Mengenal Ikan Sturgeon, Induk dari Telur Kaviar nan Mewah

10 Maret 2020 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kairo's caviar Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kairo's caviar Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kaviar atau caviar adalah bentuk sempurna dari gambaran makanan mewah. Telur ikan ini dinilai sempurna karena cita rasanya gurih, disusul lembut, serta agak sedikit buttery begitu ia pecah di mulut.
ADVERTISEMENT
Tapi enggak banyak yang tahu, bentuk asli ikan penghasil kaviar yang mahal itu. Namanya ikan strugeon. Dilansir Los Angeles Times, ikan ini memang biasa dibudidayakan hingga bertahun-tahun untuk diambil telurnya.
Sejak tahun 1800-an telur ikan ini menjadi sajian mewah yang hanya bisa dimakan oleh para Raja serta orang penting di Amerika Serikat. Saking mewahnya, telur ikan hitam ini hanya disajikan sebagai topping makanan; bukan jadi bahan makanan utama.
Orang-orang Yunani Kuno, Romawi, dan Rusia juga dikenal gemar berburu kaviar. Bak mutiara hitam, semenjak orang-orang telah mengenal kelezatannya, keinginan pasar akan kaviar kian bertambah. Sementara ikan strugeon tak bisa langsung memproduksi telur dalam jangka waktu yang pendek.
Ilustrasi ikan strugeon Foto: dok.shutterstock
Saat mengeluarkannya pun, para peternak strugeon harus memijat lembut perut sang induk secara perlahan. Belum lagi proses pengasinan yang membutuhkan waktu lama.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya tahun 2006 ikan strugeon dinyatakan sebagai spesies punah oleh International Union for Conservation of Nature, dikutip dari The Guardian. Ini membuat Ahli biologi kelautan Jerman Angela Kohler memutar otaknya, menjadikan kaviar sebagai makanan berkelanjutan.
Ia pula yang menciptakan cara untuk memijat strugeon hingga telurnya keluar dari perut tersebut. Dengan begitu, stugeon tak perlu dibunuh hanya untuk mendapatkan telurnya.
Caviar Foto: Pixabay
Sebelum dipanen, Kohler juga menyarankan untuk melakukan USG terlebih dahulu. Jika sudah siap, maka peternak bisa mulai memanen, dan ikan yang sudah diambil telurnya bisa dibudidayakan kembali.
Kaviar berkualitas baik dinilai dari warna, rasa, tekstur, dan tingkat kematangannya. Kaviar terbaik biasanya punya warna hitam yang agak pudar, dengan bau dan rasa yang tajam. Kaviar berkualitas jempolan juga bisa bertahan lebih lama --sekitar sebulan-- meski hanya disimpan dalam kulkas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Food Republic, kaviar termahal berasal dari beluga strugeon asal Iran. Per ons-nya telur ikan tersebut terjual hingga USD 1.000 atau sekitar Rp 14,4 juta, atau per kilogramnya mencapai USD 35.000 setara dengan Rp 504 juta.
Dalam menyajikannya tak boleh sembarangan. Biasanya para chef akan menggunakan sendok yang terbuat dari cangkang kerang penghasil mutiara, ini agar cita rasa kaviar tak berubah. Sekaligus, sendok tersebut menggambarkan betapa mewah dan sempurna telur ikan satu ini.
Bagaimana dengan kamu, sudah pernah mencoba kaviar?