Academia.eduAcademia.edu
Download Free PDF
paper cover icon
Download Free PDF
paper cover thumbnail

Perencanaan pelabuhan Soedjono

Perencanaan pelabuhan Soedjono

Profile image of Kaida ReKaida Re

Related Papers

Perancangan Terminal Penumpang Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga

2018 •

astrid rizky ramadhani

Beberapa tahun belakang, pemerintah sedang gencar berbenah terutama pada infarstruktur transportasi udara. Tak ketinggalan pula dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Atas rencana dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dicanangkanlah pembangunan Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga. Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman merupakan sebuah rencana pengembangan dari Landasan Udara Wirasaba yang saat ini merupakan lanud milik TNI Angkatan Udara. Perencanaan pengembangan ini tidak lain bertujuan untuk membuka moda transportasi baru untuk mencapai daerah Purbalingga demi membuka potensi daerah, peningkatan ekonomi, budaya dan juga pariwisata pada daerah Purbalingga dan sekitarnya. Latar belakang tersebut mendukung pembangunan Bandar Udara di Purbalingga, maka diperlukan perencanaan dan perancangan sebuah Terminal Penumpang Bandar Udara Jenderal Soedirman Purbalingga, dimana Terminal Penumpang Bandara tersebut dapat memenuhi kebutuhan para penumpang yang hendak ber...

View PDF
Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Ulu Siau

2019 •

liani kairupan

Pelabuhan Ulu Siau merupakan salah satu bentuk jasa transportasi laut yang sangat berarti bagi perkembangan dang taraf hidup penduduk di daerah Siau. Kebutuhan perpindahan orang dan barang semakan meningkat seirirng dengan pertumbuhan ekonomi dunia. Pelabuhan Ulu Siau memiliki 2 tambatan sedangkan untuk kondisi sekarang jumlah yang bertambat di pelabuhan Ulu Siau adalah 4 dengan kondisi ini maka dermaga di Pelabuhan Ulu Siau tidak mampu lagi untuk menerima kapal. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat ataupun swasta yang di gunakan untuk mengirim hasil produksi perusahaan tersebut.Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mengevaluasi data penump...

View PDF
Perencanaan Ground Sill di Sungai Senjoyo Kabupaten Semarang

2015 •

Ichwan Putra

Senjoyo River is a tributary of Tuntang River which are ±138 km2catchment area, 37 km length and 0,008 bottom slope. That condition causes scour at the bridge foundation. The location of bridge is in Tempuran Village, Bringin Subdistric, Semarang Regency. The solution to conserve the Senjoyo River has to build a ground sill. Ground sill is building cross river which is built to protect degradation in the upstream of river. The ground sill analysis is needed hydrologic analysis to calculate the design flood discharge, hydraulic analysis to calculate the passing capacity discharge, analysis of sediment transport and riverbed’s stability to calculate the value of stable slope and bank protection, hydraulic analysis to compute the dimension of new river, slope stable analysis to calculate the riverbank slope which is stable and the design of ground sill to calculate the dimension of ground sill, stilling basin and bottom protection. The conclution of ground sill design is 2 m ground sil...

View PDF

FRONTIERS: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI

Strategi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Dagho

2018 •

Samuel Hamel

Dagho Beach Fishing Port yang terletak di Distrik Tamako, Pulau Sangihe, Sulawesi Utara .. akhir-akhir ini telah terjadi penurunan aktivitas dagho fishing port. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sumber daya manusia dagho, fasilitas utama dagho fishing port, fasilitas fungsional dan fasilitas pendukung yang mendukung pengembangan dagho fishing port dan untuk menentukan strategi pengembangan pelabuhan dagho fising. Penelitian ini dilaksanakan pada 17 Juli hingga 10 November 2017. Data diperoleh dengan mewawancarai stakeholder dan dianalisis menggunakan SWOT. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperoleh perkembangan dagho yang maksimal seperti dengan menambahkan fasilitas dermaga halaman, navigasi selestial, layanan komunikasi (telepon, internet dan komunikasi radio). Kata kunci: Pelabuhan Dagho, Pengembangan, SWOT

View PDF
Rencana Induk dan Sonasi Pelabuhan

desy cahyani

View PDF

SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology

Alternatif Strategi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Lamongan Jawa Timur

2010 •

Agus Suherman

A strategy is increasingly needed by Nusantara Fishing Port (NFP) Brondong due to the tendency of the increasing intensity of competition in the national Fishing Port (FP). This strategy is derived from business strategy for inter-sector regulation on NPF Brondong have the same direction of motion for the achievement of targets NFP Brondong. The purpose of this study is to formulate development strategies NFP Brondong The method used a case study descriptive survey. The results of this study show that NFP Brondong development strategy include 1) optimizing the utilization of the potential of SDI, (2) to provide facilities that meet international standards, (3) maintenance and improvement of operational facilities of FP, (4) institutional capacity building, and (5) supervision and law enforcement

View PDF
Transport Sedimen di Lokasi Perencanaan Pembangunan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara

Dwi Oktiarini

Salah satu faktor permasalah yang sering terjadi dalam pemilihan lokasi pengembangan pelabuhan yakni proses sedimentasi yang terjadi terus menerus sehingga berpotensi mengakibatkan pendangkalan. Pergerakan material sedimen dalam proses sedimentasi dipengaruhi oleh pergerakan aliran air seperti pasang surut, angin, arus dan gelombang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis sedimen dasar di sekitar lokasi perencanaan pembangunan, mengetahui perbandingan konsentrasi sedimen tersuspensi pada saat pasang dan surut serta membuat simulasi transport sedimen sehingga diharapkan memberikan informasi dan gambaran mengenai sedimentasi di perairan Perencanaan Pembangunan Pelabuhan Marunda. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pengambilan data lapangan, analisa sampel sedimen, dan pengolahan data serta penyusunan laporan. Pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan Juni 2014. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus, sedangkan untuk penentuan titik koordinat lokasi penelitian berlangsung adalah dengan menggunakan metode pertimbangan atau metode sampling. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data lapangan, diperoleh jenis sedimen yang terdapat di sekitar perairan pelabuhan yaitu sedimen pasir. Sedangkan konsentrasi sedimen tersuspensi disetiap stasiun pengamatan pada saat surut lebih besar dibandingkan pada saat pasang. Dengan bantuan perangkat lunak MIKE 21 diperoleh volume sedimen dari pergerakan transport sedimen selama 15 hari adalah sebesar 5,083 x 10-3 m3. Kata Kunci: Sedimen, Transport Sedimen, Perairan Pelabuhan Marunda, MIKE 21

View PDF
Investasi Pelabuhan Sorong

Roby Darisandi

View PDF
Perancangan Kota Sendangguwo Water Balan

Sandi Nurdin

View PDF

Nature : National Academic Journal of Architecture

Perancangan Kawasan Pelabuhan Penumpang DI Boddia Kabupaten Takalar

2016 •

Sriany Ersina

View PDF
f, , a a I I I I l ffiT:" ,.:l ..9*,* [-*'4]' q.i*, - I gII llqreued €1€rqlpetu€r; ouofpeos ueqnqB I e d ue?IJecueJe d Hak cipta pada PenerbitITB,2002 Data katalog dalam terbitan KRAMADIBRATA, Soedj ono Perencanaan pelabuhan/Soedjono Kramadibrata ;-B,_andung: Penerbit lTB, 2002. 17a,477h,25 cm 627.2 L Perencanaan pelabuhan 2. Judr"rl ISBN 979-9299-63-2 Penerbit ITB, Jl. Ganesa l0 Bandung, Telp.lFax: (022)2504257, email: itbpress@bdg.centrin.net.id atau itbpress@penerbit.itb.ac.id stfuad Dpodill mqasrat nwlt uD1lzuilFadwaw Sunt uouotptqoladay nw[ tDsag ntng uDtuow Ltop uDtlnqDlad uotodrof oloday uotuoa '3uor7 3ut4 Zug 4odog opodatl qtsoy Dwua osu uDp uooSnqBua4 BIBJqlpBruBry ouo[pao5 oqosn uoupwatl 0puol0td uzYDdtuaw uDsorcqwad uosorcqwad lnturo uuluaqwaw tuoat1 uor\r1auad oduot tsowtotu1 uo1o8o8a4 lorto uo4odntaw rcouttotut ultilppl oduot uoouocuatad Bl, ISI Z0l IedB{ Iseredo B{BIq u?p 'u€ledmo{ I0I (Isueulp ue8unqnH ledz>l turus ueP 8', tsuu,{ong L'n 9', lede>1>plsr.replere) g', (uo{c1{lo.tl) uelenu sruy ,'n uere,(e1ed uep rp slseuopul 6L gL ueqnqeled uep (uere,(e1ad) 1ne1ue1ru18ue ue8mqnll tV EL ZL 66 66 pde>1sruel4uucepr1 uzuqesn8uod eurq lnpns Ir€p nefuplp Imqnq€led Z', leuotsuredo slullel lnpns lrep nefuplp ueqnqelod l'V (u81sap go2,) uuqnqulad uu8uucuBrod V Vg uuqnqeled l$lrulsuo{ uendrueruel tsdasuoy 79 E t t UI€I ueqnqeled qelurnlos IJ€p tuelslsqns elEuer n1es q€l€s le8eqes uuqnquled 7'e 09 tsuredo tuolsls qns-qns nles re8eqes uuqnq€lod I'[ 8S g8as g.rup nu[u111p (1sua;sga) IBpoIu n]Bns lsurado uuBun8u,tupuad qulBsBIAi € 6t lBrsueuu ueseirreSuad 91'7 nV ueqnqeled leuotseredo ueJmln uep ISBlseAut uu8unqng 6'Z Zn u€{llssqlp SueX uuledepued uep Ise}selul qepunl ue{rusepreq >1a. ord ueqtyued uep [g1D ls€tsaAul s€luq uBBp€eI qulss€IN 8'Z Lt, ueeunEEuedqoluoc-qoluo3 Sg rs€lsolur ue8tmlrqred L'Z qepnu::edueu {ntun Ieq€}loqq ue{nluoquod uep resep snruru edureqeg 9'Z nE (utruat lo atoy) ueledepued 1e13ur1 9'7, parunnst1) otuolslplp Suef se1sruy n'(, (uog[t1snc tE I0 @to{qsry) surt sruV E'7, (rserserdeq) Ispotu uelnsndued eueg Z'Z LZ Euen e8;eq Fsp ele^\ IEIIN l'Z l,z IsBlsaAu! nl8ns uB)l8uBcuaJaru UBIEp 6Z Inrlula{lp nlrad 8uu{ or{Iru yuouo{a Suquet 0Z uderaqeg uenpud:e1e; ?'l 1o>1od qBIESBIU uertltured 7, 9I ueqnqeled uueuscuerad ueEuep uelle>lreq uBp uesu?cuerod lqeuelsrs uule{epued t'1 ueqeceued 8ue,( qeleseu-q?l?sBru €I ueqnquled ffiIIIISBJ 'euereser4 Z'l I 'uu€:25 I'l uBnlnq8puad I lnel 1zde1-1edq I -:9' IIBIIISI snIuBX ,BgI EII BIB>IErd .rulur8ue4 ISI 4.9 Urutan kegiatan dan data pendukung dalam merencanakan pelabuhan 103 5 4.10 Keterpaduan perencanaan dan perancangan ll2 Dinamika bumi pengaruh lingkungan alam 115 5.I Bumi dalam sistem tata surya, radiasi matahari dan temperatur 116 5.2 Laut, salinitas dan arus samudera 723 5.3 Atmosfer dan angin 127 5.4 Gelombang laut 145 5.5 Pasang surut 184 5.6 Gempa dan wlkanologi 199 5.7 Gelombang elektromagnetik 208 5.8 Aspek geoteknik tanah dasar laut 212 6 Muatan-muatan yang perlu diperhatikan dalam perancangan pelabuhan 232 6.1 6.2 Muatan horisontal/lateral 232 Muatan vertikal 234 7 Beberapajenis konstruksi dasar dalam perancangan pelabuhan maritim 235 7 .l Dinding penahan tanah (Retaining wall) 267 7.2 Turap 244 7.3 Tiang pancang 256 8 Beberapa kemungkinan konstruksi dasar dermaga 268 8.I Dermaga dinding berbobot 268 8.2 Dermaga dengan tiang pancang 269 8.3 Dermaga dengan dinding turap atau dinding penahan 270 8.4 Dermaga konstruksi kaison 270 8.5 Dermaga dengan konstruksi ganda 272 9 Penanganan muatan 274 Arus muatan di daerah pendukung 275 9.1 9.2 9.3 4 Jenis gerakan 276 Bentuk komoditi dan alat penanganan 276 Peti kemas (kontener) 281 Sistem angkutan antar-satu atau dua matra 286 Pengembangan sistem antar-tiga maffa (Poly system interface) 287 Keran-keran tambatan 288 Derek kapal 289 Keran petikemas (Container Crane) 291 9.10 Penangan muatan curah air melalui moda angkutan pipa 292 9 9.5 9,6 9.7 9.8 9,9 10 Peran sistem informasi dalam menangani sistem operasi mutakhir 10.1 Penerapan WAN (Wide Area Network) 299 10.2 Persyaratan desain jaringan 300 10.3 Protokol lapisan 300 10.4 Cakupan informasi pelabuhan 303 11 Parameter dalam penentuan ukuran pelabuhan I 1.1 Panjang, lebar dan kedalaman dermaga 310 8a Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 310 299 P5 Isl 6gt snrnluad Lgn BIBlsnd 66€ uErldurE'I 16€ dnlnua4 61 88t (srcuera4) roJIluV er^EH e1 rp 4u,(uryrl ueqnq€led t'81 888 ollresrel^I ueqnqEled z'81 ,8€ )iro^ ueqnqelsd I'81 t8€ ga8au runl Ip uuqnqulad lutal BlBl'u1up uduraqag 8I S8€ lnEI ueelnrulod ue4uuel nsl'l.l u€IruoI Lu?lBp lnel Ip ltsuq uu8uenqurad 4edtuPc t'll ?8€ f8€ ue8umlSurl 4edung 7'L1 08e ue8umiSurl sISIIeuy I'11 6LE uuqnqulad uuun8uuquod (1upuu) uu8un4Sull ludurup slslJBuV lI 9LE IunqBI€g,ftreg ueqnqeled e'91 9LE uepoi l u€^\elog usqnqBled z'91 EUE{E1 I)C '{olrd Sunluel ueqnqeled l'91 ZLE ZLE Blsouopul Ip uBqnqBlad uduraqeq uuun8uuquod 9I ^\oN 698 ueul€iepel uBBs>lueued L'sl S9E rndu:n1 desrq8uad 4rue4 1ede1 rSuq ue4rue8uad ueurelepal u€p reqel uundueua>1 ue8unqnH 9'91 Sgt slln€rplq ledel eped e8euel ueqrunqe{ uep rs4npo-rd ue?unqng 9'91 I9g {ruol1ede1rse:edo erEO t'gl desrq8ued >1rua4 lede>1 stueludereqeg E'Si :ndun1 desrq8uad 1ede1 uup 3ur1uefue1 uurSeq-uzr8e11 (,' 9l 6S€ 8S€ ISg ,rt 4rue1 1ede1 sluef I'g l 9r€ ISt uulnra8ua4 repued urolsls z'tl Jntuoq e,(e8 uep tSreug 1'71 W€. ueqnqelad ru€lup tp u€lelopuod 91 nne repued ulalsls ,I epud 1ude1 rseSrneN Z'e I ItE e,(uute1 uerru1n rnle uu:e{u1ad uep e.(uuultu>1 ue8uep ede-reqeq selIIISuJ I 'e I Itt, ludu:11se31,ruu uu8uap uuSunqnqraq Euu,t uuqnquled Suuruerad uusulrquad udureqag g1 9tt Suequola8 quceured snsnq{ I$lrulsuol ede:aqeg 9'71 n€E Suuqiuole8 uupared nelu de:e.(ue d ,'Zl qs orr",,?,,X1''JJl3ffiil:[:H::H:i22i tZE nluq Suequrole8 qeceue4 1'71 (ua4ou1oalg) Suuquolai qecauad 71 IZE yZE ueqnquled ut€l€P IP UBIBI S'l I g1g Suepn8 senluep reqe'L'l I Z,lE e8uulep reqel uunlueuod e 'l I (noaatlg) JerE] u€p ueqnquled Luslol uelu€lepa) Z' I I 1 1g e8eur ep UII gLL 8IZ OEi 'dIN '.sJI roplou I00z sntsnEv rz '.B^Bq€rns 'senl t€IuJe,(seru ISEq leeJueuuaq 8uu,{ etseuopul esuqeqraq lltr{al n1nq-qnq qeuesuq)i l{Bqtueuout euaJ€{ 'te3:eqtp te8ues IuI n{nq ue>1eu:ndrue,(uaur {nlun srueueu sruo} uep uotrstsuo{ BJeces Suer( ueunsnluad ertudn tsegodsueJl uup Ituouolo ue8uap uelIDIJoq 3ue,( ladse te8eq:eq elnl'(SuuaawZug )noqfiH puo lDtsDoO) ueqnqule4 uep Ielued {ltqoJ e,(usnsnpl '1ne1 uutn€lo) {lu{al n€}e 'u€qnqelod - IIdIS )tlDIeJ teue8ueu; 8ut}ued ISuIrrJoJuI unues ue>lrlu,tueu Sutdures tp euele{ 'tst11urd uup 'ueqnqeled uuecue:ed 'uesop 'e,r,rsrsequur ered r8eq ryeq le8ues 8ue,( tsue:ags: uu>1udrueu lul slBJqIp€luB-rX ouolpaog 'rI qolo unsnslp 8uu,{ e8t1a1 $tPa uoqnqoPd uDDuDcuaod r.4ng J€lue8uod Pengantar Pelabuhan adalah salah satu simpul dalam jaringan hansportasi. Di situlah transportasi laut bertemu dengan transportasi darat. Bagi suatu negara kepulauan keberadaan pelabuhan yang mampu melayani dengan baik peralihan dari transportasi darat sudah tentu menjadi salah satu syarat yang sangat penting bagi kelancaran kegiatan ekonomi di negara itu. Sebagai suatu negara kepulauan, dalam pembangunan Indonesia sudah tentu akan banyak kegiatan yang bertalian dengan perencanaan dan pelaksanaan pelabuhan baru serta pemeliharaan pelabuhanpelabuhan yang sudah beroperasi. Selain aspek teknis, dalam buku ini dibahas juga ilmu-ilmu lain yang terkait seperti pokok-pokok tentang ekonomi mikro dan analisis dampak lingkungan pembangunan pelabuhan. Pada waktu ini, buku-buku dalam bidang teknik yang ditulis dalam bahasa Indonesia masih sedikit. Terbitnya buku ini sangat berarti bukan saja bagi perguruan tinggi, tetapi bagi sarjana-sarjana yang berkecimpung dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pelabuhan. Akhir kata saya ucapkan "Selamat" atas cetak ulang buku ini. Semoga buku-buku lain menyusul. Bandung, 2 luli 2002 Djuanda Suraatmadja, Ir. Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan , B€I elerqrperueJ) ouolpeos I00z Iunf 8I 'eua1e1 'cg1411elpe.rpns 'srlnued epedel u€quqluzl ueqeq uellroqluetu qe1e1 8ue,( >1edeg epeda>l ue>pfnrlp eruzs 3ue,{ uue8reqEua6 lelpv 'rI 'rO go:4 .uelsn1g uelere8 JIID{uJol ulep ueSuuquns s€l€ ISDIIunuoIoleJ uup ueflunqnq:a6 uotuegede6-ue8ueqrue8ua4 uup uenlleued uepeg elede; 'lpsng Jutun 'srq ']ne1 uuEunqnq;od l€repuof rnqeJIO 'c5141 ueutprelng 1eo[1 'r1 ledeg 'eru8e51 :quredy uueun8e,{epuod ueiuo6 reEeqos lelEuerp eles ruuq Suef rs€IrunrlJo{elel uep ue8unqnqre6 uou:egudaq Isropuol sIJ€}oI{eS 'cgyq rpe[udng JB^\uy 'sJC )i€deg epede>1 elnd ue4ledlugslp t{IseI etuFol ugp uee8reqEue6 >1udeg uep {ntun 'lB{IJaS €IIraIuY Ip I96I/0961 unqe1 eped srlnuad ruFr8uau uep Suoropueur uel€&\ef eludey uelu?ru 'CNYI-I CNId 9tr16 4edeg epedel qIsB) BIuIraI u1e^{u ureces :ulzlaq 'uereqeseq ele8as uu8uep Sutqurqureu 'ueqnqele4 uelu/vr.€f tp uFe>1aq {nrm 6S6l unqel uped stFuod Elur1lloru qu1e1 8ue,( '1zge1z,tr lsqes u8ep€el lu€l€p qISBIU 'unqu1 €8 Brsruaq IuI leus Eued ueqnqulede;'1 nuql reseg runD uu]uelu u€p u€qnq€led uep uee8ruq8ued re8eqes unsnslp Iul rDInq 'elues Eue.,( ueludurese>1 tuel?C 'ueqnqeledal Sueplq tp leuorse3ord uesul {n1un ue4Suequrnslp }ul qnq JUneduo{ u€p IIu er?ces ue8ue8ep;ed seleq -se1eq ui(ue>{nqlp uu{e uefiuap 'lesepueur uDIEIu qepns s?qaq ueEueEepred r8eq .lsrsos uep (ruouole rq1lpA\ setreq e.{\qgq repss lty1od Sueprq Ip l€req uuflue1ue1 uep us8uuq unsnslp IUI ueslln1 lees uped ere8eu uup €Isouopul Suupes ugeqoc ludepueu 'efuunleqes ueq qnel uu4detsredrp qe1e1 3ue,( uel€l€c-uulelec uep Eueln-.rele1eq uep ueleflut ue4rlequre8uau s€rel eq€sruaq qeloles 'ue>1rcselestp pdep uoqnqoPd uDDuocuand nlnq eEr1e4 tstpe 8ue1n ursllnuod ?.(N-u€uelred ue8uep e,(ueq 'qelllFplueqlv BsBJ €lu>lBrd Kamus istilah A ASCII - American Standard Code for ldormation Interchange - suatu norma mencakup nilai unik dari 128 karakter. Asinkronus - ciri pada sistem komunikasi di mana pengirim data tanpa suatu peringatan pesawat penerima harus disiapkan setiap saat untuk menerima data. suatu jalur yang disiapkan bagi kapal laut untuk melewati tujuannya. Arus kas yang didiskonto (DCF, Discounted Cash Flow) - nilai dari pendapatan dan pengeluaran kas yang diharapkan pada suatu tanggal yang sama, dihitung dengan menggunakan nilai bersih sekarang (Net Present Value,NPY). Suatu cara penyeleksian dan peringkat usulan investasi. Alur pelayaran - B - Satu atau lebih konduktor dalam telekomunikasilkomputer guna mentransmisikan informasi dari satu atau beberapa sumber ke beberapa tujuan. Bus - Planet ketiga dalam sistem tata surya, berada di antara Venus dan Mars. Komponen padat yang berada di bumi dapat dibedakan secara nyata terhadap udara dan air. Tanah merupakan Bumi material dari banyak elemen. C - (Cut of Rale) merupakan biaya modal (Cost diperlukan untuk menjaga nilai pasar. CoR of Capitat), yaitu tingkat pendapatan yang D Data - f . istilah umum bagi angka, huruf, simbol yang melayani suatu proses komputer;2. Sesuatu yang mewakili ciri,/karakter yang memberi arti khusus (akuisisi data, bank data, basis dak, manajemen data dsb). Discounted Cash Flow (DCF), lihat Arus Kas yang Didiskonto. Dermaga (Piers or Waves) suatu bentuk konstruksi pelabuhan di mana kapal dapat bersandar untuk dihubungkan dengan daratan yang melakukan bongkar-muat muatan. - F Fetch - jarak antara adanya gelombang laut sampai dengan asal/awal angin (Cenerating area). G Gelombang - gangguan yang bergerak sepanjang permukaan suatu perairan/laut; gerakan tersebut dapat diakibatkan suatu benda jaruh atau angin yang menghembus di atas permukaannya akibat adanya perbedaan tekanan. GSTM (Global Sea Traffic Management) - merupakan pengaturan pelayaran terdiri dari bagian laut/samudera dan bagian daratan (pelabuhan) demi menjamin pergerakan kapal selam dalam perjalanan yang meliputi: a. transfer informasi antar-operator, kapal, dan pusat-pusat kemaritiman; b. informasi cuaca, gelombang laut dsb; c. deteksi perbedaan dan resolusi. GSTM termasuk dalam kerangka CNS (Cornzanications Navigation and Surveillance System = sistem komunikasi navigasi dan survei. I Informasi (komunikasi) - merupakan kumpulan data yang sudah dicatat dan disusun sedemikian sehingga mempunyai pengertian yang mendalam dalam suatu kerangka bulat di saat tertentu (bit informasi, kanal informasi, arus informasi, hubungan informasi, proses informasi, jaringan informasi, unit informasi, dsb). J Jaringan (Network) Hubungan 14a ini - hubungan antar-simpul guna mendukung perdagangan; barang dan jasa. kemudian diperluas pengertiannya untuk pertukaran aata,linfo.masi khusus untuk Soedjono Kramadibrata, perencanaan pelabuhan BSI qelpsl snlus){ '(:1ec uetenru'Suedumued'Euureq) 1ede1 uqedruaru lnqaslel tn48ue 1e1e :(fl ueqnqelad rnlelou (1) uenfnl a4 (1ese) V uep u?1enu e^\?quoul >1nrun uelnl8u? tele - lnel ue1n18ue BUBTES s 'u?{ru?u?}rp 3us,{ rselsaaut depeq.rel >pfed Suolodrp qelolos u?unqsl Bqel eseluesred leqEurl ueledn:ew 'unp[ to a1oy'su1111qu1ua11 u '(snuouole usp srolol e18ue.re1 uerern ue8uop ll€IJol) ue>leun8tp Eue( rnsrm -Jnsun uBnluolol renses seso:d nluns rnleloru trvleprad 'urelsrs qenqes uuleldtcuaru efedn nlens null SwqeJ (u8$aq) ue8uulurra4 1re1ep ueSunlrq.rad uelerueln8ueru Euu,( (3u1.raaufiua) ese,{e1er '(ulesep) ueBuecuet uedeleuod - - (uo14) ueeueJuored qe43ue1 rEeq 1n[un1od uerun-qsurnel? reEeqes sge.rEopo :eqrueS qunqes 'p{Bpuaqolp 8uu,( (1) uenlnl e1 (V) tesV uep uetenu (lVd tentu -.ru13uoq uulerEol ue{lulsyp ledep lnqasrel ledruat p e{uuuarey 'Suequrole8 uelequreq uep uetue ueEuop 1edu4 e,(utequeueq eun8 dnlnc - uunqBlad uEIuEIepe{ ueEuep te8rms4nel uu:terad npns 'eueJeserd ueuueq uuSuep euemsJelue tp ?r?pnIIE depel Eue,( (taunluoc) u€lenru ue4edruaueu {nlun elec tlens '(tau1o7uo3,/ - seuay ;1atr eped uelqepurdrp4reqqrprp ledup tnqos:s1 llun Buelu ueuedur,(uad lrun uelup eI rqnueueu eunE ledruel rp quSSurs ledsp uuz'res 'e,(ursBurg JBAe ur)plnluruodrp 8ue,( sqlllseJ uens - BuBJBsBrd d 'rolnduroq ruBIBp I${rulsul ruuns u?p ledepp Eue[, (acuanbas uottco) uzler8e4 uerelSuer u?ns ue{lu?lp ledep relnduo{ null Imleq 'rnpasord ruBs uep qrqel nule gsuradg n1es tnlelotu )treq '.pspq pdepueur {nlun rnposord nlBns rnlelaru sasold n]ens ue>1edruaru 'rSoloueesg teSuqes e8nl 1euaryp l4adse reEoqraq trr?l€p eJepntuus/wlnel rsz:o1ds1a u?p nrull teueEueru lpnls - (ildotSouoacA) gelSoueasg - o '(1ume4ou) 0-aI unqq eped efursulselul IBIIU uu8uep uelEutpueqtp uep Eunlrqp tuz.{ se1 sn:€ usp (anpl tuasatd 1,:ol\ rsllu erstue nqBA\ Bpaq InlBIeu rs?lso^ur rslrueu {nlun B.IBc nlens nlle,( 'qrsreq Sueralos Isllu epoleu nele (an1o1 ruasatd raNl AdN 'lnqesJel 1e1e ueunlunuad 'rsrsod uequauod :uBIIuuIp tse8taeu sesord-qn5 ':rq1o uenfnl e,(utzducrol nlnuau (3uerye1 lulresed '1ede1 'rdu e1e:a>1 'uzerepuo{) nfu?q lelu nlens uDIBJoEJod ueqe:e8ued sasord rquns - ;su8pep 'lA N '(e.rapnures) senl leEues Eue,( rre ueelnuuod qelo unSueqrel Eue,{ >1tlsuo}4ere1 nlens 'rse{runulolelal Islruslrett ruelsts settsede{ Iru:ruln nlens - - urlllrBl i hI (rtrplupuog) e11d :rqel .| '3un1rq8ueu {qun lele nisns uBIIuBIp elnd 1ede6 'lu1r8rp uzp Eoleue :utc ue8uep uep 'seso:dueu 'eurueuoul eun8 uedelSuololngl? ruBns - relndwoy :elEp up1luoqule1g IBuaIrp 'ueqoq Iru{rtuelu ndueru eSSutqas >p1un qEIJoq e,(ulesll/{ 'qsp 'ueleqruef uerlruepos 1de elore>1 'Eueq.re1 lemesed '1ne1 lede1 'e8eru:ap .lnqoslol Euereq rs8urg uep uenfnl r€nsos qolo{ eSSurqos euese[ro1oq 8ur1es 8ue,{ uoluelo ugntesel uu4geq:edrueu uetuep Euereq lenqueu null lnl8uefuoru - rnl)tuls nBlB ls{nrlsuoy 'llun-uou nale lrm e,(ulestu 'uI?cEtu'uJ?csureq tedup uelBnlu {nluaB 'III}SIIFOIOIU e8euel ueleun8Eueu ue8uep ue1enru qens unrnuodpeltuu8usd ulsotun€le q?nqos - (auo,tc) ueny v 'rumq Bseru x ,'81€ eseru ue8uap '4pep deu (1ttu x uq 901 x 08r) ueSuop '(gut uDt rzlnd nqein uuledecal unt{el ur{ tlqro 1 98'l Z'g Z'8) 901 98t = lesoqlel qes ruelsls ru?lep u,{:ns elsl uer?soq ue8uap 1eue1d - la11dn1 rod JetouElp uep Brull uggglgru 'rsolunuo{ Ieuellleuq qolo uel8unqnqret lo$uo{ lrun-lrunleutru:a17re1nduo1 talEuu:ed qelumlas uBIIUEIp Euu( rolnduo>1-re1ue uefirmqnq - merupakan suatu sistem hubungan baik secara sepihak maupun bersama di mana suatu pesan dapat ditampung pada sistem tersebut guna disampaikan kepada alamat yang dituju tanpa ada proses ulang. Sumber llaya (Resources,) - merupakan awal dari daya upaya yang diperlukan untuk mengubah ke arah perbaikan misalnya: manusia, alam, kekayaan intelektual dan sebagainya. (lihat Bab I h. 2). Sistem Komunikasl Terintegasl T Telekomunikasl - merupakan hubungan jarak jauh, baik langsung maupun tidak langsung (melalui tahapan satelit dsb). Tsunami atau gelombang pasang sebagai akibat gempa/seismik di dasar laut dengan rambatan melingkar, gerak dan tinggi gelombang terbesar terjadi pada pergeseran dasar laut yang bergerak vertikal secara mendadak. U salah satu planet dalam urutan ketujuh dari matahari; planet ini dikenal dengan 5 (lima) satelitnya dengan besar diameter ekuatomya kurang lebih 4 (empat) kali diameter bumi. Uranus v Vortex - - setiap gerakan arus airludara yang bergerak melingkar (vorticity). w - yaitu waktu yang digunakan kapal masuk pelabuhan, bongkar/muat terhadap muatan dari dan ke kapal sampai kapal meninggalkan pelabuhan. Waktu putar kapal (ships turn around time) l6a Soedjono Kmmadibrata, Perencanaan pelabuhan BLI r E D O o T (D1 e o OU c: -li o slH Els -to 3t- =lf I usnJnqBpuod B^ep JaquJns-rsqurns !'L JequEe 'e,(uue3m13ur1 r8eq q?quel Isllu Foqueul uep ufuuudnprqal ue8unlEurl r8uq ue6rue4 n1ens u€Ilp€lueur 4epp ruSz uednprqo4 ue8unlSurl r8es-r8os uultleqradruou elnd nped tul u€qsqruad 'efuue8uquedel Feq uelulured resep e>13u2:e1 rpefueu q?qnlp ledep Intm u?qsq requns rpeiueu urele e,{ep Jequns ese,(elereut nel€^rep qeqn8uotu {nlun uunduuuo{Joq 8ue,( 'fi.IUCS) ursnueu e(ep requns LiBI€pu Eurtuedral Eue,{ uzp 'eiep Joqruns-Joquns uBBpBJeqoI qelo IJ€sBpIp sruBq IUI lu.,trs uuJDIIIue1'(uououusaq puo ut&ttg) uenfnl uep IBsB '1nqas:e1 Suereq repu rSSuqadruou eun8 uunlnl qsraup e1 lenftp luun I?sB qeraep rslnpord IIsBg Iellu ueulele{ tru18ue,{uoru lul u€?paqred 'rsunsuol lesnd-lesnd ue8uap speqJeq e,(u1e1s1 3uz,( tslnpord lesnd-lesnd uzperaqol euer?I uofqnlnqlp ue1n13uy '(uodsuo.tt) uu1n13uu q€lepu ueEue8epred nlBns e,(urpefte1 8uelunuetu eun8 (rse4runurol) uu8unqnq $luaq nlBs li?les '3uen resed uelep uere/t\eued uep ueelutuued uu8uep uepedas 'e(urepu ue{Iensesry Eue( e,(uur€l ?lnlul nele Suen uerues ueleunSSuaur ue8uep nlte,( '8ueru1es rpedes ueEueEupred >lnlueq tpeluaur qeqruoq rur Jau€q Inluoq oersnueru ueqepered uenleure>1 uuEuep Iunses e,(ulniueleg 'ef,uepe uueturu8eqes rslnpord [IsBr{ uuJe{nged legrsreq efuueraplred uup eueqJepes Eurled uu8ue8epred {nluoq nltef 'repeq >{n}uaq tuslep €lnIu-BInIu IUI ueJalnued 'lnqesJa} >1oduro1e1 ue8uernlel ltseq ue8uep qtqolraq Euu,{ Suureq-Sueruq Eruluu Ilssq uere4nued ue>Inrlellp e,{uueqnlnqel Iqnuourau {nlm 'n1r euerol qelg 'e,(uutel qodurolal qeraep rr?p lrseti ue8uep ueutelJoq lodtuole>1 quroup nlsns uep llssq w{qeqesrp lul IeH 'ue8un48ur1 ue?peo{ ueSuep Iensas speqreq 8uu,( 1oduto1e4 uup rqnuedrp ledep e,{uute1 uuqntnqel e88uqas 'nluouel lodruole>1 qelo rqnuedrp ledup e,(uunuos l"pll 3uepo1-8uepe4 lnqesrel u€qnlnqol uEtle>1 ueltrudepuaur Iruun 'rse>lruntuo{Jeq Eurlus uep e,{uueqnlnqo{ tdrulncueru eun8 rs4npord-req uerpnue{ Iul eISnuetu 1oduro1a1->1odtuo1e; 'e,(u:e1qas tuele ueEuep lenses urp ue>qodtuole8ueu dnplq etsnueu e,(u1n[ue1es uu8uequaEua4 '1e83uq ledue] uerpntue{ uep 'Suepues 'uu8uud uel[qn]nqtuelu €Isnuetu 'e1unp Ip epe etsnueu lelag uenlnq€pued Agar mampu merealisasi masalah tersebut SDM perlu mengembangkan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), menciptakan Sarana (alat angkut) dan Prasarana (penunjang fungsi alat angkut), sehingga tujuan dapat dicapai, lihat Gambar l'1. Dari segi bisnis, di samping manusia, pengertian sumber daya, infrastruktur, dan kegiatan dapat diperluas seperti tertera pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Perluasan pengertian sumber daya, infrastruktur, kegiatan dalam bisnis Kegiatan lnfrastruktur Sumber daya Manusia Kegunaan Bisnis Alam Objektif Manjemen Kekayaan lntelektual Strategi lnformasi Struktur Organisasi Prinsip Arahan Kebijaksanaan dan Pelatihan Sistem Proyek Karakteristik Organisasi Teknologi Waktu Pelanggan Prinsip Arahan Sifat Manajemen Finansial Keahlian PemasoUsupplier Suku cadang dan peralatan Bantuan lnovasi Penerimaan Resiko Fasilitas Komunikasi Fungsi Kelompok lndividu Eksternal Dari uraian di atas, jelas bahwa keberadaan SDM berkualitas merupakan kunci utama untuk mendorong pengembangan daerah/regional lain, untuk mendapatkan nilai tambah produksinya, agar dapat dinikmati oleh masyarakat dengan ruang lingkup seperti dilukiskan dalam Gambar L2, dengan mengadakan perdagangan melalui sistem transportasi terpadu. Memadukan semua unsur-unsur sarana dan prasarana sektor angkutan terpadu dalam pengaturan hukum sangat diperlukan sistem ini agar berjalan baik dan hasilnya akan lebih baik bila didukung ilmu-ilmu seperti teknologi, informasi, dan administrasi. Dari uraian di atas, secara singkat dapat dinyatakan bahwa fungsi utama angkutan adalah memperpendek jarak, memindahkan hasil produksi, dan melancarkan hubungan dua atau lebih lokasi. Jadi, keberadaan aktivitas transportasi suatu daerah, mendorong pengembangan daerah/regional yang terkait dengan regional lainnya untuk mendapatkan suatu nilai tambah yang dapat dinikmati masyarakat, dengan ruang lingkup seperti dilukiskan pada Gambar 1.2, mampu menjadikan suatu sistem transportasi terpadu, terkait dengan dukungan disiplin ilmu lain di dalamnya misalnya, teknologi, sosial, budaya, ekonomi, informasi, operasi, dan riset, Perkembangan angkutan ini sesuai pula dengan temuan teknologi baru, berkembang dalam bentuk jasa angkutan darat, laut, dan udara. Dengan terjalinnya daerahdaerah tersebut dalam jaringan jasa angkutan, nilai ekonomis suatu jenis barang menjadi naik di tempat tujuannya, dengan demikian timbul suatu motivasi untuk mendapatkan keuntungan yang berarti pula mendorong peffumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat di regional tersebut. 2 SoedjonoKramadibrata, Perencanaan pelabuhan g usnlnqBpuod 't'l mqureg wp 'q'e 6'1 tequreg eped leqll1p ledep gu1 uereqtu€C 'o7o69 depeqral ohOL eJt11-eJrl uelBJBp dupeqrel nunq uerreJed ueqrunlese{ BJeceS 'e{uue1e1es qeloqas rp uulerep ue8uep uu>lSurpuuqrp s€nl qlqal uel€rep roleru{a €rBill rp Elrqeq uogeqrueSSueu runq u€lerep depeqrel eJepntues uerrered €JBlu€ ue8urpueqrad uelEuupeglapfu! cltcrotuv-qnsp{Heiuv uprreJed-qns uep'n7or11 luruaC uDtpqpryul qeEuel uzrrured 'ta7o6 Tot"to1onbg uDlpq /"rpul IBIJoIetuIA ueJrerod :erpul uJepnuteg !n7o1p1 lDqua) rqaolty Wnoslueups {rluel}V qeEuel ueJrered 'ue1elag >l4uepy u?rrsrod 'rawll lDuua) cuuolty lttoNpwtn {quullv qe8uol uBrr8red :{uusltv iQa7o14lD.qua) cgfico4 t!ruos ua$DgpruSSusl qetuel uErr€red 'n7o1 lDqua) cgfico4 tlflos uh$allp^ee lereg {grse4 qe8uel uerrsJed 'DtDl4 p,\ua) cg[1co4 tfitoN ura$a/l4nneT 1€rBB {gls?d qeSuel uerr€red'{uls?d clus-qns :rrep lrrprel Eue,( 4grse4 n1re.,( uerrerad qereep , [euo{rp u€t€rBp ureles 'Brler1snv uep 'eluaury 'edorg 'e{FJV 'ersy 'n12,{ enuoq g ltndrletu 8ue,( uegerep IJup rJrpJel rJrpuos rql rung 'nunq u?l?rBp rp {BlelJel e,(urunurn pn$lBru nue4 Eue,( qeJoso lseyodsue4 uels;s dn16u;g6ueng Z'l JEqueg u3.ldoxt'13H ENVgU3l IVMVSSd VUVOn 3ev108v) . UErr rvdvv f Y lnvt . lrlSrsts v,\NUnene rdv V vr3urv VBN\NVT 1VUVo + V . NOVdU]I ISVIUOdSNVUI I^I3ISIS vAVOnS' vrnsu3l tl m:usrs -/ rsvlHoJslr\ It40NOvf - 'lvlsos 1tv0 SV€]8 NV9NVCVOU3d - 'tvNote3u NVONVSYISEN3d Sesuai dengan perkembangan kebudayaan dan teknologi, perpindahan muatan (barang-barang) ini membutuhkan dimensi baru, yaitu segi kualitas produk jasa angkutan yang meliputi keamanan muatan, kecepatan, dan ketepatan akan tibanya di tempat tujuan, dan keteraturan singgah dari sarana angkutan (frekuensi) tersebut. Keempat dasar dimensi ini sangat menentukan tarif (tingkat biaya jasa angkutan) yang harus dipikul oleh konsumen dan merupakan pendapatan dari produsen jasa angkutan. Indonesia yang terbentang sepanjang 5000 km dari Timur ke Barat, dan 3000 km dari Utara ke Selatan, terdiri lebih dari 17.500 pulau-pulau dipersatukan oleh lautan dan udara. Besar tarif jasa angkutan ini haruslah layak, terutama bagi suatu negara seperti Indonesia dengan ruang lingkup wilayah yang sangat luas. Penentuan nilai tarifjasa angkutan tersebut diatur sebaik-baiknya sehingga dapat dipikul oleh semua pihak pada tingkat beban biaya yang wajar. Pengusaha jasa angkutan dan prasarana angkutan harus dapat menimbulkan keberlangsungan usaha dan mampu mengadakan peralatan angkutan yang memadai, dan bagi konsumen jasa angkutan harus dapat memberikan dampak pengembangan kegiatan masyarakat tanpa mematikan usaha jasa angkutan. Telah diuraikan perihal fungsi angkutan, bahwa muatan yang diangkut harus memenuhi segi-segi keamanan, kecepatan, kemudahan, ketersediaan, keteratUran, dan rasa kenyamanan bagi penumpang (passanger). Untuk menjamin segi keselamatanlkeamanan, ditinjau dari sudut teknis dibuat Alat Bantu Navigasi (Navigational Aid Equipments) dan Telekomunikasi baik terestrial (tetaplfixefi maupun ekstra terestrial (bergerak, mobile\ yang harus mampu secara langsung mendukung fungsi angkutan tersebut. Untuk menjamin ketepatan, manusia berusaha mengembangkan kecepatan sarana dengan memperhatikan pengembangan prasarana angkutan pula. Faktor lain yang penting adalah penanganan perpindahan muatan, dalam angkutan laut fasilitas pelabuhan merupakan fasilitas yang harus efektif dan efisien/murah. Teknologi yang dipilih hendaknya memperhatikan segi-segi kemudahan (simple and convenience), dapat memadukan diri dengan peralatan yang lain (compatible), WELTON 45. Gambar 4 1.3a Letak lndonesia di antara benua-benua di dunia SoedjonoKramadibrata, Perencanaanpelabuhan s uBnlnqEpuod o zI = cc I o 9= ,,2 L 7 NEB Y >t tZ TJ rf) 96 g.m o) o gF -t z c--{ o , 6 o z 1' z1 C)m ra o s, E P m xC i o n 3 t 0, i,U ro 0) F f o. o f o o o o -{ 6' s o o 0i d o 0) 3 c o il o q, (o 3 o (o o =' €. 3 x { {t C @ xc -{ c @ a m F ,z (! 7 1@" permukaan daratan Bumi 20 10 o) 6o .g -10 20 30 40 C (! Eso 0) a 275 x 10 Gambar 1.4 6KM 2 Distribusidaratan terhadap perairan bumi mampu berkembang dan fleksib el (developable and flexible) dan segi khusus lainnya bagi keadaan Indonesia ialah bersifat padat karya (labour intensive) serta dapat diadakan di dalam negeri (penggalakan industri domestik). Sedangkan keteraturan dan tarif angkutan dikembangkan melalui manajemen pengusahaan yang baik, pemakaian investasi yang terintegrasi pada modal yang ditanamkan secara komperehensif, sehingga pengusahaan sarana dan prasarana berimbang. Koordinasi operatif dari hal-hal yang kami uraikan di atas dilukiskan pada Gambar 1.5, dalam bentuk Sistem Angkutan' Dalam subsistem angkutan laut (sea transport sub-system), dibedakan dua hal pokok yaitu sarana dan prasarana dan keduanya saling bergantung satu dengan yang lainnya (interdependency) lihat Gambar 1.6, yaitu adanya ketergantungan antara sarana dan prasarana dalam subsistem angkutan laut' 6 SoedjonoKramadibrata, Perencanaanpelabuhan L uPnlnqBpued '(auotc ayqoru) Irqou uero{ undnelu (auon qfioqm) uuleqrrrel tp UBJoI '1ede1 1e:ep 'ersnueur u8uue1 ue4uunSSue{u qrse{,u u,tuuserq rur uu)preD 'W $ltrc tttD olpl lnqosp eserq 8ue,( IEIrue^ ue4e:e8-ue1u:e8 rlnTaueu qrseru e,(u:esup eped (ryo lenur relSuoq prB3 'Epeqreq qrs?ru e,(uuernln rde1el '(1rce{ Iled nele 3uruu1 e{qesru) lrcar uem{n ueEuap rs€lrun ue{epurp qepns ersouopul Ip rur 1B3s 'Lunrun Sueruq uBlentu eped u,(ueserg 'r33uq qrqol Suef IsuorslJo lttluntlp uet€ntu sruu uep WoJ puo apou uo TuawaatBy prauag,JJVC uunluele>f srsnuerruulue e8ni ue{r{Bq Euureq wlurl nlEI ruueEueru etes ue4nq (OZO7 unqel) Brunp upp '(0t02 unqel) f,gdv '(tAOT, unq4) NyASV seqaq ue8uu8epred n1e,( ue8ueqrueryed dupeq:e1 Irlp dnlnuaur ledep {Bpp €rsouopul BueJB{ uulnFodrp Sueureu Iul IeH 'rrrpl€inur r3o1ou1e1 ue8uep 1edu1-pdz4 rseradoraq ueIB qepns 1€{op u{p.e\ tueleq '(qne[ uup ]B{ep) rreSop renT uep (4ltseurop; rre8elq TxEJBC Ip ueqnqeyed-uuqnqeled uelSunqnq8ueur Bue,( 1ede1-1ede1 ryrz.( '1ne1 ue1ru18uu (arut) nlel rue.{u1au ru,(e1:eq Suef 1ede1-1ede>1 rur leus redrueg 1nu1 1udu4-1udu>1 ueplEue II 6uuuru5 uelsts g'! tpqurEe l^elsts NVgNn€nHUld NyeHtwt 'I erepn - lne'l lEeo : ----t NVHnS\rtld 'rvNrutu3l ll318ts rcidv: vUVOn uEequEl: ln\n UOJsd: 1VUVO aBpn. re'l l&eo : - M1 uep u6epue'l : uee,{elod JntV : vuvon InV'l lBUruoI / uouesgldui : 1VUVO NVHnS\n3d dnI0Ntl ltllLsts ISVOIAVN NTNVS 1\r]V 'll80l'l dvl31 'tvtulslul_r vutsy3 'lvtursl83.l. tsvxNnl loxr'M I.I o I 3 Ea t 3q 3 iE "B id H (u o o o o L { o- i F l 5 Z I J dz 1> (, z:) r {? * ii EA l I 9A? - ia co EO 36 a* cc ul Z)! e8e o_ Z F35 iE i E. U) z Pa f3 O Z cc a cc o_ 6 2 l o u U F e_ 4? i3 zts q" ?5 8 SoedjonoKramadibrata, Perencanaan pelabuhan C (E o (E C (o L o a c o o) c(! o) j0) C,) ,s U) q tv ll E (,o 6 uenlnqBpued 'sEl? rp ue{lnqos rurB{ SuEf lBd€{-lede{ rs8ury u€eu€slelod 8uelunuoru 3uu,( 1ede1-1rde1 rgru,( 'ufta4 1ede1 uup 'Suedunued 1ede4'Qalmut u)a$ 'spoq Smqs!9 ueT 1edu1 sruef ulnd ledup:e1 'nty ureleg '(dtqs ato 41nq) rceq qrfiq ledu>1 '(drys nuruTuoc) sewa4 qad 'Qautoc s3o1) ue8uopuole8 nfel lede>1 e{ulesru 'ulsnpur qenqes uu8uep up{1rc{rp efuuserq 'uu1en[u sruel qes ue8ueueu tuu,t urel qernc 1edu4 sruel n1re,( 'snsnqy 'p 'e,{ureEeqes ulBI uep 'uouras 'urnpue8 '8un8e['rpud '11uqeu >1e,(urur luun (d1t7s t11nq prnbryuou) ueJrlnq uulenqi '(g le,(ule8eqas ur€l u?p 'DN'I 'ltunq 1e,(unu (drus 1nlun 41nq pmbQ quel ludu>1-1ederytec ue1un6 '(1 :rue8ueuaru 8ue,( qernc lede>1-1zde1 ngre( 'rur sruef uped Ins€rxreJ '(t1aq .totaa.uoa) uulefteq ueq ueleprad ueSuep uelrsuurquo4rp u{ueszrq 'dusrqBueur ureles (8unde1 'uellnq) lepud epueq uulenru stuefepeg 'edtd rnleleur eduroruauTdesrq8ueur erec ueBuep uB{DI?lrp u.{uuelunu uuue8ueuad 8ue( qurnc pdul sruel rgrc['(uoucns) deslg 'c funtacuolstp 8uofl qnel1urel rreg 1edq1 '(g acun1stp aplpawra1u1) qe?ueueur 4e:el gag ledey '(7 :ftassad. ,Ont acuo1stp ttotlgl 4apued lurui ueg ledey '( 1 :trDIuoq reEeqas uolrsu>lgrsep{lp 1q oU/oU 1edu1 sruef-srue1 'fiassaa, uep !(1assaa. tuat '1ere8 uelequreI re8uqes rs8uryreq ledeq 4ep uep e8euuep Eretuu relep Suuprq lqrulsuo{ uuledrueru rcop dwoy eSSurqes uer33ur1a1gere1 rnle8uau n€ls uerossE e,{e8 pcel.redurau us{eqesnrp e{eru '8uo:oppluel e8euet pce4reduau elnd lueraq Buef. rur uulersEred uelqepnuou Inlun (anott dn *il pl ue8uap e,{ulesrur 'sede1 nele Irut e,(ulesnu 'FIp nlef,uou urselu nele €rsnueru e8eua1 uzSuep UDIDIBITp ledep rur ueqepurued e8eue; '(yeluosuoq) J€lepueu BJBcos u?lenu ueqepunued ue4ere8rad ueSuep 1ede1 sruel wryK 'ge lpy/uo //odr lnqoslp Bserq rutB 'oU/oU 'q '(d1qg ptooqy railt8l7) HSVT leduy'(g uep i(du1s nutoruoc) s?rue{ r}od ledey '(7 : (dttlS lDuoqua^uoc) leuorsuanuo4 ledey'(1 :1ude1-1ede1 srueIeped ue>13uo1o8rp ledep rur uelentu uuuu{u1a4 'rE3uU u,{ursulse,rur relru u€p rodurrp rur uulelered e,(r.rurnun pp€d 'snsn(pl ueJe{-ueJe{ ue4erpefueur ue8uep uulunlSunurp u,(ueq rur uelere8 z>1eru '1eraq 3ue{ uulenur Jesoq euoJe) 'leIrUeA eJucas UDIDIEITp uelentu ueqeputfuad uzlero8red uuEuep uulsntu ueue8ueued nlref 'o17o1 'e :]rullreq reSeqes I8€qlp ledep tenur relSuoq uelelered 6o1ou1e1 'reseq sue8 erecag 'e8ururep nUA setgplnpord uullelSurueu uep ualatlp ludep 1n4Eue ef,erq.re8u >lepuedredtp (awu punon u.m1 sdu1s) 1ede4 rulnd nllerrt eSSurqes ]enu-qrle ledecreduour 1nlun uu4n[n1rp rur ue8ueque8ue4 'nleur leEues Suequel.req qepns 'rur uelsnui ueuu8ueued r8o1ou1e1 ue8ueque8ue4 ke{a sebagai berikut: l) Kapal keqa (working boats), misalnya kapal tunda (tug boats), kapal dorong (pusher boats), kapal suplai (supply vessel), kapal bantu penyelamatan (salvage vessel), kapal keran apung (loating crane boats), kapal pemancang tiang apung (loating piling boats) dan lain sebagainya; 2) Kapal keruk (dredger) dengan jenis-jenis pokok misalnya kapal timba (bucket dredger.), kapal cakram (Grab/Depper dredger), kapal pemotong tanah (Cutter dredger), kapal penghisap lumpur (Suction dredger), kapal Jenis kapal pemotong dan penghisap (Cutter suction dredger) kapal penghisap dengan lambung (Suction Hopper dredger). Pada Bab lain, masalah pengerukan ini akan dibahas lebih mendalam, yaitu mengenai cara kerja dari tiap jenis kapal tersebut dan penggunaan lainnya. Dari uraian di atas, secara skematis pembagian sarana angkutan laut digambarkan seperti tertera pada Tabel [.2 Tabel 1.2 Jenis sarana angkutan laut KapalPenumpangdanBagasl-[:ffi:LH'"o"*o,.ii.jllill.?iiillIfl*' untuk penumpang dan kendaraan Kapal barang umum KONVENSIONAL a). dek tunggal (single deck) b), dek majemuk (lween declr, dapat pula menampung I fufrrtrn OrOrt Muatan cair Muatan gas Kapal d€ngan muatan yang di'unit'kan a). peti kemas (confainerJ b), LASH (LgnH aboard shD dapat dimuatkan pada kapal longkang-tongkang induk / I Kapa,baransj L -f penumpang) Kapal barang untuk melayani lndustri dan pertambangan ,,ofil6r sr,p) a). sernen b). prrpuk c), brji-bijian; beras, gandum, jagung dll glondongan dan d). kayu hasil industi perkayuan; Kapal*apal lkan €), aspal; 0. batubara; g). bijih Kapal-kapal tanki (tankers) untuk melayani bahan bakar minyak bumi atau minyak nabati / pasir besi; h). timah; i). bauxit; j). produk untuk didinginkaa / rchileretor producl\ Kapal{<apal kerJa dan kapal keruk Pengembangan sarana kapal sejak tahun 1960 sangat pesat, terutama jenis kapal barang, yaitu penyesuaian bentuk dan teknologi kapal terhadap pemenuhan permintaan pemakai jasa angkutan. Kapal-kapal ini cenderung mempunyai daya muat yang jauh lebih besar daripada kapal konvensional dan penerapan 'Jasa dari pintu ke pinlu". Kecenderungannya ditujukan pada mekanisasi bertaraf tinggi dan 10 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan I I uEnlnq?puod 'ue8un18ul1 uuqeqruad tuql{B re8eqes ntueuol lees eped Quoot au8ua) urseu Eueru '(tuatudmba) uelzle.red 'Qpt) Sunqurel e,{uyesru ,lzde>1 lrun re8eqreq eped ehe4 rsulole ue8uep lru{re} e fte>1 ueqeq u€p r$lnpord n1>le./y1 u[.re1 ueqoq uep rslnpoJd n1>1e&\ 'rsuersgo u€p useJ€qrleruedTrszredo e,{erq uped qruuEuedraq ue4quq . ,1ede>1 rsnu quqnEuaru tudep Eue,( 1ede4 qelo eped r$lueJ ue>luoquau ur8uu uep 'selturles 'sruu '8u€qruola8 urc1as 1ne1 ue8uru13ur1 'qrue8ued:eq 8ur1us 8uu,{ uulrelJolel nlens Inluoqueu lnqesJel uetuole re8eq:eq erec ue>14nfunueu usp uolsrs nluns uoruelo-ueurelo uu>lSueduqureut {ruun 1uI (t.ruqc no11ff IeH tp reqtuuC . :urBI BJBlue 'g'1 requug uped ue4sqnpp rgedas 'efuurul ue8uap ues u€lre{loq t€8u€s 8uu.( 1eq m8eqreq qelo rqrue8uedrp lu8uus lenu e,(up 'pduq 1n13ue uendrueurel r8es uuq lenu ur(eq pe; ue1n16ue eueJes rseldepe depeqal ;6o1ou1e1 ueleleued selrsya;dLuoy /'l '1u13urs 8ue,( lede>1 :etnd rqle,,vr Jequeg uep r33uq 8uu,{ ueqnqeled sulrall>lnpord ,Ieuralle d 'o epeq:el se1;1;qlpepy ueryudepueur {nlun 'Ienses 3ue,( ueqnqulad r66u11 leuorsueAuoy 3tuBlru31 r3o1ou4e1 ue8uuquaSuad elnd tnlunllp 'rur 1ede1 r8o1ou4e1 ueEuequreSued lr€p teql{y 'rusaq 8uu.( ruouo{e q€qust sulr^rDlaJo elnd rraqruaru r]i,,fl, /* M ,o,,,n,,t Neoqv- )aUbU) HS\fl SPo xo 3 E. o x 9. n o o r 9. o lo Iellu uup lul Ieq e.,(ruupp Ep€d 'reseq qlqot 3ue,( lenu .ru18uoq 1e18u4 n1re,t 'r38ul1 Tndq8notql 7qaq 'se1rnrl1npo:d uep rsuorsgo uule>1-Eurued >pdruep rJeqruoru uelentu srueI depeqrel 'se8 uep'lec'r4ue1 uep lSueruq iSuedunued uesnsnqrlSue4 yedey . lede; . ledey . :1I1){IJeq lede1 166u;1 ru8eqes 1ede1 sruel uerlodruoleSued pp€ ru .requeS rJ?C 'ue]?nru rseldepe dupeqrel 1ede1 uelelerad se1rs1e1duo1 uBlr?I uBISDInlrp L'l ruquec eped 's?leqrel 8ue,{ 1ude1 eped uelenur ueqeqn:ed rseldepu depeqrel rydurep wllnqrulueu rur Ieq ,1du1e; 'uuqnqeled Ip qnqel qIBA\ >lepuedreduoul sq?sn ueSuep uulelas ugos lelSurueiu 8uu,( 8ue,{ eFel e8euc4 u,turq eueru{ 'lunu :e43uoq e,(urq rseleSueu uep q€puoJ guul uu>ltedepueur ryuun uelqererp rur IeH 'snsnrpl uetentrr uped uelnlnlrp z<Y t,6 A 2 :: -.] tt \-Sz o S, rl 6c( Eil* 1{,ad, iz o) z n"1h2_gHtr?E F s) (0 ;aEJlr?i,frQfr FYOYl(/)g)oc(o-co (! (o ro .:2 I F f I2 C o 3 E (! I (, z {I Y $ Z J 6 v tu d o o aq .E NJ di lz 4 Y9 <f u1 c) u< (L o o, o E $ (! o) ) lz g, = o o E o o lz o xo E o o .= -o f o E o o tz E 0) ; G E v0) .E @ (! E o) .g o E co ! q o .o E (! o 12 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan fI uenlnqepued 'suqeq u€qnqelod u?p :ruouolo u?qnqBlod iueleqesnrp >ppu 3ue,( ueqenqsled i ue4uqesnrp 8ue,( ueqnqele6 :uselueln8und srual 'c 'snsnq{ ueqnqeled uep i(leuorseu:e1ur) lnel usqnq€led i(relnsurrelur) rulued uer{nqeIed :(1e4o1) ts8uns u€qnqeled :ueSue8epred sruel 'q 'ru€lB uuos ueqnq€led uup iuelenq u€qnqelod luele ueqnqele4 :sluleJ 'e uBrlnqElad 'e,(uleuorserado rs8urg nete srulol t8as trup nelultlp ueqnqeled ISeIIJISBI{ ue{uoq €1rI rurs rp e,(uselal {nluf) 'efuusel uelnSund sruel uup nele ]Enrurp u€p rq8uoqrp 3ue,( uelunu sruel rrep '(leuotseuralul n€l€ {llsouop) ueSue8upred r8es uep efulestu 'Sueprq re8eqraq IrBp tuqlllp ulnd ledep ueqnquled 'n1i uteleg 'tuely nuos uer.{nq€led lnqesrp sele rp }Uades tul:1s{o ue}eru{sred €npo{ Iqnueueu {BpIl 8ue,t urel edrl 'uulung uur1nq€lad inqesry rur ru€cetuos ueqnqelad 'ueurs ue8uep qnq€lroq ledup 1ude1-1edu1 re8e Sueqtuoie8 qecerued n1re,( 'Sunputled ueun8ueq elnd unSueqip u?p qeuel lrua8uoru Eruc ue8usp un8ueqrp u,(uueqnqeled uu1o1 'ueqnqeled nlens un8ueqrp ue)iqqnqlp qere€p nlens uu8ueqrue8ued ruulep ur(ulesru 'ure1 ueepee{ n1€ns 'ruBIV usqnqelod lnqoslp tui luecuruos u€qnqelod 'uel€u€s{€llp ledep lunu "ro18uoq re8e 1ede1 e,(utederaur uun? (ttoqu) ueteqrue1 nlens un8ueqtp (nluouol uelqqnqrp e,(uuq eSSutqes 1edu4 uern4n nJens r8uq uele:z,(s:ad tqnuerueru e,{uueqnqulad ruelo>1 uureseq/Ip u?u€lepe{ uep Iu u€Bpua{ rqnueurau ledep relued rsslol uens Suupu>1-3uepe;1 '3ue.req ueueu€ol utrusluotu {nlun u€Ieuuqellp ledup 1€ntu ;e18uoq eSSurqes 'trn€t uenSSue8 lrep Sunputlrel 8ue,( ledue] nlens ueledrueru uu4dereqrp 1ede1-1ude>1 e,(uqnqepeq ludurel te8zqas ueqnqeled uuqnqulad sulllrsuJ (uuurusur4 Z'I 'ledeq uelsrs eped uaruale dutlas uep iserutldo eJ€c ini€ioru 'ln18uz rslnpo:d s€trnrlloJa uup rsuoisl;e eped 4e,{ueq Suudrur,(ueru ryprt eS8urqes eXutu8eqas ur€l u€p '(rsindord) ueledace4 ueqeqrued '(tsultuniuo1a1a1) tseu:ogut '(:eper) ueerepur?uad rnleleur rsleleplp ledep ruele e1elafl ue8unlSurl ueqeqrued n>lellrod 'aaq ilnol eJec usnlueq ue8uep uulrluuSol udureqeq lJecueur nele (anbtuqcal ftraaatr puD uouDnp^g awwotSot4) fUaa etec ue>ieunSSuau ue8uep Isutdepu uelepe8uau n1.red 1ede1 ueurdturd rul ryiun '(tedec ul{etu n€tu €iu€l unleu) qeqrueq ludep qndrue] nt{e.r\ Issrur}so ue8uep 1ede1 rnlelrp srueq 8ue,( qnduet 1e:e1 1ede1 qndurel rUIEA\ . d. Jenis kegiatan khusus: Pelabuhan umum; Pelabuhan industri; Pelabuhan minyal</tambang; dan Pelabuhan militer. tugas-tugasnya dan ditinjau dari segi keberhasilan melaksanakan pelayanan dalam menunjang perdagangan (arus barang/penumpang), maka pelabuhan secara operasional didukung oleh: Untuk melancarkan a. b. c, d. Kapal-kapal kerja yairu kapal tunda, kapal keruk, kapal rambu, dan lain sebagainya; Sistem telekomunikasi terestial dan/atat ekstra terestrial; Sistem jaringan jalan dengan daerah pendukung (pedalaman), yaitu Jalan Raya dan/atau Kereta Api; dan Sistem jaringan pelayaran (Route system). Dalam melaksanakan angkutan secara efektif, masalah utama adalah penanganan yang terintegrasi dari kegiatan-kegiatan jalur angkutan, penangenan muatan, industri, pengepakan, asuransi, dan jaringan komunikasi. Produk jasa diusahakan merupakan jasa pelayanan daripintu ke pintu (door to door service). Kebijaksanaan angkutan nasional dan internasional diperlukan untuk mendukung pengembangan perdagangan ini, sehingga perrumbuhan ekonomi nasional dapat berkembang dan mempunyai dampak sosial secara menyeluruh dan merata. Akhir-akhir ini orang cenderung berharap agar daya muat, kualitas angkut, dan efisiensi penggunaan peralatan, baik di kapal maupun di darat dapat mencapai maksimal (utilitasi maksimum), yang berarti keberhasilan performansi/efektivitas usaha pelabuhan. Hal ini dapat dicapai dengan memperbesar dan mempercepat alat angkutan yang berakibat bahwa fasilitas prasarana harus mampu menampungnya; misalnya makin besar kapal yang akan memasuki pelabuhan, makin dalam alur pelayaran, makin dalam dan makin panjang tambatan, makin besar faktor pengamanannya makin cepat pula daya bongkar muatnya harus diusahakan. Jadi jelas antara sarana dan prasarana ada saling ketergantungan satu dengan yang lainnya, sehingga fasilitas pelabuhan harus memadai disesuaikan dengan perkembangan sarananya. Secara tegas, sarana dan prasarana keduanya saling membatasi dan berjalan seiring. Ketidakseimbangan sarana dan prasarana akan berakibat kerugian bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Pemilihan satu jenis sarana angkutan laut harus memperhatikan prasarananya dan bila perlu diadakan penyesuaian. Untuk mencapai hasil yang maksimal, pengusahaan dan pembangunan pelabuhan, perencanaan dan perancangannya haruslah memperhatikan segi-segi sosial, politis, teknis, manajemen, finansiil/ekonomis, dan operasional. Penilaian masalah tersebut biasanya dicakup dalam suatu studi kelayakan (feasibility study). Masalah sosial meliputi penilaian timbulnya dampak sosial dalam masyarakat daerah tersebut sebagai akibat dibangunnya suatu pelabuhan, Masalah politis meliputi penilaian kegunaan politis terhadap pengembangan daerah yang dimaksud. l4 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan g l wnlnriepued 'rsElsa^ur rsueuuoJJad nlens ue)lr€le{ nElE Jn>In lolo] rpe[uetu ledsp EueJu>I ItuBIspIp nlJod IUI ue8unlrq:ed ?J€3 'IsE]seAuI uerleque8ued tu{8uu uu8unlrqred ressp-Jes?p luqrred n1tu.,( 'Euecuered tstrlel ured qelo rnqelelrp npad Euuf or4ru-Iuouolo quleseru edereqaq nlnp nelull €tII UBI€ 'lur qeluseru {nrun 'e,{uuueuucuered qeluseur uulq€cotuotu uIEIep lrun 31P} sesotd Iaporu r{otuoc uep 'u,truenl Ip tlere€p ue8uep Sunqnq8ued Iuel€puatu qrqel 8ue,( otutq) Sumlnpuad qeroep ntuns lr€p (rurod lotruac) ue8unqnq lesnd lnduirs ueqnqeled uleu 'sen1 qtqel ?rpcos 'e,(uuuleqesn8uoru Lxsl€p AsoC) uerydrueur {pp (anuaaay) ueledepued 6es-l8os 1ru18uur(ueu BuaJ€{ 'ueltsulsenurrp Suef e,(erq uep '{IeqJel 8ue,( n1es I€q-l€q Irep ueiuuJueuad upedel u€{rsseplp sru€q uel€llued rpel qules qrpdrp uep Jll€ruatp edu.reqeq urelsp lsnqlp rut ue1e,{u1el lpnls uer[e>18ue6 (puo1 'ru>pdrp Eue,{ tosu rrep r8o1ou4otr Jnun e,{u:tpleleq unloqos repeuetu 8ue,( eqesn egBI qequrullp ueqnryled e,(utserodoreq qelalas Iselselul euep uoIlluqure8uaur uendtueurel lul IBq uel€C 'lnqesJol ueqnquled (rseredo) eqesn dnprq ue8uns8uele4 lequed lnrlEue,(ueur lul u,tuenueg 'uuereqtleured e,(erq uep 1enftp 8ue,( esulgF4 epude>1 Ile{es us{nluoueu 1s,(ord Isu}selul JBSog 'ue11ere,(srp Suef (rsuutuloJred) u fta>1 Fseq uBrruln depeq-rel Eueqtuueq ledep u,{uueresaq 1e18u}i uup 'e,(ute8eqes uml uup useJsqlleued erec 'ueue,(e1ad 1e13u11 '1udu1 s?lull nlel 'Suureq srue u?Jeou€lel eSSurqes '(ueeunfle,(epued pq uelep) Ieurlsleur ereoos rs8urgreq ludep ueldereqrp (e,(ure8eqes ur€l uep uelef Suepn8 'ue1equ4 'uuqnqulad uBIoI 'ueru,(u1ad rnle) ueqnqeled S?lrlrseJ-SeiIIISBJ uBEunSSuod depuqrel uuteltued gndlletu I€uols€Jodo qulus€N '1nqasrol IIpJoep tp ue8urulSull u€uelsalo{ ruouole uu8uequreEued depeqrel el{uutu1 >leduup uep 4e,(o:d rqens u€un8uuqrued r.rep tedeprp uele Bue,( ue8unlunel n1ru,( Suelupuou esuru IP rp{e,&l ue{nlJolueu BueA 'uzledepuad uu4ert4reduaur uu8uep ue4Surpueqrp ellq ue1efte4p ndrueur qlqel sueJel 'ue1t1upua4tp n1.red lu8uus e,(urq uetlepue8ued ernquq selel 'ueullEunure>1 uoel t8es IJ€C 'ueqrunleso{ uJeces Iuouo{e ueSueque8ued ,(eqel) ueflurgunol depeq.rel u,(erq rruln8ueru qeiepz sruouo{e uutultuad qul€ssl4l suuellp 8ue,( ueludepued uep u€qeqtrr€l rselselul Uuuqtuetu q€{t€dup uep (paqsaau! Pildoc uo utnlat) Is€lsolul I€pou uerlequre8uad 1e13uri nl1u,( 'ue8uune>11ere,{s-lerufs tqnueueu ledup tnqesJot ueqnqeled uuequsn8ued qelzde uequaued n1te,{ I€IsueuU ueteltued qBI€s€N '(slaaqs aruopq puo uo;,[qsoc) ece:ou uep sul sruB 'tnqesJol qsreBp 1e1ere,(seu I8eq undneu ueeqesrued rSeq 4req t8n:etll {EpU ueqnqeled ueuqesn8ued ru8e 'ueSueno{ u€p '1zue1eu 'ltuosred 'tse4stutrupu 'leuorsu:edo rnpesord llndrTeru BqBSn ue?lole8ued nlte,( uarueleueru qBIeseW 'ueqnqeysd 8undue1lp uele 3ue,( lede1 sruel uup '1ede1 ueerqred u€rruIn ue8unlune>1 ledepueu I€tulunu 8ur1ed 8ue,( uee.(erqued ueertryed lees eped uueues4eled '(se1ut1 nl€l {IDIel 'n{oyzfeqTuoleq '4ru4at e{Ius{eru 'tsupuod 'quue1 e4rueletu) I$lrulsuo{ slu{01 ,({&o1oca) uele uenSEuz8 depuqrel nefuplp {elel uBqIIIued tlndtleru slulel qelBsul I 'leulsluru '1&utuuo1d tltom1au) uuun8uuqured 'lelurufseu 3ue,{ Suedunued ue>llle>Ilp ue8uap ueerelqelese>1 ledurep uuuq8unuol qndrlou qzlzseli resed uelqEuu 1 Euenq ue1o18ue resed uereseq usrslrued 1.3 Pendekatan sistematik perencanaan dan pemecahan masalahmasalah yang berkaitan dengan perencanaan pelabuhan Dari uraian sebelum bagian ini telah digambarkan betapa luas dan dalamnya pemikiran yang perlu diperhatikan dalam merencanakan dan merancang (to plan and to design) pelabuhan. Walaupun secara implementasi dikenal kombinasi peran untuk meningkatkan nilai tambah kegunaan suatu peralatan, tetapi pengertian dasar unsur-unsur tersebut perlu dibedakan, yaitu: r . r o Peran organisasi merupakan nilai ekonomi yang dapat diterima secara luas; Peran struktural menyediakan keberadaan prasarana (infrastruktur) guna berj alannya peran organisasi ; Peran fungsional menguraikan kerja yang perlu dilakukan dalam kerangka peran struktural;dan Peran komersial menetapkan besaran biaya terpusat (ocus) pada pelayanan dan implementasi. Penataan dan pembuatan tata urut langkah tindak perlu dilakukan sebaik-baiknya sehingga setiap urutan ini memberi hasil (produk rancangan) dalam kesatuan tahapan seperti terdapat pada Gambar 1.9. Tata urut langkah tindak, hasil, dan tahapan ini, bersumber pada ketentuan Pasar Angkutan yang berlaku, yaitu atas dasar permintaan (demand) dan penawaran 6rpply) pasar angkutan. Tugas perencana dan perancang bangunan pelabuhan didapat atas dasar adanya keperluan dan kepentingan masyarakat, serta harus mampu menghasilkan dokumen pembangunan untuk dapat dilaksanakan melalui tata urut langkah tindak 1 sampai dengan 7 yang didapat dari pengalaman dan ketentuan yang terruang dalam VDI #2221 (Verein Deutsche Ingenieur, Systematic Approach to The Design of Technical Systems and Products, 1995). Dokumen rancangan ini didapat dari pen ilaian alternatif hasi I terbaik berdasarkan kaidah pasar angkutan ini dilukiskan dalam urutan kolom dan baris yang saling terkait yang merupakan suatu proses pemecahan masalah setelah mendapatkan masukan informasi secara berurutan dari tata urut langkah tindak I sampai dengan, 7 Gambar ( F-T-l ) yang kemudian mendapatkan haJl/produk ( I Aa"rl Le- giatan proses dimaksud. Tata urut langkah tindak I (pertama) menghasilkan spesifikasi rancangan, yaitu dokumen yang sangat penting, selalu perlu diperbaiki sesuai masukan data informasi yang didapat, baik dari lapangan maupun dari pasar angkutan, misalnya: ^. 16 Teknis Garis kedalaman pantai, besaran dan arah angin, pasang surut, gelombang dan pemecah gelombang (pada pelabuhan buatan), parameter ukuran/besaran pelabuhan, daya dukung tanah, perkiraan muatan yang harus dipikul konstruksi, jenis konstruksi yang terkait dengan standar yang berlaku (beton, baja, dinding, tiang, kaison, dan lain sebagainya). Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Ll uenlnq8puod 'e,(uleSeqes ueP ,uporu:e1uu uu1n43ue i(e,(ureEeqas uep 'FeJ ',rdy e1e.re;1,r2(ex uupl n1re,( lerep) uru1uu1n13u€ Bpotu uuSuep r$l€Jelu '(edrd'o57og'o'I/o'I) uglentu ueueSueued nrr, ,1rn*r4 Iled/lsEsplun ,qurnc ,y*p) rue.(u1lp us{8 8ue.( 1ede4 stuel uereseg uu1n43uu sulull nlB'I ueeuecua:ad qeleseu uaqeceued lnJn elel sesold lepohl 6'L lequee Llelesen ueqe9eulad 9 l1!ru"p {qe-I e1el z.tt o 3 --t @ m x@ {m F z repeureuJ 6uer( InPou renses qEl?sBulqns tpefueu euteln r -{ qeleseuJ ;6equ:aut ! a v @ e _-l ! m d m zo 2 b , x ueleieAsrad 6- x uBllu.rruaMllsf o o seBnl uetcutg il a 0 3 ueqnqslod ueun6uequre4 o = 3 ol 9. ueeuecuetad sPBnI (er(epnq uPp rulouo\a '1e1sos'leuorBet) le1atetrseY1 uenpaday NVdVHVI 1 ue6utluedaY lnun vlvl 'q c. Ekonomi mikro dan makro Pendekatan ini diperlukan untuk mengetahui apakah perkiraan kasar investasi yang diperlukan dapat dikembalikan dan perkiraan jangka panjang akan memberi manfaat bagi masyarakat setempat. Bila diperlukan pengeluaran investasi dapat dilakukan alternatif dan/atau melalui tahapan investasi sampai dengan selesainya proyek secara keseluruhan. Dari butir a, b, dan c ini disusun rancangan spesifikasi. Kemudian dari hasil spesifikasi ini dilakukan langkah 2 s.d. langsung 7 dengan hasil-hasil bersangkutan 2 s.d. 7, agar dapat merealisasikan proyek. Tingkat biaya pembangunan sangat tergantung dari pemilihan konstruksi, besaran cakupan, dan lama (waktu) membangun pelabuhan tersebut. Jadi sangat tepat penjelasan pada butir sebelumnya, lihat Gambar 1.1 yang menempatkan SDM sangat strategis dalam mengelola perencanaan perancangan pelabuhan. Dari gambaran tersebut selalu saja ada masalah utama (MU), setiap langkahnya perlu dipecah menjadi submasalah (SMr, sMz ...SMn) agar masing-masing submasalah dapat ditanggulangi dengan pemecahan submasalah, psMl, pSM2 ...PSMn. Dengan membagi masalah seperti di atas diharapkan MU pada tahapan proses, dapat diberikan jawaban PMU, seperti pada Gambar l. 10. Penguraian dari setiap tahapan tersebut dapat dibantu dengan skema seperti pada 1.1 I disesuaikan dengan keadaan yang diperlukan, dengan urutan tata pikir Gambar model dengan tahapan-tahapan seperti kejelasan objektif, penetapan fungsi, kelengkapan prasyarat (teknis, ekonomi, modularitas, sintesa), penentuan karakteristik, pengembangan alternatif, evaluasi altematif dan perbaikan detail. ''1 SM: St"1z I [ -J,, CATATAN MU . MASALAH UTAMA SM - SUBMASALAH PSM 2 PMU. PEMECAHAN MASATAH UTAfuIA PSM 1 PSM. PEMECAHAN SUB[4ASALAH Gambar.1.10 Model proses tata urut pemecahan masalah perencanaan dan konsepsi Pemecahan Masalah Utama (pMU)terhadap Masalah Utama (MU) Hasil dari langkah pertama adalah spesifikasi, suatu dokumen yang sangat penting dan selalu diperbaiki dan disesuaikan karena digunakan sebagai rujukan Uagi setial tahapan dan/atau langkah tindak. Langkah kedua dari proses adalah mencari./menetapkan fungsi rancangan, menghasilkan diagram fungsi struktur. Langkah ketiga mencari prinsip-prinsip pemecahan masalah bagi setiap subfungsi, l8 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6l uenlnqepuod '(qupnu 8ue,( rseurogur usul e,(uepe) lnqosJol r${BJo}ur rseldepe8uaru nduuur nele ueuu,{u1 esel releuredTFeqrued uu8uep rslerolur ef,uerposrel {ntun ueqepntua) 'a 6rer(uqrp ndrueur (tuno c co ruailn1':ucue1 Suruale: ryeq) uulFaqrp 8ue,{ ueue,(e1ad sete esel uu:e,(uqued IsuoraJoJ qeledy 'p 6ue33ue1ed wqnlnqa{ rqnuaueu qepns (a8ot1cod ptopuols) r€puels u€seruol lrep ISI quledy 'c euBlrreqrp esel ueuef,elad runleqes ludac e:ecas uelledaprp 3ue( IsuoJeJar epe qtledy 'q i(ssacotd Ttoddns aW) uueq saso:d eped esul relerued ledeplp uele 3ue,( ede uuue,{e1ad rylueB : u.{ulesrur'ueun8ue qrued uounlop Irserl sste uelnlerp ledep uue,(ueped re13up edereqeq sqesn IIIItuad r8eg 'Bqusn 4purad undneur zueslulad rollu4uo{ruo1ec epedel {Ieq UeIIS€IIunuo{Ip srueq 8ue,{ :eqruuS-:uqrue8 uep ueeuus4eled uulure,(sred lsuaq 3uu,( 'ueun8ueqrued rltple qe43ue1 'ue8uecuerod uu4req:ed rSuq Ill€q uedrun ru8eqas uXurunleqas seso:d eped ue>lnsuru lJeqtuoru ludep qu43ue1 derles efuurnurn 'uedeqel eutl tpelueur r8eqrp uynd ludep tnqasJel IIS€q usp qe48uel 'pn$lerurp uuqnqelsd ueEuecuer I€uU uouru{op rpulueru qnfnrel qe13ue1 upud uzrpnuel 8ue,( Jllrugop {etol €lsl rpufueru tueuoo{ qe18ue1 eped 'z{uute1 ue{nsuru uelledepueur qelolos uep '1u,tru lelol €1et :n1e8ueu euIIoI qe18uu1 'rleqtua{ ue4npednluslp tedep re8u uu4qecedrp ndrueru ef,edns qel€setuqns o{ qBIEsEru uer8equad ue{qercIp ledruee4 qe13ue1 upe6 'drsurrd e:ecas srueln qeles€tu ueqecaued nele u€qrun1ase1 rs8ury ue8uap Isnsos u€{Iseulqulo{lp lul Ieq uep ueruruiop ue{uoqruotu ue6uecue: uelenquad saso.td e16uele1 uelep spleurs eJeoas qeleseul ueqeceuad;epoy1 Ll'l requee Faktor penentu adalah besaran pembayaran dihadapkan pada nilai tambah yang didapatkan dari jasa yang diberikan. g. Berapa besar tingkat risiko kecelakaan dan/ata'u kegagalan? 1,4 Keterpaduan pemikiran Perancang dan perencana pelabuhan pemikirannya diarahkan pada fungsi pelabuhan, yainr sebagian dari fungsi angkutan yang mampu melaksanakan tugasnya, bukan saja di masa sekarang tetapi juga mampu berperan di masa mendatang. Tugas pelayanan pelabuhan juga merupakan bagian dari suatu keterpaduan fungsi angkutan yang mendukung/dipayungi oleh bagian atas kubus, seperti dapat dilihat pada Gambar 1.12. Bagian dasar kubus pun merupakan dasar tindakan dari setiap keputusan yang akan diambil pada sisi dinding yang berlumpu pada alas dan memikul 'atap' tersebut. Uraian pada keempat sisi kubus seperti terlihat pada gambar tersebut merupakan rincian setiap evaluasi dalam pengambilan keputusan perencana./perancang bangunan pelabuhan tersebut, baik dari segi teknis rekayasa maupun dari sudut sosial-budaya, ekonomi, dan politik negara. Sesuai dengan fungsi utama pelabuhan, titik sentralnya adalah SDM/personalia yang akan menjalankan pengelolaan dengan mengutamakan keselamatan/keamanan baik bagi orang yang bekerja maupun keutuhan barang yang dikirim/diterima melalui pelabuhan tersebut, lihat Gambar 1.13. Faktor-faktor rincian lainnya, merupakan jabaran segmen-segmen pada lingkungan Gambar tersebut. Dengan akan diberlakukannya perdagangan global kaitan antar sub-subfungsi tersebut, dapat ditinjau pada Gambar 1.14, sedangkan untuk lebih memperlancar arus keselamatan barang dan peralatan angkutnya, ditunjang oleh peralatan telekomunikasi baik melalui terestrial maupun ekstra terestrial dapat dilukiskan pada Gambar 1.15. Memberi dan menerima informasi ini sangat penting bukan saja pada telekomunikasi tetap, bahkan pada sasaran telekomunikasi mobil (bergerak, nirkabel) sangat diperlukan sebagai bagian dari ABN (AIat Bantu Navigasi) kapal, Dalam suatu persaingan, terutama dalam mengantisipasi kualitas pelayanan kepada pelanggan merupakan suatu perubahan mendasar, sehingga langkah yang tidak diperlukan disarankan melalui langkah seperti dilukiskan pada Gambar 1.16. Rincian ini dapat dilihat pada buku-buku referensi daftar kepustakaan buku ini. Dengan dukungan pengertian umum, perencanaan pelabuhan secara melebar ini diharapkan dapat lebih mengantisipasi setiap perubahan dalam cakupan persaingan usaha di masa terbukanya perdagangan bebas yang tidak lama lagi akan dimasuki oleh generasi mendatang. 20 SoedjonoKramadibrata, Perencanaan pelabuhan IZ uenlnqepuod !seuodsupJl uelep resep uourele ue6unqnH ZL'! JBqurEC t 'W \\ \ l ,'"**t*'* t I I \ \ \ \ --t'' 'ffi s( aJ/ a-P 'xl:\ o [r''%n,os n) q Gambar ocz ^6 lr a o,t) w1.13 Keterkaitan usaha dengan lingkungannya Kerjasama Daerah Terproteksi Ilustrasi kaitan antarusaha pada pasar dan kompetisi 22 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan ez uenpqspuad z @ z PENGEMBANGAN SUPERIORITAS m HUKUM rn o o z r o A' r A' a 1 = m n z z o x z o z 9. o z - 5 ! o o 0) 1l (o m z 0) :l (o -C O) (o B z 6" (, B) 0) 0) m z m v o x xm fia <rn P; ! -{ S+ nl CM frn z>z x > a o o ) 3 7 c 0) 0) frm -> ;x 9> $B -z 0) o. o (o o) = (o HN zd OE m> o (o 9., q 0, IM/ESTASI <x s9 2Z 9' B (D m 7 u) I ;; ;; >cmm v>Tn 6r >rc>10 >><= B{89 ''o> =nlz o1 CO a> c,o >a z1 LN BF >b I; "'ffiB IIIr "" ft}fu;,r,rII -'":::",,::drrrri\ -W,,;;,,ff *ie3 -#ll E G o0) I '6 G E o oq c o s E z a\(*W;,,#_* =,fr"fr o- G E o ffii ", .g E o .9. o o E') 'c 'ttfrttt"':,,,,,:=r, -,o lo r ""',ii?r Sts (E .o sT = 3 't)))))))))))))))))t)tt, * E o (9 I t d ''ttt'ttttttttt@ E =fr* 24 o E o o ; #'4: li=F" eH Qfi__rk,irr,, H LIJ ''',',:,:,',' ri\T...i I r, 19 :) (I) Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan (, U (r fJ 9Z uBnlnr.lBpued + "^J[g?ft^*o S*1'#TH'S 1'f'1'#H + a iC :!@T o A' tt A' o) -0 c>m xTll l>, n- oB T m HT ?t E o EE' u_l > -a z --l m dD !t z o 3 -o - x rm o> >a L =a th m z z m z :D a Il il o o, z a 0) I o- 0) 0) 3 3 o PERUBAHAN( (o IDE PBODUK LAYANAN J 0) o. DESAIN SISTEI'vl ANALISIS PRODUK LAYANAN t PEMILIHAN ) A) ir o) enooux ( NORMA BARU LAYANAN ) rexruoloor PENGEMBANG PFOJEK oerrutst AKHIR ;( o KONFORMASI ) enooux LAYANAN I m 0) ll@ tsF L-< 0, C C x> r o d E# ) o) -oF - rI oo mx (o (o o) flaE btE 6i> G)Yc sri >b "i>9 L=ah U'> -'z 0) z- z9 n-m Zrfr <n 6x rch =m >: tn IJ' + *-i?f,HNS + o'SH8il^. S *'JXS|H" + Jenis Kapal angkut RoRo Kapal kerja penggelar matras beton pada dasar laut 26 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan LZ "'or\\tJt rruouo{a Suelual 4o>1od ederaqeg Iuporu nlens ue>lledep Btl{ tedoc qrqel luureq'rur uerequre8 FeC '%01 q?lep€ etDI Isporu IJep (yoy : utnqay to a1oy) ueqequreEued oseluesrod 'su1e rp qoluoc rruq u(!+ I t !)od='J tt'9?t re'e I lzL Izl lt 0tt 0t I'ee r e z L 00r (u!'eryet etnlnTl uerpnueM lElrN e0unqJoq e0unq leqlle 00t YoOl 0 (odtenq/. (l 'tse/elur) e6unq 'ueEuequreEued u-ol nllell^ ,uesard) epolrad rlqlE eped lel6utt e6unqraq e6unq 6uen teltu ue6uequ:a6ue6 Z'Z loqeJ. uBqequEuod (dy ueelnf uepp) lut{ lel!N :lrulrJeq reEBqas ue{Suequo{lp tedep 'e8unq:eq e8unq e.tec ue8uep e,(uueEuequre8uad uep ya1l eEunq ruFs uzSuep '{u€g tp uudrurstp stues 8uB{ qoluoc ueEuep lffilselul ruBnS 0tt 0t 00, 0zt 0t 0t 0ll I t Z I OT 00t o/o0l 001, (1 (u1'erye1 en1ngl uElpnuel !el!N (dg ueelnf uelep) ledeptp 6uer( e6ung (od'en,?[ lueser6) ;e1gp fserelul) e8unq nlns 'ueEuequreEued p16u11 0 nl{E/r epo;rad JlrDlB spBd 6uen ;e;;u ue6uequ.ra6ue6 !'Z laqel :lrulrroq r?8€qos uB{?I?inrp su€leqe} €r?c3s ',o/ool @totr lsanrut) eEunq ll)Ins u?Euap Btnf 001 da Suen IBIIu uuSuep Ispotu ueEuequoryed neluplp ledep qoluoc le8€qas 'uBrpnruo{ lB€ses {ruun r?saq qrqel rpulueur Su8quro{req ledep ru! }3?s Ep€d EuBn u8req lreq Suef rselse,rut npns Inl€laru B,&rieq ue>lelurllp ledep umtun BJ€ceS 'IJEq uBrpnuo{ Ip ulel l?es Epedu?p qlqal teltu te,{undruslu IUI lu€s 00'1d11 Suen uEreg Euun u8ruq IrBp nl{B^r IBIIN l'Z rselse^ur nlens uB>luuecuoJeru ulelBp rrulBle{rp nlred Euu( oDI}uI ruouo>le Euetuel {o>lod qBIesBIu edureqeg Z lebih cepat pula kita dapat mengembangkannya. Jadi harga uang pada saat ini mempunyai nilai lebih bila dibandingkan dengan kemudian. Dari cara perhitungan di atas, terlihat pula suatu perhitungan bunga berbunga (bunga berganda) pada suatu jumlah modal Rp 100 juta, yang biasa disebut pengembangan berganda (compounding) dengan kebergandaan jumlah nilai (total compound) bagi suku bunga 10% untuk masa 4 tahun yaitu 46.41juta. Nilai (1+i)" ini biasanya disebut Compounding Factor (CF) untuk nilai harga (y' selama n periode waktu dan ditulis (F/p, i, n). Dari gambaran di atas, perhitungan balik nilai uang kemudian sebesar Rp. 100 juta, dapat pula kita hitung nilainya untuk masa kini, secara tabelaris sebagai berikut: (Lihat Tabel2.3) Tabel2.3 (dalam jutaan Rp.) Perhitungan nilai balik Pada akhir periode waktu ke-n Tingkatan pengembangan Koefisien nilai kini Nilai yang akan datang (Present Value, Pol (Future Value, Fnl (Cut of Rate, CoR) 100 0 10% = 1,00 100 = 0,909'l 100 = 0,8264 100 = 0,7513 100 = 0,6830 atau 't 100 1 - 100 110 100 2 121 100 3 133,1 100 4 00 146,41 Po = 1 -- 6*ry- ' F" Fn Biasanya nilai l/(l+i)n ini disebut Discount Factor (DF) untuk suatu nilai Cut of Rate (CoR) = i yang berguna untuk mencari nilai uang pada periode waktu ke-O untuk suatu masa n periode waktu dan tulis (P/F, i, n). Guna mempermudah perhitungan-perhitungan nilai kini dan nilai kemudian, diberikan suatu tabel koefisien CF dan DF pada Lampiran XI. 28 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6Z '''o.Dlpu nuouo{a Euetuel :1o1od edereqag t'z uln[02 dU = Ioq?J BpBd lsrlrlrp ledsp slreloqet ereces : ?lnf00t du usunqq rserserdec : rsersardeq gBItunI EmlnfdU: IEpoIu BsIs relrN e1n[671 dX = Iepotu I€^\e IBIIN Blnf 001 dU :lDIFeq re8eqes q€lupe uelnsn{uod euep ue8unlqred'unqe1 S e!e{ useur uep e1n[ g7d5 @ryor1 a8o,t1os) esrs relru uep ulnf 0ZI dU I€potu I€^\e IEIIU ue8uep Iselsolul n1zns Inlun 'rsulselul ehel eseu qelunf uu8uep eler r8eqrp uu>1elryedrp 8ue,( (aryo71 aSol.1og) Ispou usts IBIIu r8uernryp Is€lselul lupotu Ie,lr€ I€lIu erec ue8uep Sunilqlp rq{et\ ltun detl In+un uelnsMuod IEIIN 'B}BJ t8eq;a1 BJuces ISe1seAuI qupunl depuqrel ueurunued re8eqas ue{Iu€lp Iuls }p 'ppotu uelnsMued euuq poqpu auil il131o,t79) ' snrnl slrBa (uoltolcatdaq BJBcas uBlnsn[uad rz'z :€poleu-Bpoleu IEueIlp 'uelnsMuad uenlueued e.tu3 'uuruBq€qrued ngens IsA\? Iepou uulndnurad ue>ypufip uep r8uurnlrp ludzplp 8ue,{ ue8untuno{ sElE ueorested qefed eSEurqas 'eqesn ue8unlunsl depeqrel Suern8uad JoDIBJ ueludrueur uulnsn{ued I?lIu €uaJul ueequsrued uelSunlun8ueu rur uelnsn-(ued teltu uelefedred lnpns Ir€(I 'ueeqesrued ,,dnplq uo8unsBuoltlDp!@1,, Inqull u?Ie Iselselul JIIple lees eped 'lemu 1e[es ue>yluqredrp lepn eil11 '@ltt claouoca nele ruawtsaaul to alu 3u14toa) Is€lsalul uelndnuad rur eu€p qel?seru ufte4 esuur uezlryed Ienses 'Eutndutos ueSuep r8eq;e1 sru€q Iut euep uuetpe,(ue4 eqesn uuEuequra8uad u€p Isesruepontr 'q lre>1edrp 8uu,( uulupred ueruuququed 'e Iqun :uDIBpurl-uelBpull 'e,(uunleqes uelelered uu>In>lzleur ludep eqesn8uod tselselul €setu n1zs uundtuerua4 epedrrup JBSeq qlqel qnzl uendrueurerl refundruaur 8ue,{. rueq tEo1ou4e1 ue8uep uuleletad uenureuad eluepe BuoJ€{ lepoul teltu ufulnsns qBIeI arunsapsqo 'ue8unqnq:ed uelulered epud ue4ledeprp >1e,(ueq rut azuazsalosgo roDIeJ '1eq ede:eqeq Bped 'ueleun8rp Suzr( uelulured trep r3o1ou1e1 rnurn e,(u:tlpluroq luq!{e reSeqes ue4nlredrp aruarsapsqo uuEunlrqre6'acunsapsqo qel€pu Iepou uelnsnfued tudocredtuaru 8ue,( urel Jollos 't3o1ou4a1 uunleure4 efulzsed ueSuep rcnses 'rut .uqrprel €selu Eped 'IS€lseAuI uelulured eped uusnea>1 uer8rua>1 nele ueuunSSusd 1eqr1e te8eqes qEIBpe tut uelnsndued euep uuutpa,(ue4 'uIIESn (rOa,tocay p11do3) leporu uerlequra8uad r8eq uuep uelndnrued ue>1t1eq;adureur q€lepe Su4ued 1e8ues 8ue,( 1eq (twouoca SataawBua) {lm{el Iuouo{a tuel€C (lsulsardap) lupotu uulnsn,{uad uuug Z'Z Tabel 2.4 (dalam jutaan Rp) Penyusutan secara garis lurus Jumlah Penyusutan Persentasl oenvusutan Depreslasl tahunan Nilai sisa modal 1 't00 20 20 100 2 100 80 100 20 20 20 3 4 100 5 100 20 20 20 60 40 20 Akhlr tahun 120 0 20 20 2,2.2 Penyusutan berimbang menurun (Declining balance method' accelerated depreciatio n) Pada cara ini, nilai persentase penyusutan digandakan daripada nilai persentase penyusutan dengan cara seimbang. Besar penyusutan tahunan ditentukan sebagai hasil perkalian persentase penyusutan dengan nilai sisa modal pada tahun sebelumnya. Untuk contoh yang sama, perhitungan penyusutan tersebut adalah sebagai berikut: Sebagai contoh, nilai awal modal Rp 120 juta dan tingkat penyusutan 3Ao/o per tahun maka nilai penyusutan pada tahun kesatu adalah (Rp 120 juta) = Rp 36 juta. Pada tahun kedua nilai penyusutan adalah 30% (Rp 120 juta Rp 36 juta) = 30% $p Sa juta) Rp 25.2 juta. Pada tahun ketiga adalah 30% (Rp 84 juta - Rp 25.2 juta) Rp. 17.64 juta; dan seterusnya. Apabila perhitungan ini ditabelkan diperoleh : Tabel - : 2.5 Penyusutan berimbang Akhir tahun menurun Persentase penyusutan (dalam jutaan Rp) Nilai penyusutan tahunan Nilai slsa modal 0 0 0 120,0 1 30% 36,0 84,0 2 30% 25,2 3 30% 17,64 58,8 41,16 4 30% 12,35 28,81 5 300/ 8,64 20,17 Untuk menghitung nilai sisa modal pada akhir periode waktu (tahun) ke-n, dapat dicari dengan mmus: L = po (1-0" di mana: L = Nilai sisa modal pada akhir periode atau tahun ke-n; Po : Nilai awal modal; f - Tingkat penyusutan dalam persen; n = Banyaknya periode waktu. Dari rumus di atas, tingkat penyusutan f dihitung sebagai berikut: t=,-iF 30 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan e I '' 'or{lul Iluouo)ie Eueluel 1o1od zderaqeg 'lnqosJel ISBlseAul uu€q€snSuad seiE uel€d?pued qI€,( 5lns?ur Euun ledeplp UB)I? UBI€qssnIp lsselas qelsles uBp Junlo{ fiu€n {quoq mp Igpotu uelu€u?ued efiuepe luqllJol slnu-?lruu'lsulso,tu n1?ns ?p?d '(7'7 nqweg tPqII) uwqesn8uod sru? us}Bdupuod uep (uo{ se{ ueler8al ntens Irep (uo1{ u1 tlsoc) {ns€u 1no tlsnc) JBnleI sz>[ sruB nele efetq ednreq Suun ueqepurdrod ue8unlrqred 4queq urBIBp ueler8e>1 u?lrun n1ens qBIspB '(nog[ t1soc) sul sru€ ueryo8uad e,(ruesep upe6 leqH€ r€8?qos (ototd ,tsD)') sull snry E'Z 'rrq4e leni tu1t51 'n uEp :uEunqel l?llElp qeFunl uelnsn-(ue6 'E lurunueu Suequuaq uelnsndue6 'Z isnml sue8 eJ€cas uelnsn {ue4 'l :lrulIJeq Ip uelnsMued uuaunllqred UDISIInIIP Isllu-Iellu JItplB etec-ere) u?{rEssproq lEpoul I',(, J€qurE9 €ped ru8eqes sueS-sue8 Jotuou ue8uerelel ue8uep s€lu eseu, Jrr.lle eped lepou.t ests teltu /9'9 00'02 L9'92 e0't 00r e z 001 9Ltt I t/Y 0 0 0 lsBlsorooo uelnsnlue6 00'09 /9'98 0t't€ (dg ueelnt u:e1ep) ueunqEl lselserdag qelunf 9 o!seu { s t 00t 00I lEpoul Bsls lEllN 9VI lselsaldap qelulnl r/e 001 0zl lepotlJ lPMe lellu = 9ilz t. 00'02 L9'92 00'0t - I unqel rltllv ueunqel 16lp r.letunl uelnsn,(ua6 9'Z laqel g'Z :rqa1-eped leqryp tedep ue8unltqrod 'eues 8ue,( qoluoc {ruun 'gutuep quz ilrc' ilft trunt-1runlf,aq uelnsMued Surpueqruad e.(ureseq lp€l'S I 'g 17g ufurellu uelelerad efte1 qulunl'unqu1 Surseu-Eutsuu opue q€lepu uuunqel I g+l+e+Z+I = €setu ln1u1 .ueunqq opue Surseu-Eurs?tu uul€p lBpour Jnlun ueerl{rad qelunl reSuqes ue>llpelp @11ot uotlorcatdap) uelnsn,tued Eupuuqruod reltu IUI BrBc eped ' (uoyolcatdap sttStp nat aqt to rung) uBunIIEl ll8lp qBIIun[ uulnsn,tua6 t7Z Juta Rp. 120 \ ,r\ 100 '.x \.. c(d =o f 80 .\3 c o o_ l -c (U E - 60 \ .4 _T_ \ 40 -I \ cl vl (ol (gl =l .-t 6I 20 1 012345 Gambar 2.1 Perhitungan beberapa cara penyusutan modal Gambar 32 2.2 Arus kas pada usaha investasi Soedjono Kramadibrata Perencanaan pelabuhan gg '"oo{lru nuouoTo Sueluat 1o1od edu.teqeg e1'cJ.ryq sEIe[ sBl€ rp usSunlqJed rJ?c '€lnf 0zdu reseqos BSrs rclru (eur1a1 unqel lur Isq tu€lup) €qusn €s€tu JI{p{B spud uo{erDIJodIO r{rsuru ledeplp 'tnqosrol eqesn rSeq (l{otd \au) qrsnq €qul ledsplp 'se1e tp leq-lEq qBILunl lr?c sfiroll qsoc '(m1) ueyseqEued 1e[ud ueSuolod uep (uouotcatdap) uetnsMuod ququrslp unloqos uqel n1re.( '(t{otd ssot8) rolol Bqel qBIBps tseredo efetq ue8uep (anuad.ay) ueludupuad qlsllos '$asuadxa uouo.tado) rsuJsdo e,(e1q ue>lJ€nlallp srueq 'ueeqesn8usd tseredo t8es IJEO 'e1nf 971d5 tedecueru ueqrunleso{ tselsa,rut e,(etq qrunlos eSSurqes 'e1nf 67dg ue8uep rEel reseqredlp lszlsenul u8rleq unqel eped uep '1nqesre1 eg€sn uellseqSued uundureurel qeqruuueru 4qun e1n[ gTdg ue4pseq8ueru relnu qupns tnqesroi IsElseAuI uueged unqq epud 'Blni 00IdU qBIspE Is?lselul qepun! n1use{ wp lou-o{ tmqet-unqet uped rgre,{ Isqselul Ielnruotu lues upud umqsq ledeplp ue>1e 'se1e \p L'Z 1eqe1 uped ue8unlqrad uelrleqradrueur ueEueq /r^oll Nl qseC:iloH nr: 0rt 06 9L n: 09 (oo) ^ (su) (o 00t 9e (o r) 0z r) OZ oo: (og) (oz qeluinr (o r) 0z 9Z 0e : rsetoN (o r) Nl l8N lno (6) laN onlen (e) (s) (s) 0z 0z uoJd leN "l uorlercardeq (s) luord ssoJ9 sasuadx3 snue^au (e)-(z)=(u) rsBls€Aul (r) 9t 0t 0, 0? 0t OZ (oz) (oz) (oe) I 0 I v e (s) r) z uelel6e:l unqB) I (g) (s) (z) €I sueg s!uec -eI unqEl (dU ueelnI uetep) {s)+(r)=(z) (1e[e6)xe1 9Z (s r) (o (s) (s) 9Z (s r) r.) + 9e 9Z (s r) on: ') lenprsau 98 t. ( qseC oll MoB 0z OZ 99 lno uelep eqesn nlens sBI snJV z'z leqel :lDIIJaq tselselul n1€ns Inl€letu nluegel ueeqesnEued lefleqes unqul ruens s6{o/ir qso) qotuoc n}ens uB{IJoq e1t1 'uerequreS uduraqeq uellJequrolu lrqun S efta>1 eseiu uz8uep '(sa1srue) siltoll qsDC rterc tuawawls nlens eped (smo1g ul/fiO r7so2) se4 ?wn sruol u€eqesn8uad ruI {srJ }nqaslp u,(u4nseu JEnloI uBJIIe uslelEe>1-uuler8e>1 uulndrunEued ueerq:ed ueruquruSSue6 ertuleoeqas ulBl ueo nleq ueqeq e,(e;6 (u oW 'eAulebeqes ulel ueg peh ep) uelnsnr(ue6 (y1aueq1y4od) eqel (enueael ueledepua3 1;.11s11 e,(e1g e/vleS qednl[eg : ilot! Nl qseo lselso^ul e,(e;g : ilou tno qsec :nlte.('8uen uerenle8ued nlgns ue)plnlunueru Suer( ueler8el ederegaq te1eclp ludep 'orryur Iuouo{o tSes ueg tersebut pada akhir masa investasi tahun kelima mendapat hasil suatu Net Cash F/ow sebesar Rp310 juta (:Rp400 juta - Rp90 juta). 2.4 Arus kas yang didiskonto (Discounted Cash Flow'1 Gambaran di atas (butir 3) menunjukkan hasil nilai absolut untuk bermacam-macam waktu yang berbeda, jadi belum menilai seluruh investasi untuk satu masa tertentu. Perhitungan arus kas (Cash Flow) dengan memperhatikan untuk satu masa misalnya pada tahun ke-nol disebut Present value (Ps) misalnya pada awal investasi, dengan nilai CoR tertentu disebut Discounted Cash Flows (DCF). Ilustrasi dari DCF untuk usaha di atas dapat pula dijabarkan pada Tabel 2.8 Tabel 2.8 Net lN Flow Perhitungan DCF dari Tabel2.7 Pada perlode waktu ke-n (Tahun ke -n) Flow Discounted Factor untuk CoR l0% (P/F, 10%, n) (e0) 0 55 60 75 Net OUT 0,8264 0,7513 0,6830 2 3 OR 115 0,6209 5 : /N Flow Total * NPV : /N Flow NPV' OUT Flow (e-0) 50,0005 49,5840 56,3475 64,8850 71,4035 OUf flow Sub Total Keterangan NPV (Net Present Value) 1,0000 0,9091 1 (dalam jutaan Rp.) (s0) 292,2205 +202,2205 Net Present Value Dari perhitungan DCF untuk suatu investasi seperti diperlihatkan di atas, terlihat bahwa pada akhir masa investasi (5 tahun) menunjukkan NPV positif 202,2205, ini berarti usaha tersebut secara perencanaan memberikan kemungkinan untuk mendapat keuntungan. Jadi investasi tersebut ditinjau dari segi DCF layak (easible) untuk dilaksanakan. Salah satu cara lain untuk menilai kelayakan suatu investasi adalah penilaian dari segi Rate of Return (RoR). 2,5 Tingkat pendapatan (Rate of Return) Rate of return adalah perbandingan keuntungan (profit) terhadap modal investasi pada suatu saat tertentu (tahun ke-l, Present value). Pengertian laba dapat berbedabeda, yaitu yang bernilai kotor (gross profit) atau bernilai bersih (Net profit) yain selisih bersih laba kotor setelah dipotong pajak dan ditambah penyusutan (depreciation). Untuk mempertajam evaluasi, kita cenderung menentukan nilai keuntungan bersih yaitu keuntungan setelah dipotong pajak, karena nilai ini merupakan jumlah uang yang bisa digunakan sebaik-baiknya oleh pengusaha. Selanjutnya harus pula diperhatikan nilai-nilai dana penghapusan (depresiasi) dan 34 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan St "'ox{pu Iuouo{a Suelual 1o4od ede.reqog '(r) e8unq te{8url Bp€d (u) Bs€r.u ntens tuelep Euequel:eq ludep luporu I€^\B qelunl nlens ue4e1e{ueru ?ue,( roqeg nulu (u ,r 'dlJ) sllnllp uep (l)) rot?ol punodwoS tnqesrp ,(l+l) eueur Ip,(l + I).0d = uC :snuru iedeprp '(r) e8unq tu{8uq upud (u) uIB^r epoued nlens ue8uep redures (0d) Ierrr€ lepoui uu8uequa8ued uuryeque8Suau Suer{ 'resep snr.uru uderaqeq u€>lreJnrp qe1e1 e,(uurnloqos ueselelued tu€leg 'u nqBly\ ulelep €leJolu uep uos lqueq ur€lEp IBporu ryBns uep I Xo3 'rselsaAur ?ssu ru?lsp e8unq 1z>13u11 i nllurt epouedpsuru : : : V I u I (t) e8unq 1e>13uq uped u-e1 nlIE^\ epoFad redturs (papunodwoc) u8unq:aq e8unq !(awg otaz ]pql{e re8eqes Iel're lupour p anloa) rselsolur ntens u€lsp ,c ue8uequreSued }EIIu uu{ru€uu}rp 8ue,( leme od Iupour = :q€l€p€ e,(u1n[uu1es ueru-rn8ued unloqes []re8ueurp nped Eue,{ rselou edereqeg Isslse^ul uBEunllrlred qupnuredurau Inlun Iequl{aqu} unlnluequed uBp rusup snurnr uduraqag g'Z 0802'0 r r wq'az=%00!x-=uou 9toLLZott 0B0z'0 r t 0L/z'9t, gl,[tZ I 6029'0 9e t ngzB'0 r606'0 0z I 00 0000'08 0906'02 9962'92 0990'zz AT,ELZ (oooo's) 0000'r. 08 0 (s) (s) (s) (r) (e) (z\ esls lsllu (unqEl) u-el nlIP/Il 0920'9 t 0zB r.'81. lselsa^ul uBp onle^ ruoseld (dU ueelnf Luelep) ueEunlunel uep onleA ruosild 0eB9'0 0 r9/'0 lu'%ov'ilal %0t uo3 Inlun Jolrel potunocs!o 0z ? lsElsa^ul /'Z 9e e 90 z 9Z apo;.rod r!qle PpPd ( r) tlrsloq ueEungunay re,qeL rlep UoU ue6un11qre6 6'Z laqeJ_ 'uz{Euss{Blrp {nlun 4e|elutnlatto arny inpns rJ€p netuplp rur rse}senui eSSurqes 'ue4eues4e1rp ue{u rs€}solur eseru eped IEpoIu e,(utq teltu epeduep reseq qrqol rclru re{unduoru 'o/o?S'OZ: UoU Ielru }nqesJal ue8unltqred rreq '6'Z pqeJ" eped leqrpel luades Sunilqlp ledep lnqes:et Iaq-lsti nlnq€prat qoluoc uep'uerequu8 nles re8eqag 'lnqesJal rsulselur uep (an1oa Tonptsat) r8o1our1e1 nlens rnun JIIpIB rulru uup '(esu[ rslnpordueur ledzp uzeqesruod :eEu lepotu) e[re1 leporu '(1olldoe tottlu, [BA\e leporu iJep relru qulurni n]sns uurilUerp Iselsolut 'lzpour IEq ur?lpg 'rpel Br,[rou-€uuou ele8os dnlucuoru 8ue,( repu nles ledeplp u8Eurqes r$lseAur nles uuurlEunuo{ teirueru eun8 ef,ueserq uup'lnqesrel ue8unlune{ unqet uu4nlunueru uulep uetllnse{ u,(uepe ueryepuq8ueiu unqul eped esutu ?un! 'uel8unlrqredrp lnqosJel ue8unltme>1 ederoq a{ Kemudian dijabarkan pula untuk menghitung nilai kini (Present Yalue) Pedari suatu modal yang ditanamkan pada periode waktu ke-n yang akan datang dengan tingkat bunga CoR tertentu dan didaPatkan " " i.F" : (1+i)nn =A(l+i)" -A (1+i)-1 .- F, = A.t--- , I dimana I = (1 + disebut Discounted Factor i)" (DF) dan di tulis (P/F, i, n) atau factor yang menyatakan beberapa nilai kini (biasanya pada tahun ke-nol) atas suatu modal yang ditanamkan pada periode waktu ke-n dengan tingkat CoR tertentu. Bila suatu jumlah nilai A diinvestasikan pada setiap akhir tahun dalam suatu masa (n), jumlah akumulasinya dapat dinyatakan sebnagai berikut: : A(l+i)n-2- A1t+i;n-z + ... +A Fn (l+i) + (l+i)2 +. = A{+ ..+ (l+D*r} (l+i)Fn = A{+ (1+i) + (l+i)2 +. . . + (l+i)n} Fn :A{+(1+i)+(l+i)2 +. (1+i)" -l- . . +(l+i)n-t} disebut Annualy Compounding Factor I @Cn dan ditulis (F/A, i, n) adalah total modal merata (A) secaruseial (unifurm series of capital), selama n periode waktu dan pada tingkat bunga (i). Dari rumus r^ = o{(t : * i)' - L') t} = o (F/A,r,n) Dapat ditulis sebagai: A rr-rn = F- { t }: l1r+iy" -rJ F"(A/F, r, n) di mana: (l+i)" -l 36 disebut sinking Fund Factor (sFF) dan ditulis (A/F, I, n) adalah suatu faktor yang menunjukkan tingkat modal yang dibutuhkan pada setiap Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Le "'orlllu ruouo{e tuolual >1o>1od ederoqag : orGc)%8 'od = ud uBqBiaBf [086] unqut uped uulepedo>1 qeledereg 'unqel0I es?ru errreles Inlun unqq dego/og qelppu uelepude4 ueqnqunued 1u13ur1 ualell.radueu €uecuore4 'ueq delt uszrupuo{ OOi epl-ewr uelepudal ru,{unduretu uelel nlens 016l unqe} €pud (t (u'l'd/.{) s[nllp uup'(.{f,) rolrBd 6uJpunoduo3 t'L'Z uBBun88uod qoluor-qoluoJ L'z '1y uurgduul rped unluecrel euetureS€qes regsp nlsns ue{lenqlp u€Ipntuel IUI ToDIBJ-Jopl€J lellN .(r) uEunq lafus ue8uep (unqe1) rpIu,^dr epor:ed u €tuulos refeqrpTzrurrelrp 3ue,( I IEIIu rJ€p ruDI repu Eunlrq8uaut eun8 JoDIeJ qens qelzpe u 't 'Vld sllr1llp uep QVlld) rotcDl ,Qtnuuylo tltrol4 ruasardr tnqoslp:*# eu,." rP' v = 0d i{iijli :tDIIreq re8uqas slln1lp elnd ludep wtrp Ip sntung '(r) e8unq 1e13ur1 ue8uap nDIE/( aporred u Bluelos 0d rcllu ue8uep 8uu1n rlequel rufequeur eunS (nqer'r spoued red) ueunqel uuu,(uqued roplug r1,l?ps (u'l'd/V) sllnllp uep (&D) rotcol {ta,rocay plldo2lnqeslp =*## eueru (u ,r ,#v) . (u ,r ,d/r) ,. = e4eur '(u 'r uup (u npl?,lA epoued epud 'vlc)v IP'I-.(t+t) ''d = ;d; ii! {::.!:'l} ",,. r)0d = v t)}', =o -{t '!l+ Lr) 'l 'dl.{) o6 = u(l+l) 1 reltu tedecuolu {qun ^ 0d : uC : snruru IIBC 'ue>pluetrp 3ue,{ (unqe1) nl)p^r epoued Fn = Po. (F/P, i, n) ; dan Fr0 = Po. (F/P, 8%, l0). Jadi nilai kepadatan pada tahun 1980, adalah = 400 . 2,1589 = 863,56. sebesar Rp 250 juta ditanamkan dalam sebuah bank dengan nilai bunga sebesar 16% setahun dan tanpa diambil selama 5 tahun . 2). Sejumlah modal Berapa nilai pengembangan modal tersebut pada akhir tahun ke-5? Jawaban F5 = Po G/P, 16, 5) :250 ,2,1003 = Rp.525,0750 pada tahun-tahun 1951152 s/d' 1955156 adalah 58,4 juta ekor naik menjadi 89,9 juta ekor pada tahun 1967168. Bila diambil angka jumlah ternak pada tahun pertengahan yaitu tahun 1953154, berapakah angka pertambahan ternak selama 14 tahun antara 1953154 s.d. 1967/68 ? 3). Jumlah data ternak Jawaban Jumlah pertambahan proporsional ternak antara 1953154 s/d 1967/68 adalah : 89,9 = 1,539 58,4 Jadi pertambahan persentase jumlah ternak = 54o/o. Rata-rata tambahan tiap tahun Rata-rata tambahan tiap tahun 't4 54 : %o = 3,9 %o Angka 3,9o/otentu saja melebihi persentase angka CF selama 14 tahun yang mendekati nilai 1,539. Dari tabel didapatkan, '''* 1CF;'o = 1,70851 I 1,539 Bila diteruskan ke arah baris ke kiri, maka didapatkan: ''o*(cP) '''*(cr) ta = 1,512590; ta = 1,533279; r'zz1gP;t* = 1,554232. Angka yang mendekati 1,539 adalah 38 Soedjono Kramadibrata Perencanaan pelabuhan :'t"z1gF)la : 1,533279. 6t "'oDllu ruouolo 3ue1ue1 1o>1od ede:eqeg Lohzl qeppB l€po(u e,terq le>18url slrq 'lnqosret uprol quu88ueu ledzp ueqnqzlad w€q€sruod 'e[:e1 :rqr1a ES€ru epud JeBB u€eqesruod uu{erpostp srueq 8ue,( ueunr{E} rsrzrord relru qu>ledereg 'u,(ulerrre I?llu Irup %01 resoqes (?srs lepu) e8req uu8uap 1enftp ledep qrsuu tnqesrel BS€ru rnf{E uped uep unr.le} Iellulp lnqosret ue;a1 e[re4 usu;41 'e1n[ 0l , '$Sn ruseqes l€poru repu ue8uep (auo"t3 numluoS) s€tuol iled uero>1 q€nqos rselselur8uetu Ue>I€ uulsnlntuoru uzqnquled ueeqesrued rpnqes (t (u 'l 'Vlg) s[nqp ludup 'Plnl I6'4I '(ll9 'dU = totcDl pung lutrt1u1g ?'L'Z (t6t't I) ' 0l = G',tg 'v/d)'v = u(ucv)ur'v= 6d uBqBAlBf 1, $-e>{ unt{ul rrq4u eped lnqosrel Suun qelunl qe4udereg 'o7og e8unq ue8uep ue4olsodeprp elnf 0l dg reseqas Suen qelunf nluns 'unq4 6 euI€las roqruoseq 1 g dertes epu6 (u'l'ffV) s[n4p uap'(.{CV) totcol Sulpunodwoc r(ytnuuy g'2'7 'Brnf 0980'6 'dU = (06t90'0) ' 04 = Gt.Noz.c/d) srg:04 . uBqBArsf L %OZ rs4se^ur u,{erq lu43up ruliu €lrq }nqasJol 1e,(o.rd uuulnuued lees epud l€llu1p trnqasrot ue8unlune>1 qe4edureg 'Etni gtl dg :usaqes uu8unlunel ue>plnlunusu SI-e{ unqe} tu?lep uure,(e1e4 ueeqesrued qenqag '(7 'Ptnl0r't : 'dU (0t00'0) ' 0OZ : (Oe'.Agt'&d)'oid: (u'I' gld'uC = ,r(do)*r, uc:od uBqBArBf L %81Uo3 relru EIIq 1ul lees lnqosrel ueun8ueq uep Iellu qulederaq 'Blnf 002 'da qelepe lnqosral lees eped lnqosrol ueqnqulad ueunEueq tellu elrg 'unqel 0€ rpleirr uBIBp uelelraq qrwtu uE{e uuqnqBlad uuunSueq nlBns (u'l'.Ud qnllp uap (ld totzDl tanocstq Z'L'Z .OA r1ulepe ueunqq ueqnqunuod e>18ue E,{\qBq uu4e1e,{urp (t ledzp I,E 1u1 Ilseq Ir€( Jawaban A =F,.,(SFF)N = Fn . (A/F, i, n) di mana: A = nilai provisi tahunan; Fn = nilaijumlah depresiasi : US$.4 000.000 awal Nilai sisa Modal Jumlah selama masa kerja keran. = US$. 400.000 depresiasi = US$. 3.600.000 Jadi jumlah alokasiprovisi tahunan yang harus disediakan adalah: A :Fn . |ZYo(SFF)I0 = Flo . (NF,l2%,10) =3.600.000 . (0,05698) = US$. 205.128. 2). Sebuah proyek koperasi untuk membantu para nelayan telah membeli sejumlah mesin motor tempel/jaring-jaring penangkap ikan dengan syarat para nelayan tersebut harus mengembalikan uang koperasi tersebut. Diputuskan bahwa hasil pengumpulan uang dari para nelayan tersebut harus diinvestasikan dengan jaminan pemerintah dan mempunyai tingkat bunga l1%. Untuk mengganti alat-alat tersebut, dalam 15 tahun membufuhkan biaya sebesar Rp 400 juta. Berapakah besar uang pengumpulan dari nelayan tersebut tiap tahunnya ? Jawaban A -F,.i(sFFf = Fn . (A/F, i, n), di mana: : Biaya pengganti dalam l5 tahun; A : Jumlah yang mengumpukan tiap tahun. Fn Jadi A :400 . (A/F, 11%,15) = 400 . (0,02097) = Rp. 8.61867 juta. 2,7.5 Present ll/orth of an Annuity Factor (PWAF) dan ditulis (P/A, i, n) l). 40 Seorang petani mempunyai tanah 1,5 Ha, menanamkan modalnya dalam sebuah sumur pompa. Dengan tambahan modal ini petani tersebut mempunyai pendapatan Rp 4.415 tiap tahun, sedang masa kerja sumur Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan [, '"onllur rurouolo Euelual 1o4od edureqag :eu?LU rp 06: (u't'4,rg) ' u({uc),'06: v uBqB,!rBf 09e9'98? 0000'89 t. 09t t'88 r 6b'lnl e-ol unqel rtQle'p's llllsla llpery qelunr 0 -o>1 unqel 'p s e6unq ue6uep 00zt', I ewz'l 6t0t'l z (u'y"zt'ildl 0-oI unqel rlqlE 'p's llpory esBw 1111e1e llpory qelunl 09r 09t 001 rc1ce7 6ulpunoduo7 (dg ueelnt uelep) 1lper:1 IPEJY ueJlecuod rlElunr uerelequad ue6unllqred 0l'Z loqel '01'Z IeqBI zpud 1uqr1:el lilades qBIBpp t-e{ unqBl rnpl? up€d 'ueeueslelad er€c ue8uop lensos t1per4 uuBuuqruaSued qulunf le€s uBqB,!rBf e t-ol unqel eped rulnrurp uurefequrad epq 'uurns8ue uup eSunq rlndrleu e,(uunqel derl ueuqesrued uure,{uqued quyurnf qeludu:ag 'r-o{ unqq epud n1ru,( 'ue>pseradorp ludep led€{ l€Bs redures Iuporu e8unq,,8un33ueuer.u,, BInd BrpesJeq quluuerued lnqasJol uuun8uuqued €seru uelec'elnf 0SI dU t-e>l unqul u€p u1nl0SI d5 rcseqes Z-oI unq€l 'Btnf 001 dg reseqes I-o{ unqq eped 1rpor4 ueeuusluled erec uep unqel pruulos rul?nA ue4qnlnQlp 1ede1-1eduq uu>1deu(uaru ?unD 'snsnql ueru,(eiad Bqusn q€nqes epudo>1 o7o71 e8unq nlns ue8uep unl{Et 0Z nl1ear' o18uuf t ruzlsp €tnf 00t dX llpeq uB{uoqueu 4ntun rnlnte,(ueu qeluueuo4 ryeg '(7 'e1ni gggg'79 dg = (ztarc'd 'ost = (t'oAZl'dlv) ' od : :DI?tu ,(ruc)nr'od:Y 'ueuefutd J€seB le8unq uep uurns8uu qndrleu ueunl{el uuru,{equre4 l-e{ : : od V unl{sl I€lnu etuuolp 8uu,( unqel deq uutedepued g:1 eped ueledepued srue qulurnl Irep IuDl I?lIu : 06 :BU?IU Ip 'v: ,(gvrtd , 's: '(u'r'v/d) o4 uBqEAlBf qrunlos lrup 6 rur lees upud unqq S I upe{ BtuBIos u,(uueledepued qu4edureq 'r/o1l = UoJ €llg 'mqet SI eduod A : Pembayaran tahunan meliputi angsuran dan bunga; Ps : Besar pinjaman efektif, dihitung mulai tahun ke-4 s.d. akhir tahun ke-20.' Jadi n : (20-4)+1, =17 tahun. Jadi jumlah pembayaran tahunan perusahaan tersebut kepada Bank Pemerintah adalah A : =Po."n(cM)7 = P6 . (A/P, 12Yo,7) = 150 . (0,21912) = RP 32.8685 juta. Masalah keadaan batas investasi (KBI) dan pemilihan proyek berdasarkan jumlah investasi serta pendapatan yang dihasilkan 2.8 a. Kita telah membahas dasar-dasar perhitungan pengembalian, yaitu penilaian suatu proyek berdasarkan nilai modal yang ditanam dan nilai pendapatan proyek atas pengusahaan setelah proyek tersebut menghasilkan. Bila dari evaiuasi Distcounted Cash Flow (DCF) pada keadaan present Value menunjukkan hasil NPV yang positif, proyek tersebut dapat dinilai mempunyai harapan yang baik, yaitu berdasarkan perkiraan dalam masa kerja tertentu dan pada suatu saat tingkat CoR atau bunga/biaya modal tertentu pula. Suatu nilai biaya modal atau CoR, di mana nilai IN Flow dan OUT Flow sama besar dengan kata lain nilai NPV-nya sama dengan nol, kita sebut nilai batas suatu investasi (biasa disebut pula ltfi, Internal Rate of Return). Untuk memudahkan persoalan, kita berikan suatu contoh perhitungan suatu proyek yang mempunyai Cash Flow( lihat Tabel2.11). Tabel 2.11 Arus uang dengan CoR = 1 1o/o dan (dalam Ribuan Rp) 12o/o CorR = 12% CoR=11% Masa Cash Flow DCF lPlF,'t'l%,nl DF (,PlF,12%,nl DCF (850 0 (850) 1,000 (850 1 (6e0) 0,901 (621,69) 0,893 (616,17) 2 190 0,812 154,28 0,797 3 330 0,731 241,23 0,712 151 ,43 234,96 4 250 0,659 164,75 0,636 159,00 5 438 0,593 259,73 0,567 248,35 o 1238 0,535 662,33 +10,63 0,507 627,67 Net Cash Flow b. 42 ) '1,00 ) 44,76 Pemanfaatan teori keadaan batas investasi dalam memilih suatu proyek. Dua proyek A dan B, biaya investasi proyeknya sama yaitu Rp l0 juta dengan tingkat biaya investasi sama, CoR = 6%. Masa kerja investasi adalah 4 tahun. Tetapi hasil pendapatan berbeda, untuk: Proyek A berturut-turut Rp6 juta, Rp4 juta, Rp2 juta, dan Rpl juta Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan EN o-Dlru nuouo{e 3uE1uo1 {o{od EdeJeqag 'o Z'Zl gl * irA6' uesunlr qrod e:ec - B le,(ord (f Y 4eXo'td (lgX) ;ilx#T;ll e,qedy .,B r,puoru u, o;,*ilffi1:i >1e,(ord epeduep uu>lSuqun8uau qrqol g 1e,(o-rd 'ohg : T,,i t ;'i,H;':J Xo3 1e13urt uuEpBeI €ped BIL'I+ z9t'n 069'l+ 000'e 000'9 z6/ 000'f z6t'0 n 000 09e 0 089'L 000'z 0r8'0 C I 099'0 000', 899 (ooo or) 000 (ooo o r.) 068'0 e 16'0 7 SBB't (ooo'o l) 0000'r '\+-0 000', t 000 2 081. 000'z (ooo o r.) /v\olJ qse9 I gX) JCO la^ord (dg uenqry uelep) I lco lelol laN I /r^oll r.{se3 v la^ord (co) y"ss g 1ado.r; depeqiel y 1a,{ot6 ueqtltrlled :tn{rreq re8eqes laqet u?{lsnQlp ludep uluru L ese1^l Z;Z pqe1- 'se1u rp ulpp-e}ep uBC (UUl) rsetsenu! seleq lepu uetJeoued E'Z lequeg %r 9L ru+89 t x -leor-0 IBIIu uleru 'sge:8 au3 iuelSunlun8uotu qrqel 3ue,{ qe4uueu 4e.(or4 'E'Z requ?C eped rpedos rrucrp ledup U5i elnt 9dg uep 'e1nl y dA 'e1nf 7d5 'e1nf gd5 1run11runuoq g 4af,o:g Bila beberapa koefisien CoR kita hitung terhadap arus kas (Cash Flow) proyek tersebut, didapatkan garis lengkung investasi seperti terlihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4 Perbandingan Proyek A dan Proyek B dengan IRR sama Dari Gambar 2.4. tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Proyek A dan B mempunyai nilai NPV sama pada CoR =6,9Yo. Pada tingkat CoR ini kedua proyek memberikan nilai keuntungan yang sama besar; 2) Untuk nilai CoR < 6,9yo, proyek B lebih menguntungkan karena mempunyai nilai NPV yang lebih besar; dan 3) Untuk nilai CoR antara 6,9y0 sampai dengan 15,9o/o, proyek lebih A menguntungkan. 2,9 Hubungan investasi dan ukuran operasional pelabuhan 2.9,1 Pengertian ukuran hasil kerja dari kegiatan pengusahaan pelabuhan Dari pembahasan terdahulu, telah kita nilai hubungan investasi terhadap segi-segi finansial dengan tujuan agar hasilnya dapat mencapai suatu tingkat keuntungan maksimum. Telah diuraikan pula faktor-faktor pengaruh penawaran dan permintaan terhadap jasa angkutan, keterbatasan anggaran, DCF dengan suku bunga tertentu dalam masa kerja investasi yang diperkirakan. Dari segi operasional, pengusahaan pelabuhan harus menyediakan prasarana yang diperlukan bagi kapal dan barang untuk mendukung kelancaran arusnya. Penyediaan fasilitas pelabuhan yang berlebihan akan menguntungkan pemakaian 44 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Sl, "'oqlu lluouola Euelrrel 1o1od ede:aqsg :uel€p Feqp tedep {afqo ru8eqes uuluqurul '(7 '1enur ru>1Euoq 8uu,( 1eda1 u1e:-elur rseuol '(y) uep lSue8 de\ etet-ewr tpnrurppu{Euoqrp tcdep Euef Suereq uo1 qepunl '(g) iueqnqeled rp 1ede1 tuel dep uo1 qepunl '(g) lees uped 'suereq 1enru7re48uoq uu,pee{ #,Jt#i'XrliTiiIJI,Xl} ,,, :rueIBp l8€qlp rur sulrnrqnpoJd 'Suereq lenuTrelEuoq lees eped ue4eselesrp lzdep Eue,( ruel durl Suereq eter-eler nele Suureq uo1 qupunl nfte,( '6g9 'tlulcnpot4 s,dttl)1edu4 sell,rrllnpord (q 'eftel ruelurulpp rqlz.^a uulequr€lo>l'@wtl tsoD Eue11q U4e6'(c) uep iufta4 uefrunl lp rqEA\ '(q) iuftel ruelruulep rp nqe6 '(e) :ruBJBp l8€q1p ludep u,{qeuorse:odo lrsuq ueEuep rensos Ip Buleles pdel n11um qelurnl qrud awu actMas 'eBeu:ep '(;5 'atw1 auaag) eire; np1e11 (7) uep i(e8euuep) uzlequel rp ledereur ledep 1ede1 lees ue8uep redrues ue8uulepa>1 emlue uu)iqnlnqrp 3uu,( ry4u.,r.l r!'rcK '(11119 'aut1 3uuro,4,4 dlqg) pdea n38un1 nl)IeA'(l) :qe1rpe JVJ,57 Sun4npuaru 8ue,{ ru{B,r ueuodruo4 edu:aqeg 'ue1u48uereqe1 uu8usp redtues ue8uulepe4 eJelue uelnl.redlp 3ue,( nilell qelunl r\\EK '(J1SJ 'autJ punorv urnJ Qtlg 1olofl lzde; rqnd nDI€lA qelurnl '(e :ruBIBp lSeqp tedep '4efqo re8eqes luduy (t :}ruluaq rtuulepuoru 'ygn }nqes e1r1 rur esei re8eqas rsEIgrsBI{ ue8uep uelzr8s4 4e[qo edueqoq lrquerp ledep {ntun 'rsueu:o;:ad nele (;4gn) u!.,eX Irs?H uerrulll 'ueqnqeled uurn>In uuuqesnSued ueler3s4 rnsun durl rJ€p ue{lrseqrp 8uz,{ lnpo:d usel >1npo:d n]ens u,(unluol rur uerru{f-I 'lnqasJol uuqnqeled ueuqusn8uad urelep rp u?Imlupp ledup 8uu,( uelur8e>1-ue1er8o1 rn4n8ueru ledup 8ue,{ erBc nlens ue>ltedeprp n1:ed 'lul rs€]salur ue8uep leuorse:edo qelusetu ue8unqnq rulruotu ureleg qrqol 'uuqnqeled leuorserado rsu>lgrsell epud uel8uolo8rp ledep tnqesroi srue-sruu ueJecuulel ue8uop uelnlSuesreq 8ue,( Ieq-leH 'esul tuluruad ue8urluede>1 undneur ueqnqeled uerqesn8ued ue8urluedel >inlun IIeq uelSuuqure,(uau-i )iruun BJsluB {}lll Ues Bp€ nluel 'tut qelesuru uelquoouoru uung 'u€qrunlesa{ uJ€ces 1e1ure.(suru uu>1r8rueu ue4e e{urq>1e uped uep u,(ure1 ruouole JoDIas -roples ue8ueqiuaBued Suqnpueur ledzp rypr1 n1ru,( wnl qrqol l€qrleroq u(Iuru epes 1ude1 uep Euereq sruB uulJecuelatu Euerru1 'ese[ re4erued ue>lr8ruour rdelel 'ueqnqeled uuzqusn8ued uelSunlunSueru ue4u 8uern4 3uu,t sulrpseg uuerpa,(ued z,(uqrluqeg 'uuqnqeled ueequsn8ued uellerequreru leqrd ul€l Ip rdelo] 'eseI a). Berth Occupancy Rate (BOR), yaitu persentase penggunaan tambatan oleh kapal. Perhitungan biasanya didasarkan pada perbandingan jumlah jam merapat terhadap jumlah jam penggunaan dermaga. Hasil operasional ini dapat diklasifi kasikan sebagai berikut: ( t). Jumlah jam yang diperlukan kapal sesungguhnya dalam jam kerja; dan (2). Jumlah jam kapal merapat di luar jam kerja. b). Berth Troughtput, yaitu jumlah ton jenis barang yang dibongkar/dimuat pada tiap tambatan, Hasil operasional ini dapat diklasifikasikan: (l). Jumlah ton barang yang dibongkar/dimuat di tambatan; (2). Jumlah ton barang yang dibongkar/dimuat diukur tiap meter tambatan rata-rata; dan (3). Jumlah ton barang langsung keluar/masuk di tambatan. Uraian UHK ini untuk lebih jelasnya kita berikan dalam bentuk Tabel 2.13 3). Gudang sebagai objek, dapat dibagi dalam: a). Storage Occupancy Rate (SOR), yaitu persentasi jumlah ton barang dalam gudang terhadap kapasitas (ton) gudang; dan b). Storage capacity (SC), yaiu daya muat dihitung dalam ton barang untuk gudang tertutup/terbuka dan lapangan penumpukan. 4). Tenaga Kerja sebagai objek, dibagi dalam: a). Jumlah ton barang tiap gang (dapat melaksanakan bongkar/muat); b). Jumlah ton barang tiap gang per jam; c). Jumlah ton barang tiap jam - orang (man hour); dan d). Biaya tenaga kerja untuk melaksanakan bongkar muat tiap ton barang. 46 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan ,1, "'orlllru rtuouole Suelual 1o4od ederegeg 09 e 0 I 0 j t 0 0 0t 9e qelurnr t & z 0t I Z t t z n o z J , 0 9 L I I 0 (g) (s) lsdey lequeuaq € z z (t) (e) 1ede1 lEqueuoq e!posrol t'dey uelequef Z L Q\ (r.) ue6uelepel qelrrrnr o{ ueH uBlequrq ueeun66ued :]n>{r:oq rz8eqes I€de{ ueEuslppo{ I I t I I t ledey L z 0 n66unl qPlunf qEIunf elposral ledPx g'dey uElEq[uel n66un1 I L ,v 0 6 , t t t t 0 z 0 Y s I I I I 0 9t ueJnln tt'Z 1re,qeL qelunf ueert4red IIquEIp qoluoc leSuqeg 'l:eq 0l ?sutu {ruun uXulesru 'nlueuol opoued eped r:uq denas pde>{ uz8uulzpe>1 qulurni ue4ert>1;edueu q€lzp€ ueqeles€uxed uelz4epue4 uElEqtuBl uBBunB8uad uurn>Jn z'6'z usqrquldu ue11e6 -6uruaur ulel (eInq.,at lelelele releued ue6uede1) epunl ISueJl 6uepnb ledPl uielep releued ueral releued rp 6uereq Inseur Jeni slal e1 Ouereq ruel rent rp eOeurap rp 6ue.req Jepus$aq 6uei( 1ede1 (elnqrel qqtunl uebuedel) rp ledereu nlXer$ nlnueu ledey uelequlBl 1edel edPJ nllei rp eperaq ledey slal 6uepn0 qe;unf uelequel lenu, rel6uoq ulel tedel 1e16uereq uenfnl ueqnqeqed uel uelep uep/01 6ueraq Jq0uer lol6ue / 0uenq us6uelepat (uo.,ezMn (l,cuednxg (huednng (ndqbnuU (l;1tlgtnpotd dltqs) uewd!nE) a0aio6) wos) wsq) 1ede1se1,runpr6 'ewnpunue 1ede1 n66un1 nUe,$ ueqnqeled e!a1 qejaep uJel9p rp 1 ren; rp ledey wqdlqs plol, ledq rupd nyen qe1unl 9NVono [vlv-tvx3d un8ulr NVIVAWVI t{v!Nvdln ueilnqBlad rseredo rnln lolol reoeqas 'lvdvv u30Nny3s v3r80 'EleI llseq uernln ue6eg El'Z loqel Kolom-kolom: (l) Menunjukkan masa pengamatan; (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah kedatangan kapal =36 selama masa tersebut; Jumlah penyediaan kapal bertambat=40 (kapasitas tambatan 4 kapal); Jumlah kapalyang menunggu =15 (untuk tambatan kapasitas 4); Jumlah Penyediaan kapal bertambat:S0 (kapasitas tambatan 5 kapal); dan Jumlah kapal yang menunggu=3 (untuk tambatan kapasitas 5). 1) Dari data di atas, dapat dihitung TWT (Total Waiting Time), sesuai dengan masa tersebut adalah sebagai berikut: a). Supply = 40 tambat kaPal' Demand = 36 kapal. Dari kolom (4) terlihat bahwa untuk 7 hari dari masa 10 hari ada sejumlah kapal yang terpaksa menunggu yaitu 15 buah, hal ini di sebabkan kedatangan kapal yang tidak menentu. b). Bila kapasitas Tambat ditambah menjadi 5, maka SuPPIY = 50 Tambat kaPal' Demand:36 kapal. Dari kolom (6) dapat diketahui bahwa 2 hari dari masa 10 hari jumlah kapal yang menunggu:3 buah. Bila biaya I ship-day Rp 1.000.000, dalam masa l0 hari tersebut penambahan kapasitas tambahan ini dapat mengurangi biaya sebesar. (ls-3) X Rp 2). 100.000 + Rp 1.200.000. Optimum Number of Berth (ONB) Berth Occupancy Rate (BOR) Kembali pada data di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Tabel 2. 15 Perhitungan Optimum Number of Befth Jumlah kedatangan Kapal 36 Kedatangan kapal yang dapat di Tambatan Kap. 5 Kapal Tambatan Kapasltas Jumlah Tersedia Tunggu tambatan Kapal 40 15 Tersedla Bertambat Jumlah Tunggu 50 3 Kapal 33=36=3 21=36=15 tambat '40 - BOR untuk 4 tambatan kapal 48 2t X 100% :52,50o/o Soedjono Kramadibrata Perencanaan pelabuhan 6, "'oqltu ruouolo Eueluei 1o1od edereqeg '€.{uu€qeruelo{ sn8rl€{e s new (q8ua.4 s tua dwoc) eqesn wlBn>IeI rseuuoJur uz{rJaqrueu lsd€p 'olsur edeJaqeq uenlelrequred ue8ueg 'Ll'1, Ioq€I uep glz Ioqel eped ue>plnfun1rp Iuedas orser-orsur vep (pssD) BATDIE '(tprno8) uuqnqunuod 'ueEuep tle>IJo] 3ue.,( rsueturog:ed ue:n1n edereqeq rn4n8ueu 3ue.(:elotue-lzd ur8uep €rlcsn nlens rserodo e,{uueJefrolruorueur uelup rt€uuecrp n1:ed Suel 4o1od laq?Fe^ u€I?drueur 1ul tuolsrs JII{oJe qrqel .ruEe lersueug u{ep requrns uere>1uued uep u€rlctrp 8ue,( leporu ueeunS8uad rsuorsgo te>l8uu ue{ledepuatu Trlun uenlnl ue8uep Jn1{rulsJai iseluese:d ue>1udrueu Iersueug uesurrre8ue6 'u,(erq uerenleSued depeqrel uesemeSued usp eqel unuulueur lrUun rseslueSro uele>l8un duqes rsueruro;red uerupusd r8eq ulnd eun8req lul I€H '{lsq qlqel 3ue{ rse:ado rsuorsga uep (ruowa8uuDw tlsoc) se4 uauefuuutu qemufueru eun8 uuuelal rdeSSueuou tu€l€p rs€Isrurupu uolsrsqns uerEeq re8uqes srusrq rsEurg qolo BtulJolrp lersueuu uese,ue8ue4 IBISUBUU u?s8^lB8ued 0I'.7 'uB)pleJ€lu?srp uelnq 'uelequrel derydep ruelep Sunllqp u,(udns (UOg) UBJn>In'rlaceur-uruc€uueq u?tu€lepo{ ue8uep ueluqruel edereqeq re,,(unduetu uuqnqeled rgus eped epg se€ .I uEl?quBtr q€lunf l.I I ueq dell uul?qurcl Sunduqrp ledup Eue,( 1ede1 _l eler-BlPJ gBltunf = %001x ( nBEuru 1ede1 qelurnl - pdq uuEu€l?pol qelunf ) :ue8unlqred'unqu1 I rwlresqo 'ue1:n[uerp qrqel 1ede1 g selrsede>l uz8uep ohl6: %00I X oA9'29 = o/ooal %99:%001 x- 0s EE (uoa) 1ede1 X 0s (e-os) 0, (sr-or) uelequet S ?seru )Flun uelsquel rp€f : s(gNo) : n(gNo) lnlun UOg Tabel 2.16 Parameter pengawasan Aktiva Pertumbuhan Penerimaan/Pendapatan Total aktiva Biaya Operasi Persediaan Biaya Litbang/Penelilian dan Pengembangan Laba sebelum pajak (pretax profit) Appropriasi (untuk maksud tertentu)modal dan biayanya Pembayaran pelanggan Raslo Laba atas akliva (Return on AssetJ Perputaran aktiva (Assets Tumover) Waktu penagihan (collection period) Perputaran persediaan (inventory tumover) Dengan diketahui besaran-besaran dalam kedua tabel tersebut, maka dapat dikembangkan pokok-pokok perencanaan dan pengawasan efisiensi serta efektivitas dari modal yang ditahan untuk dapat dikoreksi fungsi-fungsi mana yang perlu diperbaiki seperti tergambar pada Gambar 2.5, yang dapat mengadakan koreksi terhadap anggaran perusahaan, program atau strategi usaha dengan memperhatikan alur kegiatan. Di samping angka-angka absolut yang tertera pada Tabel 2.17, diperlukan angka perbandingan dari satu kegiatan terhadap kegiatan lainnya yang biasa disebut rasio (Ratio). Dengan mendapatkan angka-angka rasio tertentu, akan didapatkan jalanlcara mengkoreksi apakah umpan balik tersebut, perlu mengadakan perbaikan pada formulasi sasaran strategis, program anggaran atau operasi. (lihat Gambar 2.s). MANfuEMEN Gambar 50 2,5 Pengintegrasian proses perencanaan dengan proses pengawasan Soedjono Kramadibrata Perencanaan pelabuhan [S "'oqfu ruouo{a Suelual 4o1od aderegeg :BUEIU IP recuBl 3ue1n %00t' rBcusl €AI}>lv - JscuPI orssu 'JecuBI 3ue1n ueref?qurod urruEftol uDl€ruos'Jecuul orse-l r33ur1 uDI€lueS 'recuel 3ue1n eped uqd€p?qrp recusl e^rtle s€tlpgqll ue:ru1n8ued rqrerc '(opDy ruaune) rBruBI olsug '(l :lyedas '(o1toy rl4plnbgS sulJpln{lf otsu5 'B (rSoloulel'{lsg 'htCS wp luades r8es-r8as 1n18uef,ueu ludep 3uef, Eueiued e43uel rmdneru >lapuod a13uel r8es uup lteq st8ele:1s ueqnueued lle4Suau >1nlun rolzdrp eserq 8uu,( lersueug ors€J ede.reqeq us{uoqrp }n4:ag (poqacl uo!]cailoc) ueqrEel nlle6 (taaoutnl psse) Blrlle ue:elndre6 ueledepuad ue-r1equla6ua6 lassy ue-r1equa6ua6 olseu JeuepJa] 914 HTNN )eprl lPuepJal puosred e,(erg ;epou er(etg rseredg sel snJV ule'l eleo lassv lelol ueelpaslad uetodel 1npot6 (elqetlecu ynoccy) 6ue1nqr6 uetllOel sey (iessV) enl1l1v \UoU xele4) eqel uenlnqepued lsellslululpv Ie[Bd ulntun e,{e;g roloy un eAetg ueledepue6 fiuewe1e1g ewocu| eqe'UlBnu uerode'1 ueo/o o/o JPSsS Ppog uEJe0OuV uere66uy lEnuv PPAE IPNUV uelng ue -Jesa8 lseurJorul eslleuv l6eq eleq 'lelsueuu rsueu,JJoled uBuelnq uesE^ABouad l6eq uelnuedlp 6ue^ lsEu,Jolul uBlng l,l'z loqEl o Aktiva : lancar * sekuritas jangka pendek (short term marketable securities) + piutang tagihan kas (account receivable) + (inventories) persediaan + biaya dibayar di muka (prepaid expenses). . Utang lancar (current liabililies) = utang rekening (account payable) + deviden + pajak (dalam tahun bersangkutan) + utang bank (angka pendek). Jumlah aktiva defensif 2). Rasio cepat (quick Ratio) = Utang lancar . Jumlah aktiva defensif = kas (tunai) + sekuritas (yang mampu diperjual-belikan) jangka pendek + piutang (account receivable, rekening yang harus ditagih). b. Rasio leverage/struktur modal l). Rasio utang fiangka panjang) thd ekuitas = Utang jangka panjang Ekuitas (pemegang saham) Utang lancar (current liabilities) 2)' 3). + utangjangka panjang Rasio total utang thd ekuitas = Tunes interest Earned Ratio Ekuitas (pemegang saham) : Pendapatan operasi Pembayaran bunga tahunan c. Rasio profitabilitas Pendapatan bersih setelah Pajak (Net Income 1)' 52 Laba atas total aktiva (return on total assels) after tax) + Biaya Bunga (Insert Expenses) Keuntungan Pajak thd. Biaya bunga (Tax benefit of Interest Expenses) Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Total Aktiva gS "'orllur rurouo{e Suetuol 1o>1od ede:egag (atoqg .tad anloa 4oog) tuuq?S red nlnq (gfibg staploqatoqg) (anloalooq q pynry) '(e nlnq IBIIU upud rusu6 rep51 rueqes derl eE:eg (8utpuo1s1no afiqS nd ,raqwnltfi r€pereq 8uu,( uequg qEIurnI (,qnbg staploqanqg) 7a 1q) nlnq tlooq) = nl a1qoruay aruorul :r-pe:eq 3ue,t qrs:a g ueledepue g ;ug1g (anqg nd SututoE '947) '(l tuBI{Bs dul} uuludupua4 (sopoy {4tncag pots uowwoS) ese1q ruBrIBs su}lrn>las (fuo1uaaut (fuotuaau1 aSotato) elet -eleu u€erpesjod aSotaty) ept -BleU uEErposJed (sato$ uelenluag (lsoc uouotado) rse:ed6 uferg (sa1os (a 1qo ata c a t I uno ) )D a8o,ra a,o ) (qrs:eq) ete J-eter ueqr8el 3ue1nr6 (slasso = .e Qaaou"tnl [to1uarufl .(g uuugpaslad uurulndretr (poua4 uolpailu aSotaaV) .t, (lreq) EIBJ-ulBr uuq;3uuad opogad \c 1o1o1 aSo.taao) uleJ-eleg B^tpIB leloJ (sa1og) uelen[ue4 Qaaoutnl slassy 1o1o1) (I lElol EA;IIE uurulndra4 (olntr ndou.tnl) uurulndrad (sanuaaay) ueledepue6 suadxE louor|otado) tsuedg efierg olsug tltog) uerJuH uelun[ue4 (sa .(Z anqs nd nqrun1t1) reperog 3ue,t u:eqeg qelr.unf (uoruwo3 anloa (atoqg tueqes Eue8eua6 sulrn{A (8utpuo1s1no nd uuqBs rad - (anuaaay) uzledepue6 (,(lmb a srap pqa.tD q s u olsuy 'p (u8tnw sapg) uupn[ua;1uu13ru14 '(g ouuo 3 ) tuBqES Sue8erua4 selln>Ig (uoruwoc ot alqolm^v autozul n1l ueqeg IrBp rlrsJeg uuledepue6 u?erposJelo) (tqrynbg uo run1at) sBllnlf, sul8 BqErJ 'Q Dari analisis performansi usaha ini dapat terus dikembangkan matriks daya tarik industri (the industry attractivenes.y' sebagai faktor luar (external factor) dan kekuatan bisnis (business strength) yang secara visual dapat dilihat pada Gambar 2.6 danlatau melalui analisis sesuai rasio di atas. Daripadanya kemudian perlu menempatkan diri pada posisi mana usaha didudukan dan langkah strategis bagaimana dan kemudian langkah strategis mana yang perlu diambil. Langkahlangkah tersebut dapat disimpulkan dalam beberapa contoh pilihan seperti tertera pada Gambar 2.7, unfuk ditentukan oleh pimpinan usaha. DAYA TARIK PELABUHAN Iz Io se\ o U zl o F g o f = Y z (rx$$ o zu UJ v \l tR'",,b @ z -- -lN-*'-{Hl d ffi H*Ht#lrruvesrAsr E r.*rr*BUHAN . o ' Faktor lnternal Pangsa Pasar Kekuatan Jual Pemasaran Pelayanan Pelanggan Litbang Penindustrian (lintas Angkut) Sumber daya Finansial Citra (images) Kualitas Keandalan Kemampuan Manajerial o o . . . . . o o . . 54 oAN pERruMBuno^ I I I I I I I I ll"ANEN/DTLEpAS SELEKTF l--_l rr,-r*r,, Gambar 2.6 Matriks Daya Tarik <*> Kekuatan Bisnis Prioritas lnvestasi <*'> Alokasi Sumber Daya Faktor Eksternal *' Besaran pasar Pertumbuhan Pasar Struktur Persaingan Hambatan untuk Masuk Besaran Laba Industri Teknologi lnflasi Regulasi Keberadaan Tenaga Kerja lsu Sosial lsu Lingkungan lsu Politik lsu Legalitas . o . . . . r . o o . . . Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan s9 "'orlFu nuouo{e 3ue1ue1 1o4od edaeqag ?96 t ragualdas tz vsn'H'tu.rety\ '(euecutnq) uedol ul6ue nlens ualleqtlplp 6uBI 6uequlo;eg g'Z lequre<3 depeqel eqesn rsrsod uep sr6alerls 1se111dr.n1 I urer | ,q"1ndn1nueu ue>16uequrpe6 - ,."r."nr, #,]J 1 I euBsn dntnueur -';;i;;i;; - | 't"'-r' -''t-'vr I BLueln l"l | rnlun | ","r"" !Jil;^;; - 'I Euecue-ouecuv' , rsesrrersedcrsa^/o, rselsa^Ul I| uevtBr.ltu[l- | ueereqrlaured lelDuli uelrselsa^ul - se)luErlleleQqrunlo^uau/ eueln ueuoes ue3 1ses11e;sedg - uelenle>1 ..-.T6"s ueqeuelar - rselurlepl | qnquJnlr '.-.^.._-_a- r;la letsuelod 6ue^ueuoes I .'-''-' ueurdrururade>; _:| 'I :::: -:_ueytsPvllltaDt " rsenle^3I I L__ l_ t.t.oO I uelupqeuadI | lselsa^ul | lselso^ul luelleulsleu.ranlEnIJad- | ueututop ; LlnquJnl ' >1n1un eledruag ' 6Yl::Y:.6-- I ---.-:*-": ereqr;e6 - i rsrsod lslsrnle ue>16uequr.r1pe6 - ;I ueuoas uee - | tsestlersedg - | --t ,,rr",". I - (s€qc/u] ^ /'Z requleg I uelrselullopl - I' _ qnquinr- 3.rr*€rsee.& YYYY ;.&i;t. ::g:* ". {*',,1*i'*e: 3r, & 3lk.*, *t *'si. 4.. Pemecah gelombang tipe Tetrapod *:{ laL I l,r.'.J r*- '!&'',1€ * :r,*;l:.tl: q:1 a i,,t. ir*. €'t.i:: *.;.* tir:g Pemecah gelombang tipe Kubus 56 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan L9 Ireq uep '1 'g reqruug eped rpedes 'ueqnqulad lsueru:oJ.led srsrlsuB rnlBloru lnqesJol rselsa^ur rleuuesuoru ueSuep nlruf 'erec udereqoq ue8uep redecrp ledep leuorsuedo rsuorslJe rBueEuau snsnr.I>{ 'rsuarsue undneu 'rurouo4e lursos 'uee,{erqrued 'sr3o1ou1e1 spDloi r8es-r8es pep nufuplp >peq ue8uecueJ Jrleuroll€ rrecrp snreq n1ensos uu{BuecuaJotu ruel€p 'uurnduos 3ue,{ ue8uecueJ Irs?q ue>pedupueur Inlun 'euecuered uz4uqred rpeluaur srueq rur JoDIBJ €npa) .rur rselsalur ef,uupe Fep 4edruep uuerqred wp ue>lruI?pp 8ue,( rselselur-rs€lsenur eiuepe lsqplu ue>1ur48unurp 8ue,( q€Jeup nuouo{o lulsos ue8uuqureEuod n1ru.( 'ue8ueque8uad Jol{ed 'srpesJel 8ue,( uuep reseq e,(ulusuu 'rurouo4o uelsrs ueseleq nulu re4edrp ue4e 8ue,i uelsrs uedereuad undneur Sundurulp uele 3ue.{ 1ede1 reseq ueJn>In ryeq nlruf 'r3o1ou4s1 uep srurlel edrueq ludup suleqruad ro14eg '.,3uequro8ued,, JoDIEJ uup ..se1€qurod,, JoDIsJ Epe nleles ruensas Lrulprrprlro.rcur tusl€C 'lnqesrel rszrruoJur lrs?q qzuDtrr.l uup uz8uruepuecol -ue8uruapuecal pqure8uaru uu8uep r€nlolAnsetu (uo1{ c{ott) Suaeq s(uu ueurlSunure{ ue{Errryedruoru urulep resep re8eqos {rlsquls el€p-BlBO 'Suelepuaru ueBpEaI uu>lerqredureu eun8 llisrlels El€p nlens eped ue>1.res€prp srueq lnqesJet ueqnqeled ue8uecuer uuJn>In uep u€JBSeq-uuJBSog '..llce{ nlelJel,, nule ..u€qrqelleq n1epa1' Suuf rselselur nlens u,(uepe ue{Jepurqrp snleq 'nlensos uu{EuucueJour IUBIBO 'sele Ip euelFl €npe{ plleueur npod ue4ueuelrp 8uu,{ I€poru eun8 u,(eq 'reducrp ur8ur Eue( lrseq ue8uep ue8unqnq:eq 8uu,( IBqJeq n1re,{'su11,lgl{aJfl . luop>1eyp 8ue,( su1rar11e uu8uep tlalrol Eue,{ 1eq1uq n1re,{'lsuagsgg . :lsdesuol resep ueq:e8uad ueepaq.red IlerrrJeorp nged 'pgruurp ur8ur Suef euecuer uesnlndel w{nlueueu ndrueur "reiy 'Suelepuoru es€u rp ueryeqrad Iuun ualepurl euecue; depeq:41 tsuuuuograd (1oauo1) tsearre8ueu erec 'uu;e38ue IIqurBIp iedep 'uu4de1e1p ue8ue6 Euef uereSSue uuSuep ue>lSurpueqrp €rlusn pseq repurp ulnd ludep ueqrunlesa{ eJeces 'efueped Suesedr4 lselselur selrsedul uuEuep e[re>1 lrun nlzns rselserd uelSurpuequeu 8ue{ ststleue ueledrueru ruI u€relruod 'e,(ureSeqes urel usp '(rdu ura.ra>1) 1er uelel'e(etrnlel selrlrqusas{B Surulnpueru eun8 uu8un4Surl uelel'(z>lnqrel uup'dnlnuet qe8ueles'drqnua] Suepn8) ueuedur,(uad'(u,(ure8eqes urel uep '{114tols1uelu1e3es 'uue1-uere4'EueB) lenu rulSuoq ueledecsl'ueleqtuel 'uau,{e1ed Jnle uep uueunSSued-uuuunSSuad rlndrleu IUI Isuelsug '3uu1ep uele 3ue,{ rserado uuerqred lSes r.rup nufuplp rselsolur nl€ns sell^Iqe;e ueeun8Sued depeq.rel uerepued ufuupe uelnl.redrp ueqnqeled nlens ue{eueJuororu u€lu(l rserodo r8es lrep nefulllp (rsuersgo) Iepoul nlens u€€unEu.(epued qeIBSBI I t PASAH ANGKUTAN DALAM/I-UAR NEGRI ,ERMINTMN ANGKUTAN PRASARANA PELABUHAN LINGKUNGAN . ALAI . BANTU NAVIGASI KELAII<AN - KEPERLUAN .DQIVPERBAIKAN . PEHALATAN .PENGERUKAN BONGKAFMUAT . . . FREKUENSI JENIS LINGKUNGAN - BBM - LISTRIK KECEPATAN . KOMUNIIqSI PUTAR . PENCEN4ARAN - WAKTU KAPAT, . FAS, BONGKAB MUAT , FAS. TUNDP./IELKOM . FAS. PENUMPUKAN dari segi sarana -";:;;,-#:ilff:t;,:::,,. se,ain pada segi rancangan, perlu didukung oleh kualitas tenaga kerja yang terlatih dan keadaan lingkungan yang mendukung (gejala alam seperti ombak, kecepatan arus, salinitas, dan lain sebagainya). Faktor-faktor tersebut mampu menjawab tantangan pasar angkutan serta keseimbangan dalam titik temu antara penawaran versus permintaan pasar. Hasil performansi pelabuhan dalam bentuk laba usaha dapat menutupi kewajiban investasi seperti diuraikan pada Bab 2 sehingga mampu mempertinggi nilai PDB regional (Produk Domestik Bruto) dan NPLN (Neraca Pembayaran Luar Negeri). Secara umum perlu pula diperhatikan cara pembangunan konstruksi prasarana pelabuhan tersebut dengan uemakai caralmetoda yang lebih efisien yang disebut sebagai construct ability, kemampuan konstruksi. Kemampuan konstruksi diartikan sebagai pemakaian ilmu dan pengalaman konstruksi dalam perencanaan, perancangan (design), operasi lapangan unruk memperoleh objektivitas proyek keseluruhan. Untuk tujuan ini, putusan kemampuan konstruksi diarahkan sebagai berikut: o Pengurangan jumlah waktu konstruksi, dengan cara menciptakan kondisi memaksimalkan potensi untuk konstruksi secara bersamaan (concuruent construction) dan mcngurangi kerja ulang serta waktu terbuang; 58 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 69 IsBrodo rSos uep nBfulllp (rsuersge) lEpou n]ens ueeun8e{epued r{el?sBI I '(uotqoztuo8tg nqo.fi ussfta{B8euela{ uern1eEuod .G '(ruawutaaoC ol uotsotT) qeluueured depeq.rel ueqnqeled ue8unqng .(g (u o trt o z uo 3.r o rua wa tto da q ue6eqtelue rsesr ueErg (7 ) ' . 1 .(fuauu1co1,tg 3w4ow uotncaq) uelsnlndrp ludep qelss?tu ntpns eueuuegeq e.ru3 .(f (an4cn4g 1uawa&ouo1,y ueura[uuutr41 puD uouoztuoSta) .rsusluuSro uuuqusnEuad Bulq nBlB .B :lru{rJeq re8eqes rcuuedrp ledep rur 'luuorseu:e1ur undneur Ieuorsuu ue1ru18ue uolsrs qens r8es IJsp {leq u(urs8un3 Sueluel de18ue1 €r€cas uerequeS rcfundueru rsuredo-qns rges re8eqes ueqnqr1"d pq (ua1sts qns-qns Saaotadg utt sD uoA gseredo tualsls qns-qns nlus lu8uqas uuqnqslad I.t :n1rc,( lnpns enp usp lsrirllp ledep ueqnqeled qens equsn rsuorsge uelalSuruad 4nlun e,{qnfue1es loAo.rd elsn Euetas leu;1 e[e1q lqrue6uedurau uendueueyZ.tJegureg NVYn)!4Ul8lC ..lvccNv.j. / t_ lSVU3dO nlyvM .'IVMV]VOENVl ISYNUlSNOY NVt'',t38r,ltd 'l tv1l0 vsvAvy3u l5cNt1 'lerrre 1e[es uurmSuegtued uep ueeuecuated leme uesnlnde>1 ueFqrue8ued lees uped uurlue>1a}Ip nlred trz8ues rul rntuo .rqrB^r depeqrei 1e{ord rrq>p e,(erq rqruu8uedruau nduutu ruSe rsuelod uoIsDlnlrp z't JEqLuec €ped anwrutw) ue8uenq rs,sru.uoru n€l€/u,p .qernur qrqal Bue,( sBlrlBn)I r4ruqtedueu ueSuap ,1uue1uu exerq uuEue.lngue6 I€rJol?ru 'urzsap . uep irE8uq e,(erq uenpede4 r8uu.rn8ueru,uersga qrqol u?l?l€Jed uere4erued erec ueSuep rqrulsuor uelelurad e.(erq ueEuurnSua6 . ireseq erunloa uu8uep ueeFeled 4nlun ufral uEeuol ue8uern8ued nele rr€q qrqal s€lhrDlnpoJd ueepeel ur4eldrcuau uuEuep e i:a>1 tuef uelerufsred uuEuurn8ued . '(a\so,N b. Pengawasan teknis terhadap berfungsinya suatu bagian fasilitas (Physical Structure) 1). Kedalaman aiur pelayaran, kolam pelabuhan dalam, dan sebagainya. 2). Alat bantu navigasi, kapal tunda, dan sebagainya. 3). Penggunaan tambatan. 4). Peralatan, misalnya keran,fork lift dan lain sebagainya. 5). Ruang penyimpanan, misalnya gudang, gudang terbuka. 6). Hubungan dengan angkutan pedalaman dan lain sebagainya, c. Penilaian terhadap gerakan sarana dan prasarana akibat adanya muatan (Operational Structure) 1.) Gerakan kapal-kapal (Ship movements, arrival queuing, turn around time). 2.) Gerakan muatan (cargo movement generation, consolidation, handling). 3.) Penyedian tenaga ke4a (labor allocation). 4.) Peraturan yang mengatur hubungan kerja dengan pihak-pihak yang rnelaksanakannya. d. Pengaturan pada penawaran iasa yang dijual (Financial Structure, Port charge, tarffi /pricing). e. Kebijaksanaan Investasi (Invesment Policief Secara skematis uraian tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3 (a dan b) ditinjau dari segi sarana yang singgah di pelabuhan dan prasarana yang melayani arus bongkar muat. 1).Sarana Catatan : 1). Sh,p Tum Around Time. Gambar 3. 60 3a Uraian operasional sarana angkutan laut (Kapal) Soedjono Kramadibrata, Perencanaanpelabuhan 19 rsB.rodo r8es uep nefulllp (rsuarsge) pporu ntens uzuun8e,(opued rplessry '(uagod npaag) Burqnpued re8?qos Suuqec uuSuuel -{t '(apo"t1 u8tatotpuo 4$auo1) IroEoNrenT Ip u?p urep6 ry ue8ueSepre6 '(g '(ttoc to ?utrw1l utaulod \\oc-dlttl uentuela){ '(Z ue1ru18uu lernpel ruue8uotu uede1e1e4 '(uoryca7as Ttod g utagod Tioc-dltlS ) quSSurs ueqnqelad wp lnel ue1m13ue tuelsrsqns .(f (ayog Sulddgg) ueqnqelad-ueqnquled uped ledq (arnot) uu8qrel 'B :lDIIroq re8uqes rcuuedrp qBIEs reEeqes u€qnqelad qeltunfss urzl ueqnquled usp ualsrsqns n1?s e48uur ledep $yodlo ras o u! taaruap uo so yo4) ulul uuqnqulad quprnfas IJBp uelslsqns url8uur nlss qulus lu8sqos usqnqulad Z't ueqnqeged eueJese.rd lseslleuolsp:edo uele:61 qt't requrEC q6noq1 qyag'9 usp:AotJ ofuec p suol ptot', ltycedeX e6ao7g 'g :o;rg icuednccA e0aolg '7 '1nd !6wpeo1un g 6u1peo1 pulg '1, vtu3)t vcvN3-t 9NV9 IEEIE E5 nlvs rNvewlto cA Nol Hv]htnt NNHV.L}S VSVV'{U3O NVN]VS dVIl NV1VNA svlNr"t H\nwnl NOJ cNnSSN\rI BuBrusu.r4 t (7 b. Arus muatan (Cargo Flows and Inland Transport Links) 1). 2). 3). c. Pengembangan muatan (Generation and Volume pattern). Penentuan Jaringan (Route allocation pattern). Alokasi pembiayaan (Finan<'iul allocation). Kebijaksanaan operasi investasi ( Investment opcrutionul policies) Pada kasus pelayaran Indonesia, pelabuhan sebagai salah satu unit subsektor perhubungan laut diatur dalam PP-211969 dan dikenal pembagian jenis pelayaran seperti terlihat pada Gambar 3.4. Lokasi dan perahu layaI Dalam Negri Peilntis Teratur dan tetap Angkutan LauV Pelayaran PadaVButiran I Khusus/Curah v I Gas Cair Jaringan Pelayaran Samudera Dekat Luar Negri Samudera Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan Dukungan sistem Pelayanan Pelabuhan Gambar 3.4 laut Utarna Laut Pantai/Lokal Khusus Rincian subsektor Angkutan Laut Pembagian penugasan jenis-jenis pelayaran kemudian diatur dalam jaringan jalur (route) pelayaran yang singgah di pelabuhan-pelabuhan sesuai dengan klasifikasi pelabuhan. Selanjutnya untuk menetapkan kriteria operasi pelabuhan, disajikan data-data mengenai kriteria performansi pelaksanaan operasi (Operation Performance Criteria) baik berupa pencatatan yang mutlak dilaksanakan (primer) dan hal-hal yang menduktng (selamder) bagi pelabuhan yang direncanakan maupun bagi pelabuhan yang sedang dalam pengusahaan seperti pada Tabel 3. I (a,b,c,d,e). Dala-data ini bcrguna untuk menilai hal-hal sebagai berikut: a. b. Tepat guna suatu rencana investasi; Kemampuan bina pengusahaan (manajemen) pelabuhan, baik ditinjau dari pengusahaan pelabuhan yang berdiri sendiri maupun sebagai salah satu unsur dari subsistem angkutan; dan 62 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan f! lseredo r8es rrep nefuplp (rsuersge) [epou nl€ns uueunSe{epued q€lese4 rselelsur rselurldrurs us4edspuour Euef, rsern8guo{ rlllld 'p 'Il€qrol 3ue,( eSruq ueltedzplp eSSurqes 'ueqrqeFaq 8uu,{ uresap uepurq8ueru ue>J€ e/turs€Irldu uup sllqol u?nluale{ rsesrJepuuls ue{rupllp nlrod lreq 8ue{ ueuuleEuod ue8ueln8ued u€p rsesu€puuls 'c "{leq Eue,( uuun8uequred Irs?r{ ue{l€depueu :e8e rnpesord uu>pueqrepefuau uup rsuese luo8uoiu ndtuetu uelp ueeuetuared qraSueu uup 1un1 Suef efedn ue8uap uerueluue141 . 4uq 3uu,{ ueun8uequrad uerualeueru uep r$lrulsuo{ ueplnfunued ue8uep ledeplp UEI? rqrulsuo{ rsuarsrJg 'q 'ef,erq ue>1euau uep ueunEueqrusd uzledaca>1 rqrue8uadurour ndtuetu uery IIuq 3ue,( uueuecuera6 't88ur1?[Erq uzp 4a1af Suef rqrulsuo{ selr^n{npord qelepz r${n4suo{ rsrs epud Eseqret qBIesBIAI 'uuuh8uequied uuefteled ua11u3e33uau ludep 'uelelered uep uelnlredrp 8uu,( rslrulsuo{ IeFoleru rse>lgrseds 'uresop requz8 ur(uepe 1upr1 'ueun8u?quod u(uepe qeleles lpulret e,(ueq ueqnquled nlens rserado uesperoqo) IS{nIsuo{ ese,(e4ar BrrBs{BIod uu8uorop'lerrre uuepereqa>1 e,(un1re4'e :lrulrroq re8eqos qoluoc udureqeq uB{lreqlp rur q€/(Bq JP nll {n1uo 'lrlQar^Jcl gosolg uedureued qoluoc ue4edrueu rselrlde Euepas 'ueEueqtua8ued gosolg nBtE ruruun ryfunled uelednreru rsdesuol IrcuF uuselalued ntrsns rrep JeJe1 enp ueBuop uen1esol rgens rpeluaur rserylde uep rsdesuol uueunSSua6 'e{uuu4rsolrlde8ueru {qun rs{Brued rSeq >1nfurged ue8uep renses unEueqrp ledup lnqasJei JnDIn4s epqede '1nu1 ueqnqzlad ue8uequre8ued tuelep e{usnsng4 r$1u}suo>l uundtueurol 'ure1 4efqns-4efqns ueSuep euerure8eqag uBqnqBlad l$lnrlsuo{ uBnduEua{ Isdesuox g'g 'uBlBIErod ueeunE8ued nl{B^r uep u[re4 gsu11 'o 'a|oy ,{.cundnccA aSototg (7 !{1rcodo3 aSotolg (1 :ueuudur,(uod rsu4ol rp €peJeq 8ue,( ue1en141 'p 'ufta1 e8euel selrlrDlnpoJd'c 'a1oy {cuodnoco quag (Z Jndq8notqlquag (t :e8eu:ap rp 1udur1 sullsuelul usp UB1BnIAI 'q 'SuudurnuedTSuereq u?lznru depuqrel 1ede1 sulrlrllnpoJd (e lledel relnd np1e,r qulrunf (t :qndrlou (uuaes) 1udur1 uB{BraO :sruel-srualdep€rilal puorsu.ledo Jruln lolol 'e qndrleru rur ?lBp-BlB(I 'Euelnrp >1epr1 8ue1ep u?{B 8ue,( npler'r rp "reEu uuqelese>l-ueqeluse{ rryuqradruepc e. Pergunakan desain dan strategi dengan spesifikasi yang realistis Rancangan pembangunan perlu memperhatikan kemampuan suatu daerah untuk membangun. f. Kembangkan efisiensi tenaga ke{a Produktivitas tenaga keda tergantung dari banyak faktor. Fasilitas bantu konstruksi akan mempermudah pekerjaan bagi tenaga kerja. g. Tekan aktivitas yang tidak dijadwalkan Semua aktivitas perlu dituangkan dalam rencana pembangunan Dengan menerapkan konsepsi di atas, beban finansial saat beroperasinya pelabuhan sampai dengan umur konstruksi, mampu memberi konstruksi dengan efisiensi biaya operasional, baik dari segi efektivitas maupun efisiensi pemeliharaan operasi. Tabel 3.1 Beberapa dasar pengertian tolok ukur operasi pelabuhan guna penilaian efektifitas dan efisiensi penggunaan modal pelabuhan A. Ukuran terhadap gerakan kaPal Jenis ukuran hasil keria Jumlah putar (Total waktu kapal ship tum Uraian Sekunder Prirner Jumlah waktu di pelabuhan a. Waktu tunggu (waiting time), yaitu jumlah waktu yang around time) i. Dibedakan klasifikasi kapal: dibutuhkan antara kedatangan 5.00Odwt kapal dan saat mulai merapat di dermaga. > 5.000dwt ii. b. Service time, yailu iumlah waktu c. Waktu kerja, yaitu waktu iii. Pencatatan waktu atas unit jam, hari. yang dibutuhkan untuk bekeria. iv. Porhitungan dilakukan atas dasar tiap kapal, untuk diada-kan pengelompokkan. b. Waktu ldle, yailv iumlah waktu yang tidak digunakan di luar,lam kerja. kemudian Time, yaitu waktu yang tidak dapat digunakan pada saat jam e. Lost v. Setiap teriadi kelamdiindentifikasi dengan jelas. batan harus keria. Produktivltas kapal Productivity) (Shtp 1. Jumlah ton tiap kapal pada keadaan bongkar muat. 2. Rata-rata ton p€r jam tiap kapal pada keadaan bongkar muat. a, Jumlah ton tiap jam kapal pada saat merapat. b. Jumlah ton tiap jam kapal Dibedakan klasifikasi kapal: 5.00Odwt di pelabuhan. c. Jumlah rata-rata gang. d. Tersedia tidaknya fasilitas pandu dan karantina. di dermaga, Rala-rata tonasi kapal yang bongkar muat. e. Jumlah ton tiap jam gang bagi tiap jenis muatan. > 5.000dwt Perhilungan dilaksana-kan untuk tiap kapal dan jenis muatan: r Sembilan bahan pokok; . Bukan bahan pokok; . Peti kemas (containar); . Barang lain, termasuk di dalamnya specia/ goods. 64 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan S9 Is?redo rSos rrep nefuplp (rsuorsge) lsporu uens ueeun8e,(epued qelBsBI/{ 'uol de[ elel e6eual e,{etg 'eu,l lsol -ueu) 6ueio uef depeqrsl J[e]l]uenl uereqefue6'111 'ulrls de[ uo] r{Blunf qelorcdlp ueleqesnrp uernln deu uo1 qelunl 'Z '11 '6ueD dell uol qelurnf 'l J6punlos uB!eJn 'E 'urelred 6ue6 uep eDeurep ureceur ueOuap uelOunqnqlp gedep ue6un1;qa6 'uelenu srual deq 1n1un 'n '(rnoq (&nncnpo:d 'l .tnoqe1) BlroI Jsruud llsEq uernln sluer e[a1 e6euel se1gl11npo.rd depeqral uBrnln 'C lenu rel6uoq ueepeal eped 1ede1 uol dell qelunr ('e6eurep uel qe;unf .ef,laI 'ur16unur r1r;e1as uelnlelrp e1eg lcuednccA qyeq ueJeseq uerpe6ue6 'eseluaslad uelep ue6unltqraS uel lenl tp ledereu 1ede1 uret qelunl eped dep lede1 lederaur ueeu -sqral 'q 'e[a1 ue[ -n66ued urel ttelunl otseu) eAuqn66unses e6eurep ueeu -n66uad sele lede1 ue>1nped1p 6ue,( ue[ qelunl asBluasrad 'L elea lcuednccA tluog e6erurep 'Auad eler-eleu 1ede1 Auad olse H'A eler-eleu '(v teqr) 'uelenul srue[ uep lodsle 7 .rodurl 6uereq relnsuualur Ouereq sele ueepequad 'uollUlauI uJelep rnlnrp Ouereq uol qelunf 'ebeuJap ue>lodtuole6uod uelnlelp ledeo 'e6eulep den ue4eseprp ue6unllwad ueleJn 'eBeu.lep ralaLu deu renl eI 6uns0uel Ouereq rcao) uol qelunl 'p findqbnoql lenb rcn1 Oueleq e1 6uns6ue; uol qelurnf 'c 'eOeulap releur de;1 uol qeluJnf 'q 'e6eu.uep gp ;ue6ue11p 6ue{ uol qelurnl repunles 'e de[ 'e6eu.uep eped 1ue6ue1p 6ueI uol qerrnf reurd 'l pdqbnoql qyeg eFeI llseq uEJnIn sluof (ueteque$ EOEuJap lp ledel sEllsuoluluep uslenul depeqleg ueJn{n'g D. Ukuran terhadap Muatan di lokasi penyimpanan -Jenls ukuran hasll korla Primer Sekunder 1. Kemampuan jum- a. Persentase pe- Storage Capacity lah ton 2. gudang (tertutup) Kemampuan jum- lah ton masukan muatan. b. Persentase pengeluaran muatan. lapangan (ton m2, terbuka) Uraian i. Persentase pengeluaran muatan yang rendah menyebabkan ber- tumpuknya barang. ii. Perlu penelitian untuk jangka waktu tertentu. iii. Daya muat gudang. iv. Rasio persentase barang dalam penyimpanan terhadap daya muat barang. v. Penelitian perincian jenis muatan. Storage Occupancy Rate E. Ukuran terhadap penggunaan peralatan (Utilisasi peralatan) Jenis ukuran hasll keria Utilitas Peralatan (Equipment Utilization) Prlmer Jumlah 'fosf Sekunder time" (untuk tiap macam kumpulan peralatan Uraian atas Perbandingan "Losl fime" terhadap waktu sebab 'Losl kerja. kuantitatif. Penjabaran sebab- Time\ecara pada saat te(entu) CATATAN: 1. Yang dimaksud dengan : PRIMER : adalah jenis kriteria pelaksanaan operasional yang mutlak dicatat. SEKUNDER: adalah jenis kriteria pelaksanaan operasional yang perlu dicatat, agar dapat memperinci evaluasi. 2. 3. lstilah tolok ukur pelaksanaan adalah kata pengganti buat Kriteria Performansi (Peiormance Cnteria) Pengertian Produktivitas Produksi diartikan jumlah kuantitas yang diproduksi/ditangani (dalam hal jasa) dalam jangka waktu tertentu. , Produktivitas diartikan sebagai jumlah kuantitas yang dihasilkan bagi setiap satuan waktu/satuan lainnya untuk setiap upaya tiap jam/satuan alat tertentu. Dalam pengertian ini, secara matematis: produktivitas- -Keluaranproduksi Masukan Hasil Jam produksi Kerja Hasil keluaran Jumlah jam Kerja 66 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Hasil produksi Hf:,r. L9 Iserado r8as uep nefqtlp (rsuarslla) I8por.u ntens ueeun8e,(epued qeleseq I UoJnBag BIE{S s uoJnBafl BIe{s 9 UoJnBag BIB{S , uoJnBag BIBr{s g uoJnEog EIB{S z lroJnBag BIE{S I UoJnBag EIBIS 0 ]roJnBafl EIU{S Skala Beaufort 8 Skala Beaufort 9 Skala Beaufort 10 Skala Beaufort 12 ge;;M Skala Beaufort 11 68 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 69 Iserodo r8es uep nufuglp (rsuorsga) Iepou ntBns ueeunEu,(epuod q?lesel^l uBLtnqelod ESef - resed ueelutulta6 eped qnte6uadraq 6ue,t :op1e1-ro11e1 NVrn)icNV ? NVNVHnS\rlfdSx esEl uelei^eued / uBslutuuad 6ue61 relrp uqosed efueH - !4snpul ueqeqruad le)to'l lqnpord - 'IClv / Nf hr IUI'SNCNI ueueueex etrepng 7 lersog - ursnFl - 4 Perancangan pelabuhan Qtort design) Pada bab-bab terdahulu telah dikupas perihal masalah dan pendekatan perencanaan agar mampu memecahkannya melalui pendekatan makro, yang menggambarkan kaitan pelabuhan terhadap subsistem angkutan, khususnya angkutan laut, ekonomi mikro dan pendayagunaan investasi ditinjau dari sudut perencanaan dan operasional. Kegiatan perancangan selain sebagai kelanjutan aktivitas yang telah diletakkan oleh perencanaan, juga merupakan penguraian kerangka teknis dan ekonomi dengan memperhatikan kemampuan usaha detailisasi agar unsur kebutuhan adanya pelabuhan dapat terlaksana. Keberhasilan pembangunan rancangan (desain) tersebut bukan hanya dari segi teknis saja, tetapi juga banyak ditinjau dari segi operasi yang menjamin bukan saja dari efektivitas pengoperasian pelabuhan, juga perlu dilihat dari segi efisiensi dua pihak, dalam hal ini pengguna jasa pelabuhan dan itr: sendiri banyak terkait dengan derajat perancangan dan tidak lepas dari dukungan IPTEK. berbagai jenis ilmu yang terkait safu dengan lainnya seperti dapat dilihat pada Gambar 4.1, yaitu ilmu-ilinu dasar seperti Ekonomi, Sistern Sosial, Psikologi, dan Komputer (informasi serta pengendalian) serta terkait dengan rincian cabang ilrnu-ilmu dimaksud. Perubahan (the change) nilai salah satu dari disiplin ilmu tersebut akan berpengaruh pada operasi/rancangan pelabuhan. Perubahan sosial-ekonomi pada dua dasawarsa mendatang I perdagangan bebas, GATT The General Agreement an Tariff and Trade, WTO (l(orld Trade Organization) I sangat mempengaruhi nilai kesiapan prasarana peiabuhan, sebagai akibat persaingan terbuka terhadap semua cara pelayanan kepada pasar. Bagi pelabuhan Indonesia, persaingan (lawan) usaha pengusahaan dari investasi pelabuhan itu sendiri. Operasi (OPS) jasa pelayanan pelabuhan yang ada di depan mata adalah singapura. Ketidakmampuan meningkaikan kapasitas, efisiensi, dan efektivitas pengoperasian pelabuhan akan sangat berpengaruh pada daya saing nilai usaha ini. Keberadaan fasilitas penunjang jalan menuju pasar-pasar produksi dan konsumsi (alan raya, jalan rei/KA, kansportasi antarpulau) dapat mempengaruhi nilai pelayanan. Hal yang terpenting adalah jangan sampai terjadi bottle neck (penghalang proses operasi). Untgk lebih meningkatkan pola operasi pelabuhan, marilah kita pelajari fungsi dan objek angkutan, khususnya mengenai berbagai jenis pelabuhan' 70 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan IL @8tsap uod) ueqnqrled ue8uecuera4 Sunfuel Slolrd Sunfuel 'uufplqv 'etog) relued qenqes ry undnule [efuruEeqas urel e{ ue{qepurdrp re8uns ueqnqslod'0061 Lmqel prne 1e[es uopuo-I {ntun u,{usnsnql) uopuo'J'erorurlleg t.ro1 mep 51euer1uo4'uer*e1eg'8uequra1e4] re8uns 1p n€turuep urznru rp 'Sunpurpel quJoup !n1e1 nlens rp un8ueqrp ledep ueqnqele4 uep (rutued 'e,(uuunfnl uup rs8urg rensas IAUB u€{uelufueru Suuf 'ufu1o4uo1 uelsrs ue8uep delEual eduod ueEuap pue8rp s€tua>l qed uerel 1u18uered '(uerrlnq quJno4rec qanc) edrd rsepodsue4 ueue8ueued e.,(qesrur 'urui ueln4Eue IUBIBO 'e,(u:usup uauodtuo4 Surseu-Eurseur rsEurg s?le rsepuBlrp Euu,{ 'Z't rEqr.usg eped leqrltp ludep urelsrs etuels ereces rur us€p€o{ iuelqulrp ledep e,(ulnfueles uunln1 nlnueur ueqnqeled rp Jzpu€sJeq 8ue,{ 1edo1 e>yrrep wlenru ueqepunusd rsBury eE8urqes 'e.,(ure8eqos uep rse{ruru,uo{elel 'ue8uerouad se}rlrs€J 'dnln1:el 7e>lnqrol Euepn8 'ue1el '(saatoqnr ro stad) e?eutep unSueqrp ]nqesrol rs8urg -tsSurg Eunlnpueru Iruun 'uolew$l€lrp tedzp Euudurnuod ueqepurdred uep Suereq s€le tenru relSuoq uep qnES SuenquroruTrppu?sroq '(u1soq ?utu.m1):stnfueq ledep 1rdu4 eSSurqes 'srueppquo/repsq r:ep Sunpurpal Eue,( uulerad qereep nlens qBIEpu ueqnqelad runurn ereces rpef 'lzJep usp lnel uelenu ue1ru18ue uuecuelel rSeq relu€r elerrr uep lndturs ntes qeles ue4edruau ueqnqeled '(ruats,kqns yodsuotl) uu1ru13ue uelsrsqns IJ€p nefultlq 'e,(uue1rupue Suureq uped lpnrr ralSuoq uDIDIulrp usrpnua{ uep Jepuesroq nuls gnq€lreq 1udu1-1edz4 uu4uqEunurrp ludurel 'ur4uu141 ueun8ueg nurll rJsp uerSuq rues qelus qel€pe ueqnquled 'slur{ol ereces IuuolsBrado slu)lel lnpns lrBp nBfultlp uBqnqBlad XIIdI uoualeueu ue;ep gseyodsuag nuil! ueeleued Eag)w @luouq - ^aotouqoel . l6aIP4S l6oior(oa.I s1s,(aa7 rys1g u4cat BN lotod l^olouqcal . Anstr)o! lffiL1 of,uettC OA spoqren rcroa/as tce/o/d - Sd aq /addd topotfTs W luolNt : ullndnoy wtsE03c l,,otowcel " C! t@sess/ lbolouqcal - Vl ,ruaj]Efp.ErypaloldOpA- NVnVONleN3d / tsvl padoputlxl - l! te1tdapuqcel - lL slslpw pedal pluaw@4^ul - 11! ,/fppu\@t to sclweuAl - O! L! Sl Ul aL stqp4ua6lo Uqcet-O! salruwqcef - wL 6u!10*rdq @lrunlq pue Uodsue\ . )I )ols@l l.Dotouqzat - dd \utuuqd p4ud . dd pteC palqd - Cd lq0br6ouag?O. CO Nau$ewn duuacelruen - niyt s@to@il Allotlew lbopuqJel . >tw s&geu{ r0tulso^ul AfulouqJel ua]E'uaa eqq ldotou effis - Nl qcal. Al ql/Pf - s3 @lsls D)wnlq 6ur*t46ul s1ryy1t4lnnp3 6uueeu!6u1 rcotovrsd NSI t'? lequeg t@$1q3q ssafitd / pnp)d - ad sg\.$efi I3("VNVY! li\llsls I't/ . - 11 e3 qNy,lrtfru@f 6uDaeu!6q - Ce Io ubtseo ,rcddns @srgeo 6u?6eu16u, . SO slpyt @ilut1 ,(,6olouqce1 - 10 ,s,qsrv dnWC bulleaubuf - LC ^wt Affillsa@U aNwAoC - dC - O) w)wllnwwoC '$n auuwtOuJ 'ulaauldq uamcuoC - 1) eilms ,raqdsouty - SV wjs{SefiilFtq Fbutw - lv !"tnvnH [,toNoy3 Perak dan lain sebagainya). Tetapi sesuai dengan kenaikan jumlah penduduk dunia dan kepedulian terhadap efisiensi maka terdapat kecenderungan pelabuhan sungai akan ditinggalkan. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya kapasitas DWT kapal dan manuver kapal yang makin sulit. Pelabuhan sebagal Terminal Subsistem angkutan pendukung J.K.A. / Jalan Raya P.K. Lintas ialan Asal / Tujuan P.K. - Peti Kemas J.K.A. - Jalan Kereta Api J.R. - Jalan Raya Gambar 4.2 Uraian komponen dasar pada sistem transportasi laut Dari sudut telrnis, dikenal beberapa macam pelabuhan, yaitu: a. Pelabuhan lrlam (Natural and protected harbour), adalah suatu daerah yang menjurus ke dalam (inlet) terlindung oleh suatu pulau, jazftah atau terletak di suatu teluk, sehingga navigasi dan berlabuhnya kapal dapat dilaksanakan. Contoh: Dumai, Cilacap, New York, Hamburg, dan sebagainya. b. Pelabuhan Buatan (artifical harbour), adalah suatu daerah perairan yang dibuat manusia, sehingga terlindung dari ombak/badai/arus dan memungkinkan kapal dapat merapat. Contoh: Tanjung Priok, Dover, Colombo dan sebagainya. c. Pelabuhan Semi Alam (Semi natural harbour). Contoh: Palembang. 4.2 Pelabuhan ditinjau dari sudut bina pengusahaan Manajemen pelabuhan (bina pengusahaan) berarti pengaturan (prosedur) kegiatankegiatan sejak kedatangan kapal, bongkar muat barang, keberangkatan kapal dan 72 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan EL (u8rsag t.to4) uer{nqeled ueSuecue:e4 lreledrp Euu{ rEo1ou1e1 upude4 uf-re>1 e8uue1 dulrs . le,{uuee[-re4ed . . llodruolel s€lrpqqs . lopuuruTse,tne8ued (uede>1ece>1) rsualeduo>1 luelelerodrsrpuol/selrsede4ueqnuatued iu fte1e3eue1 lersos n4e1 qe13ur1 lefte4 e8euol4oduo1e1 undneu nprlrpur 4req uepdururelal o . : efulusrur'1nqasra1 rsuorsgo rqruu8uedureru SueX uuJesps-ueJ€ses ue4e,(udnrp n1:ed 'rsuersgo uu{le{Euruour ndrueu {niun 'qepueJ 3ue,{ rsursdo e.(erq ue{ledupuetu 1ruun e(u.reseq-Jusoqos uelelrp ndruuu re8e er(urq ueuodruo4-ueuodruol ue4requruBrp 'se1u rp qoluoc upe4 'ueqnqeled Bsel ueue,(e1ad r8eq e.(urge Surlued le8ues rur 8urcs etlep telenp uelelSurueg ' IoqEJ eped leqrlral lyedes 'uu1n13ue sruel lun .led e,(erq ueueleued e,tedn resep (tafuol I', sele Sures u(ep lelerap qalo:edrueur ludup 1n1un ue4ef,ednrp nduruur 'ueqnqeled tsuredo lel? nlens eped uerllaued uelepeSueu uup r$lolopuetu e.tec uu8ueq ufte1iuelqelurnl u€renlol qslr.unf efte>1uu1 lrun qslurnl (7ndu7) uelnsu6 (rndrno) uerenlo) = selr^rD{npoJd neie '(unqu1 'ueinq'ueq 'uel) rg>lel\ u€nles rrr€lup ueleyeredTzfta4 e8uuel u€nt€s rad e[re1 Irseq qeluni ue41ue1p su1rru14npord ue>13uepes '(unqe17ue1nq/lreq 'rueD rDIu^\ ueqss eped ue1n13ue uuqrlerad efto4 lrseq qelruni re8uqes ue{lu€lp rqnpord 'selr^r{npoJd uep rslnpord uerge8ued uu{Bpoqlp nlrod '(,Qlaltcnpo,td qBfD r33ur1 Suef sgtrnrDlnpord ue>lpseq8uaru ledup e8Surqas (uotlotado anut4do) leru4do Eue,( rseredo uendueue>1 redecrp n1.red ueuqusn8uad eurq r8es gep '7 qeg eped uu{r€rnrp qe1e1 rgedos (tuaratsaaul uo u,u4ay) lo1 nele rselselur uurluque8ued uelere,(sred edureqeq uEIJBsepJog 'r$leroluuaq 8ur1us euos e>lnqrel rseluoJoreq uep Eueiuefteq ueqlleled rnl€lotu qpelrol uges yrdrueret u€p ueqrprpuefueq e8euel-e8euel qelo ue>ln{elrp sruer{ Brsauopul Ip runrun ueqnqeled uuelole8uad uep rselsenur e>I€r.u ,(8urp1afi uo1) qeyur 3uelued ueryequre8usd 1u13url l€qllehl 'ueqnqelad usef guel ua]srs ue8uep Elololrp (anuaaat) ueqnquyed uulzdepua6 'loldlp ledep srueq und e,{uuelnsn(uad e,(erq e88urq 'unqq (EE-Og) Etuelos Suqlqlp e.,(ueserq rur rs€lselur u43ue1 .quailol aporrod nlens tu€lep ueledepued lrseq rrup dn]qlp ludep srueq e.(uuursu:odo8uad uep (rselse,rur) u{erq epSos Ietururiu eJecos Iuu ruel€p 'ue>lpseq8ueru ledep srueq ueqnqelad ueuqusnEued 'lersueug rSos ueq 'uersge eJeoas €lolo{rp ledep srueq lnqosJel ueler8e4-ueler8e>1'e,(uueuulzpedTurey qeJoep ue8uap ueqnqeled ue8unqnq . . o r o o r o kurva belajar; lingkungan kerja; lokasi kerja; peraturan kerja; keterkaitan dengan pekerjaan lain; iklim/cuaca; penggunaanjadwal dadakan; komunikasi,baik secara vertikal, horisontal maupun diagonal, dan lain sebagainya. Tabel 4.1 Kelebihan daya saing pada biaya rendah El TEKNOLOGI PERANGKAT KERAS - OPERASI MUTAKHIR Berdiri sendiri vs. Sistem Khusus vs. serbasuna Persyaratan Ruang Persyaratan Lingkungan Persyaratan Perawatan Subjtitusi Tenaga Kerja - Modal , :]--+ - -+ - Persyaratan keterampilan - Faktor Keselamatan - Persyaratan Suku cadang dan lain sebagainya --J + T] TEKNOLOGI MANAJEMEN OPERASI MUTAKHIR - Justifikasi Biaya lnvestasi - Manajemen Biaya - Hubungan dengan Vendor - Teknologi tata letak kelompok - Keterlibatan pekerja / Pemberdayaan Tenaga Korja dan lain sebagainya tr 3,il::,"*'",rn Biaya lain lebih rendah Biaya Tenaga Kerja Biaya Biaya Material Biaya operasi lebih rendah Biaya Energi Subsidi Biaya Proses Operasi Nilai tukar Derajat Daya Saing Valuta DAMPAK BIAYA ATAS RELAIBILITAS CAKUPAN EKONOMI SOSIAL Pembinaan pengusahaan ini secara program dapat dilakukan seperti ditunjukan dalam program ICEP (Improved Cost Effectiveness Program), misalnya: Pelatihan manajemen. Manajemen yang baik sangat esensial pada keberhasilan meraih tujuan. Tenaga kerja utama harus mengerti motivasi usaha, komunikasi efektif, pengawasan kerja, administrasi, hukum, keselamatan kerja, dan kontrol kualitas. Pelatihan mandor. Setiap pemimpin kelompok harus mengetahui/mengerti kepemimpinan dalam motivasi kerja, komunikasi efektif, pengawasan/ pelaporan kerja dan instruksional. Program keselamatan. Pengawasan terhadap kerugian harus terkendali dan mengecil terutama kerugian pada kemanusiaan, material, dan waktu; sebaliknya 7 4 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan SL @8tsap uod) ueqrlqe:red ue8uecue.re; :EU€ru lp n])IB1V1, ( snl{ls x EfEIg Bssf UPUBF€[od x : s?lrPn) :ue1e1e.(urp 'rur ussnr.uru rusleq 'Suuqruras 8ue.( dJN nuel {l}11 lJecuatu ndureu {ruun ueqnqeled eqesn8ued qelo rs€drsqusrp srueq SuuI'ue88ueled qsqure} repu qeloredrp npad ue{Eserp r{lseu 'ueqnqeled eszf eun8Sued rsrs gep nufuplq '€tuuln uuqnqulad Euqnpuaur 8ue,( -1ede1 ru€F€lotu 8ue,{ ueqnqeled u€{edruevt '(ttod npaaJ) 8ueqe3 pcel yedel wqnqelod (Z i uetenru rSeqrued4ndurnEuad uuqnqelad ueledrueu uep reso q rue,(e1aru 8ue,( uaqnqeled n1re,( '(uod to{ow) Blue}n u?qnquled lede>1-1ede1 (t :ueluntu uep ludeq depeqrel uuuef,eled stuel uep nefuplg (c) urEuolog 'ueBeu r.uulup ueEue8ep.red sruef rSuq u>lnqro] Eue,( ueqnqelod qulzr 'lqued ueqnq?lod (Z ierseuopul uerefele4 Euepu6-Suepug lnueSueru Eue.( ua8au JBnl uep uulup ueEurEepred sruef 1n1un Dlnqrot Euu,( ueqnqulod qelet 1nB'I u?qnq?lod : ueSueSepred srue I uep ne '(l iuplq (q) uu8uolog 'ulpues urp rnleSueur qeppe 'urouolo uBqnqBled (S 1ruun e,(u8uEua^\e^\ ue{qeJosrp Euef, ueqnqaled !3,toz-ptaqta o leJrs 1ofuoueu qrsuru e,(ursualod ue8uuqura8ued uep uendrueuel Islpuo{ Ienses Suer( qelurreue6 ueeurqiued uslep uuqnquyed qEI?l 'uopqesnlp lepp Eue{ ueqnqeled k iueeqesuad turuInq sBsB lrunuou ue{Bq€snrp 'e.,(ursuelod ue8uequre8ued uep 'uenduerue>1 'tstpuo>1 tunses 8ue,( q€lurroruod ueeurqued tuelep uuqnqelsd qeler 'uoluqesnrp Eue,( uuqnqelod (t (u) uu8uolog :ryulueur ISpqlp 'ueryreqrp 8ue,( esel srue! FBp tur{lllp ueqnqe 1od ISE{gIssl) '1odtuo1a1 eurusefteq undneru nprlrpur 8ue,( efte>1 e8eue] Uu>IE Suecuered ueuur(e1ed eq?sn uep uuuuecuored rul {leq ueqnelad ue.rSord rnlelotu rp rlqeTpduerel uu8un:1np ledepuaur elrq uenlnl redecuaru uel?p qepnuusdrueu uep euucua:ad uulrsurileqe{ qBIBpB sulef 8ue1 'ueqnqeled u,(u8ueprq ueeqesn8ued uulrs€qJeqo{ urueluau uulrseqroqa>J E^{quq us{ru€lp ludep unloq lul ueEuecuerad ueselefued IrE(I 'efuuzu[ra>1ed rop,,(ueul lnlun efte1ed IBJoru ue{lelSurueu ndureu sruBq IUI ruu:8ord rincian masing-masing komponennya dapat dilihat pada Gambar 4.3. Makin besar nilai kualitas dan/atau pelayanan jasa, atau makin kecil biaya dar/atau siklus waktu pelayanan, makin tinggi nilai tambah pelanggannya. . . . r . Titik temu persyaratan antara penyedia jasa dengan pasar Sesuai dengan keinginan pelanggan lntegrasi Pmses pelayanan jasa + variasi minimum Dukungan pelanggan Pelayanan produksi Dukungan Operasi Fleksibilitas kepada permintaan pasar Fleksibilitas perusahaan Permintaan Pa$r Eliminasi'kesalahan' (wasted) Proses dan p€rbaikan Teknologi yang berlanjut KUALlTAS PELAYANAN JASA NILAI TAMBAH PELANGGAN (NrP) SIKLUS WAKTU BIAYA -x . . . . r . o . Desain dan Rekayasa Konversi Energi Keadaan kualilas Keterikatan sistom distribusi Administrasi lnvestasi Bahan Baku Pemeliharaan Gambar 4.3 - o Waktu (yg dibutuhkan) ke pasar - Konsepsi Penyerahan - Tingkat kemudahan masuk ke . . penyerahan Tanggap pada kekuatan pasar Waktu tenggang - . . Desain - Transformasi - Rekayasa - Hubungan Bahan baku Persediaan Kriteria nilai tambah pelanggan Pengertian kualitas perlu dilihat dari dua sisi (perspektif), yaitu dari sisi pandang pelanggan (pengguna jasa)/calon pelanggan dan operator (pengusaha pelabuhan). Kedua pandangan tersebut tidak saling tergantung, walaupun dari segi desain produk telah dimotivasi oleh sudut pandang pelanggan, hal itu tidak mungkin didapat tanpa koordinasi dan partisipasi dari proses operasional suatu sistem yang ditemukenali. Dari sudut pandang pengguna jasa pelabuhan kualitas desain dilihat dari segi karakteristik layanan dan harga, sedangkan dari operator ditinjau dari segi konformasi pada spesifikasi (teknis dan pelayanan) serta biaya atas hasil keda. Kedua sisi pandang ini perlu diperkecil perbedaannya a1ar layanan bongkar/muat dapat diterima, walaupun sadar di masa mendatang para pelanggan menginginkan karakteristik yang lebih luas serta hargaltarif yang lebih murah. Jadi persoalan pokok adalah masalah transformasi produk yang dapat dihasilkan melalui rekayasa teknik kepelabuhanan di masa mendatang, sesuai dengan kepentingan pelanggan. Untuk itu aspek operasional suatu jasa pelayanan sangat menentukan agar para pelanggannya memperoleh nilai tambah. 76 Soe-djono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 77 (uBtsae uodl ueqngzled ueEuecuao4 ot/wlLvg uenluelel uelep nDte^ lenses Blepual reDeqes elnqlel ue6ue6eplad d1su1t6 ,.? tequEC t- ;*;;;l (N8V) unEqs-untssts 'ugpBu lsltunuotelBl (Ealqsd ,nV uolrue6ued Feq@6JO ? Bfrey BOBueI lEqu8l uep qnqe-l wtq4slq uap ueuedup(ue3 lEnu lBApef (Rsr6!ut) ouedunued u"p (pmC ?eg) 6ueJsq/u4enu lnsru/snl 9l usssfleoued sglFedey llYs - Fatpn@lqef - nquBlnqueu . r]!\o 0@e I0092'099t 096.09U pdet edl (etou) 'ut1 (spy &gE6! eN) F€q^eN nlusg lev (SI,U'enoy \unt!) rleJol uep uerBleted - qet u6ep ue1e6 uera,(eleg 0e0z vNno '0t02 cvdsv '0002 uB€sv uwBdulled tmu JBlouog lmu lEapef @4&NS epal u6!io!) fGeN JEn'l uBJBIepd lm^Bpd slnu unu€fueu {ruun qndtuotlp Iul uB€u?Sl€ftqa) '€rsouopul uBre{slod ueeqesn:od qolo ue8eu JBnl rJep Dlrcq? IudE{ ue8uep us{n)IElrp lBdBp elru-olnJ u€rsr8ued UBAUBJn>IaX 'qrunletruetu cJBcos 0Z0Z unqel €ped €fuol€lJoq es€tu JlrpleJaq uE{? rur uequole) '(aldtcuttd aSDpqDO 'asqoq?) drsurrdl erseuopul uere.(elod uBEqESrued rrep [€de{-lede1 ue8uep €,{ueq ru€{elrp erseuopul lp ueqnq?lod:etrue ueSou ruelsp 1p uBJEfBled 'r't J?qrueD u€{reqrueSrp }nBI ue1m13ue se}url -nlBI Euefunuotu urulep uur€fuled upp u?qnqeled rs8ury-rs8ury Ineure{s uruces 'uenfnl qpJoep e>l u€J€{plod uolsruouoru netepep tenru-JolSuoq uzIn>luleur rcrpnue{ {ntun J€puBsreq uEp qnqBlroq ledep 1ede1-led€I ledtuol ,Suedurnuad uup uetsnu uer1€purdred uu{uDlSunueur 3ue,( (1o4uac) lndurs {}1p re8€qes ueqnqeled ue>1e1drcrp 'uelenur selurl nlEI uep uuEueEeprad Buefunuau In1un uBrlnqBled uBp (uBrE^BIad) lnBI u8ln{8uB uBEunqnH E t .lq pq q?^req IP Iredes edereqeq seqeq e1rl ue{? 'se1e rp qel€s?tu edereqeq rtuelepuetu ledep ry1un kelangsungan hidup perusahaan pelayaran di dalam negeri sampai batas sesuai ketentuan-ketentuan GATT/WTO, Asean, dan APEC. Ketentuan ini harus diikuti oleh usaha pelayaran maupun pelabuhan. Perencanaan masa depan efisiensi/ efektifitas dari mulai perencanaan, perancangan sampai dengan pelaksanaan perlu mendapat perhatian sepenuhnya. Pelayaran samudera menempuh kebijaksanaan agar neraca jasa angkutan dapat seimbang dan menjamin perdagangan luar negeri baik dari segi impor maupun ekspor hasil-hasil di dalam negeri. Dari uraian singkat ini telah digambarkan peranan angkutan laut yang seiring dengan perlumbuhan ekonomi/sosial bangsa dan dukungannya terhadap sektor perdagangan. 4,4 Arus muatarn (trfficJtow) dan pelayaran di Indonesia Indonesia secara geografis terbentang pada jarak 5000 Km antara batasan Barat/Timur dan pada jarak 1800 Km antara Utara/Selatan. Kawasan daerah ini terdiri lebih dari 3000 pulau yang didiami. Dengan daerah yang luas, maka keadaan lautan pun berbeda-beda. Dari sifat laut-laut ini, untuk pelayaran antarpulau (inter insuler) digunakan kapal-kapal dengan ukuran-ukuran 750 DWT, 980 DWT, 1600 DWT, 2300 DWT dan 3000DWT, yaitu ukuran kapal-kapal yang cocok untuk melayani daerah-daerah ini. Beberapa data mengenai dunia maritim di Indonesia adalah sebagai berikut: Pelabuhan : Laut - Pelabuhan utama 7 buah Pelabuhan Laut 38 buah Pelabuhan Khusus 34 buah Pantai 52 buah Lokal 133 buah Jumlah Pelabuhan 264 buah Pada Gambar 4.5. kita gambarkan ke-27 pelabuhan laut Indonesia yang memberikan pelayanan jasa angkutan pelayaran tetap (RLS). Di samping itu pada Tabel 4.2 ditunjukkan 4 cakupan PT Pelabuhan Indonesia dengan masing-masing cabangnya. Di bawah ini diberikan hasil usaha lalu lintas angkutan antarmoda pada tahun 1974 (trffic flow) dan tahun 1999 yang dihitung dalam satuan Ton Km. Dari hasil statistik ini didapatkan bahwa jasa angkutan laut merupakan faktor dominan terhadap jenis moda angkutan yang lain di Indonesia. Angkutan laut memberi peranan sebesar 75% (ptada tahun 1974) mengecil menjadi 63,6%0 dari seluruh jasa angkutan ini. Dari segi nominal memang naik dari 15.816.000 menjadi 90.985.556 ton. Di sisi lain dari neraca perdagangan, jasa angkutan itu sendiri mengalami defisit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padaTabel4.4. 78 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6L ue8urcuera6 @stsar sod) tleqnqeled o 0) E 0, t Ol n o o 0) 0) 1C o il o c 0) f dt 0) 3 o) o o f, o 9.. io dcn Meneliti data angkutan di atas, jelasnya bahwa saham angkutan melalui air dominan terhadap jasa angkutan lainnya, hal ini sesuai dengan bentuk geografis Indonesia sebagai negaru kepulauan. Pada tahun 197911999 komposisi armada Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut: Uraian Kapal Pelayaran Nusantara Kapal pelayaran Lokal Kapal Pelayaran Rakyat Kapal Pelayaran Khusus dalam 1979 367 unit (379.631 DWT + 4.300 1497 unit (284364 cRT HP) 856245 HP) 960 unit (137.815 BRT) 2653 unit (121.561 BRT) 2613 unit (317986 cRT) 22 unit (21 .782 DWT + negeri 3.071,65 BRT + 3ggg gP; Kapal Pelayaran Khusus Lepas 361 unit (105.065 BRT Pantai 114.334 HP) Kapal Pelayaran + 1 273 unit 1 ( 999 12217 DWT + 23596 GRT + 1 58871 HP) Khusus lndustri Bidang Perikanan 897 unit ('1.162,967 DWT Bidang Pe(ambangan 130.454 BRT + Z27.g7g t-lp1 Bidang kehutanan 94.483 BRT + 33.916 HP) 298 unit (33.752 BRT) 546 unit (84783 GT) 613 unit (16.836 DWT 49 unit (85.259 BRT + + 94 unit (31181 GRT + 26524 HP) + 533 216 unit (115588 GT + 35959 HP + 39139 DWT) 92 unit (139.286 DWf Bidang Aneka lndustri HP) 12.863 GT + 2.173 HP) Kapal Pelayaran Samudra/ Luar 56 unit (635.000 DWT) 4147 unit (4.934.178 DWT) + Negeri Kapal Pelayaran Khusus Luar '10'l unit ( 689.682 DWT) Neoeri Sumber : Subdit Angkutan Laut Khusus & Penunjang Angkutan laut. Ditinjau dari sarana tersebut memang ada kemajuan, tetapi ada kemunduran dari Di sisi pelayaran rakyat, pelayaran khusus lepas pantai, pertambangan, dan kehutanan terdapat penurunan dalam unit. Di sisi lain nilai neraca pengangkutan dan perjalanan dari dulu sampai tahun 1999 masih terus menunjukkan nilai negatif, walaupun mengurang (lihat Tabel4.4) segi kuantitas. Dalam menunjang perdagangan berbentuk arus muatan, subsektor angkutan laut dapat dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu: a. Pelayaran samudera (luar negeri) l). Nilai Valuta (dalam US$) perdagangan luar negeri dari olahan data 'Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia' yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia edisi Oktober 1980 dapat disimpulkan pada Tabel 4-4 dari data ini, maka neraca perdangan luar negeri Indonesia sejak tahun 1975 s.d. 1999 selalu dalam keadaan surplus. Komoditi yang dominan adalah hasil minyak bumi dan komoditi yang sejenis (gas alam, lilin dan sebagainya), sedangkan nilai angkutan dan perjalanannya masih menunjukan angka minus. hal ini banyak dipengaruhi oleh jenis muatan dari angka angkutan tramper (angkutan pelayaran secara tidak tetap). 80 SoedjonoKramadibrata, Perencanaan pelabuhan 19 (u8tsap uod) ueqnqeled ue8uucuere4 'INTiId 'Jd rlolo ueleruSSualosrp rur squued ueru.(Blod uueues>p1ad (rlpp) 086I unqq upe4 'efu1 uurrl uerrured qureep uup ,ruJn1u14i r{Breep 'lnrurl uep l€JBg uru338ue; BsnN qeJe€p 'n€l1 qBJeBp ,e4eung lereq quloqes qelepe srluued uere,{e1ed uuledueuad ueEuep quraep udereqeg '1e>1o1 uere,(e1ed ueEuep ue4uue8rp ue>IB Iul srluued ueru,(e1ed 'e>1nqre1 qelol lnqesJal q?Je€p ueruouo{eJed ueEuequel:ed eyrg .11 'qeluFeued qalo lnlrdrp rur srluued 1ede1-1ede1 rse;edo leql{B uer3rue;1 vJI'IiId ueqeSuegod 1e[es qelur.laued ue>18u€quo{rp rur squued uerefzle6 'u1r1 uru8eu qe,{epr* Ip ledepret >p,{uuq Euef, pcuedrel qeroup q€lepe pnslzurrp 8ue,( qereeq ',dtqs aql no11otapo.t1aqJ, Mp nluns uu1u1e,(ueu Iul suuued uae,{uyed ue1n13ue ue1er8e11 'qpJeep ntzns ruouo{e ueler8e4 n1€ns e>lnqtuotu {n}un ue>lpn$lerurp slluuod uae,{e1ad ls8urg 'se1u rp uellnqosrp qe1e1 Suzf uere,(u1od-uure,(u1ed rs8ury ueEuep spaqJag srlurJed uere,(e1e4 '$ 'rusoq u€rru{rueq 1ede1-1edo1 eped uelderolrp ln1un urSue uEeuol u?re{Erued lesu ualSuequrs8ueur 1BIS Suepss lul lues eped nieru ure8eu udureqeg 'Frnq >1e,(urtu JB{€q ueg?q efuuqSuel BUeJe>I e(uueruleured uerylsueluup uale urEue e8euel ue4eunSSuoru ue8uap 1ude1 'Euelepuoru Eseru upu6 'ur8ue e8euel epu {pprl ulrq quouol lees eped ue4uun8rp Suef nlueq Joloru ru,(eynqered -nqered ue>1eun88ueur ue8uap ue:e,{e1ed q€lepe ipAIBU uem,(u1e4 '(c 'IIAI'N 00S snrpsroq rur IB{ol uere.(e1ed rse:edo qereeq 'J'Ug SIg'tg1 u,(uselrsedu4 qepunlu€p J^\.C 001 'p's 002 etetve uurtuln uu8uep 1ede4-1edu4 qolo uB{DIBIIp Iul 1e>1o1 uure(elod 'tn€l ueqnqeled ueEuep reluud ueqnqeled ue4ErmqnqEuou EuB{ uuru,(e1ed q€l€pu '(sarno,t ,rapaall?ueqec selurl ue8ur:ei reEeqes lnseuuel) 1u4o1 uuruf,epd '(Z 'I7y1C |t9'6Lt selrsedol qepunlue8uep J/(C 00Se 'p's 09, rJup uurruIruoq 8ue,( llun ,9t Bp€ lslecrel rur eJuJuusnu ueru,(e1ed ue8uuel tuu,(e1eu 8ue.{ lede>1 qelurnl 'qeturraued ue1du1elp e,{uue1n48ue usel gr:e1 'e,(uurnleqes uu{rununrp uelelSuuraqo1 uzp ue8uelepel le,rpel 'rn1era1 ?reces n1ueuel ueqnqeled uep le4Sue:eq uep qnqelreq rur rnle[ uu,(e1eu 8uz,( pde>1-1edey 'tedet 8ue,( rsuemlo{ ueledruoru ufule,rpel Euef '(uue1n ue8uuuf re8eqes Ins?uuel 'ST$ eJeluzsnN uure,{e1e4 '(1 : tqpeq re8eqes uer8equrod ueEuep rnlerp ueSeu ruslup uureXuled uwurqued g.ra8au ruBIEp uu"ru.{u1e4 .q 'Brseuopul uure,{e1ed ueequsrued r8uq repsrueu dnlnc und ufuuelenu uer8equed ,8uude1 ue8uep qelupB Brseuopul eu?1n uu8uu8up:od ueSunqnq u>1eru 'rur uenelull Vee'xg'l 'q9', 'e9', u€p '<cg't 'qS'V 'eg'l Ioqq-loqpl upzd luqrpp ledep Eurseur-Surseru 'epuuu3 / VSn - Ersouopul uup '8uede1- ?rsouopul 'edo:g - €rseuopul :ursl uJelue Etuuln rnluf uep rodrurTrodqo uelenu uer8eqrue6 uBlunru uot r{€lunf uep nelu111q '(7 pengamatan, sejak beroperasinya jaringan pelayaran ini pengembangan ekonomi daerah lebih nyata dan pelayaran perintis diharapkan sebagai pendorong (stimulator) kegiatan ekonomi daerah yang setelah berkembang baik bantuan pemerintah dihapuskan, dan diharapkan Dari hasil dapat ditangani perusahaan pelayaran. Tabel 4.2 Pelabuhan di lndonesia yang diusahakan Pelabuhan lndonesia I Pelabuhan lndonesia Il Belawan Pangkalan Brandan Kuala Tanjung Dumai Bagan Siapi-api Tanjung Pinang Pekanbaru Lhok Seumawe Malahayati' Meulaboh Sabang' Kuala Langkas Sibolga Tanjung Balai Asahan Gunung Sitoli Tembilahan Rengat Bengkalis Selat Panjang Tanjung Balai Karimun UTPK Belawan Tanjung Priok Pelabuhan lndonesla lll Tanjung Perak Tanjung Emas Pelabuhan lndonesia lV Banjarmasin Tanjung lntan Kotabaru Gresik Kalianget Benoa Tenaukupang Waingapu Kalabahi Sampit Prbolinggo Pasuruan Tanjung Wangi Kumai Pangkalan Bun Sukamara Lembar Pulang Pisau Bima Badas Maumere Ende / lpi Tegal Celukan Bawang 82 Panjang Palembang Teluk Bayur Pontianak Cirebon Banten Sunda Kelapa Jambi Bengkulu Pangkalan Balam Sintete Teluk Air Muntok Sambas Singkawang Ketapang Tanjung Pandan Air Manis Balikpapan Samarinda Tarakan Nunukan Gorontalo Bitung Manado Pantoloan Toli-toli Makassar Pare-pare Kendari Ternate Ambon Bandanaire Sorong Jayapura Biak Merauke Fak-Fak Manokwari Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan gg (u8lsap uod; ueqnqeled ueEuecueteg o z !o)(r5(rNi q o : .Ja (ro 2A 9,* =! YO YA e 4 *t c f a eecEBaHEg o o, 1l o F :1. I ee==sFg ?qFdF€s Q. o) 2C o a =E E il6pg X A grL c f, @- ^* 0<B= =o =a = r uts .o -f @o oo 3,P 5-!6Y,NN@ NE i a : 0) 3 x o o F e 5 OJ a = a 8 b ! o b 6 N ! b o l'.) Ei I 8 N a th O o I OI $= !dx 0) s e.- o o d o f 0) 0) UI ,i o (- a €. o 0) =. a 0) :, (o 6birboir{b) oqN@oo a A :{ t;\& Ss sdgq E& 5 d isqe E e BdNS E 6 ts <dtss N {o @ C o O o N F) @ I {c =. d a N o o o NJAJN !.., i: (o P P = o \.i l o 6' (D 0) s D o (O (o o o 0) 9' (o i:) (o -7 (o (o o @ N 6 po @ (o (o -.{ -{ ! o C @ @ te sr o o a P a o !n N 6 I I o o O o i, o Io E !o @ o -.] 5 (o (o :, i( * ! s, @ ,@ (o (o x s, o N o i,o o + c g c f, o o r c ro = 6t (o (o (o qaoa6 o i. (o -.] o A c O6Or =. N Io o o i\) xo 6' I a c = e. N P o @ a o o a s, @ o 3 c q C ap N 9o @ @ (o o 5 C q o a \l 5 c d (o o) i\) o 6 o to o o i,o 3 N o 6 io o 9D @ @ (o (o @ ..l A a g) s cE -.] P @ 6 e o Ln q C o d 5 -rf, ! A o 6 (o o :o ln :_f & :*N6bof4i.rb!ii G?ONXO60l b@5ooo oosx+o@a 3 0) 0) c (o G 1l f 0) @ (A, J a o @ SJ6AO OrGO!rarA NNON!A Aa@a@@ =66.:OOOO ,XorIYOOOO -!@N6@O I f=. o. 9. o) 99\iobo P s ! FEtsi a A S 8Ug; :- oo :!f 0) 0) *r o It i,( cr c N I 0) tn 0, o s @-@45 X f { ! 9. A I = sq Sx o0) 6= Yo) o sD :. S a rEB& a H S ES*: a 8 { S H;:lg 8n lx ! o a o o) sqt {x o cod a aP o ba a o c- I s= :* o. @f CS ro Be oU ! o a o I o S'5 x 5= =.O +o YO z: g. @ .13 OiJ-81 oo 5 o 6- s-;i{<9i d' :eJA fi* o"=583 -> 4g tt o a J @ @ @ (E o EPr! q.q.q tNr vots *6:n I q) d 0) o A o o Y o N s c 9 s 6N@6@N OFOOOvq dci d OFNi6N @o+ : o to fi!8 s cgFi6i EEs HEI c o o oo I I No6 I$E RF5 *Rf ETE *=3 o-No!NoNo :EE rsE H o85 5EE 3RR o F o HEEEEEHE$ oG q E o N o o o. E =oo- 6+@ 6'6 @ 383 oo6No o o E s @ 600 gE; = F. o o IZ 66<N@rNX E's E o o-P o- R3g 33q N @v.: E o) o -o E O) ocl |r1 .+ o !(l, F tUo o EeE €NN o=6 ''9 Q=ts diN? €=o cn=.i Co l.o) ON iLNoOO obo ri6N :sI o E E3E FEF f E = E .(U sl;E ootF6@ 60N90F9 ;^i6i U' o o9F o E P 3sH Est ESE e EPE EsE 6riN NV SBt tz o c o o c 84 oE (6 o) o l.- o o oo@=N= 66{@ =Is 606N 6+6i o :}t L E.s EeB oo@6vd +o@6xF g, e q) ERi Nts6= oo@ qau? oa IqE OFOVFF @ 0) o I oc?\ $ I = qEN I t- o 5Ns @ R iRH N6d EEE BPE p F I 3 o1 q= Aioio o N o @ g, ot:a: n?Bq PEE E€3 q3E ::i NNONN<= @rNO@N 9oR {6+606 oNoo AEF EB{ 9 q99 9q"q N@$tsO6= r;;^i OFFi@@ o 1.. o h,.$ de6i -oc! E6@ oroN@6 !lc?r !q6 Fo6@O-= ' o600NN s N 9@E@6N6ao o@NN-6i6N o?\E Noioi E f a co .o e o ri)ro oL-FO60Cl!io CN- P E P NOF= rOE ReE o!:NF6N@-O c r$E;egISs EeI N6QE6@ 6*60000 cicio o i\- E f I IIJ ts Y o t @6r \o?oq +N<O 606 ]!d^id t E .(E (,, 6 o o l,lJ g t o c o ! z EEE .6 !n OE = g-35 .3iO E BEE]gEE3 rofFtqaFa z , , o < , , o I ,E 9F .3* EEU f,F.E , . J f\l Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhon o -o E q) s c o o t! q o -) L ll ca t E c o ll o z 1.) f (, o o o E a EEE :E r :E tE &E gtEZgtEl c L c J s OJFsq?JFI z;,o<;,crj;,f N tr J o f --.8 . 8F "t+ tEa JFC c gg (u8lsap uod; ueqnqelad ueSuucuua4 z 5.; ?tiig\;-t r0 gga,EggaH ig4. ',! if a6 16 5s = : o u o q. o frt E 6'- o o N 6'- m o 3 o f o o o 6 0 o ET g F o 0, o -0 3 9. cr z N 5.. giit?\;-3' 0) o) a o = o x o ! o -t o J ! B E tb @ @ s {I 3 1 D o ! o ! + !o o o o l s s 3 (o (o o @ il s o o 3 c ! q o U 0) (o o tr l 3 f r! E 0) 6 F gl o = o e. E o g. o a Ei ag ,o iE jB aaFg I rB lR t d.E--.E- 0) E l 6 AI 6' 0, co)3 A !r a€3 BdE xaa Har rilbo iip 5ge ' Eds HSS 666 o06 i ts a f o 2i o E o a { @ 3 @ .6{@JNJ =N@O!O@ --od@{{ X HBE B8H h*s s b!l lo o EdH gAE I , s^ $ I : G o o B (o (o s rr x { _{ ? s p h o o o o @ o { PPI oi o 6o ) (o -.t @ !o a =N=@{O Eaa 5's r x o 6 !J60rA {oroo65-o :boir o-J f!Ql f 6 ! 6 @6{r-.N =J6O@,-- gr=g eBb --t i,ob9 :o{ t"8* >66 u:r sEs i@od a EeE iroLi Hge (o @ @ 54ts 00)@ @ c ! s i o l t) (o (o r! H' -NOO J o (o -.t (o 606 ' o -l aixrul:Hxi i!{J s c L 0) { JC f B E ! A o @ @ s ! A s f b ! ! 3 3 (o !o P o o OJ df s ;Fe inAl{Aiibo'bo PU3 888 NtDar rN@r{SOXO o s Aoirio h< Eef;EEgEe ui9rF =o!=-oo r-N 5 =.= i"E * Eqs$.e=18 f E. s| ts .Y x o o il o0)f : lt @ q) sn 3 o 13 r6@@ F \Ea !oN!oS , x o o ) @ o l (! ol g5*!tEa E€EEfEE t ? E.srE.s E E o 0) v * ? H.9l-5 o c o6LcXdi sq;sEg5 tgE€E;3 T:E€E;3 E€E flEFEE o!E €EHgH$ES o >o f - s 6) o, o, o E o? 9 o = E l ? s co o, E o) o o 3 a o o c u? u? o s o, c, o o a j o o I s LrJ o o, CO t5 ci q o o o o .! o o oi P P, G G o o * e o o) g, o) Its N q) o = +t o o E oE o o o J o E N ts I o) o) E E o o = N o N s) o (, o(! 86 o e G (D ti o o o .v. c .(E ltq -\o t.q fi E -o E o (L tsN oo oE @ G o, :tt o s c(U C oo oo Nts @€ o E o g o q o Ic C o. o I -g o o c o E c o z -r! EEE a 8.E & -G tE .E 8.F EEEiseEi eE; f 4Jt o=F 1 =F.E z,,(,<,,a,,= o f E .9 (f) o P o o 0) tr c o_ o o q.J t lt6 E o J N Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan q) o E o -a .-e o c o ! .s o c a: HEE:seE: (sJF ] OJF f z,,o<;,o .g oL o' eE; JF E ;,: C L8 @8!sap uod) ueqnqeled uuSuecuera4 6@co xxc> FHge o. l. rDF €i AI O{('rOl AA@ JO (r5(rN) o -.J z 5(rNJ ol (, 9 q. zo i (o 6 0llo =+ AE6dEgr 5-e'3P ax q-$$SEaFEEs ts-t A' ur- *5 _o 3$ oo.?dr = =' or< d b' c n .6i =o c ca B aC g r :5 l --{ TCo-@> qlaaQa? 0) Po -lJ o-t JO o, 9ts -'F 9sa= o6 SE;E !'.t g6x s, !n 66 ao io !{ 5!, bi^ b, io @{ 1., oir:^- !a eH :- ^! H3i grE -BEE N @io ET A!, 5@ oa ia @ @ SN ooBE !{ NN sri -Esl E* 6!l sgt NN ooirir oo 7 o o 3 90sr+!D aaag { r-P N!5 HTTF d;E= ooooo ooQo AceA o oooo!5.:o6 .;- -^ @O^ o@a^t i\)io}< 886 oo5,oL t: -Esa: .-_roNr xo6 NO ry E-S-H 5lPP sh 8s b, rn !Sni -[eE=ssg$ EE<E o rI x p o6 = C) 15 =aoboio oatDirt - !9. -&-EEEHEE to HflAI igoS U C) a 6 D N +; ooGooEt-* xY6 e9. I = ; rrax = ! o E6 a o QQoootstDobo or@ Nro aa a 5 o (o (o co = -t - !3 HEES A6OA ooooo 3 o io- xo 0) (o o) a QAOOOOOOO N A) o 3 o D -E"EEg'E o@ @@ o6 oo x 0) E 5 E o !, m =. o o T @ :- E o o g J oruiN ;ei3!'P oSooo*HeF 5.t EiHE a ;8sE .Ef;E} tr$aa 68ts= a as 6i* of --E-EEEsE :.xisrN iI oo OQNQN LL o6 oo 6Y6 oeo oq il = c @ 55 P - m T olool N ^l <oboir b:a{i., --EIi SE tr !t o6 oo m @ o t\) xa a o C x c3 3 o) f 3 I D o6 @o 66 oo N Es *B NO obo!, L 0) 0) It o ie sq 56 N -!, oo33 3 d=seG *EFB si:iEi*eE EE€83 89Aer E*dEesHeE oo@E3 o ss ^!n =' = Yl66 9.. A, 5-E-g AgEB =H;g5exH$ 3 ts13N EHreE --E-38$s€ { 6A E€ oooo a f =. = E Ee oQoe o o -g q o Y oo::i\ v JJ = eoaq E oG o d Y G = = eoo$ UJ @ o -i gHEE EPEB o o = ts E 5 o E o. q .J x @ (') o) E .9 L o) t) o o i< (E j o. (E :J _(U o f lz o) (E o o E = R o o. = F E o o Y CL o La v E e =o e o + 0, -o G 88 ri-ioo 60000000 .i \ tr a ri ci oooooooo oooooooQ oooo 6!c!oo oooooooo ooQo oo 9rQoo FE ct .g a; q o E $IE t Ftt :81\ q ..F 8ls IN 90eooooo to ts Essg Ea*'$'xE HEEH +-98 EEEE SSas o6 ! r? EN Os I-Og EgF E r.lJ : o d; F (") @ rt F o =@tsooN60 d6600<66 t d-oNo!-F c o EaeealB 5 I cn zo (E zo c.i; + ccjlE 8.qq\ffli oFoNolf, Is-rr)roli{ x e J I lrJ '-o o c 3e E E9 dr* ;_ gE (! 4.s.ei Srs-! o g-FE$EEE ;#g=E EE*B IEE+$*=s# s=<o6 <<(,(L UI(r<TOYFF] c!or(f) NATNN (g FNNt\I cO r (\l O d)C) N(')O(OO(OO Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan t l,) 3 IJJ F -'- F to o oooooooo E 6 t oaoooooo oooo EeEE dootp & = F 4. o) <i-.66 uJ (E N EEs eaE UJ ,6 .9 € o oooo @ I E C EFE- oeoooooo tr -_E F g ! q) o eooaoooo =FE. o o = OQQO Stoo tr, O) oooooooo o o o. = ts a8 UJR -t ESoo @@ -o r E hJ=.sc €€=8f; ESc G o F E-{d? (E! o! d?. $> NG ,,€ @L ,.o EbE F;i{! sE * :H oN= H oto(J Pli ll O- o !+O- ; E5s r* es 33fE 6g t I @4sap uod) ueqnq€led u€SuecueJod NN ON NNI Joo o)(,r5@ @{ >mmm 'oU)>> -r>> qsaE 5 zo @-lorGAoNr NJO z 6 er'de'X B 6 q€€f tsaas <6',i fuaeh Et'6dd S${o{ z6'6= "d$ Ff . E" d+B o: J aggs3ggHr {c i 3= :ot o 9r -E E3 co.Il5@> =.t o =C Bg -.t o a5o n o g tr A' (o x o oJ o I {u 0, ts D oa D' cr @ A' o o, 3 tr ; P l.Jt I HHqE SE SE 2 !, 'goE !, Esa !b,bt 0) $85=g 'HEEeE-S5 EEEEE sE=s3 B-=E 6 oo33 !{ oitir ; Hsg oit ooo6 B 1., ;: + !D i.J a E=:e Hsxa 8gg uaa JaAA oaPoi -is-:{ aq:j ENHfl! oof,t { E-.EE SN!r _oNoo Lr'{ir -t a@d5 oo5{ tI :or6eS gr 5L ESSSE rI T N o= oo606 A5 $FEF= o @o aii troi-9 E*ir N .NNN{ xq5-r =boi\rb,{ -EuE-E-'t 0) ui o 3 = H !lis oooieoloo<^ m E = F$;FE -*EE-fr-=E :rgEEB m B ooabDbr 6-:r." :{N= :^-3^!o HsBr ES;FH qSEsH SEE EEEsE HEHES JEiFS *s3 -N o=:oooo i o ooooo @o NN NE 6G o 3 o60 oooo xo = 6 5 :59 oi., s"tsi^,i -(l s -EQS;is-Eg €Ss=g H;i D o o o oo @ @ 3 8E€ f ! (o ao a _FS=E -ggE$3-8fi n:o "sHAir o oooo 6 , 3x E 661JO-66* o 5 0) G E 3*I B!r= -HH.3 $HEHE -*HH'E-EE a66 o) c xo) c 3 B = -Hi-I NP f SI i. rI x o@ o ir6B G6= trDr6id 0) : (oox oooE'E"5 ooooo ooooo is c e i5R3 !I<lr EEH oo83 c -di;H tssSE -EE:-$-EH 8 , ooAoL I { oo LoooL 6A -'E-B EE;EE tD E =t 2 B in"iii. E I f 0) :f 3 (o 8 +Nj6 tj6 0t d 5 C o!1{ oo @6 l. A x 6P:^PP !{ o I l7 --EE EeE .E;-E sBsHB -8fi$ilx--i 85 := dBiEa 8sfli , @ a = d E ? F = o E -g E - EsEes:E-qE,*E==e iExsx 353eSlI55RN=s SE.xSEFEE o F xo [! 33oE^ 6Ni:oi5 BE:]g: oots6N $E-EEEEEg s: E=H*Er EPBbs ..iJ-J =--Els=EH g Soqx Eo ;!II-.I-SN-I5$reoooo oN 95i<E I o o6 F?ooqooc?oo 66 ul €ot i ll = & E d i) o- v - 6 tll = & = + o o O E N o o ,E J6 o o- a a O UJ o) o- c o o o 2 E 0) o, 6o o o o- o o .v. = @ ! o- o -!a l! c o o. = .E o I E o g va o ta L o) tr.l c o = oo. c([ G J E 6 G .9. E E p E ! oo lrl 6o ,c(!,] x. F o l'$ o .a (! 90 I ool 6 *sS*s g=3Es E-'EBEtE} oj--jXat f--E-EEE- E:-E-*-;* oo oox t:ooF:oooo5'eooao 6 S|+ -od FS ]o -Eg dot^ ilE ..i* c'{ i- c?aits;< 6rO,X= AAse:= ci ci 'Ptso. =:@ EsH @@ Es= I-H-E =35 Fod; ta tsN i6_@ u d i--ooo rei '€o eq q!aqoo iooo @: N ---' ;;EE .q\\ o Bg oieii5oo .qocqao NN @@ - 6 6666N A = eo oo €@ oeoaoieooEEooo A R R3 ciooEeoEaio:9?-eso o -c? !3vxc ,EiRAE ;9 ci ri ci i E--$=EE--,$E-E- Pgoo Hf;ff--EoE-oooo a 5-S s-sii=fg= +< 66 cqooocq 6A e+ oooNq2odo Foi N@@ts-= N O{N-' c.i l:=Nq EE83F E.-SEHFET ERE-EB @-@o :-OON-ts -.N*tFN 6o! qE-:: rN.'r$r.,@F-cor st $g 8E#f oPE$ Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan is u?oOq?O E--$EEEs-Hfi'EH--tec*EE EEsE- E.EE- z< EEaBEFBg$;E z F: I do o ER :: @ 3FoFots o oo- g F?-s- tsts EExx^ u?u2oeo 3E-g-HEEs EESR HE rE- E'i E' 5EF EP = v t IU G Eo3^o ooJ't r: 6!<2q QasE^ 39ry:x FYN EooBooooo 66a88o,ooooo rid = D o I 3oB EEEEE o.^No6 $$=Ee & tsooNooooo = = E E^Ess H-Sse o@60 +66N6 6NN6ts ts@€\o.j oooos otNo c! d? a@N (O$()(OF-o oo rNOO a;;\=e H=p -Sti ooEl -6 EO U,(!I9? -6! q P.q.9 h ritrF O6EGE k<i: <6co-(/) cio@ Ito cq o@oo- 3o* o!&E to CE _o6 c6 @F 6h o iE-BE ^V eci 3*i t*Erf EE#EE <<(/ro-F oOF(\ N - C.,l C! 16 @8tsap uod; ueqnqelsd ueEuecuera4 o oo oo L ==PP=i og EqPeql t8E * sE 53 l f;g, {tt- su =lr xl! ox@>cD =HE€9i Es= 6-f- da, c N o N i N o o !J cann@m 683 3j *$g a flE$B Hf, = 5 :{ € =- I o o6 ootua6 b---.-9 OAr-6A 66r q6 ookook 6& OJNO +o5 -.J6 =NrO{ -oN_ro *ooS-ts +66 o06 n, airarabi.! { { :{ { 6 gP o o $13I ! N Bl8 6lo o N N ooo-Ab ir =mi ila a ic!e :. to =N666 -N6{N P N a l P !, N 3-3E-i { N g 6! oo6 -Bg-33 ON6N 60e -^{i d:I-BAB ioLo"bof- aNH @ N oogooE c o f FESed x a EEEE-HEEBE a c 3 c ^*rF-s_ddt E1 = "asd"E"=€S = a m T o -a ao @@ x B 3o Se. eaohSoeooi, E6 re JA65 oodoooEP-3 H o 3 I d I B EE E @6 NOO a aa oo = = xa = N 6 oaaoooaaoo ! e. N oo*-if !, ooSooS si ooaooe ooEooeoo;3 6 oooooo @@ 5 4 E o = ag oooooolooP 66 oq BA ooi\roooooisi a o55 ru N Nu96 o rXL rr xq oo t NN6 @16 *i a'- o @ o 5 r--6 1- { HHEEiH sssa$g -5SEtstsE{Sq X r r'^ @ 6 - r- :t=. = !I rI -- ru o o ^ @ B '-^ ssHss* o3H-ES EH=E.E=H5S : BBEEEE Eg: 'sE8 688S8 8@ Nu6-r_P 50NN-e N-r I A i=ilaasisE gnilHBf 3G-ioIob Noo@43 EasEBa=€ig iEHEprHqEt { e @ a 0) 9. 3 c 0) o) o) :l ir (O o) J d c 7i xo 0) (o o f, o 8 = E o I m <) o x a o. o = o e. N 3 ooQooo 0) 5 o c) NJ6 606 T o 0) E ts 6 t{ 5t oBo-E---fi$ 3 ooooQQ 66 o6 E 0) oo oo (ooXoi ss q ]f r7q n, oooooooooo =6 =!6 rD rn ooooobooN$ nt o I {o ooooboao && @e NN ooSooI o{N o{{ o !n o NN >z oo o@ -o il c-t m t oBo-iE AOA 505 o oooooo oL^oooi5 o6 o6 ooo606 I iNaa NOJ ooooooooioac aa ooxo { d8 LJ gg dce a oo @6 NN oooobbo A oooooo o6 q, 9 ct @ 6 z (,)(,NNNNNNN JO(O@..lOrc't50 55'cEcr 0, < J s.@; ='0 0 D o x -.8 slEuEAqE '.15!@rJ- :l o(,o)(,o orul5aN aS(,(,O) ro(o@{ N { x oo L c 3 0) 3 ! o I ? = o o Tabel4.8a Distribusi angkutan ekspor ke negara-negara di Benua Asia tahun 1995-1997 Jumlah Muatan No. Kapal Kapal Nasional Kapal Naslonal Aslnq 1 Arab Saudi 0 688,805 0 2 Bahrin 0 0 0 3 Brunei 0. 4,130,706 0 4 Birma 0 0 5 China 0 4,627,872 b Kolombo 0 0 7 Dubai U 1997 1996 't995 Negara TuJuan Kapal Kapal Kapal Aslno Naslonal Aslng 1,953,133 5,577 1,040,597 0 12,486 75,651 0 40,789 0 33,964 0 18,312 455 17,426,260 0 9,038,801 14,149 0 7,629 577,698 n 545,746 0 10,443,356 10,35s,857 165,487 5,581,527 A Hongkong 0 2,934,834 102,467 9 lndia 0 0 0 2,483,238 0 1,338,903 0 0 0 0 0 44,299 0 23,885 73,1 65,792 51,804 39,302,638 10 lrak 0 11 lran 0 12 Jepang 0 13 Korea Selatan 0 14 Kuwait 0 15 Malaysia 0 '16 Myanmar 0 I 17 Pakistan 0 18 Filipina 19 Qatar 20 Srilanka o 22 Taiwan t0 Muangthai 24 Turki I l2s lru 1,, 144,630,363 7,3s0 386 6,553,050 150 5,2ss,894 0 0 0 69,226 lo 0 128,393 0 2,849,475 lr,uu, ,.,, U 3,826,388 0 U lo U 0 0 0 l.r,rno,rr. 1,003 26,344,293 3 ,780 21,547302 ls,ozo 0 17,620 0 9,500 29,144 27,456,222 32,327 18,780,918 515 8,743,615 200 7,861,664 0 53,852 lr,srr,u,, I 11,210,4e7 0 480,940 0 2,373,701 I uoo 1,961,673 0 338,465 lo 218,770 0 69,471 lo 241jU 202,219,350 1 26,764 I Yaman lo lo Yordania lo lrr,rn, 245,021 Total 1 44,394 I I Vietnam 5,719,308 82,336 I t0 0 0 1,623,145 t0 9,706,767 1 1260,835 t0 07,1 94 0 1e,61 245,621 21 0 1 0 Singapura 23 16,2e3 116,488.216 104,274 259,925 141,325,1 73 Tabel4.8b Distribusiangkutan impor darinegara-negara di Benua Asia tahun 1995-1997 Jumlah Muatan No" Negara Tujuan Kapal Naslonal 1997 1996 1995 Kapal Kapal Naslonal Kapal Aslng Kapal Kapal Nasional Asing Asing 3,564,763 1 Arab Saudi 0 468,1 64 0 2,936,515 0 2 Bahrin U 643,268 0 258,208 0 481,411 3 Brunei 0 178,252 14,1 111,387 0 233,250 4 China 29,944 3,446,789 0 6,372,234 21,153 8,649,974 6 Kolombo 0 4,316 0 4,3't6 0 9,037 Dubai 133 1,355,536 68,039 38,539 0 7 Hongkong M,634 527,822 0 656,939 1 8 lndia 0 1,147,198 0 1,883,868 0 2,938,020 9 lrak 1,308 242,492 0 0 0 0 6 92 1 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 5 40,351 00,1 30 1,092,889 (u&sap uoa) ueqnqeled ue8uecuere4 9,6 ort'tzg'e 0 0 U 0 0 0 0 }rL'tzg's 0 bu!sv IeuolsEN gedey ledey ,/9'e80'9 /90'808',t 9B? 0 0 0 rurbnN ended t 0 0 0 0 r[!J 0 0 0 0 etr z ,/9'e8e'9 oulsv v8z lPuolseN 290'808', z9t rueg erpuelas erleilsnv gedey ledey L66t 6ugsy 9 ledey 'oN lesy ere6ep 966t 966[ uslenyl qPlunr t leuo!sEN ledey /66t -966t unqel sllBJlsnv enueg !p e:ebeu-ae6eu pep 9 lelol ,82 rodr.rir ueln>16ue lsnqulsr6 q6't ;eqel t8'elr'8 0 991'LtL'01 t60't ,/6'980'9 89e 0 0 0 0 0 L rur0nN en0ed 9 0 0 0 0 0 c !l!r e 0 0 0 0 969'/9 c rue8 elpuBlas z t8't tt'8 0 991'tLl'01 t60'I '618'g 89S erlBJlsnv I Dutsv ledey leuo!sBN 6ulsy ledey ledey Du!sv ledey lPuo!seN ledey 966t uElEnw qBlurnf l'66t 81e lsuolseN ledey 966t lelol uen[n1 ere6el /66 'oN r -966! unqel ellE4snv enuag lp eJB6ou-erB63u e1 rodsle uelnloue rsnqulslo e6', loqBf 099'2ff'6t t99't9t 86t'rs8'0f 699'gZt L0r'689'92 90e'08 r 0 tt9'9et 0 8e6'tzr 0 296'e16'z 0 TLL,ZI 0 t1'990'0 0 0 ,ts'86 ez6'jtz'z 6tz'9tt 0 /00'€90't 9/e '9t I 0 9tt'92 ze6'8et'e 00t 900'6er'z eer z9l'09t 186 tzg'sgt 80s't e 6 lelol ,99'e€ eruepJoA gz 0 ueureA LZ 0 ueuleln 9Z 0 !xn I 9Z 6/e'rc6 0 reql6uenyl tz tt0't90 0 UBA'\!BI EZ zz 0 0 0 0 eu^s 0 028'8€ 0 t6'902 99e'82 0 9t9'0t 0 eluelus tz tr'962'8 829'' 9e8'28r.'' 6/0'9 998'91,2'0 e9 ernde6urg 0z 6tt'9? t'06I 9 ?90'99 0 0 696'8' 0 Jeleo 6t 168'08t 0 89 0 egr'zlt 0 euldrlr I 8T 0 0 909'8e t U 6LZ.LO' 0 uels!Ied LI LLg'gez 0 ?SZ,9ZZ 0 /28'tqs 0 9l t60'jzL'z 0 06 r'60e'I 0 0 8rt't€8'r 0 Lgt'tez'l 0 9l.L'988 982'998'Z leuue,{yy ersIeleyl e0z lrel/\n)l vt LL9,VZL,I, 0 [0t'0r8'l 0 296'tgt'z egs'9 t uelelos EaJoy et 2616 0 i99'8 0 t99'8 0 efoqurey zt 9Zr'S r 6uedef It 90r'e uBJl 0t 699'9e 80 r'209'0 0 g8z'186'Z 0 6er'99€ 6ulsV lEuo!seN gedey ledey 266't29 686'rt z/9'69? ,re'469'9 L66t 6u;sy leuolseN 6u1sy ledey ledey ledey 966t 9t lEuo!seN ledey 966I uen[n1 rre6ep 'oN uelBn|,l qeltunl unLlq elsv Enuo6 lp (ue1n[ue1) /66 t-966 t ere6eu-eJe6eu Uep JodriJ! uelnlEue lsnqulsrg qg', loqel Tabel Distribusi angkutan ekspor ke negara-negara di Benua Amerika tahun 1995- 4.10a 1 997 Jumlah Muatan No. Negara Tujuan 1997 1996 1995 Kapal Kapal Naslonal Asing Kapal Kapal Nasional Kapal Kapal Naslonal Aslno 0 Asinq 5,981,942 2 Argentina 0 3 0 4 Brasil Kanada 17,120 33,863 0 0 0 11,107,534 23.957 55,384 236,013 0 29,827 127,104 5 chiti 0 847,665 0 1,386,403 0 746,645 0 15,399 ,| Amerika 6 I 0 6,722,409 0 0 0 0 12,902 0 Kuba Meksiko 0 14,333 0 28,594 0 0 0 0 0 0 Peru 0 39.974 0 65.379 0 35,210 12,903,264 0 j,949,029 /,675,364 Total Tabel 4.10b Distribusi angkutan impor dari negara-negara di Benua Amerika tahun 1995' 1 997 Jumlah Muatan No. t995 Negara Asal 1997 996 Kapal Kapal Naslonal Asinq Kapal Kapal Nasional Kapal Kapal Nasional Asinq Aslnq 1 Amerika 0 4,796,643 n 4,804,721 0 7,395,295 2 Argentina 0 188,760 0 184,565 0 3 Brasil 0 2,204,357 0 0 4 Kanada 0 42,632 0 2,155,371 1 50,410 387,950 4,530,525 158,079 5 6 7 I I Iotal 0 0 231,278 0 226,223 0 475,425 Kuba Meksiko Peru 0 0 0 637,087 0 0 0 651,567 0 0 0 1 0 48,070 0 Paranaqua 0 chili 0 0 ).115,237 0 ,339,1 38 0 0 57,233 43,810 ).206.447 0 14,387,455 Perusahaan pelayaran dalam negeri memegang peran aktif dan menentukan distribusi komoditi pokok, misalnya beras, semen, pupuk, aspal, ataupun dalam menangani transmigrasi. Pembagian masing-masing jenis angkutan dalam menangani suatu komoditi penting ini dapat diperiksa pada Tabel-tabel 4.1Ia dan 4.11b. Hasil secara grafis (rata-rata) digambarkan pada Gambar 4'6' 94 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 96 (u8oap uodl ueqnqelad ueEuecuera; { ts o It I. o 3 o 6' a c 0, A 9. D ct o 0r 0, U (o (o (o (o (o orooo o@5@O AeBe:{ { TgUEH {{ 90:{:.r.9 @Ooro !roo! NOOSr AOOAS @ .^NNJI XONOJ vtN6@o 60@NO !@6NO b'6-abo E rrOrA 6@OOO F @ o 6 { 6 oSqii o A' { (o@@(o(c @ ..1 \l \t n o@@{o NANNO rAoJO o cr o -{ o !, 4 z C t\) l { o N 6 Saax- 5 E!AF N S" f., S." F o '-o@6G (,l t, \ioi$i 60@= 0) 0) l E ={rJ@ :5\ao+N -l o cf r o -{ o l 9.. o. o, o) + vt- 9,. @ ;-Lg @ a il o) n o z f @r5Go NNNQq 5is:-boir ro@5d ocu@d I 0) s JNJJN @oo@ bobi.r@ @ooN oN@! 6 q e*Esg sdE"i !Ddio+!, :{ { :*udi o A b, OOro t o o CT o!o@ E o@o@ d @ o o c 3 o (D(o(o@(o @ -.,1 *l -1 ! O(OO-lO) @@(o@@ @{'-l{{ o@@{o, Co{{'.,1{ O@@-lO) €E*Ss o r cr V, o o) 6 N n o o ! c E c o c o J. c @(o(o(o(o ! @'.1 O (o !'-l co -.l OJ a o o E x o = o o ! 0) 9.. 0) xs (o ! 0) r 3 ir C :l o) c o. o e o) C = o! 0) 0) 3 f. o 6 o 5 ood o c €s**E & G q APa=:. d, N 6 B.-o..o N e EE;gd o F 3 (o 6@roA o@ooo ooooo :!:^iPd G @ n BpNsE l$ $ru 8r @ e q o, r r* b { IEgg { EdeE o 6 6 F AgEF qSEE N @ q $*-u 8to,i N @ OqSNN 6050{ r6ON! 6 E { N a shbB x r $tsn i @ -. o (o U) 1 (o E 0) f @oa @ !4oru GPi r.'aa soo (o o' C !ld! o io- ieee o { \t o C 0) f f c EEAE SONNO o oo@50 a o 566!N siEae o OoNNN N t itDieboi q N{JO\ N @r5iq 0) ) - x C l E o o i( 'lC a 6 o * (O o- o) N il C f o o" -iSs x o o o 0) il o,:, J o Ee= -Nd& N o o o { q5r= a ie or656 N@N5O io.tn 5 OO o o ao Sd'rrd @@_N a o*oo Ntsi!a !, o dEaEe { €=asH o NHSEE agHgu 6 o It -o:{o tso5jG {@ooN !, boP @ o N o 6NO@ oNoS o600 {a Es6sE o o 6 o o E E @aBEo @ NJOJJ @ !9NQ90 o q @ C 3. (o =. o) o o 5 --{ C = cL 3. (, + o A} a 9. v:a c, o a G o o o Fo - 6 1' c E c 3 oo o @ o tl, @ = I J = Y Y E o '-o $ .9') F C' o ro :Ea = E E (! = (n E c G E c') :a o Lo c F o c a -v. N J <rt@-rr J )o c (\tFo f - ls :a a ). t Yc C E F o G E o o) o: A,l c -o €(l,= orc0lr)(,rttr).(-lOC) o- (E (s o c c, c cocrrNo)o) o l-NOr(oO, o ! Lo a o) = o c(u ft, z = z .g ! J G J -v (,, c(! '| 3-; :a E o = o- Fo -o scoSP E*3 = c) o o t,)C\lt\O N(fJ-C\l c o- 'E vo o OO-- Y tt o L a?\u?(o :< (E o o o 'iF c t(,l # c o, 33x (o Y odoJ61t N C O) f-- , :l oE o ro-E L (D -o E f o .E o E .cl + o !(I, 96 6 o o = v u, (E e.--E ! E(! o b o, l/,(l)==q, EEo-()-= o,11;fUrt: oog)o-<F Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan L6 @31saq i"io;r) ueqnqule4 ue8uucue:e4 o 0) l-l = = (, L_t I p ,zB95p zYr<^b 3 0, ! o 3 ffi t-t ffir] ffi L_l tiul tr = 2a,u)=r >n'Hco -BiE 0) (o 6' 3 0) o) l (o x 0) (t o) f 0) o is 'lf{ o = * (o o0) A) th 3 6' a 0) --J a o z a 9. B 0) 3 o :D I 0, (o \l o, I { @ (o o- 0., d 3 E o o o 0) a o !? C]o lqo;' l!d)ffi D o'l col J=^ 6i ae;' lh=c a-(o tl E;q o9) C 4.5 Karakteristikkapal Dalam merancang pelabuhan, kita perlu mengetahui berbagai sifat dan fungsi kapal, karena dari data ini dapat diketahui ukuran-ukuran pokok kapal yang berguna bagi perencana untuk dapat menetapkan ukuran-ukuran teknis pelabuhan dan cara menangani bongkar/muat. Sesuai dengan pengembangan teknologi kapal, pelabuhan sebagai prasarana harus disesuaikan sedemikian rupa agar dapat melayani kapal dan mampu menangani muatan. Antara kapal dan pelabuhan terdapat hubungan ketergantun gan ( int erdep e nd e n s i). Untuk mendalami karakteristik kapal, terdapat beberapa ragam faktor penentu, dilihat dari segi material, fungsi, dan operasi dari kapal, antara lain: a. b. c. d. Bahan material kapal yang dipakai yaitu baja, kayu, ferro semen, fibreglass dan lain sebagainya; Fungsi kapal sebagai kapal penumpang, kapal barang umum, kapal curah, kapal peti kemas, kapal tanki, kapal tunda, kapal ikan, dan lain sebagainya; Sistem pengendali dan penggerak yaitu mekanik, semiotomatis, otomatis, diesel, sebagai kekuatan penggerak utama dan lain sebagainya; Daerah operasi dari kapal, jarak dekat/sedang, jauh, disesuaikan pula dengan keadaan perairan laut. Secara umum bentuk badan kapal dapat dibagi sebagai berikut: a. b. Dasar rata (Flat bottom), biasa terdapat pada kapal-kapal dengan ukuran besar; Dasar semi rata (Semi flat bottom), biasa terdapat pada kapal dengan ukuran sedang/kecil; c. Dasar landai (Deep bottom), kapal dengan kecepatan tinggi. Sekedar untuk mendapatkan gambaran terhadap penanganan muatan (cargo handting), dan jenis-jenis lain akan dibahas beberapa macam kapal dan jenis kapal dilihat dari Tata Letak dan Pembagian Ruang serta ukuran-ukuran yang diperlukan dalam merencanakan suatu pelabuhan. 4.6 Macamijenis kapal Kapal sebagai sarana pengangkut muatan mempunyai ciri-ciri tersendiri dalam menangani muatannya. Muatan ini dapat berbentuk gas, cair, dan padat. Jarak dan besarnya muatan dapat menentukan bentuk teknis kapalnya. Penanganan muatan plrrn (iargo handling) menentukan ciri khas dari pelayanan terhadap kapal di dermaga serta peralatan yang membanlu bongkarimuat. Kapasitas angkut kapal biasanya diukur dengan satuan DWT (Dead Weight Ton), yaitu besaran selisih dari displacemenl (berat air yang dipindahkan akibat terapungnya kapal) kapal yang penuh muatan (extreem weight) dan kapal kosong (light weighrl dihitung dalam satuan Ton Metrik. Secara tegas dapat dikatakan nWT @iasa pula disingkat TDW) adalah kemampuan daya muat barang didalam kapal dihitung dalam unit Ton Metrik. Satuan lain untuk mengukur besar kapal o'GT" (Bruto Registered Ton atau Gross Tonage), yaibjumlah ad;lah "BRT" atau isi dari ruang kapal keselrrruhan dalam satuan "Registered Ton" dengan satu unit 98 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 66 (u&sap uodl ueqnqeled ueSuecueraS '(noq locunoltl H/IAIN ruBIBp ue>1e1e,{urp uuludeco>1 uen1us qelepe sty 'stoux '1edq seunl qepuerel {pl} uu8uep aml-rapil pool pau8pap uJeluu ruaJ]$le uutuzlepo{ ueJDIn qpppu ..lBJes,, nelr- TqZnotp .tad sapyg '{rre 'd1t7sp1w Inlzlour 1ude1 uepuq tuerl$lo (uztEEutle4) uutuel€pe{ qslep€ (nw) Wdaq 'd1qsp1w {ltll InlEIeu ledel uepuq ur4$lo reqol qel€pp (p1ut) r1tpoa.tg 'd1qspry {l}p Inleieu lede>1 uesrrt4teEuolod Euuptq {nlueq qelepp uou)as drusptyl '(dO f uup qrBual lltlt qelepp dtrtspyt 'rpnuo{ sorod uep u?nluq uu8uolod:ad pool pau8tsap aml-rapl* uep rue4s>lo {pp-{pp relnu Emlqrp eped 1pp '8ue[ued uarq?s tuelep >1e:u[ uernln qEIBp€ stolnnpuadtad uaaulaq qfiua7'(dd) f Illll '1ude1 uerqnq uerls{o >lltll ue8uop redrues uenl€q lue4$le {pp u€p rulnur Sunlrqrp 'Suelued uunles ur?lep lede>1 Euefued ue4s4e ueJruln qulepe ilDra^o qfiua7'(s'o) .I :nlre,{ ' ueqnqeled rnls uetuelupel 'ueqnqeled uulo>1reqe1 'e8eu:ep Euulued w{uueuou uelep uuqnqeyad euecuerod r8uq r1e4es eunSreq IUI wrru{n-ueJo1n ;ede1 ;suau16 l'? Jequree 1t ,' sxg I _._._._.J '(7'y :r"qteg 1eq11) Suelued uenles uermIn urelup ueluelupe{ uep .reqelTSuelued 'n1ref 1udu1 rsuorurp ue{nlueuotu lnqeslal 1ede4 J?seq uern>ln 'efure8eqes urel uep 'ueledaca4 '1ude4 uepuq >{nlueq 'lrupuerp 3uu,( uelenur sruel uep ';gy SueruArrseu 3ueru e.{ulesuu 'ue1e.,rrasrp Bsrq lepq 8uu,( 8ueru 3un1ue8.re; qelunl uu8uep JUg qrsrlos rz8eqes Euereq l]enturp {nlun uule,{aesrp tedep Suuf 1udu1 8ueru rsr qelunl suirsedel qrcA '(uo1 panls8ay otpN),.JXN,, lnqesrp 1ude4 '1ede4 uelenu lnlun 8ueru uup 'ue1derytse1e>1 ,lun;41 8ueng, rnln8ued {uun uunleg uep 1u,(unu DIuel Juru€I 'ursolu Jeru€{ I.IEp rJrpJe} e.(ulusnu Jerue{ 'relt€} 'urpceru-ruucBuuoq rur 1ede1 rsr SuenX 'eu E8'Z nel€ Uc 001 tiBIBpe uol perelsr8eX rsr re Sebagai gambaran umum, di bawah ini diberikan beberapa ukuran pokok bagi perencana terhadap karakteristik kapal (deep bottom type) yang dapat digunakan dalam perencanaan pelabuhan. Di bawah ini diberikan beberapa uhtran dasar terhadap rencana karakteristik kapal yang akan digunakan dalam perencanaan pelabuhan: Tabel 4.12 Ukuran pokok Jenls angkutan laut Muatan umum Religional kapal (dalam Metrik) Ukuran kapal (DWT) 2350 3000 L (o.a) B(mld) 100,00 14,20 16,00 79,1 0 Drafi draught 4,7 5,2 Muatan konvenslonal Peti Kemas (Container) 8000 170,00 26,00 10,00 22000 210,00 30,50 9,50 Curah khusus Tanki minyak 40000 40000 200,00 32,00 11,00 200,00 32,00 11,00 4.7 1 Buoyansi dan sarat kapal Prinsip rekayasa tertua adalah Archimedes, yaitu perpindahan cairan akibat terapungnya kapal sama besar dengan berat kapal tersebut (bersama muatannya). Dengan demikian pengawasan berat dan buoyansi serta titik pusat kapal/kapal dengan muatan sangat diperlukan pada saat pelaksanaan bongkar/muat barang yang diangkut. Stabilitas kapal dalam keadaan terapung sangat berkaitan dengan butirbutir: K - Garis pusat (centerline) geomelrik pada dasar badan kapal; G - Pusat gravitasi; B - Pusat buoyansi; M - Pusat meta (metacentre); I - berpindah sesuai besaran muatan; Momen inersia lintang dari bidang permukaan air Bagi kapal berbentuk dasar rata, , =- b.13 O- d - Sarat kapal, draft, maka GM = KB - KG + BM. lihat Gambar 4.8a M B K Gambar 4.8a 100 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan ,dan V= b I d l1l @4sap uod) uzqnqeied ucEuecuered z'tt (002) ,'0l, (osg) 9'L 9'6 (ooe) 0'8 9'8 0'6 9'8 (oss) (oos) 0' L z'l (oElot, u 8z tvuvs vySNv (u) (e'o) hucnwd lvuvs NVlVnn NOI dvll 0Nt'lltHs w\nvo v^vt8 nN0009 xvuvt t 'IVdV)t eNVrNVd sly eI Nvlvd:t9:ty s,lll^es '-1 '.r19 uerode-l gl 't laqel uep 1ude1 reseq ue8unqnq e13uz-e13ue ue4rodepp 'r.rlll;;t rrs O.IOdOA.I Jord qelo., ssat8uoS uo1to31to1,7 louoltou.taruI ,1,€L, setBuo{ Ep?d re8eqes e,(erq '(seue4 ped'.touruluoc) oBtoc paillun nele u€lunlu uunlus sruef n]uns depeqral u,{urunrun 'snsnrpl ?Jeces (3u17puot1 oBtoc) u?tenru ueueEueued uolqn1nqueu rusoq 1ede1-1edu; '1edq e1ru uuseleqrued uep '1edz>1 ueleqtuuued e,{erq ueqequreued '(aruy punoto utng) 1udr1 :u1nd nDIB^r qulunl ue8ueluedred '8ue[ued Suef ueunEueqruad lumpzl 'Euured uep (utots) lnql: urSue 'urseru uE{esruel 'uerequqa>1 '(uo1s171oc) uelnqrun1 depeqral n1re,( '1ede1 uerruF u,(ueseq sueJz>l (ptozoq {o uoltottuasuoc aqt) ue8uequrqe{ rsu4uosuol e,{uupu e,(ulesrur '(aSoyuorpo-stp) uer?nte>1 elnd ledepral 4eqrd urel IC 'llce{ 8uz,( ur4 uo1 derl e,(erq uuluequeu :useq 8ue,( leref uep ln4Euu e,(ep 'pco>1 1eda1 -1udu1 epedrrep stuouo{e qlqol ueSunlune{ Dlrllueru Jesaq lede>1-pde1 ueeun88ue6 (uuludaraq'gsuarulp ue8unqnH IBdB{ gsurado ur(u1q uup 8', 'ueqnquled Dlnspr,uaru lues eped lede>1 selpquls ue>plcpnruetu re8e 'Jeuuec uu8unlrqred uelnpedrp eSSurqas r1u1os Surlued te8ues 1ede1 uelenru ueluduaued 'rur u€ruJn IruC 'q8't reqru?C 1eqr1 'luluesuleru uer88ugal ledurep uulqeqefugru uule Sueprq uuepaqred uep uer88urle{ epog 'llqets usepee{ ur?lep 1ede1 e88urqes edru uetlrurepes uelrdrulJoq Ir11 uep C BIrq {ruqrel ue}Enrrueq 1ede1 selrpqulg q8'? rEque0 t ylJ Dari tabel tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara panjang kapal dengan tirut tetap (draught) danbiaya yang diperlukan serta terdapat pufu nuU"rgan pioposional antara aneka sarat dan operasi kapal. Dalam biaya kapal, iersebut telih dimasukan pula bunga modal, asuransi, depresiasi, upah awak ini pada saat dan biaya utama di pelabuhan. Dengan naiknya harga bahan_bakar penyelidikan maka biaya tersebut bertambah pula, tetapi tidak proposional' Dari tai, alaaputkan pula hubungan pioporsional antara biaya angkutan (freight) unfik tiap ton muatan-pada kecepatan 14 dan 17 knots pada jarak 6000 NM serta sarat kapal dan panjang kapal (lihat Tabel 4' 14). Pada saat ini berkaitan dengan membesarnya kebutuhan pasaf' terdapat kecenderungan makin besar pula kemampuan angkutnya. Dengan dibesarkannya kecenderungan kapasitas dilharapkan biaya trinsportasi tiap DWT dapat berkurang; pada dapat dilihat pada Gambui +.9 antara biaya transportasi dihadapkan jarak mampu tempuh kemampuan angkut kapal. Makin besar daya angkut dan (selat, terusan menekan biaya transportasinya. Faktor pembatas untuk lintas tertentu channel ) dapat dilihat pada Gambar 4'9. ini 4.14 Tabel pada jarak Hubungan besaran kapal, kecepatan dan penggunaan bahan bakar kecePatan dan Nm 6.000 Kecepatan 17 knots Aneka earat (ft) 490 28,25 1,4 600 34,60 1,09 700 40,30 ?,44 1,60 2,35 1.09 800 46,1 0 1,04 1,68 1,65 900 't000 51,90 1,28 '1,68 1,71 1,46 1,88 1,92 57,60 4.g urutan kegiatan dan data pendukung dalam 1,73 merencanakan pelabuhan 7 (tujuh) dataUnruk dapat merealisasi suatu pembangunan pelabuhan, minimal ada data pokok yang dibutuhkan, Yaitu: a. b. Asal dan tujuan muatan (origin and Destinations; o/D);jenis muatan; Klimatologi, meliputi: angin, pasang surut, sifat air laut; d. Geologi, struktur tanah; dari segi Rencana pembiayaan, ukuran keberhasilan secara ekonomis dilihat c. Topografi: investasi; e. Pendayagunaan modal ditinjau dari segi operasional, terutama dalam penanganan muatan; f. Kaitan pelabuhan dengan jenis kapal yang menyinggahinya dan yang mendukung kegiatan pelabuhan dengan sarana/prasarana angkutan lain daerah pendukungnya secara keseluruhan (komprihensfl; dan 102 Soedjono Kramadibrata, P ere ncanaa n pel abu han gg1 @fisap yod; ueqnqeled ueEuecuae6 ;ede1 1e:es uereseq selequed roDlBJ 6't Jequeg ot 0e 0e tz nz oz oa IL LL 9t zt iz = :'r tt a o @ o i g. -o o -0 o 1' T o o + o { o il E F c F e e C q q tr tr c trp J s o:' o o q o = o = o 3 r f a t oa o aa r I c o a 3 o o o 3. = a o F o a a a o --{ o a o r't + o io o a o a o a o o xg Dtl g € ol @ o I f a o 5 d o ln 3 o iI q o o N (tu) urv rvnrrrvoev 'ru?q 8up{ IErJelEr,u rqruluo{ uBrelBruod 'o uep :usqnqulad rnle nel€ r.uelo{ ur?lep rp uudepue e,(urpe [.re1 ueur>13unue{ uallrr{rp Suef 1edu4-lede{ Intun uer€fu1ad rnlu ue{ruo8ued 'p i(ru4ns uaeueqelad; Jesoq u?tuplepa{ re,{undtueu 8ue,{ ueqnqelod uuunSuequred ueeueslele4 'c ilefJet nele rndurnl qeuet rsrpuo4 epud rslruisuol ue8ueque8ued ueeuesrlela4 'q |(uesenpad) ueqnqeled uu8ueque8ued nele (u134a.) nruq 3ue,( quroup Ip ueqnqeled ueun8uequre4 'e :qul€pe ueqnqeled ueun8ueqtued ue8uzcuaed uueuesleled uelep lzdeprel e,(uesetq 8ue,( urul snsnq{ qBIeseI/11 'unq4 s-€ €JBlue ru{?^\ ue{qqnqueur 8uepe4-8uepe>l rur ueler8e4 relntuotu >1nlun uedersrad-uudzrue4 'uaIsue$lelrp tedup Eue,( uulSuntun8ueur 8ur1ed 8uu,{ grleu:at1e qrpdrp uerpnue{ >ptun e,(ryrlBtuell€-Jr]Bu:a11e ue8uep slu{eI ueEuecueg nlsns uB{lrseq8ueu ledup uerpnruel Suef (ue1reryeq) urul utues nles ue8unqnq re,(undureur 8uu,( ueler8el -ue1u€e1 uetrun 'SI', IequJ uped luqrpp ludep rcuuad:el ureceg '>1e.,te1 ueqrunlesel EJ€ces ]nqesrel (uo1d n1sotu tto1) ueqnqeled TESECI EuEcuoU reEe ueireryeq 8ur1zs uu{€q?snrp sruBq uep Jewp-resep ue4rpeftp u€rpnua{ '1nqosre1 4o4od ulep qnfn1ey 'ue8ueSepred Sunlnpuetu eun8 uu8uuu I uolsrs uep s€turl n1e1 u16uer urBIBp e,(uure1 uuqnqeled ueEuep uuqnqeled ue1re1 '8 F o =x O o o lar brE EIE lsE o o { (f) 6o(U l< c o o vz o- q E o.9 C)C N.q d (E tl v ,l (\J p o o rf) r6 Y €g (E .g -o j It 1 It u :) o / ./ 8s o (! .:a /r Y / I o) ! o- I g) C (! G o>=E ro=a xli E: (oAi ccG I I G; lrZ cDo = E (5 D c O o) = !I EE ; ?j ty EE : qs ,. CL gE 5(, -N o ro !seuodsuEJI eAElg 104 o !J(E OE Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan e3 € + L G' .o gg1 @8faf uod; ueqnqeled ueEuecuero4 rttt ccmo 26gg =<t5 2 !i 'vl ,,,i .t. vv !> >z iii!= C I --.t x ;l 2mc bb9 <s @ z o F I a, -t o ..t------V (! o \(t) mx -{ m mm > Fzzoo C xC z 3ififi8 TFF;i 2"q=eB o { z I 6' 0) o 0) d I # 7 o (o = I CI -rl 1={ rn=c 227 lo--r >2 x> MI i v----w ++++ 3 3 o a 3 o NAEfr >(,uo 0) ^--> dI=9 co=oa r 0) A) +=H, !=I Ei! r-l E o g I c o, I tt tt tt l-l I Fa C' o) I tt +i3+ I E= >9>z z*=/ EfiEE EEIfiEEE i o) J I 9e zz 2t cI nl a=9 q!n m- ff a I C' E C e I g3t (oAV EEE (,r C >ml E o 5 o 9n-^z q.r(o i i_ -t o eeti <ztro ET o f, <=zat cD6C)0 mm>o nazn 0, I x ao71 zzt { I I EEIg fiEEEII fl x E EEEIE Rancangan, desain (design) teknis di atas dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: L. Pembangunan pelabuhan di daerah "Baru atau perluasan" Kebutuhan dunia terhadap bahan baku/mineral ataupun peningkatan industri, seringkali memerlukan pembukaan suatu daerah Industrildaerah pertambangan yang baru. Untuk memudahkan pelaksanaannya, biasanya dibangun pelabuhan karena merupakan prasyarat pembangunan industri sebagai prasarana pokok selama pelaksanaan maupun pada tahap eksploitasi selanjutnya, contoh: Irian JayalProyek fo s fat, Sumatra Utara/Proyek alumi na. Di samping dibutuhkan pelaksanaan yang cepat, kontruksi/fungsi pelabuhan tersebut dibutuhkan pula untuk memungkinkan pengangkutan muatan secara muatan atrah (bulk cargo), sehingga dibutuhkan kedalaman pelabuhan antara (1000 - 1400) m. Begitu pula bagi pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada (existing port), perkembangan industri dan penduduk memaksakan untuk mengadakan perluasan dan intensifikasi, (Contoh pelabuhan: Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan dan peiabuhan Panjang) agar pelabuhan dapat menangani kenaikan jumlah muatan dan mempercepat penanganan muatan (cargo handling) gna mempertinggi efi siensi. b. Pelaksanaan pengembangan konstruksi pada kondisi tanah lumpur atau terjal Pemilihan suatu lokasi yang didasarkan pada perhitungan ekonomi seringkali menghadapkan para teknisi terhadap suatu kondisi tanah dan topografi yang tidak mengunfungkan, sehingga membutuhkan aara pemecahan dalam pembangunan, pemecahan gelombang, ataupun konstruksi tambatan. Sesuai dengan perkembangan teknik, saat ini dimungkinkan untuk mengganti tanah lembek/lumpur dengan pasir dalam jumlah besar, sand drain process ataupun penerapan teknologi konstruksi terakhir. Sebagai contoh, perbaikan dasar laut dapat dijelaskan di sini, yaitu pengalaman kontraktor Belanda ACZ Msrine Construction dalam menangani perbaikan di laut Beaufort, Kanada, lihat Gambar 4.10, yaitu bila dibutuhkan kedalaman besar. Setelah lumpur pada kedalaman yang ditentukan 'diangkat', kemudian diberi lapisan pasir dan setelah itu ditempatkan matras buatan (fabric mats). Penempatannya di lokasi dikerjakan dengan bantuan 2 (dua) tongkang yang saling bekerja sama, melalui tarik-ulur dengan tali baja, yang berfungsi untuk menggelar matras pada tempatnya. Di antara dua tongkang tersebut ditempatkan sebuah kapal penimbun batu, dengan diameter 2-3.5 cm iihat Gambar 4.1l. Batuan-batuan tersebut disebar di atas matras yang ditenggelamkan lebih dulu dengan membebani matras dengan 'blok-blok beton pemberat'. Kecepatan jatuh bafuan antara 4-5 M/s, disesuaikan dengan keadaan arus dan gelombang setempat. Pemadatan bafuan tersebut dilakukan dengan bantuan 'alat pemadatan getar' (plate vibratory compactor), lihat Gambar 4.12, Melalui alat ini pemadatan efektif dapat dilakukan sampai ketebalan 4.00 m di atas matras, dengan cara pemadatan lapis demi lapis. Hambatan lain adalah dibutuhkannya jadwal pelaksanaan yang pendek dan biaya yang terbatas. Pada beberapa lokasi, 106 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 791 @qsap uod; ueqnqelod ue?uecuera6 Jeseq ueleped ueleunbbueur nleq unquluauJ ueEuep ueleng set1eu uebuep lne-1 JBsEp uelleqJed I l', lequee y! ool uBp qrqeluEurelepsl eped uelledulallp eun6 :1sed7uen1eq :nleAued ledey g1'Trequee Jo6ue6 lnFleuJ ellulBulP lslsod / len€es ueuelsl JnlBouod Pq!s1|eU lnlBr(ued 4s€d / uBnlPq 6unqursl / sIIed rcqeaqe ueuelel rnla6uad /,ro*n u., rcAeamy 1ua1e[req uaq ns€d I uBnlBq Ireusd ,ols^els Is€d / ugrqeq usurunued 6uequ:!ar(ue6 'sE}€ Ip lnqesJal u€€pu3l lsslBSuotu 'gurEodol'qeusl In]un ISIu{ei €led uB4d€p€q8uetu Brseuopul rp rSololBrurl{ u€p 'ad& tonb rad ve3uep ntrer €fulse}eEueur Inlun Jgeuro]le rsrpuol u[uunur61 Gambar 4.12a Alat pemadatan Gambar4.12b Alat pemadatan getar dinamis di bawah Air getar di bawah Air c. Pelaksanaan Pelabuhan yang mempunyai kedalaman besar Sesuai dengan kecenderungan sarana angkutan laut internasional, maka pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia dihadapkan untuk memperluas dan memperbaharui pelabuhannya dengan kedalaman rata-rata 1200 m, agar kapalkapal jaringan internasional dapat singgah./berlabuh di Indonesia sehingga perdagangan Internasional dapat didukung oleh subsistem angkutan laut. Pada saat ini bentuk dan metode mengangkut barang menjadi ciri pokok dalam penentuan sistem dan rancangan kapal. Hal ini perlu diperhatikan seorang perencana pelabuhan. d. Pengerukan alur-alur pelayaran untuk kapal-kapal besar Pengerukan alur-alur pelayaran banyak ditentukan oleh keadaan tanah (soil condition). Tanah yang dikeruk ini dapat berupa lumpur, pasir, pasir dan lumpur atau batu karang. Umumnya tanah-tanah pantai di Indonesia berupa lumpur atau lumpur berpasir (alluvial). Tipe kapal keruk yang dipergunakan disesuaikan dengan keadaan tanah. Untuk tanah bafu atau batu karang, mula-mula batu karang tersebut diledakkan dengan dinamit, kemudian diambil dengan grap/dipper; contoh di Indonesia yaitu alur pelayaran pelabuhan Benoa-Bali. Sedangkan untuk tanah lumpur digunakan suction dredger atau hopper suction dredger, dan untuk tanah berpasir digunakan cutter suction dredger. Dengan pengerukan alur dan kolam pelabuhan, stabilitas tanah lingkungan daerah pengerukan tersebut perlu diamankan dan diperhitungkan. Pemakaian konstruksi material baru Biasanya dalam merencanakan konstruksi pemecah gelombang untuk mengurangi tekanan gelombang digunakan batu-batu besar, disesuaikan dengan besar/kecepatan gelombang yang ditahannya. Untuk mendapatkan bahan baku ini tidak selamanya mudah, pelaksanaan pengangkutannya sukar. Untuk mendapatkan material dalam jumlah besar, harus dipersiapkan dengan teliti, yaitu dengan mengadakan penelitian besarnya cadangan dan cara mengangkut material pokok tersebut. Untuk daerah yang sukar mendapat batu-batu besar 108 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan * 691 (uSlsap uod; uuqnqeyad uuEuecuure4 'uBqnq?led uBEuBquIeBuod/uBsBnlJad e,(uuelur{Sunulp n1e1 qlsBhtr u uep :(ctstqduou) lr"dar ueEuep u€IruIelrp ledep uoturulop ssturl re8z 'uuqnqeled rp uene,{:u1 Bred {nlun uuJoluu>lrad seltltseg elpesJoJ 'tu luulzlerad uez.tuqrleued undnele (4op) e(uledel r8eq 4uq Iurururtu uBururlllauad seypseg elposJel 'l iuere4rqaq e,(eqeq uep uerJncued depeqral u,(upsttu 'uun88uu8 rJ€p sBqaq uB)luq€snlp uu}?nl tr :(puoqarury) e,(u8unlnpued qaeep ue8uep IIBpnIu 8ue,{ lerep uelnlEue uu8uuslte,{undtuepl .)I 'f ier(ure8eqes urel uep 'uelueqtad 'ue1n18ue resed-resed uep/e{ uelSrmqnq8uetu ndueur 3ue,( tsetu:oJul slpotu s€lIUseJ uzutpe,(ued 'uelenru uup 1ude1 tue,{u1eu >1nlun dn4nc Euer( 1e,{utur u?p Isellunluo{olol 'Ilr1sll 'qls:aq JIE nlre,( 'Sun4npuaru Suuf ulBI uuereserd sslIIIsBd 'l irepeueu 8ue,{ lenu re>18uoq uululured uuetpofue4 'q iuelenu Sundrueuau :4wun (a?o.to1s uado) B{nqJa} ue8uudel undnelu (l1sue4 Suepn8) dnlnlral ueuedul(ued ledurel-luduel 1u.{undureur dn1n3 'A 'uersg0 uulrr>{elrp ledep lenu req8uoq ueueSueued '(qotnc) snsnq{ Euereq lSeg (V uep luuqenqelod rp tseredo.laq 8ue,( rsSurg lensos uelnpedrp uep uuqnqeled rsegodsuu.tl 8uu,( urel lelelelu uulel lenu e1an4 uelef 'tde dnlnual undnuru e>{nqJel >yeq 'SuepnB 'eder .ru43uoq w{Bues{elour luun dnlnc BueK (lsuawyp) ue:oln re{undrue11 (g iueurupaq 8uu.d 1ede1 Suefued nul€ uep (t{otp) lures ue8uep 1ede1 sruaf ttr?c€ru-tuec?uueq Sundtueuetu ndruuu 3ua,{ ueluqutel lruueq u?p {813'I (Z llequreueru lees epud 1ede4 ue4nqunl uep 'uelepled 6ru1u1ur uuureqlloued u,{erq uep 'uz1eruu In>Iuuotu 1uru1 rde1e1 I"^{B u.(u1g '(1 :reEe ueqtuopas uel€qesnrp e8uu:ap4l€lequrs] uel?nqued 'luqtu€uaq lntun ledq u€qepnue) llca4rad;p7uu48uugqgp ledup sruuq (tso1uawtpas) uedepuaBued rdutet '.llcol JItBIer 8ue,( 1runs78uesed ueepeqred uapqesnBuo6l ueqruo8uad ue€rct{Ileued uup : l 'e 'p irututur flue K (Sut8pa'rp acuouaturow) 18ufipa,tp lotldoc) BInIu uu4rue8ue6 'c iuu>ltequeltp 1edu4 tunloqos ue>1ur48unurp srueq ueqnqeled runle{ qeru8uau {$un Jelntueru ue{BreD 'uuqnqeled Ip tu€lol ruel€p rp 1ude4 >1ure8 Suunr €lpesral 'q iue4nlepp ledep 1ede4 tse8meu eSSurqas 'ec€nc uup Suuqurole8 uenSSue8 rrup suqoq uep u€qnq€1ed 4nseur renlol IIBpnIu ueEuap ledup srueq leduy 'e :lDIrJaq re8eqes uelere, sred ue4rleqredry stueq snsnq{ re8u 8ue,( uzqnqeled Suecuertp rqnueweu ledep lnqasrel ue>u?sepJeg tp u?ItJn-ueIEJn sflDlel rJrc-rJrc ueqnq?led ue>puecuoJolu IUB]?p 'se1e '(.taqtosqo awu) Sueqruole8 urupered ruelsls ue4eunEEueu 8ue,( IIu>I4 nlens ue4Suequle{}p elnd ledep 'unuoleroqel Ip u€nlleuad ue>lresepreg (11 ue.rrdruel luqrl) 'ure1-ulsl uep solo1 'sfiqyJ 'spodoxap 'spodrqonfi 'spodo4a1'suosstDO r$Frtrsuol ropdrp ludep'31(6001-00S) z <s 4<< ^a.L> \J<< 696 t''u o- T-t tx9t r5* r iuH tEff L__l r t fut- T---l .. _gz a 3 6 s <b zu) z) Ad () z. Zt u[rJ tt LIJrr 1 tE= liil t I l3H r l=E lf 11- I | -r - z 6ei <(J< JZI LUuJ< LEF 110 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan fi=fil L__J 111 @3fap uodl ueqnqeled ue8uucuusd ledse reEeqlaq uelep ue6uecue:ed uep ueeueguared uenpedlale) tt'? Jequeg 'nfnlp Eue,( uegnqelsd rue{epp srueq 3ue,t 1ede1 ueledece>1 sruof ue{Reqredrp nped 1ne1 ueln4Eue ln1un snsn{X 'urupn uep '1ne1 '1erep 'n11u,( uuinl8ue sruel leSeq:aq leqtltp tedep e,{qnfueleg '€ t't ruqu?g eped leqlllp ledep q:edes tuelepuoru qrqe; uuSuep 'nurll urldrsrp-ru1ue uep (nqer'r uep Eueru) lerseds 'st1ttoo1 'emlueluos : srsrlpue uelnpedrp nll {qun 'npedral uueuecuered e,(uepe nped ue4tuql4eSueu usef ueue,telad rsqeduo;,1 'ueqnqeled-m1uu Ip€Fel 8ue,( ue8utes.lad Buos (OZOZ uqt) IBqolC u"p (€002 uql) ueesy'suqaq uu8uu8uprad uuln:lepeqlp ISBI Burel {ep}l nDlu^A ru?pq 'puolwuretut undneur leuorEerTleuols€u II€q ueEue8epred Eunlnpustu 8ue,{ uere,(e1ed uep uerueleped q€Jo?p ueselull . tnedureyoru qnef ualqeq slerues sp{el qelesetu eles uerlnq 1uq ryfueq apu 'uedep Ip uBIeJn IJUC uuEuBruBrad uup ueuuuruarad uunpudJelay 0I', 'e,(uuen[nl reducueur Is€lselul re8e uut1t1o1e1 nlred uup s€nl eduleq elBlnuDlec usp uulle{ }€q}letu nduuru Suucue:ed Sueroas 'tut leqel ue4eunE8ueur ue8ueq leqpJ uped 4:edas $ll4?tu n1ens uBIlBnqIp uplpntuel SueK ueeuecuerad uuler8el eped ue4dupulllp uep uer8eq derlos >1ruun {elel BlBl uep rsEurg uu8uep lBJe uull€IJeq ueqnq?lod ue8uecuerad'sele Ip ueIBJn usc '/l't o L -o o Eoc o (! c(0 o q) L o o- o .g o) 0) tz C (0 D ,6 (,) zz zt g6 Yfr o. Y I\ + E tto 112 G lE u UJ o =o / c 6 t l ! t; t: 6 o c o o Y fl{ < ur E .g l o o E o li lE N l 3. E a Y o c -l o a Y E f s 6 o l$ I Y ,E .L Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan a -g o o_ o c I o Y Y 6 rd f G c0 o € (, s Eo c f Y o co !rc t, o o L g J N o D c D o o o E G o .E tr o E E ! o o o o a 6 o zlE 3r oE G tr] F. o c f o o f ! G o o 3 o ! (La o c c F a o G o c -g c o e p o o L c (c G a o o ( o d c G .E f f Y o = v o o c c Y '6 'c 6 o g .q '6 E q J o c G .E o c la o c tr E 6 o a f d) ( t"o Fo ac oo G o o o co E E & Y N E o D @ ( E tr c '6 G o = so .go o .Eo o oc s I o oG os u F o ! co 0- L E I ell @8$ap uod) ueqnqeled ueEuecuu.ro4 KECEPATAN KM/JAM oooo oooo oa 0ro 3 cr 0, tD6.i ;. mB Vo :r x5 o, {R g oB 6 {g f t-_ o_9 o urts f >8 nQ E >5 sf =P8 E ?3 g og o. 0) =a =.o -o o 88 g o) (O 9. o 6' o) f, a '13 o -+o oa a?, JNNO N O o O O o O o 6 O 5 Dinamika bumi pengaruh lingkungan alam Dalam Bab I telah diuraikan secara singkat perihal bumi dengan mayoritas luas penutupnya dengan lautan (The water planet earth),lihat Gambar 1.4, Indonesia yang membentang di sepanjang ekuator (khatulistiwa) di antara dua benua yaitu Asia dan Australia, serta dikelilingi oleh dua samudera yaitu Pasifik dan India, lihat Gambar 1.3a dan Gambar 1.3b. Dengan letak demikian ini, Indonesia termasuk dalam iklim tropis dengan angin musim yang banyak berpengaruh dalam merencanakan pelabuhan. Di lain pihak, letaknya di antara dua samudera yaitu Pasifik dan India dengan sebagian panjang batasnya yang berimpitan dengan kedua samudera ini, memberikan ciri lain lagi. Ciri yang kami maksud adalah mengenai derajat kandungan garam (gram garamAlaCl untuk setiap kg air laut atau bagian 0/oo) yang terdapat di dalam air laut. Ukuran besaran kandungan setiap ribuan, garam ini biasa disebut salinitas, yang banyak tergantung dari temperatur. Lingkungan lautan/daratan di mana pelabuhan direncanakan untuk dioperasikan, sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor alami. Kapasitas pelabuhan tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis konstruksi yang mampu mengatasi hambatan lingkungan dan sekaligus ramah akan faktor-faktor yang terus terjadi atas eksistensi alami. Tanpa memperhatikan faktor-faktor ini akan memberi dampak negatif pada kelangsungan usaha pelayanan jasa kepelabuhanan. Keberadaan suatu pelabuhan perlu memperhatikan adanya suatu kebutuhan (need) oleh pelanggan dan calon pelanggan, dengan memperhatikan pula dukungan daerah belakang pelabuhan (hinterland) serta ketenagakerjaan. Untuk menawarkan ide suatu jasa baru diperlukan suatu penelitian yang lebih cermat, bukan saja dari sisi bisnis tetapi lebih lagi diteliti adanya keperluan baru sebagai pengganti jasa yang ada dengan memperhatikan faktor-faktor sosial, teknologi, lingkungan dan operasional. Khusus dalam menangani faktor lingkungan misalnya diteliti mengenai iklim/cuaca, radiasi matahari/temperatur, komposisi air lauVsalinitas, dan arah yaitu, angin/arus/gelombang (frekuensi dan besaran tenaga), pasang surut, gempa (gunung api, tektonis) dan lain sebagainya. Memperhatikan faktor-faktor di atas, perencana perlu mencari alternatif-alternatif penentu dalam mengantisipasi berbagai persoalan yang mungkin timbul di kemudian hari, mencari jawaban sebagaimana ditunjukkan dalam Bab 1. Keadaan ini berpengaruh pada pemakaian bahan bangunan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan bahan, akibat pengaruhnya dalam konstruksi. Di sisi lain Indonesia secara memanjang terletak pada sabuk gunung berapi dan juga terletak pada lempeng bumi Indo-Australia yang setiap saat dapat mendesak pada lempeng Ll 4 Soedjono Kramadibrata, P erencanaan pe I abuh an SII ulep ueAun)ISuII qn&Eued runq e)lrureulO uelsls urelep leueld ueJE[Er e]'9 JEquec snunxjey{ _^- Irlr( )q)is. c c' lryns snuen siey'i / \&,1iir.;,t*FG\ :<aqffsif \_/ snuern olnld 'n1e18uef unqq ueelnl uBp u8?Lusued quIlst l€qlllp ledep u,tuuped uup u,(uuulruueqrued leme rc8eqas n1e1 Euuf unqel z1n[ 0O9t Irup qlqel uu4erl4redp 'uenleq ue{nlueq sosord uep nulu4rp 'Z'g reqru€C eped leqrpp ledep rSoloe8 elo1s ueSunlrqred lrunuou e,(uuulnluequred sasord uuEuap ruI 13us tudues llunq uB?p?Joqo) ruelep nIp,\r 'I'S leqsl epud teqt1ry ledep e,ftng eleJ luolsls ruelep tnqesrat 1eue1d-1eue1d FIc-FlC 'eureued repo Sueprq depeqrel rseurplur lnpns {nluequeu ue8uep 'urc1 repe Sueprq tu,(undureu 8ue,,( elzs o1n14 1eue1d uf,uuq uep Euzprq n1ES Lu€lup epeJeq lnqosrot leueyd uedelep Fep repe Sueprq uedelepa;,1 'I'S J€qtuBC 1eqr1 6o1n16 uep snunldeN'snu€Jn'snurnleg 're1rdn1 'srey41 'rumg 'snuen'sntm.1te;41 :qelup€ lnml-l[mgeq IJBqBletu IJBp IelreJeq lnqesrq 1eue1d-1eue1d ueltqurese;tr 'e,{urde 4pp le8uqes (e.&ns) IrBtl?tBIu ueselull p yq.ro8ueu Suuf etueln 1eue1d-1eue1d uepques uep 1eue1d n1es q€[es teEeqas mrng rnluredural uup'gruquluur.Isulpur 6u,tlns Blul ualsls tuBIEp IuInf, I'S 'ln€l resup rleusl {lulle1 oe8 >1edsy '8 uep iryteuEeuo4:tele Eueqtuoleg 'L lrSolounlpa uep edtueg 'g ilnms 8uese4 'S llnel Suequoleg 'n lur8uu u€p reJsouly 'E !ne1 'Z lselrurlus u?p eJopnues snm lrnlaeduel wp IJBqB1etu IsBIpBJ'e,{:ns €l4luelsls tu€l€p ttung 'l :n1re,('1ur qsq tuelep ssq?qlp ue>I? uelruruaq ?J?ces uep IuBIB ueSun4Eurl >1edse-1edse ueurelupuad InqEteIIp nped uuqnqeled nlens uolpuBcueJeu tuel?p e4eru 'se1e tp u?IeJn ue8uep uelufeg 'rurnq edure8 nluns efurpefia1 1eq14ereq uep (nno$ ueqeled ue>llnqulueu ledep eEEulqas 'etsy Gambar Tabel 5.1 5.1b Cirl planet dalam sistem tata surya dari Matahari Temperatur Massa Jarak Planet Bidang orbit masing-masing planet Diameter (KM) (105KM) relatif terhadap massa bumi Waktu Rotasi Waktu (hari{am) (tahun) orbit Rata-rata pada Permukaan fc) -170 Gas utama atmosfer planet Na Merkurius 57.9 4.878 0.055 58.6 h 0.24 Venus 108.2 12.104 0.815 -243h 0.62 23.e4 j 24.43 j 1.00 16 N,O 1.BB -50 (rata2) COz, N, Ar 430 -23 480 Bumi '149.6 12.756 '1.000 Mars 227.9 6.787 0.1 Jupiter 778,3 142.800 317.8 e.s3 j 1'1.86 -1 50 Saturnus 1429.0 120.000 95.2 10.5 j 29.48 -1 B0 Uranus 2875 50.800 't4.5 17.24 84.01 -210 Neptunus 4504 48.600 17,2 16j 164.8 -220 Pluto 5900 2,245 0.002 6.4 h 247.71 -230 catatan : 1. 07 j COz, N H, He, CHN, NH: H, HE, CHI, NH: H, He, CHn H, CH4, He? CHc (tempore0 waktu rotasi negatif menunjukan arah orbit berlawanan terhadap matahari 2.H=Hidrogen; He=helium; CO2=carbondioksida; N=Nitrogen; O=okslgen; Ar=Argon; Na=sodium; CH1 = Methane; NH3 = 466n;". 116 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Lll twlP- ue8un{Eul quBEuod runq ?IrruBuro Jolenlo uel6eq ueI6uBfueujeuJ lunq lselou qe'g.rBqrueg uesrdpl uEOuep ltrJnq uBslJl Be'g requPo (u( or-o) apnuPs teiey (ur oo6z-oo/) q*Pq 6unqntes (ur os6h006z) lrm lssq [ul (ul olerog6r) leped 6eq ilul (u{ @r.-o9E) rslsu€rI suoz o9z-ot) ralsou6lsv leluads uee)tnuod 0g6t) teped rseq rtur uep lunl (OSO7 (ur o!-o) ueulluol IPr€, (ut ol.-o) JeJsoll'1 - 'ut'S ruqluzg t€qrl 'tuy 6ttg 0062): rruc rsoq pu luq (OOO'Z-OO1) ! (apuow - :uq (OOf - 0S[) rsrsuur] uuoz luq (OSZ - 94) regsouqse iurl : (ataqdsotqtll) Iunq 1r1n4 lur1 (Ot-o) !(tsntc cruoaco) ulepnutus 4ere1 iuq (Ol - O): (tsntc ptuaultuoc aq1) plueuquo{ Iere) r{€lups lrunl-trunileq e,(ulesnd a1 tedues J€nl rJ€p 'rur 3ue:e>1es rpades ryqueqJoq redues lur rsnlole sesoJd .rarnofi qemeq Sunqnles (Of-O) lurnq ue)inluaqued eped 16o1oa6 nqe/v\ elpls Z'g requeg 009, { uPuquelajd a J o o :! Io 0092 a N o = auqurey uelser^opJo ! o o o qunills N x9. eluo eo ozt elu/Jed o a - IlssB!1 o o N o xFse.rnf i: 8et 80t 09e rddlstssrl4l erueAlAsuuad J o l 909 sntsela.r9 o 982 802 nnL u!soeled u!sof ur6oaled o o J€lsleI a o N o f urso6uO ulsolll ut6oaN ulsolld ulsolsleld !J?UrAleny ruvvM 6ue.re1eg rlood3 LAO q t Le =,il ,23 e'eE er r00 r g E 7 s E J @ Bumi dalam melintas di orbitnya mengelilingi matahari, bumi sendiri berputar pada porosnya yang membentuk dirinya tidak tepat bulat, dan lebih menyerupai bulatan lonjong dengan jari-jari kutub sebesar 6356,7 km dan jari-jari ekuatorialnya sebesar 6378,4 km atau 0,338 yo lebih panjang daripada jari-jari kutubnya. Dengan bentuk bumi seperti ini permukaan di daerah ekuator sedikit menonjol, sedangkan di kedua kutubnya sedikit 'gepeng', lihat Gambar 5.3b. 5.1.1 Radiasi dan temperatur permukaan Sesuai dengan bidang edar bumi mengelilingi matahari, berputarnya bumi sendiri, dan bentuk lonjong serta kemiringan poros kutubnya, maka intensitas radiasi matahari (solar radiation) terbesar didapatkan di daerah ekuator. Hal ini sesuai logika bahwa daerah ekuator mendapatkan radiasi terbesar mengingat radiasi/satuan pancaran radiasi di sini lebih besar daripada daerah lain, dan yang terkecil ada di daerah kufub (satuan callcm2lmenit); 2 cal/cm2/menit disebut konstanta solar (solar constant). Secara harfiah hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.4, dan setelah diteliti oleh para ahli didapatkan siklus tahunan dari radiasi matahari. Dari hasil penelitian didapatkan pula bahwa intensitas radiasi matahari antara23023' 23023' LS derajat penerimaannya relatif sama besar kemudian menurun, tetapi setelah (450 900) LU dan (450 900) LS menurun sangat drastis, pada daerah ini sinar matahari pada saat 'lohor'banyak sekali diterima dengan besaran sudut hampir mendekati 900. Pada bulan-bulan tertentu, terutama seluruh hari, seperti malam hari seluruhnya (The night days, pada musim dingin) bila radiasi sinar matahari dinilai 100 unit, radiasi ini tidak seluruhnya diserap bumi, lihat Gambar 5.5, bahkan sebagian 35 unit (atau 4 + 3l) dipantulkan balik ke angkasa. Sisanya 47.5 unit diserap bumi dan 17.5 unit diserap atmosfer. Bagian 47.5 unit LU s.d. - - terbagi menjadi 29.5 unit melalui penguapan dan radiasi balik 12.5 unit (42=29 .5+12.5), sisanya 5.5 unit (5 ,5= 47 ,5 - 42) diradiasi balik ke angkasa. Bagian yang diterima angkasa 59,5 unit (17,5 + 42) kemudian diradiasi balik juga ke angkasa. Dengan proses penyerapan dan radiasi balik yang seimbang ini, terjadilah keseimbangan atau radiasi tiba seimbang dengan radiasi balik. Siklus tahunan ini sangat berhubungan dengan letak matahari yang berubah di sepanjang tahun dan kembali lagi ke asalnya pada tahun berikut. Radiasi matahari di daerah khatulistiwa (lintang 00) hampir tidak terpengaruh antara 8-9 kalori cm-'hari-'. Radiasi matahari L (u pusat bumia ekuator l (E o r '= 6 .g tIU d Kutub Gambar 5.4 lntensitas radiasi mataharidi DAl (daerah 1) > DA2 > DA3 ( luas Ar - LAr < LA2 <LA3 ) 118 Soedjono Kramadibrata, Perencanoan pelabuhan 6I I urzlu ueSuffiur; qrue8uad nunq e:lltu?urq unqq nlBs uelep nluaual 6uelull epPd uBqeleu lselper eler-eler lellN g'g lBqutee llnr loFl laJetrl uel -o 9 U) rf I 4 9o o x (o 8d rn) =. o 3 t(' oril =. -:. lurnq eped UeLlBlerx loJoua ueloequad ueouequtasay 9'9 eselEuy e1 lleg requeg lselpeg 9'g eselEuy eI llpg Felpeu 9'69 9'Zl Xleq rsErper uep Elnpuol 9'62 uedenOue4 ;nlelaur JeJSluJle aI lunq uep seued Jalsuaj e$lueluv uep lnseu uEqEler!{ lselpsu 00 i 9.L' rurng ueelnurad qelo uedelei{ue4 esel6uy 6ueng ex ueqelBu! lselpeu llleq uelnlued '(elpuI uep 'ry1ue1lv '{uls?d) EropnurEs reSeqreq ry undnsu lerEp Ip {IBq JnlsJeduel uer€seq '(ue1e1as u8p eJuln) Euelurl Ip Is8{ol {Btel IsSBqJoq €p€d l'9 J?qtuBC €pud lerlrlJet ipedes 'ue1ne1 Ip uep trBJ?p Ip nqns le[sJep Bp€d >lsdurep Iraqrueru IUI uwpeqrod '(9'9 reqruec lBrllD uelnq oI uElnq rrEp Epeqreq uPpu lrsl{?}etu rs€Ip?r leiurep rseu?A'(n06 - g 3ue1ur1) wlulos o{ nul? Breln Ip IB}el upud qere8ueru uD{eiu o 5 5 z g f, E =. uJ o- t:) F fr uJ o- ul F d f Y )v) F @ 0 6O'LU 4O'LU zO'LU O'LU 2O"LU 4O'LU LINTANG n"'?:;uJI",::1J::lj?#',"i::1ffi HX',,,Hiimukaan 5.1,2 Pola penguapan/evaporasi dan pengendapan/presipitasi Proses radiasi matahari seperti telah dijelaskan di depan, menimbulkan banyak gejala-gejala reaksi baik itu secara kimiawi maupun interaksi atmosfer, biosfer dan ielubung bawah (lower mantle) bumi. Gejala yang paling menonjol adalah adanya penguapan air yaitu, air permukaan/air sungailair danar/air laut, yang menghasilkan uap air. Uap air ini naik ke atas atmosfer dan menimbulkan banyak reaksi kimiawi dan nonkimiawi, baik yang berasal dari udara sendiri maupun dari hasil letupan gunung berapi. Naiknya uap air ini sesuai dengan ketinggian yang dicapainya menghasilkan kondensasi yang membentuk bintik-bintik airlsalju. Kumpulannya menghasilkan mega yang dibawa angin ke atas daratan/samudera, dan turun ke bumi melalui proses hujan. Hujan kemudian menimbulkan erosi yang kemudian mengakibatkan sedimentasi yang di bawa aliran airlsungai, lihatlah Gambar 5.8. Proses evaporasi dan presipitasi serta muntahan erupsi ggnung berapi terus berlangsung dari jaman prekambrian sampai saat ini, sesuai dengan lokasi derajat lintang yang diteliti. 120 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan l7l wep uu8un18ur; qrueBuad runq BlrruBure 'lnBI Jrs leJIs-lBJIs lqrusSuedueu ueIE Jr€ JodsueJ] uep 'rseJod8^o 'JnlBJodulel epog 'rlnl uplnq upBd ln€l s{n(u nr{ns uwpee{ ue{requru8rp 6'S r?qurug epud 'unqe} Sueluedes {rqun rrdruerl '(,.Feqr.uc Ie>t 00018) 9'S reqrueg uped ualsqnpp rgedes {olocuou {epq rur nqns uuepaqred rolBDIo qere€p zped e,{ueg 'u,(uueunqq snplrs uup rse{ol lnpns prep nefu111p tn€l Jre uuelnuued eped (.rn1eredue1) nqns gelepu rrer1€l€ru rsurper sesord rr€p urul ryduu6 Insl rIB nqns rulnq urelep ue;6eq uBp relsolq 'Ja1sorlle tslaalul g'g Jequeg I ln8 eN n8n't3s ourstt rolnld 9UlStOr JeIlnA lslnpqns + BJepnurBs I lt leJay leluourtuoy leJay ugulo€q lsqueurlpss 4 qeuel lsor3 rfz s9'tsdrua , ,' ruoe1,1 uep )le uell;e uedepueBueg teEung 1se11d1sel3 t iiiiill lliiiii t uernslliiiilJ | lueden6uod ! /tue;<l:ttllr )eJ ell J Iuv 54i*1'1,t-ir -l o U' .rrO 'll m v trBqelBr{ | (epUns'ua6o4l \ I J 1r \ -,1 -./ IITII lsetpeu uoqrex'ua6lsxo) ylNv) t1 1A SVe (D 6 a 'n m n gI's 30' BB 0' 30" BT Gambar 5.2 Laut, 5.9 60' BT 120' 150' 180' r50' 120' 90' BT BT BB BB BB 90' BT 60' BB 0C; pada Temperatur permukaan samudera (dalam bulan Juli salinitas, dan arus samudera Seperti telah disinggung pada Bab 1, pada Gambar 1.3b. telah diindikasikan adanya samudera yang luas membentang di muka bumi. Besaran, sebaran, luas/volume pada setiap kedalamannya dapat dilihat pada Tabel 5.2. Air laut itu sendiri mempunyai komponen-komponen utama seperti tertera pada Tabel 5.3, terdiri dari I I unsur dan unsur terbesar adalah senyawa chlorida sebanyak 55.07oh, dari komposisi tersebut jelas bahwa kandungan garamA.laCl sangat menenfukan sifat air laut, atau salinitas yaitu suatu ukuran derajat kandungan garam (NaCl, Natrium clorida) dalam gram setiap satu kilogram air laut (g/kg), atau bagian per seribu (0/s6). Secara umum besar salinitas pada cekungan samudera berkisar + 350/oo, seperti dirunjukkan dalam Gambar 5.10. 5.2 Tabel Luas samudera dan volume terhadap kedalaman Samudera Kedalaman (m) (KedalamanRata. rata 3332m) Samudera Pasifik (KedalamanRata. rata 4028m) Samudera lndia (KedalamanRata. rata 3897m) Area'/ Volumet' Area Volume Area Volume Atlantik Semua Laut (KedalamaRata. rata 3795m) Area Volume 106.4 354.7 179.7 723.7 74.9 291.9 361.0 1370.3 000 84.7 259.1 164.0 550.5 69.4 219.7 318.1 1029.3 2000 79.1 177,2 69.7 102.8 156.9 't47.5 388.8 236,6 66.9 61.3 '151.6 3000 87.5 302.9 278.5 717.6 426.9 4000 50.0 43.0 114.3 105.7 43.4 35.1 207.7 183.8 5000 lz.o 6,7 51.0 23,'l 14.8 0.64 0 0.3 0.1 7000 0 0 0.36 0.2 n 88.4 4.14 35.8 6000 aa 6.0 0 0 0.36 0 0 1 Catatan : 1) Luas dalam 106 KMz 2) lsi dalam 'l06 KM3 122 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 0.3 gzI ruslB ueEuDlSurl qrueSued runq elrusurc qelurnf / lelof 66'66 t00 100 z0'0 r00'0 ?00'0 800'0 r'0 /90'0 6 tl0 0r'0 r 0ll I n,uu .i IL eptronll .J *rE uoJoS ./s uinIuoJls .rB 9pruroJg .cocH ]PuoqjeIrE uinrsselod 6e0 -)t tr'0 ,zE) unrsley 6ZL -rbYtl LL'Z -r'os unrseuDeyl epulns zsoe 9r.0t .eN urnrpos zo'ss 90'6 t tc eprrolc ttv Z'rI leJog ueIJesBpJoq aseluasJed 6vt6 uouoduoy loquls lnel Jle eueln uauodLuoy t'g loqel 'u8rpnluo{ suqeqrp u€)p Sueqruole8 uup ur8ue eJelue r$leJelul le:epnrues Suuqruole8 Tuue>1ntu:ed sru€ ue{nlueueu snllrs ur8ue qeru uep nqns uelSuupas 'e:epnuus rp lu€lup sru€ qeJB uulnluauo{u 1e8ues urel€p rre nqns uup selrurles 'lensos qrqel Eue,( qllldlp ludup ueqnqeled ueun8ueq ueqeq uuSuecuerod Bleur rur s?lrurlus lefe:ep 'uer€seq uunqule8ued ue8ueg 'nTlS'I ogt 002 qeroup eped rESurgel uup nI / S.I (0s 'p's o0i) Qereep eped epe qupuorol Suef uep'oo7o gt - lterewe rusr4req srdo:1 rlpJosp ip splrurlus te>l8urt ll'S JBqtu€C IJBC'rsoq/"[eq rnsun ue>1eun83ueu 8ue,( rqrulsuo{ eped e8nl rdu1e1 1n13ue 1e1e eped ules ue4nq 'lsaqTefeq :nsun uapsrued le>l8urt upud qruu8uad:oq sn8rle4es rde1e1 'yedu>1 ln48ue e,(ep uelnlueuerrl selrurles rlnn uelnq eped (00/o) nqr:es 8€ .09 BS .06 88 .0zl ied uer6eq 6 elet-e1ei sellulles-osl sueC 0I'9 Jpqupg 8E .09t .08t IE .09r 18 ")zt 18 .06 l_S .09 1E .08 .0 88 "0€ Angin yang menghembus di atas permukaan laut menjadikan permukaan air bergerak dalam skala besar dan hampir sejalan dengan pola tetap, sehingga terjadi arus permukaan samudera. Arus ini sangat berhubungan dengan sirkulasi atmosfer daripada dengan perubahan temperatur sehari-hari. Arus ini kemudian termodifikasi sebagai akibat interaksi antararus sejalan dengan daerah konvergensi (mengarah pada satu titik) dan divergensi (menyebar, bersebar) sesuai bidang singgung laut dengan daratan. Berdasarkan batasan-batasan tersebut, pada Gambar 5.12a dilukiskan gambaran arus utama permukaan dunia dan pada Gambar 5.12b diberikan arah arus permukaan dan arus dalam samudera. Selanjutnya pada Gambar 5.lZb diberikan gambaran arus permukaan ditinjau/dilihat dari kutub-kutub (Utara dan Selatan/Antartika) atau secara lebih khusus ditinjau dari kutub Selatan sebagai pusat sirkulasi arus dunia. 35.5 (,) I 35.0 / I A / \ o) o (o E E 34.5 \ \ ,! I a \ 34.0 40'LU 30"1U 20'LU 10"1U.[.lr_T 20'LS 30"15 40"1S so"LS Gambar 5.11 Salinitas permukaan laut rata-rata Pada bagian laut, jumlah total energi pada permukaan laut, kehilangan energi dikarenakan adanya kehilangan energi oleh penguapan (evaporation) yang kemudian diserap karena adanya aliran arus (current). Proses tersebut sangat kompleks sehingga menimbulkan arus utama samudra. Khusus untuk wilayah Indonesia banyak dipengaruhi arus ekuator Selatan, arus lawan ekuator, dan bagian Selatan arus Jepang. Di bagian Timur Indonesia terdapat arus lawan ekuator (utara). Pengetahuan arus ini diperlukan untuk perancangan bagian bawah permukaan laut. 124 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan SZI UreIB ueEmlEu4 qrue8ued runq rllrtusurq BJepnues eureln ulelep uep ueelnuiJad 8S .09 S€ .06 88 "lzt 88 .09t .08t sn.lv qZ!,9 rpquEg uelaosruV: 1€ "09t l.8 .ozt @ .IS .06 uee\nw)adsruV: t8 .09 18 .0€ C :uslil3C e€ .0 .0s erapnues etJeln upelnLuJed snJV EZI'g JEquJeC s8 .09 8g .06 8€ .ozt ga .09t rs 18 ,09r .0zl r.8 .06 sruv. 1S "09 1g .0e v : usl8ttS .0 s8 .00 ./ ur?{ Aoli =rliil;rg'i,l r4r=. ERuatoriat lus Ekuatoria\ S9,l Gambar 5.13 Arus utama samudera 5.3 Atmosfer dan angin Pengertian atmosfer jauh lebih luas daripada pengertian udara. Udara 'melekat' lebih bebas dibandingkan dengan kelekatan air pada bumi. Sampai dengan ketinggian 30 km di atas permukaan bumi, udara mempunyai tingkat keberadaan 99o/o, dan kemudian pada ketinggian di bawahnya, yaitu pada ketinggian 15 km di atas permukaan bumi, tingkat keberadaannya mencapai 90%. Hal ini berarti, pada lapis antara 15 km - 30 km keberadaan udara hanya 9o/o antara 0 km 15 km - 126 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan LZ\ ute1r- ue8unlSurl qruu8ued nunq Blnueurq - zrz66 %00, <- qelunf 66 10000'0> t0000'0 t000'0 uoldr.ry 9000'0 It00 0 t0'0 uoeN Bprslorp uoqre) 06'0 uo6ry uaDrslg 96'02 B0'gL ua6o.11r1,1 'oN e.lepn sluof uElern ounlon JesEp.raq uernduec os9luesrod 6ulra>1 erepn rsrsodruoy ,'g laqet (19) ;euorseuralul repuels renses (uetper676ua:a1 lnleJadrrral uep leLuralosl) Jnleieduel ue6unrapuacel uep ro1sorrt]e lUord ?l'g requeg s/ ur €'oie e'e.rens ueledecey 'I0eueu!y seusols!n ^ rl 'lnlosqV sEltsolstn ogt'I zru/sNz.oIx68/ ! s /z.ur s-0t x ).9t 882 JnlBJaduJal zw'6\9zz't d'sPtrsuao uN z0l x Zl0 ! (rs'Yl rw 297 Brepn ueuelal se0 PluElsuox 6p tutu gg1 1 rs]vNotsvNull-Nt uvoNvls v.00e 0r lnlosqV JnleJeduj6f 092 6', ios o B0e @ c 301 s08 -a: /3 ro, A*i,rLxt=zo leuralosl qerae6 \fr* y"99 z8z lZ uIc.O!xr='O-\ f (us!pag) Bueret qereec urc.oLxr= .'-'-( Jalsole.tls @f :1 NOZO rse]luesuoy delel ur6ue NOZO uesrde't E,oo 3. os asneA oleilg 3 o \sf X"SS SSr | ,_n /5 v.g'szz./ >x -o oo @i oa ao (oo J€lsodoll'. l$,,rii.J..:..,!.{..:1. Y"99gtzlg ---G oz xoe o -= rolenl3 0/'06 ''n'?,?!r",r|a s,",iiq'i-,%-/ urrc.o[x9-=t.l ^. @UP lqol rnlaadulal 09|, o0z E' i^^ ; - -* "o I * oor 11e6eu L-'*'"' I Jalsosl:l uelenuleq I tstrued uepJtttsod I lulsrl uelenulaq i erornv eueuouell JaJSOi!lV seO uErdaI p 't'9 IeqBJ epBd }€qrlrp lBdep 3urre1 erepn rsrsoduro)'(rl'S JBqr.uBC ler{rJ)',srdruotu, ur{Eru JeJsoru}e rp €Jepn uB€pereqa{ 'rurnq uez4nrrrJed se}e rp r33ur1 urleru wele :0^06 €J€pn mEpBJeqoI 'e{uBln Jnsun rJep rrrpJet €r€pn euP[u 6 5.3.1 Strukturatmosfer Pada dasarnya atmosfer dibagi menjadi 4 (empat) bagian, berturut-turut diawali dari lapisan bawah yaitu, troposfer, stratosfer, ionosfer, dan tepian gas atmosfer. ini masing-masing dibatasi oleh lapisan tropopause, shatopause, dan mesopause. Di antara lapisan tropopause dan stratopause (sebagian kecil didapatkan di tropopause) dikenali adanya lapisan konsentrasi ozon, lapisan ini sangat bermanfaat untuk melindungi bumi dari 'serangan' sinar ultra violet dari radiasi matahari. Setiap molekul ozon terdiri dari 3 (tiga) molekul oksigen (O3), yang menyerap sinar ultra violet. Panas yang diterima bumi pada tingkat daerah lereng pertama menjadi lebih dingin (sesuai gradien) dari 288.160K (ketinggian 0oo -) mengecil sampai 216.660K ftetinggian 15 - 25 km) dan dikenal sebagai isotermal pertama. Setelah itu makin tinggi didapatkan daerah lereng kedua, tempat suhu menaik lagi sampai ketinggian t 45 km di ataS permukaan bumi; di sini kemudian didapatkan daerah isotermal kedua (282,660K),lereng temperatur setelah itu rnendingin lagi sampai ketinggian + 80 km; kemudian terdapat isotermal ketiga (165,660K). Setelah itu naik kembali dengan daerah lereng keempat sampai ketinggian 500 km atau lebih. Lapisan-lapisan atmosfer 5.3.2 Tekanan atmosfer Suatu kolom udara di permukaan bumi ke atas memberikan tekanan udara di area permukaan tersebut. Tekanan udara rata-rata pada permukaan laut = 1013,25 milibar (di mana I bar = I x 106 dyne / cm2;. Standar tekanan udara ini dihasilkan sama besar dengan suafu kolom air raksa/merkuri setinggi 760 mm. Tekanan atmosfer ini diukur dengan barometer dalam besaran milimeter air raksa (Hg, Merkuri). Besaran tekanan atmosfer tersebut berubah sesuai dengan besaran temperatur pada permukaan tanah (di bumi). Sesuai dengan siklus tahunan matahari, pada Gambar 5.15 diberikan besaran tekanan udara pada bulan Januari dan Juli setiap tahun. Pada gambar tersebut dilukiskan letak pusat-pusat suatu lokasi derrgan tekanan tinggi (I) dan area dengan tekanan rendah (R). 5.3.3 Angin/gerakan atmosfer Pengetahuan sifat angin sangat penting bagi perencana pelabuhan karena: 1. Angin mempunyai pengaruh besar dalam pengendalian kapal (manuvre), terutama pendekatan kapal pada "mulut" pelabuhan; 2. Angin menimbulkan gaya-gaya horisontal yang perlu dipikul kontruksi pelabuhan; dan 3. Angin mengakibatkan gelombang laut, gelombang ini menimbulkan gaya-gaya tambahan yang wajib dipikul kontruksi bangunan pelabuhan, misalnya pada pemecah gelombang pelabuhan. Angin merupakan bagian udara di atmosfer yang bergerak dari tekanan udara tinggi (T) ke daerah dengan tekanan udara rendah (R), (lihat Gambar 5.15). Awan/mega yang mengandung partikel air bergerak sampai ketinggian 13 km, kemudian bersama dengan udara bertekanan tinggi ini turun untuk kemudian bergerak mendatar ke tempat dengan tekanan rendah, sebagai angin yang bermuatan partikel air. 128 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6Zl vrew wSurulEuJJ qnIeEuod rtunq E{ItuEuro :€U8III IP I'I l€ d*p Ers p n uur I I e u,r? de c e{ u,p rn,rr;T,fjr :r'rt'rHr irru U*ffi = a'd T,tffiffif l:: 'e.(ulerefuep ueue{ot ueepeqrad ufu:eseq uep Surque8Jol BJepn ue4ere8 uuledacey rlnf uelng eped req;1ru ulelep'lnel lle ueeqntulad eped ueuelal ueJesag q9t'9 Jequeg qepueu PJepn uBuelal - u E8 "09 gS "06 8€ .\zt S8 .osl .081 lS lE "091 ,0zl 18 .06 l66u[ eJepn 1S .09 usuelel-I 18 .00 : uBlEl?C 88 "0 uenuef ue;nq eped Jegtlltx uelep'lnel Jle ueelnulJad eped ueuqel ueleseg Egl'9 r.lPpueu eJepn uBUe)iaI r66ur1 eJepn 88 .09 ES .06 88 ,jzt 8S .09r 18 "081 .091 rs ,1aL t_s "06 18 ,09 lequee u usuelsl-f 18 .0e .00 : ueleteC .0 88 .0s P =perbedaan tekanan v: kecepatan perpindahan r = konstanta T : perbedaan temperatur. Pada keadaan temperatur dan tekanan yang seimbang (tidak ada angin), terdapat lapisan-lapisan udara dengan tekanan udara tertentu; lapisan-lapisan ini sejajar dengan darulan A-C.D. Pada keadaan tempat C menjadi panas, lapisan udara di tempat tersebut akan mengembang (tekanan berkurang, volume membesar) sedangkan pada lokasi A dan B temperatur tetap seperti semula (tekanan besar/tetap). ,q.kibat perbedaan tekanan tersebut, timbul aliran udara seperti pada Gambar 5.16 yang disebut angin' Pada suatu daerah, besaran angin diukur berdasarkan kecepatan (intensitas) dan jumlah banyaknya pada suatu periode tertentu (frekuensi). Intensitas/kecepatan angin diukur dengan dimensi meter per detik atau km per jam ataupun mil per jam. Perbandingan ukuran-ukuran tadi mempunyai besaran sebagai berikut: I m/det = 3,6 km/jam =2,237 mil/jam. = (4a-0,4a) km/jam = 2,24a mil/jam. atau a m/det bkm/jam:( c 4 mil/jam :0,447 * 4O )m/Aet = 0,62.b mil/jam = .c mldet 1,61.c km/jam. dst .z^:. I 740 \ 745 tl \---1 ------]---- Gambar 5.16 Keadaan tanpa terjadi perpindahan udara Berdasarkan observasi, pada suatu lokasi digambarkan cara-cara penggambaran diagram frekuensi dan intensitas angin seperti terlihat pada Gambat 5.17, 130 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan [tI ruele ueEunlSurl qrueSued runq Dlru?urq 6uequqe6 e,(uoe!e1 edu$ uOiJ€ lw ll11 Ep &ref qq?pe FFJ{r epco aE6 eas taailun (.. |fiJnsE€ sruBJl rS lBJUpB rels heN qslpg 8t rgt tzl 9Z 08 q|lM leouss tDdure lnBI f,(sJ6, qidral wrnqua uep urnq qndlrp t0t 986 m 0r 0t6 I/I !or l8 08 r9 0r8 09t 01 99 9et 69 zi 001 )'fl 19l rlr :il tz z0{'01 8il )il LI )0ousoq )a r[3'0 962{8 ilz 982{8 z8z{8 t? r0z 9Z 099 I0t t9 |l 069 '0i r0t z9 )9( It )0r zt 0ll tt 8€ 00! 260 t0 0e9 t0 009 e9e izl rzt r'61 :'1t mz 98 0e 002 ztz LI 08r 80r zt 00r 0l u6 s9 r{t LU q9 66 8l 6t 00 zrzn 'zt |'1Z-9',1 ; il{1 i9r.i l 6t :tI i9r{ 1 ,tL 0l 6.6 ss l6 Iil.8 izl+ 66 t9 lL r0r{ 06 I9 zL r0t-9 t lr.0 z 2 99 0, IL fi !9 8',tro 2 t9 69 0, 99 8',t-9 sz 8t tz 9C 8t 0, tl t'z 0t LZ 6Z tt & 60 8r 6g r'9 1 m ts 09 rt 89 I oc 090 0 1 8Z zz tz gl s 3 ;g 3', 3 3 tz 9t Itl Itl !L 9l 96 Ll 9l 0r ze zt 6',1 0r t9 tt 0l 0t t8 6',9 8l 6Z tt 0z zz 8' uBOqfu u6qal€) It ge6ux fuequqe1 /o4s/ nqu I l'9 't il ! a p€. { ouequ,ojgo a 6 tr .8nu 6 eu uelp.uoieer l6aro 6u9oMtr fu rpurF6fu renu lner sqel o/ef 6uoN) I d a = z a ia = P 6i = = pelel UIWE qEffi IEqUeru 6lrquqo6's,tol,lsr leqpp leosqas )iedusl lspu qnq (olsb tltu!) p8um u0uy 1sn1 (eF6 ergomu) L 6umua1 q6uy v 6 I a a .B 0t :66 0? 088 )it 0tc 6t0 I 09r 020 :t-0 0'00 tot zt 082 tntl lepn 'qrnq pduq ppu (ozeaq 9iz iuo4s) tPq U6uy 0rz 0 t6t g 0'02 6u9pes 6uequola0 rpet 06r fsrse4 !s64, lsn)i tP6? ur6u! I ot 0$ 8ng 09t rseq 0upquop6 pel.uar qsqrugq Elnu IsI t 6u?quope 6uepes 0l 90 z B6r, qEU€ 9 le6{s ut6q (r4 t(4, e tgs l rr 0 ueoua Inel ut8p?ay uersrn 0 'Lfun! u!6uv lells 0zr'0 tgt lodss ut6q (u4ex 5 B 0 ri0'0 So' q6 z a *i g 6uPquope 9rz 0'zt (020d^ ouBquoto{ Eat u8t?6eq ulfu 0il tr! 9il (ozsalq efiuei 0t-1 qguet u6q t qrnq e0u8 0 toz 092 Eoru elaN l€p! I?€I r66ur 0tt rpe! rqnu, 66uo dn$9 fiJequroiao ouequtpE Ecwrd uqrqpr 0 9t9 0t lsduet a6 16&nrar rrEHxrav 029 0'zt qrnq 'qqal 6ue,4 6uequop6 6uelued ua6uep !09 8{ 09t uesspbl 16u4lw u?6uepued 0'99 ,z9 er 08, 66uo l9ou6 6uoauoiog nouruq 969 uEqso 00s q6ad Ptru 6ueauop6l6m, zl ta !a tand ue6$l 'Eaau lml Euequopa = 66 lepl 19 : 0t9 lne1 qruqo,(uru aerel '6unlue60uar! ueE.u?Eer 90 x a 1 p. I; e 991 ussepbx UlnU6U uslzulo: l8i 9€'0 0t, IZ-r0 0lr8 0 90 ,t'0 ur6uv nmuEUE ugwBpuEr qmq eous ! L'r. 09 !t gL t9 80 89 9t 6Z t't 0z 0 5 na ueorrepusd 166uq EZ o, 9t-tl ft 8t 0l-0 I tz Ie 06 tl u i9 0t sr i4{'r c9 60 t9 t'8 lil L l0 c, I8r 082 '9I 09r L 92.9',t 'i fat t6 izt 0$ z9 92 t6 ll ,9 08 9Z 982 9l 0'r 18 90r 9' zzt LZ 0[ f0t )'9t taz-z \ 09 0t i0r ilr ; 02-0 t .$ /e i0r :tt l 6t.8 l w 9e 7 0re 0a 69 lLl 0&t/ tl '9t lll t9 )0r 96 L''' co r09 16'l 00r (wwnu, zt Bspf (. I rnv'l NI9NV +rlne'l ueepeay elels uep +uojneag ul6ue seusuelul uep lsuenleJj uieJoelc lI'g Jpquleg elels g'g laqel I Berdasarkan pengamatan Beaufort, disusun skala intensitas dari angka sampai dengan nomor 12 dan umumnya disebut sebagai "skala Beaufort". Lihat daftar skala Beaufort pada Tabel 5.5. 5.3.4 Dampak arah angin akibat adanya rotasi bumi pada porosnya Bumi (berbentuk bulatan lonjong) berputar pada porosnya, pada daerah ekuator berkecepatan 1700 km/jam; dengan kecepatan sudut putar ini berarti titik pada lintang OOo U dan 600 S mempunyai kecepatan 850 km/jam ke arah timur, (lihat Gambar 5.18a). Akibat rotasi ini terdapat tiga gejala pembelokan arah: a. Dari ekuator ke kutub (Utara dan Selatan) 1). Di daerah ekuator akan tetap sama. 2). Di daerah lintang terdapat komponen gaya ke Timur, sehingga di daerah lintang Utara akan berbelok ke Arah Timur Laut dan di Lintang Selatan akan berbelok ke arah Tenggara (lihat Gambar 5.18a). a = Kecepatan angin awal kearah Utara dan / atau selatan b = Kecepatan angin timur dikurangi kecepatan timur bumi arah timur pada lintang lebih tinggi c = Kecepatan dan arah Rssullanta angin Gambar 5.18a Gerakan udara dari ekuator mengarah ke kutub (Utara/Selatan) membelok secara perlahan ke timur laut dan ke Tenggara b. Dari kutub (Utara dan Selatan) ke arah ekuator 1). Di daerah lintang Utara terdapat komponen gaya ke Barat, sehingga arah angin akan membelok ke arah Barat daya. 2). Di daerah lintang selatan terdapat komponen gaya ke barat sehingga atah angin cenderung membelok ke arah barat laut. (lihat Gambar 5.18b)' c. Arah angin sejajar dengan garis lintang (ekuator) akan membelok seperti pada Gambar 5.18c. Perubahan arah angin seperti dijelaskan di atas, sebagai akibat berputarnya bumi pada porosnya, secara matematik gejala ini telah dijelaskan oleh Gustave Decariolis (1792-1843) yang kemudian dinamakan Dampak Cariolis. 132 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan gtl urelB uE8urutEurl grueSuod runq slrruBurC 'tep4u (Of -q) uJEluE ueledecel ue8uep detel selrsualut te,(undrueru rur lused ur8uy'(17'g requreg uep 0Z'S r?quIBC leqtl)'1used ut8ue lnqoslp €serq uep roiunbe nlnuau uuleles/"Jeln 00t Euelull eped e,{ueq tde1a1 'tunq uBlBInq qrunles rlndrleur {eprt rur requel srupn usrepoJed 'qn1ruI-qnrq u€p Jolsnlo qeJe o>1 rrlu8ueuple:e8:aq u?rynrua{ 4ntun rE8utt Eue( erepn ueue>Ie} ledepral IUI epn>I lp ueseuetuod 1uq1ry eJupn UeJIIE uulndurnl 3ue1ut1,, elnd lnqesrp IUI ISDIoI uep (,Oe oee eJDI-€Jr{ 3ue1ur1 suleq eped tedrues u,{ueq ualuleleur 'Iunq qn]rDl-qn1rq 3ue1ur1 uped 'lnqesJel Joletule quJaep Buere) '(apnt1lo1-astotD ,,eprq nele) ogg upud redures uBIu IBpIl JolBDIo Ir€p {luu 3ue.{ Brepn 'sE1E Ip uerll€ u€IBJn uB{J?sBpJog lne"l leJeg oI uep eAe6 leleg e1 ueqepad eJecos lolequaur JolEnIa a1 ( uele1eg7e:e161 ) qnlnl uep erepn ueleJec c8l'9 lequec 'lnqesJel r€queD eped leqrpp elnd ledep u,(uueeueued uzp Iq Jesup ur3uu qeru-qurv '61'S rsqLuBC epud luqlllp ledep (spuoq pqt.) utSue Iiladas lndurts tuuua u€{lrseqSueu uep (u1sa1a qu:oep) urunt S'Io0t/n'Io0E epud uerpnurol ",uqrnseJ lsl^e q*, \--<-- qae e1 lure8req ISBIpBJ BUoJBI sEtrB u?p rJBr.I€leu Suequre8ueru JIlBIer S'I009 /n'I009 l{?reEp uBp (00 3ue1ut1) slr\rlsrlnlsrpl qsJoup eped aepn lnel leJeE eI uep e,{eg leleg e>1 ueqel:ad BJecas loloquouj ue1e1ag7ete161 ) qnlnl uep erBpn uelereC qgl'9 JequIeC rolenla e1 ( urEue eluPllnsau LIEJB uep ueledaoeY = c 966u11 qlqeg 6ue1u11 eped rnurrl qe.re lunq ueledacal rDuernltp rnurn lelre ueledeoay = q uPlelas nBle eJeln 1e,ue ut6ue ueledecey = a Daerah Kutub Utara Daerah Etesia Utara U Angin Timur ?fi Angln Barat 30'LU (Lintang Kuda Utara) Angln bertukar Angin Pasat TL 0' Ekuator, Angin tenang Angin Pasat Tenggara Daerah Etesia Selatan Daerah Kutub s"r"mS Gambar 5.19 S 30'LS (Lintang Kuda Selalan) Angln bertukar Angin Barat 60'LS Angin Tlmur Arah angin permukaan dan tinggi sebagai akibat perputaran bumi '@)-6;'g 30" LU (lintang kuda Utara) ""--{? 30' LS (lintang kuda Selatan) Katerangan : T. daerah tekanan udara tinggi R. daerah tekanan udara rendah Gambar 5.20 Lintasan angin utama pada bumi 134 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan SEI urel? u€SuDIEurl qru?Eued Ilunq e){lrusutc runq ueelnuJed u!6ue qeJe uep PLUeN zz'9 Jeque9 qnlny ueleles qnlny qeraeo Jnurl ul6ue lPlES ul6us uelelas Brsol3 qejaeo JqnrJe)lnueq ul6ue BrB66usI lessed ul6ue (swrup1op) rolenIS Oueual ur6ue ''U lessed ut6ue BJen elsol3 qe.leeo .relnylelnpaq urOue laeE u!6ue eJeln qnlnx qeroso lnurrl ur6ue eJeln qnlnx 'ZZ'S reqne1 Bp?d tr?tlllret Igodes u,{uuut8equed uelrEqusErp lEdep runq Ip sJspn uEJ€peJod 'tumun BJ?cas 'JnuIInsJBg uISu€ qBJesp pdspJe] u?I? IuI qBJo€p u€p uelulos/"J?ln a>l qlqo'I ?EpspueuJ 3u€,{ usuB>lel ueJrl€ leqDp repB(yuedol nt€ns lp?Fel Suues IUI q€ra?p IC '.(€Isele,, quJeep lnqeslp esErg Etnd-rslnfuoq Suues uISw qEr€ uep sldorlqns q?J*p lnqoslp sfues€Iq urunuoru rur tessed uISuB lBdIUot (o6f-oOe) €relue 8ue1u11 q?ro€p seieq-s€leq ?pzd 'rolunle uel8les q€leqos Ip eruSSueJ l{sr€ e{ u?p BrE}n qeloqos lnu'I rnlull qerE eI {oleqJoq tur lused ut8uz qure (e,(uurnlaqes uulselehp Iuodos) uelquqer(ueu lunq rs?lou 'rrulBlas uBp ?reln qBJ€ eI nlnuau Sutseu-Sutseu 'lesedt]uu ul8ue lnqeslp rur ueu€^\€peq 8ue.{ (se1e uur8eq) uerrle 'ro1um1a qeJoep rp lesed UBJIIz Illleuehtr Jolenle eped eueln u16ue ueselutl lz'g JEqrleg 9.66 6uegu;1 p"6g 6ue1u1'1 eleln lessed [ue uedol / tepeq rpelal 6uues uedot uelBlos lBssed 0ue / tepeq tedep.tel 6uaBl 5.3.5 Kecepatan angin sebagai akibat rotasi bumi Pada suatu daerah dengan besaran lintang Q mempunyai kecepatan angin v, tekanan udara p (gradient pressure) dan kepadatan udara p dan kecepatan rotasinya rrr, maka ada hubungan sebagai berikut: 2<rlsin $.v = P p Atau 2ro. p.sin $ Jadi makin mendekati ekuator dengan suatu tekanan udara yang sama, maka kecepatan anginnya lebih besar. Di bawah ini beberapa data kecepatan angin pada tekanan udara sama tetapi bermacam-macam lokasi lintang: Tabel5.6 Kecepatan angin pada berbagai lintang/negara goo Llntang lokasi kutub Kecepatan angin (mil/jam, km/jam) 6oa Shetlands, Kanada tengah, Siberia tengah, Norwegia, Swedia, Uni Soviet Utara Kep. Scilia New Foundland Patagonia Italia selatan, Amerika Tengah, S6landie Baru 10' 3oo 40o 5oo Mesir, lndia utiara, Australia selatan Afrika selatan, Argentina Aden, lndia selatan Australia Utara oo Khatulistiwa (ekuator), Gabon, Kongo, Kenya, lndonesia, Colombia, Brasil (Utara) 23 27 30 36 46 132 200 37 43 48 58 74 212 322 5.3.6 Angin darat dan angin laut Penyerapan panas matahari oleh daratan berbeda dengan penyerapan oleh lautan. Daratan lebih mudah menyerap panas daripada laut, sehingga pada satu keadaan penyerapan daratan akan lebih panas daripada lautan. Hal tersebut mengakibatkan adanya perbedaan temperatur dan tekanan pada bagian-bagian udara di atasnya. Sinar matahari mempunyai pengaruh penyerapan satu meter ke dalam tanah, sedangkan pada air laut sinar ini lebih banyak dipanfulkan. Apabila tanah dan air laut dengan luas tertentu mendapat penyinaran yang bersamaan, jumlah panas yang diserap daratan akan lebih besar daripada lautan, yang berakibat lapisan-lapisan udara di atas air akan lebih dingin daripada lapisan-lapisan udara di atas tanah. Pada awalnya lapisan-lapisan udara di atas tanah dan air mempunyai temperarur yang sama besar dan tekanan udaranya pun sama dan merupakan lapisan-lapisan dengan tekanan-tekanan yang sejajar (lihat Gambar 5.23a). 136 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan LEI luJelp u?SuDlturl qrueEuad rtunq E{IltrButC '(y7'g wqurcD leqll) Sunun8 urEue Ip?Fol uSEurqos '.qequral eped r.rep urSurp qrqel lucund rnluredurel ueq ueleur uped e,(u4r1uqeg 'qequrol u€ue rpelre1 uSSurqos 'e{uqeqruel-qBquel epedr.rup 4e,(ueq qlqel uer€ur,{ued ledepuau nlnqep qrqel Sunun8 lecund ueq Suers upe4 'rn1e.redruel ueepaqrod ue{q€qasrp 3ue,( uJepn uerrle rpefte1 'uu8unun8ed qeloep uped lsusuadruo4 uJBuu '3uara1 u13ue 'ququra; ufue 'SununE u13uy L.E g 'uuq Suers uu8uap ue4Surpueqrp pce>1 und e,{u:nlerodural uwpoqJad Sunqnqraq '1nu1 ur8uu epedr:ep Iroa{ qrqol tur lerep ur8ue u€lerule) '(ctZ'S J€qtueC 1eqr1) 1u:up ur8ue lnqesrp rur erepn ue>1ere8re6 'rreq Suers ueEuep u€u?/y\DlJoq rde1a1 're>18ur1eu 8ue.( sJepn ue{Bte8:ad srue Ipelat uu>Ie tnqesrel tees sped 'uetur€p sule lp uesrdul-uusrdul eped erupn uesrdul ueEuep uelEurpueqrp Suan>poq e{uueue1e1 z,(usu1u rp €Jspn uesrdel epedrrep seued qrqal uetnul ssl€ ry erepn uesrdel eSSurqas ouelnel epedrrep derasrp qele1 Suuf seued ue4sedeyeru qppnur qrqol u€leJep 'ruuueq:e1 rJeq€leu e>lrlel uuq urEIEtu spud '(qtZ'S reqtu?C 1eqr1) 1ne1 ur8uu lnqesrp rur erepn ue4ure8rad uep uere>18ur1 uuluroS nlens ueledruelu rut u€Jeperod 'uuueltelJoq lnqesJel Brepn ueJrl€ sele uur8eq uesrdul rp ue4Suepes 'uelerup e{ wlnel rJBp €Jppn u€Jrle nlens lpef.rat qe^\eq uusrdel Ip €{€ru 'rur ueue4el ueepeq.red ieql{V '(qequrugoq ?repn Bss€ru) u(urypqes uelnel s€le rp erepn uesrdel-uesrdel ue>18uupes '8ue;rupeq trnqosrel uesrdel-uesrdel tuelup BJepn u€uolol Ipuf SueqrueSueur r€Jntu u€leJep rp €JBpn etunlon Buoru{ u€inel epzdrrep suued qrqel uelBJBp 'runq ueur,(uoru rJ€rleleru lees ueq Suurs upe4 lelep u;6ue uep lnel u16uy g7'9 rpqureg Ueq uJelen eped 1ae6 ug6uy ,,---#-\. [ _,1"_oj9"y -: - - ) 1 --- peq 6uerg eped 1ne1 u;6uy (q) --- .Iz Jesaq eurBs aepn ueueloluep.rnlaeduallees ened n]!eI 'ut6ue epe 1ep;1 (e .,1 Gambar 5.24 Angin pegunungan: a. Angin lembah; b. Angin gunung Adakalanya akibat penyinaran pada lereng-lereng gunung menjadi lebih panas daripada atmosfera pada tinggi yang sama, sehingga tedadilah angin lereng. Angin Kompensasi (iatuh) biasanya terdapat pada pegunungan yang sangat tinggi seperti Himalaya, jayawijaya, sebagai akibat pengembangan udara akibat pemanasan. Sebagaimana diketahui bahwa benda gas akan berkembang 11273 kali volumenya bila terjadi kenaikan temperatur lOC. Makin tinggi letak massa udara, makin besar daya kembangnya jika dipanasi. Udara H yang terdapat pada lembah I (lihat Gambar 5.25) pada siang hari bergerak melalui lereng ke puncak. Pada malam hari udara di bagian atas dapat cepat menjadi dingin, sehingga tekanannya cepat pula menaik. Aliran udara yang tiba-tiba beredar ke lembah I menjadikan angin kompensasi. Gambar 5.25 Angin lembah 5.3.8 Angin musim (Monsoon) Bila tadi telah dijelaskan adanya angin-angin darat, laut, gunung lembah dan lain sebagainya yang terjadi karena perbedaan temperatur antarlapisan udara di atas daratan, lautan, dan bagian-bagian lain pada suatu lokasi, intensitas angin tersebut mempunyai batasan waktu yang pendek dan kecepatannyapun tidak begitu besar. Pada angin musim keadaannya bekerja tetap setiap tahun, yaitu disebabkan adanya musim dingin dan musim panas pada bagian daratan besar di bumi akibat letak bumi terhadap matahari yang berubah secara siklus (periodik) sepanjang tahun. Angin musim ini terdapat di Indonesia. Pada saat benua Australia musim panas, maka pada bagian daratan Asia (Siberia, Cina) terjadi musim dingin (bulan Januari). Jadi lapisan udara di atas Asia mempunyai tekanan lebih, sedangkan lapisan udara di daratan Australia seolah-olah mengisap udara di sekelilingnya, bahkan sampai 138 ' Soedjono Kramadibrata , Perencanaan pelabuhan 6gI urBlp ueEun)lSull qnjptued nunq ?{rlueuro snlsnbv-llnf uelnq epBd elpJ-BleJ u!6ue qeJV ZZ'g iequeC se .09 88 "06 uaoJa^uol srdoJl ur6ue qeroEp 88 "1zt 8E .09t .08r 18 .09t r8 .gzt l66ull = 18 .06 = I qepusu = B : uqElEC J.E .09 18 .0e .0 88 .0e r*\\t'\MK( uenqel-rJenuel uelnq eped eleJ-eler u!6ue qeJV 9z'9 JEqulP9 t66u!t E€ "09 ue6Je^uotsldo4u!6usqBreep= 88 .06 Sg .02t. €g ls 18 "09t .08r ,09t .5zt I€ .06 - -- 1S .09 - .I qBpuPU:8 1€ .0e uclllsc E8 .0 .0€ erESSueI ler€g uISuV n4e,\'(Le'greqtueg l€I{ll 'llnf uelnq) utButp tulsnu eII€lsnV rp 'seued rursnu ttuele8ueu etsv ueluJsp Ip €llq'e,{u1t1eqes IPe[et us{B u€IIIuo(l '(97'9 lr.qtlr-g ieq11) rerug urEuy rpelueu o0Z Suelull eped uep }n€'I leJeg ur8uy rpufueur qureSuour eSSurqes 'ng6 :rdueq ue4oleqrp lnqesJot lne.l rnulJ lesud u€Iqeqedueur lu sare>l le8uus 8ue,( desr8ueur leJls 'dnrpeq tnB'I JnuIJ 1ese6 utSuu teduel Jolerulo pet\olotu menjadi Angin Barat Daya, Pengaruh Angin Musim ini meliputi daerah yang luas dan waktu panjang, khususnya pada beberapa lokasi daerah di Indonesia yang menimbulkan musim hujan dan musim kemarau. 5.3.9 Muatan dan tekanan angin Angin yang bekerja pada bangunan-bangunan menimbulkan suatu tekanan yang berbentuk muatan sebagai akibat perubahan kecepatan pada sekitar bangunan yang harus dipikul konstruksi bangunan tersebut. Bentuk perbedaan tekanan muatan terlihat jelas pada objek yang "tajam" perubahannya, yaitu aliran pada hulu (up stream) dan hilir (down stream) (lihat Gambar 5.28). Arah angin rula-rata terjadi pada bulan-bulan Juli - Agustus. Pada Laut India bagian Utara dan pada bagian barat laut samudera Pasifik daerah angin tropis yang konvergen menghilang. ru __--/ =/,/.--'./----> ----Z€--- ---'7VVVZ ---\\\-.-* =s\=* Gambar 5.28 Tekanan angin pada beberapa bentuk bangunan Besar tekanan muatan 1970 atau NI - ini dinyatakan dalam "Buku Peraturan Muatan Indonesia" 18" yang besarannya dinyatakan dengan rumus: - P= u' 16 di mana: p = tekanan tiup (kg/m2) dengan p min = 40 v = kecepatan angin (m/det) Untuk suatu lokasi, kecepatan ini diobservasi kemudian berdasarkan observasiobservasi digambarkan sebagai frekuensi intensitas angin. (Gambar 5.17). Untuk menentukan besaran koefisien-koefisien tekanan tiup positif/negatif, dapat diambil ketentuan dalam NI-18. Selanjutnya, untuk membandingkan muatan angin dapat diambil beberapa ketentuan dari The British Standard Code of Practice No. 3 di mana besaran tekanan (p dalam lbs per sq.ft) tergantung pada faktor-faktor kecepatan angin (v diukur pada ketinggian 40 ft dalam mph), tinggi bangunan (h dalam ft) dan tinggi rata-rata bangunan penghambat (s dalam ft dengan syarat s 0.5 h), yakni: p= v' l+0,06(h-s) 600 1 40 Soedjono Kramadibrata, P erencanaan pel abuhan IrI uele u?SuqEuq qrus8ued rumq ?)[ruBuro '{ofqo welnuuod €uztu Ip S?rrl: V lrl\dr/r: b 'y'b'13: 19 y'b'C3: {Ig :lDIIraq ru8uqes ue4e1e,(urp ludup efuS-e,(e8 e.{ureseq Ipef 'lnel JrE uusrdey-uusrdepelue uerndtuec:ed 'resep redecueu ledep redtuus e,(uqrue8ued qn1rul u?{lnqurueur Iul ue>IBJaC qeroep eped 'lnel rru sutrsuo{srl rrzp Euque8r4 ru00Z+ redecuotu ludep lnqesrel ueurelepe) '1ou rpeluau n]ueuol u€tuzlupa{ nlens eped uep tuulpp e{ uD{plu Suelrq8uaur ueulnuued ur8ue ueuelel rJep Suns8uel >1e;o '1u1 s€lrso{srl €ueJe) 'ur8ue qure depeqrol uuouol tnpns n1€ns lunquotu eXuesetq Iur tnel ue>pre8 qery 'ln€l Jr€ selrsolsrl epede>1 Suque8rel ur8ue ueludacel dupeq:oi uesred 7 redues I q€lupp e,(uue4ure3 uep (qs733n7,s) uequral tpelueur uelnBl tut ut8uu ueu€{el leqplv '€Jspn ue8usp .releles u?lnel uesrdel-uesrdel zpud lrJ€uotu ue8uap rgsorulu tun1uotuoru ueqepurd:ed uu4leqqe8ueru uelnsl Sueluedes dnrpeq 3ue,{ ur8uy uBlnBI BpEd ul8uB lBqpIY 0I'e's 'g'g IoqeJ eped erua4s eped unluecrel ruedas u€c€u-ueceruJoq 8ue{ uersgoo{ ru,(undureur €uos (ac.tol ttll ut8ue llure depzqrol srunl ry8et e,(e8 uep (actol Soq) ur8ue qere uuSuep reiules efeE nlre,{ 'ueuodruol €np rpuluoru uulr€rnrp ledep lelqo >lnrueq ntens eped ut8ue ueue>Ial 'c Z,Z t'z "001+ .08+ t'z ^09+ I'Z 9'Z 8'Z L,Z E0 lxe-lj/sbnls d I'orual .0r+ n0 ^02+ ^02erepn sluefleJaq uep rn]ereduua] ue6unqnp l'g loqel (J'urlp) :]rulrJeq ru8eqes ue1e1e{urp ledup 1 rnturedurel rs8ury raSeqes erepn sruel lerog '1ne1 lu uee>lnrured epe4 'uerSSurte>l uep rruuroduret r.rup rs8ury re8eqes qeqruoq erepn sruel lereg 'g Iefqo 1p ryll eped sr1u1s ueue{et - d = o6 ueladacel: A usledecal eped srlels uuup{e}: 06 l4atqo 8ueluedes iseqeq ur8ue isuqeq ut8ue ueludeco{ ierepn uulepede>1: d i>1eiqo usns Wlt epud suets uuue>Iol: d :BUEIU IP 'rt\d'/, =o4qro6dz7, : d :ln>Illeq re8eqes qBIspB uXusrlels ueue>lol e4eu 'ur8ue ueJrle euelJel8ue,( ?pueq 1e[qo qens 'rllnoureg wp actog Sotq umpq ueEuep renses 'detal Eue,( ut8uu uerrlu eped actog tll Tabel 5,8 Besaran koefisien 'Drag'dan 'Lift' Force Struktur Cp Bontuk Potongan PenJelasan o 2 3 Permukaan halus, metal, kaw, beton 0.45 0.5 0.9 Permukaan kasar 0.7 0.8 0.9 0 Permukaan sangal 0.8 1.0 1.2 0 1.0 1.2 't.4 0 1.6 1.8 2.03 0.2 kasar (1) h1/ d1 = 25 C1 1 (2lh2l d2=7 (3) h3/ d3= 1 o n Permukaan halus ujung tumpul Permukaan halus bujur sangkar 5.3.11 Hubungan arus laut dan angin musim Arus permukaan laut selain dipengaruhi pasang surut, sebagai akibat daya tarik bumi/bulan dan matahari, dipengaruhi pula tekanan angin. Input energi kinetik ini menjaga keseimbangan dinamis (dynamic equilibrium) dari berbagai gaya yang mencoba mengubah distribi.rsi energi laut dan alirannya. Keseimbangan dinamis ini mengatur keseimbangan kepadatan berat jenis air laut. Pada kedalaman yang besar, maka pengaruh angin kecil, tetapi sirkulasi air terjadi karena adanya perbedaan temperatur yang disebut The thermohaline circulation. Arus laut pada perairan di daerah Asia Tenggara dan Australia, banyak pula dipengaruhi oleh angin musim (monsoon). Pada bulan Nopember sampai dengan April, arus laut Barat yang terdapat pada perbatasan Pasifik Selatan Q{orth Equatorial Current, NEC) sebagian berputar searah dengan jarum jam menuju pada arah yang berlawanan dengan asal arus menjadi arus Laut Timur (Equatorial Counter Current) dan sebagian membelok ke arah tenggara menuju sebelah utara Irian Jaya. Arus lain yang disebut arus Kuroshio dari arah laut China Selatan masuk melalui selat Karimata kemudian terus melalui laut Jawa, laut Flores, dan laut Banda. Sebagian dari arus ini membelok ke arah timur laut dan sisanya melalui selat Torres (antara Irian Jaya dan Australia) lalu mengarah ke timur. Arus pada selat Torres ini sangat berbahaya sehubungan dengan kecepatan arusnya dan terdapatnya 142 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan €rI usl" ueEurulSurt qrue8uad rumq E)lrruuuro qe/nBq !p yI I ^^oo r6eq nleq reqeluedAelalaulede) zov JolleJtuo) 'lnel ueelnuilad !ep qrqel ueuelepal raqruoldos-rew uBlnq JEltIos t{?re {rleqJoq e.(utunrun ?ped rur u€upee) '({aat Totoc) ?uu:u1 rUeq-nleq 5.4 Gelombang laut Pengetahuan gelombang laut biasa dikenal juga sebagai ombak laut sangat penting bagi perencana pelabuhan. Tergantung dari kegunaan pelabuhan, tinggi gelombang (H) sebesar 0,80 m tidak berarti bagi kapal sebesar (100.00 - 300.000)DWT, tetapi gelombang tersebut sudah cukup mengganggu kapal sebesar 3.000 DWT untuk melakukan bongkar muat. Tugas perencana adalah dapat memperkecil tinggi gelombang di dalam perairan pelabuhan. Sebagai gambaran umum, di bawah ini kami berikan skema kriteria besar gelombang yang cukup agar suatu jenis kapal dapat melakukan bongkar muat sesuai gambar yang dimuatnya, yaitu: Tabel 5.9 Tinggi gelombang yang diperkenankan dikaitkan dengan besar ukuran dan jenis kapal Ukuran Kapal Barang Padat umum Barang Cair/gas Barang Khusus Ukuran Tinggi Gelombang Kapal : 1000 DWT Kapal : (1000-3000)DWT Maks. 0,6 m Kapal : (1300-1 5000)DWT Kapal Ro/Ro (Roll on/Roll ofl Maks. 0,2 m Kapal Tanker (uk. 50.000DWT) Maks. 1,2 m Maks. 0,2 m Maks. 0,8 m LASH (LlghferA board Ship) Kapal Peti Kemas BACAT (Baroe Aboard Catamaran) Maks.0,6 m Secara umum dapat dikatakan bahwa gelombang laut ditimbulkan karena angin, meskipun gelombang dapat pula disebabkan oleh bermacam-macam hal, misalnya letusan gempa di dasar laut, tsunami (titik epicentra ada di dasar laut), gerakan kapal, dan lain sebagaiuya. Tinggi gelombang banyak ditentukan sebagai hasil interaksi beberapa faktor. Dari faktor-faktor tersebut yang lebih menentukan adalah: a. Kecepatan angin, hal ini sangat berkaitan dengan perbedaan besaran pusat atmosfer bertekanan tinggi/rendah. Seperti telah diuraikan pada subbab 5.3, kecepatan ini bergantung dari arah angin yang ditentukan oleh lokasi dari atmosfer tersebut; b. Lama dari keberadaan angin tersebut; c. Fetch, yaitu jarak sepanjang permukaan angin tersebut meniup dalam satu arah. Pada Tabel 5.10 diberikan besaran-besaran yang berkaitan dengan antarfaktor tersebut. Di samping itu, pada Tabel 5.5 dapat dicermati pula kaitan antarskala Beaufort (angin) dan skala keadaan laut. Sebagai gambaran, untuk badai local/SS4 dibutuhkan fetch !900 km. Dari sudut matematika gelombang adalah masalah yang paling sulit, untuk dapat memecahkan persoalan di atas, dibuat model dan pendekatan matematika yang menggunakan perkiraan-perkiraan dan mempermudahnya, sehingga kadang-kadang mengaburkan ketepatan terhadap realita. Semua gerakan air laut ditentukan berdasarkan kecepatan, tekanan, waktu dan ruang. Secara mendasar ada dua hal yang tidak diketahui (unlonwn), yaitu kecepatan dan tekanan, sehingga membutuhkan dua 144 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan S1'I rusle ue8unlSutl qruetued Iuimg urJIUTEUIO .IAZ A J 3-r-' - - - ISUoIl)IoJC T -lr I Euequrole8 uetedoce; 'l t/z Suequrole8 Euuluu; ?rL- ' a D avz= --n a o zI nBlu NDIElY\ -pr7, :ln)IIJ0q ru8eqes ue8unqnq-ueEunqnq ueltedeplp 'tunq tseltnerE uuledocred qelepe E nllg 'Jn>In lenp lrunuou IrIEIep eI uDlstu Euern4req e,(uuzre18ut1 uuf-uef ue8uep leploqcorl In]uoqJoq e,(uueue>1e1 8ue,t lere,(s lqnueueu uere13ur1 {ruuoq tuulBp Jnteret uep BlBraIu >lure8req Sueqruola8 lo>llired 'c uup ipproqcorl Euru1Euo1 ue>1edrueur 8ue,( Suequrola8 uelequrerod rleJe dupeqrel srunl >1e8e1 lul Iu{Ho^ Eueprq Euedureue4 'q ileluosuoq nquns depeqrel [DIIuo^ 8uep1q tuel?p ue4era8 te8eqas uu4requuStp SurpurlaSEueur 8uef, re sssutrAi 'e :lnlrraq re8eqes ledupuod ueSuep ue41ndur.(uaru Euu,t urelupueu qlqel ltllauaru ueryntuol el{uug '(pto1c{c arn1o.td) Iuploqcoq rylueq tu€l€p B{Iletuelelu er€ces ueqeceued uellreqtueu JeulsreC Z08l unqq ep€d 'ur8ue qere depeqrel uesuutuaI lnpns ue8uep ue4u1e,(urp e,(uuelequered qere 8ue,( 'leprosnurs Eun43ue1 Inlueq lluIepuetu Sueqtuole8 81ueq B{nqre} uerrered epe6 lnul Suuquola8 unurn .ro11er ueledn.reur uelnpedlp EueI nue/"luep r. 9tLZ 0'tz tL 9t g',92 0s 99 0692 6t'92 00'82 0'8l' 0e v0z 0, LC Lt0t 0t'0 t g',Zt 0e 6e't 6t'z E'I .n?z i 0rz 6al 09'6t 60't l z'01 0z 89'8 9'9 zz'l t.'9 0t (rut) (ur) (teP*, (rap) (u) (lap^u) (slouI) tl tl (u:el-) runulu!Il 6uequroleg l rlX,ffil1m":[:iffi'-ff]:fJff::i: 6 00 elrtE re.relrr,"rr {pslral{BruX yn'g urnur!u!lI l. qctal r'0e 9L'Ze unulslew 6uequroleg 166u11 Euequolab r66u11 ueMluols UEIU!uo!s 6uequroleg ueledecey 6ueqtuojeg NIIEM rl 61,'9 0'9 uBIUluEls 6uequoleg I6Bult uebuap u16ue ueledaoel eJelue eleJ -e1el 6uequole9 ueledooey ue6unqng Ol'g laqel t a M c lu o s D rt 7n) 4tuose 41n Suequrola8 ruelered ^D ueleun8rp reseq le8ues 8ue,( lrul ueue{ol {n1un uep (tap.toca.t aaon) 8uequo1e8 ure>1erod uelzunErp IuI lees upzd Suuquole8 npler'r78uelued7r38up lruploEuotu {nlun 'ueSoruoq 8uu,( 1ne1 ueJl€c uulepudel ue8uep sluottueg uolereS teEuqes ' (ta p to ca ue{lusrurp lnqasJal u€IsJeC '}nBI JIE ltup slluuulporplt{ uBIBJe8 uped ueeuesred =W Frekuensi sirkulasi : a=Zzf Kecepatanorbit :v=2(Da= W Amplitude gelombang : a = ao . e''n'n dan Enersia tiap unit di mana : L a luas = -T u' p .g :panjang gelombang; = amplitude gelombang; : : y p : ao Bila I :E amplitude Pada Permukaan; kedalaman Pengamatan; dan beratjenis. g:9,8 m/detz danZn:6,28571, maka dalam v :1,24864L L :0,64140 v2 T :0,80087L sistem metrik didapatkan: v2=1,55910L v =1,559107 Tinggi gelombang H dapat dihitung berdasarkan rumus Thomas Stevenson, yaitrt'. H = tinggi gelombang; :fetch,jarak antara timbulnya angin sampai lokasi gelombang; F u : kecepatan angin. Dalam satuan Anglo Saxson: H = 1,5 F untuk F>30NM; H: 1,017 UF + 2,5 - aF untuk F<30NM; dengan catatan: H (feet) F (NM, I nautical miles:5280 ft: 1,6093 km). Dalam satuan meffik: dengan H:0,0106 F catatan: H (m); F (km). Fetch yang ditetapkan berdasarkan synnoptic weather map, ialah peta cuaca yang menggambarkan garis-garis isobar yang diedarkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika, seperti terlihat pada Gambar 5.29. 146 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Lll tJ[P-lle. uEEuDlEurt qus8ued [unq Dlnrrsuro (uD{) a (u) U €uuru rp 'if 9010'0: H :fn{Faq lu8uqas (4;r1ou uunles) uz8unqnq uu>lnluelJp hlN OOZ sJr.rdrua BrBcaS rlclel Inlun relued pep lere[ 166u9 ue6unqnp 6Z'g JEqueC 'lnel ueuelEpel '6uequole6 y11i1 00I %\ llN 002 'relued yep 0r0t0z0l.0 k,,,,R lerer ooz d o. 0) lt 09r wa*-ne'l oor resep ue6u olod ., il 3 o, 3 r- P 09 & J l (o (o^ -'r o o d 30t g 0) 3 1sr * plued lsqs 'soxa1pa1do3 relued eped rpuftet 8ue,{ 6Z'9 rsqrusg ruBIBp uu1erc,{urp ludep }nqosrol roq€J ledurea>1 ueEunqng 'II111 qes zpzd -rqnrp uetruIuoq EuzquroloE I€AJetuI rr€p nDIB^r, nlp,( (J) Suuqurole8 epoued wp ("I) SuuquoleE Suefuud '(eZ=H) SuequroleE r8tu4 tuulep ue1e1e,{urp e,{uesetq IpBFo} tue,{ Suuquole8 ry1srre1{ereX 'lnqesJ0l 8ueqfuo1eE rse{ol tedurus u6ue e,(utpefte1 uruiue lurul n1re,( 'G) qcted 'p uep iue.rrured efusunl uep (p) 1n€l uetuelepa) 'c 1("1) dnruaq urEue u,(uuue1 'q :n1ru,( l(n) ur8ue ueledecall 'e ropleg ledue rrup Eunlue8ret ln€l Euequole8 u?p uursso(y{quog 'leqtuereur de1e1 ?recas (rre uer8uq) Euequrole8 1eryged derl ledtuel '.tsu1suur1 Suequoleg 'q uep l(Eue1n rselelso) IsBIB{soJeq Eueqtuoleg 'E :ruelup lfuq1p ledup 8ue,( sruorrrJerl Suequola8 reEeqos ue{BlE{Ip ledep efuurnurn !ne1 rre.uelureE qtleue141 EuuqurolaE {pslraplBru}t uup ug8uu uu8unqng Z'l'S Berdasarkan karakteristik umum, diberikan monogram hubungan kecepatan angin, fetch, tinggi gelombang, dan lain-lain seperti pada Tabel 5.5. 5.4.3 Kecepatan, panjang, dan waktu gelombang Hubungan kecepatan gelombang mula-mula ditentukan berdasarkan gelombang dengan amplitude (a) yang kecil; dengan kata lain sudut kemiringan permukaan mempunyai nilai yang kecil pula, sehingga perbandingan kenaikan titik permukaan air mempunyai nilai yang sama terhadap komponen vertikalnya. (lihat Gambar 5.30). Panjang Gelombang L Tinggi Gelombang H Amplitude A Panjang Gelombang kedalaman Gambar 5.30 L Profil gelombang laut ideal Dalam sistem koordinat dan komponen kecepatan partikel diuraikan berdasarkan sumbu-sumbu x,y dan z yang saling membentuk tegak lurus, lihat Gambar 5.31 di bawah ini. w= a0 0z u= ao Ay a0 0x Gambar 5.31 Bidang koordinat x, y, dan z; sumbu-sumbu saling tegak lurus Maka pada permukaan air (z:0) akan didapatkan hubungan sebagai berikut: trv= 148 0z 0z 0z Ax 0z At At Ax 0t At Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 611- tur.q ueEuqiql qnreSued lumq €Inueurg (pt)quq { :,n -j ge o o rnq€lo{ e}r) e4eur 'a'4 = p>1= (p4) quel 3 nele P.o (z+p) >t que113 -zo B{Btu 0 = z BIrB (z+p) (z+p) >t >t quq 18 =ro; = (z+p) urs 18 I qsoc co :ludeprp ueeuesred €npel IrsO (ico (1co - - x$ (z+p) pI x4) soc zg p>l qsoc soc >t qurs sg >13e qsoc (f)€-= --l- (z1p) 1 qsoc ,w o sp I : -{ vz (1co-q) so3 pI (z+p) Ipef :8UBIu Ip qsoc >t =A qsoc 3e :rulu ue8uap Sqrsod x nquns q€JB uped lequrereu SuequroleS lersuelod repu ledeprp lelsueJoJlp ueetuesred upn1zs u€(l ze sg -lp -: :eIEru s-0 ze sg (- ,w ap 3 te I zo ) 0:z re a8 fl - z :?ueJ€{ _ gT2 Zn Kedua rumus Gambar5.32. di atas dapat dinyatakan dalam bentuk grafik seperti terlihat pada 5.4.4 Klasifikasi gelombang Klasifikasi gelombang biasanya didasarkan pada nilai perbandingan antara Kedalaman (d) dengan panjang gelombang (L) yaitu d ( - Perbandingan d ( _ L L ). Nilai ) ini biasa disebut pula "kedalaman relatiP'. Pembagian klasifikasi sebagai berikut: (lihat Tabel 5.11). 80 '1600 /t tk ['--Io$ 70 l,/ 60 t"J -nuI 50 440 E 7 ,UY rV or 30 C o .c} 1400 I 1200 1 7a 50 'til 30 ? 20 o) €zo ID l'600 /, / .o E 400 o o, 5 o G 310 P zoo I / a 'e G (E , 04812'16 (a) (b) Waktu.gelombang T (det) Waktu gelombang T (det) -s v'= _ Gambar 150 ft= tanh (kd) 2sT L2 5.32 L= tanh(kd) Pencarian kecepatan (a) dan - panjang gelombang (b) pada kedalaman (ft) dan waktu berbeda Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan r! \0 5 'I o_ 048121620 lo( iO c 10 f ?t G o Y 000 800 E Io {fr 10( I ISI urBle uBEuqEurl qrueEued rlung ?{rrrrEuro uellelJeq 6ue,( loldurse ue6uap 11loqled;q ls6unl ue6unqnH et'g.requeC 1t 1lprrz = ls z pt $ t I 0 I Z v I o '(gg'E requreg) 'lru{rreq reSeqes uelreqrue8rp ufu-1o1durrs€ u€p srloqredrq rs8ury arelue uu8unqng PI I t Z I e,13 pI LluBl pI r.lsoc pI tluls zt"") PI gel6uep uerlerad uelep uergered eped 6uequoleg eped 6uequogeg 1s6un3 1o1dru1sy quel uep qsoc 'r.luls lellu-lellN zL'9 laqEl :lDIrJeq re8eqos lruun loldruls€ Sutseu-Sutseur ue8uep {rloqJodrq rs8ury quqn8ueu ue8uap ue?uesJad eped lpefto} 8ue,( rsu>pldurrg ue{ledeprp uele 'e,(uueruelepel Sutsetu-Sutsutu (6uetued 6uequ:o;a6) lel6uep uerre:ad eped 6uequrolag erelue uerrerad eped 6uequolag OL r/ (- (lepuad 6uequoteD) ulelep uerrerad eped 6uequolag 6uequole6 sluof <-o 1L 0t v - +- 1LZ pI z I z10z tpt Z t (1/pz) lellu selB8 6uequote6lse>lUlspDl seteq 1/p lellN lt'9 tsqel 5.4.5 Gerakan orbit gelombang pada perairan laut dangkal Perambatan gelombang dari perairan laut dalam biasanya menuju ke perairan laut dangkal untuk kemudian berakhir di pantai. Pada perairan laut dangkal dengan orbit dari partikel air ut ( a .|l \ 20) yang semula berbentuk lingkaran berubah menjadi bentuk elliptis (La Place). Semakin ke dalam besaran ellips ini semakin mengecil dan jari-jari pendeknya lebih cepat mengecil gepeng, (lihat Gambar 5.34) sehingga pada kedalaman 0,025L merupakan gerakan menurut garis lurus ke kanan dan ke kiri. dasar merata dan mempunyai kedalaman dangk " l(..--r) l.+l ) \*; [---.1 tt l--l m//,////,//,//.//.//,// Gambar 5.34 // // // // // // // // Orbit partikel gelombang pada perairan laut dangkal Kecepatan rambat gelombang pada perairan dangkal didapat dari hasil perkalian Kecepatan rambat gelombang pada perairan dangkal didapat dari hasil perkalian kecepatan pada perairan dalam dengan faktor c, di mana .9 yuitu uku, dari a perbandingan sumbu vertikaldan sumbu horisontal dari lingkaran ellips' Dari Tabel 5.13 dapat dihitung koefisien kecepatan gerak orbit gelombang pada perairan dangkat (p). Pada kedalaman z, besar sumbu-sumbu horisontal dan partikel dari ellips dapat dicari dengan rumus: Hcosh z sin !! ,L U----------.----u- la"a\ n[-J Secara teoritis bila f znh-z\ Hsinh \ / znh - z\ L d1 _<_ L25 [_ 2nd\ 2sinhl \.L/ , maka Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabufian | tsl ur?lB u?Eurqtull qnl?8ued rumg s)Jrr.ueuo '(q) ua*nruoz nete (e) uas.taup8uequroya8 r{sre ualrp€luetu uep (srnoluoc 'saurl pe[op '{pp-{pp srre8) rulued resup rr?ruBl?po{ $lueq upudel EunlueErat }uEues 8uu,( SueqtuoleE ueleqruered quru uu>lnfunueu 8uel, 7g'g r?qruug epud luqrlrp ludep p>1Euep ruluud edaoqaq eped (uo11cotlat Suanatq a18utrs) ge8Eunl SueqruoleS r$ls{ar .runurn uuruqueE re8uqeg 'relued ue8uurura>1 depeqrel {rl?q uep 8uu1ep Suequole8 ue8urpueq;ad ue8unqnq ue4>1nfunueu q9e'S Jeqr.ueg ue4Suupes 'ufure8eqes ur?l uup rueq-n1uq ryades 1eJeq epuoq-Bpueq ue4tn{ueq8uaru ledep 3ua,( r8Eun ueledaco4 ueEuap }nsl resep !p B.rluo{ srue elnd Fqurrt uu)p tnqasrot (pns) r$p{er e.,(qnqup uuEuep ueeruesrog '(e9g'S r?queg eped uoyeque8rp) lrcaEueu Suuf ueurelepe{ u€p lml rps?p uep uerese8 l€qp{€ re8uqas 'ru1er;er lp?Fal e38uq Eueqruole8 Inluaq ueqeqrued uep n33uu8:a1 3ue,{ rre 1e>11pzd uDIsroC 'lnBI Jre ueu€l?pe{ depeqrel (Euequlola8 eXuqecad) unur$pu SuuquroleE rEEun ue8unqnq uelsrlnleru gt'g r€quuC 'uetnol J€sup ue?peel uep urSue ueledeco{ rrep SunlueBrel 'Euequolo8 8uelued uer8eq qnlqredes qrqeleur H Suequlole8 r88up n1le,( 'ruelep uulemd eped peftq ulnd ludep uerlunce8ue 4'@o1nag[at amm) SuequoleE uzlntueued lp€Fol rde1e1 qeced {spq tnqosrol Sueqruola8 emqeq uuur4Sunureq epe'rcpue1 relued uBBp€oI e1r.g'(uo1tcottat aaon) qeced Euequrole8 rpefial efulq4e uep Suequrola8 €8up uep ledtue:ades rcdecusu e,(uueual€pal 8ue,( rueiet rpefueu SueqruoleS 4ecund'rulued llolopuoru Euequrole8 iees eped lpefrel e,(uesurq ru Euequrole8 e{uqeced 'rJrpues nl1 Eueqtuole8 leqtuereu ueledecol rqrqolour 1e1ryed lecund->lecund uep n[eur uuledecel n1ueuet ]ees ?ped 're]ued nlnueru u€rpnue{ uep ye4Euep uerrered o{ trIBI€p uerered uup luqtueJour Euequroleg (sador14 Suploatg) EuuqurolaE !$lB{er uup Euuqruola8 z,{uquce; 9't'g 200'r 866'0 09'0 tto'l ,00't 1,66'0 980't 1.00't ,66'0 9r'0 0r'0 886'0 9E'0 Lt6'0 0e'0 tt8'I c llp rl tt0'l tzl'r d 99t'I ore'I 896'0 266'0 898'0 9Z'0 9 t'0 9t/'0 0 t'0 299'0 g0'0 3 1/p Bueqruo;e6 6ue[ued depeq:e1 (p) ueuelepal depeq:a1 resep uolsgeol ueJeseg : pvz quul P\LZ ='I n w(, nBlE P3: rl tL'9 laqel :q?lup? Euzqruola8 Euelued Suepes zL p8r: 0z'0 quel P\LZ 1 0,6 0,4 0,3 / 0,2 0,1 0,06 ,. 0,03 0,02 F I pecah d = kedalaman fr T = waktu gelombang , 0,04 o o Hu=tinggi gohmbang ./ a o 0.01 dfi2 2 34 56810 x10-1 2 3 4 681 x Gambar 5.35 10'2 2 3 456 a ro (fUdetz) xloo Tinggi gelombang pecah dihadapkan pada kedalaman Gambar 5.36a Refraksi gelombang di pantai H, 1,0 1) 2l \\\ h=, L-E d-v 3) h= n,, \ \ 0,5 + \ \ \ 0,5 JI 1,0 L Gambar 5.36b Hubungan refraksi gelombang tunggal pada jenis kedalaman Sebagai catatan, energi dari gelombang tunggal antara dua "RAYS" yang berdampingan mempunyai besaran tetap dan dampak refraksi pada suatu bidang 154 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan ssI urslB ueSull)l8url quBEuod rung e)lrrusurc qeceued ue8uop u{u1nul qeJaup rSunpurleu BJBo uu8uep nlle,( 'Euelep Suequole8 r33u4 pcelladtueur uenlnl ueEuep un8ueqrp rur ueqnq€led 'uelenq ueqnqeled lenqlp e,(uesurq '1enur relSuoq u€IDIBIoru ludep 1edo1 ruSe uelurlEunueu {nlun sJua[es nulu Eueqruola8 qucauad uuun8uuq upud (uo11crr;p a,ruar) Suuqurole8 IqB.r3lO 6uequo;e6 qae le6eqlaq uebuep yn1e1 eped 6uequola6 lsua6renrg qgg'g L.n g lequsC relued uelofuo1 eped 6uequo1a6 qere ;e6eq:aq 1sue6:antg ege'g reqrxeC 'q8e 'S requr€C uup e8t'S reqr.ueC eped leqrlrp lzdep ur8ue qere tu€cetu-urceuueq ue8uep Inlel Inluaqreq rulued nluns uped 4rpor:ed Suequrola8 I$le.r;ar uerequl€C lelued Inluaq rensas 6uequola6 ;sua6lenuol uep ;sua6lanl6 Zt'g JEqulEC --l\ 'lnqosJq Suequole8,.9a119,, >1e:ul rJep JsIu u€Euep Eurpueqas Eueqruole8 tEEug ueltceEued uerynquluelu ueEuutuel gelombang (break water). Jenis dan bentuk pemecah gelombang ini akan dibahas pada Bab 8. Dengan dibangunnya pemecah gelombang ini, arah gelombang laut asal (incident wave, tanda ) akan terganggu oleh adanya struktur baru tersebut. Sebagian dari gelombang ini akan dipantulkan atau pecah, kemungkinan lain yaitu sebagian gelombang tersebut terus melampaui struktur pemecah gelombang tersebut. Dengan adanya rintangan ini, akan terjadi pembelokan arah maupun perubahan karakteristik gelombang, yaitu tinggilpanjanglwaktu gelombang. Gejala semacam ini biasa disebut difraksi gelombang (lihat Gambar 5.39a). Garis terputus-putus dengan angka-angka menunjukkan tinggi gelombang baru terhadap tinggi gelombang asal sebelum mengenai pemecah gelombang, besaran angka-angka ini biasa disebut faktor difraksi (:k'). Pada keadaan alamiah dapat pula terjadi suatu jazirah sehingga gelombang laut asal berubah arah dan karakteristik seperti pada Gambar 5.39b. w! / c Zt I lb .J I I !t, t:t tlt ti I I lt o ( J ,. ,. ,i tt ,rl ,\ I x ,, I \-/ I 1 II / / I , ,{ 2 I /y ) I I I I , Y , il , il ,l n .j, , Y t- I / / ?r llt ',, ,l t/ I r11 4 I ri ( J1 3 I c o I a I I I I Gambar 5.39a Perubahan karakteristik gelombang karena adanya rintangan (misalnya Pemecah Gelombang) Pada suatu percobaan laboratorium, dibuat suatu pemecah gelombang yang bersifat semipadat tak terhingga (semi infinite rigid impremeable break water) dengan berbagai arah gelombang datang dan ukuran besaran difraksi gelombang. 156 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan LSI tuele uuEunlSuq qruu8ued runq e:lrursurq uep (- - -) '(-----) Suequrola8 {ecund-Iecund uuleqtuered 1s4e4rp roDIeJ-roDIEJ ue{r€queElp lnqosrcl reqrueE-requeS upe4 0r'g rPqure9 6uequ:o1a6 qeceurad x nqurns a\ -'9\ D/, 9Jo A nqruns '('Of'S J€queg 1uqr1) :1n1ueq r€8€qes ieurprool UBJn>In u€8uop uosuqof uep 'ecurJd '.(uua4 rJep ueuqocJed psuq-pseq ue4reque8rp lqFreq wtuepq €ped 'lew Suuqurole8 qer€ depeq:a1 lnqesJol Sueqruole8 qucerued letel erutu€ (rc) lnpns ueresoq re8eqreq ueBuep Surseru-Sursuur (6t'g p's gt'S reqrueg 1eqr1) upeq-epoqroq SueA (do8 nwrvr tloatq) Suequole8 qeceued .lnlnu reqe1, ue8uep Suuqurols8 quceued tsts enp nE$ (tt'g p's lt'g reqtu€C leqll) Suequrola8 qeceured Isls n1es uu8uep ueroln8ued-ue;n4n8uad qetgel nlens eped 6uequ:oleb I[sue]Ierel uBr.lBqnJed q6t'g requee ue6ueAeq qeroeo \l 6uequroleO I lecund sueg sIUaf 5.41 Faktor difraksi K' dan puncak gelombang pada berbagai sudut arah terhadap letak pemecah gelombang Gambar ( Gambar 5.42 158 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan cr=g" 65I rusp ue8m{8uq qn:e8uod rumq e)InuEuro t?'9 Jequrec z?'9 requec ni 00t 7+ 7+ Gambar 5.44 160 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan IgI urBle uESuqEurI gruESued runq eTruBuro Gambar 5.48 162 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan t9I tuele uBEuqtuII qnj?Euod lurnq sIItuBuI(l p6r'9 requE9 c6?'9 JEqueg 0 O0=D t i I I 0t 0l t! tl 8t 8t q6?'9 rPqurPe {_ c=15' o=0' '/ ', l., I 0,3 I a=0'r - Gambar 5.49e 0 2 6 Gambar 5.49f Percobaan lain dilakukan oleh Weigel (1962), sehingga menghasilkan suatu tabel dan berdasarkan koordinat Radial sebagai berikut: titik yang diukur..-- ., / --'-i2 . \ o = arah gelombang/sudut gelombang datang; r = jarak titik yang diukur terhadap ujung pemecah gelombang; dan 0 = sudut antara garis radial titik yang dituju dengan garis pemecah gelombang. Gambar 5.50 Besaran nomenklatur pokok Hasil-hasil percobaan ini dituangkan pada Tabel 5.14. 164 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan S9I ursls uEEuqBu[ qn:e8ued rumq e>1nneur6 /6'0 60'0 0 r'0 90'0 60'0 0t t0'1. e0't 90't 0z'0 ,t'0 z LZ'0 0z'0 I /6'0 9g'0 8Z'0 % z9'0 0z'o e I'0 60'0 80'0 t0't r9'0 LZ'0 9I'0 tI'0 I r'0 69'0 t9'0 9e'0 9Z'0 0z'0 8 r'0 9/'0 99'0 69'0 Z',0 6t'0 es'0 8Z'0 tz'0 96'0 96'0 98'0 tt'0 98'0 86'0 96'0 e r'0 66'0 e0'! r0't z9'0 z9'0 0z'0 90't 96'0 90'l, ,0'l e8'0 t9'0 tz'o 9t'0 LL,O e0'I L0'l ,0'L 60't 91.'0 no'l L6'0 99'0 69'0 r0't 66'0 96'0 00'r 66'0 z0'l 90't 00't z0'l 96'0 00'r 66'0 t0'l to'l 00't e0't 90'! e0't 00't 00't 00'I t.0't 00'! 66'0 66'0 86'0 00'r z0'l 00'1. =?) tt'l 00't 86'0 90'L L0'l ,0't. 80't z0't lt'0 96'0 98'0 tl'l /0'0 z0'0 0l 0 t'0 9 t'0 0 t'0 9 t'0 z t0'0 ez'0 te'0 zz'0 te'0 zl 0 t'0 80'0 80'0 0t e l'0 zl'0 zl'o I 9Z'0 zz'0 6t'0 s t'0 Z et'0 t0'0 6Z'0 9Z'O 9Z'0 I 09'0 zr'0 8e'0 9e'0 tt'0 Yt tz'0 e l'0 0t 8 t'0 I l'0 9I'0 0I'0 sz'0 it'a I /0'0 8Z'0 ez'0 zz'0 Z 90'0 zE'0 9r'0 tr'0 Ie'0 0r'0 LL,O '/rL e9'0 19'0 99'0 69'0 89'0 zz'o It'0 0t'0 0t 6Z'0 6S'0 0z'0 te '0 It'o 00'r 00'f t0't 86'0 96'0 L0'l nl'l 00'r 00'f 66'0 E0'r 90't t0't t0't 00't t0't t0't t0'r 66'0 86'0 86'0 t0't 96'0 t0't B0'! s8'0 z9'0 e9'0 99'0 86'0 90't B0'r 91.'0 r.9'0 t'0 e0'r 90't t0'l e 96'0 98'0 zL'a 09'0 z9'0 t'I s09=n r'l z0'l 86'0 96'0 L0'l 0 00'r e0'I e0'l 90't t0't t0't 96'0 t0't 80't s8'0 t0't 66'0 66'0 86'0 r.6'0 86'0 L0'l 66'0 00'r r0't 90'f 90't ?0'f 96'0 96'0 98'0 9/'0 e/'0 00'f 00'1. 00't 00't t0't. 66'0 90'r 90't 00't. 1.6'0 t0't 00'r 00't 66'0 z0'l 96'0 66'0 z0'l 96'0 t0't ,8'0 00'r 00't 1,6'0 r0't 86'0 96'0 96'0 66'0 e0'r 90't 90'r 00'r t0'L e0't 90'I t0'l 00't 66'0 86'0 86'0 z6'0 /8'0 sL'0 9L'0 90'1, 00'l 00'r 00't 00'r 00'r 00'r 00'l, l0't 00't r0't t0't 00'l t t3 00't 00't I =O 69L = 00'l, 9 L I r'0 I z 0r'0 6Z'0 80'0 99'0 09'0 6r'0 7t zt't ,9'0 0r 99'0 69'0 09'0 89'0 tz'0 zt'0 00'0 00'r 09'0 e9'0 09'0 z t r9'0 % 01,'t 66'0 98'0 e8'0 89'0 09'0 89'0 ez'0 9e'0 0r r'0 ! LZ'O z 8e'0 I t8'0 6/'0 6r'0 % L =D t0't t0'r t0't t'0 tz'0 0t'0 I 000=n 00'f 00'r 00't 00'r 00'r 00'l t0't 86'0 86'0 e0'r s0'l e0'r e0't e0'r 1.0't 66'0 66'0 86'0 66'0 66'0 t0't ,0'l L0'L z0'l e0'r I0't /6'0 00'i 00'l 00't r0't 00't 00'r 00'r 00'l, 00'l 00't 00'! t.0't 00't 66'0 66'0 00'r 00't 00't urelep) ftg6y 'pQag) e uep t7l llll '0't 90'f 96'0 06'0 e B tellN tstsod uep V ls6unl re6eqes , )l lslerllp ualsgoo;1 tL'9 loqsl Nilai 0 =j (dalam 2oo % 4,25 0,26 0,27 0,28 0,3'l 0,35 0,4'l 0,50 0,60 0,73 0,87 0,97 1,00 1 0,18 0,19 0,19 0,21 0,23 0,27 0,33 0,43 0,14 0,14 0,17 0,36 1,03 1,00 0,08 0,08 0,09 0,11 0,20 0,13 0,26 5 0,13 0,08 0,95 1,07 1,00 0,13 0,76 0,83 1,04 2 0,57 0,55 0,16 0,27 0,53 1,01 1,04 1,03 1,00 10 0,06 0,06 0,06 0,07 0,07 0,09 0,13 0,20 0,52 1,13 1,06 0,98 1,00 =l 4,24 0,24 0,25 0,26 0,28 0,32 0,36 0,42 0,52 0,63 0,76 0,90 1,00 0,17 0,18 0,19 0,21 0,23 0,28 0,34 0,44 0,59 0,78 0,95 't,00 2 0,18 0,'t2 0,12 0,13 0,14 0,14 0,17 0,20 0,26 0,37 0,56 0,84 1,05 1,00 5 0,08 0,07 0,08 0,08 0,09 0,11 0,13 0,17 0,28 0,54 1,00 1,04 1,00 10 0,05 0,06 0,06 0,06 0,07 0,08 0,09 0,13 0.21 0,53 1.12 1,05 1,00 0,45 0,36 0,28 0,55 0,47 0,39 0,68 0,63 0,59 0,83 0,83 0,86 '1,00 0,18 0,38 0,29 0,22 /2 1 = 0,22 0,15 0,08 0,10 0,11 0,13 0,18 0,29 0,55 0,99 1,00 0,05 0,08 0.06 0,06 0,07 0,08 0,10 0,13 0,22 0,54 1,10 1,00 0,23 0,24 0,26 0,28 0,31 0,35 0,41 0,50 0,63 0,79 1,00 0,19 0,20 0,23 0,26 0,32 0,40 0,53 0,73 1,00 0,11 .0,17 0,12 0,17 0,'t2 0,13 0,14 0,16 0,23 0,31 0,44 0,68 1,00 0,07 0,07 0,07 0,07 0,32 0,06 0,08 0,11 0,11 0,21 0,63 0,58 1,00 0,05 0,10 0,07 0,20 0,05 0,09 0,06 0,15 0,05 0,08 0,06 0,19 0,12 1,00 0,23 0,24 0,17 0,12 0,25 0,18 10 0,07 0.05 0,07 0,05 0,08 /2 0,23 0,23 I 0,'16 0,16 2 0,11 5 10 1 2 5 0,29 0,27 0,19 0,14 0,23 0,16 0,12 :/2 1500 0,'t7 0,12 0,13 0,33 0,24 cr . 1,00 1,00 1650 1,00 ='l % 0,20 0,25 0,23 0,24 0,25 0,28 0,31 0,34 0,40 0,49 0,61 0,78 1 0,10 0,17 0,16 0,18 0,18 0,23 0,22 0,25 0,31 0,38 0,50 0,70 1,00 2 0,02 0,12 0,12 0,13 0,18 0,16 0,18 1,00 0,07 0,07 0,07 0,08 0,10 0,12 0,29 0,18 0,60 0,02 0,22 0,14 0,40 5 0,09 0,06 0,27 0,46 1,00 10 0,0't 0,05 0,05 0,06 0,06 0,07 0,07 0,08 0,'t0 0,13 0,20 0,36 1,00 5.4.8 Gelombang datang membentur pada dinding vertikal Pada hambatan gelombangyang membenrur dinding vertikal/sejenis, akan terjadi gelombang refraksiyang berbentuk seperti pada Gambar 5.51, tempat partikelpartikel air menyentuh dinding A naik turun setempat setinggi tidak kurang daridua kali tinggi gelombang asal (H). titik B yang terletak antara lembah C dan puncak benturan, partikel air bergerak maju mundur terhadap dinding A sedangkan pada titik-titik selanjutnya partikel air tersebut naik dengan kemiringan yang berbeda-beda. Pada Pergeseran dasar laut mengurangi kecepatan sehingga puncak gelombang jatuh ke muka dan benturan ini menimbulkan gerak maju partikel mempunyai kecepatan sama dengan kecepatan gelombang, menjadikan hempasan air dengan efek maksimum. 166 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Lgl vlP-lf uBEuq8url qn&Eued rumq s)IurBuro qrocx I P)L Z :r, ,Hv :r8Euqes ryeu Euequole8 rsulrcso sue8 lugrs re,(undureu u€p (ZS'S JequrED 1eqr1) s4odulc tnqesrp rur Ie{ruo^ Surpurp rntuoqruaru Suequolo8 teql{B Ipefrot 8ue,,( qeced Sueqtuoleg 'srlulsoJprqusue)Iel'q uep islndrur uetuolN 'e uery1eq:edrp nyred'SueqruoleB e,\ea-e(eE e,{uepe ue8uep renses : qecaured ueSuecuu:od upud eruelruol ssl? tp 'Surpurp selu {Bsruoru 1eg1s re,(undrueur 'Suequole8 rleqruel uulrJzl lBqlIE reEuqes desrq e,(eg .p .se1e uup i1o18uep u€r.uelepo{ eped erue1rue1 uerSuq {Bsruotu re,(undrueur Suequole8 uerrqueq qe/rreq ru8eqos a4 1erygel e,(eg 'c 1eg1s leqpl€ iluqrga,r Eurpurp uerSeq derles lusn:ou l€Jrs re,(undueru uep sule a1 eFe4eq ,sulqlp 1e>pgen iue>1e1 e,(e9 .q uum{el Inqup'pluosuoqe,(eg .e n1ru.,('e^(uludeprp Suur{ ueluqtueq dupeqrel ueeuesJoq undne}e rJrpuas ufta1aq SueK eKeB ueceru (ledue) y lnQrull tnqosral EuequroleS ueqeced epu6 : lellyan 6u;pu;g Jnluaquen 6uequroleg lg'g.requee I I H ,'.ll' ) Tekanan gelombang datang 2) Tekanan gelombang balik 1 Gambar 5.52 Tekanan oleh gelombang pecah TTHz Pada kedalaman d = L, (lihat Gambar 5.53);maka s6 = 2L rh2 zr_ Gambar 5.53 Tekanan gelombang pecah di mana kedalaman sama besar dengan panjang gelombang 5.4.9 Tekanan gelombang pada dinding vertikal Pemecahan masalah ini diprakarsai oleh Benedit pada tahun 1920 berdasarkan halhal sebagai berikut: a. Energi kinetis sebagai akibat partikel yang berputar pada orbitnya; b. Energi potensial sebagai akibat taraf dari bidang landas rotasi di atas bidang permukaan air. Besar kedua energi ini sama. 168 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 69I tusle uBAun)IEuq que8ued nunq e)lrtueur( 'ruseq Sueqruole8 Euefuud depeqrel rre ueuelepel ue8urpueqred elrq rre uue>1nur:ed qe/r\uq yp (qs1u1ru1fl Suan8uatu uelpnuo{ IUI uep lrru uzelnuued ped rpefrol tuntur$letu u€uzIol 'p ueue{eJ 'c irtu uuu4nu:ed sule rp tls uerE8upel eped Eurpurp eped srlodelc Suequrola8 uuelnu:ed gerul ut€l et€I ueEueq 'lou LIBlepB rre ueue{et 'rru uuu>1ntu:ed se}e p 0s+t0 nzle (9s1q7) uerESuqe{ epug 'q lrnpunu7nfuu uelereS ue4udrueur uEIeJoC 'l?urrou Suequrole8 ueledoce4 II€I ?np e,(uuuledece>l uBp IunuIs{BIu redecueur 1eryged uelereE '(Vl) Suequrola8 ?uefued leduerades 4uret epe4 'r€sep eI rzdures 4ureEreq s4odelc Euuquole8 eped le Io{IuEd 'e :qul€pe noUuIBS uertlturod IJep JBseC (9761 unqul) nogulug :qelo ueqnlnqe{ rensas ueleurndtueslp uetpnuo{ }rpeueg uep ledepuag Iu lEuequrolaE lqeger uep qepuoret {}tlJ = lSuequola8 rs{eger lrep r88urget {ltll = lrre uee4nurad Sueprq dupeqrel IsBtoJ sepuul Sueptq erelue IeJ€f: iEuequole8 Eue[uu4 = 'rre usluBlBpe) :1 -3H lroal 'I p Ig g 9s -l ) Suequole8 r33us rrup quSueleg = i1e1o1ueue4e1 : d :?UStlI rp .T e: T, I'I U1' +p/t:d L PlLZ:ln)IrJaq re8eqas Ietol ueuelet uultedeprp €{uru uelnqruu teas epud Euequrole8 uup irre sq€ls :r.l?p uuuelol ueuodurol-ua uoduro>1 ue4qelurn ueuolal 'q u€uu{eJ 'e lueu ue8ueq 'Bpuu] q€qrueq uep lou sue8 tndiueleu 1e4ped ueludaca>1 uup Jpsoq qlqal rl€I enp rpefueur ueJquoq lees uped letsuelod t8reuo uBDIIIuep ueEuep 'uedunsrel 6reue uuSuop ue{Iqegorlp SuequoleE '1o1rpo,r 8utpurp eped e.(uuelnquq u€leq vo Eq) o) c E E E o c ! G o) c o E o) c o .o E -9 o o, c o (I, 1) o ro vo O oE (l) -o o o, z o o oo rf u) d G .E xc (U -o :, o c '6 a (U 170 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan lt E t! o Itt UrBIE ue8unl8url qrueEued rurnq s{rrueurq (4) Euln8 ueuoru 'Surpurp uped e[-re1eq 8uu.( (a) eluellnsat v,\eB Suqqfp ledep sel€ rp nouul€S snuru-snuru uelrewpJoq (cfS'S l€qrutC tpr{lt) (,tu) Iu{rue^ Eurpurp uens uuouo} 8ueluud tlm n1€ns In]un dupuqrel -u,(u8 'gl,;useqes eleJolu ueuulel ig,t = le ueu4nuued eped Suzqurola8 Jre uee{nuued qezneq rq 'c ueuu{ol eped Iou u€uelol 'q Isrurqeur sr]€lsoJpq r-rup lgg'1 uerE8unel 'e :1n{IJaq (ctS'S ruqrueg) ueu€>lal urer8erp {n}uoq ue4uere,(ueru q€lst (9€61 unqul lessrug) cuer6 eleur '1e4rperr Sutputp epud Sueqruole8 ueuelel eped 't. ruSeqes (zd:)gl,=td ('d=)gl, = d :Juseqes €leJoru ueuu{ol Jru ueelnuued qenuq 11/,, rq 'c = td :nlref usuu{ol 'q selu Ip H 99'l uurESurlaq eped 1ou ueuerlal 'e 'rru ueelntu:ad eped qelep€ Sueqruolo8 IJep unutl$lelu sllelsoJplq ile uee>lnuued :lDIIreq re8uqas qulepe 'ul{lulntr ueue{ol urer8erg '(qtS'S requreg 1uq11) 1ne1 rle uuulnuued sete Ip H 99'l uer88ur1a1 eped JpIoJe u€ue>let r83uq ue4lnqturuaru IDIIuo^ Surpurp eped sr1ode14 Euequolo8 uep rsep{so IeJe qEIEseIu uBIIEoeLuad ue4qepmuou IUI uele4spuad :r-?e y17 qeleps rs>leger Suequrole8 rrep r33ur1 s^\q€q ledepuefueq (St6l unt{ul) ul{lul141 'Z .I (17pu7)_qsocy (11pu7);qwsy c t qloc pvz, - *1 :BIBtu' (W O ) 1 =r. zHu eqclhtr trrrnuontr :uBlBlBJ p+ t{s +H zd (U+ qs) (ld+pl.) .I (-)+t,'I D )17 z'z " gl. ( - nule )qsoc pvz :ld pl. .I )qlocx P\LZ 1 :', ,Hu :tn{lroq reEuqas qelpp€ noUurBS trunueru'elg'S JsqIuBD ue6 bidang dasar dinding ataupun jarak antara bidang kerja gaya resultanta (R) terhadap bidang dasar dinding (y), adalah: a). Untuk tekanan gelombang maksimum (gelombang datang): 1 1- Rmaks= (d+sr,+H) { l.yHYd' Mmaks= u yd+ (d+sr,+H)2 { yd+ yH }.*1, (r"d/L) l- .o,ro,,a, Td' z - Mmaks /maks Rmaks b). Untuk tekanan gelombang minimum (gelombang balik): Rmin: Mmin t ;- = (d+sr.,+H) { 1 -6 yd- (d+s6+D' { yd- yH \.*}, (r^d/L) ydz 2 yH yd3 }- -6 cosh (2rdll.) Mmin /min = Rmin Sebagai contoh di bawah ini diberikan soal sebagai berikut: Suatu gelombang dengan karakteristik H = 2,00 m dan suatu dinding vertikal pada kedalaman d : L : 30,00m, membentur 6,00 m. Berat jenis air laut 7 = 1,03Vm3. Di belakang dinding tersebut terdapat pula air pada kedalaman yang sama. Hitun g gaya-gaya yang bekerja pada dinding ini dan momennya! Jawab: 2nd = L30 x: 2n.6.0 :016285 - Dari daftar lampiran X maka didapatkan: . tanh (0,6285) = 0,5570 coth (0,6285) = 1,7952 172 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan tLI urBI? ue8uqEurl gnJB8ued rumq s)lrtll?uro :uosre{ Suulued f {ntun u€e>lnu:ed qe/(€q rp uuurulepe4 eped IEluosIJoI{ 1e1o1 u,(ug 'rorurl Suequrole8 >1nlun n>{€lroq tul qepsulu usqecauad'(tSru) lnrt uue>1nur:ad redues lnel J?s€p IJup slJputlls uoslu{ eped Sueqiuole8 uuuu4ol nlre,{ '(6S6t unqzl) sqtnd uup ,(urue3 cBI I qelo uelol€llp uu8rmlrqred uep uerypr1e,(ue6 '(supurps {ruueq SuuqruoleE qeceued eped e,(ulustur) suputlts uosl€{ I${ru}suo4 uu8uep Suuqurola8 qecaured EunllqSuotu {nlun ue{n>I€llp ssslq tut uu8unltqra4 lrun u?nles ruseq Suur( Jalauulp uu8uap 4u8al 8uulup Suuquole8 uuuu4al 0I'?'S sgpul11s 3u1pu1p upud rnluaquau Euu,t 'trnel qBJB e{ {II€qJoq usu€)le} EAqeq ue>1e1e,(uetu snulru 'snult,u Ppuel epu€l: ultury EoleuY 'snurl.u BpuBl = 0019'81 - 69sI9'0I = 00ts'8t - (zoga'il ESLE'T= 00rs'gl - 80lr'l- 00'9 'e0'l 7 (00'z + gogL'o + 00'9) :>p1eq 'ru gog6'e = I SuuqruoleS @\ 'urt LtZg'Eg = 0080'lE ,g'to'l --:- - urluu -qe,u/ Ltzg'e9 - €l0L'00I 9 - 8068'l' r(9ost'e) lnrun : -"1'*Y,1 I 'uol eZ86'SI = 00?5'81 -ZZZ|'VE: 0019'81' 8068'l' 09Le{t -- lv\z'I rvve I " +00'9'€0'l )(00'z+90s1'0+00'9) O,Z'EO,I I -s4etug :8uu1ep Suuqurole8 g0SL'0 =tt Zg6L'l x 06lr'0 = ZS6L'y' 0t {nru1 :9s ,(o'z)u :lp€f troz't LOLg'O = = (9379'$ qsoc (9979'6) quts =gHL cosh2n(y+d)& 'r\r'' fi cosh 2rdll di mana: tanh Znt T J'r (ndfl.) cr rA = Y'1 (tdli.) - l{ J'1 (rdlt-) }' + Y' 1 lndlL) }2 lxt Ys:- 2 Hsin2n( L - T | ) di mana: J'1 dan Y'1 adalah fungsi Besel pada tingkat pertama dan kedua. Untuk mempermudah perhitungan, dibuatkan grafik fa dan o sebagai fungsi d/L (lihat Gambar 5.55). 2,8 2,4 20' ,n 0' 1,6 40" -20' -60' -80' \3^ 1,2 .IUU 0,8 -120" 0,4 -160' -140' 0 / -1 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1.4 d/L "t B0' ,6 5.55 Besar koefisien f4 dan tanh a pada gelombang membentur dinding Silindris Gambar Dalam perhitungan momen total (M) terhadap bidang dasar kaison, didapatkan Rumus: 2ygHL2 Ms : -----T- fa . fs cos (ot 8- - cr.) di mana: Ms: 174 I - cosh (2n d/L) + (2n dlL\ sinh cosh (2r d/L) Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan (2rdll) SrI uIpF uE8un)lSutl qruBEued rumq ?)Iltusuto ( '1 '9e6'v-),H'I8 = a ZH luBIBp UBJlBrad 'a :BIBru 'uosuilof uep 1o8re16 ue1tpt1e,(ued 'lersuelod r3:aue uep sllouDl t8:aua IJup IJIpJo] Suequrole8 tBraug uDIJ€sBpJeg Euequroleif:aug II'i'g (r)ug (lpve)quetvZ P I SJ'I s61 :q?lepz uosre{ resep Euuprq depeq-re1 1e1o1e,(e8 efte1 Sueptq BrEluB 1n- 'I J a;soc tyz p vZ 7t+, t{ue}'v3 :(R)ug .-'IHL :quleps uosral rusep rcdues leluoslJotl sJ. lersf 1e1o1 e,(eg ?1 PH'.u8 8J' .'I : ,rtn.( ! lyz z+l-l -'--'-'--,,PH' )uls ,trP : uuleru,(sred ue8uep uBtuBI?poI eped rpefte1 tunlul$lElu ueIuoIAI supullls 6u;pu;p Jnluoqueul 6uequola6 eped 81 ualsgaol 'l/p t'0 9'0 9'0 ,'0 E'0 z'0 t'0 rEseg 99'9 Jsqueg 0 ,'0 8'0 ),\ z'L s'tf 0'z ?'z g'z z't luqlD l/p rrep rsEurg rcEeqes Sg lgei8 '('gS'S rEqtuBD uu{lsnqlp'uuEunllq.lod qepnuuedtuotu Inlu1 b. Perairan dangkal E = gLH2 (t di mana Tabel 5.15 : - 4,935.4 L' , d = dalam perairan; E = energi; L = panjang gelombang; H = tinggi gelombang; C = koefisien dengan nilai sebagai berikut: Koefisien C 5'4.12 Tsunami (gerombang pasang akibat gempa/seismis, di dasar raut) Tsunami berasar dari kata Jepang untuk gempa bumi, tetapi pada saat ini mempunyai pengertian.sebagai gelombang pasang rambat-meringkar (progressive circular) yang ditimburkan oleh g.rpu uumi.loi o'asar raug atibu, p.rgrr.ran kulit bumi (seperti pada s.in pergeseran kurit .Glmbar bumi secara horisontal tidak menimburkan ^ni-redakan. tsunami, seaangkan r"*"irvr p".g"r"ran lui* kurit bumi secara vertikal akan menimburtan ;;il;?;;; rrr"rriiJ,i,"n.,,I Jadi gelombang ini merupakan gerombang mendadak dengan ketinggian maksimum yang kemudian meringkl oan,uer5uran! sesuai dengan jarak tempuh dan waktu. Gelombang pasang ini mengarami peniuatan di daerah pantai yang landai dan berbentuk teruk atau sungai. Kiordinasi o* prriiri"n _muara tentang Tsunami terdapat (berpusat) di Hawai i, y ailu, I n te rn a s n ryll i m i tnyo r* y!! o t i o n c e n t r e y ang " r mempunyai 50 stasiun pengawas gelombang di pasifik. Gambar S.57 patahan/deformasi pada kerak burni Pada beberapa hal, Tsunami ini sangat berbahaya. Titik asalnya dapat mencapai ketinggian gelombang sebesar 30 ;te; d.n ;;;;j;;;;, waktu 30 detik sampai 3 menit saja, 176 Soedjono Kramadibrata, perencanoan pelabuhan LLI welp. w8uqEul qnJeEuod rlunq e{rrrrBurc elselv rp rrreunsl gg'g Jequeo '€llruezuu4 uep'elul6'rre,re11 nlue1.tel unrsels-unrs?ls uped 1nz1 ?Inrrr JeJq ueluure8ued uu8unlqred ue>11nlunueu 69'9 Jzqtu€C ue4Suepos 'Euequrole8 4ecund-lucund ue.reque8 regesrp ue8uep gS'S rBquEC zped teqllrol Iul uel?qrusred 'ulrgeluv uep rueB erpuulos 1p redrues euos e{s€JV Ip epe Suequole8 lecund '{Ulssd rp sruotlet edrue8 1eqr4e 'se1u runq llln{ ue>lere8red €uer?I Inqrull 'p961 lereyq 97 eped IpBFe} rul rrueunsJ BISBIY Ip lru8unsl 'B : 0't 9'I - 0't - 9't - 9'z 6't - z't, 9'9 - 6'' 6'6 - 9'9 1'et - 6'6 z'6t - t'et z'92- L'61 9'Z z't, 00'0 09'0 - 0e'0 9/'0 - 09'0 r - 9/'0 9't-t z-9't t-z i t00'0 zz00'0 ,t00'0 2600'0 Lt0'0 0 t 6Z'0 ,'0 z 69'0 8'0 9'Z 9't e 9I _ZL z'e 9'e - tz 8-9 8r-8 zt, ,'6 u 9'0 9't tz-9t s0L 920'0 90'0 L. t'0 9'29 6r. 9'0' z'o - Z'6e t0'0 t'0 9 90! - Z. 9't- tt0'0 r-e 9-t 6L- 9'29 t00'0 €00'0 900'0 9Z t0'0 8 z'l t'z L'' z'6e-z'92 9 z2 lalayl 0l x 6'8t (qr'u, ;6rau3 ,'9 I'Z' ",0 L x g'92 (s6ra) ;6reu3 t 9'n I !sEIll!sEly slus!as lnPl DueqiloloD lDDull lureunsl '6uequo;a6 166u11pueuns1 6uequole6 rse>l!1sply g['g lsqpl '9I'S leqel epud rpedes e,{uuu4teqqerp Suel Suequrole8 rBEu4 uup r3reue u€J?Soq uuSuep ruuunsJ ue{rsalgrs€g8ueur uup udrue8 qens uep e4uacrdo se13 IP tnel u?uelepel ue8unqnq ueleladureur (g96y unqet) VOl E G I.E o Y Manzainilla Beda waktu 56789 Gambar 5.59 Besar gelombang tsunami, akibat dari Gambar 5.58 di tiga tempat 115!Br ,,.111.1;t9^' XoB ,,. 0 " LAJT JAWA .o "^"'- 'Gto' Denpasar -r^^-o 'uoo*N \ {as menio SAMUDERA 125'Br LAUT BANDA ^ oo o -oo p. werar P.weraro oo - 06 ,, -^ * * -r**of,o*n Xox'o, o0 menit) 2 LAU*MoR \[! 'Vo/.r,".n,", TND.NESTA o%tso'er Jnlu1j33"'" O ? ,/'t' :Y '= a\7 f iJ:i!'^;,ll,i'lilL M:7,0SR 15" LS Gambar b. 5.60 Peta tsunami di lndonesia Tsunami di Indonesia Beberapa tsunami yang terkenal di Indonesia yaitu pada tahun 1883 sebagai akibat meletusnya gunung Krakatau di Selat Sunda. Gelombang rambatnya mencapai lautan Indonesia dan Pasifik. Gelombang laut seimis ini sempat menewaskan tiga puluh enam ribu (36.000) orang, Tahun 1927 terjadi tsunami dari gempa tektonis dekat Selat Makasar dan tahun 1938 sebagai akibat gempa tektonis di dekat laut Banda. 178 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6Ll wele ue8m13ur1 qrueEued rrunq el{rruuurq :r{BI€pE EuequroleS {Ecund Ip€fJol lues epud 'rtu uuelnu:od rsdues ]n€[ res€p lrep lelot e,(e8 reseq'(19'g rzqureg) 1e38uru Euerl qenqes €p€d 'ueJlec sruef lereq uelsgaol uep 3u:p 'lln 'n ueludsce4 uep ts8ury reEuqes lut ufe8 rpul Suequrole8 1eqn1e uetsgeol: uep ir8reua uoISIJeoI = iSuetl relauutP: 'Eu.tP 03 NC O te 3uzr1 depeqrol srunl 1e8e1 ueiudocred = ng = = lSuelued u€nJus deu u,(e8 llun = lSuequroloS ue{t€qIIBIp '8uzq depeqre} srunl1e8e1 uuledecel iue:tzc uup stuaf lereq n d J : €uel'u tp ,o-v Irt31p7nq.o3 Z d - -d 1 reEeqes uosIrEN qolo ueqeceured gn4l elg Iul e,{e8 resaq uleu depeqret (1) SuequroleE Euelued uuSurpueq:ed uep ralouelp Sueq 'ruseq leSuus (q raleruerp) 1u1nq 8uer1 n]€ns ?p?d 'ue4qepurdtp 8ue,t qenqes €uaryal 8uequo1e8 8uu,( ue:tec uep t8reue uup uereseSred roqe; upud Sunluu8rsq tut e,{e8 reseg .€]€Jotu 4upq 3uu,( sruB uerrl€ ]€qlle lpefral Bpueq ngens eped Suoqruole8 e,{eg :tqlJeq Suuquola8 uful; CI'?'S 'w oz', resoqas elnlu JuJEl upepaqrad lenquolu u.uuunq eEuel Suequrole8 e{Ila{ .e1zfirr51 rp ru?unsl }?qp{€ reSererrre;tr rp Suuqurola8 ue>pn{ueqip rur Buequroleg .e.{uuuquuaur lBq {Bpll lnqssJel ueunSuuq ueqeued urrlns-rr1 qoluoc ruSeqeS ,rnpuol eSSurqas edueS l€ql{B e,\e?-efte? qegu€uetu tur e,{e3-efug 'reseq 3uu,( rnplruls q,nqas ,ep leqrd lrruo.rroq eie-B rpetrel u33urqes urlrrpru ueun3ueq enp eped ressq 3ue,( Jl€ uBuu>lal uuepeqred u?{lnqulueur nlte,( 'luIsunsl }?qlIB .JDIns ieEuus rcuued:el €J€cos ueselelued 'ue4esrue1 lnlrrrp sn:eq 3uu.( lpH nl€ns uBllnqluluoru ledep uep tsllulsuo{ uerEeq deqes epuelelu Itusunsl Ilusunsl lEqplB leqr) urel dep ur{ uB{Bsuex 'r '(69'9 requeg 00L El€J-el?r ueledacal redecueur uelerq:edrp IUI slruslos Sueqruoleg .relr{cru ?le{s , o13uu qrqoloul uelsn)le{ ueSuep lBtrucJe} uep ru 000'7 trnqasret Iserlol eped 1ne1 uBIIIBI€po) 'uD{ €E Qauacodttq) ueluulspe{ una-u"p'unlnies 3uetu1-11eferap 8'lI uep rniurl rnlnq 1elerep 9'311 un:luscrda epud siuoqel edruog isqple reEeqes 1161 sngsn6v 6l sped p€Fel Eue,{ nuetmsl F, =Fr, +F,. = l- !.crt<o,D' dimana + j f.crrc*n'u : FM = gaya total; For: 4. gaya maksimum drag; = Crrr : gaya maksimum inersia; koefisien energi; dan Co = koefisien drag. 5.61 Gaya-gaya akibat gelombang pada tiang tunggal Gambar I KDM= H' c\n.ululdz TCU Ki-: -rE- ont d, , qc : taraf muka air pada saat puncak gelombang (crest); ns : taraf muka air pada phase di mana inersia maksimum; Ki. = dapat dicari pada monogram (Gambar 5.62a.); Ki* = dapat dicari pada monogram (Gambar 5.62b.). Besar momen guling dengan titik putar pada dasar adalah: Mpu: Mi.: Sp . Fona , momen maks. Gaya drag; Si .Di* , momen maks. Gaya inersia. Besar So dan 51 dapat dicari masing-masing, yaitu: So d S1 d f80 Sebagai fungsi Sebagai fungsi T. d , T- (lihat Gambar 5.63) (lihat Gambar 5.64) Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan I8I urelB ue8uru{8un qrue8ued rumq BlrruBurc tuly uelesaq uua6ourolrl qzg'g JEqueg o o _o _C) -o '; -o -o -o -O -o (, .o o o (j o 5 o N) o o NJ @ 6) o (, -o o -o -O -o -(, :5 o o o co o 6) o o N -o) o o o o -o-@ -o) -a oo oo o o 0 L]opA0"yp urelep uelrBJed 1e16uep z uer;e.:q v v I fury uor rtl a/ teucll.,{ : ICOIA^eF] DO01 I --E. -l- =--+ fury 4 I e 0r. zt /t- nt 8C z0'( 9t ,O,C '0 ec.ro3 6erg 0 ,: -= '/ ro1>1e3 0c Bt, x 0z a ?2 lselodrelul b2 uoal qlap/u)zUH uoelJ 9Z [saurlosl) ueeuJBSol srJee 8Z hlCy uaeseq ure.r6otuo11 e7g'g Jequeg oo o a (J N o o o - 88 8 I 8 E 8B I Br o o 'o o iu o a o o oo -o o -o '-'o o@ o s 0 z t g I 0t ZI ,L 9r. 8r zz acroj oer0 rouej 9Z rselodralul 8Z uoal LttPAt)rYtt (saurlosl) uEeuresol sr]eC 0e zt vt 1,4 1,2 II U) ).77 )- 0.7 1,0 -0 o 0,8 { Perairan dalan 0,: {,1 0,6 0,4 eorr stokee I 4/ Jqeri Tec - rry Perairan dangkal I lnterpolasi - 0,2 dfi'(ludet \' 0 =Ns@@ooooooooooooooo o ci oo-ob o ooo- Gambar N N s@@; <@@ e 5.63 Nomogram besaran 'D d 1,0 d t3 0,9 0.3 t-t ( a ,5r 'fl1 2 't 0,8 Teori 'i- e( llil 0,6 0,5 lnterpolasi - - 0,7 dltz(filaet 5.3 oo- $@@ooooooooooo o OOr N v @oO O- OOOO Gambar O OO-O-- 5.64 N )2 O- O-O_i $@@; o N Nomogram besaran si d Gelombang membentur batu pantai 182 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan o_ o_o- ooo 9@@ €gI rUEIB usEuqSurl rIu8Euad Iumq Dlrrupur(l :sEn1s llru szI0'0 = uelnq esseu = Zur ,r0I x 0l'i = rrunq Bss?u - Iru (sBlISo{sIA'ueJeseE u€I€q€?ued'ueEoruoq trunq w{lssllulp 'sr1uoa1 eJ?cas 'efuuIEI eulus tges BftoIeq Ew,l e,le8-e,(a8 ueEuap lenses 'lurnq Ip lrul r€ uuolnuuod depeqrel u3q?13ru uEp uelnq qn]eEuod Jop{?J ?,(uJBSeq 'uu>l8utpuequelll EusJelas ell>I :BIrq ?1BJ-BIBJ rsunsu BdeJeqoq uep uu?{nuuod Bpud JIB u€tuelspe{ uuep€e{ efuns e1e1 urelsrs ulelep uelnq uep lunq uEIeJaC a9'9 JequeC -=-= o () p uEuelPy\| 'aeSods truns u?epeel uup ee8trad eped tpeftel Suesed ue€puey '(99'9 rzquep pt41) aaSodo lnqeslp qnsftel {?ru[ uup aaSltad lnqaslP nunq ue8uep lsleprel '160S Iunq ls€lor Sueplq depuq;el u€lnq Iseullliul lnpns 1e:ul ue8uep uulnq Islsod ue>lSuepos 'oV$g rlsoqes rui sildllle Eueprq depeqrel runq Iseulppl lnpns ',,spd111a guup1q,, 1n{esrp rr€qg}€tu rEurple8ueur rseloroq nunq tudurel Sueprg 'sgdr11e 'IJEqBlzlu {Irel {nlueq re,(undureur 8ue,( ueseiull nlens Inl€latu e.(utselo.t ue{EJeC uelnq IPel gggqruel:al rese8req lB Ir€p tluoru u{e8 qelo u€{lnqruqrp 8uu,{ r33uq rut uuluf.req qlsllos'>ppor-red BJeces e,(u8 reseq uolqzqa,(uau IuI ltueu 09 ru1e,,'.r (ltuelu r8utple8uau rsgloJ 0S tuef ?Z nqua,r 1gBIEp u€etuzsJoq 8ue,( lees epud nunq tuelep elnd utpues Isqoreq uulnq ue4Suepes 'rue[ iZ ru4e,tr trtelsp u€qeiuuI r8urpla8ueru IS€loJeq turnq 'tnqelellp suululeEeqag 'lnel JI€ uee4niu.led efuqepuer r88url eped qrueSuod te,(undurau 8ue,( eieB'e[e8 uallnqtutuetu e,(uenpel ;r.unq 1r1"1ns tpelueur u€lnq uEP e,{:ns uiq tuolsls IJBp IJep Uloles rpufueu Eue,( 'eseqBue Bpuoqretll€ IIJuI e,leB-e(e8 ufuepu €uoJo{ unlluql{Blp IUI uel{eqrued rrung lledruol undneu nDIely\, IrBp ]Erllllp {r€q quqn-qeqruoq }n€l .Ite ueelnu:ad us{?reg u,{rns u1u1ue}sls uup lnJns 3uusu6 I'S'S tBBs Ep?d '(sapglo a8uot a8otarc) trurts uellJaqtuetu tut uernln8uag qIsIIos ue8trepued ueruclupe{ uzp Suusud lees €ped .peqTuref derles rn>plp iedep uep (a&no?) rruln8uod 1e1u ueEuep u€{DIslIp e,(uesetq uermln8ue4 'ueqnqelod ueeuecuo-Iad r8eq Euqued le8uzs 1runs EuBS€d u€nqqe8ued lnrns Euusud s's : massa matahari = 319.500 mt d : diameter bumi = 7.926 mil l, = jarak bumi - bulan = 30d (,, : jarakbumi - matahari : 1.600d m3 1 Maka perbandingan pengaruh gaya-gaya tersebut adalah: Gaya tarik bulan/bumi Gaya tarik matahari,/bulan m1(0,0125 = (3od) m1) F1 mlm2 F2 (11.600d) = mlm3 (.1 [,2 :2126:l mr(319.500 mr) Menurut perhitungan yang lebih teliti, besaran perbandingan adalah : 2,34: 7. Secara fiksi pengaruh gaya tarik bulan dapat dilukiskan pada Gambar 5.66 yaitu posisi bulan terhadap bGri pada garis ekuator dan deklinasi. - - Gambar 5,66a Bulan sebidang dengan bidang ekuator Gambar 5.66b Bulan tidak sebidang dengan bidang ekuator Jadi pasang/surut akibat gaya tarik bulan lebih menentukan, yaifi 2,26 sampai dengan 2,34 kali lebih besar daripada gaya tarik matahari/bumi. Posisi bumi terhadap bulan atau matahari yang mengakibatkan terjadinya pasang surut dapat dilihat pada Gambar 5.67 dan Gambar 5.68. 2,26 1,0 PK. O. Gambar 184 5.67 Beda waktu rotasi bumi dan bulan Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan sgl ruBle u?8m{Eurl queSuad rumq B)lrruBurc x I(I r5 \-- iD \-- f I \-{ -o x r I l P l-; h *.:L I I \ \ I ; ; x "r€ x \.\ \ o ^ o )r N -o F l't- I o o x x ,; la1l J I U .Y S),) S- > +-. Z-.- >L /-.-z xo I 4 1-/"L -o 4+ 7 l5 .l-? .011! D0r0) @oo s$o 331 @(o(o (/)@z cc:i r aqF o. o (, =. \s\ o B. Gaya pasang surut Keadaan pasang tertinggi (MHIIW, Mean Hightest High lYater, spring tides) akan terjadi bila posisi bumi - bulan - matahari berada pada satu garis lurus, yaitu pada saat bulan baru atau bulan purnama (futl moon). Keadaan surut (neap tides) teqadi pada kuartal terakhir tiap bulan (the last quarter of the moon). Bulan tidak selalu barada pada jarak yang sama terhadap bumi. Suatu lintas elliptis dengan fase 12,66 jam berada pada perigee (bulan dekat dengan bumi) dan akhir fase pada apogee (bulan jauh dengan bumi). Perbedaan besaran antara perigee dan apogee *20yo. Perhatikan sistem dua benda angkasa. Benda pertama adalah bumi (earth) yang diselubungi oleh lapisan air yang merata dan berotasi pada sumbunya dengan kecepatan Q. Benda yang lain adalah bulan, bulan ini mengakibatkan perubahan bentuk lapisan air tersebut kepada keseimbangan: a. Kita tinjau akibat rotasi bumi pada sumbunya (Gambar 5.70). Pada suatu unit massa air (mass of water), akan timbul gaya sentrifugal (f;) yang (t) o mempunyai arah ke luar. Jadi pada titik P yang terletak memberi gaya sentrifugal f": lintang s, --l-- : Q2 . r .cos g Sebaliknya pada titik Pr yang terletak berlawanan pada lintang yang sama akan pula terjadi gaya sentrifugal: fc: C)2.r.cos s. Kedua gaya ini saling meniadakan (resultanta nol) sehingga tidak memberikan efek ter hadap pergerakan air, jadi rotasi bumi pada sumbunya menjadikan pergerakan air. tidak Gambar 5.69 Besaran gaya sentrifugal pada massa ai(di Bumi) b. Kita perhatikan sekarang pengaruh dari bulan terhadap unit massa air dengan nilai satuan energi G (:3,43 .10-" ft'lslug'), akan didapatkan tiga keseimbangan gaya-gaya seperti tertera pada Gambar 5.7A. Burni (Earth) Sumbu perputaran bersama (common axis of revolution) o. Gm,m, mr(D'le Gambar 186 5.70 Gm,,m, .. m2(D'lm Besaran gaya tarik menarik bulan/bumi terhadap matahari Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan s, ,gI ur?ls 1eq11) usEuqturl qnJE8uad rumq P)ilrusurc nunq ueulnured uped le '(77'9 rurylr-g essuru lrun nlens Suereles rreleled €ll) 'c efuns elei uelep uelnq/1unq (q'd's) Err.resJaq uerelndred nquJnS lZ'9 Jequreg '\{ l1 ZIL=l --1 ZIL=l I I o 0=l 0=] 9 = 1 uep 6 = 1uaelnd:ed q4e11(\ eped eruesreq uerelnfued I runq trqro depuqrel uupq uEp ue.relndrad tstsod ue>1stryl1p lr't nquns r?qu€D Bped '1 uurelndred nqe,l ueEuap ..€IuBsJeq uerelndted nqtuns,, nlens re,(unduraru uBlnq/Iunq B1llq€q InqPleI e1t>1 'se1e Ip wleJn IJeC 'Veq.(.t'LT,: 1 uulludeprp ue{E eler\ ,sEn1s7q1 zU g_ gZt= - 0l' El't : D szl0'0 zut l'b Itu = rr0l'01', llut 298'8t7: I I €}lI ellg :lulru-rulru uD{rsrqrsqns uelnq-nunq>1eref: ussutu: trunq essslu: uslnq tA hn Iru '(uzlnqTrunq) euesraq uerelndred nquns depeqrel Itunq rs€1or sorod leref upA zru ' (uu lnryrurnq) euruueq uurelnfued nquns dupeqrel funq Is€1oJ sorod : ue4ledu p >1z.rel n1l€A ,'tu *l r^ _- c\ o d rp ueIB lnqesJa I e,le? -e fe? uzetuusJed-uueuesre d ueq rc Gambar 5.72 Pengaruh gaya-gaya yang bekerja pada massa air di bumi Unit massa air ini membentuk sudut terhadap garis hubung pusat-pusat bumi/bulan. Padanya akan bekerja gaya-gaya sebagai berikut: l). Gaya sentrifugal f., yang mempunyai arah sejajar dengan garis hubung pusatpusat bumi/bulan dengan besaran: f" = a2 .1" Gmz ?_ rc l1 Bila nilai percepatan suatu unit massa pada bumi adalah g, di mana: r G=g 2 ml Jadif, 2). m2r )( ml :g( )2 - 11 Gaya tarik bulan terhadap unit massa air G.mz f_ rm - ------T-S 3). Gaya percepatan dengan nilai: :g( mzf,X - m2s (fil - )' bumi terhadap unit massa air (fg) 'acceleration of gravity' &=g 188 adalah sebesar: Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 68I UIEIE ue8unl8uq qn:e8ued urnq e>lrureuro {r+ezsocs} 'v s( - Itu )( ; n ) -tr - :ueryedeprp oleur rser8elalur ue8uoq Iur _ )- 'v ?zu!sr(-)( _JZutt. T' 'd trg xg og trg Vg :rpuf 'rur uluellnser e,(uE le8et Eue{ Eueprq reEuqes uecrp ludep (lruns Suesud u.(eE) eluetlnser e,(eE ufraleq e,(uepud Buetu rp rre uuB>lnurrad ue8uuqrurosol ln1uoq '€l'S JsqtuBC ueq '(l.r) ueSuequrresa{ ueruul€pe4 ue8uap Jre €sseru trun ntens nefurl e11;1 szte srunl lnrns Suesud 1uqJ4u rlu UBB{nurad uu8uuqrulasax g'S'S 11 Iru 7zutsr(-t X -Zvl t1 Itu B-={7Zsoct+t}J- X tzwB (, --d ;6 e T, );+3-:'C :lruIrreq ru8eqes snuru-snuru uelleduprp ue4e 'pce1 JpuloJ Eue,{ tzpu-reyru ue4Suulrq8ueur ue8uop ue{uueqroposrp ledup u?rpnuel }nqasJel eieB-e(e8 uauoduro>1 enpe) rI ),r( r, uls " ,S A+e) uts (d+e) uls 'IuJ ,'l d) soc _z s G/+0) soc Iru zw -)B=cg - 0 uls ' =dd (,ut ):{( " lur )BaE-= u3 +0 soc ' cg - E;- = :g @+0) soc ' :lrulueq re8eqes lruns Euesed e{eE nlru,( 'e1ue11nser ueuodruo4 ue>lteduplp ue4e'g uzp J lBuIpJo Eutseu-Eutsuru ueEuep uauodiuo>1 -ueuoduro>1 ru?lep us{I?Jn Etpl eJ uep urJ 'cJ) lnqas:oi efie?-efie? e8lle>1 epg Resultanta F Gambar 5.73 Keseimbangan massa air terhadap pasang surut Dari rumus ini;ylnu1, terjadi bila sudut 0: O0 dan 466 bila 0: 900, sehingga bentuk keseimbangan permukaan air sebagai akibat dua benda angkasa bumi/bulan dapat digambarkan sebagai berikut (Gambar 5.74). Pembentukan Gaya Pasang Permukaan air tak terganggu I Gaya Setrifugal I \ I Gaya Gravitasi I I Gambar 5.74 permukaan air Gayaterbesar/terendah pada saat bulan berimpit di bidang ekuatorial bumi 5.5.4 Pengaruh deklinasi terhadap pasang surut Pada kenyataannya, poros KU/KS bumi letaknya tidak merupakan garis tegak lurus terhadap garis penghubung pusat bumi dengan pusat-pusat bulan. Kemiringan ini dinyatakan dengan 0, besaran pasang surut pada setiap lokasi bumi berbeda-beda. Teori yang membahas hal ini dibahas oleh Newton. KeadaanDeklinasi6=0 Pada keadaan deklinasi bulan nol, pusat bulan terletak pada bidang ekuator bumi. (lihat Gambar 5.75). Untuk suatu massa air yang terletak pada lintang $, unit tersebut mengikuti perubahan letak sebagai akibat perubahan sudut rotasi bumi 1,. Bila pengamatan pasang surut ini dimulai pada l. = 0 dan berakhir pada L = (yaitu satu putaran bumi pada porosnya 24 jam), dengan menggunakan rumus: Im,rf 4mr11 Diusahakan mencari tinggi permukaan air. 190 SoedjonoKramadibrata, Perencanaan pelabuhan 3600 16I urBls UBEUDIEUII gruBEuod lurnq €)llIrIBuIC tuinq leuolen)o 6ueprq eped Ielouel uelnq lesnd lees epBd 6ugseu-6u1seul lp lnJns Ouesed ueepeey 92'9 JEqureo 6ue1u1g \\ \ '-' \ .09=0 .l ./ /,/, .08=0 "0=Q o0=9 IlruZ {t-V.soiazsoct} r(-X trj&lJ )-=U - :tpefuour JI€ uunlnuued l38uu Jesep sruuru IpEI | -0 ,soc Z:0?, soc J y soc, soc J ' :ue8uep uDlnluollp _ I tde1a1 = [rB soc pdepg uBI{Iuep uu8ueq \soc0socJ-tx EunqnqEued sueE eped ueleureEuad >1pp rsrsod lunq lepolenle :uu4edeprp uslnq7rrunq lesnd-lusnd rs1e,(ord 'sl's rEquI€D IrBCI rr8p lx Oueplq eped 1e1apa1 uelnq lesnd nele lou lseuqlep lnpns ueepeay 9f'9 Jsqueg \ I t I - Keadaan pada deklinasi 6 = 280301 = 28'30' 5,77 Readaan garis penghubung pusat-pusat bumi/bulan membentuk sudut 6 = 280 30' terhadap bidang ekuatorial bumi Gambar Untuk menyatakan besaran q sebagai fungsi 6, $, dan ), lebih rumit daripada di mana 6 = 0. Hasilnya dapat dikemukakan bahwa besaran 11 adalah keadaan sebagai berikut: rl m2r, r : ml -2 + - 11 3" Scos}")+(3 cos'{ cos' 6cos" 1" )} 2" {(sin2 Qsin Analog dengan cara subsitusi nilai-nilai 6 = 280301 dan 6 masing-masing 00, 300 dan 600 seperti pada Gambar 5.78. 6 = 28o 30' T 0=30" I 0=0" 0=60' m Gambar 5.78 Keadaan pasang surut di masing-masing lintang pada saat deklinasi 6 = 28" 30' 5.5.5 Pasang surut sebagai akibat bulan dan matahari Berdasarkan rumus keseimbangan unit massa air pada permukaan akibat tarikan bumi-bulan, hal yang sama dapat diterapkan untuk benda-benda tata surya yang lain. Bila diterapkan pada bumi, bulan dan matahari, akan didapatkan: 192 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan €6I IUBIB usEun)IEul gruB8uod runq e{rruBurc (taw,11 1131p, lisat;,3111 uoayfl A{HHIA1 (acoltng n7or14 tq8rlq uoayl SI\HI I (n7o1 q3ry1 uoayl) A\HIAI (ta7or14 /^o.I $aturo7 uoaTtl A,I'Ihl (aco{tng rapl4 *ro7 uoayy) SA\.Iru (taptil ,uo7 uoa1,y) N.IIAI nag uoafu 19y11 (1aa,a7 :uep J€J€1 n1e.{'rnqelo4lp nped Eus,{ lruns Euesed €}Bp-BtBC 'letnrulp ueuuecuered urnloqos rse{ol qero€p n}uns lruns Euesed usup?e{ tnqelo8ueu snruq u€qnq?1ad euucuered Sueroes sr1>1u.rd eJBcaS {ots pA 'rI'9loq€I 'I 'd 'rq 3or4 ludepuod Irades uu4resepreq Eue,( urel ese4Sue ue;eqel ue8uap upuoq €turl qelo elnd rqruu8uedrp rdetet'ueqeleur uep u€lnq qelo qrueSuedrp e,{uuq )ppp truns Suzsed qrue8uad'IU'Iy gerEorprg uelelt€f uo{rznle{rp Eue,{ erseuopul uenelnde;1 $a1qry woa.qs tDptD 1rung Suesed sruv rsgup n>Inq-n>{nq usl€C p 'requeldeg uelnq eped 1runs Suesed uup rserJel edereqaq uelrreq etp{ 08'S rBqLupD ?pud 'slluouo4s€-uou q€lupu ef,uurel ueuodruoy '(ruauodwoc tDlos puo nunl rreqeleu uup uelnq 1ue1 e,(z8 l€q!{s re8eqes qel€pe eruetn ueuoduroy 'uauoduro4 I uel8ml1qredueru Jgly gerEorplH uele^\?f Suupes 'ueuodruo>1 16 ue4Sunlrqredureu ygn'ueuodtuol 09 IJEp qlqol ue4Sunlrqredueur udorg rp ure8eu ederaqaq eped lxedeg '1runs 8ueszd tqrue8uedueu 3ue,( ueuoduro>1-uauodruo>1ry,(ueq leduprel'1runs Suused uuepeal uele.rtryedtueu {n1un lnrns Sursud uauoduro>1-uauoduroy 9'S'S 'ure1 Suef ese4Sue ue8ueg 'Feq€leur 8ue[. elr,c qruuSued Eunrlqlp uues rrep ulnd Bpuoq-spuaq ledep rp ue8unlqred ue6 qn:e8ued sele[ sele Stmsed 1ed11 11e1 €np IrEp qlqol uelnq Euesed tb Ve'e ulr = nBls IE,Z: tol tuLi s- 8/t 87,6 :uulledeprp ue{u B{?tu 'e1nur 1p ueselelued epud g.lodes I?IIu-IBIIU ue>llsn1tlsqn5 e]PI EIIB 'u?lnq uep rreqsleru depeqrel tunq lusnd-1esnd 4ure[ qulep? tus u?p ss suuru IC lus .( ss ' - x €u - zty str ): urtr .t 2 3 4 5 6 7 I 9 101112',13 1415161718192021222324252627292930 4 2 0 10 8 6 4 2 0 12 MHHW '10 8 6 4 2 0 MLLW 6 MHHW 4 MHW 2 MLW 0 MLLW MHHW MHW MLLW Honolulu 5.80 Beberapa data beberapa kota dengan besaran pasang surut pada bulan September Gambar Bangunan maritim yang direncanakan harus memenuhi persyaratan teknis agar dapat melawan keadaan alamiah tersebut. Tabel 5.17 Contoh daftar pasang surut Nomenk[atur benda Jenis Pasang/Surut Anqkasa Me Pasang Bulan ganda harian Pasang Matahari ganda harian Periode Pasang/Surut 12,4 )am Kz Pasang Ellips ganda harian Pasang Deklinasi ganda harian K1 Pasang Deklinasi tunggal harian jam 12,6 jam 11,97 jam 23,93 jam Or Pasang Deklinasi tunggal harian 25,8 jam Pr Pasang Deklinasi tunggal harian 24,07 jam Sz Nz '12,0 Amplitudo o (6 fZL of g).f E! Eor sq Fo 5.5,7 Arus pasang surut dan pengendapan Pembuatan taraf permukaan air laut akibat pasang surut di beberapa lokasi bumi yang berbeda, mengakibatkan pergerakan air secara horisontal. Perpindahan air di bawah pennukaan ini umumnya disebut arus pasang surut (tidal current stream). 194 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 56I ur€lE uB8uqEurl quBtued runq g)lrtueuro 'lnqesret {eJo-{oJo ?Erlo{ rr3){sr{nleuI sqoc eil{ Ig.s r?qruBc 'srue ep?d l€qple qel€pu uedepua8ued seso:d tuelep ue{ntuoueu Burled Buel '(rndrunl Sunpue8ueu Suur( rur'rq wp lnel rre sruallereq ueepeqred iedup.rol ueqnqelad 1n1nru eped '\ca,f{a ,(4suap) sruel lereq tBqplv 'c uep i(ruu1o>1 ruslep o{ Inseru Suesed le 'Suesed leus eped) iruns Euesed teqplv .q !(lEreue uequqrued e,turpefre1 BueJE>l ueqnqelad 1n1nru eped xauo^ ,1cffi gatnc) srue lBqDlV .e :IrulrJ0q re8eqes qslup€ Is€lueurpes qeqos-qeqas e.ry\quq ue4selelrp ledep unun erecos p:ns buesed e,tuepe lBqlIE ueqnqeled ue;o1 eped .repunlas xopo^ uep reupd xepon 0g'g Jsqupg '(q) rsu4o1 eped snleq uerEeq uep (u) rsa1o1 ulod eped rese4 uer8uq uudepue8ued e,(uuserg'e.{uue1m13uu uequuS:ed ue8uep ueStmqnqreq (1otra1ow plnbn) rndunpeq uerrec ue4ue8rod q?qes !nqas:e1 xouolr -xeuol {qsrJeUBJuI eped 3un1uu3re1 I€rotEI qere uelep uudepua8ue6 {topuoaas,, vep .,xaLtot ttowrtd,, '(az1og) '(69'g ruquzg teqll) ,,xauo^ .srue e.(ru€seq usp Eunluz8re; leduprol efuesurq ,,xauot,,lnqesrp flue,L Quawaaow Suuo1ot) rulndreq sruu rpelueu rul lruns Suesed tuqg€ Jr€ uBIeJoD 'sul€ rp luos 1o4od €npo{ eJetrue ueJuseq IJEcrp sru€q rpul 'uedepueEuad u,turpef:a1 ueryeputq8ueru rde1a1 'rse8rrcu uerrer.ueel r8ue.rn8uaur Fco>1 3ue,( uuqnqzled lnptu e,{qrleqeg 'ls?luourpes e,(urpefte1 qzpnu-redueu rpul 'qepuoJ srue ueledacel uu{qsqe,{ueru IUI leq rdu1e1 'resaq sru"q ueqnqeled 1n1nur wlqrunqureur rse8r.nuu ueueruee{ >1eqrd qus rg 'uu8ueluegoq le8ues Iq pq enpo) 'pce4 dnlnc srueq (rseluourrpes) uedepue8ue4 'q uep lueure dmpc sruur1 eJenru rnleletu rsuSu.ep .e :ue4rleqredrp nped 8ue,{ I€q Bnp 'reSuns uJ€ntu-erenur eped un8ueqrp uuqnqeyed uens ellq Ipef '(fuon|sa) reEuns ?Jenru-eJBnru eped resaq lu8ues 1runs Buusud qrue8uad (ese;) soc ' $[eIuA :A :lruIrreq re8eqes uuqreqelrp ludep und 1runs Euesed sruu ueledace4 'sruoru:eq Suef lruns Suused uelere8 zueure8eqes 'lruns sruu ue8uop uBuBl'\BIJoq efuunrun Suesed sruB q?Jv -) + rrus (b1 ) (a) Akibat Arus + Akibat Pasang surut Berat Jenls Kelainan . Pasans (- (b, (b2 )Akibat st ) Akibat Surut (c) Akibat Berat Jenis Gambar 5.81 Vorteks primer akibat adanya pasang surut dan arus serta beda berat jenis air pada kolam pelabuhan Tabel 5.18 Unsur-unsur dalam air laut Konsentrasl Rumus Kimia Eleman 0,0003 Ag Perak AgClz- AI Alumunium Argon Ar 0,6 As Au Arsenikum AsCrH2- 0,003 Emas AuClr 0,000011 B Boron B(oh)g 4,6 Ba Barium Ba" 0,003 Be Berylium Bismuth Ar Bi 0,01 0,0000006 0,000017 Br Bromium Br c CosH-, organic C Ca Carbon Kalcium cd Kadmium cd2' Ce ct Cerium Chlorine cl' Co Cobalt Co2* 196 65 28 400 Ca2' 0,00011 0,0004 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 1 9000 0,00027 L6t lu[elp uBEun{Eurl rlruBEued rumq ?)lrlusurc 220000'0 un!uocJrz JZ t0'0 0ua7 urnuu^ uouex uz 'zuz e000'0 290000'0 tex t000'0 -rooM uslsounf z0'0 e00'0 ?eHeon urnrpeuen zon .rE (ooc) LuntueJrl n .lr unllleql u. sx M t00'0 unruBII !1 90000'0 unrJor{l urnleluel rll. e00'0 unlluo4s JS qeuru- us .zJS e 60000'0 !S '(Ho) e1 uoollls !S urn!uelas es ee000'0 urnrpuBcs cs 988 Iuotuuy qS ,os zt'0 uu 6uelelag uopeu uu r!-01x9 .qu unrplqnu qU urnrpPu pea'1 eu qd er-0Ixz e0000'0 00, 6- 01x z '7Qd ulnlullceolo.rd S ed -zH'tod Joqdsoqd d _ztOS'zO'zHO ua6rslo o ,900'0 +!N larclN !N rt000'0 z9N uoaN uJnrulpoeN aN +eN unrpos eN /0'0 000r.98 r0000'0 00s0 t 9'0 200'0 09e PN .}HN ,tOH ,N clueoro ue604rN N .z Ufl ue6uerl uy! Oltl urnlseu6ey! 6y1 -t'l un!ql!''l urnueqlue'l e'l I " 8I'0 z 10000'0 l'1 uoldr!y unlsselod Jy ul '.1 ulnlpul aulpol t0000'0 .zlCoH ,tncreyl 6g 800000'0 6900000'0 eH Jy 9200'0 .x 08e 90'0 .-60l v I u.rntureH }H [unrlsH aH ozH ua6oJp^H H '(Ho) eg u.rnrueuuae urn!llBe ee e9 c(Ho)al !sa8 aJ e't I ,lnoll I e00'0 9000'0 90000'0 *ric eOequref uln!sec urn!uorr.lc nc 00080 I 10000'0 e0000'0 t0'0 *SC (ue1n[ue1) sc rc lnplJlB ruplep Jnsun-Jnsun 6]'g taqel 5.6 Gempa dan Yulkanologi Dasar samudera pada kedalaman (400G-6000) m melingkup kurang lebih 30% dari luas bumi, sedangkan ketinggian kerak kontinen dengan ketinggian sama hanya meliputi 29% dad. Iuas bumi. Pada laut banyak terdapat dataran-dalam samudera dan disebut dataran abisal (abyssal plain). Pembentukan dataran dalam ini banyak dipengaruhi oleh arus dalam, seperti telah dijelaskan dalam subbab 5.2. Selain dataran di dasar laut dikenal pula 'gunung api' di laut dalam, dataran dan gununggunung tersebut membentuk pula lereng-lereng. Di samping itu, terdapat pula guyot (guyots), yaitu gunung di dalam samudera dengan puncaknya berbentuk datar, lihat Gambar 5.82. Guyot banyak ditemukan di dalam samudera Pasifik. Bila 'gunung' tersebut muncul di atas permukaan laut, disebut pulau. Di lain pihak bumi mempunyai dasar laut yang tidak 'kaku' (rigid), dan pada bagian lemahnya mampu ditembus oleh magma. Lereng Tanjakan Bukil Permukaan air laut Abisal uyot Gunung Api 0 1 2 2 4 5 6 1 500 km 5.82 Contoh penampang di samudera kontinen, lereng, abisal, guyot, gunung api laut, dataran laut dalam Gambar 5.6.1 Lempeng bumi Teori lempeng bumi (plate tectonics) baru dikenal sejak + tahun 1960, setelah manusia mengetahui dengan pasti struktur di dalam dasar samudera dan manusia berkemampuan mengadakan pemboran di laut dalam. Sejalan dengan penjelasan yang telah dikemukakanpada subbab 5.1 atau Gambar 5.3a. Bagian dalam bumi setelah kerak bumi/kerak kontinen/kerak samudera adalah Iapisan-lapisan litosfer, astenosfer, zona transisi (selubung bawah), inti luar, dan akhirnya inti dalam (inner core) bumi yang berbentuk padat. Ditinjau dari hubungan kedalaman menuju inti bumi, temperatur pun meninggi, seperti dapat dilihat pada Gambar 5.83. Kedalaman astenosfer terdalam dapat mencapai t 3000 km dari perrnukaan bumi, maka temperatur mendekati 40000C. Pada kedalaman isi perut bumi diperkirakan dalam keadaan plastis dan membentuk putaran astenosfer seperti pada Gambar 5.84 pada pertemuan putaran tersebut membentuk litosfer dengan 2 (dua) kemungkinan: o 198 Pada astenosfer menaik (ascending plunce) terbentuk igir (ocean ridge), yang terbentuk karena terjadinya dua lempeng bumi yang bergerak Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 66I urslB ueEunl8uq qn-reEued runq B{nu?urq sruol rur u€JsleD '{ruoDls} edueS rJ€p .B4uecrda, lnqasrp rur rSraue uesedalad I?A\e >lplJ 'ruuoual uBurel€pe{ rp SuedurelrB}uB uE{€Je8 rpeFel uep uelsedelp lnqssJol ueqel e,(ep eSSurqes 'lEe1 uequl lBprl uup nE?ue8rel tnqesJotr ueSuequrese>1 'qequrepeq srue1 Euoropuod r8raue ?llg 'u€q€trrp ledep Euedtual telue ;ese8 Eueprq ,Euequres, uBBpBe{ r.uBIeO 'nunq lruad ruel€p .{esepuotu, Euruapuec Jesaq qrqel sruel luraq ue8uap nunq SuedruoT 'e:lruu]uy Suedruel uep ,eczeg rI Suadurel 'ue1u1eg ellrotuv Sueduol 'zre1p E{rraruv Suedruel .BII{y Euedruel 'erserg Suedual 'erpu1 Suadruol '{grsed Suadruel 'erp:1sny opul Suedruol lnqesrp ledup eueln runq Suedue'I 'runq ,3uedua1, uelereS uo{J€s€pJeq uulSuequreryp rueq uep (4s{qdoa8) rumq elrsg rlqe ered rleuo{rp rur rtunq Euedwel rroal lurnq lnrad uErrJelepel uep rnleredtuel ue6unqng tg'g iEqrusg gu uep (e11uew) 6unqn;as uielep rlec 1nu ueurlDunurel ruinq ueulelepol depeqlelrnlaadulet uelel6uruad (ru1) JIBC - : uElElEc - lunq lued ueurelepey 0009 0009 000t 000e 0002 = ---- 000t JPnl [Ur : 000r drel rnlaadruel g lrus;as 6uequogeb ueledecal uBlBcuol ue6irnlrqad uelep mlaedupt uelaelsad JlBc IRll qe^\sq lp tquueloao 8 l Jlec lsaq llul 3 to oooe !seq i g o g !t I ua;ecued rnyeledurel ff:v a 00oz i ET c .;3. s rlec lsaq [u! rlec I!lll sele !p leuleloeO 'S8'S ruqursg iuqll '@t1csuotq) Eunled uup rde EununB lpsfiel eSSurges {reu4enle{ >psapueu eu8etu rpel SuuEoreru 8ue,t uesrdel eped '(uoltcnp-qnsl Euedualr€tue uurntueq 1pe[e1 1uls IC 'rurnq ln:ed e{ {nseu JoJsolrl {rrzueu 'reseq qrqel 8ue,( sruef1ereq ue8uep nunq Susdurol 'uernlueqJeq runq Suedruey unp 'utu1 ledruel Ip n1l lEBs eped 'runq 1rued ru?l?p e1tEe1{nseu uelpntue>l 'ragsouelse uelere8 ue>lur8urpueur tut (8ue1eued) tqnq-t11ng'8ue88uorour . a\ AA IE t:'E I E f -o Ir \_J o (E o o) c l -o Eo o tJ G o. E L o o o o o (! o E s; E y= o EU oo) v-o .E E o 6 A {e (E E g) c G ao IE o. \" L o o SE s.d !o (,, C aE vE o) \ E-b =.o c! OL -o6 EC d(o o- c(E L rt o / d G ll E ll, (9 v= x(u .E f o) ll cf v lt J E o -v o 6 200 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6 SE :E ri ri i; -26* .= (U (I).= fi#Ep I0Z lusls w8uq8un qrue8ued rlung e)lnuBuro 'BUBTJBIAI 8un1ed 1udep;e1 und e,{e1 uurrl uep rqnle,\l uunulnde>1Bruln q?leqes r(I .e^\ef nelnd ueleleg eq rudrues zmel ?puns 3un1ed ledeprel e4"runs nulnd lereg qeleqos Ip ed\qeq ,ue4tnqesrp ledeq 'erunp (qcuaa) 3un1ed Suefuud usp {elal uelsrlnlrp 6g.S &qureC eped u,(ulnlueleg .gg.S Jeqtu€D '02'S ,erunp Iaq?I epud ueEunlec eureu-aruuu uurcurJ uulSuepos teqll rp ue8unlac gV elrztue rp uu8unpc (unp) Z ue>ledrueu 8ue,( (rsarrrelns/saqeloC uu8urulec uep tnBI ueolnrured qu/rreq Ip hI - epuug 1ne1) uelep lney e,(uepu u€IrIJecIp ledep e8n[ lnqesJel ledruet rq 'edure8 depuqrel u?,/r\uJ lz8ues rur q€ro€p €/r\rleq uereq I€pll rpel 'uurdrp.:l u€p 'Iglsed 'erlerlsny-opu1 'Suaduey-Suadtuey (eEp) g uentueged ledeprel n>Inluhtr uerrered r{ere€p eped erq-err1 ,rur sue8 InlEIIp 8ue,( 1pg-1$11 eped '(gg'9 ruqu€D t€qll) 'ue1e1ag {glsed Suadural uz8uep uJ€ln erlerlsny-opul Suaduel €relue uenrueged ledeprel €ues rp uep ueul nelnd (--.--) BJBI1 'p's rDlnlehl aI srue1JEqo)Fu uenelndel rrep rl?^\Brp 3un1ed sue8 rql uIBIes iepueg lml le{op uu8uep redues puBIr?qI r{Ereep rJep rlp,,rr\Brp 8ue,( (.-) unrurur{u uup (- - -) runtur$luru rsulrner8 sueS lelel lerlrlJal lnqesrel uereque8 .- ,1grse4 FeCI 't6'S requuC eped lzqryp ledep selel urucos 'eurdrpg Suedruel uup Suedurel 'ue1e1eg uur8eq BrseJg Suadurel ue8uap Erls4snv-opq runq Suedruel uernlueqred sue8 se1ur1 ue8uep renses Iul IBH 'ueu1 nelnd BJeln qeleqes upp qnle4 'ere33ue1 rso,{\elns 'ere88ue; esnN usn€lnda;1 'e.tre1ne1n6'ue1e1es ?r1euins relued lereq Sueluedes rp epereq erseuopul rp udura8 lesnd-1esnd e^rq?q leqllp ledup rur ue:equru8 IIB(I '61'S 1eqe1 eped relr{cr5 BIE{S us{resepraq rrulnrp edua8 uu}€rule{ resaq Suepes '(,batng clnpoa? puD tsoo) Sn qalo unqq ruBuo , Lg6l - 196l) unqel eretue lpeFel 8ue,( edrueS lesnd-1usnd uerequreE ue{lraqlp 9g'S Jeqr.ueg upud 'e4uecrda >1eref 'nunq {srel4eJsolrl JnDIruls 'uernlueqrad Suuprq eped sedepp Buu,( rSreue J€soq FEp Sunlus8ral Suef 'relqcru Blers ue8uep rupuslrp rur uu8uecun8 Irco{Feseg 'lrunq Iura)VJoJsolrl rnDInIs Irup r{Bluol lltlf{lllr e1 reqefuetu (unqeyu.rc) ue>1e.re6 ueledecel uep qeued qe.re ryedas ue6unlapuaca>1 uebuap 1e:a6taq Jalsoltl eped eueln runq 6uaduel Sg.g JEqueg Eueduel = 8€ "00 S8 .09 8A .06 88 .0zl 88 .09! .08r I8 .09r d'l (unqq/ua)ledualesueJnluoquBd)ieJs6 : - .. ueqnrnlasel ouodual 1aa6: -J .) : uelsle3 J_8 "ozt 18 "06 18 .09 18 .00 .0 SE .09 30' BB 0' Catatan 30' BT 60" BT 90' BT 120' BT 150' 180" BT 60' BB 150' 120" 90' 8B BB BB : Gambar kompuler oleh M. Bamzangidan J. Doman, Unive6ilas Columbia, ,SA infomasi dari U.S. Coas, and G@delic Suryey Gambar 5.86 Lokasi kira-kira dari 30.000 pusat gempa, terjadi antara tahun 1961 s.d. 1967; pusat gempa pada kedalaman 0-700 km Anomali geologi di lndia dan Burma m€nurut BOURGUEA; Anomali geologi di lndonesia berdasarkan penelitian VENIG MEINESZ = gravitasi maksimum # + gravitasi minimum = garis gunung berapi = OalUnO = patahin = arah gerak / Lempeng Pasifik q SO'BT r 00'BT 110'BT 120"87 1 30'BT Gambar 5.87 Anomali gravitasi utama lempengan bumi patahan dan gerak Timur Laut lndia, Burma dan lndonesia 202 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 30' BB €02 uele u?3uDl8url (Z'g'g taqet 88 "09 1eq11) 8g .06 c qrueEuod rung eltlu?ure erunp rp (uelep 1ne1) ue6unlae Jesaq uep g8 .09t 88 .lzt .08t t-g .09t _IE 18 "02t. .06 lele'l 8g'9 JequeC L8 .09 .09 18 "0€ 88 .0 .0e 000'008 , e-02 uelaJrp ledep 7 ese.ral 1epr1 L sr0LxgL-g'I 000'0e z'r-9't 6ue:o ederaqeq ueleser6 z elo!x1z-0 ! 008, 8'r-t', 6uero yer{ueq uelese.r6 /t0 lxL9-9'e 00tr r'9-6't 6ueio enurgs ueleselrO 6Ptxtz*L 009 t'9-9'9 yesru ueun6ueg t t I !xez-g'0 00t 6'9-Z'9 lesnl le6ues ueun6ueg I ,,OL xz 0-t0'0 9t t t-o'L (snpes) le.taq uelesnray rzltxl 0 < n,0l' t 0'l< Jesoq uelesruex I 0'8 < qnrnle[uatu .rrdueq uelesruey 6 t0lx6-of 0l.x, rz0 (993);tuau3 z'0-l'0 unqBlas uelep lurng eduag qelunf ueiesag ueer!uad lepecl InpnpuodJaq 6uei( qe.raep eped uereleE sele ledurep tJrc-rJlo uellnquryp 6uel yedulep uep tunq edue6 ueJpsaq 'JeylclA elels Jelqrru elels 6l.g laqpl Tabel 5.20 Cekungan besar samudera dunia (lihat Gambar 5.88) Samudera Atlantika Sebelah Barat Tengah '10. 2. Cekungan foundland 3. Cekungan Utara 4. Cekungan Barat 5. Cekungan '14. Cekungan Cape Verde New Amerika 15. Cekungan Sierra Leone 16. Cekungan Guinea '17. Cekungan Angola 18. Cekungan Cape 19, Cekungan Agulhas 20. Cekungan Atlantik-lndia Karibia Karibia Timur 6, 7. 8. 9. lndia Cekungan Cekungan Cekungan Cekungan Selatan Guyana Brasil Argentina Antilles Antartika 26. Cekungan lndo-Australia 27. Cekungan Australia Selatan 28. Cekungan lndo-Antartika 21. 22. 23. 24. Cekungan Arabia Cekungan Somalia Cekungan Mascarenes Cekungan Madagaskar 25. Cekungan Atlantik lndia Antartika Pasifik Sebelah Tlmur Cekungan Kutub Utara 11. Cekungan Eropa Barat 12. Cekungan lberia '13. Cekungan Kenari 1. Cekungan Labrador 33. 34. 35. 36. 37. Cekungan Cekungan Cekungan Cekungan Cekungan Baru 38. Cekungan 39. Cekungan Filipina Karolina Solomon Koral Hebrida Fiji 29. 30. 31. 32. 40. Cekungan Utara 41. Cekungan 42. Cekungan Tengah 43. Cekungan Selatan Pasifik Mariana Pasifik Timur Cekungan Cekungan Cekungan Cekungan Cina Selatan Sulu Selebes Banda 44. Cekungan Guatemala 45. Cekungan Peru 46. Cekungan Pasiflk Antartika Pasifik Australia Timur 30' BB 204 0" 30' BT 90' 120'. 150' 180" '150. 120. 90' BT BT BT BB BB 8B Gambar 5.89 Letak dan panjang palung di dunia 60' BT Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 60' BB 30' BB soz urBlB uBEun{8url qruBSuad rumq elrrxEuro 6uadural-re1ue uernluaqred speg Euefuedes plun6 lp jlUV ldv 6unun6-6ununC 06.9 ..,. /p euns : dr ourunC = usnlueqadqeeo. ffi lsuqtuarl! : - - requEe urlDtc SE 'ulu3€ru u?p €AeJ BrElu€ up€peqJod led€pJet rpBf 'Jr€c uBp ssE u?quq-uBrleq u€SuBIrqoI q€lei rd€te1 'eur8etu {npord ue>lpdrueru BABIABquI B^r.quq uu{lnqesrp led€p u€qeqruel rBSEqeS '26'9 rcqrile0 l€qll 'trporp lnqaslp lnqasrot uBs€teq enpel er€luu rp e,(uuo4r1rs ueEunpue{ u?{Suepos 'orrqe8 lnqoslp lnqosral em1 (yogg +) IIceI u.{uuoryps ue8unpue>1 EIIq u?p 'lluer8 lnqosrp (rt Ot (;) reseq qrqol uo{rlrs ueBunpuel €llg 'uolrlrs uu8unpuel UBJ€seq n1re,( ue4nlueueur qrqel SueX e,te1 sruol 'urel-ur€l uup 'tunrsselod 'urnrpos 'urnrs1e1 'rsaq unrsou8etu 'Eulrunle 'uo4t1rs n1re,( 'etues Suer( r,r\eruD{ Jnsun -Jnsun re,{undtuau rdelgl 'ure1 ledruel rp u^€l ue8uep e,(ursrsodruo>1 ueulelJoq leduet ntes Ip B^e"I'16'S rEqruBC upud leqrlrei rgedes rde Srmun8 {nlueqJoq eE8urqes elul srdepelue InlueqJol snlalou r1e4 dzqes 'lurnq 1rued uep r€nla{ utu8eur lees 'qemeq Sunqnles uep uur8eur mlesop euorel e8n['SuoduolJelu? e,{u.rnlueq:aq qolo JaJsolrl e,{runlualau l?qDle ru8eqes e,(uurnun Eunun8 efulryueqrel 'e,{uure1 rde Sunun8 ue8uep ueurzlroq Sunun8 nl€s Ip EAel ueJrlv '{UIsBd Suedrual qe8uel tp (tremupl uunelnde;) €enelr) uzp Eo'I uunehl rde Sunun8 negruep e>llpuluu Suedruel qe8uel rp pJEeH rde Sunun8 efulesnu 'uerlenca8ued ledep:e1 uerlruep undne1e16 'e.{uure1 ue8uep ups ruqure8 ue>lSurpuuqtueru ue8uep 68'S u€p LB'g '98'g 'S8'S ruqu€D 5tefeledp ledep n1l {ntu;1 '3uedue1 Julup ue.rnlueqred ueqeled sr-te8 uep rdu 8unun3-rde Sunun8 srl?q er?lu€ ue.tefzlas:eq lz8uzs rdu 3unun8-rde Sunun8 uwp?Jeqol se1uo,(eur n1re,{'ue1e>pdasel lp€lat r3o1oue41nr uep rSoloa8 rlqu ured uurlrleuad IreO '06'S uup t8'g requeg eped 8ue1n {eursrp ludep lnqesral Euadruelr€lue u€rquoqrad 'quaual se8-se8 uep rre uuEunpue4 e,(uden8ueur ue8uap nlre.{'eu8eu uu8uep BpeqJeq enel rsrsodruo;,1 'B^el lnqesrp runq lrued rJ€p J€nlo>l 3ue.( 1e1ed7.uec eu8eyl 'uedep rp uu{reJnrp qu1a1 rgedes uemlueqJeq 3ur1es 8uu,( rtunq Euedurel-Suaduray uoel e.(uupe uu8uap n1ru,( 'ue-696l unqet qBleles IpuFel uulu4edesa; '3o1ouu11n-rr ured erelue 1p uzfel 8ue,( ueupeqrod rpeiuour (1ne1 ryneJ€p tp) ueapur:ed e>1 1reupenlo{ {esopueu 8ue,( runq 1rued uelep euSeu e,(ulerrre Eped 'eleJoru {EpR rur e,(uuzepaeqey 'rde Sunun8 >pfueq ledepral rrrpues srseuopul Ip 'lde EununE (OOq-OO) 1edep.re1 ue4errryedrp Blunp Ip (uerde8rmun8eq rlqe) Eoloue4lnt erzd uelerueSuad uuq tdu Eunun.g Z'9'S 5.91 Struktur gunung api komposit terbentuk oleh lapisan lava dan material piroklasik Gambar Ekstrusif (Vulkanik) 0 Intrusif (olulonik) e ao t6 ; o 40 t E 3 50 c 6 J ! l 60 tI 70E G E E 80m o I L 90 Effi ,00 F ElStk I Silikon Alumina Magnosium besi Kalsium Sodium dan Polasium Lain-lain helsrx oan malrx Gambar 5.92 Komposisi rata-rata jenis lava utama (Basalt, Andesit dan Riyolit) dengan pasangannya (Gabbro, Diorit dan Granit) Pembuatan dermaga ponton (di Jakarta) 206 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan L\z 'J[I.le uBSun{Eurl qrueEued runq e)flu?utc 'snlqhl tz'g1 epud rseredoroq mp e[BS d opol uu8uap rsslnpourp z1 1er(urs ue>lEuepes i(uoltlslnbco 7 nap) v/J uep (rsrsarQ d epo{ 'ruopuer opnesd nerap opol Z uu8uep rselnpourp I-I IB,{urS'(zUyrt LZT,)z.l uup (zg4 g4g1) i1 nrref rsuerula{ Z ue)ilsnusu€Jlueu lllelBs Sulseru-Sursel/{ 'lrlelss qerrq ,Z qelo Sunlnprp rut uelsrs eped 1r1e1es qepunl rpel i1r1e1es g relndreq 1uI lrqro Surseu-Surseu eped u?p Is€uplul llqro ?np uBp qnlDI lrqJo nles rrsp rrrprol lnqesrol llloles llqro u?sBiur.I 't6'9 requeD t8qll '(wa1stg Suruourso4 pqotil 'lBcBU SdC u€p qn1ru{ llloles n1rc('1er4seralu4$lo uep'zcceq'3 ue:o1 'e3aru6 n1re,('leulserIel uetsrs . uelsrs . :e,(qesrur 'u,{uuzrcurr urslsp rp lutrlrsrp ledup rulued rsutruoJur lesnd uep 1ede1 rsu8r,reu rSeq rs€uuoJur uurnlu,(ued uolsrs re8uq:aq 'IZ'S Ieqel eped rl€uolrp/mtuotlp ludep rcuuel qrqol erecos rur Suequole8 ueeunSSue4 't6'S ruqureg eped lllletlp ledep Iul IBH 'e,(u4rleu8eurorl{ele Suequrole8 8uelued r€lru lrcal ur{?rues rsuorule{ JESoq urletues u,(u4r1eqes uep ief,ursuerule{ IIcaI uDlerues 'ry1eu8euo41e1e SuequoleE 8uelued uerruIn r33un urlerrres 'Suequrole8 Euelued: y uep is714p1 ?,61'662 nele s/l4tr>l 000'00€= Irlou8euorDlolo EuequoleE Iselp€r ueledece4 = Irsuen:1e4: :Buetu IP J J 1 '5 =J :snuru uelr€I ru€i€pJ rsuemlo{ uu8uep rsalgrseds.rel rur orpeJ Suequroleg 'sn:n1 >1u8e1 Eurles tsesuulodtel lnqeslp {14lele uepeul ue8uep Suequroleg 'Suuquola8 tsesuelod ue{nlueuou tuBIBp teszp ue>ledrueu 8ueru uepp ll4{ele Sueprg 'lnqesrot {lrt>lola Suuprq depeq.rel srun1 qe8el 3ur1us u{uueepaeqel 8ue,{ {lleu8utu e8euet qolo ue{q€srdrei >le1 EreJes I1DIIIp uup 3uuru urul€p uzlefteq 8ue,( rselqsorcl {IrDIole e8eual te8eqes Suepuedrp >pieuEeuro44ele Suuqruoleg 'e,(uuelSeq ue4edn:eur e8nl ruuts Eueru tp IIlouEEtuoJDIele IsBIpeJ Ielot uruDlads r.rep 4grseds uer8eq ueludrueu otper Euequolog 'olper r8o1ou4e1 eped rseuuoJul 1u{urs-1e,{uts ue>pnp,(ueur ur€l€p rs8ury:eq 3uu,{ ItuoJD{ale erperu rpefueu ndueru tut ltlsuBeuroJD{alo unpladg 'ltuele u,{ep raqiuns te8eqas runq rylau8eruoJqolo Sueqtuole8 ue4pseq8ueu qelol 'tltpuas rUI ltung tuelep rp Jnsun-Jnsun uet8eqreiuu uep tut rsleleE u€lep leueyd:e1ue {uuuau-{ue1 e,leq 'J€urs-unrlulrgl gneles lar1etu€tp uenelSuul ueSuep rslele8 lesnd re8uqes (snat tt1?fl teurs-unqet 000t uped 4u1e1rot ueq€leru B/rrqeq ueu1e,(ua>1 nlug 'uf,uuelep rp 8u4urq-3u€lqq ,,01 sJ?lu€ tp tE;aue Jequns re8eqes lr€qe1elu ue8uep toaa',&17rw tnqes rp Eue,( rslulbh n1€s tuel€p lqelrel rluE8uq e1q 8ue,{ tedtuot trung 'e,{uutel u€p IrIpJet elsatuas .re1ru1zqeds 4a[qo 4e{ueq qrs€ru 'n1r Eurdures rq 'ts4u1e8 60Ix € 'BISnuBu uednprqe>1 Sunlnpuaur nrult tEes UBC urels B$[ue1ue 'uenqele8ued erelue ruelep uendueue4 ualrJeqrueu uep 'es1ue1ue rp UIBI laueyd-leueyd lp IIun tedr.usl ruEeges tBJrs{eJIs tuf,undureu'dnplq elr4ledruet tunq EuorDI ueluq8unurp {ruo4{olo 1u,(urs-1ef,uts reluu8ued tu8eqes ese4Sueprepn ueeun8Sue6 {pou8Eruorl{ala Suuqruoleg L'9 E 5 I II o (U +< E Yo _9 q) po E i I O(E N= o o '9) (! c '6) (E ! o -N.Y, =o.C rE It =o o.b oy @o) g) E O) Eo (u x6 o t6 >o eu) ! -ftr 't' c 0B t $E -El --78I o Jj8 o IE c ll-l,tIE 8.9 c! EE ! L ll o o- a o ol to €G E F t--, JI --r o I 208 q) Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan G o 602 ru?p ueSuqSurl quESuod rlung ?{ru?uro 'uuqnqeled eumuoJod Sueroes Gzq Sugued le8ues rur 4neu8euiorDlole Eueqruola8 rnlgloru ruotsrs re8uqreqTede.reqeq depeqrel ueluueSue4 'OAISW uup JnulJ/prsg SAOC ,SIAID ,JVSNI rUlef '96't rBqtuEC eped ue>14nluqlp SueF OgD tllelus-tlletes ue€peroqe{ qelo dn4ecrp Eue,( (e,(ure8uqes urel u€p runq Suadurel uapre8 ,ur8ue ueledecel4lzru uurulq:ed'sn:u ueledooel/qeJB '>leqtuo uereseq) tu€le u€?p€e>1 uuqeqrued undneu ue1n18ue SuedrunuadTEuereq ue8uesepred4rereryued leuorseredo reue8ueu 4eq 'rseuuogur uezuuauedluetuur8uad lnlun Srms8uul EJeces rnlef u4nqrel rur lrleles uetsrs uereleured uu8ueq '(lqtO Duoltots oag/Uq.to quog q7lp) OSC/OEH uep (ttqtg quDg wrupary) OA I qelepe urel 8uu,( llqro uur88ulle4 ,ft1qtg quog Mo7 ) gg1 FoEale{ tuelup {nserurel tur rulsleN uotsrs eped 1r1e1es uer88ulley 'rse8udord uep i(4run epol refunduoru trletes dep) uernln8ua4 . rrurse{grluopr8ua.l . n1>1erA 111e1es :n1re.('11a1es rsEury depeqrel ue8unlnp :esep re8eqes ue{pnquurrp epo{ uerse>1grsep18ue4 'uPDUepec /ets PN'(uors/S ytages g ueDuap 6uruotltsod 6unlnprp:6961 erunp dn16ur1 leles ueryncunllp sruauau W9 lllolBs q!qel rsrsod ualsrg lsernlv 'rsrsod uelnlueuauJ ledpp 6ol uep or,(g seduol ueOuep rser6elu; 'ellB4snv 'e1si(e1ey1 rp elnd ledepal '1e101 uednlec 'ol"l 'ecenc 6ue;eqa1 rer66una1 'urel g'1, lepg 'ueq 7 uef e:que reqa6leq y7'erunp dnl6urr 'Breln lnBl 'olrqahl Inl€l uJy 092 ulpleu.l Iury gg2 6uers epeueN relued ledot3 relued 'nlN 00t uel?ur FEulujBluoilaI iy,1p ggg 6uers lr1 y111 sruouenl 0t NN 00zt fieuueqg png) epue6 leuepaq yg ueOuep qn1n1 'JecueuJed Iqro'zHW 009 l euueuad plaleg zHW Z urolsls lmeu lsel ue6urpueqed gCC00 ualsls zHt (00[ : 0/) llsed 6uequroqa6 l6uelruaq rsrsoJd BJeces uBp t/ll ore rsrsod uenluauad qeuel 6uequolag ualsrs zHI 001 n 9t Illue[v ylqg nlddog '(ol"l) lpres qtqel rsrsod 1ru1e1 uBp nueM epoq sruauar{ aeln lgrsed ereln 667 eped !,[N(/t-0 t) esel6ue 6uequoga6 qeuel 6uequo1e6 (s-z) ['lN (]-z) :l^JN 0st :ped 4p (l - SZ'O) :nN 0, eped n 06 nN 00eZ eselOue neJ0p 6uequolaB eped ueqeueley sru0u0!11 rnurl 6uequo1a6 ueq ue;eu eped eped esel6ue Fl eler-4eu 'e(uesa16ue 1neu6euo41ele pqop) 939 nele pqol6 'eu:nduas c uPJo"l llueudeuorlele nerep uen06ue6 eped 6unlueErol erunp dn16ur1 sru0u0!\ r,lN z'0 lElsuaro,!p riN(..r' ""2) 6oleue 7 rsel ue6urpueqed zHt (il : e6eu6 ot) epou seypqedey Jquau,Joy dnI6ul'l uEo lnvn rPlEa ueElpae€ley ueledala1 uEeJtvrel uereJn lrleuOeuorlyela lsB0l^Bu urolsrs rualsts lZ'g leqel ,K ,,i-'-ffi*' 'r-. t ltl #1 i ,,h / \l \ /\ 1/ x)Y \ t /" t.#t7 +,:, "x( J>. r}7 \ I 4 Y, "i-_.ff n'r'' ^'-l:r-#'-- rX.\; \ \ /\\ l i &4 ,'t,' 5.94 Sistem navigasi ekstra terestrial navstar (GPS) yaitu, 3 bidang orbit dengan 24 buah satelit Gambar 100'BT 140"87 180' 140"88 100"88 5.95 Pemantauan gerakan udara/angin, samudera (arus, gelombang) dan pergeseran antar-lempeng bumi melalui beberapa satelit di GSO Gambar Selanjutnya untuk menjamin ketetapan sistem dilakukan integrasi antarsistem baik terestrial maupun ekstraterrestrial dengan bantuan melalui komputer sentral. Tidak semua alat bantu navigasi mampu memberi kontribusi pada hasil y'x'- posisi final, karena data sensor mempunyai cakupan terbatas. Kombinasi data yang dipilih oleh perencana dengan hasil optimum, seperti dilukiskan pada Gambar 5.96. 210 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan IIU ur?lB u?aull)lSurl qrueSued rumq p{ru?u]q u?p :uBun8uBq e{uepu runleqos uBlDISuEsroq 8uef, rsBpuoJ @oaa\u) gu.re1 eped qeuBl le^re uuu€)lol selrsueluJ .e :€Julue ueepaqred q€l€pe o11eu ueueqoqued selsua1u1 'ueun8ueq e,(u1esru ue4rpe lueur >1epn eSSurqas qeuq tu?lep p{rue^ uep Ierolul eKeS-eAeE nlle,( ,1nqurrl SueK e,\eB-u,(e8 1ruiltueur ledup srueq lnqosrel ueunSueq lgJnplruts eJ?cos .c uep luuluuecueJrp Suef ueun8ueq uuurunued .q lleurqeu geu?i usuu{e1u,(zg 'e :upud uu>;res?prp srusq ueSunllqred tuntur$ltru ueueqequed sulrsuolur uped rpel 'uoprftrp 8ue,{ qeu€1 ueue{ol reSeqes rnlnlp u€p lnqasJel qeu€l u€tun>Io{ sul? uu{uuelrp 4e{ueg ueqrunlese{ ueun8ueq 3uru1npuad ru8eqes q€uel rn1>ln:1s u€p {llsuoplere) .qeuq Bunlnp e,(ep uep 'rselgrseyl '>il1sue11e:el qelesuru ueSuep e,(uuzle>1 lere 3ue,{ selrlrqels u€p rscpuoJ qelusetu eped ue4depuqrp nlelos pdrs >pu4e1 ueun8uzq derles epe4 rIBuBlBun1np u{up uup {llslral>IBJBX I.g.S 'uu4de:elrp nped 3ue,{ rs{ru}suol uuqrlrd uup rur lnel resep eped uzlledeprp ur4Eunu Suef qeuul srueledereqoq {eurs ell{ Irehtr 'uuqnqeled rseredo4relenu sruB }uqp{e reEeqas ue)plelolrp e,(use1e rp 6uef, ueJentu rrrDIB lrulrruad re8eqes rur lelued4nsl res€p e,{u1u4e4eq eped g'g rBqruBC eped leqtltp ledep nulu Z'l'S qeq-qns ru€l€p uu>lrernrp qe1a1 rgedes'nunq >1ero>1 ueulnru:ed rp re8unsTrru ueJrle golo e/huqrp 3ue,{ rsulueurpes e,(urpzfte1 ueqeqruad r{elo quqtue}lp uutpntue{ uep Jouorsnlole BJscos lnqesJol sasord 'runlun BJ€ceS 'tnel rsssp rurnq lere{ qelo rpuFal 3uu{ ueqeqrued-uequqrued qalo rqrue8uedrp leEues und e.,(uueunsns uep {n}uaq 'nl1 Eurdrues rCI 'se uutuel unleqss qnel 'u,(usrSoloeE uelntueq qerules ue8uop uu8unqnqreq te8ues uep s1e1druo1 te8ues 3ue,( 4ure1 ueunsns ue8uep lnel rB qelo 1dqn11p 8uu,( rrunq {ere{ uu>1edrueu rJrpues n1l lnel Jeseg 'qrun1a,(uetu pJuces du4Eurue1 ledep unleq Suef ruele ers€qsJ Sunpuu8ueru >1e,(ueq tuelep 1ne1 undneru le4Euep lnel {ruq '1ne1 resep uuupea) lnEI rBsBp qBuBt {lu)lalooS rser6aluual lse61neu loqrol reded uolsls {adsv g6'9 Jequrpg I Isvlndnox lvsnd eccoo lll llleles llleupeua3 rse6ineTq cuao'l I I | | eu,psuad eoeLug eurueuea relddog 6o't ll oUAc llueledecey | | seduoy | | 6or ueJnluag lluv g's b. Total intensitas tekanan akhir tanah pada saat bangunan sudah didirikan dan dimuati. Kapasitas daya dukung pokok lfhe ultimate bearing capacity) adalah nilai intensitas pembebanan netto pada saat tanah tergeser, disebabkan gaya geser yang terjadi sebagai akibat kekuatan tekan tanah maksimal. Untuk mendalami jenis-jenis tanah untuk bangunan, pada Tabel 5.22 diklasifikasikan jenis tanah dengan pembagian utama sebagai berikut: a, Berangkal (boulder); b. Kerakal (cobbles); c. Kerikil (gravel); d. Pasir (sand); e. Lanau (silt); f. g. Lempung (clay);dan Gambut (peats). Biasanya seorang perencana mengambil contoh daerah tekan efektif di bawah tanah yang dibebani, diperdalam kurang lebih 1,5 kali dari lebar daerah tersebut. Kondisi yang diperkirakan pada daerah efektifterjadi dapat dijabarkan sebagai berikut: a. b. c. d. Merata; Lapisan lunak yang dapat tertekan di atas lapisan keras; Lapisan keras di atas lapisan lunak; dan Dapat terdiri dari bermacam jenis, tebal lapisan. Keempat jenis kondisi tanah di atas, menentukan perhitungan atau percobaan lapangan dan digunakan sebagai data dalam hal penentuan fondasi dan perkiraan penurunannya. Pada Gambar 5.97 diberikan beberapa simbol tanah dan batuan (rocks). 5.8.2 Gaya geser tanah Konsepsi Coloumb a. - Mohr Pengenalan gaya geser tanah (The shear strength of soil) diperlukan untuk memecahkan sebagian masalah gaya geser tanah dan tegangan-tegangan lain yang bekerja secara praktis, pengetahuan ini diperlukan untuk mengetahui daya dukung tanah (The soil bearing capacity), tegangan tanah (vertikal dan horisontal) dan stabilitas sudut pergeseran tanah (The slope stability) pada saat pembebanan. Adanya gaya geser tanah ini ditemukan oleh Coloumb (1773) dengan rumus yang diperkenalkan sebagai berikut: (lihat Gambar 5.98) s:C*ontg$atau :C+(o1-cl3)tg0 di mana s : tegangan geser tanah; 212 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan tIZ ut8p uetuqEurl quEEued rumq E{rlueurc uenleq uep qeupl loqurls 96'9 rPquBe (epqs pteq) qrdJes funsd&d 'nrnsdr6 'ltrilN L-J.J Lzt z, ffi n";i;:lEe (ato1s pues) rlsed nleg I -1 (eoc) yrr"q (auop pnw) Dundure-l nleg eJeq nleg : E;;l bptawobuod ' jaeuolouoy fErErErI Irnu{ N3nilOfS (wooil (lelc snoenqec) .rndellaq 6unduuel (pad Aa/e1c) bunoursuoq ^H lnqueo (1eed fi1rs) neueuaq lnqueO (pad tpueF.) ISedJaq lnqure6 ffi Hlsrq ffi ffi (te1c rcp1noq) r le)oueJeqJgq ounouel nEueusq oundual (te1c fi1s) (te1c Apues) qn1a6 E-il -l t=:r:rl - : u!66orl @net0 @ues) rse&aq rsedraq oundual voNv9 neue;req rlsed 111pa1 0/s) (re€d) EITFZI l"t.r 5l !Aet3l t-------1 DUnOUJA'| [J-J*J [..'.t.' E-jt ANVeao) EttsEuoc) stNvcuo JtsSHO)t ffi ffiI la.r a a al fili:l l-:-:l [-l lLl (/e^e/6) ffil U)iuar blg-l (spues) rrsed Zuszuoc Nott) JtsSHOX-NON *rarJ"$x."fi:[x?JHTJH:Ll : €s uep lquue1 ue4u:a8red e,{urpzfte1 }ees Bpud runtuls{etu I€{IuoA ue8ue8ei UBJBSoQ : Ig u€p :{ero8req lnqosJ4 qBuB} u?l8eq 18€s EpBd Ipefiat 8ue,{ resa8 Sueprq snp €Jelue JoseE uolsgeo>1 uuEuap Eurpueqss e,(um1ru suelu Ip (uo1tc1,rl louatut lo a73uo) tu€leP uorose8Jad lnpns : 0 Bs,rq n€1e %az @1ot,s)u,aueaer resoE Eu?prq BWd srunl {e801 sire{eq 3uu,( .I 3d[ nEuel lnqueo wl ;lqe;e lprsuolod leuuou ue8ue8el : u9 !rsaqo>1 us8uzEol = C Tabel5.22 Klasifikasi tanah sebagai pemikul fondasi dan dasar-dasar identifikasi lapangan Ukuran dan Sifat Burutan Tipe Utama Tanah (1) Tipe (2) Berangkal (bou/der) Kerakal (cobb/es) (E o v Kerikil ( a o vef Bergradasi E sama e g, Tipe (2) Batas-batas ukuran Sifat diameter d>200 80<d<200 2<d<80 Kekuatan dan Karakteristik strukur Kekuatan (4) S truktur (5) Berangkal kerikil lloggrn'kerikil Lepas berpasir Pada keadaan Pasir berlanau kering, gaya kohes (sity sands) kecil atau nol micaceous Terdiri dari Pasir Pasir lateritis kompak Percobaan Lapangan Sangal mudah untuk dipisahkan Sifat ldetifikasi Lapangan Endapan ulama homoger biaunya terdiri dari satu tipe saja. Padat a 0) .c o Pasir halus (0 L Bergradasi L o z berbeda 06{.2) (/alenfic sands) Pash sedang Pasir (0.2{.6)dan Pasir berlempung kasar (0.6-2) (clayey sands) Pada macam tipe berdaya stratified ikat kecil mempunyai lapiun-lapisan altematif. Sukar diidatifikasi dengan mata telanjang. cepat Lanau Plastisilas /s,/19 rendah rnengering dan mempunyai sifat abu dan gaya kohesi endapan utama clayey s/ls halus Mudah dibentuk dengan jari, dapat organrb sr/ls teguh dibentuk dengan Loarns biasanya terdiri dari homoger slrafri?ed jari keras. mocaceous sllls satu tipe saja. bermacam tipe mempunyai lapisan-lapisan : 0.002<d<0.06 altematif. d < 0.002 o Gumpalan kering Boulder clays i6 dapat dipatahkan, sandy days '6 tapi tidak menjadi E E s, !) Plastisitas c sedang o mudah dibentuk. Palstis dan halus o o rendah. lekal Srlty calys kepada jari-iari dan teguh (finr') dapat dibentuk saat mengering da terlihat patahan Palstisitas tinggi 1rganh clays kaku $tn latenslic C/ays satu tipe. bila 'slnl,iJed lapisan-lapisan tipis maka tanah kelihatan dengan tekanan (had) Gambut (peal$ benerat, biasanya berwama hitam atau coklat. Sandy, silty or dayey peats leguh (firn) Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Wakeret jari. biaunya berbentuk keras Malerial organic .9. 214 utama terdiri dari tidak dapat dibentul sangat keras. silindris (columnar slructure) tinggi. P 'intad 'honqen' dengan tekanan jari. Lempung tebal plastisitas yang o belahan. endapan beriapis-lapis. (cracks) mempunyai o sepaniang bidang ]t$$rcd mengering lambat. Menyusut pada c benluk polyhedral jari bila digenggam halus ,6 Lempunl menembus diantare satu dengan air. dan dilarancy v halus abu. sukar menjadi o membeiah dalam sangat serat-senat terlekan bemamaan. SIZ ruule uuSuq8u{ qrueEuad rumq a>lrrueur6 Jqoy\ DZ uls uoal uelJesepraq lE!xe!I ueBq@Jad 66.9 JEqurEe z 6:l; ( v ''o),v +b) o+b) 71(o 'uo uep s uu8ueSol-u€Suu8el uultedBprp rur V llllt IrEq 'V Ipp Eped Suoloueu eSSurqes o lnpns ueJeseq ue8uap rese8 Suuprq uelludtueueu ue8uep JgoIAJ uure48ur1 reque8 Fsp l€dpplp uo luuuou uu8ueEel uep s :esa8 uu8ue8ei rreJuseq ue{lrs?r{rp tnqosrel uesrlnl IreCI '00I'S rpqrueg epud ueryeqtueErp uerpnrua{ sEtB rp €ueruoued '001'9 ruqu€c upud luqrpp ludep lurxerrl rserduol lelp {quoq 'o + [o = Io reseqos e,(u1e4rpel ue8ue8al n?]B ]nqesrol qoluoc eped uereseE"red rpefta1 rudues o ueSue8sl uuqequel ue{rreqrp uerpnua) 'e,(uuod ue3ue3e1 nele (66'9 rBquec 1eqr1) to J€soqes ueSue8el ue>lrJaqtueu ue8uap n1re,( 'elnues us?peoI lgedos e,(uepe uueiureSeqes rueEuelp ue{eqesnrp Irqtusrp Sued quuel qoluoc IurxeIJJ uueqoc:ed €ped 'rur qB/{Bq Ip Hodes (66'g requeg t€qlD Jr{oru u€J€{8ur1 4nlueq tuelap rs€sr}Er,uelsrsrp rur ueEueEe}-ue8ue8el rqohl qelg quinolos JBsep uoal uelEJn 86'9 JEqurP9 ov 89 to +Ee batang penekan keran pelepas udara cincin karet 0 selinder kaca contoh tanah dalam membran karet cicin karet piringan poros penghubung tekanan Gambar 5'100 Peralatan Uji coba Triaxial Mohr Dari Gambar 5.101 ini didapatkan besaran-besaran: c[ =n80-(90-s)l/2 :450 + gl2 On: ol - ot +03 ol.03 cos 0 ol-o,3 atau sin 2$ = C cos 0 + [(or +q)12)12 sin g 2 6r: ' sin $ 2 2 ol+03 03 2cos$ l-sin$ C+o.- l+sin$ l-sin$ : o3 tE2 (450 + Qlz) + 2C.tg (450 + $12) 03 : -or tgz 1450 - d,l2) - Zc.tg $50 - d,lz) sin$ = (oy -o)12 C ctg $ + (o1+ o2l2) Dari hasil percobaan-percobaan mekanika tanah, didapatkan hasil-hasil sudut pergeseran dalam ($) seperti Tabel 5.23. 216 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan LIt, 'ultr-le ue8uruJ8urt qrueEued runq elrlueur(I t 0'9t IcoJ po€ sepBc 0'0 r uouresJeq Jlsed 0'09 luuel 0'000 0'8I o'oz 0'9 t. o'92 ,ur/uol 6un:r;np uBp Jlsed sedal uep e[eg selal '6undure1 9'0e 'rsed snleq uep sedol 'rsed rsepeJoJaq 9'ZZ 1e1a; '6undue1 9'Lt qe6ueles IBIEI '6undura'1 9'Zl nBuepoq leped 'ltsed qrsraqnEpsd 'Jsed 9,L ;eurou'6undua1 snleq'6undua1 9'Z sn;eq le6ues '6undue'1 zlll/uol qBuel uresEw qeuel [uEce|i\l 6un1np e[e6 le^ e ue6unllLuod Inlun/6unlnp elep ueellrad tz'g toqel 'u€l€)l3pued uBSuqrqrod 3un3 rul qB^\BqWZ'S ]FqeJ- ep?d srFrilol Hedes wuBl 8r.rulnp e/(Bp rBlru ue)lBunErp ludEp 'qeuq e{ru€Ieu uolrprlofuod ue4eperp unloqes EJsluerrres uesu€cuorod Inrun rlBuBt Eunlnp u{up o0z oge o0g 000 - - orl (qnueI ol.z - oe, 009 oe, 009 e;1q) ooe - o9z ozz - o0z uuurJ4ra; gg's o0 leped sedal :neueueq lrsBd qnueI leped oll o9i - o€0 org o8z 6upe1 iepe6 qnuaI sedal o8z 6uua1 sede'1 org -,0e -,oe 090 :.lrsed (Ec)rcr,o (99),uoys o potep!losuoc Palepllosuoc \rlno qeuEl odll uEBqoaJoo sl uer qeuel adll uelep ueJasabrad llof! eqoe ;[n eped ue6ue6e] sluef l0]'g requee zt(zo I I z(eo f 'o) -to) lnpng e7'g loqel 5.8.4 Tekanan dan gaya lateral Dalam keadaan asli pada setiap lapisan tanah, akan didapatkan tegangan lateral (horizontal). Biasanya tegangan lateral ini lebih kecil daripada tegangan vertikal. Keadaan distribusi tekanan ini adalah fungsi daripada pergeseran (displacement) dan regangan (strain) dan biasanya adalah masalah statis tak tertentu (indeterminarel. Untuk mempermudah perhitungan maka penelitian dilakukan pada tanah dalam keadaan seimbang plastis (plastic equilibrium) (lihat Gambar 5.102), Pada gambar tersebut, setiap lingkaran yang digambarkan melalui titik A, merupakan keadaan seimbang elastis dan memenuhi persyaratan keseimbangan elastis selama tegangan-tegangan utama (o1 atau o:) : OA melalui A, maka hanya terdapat dua lingkaran yang menyinggung garis keruntuhan O'B (line of rupture). Kedua lingkaran ini merupakan keseimbangan plastis (plastic equilibrium condilion). Gambar 5.102a melukiskan satu tanah dalam keadaan keseimbangan plastis, tempat bekerjanya tegangan plastis vertikal 'o1 tegangan lateral o'3 = OA dan : OC, yang didapat pada tanah dalam keadaan tegangan aktif, sehingga didapatkan lingkaran pertama. Bila tegangan vertikal OA diusahakan tetap dan tegangan lateral o.3 dinaikkan sehingga mencapai o1 : OD, maka akan didapatkan tanah dalam keadaan tegangan pasif; sehingga didapatkan lingkaran Gambar 5.102a Tanah pada keadaan keruntuhan kedua. keseimbangan plastis OA= o 45" + (0/2) OD=o Gambar 5.102b 45" - $12) Gambar 5.102c Dalam keadaan nyata, kondisi-kondisi tersebut ditemukan pada pembuatan suatu dinding penahan tanah (retaining walls). Pada pelaksanaan pembangunannya, mulamula kita melakukan penggalian tanah dan membuat dinding tersebut, setelah selesai kita mengisi tanah di belakang dinding tersebut. Apabila dinding ini sungguh-sungguh kaku (rigid) sehingga tidak dapat bergerak sedikipun, tegangan 218 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6IZ :0dele uE8un)ISurl qrueSued runq elrueur0 1sed uep lnle ue0ue6al 9'0- 8'0 L - ,'0 zz'0 9'0 t0I'9 Jequsg ueOuequrrasa>; - ee'} uelep 6urpurp 6ue1elaq "l lq-)uedap # llcal llleleJ e1 - r'0 z-l ,t-t lssrloIJe€ !saqoIuoN (tunun) qeuel ueDue6el uersrleoy Jeseq Jrtelor usp glDle qeuel ue8ue8el Jrs?d qeml u€EuEEel e{ '(q) uudep e{'(B) 8uu1e1oq :quu?l ue>1ua8 uB{lEqDI?Euaur Euef Eurpurp uu>1era8:e4 qeuel ueqeuod 6ulpugp eped e[:e1eq url6unu 6ue[ uebue6el S0]'g Jequteg ed 4i 4i 4i li it '('tOt'S requreg uep qzrcl ue{oueu Sutpurp ueqruurue{ u€?p?o{ rsqueC eyq rpelre1gr11e teqrl) tgl'S uu8uuSol rpzl 3rsed ue8ueEol uu{Eru€urp uellnqurllp 8ue,( ue8ue8al 'ueqn1urue>1 uwp?el redecuaru u€p Jeseq rpu[ueu u€IB qpuel ue8uu8el leqr4ereq 3ue,( 3ue1e1aq a>1 lers8req Surpurp uelntuolrp ledual e,(qrluqeg JrDJB ri€uel ue8ueSel lnqasrp rur ruecer.ues uuBpBeI upud ueupeel eped eftaqaq 3ue,( ue8uu8el 'qeue1 ulelep (a7o7s anlnJ) uegn1urue{ u€epee{ redecrel uSSurqes resaq dru1nc qel€pe IpB[e] Eue,( rseuuogop e^\q?q deSSuurp ledep efueserq uep trce{ qlqel uole Surpurp 3ue4u1eq rp qzuel ue8ue8el rur rserruoJep leqgv'e,(uEue>1e1eq Ip qeue1 ueunqrurued (wolap) 4ereSreq ue4e >iu,(ueq ll4lpos uep n>IBI uu{q€lrp lees uped uedep el {epl} Iul Eurpurp u,{uunun ldqeJ 'srts?Io uetuequnoso{ ue€pEel epud elra4eq Eue,( Gambar 5.104 illustrasi tegangan aktif dan pasif dengan nilai-nilai koefisien untuk tanah non kohesi dan tanah berkohesi. 5.8.5 Teori Coloumb Dalam mengajukan teorinya, Coulomb membuat beberapa asumsi, yaitu dengan maksud mempermudah: a. Tanah adalah homogen, isotropik, mempunyai nilai-nilai geser dalam (internal b. c. fri cti on) dan berkohesi; Bidang keruntuhan merupakan bidang datar; Gaya geser, merata dan sama besar (distributed uniformly) bekeqa pada bidang keruntuhan tersebut; d. e. f. Baji keruntuhan (Thefailure wedge) dimisalkan suatu benda kaku; Pada dinding didapatkan geseran dinding; dan Bidang keruntuhan dimisalkan dalam dimensi tiang unit panjang. Dari Gambar 5.105 maka didapatkan: Luas baji AABC: % BD (AE) AE: AB sin (o + 0) sin(/-B) BD = AB sin AB: (o+/) H sin o Bila berat - jenis tanah adalah y, berat baji ABE adalah: .Hz 2sin' y WAar = -:--r-?- [ sin (o+ sin (o + B) /) sin(/-B) _ 1 Dari keseimbangan gaya-gayapada Gambar l3d didapatkan: w Pa sin(/-$) Pa: Sin(180u -a- f +O+6) Wsin(/- 0) sin(180u -a-l +$+6) sin(o+B) : -;-y.H2 sin (o' + /) ;:r::2 sin'o sin(/-0) - Gaya dinding P. mempunyai nilai maksimum pada sin(/-S) sin(180u -a-f+O+5) keadaan dP"u -^ dP 220 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan :0; LZZ rtrelP ueSult)lSurl qruBSued runq Elllu?urc quolnoc JesBp rsunsv Egot'g Jequec i v'- x,8 p_ / rJ d*r) zl (d-n)qs(d+n)urs (d-0)urs(s+0)qs (Q +I )(g-o)ursDzurs :,) - n) rurs :tllnun uB€p?a{ (.01z -lil -Et:5 z ."). BpEd :ed, ,H'L nute ( 27, 0 (0uls+r)z SV) -Et ' ioO J zt : g: d e{Etu io06 = ( -)qs( + ( -)uls( + ?o )urs )uts ,H'L = ($ uls - r) ,n',t =nd luu>lledeprp nBlB relep ueErun qeuel uep urcrl 1e8e1 Surpurp epu4 + I )( g - n)urs (0 + n) ruts io zurs Z :rd S,.?rrr E r ,H'L :uu4eduprp 0=o-P W v=l-0 Gambar 5.106d Gambar 5.105c Gambar 5.105b Dari uraian di atas, tegangan tanah aktif pada kedalaman H besarnya adalah : o66: y H.K6 Tegangan pasif didapat sebagai analogi pada tegangan aktifseperti dilukiskan pada Gambar 5.106. vH2 W- ' sin (o + B) sin(cr+/) sin (cr 2 ./ - B) ,/ ,'&f- 0=o+j W I \- '' Y=l+0 Gambar 5.106 Tegangan pasif pada dinding penahan tanah Dari keseimbangan gaya-gayapada Gambar Pp=w' 5. 8.9b, didapatkan: sin(cx,+$) sin( 180-/- 0-6-cr) dPo dp 222 Soedjono Kramadibrata, P erencanaan pe labuhan EZZ we]- usEuru{3url qruBEued e{IlxBuro 9gz'0 Bee'0 9tz'0 z9z'0 get'0 nez'0 LgZ'0 rst'0 tez'o e8z'0 /0e '0 s6e'0 968'0 96e'0 660'0 Lez'o /sz'0 we'0 80,'0 r8t'0 ttz'0 ,62'A t9g'0 092'0 900'0 898'0 tzt'0 0rr'0 B6r'0 299'0 0, 9t 99r'0 0t 9z 00 098 Jrlr' '0 0z 00=d reoeqroq eped qurornoc snurnr rensas 619'0 099'0 tr9'0 er9'0 9t9'0 ztg'\ 299'0 6t9'0 999'0 '99'0 989'0 889'0 819'0 LZ[j 9t 0t tqt'0 tgt'o 8ez'0 0t 9Z 0z 9t OI I 0 e 0 =', 't'I ueoueool di?"ilttffillr'","'; 9z'9 raqel '(g) qeuuy8urpurp ueresa8rad uep (fl) qeuq u€p (lc) Surpurp uu8ut-ttue1 '($) uelup ueroso8rod lnpns sruaf tueceuuoq uolsgeo{ Sutsutu-Sutseru u?IIJoqIp >ln1un quolnoJ snrun5 uolres€pJaq n) g't qns uu8uep rudurus I'l qns gz'g loqel eped'ue8unlrqrad qepnuuaduau uung /r: d;1'11 dQo :qel€pe e,(ruesaq H uBruul€pol epedSrsud qeuel ue8ue8al eleur suiE Ip usleJn UBC (g + l))uls (0 + D)uls )u (g )up 0 (s + $)u1s [)q; [) (s ,(d + S)urs ,{ ,( (0 ,}(; * ,,),u,, d =) - n)ruts :r€lru [;. (;. sv) zat = \-l^ ,sv )zdt dd ) lunun uuEp€a{ L ,a* ,lffi-ll n)urs _l - r)z (0 u1' = d d- (0urs + t)ru'^ :ne]€ JBI€p quuul ueErun uup uIcII (d+o)urs1g + Zd zH'.o :uultedeplp eluru f )'-; €u€lu Ip EpEd ioO =d = d io06: o lu8el Surpulp eped , .^\ ---(s+D)ulsnzuls z _ urtud 'd ,u't= 1.2. o=g50 P = 1oo 10 15 2A 25 30 0 1,003 0,740 0,609 0,503 0,414 5 1,015 0,719 0,588 0,486 0,401 10 1,035 0,707 0,575 0,474 0,392 0,387 0,385 0 6 15 1,064 0,703 20 1,103 0,706 0,568 0,567 0,468 0,466 25 1 ,154 1,220 0,716 0,572 0,469 0,387 0,734 0,582 0,476 0,393 30 s=850,943 0 35 0,339 0,329 0,322 0,318 0,318 0,320 0,324 40 0,275 0,268 0,263 0,260 0,260 0,262 0,266 p=20 0,624 0,491 0,479 0,473 5 0,954 0,613 10 0,973 15 '1,000 0,607 0,607 20 25 1,037 1,085 30 1,147 0,470 0,613 0,472 0,624 0,642 0,479 0,490 0,391 0,381 0,375 0,373 0,374 0,378 0,386 0,310 0,303 0,299 0,297 0,298 0,301 0,307 z.'.t. g=oo o=880 0 6 10 15 20 0,502 0 0,713 5 0,672 0,600 0,567 10 0,646 0,545 15 0,629 0,531 20 0,522 0,448 0,441 25 0,620 0,618 0,520 0,439 30 0,623 0,522 0,441 0,477 0,460 30 25 0,419 0,346 0,400 . 0,332 0,386 0,322 0,377 0,315 0,372 0,311 0,370 0,311 0,372 0,3'13 35 0,284 0,273 0,266 0,261 0,259 0,259 0,261 40 0,230 0,222 0,217 0,214 0,212 A,213 0,215 2.2. o=880 0 ,t0 6 15 0 0,982 0,717 5 0,989 1,000 0,694 10 25 1,026 1,058 't,101 30 1157 15 20 224 20 0,584 0,562 F=1oo 25 0,478 0,680 0,673 0,673 0,548 0,460 0,447 0,539 0,536 0,440 0,437 0,680 0,539 0,693 0,il6 0,438 0,443 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 30 0,389 0,375 0,366 0,360 0,357 0,3s8 0,362 35 40 0,315 0,252 0,304 0,244 0,297 0,239 0,293 0,236 0,291 0,235 0,292 0,236 0,295 0,239 gzz utew uBEun)Furl qrueSuod rtunq ?IlruBurq 992'0 r9z'0 820'0 eze'0 092'0 tzt'0 ttt'o t9z'0 zze'0 9 e9z'0 892'0 992'0 gzt'0 Ltt'0 tr'0 6 tt'0 e0e'0 gzt'0 tt€'0 lrt'0 9e 0, ,99'0 999'0 919'0 919'0 619'0 /99'0 zL9'0 EZV'0 9z 00 ro'i 0e tL6'0 9Z 6e6'0 0z ,t6'0 968'0 9t 0t 98S'0 9 6 0z o0Z=d Lt9'0 zeo'r OZ ,00'l 9t ,86'0 e/6'0 U} tzg'0 8 8 0zz'0 vtz'0 tzz'0 LLZ,O ore'0 ere'0 tr'0 I tr'0 zzr'0 tzg'0 tgz'0 6te'0 0er'0 r€9'0 69e'0 ttl'0 9t9'0 e/s'0 z9t'0 699'0 0? 9e 0Z 9Z o8 o0l =d gtz'o t6z'o 99e '0 vzt'o t'0 t'0 ttz'0 Itz'0 962'0 99e'0 €zr'0 L6Z'0 /9e'0 gZV'0 t0z'0 Lvz'0 t00'0 e9e'0 tjz'0 z9z'0 800'0 zle'0 vtt'0 gff'0 66 602'0 LIZ,O 09 092'0 olz'0 90 I r0'0 98e'0 €e0'0 90t'0 9z ot 98 ?9r'0 06r'0 AZ .Z'E 909'0 109'0 809'0 L r.9'0 209'0 s99'0 899'0 91 109'0 e09'0 909'0 0e / I9'0 ie9'0 9l 9Z 0z 0I I 299'0 t0l.'0 0I 0 a 0 'l's 0t 9Z 916'0 926'0 9t 09r'0 ot 9z 0z 9€r'0 9er'0 o, 0 9t0'L 9/6'0 tts'0 082'0 0l 0 s /90't 8SZ'0 ztE'o 9r0'0 t9e'0 t9s'0 I 996'0 t69'0 089'0 zLi'O 699'0 r/9'0 6r.9'0 269'0 09e'0 ,te '0 Brt'0 1Lz'0 B9Z'0 ILZ'O gLZ'0 s99'0 e99'0 629'0 e0/'0 91 9Z 006=o o0=d 9LZ'0 299'0 006=o toz'0 66 't'e 0t zz?'0 6EE.O Ltz'0 0 699'0 6rl'r 899'0 010'1. ztt'0 9LZ'O 682'0 662'0 0! t9'0 LLZ'O 0zz'0 0ez'0 9t e 006=o tzz'0 tzz'0 0 088'0 0r?'0 ort'0 B?',A o0Z=d 0z OI I Zt.6'0 0 906'0 088=o 91 0I I 0 .E'2, 5.8.6 Teori Rankine Rankine membuat asumsi yang sama dengan Coulomb, tetapi menggunakan tanpa adanya geseran pada dinding. Hal ini lebih mempermudih perhitungan. (lihat Gambar 5.107). sin (J;a) g=iry o sin(90"-J+6+0) Y=i-o Gambar 5.107 Asumsi dasar Teori Rankine Untuk tegangan aktifl \|,/ y.H2cos cosB - 2sin(-B) Wsin(-0) Pa= sin(90- +0+p) Gaya Pu mempunyai nilai minimum pada keadaan dPu :0 didapatkan: dp y.H2 Pu= di --2 mana Kr: cos p cos2 p cos2 $ .cosB { cos B { y.H2 2' cos B +.or' B .or2 4 cos B cos2 B cos2 $ cos B+.or' B .N^ - .or2 q Untuk tegangan pasif, ' didapatkan: ,r=-, 226 y.H2 .cosB{ cosp+.or2B.or24 cosBcos2Bcos2[ SoedjonoKramadibrata, perencanaan pelabuhan y.Hz l: --r- '*o LZZ utele ueSuq8url qrueSuod rumq e{ItuEuro ,H H ,d l'e>l'z/r zHlex H 0, zte'l 99r.'0 000'z ont'z 1 IB.T s09't 9e8'Z t6v'z 68 t'Z r06'i 929'l 0t0't 998'0 89r'e ,60'e L9t'Z ln'z 66 t'Z 9t6'r e0/'l 999'Z nn'z tLt'z 609'e Etr't 0t0', zvt', ,09', utn 916't 9t0'9 I zt 669'' E) '(rot's r€qiuoD 1eqr1) Surpurp lecund IErolBI gplu e.(e8 uep efte1 llllt {€to'I dupeqrq ueruoru ml€letu lnqele4rp tedup 000', zH 't =gp,r{l,ey60='d B) ,H't H L9Z'e 0n6'z 299'e 6q6'E ree'e I r9'e ztl'v s6/'e Poz'v nof :t se 298't, ,,90 9e 9e0'e 0e z!n'l lst'I 9Z 0Lt'z 616'r 6e/'f 0z 629'Z LOE Z z0t'z 9l 1e0'e 68t'Z LgC'Z 0, z te'e 08r'e / cc'c 00e'0 lt6'z e99'Z ot t'? 0t9'z I 992'e 000'e 0Lt'z t99'Z 0 o?t nze not oBZ n9z d 0 eulxueu snujnu tensas tzt'0 '11sed ue6ue6al t6eq dy uelslleoy Lz'g 0t 0Bz'0 s9/'0 erc'0 6Zr'0 01.9'0 ecz'0 tvz'0 6 t0'0 90 grr'0 299'0 998'0 89t'0 60r'0 zlt'o 0e zlz'0 zvz'0 9LZ'0 9/e'0 ?te'0 €02'0 8ZZ'0 992'0 99z'0 6 r0'0 99e'0 16e lLz'0 t9z'0 662'0 6Ze'0 682'0 I r€'0 z9s'0 sre '0 999'0 9r?'O 66e'0 sze '0 r9z'0 tgz'0 60e '0 se8'0 ,se '0 092'0 882'0 /0e'0 ee0'0 n9o oto nzo noo 86L,O zzz'0 rz'0 gtz'0 6 Lnz'0 t'0 86l'0 8tz'o Llz'0 Bez'0 8ez'0 nzt noi 002'0 86 :reqe1- t 8e '0 688'0 9Z 209'0 0z 6€r'0 9t 60t'0 0t s6e'0 I 1.98'0 06e'0 U nBZ n9z d 0 aullueu snulnu lenses '1r1le ue6ue6al l6eq Ey uelsgeo) 9Z'9 laqet '(d) qeuet uu8uunue4 uBp (Q) urplup uureseSrod lnpns uuSuap qeuel stuei leSeqroq {nlun au!4uo[ snrrrnu uelrusepreq d) unp lellu ue{Iroqlp LZ'g PqeL aep 9Z'9 loqel ep€d ') $ rsoc d .socfl soc 0 ,soc6 ,soc + $ soc ) fl soc = dy Bu€ru Ip DaripersamaandiatasdapatdisimpulkanbahwarumusRankineadalahteori jelas dinding. Dari uraian sebelum ini coulomb dengan ,,,,.ri;l;1.6; g.r.run pada akibai kohesi, seperti dinyatakan dari bahwa pada rumus C""f"*U teldapat tekanan persamaan di bawah ini: .00 or : 03 =or 03 tgz1+s. + .oo - tgz 1+s + ) + zctg (45 + ) -2cte1r5 - Y- ) + ) atau Pr= Yh Kp+2c{ Kp atau Pr=YhKu-2c{Ku Jadi: Pu=%.y]HzKu-zcH'JK. Pp=%'YH2Kr-zcH^/KP 4c pa=o_+H=;Jra" 2c Pp=o->H: 5.8.7 a. v.{Ku akibat suatu muatan BeberaPa masalah besaran gaya lateral sebagai tambahan (Surcharge) Beban merata: Pu= (yh + q) K.-2c { Ku no: G+0 Kr'2c U { Gambar 5.109 Beban merata sePanjang dinding 228 Soedjono Kramadibrata' Perencanaan pelabuhan f, 6ZZ urep waun)[turl r{ru?8uad rurnq 8)llureurq 'OA {B8ol sue8 uuSuep pnqutu p ryp ?JBlu8 lnpns = 73 : uu€(u Ip , n_socgo: r uo c u€reseq '0 :rlBIBpe ue8ue8el I6eq 6utputp t'0 > rx ue6uebal 060!'g requeg A 4u8e1 sueE uped ue8ueSel {pp ue8unlrqred ue>1n1radrp ellg Eutdrues 1p ,(ru*91'o). zH T'n;t=uo ,'0 > ru ryiufl ,'0 < rx r6eq lesnd:e1 ueqaq leqrle 6utputp ue6ue6el q60t'9 requreg .H dru* r-). __!_ uru ZZ AL/I _ r{9 t,0 < ru {qun :reluedg ledepued ue8uep runsos :(poo1 ,apd) lusndral uuqag 'c 6urpu;p 6ue[uedes rnleI nles BleJarx ueqsg e60l'g rEquec )t (rc.urs d uls - nrurs $ qs + d) bZ :ro :q uetuel?pe>1 upud ue8uu8al'ue>1eu:ndurestp Eue,( rqBuz.re; ledupued uuEuap lunsas z(poo1 dg4g) flu1pu1p Euu[uudas rnp[ nlus upud B]BreIu uBqag 'q d. Beban bergaris memanjang (line load): Untuk m > 0,4 4q "h= m'n ;'H.6, *;T Untuk m > 0,4 q 0,203n " -.---------------u (0,t6 *nr)' oh = Gambar 5.110 Beban merata satu garis memanjang sepanjang dinding 5.8.8 Tipe fondasi pada bangunan air Sesuai dengan keadaan tanah di pantai dan muara-muara sungai yang biasanya dibangun pelabuhan, khususnya di Indonesia tempat lokasi tersebut mempunyai keadaan tanah yang jelek, maka sebelum dibangun suatu pelabuhan laut, tanah tersebut perlu dipadatkan dan/atau menggantinya dengan jenis tanah yang lebih baik, misalnya pasir laut. Dengan cara ini daya dukung tanah menjadi lebih tinggi. Dalam beberapa hal dikenal beberapa tipe fondasi sebagai berikut: a. Fondasi dangkal (shallow type foundation), misalnya rock Mound type pada pemecah gelombang, continuous footing untuk tembok penahan dan lain b. Fondasi dalam (deep type foundation),misalnya fondasi tiang pancang dinding penahan tanah, turap, dan lain sebagainya. sebagainya. Kedua tipe fondasi tersebut banyak digunakan pada bangunan konsffuksi pelabuhan-pelabuhan. 230 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan IEZ ilueuq rEreug I zn( uu{€ lees 1edu1 = A :?UEIU IP ),/., : ^z^'Y{'/': g :lmIrroq re8eqes Sunrlqp lequr€ueq )uauu aq1) uetwuoq tuqple IIleuII r8raug (nndw ,G.oug Fep to 1udz4 uurnluoq tuqpM19 'srue ueledece{ - A uup lse1mer8 ueledecred = E iSunde.rel lnqosJel lede>l uuuur Ip JIec epueq stuelluraq:,1 :€uerrr Ip ,n, f Bz UeteR€ snre teqDl? efe8 ruseg 'e,{ueueqes 1ede14ruueq uuJmln rlue8 le8eqes n1te,( e'l Jo1{EJ ue8uep uBIrlBIrp uelpnua) 'JIe u?e>lnuued sele 1p ledq EInu senl qelepe uulSunlrqredrp 8uu,( 'lequepaq Suepes yedq luduprel lnqosJal ueteqruel eped eltg 'lnqesrel uut€que1 eped uFeloq Eue,( sruB usp 'uu>1ruuaueur Eue,( utEue qe:e '(g'g 1eqe1 1uq11) 'uogn€eg BIu{s Iunsos rrqnlp usl€qtuel eped efte4aq 8ue,{ e,(e8 ufu:eseg snru uup ul8uu lBqpM'I'g IErotul{uluoslroq uBlBnI J I'9 :nltuf ,uureln r:o8alel snp tuepp lSeqlp lnqosJol uzluntu u€Jesaq-u€Jsseq'reseq srre8 epe4 'ueqrqelJaq 8ua,{ rs1ru1suo{ Isuotutp uen1ueued undnele usqn1uruol/uelesrue{ e,(eqeq e,(uepe uepulqlp uep uelqeqredrp sruEq 8ue,( uut€nu ueJesoq s€qeqlp n1:ed 'ue>lqzrte[BunE8uepedrp glqel ledep rsuerulp u€quoued re8y 'leuotseredo u€p oDIIlu luouo{e qeles€tu ueSuap uu1n18ues:aq 3ue,,{ ue8uecuered tuBIBp J€sep €IJelu{ edereqeq SunSSurslp elnd qBIoI .srqel uJ?ces lBqlllp ueqnqeled ueJn)ln-uBJnIn rJep rsueurp uenluaued lxelEp ralouued edureqeq uB{qeleseulp elnd qu1e1 und tut e43uera1 ur€le6 'ue8uecuered uerUa8ued Jusep-Jesup reSeqes qrun1e,{uau er€cos 1ne1 uuun8uuq s€}Illqels u€p ,rsepuog '6un4np u,(ep 'qeue1{llslJoDIBrDI EunfSursrp qelal nlnqspJo} uglern IUBI?C uuqnqBled ueEuBcuered uelep uB>lllBr#edlp nlred Eue,l u?]Bntu-uBlBnIAI I i 9 M = Massa kapal; W: Berat kapal; g : Percepatan gravitasi; dan v = Kecepatan kapal pada saat bertamtrat pada sudut 100 dengan tambatan. (lihat Gambar 6.1) Energi kinetik ini biasanya 50% (atau |2') ait..l*u oleh sistem fender dan sisanya dipikul oleh konstruksi tambatan. Untuk kapal besar biasanya kecepatan dihitung v : (7,5-15) cm/detik dan untuk kapal kecil diambil v : 30 cm/detik. 6.1.3 Akibat gempa Bangunan pelabuhan termasuk dalam kategori bangunan khusus, maka besaran koefisien gempa harus dihitung 2x dari koefisien gempa dasar. Arah kerja gempa harus diperkirakan pada segala arah. Sebagai akibat gaya gempa yang tiba-tiba, dalam perhitungan dapat digunakan kenaikan tegangan pada konstruksi-konstruksi kayu, beton, dan baja sebesar l,5x dari tegangan-tegangan yang diizinkan bagi tegangan-tegangan tarik, tekan, dan geser, sedangkan daya dukung tanah digunakan * pada kenaikan antara 30%-50% tergantung dari jenislklasifikasi tanah. Besarnya gaya gempa dihitung sebagai berikut: F :k.W = (g.L.B)W = f.ltu.L.B di mana: F : gaya gempa; W = beban vertikal k : k; : f dengan muatan hidup yang penuh; koefisien gempa; koefisien gempa berdasarkan tingkat bersangkutan; = koefisien sesuai tingkat penggunaan bangunan (dihitung untuk bangunan pelabuhan f=2); h : koefisien gempa dasar; L : faktor laju gempa; B : (Indonesia dibagi atas 3 daerah lajur gempa, masing-masing L1 Lz:0,50;dan L3 = 0,25); dan faktor tanah yang mendukung bangunan. : 1,00; Besar koefisien gempa dasar ditentukan berdasarkan tinggi rendahnya bangunan, untuk: 232 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan gtz ueqnqelod ue8uecuerod ruelep ue{rteq.radrp nlred Buu,( uelenru-ue1en141 'Ilrqed uBp epp-elEp uBp BIB,(u u8upee{ u€IJusspJoq lnqosJol u?l?[BJed {nlun uelenl'u {rlsrJeDI?J3{ ue8uep }nqesJel uelunru uBJsSOq uu)lr€nse.(uel'u nlJed uuscueJ3d '1ureE snsnwl u€lBnl'u U3>I?uBcueJaI,u tusleQ ',ut l31. (OOOI-OOO' Z) t tqtuelp e,(uunun uup r{€Jnc Sueruq-SuereqTrrepyefunu uulentu:-uBlenur Eundureueu ln1un e,(uusurq €luJeru dnprq uulen4 'uuqnq?led urelep lenur rol8uoq u€{n>pletu Iruun e[.rs1eq Eue,{ urul uu1e1u:sd uep 'pqou uere4 '1lqou '{ruI epoJ-€poJ }eqDI€ }esnd:al uulentu 'eluloru ueluntu sele rJrpJal e,(ueserq dnptq uelenur uulSuepes 'lnqas:e1 ueunSueq eped ledep.rel 8ue,t l$1ru]suol-lqrulsuo{ }€reg leqplu lpufrat :qettt ue1enytr1 '(1too7 attl'aen?) dnprq uelenu uep (poo1 poap) Ilutu uul€ntu IJ€p IJIprel le{Iuo^ uetrenl tr IB{lUa^ uB}BnI J Z'9 'ueqnqulad ueun8ueq eped ufte1eq 3ue,t dnprq uelenu rJep yrbt-)11nluesord srecos tlqu€lp Istuoslroq dnprq uelenl,u resaB 1uluoslroq dnpg uBtBnIr rBqplv i'l'9 0't 0't 0't 0'I 0't 0't leun-l 6'0 8'0 8'0 9'0 g'0 6uepeg 9'0 se.ray Bleg 6uelnl uolog lslnrlsuoy Ioqurol n{ey qeuel s!uof :1ru{Iloq reEeqes q€l€ps qeuut roDIeJ uolsgeo{ resag Lu O, < ueun6ueq eped elelatl lepp edua6 ueqa6 Z'9 JegueC 'se1e epud uetsgeo4 = \ : u>{ $l (H so'o+l) : u>l >pcund eped uetsgeo>l HI.O+OI __(\ I - 'L ru0r>H>ur0l'(Z u.r o0L > ueun6ueq eped eleteu edu:a6 ueqag t'9 ['0 = ql IU OI > H'(I 7 Beberapa jenis konstruksi dasar dalam p e ran c angafi pelabuhan-maritim Dinding penahan tanah (Retaining Wall) 7.1. Pada perancangan dinding penahan tanah biasanya ditempuh urutan kegiatan sebagai berikut: o o o Memperkirakan ukuran/dimensi yang diperlukan; Perhitungan stabilitas terhadap peluncuran (sliding stability) dan stabilitas terhadap gulingan (overturning s tability) konstruksi; dan Perhitungan strukfural terhadap gaya-gaya pada konstruksi tersebut, sehingga konstruksi tersebut kuat menahan beban dari segala muatan yang dipikulnya. Beberapa bentuk utama dinding penahan tanah Gambar 7.1): a. b. ini adalah sebagai berikut (lihat Dinding berbobot (gravity wall), sesuai dengan namanya, dinding ini mempunyai bobot besar yang diperlukan untuk menjamin stabilitasnya. Dinding kantilever adalah dinding dari konstruksi beton, bekerja sebagai penahan tanah di belakang dinding. Sebagian stabilitas didapat dari berat tanah yang menekan fondasi (tumit). c. Dinding kantilever berusuk (counterfort retaining wall) adalah semacam dinding kantilever dengan ditambah rusuk-rusuk yang menhgikat dinding dan fondasinya pada interval tertentu, sehingga terbentuk momen-momen lentur dinding yang lebih kecil dibandingkan dinding kantilever biasa. Dengan demikian, maka tinggi tanah yang dipikulnya akan lebih besar pula. Gambar 234 7.1a Dinding penahan berbobot Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Gambar 7.1b Dinding Kantilever stz rurluelu-ueqnqsled uESuscuBJod uBlup rPsep rslrulsuo)i sruerEderoqag loqoqreq 6u;pu;6 Z'l requeC tsepunJ sele 6un[n (uaJs) (te>) pun4 rorod ue6uu!tua>l 6utpu!p 6ueletaq uel6eq 1Wceq) 6run qeuBl 6ulpurp elnuu uer6eq :lnqosrel usunEusq sslrlrqels uep leJnqn4s e,(eE uereseq-ueJeseq Ileqtuol Sunllqlp uerpntuol Iul qeaeq IP luedes uBmln-usJtl)In Is?pueuro{orlp lsdep uetlleleSuod u€p uertrloued uelres?proq 'ue8uecue.red qepniuredruotu {qun 'Sutputp ep?d efre{oq (rncunl wlIIIqEts '3ut1n8 sullllqels depuq:a1 Euet e,leB-ef,e8 depuqrot quu?l uep Sunlp{lp uelpnue{ 3ue,( uprn>ln uuerolred-ueerDlrod ue{resepreq uelq?llp ue;lIuJnIP uueute8eqag rl€uetr ueqeued Surpurp Ermcuereu tuelpp 'e>1ntu p uBrlBuod Eqpulp 'Bruuu Ireqlp qeu€l ueqeued Surpurp Isuarulg Z'l'L uufuq-uefuq leqlllp pdep 7'7 reqlu?D IruC uElBnIa{ uduraqag ff L Jnluol-ueuolu uep' leluozuoq e,(e8' 1ere1u1 e KeB -e le8 Iluqeuolu l€n{ srueq lerru{ruls ereces eyes (3u1p17s) ueraseErad uep @rtlttt '8uru'mrtano) Eulln8 u€^\eleu ledep eEEult{es ledet sru€q IuI q€uul uELI€ued Sulputp usp Isuolulp^Iurrulrl ' InsnJaE le^€lllue) 6u1pu16 cL'l iequeg 7,3a Dimensi pokok dinding kantilever Gambar Gambar 7.4 Gambar 236 Gambar 7.3b Dimensi pokok dinding berbobot Dimensi pokok dinding kantilever alas lebar 7.5 Ukuran dasar dinding kantilever berusuk Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan LEZ luJlltleul-ueqnqElad ueSuBcueJod uslsp Jesep rs{rulsuol sruef ed?leqeg eurlue5 lnrnusr! loqoqrq 6u;pu;p eped e[.reyeq 6ue,( e,(e6-er(eC L.LlEquBg '/v\+t+tM= A 'Sulpurp sele s?te rp qeml lelol lereq = s16 : uustu rp UZ ow3--g -^ nd t/y\ + + t1YL : =u ?4 e94 $ soc nd rnd u{eru d uls - ')' : zHr "d upq s?ts rp 8o1euy ryp11 Eurpup uup q€uel Br?lrre uereseEred g ue48un1gred1p lnpns €lrq n1re,( tuqueU 'ru 00'9 a '(Z) 'se1e Eunln depeqrel 8ur1n8 uoruotu qeluntqelepu ohtr reqal) sule qu8uel qllp ewu rp '' 7 -;+ orrlS- g :" :n1ref '(g depeqret e selrsrrlues4e re8eqes Eunlrqrp ledep e,{e8 >1e1e1 qunoloC lnrnuou loqoqJeq Durpurp eped e[:e1eq 6ue,( e,(e6-er{e6 s;uep nd+"M= t1y\ 'nd + : st{d - A=u n e)IeLU '(g-r)-06)uls'Bduep i(g + g'I Jequpg B^d n - 06) soc'ed: '{d iqeuq ue8uep Surputp : g lnpns: ?l €Jslua ueresa8rad lnpns lSulpulp ue8uurtuel iEurpurp plol praq: t/y\ :€IIg lnpns lenqtuetu €d eAeS'rn 00'9 > g 'Surpurp lerrlJou suu8 ueEuep uetSSuqel ue8uep ue4Sunlrqredrp Eurpurp uep qeuq €Jelue uerese8red lnpns epq n1e,( 'quo1no3'(1) :trunuou SunUqlp ledepgule efe8 eleru 'nlnquprel u€rsrn ue8uep runses loqoqraq Eutputp epud elre4eq Eue,( efe8-efieg loqoqreq Surpurg '(e rluuBl uuquuad Eupulp IuBcBIu;uEuqraq upud u[ro1aq Euud rr(u8-u{ug E'I'L Untuk menghitung kekuatan sffuktur, dihitung pada setiap potongan, misalkan potongan: (b - b'), dari Gambar 15.8. Bila: W: berat konstruksi di atas (b-b') pada satuan panjang 100 cm (dalam kg). B = lebar dinding pada (b-b') P."2= ^tH2 -.Ka Puh:Pa.cosp)R6=P36 teg. tekan Pau = Pa . sin B -+ R1,: Puo a). terhadap tegangan geser res tarik Hi*"sansanrekan 7.8 Oo"""r = I+- t00B b). terhadap tegangan tekan Gaya-gaya yang bekerja pada irisan tengah dinding berbobot Gambar R" ' R.. B v" Woo' b). Dinding Kantilever Dari Gambar 7.9 Bila: W' W. = berat total dinding; I lJ q W, = berat total tanah di atas I I fondasi; f = tg 3 4, yaitu koefisien pergeseran I b I $: antara tanah dan alas; dan sudut pergeseran dalam . maka: c' = koefisien kohesi tanah pada Gambar 7.9 Perhitungan gaya-gaya dinding berbobot dengan alas/dasar maka: Pu : yHz Pp: THoz 2 2 alas. .Ka Pha = Pu cos .Kp Pva = Pu sin p Php = Pp 238 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan B 6tZ iurlupu-uuqnqelod ue8uecuered tuelep .tesep Is{ulsuol sruef ede:eqag '(11'l reqrueg te$D lrullroq leEeqes uelreque8rP ledep €JBceS_ 'uep^eq edereqeq qrun1e,{ueu Surpurp eped e[:e1eq 8ue,( efiea-eteE .Surpurp rnDln4s uuisn>Is{ EunlrqEueru lnlun'(z) urrlrp'raeq ntrr{ uraunrrqred ralallluBI 6ulpulp resep/sele l$lnJlsuol i$euJelle edetaqag 0I'Z JPqueC tu! ueqnlurual dd\ d>t rpe(ra1 =d "dHztl rseqo; uep lese6 ueugEunulal nledes ledues srueuau.l 6ulpulp le6el 6uelnl (91'4 reqtueD leqll) 'Iseqo{ elel uep dd InUu q?queueu eSSutqas qequ?ueu Inlun '..npdes,, ue{qeque}lp ledep 3u1pu1p sele eped ueuurnelred ur?l?p ?llg ueEuqrqred sslB sqtllqels IP 'iqnuedlp urnleq ql52ul uerncunled depeqrq erld S'l < =5'g =- :LiBIepB uurncunled depeqrel fl soc sellllq?ls DI?tu d6: r!4 du6+8,J+J'N='d nnd+'A\+sA\.=A= u : qel?pe ue:ncunled depeqr4 sslqlqels ue8unlgre4' ( 1 ) Gaya Pu : *'*u bekerja pada titik IH di atas alas. Pada ujung bawah Pokok dinding bekerja gaYa dan momen lentur sebagai berikut: V=W" M = (pu .cos 0) +ws+PasinP H 3 H=Pr.cos0 (Pu. ditiadakan) rxry,, Y l,rtravfnzrei- lilllllrr atumit Hw T Gambar 7.11 pada dinding penahan tanah Gaya-gaya utama dan momen yang bekerja (a) Perhitungan struktur dinding (lihat Gambar 7 '12)' M D1 Q ujung Gambar 7.12 Besaran gaya pada dinding penahan tanah gaya'gaya: Pada kedalaman h dari ujung atas dinding akan bekeda 9: 240 Y.h.Ka pelabuhan Soedjono Kramadibrata, Perencanaan i+) 9s I?Z lurlueur-ueqnqslod uBEupcuBrsd urelEp r?sBp rs{rulsuol sruof ?daeqeg InsnJaq JeAeltluel 6u;purp ueDunyq:e6 tL.Z JequEg Zlltol/l- Zlll+ ou!+ alllotll' Zlfi+ ou!+ qeivreq 6unln oulpulp sele 6unfn ) rensas ueueqequJed ue6uap.,s/'elnuel leled le6eqas 6un11qrp 6un[n 1e1ed '(E1'1 requeg 1eqll) Insrueq ra^olrlual Surpurq '(c) xP'0Jo=rtl xp'bJo:0 rlb+*s+th:b s€ls lrrunl xP'O Jo: hl xp'b;o=[ lb-xs-lb=b e(efl-e(eB ufta1eq sele 3unf6 :r8eq eleu sele 3un[n eped qeuq u?qeq leqrle ue8ueSol: tb iselu uuSueEel iuer8ep uep uuSurrnue{ = sele lrrunJ 'Sunt1qlp ledep Surpulp m11n:1s 'se1e 1p s BIrg Sunfn'(q) rn1uel uoruoru IrBp e,(e8 ue1:eseprog qP'D qpb Jo: I^l ,Jo: o Untuk mempermudah perhitungan, pelat dinding dihitung sebagai pelat menerus (strip) yang bertumpuk/berkaitan pada rusuk-rusuk. Berdasarkan hal tersebut maka ada strip, yaitu: - strip ujung atas Momen =koefisienxql2 Gaya lintang = t/zx ql - Strip pokok bawah Momen : lintang Gaya di mana :koefisienxql2 qh: Yzxql y .h Pada sisi dinding pelat dihitung sebagai pelat kantilever biasa. Berdasarkan analog perhitungan di atas, bagi perhitungan pelat alas dapat dilakukan. Pada perhitungan pelat dinding dan dasar, perhitungan dapat dilakukan berdasarkan pelat yang dijepit tiga sisi. Untuk perhitungan pelat ini, pembebanan muatan terbagi rata sehingga dapat diambil koefisien-koefisien dari tabel di bawah untuk kategori VIA (lihat Tabel 7.1 danTabel7 .2). Tabel7.l Momen di dalam pelat persegi yang menumpu pada keempat tepinya akibat beban terbagi rata 1.0 1.1 1,2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 'Il.Tl M[:i3,33]8lxil = +0.001 ru... ,wMy::3ffi1;l:t [,41x olx2 x MtY=-660,O'*'' Mlx = +0.001 olx2x *ffiily=lBBBililll "w, "fm - * MtY = Mlx = +0.001 qlx2x 6'9O, Oo' 52 52 59 54 21 2g ea z6 28 bd 68 72 34 20 70 74 JI co 84 92 x a1 41 MI:*ffilll:x 84 = +0.001 qlx2x 21 Mlx = +0 001 otx2 x Mil=13:ffii:lll Mlx Mlx = +0.001 qlx2x = +0.001 qlx lr/V=-0001 I lv I l€t 25 J' My:1ffii!I:x ,,WMI:IBBi;lxii '*:l#n). 45 21 u1 28 Mlx . fl%l \, 22 32 70 ,,II3 MI:1ffii;r:t *Tm 44 44 JY JI 26 qlx2x 60 +0.001 olx2x Mty = a6 ee1 61re, u& = - o.oot du2 x Mty = - 0.001 qtx2 x 26 Mlx = 7g 21 60 55 30 92 181715141312 11101010 I I I 9 8 99 r04 109 112 115 117 119 121 122 122 123 123 124 124 125 77 79 81 82 83 84 84 84 84 84 83 83 83 83 83 45 53 60 66 72 78 83 88 92 96 99 102 105 108 125 41 41 42 42 41 41 50 39 38 37 36 35 34 33 25 45 48 51 53 55 56 58 59 60 60 60 61 61 62 63 28 27 25 24 22 21 20 19 18 17 17 16 16 15 13 98 103 r08 ll1 !14 117 119 120 121 122122123123124 125 49 51 53 55 56 57 58 59 60 63 28 28 2't 26 25 23 22 21 21 20 2A 19 19 18 13 74 82 89 94 99 103 106 110 114 116 117 118 119 120 125 69 72 74 76 77 78 78 78 78 78 78 78 78 79 79 29 32 35 36 38 39 40 40 41 41 42 42 42 42 42 42 m 19 18 17 15.14 13 12 12 11 'lr 10 10 10 10 I bb 71 74 77 79 80 82 83 83 83 83 83 83 83 83 83 57 57 s8 57 57 57 s7 57 57 R1 A1 Ea E1 c1 .1 26 27 b5 65 fl:r6! 242 2.5 59 56 73 78 84 88 93 97 100 103 106 108 110 112 125 45 44 44 43 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 25 28 31 34 36 37 38 40 40 41 41 41 42 42 42 42 20 19 18 17 16 14 13 12 12 11 11 10 10 10 8 64 69 73 76 79 81 82 83 83 83 83 83 83 83 83 56 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 38 42 45 48 51 53 55 57 s8 59 59 60 61 61 63 28 27 26 25 23 23 22 21 19 18 17 17 16 16 13 85 92 98 t03 107 111 112 116 118 119 120 121122122125 74 76 77 77 78 78 78 78 79 79 79 79 79 79 79 34 42 49 55 62 68 74 80 85 89 93 97 100 103 125 37 39 40 41 41 41 41 40 39 38 37 36 35 35 25 87 94 100 105 10S 112 115 117 119 12A Q1 122 1?3 123 125 36 38 39 40 41 41 42 42 42 42 42 42 42 42 42 31 36 40 43 46 = terletak bebas = terjepit penuh Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan f te urlueur-ueqngBled uBSuecusrod tuBlep .lps?p rsIrulsuol sruer Ederaqa8 'r['l rEqurED ?ped ruedos dernl ue8unqure,{uod >lntueq Slrynlsuo>l €r?cos 'dern1 e,(u4e1ar41eced ueurlSunruel nluqJoq 8ue,{ sera>1 qeuul eped snquol e,{ep uep (doc-3ur,rttp) 8uur1 elede{ uel€Ipesrp srueq eueJu>l 1t1ns u.(ueselq ndel dernl uu8ueousued '(uouoa-tasald) n,(e>1 uere>1uulsd ep€d 'eJ?lueuos r{nlun ueleart.u8ued uu:luunErp e{ueserq €uas IIce{ uel€nu uep Suelueq Inlun ue}Fun8tp tut stual dernl uelnpedrp 'ull., sruel durnl fZ'L n.{u4 :l€uol BIDI e>pru 'e{u:esep 'inqosJal nlens ue4tedeptp ue8ue,{eq de:n1 stuel lenses uz8uap uuqeq uere>1eued uu>ltudepueu gl'L reqtneg IJ€p '1nqesre1 derru stuof u€p uuruqtue8 Inlun ll'L '(spoaq lpq'wCIp n!!oc) paqs dexq 'Qad'ayruoc) ro^elnue) panqno) rc4?uef uu8uep roJJo{ uep '(?ur1rd 'lqrdrp 3uu,( uuqeq uep ra^eluuel{ durnl lquoqroq l€ue{ e1u1Euu,{ dernl sruel-srue1 e.{uueeunSSued ueepeal Fep Suque8lel lueceut-tuecuueq dernl ueute>1eued stuel (sern1cnr15 agtr leaqg) stselaildafual nBlB sruauauj sEqeq l?l0ual = x zxlb tOO O+ x zxlb LoO 0+ 99 81 81 81 6' 6t 09 09 0s 19 t9 t9 t9 09 8t 9t et 61 8r 8t 8r 61 6t 09 09 0! 19 t9 tS t9 09 8t 9t 0t 19 06 68 88 /8 98 98 88 0B Lr U 69 99 69 09 9? 80 xzxtb fooO+ = (lW) xzxrb !o0O+ = ( e9 09 e9 89 e9 89 Z9 Z9 Z9 19 09 89 L9 99 19 8? et 81 61 0e lz zz ra 9a LZ AZ 0t tt r8 98 Z8 6Z 91 t/ 99 09 16 86 Z6 Z6 16 16 06 68 88 9L 6t 6t 6r. 6r. 08 0S 08 61, 6t 8l Ll 9/ Cl. 69 99 6t 6/ 6/ 61 08 08 08 6L 6L 8L LL S1 0/ 69 99 ger 80r gol zor 66 96 Z6 88 SS gt ZL 99 69 E9 9t 88 9Z 8! 6 6 6 6 or o! 0t tt e[ 0! rl. 9l Lt gl 0e 69 09 €9 e9 09 89 e9 E9 e9 Z9 a9 t9 0g 69 1.9 t9 09 09 te zz 19 gt 6L 6L 6L 6L 6L 6L 6L gL U gL u 0/ 19 e9 /9 19 gz 61 6L 6/ 61 61, 6t 6l gL LL 9L tl 0l 19 z9 /9 19 89 Z9 99 gt L' Ve 8Z zz 9Zr eor 00r /6 06 68 98 08 '1. s9 Lb Lt 8t 8U 6t 6' 6t 09 09 t9 19 lq t9 t9 09 8t 6t Lb Lt 8' 8t 6t 6t 6t 09 0S t9 19 19 t9 tS 09 8t v6 Z6 ?6 16 06 68 S8 98 t8 Zg 6L 9L 11 1,9 t9 99 8' 8e r0 r0 t€ t0 tt 9e 90 9t 9e 99 /E 80 88 80 1e 90 0r rE 18 fi ,e te 98 90 90 9e 90 /e 8s 8e 80 /8 9S 09 89 t9 89 e9 Z9 a9 19 09 69 8S 99 eg 09 It Zt 98 gz zt zt, tt 9e 9e /0 80 6e 0t [t et ,, ,t st 9v ,t 9Zr etr 0r! g0r 90t mt 00! /6 e6 88 t8 8Z eZ 99 69 Z9 tt gz 9z tz ez ea lz 0e 6'! 8r a'L : 99 00 88 e0 0e rE rc re 90 90 90 9e r0 B€ 88 60 8t 6r $ e0 t0 te rc ts t0 9t 9e 9s 9e 1t 8S 8e 6S 8t ?! 9r 91 9! Mt durnl /r 9t 9l tl tt al tt Ed E = (^lt{) = (Ilr't) xexb loo o+ = (xtn)- = (ltr) ty!) xz{b rooo+ = (x1y1) x,Xb xlxlb (,(ptt) rOO 1O0 O+ = | - = (xt!r)'I g+ = (xlf'l) - = ({} l) xzxtb too O+ = (XN) xz4b to0'o+ = : (Itt^l) (xlt'i) Er EI x,4b 1g0g+ = ilr/,{1 ' xrxb iooo+ = (rnt) xz{b loo o+ EI - = (xrn) Er rmr id^;i rc[ L - i:{[iHii=Afii x,sb (Aly\) - too 0+ = ;$;il6= (xln) xllb rooo+ = = (xtn) i'll iffi,li=fifii =*^,tr-r x,{b rOO0+ = (^tN) x.xb looo+ = (xrn) f--17 l!ll- 0'l eler ;6eqle1 ueqaq leque eluldag ledu:aa1 eped ndtlnueu 6ue^ 16as:ed 1eled u:e1ep !p uotlloy{ Z'Z laqel I f-E f_= Gambar 7.14 Prinsip dasar turap kayu penahan tanah 7.2.2 Turap beton Turap jenis ini umumnya dalam bentuk unit-unit (precast members) dan digunakan berdasarkan perhitungan-perhitungan tegangan terhadap muatan ataupun momenmomennya yang terjadi akibat beratnya unit pada saat pemasangan. Contoh bentuknya dapat dilihat pada Gambar 7.15 tempat pembesian pada ujungujungnya, besi begel, lebih merapat untuk menahan pukulan dan penetrasi dari unitunit tersebut. Bila tempat penumpukan unit-unit dekat dengan tempat pelaksanaan pemancangan, ada kemungkinan unit-unit tersebut menahan tanah sehingga menambah perlawanan terhadap pemancangan unit-unit. Kesulitan pemancangan dipilihnya jenis bahan yang lain. ini dapat mengakibatkan Dengan pembersihan dan grouting dari sambungan-sambungan (joint) didapatkan sambungan yang rapat/padat, tetapi pada beberapa tempat perlu diadakan sambungan (expansion j oints). tt DE i i[mT-[|[m ][U ffiU Gambar 244 7.15 Soedjono Kramadibrata, Prinsip dasar turap beton penahan tanah P erencanaan pe I abuhan 9lz lil:queLu-ueqnqBled ueSuecuEJed ruelpp resBp Is{rulsuol sruof edBroqeg :trullJeq re8eqos rsunse-rsunse ueIJ€sepJaq uer{Bceued ue4eueslupp 'u,(uuequpserured qupnuusdruoru {nlun 'ledrue e>1 1e13url u€eruesJed ueluosred qruo1 sueE qe^\eq 1p dernl ueruulepel ue8uecuered Eped 'UI'L :equleg 1eqr1) 1rue1 srre8 qBA\Bq rp Surpurp 8uu4e1eq rp grsed ueus{al up{lnqruruoru Suef Qoai 'rselor >lllp) retndreq Ue>IB dernl Surpulp 'lq JIqB uew{ot rrep qrue8ued re8eqeg ' (auu-a8paq) 1rue>1 sr-ru3 ueEuep redrues ;1qz efreleq dernl Suqeleq Ip geu€l 'rur ueluos.rsd uelqeceuotu ruelep qoluo3 lsupur8raq rIBuBl upud durna 'B eleq dern] s;ue[edereqeg 9t'Z JequrEC 'raJJoI urep ln1uoqrueru {ntun adrl edereqeq ue>lSunqeE8ueur qupn6i '8 uep ipcel rnluol ueluotu 1t\vn qa^^-qcfi firollotls adu nete gaqs 7q3ot7s ady '?uepes Euu,{ rn1ue1 ueulotu ;nlun qal^'qcto ad17't83u4 8ue,( rn1ue1 uetuour 'L {nlun Z edrl e,(qesru 'rn1ua1 ueurou ueqeuetu {nltm ueceur 4e,(ueq ludepral lue8uecueuad lues eped rseu:o;ep depeqrel u€qel '9 lueseleEued erec uuSuep ntrrs,('u€8uu[uedJed uoppe8uaru :(a111 {nlun qepnlAtr 'S auatas Suol eutqelrel eseu te,(undure1r11 'V Irle>l edu.leqeq ueleun8rp 1ede6 'g iuoleq dernt ue8uep ue4Surpueqlp IIceI Sue,( lereq te,(unduauJllsler er€ces 'Z lue8uecuetuad ueeuzs4eled lees eped uu8ueSel-ueSueEat depuq-re1 u€/rtel e,fup tu,{undurepl :lDIIJeq tu8eqes u{u1Ers1e;rs suerol te>pdlp ulntun tut du:n1stue1 zfuq durnl e'Z'L ?, 0, Y., Gambar Ka : K'a 7.17 Kp,Ka 0" Kb ,rq Gaya-gaya pokok pada turap penahan tanah bergradasi-kohesif Koefisien tekanan aktif (biasanya dipakai nilai Rankine); = Koefisien tekanan aktif pada tanah di bawah permukaan air; Kp = Koefisien tekanan pasif (biasanya diambil nilai coulomb atau Rankine); K'p = Koefisien tekanan pasif pada tanah di bawah permukaan air; K =Kp -Ku K' = Kb -K'a Pl = ,'h,K'u +1'hrK'u = tekanan aktif efektif terhadap turap pada garis keruk; tl Pp =y (K'p-K'u)Y=yK'Y = tekanan pasif efektif pada ujung turap dan bekerja pada tanah urug (blackfill) P"p=p'p+yK'Y : tekanan efektif pada ujung turap terhadap sisi turap bagian urugan. yy'= berat jenis tanah Bila gaya-gaya di atas titik O mempunyai resultanta Ru pada jarak Y dari titik rotasi O dan titik rotasi tersebut berjarak a terhadap garis keruk dan berdasarkan tekanan lateral pada titik rotasi tersebut bernilai nol, didapatkan: Pa T'(K'p-K'u Pa ) y'K' Jarak didapatkan berdasarkan Fn = Ru +(% 246 Q *F"p,i-rol=o Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Llz wr.ltJzvr-u?qnqeJed ueSu?cu€red uelep lesBp r$lrulsuo{ sruof edujoqo8 or'! }/., - = (i * sv)Btcz* tf * si)r8r b = "o A"r-')'b = 1f - ey)Brc7 - (i- s?)rBl b ='o :ue4ledzpp Ue>IE 8l'L r€qtuuD ep€d 'leJot€l ueue{o} Ipquuuoru eESurqes 'urp sedelou ue>1e Eurpurp uped Eunduel 'uluellnser u,(e8 efrel IItp u€{Wpurrueru qelo rsrrp Uu>I? tnqosJel ueqeced rrsp IBJolsl ueu?)lel qequ€ueur eEEurqss uzp qeced-quced uole qeuel rur rs?prlosuo{ leqlly 3rsud ueualel qe.reep eped rseprlosuol 1pe frel ueuq8rmtuel rseqo{roq qeuul uped Euucuedrp 8ue,{ dernl epe4 le lsaqo{req qBuBt upud 'u + A : durn; 'q C relru ue8uep A + B + H Wlepe ue4qnlnQlp Suef dern1 Sueiuu4'(g lselu rp snuru uu{reseproq,l SunftU '(t, eZ+H :1n1tu"( e{u4u1a1 uep "U BluellnseJ e,{eE uep e Eunlrg ' {,d: .d,d i d.4 ueue>1et-ueue{ol Suntr111 d,) t*p n,) d) '(E B; uersgaol EunrlU '(Z ie,(ursrpuol-rslpuol ue8uep €siels ruqure8 tung '(I :tql.req ruEeqas qBIEpB de:n1 uuEuecue:ad utelep qo13ue1-qu>1Eue1 e+ A : O uep A + ) ruFu n1re,( qepnuuodrp u,(uquyeseur'r,, o = ,,offi - unp = B + H qelsp€ dernt Suulued Ipet ("X .,]lj,oTHr, {{',a*,x,r&,#}^ - oX),t ue8uep pue8lp,y,l, fli'J,:],jrj*#* - ;gE (#),^ - (#),A + oA :ue>lteduplp IsruIsqns ueEuep dg .l'd{ - ( * ,, + (f+ .l) ug mre o = fiXflog- lf u,,o * dO: * ({ *,0 eu o depzqrel ueruoru un,rl,ssploq = o,,o € u,Frerrp pdep zu,p A ,*#ffir';:#frX*J:: d,,d * dd Buz-,^.dd----7 t\ \ (diagram disempurnakan) \ q = tegangan efeKif pada = yri d"nt i"iri U{TJJTJJJJJJ B Gambar Pada 7.18 Uraian gaya-gaya pokok pada turap titik A di sebelah kiri turap q = 0 dan tekanan netto pada titik tersebut adalah: op-ou =2c-(q-Zr)=+c-q (karena Ku = Kp Pada Gp = 1,0 bila Q * 0; maka sebagai ganti q adalah thKu atau yhKp). titik B bekerja gaya-gayai =g+yD+2c (kekiri) o"=e+TD-2c(kekanan) o, - o, = D +A +2c - (yD -2c)= [+ untuk stabilitas turap XFu R. + ;(4c + :0 4c) -D(4c - [; 4c atau * {1+.; = o __D(4c-9)-Ra 4c Jumlah momen terhadap alas turap = 0, didapatkan: 1-a R"(y + o) - i@c- q) + +(4c) = 0 Dengan substitusi nilai2 di atas akan didapatkan persamaan: . D'(4c-q)-2DR" R,(l2cy+R") -ff=, Angka kedalaman D dari persamaan ini harus ditambah 20-./10 persen sebagai faktor (1,5 : 2) dapat dicapai di mana: 248 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6lz utlluBut-usqnqsled uBSuscuBred ruelep resBp rs{ulsuo{ sruaf ?dereqeg :lru{lJoq rEEuqes uBnluelel ue8uop lrqets rypp ue{e d?rn1'0 = I - cy =do BIrq eaqeq rq6yl rsqureg u€C du -,u:,d :snr.uru u?{rasepreq EuntHIp ledup ru>18uel ru18ue1 dernl eped e,(eg b-ct 0- -=ETz 0=( uetuoru uelSmlgredueu ueSuep '(O * T, o -tqCz+zC +sq)(b-ci)O-,('BU :ueryeduprp ru18ue[ sue8 depeqrel $) Jrsoqo{ ry:e4 sFeB qe./(eq lp q€uel elrg dU X+ e = o u?p x - ea = sg ruq8u?teped e.(ug + ? + H rlBIEp" de-ln1 Euulued lpef X I€llu uecrp ledep e:1e11 o= :uopedeplp { u-(e + rq)r$rrx + t$rrx sBlB rp ueuruusrod-ueeuusred uuq (xf +e+ tq)i,:,,(,='a,( lpef xf,+e+tq=,,( 7 i.''X"t = 'U Z errsru rp 'U,{ = d5,r{ :ue4ledeprp ru18ue[q4p epud ueruoru uu6 ,),i_-o ,g rp J,,re u?wrel u,p ,,rn., ,o ,*,i'lJfiiyF:fllJ;t#?rff,*?3lffilXi Je:el epud relndreq ludep e,(uuq uep rulu{ uEppBoI ruulep durrg ernqeq u?{psrurg (3u1p4 Taaq g patoqcuy).rur13uu1 uu8uap durnl .r uepi4ruelsue'epedgrrnrrr,"n,I'r11lt"r1"J::; l>1rue1 sueS sele p eU IrBp 1e1a1 :,( iry:e>1 sueE selz Ip Ierelel e,\eE-ef,e1 enuos uep ?luellnser efeg _ BX llruerl suu8 qezneq 1p dernl muel?po{ = ( c c = q YH I :n?< 4 V,'J Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa tidak stabilnya turap karena fungsi H, tetapi relatif independen terhadap material yang menimbulkan q. Jadi untuk tanah urug tertentu, ada suatu tinggi H yang laitis di mana disebabkan masalah stabilitasnya tidak dapat di bangun. Jadi turap berjangkar mempunyai angka stabilitas: y'=hg*I y'=h3+a+ (K'o- K'a )x = y'K'X Gambar 7.19a Gambar Sn= 7.19 Gambar 7,19b Gaya-gaya pokok yang bekerja pada turap dengan jangkar c -q Bila memperhitungkan adhesi c, pada dinding, angka stabilitas menjadi: c^ Sn=- {l+ qc ' di mana pada keruntuhan pasif (tanah di muka dinding) menjadikan: I + cu : l,Z,atau Sn = 1,25c c Jadi untuk faktor keamanan (S.ry = I dan -fq = 0,25,angka stabilitas menjadi 0,31. Dalam perancangan suatu turap maka angka stabilitasnya adalah: 51=0,3.S.F 250 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Igz runueur-usqnqBlad uBSuecuued ruelsp resep rslulsuo{ sruof edEreqog 'EZ',L&gweD eueure8eqas'a ue8unlrqred ueeqoc.red uelepeEuaur efu8uues uelrepurq8ueru ',,ue1ell1o {olug, teEeqos ue1e1u,{utp Iuodes wild erec IrBp rselgrldurrS 'LZ'l : C nel€ LZ'O -- cu IIqruBIp e,tuuserg 'rrJelollp ledep e,(uueJ€seq tnqos:e1 letsue8el IS€IAep rcdues a 1e:e[ rsr^er qs{Bpv 'Eun}1qlp tedep eqg depeqrel u {pp lutsue8q ISeIAoC 'mluel ueluoru Sunlqlp ledep e83u1qes aa ue4leduprp l u€tuslepol ue{€rl{redtueu uu8uaq 'kZ't requreD t?qll) u 1pp epud Qg 1esnd.le1e,(eE nlens uu8uap ue{Iluu8}p clnp uu8ueSel urer8elp ueJeseq epud ueryessplp Iq 11Eg uu8unlqred 'u?tuel€pel uep Sunlue8rol c - u ll€p e,r"m>1z,{ulnfueleg '{ruo{ sueE uep x >1ere[roq Eue,( (g = 1q) 1ou de.rnl rnluol uo{uotu ledurel {pp q€l€pu I >lFIt uelSuepes'dern1 (fitxt[to Tutod) ydel {pll qelepu u {plJ 'uqu snlnd suz8 ueryesepreq SuqEuolou ue4u de:n1 wllesllulp ZZ'L reqrre1 ue1 (tvgl 'potpa74J rlrtlfl paq.il ItrBuEI11de1'upolel4l uurlJusupraq lseqolJeg uep gseperbteg r.leuel dernl eped ueuelel LZ'Z iequleg durq uu8uucuura; 'p uelnDeleyl qeuel eleg 'dan1 eped ueuele]- 0z' LJeque9 # 1 U _t lepu / ue>inEeleur qBuet eteo '( t, (17'7 wqvnC wp gg'1 :uqueg req11) 'rseqolreq uup rsuperEraq Erun qeuel '(g uep ldelEuel lupu4le4n8ereru q€u€l uiBO'(i :lDIIreq ruEuqes ue4qecedtp ludep e,{uq€les€Iu uereselef,uad '(puos ,Qys asoo) sedepel Suuf EunduelJsq rrsed qeu4 uuepee{ eped nele uu>lnEueu uep delEuel rypp quust Blep-€lep pllg \\+ ianskar --t:--= diagram tegangan Gambar 7.22 diagram momen a. Turap dihitung ujung bawah sebagai sendi; b. Turap dihitung ujung bawah terjepit { pada titik b, deviasi t 0 \ \ I \ I garis keruk -.: I tagensial adalah ianorar }L I I I ,/x e-r Gambar 7.23 Simplikasi FEM Jarak x dari titik I telah dihitung oleh Blum sebagai fungsi dari $ (sudut pergeseran dalam). Dari sketsa di atas, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1). Tentukan K6, y, Kp i 2). Hituns a: Pa Ka,y'(Kp-Kp) ' 3). Hitung x dari diagramGambar 7.24; 4). Hitung R'6 berdasarkan momen terhadap tungkai jangkar; dan 5). Hitung (Y-x) berdasarkan momen terhadap titik Rg. 252 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan €sz urrlu€r.u-usqnqeted ueSuscuerad ueleP rss?p rqrutsuo)i srueI Bdereqeg 08le'zp (')+dx),tT t *('d-da)'I:J I :w{tnqesrp Suol qep rseperEreq qeuet {n1un '{oleq re>13ue[8uefue6 uep l4o1eq:e13uu[ qeaeq sBIe ue8uep tedues qeuul uuelnuued eJelue u€urelepa{ >p,nf =1 : zp :Zp r?lru ue8uep .rE)l6uel )opq uetleo / / / / rcnsos tr) \ nd + dd JplB uup grsed e,(e3-e,(e8 = lrulEuutluel efe8 : dy eu,ru rp zp L'O \ 'f ilp r Iqrulsuol lz'L)eqwec (t) Ude[ >lnU ueu]Btepay 0'o z'o l,o o'o ) 0 o o. 0loo (o \ o o 0zq ID a\ \ oeS 3 o 0v (e-il T (e,v-d ,v),r dd) = dv ellg IoIBg '(I ur€cos rut re18ue[4n]ueg (s"toqcay) s'o n'o - i zp g'0 (uowpoap) ru>13uu1 :ln>IrJeq re8uqes ue4leduprp H( rd rwl8uul 'e di mana: T = IG = koefisien tekanan tanah dalam keadaan seimbang (diusulkan = 0,4); dan H :tinggijangkarbalok. gaya tarik jangkar; I daerah pasif I I I I balok jangkat Gambar 7.26 -_l pa \ \ I L__ p^ P \ __J j pa Tegangan utama pada jangkar Untuk tanah berkohesi: T=L(Pp-Pr)+qr.dz Lokasi jangkar sedemikian adalah diinginkan sehingga daerah keruntuhan turap tidak memotong daerah keruntuhan jangkar balok tersebut (lihat Gambar 7.27d). Bila terjadi perpotongan (lihat Gambar 7.27 b/c), harus dilakukan reduksi: Ap= { (Pp-Pu)-G'p-P'u) } + Ao = Baya tarik jangkar. P'p ; P'u: dihitung pada kedalaman' 2). Berupa tiang pancang (lihat Gambar 7.28). Tiang pancang ini menahan gaya jangkar T yaitu Gambar 7.28, salah satu tiang merupakan tiang tarik. 254 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan dengan tiang miring. Pada SSZ turlueu-ueqnqElod ue8upruBrad ruplEp r€sep rslrutsuo{ sruaf edeleqeg :tDIrJoq r?Ezqos uolrsalgrsel>llp ledep e,{uumurn ue>1eun8rp Eue.( Suucued Eueq stuel-sruef leqturuoq ltdep lede>1 uu4ur4Sunueu eun8 ualnpedp 8uu,( rru ueru€lepo{ e,tuepe Emqnqreq 'qeqruepeq rur ueru€lupe1 uuqnqeled uuun8ueq ep?d 'qewl usl?p Ip r{nBl ?pelog quuel uu8unlnp leduret '(uoltopunot daap) utepp IsBpuoJ re8eqes l€ue{rp Sueg lsepuo; 'ydrs ueun8ueq nulr tueleq Suucuud 6uen:e16uef ueeunDuad qoluoC gZ'l rEqueC WW :e16ueIueledueuad ueqllld lZ'lreqrueC xnra)i suPo d suBb Ileuralle 'iT lPlal / -' *;'- / llue ueqnlunjat llsEd qeJaBp lluB / ueqnlunre4 srre6 7 I !rotPq 1nra4 sr.te6 Euu;a tL No, 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Panfang maksimum (m') Jenis tlang 't6.00 Kayu Beton cor (cast in situ) Pipa baja (tanpa diisi beton) 18.00 25.00 Tiang beton pracetak Pipa baja diisi beton Baja H Tiang beton pipa pratekan Beban makslmum yang daoat dlolkul (Ton) 30 60 25.00 50 80 30.00 80 30.00 40.00 100 120 7.3.1 Fungsi tiang Pada konstruksi pelabuhan umumnya tiang-tiang itu berfungsi menyangga dermaga pelabuhan, yang harus memikul gqya-gaya vertikal (beban merata dan terpusat) dan gaya-gaya horisontal. Tiang-tiang ini merupakan kolom panjang, biasanya dengan pembebanan sentries. Gaya-gaya horisontal yang dipikul dermaga diteruskan untuk kemudian dipikul tiang-tiang miring (batter piles). Pada Eaya-gaya horisontal yang relatif kecil dapat diperhitungkan untuk dipikul tiang-tiang vertikal. Sebagai tiang yang berfungsi kolom panjang, ujung-ujung tiang mempunyai kondisi ikat tertentu, yaitu dapat berfungsi sebagai sendi ataupun terjepit dan mempengaruhi daya pikul tiang. Ujung-ujung tiang dianggap bekerja sebagai sendi apabila tiang dimungkinkan untuk berputar bila dermaga dimuati. Hal ini dapat terjadi bila konstruksi balok dan lantai dermaga merupakan konstruksi ringan. Pada ujung bawah, tiang berfungsi sebagai sendi apabila karakteristik tanah pemikul merupakan tanah lembek (lempung). Titik tumpu ini biasanya diukur pada kedalaman antara 0.00 - 3.00 meter di bawah dasar permukaan tanah (lihat Gambar 7.29a). Ujung tiang atas (kepala tiang) dianggap berfungsi sebagai terjepit apabila konstruksi balok-balok dan lantai dermaga merupakan konstruksi berat dan ikatannya sehingga hubungan antara tiang dengan balok/lantai tersebut dibuat dengan ikatan yang menjamin adanya kekakuan (lihat Gambar 7.29 bld). Ujung tiang bawah dianggap dalam keadaan terjepit bila karakteristik tanah berjenis padat, seperti pada pasir padat, lempung keras. Tiang harus dipancangkan pada kedalaman di bawah titik jepit (point of rtxifl. Titik jepit ini diperkirakan 3.00 4.50 meter di bawah tanah padat. (lihat Gambar 7.29c/d). - 7,3.2 Perhitungan struktur tiang Secara individual tiangtiang ini bekerja sebagai kolom panjang denggn pikul tiang dipengaruhi faktor pembebanan senhis. Sebagai kolom panjang, daya tektk (critical buckling load), dan panjang tekuk tiang sangat dipengaruhi syarat ikat dari ujung-ujung tiang (lihat Gambar 7.29). Faktor tekuk (or) mempengaruhi/mengurangi kemampuan daya pikul tiang terhadap beban. 256 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan LSZ lllrltrEr.u-uBqnqeled ueSuscuered luBl?p JPs€p IS{rulsuol sluor EdeJoqog Slqet lspuo{ eped Euep p>1rd u.(ep = 9^d :EUBIU IP orl ..4-Ig-7-o^,d :trullreq re8eqes {rulel snturu uP{€ sqs€le {nlueq ueqeqn:ed e,(qnqrull leduol Euuleq nlsns {qun €/(qeq ueltt>{nqtuetu Jolng .(69.4 ruEuqes requeg lurlll) lru{lreq sqetuo{s ?reces ue4tequeSrp Suel} 8un[n-Eun[n eped te>11 (rsrpuol) 1uref5 Susaued 3uu;1-3uup upud 1nr1a1 ToDIBJ qn.lu8ua4 tE'L = : senl uup i3uur1 eped Sueluuuleru eieq Euedureued iuelurlrrp tuu.( leq :41qet lue4e1 ue8ueEal = aY 'uoleq Euedureued s€fl[ .V ' €o u lsnqnl {I}sIroD{sJB{ uoloq ue>lel uB}BtuIa{: {qo :(ue4u1[p Eue,() ue8ue8el uatsgeo>1 : { iSuen lruIrd efeP: d :eu?tu Ip '(,V''o + 9V'tt9o 69'9) = .V.Eo + aV. :{9o . 4: a6 :8ue1nueq uoleq Eueq {n1un :lrullreq rc8eqes EunlHIp ledep sr4ues uEqoq dupuq.rel Euen lnTd e,(ep urnurn €rEces 6ueg lpuas nele _ll ,,*,ll (ldeD I 11deI ls!puoy 6Z'Z JeqrrleC _llt,ru".r-[fl t (1da[ I 5 : panjang tekuk batang/tiang; E : modulus Elastisitas bahan tiang; dan I I min = momen enersia minimum (terhadap sumbu). J ,,il1 t Gambar 7. 30 Beberapa kondisi panjang tekuk menurut Euler Rumus di atas menunjukkan bahwa daya pikul tiang pada kondisi tekuk berbanding terbalik dengan kuadrat panjang tekuk (1 6). Jadi sesuai dengan kondisi ikat tiangtiang pancang tersebut dapat dihitung perbandingan besar daya pikulnya, yaitu: pwb(a):pwb&)rpwb(c):pwb(d)= : I ------- h' , + -4{111t OAg, hr , #, 1g*y- ' (0,#- = I :0,25 :2,004:4 Tiang pada keadaan dan adalah pada kondisi satu ujungnya dijepit. Jadi untuk perhitungan dan mengingat batas-batas keamanan, digunakan 3 (tiga) kondisi sebagai berikut: (lihat Gambar 7.31). Jadi daya pikul tiang pada keadaan tekuk berlaku perbandingan sebagai berikut: Pwb(l) : Pwb(Z) : Pwb(3) : I : 2,25 : 4 Dari angka-angka tersebut jelas bahwa tiang yang terjepit di kedua ujungnya memberikan daya pikul tiang (buckling worhing load) yang terbesar. Untuk mempermudah perhitungan pada batas-batas yang aman, dapat digunakan faktor tekuk di bawah ini sehingga daya pikul tiang beton dalarn keadaan tekuk (allowable buckling pile load) adalah: p*b=(1,3- ..!&-1!- )p* 258 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6SZ unrr?ul-ueqnqeled ueEuEcuerod ruplBp rBsep rslrulsuol srualedBroqog uBdBlep l6os uep ledua l6es 6uet1 79 't lEquIEe 'lolnurod lera8 lugrs ue8uep uu>lSurpueqrp (ruer'leuruuq) lmprued e,(uqn1e[ lues eped Sueq ueurunued tsenlu,ro8uotu n1tef, 'ue4eues{ellp ue8uecuurued leus eped Eue4 uuryleqrsdueur ue8uep uolEwquo{Ip srueulp Bpo}ehl 'slruuulp €po}eu uuntuoued qelo us{nlJodrp elnu-e1ntu sllels BJBcos 3ue1t 1n41d e,(ap ue>lertlredueu 4nlun e,(urun1un 'sltu?ulp nsle sllels spoleu qslo uplnluelp Suen 1n1td e,{u6 quuBl IIlsIralIBrBq uu8uep Suup 1n>11d ufup uu8unqnll ?'E'L '(Zt 'tl€qIuBC 1uqr1) lzlecurd uoleq ruI qB/(eq rq 'edrd {nlueqJeq ug)luaqlp qoluoc eduraqeq Suedueuad Sueq-fiueq 'l€lnq tmdnele uerruBroq uudelep 3uur1 eped nele qnued Suedureuedtoq trBd€p 1e1nq 1ffos 're46ues mfnq Euedureuedroq e,{uurnurn ug)l€un8lp Euef, uoleq Eueq 1n1usg uep lttdalnlES uep lpuas n]es 'q lslpuol ueu;16unuey e611 (q) 'BJ€luetuos ueueqaqrued eped uup :dulal ueueqequed spud !t 'Z Jequeg (e) (,V ' n.o + qV ' >{Q,o 9g'g) : a6 (.V ' ,.o + qV ' {9,o tg'g) = ad :BII?IU IP Padd pemantangan tiang dikenal beberapa tipe, yaitu: " 1. Single acting hammer, yaitu alat pemancang yang menggunakan uap/tekanan udara untuk mengangkat pemukul dan kemudian dijatuhkan bebas di atas kepala tiang. 2. 3. 4. Double acting hammer, yaitu alat pemancang yang menggunakan uap/tekanan udara untuk mengangkat dan mendesak ke bawah alat pemukul kepala tiang. Diesel pile hammer, yaitu alat pemancang yang menggunakan eksplosi untuk mengangkat pemukul kemudian pemukul tersebut jatuh bebas di atas kepala tiang. Vibration hammer, yaitu alat pemancang tiang yang menggunakan daya getaran untuk memasukan kepala tiang. Daya getaran biasanya didapat dari kompresi udara. Pada lampiran diberikan karakteristik dari alat-alat tiang pancang berdasarkan Carson tahun 1965: 1. Penentuan daya pikul tiang secara dinamis Penenfuan daya pikul tiang ini berdasarkan pada prinsip momen impuls sebagai akibat tumbukan pemukul terhadap tiang (lihat Gambar 7.33). g : percepatan gravitasi; h = tinggi jatuh pemukul; I : besar nilai impuls; m M. = massa (beraVg); : kerja pemukul (mr. v, kg/det); nl = besar nilai impuls sesuai banyak pukulan; Pu : daya pikul batas tumpu tiang (kg); s = penurunan netto (cm); v", = kecepatan tiang dan pemukul pada saat akhir tekanan (m/det); vi = kecepatan pemukul pada saat mula benturan (m/det); vo : vr kecepatan tiang pada saat akhir pukulan (m/det); = kecepatan pemukul pada saat akhir pukulan (m/det); W, : berat tiang (kg); W, = berat pemukul (kg); dan E1 : efisiensi pemukul (kg). 260 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan I9Z rxllueu-ueqnq"lad ueSuecusrod uBI€p rBsep rs{Iulsuol stuoIedereqeg :uslru{nd rlrple }ws spud lqnluod dr!\ I^. tl lrr :ue4ledeplp sleui rn .rlA :rlelep€ u?P Sueq etsreug +'l\\ - -Ja rrlA (I ISq4Sqns ueEueq =lu-1 Ia" rrh lnlnuod efte1 'ue1n4nd ,n. (dA\+'l[)B rn14e epe6 -on '1$,u +'1Y1. Iual:dn' s "-1Y\ :rIBIBpe Euell efte{ 'lnrlnured uu1rupd rrqle upud tpel (otr*'^)a'rr,-r ortr''rrt :B{eIu T '1n1ntued ueledacel uu8uep elu€s Suep uuledecel IUeJeq tut 'ue4qestdrel rypn Suen u€p lru1nluad 1nqas.re1 leus eped uallssltutq * =on :qPIePB lnqesJet Sueq ueledeca4 '1 slndurr u?Juseq ue8uep d141 qelepe 3uet1 ehe4 tur lnlnured wIrDIal Jltpls 'l,I\( lBBs eped epg 3 ) f['-'r;6J :"^ :1ruprued ueludecel ueEueP E :qelsPe lnrlnued e[ro>1 'uerqueq uup>1nd EIrurr ep€d wr^W" 729 .y r * --:- . vp: Wr. h y7, + n2w, 2g wr+wp Pada tingkat efisiensi pemukul adalah 86, maka hubungan daya pikul tiang pada keadaan batas adalah: Pu.s:E5.WL.h En.Wr.h s wr+h2wp Wr*Wp Bila ujung tiang bawah bergerak s, tiang atas bergerak sejauh: s*kr*k2+k3; di mana: kr = elastisitas tekan dari topi; kz = elastisitas tekan dari tiang; dan kr elastisitas tekan dari tanah. : Jadi kerja pada ujung tiang atas adalah: Pu. ( s "' kr + k2 + k3 ) :+ Wr. h Dari persamaan ini didapatkan: p..: -__Eh-.J{t--!-u s+kr+k2+k3 -P,= 2. E6.Wr.h --= s;;- wr+n2wp Wr+nWp W.*n2Wo *.*ntr atau , t (rumus HileY) Rumus-rumus yang praktis Rumus-rumus daya pikul tiang secara dinamis tersebut kemudian mengalami perbaikan berdasarkan observasi di lapangan untuk mendapatkan rumus yang lebih praktis tetapi cukup aman. Rumus-rumus tersebut adalah: Engineering News Record (ENR), untuk: a). Drop hammer e ru_ 2wr.h s+ I b). Single acting steam hammer e ru_ 2wr.h s+ I c). Double acting steam hammer oru262 2E s+ I Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan €92 rupueru-u€qnqqod usSuBsuEred uelEp rBssp Is{ulsuo{ sluef Bd?Jaqeg :Eueq Suedueuad 1n1un'se1e 1p ressp snun: us{Jusepreg '(8unqn1es Euelued ) qeuel ruulsp e{ {nsstu 8ue,{ Sueq 8uelued = J'I ueP iqeuq sruaf le-rag lqeu4 qalo SueP Etmqnlas senl lpca4 qrqel t?llu IIqtuEIp efeq Euup : = l" s {nrun 'gr'l l1qur€lp uoloq 3ue41n1un 'quuq leluoslJoq ue8ue8el ueISIJeo{ : _ J ' :(auuuoy);tsed ue8ueEetr uatsgeol = d; i(8unqn1as uereseE) Sueu 1n:pd e,(ep = s6 sueul Ip S' s.d:.r ,_$%.J= 'J:SNJ:nd (et+ sv)rBrJ{tL :lqgeq reSeqes qelBPB e,(qru1ld u,(eP 'fitos npuot?) tseper8req 8ue,( qeuel epe4 '(pg'l ruqueg peppequo) luqll) JT ue8uap Suedureued Surptal uerlelred pseq nlre'{ '(eeru q€u€l qelo Eunqnlasrel Eue,t Euen Suutued eues Euutl Suedureued reseq urp ,tolutq uep Sunlue8rel Eunqnles ueresa8 leql{e Sueq Euqnp e'tep resag 'Eunqnles uereseE leql{B Suep 1n11d u'teq '(uo1slsat Buunaq puor1cl$) Eunqnles uzroseE tuqple Euen loltd e'{ep :J6 d4 !(tuolnsat Butr,toaq 7u1od) ndunl ue8ueEel 1zqple Euup 1n4d e,{ep = i1elo18ueri P>yd e,(eP : n6 :EUBTU IP J6 + d6 =.d :sruutu uuEuep ue1e1e,(u1p Suup 1n41d e.{ep's4e1s €r€ces 'ualn1ueuetu 8uu,{ Sunqnles rese8 Euolnp e'(ep SunduelAequel qeuel eped uzlEuupes 'uulnlueuaur qlqsl q€uel ndurnl 3un4n9 e'(ep '.rtsefueq q8uel Epsd .rrpuos ueeqocred Irs€q uDlrBs€proq InqBlo{}P iedep tut uuEueSel siurrunpe; uurlnrueilp- .reseE Bunqnles uu8uuEel uup tndep Suep lrqld (snuo{ ndtun} ue8ueEat us{res?proq e,(up 'qeu4 {pslroDlerP{ ueEuep IEnseS slluls BrBcas 3uu111n4d ulup uunluauad '/r\idALlrt'o+s a'L'l : nd oryuuol toltadns Y'(P 'ueln>pd lrep Ielot 6reuo q?lepe g eu?tu 1p 't (1). Bulat (2). Bujur P6: f .%yL2 i.Kr. (D. Lr); : Ps: f . %yLz t.f, . (4a. Lr); : sangkar bila D adalah diameter tiang dan a besar sisi tiang. Pada tanah lempung (clay), maka tiang geser ini didukung oleh daya adhesi (adhesion) antara tiang dan tanah. Jadi daya pikul tiang adalah hasil perkalian antara luas selubung tiang dikalikan dengan daya adhesi tanah. Untuk pendekatan dapat dihmbil besaran tegangan (Tomlinson, 1959) sebagai berikut: x*' Jenis tiane\ Adhesi (ksJm' ) Kohesi (ks4m']r Halus soft Beton/kayu 0 Baia 0 - 0,37 Teguh medium 0,37 - 0,73 Kakrstilf 0,13 - 1,64 0,37 Halus soft 0 - 0,34 0 - 0,29 Teguh medium Kaktt stiff 0,34 - 0,44 0,44 0.29 - 437 0.37 - 0,63 0,75 Pada lempung halus yang plastisitasnya tinggi akan segera melekat pada tiang, jadi koefisien kohesi sama dengan koefisien adesi. Pada tanah lempung kaku pemancangan tiang tidak mengganggu tanah sekeliling, tetapi dapat menimbulkan ruang antara tiang dengan tanah sehingga adesinya lebih kecil daripada kohesinya. 4. Tiang beton pracetak Tiang-tiang beton untuk konstruksi pelabuhan umumnya terdiri dari tiang beton pracetak dan mempunyai ukuran panjang, masalah yang dihadapi adalah berat beton yang relatif besar, sehingga dapat menimbulkan tegangan-tegangan lentur yang besar pada saat pengangkatannya, yaitu sebelum dilakukan pemancangan. Bahaya tegangan tinggi adalah timbulnya retak-retak (tak dapat dilihat dengan mata terbuka), di mana keretakan memberikan kemungkinan masuknya air laut ke dalam konstruksi dan kemudian timbulnya korosi pada tulangan; hal ini bila terjadi dapat menimbulkan kerusakan fatal bagi seluruh sistem fondasi. Khusus untuk konstruksi pelabuhan, perancang dan kontraktor (pelaksana) harus melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: (a). Gunakan agregat non-aktif; (b). Buat campuran beton dengan karakteristikK225: (c). Gunakan semen yang mempunyai nilai lawan sulfat yang tinggi; (d). WCR (Water Cement Ratio) < 6;dan (e). Tabel lapisan penutup (concrete cover) 0,05 m. Untuk menghindari bahaya-bahaya retakan tersebut dapat pula dipakai cara beton pratekan ataupun sambungan pada tiang-tiang, yaitu dengan memperhatikan kekuatannya. 5. Efisiensi kumpulan tiang (pile group effeiciency) Pada perancangan sistem konstruksi fondasi tiang pelabuhan, perencana dihadapkan pada masalah arak tiang-tiang = s. Makin besar jarak s berarti 264 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan sgz ruqueu-uBqnqslod usSuecuuad ru?lBp JBsep rqrulsuo{ sruof ?d?reqeB 'lunprlrpur Euetl reseS uuuemeped depeqral 1u1o1 Suep ue1ndurru1 ropuruad rsseE ueuerrreped uuEurpueqred = 3g lsueq iurolo4 qelurnl= u qulurnl: ru iSueq Eutseu-Sutseur sJstue >pref 6ue;g ledue nele enp 'n1es = s ?llg qn:e6uad gt'Z JBquBe Buep nles 6unqnles qq 7;ese6 ueualel rqrue6uadlp 6ueg qq g.rese6 ueue>1a1 ;qrue6uedrp 6ue[ r]q rJosoO ueuelel lqrue6uedrp 6ue11 rese6 ueuelel qrueBuad qeraep IH @i (6usI 0 (6ueu ntes) Bnp) '%00r 8g nelz ef,uEunqnles rose8 ueSuu8el IrEp qlqel (3uu4 uepdum>1 reloruueQ JBseq qequ€uarrr 388un{es '1ngesra1 JIwd qBuB} e,{ulepeueru ualqBqeslp lul IBH 'lenpr^rpul sreces 8uur1 3rm1np u,fiep-eiep qelurn[ epeduup reseq qrqol 8u?,( 8un1np e,tep ue4rpeluetu Eueg uulndturu{ nluns JlsedJoq q€ue1 epzd 'gt L teqrrreg ep€d u€4sDlnpp ledsp ru uuualel qeroep qrue8uod 's^ursspuoJ e.{erq ueEuap Sulpu?qes (a.mlcntls .oddn) szlu uutSeq Is{rulsuol e.(erq eE8urqes Euequnos 3ue,( Euen 4eru[ nlens qllltuotu sIlJEt{ €uecueJed '(:ndun1) ryeq 8uern4 {llslroDlere{ ueEuap qeuel tEeq n>plreq €uelrual 'ueqrun1ese1 Erecos Suep lqld ef,ep r8uurn8uotu leqDleraq eSSurqas tdnlnueur 3ur1es Sueq Eurseru-Eursuur ue8ue8el qBraep Iueroq s lerei IIceI UDIEIAI 'J€saq qlqel 1n>lldlp srueq 8ue,( u?qeq BueJ€{ 'ueleuecuellp sn:eq 8uef, Euep 1n1td efep Jeseq uIIBru 6uecued 1LOZ'I z1 r tzo'o - qeur 6ue1y ueue6ueued e:e3 St'/ requlee 1L0Z'0 !\l I I 0 0. 0 Maka perimeter kumpulan tiang adalah: p :2(m-l)s+(n-l)s.8 :2(m+n-2)s+4D -Eo: " Untuk Pr.Lr Dk1. L1 + P - 2(m+n-2)s+4D Dk Mn.D 4D:0 1,57 . D mn m*n-2 Es:100% Pelat dan Balok Dermaga lsl l#l (kumpulan tiang) Gambar 7.37 Kumpulan tiang Pelaksanaan pemancangan turap baja 266 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan L9Z '{olrd Eunluel IIl tuntun ueqnqeled : qotuoC 'rrsud uusrdel ue8uep ltueErp u€Ipnlual lnlun rndurnl uesldel l$ln4suo{ J€ssp 4rue8ueru ueSuep $fe,( 'qeu4 ue4ruqred uu1q€lp e,(uurnloqes lul epe6 'e8eu:ep zped IstuostJoq u€p [e{uo^ u€qeq-mqoq lrulltuetu ndueru 8ue,( rqrulsuol u?n1esa{ redecrp e8Eurqes 'e,(uute1 8ue,( ueEuoP nles uo}eq {olq r€lug ueroseE lpeFot reEe ue4pn$lutulp IuI Sulrltu lelel ueEuep uoloq lolq w{Blolred '(1'g requeg teqrl) 'uere>1lrup te>lSuu seltsedel ue8uep ue{runsesrp uoteq {olq rpseg 'l€luosuoq sue8 ue8uep 009 lnpns l€nquau eSSurqes ednr uer>purepes rruBIp 8ue,{ reseq uoleq )tolq-Iolq IreP HIPrel eEeru:ep Islrulsuo) loqoqreq 8upu1p BSBuuao 'I'8 :lqlraq rur le?s uped eleru teSeqas u8euuep Is{n4suo>I tlrucetu-lueceuueq un8uuqlp qu1e1 'ueupee4 uep esselu ueSuep Iensos sElB Ip l€q-leq uuIJ?s€PJeg Ilsq Eue,{ ueeuesleled ru)lu,e\ 8ue,( uelelerad uep e8euol eun8 ElpesJol uped uep Jecuel uueFe>1ed u€IsuBS{EIeur uep iryeq 3ue,{ rs4ru1suo1 8uu,( lselsenut e{etq tedectp ledep ruEe uequq ueTprle,(ued Inlelelu 'elpestel 8ue,( ueunSupq ueq€q-uEqeq IJ€p wle€Justued iuulentu ueueEueued tuelsls uup uelnlEuu uelsls sglrleruI uufluep uep relerrr dqnc l ,0 lqeu4 rsepllosuo{ tuqple te8eqes uep ueun8ueq $lIlIqBN ue8un13ur1 undneu ueun8ueq u?urunuod ueunlEunural 'qeuel 3un4np e.{ep ue8uep ue}rulSuesreq 8ue,( euelruol 'qeu4 lllsueplsJu) 'p iudura8 e,{efi undnete ledel reanueu ue{quqasrp Euu,( I?Jo}ul e(e$-e,\eg 'c l(efure8eqes ul€l usp UIplroJ 'uere>1) lusndrel u€qoq undneu EteJeru ueqeq lteq'e8uu:ep 1nr{ld1p sruuq EueX us}Bnur ueqeg 'q lue>puecualp Eue,( u8eutep uutu:od uPurBIBpoI uep {€leT 'e :lrulrreq reEEqas Igq-leq uglrlsqradrp slu€q u"qnqelod Bfl?uuop Euucuureru ugp ?u€cuoJeur tllgl€c eEeuuep rBssp lqrulsuo{ usuDlEunwe>l edureqeg g Gambar 8.2. 8.1 Dermaga konstruksi blok beton berbobot dengan kemiringan 600 Dermaga dengan tiang pancang Sesuai dengan kedalaman yang diperlukan, karakteristik tanah, peralatan yang tersedia, dan manusia pelaksana yang terdapat pada satu lokasi, cara fondasi tiang pancang umumnya sangat menguntungkan. Jenis tiang pancang ini dapat dari kayu (ulin), baja atau beton (bertulang/pratekan). Untuk kedalaman fondasi yang dalam, biasanya digunakan tiang beton pratekan atau tiang baja. Pada beberapa hal dapat pula digunakan tiang bersambung, asal saja sambungan tiang ini mampu meneruskan gaya-gaya dan momen lentur. Beberapa konstruksi yang pernah dilaksanakan adalah sebagai berikut: a. Pelabuhan Tenau (Kupang), Tanjung Priok (pelabuhan Nusantara) Lokhseumawe, Pontianak, dan lain sebagainya (lihat Gambar 8.2)Kedalaman pelabuhan antara -(3.00 - 6.00) LLW. Untuk kedalaman perairan -3.00 dapat digunakan tiang kayu, sedangkan untuk kedalaman lebih dari -4.00 MLLW biasanya digunakan tiang beton bertulang. Untuk menjaga tanah di belakang bangunan tiang digunakan dinding penahan tanah atau turap dan selapjutnya dibuat kemiringan tanah sampai mencapai kedalaman yang diinginkan. Untuk melindungi kemiringan tanah digunakan batu. jataktianga=(2-5Xn Gambar 268 8,2 Dermaga dengan tiang beton bertulang Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 692 . eEBuuop rBsBp er€ q,,n tqrutsuol usur{Sunuol udBraqeg s u,p aun run$'sx*];#;il5;*#,fr9 :',$x3rll'f ',i;,H' [:,TlJ,[$ rloluoJ 'quu€1 ueryeqrad uB{n>IBIrp 'uosr€>1 u€qeq lmJrruour ledep qeuel re8y '(g'g requreg teqrl) tnel rrsed uz8uap uosrel JeruDI-J?ru?1 Surpurp rsr8ueur ue8uep ue4ue1a38uelp uerpnrue{ uolurEurrp 8uB,( rsrsod epud elaqrp uep uq8undeSueu erec up8uop lurep lp lenqlp Euef Suelnueq uotroq {elo{-{eto)t rs{rutsuol n1€ns qepp? uosru) '>1a1e[qeue1 IRsuelIuJDI eyq uuldurelp ludep u8eurap ueun8uequred 4qun uosrol rs{rulsuo) uoslzrl ls{nrlsuo{ e8urureg ,'8 '(y'g ruquug pq11) ufeq dzrnl uu4eunErp e,(ueserq reseq qrqel tue,( uerusl?po>J 'tyIT141 (00't - 00'Z) - uerrered ueruplupa{ {$un u€Ieun8rp ledep uoleq dernl n€te r1Buel ueqeued Eurpurg 'qsuut uerluued Eurputp undnule dernl pep lanqlp ledep e8euuap rslrulsuol €Ieiu 'quauol rlurrel IqsrreDpJDI rreepso{ {n}un uuquued Su1p;p nulu durnl Supugp ue8uop z8ururag €'8 'rrsed uesrdel ueEuep En:nrp uerpntuol {$un uI rlE/$eq uBruBIBpe>1 redures rnduml uesrdel ue{rue8uad A\1.IW Ip 00'gl'16'I"Iru q?aeq Ip ur 09'01- rlEIspB uu^\€leg u?IDtEIrp 'ue8uecuetuod urnleqeg uuqnqzlsd ueruelupo) 'lerelel ele8-e(eE uequuau uup r€iu€l {olsq-{oleq uendrury >1n1un eun8req 8ue,( Jesequau e,{u:eleurerp 8uur1 qelreq 8un[n uup sele 8un[n 'tuur I u?rruIruoq efeq 1eqe1 8 {qun 8ueqn1 Surseru-8urs€ru rnl€leru (1gg) uololerd u,{ep ue8uep ualusslp trurpnuo{ rut ueuEas ue€uq tueug ue1aleJd uolag 6ue1 ue6uep uelelad uoleq 6ue1g-6ue11 e6eure6 t'g Jsqueg - ul /$'$ = c ttt 00'9 = Q tll Q!'/ = e 6uell eleda>t e6eu.rep ueral------! i t___-J '(g'3 ruqueg lsrlll) 'rrr 91'g neie ut 0S'€ 'ru 00'€ Brelu€ (uouocuqola.td) >1u1ocerd uoloq trun rrep (ueu8es) uurEeq Eurseu-8urs€ru s?lp r8eqrel 'u 0g'gl eleJ-eter ueqnmlesal 6uer1 Euufued 'urc y1 ufuudrd Eurpurp 1eqe1 eESurqes 'ru 00'l uel?p Jelotrlelp uep ru gg'1 ruseqes J?nl releruerp ueEuap '(a1atcuoc passa1sad rv.o11oq) edld 4nlueq.req ue4elerd uoleq Eueq qelep? e,(uue4eun8rp 8ue,( eSeuuep rsepuod 'Suereureg uup 'ursuuuefueg 'uernulog ueqnqeled 'q I ilr- It[ Gambar 8.4 Dermaga dengan dinding turap baja dan jangkar 270 Soedjono Kramadibrata, perencanaan pelabuhan ILZ eaewrep rEs?p Islulsuo{ ueutlSunuro{ Edereqog 'qeuel rrelreqJed uelnlJedrp {epr} B{?tu 'rur tuuceures rs{ru}suo{ ue8uog '02: I Ilqruslp lad€p lsluosuorl B,(eE-efeE ueqeuaur >p1un Suecued Sueq-Euell ue8uurue{ iuelequutr uere{ uz>lledurelrp ledup ue4nlredrp elq lnqesrol qeuel uerl?uad Surpurp s?l€ rO '(9'g requeg legll) q?uul uerleueu rsEurgreq Eue.( dernl ue11edue11p ludup e4nu uur8eq eped :(s1.totta1unoc) le:los-lu>los ueEuep quu?t usr{Eued Eupurp uapedruelrp e,(use1e rp Euu,( Euecued 8uur1 rseurqtuol nlrur( 'epuuE rs{ru}suo{ uultuuque>1lp tedep uelSunlunEueur 8uurn1 Suef qeuq IrtslreDI€rBI ueepsol epud BpuBB Is{n4suo{ uu8uop e8uureq uoslel lsln4suol ueDuap e6eurag g'B iequpe fV (Ot 'p'se=u)exu ue6uopd S'8 sumbu rel k6ran tambatan sekat (@unteilod) MLW dinding penahan tanah tiang-tiang pancang Konstruksi ganda dermaga: Tiang; Turap; Kaison irll1.,,:; FffiIi*':; 272 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan tLz '(OOi '0 / qeg qns t qug prqq'(uo4cas dlqs-p1w) lude1 qe8uel Sueprq eped srruS UBs Ip epeJeq .orluocelou, {l}!t uup '({cuotonq to taruac) Sundu e,(up Illll '(e,{uuelenu ue8uep lede$ lBroq {p}} eE8urqes 'lesrazrsue4 uep '1uurpn1r8uo1 '1z4per pftcos u?{rsnqu1srplp4n}ulp 1edo1 elyed-e11ed tuelsp u?l€nru uernluEueg 'rJrpues nfy lede>1 setrllqels ue4ludepueru eqesn re8eqes n88ueErel {epll re8e ueqnqeled Ip lenur relSuoq uulqeqradureu elnd n1.red 'se1e rp uernle8ued 4eqrd ureles irpelrel {?prl lnel Sueqruole8 qalo sedtueqrp 8ue,( 1ede4 ue8uelo leql{e reSuqes rrelunu uuIusruo{ eE8urqes re,(e1:eq 1ede4 tees eped uelnyredrp rur s€lrlrqels '1edz1 sulrpqels uulledeprp .re8e Jede>1 ruul€p uslenru {Blol Btet uu:n1e8ue6 'q :(OqOt unqar 4utes IIE^IBIp rur uerDlrued) uelqEue e.(erq ue>leuaru reEe (o8toc {o 8uq1nq puo Surzt1tun) ueyenu u€qeJnce{ n€lB rret€nru (rsesrlrun) uenlesol u,{uepu epedel srunlueru uelsnru rusEuzuour ur€lup uu1n43uu ueEuruepuecoy 'tn18uerp unloqos (8ut8o4cod) ues€ruo{ e,(uepu nlred Euureq sruel edereqag 'v :irulrJeq ruSeqes uuierSel-ue1er8e1 uu{n;Ielrp nped'rur usnfq redecueur eung u,rrncar'ue4esrua4s€r,uur€purqEuadrpno*1nn,I'ffi ffi 3rH:I^1Hl?f,"irH'J e1 tudures (Euedunued uep Suereq) uelunur rEes t:up undneru 1ede1 ueqnlne4 rEos lrep >lreq upteruelesel ue4leqredrp n1:ed 'Euurzq uul€nru rEes uep nefuplq '(aasuaqadwoc) u€qrunlese{ €Jecos rserado undnuu rselsolur {leq 'e,(erq qelumf ue8uep 1erc uu8unqnqreq lede>1 sluef uep 'Euuru e1e1 'ueuu8uuuad 1e1e sruef'Suereq {nluoq Suulual Sueleru Suef ueeuucuered e.,il,qeq Iqs Ip selof 'lnqosJe1 u,(zlq ue>lnlueuou (auuuonnfi puo uo1tot31wu1 'wo$nC :jtd eurlu?Jol uep rser8nur4ruaqed uesrun8ued uup Suepn8 tp Suereq u,(ueruul elnd uer>pruep le,(etq uerySSuruau ledep lequr?l SueK (awu punon utny dttls) 1ede1 rulnd n]p1$, '1edec uep 'usure SlploJe re8e uelenru ueue8ueued splrlrseJ sruel ue8uep uelmfuesJeq rur IeH 'lnqosrel Euereq u8rzq uup u€qrunlosa{ e,{etq urelep ue{nlueueu uelolEue u,{erq rpel 'uzrpErurp Ieplt ueunsuo>1re8u '1nqasre1 e,(erq ropleg ue>lrleqradueru nped u€lenru ueqepurdred uuluuecueJetu tu€leq 'e,te1q uelplleuetu ledep rur uslentu ueqepurd:e6 .UIBI 8ue,( rodsuerl (epou) 1ep sruef uped qepurdreg ludep uc/teq//"IsnuuuTSuereq ledue] olrsuer1 nlens reSeqes rs8urgreq e8nf rdelol 'leunure1 reEeqas rsEuryreq e,{ueq uulnq uuqnq€lad'rsnql[srp uep ueSunqnq rsdesuo4 uep uerEeq te8uqes Surlued uDlurues ue{npnpe{ rledureueu uzqnqeled'leuorseu ruouo{e uuEuuquo8uad ue8uep uelelag uelunl,rr uerreaueuod 6 Bentuk dan jenis kemasan tersebut ditentukan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: l. Sifat barang, misalnya: gas, cair, padat butiran/tepung atau massif; kemudian terhadap kemungkinan pecah (fragility), tingkat bahaya (dangerous nature), kepekaan terhadap kelembaban (susceptibility to damp) dan lain-lain; 2. Jenis dan lamanya angkutan; pengertian angkutan di sini termasuk di dalamnya adanya transito (perpindahan) dan tingkat kemungkinan kerusakan terhadap airlhawa laut; 3. Peralatan (fasilias) untuk menangani muatan ditinjau dari awal pengiriman barang sampai ke lokasi penerimaan barang; 4. 5. Perbandingan antara tingkat harga barang terhadap nilai kemasan; dan Pengaturan yang berhubungan dengan transito, pengawasan, bea/cukai, asuransi, dan lain-lain. di atas, dikenal beberapa tingkat kecepatan penanganan muatan; seorang perencana perlu mengetahui dan mengerti, sehingga dapat Berdasarkan faktor-faktor menentukan kapasitas bongkar muat (dalam ton) untuk tiap satuan panjang dermaga dengan memperhatikan cara bongkar muat, karakteristik kapal, dan jam kerja pelabuhan tersebut. 9.1 Arus muatan di daerah pendukung Muatan yang tiba pada suatu pelabuhan dapat digolongkan sebagai berikut: a. Sebagai barang masuk di pelabuhan tersebut (antarpulau/impor) atau ke daerah sebelumnya. Muatan ini bila berupa barang umum biasanya dapat disimpan di gudang-gudang pelabuhan (lini pertama) atau gudang-gudang terbuka di pelabuhan. Bila bersifat curah dan tertentu konsumennya, dapat dilakukan bongkar muat secara langsung tanpa melalui penyimpanan di gudang. b. Sebagai barang transito, barang-barang ini perlu diangkut kembali dengan catatan disimpan di pelabuhan tersebut untuk sementara waktu kemudian diangkut kembali dengan kapal lain atau setelah diolah menjadi produk dengan mutu yang lebih tinggi. Untuk memperjelas uraian di atas, pada Gambar 9.1 diberikan bagan kegiatan tersebut. I I I /5 \--l Gambar9.l 274 l. Lingkungan Pelabuhan 2. Daerah / Kawasan lndustri Pelabuhan 3. Perkotaan 4, P€ngaruh lndustri Kota 5. Daerah Lain Pelabuhan Transito/Pendukung lndustri Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan gL| ue$nwueueEu€ued u€Euep Suereq eumlol u?p {Bueq sretu? ueEunqnq ledeprel uu1?ntu uBue8ueued uu€q IBIB uuqrlrured tu?lep selel e4etu 'sst€ Ip uuselalued-ueselefued u€{Jswpreg uBuE8uBued 1up u8p ltlpoulo{ {nluetr t.6 'ur€l-ur€l vep 'auon Jauruluoc 'auDJc 8ut1aaoty poaqlalo :e,{qesnu 'e,(ute8eqes urel u€p (>lruJ '}dV elere;1) urel 8ue,( rodsue4 spour e{ (pde$ :odsuerl eporu nlus rr?p u€tpntu uequpurdrad uelqullp ue4uqEunruetu Euetl, uelelzred qlutr '(uautdmba Smttatsuotl) pueEEuad uz1e1e-rad '(p uep iutel-urel rlr;p' n{aauoc (tro) clwwnaud' to{aauoc raqqnJ' railot :u{qesru 'Euuitu4eluosrJor{ BJBoos uzluntu uuqepurdred u?p sruouetu uu>pro8 neluq8unuraul Euef, uulelurad rgrc,{.'(Tuawdmba Suttarruoc) snnued ue1u1era4 '(g ! uaru dmba /wa.n s pllua^' aaorc,Qtuo8'ue:04 51erep e,{qustru '(Sur1ocotdtcat) uerelnged rutB (ruaultruarufi ueEutlesraq'(snonuquoc) sruouotu uJeoes ludep 'uruqAl€u le>ll1:el eJecas uelentu ueqepurdred lurs8 ue4.rr>13mruou,r Eusf uelelured rlg'rc,l. '(Tuawdmba Suunaa1a) serep ueleprs; '(g iurel-ure1 tnel 1ede1 '{n:l 'lde e}eJel uf,qesru 'leqeuelTdele} seiull rnluletu SunlEueysn:n1 rnlel ueEuap IuluoslJotl eJecos ue]€nlu ueqepurdred uelurlSunrueu 3ue.( uulelered rg:g-l.'(Tuawdmba Suatodsuo"rl) sslull UBtBI?Jad uep 'n1t.toc alpD4s J€sep '(l :4odruoyel (tedurs) t iu€lsp uafuoloSrp ledep lnqesral uelepred TlsueppJu{ 'uelunru ueue8uuuod uuluprad tu€c?u-Iuecetu qlleuotu ue8ueq 'rru{runsesrp srueq ueueSueued uulelered ueqrltured e{?tu 'Euureq u?setue{ 4nlueqTsruaf ]JBp SunlueErel 'sruo${ale/sl4)lola 'p uep isrueleyq 'c ' ,.(lonuow) Ersnuel .g i lruz,reg 'e :uulep ISEqlp 'Qarcw awnd) >1ere83uad requns r8as Fep tetllllq '(qwd snonultuoc) snnueru uDIBreC 'c uep !(qwd a1qo1na,) Ieqeuel uE{BroC 'q i(qwd pa4fi delel 'e uelereg :ue{rse{UrsetTp ledep uleu'ue4ureE teJrs uep nefuplq '(watsts paullca1 / paullcul ururuAleu Euutur u?{BJoD 'p uep:(ua$ts HS7T 'wa1sts t{o taoll / uo 7oo1g) Iutruosrrorl uep lellrpo^ uelereE rs€urquo) 'c :(oyyoy 'warsk.ffo lloy uo 17oy) lvluosrroq ue>Iereg 'q l(o7o1'ueis,ftggo UIlAro gr1) pryue^ uoproC 'e :n1e,('ue1n13ue uelsts ueEuap ur(uuu1e>11ere Eue,( ualereE srual u?leilr ueqepudred uu4ere8 r{ure e{uJessp Bped iedue lud?pJq uelnq8ue ru?l?p uB)IBroE sluef z'6 peralatan yang sesuai untuk menanganinya, sehingga bongkar muat dapat cepat ditangani dan penggunaan peralatan secara efektif. Beberapa bentuk dasar muatan dan arah pengembangannya, perlu untuk dipelajari. Makin besar jumlah barang, maka kekhususan penanganan muatan makin menonjol dan lebih mudah penanganannya. Makin banyak jenis komoditi, makin sulit penanganannya dan lebih banyak peralatan yang diperlukan, di antaranya: t. Bungkus kertas/plastik atau karung Bentuk ini merupakan bentuk awal kemasan dan biasanya digunakan untuk mengemasi bahan tepung-tepungan atau padat berbutir. Kemasan ini disesuaikan dengan daya tenaga manusia. Gambar 9.2a Gambar 9.2b BentuUpenanganan awal kemasan Berat satu unit bentuk ini biasanya antara 40-100 kg. Dalam jumlah kecil dan jarak tidak lebih dari 40 m dapat efektif menggunakan tenaga manusia (dipanggul), atau kereta dorong (hand truck) atau gerobak dorong (platform) (lihat Gambar 9.2b). b. Botol, kaleng, dan barrel Kemasan benda cair dalam satuan kecil memakai botol, kaleng, drum, dan barrel. Satuan kecil (botol dan kaleng) biasanya disatukan lagi menjadi bentuk kerat kotak atau doos (karton). Hal ini dilakukan untuk mempermudah penanganan, menjamin kerusakan dan kehilangan. Syarat penyatuan muatan dan jarak angkut dengan tenaga manusia sama dengan butir a. di atas. c. Semi muatan satuan (semi unitized cargo), palet danforklift Untuk jumlah dan jarak yang lebih besar, dari hal yang dijelaskan pada butir 3a. dan butir 3b di atas, muatan dengan satuan bungkus kecil, botol, kaleng, dan 276 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan LLZ uelertwusuBSu?ued '(s.moq uow) ,,8veto uel., uelep Sun1HIp u.mun uelentu uol 0001 ueurgrSued tuslep eEeuol uuleuoqEued reseq u?)llreqlp I'6 leq?r uped uleru '(o8toc asoo) Bs?rq eJ?c ue8uep uzue8ueued depeqrel teled uetantu usuB8muod er€c uep leduplp Euu,( uelsuoqEuod quFunf rnqele8uatu eung la1ed :esep e[eq7n{e1 ofuec pe4yun Inlueg t'6 rBqupC ge11ed pes 'rse.tado 1re{ qes tttelup tllltl"toliaes >l$un u (OSt-Ol) nalSuef 4ere[ ueEuep uep uol (OSt-OOt) erelue rretsntu otunlol {ruun uersga uepJ$leJe izEues w {11ytotuep 1e1ed e-ruc ueEuep ueue8ueueg 'e,(uure1 tedurel eI u€{qupurdrp nele (rlcots ot) tBBuruew unsnsrp ledep e,(uuelenu ue8usp yepd {11t1tot 1e1e uu8uep uup 1a1zd uulsn>lel ueSuep uu{rensosrp u?seue{ Suereq-Eueruq unsnsrp trnqosJol 1e;ed sele rq '(y'6 ruqueg 1uq1f uenlrede4 ruecoru-ruecerrrJoq {$un leyed rsuyul uelqdrcrp q€lel ueqnlnqel uDIJBsBpreq uelpnue) '?relue Eueru ueqrp Euu,( relep Eueprq ?np q?lspe 1e1ed resep {ntueg 'uot S'l lenu e.(ep ur (02'l x 001) :u?m{rueq tumun B:eces ueleun8rp Eue,( 1e1ed leJeq ueJruln 'erseuopul {n1un ue{u?Jesrq [H :f:i il:l I "*,,"1"J.1 luol g'7 lenu e.{ep Iqun :uot E'Z ienru e,(ep {nlun :uol t leruu e{up lnlun tu [i::3 X ;f.?] (ZI'l x l€'l) u (n'l x tZ'Z) u (iZ'Zx gL'1,) :g8lBp3 (uouoztuoBtg uouoztp.topuDts lDuortoua1ufl OSI trunuetu 1e1ed u€Jruln '(g'6 requug pqlD 'efuueqnlnqe4 ue8uap renses u€{uunlrpnelSuelp rrurpnue{ 4rqun Mul qelec BJetuB rp ueryrlnserup $ppotWp *nfue8,,lnqesret lspd ueaeluerad uu8uep uep (rc1pd) 1a1ud selu gp uelledurellp lnqosrel rn1elp qepns Eue,( u€lpnhtr "$lyotue4eunErp uplunru uuurunued uup uele48uuEuod iuerolo8uad uup uDIBsrueI 'ueEuepqel lrce>pedureur 'uetre8uuued qepnuuadueu rs8urgreq 8ue.( 'uopo1 sop net? (saxoq) {u1ol ru€lep ue:pt?srp nlred e,{uunleqes 'ufureEeqas Gambar Tabel 9.1 9.4 Beberapa bentuk palet Besaran penghematan antara sistem palet dengan sistem muatan lepas Jenls Operasl Pengaturan muatan pada palet Pengikatan dan perkuatan Pemuatan ke dalam KA/Truk di Produsen Pembongkaran dari l(A/Truk di depo suplai Penyimpanan di depo suplai Pengeluaran dari depo suplai Pemuatan ke dalam KA,/Truk di depo supali Pemindahan muatan dari KA,/Truk di dermaga Pemuatan dari dermaga ke kapal Pembongkaran dari kapal ke dermaga Pemuatan ke truUKA Pembongkaran dari depo suplai tujuan Penyimpanan di depo supali tujuan Jumlah 'jam orang yang dibutuhkan Penghematan "jam orang pada sistem 150 350 80 500 90 90 240 90 300 80 500 90 24A 370 240 470 't640 80 540 300 90 570 90 390 '1890 57s0 3760 Tekanan ganda tersebar padaforklift terdapat pada roda depan yang memikul beban 80% dari seluruh muatan. Untuk merencanakan konstruksi lantai pada bangunan pelabuhan disarankan untuk mendasarkan atas muatan tersebut dan muatan dinamis (lihat Gambar 9.5). Kapasitas angkat maksimum/orklift dinyatakan dengan besaran jumlah muatan (w) dalam ton pada jarak tertentu (d) dalam meter, di mana jarak (d) tersebut diukur dari titk berat muatan sampai dengan titik siku dari garpunya. sebagai contoh, sebuah forklift dengan kapasitas angkat 4 ton dengan jarak 0,5 m, diartikan bahwa besaran (d) < 0,5 m alat tersebut masih mampu untuk mengangkat muatan sebesar 4 ton; tetapi bila (d) > 0,5 m, kekuatan angliat peralatan ini utu, berkurangatau<4ton. 278 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6LZ ue]rJililu?ueSuBuod qa/V-tlod up6uep uelenul uenle^uad g'6 Jequee (c!lslsolsBF) qer,^.4od '(4'6 ruqrueg ter{IT) 'e,{ute8eqes urel uep uoue>l ltueEueueu ueloq 'urrup 'sege1 1or e,(qestu ledep tut 1e1e e8Eurqes 'ue1e1e:ed -uelelered u€{rluqtuellp ledep {rlqtoteped u?lentu {nluaq edereqeq tue,{e1eur {nlun '(9'6 requreg teqrl) 'uu8ulr qlqet wp qerntu qepntu uep qlqel pl 1e1ed eE:eq ltue8ueltp Qrun) Irerqes n1ens Intuoqrueur e88uqes 'Euereq Euoluu4 edureqeq eped ue4relEuryp Eue,{ :e1so,(1od ueqeq $ens PilCId qau-,Qo4 nete pllDd cuDtsotszlg uul8uuqrua8uou ereEou ude:aqeq Ip IUI lBBs €pud 09rz 0', 9981 0'e t 999 I 0/g t 9'Z 0tzl 0'l 099 -eleiepog uBueXeI 0'z 9'l, sellsedey :iDIIJeq te8uqes epor ueue:Iel opue ueJ?saq ue4eun8rp ledep 'e,(uuelenur ue8uep UIIToJ In{ruou eSeurep r€iu€l eped sulues uqenru u4eur'ueqnqeled ue8uecuerad Inrun etuJ-eler lqun glltttot eped uelenul leqlle epoJ eped uelenu ue16eque6 9'6lequeC pled selE rp uBlBnu Gambar 9.7 Peralatan tambahan pada Forklift untuk muatan khusus d. Penanganan benda panjang (long arcticle handling) Jenis muatan benda berbentuk panjang biasanya terdiri dari kayu gelondongan (lumber, logs), besi beton, besi-besi siku, pipa-pipa, wire mesh bullry, dan lain sebagainya. Untuk jenis-jenis yang kecil biasanya disatukan dengan metoda mengikat (besi beton, besi siku) menjadi satu. Penanganannya dengan memakai peralatan keran, traktor dengan bantuan swivel bolster atau straddle carrier (end loader) dan lain sebagainya (lihat Gambar 9.8). -(Gambar 9.8 Penanganan muatan panjang 9,4 Peti kemas (kontener) Peti kemas (container) adalah suatu bentuk kemasan satuan muatan yang terbaru yang diperkenalkan sejak awal thn 1960, diawali dengan ukuran 20 kaki (twentyfeet container). Peti kemas adalah suatu kotak besar terbuat dari bahan campuran baja dan tembaga (antikarat) dengan pintu yang dapat terkunci dan pada tiap sisi-sisi dipasang suatu 6'piting sudut dan kunci putar" (corner fiuing and nuist lock), sehingga antara satu peti kemas dengan peti kemas lainnya dapat dengan mudah disatukan atau dilepaskan. Pada tempat pengiriman barang-barang dengan satuan yang kecil dimasukkan ke dalam peti kemas kemudian dikunci/disegel untuk siap dikirimkan (lihat Gambar 9.9). 280 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pe labuhan I8Z uulenu uBu€Eusued l,tg1p red?p loul,odrel qrqey Eue[ seural pad sullsade{ u?p ;L1"ff''1ffi;ilj 0t "9,1 0z "9,1 9Z "9,1 ,.9,t 08 s (uot) selsedey ",4r,6 "%2,6t ,,%e,62 "sfi ,.6e v "0,8 "0.8 ,0,8 .0,8 .0,8 .0,8 ,0,8 H "0,8 M "%6,6 "z/'01,61 "%tL,6Z 't ,0.0t lsuolulo reulBluos u 0! JeurBluoc u 0z JeurBluqJ u 0e JAureluoc u 0, uelnqeAua6 seual ned lo>lod uernln Z'6 laqBl 'lnllroq (6i'6 requeg uep Z'6 1eqsl qelspe rsEeqes OSI uuruuelo{ }runuou s?uo{ rtod uerrufn uep {ruueg Jeualuol lede1 e11ed uJelep eI seuel ned ueleduauad 6'6 Jpqueg tt .qrdprqrf ITilnfld Dilrl n;rn rl..fm ArIr*d.rdq rrl.rtPe nrltrfipt Gambar 9.10 Dimensi utama peti kemas Penanganan peti kemas di luar perairan pelabuhan dapat dilakukan oleh truk, kereta api, LuF (Ltft up Frame, yaitu suatu rangka beroda yang ditarik oleh traktor), Bridge Crane, Straddle Carrier, Side Loader, Travelling Container Crane dan lain sebagainya (lihat Gambar 9.11). Pada Tabel 9.3 diberikan perbandingan penggolongan, ukuran, dan daya muat dari palet dan peti kemas sebagai dasar dalam memperhitungkan kemampuan kecepatan bongkar muat, pengaturan penyimpanan muatan, dan angkutannya pada moda angkutan darat. Dengan penggunaan peti kemas ini fungsi gudang dapat ditiadakan dan peti kemas hanya membutuhkan lapangan terbuka yang luas. Pengaturan penataan dapat dilakukan dengan side loader, straddle carrier, truk. Pada saat ini terdapat peti kemas dengan peralatan pendingin, sehingga di lapangan penumpukan tersebut harus disediakan jaringan tenaga listrik dengan stopkontak-stopkontak (listrik 2201380 volt); dengan demikian jenis muatan tertentu (daging, sayuran) dapat diangkut dengan aman sampai tujuan. Pada Tabel 9.4 dapat dilihat perincian waktu setiap kegiatan bongkar muat pada siklus ideal bagi operasi keran peti kemas. Bongkar-muat peti kemas bila menggunakan keran peti kemas (khusus) dapat dilakukan dalam waktu 2% - 3 menit (lihat Tabel 9.4). Tabe! 9.3 Perbandingan penggolongan, ukuran, daya muat: palet dengan peti kemas Palet Uraian Kelas 5 o o 6 (o E o J o) 282 1- (0,9 x 0,75) Kelas 4 1,5- (1,12 x 0,91) Kelas 3 2-(1,37 x1,12) Kelas 2 2,5- (2,24 x 1,37't Kelas 3- 1 Peti Kemas Kekuatan (ukuran) Q,75x2,24\ PK uk. 5 feet 5 PK uk. 7 fset 7 - (2,24 x 1,46 x2,44) (2,24 x'1,97 x2,44) - (2,24 x2.99 x2,44) PK uk. 10 feet 1A PK uk. 20 feet 20-(2,24x6,06x2,44) - (2,24 x9,13 x2,44) PK uk. 30 feet 25 PK uk. 40 feet 30-Q,24x12,19x2,44) Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan e8z u?lentx ueu?8u?uod uelndunued Indurnuerrl/nleouou.r Inlu ue6uede-'l lp reuetuol n JalJeC ep peJ],s e ! I' 5 lpqulpC '(1y'6 requreC lsqlD uulnq deq setue{ I}od 000'00I 1 ruu,(e1eu seueI tled ue:e>1n1es €{uu 'lnqesJal uure4 ueeun88ued rsuetsge 4rUuO telol L9t I lPlol qns lcunl eInS lxou urunI (urun$ lsetalasly I tuBlo 89 I z 6 uJau z z uele:eg 6ue1ut; 9Z (6ue1u;1au lereO) ;seralesqY I ure!o L z 1e16uy !seJelasIV rcun6ueyl 66 lelol qns I z ptooq un) lcunl BInE ureu I urunl 9Z (urun$ lselegasly ule!o I t t uJau 6ue1u;1 9Z I uelelag (6u1weasua1'6uelu!laul yelaOtaq) lseJeleslv I [lB!o 8Z ue1e16ueOue6 (1e16ue) lserelaslv t t (I0ap) nuEl ledel eI e6euueg (uo >1ooq) punBueytl lsErooo seural [od y'{ e6eu:ep a1 ledey uElgnur uBlBroDred / E nqe/v\ euJoN ,'6 loqel Gambar 9.11b Alat bantu angkut kontener di Jalan Raya E'\\ tsconro/ \ \ l::t-1- fu 'f-K @--, ffi ffi \.\\ \\ Gambar 9.11c Salah satu bentuk pelabuhan peti kemas dengan pelayanan daerah/kawasan pedalaman 284 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan s8z uBl?nu uEu?SuBuod 'lJrpuosrcl uert?q spEd u8)I?J?clqp u€)p qsmc uBtBilu uEEuEued sJsc '(a8ortto3 3u17puog oBtoS) 3113 ue8uep rew (awotg 4un dn $lgnl ueEuep ludep (e.(uuelelered) nlu?q l€l? '({lo 11oy1uo 11oy) oyyoy ereces (uelenu uequpurd.red) 1enu7rn18uoq Bpoleu ueEuep 1edu1-1udo1 rSeg 'ueuer*elJeq setre rp ueler8el uulrun uelentu uerulSuoqurad q$un e,(u4r1eqag '(C''I uor 0t-0€) snsngq 1ede1 IeJeC nul€ seuo{ fted uurel ue8uep tnl8uurp lnqosrel surue{ pod uerpnuel {qun tau)Do alppDrts mn+wq uu8uep ledep 1ede4 e{ uel€nrued 'seue{ tled >1n1un snsnq{ e{nqJo} ueEuedel eped auo.tc a8pl.rq rnl€leru JruBrp lnqesJe} ssrue{ qed re8eqreq rur serua{ rlad uuqnqeled IO 's?ue{ ped ruelup e1 SunsSuul uoplnsetulp qepns IIJqBd uep SunsEuel 8ue1ep Euereq 'satual qed uenlus uul€nru €eg '1ede4 lerep rmdnule uel€qtusl ue.ral'pqour rnn4'tt11yo/:u,(ulesrur uulelurad ureceu-uucutuJoq u€ntueq ue8uep yedu>1 e4 lenu4p Sue.reg 'otrIsup4 Euepn8 o{ u€Ipnue{ Isepllosuo{ EuupnE rnleloru ledep (ofunc ptaua8) unun uslenu nste uenles ltues u?1entu {n}un 'e,(ure8eqas ur?l uEp Sueqec uere,(e1ed olru ne}€ '1dy e1era11 'e,{ea ua1e1 ue8uFe[ uo]srs tnlclolu Sunrlnpued qe.leep I-rBp ueqng€1ed s4 ueluntu uslesruued 'S'6 IeqBI eped uzlreque8rp Iur uulpruu ueqepurfued ueletEe>1 'uuEeq IEIr?s?pJeg 'e,(u1r1eqes nele (au17 npaaJ) Sueqec 1ne1 uelnl8ue €pou e{ (au11 tluttrt) slueln lnel ue1ru18uz ?poru tJBp ueleruu uu4ludueueru n€le (ufuryleqos uep) terep uelolEue o1 1ne1 ue1ru18ue epotu IJBp uul€ntu uu>fqepultueur q€lepe e,(ureueqes Eue,( ueqnqeled rsEurg ru€s qsles €A\qBq uelselelrp ledup 'se1e Ip uelsJn-u?IsJn ue:lJesepJeg BrlBru unp nulu nlBs-rBluB uBln{8uB ueqnqeqad uelqs s'6 eI seual [ad lede>l uep ]enui telOuoq ueJequee p]]'6 JBquEg Tabel 9. 5 Bagan sistem angkutan antar-satu atau dua moda dan penanganan muatannya di Pelabuhan Anh Gorakan I{otoda Kamasan Ke Ke sarana Darat aannr Lrul Moda Penanganan Bongkar Penylmpanan tual Sistem Angkutan Darat Kemasan satuan Daerah Kapal kecil Gudang Forklifr Keran Barang umum Muatan mobil Keran Semi Tambatan Satuan Kemasan satuan E o IE sedang -l tr Gudang o Derek Kapal IE o- (E< -J >r(o PE -(D hY EE(o -) Di Gudang terbuka diatur 6 6 se€ftr 'Huizontalu E Vefthal stacfing' Kemasan Petl =o) E,.P EC) Kemas !9 E' E6 .g Keran Peti Kemas c(u tg o E (o (! f on chasrs Stnddle Canier ho qo ! g co 9.6 on regs LuF ([r/t up Unit Fnme) = qo Pengembangan sistem angkutan antar-tiga matra (Poly System Interface) Pengembangan teknologi angkutan udara di Indonesia akhir-akhir ini memberikan harapan cerah dapat menyatupadukan angkutan pada ketiga matra, yaitu darat, laut dan udara. Salah satu dukungan dalam mencapai fujuan tersebut yaitu dengan menggunakan cara "unitisasi muatan". Indonesia dengan jarak yang begitu luas dan pencapaian suatu lokasi tidak hanya dapat dijangkau oleh satu macam moda angkutan (misalnya ke pedalaman Irian Jaya), maka perlu bagi perencana memberikan alternatif penyampaian muatan yang memungkinkan/mempermudah dengan membuat fasilitas tempat pelpindahan muatan dimungkinkan. Gambaran ini dilukiskan pada Gambar 9.12. Dalam hubungan ini peranan gudang konsolidasi (freght station) dan alat-alat banf;nya (LuF, CHC, Straddle Carrier) sangat menentukan kelancaran dan penekanan biaya operasional. 286 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan ,gz u?l?ntu uBueSuBued rsnqlrlsrp u€p rs€prlosuo{ ue}Br3e{ €quos re8sqes Blnd uerIlpetp ledep ueqnqeled elnd ueDlrrueg 'ueqnqelad q€re€p o4 uuue,(e1ed uep tde elera>1 BuBJBs uuleunSrp e(uure1 ue8uep nles 3ue,( ueuelupod Ip usres?ruod qereep ?J?luV quJoup eped 'BrBpn uulnlEue qelo 8ue[un11p nele 3uelunueu {n]rm e8n[ e,(ue1e{epe wp uereserued qBJeBp nlens rdru18ur1eu rul uelefa;tr 'Erruppued re8uqes u,(ur uelul ue1n48ue uep 'uelenur Isnql4slp u€p rseprlosuo>1 uulet8el lesnd te8eqes uerypuhp tde qere>1 ueueseldrue uetu€I uup'erepn ue1n48ue'(e,(ug ueluf uep terep uu1o13uz rq1e,( 'e4uu e8q e,(uepe uuryuqueStp lnqesrel :eqrue8 epeg '(61'6 requeg '1ne1 uu1nqEue V)) 1eq11) ueiqEue epotu stuol Surseru-Sutseru rs8ury ueleldrcrp ledep uu1ru13ue epou srue[ deu-duq eped e4i ludeplp ue4u e,(etq setgpleJa usp Isuelsug 'ue]entu uenl€s {n}ueqJeq Eue,( uelenur ueue8ueuod tser8elut €pe sllg 'ue4uqSununp lut uu1n18ue usuf'ue1n1Euu Epolu uErl relue ue1n18ue uelsls BpBd 'uolsge 8ue,( tsurodo elnd lqunlrp 1de1s1 'Euern4req uule Euereq uu8uepqo>1 rydtuep u€{IJeqluotu sBlE Ip lxedes usef usrfe,(ua1'@4atas roop ol ,roop) ,n1ur.d e4 ruurd uep, l€Jlsreq Eua,t esef >ppord ue:llJaqtuetu lzdup lrgun ]ntmllp ue1n48ue esel tur JIq{e-JItpIu eped '9'6 IoqBI eped uu4ue8eqrp ludep uerel 'ts>1nr1suo1 ue8unlrqred 's,(urselse,rul urnrun Ersces IBqeLu lpelueur {epp Iul uelelered Sunlnpueu 8ue,{ rsepuog re8e ue{pnq€ulp J€soq u€}sruIo{ ue8uep deleueu sluef 'uol gg-t ?J€tue enpe{ sruel ue>13uepos 'uo1 001-0t 8r31ue n1tef, 'reseq (&oodoc 8ul{lt 'J'1 w1lua sellsede>1 re,{unduraru e.{ueselq eureged srua1 '(3u17aaoa) 4els8leq sruol uep (spels) deleueul sruol nlru,( enp epe efurusep eped ueluquel ueJel sluof uBlBqruul uBra{-u8Jax L'6 epouJ-.lelue npedtal ue1n16ue eulols:esep e>16uaey lslnpold uelel0uluad sssoJd ....'.) Z!'6 JEqUIEC ollsuEJl ...> uPqnqBpd BlnqJaI'p9 ldv elere) ..',} uarelepod s4u!t nte'l ffi - ilt at !u!'l 6uepng BAgU _ 'uBl8nw snJv _Ji uelef ......: uEqnqBpd dqnuet'po muatan dengan pembagian muatan berdasarkan jarak dan volume muatan, Jarak jauh dilakukan kereta api sedangkanjarak pendek dilakukan denganjalan raya. Tabel 9.6 Jenls Kapasltas Keran (Ton) Besar muatan keran kontener pada dermaga Lenqan Keran Dlmensi (m) Bearat muatan (Ton) Badan Keran Reaksi Kecepatan b/m (mlmen) Jarak Roda (mm) Statis tlap A B c 3 19,825 5,795 4,880 60 4880 30 5 5 19,825 19,285 6,'t00 5,185 45-60 4880 40 10 (5-1 0) 32,025 7,625 6,100 (1 s/30)-50 18300 60 7,625 7,320 (811 5)-25 2M00 80 800 (10/16)-30 26600 150 3 Catatan Ujung (ton) 18,300 20 (10-20) 40 Q0401 2't.960 42,00 A = Radii maksimum B = Radii minimum C = Radii ekor Sumb€r tenaga k€ran tambatan biasanya dari tenaga listrik (220-380) volt. Konsolidasi Dislribusl Gambar 9.13 Bagan antar-transportasi lauUKA 9.8 Derek kapal Derek kapal adalah keran tetap yang umum terdapat pada kapal barang. Jadi keran kapal tidak berfungsi selama dalam pelayaran. Kegunaannya yaitu untuk memuat danlatat membongkar muatan ke dan dari palka kapal. Kapasitas angkatnya berkisar pada 3-15 ton; untuk kapal-kapal khusus, misalnya pada kapal pengangkut kayu gelondongan (og canier) atau kapal peti kemas (container ship), dengan kapasitas angkat (1540) ton, bahkan lebih. pada dunia pelayaran derek ini dikenal sebagai marriedfall system. 288 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 682 uelenu uPuESu?uad 'qea\eq a{ I€uo8?rp sJeces {?JeSJoq rpel u?ienu ',8 u€p ,V rpefuo{u rle} Surseu-Eurseu Sueluer w{rp?fuoru rrep € rsrsod e1 redures lnqesrel IIBI-11B1 BnpeI rnln8ueru wp {ueueru u?8uep nll {eteleg '(g rsrsod e4 1 rsrsod) sel? oI qe/y\sq upp I€{rUeA BJEces ue4qepurdrp uelenur e8Eurqas 'g IIq ueryopue8ueu ueEuep sule e{ V }lel {lreuatu Blntu-€lntu '1eda1 e11ed Inlun '91'6 JBqrueD 1eqr1 'ueeuesJeq BrBcos rseredoraq Euef 1e.rep ue8uel enp qolo rue,(upp ledep e,(ueserq 1entu re>18uoq lznur rsuredg IJep u?lenlu relSuoqurou (swru6 qou!/A) lerey 6unqet '(S) :e66ueIua4 1o1g 'O) :Otoott otue1) uelenrl tteOuea '(e) i1e.re6 ue6uel '(7) :1a:ap ue6uel y lueleleur '6un6y 6ueU'(l) : ledey laro6 ,t'6 requee '1udo1 rue,(eltp ue4e Eue,( u€lenlu lenur re4Suoq ueqnrnqe{ uolres?preq us{nlue}lp lerep ue8uel Eurseur-Buls€tu 1e43ue uel€ruley '{l4sll rolou qelo uoplera8rp rur Sunqel uerulruuad '@rup qryq G) rqntued Sunqel eped tlllloru sruel eureln 8uer1 sele eped n1e,(ueur 8uuf, (ttcon th) @ lolSueEued >1o1q mlulau srueueru uerynue{ uep {erep ueEuol Bnp qelo 1ue,,(u1p flwf' (t1ooq ofuoc) (g) uelenur 1o1uu,(uad lele uq8unqnqEueui Euu,( efeq IBl'r?I r1e1 lolSueredes elnd ue4iudueUp euus 8ue,( sete Eunfn uur8eq eped 'lnqosJel {erop ue8ual ue4ere8ueu ndueru 8ue,( '1o4uo{ epor-epor uu8uep efeq 1emu1 IIB1-ll?l lolEuu.redas uu8uep uu>lEunqnqlp efusele 8rm[n uelSuepos 're1nd rpuas epud ndtunueru ]nqesJol lerep ue8uel qu/vl€q 8un[n '@ooq) (g) >1uep ue8uel qunq (reduro) y rue,{e1aur EwK (lsout nrsow) (i) Sun8e Euug genqes uu8uep 1ede1 4arep u€{sDlnllp ,I'6 r€qtue5 sped 'Eue>1Euo1 e1 SunsEuel uelunu eges lede>11orap ue8uep ue{n>lellp uerelSuoqured uup ue}?qu€} uero{ ue8uep ludup uelenrued e4eur 'ue>1ue1efrp sn8rlu4es 1enur7ru48uoq u€BpBeI sp€d 'p uep i(uueqoloa nlu€qtueru ef,ulesrur) uuqnqelad uuqnqeled 'Suereureg 1u8ues 1ede4 uerelplerep 8ue,( lenur rel8uog 'c eped uelnlepp rsrs unpe{ rs8urg e4eu'(sapts 3uo7o) 1ede1 iquuquaru 1e8ues ledu>1 u€re{ BIIetu Ip '{l4sll I}Btu uwpee{ UTBIBO 'q 4arep 'rsEurgreq {Bpl} uelzqtuel iue>p>1epp ludup lunur relEuoq eleur '(u,(ute8eqes utel uup'pqour 'ue1eque1) uereI DIIIrueu l€pu Eue,( uzqnqeladpeduelludual ape4 'e :qulepu pdq eped rlerep ueledueuod ue8unltmey Gambar9.15 Bagan operasi B I M pada kapal konvensional Sesuai dengan bentuk muatan tersebut maka pada alat penyantol dapat dikaitkan bermacam alat bantu disesuaikan dengan bentuk benda muatan tersebut, misalnya suatu jaring (untuk penanganan muatan lepas kecil), konskuksi pengangkat peti kemas dan lain sebagainya. 9.9 Keran peti kemas (Container Crane) Jenis keran ini mempunyai beberapa sistem trolley,yaifix a. Rope trolley; b. Semi rope trolley; dan c. Crab trolley. lenis Rope trolley mempunyai keuntungan dalam konstruksi tambatan yang lebih ringan. Keran jenis merupakan struktur monobox sehingga mempunyai intensitas dan kekakuan yang besar, berakibat getaran pada kerangka kecil; hal ini memberikan hasil operasi bongkar muat yang lebih efisien. Biasanya keran mempunyai lengan (boom) yang menjurus melintang melampaui lebar badan kapal dan dapat digerakkan ke atas serta seluruh keran dapat pula digerakan sepanjang dermaga. Dengan keleluasaan ini maka operasi keran dapat dilakukan sepanjang kapal bersandar. Lengan keran tersebut terbuat dari konstruksi rangka (truss) baja kanal atau baja pipa. Pada Gambar 9.16 diberikan ukuran-ukuran utama suatu jenis keran peti kemas, yang ditempatkan pada pelabuhan Peti Kemas di Tanjung Priok. Ruang pengemudi berada di bawah trolley, sehingga pandangan pengemudi sangat bebas. Setiap gerakan-gerakan pengangkatan (hois ting), pemindahan ( transvering), menderek (derecking) dan perjalanan (traveling) digunakan motor-motor elektris yang berlain an (independent). Pada tabel berikut kami berikan data-data utama dari keran peti kemas di Tanjung Priok Pelabuhan III (1977) dan terminal Honomuku (Jepang) yang dapat digunakan sebagai pegangan dalam merancang dermaga. 290 SoedjonoKramadibrata, Perencanaan pelabuhan I6Z uPlBnr.u uEuPEuEued ' (^o t{ yua pq.my) ualnqrnl uerrle uup' (rvtoil[ auu woa t7 s) elenvt uetle nqns eped ugrlsc uep p1ou.(eg a13ue '(,tdo.t8 cg[tcads) srual lureq '(&tsuap) 'nluoilet uelepedel leferap '(,(llsocsr,t) uuleiuo{e{ 1eferap 8ue1ue1 e,(uleslu '1eq edereqeq eped rusrl-taq u(u:usep eped lul {lsg }€Jrs wnrlele8ue6 'e,{uuelq8ue lelqo rpulueu ue4u Euu,( u€rer Irep {lsg }eJIs{eJIs leqrred nlnqsp qrqelrel rnqele8ueru qrlerrr euecuered 'rur edrd ue1n13uu ue8uep uslre>lJoq 8uu,{ qeleseur lsele8ueur tuplep ue{pu€${ulatu ledep re8z utusep :esep 4o1od-4o4od ualselelrp ur8ur'rur uetrel rir€lep '(41'6 requs9 teqll) ueEuu rqrulsuol re,(undureu flue,l (wtot1o1d) relep 1e1ed luuoqroq afisaq Isurture1 n1ens Ip uolledruatrp 1ede4 ueEuep edrd ue8uuef Eunqnq8uad lsle uep eduod urlEuepes 'urqdlop uelsrs eped rupuesreq Irrpuas u1 r43uu1 1edq,1 'edrd uelnlEuu uelsrs rnl€letu uelSunqnqrp lur Jr€c qernc uel€ntl: ueunqrutued leduret-]edue1 ue8uep e8eurep Brelue rul €Jeluorues '(tat1uoy ndns) ?4ln DIUB1 lede>1-1edq ue8uep uEIqBIIp 1e,(ueq enuaq re1ue41ne[ qurel uu1n13uy 'lleq€u >1e{unu->p,(ulru uep enuq o4edpltuDl Ilseq-llseq nlru,( IIBq qlqel Iilporuo{ elnd Sueqruslreq 'rur nunq 4ufurtu ueimlSue uelesede>1 uu8uap uuleles n1r Erelueues 'u€{nlueuou leEues BueK (8,raue fuorut"td) reuud r€{sq uuqeq re8eqes lesad ue8uequreryad BuaJ€{ II-e{ elunq Euere4 q€lales 1efuolaru turnq 1e,{utur qsrnc uBlenw 'll'unq 4e,(uru u€p rleq?u lefurur 'rte :qelepe e,(usnsnql (prubn) u?Jrec >lnluaq ruepp q€lepu ue1n18ue ?Iunp ru€l€p l?ue{Ip utuul Euef qeJnc ue}€n4 udld uulnq8uu upour InlBIau rluc qurnc uulunu uuuu8uBued 0I'6 9' 9t (t) uelep PU (l) Fer reu :(o1eu) s[B]s rsleou 090 00' 9' 0t 9' Z.Z' 0'6 L'0t 9'tt 0'91 g'tz 00r 00, 00t 0'zt B'IL 9'et 0'zz t'Lz 0'92 0'te 9'et 9'Se (u1ut1ui) (peeds 6u11eae4) ue.re1 uelel ueledecey np46 e6pyq qe/v\Bq lp JlDtale 166u;1 (u) garler lep JUeJa leref (u1nr7ru) 00r. 00t t 9,1 0'ze s'ee 8'69 0'19 00t 0'0r 0'9e 0'19 (tu) tdet ler qe^ eq (u) 1de1 lar sele tO rO 9'0t ourolruns Ae11o4 edog 1o1rg 6un[ue1 O,Z 0'z 9'0e 9'6e 9'0t 9'e, or.r.rolruJns !qcellH Ae11ot1 edot lwag il Aeiloq odoa paeds nlnurouoH q0p ,l 'e (u) uepl6ue6uad qelurnf (u1r-n7nr) 'p ueledecey (ru) (ldet ger pep) renl uene16ue1 'c (tdet lar Upp) renl uene>16ue1 'q (u.r) (u) ,(e;pr1 ;rep 6uuaasue:1 lelol lBref :buYeasuetl 0'z 9'0s '0 ueledecey :te)OuV 0'9 'r,{ ,e uPlequrel lsls aI ldel lou leref 0) Pao? Peleu Q) peol ted uelsng uerey edp uBlBJn 1op6 6un[ue1uep nlnulouoH lp seuaMed ueJal uelculu t'6leqel o o) E E d UI I .-T.-f: --r_{_ ox 6.8 6o 6e o= EC 6,G CF 5 x. 292 lll = E= Uu (oooz F< Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan t6Z uetenu ueueEueua6 ln 'sler-sler uelsdaco) '(l :uerEeq (ledure) 7 sele IJIpJel Eue,('uerrec IJup q?rur?l€ ueJII? IEJIS treJruln uu{Irequeu pyoufaX s{EuV p1ou,(eg uqauy s/zur FoI = S/ 1 = 'tucOOI Qgc) at1o1s1t1uac 1 S/ruI3 = s/zul nBls rutud EZg4 = (lg) aryols ,N uBle}uelo{ A ,{ - 'slureutp 'e,{uuelupeda>1 1e luferaq furop ue8uep IEBqlp uBrIBc nlens uulslue{e{ lulurap lnlosqe Ielru qelepe'qruuugpTsllBluoupl uBluluo{o{ 1u[urag 'p 'otunlo^: lsreq nBlB rreJrec uelepedel tup:op lJ?p Jn?leJ usm{n q?lspe uEJIsc n1ens stuel lerog sgue[ lrreg 'c '([cort le8ues) IIBIIe>IaI uup nqns derles eped epeqroq ,vtc1wetfl 1u1 uelupede4lufereq = d uelepede{ }efeJoc # :erunlol lrun deqes {ntun uBJrBc (ssnw aqt) esseru Wlspe 'd 'uBJIBc stual nlens uzlepede>1 leferaq uulupudarl lu[urog 'q 'J002 nqns eped rre rreluluo{eI leferap resep wmln qEIBp" = dc (a,4aw.nonbs nd (puocas rapwluac nd ztucls' '(1c) astoduuar 1 re8eqes ue4ete,{urp u,tuesetq Iq I :uBlBlBJ '1-01 = zulsN wotB) s'urc78 1 = seu,(p 1 = puocas uolna1fl (rwc1rsau{p) OOI ztuc / dc 001 = dl IPef = (at) anod (wes) lep'sou,(p rsueung seu,(P: Zwcne! tuc lep/urc i z, sau^p :Il :lnlosqe uelstuo{e{ lufasp Fep (tsuounp) Iellu IP"f '$uauel ueledece>1 ltun ue8uep uEJIec uelereE n1ens IuBIBp lerelltun nlens eped sul?qJot >pt Sueprq enp Erstuu sunl ltun nlus eped lersueEq ueEueS4 leSeqas lqueqJaq lnqos$l uelequr€H 'lnqesJel ueJl?c lrup ueleiuola>1 teferap te8eqes uu>1e1u,(urp leJ1s 'urpues lul uBJI?c ruelep Ip lrulolou derles uped uuleguleq uup uuuemeped ue4epeEueur >yqrm Euruepuac 8ue,( {lsu }BJIS te,tundueur UBJIeJ Iul uBlBluo{o{ 1u[uraq 'B 2). Derajat kepadatan, p; 3). Nilai absolut derajat kekentalan, pi dan 4). Besar diameter pipa, d. Catatan: a. lcSt = adalah ukuran dasar derajat kekentalan kinematis air pada suhu 200 C. b. Pada minyak atau beberapa jenis cairan kental biasa pula dinyatakan dalam saybolt universal second. sehingga angka Reynold (,Re, tanpa dimensi) Re: d'v'P' e.p 'Dolphin', sistem bagi Kapal bersandar tali pBngikat kapal Jembatan hubung jaringan pipa (di bawah tanah) Gambar 9.17 Tata letak pelabuhan curah cair Batas kritis suatu aliran, bila mempunyai angka Reynold sebagai berikut: 2000<Re<4000 Aliran cairan merata (steamline/laminar/viscous tlow) akan terjadi bila mempunyai angka Reynold berkisar 2000. Aliran cairan bersifat turbulen, yaitu aliran dengan gerakan tidak teratur dengan membuat sudut dengan arah gerakan utama, akan terjadi bila mempunyai angka Reynold >4000. Bila aliran mempunyai angka Reynold antara 2000 sampai dengan 4000, maka aliran pada batasan transisi. Pada perencanaan angkutan pipa, diusahakan agar dapat dicapai aliran merata. Angka Reynold Dalam perancangan angkutan pipa, jaringan itu penetapannya menurut Gambar 9.18. Mula-mula dihinrng besaran sifafsifat fisik cairan agar memenuhi besaran volume cairan yang akan diangkut; sejalan dengan itu dipilih material yang dikehendaki dengan memperhatikan tekanan cairan tersebut pada pipa. Bila dipenuhi, dibuat diagram pipa secara terperinci. Penelitian ulang perlu 29 4 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pe labu h an s6U uBl?nru uEueSueuod efuentues (8uyot satnssatd) ueue{el depuqrel uuletule{ ,(noqp Suonpat 'sdoc 'aacnpal 'a4 Sunnpa.t ,aa1 pnba ,puaq utnlat ,siloqp 'sBu177{ add) odrd 3uy{ ,(uot1 tsoc ,pa$ ssapots ,pa$ rb17o ,u,o1 ,7aa7s uoqtoc) Ie{€dlp 8uu.{ edrd sruol '(ruelup uernqn) edrd raletuelp uern>In '(61 '6 requuD teqll) sulef sn-req uur8eq Eursuru-Eurs?u trup (pad) ywg epd u€Dlruep 'e,{uueledruoued selal sruuq (ure1-ur?l u€p u€Jrle Jeleu ,es>1uad se1e6 'uere4 'qnle{) uulelurad-uelelered ueledureuad uep (1oqw{s) epuel !se1a[ snreq 'e.(uueeuus4eled uuunlSunura4 ue8uep renses qp/v\Bq wp selu n€te luJ?[J ':nuu1 'ue1e1eg 'ere1n qem uulep Jn1elp e,(r:lzpueq udrd rn1u1 '(1 :ure[ eJu1ue n1le,('u?{ll?q:edrp nlrad 1eq ederaqeq rur ueEuecuersd ureluq eduod uep ed;d lnleleur rlm uelleq uellle6uad ue6unlqad 1n:n ue6eg g!.6 requrpg (dolp sarnssa,d] ueuelel ue6ue11qe1 - pael dnlet uep6upg 'ue6un16 leIueq - (peeq uolpns ueJel uep 6urg 'suag 'ue6unqtres 'ue6un1p ueledueua4 - /I/sodreu'HSdN) uBuer{el JBseq - le{aap uep stua{ laeq eleJeuJ ueledscel uelepede:1 1e[aap - edtd uelEnle{ + ed;d releurerp + leugletll + uBleluolol lelerep - : uEr.lilluad - (ueue!ol) Edruod uelen{ol JPseq p16ue;p eunpn ue4ec slue[ - 6ueA uefls) nqns 'uelae{sred qnueuetu eSSurqes 'adtd taleurerp nu1u edrd rnlef 8uelued qeqn8ueu ue8uep Euep ulesaptp 'lqnueuraul {up1l BUg 'ue{nluelrp Eue,{ rsueJolol uuEuap runses qu4ede ueuu>Iol uu8uellqa4 EuqrqEuotu {tr1m w{n{ellp 2). Ukuran jarak pipa memperhatikan jarak minimal dinyatakan terhadap jarak antara garis tengah pipa-pipa tersebut (memindahkan pengukurannya) (lihat Gambar 9.19); 3). Pengembangan jaringan pipa harus dimungkinkan; 4). Pemakaian flanges supaya dikurangi; pembatasan supaya dilakukan pada "terminal" di mana segi pemeliharaan diperlukan; pemakaianflanges sangat meninggikan biaya; 5). Pada bagian-bagian yang terkena getaran dan pemanasan harus diusahakan pengurangan gaya-gaya atau pemisahan pipa; 6). Usahakan adanya jalur periksa (gang ways) dengan ukuran minim (hanya untuk operasi dan pemeliharaan); 7). tarak bebas pipa di atas lantai minimal 2.10 m untuk menghindari kecelakaan; 8), Penempatan pipa "panas" jangan ditempatkan di dekat jaringan listrik; dan 9). Pemikiran terhadap bahaya kebakaran selalu menjadikan dasar perancangan yang sempurna. Daerah yang mudah terbakar harus diusahakan kebal terhadap kebakaran (fire proofed) dan pemadam kebakaran harus disediakan. ventilasi udara meter aliran gelas p€m€riksa arus L - oo*0, laraf bawah Gambar 295 9.19 Bagan ranelngan pipa dengan perlengkapan, arah letak pipa dengan taraf Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan L67 uelP-rlwueueSuBued seuoy rlad uPqnqPlad tp ueteroa)l seura) riad e UEI)1ndunuad uelnlelaul luepes rcpeol olppotls qenqas 10 Peran sistem informasi dalam menangani sistem operasi mutakhir Pengertian operasi pelabuhan meliputi manajemen kedatangan/keberangkatan kapal, bongkar/muat (B/IVI) barang baik untuk aktivitas tujuan manapun bagi kegiatan transit. Ketelitian menempatkan, lama keberadaan di pelabuhan, dan pencatatan yang akurat sangat bemilai, untuk menempatkan dan mempermudah dalam memperoleh hasil guna dan daya guna pelayanan pelabuhan bagi pasar yang dilayani. Operasi tersebut diawali sejak kapal akan memasuki, selama sampai dengan meninggalkan pelabuhan, Keberadaan kapal di pelabuhan menyangkut kegiatan-kegiatan B/Ird barang meliputi tujuan barang: pelabuhan akhir untuk diteruskan ke tempat yang dituju di darat (diteruskan dengan angkutan jalan raya, kereta api atau sarana lain) atau barang transito guna diangkut dengan kapal lain yang lebih memadai. Sifat dan bentuk barang tersebut juga harus jelas; barang berbahaya, barang bentuk lepas/semi-unitasi atau dalam peti kemas. Agar mendapatkan daya guna yang tinggi, pihak pengelola pelabuhan perlu menempatkan kapal pada dermaga yang sesuai untuk memperoleh kelancaran proses bongkar-muat barang yang terbaik. 10.1 Penerapan WAN (ll/ide Area Network) Semua komputer modern mampu melakukan beberapa kegiatan pada waktu yang bersamaan. Pada saat melaksanakan program (pemakai), komputer mampu membaca dari suatu disket dan mencetak pada satu terminal atau mesin cetak (printer). Dalam menerapkan pemilihan jenis komputer yang dioperasikan di pelabuhan ada 2 (dua) cara yang biasa ditempuh, yaitu sistem sentralistis atau sistem terdistribusi (centralized system or distributed ones). Di sini terpilih sistem terdistribusi dengan perangkat keras 1000 chip CPU (Computer Processing Unit), di mana komputer tersebut mampu menjalankan proses 20 MIPS (Millions of Instruction per second) setiap chip dengan kecepatan minimum 0.05 n sec / atau 50 pico sec. Pemilihan ini bukan saja diperlukan adanya kemampuan interaktif antarkomputer, tetapi lebih didasarkan pada motif ekonomi. Tingkat realibilitas dapat terandalkan walaupun terdapat satu atau dua komputer yang tidak bekerja. Proses fisik kerjasama antar-komputer menggunakan protocol ISO terbuka (Open Systems Interconection dai ISO, atau ISO-OSD dengan 7 tingkat layanan. Hal ini dapat dilakukan pada hubungan satelit dan nirkabel. Hubungan antar-sistem tersebut terlukiskan pada Gambar 10.1 yaitu sistem WAN (Wide Area Network) yang dapat melaksanakan kerjasama antar-sistem melalui Jaringan telekomunikasi kabel, jaringan telekomunikasi satelit, dan jaringan nirkabel. Pada jaringan kabel, bila 298 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 662 rltplBlntu rseJedo ulolsls IuBSueuou uel€p lseuuoJul tuolsls uBJed ' (1ocoto.t4 uotroctlddy s sa7a414) unEuuqrp qelel ISO u?ruuele>l ueEuep uuples dVlA lo{olord lellserrel loq€{rlu ue8uFuf >1ntun '€'0I Jsqu€C }Btlll 'nfnllp 8ue,( lalEuered uruFelrp ledep uep uu{rnleslp elep ledep Inlueq uBI"p lnqesrol uesed eEEulqes 'IISIJ '1o>1o1o16 : 1 uestdel e>1 nlnueur deqepaq BJBc3s uBDIlIueC 'rse1uesred79 uestdel eped e,(uue{sueuou ugp stup ue8unqnq qeqrueuatu tse>1r1de uestdel 1uun1 te18uera4 'e,(r4e13uered rnlBlalu (t uesrdul) rseryldu uesrdel Inl?l3lu e,(usssordueru wp uB{sruellp eun8 uesad qens tmEuequou uuSuep '7 reindtuol le>18uered eped g sesord ueEuep ueEunqnq uulufur8ueru relnduro>1 lel8uered eped y sesord nlsns IUI Iopou €ped snsnq){ 'e.(uuunE8ued ue4t lestP 8uef, uesrdel n1€ns tse:edo los n1us ]JBp lrlplel B{nlu-r€lue ue8unqnll 'ulpuosral uJeces €lolo)Fp ludep 3uu,( ue6eq IuEIEp l8eqlp ledep qeleseru dutles u?Dlltuap ue8ueg 'rsu>llunruo{ tsalglsads 4adse qes ueBuep 1}€{Je1 e,(ueq tut uestdul depeg 'z '01 rsqtu€D lEt{ll're1nduo4 u?]€l€rod qlqal nels z rulue uu8uuut ueEunqnq .lrueEueur 8ue,{ >1rsg 'u1up ue8unqnq 'ue8uuef'tssgodsue1l 'rsses 'tsetuesotd itsoylde: loloto.rd uesrdel L nep ISO Iepou 'ISO-OSI luelsc lOcolord IBueIrp Nviy\ ueEuurFel uped relndtuo4 uelelered enp uu8unqnq uBsldBI lo{olord €'0I 'sBlIIIqele>Is uep IsueuuoJred'(uralsts u€lupuee{) s€trllIqIBIeJ'sultltqts>1eg ,rsueredsuer] uefluep u€ltelreq 3uef, qeleseul-qgles€u ue>pteqredrp nped n1t {nlun 'ralndtuo>1 de4es '1u33unf r8uq eues 8ue,( sesord-rBlgB Ise{Iunuo{ etuslu?)lelu ue)Iluelp lqs KI reinduo4 rdepeq8uetu lgedes e,turu4uued r8eq rde1e1 '(fuowaw parlqs a^oq Pu op) eruusreq uoureu re,{undurou {€pl} EuBf ulseu edeJeqoq eped ufte1eq Euu,( tuelsls r€E€qos uBIISiuIJepJol Iq Isnqlsslpral uolsls ue8ut-Iel uolls?JodoEuou tu?le6 uu8upuI uIBsaP uu]BrBfsrad Z'0I e-l - :Z-1 - laqey ue6upep:I-l - leqe) ue6ul:ep laqey uebupep :11111 slua[e6p uelnleAueui NVM l'0] iequreC e)tnqral ue6uedel : leqeUtN ue6uYel [1 tPdey leqey ueEupep :llleles ue6uPel 'relndutol-relu? IseuuoJul ueJs{npod sesord ugledocal uu{lel8uluour etmE . snq, usEunqnq Euesedlp l?d?p retnduo{-&}uu uu8unqnq ede.reqoq u?)pFedrp 1e8ues Komputer I Komputer2 Protokol apliklasi Protokol presentasi Protokol sessi Protokol transportasi Protokol jaringan Protokol hubungan data Protokol fisik Jarlngan Gambar 10. 2 Lapisan, Hubungan antar-muka dan protokol dalam model OSI lapisan pembuka (1. p.) ponghubung Data l. p. Jaringan L p. Transportasi l. p. Sessi lapisan penutup penghubungan Data p. Pr€sontasi l. p. Aplikasi Jumlah bit yang terdapat dalam jaringan Gambar|0. 3 Bentuk pesan dalam jaringan Secara konfiguratif hubungan antar-SlM (Sistem Informasi Manajemen) angkutan laut dan pelabuhan dapat dilihat pada Gambar 10.4 bukan saja dihubungkan oleh satelit sistem navigasi bahkan dengan satelit-satelit : penentu posisi, komunikasi dan penyiaran secara terpadu. Sistem komunikasi dengan dasar satelit ini dipadukan dengan sistem terestrial baik kabel maupun nirkabel kemudian mampu meneruskan pesan data antar-komputer seperti terlihat pada Gambar 10.5. Keberadaan jaringan 300 Soedjono Kramadibrata, perencanaan pelabuhan r,t 'rrq{elnu rserecJo ruersrs rueguBuau: uerep IseuroJul uersls up15, -.1 O"t !,o- rg ;r .t ,() A 5 o d ( ffi F o !J t, 6 f 5 o I,t o 5 o, [,ah 0) il :, 0) W,O %-,. zZ. a. 0) ,} 3 U' o 3 o ?' f o o :] 6 o. -J. ffi-2 =l ,= 5', *,,,,,,,,,,r..;5,,,* %d )))))l))))l))))))l)))))))))))))))))1 o a5 D o o c .v o, t \\\n$'i)ni\nn)\i\\i$$nnI lflfrrlrrrtttt" ,lDr)rr)rrrUrr))) ffi" %",, $a sd ! B s g ox iA !% \) Gambar 10.5 Jaringan lnformasi Pelabuhan melalui berbagai sistem Jaringan lnformasi telekomunikasi ini mampu meneruskan informasi antar-komputer melalui kabel ataupun nirkabel. Dengan demikian baik kegiatan di perkantoran maupun di lapangan dapat lebih baik koordinasinya. 10.4 Cakupan informasi Pelabuhan satu Pengertian operasi pelabuhan meliputi kegiatan yang sangat luas, bukan hanya sarana yang dengan terkait instinsi/organisasi bahkan berlaku bagi antar-organisasi, yang angkutan liut seperti kapal/perusahaan pelayaran; navigasi kapal, lintas kapal lay-ak/aman untuk dilalui, iayanan kapal tunda; muatan meliputi hal-hal: barang ekspor/impor/transito, misalnya: barang umum./khusus (peti kemas, barang ber6ahaya atau terurai), padaUcair dan lain sebagainya. Dengan mempelajari beberapa studi dan presentasi yang dilakukan oleh beberapa badan dunia, misalnya Bank buni a (Word Bank), TNCTAD (United Nations Conference Trade and Development)'danMlT (Massachusetts Institude Of Tecnolog,'), maka didapatkan keterkaitan operasi antar-fungsi: pelabuhan (dermaga), navigasi, turunan kapal dan kapal serta angkutan pedalaman seperti terlihat pada Gambar l0'6' Ketelitian pelayanan antar-fungsi dalam bentuk operasi rutin diawali sejak kapal berlayar menuju pelabuhan tersebut dengan mengirimkan pesan data seperti terlihat pada GambarlOT sampai dengan kapal lepas tambat (D). Ketelitian dan kerjasama antar-kapal dan pelabuhan mengenai perlukaran informasi mampu meningkatkan hasil guna (efektivitas) dan daya guna (efisiensi) operasi semua pihak, untuk meningkatan daya saing yang kian dituntut. Seperti telah disinggung pada Bab 2 302 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan e0€ Jrrp{Einu rsEJado ualsrs rueSueue[,u uBlBp rser.uJoJur ualsrs uelad 'Eurluad le8uus rserodo uur8eg rs8urg uzqnuorued uulerEa>1 deqos rue{elatu tuBIBp {l?qJel lees eped leda1 Suer( uelelerad ueeunSSuod ue>leqred rnluloru rsesruu8ro B,(edn nll {nluq 'g'0I rBqtueg eped }Eqlllp lzdup ryades 'uu88ue1ad rEes undneu ueEuresrad rSes uep {req ue{Bpu}t quns qre.( 'resed eped uolnfnt rp nped ueriuqred Blnqrel rusud ueqeqrued epu4 'uaruefuueru qelo 1edue1 ludepuaur 8uurn1 qrseu urseuopul rp usqnqelod ueeqesruad-ueeqesruad ue;eseurod r8es Hep e,(uunurg 'qrunq uu8uep rsesluuSro ue8unqnq s1:os uuJeseued ue1eo1e1 uup 'ueuefuuuu uendtueue:1 'szlrsedel 'u,(erq Jnplruls 'rEo1ou1o1 u?p nuouolo lsrsod : sqesn B.qrc '>1npo:d uene4Suef 'uuue.,(u1 rsursuoJaJrp 'rused esSuud ':used u?l€p rsrsod : nlu,{'1eq udersqaq qolo uelruuellp Iul ueSuresred rsrsod 'usEures:od ru?l?p r88urt 8uu,t ryre1 e.{zp uep srusrq wtarule{ uultedupueu Irqun r0l rrlnq 1ne1 ue1n16uy eped rs6un1-:e1ue Jnsun uelleiloley g '0! Jequleg lenur rel6uoq rsuedo ueseOnued sBluoud qnqepoq ueelululed raruel / seurel lod rlec geped - eseq / eleqeqeq : uelenur slual o IEJPP ;seyodsue4 epour eped ueldepeqrp uglenu stual r 1,r1rg lodqa uPlEnu 1ede1 uerel qeluJnf dnlnyel 1 qnqJel ueuedul,(ued ' . uaue(e1ed se1r1sel elpd qelunl r lelol tuolsls ueurelspol 'uerreled sqrsBdel ledtue4 detat - Jolej9do 1ede1 se11en1 IPJBS ' . . snsnQl u,lnun ' uep i apunl ' Ouelued jeda4 1re4gleod: ueue6ueuad sqlsedel lodrul - . rtuef El . . .lop gedel r.lelunf o nquet qelunl r lseJ0olupol ueOuelepel lsnqu1s1p o ue6uelepe:1 lsnq$srp ue6uelepel qelunl . r . . leuls6.,0l leplsBrele4slo / uou IOqBI ,rlttouOaloqt|et: E ' . . y'y uelel er(er uele[ ;seyodsue4 se11rse1 snsnql ulnuJn - . . ls?sllersads uelelered lpspellereq o ualllltuodgl uBtlJBpp€I . . reqel i Ouelued r eBeuueo E / informasi antar-kapal pelabuhan A&B-penanganan .lihat Gambar 10.1 muatan C - AdministEsi D - Operasi 'Water Front' Balik € cek ulang dermaga sesuai / tersedia : q) G -i '6 E o o o cek keberadaan kapal tunda p€rmintaan alat transportasi c,, C J o. o :, co .o o o c(U m6minta penelapan dermaga kapal mela,ju masuk pelabuhan 1' o .Y o o 1f E o -Y (E permintaan 8/M, p€rsyaratan poralatan Gambar 10. 304 7 Operasi rutin Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan penyelesaian operasi sOg .rrtplDlnu rsEJedo uelsls rus8uuuau ruDlep rspuuoJur ualsls uBjod seuoy lled uellnqelad leutuJal - cf ]cJ . - . tp raureluos :speo'l raureluoc llnl ^dur3 ispeol raureluoc ueql ssa'l - 'lC'l :e)lnqrol uBuedurluad up6uBdpl I'l : uElElBc seual [sd uelejeoJed 8 '0! requBc I1 at sjc pep 'lcj .g Cf todste 't sl3 a)i c3 .l ca rodur 'g .g 1'l e)t SIO €I C3 '9 .9 lCl "131 .rodsla 133 rodr.ut. j rq =. IE lr 'lcJ (6uosol) uelPnuJeq tJt lepn seuJox uelPnurreq seujo)l t1a6 ueueduilue4 lled ueuedurduod l1 -l'1 L__ It' rq' l= lE It t; JH seuroy llod lBuluiJol JEnl lp lE.lep 1nl6ue lelv elnqJel JesBd ueqeqnJed leqlle uellBr,lJad ueqeqniod tB6ull uu60ue1ed ePBd snlo, qEpuor o t , tt = o o o ! o o D (o o q vao -'6 o e(E - o o l- -. E o o -) Etr EE s)6 Eg ,a c & d o _c hP SE g: oo .EEo Efl- c =E I .g o o ! e€'-cu-&gr I La$u 306 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan l0g rfiflelnu rs?Jedo uo]srs ruBSuBuour ru?lep tsBuuoJur rustsrs uelod lseruroru! ueDulluedel uep sEuloMed uelaeoJed oI'ol rEqruEc ue66ue1ed uqerer{Oa6 seursy Rod ueqepuldlad eped xllsllels Fnqulslo )tBlal elEl r[BuJeIV ueuedurri{ued slsrteue / uelBJe,(ued (awlf ,/eag) la66ull nUer$ Fnqplsr6 uep tcl / tc-l c3 uep eped resepaq lsnqulstO seur8y llod uBJnIn eped rBsepraq lsnquls!O np6rpul laleued,ydqbnuql, eped resepreq lsnqUlslo lBdey qe66uls / seurey lled rsnquplp ue1ep,1ndq6nuq1, 'unqBl / nfl ledsy"V'y "U'f Eueles IPJeI l"l ueelururtod ue1nl6ue ueelu!uued 'uauefsu€tu eftaun1 qreqredrueu uun8 eqesn tsueu.rogred s$tleue uelSuequallp u?IPntue{ Iul resep ueEueq '01'01 J?qrueg 1eq1y 'uqusn ueEuequreEued nelu ue4reqred sISIIsuB r8uq rseuuo;ul tpelustu qslolp rrsrpnlue{ Inlun }?l?crp nFed Qauloluoc parutaSrttat) urSurp n8}e BsBrq ueEEueled uutere,(sred uu8uap tudues nt{e,l tsnql4slp '(lndq?notqt q4aq) e8uuuep rnleletu e,{useluq n1e1 Eue,( surue{ ped qepunf '11;17 'uenf$4esu) seua{ Ilod uelnl8uu resed ueulutured uep IIBir$Ip uelelucuad e,(uepe nlred senl qlqel EJeceS '6'01 reqtuBD ueutluod Eue,( ue>lnpedrp uslsntu rodun eped esluedry tedep 'rodsqa uep {qun uupuq-uepuq uep lDtEus rrelelerod uuEuep lluryol Eue,( ueqnqeled elola8ued qolo rrapuu$tsilp uuqnmlese{ uJsces sstuel tled uuue8ueued uu1u6a4 UBJIIB {EJoD 'efuuerourouad lnqes.rel Eurseu-Eutssu ue8uep qeued qure ueleruu snry 'tuu,(el Ip ue>IB Eue,( seurel fted qeltunf ueJ€seq uep eryud le,tuuq edereq eped 8un1ue8re1 'seurel rled uerel (anp) Z qalo rue,(e1 lp IBtuIuIlu Pd€{ nles Busru rp '3'g1 reqrueo ?Wd lEtIIIrel luades uB)ls?leftp 1equq sedel uu>1e rrcppep 'tuntgn ludereiu 1ude1 qeleles suua{ $ed uel€nuueq snsntPl Frc ue8uep 1ede1epe4 uuselelue4 u€lsnu Isdu>I-lede{ rEeq nlupeq e[uunum nlnq?prel us{Isrnlp l1redes llun Joluou qelo ue>IJuqlu?8rp atas peti kemas saku garpu "totk lift" batang penutup pintu dasar peti kemas tampak belakang Gambaran umum peti kemas 308 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 60€ utnfnJ,/l?sY '{olrd Eun[ue1 sstus) l]ed uerlnqeled'(1eers1) popqsv uuqnqeled qoluo3 'l'l I reqtu€g eped tuqlllp ledep;pu4snllr ereres 'setua4 qed -l1ed rseredo ueue8ueuod rue,(e1eu tuul€p u?J€cuplol 1nlun '(tu 09 runurunu reqal) ulnqrel ue8uedel qens ue{qqnqrp uep (toqtntl .taururuoc) setuel rled ueqnqeled >p1un ue>leun8rp e,(uuserq rur {rquog 'relued suuS ue8uep refufas tuelo{ uztuslupo{ sueE eyq unSueqrp rur uutruqru€J e1eroru rrdtuuq ueqnqeled 'oo9I + oost(t-u) +'Iu p uerm{n iSuelueuou leJelreq snErluqas upp teqruugeq ue{E 1ede4-1ede4 :@ut1 -atoqs) ruluzd suuE ue8uep re felas eSeru:ap e>1nu 'Euefuuureru eEeuuap lruuog 'e :lruluaq re8eqes resep {queq edaeqeq uBIe{nuolrp ludep reseq suu8 BJBcsS 'e,(uue1n13ue lsntu relSuoq uelru{Bletu guleles u8uurep ue>11e83uruaur/leqrueueq ueu? uep qupnur ueEuep ledup 1ede4 :r.fle e8efueu {ruun letururru uuJtuln-ueJtuln eped uB{JBsBprp sruEq lnqasJel eEeuuep rsueurp ue8uecuered eluru 'un8ueqrp uul{B Eue,{ e8eurep4rulequq {quoq-{nluaq ueEuap renses 'lnqesral uuqnqulad eped qnqupoq uBIe Euu,{ 1edu1 sruel ueerqred epud uaIr€s€pry e8etu.tep uurn>In ulrqeq ue{€te{rp ledep urnun eJ?ces z,(uuurnye,(uad uep (8ur1puot1 ofuoc) u?1€ntu ueueEueuod Uye,{'Suereq lentu rulSuoq uuqueusd EJBo IrBp SuntueErel >lefuuq uuqnqeled tseredo se1r,u11agg '1edec uep 'qernur 'uarsga S1pta:o ledep eueres ueuur(e1sd u88urqas ue1ru18uusreq Suef e8euuep rJep ueu€lepe{ uep 'rrqe1 'Euelued rsueurpuatu tu€lep n1wqtuoru le8ues 'ue1enu uzue8uzuad etec 'Eueteq u€p 'uemeq 'Suedunued g8eq 11eq ue1n13ue etunlon 'll1poruo>1 sruef '.I/V (re,r.:ns) ualpr1a,(uad epud w{rBSBpIp ueqnquled epud leqrueueq uep qnqelreq uq8unu 8uef, pdal-1ede1 ueEuel€pal uBBrDIred uEruBlupa{ uBp crBqol'8uu[uud I'II 'uetsge 8uu,( uuqnqeled rseredo n1ueqtueru le8uus ledet 8ue,( uenlueuad uSSurqes 'ue1npedry Sued rsulselul ruseq elnd uzlnlueueu Is{n-rlsuo{ {nlueq u€p uelruln 'ueqnqeled rp ruu8uelrp 8ue,( Suereq uep 1ede4 depeqrel uegnqeled uundureural uu{nluaueul ru rusep usJn>ln enuas 'efutseredo Sun4npued quJeep uep 'ure1o>1 ueuelepo>l 'reqe1 'e8eurep 8uzfued ue{res€preq uulnluotlp ueqnqeled n]sns uernln lu8ues uBrlnqBled uerru1n uenlueuod tuelep roletuured II d = n.L + (n-1) . 15.00 +2.25.00 Gambar 11,1 Dermaga memanjang, cocok untuk pelabuhan peti kemas b. Bentuk dermaga menyerupai jari tangan (ftnger type wharfl. Dermaga ini dibangun biasanya bila garis kedalaman terbesar menjorok ke laut dan tidak teratur. Khususnya dibangun untuk melayani kapal dengan muatan umum (general cargo). Secara illustrtif dapat dilihat pada Gambar 11.2. . ukuran panjang dermaga: d: nl+(n-1;1500+15m, di mana n n= s 5; Jumlah maks. Kapal bertambat lebarkolam : b = 2B+(3000-40*) Contoh: Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) Gambar c. "'l'':n:r"sa tiPe jari Bentuk pier. Dermaga ini dibangun bila garis kedalaman jauh dari pantai dan perencana tidak menginginkan adanya pengerukan kolam pelabuhan yang besar, karena lingkungan stabilitasnya. Antara dermaga dan pantai dihubungkan dengan jembatan penghubung (approach trestle) sebagai penerus dari pergerakan barang. Jembatan penghubung dapat ditempatkan di tengah, di sisi, atau suatu kombinasi. Secara illustratif dapat dilihat pada Gambar I l. 3. Contoh: Pelabuhan Ambon, Ternate, dan lain sebagainya. ll.2 Kedalaman kolam pelabuhan dan taraf (Niveau) dermaga Pada umumnya kedalaman dasar kolam pelabuhan ditetapkan berdasarkan sarat maksimum (za.r. draft) kapal yang bertambat ditambah dengan jarak aman (clearance) sebesar (0,8-1,0) m di bawah lunas kapal; jarak aman ini ditentukan berdasarkan ketentuan operasional pelabuhan (penambatan kapal dengan/tanpa kapal tunda) dan konstruksi dermaga. Taraf dermaga ditetapkan antara (0,5-150; m di atas MHws sesuai dengan besar ukuran kapal. Dimensi kedalaman kolam pelabuhan ini secara ilustratif dapat dilihat pada Gambar 11.4. 310 Soedjono Kramadibrata, perencanaan pelabuhan I It uer{nqelod ue:n1n uenluaued uelep ratouel€d soeuJJop uedap lp uelol Jpsep upJnln ?'!l JEquee 00'r - 08'0 ledel le.les (ue:p) lede1 leres Mlf,t I I I t_ MH!I 'lnqosJel E?ewJeP/ueqnqBled IuESuelIp urxEunu Eue'{ Eueruq etunlo^ uep sruo[ uep nelulllp '1nqasr4 B8€uuep Irep u€€unEe{ qolo uulnluellp )Pfueq BEUI'I'uep Jeqol ual€uecuaJaul uIEI€O '(e,(ure8uqes ulBI u€p e,(ur uelef u?ln>I8ue 'rde u1ere4) lsrep uqrqBue uele6e>1 e>1 (1ede1) ln€l u€ltul8ue uelelEal ueqlle8ued l€d€prel tuduel Suepnfi usdep o{ I€d1II€s e8euuep elnur (eeru) uerEeq qBlspu 'uEuurep .uslgr ugp EuepnS 'Eug)pleq uoJde 'u€dep uoJd? JEqe'I eped uotdo,, uergaSua4 .. BABuuap ruqel uunluoued g. II 'ueqnqulad .lnlruu, epud ue4tudruollp 8uB['(ue1e1sg eero) 'uoqcul ueqnqeled) 4)ol nDw sr/t/.s nlens unSueqrp n1:ad srtuouole 8ue,{ lse}salul >lnlun uleru .reseq le8ues (a&uot apq) ytns Euusud uu?peqJod ue8uep Isu{ol nl€ns sped 6unqnq6ued ueleqr.uel ue6uep uelounqnqlp ueleJep ueouep eber.utag e (ettsal qceotdde) 6unqnq6ued uelequaI oa'92'Z+ 00'9! '(l-u) +'l'u = P 'IL Jequle9 11.3.1 Pelabuhan muatan umum Tipe pelabuhan ini biasanya dipakai untuk bongkar muat dengan cara lama (konvensional). Disebabkan adanya kecenderungan bertambah besarnya ukuran kapal dan cara bongkar muat yang dilakukan (keran kapal, keran dermaga) atau faJilitas angkut yang dipakai (ruk, gerbong kereta api), maka ukuran apron depan cenderung pula makin diperlebar; saat ini umumnya diambil antara (3"" - 25"")m, demikian pula ukuran gudang-gudang transito yang melayani penyimpangan barang ekspor/impor cenderung makin diperlebar dan sedapat mungkin di tengah tanpa ada hambatan tiang. Untuk mendapatkan gambaran ilustratif dapat dilihat pada Gambar 11. 5. 11.3.2 Pelabuhan Muatan cair Tipe pelabuhan ini tidak memerlukan lebar dermaga yang besar, karena penanganan muatan dilakukan dengan tlanspor melalui pipa; pada pelabuhan tersebut dibutuhkan rumah pompa (dapat ditempatkan di dermaga atau jauh di darat) dan beberapa peralatan pompa hisap/tekan. Contoh dari pelabuhan tangki kimia cair (chemical iank port) dan lain-lain (lihat Gambar I L6). Kapal tangki bersandar pada dolphin, yaitu stnrktur tiang-tiang yang menahan gaya-gaya benturan kapal dan guyu-guyu horisontal dan vertikal. Sedangkan plat form tidak menahan gaya [orisontal tersebut dan berfungsi melayani pompa-pompa (rumah pompa), pipapipa, dan tiang-tiang penyangga selang (disambungkan pada connecting manifuld's),lihat Gambar I l. 7. Pada perencanaan pelabuhan minyak terbaru, satu rumah pompa mampu melayani dua/lebih kapal-kapal tangki. Tangki-tangki penyimpan diletakkan agak jauh dari dermaga minyak tersebut, untuk mengurangi biaya investasi. Tangki-tangki ini bila diisi bahan yang mudah terbakar (BBM, Gas Cair dan Bahan Kimiawi) perlu diberi tanggul/tembok pengaman (dyke wall) dengan maksud apabila terjadi kebocoran pada tangki-tangki tersebut tidak akan luber ke daerah lain jadi sekaligus melokalisasi bahaya kebakaran. Jaringan pipa didesain agar mampu melayani, baik untuk kapal yang bersandar maupun untuk kebutuhan pelayaran mobil tangki dan kereta api; fasilitas tersebut dilengkapi dengan laboratorium sebagai suatu sistem disertai alat-alat pengamannya. Pengembangan teknologi kapal curah cair yang ukurannya makin membesar, menjurus kepada fasilitas penanganan muatan cair ini dan ada di tengah laut dengan membuatkan submergible hose handling structure, lihat Gambar 11.7, untuk sarat kapal 20oo m. Sejak satu dasawarsa sebelum berakhirnya abad ke-20 kecenderungan penanganan angkutan minyak bumi terus membesar, lihat Gambar 11.8. Hal ini dikarenakan kebutuhan minyak bumi terus meningkat dan ditemukannya cadangan minyak bumi di tengah samudera, kemampuan eksplorasi dan kemajuan teknologi kapal mendorong dibangunnya fasilitas B/IVI minyak di tengah laut, dengan ketentuan probabilitasnya mencapai 650/o, misalnya pada instalasi penyalur tunggal calm (lihat Gambar ll.9) melalui pipa bawah air dan pelampung pembagi muatan cair kapal ditambatkan. Melalui selang apung dan pompa muatan cair dapat disalurkan langsung ke Kapal. 312 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan EIt ueqnqeled uunln uenluousd tuelup rolaurered o-o(,0, Ero, c o. ZS il ll il il ili o o-!l o-!: -4..-^.0, c'= !? gg or* d o d .-.o J.^ J o-cr'ilo. f ! 5 C I 6go ao "f=0)o9- -5 ry:J= 5E9P5' *6 3333 o t C =' =.3 -coilS,r89 obob" ct ql i' qt uo-toJP ioboocoo C c- 3 o o J {(oC>NOl ilf o. q) hboirbrb o 0) o A) I '(, o) o A) 1' q- ilEEFM racEFh -iBEtr *EeEIFtr 0) o c 0) = x E;-- o , o = o o =*-- r $FL=$hr = J 9r 0) il l (o c 3 3 6t 6- 3qq tsSc r o.3 of, ro oo 0,E ,0i :.f lpo co a, (o 0, = rsd E- x.! qrs^.4\ o, cE oa: r xY lo, I I >;o 3. o, -o t,, gr tJ =o, lo oJ Dratolo EO I sd -t- SI 6'E oi o) xo -0, OE 6 q) 3A ttl o^ p. DO ]E ^o 0)J =o. oQ z@ co, l rF b l$ E]-]- 11g I ir ) EE F E W q\ G $x vtrtU t .s E (! $ I! E (U c o o) tr a E .Y o u\ e .c E A L o f -o b o o o. (! E o o. o ! c(o E o- vo c (! oo E o F .o B !. Ii' 314 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan tt ir o .cl E o o S I g ueqnqelod uurnln uenlueued ruelep raloluuled ! o lr. 9,. o o 6 (o o (o o !0) rl 6t o. q, 3 I I o0, EA 9o 'o o) (o (o c o, q) rL _l x r1 I I I ) q) I t- 6 o -"{ 3 E I d 6 o (o a. E , o (o !) E 5 (O ?-iitfltt lt 9\\ s\\ tt ll Ir \-l\\ c o. o) g. It o N 5 o s b o oo) o a' \-r"rii \l ll 3 o' g = o ID a x o o" 0, o 0) E 3 tr a N :t a a N a a H E a a L d o) L (U .G, Eo6 6L 6 L o €f Eg *q E+l so b, oo b(L a@ a xa! trst !!E Edo ;o a a a a a R o gEEEE€gEEEggPEEEgFE (E 316 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan E -l/. L L IIE u€qnqeled uu:n>1n uenlueuad urslep rolaruered :nlreI'€FalrDI sduJoqoq uDlrteqJodlp nlred (u?qnqeled Ip sedel tunum Suereq olrsuur1 Suepn8 ue{uuucueretu tu€l€O Euupn8 sunl uup rBqeT V'll '0I'l I rEqurBC 1eqr1 '(reureuoE snsnq{ ped uere>1 Bnp i{olo ruefepp e,{ueserq 'uzlcqtue1 srun1 1e8e1 Euereq ue4ereE quru ualSuepos 'uetrequlu1 releles 1ede4 rueS lereEreq ledep Euu,( surue{ Ilad uerol uelleduelp eSuuuep sueE uu8uep refefag ' (uoltot s ry31a.{ nuruTuoc) sewe4 rled ueseureEued unrs€ls uu8uep q€qul€llp n1-red epq u?p Zur 000'0t + Dlnqret ueEuudul IrBp s€n1 'ru '.,uz>lqepurdlp tedep OSZ-OOT, qBIBpE s€ue{ lted ledq nles {qun eEuu-rep Euelue6 'seuro{ qed-seurel psd uele:o8 8ue,( 8uepnE,, re8eqes elnd rsSurgreq rur seruo{ Ilod {tt1un us{n1.redrp 8ue,{ '(oato acods uado) senl te8ues tuuf elnqrel ueunqurtuad ledurot ue8uep uerEeq qes pefuotu Euef uo:de n1uns leua{Ip IUI uegnqelod epe6 (tto4 nworuoc) sewayllod urrlnqulod n'tlr. '(lolrd Eunluel rp ,.tunpueE,, uSeurap nele Suequeled Ip ..>1ndnd,, u8uurep) JorcAap uep 'rololDcsa 'desq8ued ualelered IJEp rsuurquo{ nl€ns e,(uusetg 'ue>ptm8rp 8ue,( uelelered sBlB us{ressp1p lq ueqnqelad FBp ueJn>In 'u}sl-ul€l uep 'unpuuS 'Eun8ef '4ndnd 'uaures e,(qesnu 'ue,(u1eur Euer( uelenu stuel uup SunluuEral uuqnqelad sluef lepud uBrllnq qurnr uut"ntu uullnquled re1ue1 1ede1 uplenu lel6uoquatuAenueul 'lequeuad lnlun .u/eg, le66unl tnle,(ued lselelsul 6 'L L Jequee JIE qeMBq r6equ:ed edld .lnte,(ued qerraeq 6uelas 6unde 6ue1es leqilcugd rlel .ralueg gedel g't'II -r ( 200 -'--t pintu L -2s0)m l: pintu 1oo gudang konsolidasi Peti Kemas Gambar 11. 10 (freight station) Tata letak dan ukuran dasar pelabuhan peti kemas a. Jenis barang yang disimpan, merupakan barang umum atau khusus. Barang yang mudah terbakar perlu disimpan di tempat khusus. Pada Lampiran V dapat diketahui kebutuhan ruang (dalam m3) untuk jenis barang per ton; b. Penanganan/handling barang dari dan ke gudang dapat ditangani dengan tenaga manusia atau mekanis; c. Besar gudang harus dapat menyimpan dengan jumlah minimal disesuaikan dalam 3 (tiga) hari kerja atau untuk barang ekspor 1/3 dari jumlah barang di gudang dapat diangkut kapal pada masa I (satu) hari kerja; d. Muatan pada lantai gudang tidak melebihi dari yang direncanakan, misalnya 3 ton/m2; dan e. Besar kapal yang diperkirakan bersandar untuk melakukan bongkar muat muatan. Sesuai dengan perkembangan cara operasi bongkar muat barang, para perancang menginginkan lebar gudang makin lama mempunyai kecenderungan makin diperbesar dan mengusahakan agar tidak ada hambatan tiang antara, sehingga memudahkan operasi penumpukan/pengambilan barang di gudang, baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin. Dalam beberapa hal perlu pemisahan di antara muatan ekspor dan muatan impor dalam safu gudang, unfuk mempermudah penanganan muatan, demikian pula diferensiasi letak barang dari berbagai jenis barang sangat memperlancar arus muatan. Pemikiran harus mengusahakan agar secara operasional bongkar muat diperlancar dan dipermudah. Dengan dasar ketentuan di atas, dibangun gudang-gudang dengan ukuran bentang 318 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6[t ueqnqetod uern>1n uunluaued ruulep rotarueJ€d quleps leruruttu JEqel ue>luBJssrc 'ueqnqElod rp uBl€nu e,tu)lns€tu rBnl eI selrs'r::l?i u€Euop ualrensosrp rnlet (€np) Z lerururu u?p I u€let sele{ ugEuop rn}ulp uer{nq€led Jenl uulel ue8uusf w8uep EuepnSTu8erurop uulSungnqSueu Eue,{ uBI?I p uBqnqBled ruBIBp Ip UEIBf 'ueuncued uep (acuolstsat atg[) wJe{eqe{ e,{eqeq uole Suupn8 S.tI e,(uunuelra1 ] .o {nlun lururunu Euupn8 lu1ue18un4np e,(ep4releqey iu,(u4req-rye qas (3un1c o 1,s/ 4ndunlrp ledup Suereq .rle edu8ueue8ret {epu uuuulueur sru?q re1uul ue8uurure;,1 .p uep !,ru rad 310008 uep Suupn8 tuepp i(dn4nc sruerq,t1a1s.rato,) uefnq rre depuqral ueure rde1a1 'ue>pluqredrp nped (putu sso.tc) sulurl sJepn elnd uur>luop :{req sruuq IJerl ueleu rp lmdn€u Euers rp 4ruq ueEuereue4 'c iuuleqrueq suqaq efulepueq srueq letururur nlurd uum{n .q oo'? i(e8uu:ep uefeq uup rde e1ero17e,(er uelel ue8uuel ue8uep ue8unqnqreq 3ue,() e,(u8ue>pyeq uep elnru ue13eq {rqun srunl suu8 uu>1edrueu srueq EuepnE nlurd 4e1e1 llnqesrel Suupn8 r.uulep rp Suueq Suepn8 urelep Ip u oo'€ runrurunu rEEuq uep u ueltque8ued nule uuuedrul,,(ued lnlun uelelered rseredo r8eq suqeq >1ure8 Eueru uelFequeu Eue[, (stomZuo?) BueS:n1u[ epu srueq Euepn8 Ip lueraq rul 'rucuel sn:eq Euepn8 JBnl rp uep ruBIBp rp uutuntu uu4e"raErad uep seturl nlB.I 'e :lnltFeq re8eqes urel uulere,$rad -ue1ure,$red rqnueuou u88urq udru ueqnuopes SuecueJrp sru€r{ Suepn8 {n1ueg *r,ru;'#it rp ueqnqelad Buupns-Euepn; upu d e.{ulusrur'(lelaurgeq) JBJE1 n1es eped rnlerp ledep rodurr uep rodsla Euepn8 uequsrured zfueserq olrsus4 EuepnE s?n'J 'ru ;Ht#X 1uq edereqeq epe4 'zur(000'O€ 'p's 000'02) €rulrre JesDlroq 00001 'p's ee0g (erulue Eueq eduq ufu4reqes) 12 Pemecah gelombang (Breahuaters) Pemecah gelombang merupakan pelindung utama bagi pelabuhan buatan. Tujuan utama mengembangkan pemecah gelombang adalah melindungi daerah pedalaman perairan pelabuhan, yaitu memperkecil tinggi gelombang lauf sehingga kapal dapat berlabuh dengan tenang guna dapat melakukan bongkar muat. Untuk memperkecil gelombang pada perairan dalam, tergantung kepada tinggi gelombang (H), lebar muara (b), lebar perairan pelabuhan (B) dan panjang perairan pelabuhan (L), mengikuti rumus empiris Thomas Stevenson (lihat Gambar 12.l). Hor = Tinggi gelombang pada perairan pelabuhan Hr = Tinggi gelombang laut b = Lebar muara B = Lebar perairan pelabuhan L = Panjang perairan. Gambar 12. 1 Bentuk umum lingkungan pelabuhan dengan lindungan pemecah gelombang Pada Gambar 12. I diberikan gambaran dasar dalam menentukan bentuk-bentuk pecahan gelombang. H,, -lE' 6- - 0.269( t + -l:)ttL H,. vg vg ---s- = Pemecah gelombang sendiri mempunyai beberapa bentuk dasar dan syarat-syarat teknis sebagai berikut: a. Gelombang disalurkan melalui suatu dinding batu miring atau pemecah gelombang battt (rubble mounds), sehingga energi gelombang dihilangkan secara gravitasi, karena gelombang pecah baik di permukaan batu atau melalui celah-celahnya; b. Batu-batu tersebut dapat pula dibuat dalam bentuk-bentuk secara buatan misalnya dari beton bertulang sebagai: tetrapods, quadripods, hexapods, tribars, modified cubes atau dolos. Pemakaian batu-batu buatan (artiJicial stones) ini digunakan bila pada lokasi yang diinginkan sukar didapatkan batu 32A Soedjono Kramadibrata, Perenconaun pelabtthan fzt G)a tDwt0ilq) fluvqwoleE quceuod 6ueqtuola0 qecetuedTueqnqelad ue6unlOuglJBSep Inluaq edereqag Z.Zl 5, tequeg T ffi 'rclued 3un18ua1$ruoq edereqaq qalo rruseprp'uu{nluoueur Bue,( Suequola8 uelequrerad qe.ru ne8uap SueqruolaS qeceured Z'Zl rr"q]reC epsd 'Qaytorn ptls) y*trcn1 {niueq edereqeq ue>lrraqrp e8zue1 e,{uerpasrel Buos u€{eun8rp Eue,( uelelered uup rrrele qruu8usd-qn-le8uod efiuvpe ?uar?I 'ueeuuslzled Jople; Fefeledrp sruuq und Suucue.rau r.mJeg 'r8ue1nrp 1upl1 eurus 8ue,( ueqepse{ re8e rusep ueqrpelrp e,(edns lppFet qulel 8uB.( Ue>I€sruo1 'uu8uedel uerueleBued ueEuap up{runsosrp usp lapotu ue8uap unuol?Jogu1 ue1lpl1e,(ued 'rsurnseTueEunllqrad '(,taatns) uu8uedul uu1rpr1e,(uad 1e48ur1-lq8url rnl€letu sruBq uets{epued 'Ju>Ins le8uus qeJspe Euequola8 qecsrued ue8uecuured u?p mntueued 'tuecuu-ruscerrueq lul dera,(ued ISueuIp uup luueg '(nqtosqo aro*t) ,r8uequrola8 dure.(ued, ueqrp ue8uep Sueqruole8 qucerued Surpurq 'p uep lz(ureSuqas ul€l uap (xoq) 'supurlts (suosstoc) uosral u,(u1usru 'ruuceul-uruceur {quoqraq ledep rur l€{qre^ Eurpurq 'SuuquoleE e,(uquced Buere{ uelsndeqrp u?p l$lerJlplp lzdup lnqes$l EuequoleE eSSurqas efuuelen4ol uep uerE8upe>1 dn4nc Euet (adty yoot) 4eBel Eurpurp n1ens unSuequeu ue8usq 'c >lm1o>1 lu,(uure; s Irqel ue8ueqru4red-ueEuuqu.r rgad nele Euuquole8 u€T1ecetuotu Inlun ueqnlnqeq uu8uap e,{uleraq renses 3ue,{ ruele l2,l Pemecah gelombang batu (Rubble Mounds Breakwater) Jenis pemecah gelombang ini adalah jenis-jenis dalam mengembangkan pemecah- pemecah gelombang selanjutnya. Dari segi konstruksi pemecah gelombang ini menahan gaya-gaya horisontal yang timbul sebagai akibat gelombang-gelombang statis dan dinamis.(gerak air) (Lihat Sub-Bab 5.4); gaya-gaya vertikal timbul sebagai akibat dari gaya-gaya gravitasi konstruksi. Bentuk fleksibilitas yang tinggi dalam hal pemeliharaan. ini mempunyai Pada uraian Subbab Gelombang Laut, telah dinyatakan bahwa semakin dalam, maka besar dan kekuatan gelombang pun makin berkurang (mengecil). Berdasarkan keadaan ini, untuk memecahkan energi gelombang tersebut besar/berat batu yang digunakan makin bertambah ke dalam, makin mengecil sesuai dengan mengecilnya tekanan gelombang tersebut. Berat batu terkecil yang digunakan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menahan arus air laut. Dasar konstruksi terdiri dari inti di tengah dan di sekelilingnya dipasang batu-batu besar sebagai pelindung terhadap gerakan dan sapuan (wash away) akibat gelombang. Pelindung ini terdiri dari beberapa lapis, terutama pada ujung dasar dengan kemiringan tertentu. Untuk menghitung besar/berat batu yang dipakai pada konstruksi gelombang ini dapat dipakai rumus-rumus empiris sebagai berikut: a. Rumus ll/aterways Experiment Station: H3 w- K6 (Sr -)3etg cr b. Rumus lrribaren (yang diperbaharui): K.Yr'.yrp'H' w- (p cos o - sin 3 3 s) (y. - yf ) c. Rumus dasar lrribaren: sr3.KH3 w: (cos cr * sin ) ' (S, -)' di mana: W f = berat batu (Kg.); , : berat jenis cairan di mana batu ditenggelamkan; Sr = Tf : beratjenis batu; K K = H = tinggi gelombang 15 koefisien untuk batu; = 9 koefisien untuk blok buatan; ct : kemiringan pemecah gelombang pada sisi laut. : koefisien. 322 SoedjonoKramadibrata, Perencanaan pelabuhqn pemecah E(f $.ratoutloatq) Bueqxole8 qecaurod : : o nluq lEJeq = .& 'lnel rsrs Euequole8 qsceued uBEulrrtue{ }npns nleq u?l?p u?JeseSred tnpns ?c I nDle/t: uelrgc srueflersq: Eueqruole8 nleq ,r sruallureq: tL : E rsulr,tur8 ugludecJed Sueqruola8 qeceuad SuFrur >lltp eped uEruBIBpo{ = SuequoleE 8ueluud: iSuequrolo8 qeceured (aor) Eunlnuped le ueurelgpol z 1 : Eueqruole8 63ug qu8uales (, , p _H H o trl ztt-'\ 'l r. .. "1 y,M - pvz :lqpoq )',)=) quls tl:€ (z- p) vz :€u€tu \ qsoc p: --jJd 3') = (n - O) uts reEeqes ue8unqnq ue4ledepueur .Eueqruole8 uelde) usp srue qelo uz{l€qHelp nluq e,(uqesru drsuFd n1m,( e.(uuelelepued .Jre u€elnuued qerneq rp ep€Jeq Euuf Suequola8 quceued uu8uHrura{ u,ln{n uenluela{-Lrequrlrrl ,pud uu{res€prp rupq luraq uenlueuad uelep uolpsn8ueur uu1du11 ZE6l unqu} sp€d .E'Zl reqweg upud rur adrl Euzquole8 qeceured rJup qoluoo '3xzgrtl: es89'l xtsz'o Eggg,ZxsgxSI = Iil e)JEIU ts8g'z = rs VgZ'1 =, (o uls - o soc) +- a , at I ru00's = H lnlun .p Gambar 12.3 Potongan utama pemecah gelombang Berdasarkan keempat rumus di atas dibuatkan nomogram pada Gambat 12.4. (a, b, c dan d) yang sumbu vertikal menunjukkan tinggi gelombang H dan sumbu horisontal menunjukkan berat batu (dalam Satuan ton) dan garis-garis dengan bermacam-macam kemiringan pemecah gelombang pada sisi lautan. 12.1.1 Stabilitas pemecah gelombang batu (Rubble Mounds) Pada Gambar 12.5 diberikan bentuk potongan suatu pemecah gelombang. Jenis batu yang digunakan diketahui, selain itu diketahui pula keadaan tanah antara lain daya dukung, sudut pergeseran dalam, dan kekuatan kohesi tanah. Dengan diketahui beiaran-besaian- tersebut, hitung bidang geser terlemah dan titik pusat perputarannya (titik 0). 30 28 26 24 22 20 18 16 14 12 10 8 6 Rumu8 Watorways Exp. Station w=-L K6(5,- 4 2 0 1)"ct9 a 510152025303540 Gambar 12. 324 4a (Tinggl gelombang, ft Rumus'Watenrtrays Experimentation Station' Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan ) : EZE @ta,D,vqDa.tq) Sueqilola8 qucor.uod ueJequJl ( p'6uequo;e6 ;68u11 ) 0, 9€ (l -'S)"(n 0e uls - uarequJl snurnH ztt ,: v'. -Z 4 -//, 7,/ ---/4 1 zfitit z n I / / U 0t I zt ,t I { I 0 4=4 -// //// , 9t oz =wt /// 9:f'rxl 9z n soc) txffi: snunu 3''ZL JBquE9 // / t,t L 0z I zl I I zt lnJeqEqJedlp 6ue,( ualeqp:l 9e e He'l 'el/' : (rnleqeq.redrp '>,| oz 9z 0e ,z o 5 I snuinu q,'zl 9Z I <-ill ( g'Euequole6 ;66u;1 ) zz g, < zll 0, 8t o =- zlL / 9t q, 8Z t : L'urr 0e requB9 9t 0l -4?rz7 //, =l[ 6uef,) uareqlr.tl sntunU U Z t I I OL ZL I ,t o 9t gt 0z o. t:Luepulz:l z: [ 'uJl I I l: I F <-vlt t : I url I -zlt 3 zz vz o7 8Z 00 1,2 1,1 I 1,0 dt :Q 0,9 0,8 0,8 0,7 l? l6 .li 0,6 0,5 ls E z 0,4 ),40 0,32 0,3 \ \ 0,2 d/L 0.3 0 0,1 >- ,10: 0, 1:2 1:1 Gambar 12. 4d Nilai K'/(cos c - ti 0 102 no, 1:3 sin o)3 terhadap kemiringan batu pemecah gelombang Dari data-data tersebut maka dicari: l). r Ma = ZW,.a, i=l = Wr.8r +W2.a2 +...+ Ws.as + Ws.aq 2). M, = I W,.b, +I4.R + F",R j=l =Wr.br +...+W3.b3 +F,.R +...+E.R +Fro.R, + Fr.R Pemecah gelombang ini akan stabil, kalau: Mr > 1,25 M6 Notasi: : berat batu pemecah gelombang tiap satuan panjang; a : lengan, jarak antara W dengan garis vertikal melalui titik pusat perputaran (0); b = lengan, jarak antara W dengan garis vertikal melaui titik pusat perputaran; W F1 :gayageser=F.Nii Fg = gaya kohesi; 326 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan LZE $DtofilDa.tq) BueguroleE qecauad rq' I/v\ U''g + U''.{3 + 3 ='W }uewow6ugspey) :asa66ued ueuou.r ueqeuou 6ue,( ele6-e,(Be qg .ZL Jpqueg ", 'f,(i^ rnn b 6J R <'lLr'y'\I Jt k- zq-+i te'ht ! 3 = Py41 fiuewoyy 6u1ayq) rase66uad ueurouJ uellnqulueu 6uel ei(e$efeC eg 'ZL JequEC F- ee-*ar fr-zele----.>: F- .l nleq 6uequo;e6 qrceued unun Inluag g'Zl JEqrreg 'uequued ueuoru 'iltautow Suttslsay = ',nl uep luurm8ueq reseE8ued ueurour rqle( ruawow Sutmtp : P1a1 irnsnq depeqral srun1 1eEe1l?uuou e,\eE = N 12.1.2 Stabilitas pemecah gelombang tipe lilall Rubble Mound Pada Gambar 12.6 diberikan potongan suatu pemecah gelombang tipe tersebut, yaitu pemecah gelombang batu dan di atasnya diletakan dinding tegak konstruksi dinding, biasanya dari kaison kotak (box caisson). Jenis batu/berat jenis dari bahan dinding diketahui; selain itu keadaan tanah antara lain daya dukung, sudut pergeseran dalam dan kekuatan kohesi tanah diketahui. Dari pernyataan di atas, dicari bidang geser terlemah dan titik pusat perputarannya (titik 0). Gaya horizontal P akibat kekuatan gelombang dihitung, (lihat sub-Bab 5,4); berat dari dinding W dicari dan Resultanta R akibat tekanan dinding pada alas. Dari besaran-besaran tersebut dapat dihitung: 1). Mo =P.80 +W.a* +)W'.a, i=l =P.8, +W.a* +W,.a, +...Wo.al 2).M, =IW,.U, i=5 +f r,.n+F..R i=l = Ws.bs *...W;,az + Fi.R + "'Fr.R + F..R pemecah gelombang ini stabil, kalau: Mr >1,25 M6 \ (sislLaut) Lt L .t Pemecah Gelom Gelombang W lipe "Wall Rubble Mound' alas dinding aasar (sisl Pelabuhan) taut/en"nn"nlh"E/ \ a" bidang geser terlemah Gambar 12. 328 6 Pemecah gelombang Wall Rubble Mound Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6Zt G) ap@taarq) Sueq:ruola8 qu3orlad rr,*ss {uun rrun q€rurnr unp lrr.ql1#jffff;H W*:r;::i#;:';Y:Xtr;} 'spodorag 'spoduqonfi ,spodo4a1 :n1rz,( uel8uequre{rp qe1e1 Buu.( edrl-edrJ 'Suequrola8 r8reue ueqeueu 1urul u?p leder qrqel gp lulfueu gurps euus nles etuel uDIeru uSSurqes edn: ueqrurepes Euecuurlp Jlurursuo>l sJBceS upp l€Jeq uelerzfsred rqnuoueu Euu[ uelenq nlBq lenqrp .e.(urselzgueru Inrun 'stues {Epu 8ue,( lureq uep {queq qBIBp€ urcl uuqurxele) .ue>leu€cueJrp 8ue,( ueEuep r€nses 8uu.( quq ueroln uapedepuau tuupp u?lrlnsa{ rudurnftp EuFes (spunow anqnr) qeq EuuquroJa8 qecauod nlens {re){Eu?$leloru ruBluo e,(uuru1 uBlunq nluq SuuqurolaE rlBcatued Z,Zl U''g + U',g3 +'q',rh3 =',rl ueqeuad ueuor,u uep e,(eg qg 'Z! leqrlsC (-Lt ,iE') l+sq+ (ueqnqele6 1qr) (tnet tsts) de'6- a^ 'e''a,t3+ ^e'l$.+ rasa66uad ueuou uep eMz _ )e- ' ls- f*" e,(e9 eg 'Zl Jeqlupg Oleh J. Laras, berdasarkan hasil penelitian dan uji coba yang dilakukan dengan berbagai kemiringan (sudut o) di sisi laut dan berat minimum pemecah gelombang buatan adalah: 4nh sin(450 -a) =A h.dtt3 P'".(d-I) L sinrr.1In L di mana: P : berat minimum pemecah gelombang buatan yang dipertimbangkan; d : kepadatan pemecah gelombang buatan yang membentuk konstruksi yang di maksud; H = kedalaman minimum; o = sudut sudut kemiringan yang di rencanakan (sisi laut); h - amplitude gelombang; L = panjang gelombang; A = A.l2l untuk teffapode; 0.175 untuk batu pecah alami; dan 0'189 untuk beton artifisial benfuk enam segi. Batu-batuan ini biasanya ditempatkan pada lokasi yang gelombangnya mencapai ketinggian yang berbahaya dan utamanya pada ujung (mulut) pemecah gelombang. 12.3 Pemecah gelombang "Dinding" Pemecah gelombang ini biasanya dipakai bila keadaan tanah dasar laut mempunyai daya dukung yang kuat (berlapis pasir), sehingga kuat menahan muatan di atasnya. Bentuknya dapat berupa blok-blok dinding, kaison (caisson) berupa kotak (box) atau silindris. Fungsi dinding vertikal ini adalah merefraksi gelombang sampai energinya hilang. Sesuai dengan uraian pada Subbab 5.4, gelombang akan pecah pada ketinggian (1,5-2) H. Dan dengan suatu asumsi faktor keamanan, tinggi minimum dari dinding ini adalah 5H. Pada keadaan dasar laut dengan daya dukung yang kurang sempurna, dapat dibuat suatu fondasi dari Rubble mounds. (lihat Gambar 12.7). Konstruksi semacam ini disebut pemecah gelombang majemuk (composite break water). Perlu diperhatikan bahwa dalam merencanakan konstmksi semacam ini, ada jaminan terhadap pergeseran blok dinding dan faktor guling yang mungkin terjadi. 12.3,1 Konstruksi kaison Penempatan konstruksi dinding yang monolit pada suatu laut pelaksanaannya sangat sukar, karena konstruksinya yang berat. Untuk mengatasi masalah di atas, dibuat konstruksi kaison, suatu kotak dengan dinding-dinding beton bertulang dan bila diperlukan dibuat pula dinding-dinding penyekat (di dalamnya). 330 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Ig€ $Droffiloatq) EuequroloS qecourod uosrel lslrulsuol upOuep 6u1pu;p Ouequola6 qeceuad l[euJe1v 6 'Z] requeg uoslel lslnJlsuol ue6uap Ougpulp Ouequola6 qmeuod I 'ZL JequeC seJleuJ 6run rlsed (ueqnqele6 gels) uosrey dn1n1 (Pe1 1qs) '6',71 r"qtilzD uep g 'zl r?qr.uug eped lBqlllp tBd€p rsIrulsuo{ rrep qo}uo3 't's qBqqns 1eqt1 'uelsndewp ledsp efuetsreue u€p uDlqecodlp Euulep Eue,{ EuequoloE r€88 ele,( '1611y, u€elnuued s€18 Ip (97) urnuunu (u€{de}s}IP Eu€f r8Eurles Euelnfueru qrszu Eurpurp s?le Sunfn u€I33q €Iutu resep ep?d {qelJel lut uosle{ qelolos 'e,{u}edural upud,.ure1eEEue1,, Iut }${nr1suo{ e8Eurqas nleqnnsl nsed7rtsed uuEuep ,,lsllP,, u€lpnue{ {ntun '({cuoionq .ouod aql) tn€l Ip e,(uue4SundeEueru e.tzc ueSuep e,{uledrual e,(uuulenqured leduret IrBp €leqlp ledup uostu{ e>ptu Iu l$lrulsuo4 ue8ueq prnpu e>1 lo l!louour 6utputp buequola6 qecaued Z 'Z! requrPe 12.3.2 Pemecah gelombang silindris vertikal Bentuk lain dari konstruksi kaison adalah kaison silindris, yaitu sebagai pengganti pepancangan dan sejalan dengan kaison kotak. Konstruksi ini pada dianjurkan keadaan dasar laut yang berpasir (sandy seubed) dan tidak baik dari sistim digunakan pada tanah dasar lanan, lempung, kerakal atau cadas. Contoh penggunaannya adalah pada pelabuhan Kaohsiung, Taiwan, dengan kedalaman antara -13* sampai -17,25 m (LWL), lihat Gambar 12.10. Gambar 12. 10 Pemecah gelombang dinding konstruksi kaison silindris vertikal Setelah ditempatkan pada lokasi yang direncanakan kemudian diisi pasir dan kaison itu turun ke dasar setelah rongga tengah diisi pasir laut. Pada ujung bawah kaison diberi "pisau" pelat baja, hingga memungkinkan konstmksi dapat menancap, membantu dalam stabilitas konstruksi baik terhadap penggeseran maupun penggulingan lihat Gambar l2.ll. Di kedua sisi dasarnya diberi batu untuk melindungi pengurusan dan pada ujung atasnya dipadukan dengan pelat sepanjang pemecah gelombang tersebut, sebagai pengikat dan jalan pemeriksaan. beton (sisi Laut) pengikat (siei Pelabuhan) + 3.00 t kemiringan 1:2 batu ukunan 50-150 kg O.O MLWS Pasi;uruS I pisau (beton) Gambar 12. 332 11 pisau Alternatif pemecah gelombang dinding konstruksi kaison silindris dengan dasar pisau lingkar Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan f.ff (st a t ouloat q) gueguole8 qecoure4 '{trep 1u-r, = J su,giuoteE epouod epud (u*r,)) .u*,l;il.f ,,\ SI'0 = .y SZ'0 = 1::r1;:?;11'I Iu g,gg = p lru g1 V eped : :uelledeplp lH lH - s{eurH :') 'g{8IAI IqelJor EuequroleE rEEun = Euuqruole8 r33uq = edll sels Surpurp eped 8ueqn1 orseU riE/r\Bq Surpulp epud Suuqnl orse1 B{nu Eurpurp epud Euzqny ors€U xog 6uequola6 delelued eqoc : ..y : .y : y I g t{r*H ellg rfp ZI.ZL )eqwe1 SuequrolaS Euefued: 1 qDqruoqc,, reqel: 7 Qdapl uBrrerad uurrclepe{ : : l*Irre q p r e Be qas ue lndru r se 1 r, oro,ll"r[] H]I.T ?r: plpea upud Eurpurp eped r1e uee4nuued uergeq ,rro "rTr?;Xrilfff".,i:.: rEuern8ua-ru {n1m ls8uryiaq q,ql1 ,rrn ir,, aurqnl ue3uep 'adt1 xog BuequrogeE dere,tued edu reue8ue* ,ir,i"fi" inqira uu>l4ntunueur (fu a\leqBue e{e8 Zl 'Zl r,qur€D eped .uee,{erqured pes ggp nefuplp iuersge'Euernl innl ,rrnp aq redures uee4nured pup Buuquroleg dero,(ued ,inr:,sau.grrq h;;;"rl ffiq*.d tur 3uequo1e8 dera,(uad ..,ur€p or uDl,ru 'r,ee{nru:od eped ledepral r,soqra} r8reue 'tnqela>pp qelel uep rre uau{nruJed eped ludep:e1 Buuqurolo8 le>llued u1 1 8u 1 p u1 p -Suuqnlreq €npe x .-*:i'[fi n,pu lf Xfi iffi:ff Eurpurq '4e8e1 Eurpurp enp ::#fi li, ffi ;H i::, ryrr8 "urrry Jffi' ;'jilli FBp rrrprol ,u, huequrole' dure,(ue4 adtl xog iueqruolei drrer(ua4 I.t.Tt 'rypq Euequole8 rsreueTsruu qoro u,Iup€rrrp {ns,ur EuequoleE rsroue/srue eSSurqes 'e{llorplr{ nulr lensos {ruueq-{nrueq lreqlp ueeqocred ue8uap Isuq rcnsos uurpnuro{ u€p uure48u11 nele rSesred udrueq u,{ue1nu epuo ariiqnl >lnluog '8ueqn1-SuuqnFaq Euu,{ ry1o>1 qens ,fnlueq re,(und.,eur guequole8 dero,(ue6 (taq"tosqV aaolpl Euuqruola8 uupared nule du.ra{uad ?.ZI Kr 1.0 0.5 0.0 6.0 Gambar 12. Gambar 12. 13a 8.0 7.0 9.0 10 l3b menunjukkan hubungan koefisien refleksi l.ll perbandingafl T Hubungan K, dengan periode gelombang K. sebagai fungsi K*in dicapai antara (0,1 - 0,2) pada fungsi perbandingan L_L I = 0,15. Kr'l'o 0.5 ,/ 0.0 Gambar 12. 0.1 l3b 0.2 0.3 0.4 1tL Hubungan K, dengan Periode Gelombang 12.4.2 Penyerap gelombang warrock Secara teoritis pemecah gelombang Gambar 12.l3a dan b). ini dapat dijelaskan sebagai berikut (lihat Bila ABCD adalah blok berlubang dengan lebar B dan ditempatkan di depan dinding rapat EF pada dasar laut FB dengan kedalaman h pada jarak D. Dari hasil penelitian laboratorium didapatkan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut: l). Bila D = 0 (tanpa reservoir), fungsi penyerapan gelombang tidak efektif, meskipun bila dinding ini dibuat lebar dan bentuk penyerap yang bagaimana pun. Gambar 12, 334 14a Penyerap gelombang Warrock Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan gEE @ratD/tLlt arg) Euequlolo8 qecoruod lsnqlp rsepuoJ eleu '(gt'Zt rBqruED 1eqr1) nqtueq Euutl-8uet1 uep qucoured depeqrel I$lrulsuo{ ueqeuetu Inlug 'Euequrols8 'e,(u:usep uped qeuel ueryuqred uu>lrDpllp epq u,(ursupuoJ l€qeu uels n1eq Euequtole8 quceurod uelunqurod uu1leqg?Euaur {olrd Eunlueg ueqnqeled qeust u€Epee) {olrd Eunfuu; Suuquolag qBreuad VS'1I Suuqurola8 qucouad snsn${ I$lnrlsuo{ Bduraqag S'7,1 'rnlBrel qrqal u,{u8ueqnl-Eueqnl Eun48ue1 tde1e1'1coue16 tefundurau 3uB,( LI'ZI teqrreg eped lsqllrq liledes dtsuFd eutes ue8uep sdq oo181 edn qslepe u€l€qtu€l eped Euns8uel uelteduratrp 8uu,( EuequoleE dere,{ue6 oolEl adp EuuquroloS '\!un uouocyqotatd) drra,{ua6 E'l'Zl {?lec uenlss te8eqas Jln4suollp Eue,( lcouun6 adp Euuqurolo8 dua,(ued lel{llp ledep 91'31 ruquIBD BpBd '(qtl'Zi rsqurug 1€qll) Z'0 = ry {ruun ersru 'g ls4egeJ uelsuao{ Eurpurp Iuivr.E eleu g4'g seltsorod uep S'0 = r,qer uep q rr, u,rusr,po{ u,p (+ =+ rsuerula{ nJuns uu8uep IIIBq Suequole8 'EueqruoleE nlens = WB ,) {nrun 'G uup g'g) ulnd nlueuol SuequrolaE ruens nluns r8eq'nlueuel uelu?l€po{ Inlun Eueqnl uurruInAnluoq ruensos {ruun ('O) 'e.'(r!nlpeq EuequrolaS Jp{eJe Jlo^Jesar rEqel eJeluP ue8unqnq epe sulef rpel ue?peqred 't8u1 s)Intu rur rcr(imdueu e8eual i3rou" ls€srl€11auo.ll >1nlun 'EueqnFeq Ip u€p rlo^reseJ s{nu Eurpurp Euelsp uelrunueq SuequroleS eIg urel?p tp Jrs ug2{nuuod r88uq epaq rpufral eEEurqes ':puu lorrcser eped :tu ueelnuued e,(u1uql>1y '{nssu rte ueduu(ueu JIoAJeseJ uep Eurlep Sueqruole8 rrBrlBuetu uer8eqes Sueqnpeq 8u1pu1p oleur '8ut1ep EueqruoleE lees eped \coJley1 6uequ:o1e6 de.raAued eped g 7 6 ueDuap 'y ue6unqng 9'0 9'f ala qW'Zl requsg 0'r 0'z .9Z'0 -x_ / \-1 -?-- .\' >( 9'o :>< 9Z'0 sz'o = B s'1= o,{. $ 0'0 Z'A ?'0 9'0 \ t.. --._\ 8'0 o'! ry - '(Z HffiHffi"'fl Gambar 12.15 Gambar 12.16 Gambar 336 Penyerap gelombang Warrock Penyerap gelombang Warrock 12.17 Penyerap gelombang lgtoa Soedjono Kramadibrata, Perencanoan pelabuhan (srete,r>1eo:g) Suequ:olag qeceurod Iff '%06-9L Bretue Sueqtuole8 rE8url uellce8ueur afirusq n1utot17o3 qolo ue{Eueqr.ueIrp ludsp uup Lg6l 't8o1ouqca1 rur uru3 'u.(uelnur uer8eq eped .re43uei enp eped le{rrp uerpnue{ rur r$lulsuo>I 'e{ntu uer8eq Sunde Epueq-Bpuaq Bnp uep srlsela ue>pJe8red ue>1ur>lSunuretu SueK Suuoaq putaqds n1ens uup eleq e18ue.r ledu]o ue8uep ue{nlestp Sutseru lo -Surseu uep Suulnuaq uolaq rrep l€nqrel u (99'01 x S0'€ x OZ'EL) uurDlrueq Sunde Bpueq e8tl uep lrrprq l$lrulsuo) 'tOZ 'Zt requr€C 1eqr1) 'sruepluqruo ueqeued Eurpurp nluns 1e>lt8uau Eue,( Eundu spueq uup ulprel is{rutsuo) 'EuuquoleB r8raue rs>legeJ-eru lruun loleq Surpurp ue8uep 'Suutur 8uutl uep >1e8a1 Euurl rs€puoJ ueSuap 3ue1nl uolaq l$1ru]suo{ nt€ns un8ueqrp lgyg uer8eq €ped 'Z lsrue ueqeueur qel\€q uer8ug r:tprel qecoued uup Jte 8uu,( rs8ung:eq Suequole8 'n1eq 4nlun 't :n1re,('(61 'ZI r€queD 1eqr1) 1o4od uer8eq €np lrep ulprot Suequiole8 qeceured I$lrulsuo) BruuqoIoI Suuqutole8 qBreurad L'g'ZI 'spode4e1 ue8uep q?quelrp/nue8rp tnel uerSeq nleq uer8eqes sl6I unqel Eped 'ledruel rp Jo3rp 8ue,( uoleq 4oleq nle[.1ne1 uerEeq eped ue8uutue;tr 'tsserduro4 ]€nqlp e(ulecund eped uup y7 uuue{a} uentueq ue8uep q€ue1 Lu?l?p e{ uu{ns€tulp nqueq-nqueg 'I}Bq rs8ungraq qrseur rur le?s rsdures u€p 096I unqel >p[es un8uuqtp IUI I$1ru]suo) 'eJ€pn u€ue{01 uentruuq ue8uep }nBI r€sup e1 decuelp uep tuc gg >1urefraq ru nquuq Suel]-8uu1; 'IBn>I uep 4req dnlnc IuI ueqeq ue4ele,turp 'lnel rusep urelep rp unqq g €tuelos sesord ml€loru q?loies ietseuopul 1p tudeprel 1e,{ueq uep }nel lu depeqrel ueqel uep ten{ lu8ues Iensos nquuq uequq 'uutltleued uu>pu$pJog 6uequo1a6 qeceued 6unlnpuad resep le6eqes nqueq seJleul uep 6ue;1 8L 'ZL iequeg !saJduroI eEeuel ue6uep 6uesedrp Iaelaq nqueq 6uen-6uer1 Jesep ue)lleqJed .rrsed uesrdel 6)l oogt-oo8 nteq ( Uet tsts ( ueqnqeted tsts ) (nls ul roc uotaq) telal uoleq ) Gambar 12.19 Pemecah gelombang di Yokohama Gambar 12.20 Pemecah gelombang apung ;P" K e milik Jenis kapal keruk Hopper Suction Cutter Dr.9aS9111mbawa Dit.Jen' Perhubungan Laut, kapasitas 1000 m' 338 pelabuhan Soedjono Kramadibrata, Perencanaan 6EE @DlolntDatq) Sueqwole8 qeceuaC ,1i:.:..$ =il,illi:::r:\ =lrl,-. i ii: ={lIrl= x0) ..- 1. ! 0) . ..iiL.'= :::1g11. lf, o :::::.:::t,l f . rir : .l:::{....::ii C J = '() ,:l:::l::::::.:r.i\ ::.:::1:l o) ;i;:::::::,s., f ::: (o J = o € 0) = c) -= 0) ?' $_ U) -: o- o f (o 0) f - 0) o x 0) a x0) I x0) =. s: 0) :t::i l 13 Beberapa pembatasan perancang pelabuhan yang berhubungan dengan navigasi kapal Salah satu fungsi pelabuhan yaitu melayani kapal; bentuk pelayarannya adalah navigasi kapal dalam mendekati pelabuhan harus diusahakan mudah dan aman. Kesulitan timbul, karena kemampuan gerakan kapal yang terbatas (minimum ships maneuvers ability) dan gangguan alam. Karena hal-hal tersebut, maka perlu bagi perencana memperhatikan hal-hal ukuran alur pelayaran (ships channel), dan mulut pelabuhan (port entrance). 13.1 Ukuran alur pelayaran dan kaitannya dengan beberapa fasilitas lainnya Dalam menentukan ukuran (measurement) alur ini, perencana harus memperhatikan: l. Besar kapal yang akan dilayani (panjang, lebar, sarat dan kecepatan kapal); 2. Jalur lalu lintas, yaitu searah atau dua jalur; 3. Bentuk lengkung alur, yang berkaitan dengan besaran jari-jari alur tersebut; 4. Besaran tempat putar kapal (turning circle) dan lokasinya; 5. Arah angin, arah arus dan gerakan perambatan gelombang; 6. Stabilitas pemecah gelombang; dan 7. Arah kapal pada saat merapat di dermaga. Bila lebar kapal adalah B, lebar jalur lalu lintas (120 - 150)% B dan jalur pengaman 150% B. Pada Gambar 13.1 dan Gambar 13.2. diberikan skema dari alur pelayaran yang sempuma masing-masing untuk lalu lintas searah dan dua arah. Ukuran lebar alur dihitung mulai titik alas dari kemiringan alur. Koordinasi garis tengah alur pelayaran ini harus jelas sehingga kapal dapat mudah melayarinya. 13.2 Navigasi kapal pada pendekatan di dalam pelabuhan Gerakan kapal untuk masuk ke dalam suatu pelabuhan harus direncanakan, karena dipersulit dengan adanya arus dan angin yang berubah. Gerakan ini biasa disebut >^ rtL'-ll.sB -l- Gambar 13. 340 I (1.2-1.5)B (2-3)rn _"< 1.5 B Alur pelayaran satu arah Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Irg uuqnqeled Euecuaad ueselequred ede:aqeg 'uBqnqBIed ruefulrp nlred Suei( resoqral IedBI JlilC rusoq qolo uslnluellp rnlu u?urel€po{ r€sag 'u(0000€ - oo00z) eretue (ftfO 000'01<) reseq lede>1Jude{ Iuefeletu )Ftun uuqnq€lod lnlnu ue>puecuerelu IuBIEp u€IJnfuurp 'u€qnqpled oI Ins€tu {n1un lllns 3ue,,( 1udu4 uelure8 eluepe suere) leqrleD ueqnqsled qg '01lequeC eped Hedes snJe qeJe ue6uap Inseu, ;edey ue>1eleg leque6 ePed ;pedes InEl snJB qele ue6uap ueqnqeled XnsBU 1ede1 uele:ag ee '01lequeC )^ 00 0# '(A) @uln poq) uelysnqur8uu u,(uupu lees epud pdel reanueru uep (V) @uW ssotc) Euelull q8uu e,{uepe lues uped ledol rennuuu ue>l4nlunueru E'eI reqr.ueD 'Bpun1 lzda1 ueEuep Euololrp 1ede1 uep uollluotlp 1ede4 eueln ulseru e,{uesetq 1ude4 uelequeuad uup relruuatu ue4ereS epe4 '1edu4 uu1equr€uod 'c vep :(uNDq &autny);u1nd ure1o1 eped relnureu u?IBJaD 'q iueqnqeled {nseu >p1un .E uetz>lepuod :rlndtleur tut tse8tnuSl ledq 'Frpues e8euei ueSuep ueqnqeled renl a{ ers8as ledep (efure8uqes ul?l uup uure>1eqo>1) uellpsel urslsp u>y1e4 reEe rrolpns{Brrrlp lul 1eq lrenl a4 depuqSuau ueEuep ualrupueslp lude;tr 'uunpudralal esef uuryedepueu eun$ 'ledurelas repueqqu,{g upede>1 u€nlugq elurueur npad sporpteu ueqnqelad rqens {nsetu 1ruun ufuesutq'uuoplaca{ rqens uu4repurq8ueu {n}m uBp snsnq Eue{ IBJIS{BJIS ?uoJBX '1udu4 JoAnuBIu ne13 tse8l,t?u qBJe Pnp uaeAegad - E9'' >)t s (s'r - z'r) Ere-zIT-l rnlE Z'g,lEqueo I (s'r - z'r) m ff s 9't -*. NN EIE ol^ al5 :tc :i l(o xl@ Yl(,) ll tr c6 = -5 o .E 3 342 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan ENE ie,{uuelenur ue8uep 1ede4 qrun1es l€Jaq uleu '(1eda4 lul leq uelup) Bpuoq terog = lil - ru lsrleur4 rEreua = g lepuaq essetu :?UB[U IP a D ,L " z/r -'.1r\ :rlBIEps z^w'r/r-: -; zA = ,AuJ' L =A g srlouDl r8reue J€seq lpef ez - x?'tu nBlv z s'd r{uleps 1ele8 u€In>I?l}p Suef ei:ey EZ zA-0 --=S<-SBZ= ,L S'E'(= ,n-'-'n : lDIIJeq rc8eqes ueeuresred lurul q€lBpe s uel8uepes 'tsereles4u L{"I€ps ta. quqn8ueu 8ue,( sllu€ulP e,(eE qelepe d ullg rpelueru a ueledsce4 € uEp 0 = -ue€uresrod uDIt?dBpIp 'qndtuelrp 3ue,( '0 ia = Ir nBlB llueqraq lnqesJel epueq tedues ueledece>1 ueEuap 4ere8req I h- = uFel Sunlq8ueur 1n1un tu) tu es$ru nlzns ue8uap Bpuoq nlens 'lpelret uqEuntu Eue,( uapsn:e{-uu{Bslue{ Ir€p s€qeq eEeu:ep uep ?llg 1edo1 'e8eu:ep eped 1ede4 uunSroq repuod >plun uurqueq leqlle leEeqas (rEreue) e8euel ue€eqes detef,ueur u8Eurqas u8uurep ls{n4suo{ qelo lqrdrp e,(uests ue>lEuepes rnluaq r,{ua uup l8raug ril '(.opuaf nodw1l rnlueq ropueJ uep (aalnatotd) flurrlpurled rapue; :nlte,{ 'uetEeq enP sBlB IEBqlp IUI repuaJ uetsrs 'r$[n4suo{ usq?llp s,(uesrs usp JopueJ qelo derasrp ef,ur8reue ue€eqes rur rl?rnluoq pql{v 'u€rnlueq l?q}{B uel€srue{ IPef.Iet lepn reSe rSunpurlp nFod eEeuuep undnuru 1eda1 4req e4uru 'eEuu:ep eped lequrcuau uole ledq lws Bped ropued IuolsIS vI g = akselerasi bumi; dan v = kecepatan benda. o"' o?:;l' Dari Gamb J",ff;,il:l H;::n i#;:'#ffi5 ar l4.l dilukiskan "*' o" suatu kapal yang hendak merapat dengan suatu kecepatan v. Pada arah tegak lurus terhadap garis dermaga, energi yang ditimbulkan benfuran beraturan adalah: e = zlL.(v.sina)z g29 -ILrzrinzn Bila F adalah resultanta gaya fender dan d adalah pergeseran (displacement) fendeg maka ada hubungan: E -:22 F.d ws E_ v2.2 sln cl 2g F.d F_ = ws 22 vsmc[ 2g ws 2.2 vslncI, 2ed di mana: F = gaya bentur yang diserap sistem fender; : pergeseran fender; v : kecepatan kapal pada saat menambat (0,3 - 0,5) mldet; d Wr: massa kapal (kapal yang bermuatan penuh); dan cr, = sudut pendekatan (approaching angle). 344 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhtan gtg roPuec uelsrs sg '?! JEquec nlel lapuaj a{ l-1 l 6uecued ll A 6uel-4))>' | I I --- | I (nIeI) repuel 6ue[ I lede>1 leres t sMlN MI{Hl/\ ll r--_ __-) (e) '@ptW t'rI mqureC 1eq11) Me>1 Eunpurled repueJ tuelsls qoluoc sderoqaq u€{Iroqlp }ul qe^{eq rq 'Euelued ndul ue)il€d€puoru lllns uDletu ?uaJE{ 'e,(uueeunS6ued Au€JDI UDI?lu tut stual;epueg (g'y1 reque9 lutlll ) n,{u4 Sunpu;1ed repuad 'e :n1re,('urolsls z Iil{ule{Ip Is>lrulsuo{ tSes uup e,(u:esep eped Japual urels.Is z'nl 1 1ede1 6ue[ued ueOuap 1ede1 1equel qnlues ( tedel '1 1e1a1 depeqel tequet lttn I lellu reseg Z 'rl JEqueg ) x 6il2 LtlZ 9llz avz Llla 6n uz 9lz }Lll 6/1 glt ut glt 9lr vtt alt zll o zo \- \ ,0 \ \ \ \ 80 0t '{ lBl!N B7 ,na Z'nl requeg =a uolr?ssproq { Iel}u uep Sunlrqrp ludep rur rfireue Jgseg'lnqurll Suef tfiraue resaq elnd ualquouolu u€l€qtuul uep 1edzryu1uu qntuos Eueiued eleu 'lequrugeq lu€s epzd 1edu4 uelelepued eJEc IrBp SuntueSrel .JopueJ uelsls In){ldp srueq Eue,{ ufuE qelepu g uf,eE €IEIu Iw ueeuresred ueq :eueru lp 'camel' tiang fender I (rayu)-----! I I L?-tiang t,4r fl VN I t] 3b Fend er Camel dengan beban penyeimbang (Counter Weight) Gambar I 4. tiang fender :r+- 1 \ o,u, Gambar 14.3c Fender Camel tanda beban penyeimbang tiang pancang Gambar 14. 346 3d Fender konstruksi kayu Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan pancang Lrt ropueJ uelsrs 'JepueJ sruoI Eurs€tu-Eurseur uep rsurrrJoJep uu?saq u?)pInfunuetu PluosrJoq nquns uolSuepes 'deres e,{e8 uBJEsoq ue44nfunueru p{He^ nquns uBEuop qil reqrueg uped uqsqnltp lnqesrol uetsrsqns sruef ?EIle{ u?p r8Jeue uedero.(ued J?seq u€{luduprp 'ueleureSued lrseq rJEC (tapual nqqnt) pm4 repueg'(g uep :63ultds pa1s ) eleq red :epuag '(7 ' !Qapua! ctrTnDqtq) sllnBrplq repueg '(1 epud'uEeu.rep eped 1ede4 usJn1uog :n1ru.,('sruel eEp uelSuuque{lp Iur IEBS u€{lnqurlrp Eus,t rEroua de.ra,(uour {ruun Qapuatnodwl) rnlueq rapuad 'c laequad lolq repuel 9 'r! rEqrueC r I 'r88u1t 8ue.t ueeruqrleurod ef,urq euarel ueleun8rp Suurelqepns rur lruueg (tapual,{llrot7 Tapuadsns) loqoqreg ueloJ rslJaq lerel ueq geluer uebuep lsJel 'k Jepusl q?'?L JEquEg JapueJ Er't! JBqueC 1oru1 gEunpull;p lu1uug'(1 :nlre,( 'Etmtuz8 rapueJ slual ederaqeq [eue{Iq 'pcs>1 stuel 1edo1-1edq Eundtueueur {nlun eEeuuep tqrulsuo{ {uun ueleun8rp e,{uesetg 'e,(uueuuesleled uel?p lrlns qlqel 8ue,t reduus BuBIIJepos 8ue,( uep IUI JepuoJ EunluuE {n1ueg rapuod 'q S maks Fender karet Fender per baja hidaruiis Gambar 14. 6 Perbandingan daya serap energi kinetis pada 3 jenis fender Fender Dari gambaran ketiga sifat penyerapan energi dari ketiga jenis subsistem fender tersebut, maka jenis fender hidraulis tidak bersifat elastis sehingga jarang digunakan. Pada saat ini jenis fender karet lebih banyak dipakai, karena relatif lebih ringan dan mudah pemasangannya, Bentuk fender karet ini bermacam-macam antara lain berbentuk persegi (rectangular), silindris, tipe V atau tipe H dan lain sebagainya. ar I4.7 digambarkan fender karet persegi ukuran 12" x 12" serta besaran lubang dengan diameter d = 6", dan digambarkan hubungan antara gayalenetgi terhadap deformasi dari karet tersebut. Pada lampiran dapat dicari tipe{ipe fender Pada Gamb disesuaikan dengan besarnya tumbukan yang diperlukan. (deformasi) --_Gambar 14.7 5ffEfl:i:l' Daya serap energi pada fender karet Dolfin (dolphins) Sejalan dengan makin besarnya daya muat kapal-kapal khusus (kapal tangki minyak bumi 200-500 ribu DWT, kapal tambang bijih besi 200-300 ribu DWT dan lain sebagainya) dan pengembangan fasilitas bongkar muatnya dengan peralatan yang relatif berukuran lebih kecil (angkutan pipa, ban berjalan dan lain sebagainya), maka ukuran dermaga yang dibutuhkan untuk penempatan alat-alat tersebut kecil. Untuk memikul gaya horisontal sebagai akibat benturan kapal yang berdaya muat 348 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6r€ rapuec ur0rsrs ueJeurelel Ouedunued ledey 'uglop sruef edu:eqeq uB{}Br{llredlp t'rl r?qu€D EpBd '1eryEuad efuq nele Euupl uoleq wolto1d ryens qolo {leq 'e,(use1e Eunln eped nles rpelueut lu{uel 3uu.( eluq Euerl-Eueq Irep }enqlp e,(ueserq ru uglop 'russq tenur e.(ep ur8uap 1ede1-1edq r8eg 'n1e>1 nBtB loqrqag {quoqroq ledup rur uglop ue8uecuet adrl 'uglop Jn1uel u,(ep4ruqele{ Irup Suntue8re} rur {Ersf 'u€}€qtuel uepedas slreE depeqral uelSurpu€grp ln€l e>1 4oroiuetu qrqel e,(u1u1e1 uel8uupes urelu? rssDlroq ef,:,nlrzlue 4ere1 'Suused nles nele qunq (enp) rateur (* 'ZI 00'09) 7 er(uuserq uglop er(ur1e,(ueg 'lnqesJel e,{e8-e,(e8 lruInuoru dn8Eues 8ue,{ uglop I$ln4suo{ n1ens q?pnSueqlp '(ur8ue leql{€ rc3uqes uup) leqtueuoru t?Es eped reseq 15 Pengerukan Pengerukan dikenal dalam teknik pembangunan pelabuhan sebagai sarana penunjang suatu proses pelaksanaan penggalian dan penimbunan tanah (excavoting and dumping, cut and fill) baik di dalam airllaut maupun di darat. Pengerukan dilakukan pada saat pembangunan pelabuhan (capital dredging) yaitu pada saat pembuatan kolam pelabuhan, peralatan dasar (alas) suatu pemecah gelombang dan lain sebagainya. Pekerjaan ini meliputi pula pembuatan alur-alur pelayaran dan kanal, agar dapat dilayari (navigable) kapal-kapal. Tergantung dari jenis tanah yang hendak dikeruk atau bagian pelabuhan dan berbagai tipe alatlkapal keruk (dredger) kemudian dipilih. Jadi kapal keruk merupakan salah satu jenis kapal kerja, baik ditinjau dalam pelaksanaan investasi atau pemeliharaan suatu Pengerukan digunakan pula untuk memelihara kedalaman suatu pelabuhan. kolam/alur pelayaran atau alur sungai (maintenance dredging), dikarenakan adanya proses pergerakan dan pengendapan lumpur (sedimen transport). Di Indonesia pelabuhan-pelabuhan yang memerlukan pengerukan pemeliharaan yang besar adalah: Belawan, Palembang, Tanjung Priok, Surabaya, dan Pontianak, karena letak pelabuhan-pelabuhan tersebut ada di Sungai yang akhir-akhir ini banyak mengalami erosi. 15.1 Jenis kapal keruk Dilihat dari segi teknis pengerukan, dikenal dua jenis peralatan, yaifu: a. Kapal keruk mekanis (mechanical dredgers). Kapal keruk jenis ini dikatakan sederhana, yaitu mempunyai analogi dengan peralatan gali di dapat darat. Dari jenis ini di kenal beberapa tipe dasar seperti: l). Alat keruk cakram (grapple/clamshell dredge), terdiri dari . satu tongkang (barge) dan ditempatkan peralatan cakram (clamshell). Jenis ini biasanya digunakan untuk pengerukan tanah lembek atau pada bagian-bagian kolam pelabuhan dalam, di muka dermaga/tambatan (lihat Gambar l5.l). 2). Alat keruk penggali (dipper dredger) merupakan suatu analogi pula dari alat gali tanah di darat yang dikenal sebagai shovel dozer. Alat ini mempunyai tenaga pengungkit dan desak yang besar, sehingga baik digunakan bagi pengerukan lapisan tanah keras dan tanah padat atau tanah berpasir (lihat Gambar 15.2). 3). Kapal keruk timba (bucket dredger) merupakan jenis kapal keruk dengan rantai ban yang bergerak tak berujung pangkal (endless belt) dan dilekati timba-timba pengeruk (bucket). Gerakan rantai ban dengan timbanya 350 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan ISg ue{nJeSuod 6ue16uo1 sele lp ueJleo InJaI ley l 'gl JEqupe l- I 6ue16uo1 Aqdlam gunoc) lEqurl ueqsq V./ relnd urcurc 6urlleusrad uep ural '1ey6ue uirup 6unquer{uad ueq JenlaI lnseuJ lpnua6uad 6uen.t 'JrwdJoq r{euel Ep€d {rue8ueu {nlun uorsga 'nlnq?pJol u€{€{ntua{ Iur€I 3ue.{ stuel-sluef ue8uep l€8uES rur {rual pd€{ sruef uu{Surpueqrp e{l! e,(ue[re1 uersge qlqel lul stuDleru 1udu1 sruel 'srueuetu -sruol rrx eqturl ueq rBlusr U€)I€Jo8 euoJe) 'raSpatp nddoq lnqoslp BSEIq eE8urqas 'urpuos Ieq re{unduotu Eu€pu{-8uepe4 Iu leds{ sluol Bdereqoq uped 'Bpunl IsdDI qolo Dlepueqe{rp rndunl-Ieg uelpnual i4rue1 pdol Ilr?l}p Surdues 1pnelep Is€Jedoleq 8ue,{ mdrunl {Bq Luplep e{ rndunl uu>lrnle,(uetu uBrpntue{ Iq rn1e,(ued 3uo.ro3 '.,m1u,{uad Suotoc,' qelo Sunduelrp uerpnue{ Inlun qB^\Bq o{ qntuf uup efuprpues ue8uep qedungel ue>{e }nqosrel 8ue,( uu8uenquod l€dtual e{ tnqesret uerlu8 r{Buel lrsuq e8Surqes '>1g1eqre1u€{e uelpntuo{ srueueu 4u:e8 uu4eueJu{Ip €qurl te€s uped lnqss ral rappzl lrep ulel 3uu,( sele Sunln uet8eq Bpud 'uequ8 quuel €ll\.sqruelu ueSuep uee{nuJ3d s?18 oI le{EuuJo} ue{e }nqesJol lruoEued eqrurl 'srueuou-srual lnqosJol €qtuq ueq IeluEJ ue{uJeE uueJ€) '}nqosJel qeuBl rlzE8ueur ledsp u€p rBsoq dnlnc Euuf utpues l€raq I€,(unduotu Euef equrrl 4ere8 uSSurqes '4ruaryp ue4e Eue,{ quuel ul?l€p e{ Insetu ueq reluer q€^r€q Eunln '(1cu1n) {erep ulsau tnqeslp userq Eua,( 1e13ue3uad plereSSued lBIe ueEuep (wntp) 8rmq4 tuolsrs nlens eped ue{llllllp '$attm 7aa7s) eleq r1e1 ue4eunSSueru ueEuap uolut8uttp 1u1 efeq qe7 Eue,( {rue{ ueruulepel u€Euap uDlIBn$sIp urun} {leu ue4>lere8rp ledep rur nppo'J '(g'91 rsqueC pqrl) .oppo1 re8eqes leueryp esslq u€p Blu?ln rnDlruls e>IEuEJ nlens t8urltla8ueu relndreq {ura8 ue{?drueu shovel dozor Gambar 15. 2 Alat keruk penggalidi atas tongkang corong penyalur o F e ot -ffiot Gambar 15. b. Kapal keruk timba Kapal keruk hidraulis (hydrolic or suction dredgers). Pengerukan dasar laut dengan jenis peralatan ini makin popular, karena sangat efektif. Hidraulis di sini adalah tanah yang dikeruk bercampur dengan air laut, yang kemudian campuran 352 I 3 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan €9e ue)trueEued :euetu tp (sz -Pz). + sH -osa zz - PH : H :) rs8ury reEeqes (poaq 7o7ot) H lutot ueue4el '(1 :ln{rJ0q reEeqes I desl yrseq depeqrsl eduod {r}srreDl€rol ue8unqnq ledep;e1 e,{u-resep epu6 '(lrua{lp Eue,( qeuul sruefi uu:ndurec lereq undnuru desrq rS8uq 'e,(usorod depeqrel relnd npns ue8uecuer dusl ltsuq nefuyl stpl UBIAI npns-npns efu:e1nd:eq l€qHs teEeqes 'udtuod {uueq uBJrEc sruel } 'lnqesJel edtuod a1 rulnd r8reue >lnlueq qeqn8uedTsruauad tu8eqas eduod tlolo V l€IsuoreJlp uuue{a} uogrseq8uaur 8uu,( qeiepe t8reue Tndur rpel 'g uureseE t€q}>lu ueue{o} ue8uepqel ququs}rp ( Euunq uuuelel) 3 4u:efe uuSuep uur33ur1a1 nles rudures uelreualu 1ntrun snErloles uep (desr ueuulei) g uer8Eurlal ueEuep udurod tuepp oI uerrec uB)plnssrueur {nlun ue{qnlnqlp tEreug 'udruod zS rueq gerui upud uu)plleulp ur8ur 8uu,( rle Jaqluns Irep C uer33u4e1 ueEuep re8eqes lS Jre uwlnuued sele rp g lerel eped uu>lledruellp d eduod q?nqos '(9'91 requug eped u€{stlnlrp Ig) 3ue,( 1 ?repn u€u€Iol (zS enpa>1 eues uep uealnu:ed epud ludup) ue3uep uep edrd uped uurtuc ueledecsl luqp{€ tu8eqos unqtuplp 8ue,( ueue>lel uu>lneqredrueru eduel u?{DIBIIp ledep qrun1a,(ueru BJBces letre uenelutue4 'uerSSupelgeJe1 wepeqJed nlens ue8uep Qndlno) ue{renle{Ip u?Ipnue{ >1ryun (ndurl desrrp qeuel rndruecJoq I{BIol Eue,( uerrcc 'tut eduod Inleleru 'loserp urseru eEeuei n]€ns qalo ue4lere8tp 8uu,( e.(uso:od eped retndreq rpei desrEued npns-npns Qalladul '(g'g1 reqrue5 luqlD .,Eulsuc,, nlens {u€lep desr8ued npns-npns irup-IrlpJot 4e1epe1 8ue,{ tul sllneJplq edruod efrel dlsurr6 '(y'g1 .requreg teqll) 'ueunqtutued iedtuet nele ue8uenqured qe:oep o{ ueryrl?rp lnqasJel lrue{ Ilssq Suenqruad edrd tnleleu uelpntuel {qun srlnerprq edruod IrBp €ueres uzp tredurel tu8eqes qu1e.(uuq rut 1rue1 lede>1 eleur 'srlnerplq lrue{ lede>1 sruel Ir€p IB.&€ 1e1Euu Pped 'Dlepue>pp Suef ledtual rp Suenqrp edulees eped 1n1un '(s.ta7patp uorylns nddotl lrlpues nr1 1eda1 qelo Eunduretlp ulnd ledep rur ue{ruo{ Itseq r{BUe1 '1ede>1 stuef edereqaq eped 'rEreue lenqured ru8eqes uolnq edurod rsEury 'utz1 8ue,{ utseu eha>1 lqs Ip uuEuap e,(uyuq rpades !1uEryr4uas edurod quppe uopun8tp Eue,( eduod stuel 6rouo {nJueq geqn8uour qe1e,{ueq 'uuunqurruod qero€p e{ uE{rII?Ip (ad1d a&ntlcstp) Suenqured udrd rnpleru u,(qnfueles 4n1an (a&d uoqcns) desrqSued udrd tnpleur sdurod qalo desqrp lnqesrel : H6 tekanan buang pompa = Pa (discharge head); Ym : H, tekanan isap pompa = -Is- $uction head); Ym v6 vs y* = kecepatan rata-rata cairan dalam pipa pembuang; = kecepatan rata-rata cairan dalam pipa penghisap; : berat jenis cairan campur; zd = jarak elevasi zd garis tengah pipa pembuang sampai dengan poros pompa : tinggi tekan; dan = jarak elevasi kepala hisap (pada ujung pipa hisap) sampai dengan poros pompa = tinggi hisaP. Hubungan antaru'tekanan total H dengan output Q digambarkan pada Gambar 15.7. 2). Besar kapasitas TK (Tenaga Kuda) sebagai fungsi Q, input tenaga pada pompa diukur atas gesekan henti (friction break) dan perputaran sekat hisap pompa yang menghasilkan hisap Q. Biasanya satu TK besarnya kurang lebih 550 ft lbs tiap detik. Pada Gambar 15.8 dilukiskan hubungan antara hisap Q pompa. 3). Lengkung efisien TK gesekan henti dengan hasil terhadap output Q. Efisiensi pompa biasanya dihitung sebagai berikut: HQ TK. Air atau TK. G.rek* h*ti -550 dan dilukiskan seperti pada Gambar 15.7. e = 4). NPSH Q,let Positive Suction Head-discharge). NPSH pada suatu lokasi biasanya ditentukan oleh tekanan total H dikurangi kehilangan tekanan uap, atau: NpSH: Pa * Pt * I" TmYmzgY - Pu = tekanan udara setemPat. P, : 354 tekanan uap cair. Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Pu sst uP)lnjsEued 1C E 0) E o 3 q c : 0) (o o 0, 3 cr 0, !, 5 x 0, E N- -o 3 o @ x oo o. a o (o = 1' o :, (o 6', 0) ro C 3 1C c f, 6' U' o E' 0, oo (o = 6 o) 1' q. oo 3 0) PenghisaP--5' impellar (sudu-sudu) VOLUTE CAS,,VG Catatan : DIFFUSER CAS""G (casrng = rumah siput) Gambar 15. 5 Rumah pompa isap lumpur A Gambar 15. 356 6 Daya kedalaman isap dan dorongan pembuangan Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan lst uelrueSuod efeq r1e18un1n8 ueledeca>l ruuEuau eun8 Surlleusred uu8uep sllneryH BJBcos ueryereErp (t1cut,u 'swnrp rs1otl lrz4Eue8ued urruC 'e - :(g) iledel8unqtuel (enp) rrDI ueue>I Ip u€)Helepp 8uu,( dusfued edrd T, Yep Flprel e,(uesutq uep Jesoq selrsudel te,(undrueur IuI lecs rndurnl desrEuad 1ede1 rsuaueE epe4 'qesrdrel Euu,( mp1n4s ue4eduout u€p Iu bpPDl epud uuryu1e1lp 'dest edr4 '(t) - sgl e8euet uep rol€sqlqsls 1s8ury refundtuaur u,(ulureq uep 'reseq '{nlueq 6uu,{ 'se1-e4Euer qens ulet "oppo7 'p :(g) - qeuq tuelep rp pnds 8ue4 uedecueuad 'c uep rappzl ueq?ueu Intm IsEunJreq ufuenpel 'pnds wp (awo{-/ y alEuea !(7) - lnqosrel uelepred uuueqeqrued e,(rueseq uefiuep ug{Ienseslp e,{urq4ru1s uelen{e{ Eue,( 1rue1 1edu4 eureln uelelerad -uelelerad ue4ledtueueul {ruun uesepusl nf1e,( '(uo{to1d) Iesep uqEueg 'q irlequtel eE8uqes uu>ltlspnuo1ll ueln4Eue8ued uep (Surlqurosse'uulr4ered) ue8ueseured ftpq a1qoltod) sedel-sedollp ledep 3uu4Euo1 Eunquul {niuoq IUI esulnop Bpsd 'fi) - (taddotl ;rzde4uupeq eped rndurnl4eq uu8uep rdelEualtp 8uu,{ usetq Eunquel nele Euul8uot {nluoqraq tedeP rur Eunqurel '(ttry) pdu4 Eunqruel 'a :(6'91 reqruzg lslgD lDIFeq reEuqes uer8eq-uerEsq Ir€p lrlprel slln€rplq 1rue:1 1ede4 nlens u,(ues?p 8p3d rndurnl duqqEuad Supuadrel uzl3uq-uE8ug Z'91 1uder1 l.rup eduod uelepd eduod ue:end uep Jle lelol depeqrct deslq llseq ue6unqng Z '9! lequiEC uep [uaq uelaseb ueuelel dePeqlel desttl llseq ue6unqn;1 I 'gI JEquBg t{do'O deslq agg'9 1lseP o0'l 00zl 0001 008 009 00, tU, LL'l = t 002 ./, v 0099 0oz9 008t vaffi 0 !O^^ r:! ^ UO f o!rl! flon o' d99 7t er0 /, gs 00 uJ 1= desgq ggreg 00rr 000t 009e 00ze 00Bz , L -{ osr o * g' 61 '% Z &4 x* t"'sr* / or3 o szg (D 0€e 90 0, 9t 09 .) rD ']$*) tlldt lLa ,">S- gg! )!l :i o 08r o ;{ 96te 0tz Kepala isap (suction head) terdapat pada ujung pipa hisap menempel pada ujung bawah ledder - (6); Pisau pemotong (cutter head), merupakan konus pisau yang memotong tanah ditempatkan pada ujung I adder dan digerakkan berputar - (7); h. Sistem transmisi tenaga, berkaitan dengan pompa hidraulis dan motor, l. pengurangan persnelling dan pemukran pisau pemotong - (8); Pompa, mesin diesel penggerak pompa dan unit reduksi, kesemuanya terpasang menjadi satu satuan unit. Pompa dibuat dari baja unggul yang tahan terhadap geseran dari berbagai macam jenis matrial yang mungkin diisap - (9); j. Spud merupakan dua tiang pancang guna menjamin kedudukan kapal keruk pada saat pengisap - (10); Ruang operasi terletak di anjungan kapal dengan meja kontrol, guna menggerakan kapal keruk tersebut - (11). h*,,'w Gambar 15. 9 Bagian utama kapal pengisap lumpur 15.3 Beberapa jenis kapal keruk pengisap Di antara jenis-jenis kapal keruk hidraulis ini dikenal beberapa tipe, yaitu: a. Dustpan dredge, dinamai demikian karena ujung pengisapnya terdiri dari beberapa corong pengisap yang disatukan dan membentuk kepala pengisap (suction head) yang membesar menyerupai suatu alat pengisap debu (vacuum cleaner) (lihat Gambar 15.10). Guna memperlancar pekerjaan pengisap lumpur tanah, pada kepala pengisap dapat dipasangkan alat multiple iets yaittt penyemprot air tekan, yang berguna untuk melepas kaitan tanah dari dasarnya sehingga mudah diisap oleh pompa. b. Suction dredge, fungsi dan cara bekerjanya sama dengan dustpan dredge, hanya bentuk kepala isapnya lebih sederhana. Pada beberapa hal kepala hisap dapat diberi jets-air. Kedua jenis kapal keruk ini baik digunakan untuk tanah lembek berlumpur. 358 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6Sg u€)IruoSuod desrq Suolod.reddoq 4rue1 1ede4 '(p) uep idesrq Suolod 1rue4 1edo1 '(c) lrndurnl desrq >1rue41edq '(q) iuodslsnp desrq 1rue1 1edu4 '(e) :sllorplq 4rue4 lede;'(7 'Bqrull1rua41ede1 '(c) uep :(,oddtp) rle8 >1rue1 1uda1 '(q) tuer4zc 1rue11ude1 '(e) :sruu>{etu >pe>1 1ede1'(1 :ln>Ipeq re8eqas uelueEeqrp ledep 1ruo11ede1sruef-stuele>pu's€le Ip tnqos IIUBI Eue,( uelern ueq 'wa$,k stoop 3utp17s \o|uoztrro11 uep iwa1s{s 8urysngf a '(g statsuoll' (7 iwats{s a8nqcnp 7ou1pn113uo7'(1 :uelsrs-uelsrs Isue>lrp rur lede>l stuef uped InreI llseq uelsruu Suenquau ure3 'uersgo qrqal efurseredo elrel emc 'utpues rufelreq ledzp uuo-re; '1ede1 Eunquel uBuB>J enp ledepral Euepe>1-Suepel tpt uol epud uolleduetrp qenq uou)ns re8eqes eynd 1uusryp efudesrSued edr6 '(Zt'St rBqIu€C 1eqr1) rrypueqe4rp 8ue,( quro€p eped Suenqtp undurqrp u,(uuu1rue1 ltseq uep 'rur lees relndod 8urled 8ue,{ stuel qelupe 'aBpatp Jaun) uolpns nddog 'p 'e,(uue1u1 uep JBSDp sedaleu {$un 'rudU(SZ-St) Suotroued nustd relnd ueledece; rs8rngreq Euoloured nesrd tpel 'eduod deslqlp ueJlec eulBsJeq e[u1n[ue1es Inlun qeuet ue{rncueq8ueur uep Euolouraur eSSurqes:etrndreq >lera8req tul snuo{ uep '(11'E1 requug teqtl) (nyn2 Suttoto$ seJel qsusl Suoloured nzstd snuo>1 uulledurelrp rlelr\Eq uelEeq reppel Etm[n epud Eueru Ip desr 1rue>1 ledel uens IiBIBpe 'aBpatp )annc uolPns 'c e,(u1ees eped uurpnure>1 8ue.( 1eda1 Sunqurul epud peaH uollens uedlsn6 0I 'gl Jequee \,-hA I t -: -: -J r*r> Gambar 15.11 Cufter Head 15.4 Cara operasi kapal keruk Penanganan operasional kapal keruk harus disesuaikan dengan sifat tanah yang akan dikeruk, kedalaman yang direncanakan, lokasi dan keadaan sekeliling, besar arus dan gelombang, juga mungkin faktor-faktor lain. Tergantung dari sifatsifat dan karakteristik di atas, maka dipilih alat keruk yang tepat untuk menanganinya. Pada dasarnya secara operasional dikenal perbedaan-perbedaan sebagai berikut: a. Kapal keruk tanpa mesin penggerak kapal, yang berarti perpindahan dalam kapal keruk dari satu tempat ke tempat lain harus dibantu dengan kapal tunda dan atau dengan sistem tali baja pengikat di mana satu pihak dicekamkan pada satu jangkar (anchorage) dan di ujung lainnya dililitkan pada suatu mesin derek (winch). Untuk kelancaran dan ketepatan lokasi dapat digunakan lebih dari dua tali baja pengikat atau dengan menggunakan dua spud, yaitu suatu tiang pancang baja yang disatukan dengan kapal dan dapat dinaik-turunkan. Pada contoh dibawah ini diberikan satu kapal yang mempunyai peralatan sepasang spud, tali-tali pengikat baja dan mesin derek. Operasi semacam ini dapat dilakukan pada jenis kapal keruk timba atau isap lumpur. Mula-mula panjang alur yang akan dikeruk dibagi dalam beberapa segmen. Pada ujung alur diberi tanda-tanda (bendera pelampung). Pembagian tandatanda tersebut antara (1.50-3.00)m. Kapal keruk dengan kedudukan ladder diangkat di atas SWL dan diletakkan pada posisi I (lihat Gambar 15.13) untuk kemudian jangkar pertama ditanamkan. setelah itu posisi kapal keruk pada posisi 2 dan jangkar kedua ditanamkan, sehingga kedudukan tali-tali baja pengikat menyilang satu terhadap yang lain. Kemudian kapal keruk ditempatkan pada posisi 3 sehingga sumbu memanjang kapal merupakan satu garis lurus dengan arah dari tanda-tanda. Setelah itu posisi kapal keruk diubah pada posisi "4", ini berimpit dengan garis hubung garis tanda-tanda pelampung. Pada posisi ini kemudian ladder diturunkan dan pekerjaan pengerukan dimulai, yaitu mulai dari posisi 4 menuju ke posisi 3. 360 SoedjonoKramadibrata, Perencanaanpelabuhan lgg uqruaEued uowses,,?suBBft L*?',J:iff i;il?:'$TT^fr ll,';LT:: ff rsrsod BpBd ueTqepuldp ustpnue) l;];H,:T,',i*x:ff {rue8uoru I?dDI r{Elrelnu u?p 9 IBdDI ndpetg uolrons nddolq er.ueln uelOeg Zl 'g! rpqureC 6utpulle6 ngugd ue6uanqured uels;s'(c rle uqoJduor{ued ue6uep lBsrslsuE4 ue6uenqued uglsls'{q leulpnl6ol ue6uenqued uelsls'(e '-Il[s sel? rp rr?{r?urp "oppDl rl?leles 'g rsrsod ?ped ualr{spurdrp IsdB)l 'uz>puseloslp C-t srreE-srre8 uolrueEued qeleleg 'pnds usd?cueuod uup lolr8uod ufuq IIElrl?l uuEueluor rn1eEuaur ueEuep eEufip 1edup slreE Islsod 'sruB Wr? d?p?rflel uerre^\?lJeq us{?qesnrp uolruaEued e>pu s?lp Ip requeE ueq t-, FR pelampung rTTTT_T I't-t-fi- ti rl ll tl tl ll tl tt tl li tl tl tl ll tl ll tl tl tl tl l_l tl tl tt tl ii tl lr tl tl tt tt ll tl tl tl ll tl tt ll ll ll tt tl ll ll tl ll ll ll ll tl tl lt tt tl lt tl tt tt IJ- IJ I I I I I I I I I I I I I I I I I I kapal keruk dengan kedudukan tali-tali baja saling menyilang I _l n Gambar 15. 13 Operasi pengerukan dengan kapal keruk timba atau kapal penghisap lumPur Bagi kapal keruk timba, hasil keruk dapat dibuang ke kapal bak lumpur untuk kemudian dibuang ke lokasi yang direncanakan, sedangkan bagi kapal keruk pengisap dapat dibuang dengan menempatkan pipa pembuang (terapung) ke lokasi yang direncanakan seperti terlihat pada Gambar 15.14 dan Gambar 15.15. 362 Soedjono Kramadibrata. Perencanaan pelabuhan E9E uelruoSuod Jndunl 6uenquad edld eduod ueunr(e sntpeu gL .gl JEqulEe I .sz/s>reu ueun^e <-l I \ lq0) .gL'FIeuJ ueun,te :r 0, e 6 \ 1e116uad eleq llel rndun; Buenqued edrd ue6uap rndun; desrq6uad 1ruey ledey ,l 'g! tsqruee 6undtreged Guenqured edtd I I (t) I 1e46uad e[eq 11e1 6undueled eJepusq '(qt'St.IBqIuBD tuqlD ntueuel ustuelupe{ uep snrper ueEuap ue4lpre8rp desl qeJB ?u?trr t€de>I tp (8um+s)..und?6usru,, ?Jur epd leua4rp srlneJprq sruof Jedul rEeg 'c 'qepnuuedrp qrqel ueef:e{od 'Joddoq ueEuep 1ede1 sruaf lEeg 'ue18u?llqp e,(urs8urg leryEued ufeq r1e1-r1ul 1de1s1 ''e rrlnq eped rpades eru?s rseredo rnpasord ru sruef {nrun 'e,{uuop-reEued r8eq qesrdrsl 8ue,( eEeuel uu8uap uele[e11p tudep Jedul ueqepurdred npur '1ude4 laaEEued ulsour uu8uep :1rue1 ledu; 'q T Gambar 15. 16 Pertolongan spud (bergantung tancap/angkat) lebar keruk dapat dilakukan 15.5 Hubungan produksi dan kebutuhan tenaga pada kapal keruk hidraulis Pada Gambar 15.17 dilukiskan hubungan besar diameter pipa isap dengan kebutuhan daya tenaga mesin (dalam satuan TK), masing-masing untuk pompa pengisap lumpur, pisau pemotong, dan menaik-turunkan ladder. Dari data "daftar jenis-jenis kapal keruk milik Departemen Perhubungan" (terlampir), didapatkan kebutuhan tenaga mesin yang agak berbeda, tapi Gambar 15.17 dapat dijadikan pegangan dalam merancang kebutuhan tenaga. Pada Gambar 15.18 dilukiskan pula hubungan produksi pengisap lumpur terhadap bermacam-macam ukuran diameter pipa pengisap. 15.6 Hubungan kemampuan lebar dan kedalaman pengerukan bagi kapal keruk penghisap lumpur a. l5.l di bawah ini diberikan hubungan lebar pengerukan sebagai fungsi sudut inklinasi dari ladder untuk berbagai ukuran diameter pipa-pipa Pada Tabel penghisap ($r) berukuran (8-16) inchi, panjang lambung, dan lain sebagainya. 364 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan s9t us)lrueEued berat tenaga yang dibutuhkan (T. K.) N(r5(,r ooooo ooooo ooooo oN o, 3 AT \ CT 0l -o) lrr ,\o N o ! o L o, 35 o = 0) (o N) * w w o c0, c \ YN il o :r3 o, 3 o o E. !,0, 6 o nrl \ \ t,0, L* %. \ \ dB S4r f!t a- "| \ r\1 $B ]l oq \ o)L iDo =E o 3a gd c e 3 -s5 r: o a. o6 rv )t =l JNN (rooro(,l oOoooo66000 !ril ll ca \, 6cD =! x0) E AN o.o cF \ $ it\\r tI \ EdN EAE tf i -'sgd "E -le5roo= @D= o6a oo= J--E-G ,o=3 oool o a' EN o5 L a qB o q, a' oJ N \ i\s N "lii-ti+ Produk Hisap (cm Y/Jam, atau x 0.764 m3/iam1 Tabel 15. la Ukuran umum kapal keruk isap Diameter pipa penghisap Panjang lambung Panjang Ladder Jarak spud s.d. pisau pemotong 0'( permukaan ) 15' Jarak penyapuan pada bermacam-macam sudut inklinasi 30' 45" 60" Lebar kerja minimum (8) (10') (12) (14) (16') 0.203 0.2u 0.305 0.356 0.406 (28) (32) (32) (42") (4s) 8.504 9.760 9.760 12.810 13.725 (28) (32) (34) (36) (42'l 8.540 9.760 10.370 12.810 12.810 (57) (65) (67) (7e) (88') 17.385 (19.82s) 20.435 24.095 26.840 Qgll (91!l (124',6',) 28.060 eqil (110'0") 24.578 q9i1 (ggil 24.222 27.602 (]Il) (8llg) 22.951 26.175 egil qgll 28.924 €3',9 34.058 37.972 (llgg) 1122'.6'') 28.365 33.s50 37.302 egil (1999) (116',6) 26.916 eg]] 32.025 (107'0") 32.635 21.U5 23.968 24.578 29.509 (60'10") (91s',) qgil g'3') €7'g) 18.554 21.172 21.579 26.001 29.814 (36') (45') (46) (s0') (s8') 10.960 13.725 14.030 15.250 '17,090 keterangan: -1 / ,'\/-- \-/ Gambar 15. 366 19 35.532 jl e9 ni""hil-l I ---I meter I I A -- Lebar penyapuan pada berbagai sudut inklinasi lengan Ladder Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan l9g ue)lruoSued peeH )eilnc upuielBpoy lpdec 0z .g! tsquee *'?r./\ /'v\. ,t/ x^. EL"N 'ufurssurplul lnpns resaq uep rappol rs8urg rBBBqas ue{ruo8uod uBr.uEIBpoI uu8unqnq u€{rreqrp Z'SI Isqel BpBd 'q fr--"* I| :ue6uerelel I ;-| (!qculr_J 092'9t 909',2 r 990'0r 9r8 8 918'8 (os) (Jr) (eE) L6z) (6e) tz6'Le soe 9z ("e ,se) ("s,ror) lvt'tz ttt'tz 80e'02 ("? (.r os) ("r. ,ss) "69) r9r'9e Lz "9ir) ttg'62 t86'LZ 960'rz 8rt'zz (,ol,so) G--l6) t"o nA Q,rL) e/9'r.0 9$',te 690 t0 faz9z 99l',tZ (Lcztt 16z'60 (,or,ror) ("onor) vzg'ce ril ee 929'6e g6 r'9e t,e,Brrl 090 82 G60're (.z6) T64 086'0 t ( 086 glL 9t *)- 0| 1*, i .sB) 209'tz ("2 +e) ,18 92 "0€ ouoloured nesld 'p's pnds IaEf ( ueelnurad ) "6 -(s, (sze or) 099',81 l,es) tre) 9Z/ et nc/'A 0t9 Tsr) ("zo) "o r) 061'e e 090 Bz I .tappet 6uelued ,.rlzl 0t8 zr 09/'6 091 6 091.6 ("zt) (z[) (Js) (zE) 90r'0 998 0 90e 0 wz'o e0z'0 Sunquel 6uefue6 desq6uad e{d relauer6 ("oI) ts) Q,t) )eppe1 ue6uel lseulllut lnpns re6eq:aq uende,(uad Lru) ue3eur-r.!eceuJJaq eped le]ef 90e 92 (.r. se) r. lnpns rseulxu! lnpns uende^ued ("0 26) 299'€e ("r ih (.er) "9' "st (-s s6) leqal "09 (.ot;) ("ol,ezr) ("r r ool) t.a sort (.r oor) (. r uJnu.JrumJ e0a1 ieqsl q3,'91 laqel 2 Kedalaman terhadap besaran sudut inklinasi Panjang ladder Sudut lnkllnasl Tabel 15, Kedalaman z. 150 (28',) 8.540 (32') 9,760 (34') 10,370 (36',) 10,980 (42',) 12,810 (45',) 13.725 450 300 600 2,210 4,270 6,039 7,396 2,526 4,880 6,901 8,452 2,684 5,185 7,333 8,98'l 2,U2 5,490 7,764 9,910 3,315 6,405 9,058 11,094 3,552 6,863 9,705 11,886 15.7 Pemeriksaan kedalaman Secara sederhana, pemeriksaan kedalaman laut dapat dilakukan dengan tali yang dibebani timah dan padanya diberikan ukuran dihitung mulai dari ujung timah pemberat. Untuk penelitian daerah yang sangat luas, cara ini kurang efisien. Pada saat ini biasa digunakan suatu alat elektronis, biasa disebtfi echo sounders yang telah dipakai sejak tahun.1925. prinsip keda dari echo sounders adalah dengan mengirimkan getaran pulsa pendek secara periodik dari luas kapal (titik A) yaitu antara 500-600 pulsa tiap menit. Getaran ini diteruskan secara vertikal ke bawah dan dasar laut, memantulkan pulsa- pulsa tersebut (titik B) untuk kemudian diterima kembali oleh penerima ditempatkan pula di bagian lunas kapal yang sama (titik C) (lihat Gambar 15.21). oskilator 1 - generator oskilasi 2 - oskilator transmisi 3 - oskilator penerima 4 - amplifier Tergantung dari kedalaman perairan, getaran-getaran pulsa tadi menempuh jarak sejak dikirimkan diterima kembali; sampai jadi satu pulsa getaran di mana d adalah jarak antara Gambar 15. 21 Echo Sounder kapal, pengukur kedalaman dasar laut lunas kapal sampai dengan dasar laut. Perbedaan kecil, secara dalil Pyhagoras, untuk jarak tempuh (AB + BC) > 2d dapat diabaikan. Bila kecepatan pulsa getaran dalam air laut 1500 m/detik, untuk waktu tempuh satu detik berarti: 2d 1500 : : ataud=750meter. Secara tabelaris, maka pada Tabel 15.3 didapatkan hubungan antara lama tempuh pulsa (t dalam detik) dengan kedalaman (d dalam meter) sebagai berikut: 368 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 69t u?)Iruetuod lnEl Jesep qeuq (uBlBp ueJesa6Jed lnpns) 0 > pntEl tnpns qtq pnlpl seu[qels zz '9[ JPquIEc uqeuBcu6Jlp O:ei( rn;e leqel ++ u=! 'rT=, :qBIBpB uelruaEued uuqrunlosel qulunl tpel ,7 gggx( rr \i,y)= {rue{ IIs?q tst rut uou8es eped 'l+l V uup Iy qelepu u€1rurueq Suef Euedtueued enp uup lrue)i ue8uolod sunl ?lig 'QZ'Sl ruqtueD 1eqt1) ueleuscuerlp 8ue,( uulnraEued Irep ueSuolod uup IIs? mlu Jeszp lrup Euedweued ue4rrqueErp uelpnrue{ uelEeq dull-der1 'u 00€ leref ue8uep '(ueutEos) uet8uq -uz€eq rpelusur Feqlp IuI Jnl€ Euefued uetpnue) 'efuueurelepe{ Ie^JnsIP :r{Blppu '4rua>yp {n1un ue>leuecueJlp 8ue,{ rnle '{rusl ueuftelod ue4erqredureu ursl€C "I* 'ur r,r9'o = tu €8'80[ o9s :qslepu u?trunueq uelulecuod ZEmtue 1erelrye1 uelelecuodx 00s -nele uI €8'80t = tu{ €880€'0 = tg'81, + =lluolu I 'ur{ €E'8I : IurN 91 = utuf I IBreI le4eur'lpetu dep X ggg redecueru : rup deq ledup uulelecued tsuenleg 'ruel 91 1ede1 ueledace4 tnqslellp ellg 'rur lede4 gefellp 8ue,( elnor Etrufuedes uurrclepel uereque8 nlens rpel lees detles uped treurulepe:1 uop1e,(uetu SunsEuel 'slleruolo BJBces uBIn{BIIp e,{uesulq u€tuelspe{ uerqn8ued uuuueqsled 096t 09'z 00'9/9 06'0 009t 099t 0t'z 00'009 00'929 08'0 00'91. 0r'0 0/'0 00'09 00'09t 09'0 09'0 00'9t 09'/e 80'0 90'0 90'0 00'00e 00'9zz 0r'0 00'00 ,0'0 0E'0 09'zz e0'0 00'09 r 0g'z I r 0z'0 00'9t z0'0 q 09'/ t.0'0 009 09e I I 00zt 0s0t 006 09r. P oz'z 00'z 08't 09't 0t't 0z'l 00'l 00'9r.0 p t'o 't ueuretepax eped ueldepeqlp eslnd qnduel 'p euP-I I 'l '9! laqel Alat pemerata matras beton Kapal pgletaUpenyebar batu untuk kedalaman lebih dari 100uu M di bawah permukaan laut, kontraktor ACZ 370 Sogdjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan ILE 'l'gl JequEc €p?d uedos u€)lewcualp ueEuequreEue4 uuqnqslod Eun[u?I loFg 'ngl 000'0ZI Smdurel etlep seltsede4 ue8uep 'dequ1 enp tuel€p FeqP uup 'VH 0I T qelsp€ serue{ qed ueEuedel r.rep Eundtuq senl i.ur 00S Suefuedos eEeuuop 8uefued ue8uop leuolsuoAuo{ urqnquled u€p .ru g7p eBeuanp Euefued ue8uep III wqnqelod ure1o1 epud seuol rlad ueqnqeled unSueqlp qu1e1 Euzlupueu uglrlnse{ tsele8ueur {Hun 'e1llepod apoued uuqnqurnged ueSuep ueleleS 0002 unr{B} w8uap ledru?s e,(r4n[ue1es 'u,{uulrledor ueeueslelad ueEuap u€lIB{Jeq }e8ues tut uu8uep ueleles elseuopq luouo{e e,{uEuuqtuelreq uBIrulEIIp {€pll €llq 1eg 'luuorsdesuol BJeces uetussye,(ued resep u€{€puu-ue{?pu}l uuqnqunued ?{8uv Ilru{IIp J,B)lns uup >1o1o,(ueur 1e8ues Euu,t utuegad epoued eped lyo2L'B:9 i 6g'Zg re$qes elBr-€lBJ €Jscas ue44nlunueru e/,luetnvelet uuqnqurnged e13ue rur q€ia]6s iyorc'Bl = 9 : 98601 qeJ?pe e,(uunqq de4 uler-e1er uuqnqurrg:ad 'G.rcil uol 000'198't rpeluaru u€r{nqunuad 'leuorsodord duSSuzrp (fqOt) uol 000't06'Z ltap (1,lVg) ienul rulSuoq sruB rcqnqtururad 'rperaq Euu,{ sBlrlrsq uule4Suruad uduq (9161-Lg60 unqsl g sruslas lnqesrel uerequeS ueq ,tlg lq ' I '9 I IOq€I eped rgedas ue1e1e,{urp ledep 9961 unqel ue8uep tedues 1961 Eue,( Sue.ruq w}ull-nlel sruV 'q€luuoluod Is€}sgAuI um{e} Hep ru u€qnqeled rnielau re8eqes fiuog Tuawdo\aoq untsy) (Igv uep (ruawdo\aa.acl puD uolprutsuozav lo 4uog louoqautaryl 6JUfl ueruu€q ue8uap S86l uru{€i tedtuus ue41nlueyp uup i deq4 uu8uequroEuad urerSord u€)iuues{€leur Suepos >1o116 Srmluel ueqnqeled '1ude>yu€leruu ue8uelepal srue ueSusp Sueqtutes >1epp e,{uueqnqelsd 1u1 tnnr upe; sulrlrseJ J€seq u€p ue€p€ol EueIs{ '4so8uo4 tuele8ueu qeured rut ueqnqeled ,9161 unq4 J€lD{es upsd 'rsE}Brp sru?q EueX uuunqsl ullru qulesatu uu>1edrueru uelruoEuad qelesetu 'ue4lerufstp 8ue,( rUodes uielo{ u?ulelspe{ c;Btlllatuolu e^\eqlp Euuf, uedupue uequq-ueq€q uup uu4rue8ued Iruun 'lnqasJet tu8uns ,1nqesrel €Jemu rp rse{ol €uoJe) '?A\ef }nBI rp 'so8e1 teSuns qul?setu ledeprel e4uru ?Janur rp {€leiJel 'etseuopul Ip etu€}n :odtul ueqnqelod uu4udrueu ruI u€qnq€iod BlrB{uf f>Io')lolrd 8un[uul uBqnqslad I'9I 'eISeuopul rp uuqnqelad udereqeq epud ue>leuecuorlp netru ue{?ue$l?llp Suepes 8ue,( ueun8uequad uu8uequre>ped udaeqsq uDIIemIp ue4u se13u1J €recos IUI qBABq lp e{etu lnqesrel ueqnqulad q?Jeup ftmpurleru >1qun Buuquole8 qucsrued ln1usq tuecetu egas ,uein18ue epour eduraqeq u€p u€}en{u t8eq oltsue4 uep Ieuurel lu8eqes ueqnqeled rs8urg depeqrel Suelunued ls8ury te8eqas ueqnqeled quu31 uuuunSSuedperEequred sl€p uep >lntueq reua8ueur uereque8 edereqeq ueryudepueul {nrun Brsauopul rp usqnqBlod edureqoq uBunEueque4 gl c Fo o ro gr c : G o 'c o) F ot E -g (! 1' * n N rt h o .f F 6. Ol ro q c, (, @ o, (9 fiN (,l .Y o F o o o t $Hr -.ao; H ON 960 90N E t C.'l F. c? (\l H N E * N ON S Ee- F. (o Ss* o lo R,*-qT @6 H,8fi9 E .EE n'-strt o(l) q) ) N @ 6 6, (t o (E tc(U L = o(E. 6 (L o J c.j -. U,of - oo ;G; c, (o g, tb o \ s "38 € o t\ o g,=Ef cn c o c0 t o Y g (o oGo 372 co (r, o 6l =i Soedjono Kramadibrata, perencanaan pelabuhan ot co o o ro @ o t \ 6 ts @ q .rt o ut $ od F h tt q i- ao F at F ! at o + N (o tt o rr) ro o ? (, ts N t n, t ott N t t o t, o 6| i l\(r) t.lo .l N ., h ii c, !- g, t fi uEqnqqsd Jenley ro N 6. 6 s Er ( ueqnqel€d Inssw q N Eus$a,$Eg$er, Eg€fac+s$f,: 6i >; ci >; ts rt o (o G) ; Ep- € E t @ o F- FN =o -v () B F cio o) L f, o s* o st .o F N lo o F N o o \f c{ O) ol @ + 6 (o (\l u) € o s! gt (o (?t .q (o !t i\(o N o 6 o, s6 o NN q 3 o,t (?, N ts o q q 6 eo o ao N E Er- I -dico ^ :S- 3 :5* xHo :5E **s $ ,*51 R B'*HE + a,t 6 g) F o, ol a --@ \o ol t* (o o, NR3 Fj |- o) O o-6 ots- fiea $ d 5-o $ Ess i6 F -6 !: (o tg * E ^N PHB E.P=E B cj = -iP o N F gl 5 E R-t o t\ o E Eee s,rEE S o .tiE + gnx E g o Es +t oo t o 'tr o o E o ..6 e! gi 6i: B6 oi tlg Brscuopul rp ueqnqElad Bdereqoq u8unSueqruad o 0) ET 0, I a cq, u**.--^__s. \ <.\.\ ! ,1 tr 9. ! r--J IB t9 ,E c- (, 0) c:, 0) 5 -{ 0) f, c a (o -o r o i L! i3 6x >z za s< !o EA \ g8 l-i qt ig gt 68 E9 I Es '-. '\ 16.2 Pelabuhan Belawan, Medan Sumatra Utara Pada saat ini pelabuhan Belawan merupakan pelabuhan ekspor terbesar bagi Indonesia dan merupakan pelebulan utarna ketiga terbesar. Pelabuhan Belawan terletak 23 Kn di sebelah Utara kota Medan, terletak di muara sungai Belawan. Dari selat Malaka ke pelabuhan tersebut dihubungkan oleh suatu alur pelayaran sejauh kurang lebih 12 km dengan lebar alur 100 m dan dengan kedalaman - 9,50 MLLW. Sungai Belawan menimbulkan endapan Lumpur terbesar bagi alur pelayaran. Secara tradisional hasil-hasil yang dikeluarkan dari pelabuhan ini adalah karet, minyak kelapa sawit, kayu tembakau dan lain-lain. Dengan pengembangan indushi alumina dan sumber enersi listrik tenaga air, dalam waktu dekat arus lalu lintas barang melalui pelabuhan ini akan makin meningkat. Pada saat ini sedang diadakan penelitian pengembangan pelabuhan dengari bantuan ADB (Asian Development Bank) dan*dipersiapkan sebagai pelabuhan peti kemas pula (lihat Gambar 16.2). 16.3 Pelabuhan Feri Bakauhuni Bakauhuni terletak di daerah Lampung (selatan) dikembangkan sebagai pelabuhan feri pengganti di Panjang, dengan alasan memperpendek atau mempercepat perjalanan Merak Panjang; pelabuhan Panjang sendiri dimaksudkan untuk menampung arus ekspor dan impor. Letak Bakauhuni terlindung dari ombak, karena adanya gugusan pulau-pulau sehingga di Bakauhuni tidak diperlukan adanya - pemecah gelombang. Gambar 37 4 16.2 Pelabuhan Belawan Soedjono Kramadibrata, P erencanaan pe I abu han sl[ €rseuopul rp usqngelad ederoqoq u8unSuBqruod VI lr- ;--=--n J \ f,E@tlr f $ ext-wet @ szer-srcr ffi oear.lro roer-rset )loY nsl ne6N 'IUD (0002 - 00S) uep lud€{-l€de41qun %01 lrzp 8uemr1 ue8uunuo{ u€8uap oU/oU I€dB{ u/{ulBqruBuaq uDIuDIAunurp e{uul rur ?r€c up8uoc 'uetequral ISIS epud ue{tte{rp u[u8un[n u€p lprup lp ue{}Bdruo}rp 8u?r( (s$4e10) srln€rprq srrpurlrs ue8uologod usSuep uelurlEunurp ?fuuo{eJe8rod 8uu{ )pJaA ml€qursf ue8uep S/!\Thl sBlB rp 00't+ lsunlB^e u€Euop Iseq durlg ltl€ruou ue)finsnrp u8eu:aq '(t'9t uep E'9I requl€C pr4r) '(pto{ nun1uoc) suura4lod ue8uedel uep 'snq luururel 'rsalsrurupe/leuluuel Sunpe8 '(uelFnq) otyoy u8uuuep unSrcqrp u?{? eleu 'lur Euelup uele 8uu,{ uelelSe>1 rue,(elatu ledup eunD'0661 uru{e1 ?ped uee&pue{ 0t6'6 I LA00'267, rpefueru uu{s ueerepuo{ 006i I J 000'Z9l uep u?erspuo{ 008'€ / 000'171 uep Eurszru-Surseu uues 8uu{ unqul-unqsl uep u?lsnu wqnqunued ue4Suupos :000'8lg'S reducuetu us{p 0661 unq€l ?ped e>ler.u %01 erDI-BrDI usqnqunyed ueerqred uu8uep '000'IgZ'l I u?p 000'ltl'I ]r-lecral 9L6l uep VL6[ unqEl-unqe1 eped Suedunuod qelunf 'rue8uelp ledep uulunru elnd ogl oy uolsrs ue8uep uerpnrual {n1un nlueuel s?ruo{ rled sruel-spel ne]e d'd u4eung uep €^\ef uep lurep uelq8ue epou ueqepurdrod ue4ut>18unueur eSSurqes IUC (OOO'Z 009) uarnrlruoq oly oU 1ude4-1edu4 ru€fploru {n1un u?qnqelad ueeuecuerad 'l?luoslJoq cfuueqnqelad rp uelentu uerpra8red srue 8ue,( urelsrs n1e,( '(oV o[) $o lloy / uo /loy uetrsrs ue8uep uu18ueque1ry rw uuqnqeled eleur 'e,(urunyeqas ?rseuopuJ lp lnuerp ?wrq EUBI uuJenru uuu€8u€ued uolsrs ue8uep upoqJeg - / o E o E .: o so 6 a c e o 5o 6 o (t ! c o \)\ X 376 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan Lf,€ ersauopul rp uBqnqelod pderaqoq uEunguEqruad (UaJ lede) ;ue,(e1au) oU/oU lerae uelequol ,'9! requleg M-ltW ueepeal ePed 199 999 ledeY MHHI I ueepeel ePed 199 0Og ledeX M'pW ueepesl eped 1gg 9697 ledeY MHHI I ueepeol eped 1yg gggT ledeY f'-'1 I I tgg OO9 tedey ? _.J. I IeJeeuelBqulel---- sllnBJplr,l iapullls ),erac uelequal 17 Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) pembangunan pelabuhan Pelabuhan sebagai titik simpul dari berbagai kegiatan yang meliputi berbagai sektor memungkinkan terjadinya ketidakseimbangan dalam berbagai segi kehidupan dalam lingkungan pelabuhan tersebut, meliputi berbagai hal, antara lain: a. Sosial, adanya urbanisasi/tekanan pertambahan penduduk yang meningkat b. secara mendadak; kemungkinan akan dirasakan beratnya daya tampung fasilitas pusat perburuhan yang tidak memadai, sehingga dirasakan adanya pencemaran lingkungan dan berakibat perusakan flora dan fauna. Ekonorni yang mendorong masyarakat di lingkungan tersebut akan terjadinya kemajuan, tetapi juga kemungkinan memberikan dampak negatif, akibat kurangnya pemerataan pendapatan. Teknologi yang diterapkan ada kemungkinan akan mengakibatkan memperburuk keseimbangan lingkungan sebagai akibat adanya distorsi terhadap keadaan semula stabilitas dasar laut yang berubah akibat pengerukan yang berdampak pada perubahan kehidupan laut, arus dan temperatur atau polusi airludara/ suara. kemungkinan lain yaitu terjadinya ketidakseimbangan dari bentuk pantai yang berubah akibat sedimentasi/desentrasi pasir pada pesisir, sehingga memerlukan usaha pengerukan yang menerus atau pendangkalan Pemecahan masalah dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam pemecahan masalah pemenuhan kebutuhan manusia guna mencapai kesejahteraan hid,rpnyu dengan memanfaatkan sumber daya alam, tidak selamanya memberikan hasil yang optimal. Menyadari hal ini, maka perlu suatu pengkajian tambahan yang memahami hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya secara menyeluruh. Pemahaman ini dilalui dengan kerjasama secara silang sektoral dari berbagai disiplin IPTEK dengan disiplin Ilmu Ekonomi, Sosial dan Budaya (Ileksosbud). Dengan pengenalan secara menyeluruh masalah ini, diharapkan akan terbentuk keserasian dan keseimbangan sumber daya alam, keuntungan dalam jangka panjang, kelestarian sumber daya alam itu sendiri sebagai modal utama bagi pertumbuhan ekososbud (ekonomi, sosial dan budaya) lingkungan tersebut dapat terjamin. Dalam kaitan ini perlu dipelajari beberapa masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan ANDAL terhadap tingkah laku perubahan-perubahan ekologi, sosial budaya masyarakat, ekonomi masyarakat dan penggunaan Ilmu Pengetahuan Teknologi agar dicapai kesejahteraan lingkungan yang langgeng. Analisis dampak lingkungan mencakup perihal studi lingkungan terutama mempelajari akibat suatu perubahan kegiatan manusia yang mempunyai dampak merugikan pada lingkup hidupnya. 378 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 6Lf ueqnqeled ueun8uequred lepuy 'ueEurulSutl suollq u€uoduo{-ueuoduo{ -erJellDl u€p u€8uruI3ut1 releureJed-Jelourcrud 'uu8un13u[ 67'41 uule4Eup pep Sulseur-Sutseut {cdu?p ue8uq8url SpeEe-u fpqoO rpit"."i qlqel uslpn.,'{ ilqi"nC ueguq rpn,i ,iirlrinc-rol ruodos srpl*rrq €r,ces rcuFedueru deu-dep serz uerequfue6 ue6uep Eue,( leqa nfno rnullR ledep'lnqasrai Suepyq Ieptulp 'p's IrPp 'qu18uu1 edereqoq 'r'rl iuqr'ueg npna nr.u.t p.d,t H y qulEuel 'trnqosrel s)ll4eu *I-rnrnpirq !1oooe1 qolo ue>lEuBqueryq Blnues Iu s{lr}ehtr ueun8uequod ueler8al uu>penqlp I'll lege1 nino n'1n* i"uoatunln''nqnqeled rlolqepntuetu {nlun Oiri",ir.i urra*1-rlndurep uerysaglluoplsuou urul€p "lrii, .lr8pulqlp ledep ue8un13ur1 uednplqel uultErueu 8ue,( 1eq-1eq depeqrel n1:ed undnel, rslolu,r,d nlens uuqe3acued reae 'lue4isfueru3esrp; uelSuolo3rp 'lnqosrol eped tEolotq Islpuo{ !?reB! uu8uep rruinry ,-nq unp ledup Iq ueqeqrued u€{e Iu ueqnquled pues uy\eru,pl u,p ,,.g {$ldTnrel aleprq-auupiq eped lp€Fel ueaueqruaSued 1uqge ulel uul{eqrued ledueq uu6uep" e,(uungueqrp 6ir11^' .lnqesJe}qsJospepedlueses{ntunelsntlBuruelndurnSued4sestueqlnuBpeuereserd qeuq uuu>lnuued tp nelu tuslep Ip unu#,rnq1g.d peq rr€ u?qnlnqe{ leqllB re8uqas gerSodol tEes uep {IEq qBuBl Uee>lnuuad JtE uBp quuel uzEunpunrl unann* rrurntn rpehel lpereq qeqnguetu ndueru e,(uriueu Eue,( rs4ru1suo4 uulergel ir.O i*rO ,e,{er ueF[ uuSupef 'efeq uelef ueSuuef ,rng .rrn u;leiueauuer undnele 'lnqesrel ueqnqelad ueler8e>1 Sunlnpued tpefuetu Iquaqroq ledep rur tseyodsuerl uep lsegodsue4 ueSuue! ruens e,(ugueu 8ue,{ ueuelrp.a qnrrri-uuSuep rsDlrunuo{ unqnqnlod nlzns e,(uuu4nluelrp ueEueq u,tuepe 4eduepreq ue{e rse{ol ruEns rp 1n 1 rur ue1e13e1 uu8unlSullslslluuY l'Ll 'tut e,(uqereep uu8un4Sull Fuq qlsreq JIs ueqnlnqo{ ue8uqyqreu-ue8unlrqrad uep uzqnqeled -iuri JIu uneiprxueo uuerpe,(uad undnule qewi 'deq-dep e,{urs3urureq uttuelueul ledep zun6 rseredo Bue[unuaur i"t* qeuquun8elel:ntesueunlradueqnqeladeuecueredSuuroas.selelpuBl€JnIJBC 'ur(urseleSuotu ln1un BJec-erec uelerqradry nped rut 1eq uesuapuelefeslueSuolSurlueSuuqurles-{Bplle{e,(uuturelre13uern1uD{qnqulnueu ueryunqe{ uuqnueruod elnd ledep ru, un41r,[,.riif p'A*f uninratl ;til.d'iequre,(seur nelB uelmlEuu rSuq ulsnpur uep Euzreq nrnn, ntnlu uell$lEuruau {qun lJ}snpq gue[unued ulsnpul u,(ulnquq uu>lurl8unureur lnqasJe] uelndurtqnp0l l€J]s 'fluep1qes >iepll Eued su1u11 npl Jsrel eruc ue4qtpdrp ue3uep r€nses qr Sutdues 16 ur:{SunuIuIs€lullnl€lq?lssEllruequcetua6'eJBpntstsodtuo>1e'(u1eu:ouqepp u€l€qw€q u€)llJeqlualu ledup z'(uquuu Eue( sBluII nlBI nurrnrl p>1ere,(seur-ue1Erue>1 'unqn""*"d 'lnqesrel qereep nped ru1 Inlun uopp11d1p qelesulu (1de uep er?pn us{e s€lurl nlBI lszntts ,*O U*,Ueq Eu-u'( *inpno"'t-ua1reqlueu ^retoceue{ >lllF pzp le8eqes unp1a">1 lndurls e1ere17z,(er uBtrn rJrep i"ri*roq1*-uelq8"u ueqnquniled uetet8e{ uopll€uetu .rnq"*"i!*rrp ruouo{e irrauoaaul u,qnq€led snErleles Ug>Isl{Bsntp eE3urqr. fnrpir.(seu ,rqedepuad ue4lreueu _{qun 'e1e tutefte>lueluduesa4rrueldrcue4..lnqesJeluuqnqzleduepu?lslBJedueeqesn8ued ono"]ruro eun8 ue>1e1drcrp n*ed 1opre,(setu >1oduro1e4 rntun lldtuarrr nt ri'lanrrr unauoqq Iuel?p iueqnqeled tmdneu npl^lpq r8eq >ileq ue4rprpuod 'n"n 'ut tseredosBll^I})tsue8uspqeJoes-ue4lereErpeunElu4ere,$eutletsos4edtuup uuSusq orin"nr,larrf Eue'< t'd*ti upud uegnqeled nlens u'(uepe Fefeted1p nrrro co o, c:, .v, o) € o E(u o o .Y .v o oE r! E Q) .o o) c o E (E (t, '6) o '6 .v. o tz .E c po) o ! ll, z = 6 z3 Y l- 2 6 Il G (, J ZY <tr ao 6a <g 6: Ed o< YY slEl Y c zgz 3H6 ;ZY =63 Y<o e>z n 1r EEX o:< 2(J0- lIIUIUI rYl 380 o '6 cd c p G c t o G c J a o c o o E c o o c o t I o c a E G E o E g 6 c -e o E o E o o 6 o d c o E E !6 G o (! o N o o c F g oo o c G o f G o (, o 6 o tt Y t I I o E I ; ] i : HVA!.lrM NVeNYgW3eN3d NVO HVNVI- ISVIUOdSNVU1 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan I E el al E g g I I G Elrl 6 ls @ o -:l' .- I r c otot! E G b6 o 6 o 6lGlC c 0 6 o o s c 6 f, o E o o o c o G o to6 I rD ' Elt ils-l{ = HVNn9NV€ synulsNoy r.E $lcl5 E )c f, o E3 o o o o- E Io c 6 o o o o o c o 6 o o o E o o t ! = o E6 o o 1 tsvJ.uodsNwl ! I8g ueqnqelod ueun8ueqrued lepuy ue6un16ur; IBdrxEp lLDtJejlq ue6unqDur'1 uBuelef Z .U ! iEqureC eueluy ue6un16u1-1 lurso6 ledu:eg plodoal qalo ue6unloull lpduep uerelrued IspuI r.lBlouel uelnJn 'ueapped uep ue6unl6un ledurep uaesoq ualnpeuJoul 'c :leqqs dBllas uep ueouquadel lsenle^o'q :lpelat uq6unu 6ueI ue6un46u1; yedtuep regep 'e : lenuroul 6uel uesnlndal ulBsap 7 gns61 IlPuellv ueqnlnqel uep ue6un16u11 leduep uaesoq s!s!lBue uep ueOunl0url sel!lPnI lellu'ue6un{6ull :leduep lse)lulluopl . euEcual J0Etxellv euecuar lqeulelle ueqlpued llealeOuaur 'ue6un16u11 uBpppal 1e1s uelodel uele;6ay 1q1etre1y ugleses !edecuaur eunO lurouole orsos ueu;16unuey uBreses / uenfnl ue;46 ] 'Il Jeqrueg Dari uraian di atas jelas bahwa untuk mengadakan analisis dibutuhkan pengetahuan dan ilmu dari berbagai disiplin. Analisis ini meliputi: 1) Penentuan setiap kegiatan yang berhubungan dengan implementasi proyek, baik itu perihal sifat-sifat fisik, kimiawi maupun biologis; 2) Penentuan setiap bentuk kemungkinan adanya perubahan dari setiap bagian yang mewakili golongan lingkungan; 3) Menentukan dampak lingkungan; dan 4) Pembuatan laporan, kesimpulan dan usul, sebagai tindak lanjut memperkecil atau kalau mungkin menghilangkan dampak lingkungan. b. Beberapa masalah utama yang sangat perlu dikaji pada setiap pembangunan khususnya pada pengembangan pelabuhan adalah sebagai berikut: 1). Tanah Tanah bagian atas kulit bumi (top soil, the land surfoce/ merupakan bagian tanah yang sangat penting bagi kehidupan. Bila lapisan ini ditangani tidak secara baik, akan membuat bencana bagi penghidupan, misalnya pada penggalian/penimbunan yang tidak memperhatikan terasiring atau sudut kemiringan yang tidak sempurna dapat mengakibatkan erosi, sehingga kita akan kehilangan nutrisi utama bagi tumbuh-tumbuhan pada saat musim penghujan. Pada akhirnya kesalahan ini dapat membuat temperatur udara yang berubah atau tanah tidak mampu mengendapkan air hujan ke dalamnya. Kejadian ini dapat merusak kehidupan flora di atasnya. 2). Air Air sebagai sumber kehidupan flora, fauna dan manusia sangat esensial kebutuhannya. Ada dua kategori air yaitu air yang terdapat di permukaan, misalnya pada sungai dan danau, dan air yang didapatkan sebagai resapan tanah dan dikenal sebagai air tanah. Kedua jenis air permukaan dan air tanah sangat berkaitan satu dengan yang lain. Pengendapan air tanah dimungkinkan ,bila adanya hutan (humus) yang kemudian menjadi sungai-sungai. Penebangan hutan lindung, pada saat pembuatan fasilitas pendukung pada pembuatan jaringan transportasi akan merugikan pengembangan pelabuhan. Demikian pula pengambilan air tanah yang tidak terencana dapat berakibat menurunnya pennukaan air tanah dan berdampak perembesan air laut ke darat, sehingga mengancam keberadaan air tanah yang bersih (lihat Gambar 17 .3). Gas-gas yang mungkin terlarutkan juga sangat merugikan kualitas air. 3). Udara Udara sangat dibutuhkan bagi setiap kehidupan. Udara yang mengandung kelebihan takaran dan unsur-unsur CO (Carbon monoxide). HC (Hydrocarbon), NO (nitrogen oxides), SO (Sulfur oxide), timah (Plum been) atau reaksi antara NO dan HC akibat sinar matahari, yaitu 'photo chemical oxidants 'seluruhnya sangat merugikan kehidupan. 382 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan t8t u?qnqelod uuunEuequod lepuy lees ppud top/ruc (E4-OS) sruB uep (saullcouctd) urploqrd '(sawtcowary) urqouuel :luq-l?q s?qequou pllaued e,(uuurodel ruele( 'S'4 requ?g eped u,{uuelrrusrp Iuedes urBIBp 1ne1 epud lersuelod leduep E/r?qrueu Eue,i, 2761 unqet eped r{lrrus uep leu8enbs4 rlolo rlrlolrp r{Blel uretep lnet Ip ,8uenqrp, Euef ueln:e{ IIs€H urul€p lnBI Ip uurlnro{ 11suq uu8uunqruad {BdurBO e'Lt '(ruqueu ulsnpur) ueEmqEurl uu{qqnq rp Eue.,( ue8rslo u?epuroqa{ r8uu:nEueru Eue,( 'nspd Jesep uolrpefueu 8uu,( sedal ueurpos ue8uep tnel rusep e,{urpehel uelur4Sunurp ursl t?qr{V 'u,(ue,treq tp Euu.,( (1oua1ow srrrl) uncer leuolurs rrrzp yztB e,(uurelep rp InsstuJel ru?q ueurpos uele48utued ueqleqr4eEueu ludup eurndures leprl Euer( ue>1rue8ued uuEuecusred nule uurItueEued tseredo uuser'reSueg 'i'Ll rcqtrlug eped ler{lllp ledep efu4olod rnsun-lnsun s11e1lle{s EJecoS 'Suenqrp rql uBIn-reI Irs?q uuulu Ip u?p BJBo ?uBIuI€8eq n1rc,{ e,{uurc1 qeles€htr 'ln€l Jr€ s€lrl€tut uep lnel J€s€p srue 'eursruuE:o tstsodtuol uep eustue8ro epud leqqeroq 8ue,( .uuq, u?Eueqrurese{ Inqup rur uelrueEued e{uepu leqplv ue)tr{qnqrp uep dnprq ppueq-Epueq qelo 'e,(quse e{ IIzqueI {Eprt Suenqtp e,(uue1rue>1 e88urqes utel o4 ue{ruo{ u?q€q teduel lnqasrq IIs?tI IIBIpnLue{ {nlun lnel resup >1rue8uetu efte1 I}ndIIeu e,(uuzlurEel '@u$patp acuoua1ulow) ueln1uollp Eue,{ ueuel€pa{ ue{IlequoSuau eun8 ueereqrlorued reEeqas ue4rueEued uap sqesn lepou r8eq ue4n:eEuod :rqte,{ 'rsrs (enp) T, Vep leue{Ip ue>p:e8ue; u?8uruI8u.rl ueleJBp eI lnBl JrB lsn4ul {Edruu( Z' Ll t '/L Jequec elnuas qeuel rle '?Jsns ]Bqr{B se4s EueJEI (rnpp leqo) leqo u?IB slsnuuur ueeun8Euo4 '0 u€p :lslueru uunESueg'(a Irse>punuo4 uen8Sueg'(p ueqequupa6'(c ileqaqst uenEueg'(q !(r*o7 &u1naq) wBuap e,(up ueEuellqe) '(e :Sueprq-Eueplq ruspp euu1rua1 nltu,{ n88uaS8uaur uednprqsl EueleurqTersnuetu ludep ueqlqapeq 8ue,( ureng iuele>18ue [e>1 ulung '(y buangan dijatuhkan dari perut kapal hopper dredger, seperti dapat diperiksa pada Gambar 17.5. Selain itu disinggung pula perihal dampak material buangan terhadap unsur-unsur biologi: plankton frto (phytoplankton) plankton zoo (zooplanhon), neckton dan bentos (benthos). Pada akhir laporannya dinyatakan bahwa dalam jangka panjang pembuangan hasil keruk yang dibuang pada laut dalam dapat diterima, dan tidak dibuang di laut dangkal. peningkatan - siltasi - turbidilitas erosi - keracunan - hilangnya gizi penipisan hilangnya kerang perubahan pada erus laut & kimiawi - komposisi - tsmperatur - kecepatan o Modal o Pemelihaaan pengendapan buangan laut €ndapan pada organismo dasarlaul Gambar'17.4 Dampak lingkungan pada pengerukan dasar laut 17,4 Isu kenaikan permukaan laut Pada satu dasawarsa abad ke-20 banyak dibicarakan masalah peningkatan suhu bumi. Bukan saja diakibatkan oleh meningkatnya gas buang dari motor, tetapi juga terjadinya lubang pada lapisan ozon yang berfungsi melindungi sinar ultra violet tembus ke bumi. Badan survei Antartika Inggris yang bekerja di daerah ini melaporkan adanya penurunan permukaan es, rata-rata 1.6 meter tiap tahunnya, atau menaiknya permukaan air laut. Prediksi sementara menghasilkan bila seluruh gugusan es di antartika mencair maka permukaan laut akan naik antara ( 1.5 - 5.5)m. Sementara itu di laporkan pula oleh tim peneliti dari Amerika serikat melaporkan terlepasnya gunung es berukuran tinggi dari permukaan laut 45.00 m, panjang 145 km dan lebar 50 km. Penyebab terlepasnya gugusan ini belum diketahui. Kenaikan permukaan air laut akan mempersempit lahan tanah; dengan demikian ketinggian taraf muka pelabuhan menjadi lebih kecil. Jadi isu berbentuk kepulauan akan terkena dampaknya. 384 SoedjonoKramadibrata, Perencanaan pelabtthan ini bagi Indonesia yang s8c uuqnqelad u8unSuuqued ppuv prBln rsaMBlns - lB^nB lnlal lp lnel irE ueurleuod uelEloay uelep lnel aI (ew oo9'L +) lnial lrsBq rndtunl ueouenq uELleq gSt ose I 'zI JequrBc ueLl€dunl_ sel!ulles Ite 0t0 9€e 0€€ r60urUal qEJ€q Jaurld !$inpord epe lepa /' ' u/os , '\ -^ f, IbDUlUal qlsJeq ,l_:auvd tslnoo:o f l9Z ,uPqnluru8l, Oz t_s r.u3 9/{9 t... gt'r 0tg = srue q?le (c J Jnlaadual 18 Beberap a data, tataletak pelabuhan di luar negeri 18.1 Pelabuhan New York Pelabuhan ini terletak sepanjang muara sungai Hudson, biasa disebut Upper New York Bay, yang terlindung oleh Staten Island dari hempasan gelombang Samudra Atlantik. Jadi pelabuhan ini merupakan pelabuhan alam. Pelabuhan ini mempunyai muka air sepanjang 1100 km, meliputi daerah seluas 400 km2 dan di bawah pengawasan The New York Port Authority, suatu Badan Administrator The New York Administration (lihat Gambar 18,1). ,r -t ,q izi w i<l tt !Ft !t1 + id zl (o/ d, >rrrJ ( si xi') STATEN ISLAN d0 \O .\t ATLANTIC Gambar 18. 386 1 Pelabuhan Kota New York Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan L8E .Elsp ede:eqeg peSau renI rp ueqnqelcd 1u1a1 E]el 'wsl'ZJeletu€tp lefundtueru Eurseru-8urs€tu ru S8 Euelued ue8uep Euerl qunq g selu urdlop rqrulsuol tenglp lede>I u?rntueq u?q?ueu rytun '>1uEe1 sue8 depuqrel 098 lnpns {quequeru uep tu I raiou€rpreq 8ue,( ul 0, €feq edrd Eueu qelo Sunlnprp rur ,Qp{tl0? u€urelepel redures ue4runse.(uetu {ntrm uundu€ruo)uaq ru uotuod HrX gg'p9 qq Euefuu; 'p uep ireleru gg'y r8Eurl 'c 'relaru lreleur gg'y7 reqe'I 'q ireleru 69'49 Euefuu; 'e :uerruIruoq Eue{ uo}uod ue8uep wolto1d ?uuoa.a1a-t1as enp un8ueqrp er(ueped 1u,(unu uelentu ueru4Surqruad tue,(e1eur {n1un uuruulepel ueEuep uep u 0061 'tu 00'0t ressqos Je]oruelp ue8uep wsDq &urutry qens l€nqrp 1edo1 rse8trreu qepnuredtuotu {n1ug 'sn8rleles re>pe1 redns 1udo1 enp rue,{e1aur ludep Eue,( A {ntueqreq ,9p[ Suttoou nlsns un8ueqrp e,(uepud srun1 4e8e1 uep ,,punow atqqny ilDfir,, r.slnttsuo>1 uuEuep tu 00S€ Euefuedas Qa1o,u lDatq rop)rlclwas o) uen4futl qu8ueles ry[usqroq 8ue,( Euuquola8 qeceuad quns tm8ueqrp BJBIn uetEuq rp tur 4e,(ulu luuruual t8unpurleu {n1un '(g'31 ruquug lBIilD eqcuehl €"J l€los tp 'euteg re8uns EJsnru rp'erae11 o^I uur{nqeled r:ep ur1 SZ BrDI-erq e{u1eta'I 'L/dC 000'00L uemln reduus Jo>fuul :edns 1edo1-1ede>1 rue,{e1sru lruun Iul 4e,(urur wqnqeled (qcuura4) raJItuV'alnu11a'I ;p {u,,(ultr l uBqnqulod t'8I 'rdu elere>1 uelul uep u,{er uulel qalo ualSunqnqlp u€ursleped qeroep runul${etu e,{uueurelupo) 'lu}u€r uuSuep ueqnqelod ueEunqnll 'SAyI tu 00'll quceured nlens qalo r8unpulllp ueqnqelad {nlueq ueEuep reielos Eue,( SueqruoleE - '(g'91 ruqureg leqll) 0r8t unq?1leles un8ueqlp uup ad& ntd n&ugf redue,(ueu 1e,(ueq ueqnqelad {quag '1n-rns Suesed rqn:e8uedtp 4upu le8ues uup ue8ue1 ln?t Ip sicu€red uel€les tp {elelrel ellIssrBIAI u?qnqelod oruasrBtrAi uBqnqBlad z'81 'puDls! papts lp uurEeqes uep tastaT naN uep u{1t1ootg 'uDllotluory nelnd uur8eq eped {slelJet efue8euuep-e8uuraq '1edu4 ue8uap uelrduqroq ue)t{E}ellp Eued 'ueeuesJeq sr?ces ue8uep EuulEuol uep e8eu:ep Ip 18rul rapuoq unluun8rp 1e,{uuq auu puno.ty urnl d1ryg r8uernEuou Inlun 's?1ql n1e1 e,(ueped Eundueueur {(uun uelsls-ualsls ueEuap a,(er uelel selull nlBI uDIIEue{ q€lsp? gdepeqlp Eue,( utel uelllnso) 'urnurl$Jstr 8ue,( uelequet 8ue[ued uu4]edepueru uu4eqesnEueur ueEuep walsts .ord n&ulf {queq tefundueru ueqnqeled ueeuecuorsd esEurqes quuel ufualEuel qelo Is?lsqIP IuI ueqnq€led ueSueqtue8ua6 X 388 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 68t lraSau Jenl tp wqnq?1ed ry1a1 e1e1 'e1ep udereqeg er^eH a''l IeAuryI ueqnqeled a\,, I I t '8I Jequec t9 Penutup Dalam bab ini di samping keharusan mengevaluasi hal-hal yang telah dipelajari, perlu diingatkan adanya tantangan baru perihal fungsi pokok pelabuhan. Pelabuhan sebagai salah satu titik mata rantai dari berbagai jaringan transportasi: darat, laut, dan udara harus mampu meningkatkan hasil guna dan daya guna kegiatannya dalam menyongsong era persaingan di masa mendatang. Untuk itu angkutan antarmoda (transportasi) menjadi salah satu kunci keberhasilan menyikapi perubahan sosial, budaya, dan ekonomi, dalam kaitan hubungan di dalam negeri dan antarbangsa. Unhrk ini Indonesia dengan luas yang besar dan terdiri lebih dari 13.667 pulaupulau harus mampunyai hubungan jaringan antarmoda dalam bentuk integral akan sangat menjanjikan, bukan saja dari segi ekonomi bahkan dari segi politik, social, dan budaya. Untuk itu di perlukan perbaikan dengan pendekatan antara lain sebagai berikut: Komunikasi dan informasi data; o r o Teknologi transportasi (efektif dan efisien) dan pengendalian dalam arti menunjang pergerakan sarana dan muatan (barang dan penumpang); Otomatisasi agar mampu memperbaiki tepat waktu sesuai jadwal of arrival/time of departure); (TNTD, Time Penanganan muatan baik bagi satu moda maupun antarmoda; o o e o Dorongan muatan untuk mengarah ke bentuk unitisasi muatan (peti kemas) dan mencari jalan bagi otomatisasi penanganan muatan tersebut; Koordinasi antarorganisasi yang terlibat dalam angkutan dan pelayanan ke pasar angkutan; Meningkatkan manajemen transportasi dengan mengedepankan sumber daya manusianya; serta Perencanaan dan perancangan dalam kerangka pikir antar-moda. Perbaikan pokok-pokok pemikiran tersebut harus mampu memberi manfaat secara sosio-ekonomi dan budaya, sehingga mampu memberi pelayanan yang murah, di samping mengusahakan produktivitas pelabuhan yang tinggi. Dalam kaitan ini diperlukan evaluasi hubungan indikator dari setiap aktivitas yang membentuk produk layanan pelabuhan tersebut kajian dan dapat mengikuti alur kegiatan seperti tercantum pada Gambar 19.1. Agar mampu memperoleh hasil kajian yang tepat dan cepat, teknologi komunikasi dan informasi perlu ditingkatkan baik antar-organisasi maupun antarkegiatan di lapangan, meliputi pokok-pokok kajian peningkatan teknologi yang didasari atas persaingan pasar (WTO dan ASEAN). 390 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 16€ dnlnuod iuuryu4Euplp npad ueqnqeled uup uerefuled ueequsruodrelue Iseulproo11 - irsuersge uep sulr^rDleJe uu4ledepuelu nuep :FIp qlqal uepurqEuaru e,(eqeq {n1un ueDlluepes ue4durelrp nped tseuro;ur rEo1ou4e1 - lueure qrqel 8ue,( glt€tuolle se1ur1 uelef qndtueueur e,tuqruqes 'e,(eqeq rdepeqe8uotu ue4e uuue,(e1ed qere tuelep eltg '(uelenut) Suureq undneu (Euedrunued 1ede4 lume) etsnueu €eq ryeq wl€tuelese{ lequed (uottoztuo&tg aulUrDW louortoutaul OWI uenluele{ ue{Feqrodureur nlred {nlun u€p selHoud reEeqes uolleduelrp npad uB}BIuBIesa) - nll :uu8un43u1l u€p uBlBIuBIosa{ Io4uoy I ie,(ure8eqes urel uep (ue>lteledtueur ,uoluds8uod) uelgilu sesord (&u1t1cots) uelndurnuad 'uesene8ued 'ueqtltuad '(Suutafsuott) ueueEuel-qepururad leq-leq pndrletu uuuedtut.(ue4 '(llsuuri) nelnd-re1ue nsl€ ueluuleped uulurep :IsnqLBsIp uutluuuad-e4nqrel ne1e dqnuel snsnq{ uzlenlu uep Euufuud e>13uu[ '>lepued e>1Euef :4odse UEP IrEp nefuplp uel€n1u uutmqurruadpeuedur(ued ueler8e>1 pndllstu ruuureleped tseredglse4srurrupe uep 1ede1 ueryeqred 'pdu>1 ueue,{e1ed 'eEeu:ap e4ledueut lole 'Eimde uulelurad uep ledq Is?poulo{B 'tseEtneu lo$uo{ nl1e,{ 'uertered rseredg :uuqnqulad p>1uued 13o1ou1e1p :1o1od->1o1od rlndrleru nplem uep 'e,{utq 'leporu 'eileual ualutuaru:pr(uzq 'sen1 le8ues p1 ueqnqe;ad selg1p1npo.rd uep lelsueug Jolellpu! ue6unqng raleued EIelq uearruEd eSunq le1Bup lol2al fueAocu p11dec gog ueuequreEued tol6ull ! '61 lequree uelfe; D Kerangka institusional dan pengaturan yang menjamin transformasi secara integral sehingga dapat memadukan satu kebijaksanaan dengan kebijaksanaan lain, seperti keterkaitan dengan: - Lingkungan alam (lihat lampiran); - Kompetisi; - Iptek; - Produksi; - Energi; - Distribusi dan lain-lain. lDukungan IPTEK Beberapa pemikiran yang berkembang untuk mendukung transportasi terintegrasi, misalnya: . . o r - Teknologi kapal: Multi hull vessel; Ocean going Tug-barges; Semi submerged catamaran; Alat penanganan muatan secara otomatis' Teknologi kapal r + pelabuhan: Pada sabuk kontener (peti kemas) sedemikian terjadi arus peti kemas secara o o kontinu; Pengawasan penumpukan secara komputerisasi, maupun jenis barang dan alokasi angkutan lanjut; baik dilihat dari lokasi Peralatan penanganan peti kemas: Elevator dan alat muat samping; Perbaikan dari alat Straddle carrier; dan lain sebagainya. * * - ' Teknologi penanganan muatan curah cair . Peningkatan kapasitas pompa untuk barang muat, sehubungan dengan makin besarnya kapasitas angkut kapal . Bongkar muat bahan padat ke bentuk slurry dan bersamaan dengan mata rantai pemprosesan atau konsumsi. - Teknologi penyimpanan barang: . o o o o Peningkatan utilisasipenyimpanan dan ruang; Percepatanpemindahan/pembongkaran; Pengawasan barang lebih ditingkatkan; Jaminan keselamatan/keamanan barang dan faktor lingkungan Otomatisasi baik dalam penanganan maupun administrasi. Untuk mendapatkan hasil guna dan daya guna IPTEK secara nasional, maka IPTEK transportasi tidak dapat berdiri sendiri, melainkan perlu terkait dengan sektor-sektor lainnya seperti tertera pada Gambar 19.2. Sejalan dengan hal tersebut fungsi 3gZ Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan €69 dnlnuad 'Sueqruaryeq Eue.{ Iersos-{r}rtod rurouole uuqeqrued eped deE8uel uup lrdupeqrp 8ue,( e uelnl8ue resed ueqeqrued rensas 'uuuqusruad rsltu tuolsrs uelSuequre8ueur !ryeq ryqe1ufta4eq uume{.ru1rs?Arlou Euo"ropueru n1eles . uetrsrs . . ?pourJelu? ueru18ue uu4Suequre8ueu tuel€p . irsesrue8roqns-J€luuuelropetre{ . irsusrueEro tuelpp uer8eq-reluu npedrel :lnqesJol reqruuE eped ualsqnlrp rgedes trDIJel Surps eueselre>1eq efedn ue8uep rsesrue8ro uerEeq qrunlas qelo IBIues >11tp ue4rpefip IUI selllp>lnpord uelelSurued is4rltl4npord ue4telEutueur efudruaq nlelos rsesrusSro urelup lluruBluB etueselrel lees derles Eu€ru rp '6'61 requreg eped uelsqnllp lps] rnsun-rnsun qrunles uenpedrole;1 'uuuerlnq€lede4 rs8urg uequeEuau ruBIBp u?rptuolo{ sruef ue8uern8ued uu8uep uu8uuusq efte4 u8euel uepdurerels{ ue?urqued rnleleur uolle4Eurirp sruol Iseslu€Ero uelen:1e{ uslpruIJed 'resud ueln1un1 e{ ue8Euuled zsul ueqnueuied rrup ue4te43un1p ueqnquled ese[ ueue,{e1 qnpord ualpnqeturp Iu} I?q tu?lep irused uelnlun} uuqnuaued urec uz8uop ue1e6a1 uenpedrelel ue8uep Brlesn Isrru u€p IsIA ueqe,(uad etuepe uu4nlredrp n1l {nlun 'e,(uuequrerp 8ue,( tstru selIAIDInpoJd uelelSurued euelurl qerrrelueru ledzp n1e1as e.,{qeuorseredo useuecuered upq rqnuadrp ledep e,(uuq efuueeuecuared uelrseqreqe{'uudep esutu Ip ue8uetue} re8eqes (t'Ot Iaqet 1uqt1) ueqnqelad rs8ury ue8uep ue{lru{Ip uep (8'01 J€qtuBD 1uqt1) ulnqrel resed tsedrs4ue8ueu ru€leq 'ueqnquled ueSuucuered uep ueeu?cuarad tuelep e,{ueuruln 'uudep sselu Ip uelnq8ue ue8ueluel qernelueu ndureur e8Surqes eporruulue uelolEue uelee;uuured rsEurg ue11tu48uaur ue8uop uerrlrured rssep uequqrued lpeFol ueldureqrp Iul uurqtued ueqeqruad ue8uaq 'l'6I 1oqe1 eped un1uecrol li:odos us [[nsnp uep Euuln nefuplp npad und-ueqnqulad '6 c!l i6a 6@ th tv ouJ YFL o tr o '6 o E o s (E c .o o) to (! c o E o s (t c .9 o tr Z 4 o 6 .9 6 39 tc Soedjono Kramadibrata, Pere ncanaan pelabuhan o) 0) 96€ drunuod A' CL l (o 60 6',6', E 0, s oo o) :, BE 6t E$E d ilg' f o, f !, bahan bakar jar. airminum jar. informasi pemeliharaan 'eqistrasi awak o\ -r A, ! a o rH a'g,. s€ $$ is E(o (o :.j Es pongupahan operasi E perahtan dukungan sewa tenaga kerja d E E o 6) f (o 0, (O o 0 l o goE daE tc< €6= 5 c f a 0) J o g o) o ! :o 0) o) 6T l asulilnst 0 5 6t fi o d (o x!) ! 3 c ,oT sl rehe'9 br - Edd 5' a o (o o K d\.O < c L-a =. l E8rF4 y =6oo =E o Etsg 3 oo of c(o o0t s5q 9o; 6xI 33d Iii0 ag 6' oo ocq) q : icC hubungan dengan muka dermaga lap. penumpukan, )€ngaturan langsir Ex$ orc l4o r 69. 0' o @ @ x 5 o ! u B : o ! :-o a0,:= , 1dfrOq L-L! .A D- JO oao.f ooD= or< I $o Ef l 6 ) o s (o 5: 3 0 =E=. E. 3 op a sE gs ss I t I $F6 qt 63 cq =. :l _,x a{ co E; H i 5-E' o o *er u Bsal s]J f N B 1 tf, c o, EEE oF Z () a o @ xE E oHd oQ se x = - ID oo T' 9. o E o o ro o c a 3 E (o ) o a ,A, 0Jr^ 5 'r'l C o B ]C 13g{ @ E.A !o r) i6 t{-- rE .;o flt penorima tugas ! {o f =. 9x I.T * e6r _r o o d o _f o 960 0) d 1) 6 o o, bantuan utk peti kemas pallat (o d f 0) xo 0) 0) 3' E e !E' J D !ql f. 3 o 0l @ a @ personil 0) o-E aiBfi ao o x awak penambat E 0) { 0) o E o 9. 15 t 01' FG I (t P, I 0r E (o E f Fxo 5g { oY o {x o, c 3 roen T.K. kapa makanan minuman ,: od pemandu JC Or ! o usaha p€nempatan tenaga o g) RE 3* phlang kapal a @ o o .n g, :- ET N o) g o o :g:o -l DT 1' o 9.. P 5 c xn ,, 7a o o) ! o f "q ? T *--^E 0) 6q TG 5.> a_ (t cj 0) 0) = 3 Peningkatan produktivitas melalui keterikatan dalam transportasi terpadu Gambar 19. 396 Soea3ono Kramadibrat4 Perencanaan pelabuhan L6C dnlnued (erep61 uereu.racuad JBpuelS s1apul) ndSl tensas 'se1eq 6ueqr.ue rp eperaq lesnd BUEIEf eJepn tsnlod :' "r: 1'r:1'1!l0s!s: ilo'!x::r';l l!;jir,lY8.lNl !ijv;-t 0$'!! ': !'s i.$i ;$ It 1i it. :t.s, li 669 uBrrdue.I tBdEy sEClsEdOl depEq/ol (lseg Eueqruel 'roluel'unurn 0lz uegenyl) ;edry 6ue[ue4 l/MO uenqru 06l, or.t 09t oer otl, 06 0t 09 0e 0r.00r (e.o) l 009 008 000r AOZ,L (lseg Euequeg qerng ledey gsuaurlg (U) JBqe-] se 0P !\ o uenqlu 09 0t 86 0e 9'0, (r),r,". 0e - -te' +,-"'5 tet 0t ttlt 09 /6t 09 .roluBl ledey ;sueulg (u) reqer sg sl -L/\ O uenqlu 00ret08tL0960rt 9'0. (o),"r", 86 0e leqlt tet ,9r - 0t ^rA 09 L6t 09 urnur1t uEEnn ledey psuetulg I/MO uBnqlu (g) reqel zt 99 ,tetztlL0t.68l zle! 2qa io. (o) ,ur". 08 0t 86 09 ter 09 L'L uErlduE-l uuJrdtusT Lampiran 1.2 EEEEEEEEEEEEEEE== Kapalpeti kemas 400 Soedjono Kramadibrata Perencanaan pelabuhan I0? uBrduI?'I ou-ou lBde) t'L uerlduE'I Lampiran 1.4 BOAT DECK OFFICER'S DECK CAPTAIN'S DECK NAVIGATING BRIDGE FORECASTLE DECK POOP DECK UPPER DECK LOWERDECK Kapal muatan umum 402 Soedjono Kramadibrata Perencanaan pelabuhan t0,' uurdur8'I tz'91 Lg'tL e8'Er ez'el ta'e /9'e 69'z 90'1. 89'Zt z[z 9l'8 96'Z 96'9 90'9 t6'l e8'e t;zt 6r'g 86'9 08'1. L| L 98',2 tL'Z 0Z'9 Zr'9 62'9 09'9 s8'l tL'L 8t 29', 60'9 z8'r z9'tl09'z Lyz sg'e t9'9 9t'? '€'e tz'e zL't 68'0 tr't '0't e8 z 9z'z 8z't lg'v tl'e ffi'z 00't 6/'0 eg'o 00'e ge'z 68't 0r.'t /8'0 69'0 0z'z t[r 8e'L ez'z LL'l 0r'0 0/'0 99'0 ,t'0 Lr't zl'L 68 0 09 6 L 60'z r 86'0 t r z6'0t z6'6 l|B 16'9 82 0 90'€ LL'Z Zt'Z Z6',l e /9 9 0r'9 t9'9 W t '8 ,B'0r z0'0r il'6 66'1, rc'g zt'z gL'z 96'l ll',r ge'l S 80't t6 9 Lr'g 88'9 99'e Le'Z gl',z 'I88't 6t't or's tIr 0t', 9/'e e6'z Lt'g 08't 9e'? l8 e z0'0 sg'r z9'l gE'l 0z'l 96'0 E',e to'g g[z tt'z l6't e}'El '8',Sr 99'zL e ouaequas ue11edure11p 'sqde1 enp 6uaequ.res ueltleduiellp 'srde; enp 09'0' l|li s6'82 lg'tt 00 6e E,,ee 98'Lz tt'zt 8€ r.0 ?!'zc, 0[92 oo 0r 00'9e 00 08 00'92 z?'09 El r29 00'009 Li'BZV 0 J 3 o c I 6t'9Ll 9l'08z 89 8 90'9 S0'9 1.9'tl t|L?t ll'ggz 6z'ttz 98'Zrt lo't lnpn (g) Pler-ela leqel Irun derl uep (uo$ rf llt 9 Lt'Z 6z'zz tl'gt tr'tt /9 9 eZ',Z 9e'te z0'9t 89'01 w'9 tt z 00'02 00'91 00'01 00 9 00'z vl'ez 90'LI I H 'ubsoool deu lnlun llun qelunt gz'Ll t9'9r 89'91 ql'tt 0Z'e! gv'zl 1.8'0l, 6Z'91 r pquts (y) lrun de11 lsuour€O 8r'9r 19'91 l?'81 0[02 z|'nz z0'62 96'/0 x 6/ r tt't /0'r 00 t 9t 89'0 0'z9l 99'0 0's9 r e9'0 8'6rr 09'0 0'0rt, 13d leleg CF rL sru€lleJag L9',82 dz',rl tt'L yun deu ueg (gnc) eulnlo^ / lsl (V-V ue0uotod) (6qdues) (resep) (selB) spoderlol !'z UPJldue'I Lampiran 2.2 Quadrippods *?rh A I t+r-Fb --r@ (atas) 7.14 (dasar) lsi / volume (cufi) dari tiap unit 156.0 162.0 5oO.O0 57.t.43 Bsrat (ton) dari tiap unit pcf 't40.0 (potongan A-A) 14.29 28.57 71.43 142.86 214.29 285.71 357.14 428.57 Berat jenis 149.5 (samping) 0.50 0.53 0.56 0.58 1.00 1.07 1.11 1.'t 6 2.00 5.00 2.14 5.34 2.23 5.57 2.31 5.79 10.00 10.68 11 .14 11.57 15,00 16.02 1 6.71 17.36 20.00 21.36 22.29 23.14 30.00 32.04 33.43 34.71 25.00 26.70 27.86 28.93 35.00 40.00 37.38 42.71 39.00 44.57 40.50 46.29 Tebal rata.rata (ft) untuk dua lapis, ditempaU<an sembarang 3.66 4.61 5.8't 7.88 9.93 11.37 12.51 13.48 14.33 15.08 15.77 Jumlah unlt untuk tiap 1000sqft, dua lapis, ditempattan-ernbarang 261.05 1U.M 103.59 56.30 35.37 A B c D E F u H I J K 404 27.04 22.38 19.28 17.15 15.41 14.15 Demensl tiap unit (ft) Simbol 0.93 1.17 1.48 2.00 0.46 0.58 0.74 1.00 1.?B 1.6'l 2.03 2.76 .38 1.74 2.19 2.97 0.69 0.87 .09 1.49 1.97 2.48 3.13 4.25 2.43 3.07 3.86 5.24 1.97 2.48 3.13 4.25 0.99 1.24 1.56 2.12 3.36 4.23 4.33 7.23 3.88 4.88 6.15 8.35 1 't 2.52 2.88 3.17 3.42 .26 .44 .59 .71 3.48 3.98 4.38 4.72 3.74 4.28 4.71 5.08 1.87 2.14 2.36 2.54 5.35 6.12 6.74 7.26 6.61 7.57 8.33 8.97 5.35 6.12 6,74 7.26 2.67 3.06 3.39 3.63 9.12 10.43 .49 12.37 1 1 1 1 1 1 10.52 12.05 13.26 Soedjono Kramadibrat4 Perencanaan pelabuhan 14.28 3.63 3.82 4.01 1.82 1.52 2.00 5.03 5.28 5.52 5.40 5.68 5.94 2.70 2.84 2.97 7.72 8.12 8.49 9.53 10.03 10.49 7.72 8j2 8.49 3.86 4.06 4.25 13.15 13.83 15.18 15.98 14.47 16.70 S0r' uerldurB'I 6r'0 90'8 06'z el'z eg'z le'z tj'z 69't Lt't g|t Lg't ge't 60'' 08'E gr'e to's 6e'z 9/'t 0€'9 /0'9 zg't t9', tz't z8'e ,0'e 99'z 96'1 zg'vt 8r'tt LVel Lg'zL 9r.'L I 69 0t Fe'6 W L Sr'9 (U) 06'0 tl'l c ?t'E V SS',' B pquls Iun dB[ lsuoureo 08'Lt 8t'6r. 89'lz 9z'tz 9l'82 t0't0 6r'9t z8'0l o 0r'L tt'l 99'r ez't ie '001 98'902 0t'8zt ouaEques ue{ledurslp 'sldel Bnp 'Ubs000L derl lnlun lun qelun,r et'1t 69'il r0'et eg'tt 66'9r t9'02 t8'92 zl'zv Jnlael uexduJeup 'srdel nles 'Ubs0oo 60'61 9Z'8r 0/'0r. yz'01 re'u Zg 09'82 8L'r21.60'86t I detl Inlun llun qelulnf 91 9t'9l, g/'el z0'z,l t9'6 €0'/ 89'9 et'f Duereques ue4edruelrp 'stdel enp 1n1un (g) slPr'eler 0/'6 9t'6 09'8 ZL'L llg :rqe"re1 9€ leqal 9 t6'e Sl'e w'z ue4eduayp 'srde1 nles Inlun (g) qerelel leqe1 6Z'9t 09'0t lL'rt e6 8Z Vt'eZ 9e'/l L9'rl L9'ti 00'6e tt'et 98 LZ 6Z'24 il. 91 tL',ll t[zn 8e'ze fize oL'gz 9t'tz z0'9r 8s'01 00'0, 00'9e 00'0e 00'sz 00 02 00'91 00'0t 6L'9 'e'z 19 9 tz'z rE'g tt'z 00 9 00'z It t LIt L0'L 00'l. 890 0'z9r 9S'0 0'99 t e9'0 9'6rr 09 0 0'0rr ,3d lrun den uep (uot) le.reg 0t'tl9 00'009 /982v tl'L9t slua[ 1e:ag t[igz 6z'rtz 98'zrl et'll l9'BZ 6z'nl tt'L lrun deu uep (unc) sulnto^ / lsl (6urdues) (sele) kc spodexoH t'Z uerldruE'l Lampiran 2.4 Tribars (samping) Potongan A-A (atas) lsl / volume (cufr) dari tiap unit 7.14 14.29 28.57 71.43 142.86 214.29 285.71 357.14 428.57 500.00 571.43 Berat jenis Berat (ton) dari tiap unit pcf 140.0 149.5 156.0 162.O 0.50 0.53 0.56 0.58 1.00 1.07 1.11 1.16 2.04 5.00 2.14 5.34 2.23 5.57 2.31 5.79 10.00 10.68 11 11 .14 .s7 15.00 16.02 16.71 17.36 20.00 21.36 22.29 23.14 25.00 26.70 27.86 28.93 30.00 32.04 33.43 34.71 35.00 37.38 39.00 40.50 40.00 42.71 44.57 46.29 Tebal rata+ata (ft) untuk satu lapis, ditempatlGn teratur 2.18 2.74 3.45 4.69 5.91 6.76 7.44 8.02 8.52 8.97 9.38 Tebal rata-rata (ft) untuk dua lapis, ditempatkan sembarang 3.85 4.85 6.11 8.30 10.46 11 .97 13.17 14.19 15.08 15.87 16.60 Jumlah unit untuk tiap 1000sqft, satu lapis, ditempatkanteratur 161.34 101.63 64.02 34.80 21.86 16.71 13.83 11.92 10.60 Jumlah unit untuk tiap 1000sqft, dua lapis, ditempatkan sembarang 9.52 8.74 247.85 156.12 98.35 53.4s 33.5B 25.67 21.25 ',l8.31 16.28 14.63 13.43 Domonsl tiap unit (ft) Simbol A I c D E F G H 406 1.05 0.52 1.25 1.78 1.09 3.22 2.09 0.52 1.32 0.66 1.58 2.24 1.37 4.06 2.63 0.66 1.66 0.83 1.99 2.82 1;t2 5.11 3.32 0.83 2.25 2.84 1.13 1.42 2.70 3.41 3.83 4.82 2.U 2.95 6.93 8.74 4.51 5.68 .1 3 .42 1 1 Soedjono Kramadibrata, P erencanaan pelabuhan 3.25 1.62 3.90 5.52 3.38 3.58 1.79 4.29 6.08 3.72 3.85 1.93 4.62 6.55 4.00 4.09 2.05 4.91 6.96 4.25 4.31 2.15 5.17 7.33 4.48 4.51 2.25 5.41 7.66 4.68 10.00 11.01 11.86 12.60 13.26 13.87 1 2.25 6.50 7 .15 7 .70 8.1 I 8.62 .62 .79 .93 2.05 2.15 1 1 9.01 Lor' uBrrduB'I tz'z tt'z tl'z zo'E 8s'z tl'l, zg't e0 t tt't 10'6 I9'9 I r',8 z6'l sg z r8'e 0L' L gl',r 6e'z 69'e 9L'L Z9'l et'z 06'r 92',€ 98.2 6t'9 (U) Uun z0Lt t9Bt ,9'02 i6 LV',r /9'9 de|l 6Z'6 s V oz'EZ t6'92 09ze 99'zv vL'19 99'tzL L8'L6t zt'net Euaequas ue)peduelrp 'srdel enp 'Ubs000 t dpll Inlun ilun qetunf 68'81 tg'zz tg'62 1t'Lg 9|8tL 9z'0zz rnlelel uegeduellp'srde1 nles 'ybs6661 derl Inlun Uun qelurnf 69'91 19'91 9t 09 t re ,z'v 09'ti 0r 6|'tt r 0t'6 er'g 9 Euaequas ue4eduallp 'srdel Enp lntun (U) qe.FBlEr leqef 68 8 tt S 96'L 8t'L oL'g 9B'9 99 r U'e rnlaal uexeduraup 'sldel nles lnlun (g) 6Z'9t 09'0t LL',te 19't' 00'60 et'e0 tL'zv 8e 'r0 nj'ze 00'0t 00'98 00 0e e6 sz 99'Lz 0L'92 00'92 00'009 tgsz,v eprepr 9€'l.l L9'tt 61.9 tEZ tl'gt tL'Lt 19'9 eZ'Z 9e'IZ Z0 9r 89'.0t t€ 9 ,t'z 00'02 00'9 t 00'0 r 00 9 00'z vL'EZ 62'ZZ 11un eili/g o c pqulls lsuslloo Il 00'et Lt'tt tz'gt gz'8r 9i'Lt zt'| €8'0 99'0 z9'0 19'r r r'L 88'0 0/'0 gZ',Z 19 t Zt'.l 90't 09', ze'e 09'z 60'z (6urdues) t't Irr L0't 00'I 9 0'z9l 89',0 9s 0 0'99 r e9'0 9'6tl 09'0 0'ofl. Jcd den uep (uo1) lereg tt'Lge t[982 6z'vtz gt)'zvt en'LL L9'82 grun ZL'.Z gt'Z leqe1 srual 6z'tt lerag nt'L den Vep (Anc) €urnlo^ / lsl (:esep) (sele) saqnc palllpow 9'z uerldrus'I Penyusutan (depresiasi) aset pelabuhan . . o Dermaga kayu 10 tahun 30 tahun 70 tahun Dermagaba)a Dermaga beton Gudang: . Rangka baja r Beton, dua / tiga lantai 30 tahun 50 tahun Keran: . . r o Keran Keran Keran Keran mobil 3 ton tetap, (3 - 6) ton gantry, (10 petikemas - 15) ton 20 30 30 30 tahun tahun tahun tahun Kapal tunda 25 tahun Jalan raya 50 tahun Jalan kereta api 100 tahun Fasilitas peralatan: . t o o o r 408 Fork lift Straddle carier Chasis & boogles Petikemas pallet baja pallet kayu Soedjono Kramadibrata, p erencanaan pelabuhan 10 tahun 10 tahun 10 tahun 8 tahun 5 tahun 1 tahun 60? u?rrdurB'I 6ueqn1 (qnlndas) g1 00 02 ,62'0 ;8.0 LI L9'tZ 6Z'0 sz 8t'lz ,62 0 ,'l ,l 9'r 1 g',tL oc 9'L L I1.00 loe 9'l0e 9 trg- 00e 00e 00e 000 e-9- z-9' e9 0z 620 i'I 66 9'LL 9'/0e e8'02 ;tz'o 9t 9'81. 9 zz 9'81 6Z 8e 981 9'LgZ 092 9'LqZ 092 9'l9Z 092 EV IL'OZ o o zt 0'zg g',102 002 9'107, laz 9'LAZ 002 tse- o0zz )tz z9'02 )tz 16 It ,t ;tz'0 3t 90 tz )6r'0 00 02 aL'0 )6t 0 980 0z )6t 0 t9'tz )6i /90 0 ,'I 9 81. lt n70 029 029 EZ z'r 92 r-9-t00Al tgz 092 c tiT 002 7V I 6ueqnt (uedetep) Z.? t-tr t00AJ \-/ >l + + + 7-C- -t- r00Al + l< + e-e- + 3',C I Bueqnt (tueue) g e6 0a It Ltt'0 e,'0 Ltl 0 190 00 02 Lrt'0 98',0 t8'02 Lrt'0 960 0z 6 CI L' 9.29 9 r.9 I Z9r. 091 9'.29 9 /SI 09i I OZ l,9 g',tgt 9.t9r 09t 7Z- *zI-Z- t00Al oueqnt 69 02 860'0 620 e6 0z 860 0 et0 90 tz 860 0 1.9'0 r0'02 860',0 r90 I a m {o {I 3 o o L !l s xo o r ) ls ls ls ls t0 I^ tb lrl 9 9 :o xE m €. m ao !o se ls zor sa I 9'Z0 r s8 le zo r. /0r s8 t 3 lc 00 r, 00t loo r t00 t s z s v t-l' z'l' i-t't00n (ledua) ' I I a o vz at 6 Edrl roruoN v ll_l o o = 6 h (urc) lsuotuoO adtt) ,,UIJV radns euo$adpug,,lileyapual ;,', ueJlduEl Lampiran 4.2 Fender karet "Bridgestone super Arch,, (tipe v) Demenrt (cm) Nomor Tipe co c o E e, u a gG o n, CL vt! FV002-1-1 o o o E E o tr F o o UJ F E, o UJ uJ tr E 0.131 FV002-2-1 0. t96 15.49 0.1 96 15.79 FVo02-$1 15.33 0.262 15.00 FV0024-l 0.327 15.20 15.26 15.83 FV002-S 15.29 15.00 15.45 15.33 41 0 Soedjono Kramadibrata, perencanaan pelabuhan IIF uendluB'I 9tL 06t 0 ez 06t 0 9'e 06r'0 06t 0 U! 6Z 99 g',1L 80r'0 6l 80r'0 6Z 80t'0 6'g 80r'0 t'v tz tLq'Zt LZt'0 9t. lls zr. lzt o e'z 6t t9'z ez'z tlz 9Z'Z 092 It'z 902 LZ'Z t, 9'L L 9U. L9 0'61 9'Z9Z 092 9'Z9Z iosz ?? 0'6L 9Z9Z losz 9'ZgZ losz z-7 ls z9 I9'ZLZ I oo. le'ze ls'ztz I ooz 19 z9 ls'ztz ls'zg ls zLz ts€' t9 0'61 I 6Z 8e €t g'ts tl lsrz'o LO 0 lsuz o !-r-t00Al \/ >l + + l( + e-s- z'e- cc Ir{-e 00AJ EuBqnt (uJeue) g + l*, ls zgl l0s r + + ls zsr TL ZZ L'l I + + 133', I9rz 6ueqnt (uedetsp) z-9' k9-e00Al uoz 0l ts9e-9- s zle l,00e s'z re lr000 9',arc l,00e 9t lgz'zt lne o te lez'zt lLze'o 9e 9'ZlE lr00e 6ueqnl (qntndes) ls zgr los r zs' 9Z ls 133 l*, + l*., I I I oueqnt (tedura) I I I ls9r.0 lesr 0 o s L I F t- rll m 9l o xo t o x a_ {o : -{ o t :o o E 6 :l m ?o , o = 6 h t, ztt 1,., zrr lsztv lq t9t lor lcsr. o legt ls I I x!) tt o 6 o , 3 lszrr. loo r 100! l*t e 4 s v I I 0 o 91. od!l JoiuoN v o 3 t (utc) lsusuroO edn) ,rtlctv ;rcidns auoqa0ppg, laJel JopuoJ E'? uerldue'I L"rpit"" 4.4 F"rd. esfone super Arch,, (tipe V) o o Oemensl (cm) =C Nomor Tipo o ts IJJ F o c UJ N E J o tr o Y d, G 0.295 6 (enam) tubang FV004-3-1 5.1 4.5 -3-4 FV004-4-1 3.4 0.393 2.2 6.31 571 8 (delapan) tubang 4.21 e 10 (sepuluh) lubang 4I 2 Soe_djono Kramadibrata perencanaan pe I a buhan a,l o F J J 0.295 ?+{ o F gt 0.196 H o tr o 0.1 96 FV004-2-1 o E glt usrrdurB'I 09'z 99/ 09'1. Z6'L 981.'0 0'9 st 9Zt 98/',0 0'6 89 06 9',Zt 981, 0 0'z r 981. 0 0'e r 09 1 09 1 999 0 0.9 09'L zst 999 0 0'0 s99 0 0 9L',t tzg'o s99'0 g',t t tr 0, 9'Zt 0zz 0zz 0zz 0zz o0z 002 o0z 002 g-e' z-e' r-P900AJ 0Lt 0Ll 0Lt oLl 09r t-z- 09, 09t 09t e-z' ozt 0zt ozt 00t 00r 00t t'L' 0zL 001 r- r-90041 t e z 3 a v 9'e9 9'09 t6 09 69 9.e9 99 1 ,29 0 tz9'o L9'L e6e '0 0'e 0'01 t6e tz 992 09 89 9' 0'0r. 0'0r. 09'z z9z o o'z 9l 006 L9'L 09'r. z9z'0 0'e zgz 0 0't z9z'0 9t ez 09 r. 99/ 8L'L s v e6e 0 I r c m o o -{ o 3 o 3 { J 3 o o I m 5 o x IE o -{ o I r 3 m o = o h ,-6' 0Lz 0Lz 0Lz ot 9't e-ts Z-V 0'08 0'08 0'08 0'08 TE 0 e6e 0 vv' 0sz 092 092 9'e9 te 0'01 0'06 0'06 0'06 0e 90 I x0) t,!t o o o edn) I t€-900/\i i1-9004J z-z' i-z'900A1 0'r' z-t' I + -Tl -T. z9 gdtl ,louroN 7 o oueqnt (uBdqep) z-9' 8t t9 ,29'0 09 IO 092 8-9- g'.Zt L9'L ttl 00e 00e 00e 00e OLZ 0! ts9- 0ze $ze $ze 0ze 00i 9L 98 6uBqnt (qnlndas) (r.uc) 08 { !rueueq ,]lctv todns auotsa6p1,lg,, lorel ropuol 9'? ueJldrue'l Lampiran 4.6 Fender karet "Bridgesfone super Arcfi" (tipe V) Demensl (cm) o o c o =c o E Nomor Tlpe A I c 4 o (! ts o E o u.t G o. x6 o o N E E g I F t0 c vo o ul E lU J G 6 7 : 2 3 7.1 0.327 38 -14 1@ 93.0 93.0 93.0 93.0 4: -1 -3 125 125 125 125 6.3 0.327 4.7 0.327 3.1 0.327 FV006-2-1 150 150 150 150 175 175 175 175 71.5 71.5 71.5 71.5 65 5€ 43 28 10.0 9.4 7.0 4.7 zffi 225 225 225 225 64.5 64.5 64.5 64.5 86 14.0 0.654 12.0 0.654 OE 0.654 81.0 81.0 81.0 81.0 108 94 7n 17.0 0.817 15.0 0.817 11.0 0.817 47 7.9 0.817 73.0 73.0 73.0 73.0 129 l'12 85 56 21.0 0.981 18.0 0.981 -l-t -2-3 -24 5 29 1g o F G 100 100 100 1 FV006-1-1 -1-2 o 0.490 0.490 0.490 0.490 I 6.06 6.03 6.1 6.1 6.50 5.95 6.14 5.9€ 6 (€nam) lubang FV006-3-1 -3-2 -3-4 200 200 200 FV0064-1 250 275 250 250 275 275 275 -5-J 4-2 I -4-3 (delapan) lubang ffi 44 2fi FVo06-Sl 300 300 300 300 -5-2 -5-3 -54 10 (sepuluh) lubang 414 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 325 325 325 325 1C 57 Jb 6.3 0.654 14.O 0.981 9.4 0.981 6.14 6.25 6,00 6.03 6.35 6.27 6.45 5.95 6.14 6.22 6,07 5.95 sL uBrldue'I Eugqnl (qntndas) O! ez'9 90'9 6/l'0 60'9 zs6 0 0't 60'9 9r'9 286'0 0 1.I 286'0 o'zz 286'0 0'92 90'9 98r.'0 0'e I 0€0 )0e I t-soee mel e-90'rt oee I mel z-9' a'tL o€e I mel r{-z00Al 0'tL 0'tL 89 t'0 0'oz t0l 96't 6l t'0 0'tz t€! Ll'9 6Lr'0 0'0e 99r 16't 6L I 0'28 0'28 99 ta I I 092 osz 092 osz 6Zr 028 028 082 082 t'6 9' 999 mz 08t 89 06 9'99 9'99 9'99 oez 0ez 0e/ ez'9 981'0 0'e t 00'9 981'0 9t'9 lsez'o lo'oz zLt e0t ?t- 082 6ugqnt (uedelep) e-F z-? 092 ht'lo0Al ,.e- 0ez 002 002 002 002 t08t 091 ?z' e-e- z-e' c L-6-r.00Al x + 10'9 or'9 l6Bs'o o'et 1689 0 lo'e lez s lses'o loz'9 r lo'ez loe loe loe l 09r 09t 09t l l e-z- z-z' r-z-r.00AJ l'*' I I + + I I I I l*,. 19, les le6e o be IOE o loor lrn loe le6e '0 lr. o leoe I v m o I -t o 3 3 o o lcz L rc o o Io -, 0 9 , m go lsr I x E t' !t Al a h r loo r t c z 3 6 v lr,le-r- lz-t' lr-l-roonr ! & -{ : o = r T loe r m o loo, lool lool o , o odtl routoN (uro) lsueueg edn) ,,tlJtV ftdns euo$a6p!tg,, loJel Japual Z', UeJldule'l Lampiran 4.8 Fender karcl "Bridgestone super Arcfi" (tipe V) c to .c o F I! 6 o. 6 I F o tr r 5 6 o 3Eo A FV008-1-1 - t-z -1 -3 l='B''l c B c 2 3 A 100 100 100 100 140 140 140 1U 140 c o F E J(, o Nomor Tipe I o o @ Demencl (cm) c c o o F !a o 6 9 ul t J I 7 69 re ol 0,524 104 60 104 45 16 12 10{ JU 01 0.524 01 4.524 3.83 3.75 3.75 3.70 trl 0.524 i I i FV008-2-1 150 -t-2 '150 -2-3 150 150 -24 190 1S0 190 190 71 77 77 77 90 68 45 27.ol 0.786 3.81 24.0t 0.786 18.01 0.786 rz ol 0.786 3.7s 3.78 3.75 6 (enam) lubang I FV008-&1 200 -J-Z -3-3 -3-4 200 200 240 200 240 240 68 68 68 68 ,al 138 't20 s0l 601 32.01 24.01 16.0 | FVo08-4-1 I 4-2 4-3 .n4 (delapan) lubang 250 250 290 290 290 290 250 250 ,r11 4s ol 84.5 84.5 1501 84.s 1 84.5 131 ,tl 40.01 30.01 .*r] .oaal *'l .o+o I .3101 .310 | .sroi ,o ol .srol 3.73 3.7s 3.75 3.75 3.82 3.75 3.77 3.75 I I I I FV008-$1 3001 -5-2 300 300 300 r-r-+m 10 (sepuluh) lubang -5_3 -5-4 340 340 340 340 76 76 76 76 2061 r zsl 1ul s0l l l I 416 Soeajono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan *oi 48.01 36.01 "'l urrl .stzl .stzl stzl I 3.81 3,73 3.72 3.75 L[,' uBrrdu8'I 0Lt r0l 6/e z6a'z 86',2 Z6Z'Z 0'99 L6t z9z 862 z6z'z 0'88 r0"E Z6Z'Z 0 00'e 00'e 996 l, 0'1,0 996 r n'oc 996 r 0'9,1 996 r 0'98 66e ,00 00r t0E 0t0 8e9'l 00t l 0'Lt 86'Z 8E9 90t 809'I 009 8e9 l 001 t6z 96',2 0re'l 092 0te t 0sc 00'e ore 00e l l0'c 0te't 0'09 0'99 ztl 06 trb 06 06 00t 00, 00, 00, csz 092 00e 00e 00e 00e 092 092 h9e-9' g',Ll 892 9'LL 9'98 9'98 009 008 092 o9z c-F 998 00t z-v 9'98 000 092 092 r-ts600AJ OL 0sz 092 !-e' t-8- 092 002 002 002 09z ooz i-e-800AJ 0't '6 t8L flz ztL 09t ZL' 0t OL ouEqnl (uedetop) I t-9- TZZ 9'Lt 0! t-96004r 099 090 09e 09e 891. ouPqnl (qnlndas) 7-G e-9z-9- t*-60onJ ?V 6ueqnl (ueua) 9 LC 00e e00 286',0 081 e86 0 082 286 0 O'LE L0'c 286'0 99 fr ZLI o'zt 62t 002 002 002 002 08 08 08 08 09r p-z' 09, 09I 09t e-z- z'zkz'600AJ H + + + + + I IZ6'Z loo e 100 8 7 m o -t o ,: o o 00t itsr- 001 le-r- 8[ t0r I t09 19 lor r iq99 0 082 lse lor. r los ! l0s ! los r t t z 3 E v c lsss o 0'92 lsL t10 e i 999 0 0eI 999 0 0'6 t L r I m I xD o 3 o tt x o €. 0, 6 ?9 o o ,o 7 :N m o 3 o o a! loi i 00r 001 * , IZ.L- ll-rooonr I F---v----] ed!I rouoN (up) lsuoueo (n edtt) ,.tlctv rcdns auorsa6pr/€1,, laJel JapuoJ 6', UBJldtuB'l Lampiran 4.10 Fender karet silindris (tipe 0) o FR1 FR2 FR3 FR4 FR5 FR6 FR7 FR8 FR9 FR FR FR FR FR FR FR 418 -v Beban Energi lcm) lTlml lTm/ml 15 5 7 0,14 0,27 0,42 Diameter Tipe 20 25 30 40 50 60 70 80 10 0- ,T Dl4 8 10 13 16 19 22 25 28 12 90 100 110 13 120 34 37 14 130 140 150 40 43 46 11 15 16 31 Soedjono Kramadibrata Perencanaan pelabuhan Berat (Ko/ml 16 29 45 1,00 1,60 2,40 3,30 64 114 178 256 349 4,30 455 5,40 6,70 8,10 9,70 11,0 13,0 15,0 575 711 866 1 030 1200 1 390 1 600 0,61 6L uErrduIB'I s(.loor{ 9Z't 80't lnoqilm 0L'l s9't 0 slsec looM looM saulM sOeq IBEqM seleq r'l Jgqurl ceo (ue6oqeut .reqLlJ!I 96'0 tL'z sleaqc zL'l speeq6oq slelJ9q 9Z'l zl'z zt'r ot'l ,I'0 ot'l ieq[ulI 06'r. JU.roquul 69'9 JAqUrll ulla Joq[ulf 0e'r e0'r 6upoog sleap 06'f JU seccgd 9Z'r zt'l 'pauUeJ 0[l speatl6oq sleueq 00'e 0L't pessalduoc xalel Jeqqnu [uoqe 96'e saleq 9e't sOeq aclu s3l?q 'Jequrf 99't ulsou saolelod occeqol occeqof o9ceqol sOeq 9Z'Z 0t'e ,9't. I I slutdg se6uodg deog les!s saxoq oL'l I sruFs sasec 'salDoq t9't I I re6ns sruootq teels slsec 8t'Z peJnlcelnueul I druIs 'JaquI!f qcoa€ slBo'Jaqur!1 9Z'l I sEeq yeaqueer6 96'0 eer *orrri slsec sle!eq xe/vr uuleJed selpunq sllor dacs rede4 sISes llo tulBd xB^A l Uulered rede6 s61d 0z'0 'leddoS Lt'0 saxoq 96'l 06'f sIsBc 0L'l 6t'r 0r't seOuel6 9/t z6'z olBs llo 9Z'e t!o t!o t9't slsec s9'r slaJJBq replS saxoq asoaqc slsec puelpod 'lueursC sleo leaulleo 'slnN ococ z0'l 88'0 89'0 s6eq sBal sl!eN 9Z'Z sulrup puepod 'luaulec cllsnsc sassecJec speeqs6oq uounN sasselow 96'e sllor seleq sledteS sledreC s3se3 pauue3 uoqrec 06't sqnl sllol 99'Z seleq raqlee"l 86'f sull.lu passerduoc prB'l 9Z'Z alnr e6'9 slses t9'r. zt'l lz'l zt't raqlea'1 t0'z 89'e 6uen.t Jesag 0I'r 9e'/ sexoq STUBH t9'l esocnl9 rnolJ zE'z JnolJ 9Z'Z s66a uepdr{63 e9't z6'r pue uelpul soleq passeldutoc 'uollos uecuaulv pesseldutoc seleq 'uouoc (elB elgoq'xoq) l!un tL'e zt't r9't 99'Z sBe>1 (pue.lg sllncslg sesec secJall loag qsa4'laa8 roleraElrlat u! i9e8 sssBc poluoq speeq6oq s6eq selerc sexoq J398 sueeE seueuB€ uoceE sIsBc lprldsV saxoq sslddV 6uereq 6ienr sluor rESsE llun .vll JaunE lo sessS slsec (.lP oHoq'xoq) !l!potuol 1 spoo0 sloJJeq slereq sI3es Ll't .UI leey\ aur.re0reyrl slaJleq t8'! eococ 'slnN llzerq Lt'e LZ'l 96't s.reBtS uoaJ0 s6eq surrup a6lel sleJJeq ,t's 'aeJJoc ,0'z 99'Z 6Z'0 9t'r sEeq sEeq t0'z epeleOea'116 6ullecpqng '1;6 sOeq sEeq sDeq 06't .reddoc slsec surup 0r't, s1oEu1 slssJ ll!potuoL Euereq s;uap uol delt ouereq s!uo[ nlEns In]un eI{ uelPp 6uenl ueqnlnqox I ueJldruel Lampiran 6 Ukuran, Toleransi dan Kapsitas Peti Kemas menurut l.S.O. Tinqqi (H) Kelas 1 IM 2 3 91 2.4 IB -5 U E 0 ID IE IF 2.4 38 2.4 -5 3B -5 2.4 38 2.4 38 0 2.1 2A 00 2.1 28 00 2.1 2C 00 : n 0 -5 0 -5 0 -5 0 -5 0 -5 Pan ans (A) mm I totur"n"i 4 0 3B rc Catatan toleransi 2.4 38 2.5 IA Lebar (B) mm 2.438 2.438 2.438 2.438 2.438 2,438 2.438 2.300 2.1 00 2.300 5 0 -5 0 -5 0 -5 0 -5 0 -5 0 -5 0 -5 0 -5 0 -5 0 -5 Kapsitas mm toleransi 6 7 12.192 12.192 9.125 6.058 2.991 1.968 '1,460 2.920 2.400 1.450 daya mua tkol -10 0 -10 0 -10 0 -b 0 -5 0 -3 0 -5 0 -5 0 -5 ft 30.480 40 30.480 40 25.400 30 20.320 20 60 10 7.110 7 5.080 5 0 -5 (.) containar I 8 0 Penyebutan 1 0.1 7.1 00 7.1 00 7.1 00 Demensi dan toleransi berlaku pada suhu 200C (680F); pada temperatur lain, maka ukuranukuran tersebut harus disesuaikan lZ, uildue1 o NEB O) o OJ a OOJ EA 'Tl to x ru(ro UOO o a- r q! E. il { ? o IN !) o a o o ts ? ll 5 o a o !, 2. o! Lampiran 8 Tabel Konversi sistem inci ke sistem matrik Jenls I Llnier (satuan panjang) Pengkalian 2 'l inch=1in 1 foot = 12 in lyard=3ft Kwadrat (luas) (isi) 30,4801 0,304801 6,45163 0,0s29034 0,836 2,590 cm' 16,38716 2,8317 .10 crir3 lcuin 'l cuft lcuyd 4 5 m m 0,914402 lsqin 1 sq miles Catatan cm cm 1,60935 1sqft Dldapatkan 3 ;2,54UU1 1 mile = 1760 yd 1 Nmile (knots) 'l sq yd Kubik Faktor konversi km km m' m' km2 144 sq in -2 m' 28,3170 dm3 , liter 0,764559 0,568 1,136 m' 1 pint 1 quart 1 gallon 4,544 1 Berat 1 pound, lb 1 long ton 0,453592 1016,05 Kg Kg Berat Per linier 't tb/ft 1,48816 1488,16 Kg/m' Kg/m' Bsrat 1 lb/sq in Per luas 1 lb/sq ft 7,031 . 10'2 4,88241 Kg / cm2 Kg / cm' Berat 1 lb/cu ft 1 lb/cu yd 16,020 0,593 Kg/m3 Per kubik Berat 1 inch tons Linier 1 foot pounds 1 foot tons 25,800 0,138 0,309 Kgm Kgm 1 Kips/ft 6080,204 fl 'l ,1516 mil 1 1 1 422 Soedjono Kramadibrat a, P erenconaan pelabuhan Kg/m" Ton m ,48816 ton / m' gzl uet\dwe'l YJ-9EX xr lrx 000'009 000'091 T I >lLozvx t 00'r.l l,''lMl,1 . Js^aur uasue[su3 yrz9x I )tr9l.x I 00'9 6ue1e66u;g g96r 0r't 1.96t. equjl-[ 00'z 996 r Iruax ledey ll ruauias equrll )trusl ledey (. eleduereg l,1MI,'i 000'009 urBla66uaf Jo^aul 09'L uesueIsrJ3 yr 09t x l. 09'/ t\Ml xtl.txl xLfzx 000'09e 09'/ (.>lrue>l lede>l opueley o0'z 196 I ,l t yr09lxl /96 I 00'z our6ua urPols 000'0Bt e. xo 1rua1 ledey e BJOqUref 3 equ!1 -I o OJ xI yloext ,I09exl 00'9 r equ!1 x 0) ! 1n:a1 ;edey punoduoc ylg'el equ!l 0L'E- 99'Z otloJg equrl oE'z t96 r ss'0 9 t6l (. lrual tedey 09't tL6l nrBq urerlBc 1rue1 pdey 0E'I 9/6 t e6 uouew ureJIes eut6uo 1rue1 ledey ueals xJ"Btx I ilto 000'09 00'? 000'09 r 00'9 t ielltd Jauec yt00ex I lvo 000'00 t LztN 1nre1 ledey yl0rxl 000'00r xl-09lxl 00'91 000'091 00'9I 000'09 t 00'9 t0e o reglrd:ege3 t (r) (e) (.u) ueunqel (u) lnre6ueu 'ln.raEueur uendureurey ueurelepal untrllslew (.y1 96 uopeyl 996r 06't. 09't 996I yI000x I 09'l 996r rellld raueS (s) (. tUilt uouegI (r) rolereueE uep 1ere66ued selgsedey uIeJxeS 1rue1 ledey yr00x y].00tx I I re;1qd rege3 yr0ex I ruroJol Bqurl (u) teres (e) tllPJIeC 1ru41 ;edey (. p7111 uopeyl o= gI i( o a x o q) x d 3 ureqec IruaI ledey lzl (1, BrrBN x!. oo tto T{ =o, xo) ! o Er -01 !, !, 3 !, l'u ue6unqnqlad usuauEdao Illltu Inrol ledel s!ua['s!ualreUBO 6 uerldue'l KBPL Serdang 1951 MWM 0,73 1 x 150TK G.M. & KPL Batanghari 1 951 Sheepor 1 x '148 TK 0,73 I x40TK Gray Marine KBPL Bengawan *) o. o .2 o, 't952 KBP Musi .) 0) o. g) 1,32 1 1 x520TK x260TK Wortington & GM 't952 2x 1320TK 2,19 1x865TK o 1 o E o) 0- KPL Brantas') vf x54TK Tongray Marine x276TK 1x68TK 1 q, GM & Cafter pillar -Y 6o. (! KBP Mahakam 24 !l x2250TK x 1325 TK x 575 TK x 350 TK GM & Catter pillar 't x 3600 TK x 1325 TK KBP Musi 30 1 1x575TK 1x350TK MAN KPL Kalimantan *) - 2,90 2x940TK 1x570TK 4,00 MAN. Deutz KPL Madura-) 1,40 2x480TK 2x160TK 2x120TK - 2,80 MAN & Stork W. KPL Sumatra 4,30 ll') KPL Bali .) - 3 x 1375 TK 5,91 1x680TK 2x500TK 2.500.000 1 x 2'10 TK Cristiansen 1957 3,60 meyer 2x650TK KPL Aru 1 961 3,30 - 4,10 MAN tipe 6,7 V 3 x725TK 1 x 428TK Niigato & KPL Lombok KPL Sulawesi il 1974 2,90 6,60 - 3,s0 - 7,30 2x750TK 2x700TK 3x340TK Smith Bolues 2 x 1900 TK 2 x 82QTK 2x410TK 424 Soedjono Kramadibrata, perencanaan pelabuhan 4.250.000 sz? .u?ndurE'l 69t9/'0 B00t9 I 1zgtL'L 9e/91'0 rrtgg't e869t'I 2009/'0 88619'r Lgttl'l lletL'0 t9809't. 016z t'r 8Z?vL'0 6z16?'1 owLl',L B/6er'0 ezggi'l 8t660't 66'0 86'0 16'0 96'0 89f80'l ,6'0 86690'r 960 6e990'l, z6'0 zzgtl 0 690e/'0 06921',0 t,tLzt'0 0e9l /'0 0e9zi't eg?s,.r 06t9r't zrtw'l 60ser't t6'0 z99za'l 060 tl/'o 68ZZt' t tzztl'r zt90|0 vszll I 90866'0 Lt,t\L'j t6z0?'l 86086'0 92969 0 9te6e'r 000/6'0 101690 t9e8€r 2t996'0 tB9B9'0 t0vlt'l t0zr6'0 Br0B9'0 B9r9e'f 09826'0 1.09/9'0 lt99t't t09l.6'0 69699'0 8e9r0'L 29t06'0 ,0199'0 EtLtC'l 11888'0 tt899'0 zgqzt',r SL?nO LLZ99'0 166t0'r s9198 0 06919'0 6etl0'r 8e8r8'0 80rr9'0 /6200'l 0e9e8'0 9t9e9'0 B9t6Z'l ZTZZS'A 9t629'0 7,99gZ t lt608'0 1.0029'0 6rgLZ'r 69961.'0 t.69t9 0 690/z't tSe8/'o 890t9'0 zezgz'l LtLt|o /er09'0 t-1992't 8999/'0 ggltz'l 109?|0 86L69'0 gzotz'r 09esz'0 z9 r69'0 908/9'0 1.9r./9'0 06r99'0 90899'0 er 8 t99'0 rtt9'0 90/e9'0 06629'0 L9ZZ9 0 9e919'0 86/09'0 2900s'0 6626r'0 L6ZtZ't zqgzz',L 1LBtZ',L 68rrZ'r 0t902'r 1186l. ' t 68 r6 r'r. LtggL'r 9t6zr. f L\ZLt',L 0699t't ,609t't 0 r99 r' t 80611'r Lent'L /z8et'I oLlLt'0 68Zet't 9669r'0 zlzqf'0 tg/zt'r x qsoc x quel B09Bt'0 (OO'l 960 06010'l 6e 86?89'0 00't 68'0 88'0 18',0 98'0 980 t80 e80 280 t80 08'0 61.'0 B/'0 tL0 9/0 9L'0 il'0 s/'0 zL'0 lt'0 0r.'0 69'0 890 SZ|ZL'O /9'0 /680/'0 91969'0 990 990 69t89'0 t9'0 lgzlg'o 6?099'0 E9'0 z9'0 ?98,9'0 r9'0 999e9'0 09'0 e8rz9'0 /0e19'0 ztzgf'l tglzL't zztgv'o Lrzzt't ,zgw'o Evllt't 0z8er'0 09ztt't 800et'0 89/0t'r 06tzt'o L6z0t't ,9et? 0 r€860't 0r rz9'0 09'0 t8609 0 9986t'0 6t'0 091.8r'0 Lt'0 otgl?'0 0 66C90 0 rzgre'o 8t9ee 0 stlzt'j z98le 0 /0e/0'r e2690'r. 9r'0 tetgr'o vt'o 12688'0 /e'0 9e0 6r/9e'0 9e'0 9e890't 96190't 699tt'0 rt'0 z09ee 0 e00 6t9ze'0 ze0 r00 88t90't r960e'0 ?9r90'r ,r00e'0 w8v0't 66?lt'o ,0910'r. 29t00'0 re t6z 0 etzgz'l gezr1'L B0t6z'0 \6ZLZO 9t6e0'I L9t8z'0 299e0't 6zclz'0 z9e9z 0 66te0't t6z9z'0 0et9z 0 z,6tvz'0 til00't l9z9z 0 09qez'0 ,6820'r ,ezfz'l 19920'L eoztz'l s09zz 0 z99tz'0 oetzo't Sltze'! 26902'0 ttzzl'l 99tlz'0 gz',O LZ'0 92',0 9Z'0 tz'0 sz0 zz'0 tz'o 8909t'0 910 ge8gt 0 9989t 0 68811 0 etrL9'l E8ZI0 r Lzttl't 0 28600 1, LZ6Z|'0 9t800 I tr6lI'0 tzl00'l 9960r'0 90900 I 606et zslll'o tt'0 6z0zt'0 zt'o Ltoet 0 zzgtl'o 000e0'0 00020'0 x quls x 000t0'0 90000'f 000t0'0 00000'0 00000'1. 00000'0 x quls x qsoc x quei OO'O) quet uep qso3 'quls I r'0 I t'0 f l'0 e9'0 z9'0 66620'0 9t000'l 00020'0 02000'l 6r'0 9t0tl'0 99091'0 t9'0 - 6Z'0 0z'0 9rs99'0 9/e?9'0 0t209'0 0| lz9'0 t9'0 00'0 8e/6r'0 1.0020'L ?el0z'0 0r810't 9t.t6r'0 9/L8r'0 ,29r,0'r r.608t 0 80s/ r'0 1829'0 09'0 6e'0 8e'0 0981e'0 c9999'0 9 tr'0 0t'0 88/9e'0 690 890 190 990 990 81689'0 et'0 zr'0 09990'r /9660'0 00900'f zt00t'0 9/680'0 90100 f 21060'0 s86/0'0 02000'I 60080'0 68690'0 9?200'l 9001.0'0 e6690'0 08I00'l ,0090'0 96610'0 92100'I 20090'0 86610'0 08000't t00t0'0 zt109'0 9r'0 te99r'0 ze90t'0 88860'I Ltttto e696e'0 09680'r wzef o zr8Se'0 €2980't 89tzf'o 96620'0 L0r80'I 9L0tr'o 90tre"o zolla't 9666e'0 r/290 8r'0 01 0 t t'0 0 t'0 60'0 80'0 1.0'0 90'0 90'0 t0'0 e0'0 z0'0 r0'0 00'0 x reyeg !'0, ue.r1due1 Lampiran 10.2 Daftar sinh, cosh dan tanh (1.00 x 1.00 1.01 1.02 1.03 1.04 1.05 1.06 1.07 1.08 1.09 1.'1 0 1.11 1.12 '1.13 1.14 1 .15 1.16 1.17 1.18 1 .19 1.20 1.21 1.22 1.23 1.24 1.25 1.26 1.27 1.28 1.29 1.30 1.31 1.32 1.33 1.34 1.35 1.36 1.37 1.38 1.39 1.40 1.41 1.42 1.43 1.44 1.45 ',.46 1.47 1.48 1.49 1.s0 426 sinh x cosh x tanh x 1.17520 f .il308 0.76159 1.19069 1.55491 0.76576 1.20630 1.56689 0.76987 1.22203 t.57904 0.77391 .23788 .59134 0.77789 1.25386 1.60379 0.78181 1 .26996 .61641 0.78566 1 1 1 1.51 1.52 't.53 1.54 1 .28619 1 1 .62919 1.30254 1.64214 .31903 .65525 1.33565 1.66852 1.35240 1.68 t96 1.36929 1.69557 .38631 .70934 1.40347 1.72329 1.42078 1.73741 1 x 1.50 1 1 .43822 .7 517 1 .45581 .76618 1.47355 1.78083 1 1 1 1 0.78946 0.79320 0.79688 0.80050 0.80406 0.80757 1.60 0.81 102 't.63 A.81441 1.64 0.81775 1.65 1.66 1.67 1.68 1.69 0 .82104 0.82427 0.82745 1.49143 1.79s6s 0.830s8 I .50946 .81066 0.83365 1.52764 1.82584 0.83668 1.54598 1.84121 0.83965 1.56447 1.85676 0.84258 1.58311 1.87250 0.84546 .601 92 1 .88842 0.84828 .62088 .90454 0.85106 1.64001 1.92084 0.85380 1.65930 1.93734 0.85648 .67876 .95403 0.85913 1.69838 1.97091 0.86172 .71818 .98800 0.86428 1.73814 2.00528 0.86678 1.75828 2.02276 0.86925 'I .77860 2.04A44 0.87167 1.79909 2.05833 0.87405 1.81977 2.07643 0.87639 1.84062 2.09473 0.87869 't.86166 2.11324 0.88095 1.88289 2.13196 0.88317 1.90430 2.15090 0.88535 1.92591 2.17005 0.88749 1.94770 2.18942 0.88960 'l .96970 2.20900 0.8S167 .99188 2.22881 0.89370 2.41427 2.24884 0.89569 2.03686 2.26910 0.89765 2.05965 2.28958 0.89958 2.08265 2.31029 0.90147 2.10586 2.33123 0.90s32 2.12928 2.35241 0.9051s 1 1.55 1.56 1.57 1.58 1.59 1.61 1,62 1.70 1.71 1.72 1.73 1,74 1 1 1 1 1.75 1.76 1.77 1.78 1.79 1 1 1.81 1 1 1.80 1.82 1.83 1.84 1.85 1.86 1.87 1.88 1.89 1.90 1.91 1.92 1.93 1.94 1.95 1.96 1.97 1.98 1.99 2,00 Soedjono Kramadibrata, P erencan aan pelabuhan - 2.00) sinh x cosh x tanh x 2.12928 2.35241 0.90515 2.15291 2.37382 0.90694 2.17676 2.39547 0.90870 2.20082 2.41736 0.91042 2.22510 2.43949 0.91212 2.24961 2.46186 0,91379 2.27434 2.48448 0.91542 2.29930 2.50735 0.91703 2.32449 2.$A47 0.91860 2.34991 2.55384 0.92015 2.37557 2.57746 0.92167 2.40146 2.601 35 0.92316 2.42760 2.625l.9 0.92462 2.45397 2.64990 0.92606 2.48059 2.67457 0.92747 2.50746 2.69951 0.92886 2.53459 2.72472 0.93022 2.56196 2.75021 0.93155 2.58959 2.77596 0.93286 2.61748 2.80200 0.93415 2.64563 2.82832 0,93541 2.67405 2.85491 0.9366s 2.70273 2.88180 0.93786 2.73168 2.90897 0.93906 2.76091 2.93643 0.94023 2.79041 2.96419 0.94138 2.82020 2.99224 0.94250 2.85026 3.02059 0,94361 2.88061 3.04925 0.94470 2.91125 3.07821 0.94576 2.94217 310747 0.94681 2.97340 3.13705 0.94783 3.00492 3.16694 0.94884 3.03674 3.1S715 0.94983 3.06886 3.22768 0.95080 3.10129 3.25853 0.95175 3. t3403 3.28970 0.95268 3.16709 3.3212',t 0.95359 3.20046 3.35305 0.95449 3.23415 3.38522 0.95537 3.26816 3.41773 0.95624 3.30250 3.45058 0.95709 3.33718 3.48378 0.95792 3.37218 3.51733 0.95873 3.40752 3.55123 0.95953 3.4432',t 3.58548 0.96032 3.47923 3.62009 0.96109 3.51561 3.65507 0.96185 3.55234 3.69041 0.96259 3.58942 3.72611 0.96331 3.62686 3.76220 0.96403 LZI ueJJd'Jue'| 96166'0 86296'6 0€698'6 0 0 lglll 6 ,9166'0 06t19'6 t9r66'0 9t619 6 trt66'0 90r8t'6 t9060'6 ler66 0 98166 91.t66 z8l.t0 0r 0// t6'6 80e29'6 r8929'6 6ilet'6 t6'z 61986'0 29e96'9 t9996'0 21968'9 zz986'0 zele8'g z6186'0 01081.'9 z e6'z 29t86 t9818'6 te0z/'6 r/0e '6 0z?66'0 l9/62'6 80166'0 t9902 6 89elz 6 6 16'z 96e66 99690'6 06'z tt?20'6 28896'8 69'z 029t6'B r.06/8'8 88',2 I r06/'8 L8'Z 98'Z 98'Z 0 ,8e66'0 zzt66'0 69e66'0 ggtll'6 98918 I 9?e66'0 0t69/'8 see66'0 t8zl9'8 02e66'0 0 t/89',8 90666'0 tzz09',8 26266'0 ezSlr'8'8 81266'0 909ee €9266'0 tLZ9Z'8 8t266'0 zzlll's eez66'0 e9060'B 8r266'0 20266'0 98 166'0 9It9t etz9t's L6rL9'8 /9829'8 z6'z ts'z zzew'g t8z 2989e'8 zg'z 98tLZ'8 ts'z z6 t6 l'8 0B'z 0s60 t'8 6L'Z 6ttlz0'8 gL'z 990!0'8 662t6'/ tL'z L9le6'L 82899'L 9L',Z 82098'1. 9€68L'1. 9L',Z o/ tztt[L ,l'z e9 e8ee9'/ e[z zzl99'L ZL'Z t66'o SlgLIL t66'0 90669'L 9et66'0 0tez9'L 8|166'0 l6lt9',L LELS'' I l[z t0166'0 LtElt'L t8066'0 81,66e / t9066'0 0s920'z 91066'0 lgwz'l 92066'0 ZtESt'L 10066'0 veztt'L 28686'0 SZZIO'L 99686'0 Z6ZL6'9 91686'0 92106 9 ,2686'0 62908 9 e0686'0 10691'9 9290t'L aL'z 06 [eE'/ LZggZ',L 69'Z 9e98t'1. 19'z 91491'9 t9'z ezt69'9 09'z 18886'0 ltzol'g 89886'0 9r9t9'9 9e886'0 I t lL9'9 2t886'0 99909'9 88/86'0 692?t'9 8e/29'9 s90s9'9 69'Z 89'Z L9'Z 99'Z 99'Z ?91.86'0 6e286'0 ,t/86'0 88986'0 19986'0 x quel L?,61t'9 8991e'9 e9t9z'9 0le6 t'9 6ZZet'9 x 19986'0 6ZZet'9 02090'9 9e986'0 602r.0'9 I t6B6'9 66'Z 86'Z L6'Z 96'Z 96'Z LICLL'L 892 992 69rr0'L 992 260r.6'9 98006'9 w'z 9rle8'9 z9'z r9t6t'9 9Z6Zr'9 t9rge'9 0?00t'9 z69ez'9 tgttt'9 68r r !'9 /0986'0 092I0'9 e9'z z9'z Lg',Z 6t'z 8t'z Lt'z 9r'z 0019/'q ,6269'9 zr9s9'9 9V'Z 29e86'0 96999'9 gz99t'9 9ee86'0 99209 9 e60Ir'9 ot'z 96!0e'9 tEz Lzgnz'g 01961'9 9e'z 8/8eZ'9 gt7tl'g ,E'Z ee'z 0 gttz[g Itt86'0 6il.99'9 lt8t9'9 00t86'0 68r t9'9 L0ZZ9',9 t0e86'0 el8rt'g /9286'0 '.t96e'9 0e286'0 69zle'9 16186'0 b06z'9 I t99t'9 t'9 2t060'9 0/800'9 /690 t'9 ,8980'9 89286'' zzlt1's 969t6'' 0r.6r.6'0 0l.886't t8988't 626/6'0 Br6e6'' OZLtS'.t 8881.6'0 9e168't ,088/ t Le$e|t 91816'0 Znfit e08/6'0 19961't lll69'P 6q//6'0 6862.'' Wttg', vrlt6'.0 0Lt}L't 1t969't s99/6'0 16199'' 9e6r9',' zz9l6',0 tlzlq't t0e09', tt9t6'0 161,99'' lllgt'' z9l8 929/6'0 99e29't ggtlt't L/,Ldl 9ztl6',0 91816'0 ezel6'0 g9'z w'z 91826'9 e6898'9 69608'9 09'z t96lt't ezgt,', tze60't t6LLZ't 1909e't 6tttz't 9980e'' 68061't 98992'' l08il'' sggzz',t 9990I't ,L?0t't tcrtl'v 0rr0 r'? 01t90't 09920'' u.986'e ze8r6'0 9r.996'0 Zeol6'e 60996'0 tlzls'e 11996'0 6r9e8'e 0L?96'0 99862'e 09'z 8999e't 90ZZe'' 09e90', ,t'z w'Z zt'z It'z 6e'z 8e'z 9t'z zt'z te'z 0e'z 6Z'Z gz'z LZ'Z gz',Z gz'.Z ,z'z tz'z zz'z tz'z oz'z 6t'z 8l'z Ll'z 9t'z st'z tl'z el'z zt'z tt'z 98I20't 0t'z 19086'e 60'e 80'z 11606'e 2e668'e 92698'e 89618'e L0'z 90'z s0'z 6208/'e t0'z 8et?r'e 00'z zo'z 0820/'e 99r99'e t0'z 00'z qsoc x tluls (OO'S - OO'Z) quet uep qsoc 'quls lege6 8'01 uer;dtue1 qsoc x quls x quq x Lampiran 10.4 Daftar sinh, cosh dan tanh ( 3.00 x x 3.00 3.05 3.10 3.15 3.20 sinh 10.01787 10.53399 3.25 3.30 3.35 3.40 3.45 12.87578 13.53788 3.50 3.55 3.60 3.65 3.70 16.54263 3.75 3.80 3.85 3.90 3"9s 11.076/5 11.64661 12.24588 14.23382 14.96536 15.73432 17,39234 't8.28546 19.22434 20.21125 21.24878 22.33941 23.48589 24.691 10 25.95806 4.00 4.05 4.10 4.15 4.24 27.28992 4.25 4.30 4.35 4.40 4.45 35.04557 36.84311 4.50 4.55 4.60 4.65 4.70 4.75 4.80 4.85 4.90 4.95 28.69002 30.1 61 86 31.70912 33.33567 38.73278 40.71 930 42.80763 45.00301 47.31092 49.73713 52.28771 s4.96904 s7.78782 60.75109 63.86628 67.14117 70.58394 74.20321 cosh x 10,06766 10.58135 11j2150 tanh x x 0.39505 0.99552 0.99595 0.99633 0.99668 5.50 11.68946 12.28665 12.91456 0.99700 13.57476 0.S9728 14.26891 0.99754 14.99874 0.59777 15.76607 0.99799 16.57282 0.99818 17.42102 0.99835 18.31278 0.99851 19.25033 0.99865 20.23601 0.99878 21,27230 0.99889 22.36178 0.99900 23.50717 0.99909 24.71135 0.99918 25.97731 0.99926 27.30823 0.99933 28.70744 0.99939 30"17843 0,99945 31.72488 0.S9950 33.35066 0.9S955 35.05984 0,99959 36.85668 0.99963 38.74568 0.99967 40.73157 0.99970 42.81931 0.99973 45.01412 0.99975 47,32149 0.99978 49.74718 0.99980 52.25727 0.99982 54.97813 0.99983 57.79647 0.99985 60.75932 0.99986 63.87411 0.99988 67.14861 0.99989 70.s9102 0.99990 74.20995 0.99991 78.01444 0.99992 82.01400 0.99993 86.21864 0.99993 90.63888 0.99994 95.28576 0.99994 E Etr 5.60 5.65 5.74 5.75 5.80 (aE 5.90 5.95 6.00 6.05 6.1 0 6.15 6.20 6.25 6.30 6.35 6.40 6.45 650 6.55 6.60 6.65 6.70 6.75 6.80 6.85 6.90 6.95 7.00 7.05 7.10 7.15 7.24 7.25 7.30 7.35 7.40 7.45 5.00 5.05 5.10 5.15 5.20 86.2128s 90.63336 5.25 5.30 5.35 5.40 5.45 95.28051 100.1659'l 105.30177 1 10.70095 I 16.37693 100.17090 105.30652 110.70547 'r '16.38123 0.99995 0.99995 0.99996 0.99996 8.75 9.00 9.25 9.50 9.75 5.50 122.34392 122.s4801 0.99997 10.00 428 78.00803 82.00791 7.50 7.75 8.00 8.25 8.50 Soedjono Kramadibrata, P erencanaan pe labuhan - sinh x 122.34 128.62 't35.21 142.14 149.43 157.09 165.15 173.62 182.52 191 10.00 ) x 122.35 128.62 135.22 142.15 149.44 157.10 16s.15 173.62 182.52 cosh .88 i91.88 tanh x 0.99997 0.99S97 0.99997 0.99998 0.99998 0.999S8 0.99998 0.99998 0.99998 0.99999 241.71 201.72 0.93999 212.06 212.06 0.99999 222.93 222.93 0.99999 234.36 234.36 0.99999 246.37 246.38 0.99999 259.01 259.01 0.99999 272.29 272.29 0.99999 286.2s 286.25 0.99999 300.92 300.92 0.99999 316.35 316.35 1.00000 332.57 332.57 1.00000 349.62 349.62 't.00000 367.55 367.55 1.00000 386.39 386.39 1.00000 406.20 406.20 1.00000 427.03 427.A3 1,00000 448.92 448.92 1.00000 471.94 471.94 1.00000 496.14 496.14 1.00000 521.57 521.58 1.00000 548.32 s48.32 1.00000 576.43 576.43 1.00000 605.98 605.98 1.00000 637.05 637.05 1.00000 669.72 669.72 1.00000 704.05 704.05 1.00000 740.15 740.15 1.00000 778j0 778.10 1.00000 817.99 817.99 .00000 859.93 859.93 1.00000 904.02 904.02 1.00000 1160.79 1160.79 1.00000 1 1490.48 1490.48 1913.81 1913.81 2457.38 2457.38 3'155.34 3155.34 4051.54 4051.54 5202.28 5202.28 6679.86 6679.86 8577.11 8577.11 1't013.23 11013.23 1.00000 1.00000 1.00000 1 .00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 6Zt uuldru?'J ,(r+ t.) (u't'v/a)sllnllp' JVMd l, l) = l(!+ (u't 'v/l) sltnllp,. .. = lcv t- ;.. l(!+t) (u 't 'dlU) slnltp l - '--i .(r+ lU (u 't r.) ^-I)! = + - 'yU)sltnllp'.(l+ l) = t. L (u 't 'fla)s1nllp (u 't 'dlj) ' .(t+ r.) t JUC IJS = JO = JO silnup 'l(l+l) :JesPp snunJ-snunu 11 uer;due1 1 t 1 2 3 4 5 b 7 I I Pembayaran Tunqoal lFlF I nl DF (P/F. l. n) 1.0100 1.0201 1.0303 1.0406 1.0510 0.9901 0.9803 0.9706 0.9610 0.9515 1.000 00 0.497 51 0.330 02 1.0615 0.9420 0.9327 0.9235 0.9143 0.9053 0.162 55 0.086 0.078 0.072 0.066 0.057 0.054 0.050 0.048 0.045 CF 1.0721 't0 1.0829 1.0937 1 .1 046 11 1.1157 12 13 14 15 1.1268 1.1495 1.1610 0.8963 0.8874 0.8787 0.8700 0.8613 16 17 18 19 1.1726 0.8528 1.1843 0.8444 1.1961 20 1.2202 0.8360 0.8277 0.8195 21 1.2324 22 23 24 25 1.2447 1.2572 1.2697 1.2824 0.7798 26 27 28 29 30 1.2953 1.3082 0.7720 1.3213 1.3345 0.7568 0.7493 1.3478 31 1 .3613 32 1.3749 33 34 35 't.3887 1.1381 1.2081 0.8114 0.8034 0.7954 0.7876 SFF {A/F. l. n) 0,24628 0.196 04 0.'t38 63 0.120 69 0.106 74 0.095 58 45 85 1.010 0.507 0.340 0.256 0.206 00 51 02 28 04 0.172 s5 0.'148 63 0.130 69 0.116 74 0.'t05 58 4s 1.000 2.010 3.030 4.060 5.101 6.152 7.214 8.286 9.369 10.462 PWAF 0.990 1.970 2.941 3.902 4.853 I 8.566 9.471 10 12.1U 90 't4.s47 13 14 a.072 12 16.097 13.004 13.865 94 26 98 05 42 0.067 0.064 0.060 0.058 0.055 94 26 98 05 42 't8.430 19.615 20.811 22.o',t9 0.M3 03 0.053 0.050 0.048 0.047 0.045 03 86 89 07 90 0.06212 0.040 0.038 0.037 0.035 86 89 07 17.258 23.239 14.718 15.562 16.398 17.226 18.046 26.973 18.857 19.660 20.456 2'1.243 24.472 25.716 22.023 22.795 30.821 23.560 0.031 12 0.041 12 32.129 24.3't6 0.039 90 0.038 7s 33.450 4.7419 0.029 90 0.028 75 25.066 25.808 0.7346 0.7273 0.7201 0.7130 0.7059 0.027 0.026 0.025 0.024 0.024 0.037 0.036 0.035 0.034 0.034 68 67 73 84 00 36.1 33 0.6717 0.6391 0.6080 0.5785 0.5504 0.020 46 0.017 71 0.015 51 0.013 73 46 0.01224 0.030 0.027 0.025 0.023 0.022 2.2167 0.5237 0.4983 0.4741 0.4511 0.021 0.019 0.019 0.018 0.017 00 93 02 22 52 41 68 67 73 84 00 65 70 75 80 85 1.9094 2.0068 2.3298 0.4292 0.011 0.009 0.009 0.008 0.007 90 95 2.4486 2.5735 2.7048 0.4084 0.3886 0.3697 0.006 90 0.006 36 0.005 87 1.8167 2.1 091 9 41 41 85 28.243 1.7285 7 11 0.096 0.088 0.082 0.076 29.526 .4166 5 6.728 7.652 41 1.4026 4 6 0.043 87 0.042 45 1 1 2 3 5.795 0.033 87 0.032 45 0.7644 i (F/A.1. n) 10.368 11.255 1.4889 1.5648 1.6446 430 Pembavaran Merata Serlal ACF CRF (A/P.1. n) IFIA- l. nl 11.567 12.683 13.809 40 45 50 55 60 100 o/o 00 93 02 22 52 71 51 73 24 0.016 90 0.016 36 0.015 87 Soedjono Kramadibrat a, Perenc anaan pel abu han 34.785 12 15 16 17 18 '19 2A 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 37.494 26.542 27.270 38.869 27.990 40.258 41.660 29.409 32 33 34 35 32.835 36.095 39.196 42.147 44.955 40 45 50 55 60 65 70 75 .672 47.627 50.169 52.587 54.888 132.979 57.078 85 144.863 't57.354 170.481 59.161 90 95 48.886 56.481 M.463 72.952 81.670 90.937 't00.676 110.913 121 28.703 61.143 63.029 31 BO 100 $? ua4duB'J izet'i 00r r9Z'0 68l8'e 96 06 tzgz'0 09t9'8 600e'0 LOBZ',t 001 929't9 YUA AC6 2e 6r0'0 /e t00'0 99ZZ'0 96 06 z9?'09 909'1.02 0e6'/8 r z8 610'0 z€ 020'0 t8 t00'0 tgtz'0 zc s00'0 6 98 08 9L tgg'Lt L0t'9t 999'69t 68 020',0 68 900'0 99 900'0 e/6'9e L 99 tZ0'0 00 zz0'0 ilze'0 9190'0 nge'zzt 820',0 0t /00'0 2t 800'0 98 08 9L Lzg0'0 99e8'Z OL 66re'0 oztg'z 99 e60t'0 zew'z 60rr'0 6LgZ',Z 09 99 09 OL 99 09 99 09 ztg'w 99t'0t 8te'r, tlL'zgl e08'801 08e '6e 9 LLZ'LE 0e9'rs 000'9r 889'02 tz'96 il 6e 920'0 e8 920'0 /9 gz0'0 L9 tt0'0 09/r'0 zt96'l oil8'r 9' e6 tz0'0 9t zz0'0 19 ez0'0 6S69'0 6889't 0699'r 9e 9/ /e0'0 t9 8e0'0 9re9't eg 89 680'0 19 010'0 89 z9 920'0 '20'0 0rz9'0 00 r'6e e009'0 s989'r ,9 920'0 8669'0 te99't 0e sL LZ0'0 00 620'0 ze 0e0'0 gr. t00'0 ,6t9'0 0019'r 6Z t699'0 0699'0 et0'0 2689'0 9669 0 9t6'62 9e gLO'LZ ,0 zqt'92 6ts'92 sgz't9 269'9t te6's? 662',2' z/ tr zL 9t0'0 000'0 ee0'0 e6 9e0'0 LqZ'.9Z 8S9'0? 9r9'tz 9t0'tz z0 689'/e t9 tt0'0 6Z 8Z LZ 9Z 9E',eZ 8209'0 8rt90 666'9e 8LZv0'O LZL'ZZ t8?'r0 00 990'zz /86'Ze 66e'[Z rt9'ts ze 910'0 9Z 0zL'02 0e0'02 e90'0e 9Z ,e9gz z6 6t0'0 ez 9ZZ"LZ sl. t90'0 ZZ L0e'61 IZ9'8 t z6 te0'0 e/ 9e0'0 BgB'92 01 e90'0 0/ Be0'0 tz 006'/t z8 990'0 L8 0?0'0 9 az 69t'/I TZL'EZ sz ero'0 9UL'A 9Zt'91 e/9'91 L6[IZ 9Z 890'0 88 090'0 88 9r0',0 se9/'0 68r'02 t8 090'0 t8 8t0'0 I0z'6 t 80 r.90'0 LLOLO'O // t6 ,/0'0 tz 6l 8T LI 9t 9l. tl et zl Il or lo la lt ld t; Ir ii I 806'rr ttt'tz I'tt ze6'll 0re '01 289'9r re E 9'Zl 09t'9t 806'0t tr0'e I ze[ ll Ltz'tt ff0'0 et 9t0'0 8t0'0 06/9'0 0z 6t91'0 e/0e't 8l 80 290'0 Y9LL'A 990'0 0g8z'0 0882't 0692'r 9t ,6 690'0 666r.'0 zo9z'l 89 8tt'0 99 9er'0 09 09t'0 L/88'0 0r06'0 997,1'r 869'9 t69'9 eze'L 0ez'9 281'V t9 r0t'0 0rz8'0 gtlz'l r9rB'0 9961'I I'l.8'0 9rt6'0 wtl'l 860 r' r t860'f CLLO'I z9l'9 60 602'0 60 161'0 0826'0 ,9S'e r60'? wz'o zzt6'0 zt6'z 9r0'e 692'0 8e e?0'0 8Z t l9'0 8€ BZg'0 t996'0 L9t0'l 8Z 96r'0 1.0/6'0 00 000'l 2986'0 z0e0'L 09 t0' t (u't 'J/d) (u'l'd/J, 996'I 9t0'z 986'0 000't tu -l'v/1, (u't'v/J, Il0't, (u't'drv, J3V JUC lvrrid tt tt 00 lBuos gl?r9y[ uBJsABqur€d r/t I {u't'l/v) Jls LZ 6t It 91. tt Bttz'l 6LLL I t9 6r r'0 zz ilze't 909t t 89 ee t'0 99 191'0 09 9Zr'0 9Z tzge'l 69te'r t€z'o 0 699'6 9Z 9/80 t /tg8 I9r'8 lZ 'Z tz LAZL'O 6818'0 zzz'6 sz ,80r'l 00u.0 0? e60'0 801.'0 te 96Zy t er e0/'0 t zt, I Br6t'r LZL'' I 609t'r 6Z 660'0 89 160'0 tt, zllg'l I t t8'0 ?z 980'0 0, 19'r ZLWO'O tz oL9'o 89 920'0 62 180'0 e98't t 0et'8 9Z ZL6LO'O t/0 0! qS' L z90t'z fl99'0 0? 00 e8 t t0'0 er 8r0'0 z99',Zt, le 6r 600'0 6t 0t0'0 6r ,20'0 LI l9'0 9t fl9'e9 ee ze I ltz'6t Ittt't tt90't JC JO lEEEunI uPJeABqulod el zt I tl 0r lo l8 lL t9 l; t? I o/o t Pembavaran Tunooal CF DF SFF IFIP- l. nl IFIF i- nl {A/F. i. n) Pembavaran Merata Serial ACF CRF (F/A.1. n) {A/P- l- n) 1 1.0200 2 1.0404 0.9804 0.9612 J 4 1.0612 o.9423 1.000 00 0.495 05 0.326 75 1.0824 0.9238 0.192 16 1.020 0.515 0.346 0.262 5 1.1041 0.90s7 0.192 16 0.21216 4.122 5.204 6 7 1.1262 0.8880 0.8706 0.8535 0.8368 0.8203 0.158 0.134 0.116 0.102 0.091 51 51 0.178 53 0.154 51 0.136 51 6.308 7.434 8.583 52 33 0.122 52 0.111 33 9.755 10.950 0,8043 0.7885 0.7730 0.082 0.074 0.068 0.062 0.057 8 o 1.1487 1.1717 1 .'t 951 10 't.2190 11 1.2434 1.2682 12 13 14 15 1.2936 1 .3195 1.3459 0.7579 0.7430 53 00 05 75 62 PWAF t lFlA- l. nI 1.000 0.980 2.020 1.942 2.884 2 3.808 4.713 4 5 5.601 6 3.060 6.472 7.325 8.162 1 3 7 I I 8.983 '10 9.787 10.575 11.348 11 18 0.102 18 1 56 0.094 56 13.412 12 0.088 12 14.680 60 83 0.082 60 0.077 83 15.974 17.293 't2.106 0.053 0.049 0.046 0.043 0.041 65 97 70 78 0.073 0.069 0.066 0.063 6s 18.639 13.578 97 70 78 20.012 21.412 22.841 14.292 '14.s92 15.678 16 17 18 19 16 0.061 16 24.297 16.351 20 78 63 67 87 0.058 0.056 0,054 0.052 78 63 67 87 25.783 27.299 28.845 30.422 32.030 17.011 17.658 21 33.671 20.121 20.707 21.281 2.1 69 12.849 12 13 14 15 1.3728 1.4002 1.4282 0.7a02 1.4568 1.4859 0.6864 0.6730 .5157 1.5460 1.5769 1.6084 1.6406 0.6s98 0.6468 0.6342 0.6217 0.6095 0.038 0.036 0.034 0.032 0.03122 0.05122 26 27 28 29 30 1.6734 0.5976 0.5859 0.029 70 1.7410 1.7758 1.8114 0.5744 0.026 99 0.025 78 0.024 65 0.049 70 0.048 29 0.046 99 0.M5 78 0.044 65 40.568 22.396 zo 27 28 29 30 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 1.7069 0.7284 0.7142 0.5631 0.5521 31 1.8/.76 0.il12 32 33 34 35 1.8845 0.5306 1.9222 a.5202 1.9607 1.9999 0.5100 0.5000 40 45 50 55 60 2.2080 2.4379 2.6916 2.9717 3.2810 0.4529 65 70 75 80 3.6225 0.2761 0.2500 B5 90 95 't 00 432 3.9996 0.4102 0.3715 0.3365 0.3048 4.4158 4.8754 5.3829 o.2265 5.9431 0.1683 6.5617 7.2446 0.1524 0.2051 0.1858 0.1 380 0.02829 35.344 37.051 38.792 18.292 18.914 19.523 21.M4 22 23 24 25 60 0.043 60 42,379 22.938 31 61 0.0r'261 44.227 69 82 00 0.041 69 0.040 82 0.040 00 46.112 48.034 49.994 23.468 23.989 32 33 24.499 24.999 34 35 0.016 s6 0.013 91 0.011 82 0.036 56 0.033 91 0.031 82 60.402 27.355 71.893 29.490 0.0't0 14 0.03014 0.02877 84.579 98.587 33.175 114.052 u.761 40 45 50 55 60 131.126 36.197 37.499 38.677 39.745 40.711 65 70 75 80 85 41.587 42.380 43.098 90 95 0.023 0.022 0.021 0,020 0.020 0.008 77 0.007 0.006 0.00s 0.005 0.004 63 67 85 16 56 0,027 63 0.026 67 0.025 86 0.004 05 0.003 60 0.003 20 0.024 05 0.023 60 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 149.978 170.792 0.02516 193.772 0.024 56 219.144 0.02320 247j57 278.085 312.232 31.424 100 ES,l uerJdur?'J 00t ,r9'9e 69r'9r 6fi'.2e' 9180 0 /et8'L I 9 r0 e00'0 8960'0 ,80 r'0 6' e00'0 80 100'0 gzzl',O 01,9 /8e t'0 9602'Z 99,00'0 0r 900'0 699 t'0 zzLt'9 9t 0r 0e0'0 9LLI'A tz09'9 OL 8Z [e0'0 8Z 900'0 6002'0 0816'' 99 98 Z€0'0 99 $0'0 9e /00'0 99 800'0 tLZZ',0 866e't ZLgZ'O 8S88'0 9Z 9e0'0 LZ le0'o 9Z 0r0'0 6062'0 09 99 09 E LZO'A ,99'llt, 99120'0 99 200'0 999'9e tgt'6zE 960'9t 6LZ',98Z t0 820'0 6t 820'0 zgp'tt, 08e'8rz 8S8'il2 OL ezz'Ee 868'Ze e0 620'0 99 620 0 r8z'98r 99 996'r0 09 99 09 606'00 8t t'69 t 266'9t r. 96 06 98 08 9L 9' 0t 9€ ,t ttL'62 t. 06 98 08 tztre tgv'16 I E0l'92 e0r'L9 ,8 6e0'0 Itt'ez 826't9 e t9'29 ,9e'09 tz er0'0 tz 't0'0 8r0'0 I0 r0 6r0'0 6te,'0 ZELT,'Z g9 t0'z 98 6r0 0 LZWO 6S9Z'Z tL tzo 0 809r'0 l,99t'0 L9Lt'0 selz'z 009 t'z tzL'zz ZE te 960't,z 091'8, 000'9, e06'8, tt0'0 98 tL 'i0'0 910'0 tL 9?0'o tzzt0'0 ,8 Ltoz0'o OE 0e6'0e 6Z 8Z LZ 9Z ,9n'02 998't' 996'6 r 098'68 68 810'0 60 090'0 rgt'6 t zt6'lE 8e t90'0 t0'9e LLZ90'0 gLlZO',0 68 €20'0 60 920'0 8e 920'0 Ll LZl'O t90'0 !6 9S0'0 Iq6'8 t z 8L Lt}'O z6ze'0 tzle'o ttzv'0 6/e0't r989'Z s966't z9z9'0 s006 r 6Z 8Z LZ 9Z 8Z 620'0 t6t9'0 6898'l 9Z t6 0e0 0 6299'0 r.808'1. 9r9Z't BLV6't ate'Lt ,89'0e 0/ /90'0 0/ zeo'0 /999'0 ZZ 99L'9t 098'82 99 690'0 99 ?S0'0 6089'0 tz 98 t'9 r TSL'LZ 6/ 1.90'0 9r ?90'0 6/ 9e0'0 9t 6e0'0 ,969'0 E0 r9'0 96/9'r 98t9't 9r. r?0'0 9929'0 1.869't /r0 689'91 9p9'92 6t 6^t6'rL 9t6'ez 9/ 990'0 8t LI 9t e9e'rr 98t'ZZ r.9 690'0 t9 tt0'0 998'02 t6 z/0'0 e6 0 zt99'0 080'6 r 09 910'0 09 r90'0 90/9'0 tse'zt zt6'Ll 11080'0 L1 990'0 9069'0 r69'r r 6I9'91 19 980'0 ,9 090'0 LLOL'O €86'0 r 892'0 r 0tt'91 s6r'e I 90 t60 0 90 990'0 ,19'6 egv'zt 0t z9t's eoz'I t 6' /60'0 tt 90t'0 9Z ?ll'0 6 IL6'L 996'6 9? 9ZI'0 9e/'8 z' 6e 09 r.9l'0 I L 9 I t e z I zlL'el 990't I ALI'L 6r0'9 lw'L t'0 te t9t0'z ez 0z zt 6009'0 r€ t.9'0 6tEZE 8Z ,€ et LSgr'0 89 |'r0 9e 0e 988'1t tz 9t 0t 91.60'z tzf st 9Z !o t'8 ee8'sz r9'1.8 001 6822',6 zgt'82 z6z'zz 6t8'LZ ee 199'9 t t?r'0, 6t zlo'l zttg'0 tgz[0 Itzg'l gtgt'l esbv l 0eIr'r 98/e'! 6 nStz'l s It8'0 r.88r't L 0298'0 1.69!'t 6088'0 ttet'L ztSL'0 /008'0 09 zer'0 99 99r'0 1,699'l 0t 9Z 680'0 Lt tLt'0 tz 6etz'L LZ9l^'0 00I'0 zz 6rt0't tztg l l08z'l 9er/'0 l r 080'0 91 qLZL'I tz tz z0z8'0 e I I 88t'9 99 |81.'0 9r9'' 992'S 9Z gLZ'A 9Z Z9L'E 998'Z €9 z8 992'0 tt 09e'0 ,t 0906'0 9826'0 8e0 r' 691.0't e LZ6',' 926'0 92,0'Z 8r96'0 9090't z 00 000't 99r.6'0 0920 r 809'9 t't 9/0'0 000'r e8 8t9'0 00 920'L 06I'0 z8lw'a 9ze'0 e8 06?'0 I t kat t 1 2 3 Pembayaran Tunqsal CF (F/P I nl DF (P/F. l. n) 1.0300 1.0609 't.0927 0.9709 0.9426 0.9151 4 5 1.1255 1.1593 0.8885 0.8626 6 1.1941 0.8375 7 1.2299 0.8131 10 1.2668 1.3048 1.3439 0.7894 0.7664 o.7441 1.3842 1.4258 0.7224 1.4685 't.5',t26 1.5580 0.6810 I I 11 12 13 14 15 3 16 17 18 19 1.6047 1.6528 20 1.8061 2',1 1.8603 22 23 24 25 1.9161 1.7424 1.7535 0.7014 0.661'1 0.6419 0.6232 0.6050 0.5874 0.5703 0.5537 SFF lAlF. I. n) 1.000 0.492 0.323 0.239 0.188 0.154 0.130 0.112 0.098 0.087 00 61 53 03 35 60 51 46 43 23 0.078 08 0.070 46 0.064 03 0.0s8 53 0.053 77 c/o Pembavaran Merdta Serlal CRF ACF (F/A. i. n) lA/P. i- nl 1.030 00 0.522 61 0.353 53 0.269 03 0.218 35 0,184 60 0.160 51 0.142 46 12 0.094 03 0.088 53 0.083 77 15.618 17.086 18.599 10.635 11.296 11.938 13 14 15 0.049 61 0.045 95 0.079 6'l 0.075 95 20.157 0.04271 0.47271 0.039 81 0.037 22 0,069 81 0.067 22 26.870 12.561 1 3.1 66 13.754 14.324 14.877 16 21.762 23.414 28.670 30.537 32.453 34.426 36.459 15.415 15.937 16.444 38.553 44.7fi 17.877 18.327 42.931 18.7M 0.4243 0.02211 0.052 2.4273 0.4120 0.021 02 0.051 02 31 2.5001 2.5751 2.6523 2.7319 2.8139 0.4000 0.3883 0.3770 0.3660 0.3554 0.020 00 0.019 0s 0.0s0 00 32 JJ 0.01816 0.048 16 0.017 32 0.016 54 0.447 32 0.046 54 3.2620 0.3066 3.7816 0.2644 0.013 0.010 0.008 0,007 0.043 0.040 0.038 0.037 90 95 100 434 I 11 2.3566 75 80 85 8 9.9s4 2.2213 2.?879 6.8300 7.9178 7.024 7.786 9.253 0.055 94 0.054 56 0.053 29 7A 6 7 14.192 0.025 94 0.024 56 0.023 29 65 5.417 6.230 6.468 5 12.808 0.4637 0.4502 0,4371 0,2281 968 0.1697 4 0.'t0B 08 2.1 566 0.1 ',3,717 4.580 5.309 0.'t00 46 05 43 5.0821 5.8916 i2.829 4.184 't0 4.4776 4.3839 3.091 2 3 8.530 2.0938 40 45 50 55 60 1 1.913 11.464 2.0328 35 0.971 0.117 23 0.064 87 0.062 75 0.060 81 0.059 05 0.057 43 u 1.000 2.030 0.1 28 43 0.034 0.032 0.030 0.029 0,027 26 27 28 29 30 t 7.662 8.892 1 0.1 59 0.5375 0.5219 0.5067 0.4919 1.9736 PWAF {F/A. l. n) 87 75 81 26 79 87 35 11 0.049 05 26 79 87 3s 25.117 45.219 47.575 75.441 92.720 22 23 24 25 zo 27 28 29 30 31 32 33 21.132 34 21.487 35 23.1 't 5 112.797 136.A72 163.053 27.676 28.453 65 29.702 75 80 85 0.005'r5 0.03515 194.333 10.M09 0.0%0 230.594 272.631 321.363 12.3357 0.081 1 0.004 34 0.003 67 0.003 11 0.002 65 0,034 34 9.1 789 0,1263 0.1089 0.032 65 377.857 14.3005 16.5782 19.2186 0.0699 0.0603 0.0520 0.002 26 0.001 93 0.001 65 0.03226 443.349 0.031 93 0.031 65 519.272 Soedjono Kramadibrat4 Perencanaan pelabuhan 20 21 40 45 50 55 60 0.1464 11 9.1 88 19.600 1 20.000 20.389 20.766 0.03613 0.033 17.413 50.003 52.503 55.078 57.730 60.462 0.00613 0.033 67 '16.934 17 18 19 607.288 24.519 25.730 26.774 29j23 30.201 30.631 31.002 31.323 31.599 70 90 95 100 sgt rl8rrdus'l 00! 999',12 96 06 IgT'LZ tst'rzt 6LZ'LZ 98 9t t00'0 r.z€0'0 tt6l'te 00r 6e t00'0 99 100'0 r8e0'0 ezgz'92 s0z's09 9€0 0 6e 9e0'0 99 9e0'0 z9t0'0 zztt'zz 96 06 /9S e09 66 9t0'0 8r /60'0 66 t00'0 /e90'0 6/ t9'8 t L1E',6tt 0e9'8fe /8 Ze0'0 OL 000'92 800'0 e00'0 8e90'0 89r.0'0 0060'0 99 819 92 8e6'882 e9z'8ez 9' 8€ 200 0 /8 200'0 1.9/9'9 9L Lto'lz 6rt'sz Llt'92 6r 6t0'0 6t ,00 0 6901'0 /99e 6 99 09 9n6',tz 60 010'0 60 900'0 692l'0 809 t'0 tSLg't 09 99 09 08 zt.9'298 9t Ir 99 tgz'rz z t9'96 r r.t6'09 i 09 99t'02 866 00 r 96t'.ZZ z8L'901 0t 99e'tz 099 18 e9 zr0'0 9n nto'o e8 910'0 9e t00'02 t.0/'6 L ?29'99 00 090 0 00 910'0 e9r'€9 9/ 068 690 rre'09 seE'/s 090'0 r.s r90'0 9t 9 r0'0 /9 9t0 0 6Zt'19 029',9 wz90'0 1t e90'0 /e t90'0 t6'8, s90'0 It fi, €t zt, 6t 6I IT get 8t 0e 6Z gZ z6e'8 r 9e0 BI 199'LL LZ 9Z gSZ',t_t 068 9t t L6Z'gt 69/'0t eLe'rt tz tt0'0 It 8686',r 04 9ZZ6'l 9298'r bt t99'ZL v60'2, 901'ZZ tL6'OZ t0 6/0'0 Llg'lL z0 ,90'0 0/0 0 9e 9€0'0 ,6210'0 t6 /s0'0 ,0 rr0'0 ,809'0 2t99 0 89 280'0 89 /t0'0 191.9'0 962 6t €8 980'0 r.9 t60 0 08 t90'0 r.9 990'0 90 290'0 81 890'0 6969',0 LLg'LI 0 r r'91 ttg S t0L't I 809'L 890'0 t ,Lg'9 290'6 6LL'L 099'9 6Ze'9 0 z8 0t0'0 6 90 r.60'0 It e0l'0 60 Dt'0 tgt'D /9 Z9r'0 sels'0 81 981'0 02,8'0 9Z LeZ',O e6 tze 0 6 ? e zgt'z 90 t'e 9ZZLZ',0 €6 990'0 Z 006't 9e0'z , 996'0 000't I JVAAd rcv t99'0 6r89'0 8 l9 980'0 91 960'0 8t 0t l'0 ,s 8zt'0 ,9 egt'0 290'9 (u't 'v/J, 1609'0 ,z 9r.9'' t29'e (u't'v/Jl 60 910'0 8/ t9'0 ,4 0zt'0 9r re t'0 8r 9rt'0 et tzz'| 9tz't 6Z 8Z LZ 9209'0 zoz9 0 z8 9/0'0 0t z0z9'z tz 009'rz znt'tl OE 6llL'z ,690',2 l, zag'tt 8908'Z 99Sr'0 061'e 9ll'9 e99e'0 /89e '0 / r8e '0 ez 9g I I 91 020 0 09 tzo 0 ts tz 0Bz'82 L /e 6t0'0 zwE',0 ee ze t90z'z ztz'rl s 1.900't 0906'z eEgz'z 0z il 9Z0e'0 08€r'0 e€9r'0 z69r'0 692 0e 099'6 200'6 Lto'9 /e 8r0 0 re 090'0 869'tr zl 6rtt'e 90 z*e'z LZ eos'0I geee'e 60zz e LEZv'A t6 9S0'0 ,0 890'0 st 000e'0 90tE 0 9t 0, /9 920'0 LZ 120',0 z0 620'0 c6 0e0'0 ,0 ee0'0 LZ290 rz6'0 t e696',0 9tt9'z 09tt'z 1.9 tt tzlL't 880r'0 /99'9e 09r'?€ 6Zt'Ze /9e'92 6?89 9 096€',0 0s6'8t 0l/'g t t6/t'0 LZlZ',0 9Z9Z'0 tz ?20'0 890'9 t 029'9 r 6I 8t LI 9t 9t ree9'9 etze 0 tt OL sB zz0'0 zgt 9l L9l'9 t I SZtt'lt tz 690'0 ?Z ZZ eB I r0'0 09 990'0 98 1.90'0 9Z ez tz 900'0 e9 /00'0 9,600'0 986 t'e 98 08 9L t 0t 929'0 0, l6t'0 00 00 9t0'l (u'l'd/v, luc leuos elBlel,ll ueJe^equled o/o '/t t 000'l (u't 'J/v, rJS 680/'0 1ee/'0 169/'0 0981.'0 rtLS'0 r06'0 9ee6'0 2996'0 (u't'lld, lo 9Z 9Z 9ttl,z zz 8t Lt6It LI 9t oig|l 9t t91.9't 1.8t9't tl 0t99'r ttt9 t 009r'1. 90t,. t 629€'t 89 re' I ez&'l e6zz'l LtSt't gltt'l !'t ztlg'l /80 09e0'r iu't 'dri, l3 le6Eunl uBrE^sqtuod Et zt I tt 0r ls la It ls ls lr le lz lr I I 40,/o t 1 2 3 4 Pembavaran Tunqoal CF DF IFIP. l. n) lPlF. I- nl 1.0400 1 .0816 0.9615 0.9246 0.8890 0.8548 1.1249 1.1699 1.2167 0.82'19 I 1.2653 1 .3159 1.3686 0.7903 0.7599 0.7307 9 10 1.4233 1.4842 0.7026 11 1.5395 1 .6010 0.6496 0.6246 0.6006 0.5775 0.5553 5 6 7 12 13 14 15 16 17 18 19 1.6651 1.7317 1.8009 1.8730 1.9479 2.0258 0.6756 0.5339 0.5134 0.4936 SFF (A/F. i, n) 1.000 0.490 0.320 0.235 0.184 0.150 0.126 0.108 0.094 0.093 00 20 3s 49 63 76 61 53 49 29 0.190 0.166 0.148 0,134 a.123 76 61 53 49 29 1.000 2.04A 0.962 1.886 3122 2.775 3.630 4 5.416 4.452 5 6.633 7.89B 9.214 10.583 12.006 5.242 6 6.002 6.735 8 0.094 67 0.089 94 18.292 20.024 0.045 82 0.085 82 11.652 12.166 12.659 1 3.1 34 13.590 14.029 14.451 14.857 15.247 15.622 0.04220 0.08220 0.038 99 0.036 14 0.033 58 0.078 99 0.073 58 0.07128 31.969 0.4388 0.4220 2.5633 0.3901 0.3751 0,031 0.029 0.027 0.025 0.024 0.022 0.a21 0.020 0.018 0.017 0.016 86 0.015 9s 28 20 31 59 01 0.069 0.067 0.065 0.064 20 u.248 31 36.618 17.29? 59.328 62.701 17.588 31 66.210 18.148 69.858 18.41 73.6s2 18.665 't9.793 0.014 31 0.013 58 4.80't0 0.2083 0.1712 0.1407 0.1 1 57 0.0951 0.010 0.008 0.006 0.005 0.004 0.050 0.048 0.046 0.045 0.044 2A 237.991 0.0781 0.003 39 0.002 75 0.043 39 294.S68 0.04275 364.290 0.0528 0.0434 0.0357 0.00223 0.a42 23 0.041 81 0.041 48 448.631 0.0293 0.0241 0.0198 0.001 21 0.000 99 0.000 81 4.04121 827.983 1012.785 1237.624 10.5196 65 70 75 80 85 12.7987 1 5.5716 18.9453 23.0498 28.0436 90 95 't00 34.1 1 93 436 7.1067 41.51',t4 5n 504q 0.0642 0.001 81 0.001 48 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0.056 86 0.055 95 0.055 10 0.054 31 0.053 58 8.6464 21 15.983 16.330 16.663 16.984 0.2965 0.2851 0.2741 0.2636 0.253r' 52 26 55 23 20 20 44.312 47.084 49.968 52,966 56.085 3.3731 3.5081 3.6484 3.7943 3.9461 0.01510 17 18 19 57 24 31 88 83 15 39.083 3.2434 01 14 41.646 0.3607 0.3468 0.3335 0.3247 0.3083 0.062 0.061 0.060 0.058 0.057 13 59 2.7725 57 24 12 01 26 27 28 29 30 5.8/12 16 0.054 67 0.049 94 2.3699 2.4647 40 45 50 55 60 11 0.100 14 2.2788 32 33 34 35 10 0.06014 22 23 24 25 2.8834 2.9987 3.1 I 87 I 8.111 8.760 9.385 9.986 10.563 11.118 21.825 23.698 25.645 27.671 29.778 7 7.435 13.486 15.026 16.627 21 1 4.246 0.106 55 0.076 14 t 2 3 0.114 15 0.4746 2.6658 00 20 35 49 63 0.066 55 2.1068 2.19't',l 0.4057 1.040 0.530 0.360 0.275 0.224 PWAF lF/A I nl 0.074 t5 20 0.4564 Pembavaran Merata Serial CRF ACF (F/A. l. n) (A/P.1. n) 01 88 83 52 26 5s 23 0.040 99 0.040 81 95.026 121.A25 152.667 191 .159 551.245 676.090 't7.874 'l 20.720 2't.482 22.109 22.623 23.047 23.39s 23.680 23.915 32 33 u 35 40 45 50 55 60 24.109 65 70 75 80 85 24.267 24.398 90 9s 24.505 100 LEt uarldtus'I 00t 096'rz s6 I oul 98 08 I I szl 0/l seI 0eI I ool 9el r89'Zttl 99 000'0 tzt0'0 0/ 910'0 0/ 000'0 09 99 910'0 692'9rI t L8 9?0'0 r.B 000'0 969'tZ 999'rZ ze9'tl6 60 910'0 60 100'0 &20'0 9g9t'zt l'e 910'0 10 r00'0 t0t8'0e ll 9620'0 8900'0 ottt'LZ 98 08 9L Ll 200'0 ez 200'0 69t0'0 LnsL'lz OL zL90'0 LOBV'LL 99 9' e t/0'0 tLzo'tt 899'62/ ?0t'lz fro'189 oLs't9t zL$0'a zoz'tz 196'02 Bez'99e eL z/ Lt0'0 fio'o 100'0 9t 810'0 st6'Lzz e99Z'l I 909'81. 60 ,00'0 09 900'0 8880'0 z9l'6 t 99 t'61 6e 610'0 09 090'0 L0t t'0 9Ze0'6 0z 290'0 08e ,e ffi0'0 0z 100'0 ,t 600'0 t'0 6U.l'0 zgtz'l 09 99 09 ,9t8'9 0, LZ LgO'O LZZt0'0 ettz'0 e/99'' 86 Zr0'0 6ezz'0 t99t't 9€ 86 r.90'0 orez'0 0vLz't ee 0060'? ze tgt'Lt t 098'80I 0t0'10 t L6r'18 // Ltz'Ll 6l rel EZO'LI 991'Zl ?/ 890'0 ,L tI0'0 68/'9l, 999'S9 99 690'0 99 z9L't9 /00 t9 090'0 t 99l 682'9t 6zl ezl zz0'9t erl'91 tgr'9t Ltl'9t LZI ezl szl gls'tt ?zl 96r'rl szl stt'tl zzl neL'tl ,tl 90t'e ! 6rl 800'0 069'Z ozt lerl l6t I l:il ltl lo, l6l I lil lsl lrl t-l I'i I 96 06 86r'682 e00'0 ,€l oEl tLtg'29 BVZ'02 z0t'sL eel 00t 988S'18 801.r'99 66t'.tz 8t9'02 ssI 0st g, 998'061t r0'0 06r0'0 e88', t z I 0e0 ,, IL9'LT 6e 190'0 r? 290'0 z9 t90'0 zL t90'0 z0 990'0 999't' 689't tzt'L9 e66'e9 rrl09 /e6'80' 00e'9€ 88/'e0 l/e'le I t0'0 ?, 'I0'0 6e 9t0'0 It Ll0'0 z9 8t0'0 zr.6t0 0 zo tzl w 190'0 ,t 66 890'0 89 0/0'0 99 Zt0'0 09 rr.0'0 66 s9 99 09 zz0'0 ezo'0 920'0 0 gttz'0 It t0 9992 0 6e r6't te 0LgZ'0 06LZ'0 e9rl.'0 0t89'e 0e t6Z'0 L6Z9'T 8Z /roe'0 0z8z'E LZ ,8IS 0 LO'|-'E 9a Ete'0 1900'e 9Z 9 tltt'0 6Z 09LB'Z tz tz rme'0 zz9L'z LZo 0 l6le'0 620'0 896e'0 z0z9'z tz ltt?'z az 6l.0'0 88 reo 0 r, re0'0 Ittr'0 tz Le0'0 neg'z zz t I 09I'Z I 998'92 ,2280'0 21 980'0 zt wo'a 6lL',ZZ z0 680'0 z0 tt0'0 zElt'o iez'll Z'L'IZ 9?6?'0 tzzo'z 0tL'ol ts/'oz II 8r0 0 2919 0 c9e6't ezz'0t ze6'8 09I'1. r r e60'0 z8 /60'0 9t 9t zsz90'o 0019'0 6 r98'I TL e0t'0 8Z 890'0 /9 t90'0 zl 9ZZLl',o 29r,9'0 ZZLL'' 6969't 6ZZ9'l €l z9 601'0 9Z Lll'9 et99'0 /689'0 8e 921',0 8e 180'0 1.9 260'0 0t99'r 0t 08t'6 19 t.9I'0 ts 90I'0 6er9 0 6Zl9'0 zE0/'0 t0'8 01.6910 Ire/'0 609e't' 6/91'0 ezoE 6tzgt'0 9Z0B'0 98eS'0 zgtz'l Lol'rt ES9'6 6tt'6 629'8 e t6'/ 692'L 969'9 e68'9 r90 62 t t r9r'9t rr8'el BSZ'Zt 208'01 6 88 91.0'0 tr 8Z /9 /er'0 89t'9 060', lLl'9 lLt'9 6L LZZ'g 889'e SLZ'T vLSLZ'0 6tL'Z 018'r /e /96'0 tu't'v/1, JVMd t't 9ro'z 000't (u't 'v/J) 88 tz;o 88Irt'0 0L e6t'0 tLtez'o eeer'0 8Z9r'0 6L9t'z 6t tgtt'z LL gSoZ',Z I98r'l LZZ'' l I't zttt'I sz6 8t lt b I I I I t e /z e9e'0 zL BI0'0 e9/8'0 00 00 teg 00 68r'0 00 000'L 19 L6'0 0260'l z 69S6'0 0910't L (u'l'Jrd, (u't'd/J, 0 9r0'l (u'l'drv, lu9 JCV lBues eleloyil uslBABquled o/o z/t I (u 'l'l/v, JJS lc JO ge66un1 uPreABquad l 1 2 3 4 5 6 7 I I 10 1.0500 1.1025 't .1 576 1 .2155 1.000 00 0.487 80 1.2763 0.9s24 0.9070 0.8638 o.8227 0.7835 97 1.000 2.050 3.153 4.310 5.526 1.3401 0.7462 0.197 02 6.802 1.4071 a17282 1.4775 0.7107 0.6768 a.147 02 0.122 82 't.5513 1.6289 0.il46 0.10/.72 0.090 69 0.07s 50 11.027 7.108 't2.578 I I 0,6139 0,154 72 0.140 69 0.129 50 8.142 9.549 7.722 10 1.7103 0.5847 0.5568 0.5303 0.5051 0.4810 0.070 0.062 0.056 0.051 0.046 39 83 46 02 34 0.120 39 't4.207 0.11283 15.917 0.106 46 0.101 02 0.096 34 19.599 8.306 8.863 9.394 9.899 10.380 0.4581 0.4363 0.4155 0.3957 0.3769 0.042 0.038 0.035 0.032 0.030 27 70 55 75 24 0.3589 0.3418 0.3256 0.3101 0.2953 0.028 00 0.025 97 0.078 00 0.075 97 0.02414 0.07414 0.022 47 0.020 95 0.072 47 0.070 95 38.505 41.430 44.502 47.727 0.2812 0.2678 0.019 56 0.018 29 0.069 56 0.068 29 51.113 54.669 0.2551 0.01712 0.067 12 58.403 0.016 05 0,015 05 0.066 05 0.065 05 62.323 66.439 15.141 0.01413 0.0't3 28 0.064 t3 70.761 0.012 49 0.011 76 0.011 07 0.063 0.062 0.061 0.061 28 49 76 07 75.299 80.064 85.067 90.320 0.008 0.006 0.004 0.003 0.003 28 26 78 67 83 0.058 0.056 0.054 0.053 0.052 28 26 78 67 83 120.800 159.700 209.348 15.593 15.803 16.003 1 6.1 93 16.374 't7.159 0.002 0.001 0.001 0.001 0.000 19 0.052 19 0.051 70 456.798 588.529 0.051 32 0.0s1 03 0.050 80 756.654 1.7959 1.8856 1.9799 2,0789 16 17 18 19 2.1829 2.2920 2.4066 2.5270 20 2.6533 21 2.7860 2.9253 22 23 24 25 3.0715 3.2251 3.3864 26 27 28 29 30 3.5557 3.7335 3,9201 4.1161 4.3219 0.2429 4.2314 31 4.5380 0.2204 32 33 34 35 4.7649 0.2099 0.1 999 0.1 904 0.1813 40 45 50 55 60 7.0400 8.9850 11.4674 14.6356 18.6792 65 70 75 80 85 23.8399 90 95 100 438 5.0032 5.2533 5.5160 30.4264 0.1420 0.1113 4.0872 0.0683 0.0535 0.0419 0.0329 0.0258 38.8327 49.5614 0,0202 63.2544 0.0158 80.7304 103.0347 131.5013 0.0124 0.0097 0.0076 0.3't7 21 0.23201 0.180 97 70 32 03 80 0.000 63 0.000 49 0.000 38 Soedjono Kramadibrata Perencanaan pelabuhan 1.050 0.537 4.367 0.282 0.230 0-092 0.088 0.085 0.082 0.080 00 80 21 01 27 70 55 75 24 0.050 63 0.050 49 0.050 38 17.713 21.579 23.657 25.840 28.132 30.539 0.952 1.859 2.723 3.546 4.329 5.076 5,786 6.463 12.462 35.719 12.821 1 3.1 63 353.584 971.229 1245.087 1594.607 2040.694 6 7 10.838 1't.274 I 1.690 12.085 33.066 272.713 1 2 3 4 5 13.48S 13.799 14.094 14.375 14.643 14.898 15.372 17.774 18.256 18.633 18.929 1 9.1 61 19.343 19.485 19.596 19.684 19.752 19.806 19.848 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 B5 90 95 100 6Et usrrduB'I l0t 960'8I 96 06 690'8 r 9r0'8 r tLg',tz6z 98 08 066'Z r 0t tgl'tl t06'/ I 9l tgg'Lt 99 09 99 09 It 0t 90 te 989r't tz 00I r800'0 t08'19l. 2008'ezL 96 06 69 000'0 9010'0 SezL't6 000'0 r0 r00'0 ee t00'0 8e t0'0 08r0'0 WLT'ZL zrgt'99 98 08 9L 66Zt'Zt 01. 9t9t'ze 99 09 99 09 9Z 000'0 tu'zezz sz 990'0 tg 990'0 91 990'0 690'r0l.r t/9 66et ?0 000'0 2900'0 sr 000'0 69 990'0 /1.990'0 // 6 9r.0'066 r0 990'0 ttz'E9L ee 990'0 zz9'Ll e80'2r.9 9r.990'0 9/ t00'0 9ez0'0 B0t0'0 09r'l.l 09r'8e, Ig 1.90'0 te 200'0 e0r0'0 86eB'rZ 9ZZ'Lt LLT'LZE s0 890'0 90 690'0 er 090'0 ze 290'0 90 e00'0 90 100'0 8900'6 t f90'0 600'0 9290'0 8890'0 6680'0 91t l'0 grs l'0 ze6'9 t Ltz'gtz 8r9'9r. 6t 9t0 9r t6t'91 909'9e t Lez'91 t'r8r I.9Z'00t LLO''6 gZZ'.e8 1.6 er 900'0 ze /00'0 1.6 0zt9'tl 992 t'l l 9' ee |9'8 0t B8 r9'9 9e t'0 I'0 ztlt'9 ee r t0'0 029 60L ?z9g'9 e8 0r zr0'0 t08 r'0 e/rc'9 ZE z6 /90'0 z6zto'0 206 r'0 rB9Z'9 te 18 890'0 tB eL0'0 0r86't 0g 11690'0 LL tl0'0 9002'0 r8 0/0'0 18 9r0'0 t&z'a 6Z 8Z 9902',0 98rZ'0 IEZO'T 9z zz9z'0 LSLZ'O ,e t8'e 9?t9'€ 9Z ,0 9/0'0 9t0'0 6r 8r0'0 99 6t0'0 ,0 t20'0 Lrzl'v gLLt't wvz'v L9 LLO'A L9 6t6Z'0 ZSZT'E 19 990'0 0e 990 0 e9 0r0 0 ,€ e8 ze 9/0'9 t te TZL'?I 0e ?89',? I 6Z gZ eE0'tt LZ 868'e I 299'0l, 686'8S 9S6'19 96 l/0'0 tw'eL t9 r' 19 99 9L8 Zl e89 ZI ztt't r98'0, Lt 620'0 l.80'0 Lt rz0'0 9t 920'0 gnze 98r.'/e 9' 610€'0 6rz8'0 zsL0'e zz IZ 89 820'0 LZ?C'O gt16'z 0z 8t LI 9rz'tt 898'te e0t'zE 89 e80'0 6t 9LZ'Z' 096't I 809't i tet'62 z6 8e0'0 998'0 t z6 880'0 ,0 260'0 89 960'0 9r9e'0 9 t8e'0 9t. Beo'0 e9 660'0 8Z r0t'0 89 60r'0 t9 tr0'0 t9 czl'o r.9 890'0 6199'0 rz08'l t9 ,989'0 t8ol. t 01 19'l 6 o7 9Z tz CZ ZZ LZ 0z It nt 0t zt It ,06'tt tzl'tl z9t'tL LLg'28 6tt'tL 9t'zL Itl'19 tez'e9 809'Z' 966'92 zgt'0t fig',n2 t 069'6 60b'zz e6z'oz r9'B s8e'9 t ttt'6 6 lsz'8, 860'8 egg'rt 0l 8e9'/ 928'Zt 6 296 9 99Z 9ge'9 889'9 ZZL'6 966'' 888'9 I L I I ilz't tl tqz'8 6t e/0'0 t/0'0 9r 980'0 t09rt'0 L9 Zet'0 ,8 eil'0 98 96 /9t'0 9l.t'0 96 ZZO'.O Ir te0'0 ,0 /s0'0 89 010'0 8Z 610'0 89190'0 e0 t90'0 LLo',O tLtz'0 e99e'z 9t 6|tt'0 SZEZ'Z gZLt'0 986r'0 0sz9'0 ts'0 t8 880'0 9L 98 Z0r'0 96 0Zr'0 9r99'0 ,/89'0 189'9 62982',0 6Z 0ez'0 99 0/e'0 99 9re'0 9t98'0 z9 98r'0 9868'0 000'l 6/16'0 e 869'Z sst'0 z 9m'r 8'6'0 990'Z 000'r z9 tt9'0 00 990'f 00 6l gvzt'.0 zgzl'o t99/'0 z/08'0 zre', tz tz 8t ,zlt'o 8l9rt'0 8l6/t'0 909'e 999|',2 LZ 9tzg'z gvgt'z 8r 002'0 8r tez'o ? t 0l /90'0 LI t9tt'z 8900'z z106'r 16 Lttg'l Ltgt'l 88/e'r 0/0e't 88ez',l ztll'l 0e['t 0990'l I I 9 I t e Z I 1 1.0600 2 1.1236 1.000 00 0.485 44 0.314 11 0.228 59 0.177 40 1.060 00 0.545 44 0.288 59 a.237 40 4.375 0.143 0.119 0.101 0.087 0.075 36 0.203 36 14 0.17914 04 02 87 0.161 04 0.147 02 0.135 87 6.975 8.394 9.897 0.066 0.059 0.052 0.047 0.042 79 28 96 58 96 0.126 79 0.1'19 28 0.1 't 2 96 0.107 58 0.102 96 0.3936 0.3714 0.3503 0.3305 0.3118 0.038 0.035 0.032 0.029 95 44 36 02 0.0s8 s5 0.027 18 0.08718 0.2942 0.025 00 0.023 05 0.019 68 0.018 23 0.085 0.083 0.081 0.079 0.078 00 05 28 68 23 0.016 90 0.015 70 0.0't4 59 0.0'13 58 0.012 65 0.076 0.075 0.074 0.073 0.072 90 70 59 58 65 0.0'1 1 79 0.07't 79 00 27 60 97 0.071 0.070 0.069 0.068 00 27 60 97 0.066 0.064 0.063 0.062 0.061 46 70 44 54 88 J 1.'1910 4 1.2625 0.9434 0.8900 0.8396 0.7921 5 1.3382 0.7473 6 7 1.4185 1.5036 1.5938 1.6895 1.7908 0.7050 1.8983 0.5268 0.4970 0.4688 I I 10 2.0122 2.1329 2.2609 2.3966 16 17 2.5404 1B 2.8543 19 3.0256 20 3.2071 21 3,3996 3,6035 3,8197 22 23 24 25 2,6928 0.6651 0.6274 0.5919 0.5584 0.4423 0.4173 0.2775 0.2618 0.42128 4.0489 4.2919 0.2470 26 27 28 29 30 4.5494 0.2198 4.8223 0.2074 5.1117 5.4184 0.1 31 6.0881 6.4534 6.8406 0.1643 0.1 550 7.25't0 0.1 7.6861 0.1301 0.011 0.0't0 0.009 0.008 10.2857 1 3.7646 0.0972 0.0727 0.0543 0.0406 0,0303 0.006 0.004 0.003 0.002 0.001 46 70 44 54 88 0.0227 0.0169 0.0126 0.0095 0.0071 0.001 0.001 0.000 0.000 0.000 39 03 77 57 43 0.0053 0.0039 0.0029 32 33 34 35 5.7435 40 45 50 55 60 24.6503 32.9877 65 70 75 80 85 59.0759 79.0569 105.7960 141.5789 90 95 189,4645 253.5463 100 440 18.4202 44j450 0.2330 956 846 0.1741 0.1 0.1462 379 0.37411 0.095 44 0.092 36 0.089 62 0.061 39 0.061 03 1.000 2.060 3.1 84 5.637 11.491 1 3.1 81 14.972 16.870 18.882 21.015 23.276 25.673 28.213 30.906 33.760 36.786 39.993 43.392 46.996 50.816 54.865 0.943 1.833 2.673 3.465 4.212 4 4.917 5.582 6.210 6.802 7.360 6 7 8 9 10 9.712 10.106 10.477 10.828 1 1 .158 11.470 11.764 12.042 12.303 12.550 12.783 13.003 13.211 13.406 73.640 79.058 't3.765 84.802 90.890 97.343 1 04.1 84 111.435 154.762 212.744 13.591 13.929 14.084 14.230 14.368 14.498 15.046 15.456 290.336 15.762 394.172 533.128 15.991 16.161 719.083 967.932 1300.949 1746.600 '16.289 0.060 77 0.060 57 0.060 43 2U2.982 16.385 16.4s6 16.509 16.549 0.000 32 0.000 24 0.060 32 0.060 24 3141.075 16.579 4209.1 04 16.601 0.00018 0.060 18 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 5 7.887 8.384 8.853 9.295 63.706 68.528 59.1 56 1 2 3 16 't7 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 lvt usrrdrus'I 00t 692'rt 96 egz'tl 06 egz'tl 9B 08 9L 299'tBezl t98 0288 )01 /699'8 r9 96 06 ez00'0 0e0r'rff e009 rte zzolo'o €90'68 re rs 010'0 zz 000'0 te 000'0 t?Ez'tzz 96l'rr t99',6922 010'0 z9 0l.0'0 18 0L0'0 ,t 9t00'0 000'0 z9 000'0 L8 000'0 0900'0 8800'0 EZt0'0 09/8'69r 08 9L t6g6'e t l, OL 67,t2'tg 99 cz tl0'o vL tL0'0 0z t00 0 e/I0'0 ,9t6'19 t.00'0 ztzo'a 09 tE' 200'0 09 99 09 tet'rlgt 09 99 09 6e0'rt s9r.'9rt I 0z9 tL8 0?6'el 626'91.9 t I 9t I0B'e 909'e 9e zte'4l, Bt6'Zl ,95'Zt ,91'zt Ltg'Zl zli'0 ,r. It lt 6eE0'0 0Lgt'62 09 e00'0 9/r0'0 9200'LZ 8990'0 9tL6'tl 9' t0 900'0 LCZ',Set tz 8Z 200'0 1060 0 9e 08 100'0 z00r'0 99/9'01 t816'6 8920'6 ee z8 692'gzt 0e6'8 i r 8LZ',0tt eL0'z0t 0e 6Z 60r'zl t9t'16 8Le',Zt LWLE LZ 9Z 286't t tg?'tL 9?8',ll 9r.9'89 869'08 9t LLa'o 081.20'0 tr 8z0'0 10 620',0 08 6/0'0 69 080'0 9' l,80'0 60 280'0 0, eB0'0 99 r80',0 rr 800'0 z0 600'0 08 600'0 69 010'0 9? t r0'0 6e zr0'0 Er 0t0'0 99 't.0'0 t8 9r0'0 ztlt'0 LVrt'0 e 9 rz'8 8ZZr',0 t9,t'8 tttL'L 0e 6Z ,091'0 609r'0 8819 9 BZ IZ'9 ,208'9 LZ TLZ''9 9Z zztt'0 ztet'0 6e 6nz'e9 LLt'99 6l ez zz 9eyt9 u.880'0 u.8!0'0 60rz'0 190'l I 900'6, 020'0 LSZZ'0 998'r, 060'0 6Z 260'0 6ZZZO'0 gLtz'.0 toct't 90tl't 966'0' 6e 2698'e 91960'0 6e rz0'0 91 920'0 tggz',O 6Le'Le 666'00 018'0e 99/Z'0 620'0 ee0'0 98 9e0'0 6962'0 99 r9'e 661,8'€ 99re'0 /8ee'0 889r'€ zz96'z 6/ 6t0'0 ,e ftge'a 069l'.2 8r.80'0 98r.9'Z 09 860r'z LZ zlz'tl 9e8'0t 169'0I s00'0I 690'0t e9/'6 Lrt'6 80t'6 9tL'S b I 6Zt'92 099'ZZ 89e'8 ltt'oz et6'L 889'r.L 66t'r. 0, s88'tz vzv'l I t9'9 rz6'9 tsL'9t 9l8'e I 8/6't I 092'0t 280'0 r.? ,60'0 rr 660'0 98 90r'0 tt z0t'0 6/ 60t'0 te ,t i'0 996rt'0 06 9e 9Zt'0 tst'0 seztt'0 6' t9t'0 Lt l9l'o ''0'0 99 610'0 06 990'0 9e s90'0 8e zz0'0 6' e80'0 Ln L60',4 99 9t l'0 tr'0 owt'0 $fi'a 9e6',0 000't 60 e99'0 00 01.0't 90 tle'o 60 e8r'0 00 000'l zz9z'z 6t0t'z o 9ZOr'l I , 0et/'0 90 180'0 9t L elI'0 oL0'z 8I LI 1.009'r cz9zz'0 9IZ'0 az 6t 8909't 68 808'I tz tzzg'0 ez 962'0 tzg'z zz 6 68 ErZ'o z ez 0t t9L'.9 e tz 90vL't 98€B'l 9999'0 0w't ,zL0'9 e809'0 6e19'0 0289'0 6et'0 00l.'t 9Z zt96'l, 0g I I rr t' egt'L 68€'9 L9L'9 /8e's It t/6t'0 99 98t'0 08 602'0 ,99'8 L o , 6r rr0'0 te eztg'L t99'l.l t8 980'0 te ilot'0 69?'t l, 0, 90ri'0 tz 92, 9S 0s et0'0 I0 910'0 ztg'zt Ltt'zl ,r ze00'0 6rL',98Z 9e9 66 t 629'90' te gz t9u.'198 9Lg',8Lt? zzz'tt OLL'NL zt r00'0 I r00'0 z I 000'0 9! 000'0 t ltz'rt 09t,'t t ge 0/0'0 I 0/0'0 9r.0/0'0 99 te I t'1829 9B OL 0t 80 6Z9Z'0 e9 r8'0 ?t/8'0 9re6'0 zstt'l 80te'l o9zz'l 6t?r'l 00L0'! I e z I 8o/o t Pembavaran Tunqqal Pembavaran Merata Serlal ACF CRF {FrA I nl {A/P. i. n} DF {P/F. l. n) SFF (A/F. i. nl 0.9259 0.8573 0.7938 0.7350 0.6806 1.000 00 0.480 77 0.308 03 0.170 46 1.080 0.560 0.388 0.301 0.250 0.6302 0.5835 0.5403 0.5002 0.136 32 0.216 32 0.'t12 07 0j92 A7 10 1.5869 1.7138 1.8509 1.9990 2.1589 0.094 01 0.080 08 0.069 03 0.174 01 0.160 0B 0.'t49 03 11 2.3316 o.4289 2.5182 2.7196 2.9372 0.3971 0.060 0.052 0.046 0.041 0.036 08 70 52 30 83 0.140 08 12 GF (F/P. i. n) 1 1.0800 2 1.16& 3 1.2597 1.3605 1.4693 4 5 6 7 B o 13 't4 15 3.1722 0.4632 0.3677 0.3405 0.3152 0,22192 00 77 03 92 46 1.000 2.080 3.246 4.506 5.867 7.336 8.923 10.637 12.488 14.487 0j3270 16.645 18.977 0.126 52 0.121 30 0.116 83 21.495 24.215 27.152 0.112 98 0.109 63 0.106 70 PWAF {F/A. l. nl 0.926 1.783 2.577 3.312 3.993 4.623 5.206 5.747 6.247 6.710 7.139 7.536 7.940 8.244 8.559 t 1l 2l 3l 4l sl 6l zl ;lel 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 a.2502 0.032 98 0.029 63 0.026 70 4.3',t57 0.2317 0.02413 0.104 13 30.324 33.750 37.450 41 .446 20 4.6610 0,2145 0.021 85 0.101 85 45.762 21 s.0338 5.4365 0.1 0.1 987 839 0.1703 0.1577 0.1460 0.019 0.018 0.016 0.014 0.013 83 03 42 98 68 0.099 0.098 0.096 0.094 0.093 83 03 42 98 68 50.423 352 51 0.1073 0.0994 0.012 0.011 0.010 0.009 0.008 45 49 62 83 0.092 51 0.09't 45 0.090 49 0.089 62 0.088 83 0.0920 0.0852 0.0789 0.0730 0.0676 0.008 0.007 0.006 0.006 0.005 11.350 11.435 11.514 11.587 11.655 31 0.0460 0.0313 0.0213 0.003 0.002 0.001 0.001 0.000 11.925 40 45 50 55 60 16 17 18 19 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3'l 32 33 34 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 3.4259 3.7000 3.9960 5.8715 6.3412 6.8485 7.3964 7.9881 8.6271 9.3173 10.0627 10.8677 11.7371 12.6760 13.6901 14.7853 21.7245 31.9204 46.9016 68.9139 101.2571 0.1 0.1252 0.1 1 59 0.0't45 0.0099 218.6064 0.0067 0.0046 321.2045 0.0031 471.9548 693.4565 0.0021 0.0014 148.7798 90 95 1018.9151 100 2199.76't 3 442 0.2919 0.2703 1497.1205 0.0010 0.0007 0.0005 9.122 9.372 9.604 9.818 79.954 87.351 10.017 10.201 10.371 10.529 10.675 "t0.810 10.935 95.339 11.051 103.966 1 13.283 11.158 11.258 5s.457 60.893 66.765 73.106 11 0.088 11 123,346 45 85 30 80 0.087 0.086 0.086 0.085 45 134.214 8s 145.951 158.627 172,317 86 59 74 0.083 86 0.082 59 0.081 74 30 80 8.851 259.057 386.506 1 2.1 0B 18 0.081 18 80 0.080 80 1253.z'.t3 12.233 12.319 12.377 0.000 54 0.000 37 0.000 2 5 0.000 17 0.000 12 0.080 54 0.080 37 0.080 25 1U7.249 't2.4't6 2720.480 12.443 12,461 12.474 12.482 0.000 08 0.000 05 0.000 04 0.080 08 0.080 0s 0.080 04 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuian 0.080 17 0.08012 573.770 848.923 4002.557 5886.S35 8655,706 12723.939 't8701 .507 27484.516 12.488 12.492 12.494 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 32 JJ u 35 65 70 75 BO 85 90 95 {nn I €it uErrdue'I 00r. 60t'll 96 06 98 08 9L 2000 0 8000'0 1000 0 80t0'6299 001 !/6r'e69e 96 06 90 000 0 60 000'0 /000'0 0206'1, r9 r00'0 / r99'986 9r00'0 606r.'ltg 0e 060'0 000'0 zz 000'0 ee 000'0 t9 060'0 I9 000'0 /900'0 /800'0 te I0'0 9Lg',ZZr19 9e9'9 r66e z0 060 0 z0 000'0 e0 060 0 90t't, ,8 r'60692 r0 060'0 e0 000 0 t0 000'0 ,at tt 008 rs8st ZTZ'TLLL 90 060 0 60 060'0 060 0 tzz'619, zz 060'0 801'il tLs 0960l 9929'9eeZ r 98 08 OL 00t't r ,60 tI t80't r 99 0r.0't t g8z'8662 09 99 09 8r0't t z6l'tt6t t 260'092 t 6/ 060'0 6/ 000'0 296'0 r r88'0 t 9Zq'0 t ,80'9 r8 9t 0t 698'929 0z t60'0 06 t60'0 €z 100'0 06 100'0 Z8B'LAE 96 260'0 96 200'0 L0z0'0 I re0'0 st /99 0t ttL'9tz ,9 ?00 0 80 900 0 99 900'0 0610'0 ,60r're ortt'02 ,t90'0 VBZL'g' t0 LL 900'0 69 900'0 ,e90'0 0z8t'1, e 09/'9 t r690'0 8t9t'?r 0t ft0't ,t ,r 0 ,zga'0 /e00'0 ,ot t'9t, 09rB'0zz I e80r'rl t g t00'9r. 919e',il tLze'g! 9t OL 99 09 9! 0s 9' 0, 9e ZE 90r'0 t Lto'19l l,E et€'0 L 9/9'6t I 19 160'0 80 960'0 99 960'0 0t 960 0 69 960'0 0s il.'Al 80e 9er r€ /60'0 ,0 /00'0 19l0'0 ugz'et 90 860 0 98 860'0 90 800 0 98 800'0 zz80'0 9680'0 zzLt'zt 896'Z r t u.9t'tI e/ 660'0 e/ 600'0 zLoLl'0 9/60'0 t90 r'0 tgtz'01 LZ 09t t'0 Iez9'8 9Z r'0 6L9Z'L ez z09l'0 9899'9 zz ve t€ I t9'0 t. tgt 0I z86 96r 008 6/ l. 9el'tzt 6Z 9Z 86 r'0 r IZ LZo'0, tzt'z0L 9Z 626 6 tze'€6 9Z 9I t'0t z/ 00r'0 0i 2890'0 ez8'6 LOL''S ts I r0'0 tol'6 tB t0t'0 ,z tgzt'0 0BS 6 z0 8e z0 er0'0 EZ zbt'6 8€ 't0'0 06 91,0'0 8Ze zz IZ 061'9L 209'69 eLs'29 z6z'6 q9/'99 OZ 6Zt'6 09I t9 6t 8t 096'B t, 9r 9T ?l tt zl tl OI 6 B L s I I 99/ B ?v9'8 E tO'B r90'8 gSL'L Lg?,1 8I0'9' tot'l? ,/6 9e 000 ts 966 9 9e9'9 ee0'9 98t'' tz eL tzl'0 tz rz0'0 9?6 t'0 aztz'0 tttl'9 OZ LLtt't tez'0 6r9Z'0 9LZC'T t0/6'0 ST ,90'0 qVLZ'O 9Zr9'e 9t 8s0'0 z66Z'0 lLt€'E tt L9 Et0'0 99 6?0'0 96 990'0 zgze'0 9990'0 8990'E LZLB'Z et zt 918e 0 teu'0 0t 08 z8 990'0 08 9r.0'0 r089'e ,198'Z ,09t'0 6LLL'Z 6 1.9 t 9 060'0 6 t09'0 0/19'0 9266't 0828'r s e/ tlt'0 tz tll'a 90 ?zl'0 90 er 8zt'0 e6 t'9 t LZO'EL BZO'..L 002'6 EZg't- /9 eer'0 99 6er'0 96 9rr'0 z8 99f '0 99t'0 08t'0 69 86t'0 z6zzz'o 60 r.92'0 L9 808 0 90 960'0 st 69 80r'0 I 9 L 0962't LLTS'O r88 z ?1.l6'0 0060'r 6619'0 98t9'r SLZ'T 69r.'l L t6'0 060'z 000 t Lr 899'0 6t 8/r'0 I 00 060't 00 000'l (u't'v/J) (u'l 'dlv, tu't 'lfv, (u't 'Jld, tu'l drt, I tu'l'v/J, lvMd lJs IL st 60 /9r'0 L9 gtz'l 90 908'0 elg lu3 JCV lEues eleloil uEle^sqrued L' zzLL'0 Lllg'l 986'9 z 8t ,802'0 e969'0 otz'e teg'z 0 6r I I t I z6zBl'o 068'e t tz ,t09 r.0'sz e96'ZZ Lt 07 ?att'0 t9e'62 099 BZ 9S 610'0 99 60r'0 0zr'0 908'9 6Z 8801.'9 /t0'0 90 /20'0 0e 0e0'0 6 ttt6'L re /e9I'0 z9 /It'0 ttt'oz tr'9 90t'0 z9 L0t'0 06 90 0e IgL'L 8 t0t'0 r0l'0 z66e '6 zt JO tt't t'I J3 !e06unl uere^equod I I 70 t Pembavaran Tunooal CF {F/P. l. nl DF (P/F. l. nl SFF {A/F. i. n} o/o Pembavaran Merata Serial CRF ACF (F/A. i. n) {A/P.1. n) 1 1 1.000 00 1.100 00 1.000 't 0.8264 0.47619 4 1.464'l 0.7513 0.6830 0.6209 0.302 11 0.215 47 0.163 80 0.57619 0.40211 2.100 3 .1000 .2't00 I .3310 0.9091 2 0.315 47 0.263 80 4.641 6.105 0.5645 0.5132 0.4665 0.4241 0.3855 0.129 0.105 0.087 0.073 0.062 61 41 7.716 75 0.229 61 0.205 41 0j87 44 0.173 M 0.'t62 75 0.3505 0.3186 0.2897 0.2633 0.053 0.046 0.040 0.035 0.031 96 76 78 75 47 0.153 0.146 0.140 0.135 0.131 0.427 0.024 0.021 0.019 0.017 82 66 93 55 46 0127 A2 35.950 0.124 0.121 0.119 0.117 66 93 55 46 40.545 45.599 0.015 0.014 0.012 0.011 62 64.002 71.403 57 30 0.1'15 62 0.114 01 0.112 57 0.111 30 .6105 5 1 6 1.7716 7 1.9487 2.1436 2.357S 2.5937 I I 10 11 12 2.8531 3.1384 3.4523 44 6,4 3.7975 4.1772 '16 4.5950 4.2176 17 18 5.0545 5.5599 't9 6.1159 6.7275 0.1978 0.1799 0.1635 0.1486 7.4A02 8.1403 0.1228 8.9543 9.8497 10.8347 0.1117 0.1015 0.0923 0.01017 0.11017 .9182 0.009 0.008 0.007 0.006 0.006 '16 0.109 16 14.4210 15.8631 17.4494 0.0839 0.0763 0.0693 0.0630 0.0573 26 45 73 08 0.108 0.107 0.106 0.106 26 45 73 08 31 19.1943 0.0s21 32 21.1138 23.2252 0.0474 50 97 50 07 69 0.105 0.104 0.104 0.104 0.103 50 97 50 07 69 0.10226 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 11 13.1 100 0.1351 01 34 35 25.5477 28.1024 0.0356 0.005 0.004 0.004 0.004 0.003 40 45 50 55 60 45.2593 72.8905 1 17.3909 189.0591 304,4816 0.0221 0.0137 0.0085 0.0053 0.0033 0.002 0.001 0.000 0.000 0.000 26 39 86 53 33 490.3707 2048.4002 0.000s 3298.9690 0.0003 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 20 1271.8954 0.0020 0,0013 0.0008 s313.0226 8556.6760 13780.6123 0.0002 JC 65 70 75 80 85 90 95 100 444 789.7470 0.0431 0.0391 0.0001 0.0001 9.487 11.436 13.579 15.937 96 76 78 75 47 13 14 15 0.2394 3.310 18.53'l 21.3U 24.523 27.975 31.772 51 .1 59 57.275 79.543 88.497 98.347 PWAF 0.909 't.736 2.487 3.1 70 3.791 4.355 4.868 5.335 3 4 5 6 7 8 I 6.145 '10 6.495 6.814 11 12 7.'t03 13 7.367 7.606 14 15 7.824 8.022 8.201 8.365 8.514 8.649 8.772 8.883 8.985 9.077 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 09.1 82 9.161 121.100 134.210 148.631 164.494 9.237 9.307 9.370 9.427 181 .943 9.479 9.526 9.569 9.609 9.644 31 9.779 40 45 50 55 60 65 1 201 .138 222.252 245.477 271.024 442.593 718.905 163.909 1880.591 3034.816 9.863 9.915 9.947 9.967 0.'t00 20 0.'t00 13 4893.707 g.sgo 13 7887.470 08 05 03 0.100 0B 0.100 05 0.100 03 20474.002 32979.6S0 9.987 9.992 9.99s 9.997 0.000 02 0.000 01 0.000 01 0.100 02 0.100 01 0.100 01 53120.226 85556.760 137796.123 9.998 9.999 9.999 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 1 2 s.759 39 86 53 33 0.101 0.100 0.100 0.100 t (F/A. l. n) 1 12708.954 32 33 34 35 70 75 BO 85 90 95 100 ggn 00 uBrrduE"I 00 00 0r r'0 t60 6 I'0 09 000'0 09 r60'6 u.1'899t 09 0r 6e9'986 r0 0? 800'6 t96'B 928't89 ZL ILL'O zL 100'0 9e 998 I 069'tte 628'8 /e8'90s e6 zi 9Z eI 06 200'0 ,e e0 zt, t08'8 6z9'.9LZ 69/'8 e0/'8 VZI,'L'Z 0e ,69'B z0 6Z 8Z LZ 9Z 099'B 209 8 lz0'66 r /6e '8/ I / rB'69 t 8?9'8 620'Sr! 66 9r 88r'8 666'l.Z I8 9Z zzt'8 t Bre'8 ,LL'7,01 9' Ig iz tz 992'8 et6'tzz, L tt'trt Itl't6 vtz tg lll'0 0I t00'0 l'0 l'0 99e0 0 ?6e0'0 ,otr'94 z0 900'0 r9 900'0 1.0r0'0 tz68'zz 98t0'0 sz Ir1.0 9Z 900 0 8190'0 Lezg'02 66/9'8 r. t'0 66 900'0 /690'0 r8 /00'0 iL t9 100'0 9tt'0 ts 9tl'o /tt'0 ,/ Itt'0 6tI'0 62 L6 0zr'0 le zzL'o OZ 096'/ 6l 6gB'Z t'6t z9 9e l'0 ez z,6t ,t l.0z'g EIL'ZZ t99'6 0t 688'9 6 o 9 9 I t L e /e9 9?t I zlL't Lez t 969 e zot e ,tt'z E'II 106 0 I 6e /0 960',0e zt o zet'o 90t'?e ztz'92 I & l'l 09/'9 0r 'L t8 6Zt'0 286'9 t6 (u'! 'v/J, IVMd ZZL9I' vgL 0 t'0 srl.0 9l 8tt 0 00 t9 r'0 z t t9l.'0 tl 08 69t 0 09 0Bt'0 zE n6t'0 6 ZZ ZLZ'A 69S'r t 0tl'l (u'! 'dA/) J3V JU9 ,g er0 Ll z616'8 tz ez90'8 OZ LLEI'A s89Z'/ 6t, t'0 9€19'9 r968'9 LL tt'0 ltzt'0 0 9t0 0 9S Lt0'0 rB 6I0'0 tF zz0'0 89 829 969I'0 tEBS'e 0r. B98Z'0 €/ te '0 986r'e I t9 r'e zl tL zzgt'o ,6e8'Z 0l 606S'0 0899'Z 6 6eEr'0 9r0e'z Ltgn'0 ZqLO Z e0 tt 09i'0 ztz'0 €6 e/r'o 00 000 r tu '! 'iIv, JJS L vllg'L 9 9869'0 zB99'0 t 98S'l I I8 t9'! 9/90'l ,c 9t t8'0 LZiZ'L 2 6006'0 00 r ! (u'!'l/d, lo t'I (u't 'd/J, J3 lEEOunl ueJeAEquled I I 9rE9'0 zttl'0 LZ 662',0 8t ,0rt't 9r 8e0.0 08 690 0 09 0/0'0 ze t80 0 ZZ 9192',0 0602'0 t90 0 ez OZTZ'O z0 620'0 0z Eto'0 zr TZ 9l st nl e88l'0 tr0'0 z6tz'zt 60te'9 9r8L',t z9 920'0 lE!res elelelu uElE Eqtrlad I 9Z 9886'6 r.9 t. I /00t'0 at zzt'o (u-t 'vrl, LZ 9Z g9z0'l I L9 oLZ'0 000 €990 0 /060'0 atL'v e6 eB9'0 00 gz 980/'91 6610'9t 0I0'0 r€ zt0'0 gZZ'9 rz 60t 0 te 0e 6Z 9989'e sg s€2 0 zrt e 0rt'z 0, 9t te €t zt tl80'0 t6'/ e 9' 9e/0 0 800'0 zz zat'a 8e 9Zr'0 e8/ 9902',82 09 62 600'0 r.6 89 9Zt'0 99l.Zl 0 91. tzgtre ,0 100'0 e0z'?9 6e6'99 96e'09 06 6il.9'8e z80t'ts ,s €zt 6Lt. L 6920',0 t00'0 99z',ZL 619'L 6000'99 6 91.0'B LI 9t ,9 t0'0 e9 e00'0 tll'0 ,0 tll'0 t9,lt0 t9 tz t09'v, zoe9'60 r 8820'0 u.!'8 zo[L 8199'r8I t600'0 9Z e00'0 ZZ 8l I 1900'0 I 1 1.'1200 0.8929 1.000 00 2 3 1.2y,4 0.7972 0.47170 1.4049 0.71 18 4 ,.5735 5 1.7623 0.6355 0.5674 0.296 36 0.209 23 0.157 41 6 1.9738 2.2107 2,476A 0.5066 0.4523 0.4039 0.3606 0.3220 0.123 0.099 0.081 0.067 0.0s6 23 12 30 68 98 0.24323 0.21912 3.4785 3.8960 0.2875 4.3635 4.8871 0.2292 0.2046 0.048 0.041 0.03s 0.030 0.026 42 44 68 87 82 0.168 0.161 0.155 0.150 0.146 42 44 68 87 82 20.655 24.133 28.029 6.424 13 32.393 6.628 37.280 6.811 14 15 0.023 0.020 0.017 0.015 0.013 39 46 94 76 88 0.'143 39 6.974 94 76 88 42.753 48.884 55.750 63.440 72.052 7.366 7.469 20 4.01224 0j3224 81.699 7.562 21 0.0't0 0.130 0.129 0.128 0.127 81 92.503 7.M5 56 46 104.603 118.155 133.334 7,7't8 22 23 24 25 150.334 169.374 190.699 7.896 7 8 I 10 2.7731 3.1058 0.2567 1.120 0.591 0.416 0.329 0.277 2.120 3.374 4.779 41 6.353 0.201 30 0.187 68 0.176 98 5.4736 0.1827 6.1304 6.8660 7.6900 0.1631 0.1456 0.1 300 8.6't28 0.1 16'l 9.6463 0.1037 10.8038 12,1003 13.5523 1 5.1 786 17.0001 0.0926 0.0826 0.0738 0.0659 0.0588 0.009 s6 0.008 46 0.007 50 19.040"1 0.006 0.005 0.005 0.004 0.004 65 90 24 66 0.126 65 0.125 90 29.9599 0.0525 0.0469 0.0419 0.0374 0.0334 14 012414 33.5551 37.5817 42.0915 0.0298 0.0266 0.0238 34 35 47.1425 0.0212 52.7396 0.0189 0.003 0.003 0.002 0.002 0.002 69 28 92 60 32 0.123 0.123 0.122 0.122 0.122 40 45 93.0510 163.9876 0.0107 50 289.0022 0.0035 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 2{ 32 33 21.3249 23.8839 26.7499 0.0061 B1 0.001 30 0.000 74 0.000 42 46 5A 0.12524 0.124 66 Soedjono Kramadibrat4 Perencanaan pelobuhan 8.115 10.089 12.300 14.776 17.549 0.893 1.690 1 2 2.402 3 3.037 3.605 4 4.111 4.564 4.968 5.328 5.650 6 5.938 6.1 94 7,120 7.250 7.7U 7,U3 5 7 8 I 10 11 12 16 17 18 19 8.055 26 27 28 29 30 271.293 8.085 31 304.848 8.112 342.429 8.1 32 33 384.521 8.1 57 431.663 8.1 214.583 241.333 69 28 92 60 32 0.121 30 o.120 74 0.120 42 767.091 1358.230 2400,018 0.120 00 00 446 0.140 0.137 0.135 0.133 1.000 00 70 35 23 7.943 7.984 8,422 35 76 8.244 34 35 8.283 8.305 40 45 50 8.333 00 Ltt uBrrduB'l 00 269'L 09 9L9'L I99'1 It 0, 9e te ee zt, It NES'L 989'L ZLg'L 999'L 8t9'/ I t9'Z 0e 96r'1. 6Z OL?'L gz LZ 9Z 9Z tz TZ ZZ LZ 0z Itt'l 0tt'0 00 /09'69rt 99 t'rl8 r t0L'01.01. t99'9t9 s06'28, gzz,',A 0tiz't ee r'0 66r'S6Z e89'892 t, ee I'0 t, t00'0 9920'0 6820'0 69 t r'6r 89 L9'te 6e t00'0 86 100'0 99 900'0 9Ze0'0 69e0'0 9eeg'00 096'LZZ /0 zfl'o ,e zer'0 z8 e0r'0 6e re l'0 t I gr 9Et'0 te /e t'0 902'ozt z0 8er'0 029'99 Le s'9e OLI'L r6t'90t ZO'' L OLT'26 920',1 /16'08 ffiL'AL gZL',t9 LI 6Zt'9 t09'9 zgt'9 6el''e9 200'g zzl'9 8r 6er'0 t8 0tL'0 899'l I 988'0 0el.z 000'f (u'!'v/J, tu't'vH, I JVn d J3V LI 9t st bL 9rrl'0 ztlz'o 8?e9'9 0868'' €t Loez'0 zl ,8 9?0'0 t8t'0 6Z ?90'0 zB r90 0 /092'0 9t6Z'0 6Zte'0 9r€0'? 69e8't 9t6E'e 0r00'e t899'Z 0t 9Z9e'Z L zgt'9 66L'' z I986't z08l'0 6 t0r'e 8t zgzt'o 9e e00'0 66 8e0'0 6Z r9e'z 6L 90 e9r'0 66 89r'0 0zt'el € 0, tz0'0 ttrzo'o tz 0z 669r'0 gzt'9 08r'9 erz0'6 rezg't I zz r.9 820'0 0t 098't getL'rl Ltzo'tt 0/90'z etgz'9 tt8'tz L]€'C 9Z tL6t'01 801r'0 zB9'9 tL6',Z 90ez't4 ez il0'0 986'62 099'92 €ze'8 9Z tz 0z 910 0 89 866'e lz zl0'0 8t0'0 6Z 8Z 9066'eZ 89/0'0 19 te 0e E60t'l,z t8 0t0'0 9e ZE 9929',9r Et /9 90t'0 t tLt6'6' I090'0 0890'0 gtt'0 iltgl'a eu't ziw'99 t88L'8 t 0z 19Iil'o TLLL'T9 9' zE90'0 et inl'0 e88're 19L'zt r€ r.00'0 ze 800'0 8r 600'0 s980'0 t860'0 LLb'Ot 9tr'g1 er 900'0 Ltt''o ttto'0 Zil'o 0r 19t'0 I L I I , /8 e00'0 tLto'0 0020'0 9C zlg'9v t6'9 9e ?e ee t0 €8 86 ?el'0 99 9e t'0 8 9890'21 6e L9 99 Z0t'0 9 0r8'9 tt tt ZL tl r0'0 t0'0 rtl'0 ,tvg'ttz t.9'gzt I te'z0e egr'gzt 8e6'9 9I 0, tt00'0 e8 r00 0 /0 200'0 ,0 200'0 99 200'0 r0 e00'0 6l 8l 9l 9t8L'Zet 66 000'0 r18'002 L 9200'0 r'0 098'92I gtz 09 6Z 000'0 g9 000'0 zz00'0 l'0 ZE'L EgZ'L 69eZ'09' r'0 6Z 0e e9 0e 66 0e 60t'L 0e0'/ 00 i'0 ,g glt'0 r.8 16t'0 6e 802'0 tt 6e 8/0'0 9t 092'0 I s60'0 9t 0zr'0 te t8z'0 t9l'0 9zz'0 6r 9te'0 z9 EZt'.O 8r 669'0 00 0er l iu'l'drv, JUC l?uos ElErslll uerB^equod e! t zgle'0 tgzr'0 It 6 I e08r'0 0zs0'z I tzts'l 9 z9 t6z'0 8Zt9'0 ee t9'0 t069'0 'l e 8r 69r'0 00 000'l lgSr'0 69tz',t z 0988'0 (u'!'llv, tu't'Jrd, te 6l 902'0 IJS JO 90e9'r 6Zt 00eIt (u't'drJ, lc leEOunI uBrP^Bquod L I 14 t 1 Pembavaran Tunooal CF (F/P. l. n! 1.'1400 5 1.2996 1 .4815 1.6890 1,9254 o 7 8 2.5023 2.8526 10 3.2519 3.7072 2 a 4 I 11 12 13 14 2.1950 4.2262 4.8179 5,4924 6.2613 15 7.1379 16 17 8.1372 9.2765 18 19 2A 10.5752 12.0557 13,7435 21 15.6676 22 23 24 25 17.86'10 20.3616 23.2122 26,4619 DF fPlF. i. n) 0.8772 0.7695 0.6750 0,5921 0.5194 0.4556 0.3996 0.3506 0.3075 0.2697 0.2366 0.2076 0.1821 0.1597 0.1401 0.1229 078 0.0946 0.0829 0.1 0.0728 0.0638 0.0560 0.0491 0.0431 0.0378 SFF IAIF. i- n) o/o Pembavaran Merata Serial CRF ACF (A/P. i. n) lFlA. i. n) 1.000 00 0.467 29 0.290 73 0.203 20 0.151 28 1.140 0.607 0.430 0.343 0.291 0.117 16 0.09319 0.233 19 0.075 57 0.062 17 0.051 71 0.043 0.036 0.031 0.026 0.022 00 29 73 20 28 0.25716 0.215 57 0.20217 0.191 71 23.045 16 0.171 16 32.089 61 81 0.166 61 0.162 8'r 0.019 62 0,016 92 0.014 62 0.0'12 66 0.010 99 0.159 62 0.156 92 59.1 1 8 0.152 66 0.150 99 68.394 78.S69 9'1.025 0.009 0.008 0.007 0.006 0.005 54 30 23 30 50 49 0.148 0.147 0.146 0.145 0.004 0.004 0.003 0.003 0.002 80 0.144 80 19 0.14419 66 20 80 0.143 66 0.143 20 0.142 80 45 0.142 45 15 0.14215 88 0ju62 0.1 54 30 23 30 50 31 58.0832 0.0172 32 33 34 35 66.2148 75.4849 0.015'1 86.0528 98.1 002 0.01 16 0.0102 0.002 0.002 0.001 0.001 0.001 44 0.141 88 0.141 65 0.141 44 40 45 50 188.8835 363.6791 700.2330 0.0053 0.0027 0.0014 0.000 75 0.000 39 0.000 20 0.140 75 0.140 39 0.140 20 0.0255 0.0196 0.0132 6s 00 448 8.536 10.730 13.233 16.085 19.337 0.183 39 0.176 67 30.1666 34.3899 39.2045 44.6931 50.9502 0.0224 "000 39 67 26 27 28 29 30 0.0331 0.0291 'r 2.140 3.440 4.921 6.610 0.140 00 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan PWAF t IFIA. i- nl 0.877 1.647 I 2 2.322 2.914 J 3.433 5 A 3.889 6 4.288 7 4.639 4.946 5.216 I o 10 37.581 5.453 5.660 5.840 6.002 14 43.842 6.142 '15 50.980 6.265 6.373 6.467 6.550 16 17 6.623 20 27.271 104.768 120.436 138.297 158.659 181.871 6.687 6.743 6.792 6.835 6.873 11 12 '13 1B 19 21 22 23 24 25 208.333 238.499 272.889 6.906 6.935 312.094 356.787 6.983 7.003 26 27 28 29 30 447.737 7.020 31 465.820 532.035 32 33 34 35 6.961 607.520 7.035 7.048 7.060 693.573 7.074 1342.025 7.105 2590.565 4994.521 7123 7.143 40 45 50 7.143 00 'J?rc:rrl 6t' 00 09 It 0t 00 09 I'0 /99'9 t9s'9 9tL'L|ZL tl, ,99'9 BZt'989e z?9'9 060'61.1. 8Z 09I',o 99 09r'0 t 091'0 el 00 il. 000'0 6000'0 ?r.99'e 80 r 09 8e 000'0 99 000 0 6t00 0 /000'0 e691'8e9 9e98'Lgz 9' 0t tt 100'0 91.00'0 9e t€ t00'0 9800'0 6600'0 99/ t'e e L sr08'9 t, L 9e Lt9'9 0L t't88 te et 609 9 99t'991. t0 r9t'0 009'9 999'r99 t69'9 OOL'LLg 09 19t 0 €1 tst'0 09 100'0 ZE te 6/9 00 z9r'0 00 200'0 00 999'9 /96 009 9VL',ttt 0t z9 L'0 6Z t99'9 BZ teg'9 0e 99 90 e9 LZ o7 9Z 9 il9'9 r6r'9 t9?'9 te?'9 1tt'Llt 19t'0 699'0BZ 99 Z9l 0 90 €91.'0 e9 09t 0 ztl'gvz L0 tal'Lze t6L',ZtZ 89t'tBI tgt 0r. tgl 0 0 66e 9 gtz'691 er 99r'0 BZ 99t'0 69t'9 zLt'9 zeg'LEt OZ 692'9 ,w'zat 6t 861 9 ZLZ'98 9eB'92 910'S9 ,€ 19t'0 LtL'99 96 089'/' 909'0t IZ TZ ZZ LZ It LI 9t ct tl tt ZL 8Z t'9 Lro'9 ,96'9 Ltg 9 IZI9 e89 9 tzt'9 tt vez'9 0t 6 6 I I t0'9 ZLL'' Lgt',' 09l t 018 BII 9 tBl't Y z9e'e 4tl'9 ! 998'Z e66 L eBz'z e Z szg'l I I t r.9 r0'0 ttt1'0 e00'0 000'0 /0 100'0 0/ t00'0 et 900'0 0e 6Z gz 0ez0'0 e909'e, r9z0 0 t000'0 8998'/E LZ 9Z 06 l.6'20 9Z 6100'0 z9z9'BZ 9I68'tZ tz c7 2910 0 Lrtg'lz zr s9r'0 21 800'0 te90'0 I rz8'B r LZ I 190'0 9Sge'9! az 8t s/ 69t.'0 9/ 600'0 ,e I t0'0 e0z0'0 gLcz'rl zz 6t 6t et0'0 /e 9t0 0 961i0'0 8080 0 6260'0 99LEZt r'0 91.90 6 LI 9t z0 LLt'a zo tzg'a 6ZZt'0 t/et 9i 69 69 rZ0'0 0 6L e9t"0 /e 99I'0 /9t 0 r/t'0 I 6l.t r8t 0 0 r.0 t6r'0 9Z 66t'O z9 602'0 98ZZZ O 90 0re'0 ,z tsz'g z8 862 0 /z 09e'0 690 Il,t rI6Z0o r9/'01 8 LqLA'L vl r'9 CI 829 6S8L 0 r09E'9 ,299't zt 6il2'0 zlrz'0 99r0't 0t /9 690'0 st8z'0 6r. 98 Z/0 0 9e 060 0 692e 0 0690'e 0099'z g, teo 0 /0 rt0'0 9Z 6t0'0 69/€'0 0e0r'0 tz ?tr'0 ze 8rt 0 zl6t'0 9Z 002 0 I t29'0 9199',0 09t'z zr If9'0 018'0 000't 00 09t't 00 000 I t9q1'0 9698'0 (u't'v/J) (u't 'v/J, (u'l'd/v, (u't 'Jlv, r9v JUC JJS eErsil ueJe^Bqued e 9Z9I'0 86 /BZ'0 teUes I tZ'S9 9929 1.9 B 9990'09 /Er'o JVAAd te 0020'0 86 Lp't, ze 9ert'9/ LZ 100'0 Br 190't r t9L'S 200 0 200 0 'E te r999'/8 LZ LgI'O zoa'62 LZI'TI ttt0'0 8669'00t z0r0'0 r t00'02 s8/'9 r ,t l0'0 100'0 8Z 900',0 z9['m 6rt'rz e/ zr ssr'o tu 't'l/d, JO lEDDUnl I r9't re re 'z ,rt0'z o6tl'l 6029'l gzze',l 009 r' I lt 6 I L I 9 ? e z I (u't'd/J, J3 uE JeAequod I 6Yo t Pambavaran Tunooal c,: IFIP I nI 4 6 7 B I 1.5609 .8106 2.1 003 0.6407 0.5523 0.4761 2.4364 2.8262 3.2784 0.4104 0.3538 0,3050 0.2630 a.2267 0.1 11 39 0.087 61 0.038 0.032 4.027 0.022 0.019 3.8030 t 4.7432 '10 4.4114 11 0.1 954 15 5.1173 5.9360 6.8858 7.9875 9,2655 16 17 18 19 2A 10.7480 12.4677 14.4625 16.7765 19.4608 96 26 38 41 0.070 22 0.057 08 0.046 90 1"160 00 1.000 0.862 1 0.622 0.445 0.357 0.305 2.1 60 1.604 2 3.506 5.066 6.877 z.t+o a 2,798 4 3.274 5 8.977 11.414 14.240 17.51S 21.32'1 3.685 4.03S 6 4.344 n 4.607 4.833 .tn 25.733 30.850 36.786 5.029 5.197 5.342 12 13 43.672 5.468 5.575 15 96 26 38 41 0.271 39 0.247 61 0.x422 0.217 0B 0.206 90 86 0.198 86 41 7 c 11 18 0.182 90 0.179 36 0.0930 0.0802 0.0691 0.0596 0.0514 0.016 41 0.013 95 0.011 88 0.176 41 0.173 95 0.171 88 60.92s 71,673 5.668 84.141 0.01014 0.170 14 98.603 0.008 67 0.168 67 1 5.818 5.877 5.929 42 35 45 67 5.973 zt 157.415 6.011 44.8742 0.0245 01 0.167 42 0.166 35 0.165 45 0.1& 67 0.164 01 134.841 30.3762 35.2364 0.0443 0.0382 0.0329 0.0284 0.007 0.006 0.005 0.004 0.004 22 23 24 25 47.4141 0.0211 s5.0004 0.0182 0.0157 0.0135 0.0116 0.003 0.002 0.002 0.002 0.001 45 96 55 0.001 0.001 0.001 0.001 0.000 21 22.5745 22 23 24 25 26.1 864 63.8004 74.0085 85.8499 99.5859 15.5196 134.0427 0.1 685 0.1452 0.1252 0. x 079 32 33 34 35 180.3141 0.0100 0.0087 0.0075 0.0064 0.0055 40 45 50 378.7212 795.4438 1670.7038 0.0026 0.0013 0.0006 1 155.4432 51.660 15.380 5.749 14 16 17 18 19 2A 183.601 6.444 213.978 249.214 6.073 6.097 0.163 45 0"162 96 4162 55 290.088 26 27 19 0.16219 4s6.303 89 0.161 89 530.312 6.118 6.1 36 6.152 6.1 66 6.177 62 40 20 04 8e 0.16't 62 616.162 715.747 831.267 965.270 6.1 87 96 6.203 31 6.1 32 6.210 0.000 42 0.000 20 0.160 42 0.160 20 4965.274 0.00010 0.160 10 10435.649 0.161 40 2a 0.161 04 0,160 89 0jil 0.160 00 00 450 , 90 36 13 31 0-462 0.285 0.197 c.145 PWAF (F/A. i. nl 0.1s2 41 0.187 18 12 26 27 28 29 30 1.C00 0c 0.862 1 E SFF {A/F. i. n} .1600 't.3456 1 1 2 3 DF {P/F. i. n} Pembayaran Merata Serial CRF ACF lA/P" l. nl lFlA. l- nl Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 337.502 392.503 2B 29 30 1't20.713 6.215 33 34 35 2360.757 6.233 6.242 6.246 45 50 6.250 00 4A lgt uerdtus'l 00 999-9 09 r99 9 9' 299'9 0, 8t9'9 90 609'9 ?e, 909',9 EO zeg'9 829'9 ezq'9 zt, te 0e 6Z 8Z LZ 9Z tc ?z EZ ZZ IZ 0z 6T 00 90 081'0 t60'0 r8 IZ //9 re96 clz'tgtt 0r 0Bl'0 ?z 9Z 6 r0'te6 I LL Ig,,O 60 9 €9e 9 9I0'9 Lt Z8l'0 zr€ z6 z8r'0 z6 200'0 18t'0 e00'0 ,6t'682 It LBI'?TZ src 90z 60 98 lz0'nLt gz9 tw gtl ezt tat 9/ t8l'0 1',o '8I'0 98 zs 981'0 0t 88I,'0 t9 681'0 tlz'9 ZZZ'9 990'/8 z9l'9 6e6'ZL 6' t6r'0 rl. t6l 0 260'9 996 09 0r 96l, I 8'09 89 661'0 It6',r0 e9 80e'0 tt er Z' ,L 0l 6 I 800'9 0 t6'r e61 P 999't ?af t em', L gL0't z i8'e ls tc 86r'e LZt',t t; le lz lr I /r t00'0 zlz'90v LI 9t r00'0 60 200'0 L? ZAO A 8r 9l /0 z8t'0 e09 ovL i 0 6tz'2, 6S 802'0 991'82 8t tlz'o tzg'ez 980 6I LZe'91 ztl'zt t00'0 s 9Z t00'0 6? 100'0 LZZ'6t? t8e 000'0 l8l'0 6' I8t 0 9Z t8r'999 r?'9 ,z 11000'0 t6 000 0 209'9 z6v 9 0 0t 000'0 9000'0 /r. 08t'0 16 08t'0 l.0 tBl'0 B16'061 l.?t 699 t,9?'9 ZE?'9 0000'0 0e00'0 9000'0 Lt9 9 0I9'9 0sr'9 l9?'9 90 000'0 9s 000'0 99 000'0 99 0St'0 l.eog t 96t'e0l, t 0sl'0 99 08r'0 299'9 tB I 889'8e91 00 08t'0 It 699e'/Z6S 6e89'91/ I e8/€'09/ eL6A'/zt 09 9n 0? 9e 8t96'.lLZ te z?00 0 0900'0 6900'0 9299'gez e6z9'661 €e TLLL'691 zc tg 0/00'0 90/e 0e 2800'0 'erl 9009'lzl 6Z 8Z ^2600'0 9996 20I 9t t0'0 86SZ'/8 IZ 9Et0 0 06r6'e1 9Z 09t0'0 88 t0'0 9899'29 9Z r'e9 tz 9/00'9t ez 060 t00'0 zzz0'0 z9z0'o 900 0 9/ '00'0 60e0'0 SeztzE tz z8 900'0 s9s0 0 OZ 0r 800'0 rrt0'0 0e6t'/z ?s 600'0 8090'0 0090 0 ee/s'6i 8t s0z0'0 062l'tL 9080'0 9860'0 9t 9t zL?l'ol e9rL'0 r669'S 60 98 6t rr0 0 t1 et0'0 9t0'0 6r0 0 0? 89 63 e9 ezo'0 BZ0'0 B/ zltl'0 tztt'8t tttz'EZ zzlg'gL LEL6'I' 6 t9l'0 gLgZ',t 69L f '9 t t6l.'0 setz'9 z4 6t tl TL EI zt ll t9 zza'o 19 '00'0 zr0 0 6S ZeZ'o 60 290'0 ggZZ',A sEer't ,z 0992'0 689/'e 6e rt'0 9981 e tol.€'0 s659'Z o r/€t'0 BLSZ'Z I I tzgtz'0 ztt'6 90 z9z 0 t6 982 0 TgL'L 8/ 6le 0 ,L llt'0 990'0 90 280'0 16 90t'0 8/ 6et'0 ,L 16t'0 89 rS'0 88t6't 0er9'l 069'Z I tz'9 ILL'Z 999'I r.r8'0 ZLg'T z6 69t'0 z/ 8ES'0 z66LZ'O zL g9r'o 9S09',0 08t'z 000'L 00 08! t 00 000'L 9ZtB'0 tz6g'l 008rt (u'l 'J/d) tu 'i 'd/J, -Iu.iE/:f I (u'l'vlr) l(u'l'd/v) | Jv^arl.rrvl.txsllls tetJos BlEien uere^equlad I (u'l'J/v, zgtL'o ro JC leEEunI uere^equrod 6 I I € z t I t I 2 J 4 5 A 7 L-feqlcyer"n CF {F/P. l. n} 1.2000 1.4400 1.728A 2.0736 2.4883 2.9860 3.5832 4.2998 5.1 598 Tungsal DF SFF {F1F. i. n} (AJF, l, n) 1.000 0.454 4.274 0.186 0.134 0,3349 0.2751 0"100 71 't0 6.1 91 7 0.1 61 5 0.077 0.060 0.048 0.038 1l 7.4301 12 13 14 15 8.9161 346 0.1122 0.0s35 0,0779 0.0649 0.031 0.025 0.020 0.016 0.013 18.4884 22.1861 0.0541 26.4233 31.9480 38.3376 0.0376 0.0313 0.0261 46.0051 55.2061 0.0217 0.0181 66,2474 0.0151 79,4968 95.3962 0.0126 0.0105 8 I 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 10.6993 12.8392 15.4070 4.2326 0.1 938 0.1 0.0451 26 27 28 29 30 114.4755 137.3706 164.8447 197.8136 0.0087 0.0073 0.0061 237.3763 0.0042 31 284.85't 6 32 33 34 35 341.8219 0.0035 0.0029 40 45 50 0c 0.8333 0.6944 0.5787 0.4823 0.4019 0.0051 55 73 29 38 2 3.640 5.368 2.1 06 2.589 4 7.442 2.991 5 9.930 3.326 3.60s 3.837 6 7 42 12.916 't6.499 52 20.799 25.959 4.031 o 8 I 4.192 10 4.327 4.439 4.533 1'1 10 0.231 10 32.1 50 26 62 89 88 0.225 0,220 0.216 0.213 26 62 89 88 39.581 48.497 59.1 96 72"035 0.011 0.009 0.007 0.006 0.005 44 44 44 44 87.442 4.734 105.S31 4.775 46 36 0.211 0.249 0.207 0.206 46 0.205 36 128.117 154.740 186.688 4.812 4.844 16 17 18 19 4.870 20 0.004 0.003 0"003 0.002 44 69 07 55 0.204 0.203 0.203 0.202 44 69 07 55 225.026 271.031 4.891 21 4.909 326.237 4.925 392.484 4.937 4.948 22 23 24 25 81 81 4.00212 0.20212 471,981 0.001 0.001 0.001 0.001 0.000 76 47 22 02 85 0.20176 70 59 49 4.61 1 4.675 12 13 14 15 47 22 02 85 567.377 681.853 819.223 984.068 1181.882 4.956 4.201 0.201 0.201 0.200 4.964 4.970 4.975 4.979 zo 27 28 29 30 70 59 49 1419.258 1704.109 2045.931 4.982 31 41 0.200 0.200 0.200 0.204 41 2456.118 2948.34'l 4.985 4.988 4.990 4.992 32 33 34 7343.858 18281 .310 45497.191 4.997 4.999 4.999 40 45 50 5.000 00 863 492.2235 590.6682 0.0020 0.0017 34 0.200 34 1469.7716 3657.2620 9100.4382 0.0007 0.0003 0.0001 0.000 14 0.000 05 0.000 02 0.200 14 0.0424 ,| 1 528 71 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 41 0.1 0.833 61 61 0B t 1.000 00 55 73 29 38 08 52 42 PWAF (F/A, i, n) 2 2A0 1.200 0.654 o.474 0.386 0.334 0.300 0.277 0.260 0.248 0.238 0.200 05 0.200 02 0 200 00 00 452 Pembayaran Merata Serial CRF ACF (F/A, i, n) {A/P, i, n) Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 35 gs,' u8rrdurB'I UU 000', 09 000', 000', e69'992082 00 092'0 00 000'0 96r're8 t6 I0 092'0 666'e 999'88000 00 092'0 000'0 e0 000'0 866'e 866'e r9l.'9986 609't882 0r 092'0 er 092'0 9t 0t 9S ,e 00 092'0 9' UU 0000'0 0000'0 t000'0 ztz6'w00t Beg t'8291. 0f r000'0 s06r'9912 9e ItzL'LLgt 0z 000'0 9000'0 9000'0 8000'0 sz 000'0 0t00'0 oztt'600t l0 0e 6Z 8Z r.0 0t 000'0 et 000'0 9t 000'0 0tL8'89622 tzgt'zt6t 09 9' TE zt /66'0 /66'€ re 966'e 896'ttot 092'0 0z 092'0 9Z 092'0 0e 966'e [e 092'0 te 000'0 zt00'0 9e6/'r.0s 6Z ffi6'e tlt'lzzt 6e 092'0 6e 000'0 9 8r 092'0 8r 000'0 6 LZ 9Z 266'€ 066'€ 886'e r00'0 r00'0 6rez'9r9 sz 19 092'0 tz00'0 e069'8 68t'6 re I 91 092'0 t9 000'0 9r.000'0 0e00'0 zzLS'lee 9Z 9Z 986'e t6l.'t90 t 96 092'0 96 000'0 8e00'0 8/69'tgz 9Z TZ EZ I86'e ee0'Er8 926'e ez zz 0/6'e e0 lz e96'e 288'90e9 aLL',9tO9 6e6'0892 296'8902 r9e'099 t 929'tlg l0 t'8t9 6t t9z'0 8' t9Z'0 98 t9Z'0 98 t00'0 tL00'o e9z9'9e r 2600'0 zozn'got tz I t I0'0 z9el'98 6BBt'69 oz 6t z$9'99 8t z6 200'0 999'e/Z 99 e9Z'0 9r0'stz 6S LL 0r6'e 9e9'e/ t 9t 188'E 601'Bt I 91992',0 nz L9z'0 t9Z'0 99 t00'0 69 100'0 9/ 900'0 tz 100'0 til0'0 08r0'0 zggt'ttz 9220'.0 680r'r, t8z0'0 tLzg'9e z9e0'0 0t 0'0 Itzt's3, tLtL'zz 668 r'8 t 6 t99'' t I rr9't , 9T 698'e /89'60 t zt 692'0 2t 600'0 NL tzg'e 08/'e 6t6'98 09/ 89 802'w 999'Z' 09 t9z'0 09 t |0'0 s9z'€e zos'92 zrs'6t L0 082'0 9/ 882'0 0r 008'0 €10'9! 9r.0'0 0r 090'0 re 990'0 z8 800'0 z8 880'0 tzgz'0 LttS'0 98 r/e'o 98 rZr'0 ILZE'O 8r90'e 0e z9z'0 960t'0 0z t9'0 00 000't 0019'0 0008'0 et ZL gzt',t, tt 999't 0t l/9'e 6 e9r'e 6Zt'e t9 r'e I L o I t e z, I I ,9W2',0 gr 89z'0 t9 rI0'0 eLZ'0 6t ez0'0 6s80'0 0t0'0 tL0t'0 6' t€ t96 Z 692'r t 689 2 Loz'g zge'z 296'r 99/'9 w ezt'o € 00 0w'|, [8'e o9z'z 008'0 000't 00 092'r -l -dlv, (u't 'vrj, JVMd (u'l'v/J, JCV ,, tu zr9'0 ?69'0 luc leHes Eleren usrs^Pqurod 9Z tz 990r'69r z6z9z'0 9z6'g LZ 6900'0 et 200'0 8t r, ZE r.'00'0 ee z9z'0 6t 6/86'919 ee 6t t00'0 B' t00'0 t89'6Zt 9t6'Zre ?96't zt6't, 0z tttl'z9zt It r.0 Bt0'0 9/ 8e0'0 v, tLt'0 ntwt'l tu'l'J/v, lJs 0990'0 1,890'0 ZNEL'A zerg 6 909r'L 8/9t'0 9096'S t60z'0 t89L',t tu'l Jrd, JO tttt'z re96 t 9299't 0092'r zz ll 9t 9T tt tt zt tl 0t 6 I I I I ? € z I tu I drl, J3 leDounl uErE^eqlrled I 30% Pembayqlqn lderata Serial Pembayaran Tunggal t CRF CF DF SFF {FlP. i. n} {P/F. i. n} (A/F. i. nl 2 1.3000 1.6900 0.7692 0.5917 1 3 2.1970 a.4552 4 2.8561 5 3.7129 0.3501 0.2693 6 4.8268 6.2749 0.1 594 8.1573 10.6045 13.7858 0.1226 0.0s43 0.0725 17.9216 23.2981 30.2875 39.3738 51.1859 0.0558 0.0429 0.0330 1.000 0.434 0.250 0.161 00 78 63 63 0.1 10 58 (A/P. l. nl 0.550 63 0.461 63 0.410 58 0.023 46 39 87 92 24 46 0,317 0.313 0.310 0.307 0.305 73 45 24 82 0.0195 0.017 73 0.0't3 45 0.010 24 0.007 82 0.005 98 20 66.5417 86.5042 112.4554 146.1920 190.0496 0.0150 0.0116 0.0089 0.0068 0.0053 0.004 0,003 0.002 0.002 0.001 21 247.0645 0.0040 0.00122 a3u 22 23 24 25 .1 839 417.5391 542.8008 0.0031 705.64't0 0.0024 0.0018 0.0014 0.000 0.000 0.000 0.000 0.300 0.300 0.300 0.300 8 I '10 11 12 13 14 15 't6 17 18 19 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 321 917.3333 192.5333 1 550.2933 1 2015.3813 261 9.9956 3405.9943 4427.7926 5756.1 304 7482.9696 9727.8604 0.2072 0.0254 0.0011 0.0008 0.0006 0.0005 0.0004 0.0003 0.0002 0.0002 0.0001 0.0001 0.078 39 0.056 87 0.041 92 0.03124 58 51 69 07 59 0.304 s8 0.303 51 0.302 69 0302 07 0,301 59 0.769 1.361 1.816 66 2.436 2.1 2.643 6 7 3.019 3.092 s 11 127.913 167.286 3.249 14 3.268 4a 218.472 16 371 .518 3.283 3.295 3.304 483.973 3.311 '19 630.1 65 3.316 2A 820.215 3.320 3.323 3.325 3.327 3.329 21 3054.444 3971.778 3.330 0.00019 0.00015 0.30019 0.30015 5164.311 0.000 11 0.300 11 3.33't 3.332 3.332 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 09 07 05 04 03 0.300 0.300 0.300 0.300 0.300 09 07 04 03 o 3nn on Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 10 3.147 3.190 3.223 0.300 33 0.300 25 0s B 56.405 74.327 97.625 285.014 6714.644 8729.985 1 q 2.802 2.925 0.000 33 0.000 25 s5 43 1 2 3 12.756 1067.280 1388.464 1806.003 2348.803 94 72 t 17.583 23.858 32.015 42.619 9B PWAF (F/A. i. n) 22 94 72 55 43 no 454 1.000 2.300 3.990 6.187 9.043 1.300 00 0.73478 0.378 0.356 0.341 0.331 0.323 I ACF {F/A. i. n) 1349.981 14755,975 19183.768 24939.899 32422.868 3.331 12 13 17 18 22 c1 24 25 26 27 28 29 30 3.332 3.333 3.333 3.333 3.333 32 33 34 35 3.333 00 31 giv umdus] 00 LgB'Z 9e VE cc LgB'Z 198'Z 198'Z ze LgS',Z tt 0e 6Z gz LZ, 9Z 9Z LgS'Z 00 00 09€'0 r9z'98 l, t0 I tzz'ttlLl ev6'Lttlg ,99'tZeZ' 0z r'09e l€ 00 09e'0 r0 000'0 t0 000'0 z0 000'0 z0 000'0 E0 000'0 r0 r0 z0 z0 090'0 09e 0 09e'0 09e 0 B0 090'0 tl t000'0 jgtz'lrtz LZ vt 000'0 ,r. 000'0 818Z't0ee 0Bz'6869 09e'0 098'0 998 Z 999'Z .r09 9/t9 6t 9000'0 e9Ll',Zt8l 9Z /000'0 0r00 0 r !00'0 EL6L'Z?t,I 9r99't66 9Bg/'9e/ tz r00'0 c691.'g19 LZ /B 000'0 9200'0 gt,Lz'.rAt 0z es00 0 9t00 0 6 r9t'662 6I t900'0 8e gte"0?Lzt 829'9tt6 6t 09e 0 901'8080 9Z 09t'0 9e 090 0 81 09e 0 r l. 000 0 9Z 000'0 9[ 000 0 0s8 z 0lz'z9rt B'8'Z 8?LZ9g 89 rge 0 0rB z 926 0e9 t t9 99' L68 06 zs0'0 t00 0 69 r00 0 ,I 200'0 06 200'0 ,t8'z 9t 9t ttg'z gt ZL gze btt ,9 098'0 /8 09e'0 / r t9e'0 ?t 290'0 81 000 0 ,s 000'0 s zt o7 vz ZZ 8l I0'0 t0'0 989 r',06 LI 9t 9t z0z0'0 z69r'6' et t/20 BEL'T9Z e6 e90'0 e6 e00'0 tt ze 99e'0 zz Lgt'a zE 900'0 zz L00 a 09 66t',2 t96'Lgl 98' 8e r 6LL'Z Li8'. t0 z8 690'0 €8 600 0 6e ege 0 6S e t€'rg t tr8l'99 ,l 0 Z'?9'98 ZL l0'0 89€0'0 zg 8t0'0 6r 920'0 0t Lt6g'tt o 68 r€0'0 s060'0 vztl'Lt z6t'02 z0 89e 0 61 9/0 0 68 08 '8e'0 86e'0 26r0'0 6enL'/z 990 t'02 zztt'g t_ 8E?'' 9Z 6tr'o sz 690'0 vzzt'0 zggi 0 ?090'9 0ezz'0 ww'n I I r s rz8'e n09r'z ? L8r9 0 Z Lltt'0 9ZZS'L 009e r (u I 'Jld, (u't'd/1, t 169'tl 069't9 999'Z 869'Z 109'Z g8e Z 969 6e : 0zz'z ,96'6 9t 09r"0 9r 00t'0 1 ee9'9 969 r Et_t't 91 009'0 99 689'0 91.09t,'0 e Z 682'r tpL'0 090 z s9 000'f 00 090't 99 6eZ 0 €9 9Zt'0 00 000't '!'v/ u'! 'dfc 't'J/vi /66 9ez8'LZZ SZ 6ttL tzt Z z9L'Z SLtt'1209 960 r'09?, 2800'0 ,tg',2 9IL'Z I 0e 6Z 9619'8218 6t 8t L te r000'0 oz t 8rt9,e/601 2000'0 2000'0 8000'0 ?8r'999I I ee ze 90 000 0 80 000 0 CgZ'ZOLZ L 9lgz',tl8rL ,0 000'0 Z9B'Z U r000'0 r000'0 90 09e'0 098'Z 0t t0 ,0 098'0 IZ It It ZZV'OOZLI vgg'z ,L 0Bz0'66692 0082'6666 I 019'tezez Z,Z ll B/89'8ffge LgB'Z LgS'Z LgS'Z 998'Z 998 e zvo'6*z 'Z tz 0000'0 0000'0 t,000'0 ,99'Be .IJV L 9// 0 lu3 %9t 0B l/90'0 8r0'0 i0t'0 r90t'0 lo rJs J3 le66unI uerEAeqtuod !I tt I s t I 40% t Pembavaran Tunoqal 1.000 0.416 0.229 4,140 0.091 0.1 328 0.0949 0.0678 0.0484 0.0346 0.061 26 0.461 26 14324 0.04192 0.44192 0.029 07 0.020 34 0.014 32 0.429 07 0.420 34 0.414 32 23.853 34.395 49.153 69.814 0.4247 0.0176 0.0126 0.0090 0.0064 0.01013 0.00718 0.00510 0.41013 98.739 0.407 18 0.405 10 139.235 195.929 2.469 12 13 0.003 63 0.002 59 0.403 63 0.402 59 275.300 2.47& 't4 386.420 2.4U 15 0.0046 0.0033 0,0023 0.0017 0,0012 0.001 0.001 0.000 0.000 0.000 85 32 94 67 48 0.401 85 541.980 0.40132 759.7&t 16 17 0.400 94 0.400 67 0.400 48 't064.6S7 1491.576 2089.206 2.489 2.492 2,494 2.496 2.497 20 0.0009 0.0006 0.0004 0.0003 0.0002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 34 24 0.400 34 0A00 24 2925.889 21 17 12 0.40017 0.40012 4097.245 5737.142 8032.999 2.458 2.498 2.499 2.499 09 0.400 09 1 1?47.199 2.499 23 24 25 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 06 05 03 02 0.400 0.400 0.400 0.400 0.400 06 05 03 02 02 15747.079 22046.910 2.500 2.500 2.500 2.500 2.500 26 27 28 29 30 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 01 01 01 01 0.400 0.400 0.400 0.400 0.400 01 01 01 2.500 2.500 31 2.500 33 2.500 2.500 3s 2 5nn 00 2.7440 3.8416 5 5.3782 6 7.5295 7 8 10.il14 14.7579 20.6610 28.9255 I 10 40.4957 56.6939 79.3715 11 111.',t201 155.5681 217.7953 304.91 35 426.8789 597.6304 836.6826 171 .3556 21 1 22 23 24 25 1639.8978 2295.8569 3214.1997 4499.8796 26 27 28 29 30 6299.8314 8819.7640 12347.6696 17286.7374 0.0002 24241.4324 0.0000 31 33882.0053 32 33 34 35 47434.8474 66408.7304 92972.2225 't30161.1116 0.0001 0.0001 0,0001 (tuF. I. nl 00 67 36 77 36 01 00 1.400 0.816 0.629 0.540 0.491 00 67 36 77 36 00 00 0.400 00 00 456 t 0.7143 0.5102 0.3644 0.2603 0.1859 4 20 PWAF 1.4000 1.9600 1 16 17 18 19 Pembayaran Merata Serlal ACF CRF (A/P. l. nl (F/A. L n) DF {P/F. l. n) 2 3 12 13 14 15 SFF CF IFIP- l. n) Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan lFlA I nl 1.000 0.714 2.400 4.360 1,224 1.589 1.849 2.035 7104 10.946 30866.674 43214.343 60501.081 84702.513 8584.519 1 6601 9.326 232428,A56 1 1 325400.279 2.188 2.263 1 2 3 4 E 6 7 2.331 I 2.379 2.414 10 2.438 2,456 o 11 18 19 22 32 34 Lgt u8rldurB'I 00 ZZZ'Z 08 I t9'90 l19 t tz zzz'z zzz'z zzz'z zzz'z 990'81909 9Z ZZZ'Z 9Z ZZZ'Z 800'098re 9LL'0n0tz ?z zzz z zz zzz'z zzz'z 6Z sz tz leL'6LZ90t t89'962e/ I r t'6L991 zBL'ttttL ,gz',rSel 00 09t'0 00 00 6Z e990'i86Ze SZ tz r000'0 0929'L?LZZ zl. t0'8899 I gz r0 000'0 r000'0 zzzc'6t801 9Z 90 000'0 60 000 0 er 000 0 1000 0 2000 0 tze6'9i19 r.B r6'8t9e ZZ 9000'0 6000'0 t0 000'0 r0 000 0 r0 000 0 z0 000 0 E0 000'0 60 0q?'0 er 09t 0 tzz'z r€l'9trs Br 09t'0 8t 000'0 OZ tzz'z z8/'Btlt, lz 09t'0 zz 000'0 6t 0zz'z Ltg',PggZ 9r8'tBZ r 6e 000 0 99 000'0 9LZ'Z ltt'gzzt tzt'9t8 6e 09r'0 99 09r'0 8r ttz'z 286 289 8t t9r'0 zL t9t'0 6t 29,',0 61 200'0 z9 e9t'0 tz 99t'o z9 e00'0 /z 900'0 8919r'0 89100'0 ez t t0'0 ,z 8t L' 9l 9t 6tz'z 8tz'z €l gtz z ,oz'z ZI 96 ?t tt 0t 6 I L I I t r'Z 9gt'z 891'Z ?tL',Z 601'z /9e'10, 9LL'9LZ 9e/ 6S l. z9 r'0s I Lr.0'68 etl'09 t8 000'0 t8 09r'0 ez tgr'o e8/6'8re69 9I88'928/' r0 09?'0 I0 09t'0 l0 09r'0 z0 09r'0 e0 09t'0 r0 09r'0 90 09r'0 0000'0 0000 0 0000'0 0000'0 e000'0 ?000 0 zI00'0 B t00'0 r00 0 9200'0 zl. 100'0 Be00'0 9900'0 0800'0 I I09'tgr/ tz tz t0t9'Lttz, LZ r96'./89 r az B Lr9t'r9lt 80e8'e08 r9l9 S99 89t8't8g 6 tt€'e9z !s r9'r.8t gLgZ'9Zl 6! 8t LI 9r 9t ?t et 9t t0'0 89I0'0 s08E'98 BZLg'69 zt ewl'0 Ltao'w 0t 6 IL 91 99?'0 9t 9t0'0 e9e0 0 erse'Be LZ TL''O LZNZO'A zr90'0 60?9'6l. 10 9e0'0 zvto'0 99/r'e 9Z 9/0r.'0 I16Z'6 I L I 8r '90'0 080'0 099 r'0 /60r'9 I 086'r ZOZ'I' gZ[LZ t€r'8 r gtg'r zz0'zl 98t'0 sz t09'0 8l teg 0 OZL'L 109'L 99 189'0 99 r0 r'0 z9zz'a gAU',t s e6r'r 999't 99 699'0 99 6tz'o 08ze'0 98t0'e ? e Z 99 09t'z 9r 898'0 9r 80r'0 99Zr'0 9ZOL'Z z L 069'0 000'l 00 00 000'I r.689'0 009t'r (u't 'Jld, tu'l'd/J, 190',2 (u't I t.'t 'v/J) I {u'l 'v/J, .rvrrr I lrv L0 09r't (u'l'd/v, I tu't irv, lu3 lEpes Blereyt I UeJe^Equod I rrs lE .to J3 lsD6unl uere^Equad r I I B Pembayaran Tunqqat t CF (F/P, l. n) SFF (A/F. i. nl 1.000 00 0.400 00 0.210 53 0.123 08 0.075 83 1.500 00 0.900 00 0.710 53 0.623 0B 0.575 83 1 0,04812 0.548 12 0.031 0.020 0.013 0.008 24.781 0.531 0.520 0.513 0.508 08 30 35 82 32.172 0.505 0.503 0.502 0.501 85 88 58 72 1 1.5000 0.6667 2.2500 2 0.4444 3.3750 5.0625 7.5938 0.2963 0.1 975 0.1317 11.3906 17.0859 25.6289 0.0878 0.0585 0.0390 0.0260 0.0173 A 6 7 8 I 38.4434 10 57.6650 1',! 86.4976 12 129.7463 13 194.6195 291.9293 437.8939 14 15 0.0116 0.0077 0.0051 0.005 0.003 0.002 o.001 0B 30 35 82 85 88 58 72 0.0034 0.0023 0.001 'r4 3325.2567 0.0015 0.0010 0.0007 0.0005 0.0003 0.000 0.000 0.000 0.000 0"000 21 4987.8851 22 23 24 25 7481.8276 11222.7415 16834.1122 25251.1683 16 17 18 19 2A 656.8408 985.2613 1477.8919 2216.8378 76 0.501 14 23 0.500 0.500 0.500 0.500 15 0.50015 0.0002 0.00010 0.500 10 0.0001 0.0001 0.0001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.500 0.500 0.500 0.500 0.0000 51 34 07 04 03 02 00 458 Pembayaran Merata Serial CRF ACF (A/P, i, n) (F/A. i. nl DF (P/F, i. n) 2 4 50% 76 51 34 23 07 04 03 02 0.500 00 Soedjono Kramadibrata, perencanaan pelabuhan PWAF t {F/A. l. n) 1.000 2.500 0.667 1.111 1 a 4.750 1.447 J 8.1 25 1.605 1.737 4 5 b 7 49.258 74.887 1,824 1.883 1.922 1.948 13.330 1.965 1 3.1 88 B U 10 170.995 1,977 11 257.493 387.239 1.985 1.990 12 13 581.859 873.788 1.993 1.995 14 15 131 1.682 1968.523 2953.784 4431.676 6648.513 1.997 1.998 1.999 1.999 1.999 9973.77A 1496't.655 22443.483 33666.224 50500.337 I 16 17 '18 19 20 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 24 25 2.000 00 21 22 23 6St uPrrdrue-l r.rll z_txc lel ?90'Z = I i9'8 = z-ulM l, UeH r-Jtl z-ulc nl{B/tl t{Elunf $ttd seued lsnJ .0L x 00'0 = * w'Z = (yeeZ) seue6 lsetodel ,_61h "Ot, (6) rselrnetg ueledacte6 .lb Lu !8'6 = ,.6I f ' ,-Ul ,-ruc lel f'09L ,-Ul .-tu f ,- f'J 989'10 = = (:v oe) z-ruc lel L6'!9 = (tu oe ) z-u I l,'i 269'z = ,r-JUz-u leOL ', s LU r-ulul z-u.lc lP)l L = z-uM 8'1.69 ,-ull.u z-lEI 5-0f z-tuM z.l..uc lel 8802'0 = ,-Lue[ llu 6l gegt'o = O uelnS tury |, 0609'l. = ttt 8100 0 = ,.s lec B8€2 0 nlg Z!r'€ lec 8B€e 0 nlEFof x 0/?.6 co ,-r!El lo8'I dq ,.0 [ x ore' ! ,.s s6te ,.0! (r,srruc 6,.0 !) s6re qu..0! (._s,-uuc6 ,.we[yw y7'7 r-o L sol) saulp so, tuo z0 I z-s ,-t *'aOl uod O90Z'Z ,.t'uc6 ,-0 ! o ,0! e) 0?te'90 zr 0r9z'0tr eulc a0I ,lue ,0 I {rrer) r eogz g urc.0t rpla! l r f8981't l6;eu3 !sJa^uoy JoIIEJ ' ,_ uod; llLu I llel L r. s ueM z-uc = tlj = ,-s '6II ! ul) llLu rLZ9'0 = u.r I !IeI808Z'e = uef ltttt ootz'z uodgyOZ'Z= L (s'61'u) uoyes 'uet6oltl 'lelsur llelepe x gB0 z r.s z-urc lec s-01 ,-uM lrotelt= x?9'8=z-r'xz-LllM ! ueH 09t? t0i'I = l-Sl= I unqel MI x I z'u M nele (m) Ue,u (p) alno[ (Y) ,_L z-'lH ,-LH (g nele) zl z'l['^{ urnla>1 0 ( ,,s, rx 6r) te,U (-..s",t1 61) elnof "(te"csed) urN ,. €J z'lr1 z.l z-ll'1 ( ..s u 011 uotr"ref.t s ,-s ,"S u s 6t "51 ".u zl r-'lnl z-l--l r{ ,J1 ,Jl .L *iW i'l tl Z lS Jesep llun Sellsua(l . seued slnlj . slnu rserpeu / seued seue6 t6:eu3 '. eDeuel . e!e1 ';6rau3 ueuelal er(eg ueledecla4 ueledacay N}IEM slual leJag essey! ouinloA ,U UI zla sen-l 6uefue6 to lsueuJro se}luBnx lBuolsEuralul ualsls t!un zL uErldrue'l PanJang mm lncl Paniang kakl m Paniang km mil Tinggltokanan Temperatur km mb o Colsius " Fahrenheit 65 1oo}4o ,*{"0 ,rll- 100 60 ,r+r, sof ''tr'o *{,., ao* ,tl 70 ::1,. mo *t,.' 50 ,rt:: 40 60 35 oo{,, 40-+- 25 l,:1, ,rt* 45 50 ::i,, L* soass *+,, rI 30 30 200 300 20 400 15 500 20 600 10 o.s ':{,' 10 0J- 700 E 800 900 1013 0 m2 = 10.7640 kaki2 1 kaki2 = 0.0929 m2 = 0.3861 mil2 1 mil2 = 2,5900 km2 10c =1.80F 1oF =0.5550c 1 'l km2 Konversi temperatur ditentukan dengan mengindahkan r(oc) 460 t. roo r1o11-sz Soeaiono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan : 't:: "t:. -zo -.1 [- -,0 *o|'o [- -ro .01-oo lgb uBrrdtuBJ 'vd=l :loquns rr 900 0 'e 'u 'e 'u 90'0 'e 'u UOur 900 0 00 y6ru 9'C 00rit l0 Z0'0 rcu roo o y6ur g 0 U6Lu t0 yOLu S0'0 O v6w z'o 'e'u ubuog 'e 'u il6ur t O y6u.i 90'0 UOur t0'0 'e'u UOul Z'0 ue.rBollu nple ulel6;11ru) unu!u!ut ol!su uPssleg t'0 uou t'o untpeuen I 0zlt 00 uintueln urntlleql JaAlts t/r uJnlualas 00I/t sruoqdsoq6 cgtL 'e'u y6ur t 0 ,SaptUe,(3 3u!z t/i 002fi yDru 9 0 UOru sctloueqd s1ue6:a1e6 0ut 'e 'u y6ur l'0 y6u qo (ra1;17 t0'0 f6ur t'0 il6ru ZO0'0 .E'U s./alsef aleleqlLld OZIL UOur tEur u sepulns r s€3d lztt U6ru t'O t/6ur f 0 0 'e'u ll eu 'eu v6uzo 'e'u UOU toL u6rx 0'0 'e 'u 'e 'u r6u 900'o v5w zo'a 'B'U t/6ur l O y6ru t0'0 ril6ru zo0.o PICIN unuapqllorl DZIL 0aLfi Aino.loW Ur/ I aseue6ue4 09tL peo'1 l 0Ut sapuonlJ tlaw L'a t/6u t0'0 001fi :eddo3 untu]olq3 OALIL uJnrupeS /6ur g0'0 'e'u il6tu E 0 ;76ur g y6lu 90 0 L e'u 'BU 'E 'U y6ur g 04l/ uoJl auruJoJB nr /l t Y6ut p U6ul 90 0 1. u6w d'0 9'I u I uler6iJllru nele uel6rlput) t/6ur u.tnr;1fueg 0z/t urn,J9g StuasJV c0ilI 09tL ,{uoLurluy OOL!L unluiunlv (, (os ct uel EurUailp tBdEp 96) eurl.rayp ledep !sErlu€suoy !sE4Uasuoy 6uel unurls4eu uoJog qlnursrg PU a0Lil 6ue[ unut;srletu lne-l lelued rlv setlleny euollJy lsuelsqns tI uerldrue.I Lampiran 14 Perairan Lepas Pantai Nasional Neoara Albania Algeria Angola Argentina Australia Bahamas Bahrain Bangladesh Barbados Belgium Benin Brazilia Bulgaria Burma Kamboja Kamerun Kanada Cape Verde chill China (ROC) China (PRC) Kolombia Comoros (Rep. O0 Kongo Kosta rika Kuba Cyprus Denmark Djiboutti Dominican Republik Ekuador Mesir El Savador Ekuatorial Guinea Ethiopia Fiji Finlandia Perancis Gabon Gambia Jerman Jerman Ghana Yunani Granada Guatemala Guinea Guinea-Bassau Guyana Haiti Honduras lceland lndia lndonesia lran lraq lrlandia lsrael Italia Pantai Gading Jamaika Jepang Jordania Kenya l{araa eelalan 462 t. Laut Teritorial Zona Perikanan Nasional 15 12 20 200 200 200 12 200 3 12 200 2 12 200 200 200 200 12 12 200 a 12 12 12 50 50 200 12 100 J J 1a 12 12 JU 12 12 100 IUU 12 12 12 200 200 200 1a 12 3 200 12 12 6 200 200 200 12 tz 200 200 tz 12 12 12 aa 12 12 4 12 240 100 50 150 50 200 3 t 3 200 3 6 3 12 200 6 200 150 150 12 200 12 12 200 4 200 200 12 12 12 12 3 6 12 6 12 12 3 12 3 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 12 12 50 12 200 6 12 't2 12 200 3 12 12 tgn uendunl euewwoe Jo pwno[ ueaco puo1eN,#s]S :tequtns "w1e1g ZL zt zl zt zt 002 ZL 0l elrrelSoOnl (eues) ueurel (uepe) ueurel eourBs uralseM ZL ZL ZI ZI uJeulErn zl zt 002 002 002 e e 002 zl ZI lquas eluourv sr.r66u1 zt-t qerv lBrutS tun I IIJNI elslunl ZI oDeqol ? pepluul z-t z: 002 002 zt elenzauon ,{en6rup e6uo1 o6o1 puBlleql zt ZI PluezuEl eu!s 9UJEUUnS zt e zl 002 ZI eluBlus loluedg 09 zt zt ZL zt 002 Z' 09 t elpa/v\s uepns ZL ]ar^os run zt I ueielas e)iulv 002 oaz 0 0 002 002 092 002 09 BrleuJos ernde6urg auoal erols sollaqc^ss le6aueg e!qerv rpnes auJol ues plueulnu r. 4L zt v zl et 002 L o c ieleno 1e6npo4 Erpuelod z_t eurdrll 002 ooz nl 0cz F ruad rueg eeurng endE6 BtlleuEd 002 007, zt 002 002 dt ueisued ueuro etSaa,r-'to;'1 euaOr6 UL 002 . zt zt v,L ; L' 7t 0tZL zt ZI 00e oc 0z ZL rueq erpuelas epuBloE runeN t, 002 nn7 enBe.re1r1.,1 IlquJezorl olotEi l oleuor{ L' ollslew et snlunehl eruElunEy{ eltey\l 0e I zt els^eleW .rerseOepetnl etq!-l 0s L' 002 I ZL lPuolsEN ueuellrod Euoz euaqr'l uoueqt'l llen ny 022 at Z' leuo!sBN !elued eJeln uBrlered tl urs'I 6e'$ FOo @@o '8o EgE c.F B '= }EE = IL c $ E ci o '= () !o os NN oo 3 o aoo c. oooo.oo<ro (u a. L F o OS6h qN{O 6000 @ N 0 oo<co<<<<d)dl oo<u<oo6d)o g - E E- He E E I E : .Eg EE E; ; f E.Egl ;E-+?*9: o=g E * sg fI t r $ :e r*E ^ Ed z Ed cEcctrctrtr EE E _E;EEESgE 52564666 EEF6" 3 Ei Hg:;BreiffEE;EEEsseE Eooo=s:: EEEEEf =.iF ss$ $iid8e Ei F3 Eilf f iE H s z 3-E*oos6o(o n o o :ooo +FO$ B$ spsHa-s s8* O<<<<<to< ,F'N'O 538 oo@o OFFF s. s. o fi, =L C G q. .g o o o E E E CL (E aE',i*c fl o E tB 6 E f6 g:eui"EFE€-, ?g EE?'EgE. E^.Ft lec iaB EE i'gEtEgip EEB !: !:sssss=B ;;E*e,Be$EEEIs Es $e !nsrEEEEE xt o. E; E E or c :, NSNI G o lO tr g N ' F ' F@iO I EE ' Nt BEE} EPEE E E $EES H 6 ,,cE EC ' ' ' NO , $E 6 o o $E <dI<<ooo<<ooo o fi, | 6O6F 6 EcEs' sairr i$rtrx o dl E') c s oEE g i 'E ^ is.$E?Er*g E.8 r$ s € E o. E G J 464 EEg,EsEgi ,FsEEscgE;;Er rE EE, I E.pRBEsEEE i*srEBEEp f;*BEEEtS*s*ii l; E;=EExF'siEE Soedjono Kramadibrata, perencanaan pelabuhan ggt uerrduul NNNNNTTNT ooloN:o@= -6-oooo,.r@NNN !oooSoN:oo@! h a€stacEg*$$gse$$*giiiE$8r{s-r ,- 5 d rle -* "Q a& 3=x o ooco@ > E L, > >>o @ gl rfiEEEg35*u* * a 3 E. q) (,l o q) a q) >> oo> E ooo B ESSRS9S RE| I @@@loea, 6 5 j.-66 @5@ao{ooqo6 @O NS ={ , , @ > >oos, @@ > roooocDo>> t! 8 f FESS 3 @, N SRE {"OrO'OJ" , ro@@, o G) 8R (o tr o q) sB{ sg ssq ssBa&ie&ibs: ooo n I I rrE 4a,BB rrf ['rr3r{[5# < qq'9 5_;€da;:arEEg 35!oPxxxpaJII 9. 5A6 E^ Eq €ai :to ,:" BEqi g g:.Q),266aQt6Ca -b Y,i.l9X,^;!Uo6po ---a5EtsEd;i$! E E3 6 I-c o_-r6#E r q oX C .lo p ^=-'6 os ) @ T! <x g 3 CL o J o 9. P 'o E) !, !) zo @@ oo @ 5 (d16 ;;o@@@ =x @6@ @o IIss&&,ts38,&E o @ @ 6 a € o o g, u{{{{!o !oo5@NO !-/ i <co@====S q=o-<Troo c O o SO ul F = .96:5Slc-E ;o tr fi; gI qd> g O. " u!- - O == o:1- 63I3r<59 90:so Ia 1E*-xil E-j5il-!i (i-o t v !xd ru:6 prr:=Fr,E79TEP>=t::8 i"!3=EEEEA:i;3e:ls [::FAA'>;iEl56ka: Jb^ :J. doc6o-;6'5o ?q6 rP EP eSc4 : t: t'9 a g zrE e -^ : E =f € * @>>>o>> o@ OA r N@ $ s-et ip g$ !- xx. 9o qo .J 6@@ GOA .n5No r- :SslsEs:EEsEBssEs { o { ooooooooooooooooo s6,:,oo!,,@@itr:o, R f38 33eSs8 $ 5 o. q, + f! t, 0) =0) g" 0) Lgt DI"Nnd 'sJnoqJuq puB suod' uo do|'podsual go,01stut141 'azuDutl ,tuodtao) p &u1taapng p71do3'se1.(g 'v ''f'v laJrehl 's"moqtop totuoltoty) uo17o1$y aorg '1'g elneqa4 'sawrtltDry xnD^D.U aO W ?tt4tltDllt anbtlnotp,{g ,O sno)'f surm'I 196l - poun1 3uuaau18ug Trog'ueruq1t11'J'U'A1I aquu'I 'uos!D3 apnuoS 10cupur1rt2 qllil ufig Jala.t$lD"rg'A') 8un) 'fitDil4oatg a.to7 snohatd uo tpn1g ttolotoqoT'g opuoy 'g 261'3o1o1o3 uoaco4aruJ uollue^uoC ro3 eeg oJI'IJo,ta;zg '(SVlOg) 1u luuoRutuelul'ONI 9861 'Bu18patq pc1tco.t4'lcdoo3'U ueqnH ' 'n,,a,,rtq7{1,!iP#;',t1#:f;i&#"1:::fi fig y 3u13patg puD ts.tod 'C'H'I puelloH 'Su8patg uoacg daag T ptsDo) '.g'I qorqroH 'Ttoday 'Sultaaur?ug uot1o1todsuotl to slo1uawopunl' ' su ol t D 11 Fdy 3 u11puo 11 es111 T, seuuaH lDln N I/{'sau,(e11 'sdwn4 puo sauu adr4 SurBpatg'g ap loorg y 761 'Kueduto3 pue u?I,Uaerd 'H' ld'Llrog 'toilatg puou{eg ry ssard {uarJ dapt$ 3ulla\nw lDuottDu.tatuJ'z(alperg 4uerg 'losrotddy aoglou.,:::H:;;::r;di:iir:j Da{ot4 'uorrE{stutrupy lueurdola^oo seesla^o Jo ruaw do p,ra q p ro a iruuo 1 4 rir;,' l rrlrnrg'! lsrug 'uoaco cg[1co4 ut uouoSodotd twlunsJ'leqez '/r\ 'ytr laEug '9161 ',(uudruoJ {oog uorlol.todsuo.tt 'X pJpt\pg puo SataaurBug uolpnpruruJ'{olJo4 ot '3utuuo14 IIIH-1(EJDoI{ 'rb11o4 tuawdmbg uolpn4suo)'1' suJEnoq 'il ?t I ueqnqelad qelp)'rI Jord drlelnqnpqy ler8unmueg '8uuaau1Zug noqroH T lco1'g'11 >1crtuo3 'Su8pa.rq p cleot 4'A' 11:edoo3 'vL6l Tooq roaf, lououDuraluJ uoyDzttauloluoc 'oag aadg u! ruawarnsoary ato14'Aag '4 'seldea 'S'g'I 'C uoq3 'Sursnoqatoa aucaf{g'y'1 uoung 'punory alqqny nt sa7d1cu1t4 u?1sag d4ap 5pqung 'y '4 unrug 'Sutoaut*ug 1.ro;r'6 unrug ' u7rsag puo s1 stlouy uoltzpunol'sallrog 'a8ot3ouoac6 ua alEo1otoa1ary awauuoJ4['eezpi 4 '6 uessog 986I 'suos T ,{ellilL rx4o1 'satnTcntg atoqsllglo uolpnusuo)'Jf llcurt.loC '3 ueg 3u11puo11 oBtoS u1 ssetSot4'rarleB 'sctwourpotptll au!1tsDo) puo fuon1sg'uadd1 '1 mquv '1so3 nafot1to 7ot1uo3 puo lostotddy 'y661 taqslqnd u^rorg ' 'J 'ur1\ 'suDaoo s,plto$ aq, ol uolpnporlul uy',{:nqxnq 'g uosrlv ry (mqxnq 'C UI1y OOOZ'lwng odwag uop 1dy Sunung nfidag Sord 'cshl 'r1 'rq lefpupns tplpv €>lslsnd Modern Ships in Japan,1975 - 1976. Monis l.E, Structure Design. Myers, Holm, Mc. Alister, Handbook of Ocean & Underwater Engineering. Nagai S, S. Kekuno, A Boxtype llove Absorber. Nakamura H, Wave Pressure on Large Circular Sylindrical Structure. Pacific Consultant, Merak - Bakauhuni Port Study. Perhubungan Departement, Transport in Indonesia. Poulus H. G; Davis E.H - Pile Foundation Analysis and Design, John Willey & Sons, 1980. Press H. Prof. Dr. Ing., See Waser Slrassen and See Hafen, Quinn A. deF, Design & Construction of Marine Slructures. Roger G. Barry and Richard J. Chorley, Atmosphere, weather and climate, Routledge, 1992 Sea Transport System, a Report Study. Schweyer H.8., Process Engineering Economic. Shiraishi H, R. Q. Palmer, H. Okamoto, Quaywall with ll/ave Absorber 'Igloo'. Soedjono Kramadibrata, Rencana Perkembangan P elabuhan Semarang, 1963 Soedjono Kramadibrata, Kaitan Perhubungan dan Telorclogi serta Penyerapan Tenaga. Soedjono Kramadibrata, Practical Solution Involving ll'ave Refraction, Diffraction, and ReJlection,1965 Soedjono Kramadibrata & Karel Mandagi, Buku Pegangan Konstruksi Beton, Dep. PUT, rs66 Soedjono Kramadibrata, Aviation LYord Development, lakarta 1992 Soedjono Kramadibrata, The future prospect of Transportation Technology and its Problems in Indonesia. Soedjono Kramadibrata, Peranan Sehor Transportasi dolam mengantisipasi PJP II dan Pelita VI,1993 Soedjono Kramadibrata, Telekomunikasi Nirkabel, masa Kini dan Mendatqng,2000 Souwnberg G.J, Radar and Eleclronic navigation. Suteliffe R. Ph.D, Meteorologtfor Aviators. Swan Wooster Eng. Cons. Report, Taniung Priok Port Mqster Plan. Tanaka E, H. Okuzono, Theory of Permeable Quaywall with Reservoir and its Application by Means of Concrete Block. Theusen, Fabrycky, Engineering Economy, Tug Barge Silo System. VDI # 2221, Verein Deutsche Ingenieur, Systemtic Approach to The Design of Technical System and Products, 1995. 468 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan 69r' srunfuad 661 lBuualoe8 tt-60€.' IIZ {rcleloo8 z;z'g6l edwea Suequrola8 8ZZ38|Z lp.re$l 717 611 697 pryd e,(eP 11 lenru e.{ep Suequola8 gyg ete? LL,OL,L WTOJ layg I IZ €8€'l8E (I 3 968'Zl1'96 IsuanIo{ aEz'll(, 996 g7 f, Ielsu€ug 6ZZ 7-gYg nPua! pang) ylag tqttog Qloqpw 16l 0z€ ltuouole gl ,s Isualsge ls s8ll^IpleJe 89t 86I'tll 60t't0[ )aputtos oqca f, ' @oJ rqBP114 Poaq) a71'q 982 SSI ?Jl?lu enp ggz solop tEZ'Lgl EutPutP OE IIEP ssl I$18{IP I prorels€ raJsouelse uenfq4esu ,-€€'lt se{ ,LZ'961 '9-€ZI'8t 002 sn]B ll?I'uouu t8' LL'lg'9'7 ueln4Eue Z-gil '8€I '9-pg1 '971 uttue ' 902 llsepu" tsua8rarrtP 9 tsnQ!:ls!P e'(etq s gzl,gzl,0ZI raJsoulB :ods:1e reJsos{e 8tt'8I '91 IUg .Dloil YDatq Itl'8-t9 Ttotnoag z, Is?lso^ul s?trEq I reu€q I lzl uelnq 69g edua8 ueqoq 8l lolen)le IBl4serrol B4s{e 7-76'9-63 '9sI n-el'e9'69 rSreue 697 lPeu8euorr1ala '/ 't8l '6ZI @oJ paats!&atr orrug) 892 relne s-€EI ersalc snq rsue'(onq 001 g6 0Iz suosslDc 601 LVI ttcpt en;'ltz'911 g3 SOZ'EO(,'167 uuSunlec IsePuoJ d railnc Qo1cog SutpunodwoS) resed ePed sn1o3 sl pDaq 97 alotto Pc Ltz'02(, qaolnoc ts8ung 6LZ tlll )tlol 86 qeu"t 8m4nP u,(eP ueEun{8ull >PduteP s9E'09t L\z'srl 'tl I tsz Lg1, e8eursP 1,v g,Nolg rlso7 patunnslcr) df,C ;esa8 puo aporJ uo 1uawa.r38y lotauag) L- n-t6z'nl1 teferaP I-061 Iseuplep L\z $rap Loz lllouSBtuorqela €-ZSI'0Sl'8-Lll'S-lll O 6g 'y 901 rslec ueleP€Iued (rseSr,reN nlu?g IBIB lslv) NttV 861 Isslqe v srunfued L globalisasi 23 GPS (Global Pastioning System) 209 gravitasi 231 laut !21,136, 196 lempeng bumi I 14, 198 granit 206 lingkungan 378-9,383 GSO (Geo Stationing System) 209 Loran C 209 gudang 46,317 gunung api Guyot 198 M 206 magma 205 manajemen 60 H hargauang 27 heroskalasi 147 hirarki 381 hukum 22-3 masalah l6-9 matahari I 15 meso pause 127 misi 12 Morh 212,215-6 I muatan 66, 231, 233, 273, 291, 306 N ICEP (Improved Cost E/fectiveness Program) 74 navigasi 4 informasi nilai 300 27 batas investasi 43 tambah pelanggan 75-6 uang 27-8 waktu 27 infrastruktur 2 intensitas 63, ll9 investasi 32,35 impor 306 ionosfer IPTEK norma 128 283 NRT (Nelro Registered Ton) 99 2,7O IRR(lnternal Rate ofReturn) 42-4 irribaren 322 o ombak 144,209 J jangkar 270 jaringan 24,61,299 K kaison 269,330 kantilever 234, 236, 241 kapal 7,99 keruk 351,358,360,366 penyalurbantuan/pasir 107 omega 209 operasi 298,304 operasional 15,44 OSI (Open System Interconnection) 298 orbit ll6,153 gelombang P palet 277-8 palung 199,201,204 surut 183, 186, 189-90, 192,194 karakteristik 98,211 pasang kebijaksanaan 14, 60, 62 keran 287,290 passat 135 pelabuhan l3-4, 59, 7l-2,77, 82,320,340, 3',7 4,386-7,39s keteqpaduan 20 klasifikasi 150,214 knots 99,102 komersial l6 kompetisi 22 komposisi 128,246 kompleksitas I I komunikasi 1,390 konstruksi 63, 106, 330, 335 kontener 280,288 kualitas 4 kualitas pelayanan 20 pelanggan 25 pelatihan 74 pemecah gelombang 13, 322, 324, 328-30, 335 pendapatan 34 pengembangan berganda 28 pengendapan l?0,194 pengerukan 350 penyusutan 29-32 performansi 15,51,58 perintis 81 persaingan 20 470 L" 153 Soedjono Kramadibrata, Perencanaan pelabuhan snlnfuad [f,, L L' 0 L (uollozlrrrrO z9 rOry{:;r9:r#, 667 (1towa1g oety aPq17) 11Y 8Z g71 til €8 A erEpn 0Z gLl'gLl llu?unsl re;sodorl 'l I I '001 srequl 09 S 9el'Zel n9 rn{n {olol Eue1a I8 te'(>{e-t I lseIpEI e4eru-e8t1 y7'g nPedral 6-81 u 962'tLZ l€ultulel / rn1eradtuet IsB)llunuo{olel I t8o1ou4a1 IL'9I sltqol 8t€'l €4 'g9l EueqruolaE uuuellel 9-511 e,ims u1u1 gtI ro{uBl I 19 Qolcog ,ttmuuylo qtroi4 uasild) sVA\a 667 lolotord 6g fL'gg'V, 7 sesord seitarqnPord EL'gg'Z rsrlnPo:d I9'el '9'g uuereserd 617 qan-,Qod 9l e,(up raqums Iselor LEZ'927, eul{uEu 9gg I lede1 lerus 'l-9 sueles g-tzl BJepnuss v'zzl'11l sElrull€s lL'rc'e Lnl tsElsu€rl ZZ le8ngques (uEI? e,(eP:oquns) Yq5 '01 IeIxBIrl lsegodsuerl 1-gg7 ertetu eEtt e,{rns e}el s8z eJlEuI nles s8z ?Jletu Bnp ruolsls '91 (Blsnueur e,(uP reqruns) 11qg slz ' I 991 esnsd odorl 6Z€ inel uEBpBe{ ele{s 9 oLZ'6rZ'L-EV7 denl gZI rsJsolB.Ils 982 9-961 slouo^ 371 I asnod o1o,t1s e8z DurDc appotls 7'11 A\ zgi'lbl 't€l'9zl n roqosqns I taueld 6Ot'06Z '697 setuel rtad

RELATED PAPERS

ABSENSI GURU PTMT

Suwandi Suwandi

View PDF

IEEE Transactions on Systems, Man and Cybernetics, Part B (Cybernetics)

Nonlinear system identification using a Gabor/Hopfield network

1996 •

M. Fadali

View PDF
On Dark Variants of DNA, RNA & Amino Acids

2018 •

Matti Pitkänen

View PDF

Experimental Gerontology

Down-regulation of AMP-activated protein kinase by calorie restriction in rat liver

2007 •

Penny Lam

View PDF

Księgarnia św. Jacka Sp. z o. o.

Eklezjalno Teologiczne Podstawy Praktyki Pokutnej Wprowadzonej Przez Cypriana W Kartaginie

2009 •

Jan Słomka

View PDF
Orbital Debris Mitigation Through Deorbiting with Passive Electrodynamic Drag

ANTONIO SANCHEZ TORRES

View PDF
First-principles study of the effects of polytype and size on energy gaps in SiC nanoclusters

2007 •

Azar Alizadeh, sanjay nayak

View PDF

Eastern Mediterranean Health Journal

Assessing validity of the adapted Arabic Paediatric Asthma Quality of Life Questionnaire among Egyptian children with asthma

2010 •

Eman Taher

View PDF
In-Vitro Thrombolytic and Anti-inflammatory Activity of Swertia Chirata Ethanolic Extract

Shahadat Hossain

View PDF

Bulletin of the Chemical Society of Japan

Convenient Synthesis of 3-Substituted Benzo[b]thiophenes by Iodine-Mediated Cyclization of α-Substituted 2-(1-Phenylethylthio)styrenes

2007 •

Jose Martins

View PDF
Reconceptualizando a La Lectura Como Recurso De Aprendizaje

2008 •

Norma Angélica Ortega Andrade

View PDF

PLoS Biology

The Velvet Family of Fungal Regulators Contains a DNA-Binding Domain Structurally Similar to NF-κB

2013 •

Ozgur Bayram

View PDF

2014 IEEE Global Conference on Signal and Information Processing (GlobalSIP)

Distributed, simple and stable network localization

2014 •

Claudia Soares

View PDF

Linha D'Água

O universo escolar da escrita

1990 •

Nanami Sato

View PDF

Diagnostics

Association between the Concentrations of Essential and Toxic Elements in Mid-Trimester Amniotic Fluid and Fetal Chromosomal Abnormalities in Pregnant Polish Women

Adam Sajnóg

View PDF

Plant

Path Coefficient Analysis and Correlation Coefficients Effects of Different Characters on Yield of <i>Brassica rapa</i> L

2016 •

Maksudul Haque

View PDF

F1000 - Post-publication peer review of the biomedical literature

Faculty of 1000 evaluation for Reactivation of simian immunodeficiency virus reservoirs in the brain of virally suppressed macaques

2017 •

Bruce j. Brew

View PDF

Environmental Modelling &amp; Software

Development and application of a priority rated optimization model (PROM) for multi-sector water resource management systems

2018 •

Assefa M Melesse, Ph. D, P.E., D. WRE (Professor)

View PDF

Antioxidants

Reactive Species from Two-Signal Activated Macrophages Interfere with Their Oxygen Consumption Measurements

Kristian Berg

View PDF

Diponegoro International Journal of Business

The influence of Victoria’s Secret new brand image in generating brand trust, brand prestige, brand love, and brand loyalty

Anthie Aprilianty

View PDF

Journal of biological engineering

Dual organism design cycle reveals small subunit substitutions that improve [NiFe] hydrogenase hydrogen evolution

2013 •

Thảo Nguyễn

View PDF

Therapeutic recreation journal

Authentic Happiness: Using the New Positive Psychology to Realize Your Potential for Lasting Fulfillment

2005 •

Rodney Dieser

View PDF

International Journal of Psychology Research

Magnitude of substances use and associated factors among regular undergraduate students of private higher education institutions in Adama town, Oromia, Ethiopia

Temesgen D I B A Geleta

View PDF

Journal of evolution of medical and dental sciences

Correlation of Altered Lipid Profile to the Relative Derangement of the Two Contrasting Vascular Biomarkers in Apparently Healthy Non-Obese and Overweight/Obese Subjects

2014 •

Dr Preeti kanawjia

View PDF

Chemical Engineering Journal

Permeability–porosity relationship from a geometrical model of shrinking and lattice Boltzmann and Monte Carlo simulations of flow in two-dimensional pore networks

2005 •

Roberto Rozas

View PDF