XINGU - Suku-suku asli Brasil dan buruh penyadap karet bersatu untuk melawan menentang kebijakan Presiden Jair Bolsonaro yang mereka anggap telah menghancurkan hutan Amazon, tempat tinggal mereka.
Sekitar 450 anggota dari 47 suku asli Brasil bertemu untuk membahas langkah Bolsonaro yang ingin melemahkan lembaga publik, yang melindungi lingkungan dan hak-hak tanah penduduk asli Brasil.
Bolsonaro mengatakan suku-suku memiliki tanah terlalu banyak, dan dia ingin membuka penambangan komersial serta pertanian untuk mengembangkan hutan Amazon. Cara itu klaim Bolsonaro bisa mengangkat masyarakat adat dari kemiskinan.
Baca juga: Presiden Brasil Tuduh Leonardo DiCaprio Beri Dana untuk Bakar Hutan Amazon
Baca juga: Deforestasi Amazon Brasil Tertinggi Sejak 2008
Kepala Suku Kayapo, Raoni Metuktire yang mengadakan pertemuan di desanya di sungai Xingu, meminta Parlemen Brasil untuk menghadang kebijakan Bolsonaro.
"Kami di sini untuk mempertahankan tanah kami dan menyuruhnya berhenti berbicara buruk tentang kami," kata Raoni melansir Reuters, Kamis (16/1/2020).
“Bersatu, kita bisa melawan. Mereka memiliki kekuatan pemerintahan, tetapi kita memiliki kekuatan air, bunga, dan tanah leluhur,” lanjutnya.
Funai, Badan Urusan Adat Brasil dipimpin oleh seorang perwira polisi yang ditunjuk oleh Bolsonaro, mengatakan pertemuan di Xingu adalah acara pribadi dan tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fzy)