Share

Petir Bukti Kekuasaan Allah, Ini Ayatnya dalam Alquran

Sabtu 04 Juli 2020 20:26 WIB
https: img.okezone.com content 2020 07 04 614 2241258 petir-bukti-kekuasaan-allah-ini-ayatnya-dalam-alquran-CCZMVbTT66.jpg ilustrasi (Foto: Popular)
A A A

FENOMENA alam berupa kilatan petir atau guntur yang kerap muncul saat hujan deras ialah salah satu bukti kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia lah yang maha mengatur segalanya, baik yang di atas langit maupun di atas bumi.

Melansir dari laman Kalam Sindonews, petir merupakan kilatan listrik di udara disertai bunyi gemuruh karena bertemunya awan yang bermuatan listrik positif dan negatif. Sedangkan guntur adalah suara menggelegar di udara yang dipicu oleh halilintar.

Baca juga: Curhat Muslim Inggris Batal Berhaji Tahun Ini

Mengenai fenomena petir dan guntur, Dewan Syura Majelis Rasulullah, Habib Nabiel bin Fuad Al-Musawa mengutip sebuah ayat dalam Alquran yang berbunyi:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُزْجِى سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُۥ ثُمَّ يَجْعَلُهُۥ رُكَامًا فَتَرَى ٱلْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَٰلِهِۦ وَيُنَزِّلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن جِبَالٍ فِيهَا مِنۢ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِۦ مَن يَشَآءُ وَيَصْرِفُهُۥ عَن مَّن يَشَآءُ ۖ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِۦ يَذْهَبُ بِٱلْأَبْصَٰرِ

Artinya: "Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan," (QS. An-Nur Ayat 43).

Habib Nabiel melalui akun Instagramnya, @habib_nabiel_almusawa menjelaskan bahwa hujan di siang hari sampai sore hari adalah sebab terbentuknya daerah konvergen atau tempat berkumpulnya massa udara yang membentuk awan konvektif.

Adapun awan konvektif menjadi awan Cumulonimbus (Cb) yang menyebabkan hujan lebat turun disertai petir. Bahkan juga pertanda munculnya angin puting-beliung (gust) pada awan Cumulonimbus yang tiba-tiba menjadi gelap.

Teori sederhananya, udara yang dipanaskan oleh matahari naik membawa molekul-molekul air yang menguap di dalamnya. Ketika udara yang naik ini mencapai ketinggian 2 sampai 3 km, udara tesebut bersentuhan dengan lapisan udara dingin.

Saat kenaikan udara, kristal-kristal es yang terbentuk dalam awan melepaskan energi listrik statis yang terbentuk sebab pergesekan. Energi listrik ini mengandung unsur positif di lapisan atas awan dan unsur negatif di lapisan bawah. Ketika awan cukup terisi untuk mengionisasi udara, petir pun meledak.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sedangkan energi yang dilepas oleh 1 petir lebih besar dari seluruh pusat pembangkit tenaga listrik. Suhu dijalur yg dilalui petir bisa mencapai 10.000 derajat Celsius. Suhu dalam pelebur besi saja antara 1.050-1.100 derajat Celsius. Panas sambaran petir terkecil bisa mencapai 10 kali lipatnya.

"Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir bisa dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Laa hawla walaa quwwata illa billah (artinya: tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah)," terang Habib Nabiel.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini