Pasar Ekstrem Tomohon Resmi Dilarang Jual Daging Anjing dan Kucing

HSI dan AFMI juga selamatkan 25 anjing dan 3 kucing

Manado, IDN Times – Pasar Beriman Tomohon atau yang lebih dikenal dengan Pasar Ekstrem Tomohon mendeklarasikan larangan perdagangan daging anjing dan kucing, Jumat (21/7/2023). Deklarasi ini merupakan yang pertama di Indonesia untuk mengampanyekan kesejahteraan hewan.

Sebanyak enam pedagang daging anjing dan kucing sudah menandatangani perjanjian untuk tak lagi menjual daging anjing, memburu, hingga memutus supply dari luar Sulawesi Utara. Wali Kota Tomohon, Caroll Senduk, juga telah menandatangani Instruksi Wali Kota Tomohon Nomor 108/WKT/VI 2023 yang melarang perdagangan daging anjing dan kucing di masa depan sebagai salah satu bentuk untuk mencegah penyakit rabies.

Ia berharap Pasar Ekstrem Tomohon ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain. “Selain mengakhiri kekejaman di depan umum, ini merupakan langkah penting untuk melindungi masyarakat dari ancaman rabies dan penyakit lain,” terang Caroll Senduk.

1. Diharapkan mampu memutus rantai perdagangan dari daerah lain

Pasar Ekstrem Tomohon Resmi Dilarang Jual Daging Anjing dan KucingKucing yang berhasil diselamatkan oleh HSI dan AFMI di rumah penjagalan di Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat (21/7/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Selain perburuan di Sulut, larangan perdagangan daging anjing dan kucing di Pasar Beriman Tomohon juga diharapkan mampu memutus rantai pasokan dari daerah lain. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Kampanye untuk Mengakhiri Perdagangan Daging Anjing Humane Society International (HSI), Lola Webber.

“Menutup bisnis untuk jaringan pedagang, pencuri anjing, dan penjagal secara luas,” jelas Lola di Pasar Beriman Tomohon.

Sulut sendiri selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan satwa liar bahkan satwa dilindungi di Indonesia. Pasalnya, konsumsi satwa liar sudah menjadi kebiasaan turun temurun masyarakat Minahasa.

2. Pasokan daging didapat dari Sulawesi hingga Kalimantan

Pasar Ekstrem Tomohon Resmi Dilarang Jual Daging Anjing dan KucingAnjing yang berhasil diselamatkan oleh HSI dan AFMI di rumah penjagalan di Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat (21/7/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Pasokan daging anjing dan kucing di Pasar Beriman Tomohon 90 persen didapatkan dari daerah lain di luar Sulut. Karena masifnya konsumsi masyarakat, pasokan dari dalam daerah saja tidak cukup.

Hal ini diakui oleh salah satu pemilik rumah penjagalan anjing dan kucing di Tomohon bernama Melky Pongoh saat HSI serta Animal Friend Manado Indonesia (AFMI) menyelamatkan 25 anjing dan 3 kucing dari tempatnya. Ia mengaku mendapat pasokan satwa liar dari Gorontalo, Palu, Kendari, bahkan Kalimantan. Dalam sekali pengiriman, biasanya ada 3-4 truk yang datang dan membawa kurang lebih 100 ekor setiap truk.

Omzet yang didapat Melky pun tak main-main, bisa Rp 50 juta per bulan. “Paling ramai bulan Desember jelang Natal. Itu pengucapan ramai juga. Satu hari bisa 200-300 ekor,” tambah Melky.

Baca Juga: Penjualan Daging Kelelawar di Pasar Ekstrem Tomohon Kembali Menggeliat

3. Satwa liar yang dipasok sudah dalam keadaan mati dari daerah asal

Pasar Ekstrem Tomohon Resmi Dilarang Jual Daging Anjing dan KucingHSI dan AFMI saat menyelamatkan anjing dan kucing di rumah penjagalan di Tomohon, Sulawesi Utara, Jumat (21/7/2023). IDNTimes/Ungke Pepotoh/bt

Frank Manus dari AFMI mengatakan, ada perubahan tren dalam pengiriman satwa liar dari daerah lain. Sekitar 10-15 tahun lalu, satwa liar dikirim dalam keadaan hidup. Namun, beberapa tahun terakhir satwa liar tersebut dikirim dalam keadaan mati dari daerah asal.

Sayangnya, masyarakat di Sulut tidak tahu bahwa satwa liar tersebut sudah dibunuh sejak dari daerah asal. “Sekarang yang dikirim dalam bentuk hidup sedikit sekali, mungkin 20%, sisanya sudah mati. Dan itu masalah, yang publik di Sulut tidak tahu,” sambung Frank.

Padahal, satwa liar tersebut dikirim melalui jalur darat yang bisa menempuh waktu hingga 2 minggu tanpa memenuhi standar seperti dibekukan hingga ke tempat penampungan di daerah tujuan. “Selain rabies ini juga soal higienitas pangan. Karena pernah ada satu truk yang kita ikuti dari daerah Minahasa bagian selatan ke sini, pas dibuka baunya sudah tidak enak. Seperti daging yang tidak bagus lagi dan publik tidak tahu realita itu,” tutup Frank.

Baca Juga: Pemkot Tomohon Mulai Persiapkan TIFF 2023, Target 300 Ribu Wisatawan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya