Sebelum Demo Rompi Kuning, Ratusan Orang Ditahan di Paris

Sebelum Demo Rompi Kuning, Ratusan Orang Ditahan di Paris

Jabbar Ramdhani - detikNews
Sabtu, 08 Des 2018 18:01 WIB
Massa Rompi Kuning Mulai Berdatangan ke Paris (Foto: Reuters)
Paris - Polisi di Paris, Prancis menahan setidaknya 278 orang. Penahanan itu dilakukan menjelang protes dari massa rompi kuning.

Dilansir AFP, Sabtu (8/12/2018), massa berkumpul pada waktu fajar di spot ikonik di Paris, Champs-Elysees. Mereka mengenakan jaket keselamatan jalan berwarna kuning.

"Kami harus datang ke Paris untuk didengar," kata seorang pengunjuk rasa bernama Herve Benoit.

Dia datang bersama tiga teman dari Dordogne di Prancis barat. Dia meminta pemerintah meningkatkan daya beli masyarakat dan meningkatkan pajak pada orang terkaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Di Paris, ada sekitar 8.000 polisi dikerahkan. Mereka melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang tiba di stasiun kereta api dan di tempat-tempat protes seperti monumen Champs-Elysees dan Bastille.

Sampai pukul 08.40 waktu setempat, polisi telah menahan 278 orang.

Sebuah sumber yang dekat dengan operasi itu mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 34 orang ditangkap karena membawa topeng, palu, ketapel, dan batu yang dapat digunakan untuk menyerang polisi.

Polisi Paris menangkap massa rompi kuning yang demo kebijakan PrancisPolisi Paris menangkap massa rompi kuning yang demo kebijakan Prancis (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)


Toko, museum, Menara Eiffel, dan banyak stasiun metro ditutup. Pertandingan sepakbola dan konser juga ditunda.

Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner menyebut sejumlah massa memang orang-orang yang berniat melakukan kekerasan dan perusakan. Dia mengaku tidak akan menoleransi perbuatan perusakan dalam aksi itu.

"Tiga minggu terakhir ini telah menghasilkan monster yang tidak lagi dikendalikan oleh pembuatnya," kata Castaner.

Sementara itu, Perdana Menteri Edouard Philippe pada Jumat (7/12) malam bertemu dengan delegasi rompi kuning 'moderat'. Delegasi itu disebut malah mendesak orang-orang tidak mengikuti aksi itu.


Setelah pertemuan, seorang juru bicara dari gerakan itu, Christophe Chalencon, mengatakan Philippe telah mendengarkan masukan massa dan berjanji menyampaikan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Sekarang kami menunggu Tuan Macron. Saya berharap dia akan berbicara kepada orang-orang Prancis sebagai seorang ayah, dengan cinta dan rasa hormat dan bahwa dia akan mengambil keputusan yang kuat," kata Chalencon.

Secara nasional, ada sekitar 89.000 polisi yang disiagakan dan kendaraan lapis baja dikerahkan di Paris. Perisitiwa ini merupakan yang pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir.



Tonton juga ' Menara Eiffel Ditutup karena Ada Demo di Paris ':

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/dhn)