NEGERI Jiran Malaysia adalah negara yang paling dekat kekerabatannya dengan Indonesia, baik dari segi historis, geografis, maupun demografis. Pada masa awal pendudukan, negara di ujung pulau ini didiami oleh bumiputera di negara mereka yang disebut Negritos. Julukan itu didapat dari orang Eropa yang menjajahnya. Istilah tersebut diambil dari bahasa Spanyol yang berarti ‘negro’ atau warga kulit hitam kerdil dari Afrika.
Etnis Negrito menunjukkan pribumi negara ini memiliki kedekatan genetik dengan suku bangsa di negara kepulauan di Asia Tenggara. Sebut saja di antaranya dengan India (suku Negrito di Pulau Andaman dan Nicobar), Filipina (di Luzon, Palawan, Panay, Negros, dan Mindanao), serta dengan negara yang berbatasan dekat dengannya, yakni Thailand (di bagian selatan).
Sebelum masuk era penjajahan Eropa, Malaysia sejatinya adalah bagian dari kerajaan maritim terbesar di Nusantara, yakni Sriwijaya. Sebelum 600 M, Indonesia belum terbentuk dan masih terbagi atas kerajaan-kerajaan. Sampai pada akhirnya, kerajaan ini runtuh akibat invasi Singasari pada 1288. Keturunan terakhirnya, Raja Parameswara mendirikan negara baru di Malaka pada 1402, lalu pindah agama dari Buddha menjadi Islam. Inilah yang jadi cikal bakal Malaysia yang kita kenal saat ini.
Sepanjang sejarah, Malaysia yang letaknya sangat strategis dan kaya akan sumber daya alam kelautan dan perkebunan mulai menarik perhatian bangsa Eropa. Tercatat dalam Wonderful Malaysia, Rabu (7/9/2016), Negeri Menara Petronas pernah dijajah oleh bangsa Portugis pada 1511, berlanjut jatuh ke tangan kongsi dagang Belanda (VOC) pada 1641. Kemudian diambil alih Inggris pada 1795. Terakhir, Jepang yang juga menjajah Indonesia, menarik garis kolonialnya hingga ke Malaysia. Akan tetapi, pendudukan Jepang tidak bertahan lama karena kalah dalam Perang Dunia II.
Tidak mau diinjak-injak oleh bangsa asing terus-menerus, warga Melayu lantas menggelorakan perlawanan. Pemberontakan oleh kaum komunis Malaysia meletus pada 1948-1960. Saat itu, negara federasi Malaysia yang terdiri dari 11 negara bagian sudah terbentuk. Penang dan Malaka berada di bawah pendudukan Inggris. Hingga pada 31 Agustus 1957, Malaysia akhirnya bisa terbebas, merdeka seutuhnya dari penjajahan Inggris. Meski begitu, pemberontakan masih berlangsung. Negara yang baru lahir ini perlu banyak belajar untuk bersatu dan berdaulat sepenuhnya. (FIK)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya