Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Tentang Ester dan Ezra, 2 Balita yang Dibuang di Pinggir Jalan dan Terus Memanggil Mama

Kompas.com - 01/08/2019, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ester dan Erza adalah dua balita yang dibuang di pinggir jalan tepatnya di Jalan AH Nasution simpang Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor.

Keberadaan Balita yang diperkirakan berusia 2 tahun dan 1 tahun tersebut terekam kamera dan videonya diunggah di Youtube dengan akun Si Kosong Kejadian.

Di video yang berjudul "Dua orang anak dibuang ibunya di tengah jalan, di simpang lampu merah karya wisata, Medan 29 Jul 2019" tersebut, terlihat seorang anak duduk di sebelah bungkusan plastik yang diduga berisi pakaian.

Sedangkan anak yang berbadan lebih besar terlihat menangis dan terus memanggi 'mama"

Berikut 5 fakta tentang Ester dan Ezra

 

1. Diduga kekurangan gizi

Ilustrasi anak bermainshutterstock Ilustrasi anak bermain
Ester dan Ezra, dua anak yang ditelantarkan oleh orangtuanya di Jalan AH Nasution simpang Karya Wisata diduga kekurangan gizi.

Dugaan tersebut muncul karena tubuh kedua anak tersebut terlihat sangat kurus.

Saat ditemukan, salah seorang anak yang lebih besar terus menangis dan memanggil "mama".

Dalam surat keterangan dari Polrestabes Medan, bocah perempuan bernama Ester diperkirakan berusia 2 tahun dan Ezra bocah laki-laki diperkirakan masih berusia 1 tahun.

Dalam surat keterangan tersebut juga dijelaskan jika kedua anak tersebut diserahkan oleh seorang perempuan bernama Dewi Jernih Telaumbanua kepada Dinas Sosial Kota Medan pada Senin, (29/7/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.

Pada Senin pagi, Dewi dipanggil-panggil oleh warga karena kedua anak tersebut menangis di depan rumahnya.

Baca juga: 2 Anak Balita Dibuang di Pinggir Jalan, Salah Satunya Menangis Sambil Panggil Mama

 

2. Dirawat di panti auhan

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi
Kepala Seksi Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Medan Deli Marpaung mengatakan setelah diserahkan oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan pada Senin sore sekitar pukul 17.00 WIB, anak tersebut terus menangis memanggil mama.

"Anak itu digendong pun terus nangis. Tak ngomong apa-apa kecuali manggil Mama. Nggak tahu umur berapa sebenarnya anak itu," katanya.

Ester dan Ezra kemudian di serahkan di salah satu panti asuhan yang menurut Deli, panti asuhan terbaik dari 48 panti asuhan yang ada di Medan.

Baca juga: Kisah Pilu 2 Anak yang Dibuang di Jalan, Dibawa ke Panti Asuhan, Terus Menangis Panggil Mama

 

3. Menjadi anak negara

ilustrasi keluarga lintas 3 generasi berlibur besama. Jack Hollingsworth / Getty Images ilustrasi keluarga lintas 3 generasi berlibur besama.
Sebagai anak yang ditelantarkan oleh orangtuanya, Ester dan Ezra menjadi anak negara.

Dengan statusnya sebagai anak negara, mereka akan berada dalam pengasuhan negara hingga menginjak jenjang pendidikan tingkat menengah atas (SMA).

Kepala Seksi Anak dan Lansia Dinas Sosial Kota Medan Deli Marpaung mengatakan jika kemudian orangtuanya datang ingin mengambil kedua anak tersebut, maka harus membawa bukti dan saksi yang membenarkannyasebagai orangtua Estre dan Ezra.

Baca juga: Peluk Kangen Sang Ayah pada 2 Bocah yang Ditelantarkan Pamannya Sendiri...

 

4. Berapa kasus penelantaran anak di Medan.

Ilustrasi bayiShutterstock Ilustrasi bayi
Kepala Seksi Anak dan Lansia Dinsos Kota Medan, Deli Marpaung mengatakan Dinsos Kota Medan pada tahun 2017 mencatat ada 7 kasus penelantaran dan pada tahun 2018 sebanyak 8 kasus.

"Ada banyak cara orang menelantarkan anak. Ada yang meninggalkannya di kardus, ada juga yang menghanyutkannya di sungai," katanya.

Dia menambahkan, saat ini di 48 panti asuhan di Medan, terdapat 1.377 anak asuhan. Hanya sebagian kecil saja yang merupakan anak negara.

Sebagian besar sebenarnya masih memiliki orangtua namun dengan kondisi ekonomi yang lemah.

"Kalau anak negara, seperti Ester atau Ezra, jumlahnya tak sampai 10-lah setahun," katanya.

Sumber KOMPAS.com (Dewantoro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com