayaan mahasiswa

rah Kebijakan Pengembangan

Pendidikan Tinggi dalam GBHN 1993 pembinaan dan pengembangan pendidikan tinggi untuk

menyiapkan peserta

didik

sebagai

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional serta kemampuan seorang pemimpin

yang tanggap akan kebutuhan pembangunan dan tanggung jawab besar demi bangsa dan negara

di

masa depart.

Banyak faktor yang berperan dalam pencapaian tujuan dari sebuah .rangka lembaga pendidikan tinggi, salah satu di antaranya adalah peningkatan kualitas

manusia, tekhnologi dan organisasi dari perguruan tinggi itu sendiri. Teknologi,pengembangan penelitian

dan pengabdian yang dilakukan

oleh

lembaga pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi) harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat terutama masya-

kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak pimpinan pergurauan tinggi akan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam

upaya tinggi.

-pencapaian

tujuan pendidikan

tinggi itu

Demikian pula dengan Universitas Jenderal Soedirman, salah satu yang menjadi tujuan didirikannya Universitas

berada. Tekhnologi dan hasil-hasil penelitian yang dilaksanakan oleh perguruan

Jenderal Soedirman adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyara-

rakat

di sekitar perguruan

tinggi hanya akan menjadi hal

yang

kat yang memiliki kemampuan akade-

tidak berarti bila tidak dapat dipergunakan oleh atau di masyarakat luas (dan

mik atau profesional yang dapat

akan hanya menambah timbunan rongsokan di gudang kampus). Pende-

katan organisasi, seperti misalnya

menerapkan, mengembangkan dan atau menciptakan ilmu pengetahuan, dan atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf ke-

dari para lulusannya. Kualitas lulusan dr-

fungsionalisasi lembaga-lembaga yang

tentukan pula oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain ke-

dimiliki perguruan tinggi

pengabian kepada masyarakat dan seba-

bijakan yang diterapkan, sumber daya

lihara dan melestarikan

gai alat kontrol terhadap kebijakan-

daerah.

64

sebagai saran

hidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional serta turut memekebudayaan

HUSBANDRY No. I 1 TH VIIYl996


ST]RVEY

Fakultas Peternakan sebagai.bagian

dari UNSOED juga memiliki kewajiban

untuk turut serta berperan dalam pencapaian tujuan dari Universitas Jenderal Soedirman tersebut. Hal ini membawa

di atas didorong pula oleh sikap mahagiswa yang mencoba mencari selamat

dapat digunakan untuk diskusi, hanya

Disadari atau tidak fenomena di atas akan berkembang ke suatu hal yang tra.

5,5 9o responden setuju dengan jalannya

(termasuk mencari nilai yang tinggi-red).

kuliah yanga disita

konsekuensi bagi Fakultas Peternakan untuk dapat "menelurkan" lulusan yang dapat mengemban amanat dari almamaternya.

waktunya oleh mencatat dari apa ydng di-

diktekan dosen.

Sumber daya manusia Yang dimiliki

Sistem penilaipn

perguruan tinggi, seperti yang yang dikemukakan di depan, selain mahasiswa adalah dosen yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam menentukan kualitas

:yang banyak diharap-

kan adaJah sistem yang lebih terbuka dan demokratis, di-

lulusan dari sebuah perguruan tinggi. Hasil pooling yang dilakukan Husban' dry dengan menyebarkan 300 keusioner menunjukkan 78,6 tlo responden yang

terdiri dari mahasiswa fakultas

84,5 9o responden mengharap.kan setiap ifosen menyuiun diktat sehingga pada saat kuliah lebih banyak waktu yang

mana mahasiswa dapat lebih banyak kesempatan unttrk mengetahui hasil peker-

peter-

jaannya pada waktu ujian dan nilai yang

nakan dari berbagai angkatan menyata_

kan bahwa pengaruh dosen terhidap

diberikan atas

S4dana Tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar

hasil

ini dapat berkem-

pekerjaanya itu. 8290 responden menyatakan ingin mengetahui hasii peker-

grs apabila perkembangan intelektual mahasiswa terhambat atau lidak muncul

bang didukung dengan kenyataan bahwa

jaannya pada saat ujian dan mengharap-

sama sekali (gejalanya

mahasiswa sebuah perguruan tinggi

kbn hasil ujian

negeri (termasuk Unsoed red.) telah me-

keoada mahasiswa, sedangkan

lalui seleksi yang cukup ketat sehingga

rmpodden tidak setuju bila hasil ujian dikembalikan dengan alasan hal itu tidak

red). Kualitas lulusan yang berasal dari sebuah ltngkungan yang demtktan tentunya hanya akan menjadi pelengkap penderita dalam persaingan di masa depan dalam segala bidang.

kualitas lulusan sebuah perguruan tinggi sangat besar. Pendapat

kemampuan mereka hampir merata, se-

pe- :;, :, .,..ts,,..,.,,. .,. , j. ngembangannya sa- Y. ngat tergantung -i1,:;:1ir1;,,,1r1., , : dengan untuk

..**-I_

padakemauanseba-..illi......,......'...

gai faktor

intern

dikembalikan

16,l

ulo

---^

berpengaruh ban,vak apabila serimen pri-

Rffi

badi dosen

$re

terha-

mulai "bermain"

Keterbukaan WWNS"IW dampingan{qidqffi*......'.'*.,*uWdaniklimyang "'i..: r'r'r ' , sen yang dimiliki W , lebih demokratis XS W oleh perguruan i.Wi,,.,,,,, .:,ffi,.,s*.:f*:W sangat diharapkan tinggibersangkutan. $Ni,,:r.,$i,i oleh mahasiswa daMahasiswa pa- NtW lam berbagai konmahasiswadanpen-

menidosen dari aktivitas dot.r' dan jalannya perda umumnya

lai

disi, saat ini adanya

kualitas

pro-

baran ideil seorang dosen yang

gam-

dikehen-

daki oleh mahasiswa Fakultas Peternakan

Unsoed. Tentang jalannya perkuliahan

HUSBANDRY No. 1l TH VIII/1996

Banyak faktor Yang memPengaruhi

kualitas lulusan sebuah Perguruan 'l'inggi, kualitas doseh hanyalah salah satu dari yang banyak tersebut. Hanya salah satu memang, tetapi satu terpenting

dari faktor ekstern mahasiswa yang bersentuhan langsung dengan mahasiswa dan lingkungannya. Tulisan ini hanya berasal dari mahasiswa, belum dari civi-

tas akademika Fakultas Peternakan secara keseluruhan. Tidak banyak yang

diharapkan dari tulisan ini, kualitas lulusan dan suasana belajar mengajar

dalam hubungan antara dosen din ma-

yang sehat dan dinamrs merupakan kondisi yang diidam-idamkan seluruh civitas

terhadap kehendak dosen, sampai hal yang paling mendasarpun gejala demi-

akademika. Tekad kita bersama untuk menjadikan Fakultas Peternakan Unsoed sebagai kawah Candradimuka bagi ahliahli Peternakan yang tanfguh sekaligus membuktikan bahwa kita mampu melaksanakan apa yang telah diamanatkan

ses belajar meng-

lihat, tetapi setidaknya dapat dilihat

terasa-

'tirani struktural'

hasiswa masih I.,,,,-. Fasilitas 'ffi *r*in*irtoii, *i[o1oi dirasakan. .seringajar sehari-hari. Me.' i . kali terkesan mahamang.masih sangat sedikit aspek yang disiswa tidat' Uiia: berbuat apa-apa kuliahan dalam

kini kian

kian seringkali timbuL

Mahasiswa

'rnunduk-munduk' tidak pada tempatnya setiap saat dapat kita temui. Semua haf

GBHN. VIVA FAPET UNSOED...!!!!

(A.Tri Suoriyono).

65


UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA

1.

PIMPINAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVESITAS JENDERAL SOEDIRMAN.

2.

SEGENAP CYVITAS ACADEMIKA FAPET LTNSOE,D.

ATAS DIJKUNGAN DAN PARTISIPASINYA KEPADA HUSBANDRY, SEHINGGA BE,RHASIL MEMPEROLEH PREDIKAT JUARA III KATE. GORI MAJALAH, DALAM LOMBA PENT]LISAN

MAHASISWA TINGKAT NASIONAL YANG DIADAKAN OLEH DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI DEPDIKBUD.

DUKUNGAN DAN PARTISIPASI LEBIH LANJUT SANGAT KAMI HARAPKAN T]NTT]K KEMA. JIJAN LEMBAGA JIJRNALISTIK MAHASISWA (LJM) HUSBANDRY DAN FAPET TINSOED. \.' /L

':

. ""i

PENGU RU6,$

66

ANffi OTA LIM HU SBANDRY.

HUSBANDRY No. 1l TH ViIY1996


uounoi&o-ffi,^i, ktariarsA;;;

'

ADUH

"

KOK

6tNl

L/

TAPI

ssls

11'1'

tlrSr'AtlAlN AJA

1. BEarrur

2.

bE6tTu

3. BE6INU 4. bl(tN L|NO 5. LAIN-LAIN 6. LAIN Ju6A" 7. Nolll LegH tltu 8. D<rt 9. DtJ. IO. SEPULOH

MlLtr(

i

PERPUSTAI{ A Ai{

i

HUSBANDRI.I

Em4


LEMBAGA PENDIDIKAN

II{TERI{ATIONAL C OLLEGE BI.JI{A PROGRAI}I - PUBLTC RELATTONS (PR) - MASTER OF CEREMONTES - REPORTER - JOURNALTST (WARTAWAN)

. -

(MC)

BAHASA JEPANG

. BAHASA INGGRIS . BAHASA PERANCIS - BAHASA BEUNDA - BAHASA MANDARIN - KOMPUTER

PHOFFESIONAL ACCOUNTING EXECUTIVE SECRETARY

PROGRAM SHORT COURSI (KURSUS SINGKAT)

:

1/2 bulan dan I butan MASTER OF CEREMONTES (MC) : 3 hari dan 10 hari Work Shop metode pengajaran Perpajakan dan Konsultan Pajak : 1 bulan dan 3 butan PUBLIC REUTIONS (PR)

&*. r tti

PENDAFTARAN SETIAP HARI Senin

, Snbru : Pukul

OS.OO

:

, 20.OO WIB.

I

?ocAooVe : LEMBAGA PENDIDIKAN

II{TERNATIONAL COTLEGE oFFrcE : JL'

JA,y.iXii"?'.X,f;i,',;ELP

(0281) 36314


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.