SOLOPOS.COM - Anies Baswedan saat masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjadi keynote speaker dalam seminar nasional bertema Tata Kelola Guru untuk Meningkatkan Pendidikan yang Memuliakan di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Wates, Kulonprogo, Sabtu (23/42016). (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Prestasi film Indonesia membanggakan, film berjudul Prenjak menang di Cannes Festival Perancis

Harianjogja.com, JOGJA-Prenjak, In The Year Of Monkey” film pendek yang dikirim mewakili Indonesia oleh Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menang di ajang Cannes Film Festival 2016.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Prenjak mendapatkan penghargaan terbaik The Leica Cine  Discovery Prize Cinema de pa critic cannes 2016. Ini merupakan kategori tertinggi dari cinema de la critic atau Critic’s Week Cannes untuk short film. Kemenangan ini diumumkan Jum’at 20 Mei 2016 di Cannes, Perancis.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan yang menerima laporan dari delegasi Indonesia, menyambut baik kemenangan ini.

“Penghargaan terbaik untuk film pendek ‘Prenjak’ dari Festival Film Cannes di Perancis ini sangat membanggakan. Selain karena pertama kalinya, Indonesia meraih pernghargaan terbaik kategori ini di Cannes, juga momentumnya bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Semoga ini benar-benar menjadi spirit kebangkitan film dan kreativitas Bangsa Indonesia,” kata Anies, dalam rilis diterima Harianjogja.com, Jumat (20/5/2016).

Prenjak menarik perhatian sekitar 300 penonton dalam premiere yang digelar 15 dan 16 Mei di Theatre Miramar, Cannes, Perancis, sebagaimana dilaporkan delegasi Pusbang Film Kemdikbud dari Cannes.

Delegasi Indonesia yang dikirim Pusbang Film Kemdikbud ke Cannes Perancis sebanyak 14 orang dari unsur insan perfilman, wartawan dan tim Kemdikbud.

Prenjak, In The Year Of Monkey, diputar selama tiga kali di Cannes Film Festival 2016. Film dengan sutradara asal Jogja Wregas Bhanuteja ini bercerita tentang usaha keras seorang perempuan Jogja di tahun 1980-an untuk membebaskan diri dari belenggu keterbatasan ekonomi,  mencari uang untuk membiayai hidup keluarganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya