Academia.eduAcademia.edu
LAPORAN PRAKTIKUM I PYNOPHYTA (GYMNOSPERMAE) Dosen Pembimbing Praktikum : Asep Mulyani, M. Pd Asisten Praktikum         : - Eva Purnama Sari - Zaenal Mustopa Disusun Oleh: Nama : Sri Komariyah Nim : 1410160034 Kelas : Biologi - A Kelompok : Enam (VI) LABORATORIUM BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012 PYNOPHYTA (GYMNOSPERMAE) TUJUAN PRAKTIKUM Untuk menemukan ciri-ciri familia-familia dalam kelas Cycadopsida, Gnetopsida, Coniferopsida. Untuk Mengklasifikasikan Masing-Masing Spesimen Berdasarkan Karakteristiknya. LANDASAN TEORI Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Jadi, Gymnospermae3 adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Tumbuhan kelompok Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu : Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba Batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar Bentuk perakaran tunggang Daun sempit, tebal dan kaku Tulang daun tidak beraneka ragam Tidak memiliki bunga sejati Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina. Para ahli biologi menggolongkan Gymnospermae menjadi beberapa ordo dan divisio, yaitu : Cycadales divisio Cycadophyta, contoh pakis haji (Cycas rumphii) Ginkgoales divisio Ginkgophyta, contoh Ginkgo biloba Coniferales divisio Pinophyta, contoh pinus, cemara, dan damar Gnetales divisio Gnetophyta, contoh melinjo (Gnetum gnemon) Definisi Pinophyta Pinophyta berasal dari kata Pinos yang artinya “Minum” dan Phyton yang artinya tumbuhan. Jadi Pinophyta adalah kelompok tumbuhan yang serbuk sarinya masuk ke ruang serbuk melalui penyusutan cairan pada tetes penyerbukan. Pinophyta dapat disebut juga Gymnospermae. Istilah Gymnospermae didasarkan pada bijinya yang terbuka/telanjang dimana ovulum tidak terbungkus daun buah karpel ALAT DAN BAHAN Alat Lup Bahan Pakis haji (Cycas rumphii) Pinus (Pinus merkusii) Melinjo (Gnetum gnemon) PROSEDUR KERJA mengambil specimen tumbuhan kemudian mengamati secara bergantian untuk setiap karakteristik. mengamati habitusnya dan percabangan batang dan bentuk tajuk mengamati daun yang mencakup jenis daun, pertulangan daun, dan duduk daun.  mengamati secara rinci struktur alat perkembangbiakannya, bedakan antara strobilus tersebut berada pada satu tanaman atu berbeda tanaman, khusus Gnetum gnemon dan perhatikan habitusnya dan alat perkembangbiakannya berupa krucut jantan maupun betina tersusun dalam bebtuk bulir. Mengamati krucut jantan, dimana letak benang sarinya dan pada krucut betina tunjukkan perianthiumnya. Sebutkan cirri-ciri spesifik Gnetum gnemon yang menyerupai tumbuhan angiospermae. membuat gambar dan klasifikasikan masing-masing specimen berdasarkan spesifikasi yang telah anda amati. TABEL PENGAMATAN No. Ciri-ciri Pakis haji Pinus Melinjo 1 Habitus Pohon kecil Pohon kecil Pohon kecil 2 Periodisitas Perenial Perenial Perenial 3 Sifat akar Serabut Tunggang Tunggang 4 Sifat batang Percabangan Monopodial Monopodial Monopodial Arah tumbuh Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus Bentuk batang Bulat Bulat Bulat Permukaan batang Kasar, bekas daun Kasar Licin 5 Sifat daun Tata letak Terkumpul di ujung batang Kroset Di buku-buku batang Bagian daun Anak daun, ibu tulang daun, anak tulang daun, upih Upih, helaian daun Upih, helaian daun, tangkai Bentuk daun Lanset Lanset Memanjang Pangkal daun Meruncing Runcing Tumpul Ujung daun Runcing Runcing Meruncing Tepi daun Rata Rata Rata Urat daun Menyirip Sejajar Menyirip Warna daun Hijau Hijau Hijau 6 Sifat bunga Bagian bunga Tidak lengkap Tidak lengkap Tidak lengkap Tipe strobilus Lengkap Lengkap Lengkap 7 Sifat buah Semu Semu Semu VI. PEMBAHASAN Pada praktikum minggu lalu, kita telah melakukan pengamatan tentang Pinophyta dengan bahan tumbuhan Pakis haji (Cycas rumphii), Pinus (Pinus merkusii) dan Melinjo (Gnetum gnemon). Tujuan praktikum kali ini yaitu Untuk menemukan ciri-ciri familia-familia dalam kelas Cycadopsida, Gnetopsida, Coniferopsida Dan Untuk Mengklasifikasikan Masing-Masing Spesimen Berdasarkan Karakteristiknya. Berdasarkan dasar teori di atas bahwa Tumbuhan Pinophyta merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Pinophyta ini dibagi menjadi 4 kelas namun di daerah tropis hanya ditemukan 3 kelas pinophyta yakni Cycadopsida, Coniferopsida dan Gnetopsida. Kelas Cycadopsida diwakili oleh family Cycadaceae yakni Cycas rumpii. Untuk kelas Coniferopsidales diwakili oleh anggota masing-masing familia yakni Podocarpus, Pinus mercusii, Araucaria dan Cupressus. Gnetales diwakili oleh satu spesies yaitu Gnetum gnemon dari family Gnetales. Pada pengamatan pertama yaitu pada tumbuhan pakis haji. Dibawah ini adalah klasifikasi dan gambarnya : Kingdom : Plantae Divisio : Pinophyta Sub divisio : Cycadophytina Classis : Cycadopsida Ordo : Cycadales Familia : Cycadaceae Genus : Cycas Species : Cycas rumphii Pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman berbunga yang memiliki biji telanjang yaitu biji yang tidak ditutupi oleh daging buah, karena ciri inilah pakis haji dimasukkan ke dalam divisio Pinophyta, mempunyai daun yang sangat jelas dan berbentuk lanset. Berupa pohon kecil dengan daun majemuk, pohonnya tidak bercabang dan tangkai daun langsung menempel pada batang utama dengan tata letak kroset atau melingkar seperti mahkota, tangkai daunnya memiliki duri tempel yang cukup tajam, pertulangan daunnya adalah menyirip. Periode hidup dari pakis haji biasanya perenial. Pada pakis haji percabangan dari batangnya bersifat monopodial ini dikarenakan batang utama masih dapat dilihat dan dibedakan, Batang pakis haji memiliki permukaan yang kasar akibat bekas letak daun yang terlepas. Pada bagian terminal atas dari pakis haji terdapat strobilus betina yang akan menghasilkan megasporofil atau daun buah yang biasanya di sisi-sisinya terdapat biji atau ovul yang menempel pada kantung pollen, pada pakis haji strobilus jantan sangat sulit ditemukan dan sangat langka. Dibawah Ini Gambar Perbedaan Cycas rumphii yang jantan dengan betina yaitu : Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah. Dan Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan kompak. Jumlah makrofil dan mikrofilnya banyak dengan posisi yang spiral dan keterbukaan bijinya terbuka. Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanaman yang berbeda. Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi. Adapun manfaat dari pohon pinus sendiri adalah : Bijinya dapat dimakan, diolah menjadi tepung. Biji mentah beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit. jenis ini juga penting sebagai tanaman hias. Getah Cycas rumphii berkhasiat sebagai obat disentri, rambut batangnya untuk mengobati luka baru dan daunnya untuk pembersih darah sehabis melahirkan Pada pengamatan kedua yaitu pada pinus. Dibawah ini adalah klasifikasi dan gambarnya yaitu : Kingdom : Plantae Divisio : Pinophyta Sub divisio : Pinophytina Classis : Coniferopsida Ordo : Coniferales Familia : Pinaceae Genus : Pinus Species : Pinus merkusii Pinus mercusii merupakan termasuk ke dalam kelas Coniferopsida dan familia Pinaceae. Pinus ini mempunyai cirri habitusnya adalah pohon berkayu dengan pola percabangan monopodial, memiliki daun seperti jarum yang panjang dengan duduk daun tersebar. Pinus berhabitus pohon kecil dengan periodisitasnya perenial, pada pinus batang utamanya sangat mudah untuk ditemukan karena itulah pada pinus percabangannya disebut monopodial, arah pertumbuhan batangnyapun tegak lurus ke atas dengan bentuk batang bulat, pinus memiliki permukaan batang yang kasar. Daun pada pinus terletak tersebar namun berjenis daun tunggal, pada pinus daunnya berbentuk seperti jarum yang kasar, sebenarnya berkas jarum tersebut adalah tunas yang sangat pendek yang tidak pernah tumbuh. Tangkai daun pada pinus cukup sulit untuk dibedakan, tepi daunnya cukup rata namun kasar. Termasuk tumbuhan berumah satu (monocieous) yang artinya alat kelaminnya dalam satu tumbuhan. Strobilus jantan pada pinus biasanya terletak pada bagian ujung cabang batang dan biasanya tertumpuk dengan berbentuk bulir, strobilus jantan ini berbentuk silindris dan agak membulat telur, tiap-tiap strobilus jantan tersusun atas mikrosporofil yang tersusun secara spiral, apabila mikrosporofil ini diambil maka dapat dilihat akan terdapat dua buah mikrosporangia. Sedangkan untuk strobilus betina biasanya terdapat menempel pada sisi-sisi cabang batang. Bentuk strobilus betina ini menyerupai bangun telur yang tersusun atas banyak sisik-sisik ovul yang tersusun secara spiral, dan pada tiap-tiap sisik ovul biasanya terdapat dua buah biji atau dua buah ovul. Adapun puhon pinus sendiri yaitu Mengandung nutrisi lengkap dan senyawa bioaktif seperti asam amino, vitamin, mineral, flavonoid, enzim, asam nukleat, asam lemak tidak jenuh, fitopolisakarida dan selulosa yang sangat dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat. setiap butir pine pollen adalah sebuah kehidupan tersendiri yang mengandung berbagai jenis nutrisi dan substansi aktif sehingga mudah diterima dan diserap tubuh. Manfaat : Menyeimbangkan Yin dan Yang didalam tubuh. Melengkapi nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh setiap hari. Membantu proses metabolisme. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Mencegah proses penuaan dini. Dan pada pengamatan yang terakhir yaitu pada melinjo. Dibawah ini adalah klasifikasi dan gambarnya : Kingdom : Plantae Divisio : Pinophyta Sub divisio : Gnetophytina Classis : Gnetopsida Ordo : Gnetales Familia : Gnetaceae Genus : Gnetum Species : Gnetum gnemon Gnetum gnemon merupakan satu-satunya contoh yang diamati dalam kelas Gnetopsida Bentuk melinjo adalah berupa pohon kecil dengan periodisitasnya adalah perennial, melinjo memiliki akar serabut, kebanyakan atau secara umunya pohon melinjo memiliki batang yang monopodial, namun pada pohon melinjo yang ditanam dengan menggunakan teknik stik batang, batang utama tidak akan dapat ditemukan karena pada saat pertumbuhannya batang sudah membentuk cabang terlebih dahulu sebelum membentuk batang utama. Daun pada pohon melinjo adalah daun tunggal tata letaknya terletak pada tiap-tiap buku-buku batang, permukaan daun licin dan rata. Strobilus pada melinjo terdapat pada cabang batang, dan pada melinjo terdapat dua macam sifat strobilus yaitu ada yang steril dan ada yang fertil. Steril pada strobilus adalah tidak terdapatnya biji di sekitar strobilus pada tangkai yang sama. Sedangkan untuk yang fertil terdapat biji pada tangkai yang sama dengan strobilus, dikatakan fertile karena terjadinya fertilisasi. Bunga jantan: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan brakteola bersatu adapun Bunga betina: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga memiliki tiga lapisan pelindung dan Biji dilindungi perianth yang berdaging. Keprimitifan suatu spesies jika dilihat dari hasil pengamatan adalah yang jumlah skornya paling sedikit. Namun pada dasarnya keprimitifan/kemajuan suatu spesies dilihat dari pola percabangannya, keterbukaan bijinya habitusnya atau lebih tepatnya sifatnya lebih mendekati tumbuhan berbiji terbuka. Artinya semakin mendekati sifat tumbuhan berbiji terbuka maka Pinophyta ini sudakh semakin maju. Selain itu juga sifatnya sudah jauh dari tumbuhan paku. Tumbuhan yang sudah memiliki kemajuan adalah yang sudah mempunyai pola pertulangan daun seperti pada Cycas atau pada Gnetum, namun jika dilihat dari keterbukaan bijinya, Podocarpus dan Gnemon memiliki biji yang hampir tertutup yang artinya sudah maju, tapi pada Cycas keterbukaan bijinya adalah terbuka. Jenis kelamin juga berpengaruh dari penilaian maju atau tidaknya tumbuhan ini, yang berjenis kelamin ganda atau berumah satu dianggap lebih primitive daripada yang berumah satu. Adapun Kandungan Nutrisi pada melinjo adalah : Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit. selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif. Manfaatnya yaitu : Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana. Daun mudanya (disebut sebagai so dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Pinophyta memiliki 4 kelas, yakni Cycadopsida, Coniferopsida, Pinopsida, dan Gnetalopsida.cirinya Pada Pinophyta biji itemukan dalam keadaan telanjang, bebas terdedah ke udara, Sebagian besar dari Pinophyta merupakan tumbuhan berkayu, Dan Kebanyakan gametofit betinanya memiliki banyak sel. Kelas Cycalopsida diwakili oleh spesies Cycas rumpii dari familia Cycaceae. Ciri dari ordo Cycadales adalah memiliki bentuk seperti paku tiang dengan duduk daun roset. Kelas Coniferopsida diwakili oleh spesies dari masing-masing kelas yakni Pinus mercusii (family Pinaceae). Ciri dari ordo Coniferales adalah memiliki perubahan bentuk daun serupa jarum seperti pada Pinus. Untuk kelas Gnetalopsida diwakili oleh Gnetum gnemon. Ciri dari Ordo Gnetales adalah ovulumnya lebih tertutup dari ordo yang lainnya sehingga dikatakan lebih maju, contohnya seperti Gnetum gnemon ( Melinjo ). Pada pengamatan pertama pada pakis haji dtemukan ciri-cirinya habitusnya pohon, ponopodial, penampang bulat, filotaksis roset batang/roset apikal, pertulangan daun sejajar/linier, bentuk daun ensiformis/bentuk pedang, tepi daun rata/entire, dan berumah dua. Pada pengamatan kedua yaitu pada pinus terdapat ciri : habitus pohon, monopodial, penampang bulat, filotaksis berbekas, bentuk daun jarum, tepi daun rata, dan berumah satu. Dan pada pengamatan terkahir yaitu pada melinjo terdapat ciri :habitus pohon, monopodial, penampang bulat/silindris, filotaksis berhadapan, pertulangan daun menyirip, bentuk daun bulat telur, tepi daun rata, tunggal dan berumah dua. DAFTAR PUSTAKA Kimball, W. John. 1987. Biologi Jilid 2. erlangga. Jakarta. Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Penuntun Praktikum Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB. Dasuki, Undang Ahmad. 1994. Bahan Kuliah Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB. Paramita, Pradnya. 2003. Flora. Jakarta: www.wikipedia.com. Pinophyta Diakses tanggal 24 maret 2012 ( pukul 14.00 WIB)