Vide Grenier, alternatif hidup irit di Perancis

Kalau jalan-jalan ke Perancis, cobalah untuk merasakan kehidupan sehari-hari di sini. Bagi yang udah bosan dengan Paris dan simbol-simbol arus utama seperti menara Eiffel, kenapa nggak coba kelayapan disekitar hotel, cari pasar terdekat dan rasakan sensasi jadi ‘penduduk lokal’. Beli atau cuci mata produk lokal yang dijual disana seperti sosis (bagi yang tidak makan halal), keju, madu, buah-buahan, kue-kue industri rumahan, dsb. Paris terdiri dari beberapa wilayah yang disebut dengan “arrondissement”. Tiap arrondissement pasti punya pusat keramaiannya sendiri.

Selain pasar, salah satu keramaian yang merupakan bagian dari tradisi lokal adalah “Vide Grenier” (vid-gre-ni-ye) atau bazaar barang bekas. Vide Grenier terjemahan bebasnya kira-kira “ngosongin loteng”, menandakan orang yang mem’buang’ barang bekas dirumahnya yang menuh-menuhin loteng atau gudang. Kebiasaan menjual barang bekas ini adalah momen yang menarik bagi keluarga yang sedang mencari tambahan atau mencari barang unik dengan harga sangat murah. Misalnya mainan atau buku anak, VCD bekas, sepatu dan baju bekas, peralatan rumah tangga bekas, dsb. Diselenggarakan oleh ‘kecamatan’ atau ‘mairie’ setempat, vide grenier adalah sekaligus hiburan keluarga di akhir pekan. Bisa untuk sekedar cuci mata sambil jajan dan menikmati matahari. Makanya, vide grenier biasanya hanya diadakan saat cuaca cerah.

Selama di La Rochelle, saya beberapa kali menemukan barang bagus dan murah di vide grenier. Maklum, mahasiswa kere. Nyari sepatu, tas, piring dan peralatan dapur bekas juga di sini. Kadang-kadang ada juga barang-barang yang ditawarkan gratis lho!

Saya punya teman yang hobinya menyambangi vide grenier di berbagai kota untuk borong baju-baju keren. “Ini udah kaya penyakit,” katanya serius, “Gue ngga bisa sembuh. Ga bakalan bisa sembuh dan ga ada vaksinnya!”. Oke deh kaka. Tapi bener, temen saya ini udah ahli banget di bidang per-vide grenier-an. Dia tau tanggal berapa saja ada vide grenier di departemen Charente Maritime, dan pasti dia datangi. Berbekal serenceng koin didalam kantong kresek hasil tips kerja di restoran (kadang juga hasil nemu di jalan), doi berburu baju-baju bermerk dan masih dalam kondisi bagus dengan harga sangat murah, sampai lemarinya pun sesak napas. Dari vide grenier itu pula dia bisa dapat peralatan rumah berupa barang antik dari abad ke sekian, yang biasanya dijual oleh orang-orang tua di pedesaan. Dia suka bela-belain nyetir jauh ke pelosok desa untuk berburu barang-barang berkualitas bagus dengan harga murah.

Musim panas 2016, segera setelah selesai kerja, dia mengajak saya dan teman lain ke kota Saint-Savinien demi mengincar baju-baju bagus. “Ini kota kecil tapi katanya banyak orang-orang tajir. Pasti barang2 yang mereka jual bagus-bagus”. Eh bener. Walaupun kotanya cukup jauh dari La Rochelle (kita melewati autoroute/ jalan tol) dan sempet NYASAR ke sebuah desa bernama ‘St-Vivien’ (mirip-mirip!) lalu menyusuri jalan desa yang kiri-kanannya ladang dan gulungan-gulungan jerami, sampailah kita disebuah kota kuno yang iiiindaaah banget dengan pemandangan sungai Charente membelah kota dan gereja serta abbaye tua diatas bukit. Nanti saya bikin tulisan sendiri deh tentang kota Saint-Savinien ini. Saya udah bilang ke Pakde untuk jalan-jalan ke sana lagi. It’s such a beautiful town.

Untuk bisa berburu barang bagus di vide grenier sebaiknya datang lebih awal, sebelum barang-barang bagus itu jatuh ke tangan orang lain (niat banget ya? iya dong). Lalu, jangan keliatan kaya orang tajir. Dandan gembel aja supaya dapet murah, hehe.

Saya sendiri beli coat seharga 5 euro, sepatu-sepatu flat bagus-bagus seharga @2 euro, tempat gula seharga 50 sen, dan tas selempang kecil juga seharga 50 sen. Kadang kalau iseng saya juga beli buku-buku bekas. Suatu hari saya mengajak teman untuk liat-liat vide grenier di wilayah tempat tinggal orang-orang kaya di La Rochelle. Barang-barangnya bagus-bagus! Karena teman saya itu memang gila belanja, yang tadinya cuma nemenin saya liat-liat akhirnya dia borong sampe 35 euro.. lol.

Bagaimana caranya mengetahui kapan dan di mana ada Vide Grenier? Cek saja di website

https://vide-greniers.org

Lalu pilih ‘prochaine date’ untuk jadwal berikutnya, dan ‘departement’ atau ‘region’ untuk lokasi berdasarkan wilayah di Perancis.

Berburu barang bekas memang salah satu tradisi yang menyenangkan di Perancis 🙂

*****

Psst ! Belanja Keperluan Dapur Indonesia di Perancis di sini aja 🙂

20160918_130418

2 respons untuk ‘Vide Grenier, alternatif hidup irit di Perancis

  1. Rahma balci berkata:

    ah mauuu banget barang bekas nya lucu2 gitu..btw di kadikoy jg tiap kamis ada katanya model pasar ginian..barang2 bekas branded..tp blm sempet2 kesono..penasaran jg-.*secara daerah kadikoy lumayan dikenal kawasan org berduit dan sekuler:F jadi buang2 aja kali barang2 yg udah bosen dipake

Tinggalkan komentar