DATA ARSITEK JILID 1 (SATU)

Muhammad Zakaria Umar

RADIOAKTIVITAS IODIUM-126 SEBAGAI RADIONUKLIDA PENGOTOR DI KAMAR IRADIASI PADA PRODUKSI IODIUM-125. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka telah berhasil melakukan uji produksi iodium-125 menggunakan target xenon diperkaya. Namun, pengotor radionuklida iodium-126 mulai terdeteksi pada uji produksi ke-7. Radionuklida iodium-126 terbentuk di dalam kamar iradiasi dan besarnya radioaktivitas di kamar iradiasi tidak dapat diukur. Untuk itu telah dilakukan perhitungan radioaktivitas iodium-126 di dalam kamar iradiasi. Pada perhitungan ini, target xenon-124 diperkaya 82,4% diiradiasi selama 24 jam dengan fluks neutron 3x1013 n.s-1cm-2. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari iradiasi selama 24 jam hanya dihasilkan iodium-126 sebanyak 11,7 mCi, namun, karena iodium-125 tertinggal di kamar iradiasi dan mendapat paparan neutron, maka pada akhir operasi reaktor pada hari ke-12 terbentuk sebesar 367 mCi.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2O19 TENTANG SATU DATA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan, perlu didukung dengan Data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dibagipakaikan, serta dikelola secara seksama, terintegrasi, dan berkelanjutan; b. bahwa untuk memperoleh Data yang akurat, mutakhir, te:rpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dibagipakaikan, diperlukan perbaikan tata kelola Data yang dihasilkan oleh pemerintah melalui penyelenggaraan Satu Data Indonesia; c. bahwa selama ini belum ada ketentuan yang mengatur mengenai Satu Data Indonesia; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Satu Data Indonesia

G }.UiEUFERT AR ) AI (--\-----s7 a--"'----/ I /\ D SITEK {7 -'-;rTn1:-* -''' 7; -z H Il I I (taVyt e1o66uy) plleu' peJ @ nJatrELlBr.lr : lreur-o }vltl BuBIer'secetrS OOI 'oN er(eg outdeg 'H'lf i i I :BS3qp8 l.{!lV uelnaN lsurS - Pepustalaan l{aslonal: lhtalog Dalam Te6ltan (KDT) { Il i: Neuferst, Ernst Data ArsiteUErnst Neuferst; alih bahasa, Sunarto Tjahladi; editor, Purnomo Wahyu lndarto, Cet. 1. -- Jakarta; Erlangga, 1996. - ...jil.:ilus.;30cm. Judul asli: Bauentwurllehre ndeks. I rsBN 1. 979-411-307-7 (ir. 1) Arsitektur l. Judul ll. Tjahiadi, Sunarto lll. ILt lndarto, PurnomoWahyu K -t4 BADAN PEP.PUSTAKAAI{ nw/" t*ot,*t''tii},ltI : BAUENTWURFLEIIRE Judul Asli Judul Terjemahan: DATA ARSITEK Hak Cipta @ pada Penerbit Vieweg Verlag Hak Terjemahan dalam Bahasa lndonesia pada Penerbit Erlangga. Alih Bahasa Editor : Dr. lng Sunarto Tjahiadi : lr. Purnomo \ft/ah';ru lndarto Buku ini diset dan dilayout oleh Bagian Produksi Penerbit Erlangga dengan Power Macintosh (Helvetiva 7/B pt). Dicetak oleh : 05040302 PT. Geiora Aksara Pratama 987654 Dilarang keras mengutip, meniiplak, memfotokopi atau memperbanyak seluruh atau sibagian dari isi buku ini sefta memperjualbelikannya tanpa izin tertulis dari Penerbit Erlangga. O HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG.UNDANG e 'e^ue^e6 uppp lpqrpog 6ueI uep eules 6upr( uelnueueu 6ue[ 'nUBl nlBns lep BlshuBrx Bqesn ue>;:equre66ueu 6ue{ nUE^ ruelep Brv\Bqlp snJpq nqeslal pn[nrvr uelnluequad ueuebelelued ntens undeueurcEeg 'ulpuas urp uep lsr uep Inluoq-lnlusq uEluaquJou.t sn:eq esled -le1 er e66urqes uelndurgsal uep 'eurols lpnquou 'leqqB qeqes lplsroq qnel 6ue{ ue6upcuel Jnsun-lnsun pe[epd -urer! 'uBlpqesn lual qepns 6uel un6ueq Ouecua nu;q ulppp uqqelrp ryedeg'eluueOuelpuauraya -uewe11 e&ueq releled ered uerluequeu lpuoq qeppp 'e[u111eqeg 'ueceu-urpcBureq 6ueI rsesrleal uenlunl uep ueunOuequedlnlun nped 6ue[ uelen1e1 eqesn-eqesn eped lpelet nI pq Buarq ln;e[ uep Ouedurr(ueu uep 'roplop re;e6 ue6ue-ue6ue uele1p rppnuaur 6ue[ lsledso.rgsal Bueluel ue6uepued uBIUaqLlJeLtt elurpnp uppp El e>lllol 'rerpeureqcg zlUJ qelo ueltnfuep qeu:ad 1u1 pp 'npad n1 pq qne[as elueq sledso]le.l nles uep uedap espu ol ue6uepued nles nlnqep qtqel uerluoqtp eupl-Brupyed;66up uenrn6rad nlens uJplep e[qleqes rnI qpqas qolg 'Bleieu rnlnqepuoru qepns 6ueI 'en1 urnel lJpp Ipqrel 6upA uBun6upq Inluoq depeq:e1 pqp u"l1puour pslq Wpll BspJoul 6ueI 1a1ue ered qelo n66unl -n66un1p 6ueI ege{u 6ue[ uendu:euJol nlBns qeppe lul unEuequretu se6nl eAuryy 'qepnru uep len>l 6ue[ 1s1nr1suo1 uep IFq qrqel 6ueI usrnln urplsp 'JnlEJsl qrqa; ue6ueg ueul[erey lnlueqoq qgseu 6ue{ 9l nBlB g1-a1 peqe eped upnpur ue6uep lur lpes ulsnpul uel6upuequeu 6uer g ?lulol 6uep;q uen[er.ue1 ue6uep 'ug6unu ualsllaos ;1;eq:ed;p ledep su1a1 eleces nJeq 6up[ ueun6uBq Inlusg 'ueunOueq s;u1eg ueEuequelled tnplau IDluoI qgal 6uel Inluoq-Inluoq uelnueuoru u;6u1 ;uq nI Inlun 'erlaJou ueu6ulel ueOuep pnses 6ue[ qoluoc-qoluoc ualnuouoru IBpnBlerou unupN 'pnl ulnel qelo qnduelp qept6upAede ue6uep eues e[ureueqes gur ueqeqrued lnlueq-Inluag 'lpeluetuoq eAue&e1 e66u;qes dnprq ueOuepued qnpq B! nU Inlun 'lrlpuelx ereces uerlnlellp srueq eluenuas 6ueI 'uelryd uqpp p e[ulnluequeu qUU Bleces eAu;11p -t;eAueur'eAu11seq11seq pefe;edureul'ueur6u;e1 uelpn[ninreu :JYi-r.iv:)l,t3d vtvx uelep ueqn66unsel uplnueueu upp uetnln uBE Bulel 'ueqpq 'uegenle>; ueupulad ue6uep ue6unqrqrg 6ue^ ueprteciedal uelnuleueur gedep srueq 6ue.roesag 'upt1runlgsal eJeces e{uua;esepluaur uep'uouala-uauan elueq ua;nped er 6ue1'urpues efu e4req 1n1un uendua,ler ue6uep qnuad g;pues pr pustpl 'qe;eseur ueqsceurs: nlBnses uelpeqrp er e1r['eluelpu uep e6urlel drunuauele qsed lo1sJp le6eqes Jlr.1Bpel 6ueA 6ue.roesag ,,rJrpuas uec p! srueq qenqos nIpUnu ue>luequou eIeg, npns I'Upns ug &.ei e1e1g np1 6ueA unqel 0092 qlqel ue1Bte6ueu sntznluoy 'uBselepse)l rlEE ueunsn[ued'lslrulsuol'seuguol opoleu ue6uep qequ.qc 'mpns-Upns'uoualo-uorualo'rnsun-Jnsun eAueq epe 6ue[ ueluge;eu ';pe[ qe1e1 6ue{ e1nu.rol nlens uplueqlerypg'efuue6uequalrad eped lelepeg nI nu]ll le>lD{eH ,,ue6unqnqeq dqa, up>lg 'qeqnleq 6ueI edErs,, = oUcszlolN ue:grured Uedes 'Uepulqlp ledep pqesrel qeeplq eleur 'elurqnie6uadurasnJal nil ueOuequel.red uep'6uequelleq snJol uqure1a'rese;es qepl 6ue[ nlpns ualnq nqoslal nu11 ervrqeq r.qei epl a1p 'ue6un>16ur1 uep nyean 6ungue6ret 'il>lefqns telsiec nu:;; denes rdepg se1nrye[qo uep uercUsqol uelilBseprac eIuualnleleur qppl lrrel undgseyl 'qeeplq lpe[uetu 1ep,t uqpoq 1ue1 6ueI ede e66urqes qrun;eIueu q;qa1 fr.la{ uoluaquou qlqol euoJq '1tue1 pep lleq qlqa eluqruau gedep ueuue;eDued uep nUB^ uelqnpqrue, eles dela1 arBusq !u! ruq ueEuepued qeledy uereqtueE 'lselllorx eAu:eseq uep ue6unl6u;1 qrueOuad llpq 'ppoqreq 6ueI uelrprpuad uep uenqega6uec teAundueur ruerl puoJal 'uedep sl tssluauoloq qtqal tuql BuerBI 'eAuunpqes ueOuep ppeqraq 6upI sereueE qe;epe rura EUSJBI'uBureJ unlr6ueu snJeq lulq neul Ippll neha 'Bpeqaq 6uBI ueqnmqgr,t uep ueuqbuntuel ueEuep ldelsl 'ueun6ueq ueeuecuared tuBlBp 6u;1ued le6uBs 6ueA s;11erd uenqele6ued 'ueureleOuad'uernlnOuad lnlOuelueu 6ue[ reural4 ueun6ueg nuu11 166ur1 r.lplolas lp r{Bllnl qseul sr1nr.rcd e111e1 uete[e1ad rcsep-resep dnqecueu rur ue6ue6ed nlng , Pembuatan/pengeriaan contoh model disusun dengan bantuan Arsitek Gustav Hassenpfug (t). Selain itu penggambaran contoh dibantu oleh Arsitek Richard Machnow, Willy Voigt, Fritz Rutz dan Konrad Sage. Pengerjaan teknik cetakan oleh Arsitek Adalbert Dunaiski Bahan standarisasi Jerman menetapkan aturan-atu ran yang dalam buku ini hanya diberikan dalam bentuk iktisar yang disingkat atau dipadatkannya. Untukketetapan norma' normaini, yang menjadistandaradalahcetakanyangterakhir. Pengerjaan untuk bidang-bidang khusus didukung oleh Untuk semuanya yang diberikan, kami mengucapkan banyak terima kasih. Kepustakaan yang disusun berhubungan dengan bagian teks yang memberikan pandangan yang tebih baik teks ini dirumuskan dari dasarnya secara singkat dan selalu berhubungan dengan gambar dari segi yang sama. Jika para pemakai siapapun menganggap ada sesuatu yang kurang, kami mohon untuk memberitahukannya, sehingga hal tersebut dapat diperhatikan dalam cetakan yang berikutnya. badan-badan konsultasi dan informasi yang tentunya menguasai bidang tersebut. Sejak edisi I terbit tahun 1936, teknik bangunan dan perencanaan berkembang dengan pesat. Dalam 4 dekade ini sebenamya setiap cetakan baru disusun setelah adanya penyesuaian dan semuanya telah diteliti. Tetapi pada lng. A. Schawabe/Bahan-bahan sintetis, petunjuk bangunan), Prof. Dipl. lng. J. Portmann, lng. L. Arsitek S. Lukowski (Alatalat dan Bangunan Olahraga) Pengerjaan redaksi dan perubahan gambar disusun dasamya semua revisi dan penyesuaian tersebut baru dapat dilaksanakan setelah kerja yang bertahun-tahun. Sehingga oleh Arsitek Ludwig Neff. mengingat halaman yang baru dan petuniuk yang berubah dalam buku itu sendiri. Namun tak kalah pentingnya bantuan yang diberikan beberapa perusahaan dan perkumpulan untuk merealisasikan isibuku inisehingga alamat mereka dicantumkan dan tentu saia dapat memberikan inlormasi yang aktual. prakis tidak ada halaman yang diperbaharui, karena Bantuan yang besar dalam hal ini adalah persetujuan pemimpin redaksi "Deutschen Bauzeitschrift", sahabat S. Linke, untukpenilaian dalam Artkel "Deutshen Bauzeitschrift" (DBZ) yang khusus dengan sumber petuniuk yang berlaku. Namun perlu juga pertimbangan dari ahli-ahli teknik bangunan saat ini untuk dapat bekerja sama dan ikut serta. Penanganan buku ini adalah: lng. E. Sillack; (LifUEskalatoQ, Dipl. Phys/ W Tubbesing (penerangan), Dr. lng. P. Bornemann, (Pedindungan terhadap Api), Prof. Dip. lng. J. Portmann (lnstansi Dinas Kebakaran), Dr. tng. P. Kappler(Atapdatar/pelindung panas/ kolam renang), Dipl. lng. H. Nachtweh (Pemanasan), Dipl. Secara keseluruhan edisi ke-30 ini terdid dari 6000 gambar, tabel dan diagram dan perluasan indek kata sebanyak 5000 kata, yang dapat mempermudah pemakaiannya. Petunjuk dalam daftar isi iniluga berkaitan dengan artikel khusus dalam majalah 'Deutsche Bauzeitschrift', meskipun dalam buku ini tidak dibahas tetapi buku initetap relevan sebagaisumber yang sangat penting. ------! 'uonoN lsuf desuol mlnuoul ueleqpsnlp dBtet ldetet 'rueq 6uer( ueunsns uep desuol rxBIBp 'Elunp lp eseqBq et oI uelqeuraLre1p qBlat 6ueI urundueg duecueA nwil eped e66ueq p6ues Uqlouod 'unqBl-unqPueq qPlel 6ueI uee[re1ed ueyer*euou uep nJBq Jeueq-Jeueq 6ue[ sp6nl nlens ueleqesnOueu: 'lsedtsyedleq ull 6uele6ued dnplq eseu ryles ;u1 ueefie1ed uppp lpqlpsl 6ueA '5ep 6rmpn1 euesrsq elusnsnqy '1u; efue1 ualsnJaueur lelJr uBA er1-up/l BI upp uepaN re1e6 eluleue se6nl qeppy 9g6l unqel;e66urueu Bl unloqss (99 a1 uagp eped) 526 1 unqq rp LlBlppB Jpsaqrel uep t1q1e:e1 6uel sraa. uee[ra6ue6 'ueue[ ueqnpqol ueEuep uerlsBlelesrp UEF e[uepnu eseu ry[es ;u; e&e1 ueldquaduau qelolUe;nah 'euBcueJed eled uep louse se6nl-se6nl uegep uelnpadp leEues 6uei'unbueg duecueg nql ureilseqteqew \nw e6n[ eEpuel uelulplaul 'apg uelOuequtnlueu eAueq:ppq uapeN lsur3 Epnur IeUsJV 'peqB qB6ueles Usp qlqal pueFs ,pteq,,6ue( unEueq Euecupl nul! nlensas Intun 'uqo1ed 1pe[ueur qelsl lul lees 'n;e; 6uel unqel 99 tut ,,un6treg Euecue g nu; ;,, Uep I uerlEleo elulqret lplss'e[uueeuesr4epd 'elareu ;6eq eun6teq ledep uep ueunEueq nlnq uecueu 6uel 16eq lococ 1u; efte1 p^ qeq 'dercqreq 1e6ues pnuras lurpy 'unqBl 7(t eweps ulBlep ulel 6ueI nurl; uep Mel ue6uep ueqeqn.rad nlunuou !u! lees Euequeryeq 6ueI ueun6ueq Elung uopoN lsurf uerpllrled eped >1o1edteq dBtet ldetet 'rnqeleM srueq 6uer( edy'spr{pqlp tedep 1u1 pes ueEuecuel uenuef uelnq lp eAuuepeual 6ue1e[uatu UaFoN lsu]3 pep uenlnlasred ledepueu e1g1e1 'nteq 6ue(,pn6ueg duucueg nurl. upl1qreuour lelnu !t!e>l 'upl ualel uep'gap 66pn1 IeUslV '6u1 '1d;6 eAuunleqes tuel ueun6uBq llqB '1no reled uEp uuBr.lJuly\ Jslod 'ruJel Bruur euPsJoq qPn Isuelu! BJBces 'eIunulq uey6ueqr.unAueur tlelal 6ueI 'up1 e6apl leIueq uep lqreued qalo Bulqlp ;u; uee[aqe6 euecuered upp Isllsrp lnqplellp 6uel enutes le6e 'rueq rEueq-Jeusq 6uer( nlenses uebuep gu; ertel senpaduleut uep rcque66uou 'unsn[uaLu pe>1euaq luel nI Inlun pnUB Preces unsnqp elulq ldelet'yreq 6ueI nlnq nluaq aeqlpuau eBs de1e1 n1ue1 a 996I ';u; uep66u;ued nlnq lpquel ueunsnlued uplsruauaur gedep lnpn efies ueldegs.teduleul qepns UeFoN lsui] 'lleruJor{ lrxal 6ue[ ;uag qely'6uele6ua6 e[udnp;q euelag 4 .,f I I :, \ii.r::{{ !: .!a-:l-: Peter Neulert Bagian Perencanaan .* Perusahaan Neufert, Mittmann, Graf, Part. Peter Mittmann Peter Gra, Dipl. lng. Arsitek Bagian Perencanaan Perusahaan Neuf ert Mittmann, Graf, Part. Bagian Perencanaan Perusahaan Neufert Mittmarrn, Graf, Part. Ludwig Neff H. A, Knops Arsitek, Pemimpin Bedaksi, Diplom. Designer. lllustrator Layout, Pengarang D. Portmann Arsitek. Perbandingan Ukuran, Penyusunan Modul Jaringan Kabel. Konstruksi Tegangan Naik dan Turunan Pelindung Api tI* //.V , ,\# B. Echterhoff H. P. Kappler H. Hotmann Arsitek Perbaikan Atap, Kebun, Pagar Atap dasar, Pelindung Panas, Kolam Renang Taman, Kamar Mandi Pribadi Penerangan Dalam penyusunan yang baru dan pengerjaan Yang terlibat adalah M. Horton, Teknik Sanitasi W. Sommer, lklim Ruang Dipl. Hj. Vetter, Pelaksana Bangunan M. Menzel, Bangunan Tekstil M. Bauer, Teknik Pemanans H. Jaax, Pembangkit Listrik R. Bdmer, lnstalasi Pembangkit Listrik Tenaga Air T. Stratmann, Arsitek Tenaga Matahari lng. Buro Trumper/ Overleath. Peredam Bunyi dan Akustis Ruang Hawlitzzeck. Jalan dan Trem St. Cargrannidis, Sanitasi Bangunan Kuno, Koridor Kaca. dan Renovasi U. Partmann, Pemeliharaan dan Sanitasi J. Weiss, Perpustakaan U. Kissling Perpustakaan Terbuka H. Rochhol Toko-toko Prol. Nogge Kebun Binatang dan Awuarium A. Beckmann, Bioskop/ Theater lilm KFJ. Martens, Fluang Bermain B. R0enanver, Gereja G. Hoffs, Menara Lonceng A. Ruhi, Mesjid W. Hugo, Museum Dalam penyusunan yang baru dan pengerjaan gambar yang terlibat: T. Altrogge, St. Badtke, A. Briehan, A. Dummer, ffi -Z# Cahaya Siang Hari D. Lembke Direktur Kepala Bangunan Mitra Dipl. lnq. P. Pastvik Perguruan Tinggi dan Laboratorium R. S. Suchy Arsitek Bangunan Administrasi P. Karle Arsitek Bangunan lndustri Wolfgang Busmann Jan Fiebelkorn A. Ktihler O. M0ller Lapangan terbang Theater Bangunan Rumah Sakit, Teknik Gudang, Ruang Praktek Dokter Arsitek, Bangunan Rumah Sakit. Teknik Gudang praktek Dokter. 'eAuuBue[ ue6usp lococ 6uEA leroc uep 'uepseJad 'ue6unl6ur; uelere[s:ed uelgleqredueu uEp ueefie1ed snsnel ueFlunl-uBn1un1 ue6uep sergles 6ue[ ueun6ueq qpnqes ualplpuour uqe[ uep lBdec ueunEueq Ouecue:ed Eueroes'gug ure6er eleuereq 6ueA.resep-lpsBp ue>Upsppreg '099 - grg ueruelEr{ eped s1a1t1q1e ue;6eq eped uelnua1p pdep 166u;1rcpue1s ueleunEEuauu 6uer( up6unyqred elusnsnel '!u! nlnq ue;ep ralau e16ue ue6uep ueEunlq:ed 16eq Ougued 6ue[ ueEupueqed 1eqe1 'ggjg upuppq lnJnueu JepuEls eurou uep rppupls uplnln Eueluel 'get-BZI upureleq ueqeleur ue:euy(ued uep ueEuereued '25-96 ueruBlpq nJnuau lspflluol uep seuetred 'eg-ZL ueuepq dele 6ue1ua1 '29 -?9 uBurqeq Eurpurp 1ege1 '6u;pugg 't9-69 ueureletl qpuel upqpquelol ;:epulq6ueu lnlun uBlBpErue6 'lsepuo6 '921. -0gl uetupler.l n1u;d uep Blapuaf upledueusd upp sBn'1 'gBl-gzl ueuepq g;1 'e66uel ueun6ueq s!ue[uep ryte'l 'Iyrulsuol uepeq Ouplual eAulpge upp 907-g6l ueulpletl 'l6t{g1 upurelerl ;p re6e4 uep !p uBurpl uerueueued pluureceuras nele lequreO:eq 6uei( uee[ueyed qeme{ua.u 6uns6ue1 uep ?, 1eq ueeAueyed :egep BcBqlp uprpnulat lsBJlslulurpe Arnp€6 qBnqas uebuecuer-Brd nBlp ueOuecupr nlens ueunsnftJed llqurplp rloluoc ;e6eqeg i,gu! nlnq uapun66uau eueure6eg 'lpr,l Bnuss ueinln p6eqes Ersnuet! ue6uep er(ure11es 1p 'efunpedas 6ueI uBJnln-uaruln lspeq 6ueI a16ue Ounlnpued e[ueq uep qoluoc qeppe s;ue[-s1ue[ upp Inlueq'ueEuolod'ue6uecupr-ue6ueanq3 nlng nlBs uepp 1e16us erec -es Ounpeg uep ue6uecueg uenqele6ued uep ue;ndtursal r.uBlBp lplepel leleued ered lngun 1u; elUel snsnel lpElr.rplrl I ueuslerl ualeun66ueu edupl eAuq,rp -;ye lnqele6uau leuxec 6ueI ecequed ered elur.unun eped eue:e1 ql11dlp lul rueq pq 'uBlnue1p pdep puery ryp;1 6ueI ue1e16u1s Inlueq-Inluoq ue;eleured qn?fas 'ue1etlllEued qepnuledtuanr uBlBnqw"dgAZ-LOZupruBpq lp Ueqp tedep snsnel 6ueng uedel6ua;red uep 'senl 5lnlJoq lrunuotu uep grz-gez uep leduol leueq6uetu BuerBI '1e;pur uelel6urAued 'I upuelprl eped '6uequel upp uelepuaued ueseleluag lprl ppp ppclp tedep 'efup6eqes uep lpspru n:n[ '6unpe6 e6e[ued 'releueur 1n1un buquad p66up pduel Euegual 'mqas.tal pq Euepal rBsppueu pq#q lnsBurral qqr1s 6u1seu-6u;seu 6ue1eleqp uptueleq Jourou ue11nlunuanr UBIBp BBe-ZBg uputplpt{ lnrnuout twed ledulel uep ;se6eg 'gge upuelpq uJnuau lsoq UBural npns ueunOueg 'VLZ1LZ ueuqeq lnJnuour unpoleJoqel upp requre6 6uenU 'ggg3gz ueureler4lrunueu JoluB) uBunsns 'ueerlelsndra6 6ue1ue1 1SZ-6LZ uer.uglBq ue6uetalel lrunueu '6un66ue4 ueOuep elue;nr.u eped 6uel reseq 6ueng '6Op9O,lpq leloH lnlun nelp g6e-Z6e upurepq !p e{uue6ueralel 1nrnusu ue>pu qeluru-qeunr Inlun uerleru 6uenr e[ulesgu 'lde16uelaui uep 'lEequreu 'rn1n6uey1 '771eq e[e1 saso.td lrunusu 6unpe6 Euecuereu 'epe 6ue[ ueun6ueq qelunl uep ueOuenr senl uBJnlB ue6uep eluue6unqnq ue1epsqusu 'ZZZ NIO nJnuou (ru) resel preces 6uen.r rs 6un1q6uau '662 pq eped gserlsru;upe ueun6ueq nlens ueEunqnq q;p;laIuau 'uplnleqel ErBcas ue111seqlp 6uel 999 lBq ' ' qBllls!/"lEl rBUEO uBrxBleq depas uep npns ue1pequou upp sele lp lodruo;e1 yep 6ue[ued q;qa; 6ue[:esep uepequed nlens ualyoqurou,l 1q uesllnued lxlBLl" "'!s!JEuBo '1odtuole1 ge lncunur nUS UEO 'upg 6ue[ ue6uecuel ueqq uBp ueeuecuered uep uedelsred unun >lnlunted e6n[ nlepeq uBp Upueeal seqeqlp '6uero lelueq l6pq qelespur ;pe[ueu 6ueA'1ur ueun6ueq snsnel ue6eq enureg qes;d.rel preces uafiedubilp >lBplt er(uupl 6ue{ 6u;1ued ue6unqnq e>1r['eues r;dueq 6ue[ 1eq-1eq 1efueg'ueun6ueq nlBns lJBp 1uele uen[euel nlens nlnusur 'eAuueqeq -upqeq uellodtuogegeEued urelpp '!u! nlng upunsns n)ns rvlvt{t=d l3va xnrNnISd r' I ;i I a -t f ii t" Petunjuk Bagi Pemakal ix .Penerangan " Kaca 1 Bahan Sintetis 2 aoahaya Siang Hari tJendela Bagian Atas............. Buku Singkatan- Keterangan Tanda-tanda dan singkatan Norma-norma Dasar........... Norma-norma Dasar Simbul untuk Gambar Norma-norma Dasar penyaluran Air Rumah Norma-norma Pipa Air dan Pipa Penyalur Norma-norma lnstalasi Norma-norma Dasar Norma Dasar Teknik dan Air........... Gas.............. lnstalasiListrik Bangunan Manusia Ukuran Semua Benda.......... Manusia dan Rumah Tinggal......... Mata............. '- Manusia dan Warna Perbandingan Ukuran Dasar........... 15 Pembersihan Bangunan Rumah Sakit ............ 17 a Pintu-pintu 18 ( pintu Gerbang pg Bz 149 1M 1Sg .. .. 167 169 170 171 21 lnstalasi Penutup 122 .. 25 perlindungan Gedung dan pengamanan Tanah ....... 179 29 . Tangga 1Zs 31 , Tangga Tanjakan Tangga pi1in.............. 1Zg 33 =Tangga Jalan untuk Toserba dan perkantoran ......... 1Zg 35 'Tangga naik.............. 1gO Bentuk Bangunan sebagai hasil dari Konstruksi ....... 39 Lift................ 1g4 .. 4iI Lalu_lintas Sepeda Perencanaan Bangunan 1g1 Pelaksanaan Bangunan .. 49 Trem ............ 193 sistem Koordinasi+ Ukuran Koordinasi 5l Kebun pagar 19g Bangunan Tanah dan Dasar .......... 59 Taman 1gg 61 Kebun .......... Penutup Gedung yang Rapat 205 - Bangunan Beton Dinding 206^ 9: Kohm Renang.: di raman 66 Tembok dari Batu-batu Sintetis ^- - ?r.] ,::1"$,"filjll;;;;;;;#ffi ' .MacamrembokBatuBara .::.:: . Cerobong Asap............ Atap............. Atap............. ................ Atap Datar penghiiauan Atap ............. Bangunan dari Bahan Tekstil Sayap Jaringan Tali Rangka Tingkat Rangka Pembuatan Atap yang Disempurnakan Lantai........ pemanasan lnstalasi Tenaga Air................ Arsitektur Matahari o pendinginan Ruang , Ruangan Pendingin Teknik Udara Ruang " pelindung panas .......... Pelindung Bunyisuara Pelindung Getaran........ + Akustik Ruang , ::: . ;ffi :: 70 -uaour........ ^-_ : 'Ruang Makan -^ tz 74 'Ruang --_- " -Tidur """""" 76 ' Kamar Tidur............ .. 77 -._-"'-' go Kamar Mandi """"" 84 Kamar Sarana Sanitasi"' BS'_' Kolam Renang Pribadi...". ,O Binatu Tempat Pencucian 216 . 218 219 -' " 22'l "".."......".,'." 223 226 228 Beraspat) 291 Liburan.................. 2ga Letak Rumah 234 Pembangunan Rumah...... 23S 1OO 241 103 Macam Rumah Bentuk Rumah Bertingkat.... 243 104 245 1OO Rumah Berteras Sanitasi Banguhan Tua .............. 249 110 257 117 Sekolah........ 121 Laboratorium Perguruan Tinggi................................. 265 IZZ Tempat Anak-anak Bermain/Berada ......................... 275 .. 92 gg 99 Jatan (Tak Beraspat dan yang Rumah Waktu ________t 6uent o96t = xlt^tctl 000t = v{ 006 = ti{c 0O8 = C33O 0OZ = CCo eielr] UN : v 0) tst snrn11e6e1 ue6uap rEeqrp T ue6uep uelrleyrp'r1e1 X PurPs sPlluopr leprl + releles uep euBs j # = oc 00e = CCo 002 = c3 091. = lC =AX eures seuluepr eures =C qebueyqebuel =x a =il^ =tA rp ++ 6tc uebuel 6r snursoc snuts so3 u!s (o) ('tc) (qd) (I) (l) (s) (r) (d) (o) uorlruro rx (r)(J A6 Xy 0o oA xf o3 ad ,.,U oo (x) ip (u) AN Arir (u) ti tlt epquie't eddey elor eroql (t) (tt) (t) (qr) El3 (e) el€z (z) 1V rl 00 trg x) )z uogrsd3 (e) 3g Eltao euuPe Etos eqdtv uep e'n 1u1sr1 rni{ursul uentesrod 3OA e,{usnle}es uPp Brposjol 'Msn 'LlroA uelburpueq 3 Bluurnu:n eped ue6uep renses 'ure6 nlr ruedes 6uel Prl-EJrI uarsllaol MN derlas uo] de!]as I ele)is y! sele uer6eq rdet lau OS sele uer6eq rdal relue1 OJ yO sele uerOeq rdel Jolourero a (p) (6) (q) (e) gv t1 de xlv nquesred snlEres uep 'uosrad H^nele % 09e lelaap uerbequad'uo>1 ,,n,e"z ueuExol ed e6euel N seued ueunduuq SM I rOteuf (y) snrcpag uelep qnrnlas .zl uoles s nPle los lelerep elep ultu nEle url/\ ruP['lS nele senl reqol q 11 r66uu su66ur t1e1 su66u1 POq Uelninreq ioleur (uur qetepe sele rp uaplelalrp 6ue{ uernln uenles) urc Z! r.uc O! qebuel-qebuel lulsrl elep sesord 163 elep saso:d AO buesed rre uPEpPoI SHH mrns IE MJporN 6uesed rre 'mqcog e:ed 6 eud ered g ueeyelsndal regep n lPqll (_ I oN rsqurEg O elruean uebunpurlrad uernlerad 111'1 9Z t = uPlopuoulod leref VEn r/ryPMSrSeqeu|pnls q ll nPlB € nele I s 09 2 = ulsnpu! leref VEI nped elrt ('s166''pe6) $6 eAulnlueq uep y uebuep rensas 'rdslua uelur6urrp 6ue[ 'Mro uebuu 6uer{ ue6unq -ures eduel uernges edr6 VNI uPujan ulsnpul Iulslt ltl euJoN Nlo nEle Mzq ueunbueq uesemebueduernlerod Ag qoluoc r.leurnj ueJnlv oSyY null ueun6ueq Elel ueunDueq ueeuecuered nur;1 ueunOueq ueeun66uad uernlPJad OnNnPg ulsnpul lfg ueun6ueq elalad leluas l'g'V 66 nley IM cM rcnc rndeg PM ueuedurAuod 6uepng uedap 6ueng lJn tlal unulul 6uenu zL seral rd leuy qe/tleq lseree r1 01 61 6uPnU ulsruoq Dutrld zS lcn3 lds uE){eu.leuey dS leuv rlel-Dlel os xs suPlarlas 1edue1 lnpnp ieule)l JnpI IS zlr.lcs rJPUia'l s dptv apelrv ueuel pd 3d sele uerbeq 6ualo'l 69 lnpns rp ruru N rnde6 6ueng 1;snu reurey ulnd zw !.{ rPrxEy z\ IBUE 6ueng iy lrqou: rse6eq ErEq 6ueng nleq uedurrluad oy lol 6ueng -ueu ueuedurlued ly qPulnl leluel qe^ eq lp 6uenu Euepng .tnde6 seuetued 1e1y 6y ay v 6zH PUd 6uenu zH rselee lnduru ueueleH E9 nulel c0 - u0 6uo.to1 IJ ue>1etu 6ueng z3 eng 6uerg I3 eueyad re1ue1 63 elruer* 6ueng zo no uelncued uedap 6ueng relBp delv dele qemeq rp 6ua1o1 !o P6o 6g nluequ:ed reuey o JOluex r8 uolleE {8 rslnllsuol ueeuesrlelad uernle:od EOn 'lOE IM JMT rse111uer 6ueqn1 ueun6ueq-nquns H urpl I zL0 ueuelEq z rPuley ynpnp 6ueng eunbeqras 6ueng n66un1 6ueng ur6urp tursnul unqey qEuet qB^ Bq ueun6ueq-nquns -as?'lruaue'leleJsp lruau l6p ec l l'l ueele)local snleresrades eueln Inseu nlurd 'llna utl6unut ], I e66ue1 6urdues lnseur n1ur3 '16^ leurl n's 'leJ lllelal'619e'r qeMeq rp (dd) otlu !d An 'ueelelsndel regep 'Ul ueleueurp 6ueA '6os sPlP lEqrl 'o's ) = un e^ulPslu) eu:6rg lalol^ellln uEp lrsal qrqal Er.uES nElE resaq qrqol upp iesoq qrqal (u nPr ereDeu ueunEuPq Elel O'E'H ueu.uol" uEp qelurnl =l uousdl uep eues nele lrcol qrqol z =\ t'td ueun6ueq retuel uorsryoo){ Zlg ueunbueq resep uorsllsoy ZHg 6uero 1e66uu1 y1'n'y 1edua11n1un 6uenr-6uenU I 'p'z'U uale^qa bo e,{ure6eqes clo 6uenr uet6eq lU uessapl uer6eq 1;lrseds 'zeds lnpns =A =Al =lll tq3 euecuar d€ ueun6ueqesseutuolslleoy Zli\g ueun6uequed url6unurn'n uebueloc =Xl = lll^ lsd ueun6ueq durtu 6ueA 1nlun ebn[) ednres unbueqes uep euPs erl-EJrl 'eures rtdueq pujes lepll e6eug ueun6ueq (e1e1 ue6uelnbued oot I JJ JElPlas e66urqra1 >1epn 009 = 30 009 =o 00t 9[ 0l 6 I z I I , e TJ r.lP.raep le qeraep 39 uer66uue1 HJ ulsnpur ue6uelnyed )el -Pfas'qE.le uPueMElraq refPfas'qE.lEss P6[r6os un0ueqos uEp eujes selecuol ueqequrel uep rele raln6e lnpns teluP'l PE ueelelsndred q38 rpuEur JBuey I uednrued 6ueng JV uPuP)lPtlJ uelderlueur r1nlun ,6ueng ueqeled uue6 JUV 6ueng lluv f.iCI F ltJlA-NO Fl Besafan fickck Saillsn clasar Tanda iiefrnisl lidi;ri]ifi?irnr: men!lanl ll jci j'iii:an pan,ang 1 Kilogram massa 2 Waktu 3 m Met€r Sakon Ampere arus listrik (tsmperatur) 5 temperatur Kslvin 4 Kuat 6 Kuat cahaya Cand6la s A K cd mol banyaknya Mol 7 kg Panjang gelombang sualu psnyinaran Krypton Prolotip inlernasional lama periode suatu penyinaran Casium daya elektro dinamis antara 2 titik tripel Penghantar T k9, m, s kg, s kg a) fC, K) q I I' nam;l lana Perbsdaan temporatur A c k 1/q 1K D' c c g a P P- (S) s- S, v [ u.d A VA. gl, p1,' p b) - 2 1e:,ja l:lr,C.l m (Mikro) = rO. Panjang Luas lsi ruang massa Tenaga Tekanan Temperatur Banyaknya kalor Daya penghantar panas yang sama (angka penghantar Koelisien penyaring panas (Angka penyaring panas) K6rja (Energi, banyaknya panas) Ko6lisien pengalihan panas (Angka pengalihan panas) Koefisien lintasan panas (Angka lintasan panas) m m2 m3 kg N Pa Pa bar "C K K Ws, J .,1 1 ,' ,r':. ,,' Meter Meterpersegi Meterkubik Kilogram Newton = 1 kg Pascal = 1 m/s, N/m'? 9,8 133,3 N/m 0,98 MJ 1,163 1,163 736 Bar= 100.000 Pa = 100.000 deraiat Celcius (hanya sebagai skala temperatu0 Kelvin' Kelvin' Watt Sekon = Joule Meter Newton Nm Wh Watt Jam = 3,6 KJ KWh KilowattJam = 10"Wh W Watt Watt Tahanan p€rpindahan panas Daya kerja (Arus Energi Arus panas Tahanaf, p€ngflantaran panas Ditetapkan mulai lahun 1975 Angka lahanan panas (seperjuta) n (Nano) =10. (sepermilyar) p (Piko) = !O'' (seperseribu milyar) f (Femto) = 1O'5 (sepeljula milyar) a (AIto) = 1fi" (sspersemilyar milyar) slsleir xkuran l-aktor pefigiili ;ite:nasionai' ilisteir -ql : Ci tet,:lFkain mular iaiirjft I !l;;8 sedang dhrli.rrig = 3,6 1,163 Angka tahanan panas Kapasitas panes spesilik Angka penyimpan panas 1 Koefision pertambahan panlang m.m = 1 m. 1 m. 1 s'= 1 m/s'(='1 1m.1sr.1msi(=1m/se) 1 kg. 1 m. 1 sr= 1 kg ms{(= Koetisisn jarak Tekanan 1 m/s) kg m/s') kg. 1 m. = 1 kg m<(= 1 kg/mr) 1 m. 1 m. 1 sj=1 m'?sr(= 1 mvs) 1 Tekanan (bagian) uap Banyaknya uap yang dlkondsnslr Kelembaban udara relatil :5 Coulomb Farad Henry Hert2 Joule Lumen Lux Newton Angka Iahanan difusi (laktor tahanan difusi) Tsbalnya lapis udara yang senilai (tahanan dirusi) Koefisien penyaring uap air (angka penyaring uap aiO Tahanan penyaring uap air Faktor keadaan Faktor keadaan lapisan udara Harga panas Pelindung bunyl (m) (Hz) L Gr(Hz) I (N/cm.) E(N/cm') S' (dB) R (dB) R(dB) R' LSM (dB) (dB) L, (dB) TSM (dB) (-) a (m') A (m) r (dB) AL ,) milyar) C (Zenti) = 1/,00 satuan m (Milli) = 10. (seperseribu) ' (milyar) (iuta) BanYaknYa uaP (S) (t"l (-) (cm) {dm'zhPa) (m'?hPa4 (w/mk) (w/mk) (OMkwh) I (ssribu untut( ukurail yang Oaya penghantarpanas (Angka penghantal panas) Panas) (Wm'?K) (w/m'K) (Wm'K) (mzlqu (m?lOW) (m,t(W cm) (m't(w cm) (Wh,4(gK) (Wh/mrK) (1/K) {mK) (Pa) (Pa) satuan satuan Untuk tanda dari suatu kslipatan desimal lidak boleh dipakai lagi sebagai sualu Tsmperatur (K) (Wh)(w/mK) (WmK) I il Kl rn,r"rr,:i5'i:ii', 1ar t .tir.:.-']. , At 10''? satuan k (Kilo) =1CP satuan(seribukalilipat) h (Heho) = 100 satuan da (Deka) = 10 satuan d (Dezi) = 1/10 satuan 1 '. " ,l:r jasa' !l t (Tera) = G (Giga) = lcr M (Msga) = 10 bahan perlindungan panas a,1; idalar! kf,rung: TrriJa ;rilLrai:) Sislerr nlerna qir'r,^ t .- Lembaran-lembarar pada s::fip!rl bagian dalam sinEkalan adalah: Psnyinaran pada pembe- Platina molekul R SATUAt.J Si Sl temodinamis kuan massa *Qatiran MA DASA Paftr;lng Qeiomban{.; Frekuensi Frekrrer'si ba{as Frekuensi rssonansi 1C=1As '1 F = 1 Asnr' 1H='1 Vs/A 1Hz=1s,=(1/s) 1J=1Nm=Ws 1lm=lcdsr ltx=llm/m? Ohm Pascal 1A=1V/A 'l Pa = 1 N/m' Siemens 1S=1/O T€sla Voll Watl weber 1T=1Wbim' 1V=lWA 1W=IJ/s lwb=1vs 1N=1kgm/s' Wattpadakineriadata semu listrik dapatdissbutsebagaiamperevolt (VA), kineria listrik s€bagai Var (v6r) dan Weber sebagai sekon Volt (Vs) ii I'Jarna-tainaSiliuanoantalnrja-ia,:d:rsil1;r.ritjir sJ,i:anSl yanEditunrn {i i' Modul elastisitas yang dinamis Kekakuan yangdinamis 1 Ukuran lahanan bunyi (bunyi udara) di Lab 1 Nx 1s x1m"= 1Nsm'z(=l Ns/m) 1Ax 1 s= l {s= 1C radx ls,= 1 radsr(= 1 rad/s) 1 Aslr'= 1 Clr'= 1 F Ukuran tahanan bunyi yang sedang (bunyi udara) Ukuran tahanan bunyi bangunan (bunyi udara) Ukuran pelindung bunyi udara Norma deraiat bunyi langkah Ukuran perbaikan suatu lapis penutup Ukuran pslindung bunyi langkah Cr-rri,)n-COntOn LlntirE SalLiin Sl '.,aral :,:itiaslr,J'in c:1: :?n 1i y 1:. ; u,tJ::j.. , ' panas panas Angkalintasanpanas Tahanan penyaring Angka penghantar '1lA Angkaperpindahanpanas q Luas tsguk bunyi Yang sama Kerapatankasar Berat porhitungan kestabilan tekanan Pengurangan deraiat bunyi r,srr.;: .l? 2 mh K4(cal 1 kcaum h K = 0.8598 m? KW = 1.163 Wm K k =1 kcaLh?rK =1.163w/m'zK Detaial teguk bunyi Radiusgaung =1 ), = j-{31 -.-';.t ralu;: -:ilitjit,' = 1 kcaym+r K = 1.163Wm'?K =1kg/m3 =1kgmr = 1 kp'/m! = 0,01 kl',l,/mr = 1 kdcm, = 0.1 fl,imm, t--/ , _' i-,.i. :ri,_,tir,.!r;..ii_ 'i " '': j..,r.r,. : ' i - i:,i:r1 ;r-;r''1 iu:t.i,:' .,''.lllili,, J.MZ ,Z JJAZ (zL'or rslpf) 6srr Nlc 8t,. Ir.t-i\ z ZI LJAZ 6urpurp uPded uep lrOuPl'lr6usl lnlun PlEq ntEg c. ztA zA l- /g' 6gt - J-' 1" = 79 + r 8-i't (s/'e rsrpi) 6rrgr Nto I r tgfSt 8t't ,'t e'e I :nl€Uaq (89'r. rsrpt) r9 z9 (e1 zl. lstpf ) 99rt Nto )lPtac nlgq 0a zu at sH zt zd 8Z 0a AS) AS) 9 ASv zr AS) 99zll z9zN 60 ztl't zlr'{ gzn I z!t tzw pn ls[sr6( c. eulluEt c" I 8"'U le(e1a( 1 v u!^loy lB[EJe( i S( Ppn)l PI€( snlslaC lelErap v l,{L=6181 'r,01 . 08r.r9'z l,0t . udl lEl 6ri = HSd r N N 99'9086 = .lt N 99908'6 =.61 r N 99'9086 = dn ! N 99908'6 = d)i I 99908'6 = d l -0I N,O!=as/ucOL=uIP! | =N I r/[ t =u/sM t =,s/u/6)i 6)j OOr = zP I uole) 6r: epny EIEO ue qMl uel l?mol!)i zuu roasrad /alau -llru uP6u6p r6eqrp uou aN uUU td: /N uEJ60l!) dV dl uods6ail uIr ^Jk t l( p( z{l zslu seued r alnoc o eIulPIueg alnoT I'/tA r6rauf'plla)t I l6asrad relaU uE6uap uelepedat zu/N 16eqrp uoM^aN uebue0aL N uouaN .s/uc | = I UO-L 6 uEro ueOuPqurl lrseq reoeqas) 6t te€ teF .s/U q/uq 298'l = t]/us L = uI I q/ul 9'e = s/u I (zr. 'r !srp3) z uProeg qot Nto (69'Z rouoN) 90 L NtO 6urpurp eleq nleE lnPl u Iu q/u)i s/n=s/=s/l utu/r u€l roBqrF releuol!x S/U uuau uPrqndra uole: ulu! uElElndro( sl) uolas uPJElndrad s/l lxa=a )99/00s ls€ )09/02, rse )?e/ozz lse 0z 8v ZI EV sgv t 9EZ 9ZZ I 8-l 981 ?81 Ir 9e g'l st 9AA1 91 8-l l!Jp[.luP 98 t1 UEI" llu€r\ cul=uqc (01'9 !s!pf ) t9I t Nto uelEp ,U ,\. = .uN L eu Fol :.up I = ll I uer6P8 Mnlralau .ul )|lqn)|lo}au e! I '01 = zuz0l=Pl (21't rouoN) zezt Nto 0ulpurp Inlun resel uod-uod lnlln]ls ul 298'L = u rtg'609l ue6uap ueOull uolag = us uo6 rOt = ul U) IEF! Iu lnEl lru llu (uoqlPr) Pdst I |)lP) uu U (leur) eat UT iru I I u38r'0e=u t uu 9'rz = ul I uola8 E L u 88Zg'l = uor.llPl (e1'9 !stp3 (,,dntnual rnllnrls up6uep eleq uE6uu uoleq uPp up6uu uoleq lnlun ueuopad,, lEqrl) 9t c(z{l) = cc uo6 .-Ot = 3 nJeq pu o0zl!' I t 001/eld 1 =6917,, = 6 |' = uoo OOgELt=09/,1=" og/.t =, )Er 08 (z/'r lstp3) 9?or Nto uolaE !/! = 099/Pld pa (zN\ I = 06At = . = 1 = etd tlt dA71 ,i,r)l:1r,, ,tulrr.: lPlnc uPl€dooa)i relnd e16uv uo)jas ueOuap r6eqtp uerpeg uo)ias lnpns upledacal l6 rsuon)ielj c) -nOuE apoIad () euet uPlrleqa)l rsuanl€ti I eIuPuEl nlteM El6uel'nl)ieM A rPpuels rsl lrqnl lataht rsl qPUe) alv senl'6ue1ur, buaduPUac uI U' JelauIu€s ZU rOasJad Jaloy\ U ralahl pPl uPrpeB bv senl'sPnl ralaurlry\ lelauoJllh 6uelupd uolal nrPq lruou nrPq lPl€rot uo( uo0 uolas Iual\ IPIE]AC ueuPI lnpnr el( uo6 299'0! qnuad tnpns tc = lrrrrr r = npr l uPledaca)i ,euaH roleuolr)l ralaursac EUPI lPlPJatr OatZ=gld = qnlPi ueledeSl€d 6urpueqtaq 6ue,{ uo>1ag s rall''l au uauos l:i T@ L uqa 6 uolas ralar! JPpuBlr IPU]OU leraq:PssE!\ unqe-[ ueH utu uePPPe)i 998 s?8 9e€ 928 0r8 e p L s09=ulu lPll0u6d uBOuu t t s00t98=qtz=p rOeqrp 2H s/t s0O9e=ulu09=q I (29'or tsrpt) Boa, Nto 0r 8'l qtg sol /99'te=q8'9918=e uPr6e8 88' Nto uotaq eleB 992 9tz 't ' ,j uolas uP6uop r6eqrp ralay! lrleqral 6ulpueqaq 6ueI uoI6S zueH EAurEsaq ue6urpueqrad uelep rsuanlorl uep elPP ePEd s/t = 2H ! w lelou€d lllPqral uBrPlndrad s/p9J (zL', tstpf) uEr6oily lruau UxA=a rilil!rl ]eraq eA€c Ele O uo€ t leg I I (su66ut) uoc EnP = 'siuelau lElu!l /t {ueujaf) 61 .61 =SY1 1=11 rsrpi) 90L Nro rndEl rsed nl98 w epue0 lElur) rl; = pd r *ot =6 'l/,'t uonaN lalar! uodolr) uoc I L 6lg'o=td Iolouaq ueuou 'relnd ueuou alnof nelP UN uol 6: 6199=421 6l /ez69e9t'O snrv eoeual uodollrel€u 9'€ = r]Ml r zuu/N 99908'6 =.uu/dl ! zuu/N 9990860'0 =.u3/dt t [ -,. rnlEraduaj L r6la ua 6te,gg=strtr1=uN!=l! 6>t rl.r\,r-j.r.,ri,;rl.,rr,rriil,rii,,,i: tj,'ltLr! i :rii ,i. j r!t ,r i :;i urAlay li jtrlti ejrCN -- ia -.,: l-,9 ,.trlr:,?il rpu; _ puL)Ni u?ar)eS !iueLl lrenlf.' rd r rElBp lnpns s.i1!r t epir! i i"" rli':r'r lt?itcrspirrarjtlr iru.itjlirr rlrai3t:t ilririra,t i.,,.i .:-.. ]I]ijDr'ji-ili'i]]r.ll.j,:,iili]i,']U[llliii1rn!]t?;t],1]j]]t].]l.1I]l]Pi]aiiE]cl;tiSli]r:]I']ijji!'l'iIj|.]jt?tiiili:.;j.tri1, ' 13 |\lvn-tv'j UVSVfi Vt{.!HON-VIIdHON slac rnlerad wal SlUEulPOura; H IIBM .. nr99g.6 = u dt t M *01 ' 091'l= f g98t'? = lEc ! dEse ouoqoJao Inlun 6urpurp nleq uPp 6ulpurp nlPS (sz'1. tstpf) € uEr6eg 90r Nto seral €leq nleq uEp lenl radns Eleq nlDg uep lP^re:- rnlPladuai 0\, cs/zu ElEq (a/ v 6lt=s/uNt=s/tt=Mt NIO lr3uadJOl 6ue^ gzzw ozzw lersuale,.: lnleladue- -t \, nel€ =e Mli 9r.96r9e/'0 = Sd (69'8 !s!p3) 910! lraque__z: Jnlelac *:- s nr ="J-"r-l yl=). se6 uol68 (9r.'9 rsrpf) s6e Nl€ u€rnqelad loM nte8 6€U 8eu - lniet3: -:_ ,€ lE{Ere( se6 uolaE 8Z ASH OZ ASH Zt ASH 9 ASH OZ SU ezz, Nlo ! ='g rurs rP_tV = BV >t gt'€.Lz r,,'l 9'0 = 99 Zl ) uolaq uPp 6ueqnl nle8 80 8e '€ elulsra^uol uP6uu 8'1-l rnueou leleJa( H uelePPl61=3.1 (r/'r. tstp3) z9L8r Nto ue6uD uolaq DPp leped nlPE (91'L L rsrp3) NIO up6uu uolaq uep e66uoiaq )iEloc nleg t g' 1" Y%=u. tqH z tqH 9lqH z dnlnual Jnunrls ue6u6p uotaq uEp E66uojaq nleq uep e66uoJaq )iElac nleg r 'e'/, = 'e = u" IaqueJqe: (z/'s lslpi) egrB! Nrc 90H ,OH '1, ]nllallslv ululep Esse[J r]iri,i: K I I I i i l_- l_x x 0 s41 x 1 189 '1 594 500 500 324x 458 291 x x 250 x 707 353 353 229x 324 210 176 x 2so 162x 229 148 125x 176 114 594 3 4 21Ox x 148 6 '105 7 74 I 11 12 x 841 42o x 105 52x 74 37x 52 26x 37 '18 x 25 '13 x '18 707 x 1000 648 x 125 62x 88 44x 62 31x 44 22x 31 15x 22 x 57x Pengetahuan mengenai format DIN yang benar untuk perencana sangat penting sekali: Dr. Porstmann mengembangkan format normal luas sebesar 1 m'. Beliau membaginya menurut perbandingan sisinya: Panjangsisi X=0,841 m Pan,ang sisi Y = 1,189 m Format asli (bujur sangkar dengan isi luas sebesar 'l m'dan paniang sisi yang menyembul) membentuk dasar bagi deret format Deret format A terjadr dengan membagi (separuhnya) atau melipat dua format aslinya. -+ O + -r @ Deret tambahan B, C, D adalah untuk ukuran kertas tertentu, misalnya sampul surat, hefter dan map Format deret B adalah format menengah geometris dari Format deret A Format deret C dan D adalah ukuran menengah geometris deret A 917 648 162 danB-+@ 81 x 114 88 Format normal meniadi suatu dasar pembuatan mebel kantor. Mebel kantor ini ikutserta menentukan perkembangan suatu denah. x:!=1:rE-@ x'!=1 917 x 1297 x 458 x x 420 x 297 x 5 1000 x '1414 lnformasi: DIN LembagaJerman untuk norma (e. V. = perkumpulan terdaftar Berlin) Format sisi diperoleh dengan membagi setengah panjang, seperempat panjang, seperdelapan paniang dari format induk (sampul surat, label, gambar dan sebagainya) + @ dan -+ @. 81 Kartu kartotikyang bukan kartu yang menonjol sesuai benardengan format normal. Kadu dengan bagian yang menonjol lebih besardari pada satu bagian kartu yang menonjol, yakni kartu itu mempunyai bagian yang menonjol pada bagian atasnya untuk klasiiikasi. Hefter, map, ordner yang lebih lebar adalah satu alat memasukkan ke dalam bingkai masing format normal. (Untuk lebarnya dipilih sedapat mungkin ukuran dari 3 deret format , A,B,C+eDlN821. Buku catatan dan buku salinan mempunyai format normal yang terperinci, pada tepi yang tegak dan dilubangi sehingga lembarlembar di sekitar tepi irii lebih kecil dari format normal -+ @ Buku yang diiilid dan dipotong dan maialah mempunyai format terperinci, Bila pada waktu penjilidan masih perlu dipotong, maka separo paniang A4 1t2 A4 105 X 297 seperempet panjang 44 1t4 A4 52X 297 Seperdelapan panjang A7 1ta A7 9X105 sepaluh panjang CA 1/2 c4 114X 324 lembar-lembar sedikit lebih kecil dari format normal dan kulit buku menoniol keluar. Tinggi kulit buku harus sesuai dengan iormat normal -J @ Lebar kulit buku ditentukan oleh proses peniilidan. USW 1t81t8 1t4 1/2A4 ,N4 210 _ _l E a Lebar bagian halaman yang dicetak 37 38 Tinggi bagian halaman yang dicetak (tanoa keoala kolom) 55 55; q ruang antara celah lebar o gambar terbesar (dua celah) 37 167 lebar gambar terbesar (satu celah) l8 81 tepi kerlas bagian dalam (setengah .g lebar gambar terbesar 167 Tspi kerlas bagian luar (titian sisi) Uklrran bakrr Tepi ksrtas bagian atas (titian ukuran Tepi ke(as bagian bawah (titian kakil ukuran baku (standar) baku Titian t_ kati 171 kepala) I 16 14 27 25 20 19 30 2g L v-' / %ryb ws lr rl Lrrg l: lo lo I I -l,l r-1 - lt l1 t I , I q R rvlevlzvlrvl0v eluLleOuel rp ledrlrp snteq esrsteqe; eleul'deua6 6ueI e16ue ueOuap ruc 9'B I qalo r6egrp lepn ulc ;-7 e,(ureqel Oue{ ueledr; ueOuoloued JPqual lesaq eppd eupsOupl uEpau EXOu\ yy qelalas esrsrel 6ue,{ requre6 6uelued epg 'e6nl undeueu OueI sepel uernln delles ledrgau.r ledep eyl q e )inlun JErOeoue: ry16 uer6eg rlJ--f,ozl.l* t-l elpu selp tp ]nqoslol ilL-J ll ,"r,rnr uernlerad uelneqradiuaul ue6ue6 rEueqnpp qelal 6uer{ leqr.ue6 uer6eq uep Oue1elaq uer6eq e1 uc lZ x g'? l. = gV lesaqas uoyEy ueltelalaur ledep eUX ueprlrl rdel uep 6ueqng lenl:edureur yn1u6 q lsts uep zt 9I zt I rlllli L-*] or"n, I I ll I ledryrp rpefua1 6ueA seyey 9 'ledr1rp snreq eAurpe ue0uep rensas 6ue(uedledrp 6ueI 1eu-lou leulloJ 'uBstlnl eV NIO uBroeg 6uenr ueOuap leqr.ueb uerbeq sege a)i e/y\pquloru uetltuap uebuap uEp ipqulal uernyn uebuap uplseJelaAuauJ Inlun oredas gedr;rp 6uequJalroq lepu ledtlrp n11em eped 6ueI uer6eg 'uU al ulc 8'62 x 9'gl uetnln uebuap uolqes nlens uebuep Iococ ulc a'Bf reqelas e tsts uep telnuJtp snlal ledrlrp tequleg y 'lrqefrp nele rOueqn;rp 6ue{ eles 6ue1rs ue6uap ppue] uoqtp Oueri qervreq ul1 qeleqas eriueq eluqnrngas uelDunqebrp 6ueI reqrueb eped e[edns rc6e'(7 ueledrl) rlequal ledrlrp ebrrr6astaq 6uer( reqrue6 uerbeq c ue6 '6 'wc /'62 x f z ueJnln ueOuep uolqes 0v Nto . rv Nto nlens uellelalatu ue6uep locoo uep '1eta 6ue6edrp snteq (g ueledrl) urc !Z.ressqas eluteqal '1edr;au telnu nlle/vl eped 'Z 'reueq 6ue[ EIUIP]aI uelep leqrlral ledep uep sele tp nlelos snieL1 uestlnl uepoy! I '@ <- lnluaq re6eqas ledrpp eleu ,V requre6 1er-uto1 r6eq ' dV Nlo uBlbeE 6uotodrp qetat 6ue,( )eurs ue6uap lpgueo uelelaa requE6 epPd 6uolod sxee ouolodrp tppl 6ue,{ leurol aI uplxnspuloLu Inlun Jaupo ulelep 'ur.u 006 resaqas 6un1n6 reqal uelnpedrp eler-u '6uo1odlp )iuecas uep 6y redues tequre6 leruJo, enuss pltg. 'LUr1r 'teurs ue6uap teqr-ue6 uelelac sepel 002 I '006 Inlun ' qalotadrp eluepeduep) (uu.r 066 '099 '092i ledep suya>1 '0gg 'O9Z ' ultu 099f '009! " " ueredsuerl sepal'lequpO seuel'ueluntnlp 6ue[ ure; uetnln 1n1un :V lere6 ue>1eunOrp ledep Eselq 6uer( 6un1n6 lpqol up6 'ueqeloqos.taq 6uel nele eu.res 6uert 1euto1 iarap lanq-er(u6unqeoteq ue6uep qaloradrp lpdpp Itcel leurJoj 'llcor qrqel rpeluaur prplrdallel>1as rp leelueu 6ueprq tpef1eu.rol e66urqas resaqos prlrlrp elurdel ue>lullllp pcal 6ueI lequeO epe6 zxgtt )rz x s9t 9V NIO {62 00e x 'V (uu) ozt t l6i ,69 x 0z? t8 x ?65 681rx18 6uorodro qEpns 6ueI rpPl requel :leulol 0t 09r x oer izg x 09, r88 x9Z9 ezL <0€8 (u!u) x 0t NIO EV NIC ZV NIO tV NIO OV NIC buorodrp tep r 0ueA ouoso)i Jequ€l .leulol - V larao 91t NIO uEouap renses iequel lesog - 'LuLu SZ """ " """ LULUI" =gv-,v1eu:o1 LuLu 0|. = EV eluteseq rdal uep lequte6 (9 -'@ 'o ueOuap rensas snJeq leurs ue6uep:egr"ueO eped - OV leurol eped rp requreE yelep +- v lorap uep lPur.rol uelelac nele Ouolodtp l 6ueI resep requreg 'uedrsleOuad ulplep upp ueulur6ued ueJep 'ueseqequed urelep 'ueunOuequted rse>1o1 rp 're66ues ;p.reque6 unsnfiueur Inlun lo]rsle eted uelqepntuaur reseq eurJou-euuoN l I renses 6uolodlp t\ ueDuep ----frpqat ------i- reurs rEqueo uElelac upp ouolodrp 6ue^ JEspp r equ eO ppeduep qrqal rsrs derlas eped uc e-Z uELlnlnqo)i ue6uep lepq 6ue( reque6 requel I I ljonil! A-liJ*fi ft ffi :ti.;::,: ,:i .i:ir l):ii:iri 1..'.. ln,l t.a-:t li:ii:Iri::,I'::::: r,:: [ ::rEL ,::],ul il I I t: :l ,, i, rt hil EiI ffiI .'t t05010 l r i:ani:lrri', r ffir Wil6 ffiH Pandangan dari timur dan FTII-.I :1...''.:';,1 I E,H l':",I Ir, *. } $.:i a t. utara dari bar;l .,'a1.():...li-rrl r r 11 6, 15, 16, 36, 405, 823, 1352 pendahuluan, rancangan) ientang keterangan bagian bangunan (denah situasi, denah, penampang, pandangan, diagram dan sebagainya). 3. Keterangan ukuran 4. Jika diperlukan data massa I ittffi . 2. Keterangan ienis bangunan yang digambarkan atau I ffi (sesuai dengan DIN . . dan 1356) -+ halaman r.\rrra, Untuk menjilid tepi lembarsebelah kiri selebar5 cm dari gambar dan tulisan dibiarkan bebas. Buang tulisan sebelah kanan padaO mengandung: 1 Keterangan jenis gambar (sketsa, rancangan I Iil kebun depan l>.- w lnuanOrur,sr Tin0kat alas r 1.,,.'.,,'1,:..ii.':.;l [', l. r r-,l,,l I',,],:;l [', :L Pandangan pandanoan lEtil.rtl Fq#;{i+l Iii.iili,ru#t i#}Hl irt h#,, ,'{ f::l:T--11 [,,:i.i,,,ii,l,iii.i.,I [i.''. ffi ffi H.,]l I , l-it+l ,, arr ,rr;:y,!-)a: -4r ()ffi Eiffi Lantai Dertama Huang di bawah lanah I , . ,., ffiffi 5:rt?t$xl Peoampang {.:....1 t{ :,il SilliAr; DAi: r'':':i Pada persetujuan rencana (untuk pengawasan bangunan) gambar selaniutnya diberikan: 1 Nama (tanda tangan) pemilik bangunan 2. Nama (tanda tangan) pengawas bangunan 3. bila diperlukan (tanda tangan) pengawas bangunan 4. bila diperlukan (tanda tangan) kontraklor utama 5. catatan pengawasan bangunan a. tentang pemeriksaan jika perlu pada lembar b. tentang perijinan bagian belakang 40 Haoaoenanslluasl.Oenanoans denah situasi, denah dan sebagainya arah utara I Pada harus dinyatakan dalam gambar I UKURAN-UKURAN (sesuai dengan DtN 825) --+ @ Dalam ruang tulisan ukuran utama gambar harus dinyatakan dalam tulisan besar, sedangkan ukuran selebihnya.ditulis dalam tulisan yang lebih kecil; ukuran selebihnya harus diuiangi pada gambar-gambar yang terkait. semua benda.harus digambar sesuai untuk ukuran tertentu; angka ukuran untuk bagianbagian .yang lloqr.nuqr dengan tidak memakai ukuran harus digarisbawahi. ukurannya sedapat mungkin kita hanya memilih yang berikut ini: untukgambarbangunan 1:1,1 :2,5,1:5,1 :5,1 :10,1: 20,.1:25,1 :50,1:100,1 :200, l:250, untukdenahsituasil:500,1:1000,1:2000,1:2500,1:5ooo,1:.l0ooo,1:25ooo. ANGKA UKURAN DAN CATATAN.CATATAN LAINNYA (sesuai dengan DIN 406, lembar 1 - 6) -r O semua.ukuran.menuniuk kepada keadaan rangka bangunan kasar (tebal dinding). ukuran tinggi di bawah 1 T yang dicatat dalam gambar bangunan pada umumnya dalam cm, sedangkan ukuran di atas 1 m dalam m, baru-baru ini -+ BoL M di mana-maha juga dalam Y G-; Conioh untuK Fengukuian 'lang mengikutr norma dan yang miring 0aa ieiex ukuran yang rjiberjkan adalall -i!ran baltr raiila trelEt:naa kasaa + frairar:air s.tr mm. Pipa cerobong as.ap, pipa tekanan gas dan saluran udara dinyatakan dalam ukuran cahaya sebagai pecahan (lebar/ panjang) sepaniang mereka berbeniuk bundar, dengan tanda p = garis tengah ukuran.kayu dengan penampang melintang kuadrat dinyatakan sebagai pecahan dalam bentuk: lebaritinggi) Perbandingan anak tangga ditulis sepanlang sumbu tangga, yakni ukuran untuk tempat berpilak berada di bawah dan ukuran untuk tanjakan di ataisumbu ( -+ halaman berikirt). Ul<uran untuk lubang pintu dan iendela ditulis sepaniang sumbu tengah, yakni lebarnya rii alas, dan ukuran tinggi bagian dalam di bawah sumbu ( -+ halaman Serit<ut;. Keterangan tinggi lantai tingkat dan sebagainya ada hubungannya dengan tepi atas lantai pertama sebagai tinggi nol (1 0,00) Nomor-nomor ruang ditulis dalam suatu lingkaran keterangan luas ruang dalam m, berada dalam suatu kuadrat atau empat persegi panjang -+ @. Garis penampang dalam denah dinyatakan dengan titik garis dan untuk penandaan ditulis dengan huruf besar dengan un{an alpabetis dalam aralipandangan. s<itain tanda panah ukuran yang telah dibakukan ---r @ maka garis ukuran yang miring -+-@ dan garis ukuran yang umum di pakai dalam buku ini adalah hal yang umum. Letak angia ukuran hirus sedemiklanl sehingga pengamat yang berdiri di muka gambar dapal mudah membaca ukuran itu, tanpa memutar gambar. semua angka ukuran berada dalam kuadran kanan gambar termasuk sisi sudut yang tegak lurus dalam arah garis ukuran dari sebelah kanan, d'an semua angka ururan haruddit[lis dalam kuadran kiri dari sebelah kiri -+ contoh @ + @. o, c @ { '1 - ; ) il i .7' Pen,lurtitat lrr,q l.;a ani)cn3f i3ilg ..1an l].if al4''/lal' 6 -- 6250 @*_ 62so @F --+ +- 6250 5250 -1 l- : 7 I L -'-'-r-'-'-l+".-,-' rndpp renlat uernleg l:fiNzl:i:I_ {!toJp!q uI = vH ueuPleur lnlun url = vs 6uero ynlun gt1 = Ouereq 1n1un 94 = y1 tCUi,\t;.] y; lrlPs 'ry ^ Oueio Inlun Utr = Q9 ou,,o ,"nl'l3J,lY3l @ lijlvttir liJl,,'\tll l.i:l epueo 6uurd PrPpn ,<x Q/ uerepaJad ue6uomolel uPduPs )ie^urui releq ueuee @ eJPq nteq uPLlEq-ueqPque0uep z>, seueruad taley QY 6D r!,,sr@ ,"e leauryl rep'd,ereq ueq"e sa @ 09xBerre6uPnqledrref @ G) oD r,=ant Ouurd rcncuad 1ulsrr uedg etliato^uou >1n1un sete @ @ @ elayl 6D ueual @ qEmPq Zr ueurat/6urourpueuar E7 o.x8sc.M @ rx (9 O ^ gg (arl 1a1e1se* @ qeg @ oou0@ tr 06 \ 91 '06 g8l / tU Ul X : o" %n lntunJnplllPdusl 6)\ Yy 002 x 00t'96 x 96 ^\ epue6 rnprl tBdual Q9 01. 09 ^ '0/ , Oq Jnprl lpdujal 0urduesrp 1rca1 elaut x rnprl 96; 96 1edue1 S ^ Qf 06/09 Uq"! ulsay{ og/og truet elaurt /^ €! - 06 C /ii\ ,*r \I, 091 x 9zzJasuolouPrd 091 x 002 uoles ouetd ttl x 991 lrsa)i ouPrd r-------= J= -/= /r-t't = ouerg ^ t* Q! t- ouer6 @ rIItmIIrf]- 91'Il08 PloS @ lEt 961 x 96 uedrq @ -or'rl09 \l a7 Kr---l E l\t T Z trE rsrnara a--7 I -'' l-t gg < OZ )indua /R\ uPp resaq 6uer( rsny \l/ og 9t O uErepues ^ -raq 1e1 nlbueqTrsrny /a\ E/ ogrxozl. lueletayl @ 00I - uedeqap r6as T 6 (p tr 6uopaqrp uep igi:H,j:il:l @ 96I x Itt (srcuerad rnptl ledue1) 6uPro z zn tla.l Lry uelrpueurp rleq teduat 06/08'loeuoq trcal ueual 09'r uzNZ ,,gth3,ll,6,i5i@ Z " M f, r @ tl .lnpll rBurB)l NVNn9NVe UVSWV9 ynINn 10s1 ils UVSVO VUUUON.VUIIHON ltllrr - 9!u,Ialu'r1".,"p @ ue!eIed !lue6 /eursx O9/0t uPrPlEd m ll @) l[_Jl lo ol Le.-l tr x +r+\H !pueut JPuey tr tr tr , 9L .:> ^ Q! uPduu^uaLu leduat tr res Q9 ryuew4es uptelPd ueounlueo ue6uap updap 0ueng oq'L - oo'UOt Ouereq 6;1 uedur,{ueu 1nlun rlag Q! /( i 96'08 \ 08 A 98 '0.1I T---T---_I F*+ ,41 "i,;9ir39,i,i96@ tnll 14 96 ppns I ^ Q! 97';7g9 ueural @@ @ enq 6E o/ x 09,09 x 09 ta1e1se6 * 0 /\ [/ EpueD talEtspM A @ elayl ueual u0oz A ott ' 09-'0zr Y 09 96 Fw @ 0e x 9? dplal ouPsEdlal 6ue^ t3nc elef,t @ oBt_00t>09uelep uPreled /uelE)lEd JndeO @ L1 uetual 6D l"-l /: g.:_ ]- I 82x09'IX08 8Z\OT.L/OL l.-r-i ttt_t llc€I JP 6u?nq lgdu/€l uPls 9669 1ce1r;e 6uenq ledurel fl fl fl lrJ_J I--:] r:nffiX,8: @ 00t x 09 raqurns upouap r rrlsrr uad#iBf ?BE"d nlaqLuadrreural Ir_.lJ 6ur:ld lcnc redua _V r 6A Zx ,rq"6 @ seueuad 1e1y trm @ ldili,Lll,J- us6uenqued Oueqn1 EP e0uno uerg srlny [:i.l - se6 releq o €D 01 /a\ eta4 \Pl 06OOuerog ^ repunq elagl (Ql 8/ x OBX O0 I =ouPlog 8z {98 <98=DuElot /i\ elayl \!-/ o- C ( (- I Inpnp reure){ NORMA.NORMA DASAR SIMBOL UNTUK GAMBAR BANGUNAN DIN 107 Jendela bingkai krey halaman 160-166 olo NIN ot@ -l- tanpa lliiili iiii!i:i:i:i![:-.--_ i!i:il-_{"]9nrelung bendul ' /i\ U Jendela tunggal dengan tonjolan dindinq bagian yang memberikan /4. \4 keuntunqah ruang dan tempat untuk alat Pemanas Jendela pinggir Jendela berbentuk persegi sePerti totak (K) denqantoniolan dinding baoiari cialami iendela ganda (D)' ien-dela majemuk (V) f6\ \9/ Jendela tunggal dengan dinding bagian luar toniolan. f;\ \1/ Jendelaganda(D)dengantoniolan dinding bagian luar @ Jendela ganda (SD) Pintu-pintu BIR dt@ -l- @ ,e\ Q/ Jendelatunggat Jendelaoanda(D),iendelapersegi sepertit<6tak1K).ieidelamaiemuk ffi- M1fl.-F* ^ (D Jendelatunggal (S) -,,t--ffi'E Jendeladorong \ ,rt\ p,t", +ry/k G.) eint, @ *1Y ry (D @ eintu u"r* elnr, putar dengan alat angkat @ ;jTJ"r-* Pintu eintu oatk tEfiii:ffi ffi @ eint, putar, dua daun @ \ ,,Einl.:.ll*:l* @ Pintu dorong -ElIffi ffii::imr @ eint, dorong dua sisi f:rr:i:iEi:!:i:i t!:.:.:t:!:.:.:t eintu dorong dengan alat angkat *Offi*@*ffi*W*ffi000ffi eint, @ @ putar dua daun Pintu eintu putar tiga daun Pintu @ eint, puiar empat daun W @ Tanpa //\ pintu @ oinoing tipat t, ,''\ W:.EIXl_1ffi' ambans @ Ambang satu sisi @ aru"ng kedua sisi Sisi kiri lendela selalu digambar dengan relung, yang kanan tanpa relung-rO-@ Pintu putar dilengkapi alat pelindung terhadap angin Loteng di bawah atap lantai rumah Tangga @ kinas +s.175 - 178 STG Ruang di bawah lantai rumah @ 8 Tangga uoroes Lantai pertama Loteng di bawah ataP -+ O-@ penutup yang bebas aliran udara pada suatu tempat yang terbuka dari gedung Karena pintu putar relatif sedikit mengatasi lalu lintas berkelanjutan, maka daun pintu dilipat pada waktu sibuk dan mendorong ke sisi -+ halaman 168- 171 Tangga kipas sesuai dengan konstruksi kayu, sedangkan yang bordes cocok dengan konstruksi besi dan beton --+ @- @ Pada setiap denah tingkat penampang yang tegak lurus digambar di ruang tangga kira-kira 1/3 tinggi tingkat di atas lantai. Tingkat selalu diberi nomor dari + 0,00 ke atas dan ke bawah. Nomor tingkat yang berada di bawah + mendapat tanda- (minus). Nomor berada pada tingkat pertama pada waktu masuk dan pada waktu keluar pada bagian datar di antara dua anak tangga. Garis tengah dimulai dengan suatu lingkaran pada waktu masuk dan berakhir pada sebuah tanda anak panah (juga di ruang dibawah lantai rumah) pada waktu keluar. --r ,!. :t : sdr6uouat6uedLuel sdroueunoueq6uedule'l o :. :. . .. .. . . . . .. .. . . ueu€s ueouep ueqOunqnqrp 6ue,( nr(e1 loiu 6uedure..l l|u6eu, uBouap ugl6unqnqrp 6upl n^el lom Oueduel Psnq $leluts lnl loigd 'ltBxe rB I- ,ull"",T-Gl ,qunt nBftq lutunl ,ulunl r.lBrou, ,u!un)i Ecell leJas lep lulunl + 6unpuequred ueqeq -\/ M --\-/ /--\2 - rB^u! ' 'v 6ueA qeue1,lnr_ue6 lnseul e^uleoEqes uBp ueJopoued 'rnuJEl 'lncunuJ 6uer( ueqpqualey nllq 0u1unq u ,," (1;peld) 11u6 dqqj dl qsql rlp ueuEl uereFeld lPnoued uEJels€ld e66uE^ued srdel Z e^ulesrui) updnpued uBsalg lllll sdJ 6dJ qdJ dl ro l:'.:. "" n,(ey EI zsql MF! Jqr tnlr JlsBd nlE JqT Jqt- "" "" l6uBu Jqn)lql """"" " s1}6}u!s nlEa JqB)lql """"" " rndet nlea Jql roqJ " " " "" lruEiJq^ """"' Bql lBdse rl" """"'" uilM lql |ql " " sBJoI oue^ 4Eq ':EE " """" 6ql r;?, qJ .............".......... rrBqecJBIurEOBoes f, ........... ...t6-.E (7 '' ?leq nteg (lBrol)tslu!s nlBg Uuez luBr6 nlBg "" " n^ey " "'Jelsald nlBq uBOuBJqed u4l 'ryun1n{e1uade3 " ''''''''''''''" '''''' esqJ """ leI ......'...................,.. 6e.anlEq ar, 6e3 '..........,,..,..............,.,,' q ''''''''""""" " 6t B0l """uoFq€tr eJ ''""" seJ lEll qeuBl urqn uesldel !Jeqlp ouBI lBlt qBuel qqn G) lstuet sluelEurBu {nlun uB1rl6u;5 i ;. ..: .-'.. :l:,:.1,....'.:.,:: ..-. .,.. a zel '''''''" (e eluluEeqas ue6 uednpued:ndun1 lqeled resep ,uBlpceoued urnleqas osql B,(ulBOBqss UBO zdJ il "e;* ,1.- * C,Ei e e^ulBoeqes UBO uoqod n^pl reluB-l Bolnlrs sn6Bt uoqod n^el ra1ue1 erBuec uoqod sldBlsd """ sncrenb uoqod sldBlsd " ' Bqtpnlls snoB, n,(Bl srdBtad Irll eql qqj ilqJ """ " r..1J """ """ illlllllil|til|il|i l|qEieiT IqBro,, sBuBddBn I! 80rZ NIO Edld uBrnlBs {nlun lBueouod Burrtl ffi JellU sldB'l l=ltuT "lq!-: unuu.re a 6ueqo1 rre rolordese nduqseo'eprseoFGfq","rFC;l F.a-;;I-n,!qI6rI (L rs€rdluot rtB dF"rETorr,'ul lEiilIT-,r[,ril6Gil ,-1---/-v------=-=aoaooa aaoaaaaaoaa ooa llv t nlqT .r@E-; sBo Fq .ro :6 [--iEii!J-E--[l- nBfqT,{E€---rsBsuepuot ire l-Efu I o.m---=lBouBqrtB TnE[iT,tu,'c a- uelq 6uruu 6u!unt deqj "" ""'IBo ure!p rlPl6unlue0 ttElesep ffi LD 'ropl ;e6uns rla 'q1u1e1 uBnlnl tnlun UBI -eun6rp 6ue{ rra ulllesv rol",.ueo seo qeuel ueqequelel 6uer( ,p@ 6uluu qBJeu rlBsB @ ---\_/ | d J u+ ersGqBqurl rB nBlrl 0ulunl nl!q 0u!unf 6UBJB seued depeqEr ounpuequeoTatl uel6ueque4p sBUBd BrBpn urse ./ ^J nleq leres UEP ounpuequed uPqeS ,--\-,/ rutsr rserduorBrBpn ruro sxtJ uiBsB lEz uJBl!q . uBq nlBq nqep sBr.lrot tgz lEres uep 6unpuequed uErlES n^Bl lPres uEp ounpuequed uBqeg I6-u'rfiTEC uBlqlsJeqP'u.do rra1le:1e I ,"11"r''Ft]l elt I 1"pd'r".r1",F5Eir[GiITE6iil ,"." r"r [66li] Ou1uny I e;r1 l6u1un1 | alrr | 6u;un1 leruouB snqeS uslqrsreqtp unleq uedo su6 ry,tu,,rrFtiofl ? JlsBd ueorun llluel nleq ueuPlel sldE l lnduJep ueelnuJJed qnJnles uelelejed sldp"l xrul urel$s ue6uep uElelered ueOueqr.u;e65i1 s;dri1 ue6ol uEJpquel uep uedrsls ueouep uednuued uesElut.l S 'O ouqBpq ffi m m ueOuuel upp updlsts ueouep uednpued ueselLrj le^urul sEuel m dpn6upteq6ued m uednnueduestslulr m el nued Brl!J'Blnqrol nluld nBts Blepuaf BlnqJal lsdual s, e^ulB6Bqes UBO rtr6 lM lO "" """ oulpurpsBuay oM pl6 - sprel 6up,( B1eq nlBg u6 " " " -""' nIBy lM tlM tlo " """ulqn lM lM - "" "" IlrBlip lBdBp 6uP,( dnlnLEc ounlnorp pdBp 6uBr( dnlnLE lBdlllp lBdBp 6uBI dnlnu{ tz IH IS """" """ " """" " uO """" """" """" lO yo """""" """ -rrr .ril. -rEt r n. lBIulE t " " uqe* ..'... mO oO .. ... 1€reuu "181€r{r B.-q B--a ............rndaE_.k 6u;pupueelnu:e6 l6uel{6uBlueslnued [tD Eutputp uBotnurred uBp (O) U6uBFU6uq ue$lnuJod BpBd uBEueJBd uEp lBc s!ue! BlllBU Inlun uqstlous e g lllsEld4eslured uEieque1 Uouq-llouBl lnlun uBOue[Bd nBlB lBo oulpulp lnlun UBOUBIBd nElB lBc ueuelal rJsqutaur 6ue^ JrE ueelnq'ledeJ 6uEA uEdnnuad /F\ Inlun loqurs 96fgI NIO ue6unpuaqurad'ledeJ 6uel updnlnued E/ NVNNCNVS UVSTIVO )NINN'IOSNls uB)lqn$qtp qtl 'BluutEl uBlElEc uBp uBtnln srLr€f - sruof : uB6uu{I G HVSVO VUIHON-VUllHON _i a.NORMA.NORMA DASAR S]MBOL UNTUK GAMBAR BANGUNAN DIN 1356 -+ [l Norma dasar bagian bangunan B = Tanah D = Langit-langit F = Pondasi FB = Lantai setengah FFB = Lantai W AS = = VM = BD = BK = BS = DD = D FD JS RH = = = = Sch = WD = WS = Untuk yang ada hubungannya dengan ukuran jadi dinding Kabel tegangan Penembokan Penembusan tanah Saluran tanah Celah tanah Penembusanlangit-langil Celah langit-langit Penembusan pondasi Rel jangkar Selubung pipa Lubang Penembusan dinding Celah dinding OK FFB = WS = UK Pinggir Pinggir Pinggir Pinggir Pinggir atas bawah atas atas bawah aD uD uB uT dg tanda-tanda dalam denah dan penampang ')Gambar salu watna T Untuk tujuan pemanfaatan = lnstalasi ledeng = lnstalasi gas = lnstalasi pemanasan = lnstalasi ventilasi = ,nstalasi listrik W G H L E tl O"turn keadaan akhir tertutup ry @ ?'Gambar beBarna Hijau muda Untuk penandaan situasi = Pada langil-langit = Di bawah langitlangit = Di atas tanan = Di atas lapangan = Teras ruil 1"'l @ - = OK FB = .iadi *'w*" OK UK @ Humus turf dan sejenis siena bakar Tanah gemuk alamiah Putih hitam Tanah yang diurug Merah coklat Flal 301 6 Msrah coklat Ral 3016 Merah coklal Flal 3016 Bangunan lembok dari balu bata dalam adukan kapur Bangunan tembok dari batu bata dalam adukan semen Bangunan tembok dari batu bata dalam adukan semen kapur Bangunan tembok dari batu bata yang %ZVZ, Merah coklat Ral 3016 berpori dalam adukan semen %v7%,. Merah coklat Bangunan tembok dari batu bala yang dilubangi dalam adukan semen kapur VZZ%z Merah coklal Ral 3016 keras dalam adukan semen Merah coklal Ral 301 6 Bangunan lembok dari balu pasir kapur dalam adukan kapur Merah coklal Ral 3016 Bangunan tembok dari batu apung dalam adukan kapur TZZ:%Z = Tetap terbuxa Coklat tua Celah tanah, langit-langit dan pondasi dalam Bangunan tembok dari batu bata yang penampan9 Msrah coklal Flal 3016 Hal yang sama dalam denah illlill Merah coklat Ral 9016 Celah langit-langit pada sisi bawah dalam penampan9 lllil i i &sfg;.sE Hal yang sama dalam denah Bangunan tembok dari batu alam dalam adukan semen cokra,ua Hitam kolabu Saluran tanah dalam denah Kuning seng lttl A) Rel iangkar dalam penampang B) Hal yang sama dalam penampang rlll 5m B a i--t ttrj 88 i-;=t (cl r.Q,r A) 8) Celah dalam penampang Hal yang sama dalam denah Cslah dindingdan penembusan langiFlangit darampandansan Hal yang sama dalam denah 7-a,Z ', Hal Yang sama dalam denah luas lalulintas umum yang ada. ffi ........'..'.'.......'...,..'.# ..'...'..........im Luas lalulintas yang ....''.'''''.'.'.........'.'.... lelapi belum ada ffi .i' 77m, Kuning tua I/I=rT..riille {1111il,**r**t lamn umum luas penalaan bangunan yang sudah ada yang direncanakan r:-'l L:--:J |' 'l [Tili- kebunh*rr H#tl L.U lelap rerFar ber- I7{l fh-l I \jl I xcmandan. lL.{ Derakhtr pebn ffi .+ ,".0., pemakaman . ml Pemamlan - r..o,r U",6ranr"g" H.i"'iil?""'"* anak Lantai beton (gips) Adukan plester ffi Jingga Ral 4005 Eagian belon yang sudah jadi %%,%Z Hiiau biru Ral 6000 Beton bertulang Hijau lumut Ral 601 1 3 Beton tidak bertulang ffi TL: nnTB,'0'1171'0' sudah dilelapkan penataan bangunan 10 1.'. Eaja dalam p6nampang Cerobong asap gas dalam denah Tanda-tanda untuk pola bangunan Bagan situasi a B) Cerobong asaP dalam denah ,--a77"2 @ A) Penampang selongsong pipa ',.:.'.. !'r' jr.:1,r G r--=r ffi#i Coklat Ral 80O1 Kayu dalam luas p€nampang Kelabu biru Ral 5008 Lapis pembendung lerhadap suara Hitam dan Kelabu Ral 7001 coklat lkuninglcoklat Laprs penghalang lerhadap kelembaban, Panas atau dingrn bagian bangunar iua cchlat coklatlhitamlcoklat coklatlmerahlcoklat f-;;- Eu:. I coklat F' r ti telser uepeyl co Pl< fl6 ato E 13 uJ 'urc 09: L:y\ E^ulestul @ lEutplool L{elo ue.-,-: - - -: = ! r"o", €020 tzotqo zc fe urc I OO L : L Lloluoo 6ueqn1 uep 6uert uern>-i - 3€ ue.rn1n6ued >lnlun L eueu ueuaqr-ua6 -J uernxf srEo sElequ ao sr.re6.reqel suee -. 'r1e1as uelnpadtp utel 6ue,{ , t1't - __z- , ,i:rnrinntueilir"guPtnln sUeo uernln e16uy Inlunuad @ - gg1.:1- rpefuau uP)illcolrp snJELl 09: dules nele lrlll Elelue lerp{ EpEdUep }apuad qtqal dules ne}e ltlu ' @ (uc Ag : !) uesrlnl IEd[uol r.lJelep rp uele]e^urp snJetl eut.rou uebuap eluuPllel urelep uPleunorp 6uer{ uernln uEnles 091€ 988 9/'e 9'88 9/e 88',0 onz s88 nz c u3u e 9 ua a U t I I utqHcqrp edr4esru E a Pltq 'ujL :: leueDuad 6uelelaq rp lelaUal 6ueI uEunOueq uPtOeE 90'0 9e'0 se'0 9e'0 98'0 9e'0 nqurns 9'0 L,O 0'I 0uedueuad 6uep;q epueg 9e'0 9e'0 9'0 dnlnlrp 6ue,i ueunOueq uerDeq :r66u;d 9e'o r.-92'0 9e'0 selurl sue6 'lnlun1ed sueg 9Z'O 9Z'0 9Z'0 ralsPJ sr.rP6 'ue.rn1n srJe6 'uEtnln nluEq sue9 9e'0 98'0 s'0 6uolodrp 6ue,( ueunbueq uer6eq uep |tcal uep Idules 6uB[ senl seleq 'uelEqrlal 6ueA ueun6ueq ue;6eq r106u16 9U L,O 0'l ouolodrp 6ue{ ueunDueq uerOeq senl ueselEqurad (tr;=; dulasf..-.-.': O,rraa ,i , .'= -.: (6uep:s..:: ,.Oljla: :,:: v 09 tao 900 uElr{n L @ uernln uenleg t -.-::; ue11n1un-redrp6ue('requle6-reque6EpedE6ntuetltulapnOslslnllsuolueDuepleuoldlequeDepe6 1r6ue11r6ue1 ulIsEleIP EIeUJ - I sue6 lntunua6 E{qe$lq stle6leqel lsPUlqluol -:' 'olllu.l tlllll up}enqu3: UE'R*N $?nl?s . t ulur urelep slreo JEqal 'uelrteqladrp Purc Elurl Jeque6 epPd ueluaqlp 6uer{ sueo leqel oe uBouop rPnses 6ue^ sue6 srua[ uBlEunolp snrPi.l uBunouEq iEqtireo Inlun UVSVO VUIIUON-VU\IUON 00art osr: l 0s: t 0l:l ne: I l:t 9A: I g: I sgBO EuBuadJel Euert uEEun06uod sruaf iEque6 uErnIn ! ueloe8 9t NIO * -49: - ., : NORMA-NORMA DASAR Penyaluran air tanah/rumah Satuan Aliran dalam AW, l/s dari suatu u bahan penyaluran air satu per satu Lebar $orningl JJn ah arr kotor dail jumlah nilai t/s o3 -+ DtN 10S6,19800,19850 Fipa penyaluran air atau i6ois pip, sambunqan dengan memPerhatikan suatu faktor kesamaan waktu. l/(s Jumlah ajr, yang menu.ut penyelidikan slatistik timbul setiap sekon dan hektar ha) o, l/s Jumlah air, yang dialirkan setiap sekon dari pipa air hujan a^ Us Jumlah aliran air hujan dan koloran t{qal r;:ll.: dari pipa, sarn- s$ryl|f. sl! itr{;. : I bungsn satu pe, Wastalel tangan, meja cuci, wastafe duduk, sambungan dengan paling banyak 2 perubahan arah (termasuk busur katup bau) . r 0,5 Sambungan WIG Vo3 dengan lebih dari 2 perubahan arah mulai darl busur ke-3 Tenpat sa'ura1 {elua. dapur (bak cucran pi'rng. meia cucal oi'19 C tunggal dan rangkap termasuk mesin pencuci piring sampai 12 set perkakas makanan, bak cucl piring dengan saluran keluar, mestn cuci rumah langga sampai 6 kg cucian kering, dengan katup bau sendrri) Mesin cuci 6 sampai '12 kg cucian keflng Pengertian Perhitungan PiPa air kotor Untuk iumlah aliran keseluruhan (Or) maka frekuensi penggunaan penting sekali' Melalui penilaian faktoi kesamaan waktu yang berbeda [eadaan ini diperhitungkan. Sebelum dimulainya perhitungan maka pertimbangan nilai ini sangat penting bagi perpaniangan lebar pipa yang ekonomis. Pembancunaft rufiah dengafl beban m;ksmum Yang singkat fiumah makan besar, hotel besa( dan sebagainYa Laboraiorium. i6dustri dan lempat pemandian air Yang berkhasiat. l\,4esin 7A cuci piring komersial Bak cuci piring dengan isi > 30 o. = 1.2ltAvv, 1,5 70 l. 1 Tempat buang air kecil (bak tunggal) Alur tsmpat buang air kecil dan tempat buang air kecil deret sampai 2 stan sampai 4 stan sampai 6 stan lebih dari 6 stan 7A Saluran keluar lanqil-langit, saluran ke uar lanlar. NW 50 NW 70 50 7a l NW lOO 7A 15 Q, = o,s1-fIw. o, = ol.f,TM 1,5 2 100 1 1,5 2 1.5 Kloset, alat cuc bak yang drpasang 00 Bak mandl kotak 50 1 Bak mandi dengan sambungan langsung 50 1 panjang l m dan penurunan ltdak leb h besar dar 1:50, penyaluran ke pipa dengan NW 70 40 1 Bak mandi atau bak mandi dus dengan sambungan langsung (saluran keluar kamar mandi), pipa sambungan sampai panjang 1 m 50 1 Pipa penghubung anlara saluran keluar bak mandi dan kamar mandi 30 Bak mandi dengan sambungan angsung, prpa sambungan dt atas lantai sampar @ Penentuan faktor kesamaan waktu Penambahan nilai sambungan terhadap bahan penyaluran air satu per satu teriadi sesuai dengan -+ @ lajur 2 Perhitungan pembuang vertikal teriadi sesuai dengan sistem ventilasi yang telah dipilih (ventilasi utaila, ventilasi sampingan atau ventilasi sekunde0 sesuai dengan diagram --) @ Horizontal untuk air kotor diperhitungkan -+ @ Pipa penyaluran air sebuah rumah keseluruhannya, disambungkan dengan sebuah pipa penyaluran tegak lurus (kamar mandi, kloset. dapur) Pipa penyaluran air sebuah rumah tanpa lempat saluran keluar dapur, (kamar mandi, kloset) disambungkan dengan pipa penyaluran tegak urus Tempat saluran keluar dapur sebuah rumah disambungkan dengan sebuah pipa penyaluran tegak lurus yang khusus 2 Kloset dengan wastafel tangan atau meja cuci atau kotak. 4 Kamar hotel dengan kloset, kamar mandi, meja cucl dan waslafel duduk 4,5 pipa penyaluran air tanpa katup saluran keluar, mlsalnya mesin cuci deret dalam pabrik yang sejenis Pompa penyaluran air atau mesin pengangkat tahi dan mesin otomal cuci pakaian dan cuci piring yang besaI, yang disambungkan dengan jaring penyaluran air melalui suatu pipa tekanan @ O 3 O-N--6o@ @" ts F@ o d o oig per satu NW 40 50 70 Pembuang arr kolor vertlkal dengan s slem venlllasi P.ipa sambuftgan gabuflgafl - @ 12 B€nampang iintarig mini$um uuutan yang berbeda @ 50 100 sampinqan vang langsung atau trdak langsung Pembuang air kotor vertikal dengan sistem ventilasi sekunder dari pompa O,. maksimum 3 m panjang yang ditimbang maksimum 3 m panjang yang ditimbang maksimum 5 m panjang yang dltimbang t Pembuang air kotor vertikal dengan sistem ventilasi utama sesuai dengan lumlah aiI Yang mengalir dalam l/s sePadan dengan daya kerjanya sePadan dengan arus angkut maksimal Nilai sambungan dari pipa penyaluran air dan nilai nominal dari pipa sambungan satu pel satu Pipa s&Iltblngan safu o-l 45 I . 70 100 dak diberi ventilasr 1 AWs 3 AWs 15 AWs diben vent '.5 45 22 as Ve.1. as melalur aiap ataL Lecrh 5esar salu as -ela ur ataF d'c- el- lesa'salu \',', :a- re! - Panlang ': - aia! Pada laiur \/e^1, pipa saluran tegak lurus pipa di tanah Penamoang lintang minimum dan ventilasi yang diperlukan rnlu\ . ca arr kotor er uanduJEc Jle uep ue[nq.r;e lnlun rplepueur 6ueA ed;6 r.lrBlBp lnlnua! -: - - ai: ploquleu @ , -rE o/oo rPllloslp qeqnDq uPlulJllp 0unJnl urElBp !p JoUBJ usun6uBq u?!6eq ueinles Inlun nlBlrsq IBp[ 'uBlJ[Boueu] )t?p!l 6u?^ JelepueU u?!6eg ,'zrt 9'r0z 009 009 0'88 9'9Zr 00t 00t e'99 t'16 09e (os€) -! (002) 6!l (_ \'n -l-f-'ou L'LT 008 8'9t Z,ZE z'ez ',,8 092 092 z'ot 002 o0a 09I o (zot) uapsalo 80r (ooz) l.'0r t'et t'9t L'gt oqr a't t'8 s'6 9't 9Zt 9'9 6'L e'6 g',t t'9 u!llag lnz '|ffi 5l| 3n EI 12 b b b Mll; t s, b b (urlur I) tqrlB$ c-0 z dil:l*r 6l:1*f 'r l'gg: r -r o 9Zt ..99r 00t 00r e'9 ,}n? 1na I '[nz srl 1, b {rufma} *f 0s: l Y*9 'r[qv.:Frs . llluj fiil ,1i\"1 'Uerr uelnq-rre >lnlun edrd eped e,{ulnlueq 6ue( uelnq er{uunrnl Dueprq senl @ = uatsuao)i uEouap uep Elulnluaq uElnq uninl ueroeo;+: ueOuap'ujn[Ilrsleu eure}lod uelnq uet6equad ue6uep re:s+: 6utsBtu-6u rseur r,ive z0? v're z'8a 002 aoz oaz 09r L'81 r'9t t et 091 09r q'! I 9?,t 0'0t 99t t 091t 009 I 0'92 988 008 r 9ZZ 09r. 9Alt 009 002 999 000 0ee r 918 09t 000 I Ltl 09, s19 006 9Zl 0at oz9 0e8 98',r r 00, 069 061 zl OLE 0s9 o9l 090 0e9 00t 0et 009 s99 0Le q9t oz9 OBZ 9Zl 019 r o't 00r 9LL t9 qt 00t 00t ,o ,1 1 {u{{r3 t) 00t: I *r b (BSx3 /bl'I 9'I) l'gg: =f L M'I 16 iu/up 09 e) j I Fr 060 qrq oe7. 0qE s9t qeuel uep qPurn.r Jle uernle^uad :996 L NIC uEouap rensas uEou-- lolo>1 6ueA rre 9tt 990 09t orz oat 0'68 0'92 9 L',t 0rt 0te 9LZ 0'99 9'8r. LLI 9',€ 9tl 9LL 9n'fi 0'69 BL az 06 atl B',6z- tzt 9t 0z 982 b uglot*s o1 9et ooe I ooz | I I 0sr eq sn uelnq uerOeq lad zu Plulnluaq 6ue uelnLl er(uunrnl 6uep ^q sPn-t uE::.::;: -- r;: 8'' q0r ._ uelnq e{uunrnl Oueprq senl nlel DunJn1 ppue} uelep rp :-:;€; 6ue[ relru-repu uellnquluauJ rur ;ncunur 6uues 6ue,{'1ruau, -: =-E'+i uelnq nllem elbuef ]p6ur6uau ue6uap @ e ploqurag -='-,3: rPnsos uBlnq Plad o)i uelncPro '(eq/s)l I 008 - O0Z - 09 t urnq r.rp6ueI uelnq ue!6equrod uelednroLu 986t NIO rrlueq ce:a-":. ueurp buecueJrp snleq urlOunur ledepas Lleuel uep uE,-ar-,=: -ueunoueq uep ue[nLl ]re uprlpouad 'ieduel rsesrleue> 'r,i- 9LA 0986t '0096I '986t NtO [Le .@ 0re 9n re nEle uerleouad Llalo uplqepurdrp snreq uefnq uero€qur3: .rErue)OunquJesrp snrEq 6ue^ oueprq senl uBepeal upouac ?-lsi: 'q <- uebuap renses rlrprlosrp uelnq rp Inlun edrd eppd E.; ooz 98r , uep -. - - -uerndurec lre edrd uea---=: OBL r/l sll s1l oL9 082 092 ol = ue0-:-,:-i: 6ueI edrd eped snJnllpDal6ue,{ up6unlrLlied edrd uelep rp uelrlprp e^u:esep eped rolol s'q ,t ry rens+ snunr ueouep renses rpeLol rPlepuaur 6ue^ uerndLle: - = :.: : 'Jelepueru sz'9 I'Z sll 09il 919 98 s9 I t 009 0t ueEtrPSaI roue] uep ("I4y) uBounqu.res lellu ue6uap 0004 9L 9tt 61 r 0 9r g'8 r'8 9992 000 9tt 06 0002 0'9e 9 9At L 00€ o'0 86 gee t'9rz 002 r lnlun jelepuau 6uel zge /-9t 8'96 9r'al 09zl t88 t 1l o09z L'9 692 z'B BO' t 0r 8t9 9t 00r I 6rt t9 Ljz 98e t9 , 00r I 9er te B'Z It t'e ,9 ue{ -qztF tst\t i t u3{ {r4F MN.' ug)l -uE!p (rul 0t: !Et jrP$p 'i:) uart us)t {?tp "u8F {u4 tuo .1.'cg t) lsfl 90tL cla -{ 9el 3:: :r:i t'9, e6e ze 1L -a: :: - - L lt 89 n 6 .uBa -urtF qt G:? ::: c!- :; -:_ _Ci. 0c. : OL :- UU m ' u$l -uIqp (u/ ruo a) ,09.: .1.=r i'I HVSVO VUIIUON.VUIIUON .A NORMA-NORMA DASAR PENYALURAN AIR RUMAH DAN TANAH koeiiGien Jehts lue.s bidafl g }anEr disambungkafi Atap yang menaniak laiam = 1 5" 1,0 Atap datar dengan penurunan 0,8 Atap datar tanpa penurunan 0,5 Atap datar 0,3 Permukaan ialan dari batu dengan coran, aspal atau dari beton 0,9 q, AtrrH lsdt$or Dapurbssar, lnduslri y8n9 mengolah daglng, perusahaan susu dan p€rusahaan yang sejmis. Alat p€ngslupas kentmg Tmpal psddan ksdaEan bemotor, kltrg bengkd, alat tangki, minyak dan lain- dsoan pflg6man lsolator lemak ssuai kotoEn dengEn DIN 4O41 lsolator tepung denos pongaman kotom lsolator bsrsin d€ngil pengamm kotoril ssuai dengan DIN 1999 Jalan untuk pejalan kaki dengan batu ubin atau sintel 0,6 lainnya. Jalan yang tidak berbatu pekarangan dan tempat berialan-ialan 0,5 Ruang.pemms (minyek), stBiun Pengmm minyak bakar aiau isolator mirryak bakar sesual dengil DIN 404i1 Tempat bermain dan berolah raga o,25 0,35 LaboEtorium, peGahan Oalvanls, pabrik p€nghilmg kerat, lndustri kimia dan Alat netralisasl,alal ddontaminasi Kebun di muka rumah Kebun yang lebih besar 0,10 Taman, kebun bunga dan Perumahan b€rhubunqan alau dapat berhubungan denom alr kolor ysg dapal menebafian pemberian klor 0,05 Taman dan penataan Penyiraman 0,00 @ pengEran. perusehan seienis. Rumah sakit dm lmbaoa, yang Alat deslnf6lcl alr kotor, s@ra tamis atau s6uai dengan DIN 19520 lnf€ksi. Mungkin daorah @ Koefisien saluran untuk penyelidikan saluran air hujan Qr Edimklif Alat dekontamlnasl tinAaXan untuk menahan bahan yang meruglkan Pipa dasar C c o c Bahan $enlah DIN Tanah tiat yang dibak&r dan diberi lagis 1 Beton 4032 er Sssi ; ! ! o o .g .s ,g I l o c .q E o o c L Hubungan berkurangnya jumlah kanalisasi yang terletak di tanah atau di bidang pondasi yang terakhir sampai sambungan saluran sambungan. o 2 o c o o ! o c o E o ,s .g ,g I I G c o g6 E c p d .9 ,g o I Pilufrdlan minlmum o bangunan bangunan di dalam d .g o pvc 1 F PE keras 19561 sman asres 1 9831 semglr asb€3 1 9850 @ B6si c6r, tidak b6{bau @Bagranf'ersa 3,1,';3i;""?,:1::'"' /6\ Baqian Penqtubung \o,/ Jrunqpipadenganor-" - ola F E= v )J- E Di= - E\ El v >l-n /\ 6l \g/ rr- -L w & AiOang ;angkau pemakaian bermacam-macam pipa ,4;\ Tepi atas PenutuP terowongan dari kanalisasi umum ,{- @ 14 ntat angt<at 1t vI ll @ R"'?i3'l#0"*n @ R:ss;J;fliffft EI V V 6^1\ L/ <9 -, V sa-tn"gat l- inlensilas angkut Pengukumn dalam mm B 000 47 12 1 000 1 64 22 1 800 1300 2600 t950 100 IA diz - 500 700 - 850 8m - 900 430 100 t25 3,t';e"rffl'J:ft:: Persimpangan @ :,:,qffi 5:l'J"!'"'"": uruns PrPa Baqian pipa per s'mipanQan sela- L1l""n"i3l'o'"n ?;."',fj,",?;""?"1 Piparandasilans : iTt''iit^l'4';* El5 ulungproa 6;\ ttensi as". zb". @ gb' 3fi?e",?fJn#iu:H rlensa e9 F=, Baqianpipapera- '-3oo'6on P.1','l',;l'r""i,B",it rfls;1lee'eaeera' DersimPanqan FS)- \ A_ \:= -,1. 4s'.70",90" v pelghubung pipa u'ung rlunj pipi ttensa' € r=- @ Fr1';itl'3iffi13( Basian p pa rutut Fa 6) v llensa ECr >o- @ Sigf'"?,n""0'0" ),-- @ \ \ hubung ujung pipa @ ',g;;11,r,o"r,ousur @ pfllr,ilfl3,o*n'n e/ Baoran oioa H y 6\ R \:! \ @ v \ DN sampar I4 3 @ @ 31"#li:H3"'""J:'; D:E \r' v 300 x 300 baar V V Bag,an Penghubung utung PrPa oenoan z pipa oioa E Baoian tersa oenq- I l a:":f" T A )3'1 p'e,si*pinoanouq'"" T > ^ a\ -\=l ft*tr&h uS*E SJietrBla F{mah ttr{r*@er@ kstufga n FI T Baoian Penqhubung ^ A-^ angkui l,;;nn,o,nn "i,nn d5 >r- l?\u;,jir',1f,1,',,*9ffi:: Ch 1- q pipa lirnah Daya 1,5 cm/m Nama Bagian E--a --< @ 9534 pp Simbol >- E:- '19531 PVC 2 cnlm Segera setelah pipa dasar meninggalkan bangunan, maka harus Gambar 9530 1953'1 PVC 50 :66,7 1: 1 1 :0,5 DN topografisnya 0,8 m; 1,00 m; 1,20 m 230 1 1 DN lOO 150 200 sampai DIN DN 125 di atas DIN diperhatikan ruang gerak pembekuan. Sesuai dengan letak 1950'1 10 aaia @ di luar \ . \ ( @ Bi:''* p'n'-o'o"o"nekok ,u;on,o,nl"lil:1 45 o,oa 15". 30 . bo". @ <'--. @ eenvumuat $:::: E--- @ urunsprpa !:::: [ - - - Bag'anpipaberqkok r o,nr" (36) v ""su oengnubulgululg PiPa dan zo .H llensa Bap:lt';r'isl8[?l bu'g srmbor uJUng Pioa @'@[ii:ro''('' 9t gara Ntc 6uers rsr6uad uErprLl 46\ @ e/l snc -"-] @+ @u 'no @ ,e @ uerrP urr'o"JL"l sn>1erl @ ue'ial rcncuad 6-d YA ,p lul ursuaq tolelos; @ L9 _.q__ @ ci [Tt A E * E A rf ,A Jeuel Pderaqaq ualsrs '1rca1 rre ue6u! -er{uad rsele1su1 rPuel Enp 6 @ ualsts @ -r::r - @ @ gy' sBle !P (B uBousp lesou /a' I a ue)jal renc tPlP ue6uaO tasot> @ burpurp lp 6untueOlat'tasoy @ 6urpurp ue6untueg qeu€l rp lelauai'rinpnp,pueu 1eg ue6uel lcno teq talot eleyl snorea rpueu 1eg Elurt lEtbue lPtV €- r;-t re uP6uu ^ -e,4ujo ,se1etsu1 @ 'ilca! .[i",iJ%,:3i"11 !06u!lounluBoel (p !06ull qBouelgs ounlusorel (c qBpuar ounluBorol (q qeuEl dsH p] edPraq€q ualsrs 6*.3i!3ilili @ lPlalral lasoll lasot\i SeYElrad -E 1S- rndunl 6undueua6 rEuEl [/ lBlol dsH a, ^ @ -ertuaO,seletsul 6uelued r6as:ao 7,1 rPnja)1 r'e uErnles ue6uap rcnc 1eg lcnc -+ xrx lPl6url ederaqaq ualsrs trcax rre uebuu -t=-- ounru8fter llc€r rlB @ @ ^ Q! le66unt 'rcnc ela!,'l ue6ueua6depeqal6ue;eq6uedtely -+r ueserotelosl @I epuPb rcnc Pla!"\l depeqral 6ueleqoued lelp ueouep 6\ LlPuel qEAeq 6upnr rpnlal uelnles q]7 I -Iil- @ "*_l 6uurd rcnc ursau rcnc ursan ueEueueO g @ lrquebuau ledwal f5Y rcnc ursan "J,it"j @ releq leAuru rotelosl rre 6 ur6urorte rrrr,r. ---il JLe rqueOuau reduat A Q) uEUelavdEsalau ^ rieleou5roueqnl Q$ f_-a- ou,nr rEnral @ @ -.-1 il,tgd;,;;"[:[,3; @) @ seued 9Z?Z NIC lEM -eq 6uorol uerpr;1 qeMPq rsteq )ieluru Oueteubuaa )-1 quebuau ledual v-y iedep 6ueA urourp gZtZ NtC sPlE ^ 6uoror uerOrH Q! ---G- 6l 6uelas uednl -a)iJA,Udo ueoudP /;> a)ioluad uPOuap t ^ uepunqaluerprg Qp +ro IH ,*t A ll" t: F_r_ + + @ -a- @ A @ dnlnuat uErrtE uebuao OueQnt @ elnqray 6ueA uettle ue6ueP 6uecn1 @ Etl-/EN 'k-- dh \+-/ /A --lJ- (o + E E JD I_ Edrd srual edrd s!uol ueOuap lenses ueDuep;ensag @ /: @ rJ a: -1_____l- @ totelosl @ >1eua; neq dnlP)i /ai\ up6uap ue6uErelad renla1 uernleg \1.7 nPq dnle)1 epuel uebuerelad renla1 uernle5 I;J -1_rf^t ---.1_:F rluel rotelosl /.i\ (! -& f;-t ---_____l- -fl -----]- ,"ri;s @ ---[ dnt'l eduet qeuPl r,nta) ,.,.83 @ a GD requot oO9 oe NtO Edrd uEtPp 6i\ qElaqasralauerpuernln uEqeqnrad \zlz OB9 --l{ ,;:l 9Zr .0c. @ t qrsraquad edtd @ + @ I @ I la)ios dnlnued ue6uep edrd nl'q JL rrqle dntey edrd rrqly ueqEq uererinuaa slual ieniej edrd ue6uap JrqlPJoq uep sele uEp ouelEp (c qemeq a1 qere6ueu uep rElnu (q Llere snquauau (e 761 lnlunlad snrnl lE6al Pdrd \:, srual ueOuap ieniag edrd n ,,1 rl^ qereouau uep r,lnu,.r,,,r"t^'YO?J @ uernduecrreedrd @ gq ue6uap \.- /^' --1v eduil qeuel rent.t neq dnrey J-- --m dnle>1 l\_-/l @M T- + -o- HIV UN'IVANSd VdId NVO UIV VdId HVSVO VI/IIUON.Vt/UUON \J'. p_ _K o x l4 @ @ @ / \ A- a qy @ @ uEOueua6dppeqratOuEleqOuadlplB uPouep rElEq 1e,(uru 6ueleq6ue6 QP ,t rl E-€- : ,* d c /' ^,8 o l,',.') _ --_--_- 61 rppuplrp upuplatedrd uelnqrre edrS !!,,/ HO ue6uop repuPlrp ueue)ial pdrd rolol r€ pdrd /n \, euleN snJnl lE0a] uesur rEquiEe relepuoL! uPsur rEqurEc 97,V2'9861 NIO ueouap rEnsas e^ulEualeur uep ile ueJnlp^uad Inlun JequEo uep loquilS r I i NORMA.NORMA DASAR I @ I I Simbol untuk instalasi gas fi) v/ Pipa, terlelak terbuka (dengan keterangan ukuran diametersbelah dalam pipa Pipa terletak lertutup 25 \/ ______^- @ @ +----+ @ lnstalasi rumah @ Bagian isolasi 20 -j-F- eipa yang mendakl ./ , @ Pipa yang selalu mendaki ,t' @ Pip" y"ng __-__ l-rf- J @ Tempat bercabang @ aagian pemUersih bentuk T @ Aagian psmbersih bentuk K @ SamOungan ulir sekerup panjang @ Sambungan sekerup @ Sambungan flensa @ Sambungan tas -+LlI -^vws vwr _____D<._ -----HK-_____D<_ N ----E- @ @ @ xran pengnalang @ Grendel penghalang @ @ cerobong pembuang gas fftzo +\y 6At Keterangan diameler m3/h (G) f.rn l{G) Yl Alat pemanas 8,8 28,1 - 1,14 3,62 - Alat pemanas 9,5 2A.4 - 1,23 3.67 - 0,70 - Tangki air panas Open pema- @ rorp"o"n""g". nas,4(etelpemanas @ 5,1 13,9 2,6 60,3 1,91 - 0,34 7,79 - sambungan lnstalasi gas ruital Pemasangan mtflng dan pipa laDis @ produk pembakaran pada gas asam karbonat @ Sekering arus dan katup gas kotor @ Irleteran gas di tingkat gedung Pentit pengnatang @ IlTl]lililflnll]llllfll Lemaries Arus volume gas m%am xran sudut xa E] pemanggangan air rotasi @ Tenaga gas Kantong air, panci air Alatpengaturtekanan ffi -_-_}4- Perkakas gas Sambungan yang dapat digerak- @ rfzo Kompor gas dengan open sambungan @ -+RK ----{- A, Q/ Persilangan 2 pipa lanpa ad \Y/ sambungan silang Rr Kompor gas (3 sumoul arr gas tr r"nr,rn @ | E ____1_ ----- LI ixl ixl CeruUanan irisan melintang @ trl INSTALASI GAS DI BANGUNAN BERNNGKAT @ l,leteran 9as di ruang bawah tanah 4.4: o -: o .Er F t<. pipa E:/ pembuang gas @ eenyaring @ u"t"r"ng"" 6d E:/ Alat pemanas ruang gas (dengan keleranoan nilai sambungan) A \a/ Alat pemanas penyaflng gas :l= @ t-,@-f (dengan keterangan nilai sambungan) @ Atat pemanas air rotasi @ Al", p"run"" air cadangan 6a \a/ gas Denahsuatu ruangsambunganrumah mtn acl /r'- Y -rn ruw i /,' I iS Dinding luar alat pemanas ruang llIlrllIlllllll] fJ ll LJ 6) \5 rangan nilai sambungan) mrh kuning A, biru I pipa gas = pipa air dingin = muda pipa air panas = merah 16 be Kelelpemanasgas(dengankele- Pipa beffiarna @ Ruang sarbrngan rumah sesuai dengan DIN 18012 ^ @) - Sambunqan rumah untuk arr dan gas oatam ruing tinggidan sempil dendan lebar 1 meter dan tingginya 0,30 meter isi.tiJctJd L..n i,,':_l ilVY):l"Ji:,ii LI U: "l i'jYGVE ):t'It1,l rolo>1 se6 se6ouoqoracepedrr6r;;fJ @ uu oot/oc 0uoqota3 seued lrseq6uad PIep uEa @ ll*-+9goo'o'o delal 0uesedrp 6ue^ ueual rlJadas 80t 90t fie l.-I LI u , ?^ elrl ,.r.rjdrr@@rr@ dl* ,al€la -_il-- 6uoqorao r66ur1 ILtl _ci 0t C? gtz 60t 08 19 ES 91'8 It 92',9 9n 9E zulM lE zwlM LZ e9 zulM 08 u/M 0l I 'rsEllluo^ rselPlsur uep ro101 se6 rselPlsur eduel ouPsPdrp snreq eur oz uEp resoq Llrqal 6ueni Bped 'JOIOI Se6 rselelsur rnlelou uellllerp snreq rurul Jre seueuad nele rselrlua^ rselelsur epe snJeq€r! 0z - ewzl sPle lo 'lsel[ug^ lsPle]sul relunduour snrpq 6uenU Jolol sB6 rselPlsut rnlelolu uBl.lllelp ruil.lr sEu€r.rled uepiolol sP6 eleur eur z I redtuEs otr.l9 rslselB lp'lull.lJ rp seueued 6uesedrp 1epr1.tu g redr.ues rsr ueouop 0uenr-6uenl t6 (e1r1e1es rB seupurod) turtrt le seueutad 6ueqn1-6ueqn1 uep ueOupnr Mr ca 9Z I ca 9l. g cu 9i u9: 6uesedrp U/M O'I 6ue{ uel66ulla> €ped rsl 111 qelaqas 6ue'uEp lnspLtr EJepn urelEp uB!6eq lpueLu JPtuPl lp seO 6uenl SEUPI!66 frH d,o A{7- 'eluueelnurad resalos 6ueI 68 zol t sE0 re seuEuad uerrle 6uuarlas sPle rp Jolo)i sPO Pdrd UEOUPS -Puad qPAPq lp !sellluo ueouoM -ojsl al renlol Erepn 6ueqn'l TJ *il.'LU t.ll . ,LI tr gz',tt zulMOt snsnql ouoq s6 IL zulM ?6 ueqPpuruad gzt 08 lrep u? -un6ueq ueqeg ^ - 9t 9L'el zLt 99t L6 9Zt dEle Inleleu lolol se0ue-rrle6uaduepuere>lequad (9) ueirle6uad e.rspn Inlun qoluoC 9Z LOt 9Zl 6ue^ ogtBt NIC etenu 9t 9Lt 092 99t )iPrE{ B'I BgL rPleqral Llepnu + tCUt loqual 09L e0z zle lelol rnlPlau roiol se6 €drd -orac )ieprl 6rz -:,i- : e zu3 091 Etapua[ ue6uap ]nd€o = lpuPU rPuey My lselelsu! lad "u ; 6uenl lp epe Ellq'uelqaloqJodlp e^uEq ulooy tseiuuan ue0uap uelep uer6eq lpupul leulE) tp se6 Ouenl seuetr-rod e lelPq uEtOeq lsEllluaA 6ueqn-'l Jolol se6 edrd ueOuEseuad qPMPq tP rselrluo^ ueouomolal sele al renla)t Plepn buPqnl uelep uprOeq ueJnln Llelepe uesenUad uern16'uesen;red uernln ue6uap rensos OunirLlrp snreq 6uenr rsr pleu NIO uebuap rensos u:e;ep uer6eq rp lelaual 6ueI rse;uuen uebuap 6uen.r-6uenr epe6 /tggI elapua[ ueOuaF']ndEO 'uelniuauauj uelpp Llelaqas seued uernln ueqaq qelurnf uelep Llelaqas seued uernln ueqaq ue0ueser"uod 6uenr rseptuaA uep ueinln lnlun uleo) lsellluon ueOuap uelEp lpupur reup) tp se6 6uenr seueu.ted ?, 'dese Ouoqorec 1e>1ap utl6untu ledepes Ouesedrp 'ren1 uer6eq ren; burputp uetde.rad 'uetdete4 'uedop aI uep urI aI uetdered 6ut1t1e1 lelueut uep uc o !< resoqas )iBref rBlunduatiJ snJeq 6unpurla6 'se]eljad lenqued requreE uerern uep ue6uelelal ue6uap rensas unsnsrp rselrluon 6ueqn1 zurc 009? rpsaqas 6urseu-6urseu 6ueri seqaq 6ueA 6ue1ur1 buedr.ueuad uep t1p/vleq upp sele ueg6eq tseltluar 6ueqn; rn;e1au ueuel lnluoqroq uep dnlnyal 6ue,{ Ounpurled 'eped ueDueseurad 6uen: a>l ue6unqnq nlens Bpe snreq dnlnpal ue:e>lequad 6uenr uebuap uerdBred renl uerbeq Durpurp epe3 'rOuegeqrp qaloq lepu .rolol se6 uerenla6uod 'lnseu iedep er{eqeqraq 6ueI se6 up6ueuao e06urqes'ednr uorlrurapas dnlnUp r.laloq lepu uereurlued 6unpurled nele se6 uereyeu-,rad rselelsur uep uereur,{ued 6unpur;ad eregue eDnI 'eIurenl uet6eq rseuedrp 0ue{ uerDeq-uerEeq uep ie)eqiel qepnur 6ueA ueun6ueq ueqeq uep ueun6ueq uer6eq erelue 6uenr-6ueng 'uc a < snJeLl elulenl uer6eq rseuedrp 6ueI uer0eq uep rur ueunbueq uer0eq prelue leref.'uereleqal e^pqeq rlue snJeq 'efiuerelue rp buesedrp 6uel uBreur[ued Dunpurlad r]ep ne]e elurenl uer6pq rspuedrp 6ueI seb uereletued rselelsul nlens uetbeq upp upp re)eqlal qepnu 6ueI ueunOueq ueqeq uep ueun6ueq uer6eq erelue 1e.rep seO lre sEUPuad uettte 6uua>las sele lprolo>1 se6 edrd ueoueseuad LlEmEq rp lsPlrlue^ uebuoMoJal at rEnlal elepn HVSVO VUIIUON.VIIUHON I [... e zuc 09l' = buBqn"l ulaoy rselrlua^ ue0uep uelep) rpueul reurel 'lElusl lslop !p lsPllluea ue6uom -oJol uBousp euBs 6uP^ leH 'rcunlrp ledBp lBprl r.lel€qss 6uenJ selB uB!6Bq rsBlrluo^ 6ueqn'l uPirle 6uuo)ios sele !p Jolol se6 €drd ueouPsEuad el qemeq !p lPnlol erPpn oueqnl = sH se6 rre seueua; -I rpuEU rPuEy Elapual uEOuap lndPO rp llH+ lihJ zuC [:'::::l 1,,'.',,,1 v +zuc0/= Plapual ue6uap JndEo n <- zuc 091 'Plapual uEOuep rndep rp ussnralseOJle spueuad 'MCAO qalo rnlprp snipq uep eluueeun66ued sruaI uBp ueun6ueq seylpnl uehln'eIu1e1el ueb'uop rpnsas eAeqeq ueqlnquruau lpprl 6ueI 'uB6uenr rp Ouesedrp qe;oq elueq se6 uereleurad rselplsul zlo8l Nrc te{6u[ qeulnl !p se6 lselelsul + [ruj tpueu rEUey Alat pemakaian listrik T_-t -L:_l t-ar -.bd /a\ Oven listrik \4/ ta-T.l l.oJ @ Alat listrik umum I -Fn l.:i _t-t l-:l E /a\ dengan 3 petat pemanas \9/ Oven listrik dengan bagian arang A v Oven listrik dengan peman99anoan 1fl \1/ Panggangan, pemanggangan /F\ Q/ Alat masak mikrowave J; tt 61 \{-/ Pemanggangan inlra merah -fr;r-l I'l @ Petatp"r"n"t _tw l,x.l {nl @ Mesin cuci piring @ Mesin dapur tIJt _t;:r ll _._ lr+r )t I rrTm t'l {1) e,)- (3/ c o 6T\ v z;\ \.!9 Alal pendingin, misalnya friser, tanda bintang lihat DIN 8950 Bagian Alat oendinoin. randb bintaig iiirat atas @ flfl,'"no'nn,n 67) v Alat air panas umum za_I angkr arr panas Qqi @ (D Pemanas seketika AlatPenggoreng \!-/ @ ventltator -/;) @ Generator, umum _r;) @ Mesin/umum -(!)0" ,.6n Mestn dengan K, nTm lol r 6D\ E9 keterangan jenis perlindungan sesuai dengan DtN 40050 Pengering tangan, pengering rambut t9l @ t'ltesin cuci -l-ol l.l @ Pengering cucian 6v Pemancar infra meran A;\ K9 Pemanasan ruang, umum /4\ Alat oemanas @ (2 tanski Z] 6n\ Kaca transparan 18 E2 yangdipanaskan dengan listrik NORMA.NORMA DASAR INSTALASI LISTRIK x x {s,eo @ 6\ \a/ uurpu, Multi-lampu dengan keterangan jumlah lamou Lampu yang 6i\ \ay A.,) x </ dapat digerakkan Lampu dengan sakelar A-a Lamou denoan Q9 lemtiatan aius _\,, ,6)\ x P7 Lampu yang dapat diredupkan @ Lampu banaya @ Lampudarurat r{, ^> Lampu sorot Lamou denoan 6i\ V9 =J .-, (r /;\ (, ,4\ tampu daruiat tambahan f, O C # 6h\ YY Lampu dengan dua kawat pijar yang terpisah 60) v Lampu untuk tampu Zli \v Lampu untuk lampu pengosongan ranqan LamDu uniuk lamou bahan Hubungan lampu, misalnya 3 lamDu Hubunoan lamDu misalnia 2 lampu l;\ q, 6A \j/ /,}\ t9 setiap2"65W Pesawat sinyal dan pesawat morse r;I 1A_l a tlt riA \S/ zx (9 Pencatal pengontrot otomatis Pencatai oetaran (bandut k;mardi bawah tanah) sinar ,,,-; (/ (batas cahaya) Pencatat -tr 6h \.}/ Pencatat tambahan tombol tekan api l-rl l;l ,A \.Y Pencatat kebakaran otomatis I @ T-I -rl l\ I Pencatat pelacak Pencatat kebakar6i y-,/ ran dengan mesin putar {E 6-r\ <.7 Pencatat batu duoa email {u Y9 6ir Pencatat temoeratur otomatid E F)\ Q9 an kebakaran otomalis @ Eh l:/ lnslalasi penqa- t*ffi', ifa\ Tempal utama YY Pencatallambah- man kunci minimum sebuah tnstalasi pencalai kebakatr ran @ E) V, DlN,rc71 1,40717 rru, lnslalasi pencalai sinar otomatis, misalnya sel cahaya listrik o @ A tr o A H x tr tr ( E r.-^,r l<l re E r:1 E] ria\ @ Jamtambahan @ Jam utama @ Jam utama sinyat C6l) Atat penguat selombang listrik, ujung saluran menjelaskan arah alat penguat gelombang listrik Pesawat teleponumum sesuat dengan DIN 40700 Baqiah 10 (6-3) Mutti r"repon, mrsalnva Pesawat telepon, mempunyai kewenangan dari iauh - @ - (f) - 6D Pesawattelepon, (66 v Pesawat telepon. mempunyai kewenangan resmi @ Pengeras suara @ Pesawat radio @ Pesawattelevisi berbicara f;) le.pat - limbal balik fl Tetepon umum 2 - ialu, (A Pusat retekomu- ntkast, umum a f3) v Alat pembuka pintu A4) v Lampu pencatat lampu sinyal, t-F @ Tombot bet To-E-l itA \cz Tombol panggilan dengan papan nama L- lo lo el el o .-l -L__l E m E E/v @ Mixrolon G"9"n9 t"t"pon @ Pembagi prus flg) v ulama (pencatat jarak iauh) fi-|1 v Alat pencabang Plesteran basah (ATl Atat pencabang v diatas plesteran avt l_I--] 1!-) v Ktakson alau klakson. umum l:v'1 L_t! @-) - il Ktakson atau klakson dengan keterangan jenis arus listrik fi-| v Telepon umum rumah @ I:"!:,I3:,H:1fl C fl E f, @ flx';"n,"" fr) \{i/ Alat pengambilan srrara lJl @ etar pita magnir [e-ll 6-d\ Papan nomorte- r{ Yj/ E -u lepon dan papan pemutusan hubungan @ v"r","n Eron -lf 6.i\ Papan meteran, Yi/ mrsalnya dengan llo ll tr il t a E & @ sebuah sekeflng 6D[ Y:/ 6A Yj/ 6A \a/ @ 6) v A, Q9 -rr \Y9 t,/-h m v G ++ V v + + /\l,lo f +*"^ Pencatatan temperatur @ 5:iilff,,n + /-\ G /r-': ,? A Jam pengawasan, mrsaln,a untuk sakelar balik tarif tistrik waktu. Pesawat penyambung sen, sakelar sen 331o",13!n"ri,un listrik Pesawat penyamDung Pembatas frekuensi bunyr r.r, @ w"k",, a\ Weker denqan keterangan jenis listrik Weker besar gong ^ (!! Weker untuk rangkaian pengaman a Weker denoan Q99 instalasi saiuran keluar @ weter mesin @ s?*:5:il* otomatis, telapi a t9 (E l;l weker berbunyi Weker denoan pencatat deigan batas waldu Alat penderu \9 Bel vano oerdauri's @ sirene, umum 6A Sirene, dengan keteranqan jenis lislrik Srrene dengan keterangan saran frekuensi, mrsalnya '140 Hz Sirene dengan bunyr menderu, misalnya antara 150 - 270 Hz \19 li\ \l-il ,6; \9 _--illla 6I ledualas relaleq = 8Z @ led u.ralas "il:g?l? EO relalPq = I 'g",fig?i"J qnlel @ 6l I_ el6uE ueouap Iulsrl uElle /;\ Lteqnouad rEtV ty 6ueqnlad spya)t elrd euuaua3 [I9]-] llulal E l.*l E3J ouPonrad seuav a *;tiffi6fi; a!, - Iltal ueded ue0uap '3iffff:JjJ euuaued ln1un'e,iueq e{ulesru ue -uPlEr] lBlecued h*t Lel @ tr 61r lEl \j7 l<j Illa)j ued -ed ueOuao ue -,r"ql,i#;r-J,,ie1 -ert relacuad unun'xatal s!lnuad ulsaul ,. lei esod PUeIUP ^ leruol dors (4 A dots Q9 ISE)ilUnUJOIAlAl >tetuol qesrdral rolpu -rolsuerl Inlun rcun)jtp >teruot enp lEdrl 6unpurlad leluo)j -rlptuo>1 n dots Q9 relnd snte Inlun Eueqiapas Ounpurlad leluo)t -leruol a dors (9 -1e1uo>1 Y ^ dosg Qj! el w T leroy @ 6unpurlad >1e1uo1 nelP pueqJap u-:\ -as leluol dols Qy-, nduer e,{eqecrnye6uaj ^ QQ) rr1"1r5 @ uelel 6ii\ . -3PUaO JEla)iES 97 qn1r"a 0unq eoll onll)ylao'utsau Ounpurlao relSyeg qesruad relaleg 00 uErnln vge e^ulPstul (HN) ilPqura)i r06url ue0ue6el IZ0, Nlo ytHIst'I tsv'lvISNt UVSVO VUUUON-VtNUON V9 r>, Q9 e{ulesrLu-'dnt 51 -alas uEuebuad 97 UNUN ,^ 'ueue6uea (9 e(urpsru 'snre plereci a letv Q9 )irlPq IEloq sntP uBOuupI ue0unq -UleS ei{uleSru 6;, Q! UnUn ^ 'roleurolsuer-1 Q! .! ecalll + H .tl + e^ulesru'qeuEl sete rp uernleg ^ QQ qeuEl laqel e{ulesru qeuel 61 qemeq rp uetnleg Q! ,rr1eue"rar,6 I ue1eres1e1,p qe1"1 -es 6unqnq6uad uep nduel ue6uap Ouerl I ,, n rsrl 0uer1 ^ uep lepod 0uer1 Qp I Jepod buerl nele : 0uelur;au 6uesedrp (=a) ounpurtad fi|Y,::i:iil[Lg @ "dEgil""f''T8 @ 0unputled nele UelellAuad 'qade1 alue6unq Q@ epueo buer_L qq -----:-- A ouerl @ r)iEI ue6uap ueunrnuad 6uer1 Q@ unun ^ @! --------t-^ ueunrnuad ilii @ ----f+ unurnrsrrouerl @ ueDue6al u",n,n,lJ'6JJij ^ ---{-- 'eleq uolaq 6uer1 -t-l-t-t-to-o-o-o-o x-x-x-x-x ++++++ ////##//#/ t x 0zna _t ---1E, K, ---12/@ @ ue6ue0al unun edrd 6uer1 'larapursaurue0upl @ + ^ tplv €, ouErf (1, n^e)i ,,,",,,.[TH;9ij @ unun ^ 'ndunl 1r1r1 qeuel qemeq uPlnles 6uer1 uJnun'ueinlPS ui Ue -eun66ueduen!n1'epuel'ueJnleS lEnr uP /=\ .Oueseuad 1a(ey qequal (9 rsElelsut edrd uJelep ltlost -rp ouEA uelnles 6A Yl/ (r) (r) (r) o Q! ----€---------€-- @ @ zzz0, Nto elnq -Jal uBJnles uelep ndurntltul rbburual rsuanlarl -IrlPq )ieloq snJV G) v rsuanla4 f6\ -lrlBq leloq snrv \9/ r06url r{unq rsuenya4 -nq )inlun e^ulEsru 'bunpurladueinles \LZ ^ Inlun irlosl buenr ^ -rp 6ue^ uEintes qD 'DuueI 6uenr Inlun rlosr 6i\ -rp 6ue^ ueinlEs V, I ^ Ouerl ;.1 U 6 lelales Z- ^ r (QZ) 6ue,{v6uer 6ue,{ 1e,{u,s,e,n1es t./tru - {tr.L Q4 e,{uDuBlued I 60 requeg 60 -____l1ag orPeruernleg v-t .f lnrnuau 6uesbdrp --------+=6i\ r-/ @ : ,o >1ue1:e>16ue{ uPouap ndunl r,e--j{ @ 6uBfunuad yotpo ^ ueOuap nouny'1i1r1 (f epuel /G\ ^. r :* W @ @ @ 'dele 0uedouad uEbuap uelnlEs H lil ^ Q$ Plnqral uEinlPs -L ------!- N3d ke r$ a JAUJJEU nelp ualsstod ueOuap uernleg unDueqrp Ouepag Y/ ^ lnlun ieluEqouad 6a\ IleutauE lequree v/ ! : |j] rTTTT aod) uod lt]eur61e u," dl ,i\ e/ -€lsl uelofued e^uleslu'e^uutEl trA requeb uaun)ioo qy 1u1sr; , ves uelnles rEnt uPp uerntes .. 6 adrl uep y qn1nI rlpqnOuad burles bue^ I oo, 'I}undlp uodaleluernleg eOrl qntnlJeq ;1' e,{u1es1u I\, 99 tA ueuB6uad a -Eueslaq nquns -Jaq bue^ uejnlEs enp eporaq leqel E Q9 ralsaldrp 6ue,4 uernleg ^ QQ uPvuEourdro ^ ledep 0ue,i LernlBi Q0 EUES l^ ,^ \j/ ^ '" tt7 uetep uBrnreq I/ t') r00url /^^ 4--u I I ]-iT] lr'f E9 l! t9 uep rsuanlarl )inlun relouEs rnlnq ^^ Eoouoraq uernles P rx -testul'ieleles \Ly 61, { ffi ro Q9 i--'l sele el nlnueu 6e\ bue^ uelnles Y/ f eo!t e^ep ueueoueS Y a ol buEA uErnlBs tr tr A qnlnllsq'Vo! e^u z-\ u'eOuhqnt o @ ]Pdura qnlnuaq 'lecEc snre ounp ,6^1 'snre eleted 1e;y otlot'lllot'L @ relayeg Qp telarleg uerequreo rPluPuouad sele al nlnuau 6d\ bue^ uernlEs Yi/ qeaeq al nfnuau 6B\ @ e^ep 6unp AA -ur1ad -ur1ad lnny\ @ PnD ^ redrt leluol dors (9 6uoso1 Y DueA I o 6h \a/ Lleaeq seluoud 'Llrqal snje 6A dnley Y.9 )tglo)t.uelednreur o @ snlnua6 @ relayes e{ulesru 6 qY eyrt'6ueqeiraq unun'rElales snre qEunl nuad o ,orrro".f"ln'i?8 @ semebuad nduer uebuap reta>ied leloy relo) @ o ra1e1s 1e16ur1 +r dn/s eueqrapas 6unpurlad lpluo) 1e1uo1 dols X X 711 lPnx snrE rrqye zA q9 I €D ueounques leloy ue6uEqEJUed ^ t'7t, rbtalej Q9 9 ueouap e,{u \j/ ulnun snlnued) -ue,4uad gemesag dols Q9 uebunquJes ulle r qnlntraq roqu,olrJS#3 loquotrelaleg 60\ 6unpurlad srual ^ ue0uerata)i ue0uap IPnI Snle qPulni 6b\ g/ .A a t9 ueueqdl'ra1e1g Qp L $! /;\ dolg (9 uerequeg d rErev ,A -es; yT relay'eg Q9 z/t r;ta)ted uesemeouad ued -ed '1u1sr1 1e1o1'1e1 -o1 er(ulesru 'lele -r \iil rsnqu1s,6 ! qnnuaq €/l Leraled aAd lnlun bunpurlad 'PUPSTaO (e qnln)lraq 'snJe snlnutad) aI 'qEu-pl uElbunqnLlbua!\ zd 1eloq relales) 47, f/9 lPlales Kj/ (, A -6unquesieouar Q9 UE UEINIPS YNIUN X (! qnln)ilaq 'Itlpq ( lo^ T t9 ueouap rensas 0unpurled unun Q9 -tesru'talaluad c1 L a lrleuralle trir uelrleurp lpdEp re1a1e5 I 'r ? Ietuot dors Q9 1eyuo1 179 t (9 ooto lalsaldtp qemeq rp uernleg ^ QQ ralsaldrp @ -l - ,j5',r?li;q epuaq'esser! lo yilEo ^ lBroqjeta!'es Q9 (r qnlnlraq ')trleq letoq JPtatPs) 62\ n,,o,.Q reoEd /,1\ tr lPoPoos E r ,r,r,r, E relales) 5 172 relaleg Qlf lllel tEla)jBS 'snJP I!uIoI o @ @ :ffrftil:i,"i3,1J:j '6ue;rs 'snrs sntnuod) ulnun a rarlalS ! qnln)ijaq |{ t- 0020, Nto qnlel Ounputlad 6;, 1e1uo1 ra1a1g \9 '1en1 snre nqemrela>1eg ( @ (9 a -tu'nlleM 6uno ^ -ui,tuao'lemesaj Q!! (z qnlnuaq Q9 o -ad lnlun e^ulps ( Q9 tr:\ uelesap rela>1eg Q9 e00uel uEleut^u L_ql z\ Ulnutn uple)iapuad >1a13 tr) unun oueqnlad K;I loquol v::, a snie srlnuad ulsau le/t^esod uEqtlrd unuJn 'ueqnluss )ial: t9 -lrleq )eloq snlv @ uernduJPc snJV @ (3q - 3y snre) IrlEq IEloq snje nelp qEJeas snrv stulal )lrtBq IPtoq snrv CD v uPDUac @ unun 'lrleq leloq snrv qEieas snrv A.* j_ A .-^a- @ rsuanlarl ^ ue-DUeJalal i--: ^ 1.s17ru @ c 0ll,ot Nto Itrlst-.t NORMA DASAR INSTALASI LISTHIK DIN 40708, 48820 Pencatat pengontrol DlN 40708 E B # a H Y ,t\ * -* EJ # (i\ v /6\ \g/ /i\ \!-/ Pencatatlampu dengan r,6\ \Y-l /?\ \J-/ H 8H s Pencatat penuniukyarig mundur olomatis Pencatal penun,uk yang mundur otomatrs. bersinar atau bergetar Pencatal penunjuk yang mundur otomal)s _I _L_ ,4^\ rrgunan Talang dan pipa tegak lurus Beton ba,a dengan sambungan I _ @ ll;;';'*'' A o",u''"' cerobong asap -e- @ 6A k:/ q-----J, 6; Belana Pelluasan -r-r-r-r^ @ tl"t"r, (i'\ \Y/ ,6;\ @ @ .o Mr,,,p"n"",u, ,"n.u,u, penerimaan bateraietemen irirrml @ flr @ e'"'"n, akumuraror akumulator Saluran bawah nah ta- Saluran di bawah atap dan di bawah plesteran Trang penampung Tranq bendera Temoal sambuno- Q7 an lada pipa satura-n g @ I3[r,i'in""'"" f- ---@-- JF ---E-- tlTiTtTn @ P9 /5\ \a/ 6h Y7 q-- Ki I Meteran dengan penca tat lampu <U bak @ Kisipengamansallu 6 An,"r, pelindung kilat, lerletak terbuka tengrapan penlisi Pencatatyangmerekam untuk saluran listflk - - \'/ logam Saluran 6\ \a-Y O tanpa mundui otomatis. bersinar Pencatat denoan petr @ Alatpenopangatap ,6^\ Saluran pipa dar ,/A\ Pencatat oenuniuk \Y/ - Ei) \j/ $) v %- /6\ Pencatal penunjuk \9/ tanpa mundur otomatis Baterai ,F -" ---O-- lampu berkilauan +" E 6h Rancangan ba. EY berkedap kedip dengan alat penun)uk arah Pencatat lampudengan sakelar gelap \,!/ -) _V Pencatat lampu yang fa\ \9/ /A \g/ DtN 48820 Pencatat lamou. umum @ [I n 6) \Q/ Arde pipa dan arde batang @ n'0" @ Jatur cetus apr ,l-i\ \7 buno alao l. 1.0 2.O 0,8 3,3 2.5. . . 5.0 0,9-1,7 0.2 1,0...2.O 0.7...1,2 1.6. . .2,0 0,3 2.0 4,0 6,0 21,0 18.Ot21.Ot24,O 2,0. . . 18,0 1.0 3.3 2.1 o.4 3,3 3,3 0,8 7.5 2,1 0.1 0.2. . .2,2 Lampu ullra violel Sauna Penyinar di kamar mandi Lemari es Lemari pembeku Kombinasi pendingin/pembeku Pencuci piring Pusat cuci piring Alat penghisap debu Alat peredam getaran Alat penyikat sepaiu Alat penggosok lantai 2.8 3,5 1,0 4,0 4,5 )i 18 o,2 o,2 0.3 3,5 3,5 4,5 5.0 1.0 4.2 05 Nitai samUungan alat listrik Jilrilah rang&aia rfilluk pererarga 'rmh Jumlahsit{l't$Is Luas rumah peabranoen dar dan sioD kontak sampai 5( di atas 50 sampai 75 di at6 75 sampai 10( di atas 100 sampai 125 di alas 1 25 @ 14,0 6,0...8,5 lnstalasi penyrnaral nenyeluruh dengal @ , Irustigarase 8,0. . . listrik EI? Terusan penghu- Aru$bolak ballkr Oven lisirik Bak dapur yang terpasang tetap Oven yang terpasang tetap Alat masak mikrowave Alat pemanggangan Pembakar roti/pelat pemanas Alat perah buah/alat penoaduk lvtrkser tanqan Kompor kilat Cetakan kue wafel l\,1esin kopi Penggoreng Penutup saluran kabut Alat air mendidih 3l/5 I Tangki air panas 5 l/10 Yl5 I Tangki air panas 15 l/30 I Tangki air panas 50 l/-150 I Tangki penyaring 30 l-120 I Pemanas air instan Tangki 200 l-1000 I Setrika tutesin setrika Mesin peras cucian Kombinasi cucran Mesin cuci Pengering cucian Pengeriilg rambut Pengering tangan Pengering kain Pelembab udara Peoyinar cahaya merah,ipenghangat Lrras @ ffi,r,,"nunnun MiEissrlbun{rar {*W) Aht li$r{( 2 3 4 5 6 Sesuai dengan DIN 18015/2 slop kortdk sampai 45 di alas 45 sampai 55 di atas 55 sampai 75 di alas 75 sampai 100 di atas 1 00 @ 3 6 1 I Perlengkapan mewah @r-,ir @J:3n*' airmeteran E {-#a1 16A2 L ': tr o Anak-anak 13. 15 m? Oranglua 15, 10 m: $fril.8 'L16A9 {-.< 6Buano - El pekeriaan rumh Kamr mandi E E F 1 :1':11'"e Karor madi 2 Rmng duduk" Mng @ oenatr instalasi listrik 20 +@ @ argun hubungan listrik makan 1 o"p'" lz ue6urr .pr ueue6uad ecey ^ Qp rseg ueuat @ ledrt rtetal lpOEd ^ netebun;n6ileralre6eg Q!) raray eteQ 6unin6 ueue6uad lete ue6uap 6untn6 reray ^ Q!! @ rapurlrs rcuny ll ffi) v n ,a 6uua)jas W, ePue6 laPuata6 lapuarab 6ue1ur1 v/\ a a Ueu rJunlrp ledep 6ue^ uet6Eq enp ,or"r r,or"o A esled ue6unqueluaS Qb) """0,-x5l otpl^ tE,{urs ?pEd 6un}ue6/at b;;^ ,-J*"6 ;;6;; 6 -ao lele rsei€do uepaq W n >ll ro1,uoy1 rlr uE)iEJeb ueouap JI nr lelecuad ercue>4 @ buntnb rar€l Ouualag @ 6ue1e1aq yey @ <v tapuara6 )ioquag relndrp ledep @ KA 6ue,{lepuara6loquag Qp ,""" D d il 6uulu n-LEi .euelOunpurledleroy + I -oou"o,"pa1?!i50J,l v" Aferauey lr)j6un unep 6uualag ^ Qp 7t nl UpU ^ @ q @ ,"ou,i'1"&',1,9 elapualrPlnd -B6uad oueiued taqpt .ro ueue6uad tasog 6unpurtad rsry .B1e @ @ ndupl @ lUlSrl etec a .as e1nqrp 6ueA nlurg rolruourp 6uel 1e1oy + Qp <o> ^ €9 <o> @ -,+ remd Oupled @ + Elsnueu xnlun ^ Prepn dppal oLieng @$ m <- NvmvcN3d xtNx3l HVSVO VNUON L__ (,n @ f ra\ VL \ - ^ -.1 r_1 Hl rde qpprl rseradouepatr uel>1, -6ued lEle leluts nquns @ uelenuupD€u ueqeonred le1ecla3 lel m @ f=l uPlElE^uau )inlun 6unqnq6uad lemesea A Q7 H qnetlererueounqnqrely 0,"0,#',1:l',""*s3iot @ @1 tr >./> t A 1 @ tr t@:<l= <---) @< >\ @:<l/\l,/ uPpau orlru 6uequolab seleg ralddoO oJltu 6uequol 'a6 uE)iEreO lElpcuad relurs lraQuad I llsEd 6ue^ qetau e4ur uPlEl€6 lElEcuad uau I a, uelelat @ lpltuad G lasavuPU€lal lelesued uesnQuauad ]elecue6 @ letuoX @ uereleo 1e1ecua6 @ tau6eu @ b] 6ueqn1 :P,] @ ,"^rr rrr, r",r r",Jr"J',! @ un,ie Y ),,,< r!' @' >\ 1e1s3sa6 unrurunle uerequal A:. {.) @< a, -ala ue6unqnq lelecuad selaO YLV- @ p^Eqpc sEtEg D @ =>{-1+- r,^- lequeo lplpguad @ .A\, tr---E A > \& <: = , @n @ 6Z lH e,{eqec lelecued utl'.--.r srrdo [6> \4, u --- @,= I nduel =,a_ l|,;:i:: uPqeqnrad letBcued E @ tr srldodesererecua6 @ N urete roros --: @ rH seree ffi ueJeIEqaI uenqEtuaquad 11u1a1 orro"L?|,6;'oEU "r @ :lq rsesruordeselelecue3 @Z- T-.l requeg fl$ . I - L-J F:n-l Y reursyeunqnsrelecua3 ----7 qere ueouao IEU6ro ^ 6oleue roleurolsuerl QQ @ frf"cr"a @ @ f -, I @ ladnsrBlera6lp)ecuad LI"IE -.r aA, ffi VLJ lenueurerecuad € A 'Qy' -<y ueqEqn,ad @ r, u,"ox'ul?3l"iy"l,'J:@ nn rdp qpprl rerecua6 I!ulal @ "*"0.*ii[1xlxu""3 !ffj'i,1",1i'Jii,:H,,'j: . ^ Ll4 | LEl a!Z1 uedel6uoliadAesnd ) zx W T----\ uetnles 6unqnq rernd nrur6 Ir] v;ll#T"::,x38,l;J;j /i> t @ [54-l un3uad -uara,pnuns,",".,i35 >ieroy ltrl -srl elEcas eynqrp elu -lapuara6 6ue,{ nllld ,olllloil/ D ilil .D_, A lenlutds uE -6unqnq uede16uelra6 lruos-erllnselPg @ @ -eqar rerecuad ,l?'""J a {9 (D E nr ueret semeouadrrlssi: @ nllieM ue -6unqnq uede16ua1ra.1 seuat ouen leituoy @ [-0Tl res"d @ nduel ue6unqnq rely z .r"o rrr""ro#',11'l: uesemeouad lrlsntp lplurs uaouac sruptauorrtara ue -6unqnq uede;6uJ1ra6 @ Z uoualu,resnd z -L-J -:_- V9 @ @ l;\ rotruour 6ue,{ snte r6equa6 il o il f-) v l-o uPp relndlp .,^,"0 ,?T"1fd;!ii:': nlurdErnqued resnd L.----J-J JPI lBl38 r.,',."J,,8f11,;; @ n ltulal ;t;3:"r'Trt'J*;l @ (d )l Oo,"r, ,o,"rrorl?!6r'f Inseu f-o o ^ €, .nq ueolap roltuov\ E I t+l @) *:vrqI a e) roreurolsuerl -il @ uelel uese^ e6uad 6uuru uPo Erapual nrurd o" r"'r""1 -u - @ rolErnunrE,","trg snJe elel€d lemesa3 -=-l ecequag A etapuat ue6ue6ad Q9 ueununouad f"3 /iA Ll!:J @ o -u H @ reque6 qrlru rcuny ^ icuny @) ^ -e6uaddnlnuadbualey QQf eledal etep ue>inseu ;i9,1",,?,"$f;#.i,:;: tr rnluntPeesaduepsrl?u -olo uodatal temesa6 7[A f,"Jl:if,:!';H22 @ "Or"Onu"rtrarqrlSj @ 6unpa6 uemeo rsr)t _x_r_x_x- ,Pdero,auedlsrili.lf;j@ 6 r;ar - r-U-..r ++ + @ lpt6up nru,d ouuaras 6uPnr rsaq @ apot etEp @ IPIA] te6ea g ,"ur.o''":l?oi"f,,?,"# @ @ ^ re6ed'qolot reOej @) unp lefle)irE6ed es-A T = - < -+ l letuoy,@ I 1e1uoy @, o Q r rcunl 6ua1e1,1"1roy uP!.rncuod lelecuad ltr-q._ MENGGAMBAR Bahasa perancang adalah gambar. Dengan gambar itu dia DINA4 menulis ketsrangan-keterang- annya dengan'jelas, daplt dibaca di seluruh dunia, gambar geometris obyektif dan menarik Karena dtaoramnva. Keterampilan gdmbar memudahkan untuk menguraikan gagasan dan keyakindn pemesannya. Gambar banqunan adalah alat untuk menca-pai tuiuan, bukan tujuan menggambar itu sendiri seD€rti Dada Delukis. Dalam gainbar tiangurian ada perbeda- @ @ xertas gambar rencana an antaragambar konstruksi dan diagram dengan gambar itu sen- Membuat sketsa (raster gambar konstruksi) otn. Untuk merancang langsung dan layak ukuran yang cocok sekali .-fltrffgliffirn \7 t t' adalah buku sketsa (DlN 44) dengan kertas kotak-kotak (ukuran kotak-kotak 112 cm\, untuk sketsa vanq lebih teliti N,lembengkok mencegah Pero.Y Bentuk keru- bekan kertas milimete? dehqan ukuran centimeter yang tebal, ukuran 1 / cut benal 2 centimeter vanq tiois i ---1 @ (D Membinglkai gambar ffi @. Untuk membuat sketsa dengan pensil lunak digunakan Papan gambar Ukuran berbentuk ff, fi?i,::: dan ukuran milimete'ryaig tdbih tipis -+ O. Untuk gambar yang layak norma dan membuat sketsa raster bidang konstruksi (sesuai dengan peraturan DIN 4172) -+ @ Mesin gambar A"* A F ',l{8 { kertas tiois dan transoaran. Orang niemotong dari gulungan ke uklran lembdran, lembaran satu persatu disobekdi sebelah dalamnva oada bilah -r @. Gambai bhnounan denoan pensil keras di5uat pada ke-rtas gambar yang transparan dan sukar dirobekdalam ukuran Dl N 4172 halaman 4. dibinokai dengan bingkai (melinglari dengan) -+ @ dan disimpan dalam sorongan. Yano cocok untuk menooambar denSan tinta cina ialah lialn linen tipis, untuk menggambar atau diaoram ialah kertas tahan air. @ @ aitan gambar khusus 5 M o 29 2M 026 aagian alat gambar @ Penggaris segitiga 1M '10 PF 1PF Q21 15 pl O 23 020 \ Mehjilid kertas gambar pada p€lat gambar (papan gambar) untuk ukuran DIN -+ halaman 4 dari kayu pohon linen atau kayu pohon pappel dengan pensil papan gambar dengan uiung runcrng yang sama, --) (D. Mula- mula dilipat suatu sisi lembar 016 gambardengan lebar 2cm, yang nanlrnya menlaor tepr ouKu halaman 5, tetapi pada waktu J menqoambar bilah qambar sedikildiangkat dari keftas dan dicegah pengaburan gambar (karena menooambar dari atas ke bawah). -Meniilid qambar dipakai pa(u pqyuig ata-u d..apat @ ntat bantu gambar @ Saolon xurva @ Lipatan gambar denoan kertas kreo Vano dilaois lem--+ @ (Alas ciainba-r -sintetis dabat (nilon iuga dari tiahan atau bahan licin yanq seienis) Mesin qambar -dalam tudah'umum dunia insinyur, kdmudian mesin oambar rnt dipakai r@ dipakai iuoa oleh oaia arsitek -+ @. Di sa-mping bitah gambar khusus yang sederhana ada juga bilah {am}ar khusus yang memungkinkan penggunaan bermacam-macam pehggaris seoitiqa. Bilah oambhr kh-usus ini Ei p-erlen gkapidengan ukuran oktameter atau centimeter O ukuran berbentuk kipas, ukuran sejajar untuk arsir,'pembagian larak @ Segitiga 45o dengan bembaqian irilifrreter dan oem- bagian-derajad @ Penglanti @ 22 erat bantu gambar @ B"ntrrn waktu mengarsir @ Situp tangan yang benar sementara gambar untuk kurva gans Kurva vez irltadsrod ralsEr uE0uuel sailau truadsrad 6) lplv @ trlladsad reque0 ' sely I lrl>{adsrad reque0 lnlun ue (f,j1 \7 -rat6u!t)nluaqlaq.reque6uede6 (ii) lryeds.r ed .requ-r e66ua - xnlun POI ueDuauaq uau.rn]ls-- '@e@e lBlrue^Inlueq uep n lsrnl lnluaq |e)pdplrunq uonBs'9/29 Nlo = t/860e osl lPuolseuJelu! qEple)t snll6uaur Iop[ B^usllnllp 6ue{ >lnlun 1ocoC '@ +- sap senl urElPp nElE e^ulB6eqos uep qdetOosl 'soqde.r6 'llce>l Ounqel eued ue6uep uolqes ueleun6;p sgqel requre6 eped 'nlueq lele eduBl ei{u1;eqes sllnllp }nrnH 'O e laltlle rqnqnqueuJ lnlun llla)t f?) ulsan \:-/ rlrpuss 6ueA lodLual lequeC --rgqcgY ---ocsv -IV --lCEV eqa6ued uolqes ueleun6gp sue6 pAueq ue0uop reque6 ueleg larPl :uellq qPu[ ;rep i1e1;s nes;d e6n[ 'eslaOuad nesld'sela6 eqe6ued :eu!c elul Bsle6ueur lnlun 'e ;1 6 ;edues g g UPp serel 11sutd enures Uep 0 r.r.ru Z reqtue6 lpuld Fl Inlun Iococ'lelac lFuld'rcqu.p6 )lllllllll ^ @ r"r"r", ueOuaprtlnrplnrnlleAulesag 'lsEllJnllp lPp!] nlueq lBl€ illEcPtu-tllEceu] )oa 'zz uEuJPlPl.l e leuJJou 6urcunred utseP (O 6ueI leleulluec uEInIn ueEuep ;ensas 6ue[ 6uy;ut lqsod uelqep -nuleui nlueual letef lntnueu.t sueO nlens uelOequed 'lleles uElnluaueu qPlBpe uBqllEl >ler(ueq ue6uap 'reueq 6ue{ qeln Flsod 'zz <- tnpns eduel reqrre6 qellq ue6uap e,(ueq lBdel uep ledec n1;s-n1gs lnpns -req .rn6g requre60ual.u :teque6 ueged;1 'g <- uepp ue16eq Inlun e0nJ npns 1s;sod tuePp lococ esegq OueI 'g1eds ure.r6elp -red relser uB6u1ef '@ e OO9 : euad uern16 1runu uoloeg @ sndeq6uad latey t uernln urBlEp uerlelBlu!plnqes -Iel uleuoslBllq 'p>ledued sele ueOuepuerued nlens pue66ueut ledep Ulauosl '>lelel ueeler{uel ueOuep pnses re0e'unsnqp e{u -11eqes r.r.rer6e;C'elel-elq Bped > -;.rep uelugeleu q;qeg uetOep 'Ue6ueulp qepnur euecueled pnslBur lEnquleu uet6e;6 t uv8uuvccNSl,\l Barang dibuatoleh manusia untuk melayani manusia. Oleh karena KATA PENGANTAR itu ukurannya harus sesuai dengan tubuhnya. Dahulu anggota MANUSIA SEBAGAI UKURAN DAN TUJUAN tubuh manusia merupakan dasar kesatuan ukuran. Hingga kini kita mempunyai pengertian yang lebih baik mengenai besaran suafu benda, bila kita mengetahui: benda itu setinggi orang, sekian elo panlangnya, lebih lebar sekian kaki atau lebih tinggi sekian kepala. ltu semuanya merupakan suatu pengertian bawaan sejak lahir dan boleh dikatakan sudah mendarah daging. Tetapi satuan meter telah mengakhiri semuanya. Kita harus berusaha membuat ukuran lertentu suatu gambar yang sedapat mungkin tepat dan jelas. Hal yang sama dilakukan pula oleh pemilik gedung bila mereka mengukur ruang-ruang rumahnya yang menjadi pegangan pengukuran dalam rencana bangunan Kemungkinan teknis modern diikutsertakan dan norma Jerman diperhitungkan. Uraian dibatasi hanya yang terpenting saja, dan sedapat mungkin ditambah atau diganti dengan gambar. Dengan demikian, teknisi bangunan yang sedang membangun rumah memperoleh data penting untuk perancangan dalam bentuk yang sesuai dengan rencana, tersusun, singkat dan saling terkait, yang jika tidak, dia harus mencarinya dari banyak buku atau dia harus memperolehnya setelah pengukuran bangunan telah selesai. Sangat dihargai, untuk mengambil sarinya, yakni data dan pengalamanyang penting. Sebaliknya, bangunan yang telah selesai mereka. Barang siapa belajar bangunan, sebaiknya mulai menggambarkan besamya ruang dan benda dalam bangunan itu secara jelas. Terus menerus berlatih, sehingga pada setiap garis dan setiap ukuran besarnya meb6l, ruang atau bangunan yang sedang dirancang secara grafis tampak lelas. secara umum kelihatan sesuai dengan rencana dapat diladikan Tetapi kita akan mempunyai pengertian yang benartentang besamya suatu benda,lika kita melihat benda itu disamping seorang manusia, apakah dalam realitas atau dalam gambaran. Sangat umum pada zaman ini, gambar majalah kejuruan yang memperlihatkan gedung dan ruang kerapkali tanpa orang. Dengan demikian, dimungkinkan suatu kemaluan inovais menurut zamannya. Dari rencana gedung seringkali kita memperoleh suatu ukuran yang salahapakahsesuai dengan gambardan mengherankan, bagaimana semuanya itu dapat berbeda? Pada umumnya lauh lebih kecil daripada sebenarnya. Tidak larang ketiadaan hubungan antara gedung-gedung itu, karena yang merancang iustru berangkat dari ukuran yang berbeda dan tidak berpangkal tolak pada manusia. melepaskan dirinya. Jika berbeda, maka kepada ptirancang dipedihatkan, dari mana pengukuran tersebut diambil tanpa memikirkannya. Perancang harus tahu, bagaimana perbandingan ukuran anggota tubuh manusia satu sama lain dan ruang yang bagaimana yang ditempati manusia dalam bermacam-macam posisi dan gerakan. Perancang harus tahu, ukuran alat-alat, pakaian dan sebagainya, yang ada di sekitar manusia, untuk dapat menentukan besamya tempayan dan mebel yang sesuai. contoh. Pada umumnya setiap tugas kecuali norma tertentu berbeda dan sebaiknya oleh setiap arsitek dipelajari, ditangani dan dicipta yang baru. Obyek telah mendorong untuk mencontoh, paling tidak mereka membuat suatu gambaran yang mirip. Dari gambaran ini arsitek yang bekerja pada tugas yang serupa biasanya selalu suka Tetapi bila si arsitek kreatif, dia dipaksa untuk menenun sendiri ikatan spiritual, yang mengikat semua keperluan dari masingmasing tugas suatu kesatuan yang bersifat spiritual. Akhirnya bagian-bagian yang disebut di sini tidak lebih atau kurang dari kumpulan dari suatu majalah, melainkan dicari secarasistematis tentang datatugas bangunan yang penting dari literatur, mengecek pada bangunan yang terkenal dan baik jenis yang sama dan, bila perlu menyelidiki dengan model dan percobaan. Untuk menghemat, penyelidikan yang penting selalu mengikuti tujuan tertentu dan perencana bangunannya yang praktis, sehingga dia dapat melaksanakan tugasnya dengan sangat kreatif dengan waktu dan waktu senggang yang cukup. Perancang harus tahu, tempatyang dibutuhkan manusia di antara mebel, dapur, gudang makanan, perpustakaan dan sebagainya, agar pertolongan atau pekerlaan yang diperlukan untuk mebel ini mudah tanpa pemborosan ruang. Perancang harus tahu, bagaimana mebel itu cocok, agar manusia dapat memenuhi tugasnya di rumah tangga, ruang toko, bengkel dengan enak atau dapat menemukan ketenangan. Akhimya, perancang harus tahu,ukuran terkecil yang dipunyai oleh ruang, tempat dia setiap hari bergerak, seperti: kereta api, trem listrik, kendaraan bermotor dan sebagainya. Dari ruang umum dan sempit si perancang mendapatkan suatu gambaran yang pasti. Tetapi, seringkali dengan tidak disadari ukuran ruang yang lain lagi. Manusia merupakan mahluk yang berbadan, yang membutuhkan ruang. Sisi perasaan iuga tidak kurang pentingnya. Bagaimana mengukur ruang, membagi, mengecat, menerangi, memasuki dan mengatur, adalah penting sekali, bagaimana ruang itu dirasakan. Dad semua pemikiran dan pemahaman kami dalam tahun 1926 telah memulai mengumpulkan pengetahuan praktekyang beraneka ragam dan pengajaran secara teratur. Kemudian ilmu perancangan ini disusun berpangkal tolak pada manusia yang memberi dasar untuk ukuran bangunan dan bagian bagiannya. Banyak pertanyaan yang mendasar dalam ilmu tersebut untuk pertama kali diselidiki, dikembangkan dan dipertimbangkan. 24 @ Leonardo da Vinci: norma dari perbandingan 7 9Z uBp ul O0I'l = lPsnd lOOu[ :u 628't = eluuernlp y1 Blsnueu, ,6;fi",j,;;: <-'e{uleAodenueslqun /olnpoyl e1, rcOeqes seure uesgl ue6uep tenses !u! uespl ue6upueqred uopun66ueut SD6L ryles relsnqrog e1 'e[uepoleu ueOuep ]Bnses uElepueru 0ueA eAuuepgleued ue6uep 6qqe7 e&e1 Oue[unueul ht e 'lesseon 3 ';u; 6uap;q eped puelrq 6ue{ ngleued ;edues 'rcBllr 6ueA uepeqed pdepueu lepp Duepseq Btupl urnleq pdures nU eluefrel Ouedeg 'gp1 6ue[ w6upueqred uep uern>ln ue6uap sEtrre u6pr rcsep ue6uep elsnuBur ue.rnln ue6urpueq.red q;p;pluer.u ue6uep Fq {pq qpe; uelse;eJueur qBpl 6uge2 y 'qe; 6uel pBqE u/EpO q sep !p) DFI reqq '6unp!q t qprilBq eI udues srue1 ue6uop06ue6 '(DPI eleur FF srlptp qnu, rcQe1= q ue6uel ;al6ued ue6uep pdures ueGueg Ouefued '(6u1dn1 lnseturel) Elnur reqel uep ;66ur1= q nsns 6uqnd ryleJ 'n6ep qeareq rsgs edues unqn-unqn pep epdel 6uelue3= D|eI ouBluBd = resnd edues n6ep pep Guefued upp mml redues qe1 e1eur UBp lletl Oue]ued= ueqepqued UEp lBlnu, eAuqrun;es sele uegOeq QnQnf = f $ qf qi i q1 r.t :nlleq ;e6eqes e^uuegeced uEt sllnueur uep Elsnueul p6ug ;lep telnt! el6 'ulnurn leq rernq ue6uerelel-ue6ueteley 'urnrun 6ueA uBrnln uaF(nrr ole uep ryey '6uere1es ueuez e66urg 'efuurnurn eped uedur.r ur€lpp uBrnln ;pe[ueu e66uf]es 'ulel BUJBS rues uelErrqrry uep $e1 ue16uop6-6uop6p ue;pnr.ue1 6uef 'qq uep e:fur EED 6uelued Wnueu rnlnrp BrsnuBtu qnqnl mqesJel BfuelfEUa +rc 'd fd.rr 'Jelng UBp leuelJel e&e1 ;p1es Br.Err/! 'ueqeoueued pBqE ppp ouero-Ouero uep oleoueleqclf{ 'o..r,r opreuoel'UagV gep uB6uerelel'eurou p6eqes de66uer EtuBl 6uel'1eg^pd Bur,rou'!^ pruoU uep lupun1 6uerc'sna-.oq. uetuez 'unBrlJ uee[ere1 Burou leue6usru EUy 'prsntelrJ r.Eri1Ir. ueDu;pueqred Jlqpl ellnqureu 1n1un 6uereles e66uJq ErElr1rE qelel ueurlues uep euefies ercd nil rglean ples IEp[ lr (lqeseyl urnleqes j 6rE 3r unqq OOOe +) *a.r p;uet;d ue6uedel uErnqnl 6ueru qenqes;p 6uerc gp,aoT Elsnueur uernln ueOurpueqred Dugluel enpel uep IBueIr€t E ,,.q 1e1ep y1 <- 6u1s;e2 y Uep uelllplleAued ueEuep renses BlsnuEur uBrruln rr'liil.C ue6utprrq,t a VON:lg Vn$!3S NYHfl)fl VISNNVUII r av MANUSIA PENGUKURAN DAN KEBUTUHAN TEMPAT SESUAI dengan ukuran normal dan pemakaian tenaga UKURAN TUBUH F-7s0--@ f-62s-----l @@@ f- @@ F- @ 825 l--- lill F-660-i (l) - 875 F- 112s-------------1 @ _-----] makan l--7oo---- l--62s-----1 F-87s--l --------l Uruanpadakursikamarduduk dan kamar | , 5OO ,@ I----^--'l @ ---------.1 Ukuran pada kursi keria 875 F-875 l-(!) - 9O0_ 1000--,1 Ukuran pada kursi kecil untuk meja jahit dan tempat teh t- l25o ---------------l 6G) Ufur"npadakursiiok 710-----1 I I I @ a"t"rj" sambil berdiri @ Samoil berlutut F__ @ 26 @ 1 500-_,____________1 @ Samoit duduk @ Sambil jongkok I I 7 LZ @ 9ttz sts @@@c --1 lztz l- oool F E - --l ffi L:_l gNnAVd NVo lV)lcNoJl-- NVONVI SVI NVCN3O IVdIiTSI NVHNINE3} HntnE3! @ Oslt @ F t Sr9 ---l sztr @@e ---l l----l i'- 0001 sa'. - - (, (laqel elarat e^utesrul) 6uelo:9 = ,t! dErias r66uruar ueLn16 m0z rul ^ relues uelel-ue1ep Q) irei m l-- se9 --l l- osz! 6i) -i Hnsnr tstsod l tvcvul-u\lvcvt'lu:ls rvdl lSl. NVHn.,Lnsf) uelel>1eraO F Sl8 --i-- sro uel6uef -+- @ Ere ---1 etues l-- 051 --F 0Sl J- qe>-.-- fl v 0S1 - g l!l ^ 6uopua66ueu r;6;;0" @ oszz 6uereq H OuetuedqrqatOue,{ueutuv szlz @ nS nI lSlSOd trlvCV I,I-UIIVCVl,I H3E l g gN uenpedroqllodr.f,,t-li Oo0z O -i lJ.U 3J. N v E fi, - reurouu,qnlnqo)t @ ueldLur-rr-=l;= szer ----= c*. 3 - t- n 1.il 'I o9zz @ F- 001.r @@i- ---=j xodl to-I3x ynINn Ivdu\t3I oslr ---i NVH O1t 53) -*,9 -,,sq F"9 ; 'i I 6 J. I , a 1 a ,1 i i1 6uenr uelBleued uep n +- leulou uelnln ue0uep lBnses rvdn3r NvHnrn8:tv Nvo NvHn)n9N3d vtsnNvurl upqequrel %0 L < Jeqalaul ueleroO utelep €,-<-r-r?* gNlONlO VUVINV lO r*-il!!lr MtrI3I NVHfr-:g PENGUKURAN KERETA API. UKURAN MANUSIA DAN KENDARAAN 1:1OO Kendaraan yang lama dan yang baru seba' contoh untuk kebu- N s- gar tuhan temPat mrnmum untuk Pengang' + kutan penumPang N + o, F1.s4{F1.62'l 4\ \9 2,80 o Gerbong kereta penumpang. denah, 68 tempat duduk, 0,45 m setiap tempat duduk. panjang keseluruhan 19,66 m, panjang gerbong kompartemen 12,75 m, panjang gerbong barang 12,62, - 30 cm Penampang lrntang untuk tinggi anak tangga 28 T F ?.i .: 11 /A \, (a) - F Gerbong kereta api ekspres, denah,48 (Kelas 2), 1, 05 setiap temPat duduk tinggi pintu 2,0 m lebar pintu 6G-70 cm tempat duduk, panjanq'keseluruhan 20,42 m, gerbong barang 18,38 m 1,97 F --.{ Kelas 2 O 2,10 Kelas -l 1 memaniang untuk lr san Tingkat atas suatu gerbong lantai ganda yang berporos 4 P r I Potongan F-]:A:=- ^ (4) - goc # 1e06 ----t lf;- - ----*-1eos Trngkat bawah suatu gerbong lantai ganda yang berporos 4 (100 tempat - --------f- tcoa -1110 memahlang r\i' + lru -F duduk, 18 tempat duduk lipat) F-1050 + i : ^ (U E c', I " Tingkat atas " I Ruang . r.lS makan ;' Tinqkat atas suatu gerbong lantai ganda yrns berporos 4, ruang makan dengan 32 tempat duduK -.j9r Polongan i--,'F- 111{) -:+: --lR - ]-&rFolr ----i-ieo6 i--ljfr=i-,.,. @ ringtrt bawah suatu gerbong 28 --------+--------1e08---------l- reos -----1- 1eo6 --------+------- teos ------+ tempat duduk kelas 2 lantai ganda berporos 4 dengan kompartemen ekonomi, ruang makan dan ruang barang, 28 r 6Z 6 uelep ,1,qn1 erepn ,"1", ny"n" lrunuaui ulel/E6 uelep fi <-.raueqng ElsnuPu.l uepeq spuEd uerenla6ue6 61 E/ r66urual rP rEoEy ,9',0 buenl uPlep eJepn uesPuPUad 9Z tz0 nz nlu9quau 8Z'0 98'0 96'0 lz 90'r OZ 9I'l -r^uad pped uPsPd Eured EpEd 8L LI 9r'l tl 86't 0t zt re'z 0t €8',r 6t'z 06 qtqal ouEJnl -qoe'l er!)j"erl)i otl qtqal .uernr qtqat ouernl erl-Prl Ot qrqal ouernl 9|' Llqat ouany o/oL'O?, (uPplraq) uE -te!6a)i uelEp o/o9't (uEElreq) uE il vt'z -lEl6al uelep %6'! ut\-e,\ g | 96 PDj-erl uetep rbeqrat (uEr3M) seuEd I L I 06'z ze'8 r9'e t z6'e ;h zz't 99't 68't ."rnur" ,"0u", ,.r*"Jrdi3ro buepas selr^l)iP uEouap esEAap 6UEJO qrqal 6uern)j leqErlsr nlleM EsEAap 6uplo leprl eyrl re1rl Llelep 6y1, ueurqa"l tnlnuau e(eqegaq 6uei( luqed se6 ueunqu.irl c'l cl 9'0 e'0 z'o 90'0 90'0 90'0 90'0 t00'0 ro0'0 t00'0 t00'0 EOO'0 9000'0 o'7, 9',e l+ 9'0 1l L+ 6e'9 n aB'9 I 9t'L L 8Z'e z8'8 6 gz'L ot 08 00e .0'0 r sltBqsqtoq 6unsou€-1 0t It r0'0r ,9'0t zl z0'! I e0'zr zB'zl tl gl 9l 69'e r 'tt LI te'9 t 9Z'9r 8L 6L zz'Lt 9Z'8I oz IZ Bt'oz ez E6'ZZ 9Z 9Z 6uereleq ire IPZ 6uerelaq uEsV n1r 6uenr TE 8e 68 z9'e9 0, L' sz'9s ZT t6'09 6t snr9laco uel rsBlIuaA -ep sEu nlPns -Pd e^u ror lnlun'lEuE-IEuEInlun 8't -7'g 6u;seu-0ulsau - ue6-e erepn e>pur 'urelep-rlelBp dnr;q;p 6ueI sedeu:aq 1p3.r EuBs6uereu ei(uueleqrlel o%e - ! resoqos urpse vz rw .@_oFrE den ue[6 9p uep urese tez t!B[6u OZO'O ualnpaueuJ qE-eler 6uero de!1as 6un11q;g 'ersnupur @ - O e- ue6ump.lr lqun uelereAsra: uep dnlnc 6ue[ uBseueured ueEuep ueloqered lrq!-r' rseres ledel 6ueI 6ueru uielpp ledural eped rpsaq dnrrc 6uel egepueIe,(ulps!r.u sBuBd ueqeueut 6ueI unOueq.ua* P-lec' lez uewePq uBunoueq lsln4suol uEp LlEUru rleE rp 6uenr 1e1a1 e6n['qeuru 1se1ol tlBlBpE uqn]uauaur 6ue,,, 'lenses eluouerel uPp uEurPIu 6L€.; e{uerepn upqEqualol 'ueuelu B^usEuBd eJepn 'urese 1ez dnlnc 'u!6ue ueJrp 'seqaq Oue[ prppn uqnpadc e1ey1 'uendr.ueual UaqureuJ uep ueleqosal B6e[ua6ue['ue6uny6url nlens Uaqulaul uep ecenc ups€uE6e] depeqral Elsnueur rEunpuqlau snreq ;e66uu qeu.rng Uadlog H upeqouad up1esupraq) t @ ooog I 6l or Ersnueu.l ueprre den uep 6uere urese rslnpord reqerlrsl 6uerP uese 6uere uese UPI^U 0t0'O rE den uEl/6 ze uBsE lEz uEtcu €0,6 qrqel 6uetn>1 ... elPr.elEJ IlPlAl eJPpn Jpqpqualal oa!B ^t-;l;i:l: ":":'.;,::,,,.,.!lll.,!.!!l,rl,,ili,i,l..,..:!ir:l,l,.l,o,' HVUINU NVO VISNNVU\I G-' \9i lnoL @ uEt"u 19Lo'o .IVCCNII a..E'n 6r.r*u Inlun '(uEun6uEq s!ue[ ueouop rcnses) ,ru g7-€ I rEsffi BsBl ep orjEJo !6eq eselq erepn 6uenr rcoeqes dqnc qErc 6ueru eurn;oa a|eu 'ledll r1e1 7 redues z/!l elum spqeq lEleuel 6ue{ ueun6upq uep dnlnual ete,pt-e ueEuepqeruepBJepn ueJalnuodeuaJB>l ldelel'uef &oac psplq Elepn ueJElnuad ueOuep IpuE-IeuB deqes for eur g ! uep ese,r ep 6ueio dellos Inlun cur ZE reseqas erg 6uBnr nlens mlunuaur !u! lpH -% [ Uep qlqol urpse rErle] 6unpue6uer.u qepq lepfl ug6unu ledepas qEuIru UEE '6ue66ue1 6ueI leqes ueBppal fi e elelas zrx senl uEp Pse,l^ep 6ueJo Inlun zu, 9'6 ,'gJPseqes -6u1seut 6uent senl qepnsdn)ncu g'7Eue166una1 ue>ledrueur (u!6ue uerlp eleJa6 eduel) pnses 6ue{ tsetqr.B' rseueuaul ugOu;p 6ugled 6ueI 6uenr rsts eped Duepes 6ueI seued eMqeq 'ue)rleqJodrp snreq 6uent ueseueuad epeg lelsoo elel-eler sl 6)u rq, uelren;a6ueur ueperepn pepueselezdes;q6uauasn q1 EIEpn uBqnlncF)t erep61 -qPpual reJ€pey 166ut1 EpPd {a)i lrseq A-s erepn uE.lElnuod Inseu lnlr uPnluEq uBouep us)uEf'6!I snreq BIEqBqJaq 6uE^ lpz uEp urPsp lBz 6uerny pei-e-r gol upurPlBq (re1ea1 rp rro],e-E uEOuenJ p)pur '60l 6ueru Uedas) dnlnuel 6ueI 6uen.r urplep 5luqed p rEr lllPs qeunJ lp lnsnq nEq 'snleueu sruel eteces qa,rr-el ndruBl euerel InJnqllaul BJppn ueBpBal e|;qedy ledurel dplles Inlun Eur Ol e60u!q rnpq 6ueru lp 'Jr" 9p06ulq uqurunlp ledep ynpnp 6uenr rp 6uero deg6 6uenr eurn;on'upJnles rnlpleu €repn ueJEInUed (e:f6E plopuol ueouap rnp[) rEseq q1qe1 6ue{ BrEpn uErs,)|r{-c uep uBle!6e>l 'upueleu 'lpJsq ue6uap Ensos qepin 1u; e{uenuag 'rp den uep OuErE rr.r€* nlr BuarBI tlalo '6uuol rpefuar.u erepn Bmtleq ueesered uellnquruau uep uebuol6uorol nlnLl upp lnlnu rltpual lndeles 0ues6uerau e{uesrs 6ueI 'uere:n6uad qe;rpefuel sele rp seued gelaap epe3 6uent ute;ep e:epn "09 - OL 8' rrlld uBEuBru 'uelenq elec ue6uep lenryadc ruelep EpsqJsq '1e60ur1 qeunr Inlun lococ lpp[ r66url 6ueI uee>lnurad ueseueued ue6uap rsoq upp ualo uep den ueseueued LN ou 0t 6uenr ueqequelay 9t 9e'89 EL,IL zz'9L 98'8r. e9'28 q. ueDuep 0uenrerep6 It t t'99 c %09 - 09 erelue erepn ueqequralal et tn 90'29 -g[ 'uel6ueuaIuau.r tr'6e ot'gt o+ qequrol nleual 6uPI 6uenr etep61 'ng1 > uep Togg < e,(uresaq t0 00'9, -eltp tEdac -ebued !nue['1r1eIu -od qruaq nluequrauJ 0€ lL'et ed -ersqeq t,Bq L ledulas ert @ lnpnp 6ueru uEPp nElB 'eur zt-8 JEssqas xeuREir -ured urOurp ueqr; 6A 9e url u}si uoJq dEn rol)i den unrpor den -urad uep uelnsnq 60'LZ t9'tt uplE6 upsv t0'0 leDuual rre uelnlueq t9'92 z9'sz tz'oe 68'te t9'ee 8t'9e ot'Le letuouv L'0 [Ptl?Up IEdEG 'epeqroq tz tz'tz \l/ (uepeq seued) o/E sete lp lreu nll 6uenr seued eltq 'euelnral '1e16uruour 6tler{ 6uenr seued Bp€d 1e16utuau upp ersnueul uepeq seued upunrnuod eirrtlstred nlens lenquaur lurJrE den uelnlueque6 '6-g <- 6utseu-6utseu-t uelerelsrad ueOuap rensas ersnueur r!e dpn uelnluoqutad 9t = L - 6uere uBsV 6uEJalaq eprs)iouou uoqret eprslouou uoqJe)l z'o I 6C'6 :*6-q Eunlue6rel Epeqraq lnqesrel seupd lslnpord 'JlE r@l lesEureu Inlun dnlnc oue^'urE[EM0Z9Z UBq 6uec ucq delles ue>lllseq6ueul 'ue[736 9O1 - O e Et '.rre[ lpreq up6uap BsB,\ ap Gueroeg 'uElEM 9'! qnat &r.nr tllssq lereq 6X de[es ue1;tseq6ueut 6ue^ ueuelari r-p ."c lseupueu 6ueI'ueao ue6uap uelEu;pueq El,lt 6uer6 'e{uuelelo6 ue6uep lensgs og t - 9 l. erque E iEE nl)E^ BpEd'"OZ Brelue qelp! ]Eqerllsl rs6od -.erc uP)louBualueur 6u;pd 6ue^ elsnueu r6eq ueoueru *LE€ unqel z/tZ ersn uep lr3el leuv 'Jolrl ruElpp cluc 0 ez'9 09'9 ,f | inluel ersn eseMap 6ueto 6 69'Z E ,le ueoPn -6uad eped 9t 89'r 01'r yol't, a\\-av1 Bped %B'00 er)j-elt)i uernles e 6 Elr)j-elr)i UP]EU 6t se'r o/oBr91 s-ec ,'ruetusBluelerEel Eped rUadas urunuetu 6ueI &len, BpEd le)Eulueul nl! lslnpord 'O - O ueepee; uPse lPz uef/eu z0'6 qtqal 6uetn>1 I a\ I Penielasan untuk suhu 30"c 28 1 e26 Saluran panas: pemindahan panas dengan kontak lanosung. Daya hantar pahas misalnya tembagi' tinggi, bahai pe;ahan (vanq sedikit dirembesi udara) aliian udarai ikut irLiroanokui oanas, t)'Oari menladi panas ketika berhubunoan denoan tubutivai'o oahas (misalnva alat pemanas, naik, mendingin -di langitlangit dan'turriri kembali. Uda?a bersrfl(ulast dan membawa serta debu dan benda-benda yang melayanglayang. Makin cepat bahan penghantar panas (misalnyi aiiOatarir atit p€manas) mengalir, makin cepat pula jalannya sirkJlasi. penyinaran panas: permukaantubuh yang panas mengeluarkan sinar, yang terjantung padatemperaturpermukaan. Penyinaran itu berbanding pangkat4 dengan temperaturabsolutnya, iadi misalnya 1 6 kali tingginya,bila tdmperaturiya E ! E,u 14 E E 5 12 14 16 1A 20 22 24 Temperatur udara dalam ruang (3) veoan 12 14 16 18 20 22 24 26 26"C2a | .. Tempe'aldr udara dalam .Jang i. ({) v"o"n kenyamanan da 28 am C ketembaban ,| E E ! E .! ! o lemperalur udara dalam ruang ^ (Q) l.,dalam'C @ Pusat panas manusia ,| 1? E 34 ! E ! 6 30 + ! 2e ! t E 6 26 E 24 E F 12 14 16 2141618202?24 18 Terqreralur udara dalam ruang r)rdalam "C 6 + Temperalur udara dalarn rLrang Xadardrda[ udltla dk0 0sampai 5 5 sampai I 8sampaa 10 10 sampai 20 20 sampai 25 di als 25 41 di atas 41 f6l Kegun@r seb&ai pemapa$ar} r) /-A\ Temperatur udara dalam ruang Nreoan kenvamanan f {dam meoan kenvamanan . baik baik memuaskan bertambah jelek sudah berbahaya lldak serasi sangat Fer&saaft pad* waktu bemapas .ingan, segar normal masih daDat dilahan berat, penqab panas lembab -L z1 (i -o,37gx-). Pe6amaan ini dapat ditulis juga dalam bentuk p = (p,, + qA){l + 0,041 (x.,.2 @ lilai t<etemoaban udara untuk 30 permukaan makin tinggi. Mulai 500.C panas dapatdilihat sebaoaicahava. Penyinaran di bawah batas penglihhtan cah'aya disebut inira merih/ penyinaran panas. Sinar itu bersinar ke seoenarj arah. menembus udara tanpa memanasinya, diserapoleh benda padat (diterima) atau dipantutkan. P_ada penyerapan penyinaran, benda padat-ini (,uga iubuh'manusia) dipanasi. Panas penyinaran. Penerimaan panas oleh [ubuh karena seba5 fisiologis merupakan yang paling menyeningkan untuk manusia dan juga galing Tplyehqtkan (open ubin). Suhu yang pating menyenangkan: + Februari/Maret, ketinggian 2000 meter, -stC, -udara V-anq bibas d6br, dan kering,langit yang biru tua, matahari yang-berkiiau -di medan salju. lemperatur penyinaran yang tinggi, suhu yang tidak menyenangkan: Pertengahan musim panas (daerah tropis) langit yang berawan, ditambah temperatur udara 30'C, kota besar yang berdebu, keiembaban dan panas yang tinggi. Temperatur penyinaran yang rendah. Rekomendasi pembentukan suhu ruang. Temperatur udara dan temperatur permukaari sekeliling. Di musim panas nyqman pada 20 - 24.C, di musim dingin kira-kira i1.C (plus/minus 1'C). Temperatur permukaan sekelilingnya sebaiknya tidak - 3'C dari iemperatui udara. perlbahan temperatur udara dapat diseimbangkan dalAm ukuran tertentu dengan mengubah temperatur permukaan-(temperatur udara yang menurun t€mperatur permukaan yang naik) Diagram pada perbeilaan temperatur yang besar timbul suatu gerakan udara yang terlalu tinggi. Permukaan yang kritis terutama jendela. Saluran panas yang besar di lantai melalui kaki harus dihindari. (iemperatur lantai'lebih b'esa; dari 17.C). panas kaki dan suhu dingin kaki adalah perasaan manusia. Kaki telanjang merasa panas dan dingin hanya melalui lapisan dan tebal lapisannya; kaki tidak telanjang merasakan melalui lapisan dan temperatui lantai. Temperatur permukaan langit-langit tergantung pada ketihggian ruang. Suhir yang orrasaKan manusla ktra-Ktra dari temperatur udara dalam ruang dan temperatur permukaan sekelilinonva. Udara dan gerakan udara. Gerakan udara dirasakan sebagai aliran udara. Aliran udara mengakibatkan pendinqinan tubuh . Temperitur udara dan kelembaban udara relatir. Suatu kelembaban udara relaiif sebesar 40 --5^07o nyaman..Pada kelembaban yang lebih rendah (lebih rendah dari 3oo/d bagian debu dapat terbang. Udara segar dan pertukaran udara. Sebaiknva ialah suaiu ventilasi vano dikontrol dan bukan suatu ventilasi yanq be;sifat kebetulan dan taha; lama. Kadar CO, udara harus digariti oleh zat asam. Kadar CO" O,1O v.olu.me % tidak boleh dilampaui, haka di ruang duduk dan ruanf tiilur diadakan pertukaran udara 2 - 3 kali/jam. Kebutu-han manusia akan-udara segar berjumlah kira-kira 32,0 m34am. Pertukaran udara di ruang duduk:0,4 - 0,8 kali volume ruang/orangfam. Kader ait absolut KalehbabEa udara rolalit iemleratur 2 g/kg 50'/" 0'c s g/kg 1001" 4"C s g/kg 4,J./" 50q. B.C 21',C 00% 30'c tidak dapat ditahan kadar airdari penghembusan napas 37'C (100%) air dikondensir qelembung kecrl paru'paru Sesuai dengan rumus yang direkomendasi oleh Comite international des Poids et Mesurs terdapal persamaan nilai angka untuk kerapalan udara lembab 0 = [3,4853 + 0,01 44 (X ,,2 - 0,04)] 1o', penyrnaran. G€tombang penyinaran makin pendek, bila temperatui - 30 o berbeda dua kali lipat. Dengan tempi:ratur berubatilu!a panjang iptombang menyimpang lebih dari 2 " tvteoan kenyamanan -+ U Konsepsi pertukaran panag s fi,0 ! $ro SUHU RUANG Selain suhu luar ada juga suhu ruang yang dipengaruhi tekanan udara. temperatur udara, kec€patan udara dan .sinai metahari dalam ruang 'i yakni temperatur penyinaran. Kerjasama optimal faktor ini menimbulkin suhu ruang yang nyaman dan memberi suribangan bagi kesehatan dan Kemampuan manusta. {enyamanan termis.timbul, bila tenaga panas jasmaniah yang diatur dalam keadaan seimbang, yakni cukutdehgan biaya minimrim k-egiatan IuDun mengatur udara panas. K€nyamanan muncul, bila keluaran panas tubuh sesuai dengan kehilangan pdnas yang sesungiTuhnya. Aliran ianas terjaor oan permukaan yang panas ke permukaan yano dingin. Tindakan tubuh yang henjatur suhl Pembentukan panas: peredaian darah kulit, peningkatan kecepatan aliran darah,. pelebaran pembuluh darah, berjetarn-ya otot; prindinginan, pengeluaran keringat Pertukaran panaa antara tubuh dan sekelilinonva Arus panas bagian dalam: aliran panas daa prisait tubuh ke kulit yang tergantung pada peredaran darah lubuh. Arui panas dari luar: sa[urai panas melalui kaki, aliran udara (kecepatan udard, udara dalam ruang dan perbedaan iemperatur antara permukaan tubuh yang ditutupi dan -yang tidak ditutupi), penyinaran panai (perbedaan temperatu-r antard permu[<aai tubuh dan p€rmukaan sekelilingnya), penguapari, pemapasan i:ermukaan tubuh, perbedaan tekanan uap antara kulii dan sekelilingnya. oinoing y"ng memben panas @ ruang udara pernapasan - 0,04)l I g/kg 0 g/kg 28 g/kg 1 @ 1 1 20,c Uraian Han musrm dingrn yang rndah, suhu penyembuh paru-paru (Davos) Waklu menjelang aknI mus,r gLgur yang lndah Suhu ruang yang sangat bagus Suhu ruang yang bagus Suhu ruang yang sangal lembab Hutan hujan troprs Unfuf. perbandingan beberapa n lal kelembaban udara relatil 7 TT .sBtB lBluosuoq {lB}uospoq e^uuplpqflol srl uep geloluol 'sBlB el qEpual ll€p rED rFr ualqp(pluou pnses uulqeqe,fueu DUBI leqeu ue6uep uB6u6p @ e rp:c lBnses 6ual DuBlllueul lslsod qepuolBpBd plelslou uB{BduJsusu nBlBOuef,{ueurq.nr uBllBoueuaur uBouep uB{Bdueualx uBouap lepued leou€d qlqel utoet 6uenr 6uBnt lnpns mons (O e 6 Udues l.rr6c i6q r6a &d ,stepu€l-unsn,{ueu oueru, ouBru" rpoBqes (O <e lsrni1 tsjnl eteu efeur uii uep n1u1o ntutd ,ellipue)-uns.Ii;;;J;r-,i; leoBqes @ Buarn _ epeqeq qn:eoud rB^undu,ou ledBp_Bures uurnln ue6uep e^uuelsqllel 6uunr er(uueleq1;e1 ouBnl el rntBrunl) outputp epBd uPpBdas u?I6unl6uattp OuBl p66upl lBu? 'snjnl >la6et udteqrrel seib uerDBq ueouop uelrEnsostp Ouei( 6urpur6 el ue6uepued uu6uep ueus 6uB^uroleq rslsod epBdliep i,(uue1eq1;e1 r66ur1 qqq e^uBnuss ,qEmBq lBqltsu nUBAepBd noBJ ueBselad usouep !6el {E^quB}O qB teq uBp lEqlllp epBdUBp ^ e! gqq sBlp uBp leqilp 'uBunDuBq nlBns BlBuj roDurl E^uuBlEqltel tsrsod UBO lul 1: k &lr-c - t A 4\ \U *6rg"i @ - I v t (uenlEs) Inpo!l lnlnueu el6ue EtEp-elEo (uElnluauau Ereces nluequou lEdsp lpdpp e66uEI leuE ueroequad) eues rElupl 166uq1 uep 6unpa6 uejnln undrlsatu ueJnln r\ I I epedrep upluEsabu€u qrqar 'Eues )ipprl plur'duel ,r* r6"l"lg;:j'"Xt|iJ#3 @ epaqraq e6nr rd'lal'€Iur,saq "o"or"o srtets qnre6ua4 r'r9311r"ol,ur1i[.'E'f#[,.]#"!!E?3";l sruEUrp @ qnrec-:. t a e 166ur1 uep reqal upllel6uruau )i?to)i-lelol elod 'p e p^eqec uE)l]eqe^uau qund euJea Euarel 'q e lo]uou lpelueu lenquau qrlnd purpM'pABLlEc qEualJaduau uEUi] aJea EuaJEl'e e 6urs6uEl uplqeq -aIuau uelq EureM ersnueu ueleqrl6uad qeqnOuau uere)ipd elod uEp Eurpa eonf ,\ !, trlladsrad unlnq r1n1t6uau )tep!l Elareu elrq 'elutesaq epaql,aq lr1>ladsrad nlens uelEp- lEqueblP 6uEI EAuresaq EUes bueA buEJo enO f6\ \i/ \_,/ 0ue[ued PUPs e^uenP€I undr)isau'epoqraq 6ue^ uBe)inulad 'aradas eouet p^upoe ueOuao 6uplued eJ:es 1dp,1 ,leduel q uep e 1ire1 ,Jg dele6 qrqal €urEm uelqeqe,(u'au de1a6 6ue,( EUIPM nlens 6urdues lp 6uprot euJeM llcolJodlp snJEq []rlnd Eurem uEelnured eleu'Lllnd uPp ueyq euremreq 6uel ueElnuJad uEp Jesoq Eues 6uEI qnre6ued epe elrg 6uillu lPleles eluepe ue6uap 6utcunlau lElelas PIuun66unsas eiuueputter 'ieinc'eaq reme6ed qo1ot. 6ue,( rur snrnr li6bt srre6-snrnt le6al sueg n (!r) 4f\ \9/ $P 6E E +J+ >+ VIVIN NUNZ qa fIr tooo l- {ffi 6 \9 o O ,-.., O ^tv o-o o ueunEueq uProeq enuas Inlun Ebn nleuaq rul e,{uqn66unsas epedrep qtqal qllnd uEreled,aq buPA '6urs6uet qtqet eAuuelEqllal uElrq LP reledraq 6ueI 6ueto euES ueJn!nlao 6uPI urlnd eurPMJao 6uEI epedrrPp lrcal Llrqal eIuuElBr.llla\i uelrLl PulPs lnua6 rOel sup6-suEO n oxo /-\\:./,/-\ (Jr-lL, wew$u uetEp e^u6u€[ued Ppaq]aq 6uE^ suEO luEuou uPOuap 6ue{uEd euPS )teprl p^uuEleqrla)i O-l uep l-V'iPrEI '6uelued Eues e^uEnpa)i undrlsau (IlElgr rBseq) BUJBS ouBI JeleutB -tp ralundueu BIuBnp€)t undllsu 'BUPS lBpll B,(ulBduBl uerelourr rydrcpl Bnpel tuBlBp lpv uErB)l6u-l @ /?\ -teq 6uEI rnluaq uep uEelnuiad \y qllnd euremrgq ue -rel6urt Pped -ueplrcel qrqal +Eluueleqla)i uPqnpleri uEp u€lrq eulPM raq upJe,6url r MATA UKURAN PENAMPAKAN BENDA l-_ 6) v 6\ v Pada ruangy,ang rendah, Pengaruh ruang!-adasuatu Pandang- an' (gambar statis) r,o ____t Pada ruang yang tinggi, pengaruh ruang melalui tatapan mata ke atas (gambar gerak) Kegiatan mata dibedakan dalam melihat dan mengamati. Melihat pertama-tama berguna bagi keamanan tubuh, pengamatan mulai, saat melihat berhenti. Pengamatan menuju kepada menikmati gambar-gambar yang diketemukan dengan melihat. Tergantung apakah mata tetap pada obyek atau menjalarinya, maka orang membedakan gambar statis dan gambar tetap. Gambar statis tergambar dalam suatu luas sektor, yang garis tengahnya sama dengan larak mata dari obyek. Dalam "medan pandangan" ini tampak bagi mata benda-benda "pada suatu pandangan" -+ O. Gambar statis yang ideal terlukis dalam keseimbangan. ,1 'l.l cm Keseimbangan adalah si{at pertama keindahan arsitektonis. P l:i'l::t::;i:tlt::::tl horisontal l.1\ v Medanoandanqanmanusiapa' da sikaf kepala=diam dan mata ving dlgeiSxin lebarnya 5+', fte itas-Zz" ke bawah'10'. = larai pada pengamatan banqunan yang sempurna v.' fiv -r- I e Medan lihat mata yang normal dan menatap.terus mencaKup sekelilingnyabg+rrlYqli,Lt: nikira-kiraluaskukujempoldan suatu tangan yang direntangkan 4F t{-;fu,M - Y r)" /r /.A v KetinggianyangdipeF lukan,unlukmencapai pengaruh yang sama seperti pada jarak 8,50 m r"i"i."il.i----^ Perbedaan vano taiam dilihat mata hanya dalam lingkungan seluas 0 1 ' yang dibedakan adalah = meoin udca.'iarit oatas dari bagiandesain menenluXan, jaiak E mereka boleh-sebesar bagian desain ==3: 0,000291 = bagian desain = d atau besarnya desain E tg 0"'1 Juga pengaruh dalam ruang tertutup tergambar melalui gambar statis atau. gambar tatap -+ O dan O. Suatu ruang, yang batas atasnya (langillangit) kita ketahui dalam gambar statis, memberikan perasaan tentram, sebaliknya pada ruang-iuang yang pan.jang menimbulkan perasaan tertekan. nvinaran vang men' nirlrrni iikd iidak 1 1/2 F- iT Tepi yang tegak lurus kelihatan menjorok keluar ke atas, yang tegak lurus dilekukkan pada bagian tengahnya. -+ halaman 31 @, juga -+ halaman 31 O - O 20,0 m s.o.l >t-t.go't'---!- II Jixa suatu tulisan pada .iarak sekitar misalnya zOb m masih dapat dibaca, maka tebal hurul /i\.:./ (menurut (5)) = 700 . 0,000291 = C,204, tinggi normal"h" biasairya kelipatan lima dari d = 5. 0,204 = 1.020 m Besar bagian bangunan yang masih harus dibedakan menurul (6) dapat dengan mudah dihitung, setelah jarak normal bagian-bagian mata dihitung secara trigonometris. T h I l- Fh--i Detail 2h ------ir PenamPllan keseluruhan 3h lkhtisar keseluruhdn derigan kelilingnya matan hal-hal yang khusus, harus memperhatikan jarak yang disebut di a,as. Pada waktu memperhatikan benda ini, kita tidak boleh menyanggahnya (Barock) dan misalnya pengaruh perspektif diperkuat dengan jendela dan toniolan pada tembok yang miring (gereja Peter, Floma) ptau bahkan oleh ton.iolan pada tembok, langit-langit yang melengkung dan yang sejenisnya, yang digambar secara perspektif. Yang menentukan besarnya adalah luas bidang pandangan -+ t0 jika perlu luas bidang lihat -+ @ dan untuk pembedaan hal-hal yang khusus secara tepat ialah luas bidang baca -+ .6 dan @. Jika untuk bidang baca menentukan besarnya hal-hal khusus yang dibedakan. Orang Yunani menyesuaikan diri kepadanya dan telah menentukan besarnya galah bulat yang terkecil di bawah pelat gantung pada beberapa candi dengan ketinggian yang berbeda sedemikian rupa, O a mengisi medan baca seluas sehingga mereka pada jaruk27 0'1 O (seperti Maertens -r telah membuktikannya; iuga gambar' gambar yang dikembangkan menurut tulisannya -+ 0 - {0). Dari situ terjadi juga jarak buku dari pembaca > (berbeda menurul besarnya huruf), jarak tempat duduk penonton dari pemain sandiwara dan sebagainya. ) F- Untuklebarjalan.yangmemungxinkan suatu pandangan yang menyeluruh dan suatu penga- Dalam hal ini harus diperhatikan, bahwa mata dipengaruhi oleh 1 1.7 m tT Yangmenentukan Pe- Pada langit-langit yang tinggi, yang baru diketahui mata dengan memandang ke atas, ruang itu kelihatannya bebas dan agung, jika jarak dinding dan perbandingan keseluruhan selaras. Mata menilai perluasan lebar lebih teliti daripada dalamnya atau tingginya, tingginya kelihatan selalu lebih besar. Maka sebuah menara dilihat dari atas kelihatan jauh lebih tinggi daripada dilihat dari bawah + halaman 31 @ dan @ I ^ (9, Baoian banounan Yanq terletak di a-tas tonjo'ian, yahg harus.dilihat, harus seimbang tlngglnya a, baqian-bagian khusus daPat memoerlihatkan kepada mata oerniukaan Yang lebih luas ijengan mengubah bentuk c. 32 yang berulang-ulang dirasakan mata sebagai ketukan atau irama, yang menimbulkan daya tarik yang mirip, bagaimana telinga menerimanya dari musik ("Arsitektur, musik yang didibekukan", -+ Neufert, BOL) penyesatan optis. T z\ \9/ Di luar rangka ini mata menerima kesannya melalui gambar tatap. Mata yang menatap mendapat rintangan ketika memandang, yang tJkuran mebel 4.0 < desain = tg 0" t fi\ \9 keseimbangan) dijumpai dengan arah dari kita dengan lebarnya dan dalamnya. Rintangan-rintangan semacam itu dalam jarak yang sama atau 2.50 J\ (Para phisiolog sedang mempelajari ilmu indra keenam, indra keseimbangan dan statis, yang harus mendasari kesensitifan keindahan kita, yang kita rasakan terhadap benda-benda dan perbandingan yang harmonis dan simetris. -+ halaman 34-37 atau terhadap benda-benda dan perbandingan yang berada dalam b dan aa k' e8 " ' lsaq 9t '' " 6ue1e1 ueceu-uieceulog 08 09 09 0t. ' -remraq serol 6ueA eleq nleg 8t 2C 8t ee ze oz 09 9e OZ 8e Z' 8t !L 91. "" " qtsJeq'snrdnJrE en1 1r6uel nrrg 0t " '' '6ueral nlrg 0g - 0r "" I " " " '^'"" en1n6u1 qe.lec qeroy! 0l ^' qeJoy! 0z """ uEoutunl-butunlel qnuaf-6uereuqeteyl 9t " ' epnuiqEray\ Ob ouepas 1e11o3 9f ' " 9a "" qrs.raq 'ue1e11ocey 6uruny 6ueta11e11o3 92 uo^o lelad dele6 eu ' '' "' '' ' nleg 6urun>1 eleq nleg 6ueleq6uad nAel 1e1eg 6uue1 uoleq nqelay ' 'nqP uPialsald uele:ed-1erada1 nqelay lalsed 'lnqual ne[rH qeJouJ ElEq " ' " '1ndu:nr nelrg 0e 09 -gZ " " 09 09 09 qlsJaqe;-:, qrsleq uo.ry i' 6uetel enl 0_ '''' 'uPseule-seuJoal ' OL OL OL '" OL ' '''' ' -- epnu 6u _- qeleb 6urpe6 6u 08 ?8 -- -- rutetel6__- un:1rs 0u -- . -- . tndelu--= '...rlrlndse_:. (%0) lnlosqe 6ueI u.relrq uep (%OOt) stluoloi 6ueA qrlnd erelue re .. resaq nlPpol 'ueer;nuuad uEqeJaf,)> ue -IeLlrlaI uresop eped llBlas eLu.el -n.ral 'ueOuu qlqol ueleqllol oel -aD eu.rer,r 6uelelaq lPlel ueoaP rp 6uetel eutervr snsnql ueuelf @ '1ry11o[9o11p q1qal ujnuolet EAulselequloLu6ueAOuelrAuau id'i",64;;; ;;-r,6H5; Uil; @ i:,,i[i Eli,l,?tsf,,#1?;,Ll.'; G 'ei(utebeqas upp Llolol qrqel ueleq -rlay 0ue.ra1 eu.terrrr 6urpulp uedap ri a'ereo erie^ 6nsiiiri irJtuari -oqet'upeuEsnjadLurirBoBiiuiei @ . deleO '0ueral eurer* l!6uel1!6uel uep dBleO eu.relr 6utpurP ePed eurEM uoqlp lt6uel-lr6uel e>11 'r.lBpuoi qrqat B^uueleqIaI ue rO rnlun'et or ledu.Jol upp urrB#J:['lll"i3i#1ffi3 b-;r-tl-ri-? edft i9q!i51,leliu"ns ueleunorp Llrlnd euleM elBul 'inleJal ueepBal uep euie/vl tpopqas 'ue1le16utuatr 6uere1 eure11 eurpln supo @ -ouenu uelouau oelao euleM fO v 'ueI6uolo66uoLu Inlun uep uelqeJte66usui Inlun 'uelqetacuou uetl[Jap upouap uep irsrlelleuaul Inlun 'utEl 6ue^ uep nles B^uutel eujeM IodLuolol uelL{estutaul }n}un' 6unlnpuouJ 6uEA ueueJad 6uEOatuoul qrlnd eujE/vr lecrp 6ueI 6uent ueun6uequtad ulplEO 'Iellnul 6ue{ rnlerel ueepeol uEp uEr.ltslaqol 'uet3nse) eule/!1 llelepe qttnd 'qe/v\eq eX lueuaul 'tueqoquleul qpMpq uep lqrpes uep urburp 6urdues uep 'e^eqeqreq sele uep delaE uep ur6urp 6ue^ puJel lBlaq uees -erad ue)nluauau tutele L.lelaul buesoueraur'urcrr Lre^pq upp :ouurooua* orro*Jr"li3;tr:lli! ue>gopuabueu sele !Jep 6uerol uep ut6urp 6ue{ eurery1 '"""" uer6eq uelefur uep ueqnluas 'p.rgpueAueur LIEMBq uep :ue>16ur;aru 'uellexapuoru 'uElle0ueq6ueul 6urdr.ues uep ,ueem1fe1 6uesEuerour ueteqllol sele glep 6uela1 uep le6ueq 6ue^ eurel1 eurel .PIIH ledurel sele lrpp dele6 uep le6ueq 6ue[ eute6 qe/v\pq uBp 'eluqnte6uad ledurel uep ueqelacal uep 6unlueblal upp leselaq 6ueI qn:p6uod ietels uey6ueuouau neltH euervr uete16u11 ltilili:iJ,'3:fiJ#:fi:il8fi] n6un upp_uen€rq-nerqal n,q e6euel'6un,{equ-ra1 qeiat! uep netrq'qetaru i bulunl ttnllp,ar{ue:d e6eue1'g'g e snsnql eule/v\ uep ;eseraq 6ue^'(slndur) qnreouad uelenlal rnle;eu 6unsbuEl erecos rpefual lnqestal qnte6uad '@ - O <- 6uenl qnteOued:e1nd uelet uelsEqaquour nple uelauaul Inlun 'ue6uent lrdurastedueu >1n1un nple senUaduaul Inlun'utpuas elo:otx sr6o;orsy qn:e6uod tnlelau qelo 11r1;urrp 166urya16ue{ slnduir IEpu) uE6uu uep letaq eu.leM "6'l',fJr,',] - ""! "Plu,ir'; ue6urunlal nEltH Jepruers nJ!8 rorPnlEr ' nri6i 6urunY uPqelaual n6un 'lESEp euJpM Jndulec -ueu ue6uap rpefua16ue[ VNUVAA NVO VISNNVUII 'er.ue1 -rad 1e10uu uerndurec eutean = nOun-aluBto-neIq :uernel eOurO -oS tndurecrp lpdep euJeM Bnu.l Etsnu -eu depeqtal e{uqn.re6uad ueP ouerel uep dele6 eurem-eulePl -as stluogl Eleces tut lesep eu 61 \9,/ -leM uec lesep EUIEM = oulunl -nirq-qE.rau :eDr16ag :(aqleoC lnJnuoL!) ruelE eutea,r uete16ur1 neltH 6unsbuel lepll eiecas rpefue1 ersnueul depeqrel eutervr qn.ie6ue3 'uorsed uplellosal lrutll rp ebnf 'rselsetd uBlunJnuouJ nElE ue>11e16urueur ledep qelo>1as nelelolupl'ueeL.lesnJad tp ueloca6uad lrsed delrs uep ]tue delts 'nsal esEt nele leqos psPl uElqeqa^uaul uEp ersnueur depeqtal qnre6uadteq 6ueI'ue1en>1a>1 qBlBpe euJeM o nefiH .r"r,i:1',[%h13il nele ueloueueuour 'llsed urourp 6ue,{ "rrrnn urlDunut '6uBs6ueteu 'ltqe Llnle6uodteq le6ueq 6ue,{ eure11 'senl OueI ueelnu:ad 1n1un >1ococ s;ndr,ur uele urlsrru 6ueI eutem-eutem eluyr;eqas ';rce1 6ueI ueelnluJod lnlun lococ elueq 6uenr Luelep s;ndur ue>1e eIel 6ueI eure6 ,n,, q - 6) uerurqal uqorrJ[$'p"[XBH;j 'ue4e16utueu'uerueouuou zf uerEeq e0nldela6 uet6eq uteles 6uela1 uep del euoJel '@ -aO Burem ue6uep eAutue eues (eIueJo) ue6urunl -6urunIal qeraw o PERBANDINGAN UKUBAN DASAR --+ Kwarto 3/4 Oktavo 1/2 S Terts 4/5 \ Persetujuan bersama\rpengenai ukuran dalam bangunan sudah ada sejak lama. Data\onkrit yang penting berasal dari zaman Pythagoras. Pythagoras\berpangkal tolak, bahwa perbandingan angka akustis harus luga hgrmonis optis. Dari situlah bujur sangkar Pythagoras dikembangkan -+ O, yang mengandung semua perbandingan interval yang harmonis, yang tidak mencakup kedua interval yang tidak harmonis-Sekunder dan septime. Dari perbandingan angka ini harus diturunkan pengukuran ruang . Persamaan Pythagoras dan diopantis menghasilkan kelompok angka O O @, yang harus digunakan untuk lebar, tinggi dan paniang ruang. Dengan rumus a2 + b2 = c'zkelompok angka inidapatdihitung. Kwinta 2/3 Te(s 5/6 Prime yang kecil '1l1 Buiur sangkar Pythagoras /i\ u/ mengikutsertakan semua Perbandingan intervaldan mengeluarkan ketidak harmonisan, @ Segitiga Phytagoras sekunder dan septime a2+b2=c2 a=mcy2-x2 b c 4 5 5 12 ? 24 a d 36" 87', 6. 24. 26', O7', I 15 2" 68', 1 1 12 43" 60' 20 21 3l' l 13 t7.38', '1 2 '1 3 17 73 1 t. a9' 74' 93' 0.5 770 32 1 37 710 08' 1.5 29 46. 40' 1.5 45 53 58.11 b=m.2 x x v 2 13 40 41 18" 92' m i3" 4 Maka: x, y : semua angka seluruhnya 5 4 5 5 7 3 7 0.5 5 9 y c=m(y2+x2) x lebih kecil dari y m; faktor pembesar atau pengecil Yang termasuk pentingiuga ialah bentuk geometris yang dinyatakan oleh Platon dan Vitruv: lingkaran, segitiga + O dan Kuadrat + @dari bentuk-bentuk ini dibangun bagian segi banyak. Bagian segi banyak lainnya (misalnya segitujuh -, @, segi sembilan -+ @ dapatdibentuk hanya secara pendekatan atau dengan interferensi. Maka misalnya suatu segi lima belas -+ @ dibentuk dengan interferensi segitiga sama sisi dengan segi lima. Segi lima -+ O atau pentagram (kaki Druden) = segi lima) mempunyai hubungan alami dengan titik potong bmas seperti segi sepuluh yang diturunkan. -+ halaman 37 @ @. Perbandingan ukuran yang khusus dahulu tidak pernah dipakai. Untuk rancangan dan konstruksi dari apa yang disebut bangunan "bundei', maka bagian segi banyak adalah sangat penting. Penyelidikan ukuran yang penting: jari-jari, garis penghubung dan tinggi segitiga h menunjukkan -+ @ @ -+ 35 - 36. @ Segitiga sama sisi, sudut enam @ Segilima = r Seoi sembilan Yang disama @ oaris penghubung [":iill6?l..E[:J:l'J?Jlriirlr e o"ngun ee A-Clsisisegi @ SeOilimabelasBc=f-l r c, tima 'l a (9 Seqi tujuh Yang disamabangun- kan' qaris'teqak BC membagi ouan[,t oi o. EDtsamadengan 1 /7 keliling lingkaaran t--M_-Fm---1 t--M ------t-m---l rm+M+m]-M--.1 banlou nkan busu r iinqkaran dise- kitar"Adengan AB menghasilkan ^ frn) DAC = C.. v tirik Busur linokAran disekitar keliling lingkaran a d. I h=r cos0 r sinp 2 S=2 r sin0 ;1 =9 cotangp 9= 2 I F-M---------l @ 34 Segi lima dan titik potong emas @ Segi enam dan titik potong emas A \9 Menohitunoukurandalambagi an s6gi baiYak + halaman 36 C denoan C[4 menohasilkan titik E o;da busur linqkaran BD = a' Jarak DE t saria dengan 1/9 @ -@ Rumrs 98 9^ (0, AN lelueraq uEqpcad 'geErlr't u llwtlt't '/g€zttt't '1.99!t't '99Sr98s'0 " 66 I 6Z 12989'0 zl 0ses9'0 Lt 6g62989',( etLZ989'( / ',1 9'! @ 69r )t 6ez '6/elr't elOuy '98 uEtlJPlBLl * ;' uepzlse;erreun6ueqwad.rrq>ie :0upnJ ueun6ueq e[eg (99 ue -tueleq) n>1ls-n1rs lnpnsiaq lepti 6ue[ rseurp:ool ln]un qo]uoC 90 el 9'0 1 ,,lndls,, getztw't = 1 i! 8* -{ jl I 69T 6ez OL 66 lltll trt7zi tuepp 00 uerueleq rexe BI6ue F_ ffi*t=9u e) elueleq el6ue ueqeced qap ue>illsBr.llp nlts-nlls npnsJeq pp4 6ueI ueun6ueq uerEeq 1n1un u^ e16ue tlrunles leJpe,\ IerF BpeqJeq ereces lelllellp + 6ue{ uB6unl;qred nleng '1ndr.r.rrs eped Oue1eq drue1es ue6unqures qap pueqr.r.r;1p ueuel qepqes 6ue[ npns ueglel lep[ey l ;fl# q'ppB B^ud6upd 'lerpemrBr;rt fl,o,i; uEleuEstp + 6ue^ ;q;u-pllu ssle lurulsuol eJEcss gg3yr1 6ueru ueun6ueq e{e6 uel6ueque6ueu qeloluesneq6uua6ueyl'n1gs-n>1gs ppnueq rypp 6ue[ ueun6ueq uerOeq ueOueseued lqun ]Brpp^Dl ,er;eE^uue>pun6tedlp uery;1Ounueur roye; uereln6uad sasor6'6 + ue4eq;yedueur e16ue qrunlss IBIpB/I^I .IEIE eJelue up6unqnH <- pqesrp EueAede {- urelEpp Z - I @ @!- @e '@ lerp'nr rErP e.relue ueounqnp ii LLtil - g Inpaq @ L etels relDuesrntng @ I ____1 t --,-----_] ,", t @ tPrpEny I uoDeE trtt= I I ?f uoOelo zeL't= * uolx!s ooo'z= de>16u4 l 4 letpeny gtz'z= * osr'z = 9l gtg'z= 4 -\- \r* @- @ CI uep rBIp e16ue eplg O - @ ts uedplep r6es ngens tut ue6ulpueqJsd uelep splauoo6 leJeg epls ueluaquau '6unquesreq ueulBlell e @ e ueuxaf NIO ueJnln ;6eq rcsep ;e6eqes ueleunEp uptuspod JO qap !u! uEJnIn ue6u;pueqred 'nl! euere>l qao E^ : I euJBs 6ue{ ;s;s ueoulpuBqred plundr.ueul :e16ues rn[nq enp ueledllad nele ueqoled enuas ertuleqfiV ' E[ : 1 ;s;s , (- upDlluap pnqlp 0ue{ rcyOues ln!n6 'O'@'@ e rPsep sue6 qoredes sele p pnqlp 6uel lerpenl ;euo6ep qep! e01!Oas g60u11 'pu -o6e;p e6u$es ueleunErp resep pEeqag'en1 ueun6ueq ederaqeq eped uelrprle{ued-uelrpr;eIuad uelnleleur qeleles !u! uedelep !6€s pep elOue ue6ujpueqed uellpnquou rlelel lle$uez1ds 'H"I '!u! ueDurpueqred ;p^unduoul @ tlolol-tlolol urclas 'snsnel 6ue{ pqryq uetpun6lp saslns e{uegdoued qap ;ure6n;6eg 'le1ndlp 6ue[lerpenl ueEurcuruey qelo uatnluollp eIug60up euatel 'splB lp uelleJnlp qelel 6uB[ e6il6es epeduep Ougcunr q;qe; ry6e fi e qcerg 'n'V UBp A + tp e0il6es , U I p e[are6 uelnln ue6u;pueq:ed uqnluougut nUE^ eped qneuy e[aa6 laIsJE qop seslns ueOuep uqeun6p qepl'lEJpEnI !s!s-!s!s ue6uep lenses eIq66up upp resep Oue[ 'p;s elues e0ilOes 'tnleJpenl e6nr6es qelepe 7 : 1 r06up ue6uep lesep sue6 ueDupueqlad ueOuep nls-n1!s npnsreq DpI BuJps eOUDoS fi +-uvsvoNvunrn NVCNIONVgHfd @ qcero EpBd 're6:nq$e4g @ @-@*lerpen>t uel6uequ,lellp uedEtap r60s ueo M T '^l -+ "nr,I ,l zLErI u, l ^'VlnrnuoLu e6ur6aS O r PERBAND!NGAN PENGGUNAAN UKURAN + I! Penggunaan hubungan geometris dan ukuran atas dasar data yang sudah disebut sebelumnya diuraikan oleh Vitruv. Menurut penyelidikan misalnya teater Romawi dibangun di atas segitiga yang diputar4 kali. -+ OteaterYunani dengan kuadratyang diputar bangunan itu menghasilkan sebuah segi duabelas. Kita dapat mengenal ialan naiknya tangga. Perbandingan ukuran atas dasar titik potong emas ingin dibuktikan oleh Moessel -+ @, 3 kali -+ @. Kedua meskipun perbandingan ukuran ini kecil kemungkinannya. + @. Satu-satunya teater Yunani, yang denahnya berdasarkan suatu segilima, terletak di Epidauros -+ @. Dalam pemukiman rumah yang belum lama dibuka di Antica Ostia, di pelabuhan tua kota Roma, kaidah itu meniadi terkenal sebagai @ teater Romawi menurut Vitruv @ kaidah perencanaan titik potong emas. Kaidah ini berdasarkan atas pembagian dua diagonal suatu kuadrat. Bilakita menghubungkan nerpotongan dengan titik-titiknya, tempat busur lingkaran dengan sisi-sisi kuadrat, maka kita mendapat suatu kisi-kisi yang terdiri dari 9 bagian. Kuadrat yang di tengah namanya kuadrat titik potong kudus. Busur AB menyimpang dengan panjang yang sama sampai 0,6 persen, seperti diagonal CD kuadrat dasar yang dibagi dua. Oleh karena itu, titik potong kudus menggambarkan suatu metode lang + ss66 untuk suatu bentuk pangkat dua dari lingkaran @, @, @, @. Kompleks bangunan seluruhnya dari peta pembangunan gedung hingga perincian penataannya dibuat dengan perbandingan ukuran ini. Palladio menerangkan dalam 4 bukunya mengenai Arsitektur suatu penjelasan geometris, yang berdasarkan kesulitan Pythagoras. Dia menggunakan hubungan ruang yang sama (lingkaran, segitiga, Kuadrat dan sebagainya) dan keselarasan ban gunan-bangunannya. Teater Yrnani menurut vitruv f 1 Cavea yang lebih muda 2 Cavea yang lebih tua 3 Orkes 4 Gedung ru- mah pentas 5 Jalan lintasan samPing 6 Tembok penunjang Perbandinoan ukuran bagian /i \9 muka dindi-nq rumah Yang ber' uentuk segiiiga sebuah candi Doris di dasar titik Potong emas menurut Moessel @ t."t.roi Epidaurus : tO 60) Kelegalan semacam itu didapati orang pada bangsa berbudaya timur yang tua, yang dirumuskan dalam hukum yang jelas -+ @. -, Kuadral Demikianlah orang lndia menciptakan sistematika bangunan dalam "Manasara" mereka, orang Cina dalam modulasi mereka sesuai dengan 'Toukou", dan orang Jepang dengan metode "Kiwariho" mereka -+ BOL, yang men.lamin perkembangan tradisional dan memberikan keuntungan yang besar dan rasional. Dalamabad ke-lSdanselaniutnya,yang lebihdisukaibukan peraturan ukuran yang harmonis, melainkan suatu peraturan ukuran tambah- an -+@. Dari peraturan ini berkembang sistem oktameter -+ halam- an 52 dan selanjutnya. Baru setelah diperkenalkannya peraturan @ Jlf,r;tx"[:3'd;,3"0'"n @ @ oen"n rencana seluruhnya @ Kaidahseometris modul timbul kembali pengertian untuk perbandingan ukuran yang harmonis dan sebanding -+@ , @. Keterangan tentang sistem koordinasi dan ukuran kordinasi -+ halaman 55 dan Mosaik lantai di sebuah rumah di Antita Ostica @ Penjelasan geometris ke Vila Palladio @ e",,raioLl* t*ni di Bagodo I"T 1 \a r lu l ry," ry,61 _l tYsL .tk l--- @ 36 "y, --------]. Rumah perbendaharaan nega' ra Jepang @ Rumah goldeRugendekatzuri" @ B"fftlgedungtatausahaBMW @ Sistem koordinasi bersegi delapan untuk menunjang segi empat dalam masing-masing 6^elemen (9 baqian muka rumah - t LE seleqra] Ieprl 6ue[ e16ue teltN @ ralsnqloC a-l lnJnuau lnpou ueureurad uep relru-relru uese 9- L't t0'0 8't e0'0 0'e t0'0 ,0'0 8't 80'0 oz'0 e€'0 e9'0 98'0 B'L z0'0 90'0 0t'I eB lnporxad @ =O=E uplapuadlad gLt = C= V uep ue6uefuedtad ueepuPoledllay 9ta = I BoL = V uenles et'0 1'6€ I 020 8',t69 96'A 9.a96 6L'n t 6'909 Z e'9960 'L'L E9'Zt t'6t9 99'0t gB,LZL I' E'899 9'6 t9 01 I'ZOS LZ 9'986 r? 0'881 L1 9'ELLL lt 98'6rt EL.LLI' l9lel^l 'srllerd erecos ueleun6rp ledpp 6ue^ uejnln urelep a)i rarsnqroc qalo ue)irsesrlee.ilp nJrq uEp qereu larap reIN _.._ E €:: I 3a: 98'889 08'zs6 L :.. ralas-g Elan q?Jeu larao stggt! ualerB ursIep <- uEllrseLl6uaLu uelepueorp 0ueI qeraul toiap repu '(lel6uerp 6ue{ ueOuel uep uE[ 6unfn) ur 9z'z ueouap rElnulrp 'n.llq larep nlens r6e1 unsn{uau erp eleu] '.resaq nleua] srilerd ueeun66ued >1n1un rur laJap lelOurl euore) a r'89 r6'98 t0 60r lejso o a a a. z6'nzz t6'e9e lalarJJllr}63 fiJlq a: SZ AZ L8,ZE 0 6'Z8l Ll 8 C:.. et'l e8t o ue1e1e;{u1p Euei teIN ouequlras 6ue,{ etsnueu qnqnt "ei - . e Llemeq oI uep selP a"l seura 6uo1od 1ur1 ueouoo Ersnueur qnqnl uejnln reoeqes urul 8'BZB I = su06ul lcul g uerbequed relnurau elulrleqos.rorsnqroC a1 LV6l unqel ulelep nlt euarel LlolO r60ur1qrqa1 6ueA uern>1n eped ue6ueluaUaq >1epr16ueri 'srr66u1 rcur ue6uap eluueOunqnLl uelnurauauJ prpEleu'rcur uenles uebuap rensas srllerd e.recas rur rqlE.rol 6ueA uernln eue.rey @ <- ur3 t'92 - B'99 - Z'90 ! uernln uelep aI seua Ouolod lrrrt up6uap rBnsas roPqrp 6ueA'LZ - 9z ueuJEleLl Lu 9/'! = rnuela)irp uBlal 6ue[ edor3 6ue:o e]er-e]er r66ur1 rlervre6ueur larsnqroC al elnu -elny! '(lf rrep resep ersnupu qnqnl ue6uolod pbnl <-) lelOuerp 6ue{ ue6ue} ue[-upI eledal ']ESoqJa] le.teIs IndLurs ueuelue 'rle;1 'leuolJol 6ue^ rcceuoqr3 seula 6uolod Itltl ]a.lap nlEns )inluaquialu @ 9Z'0 8'98 8'S9g e s 0 ,'09 o'9zz e9'99 6 t'90 L CB' LZ t zo'gLz 9e t'0 I t'0 n'oz o'ee 99'e LO'92 @ e_ 9Z'Z 19'6 6r'9 t = aI qeleur uelaJap nlens unsnfueurlorsnqloC 9t'lt ''' I l+t t+t t+t t+l t+l I e -+ L I lul 6uer( 'ersnueur qnqnl uelep lelialur e repueuat! rarsnqloC a"l q9 <- e66urqral l[[ Uep qepnu burled 6uelrelueraqueLlecadel6ueue>1ednt.r;u1 | L + ,uEUnOueE-:. ,,UatnaN 4)inq lreP Aee I ld,eL ! = e reluelaq u6del trl u6rdel 6g uBrdet 99 uErdel ,e u6rdEl tZ u6rdEl et ueqEcod eI6ue ue6uep rlrpr;esrp e6n[1ele[ nlens seula 6uo1od 1ur1 6 <- ebnt6as uep uere>16ur1 'lerpenl erelue 6uequlras 6uel ,,0"1" ueourpueqrad ueounqnq ue>lleqrpadureu fg!fg-"- = e T 6uel >1ere[ ue6uep Ourpueqraq 'resaq Llqal 6ue,( yerel rpadas 'resaq qlqel 6ueA uerDequed lereI ueDuap 6urpueqreq ueqnrnlasal leteI e66urqas ';6eq;p leteI O pca)i qrqel uBrdel u6rdel uBrdel u6rdP'l nlens E/v\qeq rpereq,,seura 6uolod 1r1r1, snuinr-snuJnJ ue6uap nele sulauroe6 B.recos r)jlprlostp iedep letef niens ,,seua 6uo1od 9 0 Z e uernlp uelnq relnsrp 6ue{ 'elusntelas uep ,t gl-al *- +8t90=t^--. 'Brsnueur qnqnl nu;r nlens uel6ueque6uatu qpla] iorsnqloC a"l laltsJV g9 uEu.lplBt.l rseurpjool uErnln uBp rseurp.rool rxolsts @- @ uEulplPr.l <- 6uequ:res uep sruout.leq 6ueii uetnln ue6ulpueq.rad uetuoOuad rlequral Inqu['lnpour uern]e upllBual.lodtp qelalos nteE'elu]nluelos uep Z9 ueueleq e.lalourel)io ualsrs e6n[ 6ueqr-ueltaq n]t uernln ue6 ueLlequrel uernln ue.lnle uelurelaul 'stuoulJEr.l 6ue{ uetnln p0l1r0as .ue ^ -reloutl'lplppn)ielelupupDunqnH rourl^ ,a1 U, sEUa $uolod rofey! peqe lueleg a AV ft <- ruvuvenuad :NVdvH3N3d NVHnvn NV9N|ONVgU3d :-- 8 >1nr1, uelnln uep seLua Ouolod lrlrl uellpsepreq 6ueI 'ue6urpueqrad -: - >:": sula* _;- : - 1rp,s,...., 7 BAGIAN.BAGIAN BANGUNAN SEBAGAI HASIL DARI PENGOLAHAN BAHAN BAKU YANG TEPAT Pada permulaan kultur, ikatan, penyimpulan, pengikatan tali dan penganyaman dan penenunan menghasilkan bentuk pertama yang ditentukan oleh teknik ini. r,irypen Kemudian menyusul bangunan kayu, yang memberi dasar bentuk di hampir semua kebudayaan, terutama pada candi Yunani. -r O dan O arsitektur (ierjli6 Pengetahuan ini relatif baru, tetapi angka contoh untuk bukti kebenarannya semakin banyak. /i\i/ ber- fi Yunani V Konstruksi kayu asli, yang dasar bentuk candi Bentukbatu,yangdipeliharaoleh orang yunani atas dasar O Uhde telah memberikan pada masalah ini suatu pekerjaan yang di dalam pekerjaan ini dia membuktikan secara besar -+, meyakinkan asal seni bangunan bangsa Moor, dari kayu terutama Alhambra di Granada. Penanganan peimukaan bagian dalam menimbulkan teknik jaringan (seperti setrip-setrip dan untai mutiara pada bangunan-bangunan Yunani), lika teknikteknik itu ditekan dengan sablon dalam gips atau ditambah sebagai "Azulejos" (pita I I L T f * t suara yang diberi lapisan kaca). Di beberapa ruang Alcasar di Sevilla orang melihat dengan jelas di sudut ruang "hubungan" dinding dalam gips, sama seperti dahulu permadani dinding kemah disambung di sudut-sudut. Di sini bentuk yang terjadi dari teknik tenda disalin begitu saja ke dalam gips. Jikatidak sama, maka bentuk-bentuk yang teriadi dari bahan, teknik dan kebutuhan mirip di semua negara dan waktu dengan syarat yang sama. fi\Y/ Konstruksikayu miriPO, sePerti yang kini masih digunakan di /iE/ mana-mana Bangunandaribatualam membutuhkan bingkai dari batu bangunan yang dicetak bersih -+ hal 39 S-* i l I ! 1 t i b Kini, bagi kita, yang penting pada bangunan tua ialah masalah timbulnya bentuk seni dan bukannya lagi hasilnya. Setiap bukti Tinggi bangunan tembok luar "Bentuk mereka yang abadi" telah dibuktikan oleh V. Wersin -+ dengan contoh yang meyakinkan. Di sini, barang pemakaian di Asia Timur dan Eropa menyerupai barang semacam itu 3000 tahun sebelum Masehi dan barang semacam itu pada waktu sekarang seperti sebutir telur menyerupai telur yang lainnya. Pada bahan baku lainnya teknik yang berbeda dan penggunaan yang berbeda timbul secara otomatis suatu bentuk lainnya, sekalipun kadangkadang hanya bentuk perhiasan mematikan bentuk dasar yang timbul karena syarat yang diberikan, menyembunyikannya dari mata, merahasiakannya atau mengelabuinya dengan sesuatu yang lain (Barock). Yang menentukan untuk pembentukan bangunan tua adalah akhir dari semangat jaman. '1,0 bangunan dahulu menemukan bentuk abadi mereka, penyelesaian mereka yang mendasar dan lalu selaniutnya dipelihara dan diperhalus. Kini kita bergumul dengan ungkapan yang sesuai dengan kami dalam beton, baja dan kaca; untuk bangunan pabrik dan bangunan besar sudah ada ciptaan-ciptaan yang baru dan menyakinkan, karenadi sini kebutuhan akan banyak luasjendelanya membawa sistem bangunan dalam perwujudan. + @ Pelapis dinding miring untuk membuat kaku yang ^ ^ cocok, murah. tetapi (6) (5) : dipaku, t?.npa muka sendiri, lebih baik B€ngunan kerangka kayu Bangunan beton baja dengan penopangpadadindingluarri'ya. Di muka penopang itu lewat dihilangkandibelakangpelapis setengah dindino-lanqkah, dindins atau kurit presteran fl:"d,gsfifl 8,,*,.indins lans Penjelasan bagian suatu bangunan yang jelas, sesuai dengan tugas teknis yang telah ditentukan, memberikan kemungkinan pembentukan hal-hal yang khusus yang baru dan perwujudan total. Di sinilah terletak rangsangan-rangsangan baru bagi kita para arsitek. Keliru jika. percaya, bahwa zaman kita pantas hanya untuk tugas, memperjelas konstruksi secara bersih, agar zaman yang akan datang memelihara bentuk konstruksi yang murni -+ @. Semua arsitek bertugas, untuk memenuhi gambaran artistiknya dengan menggunakan kemungkinan-kemungkinan teknis dari zaman mereka, untuk menciptakan bangunan yang sesuai dengan zamannya dan menarik -+ halaman 41. ltu semua mensyaratkan: irama, penguasaan, penyesuaian dengan sekelilingnya, keseragaman organis gedung, ruang dan konstruksi, konstruksi hubungan ruang yang diselaraskan dan pembangunan lahiriah, selain dari pemenuhan teknis, organisatoris dan ekonomis. "yang ' , Bahkan seniman yang kuat dengan dorongan cipta dasar, harus mengatakan sesuatu", tunduk pada hubungan-hubungan demikian dan dipengaruhi oleh "semangat zaman" Makin terang intelektualitas atau pandangan hidup seniman, makin ^ (7) - 3frlP'i3i? :fJ"X"?fl?f""T:l ^ (8) jendela Lansir-ransir jamur.beron baja penonjolan keluar balok" vano dengan penopang baja tipis di dinding luar di antara jendela- ekonomisdeng;nselri[ iendela statisl;)bihmenountunokadda; + halaman 40 matang, berisi dap langgeng karyanya, makin lebih paradoks, makin indah tidak terpengaruh oleh mode, seperti setiap seni yang sesungguhnya. 38 L-- 6t .nl! rsIrulsuol Iruun qoluoc !lp)les lEIuEq qalored!p (lnquec ue6uP0ad lnsBuuel) BpnI uEe,r\ea Elgrel UPp nrilp 6ue^ 'peqP uPlluE6led Jques llqou 9I lEdurEs 'n^Bl rBsBp lnluaq lPLlllauJ ulB^ e 6uEjo e qPPE, (0t) nr(Bt uBp llB)ilEq 6ueA 6uedoued lEtP uBouep uBunouBq Inlueq up6uep lenses 'nleq [ep ouBluoq 6uBI uBunBuBq Inlu€q uellseqdueur Blol !p ueunoueq epEd resaq qlqol nlBpsouB^qepusfuqeuPelulued deqes ledurel 'nleq upp lenqrp 6ueI ;1I] uelnqnl ueun6ueq l,e: '!u! lslrulsuol oI uE)lr.lllElp BJEluau;ras Inlun nJEq 6ue[ ueun6r"e: ueqpq-uEqEq eped 0uE^'EdurBr] rlBI6uUos 6uE^ lurnu 6ue^ In},a: rpEfuour uE!pnu,ral 'ualnluaqurad resep qeppe tslrulsuol Elnuj-Elrtl 'relsstd!p 6uei( 'JnlsJel lep!l loqusl ueunoueq ue6uep !s!!p Bsls 6ue^ oqpulp uep tlrsJsq qslqp ouB^ueunOueq nleq pep 6urpurp ueq!p lnpns-lnpns uep uesol 6u?I 6N gY uey6un16uel1p 6uel e1nqe1 rxEtPp nleq usqrp elnqrel 6i\ dE:P er(ueuuel qalo'qBpueJ 6ue,{ eu uPp urpiel €urBusd ledulsl ue6uep nleq lrep tl?unJ lsdrlsl uslpnuey v7 6u?I lnseur nlurd uBouep 6u!pulpBlnuususs uBlnpe uB)lEun6 -6uor! uEouep 't66utt 6ueA oupulp uplullounureu qEprp 6uei uetB nlBE ouel nleq qeu- -epuod ueluuounusu PIUPq €s -6s u?lnp? eduBl ouEpPl rp qqoJsd /A. .rp 6uBI nlBq uBp nleq ueunouP€ <r, ,6\ Vy rh", ur- nlVE lB!t l.lBuPl ue6uep sryps uoqod Uep u?ruB,(uB qPrnu uPp lPdeJ uBouop unouBqrp 'teroueq !p lgnqrp uelo ulouB uElB)t! uBp lnpns OuB,( 'uedEd ueEuep e,(u1n1uaq ,4;1 qaloJedueu ueded ueun6ueg 'elopue{ ustBusl !p n{e)i sBnl uE{Eun0 uBrelsqd \9, uB -0uPdoued ueOu6p'6uBJBlouEs?dr6l 6uB^qepuoluBouep BI6ua unoueq -ueu BiBc r.lBlBpB B^uuPMeqex l\ U, 'B^ulslnJFrc) -!p lBnoued teoeqes '(Bi(uEtelue !p Blepusl uBousp nlBsred nles nIBt 6UBOBO) !IBUoq 0uBI 0uBdouad lqe 6i\ uPou€p uEunOuBqouBqusrysqn^el \{Y uBte u!ls!u, qrqq 6uBI qersep !O qelo uglqBqesrp OuPI dulu tnlu€a rer(undujou 'n{e1 uele e^?l 6uPI Brunp lp PJBOSU BnuJas rp'uor.pd ouBlBq uEp un6uBqrp 6ue,( ueun6ueg uelP a $ n:": _= (6un16ua1eu 6uedoued uEp ouEdoued 6uB!l) BIBIU seql ulc lpelueur e,fu 6uBI uelenFl uBl,l!lBouad (gluelodosont pep ueunoueq BulcunJgur oue,( ouuouet ue)lBun66uguJ uBouop )tlloe uBrllB urBtBp luBJeq 6uB^ etel 6unl6uel usp 6uelulq 6untouat tncunu (ouot snp uBsnqueusd) qBqnl lnlusqroq r6uq-u6uq epPd )lBtol tBlouBd/ag /A\ \9 '.1ruec" ;n;e1eu uere16u1 BpqBBd lsp uBqllBJod'BIeJau.r PurBUed qBqnl uBI6un)i6uelour el :r.lotuoo) uBruou B^pO ueunDueq gues uBlBp uBrPnurol uBp !ffBrlroi pEqe uElPp qnuJ-qntu qBuet lBp ' ' /i\ \9 \2 6uB^ qeuop !p'lujnuJ 6UBIB^qnlusq ustep uoeqlued Bped 'BUBuod nteqqeqnlunouequeuBuoH 6ueio / lJBp BJE6€u edeioqoq rp dnlnuad re6eqes 6uol ynlueq redunttp 751 'uBJBloull :1nlueq ourdues rg \Y/ 'B^u!lsB JlB r.IBuBt lep "qeqnl Inl -ueqJoq qeunr EpueL ueouep lenses 6q[ue snsn lBp Blopual uBouep 'JBpUnq Inlun 'qoqBrBd qBuep ueouep;elnu f$1 (g-al pBqE) pluBsBS 6uero ers:e3 16 1nlueq) 6ue1e-6uelp JBln ue6usp dnlnlrp -6uBte-0uBtB lEl!6u6d" (enPtsoonl'lrueqls'Blareo f6\ \9/ qeunr uelurpudu oullts3 6uero 'sruslas uetlgq-usL.lgq uep '6uBlB-OuBte 'luteJot nltEs /2\ (y' ueOuep un6uequetu ut0urp ursnu qPUnu uPPrpaslad 6uEnU rsxnurNov rHvo'ltsvH tv9vs3s NVNNONVS )NIN3g Ptapuo! rPOPq€s sf lnseu nluld 6ue=:c 'ffE -unBp uBOuep dnlnUp'Buerl uBUe.IL. uap 6ue[ 'n1eq rrep tBpunq 6uEI EL -Inqno'lBdueles uBUnOuBq loleg ,,o161,, rc )l€}rt = : !p Blqdos e;6eg 0un16uqeu 6ue,{ 66p1 unqBl unluEz^g IlnI 1ne| snBd uEIr lnsnr 6ue1n1 uep dulu ouB^ BiBc ueouep e[useued ursntu (uEBpueqel lrBp uBlseqeq!p) iq& )lgle r.lslo dnlnuol r.uBlBp uEp dsra. 'lpLlrusl sep, Jenl lEp er(u1s1n4so ouBI lBIouBs rn[nq 6ue,( gemc puud uerx ^ O€i: i M HVSny llH3d35 0NnX0N3-t3ttr il9NV'I-]J9|rr r BENTUK BANGUNAN KONSTRUKSI DAN BENTUK BARU o @ Konstruksi bala mumi memungkinkan bentuk perwujudan yang paling ringan dengan penopang yang hampir tidak kentara -+ O, tetapi tidak di sembarang tempat diperbolehkan' Hanya dalam @ n.ir"r @ nrsitet< F. L. Wright L. tvlies van der Rohe @ yang kelihatan luarnya ada ruang-ruang terbuka lebar yang sangat ringan namun solid, hampirtanpabaias-batas -+@. Aula ringan dan terbuka dengan sedikit penopang dengan atap yang menonlol merupakan ciri khusus baja atau bentuk bangunan aluminium -r @ BETON-BAJA @ Arsitek F. L. Wright Untuk kebanyakan bangunan, pengawas bangunan meminta bentuk bangunan yang menghambat api atau stabil terhadap api, sehingga bagian bangunan baja yang telanjang dalam bentuk perwujudan menyamai beton baia murni. + @. @ N-.L\ @ ^ F- z;\ --;:--- \Ey' Pembagian kekuatan semua bagian permukaan beton baia memberi kesempatan kepada bentuk bangunan mangkok sebagai kubah memanlang yang dibentuk -r 21,50 -.1 Arsrtek E7--S o. Nremeyer tffi @, mangkok menyilang yang disusun bertingkat secara ritmis -+ @ atau deret mangkok dengan penopang miring di titik nol -+ @. @ nrcn. M. Novicki mit M. Deitrick @ Bangunan gantung sudah ada pada orang-orang primitif yang me' rupakan bentuk bangunan untuk rentangan lebar -r @. Tenda sirkus adalah bentuk ringan permukaan gantung yang paling terkenal -+ @. Permukaan gantung beton baia dalam hubungan dengan balok tepi yang ditopang menghasilkan bangunan yang ekonomis dan mengesankan -+ @, iuga dengan kemungkinan-kemungkinan Zaman kita mulai lagi untuk mengembangkan bentuk-bentuk dari yang sudah ada. Perbedaan yang menentukan di sini terletak di dalam bentuk konstruksi, berlawanan dengan masa Wilhelmina, yang menggunakan bentuk yang sudah ada dan memanfaatkan konstruksi, tidak saja bahannya dari pengetahuan'statis, melainkan jugaseringkali sudahdiciptadari meditasikejiwaankedalam hakekat dari bentuk bangunan baru, dalam mencari suatu ungkapan yang sesuai dengan mereka dalam hubungan dengan tugas bangunan 40 l { b @ -+ @ mangkok l{ t \ --\ dengan bagian-bagian elemen i langit-langit yang menonjol di atas balok penunjang yang kuat -+ @ atau mulai dari pusat menara -, @, pusat rumah --r @ atau sebagai langit-langitlamur --r Untukitu tanda khusus permukaan ATAP MANGKOK : nrsiter r.r. w?ignt penonlolan yang besar -+ @. bentuk-bentuk itu dalam setiap konstruksi, apakah batu, kayu atau gips, sebagai bentuk tanpa arti yang kosong sebagai dekorasi. a L? 'leilsjB uep uBun6ueq Mrued BJElup ueu!^ pryed ue6unlurueqel ueledruau .nueyoq rul 'uelEueuelueul OueA rnqru1s ueledrueur ualurcleu, .usles rErE pEqE enpol E,\ qeg '02-el peqp uepp qepns t6elederaqaq ,9 1-c1 ppqe urepp ueun6ueq ueleunOOuaut espreul uep r;11dleq qrseur lalrsrc uep uEun6ueq 1;lped edereqeg 'ueun6ueq lrpued qap se6n1 ueuaqtued qeppe uelnlueusr! 6uEA .ge ueuteleq <- .eleIu Iodurered'qnsnur depeqelOuegueq pe[ueur 16q IBp[ qBr!ru urepo5 elsnueu ;6eg 'ue6uu qlqel upp Ouela1 qlqq pe{ueur ueurGr.ec -ueun6ueq 'lepes r{qel upp sEqeq q;qe; ;pe[ueur qelel esnup{! a.B]! -p6eq 'sege[ueEuap ;nqeleEuau 6uelo peqe edereqeq pep ertu.e ppueq-Epueq eped e6n!'e{uue;6eq-ue;6eq uep ueunDueq epe" elqeqlp 6ue{edeeped p1epe1 6ueto 6ugser.u-6ulseur pep uegenlel pynpud 6ueI epeqlaq qlpes eluueryequeOEueur 6uero degeg 'upllpe1eqlol pep 6unpu;1ad tedrual uep uep ;6eq 'uetueqoral ueqeqrued upp lpqgq 6ueI srurouole ueg ue6uequlalred nlens lpdEp.tel elll ueruez eped ,6uera6 ue6uep ueurepeq '!uts Eues tp llEuIrlp qlseur luq eIu-epou.r esetpo 6ueA '6ue1ueq durur 6ueA qeuru uep 6uepn6 ecel ,ue1ru(er.lqar 'r;qrs ouelnl ueter;eqr.ued ueuez 'oogl unqElJEules ueurpzat4Ly-- 6ueI uepnlnaiued uelep uepleIulp 6ueI p; nIBq ueqeq-uerleq ue6uep ueu.re;e6ued'nduer.u erpeueurre6eq uep'eAuueleselrp uep elnqrel'6ue[es qFEI uBp uednp;qe1 UB uBluequlerx ;6e1 qepul ouBn, qesrued Bpe eAueq 'n1urd BpB rypll uBdap ur3X"SX,lrtff )r";liiiI ^BlBs Br?luy'ssuBd ueqEusr,ll iluno ulEoe,leur'BcBnc ueuBuou lBdBo uudreu DuBru BIUUBGBq-uerEBq 6usr( isrdu eisq Oleadued ue6uep OOOZ unqei lsules qeurng slqal 6uBu ruodos eurEs - . urpuesruouepq uE)tqnlnqueu ou-BAJBSBp a 8y qnsnu dEpBl.pal qloulp BArlt -uBp Eunpurlsd lBoBqos lBqel oulpulo 6t '009|' unqBl JBlrlas nlBq qBunu v7 (tpar qepuof) -(uoqodouelBq6uelBquepun6rrqg ""J'fi.J3i$rfrE qeturu)un6uequeuretac,qepu6r.cl ureleu'eouepuir.ued!?pttsBtlqqerr 009|, unqEl Jsl!{os n^Bl qeurnu a {, tsts 6uenU sueuaA pnc 6uPru ueo lelue-'l rt:T.L EUru E:-E :-".e: .IPttBteu re^u1s HVftNE qeOeqes 6unln6 rd:ex 'loueo-6unpunad BduBl uturJeo B3PI tJBp IUBI qepuet uBp )tulslt upousD uBxlieJgoD lBdEp -rese6 6urpuip .ieqnib zsi\ lBoep ouBn, 0z+l ppqB uglso \gy uB6uelspsl u$l - 'nuBtuBp qEifu eui lulstl {odqeu snolp1es nduel lqnJB6uedueu 6ue,( lemel ulusc BcB)l lep lBnqel 6uB^ nluld el llqou pBp Blll iBluBou€u 6uUel 6\ ledBlas uBlel '02--€l psqe uBleg \tll vuPt ueDJoo 'unedul srdgrsd '6uenr 6unqnq6ued lhrui jedaO nluld lBdppiel 006! unqel tsures uBp rase6 slepuel 'lepued /ii, ty .nIBl lBn+el FluBl uBp '6uBnJ uBlejop 'rBqq nluld unBp oo2 1 unqel relrpg rJBp A \J/ uBp leqq 6uE^ uBdBd uED a ulprollgluEl'6ueJnxOue,(ueuouBG -Bd ue6uasued uB6uep 6uriru6uenr 'qolo)l uBpqepuel uBrBuiluod uBOLB) Oueqre6 nlutd /a, oggt uhqst teures Q, 9Nvnu 9Nn8nH0N:16 lsq llBl uBouep 'il!ue[ sets6 BcBr uBp llsr.l uB,nBueur 6ue^ s66uet wue ue6uspnluld-npld66zlunqelrelpg fl\ \9 'ouEpn6 eaBl uB6uop rtnreleq 6uEI Btepdel'nlud inte6ueid ire6irep lBqel sldepoq ouBI 6uBqJo0 ntuld rlllrtuou qeuru 0O9! unqBl JBMeS IB$qJel6uEI6 6t \7 rnte|€u Inssu e,(puRJ'Btoou€I Bdua !60uu 6uBI nturd 6usdr"ue qepuer 0ue{ 6ueq:e6 nturd ue6Lr rhra unoueqrpqeuru'996t unqElJRI-{-! ?e ;"fl $ NYV'I I{V)ENII NVO NVUIVZ YNIN=I8 NVO HVWNH NVd30 NVdVYONN IVOVS3S Nvhr\ril- 7 -=,:E (1) Rencana pembangunan g€dung untuk tanah seluas SOOO m2 dengan (2) ksmidngan tanah ke arah limur laut. Usulan dirsncanakan oleh pemilik bangunan. Rencana 1 diterima c-+-c-- Padap€mbangunangedungFg€dung, lsrmg gunung bBrada t6pat dimuka rumah di arah tsnggara, p€karangan serba guna di ssbelah barat, ialan masuk mobildan ialan masuk utama +@ di seb€lah utara. RANCANGAN BANGUNAN PROSES KERJA Lalu catatan ruang yang skematis dimulai dari bujur sangkar yang mudah dengan volume bidang yang diminta dalam ukuran standar untuk menentukan hubungan ruang satu sama yang lain yang dikehendaki. --r halaman 234 dan ke arah matia angin untuk pekedaan ini. Tugas bangunan muncul di muka mata si perancang lebih ielas dan lebih fleksibel. Untuk memulai rancangan bangunan, maka pertama-tama atas dasar luas rumah yang akan dibangun sebelumnya dilakukan penyelesaian kepastian letak rumah di tanah itu. Masalah mata angin, arah angin, kemungkinan ialan masuk kendaraan, letak tanah, kelangsungan hidup pohon, lingkungan tetangga dalam hal ini menentukan. Beberapa usaha untuk memantaatkan kemungkinan --r O dan sebagai dasarpembicaraan pro dan kontra yang panjang lebar penting jika letak rumah seiak dari mula dan tidak mengganggu. Atas dasar penyelidikan semacam ifu pada umumnya keputusan diberikan dengan cepat sekali; lalu gambar bangunan itu terbentuk lebih jelas lagi -+ @. Sekarang mulailah rancangan rumah pertama, untuk sementara tidak nyata karena merenungkan hubungan tugas bangunan dan latar belakang spiritualnya yang bersilat organisatoris dan organis. Dari sinitimbul ide bagi si perancang suatu gambaran samar'samar dari keadaan bangunan dan atrnosfir ruangan seluruhnya dan bentuk potongan peruvuiudannya dalam denah dan skemanya. Sesuai dengantemperamen makasketsa pensil yang digores pada satu pihak merupakan suatu sketsa yang halus dan di pihak lain perwujudan pertama dari proses kelahiran ini. Karena tenaga bantu yang kurang terampil maksud sketsa yang pertama sering menghilang lagi. Dengan pengalaman dan karaKer si perancang keielasan gambaran spiritual pada umumnya bertambah. Arsitek yang lebih tua dan matang kerapkali dapat menggambar perencanaan bangunan dalam ukuran yang tepat dan semua hal yang khusus dari sumber bebas ke depan (3) Rancangan Pendahuluan rumah dengan kekurangan! TemPat gantungan pakaian dan ruang kscil terlalu besar. Kamarmandi dan bul6t terlalu kecil, anak tangga Yang berbahaya di gang, tidak ada ikhtisar jalan masuk dari daPur. (4) Flancangan rumah @ tanpa kekurangan. Penyusunan ruang Yang lebih baik. Kamar tidurtingkat karena kemiringan tanah alami terlatak 2'5 m di atas tanah. Sebaliknya garasr terletak di ketinggian tanah. Arsitek Verl. dengan pasti. Demikianlah timbul karya menielang akhir yang diielaskan, tetapi bagi karya-karya ini pada umumnya kehilangan semangat karyakarya dini. Setelah penyelesaian perencanaan pendahuluan -+ @ disarankan melakukan masa istirahat selama 3 - 14 hari, karena waktu istirahat itu membawa langka waktu untuk perencanaan dan membiarkan kekurangan kelihatan lebih taiam, juga membawa inspirasi unfuk menghapuskannya, karena berguna untuk menghilangkan banyak gambaran paksaan, terutama dalam pembicaraan dengan para pekeria atau pemilik gedung yang dibuat. yang panjang dan lebar dengan bantuan seorang arsitek yang Sekarang mulai menyelesaikan perencanaan, pembicaraan dilakukan dengan ahli statistik dan insinyur untuk pemanasan, air dan listrik, pendek kata penentuan konstruksi dan instalasi. Sesudahnya, tetapi pada umumnya sudah lebih dahulu, gambar berpengalaman sesuai dengan petuniuk umum daftar pertanyaan. -r halamanzlSdanzt4. Sebelum perencanaan mulai, harusdiketahui: membutuhkan waktu selama +3 RENCANA BANGUNAN Pekerjaan dimulai dengan penyusunan suatu rencana bangunan 1. Letak tanah, luasnya, perbedaan tinggi tanah dan menuiu ke ialan. Letak saluran penyediaan dan saluran air kotor, perafuran pembangunan gedung, pembangunan gedungdan sebagainya Usaha memperoleh dokumen ini dilakukan oleh insinyur 2. 3. 4. pengukuran tanah, dari dinas tata kota yang luga mengeriakan bagan pembangunan rumah secara resmi. Spesifikasitanah mengenai luas, tinggi,letak dan hubungannya satu sama lain Ukuran mebel yang ada Uang, yang tersedia untuk bangunan, pembelian tanah, pematangan bangunan dan sebagainya '+ halaman 45 5. Caramembangun, - 52. yang cocokdengan penggunaannya, karena gedung beratap genteng berbeda dengan rumah beratap rata 42 bangunan dikirim ke kantor pengawas bangunan, yang - 6 bulan untuk memeriksanya. Selama waKu ini bangunan itu dihitung dan pekeriaan, dengan menggunakan formulir -+g, diumumkan, sehingga perijinan pengawasan bangunan luga diajukan penawaran, pesanan dapat segera diajukan dan pembangunan dapat dimulai. Untuk semua pekeriaan yang disebutkan di muka para arsitek membutuhkan untuk rumah keluarga yang lebih besar wahu 2 - 3 bulan dari mulai pesanan sampai dengan dimulainya pembangunan, untuk bangunan yang besar (rumah sakit dan sebagainya) 3 - 12 bulan. Pada perencanaan pekerjaan sebaiknya kitia menghemat ongkos, kelebihan wahu dapatdikelar lagi dengan persiapanyang dilakukan dengan hati-hati pada waktu membangun serta menghemat biaya dan bunga uang bangunan. Suatu bantuanyang penting dalam haliniialah daftarpertanyaan --r halaman 43 dan 44 dan buku ruangan + halaman 53. It 4eruq Bderag enUB,\ Erelueures Inlun nElB aepnuJ qlqel nele enl qlqel 6ueA e6Bual uap;6ugq 4ereAs ;pefueur ueun6ueq u;dtuped qBrydV'/ uelEqEf ePqBsnouod le6eqos' un6ueqlp 6ue{ qeuru llllured uerllsepueuroleJrp 6ue[ ede;g'g asllnuol BrBcos psEu upuequed qerydy 2,edereq 6uen qeprn[ pdtueg i,un6ueq;p 6ue{ qeuru Mted qeluped sele Buns6uel rurEl rlslo uelueqlp n1g ueuesed-ueuesed qe11ede6'9 snreueur sruel uodapl (,Brxuolrp nlr PhaI leduoi eueurebe6 ;uenpeOued nlens elueurel aeqesn er{uueleI eueLure6eq ;r66ug q1qel 6ue,{ uenpe6ued 1edua1 qe1ede1g pl. aurPlepuaur 6ueri ueseqequrad 1n1un 'euesyeftq qe>1edy 6n1r rlnbueur 6ue,{ 6ue:o uet:tpuad eueure6eg dlllslue rue urelep ueunoueq uBurzuad rlnoueu 6ueri ederg-6 iueunbueqr.uad ledue1 rp nreq 6unpa6-6unpeD uep:en1 uetOeq lnlun uenlnqepued ueeuecua:ad ueln[e6ueul lopor.u uelenqued >1n1un lnlun lEurElv i,ue1eun6;P srueq 6ue[ Euerup6eq uel[n6ued nple ueuesourod uBcByI', 2,6urue1er Pslpeureu 6ueA edetg g qeroBp lnlun oueueaueq 6ueA ede6'7 asnsnql ledutalas uEnlualol-uenlualol qElepV'8 auelur6urrp Lunun 6unpe6 ueunOuequed eupouo] qaiedv'/ iue>lueqledtP snrpLl qepns bue.rerles 6uer{ eueure6eq 6ue}ep uete tselp}sul'g aue)l -Ouns6uellp uenlntlepued ueeteclquted enuras edels uEOueO'l uEuBseued pq tuePp ueeqesrued uep ouetg I i(e,{uresaq 'srua[) uoqod-uoqo6 abuelep ue)e 6ueI ue1e1 2,ueun6ueq uelarao auelel uela:a6 iederaq ueunoueq uEp rE]uel r66u['9 alapour uelenquad nplem eped uelner;radrp snreq 6ue,i edy'7 auesed rg c(rleuebuour >1n1un leltdreq ledutal as!lnuel precos uenlnlesisd ueseEeued ualEdrueur nElE Berpdeslp qPlel lErluol tlqEdv'9 euesenped uee[rapd q1p ;1que6ueu qDl qe1sru€H'9 1,ue10un1qadp uebuap) nreq 6unpa6 6urlrlelas qeraEp uep requreO epe qeledV'e 6 'llln alenqlp n1r ueunDueq ledep eueur;e6eq ueun0uequred 6upn qegun[ ue6ue6't e i,e[qq ue6unlqad -ueunBueq eueurredeq ueunbueq ueqpq UEO ;epe 6ueI uapEsBpJoq uep rls)lEIp uBlenqued ouen qelun[ qe)lsruEH'€ aeuuollp oue{ erq-er;1 EuPurlBoBq uPsenued uEounqnH'z ' s,euer.r.r;e6eq 6ue^ uen[nlesred ueryBseprsq nllEIEn ue6urulwed I ueun6ueq-ueunbueq qelo rlrlrurp 6uer( euerure6eq Inluoq-InluaE 'Z aur6ue qelY lurEue eleu Llerv aullll l,uoqod ueqnqurnyad ue6uns6uelay ;uele uebuepueue; l,eIureulas qeJaep rsrpuo>1 eueurebeg'; eAelq lapou uelPnqued rese6'11 Lepe 6uer( eueurre6eq 6unpe6 sruaI reue6ueur uBnrnla>1 ueelelsnday T (auel6eq ereOau ueeuecuered) aereoeu nege leduralas uEnlualal qeMpq rp epe n1r ueunbueg'g 6 'llln 6Pueure6eq 6ue^ uelurprp snreq qrseur uep epe 6ueI 6unpa6 ue6uap uebunqnqraq snreq nJeq ueun6ueg'7 aeueur!eOeq qelesEf! n lueun6ueq e[:e1ed ered e[:e1 nUBM'9 a1e1ap lerel rp redecrp ledep eueure6eq uep uedey aueunbueq 1edua1 rp uodelal'g a(lelapral) ledol 6ue,t sod .ro1ue1 leuelv', a(1e1epre1) ledel 6ueI tde e1ara1 unrsels leurelv e auerpnual elueurep ,dBl6ual 6ueI n:eq ueun6ueq letuplv Z 2,un6ueq;p 6ueI qam.,; ;6eq 6uguod IErl uplpnurel;p ueunOueq Fe>lllqnd qgledv g pqgy ;,ede6uof{ enqurl 6ue[ eueure6eq l6eq ue}lnsel lenquau 0uel ede6 i,uel;1eqed1p srueq eueurre6eo 6ueA unEueqlp 6ueA qeurnr Mrirod lpeq;rd uesnsnqla> eltitel EleI erec depeqral euelnrel /,ednt lues depa+ra unOueq;p 6ue{ qer.unr >lllluad F q;;;ut;p 6ueI eueu;eDeq del+e qeledy g i : [ I I :Inlun'eJE :.)04 ulsaul 'uode;a1 Inseural'e6n[ eAuuede>16uepa6 lueunOueq to1ue1 1n1un 6uenr uelerpar{uau un6ueqrp 6ueA qeunr lrlrtued qeledy 6 ;ueun6ueq urdurr.ued upp urnlnq ue6unqnq 6ueguel - ; aaurellar qenlnl >1n1un uele/v\osrp ledep n1r ueunEueq rebed qeledy l,uesadrp 6unpa6 re6ed qelsnreq le6ed ppe lepl pllf't upnlualal-upnluelel ue6uep n[n1es ueun6ueq esenOuad aluq urepp qEurnr MlrJed DPpuaqellp 6ue,{eueu snsnql ueuror,ral 7 aru)Prel lsuElsu! ede6 6e^ulqeal ede;s aBtuPln 6uero edq5 4ueeqesnred sqllglpar1 eueureOeg 7 i,eluplp qelel lseuuolu! euarj( erseu,L{ eue,lrunlesel lepol,r i,ualnqlser teteia: eupouenel uEepEey aueeqBsruad uPouequle)|Jod eueupoeE . un6ueqgp 6uei( qeuru 1;1;ued 6uelual lseurc{r..rr l,eueulteOeq alllal :. a.lPsg:e 16a rr{unqraq e{uuesr;n1 e}enqlp ueun6ueq eurBu ueded qelsnrpLl leq-lPH'n rypl eleleq 1;1;r.r.red ueeuecue:ed uee[,te1ad ue6uap relnur u]nlaqas ngrure:6ord qeledy l,urelyeqrd nple ruel qe;o ueleulndu.rasrp nU ue:6ord qeledy a,de16ue1 n1r tuerOord qeledy iueun6ueq urer6ord unsn,{ueu 6ueI eders'l unun aapro nlnp OueA 1a11sre ede qgqos qe]O .. alsPllnsuol leqFeuad relundurer.u nlnqep 6ue,t ede€ aue,$p 6ue-.lo qep;ueqedp reqr.ue6-reque6 qolsnrex e qeloredurour aunOueqrp ueun6ueq I 6ue{ uen[nl ue6ueo euqqellp srueq 6ueI eueup6eq qe16uq -qe16ue'1 4epro qeloredrlau, Balqeq 'ueuplDunuey epe qepdy ,unsnslp rlelol Bluupeupcuelad qerydy 4uedey i,eAuesaq EdBrag aBuEurlBOBq 6ue1 6e[upluaq uBun6ueq-ueun6u"q ualeueauarsu r.lrseu un6ueq;p 6ue[ qeuru 1;;1tued qo{EdvZ. l,ueldersrp Llepns auelnleIp iedep uenelurusd eders tnle;ay1'9 61req ueouap sednlrp duru 6ue,{ qelEsEtrl eueuJ rO'9 6ueI qeunr >1pued qalo rnlnlesrp r6el rle>1es uen[nles:ad :rJB,t9Lr :uesalts :JOUJOU UBUPSOd lsBurJlluorl uErodBl 1nlUn ISeUUUUOI rrE-€r- lnlun upe{ueued .rryE Zg - 9t uptueleq <- elute6eqes uep er{erq ueerl:ad }nlun Jrlnuro} Durdtuesrp srurouola elecas efua1aq 6ue,i -=,,-:. e'roluel qenqas Llalo uelerpesrp snreq 6ueI 'ueeLalad leuueqOuau 6ueI rrlnu-ro; uep uerbeq nles uelednrau rur lnluaq uBBAue:-:: a-sr: 'e[es ue:Bs re6eqas elueq undrlsaur 'un6uequuer"u 6uepes 6ue,{ r6eq rle}as qepoe;req ueer{uepad.reyep e66urqes 'unun 1e6ues -=,---iait* uelorapas tde1a1 'uelnpadrp ueOuedurrlued e[es ntuel ueelieled e,tu.recuel ledec.redureur 'ueuesauad nllen eped Epe s-,?- -asmi 6uer{ 'snsey deues >ln}un rlnuro} uep ueeluepad rEUpO 'pures 6ueI ueqe;eseu.uad ledepreg er{uunun eped ueunbuequlao c.-= r-€{ 'ueun6ueqrrad leduel rp ryedas :o1ue1 qp rdnlncuaur 6ue[ uedersted up; -=:; : -m tecue; 6ueI >1a1tsre ueefueled eiueq buolouetu 6uer{ rurs rp iun6ueqrp 6ueI 6unpeb 1r;rured nluequreu ledep 6ue{ leqrseu epE !=: - -r: {: rese;es rrdureq ueun6uequred eX[ 'ueletlllel meq ,Jr-]1e,, elerq uep requeO emqeq 'rr-ueqedtp lec?: -: i Ji& ue6uag 'relnulp uep uelrapualrp rdnlncuaur >lBpt 6ueI uournlop ueOuep ueun6ueg 'nJnq-runqrol r1e16uues ueeupoueja: -:! r+ilii@ NVS3l,I3d VI IVSVrHSY - ltj NVdVlSH3d NVNNCNVE NVVNVCN3Hfd * vil PERENCANAAN BANGUNAN Dasar-dasar teknis 1. Bentuk dasar bagaimana yang dimiliki daerah itu? 2. Apakah penyelidikan tanah di tempat bangunan telah dilakukan? 3. Berapa tinggi tekanan tanah dapat diterima? 4. Berapatinggi rendahnya dasarair? Tinggi rendahnyaairpasang? Tinggi rendah air t6rtinggi? 5. Apakah di tanah itu pernah didirikan gedung-gedung? Dengan apa? Dengan tingkat berapa? Berapa dalamnya ruang di bawah lantai rumah? 6. Bentuk pendirian bagaimana yang kelihatannya cocok? 7. Dengan bentuk bangunan bagaimana bangunan itu dilaksanakan? Terutama: Lantai ruang di bawah lantai rumah: jenis bangunan? Beban? Dengan apa? Pelapis? Cat pelindung? Penutupan aliran air dasar? Langit-langit ruang di bawah lantai rumah:lenis bangunan? Beban? Dengan apa? Pelapis? Langit-langit lantai pertama: Bahan bangunan? Beban? Dengan apa? Pelapis? Langit-langit atap: Jenis bangunan? Beban? Dengan apa? Pelapis? Cat pelindung? Perbekalan yang bagaimana? Bocor? Tabung sampah bagian dalam atau bagian luar? 8. Perlindungan bagaimana yang dipilih? Terhadap bunyi? Mendatar? Tegak lurus? Terhadap goncangan? Terhadap panas? mendatar? Tegak lurus? 9. Bagaimanatiangpenopangdibangun? Bagaimanadinding pagar? Dinding bagian dalam? 10. Jenis tangga yang bagaimana? Beban? 11. Jendela yang bagaimana? Baia? Kayu? Bahan sintetis? Kayu/ aluminium? Jenis kaca? Tonjolan dinding bagian luardan bagian dalam? Jendela biasa, lendela lapis, jendela kotak? 12. Pintu-pintu yang bagaimana? Penopang? Bingkai baja? Kayu penghalang? baia? Dengan tonlolan dinding dari karet? Yang merintangi api atau tahan api? Dengan peniaga pintu? 13. Jenis pemanas yang bagaimana? Bahan bakar? Persediaan untuk langka waktu berapa lama? bahan bakar minyak? Pemanasan listrik? Sintellift? Tempat penyimpan abu? Bak air hujan untuk pengisian. 14. Persiapan air panas yang bagaimana? Berapa banyak yang diperlukan? Untuk waktu kapan? Di tempat yang bagaimana? Kualitas kimia air untuk pengisi ketel uap yang bagaimana? Menentukan instalasi untuk mengurangi kadar kaporit air? 15. Macam ventilasi yang bagaimana? Pertukaran udara? Di ruangruang yang bagaimana? membebaskan dad gas? Membebaskan dari kabut? 16. Pendinginan yang bagaimana? Pengolahan es? 17. Soal PAM bagaimana? Diametersaluran? Diameterselangsaluran air dinas pemadam kebakaran setempat? Tekanan saluran air? Apakah tekanan saluran air itu dipengaruhi oleh perubahan tekanan yang tinggi? Yang bagaimana? Harga air setiap m3? Tempat menyadap di alam terbuka? 1 8. Penyaluran airyang bagaimana? Sambungan dengan saluran air kota? Di mana? Kanal utama mempunyai diameter berapa? Keadaan dalamnya? Kemana arah saluran airnya? Apakah perembesan mungkin? Cocok? Diperbolehkan? Bak pengendap sendiri? Hanyapenlemihan mekanisataulugabiologisdiperlukan? DAFTAR PERTANYAAN 26. Dan lain{ainnya. Vlll Dokumen perencanaan Apa yang penting untuk perencanaan? 2. Apakah rancangan tempat ada? Di pesan? Dengan data-data alat angkutan? 3. Apakah rancangan letak ada? Dipesan? Diakui secara resmi? 4. Apakah rancangan tingginya ada? Dipesan? 5. Apakah masalah PAM telah dilelaskan? 6. Apakah penyaluran air telah dijelaskan? 7. Apakah sambungan gas telah dijelaskan dalam rancangan? 8. Apakah sambungan listrik telah dijelaskan dalam rancangan? Diakui oleh pabrik? Kabel atau Kawat penghantar listrik antara dua tiang? 9. Apakah pertambahan rumah-rumah tetangga dicatat? Cara membangunnya diselidiki? (rancangan pembangunan gedunggedung) 10. Adakah titik ketinggian rancangan tinggi diselidiki dengan jelas dan ditandai dengan pasti. 1 1 . Apakah rancangan perlengkapan tempat bangunan diperlukan? 12. Dimana perizinan bangunan harus dialukan? Dengan berapa rangkap? Dalam bentuk yang bagaimana? Ukuran kertas? Cetakan gambardengan sinar? Biru? Merah? Diatas kain linen? 1. Apakah kadaster telah diselidiki? Salinan diurus? Bagaimana rancangan-rancangan harus dibuat benrvama? (peraturan gambar rancangan) 1 3. Bagaimana permintaan untukmenyerahkan perhitungan statistik? Siapa yang diizinkan sebagai insinyur penguji? Siapa yang dipertimbangkan? (Dinas Pengawasan Bangunan menentukan siapa? lX. Dokumen penyerahan 1 . pembangunan dari stasiun barang? muatannya? Bagaimana jalan pengangkutan barang? Jalan kayu, jalan papan tebal pedu? 4. Tempat penyimpanan bahan bangunan yang bagaimana yang sudah ada? Tempat-tempat terbuka m2? Tempat-tempat tertutup m2? Dalam posisi ketinggian bagaimana terhadap bangunan? Dapatkah beberapa pengusaha bekeria berdampingan dengan lancar? 5. Apakah pengiriman dan pekerlaan tersendiri diambil alih sendiri 3. oleh pemilik rumah yang dibangun? Yang bagaimana? Pembersihan bangunan? Penlagaan? Pekerjaan berkebun? 6. Apakah pembayaran di muka, pembayaran kontan dapat 7. 19. Sambungan gas mempunyai diameter berapa? Deraiat pengaruhnya? Harga setiap m3? Potongan harga pada X. penyusutan besar-besaran? Adakah peraturan khusus tentang pemasangan? Ventilasi? 20. Penerangan yang bagaimana? Macam arus listrik? Tegangan? Kemungkinan penyambungan? Batas penyusutan? Harga setiap KW tarip lampu? Tarip daya? Berlakunya tarip tambahan? Potongan pada penyusutan besar-besaran? Trafo? Stasiun tegangan tinggi? Pembangkit tenaga listrik sendiri? Diesel, turbin uap, motor yang mengubah energi angin menladi tenaga listrik? 21 . Macam telepon yang bagaimana? Cakra pemutar nomor telepon otomatis? Kios telepon? Di mana? 22. lnterkom yang bagaimana? Bel? Cahaya? lnstalasi komando? 23. Macam lift yang bagaimana? Bebanyanglebih besar? Penyaluran air di lantai dan langkah? Kecepatan? Mesin atas atau bawah? 24. Perlengkapan pengangkutan lainnya yang bagaimana? Ukuran? Jalan? output? Sistem pengiriman surat melalui pipa? 25. Lubang sampah dan instalasi pengangkut sampah? Di mana? Besamya? Untuksampah yang bagaimana? Tempat pembakaran 2. 3. 4. 5. 6. M Berapajauhnyajaraktempat 2. Apakah rel sambungan ke tempat bangunan ada? jalur normal, jalur kecil? Bagaimanakah kemungkinan pembongkaran dilanlikan? Atau jangka waktu pembayaran dan pembagian uang yang bagaimana harus diperhatikan? Bahan bangunan bagaimana yang umum? Apakah murah? Berapa harganya? Jangka wahu penyelesaian untuk 1. Sketsa untuk berdiskusldengan kawan sekerja? Sketsa untuk berdiskusi dengan pemilik rumah yang dibangun? Rancangan pendahuluan (ukuran) dengan perkiraan biaya? Rancangan (ukuran) Perkiraan biaya? Penyerahan rancangan perizinan bangunan dengan perhitungan statistik dan bukti-bukti yang diperlukan? 7. Lama perizinan bangunan yang telah diperkirakan? Jalan instansi? 8. Rancangan pelaksanaan yang siap dibangun di atasnya? 9. 10. 1 1. 12. 1 3. 14. 15. Kemungkinan percepatan? Mulai tender? Penyerahan penawaran Pemberian order? Rancangan iangka waktu pembangunan? Mulai pembangunan Pembelian bangunan setengah ladi Pembelian bangunan (siap dihuni) Penyelesaian keuangan seluruhnya? $ $ if l fl I ii 4 t; i,'ll j : 9? '.,.'r: ,' i3',il,iCUd uvYl.:'"'-l:,1 .i'..:: :9!"i 'uPeuPcuotod Eped BIuutPl rlqe epasad efuo)i uerein uelrseutprool6uaur uep uerlserelalueyl 'ehe1 6ueprq lnrnuau e{:ay regep ue6uap e[ra1 uerern unsn{uay1 'ueeuecuered eped er{uure; Euasad uEnlueq upleun66uou.r ueOuap eLaI uerern unsnluaul )inlun rEspp re6eqas ueefua>1ed IBIueq unsnluaul uep lllpllaluoy\ tlr..l€ respp elJay . 2 + 9 el:a1 asel'St $ 'tVOg rnle6ueur ;syeltal lstutlaq !'Z ueqrle6ued n11em eped eLues efualiuedersrad) ueq;leEuad 0'Z 6 S V/EO^ upt6urpueq Hdl g I S lygp resepehey 'efua>l teyep uep ueun0ueq ueeuesle;ad ue6uap ueue!\epaq '9 Hdl 9lS IVOH lleq qrqal OueA efual 'efual uet6ord ue6uap efua1 uetetn =) leuotsbunl (e{utebeqas uep efua1 uerern nlens respp ueledn.lotx ut>16unu: I ulsrl 'rsplrues rselrlua^ 'seueulad tseleisur e{u1estu.r) uedel0uaped '(e{urebeqas uep 're}upl srdepad '6u1pu1p stde;ad e{ulestut) - I ueqeq-ueqpq '(e{ure6eqas uep '6uent uer6eq nele 6uent eun -lo^'senl 'r06ur1 'reqe1 'Duefued eluleslu.r) ue:n1n teua6ueul laqP] de>16ual elep ueltsuaq (ueun6ueq nlnq =) 6uenl nlng . J iiYcvql !ELl :snsnl]\ z -: '1alqo ueeueslelod Euelas ueeuesleled ue6ueouer ue11ni-: =, 'uelpueslelrp ders 6ueI ueqecauad reduLes e>--= - - <- I l ligl:l yligz: ! n uenlueq uenlelued uep upeuecuarad eped ;euorsalord e.:-.. ueleuos lnrlrrp 6ueI eluurel 6uero lnlun resep-resep unsi-'-:. ' leuolpu uenluaued lqe>1seu lnrnuaur uelnuadrp 6ueI ueeues>: - : uebuap ; : ; redtues gz: ! ueJn)n urelep reuel uere16ua. -=: pelapuauJ 6ueA 6ueni uere:n unbuequuaur ue6uap uEsenl.rac ?: :: 'r.lelseu lnrnuau-r ue1nl:edrp 6ue,{ ueeuesle;ad requreb [ : ! iE: : og : L rslnrlsuol reque6 uep pel€p 'de16ua1 ueeueslela: : requeb e,{ulesrul 'upeueslelad ln}un uelnuodrp snsnql E}Ep : - : ue6uop teqLue6 ednraq 6ue{ lalqo uetet6 'ueleues)iEr. .--.' ders ueqeceurad ueOuap redures r;qe eyasad ueeupcu3-=: : : : uenlueq uelEunoouaru uebuap st6o;o4e uep stoolotq '(1eu c s:. - . : rbraue uereleurad reua6uer-u e^ulesruJ) tEreua leuaq s -." 'ueunOueq lrs!, 'srulol 'rs6un1 '1tlstye 'ueelolrad ": -- - . , ueyoled uelneq.raduuar-u uep (deqepaq 6ue,{ ueqecaued ue ;- - - . : ueunsnluad) y uep g el.ra1 asel 1lseLl qn60uns-qn66uns r.re[e1:: -, -= resepe.:.. !:1. li{/g: irrrzEl '(D 9 eLaI osel'9tS 'IVOH rnleouar-u rstTelrarl rsrurleo ueeueslegad ue6uecueg _ 6, uELuPleLl e 09 '>1a11erd ueqelesal ueeuecuarad ueqelesa>1) de1a1 0ueI relru ueEuetn6ued '(epue6 efua1 '1rseq eduel ueef:a1ad) efua1 nlle/1/\ uele uet6nta>1 '(uerlnsnqrued'uebuern>1e1 uplrl6ur^uauJ) lEuoleu ue)e up!6nJaX ury6unu: rueraq repeuJaLu lepll 6ueA ueeuesle;ad ue6uecueg '(snsnql r;qe ue6uep ueseteleAued utl6unul 'gl.Z NIO ue6urpueq erierq ue6unltqredTelerq ueer)Jad elulestLu elerq lo.rluobuad ueurnllsur :rruouolo Jesep :snsnr.ll tlLle ueEuap ueserela{ued'116 uernln elulesru'tn}ptp 6ueI ueunOueq tuas uep llulal uernlelad :srulal iesep-.lesep :uenuoUad 1edua1 ueuloped elulesru.r u:nurn >1n[un1ed'ueeuesle;ed uetnlered elulestul uetnletad -uernlerad'uerOeq ereOeu rp unOueq uernle :(urn>1nq resep) sttuouo>1e uep srulal urnlnLl 'le[iJol ue0u!]uadal depeqrel ueesltJatued 'lrelap Luplep srulel rDel lrlsrye 6ue,{ uesnreqel uep eutndr.uas 6ue{ uenluauad uelerer{sra6 ueqelesal seqaq uep uen66ue6 segoq 6ue^ ueunOueq ueeuesleladepedalqere6uaur ueeueslelad ueOuecueg ueeueslelad ue6uecuet uep e^eLleq/uEnlnI Z' I, 'el:ay uter6ord uebuep ueyeunOtp eLel uerern qneles 'rur eLal ese; eped ue>1dera1p ledep lepn ueped€s 6ue{ resep BLa} efual urerbord uebuep eLel uaunqop eped resep efua>1 rpefuelr rur e,uau][sr elel uer6eqes ne]e eIuLlnlnlas (. 'Oun1rqrp lpdep 6ueI e[erq uelep dnlecrel 1ept1 6ueI 'euecuer ue6uap rensas ny e[re>l qneles '(ursotu Jlsue.]anel uep rsepuod euecuar uep ueunsn^uad EuEcual ueeqesnred uep 1a16uaq requreD e{ulesrul) ueeuecuerad ueOuecuer ue6uep ue)iococo) depeqral ueeuEcuored eped ue)iEpaslnlllp )Epli ;euotsalord ereces 6ueA 6uero uep B6rlo)i Bueouar eLuuauaur uep rlnbueyl ' lepoui uercuuad ueyeurndu.raluayl '(*ueeuecuelad ue6uecuer uebuap uelococa)i depeq.ral e[ta>1 r-ueJ60rd ueOuap PLe)i uerErn.resep sele ueun6uequad ueleueslelaur 6ued ueeqesntad qelo ueleurndurosrp r.{elat 6ueA ueeues>1elad euecuar rln6ueyl '(.eLe1 uer6ord ue6uap efua1 uerern resep Inlun ueun6ueq nlnq rebeqas peiapuou.r 6ueI letqo uerern nlens unsnAueyl NVNNSNVS NVVNVS)V'I3d " 6-9(Hdt)etuar1ase1 9r \ . _ ueun6ueq ueeueslelad : : (7 ue- : eluenuras unuq.,rouoqt)ep o/oLZ -: Eluueqnrnlasel,,0uecuera' z -:' '(yog) ueutzued ueeuecuarad'(7o ; 1 ) ue6uecuei ueeueor.rare : uenlnLlPpuod uPouecueJ uePuecuoJod '(%g) resep uelrp :r-[ u.rrzpl '(ueeuesle;ad -,: ueburluede4 ue6uep uelserelesrpeAuledep-]edepas ; '(%92) euesrcled ue6u'---- 6ue{ uernln :ueunbueq ueeueslelad 1n1un uelnpadtp 6ueA ue"rnrln uep elep enures ue6uap - 'ueeueslelad lequeg . ueeuesleled uebuecuer lnlun uaunrlsul/lelV e't : l. y! . . *: :: 1a11erd uerlnpadrp 6uer{ele1 ue6uep rensos lVOHlnrnuaurresepeLa> o6t 6uei uetn:1n-uernln rueunOueq uep Ireqrol 0ueI uer6eq Inlun ueeueslelad reque6 rde16ua1au"r - '(snsnql reqr"ueb 'grelap reqr-uB$ =) uer6eq requleg . ueu.releq , - lnluaqreq (uepedas 6uer{ are,n -yog) (qeneq ueburpueq) VnV epeda1 uel0unqnqbueu ue6uap 163 eyOuer uelep (re1nduo1 ueleun66ueu ue6uep utesap) qy3 qalo ue)irernrp uep gSe I NIO qelo.ln]erp requeb stuolPnuias ueleln 'ueefue1ad eped Eunlue6lal 0g: ! y\ urtzel bue{ uelnln :ueef.lalad reue6ueuu leptt OuE^ 'ulel 0ueA uedel6uapedTueun6ueq uerOeq uplnuadrp qneles ue>lrernouer-u er{ueq (eriureoeqas uPp nIeI nele eleq ueunOueq 'eleq uoleq ueun6ueq e,iu;esrul) ueefueyed -ueelaled ue6urluadol )inlun uplserelastp 'snsnql JEqlueC . " (Hdt) etuel esel : -:: 9,S : -- ueun6ueq uePuecuarac : (1 let0ete6 ..- :.; :: --- [ : uep rnr{utsut elel ue:nlerad 6uepun-6uepun Z + SS .]es:: 'ln^ursur uep lolrsre lnlun ulnuerouoq uetnle.iad) IVOH !ir! : rensas 0uei( er{uunuelouor..l uep Ourluad 6ueA >ieSsre e{rat -= - .. ueseoeo uPnlua-:- 1 fi <- ueunbueq ueeueslelad lnlun ueelelsnday >1nt"--= - - (ue6uue[ uep sr]EO urerberp '1o e: r,uer6erp) nllervr ue6uecueryeluresalas ue6uecuer xlul-_ . (ueunDueq leJluol usunlop uep JequrpC ueeueslelad uebuecue.r Xnlun ueurnrlsutnele 'VnV resEc . >1elqo >1elqo ueserte6ued uaurnrlsur4ely uesemebuod olrsoJ/uenfn- I: I. lefqo ueser*eOued o>1sa4rsrur1a6 - , )o[qo ueseme6uoa _ . uelenqurad ue6uap eIuuEUeI epe 6ue[ desuc; . qoluca ^l n)ir: ela) lepuels . . (ehe1 uer6old 'el.ta1 reyep) el:a1 ueLunyo6 . (uenlnqepued uelelec '3797y uer6eq) 96,' . elepred u.rn>1nq 6uepun-0uepu6 qei,; . ueqtle6uad uournrlsur/lelv a : uellrle6uad olrsarTuenlni 7 rslplla>1 rstuUaC . - ueqtle6ua. - - . (ueun6ueq reuaOuetu nlnq-n1nq) 0uenr reuebuaLu nlnq-n)ir =. snsnql requiea (nlesrad nles requueb '1re1ep requeO) uer6eq reouee . ueeuesyeled requlee . ueeuesle;ad uebuecuet Inlun uaulnrlsunelV : uePueslPlod ueouecuer oltsarTuenln- 3 ls!/elal rsrurlac . ueeueslelad ueeueouorac ueunOueq ueeues>1e;ad )1nlun P ": - . - ; - ueun6ueq ueeueslplac ueunOueq ueeuecua.rac _ uese6e6 uenlu3-=: r NVl9VEnS€ a Menyusun dokumen pelimpahan kerja untuk semua bidang keria Menyamai penawaran Menguji dan menilai penawaran termasuk menyusun tingkat harga monurut kerfa bagian dengan kerja sama semua peserta ahli selama lase keria 6 dan 7. Menyelaraskan dan menyusun keria peserta ahli, yang ikut bekeria pada peralihan. Perundingan dengan penawar Perkiraan biaya menurut DIN 276 dari harga satuan atau harga global penawaran. lkut kerja pada waktu pemesanan . Keria khusus Menyusun urain keria dan program ke{a dengan memperhatikan buku bangunan/buku ruang') Menyusun uraian alternatif untuk bidang keria tertutup. Menyusun ikhtisar biaya yang diperbandingkan dengan analisis peserta ahli lainnya pada psrencanaan. Menguji dan menilai penawaran dari uraian keria dengan program kerja termasuk tingkat harga') Menyusun, menguji dan menilai tingkat harga menurut permintaan (mengenai bagian B/C, juga dalam rangka syarat perusahaan umum, bandingkan undang-undang AGB g 23,5) Pembagian VOB dalam 3 bagian: (DlN 1960) = Kententuan umum untuk pemberian order keria banguan lsi : petunjuk umum untuk bentuk dan susunan dari tender, pembsrian order, kontrak. Kotentuan VOB/A mempunyai sifat memerintah (pemilik rumah pribadi) bersilat mengikat untuk pemilik rumah yang diberi hak khusus. - voB/A - VOB/A (DlN 1961) = Syarat kontrak umum untuk pelaksanaan keria bangunan lsi : syaratyang disusun khusus untukkontrakbangunan, yangtidak memberlakukan lagi peraturan BGB yang sepadan, jika syarat itu disepakati.Judul/lsi $$ 1 Jenis/cakupan kerja, 2 imbalan,3 dokumen khusus. pelaksanaan, 4 pelaksanaan 5 jangka waktu pelaksanaan, 6 rintangan dan gangguan pelaksanaan, 7 pembagian bahaya, 8 pembatalan oleh pemesan,9 pembatalan oleh penerimaorder, 10. wajib menanggung pihak-pihak yang mengadakan perjanjian, 11 hukuman kontrak, 12 pemeriksaan, '13 jaminan, 14 penyelesaian keuangan, 15 keria upah per jam, 16 pembayaran, 17 keria 2.2 Tuiuan/bahaya pengalihan VOB/C (DlN 18300 pengamanan, Pengalihan bertujuan untuk memperoleh kerja kontrak, yang menjamin pelaksanaan rancangan pelaksanaan dalam suafu hukum perdatadengan peratr.lran yang sepadan (bandingkan kitab Undangundang Hukum Perdata, BGB, SS 631 651 atau peraturan pemberian pekeriaan untuk keda bangunan, VOB, Bagian A/B/C -+ halaman 49 @. Dapat diberikan, bila ada harga untuk keria yang telah didefinisikan (= dokumen pemberian order= dokumen pengalihan seperti uraian keria/syarat kontrakdan sebagainya + catratan dengan datatentang - misalnya kemungkinan untuk dapat diperiksanya dokumen pengalihan/tempat, saat waktu pembukaan{angka waktu biaya tambahan, jangka wahu pengikat. -r halaman 49 @. Dokumen pemberian order dengan daftar harga dan tanda tangan 1 8 percekcokan. - 18450) = Syarat kontrakteknis yang bersilat umum untukkeria bangunan (Arv) lsi : peraturan (pada persstujuan bersama) untuk kerja khusus (misalnya kerja menggali tanah, kerja menembok dan sebagainya) menurut pembagian standar -r halaman 49 @ Petunjuk untuk uraian kerja, bantuan untuk tend€r yang jelas dan lengkap (No. 01 daia umum yang mutlak perlu, No. 02 data tambahan yang p€nting bandingkan VOB/A, S 9,1) 1. Bidang berlakunya, menunjuk pada Norma Dl yang ada (ketentuan polaksanaan teknis);ketenfuan umum: Bahan dan bagian bangunan dengan sendirinyatermasukpengiriman, pembongkaran, 0. - - penyimpanan' - si penawar atau wakil yang diberi kuasa menladi penawar, dengan 2. Bahan/bagian bangunan. pemberian order (tambahan biaya) penawaran yang diterima dan tidak diubah menjadi kontrak bangunan (mengatur s€mua cara bertindak yang diperlukan untuk melaksanakan rancangan Syarat-syarat barang,'standa/ 3. Pelaksanaan-peraturan teknis pelaksanaan (mungkin norma untuk bahan/bagian bangunan (norma DlN, ijin resmi) DIN) kearah'pelaksanaan standa/ pelaksanaan; misalnya jenisy'cakupan kerja, imbalan, jangka waktu, jaminan, dan sebagainya). Kontrak bangunan (dengan demikian juga dokumen pemberian order) harus membereskan socaratuntas/ sempumaterlebih dahulu perbedaan pendapatyang mungkinteriadi antara partner kontrak, -dan harus mengatur kewaiiban'kewaiiban secara jelas. 4. Kerja aampingan/kerja khusus, Dokumen pemberian order yang tidak lelas dan tidak sempuma menyebabkan kontrak bangunan yang buruk, yang memancing pengukuran ulang atau pemotongan pertengkaran/kelambatan pembangunailkekuran gan'kekurangarV pengurangan nilai/tambahan biaya. 2.3 AlaUinstrumen pemberlan order BGB (kitab undang-undang hukum pedata) mengaturdalam kontrak bangunan (kontrak keria) hubungan yang legal antara pemilik rumah yang dibangury'pelaksana bangunan (pemesarVperusahaan), jikatidakadapersetujuanyang menlmpang. $$631 -651 berisikan hukum kontrak keria. Judul/isi $S 631 adalah hakekat kontrak k€rja, 632 imbalan, 633 kewaliban memberi tuniangan si pengusaha, penghapusan kekurangan, 634 penetapan iangka waktu dengan ancaman penolakan, perubahan, pengurangan, 635 penggantian k€rugian karana tidak dibayar tunai, 636 pembangunan yang terlambat, 637 tidak mengikutsertakan iaminan yang berdasarkan kontrak, 638 kadaluwarsa yang singkat, 639 Pemutusan dan kemacetan kadaluwarsa, 640 kewaiiban pengurangan dari si pemesan, 641 batas waktu imbalan 642 keria si pemesan, 643 pembatalan oleh si pengusaha, 644 penanggung bahaya, 645 hak jaminan pengusaha, 648 hipotik ksamanan pada tanah bangunan, 649 pembatalan si pemesan, 650 perkiraan biaya, 651 kontrak penyerahan keda -+ halaman 49 O - @. . VOB (peraturan pemberian kerja untuk kerja bangunan) memberikan potongan khusus (kebalikan: pemyataan umum BGB) memasukkan rnasalafvpermintaan kontrak bangunan yang beraneka ragam, obyektil dan legal dalam perhitungan (bandingkan undangundang AGB). VOB, bukan undang-undang daniuga bukan peraturan jika VOB itu memiliki keabsahan disepakati hukum, harus - 46 - - penetapan jenis/cakupan kerja sampingan (untuk kerla pokok daftar kerja) tanpa imbalan khusus. 5. Penyelesaian keuangan, - peraturan penyelesaian keuangan untuk penetapan jumlah keriayang benar dilaksanakan 6 mengenai satuan pefiitungan, membatasi bagian bangunan yang merembes, Bagian kontrak yang bersilat umum, dalam banyak hal tidak mencukupi untuk peraturan yang jelas dan final, dijelaskan oleh 'catatan' (syarat kontrak tambahan, syarat kontrak khusus, - tidak boleh bertentangan dengan syarat kontrak yang bersifat umum) pada penggunaan ketentuan-ketentuan dari undang-undang AGB (kesempumaan VOB sebagai'keseluruhan) Jenis perjanjian tiambahan (Catatan pendahuluan) Perlanjian tambahan yang penting menjelaskan VOB -" penentuan-dapaf jelas, -misalnya penetapan proses pemedksaan, - dan sebagainya. - Perianilan tambahan yang masuk akal mengenai ketentuan dan dalam arti$ l0,4VOE/A,-misalnyajangkawaKupelaksanaan, sebagainya. Perianllan mengenal ketentuan, yang berguna bagi definisi kerla (tanpa gangguan keharmonisan VOB) misalnya laporan harian bangunan, bahasa, dan sebagainya --r halaman 50 @. Uraian keria oleh definisi keda bangunan yang jelas dan sempuma menjadi basis kontrak bangunan yang datang -+ halaman 50 @ Harus di bedakan: Uralan kerja dengan daftar keria (VOB/A S 9/3-9 Uraian kerja dengan program keria (uraian keria tungsionil, - - - FLP;VOB/A S 9/1r12) Uraian bangunan (uraian soal bangunan yang umum melengkapi daftar keria menladi uraian keria. Daftarkerja-Penyusunan posisi khusus (posisi=uraian suatu keria dilengkapi bagian menurut ienis,kualitas, kuantitas, dimensi, dengan nomor urutarvnomor posisi) halaman 50 @ dapat dibagi - L' (pluozuor.l uelqete;p) uEpEdes 6ue[ 1o1eq ouefued qalo uelnluoltp 6urseu-6urseu sesord pep ue6unlrqtedTueuep6ued roqel qolo ue>1;p;lalued) nlleait e^ueu:e1 'uelnpadrp 6ue^ ueunoueqrxod nUEm (stsqe = X nquns =) pluozuorl 'ueunOueq sasordTe[:e1 qe16ue1 (leulpJo = ,( nQurns =) pllUe^ teu!pJool ue6uolodad ulElEp uBIrBque66ueu (1o1eq ueeuecuo.red 'lluee lnrnuou) logeo uer6egq 'urzel 6ueI apolsut ureceru-u.teceulraq g6eq eunbJaq nUBr^ uEBuB3ueredTnplearel6ue!rpq1e ueeuecueled 'uPunouEq 1;u1e1 . lerluol uaunlop nelE 6uenr nlnq rpefesrq'(snsnql.reque6'ue16eq teque6'ueeueslelad ueeuecuered) ueeuecueled eped 1nlrueur ue6unlrqled'uernln6uad '1e^qo ueseare6ue6 '9'779'1 e>16ue eped uelsele[;p ueeues>1e;ed ueBuecuaJad {nlun ueunJlsunele luadas 'y1y leseg . 1e[qo ueserle6uad ueurnlgsuutep e'e 'ueqEqurEl eletqTueunOuequed uelpqulelal uelqeqelueu rseurpJoo)i ueepellel 'uelsBnureur pp11 6ueI lelord uaua6eueyl 'lepaleur uep (uee1e;ecel ersnuBu, peq eleqeq 'ueqequ.rel e{e;q 'qeps plueq 6w,{ ueEun}lqtad'dnnyalplnqag ue6uetnlel-ue6uetnlel 'ue>lsenusul >lepp 6ueI ueeueslelad uelqeqalueur urlEunur 6uern1 6uel uesel e6uod '1nrnq 6ue{ ueunEueq ueseare6uas 'apotau uJecEur-mBceurJaq uep nUBi uEBupcualad ItuIal/nUE/rA e16ue[rq1e ueeuecua]od 1;u1a1 :6uguedral 6uEI n]ueq lelv'lede] 6ueA pduel eped teuoq 6ue[ qelurn[ urepp '1edel 6ueI lees eped puoleu ulsaur '6uero E^uelposJal) uaure6eueul >laIord epoleut ueleunoouaur uEouop ueun6ueq e[ugesalas upeuEcueJod '@ !9 ueureler.l <- Jopro uepaqulod qeg uelEulpueq iueEunlqed lspro ueuaqurad 'tapual =) VAV uBeurnduralued ;eOeqas ue6unlrqrad'uelnln6ued'ueseme6ue6 aI ua{Llerelp lo^qo uese ^B6uad leAqo ueseme6uad e{eqegruenln1 7'6 Ouluelet ue '-: _: ue6uernlal-ue6uetn1e1 upcE 3-+:= ue6uep 1e[qo uesearre6uad uep ueeuecuelad eped ei--: llqe epesad eues efiel ue6uap ueunEueq e[e1 ueesi-+_*ueunOueq euesleled ueeqesntad ue6uep EulBslaq UEtnl-3,_:' ueun6ueq ueueq nlnq (ppq 'uenalor 6ue[ ue.rnlerad ue6uap uep unu]n eleoss 'ueeqesn:ed B^Brq ueeun66uad uep upun6ueq EstlEuE 6ue;n es>lueuraut 'eAerq repuels lellu lnlun e[erq uedegeuad uep ua;;p;1aAua3 ralqo upurerleJ uplndurnl nlens Inlun ue.re,{equed ueqeq ualders:edutayl eJeqlleuour uep lE/rABJaur Elal rsE^ e6uey\ ueqerelued qe;e1as ueun6uEq uepslpaued Islqo uPsE/v\EOued ueereqr;eured upp uele^ E.rad 1n[un1ed unsn[uey1 suelualur uep uedel6uallad JBUep unsnAueyl ue16eq-ue16eq ueeuecueisd ueunsn{ue3 'B ela>l asel Upp rEsBp elal oueluel 6u1seu-6u1seur ereOeu urnr;nq ueOuap enses qr ueefiepd qne[es 'qeanef 6un66uepeq 6ue[ ueunOueq u;dulued le6eqas ueelaleS 'uElppeq-Bpaqrp 6ue^ SEISBdEI nElB e{e;q'ry1ear ueeuecuetad uelsruauout uep tseaire6uaul'unsn{uay1 'uere{equradeuEcuoJ ruensualsruouour ueprsp^ E6uau'unsnluayl snsnq>1 eLel sueualsls 1a[qo 6ueI yep ueOuq;qed llserl uep r{Buap uerequre6 ueunsnlueS ueueurBal pliol ue6uerel uepqecued nqen eped eures efue>1 'ueun6ueq eLel ueeslueuad ryles unqe] 9 lBdures Eurel 6u;pd ueu;r.ue[ UEp BsrE^ nppel nqe,\^ e16uef uepp gncunr.u 6uBI'ueOuprnIaI uesndeq6ued uesearre6ua3 ueun6ueq Eues)elod ueeqesrued depeqreg ueuluref leq Es,re^ nlEpEI n]IB^ aq6ue[ e{us;qeq uJnloqos ue6uernley ueldeleuaur ln1un 1a[qo uEesluauiod eIelq ueserle6ue6 . eLel ueeslr.reuad ueun6ueq eped uelnurele4p 6ueI ue6uernlel uesndeq6ued ueserneEuag ueuruel uEpequsd nyeal e10ue[ ueunsnluod 'ue;[nEued ;ologord 'ueuele;ed >ln[unled elulestur 'ueynpedrp 6uel ueunlop uetlprolusd uep ueunsn{ued 1n[unged ei(u;es1ur 'uelnpedlp 6ueI uaurnlop uEtlEJartued uep ueunsn{uad lnseuralla[qo ueqEJo^uad rursar rsedrsped uep ueeslueured ueuoqotu.ra6 le6al ueqerunJed ueOunltgad unlnq lnJnueu nplp gZZ NIO lnrnuau eAe;q uedeleue6 E=.- ..8,r 6uel 1ru1a1' uernlerad-uelnlelad ue6uap e6nl uep eLey uee- - -x ueeuesleled euecuel ue6uap'uenlngaued nele ueun6ueq ura- :-+: ueDuep uegeledasel sete lelqo ueeuesle;ed ueseiue€.ra= JES= elay 6 + g e!a1 asel'9tS ;VOH.rnle6ueut;syu!a1 lsluSa6 .: (lse1uer.r.rnr:,: 71e[qoTueun6ueq uesea,re6ued) 1e!qo uesene6ua6 ; ; ( uBEunll Uad/apJo UEU aqur.,: jr pped (repduroy uelqBqulellp 6uB,( uresa6) uas:es 6ue{ 6yg-a:e/'^Uos uEouop ur>16unur ueeueslelad uepup:r.,:!!a: up6uop JepJo ueuoqurod elep uellEyad '(o1eps1a1 ue6ulr-*,1 Iococ papr nO3 lapJo upuoquad uene>16uef ueqnJnlosat eEtr -usl) VnV lryn4suol lBOuPs 6uEI upt{ra-a: llelsp r{Eleseu.r pped n}uequour 'uprlequJE} tseullolul ueluaJ-jaefay rcgep 1n1un uasnpo.rd ue6uep uelEunqnq;p 6ueA e1o6 '@ 09 ueuelBq <- 'lrqrauad ';e':e; -tuBcBuueq :rerueued lS 'llP)lgs senl leoues uEqnrnlasal a]?:rsE '(ueleroc-uelaroc ue6uep uEIl!ser.llp s1e1-s1e1) s1a1 ueuolI,rr-a* leIueq dnlecuetu urlbunur ledepas elel nlnq rednre[ueu ueunDueq :leroq Irul Z ueun6ueq uEeuesleled sru-:.r uer6erp) nyem euecuol ser'ire6uau: uBp unr.i;1, 'lesalas 6ue[ uer6eq-ue;6eq;rep lrBlap tslalol uep ueseu::,-:'1alqo ueseraeOuad eped llqe eyasad tsp! :- i: r nl ef1a1 lapon '(9119 nlnue:r-r,i reyep >1nlun A'l lapofi '66{ - lrli uenel6uel 'snsnql releued Uep (y']U) ;euor6at eLa; 5c,er* :66,-OO, elal uenelOue['(96 - (ylS) ;e.repal rde elere)i -jEE*e repuels e!a1 nlnq :662 - OOZ elay uenel6uE[ '(11'lls) rrE -,?s lselplsur lruun rppuels efel 6op1e1 :661, - 00! ehe>1 ue:-a,c,-e '(y1g) uelequeJ uep uep[ rsln4suol In]un repuels elel 6c,eg.p elte>1 6uep1q ;p ;p :qplepp pluupl rsesrp.repuelsrp qelag elaq ue;ern lnlun ueuual LlnJnlas rp ue--6-er up[,]-j-r '(ueunbueq 5-e,r 6ueI Ble>l s{a} uebetas 6ueI repr,es *s ueeunOOuad :uenfnl :gvfe 'ueun6ueq Oueplq utelep Iru3:hl! Er.lrBsroq e!l!ued :repuelseLel nlnq preua6) 10f r.lolo tsesrp-Ers" uelutl6unu.raur (lsBs!prepuelsrp) ueberas 6uef epo>1 ueeur€f,;. <- (repuels pflal '@-@ 09 L?-EE- JoLUou = snsnel syel uer6eq e16ue-a;€'-e - eLel uenel6ue[:ourou) apol ueleun66ueur ue6uep sr;nyp l.,er slal r slal.rnsun UEp laqeue^ =--qrEE unsnsrp) snsnql slalslol uplllurep ueOueq 'lourou uaqiF -E;"r degeg 's1e1 uer6eq 9 ueSep rrye:rq elecas r6eqtp rppuels $la: !r-s,i(g7gg1 prnueur ueeleyad elulesru ehay uene*uer' E[aI uenelbuef eped ue>lqEquipllp 6ueA 'snsnql tsrslc ri],-r" Jepuels slal Jnsun uelnleEuaur ue6uep (eutnduas se;ai sr-:rru eJecas 'lelal 6uBI slol :uellseq6uau) efue1 ueretn uny.,!anqem eped Euolouau ueun6uEq lngun (916) repuels el.re1 lrnq s1a14e16u;s is>lol uerOeq g uep E:E ueueleq (,trnr.un 6uer{n ungaqas nlepeq 6ue{ pq)i6 gr3r, "snsnq4 ueun6ueq e[le1 ueeueslelad Inlun urnurn 6uer{ stu)a} yE-.I}-,ra lereIs 'uq6unu 6ue{ ueqeque} slulol le.l}uol leleAs 'ui:6-r-ru 6ueA ueqequuet IEJIUoI IBJEIs 'snsnqi p4uoy 1e.re,{s 'eLa> -emr( t't glgOn ue16u;pueq) uet1l;6taq nIBUoq ueue,trepa: 5-nr IEJluoI uerEeq epe6 'ueunOueq lpJluol uer6eq rpeluar, .rr,,r ueuequad) Jap.ro ueurnlop uep (ue:ernreued) e6leq ue1eee-m qelo - e[a>1 uegequred usunlop uerOeq reOeqes - eLal -emr (uq6unu eles n1ue1 lndno Blep eduel e[ra1 qo]u€ @.!c :snsnel rsrsod ue6uep e[a1 :egep :e{u1;pqes) pelapua- fur,, ue;6eq e!e1 uepln r6el rlepuaqOueu Iepll 'lesalas qepr= hn, ueef alad lpeq (srurouole uep sru1a1'1ruors6unl'1;1srpe) nrp: 5rn ueelurtuad4etels pep uegern -'BIal uerEord @ 09 uetlee- eIuuelel rm,l- uBlelBc, ueouap qequelrp ledep uep 'ueeLaled epe 6ueI rcs;1q1;) 1e1ue11epp 6ue[ lnpnl nele 1eyua, "uEqequel 6ue{(ue;eselefuaddeqspeun6ueq uel6eqTueun6ueqdeqq ruu --eu r Proses bangunan yang bersambung-sambung sebaiknya diuraikan secara bersambung-sambung pula. Daftar kerja (daftar uraian akhir langka waktu daftar penyelidikan) membantu pada waktu penyusunan perencanaan balok, dan memungkinkan keharusannya adalah perbandingan. Keuntungan perencanaan balok kejelasan, mudah dibayangkan, mudah dibaca (uraian = proporsi waktu). Kerugian perencanaan balok pengglobalan, tidak ada pembedaan proses bagian, uraian hubungan/hubungan ketergantungan proses keria yang sukar (proses yang tidak kritisikritis = proSOS perubahan lama waktu sesuai dengan proses perubahan lumlah lama waktu, tidak dapat dibaca), iangkauan pemakaian: uraian dari selesainya bangunan tanpa arah penyelesaian yang khusus, peroncanaan proses penyelesaian khusus (program bangunan), perencanaan khusus (program keseluruhan karyawan/program peralatan) -+ halaman s1@. - Program garis (diagram kecepatan, diagram wahu, (umlah) jalan menguraikan dalam perpotongan koordinat pada sebuah sumbu (beberapa = tergantung kepada tugas bangunan) satuan' satuan waktu (terpilih), dalam arah yang lain satuan'satuan paniang dari (umlah bangunan yang iarang). Kecepatan produksi (waktu jalan yang menimbulkan sudut), jarak waktu dan ruang antara proses yang ada dapat diketahui. Keuntungan: penggambaran kecepatan dan larak-iarak yang kritis. Kerugian: ketidakjelasan pada interferensi bermacam'macam proses kerja (mengenai ruang, mengenai waktu padaselesainyabangunan tanpa arah penyelesaian yang lebih baik). Jangkauan pemakaian: Uraian selesainya bangunan dengan suatu arah penyelesaian khusus (panjang, tinggi; misalnya 51 @. Jaringan (perencanaan iaringan), hasil dari teknik - 1. Anak panah proses metode perencanaan iaringan (metode jaringan yang kritis, CPM mengkoordinasikan proses anak panah (sisi). Simpul menggambarkan peristiwa awal/peristiwa akhir dari proses. Hubungan penyusunan yang mendasar (= ketergantungan antara peristiwa/proses (dapat digambarkan) pada CPM adalah akibatnormal (hubungan penyusunan dari akhirproses ke awal penggantinya; peristiwa akhir proses A = peristiwa awal proses B). Model waktu adalah menentukan (yakni proses dikoordinasikan dengan perkiraan waktu yang konkrit). Proses yang berjalan paralel, dan satu sama lain saling tergantung. ketergantungan dari proses bagian satu sama lain sebagai syara suatu proses selanlutnya digambarkan oleh proses yang dibuat buat (penghubung nol, Dummy, hubungan penyusunan dalam iaringan anak panah proses dengan larak waKu 0) -+ halaman 52 @-@. lsi perencanaan jaringan anak panah proses mencerminkan lagi daftar proses (penyusunan pekerlaan khusus dengan data yang sepadan -+ halaman 52 @. 2. Simpul proses - metode perencanaan jaringan (metode metra potensial MPM) mengkoordinasikan simpul proses. Anak panah menguraikan kembali hubungan penyusunan. Hubungan penyusunan yang mendasar (definisi lihat di atas) pada MPM adalah akibatawal (hubungan penyusunan dari awal pendahulu ke awal pengganti; peristiwa awal proses A = peristiwa awal proses B). Model waktu adalah menentukan (lihat CPM). lsi laringan simpul proses mencerminkan kembali daftar proses (bandingkan CPM) -+ halaman 52 @, @, @. 3. Simpul peristiw+-metode perencanaan jaringan (Program evaluasi dan teknik pemeriksaan ulang, PERT) mendampingi peristiwa simpul. Anak panah menggambarkan lagi hubungan penyusunan. Model wahu biasanya adalah stochastis (penentuan perencanaan jaringan (daerah bagian operasi penyelidikan) (Gambar 22), berguna untuk analisa, uraian, perencanaan, pengendalian, pengawasan akhir batas waktu. Dengan mengikut sertakan sedapat mungkin banyak faktor pengaruh (waktu, biaya, alat cadangan, dan sebagainya) ketergantungan bermacam-macam proses diuraikan satu dari lainnya. Perhitungan jaringan berasal dari saat mulai proyek VZ (O) simpul start, konsep lihat DIN 69 900, lembar 1), menyelidiki (menghitung maju) saat paling dini FZ (saat awal paling dini, FAZsaat akhir paling dini FEZ) untuk memulainya semua peristiwa/ proses (D = jarak waktu antiara peristiwa dengan perhitungan kemungkinan). Model geometris PERT + CPM dapat mengarah ke gambaran yang disisipkan dan disyaratkan menghasilkan (ditambahkan) saat akhir proyek yang telah ditetapkan VZ (n), saat yang paling akhir SZ (saat yang paling akhir, SAZsaat akhir yang paling akhir, SEZ) untuk mulainyasemua peristiwa/proses (menghitung mundur), saat memulainya proyek yang paling akhir atau waktu penyanggah GP keseluruhan dari peristiwa khusus/proses (GP = saat paling akhir SZ - saat awal paling akhir, saat akhir paling akhir SAZSEZ minus saat paling dini - saat awal paling dini, saat akhir paling dini FPZI FEZ + halaman 51 @. Orientasi jaringan yang berbeda (proses/peristiwa dan uraian (ianda panah/ simpul) menghasilkan 3 tipe dasar iaringan -, halaman 51 keladian yang penting). Jaringan simpulproses (MPM) lebih mudah untuk dibangun/diubah (pemisahan saat habis waktu/perencanaan waktu yang konsekuen), menggambarkan lagi jumlah syarat-syarat yang lebih banyak sebagai jaringan anak panah peristiwa (CPM; tentu saja: CPM dalam praktekdiperluas lebih lanlut;dikembangkan lebih lanjutsecaraahli, 70-80% hubungan penyusunan yangtimbul dalam perencanaan jaringan: akibat normal. Jaringan pada umumnya sangat mendetail, tetapi tidak jelas (oleh karena itu: uraian tambahan keberhasilan sebagai perencanaan baloUperencanaan diagram, lihat atas). EDV (pemasukan data dari data-data daftar proses hanya untuk penyusunan jaringan) ditentukan sebagai faktor pembantu terutama untuk iaringan yahg besar. Software yang sepadan tersedia (bagian yang terbesar: CPM). lamanya, jangka waktu awaUakhir proses). Hasil = ialan wahu terpanjang (alan kritis/saatakhirproyek FZ (n). Waktu penyanggah @. 48 campuran (peristiwasebagai anak panah, peristiwasebagai simpul). Anak panah peristiwaadalah teoretis-perencanaanlaringandapat dibayangkan, namun tidak ada metode prahis. Keuntungan/kerugian{angkauan penggunaan bermacam-macam metode perencanaan laringan: jaringan yang disusun terlebih dahulu dengan model waktu yang menentukan (CPM/MPM) sangatcocok untuk pengendalian/pengawasan pelaksanaan bangunan yang mendetail (titik berat pada peristiwa khusus). Jaringan yang berorientasi kepada peristiwa (PERT) berguna terutama bagi perencanaan kerangka dan perencanaan ikhtisar (peristiwa = 6t (qoluoc -lon seuedr e ueb!ep !€suEUsi -HMM qeunr 4rrs{ snre roe@ed - 1nM reouep sererp ueouep sqE) - cM gg6 eauel nurpu,p seueuaa 1eH-?3t- lodatsl tsleFEM - 8M uEpuer FF - vM lEl!oI dols - ov1 lEl!oI dors - oLs rsElunuol -.w I az rsEtElsut veruov dolc tz xnl uerntn 3MZ nlel rEluEl uplEtraouan gge8t NIC (H) taqou EuEtnl uPefua)jad 99eBL ENIO (j) lEdsp srdel uBlEtra6ue!\ ,gegt NIC (H) uolaq rpluBt uplEfuo6u6y! e9e8I Nlo (J) l 90'0 l l LL,6I N N 090'z N rr'z N N 69'L N N ''l 609 N 9Lr'Z l L?'t N Lt'z l z6'9 N il 1e16urs )jnluaq) 6u€- uolleS rndeC uProE8 EOA :uPO @ ' url"n, u",nrn -ouer roueli (rEV) ra4nN z ., uEun6ueq Eqesnoued/unoueqtp 6uEI Lleu.tnl )itllulod up6u-:- _ tord ttgSt Nlo (H) 6uelunuau 0ue^ uelteo up6uap qplaq 6urpurp uelelra6uar,,l e teg L NIO (U) 6uPquel upunouEq uplpLaouon ZLeBt NtO (E) qEseq )inral ureau ueletraoua^ 'g Ilnq L LeBt NIO (E) rEluPd rp uPp rsed )jPquel 'uerelad oLeSt Nto (H) Eped uted 6ue)inl u€EIlalad 6EeBt NtO (U) dElE uednlnued uep dPlp up -6unpurtrad uplpllaoual\ gee8t NIC (H) dnl -nuad ueqEg uE)ietuaOu6y\ geg8f NIC G) uEueupOuad uEleLaOuan 6oeg t NIO (H) sarda6u€u usp[]alad gOeBL NIO (U) uel6ura6uau uBEIlalad ZOegL NIO (l) qeuel rp JIE uPp se6 edrd uelelLaouayl 9O€BtNlO (U) uelP uEun -piuad teuet uet'traouey! goegL NilE/J rE rsrsod uetefuaouan toEB L NIO (U) qeuel uelEp a)i uolaq 6uert upllnspuou uEEllo)jad NIO (U) 'OSBt leualeu upleun66uau ueplralad eOeBI NIO (E) eleq upunOupq uElEtueouaf! ge€SL NtC (U) nIel ueun6ueq uEp reuel uplpire6uar! ,ge8l NIo (u) uolaq uPun -Oupq nleq ueleLa6uayl eEegr NIC (l) -6upq nleq uelelraouaht Ze0BL NtO (U) f=q.@+ errel )tBrruorlPrEAs ueu{G?Gililitll + rtpDouau uePtuelad OOeSt NtO (l) uEp resep uBun6ueq ueelr3lad 't qeuel !lE66uau rssol e)l6uP, ueBlralad z urnurn 6uEI uPutuel ueun6ueq l€-:_: . : lplecua!\ ropro uPuaquad uoun)toa I II I corcH UElEffErr'tr ,wvvo I ac''-4 uEs: {:-:_: ueroEq inuns lEnqueu uEEtralad ZOggt ntO (H) roqaouau ueelralad LOSBt NIO (J) elBq uol6q UPP uolaq uelefueoua!\ teegt NtO (U) ueElre)tad loquaueu Oeegt NIO (U) lPq6:a ': lErluol lErp^S @ uElequl 'qemel 6un66uei J -uu 'ueeueslelej zu roourl rnpn sextM ue6unryES ,E -uos uolaq uelptr66uaf\ urqn nlEq uPp utqn uetelaouayl ZS€ot NIO (H) uesPll.l uPtalsald uPp uPralsald uE)tefu36ua!.'l OgeBt NIO (H) ueEsluauadu€6upl 889'8 rtl roqEl 98 c rsellnsuoy - ,o'gt 1S/tt3 /ltl {tu}41 uee[aled lMz LA't I HCI ll 'eAeqeq E9'8t ooo', oz I uEleiES uesBnUad HM - I i _ds lErEouny-vds rELslEs - Hcs e^Ep reryns lEouEryrgsey - vd dols roqEiad ryluor ov9 UDUEHTOUP| uEs€ueued tetue | - Bo BUoTUE I 96 Z Lt'd 9Lt N I I ors ovvlHls I leol lcve lseM lols - IHas I ds^ I va lcm lctslSM IEMIVM zz I e.Uecgs- t68'0 I I uEEUESlelAd I E^unl)jem unlaqos uelPlPqued upp leJluol plulpsag unlaqas uElElequtod upplelluol uElleseptaq 6ruEulElEL{ 995 !,z 'Ijoplassno'roureMltqJauad'uEun0uEquEeLlesnladnurllJeluE6uodeley v/ :ueo e^unDle/y\ 8On la^qo uP)ing )nlunlod ZS ruElEp ev - eLaI uPqEro^uad Ierluo) e[uelaq ue.]e66uV ues -ou]ed rs uElElEq[uad )ieH ueun0ueq ueureOuad IrrodtH eqPsn6ued lepP6 IPH uEesIrJauJod p^utl -uP0 lE6Eqas uEresole^uod qolo uElelPqulad 8 erpasiol lPprl epP leprl - ueEslrJaurad z I s / $ NV qolo uelplEqurad 6 s uePuesverad r s fuerelEoruar qi-t-l I ueestUetued Zt gl eIELleq uerOeqtued 9'oN Zl. s lnlunlad tuzulurt[eL-Tl g; I et (s 'oN) gV qalo ueletEqured I (1 'oN) ueeuesleled , -eueslelad nllPM eI6uef (/'oN) ueururef 8r9 s /r9 s gre s 9r9 s trg s Eqes -nDued qelo uElBlEquled e?9 s uesaurad ts eulEs efuay zr9 s EIeqeg uelEqur nDIEM sEleg [r9 s uEPSluaulad uelaceuiol 0r9 $ g lequrepel 6uEA uelEnqu-/ed S S S S ronJ tlupe tsPluaunlop uep eeg s geg ueOuernDuad'uEqEqnlad lad lalqo uesEffEouad 6 le^qo uEsEfleouod' g Hdl Hd -EEO ,f --z li $ uEouanlol-uEouEJnlay e09 S uetequrt zeg S l JaPro uPUaquad nDlPm Pp€d euEJ eljey L Hd Eoe elat leJluoy geg ptral )erluol uElnlElad deperltal 6ueduri(uaru 6ub[ g/gOn uelnlEled |IeNVNNENVg NVVNVSYV'I3d ! 6 o = l roplo ueuaquod uPdPrsrad' 9 Hd.l lt f---r--r9l tz Hdl rJ i;;-lEi l6tl ueeuEstelad uPPuscuorad I J efual rsrurl3C S qedn uEOugpgpg!eI9d_gL_.lL I uePunltqrad I uEtequ,rt reqr€. 619 $ nueM elouPluEdelauod ,e9 $ ulE[ ueeuES)jelOd 'uen00ueO) esiEMnlEpEy 6e9 s (te16urs; esre^ nlepEX 8ee s qeMEl 6un66upl ue)ieuos lnlr6uaur IEprf /e9 s nz-e ,oil-uzulurt[er-T1 (g 'op) ueururep ue uBs -auradrs qEl e[ 6un66uEf r99 s 099 s E ueulzuad ueeuecualad 6 Hd.l ueouEcuEl upeueoueJod z Hdl uenlnuepuad ueouEcupl ueeuecuerad I Hdl ls I l+--------r I I I .- PELAKSANAAN BANGUNAN Uraian kerja --+ u Teks paniang I lloffor ,fr--r--l."l"""1 ,/, \_ \ Uraian bangunan Nomot koria standar uraian keria 0futqn , 81 013 013 11 11 10 3.01 @ @d)Perjanjian satuan EP GP Beton di tempat dari lapis kebersihan ):v-vi Dasar horizontal permukaan beton bagian atas horizontal dari beton tidak bertulang sebagai beton biasa ketebalan tambahan Jumlah 14 I 25 cm Teks singkat: " bikisting, beton 85" Uraian terla Teks dan nomor saling borhubungan sep€rti berkut: fahun penerbitan SILB iangkauan keria: pekerjaan beton baja belon di tempat dari lapis kebersihan. Contoh I - jumlahnya dan EP di luar teks Posisi Jumlah nya . 2.O2 105,0 Harga satuan Uraian Membuat pelat lantai m'?di ruang di bawah lantai rumah aari beton tumbuk B dengan ketebalan 10. 12 cm. Permukaan harus dibentuk dengan keadaan miring dengan jalil iXiirl, au ,o 3748,50 Kerugian: a) Kebutuhan tempat untuk teks lebih besar b) Tidak ada data-data unluk bagian -EP c) EP tidak dengan Perkataan - contoh 2 - 81 013 @ ert, Membuat pelat lantai m'?diruang bawah lantai '12 cm. rumah dari beton cumbok B setebal 10, Permukaan harus dibenluk dengan keadaan jalan masuk. miring dengan UPah: 24,60 N'lark material: 11,10 Mark -,- Mark Lainnya: unluklm? 35,70 3748,50 EPi W.: ligapuluh lima 70/100 Kerugian: jumlahnya dan EP tidak dalam satu baris Contoh 3 2.02 - 013 ',1l 1',1 T1, T2, T3, EP di dalam teks 2.O2 105,0 m, .105 UM/S: 24.60 MarU11.'10 MarU-, - mark EP .dalam perkataan: tigapuluh lima 70/100 lrllt-',10 Kelebalan 8 cm m'? 14 bangunan teks standar Bagian: StlB (Beton + pekerjaan beton baja) a T1 Satuil T3 T€ks penjano No, K Tak$ setgk{t 3.2 Bagianbangunanyangterbuka petunjuk uraian keria harus ditempatkan pada awal pemturan p€rhitungtr bab0,1. Halaman 7. Bagian bangunan 35,70 yang saling berhubungan 3748,50 ssara konstruktil, yilg dibuat pada proses pelaksanaan kerja, harusdiuraikan dalam T 1/048 atau 053 Keuntunoanr a) Penqhematan tempat yang besar b) Lumlan ' EP = harga keseluruhan dalam satu baris @ B5 T., Ts EP dan jumlahnya di dalam teks dan di dalam suatu garis lvlembual pelat lantai di ruang dibawah lantar rumah dari '12 cm. Pelmukaan harus dibelon lumbuk setebal 10, bentuk dengan keadaan mirinq denqan ialan masuk Dasar horizontal Permukaan beton horizontal (lari beton tidak bertulang Beton normal DIN'1045 Harga seluruhnya _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ 039 040 041 042 043 044 045 046 047 048 Daftar keria (LVz) ll Catatan pendahuluan + Posisi Dinding Dinding tero wongar Dinding kanal Dinding Langkan Beton di tempat dinding Dinding terowongan Dinding kanal Dinding antara konstruksi baja Langkan Langkah tangga 037 038 Datlar*e1a tangkm tangga Attika penunjang Tugu Dinding penunJang Oinding sayap Dinding penunjang Dinding sayap Dad penopang Dari pelapis Penopmg 11 o 'I Dimiringkan kesualu permukaa landaian.... samping- 2 3 dimiringkan ke kedua samping Pelapis Beton di tempat 21 @ sagian, buku standar keria @ pernbsrhn ordcr {VOEIA $ 17 No. 1 Eab2d) ---ookumea Mencetat {peF frintaan untuk Dokumen pemberian keria Nr. = No penyerah&npe- nawaran + Syamt lamaran (voB/A S No. 4 Bab 2l 17 Bobot teknis Bobot menurut hukum (1) uraian kerja (2) syarat kontrak yang lebih baik (4) peraturan teknis (3) Syarat kontrak tambahan Penawaran + Biaya tambahan Dinding 1. Dinding luar/dalam/dinding tembok penunjang yang terbuka m'Zl m3,. . . . (dataditempat,/dalam beton/beton bajasetebal. . . . cm ....dilapistanpa/denganbajabetonSt ... untuk dariB.. melengkapi/dilengkapi dari sisi bangunan. tanpa/dengan lapisan .,I Permintaankhusus: lambahan (5) peraturan teknis umum konlrak bangunan @ ootr."n 50 pemberian.order ... Beton m3 atau m2 Baja kg atau m2lmr m2 atau m2lmr beton Lapisan (4) syarat kontrak umum 2. @ Dinding luar/dinding/tembok penunjang yang terbuka. KG, dilapis dalam beton baja setebal 30 cm dari B 15.2, tanpa baja beton, tanpa lapisan Daftar kerla L9 upbuUBI lsplusuo uPpuPcuojadJEuEo @ @ usr*€s rssflsu d@ ueBuueI usOuntlqJod uBlueq tp q6pns F^iirdirqta rtqls ,,zn= tee's lslord lemB 6urled JltlIB lBes = z3J rlqlilBes leileourledlPmBtBes=zvJ I oul!"d I leilB E.E-q sllul uelBf t?me e< tlII ,39 tolord lBlnu lB?s uBi6BS {uqnq 'n6frr4rIJ uB0upuEqraa 'uBq) n$ls,rr r{I B^Blq qqunl lBnlEs uBu F.lN -n6uBq t0u silox uErfltn lprluErugl 3o e.? uB!6m q\l J-"oTr",r*ll ' }?quet rBquet ourred rrqte leES = z3S '6ultBdleIoJd lequrpi 6u!lBd teilE lees = ZvS IPBS lBquBl OullBd retnu IBBS efiuu.El uPOuUen rn6r{ BuE{ Boex noer uBouop usE,l6rued - Z @ Efual rnlE Llplunlas lsBredo u€Ilp!l6Iued lsBlnuls ialnduJor gpol uEunsn^usd ueJooJd , ueunouPquJod BUrl rt$l nupl nlBq uBp uBlBl uEeuecuaJod @ uEelnuod uB?feled uelEl uBOunlunel ltseH uep uBllBO EtJel :el6uoqueu uBun0usqued tBduel uBlouosooueu uBp lr.lBuequJeft :B[iel uBrqOuBU ili o"i"ffi \*"J'l'1fl83111 lzledues^2.^': snsnel Elial sasord ueroEquad ue6uap -.\.';{sZ srd rfiraftq-uauepuod uE6eq ueunsnS ue6eq ueunsns elPq uep srdPlau ueefualad --E:l laa rqlE nlIeM seleq ueEuec!arad uoleq ueelalad El uerle6 ueeLala6 63 ueunouequed ledual uedBi6uelrad EO nq," 6;;;,rJl1e#rq,e-- uEunOueq ure]0o]d la^qo uese^ e6uad u e6t m<NVNNCNVE NVNIdINId NVNNCNVS NVVNVS)V'I3d I Hd"l 'st s 'lvoH ueDunltqre3 rapro 1+9HdT'9rs'lvoH uP raquad uelelecuod @ PELAKSANAAN BANGUNAN - -oHubundn ekhir awal ifi;:ii "ili.;,i;i iiiil --oi-+ .- + J\n \, Derstian rcrm6l Derelan Mmld€ngan p@ses di alas kona; Hr-E +fl Simpul SE FA FE GP NP SA VN VD Proses diales keias dsnson svarat wahu -E-'fl Tamh yang digali P1 VN Nomor proses VD Lama proses NP Nomor peren€naan iaringan FA Awal yang Paling dini FE Akhiryano Paling dini SA Awal yang Paling lambat SE Akhiryangpenyangga Paling lambat GP Waklu ---.. kese' luruhannya = aturan main Ketergantungan Tidakmengikat ,r 4 Aruran Jalan kritis @ ffiiffi:--- min Daftar proses lcPM) bandingkan + @ Nomor urut Hubungan penyusunan Simpul Uraian proses FAIDISA I FA FE SA SE VN NP VD F-l ,"- @'ffi 'ffi+ffi@rm' @ uetooe perencanaan jaringan - Diagram galis Nomor proses Lama proses Nomor perencanaan Awal paling dini Akhir paling dini Awal paling lambat Akhir paling lambat -.- annya = aturan main Kstsrgantungan Jalan kritis anak panah proses MBlods p€rancanaan jaringan MatOde ukwqn Sarorienlasi ks Diagram bslol( (cF[r] x n{ E Eo oll -u 9a o Sororieatasi ks (MPM) --EZD, rff -'fl--- U-, E. D+ir-lc -[ 9z oll @ P","n."n""n jaringan (cPM) Z D.'1 -rfl--+fli o ZD {HF oI h< 5- ]- 6 : D,- +f+--+|1]+ h< 5" N t--. I Lrf_i r]l__2.1 l,--Et0 '+ @ 52 r _9^ z E ir[-][ ,!'. t "btr r eemuanoingan bsntuk gambar bermacam-macam teknik saluran keluar Slruklur aias ,,I P1 - P2 Aturan main @ Dafta,proseslirtPM) bandingkan + P€nyusunan VN VD NP FA FE SA SE GP GP Hubungan @ Waktu penyangga keseluruh- e9 'rsuEJalol uPrnln'Surpurp ueerlrad upJnln '6uouods uern)in 'uPJalsold leqoi'Jnle leqe] Eluleslul 'uesenpad nele rpsel Ex0upr snsnq) 6ueA 1eq-;eq 1n1un (1rce1 uernyn eluunurn eped) uernln upp (1tca>1 uetnln eAuunr-un eped) uernyn Llelepe snsnLll uernln :snsnllx uernln ucaz= leqa1 lniun (repuels) nleq uein)in burpurp egeq nleq Ouelued In]un (tepuets) nleq uetn)in Duenlrp 6ue{ uoleq 0urpurp '6tzusry el t?t? iO lord lntnusu (O! lesPplelap) lepuelseI6uE ) (ezc Nro) uu Gz : u, o9z : uP gz : 6'8'tvE?'t'cr ulc gz = 0l JEpueF el6uP w lslep,",",n @ $61 utPra ']l U .llwl)l larao i'l I 'l ueln)inuelsFuPouapuBounqnH @@@@@@@@@@"*^ :eAulesryl 'euEcuaia] erecas ueunbueq uerbeq enuos ue1bunqnq0ueu 1n1un 'uelnliadrp rur ueJnln leD{erd urelep Incunu 6ue{ uesen;ted uep resel e1Ouer 'snsnql uernln r6eq tesep ue>1edn:eu rdeloi :srluoa] uernln qelepE eLle1-euelted ueunbueq (.repuels) nleq uern)n :ueun6ueq (repuets) nleq ueln1n Z ! 'eluepeduep uelunrnirp 6ue{ uesenlted uep rese>1 ey6uet 'snsnql uernln uep ueun6ueq (repuels) nleq uelnln Inlun e16ue qelepe ueun6ueq eur.tou e>16ue :ueun0ueq er-utou e16uy 1 1 lsdasuoy 1 @@@@E@@@@@ @@@E@@'@@@@ o frtz\ r.z .,r1. tf .E U*""f"i,ff ,O[ +-,,ru,,0,"::'#:#Xu.'r"J,!i?o'll4 Q*,=d! 'e{uueqnrn;esa1 ueunOuequed uenlequed 1n1un resep re6eqas uernlered nlens ue)npauloLu 't66ull ueunOueq urelep euelnral'ueun6ueq reuabueur ue6uequre>1tag uern>1n6uad '(eIuueqe6uel lellu elelue rp ueldtststp 6ueA lalop uep uerbeq 9 uep lllplel uep urp:el uep uer6eq 0Z 97 (e[es qlqel 6ue,ilarag) O<- ooo i :099 :092 :gzt :89:9' t0'g t 6uelreseq uerbeqes) r66ur1 ueun6ueq ulelep ZZl, NIO uernln uelnletad 'g'V'Z'l qelepe uer6eq 0 L uep tltp.tol 6ue[ sulauloe6 ZN ]ala6 tg rpelueu uelelnqu.red ue6uep tensas g'79 = 9Z t uEp enp uelOequled 'ueeueslelad uep ueeuecuared e16ue uep (ny e16ue sele qnte6uedlaq lepr] eLuo>1 ledrual) Xnlun uernln resep e6n[ ue)iednrau uep eluurel ueunOueq 9'fe nele g;'g rpelueu 9t'e = Ot,Nnele r!'e =! el6ue uep 9Z'le eurou larap nlens xnpur eu:ou uelednraur uep ueun6ueq-7p e16ue uelrleqteduer.u ueOuap uellelnqlp ln1ueq 79 e>16ue 1es1e ueldelauau (r66urgueun6ueq uelepuernln uerniered) Zz [, NIC 'ZN upbuap ebnl renses sn]eLl sluloi :9 [ :B :, :Z = | uep ueledtle1 ]arap qalo uep 9Z [ '092 '009 = 000 luep enp uet6equ.red letap Llalo )nluaqtp 'qnlndas 1e16ued ueunsns uenles uese0e6 uele le6ur6uer.u uebuap tdela1 'tut ]ereIs{ereIs uelep aI Z lel6ued ZN ueunsns ue>1de1euau leulsop ulelep lalaul rqnuaulor.r snreq eAueuarel rlolo ueun6ueq lnlun repuels ue:n)n 'nlr ruadas 6ueI uep elepual'buedouad'lelr lele'epnl-Epnl 'loleq uerGequ.red 6uerelou.l stJlotl.toa0 ueder.leluad uele llu)ia] uELlnlnqa) urIt0 t 'n1eq :rpadas'e{uurn;aqas epe 6ueA'pules 6ueI ueunOueq uprOeq e[u1ede1 'ur O0'l- -- lloz Ov eluaulv tp ']a]ou.l leiuoul]uox uelnln nlens depeqiol su]auroaO uedeqelued uele upLlnlnqal s[alu]uelerap uenlnqEpuod uelBtPc lrulal epe rleprlrrdr.ueq ueunOueq Luelep urseur r6e1 7y qelepe 7p qelepe ueun6ueq uEJnIfl 7g qebueles uep uelepuebrp 6ueI 751 (e lelbued Q " ' UEp ;6eq 11seq uep lnpord (l ZN leriueq r6e1 711 r0e1 ueOuop ueueN\EUaE qelepe ZN Uep (uenOuequad uPrnleJad null 6Iuuq-urE a rtilf1 19B .1nt-#ir --ircz 1fl,*l r r.44 rr-lr I-, *i -l::l uslElBS 'd9e: e4r UEIBFC Ol 6uPnJ tlEE+i JouoN otl uB61a5 et! !'e u rffixr lsDl-rsry et zt zt zt ll ll 0l 0t B6 6 I L q9 E9 )tw 1!Bz ''''''''' fues 6urporp ueueiu<if, )ioquel q€aeq uen66uu tl z 0 0 I 9 e e ? z z z ilzt I! sz #0t I 5S q9 B9 s w .t qt Bt I e qz ez el I rolqo 0'tr ,! c't @ eFl t'? dt u tudmd Bwea 6uenJ nlnq Jequa'l HVSVO NVHN)N-NVNNCNVS NVNtdllild (ZN) rePuets erl6uV UVSVO NVUNXN e) 6 t t nbuifr 4nan^ 0'7 0it I '''- -"" -"rolBlpBu ' '' '''' qepuoluneo pto^ueu Inlun uBlqa/ed ''' ''''' ''''''' srdl u6dsl ''' '''''''' '''' uepJo6 6uB[ cluwcf ''''' " !iln)t rcduqey ''" " " nluldls6u3 ' '' '''' '' nlurd luEd '''''' ''''''''' nlurd srdEled ''" """"n}uduneo ''''''''' ourpurpu6uel-uOusl serq sueo .... .. .."..,..... r6e8 UAlB€ I I .'''',.'''..''',.'',,,,,', dnFued '''..,,...,,.. ..,."- .., Bdld F't , ,' -):r! 6* ''," aur6urp aBd ''''''''" " plElsEM '" pg ''''" "" " pqpqlo-t ' ''' '''' '' qruru uod€lol "........................,"...toi61s Blol luodelel "'''''''''''''' Eqru6 " *;* dio Wq. I ueuruFul lrd t" )r'8.4 z pue] BluuBlBprp lBnqp) ,,,,,,.,',,..,''.''''''' 4:raa -Fs uejnln elueulv 6ueI'(g7g e>16ue enr.ues e1ey1 ue6unlq ue6unlunal yelueq ueyuequlaut tut zN fi'+ lp uElL]eq uep slcuelad lp nl€uoq uelnleqrp euleped erunp e>16ue-e16ue tepuels 1116 7p) 0uerad qeleles 'urel 6ue,{ PuJes n}ES uelselelalueru ln}un uep ule6eres ereces stu)a]lele-lele uep ulseui uelnln uelsninlau.l lnlun nles Llelepe lEse 'esetq lenl snsel lnlun L1equlellp qepnul uebuep rrlnuroi e66utqas 'ue16uoso>1p luqnt denes u.ro1o1 qenqes nped elrf snsnql ueun6ueq uet6eq 1n1un uuo1o1 edeleqaq uelelpaslp eAu.rrq>1y 'e,(utebeqas uep elepuel unep leqal '6ulpulp selq sue6 n1r r66ur1 'uauepuod l66u[ :eIu;estu uelnlnqrp luls lp 'ue)iqntnqrp 6uert buereq uernln lelecueu Inlun edueq ueleun6rp ,,elulesaq,, Luoloy OL ueueleq <- lnpnf uelep ueluaqrp qPpnu Out1ed e1e6 'eIulnlueles ueLlequrel 0uent uetetn tequeO lenqrp ledep lnqeslal ueuieleq eped rebe '6uoso>1 elulreqas ttlnurol 6ue1elaq ueuleleH 'urpuas nlt ueun6ueq lluoil nlens uelednlau: t1aI eleuteq 0uer{ rlqe rbeq n1r 6uen: nrlnq uetpnute} '6uent ueueleq do>1 eped uern>1n ueleun66uau uebuap ueOunirq.red ueeLelad tOeq resep uelednrer.u 6uen.r n>1nq'ueun6ueq ueefue>1ad tesalas Llelolas 'plllllp uelpnual 6ue,( 1en1>1e e]ep-e]Ep ueOuep rsrp ueieqtlol-uereqtlal leutes 6ue[ sla] uellsuaq iedule] detias re6e 'r;el ederaqeq urleslp rV NIO uelnln utelep ueuleleLl-ueu.leleH 'r6e; esyuedrp ledep 6uer( >1n1uaq u.relep 0uent 6urseur-6utseur uelnln stlnuau Xnlun LUoloI epe ltlnullol do1 epe6 lrun 6ueri 6uenr nlnq unsnluau 1n1un qe[ed quel uelepEruau Llolo.ladrp 6ueA n1>1em'eles uel6utdulese>1tp qeles rle16uuas 0ueI !seutlolut ue6uap n06ue66uau-t 6uer{ 1eq }nluel qlqel ueseOeued e}utuaui >1n1un ueeAueya; 'ueun6ueq re66ues rOeq semeDued 'uele06ue uep ueun6ueq uese;e te0eqes IEpuruaq Inlun orrq r6eq ueyeunbtp Inlun ueun6ueq ueteJn Oueluei r1e1as sela{ ue6uap lseuirolur nlens uPluaquJauJ tut tsttp qele1 6ueri tllnulo3 7 1.4 Ukuran rangka kasar: ukuran rangka kasar untuk rangka kasar misalnya ukuran bangunan tembok (tanpa mempertimbangkan tebal plesteran), tebal atap setengah jadi, ukuran untuk lubang pintu dan jendela yang tidak diplester 1.5 Ukuran peduasan: ukuran perluasan adalah ukuran bangunan yang sudah selesai, misalnya ukuran sebelah dalam ruang dan lubang yang selesai bagian permukaannya, ukuran luas tempat, tinggi lantai 1.6 Ukuran penyebut: ukuran penyebut pada konstruksi bangunan tanpa alur sesuai dengan ukuran baku (standao bangunan. Pada konslruksi bangunan dengan alur ukuran penyebut dihasilkan dari ukuran baku bangunan dikurangi dengan alur. Contoh: Ukuran baku (standar) bangunan untuk panjang batu bata dinding = 25cm Tebalnya alur pertemuan-pertemuan .l cm bagian bangunan = Ukuran penyebut untuk panjang batu bata dinding Ukuran baku untuk tebal dinding beton yang dituang Ukuran penyebut untuk tebal dinding beton yang dituang 24 cm = 25cm 4J ur I I Angka norma bangunan a lb lc 25 2 25 3 Defet utama uatuk perbasan ukutan khusuE lo e 255 1d =7 25 f lo 5 [n t 2x5 5x5 ol- 10 .^ ror2 25 25 a, aa -1- -1 50 ruang 50 10 15 115 mm. Pada tinggi yang cocok dan alur 62,5 mm (ukuran penyebut-batu = 52 mm) menghasilkan suatu perbandingan sisi 2500 x 125 x62,5 = 4:2:1 , yang memberikan kepada batu bata keuntungan akhir, sepeni diuralkan dan '.t1. Jl dalam BOL secara terperinci Maka batu bata dinding yang dibakukan (standarnya) dalam DIN 105 dalam ukuran bakunya sesuai dengan rangka kasar a, b, c dan d dari DtN 4172. Juga ukuran semua baglan rangka kasaryang lain sepertr batu x halaman 65, dari Iubang iendela dan pintu x halaman 137 s7+ 50 -^ 22\ 2A 25 2a 27,5 30 32,5 30 1 62+ 68+ 75 81 ee+ 87+ '100 100 otZ '100 beton sampar DIN 4172, I I I Untuk Bab 1.2 dan 1.6 DIN 4172 2A 20 25 ]" 62.s + 6?.5 37,5 40 42,5 45 50 40 40 45 50 n baku 50 55 60 75 l, 15 O 58+ ^- 2 oor - 1 = 24 cm' = 300 cm = 300 + 1 = 301 cm. = 25 Untuk menjamin kecocokan bagian bangunan yang terkecll dan batu bata dinding dengan angka norma bangunan maka format normal 25 x 12 cm (dengan alur 26 x 13 cm) yang tidak metris dan kuno diselaraskan dengan ukuran NZ 250 x 125 mm (dengan alur) Penyelarasan ini menghasilkan suatu ukuran penyebut-batu 240 x Ukuran penyebut ^^1 ozz = 25 cm Penjelasan untuk DIN 4172 35 ,. 2 q,T ae+ 50 bata batu Ukuran penyebut panjang batu bata Ukuran baku bangunan lebar ruang Ukuran penyebut lebar 17,5 18+ 37+ 10 12,5 12+ bagian pengerjaan dinding Contoh: Ukuran baku bangunan panlang sehingga angka ukurannya selalu kembali lagi sebagai benang merah. 5 7,5 12+ dengan alur dan penger1aan dindrng harus diturunkan dari ukui-an baku bangunan drkurangi atau ditambah dengan bagian alur atau 149, tinggi tingkat dan sebagainya disesuaikan dengan 2,5 ^1 4,3 Ukuran rangka kasaratau ukuran penyebut pada struktur bangunan + )€tet utama unlul Oerat utams ufiuk rangka kasar UKURAN DASAR + 62,5 65 67,5 70 72,5 75 77,5 80 82,5 85 60 60 r 125 x 62,5 mm :240r115x52 mm : 250 Unurun penyebut dan ukuran baku pada batu bata dinding DIN 60 65 7A 70 75 80 75 80 80 85 87+ 100 90 90 90 100 100 100 100 100 3 Ukuran kecil Ukuran kecil adalah ukuran dari 2,5 cm ke bawah. Ukuran ini sesuai dengan DIN 323, deret R 10 harus dipilih dalam ukuran 2,5 cm:. 2 cm; 1 ,6 cm; 1 ,25 cm; 1 cm; 8 mm; 6,3 mm; 5 mm; 3,2 mm; 2,5 mm; 2 mm; 1,6 mm; 1,25 mm; 1 mm. 4 Penggunaan angka norma bangunan 4.1 Ukuran baku bangunan, ukuran perluasan dan ukuran khusus harus diambil dari daftar angka 4.2 Ukuran rangka kasar atau ukuran penyebut pada konslruksi bangunan tanpa alur perencanaan dan pengerjaan dinding sama dengan ukuran baku bangunan. Ukuran ini harus juga diambil dari daftar angka @ Ukuran baku rangka kasar lBF) dan ukuran penyebut ( N M) pada bangunan batu bata 5 mm 1l2aur = RB NM = RH + Untuk lubang 5mm NM-FR-2 . 1i2a\v=RR Untuk tiang 2' +2 2 54 ,L 99 6unpurtad upceu uBouap rensas 6u€quras dErtEl uElep delE 6uarol @ 6ueu sorod oueprq lelel L ueouop ounl l]puuao 6uelo qeunt ueunfiueg e,(eg @ r--+-rtpl r---*-l)iE)j r---+-tler r---Jie-r)ie)t r-*+---------+-- ote z---jl- ota r___t- ote z ---f_ ora z+ola , __l_ ----f .tsaq uolaq u?p eleq rslrulsuol lnlun uolPl dPlv nle)i r$tnrtsuo)i I - szL Inlun uopel delv [-.r"e 1 - OOi f.ls r1e1 o {i--+--e!r---1.-ez+++rr----*-czr----*--rzr--*-- del' ouatuao r"o,^J",,}'ol 6uelua6 1n1un dn)t;o eonl 'uerunq upun6upg 7id1- szs lnlun uougt delv "d," relep dElE bualuaD )inlun delp 6uaJa.] x lzd-sl - osz.r ,9t,n9.9r [*", 'ESEtO 6ue,{ 6ualuab uep slnt ntdd Ousluob lnlun dele 6uala-] f ui-l- sLe t eluurel dele 0ualuab ueprelep bualuab lnlun dele 6uale l f "zd6'il - oos z nlueuol uEnlnl uEp qErePp lnlun drcuelau 6ue^ delv ipdep (ueded ueunOueq nple uerunq ueunOueq) snsnql snsel urele6 'eAure6eqas uep tu O'0f uep s'l '0'9 .resaqos nqurns IeJe[ ueluequior.u e^uueledrlay 'nquns >1eref 1n1un |,/ fffil1-sz;e ? nIEUoq "lo8 + rcuuol Llrqal 6ue^ ueouetaley 'llelos IrEq 6ue^ uEunOueq ueseMeouad ueBuBq.lapo^uod uelqeqalueut nqurns lerel uern]pJad 'nlIBM uep e^Brq'ueunoueq ueqeq'efuol ueieuiaqOuod uBIqeqaIuauJ 6uPpnb ueereLlllaulad uep uelelnUad ueunbueq 'larap uelenqurad Efes ede Inlun ueleunorp ledPp uep 6uepnb rp ue)ehalrp ledep 'ure1 er.ues nl€s rElnlrp ledep ueLlBqtue] ueunoueq ueroeq uep uelnleqrp )ococ 6ue^'ueunoueg uauol3 'ueluleoerasrp ledep uPlefuoq 0ue{ letep u;saut 6uedoued leref ueln)eqlp qelol 6ue,{ nquns )ere[ resep se]V u g'z Jesaqos Jesep uern)n 'ulsnpur ueun6ueq eped Utsnpur ueun6ueg (q 'snrnl >1e6ei 6uer{ ue6eq 6ueprq uep relepuaur 6ue,{ qeuep ue6eq 6ueprq eped 'ue>l6uururrp 6ue{ 6ueprq eped e6n[ 'uelqererp n;e1es uernynOuod 'uou.repuod rp 6uefunued nlelioq e16uer 1e1r6ued epe4 e{urebeqes uep 6urpurp qebual 'e66ueIued '6uedoued uelnluaueru 6ueA 'qeuap uer6eq uernyn qelepe nquns lerpf 'srlels >ll1t qe6uel nqurns 6ue{ rslnrlsuol ura}srs nquns qelepe rur nqurns In}un uernln sue6 re6eqag 'nIrs-nlrs lnpnsraq 6ue,{ nqu.rns rleref lnrnueur Llpuap uelep r6eqrp uerunLl ueunbueq upp uisnpur ueun6ueg uel6unllLlredrp snreq rnle'e^utEOpqas uep eleq uolaq ouadurol 'ecel ueded 'ueunoueq nleq nquns PpPd lococ 6uP^ 'eJplue uBrnln eduei uelqequelrp snlPq nquns leJef eluuelrlpiad uep r60url r.{rqol uellpdura}lp 6uBI snsnql ueun6ueq ueioEq ueJnln eurou nlens Inlun uelerelsJad ueleldlcuou] nquns uer6Pqurad xnlun nluoual resep uernln uBnluauad 'eiuulel ueqequel ueun6ueQ uer6eq uep xerap ursaur uEselull 'eJnde6 'nluld 'ecel ]elr6uod 'elopuol 'de1e ounpurled 'epnl-epn>1 'le]uozuoq dBle loleq 'lelr6uad 'l6upljr6uel 6urpurp buedouad '0uedouod :snsnLlI ueun6ueq uBr6eq rqn.re6uedureur rcuuad;p 6uer{ nqruns ptep 'ueleulnd[rJoslp uEe[Ilelo)i-euel 6ueI'lopour-lapouJ lJEp elnu]oq uElunLl uep ulsnpur uPun6ueq Dueplq lp Puecuaral eiec.. *tj#,"Jff 'efiurpbeqes uep relpp dele 6un1ec 6ualuab 1n1u6 Z: I lnlun uouel 6unputlad uep 6uas uestdel uoqrp 6ue^ derlouer ouauods 6ua1e1 uep lenqlp urproq Oueuods dele 'nriey uesrdel nele 6ues uestde; uaqtp 6uBI eleq 6un)oc Oualua6 dele 'uauas buequole6 delB >lntun I nAeI ueunOueq Bped uoue) Ounputlad Inlun 9'Zl : L 'e^urE0eqas uetunLl upun6ueq l: unug lerer (e 'L uerunq uep Ulsnpu! 'lprqed ueun6ueq Inlun ure6eJos 6ue[ nquns lerep 'eez, Nlo u€p 99|. uPu..releq ueureleq <- 'psemap 6ueio qe16ue; reQal = ul3 g'Zg -- Zlgzl e{ueserq rurl leug 16ue1-1t6ue1 eped loleq nquns lerpl'rur ueln1n tr.rolsrs lnJnuaur ue1efua1rp lopour rslnrlsuol uenqu nlr ereiuauras '6<- uepedes6ue,{de}e rseurl}ur ueouapZt6 L unqe} ue}nleqtp ur 9z'l. lep lpspreq 6ueI uernln loro6 'relnsrp Ourled 6ueA 7p e16ue r.lelppe 9ZL e6nl undedeleg 'ra1sa1d ueded ue6uap e6nI uetltuap r! og'z = 9z'.1 x z resaqas eurou uernln lllllLuaur dele 1n1un upuraf 6unde uede6 e{ure6eqes uep roqueq eAulestu 'Lr.l 9z'L = lulaul ueJnln rsuo^uol ueouop Ejebou rp elureqel eluauv utsoul uebuep lenqrp 6ueI ueunOueq uede4 ur 9Z' L Bppd lelap ul 6 lz' I = su66ul uernln tlEl = E)iUaLUV uep su66u1 uetnln t1e>1 ledur3 uep ,z , 'ueded ts>1n4suo1 apolau 1n1un elutunun eped 'eyarau uolsrs ueun6ueq >1ngun uJ gz'I eluJesoq 6ue^ eues ula]srs uernln leleuroLu rlela] P]sefl\s ueunoueq ueeLlesnrod 'tu gZ'! ueouop Llcploo uep ur3 9'Zg ueouap uep eusud lnluaqraq dele uep tndrs tl€unr dele tyedas 'snsnql lapour rlEncal 'n^el uouJas dele uep elEq uoloq ueun6ueq uep eleq ueunEueq eped uouel 6unpurlad Inlun OZ : I ote dele Ouarel ueldelalrp sryBrd ueqnlnqol ue6uop lensas 'Llemeq lslnllsuol uep ounpurlod urecElu pped 6unlue6rol dBte 6uo]ol 'Ileuruag uep'puelurot1g uer6eq ere6au'ersnJd rlel uernln (r) <-llel t = olo Z = qcelo9 ! e^uunun eped 6ueu letelnquns ueln>161 6uara'I 'z 'lJetuuoO uep pueluror.lu uerOeq ereOau rlel uern)n uebuap rensos uep ueleunorp >1er{ueq ourled oue{ 'ersnrd r1e>1 uPjnln Llelepe rurs rp uernln rpeluetu 6ue1 'n^e1 e16ue.r ourpurp ueouop qeunr ueunoueq eAe6 rslnrlsuo) oueprq r-ue1ep ralau ueeun66ued urnloqas durur 6uB{ lr}eura}sls n}ens ppe ueLulal rC :lnluaq re6eqas dele 'tIl o0'oo I 'ur 00'08 '(ur 09'zg) ul 00'09 'Llr OO'09 'tu oo'0t'ur 00'0e 'ur 00'92 '00'02 'u.r 00'9 t '09'z l. :uelrsepuourolorp ul 0 |, sele rp sulauoeb uedeqeued ue6uep rpnsos 'rpehel Lloloq )ep[ u 'ru gZ'B gZ'9 :92'e O ! selp rp rur uernln qe6ualas ueeun66uod :97'1 eluresaq 6ue[ erelue uernln ledepJal uerlrulap uebueq 'efiuepeduep ueledr;e>1 nlens neleu gZ'! soHod =092 4 e^ureseq6ueriresepuernlne6nfue>1eun6rp 'uc +,^ !g ueouap suleui | uPlep lreurue6 ;p uralsts uelep el Lleqnrp 'ueunouequed 1e1ed1p qrser-u 6uere>1as redues 6ue^ e 'lOE qoluoC 'buedal rp qeurnr ueunOuequ:ad ledocJaduror.u nele uplqernuieu'qepnureduroLu rur opolay! '!ur respp uern)in qalo uelnlualrp losol resoq uep nlurd elopuaf 'ua) qe6uotos nBlE ueqnrnlasal uoy lnJnuaur rnln rp Ourpurp nqulns lB.lEf 'ul 81.8't = ouedal uEJnXn UeI I = uoli Llelepe.lesep uelnln,,oJrqe/v\ly opolau,,lrunuaur [rJaisrs uernln ue6uap ueldelalrp qpulnr resoq uep eIeD eleu '299 L unLlel o^IoI rp rpsaq ueleleqol qelalas Enuot 6ue^ ueunoueq uernln uernleJad r>Igrr.uar-u ouedal .l SUSUNAN MODUL N @ffi *.] o Bagian bangunan dalam k@rdinesi sistom @ @ Ruang koordinasi (dibatasi oleh 6 a % bidang) @ @ @ ru t.' A ? 772 Y perbatasan Hubungan Garis lurus koordinasi (Garis dua bidang) Titikkoordinasi(titikpotong2bidann) @ Sistem koordinasi bagian yang saling mempengaruhi I rl @ *+lL_ oaeran yang tidak moduler Vl4'Al*14 6Al v l-l4uFl-l Bagian bangunan yang menyambung silang dan tidak moduler pada posisi tengah 1*1*1^-t-t-\ /ii\ v Dengan DIN 1 8000, maka perlaniian intemasional untuk pelaksanaan bangunan dan untuk perencanaan serta untuk pembuatan bagian bangunan bahan bangunan setengah jadi dioper ke norma Jerman. Susunan modul adalah alat bantu untuk penyelarasan ukuran dalam pembangunan. lstilah "penyelarasan" menjelaskan, bahwa pada susunan modul masalahnya mengenai suatu susunan ukuran dan koordinasi bagian bangunan yang berdimensi tiga. Oleh karenanya di dalam norma dijumpai penetapan geometris dan ukuran. Susunan modul berisikan data-datauntuksuatu sistematik rencanadan konstruksi berdasarkan suatu sistem koordinasi sebagai alat bantu untuk perencanaan dan pelaksanaan dalam pembangunan. Suatu sistem koordinasi selalu merupakan obyek khusus. Penetapan geometris Dengan sistem koordinasi bangunan dan bagian bangunan Hubungan Hubungan perbatasan sumbu @ Irr#l*" DtN 18000 1. Bidang koordinasi IA u&24//4 -+ t! dikoordinir dan lokasi serta besarnya ditentukan. Dari sini diturunkan ukuran penyebut bagian bangunan dan ukuran alur serta ukuran sambungan -r O - @, @ Suatu sistem koordinasi terdiri dari bidang yang disusun belsudut siku-siku satu sama lain, yang jaraknya adalah ukuran koordinasi. Ukuran koordinasi ini dalam semua 3 dimensi dapat berbeda besarnya yang tergantung pada perencanaannya. Dengan demikian dalam perkembangannya suatu bagian bangunan ditentukan dalam suatu dimensi, yakni dalam ukurannya dan lokasinya. Hal ini disebut orang hubungan perbatasan. -+ @ - @ Dalam kasus lainnya ini dapat menguntungkan, untuktidak menyusun satu bagian bangunan di antara 2 bidang, melainkan melindungi sumbu tengahnya dengan bidang koordinasinya. Dengan demikian bagian bangunan itu dalam hubungan sumbu ditentukan dalam suatu dimensi pertama-tama hanya di dalam lokasinya --+ O -r @ Suatu listem koordinasi dapat dibagi untuk kelompok bagian bangunan yang berbeda (misalnya struktur beban, bagian bangunan yang menutup ruang dan sebagainya) dalam sistem bagian -+ ts) Ternyata, bahwa bukan bagian khusus yang harus modular (misalnya tingkat tangga, jendela, pintu dan sebagainya), melainkan hanya bagian bangunan yang dibuat daripadanya (misalnya kaki tangga, elemen bagian depan rumah, elemen yang dapat dipisahkan dan elemen yang dapat diubah dan sebagainya). -+ @ Untuk bagian bangunan yang tidak moduler, yang berlalan menyilang atau memaniang melalui seluruh bangunan dapat dibuat apa yang disebut suatu daerah yang tidak moduler, yang membagi sistem koordinasi itu menjadi 2 sistem bagian. Persyaratannya adalah, bahwa ukuran bagian bangunan diketahui dalam daerah yang bukan moduler pada saat penjelasan sistem koordinasi, karena daerah yang bukan moduler hanya dapat diukur dengan suatu ukuran tertentu + @ Kemungkinan lainnya untuk menggolongkan bagian yang bukan moduler adalah apa yang disebut lokasi tengah dan lokasi tepi di daerah moduler -+ @ @. - t-t-trLLl Bagianbangunanyangmenyambung Za\ Kaitan hubugan sumbu dengan da- silangdantidakmodulerpadaposisi \9 erah material yang moduler tepi Tinggi tingkat: 30M=300:19=15,8, Dipilih 16 peningkatan Tanlakan: -h=H=18'75cm Pan.iang jalan: 16 26 = 416 cm, DiPilih 420 = 42 M Tempat berinjak: @ 56 nun""ng"n pendahuluan restoran di tepi jatan tol @ tanggatinat beton baja + b L10 = i; = 26.2 (alur yang diterima 1 cm) L9 {rselot Inpou ueunsns lnlpleu ltulal 6ueplq edEjaqsq lnlun Lloluoc ue6unuproln uelsnu uenlES @ rs€uodsuBJf r€lnpou lelueq l6es )ioduola, EuE3uer) )ielueq r6es loduolal uep delP ldet nlPns lslnrlsuoY (o )iritslt updpl6uapad )inlun unbuEquou EJe3 \ ) ul't -a )irulalo]llell ,*nfu] /.:) I ),resou ueunOueq nlEg ,1r/lsrl rselelsul rnxn ueunrlsul qeuap rp l / z *3 )\ rre sec letv e ;Iu* EqWJI lulstl tselelsut llrlsll 6unqnq6uad O !sEuodsuerl lelv uaunJlsul eur€sJeq l6equad eduBt uBunOuBq uB!6Bq uBlnln lseulquoy I uenlueq uebuap .9, lplt)ies uelElnd ueeun66uad z (O /a\ \:./ (L-9) (t-p) =Z.loreo snlnd-sntndral leprl 6uP^ lorep nlpns rpefral nlr upJnln uep rElny\i (Z taragi suul ueouellq ueouap uel6unlrrJadrp 6ue,( lrce)iral uerntn leluoz --'--4til uelep uPqequel uernln | @ "w" l9 @ 0t @ tr-B ,E :%Bzt m W1 ryt irl 8620e NIC Eonl 16) <- uelounqnqrp ledPp (tselodsue4 'Xlulolo.rDlolo 'ueunoueq e^ulesrLu) e^uurel eu.les nles 6unlue6lal uelnln uep sulauroao rue urelep 6uel 'sru1e1 oueprq lnpou.r uPunsns ueouoo (8) (- (/) Ouecuerrp e6nl ledep ,;epunq 6ueI ueun6ueq ,,tnqasrp 6ue^ ede,, (er{uenp ueropqurad uep eLurlloas '}eduol6os 'eOrlr6os elulesruJ) IeAueq rOas loduolol tslntisuol uenlueq ue6uoO (- y,t '/%.+ vt o 'u) lD o+@ G) e relnpou 6ue^ rseurp.roo>1 ueunoueq uEroeq uelounqnqouou.r 6ue^ uernle uenlupq ueouac 'lallPrd iO e uJelep rp rseurprool uralsrs ueroeqas dnlnuau: ourles 6uer( ueounqnq uep uedrsrs e^ulesru Inlun uJur 9z uep ur.! 09'uJLu 9z = ! Jolnpou lepr] uPlnleqrp 6up^ upqequlel ueinln lBdepral 'elulnluelos o e- sruJouola uep ]rllnrlsuol 'leuorsount resep uBp rpefual ueselequrod '- (lEpuEls) nleq uernln rseurplool uernln Puelnra] unoueqrp rur uPledrlol ueo splEq.lal 6ue,{ eruraurtsr ueouPlq loiap uelPdrla} unouBqtp rurs ueo'LULU 002 ! = t/\ Z I uep u.rtx 009 = tA I'tutll 00e = yI e Inpou lilnLu uep uul 00|' = y\ JesPp lnpoul qelepe lnpoul ueunsns uenles oe lPd[ y! L laroo MedI y! e laroc seleqral leprl y!9 uepr{ziloroo (efes ue;6eqag) NVNnCNVS y'tv'Ivo'lnoourl NVNnsns 008t Nlo InunN3m tsvNtouoo)t NVUnvn + tsvNloHooy l lSISls 'v "9'9 'e'z't = u y!xt!xu :e/t^etU -r1sr ueOuelrg uJLu 002 |' =r{Zl :lelrua^ - 0e LUr.u ledl uep y\ I Luur 00e ledl ne larac selBqrsl lepI y! z L- laroo :leluozuot.l :ueselequrad 009 =t/!9 r! ! larao 0z tz vt zz <- 'Jalnpour 6ue,{ rseurplool ura}srs n}ens uelep aI uellseJoo}ul lp eOn[ ]edep nlrs-nIrs ]npnsraq lepr] 6ue^ ueunOueq uetOeq te]uelaq ueqecad e16ue elulesru) rouel uerp.rnouad nele (serooeqild eAulesru) uebuelrq lodurolol ue6unlrLyod uenlueq uEOuaO Lualsrs nlens a1 uelrserDalurp e6n[ iedep eAuresaq epaqraq 6uB^ LZ I/! 9Z (6u =U.1U 6Z V'I lElrua^ uPlEp ueqequey qe16ue1 ffi==F 9e @ tw twl -!1t3d 60 @ =Y!e Zt'9'e=u t/! x Lu :lnpouruny\ u.ltu 00f = Y\rl :resep lnpor! uel6uopuocrp 6uEI dPlP'uPeun66uad LloluoC )uad qoluoC A (, r DASAR BANGUNAN PEND!RIAN, LUBANG BANGUNAN, SELOKAN DtN't 054, 4022, 4030, 4125, 41224 +[ Penyelidikan, pemeriksaan, penilaian Penilaian yang salah dari dasar bangunan, perbandingan air tanah dan ciri-ciri bangunan yang dipilih sebagian besar menyebabkan kerugian yang secara teknis/ekonomis tidak dapat diperbaiki Kerusakan bangunan oleh pergeseran tianah di bawah beban pondasi, sedemikian rupa sehingga badan bangunan di tanah terbenam aiau menggeser ks samping. Akibatnya: kegagalan b€lngunan total. f-uOang Uangunan dan t6ras yang holizontal untuk manahan bagian yang longsor. @ Pemasangan dilakukan dengan memadatkan dasar bangunan dengan pondamen dari beban pondamen dan/atau dari beban berdekatan yang digunakan. Akibatnya: perubahan bentuk dan kerusakan (retakan) dalam perkembangannya. Norma yang mendasar untuk dasar bangunan dan masalah bangunan : DIN 1054. Nomor apabila ada pengalaman setempat yang cukup mengenai siIat, pengembangan, dan kuahya lapis tanah di bidang bangunan, maka berlaku norma untuk keadaan umum untuk mengukurbangunan rata (bangunan khusus/bangunan Teras landaian honzontal untai ruang di bawah bangunan @ r,no"*"nr"nutupdenganbangunan emqunm yang orm- maKen Pemukaan bangunan tetanssa G) filnn:T""""" -l I tilah yang memanjang; bangunan data| dan bangunan di bawah tanah (bangunan pancang). Berdasarka kesalahan pengalaman semacam itu maka perlu pemeriksaan dasar bangunan yang sangat dini, segera mengikutsertakan seorang ahli dasar bangunan, yang mengerti lapisan dengan menggali (menggali dengan cangkul dengan mesin keruk, pengeboran (pengeboran dengan pengebor di bawah tanah/putar/nuklir) untuk pengambilan contoh (DlN 4020/ 4021) dan menyelidiki yang teliti menurut : DIN 4094. Dalam total dan dalamnya bangunan dan data masing-masing tergantung pada topografi. Permukaan air tanah : penggunaan pipa alat pengukur tingginya air dengan pengeboran dan pengukuran yang teratur (perubahan permukaan). Pemeriksaan tes air tanah terhadap sifat agresi beton DIN 4030. Pemeriksaan tes air tanah terhadap susunan butiran tanah, kadar air, keajegan, gaya berat khusus, kepadatan, kestabilan terhadap gangguan tempat, ketidakkedapan.Penyelidikan yang teliti perlu dilakukan karena sedikitnya informasi tentang kestabilaMnformasi berat jenis lapisan yang berurutan. Af,tanah Pelaksanaan IubanoF banounan menurul 4142 @ ,"r0"* atas , DIN t Pendatm bok. beton ton baja) =0.5 F-1 rencana rencana bidang+@ @ Hasil pemeriksaan/penilaian dasar ban gunan (diberitahukan kepada pelaksana bangunan tanpa disingkat) d 6 N" Uraian tanah (cadas) DIN 4022, klasifikasi pekerlaan galian DIN 18300. 18196, nilai pengenal dasar bangunan untuk rancangan bangunan dan keterangan bangunan: Gambar lapisan DIN 4023 dengan deretan material, perbandingan air tanah. Dalamnya bangunan/galian, massa galian Pembentukan dan perlindungan tepi lubang bangunan DIN 4124. i] -T 4 .l vI b Bagian bn$nst yang p€r tama @ tampat< rsncana bidang atas, @ Pandangan roncsna bagian atas + Kayu bagls stas sstidak-tidsknye O 10 Kayu @ bagia bawah setidak-tldaknya 16 cm x O 16 cm (bila 16 cm atau diperlukan) F>0,6-l Kayu < 45" baglil tsngah s e I id a k-t id akn 'l2mxt6m v a Psopag Besigmtung solidak-ti&knya O 16 mm atau l0mmx30mm Suspensi (keplting) @ 58 seOfan Oengan tepi yang dilendaikan @ aagian setotan yang dilindungi @ seokan oengan papan tepi. @ 7"rr,ro"n r"Pan saluran Yang t6gak 69 Essrq uoloq uep ouurul Orerf u"reprn: lpsep ueqeq 6uelued uesug @ @ e66ue^ued qeilEq tp uelEn6ued (p o-<;;->ff# II ten)iradrp 6ue^ ueqeq )iolBq IT ueEuao tPnlradrp 6ue^ ueqeq )joleq uE6u€O (q (e *,*o lEdual uolaq lP60uol, ,],?ou"#!l F. ffi[ aLTueuepunl al- {p ue6upseuad t9 ^\ Q9 .I!eq 6uer( uaulepunl ueqeq.uBun6ueq nleq ue6ua6 \9 -r lT\ /a\ usDlBsdD 6w,( ry6uo1 eleC (r L tilt .lijN qesdrel t--l lept uauepunJ 6ue,{ ueleqaltst uE6uap lpld ueqeg nlpq lntrJns ueulEl -epal .resep uep le66uol rsag urpaq rp Pselq uoleq uEp Eueq -repes 6ueI resep uetuepunj -raq riqegeu 6ue,{'uauiepunj uauepunl uplnluaqusd 6ue^ 6unp€6 6urdues /i] v 6uern1 6ue[ uolaq upp ]pt6u!i qelac'sryselir 6ue,{ lEdEp qelac'srysela qetec netb r.1".!,i,.ii orrqni @ eped .l-l (c ')i!Eq 'IrEq 6ue^ e{pq uo}aq uEqEq 6i\ uep reqalaur bue^ ugruEpunl v.:/ Til {qetes) iq q6dral 6up,( lusuepunj (E \lt / \_lL_./ l]l , ']elalau uep uelrEntau uauros 'Lleuel eped ue>1eun6lp ledep >1ep11 :uauas qeupl uElEpeued uep ue1en6ua3 qn r,",r,'Jll'8fl gi'IJ,x? J,lx"l @ ;i,t"J.H,#ii,bnJft.f"llxl e (c 'nlaqued4e>1ated ueqeq eduel epaqlaq 6ueA lfrq ueqeq ue6uep ueLlequlel ueqeq-ueLleq qnued uersrOued 'qeue1 uelepetuad 6uecue4 (q 'llpr.l-lleLl 6ueA ueleduteued uep (pca1 ngeq) l[lq-lllq Uep 6unluebtal uelreqlod 'tsltp qeuel Lu g,; ue.re1e6 [ur lerel :e- t,'Z uep sntpe] uelep ue]epeuled ,(tele66ued) relaDraq 6ue{ 1e;e ue6uap telabtaq ueuela} sasot4 (e 'ueunOueq tesep e66ueIueu: uenduteutol uelteqtad 'uJ g'l - 6'g tnAsur 6unpe6 ueunDueq Eped ur Og,0 < ,90 I 1116 ueur6urpued uep seqeq 6ueI rese6 .rdnlncrel Tredecral leptl ueqaq uer;enca6ued 1n1un qnluar(ueur 6ueI nele rJrpuos nlt Jesep eltla>1 'ueun6ueq Jespp uep itltpas qtqol e66ueIuau uenduteual ueOuep @ e resep 1e;d buetued uesul 'uPunOuEq .resep pep 6uuru-r lnpns = uEuP)ial uet6equed/o\ \Y/ rrte6/rntv'6uu -ru bueprq eped .lEsEp uPuaquad 'resaq qrqal 6ue^ ueun6ueq resep 0uPprq eped ueq -aq ueroBqu.lad 'upl -qr$aqrp uPp uc 9l ^ uep lPd^ural uetep (9) lPnqrp Oup lalaut r66ur1 uep Oe'f-Og'O :rsed uersr6uad eped iesEp uPrJaquad $;TITT:ilffiI spm nlEg o09 ueunbueq eped uep renuraur urrn qeuEl o08 uelpnqrrJod 'eIu6ueqnl upuielppal uep ,leJaq ,satdrp 6uer{ . uolaq leurorltp eleq uoleq eped @ - 6 <- ueqebacuad Inlun Iuel e{qp uer;enceOuad 1n1u61 r66un 6ueI qeuel ueuelel eped unsnsrp (eleq) uoleq uaurepunl .;rce1 6uer{ r66uu 6unpe6-6unpe6 uep leurou 6ue,{ tesep uep ueteqeled grlrpes eped ue>1dera1rp .0e "09 qeuel : o09 Ileq lepll uolaq ueurepun3 'leqeu efiue{erq eue:el 6ue.re[ qrqal sepeJ nlBq : ooe ueuepun, nleq Outpurp uaurepunJ '"09 = uolaq eped ,.9, > nleq ueun$ueq resepy'tey x z < e[ra1 ;qrqe;eu leptl snleLl uauepunl eped ueuelel uer6eqtue6 'pce1 eues 6uel '6 +- >1e66uol iesep :lesaq qtqal 6ue[ ueurelepal eped lIsI ueuel€uad epeduepelu -ueqequel Jeseq euepad ueqpuour ndr.ueu 6ue[ qeuel uesrde; EpEd .@ <- Ouetued -ueqequrEl reseq dnlnc dunc 6ue^ 6ueI 'ueoueluar uquoq / leledleled uaulepunl 'g +- (qeue1) qnlueluaut 6ue{ uar"uepun; ue6ue6elal -rusru i?qel 6ueA uatuepunS / '@ <- urpuasJol uauepunJ :uaulBpunl 4n1uaq ,6unpe6 sruat e6np '(urel-urel upp 'Ei eJ-eA e.raq 6ue{ qeuel uepurq6uau) .6unpe6 ^ll ueunbueq unsnluaut n1e; '(e1o1 ueunDueq elec upp teueq 6uel ueun6ueq e;eces urybunu e1r[) qeuel p^ulteq ue1[eqtaduau Llelolas 'ueun6ueq ueqeq re6eqas nele ueun6ueq Jesep tebeqes qeue] teltuotlJ ueunbueq e[:a1 sruel derleg .srutouole uep srulal etecas ueunDueq e!e1 elec uep euecuol )nlun plep -elep ue>1erpa,(uoul snreq ueunoueq Inlun slulol Lleuel ueulauad 1ea,re ,10, 's90t 'r90t Nto HVSVO NVO HVNVI NVNNCNVg u 9'0 'Euel ueunOueq burdues rp 1e1a1 -ra1 nreq ueun6ueq ourluad oue,{ 'uau -epun1 qnte6uad Oueprq uep ue6uet -rsrad emequrau ue)ielaJ !nluaq A v ueouap (ounpe6) e{uunrnl eIeqe6 'uae16u;1 Inluoq ltolepueur @-@ (rEqosl) eures ueuelel e@ lepll '.9, - sssord 'yI 6tir$ei1cs-)ei6oy lninl'ea rnlel.TsueO uep 'tedet qemeq lp leqelued ueuel -al e/uqEq stuEJd uEdE66uV u 0't BANGUNAN TANAH DAN PONDASI DIN 1054, 1055, 4014 Aturan untuk penekanan tanah aktif pada Bangunan yang dibuat -+ O Kemampuan Pondasi Bangunan ditentukan oleh .jenis, kualitas, perluasan, penumpukan dan kekuatan lapisan tanah yang a) c) Dinding penopang belon Pada dasar Bangunan di buai dindang penopang dari beton pada sualu bangunan ditentukan melalui pemboran dan penyelidikan, jika keterangan yang didapat (diberikan) melalui pengalaman kurang mencukupi. (jarak Pemboran < 25 m). Pada pempatan tiang pancang, kedalaman Bor dari kaki tiang harus diperhitungkan --r @ . Dalam pengamatan tiang setelah proses pengukuran dapat dikurangi 1/ 3-nya. (Dalam = 1,0 B atau 2 x Garis tengah tiang, tapi > 6,0 m). Jarak tiang yang sesuai untuk tiang Bor -+ @, untuk tiang penekan/ pelantak -+ @. Nilai tersebut tidak berlaku untuk dinding tiang Bor, dan dinding penahan Bangunan Pondasi. Kedalaman yang sesuai dari Pondasi Bangunan yang mampu menahan/menopang dibawah Tiang Bor + @, Tiang Bor pres beton sistem Breditel -r @. Pemasangan tiang pancang: Pengertian dasar: Daya./tenaga pemasukan tiang dapat dilakukan melalui penekanan tiang pembungkus tiang pondasi, penekanan ujung tiang pondasi, atau dua-duanya pada pondasi yang kuat. Cara penekdnan beton tergantung pada Dasar Bangunan dan kualitas dari tiang pancang. Pemasangan tiang secara tegak: pengalihan beban sebaiknya melalui ujung tiang, sebagai pendukung dapat melalui tiang penekan @ K"d"trr"n minimal untuk pengeboran konstruksi menurul DIN 1054 ..raraf liang pancang yang sesuai untuk tiang bor (menurut DIN 4014, T1) @ F,a dz ya d @ Jarak tiang pancang yang sesuai untuk pelantak tiang. (pancak tiang) (menurul DIN 4026) lr I_{ , . ; . ,,l-bt .N A\. t I /-\ I r--,-L l Kedalaman sesuai Dasar Bangunan yang mampu menyangga/menahan dioa*ah tiang Bor. (menurut DIN 4014) Penopang pemasukan Pemasangan tiang secara tergantung: ujung tiang tidak sampai ke dasar. Lapisan tanah yang susah ditekan dapat ditekan dengan pemancakan Beton tersebut. Cara pengalihan beban (untuk memasukkan tiang): Tiang penekan, yang mengalihkan beban melalui pergesekan tiang penekan, yang pada keliling tiang pancang. Penekanan tiang pada ujung, yang beban tiangnya terutama dialihkan melalui penekan ulung ke dasar Bangunan. Disini pergesekan tiang alat penekan tidak berarti penekanan pada ujung tiang yang baik dltingkatkan dengan pelebaran kaki dasar tanah. Bidang tempat untuk tiang dalam tanah: Tiang pondasi, yang tegak sepaniang pondasi. Tiang panjang, tiang yang berdiri sendiri, yang hanya tegak dengan ujung bawah dalam pondasi, pada bidang atas berdiri bebas dan oleh karena itu dibebankan pada tekukan. Bahan Bangunan: Tiang kayu, baja, beton, beton baia dan beton bertulang. Cara pemasukan kedalam tanah/dasar: Tiang pancang yang dipancang ke da,am tanah/dasar, tiang pengepres yang menekan, tiang pembor, yang membuat lubang, ketiganya harus menembus tanah. Tiang sekrup diputar. Tiang pembungkus di putar ke dasar. Orang membedakan tiang{iang yang dipadatkan ke dalam dasar, dengan penggeseran, atau penekanan. Jenis-jenis kebutuhan tiang: Tiang aksial, tiang yang ditarik, yang membutuhkan tarikan dan tenaga/kekuatan tiang di alihkan melalui tiang penekan pada bidang tanah. Tiang penekan yang menekan dan mengalihkan beban melalui ulung penekan dan tiang penekan pada pondasi tanah. Pada pembengkokan tiang, misalnya beban horizontal pada tiang bor yang besar, Pembuatan dan pemasangan, tiang yang terpasang, yang tinggal di masukkan, dan ditekan ked alam tanah, digoyang, dan ditekan, diputar atau dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia. Tiang yang dimasukkan pada lubang yang kosong, seperti tiang bor, penekan, pelantak, dan penggoyang. Tiang pemasukan ke dalam pondasi yang beragam dimasukkan secara bersamaan. Tiang pemasukan tiang pondasi mempunyai keuntungan bahwa panjangnya ditentukan selama pembangunan, pada dasarnya aki- bat penekan/pelantak, pada proses pemboran dengan penyelidikan dari lapisan tanah yang dibor. @ 60 Cincid Bagian gelang karel (penekan) pemadal fi"ng Bor penekan Beton (system Brechtel) t9 uednlnuad uep lte uerrrebuad (eriulesrur uoLU r4i) as uesuel uep ounpullad uesrdel v uednlnuad ueouuer ups,der @ ;,?l':j;jJ%J:li'f"5'3j,J,j",3 @ qeuel Dod.!oo uEp uelopas rLV n] 00 r ,iN uBOuue6ued Bdld relu u6rd€-l re{!l edBiad u6rdq [uB66usd uBoueue6 ! rV i' I : ,Ji--:.* ueDunpuao ltV 0unpurlad rPOeqes uelolduos 6unpulad rEoeqas trtual uErequal trlual uPrP0uaf I rll uaulepunl tPld ePEd uoloq ueP 6u,Put6 ,61., = 1EU Eduel 6unpa6 uednlnua4 V7 C uotaq tgg lr^ep durpurp-6urDU'o ,?\ eduel 6unoao uednlnuad \Yu ltxrpas 'unlua,{traut 6ueA ueseouer epei'rernpre[-1, 19g eduel 6unpa6 ;t 6r;;;,; uedn1nua...1 qrqol tiue^ Ouen,r ueeun6ar (-f) epPd 6uPA uelnlunl uebuap @ 1EU Eduel 6unpa0 uednlnuaS ielue']:Jnj JO 'eriurelrles rp 6ueri tleuel sele uep uer66ur1a1 eped 761 yoio{uau re6e yelapa} reyuel \Y' Oueprq :1gg eduet uPuPlaDaq 6ue^ re u€dnlnuod elrlelsorplH u€uelal -ru llE uesaqua) eduet) UEUE] uEsaouar q€ue] ueqequal 'l8u reo';;;;;;;r eouel Dunpab uedninuud 'S' ueuel llv 6uopuoc 6u 6uetr ueun6ueq 6unpaO 6uepiq epPo (uBUelel !edn)nuad Ounpa6 ueonlnuad LlBMe0 rEluet nlnuau i,olet,iua.., eri:r,ri oue[r- lv uEfn!adrp 6ue^ ueqnlnqal rV snrnl 1ebe1 6uPA ueunouEq tnluaB rardPI leqrlV -a)j ueqeuad uesrdel dEPeqJdI uednlnuad u?3Prt uednlnuad uEuDlal qeuPt ueqequalay d€pE{J]al reoEqas lrP lElS qPuel sBlB ouBprq ueroDuDat eped ledPprel reiue-l })irpas qrqel 6ue,{ 6uenL ueeun6arl uelnlunl euaJel elapuel @1 elund v Ieprl 6ue,{ 6unpaD uednlnua6 |)jrpas [iueA 6uenr ueeunO0uad uetnlunl PUare) -LqlH e,iund 1epr1 6uer{ ueun6ueg uedntnuad f) 'uEIqErncrp /uel6uenlrp ]EdEp )iPprl e^usrualos nele lpa! npq-nleq 'nleq-nleg 'dn1n1rp 6ueA 6urpurp Oueprq eped 6uns6ue1 ErEcoS ra) (@ 'bunpurled uesrdpl 6urpurp 0ueprq >1n1un ue{dE}o}rp uednlnuad uep efual 6uenl-6uenl uep 6ue1e1aq uep uersr6ued ueceul detles ueleunOrp 'srtalurs nqE uebuap updnlnuad rnlel 'de]e uedn]nued .lnlel 'updn]nuad rnlel 'uaunlq de]e .lnlel ourputp-ourpurp eped lEluozlJor.{ 6ueI uednlnuad 1n1u61 Lln}el }pdep se}e 6ue^ uesldel rljplpp outpurp eppd @ - [) <- ielPpuatrJ 6ue^ uedninued 7 urnLururLU renl Eurpurp Eped ueldelalrp loquJal re6eqas 6uesed.ra] 6ueA qeuel qemeq Ourpurp ue6uep 0unpa6-6unpe6 epe6 rg; 'qPuel []PMeq re uernles uP6uap - €,r e qEuel sele rp ulg gg renl ourputp uednlnuad ,g - O e 6ununb le uerr;e6ua; IreQ a 'ueqequralal E/(ulel6uruaur uPqeuau )jnlun (lEluozlroq) relepuauJ snrPq qeuet ueueqPuad Ounun6 lQl lsrs eped 0uu1u Oue,( qeuel epe6 ereces uednlnuad uE6uap Lr,relep uep tenl Ourpurp uednlnuad '(.LBU) qeuel LIE/v\eq 6uenr eduel 6unpa0 pppd lenl uep lnser! 6uaral 6ueA uegequlalalTur6ue t6ueleq6uatu 1n1un ieder ue6uop qeuel wu:e6m3 qe^ eq 6uenr uEdnlnuad e^ulesrf! qeuel qeMeq urelep ouenl ull)il 4t1 uep ueupuJe^ual qlqal qPurnl .1e68 ueuroura>1 rPnses uel]Bqtug] "e-l:;' le66utt ledlual/pfuol 6uenr rebeqes nele relues 6ueI sellnllle )inlun ueleunorp 1e,{ueq elur}ueb reoeqes 'qrsraq 6ue^ 6uepn6 epeduep ueleunorp 0uerel qrqel ouereyes qeuel qefl\eq 6uenu o-o trl e960r'96tgl NIO r-vdvH 9NvA 0Nno39 dnlnN3d e 'i/l 'l leluozuoq uep telrpan 6ue,{ r.leuEl ueqPquJala! 6ueleq -0uad ueo ueuel qeMecl relueT (!) l. PEMADATAN BANGUNAN PENGERINGAN TANAH (MELALUI PIPA AIR DI BAWAH TANAH) UNTUK PERLIDUNGGAN BIDANG BANGUNAN DIN 4095, 18195 -+ [! Pengeringan tanah adalah pengaliran air tanah melalui lapisan pengering dan saluran pengering, untuk menghindari timbulnya air yang menekan. Untuk itu pembersihan lumpur bagian kecil tanah tidak diinlak (pengering tanah dengan filter yang kuat). lnstalasi pengering tanah terdiri dari: Pengering, perlengkapan kontrol dan pencuci, _ ^ C) Kelembaban tanah Pada tanah dengan tingkat kebocoran Yang tinggi /A\ Air yang tidak menekan pada tanah yang susah bocor \, Lantai dasar -t".. ..t .q o-io -:.1 i Pondffii ruanq c Kerikil 4/32 0/4 rP6ir termasuk penyaluran. Pengering di sini adalah kumpulan instalasi untuk pengeringan dan penyalurannya. Apakah pada dinding, pada kasus-kasus -+ O - @ dapat dilihat. O Jika kelembaban tanah muncul pada tanah ydng tinggi tingkat kebocorannya (ketidak kedapannya) @ Jika air yang jatuh/turun ke bawah di atas pengering dapat dihilangkan, maka timbul air yang tidak bertekanan. @ Jika air yang menekan, biasanya dalam bentuk air tanah, iika perlu atau tidak mungkin ada satu pengaliran air di atas pengering tanah untuk air yang muncul Tempat Bahan Bangunan Ketebalan dalam m Sebelum dinding Pasir kerikil B 32 DIN 1045' > 0,50 bawah tanah Lapisan filler (batu-batu kecil) % U Lapisan peresap (Batu-batu l\ecil\ ygz ^v7'\DN50 7-;., Bidang pengering dengan lapisan (t/ pengering dari bahan mineral > 0.20 Batu-batu kerikil 4/32 dan Geotextil > 0.20 Pada penuiup luar Batu-batu kerikil 4/32 dab Geotextil > 0,50 Dibawah Lapisan rilter batu-batuan 0,4 dan Lapisan peresap 4/32 Batu-batu kerikil: 4/32 dan Geotextil 0,10 Pasir kerikil B 32 DIN 1045 Lapisan. filter batu-batuan 0,4 dan Lapisan peresap 4/32 Batu-batu kerikil: 4/32 dan Geotextil > 0,'15 oN 100 /6\ Air yang menekan pada tanah \9-l dengan air tanah > 0,'10 bahanbahan lantai/tanah Pada saluran prpi pengering > 0,10 > 0,10 Pembuatan dan ketebalan lapisan pengering untuk bahan-bahan bangunan mineral Saluran pengering, luas normal DN 1oO, kemiringan 0,5% pipa pencuci, pengontrol, pengumpuUpenarik, luas normal DN 300 Saluran pencuci, pengontlol, pengumpul/penarik, Iuas normal DN 1000, 751 Bidang pengering dengan \19/ bangunan yang terletak di bawah tanah DN 3OO r..- I : t." :la I t,tt tlz :o DN 3OO s ^ (7) Contoh susunan dari saluran alat-alal pengering, pengontrol dan E pembersih pada suatu pengeringan yang melingkar Simb!l ffi l'.U lTdd--s] tsahan bangunan Lapisan lihsr pen$ring ffi lihar) El€mBn lsrsendri {Balu psnEeing, bahan p6nsslinq) El€mn g*ungan (lapisan p€ngsrin! D.aaa{ @ (quryalan Flindung aluolirrd Semen 1 2 Saiuran -+/a. I I I I i L 62 Saluran oenveraD untuk sa lrrrn yun-q ."oit ii @ Untuk bagian bangunan, simbol 4 5 6 78910 Saluran kelual pensering - - -- @- I 3 6i\ = Pipa pengering dengan bahan sinlelis Yang bergelombang Artinva aoa nih '15 20 30 'O + -- - -- = pipa lih€r beign 50 e9 'uPOuEnuad ue6uap 6urpurp Duesedrp 6ue,{ .q;1 an rlPuel ue6uelelaq q, rte ue0ut>leuedTuednlnuad Q9 EoEd lt66utd urjoao*ab (ue6urlbtueij) ued'nlnuad Jre uPuelal uelrlPLuedtrJaur >1nlun 6unted uednlnued :qo uPM.q !c)aB qsaPq uoF€ 6unpulad uesrde-l uoteq uE6uap redrp 6ue^ 6unlEd oz< I o.o +--sHE I '.7 'ue6uB^ "06 uep'ue6uorop :. o -uu6ueu ,r.rzzn\wzx.>,rJ 1869 ueret6uted 6utputp 6uflpurted uesrdP] lepPd uesrdel llBP uerel6urled 6utp!rl) 6unpulad uEsrlel tepEd uesrdEl o0I u€uBlored (tedsE) ueunuH uPp q*tuad umPel eta 6ue^ qeuel rEoEqes 1q 1p1s; 'qela3 uep egapuef ueelnq uP6uop uEOunqnq-uEOunqnq EpPd 6uelELl6uad uBsrde-l ueouap seued uJepaJad uErlpg 'E[Eq uo]aq dn]nuad r-uegp..f 6uef 51, -uPd 6ue^ qElac setE lp 6uued \JY @ \7 uelenqurd ueMeq uoleg T ,nqng uE-009 lB ueuelol uelrleqrad 761 uraur Inlun 6un1ed uednlnua6 uelEnquad seued u6tdE_] - /i\ V/ oe] 6uepr8 depal )jEptl 6ueI ieseo lel6urUeq 6uei( taltr.l uetiuop JtE uetrl06uad ed!; a Q, uoleg uelndLueC lalltj /I\ ^ uPDuep JtE uelrleouad edrd r_rl qeMeq uola6 OZ 0 buPqnl ,Esaq uernles edrd uu 09-z€ < ounulq.-t"qn buiourad uesrdet / v/ \\Y',alBr(!/ */ v/ry/ \) ^ Fduauau lEpq uep uu oot Jsqal ilca! uerelsald ) llqeJ sel€ lp eueued buuEd ouEdouJd rnrPr ue6uaduel lrlua)i nle8 /rEai trtua)i ,au[ Duepl8 UU i31l! rsEd '-O x neleo I s{sEle 6ue^ qet€3 UU ZE-' rsedraq ,ndunlraq 6ue^ rlsBd $rdqau 6ules 6ue^ reseo uirlebuad ,rP lepPued uolo8 euqd sele5 Enp uetocaouad lPqal ueqe6 Fdse gePC uu I 0 teseri 6ue,( e6eqral uelPlr uPsde-] z 6urouro sEle e)t ueleuau 6ue^ nP uPdnFuod qqec uPloc66ued eleq uolaq ue6uep uEIeJa0lad 16\ er,lu, or,rr"a ,rt",riilrE[ @ qPlec-Llelec selP rp updnlnuad esuau ueoueP \!, 0Z U dnqes uc 9I > I laef/ ua zt < esual, leqa] dhrlas uc a'! < esuell leqal 6uElEq6uad uesrdel eped Edd nlens 6ur)ied (q sele a! uelauau 6ueI nE uednlnuad @<-8-yuesug JrsEdJeS rndun-] rsrdelau 6ulles 6ue^ reseo uc al lrlue{ rBed raurt 6tueprg O rre uentE6uad edrd uednpued u6del 6uelPq6ued eped ourpurp z rndunl lnlun EduoA rnpua)t ouesPdrp y'ru Z dPtas leduel z sFete 6ue,( qeloa uPlell irlueq Jle uerte6uad Inlun 6unputad u6rde-l ueounqnq nlens 6uqed (e (uel€l srdelad) X,fSvW uebuep uerocaouad ledsE uaoo uep qelag uelocaEuad I)iual ,rsEd ueetepual rnlEI srdEled @<- Llnuad uPuelauoq Jre ueqaq EurJouau ledep snteq (ues;delad) tsln4suol uelep uBlBpeurad eped @ - @ <* uBunoueq uep lre tsts Eped leloual er eserq uePpeal lrJeleo rploutlolLl tsts enuos eped uEunoueq ueouecuer nele dnlnuol 6uel >1eq lnluequaui snleq uelepeuJad 'o @ e- lnpns uElplnq uBltlBLuod 'ounpuaqutad Tbueleqbuad uesrdel uelauaLu 6upI 'un6ueqtp [1BuB] qe^teq burpurp uep LIE^ eq qeue] lesep ny qelolos '6ue;eq6ued uesrdel Jalsalduror.u uEp ounputlad loqulal qe^ eq uetoeq qeuel eped qEuel qPMeqrp .lre ueElntllod tedecuau ueunlnuad :uelenqutad 'urel srlalurs ueqPg nple lelay\| ueouap 'uesrdel edetaqaq %9'0 - upouop uaues uelpunbtp ledep tepeulad teopqos qeuel uEBlntlrod sele tp ulc og tedures unoueqtp ulPpaJad uestdel 'lnqBlollp qepns l/v\elu.lll uBJnduec eped elulepel/elursr uep t66utl 6ue,{ qeuel Jte upe)inuJiod 'ueunOueq Jesep ureceul-ruBcey!'iEnl 6utpulp-6urpurp uep resep selB tp tenl ulnl stdelad tEopqos ouesedrp snrerl 6ueleLl6uad uesrdBl qeuel rrp lrlPlep al uieuoqJa] ueunouEg uptbeg e)itf ( uebuurua loIUo6uad UEP qrsrequed uesldE-'l JrP yreq ueOuep rre urle6uau snleq Dueral tsrs Eped ueun6ueg 6urpur6 {eq ue6uop rre ule6uau sn:eq 6 ouarol rsts eped ueun6ueq Burpur6j ueuelauag rlv @ rp ruodas uelepeuJod nele - (- 'uEuPlouoq 6ue{ tre qerneq - O <- JtE uejtleouad lnlun 'nlr @ O euaJel qalo :Jre ueuElol lenqurau uElEpeuod uep ueuelouoq JrE InseruJol lequrpqlat 6ue{ :re ElEt! 'tle^Aeq a}/Lledun} LIBUB} ruados dpsoJor! uep etrJes leptl qeuet Jesep ueqBpuoJol eltf n +- ssrgl '960t Nto NVNNCNVS NVIVOVI,lISd L u_ 00t o 08'8t , 6ueral ltv eel 6uEI Eueqnl spleg @ TEMBOK DARI BATU.BATU ALAMI DtN 4095, 18195 Tembok dari Batu-batu alam menurut cara pembuatannya: Tembok Batu pecah, siklop (satu-satu), berlapis, persegi empat, dan campuran-+O-@. Peletakan lapisan Batu untuk penembokan -.l O, O, @, kelihatan lebih indah dan alami, beban biasanya legak lurus menekan lapisan tersebut. Batu-batu Erupsi baik untuk tembok-tembok siklop. -+ @. Panjang batu sebaiknya tidak melebihi 4 sampai 5 bidang dari tinggi batu tapi harus melebihi tinggi Batu. Untuk bentuk panjang suatu bangunan adalah dengan pengukuran besar batu. Penempatan batu harus memperhatikan semua sisi. rn \Y Tembok dengan batu yang @ kecil-kecil rembok zyklop (siklop) T 1,50 I I @ fembok batu Pecah T l Penempatan batu tembok yang alami harus dalam penempatan yang baik. Dibutuhkan: Bahwa: a) Pada bidang depan dan belakang tidak pernah berbatasan melebihi 3 celah/bagian lain. b) Tidak ada 1 celah masukan melebihi untuk lebih dari 2 lapisan. c) Pada dua batu diatasnya minimum 1 batu yang memanjang ada atau satu sama lain dapat ditukar. d) Tebal batu pelapis yang ditelakkan memanjang kebelakang kira-kira 11/2 bidang tinggi lapisan, minimum 30 cm e) Tebal (dalam) batu yang diletakkan secara memanjang ke depan kira-kira sama dengan tinggi lapisan f) Penutupan celah lapisan pada tembok yang berlapis > 10 cm pada tembok batu persegi empat = 15 cm -+ @ - @ - @ s) Pada sudut dibuat batu yang besar -+ O - @. Bidang, bagian depan dibuat belakangan (menyusul) Pengukuran keseimbangan statis sewa bidang (1,5 - 2,00 m) (tinggi perancah bangunan), lubang-lubang supaya tampak kasar dibuat setebal < 3 cm. Menggunakan adukan semen kapur atau kapur, adukan semen murni untuk mengganti warna batu-batu tertentu. Pada dinding campuran, batu tembok depan dimasukkan 1,50 ke dalam bagian dinding belakang secara memanjang, jika > 12 cm. -+ @. Pelat pelapis tebal dari 2,5 - 5 cm tebalnya l L (Tavertin, kapur kulit kerang, gramit dan lain-lain) dipasang tidak secara memanjang dan pelat ditahan tidak dengan kait yang berkarat, dengan iarak 2 cm dari tembok bagian @ @ [13',i?" tembok vang (elom B c D 200 {20 Balu pasir dengan celah-celah (pon-pori) untuk tempat Bahan perekat). Batu pasir yanq berlapis dan sejenisnya 800 (80) 2 3 lapisan tembok yang teratur lli lnYbok ya{ he$ ll/lla ilt L+is r€dok ti&k t*tq FoMpsg l1 slatis /6\ \!7 64 Tembok campuran dengan penampang yang statis t)d=4cfr r^\ U/ P€lapisan pelat statis yang statis yang kurang baik. 6 (0,6) 9(0 9) 12\1,2J 6(0,6) 9(0,9) 8(0,8) 12\1,2) 16(1,6) 8(0 8) 12\1,2) r 6 (1,6) 10(1,0) 16 (1,6) 22\2,2) 30(3,01 lE 4(0,4) 7 \0,71 1.0) 1O ( I 1 1 (0,8) 2 (1,2) 6 (1,6) 10 0) 16 ,6) 6(0,6) 9(0,9) 12 11,2) 10(1,0) 16 (1,6) 22\2,2) 1 6 (1,6) 2\ 22\2,2) 30{3,0) 16 (1,6) 2212.21 30 (3,0) 22\2,2) 30(3,0) 40(4,0i 40(4,0) 50(5,0) Nilai dasar ketegangan lekanan yang diizinkan pada tembok-tembok dari Batu Alami dalam KP/cm' uiqdr ss4rFw dlin dan uHa fdg h<3d d=12cm (1.0) 1211.2J 7 \O,71 1 tlla lD 3(0,3) 5(0,5) 6(0,6) 0ir.0) ll/lla il1 6a \lll 5 (0,s) 7 \O.71 10 4 (0,4) I I 12 3(0,3) 5i0,5) 3(0,3) s(0,5) 6(0,6) llt 10 21o.2) 3(0,31 I 5 I 3 lla 3 7 8 2 2\0,2) ?\0,2) I flt &Fis @ 1200 (120) ar;-ia;- Kelompok henurd laber lB lc ""."n lA iembok batu p#ah 1 ffi 500 (50) Kekuatan lekanan Minimum jenis batu-batuan Janis tambok tembok yang tidar 300 {30) Batu yang memancarkan warna qelao dan seienisnya. @ Lapisan A\ \a-l teratur minimum dalam KPI cm2 fMNl Balu kapur, Travertin, Batu sedimen Vulkanik Balu pasir lunak, {dengan Bahan Perekal untuk disambung, vanq kuat) Batu kapur yang padat, dan Dolomile (Marmor, sejenis batu mineral) Batu Basalt dan sejenisnya. Granit, Syneit, Diorit, Batu Cadas yang berkristal, E @ Kekuatan tekanan Jenis batuan Pok tidak @ Lapisan tembok yang teratqr belakang.+ 8(0,8) 10 (1.0) 12\1,2) lo e(0,8) 1 0 (1,0) 12 11,2) t2 t4 6(0,6) 7(0,7) 8(0,8) 4(0,4) 5(0,5) 16 3(0,3) 3(0.3) 5 t8 6 20 @ flffl"lt?i#kanan (1.6) 50(5,0) 30{3 0) 4014,0) 6(1.6) 2212,2) 30(3.0) 40 (4,0) 50 (5.0) I) 15(1,5) 22 t2.2\ 30(3,0) 40(4,0) 6(0,6) 8(0 8) 10 ( 1,0) 14{1,4) 2212,21 30{3,0) 4 (0.4) 6(0,6) 7 lo,7) r0 (1,0) 1 3(0.3) 4 (O,4) 5(0,5) 710,7) 3(0,3) 5 (0,5) 16 11 (1 4 (1,4) 10 (1,0) 7(0,7) 2212,21 14 (1,4) 10(1,0) yans dianjurkan pada tembok dari batu alami 99 u Eq er aq u ep ue)ji n {u e .n, n, 99e e < > I at burpurp uelep leqat 5 esrs 6urpurp 6urpuro 6uElupd uep leret '1eqo1 ouefusd + ,z oE>o'>nz I _ t: < uesrder eduel ,Z>P;SL E'1r > P; g'l 09, |**et"nl I lBrBai s€ip UepSuEpg i*|.]u€l uE'ep lenl {ui Sunp€o r 6 d u r.1 burpdro qeuel qeMeq Surpulp upp ,"ro"q '8FH @ rnuu,r releQata) ) elepn ? enc c, @ ,!t i 9L I 0e oo7 09z s'9€ elN)t 0! > 1 ulNx 0q i uep uEqaq) relepuau ouEI bupurp u€q3q Eppd qeuEl qeapq qeuel EgEd qeuet {ql !60u1 u3 u"tBp qeuel qca*q au!pu!, uetBqalay eZ u uqep ujeleD ^ urepared ue6uap uerDeq nles (9 @ Er.raq/uedeor*itA;r:lt}Ki.,fi3ffirH nleq robur] uernrn uep upu.^ (lsElllu a^ uEsrdel ueOuaP uEl6eq @ uglep Eqai lBp osrdery 0uei SurpuF Fq*t 00i oti ix"Inu ,a @ p;00 009 s,',- rselrlua^ ueq ourpurp ueunsns ePEo ueleduauod 009 Lt -l -l J . -et ueralsa d eduel ue6uag o u3 ue|gp gJ$tfi I o0Bt ue6uadual ueDuap uBdnlnuad ^ Q! ue!elaB reqaf reqe'l Eoal burpurp qotof 6uei rbbu,l r06u11 reqal : lc'1r ? ita gz, lscgt 19 ;;94<1 OC I 9Z i 1a'tt 1 gtL rz Jo @lep tedep 6ue,{ >ioduat 0u,pu,d epeo 6! putp ue6unques ,ep lelef ueelnq tep lelel ueLlelaq uEp ueleueqOuad wnuturu telef 661 ,; I iilH[''";S;l @ 3t1381%1,%1 tz< 9;t qs I r06ur1 seued ureporaur or1-%ll' p ou,r rerrl ue0uap uedap uer'eq ue6uap uetOeq nleg (t d! 90r Ntc lnrnuau nleq uern16 e rl ;',Ll nz tl I il 9[ Ell tz u, u3 uslEp JBqA SuB,eed 0 l1 a9 q !0Es!I .n L, nZ,t> IN ba lo ,z @ f; l"'ou "'nrn f; tn''ou 'n'ntn '', ,,,'leurou 1.11 1 l 09 ueJnln ,,snrn)illcel uelnrirl nqns lnle6uad Inlun renl uEstdel ueouaP uetoeq nleg uPrEqus0uad /c\ \9 tenl uestdel ue6uaP loqLrar ueun6ueq ueroeq (0 uer6eq nles ueletsala Q "no 'uc az ]Elepuau 'tu3 9z snrnl )ip6a] leMel ]rel XEreI zu] dertes uur-u g leqa] ire6uad ieMel 9 unururrx uebuap up),i6unqnqtp upunbupq uestdel eles Jenl ueroeq eped e^ueq dnlnuad uelledulaltp ledep @ + @ <- Ioquro] ueroeq enp ueouap ueunoueq eped snrnl le6a]'JBlEpuouJ lenqlp 'uEqnrnlosa)j uernle uebunlrLlrad Ll€l eq rp ueunbueq eLtal enuras ueqPlaq ue6uap qnuad )iolq lnlun dEIoualad dnrnH )miq nle€ qnlad nlPB = S = t8A I.olq nleS = qnuad nle8 = t€A )Pnl srdeled-]S)1 = lqAs, loquat nieq lnlun-]sy - thAsv €66uoleq 6ueI totq lolq ntp8 = ]S) ntEq uEp 6ueqnpaq 6ue^ = ,Pnl ueedel_S) = loqusl nlEq lnlun-sy = qnuadAelad nleE = lolq uep qnuad nle8 - zgtg! NtO ue6ur uoleq uep E66uoraq )iotq nle8 = rgtg! NtO ue6uu uotaq uEp 6ueqnuaq nre8 . 6rt8! NtO sP6 uolaq-Iotq ntBg: qgltNto ue6uu uoleq uep rndElraq 6ue^ rsEd nlPq 6ueqnlaq 6ue^ sEia)j eipq nleg loqural lnlun qnuad nlEg = lelrua^ oueqnFaq ntEq = e66uoraq 6ue^ lotq nteq = SY NtO S! = zlHy = z"]HA uerOeq nle s )oqual ueunoueq IstS @ toquel ^SHA ]SH Nnlun oueqntleq 6uel eteq nteg lqHH lolue^ qnued ntsq = ASH 6ueqnfoupqnlreq 6ue,( eleq nleg qnuad 6ue^ sp)el eleq nte8 uernqel nte8 = B6e NIC uolaq uep e66uoraq lcolq nlEq-alpE t9!8I NIO uEdap loquat lnlun-qnuad eleq nle8 = = = qnuad eleq nleE = ueqqaq ue6uap qnuad lotq )inlun delbuetad dnrnH = EASY ll^Sy 6urpurp eleq nleq S z1g zl^y zy\A zl 90I l NIO :nleq sruaf li--e9€ qL es-t9t8r'e90t'86e'90t'9ot NVMS CNIONIO [-* Nto nJ.VS-nIVS NOIfE NVNNCNVE + 9l TEMBOK DARI BATU-BATU SINTETIS 1 115la+=ql U1-r- I + 1] I lrzqil Tembok yang baik dan aman, lika terpasang menempel pada dinding dan langit-langit dengan cara pengkaitan (prinsip ruang). Dinding-dinding kokoh adalah Bagian Bangunan yang dikokohkan pada daerah (sudut) lipatan dinding yang ditopang -+ 5.65 -+ @ Dinding tersebut sangat menentukan sebagai dinding yang dipasang,.lika dinding tersebut menahan lebih dari beratnya sendiri dari suatu dinding. Dinding yang tidak ditopang adalah bagian fi1 \l/ Tembok dua lapis dengan kait tanpa lapisan ruanq udara @ - Oengan lapisan ruang udara yang dihubungkan dengan alas. bangunan, yang hanya sesuai dengan beratnya sendiri dan tidak menggunakan balok penopang pada dinding. Penyediaan tempat dan celah dibubut atau dibuat dengan pemberian celah dalam penyusunan batu. Tempat yang mendatar dan miring terbuka dengan tinggi < 14 cm dan lebal>24 cmtibawah tempat khusus, kalau tidak dengan perhitungan -+ 5.65 -+@ Kait cincin/gelang dalam semua dinding luar dan panjang dinding, yang berguna sebagai pengikat (biar kokoh) tegak lurus dari pemindahan beban yang mendatar. Pada Bangunan dengan lebih dari dua lantai atau lebih dari panlang 18 m, lika keadaan dasar Bangunan diperlukan, atau dinding-dinding dengan bukaan yang besar atau banyak. Secara khusus, jika jumlah lebar bukaan 60% dari panjang dinding atau pada lebar jendela melampau 2/3 tinggi gedung, 40% panjang dinding. lumlah orang @ Penyinaran pada Batu beton yang berlubang-tembok. f\]./ ukuran panlang Golo ngan Uxuran Inggr dalam meler pada lebal Batu dalam mm alolv Tembok yang baik untuk pintu dan kerangka jendela. 1 2 3 4 5 6 7 8 0,1 35 0,1 25 o,240 1.990 2,1 15 0,260 0,385 0,510 0,635 0,760 0,885 1,010 1,135 1,260 1,385 1,510 1,635 1,760 1,885 2,010 2,1 35 0,250 0,375 0,500 0,625 0,750 0,875 1,000 1,125 1,250 1,375 1,500 1.625 1,750 1,875 2,000 2,240 2,2@ 2,365 2,385 2,510 0,365 0,490 0,615 0,740 0,865 0,990 1,1 15 1,240 1,365 1,490 1,615 1,740 10 11 12 13 14 15 r,865 16 17 18 19 20 sa I zt I rsl 0,1 15 2,490 ),0625 ),1 250 ),1875 ),2500 ),3125 ),3750 ),4375 ),5000 ),5625 ),6240 ),6875 r,7500 r,4125 r,8750 r,9375 ,0000 ,0625 ,1250 ,1875 .2500 1 2 3 4 5 6 7 8 I 10 11 12 13 15 16 17 18 19 20 2,125 2,250 2,375 2,500 0,0833 0,1667 0,2500 0,3333 0,4167 0,5000 0,5833 0,6667 0,7500 0,8333 0,9175 1,0000 1,0833 1,1 667 1.2500 1,3333 1,4167 1,5000 1,5833 1.6667 0,125 0,250 0,375 0,500 0,625 0,750 0,875 1,000 1.125 1,250 1,375 1,500 1,625 1,750 1,875 2,000 2,125 2,250 2,375 2,500 rssl rzs lzsa 0,1 666 0,3334 0,5000 0,6666 0,8334 1.0000 1,1 666 1,3334 1,5000 1,6666 1,8334 2,0000 2,1 666 2,3334 0,1875 0,3750 0,5625 0,7500 0,9375 1,1250 1,3125 1,5000 1,6875 0,25 0.50 0,75 1,00 1.25 1,50 1,75 2,00 r,8750 2,0625 2,2500 2,4375 2,50 2,75 3.00 3,25 3.50 3,75 2,6250 2.50m 2,8125 2,6666 2,8334 3.0000 3,1 666 3,3334 3,0000 3, 4.00 4,25 4,50 4,75 t875 3,3750 3,5625 3,7500 5,00 A = Ukuran luar, O = Ukuran lubang, V = Ukuran toniolan /;\ v Tembok dari batu beton yang berlubang (batu blok tinggi) dengan kerangka beton. /i \9 Tembok dari batu blok berlu. oang dengan penopang ber bentuk palung.. @ urrrrn perencanaan untuk tembok ukutsn ldu s6te {is 1 IBbal dlndiry 21x11,5x5.2 t6 s6 -g NF ?4x I 1,5x7.1 12 ta 6\ Batu beton gas dengan celah \1./ oenounci 1 mm < .. oor.", I eoton6. LBH DF S€ti4 dhding d setp rdurQn - lird 1,5 s& 132 z9 sq s60 36.5 2U 198 109 541 s06 1 t,5 5! 24 36,5 sg r48 I *t 579 m 412 212. 266 e76 iol ffi *tg 296 80 271 2b ?8 12 r88 45 1S 160 175 137 !64 Batu bata poroton untuk t-embok @) l1l'l_suk dengan tempat coran qc ?OF 24xft,5x1113 5 hP r{6 Lapisan pembendung 5 cm # gH SDF 24x 17,gxl 1.3 a 1r,5 3al 24 68 3S,5 s '17,5 3i, I t75 163 &1 oi '; Oinding dalam Be sn g& dqn !E*ist&ki pa{iaru semen bb t^-\ Pemasangan batu dinding \!9 dengan lapisan penahan dan saluran isian adukan semen. @ gTF bl?i blok yanS Batu tembok dengan lapisan 2{ balq ler$qk rar pembendung/penahan 5 cm \Y/ dan ruang penuangan adukan 4ar bdq sk b9! @s re*ki*Fi blok perjalE /24\ I 24 33 3S, 2Ax2*x23-8 4 24 16 I 69 99 4*,5xt7,Sx?31 4 4 17,5 16 8i s0 24 30 36,5 t8 s0 E2 36 4a 1t0 10t li*,5x36.5 xzB.a 4 4 4 4 n 46 49,5x 24 x 23.6 1 1,3 495i30x23,8 s7x24xt3,8 $7k30xx,g a a a 12 12 l6 86 26 K"brtrnrn bahan bangunan untuk pembuatan tembok EE ,tt 1{r0 L9 lsldellp 6ue^ 6urputp-Ourpurp c0'e lplel ugp teqal '- 00'9; 0q'e? I tti 91r 00'9i 09'ri qz c> I lll] llEqal $Ble uep f reguq wr6eq u leref I enNS 9_ E M &qel splE trep rBiuel uH6?q enulas t - L 1e1*1 $0ur1 ?pBd lstdstlp luEd 6ulprt}.n 0t> tz> fn v e66uepaq 6uen.r 6urpurp uep . lols_ald tp P^ursrs enp 0uE^,.ren1 Ourpurp uep teurrulu'reqa'r le66utl lpduJat 6uent qesrtued burpurp 0e< nz< epes ru}il @ ueburJ 6uEi qEsruad ourputp )inlun tsrs-tsts lnsEulal uel -urlilp 6ue^ snrnl >1e6a1 Elecas uninl 6ue^ ueqeq r66ur1 (l vz unun 6u€I NZ pserq ]r6uel-lrOuet pped 002 uourfrlp 6uE{ 4E}B lEluEl {nseutJal tEuet 09, 008 009 o9z o9a 9'Z re 09e 9LZ 00r r 00zt te ooz g.a t 000 i 008 lelsul rsed pduEl'Llenqlaq enel'6undua1 nlpq'lpll qeuel 'uele 6unde nleq ue6uap resaq leurol ueunOuEq uer6eg g'z !e 91t 008 rEnl oue^ ueparad ue6uap se6 uolo8 99e 99e 0rz 008 obz 00s onz 06t 009 r dnc uerOPB 9ZZn 00e atz 004 r 000 t 008 06, 00t t 99€ 00e 000 00zt 80tr l?dffir Ntg lEnl 6upslO arus.x rlE*usd 6{lput0 I I rnllnrls uebuap uE6ur uoleg enc uerOEe 9ZZn enc uerOEB 9ZZV rt se6 uep uolaq yo;q nleg 99 qnued ue6uu uoloq nle8 z9t8 00, I 999 000 00e otz 0rz qqunf lr)ju6l ruadas lEpr] eluuod-uod qetunl 6ueI rsrs ue6uap'resey 6ueI uod-rod 929 onz 00e 008 rdnxnouau 6ue,{ ueqeq uEroBquad ue6uap qolol 6uEI I 6Jel-lrOupl eped uep (uESruad ourputp srua[) 6urpurp uEsrdEl nles rueqaquau e,{ueq 6ue.{ '1r6ue11r6ue1 epe3 I SLL uod-uodlaq Elursrs-rsrs ueOuap'Pluunlaqas ruadas 092 092 092 orz gtoL NIC eped ,E^ulesru 9t 009 r 009 t 002 t 9'Ll< D3 tqdeltp olJEI oupulp Fqol urerep ,r,;tJ'r'"",A?"oo,S,Yj'tiJ? u.rc 9Zn 9LZ 9'9t> g'Lt? 9'Z uesrder enp burpurp 9Z' 092 092 0qz 76 Ql I (qela3 e nPlP Z) 6ueqnl-6uPqnl ueOuep ue6uu uolaq )jolq nleg JesB{ ej .ws t9t8r ueliolud Nt0 uE6!Bqua66J |Bqal r 'ut6ue ueqa8 :e^uleslu l€Iepueul ueqeq Inseullol ltouelltoupl ueqa8 :e^ulesruJ 'snlnl )e6el ueqaq ueeu.luauod lnlun upun6ueq uelbeq 'ueuelal ueouap tenses uexelueqol oupsed]al 6ue^ 6urpur6 (lll nplB pll uauas ue)jnpe /C\ eIueq) 6upsedral uelnq Oue{ tenl 6urpurp uep 6ueprq uerOequ-ra3 V/ 'urEl 6ue^ eoenc ounputled releuau.r nele 0gs8! Nlo Luelep epe e^ulenl lnlun uouos uelnpP nllns ueLlel leptl 6ue^ nleq-nleq uEp ienl ourpurp epe6 'uereleqal upp ueqequalal 't^unq 'seued 6unputlod rebeqas plursOun] Inlun ue1[eq]adrp 6urpurp leqe] uelllltuad eped 'rdnlncueur rlppns Llrlrdtp 6ue[ Durpurp leqa] elrl'uplteqetp ]ede6 'srlEls Llelepe 6urpurp leqe1 '6urpurp leqe] '6utputp sruof 'uJu.l ; , d e[eE 'urc Z > lpllu ue6uap qeloC 'lll uarlos uelnpe 'zt < (sPlal nleq uelEnlel 'rxc 9'1. I < ourpurp lpqal Iteq 6ueI loqLual Ouegrs rsrsod LUelPp) uul I eped g ueqeuad ueroeq eped relepuour '(uerenured ,"rrrl ugri"Slll#3 lnpns eped leuruLu 'stdelad uer6eq eped (sntn; yebal) 6ue66uat 6ue{ qepag '(dntn}rp esrq 6ue^ ueelnq) zuc O91 deuas uep eJepn rselrlua^ ueE)nq ueouop qeMeq upp sele qelepe lenl uEtoPg 'deleey rpdues snlnd-snlnd pduel eleJ 6ue^ Lleue] ueplnulad sele tp urc 0! erEpn uejnles 'rrJ zl de[es ln]un uep leppd snJEq urelep uploeg '@ - O <- llel uEouap uelounqnLltp inqosra] upstdel eno 'uc a leqal Erepn uernles uep ru3 g'L | < lPnl uetoeg .@ e uelep ueroEq unulutuJ leqal 'etepn upJnles ueouap loqulal stdEl BnO 'uelutltouau Eltl'uPpolad )inlun enuros tst tp ledep Blepn uetnles 'luepalad ue6uap loquoi srdel eno lenl uernxn lF.qal Zll qequleitp Ll.relep uetoeq lpqof ,lpqouodtp 'uernln 'ueleqouod lelpl uep se]tlaqtslal] uIElep In]un uelopq qoloxladutau.r yngu6l 'elepn qElac eduel loquje] stdpl eno 99'S 9i qI rZ ti )i 6 6 tl b1 0a I I o'a I 0L=3 < 5 iuoot-0a I EpEd zu u Er ep u ery 0z nruerp o \ II u < il 0'z < *oa-g r",r s, Jlff ,T,'t"d:k'' .r 0'l *e*o I 1, t !Ll uc uPlEp J;'3?H'"%"L:I^: 6urpurp teqa]. ueeun60uad 41 lele^s :uic ?Z > p uebuap buesedtel OueA Luelep uer0eq Ourpurq \!/ 'Ny 09 > uPqaq )inlun uc 9'1t leqol uep Ny oe Inlun uc 9'l I lEqo) ueouap ourpurp Eped snreq rur ueqag epe 6urpurp eped ueqaq ueJelue6uad EIrt'dele ts)jntlsuol upp uellnluetp ue)iltsEqtp 6ueI ueqaq upqEOuauod 'z rpElu€u ue11e>16unrp tEdep rpOE louel-ltouel upp uEluaqrp 6up/{ ltcoli 6upI 6urpurp ueqaq ue)ilrseq6uou lnlun'soJod qete )inlun tpltu leOE'Oueluateu lr6upl-lr6uEl ouesed rp soiod rlpje enp eped '6ue6at 6uel solod enp rpeluanl u gz't t 'uc A';; 6urpurp lpqol uE6uap telu€t xnspural NVIVNS/SIIfINIS NIVE NVON:IO YOSYUSI NVNNSNV8 &-_- 1_ r elurpqal ue)iJnluerp upplnq de[as 'ouplueuou 6up^ outpulp e]E]uV 1r'6ueluarau 6ue^ irOuel-trOuel rsrs enp eped rnlnrp 6uel lrca1 6ue,( upJnln nllod euEU tp u Og't > uElEp q€laqas Jpqal ueJn)jn ue6uap lr6ue;116uel tnlelau ueqaq e66up^uad rEoeqas uerlultitp p^ueH 981'Z' 9ae g,L sPlP uBp rauel ustutra lzlrl \zZ ue0uu oueit qBsrrod EuFutp lfi]un ?rrrq urqep ,6lau > qelef ueqag uialBp le1ue1 160ur1 ur9 rj]Btsp ourpulp tgq€ t L 99-99Se/n renl 6urpurp ueyel6ued \!y' renl 6utptrrp ,,, 1n1un Ourpurp enp , lnlun t,e> \-!/ e uPlPrpasrp 6uer{ ouelued uesut ueltletlJadureu snleq uestdElad 'urc Z leqal uEouap 6ue[ued oueI qegac lpnqtp B^uerEluEtp 'nlBq sUEq A E^undurau snlPq uestdBl dE[aS 'unsnslal 6ue^ nleq-n1eq ue6uop uEsrdBl uer6eq qBlBpE ledulel 6ueI loqurq ienl upt6p€ 99Ir'e-Zg18t't9t8t'egot'66e'90t r Nto (erpprr uerntes uebuap srdet enp 6urpu p pnpd - e^ueq) srtalurs ueqEq erIpA MACAM TEMBOK BATU BATA @ srrun"n @ bentuk balok Penyusunan /A \g/ beton dengan bahan 6\ \Y/ Susrnan bentuk silangy'salib 1 susunan; 1a\ yang silih \e/ utama Penyusunan dengan 1/4 perbedaan tingqi vA\ Z% @ @ ff|,'[!l)" @ densan 3 bidans jenis lapisan 2 susunan, l.ienis-lapisan fn \1/ yang silih berganti dengan laDisan utama Penyusunan dengan batu- batu yang menaik 1/4 bagian /.6\ Penyusunan dengan 1/4 \9/ susunan menaik ke kanan dan ke kiri 1 ienis, 1 susunan dengan ca- r-A 1 ienis. 1 susunan denoan cafa ramelapis 1/4 paniang susun- \t9 m'etapis 1/2 pan.lang ;usunan ke ki;i. an yang menanjak ke kanan dan ke kiri. /^\ 'l ienis, 1 susunan dengan cara zx 1 ienis, 2 susunan dengan cara (? (, m'elapis yang silih berganti \l9 m6tapis yang silih berganti (at dinding Perekat ding 8 bi bidang balu yar bata yang dipe diperkua o"nn'n ',fli, susunan ran bata 1 rta 1/4 ki I berqanti tapisan 6) 8,3p""ng ;."1;9",j"nn"n o |2 z> (9 DindingFbatu bata yang diper- kuat perekat 1/2 tebal; batu batu bata ,ru dinding di rlui pengait (at dinding Lapisan lantai dari bata kese(2 - ^ {uruhan atau setengahnya Uue0 - ga rongga batu bata yang koras) 6 - 68 6h w Untuf penerangan masuk dan pergantian udara dengan bangunan tembok yang berlubang (l/2 lubang x ll2 bata) Rongga dinding 2 x 1/4 lapisan batu bata diikat melalui lapisan utama (rongga-rongga menhatar terpisah) dan kait bata yang tinggi LaDisan lantai dari bata kes€lurirhan atau setenoahnva (iu- ga rongga batu - - 6ata'yahg Raras) Omamen lembok bata (yang di- ^ susun seperti rajutan) dengan (19 - ronqga yang dapat dipindahkan @ [i3Jt3j,,rantai bangunan tembok yang b€r lubang (1/2 lubang x 1/2 bata) Rongga dinding dari 2x 1/4 susunan bata mengikat melalui kait bata yano berdiri vans diiamin '- <x Untuk penerangan masuk dan @ pergantian udara dengan ^ qy /A Unluk penerangan masuk dan K, pergantian udara dengan bangunan lembok yang berlubang (1/2 lubang x 1/2 bata) @ ffiig,,,BL,:i vans diiamin Untuk penerangan masuk dan @ psrgantian udara deDgan bangunan tembok Yang ber- rlubang (1/2 lubang x 1/2 hata) 69 uprdered lerP{etv elnqrol @ e1nqal 6ue{ uerderad Inlun uanln uep ,9 06t ozt gge ote 0€ 99r Ltg99 6Zt ozt s'to! 16 69 S9 t9 Lt 88 H Zt o 0e 0€ 9€ O0 00 0€ 0€ 00 sm92 9Z s 9z 9'zz 9'6! e6 s/ 99 os 9ll 90t ,6 te 8L tl r9 89 t? tz 9t 9r o0 gz 9'92 tz 002 ogt mt 09t ogt -90t gt St 99 99 It €qn -9, -9t EqD -9e It 0r 6 8t9 /eqn -06t -90t Etnqral lsts e6!l ,oqo elnool rsrs 9'6r I 09 3 zt o ZS c s'or I 90r -09 9€ -92 0or1 0s1.9 069, 099€ @t 90t 06 09 -got -06 -09 -0, 0t 96 o€ -ee -0€ -zz gtEZt en( LlEpnui ouPA tPluEl ounpullod '.rE)iEqrol lPdep ueqeq-ueqeq fA \!/ uE6uop uPunOuPq uerOEq uep uerdaad le/y1p uernlEs erelue /6\ lelef \y/ uelnluEaad ueilBuad uebuao 'uc | 0?= uElsp uerun urc)O (Luc) u?tdeJeo |EMS uPln|es lesag 0e0e9zzz& @96 006€ m06 JEnloI elEPn/lEltAE ueJnlES uedap lp Jeleqlal (6t) laa8 9'zz tL ,9 85 ZS t@t pa Da tor 009er 0086 0@l @ uern>1nbua3 r'9 90i 6e 9a t'9 ,',g s6 88 00 96 88 '',g08 z8 tz t9 z8 tL t9 eze G 9'lz g'ZC G g'LZ tl 6 U 801 06 u tll 06 LL 80r 99 89 oS 93 89 09 o9€ 992 (toparq3s uret rG) -srs) PlncUeI rsrs nles uerdeled \Y/ Dinqrol tsrs pnp uEouap uprdEred 6D rsrs E8[ uebuap uEtdeJad 9' /09 euppl eunPg oulqx -9t rslallar 6uenJ 6uEpta /uelnlueuad 6ueprq Ynluag 6ueru ogtz oun98 zz Erlri -Er!'1 lpal 6uenu ErPpn uErnlPs elnqral tsrs nles 6\ \, rst eol-L \\z @ ^h"mffi "> I I + ueu:ebued 6uep1q I uBouep elnqral !s!s Enp uerdered 76 v/ qestlal ue6uBnl Luelep E>1nQal tsts enp/tsts nles uElderad 4\ v 'BoEqluol nelp uEoutunl 'uu, Z eleq uesldEl uep e6n[ dese ;ndurnbued 't69 l. NIO lnrnuou uploc ueouap nele rde upqpl uoloq uep e6nl ledep uelenqulad 'Ouoqotac ueun6ueq rPnsasAococ snrEq loqural nleq nelE eleq nleq leled n€le rde uELlel oundual nlEq uep snreLl dESe lndunouod uep nqe 6uenr '6urpurp 'relue'l '! uerOEE z0!, NIO LV sepl uelep luadas re)eqral Llepnu leprl 6uer{ ueqeq-ueqeq uep uep ueure lenqrp snjerl elnqral 6ue^ uerdeje4 '@ - o +- lenqlp sniPq uaueulad Brecas ouEspdrol 6ue^ laqau lnsPLu.tol ueunouBq uPqeq-uetlEq uBp 'uBjplequrad lEdual !.lep uc 08 < >lerel uEouop outdues al uep 'sele e1 uep 'uedap aI snJeq dese'uelnles le^ e uE!6Eq uBO @ e dese uee>lnqured 6uen.r e1 seued erepn uelltlE6uou, 6ueI 'ue:nles re)euiour lleq qlqal elnqrol 6uer( uetdeted eped elrp nlurd-n1urd uep elapuaf tnlelau Jrle6uaui seqaq snJer,l uErBlequjad erepn 'ztu z! > sBnlas uEqel lp lEnqlp lBdep lBpll eInqJaI 6uel uerdere6 'O9Z g M9AO elel requ:41 lnlnuaur P;ec ueouep nele '1,@ewrc| p nte>1 eweu-euteu) uEIBunOtp ledep 6uer{ qenq uoqod n^el ne}p alrg uor;od nIeI 'lta uorlod n^erl 'serol nlpl-n^pl epas 'sreH nIBI elueg '6 - @ <- @ <- sele rp nele burdues rp lococ 6ue{ renle1 elepn ueelng 'sBlE tJEp r.{lqal )ep[ uelDunqnqtp renlal erepn ueelnE '@ - @ e"9, lrep Inlun snrpq 6ue^ ueroeq eped 6unqnq6ued ueinles 'uI 'buoqorac lnlnur 6 aI redues dese 9', < I 'g eIulB/r^P uep buoqolec 166uP <-- 6unsbue; 6uei( uern;es nlBs buoqolac uep uetdete4 +- uelnluaup sn:eq uerdered JESaq uep Buoqotac 6uelue6 '@ - O <- rpnlal 6ueI dese Ouoqorac tBr{unduteut snleq uetdetad detleg fi <- vvneu:J- oNV Nvtdvufd NVIdVH3d u.rElEp qesrdal 6ueI ue6uBnr Elnqlal tsls nles uetdere6 /i\9/ ueu.re6uad Oueprq ue6uap 111 e)inqrel rsrs nyes uerde"reS \l/ r I I N _If NN -Iif--Li-[ 85 @ @ @ Eiffi,ihru{[iffid @ 61 Cerobong asap rumah adalah saluran di dalam atau pada bangunan, ditentukan gas kotor dari perapian, ke atas atap menuju alam terbuka. Pada satu cerobong asap: Perapian dengan saluran panas lebih dari 20 KW; perapian gas lebih dari 30 KW. Setiap perapian pada bangunan dengan lebih dari 5 lantai yang penuh. Setiap cerobong yang terbuka; api dapur, perapian dengan ruang untuk bahan-bahan pembakaran yang cair atau padat dan saluran panas normal dari < 20 KW atau 3 perapian gas dari < 30 KW. *@@ \7 DIN 18150,18160, -+ pembakaran yang dirawat. Setiap perapian dengan kipas (peniupan api) dan pematik api. Pada cerobong bersama dapat disambung sampai 3 perapian Nilai perbandingan dari tingkat akibaUefek lt<ioat angin pada cerobong CEROBONG ASAP Cerobong harus punya penampang panjang yang berbe-ntuk agak bundar aiau persegi pan.iang. lrisan panlang > 100 cm2, panjang samping yang paling kecil 10 cm. Batuan dinding 213,5 cm, sisi yang panjang tidak boleh melebihi dari 1,5 bidang dari yang lebih pendek. Tinggi cerobong yang paling kecil > 4 m. Cerobong Akibat dari kepala cerobong dan penampang pada prosesnya. besama > 5 m. Untuk bahan pembakar berbentuk gas > 4 m. Mulut saluran cerobong > 40 cm di atas pinggir yang paling tinggi lebih dari 20". Atap-atap -+ @ lebih sedikit dari 20". Atap-atap > 1 m. Cerobong, bangunan atap yang terletak lebih dekat meliputi dari 1,5 - 3 m tinggi bidang di atas atap, harus melebihi pembuatan atap > 1 meter. Mulut cerobong di atas atap dengan satu birai yang tidak umum harus > 1 meter terletak di atas birai. Setiap cerobong harus punya satu bukaan pembersih dengan lebar > 10 cm dan tinggi > finggi cerobong di atas atap dan pembuatan atap fi tzt'rz @ 14114 @ 13,5 16 1€V18 m 't8 't6/16 22,5 25 30 2U20 25t25 30/30 @ Cerobong yang terpasang --G t\H> @ CeroOong dengan ventilator F P1e!;2 V \::l::::::::::::::::::::::::::::::::::ll Batu Block beton untuk gas DIN 4165. Untuk lapisan bahan peredam, bahan-bahan peredam DIN 18147. Bidang luar yang 20t20 2422 30/30 30/30 Cerobong yang torpasang (ventilasi dibelakang) ^ (Y pelindung DIN 398. 18/18 25t25 \:::t:::::::::::::::::::::::::::::::::::l mtzo 661 Cerobong dengan ventilator \]/ belakang) cm. Sambungan perapian-perapian yang paling 105: Batu pasir kapur,- Batu padat DIN 106, batu -+ untuk 14t14 16i/16 tflii '18 bawah harus terletak lebih dalam dari > 20 cm. Cerobong yang tidak dapat dibersihkan melalui mulut cerobong harus punya satu bukaan pembersih yang lebih lauh di dalam ruangan atap atau di atas atap. Untuk cerobong beton atas dapat digunakan bahan bangunan. Bentuk dari belon ringan DIN 78150, genteng tembok DIN 105, batu pasir kapur -+ batu penuh DIN 106, batu padat unluk perlindungan DIN 398. Cerobong dengan 3 bagian beton dengan lapisan peredam dan bagian beton yang dipindahkan. Untuk bagian beton dalam dati beton ringan DIN 18147. Untukbagian beton luardari beton ringan, batu-batu tembok, genteng-genteng yang berlubang tinggi B DIN bebas dari -+ cerobong pada ruangan atap diplestersampai pada (di Bukaan kulit atap > 5-10 mm tebalnya penembokan cerobong tidak mengganggu. Pembuatan pelindung untuk bagian atas cerobonc dari pelat-pelaVlempengan yang datar, sirap-sirap yang datar, pelat iaringan beton dari semen, kaleng-kaleng timah atau tembaga, dapat dikuatkan pada kontruksi bawah dibantu dengan pasak (tidak dengan pasak kayu) pada cerobong. Pembuatan perlidungan yang terpasang dianjurkan. tsuk€an uniuk at@ mmniat Pelat panutup PefEn tehal uotuk langkah Tangg6 kayu sebagai penopang aMk langga yang beEegi-*gi letaknya ^ Q) Bukaan untuk mendaki dengan tangga dan papan tebal untuk langkah kaki F_ = 1.80 Papan untuk kaki /ia \]9 kemiringan atap Pada > 15' __,t-= 1,80-- Pehgen€ngan dongan sekrup .lx6 70 [fiilif,i.%fi3" Pensuatan Panan ^ (l{ - udaE k€luar @,8 @ Bukaan Penutupan psnbersihan Papan untuk kaki pada bubungan dikencangkan lebih kuat dari pada balok-balok di rangka atap @ Cerobong yang terpasang ^ (p Cerobong dengan baoian yang sudah slap Oipasari'g ltihggi lantai) a IL lapun)ias enp uEp Pueln uerntEs ntEs up6uap uplenqurod LlotuoC JeJnres t" t.:.'d-- 6!) v iapunlas uErnles nlPS uep eueln uPinlPs nles ue0uap erepn lndurnOuad uBrnlBS rselelsul @ (urlraE eJEpn I'UoEnl tiits--+-. ti:l + roueu reueY /a\ ele,selrlua^t '6JnquPF e'P Pr?r r f \!, ualsrs !:lE zL08t Nro ln,nua.r. \l/ Drpuasral Erepn uErnles rselPlsLil t qesrdal rElue'l qesdrot tPluEl nud €prd epl ) (Inseu/ienlol ulo)t tp rsP!lua^ ualsls uBqsquBl 6us,( OO' qBsrdrel rBluEl > lnseu erePn qesrdal reluet 6ue6 lesn:al _ lnseu ueslir zuc ' elEpn ruru uernlB sfi] qPsrdral retuEl lnseu PJepn + seqaq 6u€l 6uelueuau 091 unu uEelnquad zuc 09t unu ruru seqaq 6uPI 6ue{uEd uestrr 6urduEslJeqeqrrel 6uenr uep xnseu ereDn (ur r66u[ t e'€e) nlBq eped nueolp qBlB . uEdepEqraq 6uE,( uerntes uenususd ualltEquau qele uDlluequau 6ue^ lesedr 6uEI lesed (9!,! uerrieS r l8 ,rl NIO) seued ounpurted uqlPqrod dele setP rp uep dele ue6uenl ,lnNn r,tuqquil ru6 FlE dBlles efulllsu EuBprg 'usdBpBqreq 6uB,( EE 6p Eped E Bph s,tuln.Bn st<-l_ rndeo lyedes e6 ouBFqiled uBouep dBlB uBlmquod 'L!c a'z lenl ourpurp ue1enla1 r.lrpuasrat 6ue^ erepn upinles ^ QD :lolellpur uc I uelenlal 6uBIued-sdt 0 6urPurPraq l-Ef-ifE]E.eEl [Ei-EEiE---E-l xsl-El-EEE'l or/s! x?l-i-:iEiEl ora^r x s@ or/srx0l-:---l ot,strz[EE] 0r/srx IE ,s I x I 0r,€! 0 r,r ! x / reroue eIEp u,ouap eiepn IndLlnouad uprnres rnlun ,"ori,tulf.X 0atzl oz\zt OZEZ azloz 1l :6 I z L 3 9 9 6 I L 9 oz\02 oz\92 oztaz oztzt 9 s 6 LIIOZ 6 I I I I I LIIOZ oz, zt ll Z 6 Ltnz z aax9z OZ',ZI'Z azftt \ z L|6xa x \ \ \ qesrdral oue{ lE^ueq puetn ue6uaD 16., (g) : eleon uelnles-uernles uerlueDrad rsele1sul \J/ 6 009 00t 0te 009 00, 0r€ 009 00t 0ta u 9t-ot @!Ea laF u4*r@s{ efd ,€sEs erlee e6qry* iJ33l rapunlas uejnles eduel 6u^er( eu.rBln uernIes-uernIes ue6uep eLepn uBrlue6rad rsele1su1 66uq qrynf ,oJ aEu urralzs rep 6uEt .ouor tuPM eq 'rsElqua^ ue.lnles ouelued uesl.ll 'ztllc 09f 6uEnl derlag re1ue1 al teduJes lenl elapuof edue] CM uep lpuet! Jeulpl lnlun @.- ulsau uelEnxal eduEl ulpuaslal 6ue^ uejnles uelnles ouelued uesur oueprq uenluouad nlnuaul tselelsur @ ueounqnLl derlas uep 6unlue6tal (s;u.re1) seued elEpn lelbue eAep/ue6uorop ueOuep PJepn uelndun6uad 6ueqn1 uep lsbunl I ropunlos uetnles-uelnles uEp Pureln uernles nles ue0uapfA Iesnd erepn uerluB0tad rse1e1su1 v e uep erepn er{uten1a1 erec uebuap teshd721 rsele1sul W/ etepn uerlueOtad e '@+@ e uerluaLuod oueptq ederaqaq Inlun ueqninlasal pjecos eulBln 6ueA edrd uernles tp^undu:ou.l euieln elepn uellueBlad lselelsul '(O + O <- e6n[ ulpuoslo] 6ue{ euBln uelnles edrd leAundluau snleq tltpuosJal 6uel lenle1 elepn lsPlelsul derlag sasord e[uuelef euietas lteq 6ue^ elepn uelllebuod uebuap relpdrp leptl 6ue,{ de}e ue0uenl eped lenla1 Elepn }Enqlp ledep urpuasral 6ue{ renla>1 etepn tsele}sut eped 'seqeq ulele a) renlal erepfl s/u-l z'O < uetlueqtad qeteep eped ueltle ueledacay 'eJepn rseleisur rnlelour C .ZZ Wp tedecueul ledep >1e; u JnleloduJal lpuetu jeuiel uielec 'zwc 9z ueouop ue>1ounlrqladrp ledep nlurd uep ledeJ Iepn 6ue^ ued-n1nue6'6uent tst .u: detles rujc 61 rlndt;eu: sn:eq uerr;ebued Oueprq elu:eseg rcunltal WPrl 6uer( uPllle ueelnqulad IOqLlAl LuPlPp rp lsPlElsul Inlun 6uenr Enp uernlPs lolEltluan @ qelep lp ,'4 V -uequrpI Intun uep r66uu7ru.r-99- Inpnp uequreI ueOuep e6nI lpueu "eLunqon ueltle ue6uap 'elepn uellueElad retue) Inlun rdnyncueut ue6uenr-uebuenr a1 u.re[ derlas etepn uetlueb.red ulelep bueplq , eIu6ueJnl-buernlos Inlun lnlntp e:epn uellue6iad tsele1sul 6 -o <-- urpuasrol 6u€I L- 6ueqn1 ln1un 6ueru edejaqeq nPle 6uen.l tpades eulPs 6ue^ uep 'nulel qeulnl }edua} ue}nq uep le66url ledulo} ueun6ueq eped tselrues ue6uen: uelqntnqlp OueA tse;tluan 1n1u1 nles rse;rluerr teoeqas 'lolor.{ 'Llelolas rpades n1r @€EusuBdxOS 1e66ur1 mD sdrd B66uB^uod , uc e ouEtuBd x Og NO srueutu sruel EIBI sBpi tnun Bdd B66uB^u6d z!081 Nto ISV-IIINSA lN3ISIS 6uelueo UEDUN Prepn ri\ \-v BI rc nles re^unduau snreLl e:epn uetlue6lad 'uielep lp letapal 6uer{ 6uenr denag 'r66un7"ul Oe lnpnp uequlel detlas uequlef IOqural tsPlelsur Inlun DuenJ nles uetnles tole;r1ua,1 uc g i[g snrau€u snlsl 6uEtr lnlun edtd e66ue^u€d r RANGKA ATAP Bubungan atap digambarkan dengan lebar bangunan gedung yang lebih kecil sebagai pemecahan yang efisien. 789101't121314 G 15m /,,.\ / .A.\ Balok atap yang melintang di bawah 45" tak pemah paling murah, tetapi bermanfaat untuk atap-atap yang besar yang bebas terbentang ,4\ ,/ I \ mahal daripada bubungan qtap, itu lebih cocok untuk kasus-kasus terlentu lebih z'l^.N Atap dengan balok penahan rangkap banyak dibangun untuk efesiensi konstruksi /41N ""- Tiang-tiang rangka yang terdiri dari 3 bagian hanya untuk keperluan gedung yang lebar. eatas efisiensi bubungan atap/balok bagian atas atap @ At"p yang berdiri secara sederhana senantiasa Atap dibangun sebagai penutup bangunan yang paling atas, I ,g Eh L ,----,-t @ Bubungan atap iA* @ @ F-v 30-60 't o-20 n-+. melindungi dari reruntuhan dan pengaruh afnosfir (angin, dingin, panas) atap terdiri dari penopang dan kulit atap yang terpasang. Bagian yang dipasang tergantung dari bahan-bahan (kayu, baja, beton baja), kemiringan atap, lenis dan berat kulit atap, beban dan lain-lain. Untuk penerimaan beban ditentukan dari pefiitungan (berat sendiri; beban hubungan, angin, dan salju). Sistem pemasangan atap yang miring dibedakan antara tiang- tiang atap dan bubungan atap. Kedua konstruksi juga dikornbinasikan. Keduanya dikarakterisasikan melalui r5-40 10-20 n-2: t fu ngsi bagian yang terpasang secara berbeda, lenis perpindahan beban juga mempunyai pengaruh untuk pembagian rancangan bagian dalam. AanX bagian atas atap nangfa atap tanpa balok penyokong @ Rangt<a atap dengan balok-balok lurus untuk penyangga @ Brbung"n rtrp @ Buorngrn atap dengan pegangan yang tegak lurus @ A"tof bagian atap dengan tambahan balok atap @ grtoL bagian atas atap dengan balok rangka atap .a EL ue0uecua6uod uep n^EI bunqnq6uad >1n1uag uep Duurlu er(ursrs Duer{ dele ',,elep dE}e rpoeqas .,",rr5rY3''r1.,0.'lX,^ lnrnuau ;reu-6ue6 ualsr{s Eped OUnf Ouebedtat Llela} 6up^ lel!6ua.t \:/ @ lgirue^ Ioleq oueleq ue6u€p I|EU 6uei leuo6ero (q unrnl uEp )ireueu leuo6elo (c s€tB uqoBq lelrue^ loleq oueleq uPouap unrntAreu leuo6Pro {p lPtrua^ ouEleq )tolBq uebu€p unrnl 6uE,{ leuo6Pro (e .9t f-r.];;? -_7 "<7 ue0unques leiad uEouop s lede ouer( ueouecuob ueueua4 serE6urEdreqelu'd'd \ \ dh Y ,/-7 ll fl.l \ "sz V @ uep uEp '"9 dele ue6uuruay "0! '.9 lrep Euqrd dpF uE6ulrue) "sl '0e.1 [i:::l /7 ,nl i ",oun*,*ffi-c \.]'/.l,.,,^,,.^.^,-.,,.^^,,,Y.,^...uB6unqu6{qg8=,sx ['""^"''\Z'"'"'"';;#$ilfi,"8,N ee A "*,,*"p"u,n0,". Z .---F+"" lT lT-;if \ s;_:;; =ffiYZ ilV {1 v ' " fq) \Y/ \ i$t+ V *l*ll.'_:',il"--+ 6uelor teuBy derv - 3;tfff,';ll3i ,i;ixt,i?E?.li;tJi3i#'j:il:',?t",tJ,j#X3Hi,3;iA @ u z / ; e66ue[uad .reqal ue6uap teqr.ual >ioleq 97 -uE6uuru-ra>1 re6eqes e6nl-'"9, >1o1eq epBd dnbril Ouefuizdas'leoLleubui fl ueurtuel uebuep n,(e1 rlpp e66ue^uad ue6uap dele ue6unqn5 v ti::t ':;l tt._ ffi -t,uW\ -@/ H ET ll ob A1 '-0, // ue6unqnq ueounques ueouep nr(ey uep delE ,"uJl"dl]! ftlil}'"ttrYlO 'e16uer ue0unqures ue6uep lBnrl upp 6u;r;u efuue0unqurEs ledtues dsle lopq 6ue[ue6 'r.u g'Z ledures EJU-e.lpl ue6unqnq 6ue!ue6 'ru o'zt pdures prll-erll Eunpe6 Jeqel Inlun ue6unqnq delv 'Zl.'S +- dele rcpq ue6uep e66ue,{ued EJEIUE !p lpq qnel u 9', ugp rpseq qlqal Oue[ ue6unqnq 6ue[ued qqBdv'Ouoloueut dele >lopq->ppq upp dele uBounqnq 'JEseq 6uel dele epe6 6ue[ e16uer nles qelepe nqas.rel dele IopE 'ur y @ zIg e- (dep ue[e1 ueppg) dele rcpq gep 'uedep 6ulpd 6uel nIel sele !p e uerese66ue6 :dele ue6unqnq rcng ue1Oeq epuel) dele ueOunqnq DpI Brelup len>l 6ue{ ueplFued 'uepp ue6ueru e60ueIued-e66ueIued ue6uep es;q'uBqrunlesel Brscos pn1 OueI lslrulsuol urelsls 'uBrnlp lrunuey! '@ ZL'S <_ sBlB ue1Oeq ;p ppq ue6uep ue6uscue6ued ueBuep (u 9'2 ;edues) u116unur ltcsl qlqal OueA ue6unqnq Ouefued eped eueqrepes 6ue[ lnpeq uepp (lce;er6 >lB;1ny{ dlsupd) de1e ue6unqng IoFq uep lopq ue6unqnq ue6unques uEp srunl ry6e1 dele ue6unOne e16uer ryIueq qnel nele pnp Inlun u g', < uep rpsoq 6ue[ qeunr reqel Inlun e uJ 9', > ue6unqnq Ouefued e>lll'de1e qe6uel-qe6uel p prpreq 6ue{ el6uer n}es urnurlulr.lr pAundureu dele 1opq deles ue6uep eurspd dely 're;1d sele ue!6eg :p^ B lnlueg ie;nues 6ue[ dele >fnlueg @ ZyS ueOuecuer ueunsns lnun lpq 6uen1e3 'Ounqnq6ued nquns eI uBqaq relue6ued 'ueqeq p16ueu rs6ungeq e66uelued ppg '(repunq 6uei{ n[e1-n{e1 e0n['qesns 6ueA 6ue1u11 Duedueued + ugl6unu) Eullued &p[ dVIV V)CNVU 6ue{ 1s0un1 ;e{undueur ueOunqng dpts q6uar {oleg --tt-.rT7. \\ ././ \t . .t / \-Er7 v:.r' V @ PEMBUATAN ATAP Atap dari jerami gandum atau alang-alang yang difumbuk dengan tangan panjang 1,2 1,4 m pada papan panjang untuk atap, jarak 30 cm, dengan runcing ke atas sampai tebalnya dari 18 20 cm, - PENERANGAN MASUKNYA CAHAYA - Lama bertahan dalam wilayah terkena matrahari 60 - 70 tahun, pada daerah lembab 1/2 lebih lama, -+ @ atap sirap -+ @ dari Aiap benluk Alap li;Es Yang telbagi kayu pohon eik, pohon lerix pinus, jarang dari cemara. Kemiringan: diatas > 2,5 cm penyangga langit-langit dari 2 16 cm lebar papan, 200-an karton tebal, pelindung terhadap debu dan angin penutupan atas = 8 cm, lebih baik 10 cm Pada alamiah menyebabkan= "Atap permanen' + @ Contoh pengatapan tidak cocok untuk kemiringan semi. (Bahan iaringan semen) -+ @ Genteng = atap berbentuk ekor berang-berang, genteng lipat, atau genteng. -+ @, @, @ . Batu atap beton dengan pengering bagian atas dan garis puncak -r @ Bentuk khusus cocok untuk genteng atap normal -r @ - fi\ \!-/ @ ltap Prisma nt"o berbentuk Meja tulis Genteng Pembentuk -.) @ POR = Atap bentuk meja saluran air kanan pada loleng TSR = Genteng untuk cucuran atr Genteng atap bentuk meia Genteng penutup dinding Genteng bersudul, untuk cucuran air dan genteng bagian samping SH= SL= @ = Genteng untuk cucuran saluran air TOL = Genteng untuk saluran air cucuran FOL = Genleng bersudut GR = kanan kiri kiri kiri untuk pemantapan bagian atas saluran air atap Awal puncak dan garis alapkanan Genteng bersudut PenutuPan pincak dan saluran air cucuran FOFi = F = Genteng untuk Penutupan bagian OR = Genteng saluran air kanan Genteng saluran air bersudut banyak untuk cucuran air kanan Genteng bentuk dalam bidang Genteng kaca Genteng penutup samping, Genteng penutup samping kiri PSL = Genteng bersudul untuk penutup samping-atap bentuk meja kiri GL= Bagian akhir (bagian aias) kiri G= Genteng atas atap dan garis aiI @ aap campuran (kombinasi) ntap llmas OL atap genteng bersudut banYak, TOFI kanan = F = GZ = atas TOR I I @ ntap bentuk tenda f7) Rumah yang cuma atap o,7o kN/r' f^\ tly Atap jerami darl rumput gan' dum atau alang-alang 0.70 kN/m2 - @ ntap sirap 0,25 -/$\ za kN/m2 AtaP rangkap (buntut berang' @ 3:g1't:ff'?,N1tfi!, "lT genteng/m' 74 I"ll (9 o'ao R3ii.?fr'*'i1""''*Ri,l$; Atap yang disusun miring ala Q? rermin ol+s - o.so > @ rrut-m'? Atap gente^ng, lebih mudah 0.50 kN/m' za \]9 Atap yang disusun miring dengan bahan sehen serabut ala lnggris 0,45 - 0,55 kN/m2 @ atrp genteng 0,55 kN/m2 9L rE ulEro 6uE^ 6ueprq ueOuap er(uue6uriqh{ urelep uBlnq Jre edld Inlun Jesel ipsaE 'u o Z ^ Q! 009*ze sele 002 r ) 00s 9 ) 00t g ) eeE I ) 9Bz uer6eq I ) osz ue6sq o!) ooz ugbaa zLl /0t uetoeq 9tl 0zt{6 00t{9 6{S 09{z 08 OL 09 09 mz s€ 0sr ue6eq o!) ooz 092 0t 002 OL 9Z r ) 9gz g ) { (%r'1DJr *l qr gi-tl 6Et€ !p 6ele rp Bqe !P sEte tp retu?s -w ar Ad4der 4r ){eg 68,{ 1} ugrntla uloutp ,q4lt lslun el{4 sltl fi uirole &rtI !i6rq rwl alt &$g dni iow mm 6i\ \J, luA 0 r-€ 9t slqP *t;.ol o !E&s rntrFtr-@ ;t I I I t*-.t ot t-r*r I Ll'q'L l-oo'li I I uu 1'O ltuluru !216 NIO 6ues t roasad ue6uedue-'t nIEy rPpunq qBouales 'i ll -J_ rr r__:_____\r__ ueqoloouad Ba i- ounqnqouad (E e{eq dese ou",r"ott'4143,53 __ J l*f--l sldelad _ dBle Pp€d JlB uetlle6ua6 I _ _62 - ---l el6 rPqa't -i - oof lEted rEqe't + lFard sr&nsxl ffi& uanm dry 66ut uerd Foulj t€'8 05'8 3r14/Orl lE *tt1l 0'l 3s'ols'o 0'.2 ot* 0s qdEFd t.aIABml fMET, /uBE)tl s*tu, u $aB-t ll.t or.EIiEd {E!€q {rod y:9:9.)T:y:l.9l.l9y9y 6res uestder upp dplE l66urd u?ouap 6u6s derv lBn6ued lplorad upqeq NtC eleq uBouep qnlndastp) ouEquotetueq 6up^ upbuadual dplv 0e'0 9Z'0 9919.:r9:.199 00'0 :.:.::..::.......:.**.y:g:9.y::r9."ly:.p-.9:tp-.,..*:9.:!9:l?9.T*y..91.9-p..r_p-.:!:t.y^:g:q.:p"d tnseuat (!0269 0 gaxaro -T- I leqe-] r 0@r 0001 0mi 0091 0006 | r ouelued 000 as ll(Iel t L-=:_--j'%r, +09,1+r09,/+ -T- -T,".z-f L--::--J ts09,1_: 'efeg ueOuadtual lrep dete uesrd ,Lu/NI gz'o 6uauods oetp 151 \7 -elad >tntun leLururu dele ue6uurLlay ueO"uap 0t 09'0 09'0 0z 9S'0 0, dele 6ua1er1 uesrdel 6\ \!) Ie6el dBlowr oueuods -_dr- 00 9r'0 09 9r'0 09 09'0 AL 0e'0 08 0e'0 06 9Z'0 06'0 09'0 09'0 09'0 99'0 99'0 00 6uequota6raq / ,/ / / wntsede)t ue6uadu€l eleq dele 5uatus6 uelny / -al 6uatel uPsrder t]ord [l 0l oz ueuo>tol0uadlue .tenOuad ueurl6unuiav a (? uolag letas 1e1; I le lnseual Jplep ouelueo dqe epEd 9 It t N 'zulNl ['0 uaunluBlp ueules uelnpeouad epe3 lopq Insgurel detst'uauies uErndruecuad 'ulBf-ufBl uep dele 466u1d 'dule 4e uElnlBs 'uBounqnE rlnlueq - g <- uPl-ulBl uep 'qndes;p 6ue{ eBq urpceur-uecpu ueouac 'L uesldBl'urnlunurnlv'e6Bqual'un;ue116uas76uas pep dqe uesdel z-l€urur002 nele ogt uedele0uad 'ur og'z leled buefued lnlun gzt't uep 9t'l Uep'u g'I leled Ouelued lntun uc Ar[-O/ lpp dele ueqeued logeg ue6uep ryrel.req Eueqtrlole6req 6ueI uoleq lelas uep dele-detv NVdVIVCN3d l 9tera8 e 0mt o00 l oml 000 r ieqal 09zr 0ml 0002 mqz buElued @'@ Eduel nXBUaq B^ulBraE 'delp uoleq nleq uBp dele Ouelue6 !.tBp delv 'Eunqnq6ued uep delE loleq'ue6unqnq rcpq e66uer(ued Eduel Euullx 6ue^ dele 6uep;q.ur l Inlun ugdelp6ued '(de1e 6uep1q zu deltes 11ll urepp ue6unllqJed letaq) dege ueqeg '6L-LL'S <- urourp qeoocued dele Inlun Eunorsq lle snqursl rypp 6ue[ uEqBq qElBpp Bopqurel delv 'ue]lq qBulll nele Etlnu, E[Eq uEOuap Ileq qlqal 'qndesp 6uEI Eleq uep 'unluet[ 6uss '6uas ueqeq euJBs-ErrJBsJoq upouep uPunouBqursd uEpulqououl IBJBI 'lEreoreq 6ue[ epuaq-epueE 'uEuEIsl 'seuEd uEi]Eq-ueqEq uErnFs lnlun IPq e66ulqes'eluenutas Uep l66u[ 6ue^ uElEnurod rgAundureuJ EOequoI '6 e elulnluoq uplBp 'e6equlal ueslde l 9leqa rrenc ueqelad lflun uErDeE lg/l.Lt lllord ts uednlnuoduEroE8'OL6 uPPUn00uad rPqat --- ---+061 'Oualue6 ueqpuad uEs!dEl Dllllurour eDnIes1q e6eqr.uol Inlun'uesarda6ued/uelepeulad 8 0 lC ouBreq-OuEjaq rc nleq uep 99t NIC (6ueraq-6uEroq role dUru) Jepunq piuOun[n 6u?I 6uo]ua9 f, aZ ." f-t ,1 uep dete Inlun etr.Jeln uau.relB \u-l r\A7.VV r\_ _^y'\_/ pur* ouequqec zN-A-f\y'V 09'0 08'0 09'0 rereorG-. IBl! NtO soBquet uBouedue.l Iq usouep rB uBrnls uBqw€d ldB [uB usrdq uB6uep!r9! NIO BlBq uB6usdue.] elBq Iq uBouep rE uBqs uBqBu€d (9/ -ueueq uep ue6unqu.res InluaE 6uBquoreo t'0 (z lS) (z ls) E{Bq }Bi uEouep JrE uanl6 uBll4ed gzzr NIO qqeqlp 6uEI unturunlB uE6uedue'l relep e6equel :JtB uanl6 uBqesd ue6unques uElDtl uEp uPdEd uednFued Intun 6ues uB6uotod uep eDequal ueqeq /'^\ 6uequqes a1 9 (z ("lV) (nC) (nC) (z ls) ,in t **")lq)* (uZ lS e€€ (uBqBU6d Iq uB6uep ruu gZ'O e€€ 6unlus6r€l 6uE^ nB uErnlB Epunq ?/! :qoluoC) usJeqlB66uod rs) iE (z ls) \nlua8 ''0"""%.- (elatPuP3) 6urpurp 151 t-ol "9 ust-s. (%9'A).€t sEtr tp 6ElB rp J& 4w lurl d.F 6@E ('l6's)"9t 9Zt{6 rp tiepsmdru {,!68'o8}Jl 9lz{1t gzt{Zt 08r p IP 'J ryhqgwl r^flnq r.:! urrllr JdffiH 09rI rrFg te$ uul otFca ) m9 9 ) ePl? uu OOL uBdBlB6ued uBlEp€dol eduel uu 09! uffil€Ou€d uBlBpdol eduel uu ooz uBdels6uad uElBpEdoI ue6ueo {1[i'i!.s r I ) ffi sEe 6€18 lp Durdues uep uPdElebuad (s'ErLs uErDBq uer6eq uPr6Bq uer6Bq m{9 Ht HZ 'leur!uru dete uEOurJrural uPousp 6ueqtuolaoreq dnlnued uesrde'l \%s'ozlat t!c' 1 uJ I uEr6Bq 9Zi 08 sEp oz BdlsE aw {n rdd lftsxr rl&'ffi rp slHgz ssp tp 092{8t eep tp 08t{0t seE !p 0sr 92t 00t dele rre uernr -ES rsrsodnedurat uep @D H eoro 6uu16-buui6 ue6uep upqoibr6udoruerin6i,.a uer6Eq ueroeq dele ueun6ueq uBqeq-ueqeg 'uu tEqet uep uu oHz req€t uE6uep slsq uBsrd8t ugp uDret rur uaJntea u66uB6edruaqBu -ed -uBnl€rued uEp'rsorol 'uBEqun,fued repurq -euer tnNn Bunoreq jE8eq 6uel re @re&*I '6utrru ls"qp B^uiE6Bp sped dBlB rE uerntEs le8[eq edrd 6uur6 -6uu19 'uu 0; 6urpurp uEp uq.s,at idrd trururir lsr€f'uelnq re InlJn ed dw6u$ rene$ Bluuqep we,6eq rEt6ur rn6nq 6u3,( (r60rot 6unDUiled) lEr6sq ur;erp 6uer( 6ueprq zat ue6uep e^uue6unqnq urelep dele \!9 JP uPrnles Inlun lesel iBse€ 6r _-_- 000I- zc-9 t tEe 9 9 lereg 026 0z6 026 oqz l 0mi moz Bcenc FuEqEusd lnlun ud6eE - uEdhmuec' tg Inlun uEt6Bg --l 0!6 u@un66ued lBq.'l d-t.-'1'J O ._ uedele6uad r66ur1 uep ,o lBLululr-u dele ueouurr,uay @ uPlPlrouad uPouop uEouuruex = 026- 026 J uu rEqs'l oosz luu ouelusd ---- I llloiJ --'l-.1 - ,ru/NI 0Z'O dele -e1 >1n1deq /l uesrd uep ue0unqnq -uao ueDuap uolaq ielos lrl r.-t-\ rv dely r ATAP YANG DISEMPURNAKAN UdaE dingin DtN 4108 RuanEdi bawah atap rumah petani yang kuno yang tidak didiami berfungsi sebagai "gudang", untuk menyimpan sisa hasil panen (sekam kering, ierami dan yang selenis). Saluran atap terbuka supaya udara luar yang dingin mengalir melalui ruang di bawah atap, sehingga temperatur di bawah atap tidak berbeda dengan temperatur udara luar. -+ O. Salju terletak merata di permukaan atap sehingga ruang yang dipakai di bawahnya terlindungi oleh ai) \L/ Penampang Iintang sebuah rumah petani di pegunungan @ barang-barang yang ada di gudang dari cuaca dingin. Jika ruang di bawah atap dipanasi tanpa pelindung panas yang cukup, maka salju mencair dan terjadilah sedikit pembentukan gundukan es -+ @. Pemasangan bahan pelindung panas di bawah kulit atap yan! diberi ventilasi membuat lebih baik. Di ruang di bawah atap yang diberi ventilasi pada kedua sisi yang terletak berhadapan dipasang ventilasi lubang yang masing-masing luas minimum 27" dari luas atap yang diberi ventilasi. Dengan cara demikian kelembaban dapat SXema tampungan es dengan gudang A) dipindahkan, dan ini cocok dengan di tengah-tengah suatu tinggi celah sebesar 2 cm/M -+ @-o 10,0 14-42--------+8+-42- r--12,0.------], ($ Contoh untuk atap berventilasi dengan suatu kemiringan atap > 10' @ - kuda kuda Penampang linlang ventilasi antara pelindung panas dan melintang bertulang pratekan Katkutasi ffifi;k,,%"ffi0'"'ll'"'"''uo @-o Contoh atap yang bervenlilasi dengan sualu lebih kecil dari 1 0" (diskematisasikan) tzta v Susunan atap : Pelindung antar Macam atap: atap pelana. Ljkuran bagian bawah > 2 %. dati aus atap yang terkail dilandaikan A 1 atau A2 dan minimum 200 cm,/m Cara menghilung : AL - penampang lintang ventilasi A. oancuran 'itap > 2 .0.9 - 0.018 m'?lm looo - tgo cm,/m Karena penampang lintang minimum 180 cm,/m sedang yang diminta sebesar 200 cm,/m, maka ukuran 2o0cm,/m yang dapai direalisasikan. Penentuan: 1fi v atap rr) Pembuatanpancuranatappada A.pancuranatap>20ocm'?/m qtap dingin.yang.dua..lapis Penggunaan: celahdi lapisankayu - 9engan ' kaso dan balok melintang Menentukan tinggicelah ventilasi Ventilasi ruang di bawah melalui permanen bertulano oratekan Batu tepi tajam- ruangyangdiberiventilasiyangtakterbalas -Batu bubunqanbatu tepi yans kuda vang lebarnva tajam lbubungan IT:111*'f* *9acm?m cm Pada { = 200 t7ah\ J o"'o2fl(N, Tutupbatu ringgi cerihventirasi 'n=-ib6=ft=-Ei ,, 200 100 - 16 FL = >2'4 cm Pada alap pelana dengan panjang penyangga balok bubungan lebih kecil dari Pelindung panas Kuda-kuda Lapisan kayu ' @ Konstruksi atap kayu I Kmo @ Rtap u"ton < 10 cm berlaku untuk pancuran atap : AL pancuran atap > 200 cm,/m. Sedangkan pada atap pelana dengan balok penyangga io cm untuk pancural A, pancuran2 'atap 2 looo atap 'ntatauA2cm?/m ---rw dilandaikanAl+A2 - Hasilnya - cm'?/m Penggunaan 66) - Atap kayu dengan langit -langit yang diturunkan /ii\ v Atap penahan dingin dua lapis. Ventilasi kedua lapis udara mela- lui celah dalam tonjolan Papan hiasan tembok 76 - 100-(8+8) 200 100 - - 90 cm,/m 90 Elemen bubungan dengan 16 2.4 cm Harus diperhatikan balok melintang pegas bagian bawah, yakni pada melintang 2 cm linggi OK pelindung panas sampai OK kuda kuda harus minimum 4,4 cm panlangnya (---ffi a,iri drrusr L4]\-\Yl Er(urvalen I l\\ V I I ebal laprs udara n-\) . \L\Z____) I Syarat: a - panjang penyangga balok bubungan Sd - ekuivalen difusi tebal lapis udara a<10m; sd>2m a<15m; sd>5m a>15m; sd>10m denqan sd-U5(m) U - p uap air -30^00 (lihattabel penampang I cm) 1 DIN 4108 bagian 4 halaman 7) sd-30x0,08-2,4m-sd sd 0'5 = looo^ (9.0 + 9.0) - -o.oogmrm Pelindung panas Tinggi yang bebas minimum 2 cm Cara menohituno A- yang dimrnta Tinooi ruaiq venirlasi s-Bcm-0,08m Syarat: > 0,5 %. dari luas atap yang terkait dan Ar bubungan Penampang lintang ventilasi yang bebas minimum 200 cm, Bagian 4) s - tebal material (m) Penggunaan: a) - Polyurethan (PUR) (tebal ffi A. bubunoan Syarati AL Angka tahanan ditusi (lihat D!N 4108, E:['J"n"" ;;;:l?JJ"**'Lr!tupsenrens Bukti Luas atap yang tinggal Syarat: yang minta - 2m b) Pelindung mineral dengan alumunrum yang diselubungi s-8cm sd-1oom sdyangdiminta-2m Penggunaan pelindung yang sesuai permintaan sd - 2 m dapat dipenuhi tanpa susah lintang dan/atau ventilalor yang Tebal lapis udara yang ekuivalen sd dari maslng-masingsistempenahansebaiknya (]) - ditanvakan pada pembuat bersesuaiandengandatapembuat. Contoh , Kalkulasi penampang lintang ventilasi atap pelana DIN 4108 LL Bgtt (seuBd ueqr;e6uad euare>1) sBl ueselull n;e1as 6ues eped den 6ueleqbua6 iueloqoi uBqel 6ueI dele grlny ue)ieuecuaJou, uep (111;,re1 ue16uen1) ue:e1e6 ue1;rcabuau lnlun 'sruBlour erecas Ouesedrp) ullr Sl. lElol ue6ull ls1n4suol leled uesrde; nele (leqat qlqel 6ue,{ 6uas) uen1e1a1 uelr66urueur uelepurl :uelasaO ue6uep dele ylnl Iesnraur gedep 6uedouad 1;6ue14r6ue1 re6eqes urnrsaderl 6ue;ey (96tBt NIO uep uelsnreqOuaut 6ueI uernle:ed) uelleleratu elueq Dueseuau 'lre uernles sele rp >1epr1 >1n1un lnseur nlurd e1 ue6uurtuel lrsesuepuol uelesnral qe6ecueu 6 g2 ueule;eq +- den 6ueleq6uad ue6uepseued depeqralq6unpurlrp 6ueA uelnles edr6 '1ebe1 edrd dnlnuau uerpnuJal lueOue.reled ren1e1 uBJnles re6eqes den 6ueleq6ued eDn[ 6uer{ letuel Bnp ueDunques 'seued Ounpurlral nlelos @ - O g/ ueueleq Inseur nlurd e 6urlued 6ue{ lrelepueu 1eg aq$t&t ugB{ wtEguBtl daleldja€ eurnduras 6uE^ seuEd dele nlens lapoy,l ,u/61 e'O ueunilq uestdp'l (sBqaq uellelal!p) ecpl equop nlnq 6ueqnl uesplull (6ul166uau u€p ,oco6uau sasord) rs[p r]Elal 6up^ u6un]rq zul61 9'e uplpp pped rul den oueteqouad salorp gZlZB uaunlr€ zu/6l 9't (qrqal uep cu/6)i OZ) spued 6unpurl6d 6uPquolaO uelnluaquod depEqral (npspl-npsEl uouel) upoupqurasal uesrde'l (uE{!Pq sasord) 9Zl98 ueunlq .u7€1 9'1 uelep uaunlq dplp uouDl 'ruo6 pdual nlnq OO9 (6ur1r66uau sesord uep rooa6uau sasord) uaunlq zu/61 e uplep g ecel url ueouuep zu/61 0 uelep ueunlq uoue)t :pcEl tstl up6ullpf del0uer seupd ue6uern6uad uEp e9/1 rcncrp r.lplol 6uEI rBsel lrsBd uc a o/"ez=x"91- (ueqequel ueueureol uPluaquroul ledual qeles ueurl6unurel uep (ur16unur sluelaur uelesnral) 6ue:n1 eIu;eqel euarel ueysu rdela1 'ue>1urIrp Ouetuau srdel nles 6ueI oqlo1 dnlnuad ley '(r.ntu 9 < p) uetunllq leqal selurl uep ueselaOuad sosord uelep srdel 7 nele ecel dele srde; 1 er{uerelue rp-ecey rsrl-rs11 ue6uUeldele uese}u11s1de1 7 pep 6u;llEOueul uep:oce6ueu sasord ure;ep s;de1 eOp (6unquele6 se1ur1 uelnluequad depetpal Ounpurled uesldel-.rn;e nple nesBl nesel uopel) den ue>1e1-ue6uequrosal uesrde; eped dele 1rlny (rsrs enuras Eueuods :6ueuods ue6uep qelac uelenqr.ued nele stde; enp ue6ueseued +- uernln6uad laqe1 i(esnq ueqeq) lnsnqurau ueqel 6ueI ueqeq ulybunur ledepas 6unpu11a6 a1) pullldo 6ueI 1re1 i6 (z'ol'e'eeeel plq) ueOuequrasey uesrdel nele M/) zu 9lZ'0 MDI zu 0Z!'0 lv\Dl zu 960'0 = = = (gO!, NtO euuelp , tsesuapuol epe lepll < rpnl ounpultad i?saq e)tef! t6'0 = %0ol : o/oez = 9lz'0 dPn 6uelBqouad al redues uesrdel 0/! uelPp PiEpn sEleq uEsrdEl v/,uc oa uolaq ll6uel{6ue-l iEnl JnlPjadual o/oo9 ruedas) toetar ueqpqualal ooe lnpnp 6uenU 'rrueiaduret uBlnlpl' 6unqr.r.rep6 uqOuequed ;.repulqOueu lqeslurad uesldet uep dBx6uer seued ueleco6ued eped uJt! oe-g I Jlnq Jeseq u.rc a 1ryge1 uebuEnl reoeqas uryounut ledepes ounpulted sldel srdel 7) uelsel6unquesrp (,, 6uuru uolaq rpel qeoualss lroupflrOue'] dpn 6u€teq0uod eped rodorils uc e < 9zz'o < 'nn uPlesruel rsl'flau ueuelel ;&6roe ,\ADt.zujOfi.O (dete uEurel uBp sErel ueldey(ueu e{u.resep eped) dele uPsslull uEouep qBlec Bluqnrnlas sBleouayl 'lUUeI ueouBnl qE/(Eq lp lejEl I'utll 8 nfe>l leled upqequpl ueueureay @ :iwlatt4z ^Vll M/ll.rlllot't 6u[Bd 6uEI swEd uesrual toUef Ounpurted ':0tOt'! '(dege rncunled ues;de1 1n1un .to1e1nue71 'qeqnrp ledep IBpl %e < v/! lnrnuau relpp dpte Intun 'sruelauJ erecas uc A I < Oulpurp ue>166uruey1 lpsnrouJ) Irulal uErnle ue6uap ueOueluepeq 6ues ueEunqu:eg :@ - @ ueurelpq <- nlnp qlqol lenqlp tlelat 6ueI uolaq |11ord nele urnruluinlE lgord ue6uep ueryere6lp tedep rr66urd ueOunqueg '@ @ 8/ ueureler.l <- dele rdal eped :ncunlad Llelac uonlosuol erecos ueleues)ie1p snreg 'nped 1epr1 den ueuerlel-ue6uequrrasel NIO 9!'z - t6'O Ar :qouoc 'rsPsuspuoluEpurq6ueu 6\ \Y/ Inlun 'ejepn uEsrdEl e6nl lnseural dpn 6uelEqouad uplsp ueroeq rsls eped uesrder qato !)t!t!utp qatoq BT gt$eto.l 6up^'uemduol nlEns.x. unurslEU rl: tI tx at* 9r- 8I- rsqs.tuqsx %o1 0uBusraqarsrra '' & gE 9t* a!*. sEupd 6unpurlad uerOpg .i - (,7") J9nt$tsJdduis! ,tlsfar ugq?ft{s{at%0E ylpnpCusnU 'lsesuopuo)t lpelal lep!l - unqua lltll sElp rp rnlsrodual ?leu '.x. repel qemEq rp dplat.'i 'n 'x" spusd 6unpulled eped den ou?lPqoued uelpp us6pq rsrs pped uesldq lMlulp oue^ ue!6eq p{f g sEupd 0unpulpd Eped e^uueroBq ue6usp pnsas 6ue^ Erppn uep uauoduol uesldpl sple roeqrel rpnl upp uplsp erBlup rnl"iedual uEppaqjad z dpn 6uplpLlouad @ rPnl uep uelep ErPluP - 6uEnr Erepn rp dpn rnleraduol uEppaqrad uep ,x. repel leoeqes uquaqrp ledPp repey uep 6unlue6ral eluunqua lru ugp 6upnr Erppn Erplusrnlpi6dugl upppoqrsd 'unqua )irl[ r.lEileq !p ue>tu!6u!p!p nr etepn Ditl 'lts lul uE$edalau qpquol pippn I rnlProdual qestuad uestde; eIuereUE !p '@ '@ <- rsesuopuol ue1ul>16unueur 0e+ 0Z+ @ 0t+ 1ep11 e66u;qas qB^ eq ;p den 6uegeq6uad rse1ol l(nqep lelrEued 1n1un uaurnlq-uenrepuenlnqepued 1ec e,{uunleqas) ecel 6ueqnl se1url .lncun1 srde; sele rp uLu Z'O rpsaqes unrurun;e uedrsls ue6uap dele se1url re6eqas urlOuntu ledepes den 6ueleq6ue6 (ueOueueb lnluaqrel lepI or e>llD lsln4suoI uelPUecua.loul'Toe IFq q!qal'%9' ! = uPOuUluloI ls6unl 1n1un uegerelsrad (il6uel+!6uel eped rodor&s duls ue11e1e1au.r eluunlaqas) uepp 6ulpu;p-ll6uel+6uel qeslruad uup @ - @ BL : ueupler.l <- Duedoued 6urpurp rnlelau rncunlour 1n1un uelrrlasuol 6ueI qelec ue6upqual.!ad :uellelueLlrp snleq seued uellle euolel lrseu leld 6uedoued lslrulsuoy iolrsu 6unpue6uatu-dnpued lepe uep dele lr6uepl;6ue1 reOeqes uolaq 1elad-6unpug;ed : qemeq uep unOueqrp '62 uErueler.l e- uolaq dnlnued 1e1e ueEuep seued dew teoeqes 6unpurled srde; ueouep ue1;epuerp ledep 6unpr',"0 XEl33 ue6uap Ounpurlad - dnnuad lele-dele 1r6ue11r6ue1 :r.leff\eq uep unbueqtp '62 ueureleL{ e* uelglequed dele re6eqas seued dElV lrleler erepn uPqEqualay %09 srdepdnlnued 1e;e-6unpu;1ed - den Eueleq6uad-dBle il6uel-16uel :r1p^ Eq upp ueunOuequad :seued 6ue;eq6ued ueOuep ueun6ueq rslnrlsuoy '@ e leuolsue^uol Inluaq ue;ep seued dely ueqeuad ueouep ouesedrp 6ue,"r.s # 33,lgd'ii"rgH,l'Y,iH;gi? 'ErEpn uerelnuad rpelaleuerel suul l6ue1e;aq lsBl[uen Uaqlp 6ue,{ renl1rlny ue6uep ueun6ueq rslnrlsuoy '62 uEurppq e ur6urp dely t-x+I F srB -- C"gt -/.OZ+ e)it[ _-r rPnl uep uelPp €lelue rnt€redual ueepeqrad , 9/ ueu.lelEtl * dele ue6uuruaY., (i\ \./ .O/-.Og B,(u6qq .OB- .St .St EIuBEq "o9- .grt .9, BIUEEq .og.ot "S! E/tu68q .09 - .S€ "9v e,(u6eiq .og - "oe .6D B^u6W .St - .Oe .SV Blu6qq .06 - ... - .SZ B,{u6aq .S€ B,{u6sq "ZZ "S -.0e B,tusBq .!Z : .. . . . '''' ... ......... ..... . .. . .o€ _ "OZ - .g! .gt-.zz Eiu6sq "og- .gt .9! E/tuEsq "g! - "z! -Z!-.Ot Biu6Bq "9!- .g "oe-.g Biu6Bq .06- ., .Z! -.9 Br(u6Bq .OS - "e Elu6qq "oe - .e .o ! - ., .t -.0 B,(u6Rq ", - .9'z .' -.9 B,(u6aq "t - "z .02 .. ' . - I0€ B,tuBsq "06 - .92 E/tuEeq "9i - .92 e^u6sq .06 - "OZ . .09-.0€ .06- .9 .99 . ...: . .. ... .. uBp 6uqq, de,v Eualuoo delv Y-?:idq€ " rEpp B66ud.q 6ueu€6 deF.6uapa6 delv ''''''''' qqq* &lE '6uape6 delv d're '6u€lue6 dBrv ' '' ............. ....:....:9P:''" . ..... ''' dE .g r " " UVIVO dVIV Eoqdelv ,stnl nleq dEtV lru@ dq6uE drnl ,s{nl " ....::.. hteq delv .,a"nqs'nn,eqde,v '' snl nteq dPry 6uBqtlqe6 6ues dEp - 6uas selv ''''''''''''" lud .6ueuods 6uoluo6 detv ' '''' " (.06 dqls 6un^ed) dsE dElV ledl t (6uauods) '6usuods 6uatua6 dElV '''" - '-" -" '" tqBp Blq 6uas delv .. sdPl€s ,uouEl deIV . "'" - (&es-Bud) dq6uBr lB6ol 6ueuodsdqv ''" " ' " _ rBsBl tFed dElou@uouqdplv 'uopq dElV n^q ueuas delv rndtap uBploq {npn tsledp tedBp 6uEI lelod detv dqe me P. @ (z.oor) unurs)lBu ueqequgl6l lBpeI .09 '6unpurlad ! q. uBOu!.rlruo) t ATAP DATAR DETAIL ATAP PANAS fl.@ unluk ponghahhg Pakinq flens 'Circin isolasi alaP Ep Kaca busa Benda isolasi Pasavant lihat (3) saluran *eluar alap e Penyaluran airatapminimum masuk = kemiringan 3% 2 pintu Pintu masuk atap datar polisler @ yang diperkuai serat kaca'benda isolir" tahan tekanan + O /a\ \9/ Pintu masuk dua tingkat dengan alat penutup lensa dan bendapelindung kaca busa, yang bagian bawahnya dibelon ("Passavant") @ Oengan pipategak yang (pipa Zobet) M'l:10 Profil akhir atap (Aluminium) PlesleEn Roda Pelal pelindung (luhak) uniuk rembmt leriFEl perluen /A \:2 Tepi atap dalar dengan celah luncur terbuka @ ;:ruii3tf i'r1:l%il;""5nt*" @ eansxatataptidakterrihal @ Proliltepi-beton (sistem-Kanis) Plesleran T T ,1r At Lis paking Pelai bki lima I I I Diletakkan bebas pada bantalan palsu Paking arap Pelindung _L Belon remuo* I T*' "..,r-&gi oro easr *rr"t.r* { Tala Laprs pelindung tumpukan kerikil. Lebih baik laqi : tuanqan kerikil /6\ \g/ /i^\ Hubungan dinding sudut \V kaleng senq dan lis angin Hubungan dinding dilengkapi /ii v denganrelberhentidan rel Hespen fa\ \a/ 13 dempul O 10 Hubungan dinding dengan lis alat penulup FD (tahan tendangan) Kubah lampu dua lapis Penghubung dinding Pelindung ) Palinq Kaleng kapesium Pelindung Pelai di banlalan palsu ,i ll Lanqf]anltn yanll -lL_menggantung Prnlu geser /i;\ \!9 Hubungan dinding dr tangkauan Drntu teras ' I slo!'-- Peqanqan saluran dr Hla 67, \LY paKrnq Hubungan dinding, lebih baik juga ambang pintu setinggi pondamen pelindung 6; \:/ Xubah lampu dua lapis dengan ventilasi celah i halaman 159 Penangkal pelir Balok belon 1 5/1 5/8 Paking alap Pelindung Humus 30-35 cm Plesleran n tebal >315 cm beton ,fi v > 6/6 Dalok beton tanpa menembus kulit atap Pakrng PeLndung (g) v 78 I Balok belon kae-kaso Atap panas m Atap dingin ceran renssane densan konsrruk. 6D) l:lgs,,lg"l yans dit,nssi. 6q) v kandenganpetindunglambahan \o/ sibantuan-dan-penuiup g-"1"1 1 Lapis ierama atau lapisfillersemt kaca Lapisan pelindung 1 0-20 cm K6rikil. k&a. kokas mnik 10-20 Pelindung Beton kemiringan 1,25mL Langillangn ti dr1.:k Pemasangan penangkat petrr pada o ffi"Jr?J"XTiffti:Hll,Xti.::X% peiindunOi;titUesiiuafaretl v muka SSBX!"?tT,fi,'J,iHj,iJf,!"t?:?i; 6/ Nrc uep f 99e ! Ntc dele ourled rslnrlsuol u,$equreoouaui ,"*" ,r3,1r13 @ (uerpupuad lEduel) ue>16uuturp 6ue,{ ur6urp delE nlens ue6unqnq rselrluan @ sleluE uPqEq llHlxrl'#Hffisli35m qeurl sePe) s{aluls ueqeq uee)inurad 6unpurtad 8trtrtrtrtrtrI eluueuoduo)i 6uE^ loqual ueloluol @ EEEE:E ueurl seuot uedrsrs @fltlElT ue6or end uedsrs ue6uap 6urlrid ses.r1 ffi u€6u.p 6urtPd selur'l so dnlnual tedep lnseu erBpn 6upqnl e,(ulnluelas)inlun lppl{lepns uBOuuEl uEdrsrs ounqueluadueqPg ueouapDuueosElurl W 6ur)ieo Induepueqeg.W srdPueq ueuetel ::?',1XY::lji'"J,tH ffi B{{ff{8{iffit* sEued 6unpulad uaunlq sel sElurl dEn 6ueleq6ued dulrs vnruao nP,e vi,,no .1'1r'q' 1r1aua'r",lrj wwI' -r..-ffi -rei€o-c?-+'"lI'"',',:'# ::=---T- unlurunlP_den ua8 rdel n^E -TnTIr-TIIIII-TIr uEelnured qninlastelsrdouPqeB ].1.1"l,l,t1,l].l1.1.l1,lm dele seued 6unpu!lad (Elne) rselquaA ueouu rslnrlsuol ur6urp ecel rsrl-rsrX !ulala H 'ue)iolrp dple e66uotaq nlelos ueuelal :ut6utp rlreqrodrp ledep t.ltpuas eur nduos ltduteq 6ue^ -- selutnrlEdeleuEslde'l nvf dely @ Induep ueralsald uentnqPpuad te3 6uen.r'etppn lBptl eltleuajel,Llepual nleUo] dple Lle/vleq tp uelenq 6uEnJ tsel[ua^ eped E66uoraq 6uEnJ p Jelep dEIE /^\ lnseuuerntEsui6urpdelyr6unpurlayl \Q) seued 6unputlod qolo leplI :]ereq ultl)it tuBJoq lenl lnleJedu.tal ueLlpqnjad uBl6unlun6uaLu uelrlDabudd : srdEt e dere )ieprt oue^ nV_L ounpurlod qemeq lp (iseued ueuedurluad) ]eraq 6ue^ ueqequel uestdel ueouop uP6uu 6ue^ rslntlsuorl epEd ueOuuBI )ue6uap 6urlEd r66uu L.lrqel 6ue,( uauoduo)i ueOunques eppd rsElllua^ tnlun uep esrq uelnln ,qtqalau 6ue,{ dple ueelnudo lnlLn urburp dele epeo ueuequEl.otet tran uEunIe teqel ueptnlEJadulal ueOutpueqJad tlteqJaduJan (euueyp ledep uelieputL,ltp lpdep 1epll 6ueI snla] uen)ieuad ,dntnUal /-;\ t4/ bueuet ue1o1 tp eulelnrel ,6urpurp uebunqules uep .lte depa)i 0ue{ uer6eqes dnlnueul 6ur;es) npad den 6uelell6uad uedn}npolay e '@ tounputltp 6ueA rlnseuu nlurd edrd ue>1eun66uaut :etepn uestdel epEd lnseu.i nluld tounputloy\ rE uernleluad Inlun ounpurled Outluad %e |ep qlqal ,%g,f ,rurj',,|:"; g1 uEuel€Ll <- seued dele tpedas 6ur1e6 LLuewepq<- 6unpurlad . u,rnq nlr ierepn depar snr,rr ruerep '@ uep @ +- uesrdel ,r.i:!{ ["fij:5 uDitE!alp 6uEI rolElriuaA teraq rs)inrlsuol urOurp dety 6unpuled @ ue-1a>1rp 6ue,i 1eqe1 ueded qemeq ueDuEpueuad lplarad uaqrp 6ue,{ ouedouad ueouap seued dplv uPreloueu %o ! up6uuruol telnu lseltlua^ tpoeqos tsounlsq ledep nJeq eualel @ 'seued dpie 0oleue'den ueue)al ueouequltosal Inlun elueq rurs rp pjepn uesrdel 'Lu o l. < ulelep uestdel uEp g ! l.-0 l. ! uEuJEleq c- tsnltp ueueqe] :dEn [r]al ueouop e^ueLl .le]ep ]e6ues 6ue^ utoutp delv iuedesarad ep'd ueounqur's .rpreseu.r "*Prrp91fi,.Xf#3rg::: uelnlueltp 6ueA qelac uelenqu.rod uetttlelol eped IElauol e^uoltslu rntun rococ leprl :seupd ursnu epPd our.or"-Xlul 3fi:1 Lleles,, nlua!al tsesuapuol snsel ounputlad euerel o uolaq delv pqol Lllqol %oz redures Ot 6unpurle4 ueeun66ued uEselequJod ppE Ieprl ,Llepnu rocoq 6ue^ rrecuoy! 'uEfnq depol : ueounluna) .leled upstdel lteq uouEl srdel n,{e1 ueunOueq rp ur6urp ler^urou 6ue^ seued dele eppduep qrqol uprOpq eie6eu >leIueq tp ueLlnla) tE6eqas dnync 1epr1 urpues lrluo) (ureOet elaueJoq 6ueI 1otls^lod estq uelleq ueOuap jtstleoltp IEdep e^ueq efes nlual oueteles tedLues) eulel nllE/v\ ueBqocJad uEOuap leuotsuoAuol leptI6ueA ueqeceu_re6 6 e ue)l!lequad delv 'r66url nlepol (nAe1 1rbuel 1r6ue1 + etppn seleq uestde-l) den 6ueleq6ued a1 redu.res uestdpl uetoeq dety @ ltue)i uesloel O dEts 6urfed Sunpur ad 41eqrp OueI reyep dplv O uelEqun^uad rp n^gt uBstde'] lslrulsuoy euorel EOn[ tde]el 'ltcol 6ueI ueelnuJed lereq euetey eles )EptI nlst u6!ds] dElE ']!seu dele ppEduep leqel qtqal den 6ue;eq6uad sele rp 6unpurla4 _-- ll uEtrtus6uad 6uesed uedepeqraq 6ue^ lsls lp ounpuled rp : 6uuua4 'qernuJ 'rlepnul 6ueI ueqecau_rad :@ .- nrtel epej le66url 6ueI uer6eE "e .enlal erEpn bueqnl rslsod nlue!el tele')nl-r, ue6uu uolaE uelPLaq lntun ledual lel6d ]oqual iI/L sEued Eped uEtoluol oe/Sl la16uq lr)ju€l u. 9 ueielupr]ouod uelequleLl uEp %g,gl. leujtsleuj ejepn sBleq stdBl qeulll sPual a (uueuraoM-dPlV) a XnsEurJa] den bueleqbued a1 uesrdel enulos uPtoeE :p^uunulf,l '@ laqe] ueleunorp rE dPpel uolaq dElV \Y Unpuad 1e1e uebuap rPlep detv Ky' @ // ueuleleq e- laqei EIu[uE6 tBoeqas 'e66uoleq 6ue[ 6uent rseueureut nple uBl6uniue6tp 6ue^ u0uellt6uel 6uElploq tp tselIua^ rjaqruou] :e^ule6eqas uep dnlnual 6ueuar utelol selE !p derv uaelseld uaslsald )ioqua.j- epou (rE depel) uoleq delv seued 6unpulad <- ouuerued equrop nrnq elusple rp ,1ruo)4 ."rr r31t^ffiS"rl,"rt1 'renlol lte ueltle edrd leled t.leplelep lte ue:n1es ue6uep dele unqay r66un 6ueI ur6urp nqns epe leptt leluqervreq lplalrol ienlol lle uelnles : ue6unluney .nsled uelelueq nele ltl -uaI sele uebuop ueryelollp@BL ueuleleq e :dege seral uesldej rp IIIVNEflIV NICNIC dVlV UVIVO dVIV 6unpu!led epoB ue6uu uolag rrqle unrurunlv llord PENGHIJAUAN ATAP --+ [] Sejarah Kebun atap dan penghilauan di atap sudah dikenal abad 6 sebelum Masehi oleh orang Babilonia. Sekitar tahun '1890 rumah petani di Berlin ditutupi oleh suatu lapisan humus dengan alasan melindungi dari kebakaran yang dilapisi tumbuh tumbuhan. Dalam abad kita ini Le Corbusier menemukan kembali atap yang ditanami yang hampir terlupakan ^ (l) - Kebun atap di rumah sewa: "program tertentu untuk suatu arsitektur yang baru ^ @ Kebun atap sebagai kumpulan tumbuh-rumbuhan di balkon dan teras atap Silat penghijauan 1. Pelindung oleh lapisan udara antara rumput dan oleh lapisan bumi dengan akar akaran dengan teriadinya peristiwa kehidupan bakteri (Proses panas) 2. Pelindung bunyi penyimpanan panas 3. Perbaikan udara di daerah yang penuh sesak (dongan industri dan penduduk) 4. 5. 6. 7. L 9. Perbaikan iklim kecil Pengaliran air kota dan konservasi air dalam akan dipebaiki Keuntungan dari segi fisik bangunan Penyinaran UV dan perubahan-perubahan temp€ratur yang besar dihindari oleh lapisan rumput yang bersifat melindungi Mengikat debu Susunan elemerVperbaikan kualitas hidup Usaha memperoleh kembali permukaan tanah yang hilau 6 Permukaan hijau yang hilang (Y diperoleh kembali dengan menanami atap Ba9an penguapan yaru lebih liw Sahm pemukaan lmah yarc hcil Perbealulan Pada suatu atap yang "biasa" + /E\ \g/ @ udara kota yang terlalu panas dan kering Pada atap yang ditanami Udara yang sejuk dan lembab oleh ar \9/ dipakainya energi penguapan vang baik l?\ Pembagian hujan-permukaan \Lll tanah yang tumbuh-tumbuhan diperkokoh --t Pada suatu atap "yang biasa" ri v/ Produksi debu dan p€ngangkatan dengan sep€rti badai Al,ap yang + @ 80 Pembagian hujan - permukaan tanah yang tidak digarap '. Ta> Perbaikan udaia kota dengan -dan Fa \!/ Absorbsi bunyi oleh permukaan tumbuh-tumbuhan yang lunak st!ys-?1tq,n 6D v yang alaml menyaring dan mengikat debu dengan produksi zat asam. oleh tumbuh tumbuhan remukaan lanah Dengan membangun sebuah rumah maka setiap kali sebagian tanah yang bebas lenyap @ Sebagian besarpermukaan tanah yang hijau yano hilang dapat dikembalikan dengan menanami atap. ti8 zar Befleksi bunyi pada "permukaan V/ Pada atap yang ditanami ^ ($) : v/iA lumbufu dan pengu@an yang keras" + @ za, \t!/ bahan makana" 6D ilijfi'Jo:":ilHi,ffiffiil,sfJlli - oteh pemukaan tanah yang hitau) t8 Ppaq Epoq-raq OuE^ dElE uenEltqouad IntuaE ue6uet ue6uaO ueouPl u39 ua9 uci 7ul " 06 'U'l uc 0t-s r ur 0z-9 stEuolo er€tas Slleuolo-nelP .elp-E6Let.e6,aoupr,e6-cd JeoLao -) Zl . e -Eil,pD-.d -e\tdp.l uc Zl u3 eZ qeuPl uandue3 usez'l ur eslni\l lesrdE.l ur p/l 01t lr€ ueerpasrad r/ 011-08 .*.N ) Z'C, upelr*..o upoeE u,Nr l c'6 r ur st ser. u] EE-61 p ueqequpr Jp"nbJeo E{- 66urt u3 oEz reoues ul 092 < ueqno_nLoo e^_ 66u - nele uE6uel ueOuaO ueouel ua6 uc9 uaI zul lgt zulNi l'l u. zl 0? 4/Nr Sl ?u/Nl 6'0 u5 0t ouEdolad r$inlsuo)i dElE ouDl€d slPuolo ue6uPl ue6ueO UCZ uEOuaC zu,l ZU|N ec 0z-9 @ 09 ',I uc gz-s 6unputad lesrdpl upp Llestuad uEsdpl lelp EunpulJd splut.l lrP uelnEtruad ues dP.l ue6u!?s qEuPl PSIM SrdEl :..-..-\\ (lrsualsla)Y€tB uenPltqoued Inlun bue^ ueceu uep stuaf lteg spnu l?rad ur9 0e urc 9z urc 9z urc 9a tA tA ilA-ilA llA-tA ilA-tA ilA1A ilA-tA uc8 uc8 ue9 uc9 uJc uJc [A-tA xt-iltA IA-tA IA1A iy I uc9 ue zl uc 0l IA-tA tA Sq,E !ut^o Bcnlssl ecnPl0 Bcnlsej epnul qBJsr{ Ppnur qeJar\ unrop€l un^r^loduos epnu PUJedsolad ulBl sru9f JqIH un^lruadues unsplouqgBJV un^truedues qrlnd sluaf Bpnu 6uun) "unqi€dns, tnds unp6s ,B4eI adrsM, unpas qEJsy! 6uruny elBln0u?x6s u.Jnpes 6u1uny .1ue6e13, un;xe11eg unpeg Epnu nefiH qInd qInd I lrJc g ilA-tA nJlg 6uluny ucg tA tA BCnele EDelaloy ues?uoey rlJC Brcllot^l nplrH urc 0! r,uc g ilA-tA ilA-tA xlP!Ic nBlrH unJallolJ unp6s tq,(g unpeg lurnllololc, unqlv unpes qInd llrc I ujc g qllnd q!lnd q!lnd uc8 u39 epnLu qBJsu "q?rnr\, .unqlueJclli\, .uoorJrocgl, .|adBO 6ugun1 1i@, @ .Bse[& laoC, urnqlv urnqlv r.ljnqlv urnqlv urnpes tre ueln;e{u @ dele uenetrqOuad Llatsrg @ spued 6unpu led den 6ueleq6ued dele 6uued Jale 6unpuFd qeul unpgs uJnpes unpes tlnqlv urnpos eicv unpas uozuy elo11 -ad-delp ueneftqbuad tualsrg :'i. rtf1i1:s1911 _:. .:..::. .); ...: .i lrcal lelnq lntuaclreq uEnleq nleq/rlua)l ueteLaq ledualZ e6e:11xeg I$lrr) ..q3tr{t,BuqH 'uelenq uerqe6ued eped:re uelqequleuauJ neie ueLlnqurn1-qnqunl uesrde; tp uElleqaltp ledep 1ndn4 .uelndntue4 ' upLlnqu.lnlqnqutnl uesrdel sple rp uelenq uelnq rse1e1sul 'uelenq uelnq ueOuep u.retrlqe6 'uenelq6uad ueqnuxad r66urd re6eqas uEueuq mlun lqe+)tqeq ueouap yeloy 15 \l/ luPUEllp /^\ 6ue^ dplE nlens uesrdel rs1ru1suoy !!/ 'ueDuualel elrq ueqnqunl u:etrfiueut lte uelnles uesrde; nele ueqnqunl -Llnqurn] ueslde; rp ppeleq upsolol 6ue;g ueselal elec ueureldueS 'rdnlncuaut lBprI rulBlp uetnle,{ued e1r[ re ';leqr.ue>1 !silp stuEIouJ elecas ueJnles 1edua1 rp 6undtuelp uelnq rry .tre ue6uepeg 'uolleq uep ppueraq 'de1e selel uenefiq6ued lngun ueleun6tp ueqnqulnluellnqutn] lnlun qepeiv\ uep 1od rp ueqnqurnj uelqepurd qepu;d;p ledep 6ueI ueLlnqurnl lelnlaq leutas npted 'nulel uep lrsualsla unetrq6ua3 ueqnqu.try-qnqunJ']ndun:'$w\ :ueLlnqwnyqnqunluene[1q6ue6 'uelerureted uplnuouau uep srdrt 6ueI qeuel uesrdel relundureul uenefiq6ue6 .Jsua$qe uenetrq6ue6 '6unued qelepe snlauou sn:al 6ueI uee.reqr;auled uep uetp/v\erad 'qeqnl Inluaqraq dElproq 6uoto; uep dele 6ue6 ryades de16ualed uaurola ue6uap rdelOuapp rdel ,de1e unqel rpelueu.r Inlun lrsualu, etecas uenefiq6ue6 .de1e uenefrq6uad uJecpy\ 'yog redues Z uep uJntututuJ uebuurr"uel uellnlunuau snJeq telBp dely .leterep 9Z Uep qlqal qaloq IEpn dele ue6uurual Euelod dege epe6 .dege ueOuurulay fr<dVIV -'-a NVNVTIHCN3d @ lrsualur uEnefiLl0uea C PENGHIJAUAN ATAP SUSUNAN ATAP ---> U 1+;l?iit+ Tilmbuhlumbuhan f Lapisan tumbuhiumbuhanLapGan penyarrng Laprsan penyaluran Lapisan I Lapisan pelindung ]l KeriLil Lapsan i air pelindunq - akar pemsah I L Pakingatap * Lapisn p.mi$h - F - LLapisan rese,mbanganl Langillangit alap - - @ ntappanas+O ntap panas oengan penohiiauan @ ffi W:%- I lesd,${Ecri iiilll,#;;;*'arr rL Laprsan penyaluran Lapisan pelindung Laprsan pefinounq ahar Lap6an ,.:_ pemrsah - PaKrnqarap -: ' raprsankayu --J Pelindung 'ffi NZ -- Ruang udara - panes - Langillangitatap - - @ ntap dingin + @ Atapdingindengan penghijaun @ Lapisan tumbuh{umbuhan. Untuk ini digunakan tanah liat gembung dan batu tulis tebal. Lapisan ini memberikan: stabilitas struktur, ventilasi tanah, penyimpanan air dan modelisasi. Tugas: penyimpanan bahan makanan, keasaman tanah (faktor PH), penukaran udara, penyimpanan air. ]L pam3 Polindung "t ,.-l&M Lapisan penyaring. Lapisan ini mencegah pelumpuran lapisan penyaluran air dan terdiri dari bahan penyaring. Lapisan penyaluran air. Lapisan ini mencegah kelebihan air pada tumbuh-tumbuhan. Bahan: alas benang anyaman, kain penyaluran air dari bahan busa, pelat bahan sintetis, komponen pelindung. Lapisan pelindung. Lapisan ini melindungi fase pembangunan dan melindungi terhadap beban tempat. Lapisan pelindung akar. Akar akaran dihalangi dengan PVC/ECB da'n jalur EPDM Contoh -+ O -@ memperlihatkan bangunan tambahan diatap datar yang biasa dan sebagai varian dengan penghijauan atap. Sebelum melakukan penghijauan, keadaan atap yang sempurna dan kemampuan fungsi dari setiap lapisan harus teriamin. Mengu.ii secara teliti keadaan feknls permukaan atap. Perhatikan hal-hal berikut: Susunan lapisan (keadaan), bentuk kemiringan. Ketidakrataan dan menggantungnya ke langit-langit. Penutupan atap (retak, celah), celah regangan, sambungantepi, penembusan (lubang cahaya, relung cahaya, pipa asap campuran kabut), saluran keluar. Atap pelana juga dapat dihijaukan. Untuk menghijaukan atap yang miring --+ @ @ menuntut usaha yrang mahal dan konstruktif (bahaya tergelincir, menjadi kering) - Rumpul b€rcmbak (Dibawahnya €trpuEn tan6h liat gemhlng) @mpuran lemh BE Bulu domba P€nyanng .} Tumbuh-iumbuhan Lapisan tumbuh{umbuhan LapEan penyanng Lapisan penyaluran air PS - Pelindung Panas Lap6an petrndung akar Pemisah j TuluPataP -F Langitlangil atap Laprsan Pbfil lepi atap - @ atap pemantul + @ @ smbungsn las mla AtaP Pemantul dengan Pengnt;au- 6l) v Detail pancuranatappada,,atap . yang dihijaukan' yang dimiringKan @ oetait pancuran atap € Lapisan pelat di dasar pasir Bulu domba penyaring Elemen panyaluran air Kedas timah pelindung akar Penulupan r_;'+ yaog Tumbuh{umbuhan Tumbuh{umbuhan npal lilora oatu.DaIuan, rumoul kurus) Lapisan tumbuhiumbuhan Lapisan penyaring Lapisan Penyaluran air Lapisan pelindung akar = lLaprsan luncur dan laPien peltndung Paking alaP -- - t Langil"langit alap /-\ Penghijauan atap tambahan \4,/ dengan biaya sedikit ,_^ . _J Ahsp€nyarunneirKnr,\ -' ri ,,a\ \9 Penghijauan atap susulan (jika secara konstruktit dan statis memungkinkan) @ L,oans p"nsontror penyaruran ",' @ ;j#?i?,fl i|"HU:Hon 1,1, o"'1n"'r Bangunen tarbahsn di lll -': alas PeEmpang yang ekstors, q q E Lapisn Penghijauan pada atap yang - @ oimiiin{t<an 82 I Kayu bulal yang horizonlal denqan iaringan Poliesler vanq drlapis dengan PVc g Embahan kayu /h \I9 Penghijauan atap pada l(emiringan atap yang curam za \9 Perubahan dari trotoar menjadi penghijauan atap yang intensif Perubahan dari trotoar menladi Yans rnrens'7 atau @ B?lPJllSi* e8 ]tuala pJeces ueuEpurrlrp nlelos snJeq dele rnllnilsrp (SOlt t!tO) rsesuapuo)i re uelnluoqu.rod (gOtel Nlto' teg8I NIC) e[uue6unques-ue6unqures enuras rp Lr?p eAuueerlnurad rp rre depay nle1as snreq :dele rnplnrlg ' ueueleur lPz uEp re uEcuoul nqenrr eped uerlrncueqouau.r elep uelpnqr-urueu ledep 6ueA 'uer-reue1 .rele uep sruelau uep rnneru.rrl ue6ueres depeqrel dele llnl t6unpurlew :re>1e 6unpul1a6 'rre ue>1nseu.ted uep ueuedurAued eues rsBla6en uesrdel uep Elepn uereparad uep ueute 6ueI qedulr;aur 6ue,{ .rre ueqtlebuad tuelelau :rte ue:tebued uesrdel 6ueA rre uerenleOuad rniebueu rur relellp uesrdel rre uertge6uad uestdel 'rte ueten;a6ued ueqeuau.t rur uesrdel 'uprnles uestdel uerndr-unlad uep tsele6an uestde; 1tca1 uerbeq uep ueueleu lBz uEqrqala)i qebecueur : 6uueAuad uestde-l 'Jle ueDuequrrasel uep seb uerelnped ynlun reseq 6ueI uod-uod au:n;on reAundueu snreq rsela0en uesrde-1 rre ue0uequrresal uep sEO lpz uerelnyed ueluulbunuau uep upueleu ueqeq uep Jre ueqeuou rur uesrde;'ueLloIo)jal ueu.reuelepedel uequlour :rsela6en uesrdel (ueueuel 1e1ad 'ueureue] sele 'ueueuel 1o1oq) uenlnqepuad uelerqurad 'qequecol uernqeuad 'ueyqrquuad 'ureueuad :1rsua1s1a uerelpp qeupl uetuBuel dege 6uryed tDunpur;au nlelas snieq te>1e 6unput1a3 't 'epe snleq de1al dele 1e1rs depeL{Ja} uBseltBbuad'eAu}nluaq dele uenelrq6uad ue6uep dele 6ur>1ed ueqestuted ue)iutlbunurtp elulteqag g depal dele 6ur1ed rsbunl n66ue66uau qaloq lPprl uene[1q6ued ueunbueg 'Z relep dele lnlun ueu'ropod ueouep rensos snjeq dele 6ur1ed uelefuoouotu t llllnrlsuol uelepull'1s6un1'uelnlunl qesrd-qesrdrP 6ueA re uprnlEluad euoz urplPp senl 6ueI dele ueeynulrod toEqulayyZ I upqnqr!nl-qnquJnl uerelep qPuBl uep uElequeLl eduel qedultpeq lte ue.rnles qrle lrquue6uaul ledep uellrutep ue6uap llcal te6uns 6unled rednrer{uer.u dele lnseuu ueJnles ue6uop ueyBunqnqtp ouoz'll 'nleq ltlual nleq e^ulPslur 'ltueo.rouE ueqeq uep lenqlp ulc 09 ulnu.l -rurur reqol ue6uap bunpurled uestdel er{ulteqas lut qelaep lO O! uep tedectp qepnur snteq e,{urebeqes uep 6urpurp ue6unques'ueOue66ual qe;ec'uedesaled dele lnseu uetnles tpedas 'tnielal lolluol uelnpatuar-u 6ueA epe6 'uolelal Erecas ue1nleltp dele uenefttlOuad elulesep ueuEuPa)l Jnlef 6 +09+ :rur uesldel uele16uel relunduaru rs6un; leAe; 6ueA nele uenel;qEuad derlag ( I g ueun6ueq ueqeq selay) re>1eqrp iedep qepnui lepu uEunDueq rde ueqeuad le1rs e1r['rqnuedrp uelo]Ed 'Z ]uue^a1d uelpleqal 6unpurled lnlunlad uellteLUaduaiAJ' ! ueieleqal 6unpurle6 ueOunl6url qnrBouod euere>l lpe0elledep ueuieuq tElEp qeuel ueqEqnled'8 tnletel 6uer( uPlndnuod uEp uEllqB^ued uBInIellO 'Z BIuulel-utel uoLlod 'loded uoqod 'olilq uoLlod 'eproM uor.lod EuJElnlal'Jelnleq lBuas qeppB 6utse ueueuel 9 DlEpueqellp lEp[ 6ue^ 6ulse ueuieue] ue1ryoup{uey1 '9 6ugse ueureuel tEOeqas de00ue )lepll 'qnqurnt 6ue^ 'uoqod lnunl uep nu,lnl B6nl 'uEu/euBI , 'r.u z > r.l.r t < B/q = (7 uetoeq '990 i NIO lnrnueur) efiureqe; uerbeq rp r66urr r.pqol 6ueI 1ue1 eAep ueqeq uelCunlrqredrp sn:eq dele rdal lnpns uep rde] qe.laep rO 9 'de1e 08 99 0t ub761 'ue)qlsraq!p nuad qll 'uoluo>l lp de]E dnlnued uep delE ue6unqruBs 'uEr.uEOuad rnIE['dElE Inseur ueJnlEs nll uBBsIUeuled ulelBO 'llEIos unqEl derlgs ueeslpeued uelnlnqlp u,nuJlulLU eluueaeqtleue6 '6 sBunl uBp uEtoEq lB6Bqos uBIiEq?Slp nBle inqElrp 'nlnqEp Lllqouel eleqllsdlp ualeqEsnlp uEUeuEf 'z 'ulpues rsBrauaoeraq 6ue[ uEulPuBl sBllunurol uP)lEunolp snJeq sepeM qBloc lp sEllunurol uPp Bdels OuepBd '6uUeI lndunl spllunuol uBp lndulnl uPp rell npied 'l ueereqqlauad uep relep qeuel upureuel t @ 'rre qnuad ueepeal .7.67 qelLun[.taq urnurrurur uesrdel ueunsns urelep e/ppn 'zr.Il/l uer.req uedepua psspu.r nlpns eurrauouJ sn:pq uesrde; uelep au]nlon I I 0e unuJruru.r ueunsng 'g roqel 1. O'9 UEp r..ilqol Iepll r.uese 6ue{ ue6unlburl rp IEleUal Hd 6 ue>lnsnqtuad depeqialseypqels uep yreq 6ueA1e1o1 e[ep'r66un 6ue{ Jnllnrls spullqels nlens uelleqr paduraur snreq rseloOaA uesrdel 8 'JrE uep ueueleur ueqeq ueduir^uau ledep unLUeu 'Insnqualu qepnur leprl 6ue{ leres ue>1eun66uau :sruplaur uplesnlol uep dnlnuad qalo r6unpur;rp e,(uyreqos rele 6unpurled uesrdel 'L u.re;ep uerOeq 09i oel 08 unurul-u 0z sElE rp urnururm gT reduues I sElB rp g redrues LunulruLu urb70>1 rdei qeraep L{Eraec ueueqaquad dele uelncued r66ull t 'ueu-iraf 6ualuob 6uBln] ue6uei ueurleral upp rplEp dele ueuopad uep rur ln)iuaq 1eqe1 ue6uep rensas rs6unl uesrdel ueelnr-urad ueue>1e1'de1e 6urled ue6unpurped lnlun ueueqaqtuad reoeqag g uelserEl0srp snreq urel eules nles lleLl-lleLl ereces sr1e1a6a^ slulal uelnlunl uep ueunbueq 1rsg1 ueourluade)i 'pXrlels nu.r1r 'de1e rslnrlsuo) Z relep dele )nlun unuJn ri.re u,relep 6unpurled uesrde; nlens rs6unl qr;e pqure6uau uenelq0uad ueunbuequrad 'llsualsla 6uel dele uenehqDuad epe; t lDln/;sucDl 6ueA ueeues>;elad uep ueeuecualad dtsur.r6 'eIuurel uPp LleuPl Lle/r\eq rp rsereo 'de1e rp eurelnrel'lr..uPle Lieuel ueqPquE] eduel ueqnqLUnl-Llnqunl ueElnurrad 1n1un nlepaq u.rnurn lnlunge6 uaunlrq ueLlpq uep dele 6ur1ed eped ueurnyq ueEuep uere;o1 6ue{ rele bunpurled uesrdel ue1eun66ue6 g eAunlegreq qpJoeO '.re1e 6unpurlad rs6un1 reAundu-rau snleLl r.rep dele 6ur>1eg 'g url6unu uJnulrunxos rbue.rnlrp ueereqrlauad rup uiel€p uelernerad so16uo uep urpues ueryerqrp ueLlnqunlL{nqun1 z urrzel 6uer( p>1ua>1 uesrdeg uebuep ueunOueq lrsrl uese;e euerel rbOuq reurrlod urerl fte dVIV NVNVIIHCNSd [r* ueelnured uelrensa,{uau uelnluaqurad te.roq uep uBeuESIPlod sruaf ur6ue uBqoq uPp 6un]ue6la-L g qp.ropp uep ueunOueq r66url ueEuap urp eIu;esrur rlup66uau ue6uap'ueereqrlau-rad ueyqnlnqu-reu 6ueA 6unpur;ad uesrdel qe;er dele uene[rq6uad ueOuep pnsleurrp 6ue1 ; lsdasuol uenluauad BANGUNAN DARI BAHAN TEKSTIL --+ lF---.-------1 lF--.a,.-:EBEfl S Konstruksi tenda dan atap dari bahan tekstil selalu dikembangkan secara matang. Dari tenda dan atap yang sederhana dibangun bermacam macam bentuk gedung dari bahan tekstil dengan teknik rumit. Bahan: iaringan serat kimia (polyster); sebagai bahan penopang bahan tekstil untuk lapisan langit-langit yang melindungi, tahan karat kedua sisinya adalah bahan PVC Sifat: Kestabilan yang tinggi (aman terhadap saliu-dan tekanan angin), tahan pembusukan, tahan terhadap benda lingkungan yang T l [:Ji agresif, tahan kotoran dan air. Berat: 800-1200 g/m2 Daya tembus cahaya: dari "tidak tembus" sampai 50% Perlindungan kebakaran: sukar terbakar sesuai dengan DIN 41 02 Daya tahan: 15-20 tahun Pola: semua corak warna yang lazim, warna yang mantap Pengolahan: diproduksi sebagai barang, gulungan. Lebar 1-3 m, biasanya 1,5 m. Pan.jang sampai 2000 m, lain gaya sesuai dengan konstruksi, menyambung (konveksi) dengan menjahit, mengelas, merekat, konveksi yang dikombinasikan atau iepitan pengikat. -+ O Sistem baku yang dapat ditambah --=- Satuan baku dapat diperluas tidak terhingga ke semua sisi. Satuan ini memayungi bermacam macam bentuk bidang: segi empat sama II sisi, empat persegi panjang, segi tiga, lingkaran polyester. 'ffi4ffi t----12,00-- @ Sirt", Penggunaan: gang penghubung, pavilliun daerah tempat trnggal, atap naungan dan sebagainya baku yang dapat ditambahkan ventirasr 'r' /l\- --""\ T 4,80 -+@-@aulakerangka Kerangka dari kayu, baja atau aluminiun yang menopang. Di atas kerangka ini direntangkan sekat sebagai tutup pelindung Penggunaan: ruang pameran, aula perkemahan dan aula industri -+ @ aula penopang udara. Selubung ditopang oleh udara yang sedikit dipadatkan. Pintu udara mencegah aliran keluar udara penopang yang kuat. Pesawat peniup dapat dikombinasikan dengan suatu alat pemanas. lsolasi tambahan dengan selubung bagian dalam (kasur udara). Lebar = 45 m, panjang tidak terbatas -+ @ Konstruksi peregang I Dengan bantuan tali dan tiang direntangkan sekat berbentuk butir- butir dan sepanjang tepi berbentuk garis. Bahan sekat dapat t-@ 6,50----------l Bangunan kubah @ Pematangan atap di atas tanah @ lrta penopang udara, P€masangan khusus dari bahan tekstil dipasang berlapis-lapis untuk isolasi panas yang lebih baik. Lebar ientang sampai lebih dari 100 m. Penggunaan: ruang pameran, ruang industri dan aula olah raga, tempat berkumpul dan berolah raga, atap bangunan. @ nuta dengan kerangka p"noPang @ t--Maksimum 40 meter _-=1 @ @-@ Bangunan sementara dongan kerangka kayu, baja tanpa aluminium yang menc @ 84 Konstrulsi peregang bangunan khusus tekstil pang. Lebar rentangan buatan pabrik maksimum 40.00 meter -, p€masangan yang cepat dan biaya pembangunan murah. 98 Iet uEouuEt ltpl 6untn upltdat @ uEouop rtpl ,"%?:",irUgiH:F eg6[ uela.l uEp @ @ 0t u. 9 x g qelg S '6 6unqnq6uod nquns 'g uc g x t qell€ 0' I x og/Ooe relPp ele6 / fse-uerte3 Z uc a'Z': q Cnd sdetlp 6ue^ latsallod uE6uer uelenq ueqPq dPle uF)i I xBre, ue6ue6ed 9 dnrtas uu 9'!! rtel ue6uDpf Jnlnquau 6uPduEuad 6sardeo! ueldof ffi uPu.l.,a)icv :lelrsrv ueqcunyl fil e0D v trnY elouJllo uEtuEl lglas ureul elny v 0uelurau ouPduPUad H H lllg e 'slpluerbereC S 'erlsrseqEu uebuecueg @ r66uu Euntn nrEns r,req euere3 @ #ffi|i^[t#tffiJBH|%,.".,"%@ 02 00 de] lrer eped 11eq 6unr6 @ rlEl ue6uuE[ fru?XJill';#f":?'gll3}',ffi5: @ z/6! uaq3nl l 6unqnq6ue6 erdturlo ueuel O @ 4961 1ee.r1uoy1 @ rserdurorl ydatued nele 086 1116 uebuap rensas upuos ueyueue6ueu ledep 6ueI rnu sele lp uelnlelrp ledep r;e1 uebueseure4 'efute6eqes uep llel re16ue[ '6uen1 Ounqnlas '1esed rey6ue[-ue6uenuad rsln4suol sele rp rpefuel Eureuial 6uegr.ue1 uplenxal uellepur.rJad '6ueiut1 6uedueued r6uern6ueu Inlun Bureln OuBdoued r1e1 r6equ-raur-ue16ue1uer;p 6uern1 6uel '6uedoued uaulalo-prepn 6uedouad lnqasrp 6uer( edy 0uP66uEleg 'lenl{enl buesedrp n1e; uep 6uuru 6uesedrp e(uuntln eped uep 1e.ra6raq ledep 6ue,{ e[eq Ouedouad sele rp ue>l6uBluarrp 6ue{ 'lB>l6ulq uaqrp e6unq uerel6uBr ruadas lnluoqrp 6ue,{ rgel 'de1e 6ue1ey uep rlq uB6uue[ deAes rdel t6 'suolurs ueLleq Llalo lenl:edrp 6ue,{ qeuru seuol uep ueledsuer} nplE luIB pcBI uep dele dnlnued uep nlel nele eleq upp lsll-rsll 'eleq 1elte1 uebuuel 'eleq uo;Iu uep er{ueserq rsln]lsuol uotralj + e upurJof' unrlrned'qppnui ue6uap 6uedoued eduel ue6ueluer :eqa1 rbunqnlaluau 1n1un 'ueurlDunual ueluaquau-r r1e1 ue0uuel deleg k; 'U )ialrsJE '/96 p/t^srseqeu'qnl)t punuro6 r66u[ uenrn6red uep se]lsranlun @ 1n1un ueOuecu€r tlplepe llreuar! 6ueI lnsn nlens '@/@/@/@ €uaqcuny\ erdu.rr;o ueurel rp le)as ureur elne uep @/O/@/@/@/@ uoqcuny! lp Z26l erdr.ull6 6ue66ue1a6'@/A- rur ueunEueq eleb lnrnuaur un6ueqrp lpo.rluof! lp gL6 l. erunp uelauted tp [! <I1VI NVCNIUVT dVAVS ollo I poiqlne it':ii i:':i :l 1 learluof e,(er uelad 'uewteT unlne4 O 7 KONSTRUKSI YANG DIKENDORKAN DAN KURANG TERENTANG +U Kekendoran dan kurang tegangnya konstruksi yang menopang Pusat Penjualan Renault (, ^ /A\ Tampak bagian dalam aula Pa' \4/ Swindon/VViltshire Arsitek: Norman Foster dan partner, London meran berguna untuk mengurangi penampang tepi melintang dan apakah direalisasikan rancangan demikian adalah rancangan yang ringan. Biasanya dilengkapi barang perhiasan dari benang emas halus. lni hanya mungkin untuk bangunan kerangka baja atau kerangka kayu. Tali rentang terdiri dari baia dan biasanya dapat direntangkan kemudian. Tali rentang ini hanya dapat memindahkan daya tarik. Konstruksi yang dikendorkan bertuiuan, unfuk mengecilkan lebar rentang dari balok penopang yang kuat atau untuk menahan penopang yang menoniol. Konstruksi yang kurang terentang mengurangi juga lebar penopang suatu balok penopang yang kuat. Dengan dsmikian momen rintangan harus diperhatikan pada waktu menentukan penampang lintang. +@ Pada konstruksi yang kurang terentang sama seperti pada sayap jaringan tali perlu adanya suatu penopang udara yang dipasang pada tekukan (beban tekanan). Sumbangan yang penting untuk arsitektur dari konstruksi yang O (D, Richard dikendorkan diberikan oleh Norman Foster Rogers -r @ - @, Michael Hopkins -+ @ - @ dan Gunter Behnisdt + lr-ir+ l lr-@ fampak bagian luar -+ - @. Gedung Renault dari Norman Foster di Swindon terdiri dari penopang baja yang dilengkungkan, yang tergantung di seperempat bagian muka dinding rumah berbentuk segitiga tergantung pada tiang berongga dari baja. O @ Rancangan ini memungkinkan perluasan bidang dasar sekitar 67%. Konstruksi yang menggantung memberikan ujung sambungran yang momung- -r - kinkan, untuk melaksanakan pekeriaan bangunan, tanpa menghentikan alur pekerjaan. Pabrik baru dari Quimper Fleetgard, sebuah pabrik motor, harus memenuhi tuntutan dan fungsi yang berlainan. Untuk itu Richard Rogers memilih suatu konstruksi yang kendor, untuk mengosongkan bagian dalam dari konstruksi yang menopang -r @ - @. lde rancangan yang sama menjadi dasar bagi Pusat Penelitian Schlumberger di Cambridge dari Michael Hopkins -r @ - @ dan aula olah raga dari Gunter Behnisch -+ @ Gedung Perusahaan lapangan terbang (usul untuk kota Paderbom/ Lipppstadt) @ atau gedung konser (usul untuk Pekan raya Dortmund) --r (} dapat mengikuti gaya bangunan ini. + @ oetair dari sistem kaca "Planar ,6\ Q/ o^ : Aula olah raga di lapangan scnafer di Lorch Arsilek: Behnbisch & Pamer. Stuttgarl ^ - Penraoaan anokatan laut Fabrik Arsitek: Richard Rogers & Partner. London Pusat oenelitian Schlumberger ?:$:ll'fl3[ier noprins a Geduno oenqurusan bagasi lapangan (10) teruand Pad-eborn/Lippsta-dt Bancahgan: Stratmann: Klaus Quimder/rranie Partner, London 86 ^ (5) a (9 Persoektif ruang bagian dalam/ ramhn musim dingin 6) v ^ fi1) - Ruano konser, lapangan Pekan rava Dortmund. i{incanqan Perlombaan; Portmann: fchterhoff: Hugo: Panzer Stasiun kereta api di bawah tanah taman kota Dortmund Arsitek: Gerber & Partner. Dortmund 6uenr el6ueu 6uEnr @ etoueu ,^ Q! eloq InluaqJaq uep nles srdepoq oueA oueprq 97 qeqny ualruouLuV lndts Lleutnl :siJl -awoa5 1ercp Inlun ru.re1E qolLol uEp^Z^relB Jollel ueouap slrlau.l ^l_r -oe6 6upA 1oleq buelued talag - /=\ K! 08 9g 0t I'Z oz tl 0'l L0 9'0 I oueprq I uPp ouEprq qe6uales 6uenr uauodtuoy 6\ V7 oueorq , uep oueplq fA g qe6ualas 0ueni uauodu.loy v ueuelal uaqlp 6ueA ueun6ueo r66uQ ue0uap ^ (resaq 6ueI snql)i lnpns) 69eplq (8) a uBp Oueprq I 6uEnl uauodtuoY 'ueuelel (.9t) ietndlp ueepeal 6uEplq, uep Oueprq I Lle6ualos rG\ 6uenr e16ue.r-rsaq !sll-!sl) \Y z - 9i r. ,i-ri ,. .4-r.-A,A-.C. A,R, z' " ; ue6 -' !\\!\ll!!r]dr$$,!\l&lJ uelep '.refe[as rda] uEEpEel Oueprq ? uep 6ueprq 8 qeDualas lrEo rsaq lsll-lsly z-L-fffi ":-u l- re\ \3/ A A.\ F \ 2--\ A-n e-.1 I e16uet-rsaq rstl-tsty 9.- O e-'q'A--n s P-- z-\a >e--\a \a I- e-.1 61 \q/ ueqrp 6ueA ueunOueq r66url ue6uep uep EuPprq UPC bueprq I '6uenr OuePtq Y uep bueprq 8 6uenr uauoduoY - fD v/ 6uenr e1Ouet rsaq rsrl-rsry @ a_'o C_A l.1 v \-/ \ ^A snuJnH (c,, elDuei 'ogt lnpns uBouap ueounqLuBs elouer epEd ruados 006 uep "09 81. lPLr.llsleur ueouop Indurs qPnqas dnlnc qPpns lnlPlol 6uel 6uBnr eI6ue.l ueun6ueq lniun z :ollet ue6uap srJlauloeo leiap nlens Inlusqulaut 6uenr 6uer( elouer uauala lolEq ouelued 'len){Enl ouequ.rras rEsEp lB^ueq r6os uleug}lp snreq riue06uad re6eqes elElu '6ueprq Llnrnlas sele rp dnlnllp lPprl e6rlr6es uB6uuel n]ens eIg '\opq tz uelnuaurau ouep1q 7; uouralo 'rsesrlrqels Inlun ueqequrel loleq 9 uelLlnlnquaur 6ueptq g uauial3 6uep1q 97 uep oueprq I '6ueplq t uourala rule^ dnlnuol 6ueI e6ur6es ueOuue[ nlens In]uaqulaur eluxoleq 6uer( ';rqe1s qelppe uelerao null lnrnuaut rsuourp E6rl 6ue^ lnduirs lolPq der(es eAueq 'el6uel sntunr uep 'eleyyun6ueqas euies uep 'Jnlelal 6up^ uPp 'rsrs eups ledura r6as ueouuel 'Eollroas uEouuel Llelepp rElep uep rnleral 6uer{ ueouuel '6ueprq uep ll3al loleq 'indurs adu nles e,{ueq upp urpJa} dusew-bwsew 6ueA 'rn}era} Ouer{ rapefi;od 9 eIupq ledeprol E66urqrot upp Bloq In]ueqloq 6ueI ue6uuef eped 'suiauoa6 in]ln.rls 0 p^ueq ]pdepral e66urqral Iepl} uEp lElep 6uEI uebuuel eped inlPro] oue,i (rapa,{lod) uelBdrlol lpef.ral e66ulr]os 'nlrs-nlrs lnpnsJeq uep 'rIeI euPs nele /uep 'tsrs eues e6rlt6as [ep ]req 6ur;ed unsnsrp 6uenr e16ueg m - NSNOdYIOY CNVNH VYONVU loleqe)i6uP=(g+Z+ t) - lndurs e16ue x g rppf lnpns lolpq uPlnll€drp e + z + I Pleu'rsueurp € EI6ua lenl-lBn)i unquruou )jnlun )jolEq 0 qalo ue)inlualrp sn/eq rsuaurp e 6uEnl uelep Indurs dellas eu€iel 'rqnuadlal snreLt f lndurs e16ue x 6 = qcs,1ddo3 eI6uPr snunr )ioleq el6uE e)iBu lpra6req 6up^ sellrqp]s redEcueu lnlun Btoq lnluoqreq 6ue.( u86uu8l Duaplq OZ DuBplq Z! oueprq g 6uepo 9 Eueprq 7 unoueqas er.res ueP tnletel oue,( 1ei(ueq tOes qalo rseleqrp 6ue,i uouuetf E e = roP€esotl = = ropeeilgl = lspo$topoq = rapoBuo lopeBxoH un6ueqos PuBs uep rnlerel 1ei(ueq !6ss qelo Iseleqlp 6ue,{ ueueto eur'l 6. \l,r @ V RANGKA RUANG S Slriptl normal dibagi 18 bidang menoiiinkan sudut sambung 45', 69",-90" dan beberaPa laktor kelipalan. Hanya ada salu simpul baku sualu lipe yang ada dibuat dalam jumlah besar. PENGGUNAAN--; Simpul mengatur sendiri secara otomatis bolak-balik, Yang d- ikerjakan pada umumnya adalah 10 bidanq yang hanya memper oleh Demboran sebanyak Yang dibutuhkan untuk membangun kisi-kisi rangka ruang Yang ruang sama dan selalu terulang kem' bali. Untuk srmpul khusus berhubung atau dengan besarnya sambungan dan sudul antara dua Pengebor an ulir sekrup daPal didisain dengan bebas. @ /6\ \€/ Simput-trrtero Rangka ruang MERO yang dikembangkan oleh Mengering Hausen terdiri dari simpul dan balok + O/ + @l -'+ @. Yang berlaku sebagai prinsip dasar ialah pengaruh beban yang harus dipindahkan, sehingga tipe simpul atau balok yang sepandan dipilih dari kotak dengan balok-balok. Pada komponen MEBO sambungan-balok-simpul tidak bekerja sebagai "engsel" yang ideal", melainkan mampu memindahkan faktor kelenturan secara relatif kekuatan normal di dalam balok. + @/ + @i+@ -'; @. Pada kombinasi ruang ada kemungkinan untuk merancang konstruksi dengan a balok satuan raster dasar yang bebas dipilih dan dengan laktor ! 2 3 kali lipat dari panjang balok ini. Konstruksi ini dapat disesuaikan dengan bidang penopang yang mana saja. @ l-t @ l--> @ . Fleksibilitas yang tak terbatas menyatakan, bahwa kisi-kisi rangka ruang dapat dibengkokkan sebesar mungkin. Gedung di dunia sekarang bebas pemasangan bangunan atau proses daya angkat pelatnya. untuk perlindungan karat semua bagian digalvanisasi panas. Akibat ketidakpastian rangka ruang statis berkadar tinggi, apabila tidak berfungsinya beberapa balok ketika terjadi kebakaran tidak menyebabkan tidak berfungsinya sayap. Bertolak dari simpul bola dengan 18 kemungkinan sambungan untuk balok pipa bundar, perkembangan mengarah ke suatu bilangan banyak dari sistem-balok-simpul yang berkembang, yang @/ + @ memungkinkan suatu optimisasi struktur menopang dan menutup. Sambungan Pada balok dan simpul L_-L + -+ @/ - -@. p -,---L, L 1 = sislem ukuran sumbu L 3 = uluran iadi balok L2 = ukuran rcminal_balok L4 =panlang 4elopPa 6. gmbunqan las 3 Pask ulir sekerup - ' Prolil rongga lingkaran 7 Pemt.rdn eluran air lerLar i hlili rli*iKHP (pipa) 8. Panians nelo pipa .r.u"t iii* i Fii.i Kerrcd @ eembangunan rangka Mero .Seng penulup Rol layu Pelindung panas Lapisan pemisah P#ttsn uap Ponuniang d6ngan n 9. borkaki P6noPang- - Dindrng luar @ Penopang a (U) - Lapisan langsung kulit atap di balok saouf bagian atas. Struktur penopang dua laprs, sambungan skerup @ Sisl6m TK (simpul mangkuk). Sistem NK (simpul mangkuk). yang mudah dilengkungkan. Peralih- an tang menentukan struktur dari balok ke simpul di sabuk atas. Sabuk bawah di dalam sistem KK. eenopang balok kerangka atap Lapisan langsung kulit atap. hanya vano berlaots satu 0t dalam v^Ll ) struktur raster se'oi h6a. sarhbunoan sekeruo { a Sambungan zh, !!, yang mida6 Ailengkuigkan. Pei6lhdn vano menehtukan stluktul dan bal6k R'e konstruksi Qy' sambungan atap simpul. Sistem ZK (simpul silinde0. Laprsan langsung kulit atap, struktur yang berlapis satu. tuga dalam geomelri 61 Sambungan konstruksi lalang \4../ renqah n Q) bidanq trapestum, sambungan lebih banytk sekeruP yang tidak bisa dilengkungkan. Peralihan Yang menehtukan slruklur balok ke simpul Sistem BK (simpul blok). Lapisan lanqsunq kulrt atap. Struktur berlaprs satl Oan-oeaapis banyak. Sambungan sekerup satu kali lipat dan sambungan sekerup banyak kah lipat. Oplik simpul yang beflntegrasikan balok l--ca.110m ------1 @ 88 eaglan penampang aula balai kota di Hilden Arsitek Stritzewski @ Penampang Globe Arena di Slockholm. Arsitek Berg ^ Q9 Oetail bubungan bangsal pandangan atap rumah Pamsran tanaman Gruga' Esssn (sistsm NK) lndurs yurl elulndurs lup upp ueleueslpllp lpdep 6uel dplp Inluaq @ 6uenr ey6uer Luatsrg @ rdes.Lr 6!DlEd 'dElp res'd .zl lPluozuol.l Edtd llp€ 1 tlEq 6unques lqed pl6ua 6lEdouad lole8 I rleq unrsede4 6uas 't ounputlad ue6uEfunuad )i,)ier , H ueouuel r66urf .,r?. ,o1t.; O ., JillJ;';3:8 :t 9 ? tesnd uer6e8 9 dEte ourted i S ueouuEl tnpo^ I leuo6erp Iolpq x urnun 6ue( qe6uat tndLuls @ leru:ou 6ue,{ sEle lndulls (E loleq x g 'leluozuoq t er(uepBduep'uelns -nluad 7p ue6uep lesnd uelO -Eq runun 6ue{ qbbual lndturg rnpor'/ yg3y lndurs @ @ .6ueq!p 6uBI !{Eq uB6unqu6 lqed tesnd uer6e8 dete elDuer 6uedouad yoleq ue6uesetua4 a (U eI6uBt uelep ueyOueluatrp 6uei( nr Duedouad Duedouad 6unlg f9 qElE Pn[XaS al i/a\ \9 qeMeq )jnqes xoleg 1e.ra6req lPdep'Oue^ ueleted @ uelep uP)i6ueluarp 6uEI ouedouaJ ,< leuo6erp )totEs @ 'ur 00|' - 08 unur -rur.! uernxn ueDuap Duedoued seqoq qepuar nlepal ue6ue6el nlens uelurl0unurp emLleq 'nlepaq 6uenr e>16uer enulos lnlun (9tlrt requieg) eloq ;ndurs uelep al dnrayas rnln ueroquted ueouop dn"ralesrp uep loleq rqle aI snsnql sesojd uebuep rensas buesedrp 6ueA'1esed qelepe bunqnqbuad uely uostroql 'tey qalo ue>10ueqLue>1rp Llelal aueos 6uenr-6uBnr e16ueg 1t1eg nled ueOuep nrnled ue;e1ueq urcurc upp ltpq 'lleq bunques 1eled '(Ve=y) lleq 6uet lrdas uep urp]al VEf y ueOunqng '@ - @ ('Lleleseu eduel rlequal uelresolasrp ledep uep dnrlasraq lepu 'ue1a1 er{ep uep }ue} er{ep ueqepurured >1n1un ueleuecuarlp v83)l edrd-lndurs-ue6unqng '@ - O e- requreO pelop llng @ - O <requreD uelleqrpedureur ;e1uoy1 ddn.ry ualsrg ':e16uoqrp snreLl eduei 're1n1rp ]edep loleq.'ueynpadrp elrl loleq ue>lrenla6uaur eduei rlnrp ledep dnrales ;e1uoy1 ddnry uralsrs eped ']ec uestdel ueluaqrp ledep ueqequel re6eqeg seued rsesruenlebtp 1oleq u-re1ep dnrayasrp uep loleq le)i6ued eped npueued edrd qalo uelLlererp uelep uerOeq rsrs ureuj 'rsaq repued qalo edu-re1rp 6ue{ eleq eloq eped urelep uerbeq enures e{uulnurn epe6 ;ndurs loleq-lole8 aproH-punuluoo qelo ue>l6uequioIrp leluo1l!-ddnry 6uen.r e16ueg rsrs ureue nlens ue6uep dnre>1esrp 'rolnU m e f NvVNnggNSd CNVNU VYCNVU 6uen-r e16ua ualsts @ lndu-rs 1tr1 @ I SAYAP TINGKAT -+u diton- /6\ Penopang yang tidak ditonJotkan, tiang \9./ palang pada tiang- penyangga diselubungi. Penopang yang lidak 6\ \-l-l Jorkan, palang pada. penyangga yang Untuk pembuatan di tempat atau langsung ladi bangunan datar atau.bangunan rangka, pemilihan bahan 6ahan sesuai dengan konstruksi dan daerah kegiatan. Dapat dipakai di semua iaerah konstruksi bangunan. Jumlah tingkat dibatasi oleh daya topang dan berat balian bangunan. Konstruksi vertikalnya berupa penopang yang mengisolir-ruang dari bahan bangunan dengan dan tanpa ieniga reritang. Penopang vertikal penting karena dinding lintaig disamb"ungkan, p-elqpqnS yang- horizontal penting karena konstruksi langiHingit. Ketebalan dinding dan penopang DIN 1045/10S3 Bangunan rangka sebagai non konstruksi yang mengisolir ruang, disain rangka yang terbuka, disain dindin! luir. De-ngan jumlaii lantai yang.banyak, produksi sudah jadi ber6eda. Disain-nya hdatah bangunan felangka beton baja: produksi di tempat dan produksi yang sudah jadi, bangunan rangka baja, bangunan kerangka alumunium dan bangunan rangka kayu.Jenis konstruksi: kerangka dengan penopang utama pada bandul penunjang, dengan rangka silang, denlanlangka hemanjang, 1glS", .rangka.memanjang dan iangka silang.- Sistem. konstruksi: penopang dan penunjang-utama (tiang dan parang) menentukan sayap rangka dengan simpul yang elastis dan dapat melentur (titik penghubung penopang ban pen-un1ang1. HangKa KaKu sepenuhnya: penopang dan penunjang dengan penunjang otnuDungkan secara elastis satu dengan yang lain dan disusun satu di atas yang lain sehingga dapat rieleniur dalam cakra yang kaku. @ /,6\ Penopang yang ditonjolkan, \9/ penopang khusus dengan palang Rangka engsel murni: titik simpul dibuat dapat melentur; Penopang yang ,\ palang \::/ pada ditonjolkan, tiang penyangga penghubung topangan, (bangunan rumah berdinding rangka kayu). cakra yang masif (cakra dinding, dinding yang ber6entu-k segiiigi terletak di ujung antara ujung atap, dindihg ruang tangga Oitirn gedung bertingkat). Sistem campuran mungkin OIterafi[an. Simpul yang elastis dapat dilaksanakan pida Ueton baja dan beton setempat. 13nSI" dengan bagian beton baja yang sudah jadi pada umumnya dilengkapi simpul yang dapat melentur. Oehgan bagian yang ditopang. Konstruksi: Bangunan dengan rangka penopang yang tidak O- @. Patang tiang penyangga,- [aOi tiang dilubangi -+ /E\ Penopang yang ditonjolkan, \iJl palang pada tiang penyangga @ nangra tingkat berbentuk H yang diselubungi penyangga yang diselubungi. Bangunan rangka dengan penopang yang didorong -+ @ - @ penopang khusus dengan palang (langsung ditopang pada tiang penyangga atau tiang penyangga yang dipertebal -+ @. Tingginya pglopa.nS mungkn di atas 2 tingkat Dorongan penopang dapat dipindahkan dari tingkat ke tingkat. penopang ini neiupifanOut dengan bagian tengah yang ditopang tsangunan rangka dengan bagian rangka @ - @. Bagian rangka yang berbentuk H jika perlu- dengan palang yang digantungkan di medan tengah (rangka tingkat yang-d'apai meler&0 Rangka. dua engsel,. palang yang terletak bebas di medan tengah atau palang yang dihubungkan kuat-kuat dengan rangka (ranlka tingkat yang dapat melentur) Bangunan rangka yang berlangit-langit seperti iamur -+ @. Penopang dengan pelat yang menonjol empat sisi (pelat dan penopang dihubungkan secara elastis, hubungan pelat yang menonjol yang dapat melentur di tengah medanl Sayap langit-langit menampung secara tidak langsung beban vertikal dan meneruskannya ke titik penopang bawa6. pelat beton yang masif tidak berpenopang, ruang berongga, kasau-kasau, @ nangt<a dua engsel @ eenopang yang berbentuk T dan L atau langit-langit kotak sangat berat pada lebar penopang petunjuk instalasi yang jelek (proses-slap-angkat mungkin), pada umumnya raster kwadrat -+ @ @ - Plal beton masif # -nHA LIJ t @ 90 nangra berbentuk iamur ^ (0) - Sayap langit-langit dengan penopanS satu lapis: penopang langsung ditopang oleh penunjang z?\ [!) - s ay a p a n s it a n s r d e n s a n 1, peno- \J/ langit-langit I - r i penopang 2 lapis : beban pang 3:I3p3 isllJtimt-'i$",?t*Srl""; yan6 sarioat tebar. Be6an 6atoi [,en6panfOi rampung oleh penopang utama. I6 tpnlJadrp 6uPA Inqurl nleq uotdq rrjtao uelntes bfeq 6uedouad lr6uet-ltOue"l uenreral eleq uebuuel t16ue1-1r6ue1 @ u.r3 6uelut1au IJorb-p'ir-n,ri5,ir"ui (etBq uoraq lolPq) n nEsel nPsel )Eled I 'urc O/ rPel.rel uet>1tuaP t @ nPSEI-nESEX leqal >te.reI nese>i'nesel < A\ lerel'tedLuales uoleq uep^Eleq \Y/ @ npPOuad ueOuaP eteq 6uedoued 16ue1116ue1 ue= ue6unuLliod qelalas nquns IPrel (ersnl ldol) 6un>l6uel 1;6ue1-16ue1 tuc oet > nquns lelef eped e]P8 urc 09f > nquns leiPJ EpEd lpped uola8 F xlep @ eleq uolaq e06uolaq lolEq rG.) r'lrOuel-ltOuel qnuad uE0ueseulad v r"r,rr"o,p .r,9";$l"rtJj,".l3; , , 'eleq uoleq-leled lrDuel-ItOue-l I eleq uolaq loleq lr6uBt -u6uBt unuad uebueseua6 @ uolaq nEseI-nPsel llbuPl'llDuE-l / 0)- teqaf I6uet-rrDuet plBB etEg ---leIulOOu[ --+--Oe't 5 -----J------l- eped 6unlu€6r41 'tnundlP 6utles 6uP^ Exnu tp 6ueluetrp eleq r>tet le)Outq uebuep bueqnuao el ,6., ler,rBt uB6uap 6ue1ua.r uolaq 5'1 -eo uep ueueq nleq lr6uel-tt0uel \!/ -e66uotaq ueded leluel lelad \e/ lppPd uolag '----l -----1 09' I ' 'ueq rsrdElrp eleq 6uele>1 uep ltouel 1r6uel uep n{e1 uesrdel Inlun .lesep uaualo- le0eqe-s ue6^ullel tr6uelitbuet lllorij upp urnrsodprt @ eteq ue6uuel 1rDuel1rOue1 'urc ge'z redues ueuala 6uelue4 oz'f reqat 'urc Bt uep tfrl?3iliffi,* qato urel 6uel ue6uap nles ue>lbunqnqlp e66uolaq 1elad 1tbuel -irSuei ruepuer 6uB,{ ursroq }eraq tltlttuou lelad eualel 6uPI 6ualuaO lsl uauJela uEp EIeq uolaq nesPl -nEsE)i rJpp rsetelsu! ltEuel-ll6uBl l!Diele /C\ \Z/ Ieprl srlels e:eces e(urst 6ueI uaurala ue6uap DuBsPd dBrs pJEq uolaq ueouep 1r6ue1-1r6ue1 /e\ \Y-l 'iOOuoreq 6ueA 6uenr efed elnu a>1 uilEueluatrp uep 6uedouaur sEqoq 6up^ rpel qepns 6ueA uolaq uetbeq uep ulprol O e bueluar uolaq-ebbuoreq 1eled 1rbue11tbue1 nped leptl sele uolaE 'ur o0't 1r6uep1r6ue1 uoulela ieq€l rrr 8r'9 ledu,es eAuuerbDurlay urb s' tz + 61 utnulrsleur 1r6ue11r6ue1 leny '6uesed ders 6ue,i ll6uet-ltbuei re6eqes e6nl r.lElolas lecrp ders lr6uel-U6ue1 6e 6uaiua6 U6uelll6ue'l ue.ralseld eduel elurnle lndu.lep u oz'z ulnurlslPtlr lBlod Jpqal ueunoueq ueLrrqaro)i ourpueqrp tpef ueunoueq :gBtHi,lH3l uelliaqujau tslnllsuoy ruc 9z-ot lr6uel-lr6uel '@ er(u1ege1 +-- :e1ep 1t0ue; -1rbue; rpeluaur senlredrp ]npns uolaq qalo 6ueri 'tuc t leqalas uJnurur.r.i ienl-radrp 6ue{ teseq uelnln leloceld uolaq lE}uel uep ueserq lrDue;1tbue1 uc A I + redu.res ledep stutouo>1a Elecas 'uc / < Fqal-';neilueljp repll uEreqesnlp 9'! : 1 rsls uebulpue_qtad [e6uep 6ue1r,{ueu.r e.recas lenryadlp eleq uoleq lelad 1;6ue11t.6ue1 'ueun6ueq ox uPqEqtxalal uelleqlleDuaul uep ueseraouad qe;a1es 6uedouau @ nleq 6ue,( n^el 'utu uesrdel eped ouesedrp ledualos lrseuJ uoleq uesldel - 000t - 091 - 929 - 009 - 9/e inluaq uernln - :092 nesel-nesel ue6uap rensas >1bleq nluns lerel -6 0921. uelarap lr6ue;1t6ue1 'n,{e1 uesrdel eduel 6uue1-6uue>1 elabas ueOuep Orr.rffi ledep uel6eqas nele e{uqnuades uebueseu.radl.rbuellrbuel (a e u]l.l] og leqalas uoleq ue;el uPPlnujiad nleq uedrsr,{ued uEbuap uelqequEltp 6ue,{ rlunq 6unpur1a6 'dnlnuei nele elnqlal erecas unbuequaur xnlun (a - (D e ueded uesrdel 6uedouad ue6uap nele briuqnuadas 6,ie1 itep n,{e1 1oleq 1r6uel1tbue1 fte- lteNV-t-ilcNv'r 6uedouad uebuao e)inolal uem -eq rp ni(e) loted tr6urjt-trbuBl ,","t ,"r"1" Xffi1 h'*iff:::r L /t\ (y' ueded uesldel Duedouad uebuap fi\ n[el loleq l!6uel-ll0ue] \v LANTA! Lantai menentukan secara final kesan keseluruhan ruangan, biaya perawatan dan nilai rumah. Ubin batu alam: pelat Solnhof, ubin batu tulis dan ubin batu pasir dapat dipasang secara kasar atau dengan diasah separoh atau seluruhnya-+O-@ fi) v/ Ubin kayu alami dipasang secara ti.lak leratur T;) v Segi empat mosaik kecilz1l20i 33/33 mm @ UOin batu alam ikatan Romawi /7) v Segi empat mosaik kecil 25139; 50/60 mm Ubin yang digergaji, batu kapur (marmer), batu pasir dan semua batu-batuan dari gunung berapi mempunyai permukaan yang dapat diproses sesuka hati. Dipasang diatas adukan semen atau direkatkan pada lantai beton. Lantai mosaik: dari batu yang warnanya berbeda beda. Bahan: kaca, keramik atau batu alam yang dipasang dalam adukan semen atau direkatkan -+ @ - @ Ubin lantai keramik: ubin material batu, ubin lantai, ubin mosaik dan ubin metal keramik adalah pecahan tanah liat, yang dibuat tahan api dalam proses pembakaran, sehingga hampir tidak menyerap air. Karenanya tahan dingin, agak tahan asam, dengan proses keausan yang kecil, tidak selalu tahan minyak Lantai kayu: dari kayu yang tumbuh alami DIN 18356 dan 280 dalam bentuk batang kayu, lembaran kayu tipis, batang kayu Seoi emoat mosaik 50/50; 69/ Bagian lapisan fl\ \Yz @ Segilima mosaik kecil 45/32 mm fi\ \j:/ Mosaik kecil menurut gaya f;\ v Segi empat dengan sisipan Pola anyaman Z;\ Seoi emoat denoan sisiDan 100/ @ urt"i kayu mosaik @ eot" anyaman /iA Segi empat di Pasang dengan @ unai kayu mosaik @ eot, duri ikan fi\Y SS;"ZS,Z6 mm /i?\ Segi empatdengan sisiPan \-Y yangi digeser i L Lapsan anlara I L L"nt"i b"ton y"ng L- Laosan pelindung A \Y tg; {g/48 mm \9 Pola \-Y mosaik kecil 35/ Essen 57180 mm tod; so/'50 mm- papan catur mosaik, lantai kayu --t @ - @ Lapis atas elemen-lantai kayu yang sudah jadi terdiri dari eik atau kayu lantai lenis lain yang dibedakan menjadi 3 golongan + O -@. Jenis kayu untuk lantai kayu : cemara/cemara ierman. Lantai kayu dengan alur dan bulu cemara dari sebelah utara, ubin kayu cemara merah Amerika, ubin kayu saps cemara pitsch Jalan kayu: (kayu berkembang) dipasang berbentuk segi empat atau bundar pada beton bawah -+@- @. lelasi kelembaban Pelat seEl mineral 20 mm Kayu bantalan poros Jalur bulu kempa yang diaspal ."ngaPung Lantar b€lon yang mengapung Elemen lantai kayu Yang sudah jadi pada lantai beton l;\ \-Y Elemen lantai kayu yang sudah jadi pada kayu bantalan poros 6il (11 Etemen lantai kayu yang sudah v Elemen lantai kayu yang sudah KY jadi pada kayu bantalan poros jadi di lapisan tanah yang lama Jalan darikayu Garis kesetmbangan Lanlai belon yang mengapung /;\ K/ 92 t Elemen lantai kavu vanq ladi pada pemanhsdn sudah fi) \'/ lantai Elemen lantai kayu yang sudah jadi pada lantai kayu yang lama /ff\ \Y Jalan kayu-RE dipasang sambil diores denoan memProses pdrmukaan (w-ilayah Perumahan ) r)\ K2 Jalan kavu GE dioasanq sambil dipres pAda b-eton paW.af', Yatlg datar dan dlqosoK llcln-llcln (bersifat dagang) e6 .loluelueunouEqepEd(nlPq6uE^ ,n'orrjqre, ere5) ietu<jzdoq 6ue^ uerOeqtued ue6uap edrd e r.ualsrs sn.rnl 1e6e1 leluozuoq (D v 6ue,{ uet6eqtuad ueb snsnui trluad uebuap Edrd nles Lualsls @ 6ue,{ lelued DueqtrPl uep se}E ue ( -rOEqLUad uE6uap Ed!d z uJalsrs I snlnl Xe6al 6uE^ lPtuEd Dueqtuet uep qpmeq uerbeq uP (, ) -tOeoulad uEOuaP edtd z uatsls - . ) ualaae nfeu uslelae ue)iutunlp 6uetr nEuEFn6uel nlru uBlqeg 'dBSE Ouoqorec nlens uelnpedlp ueseu -eured Inlusq uPouBnquJed'uB?!p -e^ued UBOUUEJ eped 6unpefue1 ' p0up eIq6rcue B0.rBH'BrBrlllodrsl ueounlourl eleul'sBuBd-BBEuel UEOUUPI lnppu ueunpslp euerey '.rlE uBdqouBl qPrsPp p ouEsedlp IPdEO 'uBlP)pued qEleles rEIEq -!o 'uBuBdulilued BIen PpB IEpII 'uqnuodrp IBp[ dBsB ouoqorec uep uEsPueulod 6ueng 'qnBt lrBp sBuBd uB!6nIeI uBp ue6unluna)l Inseu erPpn "u 'sPued Eoeuel -ueourclnFpur lulsll BoEusuDlouequed nBle lolq spupuod IlIqBd < seuiled 6uenu (uE6uepec elepuel nqe ue6uepea nuld) lp uElllsPr.lp mqesral sBuEd '6uns6uq >lepll 6ue^ ;6reue emequed nlBns qEpps Jerxud r6.reue B,$Bqured uElllEqey qnB! uBp sBuBd uxwiled lDllpes lul loJeue UBIB uEBlulr,lued Bleur '!EdBc!p lepfl FPlPlsul dnprq rnun ulelep !p lsesluourB nJBns euerBy '(se6o1q) qBdues ouereq '(ueqnqunl -qnqurnl) Bssprxolq 'rP eoPuol 'u!6ue BoBuol 'uErlEleur JPuls :BAu -BJSlrrE rplns€urel'lsB.loua6er uBtlBpEoueu 6uE^ !6Jeuo lnluaS 'lrunq E^uupJruBoued ueuqounuey';66up uEllonJeu 6ue[ lez llseH 'rpseq 6ueI ueuedr4[ued uelnueureyl '166up 6uel plnpord E^E!g 'l!ca) 6uel relpq ueqeq B^eE '!6reue rodur! pped 6un1uefue1rypll 'lBpBd rellBq uBqBq uB!6nrel uBp uB6unlunay lEJeq 6uBI lere^s ue)lE)lnuJollp dnpli{ ueounloull 6uepun-6uepun uiBlBp lp lpJepoJ qElurraued qelo ElBu, 'ue6uq6ull ue)lloruau 6ue[ lez JEseq qElunles uEllnqulluaur IEpll ulEl JBIBq uPqeq BueJey 'slurouola ErEcos ueleunolp uele lul uEseuEued s!ue[ PuerEl 'lolq uBsEuErrrod luqPd Inlun rPn3erye1 'nle1 nsle epnu PJBq nlBq 'BJBq nlEq uaPunolp 6uere! uqeues ugun6ueq lseueuleu p1u1'1 pped rqBq uEqBg 'dese Ouoqorec UEIlEqred nlpns uqnledlp sB6 eI xe^ulur qpqn6ueu Inluq 'se6 ueppelad ueIB uslnlqey '160up eIultueue zz T 6uent z nlutd lnsPu+ -*'iuo #?z< uesPuil€d 6uenu erEpn\ r€nl6)i dEsP Inseu eEpn Ml 6uo@re3 Og ue6uep relnu sBued lndlno Eppd @ e{e;g'uee;pefued ue6uyeJeped Eunluefuel'[ce1 Oue[ue0un16u;1 ueqeg '(se6 seued) snsnel 6ueru nqe uEqpulrued lseueureul 1n1un ueleunolp tedeo '166u[ e^uueunqPl lsuelsue rBpe)l 'qEpnu E^uuernle6ued 'uelelpued qeleles uelnlellp rupq uEJBABquod 'r!B uedal6uq rlereep !O '1;ceq OueA uelealered eleg 'ueueduqi{ued epe pgg'sr6 rrllBq uEqeq uep6nrel uep ue6unluney eleq 'uesEuPuJod Inlun !unq uelplpuled Inlun 'se6 r$lBq uEqeg ';66up efuue6unl6u;1 ueqag'pledqp unleqes rc{eq6 'sBJeI oue^ uernlerad [Bsluour srueq l1[ueq tuecuerel Ouei( qeleep !p uep Jp uede>puel qaeep !O 're>pq ueqeq seO ueleunO;p reseq 6uE^ ueuedtuptued 6ueru Inlun e/v\ss 6uen ilequeueu BAes qeuJnr gq6ue1 lselplsul upp ueusdulIued Inlun ueryped;p l66u[ Ouel eIe;g'rngelp qepnur'urnurn ueBlpa^ued ue6upe[ eped Ounlue6rel IEp[ '(%92 ' ' ' ol + sBO uPouep ue16u;pueqp) qBlnu B^ruEleq ueqeq efe;g '1el(u;ru rqBq uBqBq ue!6nrerl uep ue6unlunay 'ue6uu 6uel uEJerlequed 1n1un yelurur ue6uap ueseueued qegel ueleunO;p plueq qlseur lupl e60uq 6ue[ relpq ueqeq queJ qal(u1ur rqEq uEqEg 'upseueured ouep;q s;uaf uep r6reuerequns Inlugq lrunuetu uEIBpeq!p ueseueured rse;e1su1 m+ 9Z9r' NVSVNVI'II3d L '80 t' '8099 '992' '991t 'gZLt 't01,' NtO ue>lnpeueu 6uei(Ml 09 uEp qtqal spuBdlndlno nlens uB6uap lde ledule_L / --uuta]Aap \ uEsPu"uad 6uPnU lEUruor suPd tndlnc Ml09s oo9 00t zu ./ -@*wu5d1 \-sat--] ,Uri OS I ooe ooz oo' I o zu 000 t aulM 09 zu 0060 zu 099 zulM 06 z00Lz zu 980 eu/M 00t 0OO1 o r PEMANASAN +U Dibawah iendela a) (i) v b) DidePan dinding. Yang licin c) Berdiribebas d) Dipasangdi e) Dipasngdi (Pemanasan dalamdinding dalamdiMing dua Mngan) pelat yang Kemunokinan pemasangan/elemen pemanasan berbentuk sesuai 6erbeda beda dari GEA Pemanagan listrik. Pemanasan torus menorus dari ruang d€ngan aliran listrik, kecuali pemanasan aliran listrik malam hari, mungkin dilakukan karena harga listrik yang tinggi hanya dalam kasus khusus. Pemanasan listrik menguntungkan pada ruang yang dipanaskan untuk sementara, seperti misalnya garasi, lose portir, gereja. Keuntungan utama: waldu pemanasannya singkat, bekefianya bersih, tidak ada penyimpanan bahan bakar, siap pakai terus menerus, biaya pemakaiannya murah. Pemanasan tangki-aliran listrik malam harl. Dihasilkan dari pemanasan lantai listrik, tangki listrik terbuka atau ketel pomanasan listrik. Waktu beban kecil digunakan dari perusahaan penyediaan energi listrik. Pada pemanasan lantai listrik, lantai beton pada malam hari dipanasi sehingga memberikan panas sepanjang hari pada udara ruang. Demikian iuga pada tangki listrik terbuka atap pada ketel listrik, elemen tangki pada waktu beban lemah, EVU dipanasi. Beoeda dengan pemanasan lantai maka kedua lantai yang disebut bslakangan dapat diatur. Keuntungan pemanasan tangki llstrik. Tidak diperlukan ruang pemanasan dan cerobong asap, tidak ada gas buang, tidak membutuhkan tempat yang bemilai nominal, biaya pemeliharaannya kecil, tidak perlu persediaan bahan bakar pendahuluan. Elemen pemanasan berbentuk pelat. Pada elemen ini panas tidak dipindahkan melalui penyinaran, melainkan melalui pemindahan panas yang langsung pada molekul udara. Oleh karonanya, elemen pemanasan yang borbentuk pelat ini dapat diberi selubung atau dipasangi di dalamnya tanpa mengurangi output panasnya. ,/:\ (? Kemunokinan Demasanoanyang berbeda beda dari elemen pemasangan yang odruentdt pelat s6sudi d"nsL r rnggr (onstruks h, dalam n. ' ! anyangdiP6angdahm makadirekorerdsikan reffi lubang m"mnl.ng 280 430 Jarak nal H, dalam mm Ljkuran konstruksi radiator coran sesuai dengan DIN 4720 250 0.1 85 350 70 110 160 0,09 220 500 70 110 160 220 o,12 0,18 o,252 160 70 160 0.306 980 600 900 /;\ \l!/ 200 -l8t 450 350 l"l 600 E Gdalam (onstruks C dalam mm W Lubanq memaniang 0,20s o,44 0,58 1000 500 Bidang cat setiap bagian (m') 250 0.16 160 0, r5s 0,21 220 ;i 0.345 Uku ran konstruksi radiator coran sesuai dengan DIN 4720 300 ffi /il v/ 220 Jarak naf H? dalam Pada elemen Pema40 *)min nasan yang dipasang dalam maka direkomendasikan. o,126 0,185 0,25s 5BO Tinggi (onstruks h1 dalam i cat setiap bagian 200 Paniang konslruksi /:\ \9 Droang konstruks C dalam 110 160 0,14 220 0,20s 0,28s 110 o,24 160 0,345 0,48 baja (6) Ukrr", konstruksi radiator baja 4722 - sesuai DIN 4722 Ukuran konstruksi radiator sesuai dengan DIN Kerugiannya ialah perubahan udara yang kuat dan berputamya debu. Output elemen pemanasan ini tergantung pada tingginya lubang di atas elemen pemanasan. Penampang lintang udara yang masuk atau yang keluar dari elemen pemanasan ini cukup besar untuk dihitung -r O. Elemen pemanasan berbentuk pelat koridor bawah -r @. Syarat yang sama seperti pada elemen pemanasan berbentuk pelat koddor atas. Susunan elemen pemanasan-koridor bawah tergantung pada ukuran yang dimilikiiendelakebutuhan panas keseluruhandari ruang. Susunan -+ @sebaiknya dipasang pada bagian yang besamya lebihdaiTOo/", di antara 20% dan 70% sebaiknya dipilih susunan -+ @ dan di bawah 20% dipilih susunan -+ @. Elemen pemanasan berbentuk pelattanpa kipas angin tidak cocok pada pemanasan temperatur rendah, karena outputnya tergantung pada banyaknya udara ruang elemen pemanasan, Untuk peningkatan output pada elemen pemanasan berbentuk pelat ini dapat dipasang kipas angin untuk tingginya lubang yang rendah (misalnya elemen pemanasan b€rbentuk pelat untuk lantai). Di daerah tempat tinggal karena menimbulkan asap maka elemen pemanasan berbentuk pelat hanya dapat dipasang secara terbatas. O. Elemen pemanasan dapat dilapisi dengan bermacam' macam cara. Akan terladi kadar elisiensi sebagian cukup besar' Perlu sering dibersihkan. Pada pelapis metal bagian panas penyinaran hampir secara utuh dialihkan pada udara ruangan, pada lapisan dari bahan dengan daya hantar panas yang kecil, panas penyinaran dibendung secara kuat. + halaman 95@ Digambarkangerakan udara di dalam suatu ruang yang dipanaskan.Udara memanasi €lemen pemanasan, mengalir pada iendela terus naik ke langit-langit dan menjadi dingin pada dinding luar dan dalam. Udara yang telah didinginkan mengalir kembali melalui lantai ke elemen pemanasan. Berbeda halnya, lika elemen pemanasan terletak pada dinding yang dihalangi jendela. Udara menjadi dingin padaiendela, mengalirsecara dingin di atas lantai ke halaman -+ 95 E[E il5 il,\ E[ 14x Paniang setiap konstruksi bagian 46 mmt 0Hs ^1. i 6l "':::'#i#; 9l nll Fl @ 94 R"oi"to, pipa (3 pipa) JtI 14\ +m E li?il @ S,BlisrH;*i';[,,'"?';B:"n @#lu* meraruieremen oema- @ L1ll3fi;"""J[3!i[',;,T,"" 96 seued sr6olorsql IEIsraq 0ueI uEsEupuad ulelsts uErEltuad )nlun 6uenl lnlEJadulal e^rii "rz .@ .91 . I t: .rz .@ .tz .oz st .9t T ! 3 e t3 iD a. D lo d ll'I il ." o 5 lE I g = P. : o r 'l I ) llLo .tz oa st /s l3 ls tt r'll tz tz .gt ,a oz 9r ! I 3 3 6 e.repn r6eqr.uad tetad @ reluel @ rn1>1nr19 @ o l lll= lli 9rl'iili::i::i plus,u,d uerelueq ueupqel or*", Hlt reoBqas lococ lrlslal nIeI 'llurElol uep uEstdpl denes rrdueg 'selB ueroeq uPsldBl ueouop tensos zurlM o I I ' ' ' 0/ tEsaqos psrq sPued lndino 'uEleurrtued euetel lpelol ]l6uel1l6uel nEle Llaloq )ep r r 6u;pu;p a1 seued ueuaqurod 'leluel ueelnuiJod tp plepn uelelao rulEi'rslo^uol elecas tpELal erepn epedol seued ueuaqulod 'Ubuel{rOuel uep Durpurp 'ue6upnl elepn Eppdol uelUoqrp telupl ueelnuJod uEp seued 'tEluBl ueseueuad eped .!eluel ugseueuod 6urpurp ueseueuaduepltOuel-ll0uel ueseueuad'teluel ueseueuJad :uEeInuJJod uEseuBuod stuof llcol luelal 6ue[rnletadu.ral uep ue6uenl 6urlr1a1es uee>lnured uep senl 6uer{ 6ueprq ueltsuoq ueelnutrad ueseueura6 (qeuel uelep r16ue1 Eped p{ulesLlr) uetocoqel depeqtel ullele tsElplsut uep ueqnuadel depeqtel ueLuebuad nlt uleles 'E.lppn uelelnpod uep uersrbuad selrspdel uelleqtpoduratu snteq 116ue1 tseleisul 'ueseueuJed lelurtu enutes oundtueuaut lpdep snlPq teJnjep ld qeurl seuay (eqEDE^ EIur66u{) 6uedouad uEstdq up6uep sElE uesdp]rEluEl rnpjnrts (seuEd - lnpoy\) r..iolo ueBpeol uelep rlouel 6ueng 'eluuedepelel rlnrp snreq rr16ue1 'ue;ef re6eqes ue1eun6rp ledep snreLl l16ue1 6ueng 'ledural lp sellp uebuap Ounquesrp 6ue,{ 'e[eq uep r16ue1 nele 'relll 0002 ' 009 e^ullouel deues uelnln 6uei luseld ueqeq uep roraleq rI6uel 6uesedrp 6unpe0-6unpe6 r6 'ueqpquiBl ue6unputUad uelPpuI uep lErulslerrJ uelBpuI ueln]ualtp Ie depeqtal l6unpull!p 6ueI qeraep g6 >1;ise;d ueqeq uep ruplep uet6pq Dunqnles nele delDuer Durpulpreq tlbupl e^ulestru 'uerocoqal ueue6uod EpE snrBq qeuel urelep rp uBetposlad tlouel eppd 'l-lBlulnI ueqn.lnlasal 6undureuau ledep 6ueI'6undueuad UOUBI tpepetaq snteq r>16ue1 ',r.u g; uedulslptEdEp rseuedrp 6ue^6uent r.ue;ep rg 'rseuedtp 6ue^ ' g + r.lElLunfuoq leIurur .releq ueqeq ueletrltedrp uBouenr /O t ' sff6 uqnpedrp qq q$i6usl ls6 Bdld rntB uBouep pts4od 6u6BuFd ueuq3 unlulunlB pBp rBuBouod s!d!l 6usdue'l uu z'0 3d llrul swoy uu 6t ouu6l tBlod lEluEl qnrnles dnFueu 6uelledrqnqEuellqerpuuO ! uqn 6uhpuxed re6eq6OtE! Freulu sqv uu ot u*4ued rp1ue1 ueseueua6 (epe qepns 6uel rplupt nele rpef ueOuaias !6uef1 6uel) Oe/eC ISd J reel u"."r?tf3l 6unpurtdd uu z'0 ld qeurl sEuoy upseueuad edrd )inlun 0uedouod sptv uu st uolaq lPluE_] uu e'o qeurl seudy uu 0E uaues uElrpv urelep urqn - uu gt lEluq rnuruls ueDueseLuad g re1u", (O leluel rnllnlls 6 ue6uereslouet+2ei7 "teder qrqet 6uesedrp 6ue^ uouer-rio-uel' ft edld renl 6urpurp rlelapuafrt G) ;;C;;t oo/ee fSd 6unPU[3d uu z'0 :ld qeurt seua)(uu 9 ed) lenlFdueu Inlun 6updouad sqv (uu gt unururu edd uesrdel) uolaq rElue-'l- uellelarrc0 I urqnrnunrls uur reluel ' 6ueI 6ueI ueunqel releq uEqeq e^uIEIueE 'ueseueuted opouad nlPns lEuIslpu uep uelnq g lELlltutr! Inlun dnlnc eIu>lreqes sBuBurod XEIurur E^ulB^ueg'sEupurad lelutut uEuedulAuad qero uep seued resueouad srdn rerad Eduer nl,s . ;i5ff,.X'ff: rqnuadrp 1ur ue6ueguel 'qpleseul eduel 6ueI uelqtsiaqtp lpdu.los 6ueI seued relueOuod uerbeq ur>16unur ltltpos :lnltJoq uEleJe^sJad rlrlr.lJor,rt 6ueI 'uesBueuod uauola qelppe uplbunlun6uaui 0ue1 spued .rBluPouod srdn 6uadural ue6uop uBsBueuiod uaurola eped ue>lqecedrp ledep lepll 6ue^ uelolol uelL.lrsraqurau ueltlnssl uelledepuouj 6ueJo rqr ure;eg'trpual uesrde; ue6uep uelrbnraut 6ueI 1e1uo1 rbe; ledac qtqol uellnquluaul eIuEualEI 6ueI'r6rele uelqeqe[ueu 6ue{ qeurnr nqop ueyelnu relnuau.r uebuep 1e>16ue6ueu r66urt 0uel seued telue6uod uetOeq ueouop uESEUeuod ueuolf 'ne6unl !6tale nele qeunt nqap r6:a;e snsel eped ueseueutad uourolo uelpeqtadueul lppn 6uBJo tutl e66urg 'rseuedrp 6ueI ue6uenr uielep qpulnl nqop rDtele qe;esey1 're1ue11e;ed lnluaqlaq ueseuBued ueue;a e[u;esrul 'ueLlequel uor!olo uen]ueq ueOuep rselerp ledep 6ueI 'qeleseLu nlens rpelueu tul senl 6uel elapual ueelnu.led eped elueg 'EleJoul 6uert ue6uen: elepn ueseuBuJad nlens lpeluaur n1r ueseueuled gurs rq 'ue6uEni lsBUeLuou Inlun ue1eun6lp reluel uesBueured ueurale BIultue6 re6eqas e1t[ lnqull EOnoI 6ue^ ueurl6unuray'eluurp rseueuleur eurel-eueyad ueseueuJad ueuJols fi<NVSVNVIIUSd upspupu,ad eped 6 uep rolprper ueseu.rr"o "p3a o ,r"J'fiU'f53@ O ueurora uesrder ueo,u.r uecpuraq eped seued ,"q,r"or"atlr"Jq"J'f#"T uu@r @eueudueuqoelluqpo r,quroq oztD€ueruanrn qeuq taef ,ZrC-bueqntrPq€t O C I V 4d;,---+omx d+E&ile+&ss - PEMANASAN -e iI Lantai beton untuk pemanasan lantai harus sesuai dengan DIN 18560 atau petunjuk perhimpunan pusat bidang pembangunan Jerman. Tebalnya lantai beton tergantung pada macam lantai beton, pengolahannya dan beban yang harus diterima. Pada penggunaan setrip semen ZE 20 dan pipa pemanasan, yang terletak langsung di atas pelindung panas. ditentukan suatu lapisan .*ffi F,.T=riJ?;::n:T,H#ff JLt=-=JL B R -f--lL @ Kemungkinan pemasangan tangki penyimpanan minyak pemanasan 250mm 250mm H t-l ?IilJTli,5i:?ff li:i1:tr#ffi iXtT sistem pemanasan, sehingga pada pemanasan terjadi perbedaan temperatur antara sisi atas dan bawah. Karena pemuaian yang berbeda timbul tegangan tarik pada lapisan tanah dari keramik di daerah bagian atas lantai beton, yang hanya dapat diterima oleh pelindung. Di lantai dengan karpet atau lantai kayu tidak perlu ada pelindung, karena turunnya temperatur antara sisi bawah dan sisi atas dari lantai beton lebih kecil daripada lapisan tanah keramik. Menurut peraturan pelindung panas telah ditetapkan - tidak tergantung pada macam pembuktian perlindungan panas, tuntutan khusus pembatasan perpindahan panas pada pemanasan bidang: "Pada pemanasan permukaan, koefisien terusan panas lapisan bagian bangunan antara luas pemanasan dan udara luar bagian dalam yang lebih rendah, tidak boleh melebihi nilai 0,45 Wm'?". tl,- @ L E '- -----] -----] l^-D--'] Cati"n lubang untuk tangki penyimpanan minyak pemanasan di tanah Pada pemanasan lantai - air panas - DIN 4725 disebutkan temperatur permukaan lantai maksimum yang diijinkan : Untuk daerah tempat tinggal tetap temperatur lantai maksimum yang diijinkan adalah 29 derajat Celsius. Temperatur lantai maksimum yang diijinkan untuk zona tepi adalah 35 deraiat Celcius, dengan zona tepinya tidak boleh lebih lebardari 1m. Untuk kamarmandi berlaku suatu temperatur lantaimaksimum yang diijinkan sebesar 9 derajat di atas temperatur ruang baku. Dalam keadaan normal, suatu pemanasan dimungkinkan dengan syarat syarat ini, karena kebutuhan akan panas Jarang di atas g0 Wm2. Hanya untuk beberapa kasus, misalnya pada bidang jendela yang luas atau jika ruangnya mempunyai lebih dari dua permukaan luar, memerlukan kebutuhan akan panas yang lebih tinggi. Sehingga masih harus dipasang tambahan permukaan pemanasan statis yang lain pada pemanasan lantai. lsi nominal V dalam F730*730+7301 mm mm mm ,4\ Bak oabunoan darl nilon t4) - liter Penouku.an dalam fiaksimum (dm3) DIN (dahulu) ffi 1m0 1500 - O (besar gabungan mal(slmum 5 bak) Fanlang Dalam Massam(dengan pedengkap' aft) dalafr kg. (1100) 1 10O {1 100} 720 (1600) 1650 (1?20) 720 =30*50kq =40-60kq ?20 =50-80k9 2000 2150 Ukuranbangunantangkigabungan (tangkikelompok)daribahansintelis @ Pengukunf, dalam fim (minimum) lsi V hhm m3 Teba Dhma€r satu luar # 20 dinding ] sng llE!ing- rcirEi BsBt delam ko dad Penopang kubah LW I,I Satu dindhs ac 2000 d 30 (, Tangki penyimpanan untuk minyak pemanasan (pandangan penyimpanan untuk (s, Tangki minyak pemanasan (Pandang- 50 2500 B€lal dslam kg darl an dan depan) sisi) 1.3 2,1 90 Sagran khusus yang telah Jadi Tangkr yang dipasang 3.8 30 Lapisan penutup sisi Tongkat pengonlrol 500 27aO 5 Laprsan yang sudah iadi 50 6S 2Sm \/ I 96 \ I angkl Yang dipasang @ Bakpelindung beton yang sudah iadi untuk tangki minyak @ 6e! I ffi Pengut<uran tangkr mrnyak yang berbentuk silindns (tangkr) m 2,2 L6 ffijli:lL:t:l uBlsloued uBuqr.Eoued uep seleq ;elp p{undurer.u, eunprugq 6ue[13 rc1eq pluqr nqE pslp Jelpq ueqeq urun u6uef 'pnses 6ue{ edg ue6uep uBropqe{ ruepeued 1e1e ldeyBuepo 'len1 uq6eq lBJell uep uepp uepeq 1ae1 .rde tirueOued depet461 ueqq 'sllslsolqele uqentuod uep 1e1q depeqlel ueueure0ue6 s;,b6req ueeslseured oueqns no",*, ooUilno."i,l,fll#ilfr:?Lr1il rpqel uernln lnseur 6ueqn1 .ue;sgOued t66ut ueynlueuour lnlun uedel6uepe6 'ue[nq .4e elulnseu pep punpu;g;p sruBq ,seqeq uiBP eI qBuEt qB,l Bq !p u6uq eped ,qeuq nEle qBqnl sslB !p urc 0g urnurulut Jlle6ueu 6uei{ elepn uetelnyed lrep erepn uprppeled : uElqnnqueu, q6uel enueg O e 'qpu[ 0u1ps qepq pp11 qespr.red lBlp -upp ueelnuled ue6un16ugl qrue6ued e6np .n1 uecpues 6ueI uep ne1e llv 'p e{eqeq se1e1 ueEuep Bules euresrsq uedur;qp qepq lppll pslp re>pq ueqBq uep lel1eq 1e{u;ru elu;esrut 're>Jeqel qepnu 6ueI ;11 y e{eqeq s€lel lec 1ez ue6uep etepn upp JlV'lBlep uBerepuel Inlun ueuei(qed lqun ursueq eduro6 'uepped;p p6ues r16ue1 userepuel 1nlun lcncued rseplsut uep ue6uoso6ued ;seppu; 'p[ueq nppel uersr6ued ueuer.r.re6ue6 'qes;ued 1e1e ue6uep Jenlol uelnles .JnlB ue.roc ueBuap nleq ueqdel nele uoleq 'ueun1n ;lep lenq;p rp dBpel sruBi{ r1eupl 'useu ueldnplq6ueu elpey Ounpurcd uqleqpedureu ledep srueq uep pp;p pdep srueq ue6uolo06ued eduel 6ueA uersr6ued 1edtuel 'Je>let1lel qepnu 6ue{ g nege ;y 'y e[eqpq sBlsl .lsc ueqeq Inlun ueul[ged uelnUeueut ue;qOued ledurel'uepy6ue6ued qe.reep !p Nl 00t Jeseqas uBqeq uBqBueur nduleur srueq Oueqng dn1n1 eduo3 (i') resaq 6ue{ tl6uel ueueduu(ued tedLual (E ursuaq I dntnt epedpep ,,qal qlqq u Z'O u,p r,, L unurlu!,r ,r"O ,"':it:l JEqel uBrnln 'Jte renlol uelefedue1 qeqn>1 6ueqn; OEns Eps sruEq q0ue1 de11es sele 1p'r.uc 69'{ lnsetu nlutd 0ueqn-1 .u,t ! rlnut$pru ur gr9 unululru q6ueg ;npput g6el ue;q6ua3 .qeusl rle nele t;[ueq e1;1eq 6uequre6ueu 6uoso1 6ue{;16ue1 qe6ecueur ln1un qeupl t--T-=l uoz 0l u008 0 lerEf u 00'e u 00'8 lerel qemeq ;p ues;de; eped 1en1 6uei( ue0ueseure6 .ur 1 ueun0ueq uep 'seleq pep uJ ,'9 ;16ue1 yep unurrurur lerel :qpuBl Lle,\ Eq p U0uet O-@eeIulelelegeuep q€Eecueur {nlun 'ul g edues eu 0002 etun;on eped ,elupref ,ul urnututu, ;6eg qne[ qnol Jeseq q1qel 6ue{ er.unlon eped ueropqol urBpeured seugp 1n1un ue6ueln60ueued uelel ue.releqel e 009 lrpp qrqal eurnloruaq 6ueI ueuedurilued ledurel unululu, IEJB1 'ursaur uagnpg6ueu 1n1un 6unpu1;ed nlBns uBlnpeuteul qeuel ssle p epe 6ue{ lselslsu! uerOeg 'urepp;p 6uesed;p srueq qes;ued 1e1e eyeur 'slleutolo Bteces renlal rlle6ueur ledep tp eryJ, 'dnlnyp ledep srueq 6ueI ,l;e ue4rry6u;{ueur ynpn uedelEueped uelnlueue4 .ur I lrcelred;p gedep n1; ryle! pdue ;6eueq 6ue[ ue6undueued 6uenr ue;ep !p .su OOOZ ounlo^ e66u;q ry6e1 6ueA tepu;ps q6uel eped 'ur g, I unululul ryle[req sruBq urcur3 leluBtu nele 6u;pu;p 1n66ue1 'eu 001 UBp qlqel eurnlo^ ueOuep ;16ue1 epeg 'p66ue1 pep e6n! pdep ue6undureued 1 gqg 1 6ueng '6ueru u.repp ;p q6ueg pedes rypg e1g[ ,l OOO ! euinlo^ relnur uapped;pue0undureued 0ueru :qBuelstslplpe1nqeluep ;p ry6ue1 Jtp rxelpp Wet ledep C"9[ eped Co]Z t1E^^pq lp rde (epfiu) 1;11 errJ -.99 Oo99 -.!Z ueuedurluad teOtuel @ ?8l rN0llJqur uE6usD rEns€s 6unru{€d JnlEf l.=_ uoz 0t 0 qeuEl qEMeq ro I (ep{u) lm ttV yep ;de (epIu) 1p;1 llv C.00t Uep de Co00t r{Ei eq ;p;de (e1e{u) Co00t qe^ Eq p;de (epAu) 1;11 lV 1p;1 y : eleqeq seley e- l0uep16uBl trPp ruo 09 uBp qEuel Uep Uc ,pdec;p 0 ! unururl 'uc AZ {Bp!l ell1[ 6upu1p uep ruc Ot urnu;u;ur ledep uep ueseleqeq 6ue[ ;s;s enp eped q6uel prel .rengel uerrec 6ueqn; Bpe qopq Wpll uep 1de ueqel uep releqlp gedep ,qo1o1 ryp11 r6e1 'elupgpreq tslsod ueue uep depel lellsJeq dnlnc 6ue[ ueunOueq ueqeq UEp lenqp snreq ue6undueuad 6ueng 'ueun0ueq l$ln4suol urft ueEuep s[e]uts ueqeq UBp urelep uesrdel ue6uep F]eu, UEp ry0-ueg eped nElB 'upun6uBq Fln4suol uE6usp lBnses pcpl lpres ueOuep pnl.redp 6ue{ speprs ueqeq pep ne}e ,uelocoqel yn[unued uedelEueped ueOuep I OOO OOt suinlo ;edureg'enp Du;pulpreq e[eq q6uel eped nleyeq IBpS lu! IBH '09, ppp plnu ueuedulrluad eunp^ 1ryun nped EunduBued Oueru :6uent urepp ;p r16ue1 'rssoqrel 6ueA ;16ue1 uep qnued uelenu e{u1eg1 Iep[es '6undureueu: 6ue{ ;16ue1 uBp ue}enur gy1 eIu11;pes llllpgs BurpeueuJ. srupq n1 Eunduleued upOuBnU .Oundureued ue6uenr lnedueleur pdep rypg Dl6uel Fl te6e ,er(uuedr.ulsrp 6uer{ uerrec elulr;e6ueur qeOgcueui srueq ueBundueued 6ueng g me lxgNvl ;1ce1 6ue,( r16ue1 t9 t ]N 0rz lqul ue6uap rsses )tael 6UBPE 0,tVruvawt,tN3d) IvdtrIII 6uenr ;p releq 1er{uttu - ueuedutAued 116ue1 LLI Ez q lorl trtt lszl a lotl @ s E = 6 4 qE E ,E ? E ! e balu bara,hinyau Debu gs Zal O cai kasar D6bu L.l!s yang dipadalkan Skema:konstruksi pembangkil tenaga listrik E H Balu bara Ger*an balikabu &u yang hdus @ Skemafungsi pembangkittenaga tistrik, dengan hubungan panas tenaga Ruroh lulbin PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK -+ [! Pembangkit tenaga listrik dengan tungku lapisan perputaran. Ciri yang diharapkan pembangkit listrik adalah menghasilkan aliran tistrik, uap air panas secara aman dan ramah lingkungan. Untuk pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batu bara telah dimanlaatkan teknik seperti tungku debu, tungku karat dan sebagainya, kemudian dalam tahun delapan puluhan tungku lapisan perputaran. Bermacam-macam konsep dan pelaksanaan dikembangkan dari stationer sampai bersirkulasi. Dengan adanya tuntulan pelestarian alam yang meningkat, kecenderungan bergerak ke arah tungku lapisan perputaran yang bersirkulasi. Perkembangan selanjutnya diharapkan dari keadaan sekarang menuju lapisan perputaran yang dimuati tekanan J O digambarkan bagian tnstalast yang penting dan aliran bahan yang terpenting secara skemalis. Suatu bagian yang penting ialah produksi uap, terdiri dari rumah ketel dengan beberapa ketel, tempat penimbunan batu bara dan tangki penyimpanan yang kecil, di samping instalasi tarnbahan, saringan listrik, penghisap debu dan cerobong asap. Suatu kumpulan instalasiyang kedua adalah produksi aliran listrik yang berisikan ruang turbin dengan turbinnya dan pembagin uap serta instalasi listrik dengan transformator, pembagian aliran listrik, teknik listrik, teknik pengukuran dan teknik pengaturan secara otomatis. Pengawasan dan pengendalian semua sistem dilakukan oleh menara jaga pusat. Bahan yang penting adalah: a) Aliran masuk seperti batu bara,minyak atau gas, kapur, pasir dan cairan dari gas yang dipadatkan b) Aliran keluar seperti aliran listrik, uap dalam proses, abu dan gas asap c) Aliran bahan intern seperti air pendingin Pengolahan dan penyimpanan zat yang padat dan cair terjadi secara sentral di instalasi tambahan di dalam pembangkit tenaga listrik yang diatur dari sini. + @ digambarkan skema fungsi suatu pembangkit tenaga listrik dengan tungku lapisan perputaran dan hubungan panas-tenaga. Kegiatan semacam itu terjadi di pembangkit tenaga listrik industri dan pemanasan. Bahan bakar batu bara dimasukkan ke dalam abu yang panas oleh suatu alat pembawa dan mencapai bagian bawah ruang tungku; untuk jenis batu bara yang kering, lebih didahulukan langsung dari tempat masuk langsung ke dalam ruang tungku. Pada temperatur antara 800'C sampai 900"C terjadi pembakaran yang sempurna. Udara pembakaran yang perlu dihisap dari ruang ketel dari luar oleh ventilator yang baru, dipanasi oleh pemanas pendahuluan udara dan dialirkan ke ruang tungku di |r- 21.00 @ e"n"*p"ng lintang + @ 98 45.00 @ pandang denah atas, pembangkil tenaga listrik oenan lapisan perPutaran pembangkit tenaga listrik dorong oleh suatu pesawat peniup untuk meningkalkan tekanan, melalui dasar mesin jet sebagai udara primer, dan dari samping dl beberapa bidang sebagai udara sekunder. Pada waktu pembakaran terjadi gas asap yang panas; abu yang ada di ruang tungku menampung perputaran yang intensif sebagian panas pembakaran, yang dibakar oleh gas asap dan memberikan panas ke bidang pembakaran di ruang tungku sampai masuk ke dalam alat pemroses. Di dalam alal pemroses zat padat dikeluarkan dari campuran-zat padat gas asap dan disalurkan ke ruang tungku melalui gerakan mundur abu hingga terjadi suatu sirkulasi zat padat. Gas asap yang panas didinginkan di dalam bidang pemanasan listrik lanjutan disesuaikan dengan temperalur: uap tekanan tinggi dan uap tekanan sedang melewati batas panas, zat cair dipadatkan dan udara pembakaran dipanasi. Gas asap dibebaskan dari debu dengan t 140"C di dalam filter Iistrik atau di dalam Iillerlaringan dan disalurkan dengan gaya hisap di atas suatu cerobong asap khusus atau di atas sebuah cerobong asap kolektif Untuk menjalankan fungsinya, belerang kapur dalam jumlah tertentu diangkut ke ruang tungku untuk pengisian pertama dan lambahan zat padat yang bersirkulasi yang dipakai antara lain pasir. Uap tekanan tinggi yang dihasilkan sebagian dikurangi tekanannya di dalam suatu turbin uap dan setelah pemanasan yang berlebihan dibuang sebagai uap tekanan menengah sampai uap dalam keadaan siap proses; energi aliran lislrik diubah turbin menjadi tenaga, dan generator diubah lagijadi aliran listrik. Uap dalam proses dipasang unluk produksi air panas pada pemanasan dari jauh dan untuk proses pengeringan dan reaksi kimia; uap memberikan panas melalui kondensasi. Zal cafi yang menjadi padat dikumpulkan jika perlu dibersihkan dan dialirkan kembali ke ketel sebagai air pengisi. -+ @ memperlihatkan suatu penampang lintang + @ denah suatu pembangkit tenaga listrik dengan ukuran bagian tertentu. Ukuran berlaku untuk pembangkit tenaga listrik industri menengah, yang terdiri dari 3 ketel dengan produksi uap masing masing 200 t/h dan perluasan di sekeliling sebuah ketel. Penyusunan in'stalasi yang baru di kompleks pembangkit tenaga listrik diperlukan suatu pembangunan yang bertahap; konsep bangunan baru harus memungkinkan terjadi suatu perluasan, yang aman saat instalasi yang ada dalam keadaan bekerja agar tetap berkesinambungan; bidang yang penting di sini harus dicadangkan. 66 ^ 6uenr 1u1sr; eOeuat ,u O/9 = E66uoraq yrl6uequej (O J 'e66uor senl ueOuo,4 oral luisrt e6eual 1r16uequa6 r, u00O , @ unquitltp 6up^ rslnjlsuo)i epoleLu uielep rr.rlsrr eopuar lrr6uequre6 a \!l SeQa 6ue.{urseu6uenrueou$lfi;c @ T I u 8, qPneq a)i ueuElal l zgSl ueunrnuad : t06t ue6uEua66uad 'PInqral e.recas rsln4suol apole!\ 'qolo) 6ueI sepec sele tp uoloq lslnilsuol Illp€s upOuap un6ueqrp e66uoraq 6uent uep uetle66uod seqaq ]eduol tp un6ueqtp lulstl 'srun1 1e6a1 6{e^ upld_ey ulcpnl ueouap IrJlsrl e0Bual ltl0upquJad (LleuEl selE tp 6unpa6 rslntlsuo>1 ^ (9 apoleu 'leltpe^ nqutnstaq 6ueri lEJrds urq.,nt ue6uap qepuer ue -ue1a1 1u1sr1 e6eua1 1l16ueque.1 61 fry uErle ursau e66uoteq 6uenU (leln.ren utseu) 6ueqnl un6uequloul nele rloue] uep r66utl ueuplal ll4srl eoeuai lt)ioupqulad pped rpefuat uelep tp epeloq 6ue{ ursau] upouEseuad .(teeg ,1esoy1 'uu1) '(lrqout larap utsaur nelp) elnqJal luele tp IeJa6raq 6ueI lepod )iaJap utsaui uenlueq ueouop ulelep tp )ielauol 6ue^ npte6 dele rnlelatrJ ue0upseuad elled qalo e^ulestu] uel)Ela6tplesoq.lai 6ueI ursau uet6Eq ue6uop 'eInqlal elecas un6uequleut etec elulrleqos :Qasepl 'uley!) (lpl6url nple6 un6uequrarr.r erpc) jesaq.lol OuEI urseu uerOpq ue>1>1eta66uau.r Inlun uel6ueluaqrp ueieqLr]al lelap ueDuap e;ne le66uoteq 6uent rlenceltal ueOunlpuace)i 7 r1n1r6ueu.r ursaur sele tp 6uenJ ueunsns uep lesaq :nplE6 unouequjeu Elec ]edppasoue^uerncueqouadererquepueun6r"or.;'Ltn"J,;foll"; unouPqtp lnqasrol )olq 6utltlalas lp ueloduolaltp 6up^ uEouBseuad ourdruEs lolE 6uenr uep resoq eues [g 'Z ,S ,9] qeuap ulelep uebueseuad Iolq 'ursau )iolq uep utplai ueLlnlnlosal lolelauo6 uep ulqJn] npJeS 'lnEl uee)inu.uad uep rse>1o| r66ut1 uep utqjn1 adri eped 6unlueOtal tut urqlnl Ielol 'teuaq urqtnl eIur66ut1 >1e1a1 uen66ue6 eduel e[.re1eq urseu:e6e uep ueun6ueq stJe6 upp adrl eped 6uns6uel Ounlue6tal e{utsueulrp e6n uernln 6ue{ ,1o;q nlpns tp uelleduteilp urseut 1e16uetad derleg .reseq 6ue^ utsau eped ursaur qalo stteuolo ereces l6eqrp ueuplelad :utsout Llelunf 'uel6uurLurp edrd urqtnl eped leluozuoL] 'sntn1 >1e6a1 :ulsaul nquns lelol .ueleunolp rlBpns 6ueI rre uelotduas depeqtal 6unputlod nlens ueledntau.r e,{unpte6 /--,/,\\r^'v)\'s///<ar'// 'seqaq qnlel urqtn] eped 'pdrd nlens ulplep lede)i 6ul1eq-6ur1eq rpades 6ue{ ueleftaq epot ue>lgedr"ueltp nir ulqln} eped 6ue,i ,edrd urqrnl Llelppp :qe6ueuaut redues ;rcay qrqal 6ueI lndgno ue0uep ue;dey urqrnllnlun lococ 6ue1 .6ueqn1n1ens uep Iulsrl utlelpledep ueleLoq epor 'pcax 6ue{ elupeaq r66ur1 uep lnd1no uebuap ,;e.lds npre6 rnle;aul ueldey uep stcuell utqJnlel uplltlerp 'urq:n1 edutod uelue;efuar"u lV 1 e, a66ued, e edrd uep r r 60u 11,16u e1,rEX".,fi,Y,"#3E 6ue[ 'eduod 1r4sr1 r>16ue1 dnmuad 1t>l6ueqLrLed 6uEnu o uee)inquad r6eouad eorf, ! ueunbueg OL Jepuersl ? lnrunued 6 6uo:opuEci 6ueqn.l t rbequadEdrd'8 seueuldueun6ueE Z lU'seUDuPnl)nplee I usdutluaduoroy ! ,re uelep tp uetr;e ue6uap sr;olprq r6taue uedullueu_r uep 1u1sr; e6eue1 fi 8,"Sri'# @ :npreg lnlun uel)itleqtp ledep 6ue{ urseut qelepp edu.lod urqtnl .e,{uueepeal r66ur1 rselebuaur 1nlun ye,{ueq qrqal del6urpeq rpeluetu ledep ,srcuet3 ulqtnl ue6uap rensas upp sn;dtns JXL? eduod ')iursads 6ueI uetelnd e16ue qalo repueyp le10urpeq >jeprl 6ue,i utqtnl bueA uesnrel oueqnl uep "nrrX""1i1u['r?i;; 009 urnursleui redecuaut ebburq lndno 1n1u6 (u.r 94 iunurs>1eu) r06url uep ,teseq I adrl (ra6reqsqg) uesnro] 6ueqn1 rre eOeual lrlOuequad edrg uep ueduuel ueqaq uetnles 1rca1 uep 6uer{o6-6ueIo6loq e^uuesnral 6ueqn1 ueldey urq.rnl (ii6uel edue, r66uq ueuo|al uplel )iulq e6euol pduod t)i6uel lulstr e6euat )iroueqaad U6uequad lelluo^ ueseueurod (LU 0S uep 629 erelue) 6uepes elupeaq t66u11 srcuerd utqinl utz8tzt90 HIV VCVN3I ISV'IVISNI I in '*resep ueqeg 'l " = --L*__-_r- eleo fi<- ir- e6ni ii e/q 0918 'lulsrl ueltlp utsot.tl e^ulelueq uep nquns ,npte6 1e1e| lnluaq adtl rpadas rulele ueepeey ue6uep utp uptenselueut tre e6eua1 rsegelsur rolereue6 utqlnl nple6 e^ulBsaq uep )jnluoq ,unouBquleuJ O (Z +, eped edrd letac 1e^ueq Lltqal ,pca1 eluuesntel 6ueqnl '(u 0ZB ! redLues) iesaq elupeaq r06u11 tnly ARSITEKTUR MATAHARI +u Dasar pertimbangan ekonomilah yang menyebabkan para arsitek dan pemilik gedung mencari sumber energi altematif terhadap sumber energi fosil yang konvensional. Terlebih lagi tuntutan ekologi akhir-akhir ini yang sama beratnya. Melalui pembangunan yang sadar energi, kebutuhan energi suatu bangunan perumahan baru bila dibandingkan dengan bangunan yang lebih tua dapat dikurangi hingga t 50% Neraca energi bangunan Manfaat energi : sumber energi tersedia bagi setiap gedung secara gratis. Di wilayah iklim Eropa penyinaran matahari sedikit sekali, sehingga sumber energi tambahan untuk pemanasan ruang, untuk persiapan air panas, untuk p€nerangan dan untuk monyalakan alat listrik harus dipasang. Kehilangan energi : Kehilangan energi suatu godung yang terbesar berasal dari pipa pemanasan melalui jendela, dinding, langit-langit dan atap. Pertimbangan untuk pembangunan yang sadar energi. Pada prinsipnya ada tiga butir, yang menyebabkan kebutuhan energi suatu rumah tinggal berkurang banyak. 1) Pengurangan kehilangan panas 2) Peningkatan perolehan energi dari penyinaran matahari 3) Sikap pemakai yang sadar untuk memperbaiki neraca energi Sejakpemilihan posisi gedung sudah harusdibuatsuatudasaragar kehilangan panas suatu gedung tidak begitu besar. Pada suatu daerah kecil yang berlainanan tempat ada beberapa syarat yang berbeda, misalnya dengan tinggi letak tanah maka berubahlah perbandingan angin dan temperatur. Perbandingan iklim mikro relatif baikpadalerengyang diarahkan ke selatan, bila tanah itu berada di sepertiga bagian luar kubah bukit. Bentuk gedung sangat berperan dalam pembangunan yang sadar energi. Bidang selubung gedung berhubungan langsung dengan iklim luar dan memberikan energi yang berharga kepada udara luar. Rancangan bangunan sebaiknya diperlengkapi dengan selubung. Yang diharapkan adalah bentuk suatu kubus atau kasus yang ideal setengah bulatan. Pemyataan teoritis hanya berlaku untuk tipe perumahan dari rumah satu keluarga yang terpencil 16\ Penyinaran global yang efektil untuk kelandaian dengan \4 cr berbeda dari koleitor (Nil;i ratalratd di Jerman menurut data iawatan meteorologi) , a 40" 30' E 20' t- 10' I : 9F9EE 'aEX99 <ov-d Ea;> 3o /6\ \9/ 3zo Sudut penyinaran P (ketinggian matahari pada 50' LU selama setahun untuk waktu yang berbeda) E {5x, /:5K p = Er / 6ADA '9,/D Y, { )D A t/ o,g dE UE EE ;: E ;62 o @ 100 Perkembangan lahunan sudut landaian o yang optimal untuk Jerman r?\ v/ Duapengaruhyangbekerjabersamaandalam2dimensi,yakniperubahan tinggi dan perubahan sudut azimut t0t 'sPued uebuPllqa) rOuPJnOuau )inlun )elaolaq reprt 6uer{ erepn uesrdel reOeqas dnlnlrp 6ue^ dntEl nluequauJ uroue-outputp uep eoel elPlue ro erBon uestde'l lEuts ueseueul -'ad dueptq ueOuenl te6eqas rsDunuaq lsPuedlp snlauau snlel 6ue,{6urpurq ur6urptulsnulueley! sntnl 1e6a1 nqLunsnlpnsrourlrlaouau:epora{ 6rle,{ ur'6ue t1idte,u 6un'sOu"1 lBp'tueqeteui6bLialueeun06uaS 'rsEuedrp uep ue)fse;nryrsrpue6uen: elppn 'sele uep qeMeq rp dntPI tnlel -ay1 ur6ue-6urpurp uep ecel EJelup ^ E rp eiEpn rsPupuau'Insettt 6ue,( ) ^ 6lt : rleLleleu reurs utOutp tutsnu UEH ecer-uaqlp 6ue'i oueprq rnlPlaur 1"J:frff#l*:,iliii| @ ueouep ourpueqas unrnueu, seued ueoue;rqay ^ (f, ,o OunsOuet,fiffi (O s #;;I\ L--\l \-) 'qeue1 6uuprq 1e1al mrnuatu affi' nv | *- , * "") \_-/ lnleradulel ueepeqrad uep seued ue6uelqey lleqeleu BbBuel ueeur (uPx\ejaq I6uEl) rsnlp uEJPut^uad qaloradurau lntun e{ueq buecuerrp ( $) qeuJnr nlPns 0ue1ur1 6ueduleua3 ^ - @ (uemPraq Wprl Iouet) 6uns6ue1 uereurluad qaloradtuau o-YY?'":li. ).11.Y1. 9y:4 qPuni :.&:,.r". nlens buPlurl DueouEuad @ 1111\lx ueun6'uBq upqeq uep seuBd updrurs elep uep uPElnu.lad deras er(ep' - uBunouBq uEqBq uEllrlruad (g 6uns6ue; uePun66uod - 'bunsbuel IEI ueeun66uad elep -'ueunbueq ueLleq ueLllltutod (z r6iouo usJeulluad 'ueqElELU reurs eluEtuel 'uBqplptu up.reurluad nple uBqelEu ulauoao'eler-elPr ueuelnq rnleJaduJoi ueaaeraq yOue; elrlel rsnlp ueiPur^uad o/oo9 euueueui ?AuEq E^u4lEqas snJnl IE6at 6ue,( elepuaf rsn;rp /A \ry uaeurIuad uelndurn6uad Inlun lmocqplppp 6uolas urpraq uep iptepuau uelOuuturtp 6uer{ 0uepr6 ,6. \!/ ''.) - ._l l'::'::' ::.:/ \: ::. i :.: ',,.7 .u,,,,,,,,,,I\",__. -.. u]rlll uPepea) (f 'nluauol rouel eped 6unlue6rel rur uralsrs eun6 ]Edal repEy 'ecex uaualo uep 1r6ue1-il6uel'6ulpulp PAulPsrur seued uBuPduJr^uad lpdual lntun nluaual qeurnr uPunoueq uouoduJol uEeun66uad ruEraq lrspd 6ueI ueqeleu roraue uErelptuad :JtsPd uEqeleu t6lauo ueeun66uod 'srruouola leprl Plalaq rur rselelsur 'eorenlol nles l]Burnr !o 'uel[spqrp 6ueA r6reuo elprq qolo urpuos dnlnyp sniEq rur E^e!E 'resaq 6ue,{ ueereqr;eurgd uep rsp}sanur elprq ue}npouraui rur ruolsrs 'ueqeleu roraua upqepur.lad Inlun 'E^ulEoPqas uep rselnurs eduod 'lndunbuad ll6uel'edrd uernlps elu;esru 'llulol uelelerad ueleunoouaur rueJoq lrlle 6ue^ ueqeleu: rbreua ueeun66ua6 :lrue 6uel ueLleleul rorauo ueeun66uod =r_-__-____ i 7o+,. %oor 15 --- 7 n .S 2r,r,,,,if,,,,,,,r,N r----1 LUE rouelor 6ulprq uEouuruar 77\ 3eur-r.l]eceuileq tseutquloy \9/ lrsed usp rue 6ue^ uBrlBleur r6.reue ueeun66uad erelue uelepoqrp ueqeletu t6iouo ueqalo.rod !reqeleur !6reue uEeun66uad 'ur6urp 6uer{ erepn urllr uep seued 6uBI le66u[ ]Edua] Lleloep eiElue e66ueAued rs6unl nlens re^unduiaur rur 6uenH eJeln aI uelqe:etp e^ulrEqas pcol 6ueI eleqec ueqnlnqal ue6uap tseupdlp leptl uep qepuar rnlerodu.ral uoqtp 6upI 'teledtp Ouerel 6ueI uBOuenU sturial E66ue^uod Buoz e ueqelPur r6Joua ueqololad 'Z le66u[ ]edual 6ueprq uesenpag 1 :qelepe elu6urluad uesele-uesPlv 'uBulEtpol r.lelaep uep le66u[ ]Edtuot qpraep ulelep rp ecel ueun6ueq ueleuecuolor.lJ luelpp tpeiaq ]B6ues uele senl 6uer( e;apue[ Oueprq ue6uop elnd ldel6r)ollO up]plas ol upltlelerp uElpunorp n;egas 6ue,( ueuerpel 6uen: uep 1e66uu 1edr.Ua1 6ueng 'sr6ol 6uEI ueouecup.r rsEstueojo niens unsnstp lBdep tuts upo 'relupl nele ourpurp e^u;esrul 'nluoual 6uEI ueunOueq ueuodruoy seued ueuedurrr{ued a1 6unsOuel ueJBUtIuod upp derosrp seuEd 'lrsed ueqeleu, rbaue ueeun66uad Inlun ueEuecuer !sesluebJO tI <IUVHVIVUII HNIX3IISHV uprepuelal lnjnuau ueqElPu.J !6raua ueeun66ued 'rsnr!p uereulluad uqndun6uad ,t@6ulEd 6ue,( 6uepqualBdrueu ru lnlun 6uep€ r€ uEsaeuad r6Eq rElep loualo)i tnlun e^ulEu) seql 6uBI sEued ulsnu upqelil reu6 uwun66u6d uolednleu .00 '(rl6Jeq rBdues.oue6uuruelue6uapuelqes6uEp!€ (uBqPleu J€urs eual 6uEIqeuru !s6u[dousln ]uaueu 6ue^ uFnu p)iBI) IEq 6u€^ uBqBlBU !6raua u@un66uednlens uEluoquil BiDueqes.og ue6uurua! ueOuep uBtqes 6uEptg redu6 "o€ 'urOu!p 6!eI nl6 u6nu uenqeuqsl6eqtal r6reue uBBUn66uad ualuequ€u .99 redu6.99 uB6uuMal !e6uap uEIEIss 6ueprB ueqelil ri\ \7 ARSITEKTUR MATAHARI -,J Rumah kaca : Penamn subkopis, kelembaban udara Eta-hla rehtii 40%- 65%. kadarzat asah yang lebih linggi, kemungkinan didiahi l 300 han dalam setahun. /6\ 9 /':\ syarat Penting untuk tidai pengaturan suhu di dalam bangunan kaca selama bulan musim Panas ^ (J) - lnstalasi luar. Pada musim dingin sedapat mungkin disinari malahari. Terhalanqi qedung tetanggatidak '"^ffi matahari Yang dipasang di luar eleklip karena sinar matahari tidak samoai ke dalam ruangan, tetapi Lubano ventilasi Yang besar \!.erroalkan Qro PerlengkaPan Pelindung sinar Katup venlilasi olomalas berlangsung lama karena our"r;;" ,\ lagam.ysjmpan".!91Y11:n931 /E\ e z tinsk"' Ars(;k Loc s/ *lJ"llxtL;:,"flfi":%1f1"':51 Rumahdikotayangmendaparsinarmarahari,kebunpadamusimdingrnunluk @@ tu@tu 6@% /a\ \t''l Kemurigkinan penambahan gedung pada bagian gedung yang diberi kaca pada saat gedung yang sudah berdiri -- /a \l/ Rumah salu keluarga dengan rumah kaca. Arsnek Bela Bambek, Aichwald o-@ f6\ \9/ Funqsi pemanasan dinding bagian muka rumah yang berbentuk segi tiga (yang lerletak antara kedua belah atap) Yang diPanasi dengan inslalasi pemanasan di bawah lanlai 12 Gudang l.Kamarduduk 4.Jalanmasuk S.Cerobongasap 9 kamal tidur 2. Kamar makan 5. Para lamu i.i;!i"i,u"L* -p-aun!G"i @ Denah lantai pertama. Arsitek Bemdt @ Oenan lantai atas (loteng) @ o.nuangte4a 10.Kamargantipakaian 11 Kemarmandi T.oapui eotong^n melintang 13' l amu 14 Kamaranak-anak 15 Balkon -@ -@ Denah: ...1 i \. rl 1. Gandkondor 2 Teknik rumah 3. Gudang 4. Ruang dl bawah lantai rumah 5. Ruang dl bawah lantai rumah yang lembab 6. Garasi rangkap 7 Alatpelrndungterhadap angin pada cerobong asap 8. RuangdepanYangluas 9. Ruanq duduk 10. Kamal makan 1 1 . Dapur 12. Ruang Hw 1 3. Kamar anak 14- Rumah kaca energi i I I GB oo 1 5. Loleng 16 Kamarlidur @ uantaiuawah-r@ 102 @ uant"i pdrta.a @ L"ntri 17. Balkon atas arsitek tim Perencanaan LOG e0t ueun6ueq uer6eq uerueqequed eped EUes !lpI BLuEued 6ue^ upllue6:ad upp rrJplep !p up6ueseuod eped seued ueselul uele[ ueselequra3 nuBA (c"9t'01.2 = yo) ueqEqustel lElsao uBp JnlP]adu3l um -eu-uBcEueq BpBd unu -l$lBU ueuBduufuod BUP-I f UBnlsS yu//v\ to'O JBssls sBuBd Jstwq BIBp npns w6uep Ftlutp qetoq Esrn sllaluF wqBq neE pJaulu luss uBqsg 6uBqulss @6ugp uB)lFnsqp srupq 6unpu[ed ueqpq pqel 'u!Bt 6ue^ sued lstueq B/tup uBunousq wqBq nqE @pp p owsdtp sruBq ouB^Ounputpd uBqeq BpEd (lu)/t too'oFysredElwqB,$p w)UnlunueuEIuFqelqBO (Z CI E + tz0z9rzl8 A'F uBunoueq E wFeq u,sdq uqowqulusdueu usouep Dilptpsrp uu 0t UU UU 09 uDFq@Lq B(,tEl Etspml JBnl 6u!pu!o Dta4/irr wsq$ oEuh6uBq uE!0Pg ilgtqtf$Uso)| 0't t'e 9'r 6't 9'Z t'8 /"la-qa 0', 0'9 9'8 t'9 !'9 8'e z'l z'l L,I t'z 9't 9'Z requgseo t't t'9 9't 0't 9'r t't L,A 8'E 9'Z t'l 57 Ie E6 0'e 8'! 9't z't 8'Z 0', 9'e L,Z 8't 9't 8't ,tas s os 9'e 0'? L'e 0'e 0'e t'0 ,'e t'0 6'Z Z,E 6'Z z'e 9'€ z'e UU t'e 9U e'8 6'e z'e z'a 9'Z e'8 6'e z't, 0'0 9'Z E'e 9'e 9'e t't r!9s tN fi IFEPEE)N lEluBdrg 0't t'e iprptsal BE z't z't 8'' 6'' 6'' 8't I'Z L,I L' t'e 9't t'e e'z I'Z I'Z 9'Z 6'Z 0'0 0'e g',2 z'e I'Z 9'Z 9'Z L,E t'8 9'Z L,Z t'z o on 8'9 9'E 6'e I,L 6'' 9'e 0't e'8 ,'6 t'8 L,L 6't 9'' o'L 6'9 8'9 L,C t'8 0't L,T L,' ,'9 t't t't ?'9 0'9 0't L,9 e'9 e'9 at 8', 79 8'9 8'9 e'9 L,L z'9 z'9 z's z'9 l.'9 8'9 e'9 6'9 ,'9 ,'9 6'0 a't i,t Its s os 6'' o't 9't 9't tryEEq qF16l uBlDrmt uwpsel FpEduEl 6'l l'z 6'l 0'? 6'9 L'9 )Fpt o'z L,I LI z'z t'9 6'9 6't 8'l t'z 'sy'r, uJBlep Ele:-eler ur6ue 8'9 e's upceur-ruecpr.ureq uelnpad;p El qpq ue1flEqadtp sruBq leurel ueur6urpuad >1n1un ur0urp nqns ueqnlnqal uelnluouau nUE/rA Eped u16u;pued 6ueng l'9 9't t'8 z'9 nlEleUos uereugr{ued seued ';sa1o; 'ueunOueq 'ur6urpuad ;eueletu seued e;nd uelueqradrp srueq elqn[ueleg 'O 90[ ueureleq <- 'efureOeqes uep 'ueuedurri{ued srual 'uenlequred euel nele'ueurOurpued eure; 'elepn ueralnyed ueqequalel repe>l 'nluoyal lnleredureg uep ueurOurpuad leuegeu rp sBlutl z't le 0'g z'9 l.'9 'ur1111 l't )FDO l,lN t'0 e'9 e'9 9'e 99 L'' z'9 6'9 L,9 9'9 9'9 e'e 9'8 O,L 0'E r'e ,'e t'e 6'Z z'e 9'e 6'8 9'8 6'0 z't 9'8 9't L,T 8'Z 0'e t'e IlnJqtuul l't 8'r N 6'' l'9 8't 8'e t't 9't 0'e L,E L'C t'? 6't 8'' t't 0'9 8'e e't o t't t't t't t't snlsnOv !Ff !unl FN pdv laen uBruqed uPnEl X ueledecey 0', l'e z'e ,eqouo t'e 9'1 8'9 BEG&sr OE sElB 0't JsquedoN roqueldas 6'0 8'e 6'Z lsa{rq( u;eylpnqua3 Ouegrsl ue6uedel (w'dc @ unqBl L,I 9'' @ unqsl /"lU.Bls ,€qu6so JequedoN Jeqouo r6queldes $lsnOv lna lunl FN udv L,I 8'9 lgPn 9'9 t'9 pEruqsd 8'8 8'e uBnwf ON N \u"f,rg qerB \ lop3J.q0 -oroelau uelEMBI qolo unsnqo 016 r- t96t El6uEl (unqpl OZ uElsp O!) C" uelep qBpueJ.t 6uBI : nDjBA lal erepornlqadrralUBgdel hplBlV NN slul€lo9 EleA uoras/ur':|E3'TL:ffi:I ! u009 r.ql A IJDI uat)nrqJDos esueq@(- ue6uep Ensas nlepeq rseygrsads'6unpu;pd ues(e1 6uesEd;g (c nele uesrdel ;6uesed1p nele uEXBIolp nele uauras lp 5loquolp ledep 6uns0ue1 lepg ueEunqnq:aq ue;6eq e>ll[ leled lnluaqraq 6ueI ueunOueq ue;6eq nele 1e3ed edrueq ues;de1 (q ;1;eq:ed 1p 0uns0ue1 ledep (epe 6ueI dele ues;de; lnseuleg dege Ulny (E e66u;qes edru uerlrr.uapes rnreqeqtadrp ledEp 'Jpnl eJepn Fepqlp uep r{8,\ eq !p nelE sElB lp rylopol ue6uenr e1;[ uep '(dele ue6upllxal lnseurre$ e[ulr6uel-y6uel uep sBnpedlp >lep[ 0ue[ dele '6ueru qemeq lp U6uel-U6uel elp'rneduellp lepl srupq ueqeuod upqeq pqal'(geanel;p lep[ ulnulsleur seued uesslutl r$.ls . e ue;s;leoy) @ leqpt uep pltu rnedruelau qopq 1ep[ '6unpe6 ren; ueun6ueq ue16eq uerueq€quad nBlB ueuue66ued 'pueyad ue6ueseuod eped seued ueselull lselpquau, Inlun uplnlunl cNvnu NvNt0NtoNSd l6uBl-I6usl 9'8 'urDurpued ft e otzr'toz, Nto p 0'0 )Ep* >lye1p uen>leqr.r.rsd sruBr1 Epuoq ellll g. uEp dele 6uBru qBABq z'e 9'8 't lp uedol ul6uv 'Zl. uedol (reOes) >tnlas ul6uv '9 ur6ue epeg 'I t Ol - g Oe- tA 6uepas u16uy 'y ,A- OZ lpnl ppEE 'Ol. I - 9 qeual u16uy 'g OZ - Lt lepeg '6 9 - t pqy u;6uy'g t-Z ue6uy upuy'7 Lt-tt tl - Zt Ouecuel ul6uv 'Z Z - | ueqe;.rad ug6ue uerl;y 'O' leny ul6uy '9 Zt - ol O ur6uereq ryp[ upepeay lo@flFusl uauaig upqnqelad'sAJ uelpp Eler-ela u!6ue uetedacay ' ru = O) (n1eq 1p;1-uenlaquJod-qppuer q1qe1 ueurourpued eped ueu;6urpuad) uenlequad uep ueur6urpued;eueleut ueurOurpua6 . 1 uelpequau,l ur6urp nqns uelp ueqnlnqol ue6unuqJod 6ueru ure;ep t, &EI funpqlsd lEt&lrlrf,ilfirx p(pl ur6ue ue6uuaDuad uep ueur6urpue6 'z %9 qlqol Euernq qelulnloq upqeqtualol lpquJal ue1;leuad uep nleq leueleu ue1e1 seued 'nll qelalas selrlenl lp 6uEru 09'0 uExrry€fu epes 'ueoueraued seued ,(|ji"lJffiff ueei(eqecued '(alnq lp ngu;d) seprl npl puorel ueDuellqey e1uel uep 1r6uep16ue1'6u;pu;p rn;e;etu seued qrue6ue6 'e lnlun nloq >U[ epBd Bleul 'uelnloqlp 9r'0 OB qspq Dnl sPpn dPpBqJol qBABq e)i nelB sqe €168ru lsqequsu '(dEle uB6uulwl InsBuel) lloEFUOuBl lslos! mel n€p ds€wr R3EI ueurelBtl 6u1pu1p ;lep rrc den rsesuapuoy .9 lpquol ounpeo !El@l i % 96 leduJps 06 iesaqss l[elal ueqequralol uep r,uEJ 08 lBdues Og eutelas del6uet ueuedutluad tnleladuel eped 'y 9 1'727 ueuedurrlued tnleredural eI y 9 l'gge ue6uoloured rnleredtuag uep p^ pqtp 6ur6ep eueur tp 'ur6u;puad 6uenr ue;ep rp uenlnqepuad urOurpuad 6uenr eduel ledac ueurOurpued ;6e1 ryIueq qlqal luly 'y"gi UeqZ Bulelas lEJoq ue6ue;lqey 'uelqes;d !p ueuedurlIusd uep ueu;6u;pua6 'ue[ 69 euelos gZ pdures %92 redutes;ue1er ueqequrolal ueGuep y g 1.'197 redu.res y 9 t'9ZZ nqns eped nele ue[ 61 ;edures g euplas %06 pdues %99 lllplo,t Erppn ueqequrolal uep y 9t'1g7 pdues y 9I'OgZ eped uenlnqepuad ueur6urpuad uB6uenr luepp p ue>1u;Ou;p;p re6es 6ueI dur6eg Eur6ep ueu;6upue6 'uelnpadqp 6ue^ seued qelurnlas 0z'0 5 e[.re1 nele edurod et;a>1 t, 6wru lslBqusu ouB^'U6@FU6@| uBp 6u!pu!p'q?ffiI dPpeWet lt6wt-r6wi uBp E. 9. t- 0l I ueurepq e **,riiiff3li"f#X r$@dtp IBp[ ouB^ 06i Lt r,d* F 08ts 00r /a \2 tr- (-T 7 Tefiporatr Edra yangdidtt$tksn K Gor&kdr (daa K€t6mbaban $ = 8€dan0 K= kuat da{em G= 274,15 - 274,65 I -271,151 273,15 06l*0 $da pewBRparEn 90 S. 75 15 hari 15 had 6 bulan 272,65 271,15 - 273,651 272,15 I S. - 80-85 80-85 274,15 - 272,151 S. S, u. 80-85 75-80 85-90 15 hari 3 hari 10 bulan I s. 75-80 6 bulan | S. 85-90 80-85 85-90 273,15 -274,151 258,15-255,15 I 283.15 - 274,15 265,15 272,15 - 263,15 273,65 255.15 258.rs s. | s.G. I MENDINGTNKAN DAN MEMBEKUKAN DAGTNG olo s. s. RUANGAN PENDINGIN Ruan! la 9 bulan 8 harl 4 - 10 bulan tergantung pada kadsr lemak I 279.15 - 250.1s - 100 5 - 10 hari 90-95 8 bulan G. s. 90-95 85-95 12 bulan 10 bulan K. 75 -85 274,15l| 24s.1s I 253.15 271,15 272,65 - 27g,651 I I I telur dalam ruang Pondingin I- ssuai '10 bulil kmM 272,15-2n,151 263,15 275,15 274,65 - 2s9,15 I - 2n,15 | - 2n,151 - 27s],5l -28o,15 273,15 272.1s 275,15 273,15 276.15 | - 2n,15 -279,15 276,15 273,65 272,15 273,15 271,15 - I | I I 274,151 272,65 274,15 -270,65 250,15-255,15 K. 75-80 S,G s. 80-85 80-8s S, 70 4 - 12 bulan 90 85-95 4 mlnggu 9 - 12 bulan 1 - 2 minggu 1 - 2 minggu 6 - 9 bulan s5-90 4 mingou : i : s. I nils,..,.. 1277,1s I 272.15 . jeruk manis pisang .. .. - 276,15 l27g,1s-27s,15 buah dr .. buah arbel buah cheri, buah bundar kec (memh, hltam atau putlh). buah p€m buah keil pada taneman b€rduri . . . tildanbuahilggur..,.. jeruk Iimau buah-buahan ymg dibekudan sari buah yang | 284.65 - 1272,ls | 273,1s - 274,15 I 273,15 -275,15 l rrr,u-rro,ru 1272,65-275,15 -278,15 l|275,1s kil l3 ls. ts. 274,1s ls. 1271,15-275,15 85 80-90 ... L,r.r,-rn.ru bush-buahan yang dikedan bunga pohon berbunga putily'ungu dan bunga l6li berbentuk Ioneng kecil bunga mawar , dipolon! hrnga yang sudah dipotong dari Pakaiil denoan pelapis bulu linateng tsbal dan pakaian dari wol KepmponO pelemakan su normal setinggi 2,5 m. J€fiis daghg 8- l0hari '10 Daging sapi tua - 14 hari 1.-80 I 6- 12bulan 1.. ll IS. ls. 90-95 85 85 90-95 90 I 2-4minoou I 3- l0minggu I g1-2bulan I minggu I { l-8bulm | 2-Sminggu I 2.4minoou I s-o min66u I 2-6minogu I 3-6bulan I t -2butan t* 90 85 85-90 80-85 80-85 -75 - 266,15 -270,15 275,15 tea, dimatikan........, 2s8,15-253,r5 tmg t€bal 275,15 275,15 274,15 : 80 90 S. 85 I 6- 12bulan I 12 bulan I I 9. . kulit..... Boti, tepung dan lain-lainnya mti maem-ma€m mi dan makaroni . , tepung . . . kue-kue yang sudah jadi . . ruag penyimpanan coklat. pacr-padim, kering ....., dan(sungai) Mcel Angqur Bordeaux .. da ..... 275,15 279,15 277,15 280,1s 279,15 prresperagrm....... Sopi4serer ruag pendingin rstoran . elalGepme@........ dad bulu Unaltrq halus (bulu tinatang teb3l).... 90 80 95 80-85 -12 Kalkun jantan - 9,5 -35 -25 -18 @ uber',2 12 6 3 Temperatur penyimpanan dan lama penyimpanan Pendinginan buah-buahan dan sayuran 271,15 26't,15 268,15 . -22 -18 Pada 265,15 K lama penyimpanan mentega dapat didinginkan 3 sampai 4 bulan, pada 258,15 - 252,15 K selama 6 sampai 8 bulan, pada selama 252j5K lebih dingin lagi selama 12 bulan Kelembaban udara relatif 85 sampai 90% Bejana mentegatingginya 600 mm, O350 sampai450 mm, berat50 sampai 60 kg. 283,15 - 2n,15 - 281,15 - . 1 5112 4 sampai 18 sampai 10 4 2 Pendinginan mentega 268,1 5 .... hlku dajam perpustakan - -10 277,15 275,15 273,15 265,15 288,15 penyimpanilGkrim.... Ruilg lintaff 6 hraltr Unten buatan, . - -'18 o 2 sampai4 membunuh bakteri (Kalsium hipoklorit atau kaporit). Untuk penyimpanan lebih lama lagi, pembekuan cepat dilakukan pada 248,15 - 233,15 K jika perlu melapisi dengan air tawar untuk menghalangi udara dan mencegah pengeringan Peti ikan 90 x 50 x 34 = + 156 1g -281,15 -279,15 -274,15 279,'t5 ru49 penyimpam bam( sandiri rumgbakmayat -271.15 -278,15 -275,15 273,15 276,15 Hal-hal umum 291.'r5-297.15 Syarat penyimpanan yang baik untuk material pendingin (273,15 K = 104 . 4 lkan segar di es pada 272,15 K dan kelembaban relatif sebesar 90 sampai 1 00% dapat tetap segar selama 7 hari. Waktu penyimpanan yang lebih lama dapat dicapai dengan menggunakan es yang 283,15-284,15 Anggur dari apel, gri buah aggur yang masih dalan @ Pinggang babi 9,s -18 _ oE buhn 15 I 281,15-283,15 Anggur dan sari buah Anggur (dari sungai) Rhein I . Lamspenyimpanan Pendinginan ikan I pakajan d€ngan bulu bina- pakdil dariwol.......,, -18 -12 I I 70 Tslt!€retsl psfiylmpena* eC - Daging babi. . Ayam botina I I 269,15 272,15 Monnya......... a kehilangan beratnya sedikit, bertambah kelem' disimpan 400 sampai 500 kg daging domba, 350 sampai 500 kg daging babi, 400 sampai 500 kg daging sapi, dengan tinggitimbunan l&Stulan I I 250,15 - 255,r5 Burgund : butannya, penggantian proses pematangan, kehilangan cairannya sedikit, kepadatannya dan keawetan setelah pencairan besar. Lama penyimpanan tergantung pada temPeratur penyimpanan, misalnya untuk daging sapi pada temperatur penyimpanan 255,15 K lama penyimpanan 1 5 bulan, pada 261, 1 5 K selama 4 bulan, pada 263,65 K selama 3 bulan. Dalam 1 m2 ruang pendingin dapat 6.9bulm 90 I dibekukan.. ringkan -75 85-95 85 apel, sesual dengan Tmmm 12 bulm 2 - 6 bulan 70 - I I Buah-buahan jenisnya sampal 6 minggu U Proses pembekuan adalah mengubah dan membagiairyang berada dalam daging tetapi komposisi daging tidak berubah. Pembekuan daging sapi tua pada 261,15 K, daging babi pada 258,15 K dengan kelembaban relatil sebesar 90%. Lama pembekuan : daging domba, daging sapi muda, daging babi 2 sampai 4 hari. Seperempat bagian belakang daging sapi tua 4 hari, seperempat bagian depan 3 hari. Pencairan yang tepat, 3 sampai 5 hari pada 278,15 281,15 K membuat keadaan daging segar kembali. Baru-baru ini terutamadi Amerika, proses pembekuan secara cepat dilakukan pada temperatur 248,15 K- 243,15 K dan sirkulasi udara 120 sampai 150 kali lipat setiap lam Keuntungan dangtr + trC) Penting : pendinginan pendahuluan yang segera, karena turunnya temperatur pada 281,1 5 K, menyebabkan penundaan pemasakan sebesar 50o/o. Lama penyinaran : tergantung pada kualitas tanah, pemupukan iklim, pengangkutan, pendinginan pendahuluan dan sebagainya. 90r t{puq stsnr pppd ounueoiel 6I g,q qruedes orr'? $,}ffi:"rXi OOOSI uelpnur 1e.req ue6uep gde e1ere1 6uoqre6 qenqes BJBpn pEp ueqequJglel lueueu uele uelemeOued uelep ure.re6:ry U"q/fy 0009-00Zrqeuelsenl ?u de;1es ug6u;pued nqns ueqnpqey e,o o*^ f,lBJiHBiJ 'lsqeqpp uereuu(uad EUBI nll EueJal qelo ,urese lEz uep e{eqec qrue6ued qap 1;6ue1 pelueur ueetuelel-Lurel ryuro.] + rnleredurel:urereo ue1rue1uEpp - " u,to^ Ttg,filfi,[,u'.}]'Sl"f,?tt ' ' ue>tnleqtp 6ueI iqefi Qroos-oor Q>t oos - ose 6>toos-oor "' " " " ugrnreqlpOueAuituetequlbo :6ueru eurn;ort rur denas uersr6ue6 uellnleqlp 6ue[ 6u;6ep 1n1un ueuadur;[uad 6ueng 'uleI rur71"yg97, - ledectal ueur6urpued 6ueng OO9'Ie - OOO.tZ ledec ueulOupued 6uen[ :ue1; u;6urpued eped ,ESBI €.recos ue16un1q:ad1p 6ueI u;6urp nqns ueIB ueqrunqay (eAureseq ue6uep lensos Bnl rdes qeOuelas g eduues Z) Z1 I . pdues 1 :6un1ue0te1 uep!:eq 6ueI sele tp ler raleu, deues ureleq r.r.r 9'6 edures g,g ed;d ler p6ug.seqeq rn[e; eped u Og ! redures OZ' ! sElE ;p gel eped lo.t oI le.l Uep IBrEf r.r.r g'7 edues e,z edld qe6uel e1 ;edures eIu;66ur1 'uJ 99'0 + :qe,ueq ;p lar eped edrd qe6uel e1 qe6ue1 IEp IErBn epnur ges g - Z nBlB Bnl ;des ledr.r.re.redes e nelp neq qruedes g Ounguefual uqefraq 6ue[ qe,ueq 1p lar releur de4es ue1e6 peq deges #{ly . (enl ldes leduraredas 9 - r) 6>l Oge enl ;des ,(qruedes 2 - 9 ,qnln Z/t e - e) 6I OOe - O9Z nEq'(6uo1od 9 - S) 0I 0OZ - 09 I ueluel eq-ruop :6uoto; 1n1un 7o67 pdures gt qnel 6uan1 ,lnseut ren;e1 qeleles u;6u;pued 6uenl ue;ep qeuel spnl zul deuos uegs;6ue4 -oso' t :lqou$raq qepu ueunoueq uenlequred OOTS1OO'9 :1e[ueq 1e16uryeq ueunoueq :1n[ue[q;qeg 6un1;q1p ledep lesal"p"O ueOunyqad ue6ueI 00028 t 008e9 I 0098e I 00eI I I 00028 00009 09ze 0s8z oota t 00, I 006 018 6 ue*'f iiY[t83,{i rlOu,p,i$lffi upulpuad ;:ery1y ;seplsqpdpg nqns 0e 9Z 0z 9t OT I u;6urp zv) ueLlnmqay ulEurpuad 6uenl qeuel senl uqnped;p 0ueIugOu;puad ;seplsu;pQno uep u;6utp nqns rreqnlnqel Eunlrq6ueu ue6ue6ed ;e6eqes lut lnluoq pqel uepun6;p -1qun lteq red ,ur761 gg reseqes Eueleq uerlue6red uep C o, + /oZ+ qlqol 0uernlrnlaedutal ueOuap lrce1 ueqesrued ueurOulpued 6ueru yniul 'uelnpedrp uele 6ueru elepn uetelnpad uep repeueut de1e1,lpe1rad1pe[.re1eq uls^eur nypiy\ plgqede nqns ueqnnqol tqnuourauJ l$un Jpsoq nlEpal ue6ueI qnrd;p u;6u;p nqns selrsedel ,6u;Oep u;6urlued 6ueni firirfi 1e16u;s qpe; e6nIeIunplem 'Iu]s!l ueJ!lE dpel ueleun6rp efuiequi 'nluayel snsel lqun :uBq rod ue[97 ;edues g 1 ueprrlledgp e[re1 q1ery1 'efuueusedal .ro1p1 uep ueplpeslad ue>pesep.raq ur6urp nqns uBqnlnqsl epeduep leseq q;qeg uegunglqed;p u;6u1ped 1e;y urnun 6upnr ueu;6ugpua6 . Dt E'Z redtues ;,7 elelue eluugOurpued rsele1su1 ' u rt'edu;rtued selsedel rur detes uref pcl g - 9,7 nele 6uosb1 Ouenj ue6uep uey6unqnqrp rru M9Z- OZ q;qe; Ouernl lolell ueqnlnqay C"9'! + redutes g.g, 1- :ueuedurr{ued 6ueng fiff; sse ue1oered 1n1un urourp n,rn. F,","1r'rt:iffirPi,g$t tedurcs OOa? qeuet senl zur depas u;6ugp nqns r6.teue uBqnlnqa)l ;edures 9'6 + eped /fy OOeg m+ - ;.req 9 g OOO9 r{Euel ;edures g ueroe.rad eure; s,nl ,f Orr"* ,"?,i,g"i nqn. ,Or"r" ,rqnp{5f, 3.91 + pdures g + :qequecal gedruel rlq uBlenqued ledual zul denes ur6u1p NICNIONSd NVCNVNH .uegpelpd qBtull sqrel uep rre den depel ues;de1 _ dnlnl ue6uep ;0unpu;1;p n1 se66un 4^ir'e nei rpelueu.r'qe'OecuJuJ lnlun 'uelnq g q;qe; 6uetq g"g1- eped ueuedu;Iued etue1 lpeluepe[uery.e,ro&3seso.rr#,Jrt"f llH"Trlyrff S*'I,ilffi 6ueI 1eleg :i ppu-nd-1pund urepp !p Iplei irtOutp 6ue[ uenlequre6 'ure[ 7 q1qel Ouern>1 s7r.u g pdu.rJs e.ripn'ueledecer; ire'Oue[ 2 euueq uleAe rolees Inlun uenlequred euJB-l .%06-99 lSBleJ BJBpn ueqequelsl uep C.9Z- q;qe;. 6uetn1 nqns ueuedr.ur{ued ,9"96 ueDuep ledures gg-l nqns eped ualnlequrey\ /+ uEuBdurliued ErrrBl '%99 llleler BJEpn ueqequrelel 9"g eped ueuedurlrtued :se Jtp urBlBp nelE 'tpr eped 6unpe6;p oTogg gedures %Og 1leleJ aepn uBqpquelgl uBp g.g eped se60un uelu;6u;pueq ,uen.lnq DuelBulq nBq dBppqrel eled uep qBpuer qnel Oue[ rnle.redrue] uelqnlnqureu e{u1eue1 JBpeI EueJBI ,uerunq Dueleup ueOuep BurBs-Bulesreq uedu;s1p uep uBlnloqlp rypg ueelegd se00u6 .lrBrl upqBquerer.repEy .psru o r - z + nBlB,rcer Bsru rZ r11J,3fi :;, EBil uqnleqlp 6ue{ uerunq Dueleun ue4edr.r.re1p ledep ( e^rjl60ulf .ueuedurlued u qlih g) qeuel sBnl zu de;1eg epeil g1e p;pes 'uenlequed nplem eped_1ptB EJBpn uBIErog .ptuet ittr6 sili rp uelndunl uelep ueuedu(ued uel0uepes,ueulOJrpueiiilea siqdi .e{unlnqepe 0unpe6;p.n1 6ue1eu;g uepp ;pelel qentequ,ed .nped q1ser.r.r nele snl6unq;p ueepeel ,dlrrre$lrcei rypu (uerunq se06un DueA uerunq EuElputq eped uel0uepes ,l1lnllp snJBq uBlnleqlp urnleqas (ue1nq lgBq ,lpe)t esn.r ,esn.r) reseq 6uir{ uenlnq Oieieu€ se66un uep uBnJnq 6ue1eu;q uellnlaqrueut uep uelug6u;puen pdues ley11pdv u,rnq ;elnurlp r66u;1 qqer nfiflf::;lHfr?"#3 .UBq/fy - OueI ueueduglued nqery1 OOO9 OOee qeppe qeuBl sen;,ur deges ueueduu(ued nlleneueles u16u;p ;0ieue ueqnpqey u;6urpuad 6ueru urepp ;p ueryndueclp ;pyderel ror9.r"Orq*'jl5rl uep lnleredurel ueOuequrresey e6e[ueu qeppe Oupued 6ue1 BJpr.lllourer! Cog.rnge.redr.r.relreq 0uel ouen.r urel*,r rrB"ritiffii 6ue[ e[eq qBpEM 'Usele^J-aptecse-] elec ;1nr1;6ueu N %Zl uBp ZOC %gg lep UlpJel 6ueI se6 rllsorule utelEp rnlel ueuBdr.uilued e lereq ueouel;qe1 eru.reseq uBlnq / q?reles ,^r,"({;il'Xffi; -uelnq urBlep eped pep ieseq qlqel eureyed uBlnq-uelnq llelep ueu;6u;pued ue;ep ueuedr.uri(ued n11ean eped lereq ueOuellqey 'uBJnlBS uelep tp pJepn tseueuleu uep uelur6ulpueur eJBc ueBuep uelnlelrp erepn ueqBquelel uelnle6ue6 .%99 - eg rpelueut erepn uBqequrelel elEul'Elppn Inseu n1u;d :eng lpleloFelJnlelelE.pqel sepel lelo.l urelEp J[nq 09e ue1Fpeq snqnl ned urepp elu;esrr.r.r 'eiepn depe>1 uesEulel eped yo g/ ieseqes BJEpn ueqequeley : / ue1 n d urn,,o o, n u,,ilr 1t333,iJ;1H:?$'H J,,I"'j i]5if ;1ed uelOuepes '6upey 6ue{ (zpquelqq3) BrEuec nrtel uep 1enq.rel B9d 'pqel sBuey uedr;es ue6uep uer6eq enp urepp r6eqe16u;purg '(6ue1rq 6_ueI [ed mqeslp 0ue{ ede) .;66ug r.uc t.,ge uep rpqel urc A' ;g 'Ouelued urc Ag qeppe Jnlel Oge lnlun upulJel leulJou [ad 'rlnq O9g uetFpeq 6uel 6ue11q OueI nep tnlal ooo'r, I = Jodsle led e/t oo I uBltsueq ouoqleo nleg'01 gI - 91, plol uep 6uoso>1 ;1ed leteq ruleI ,ere1 .61 eg O/ rlsaur Jnlel epBd '6I gO I pdures Og BleluB Jnlel onJq plol lerag rmq Orrl ue>ltsueq 6ue[ ;1ed urelep seureltp rnle1 ,rodsle 1n1u6 '6uoqle6 9 ! = rnlel elnl en6 'o1eu ut6utpued 6uen.r ;1ed 96_7 ,r.r.r g'7 uelnpedlpJnpl OOO'O I In1u1 'rnqe101gAZ- Ogl upllsuoq 'ru eyeu 'uelO gg - 99 e{ulereq lnlsl r[nqes Bue]e1 ,ur6u;pubd 6uenr,u.r I de[es eped u;sn; Og lnlun [ed gI - 91 uelnp'ed;q de;1es 'uc az x e9 x 9/l rllnq orrl = ulsnl ezi Inun ruc 8l elu;66uu upp rrrc gt reqel 'urc z6 e[u0ue[ued lnle] OOg Inlun [od 'zul dBlles (opq 6l ggy 4) rngel 9969 redures gggg : nleq 6ue1;q6ued Ouenl urepp lp ped ledr.ue.redes uelndunue6 'ue[y7 pdues g1 efuqn.redes nele qnued ped eped ,ue[ O [ + [ed ledureredes lnlun uEseueured euel .u;6u1pued 6ueru senl yo71, + Blureseq uenlequed ue16ue1q6ueul lngun 6uent sen-.1 .qBquel lpelueu qe6ecuetu 1n1un 'ulOutpued Oueru lnleredulel sele 1p 9og Uep qlqol rcnl rnlereduel e1;[ 'uellses!]BurllM BueI e.repn ue6uep uerlecued 6ueru uepp ;p u10u1pued 6uenl uep renlel ert^eqtp nUB,\ eped rseuedlp snreq rnlel ',u1Ou;pued 6uent ln;e1, le6eqes epuel uoqrp snretl tut Jnlgl 'cog + r{B/y\pq !p lenqlp eituinleJedluel 6uer{ ln;e1 uedullueu 1edua1 ueDuent qeppe u$ulpued.rn;e1 6ueng lnleg ueugEugpue6 r TEKNIK UDARA RUANG Gerakan udara terladi karena perbedaan tekanan atau gangguan keseimbangan akibat: '1. Perbedaantemperatur 2. Udara alami 3. Ventilasi terowonoan ventilasi. instalasi udara k-eluar dan instalasi udara masuk 'ventilasi paksa' serta instalasi AC oc <.q ie 66 ct DtN 1946 Jendela'ventilasi', pintu, 'o d d! -.) ll-l lnformasi: lkatan pusat sanitasi, pemanasan AC Rathausallee 6, 5205 St. Augustin 1 Pedoman perencanaan umum pesawat AC dan instalasi ventilasi DtN 1945 Kelembaban udara ruang : Untuk kenyamanan, batas atas kadar kelembaban udara terletak pada 1 1,5 g air setiap kg udara kering. 65% kelembaban relatif tidak boleh dilampaui! Aliran udara luar minimum setiap orang ms/h dalam bioskop, aula pesta, ruang baca, ruang pameran, ruang penjualan, musium, aula senam dan olah raga 20 m3/h. Kantor khusus, kantin, ruang rapat, ruang tenang dan ruang istirahat, ruang kuliah, kamar hotel 30 m3/h, rumah makan 40 m3/h, kantor ruang besar 50 m3/h Terorcngan pengurangan prcduk pembakaEn dah udara segar AliEn masuk udaE segar Kipas angin Venlilasi pengumng @ Susunanteknikudara lnstalasi teknik udara ruang dipasang untuk meniamin suhu suatu ruang. Oleh karena itu untuk setiap spesifikasi, faktor berikut ini harus dipenuhi. a) Pemindahan pencemaran udara keluar ruang; bahan pembau, bahan yang merusak dan bahan asing b) Pemindahan beban panas yang peka keluar tuang: beban pemanasan dan beban pendinginan c) d) Pemindahan beban panas laten keluar ruang: aliran iumlah panas pada tekanan konstan dari beban pelembaban dan beban meniadakan pelembaban Pelindungcaratekananpelindung: Caratekanandalambangunan untukperlindunganterhadap pertukaran udarayang tidakdiingini. Sebagian besar faktor a) biasanya dipecahkan dengan psmbaharuan udara yang terus menerus (ventilasi) atau dengan suatu pemrosesan udara yang cocok (penyaringan). Faktor yang sesuai dengan b) dan c) dalam keadaan biasa dipenuhi oleh proses udara termodinamis yang sesuai, pada ukuran tertentu dilakukan dengan pembaharuan udara. Faktor sesuai dengan d) dipecahkan dengan mesin aliran massa udara masuk dan keluar @ Sxema dasar suatu instalasi dengan "aliran rangkap gas" J26 P 5zs E e24 Ezs 622 yang bermacam-macam. 1. Ventilasi bebas Peredaran udara di dinding yang sedikit daripada dicelah lendela, pintu dan peti tirai karena melalui akumulasi angin. . . . karena penebalan pelindung panas pada bangunan maka suatu peredaran udara melalui ketidakkedapan lendela dan pinlu tidak mencukupi lagi, karena koefisien jalan lerusan celah pada konstruksi lendela pada umumnya ' (0,1 = m" h m (da Pa\ 213 Oleh karena itu penting dalam konstruksi rumah, suatu ventilasi yang dikontrol dengan perlengkapan peredaran udara dan penggantian udara dengan menggunakan mesin dan iika periu dilengkapi dengan usaha untuk memperoleh kembali panas.' Ventilasi lendela -+ halaman 163 @ - @ pada umumnya sudah cukup untuk ruang duduk. Jendela sorong menguntungkan, udara dari luar masuk dari bawah dan udara dari dalam keluar dari atas. Ventilasi yang intensif menyebabkan '. . . instalasi ventilasi sesuai dengan DIN 1 801 7 untuk kamar mandi dan kakus pembilasan yang tidak berjendela serta untuk memberikan lalan udara keluar melalui terowongan. Harus diperhatikan kemungkinan aliran tambahan melalui elemen ialan terusan atau kebocoran dalam lapisan bangunan dan jendela itu sendiri, Selanjutnya harus diusahakan suatu persediaan udara dari luar yang sedapat mungkin bebas aliran udara.' Pemasangan di dalam ventilasi dinding untuk udara masuk dan udara keluar menyebabkan banyak aliran angin dalam musim dingin. Lebih baik dipasang instalasi ventilasi secara mekanis (ventilasi perumahan DIN 1946) 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 .C @ Ja nskauan rem pe raru r udara r"rr'#ilJlll Ji ;; 32 :'#il,ii'";ffi | - Temerarur uda;akira Ltrasama dengin iemperatul p6rmukaan luas kelil nq t S6lah ilu drcvaralhan Lnluk Penunrlh t;]an udara denqan - aliran udara camPUran 3, c 0,3 € 0,2 3 o &,1a1 ssb€sar minimum 200 s - Alat p6raba ukuran kscePalan d6n9an sualu,allor lonslan s6b6sarmaksrmum2sdan karah€islik cosinus da am ked!a arah ahan yang dalang d 6 o Yang r€nqah dsrsl hilung kec6palan udara pada sualu rempal sslama wall! 16il6nlu - - Diizinkan KeceDatan mahsrmum, yang daoal msncakup s!al! \eliPalan nili, dan n lar lengah d€r6i hilung - Molampau h€c.palan udara vanq driiinkan saryar r0j6 Pada o,t Y 10% t6mpat pBnguku.an 4 25 25 24 26 26 rc 27 tama dan salu -_ L6bih lama g tF Tem pe ratu r udara I'"il""i'il" l'r*i:ll"?"I,l"'g"r"i1 qpgQotehkannya bagian aras unruk kecepai'l?! udara ruang yang fA !ry.? v menyenangKan s{a,awa.na ru an uo#**, -l_ l Udara l€r - 6 _e 6 a @ Stema pesawatAC. *, ; C E? €E aH d€ aq ii8- ;o t; <aE r": H! Eg .1 i E t; e r E E c e l 106 menil polaryauank*€palanvanglerus *oPdrclrycrreiErui LOI 'qepuar qlqag 6ue[ 'lDllpss 6uB,( Brspn qplunf BpEd uelpunOp EIUBq (losoroe lB^ psed) rseln1t1uoq uelorduos 'c 'uBrnde6ued ;pe!e1 :efiuue;Oniey'Iylsll ue6uap peued;p 6ue^ uedenouad u6uel nElB dBn ueouep gesnd rsBlPlsul 'q uegordures nBlB ueseupured ueure;e pped ueden6uad q6ue1 'e eluulel ueqesequred !selelsul 'nqns rnle6uad 6ueru uelep rp er(uren;a1 qeOecueur lge ueqeued 6ues nele plepn snJe Elered 'JlB depel 6ueI ueuoloqurad nple ueloquroued nele Oues ue6uep qndasrp 6ueI qseq '6ues ueouop ueInIBllp upEupqeled 'ueloldues lp.lec uep eduod ueouep uelBnq lncpl ueEuep sn;eq EJEces dnlnllp ,!p 'EJppn tcncued 1e;e gq (qernu ertueletq ueutl6unue>; llcal 6uBA lenl Erppn rB repaq ue6uap qgrepp !p Ulsnpu!-nqns rnle6uad lspplsul >lnlun) (,uBden6ued elBc ue6uep ueurburpued, yegueres Elpces rcncued lBlB u.rElBp !p lnlosqp 6uel erepn UBp rle JBpq uel;66u;ueu ;u1el) eluuelqnuelueur ueOuep nlueuel lel.etep eped pdues etepn uall.lrsrequreu ledep nqesrel erepn pncued lev 'ledet 6uel( uelel -elued eped 6uUeI npuel 6uel elepn lqespqueu erepn rcncued 1e;y 'uelden;p erec ueOuep ueufu;pued 'lt{BsEqileur 'gcncue11 'g 'erepn ueEuep uelu;6u;p1p 6uel rolesuepuol Inlun nIEUsq BuJps 6ue,( leg 'Ilsileq BrPns rsnlono EUsJpll 'er(uueun6uuq dele 1p 1;eq qnel nElB 'eluueunEueq uBp qesldrel elul;eqes u;6u;pued e:eueur 1se1o1 '(ueden6ued erec ueOuep ueug6u;puad) BrBpn qelo uelsnquaqlp rle upsnln qeluueued rsuelsur ueurluad uelqnlnqureu lnuns lsplelsul 'srurouolo ryp;1 e66qqas ;66u;1 elup e6req euerel 'Buerelrp etol qeil\eq lp ?lol .rE ueur6urpue3 'qBuel urelep eI lpqurel desereu ,lnuns JIE ue>pelqp gogl er(unleredtual e11[ lnuns Jte nEle EloI ueJnles uep:re ue6uep erepn ueug6ugpue4 'B 'seued urlsnur eped dolsolq upp ralpel 'ueroluelrad 6unpe6 uep ueeqesrued 1n1un 6unpe6 1n1un eOnJ'ue1eueqelp sruEq unqBl EuB[uBdas uelsuol ue6unl6uel upqBqu,elol uep rnlBledure] e;;qede BUElnJol ulsnpur 1n1un ueug6urpued elu:esep EpBd erepn ueulEulpuad 'e 'dese Ouoqotec lnlunuouJ Iepll qBpnur uep IFq q;qe1 eAup;pues uB:nle6uad ueu;16unuey 'unrurunle nele e6equel Duedurel ue6uap e6equtel Bdld nele 6ues qndesrp ElBq UEp 6upe6 ed;d seueured :e1st6eg 'seued tte uep le6ueq Jlp'qepuai upuelouoq den ue6uep uespuetuod 'c 'snOeq q;qe1 eluurpuas uernleOued ueury6unual 'seueurad leIutu uep tunq se6 ueleun66uau ueOuop suyolo BJBcas tseuedlp 6ueA IBV 'q 'sBlecu0l e{uurpues uernge6ued ueuq6unuel leped re1eq ueqeq ue6uap Euerpopos 6ue[ 1e.raq eIeO ;se;nry;s 'ueseueured lselplsur lntun 'B BJBpn UESPUEUTad 'Z '1s;6ued uaure;a uesgdel rnlelour rlpOueu 'uelo.rduras Inlpleu rselnryrsJaq 6ueI r;e uellordtuesrp u;6u;pued erpueur 1q '(u;6upued ereueu) pped 1;1eq u;6u;pued lselelsur nlBns llplos 6u;1ued 1se;nryrs rp '(ele;q roqel) '6uesed;p snJeq lnel rle ueqet 6ue,( rolesuepuol uqOunyl 'u;6u;pued lselplsur rolgsuapuol 1esrueu 6uel ';1sa:6e 6ueI rnsun Dunpue6ueu rnuns.tre qelede illel Breces l[n!p srueq eluln[ueps 'qeugl r.le,$Bq JrB uBsrun qBluueuJed ;suepu; u1[ uelqnlnquouJ Jnuns lselelsu! lre ueOuep rolesuapuol Inlun 'Brppn ue6uap ue1u16u1gp 6uel rolesuopuol nBlp rselnlrs rle nElB lnuns SBtrZ NIO ueOuap pnsas Ou;.rer(uad ,gltz 3596 ';gce1 eluleduel ueqnlnqel uep 'uere1a6 Ln) 08> 3509 9nf 9nl tnf 09> !50, v506 rspleFu! llFuoq lepll 1e6ueg 'eueyed 6uer{ ueden6udd sesotd p/'^eqlp uep q6el uellspsuopuolrp uerpnuol uep 'rselnlJrs sasord r.ue;ep snieuau snrel ue>ldenlp uep BprtuoJq unllll ueurBl qelo rlcuosqBlp le den lue>qu1Ouplp sruBq 6uel :;e pep 11que1p ;$eue seued r1e ueldenOuau Inlun rle upp Epltuorq -urnlu'l uBqpq ue6uBsBd ue6uep lsqrosqe u;6upued rselelsul 'o Ilsueq lepll leEues 'uerelo6 pllpes (rolesuepuol uep .lB ur6urpued 1ep losarduol ueEuep Ilduol 6ue[ ugseu gel6uetad) 'Irlorurerl oqrnl roserduol uJBlBp upEulpued lElE rsuepuo) 'p reseq 6uel u;6upued lesnd Inlun 'p1ed;p Oupes ldnro>l u;6u;pued lsBlelsu! uep 1eduo1 6uel u16u;p rle lel6uered Ouetelag 'efiuueeun6Eued uBue p6ues 'n60ue06ueu >1epp eluuerele6 uep ;{unq 6ueI 'ledual nlens rp u16u;pued lesnd :ue6unlunay 'eduod uernle6uad ueOuep dnlnyal lseln4ls ruElep rp nele qpuel qB,!\Eq ;p r;e ueupu;pued 'reseq qgel oue{ lsBlBlsu! BpBd '6uercg1p 966|, unqq lEFr.u 'l,lJ'{CJ 0unpue6ueu 'gy leairesed ulOupued relsrOer ue;ep ;p 6uns0uq Ouel ul6upued qpur nqns rnle6ued gesnd Eurdues lp 6uns6uel epereq ug6ulpued ulseur e1;p 'elup6eqas uep (773 'Zl 06> v508 e n:l oBr'v>99 zn7 99> 4Fa!48 n6F @?qr4-! Bts-Ber F{€fqF llp)l tnf Y dB&Ua] % $stuls 'lqap ,rpsx "V ei8u{ler u?qe9$ad B!IB&Iqd sB) seqeq eI 1e;e ueden6ued t) zZ uoeiJ nElE unceroq rypl 6uBI z] uoe4 u$u;pued ue.uec qelepe 916l NIO 6ueru ueerepnEued 4u:1e1 OZ-egA-AAn u16u;pued lselelsur ueOuap gensas 6uel qsarduo>1 u;6u;puad rsBlelsul '1e[u1ur rPIEq ueqeq ueGuep qereep rp ue>1eun6rp lertueq IEp[ nU Euaie>l qelo 'lerel ue16ue1;q6ueur >|epll delel 'urese lgz den uep p[ueq losoreB nele nqap uelEuellqOueu ledep erepn uetcncugd 'a 're0es e:epn uelpseq6ueu eluefel n66ue6tel e66u1qes qBquepeq e{uuereutacued eg;qede le>lOutueu uqe 'Iglsll Dugelued epedpep Jesaq qgol e{uerepn ueueqe} : ueg6nlay '166u;1 q1qel uotuepltp upueueey 1;ser6e 6uei( e:epn epBd lereryeq Iepll 'rlErnu nleq ErpeuJ B6req :ue6unlunay 'E3EI lpJes nqe sBuol pep Eupelued erpeur ue6uep sn;eq ue6uueluod 'p nyenrr Bped 'seued r1e ue6uep ue>lql$oqlp leseq e{u6uuBIuad 6ueru :uerDruey ';rce1 le6ues erepn ueueqel'l[E6au uBlenuueq ue0o1 ]Ead eped ueldepuelp sruBq uep upllspsluollp nqao 'sllelsorllele erepn 6u1re[ua6 'c :e6e;a! ueqeslurad nele snlBq uEqlsrequod 's[Errrolo Ereces uelqpreqlp 6uel 6unln6 e]ld Inluoqroq Oupeluad eEnJ 'ryeqeqred;p pdep XepB'ue6o1 e16uete1 ecel leras nele lllqal leros uep 6uuey ues;deg - 6uueluad sqv 'q 'pAu;ut nqe)l puoslp :uetoruey 'ulsnput 6ueru lselluar In]un EuqnJel 'slleuolo lselnllls nele eJepn OuueAueuJ >lnlun le[ulur pep;p 6ue[ ue6ol Oupeitued 1ege6 'e (os - s uernnq reseq)JEs€r nqsp *r r:JJffi:fi,"#ii m+ cNVnH VUVOn ytNxlrr 03 8nf 06r*i:oB u;6u1p 'Dl0ue} qenqas urplpp rp qepuar ueuprlo} uel||lseqp ;66u;1 ueledecel ue6uep den recued qelo :den recued ueug6utpue6 'l (t r,6 96> 3106 'ue1pe:edorp nqen eped ulsnpul qereep !p JllosUol lu! uBul0ulpuad '3y leanesed etepn ulOupued lele sI uplrlElp u16u1p 6uel t;y 'IEluaJas ueldentp uep uelenq lnqel ueEuep dnlnllp Feln>l.rlsreq 6ueI Nlo @ usouep renses 6ueque6ueu 1ez DulreIued sBls)i ue6usp uolpnsaluau lpdep qBpns r06uu EuEi( ElBr-BlsI lsuersl;e repell upOuap BJBpn 6uuBi(uad ue6uap ueyu;6u;p1p 6ue[ te ue6uep uelu;6u;p1p 6uel rogesuepuo>g npefi rolesuepuo>1 ueurOurpuad sgue[ edereqeq epy '6uenq;p sruEq .lolpsuepuol seued 'sluelsu, u16u;pued lselelsu! Bnuas Bppd rlv sEFl uelpp;6eqp erepn 6uge[ua6 CV lealesed upp !sel[ue^ Feplsul eped uJlzel lul ln>luaq sasord deqel r TEKNIK UDARA RUANG -ru 5 Ventilator radial dan aksial. Kadar efisiensi kipas angin yang baik sesuai dengan tujuan pemakaiannya 8G-90%. Sampai tel kanan angkut total sebesar t 40 mm WS kedua model itu mempunyai kekuatan bunyi yang sama, selain itu ventilator aksial 8. Ruang aparat Spesifikasi bangunan dan teknis keamanan VDI 3803. lebih keras; terutama digunakan di teknik industri. Untuk meng_ Perencanaan instalasi ventilasi dan pesawat AC sudah harus isolasi getaran, pondamen dilengkapi dengan elemen peredam. diperhatikan dalam perencanaan pembangunan pendahuluan, karena perencanaan ini sangat penting untuk rancangan bangunan JJ @ J \J/ dan konstruksi. / \ Ki.i ,0"r" masuk dengan arah sinar E$ Gffi 51 E/ nl l^l nl ral lriiirC Ruang aparat sedapat mungkin dekat dengan ruang yang suhu udaranya telah diatur, jika secara akustis dapat dibenarkan; sangat mudah dicapai, dinding yang dibatu, diplester, cat bagian dalam dapat dicuci, ubinnya lebih baik. Penyaluran air lantai di semua ruang dengan penutup bau atau penutupnya kedap udara, dan dapat dipiridahkan. Untuk sentral melalui ruang lain lantainya kedap air. Pada dinding luar pelindung dan penghalang uap untuk menghindari kerusakan air kondensasi. Kebebasan suara dan getaran penyusunan'rumah dalam rumah' menuntut spesifikasi yang lebih tinggi. Beban tanah tambahan oleh mesin di sentral 750 sampai 1500 kg/m, + berat tembok ruang udara. Kebutuhan ruang untuk pusat pengatur udara sangat Lubang ventilasi; a = membuka sendiri; b, c, d, e, = tidak b€rgerak; d = di kamar gelap; f = dilayani dengan tangan. tergantung pada spesifikasi penyaringan udara dan pelindung bunyi. Pada bidang dasar yang sempit dan panjang dapat diurutkan dengan tepat. Panjang pesawat AC industri yang sederhana+ 12 m Paniang pesawat AC 16-22 m Panjang sentral udara 4-6 m Lebar dan tinggi (ukuran cahaya) dari sentral instalasi industri dan kenyamanan : Lebar x tinggi sampai 20.000 m3/h output udara 9.0 m 3.0 m .l kenyamanan t keluar t i$ ^ Saluran udhra dsngan ruangan dsngan langrl-tangtt m6teng kung --''' Kisi udara masuk dan dapat udara keluar yang oapal dilalui dongan ponyorap debu (Q) Kisi udara masuk dan udara ketuar 6. Peredam bunyi Peredam bunyi di saluran udara menghindari pemindahan bunyi dari pusat ke ruang yang telah diatur suhu udaranya. Paniang aliran udara '1,5 3 m sesuai dengan peredaman. Pemasangan peredam terbuat dari bahan yang mudah terbakar misalnya pelat serat keras atau dalam kaleng dengan isi Steinvelle --r U vot 2081 "pengurangan bunyi pada instalasi RTL DIN 4109'. Perhatikan pelindung bunyi untuk pembangunan gedung di atas tanah. - 7, Saluran pengeluaran atau pemasukan udara Dari kaleng besi yang disepuh, baja mulia juga pelat serat yang tahan api atau yang seienis. Penampang lintang paling baik berbentuk segi 2H0.000 m3/h ouiput 40-70.000 m3/h output udara udara 4.0 m 3.5 m I 4.75 m 4.0 m ) sentral ruans Lorong pelayanan untuk tambahan pemasangan dan reparasi, 1,5 - 2 m. Pada instalasi yang besar, sentral pengatur suhu dan ruang pembagi pemanasan dengan lorong pelayanan bersama dan ruang untuk papan pengawasan sentral. Pesawat AC untuk kantor ruang besar Ruang besar diatur suhu udaranya dengan beberapa instalasi. Zona pengatur suhu yang terpisah di daerah bagian muka gedung (instalasi kecepatan tinggi) dan daerah terpisah untuk zona dalam-, tekanan rendah atau instalasi kecepatan tinggi -+ @ empat atau bundar, atau berbentuk persegi panjang dengan perbandingan sisinya 1:3. Busur sudut dengan seng diatur sesuai DIN 24147,24151 - 53, 24163, 24167,24191. Perlu pemeliharaan teratur. Memperhatikan spesilikasi teknik pelindung kebakaran pada instalasi ventilasi. Saluran yang dilapisi batu atau beton pada saluran tanah, dan saluran panjat lebih ekonomis dari seng. Saluran yang dibatu meredam suara lebih baik dari pada yang dibeton. Plesteran dalamnya licin dengan cat yang dapat dicuci. Peredam saluran udara masuk mempunyai sedikit massa, penyimpanan panas harus dihindarkan. Penampang lintang saluran cukup besar untuk membersihkannya (pengotoran memperburuk perbandingan udara). Maka sudah cukup, melengkapi saluran tanahudara keluar dengan saluran keluar penyaluran air yang dapat disekrup dengan rapat dan membuat lubang pembersih di saluran udara. Saluran semen serat (bebas asbes) cocok untuk udara yang lembab dan tidak mengandung kadar asam, saluran bahan sintetis untuk media agresif dan berbentuk gas. Kisi udara masuk dan keluar DIN 4740 tidak diletakkan pada permukaan lantai yang dapat dilalui (kecuali dl teknik industri dan dalam ruang EDV). Saluran keluar udara menentukan pembagian udara di dalam ruang, mekanismenya mengemudikan sinar horizontal dan tegak iurus. Tutup lubang udara masuk dan keluar, secara teknik udara harus sempuma, tetapi harus dibersihkan dengan mudah, kaleng yang ideal dipemisbakarO-G,, Pemasukan udara ke ruang perkantoran sedapat mungkin melalui iendela (masuknya udara dingin atau panas yang terkuat). Penghisapannya pada sisi lorong. Untuk teater, bioskop dan ruang ceramah pemasukan udara dari bawah tempai duduk. Penghisapannya pada langit-langit. Penyaluran udara tergantung pada bentuk ruang dan penggunaan ruang. @) - Contoh pelaksanaan instalasi pengatur suhu tekanan tinggi (sistim LTG). Gedung pemerintahan Dyckerhotf Zem€nt AG 60r tI unun EleuPl 'rslnpur temesa3 Unun lolElllua^ seuPuad u€u€lf 6e) l-lf^\ (y uEs€nuad ^ rl6uEl unun ,ry6ue1 Qp erEc ueouop ,"["ff:Xi @ uguPuEouad ^ rsbunl ue6uap uaunrlsul QQ uelntued uaunrlsul @ (dnlel trluod) z>, uEsnrel rnle6uad ltuaa Q9 unun'ursau torluoOuad ue1eldra6 unun ^ Q@ " 6) e:/ 'uPl,Pc eduot *nrn E 0 >( X N M X urourpuad ereua4 @ unun'ur6urDuad a uep seueuad ,,saf't \i9 ueqeq uErlP uEIPI ue6uBlrsrad up6uap seued relnuad lElV a qq uPqEq uEirlP uEtPl ue6uetrsred o uPouap sEUPd JPlnuad telv rre-den qeqn6ued tely @ v @ A IE talay Q!, rre den tenqued tely unun'rnle6uad @ @ U tr H H L/l ueinlnoued 1edue1 'eqerad 1e1y ecenc Eunpurlad rsry trY t3 ? @ e @ erepn uesnral @ lnseu 4) Y n ^ Q) Jenlal aepn uesnrel unun'(Erepn) di\ rnduecuad 1e1y V-7 unun 'aunlo^ snJP 6\ tetaluad/rnte6uad R.9 unun 'dnteY @ unun'r,(unQuepera6 @ unun'sl'pn @ uernleg > _* u!6utp uEseuBUad r= JIP lslElsul lrulal 916L NIO ue6uenr unun 'ErEpn uernteS @ l n n rl-l LB st a unun'r6eguadOuenE @ snre etered tely @ unun 'uesruad tetv @ EiEpn (6urr rG) \e/ -e6uad) qequatad IEIV PiPpn sEUEUad /E\ unun'ue6urreg @ lele'qeqn6u€d lelv / m -eued lEte (gtlualsrs) > )i4er6 loquls ll i-l l,t + E o t__i Z C unun 'lEp a 'ro1e1r1ua1 (@ 1-\ V o !66url ueuPlel CV leMesad '"_E 3: E; -> E q 5 ;a 3-- €3= Ed AK Ht Es ts; 3q <B 1E {g EF 3 ='3 o N !; E u dP -' a =:. e r oi Ex a 6 ; \]./ @- @ t-_l =E ! 9r" 6-f c q i '"^ ,Jil"J:: llts llffi rapunlas EPpn it\ilt rauud sepn rr-r- rndep r;n1un lsBlrluen lselelsul 'rseleqrp 6ue,( ualsrs lnlun lprluas rp reurud e:epn qelulnlrtsnpereyl eunduos 6ueri etepn ue6urpueqrad 1n1un burtuad 6ue,{ uetnln eped rtsnpeteyl'Butndu:as 6ue,( erepn ue6urpueqred rbeq 6uuuad 6ue,{ uetnln EpEd itsnpaltp qepns pJepn qeltunl euerey 'lsElnlrs eJppn ualsrs epe leprl t66uu ueuelal tsele]sul eped '311 6uenr rnlpleu uep 6uoto1 tn;e;aul lpnla)i EJEpn uplnles urplep rp nele 6uoro1 rp ueual butpurp tnleleu e.repn uedestqbueS '6uolo1 + r"u zL = 9 x Z ulElpp uBr6eq 'uelsrs Bduel u:nu,ttsleur ueunDueq ueuelEpay 'erepn ueurburpued lngun uLelpp uelbeq uPrlequel ualsts uelnpadtp qtqel EIII 'u] 9 + t66uu ueuelel 3y 1er*esad Inlun leutts)ieul roluBl uet66utlay 'selE a)t reluel Inlelau soqolauau: uep 'ei(uqemeq rp 1e1apa1 1e16uu 6urseu-0urseu 'Blapua[ sele rp ueun6ueq eynuL uetDeq buelelaq tp 6unsbuel nElE renl qErE al uprnles ue6uap 6uoto1 !p leluozuor.{ uBr6equad lolOuu derles eped uep Eueln erepn 6ueqn1 ue6uap leqer.u Ouesedtp e,{uutest6 I cNvnu vuvon vlN)3r I '6unpo6 reluel qEA / '6u[uad rse;osr uep ledualas uEsEupuad 'rselnlls txglsts Epe 1epr1 urburp urrsnu.r uelep elurseueureu uep lnseul etepn buueAueu'unqe1 de[as uernles uqqrs]aquay! leue; ue6uues ue6uap tenle>1 etepn elusele tp '1oduo1a1 nlens urelEp upsnalul uep rodtuol 'yeseuad 1a1e1 uel6unqe66uayr1 'lesaq qrqal urpsrprp snleq B,{usBueu]ed ueuale 6ue,{ 'qeleqas 6uenl uep rrlebueu e.repn :qppuar nlEuel ueuplal uplEupcuaJou lntun 'EJEpn ue:B>1nyad lBdrl !lp)i Ot - 9 ! qrqal 6uern1 eAuueuelel (leriutu 1ec epe lepn) 'dere,iuaLu ueOuap uo1n1elp lrbuBl{r6uBl uep sete qelaqes Ourputp uetbeq uelqrsraquaf! u g - e eIur66un 68z ueureleq e6nl t- 7997 l0A ,/psaq lndeg 0<- 'qeoual rp rselelsut Inlun leloutl pq rp ouenr rp 6uesedrp lerluas I lp)tOu[,l Eped plulpsrt! :CV lp,l Esad uep ut6utpuad tse;e1sur ue6ueseuad yngun 1e16ur1 reluel Of-/ derlas errl-err1 le,iueq ley6urpaq 6unpao !p 'r.uuJ 9zz - 921 o 1e16un ue6uop upun6ueq Xnlun lrpu erepn uErnlps '.rE uPp prepn Bdrd uBbuuel ueouep rselelsur B66ue^ued uep buedouad e60uer(uad r1ue6-nue6raq '1e4yar 6ue,{ erepn r6equrad edrd ue6uap uresrp !p ur Z - 9't Blopual nquns uE]nln eped 'uerela6 epe leprl 'leapr eriuerepn ue6urpueqrad 'repunq ury6unu ledepos r66url ueuElol erepn uernlEs nelp deiE rp leJluos '(ueurOurpued ueelnurad uogo6uaur) elapua[ rp learresad eped rsEsuopuol rre uelnluaqued upp sruJouolo 1epr1 urburpued uralsrs IEprl eIrI '3"91- 9t qeMeq lp lepll seuPd txlsnul ulelep utoutp tte lnleladual 'n 'erepn uerelnued uJolsrs edupl EOnf'ecenc ueepeal derles uelep 6uenr rnleredural eped qnuad ueseueuad urupluoru snreq sEUEd Jplnuad e lelv (gto l trtto rselnljrs eiepn) Japunlos Brepn uE)lqrsraquou lnlun erepn ueouues z t 60l' NIO uor.ld te redues 69 r[unq unun lselplsedg 'nqns rnleouad e;eue1 seueurad uaual3 ; leny 'l!Diala e,iueuatel 'r66ur1 neduepal uPuP]a] LIE/v\Eq rp Epe.raq 6uer{ ueunOueq qnlnles 'snlpq uebuues nElE nlnqepuod ue6uuEs uu6uap uelqrsreqrp lenl ErEpn Burndues p^ueJppn uEsenpod nele 13al Iep[ stDlEJd eJEcos ueJocoqa>1 qrqal lE4uas ueyurlDunuau lr)irpas Erepn qe;unp 'seued re>lnuad lele eped e,(ueq uernle6ua6 'rseuedrp qElat nzlp uelurburprp qe1a1 6uer( rre ue0uap uep e,iunqns rnlerp qele1 6ue,{ prepn uebuop leJ}uas rnlerp Ouei('seued relnued lele uep snsnql eJepn Jpnlal ueJltp Edld lErac uebuep (rs>1a[ur lemesad) nqns rnleouad elauPl seueuJad uauela qenqos epe elepual denes qE/v\Eq rc 'EJepn ru..l ! EpedllEp lplueq qrqal llEl Ogre + pl6uB6uau.r ledep rre our 'lErluas uBseuBLuad eped ruades ue edrd ualsrs qelo rpEfuo] urourp erepn nele sPuEd PJepn rseuodsuBrl e^ulrlEqos 'ruJnur JEnl erepn ue6uap rsel[ual Inlun PsErq 0uEI etPpn qelunl e/t + uqqnlnqulau r06url ueuelal cv le/\ esad ulnun Piecas rsEIluo^ uPqnlnqol pueiq lep[ 'sPuPd ursnu urourp P]epn tseuodsuer] nele urburp ursnur spupd elepn rselnryrs lnlun erppn ueqnlnqal euarel lncunur Jesoq 6uer( qepuer ueuelal 3v lemesed uern;es 6ue1ur1 6ueduLeue4 ! r66ur1 ueuelal CV lemesad Pelindung panas berguna 20' 10" 0' 10' I::uix:fff:ii'* vi\ Pnnsipterusanpanasmelaluisuatu /6\Turunnya temperatur gsuatu di dalam bagian bangunan satu lapis bangunan bagian plesteran ry-ll 1 e:/ 5 dalam dinding plesleran luar 0,7 0,015 0,30 0,02 = O,O2 4,22 = 1,36 0,87 = 0,02 1,34 o,12 0,04 luai 1/k '' 1,56 - 1 0,64 1/k Dinding 25 Perhrtungan nilai k bagian bangunan dari beberapa lapis: dinding beton gas 500 kg/mJ diptester setebal 30 cm A,A^A k. = lq- k1--a. ^Z- ,f tn langkauan kuda-kuda = 0,45 medan kuda-kuda = 0,95 **=#0,45+#o,es A, = 70 A. = - pl:tt"tun 0,056 + 0.83 = 0.89 "o A=80 a Perhitungan nilai pelindung panas rata-rata pada bagian bangunan yang digabungkan contoh: miringnya atap suatu loteng yang diperluas l- rn" Kenyamanan-pelindung manusia terhadap panas yang terlalu banyak dan terlalu sedikit . Penghematan energi panas . Pelindung terhadap kerusakan bangunan, yang terjadi oleh gerakan panas dan terutama oleh kondensasi uap air akibat pelindung panas yang tidak mencukupi atau pelindung panas yan salah susun. Mengacu istilah dalam DIN 4108 (Keterangan dalam tanda kurung bersudut: saluan dalam sistem kcal lama) Jumlah panas, spesifikasi dalam Wh ( = 1,16 kcal)1; Temperatur "C; perbedaan temperatur K (Kelvin, spesifikasi lama grd); 1,16 Wh (= 1 kcal) menaikkan temperatur 1000 g air sebesar i K Pertukaran panas oleh konveksi (pengangkutan serta udara) saluran, penyinaran dan difusi uap air, dapat diperlambat tetapi tidak dapat dicegah oleh pelindung panas. Daya hantar panas ,{ dalam Wmk (kcal/mhk) merupakan sifat khas bahan; makin kecil angkanya, makin sedikit daya hantar panasnya. Nilai sesuai dengan DIN 4108 mencakup kompensasi untuk penggunaan praktis; "nilai ukur tidak dapat disamakan! Tahanan terusan panas 1/A dalam m2 K/W (m, h}(/kcal) merupakan besar khas lapisan: 1/A - d/f (d'= tebal lapisan dalam m); lebih mudah untuk dihitung dengan perkalian tebal lapisan d' (dalam cm) dengan laktor D' : 1/A = d . D'. Faktor pelindung panas penting untuk mematuhi DIN 4108, beker.ianya temperatur pada bagian bangunan dan masalah kerusakan kondensasi ( -+ bawah) Tahanan peralihan panas 1/o adalah faktor pelindung panas lapisan batas udara yang melekat pada bagian bangunan. Makin kecil kecepatan udara makin besar 1/cr-nya; pada sisi luar bagian bangunan (1o") O,O4 (pada pelapis dinding cr -+ 0,08), sisi dalam bagian bangunan (i/o,) Tahanan terusan panas 1/k dalam m2KAV (m, hlVkcal) adalah jumlah tahanan sualu bagian bangunan terhadap terusan panas; 1 lk = 1 I ctt + 1 I A + 1la, (pembalikannya k - koelisien terusan panas - menunJukkan kehilangan panas bagian bangunan dalam WmrK (kcal/mrhK) dan berguna sebagai landasanlagi perhitungan pemanasan) Koefisien terusan panas I dalam WmrK (kcaUmrK) Nilai berbanding terbalik dengan tahanan terusan panas 1/k - adalah angka yang terpenting untuk perhitungan pelindung panas, besarnya untuk bermacam-macam kasus ditentukan dalam DIN 4108 dan "peraturan pelindung panas. Ukuran yang sama berguna bagi pembangkit panas sebagai dasar pengukuran. Ukuran yang diturunkan k-,r * w, = bilangan terusan rata-rata "jendela + dinding"; perhitungan dari bagian yang sama F dan nilai k dari kedua komponen: K.,r*r, = (k,- . K, + k*) : (F, + F*) k- = bilangan terusan panas rata-rata dari suatu pelindung bangunan, dihitung dari bagian yang sama F dan nilai k dari bagian pelindung dinding (W), jendela (F), atap (D), bidang dasar (G) dan permukaan langii-langit terhadap udara (DL) dengan memperhatikan faktor minimum pada atap dan bidang dasar. Fry+kg F6+ + 0,8k Terusan panas melalui suatu bagian bangunan: se;umlah panas mengatasi lapisan batas udara, sampai bidang dalam bagian bangunan udara ruang, mengatasi laktor pelindung panas bagian bangunan, mencapai bidang luar bagian bangunan; mengatasi lapis batas udara luar dan sampai di udara luar -+ O Perbedaan temperatur antara dalam dan luar tersebar pada lapisan tersendiri yang sebanding dengan persentase, yang selalu dibantu oleh lapisan untuk tahan terusan panas 1/k keseluruhannya + @ J-I untuk PELINDUNG PANAS -+ [I' Turunnya temPeratur sesuar dengan 1/k BekerJanya temperatur di dalam :agran bangunan yang berlapjs 1. Bekerlanya lemperatur sepertl O, namun gambaran bagtan bangunan ^ yang \acau {da,am uhuran suatu (6) v pelindung panasnya). Bekerlalya lemoeralur berbentuk linrer dalam semua baoian bangunan. Sanvah Contoh 1/tr, + 1/A + 1/tr" = 0,13 + 0,83 + 0,04 = 1,00 1lu,:1/A | 1lo.a= 13o/o + 83ok + 4a/" Pada suatu perbedaan temperatur A0 = 40 K antara dalam dan luar, 13o/" . 40 = 5,2 K 1lL 83%. 40 = 33,2 K berlaku |lu, 1la^ 4ok.40= 1,66 2. Contoh pada 1/n sebesar 0,33 sebaiknya perbandingannya 0,13 = 0,33 : O,O4 = 26o/0 :66ok = lok Di lapisan batas udara dalam berlaku 26% . 40 = 10,4 K berarti permukaan dinding sebaiknya 10,4 K lebih dingin daripada di udara ruang. Jadi, makin kecil pelindung panas iagian bangunan, makin kecil pula temperatur bidang dalam bagian bangunan -+ @, makin mudah k = 0.48 24 110 cn Hl7 pula terjadi kondensasi air. Karena bekerjanya temperatur tergantung pada pelindung panas dari lapisan tersendiri, maka bekerjanya temperatur itu menjadi suatu garis lurus, jika bagian bangunan itu digambarkan dalam skala pelindung panas lapisannya. -+ @, @; legalitasnya tampak dengan jelas lebih mudah. Bekerjanya temperaturpenting di sampinE inasalah kondensasi terutama untuk pemuaian panas bagtan bangunan + halaman 1 1 2. LIT depeqel q,, eq nlf,l*rfl:"ifffiffSflX u** l.drp Ep€ 608I snq BArp @n6ueq uapq nrp 0{iritp mal ?Bd fiu;1,i1 y9 1i = 1 sul* e,{ap np# qed qnlunuqr i,tuieqer usBiiupi uwnousq ua6uq ueda uq;prpeduru ua6tiep uolnpepp iodrp sed itut uffiFoy nls' B,(!p usauep rstutp ",r*o uotldBsp eruq 0unBrr.d uEFq BIIFFI,Btuulq sr8d 6ur,(-6!npu!pd-ualeq Bps 6ua,( urur 0t tsBuBdlp leptl 6ue^ ouBnr uBousp uBsBlBqJeq 6ue,('lrEuet.tr0ust uep 0ulputp 'qsual qare er u6uBl -t!6uel uep qeun: relugi qEAEq rp 6uBru }6uq.U6uEl 6Z'0 a ,, , t rBnl Brapn dPpBUel LIEABq uBp s?l? e1 6uanl rsel eI UU p uouq-touEi e Elepuef z lsBlos! BcB)l uBsldel nBle dB)louBr ecel uBsldq !eq!p UU 09 IDFIQ Bdrpl ufiutLrtu., &np .ulled uBqRq tBq€I lrplosrp ueunoueq nlens v sgued uqr{uepupueru-6rr^ ,;.lBT'ri8 V spued uplqEpurruou.r 6uei( ua;66urd rBnl ourpurp 09'0 e \ __ '"V+'V+uV+'V+\=V lnsBuJJet) U6ugt-Ioust ugp sBnlledrp )leprt 6uB^ dBlB 6uBnr qBmBq e I yrul /M 0rnurFlltur sxjEd u9stual u3!$lloo)l Hq,mouBQ uq6Be ! 6uer( dqe 6ueru 1n1un qpleqes Oulputp Oueptq r.tetepe senrreciib dubii Euolol r.uplpp rp Jenl aBpn ue6uep upselBqreq 6upA renl Oueptq IUaeq ,:nl! ugounuwod rxptEo -Bquleur (dele uBouutuel 9t'0 Og 1 uep 5 1:1, = *'5t uBeulBsJsd 09'0 09'0 0t'0 0e'0 unrp zz'o, **lt r-l3 ruBFp dtlv ue6un1ue6re1e1uelep*'yprpr-pr,rrpurq,.,#ri'f#'#.'r*r""1d#i l'l f- "rultirit < 0z'0 0z'r 0t pler-ela seued uesnJel u€lsgeoy )Enl oulpurp Inlun elEJ-ElEr spuBd uesnJel uslsllool upounllqred !'Z 06'0 08'0 00'r -r-auy :lnlusq '. *'l ue6uop lUnqtol renl 6u;pulp + gr'O 00'r 8Z'0 98'0 Joruou ueouop lBnses uplnluollp seued uesrual uolsllsol EOnl uep ry uep my 6uep;g 'v*\ ot't E9'0 01.'0 !'! t''l*\+\ 09'0 z9'0 99'0 69'0 e leqel srupq Hr?oo?; ueEunliq:eg :mllloq upBulBsled lnJnueu uBlntuoltp sruBq BIBJ.BlBl lBltN(t qJES ueun6uBq uE!6Pq uerueq uEp Eueppq ()t.ur6Y.sg'l -Bqtled uEp uEllue66uad 'Bu,eugd ueoueseuod seupd uBsruol uEsElpE e'! ..ir?.'.'ii3lr"o o)t uBunoueq lselequreu, 6ue{,1;6uep16ue' ueouep lse|eqrp 6upl Outpulp uBe)lnuu€d ueloeq qnO us),orr.O,o.q;Jl? qpurruleluel qp^ sq !p 6ueru tesep 6ueplq otitdi.ues fi'oV ueirnouxi JESep OuEplq pped qp-uJ 'seupdlp lep[ tlpuru tP]uel qp/ilpq !p 6uEru P{!r'uqseuEolp lEplllup^ qBtUru leuBl qei$pq !p 6ueru eped 6un1q;p leurru rEluPl ulmeq;p bueru lroupl-llouel nelp qeuel epEd ounuqtp rpsep DuPplE 'ueunoupq ipnl uprn)m qelo uP)lnlueup nl! oupplq :renl B.lppn uEouop upselpcusq {ep[ nlt ouBptq uExlesp ,upunoupq lesEp oupotF qd sBued tounpur[p 6up^ detp 116_uepl;6uep seng nele Oete seni oV uplep qploqss .lpsal elouEJ uanln pEp uplnlueup nll Etepuel sent :(dple elop^uel_'e_lspus[ n]urd 'qspue0 pieltuel senl ruberi 'lluelg ouEA.ounputled stdBl gBlE ldol nele setB ourled IouEl-Uoupl s€lE ldol e{ teduJEs ;ur 1r6ue1-116ueg sElE ldel pEp ,r.lpirBl ouEplq^splB tdol splE !p lelelol r.lp,l^Eq 6ulpd 6uei( 3r6ue1-16ue1 all[ ,ne1e qeuEl Dupprq sEle tder uep Dunllqto .upunoupq .rent u:f?sr:,ls,iB,ig?i I laqpl. tneduietlp rloloq {ep!l *'r1 ,l?-rtr, lerursleuJ (z'r uep Joruou) n/lr' lpllu laqEl utplpp uplusqtp 6ue{ seued uEsnJsl ustslfooy eu'rlorue'ueprrr"arrrrqrpJr'riilff T;Ti",?r?,Bt;l''r"dlPrHl uEounqnq) Ary Inrnuour aBuBd uEBru€l uelslloo1 rped lie1g;sidg t I L-o I Ald T L u Z'l ! sssojd lnJnuaul rsOlllsads 0't 8'0 9'0 ,'0 Z'0 +00'91+ BuBqus nlEp.q e.O.! lrua uunueu dqB qeFtol Inun uqn|9rod o .\ slu1agul 8186 Bpeqoq rluEnt u66Bq qwep uernlnoued epe6 d3fir",i"T*""?#*l luBA 'qnued lei6ull t6Bp EcEqes uoliln&p sruEq Z t Ed!6 f ! suBq BpEd uercne InUn qepq ,l 00 99'O t ril€'O > oy oY ueouep uuseleq:aq 6usi( 'Eurpurp uep r6u"aror"fB'oil uep lsBUed!p lBpll OuBI OuBnr depBqrsl ir6uerir6usi uBp Ourpurp'qEurnJ teluq qBABq !p 6uBnr y6ue1.1l6ue1 dBpB.+el qBmBq er uBp sBlB or"n, 0t'I ,i?llo',jr'j,X z \E !s!s o9'r r-{\ t requJED) 9t leseq€s ouBluBd qBnqgs uBouep uBlrBqL!B00ueu eIu al etap re)l6uBs rnlnq qenqos/",(u -usl nlurd lnlun Btopuol -qeuep 6uu,( 'usun6usg lnsBUiel rBnl e ourpuro a (y rul/rrl) lBrr*lt{Bur rEu?d ursnJat u5Flleo)l uernfugq r.tsfaag ulpussJal ienl upunoupq uptoEq tt t sUEt lnlun sEupd upsruol uotslleoy Z FqBI 'lnPdurpllp tepl Z loqel uplEp uelplelutp ,spued 6uel leuls1eur spued uesruel uotsgaol uelqppululoul 6up^ uqseupdlp 6uB{ 6uen: uep lpnl ueunEupq uerOeq 1n1un e1;[ ,rqnuauaur Ouepuedqp tstutsupJl seued ueEuepqsl tselpqujaul Inlun uElnlunl uEunouBq ur;6eq 1n1un sBuBd uBsnrol uelsuoor I svNvd cNnoNnSd rrorr,,r.rt'r?H,?!.l,BI 'lpuxou 6uel uelep:n3aedurel ueOuei udunEuiq'epeE (lslursupll spued ueOuelrqel) sEued uesruol lsetequeur lnlun tsotdtseOs , ueloeq eue1rue1 (qerec rnrE) ueunoueq ,rrorq u"E"lr6.6J,ld,ir:t33EBo gltBUl"$":3#3:il uaueqradu€ur ueouep elepuer rselueuo rrot?'":t (]Edluol lp delal lepn 6ue[ seueuiad ,unqirie . -uEO) u 9t rsssqos !s!s oueluBd nlBns uBouep I .ronrou ue6uep tpnses u,,llUnqlp srupq lstrusupll r.uelsts ,sedBd u,lslurJ !p ryades seued Ounpurged tre ue)tnluequJed)'uBunoueo uaopg Uep seued ueduJlAugu 'r-pndujetuol eped uep s;drj1 edeteqerj (uBIJBqure66usm lBp[ z iequBe uBp ! req t"'*rl ;. lsEl[ue^ iBl6ues rnlnq nlens -qeuep 6uB^ 'uBUnOuBg oz'! oz'l 0 '(dBlE uB0urJrurel lnsBulel)", 1r6ua1.gi6ue1 uep sanpodrp lBp[ DuB,( dBlB OuBru qBmBq rp xbuel-i16ur,1 1 j'J3:"r1?rir'"i ., - rpnunduleu Due^ ueun6ueq uB!6eq Bped urpueget uBird6r ueunsns _ 'sEupd uE{qepujure^u 6uel uetrF6uld 6ueprq epild bluuet6eq -ueloEq uPp (ltutd 'Btopuet 't!6uet-u6uBl '6ulpulp) e,(urbuirrreoueur 6ue^ ueunDueq uptopq seued uesnlel uolsueol netp seued uparugl upuEupr _ :eped 6unlue6le1 6ueru nlens seued 6unpurlej ueur6urpueduepr"rrr"r:i'lorltu#3fl EAUlpqup tpoPqes uEIesruoI"%?ALY,'&,1il:3l,tir!,;X,?l8upp ulfl)il ueto upylBotyBto oueA ueqPquoto{ qrypEued depeqel ueun$ueiq prtrlgriol $rinpririrdb s;ue16;q 6uel 6ueru urll! nlpns euer6t ruhu6uedupleu€ser _ Inlun oullued ueun6ueq eppd seued 6-unpurra6 'eutrbu Uep uet66q ieOeqes ueounllqro0 saso.l0 uEp ueqequolsl 0unpurled s!utal xoxod uets[sox ueo sEued Io{od uotsllooy .rurDlt qelo ue)leqr)telp 6uBA uecieciuretei 6unourreil nlEns lnlun uep seued ueuedu.r;Iued ueii'siiued 6unpJrged lniln lnlunieO uep rselulsods uelsnurueu ,e{tiuenges - ^ uepreseq uerlbeibueir lur uantetea epedseuedounpuled-(ue6eres6rJf '.i,f"'iirl?',?,,,lHurB:glruq,1oHig puoN): g0t, 1119.Ounqnpueu ngr uernlerbj .zeoi pen.rq'eg rzle66uelidr (a sBueo ounputlod - seupd ounputled uBrnlaed) 6unpe6_6unoe6 eoBd roous leruor.lDueu 1nlun seued 6unpurled nlens reuriEueut uernterbd r.lBtbpB ?g6t.I.t letes nlepeq qer 6ue{ tlnun _rn[un1e6 PELINDUNG PANAS Dltusl uap alr Uap air yaitu bentuk gas dari air, teriadi karena penguapan (pada titik E Bek€rianya lefrlPeratur l: i40 : tr30 udara.) Udara hanya dapat menyerap sejumlah uap air tertentu; makin panas udaranya, makin besar pula kadar uap air yang teriadi. Persentas€ 4 920 Kadar €ro k.rembaban udaB,maks,mumy"ns munqkrn - 10 0 10 20 30 40 rerperaturuda,(oc) Esr Karena bekerianya lemperatur fl?"ofrii.ni?l"oi:no'"?"t"fifl maksimum dari kurva udara, /-i\ (], Kadar uap air udara pada lembaban d;; vilg rerarif bbroeda /A I^11Y3-I"iIYI:n. dan kurva @ l""Elll"i:fJT""'J:,:.iifll,1l .. . . .483333333333 ooooool loooooo aaoaaol-Ioooooo ..o.oal ......1 ..a.offiooooo oo..ool loo...o ^ (3) v didih) dan menguap (pada sotiap temperatur karena perbedaan tekanan); untuk m€ngubah ke bentuk gas diperlukan energi, yang diambil dari lingkungannya (t 700 Wh). Uap air di udara yang tidak kelihatan ('awan uap aif merupakan butiran air yang melayang di 133:333:3:33 l3:333333333 ooooobTT33333333333 Perbedaan tekanan uap relatil 6 v (perbedaan tekanan bagian uap) antara sisi-sisi bagian bangunan Tekanan bagian uap Perbedaan tekanan uap absolut (perbedaan tekanan udara) anlara sisi-sisi bagian bangunan. udaE ("C) 26,9 40,9 62,3 88,9 125,2 173,9 238,1 323.0 - 12. - 15" - 18' 33,5% 25% 30,8% 23./. 2g.4yo 21t 17,,4"/. 16,20/" 15 % Baoian laoisan balas udara maksiQy' mu-m atau sampaike batas uap ("t'') Bagian dalam uap air akan berkondensasi meniadi air yang mencair; sehingga teriadi juga secara dekoratit 'embun' pada lembar beruvama merah muda. Oleh karenanya, orang menyebut titik temporatur, yang kelembaban udara relatifnya m€ncapai 100%, sebagai tltlk ombun s€tiap campuran udara uap air. Tekanan udara atmosfir sebosar 1 bar atau 1000 mbar (uga disebut hekto Pascal); pada suatu campuran udara uap air menghasilkan suatu tekanan bagian uap air ini. Tekanan bagian uap air atau dongan singkat tekanan bagian uap. Dengan cara praktis orang menggunakan -, tabel @, dengan demikian p€rtimbangan difusi harus digamba*an l€bih konkdt 'l g airlkg udara=). Perbedaan tekanan bagian uap lagi (0,6/mbar -+ @ hanya kadar yang berbeda pada molokul uap air pada tokanan (udara) total yang sama (kebalikannya: pe.bedaan tekanan absolut dalam arti ketel uap -+ @ misalnya dalam gelembung kulit atap -+ halaman 77 dan seterusnya). = Juga tekanan bagian uap yang berbeda berusaha untuk a\ Tekanan bagian uap air dari udara monurun, kelembaban udara relatit meningkat pada kadar uap air yang konstan. Contoh: Kadar uap air udara 12,3 mbar udara 20oC; 12,3 mbarl23,4 mbat = 52"/o udara 15oC; 12,3 mbarr17,5 mbat = 72"/o udara 10oC; 12,3 mbail1'2,3 mbar = 100o/o Andaikata pada contoh ini tomperatur udara monurun terus, maka ukuran ini untuk data kadar uap air udara seperti di atas Tenp€ratur KelembabahudaErelalif udaE mksimum kPnf jumlah maksimum yang sesungguhnya dikandung oleh udara, dinyatakan Oleh kelembaban udAre relatit. Jika temperatur Udara Bagian dalam menyeimbangkan dengan difusi, dengan jalan menembus melalui bagian bangunan dan lapisannya. Lapisan bagian bangunan melawan tahanan difusi mereka p.d. (cm, m); jika tebal lapisan udara, yang mungkin mempunyai tahanan difusi yang sama menjelaskan, maka tahanan itu dipefiitungkan sebagai produk dari tebal lapisan dan angka tahanan difusi p (-r halaman 115 + 116) Pada ditusi timbul suatu pefuedaan tekanan bagian uap di dalam bagian bangunan; analog dengan bekerianya temporatur, perbedaan ini torbagi atas lapisan tersendiri sesuai dengan bagiannya pada tahanan difusi total bagian bangunan. Iapisan batas udara dapat diabaikan karena lebalnya yang tidak seberapa (bagian luar 0,5, bagian dalam 2cm) Contoh: Bagian dalam 2O'l5OTo = 1 1 .7 mbar bagian luar -15"/80% = 1,3 mbar Perbedaan 119 = 10,4 mbar - 14 ^ '7) - Tekanan uap air telap di bawah kemungkinan lekanan maksimal, tidak ada cairan dari uap yang /a. !!, mengembun Bagian lapisan batas udara yang terialu besar karena pelindung yang terlalu sedikit; cairan uaP yang mengembun pada dan di.dalam bagian bangunan. x = bagtan laplsan balas udara maksimum. Dinding 24 cmHLZ, p.d 4,5 Plesteran 1,5 cm, p.d 6. .24 1,0 =1OB = cm 94,7olo.105 = 9,8 mbar 1,46j#ft3y;.105=0,6mbar Contoh dilugi Untuk menghindarkan kerusakan bangunan, harus dihindarkan kondensasi di baghn bangunan. Kondensasi akan teriadi, apabila ledar uap air mungkin lebih tinggi dari pada kadar uap air pada - temperatur yang mungkin terjadi. Dalam contoh O @ bagian bangunan termasuk lapisan batas udara digambarkan dalam ukuran pelindung panas (bandinglen d€ngan halaman 102); garis yang diayunkan adalah kurva - dinyatakan dengan bekerjanya temporatur yang berupa garis lurus) - tekanan bagian uap yang mungkin maksimal. Yang penting menghindarkan kerusakan. T* +15 l i,o . +. 6\ \, Faklor bantalan = laniakan kurva' iatuh keluar: baik! trA \!/ Rangkaian lapisan yang salah: Iaktor bantalan = tanjakan kurva, naik keluar: cairan dari uap yang mengembun di dalam bagian dalam bagian bangunan Pelindung panas yang cukup Dalam contoh O bagian bangunan yang bedapis satu tanpa kondensasi; dalam contoh @ terjadi cairan uap yang mengembun pada pemukaan bagian dalam bagian bangunan, karona bagian lapisan batas udara tampaknya terlalu besar. Lapisan batas udara tidak boleh melebihi suatu bagian X tertentu pada tahanan panas 1/k. + @ . Lapasan yang benar Kecenderungan kurva ditusi bagian dalam sodapat mungkin menaniak dengan tajam, sedangkan bagian luar berjalan dongan datar -, @; jika tidak terjadi kond€nsasi -+ O. Kelandaian ini dinyatakan oleh laktor lapisan pl: di bagian dalam angka-angka tahanan ditusi yang tinggi, saluran panas yang baik = faktor lapisan yang tinggi pl,; di bagian luar angka tahanan difusi yang rendah, saluran panas yang buruk = faktor lapisan yang rendah pl,. . Panghalang uap peda tompat yang bonar. Jika suatu lapisan yang menghalangi uap terletak di sisi luar, maka tetdapat perbedaan tekanan uap yang menyeluruh; hasilnya Penghalang uap tambahan.pada Penghalang uap Pada sisr yang ^ ongin: (11) cairan dari uap yang mengdalam bagian bangunan embun - 112 ,^ sisi yang panas mencegah pe02) ngembunan cairan dari uap. x = panas maksimum pada - pelindung sisi bagian dalam penghalang uap J ();iika hal ini mau dihindarkan, maka di bagian dalam kondensasi harus dipasang suatu penghalang uap, dengan lapisan sampai ke penghalang uap tidak boleh melebihi suatu bagian X tertentu pada tahanan terusan panas total l/k (-+ @) el'l 'lurpgs le6ues ueelnuuad Senl UPInIUSUOIU lnlUn UPnIES ;1 dBnbs seued ue0uan6uad 'sPnl \9i qlrie1 6ue{ seued lBqureq6uad 'rnuel ualnluaqued uep unque6ueuu 6ue,( den uerrec 'ueunOueq ppns rp lpelal uele rle1dere1 unultutr! seued ounpurted ueouep ourpurp epe6 'relep bueplq lp epeduep r66u;1 qqqel lnpns !p etepn seleq uesrdeg Ounpurled 'nlr upp urelas :spued ynseul ue1trle6uoul uep lrca1 6ue{ tuelep uel6eq Oueprq nlens ue6uap uedepe4oq seued ueyuaqulaur uep sen; 6uer{ renl bueprq nlens @ lunq Eppd se}e !p uetleleAurp ryedes Irlecpol BuBs rp unueu 'seued 6unqnq6ued nlens Inluoqiloul O €ueun6ueq:en1 lnpns nlens e6nf '@ urelep uqleqtpadrp r.unurn qo1uo3 'rOuelnlrp lntoq-lnloq seued lequeq6uad'erley1 'ry1 seued uesnJal ueueqel pped B,lBpn seleq uesrde; uerOeq uep In71 seued ueqrpred ueueqel'ueDluap ue0ueg 'lp6ueq erepn ueOuap uednruad 'Ileq ueouap seued ueilelueqoueu seued 6unqnq6ued 6u;1g1e1es 'seued 6unqnr.l6ued urepp uer6eq 6ueprq reseq:edueu ue6uop rpefuol seued 6unqnq6uod ol sBued Inser! UBJlle UBIlBue) (uBelnuted er(usenl uelnl -uauou lnlun uPnlPs dellas iPsaq 6ue^ seued ue6uetn0ued) unqua (VJ rte tDBlel sent 6uBr( seued lEqujsLl ^ - -bued rent uBrbBq uee)lnuuad epBi uJPtep uPlDeq ugPlnuxeo PpPd renl uE,6ee (V[ seued uesnJol uBueqel eped eJepn seleq srdel uerOeq uas:ed uelep 6unlrqrp e1r[ 'un:nueul seued 6unpulled ue11eue1) ,;en1 uer6eq B^uur6urp,, depeqel 6unpurted uesldel uenlueq ue6uop seuEd Ounqnq6ued rnleleur seuBd uBdBrar{ued ua6uern6ued ue6uap uuounw'ue)pllpulp srueq unqrra 1;, uelEp uprDeq lrbuel-llouel 'O"U"l)Ep!l eped f\+/ unqua ,tp rpelal tenl ll6uet za. uelep ueerlnulad eped \y/ -1r6ue; @ seued lequreqouod uielep ueroeq oueprq rnlaedurel '(elure6eqes uep rnuref uelnluequed) uelOueuelueu.r lepu 6uel leqDle uEp 6 ueun6ueq ue16eq ueelnruJod eped uedenOued ueryepurqOueur 1ngu1 (O Oll r-) seued lequeqOued re6eqes e6n[ de66uelp snreq 'eueqlapos slopuol ln]un :lrcol lrlela, seued Ounqnq6ued eurelos 'lyeiog 1epr1 seued lequeq6uad euerel ueseueulad reseq uelrpue){ '(@ lot <-) ueden6ued lpelet tedep uglllurap renl ueroe8 ue6uop 'unlnuour seued 6unqnq6uad uelep uer6eq uee>lnured rEnl Itn)l rnleradurel eleur 5lleu Elepn seleq sldel ue!6eq seupd uesrual ueueqel eledns re6y 'llcal qlqel 6ueI seued 6unpu1lad - eIu6u1gl;e>1es ue6uep uelOurpueqrp - ue6uep ueunbueq uerOeq qeppe sBURd 6unqnq6ua4 ;erepn depal nleles srueq tuegep ua;6eq ue60ur6 'den Eueleqbued eduel ueunbupq rslnllsuol rEnt ulny 6ue1e1aq ue;6eq lseqlueir ueqrp 6ue{ iPnl lllnl uEDuap llseu/ oulpulo 61 v 6uer( den depa>1 1t1n1 ueOuep dely renl 75 r.z ue;eP.er6eg uaalsald - rpedes qelepe uelep ue16eq ue66urd eped srde;-srdepeq 6uel ueunsns 'len1'uer6eq ue66urd Bped lsesuopuol rpehel uep lesaq nlepel den uerlle lepll e1;[ euerel '(u.t OOt = dn]nuel 6ueue: uelo>l eped) u o! = urelep uerbeq ue66u1d uep p .d prepn tsnltp upuEqpl ueouop (den oueleqOued ueouep ueun6ueq r$lrulsuol <- ueunsnluad) uunou, nuad den ouegeqouadTueueqeuad 'llcol 6uel( uEBpoqrod Inlun ('erepn eIurenlel uep lnseu BJeluB %o! unululr,u upepaq.lad) r66uu ueepeqrad euelel rsounlaq Oueyegaq ue16eq lselrruan iuc 7 = ledruel deues eped 6ue1eleq ue16eq dBlp qenqas Eppd rspsuapuol rsel[uen 6ue1ur; Euedrueued :ueleler(sre6 'den depel 1lelgr 6ueI Jenl g <- 6ue1elaq ue16eq uB6uep uBun6uBq lslnrlsuo) (efiusnreles uep OB ueueleq:e1ep dele <- dele lrlnl qB^ Bq rp ue6uequlegel uesrdel :ue1rleqe1) 'eIueun6 epe leprl rur uesrde; qslo us)t€pue6edoldrp 6uues 6ueI .ueue>lel ue6ueqtu;ase1,, e>leru 'tO! ueuqeq <- den uet6eq ueuelel tpeltel e^uEq uBluleloru 'den legey elEI lue uelep den ueuelal Bpe lpp[ den Oueleq6ued uelep uer6eq !s!s !p Euarey 'elusnrelas uep 08 ueuleleq <- ue6uequrresel uesrde; qolo sruelour uelesnrol depe4al den lllnl - Oue;eq6ued Ounpurped 'ltser.u rslrulsuol Bped '@ @ lOt ueurelEq 'seued uesnrol ueueqel eped nlueyet uer6eq rqrqalatu qoloq Ippu den Oueleq6ued a1 redures uesde; uep erepn seleq uesrdel Inseuual seued Ounpurled :6unueg 'Opqed lenqlp qelel 6ueI Ourputp :uet1ence1e1) Oue>leleq uerOeq rse;uuen ue6uop Jenl lllnl ueun6upq rslnrlsuo) Ileq rlrqol nus rp 'uqeue$lBllp re)lns plruo^ 6uei( ueunoueq uPloPq eped (O 'o tol e) 'sEleqrel eluurelep ue!6eq den Duegeq6ued oleu, 'JBnl rp IBlaUol uep seued ueqeusr! 6ueA uesrdel ueOuep (,,seued Ounpa6 qntu uer6eq,, ',,seued de1e,,) u,rapour Llqol 6uer( ueun6ueq lslnllsuoy 6e den 6ueleq6ued ue6uep ueun6ueq lslnJlsuoy @zZtsZZ ueureleq dnlnyel Oueuer uelo1 eped ueleunbrp yepn) o .e 'ecq 1e:as ue6uep lenlredrp 6ueA lnduep ueralseld ueyeunOtp er{ueuerel 'ueuelo} ueqel le6e 6uer( qeue} ueelnurad qPit^eq !p uesrdel uep seued uelrp ueepe lepllal euo.l$l uoleloJ e^eqeq ledeptel 'leulrou ueJolsold seued Ounpurled uestdel len; tsts eped :6ut1ue4 6l r- 'sq;elO eleces nele ue6unyr1.red ueOuep 1[n1p den ueuelol (dnmuet Oueuel ule;o1 eAulesrtu) r66uu ueqequale4aq 6ueA.6uenr eped '@ - @ tgl e Jenl oI uelpp uep 1 urunuaul 6ueA elulegel royel'dnync 6uert seued Ounpurlad iunque6ueu 6ueI se6 uep uelpc pelet 1e$ e66ultlos 'den uereEueu 6ueA uesrdeg lsuaq rEqJee nt ueroeq uesrdel pep den 6uegeq6ued qrue6ued ueldelueleu 6ue1eleq lsellluoA lselnue^ ueqrp 6ue{ rEnl i rB lsplnurnlp ueplleue6 @ ll ueloeq lequ€e I uPi6eq requEe 3 ./.ot g. o/o09 @ o %o8 o. "/o0Ot ueqequalel ual lltElar 9. .qPqa^uau 6ue^ ueleP ueroeq den er ueueial uelep uerOeB z 3 o q - .02 -i .0 nt: ott'0 (uc) "02 ,09 o0z tit 009 190'0 900 sPlEq uEqde_] 9t 3 qqunf seleq uesrde'! r€JeFeld n , sruel reiedlrls o: :.u/6I Oozz) uote8 e €- p n 020'0 l O: P flI (uc) p uelEP aI ienl uep uegdEl uelerao sPUed tsnrp 6mtrltpd iegdel ueueqEl tet!N leqel r'n,rn)t ,"ut""[ uaelsald f fJr",r] ?Ui{ @ uqep ua6EB I I 6unputed f detP 6urxpd svNvd 9NnoNl'l3d ,] (uc) p- ii 3 rsnlp ueueqel lepu esqq 6ueA lslnrlsuol apolot l 6 <- den ousleq6uad sduel ueunoueq lslnrlsuo) NVNNONVE ISYNUISNOY "o (ecPI urqn) ueialseld -J I "6or"ir"6 (srlaiuLs ueqeq ueralsatd) u€ralsd d J L ..,] ,0t +3 ri +d + uelEp uer6EE ienl uEt6?g ueunoueq ueroeq u€p l/i - !PuPqPl <-J seueo uesnral ounpurlad eduel lrseu 0urpur6 \qual I lrzzha ln7lm77ZZ ,'-"*"lu7z lr771z @ Tebal lstiiah dan uaian s Tahsnaf, terusaf, panas 1/A M? Klw I I I Se9_qrq pacJa. tempst yang pating FiaE-l tidak mmg. Eta I untunokan 1. Beton baja langit-langit kasau beton baja (tanpa piesteran) 120 140 160 180 200 { a 500 (625,750) 500 (625,750) o.20 o,22 0,23 0,24 o,25 0,26 220 500 (625,7s0) 250 langit-langit balok beton baia (tanpa plesteran) 120 140 160 180 ,I 0, 26 240 r0 0.1 1 o.12 0,16 0,18 0,20 0,22 0,24 0,26 0,28 220 2 0,06 o,07 0,08 0,09 o,21 PERINCIAN PELINDUNG PANAS: DINDING LUAR 0,06 0,07 0,08 0,09 0,10 0,11 0,12 umuq: Pada pelindung luar tidak ada plesteran mineral, a atau Te]?ltfi! pelapis dinding yang diberi venritasi j jika p,e-lqlllys (diperkuat dengan jaringan ruji kaca) ptesteran pertu dengan plesteran atas dari mineral. Butir.butir mineral yang kritis: alur luncur sambungan atap datar -+ halaman 80 dan seterusnya; elemen pemanas _i z: peiindung panas sangat dibutuhkan untuk penghdmatan biava pemanasan (0rnorng yang tipis. temperatur yang lebih tinggi); Sambungan jendela + ,0. Kasu.s luar biasa ruang kelembaban (misalnya kolam renang tertutup): pelindung yang lebih tinggi: bagian maksimum X daii raprsan oatam (taprsan batas udara, lapisan sampai penghalang uap, + halaman 113) lebih kecil. Karena plesteian halu! untu"k peng-halang .uap di sini lebih baik dari pada pelapis yang diberi ventilasi + O atau konstruksi bangunan denghn p'enghita"ng uip -+@ Kaca busa dari Maslik Emulsi bitumen 300 kg/m, Penghalanq uap Pelat pelindung Dinding Juar Dinding luar Langit-langit kasau beton baja dan langit-langit balok belon baja sesuai denqan DIN 1045 dengan genteng langjt-langit sesuai dengan DIN 4'160 Genting sebagai bagian bangunan antara sesuai dengan DIN 4160 tanpa litian linlang (tanpa plesleran) 0,15 0,16 0.18 115 140 165 0,06 0,07 0.08 Bagran luar Baoran Bag,an luar aalan Emulsi bitumen 3O0 kq/m. .1 Tembok KSK 11,5 Janngan kawal 20xl Genting sebagai bagian bangunan sesuai dengan DIN 4160 dengan tilian lintang (tanpa plesteran) 190 0,24 0,26 0,28 0,30 o.32 225 240 265 290 0,09 0,10 0,11 0,12 0.13 'I 3. \9/ Sebelah dalam 0,24 o,27 0,30 0,33 0.36 22s 240 Genteng untuk alur benturan yang disemen sepenuhnya sesuai dengan DIN 4159 0,1 0,1 0.06 0,07 0,08 0,09 0,10 0,11 0,12 0,13 I 0,22 0,25 0,28 240 265 290 1 0,12 0.13 0,1e 0,16 115 140 165 190 '1 0,31 0,34 Oanpa plesteBn) @{ Belon ringan bala dalam sfuklur lenulup 0,14 0,1 5 lerusan panas (nilai pelindung panas) .l/A EeEt ,enis tebal kdm' 12.5 11s.75 l2s,o dengan mngQunakan taaah lal ge(bung, balu luks gembung dsb tanpa pasir kwarsa 500 800 000 200 1 400 1 600 1 r 0,89.'' 0,78"' 0,54" 2,68.' 1,4{ '|,97 0,42' 1,09 1,35 1,63 0,83' 1,04 0,82 0,63 0,50 0,4:] 1,29 0,99 0,79 0,60 0,51 1,42' 1,70 1,04 0,66 0,41 0.18 0,63' 0,49' 0,85" r8@ Beton baia (2400. 0m 600 000 400 1,56'- 0,66 0,50 0,40 0,34 1 ,14' 0,52 0,33 0,69 o.m 0,27 0,87 0,55 0,34 0,09 0.12 0,15 o,u bagran konstruksi unluk pelal antara 137,5 2,23 0,38 0,30 0,26 0,57', 0,35 0,22 0.14 1 131.2s 1,32' 0,41' 0,33' r k/w) 1,79" 1,34" 1,17" 0,25 o,20 0.17 Belon nogan dengaf, tambahan yang bediang renrk ianpa pasir kwarsa (m, {w7 @0 8m tanpa 0,03 0,04 0,05 0,1 3 80 100 400 Dinding.berlapis banyak G) \y_/ penghalanq uap Detail pelindung panas: atap Lanlai papan beton baja sesuai dengan OIN 1045 Beton gas, belon busa, belon bangunan rngan, belon gas yang dike6skan, belon 96 yang lebih dikeralkan :38.1""n Pelindung PlesieEn 0,06 0,07 0,08 0,09 0,10 0,15 0,18 2SO Jmis beton Dinding dengan penghalang terletak di sebelah Bagran dalam 115 140 165 190 265 @ tan"n"n ,^ (L) Kaso Pelal Langil{angl Datu bata sesuar dengan DtN 1ol15 dari genleng langil-langil sesuai .1 4. Dinding berlapis banyak 761 Slirorcr 4 cm denoan OIN 4159 Genteng untuk alur benturan yang disemen sebagian mn 2,U' /-\ \4/ Atao aula dalam metode konstrL.it<si kayu (atap dingin) (9 Atap aula dalam metode konstruksi baja dengan pelindung aluminium (atap dingin) Berat bidang temasuk plesteran > 200 kg/m' Berat bidang lemduk plesteran > 150 kg/m' Berat bidang temasuk plesteran 2 100 kg,hl 41 \!2 114 L Tahanan terusan panas 1/A (nilai pelindung panas; mr.ldw) dari bagian bangunan beton berukuran besar: penggunhan beton ringan baia (m-isal untuk balkon) menyebabkan perbaikan pelindung panas sampai 68,3%. Ataq menanak dengan tangjt- Fh\ Alap yang menanlak dengan 6\ \Y/ langll maslv \t/ langit-langit balok kayu 9il snreq M-S lnrnq uP6u6p qequetrp rensss epuel z9!8! Nlo ueouap epuel (p uPrnrjrt {, e redues I qeiac ueleunbro Z! redues 6 sreq z laqPl 81 ztlz9tst Nlc ue6uao rpnses qnuad )iolq qaloq e^ueH unsnsrp nleles snreq uedap lnlv'uajqeloqradrp lEprt uP6ue6ed !nlun ueln6upg 'dnlnued nlens ue6uap dntnuel ntetes snrpq qnued toiq qetaj , I '8LZt/ZglAl Eaurle z t tz0 89'0 (q uelqatoqradrp )iEprl enp3)i Eaule t'9 qPE uEp Enpal 0t/9 qE8 NIO ue6uap lPnsas eluurel upqequP] uep uEJnduec ruele 6unde nlEq uaieun6rp elueq ueqequel rdeqes leqequPl 0 l/S aza 920 zzo ozo 9r/0i 660 /80 ,L O t90 t90 0I/s 9r'0 tr'0 6e0 9€0 ze'0 nz'0 660 9I/0r 0 009t 00zt t/q 910 ar0 0'0 009 rensas ot/q '0 ,e '0 6Z'0 6e Eta 090 0t/9 n9'a 6A'0 9e0 ze0 620 os/02 zz9 9t/q (A) qnuad nleg o09 009 z9 ot/oL LZ,O oa/ nz'o zz'o 009 009 91. 0 01. 0 0002 008 t 009 I t90 89'0 z9'0 9Z/91 000t 0e'0 006 008 001 009 oo9 t'o uu uu ?e LZ0 0001 006 008 0z'0 001. r'0 009 o09 zt 0002 6',0 uu 99€ t ral€l 'l.t nlBg uu ooe t rBqel '){-8 nlES uu 0'z t ,Eqel ')l-z nlB8 rEnsas sE6 uolaq lotq 9/0 zt9 19'0 9t0 sr/s 9€0 gzo 000t 9Z'0 zzo 0t/9 t'tqt otE loquel 9t 6Z'O o08 ot/9 99L NtO uEbuep nleq uEp loqual 09t/01 86r Nt0 ue6uap rEnsas uErnqalad nleq uEp 009 009 loqual o00z O,I 680 o08t o09I 00sI 61'0 00rI 010 00er z9'o 99'0 00zI 6r'0 000 I o06 tto 6e 01'0 99'0 09'0 00tr 00zI 0001 E '0 tz 09lnL 00tI N c uP6uep r€nsss PIU z (oorz) z tnz esru fruar 6!E taq l,esreNl rsPd uPqEquel eduel z ua6E8 9ZZ' NIO ueousp rensas lruar 6ueuaq inDints ue6uap ueqequel uqEUn66uau ue6u€p r$jnpordrp'Z ueroeg uep I u€r686 6 tZ' NIO ueouap rensas dnnUat rfunrls uebu eleq uolaq upp uE6ur uola8 tz z? (buelnlaq e6nl'dnlnual rnUnrls uE6u6p leunl nleq uopq nelP rEsal rsed uolaq) ItOt loqual z'2, ntarrao 6uel rnrrnns up6uao uE6ur uolae ue6uap m8 z uerbEq uep I uei6Bq 9oI Nlo up6uep rEnses Jndal rsed nlBq uep resel rsed e^ulesru ua6e€ 9ZZ, NIO uE6uap renses lepl 6uEI ueqequel up6!aO Xruar EuEueq eZZ, NIO ueouaP rensas den uEouap uqserelrp 6ue^ se6 uolae oo, 9'l 0002 008 I 009 I 6L'O 'I 008t 6t'0 000r UE6UAP EAUEH PSreMl rrsed ueqequel eduel Z ueroeg 9ZZ, NIO ueouap rEnsas !ruel oueDaq 6ue^ ueqequel !E6ueO 008 ooL 009 001. oazz It lelad 't 00zr 000 I rz0 ei t'l telad qBsn6uBq uaues 00ti o09 I el Ensas saqse .L uP 008t 009 I o00z o , redues i rUEIE t'l tl tt 1t981 Nlo lEp 7t 6undP nleq ueleun66uaur e^ueH 180 9t'0 uProPq t1Z NIC ueouap zezt I 7-Zl 6unqua6 o0zl '0 z6'0 99€ = ieqel ).e nleE 000 = rPqel y-z nle8 I IEI qEUEI UEIEUO66UAU tto t-t 0 66'0 0I/9 00zt 9E'0 tz'a 9t/s 00tt 00zt 9t'0 9 uolaq nleq uPp t/s {oooz) Ii0 Esreal rsed ueqequel Pduel z uProBq 9zz, Nl0 ue6uep rensas Nrual 6!eqn!aq 6ue,( L9t8t NIO e6!ap rensas u€6!u lotaq u8p e66uoreq lolq nle8 0 ua6E8 tso! Nlo uPouep rEnsas toquer uelnpe uep teurou intp teqal uE6uep 6uEsEdrn 99li Nlo uBbuep renses 'buelnpsq lEpll'sE6 uotaq - ueunbueq tetad 89'0 a zIt !l ! vzo zzo ez'o 0z'0 00rr 00zt 006 008 001 srdrl rnlE erEces 6!PsedrC oaL 009 oo9 9Z'O 00,1 00zr 000t 00s 00s 001 009 009 16Eq 001. 006 008 001 009 nPle rsr6ued ueqeq 'e66uor6q 6uenr truar ouEqnl ueouap e6nl eglg! NtO ue6uap rensas sdr6 uep 6urpurp ueunEueq leiad z9!8t Nto ue6uap rPnsas ue6uu uolaq uep Eurpurp ueun6ueq rElaf ','z9tsilPque6u3p 6unquala6 let qeuel ,Pp uEp e z s t sueq uP6uep r€nsas ruelP 6unde nleq ilep M-s qnuad )iotq uretas) (qn) qnu6d lot8 ietad ueqEquEI 000I LZ'O LZ'O z9L8L NIO nlnuau ue6uu uoteq uEp qnued )iolq uep qnuad nle8 060 910 t9'0 990 9r'0 uolEf 6ZO 006 00e 009 rensas sdr6 00zt 006 008 610 08t8i Nto ue6uap 00tt 200 620 zz'o 000I zea 091. tzo 0r/9 ezs 00)l /e '0 ,e '0 9e0 Lto 0I/9 00zr 000r t90 tL llnluaq uElPiEIslad rqnuau.u nqasrsl qnued )jolq airl M uE -qEquel lnrnq ue6uap epuEl uaqrp qeloq (s) rlEla3 uE6uap ruele 6unde nlPq usp qnuad Iolq z9t8t Nlo uPlep uernle epPdal reduPs ruPtP 6undE nlPq uep m{ tlnuod lolB 00rr 1.8 0 o00 I 006 890 Lno (E 009r 006 008 001 009 009 (oo6) 00zt Lto It'0 009 0002 008 I 0002 008 i e90 o 008 001 009 oo9 In*qa} Iqu61 ', qg,|nFq Inrg rsrs lnlua8 red[es I ueroPq 90t NtC uP6uap loqual eleq nleq rep loque I rensas NIO ue6uaP rensas esErq ffiq uHxuq lola€ 6uB^ {Brn$ueq z q6eg 'i 000 I 0 t/9 900 e€'0 00'0 0t/9 zto 6e0 9e'0 006 008 001 006 008 002 z uEroeq 90! Nto upouep €nses ue6uu l66ut 6upqnl eteq nle8 9r'0 z uEr6Eq so. NIO ueouep rpnsas I ouEqnl uep V ouEqnl ue6uap ue6uu r66u{ 6ueqnpeq pleq n}pg 000 I 0r/9 00t/o9 89'0 9E/9 008 009 890 0s0 00, zl a0zz 96'0 t8'0 0002 oaz 008r r66u[ oueqnpeq e]eq nleq 'qnuad plpq n]Eg ioo€z) (ooez) uu II < e^uleqat ueroc ledsE duls uqel tnlun uesrdq uep utsnpur qeuel Lno (oorr) srdel enp I ot 0t z ll (oooz) zl (oorz) uprquE duls '0 (o0zr) o1'0 (o0't) ueqecllEl eduel sdrb uelslseld rndal [rprque ue)inpe luprque uqnpe 9e 'sdr6 uexnpE 180 9e/9 I tx brl ,lE de Nto svNvd cNnoNnfd !6nll'p uxsFl stEuB r$q &tN lndq sdr6 uElnpv 0l (oooz) 9e/9I IruErsI seral elEq nleq 'r66uq oueqnl .raq sersl eleq nlEq 'qnuad seial elEq nle8 I (oos r) sllorplrl rndBi pEp uaues uelnpE ulg u.le uslnpr sEfilel 80r, ZLI eluq uep qeMeq uErdel uep qemEq relue-l z1z Nlo ueouap rensas unrsaubPu epr$lo drls €i, 960 IB,O 06'0 010 ulrrr .uF! ]F &1 tsgp qs4 l"r6q a6!e hl4t lElti{ qld taoa u4EtlBt 4Ep uqnpe rndal )ndol uelnpv eloq laluq '|usrl66td 'l oyuq xsduqp6 lBF gnuq uEqea $88 i &i,s gahan 86ral jonis brulo alau golong berat i6nis Nrlai PELINDUNG PANAS Nilai baku angka baku. daya hanlar di,usi kgm' 5 2.4 Blok p6nuh S-W dari lanah lial g€lombung Sampai d6n9an aluran dalam DIN 18152r, blok penuh dari tanah fial g6l6fitbung donqan cslah (S) herus dibei lande d€ngan hurul latuahan W, jika blok penuh lersbut mehsnuhi persyaralEn berikul ini w(m 500 600 o,22 800 0,31 k) Pelal pr6s dalar sesuai dengan DIN 68761 bagian I dan 4 DIN 68763 0,24 5/10 pres gulung sesuar d€ngan DIN 58764 bagran 1 (pelar penuh lanoa paDan tebal P6lat seral kayu yang k6ras sesuar dengan DIN 68750 dan OIN 68754 baqian 1 a) Tambahan Sebagian tambdhen h6rus drgunakan lanqh tral gel€mbung. Campuran lambah sn ysng lain s€6usi dengan DIN 18152 127A. Aab 4.2, alinea k6dur, den bab 6.1, alinea k6dua lid6k dipodrol€hbn dengan psrkecualian balu apung alamr Pelal seral kayu yang beilobang renik sesuai dengan DIN 68750 dan p€lal serat kayu brumon sesuar dengan DIN 68752 b) B€nluk c) Pelapis lantar Lnolilm sssuai dengan OIN 18171 C€lah blok psnuh harls selal! teddup dengan suelu p6nulup, Bantuan unluk pegsngan lidek d,psrtDlohksn. Alur sisr depan hsrus selalu disusun Linoli!m gabus Pelap6 peng(kat 1 Linolum sesuai d€ogan DIN Ukuran Hanya boleh blok p6nuh ssuai dsngan OIN 1815212.78. Tab6l 2 baris g ssmpsi 12. Digunakan c€lah 1 sampai 8 Baiafr penutup karn penutlp maslk aspal, lebalnya > 7 mm 18173 Pelaprs bahan sintelis mrsalnya juga PVC d) Tanda s.3 Balu blok b€rongga dan batu b€rongga-T dari beton normal d€ngan sbuklur l€dulup s€suai dghgan OIN 18153 5.3.1 Balu BBlu Balu Ealu Belu 2-.K. H(, 4-X. 2-K. 3-K. l€bar < 240 mm l€ber < 300 mm lebar < 365 mm (s1800) lebar = $0 mm l€bar = 365 mm (<1800) 1,3 5, Bdrs p.lhdqr! pryu. 5 P6lal bangunan ringan-talal sesuai dengan DtN 1101r T€b6l Flal > 25 mm 5.2 P6lal bangunan ringan b€dEpis banyak sesuEi dsngan DIN 1104 bagran 1 dari pelal bahBn plaslik buss sssuai d€ngan DIN 18164 bagran 1 denga. ,apisan d8ri latal yang diikal ol6h mineral pelal bahan sintetis busa lapisan talel {iapisan kh6us) =15mm lebal > l0 bis < 25 mm >25mm Lapisan lalal (lapisan khusus) d€ngan l6bal: < l0 mm tdak boleh diFdimbangkan untuk ,/l menghilung lahanan terGan psnes (lihat DIN 1 1044 bagian 1) 53 (360-480) (570) 0,93 0,15 (>15) 0.&0 r0000/80000 10000/20000 20000/60000 10000/250000 {mh75m 50000/75000 kedas psral PVC, lebalnya > 0 r mm kedas perak pol(rlin lebarnya > 0.1 mm kenas p6rak al!minium, t6balnya > 0 05 mm keias perak loqam larnnya, teba nva > 0,1 mm z5 20000/50000 100000 8. gthsn yrnl larin trlnnyr,,r dail banan yang bendang peiil gembung (46M50) (36M50) s) Bilumen Kain alap, kain penulup atap karn alap bilumen sesuar denoan DIN 52128 kain p€nutup alap yang biasa sesuar dengan DIN 52129 kain alap bitu!hen gumpalan bulu kaca sesual dengan 0lN 52143 kain alap bahan stnl€lis sesuar dengan DIN 16730 (PvGlunak) sesuar dengan DIN 16731 (PlB) s6suar dengan olN 16732 bagran 1 (ECB) 2 oK sesuar d€ngan OIN 16732 bagian 2 (ECB) 2.o Tanda ssuai dongon DIN 18152 harus ditambah dongen hu.ul S-W renrk 0,050 0,070 0,050 mika g6lembung ronosokan gabus, dtpeiluas balu apung pel6buran lanah liat 9€mbung, batu lulis gembung pasl kasar balu apung zon0 0,15 0,093 (8m) o,i3 0,16 019 o,22 4.27 dar pailikel bahan busa polsrirols Bah8n sint€ts busa ssuai &ngsn DIN 18159 ba qian I dan baqis 2 dabual pada lBmpal banguna dair pas(, pastr iasa., batu lumal (ke(nq) 53 54 5.5 55 DIN 18159 baqian (>37) 0,030 30/100 u.,,,e,,u,,E uE,nq \urF eusa .erc(,P68.,.,, ursa s€suai dengan DIN 18159 bagian 2 (>10) 0.041 1/3 uenan pernoung 0aDus P6lal gabus sssuai d€ngan OIN 1816l bagian Xelompok daya hanler panas 045 050 055 gahan srnl€ts busa sgsuai d€ngan DIN 18104 Busa bku (81500) 0,045 0.050 0,055 2A/50 30fro (>20) (>30) Busa eks[ud€r pol]srol 40/100 40n00 {>25) EkU polureran IPUH) Kelompok daya hanlar panas 020 EUSa 025 {>30) 035 Eusa Bku p6nol gslah dam8r (PF) kolompok daya hanlar pan6s 030 035 040 045 0,020 0,025 0,030 0.035 30/50 1) NilBihratj6nisbruloyangdiberkandalamlandakurunghanyabergunauntukmengeiahurhassa 0,030 0,035 (>30) 0,90 30/50 0@5 &han p6lndung se.at dan min€rel dan tumbuhlumbuhen sesuai d€ngan DIN 18165 bagian Kelompok daya hanlar panas 035 040 045 050 S7 Kaca tusE s€suar oengan ulN 181/4 K€lompok daya hantar panas 045 050 055 060 6. f,ry tu HM 6 1 0,35 (&500) 0,&0 0,&5 (100 lamtsi 105 0,045 0,050 0,055 0.m0 bt!'t 6 61 rcmn carora (pr6a), prnus, ponon comafa 6.1.2 pohon ber yang byurry! tmerahan silvalica), Nhon €ik (ou€rs) {lags (6m) 0.13 (8@) 0,m (800) 0,15 10 6.2 6.2 KaW p€nghalare essr daog6n DIN 68705 baqian 2 sampar bqran 4 6.2.2 P.Lt p.d.!arE 50/400 yang dipasang ke perhukaan, misainya buklr pehnduno panas musrm panas. Eeral ,enis brulo yang disebul oada baru rtu adalah nama keiompok seslar dengan norma bahan yang bersesuaian 3) NilBi hitung daya hanlar panas lembok yang diberikan lR tidak bolsh dikurangr bila menggunakan ad!ka. lembok rinqan yang dbual ndak berkelebrhan dari lambahan dengan slruktur yang beirang tenrk sssuar dengan olN 4226 bagran 2 lanpa lambahaf, pasrr kwarsa - pada berat jenrs bruio adukan padal = 1000 kg/m3 - s€bBsar 0,06 W (mk), letapi nilar yang dikurangr pada balu blok beton gas sesLa,dengan bars 4.4 dan pada blok penuh S-W dar baiu apung alam dan tanah liat gembung sasuar dengan baris 4 5.2.3 Can 4.5.2 4 tdak boJeh kurang dar ntrai dar bsis yanq bersesuaiin 2.3 dan 2.4.21 dan 2.4.22. 4) Seliap kali harus digunakan nilai yang tidak lebih m6nguntungkan bagi konstuksi bangunan. Berhubung dangan p€nggunaan nilai A lihat DIN 4108 bagian 3 dan conloh dalam DIN 4108 bagian 5 5J Praktis k€dap uap. Sosuar dongan DIN 52615 baqran 1: S, = 1500 m. 6) Pada tambahan pasi kwarsa, nilar perhilungan daya hanlar panas msnrhgkat sebesa. 2ool. 7) Nilai p€rhilungan daya haniar panas pada balu blok berongga d6n9an lahbahan pasir kwarsa unluk 2-K harus dilrngkalkan sebesar 20% dan unluk balu 3-K dan 4{ s6b6sar 15% 8) palal dengan kel€balan = 15 mm secara i€knls peindurg panas boleh dlabaiksn (rhal DIN 1101) 9) Pada p€lat p€|ndung buf,yi langkah dari bahan sinlets busa alau dari bahan p6lind!ng serat, tahanan tarusan pan6s 1/A dinyalakan pada bungkusan untuk produksi seiuruhnya (tihal DIN 18164 bagian 2 dan DIN 18165 b.gran 2) 10) Nilai pefi[uhgan daya hanlar panas R yang drberkan borlaiu untuk kayu meny(ang ke serar, untuk bah8n dari kayu legak lurus ke brdang pelal. Unluk kayu dalam arah s€ral dan unluk bahan dari kayu dalam bidang pelai harus dipakai secara pendekalan nilai 2.2 ka| lipal, jika lidak terjadi bukl yang l6pal. 11) Bahan rnr sehubungan d€ngan sdalnya yanq secara l€knis pe|ndung panas tdal drbakukan Nilar daya hantar panas yang diber kan m€nggambarkan nilal batas sebetah alas. 12) Beral j€nis diberikan pada limbunan sebagai beral jsnis timbunan. 2) O 116 apr 0,025 0,030 0,035 0,040 Busa p6drk€l polistol (>15) 55 baru- 'batuan berbenluk paku dari p€rmukaan balu 0 polislrol (PS) 030 035 040 s 5.3 5/1 balu alam yang bediang renrk da.i gunung K€lompol daye hantsr panas 025 5.5 2 balu-Daluan yang berubah benluk dan lerdrr dar kristal (granil. batu basall, marmer) balu endapar (balu pastr. kapur kerang, tirr, p"ng"nui yang seca.a leknrs peindung panas dan ketembaban LIL 'Ep Z + uestdpl ue6uap 'gp2- uestdel Eduel elepn rriunq 6unpurlad uptnln alaseg lO lord uernlnOuad ueouap rensas 61 burputp rtep prepn rAunq Ounpurlj! 'uJc z sdt6 lrsed uP]alsald lesaq qrqal 0ue,1 nled uEouap nlPdrp uc a Z le}e} IErE{ -ue0ur: ueunbueq lelad :(Iulsrl ^ Q! I lsuan)iall zH00zt 009t 008 00t 002 ueunouPq upLlEq ureceur-ureceuJiaq uEplPlad uBbuep 6unqure6a0-6unquale6) u]c A L rodojrls 'uc 9 tI tetad :lalsatdrp 6ue,{ 00t 090100 0z ounde nleq uolaq loqual :uo g ! ueralsald ueOuu ueun0ueq 1e1e1 uep ueqequel ue6uequrl 6uDrd 0t8 9 t lnlun splEq rsuenleu z r 9'0 uc () ueunOusq upioeq tEqaf 61 \Y 0eF ^lr uDl0unlun0uau / IEPIT t ', tt I 9- bundP nlEq uoiaq )ioqrual 0sg - uPOu! ueunOueq lePd ot Ntc 5 6unpurlod tElEl uelalsald =. I eltlu erun) 09 I uE)i0untun6uayI 01 qp illpq lpoues e^qltpqas nElE uEunouPq uP!6Eq ulPlPp eI elepn Uep l^unq ueqllProd '!u! lsuenls.tl PpBd :sBpq lsuanlarl EOn[ ]nqas lp 's^lr Ore POn[ Eluresaq uBUnOueq uelbEq uelBp rp loqlqoU Ouequrols6 lequel uelPdocel pped lsuenlaJJ 'lsuenleJl upp uesldPl lPqal'E^uleuolptu uPouop lPnsos Ppaqroq loq!$lau 6uequrolo6 Pped 's I.l ore qelPpe 6uequlolo6 lequp.l uEledacay 'l€qlqaB 6ueqr.UoleO lpoEqos lpppd lEUolBuJ ulPlEp uPtOuepes qplBpe erepn uElpp !p !^unq uPlpqu]erod @ €- ouplupd 6uEquJolao lpoeqas 'dunq Meq IEpq !$la[a] qpoeouotu Intun 'ilunq de.relued lpUalEU uE6uap ldeltbuellp ErquE 6upru ueplnuxod e6eual uElnpoursur uPp rP{ns leoues l6Bl lPdec Plecas nlu!d uqlEla66ustu Inlun lura:e6uau ue6uspue:lqellpsrupq ueqel-uEqqlsd q!qol ntuld uE11elo66usul qppnuJ Erpcos Je6p :(uBuosar lsuenlejl) uPqel-ueqPuod 6ue( ueouotop qelo un[ereq tlBpns 6uel 'unle ntuld qenqos uEuosar lsuenloll qel?pe ue>lEulpueqlp ledBp 6ue^ 'zH oo! r.lp,t Eq !p lplaual eAqleqss nu euerell qato 'uEuosor lsusnlerl lnqaslp 6up^ ede sele !p lsuanla4 uPllnquluaul 6uel ueunEueq uel6eq EssBtu euore>l qelEpe ueldereq;p 6ueA >1teq q;qa| 6ue[ up6up !$lrulsuol dspptla] 6unpu;1ed l!^unq ounpullad lpBluaur eJepn - ueunEueq ueloeq - ElEpn - upunoupq ue16eq - appn llpl-lle)usq +- rAunq ;6unpu1latu 6ue{ ue6up lqrulsuo) upqllerad Inlun eun6Jsq 'lDllpss r.llqsl lpeluou e^uulpuos uP6uap 6unpul1ed'(uaulalo !^unq) 6unsouel upounqnqraq ueunoueq ueloeq elgp 'elBpn aI ;6e; ue1srual;p uerpnulal uPp uPunoueq ue;6eq esseu llPi$alau ueunoueq !le,r alsul nlel 'ueunoueq ue;6eq e>1 erepn ppp dproslp Elnur-Plnur funq;6leu3 'leteq uep leqqrl;pe[uaut ueun6ueq uel6eq 'psspuJ qpqureuau ertudlsupd EpPd lIunq 6unpu11a6 '(uelnleqgp qplel 6upl llunq nlsns UPp Pslsloq qeloq 6uE( 'ue)Uaqlp lBurlslEtu uElruln uaurap;Iunq eped eAul;1eqes) '16unpulllp 6ue^ fiunq uernIn uep plnulplnur p(unq uelnln BJPIuP ueEpoqod !qP^ 'aepn r{unq 16eq ;{unq uernrgn ueepeqrad eluepe !lplos Eulluod !i(unq 6unpu!lad elep Inlun 'BurPl 6uEI (aens eulnlon uelnln uBnlps) uol r.llqol oueJnl uelPp uEouap lenses 6ue{ 'uelnln nlEns uEp '(8) gp urPlPp 8p O€ sElE rp nelp (v) Ep ulBlBp uBrl?lE^ulp elueserq (unq ueln16 o +- sBnl uEnlEs uP6u9p uel6unqnq;p ';Iunq se.re1 Inlun )ilsll uernln le6eqes Blnd nleuoq leqsep eleu 'u(unq uEuelolupppeclled lB6eqes zH OO0 ! lBsaqss leuLlou lsuanla4PpedelsnueuJ eouIal qeto eutuellp ledBp tllsEru qp = lsqlslp = leq - lssp ! = laE 0I/t Buorex zH 'ue11ed1lr1e1qnlndesrp enp ue)i -eseratueburlaleluuinurnpppd /i\ (p nlr r^unq seLel e)i!l'tedll !lel ei(userel 6uer( rr{unq nlens erens seral ueelede>1 e) utel eues nles unr(e-unAeraq DueA eles nlueyaluerOeq-uerbequelureler.u '(e <-) ueqnrnlasal ere3os leprl un,(e-unle.req 0u!putp :leul.tou (q A rsuan)loJleped6utputpnlensuB ,nlualol 6ueqtuole6 uetequreg Q/ rnlaq qelEs (q (e @.,= g (uodepl nuraued 'lte8'e'V up6uop tpnsas) (q) pq Zt = ue!6pq Z! urElgp l6eqlp lul JEOuap uene16ue1 'O +- Mes ese.l 6ueque e1 ledues:e6uap Dupqure UBp p^uspnl Blsnuetu lP6uep uPnpIGuE[ tuPlEp tlunq ueuolel 'Etsnueu e6ullet l6Bq e)led tE6uEs 6uel 'zg oozt uep Oo! eretue qelppe qpJeep ueun6upq 1n1un uednle3 'uoles^rEun^e I = (zueH) zH ! :zH ooo'oz lEduiEs zH oz lsuonlall qusep urBlPp lPlsuel Pltl Inlun lEoueplp lpdpp 6ue^ aBns uenelouel ('.rllsor.ule em[nlBeedas qlqol 6ue.rn1 = uail66ulup 6uB{ etens ueouop ElEclqlaq nue,i pppd lllEq-)lEloq ueuqsl) 'ftrucp1 9969' 1=) .t|1sou1e ueuelel ue6uop rPqojlltu ulPlPp lnln!p lpal lpoups 6uE^ ueuerlal ueouBln6ued nelE uPlqoulued ue16u;puequeul 6uer('que1eu.r ueuBlsl OuBquole6 uep ueunle ulelep lpquraau {ung '61 t ueulelpq 1- y(unq 6unpu11ed '8 ! t uEtueleq e aepn ;t(unq 6unpu1led <- 60!, NIO ruElep ue1n1uel;p 1{unq 6unpulled PpEd - (aPpn l^unq - uqllspqlp srueq qe>l6uel lsplBlsul llunq dnp 1;snu - ueleuel - vuvns l^Nns 9NnoNned L dnlnUal ue6uenr uelep uebuenr urelpp erpns ue6uap orpeJ lrsny{ Ll.rzel OuB^ uede)iecrad eseqeg I 09 sera>1 Oueual Oue^ ueLUrlntried uelef 'nqual0uE^uedeleoadeseqeg eler-eleJ ueurlnuradrpr^ung urzel 6ue,i ueurlnuad rr(unq qerreq uErOEq spleq pqua; 6ue,{ unEp lrsr.roq rlunq reouap ueeserad e{ure;nu ov 0e 0z 0t-0 Gurc/Mrl) r^unq se.tol uep (qp) r{unq selal tnln6ued nete r^unq serax uernln'(qn) r[unq ueupxol'(uo, e]ens selal etelue ue6unqnp zH0000r 0001 000, 000e 0002 000t 001 00s 00e 0uBi( lellN (f^ 002 0t ilunq olppr uJe selal elels @ (116ueg 1e16ueq) lsuaq le6ues 6ue( 1rrqe6 0et-00t 'roloui ppadas 'ra1au 4 lerel uebuap uoslel;1 00t lrsuaq oup^ Iuqed elnV 06 srlnl ursaui 6uenl'reurer lp6uEs 0uE^ uElef 08 ur I IEjEI u]etEp uodalal ]eMesed rlunq 'urpuesla] {}aI ulsaf{ OL uPolouad u"lEl rp e^uPserq 6ue^ uelpl rp lnqu rIung qeual 6uEI nqap desrq6uad nlens r,(un6 | 09 EOnD :uouelo !^unq Inlun :Brepn !^unq Inun qoluoC (erens requns ue6uaP 6uns6uel uEounqnuoq ueunoueq ue16eq nlens eI![) uouolo ;{unq 6unpu1led uep (e^u6ulllleles !p prppn uE6uep uEOunqnWeq elBns loqulns q![) elppn ilunq 6unpul1ed eregue !^unq uen66upO s;ueIueEuep lenses 16eqrp'p(unq 6unpu11a6 '(unq 6unpulged lnleloul Bure1rusl lpe!e1 (unq ueqepuluod e>leul 'epac1teq 6up{6ueru urelep epaeqelure6uepueduepetenstequns B>l!['oz ! ueuBleq r- 'Ouns6ueg y(unq uereEuepued elec ue6uap lAunq ueqBpuluad qpllpelal eleu '6ueru nlps urElpp epereq e{ue6uapuad uep PJPns loquns prllf 'u;16unur lep[ qelEpp eAuqnuedes pepu;q6ueru - elu.re6uepuad e1 y(unq r6qulns qBnqss pep p(unqueqepu;ruod uplUppu!qOuau 6ueduelepuIenueS oueld Plens 0 oL-01 e'01 0r s0l z0l oz r0'0 x e-01 'il' s ol qr0I e J ! 0t r'o 3 09 J o 100'0 ll r0'0 =. T l0- orJ t 0t 00r 0e o 00r - OZH 0s 06 00r 0tl ozt 000r - elEr-elEJ rsuan)ierJ eter-eter rebuap uene;6iei' o 0e3 PELINDUNG BUNYI SUARA -+J Pelindung bunyi udara sangat begus, sedangkan pelindung bunyi bagian bangunan sangat buruk, lebih buruk daripada yang dihalapkan sesuai dengan berat luas permukaan. Pada bagian bangunan yang berat dan keras fleksibel frekuensi batas terletak di atas. oada baoian banounan vano tiois dan lunak fleksibel di bawah jangkauan frd*uensi ying tepai: bagihn Sangunan yang keras lleksibel mempunyai frekuensi batasnya di tengah-tengah dalam jangkauan yqlg tepat; karenanya merupakan suatu pellndung bunyi yang 6 o I c 6 o c dikurangi -q Pada bunyi udara, gelombang bunyi udara berhubungan dengan bagian c a Pemindahan - @ Xrra nyata untuk bunyi bunyi udara udara + !D; dengan demikian pengaruh frekuensi batas pada pelindung @. Kurva nyata sesuai dengan DIN 41 09 menyatakan besar minimum perbedaan ukuran bunyi padafrekuensi tertentu, untuk mencapai suqtu ukuran pelindung bunyi udara LSM = t 0 dB; nilai yang telah ditentukan + (? tebal dinding yang menjadi syarat -r @. Pengaruh "jalan kecil" lebih banyakmengganggu p.aga pelindung bunyi udara darioada oelinduno bunvi lanokah. (karena alasan ini maka bukti uii menoenai dinding yang meliidun-cji bun"yi sebaixnya dibanqun denqan memperha"tikan bangunan. bunyi naik l o c o o C (Q - Pelindung bunyi suara + jalan kecil yang lazim untuk bangunan). Jalan kecil berpengaruh terutama pada permukaan dengan berat bidang antara 10 dan 'l kg/m'zyang kaku fleksibel; oleh karena itu dinding pemisah rumah. dengan permukaan yang berbatasan sebagai dinding mehntang, minimum beratnya 400 kg/m'z (beral dinding yang beibalasan hanya di atas 250 kglm'zsampai 350 kg/m,) fA v Jalan kecil melalui baoian batas banounan vano bedepis satu, 6; ilf3;dJ#|ti "i$.'SJf "'fIHX dihubunokan denoan bidano seluruh bidang. Permukaan yang lunak fleksibel relatif tidak peka terhadap lembatan bunyi yang kecil (berlawanan dengan permukaan yang lunak pemindahan diasonar fleksibel). Untuk dinding rangkap yang melindungi bunyi selalu menggunakan konstruksr bangunan yang telah teruji tipenya. Permukaan tambahan dengan plesteran pada bahan pelindung yang keras normal sangat mengurangi pelindung bunyi! luas beralnya di ata-s 250 kgy'mz Tebal baglan bangunaa (cm) di banding dsngan pemukffi yang dibsrikan di bawah B€ton bsrat (2200 kgr'm1 Batu bata penuh Batu pask kapur (1800 kg/m1 boEt 162i,-TlZ,5T-TZn IE2ilTITFT-T2:I- Batu bata b€mngga tnggl (1400 yilg kem (1900 mm embok darl batu p€nuh, batu bsrlubang, batu blok Ka€ (2600 kg/rn') Smen asb6 dlprs (2000 kdml (l000 kg/m3) ffi Kayulapls(6ookg/m3) 1 Dinding yang tipis 3 4 5 gatu bata padst 6 7 Balu blok bgronggE pasir kapur 1,P Batu bortbang pasir kapur 1,2s) 1,43) psuh kapur 1,6x 1,6 1,8 2& Batu ,8 ,0 240 240 ,185 Dit€rbok tsrbalik Ruang b6rongga 1o ienuh di sisi pasir 1,4t) 1,6') 300 300 240 240 420 ,t60 410 1,2t6) 3" Balu bala oeduno (di si.s tamh) ksres pombangunan 9 )tN 106 t0 -embar , 't8 otN Du Alau TiSa '19 18 151 o q 24 25 26 27 2A c 6 -i30 f 2 3 4 5 7 10 20 30 40 50 70 100 200 29 30 300 400 500 Pelindung bunyi udara, berat luas bidang dan tebal bagian bangunan 1 Pintu yang berat dengan ambang dan paking yang baik....... Pintu rangkap dengan ambang tanpa paking khusus, dibuka satu demi sa1u................................. Pintu rang(ap yang berat dengan ambang dan paking ......... 3. 4. 5. 6. 7. 8. .lendela Jendela rangkap lemari dengan paking yang baik Tanpa sampar sampai sampai sampai sampai sampai sampai sampai eetinOung bunyi dari pintu dan jendela sesuai dengan DIN 41Og 20 dB 30 dB 30 dB 40 dB '15 dB 25 dB 85 dB 30 dB 1,P 1' pengisiEn '|,43) pasir 300 210 240 210 4.{5 405 440 440 15 mn 300' 240' 380 300' 240' 340 :" 3 I 360 485 Batu p€nuh bolon ringgn DIN 4164 galu b€lon bu* - dah gas 3 m 240' 3AO 405 450 445 300 380 1,4 't,6 0,6 0,8 485 490 365 390 490 1,2 b.td 44 m 1 DIN 18 152 5G 345 365 300 240 240 1,6r) 0,8 DIN Bdq ge dan bedon bus 4164 (sesuai dengan Gosele) 2. ; ; ldnf 405 440 ! 3 360 Betm ringan dan betm dalam dlndlng tanpa alur dan p€lat setinggl anlar lantai, ksdua sisinya didBter setebal 15 mm. Masse bagian bangunan yang dihubungkan dengan luasnya (kgy'mr) @ Blok Balu 22 23 .E Runs Bercngga 20 J ! mm 5m Batu pelebum Batu Dglebaran vano keras 16 17 c o o2n c -- 6$ : 1 DIN 398 14 15 E 'i= 445 405 485 505 1,4') 1,8 l3 -t rlll E10 6 300 240 240 240 t,2P) DIN 105 12 dan kaku lleksibel o p ,150 Batu bata berlubang 2 t1 ,I kr'nf beMgga, k€dua sisi diplestel setebal lo E i0 Bmt jsis M8g dihding Mas dinding >350 kg/nf >400 kg/rf kgy'm3 <400 kg/m'? Gsr Nam kdml T5Z5-T[TET-T24- Dindlng yang dldestor kedua sisinye (ukuran pohon kasar) Gips Nmr lgmbar sl,arder kdml Beton nngan (800 kg/m3) Batu bata Baris Beio t66k batu ba6, boton bstu lunat bstu bata 34 35 36 37 38 dan lainrrya. ),8 ),8 ),8 1,2 1,4 4232 t,6 ;;ii'd",l'uffii;,iilEfr';il; pa3ir rsik, 40 tidak borliaru 11 kaet DIN 10/.7 1,7 t,5 !,9 Bslon pasir lumt mi$lrrya ,ar,u 437,5 I DIN 39 42 batu apung, bgton 912,5 250 250 250 250 250 18t9 a 500 375 s75 350 425 425 400 ,t50 175 425 175 405 312,5 3€O ,100 250 350 350 so 't81p 350 370 ye 370 187.5 k6sr alau b€ton batu dengEn kon8truk8i toddup ,j ii /?\ \7 Tabel minimum dinding yang selapis dongan ukuran pelindung bunyi udara LSM > 0 dB. i 'i I ::i .1 {tl r4 118 I ,rl gJ 6tl n,(e>1>1o1eq1r0ue1-1r6ue1n1ensqe10ue1 rlunq Ounpurlad uep ueur>16unuay 6n \l! laql!)tall /A\ lPUnl 0ue^ qemeq l0ue1-1rDue1 \pl ueOuruny (gp) y\A uelrpqrad uprnln uep 6unlue6rel 'qe>10ue1 r[unq 6unpurlad r>leqradureu 6un>16ua1au yrlrpas 6ueA uelef uesrdel nlens nele uolaqrEluel nlensedera6 6<- qemeq rp0un1ue6rpuep ;aq;s1a;11eun1 6ueI IrOuel.1rDuel ue6uap 11 lrOuellrDueg >1odLuole>1 rpeluar.u ledep 1 16ue11r6ue1 Iodruola) :@ e 0unl6ualau lurpas 6ue,{ uegef uesrdel eua]El rpElal EOnf tedEp Llel6upl t,iunq Ounpurlad '9 L L ueLlpleq e uelEurpueq '1q lr6uel-1;6ue1 lodLr.rolol) dnlno qepns E^ueJEpn ri(unq 6unpurlad 6ueA '116ue1-y16ue1 epe6 'rlunq lBqueqbuad depeq.tal eled le0ues eletu 'srdu laqrs>1e11 nlel uolaq reluel uEsrdel euerel '@ <- urqn rplupl epEd e6nf'de}a1 sr1ela oueA lnduap ueouap ur>16unu 'lPJa6Joq seqaq nlelas e^urdol 'll uep I lrDuel lrbuel >1oduo;a1) 1r6ue1-1r6ue1 srual enuros 'uel6unlunbuaLu qrqal snJpq gp g redecuar.u qplalas '0uns6uel - nllervr qnre6uad euare>1 relru -rppN sele rp elra]aq uEInlpqrp Oue,i,,La1duer1,, n]Ens e]rf '6uenl uelep rp urnurslpu erEoesreOueprp snreq qe;oq 6ue[ ede ruleA'geu.rou qer16uep,{unq .rn1n6uad 1e1e ue>lseleluau @ e 60t, 1116 ue6uap renses elei(u Eruny O e unr{e-un^ereq >1n1un 6unsoue1 qntueslp y6ue11r0ue1 'qe16ue1 rr(unq epe6 qe16ue1 rr(unq 6unpur1a6 ''6 urpuasral 6unpurlad rElru uEEpoqled snrnl qe6e1 sue6 ueelnuj€d ue6urpuEqrad p^Jnl 6uolod lrUl uep rp€iial g 6unpurled ueunrnue6 g rounpurlau 6ue,4 6urDurp ueroeQ ueoernw9or:6,:rrr"TJ# a €tf:?E 6ursEu-6urseu 6unpurtad rErru ***,;$,;;iillH:1" j ft e ralleZ ue6uap ue:ncued utalsts ueOuep rpuetu ieulel lnlun leder 75a DuE^ dnlnl ue6uap re1uel ueunsng \9 tPtad l l rensas 6unpurled ueun.tnuad uelrprla,iua6 -'O oz @ 0uel urqn retuel @ (uPduurua)i) uolaq t€lu€-l 6unde6ueu 0uEI ulqn tElu€l slsEF delel SueI psspl l n"r","rrr, r,on.1 6unpurtad dulas (rpueu reuel) 0unde0uaur 6unputad qp0uelasOuel I6uel-tr6uel rpEl tpPI q€0ualas IrDueHl6ue'l uolaq rEluP"l 6unPu!Fd lEn,lladlP 'uElelsald uu o! < outputp ulqn dEpe)i 6ue{ 6urpurp eped uolaq re1ue1 qelales ue:a1sa16 JrE zo JE] )iPlal'l€rt l.tPUPl'rlsEd lnlun uplqaloqJedlp 6ue{ 'e.repn r,{unq Ounpurled }n}uequraur euJps 6up^ nUEM EpBd :(e requol 60l.t NIC urelEp uelntuatrp e^uleqal) 6uenl ledse'lerp'r.iue 'uauras uolaq uep uolaq re1ue1 uesrde; e^usple rp'6unpurlad uesrdel nlens uebuep dnlnlrp 'rnle eduel uEp 6unl6ualauj lrlrpas 6ue,{ 6unpurlad uesrdel :6ue1ur;eu 6ueA uolaq reluel qel6uel r[unq ue6unpurlad u.rnu.rn 1n1ueg ueOuap uolaq nEsprl-nESel ltbuet-ltOuEl ,;. \p uElnlualrp lruar 6ueqnpaq 6ue.4 6urpurp eped 'rpel qe6ualas 110ue1 o -y0ue1 resalas rPdues Ouesedrp uoleq rPluel uJnleqes ueralsald ='O auomuupplazur! lap parqoeelun 9r 0t I 0 qEH EEH 3 LJ-] r il+i EH L-.1--.1 iH *q- , o o_ qe10ue1 rlunq 1n1un eleAu eruny @ 3 (zH) rsuanlorl @ oooo oooo resoq qlqal 6uEI Ounpurled repu uep H 6unpurlad ueunlnuod 60 ue6ue.rn6uod qelatas uer..lnfnlosal bunpurled repu pntnmrol (lnLualeur 6urpurp up6uoloO Inseur de60uerp rlunq 0unpurlod ureceul -urEcpuraq 6uBplq up0uop 6urpurp derles) Inualeur 6u!purp pped Inuraleu 6u;pu1g e HV)CNV'I l^Nng CNnONllSd m NVO VUVOn 9NnONl-I3d (o ! :s. d + iloqrslau nlel uesrdel euerE)i 'r^unq 6unpurled 16ueJn6uaLU qPpns und lrcalroi 6ue^ ueounqnq ]Edulal :rosa6lp 6ue^ Jnle uPbuap lrpq 6urled l(er{urebeqas uep esnq upqeq }elod) leualeu] rsr ueouap nlelas lnle rsrouen (ueuapede eJelue rp qesrurod lrouelirouel luodas) 6un16ue1ar.u U)rpos 6ue^ uelel uesldel n]ens nelB ouelurlaur 6ue^ uolaq rpluel niens ledepuour snjpq qBunl reluBl qBMPq rp 6uenr 1r0ue11r6ue1 eleu 'Lleuel nluoual uer06urtal rp relnur nreq nI Llesruod rnle elrf :uBleperup ]edep ueqEquJel uplEpurl Expr.iJ 'uaurepuod ppEd relnu ueqesrtued rnle e1r1 '(rr.u761 O0Z lqouuaq le66u[ lpdua] ounpeo eped) zrul6) 09I qelu.rnloq e^uunuirurt! Bsseu :LleurnJ uer66una1 Llnrnlos oI lrpu snral 6ue^ qesruod Jnle nlEns Llalo Llesrdrp snrP[l zrrrl0l Oge qe/(eq rp uESrdPl leiaq ueouap uesrdel uep lenqrol 6ue^ qEurnJ l]BsruJad 6u1pug6 qeunl qPslulad oulputO reqepu,ra6 0t 09 '@ uau:a1a l,{unq 09 0! o 08 @ 6 -'re'ao @ y""J:?rBi,'#SlgiiyS*:!"f:ftS,! ltOueftrOue-'l renl uPr6€g g tF PELINDUNG BUNYI Bunyi instalasi Susuhan r-1Ll Beton B 25 Karloh biiumen Pelat g6b6 Kadon bilumsn B6ton B 25 12 cmD 500 gr'm. 5 cho 50O gr'm, 12 cmo F'12+90+ ll muncul sebagai . Bunyi instrumen; perbaikan instrumen dilindungi bunyi dengan tanda uji; Kelompok uji I dengan < 20 db (A). Pengukur bunyi instrumen berada disuatu tempat. Kelompok uji ll dengan < 30 db (A) hanya pada dinding inlern rumah dan pada dinding yang diijinkan untuk ruang instalasi asing; perbaikan semua instrumen dan lain{ain oleh peredam bunyi. Bunyi saluran oleh pembentukan kisaran di dalam saluran, perbaikan bak kelengkungan permukaan sebagai ganti daerah sudut, dimensi yang cukup, pegangan yang melindungi bunyi -+ O Bunyi pengisian pada waktu timbulnya air pada lapisan dinding bak dan sebagainya; perbaikan: hilangkan bunyi gemuruh benda, percikan air ke udara dikurangi; alas bak yang tidak menimbulkan bunyi (kemudian menyambungkan juga tepi secara elastis) Bunyi pengosongan (bunyi berkumu0; perbaikan: pengukuran dan ventilasl saluran keluar dengan benar Pengukuran yang maksimum diiiinkan oleh instalasi apartemen adalah 35 db(A). Bagian yang menimbulkan bunyi ribut instalasi teknik rumah (pipa air, pipa pengeluaran air, pipa naik gas, alat penghisap sampah, lift) tidak boleh dipasang di dinding ruang yang diharapkan tenang untuk didiami (kamar duduk, kamar tidu0. . . @ oirtns-sirins olornn, ornr, 6\ \=/ Pondasi ketel dengan lebar 90 yang kedap suara. ^- -&, '#k^ [i:::y.r #l ) -lltg14u^ tri+iiEi-+r [:ni:i:it'2'1*'1t:':'E =ffi::r ,G, I *-*; @ Ketel pemanasan perlindungan terhadap bunyi dengan: penyusunan pondasi @, pondasi ketel yang menyerap bunyi, tutup pelindung bunyi untuk alat pembakar, sambungan pada cerobong asap dengan pemasangan pipa yang menyerap bunyi. Hubungan ke iaringan saluran pemanasan dengan pertolongan kompensalor karet. yang dilindungi bunyi (pondasi yang dipisah) + Bahan Penyerap bunyi Terusan yang dilengkaPi dengan ^ Oahan penyerap (4) bunyi (peredam bunyi telepon) - . Pemindahan bunyi dalam saluran udara; instalasi ventilasi dan pesawat AC dikurangi dengan bantuan apa yang disebut peredam bunyi telepon; instalasi ini terdiri dari kemasan yang menghisap bunyi, udara mengalir di anlara instalasFinstalasi tersebut. Makin tebal kemasannya, makin lebih fungsi trekuensi yang diserap. Juga menyimpan saluran ventilasi dengan cara melindungi bunyi. Penyerapan bunyi - r 0 200 400 600 0,2 0,4 0,8 1,6 3,2 6,412,525 50 Jafik dari suribu bunyi /A \i9 Dengan menyerap bunyi Yang diref-leksikan dlat pengukur bunyi 800 Bilang serap bunyi Ag (m,) /a\ \!l/ Radius ruang dan daya seraP bunyi tanpa suatu ruang dapat dikurangi. Maka radius rudno meniadi lebih besar, di samFing itu alat pengukur kegaduhan berkurang di luar ra' dius ruanq yang sekarang. Penyerapan bunyi yang dikurangi berlawanan dengan penyerapan bunyi, biasanya bunyi tidak dileruskan oleh suatu bagian bangunan. Penyerap bunyi itu tidak berpengaruh pada bunyi, untuk mencapai telinga langsung dari sumber suara yang bising. Penyerapan itu semata-mata mengurangi bunyi yang direfleksikan saia. Karena bunyi langsung akan menurun berbanding jarak telinga dari sumber bunyi, maka bunyi yang diretleksikan akan sama keras atau bahkan lebih keras pada radius tertentu "ruang" di sekitar sumber suara. -r @ seperti bunyi yang langsung. Jika, relleksi bunyi berkurang, maka pengu.kur bunyi yang direfleksikan di luar radius ruang menurun, sedangkan radius ruang itu sendid men.iadi besar. Di dalam radius ruang yang lama akan ada perubahan. Daya serap bunyi suatu ruang dinyatakan dalam bidang serap bunyi yang disetarakan dengan m'?; ini merupakan medan penyerap bunyi yang ideal, yang seharusnya memiliki daya serap yang sama, seperti ruang itu sendiri. Untuk saat tertentu ruang yang masih ketinggalan sebesar 1,5 sekon perpanjang ideal bagi kolam renang tertutup dan sebagainya - bidang resap bunyi yang disetarakan A besarnya harus 0.1 m2 setiap m3 volume ruang (radius ruang sebaiknya panlang hanya 1,1 m di dalam sebuah ruang dengan ukuran6x10x2.5m) tertutup 40 m'? air 0,05 Contoh: kolam renang = 2,00 m, dinding dan lantai 0,03 = 3,00 60 m'? langit-langit akustis 0,4 -- 24,00 100 m'? m2 29,00 m, dB 30 ^- ''fi. (,1: I tmfi *.?. #, w '#.:lx b) 2 5 10 0.2 0.5 1 fi\.1-l Efek pelindung bunyi lerhadap hambatan di alam tetuuka (A.L. King). Ordinat qralik adalah pelindung yang kqlergantungan pada sudut a - Q) Tinggi dalam 20=hr^ meter dan dibagi panJang gelombang bunyi. Misalnya: a= 30", h= 2.50 m; pada 500 Hz (iangkauan frekuensi rala-rata) = 340/500 = 0.68 panjang gelombang adalah hhu. = 2,5/0.68 = 3.68, jadi efek pelindung = 17 dB 29 150 = 0,2 V; jadi waktu ruang yang masih ketinggalan 0.75 sekon Perlindungan terhadap bunyi ribut di luar Untuk perlindungan terhadap bunyi ribut di luar (suara ribut lalu lintas dan sebagainya) ada beberapa kemungkinan penanganan berikut a) Perencanaan gedung yang benar. Ruang tempat tinggal sumber suara 01::::::+;:::.::l:. :.:: :1.:r::r:lr::: ::l::r::::: :l 120 m'? Skelsa ukuran + 6\Q=sumberbunyi \Y./ B = pendengar @ c) d) ribut di luar. Konstruksi dinding luar yang melindungi bunyi, terutama konstruksi jendela dan pintu luar yang melindungi bunyi; juga yang ada kacanya, serta instalasi ventilasi lnstalasi jendela/pintu hiasan pelindung bunyi ke bagian depan gedung. Pelindung bunyi oleh kondisi bidang tanah yanE baik, ke landaian tanah, tembok atau tanaman. Pada kelandaian bidang, tembok dan perlindungan lainnya, ukuran pengaruh pelindung bunyi dibaca dari diagram -+ O untuk bermacam-macam panjang gelombang (panjang gelombang kira-kira 340 m/frekuensi); ternyata, betapa pentingnya besaran H yang diberikan oleh sudut ([ Lihat juga: garis haluan untuk tindakan segi seni bangunan untuk perlindungan terhadap suara ribut di luar dan DIN 18005 pelindung bunyi dalam bangunan kota. r,. i. r':J' .... ,. " lzl i ij',ric u d _. ..;j_ j' j i,,\.Ovtl :$t'7t[.1 'uernpunula)i uelqpqa^uaur ledep 'Oundebueu 6ueI uolaq te1ue1 eped un,(e ue6o1 1r6uel 1r6ue1 uaurala Inlun qoluoC @ del0uer srlsEla uedursrp 6ueA roleplua1 @ lereq lryl eped rad uerensa.{uad @ uauepuod elulesrr-u'ue16un1un6ueu lppll 6ue,{ ueserela,{ua; 6 e deybuer srlsele solod uelelueq ue6uep qaloradrp r66uu 6ueri 6unpurlad lela euelnlal @ e uelelolal ue)lnquruaul gedep lrlrpas 6ue,{ 6unputlad uaurela eped 6ueI '.reseq 6ue,{ ueleta6 tpehal tsueuosal 11016 'srlsele e:Bcas buBsedrp 6ueA uralsrs uep urpuas tsuanlol] uebuap tenses qaloq leprl rlnurlsuaur 6ueI tsuenletl 'le1nd-telndtaq nele unle -un,{eraq bue,{ esseu elu;esrur 'elelJoq 6ue^ ueounqnq Pped @ <- eleJau eJucas lueqoqlp uauralo re6e '1ereq )irlrl epPd uerensaluad nlens tle>1as n;tad utpuasla] rod eped erepn Jad ouesedrp esPlq ienl snsel xnlun '1req 6ur;ed 6ue,{ ueutala r,{unq bunpurlad tpe[ueu ledep resaq nu6eq )epll 6ueA e{uuenrlelo)i eua.lel eleq rad I 992 gP rlEq n,ied srlsele uelElueq IalS ,aA uPseiEta^u6d e eleq r.lep neie uudoeu trep urpial urpuasJa] uauralf leraq nlepa] tuEqoqtp eduel ';eutts>1eu.t erecas rupqaqrp uauala e11[ 't66ut1 6u11ed e6n[ bunputled Xe]f 'lele leroq uebuap ueltensostp nlr 'uelnlredrp uauala eleur 'u;Lue[;p lBpll lul elrf ztuul/N g O < snreq e{ueserq ueqaq 'relepuauJ unsnsrp 6ue,{ 6unputlad ueqeq epe6 'e,{u1a1a lreq urleur '1eraq nedue;.ral rueqaqrp eduel'ueqaq t'0 -l 0t+ @ 00+ oz+ o0l- ESnq uep 0z- leJaurur leras uep qe16ue1 rr{unq 6unpur;ed ueqeq e6n[ DuEsedtp ledep ur16un6 '1ococ leoues r66url er(uueue>1a1 uelrqelsel 6ue,( uotuolo Jrlnq-Jrlnq 1e;ad 'rsepuod 1n1un 6unpurled ueqeq te6eqeg g <- edrd buelueueut nquns tp elelaq r,uelep uerbeq upuelo] puaJel ')iuel er{e0 uelebuuad qalotedulaLu rolesuaduroy srlsBlo erpcos Ounqurestp uep ueu.rQ;e tlunq r0unpur;rp 6ueA rsepuod eped Ouesedrp sn:eq a@ trtp -uas.ral rad uauala lnpn qopo3 @ srlsEle 6ue^ Eepuod upsrdel @ rlEl p i6\ lPlE uPunsnluad \l/ seleyed uep eduod g <- 'uudoeu eped Oueqnl 6un[n ueliedu.rauau ne]e leJautu ]e.las uic e < ue6uep:n1e rsr6uaur uep O <- qesrdral Oueqng ueDuap gll lenquJo.J\ 'ueun6ueq ueua;e uebuap E j 0l+ o uebuap Ounpurled ueqpq lesopuau utleyynlel nleual tut leualeuJ euerel 'e,{ure6Eqas uPp [Eur ]arel 'snqe6 qelepe lococ lepu 6ue1 'sd @ uE6upuEqad leluol nlpns ue>11eqt;tadureu: Ieprl uep srlsela 6ueA teuotpu uebuap buesedrp snreu rolol re uernles *l.ir,:#fJr"? uesrde; e;nd uelqequre1p ledep ur10uny1 'gen1 6ueI ue6ueseutad nlens rlplas npad e1ey1 '6uns6ue1 6ue,{ uaua;e ;r{unq ueyasab r-E--l F+rl=- +-J u 0a fn_-] ];N .Y ue6uPsEU.d qet€lsS uudoau eped Oueqn1 0unlg uelqeqa{uau-r 6urpurp eped 6un1ue66ueu 6ue,{ 36 uedel6uepeS 'burpurp a>1 redures tnle ue6uep ueloquauad u3 C < leI6uE6ued LlBsrdlat urt bupqn] /i\ \g/ '6urpurp uep Llesruror.u uep bunde6ueul uoloq re1ue1 eped yeg '6 <- ,w16>1 o9z < tu Eueprq sen; uelnln uebuap Ourpurp eped 60tt NIO uebuap renses edrd uernles 6ueseuayl '6urluad 6uerny 6uel ueuered 6ue6au:aur rte ueledacay 'urrlOunur Llepuaias re ueuelol 'll nele I dnt6 rln epuel uebuap uarun]]sur ueleunOrp e,iueq rte rselelsut eped uauala ;[unq ueqepurued depeqrel uelepull 'renlel uernles neie 6uns6ue1 uebunqnq uelrepurqDueur 1n1un uelqererp snreq elueuarel qalo uaurola r[unq depeqtal 6unput1a6 'buns6uel 6ueI uaurala rAunq ue6unqnq uelep er(uqeqelued eleut 'r.lrpuasral epeu 6unpue6uaur uelrecuedlp 6uel erepn tr{unq eltp 'ue>11e16urtrp 6uer{ rr{unq uerBcued nlens rpelueu lduas tsuenletl ueney6uel r-ue;ep 6uel 'rsueuosar elela6 ;ncunu r1e>16uuag 'resoq Llrqal e,{ueserq reouoprp lBdep 6ue[ 6uns6ue; ueounqnq eped eleu 'e.repn ueuelol uerlue6rad qalo uelqpqostp 6ueI elep epeduep r66url rlrqol e,{ueserq sruplau Ilpq lequr[ eAep euerey g <- Ouns6uel sruelou.r ue6unqnq Llolo nele erepn r[unq qalo up)lnqurltp uaulala rlung uaurele rlunq re6eqas lnqasrp leped uauola urelep ueunr{y uaua;a g[ung NVUVI3O ONNONII3d uauara r^unq ue6unqn;1 @ ,'*fit,H::Hlt*5;:,q3:13:i: e F AKUSTIK RUANG Perencanaan akustik ruang harus menghasilkan dialog dan musik yang optimal bagi pendengarnya di ruang pergelaran. Terjadinya- Bermacam-macam pengaruh terpenting yang diperhatikan adalah: Waktu bunyi susulan Pantulan sebagai akibat struktur primer dan sekunder ruang. 1. e Pengukuran bunyi susulan Fungsi ruan! Wahu bunyi Waktu bunyi susulan: Lama waklu menurunnya pengukur bunyi sebesar 60 dB setelah sumber bunyinya dimatikan -+ GlO. Evalusai terjadi untuk jangkauan sdB sampai 35dB (DlN 52216 - pengukuran waktu bunyi susulan dalam ruang pendenga| 2. su o8 Kabarel 0 Tonil Ceramah I d 1.0... Musik Musik 1.5 Kamr 13. . . 1.6 OpeB E 2 Kons€r Musik 2.5. Musik orgel /a\ \9/ 30 Jangkauan waktu bunyi susulan yang optimal Bidang absorbsi: Menentukan waktu bunyi susulan pada massa material yang mengabsorbsi, dinyatakan sebagai bidang absorbsi yang sempurna (jendela terbuka) A= as. S as = derajat absorbsi bunyi setelah pengukuran ruang gaung S = luas bidang Waktu bunyi susulan dihitung dari bidang absorbsi dengan t 3. = -*Y (rumus Sabine) Gema Jika suatu kurva waktu bunyi susulan menurun secara merata -+ O menoniol, beban maksimum yang dapat diketahui secara subyektif, disebut sebagai gema --) @ Untuk kriteria gema dialog dan musik berlaku nilai yang berbeda-beda pada waktu dan intensitas. F -g I Karena ruang untuk musik harus memperlihatkan suatu waktu 2 bunyi susulan yang lebih panjang, maka ruang itu biasanya harus dianggap sebagai kurang kritis sehubungan dengan adanya gema. 1 1 ,6 1 .4 1 .2 Spesilikasi pada ruang = 1. 1.0 0.9 te 23 s 1t 23 s lo' 23 Toleransi waktu bunyi susulan a 20 @ s 60 40 800/.100 Mudah dimengeilinYa suku hla ! E 5 100 Fungsi penggunaan Angka penge- Ruang peiemuan SandiwaE dieloq 3...5 5000 4-7 8000 Sandiwara msik (Opera, Opereo 5...8 15000 Ruang musik 6. . .10 10000 kejelasan terdengarnya kalimat, keielasan terdengarnya suku Ruang konsel un. tuk musik Simloni 8...12 25000 kata, penilaian dengan logat membingungkan. t0...14 30000 Selba guna unluk musik dan dialoq 20 23 7o Ruang unluk padu an suaE dan musik oeel vdure dalan simum dalam optimal. Kejelasan terdengarnya dialog Perlu dibakukan bagi penilaian jelas terdengarnya kata yang diucapkan -+ O Jika tidak dibakukan, maka ada bermacam-macam istilah Pada pengukuran dengan logat berlaku 70olo sebagai keielasan terdengarnya dialog yang terbaik. Sesuai dengan definisi Buruk @ xe1et""un terdengarnya diabg I @ Tabel volume khusus v = I (jenis) berisik yang telah diubah (proses RASTI) dan mengarah I I 1 \! kepada hasil yang dapat direprodusir pada biaya yang tidak begitu besar. t., I I tl I I F 3. li I \i rl ll rl lr ll ll tl ilrl 11 I I 17 33 100 Pemanlulan yang dini dan renguntungkan @ nfiUrt pemantulan di dalam ruang Batas gangguan ll lr rll Kesan ruang Persepsi refleksi datang dari ruang sesuai dengan waktu dan arah. Pada musik, refleksi yang tidak jelas sebagai bunyi yang berkelebihan adalah menguntungkan, sedangkan refleksi yang dini, dengan kelambatan sampai + 80 ms (sesuai dengan 27 m perbedaan cara |alannya) terhadap bunyi langsung, mendukung kejelasannya -+ @. Dialog menghendaki kelambatan yang lebih pendek sampai 50 ms, agar supaya kejelasannya yang didengar itu tidak turun 122 = kejelasan terdengarnya dialog, kelompok pendengar yang lebih besar harus mencatat suku kata tersendiri tanpa arti, misalnya lin, ter (logatome), yang kebenaran untuk penilaiannya mutlak perlu. Proses objektif yang lebih baru menggunakan sinyal bunyi Pemanlulan vang tidak menguntungkan (mungkin gema) I I Waktu bunyi susulan: Nilai optimal bergantung pada penentuan tuiuan dan volume ruang -+ @ Waktu bunyi susulan pada umumnya bergantung pada frekuensi, lebih panjang pada frekuensi rendah, dan lebih pendek pada frekuensi tinggi. Untuk f = 500 Hz diperoleh dari pemeriksaan, perkiraan sesuai dengan -r @ sebagai nilai eal rAunq deraAuau 6ue^ Oueprq lnleloul lnln6uod eAuurunl (6) €) ,!! uBrllEleq e B^uugtlola lnJnueuJ uel6unlue6lp 6uBI IEIEI qelo UOUEI-UOuEI lnueq '8t! uEuJePH @ + uEElnured uEr]Bdrl uEouep qes;&el qerBoueur 6ue^ 6upu;p E^ulEsrur 'uBl6unlunoueur lEpll 6uBI reurud rnp;rup lsesuoduolouaul pdep elqnluples !s)lo[el ouBplE Ouesedp nelp O F Ourpurp uesrdel @ sr6ol 6uer{ lerrds reOeqas lnpnp ledLuol laiop uer66urua4 41 \5/ r{unq detar{ueu 761 6uei( 1rca1 6ue[ uuog ualoqilog lPlriel )ttsnui 6Lenl'6un66ue3 \? Jepunlas rnunJls 's!6ol 6uBI pr;ds gn1;1p erunl uBIpueX '6 r- 1edue1 enues eped BleJalu uerp 6uns6ue; rAunq uep uel6untun6ueu Inpnp ledurol lerep uel66ulued 'sgdo uep s[snlB upsep pEO '6l + 1dr.ue{uer.u srueq 16uep16ueg eJens uesenpeqelued 0ue[unueu Inlun 'qB^ Bq pluel lp Inpnp leduel epedgep ;66u9 qqel sruEq sepf 6un66ue6 '11snur ;0eq q!d ErepElns EJEUEW / uelqord uelednraul 1p16upes p1ep 6ue{ qe,$pq le1uel !p Inpnp rsrny \ ledual uep laqege^ eJscas unsnslp 6uBI 6un66ued ue6uep euno eqJas 6uEnU '@ e uo^oqsag d;sre) eluOuefued ;s;s 6u;pu;p eped uq6unur e6n[ (reue1 1;snu) gpq 6uei( 6uBnr nele 6oplp eped '6ueru lrdures pp eped u;16unu pdepes :6un66ued ueunsns Inlun lBnI ueledr; nlens paq;p 6u;puqp nBlE @ url/ag tasuol 6unpa6 uoluoued segal 1e16urpaq etecas ueunsn,(ued @ 'y(unq JeluB6ueur upy EloI lp uep e ulpog BloM Jasuol Ounpa0 e^uleslur 'uelllsesueduol;p ledep 1u1 uelep gp Qn66ue unqel pedas lq6ufl) ueqequel qeursl nlepel lpBlueu ledep lqeger Dueprq ue6ua6 'o epns Eurdues UBp lqagor euervl'Oueqe;eq e1 qeqdel qere6uaur OueI 6u;pu;p ueOuap 6uenr qelepe ue1OunlunOuau Ouerny ue10rue1 6ueru e '!{unq lserluesuol qelo erens ei(userel ueepeqed lnqu[ uel6uruun6ueur rcp!] 6uBI uepedes Inuoqlp sruBq ]l6uel-U6uel uBp Eueyeleq ue;6eq Inueq pped 'O e p 6uenr uenelOuel >lnlun U{unq relueqDuaur 1n1un eunEraq 6uenr U6uel-ll6uel 'pdeclp - qEuep DuEJnl DueA Inlueg uel0unlun6ueu.r 6ue1eleq eI uelbuururrp ,a, 7;1 \l/ $olelp ltlal lplep >lrsnu.r eped \!/ ledBp lsn1p Brecss lslaget uep ue>ppeplp ledep uerBlefesreq og < npnsJoq 6ue{ ueged;1 ueOueg '6r +- '6ue;n-6ue1ruaq 6ueI ;slegat rlolo qpqn-qeqruaq 6ue[ etue6 qe6ecueul lruun 'te!e[es uep l0eqq6eqlp rypg 6ueA 6uep16 'er.r.reO pOeqes Plelsq tedBp lul euarel'6un66ued qere sl l$le[eJ uelqeqerfueu qepq rypp 6ueru Ouappq;p 6u;pu16 'se1ro ue6uequllssol uep pp 6ue[ ueelnuled ';1eles lslspar lruun ;olallat 6uepn ualnuedp 6un06ued lepp !O >lococ (lapp 6ueI pp Uep FrcBer) lelas'lolesroq 6ueI 6upu1p ue0uap !66u[ uep ildues 6uert Oueru '11snru 1nlun :6uenr 1n1ueg 'dn1nc 6ueI eulnlon 6ue{ nppel uelnsns ;Aunq nqearr ugllnqulueul lgpll lpel EueroTrur @ ZZI ueueqtl e 0[ losuo) DueroTru.t 7 6oP;q - uBr6untunbuau a lEpll 6uE^ tr6uel-tr'6uei 1n1ues LO LlEqn-LlPqnJeq ^ 6ueri er-ue6 uetepurq6ua6 (U e[uuenfnl gep 6unlue6rel :eurnlon 6uenl reulrd JnUnrlS '1rpq 6uPd 6ueA 6ueru sPsnle ue6uep lels pAundueur FnIp BIPcas lqe[oleur 6ue[^6ulpu1p'epaqteq 6uenu ue0uep 6ueA uep 10ueptl6uq t66u[ idues 6ue[ pIu;s Burueueu e6ullel enpel euerel '(stlsnle uesel ueuleulls ,tepnert) llcel te6ues 6ueA ueleqr.uelel nUP't^ ueOuep eohi fl6uer--riouel plepr epedgep ue16unlun6uau q;qa1 p1a[qo Ereces lBltulp 4snu eped Pr'^B Lllqel 6ueI Ouldues pep lqepeg fre 9NVnu )llsn)v I, ll u"on.v"on,"r buel tu65 F AKUSTIK RUANG Bidang yang mengabsorbir menghindari konsentrasi bunyi dan menyesuaikan waktu bunyi susulan pada nilai yang diinginkan. Pertukaran refleksi dan yang mengabsorbir berpengaruh seperti suatu pembagian bidang yang kuat -+ @ Bidang yang dibengkokkan dapat menyebabkan pembentukan titik api (kubah). Yang sangat tidak menguntungkan adalah ruang yang berbentuk setengah bola sebab suatu konsentrasi bunyi yang tiga dimensional, jika titik tengah lingkaran lerletak setinggi panggung -+ @. Kerugian dapat dihindarkan. Berpedoman pada waktu bunyi suatu pelengkungan langit-langit yang tepat dapat dicapai dengan suatu mekanisme pengaliran bunyi yang baik --r @ Layar unruk penghantar bunyi /a\ Pembuatan menurul elemen \, bidang refleksi yang tidak menguntungkan €) Refleksi difusi: Bidang suatu gema yang dinantikan, harus berefleksi secara difusi, yakni melenyapkan bunyi yang timbul -+@ Refleksi difusi karena pembagian bunyi yang merata menyebabkan kurva waktu bunyi susulan yang teratur dan rata. Pembagian lipatan bidang memerlukan sudut = 5'. Yang sama berpengaruhnya adalah struktur permukaan yang kuat, langkan, ceruk dan sebagainya. Oleh suatu pembagian gelombang bunyi atau refleksi yang diubah oleh waktu -+ @ Perhitungan waktu bunyi susulan biasanya mengikuti rumus Sabine 0.16.V ._ j-JS 'a) Refteksi difusi oleh penukarDif usiras oteh relleksi yang ^ an m_ateriat. b) Bidang yang (4) ^ aiuoan oteh waktu (3J berretleKst secara ollusl i ffi @ nosoosi frekuensi rendah oleh alat ayun bidang --L I rl/A-z' X r-\ ffi.r\\ iiiihX ii:i:Hf @ rl ::::: H:ffi;:ffi H, eroses absorbsi dari alat resonans Derajat absorbsi bunyi suatu material a" dicari sesuai dengan DIN 52212 dalam ruang gaung. Nilainya terletak antara 0 dan > 1. Waktu bunyi susulan diperhitungkan untuk irekuensi I = 125, 250,500, 1000,2000,4000 Hz. Keterangan waktu bunyi susulan rata-rata biasanya menyebutnya nilai sebesar 500 Hz. Kedalam perhitungan dimasukkan semua, bidang itu sendiri, orang, tempat duduk, dekorasi dengan nilai khusus. Seringkali waktu bunyi susulan yang dicapai ditentukan sendiri oleh absorbsi orang dan tempat duduk. Untuk membuat waktu bunyi susulan tidak tergantung pada kedudukan orang, maka sebuah tempat duduk dibutuhkan, yang memperlihatkan bahwa kedudukan dan tingginya sandaran kursi tertentu agar absorbsi sedapat mungkin besar, yang diterima oleh orang yang duduk di atasnya. Bidang absorbsi tambahan untuk fekuensi yang tinggi baru diperlukan, jika volume khususnya + halaman 122 @ dilampaui cukup besar. Jika volume ruang dan tempat duduk diselaraskan dengan benar, biasanya hanya perlu dilakukan koreksi waktu bunyi susulan pada frekuensi yang rendah. Keseimbangan untuk waktu bunyi susulan yang diinginkan terjadi dengan kombinasi bidang dengan sifat yang berbeda. Kombinasi ini ditentukan oleh strukturnya. - Kombinasi yang ikut berayun mengabsorbsir frekuensi rendah. Ukuran bidang, .larak dan pengisian ruang berongga divariasikan untuk penentuan ketelitian. -+ @ - Bidang dengan lubang di muka ruang berongga biasanya mengabsorbir frekuensi rata-rata (alat resonansi Helmholtz). Bagian lubang, volume ruang berongga dan material yang menguap dalam ruang berongga menentukan frekuensi, tinggi dan bentuk maksimum absorbsi -+ @ - Material yang berliang renik dipasang untuk absorbsi frekuensi yang tinggi. Tebal lapisan dan tahanan arus mempengaruhi arah menuju frekuensi rendah -+ O @ Pembentukan titik api pada bidang yang dibengkokkan @ Penghantar bunyi yang menguntungkan oleh pembengkokkan yang disesuaikan. 9Zl apre leloueued uEunoueq uet6Eq Inlun loqulls leFu 6ueU Prapuaq 6uet,ueoundueuad lntun dele ouedouad )iulsrl uErnles O a ]elv +- se6 ueralau'ire ueJalarl uErnles epPd ueounques ledual nlles delouerad rsrl-rst)t + T uerenuad == = 1eqrs1a11 Duerelas urzel 6ue^ {r rlad lEl6ue6uod rselElsul @ epual dPlv @ [\rr +F tr @ auaruv \l/ ePrV _l_ q*,r"a rra*"1 uauepuod 6uoqo)ac ,l u!.r ue6unqueg {qesuad uer6eq) ,enueO leleu rrep sele rp ueqequEl ueunouee O desE F- lau 'l--f - =tJ ueiJleu ,tout,noor"r"6 -F -)F eprv O uqep epip ta{tErsusrod up6uequrcsel sEle€ -<-'- dEtE ueresalaAuad qrle6ua6 @ qesruad rde e6unq 1ere1 O sE6-rE-uErnles 6untoua] r66url ntE,ial 6uE,( ue6ue6a1 --O-- qPsruao ledual rouoN sE6JrP ,,ph,,nil,,a,.d 6uer1 s uninuau edld uep uelnq rrP ouelPl L, u'ounques uE6uep eleq uopg -l-l-l- leleu dnnuad E'FT ueunoueq de1 o Edrd '6uPtEl'edd @ rsirulsuol i + oueleq eprP uep edrd aprv A 'apJP EU]EslAq UelnlPs 'dBte oueplq uEp uJc o, uanlEs :lou sEle lp uc.09 4B>t-buett €ped \U, IOU uErnlPs :eura)ts uPp qEuap uJElEp lLlEJAI lsldPllp oue^ uEunDuEE <I.) eleq rlEuel EIEq p]@} €pjv eluqsp unrnuau ndue-] uernles o uPp edrd @ rlEUEl uelep dele qeuel -J - -' uernles -- - - ouepn6 derv uelnles @ - 'letsualod ueouequllosol leoeqos de66uerp'lned lploueuad rselelsur ueouap ueinles uPp lPsoq Lllqal 6uer{ leleut uerOeq enulos uel6unqnqOuaul Inlun 'llDlB lBOuPs 6uel ueleputl '.illod leloueuod rselelsu; ue6o1 rljadas llelial 6ue^ ueroeq enuios uep lltad lPlouPuod tse;e1sut qnrnlos rBqureluaui r4ad lePS epEd lpPlJal lu! t66un 6ue^ lelsualod 'A 00OOOS = ulc I x V 000001. :P^uleslul'ue6uE6al ueunrnuod nlens rpBfuol 'apre uEueLlel lnlEloLll lllPouaur Jllad uejlle nlens elll '@*@e- 'nIe>1 ue6ue6ed eped 1ou sele lp urc Og lElau elld Ouesedlp 'lde uprnquas qalo Pleluaul qepnul e^eqeq euorel 'luleJol dele epe4 'ueoundLueuod uedelououod uep ru 91. uep qrqol e^uqnel 6ueri dele Oueprq llll] epe leprl dele uaualo 'Ouolol dele 'dele Oueptq 'de1e uern;es 'LUE6ol 6uetl qelepe ue6undueuod uedel6uopad 'bunqr.ueslp snieLl .lllod lselelsut enuJosel In66urd delv @ Pueted delv @ e6n[ undpueLute6eg 'snsnql uetleq]ad tedepuouJ snJeq lllod ol lololuotrj 6ue,{ qeunr uerbeq 'dp}e sele tp ueqequle} ueun6ueq In}un le)Oueuod tsBlelsut loleltlua^ 'dese ouoqolac 'uedap 'Dunpurpal euoz trJplpp lelapal ueun6ueq E66utLlas 'ueue6uad uBunsn^uad uenluBq ueouop llled ueJequEs uelueuiEouotu uPp uelnluauour lnlun 'se6nl tPlunduaul lllad lelouEuad lse;e1su1 'apje tsBlelsul uep Jnleluad 'ueueouad uEdelouolrod ttep utplol lllad lelouBuad tse;e1sut nlens rlad uerequ.les uE)nluouout sn.leLl 6uB^'ueueouad 6un[n Ouesedrp derl6uelad rebeqos 'BpP 6ueA uenqela6uad lninuour resoqradrp 6ue1rs uelJBqueoouoLu >1nas e^uleqal llBncol ',,IepBJEJ ue6unln}l, nlens Ilod leloueuod tsPlElsul nlPns elulolod eped 'ueqequalal rseJluasuol lpelol'eues 'Isoldslo lElsraq 6ue,{ 'uoqod '6ueU '1oqu.ra} ueJnoueqouad ueuelol Buale) 'ite lepe) uqdenouaul uBp uelseueurallr Jeqt!eIuau nlle/v\ eped 6ueA 'luJnq rlad seued p^uouequlallaq euo.lex lpElol ounpao uElPsnloy 'seleraq srueq rlel e66urqos 'ue6uP6al uelPduJol ue6uap uJecuelel elnqral uiBle rp ersnuBul (elureoeqas uep loqtuol 'uorlod) .rlad uprequres ledulol uEp lolaul Oe oueluEdos qeloep ulelec rO rpe[.,o] r66url neduel.la] irlad o9z - ooz uep rurnq .lllad 09 qlqal ouelnl lnluno uEp reuostp 6ue^ repeq uelnq det]as '09 6uP]ull suEO leulos lO 'ue/vlP rlad 981r.9't088' NtC u[3d lvveNvNSd relep delv @ requru delv O PENANGKAL PETIR -1 I Arde dengan pita metal, pipa metal dan pelat metal, terletak sangat dalam di tanah, sehingga dicapai tahanan penyebarluasan tanah yang rendah @ - @. Besarnya tahanan arde berbeda sesuai \\\\-\ + --.1 -I + I dengan jenis tdnah dan kelembabannya. -+ O 'f T + I -t lnstalasi arde bertugas untuk mengalihkan aliran listrik petir dengan cepat dan merata ke dalam tanah. Dibedakan arde di dalam .1. /l_ ) - Konstruksi kerangka baja pada saturan atap dan pada saluran dalam ^ (2) : tanah Atap seng dengan dtnding kayu: mehyamduno a"tap pada laluian nokdanpada-satLiranpenghanlar Alap alumunium minimum 0,5 mm Hubungan k6salu6n penghanlar Saluran penghantar tanah dan arde di permukaan. Arde di permukaan dirangkai dalam bentuk lingkaran atau garis lurus. Lebih disukai jika arde tersebut ditanam dipondasi beton --+ @ @. Arde batang adalah pipa, batang bulat atau batang dengan profil terbuka yang ditancapkan ke tanah. Jika arde batang ditanam pada kedalaman lebih dari 6 meter, maka arde tersebut dianggap juga sebagai arde di bawah dan di permukaan tanah. Arde sinar adalah suatu arde dari pita tersendiri, yang berpencaran secara radial dari suatu titik atau - suatu arde pita. Pada atap, dinding dan sebagainya dari aluminium atau seng atau baja yang dilapis seng -+ tl - 6r tidak diiiinkan pemakaian kawat tembaga yang licin dan mengkilap atau yang disepuh seng. Yang cocok adalah kawat aluminium atau kawat baja yang disepuh seng. ! J€nis arde Terpat pemishan Ardo pila pan- ,\ Penutup atap aluminium sebagat \1+, perlengkapan pengaman ,.a. Baqian utama sualu instalasi \9 peiangkal petir Perlengkapan pengaman Pelapis dinding lebal 0,5 m a fU iangnya dal6m m Hubungan anlara dan drndrng yang konstuktil seiauh tidak leriad hubungan melalik yang mengikal Dinding Hubungan ke saluran penghanlar Hubungan ke saluran penghanlar (arde) (arde) Iempat pemisahan fempal pem sahan Pelaors dindrno aluminium sebagai salura-n penghantar ,€ Cerobong asap dalam nok ']1l dengan perlengkapan penampungan dari rangka baja siku &lam m Arde pipa dqlamny6 dahm m Arde pils pen- Pelindung alap Hubungan ke pelapis dinding iangnya Atap dan dinding aluminium 6 (P Cerobong asap dengan batang penampung disambung pada saluran nok t6 Ard6 pila panjangnya dakm m Ard€ pipa dalsmny6 dalam m Arde pita paniangnya dahm m Arde pipa dalsm. nya dalam fr (?) Etg -i ?, 85 EB 5EE- f;ie Iiil ai iE 40 80 200 400 6 20 40 100 200 600 b 20 40 100 200 600 10 20 50 100 300 67 133 400 1 l3 2 7 14 34 70 200 2 7 l3 33 67 200 7 '17 33 100 Masih ekorcmi > < luesan O 200 I 1 Tahqnan ponyebar- FO 12 Ards pip6 dalamnya dahm m r{;\ \-!/ @ I 10 15 30 Tidak ekorcmie Tahanan penyebarluasan arde pita dan pipa pada bermacam-macam tanah Arde pondasi dalam pondamen dari beton yang tidak bertulang @ Arde pondasi dalam pondamen dari beton bertulang radro _ fq) v 126 L N,4enyambung semua bangunan tambahan di atas dan prpa ventilasi pada tnstalast penangkar 0etlr ^ (0) - Menyambung batang penam- pu.nS pada cerobong asap di deKat atr cucuran atap dengan talanq atap. 6 Qly Tidak secara langsung menyambung alat penopanq atao dari saluran arus kuat. Lebar klsaran pada jarak radio yang terbuka trA Q9 Membangun alat pelindung tegangan yanq terlalu tinggi pa-Oa b'agiari baigunan dari dengan inslalast lislrik. o"aia LZL noedlet auoluE rsElelsul irtad lel6ueuod rsElPlsur aprv ,$:=-tefff+n apJV l.! Ln1 Inlun ueounquBs taqey 9L I olpel lnlun I uEounques tecey 9t nI uep olpEl )nlun eualuE tEluol dols lPnl snlE rsPlelsul "rr15 ^ I I ,r \rlul uelnlEs ueroequ€d lnlun !6equed lptoy El Plelueuas uesnlnuad n€lE srlolurs edrd nlens ue6ueln66ueua6 uog lErs)iEo)i lsqel'eueln rlur uernlPS zL rtn lElol ue6uep laqe1 6unqnq6uad DUt UPlnlES L L aprE laH '01 rznt jb)ueq6riad )inlun aple laE ((se y) nt J P^ulPsru) 1 UelnlPs uPp ny['{t lnsew ( erens lenOuad lH aualue laqe)i Pnuas Jenl /Etueqouad lntun aplp taH lHn oualuv , (ory) ilJ )tnlun lenoued 6 u09 auc 0l ? lErs)iEol laqel'eualuP qPmeq uElnlPS 6un66us 6uepr6 . PIulEsru) I lHn aualuv le6el edrd euu 0t AAN nele uu g0 rc lEnoip Snreq rur ueOUnqnq EleU IlAd telbupued rsBlplsur epe qelal pltf epE 6ue^ lrlad lE)i6ueued rselElsul uesnJel uPrnlES 1 elulesru) JHn Oualuv z qrlrdrp 6ueI jHn z aualuP lnlun e ((Bv) ilr J 3u€luE ouEdouad g uesu0au€d qPie lnlun MYn auelue ((99vsr elulEsru) lHn oualuv 9 uep yr\-l aualuv 'uur og qeOual sue6 ue6uap le6el /i\ L Edrd nlens eped Uy! ur6uB ue6uupl uebunques ue6uap etens len6ued Inlun lpdulal ueldersladrp LleuJnl teluel Lle^ pq tp 6uent rp (qeunl ue6unqurps) uerodo6uod lnu Outdrups rg r6e1 nlepaq lpptl Euolue (reqal Blrd ueloqe6uod) loqel ue6unqureg ue>1r6n:eut 6ueI 1ete1 eAeqeq euorel ueleunOrp Ieprl dese 6uoqoJac pppd ueOueseulad 'ur gL'o < resaqas ueoueseuad ouelued 'Ioqual eped 'ul t < resaqas uebueseu:ad 6uelued r1n1un ueybunyqtadrp 6ueOuarad rselelsur nele dple loleq-loleq a>1 6ueu >lnseul nlurd 'esetq upepeal eped '@ | uer6eg 99gO 6ueI rslnrlsuol tlplep JCA ue6uap tensos bunputpal lebues 'nl bupqulolab EdpJaqoq 1n1un eunOtaq eAueI6oIas oualue qenqos (ueqequel aualue) Lleulal qtqal ]eurel aualuv e^ur66u[ qe6ua]os qrqel 6uetn1 lEnl aualue depeqrel ueunrnuad 391 uene>16ue[ uleleg lrlrpes Lltqal puJuaueu qnE[ lHn uenel6uel u.relep deie qervreq tp auoluv 'nefrq nle1es 6ue,i lel psod al Llele n66ue66uau ledep aualue yecund sele rp lencuou-r 6ue[ 'r66un 6ueI uor1od '@ e 'rnad 1e16ueuad apre >1n1un Lleuni tp upLleqllel lele ueledutauad nele ledtuel ueqnlnqal qelepe 6uuuad 6ueI 6 <- drsued 6ue{ uernleJod uPlirteqroduay\'ureber e>laueteq ptposlol auolue InluoE 'redues >1eprt recuer.ued letresed uenel6uef 'eues tp e6n[ urlOunu uep lreq 6uern>1 11 ueeuuaued e66urqes 'tlequlal uellnluedrp eues uep uep qp/v\eq etepn uesrde; a1 nlnuau ueroeqes '6uns6ue1 uer0eqas r66ur1 le6ues 6ueI rsuenyetl 6uequo1a0 'qeuei ueOunrlec rinlrOueu 1epr1 yepued 6uequ-ro1ag 'rsesuelod uor.{od eue}nJal 'recueurad uol 0'z t'et 9'6 /'9! t'zl 9Z'Z 9'02 !'9t 9'Z E't? r'8t L'82 9'!Z 0'0 8'm d9? 9?'E 9'0, 9'& ,9, z'eo sr.'0 o'es i'm 0't 0'1.9 i'tl 9!'t 0! r unosuw ur6ue tousl 6ue, -6uE 6uBr( is 991 d I lel I z.l i< '-ll r11 o3 ri d lL'o l L'., rsrsod qrlrueu: ue6uap n66ue6 -6uau \A rouel 61 lnqel uepurqOuan \9u lnqasrp 6uel ede 'lelaptol 6ue{ tecueuted lervresad ueBuep uerensa{ued uelnpouraut >1req Oue{ ueeuuouod tecueurad lervresad a1 ounsbuel qeleouaut qelepe ltBqtal 6ue^ euelue rselplsul 'r66ur1 ue6uebal uernles eped ebnf'6 <- 'eIu6ur;r1a1as qeraep Llalo rqnte6uadrp 1e6ues eualue etJal eIeO 'elapuel ouolue nele 6uer1 aualue buesedrp elulreqeg ioualue buesedrp ue6uel reyeqrol qepnu 6ue,{ dele ueqeq nele 6uele-6ue1e 'rureiol upp dele epe4 '92 L ueuieleq e lesel e16ue.r eped letels rqnuaurau 6uer{ tued le16ueuad opJe ueunsns ueltleqtoduau\ '€) <- Jrp ueralaur uersr6uad uelrleqredrp trB edrd uebuap ueDunqu.res eped 'apre 1n1un e6nl uplnluauoul 6ueA sn6r;e1as g+ g <- er(ureoeqas uEp ueJnles uJElEp tp snte er(uuntnl depeqtel e:ens sela6ued >1n1un tselelsut ue6uap O e lpsel e16uel uelep uel6unlqredrp sn:Eq eureslaq euolue ueeuecuata6'lecueured lemesad depeqtal selaf 1rleq lequ.l[ Elecos eluelal elep uelep n66ue66uaul 6ur;es uele dele qenqes tp eutes-eueslaq buesedrp 6ueI eualue unulep 'eluuelLlecoulaul ledep eu.res:aq aualuy 'reque6 rqnre6ueduteu nI uep otpel ueeuluauod )nlun auoluv 3N3l.NV I I I L [ <- safuag 'n ]nrnuou 6uns0uel uBeuu9u9d -r.r.iolo6 otper 6ueq uesenl reqa,{ua4 ,6, (l 7 Besaran lisik penyinaran Besaran teknis cahaya dan tanda rumus Aliran penyinaran Aliran Kuat sinar Kual Kuat PenYinaran Kuat Kepadatan sinar cahaya O Lumen (lm) cahaya I Candela (cd) pensrangan E Lux (lx) Kepadatan lampu L (sd/m'z) HrmPunan Penylnaran Himpunan cahaya A (lm.h) Penyinaran Pencahayaan H (lx h) Besar lisik penyinaran dan besar teknis cahaya O ---o----l- - : - Rel ali6n dengan alat Eil;1""n"r' peMnas X o'nn'n cadanean X - -- : ^ O^-Lampurorpasansrerap/rampu bilgunan hmlEhan di aldhmpu v o O O ayun. bumailsilrmf,s /\ I lf\ -LamDU soror drndrns, alar + peminas teBEh bundalsiliMris F;:l*i - Lamou leroasanQ lelap/lampu I I banriunan iambahan di alas / -l:j:! tamiuayun,erbatuksesierpal t;-kIii - Lampu lerpasang l€tap/lampu ax-l di alaghmpu tatrbahan banguhan aYUn. berbenluk Persegl Pan'ang Lampu, umum , l#p,,l"nifl-*rcar tl-"1gf"ii,:lliXllfr'3["nl.:XX?i! - Lamu keamnan iaram hubungan iostdbsi ltslrik yang khusus -frTlol*l",l,r* lampu bahan 3"5**]"'[:1T, susunan pira dengan kelerangan daya kerja L - s o denoan keleanqan pmlah _ - tampu dan-daya kerla lampu pelepasdumum Laryu p6lgptradumum lampu untuk rencana -- (, Simbol lamou umum untuk /a\ Simbol lampu untuk rencana arsitek ,^ Lj""iii -@ - "liii"i PENEHANGAN +u Satuan teknis cahaya dan singkatan arsitek sesuai dengan DIN 40717 Penerangan buatan, DIN 5035 Pedoman tempat kerja "penerangan buatan'ASB 713 1979 Keterangan: LITG - Geschaftsstelle Burggrafenstr.6, 1000 Berlin 30 EBCo Leusvhen GmbH, Postfach 2460, 5880 Ludenscheid Ukuran teknis cahaya Daya kerja sinaryang dinilaioleh mata disebut sebagaialiran cahaya 0. Aliran cahaya yang dipancarkan dengan arah yang telah ditentukan untuk setiap sudut adalah kuat cahaya l. Kuat cahaya suatu lampu ke semua arah penyinaran mengakibatkan pembagian kuat cahaya secara umum dinyatakan halaman 129 (2). LVK sebagai kurva pembagian kuat cahaya (LVK), menggambarkan pemancaran sualu lampu sebagai sinaryang lebar, sedang, dan sempit, yang simetris dan tidak simetris. Aliran cahaya yang muncul untuk setiap satuan bidang adalah kuat penerangan E Nilai yang uhum: maksimum 100.000 lx Penyinaran global (langit yang terang) maksimum 20.000 lx Penyinaran global (langit yang berawan) 2000 lx Melihat yang optimal 200 Ix Minimum pada tempat kerja 20 lx Penerangan orientasi 10 lx Penerangan jalan 0,2 Ix Penerangan oleh cahaya bulan Beratjenis lampu L adalah suatu ukuran untuk keadaan terang yang dirasakan. Berat jenis lampu yang retatil tinggi menjurus menyilaukan. Oleh karena itu diminta lampu yang terlindung untuk ruang bagian dalam. Berat jenis lampu permukaan ruang terjadi dari kuat penerangan E dan derajad refleksi (L = E. dln) Lampu mengubah daya kerja listrik (W) ke daya kerJa cahaya (lm). Suatu ukuran untuk kadar tepat guna adalah pemanfaatan cahaya (lm/vv) + Lampu Dalam penerangan ruang bagian dalam dapat dipakai lampu pijar dan lampu pengosongan (O Ciri khas lampu pijar : warna cahaya putih hangat dapat dikecilkan tidak terbatas, reproduksi warna yang sangat baik, bekerjanya bebas dari berkelip-kelip. Berat jenis cahaya lampu yang tinggi; lerutama pada lampu pijar halogen merupakan efek cahaya yang cemerlangi ukuran Lampu pelepasan lampu yang kecil mengarah kepada bentuk lampu yang kecil dan sifat sorolan yang sangat baik terutama sebagai alat penyinar. Sifat lainnya: pemakaian listrik yang tidak begitu besar (lm/vv). Masa hidup lampu antara 100 jam dan 300 jam. Ciri khusus lampu pengosongan: pada dasarnya bekerja dengan alat sambungan listrik pendahulu dan mungkin dengan alat penyala. Pemakaian listrik tinggi dan masa hidup lampu yang relati, lama antara 5000 iam dan 15 O0O jam. Warna cahaya sesuai dengan bentuk lampu putih hangat, putih netral atau putih seperti cahaya siang hari. Reproduksi warna sedang hingga sangat baik. Lampu agar dapat mengecil dibatasi. Bekerjanya bebas dari berkelip-kelip hanya pada penggunaan alat sambungan listrik pendahuluan 'elektronis. (EVG) Sistematika lampu @ R U o P(W):80- P(W):6o-2oo Lam'u biasa B P(w):60-t2o / \ t-".p, o"..n,r' peRsS: _{ e1w1:soo /\ -: tottu Lampu Pijar halogen 1|+l kJ P(w):60-150 OTU \ hj+t' ",8 fr ,ffi P(w):20 Lampu pemantul ffi t-:zJ 0 Pemantul cahaya dingin P(W):3s-l0o H Lampu rellektor *, Lampu halogen voltase rendah P(W):50-aoo OT.DE P(W: H Tabel lampu 3OO 500 750 1 000 P(w):250 P(w): 2s0 :P(W) Lampu bahan bercahaya P(w):fo-250 Lampu uap metal halogen P(W):3s-1s0 Lampu uap metal halogen Lampu uap metal halogen P(W):35- 100 Lampu uap natrium Lampu uap air .aksa ,"a P(w): : Lampu uap natrium Lampu pelepasan tekanan tinggi 7 I 11 'rafl: F A ,a-arffi IJJ 0 '18 36 58 T P(W):50-250 P{Wl:2OO-500 E-€' 128 ,'"E Lampu pemantul uap melal halogen P(W):20-75 ""h P(w):7s-250 ,r*& P(W):75-400 Lampu p€mantul Lampu Piiar o P(w):20-1oo tql l ,\ OT [1,#:tl,'i-l."'' Lampu P€mantul = " as,?,,fl 125 Lampu pemantul uap air raksa Lampu bahan bercahaya kompak P(W): 10 26 13 '18 P(W): 18 24 36 P(W): 7 11 40 55 20 Dipasang secara telap secara seri 6At ueeAeuecued qnteouad uep ndr.uel @ 6uns -6ue1 1ePtl I 0unsOueflBprl nduel fn+',li{,+}#,j-ef llrle ulculcr \ lE)t6ull Esus'ldPse Bc€X- lElau uEeun66uad- uruleS ralsP, ndue l ue -6uep uelsetelastP uerOEqas 6uPqn'l qEMPq el uBlPouaunduEt l ' (s)ep ::;H::il;iif aI lotap rleMPq qErPOuau nduE-l I I ====n\r V t[e \gA 'J qEMeq -au .-t * tl: ,n,rn ,rtt'rt%3I ,n,rn rr!,o#%3i al qPJEOU Yriri nduel-qeJe enp qEMEq a\ i'ere6uau nduel -ral ieurlued lelv ' l\011 renlerepnqemeqal nouE"l fuf+ LlPrBoueu 6unsOuPl-6uns -6uet )ieprt ndup-l ::l \: \B kudrY--T \,/.02|1 [Xq, o,Kl 6uns6uel 1epr1 unls nduE-l ;:ilt:.,,"?" NLtS; f.'&d-r Iffil\H kozN( | \,/"ozri \r lt \ "ry I eIeqec edrl uep ndurel edu ue6uo;o66ua6 o o o o o o M 094-09 a M 00t-oq nduel U o M 99-, 1eduo1 6ue; )IPtlBcraq uPLleq nduE- $ o o o M 89-81 eleqPcraq ueueq ndue] eslPt o o o o o o <-) LJ .S, rals€l nduP-l NVCNVUSN3d qPpuar €sello^ier o o o o o uPMeq al r.tPrEbuau = V M 00t-0i tlEpua ,selto^raq uabolell nduE- o o dEn ioooleq lnluPuad nduE' o o re M OOI-oi o o d<--rq unuleu dpn nduEl o o M 0sa-9e uaoolEtt telau den nduE'l o M 009-00l )iEluo)i dols ueqrF H tr€==!E :Iursrs eno ua6otBr.t ndue- M 092-91 uaool€q r€fid nduBl M 00e-09 lnlueuad nduPl etoqerEd tnluPUad nduP-'t M 002-09 Pselq ndue-l 0 ? q sele al q€rebuau nduel nduel @ U e Pleqecraq lelV \ PENERANGAN ts Xual penelangan nominal Tinqqi ruang 3 B 3 o a o o B Fluang ru o o N 6 N cc I VI cr n. E I F J : t ts B (-, I J l F F cc o o o o o Buanq damping Benqkel a a a a Fluano makan Ruang tunggu Kanlor vano baku, ruang pengaiaran. Iuang lokel dan ruang kas Ruang rapat a a a Perpustakaan Fluanq peniualan a a a a a a a a a a Buang pameran l\,1usium, qedunq kesenran, ruang pesta Rlrano masuk S*mpai Penqolahan data. kantor yang baku dengan pengawasan linggi i1 m Bengkel Tnko serha ada Sampar 75O Lux Toko makanan serba ada a Etalase Daour holel Samoai a a a a o a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a o Benqkel a a a a o a a a a a Ruang iunggu Ruano konser. teater Ruang indusiri Ruang kuliah, ruang rapai a a a a Ruang penjualan Ruang pameran, musium, balai pameran luklsan Rlreno masuk a a Sampai a Dapur besar Panqqunq konser Sampai 5OO Lux Di atas 5m Sampai 750 Lux a a OT-DE OT-LV e 130 = = = = = = a Fiuang konser, teaier a wusium, balai Pamelan lukrsan rn. zona lalu lintas Fluang pesla a a a a a a ? i rlJ T a a a a a a a O a a a a a a a a a a a a o a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a o a a a a a a a o a a a a a a a a a a a a a a a a a Ruano olah raoa dan serba ouna a a Ruano industri Ruang kuliah, aula o a a a a a o a a a a a a a a a a a o o Fuang pameran Ruang pekan raya siai kcilSK ts F I a a a a a a a Gereia Lampu brasa Lampu pemanlu Dar3Da a lamp! pemanlu Lamp! prlar haroge. Lampu pJar haogen. aua srs"!: ace:i LamDu ha ogen.vo laSE ra'r:' F a a Ruano induslri dan mesin. instalasi listrik Gudang untuk tempat rak linggi a a a a a Toko pangan serba ada A PAB R OT I t a a o a Toko makanan serba ada 2OO Lux a a Toko serba ada Sampai ts a a a a a Ruang gambar Laboratoilum 750 Lux B a a a Benqkel Perpustakaan, Iuang baca Ruang pameran Ruang pekan raya UJ a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a Buang olah raga, ruang serbaguna dan ruang senam 5m ul I= I a a a a a a a a a a a a Rumah makan 3m UI 3 U b *r u 6 No N @ a a a a a a a a a Benokel sampai I a Fluanq industfl Dapur Sampai I a Gudanq Restoran 500 L{rx I : a a Panoouno konset Gambar teknik, kanlor denqan ruang besal 2o0 Lux J r () F ts a a a a a a Bengkel Samoai 500 Lux r: a a a a a a a Garasi taman. ruanq penqepakan Sampai 20O Lux o 6 I c0 3 o a N N QR-LV = Lampu pemantulvollase rendah OB-CB.LV = Lampu pemanlul-vollase rendah. cahaya dlngln T = Lampu bahan bercahaya TC = Lamp! bahan bercahaya kompak TC-D = Lampu bahan bercahaya kompak, pipa 4 kali lipal TC-L - Lampu bahan bercahaya kompak, benlLk panjang Sarana lampu untuk penerangan ruang bagian dalam H[,4E HSE HST HIT HIE = = = = = Lampu Lampu Lampu Lampu Lampu uap ar raksa uap natrium lap natrium. bentuk PiPa uap metalhalogen uap melal halogen, benluk elips r8L le.r ppPd )iulstl uejllB 6-n loros nduel QY lulsrl uPjlle lai eped toros nduret U, ^ 'EuJOerlerp bunpurlad da;1 uep .lolser euare) rpelal eurberlerp uebunpurpeS 'eurE/\A rollrl uep (uelenlued 'uereured 'uinosnur 6unsOuel-0unsDuel Iep!1,6;1 6ue.reuad 6urpurp ndr.uel V7 16ue11rDue1 loros nduLel @ reluEl toros nduel @ DunsOuel-6uns6uel >jeprl ueOue-rauad 6 t4l qeroEp) nn uep g1 bunpurled io1!l L{olo urnrlyads ueqeqnrad :(lausar} esuol uep 6un1ed esual) Esual qalo uereurluad eped eleqec Incniol ueqeqnrad (,,1oros ndue1,,) .66'(,;rlueq,,) .Oe'(,,Illulq,,) "Ot relnsrp qrqal 6ue{ uereur{ued lnpng '€} uerlle lal loros ndue-I 'e{eqecraq ueLleq ndurel uep relrd nduel uebuap upleu]e]nrp 6uEI rserolap luereured qeraep rp snsnq>1 6ue{ rseyllrsedes re6eqes redecrp snreq xl OOe upp xl OgL xl 09 resaqas lelrpen 6ue[ ueOuereued 1e>16ur1 uJnasnur uep uereured 6uenr rp purelnJal '6uenr uerbeq Ouesed16 6.9 uerle lar-6urpurp loros ndule'I ]*5! ll'r1,J ueo uer a ue d n1u n eon t lede p seleqr o],., olH'JJ,?E eurem Jallu uebuap eIu;esru 'eleqec 1e1e ueOuep e6nf rserolap 11 burpurp uebuerauad lnlun euJelnrel 6D <- 6urpurp ndurel 'r66ur1 ueuelel-ue6uoso6uad ndur=e; uelurl6unurrp ebnI 'ueleun6rp ledep eIELlEc.raq ueqeq ndue; nele ue6oleq relld ndluel .reeun66ued 're1ue; Dueprq nele ybuellr6uel Oueprq ueOuetauad tntun '@ - @ e rsluet lo.ros ndtue; 'sr6uel1rEuel rolil,Onlf*? 6uns6ue1 1epr1 uebueraueS @ qerPrel loros nauel @ ue6uap rsEUrqurol Luelep e6n[ eleqec rnglnrls eped 'eAeqecraq ueqeq ndue; ueOueseued euelnral 6uns6ue;-6unsbueq lepu 6uBI ueOuerauad nleng (u < q) repeuau 6uel 6uen.r r66un eped ueleuelnrp'(6uns6ueg lepl %Oe'6uns6ue1 %O/) ueileueqlp ledep 6ue,{ r6reua uere>1eued uep Ouerel 6ueri 6uenr uesel I uesele ue6ue6 p; <- 6uns6uel-6uns6uel 1eprl ue6ueraua6 '6unsbue; 6uel ueEuereued nlens depeqral ledr1 r1e1 g r66un UrQel 6uBI r6reue uereleuad a1 redureg 'zwlpc OOI resaqas 1r6ue1 1r6ue1 nduel uelederel upseleq uelrleqredrp sn:eq efue1 ledue1 ue6uerauod 1n1u6 1r6uel-116uel lnllalrsle 11n1un uelnpadrp [eLl-[eq 6ue{ ue6uerauad uesereqer{ua4 uelerelsrad ueyednreu dnlnc 6ueI 6uenr r06ur1 e,{eqec desuol ueyednrau.r uelnlued uenelrluad e,tuepe lppn uep ';rca1 6ueA uebuereued ]el6url eped e6nl '6uera1 6ueA 6uenr uesay 51 <- 6uns6uel Ieplr ue6ueraua6 'qepuEr asel;on ua6o;eq ndLuel eueln.ro] 'uaboleq reftd ndurel ue6ueseura6 .ggg relndrp uep redures uelun^erp ledep lnela: erecas lela-lera uqnlesrp 6uer{"6y 1nlueuad 'eIuDuBn: ue6uap rensas uplepaq-ppaqlp 6ueI uebuerauad nlens uelurlOunurp 1r6ue1 ilbuel lp :n1e:e1 6ueI ndue; ueunsns eped (O e qel pq e1 qere6uau eleqec qeleral loros ndure'1 'er{eqe5raq ueqeq ndurel uep ue6oleq relrd nduel ueeun66ue6 'lrsnllsla 6ue{ Ourpurp ueDuereuad 1n1un 6uern1 6ue{ 6uen.r uerOeq epe6 6; <- lr6ue1-1;6ue1 lsele1su; 1nlun loros ndr,uel 'ue1ur>16unurp ueboleq "refrd ndue; uep eleqecreq ueqeq ndurel ue6ueseu.re6 xl OO9 e66utl redecrp ledep uebuerauad leny 'ndu-re1 relue qtlrdrp 6ue{ ye.ref eped 6un1ue6ral 6uent uerDeq ue6uep eleraur 6ue[ 6urpurp ue6uerauad €) e ueJrlp ;er loros ndurel '6unsbue1 6ue,{ ue6ueraued nlens rre.-p ue6uereued qelepe 6urpurp depeqrel eIu>1e13 eleJauJ 6ueA 6urpurp ue6uerauad 1n1un burpurp bueptq eped ue6ueseued )lnlun A €- JalseJ nduel-1oros ndue; 'qerv\eq er1 depeq6uaru 6ue[ e-7(eqec-6urpurp lolos nduel '.06 uep o01 ereluB uereurr{ued }npns nlens uep relnurp snreLl ue6ueraued puecua.rauJ lnlun 'lesaqLlrqol nele ogt eped elulnpns r66un iebues 6ueri ueleqrl6uad ueueure^uo1 Inlun 'oge efue1 uep leder 6uenr tp ndu-re1 uenelllued rbuern6uaur Xnlun lnpns 'O reL ueureleq <- snsnLll 6ue{ ue6unqures lrseq 1n1un repueli relrp 'resaq nlr6eq lepll lueloi 6ue^ 1u1sr1 efue1 elep uelnpadrp uelnlualp rlelal 6ueI uebuerouad 1er16un nlens redecueur )inlun selurl nlel euoz uep lrlqnd splurl n;e; ue6uep >1n1un '1edel 6uenl 'efuey 6uenr unurn uebueraued Inlun upleurelnlg O <- 6uns6ue; 'slJlauls ue6ueleue6 uelep uel6eq 6uenr urelep ue6uerauad uece!\l freNVCNVHSNSd 6urpurp loros ndLuef @ 6uns6upt ue6uerauad to.ros ndue-i a (O uerle ler eped 0uenr ,6. uauodrlol ue6uop loJos nduel stJlauls Euns6uel ue6ueraua..l \!/ ^ (U PENERANGAN + lTj Geometri susunan lampu Jarak lampu satu dengan yang lain dan ke dinding ada -O - O hubungannya dengan tinggi ruang Masuknya cahaya yang lebih disukai pada obyek dan zona dinding antara 30' (optimum) dan 40' -+ O- O Sudut yang mengurangi cahaya yang menyilaukan pada cahaya ke bawah terletak antara 30" (cahaya yang memancar lebar, batas penyilauan) dan 50' (cahaya yang memancar rendah, batas penyilauan yang tinggi; -+@, pada lampu raster antara 30' dan fv/ Lampu sorot cahaya ke bawah Jarak dinding a = 1/3 h /4. \J/ 40.. Cahava ke bawah Jarak'dinding a = 1/3 h !0.lx Perlu ufiuk msgenali raut muka. Oleh karena ilu kuat p€nerangEn nilai minimal horizmtal unluk ruang bagian dalam dr luar da€rah ktria adalah 20 lx ?NK Daerah keda rnambuat gel6p pada kuat psnerangan E ?0O k Oleh karpna itu kdat pefisrarxgan minimum daerah keria yang sslatu ditffipati . adalah 200 lx 2000 & ffi n ,'r*"u** seba{ai kuat penerangan ya*g oplimal di daeJah Faklor 1.5 diEsakan sebagai p€rbedaan kuat p€nerangan yilg dapat diterima yang terkecil. Dari itu dapat disimpulkan, bahwa suatu panrahapan kual panersngan nosinal.En di fta.lg hagian dahm adalahr0, 30, 50,75, 1&. 150. 200. 300. 5!O. 750. 100. 1500, ?000 dan seleniumya /^\ Lampu sorot cahaya ke bawah/ /r\ \9 Jaraklampu:b=1-1,5a €/ M ry @ Cahava ke bawah Jarak'lampu :b =2a 20 50 100 200 300 500 NN u?^\ ------{r , . YF- !\ l1 t\ t\ lr .\ \ ^ (5) nar terarah dan lampu sorot c = 30" - 40" (optimum) 30 100 150 300 500 750 50 150 200 500 750 1000 750 1000 1500 1000 1500 2000 di atas 2000 t-} }.- l-) F- ii'-oo' Sudut kelandaran lampu penyi- Daeran kuat penerangan di dalam ruang bagian dalam Jalan dan daerah ke.ja di alam terbuka Orientasi di dalam ruang pada persinggahan yang singkat Ruang kerja yang tidak selalu digunakan Tugas melihal dengan kesulitan yang lidak begitu besar Tugas meiihal dengan kesulitan sedang Tugas melihat dengan spesifikasi yang tinggi, misalnya pekerjaan perkantoran Tugas melihat dengan kesulitan yang tinggi, misalnya perakitan halus Tugas melihat dengan kesulilan yang sangal tinggi, misalnya lugas pengawas Penerangan tambahan untuk lugas melihat yang sukar dan khusus 30'-40" ,a, Sudut kelandaian pada penyinar Qy' untuk penerangan obyek dan peneragan dinding : u = 30" 40" lampu (optimum) - @ Xuat penerangan yang direkomendasikan sesuai dengan CIE cfitoxr lP 44 |luruf,pengefial; IF AnEka p6nge*al pe*ar|}a ffi Deraj.l p€tfndung l9rhadap hubungan dan elsrEn.asiEo Osraiat pelindlng lerhadap masuknya ai{ ArE*a pengenal kedua $-8 1. Angka p6sg€Aai Be$aflya pelindurg Tidak ada pelindung Pelindung lerhadap eiemen asing yang 1 besar (> 50 mm) 2 Terhadap elemen asing ukuran sedang (> 12 mm) 3 Terhadap elemen asing yang kecil {< 2,5 mm) 0 Tehadap elemen asin berbentuk butiran (< 1 mm) Terhadap penyimpanan debu Terhadap masuknya debu 4 e Penerangan obiek /6\ \9/ Penerangan dinding Lampu penyinar 5 6 @ Tahap 6\ \g/ 132 t*. 66 W Sudut pengurung cahaya yang meyilaukan (30'/40'150') Angka peftqgnal b€sarnya pelind$q 0 i Tidak ada pelindung Pelindung lerhadap air tetesan tegak lurus 2 3 4 5 6 i,,4iring masuknya sampai 15" Terhadap air yang memancar Terhadap air yang menyemprot Terhadap air yang bercahaya Terhadap masuknya air pada waklu 7 I Terhadap air pada waktu menyelam -erhadap air pada waktu mencrlL. banjir Macam pelindung untuk lampu lndeks Ba Daeiah.peogguraan yaag rmutu >90 Pe{flbgbasan warna. ba}ai kesenian 1B 90>Ra>80 Apanarhen, hotel, rurnah mal€fl, kailor, $akolah, rumab sakit, industri sarcatal(ari; industri lekstll 2A tfldustri 3 80>Ra>70 70>Ra>60 6C>Ba>40 4 40>Ra>20 26 Lampu penyinar dinding Lampu sorot 2. lndustri dan dasah yang lain dengan sp€srfikasr yang tidak b€€ixJ besar pada reproduksi warna. Sda Reproduksi warna dari lampu sesuai dengan DIN 5035 eet eleqec srulal rs)inllsuol uEqpq uplnlued lEle]ao (D sulau.iolol 1e.rel 1--65).soc. o-fl qeraw St redu6 oI sapdrp ,deF6 ,llf qeren ii *a-* iz ,oudr"1 ,1ij "i1oa,p lPlloc lsxhrlsuol uBqsg epnu Euruny enl nellH z6 redu6 ntEq sapdtp,lsad 06 epnu nehH ii i"a.* ii EreI 6ualetaq ip urureg '' lerai .i"p"! enr nrg [i i"il; ;: umO epnu nr8 6; i"dr;;; nleq s6pa,p ,1"1,1.j ,uio,i,uiiyi Ent nqEtay !j ieaues oi nrro 6uppas nqer.x 6i reaum ""rira,p uO"q".i 66 ' - iii.aib epnu nqqay ,!lEa.* os "i.i qisraq qpa.lej rlnd !] i"a"* ii vmj ,leuj uesrjej Eurer O/ redu6 09 sqodlp,uelx dellreq nrpq'qBrau eteq ntEE 99 rEdu6 99 9t red!6 o! lepl'unlurunP lB3 Oe red!6 OZ uelElraTp unlaq 'uolaq'uaues dPtllreq l?pt'unluunlv o, rPdu6 9z uejefu€Irp unlaq 'sdel nlpy 9Z,edu6 59 solodlp'unrulunlv rrsed nleE 91 redu6 Sg O, !ed!6 OZ delqleq lepll dela6'uaum uelnpy SS,edu6 Og 9Z rBdo6 9t 'rlprstorp qqel 6ue^ unlu indal-uBreFetd 9' ledu6 Ot lunle lsdellp unlulunlv '6uEEl uauas uElnpv dqDilaq'qrslaq selodrp lauren zB redu6 Og 01 rPdues OO dqrileq 'unrulunlv gg redu6 9e rndel n1e6 9z reduEs oz ruerg hduEl lslhrFuor usqsg OZ 99 oe !ed!6 9l !ed!6 9, enl epnu oz OZ 09 oz ledu6 9t sg rEdu6 It oz redr6 9t 09 !edu6 ot sL redum oI 96 redu6 9z 09 redu6 o' 98 redu6 91 tedu6 rE(ju6 % uelnluEd ielereo 1r1e6 a3 = -""or.S = ur *|= *: @ @ @ @ l1!] ue6uereued ]Pnx @ !9 i @+ ,A "r -I % uElnluEd lelprao lnpns uep p IptBI 'rl r66uu) 6uent ulaurooo ,rJ"r^'"1r?:?,]ilsr,rpe; lerel ltlep tnlelou uelnluoup lpdepqj)'snsnLll nduel qalo uellrseqrp 6ue^ '(le1ryan ^3 uep leluozuorl ueouerouad len)l sulor.rrolol @ +- Illll ueouelauad lenl uellleqJod 'redecrp er{ueIoo^as (1req lebues 6ueI eure^ tslnpoldat) 1' lel6u[ p^uunLun eped 'le4]ads eAeqeo rsrsodurol Bped 6unlue6tal 6ue^ 'Bu.le/vt tslnpoJdoJ eped 'lE]lou Lllnd nple leoueq Lltlnd eulp/v\-puje^ uElep eIELlEc iaquns qrlrdtp e^uu'lnlxn Bped ro]uel lo 'u o00g sp]e tp) ueu 6uEts 6unsbuel leplt 6upl ue6uel qrtnd e^Bqec uEp (y 0009 - y 0oee) lertou r-ltlnd 6ueI eleqec nelns ndr-ue1 uelepedey '(y OOeg Llemeq lp eue^ rnleioduo]) le6ueq qlnd 6uEI e^pqec -euad :loduolal e uElepoqro 'nduEl ueqrlruad Llalo uelnluoup eureM @ z8! ueuleleq e e^eqec lslnpordar uep e^eqec eurel (i) sltpl 6ue,{ ueteur{ued qaeep txEIEp ndtlel uelepeda>t ^ uelteqlUedurour snreq 'ueln1ued (t) uellnquruaul ledep 6uBI 'nilu.ret - 'zulPc 00? tnedurBlaul qaloq Xepll ounsbuel leprl ueouE]ouad pped e^eLlec uBlBpedey '64 <6uenr ure;ep lpuirac 6ueI uelnlued lplpiap enuas uespleloluad nlens lrseLl qelepe e^eqe3 uelppedol stuouljel] 6uer( uer6equa6 eAPqPo uelepedel uelEequad "0s ) (del1yeq Inlueurod Oueseureu)'.r.u lpc ooz > eleLlec uelBpBdal tut qeJaep ulElEp up)iler]tuadulaLu snipLl 'n1 re^el tp Inlupdlol ledep 6uEI 'ndLuel 'lococ 6ue,{ 11 ie^el rsrsod qalo nl leAel eped utuuac ueln}ued ueseleg delrlouaul lepll 6ue,{ efua1 }edula} eped @ 6urduues uep eleLlec e^ulnseul lnlun uelnlued uenell^uad ueseleq .Oe < (ounpurlod lnpns) uenelt^uad lnpns nltel nduel uPoueseLued ounsouel uenPltluad ueseleg 'nI reAel pped ururao uplnlued uep uelnlued ueneltluad 'buns6uel e uenel^uad LlelaEp-qplaBp dnlecuoul uPneltluod ueseleg o- @ e uPnEllluad ueseleg @ e 6z! ueuelBq e- deles Inluoqraq 6ueI y11 nlens qelepe eIuuEIEtEAslad 'Durdr.ues uep ueleurelntp qlqal elol ]eduJal Eped )nserir EIeqEC oe 'ueqBquEt elol e^eqec qPiv lEdujal ueouetouod nlens qalo euluoltp 6uer{ ueouep Bujes ulnuJn ueouelouod eped Lloloradrp lpdep t66utl qlqal 6ue^ upouElouad iBl6u[ .elol euoz rp elEr-plP.r reltu tpbBqos Epe snjEq Qeseq 6uent) x; 692 uep (ueq 6uers eleqec ueouop snsnql roluel) xl O0g B.lelue rO ueOuPiouad lel6u!l lrlelrluenl ouereq eual!.ty 'e^uueun6ueq tuos t6as EuoUJl eulplnlal ltlettlenl Puolul ue)[eq]adrp snleLl tut ltlEltluenl oueieq euelu>1 ourdu.res rq 'Elursuorsllo uel6uequtUoduou ueouop pfual uelelElad uep ;euorsounl tseMtsads tLlnuauloru snierl IrEq 6ueI ueouBtauad HVIVSVy^I ueqecautad nlEns ft<NVCNVHfN3d ue6uerauad Eueteq seql tJtC ueelnurad re{undtuau snieq sepay nf re^et delrx.raq teprt 0uel EIJat'6;;i,,;i-;^i;;fi @ E ", tfri KI l,n IN hl etr ar E E E LI H U H EH E E E EH ledurar uebuep ueounq n u.., ", J?to''r'& YEXrli Y:XH:H O PENERANGAN Kapasitas smbungan khusus P'Wm'? untuk 100 Lx 100 m'? Pada linooi 3 m. lms dan panl-uim 0, 7/0,5/tr2 : -& Oe 0^- 12 Wm'? #.&r o Oi,, 5 # 4 Wm? q /i\ \L/ Wm, 5Wm'? EL EIEI r 3 Wm'? kapasitas sambungan khusus P untuk bermacam-macam tipe lampu De4& Panl@ rngg orosozlosoatl Alml H <3m Wim, 10 *rF Faktor kor€ksi k i mo 56dae GCil 20 0,75 0,65 0,60 50 0,90 0,80 0,75 too 1.m 0,90 0.85 20 0,55 0,15 0m 50 0,75 0,65 0,60 0,90 0,80 0,75 Perhitungan kuat penerangan rata-rata Dalam praktek, kerap kali melakukan spesifikasi menghadapi masalah harus meneliti kuat penerangan rata-rata yang dikira-kira :lm (En) untuk suatu kapasitas sambungan lampu listrik yang telah 0,10 0,15 0,55 50 5-7m ditetapkan atau mengikuti kapasitas sambungan listrik P untuk 0,60 0.65 lrm 0,75 tingkat penerangan yang diminta. En dan P dapat ditentukan secara kira-kira sesuai dengan rumus -+ @ kapasitas sambungan khusus yang perlu P. adalah tergantung pada tipe lampu yang digunakan. @ TabelfaKorkoreksi -+ O. Kapasitas tersebut berhubungan dengan suatu penerangan yang langsung. Faktor koreksi k adalah tergantung pada besar Contoh: Luas ruang A = 100 ruang dan deralad pantulan dinding, langit-langit dan lantai -+ @. 'TlnggiruarEH=3m Jika ruang dengan tipe lampu yang berbeda harus dihitung, maka Dorajat panlulan 0,5O,20O, (Pantulan s€dang) komponen-komponennya satu demi satu harus dihitung lalu TiDe lampu (A): dijumlahkan --r @ d = I Wrt (hm!J mhm becahaya yang kmplol) Perhitungan penerangan dengan kapasitas sambungan khusus P=9.45W=405W Tipe lampu (B): dapat digunakan juga di ruang kantor. Sebuah ruang dengan dua P' = 12 W,rrn'? {lampu bim) sumbu yang luasnya 24 m2 dilengkapi dengan 4 lampu. Dipasang P=8 100W=800W perlengkapan dengan 2 x 36 W (nilai sambungan termasuk alat Tip€ lmpu (C): P' = 10 Wim? flmpu Diiar halogen) listrik pendahuluan 90 W) dihasilkan sesuai dengan + @ suatu kuat P=16.20w:320w penerangan sebesar t 375 lx. rumus J @ Di dalam ruangan kantor dipasang selain lampu raster cermin v.Y - = /100.405 1oo8oo 100320\^^ E" konvensionial dipasang luga lampu raster yang berbentuk segi q = 180 lx empat dengan lampu bahan bercahaya yang kompak. -+ @ atau struktur cahaya -+ @. Struktur cahaya memungkinkan kombinasi dengan rel aliran listrik untuk pemasangan lampu sorot. A =24 n'z 3-5m m'? "ooE. . E .s@ 1 E@. .@ O EOEO EO 'o o s oB" E "Oo " iffi-.ft.it+T66:m-] k = 0,75 (pantulan tsrang) P'= Penyinaran gedung 3 Wm'? P =4 90W=360W e" = F- = @ $ffi o,zs 375 lx Pada penyinaran orang memperhitungkan aliran cahaya lampu rumus --r @. Kepadatan lampu yang harus dipasang sesuai dengan -yang berdiri bebas) dan 1 6 cd/m2 ieldtak di aniara 3 colm' looyet (obyek di lingkungan yang sangat terang) Pernitungan ruang kantor -+ = 1m.P . T:pix * ' =kual'"i*'' penerangan nominal (lx) E P kapasitas sambungan (w) P- kapasitas sambungan khusus (Wm'?) -+ A bidang dasar ruang k Iaktor koreksi @ @ t-amPu terpasang tetaP'raster @ ffi*I , @ StrukturcahaYa N Rumus untuk kuat penerangan yang sedang E" dan kapasitas sambungan P +--+l @ tr.r, 134 terpasang tetap'raster L = Kepadatan cahaya o=+:+ Sasaran Sekelilingnya I (cdm')L 3-6,5 fl kup teang Sek€lilingnya sangal terang 5,5 - Bidang yang b€sr Bidang yang k€cil Jarak yang bsar 10 10-13 13-16 Deraiat pengaruh perenngan Sasamn r'1" 0,4 0,3 Derajat pantulan pada penyinaran Bahan banounan I a Bau bahplbh dilapisi kaca 0,85 Mam.rpulih P1€sl6m adukan emen wama leBng Pleslem adJlcn emen wamagehp Balu pasir wama lenng 0,6 Batu pasir wama gelap 01-02 Ealu bah wamaleEng Batu bala gama galap 0,3 0,2 -0,5 -0,3 0,3 -0 0 3 0,1 4 -0,4 -0,2 Kaw wana letsng 03-05 GEnit 01-0,2 L4enara @ rata{ata (cd/m'?) A = luas ruangan = Derajat Pengaruh Penerangan a = Derajat pentulan bahan bangunan qE Kepadatan cahaya untuk penyinaran Sekelilingnya g€lap 431 o = Aliran cahaya yang diperlukan Rumus perhitungan Aliran cahaya lampu Bediri bebas # -4r O Rlir"n cahaya lampu yang diperlukan untuk penyinaran 90t 092 009 000 )illaulso).i lnqu.rel uPErEqrlaued ueseneOuag 1 rrLroAuatl\ 00e o0e ue6'rel ue0uop elualo^uon ooe ursauj uEouap elualo^uor\ 000 OO0 rcncuaur'nleurS urpues uepque6ued lolnS ueleur 6ueng tndeq ueeuuauad'ueleut qEurnJ uep laloH :esel 6uPprq uBEqesnJad Oo9 009 ooe trl uep orper 1a16uag uelreqed 1e16uag ueunouEq n^el 0ue>1nl elel ledLLral .rolouraq ueeLepua) laI6uaE 00r rseq 1e16uag 00e 002 tselluoA uEp sPueurad lele rse;e1sur ueEueseurad Prd Eleq 002 rslnrlsuoX uerOeq lece6uay\ (6uep1q ureceu -rue3et!.raq rJep qoluos) ueurle.rol uPp ueouelnuad OO9 Ooe efral ledLuaf delal 6uE^ el.ral ledual'uelenluad 6ueng IlnI t 0og unuoleroqel 6ueng rryo,{ueu'serqoueut O00 'ulsnpur ueselaeDue4 >lo>lot uep qtltdtet ueueleu uelenqurad Lillru-reuJ uep 6uolouayrl Pped e0al tedlual ueueleu uPp serol uetrlnulul lrlsnpul t EUIEM Sal 0ue:eq se1 r lsetqbuayl 000 09L ueserq uElEnq[J.]ad ledual soPl lelac'ltLiefuafrl 09L unuauaul 009 'lnleraiu 'leluruelnl leujetulo!\ ue;eluruadueeqEsnrad uednlac Iedu.ral rp etre>l ledLual :lllslat uEp 000 009 ueqE1()6uod lltslal uetenquad t t Eu.leM l l66utl 6ueI sal t66u[ lPoues 6uP^ uelnlunl'selrlEMl ueserueDua3 OO0 xt/ul lrln>i uer.leloOuad ueefua>1e6 uee[.ialed u]ecen 6uenr tueoeyl den 1a1a>1 Dunpag uers;6ued 1se1e1sug 09L ueesluaurod IUls!l e6eual lll6uequod leras eped 009 009 Z 000 09r. 009 le>l6uered'ueque0rp 0uer( 000 uiEleu.l ursou-l 'Blrd uep nleq EpPd uee[.rayed'esrlI es]oOuay\ 1 lecaDuay\ uer!sBs!uenle66uay\ elod uelenqued rr11nu uelenqr-ued 1a16uag ueqoluoctad 002 ooe 00t n,{e1 uelteqle6 nAe>1 ueefuaOueo ursau eped ueEfualad laqaur lal6uaq'stu.tad -ueu.r 'lorunl nAe>1 ueqtlt4 ooz ooz o0t uelllElad tle6.ra0 tstl-tsty tuepalad 6ueqn1 n^eI r t t rltlP uep ]enquJad la)Ouag EllnLLr nlPq uPsasoilJod uesetqled 0uereq uelenqulad uese!tuad uep ue! ulsnpul uer6eq 'snleq uetDeq ue0ueseLue6 OOO L o0g buepes leture)i ueOuap 6un1n66ueu.r ' uodelal Ierrresad uEOuEspuod 00e resaq leme1 ue6uap 6un1n0 -0ueu'ueOueseu.ted ueelalad 'laqe) uEp uernlEs uPlenqulad 009 00t 0z Plnqlal xyuf l rsr^arau ueel]alad lulsll ueleMPlod uelP rp lulsrl lsplPlsul ueef-re1ad ueDurlr66uad >l!rqBd ueser*e6uad lBdLual llllal 6ue,{ utsau ueef:ar1e6 Ouepas uep resel 6ue,{ ursaw UEELa)ad OOe ggTlrca>1 sele6ueyl oo9 r66url ur)euras 6ue[ ure6ol ueqelo6uod OOZ elral ledLUaf uelseredoOuadue6uap rslnpord rsElElsul uelsPladoouad Eduel rslnpo.rd rsElelsul :reseq 0g ueler.]rl -6uad seOnt ue6uap ueEIleIod urnuolEroqe-l uEteME.rod ouenU srulol rsPlelsur uelEp epEroq ouE^ efua>l ]eduel lEnueur Erecos ue)luPlE[lp 0uepex-6uepel 6ueA uerseredoOuad rselelsu; qnet le.ref 000 OOe o0z 001 ueuer(e1ed rselelsu1 elull lrlsnpul ElPp ueLleloOuad llqnd oo! OOe 09L 000 1 OgL splurl nlel Intun 0uenu ueeulrauod 6uEnu lede.r 6uenu srulal rEquree eler-elel uElnlued r66uu 6ueA uetnlued :>1oduo1e1 ro1ue1 pesaq 6uenr roluey lo1ue1 6ueng OO9 ooe ElapuoflExap rp elrel ]edr.uel ue6uap roluerl 6uenU JotueI tednro^uau 6uPI 6uenr uep Joluel 6uenH 0Ol Ouereq uelenurad uep uerel6uoqtuad uora6 e66uel ueerEpua) lnlun 6ueto 1n1un :Eunpo6 rp selull nlel uelel Ouel uetDeq edtuauau.t uep ue6ol ueelrs6uod ueserrreouad ledtuel 009 uPlEMElad 00e 0or satabueu'ue)oco3uauJ 'snleLl lele uEOuPseuled s!uorllola ulsnptf ooe 000 ooz rledurolp nlelas 0uer{ sualuls uPLleE Plruo]uala rs)inllsuol 009 t 009 I 008 Ooe uJEI oog 00o lel6uag snlPq 'uP0uEsPurad snlPq z/t 'ueouPsetued o0z resEI eJecos 'ueouPsPured oog uEre)lnued lele uPlenqurad ggg uebuu 6ua1e1 ueqeqo0ue6 lEraq 6uelEl uEqPlo6uad IPMEI luqed ut6ulp ue6ol 009 ueqPloOuod llldo uPserqJed ooz 009 ogL uep n^el ueeha6uad oog 'uautas lJlsnpul uElenquad lal6uoS :s!ler6 uPe[iaIad 009 :ecel s!uslq 'IrueJa)l ursaui uE0uap ueOuoso0uad ledu:af uEJOca6uad 6uEnu rndruecued c0e lete eped efue)i }Edural uEjoc tISJaquad ledLuel rlsed uEqeloouad 0un66ue4 09 e[u-qsp qPuinr reluEl qemPq rp 6uen.r 'u.re6o1 ue.roca6ua6 ueqeloouad selral Pp selJoI uelenquad uPqElEsaIueseMeDuad OOZ 002 002 qese 1e16ueg 091 009 009 Inluaquraul 'se.rdeOuau'6ur1r66ueLu uE0ull!00uad rselelsul rndLuecuad lelP ]EIap 'uerderad le>1ap ela>1 euoz nBle efue>i ledwal uebuel ueOuap uelenqulad lo)i6uo€ 002 'lElecuaul'0uolouaf'/ oot 6urpulp seyal uelelac 'ntnq ueprlluad uPelJolad uouel 00e luqed 'seual utsay\ n,ie>1 ledu:et uPsEMe0uad leduJal serua ue0uap qndeAueu OOe arl rnlrlatueur inlloLueu ledLual uesorEl uelenq[rJad snlELl p)iluPIeN 09L 000 000 009 008 008 uerruoi(ued'ue6uPl lPlac ogzlelac Jnrnq elod uelenq[uod leloc |. 00e uel!lprad lol tPnquraur lEduiaf etral selelred uBlEnqurad uElelac'lrXpas ueqeqnOuad seual ooo l 009 009 Jlq)ie efu I 6ur166uau'nsns 00e ledaOuatr':nduecuayl e^uunuln OOZ 09 00t efeq uep e0equral esla eureM uPlelac eped BureM ueselte6ue6 oog le}Ouered uBldetAuau.i 'ue6ue1 uep utsaur ueeqesnred'uereluequ-rod 00e O0g ooz ueEuretulad ulnl lrlsnpul OOO 6unpa6 rp lutsrl rselslsul 6urdues 6ueng urseu 6ueng 00I ooz ueuElal se.lelar{ued 6ueng 0og Buelad lenquad uPelolod Ooe o0z l- 09 se>i ueJaca 6ue6ep uep JrsoJg 000 OO 'sEylEMl ueselteOue6 osl ueleLu qeunu teder 6uenu ooe 00e OoZ OO9 ooz oo9 goe 00e uelnlunl sElrlPM) uesPMB6ued Ouepes uelnlun] ogL uodelol ueeJeluerad sod ledu-lal r6:aue ueetpa,{ue6 ursatu Oueng ueleqasel 6ueng lallol ouenu tcnc Oueng uEtE)ied tluE6 6uPnu . ueuas 0ueng leqeltlst 6uenu ulluey lserolap UPPlaIad ueulut6ue4 ueuE^eled leduaf r06url lel ereluerp ueuedu./lIuad lEdulel 6uEe EcEq sE6nl uB6uep ueuedu.tt{ued 0ueng ueuEsuad sE6nl ueleutr{ued 6ueng uedtltued 6uenr rp se1ut1 nlel euoz sele0 uaLurulsut lnluaqLuolx 'selao salouau 'eslaOueu 'qesp0uau sela0 dnruaW :ulnuJn ue6uenH u:e6o1 ueroce6ua6 ure6ol ue6uril66uad IUqEd uep eleq -ure6ol uernqolad IrIqed 666 p uelsnleq6uaur ueEloled OgL rlnbuotl uep ue6uBl uebuep L.leseOuanl oo9 00g ueceyl 6uenr tueceyl efiol ledual {nlun rEpuuts lpltu lguluou uE6upJoued }En{ FqEl NVgNVHSNgd {uedP1} Z ug$sg geog NIG UPP g/I usY ,,uElenq uE6uEraued,, B[roI lgdusl unun Inlunlad PENERANGAN + -+ E Tabung bahan bercahaya untuk instalasi iklan z- Seni lukis apa saia, setiap jenis tulisan, ornamen, dan gambaran l-.] hiasan. Penyetelanyang mudah (pengaturan teriadi dengan melawan hukum atau transformasi hukum) biasa di bioskop, teater, biro iklan. +h+ Di kantor dan gedung perusahaan, langit-langit raster di bawah lampu bahan bercahaya, Cahayasebagian besarlatuh langsung ke tr H',,* bawah-rO-@ Pita cahaya dan lampu medan paniang I t,/ ". ! memungkinkan penerangan umum yang merata dengan efek bayangan yang menyerupai cahaya siang hari namun lembut. Lampu tekanan tinggi-uap air raksa dengan.lampu bercahaya a/ d V) tl H (HQL) kecuali untuk penerangan pabrik dan ruang ker.ia luga untuk penerangan luar. Lampu cahaya campuran dengan bahan bercahaya (HWL) menghasilkan cahaya yang menyerupai cahaya siang hari dengan reproduksi warnayang baik. Lampu tanpaalatseri dipasang dalam piting yang normal (misalnya dalam piting untuk lampu biasa) +.+ @ modol raater O O ffi99 " ]_o-___{_o__-f rastsr sojajar raster miring sejajar @ rasterdiagonal @ rastsr miring diagonal @ penyusunan lampu a> @,, BAHAN KONSTRUKSI YANG TEMBUS CAHAYA DAN TEMBUS PANDANG Pada penentuan besar, susunan warna, penentuan banyaknya 23d jendela dan besarnya pencahayaan ruang, pengetahuan mengenai dapat tembusnya cahaya, penyebaran dan pemantulan kembali cahaya dari bahan konstruksi untuk efek yang ekonomis dan artistik adalah penting. Orang membedakan: bahan yang memantulkan kembali cahaya -+@ dengan pemantulan kembali yang tersebar tidaksempurna dan tersebarsempumasertaterarah dan bahan tembus cahayadengan dapatditembusnya yang tercampur -+ @, tersebar -+ @ dan terarah A TU -+@ Delat paralel sscara te16ncana kacabsningYang @ diatur, dsngan psnggesoran @ sinar yang miring Penombusan kaca yang dibaurkan, sutera, Pen6mbusan kaca susu oval Yang f6'\ ornamen batu pualam Putih kaca susu v dapat ditembus, Yang torang, dsb'nya dsb-nya Patut diperhatikan: kaca susu dengan bagian dalam tidak berkilap (sudah lebih disukai karena tidak terlalu kotor.) memasukkan lebih sedikitcahayadaripada kacasusu yang luartidak berkilap -+ tabel@ Pelindung sutera yang berwarna dan diberi puring putih pada suatu penurunan dapat ditembusnya yang kecil mempunyai suatu serapan sebesar + 20 vH lebih kecil daripada pelindung sutera tanpa puring. Kaca cahaya siang hari, yang harus menyesuaikan warna cahaya elektronis hanyadengan cahaya matahari, menyerap warna cahaya sebesar 35 vH, yang harus mendekati cahaya langit yang dipancarkan, yang besarnya 6G-80 vH. Kaca jendela sebagai kaca bening sesuai dengan mutunya dapat menyerap cahaya yang besarnya 65-95 vH. Menurut Dr. Kletfner --rUl melalui kaca bening yang lelek terutama pada pemasangan kaca tiga lapis atau dua lapis dapat menyerap sangat banyak cahaya, sehingga perbesaran ukuran jendela yang lebih penting daripada mutu kacatidak mampu menyamai pelindung panas yang lebih baik dari jendela dengan kaca lebih banyak. i fl.t* tullt Sdrs b.h Ka€ tid6k ad6 s€dikii bening Ka€ omaren lGd bsning, s€66lah luartilak b€rkilep Kee b6nin9, begian dahm tkJak berkihp K@ susur grup 1 grup 2 grup 3 Ke€ susu yang dilapis dengeh beb6rapa hpi$n ka€ b€Nama: gruP 1 gtup 2 ysng dilapisi ked Ka@ {s b6ilam: Batu puahm 1,75 baik pdih SlIem, Mih Sdm,b6mm Bslan kain umuk dek@si dan buku R6sop6l. dixt Pollopas, piEng Zolloo, pdih (dabul k@h) Z6llon, kunin€ (dlut kmh) Zellon, biru (dib@l kmh) Z€lbn, hij{tu (dbuet keh) K@€min Kae K.e kawal yang belum Ka@ polindung @ 136 L dires mbhari srpul baik baik baik beik baik bEik - 3,1 1,7- 3,6 't,7 -2,5 - 1,4 6-8 3,5 3-21 4 6-16 77-89 3-11 Kaca lembaran 6-11 4-10 Keterangan: Flachglas AG, 8510 Furth/Bay Vereinigte Glasweke, 5100 Aachenz 20-3i -,r5 47-66 3-10 64-69 63-68 60-66 13-28 72-77 30-71 2-4 51 - 2,5 3,0 7,3- 100 3-5 '11,2 - 13,4 -47 27 -t4 49-67 69 48 37 -35 27 6-10 3-9 58-84 2-A 3-8 12-40 17-30 28-38 a-24 -2,8 - 1.6 't,0 d. 68 32-39 46 - 4a] 6-8 6-8 4-6 55 36 12 12 8 9 8 2 6 1,0 1,0 1,0 8-11 29-34 22-31 30 - 3'l 2-11 20-21 24-6s 1'! -,{9 t4-21 8 42 23 41 22 l4 50 36 1,1 1,2 -17 12-38 - s',t 13-35 40-66 ,r3-54 65-78 31 2,2 ryr 63-87 3,3 - llnlr -20 1,9- 2,9 2,8 PfrG bu*r 9o-92 57-90 7 bsik hampk bail hampf bail b6ik baik baik b6ik b6ik baik baik Uhr 5,9 2-3 2-3 2-3 sedikit Kadon. s€dikil dlB$hi P6rkaren, tilak dib€ri wam Psrkaren. diberi wam kuning muda P6.i€mh, dberi wama kuning gehp - sedikit baik baik baik hilau Mamr, dqDleg Mamr, dIE$hi 2-4 3,2 ,75 baik baik FJrac a.hryr s€dikit m6tah jinssa Ke€ opelin PoMl6n T.&d '10 a1 -71 13-54 rd. 28 1 27 -N rd. 4 20-36 25-33 26-48 21 -28 17 28 I 4 4 88 74 88 38 u 84 4 17 4 56 Silat teknis arus cahaya dari bahan konslruksi yang dapat tembus cahaya Kaca lembaran dimasukkan ke dalam suatu proses yang dimekanisasikan, ketika meninggalkan mesin angkat kaca dalam keadaan siap pakai tanpa pengerjaan lebih lanjut. Permukaan yang kedua sisi datarnya seperti berkilau berapi api, sama tebal, tidak berwarna dan transparan bening. Penyerapan cahaya 91-93 vH Penyortiran: Jenis 1 Barang yang biasa diperdagangkan yang terbaik sesuai dengan DIN 1249 untuk ruang (apartemen, kantor) Jenis kaca bangunan untuk pabrik, ruang penyimpanan, jendela ruang dibawah lantai rumah dan iendela lantai Untuk pemasangan kaca yang saling berdekatan hanya dipakai kaca yang lenisnya sama. Penggunaan : Pemasangan kaca lendela, etalase, pintu, dinding pemisah, bangunan mebel, kaca pengaman jaringan, kaca rangkap. : 2: Pengerlaan lebih lanjut menggosok, mengetsa, membuat tidak mengkilap, mencap, melapisi, mewarnai, membengkokkan, melengkungkan. Kaca khusus untuk tuluan khusus di semua langit langitsepertikaca pelapis, kacapelat kering, kaca kendaraan mobil, kaca pengaman -+ halaman 137-142 Let I ueu€lEq e- ouptn ue)e[]o)llp ledep lept] ,leuu uEtnln rselostEcey '6uuoI plepn lnspul eru\equlau] tlunq 0unputlad uep seued 6unpurled ueLlequ.lpuod 'utal ueDuap uellelojlp nele raplosrp uep ue>lueqepedrp de1e11eteI prlot6 elurdel uer6eq rp ece>1 up.requral edetaqeq nelp Enp uebuep rdet elecas uey6unqnqr6 o ge r).lrlil.laLr.i tselost ece) ur..uroJ Ece) uep reqar eoer 'erapuat ece)i uep rsprosr o! |rsrsue6urDueqradg I e.el ,"rr';,f31 @ O uep dprasrp ueroeqas r:eqeleu r6rau3 uelnlued uep lrDladsrad spqaq lEluozuor] uee)tnurad esseu nlpns uelep 'nqetal'n66unradeuJpMuplep(ueqeleu0unpurladecel) jntn x o1tz 009r i ozqz q'0 onnn \ atLL C,I 0trt x 008t O,L I e'0 al e0 0t e0 I 0t !-E^utEqal rsuEratol uu zt + 0t lelsul urursc esel I 1?,1?t?E uaqrp 'nelrq fg, le1su>tururacecey'9' EUJBM 0! 8 9 zr 0i I I zr 0r '8'9 tLz na 8Lt tet !rur3r LleNaur Eret 99e-9Ze 000 982 006 00t 009 zl !u 9rz 009 c0e 009 ?t uu I lelsul ulure5 eoel i Z zo v 9ZZ 009 alz 00F zl uu I leisul urura9 ecol i z t0 zt 99C q8Z 008 092 00s zl C,O 0t ISZ 008 0iz 009 zt uu E,O I 9tz oo8 012 009 zt uu9gteqalEcetiz OLZ 01! zt uLu9ti€q3rEsel za za I I .(Dral - fbtirLdd z'o n ueqDleur buDDrrlad ErE) g te 902 9tI 0n; 98r weq9 zl 004 ur EUeqrapas rselos-1edr1 rle>1 esel ! z Pqal P)eI { 0009 ! 09 re Cr,,l e apLai e3q: z'o 000s srE! r z Esl suaf e6rl ecel ueOuESeLUad eppd seued ueteur,(ua6 09 !0 us utnulsl?u uzt \ Z u3 reqel qeinln /rl lqeL 9 9 teqal OO eapual 7,1 68u!t z ielsrt urursr e3q ! z uu zt-ot-8 7,1 0ql zu qeeri a @ uernqn6ua3 uu uu rsu€japI BiutEqal renl qerE 6y I 1 tz+ I .8 ueouuuoY luelep uerDeq o)i rs)ialuo) uep rsrursue.ll = 0 :renl LiEre al ueLlnrnlasal lsla^uol uep rslallau = I :rxElep q€lp al rapun)ias uereur{uad + rslenuo} = b renl qere oI rapunles uereurAuad + rsla^uol = "b ueqnlnlasal uelnlued = "d 6uns6uel rslulsuell = "r :(%001. = snllp uep uE)iqerEtp) tleLleleu.l totaue = V 009t x 091e 0l IZ 009t x 0z8z 0r 6t 80 at 0006 \ 0818 e'0 0l 0091 r 08t0 0'0 I I I 0009 x 0B Le z0 ea za uru, rBs€qrol ugurulorisd uaJn)in ut! uis lsuelQlol e^qBq€-L 0009 x 08tt I 08t0 0009 urur 96'nqelay @ %t9 %9t ./.9t oI 0000 0009 0000 009e 096e 0109 0009 x x x x x x x uu g'nb 6unred'ueqeleru 6unpurled ecey l":li.ft"1 II \J4.< F:R'' LU\ o u.rtu 8 ue6untrqred ecey @ e3Py o 6L 9t ZI L'O+ 9'0 + 8'0 + OL I 9'9 9'9 + urapl au- 0009 x 09Lz 0'0 + 09te x 00?t a'o+ 8'e delbuer leqe1 = 66 088tx00ar t'0 8,2 ElEl-elel lPqal = CIA teqal B3Py - elapuaI ecey z'o + 'leLuou 6uerat ecPy le + + + 8'0 + 0't 0'I 088 t x 009 009 t x 008 09zL x 009 L ll ururo! uep euleu :JElep 0'I 0094 009e 0092 009e 0092 0092 0000 t'0 t e D--, Ce) t els v 6tzI Nlo uernln 6-6 O) ecEy 9l 0006 x 08 L8 Deqeleul Ounputlad eoE1 uep leurou 6ue.roi ecel erelue uelburpueg ruu I'nelrH uebunlrqrod 69ZI NIO lelsrrl urtxroc 0009 x 0818 .ez uBouu,u€)a I PIP '%06 p^EqEc u€d€ia^uad ouruaq uep EUrnduros 0ueI uelnlued uep ]r])jadsrad uebupnl sasord u€lep ]EnqrC 0l illr!1 rler? 0)l o'z - 9L'l 8'r - 7,'I z'f - 9'0 uJul JesBqlal ueu:ur6ued uern11-1 uur uut rsuEJ€loj BAuleqej srdri ecEy EUJBN %09 r o/.9 ./.te ar (lOzt trttO) yuri^\ nele plO tu/^ = g :seued s1apul zurcl61 s0! x g'L = selrsrlsela Inpof\l lu]/ulc a.0 ! x 6 : Jalull sluJe] lenul uolsllao)1 I (estemy) Z redures (1edsple;) g : (uesarob e^useJol)-SH9y!-elp)1s uebuap tensas uEsela1a>l zuic/6)i 006 : 6un16ue1 leny zu3/61 008 : sllels ueounllLuad Inlun lepuels lellN zLUc/6X 006 redurEs 00e : )iuel len) zr.ucl6)i 008 L{E}ed rellu 'zLucloI 0Oe6 tedulPs 0088 : ueuela} }eny zur urtll/6l 9'Z = tutu I leqal :'2ur (1;sg I 1e1ru) ! l'la' I I I t VCV) t ueunEueq Ecel Irsrl lels KACA Ukuran standar lsolasi kaca keseluruhan diselidiki dengan memperhatikan ukuran nominal, DIN 18050 untuk lubang jendela, DIN 18100 untuk lubang pintu dengan dan tanpa memperhitungkan tembok dalam konstruksi rumah dan DIN 68121 profil jendela kayu. ffi)ffi Pengukuran: Kaca keseluruhan lembar kaca lsolasl Pengiriman hanya dalam ukuran yang ^w,[ dengan 2 kaca pasti tidak m1 2,0 mm 9mm IT + FF Xaca isolasi-kaca keseluruhan @ I lr f-,"{.,T]1 4 Sogi bundarl I , 12151 \ r, Tinggi pemasangan kaca di atas bidang lanah Beban angin m kN/m, mm 12 6 6 6 12 150x260 6 12 150 x 246 /u x 240 0-8 8-20 20 - 100 60 1,00 96 132 Di atas 100 156 .4b 1,48 1,61 2,08 ,87 72 inggi bangunan Tebal minimum Contoh: bagian luar suatu kaca saluan kaca lsolasr harus dilen3601s13n. Jenis kaca: kaca 340 ss16i6 kristal. Lebar kaca: 320t60 cm, 180 cm, sisi 300366pi1 bangunan lebih 280besar daripada 1/5 tinggi 12 a.23 600 36.5 8.23 36,5 160x240 3.84 42.5 12 190 12 24O 15 15 12 \ Kaca-funggal pengaman isolasi (Sekurit kaca yang tidak pecah) kaca Kaca befiadapan Kaea tebal Ukuran maksimum lebar x tinggi LZR cm L4D) (N.4D 4,5 12 14O 244 23 5 12 \4A x 244 24 cm rnrn x 5,5 mm) r 12 60 300 26 5 12 80 x 350 2a 5 2 x 350 30 244 29 ! 300 32 180 @ mm 5 12 140 14 mm 5 12 160 Xaca isolasi dengan kawat baja/kaca pengaman lapis Kaca pelindung matahari L dari kaca cermin kristal atau pilihan lain -+ halaman 137. Karena pemuaian termis dan tindakan yang menjadikan kaca menegang, maka digunakan kaca yang dipasang lebih dahulu. Dianiurkan rangka yang berwarna gelap. Kaca pelindung matahari akan memantulkan melalui lapisan permukaan. Penggunaan yang paling efektif adalah sebagai celemek pelindung matahari yang diberi ventilasi dibelakangnya dan dipasang lebih dahulu. Penyerapan cahaya sesuai dengan warna 32-65"k Tergantung jenis lapisannya, diperoleh gambar berwarna dan sifal fungsional yang disusun secara optimal. Ukuran maksimum adalah 35 x 250 cm. I ,l HUau Kaca terang lagi normal Kelabu Kaca terang laoi normal 8 mm psnysapan .ahaya 65% B mm Penyerapan cahaya 32o/o fE il 20 m tinggi Pemasangan kaca) Faktor = 1,27- Datt silu disimPUlkan: 1,27 x 4,2 = 5,3 mm; Lembaran kaca bagian luar dalam kasus yang dapat diterima harus mempunyai lebal mrn,mum sebssar'5,3 mm. \ 5 lt tebal Tebal elffien mm 140 angin, apa Yang disebut 120 nilai dasar tebal kaca. 7ob 8oo otruioss 8.55 343 12 12 200 angin: 0,96 kN/m'z (96 kpi 180 m1. Lebar dan tinggi kaca 1 60 dibaca dari diagram beban Tebal kaca dalam cm Diaqram beban anqin untuk perhitungan kaca dan satuan kaca rsotasi 450 12 12 12 mm (2 100 Misalnya 4,2 mm Nilai 80 diambil dari tabel. Faktor perhitungan dikalikan (8- f7\ 10 Tiga kaca 260 bangunan Tinggi Pema' 240 5sng36 kaca di atas bi 22odang tanah: 12 m, beban 80 100 200 300 400 500 9.00 10 Kaca yang menyerap, dalam corak warna kelabu, perunggu, hijau '16 80 1,28 't,76 c o F 32.5 12 12 x DD) 8mm(2xDD) 10 mm (2 .4,5 mm @1 FaktoI d E 24,5 24.5 26,5 E 7 mm kN/m'? E E E 3.69 Dua kaca {Nilal tsrfib*han e = 1,6} Beban angin Tebal elemen mm 1,60 to Janis rerlaku untuk bangunan berbentuk menara iika sisi sempit bangunan lebih kecil daripada l/5 @ me x 160 E ,ll Beban angin 1,27 cm 100 10 6 mm (2 x Faktor $aksimum 5 Bangilncr b€rbenluk menaaa {Nitqilambahan e * '1,3} P€rmukaan maksihum 5 @ kg/m'? Pengukuran Kffia LZR 19 C b6rhadaFan mm ll gtngun n normat +@ sefxriri mm Bentuk pengiriman kaca isolasi @ 14 k,tfr. Tsbat kaca I 7frn Tebal keseluruhan al m lDi K 75.1 130 cm 751-200cm kepadatan = T tajam 60 - 200 cm Toleransi ukuran lah mungkin h hi h 37-75cm Sisi yang pantang tarak haca = m1 -=2.50- Sisi yang pendek sudui kanan adaLembar isolasi kaca keseluruhan dengan 3 k: 2rDD pembiasan dari t-emnar kaca isolasi @ v ada 2xMD Tebal Penglliman Yang sesual sebesar 6 mm. tl ,oor^ lt il ji B% Transmis penyrnaran = Pemancaran panas sekunde! G = Terusanenelgi keseluruhan RE tr - = Pantulan PenYinaran Ga = Pemancaran panas sekunder 36% TL ,a-\ ^ . . . .. cahaya dari kaca pelindung matahari €) Penyerapan = Penyerapan cahaya diukur sesuai dengan jenis cahaya D 65 il ,1f, )v rl $l rill x 09/e otgz x 09/e 099e x 00rz lselosl ece) ueqrdlos e^ubuernlraq ue6uap-adrj ueqrdJas sPqaq-adrf urnursleu uernln6uad urL! 0992 u.jLu HH tz uru.r 'eAuueue6ued 1e16uu ue6uap renses er(ultlsuayerey'seued uep r,(unq lequeqoueu Inlun rsElosr ece>1 tebeqas uep tsts nles uep eleqec eAulnseur depeqral ueueuebued rebeqas eunbreq uep ecel-srlalurs ueqeq rseurqulol qelepe stdeg 6unpu;1ed ecey ez HWt €pee-8pze wc jvz x ItI u]nurslEur ue.rnlp 'rAunq lequleq6uelu 'buepes 6ueI seued uereutAuad HH HEI rnqel e[eqec'seued ueleuduad depeqral 6unput1a6 :1e1tg 'uelsnlEqrp eAurdeg taltde>1 ielad nele esnq eoe)i ErElueuas [seq :]eiv\elJoq nelp ueloc lrseLl 'nluapa] 1eqa1 ue0uap e;apuef urr.urac ecel uep stde; ecel nlreA 'e[eqec repuaulad ecey ueDuap #E_fl}__ unrurunrp uelrdar raa lerPl rlue 'n tllord 'uril.r (eleq) uelrde{ lar uelep @ e ue6u,wad @ (efeq) uptrdel ;ar ueleP ueoueseuad z! + of ecel leqol'l'!uJ O99e x uEp ser, ueroeq elepuat ,eP eAeuecr;.lT 0002 x oooe OO?z tsts uetDeq #ffr[:,iZ,.yr:, 'e6er rlelo 6unpe6 tp ecel ue6ueseulad 'ece1 Ueual 'ueqninlasa1 'ueelepue>1 uotds ecel uebuep ulul.lac selodrp 6uel nelE eoel leisu1 Xniun leqal qesprp rsrs e,{uenpal 16 qeced ueLie} 'lEnuaul eslq 'uelB}uoLl ueqel 'srlsel3 'nlnLlep qlqopal Ouesedrp 6ue{ ece>1 'snsnLll seued ueqe;oOuad uebuap lenq16 'uedrsrAuad ueute6uad ecey ecel nlutd rselElsut lnlun ueIeun6t6 91 ZE 9L zn q9 az ZE 8t (ruj6{ ullll leqet 1Er6g rsElosr Ecel srdel nleS s del leIuEg rsElosr ecel r66url 6url€d unlnq ue)erqopuad uel€queH EE ueBues)iElad POequa'l r6leua lPsnd ueqner ntnq ueleled lPnquad'nlnq sulElxsd POPqua'l ueruasat 6unpaO uPlequeH unlsn y\ ze >I1ue lsElos! ecEl qPmeq uerOBq uE)ierqopuad UEIPqUPH ts srdel nlES 'ecB* m$r$s . 6ueteq or1o1 no3 sldel )ielueg olol uPtP)ied 0uEpas ue)iBrqopued srdel nlES EJPnS UPp Olpl^ rsElElsul )i!todV !lqe otol uelelerad llqe Ppe EqJas olol olol olol ueun66$ad qoluoo 5?1€,t. ze 0t srdel nlES g',ez rselosr e3e)i srdet nles ZZ O te lz {rrrF{} l?198 6 rsElosr PcP)i srdet nles us Bn.El,l lgsJ rrlt{nJ}S VCVY rqleraq uPp lnqrueq lnlun qEUnr Isnls)ia Eueuad lrcuadral 6uPA qeunU z a)i tE66uI IV !rr*qBri $elq, leduat uPUrlnuad tp e6rental Pdereqeq nEle nlPS )inlun qEunE tieq*d . L I az 5) ta 0002 x 000e I It It LZ LE q L'A ,E 0002 x 000e q 9' L'Z 0e e 5 0002 x 000e t et LZ 9Z c OL x 00tz t an 0t x 00tz I 9n LZ 0, I tz 0ttL x 00tz ? ,t L'Z ze 0 9t 0Lrt x 00tu t t , n, L' 8e c z, x oota 0tt! 0ttI x 00tz x 00tz n on ba 0ltL x 00tz e LE 0e uuJaI oz oz 9r 0 0t ZI az It 8A 9t 9Z zl e uuar tls {rnq uJu, $siEp uJnu4$Ieur Euryu!pd uBratil0uod sels)+ (6p)^u u-rc )t I€IIN ss0 lJ{I] Brepfl uBlep szs uzs ulqep Iau//vl I8qal 09't x z9'z < 09 x 0t > :uelnln urur zl '01. '8 '9 uPleqalol ueEuaq er{eqec uel:eqeAued uep ue6uepued lequeqOuad qelepe ururJac nleq ecEI g.rep uedrs;[ued 6unpuglad ecey 09', x 06'I x et'0 x ot'z = u.lul il:en'exf'zx 9't x 06'f = tuLu 0[ :g'7 x 6'21 = ultu 8 :9r'2 x 09'I = Lur-tl 9 <'09 x 0r > :uernln urtlj Z! uPp Ot 'B '9 ueleqalol ue6uap nelrq 'nqe1e1 'n66untad eutem )inlufl Ueqeleur Eunpurlad ecel Uep uedtstAuad-ueute6uad ecey uPqeleul Ounpurlad ecey uu E8Z 99'1. sr8 ete zen 0Bz 99 r. I'nz 9'O! + 094 6:/:9 ozz zl lza ZI 01t 0gt zt zt @ e6nt (UZS) BLepn eretup 6uEnU zt zt 0l 0t B I 9 9 (nlnllEp rlrqol ouEsEdlp) nBlLl + nq€lar'n66unra3 tEluP'l le66i,I leduat qeunE zv tv @ oo0z x 000€ 9',9e ueled nz 9'Z P6rEqreq 6ue^ suelua^ur ueouap !snl)isla l€66url lEdual qeunU tBtltuelat 0v oq uEtOPq qPl€PO uelnseuad bueqnl leqLuBq0uau 6ue,{ o6zzq Nlo rsElosr e3e)i I ltO @ uele.rqopuad lequeq )inlun OOZZs srdel z9 @ rlunq bunpurlad e16ue teseg uJLu 9! 'Z! '0t ecEI leqol 'urc g1 6urseut-Outseut ue1e16un uelep 06'z x 09'l - 0L'z x 06 nlurd unep dettas leutrsleul uebunltqlaS :ueqnrnlasal ecel nluld tP^ueg - r,{unq Ounpurlad ecey -e1er 98 ggl ueueleq e- Ie;tu uebue:nDuad 'eurndues >1ept1 Oue{ ue6unqtues uep rnle 'er{uuelepedel 'e>16ue: e6n[ uetedteq rAunq Ounpullad pped 'lrsrqloq rlelopuau gp gp redues rriunq 6unputled pcel Llalo ]equreqrp (gp Og 0/) lEn)t 6uel uelel ueOutstqay 6uJlo-l al oualol u"ulr'u lor*""t.t*"*6 *Egilo$6!6d {olrloc 990 99t 8r.€ 9'Ze 99't 8Le 9lz 982 99't 8.aE 9tz 99',' 8/e ua flr al ZI ?,t 0t 0l 9Le zl zl 9ta zl uu-o I I uu9 (nlnLlep L|qal ouesEdrp )i€prl) nqplal uep n66unrad uflu€p Fq?1 la$ltt$la€ uislH r60$t I rBqa'l $rllrlstFuj u?Jnln uu u?g ul! l€lSll,)i ecex stuar ulqllBc Ec€y uBdEpEWaq mE)i KACA Kaca pengaman penyisipan untuk ruang senam DIN 18032 perlu dipasang kaca pengaman, yaitu kaca berbidang luas seperti ruang gedung olah raga. I rnggr )emasangan iari lantai Ol tebal I rrlE I mm \ 200 x 24O 130 x 13( 160 x 200 1OO x 260 180x180 120 x 260 130 x 13( 160x260 180 x 180 3O0 cm 120 100x280 12O 120 x 300 @ Bagian Pemasangan kaca ruang senam pengukuran yang diatur @ ERRR RE luar Bagian dalam Sponeng EE ffi 5,5 cm 120 x216 cm 5mm 150x260cm 6,5 mm 140 x 244 cm 6mm 170 . 280 cm 8,0 mm 160 x 300 cm gmm tebal 10 mm sampar 300 cm / 12O r-r I If di atas Tebahya Pgrhiiungan maksimum 12O Xaca pelindung panas. Kondisi kerja di ruang kemudi, ruang mengemudi mesin derek, di instalasi untuk mengatur dan mengukur akan lebih baik lagi iika dilengkapi kaca pelindung panas yang memantulkan dan yang dilapisi emas yang diuapkan. Pantulan panas 90% 85 - Kaca pelindung kebakaran Pembangunan gedung yang lebih rapat dan kebakaran besar yang = hebat menyebabkan para pembuat undang-undang melakukan tindakan pelindungan terhadap kebakaran yang preventii' untuk mencegah timbulnya kebakaran Pemasangan kaca G harus mencegah timbulnya gas dan api untuk kebakaran yang lamanya 30,60, 120 dan 180 menit, kaca kawat kelas pelindung kebakaran yang dapat disaiikan oleh G-60. Ukuran maksimum yang diijinkan adalah 80 x 200 cm, tebalnya 6 - 7 mm Batu bangunan kaca dengan pelindung baia aoE o6 o C ,q c XL Tinggi kaca tinggi air dalam cm Kelas pelindung kebakaran G-60 pada dinding rangkap G-120 Dipasang terlebih dahulu dengan kaca kapur alkali (kaca apung)' sebagai isolasi kaca agar dicapai kelas G-60. Kaca bersilikat y ang dipasang terlebih dahulu sebagai kaca sederhana G-'120 dan sebagai kaca isolasi G-90. Dipasang pada gedung bertingkatbanyak untuk mencegah loncatan api dari lantai ke lantai. Hal yang sama pada gedung, yang berbatasan di sudut atasnya, dengan pemasangan kaca G diperoleh kemungkinan, penyediaan di daerah ini ruang dengan cahaya siang hari. Contoh pemasangan kaca G dari kelas tahanan api G 30, G 60 dan G 90 -r O. Untuk pemakaiannya, dipasang di sana kaca G, yang sesuai dengan hukum tidak menuntut persyaratan lubang cahaya Contoh: Tebal kaca akualium, tinggi kaca B0 cm = tinggi air, = 125 cm; dicari: tebal kaca yang diperlukan. Koordinat X ditentukan oleh tinggi air yang tingginya B0 cm, tegak lurus ke titik potong dengan panjang kaca 120 cm. Titik potong yang lebih tinggi. Misalnya, di lorong atau gang darurat, jika pemasangan U.k > 1,80 m terletak di atas lantai. Termasuk juga pada rumah bertingkat banyak untuk mencegah loncatan api dari lantai ke lantai. Juga pada bangunan, yang terletak di sudut, diberi kemungkinan, untuk menyediakan ruang dengan cahaya siang hari. Untuk pemasangan kaca F dituntut persyaratan yang lebih menunjuk koordinat Y. Tebal kaca = 15,4 mm tinggi @ febat kaca dan kaca akuarium dari kaca cermin kristal panjang kaca Tabal Kaca igndela mm cm 2 80 x '160 3 tzz\zta 4 122 r.216 @ - T6bal mm 4,5 5,5 6.5 Kaca tebal cm 122 x 188 122 x 188 '122 x 188 Tebal Itrm 5 6 I Kaca ce,rhin cm ll 120 x 230 120 x 230 12O 1230 Kaca cermin bening, terlihat bening tidak kontras dan terganggu pemantulan sinar. Cocok untuk lemari kaca, gambar dan sebagainya. Pemasangan kaca yang menggantung direkomendasikan pada tinggi kaca yang tingginya mulai 4,5 m. (emungkinan ada bentukan baru karena tinggi kaca. Pemasangan kaca yang menggantung secara teoritis tidak terbatas dapat mengikuti penempatan dan kondisi bangunan itu dengan lebih baik. Pembagian lendela kaca dan metal yang dikombinasikan dipasang juga secara menggantung -+ @ - al€u 4422 llll ll ll I 115 '_ 1.0 Baja mulia - 80/3 mulia <) 30/2513 jnak lubang M6 Mailsimm a0 cm Kaca bagran muka Pembagian jendela kaca,/metal pemasangan kaca yang menggantJng 140 llll *""0* 0", lanbaral Beton taroahan Gantungan (suspensi) JE[p,oa oala ''IEI:{lf Petal konstruksr lll..-T..,T.lll kartorl oros I. "5 Tembok tarbahal j 110 Belon lambal^ar llLr.'.'.'.'.| +--i I I > 100 P..u.ungan kaca G + (0 Kelas tahanan apl Kaca pelindung F3o Ketahanan pada suhu trnggr F30 F60 F90 Pencegah api F30 F60 F90 lF6o I Feo I Penandaan G3ol G6o I Gso lipe leBdeta a PF 30 PF 60 PF 90 cF 30 cF 60 CF 90 Kaca cermrn kawat Kaca cermin kawat yang drpasang kaca rangkap dengan Laca apung a Kaca kawat coran Kaca kawal coran yang drpasang kaca Iangkaq pada kaca katedral a @ @ llll"* r{Jh Prpa baja t: oan a umrnium TemDoK Pyran A) v llll lllt o* ll ll tahanan G 30 mfll# @ tuttt ++ ll xetas kebakaran @. Penstabll kaca Semen kaca SH 10 255 l-+ -r a DSG 90 a a DSG 90 D a a GDG 90 a BDG 90 D a SPG 90 a a Jendela beton dengan kaca pelindung kebakaran - ,l Lnt O/ ueLueleq (Luru ulelep zge-zaz lt e9r usPuEslelad t-09 00 uelnln) uEbunl$ualad 1n1ueg @ 00e-ot I + - T li s 002-00 I eBl-Z ueeueslelod ott 0t 00r-o uEeue$jelad ore-{0 09?,-oz 6 r09-9zl 06 t-0, r-o S 0s t-0t r *, i\14a o, GU+ trt 000-08 6 q ueeues)ielad 00 uauJeuio ecel eped ue6unl6uelad ueutl6untuel Inlun ueeuesleled qo1uo3 snlnl ue6un16ualad r1n1uag 6ueA uebunqutes eduel uep ueouapnlnluaqiaqnele \ sueres6uei(ueuTl:iJ:i'" -raq 6ue,i r"ur"rl;:1""i(o )tnluaqroq ue6unl0ualad (3 PUJES nEle qPqnloq ledep 0ue^ uelol6uoqurod uef-uef uebuap delbuet rsrs ueOuep ue6un16ua1a6 (q snlnl 6ueI sue6 eduel uep uebuep Luelel ouaraqural )inluaq -raq 6uP^ uebun16ua1a6 (e cj uEln\n t9 86t 9'1t v 86t ieulou 6t Itz 09 rEe leulou LT I Br l, z9 sz 09 z9z 0, oz n ?,92 t 0qz leulou z9 9Z 09 z€,2 L BI? leuJou ot az l, ztz _o azz tl e p ,^, 57 LJ \/, H IIz I = V nlP + lEuluou Uelnln \-./ *5 I art ueOueseuad uern1l l€uluou 9'9 L'a z9's sz B'Z 99 99 gz Iq srdel-z {Y zrr/M} p uBlep us]n)+a Lz 9e dl o ap Lz 9Z dS I I Bp 0, ap Lz 8p 0, gp 0t Ep @ t(Og)gg @ 9Lt 000 zds I e lz 8p 0t ap Lz srdel'Z srdEl, zH 002$ 8p - l dN ) dN l srdel-z srde -l i4e, 90r B r^unq uEtErguj€d uEl$ln uEp dN 9Z dN ap Lz 9Zt 09'l 9Ll -P13r rEtr.u) "/" uBlPp Ei(eqe9 u"dHaiuad 09z 00'e 9Z'Z 00'z 9L'l 09'z 9Z't 092 00e 00'e os ?, 00, 09'e 00'e 9L't s/'e 00'9 00'z 09'a qz'e 09't 9L'Z 092 00'z 09'z 00', 00'e 09'e 09, 9Z'9 9Z't 09', 09'9 09'9 092 9L l 9Zt 9LZ s1'0 9Z'Z ' aorl 6nai NIC uEOuap !en$s 9Lt 00t 0g't 09'9 00'1 9L't oo'z 09'e 00'E 9e'e 009 2 00't 00'e 00'9 09'e 9Z'n s!det ?no $lngrat uEsp EeualJ uBUnEuPB sldEl eflcI ar- r-02 cd-8 B-0 oal-oz 09e 9Z't 00's { r-l r-0e 0z-8 BO 4r-1 t-02 0z-8 8-0 {.1-l 8-0 00 00 00'0 0s't L=I I,I t I lt']l usls.p ESUOII Esu*tj q=q 0z-B 9Z'A T lPnl ne$ {== 00 9ZE F----FE+ t-02 0z-8 s-0 9Z'e 00'r t-02 8-0 tll qErlP* sqe lp @ dl--r |-.1 0zB 91'0 sz0 00't ri3 rH 1t 00 00'e 91'e oo'9 ItrI B-0 00 00, 91't t-02 0z-8 00 00'z 09'z 00'0 0s', 9L'e sL't 09', 9Z't 00'9 t ll.t , ap 99 I slEd @ It tt gp 0, Bp Bp u.rnursleui ue6ueseured esseur 'lrlord ecex 9Zt rl il uu srdPt- ! wlequeJad gxouv 9L't ueJn)in BvZ )1slt leJls e- uey6uny6ualrp 6ue{ ecey ueOueseued ueutl6unua) rrrL-J / Lt g rJsg BCaI sluef BZ L_"\-/ reffiI (os) s9 9Bt .u/dv 0s', = 9?r srdel nles lEpPd ueqeq L'Z de\6uer srdel ecBI ueoueseuad = enp I lnsPUral Elapu6f B'Z Y \-/ srdel 00't E)l , 9Lt @ srdet nl€s eoel ueouesEuad -6uer rBnl ueln)jn l-l o+z-o '-+ rsuerator 9e lEMel ue6uuel l€urou 6uElueuau IPME)I leMPl ueOuuet leuJou 9Z'e .6uPr renl uErn)n ecel ueuJrl0uao 1n1uag (-f't 0uelu€uau ]eae)i 002-08 6 90s-9ri lrro.rd r.r leulou 0r0-0s9 o0z-02 BB?_BOC ueeuEslPlad 't-!_!r r uut'o-P ud z. e H '_1 tgt-zt uu e tloid e*el lern$0*ad r60u[ dfllnudl uBUnouE€ uenel{ued Uep seqaq rpeluaur 6uenl luauteuto enp e16uer rlueb-rlue6req 6ueI >1n1ueg rlueO-rluebraq esual1 'srde; nleg renl/urelep esue11 'srde; nleg uelep (uer6eq) rsrs esue;1 'srdel nteg renl rsrs esua;i 'srde1 nleg l I ll Ili t VCVY t-l 0 I V eluueelnured :ur Og'9 tedues ue6ueseurad r66ut1 'utDue 6ue1ed lnlun ]efl\el ue6uuel uep Oueluetueul ]eiv\el Oueseuteut ue6uap uerOOuua1 eped ur6ue ueqaq uep 'Jesaqral 6ueI ue6uedel nele ueselurl Ouelued :uernluoq depeq:e1 upueupal uep eloq uetedutel uenel6ueI ue>1r1eq.redueu sniBr1 lrlseu'.ur6 uep u-reues 'ebet qelo 6uenr er{u;esru zeggI NIO ue6uap tensas 6uer{ uereleu:ad >1n1u1 'gr1 Dueqnl uep dele ece>1 rebeqes Ouesedtp elnd ledeg e,{uuereleutad r,uelep seued uep rlunq Dunpuaqu.rau uelp 'srdel enp ecel ue6ueseura6 166u;1 6ueri uereleuad uelurlbunurau upp upqoq EuluauoL! r.reqrp ueluolbunuau n lnluaqraq 6ue1ut1 6uedu:eued 1t;old ecey DIN 18175, DIN 4242 Batu kaca -+{ Digunakan untuk dinding luar dan dalam. Dengan memasangnya dip=eroleh efek untuk mengatur cahaya dan menyebarkan cahaya serta dekoratif. Dinding dengan ukuran batu-kaca-berongga 1 90/ 1 90/80 harus diperbolehkan untuk pemasangan kaca kelas tahanan api G 60 dan G '120. Batu kaca dibuat dalam ukuran yang berbedab;da, tidakdilapisi, bagian dalam dilapisiwarna, bagian luar dilapisi warna perunggu untuk pelindung matahari. Penahan panas dan bunyi yang biik, menyerap cahaya sampai 75%, merintangi penyer-apan, tahan pukulan dan benturan, sederhana dan bidang batu kacanya yang dapat dilengkungkan berkali'kali. Jari-jari minimum 65 cm ukuran dalam batu kaca 11,5 cm Jari-lari minimum 180 cm ukuran dalam batu kaca 19 cm Jari-jari minimum 370 ukuran dalam batu kaca 24 cm @ oetait pemasangan batu kaca ! dibuat dengan atau tanpa sisipan kawat. Semua Kaca coran -+ jenis mempunyai banyakwarnaatau putih. Bersifat mengikatserpihan untuk pemasangandi dinding yang tahan api. Bekerjanya menerangi kamar, mengatur dan menyebar cahaya. Penyerapan cahayanya tinggi (82-92%) dan tidak transparan. Untuk pemasangan kaca dengan kaca coran ornamen yang bersisi satu atau bersisi dua, N = penerangan dalamnya dapat diperbaiki, kecerahannya sampai 60o/o pada jarak 5 m dan sampai 20% pada jarak I m. Kaca kawat = kedua permukaannya licin, kaca ornamen kawat = suatu bidang licin, yang lainnya diberi hiasan dengan ketebalan 6B mm. Ukurannya<250 x 60 cm mempunyai daya tahan terhadap api dan panas, DIN 4102. Kaca coran dengan sisipan kawat yang ukurannya 60 x 250 mm dan luas bidang < 1,5 m'zdapat digunakan pada dinding tahan api. ----l Jumlah batu l B = A+ r€ tH=A+fiT- -l c=8,5cm F = 6,5cm @ utrran norma batu kaca Psnjafig @ .Tebai L€bar x2 frfr +rmm 6afi*o n, 115 mm 115 mm 80 mm Um'? 190 190 50 25 190 190 80 25 244 115 80 240 157 80 240 240 80 300 300 100 8atu banglltan km besama Merah UKlran FmUkurar p8knd$S r*dung btlny bufiyi bdAra ang dhnai n '190x190x80 -12 dB 40 dE 24ox24Ox8d z40x ll5xag 30O r 3OGx tO -1S dB -7dE 42 dA 45 dB t1 ds 42 dB Hrlau 24Ox2il0r80 2dB R 6 :50d8 45-.i+9 aioang batu kaca ku{rnyr nsnadai SOtUri d8 Ceo* q{uk ierd€ir bdukeffiyang bd- ffilGp C@o* ur*d( t*tarx bats kffi b*rkffi hpis he febai Jkrran ffikdmum s DUtrh 7 252 x 45O Kaca kawat, putih I 186 x 450 Kaca kawat, kuning 7 186 Kaca ornamen kawat, putih 7 252 x 45O Kaca ornamen kawat, kuninq + Dutih 7 186 x 450 Kaca ornamen kawal I 150 x 360 5,7.9 186 x 450 Kaca baku ditempa, kuning 6 186 x 450 Kaca baku digosok, putih 6 168 x 450 Kaca baku ditempa, pulih x 450 4 4W4+ dB a 35-39 d8 Kaca baku licin, putih 4 150 x 210 2 30-34 dB Kaca gelombang 6 168 x 450 ?s-29 dS >39 dB Kaca antik coran, kuning + kelabu 126 \ 210 Kaca antik coran, sedang + gelap 4 126 t 21O Kaca kathedrak, sedang + gelap 4 126 x 210 Kaca penyebar cahaya 6 126 x 306 1 o -qdcrai DIN 52210 tugi MGE HMg untl*( ksbun kaE veno dirlrg€ Penyebaran cahaya kaca coran Kaca kawal, tung brnyi 50 dB tedikit 88rDNi Naro 10 pelin- l(a&sakel keannva @ 27 (elas l(ec! digoso& kuat kuet s6dikii l(ace omamen l(sca beku Biru kuning Dinding lapis rilgkap bsrukuran Keca kdrel Armfis{r kiwsl kuet kurang d8ng*n pdfnu. Pengukuran batu kaca (jumlah buah setiap m'?termasuk alur) ljkuran batu kffi @ JumlSl buafi i2mm 6 (! Kelas pelindung bunyi VDI pedoman 2719 165 x 306 Listral, licin mengkilap Ukuran penahan bunyi yang dinilai R* diteliti sesuai dengan DIN 5221.Bagian 4 : R* = LSM + 52 dB (LSM = Ukuran pelindung bunyi udara) Konstruksi batu kaca adalah pemecahan yang ideal dimanapun juga, tempat pelindung bunyi udara yang lebih baik 150 x 360 Listral, licin mengkilap 6 Llstral. drhcrnkan 4 180 Lislral, dilicinkan 6 126 x 210 Kaca omamen 4 150 x 210 diperlukan. Konstruksi batu kaca yang satu lapis mencukupi Kaca omamen 6 150 x 360 persyaratan sampai kelas pelindung bunyi 5. Harus diperhatikan' bahwa bagian bangunan yang berbatasan memberikan pelindung bunyi udara yang sama. Semua disain sisanya 150 x 210 @ utrran kaca coran ukurs Tebal mm Bidang Tebal mm Batu bang$nan ka€ seluruhnya Batu bangunan kac b€roflgga 50 80 t€rsendiri sampai m? Pada paniang sueiu sisi sampai fim 6 6000 '18 6000 3 3,8 100 5 @ 142 @ cfi 144 48 x 120 60 x 200 60 x 174 73 x 160 73 x 165 73 x 17O 73 x 145 x 144 48 x 120 60 x 174 60 x 200 73 x 143 73 x 160 73 x 165 73 x 17O 60 x 174 60 x 200 73 \ 143 x 73 x 174 46 73 aiOang tersendiri terbesar dari batu bangunan kaca baku 30 x 144 x 160 73 xaca bening untuk kebun (ukuran baku) 165 etl Duedoueur 6uel lndeleg '(ur @-@ e s ul r/ lPdu?s) ElEpn 9, ledues) pteur 6uqq ue6uep esnq our gep ;de esng'(ur Ot tedues) 66-39:ue6uAup reqq u gg redues IUB Ecq :qBlBpB {oooc 6uel plpeq sllsluls upqeg .(ndurq ereue{u pppd e[upspur) 1oe4 6uel ueqpqulsl lenu e{ep lqun uqBunu u;6ue uep n[geg 'plpuss ueqeq upBr.upouod lngun erfueq ;u; nplerr eped (ei(uu;eg nleq uEqBq pduel) slletuls ueqeq pep Euedoueur 6uel;s1n4suoy '@ -@ <- )|epued q6uq uelBseler(uod ueuq6unuel upp lpq 6uei qBuEl qp,neq lp lqn4suol upqeq ,nU Bu6r$l qolo tereq ueqtqs1ol Ulrpes relundueu sllsluts uBqeq dE^eS .(e66utd 1n1ueq) :qep der(es uP)lulpleur 'srunl dp^Bs uqnq ll.q qFp| lqn4suol InlueE s[s]uls upqeq qBUru /'9 :6uenr us6Bq 9'9 :e66upl 'dese Duoqorec'EtEuouJ g'9 :6u?ugl uelol ,'9 :{purel uBuetler! lsqueuilol lEdurel '{Bq 'sEuBured ryIuru q6uel 6'9 :epuel !$lrulsuol uep 1;leuneud !$lruFuol Z'9 :nduq dqe 'dB^es uep dete !'9 lIunrl.uol u:run66ue6 '9 leled'966 zuFl 99 t lZL6l) erueutT E> essora3 Euedouad etepn Oueng t<9 zlulot oogz (sest) eurog ralad lureg elarag Q9 :un3n^r*,r.#l11.lll"tl 'ueoupreued z's iuedeloueped uep te$ur !.s 'seueuiod 6ueru 9', :updp{6ueped upp oJuolo lsplslsu! (qtntqounf O rO loid) XU e6rr OuBdouad zurl61 ee '(O/6t) ra^ouueH lrde 1elad qeqny ,Bnl Bppuol 'sFpuef 9'Z :uBds)t6usped uBp dslp ,'Z :]r6uBt-U6uel t.Z :u.rElBp ua6eq 6upu1p 7'7 !en1 6u1pu;p g'7 :uerun66ued ,urun6ueq ur;6o6 'Z 'BIuu!el-u!Bl uBp ueures us)lnpB Inlun lqroued leje:lqelgd ueqBq'6uued Bsseu g.l :uBdB)loueusd uBp 6ueF 'Bdrd e't (elepuel Bdua) tuord g.t :p6er qqo lBduel uBolnurjsd sldq 'lBluq sldq 9't :equop nlnq BpBd uep ueqeq ,ueOupBJ ,lEdl€l ulal uep Euelued u;eq'untutulnlE uBtequol :(SH up6up uoleq) lpraulul ueqeque4 ue6uep Esnq ueqpq e' ! :!lut uBqdq 'sBrol psnq uBqeq 7't :ueun6ueq 6ue[ued u;e1 uep upunbueq lqsd !'t :wqrq qr6uep3,wun6wq wqBg t'l (t;ED uBun6uequed 1n1un 't e66ue,(uadru/6l O9t (9ZOt) euaf uoqcs euitl uolaq ue66ur4 |-9i nese)i-nPser )inluae ue66urd 1n1uag @ 4\ a (ue66urd) ouePrq rednra'{uaY1 uOuEl- .l6ue1 @ +0i# ,'r:uFer! lo.tluooueu lnun udBrlousued 8', lspuuBs uelBlered 7'9'peyues !'r:q3unr {lurlol .} .eluu;eg 1pe1 uq6Bq 9.e :(Bd!d pduq) lselllue^ uedelougred g'e :ueouEseued lelp ue!6pq ,'e :ueqoloousd ueuJels e'e 5leunl psnq lqed uep leunl esnq pueul ledursl'6uppd pyd Z'S :uede46ueped uep nlel uBsdq t'e irifuulr1-ultg urp urun6ueq ,n3un .nuBq 1r;V 'e 's;deled 1e;u 1'7 iuedel6ueped upp BlndBO 'nluld 9'Z :uBdq6uoped upp @ - ^ + uOt- ler6e1u1 ue>1eqa6 qpluls u3q3q lqnpotd url6rque6 @ lntuag @ rro" letad uersroua4 @ GD ueledrr @ 6ulpurp uelteqrad @ 'rleuet ssle !p 6unp€6 upun6upqured ,BIBqlp ledEp 6ue{ ueun6ueq upqeq ueeun66usd Inlun ueuroped uep ueun6uequed uernlprod urelBp uelensosloq 6ueI'(uelelelugp qepnul) ZE upunouBq sBlq qel?pe Jpsoqel 6ue[ '(ueryp{ulp pdBp tqns) [g upunouBq upqeq sqel ?01, NIO uE6uep lBnsas lnqss.lel s[eluls ueqpq snsq IeIuEq uBPp lqeqlp lpdpp sluBojo :wl3'l3(uolol upp sBuBd ilp Edld qelepe ue;;ence1e1) lenqueu, B{llel lBdeciel Ouprel .Og ssle tp sniougur-sn]el uEp purpl n)|Eq upqpq FOEq€s s0eluls uBqBq llt3lroq:Jr;; '(uereleqel 6uel ueseueueg '"OZl upp oqg ?tElup 1e1epe1 ue;e,1eured slleluls uEqEq lPted up6uep 6uedouaa ^ (9) rqereduel selpg 'rnlereduel ppBd Ounlue6Jel lp6ues e,(uueeun66uod uep er(uueqelo6usd ruelEp sseluls uErlEE'ueinduec BlEluB p Duelnyoq '1q6ued ueqeq o/oOE ledurBs uelllsUoq elueselq leu[ ueurqo uep uBun6u?q ueqeq';peJ tlB6ueles ueqeq pefueur qEplp 6uB,( slleluls ueqeg u!l!doJd!lo uE lqnuelJp fuW ecot) {pp!l 6uel rels;lod rpulep = leunl $rolqqlul^flod = sersl pilolqqlut^flod = o.rllsllod = dn lPunl c^d serol c^d Sd lBuoqqllod = vd vd pltllBllod = prrlopPurol ulur?lou, = ln = dn-i9 uI l[nQ lorPl = BCol lPJes uel reFolpd -qnlBfip 0ue^ i ueunoueq gelqeleulod u;lpqos1od uelele!pd dd = = )lC 6uel gotps;pd = Sd3 PPlqodB lelllBP = d3 uordololqC = UC o.r[s ulpqn+luv = sEv :lrunq uE6u0p 6uep1q Inlunted uep lln 'lPuorsEurelul Elrr.rpl sloluls upqEq uqqouF Epuel uBp Eur?u Bped qn6sl 6ue6edeq snreq e;p 'Euecuered p uq6un6uguieul Oue6ep 4eu ples pAueg ?rtpqEo snqurollp lEdpp'tu 9'e sninl leo€l BcEI uBouBsEusd Inlun @ 'ur g'7 dele Ei,q ueoupsBrusd lngun 6ue[ue6 'uru 6p'6ue1ed dvlouer 1ege6 'uernln lqlqeleur 6uer( 6ue[ued BOn[:u O€'g :r! O9'Z:ur O0'Z:ur 09'! 6uelue6'rqe1 uJlu OOZ} ,uut 9! ,6uplEd dq6uBl 'g*, 6uel seued rquBq B^Bp ,soso.dlp uepnlmilod teled e O Oe o @ :\BK 60t ueu.relPq e 6ue1ed de1Oue.r 1eu11 uer6e€ lelad @ @ {ruueg qPpnur 'lnueqlp nqB eiqruueq qeqntp ledep sBnl qlqq 6up^ sqeq urqeo 'B^ule6pq€s uBp O e leldul n^q 'B[Bq EpBd Mqd uBrequq lBOBqes BOnJ 'u!pl 6upr( ueunEueq ueqeq eped EulBl uBqBl 6uer( eurem uesepd le6Bqss nBlp lnpod eped BunluBorel '166up 6uel e{eqac sBususlu! ueqel,e^uqnrnles tPclp'eurB,rlJoq lpreq IB6e 'uBeJeqllerllod nped lepg ,.tlB uBp leis)l ueqEl :ueun6uegtued l6os Upp e^uueBun66uod snsnq IBIS '1eu;1 ue;6eq'ueun6ueq ueqeq 1pB[ qp6uel€s 6uaeq 1n1un BuiBil uep ecal leres ';q6ued uBqBq 'elurpl uEqBquq ueouep;4snpur erecee ueqegooueg (sru €u€u{ruel s[sBp) reuoJsal, 'e :(seued up6u4 (rcpl lpel.ueui) B,(ullnlueq qegnlp) sBdou.,oql 'Z :s?uBd eueret sBrel lpe[ueu) saJdo.mg .t uqBpeqlp gpeq tpnq-ronq /e oledes'$qnq pedes llBc'q3q urryq le6eq€s 3n Url. u.q!g pqsutp6 (ygl) ue$olqsuny Uul ueneg sBp Jnl lnllsul :lseuj:olul (sgeluls ueqeq ue6uep ueun6ueq 1n1un e6equlel) egBrlsuBsg SII3INIS NVHVS yde 1eqa6 @ PCe)I lPlos sllsluls ue$eQ uotOuBqueM uelep ouNedJel 6uel s;1e1u1s uErlEg 'unun uBrruaod'aluou qep uqqua1p qepns ru{6upes eAqEIs 6uer( epuq ueqlp qeqeg Ouetes Duedouad rar"l3 vnnd = Eld =3d Iirii'ffi uresap.uer0e8 @ reeurt @ CAHAYA SIANG HARI Pani.ng g€lofitbang d!l8m mo 1d 0@ 1d 1oo r0 mgl6r looo 1oo dehm naft*rlgtsl (nm} {Hr} 1oo Ribu milyar 1o Bibu mllyar +J Frak snsi dslsm H6tt {Hz} Persyaratan umum pada penerangan cahaya siang hari di ruang bagian dalam. I 105 I )anjang ld Seribu mityarl id i00 Milyar engah I '!07 I I Ultra- 108 per z 6 F 0,,-..] Gelombang radar 10 011_ 1 ols_ / p€r ro+ I Biru 1018- Radiasi sinar Per lo-losatu milyar p€r seputuh I ttrttSatu I S"t, pe, per seBtus seribu milyar | I I Satu per 1o-'2 Satu I seouluh milyar p€r soribu I Satu per 10-13 Satu oer I I s€ralus milyal s€puluh rib! Satu sgratus x 101e- o I 'o'- I Unou lsmbByung \- Radiasi gemma o z ro2- I Satu per sera- 10-1. Satu per tus nbu seratus nbu milyqr I I Satu Der 'to.rs satu I sejuta mllyar per seiuta z\ (, I I to-- I mengelilingi matahari memberikan untuk setiap tempat di bumi suatu posisi matahari yang tergantung pada musim dan waktu --r O. Posisi matahari ini ditandai oleh dua sudut: Azimut a" - dan sudut elevasi 1": azimut as ; proyeksi datar rot- I - ro"- Spektrum energi radiasi elektromagnit penyimpangan terjadi pada lajar menyingsing atau cahaya matahari tenggelam, bianglala dan sebagainya. Satuan ukuran untuk kuat penerangan - khusus cahaya buatan - adalah Lux (lx). Cahaya siang hari dalam ruang bagian dalam dinyatakan dalam o/o (lihat sesudah ini) siang hari tidak konstan. Matahari siang hari adalah "sumber cahaya prime/' -+ H, tidak tergantung pada keadaan perbedaan langit. Kecondongan sumbu sekitar 23,5%, perputaran bumi m€ng€lilingi sumbunya sendiri dan peredaran bumi tahunan I I relatil lebih banyak lagi radiasi gelombang pendek daripada lampu pilar yang radiasi gelombang pendeknya lebih banyak, jadi lebih banyak lagi bagian cahaya merah. Dasar-dasar astronomisl matahari, kedudukan matahari Sumber cahaya dan sumber radiasi yang menghasilkan cahaya E I ro"- gelombang pendek, panjang gelombang. Cahaya matahari berisi Cahaya siang hari dirasakan oleh manusia sebagai warna putih, Hijau ultra ungu sepuluh milyar I Jingga Kuning merah 1 Cakar, paniang gelombang, warna cahaya Cahaya daerah radiasi elektromagnet -+ O cahaya yang dapat dilihat adalah suatu bagian yang relatif kecil, yakni sebesar + 380 - 780 nm panjang gelombang. Cahaya (cahaya siang hari dan cahaya buatan) adalah bagian radiasi elektromagnit antara ultra ungu lembayung dan infra merah yang dapat dilihat mata. Warna spektrum terjadi karena panlang gelombang yang bersesuaian tersusun demikian rupa, sehingga misalnya ungu lembayung 1013_ 1016- 1oi I Merah 10,.! 1oO per I o 6 I ,, I I E 0,,-.1 1 1000 Satu satu milyar satu L itr7 o gelombang pan,ang loo-l seratus ribu 1o3 bagian Republik Federal Jerman. Bndek I I I Satu milyar satu 1tr1 1oo Per sepuluh JUta Satu lO-2 1O Per sratus JUta Satu to{ Satu juta P€r sopuluh Satu Per 10{ 100 000 sspuluh dbu satu per l0{ 10 00o p€r siang hari dalam ruang bagian dalam" (bagian 1 - 5), dalam pedoman tempat kerja dan dalam peraturan bangunan negara ielombang 106 MilyaI satu iutB Satu sepuluh juta bersesuaian pada intinya telah ditetapkan dalam DIN 5034 "cahaya I 101or0I satu Semua ruang yang ditempati terus-menerus oleh manusia harus diterangi oleh cahaya siang hari yang cukup. Demikian juga harus dilamin suatu hubungan dengan dunia luar. Persyaratan yang 101 I posisi matahari, memperlihatkan penyimpangan horisontal sebesar 0o = Utara, 90' = timur, 180o = Selatan ,270" = barat --+ 3 ditiniau, dari pengamat. Sudut ketinggian 7" : proyeksi datar posisi matahari +* (1 nanometer = satu per satu juta milimerler) di atas horison dilihat dari pengamat -+ 21 Maret siang hari dan malam harinya @ Penentuan posisi matahari Terdapat beberapa metode untuk penentuan posisi matahari 21 Desember permulaan musim dingrn 23 Septemb€r Siang hari dan malam harinya ,o (? Musim - di sini belahan bumi sebelah utara Penyimpangan horisontal. Matahari sehubungan dengan tempat masing-masing misalnya derajat garis lintang dan penyelidikan sudut ketinggian. Berdasarkan deklinasi matahari sepanjang tahun lihat halaman 145 -+ O terjadi 4 bagian tahun (musim) utama atau posisi matahari. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September adalah paniang hari dan malam sama (TNG), deklinasi matahari 0' Pada tanggal 21 Desember adalah titik balik matahari musim dingin, diklinasi matahari -23,5, dan pada tanggal 21 Juni adalah titik balik matahari musim panas, deklinasi +23,5". Posisi matahari terjadi karena derajat garis lintang. Pada tanggal 21 .3 dan tanggal 23.9 pada iam 12.00 (a" = 180") matahari membentuk untuk setiap derajat garis lintang suatu sudut zenit yang besarnya sama. Misalnya pada 51" garis lintang (Kassel) sebelah utara, sudut zenitnya adalah pada jam 12.00 (a" = 180") 51' -+ @. Sudut ketinggian matahari di atas horison sebesar goo - 51o = 39o. Pada tanggal 21.6 matahari berada pada siang hari pada jam 12.00 (o" = 180') pada 23,5" lebih tinggi dari pada tanggal 21.3 dan 23.9, jadi 39" + 23.5 = 62,5", sebaliknya pada tanggal 21.12, posisi matahari adalah 23,5' lebih rendah daripada siang hari dan malam yang sama, iadi 39' - 23o,5o = 15,5o. Penyimpangan ini sama bagi semua derajat garis lintang. Dengan demikian, sudut ketinggian posisi matahari masing-masing @ 144 srout azimut as untuk musim yang bersesuaian dapat diselidiki untuk semua deralat garis lintang. 7 9rt tl-ooal eppd .6e = ",t oo SL u]plEped uieuaqral uEtlBlpr!'oo 9 r!pl EpBd Irqial ueqeleur : 6 67 1e60ue1 eped nele e !z le66uel Eped erpln /,A uJE[ 6ue1ur1 sue6 . L9 lnlun E^ulESrLr.r 'srtetboatels ueqpleur ueselurl rs1a,(or3 "08 +.0 I I !9/ n e.,nuill rnlnq ,6e.08 'ele1n tnfnq sue6 OO o9! :nUE/\A ueDuep uerpueu tnulrl ,2906, )tnlun fMU llpqEler.u lslsod Luet6er6 /^\ \!l 6ue1ur1 L + "0q +^01 fl"os "0, I# + ilz l<+ ,or {.oe .6 [t e nl]eM uep ulrsnu eped er(uue6unlue6la1a1 ulelep (lossey ,ulo) ,uaqcev 'qe6ua1 uetu:e1) eleln 6uelutl 19 ",1, ueqeleul uer66ur1a1 uep lnu'zy soG doN uO dos snOV llnf runl rayl ludy lale[\ qaj r\4/ uef 5 el t edoJj seued (uet 1+23y1 =753y1 'qebual tursnLu nyeru) rur nlle/v\ elep-elep eped ue>16unlrq.radrp snleLl urlounu 6uer( seued u.rsnuj nueM nlens ueouep 'nyerr ueepeqted + nllem ueeure^uod + ZOM = (Z:yl) qeDual edor3 nUE/r4 texpdrp ueuraf lpJapo3 l!lqndau Inlun 'Euoz nD{eM urelpp rleqtual Ounlrqrp snJpq ZOM eleu 'euoz nuE/'/\ elEp qelEpP lrjeuau 6ueA elrp (Euoz nuEM) JEpuels nUEM nlens nIEUaq rurs rp 'nllem euoz nlens eped ue10uo1o0lp lpdpp ledurol dEllos peq 6uers ei(eqec uelrprlai(ued eped (ueqeleu.r ls!sod urelOElp eped e{ulesru) nUpM ln}un ru;ze1 6ue[ plep r]plEpp (796) e,{uqn66unses DUBI ledualas nllpM rxrsnur uep nllem eped e[uue6unlue6tala>l uelep uErl 6uers er(eqec uE0unqnq uelnlueuour uEqEleul rs!sod nyen uenluauad uep nUE^ 'uerleleur Islsod 65E l. oos I os9t "08 o56 i I oqzr 1.0! "sl - t t o0tz a --4' t .szz - ueqelEt! Iqro rslar{ord r- l>i ,=iS <02 -\ Y Z 7-/ .>+-os >.( -\ ,l l; :o0l 'nuPrv\ UEp (UlsnUl eped 6unluB0el (uelnq uEp LZ 1e06uel 1n1un 6urseu-6ulseui) ueqeleul Iqro er(uuelef 6ue1ur1 sueb lele.rap dellas Inlun @ e nlnqep qrqol upluoqrp 6ue( ue:yec uenlueq uebuep s1;er6oerels rslolord uEOuap rlrprleslp ]edEO = '1. uer66uua1 lnpns uep 6ue1ur1 sue6 leteta6 @ ,r"#_ g <- (r66un) uEqElpur ue!66urlsl lnpns uep (lnurze) ueqelpur qae lnpns rebeqes eceqrp ledep uEr1ElEu, lsrsod 'e66u;f eueruaq 6uer( qnlnl urer6erp tueqe6 luel upp ueq pppd uEqE]Eur rsrsod rppuEuau eups 6ue{ eurer',r ue6uap u.rel e,un1 up6uop uptl erun1 6uo1od 1ur1 '(rnurl rnlnq suEO "9[ 'qe6ua1 edor3 nUpM : uossi rsrsod elulesru) uelnl6uesteq 6ueI ledrual euoz nDlel^ eped rule[ 'ueluaqlp 6ue( uelnlOuesraq nD{eM uerpueur eped tl, = .9'zg '6ez+etz o lnlunueu nUEl Elep-pleq nues 6ueI UEt{plerl tlcpo ue6uopuoca)i eped llr/ng uEp sdrle lnlueqJaq 6uer( lurnq yqro eped uplrleqtuallp snJEq n EUJEM uep eurEUad unqel uer.lEBuaUod Inlun 6un{equ:a1 n6un eutBm nlepeq e66urqas 'n lnrnq lnrnuaur uelelraq 6ue[ Erunl 'uJE[ de[es lelec:a] 6ue^ ueqeleuJ rsrsod uelnlueuau.j lnlun ueln>16uestaq 6ue,{ uerpuau elep up6uep 6urseu-Dursetu 6ue1ur1 sue6 gelelap lnlun ultsnul nUEM 6unlue6tel 6uer( ",t ueqpleul uer66ur1e1 lnpns uep "n lnurze egep rs1e,{o.rd ue>ltslioq nlr ure.r6er6 . '@ EUJE/ytJOq leleorp 6ue{ uEqe}Eu,r rsrsod u:et6erp nlPns ue)lltcueuau e qelel uessf rp 3119 'ledualos uEqEleu uesElutl ue)nluauoul lnlun sn gf '.oLZ = u,ef eped qelepe ureuoqJol ueqeleul '.68 eAuteseq uer66uua) lnpns src uep (uEtplas) er"ues OueA le66uel Eped 00 ef uef EpEd '(rnull) "08! = sn Eped oo 9 LUef epEd upqPlpr.u e^ulrqrel 6 ez lE66upl epEd lossP) = "06 1n1un eAulesru 'JEUaq 6ue^ leduJales nlyean eped upl06utlal lnpns uep lnurzp uep ueqeleu, lslsod Lleuap lsla[oJd ue)ilpqlpaduJeLu nir urer6er6 '(6 <- lesseyl ereln DuBlurl spe6.t9 r1n1un ei(ulesru'qEOuoI uep Ereln 'uElEleS upuJJal Inlun ueqelEuJ rsrsod Lueroe;p uEluaqtp ?gO9 NIO r-uElEO ueqelerx rsrsod r,uer6er6 O0 ft <- rcos Nro IHVH ONVIS VAVHVC n <- unqel 6ueluedes g rreqeleur rseurl1a6 @ "oz "0t CAHAYA SIANG HARI bagian menoniol -+ dari bagian li Posisi matahari, bayangan, sarana bantu Untuk penyelidikan dan pemeriksaan penyinaran matahari sesungguhnya atau bayangan, baik di luar maupun di dalam bangunan dalam kelergantungannya pada letak geografis, waktu dan musim, keadaan bangunan dan persyaratan lingkungan terdapat sarana bantu berikut: - Konstruksi bayangan secara grafik Penentuan proyeksi bayangan suatu bangunan digambarkan dengan bantuan jalannya orbit matahari yang diproyeksikan (semu), @ Konstrut<si bayangan secara grafik i"i)' {.,. @ CamOar panorama diproyeksikan menurut posisi + @, dirancang dalam denah dan skema, misalnya bayangan suatu bagian yang menonjol dari bagian atas bangunan di Kassel, garis lintang utara 51 ", harusdiperlihatkan untuktanggal 21 Maretpadajam 1 6.00. Matahari bersinar pada saat ini dengan suatu sudut azimut cr", sebesar 245" dan dengan sudut ketinggian (y",) sebesar20'-r@ + @. Bagan pembangunan gedung diarahkan ke-utara. Arah bayangan ditentukan oleh sisi bangunan yang horisontal, jadi pergeseran sejajar arah cahaya matahari (ar, = 245') oleh sudut bangunan. Paniang bayangan ditentukan oleh sisi bangunan yang tegak lurus, untuk membalikkan tinggi bangunan yang sebenarnya (h) dan dicantumkan pada sudut ketinggian sebesar 20'. Titik potong dengan arah bayangan menghasilkan panjang bayangan. Gambar panorama Untuk Jerman sebelah timur, tengah dan selatan terdapat di dalam skema (sambil memandang ke arah selatan) jalannya orbit matahari + l, yang telah dicatat (DlN A 4) menurut data-data sudut azimut dan sudut ketinggian, waktu dan musim. Gambar panorama yang harus disalin pada lembaran aluminium yang tampak jelas dibawa dalam yang mungkin sedang menyinari dibengkokkan dalam posisi -+ l:: Sambil memandang melalui gambar panorama maka kini setiap hambalan lingkungan,.juga melalui bayangan bagian atas, dapat dipindahkan pada jalannya orbit matahari yang sudah disalin dalam ukuran 1 : 1, @. t::: --.1 rr --.1:s" *l penylmpangan t barat daya @ o" dari sumbu tengah tf bayanqan 1050 $lr orbit matahafl lutunnya bayangan yang mungkin pada lembaran aluminium + panas, cahaya,sinar.... o zo. @. + Setelah itu lembaran alumunium dapat dipakai sebagai analisis untuk bayangan yang mungkin, penyinaran matahari di bagian muka alau bagian bangunan dalam ukuran yang sebenarnya. - Teropong horison Teropong ini adalah sebuah sarana bantu untuk menyelidiki hubungan matahari atau hubungan bayangan yang sebenarnya di tempat sisi lengkung busur langit h 3 cm (tembus pandang) lembar kurua yang dapat dilukar untuk matahari alas ketergantungannya.pada posisi yang harus diselidiki ke arah matahari ],," 14 cm dengan kompas U pembangunan, di dekat dan di dalam bangunan. Teropong horison terdiri dari suatu lengkung busur langityang transparan, sebuah kompas, alas dan lembar kurva yang dapat ditukar, yang masing-masing disesuaikan dengan fungsinya, apakah untuk cahaya, sinar, panas, dan sebagainya, dapat diberi lapisan di bawahnya. Prinsip teropbng horison adalah untuk merancang hubungan cahaya dan bayangan yang ada misalnya di dalam ruang, -+@digambarkan. Suatu titik di dalam ruang akan dapat diketahui bagian lubang yang sebenarnya untuk masuknya cahaya dengan bantuan bagian jendela yang diproyeksikan pada lengkung busur langit dan sekaligus pada lembarkurva yang terletak dibawahnya. Oleh karenanya adalah mungkin untuk menyelidiki setiap titik di dalam ruang, dalam hubungannya dengan penyesuaian bangunan terhadap waktu dan musim serta hubungan penyinaran dan juga pengaruh cahaya di dalam ruang -+@. potongan skema Model simulasi Untuk dapat meniru dan menyetel bayangan tahunan secara tepat atau penyinaran matahari di dalam dan dekat bangunan, maka sebaiknya mengetes suatu model disesuaikan dengan norma di bawah matahari buatan (cahaya yang sejajaQ -+ @. . matahari buatan dengan lensa palabola atau 2. yang sejenis model : misalnya untuk perencanaan kola, 1 arsitektur 3. s @ 146 t"ropong horison dengan proyeksi jendeta - sisi timur + U @ - simulalor waktu dan musim yang belbedabeda dan derajat garis lintang Matahari buatan seperti di Sekolah Teknik Tinggi Darmstadt, bidang Keluntan arsitektur L'I '@ e uBloulpuEq 'zurlllBM O0Z - 09 + (p^uqninlas dnlnpal 6ue{ qteqeleu ue6uep Ounpuau 16ue1) sn1;p 6uel ueteurrtued eped uep zulll€M OOZ elll-elq leqel le6ues 6ueI ueunquaOuad eped elueq 6uern>1teq uereuli{uad e[ra1 eleq 'srun; 1e6e1 plecas rJeursrp 6ue{ Ouepgq nyel 'rurnq reua6uer.u 6ueI ;reqeleu uereurr(ued uelrequeO6uau @ 7 Dueprg e '(ft <- utt/ O'O - gZ'O eluiesaq 6ueI Ouequrogeb 6ue[ued qereEp ruelep qeraur uereur{uad %e9+ 'fieqtttp ledep 6ue{ e{eqec qeraep !p ur/ 9'9 eped erlur )plapal unu;s1eu) wl BL'O - 96'6 elureseq 6ue[ Euequo;eb 6ue[ued r.leJapp urelep leqlllp ledep 6uB{ uBrBurlued o/o6 rul\-r'i4>l'rud Be'O - Z'O e,(uteseq 6ueI 0uequo1a6 6ue[ued qeieep urElpp ]alo!^B:]ln uereul{uad %e + :lurnq ueelnuured eped ueqnrngasa>1 rOraua ue;6equa6 'url O'e redules Z'O BJEIUB Oueqtuola6 6ue[ued qEJoBp aI uelrlllelp rulnq al r.reqelelu uereurlued lrep ueqnlnlesel r6reu3 'n @ qa*o o EqBFU nq6l uBEul^ued f sBlsuolul @ n e FqIP FdsP E@I6IBq* "ieq "pJu"i6w Iunllo'€ ,ilJr-fria wp r. iiriueri,r sz oz 9'r o r s'o o 'G 0m0z m9 O epeq,eq @ epaqrsq ouB,( usPu!,fued sEllsualul o/.ml Tqq p)iruBd uEp nqep pllusd qep au6 uozo uBp mrqorp u@gt LB &n epBd EEpn rBpDl q6p urEuufued uBdBie,(uod uBp uBJEqe^ued 'irBtnluBd qqo uBr6n/ot @rnqBuoq!il rBlsl€s sui6 ueqrp 6ual qereoO COO = ll) 6ueqlote6 6us,uBd uB6uep uB6unqnqreq 6uBI unq r IsrulE m <- oGI Eenc uBounqnq EpBd lsB!8rueq 6wI ueq 6w!s s^Bqm silBnr usp 09t 09 v"oE oz m0t %oz-ot (mt -m06t -m@ mt-mz 008 otr &mc nqe{-E 1,' J vXo ?" <{ AVA }D I e zlulLl/,\y ulelep e]el-E]El ueq dell leqol6 ueleul^uad @ etuet @ e uozo upp Epl$lolpuoqrel 'rE dpn Eppd 6ueI peq 0ue;s e{eqec qeqer{uad) pqel ;a1;ped uep nqap leIlUBd qa;o 'uereurlued uede:a{uad uep uelnluetuad'uereqalued ei(uleslur lyadas'uen06uB6 Joyel lleceur-ureceruroq euaJel eLuelnrel lpeliel ueunlnued Brepn Jepel qalo uep (sn1;p 'rnleJel IBpll lJErlBlErrJ sBUsuelur ue4eqDte6uau nElB uBrleleuJ uereurluad uelqelrtalour ruJnq ialsourle EuaJpI 'seuBd r6iaue reDeqas ueelnured !p qeqnlp UEtlBlEuJ ;6:eue 1ca1 ue;6eqas elueH '"delat >lep[ leOues 6uB^ seued laqurns,, nlens qBlEpB UEr.lElEul ueleulfua6 uereugAued €D I!sll rpse6 e tutnq ueelnured eped ;se1reruaq 6ue{ peq 6ue;s eleqec sE}llEnI upp epaqJaq 6ueI ;reqeletu uereullued sEllsualu! pcenc uep Ouelull sger0oa6 q:e0 qalo lpela] ,,6ueral OuB{ lreq UBL nuBirrr epouad 'qcBqusgg rp uerlraf 16ogoroa1ay1 seu;q epedal e{uepaq snJpq E}Dl '(efule6eqas uep' ' ' ecBnc ueppeal 'ueqeleLrr ueleur{uad puEl'rnleredural) leduet 6urseu-6u1seu eluqnbOunsas 6ue,{ ulqg e}pp-p}Ep rnqelebuau 1n1u6 'm e uElounu$adlp rypl} delal o.|)llul u.rllll LuBlEp 1edtrales ue6uedup{ued 'oJlpur urlDl! rslnparau BIueq nU plep-Blpo 'uue[ qngndas uBn]ES llelep uelOunlqted;p qalorad;p 6uB[ uBr]eler.u uereugluad nllgM '€lrBqure6 lBqll 'elureu>las ue6unl0u;1 lp uep lunq ueelnurad Bped lselterueq 6ue,{ ugp; nlens uellnqur;ueu (pqo10 reuls) Ouns6uel )tepl} uPp 0uns0ue1 luJnq ueelnurad reua6ueu 6ueI Ueqeletu ueteulr{ue4 '!urnq lp leduelas BcBnc upp OunluB6ral ueupqosrp 6uB{ Ueqeleu er{eqec }Hlpas qlqal nple IEIUEq qlqal ledecueu 'peq 6uels uBreur[uad wel. 917'unqe]as urelep nUB/'A tesaq uegOeqas Inlun 'seued utlsnu unqel qeOue1 eped qnle[ nil qelunl UBp '@ (- unqel tad uPf 006t uep ooeI BrEluB Lleqn-qeqnraq ueural lp llBqeleu.t ue[ qegunp eAu-y1g 1;11pas Oupled 'tuE[ OOE, + elEJ-ElBl unqE]as ulelep e^ulPsaq ,,6ueta] uB.rBurAued,, euel 'uB[ Og/g rer{unduau unqel 6ue[;req 6uers :6u11uad 6uB,{ ln>luaq pq-lpq lnqp}o)rp snrBq El!>l Inlun setD 6ueI IBtl 6uers uBreur{uad eue; uep Ueqeleur ue.reuglued er.ue1 geua6uayl (elule6eqes uep ue/rleieq uelOeqas'uP/tAEJoq 'Dunpuaur 'qlura$ epeq-epaqraq 6ueI lt6uel ueepea>l qalo uep ecenc 's;;er6 Ouelull sle6 qelo unqplos euelas uelnlua1p lunq ueelnu:ad eped ;req 6uers eleqec sEltsuolu! uep seued teulg lEoloroaleu uBBpBe)l fte IHVH ONVIS VAVHVC t[ e u]EJ ruElep e]er-eler unqel den uEqe]eu eAeUec 96^ er@di CAHAYA SIANG HARI _o^ -.--T1ll=.{e. -rI iUl{fk /9/. , Penyinaran global ./ '/9 " Penyinaran matahari yang berguna bagi bangunan (pada bidang bangunan sebagian diubah dalam penyinaran panas) adalah penyinaran global E"o. Penyinaran global ini adalah jumlah l/ penyinaran matahari ya'ng "difus" dan "tangsung" (ditentukan oleh atmosfer bumi dan oleh keadaan langit yang berbeda beda dari yang @ Kecondongan pengubah arah penyinarsejak m yang harus digunakan setiap tahun + U bandingkan + @-@ musim dingin hingga musim panas. O eioang bangunan bagian dalam disinari oieh penyinaran matahari SrOrt kscondongan optimal untuk bidang yang diarahkan ke selatan' @ E.. unluk 2 bagian penyinaran yang dipancarkan), dinyatakan dalam WatVm2 atau juga dalam jam WatVm2 per bulan atau per hari atau per tahun. Pada penyinaran yang langsung dan difus harus juga diperhitungkan sinar yang dipantulkan misalnya dari bangunan tetangga, ialan dan permukaan yang berbatasan (terutama pada bagian yang kuat memantulkan.) Penyinaran global dapat digunakan sebagai sumber panas langsung ke "penggunaan pasif" dengan perlakuan pada segi seni bangunan (misalnya bidang kaca untuk penggunaan efek rumah kaca, dinding yang menyimpan panas dan terletak di bagian dalam . . . . ) -+@atau tidak langsung sebagai "penggunaan aktif" (misalnya oleh pengubah arah arus, sel matahari . . . . ) -+ @ untuk kebutuhan energi suatu bangunan. Sebaliknya, penyinaran global mempengaruhi konstruksi ventilasi dan AC; pengaruh panas sebagai beban pendingin yang harus diperhitungkan disesuaikan dengan bangunan (lihat juga DIN 4701 VDI 2078) Penyinaran global pada bangunan yang diperlukan atau yang harus ditentukan untuk penggunaan energi matahari dikaitkan dengan tempat atau bidang pengubah arah arus dapat diselidiki sebagai besaran energi. Dalam DIN 5034 bagian 2 dikatakan penyinaran global untuk langit yang terang dan "setengah" terang dan berawan -+6 memperlihitkan" . . . . kuat penyinaran horisontal dalam WatVm2 oleh matahari E", dan oleh langit EeH yang dipengaruhi oleh ketinggian matahari . . ." pada langit yang terang. Kuat penyinaran o' 10" 20" 30' 40" 50' 60' 70' 80" 90' jernih dan Kuat penyinararan horisontal E.s oleh matahari dan E", oleh langit pada langit berracar-macam lahor penjganggu TL (menurul Linke) yang berhubungan dengan trA\ \l7 Juga kuat penyinamn horizontal oleh matahari dan oleh langit pada kelergantungannya dari ketinggian matahari Kuat penyinaran gloU' adalah penyinaran horisontai matahari E€s dan langit EeH ketinggian matahari Ys. p",r-r-t""n laut dala; bal Eee r selatan timur barat E^ EE >; Penggunaan: Untuk menentukan iumlah energi matahari yang benar-benar digunakan, bagian yang dihubungkan dengan kecondongan dan orientasi bidang bangunan yang mungkin harus digambarkan sebanding. -+ O. Kuat penyinaran horisontal dapat diambil dari -+ @. Sesuai dengan artinya -+ @ pengurangan panas matahari yang dipancarkan akibat kecondongan yang berbeda (0'- 90') atau orientasi. Pada suatu bidang yang berdiri tegak lurus panas yang dapat digunakan setiap tahun hanya + 50% dari kuat penyinaran global yang horizontal. Untuk memperhitungkan pembagian kepadatan penyinaran bagian langit yang relatif, maka dalam DIN 5034 diperlihatkan data-data untuk kuat penyinaran terhadap bidang yang berbeda arah dan berbeda kecondongannya dengan faktor penghitungan 'R' yang teliti yang dipengaruhi ketinggian matahari dan azimut matahari. PerbandinOan penyrnaran langsung pada bidang horizontal dan vertikal pada posisi matatrari ying berb;da selama siang hari. Ketergantungan jumlah penyinaBn pada suatu bidanq d;ri s;dut penyinaan (Yx). Pengurangan massa mataharj yang dipancarkan akibat kecondongan yang berbeda (0' - 90') + U Z\ (9 global horisontal E"o adalah jumlah kuat penyinaran yang dihasilkan oleh matahhri E". dan oleh langit Eu*. Dibandingkan dengan dalam + @ dapat langsung dibaca jumlah penyinaran yang timbul pada suatu bidang yang berbeda arah dan tegak lurus pada langit yang tidak berawan mungkin untuk posisi matahari yang tertinggi atau terendah. Sistem matahari yang pasif dan aktil Kebutuhan energi suatu bangunan relatif tinggi di derajat garis 600 lintang kita selama periode panas yang lamanya 7 bulan dibandingkan dari bulan Mei sampai Agustus. 14 16 18 20h 1m 1 -@ ! - ooo e= 400 8. g 0 4 6 8 10 12 14 16 18 20h l€0d€5 s€b€bh s€bhn 6}\ \1/ iendera seberah rrr" *"ou.ffinlJ"nq lntensitas penyinaran pada bidang vertikal dari mata angin yang berbeda pada hari tanpa awan dalam musim dingin (Dosember) dan musim panas (Juni) menurut perhitungan 148 L lmusimdingin f i -t--l 4 6 8101214161820h di Helzikrchen + !. Selama dalam bulan September sampai April bagian penyinaran global tidak aktif, (lihat -+ 22), tetapi sebagian kebutuhan energi (pemanasan, air bersih, dan ventilasi dan sebagainya) dari bangunan dapat dipenuhi dengan penggunaan termis energi sekelilingnya; oleh karena itu masalah penyimpanan jangka panjang menjadi sangat penting. Pemasangan energi matahari dibedakan meniadi 2 sistem sesuai dengan cara kerjanya: aktif dan pasif. 6Vt (CV pduel uptolue)ired ueunOueq eAulesru) uelep urlounu 6ue^ upp EueqJapas 6uEI sruPtau erEpn uEre)jntl€d - lrl6un d€Aes sele tp ouplts rselrluon lr6uEl -tr6quel EpEd rOEt )lleq Ltrqal uEI66urd 6ueprq eped (laqau lntun lalsed uep ruele EUrEM) ousJal lop euJeM -6uel 6uEI ueqElpu uEleulluad tnlun nplrs 6unpurled rpoeqas 6uElal 6uEi teltl (el€pn uep seuEd lre uespupuad rseurquol) laqrsleu oue^ qEupl upsrdpl , ut)iounu 6ue^ ueuEuEl , :a-zl uerOpq rp lllnd e16uere1 ue6uap eAeqec uep seupd plulnseu )jnlun (iselosl Ecel ueOuap) lococ 6u?A plapual ueJn)jn (lelsEd puleM) 6upral lnlueuau 6ue,( ueun6ueq - (ueqrlerad nl)ieM uptep Ireq qrqal) 6uns elnu Ised 6ue{ ue1epul1 ue6uap e{un11em upeueslaq OueI ueurOurpuad Eped uereur,{uad ounpurged qalo tlpqual uEspupuod ueouetn6uad ueun6ueq uer6eo upp uelep uEt6Eq 6upnU elnu uet6eq u3 06 ; ueu"6ueq leralel @ - uPrOPq nlens ueloluouad '("90 = tJ) dEtel 6uESed 6uBr( ueqeteu nele nelrs 6unpurla6 ueunOuEq uPdap rp lrlual ntPq elulpsru (u | + reqal) oueJat 6uEI qeuel uesrdpl - (eIurEOEqas uep IEUas 'uoqod) upqnqunl -qnqunl Llalo ueurourpuad upp upouneN . . ueun6ueq uErOPq Leo lent uE,6po 6uenU :6? lpquEO uebuplalay errJ .64 e snsex al snsel uep leurac 6ue^ ststlpue uelLlnlnquat! E,{uue>1untnilp 6ueI leuoleur snsnLll lelrslaq snjeq st60l Ejpcos 69eI ueun6upq Inluaq uep lrsrl uPrensasal uep tuelp 6ue{ eIu6urIlalas lelels ue6unqee '@ e n66ue6lel euBl 6ueA n11e,r,r Inlun utl6unul eluurel 6ue{ ueo tEltl asot lerEq/n utl snrn, )ebol -os:n(A) U uebuepupd uep'senl leduppraq 6ue^ stldo tselrldLUt uEllpqtIeOuau ledep euarel 'stlul etEcas leltutp snlpq tut t!alsts eleu'ueunOueq elnur uerOeq sele tp 6uelnluaut uep tesoq 6ue^ ueqeleu.r 6unpurlad ualsrs sosorduraur6?e '9 laqel u]elep Z uptoeq B0t, NIO qnetas k" qa <- ]eqll 'L l'O - Zl'O = uE6ut 6ue^ upunoueq uep 9Z'O - , !'O sntEq ]eraq 6uEI ueunouEq tp - Ix z x 6 tppl- uenoueqelnur-Elnur uetoEq rp (l) elapuat oueprq ueroeq x fa(z) ueqeleur 6unpurlad rolle] x 6? <- (6) ueqnJnlasol r6.rauo uesnlal 1p[e]ap ueOuap Inpold :llunqraq upjnluv 'rpefua] utlounLu 6ue^ uer.ltqeuaq 6ue^ seued ueltep -urrl6uau lnlun 'tulplB tseltlo^ ue6uop ueunDuEq ujelep ueledsuel] 6ueI ueunbueq elnul upt6eq bueptq Inlun seued ultsnul seued bunpurled nlens uelj:nfuetp Z uptbeq gO[, NIO ue6uop tensos seued urlsnu upleul^uod 6unpu1pa6 'ueun6ueq uielep eluuproequlod uep qepnuJ 6ue^ upse/v\e6uad ,ueteurlued uelrlPtlradrp snreq nlr uellnqostp 6ue{ u:alsrs ueoueseuJad eped 'c-"- t.rz e ,(ecEl Lleunr Iala) rseuedtp [r]Elep upt6Eq 0uent e06urqes ,ecel up]equal snqurauaur r6el ]edep leprl (6uPtued 6uequole6 ueleurluod) urelep ueroPq 6uent utelep lp qeqnlp 6ue,( ueqeler.u ueleutluad @ tz <- snrE qPre qEqnouad ', ' leualeut ueelnullad tnleladuJai pped ounlueoiol uep uesnlnl enuas ol lpelol uejeqalued '(qereu e4ur) buelued Ouequole6 ueleutluod tpeluaul leueleul ^ uebuolod uedap ueroeq dBle ueunsnr(uao Q9 ecel ue6ueseuad ueOuep ueOunqnq uelep Ipqeleu eleqec torr", 90 n;N @ *q e0 ueouep iensas ruptp rselr)u0^ ueurl6unuay rle6uaorl 6u€^ (] x l0) u€lrnluerp Oue,t ,OOu,lale ti @ unun'tBru se0 ,!'0 laq 6utdus tp ,Eitf Lt'0 zt 0 us6ur u€p selBp Eq[ue^ D6qp ''0 L--- e eqel z1 9619 plq 6unpurlad uedel0uapad uep z ue0uetn0uad ,+"€h"-u>r -\ rpruozuou up6.oiod 'uBdop dBlV JEtndlp lBdBp 6uBI BpB UAI hsF IBpl 6uBI BlilBl 'Blop -uel nlud '6uhF6tp 6uBI teDi 'Ery I uqEl lBprl ust r66urlp 6ua{ Ep€ uE6a ,1Bro6req e0 uqrnluBp 6uB,( l66uuet Eri 6uqqeq !p !sq!|ue^ p€q -lp Elndlp tedep 6uB,( qilq '!er)l 9Z'O rBq !p )iBFpel Bce)l ueoueseuJad 6 ueqninl -assl roieua uesnreuod trteleO pry s'0 4o - j'0 unlununlE ua{uq BCOI ErBluB rp lBIOpel uBp nglE uB6uilBl 8'0 -z'0 90 'sdgd eq) 6unpurled @ Fq smn$l EB{ &Iueq dBloua *q ,"Or*"ffS eq uenDuEq nlq B^€qe. lBqqil lrEqqil E6[ dqoua I'O E6t 8'O BIBqs Eunp!iled uBdqoueued z (uBqBlru BIBq€ 6unwted uglEp tp IBFirel ounpuFd uBdqouoqed EduEr 0'r lBttr z e uBelnurod lp qeqntp Iopuod oueqLuole6 uel{e}eul ueieutluad doroua ue6u#rued -"1 ,"orJ5lXll Bcq uE6u6eed 6 @ tZ +- sEupd ueJeul^uad g 'Ireu rseuedrp euare>1 6ueI e:epn uelJEqastp 6ue^ t6pl seued le^ueq qrqal urlPr.u eleut e^uoutltlolos uep 6urpurp etelue Jnleladulal wq l_f, e (qEprel) lsed uatsrs O @ sE@d lBreqe^u.d ueBpoqJod eped 6unlueOtal'Epe 6ue^ tOJauo tlequ_ial ueluaquatrj rjeLleleur ueJeutluad Llalo tseuedtp 6uer{ 1eua1eu.r nele 6utpu16 .Z @nZ <- uelleraOtp 6ue,{ ueroeq qalo seued uElnloueouad 'e^uOurIlalas oI uelrpqastp ,,ueduJrsrp,, 6uE,{ seued r6raua elEut'tseuedtp 6ueI 6utpulp pIulEStLU epeduep Ical qrqol e^u6utltlalos.,nleladuJel plll nluoUol letjaleul sEUpd selrsedel Eped 6uniue6lol uEp lnlEradulal uEepeqlad euajel rpefrol seupd ueltlv spuEd rolaua utelEp ol qeqntp tut ueqEleu.l roroua eleLu 'ueqelelx ueteutluod deta,{ueut leualeu njens e}tf a vz + seuEd uetnles I :urel etelue tutstp lnqastp 'seuEd uejeqaluod uep seued ueLleqnOuad 'seupd tslnpold Inlun 6urtuad 6uBI'ltsll sasord lqduf ueunouPq a)i ounsbuel up)ileqastp uep uedtursrp 'qeqntp ledep tpefua] 6uEI ueLlelE[u ueteur{uad uPouap 'elusnsnLil uet6eq uep ueunOueq tslntlsuo) ,leuoleu ,upunOueq Inluaq eped 'uelPunotp ,,6uns6ue1,, ueqElEru toJouo ltsed ualsts 'eiuurel nPle snrB Llele Lleqn6uad uenlueq ue6uap eriulestu seued tslnpold rpe[.ro] ]edep ruts tO seued ueJtle tEoeqas ltue ultists tselado erec uep efual elep drsuud ue>llequ.reorp LlElol (97 <--) uielep rg 'ueqeqnred sesoid rlElalas tpefual nlEq seued uEleqoluod eualel '6uns6uel leprl uialsts lnqastp e6nI rur utelsrg ueunOueq tp 6uesedtp 6ueI lenesed ltLtlal nlens euolel tpefual ueieqaluad sasold uep sEUEd rslnpoJd sosord eIt[ 'lllle uolsls 6uelue] <- IUVH ONVIS VAVHV3 E.leotqloq 6uelo O lrDie uapls - geued ue:r;y mea e)?pe)ad I- erepe,6d 's1"Poa - @ onpyel n .f f uBrEFrod | xBc rElE c"'ea sEo )inlueq 1 L srerua:ed dnuuer e odun6u€d elutesru - | Z @l 'eln'ea I I rrrro"r"a V A .., *- *l- | :sEuBd LEBpso;ed ! L, ue+nlE,(ue uPqBlPu.j uelPU -rluad euel - ONOSVT g sBUBd seueo urqntnq"y ThVhJI @ t75^_ 20 150: 't8 CAHAYA SIANG HARI +u Pengukuran dan penilaian cahaya siang hari (TL) di ruang bagian dalam dengan cahaya sisi atau cahaya dari iendela ,ro rzs l bagian atas: Cahaya siang hari di ruang bagian dalam dapat dinilai menurut 14 froo I 1 tz I I ro E"'"-l e" e I I so -.1 25 6b ." 6 4 lz I 0,-.1 kriteria kualitas berikut ini kuat penerarigan dan kecerahan keserasian penyilauan keteduhan Dasar: Untuk penilaian cahaya Siang hari di ruang bagian dalam selalu didasarkan pada kuat penerangan langit yang mendung (jadi penyinaran yang difus). Cahaya siang hari yang masuk melalui jendela sisi dalam ruang bagian dalam dinyatakan oleh hasil bagi cahaya siang hari D (faktor siang hari). Hasil bagi cahaya siang hari tersebut menggambarkan dengan lebih tepat perbandingan kuat penerangan ruang bagian dalam (Ei) dengan kuat penerangan yang pada waktu yang bersamaan dominan di luar (Ea). D = Ei : Ea x 100%. Cahaya siang hari di ruang bagian dalam selalu dinyatakan dalam persentase, misalnya kuat penerangan bagian luar 5000 lux, kuat penerangan ruang bagian dalam 500 lux, maka - o Jan Peb Mare{ April Mei Junr Juli Agus SeD Old Nop Des Kual penerangan horisontal Eipada langit mendung untuk S1. LU menurut waktu dan musim -, Ee = kuat penerangan horisontal + D = 1Oo/o. Hasil bagi cahaya siang hari selalu konstan. Kuat penerangan ruang bagian dalam hanya berubah menurut perbandingan tertentu dengan kuat penerangan yang pada saat yang bersamaan sudah ada di luar. Kuat penerangan luar langityang mendung bervariasi tergantung musimnya dan. Kuat penerangan luar tersebut berubah-ubah misalnya dari 5000 lux dalam musim dingin sampai menjadi 20 000 lux dalam musim panas -+ @ Hasil bagicahaya siang hari pada titik (P)terdiri dari beberapafaktor pengaruh : D = (DH + DV + DR) xk2xk3 -+Q) Itu berarti: Bagian cahaya langit-DH Bagian penggunaan bahan untuk pembangunan -DV Bagian pemantulan bagian dalam -DR Faktor pengurangan xtxkl @ Cri'"y" siang hari dan kuat penerangan ruang bagian dalam pada tilik P I Kuat penerangan ruang bagian dalam Derajat transmisi t pemasangan kaca Lis kayu kl dan bagian konstruksi jendela Lis kayu k2 dan pemasangan kaca Sudut masuk k3 dari cahaya siang hari Bidang data untuk kuat penerangan cahaya siang hari yang horisonlal di ruang bagian dalam telah ditetapkan sesuai dengan DIN 5034 -r g . Bidang data itu mempunyai suatu ketinggian dari OKF sebesar 0,85 m. Jarak ke bidang keliling ruang besarnya 1 m. Di bidang data ini, titik-titik yang harus untuk kuat penerangan horisontal (EP) ditetapkan. Hasil bagi cahaya siang hari (yang harus diselidiki) yang bersesuaian dapat digambar sebagai kurva hasil bagi cahaya siang hari. -+ g. Jalannya kurva dalam potongan memberikan informasi tentang kuat penerangan horizontal pada bidang data (pada titiktitik yang bersesuaian). Dengan demikian Dmin dan Dmax dapat ditetapkan (lihat juga keserasian). Kurva hasil bagi cahaya siang hari memberikan informasi tentang jalur cahaya siang hari dalam ruang. Hasil bagi cahaya siang hari Doh yang diperlukan: Peraturan yang sekarang berlaku di sini tercakup dalam DIN 5034 (cahaya siang hari dalam raung bagian dalam dan berpedoman tempat kerja ASB 7.1). Sementara DIN lersebut memberikan datadata yang tepat untuk persyaratan minimum dari masuknya cahaya siang hari di ruang duduk dan dr ruang kerja, sebaliknya masuknya cahaya siang hari tidak memberi batasan yang tepat berpedoman tempat kerja. Sekarang initidakada data-data lebih lanjut mengenai hal tersebut. Tentu saja masuknya cahaya siang hari yang harus ditentukan untuk hal tersebut di sini dapat diawasi dan ditetapkan, Dengan syarat bahwa pengukuran ruang kerja dapat disamakan dengan ruang duduk, jika nilai berikut ini dipakai untuk hasil bagi cahaya siang hari yang diperlukan di ruang keria. Dmin 2 1olo dr ruang duduk: Tengah ruang - titik data @ Di ruang kerja: tempat terdalam titik data @ Dmin > 2ok di ruang kerja - pada pemasangan iendela dua sisi Dmin >2o/o di ruang kerja dengan cahaya dari jendela bagian atas, pada (Dm) min> 4"/" Catatan: pada jendela samping, hasil bagi cahaya siang hari yang maksimum termasuk di dalamnya, minimum 6 kali lebih besar daripada persyaratan minimal, dan pada cahaya darijendela bagian atas, hasil bagi cahaya siang hari (Dm) sebaiknya 2 x lebih besar 100o/.) daripada Dmin. -+ @ memperlihatkan beberapa contoh untuk kuat penerangan ruang bagian dalam ketergantungan dari kuat penerangan luar. lm | I A 'pp uiorne o.r. ) ll lr t --J- 4-to- .-) v 6 Hasil bagi cahaya siang hari pada cahaya sisi dengan bidang data dan jalannya cahaya siang hari di ruang bagian dalam Do/o l fs ILz *1 ruang duduk ruang k6rja Hasil bagi cahaya sisng hari diporlukan di ruang keda dan ruang duduk k€l P€ne- Engan ba0l8n dal8m EYlq - hEt ponerangan baol8n m lur Ea 5000 I I 2m 4,W. 5@ 1 700 111" @ -trtl Hasif bagi cahaya siang hari yang diperlukan di ruang kerja dan ruang duduk @ 0,096 10 000 lq 2,W. Cahaya siang hari yang diperlukan untuk kuat ponerangan ruang bagian dalam berbeda dengan kuat ponerangan langit m€ndung 150 kut peneran06n baol8n lur Ei4u 5,0% 7,0% - 5000 10 000 kual pensrangan &hm Edlu baqhn 50 150 yang diharapkan di EP pada kuai ponBrangan langit msndung yang berbeda, iika D = 1'l" (Ei = D x Eal , - 19r 'upun6ueq bunpe6 lere[ uep eleqec elutnsen qepuef senl uep ueteqllOued ueOunqnq uegndutse)1 @ HSV lnlnuau UEP Pt a\i 6upnr uPtEp lnlunlrp 6uEA Et€pual rEsee dnuc Hz = oog rt!9'!<J .u9z'l<J <-J__ .uA < V ur6EPV to'o + 0o : I a J!oogtVuBOusPV l'0=J3 ,r I @ o.- nuel uPouPru uelep elapuer V'zo'or il/q 'q 1-q ufq u9<luBOueP u9tlu86!eP r _ <Tf :-rl LJ-r I "Jl ,€09 NIO lrunueu uelBqrl6ued ue6unOnH 'ldoysooNS u4ePred ueBJBluBJed uBouep nqB luJPp 6uE^ uBlenq uEqslEur reuls BABtlRc uIBlPp qoluoc 16ue1 eped nEle 4epou eped ueler.llFued uelllsBslPereu q . ss'o u oe'o uog'e<quEouEp uos'e>quBouop p[uol elll te09 'eueoP[E 'eles lpel uelounl a>l ruBq 'lnseuJ 6uer( urepp ue6uen.r eleqec sellpnl ledel erBces e$lueuJeft| '@ e- ue6uenJ uiepP plBqec EqPsnreq uep U6uel uq6eq BtDl-B.tDl ruBs Inlun u6uel 1pe1 ueane n[nueur (qepqes ueun6ueq yep eppue[ uesol ueunOueq lnpleui sgle<uo$ .y q pep epq npns ue>0EqDlep relillseqlp Euele)l rleto 'uelu6ullp OueI !El!u qgppg ("ez <) H z = g UBp 6unpe6 ryref e{ups;y1 'uey;pq:ed;p eppue[ ueunsns uep ueDuereqesreq Islepel OueA ueun6ueq upp sqe Oueplq uBunsns'6unpe6 lae! 'eleqec eAulnseyl :u!Bl preluB qe lp uepledllepPl-tlEppl pn1;6ueu ueun6ueq uBunsns 'elol ^pq ueun6ueq ueeueqeled epe3 'ueeun66ued 6uep;q ;lep Ol/I pdtues 8/l IBlDlas UEp qpqnlp elepue[ sEnl n]Es uerqerad nurel ue6uenr EpEd wnlru t€og Nto Iunuru woz'z<. ruqfumq![ruuls6Pq Iun@ i€og Nto --f---r---t- nuBloumB UBOB8 , I f------r-a .tEl+; "l 1 I I \ I'll l' 1_J_r_,h* I t---r I I uednnl rursrp'ppeqlgq 6ueA uBunoueq uep epeqreq 6uei( 6uen: uelnln liitun'nlriO 6ue,('elepuetteqel uentubued ueler{llEued ue6unqnq rups lnlunllp n66unl 6ueru Bnures lqun 'lnMp/snJnilp 'pnses 6ue[ ueunOueq FOu[ {nlun p:e[ 6uep;q 'seleg leJef - ffiBE=ffiE '00=D l-EcT ,sEl fn [-/ofl-rs-a] l7l "Oz=n I sr'? | sl'z I[:ll er'] | s/'z llg ffiEffiE JBnl uEp I u1-T_u-;-l I usSr I IPJBg ueurief lrunueuJ ueunOueq ueunsns 'ueDunq uElBp (ueounqnqeq lBreg uBuxol !p q.sg'o<'q u oe'o: trl qlD)l 6umu eped :Ouequaryeq 6ueA elo>l ueun6ueq desuo>l e uqnlunl q Dt!! u0s'25 yEp %06 < "q qeFlel 6uEpq rrEsedueueur eAueq 'pnses 6ue{ qeppl uep ueun6ueq uBunsns -nqjeq @ uBp @ qxq <'q > uo€'!<"q-c f uz--r-d;-lI uqe'r l- I uoo'e I I uos'z l- !u! @ urulu!u V u't!OSt 00'95 I r-. (9 '0=D 6uaru reqel (q) uBunouBg (uBqnrnlesel t06u[) (t) Ouen: uelustepey Gq) Btopue{ r66ur1 ('r) uBlBp 6uBnr lOOutI .u (iq) = Blopuel lBqe'l Furulur ueillunl 'l'Z USV) efra>l ledr,uel de16ue1ed sye6 ue6uep lBnsss upp reog NIO lrunuan 'nuel uep eJrel 6ueru 1n1un nped 6ueI elepue[ senl lnlunueu e6n[ rcng Uep ueleqllOued ue6unqng zrrr 09 > Oueru 6uep6 0 *'nped 6uel I ' elepuet reqe; uenlueued 1n1rn ls,releg (s)^t @ I ug>6ueruueuJgPpe)l u O9'g > 6ueru PEu;1 uernln ue6uap :nure1 6ueru ;enses e1[ 'e!q (@ uep @ ueOueru )tn]un n1eueq eOnJ ;u; + s) oog ledtues o0 l.tEP uesey :u€qequrel = ueunOueq lnpns ueun6ueq uep lolauoleq 6ue{ eleqeg 96,0 = al JpulecJel 92,0 = u tBqestal - uP^ Breq 6uel U0uel 0uenr reqel x 99'O = elepue[ Jeqe'I e!a1 6ueru pped ureppel >lllll InsBuueynBle nurpt 6ueru 'ue6uenr qeOual lnun 6'0 = %O Z'O - gL'o = Ecel :eleqec ueouel;qey Pluel '1'9 = 1t6uep16uel 9'O = 6upu1g :l$lauoH 'lseuerueq 6ue( sntn; Ie6et elepuel uE6uop- r.relep 6o\ ue6ueru degas eppd epeqreq 6ueA 6ue;s e^Pqec er(u6uns6uepsg qy :n1reI'e{uuesep uopdrueul lnluoq ueepeey 'Pnsos 6ueI elepue! senl uElnluoueul Bpaqeq 6uel uernln ue6uep ef1e1 6ueru uep nuq 6ueru <- '(yggg p16) y ue$eg @ e uepp ue6uenr e>l Ouels e[eqec efulnseu.t ue>lnlueueur leEues Burdues elepueJ slual uep senl 'ledue1 ueleq;;6ued ueEunqnq'egepua! senl'6uera1 fte- cNvts vAVHvc i t ri rj lxo CAHAYA SIANG vlam Cahaya (erja siang har (asar 1,33 \gak 2,66 ralus sangat Wama m€huit l 'l-rdak bailema. kab€ndaen Lapisan tanah dal l€moenoan batu dat t6Eng oelap $trlpai terEng g6lap teEngrryE 96lap $rpai o6l8p 0,1-{,15 s€d6ng 0.15-{.25 reEh ),15-{,3 leEnq 0.2H,4 0,1-{,3 b8ta kuning ),3-{,45 ).5-O.6 0,1-{,5 kuhino 0,25"{,65 iindino hUau 0.15-{,55 bata biru belon l6En! halus 5.00 @kht 0,1-{,4 pasir kapur ulus 10,001 putih 0,7-{75 bidong kayr abu-abu 0,15-{,6 g6lap ),14,2 hibm 0.o5-0.1 sedang t,24,4 l6Eng ),4-{.5 latatan: 'l0o/o risi selatan Pad{ terlall mikl @ Keruatan penerangan smpd l€rang ),25-0,5 moEh Dolo tidak diperhatikan) Kekuatan penerangan, tingkat refleksi, Pantulan warna dan penyilauan Akibat dari ciri khas cahaya siang memberikan pengaruh yang besar pada terangnya ruangan dalam. Untuk pengisian cahaya harus diperhatikan kekuatan cahaya pada setiap ienis kegiatan -r@ Dan pemilihan tingkatan refleksi untuk bidang-bidang yang tertutup dari ruangan dalam dikordinasikan dengan tuntutan pengisian cahaya penglihatan. Strukturisasi yang berbeda dari terangnya ruangan langsung tergantung dari tingkat refleksi bidang bagian atas dan susunan yang berbeda dari .iendela-iendela pada Ar\ Tingkatan rolleksi (warna v -ru -, U bahan, bagian muka gedung -i @ dan bandingkan + @. Keseimbangan (G) penerangan siang hari pada ruangan dalam harus meliputi cahaya dari samping G 2 Dmin/Dmax 1:6 -+ @, pada cahaya dari atas G > Dmin/Dmar< 1i2 + @. Sehingga jalannya penerangan cahaya siang pada ruangan dalam, secara prinsip dikarakteristikkan. Keseimbangan penerangan dari atas lebih besar, dengan kepadatan cahaya puncak 3 kali lebih tinggi dari kepadatan penerangan secara horizontal. Ukuran keseimbangan dibedakan, dapat dipengaruhi melalui: Tingkat refleksi (sangat tinggi) Mekanisme cahaya dengan penyilauan Susunan jendela - Penyilauan akan ditimbulkan melalui refleksi bagian atas secara @ f;"JlX8*nan cahava dari langsung maupun tidak langsung dan melalui perbedaan @ Keseimbangan cahava dari atas kepadatan cahaya yang tidak berguna + @ - @. Cara-cara untuk menghindari penyilauan: Pelindung cahaya matahari-bagian luar Pencegah penyilauan-bagian dalam atau luar berhubungan dengan pelindung cahaya matahari Lapisan bidang bagian atas Penempatan perlengkapan penerangan cahaya siang yang - benar Keteduhan sampai nilai yang diinginkan untuk dapat membedakan barang-barangAenda atau yang mirip dalam ruangan. -+@ skema. @ @ Penyilauan @ rcngkungan % Penyilauan yang sedikit o=TEB Cara-cara untuk kenyamanan penglihatan: Pelindung sinar matahari Pencegah penyilauan (iuga dibagian utara) Pembagian cahaya siang hari yang dipertimbangkan Tidak ada penyilauan yang langsung - Lapisan yang banyak atau jendela yang tersusun secara bertingkat Cara-cara untuk penyesuaian kenyamanan pada cahaya-cahaya dari atas: (-+@ skema) cahaya siang yang masuk pada pinggir bawah pembuka cahaya melalui bahan-bahan, kisi-kisi cahaya atau filter-filter yang mirip. Perlengkapan penerangan cahaya siang (TEB) Bagian atas lapisan yang terang dikombinasikan dengan perbedaan warna. (misalnya sayap) - - @ - Keteduhan .jlr"Ya O"ri samplng + .JJ Kesimpulan = Kriteria yang baik TL - caftaya dari samping TL = cahaya siang lni juga berlaku pada dasarnya, untuk merealisasikan. Kriteria yang tadi baik untuk cahaya siang, sehingga timbul identitas ruangan. Jalannya cahaya siang pada ruangan dalam dan bersamaan dengan kemungkinan pemandangan secara prinsip akan dipengaruhi oleh jenis-lenis susunan/bentuk pada bagian muka gedung, juga peralihan dari dalam ke luar. Peralihan yang bertingkat, berlapis-lapis, dan bersamaan dengan yang transparan dari dalam ke luar dapat dinilai layak tuntutan yang berbeda dalam hubungan dengan cahaya siang selagi pergantian musim. @ Situasi penerangan pada sebuah rumah di Jepang -, @ fI e (urnasnL! '6unpa6) sele uEp e[eqec uelntueua6 IE l/\- K WW MI W ffil eAeqec uelnlueue6 A A ft l-E lw"l r-.--: 'uPdnlsnal unesnrl 'uloquassao unasnw drslE 6unpeO ueunOueg !tcPqpEl0uaqcunr"'i aguan-aplnEdlS trl6ae!^l ueSEIEA unesnfi '610qlolqv unesntl I J^}\\ J Nr ,,#il'Xyliil '0l()10l'lEre€ pep luas epu€q-Epuaq lnlun leuolsen unasnw rateaql lY\l "u,^^prnrg @ fi e bj @ {e o- 4 -.-+ , ut6utp utsny'l SEUPCI UISN h erieqec uelnlueurad Inlun ll6uel-lrbuel ueunsng @ 1.,,/-Nl ,ni?l'fi IITffi4]I 1 'q._-J.. I r^,^-rt', I I M '",r0 t"'ul"*ill'l zuarolj'uarzulr_'l [Fl] vwt 1buel buep q eped eAeqec r",n*r"*Hiil,H eusud-eAeqec uelntueue6 @ #iJ:: ,%Ji?ff] 'ir{uue;nlueured qeqnrp }edep 6ue[ 6uete1 ten; tEloy = lB1sy ue6uequrraserl uellerl6uruaru eutsud ynyuag = pcel ueunOuEE 'urDurp urrsnur eped eAeqec rsrrusueli uep 'seued urrsnul eped eleqec tslallol nlps uelqeqafiuau.r ecpy-psel prelue 'ecp)i Jnllolial 'ueqeleu Jeuts pce) '@ e uolsls lnrnuoul uelnlueued uep ue:eurlued ueqrlrutad Inlun'telal'ece1 ueun6ueq'ueqeleul ieurs ecey nlurd el6uetTuasol-uosol eped utI6unuJ 931 'ue1:nluerp uenelrluad 6uE^ Ounpurled urDurp rursnut u.relep e{ueg 'ue>1ne;rr(ueu geute eAeqec >lecund eped euluoltp 6uer{ ue6uepue6 rensos 6uer{ 1r6ue1-1r6uel uelnluoquad uep eleqec @ lnlueurad ueqeq-ueqeq ueOuep r>lreqtadrp ledep uelEp 6uenr eusrrd €cEl G) lselosr = ounlarlosr (D ecEl uelnlueuad @ Euslrd EcPl @ ecel ueoueseuad O e ueleurtruad uenelfiuad 6unput;ad'eleqec ue;nlueued'ue6uepued 'tu B relrlas 6uent uer66urlel redues dnlnc 6ueI ue6uetauad urul -Bfuaur eursr.rd ueqeg 'ue>1;nluedrp eu.rsud ueqeq 'ueqeleut e{eqec uesoqoreuad r6ueluuaurTuepurq6uau 1n1u6 1r6uel eleqec rsn;rp snquauau uep ltltpas OueI ueserqu.rad up6uap ueqeleul [ .;tl8.l"il,j o VSn etu]oltleC 'tlpoN 'fuerqrl sollqnd lrV replq rerey @ ,"";'ffru"t: @ 1unoy1 ,"f"1"1H,;:,'3 @ o e,{eqec uellnlupuiaui eusud ueqeq-ueqeg @ <- ludo eutsud uebuap urlOunut ue;nlueuad uep nlnpa1 6uel ueteur,{uad rslalag euJsrJd @ <- (uaso)-ueso1) nlurd e16uet uep 1rDuel1r6uel elplue Oueprq Luelep ur>16unut 6ue{ uenelrlued 6unpur1e6'rensas 6ueA 1t6ue;-lrbupl uelnloqLlJad elusnsnLll 'ueOueraued uebuequtrase>1 l>lreqtaduteu ioyaUaU'Jollall€.1 Eueprq 1n1un lococ delybuau.r nBlB tlund 6ueprq 'uelnlueurad ecey 'e16uere1 Tueso>1 bueprq ue;ep elepual 6ue1eleq nele uedap rp tnlebueyl (roUeUeU) sen;eqs1qb11 'e[es ue;ep neps Dunpur;ed elueq ,(uoqod -uoqod :srur) 'uellequlel ueqelet! teurs Dunpur;ad epe leptl snsnql 6ueri ueteurAued tsnllp uelnlueuad 6uns6uel IeI elecos eun6:aq ,eleqpc 'ur6urp utrsnut lp upqelet! leuts uelepeu.red uene;due6 lecund 1n1un eunbraq rJeLlelet! teurs uepurq6uaul uebuap ueneltiuod ueOuent urelep lteq qrqel 6ueI uebueteueS elerotu e:ecas eleqec rbeqLuayl @ e uelnlueuJad uenlnl drsuud eped uelleseptp ,rtr,f", ,r,nll'J,::j1?*; 6ue,{ uer66uuel Inlun 6uers eleqec ue6uep ueOuereued ;esriu eleLlec uelnluetuad Ouernyeq (6uers e,(eqec uet6eq enln) = 1eqrl) 6uers eleqec seltsualur '(ur Z-S) 6uen.r uer66ur1e1 ue6uag lnseu lnpns fi<CNVIS VAVHVC e,{eqec uelnlueuad drsuua @ CAHAYA SIANG -,U Proses dan cara untuk menentukan cahaya siang (D%) pada ruangan dalam (cahaya dari atas, yang datang dari samping) pada langit yang berawan. Untuk menentukan cahaya siang ada beberapa proses. Misalnya: dari segi perhitungan, grafis, komputer pendukung dan teknis ukuran. Untuk pembagian cahaya siang (DH, DV, DR) dalam ruang dapat dilihat pada DIN 5034. Untuk menemukan dasar keputusan yang baik dalam membangun ruangan atau mendirikan gedung, dianiurkan satu simulasi perkiraan dari posisi cahaya siang. Hal ini dapat terjadi dengan bantuan penggambaran atau contoh. Cahaya siang tentu saia dinilai dan diselidiki hanya dalam dimensi ke 3. Oleh karena itu, satu contoh ruang atau menguii gedung' gedung dengan keadaan yang sebenarnya. Dapat luga diuii akibat yang berbeda dari cahaya siang. Proses eksperimen = satu ruang dengan langit'langit yang redup, terang, langit-langit yang tembus pandang, yang tergantung, yang di bawahnya tergantung penerangan buatan dan satu kaca/ cermln yang terletak horizontal dan berputar, menyimulasikan- akibat yang nyata suatu keseimbangan langit yang mendung di alam bebas -+@. Kekuatan cahaya penerangan dari + 2000-3000 lux sudah Pengukuran cahaya siang pada model di bawah langit buatan @ mencukupi. Dibantu dengan contoh arsitektur, (M - 1:20) kekuatan penerangan luar dari langit buatan dapat diukur dengan bantuan alat ukur kekuatan cahaya (lux). (Ea = 2000 lux). Dengan jarum penduga kekuatan cahaya semula dalam ruangan dalam dari model/contoh diukur (Ei misal: 200 lux), Hasil bagi cahaya siang yang semula dalam % meliputi iumlah ruang dalam pada titik P 10%. Dengan metode ini proses cahaya siang pada model dapat ditentukan @. Dengan bahan-bahan yang berbeda, preses cahaya siang, kekuatan penerangan, akibat warna, ukuran ruang dan lain-lain dapat dipengaruhi. Harap diperhatikan kriteria yang baik untuk mempertahankan cahaya siang. Bahan-bahan berikut sangat penting untuk eksperimen dengan cahaya dalam ruang, contoh: karton atau kertas dengan warna yang berbeda, warna pastel; kertas transparan, untuk pelindung penyilauan dan untuk menghasilkan difusi penyinaran; lembaran tipis alumunium untuk pemantulan atau bahan-bahan yang mengkilap -+ @. + Lapisan Alumunium atau yang lain Papan model Konlrol penglihatan Eksperimen dengan cahaya pada model pada iangit buatan @ Cahaya siang pada ruangan dalam dengan cahaya dari atas. Penerangan ruangan dalam dengan cahaya siang dari atas tergantung/dipengaruhi prasyarat dan kondisi seperti ruang-ruang jendela samping juga penerangan siang hari dengan langit yang berawan. Selama cahaya dari samping menghasilkan satu keseimbangan yang relatil jelek (untuk itu juga tuntutan yang meningkat pada D%), pada cahaya dari atas akan berbeda. Kualitas cahaya siang dengan bantuan cahaya luar pada ruangan dalam ditentukan dalam hal faktor berikut: misalnya dipengaruhi: kepadatan/ rx Q7 Horizon ffi1 F- a\ 9/ Horizon Ruano denoan ataD terbuka dan iendela samping pada ketergantungan dari pimoa--gian kirpadatan caheya dengan bidang yang dituju. h :.Y --+ Buanq seqiempat dengan ketinggian 3 meter dan satu atap yang terouia. B-uang yang sama dengan tinggi dari 12-15 meter kekuatan cahaya puncak dengan bidang proporsi ruang-kriteriakriteria baik-cahaya siang cahaya dari atas-fahor pengurangan. Tempat bekerja/Proses -+ @ dalam suatu ruang jauh dari sisi jendela ditempatkan seperti cahaya atas di atasnya. Kekuatran cahaya harus sama, seperti menghasilkan cahaya dari atas, pada daerah yang dituju (0,85 m di atias OKF) juga dicapai melalui lendela samping, harus pembuatan lendela 5,5 kali lebih besar daripada pembukaan atap. Alasan: cahaya dari atas lebih terang, kepadatan cahaya 3 kali lebih tinggi dari pada secara mendatar (horizontal). Juga 100% cahaya dari langit bersatu dengan cahaya dari atas, selama hanya 50% cahaya langit pada sisi jendela yang masuk. Penerangan suatu ruang dari atas tsrgantung dari proporsi ruang, artinya panjang, lebar dan tinggi sesuai @. Elek lubang yang mungkin muncul sebaliknya dihindari. Kriteria baik cahaya dari atas. + Proses cahaya siang (D%) pada ruangan dalam dengan pembuatan iendela dari samping dikenalkan dengan Dr,n dan Dro i @. Hal itu dituntut juga pada penerangan dengan cahaya luar pada ruang dalam dengan cahaya dari atas satu Cahaya dari atas 6;\ a/ 154 Cahaya siang (D% dan Dmo/d dan k€seimbangan (G) pada cahaya dari atas dan samping. keseimbangan dari G > 1:2 (D.,n/Dr) dan satu Dr,n Von seperti pada ruang bekerla (D.) -in 2 4o/" -+G). ) 27o, 'l l i i .1 I I il ,l ! I I 99t t I ueoueloued IsnltP ecel ePBd ueloloouad rslnrlsuol nPlE uElnsunuod BCeI uep lsil.usueil tPlourl = = I e 61 il uelpeqrp rlelmul lstlu = = I m3' rPdures burluad l-l- ,:! rlplapuaur ueoutpuPq.lad tutstp dnlnC 6ue,( eAueLl '6uurur r-l l),1 ue>11e16urtlp lelopol 6ue,{ l[e6ta6 eteut dele I elugesrul 'ue>ll66ugp snreq tulslp e;epual uPtOPq 'uedepeqiaq 6ue[ sele e,{e(ec uep Ourdtues elapuat eped 6uers e,{eLlec (l6eq ;rseq) rsenb ue11e>16urueu lnlun sele eleqec ttep ueBuereuad er1 6urdues elepue[ uelenqurad uep uBllnqastp 6ueA ueOutpueqted eped burpueqes 6uer( uedepeqtaq lelol uellnlunltp @ <- PpEd '(ly rouel) ueDuent tesep Oueptq el sele uep e,{eqec ueqnrnlasol 6uep1q pep ue6utpueqtad tpadas eules uesnlnda) @) ,l ttAil/ -l.,-UJ se'g I 3 s'q -l_ .:-I r'l-rJ - 'u or '!+-t lE-l:s'o -^i'o ;'1-! l-;J-o' 9'0 z'o lsl.5' 3,-{-l E!!!i-n 'sele tp lnqastP 6ue[ lvl u{-..-_l 9Z'O 3, -!!!-l-o eleu* etEU plpqe3 rleorab + sPlE uep l"?,+-= u'-E=Ll J" '6uure 6ue^ rteorao %9 = Or0lll a'u '1req 6uer( ueupaEuaq 6ue^ sEle llPp elellea + Ouloues elapui. 1]l e 'qemeq rp )ielaual 6up^ qolo)i rs)inrluo)t uEOuap rouallaj ueouap upp qeepq rp letalrsl 6up^ up6ol rslnjlsuo)i uEouap selp upp p^EqEc pped )ileq qlqal 6uprs e^eqpc ue6urp-ueqrad e66urqes uelep ue6uenr nelE r66url 6ue^ 6ueqnl 1nluaq ue6uap sEle ueo BAEqeo eped 6uErs eleLler Pped 6uEquras 6ue^ ueouerauad 6\ Q/ rlplptrM upOuolouadlue6uernbua3 'e '(try) renses 6ue,{ ue6uolotuedTue6uetnbuad Epaq.loq 6uel buurru rle6reb eleu ue>lrequebtp o BpBd Epaqraq 6ue^ buurur dele ueelnq uep ue6unlueErela>l 6 rollel )nlun e a'-\ 0r r-i:E -92'o l-in-r'1.-1U ueourpueqlad lPdt-ljes raletuered uep 6un1ue6re1 elueq lEptl 'sele rrep eAeqec uebuap urelep 6uenr eped 6uers e,{eqec seltleny 'q @ <- ueltnluetp Irpq erecas rslollaraq uep del16ueru 6uer{ ule6o1 Uep tslntluol nlps nU Inlun E @ .- ueputllp snre[.] t-1o1ol 6uer{ ueunEueq ueuelepal nBlB r.1olo)1 6ueI 6ueqn1 lnluaq uep l66u[ Inlun 'sele uep eleqec dele uednlnuad uep qeOueles rseueruoq 6uer{ bueqnl rs.todord eped epeqtaq erecas Inseur 6ueI e,(eqec qe;unf ueltserlsuotuopuau, @ e 'sele uep er{eqec ueelnq pep ueunoueq uEtlelPpa} nEle rslnJluol uep '6uers e{eqec uebuep ure;ep uebuenr eped erpestal lnqoslol leq unloqos rselBqrp sele er{eqec uep InsBu.r 6ue^ uBteutAued ;sn11g 'l'O = ueqequel leq ! -J_r__l U *44-l:8 uep qeoualos elusnsnql 'sPle uep uebue:auad 1n1un oueptq eures 6ue^ uelnlunl eped eAulrleqas '9' I: = = Z)i :sele BIEqec ueelnq Eped qnel qlqal 6ue,{ ue6uo}ou.rad lol)iEl '(resep Oueprq aI sple e^eL{ec ueelnq uep ue6urpueqrod) 9: L ppg o/o9 6uPls ueB^Bq$uod llseq lrep sesoJd BpBd - 9:l =JBsBp ouep!ryqepusJ ouBplq 3y ue6uenr uep BurEs OuB,( uernln6uod eped 6ue1s eleqec ie'Blnd qrue6uej (--)eZ = r66url upouop E^Ertpc eped e{eqec qelunI ynlun uebuernbuad roye] e6nt epv '-fI e (---.) e r66ult upouap e^Eqeo 'ue1n16ues.req 6uer{ (-)o = = ouEqnt nl€s Eped ez = q 6ueqnt nles eoEd e=q o=q r66urt oueqnl Bduel e^eqej ueEtnq nl€s EpEd qereep eped lrcal Llrqol er(eqec uelenlol snrnl le6al lelaua+ 6uer{ sele eleqec lnlun EoEI eped ue6 'lnqesra} ue6utpueq.lad --- ---- - @ urelep Elapuet eAulelep eped elueq 6urdues elapuel eped ueueiuepaq urnuirsler-u ueOue.rauad er{eqec up}en}o) 'resaq 6ueI :eurs qe;urnl upulslp leluozuoL] ueelnq eped 'epoqJaq 6ue,( ue6uruuel eped sele uep e,{eqec uEEInq nles eped >lnseur 6uef, er(eqec qelunp 'uelbulpuEqrp p @ +- Bped 'r6eqrel 6uel 1r6ue; e,{eqec 6un16ueg eped eleqec ue6unuedel ue>1 -ntualrp dele eped sele e,{eqec ueelnq ue6uurural rsln.lluol uep eleqec ueelnq sruo1 unDueqrp 6uer( eleqec 6ueqn1 1n1un ue -relued nles ue1lnlunuouJ rursrp ue6urpueqre4 'e,{u1eqr>1e prec uep ue6urpueqred ue1;ndurAuar.u 6ue,{ 1aqe1 nles uellnlunuour @ e '@ ler..l e mdllatu'7: ; redr-ues 9'L:I snreq 6uenr r66ull e1 6uets e,{eqec ueelnq lereI uep ue6urpueqred 'urnlnq nlepoq eAusqyer6 '!:l - I e el€u Inluaqreq 6uPI dPle uelep ecel ueoulr!uel "06 "09 "0e fi<CNVIS VAVHVC @ "0 8'0 '"'o/upo ue6ulpueqlsd lnlun ue)itnluPtp 6ue,4 relrru @ 0 e (rouet al) dBlB oupplq epEd lpnsos 6ue^ sPls lpp e^eqec uelnluaquad uEounlqrad EpEd uElurouilp 6ue^ ue6upqurasali upp 6uEnr r66ur}'selp EIPqE3 lel€f z'z o'z L'l pBpu!q!o 0'z 8l 9'r sllux s't L,I uerelruad r1n1un ueleun6rp 6ueA uerelep dele bueprq eped snsnql 6ue[ urur-xeul upqElocol lll} aI lllll e 9'0 6ueI relru uep selel7ru.rnu rpelueur uelpseqbueur unsnsrp 6ue[ e,{eqec uee}nq @ t'o rot>lel) eleqec ueelnquad ueunsns uep 6uenl r66uu :1n1ueq ueuodulol rn;e;eur 6uenr eped sele r.rpp 6uers'eleqec uen66ue6 eped qnef qgel rseleqrp uele ue>1ur6urrp 6uer{ Ireq ppotu) @ <- uelburpueq <- "/oZ < snlpq uug (Z = 'O upp I = ','O) !u! uebuequresal EpEd 'lsErluol 6ue,{ rrep lpn} q;qe1 sl6olo1rsd eleces uelnualrp 6ue,{ sele uep 6ueqs eleqec uebuequreslepual 6ue,{ ''r'q uelutelaul ''"*6 eped uElnq z: L < e elur.urp 6uel g lpe1 '(lyg uep ur 9B'0) uelnlDueueq 6ueI nele ueeun66uad 6ueplq eped relny1 '"'o uep ul*6 erelue uebunlrq ueqeq qelepe 'g ''q rur qe6ua1 lp 6ue,( 6uers eleqec l6eq lrseLl uele[leuou.r 6uero - rur de1a6-6uelal Dueprq e:e1ue uelurOurrp ueounlueorel -a1uelepIlue6uern6uad:otlej q uep ue6urpueqred eped e6n['rensos (q) 6ueru !66ult uep (o) se]e eAeqec erelue lelef e1ue1 'redecrp leapr 6ue,{ ueOuequrresey '(eI 6uuru uep P)inqral 6ueI sPlP eleLlec ledua uPp uPounluPorolal eped sEle uep Eurdues uep e,(er.]ec lnlun 6uers PIELIEc r.lPlunl uep uel6urp -ue(rp 6uel 6u'eis e,ieuec sabora fte.rte6la6 ,'tlr:lz'L UBO t'l e)i q=o t't !> €Fh Q%l- L.c vtvl\_/ q79 = lellN c-7$t w Ei=: 9'Z'. uUOunyI t 9'!: t rEl t:t laFo 6w,( IruEurrD uPlBttued L ztl E:::::::::::::I lurortprrqr"a CAHAYA SIANG -+u Penilaian definitif dari perbandingan cahaya siang dimaksudkan pada langit yang mendung. Bukaan cahaya atas tidak hanya berdifusi melainkan ditempatkan juga dari penyinaran matahari secara langsung. Perbandingan cahaya yang berbeda ini harus baik pada langit buatan maupun sinar matahari buatan yang dislmulasikan. Kriteria baik disini dinilai untuk cahaya siang pada model khususnya melalui mata. -+ @. Parameter rancangan-rahaya atas -+ @ - @ -+ bandingkan -+ @ ,@ - Langit bualan dan sinar matahari buatan a) kubah (misalnya kolam renang) b) tahang (misatnyai gang beratap) @ d) rubang canaya unluk masuknva eutaan tersendiri yang berbenluk besar a) Atap berbentuk meja cahaya tangsung atau tidik tidak ada orientasi ke selatan dari bukaan cahaya dari atas kriteria yang baik untuk cahaya siang tidak ada kontras kepadatan penerangan yang terlalu tinggi Dm - diperhatikan prosesnya. Penerangan semua sudut ruang dan bidang yang tertutup Menghindari penyilauan, lebih baik keteduhan yang jelas Bidang ruang yang tenutup secara teknis cahaya diubah satu sama lain Kemungkinan pandangan Penampilan sepertr manqkuk stadion, slasrun kereta apt) - rangsung. ([rrsal c) Atap tehda (hisal: keleluasaan dai lembaran alumunium) c) Berbentuk lentera b) Membran (untuk gelanggang olahEga) @ ert""n b) Llentuk betah ketupat @ Bukaan atap dengan proses masuknya d) Atap-atap prima yano condono (luga sebagai kubah denoai cahava sendiri) d) Ruang transparant dt bawah alaD vano bebas deng€n pandangan vang teni:tLi . yang besar dengan bentuk modern lnslalastcahava Cahaya dari samping dan dari atas Pilihan jika itu cahaya dari samping dan atas tergantung dari penggunaan dan fungsi gedung seperti halnya sumber cihaya luar semula, artinya = dari letak geografis posiii tempat. Misalnya untuk cahaya yang tajam dan perbandingan iklim dit<embangt<in dengan.bentuk bangunan yang sesuai -+ @ + @. Bentuk gedung dalam tingkatan lebar haru's kita disusun berdasarkan permintaan cahaya yang semula langsung -+ @ +@. - cahaya matahari vang beidifusi dan Gunnar Birkets mencapai penghargaan dari thema pokok cahaya a) 90'miring c) berhadapan miring (diperhatikan penerangan sudul) dari samping dan atas, instalasi Cahaya, ganggudn panas din lain-lain.sebuah gedung di AS, yang menjadi contoh untuk jalan keluar situasi konflik yang demikian -+ [] . Alvar Aalto mengembangkan khususnya dalam ruang ala skandinavia (bagian cahaya yang berdifusi lebih tinggi) padaiuatu kekomplekan qedung yang menladi contoh -+ U"J*,u Skema b) 60" miring {cekung, konvex) @ ert"rn pada atap bermata gergaji d) dilengkapi dengan brdanq alas luar yang pulih 6\ \:,/ Badan oangunan yanq Derkem- bang pada wilayah sel-atan (yang tinggi penyinaran mataAhri)i A\ v Pada badan bangunan di utara (Dagian difusi cahaya yano tinggi). cahaya dari samping-oai cahaya dari samping. atii c) Cahaya dari attr di sisi samping b) Bukaan berbentuk kup0-kupu 156 te- Alap kaca dengan lamela (pelatpelal kecil) untuk dilusi cahaya dan cahaya yanq lanqsuno @ Kemungkinan unluk cahava atas dan samping @ Cahaya atas dan samptnq brdanq ouKaan ruang dilurunkan. dai L9t 'uelnpnpal/lBduJal eiecos Eselq Jenl uBIEpOqrp'rursrp uB6ulpueqjad P[Es n]ual 'tJEnuer uPlnq (taqLueldag 0Z) eulEs tleleu.l uep 6uers ,tn6n6 LUtsnul (lalpr\J LZ) euJes ouers uep ulplEy\ -tLuas u.Jtsnu.l/nDlEM Inlun ueLlpleul teurs er(eqec sueS IqIe ldei 'Joquasao tz uelnq urburp 6ut1ed 6ue,{ uep llnf ltqlelol ueq eped ue)urelaul '!unl iZ le66uet ue>l -nq seued 6ur1ed 6ue[ UEH = e^uluP 'uPtl @ -e1etu uereurr{ued t66ull erun1 6ue1eleq tp uplnq ! reltles 6unlue0tel seued erun1 n1t 'LleuBI t.lep ueseueuod uendureu-t -eI uep ueLleleu ue"reul{ued letel uep 6unlue6tel seqeq urelp eped tuele seue3 Inlun ere66ue1 s,(sp rergg 6uBE uE[ z! seuEd uep lleqelPyu Ftse ".1 ue6unts ' Togg rrduueq rlnp eped) snsnql 6ue,{ ueDurpueqred utpeg tO 'epaqlaq 6ueI ]edue} eped epeqteq lebues .,- oai\ E 4qa qeqe,{uad ue1e16ut1 '7oO? }lllpos ueMP upp lnqel uelnlueqr.uad 1eqr1e selerp 6ueI uebue:a1e1 relr>1as tlndt;eu eluqn66unsas 6ueI ueqeleu uereutlua6 utel 7 ttdueq uelnq derles lleLleleul ueteurr(ued esPll] 4 uelppaqrp ueqrlered uelnq uegeg 'uel l 'r ie\66qtaY - z/a = uEnuel fz redurps taquan nfu -o1 97 lLuet tedwes 9t = llnn [z z/ 7 redures tayl fz uep ueq eped eu.re1 1e6e ur16unr.u 6ue{ ueqeleur reuts er{ugtqtel UeqEteUU '1eu-r.rou ue:eutlue6 eseYy nlleiv\ uep eulel qlqal lruaur 8 qrqel ledueles nlle/!\ i.lctiv\uaaie uep 'Jnurt uep Duetued oeL Lte/seq tp iueplsod xnlun leurou nlle/!\ uep euJel [ep ue1e16ut1 LIqol uuoru , = "9|' lErEq 6uelued derles >1n1u6 leutlou nllel uep e,(uurn;aqas Uuau , elueuey6uelued uele>iOurt derles 1edtra11edue1 epe6 '(qe5uel edotS n1>1en uetpeJery = wlot)uJog -ptefue1g-z111tog) rnrurl uep e{ueue; T6uelued ogf lnlun leurou 6ueA nlle/v\ ue -6uep uer"u:ar uer6eqas rdnlnueur ledu:al -os nUe/\A eped renl uerelbur; u:elep 6ue1 'Jelppuaul 6uer{ 6ueprq eped elurslelord leqllp rpqat .eluueq ouetued qrqal ,(runp ,r, *JBJ",III,YS :1t?1._r.l:Meq Eppo rrpqelpru rEurs rrleq lurl uep nDlE^ lntun tliqbteu.r )euid e,ieqec sue$ uElelos urplep ueti€letu reuls uep leqrpel 6uer{ le.req-Jnt!r] uep ueqrleradTueqeqnred tn>1n -6uaur 6uero lnqas.lal lnpns uebuep 'lnpns uelednreur 'lnurzv eped lnseurtel ue>1 -uaqrp 6ueI ue1e16un'pnpol renl uere16ut1 urelepal Inseursl 6ueA '"9'e uel6uoloOtp (6reqsluo>l- ulloqurog - Drnqunog) "99 ereln Duelurl ue6uap ereln uerOeq 1n1u61 .9'g requeOrel 6uer{ ueqeleu reurs r66url a1 uey6uolo6tp (eur6-6unqzleg-eqcunyl-6rnqlarJ) ereln 6ue1ur1 uebuep uelelas uer6eq -a11eg-ua6uulo6-punuupop) .Bt 1n1u61 '(qceliltn ereln 6ue1ut1 ue6uep qereep eped^uebunqnqreq lnluaq ueLlelPtu rPurs sr.rPD uEDueJoloy .9'lg ; E 'e,(u1r1eqes nele uetleleuJ:eurs sue6 ueiequal ueOuep tens -as 'e,{uqn66unses 6ue[ 1rbue1 1e1a| uep .requebrel 6uer{ ueunbueq euecuar ue:ed -suerl spual eped er{uue11e1e1eur 6uero e)irlax 'pceqrp eraOes ledep EuecuaJol 6ue{ ueunDueq }n}un ueqe}pur uereutlued uelreque6rp 6ue,{ uelepurl lnJnuoy\ :uederaua6 [[] <- aun)'M 'raLlsu EH uep ueun6ueg >1n1un ueLleley\ uereurlua4 uep ueyrprlalue4 IHVHVIVUII HVNIS/YAVHVS .:'%. i CAHAYA MATAHARI /?\ (y penyinaran dari iam 3.s_.10o=6+iam Perubahan matahari di musim panas: Penyinaran lebih pendek dimulai 7 jam 1t pada sisi utara. sisi tenggara lebih peindek 7 jam 1 1, sisi tenggara teil6tak datani bayang- bayang, ketika bagian yang lain disinari'padIa waktu yang sesuai. **" *o o fil \:/./ '"'Penyinaran da'i lam 14.J_ 18 = 3+ iam. Lama siang dan malam sama Sisi tengqara terletak lebih pendek dalam bayangan setelah jam 1 0, sisi tenggara lebih pendek sebelum jam 1 5. i Pandangan Untuk oenetaoan penyinaran matahari terhadap suatu bangunan dalam satu waktu tahun itau nari yahg tilrtentu (misalnya lama siang dan malam sama 11 jam), sudut Azimut dalam ianciangan dibuat pada sudut-sudut yang sesual. Sudut Azimut menentukan balas pen!inaran dalam rancangan, yang diatasnya digambarkan tinggi matahari (pemantuian bahaya yang sesungguhnya) dalam kebalikannya. Bagian x vano aiUuditeoax lurus oada penyinalan rancangan dialih ke pola (skema), memberikan hub-ungan deigan batis penyin'aran sisi atas gedung pada bagian depan 158 Li /-\ \U Penyinaran dan jam 8's-e=.!. lam. Perubahan matahari di musim dingin Sisi timur laut hampir 1 iam di sinari, sisi tenggara menerima bayangan yang lebih pendek setelah jam 1 5. 69t sele ueroEq etapual lnlun epuE6 ueual3 uu0l.+ snrnt UU O' le6el ulqEl'"06 ulqey 6D Og'g-r0't OO't-tOe uu0e+OO'0-t9t- @ l---099-t9t09t-19€ + - uu0zl--LlElaep uuotl-09'E-19'Z---------------oue^Pq uu00l-09'Z-tg't+ sEued 6lnpull€d uu 9Z + 09. ! slq _____i t o/ov +_% 96 uu05 EoeluPUrPluEdrsls uElep 6uuru urqel '.09 utqey @ leras lPDirodtp 6ue^ iets^tod ueouaduel uep urqel sBre ueroeq eraESSl snint }e6al Eralua-l @ @ 6ue^ oueqng ,"Or"p erJirX?.1 @ +OO'r-00'Z EulSlrd 151 , )inluaqlaq sEle ueloeq eraPUal F_ 0'9 _ \9/ rnruaqraq sElE uEtoEq #iljf @ lEln lnlueq.roq sEtE uEropq etapual uelet_uelef ,p^eqe3 @ |--0,9--------1 ,.t uP6e,lneqqne; FO9'9-09't--] -09'9-0'l- @ e uelnlElp ]edep uBqequre] rnlelou urqBl dele rpefueur eselq rPlEp dele-de1e lseslueolool ueuuounua) <- eJecos ulqPl 6uenl Llenqos ueounluna) PnuJos uil.uPluau Ecel ueullpl uelsls ueDuop ulqel selE ueroeq elapuor '@ e lnlelol uep uBlnEllluaul lEplt 6ue[ 6uenr upJeurr{uad uelreiv\puou.l selp uet6pq plopuol ulalsts 'uEnlueq rslnJlsuol eduel rx 09'z snsnr.ll lapour ruElEp uep 'ur o9'9 lEdures eIBqBc oueqnl Jalauerp loqeuen 'dPsE 6ue.rn6ued 6ueqn1 er{uepe lnlunuatrl lEluPl , upp qtqal le)ouluoq 6uer{ .reurey ur6ue elBt! qEJB ouP}uouau nelE oI 6uesedtpJoleltluoA edElaqoq elt['ul6ue eual 6ue^ ueunsns rsrs - ur6up €ual lPpll 6ue^ ueunsns rsrs ulbue e]eur qeJe unjnlos uep ur6ue erenu uelrleLuodureu uEouap .OG eped nlPlas dese uBbupJnOuad elexraq e.rEcas ueqBpurLUad srueu^poJoB elecas up6uErn6uod senl uplrlBqraduau.dese ueouejnOuod tselPisul 'de1e renle1 nlurd reEeqas ueleun6tp ]edep e6nl E^eqec qeqny '@ e- U/eu OO0t-Ogl erepn selrsedBl 'ueLlequlPl uerelouEr Eped rolelrlua^ ueouBsButad tnlelou e)inqlal 6ue^ @ PJepn nLlns llulot elepuof BpBd ]luala 6ue,{ |se|;1ua1 'iBnlol EtEpn oueqnl uep ltca>1 qlqal%oz lnseuJ erepn 6ueqn1 'ur6uP uedn[ Io]o uel]Eelueulaul Inlun ur6ue eleul qeJe oueluauau uellBlallp elusnleqos rsellua^ 6ueqn1 reoeqes eleqec qeqn) 0 e r66utl r]lqol 6uEI ueqBqure] uErelouel uBlqeqasrp uELleleul BIBtlPc )nseul lnpns rnlelau.r uene|Iuod uBouern6uad '@ e !ppulqlp ledep uBnellluod uep ueqBlelx reurs 'ErP]n o] e^eqBc LlPqnl qeje Pualey 'sBued upllnluEtuaur ledep 6uEI uPulEouad ecel uBp e6nf uBllelaolp IBdBp 6ue^ nelE nle) uaulolo tuadas uaualo-uauJala 'qeqnl -Lleqnl ueIEun6lp tedep tq6urUaq 6ue6 6uen.r '.reseq 6uent-6uBn.t 'leupl-Jeuiel uep dese 6uenqutad'tseltluo^'uePleqecuod Inlurl e (flaoNfr) vAVHVc Hvgnv-HVEn) SVIV NVICVE V]3ON3T m I eteln depeq6uau EIELlec qeqny 9l.x9I tx9l 0a'z\gt'zxzL 09't x 09't o9'z @ \ 9z'l go'l x oz'l 9Z'r x 9Z't 6uPl-trOuel 6upqn- I xal PlEqec selur-l : V V utue:tdlntueqeqe,ieqecqeqny ot'z oL'z ot'z 09'z oz'z G'Z 0€'z m'z @'z @'z 00'z m'! os't 09'r x 06'r 0z'! x oz'! 00't x o0'l mxm ot'r m't 09x09 @ 0e'r 00'r 08 ot 0, s s a r66utl 6uer( uEtleQuJP| uErer6ua ue6uap E^eLlec qeqnY 61 leur.roN EAeLle3 \9 01.'2x08'I I 00'ex00'! I 06x06 oo'gxog't I 09'2x00'r 09'!x09't 100'2x00'r I | 06x09 09x09 qEqn) o uta uac wt '09r 'ozr 'o0r '06'09 I :qEqnl uEraloun 09'z x 09'z 0z'zxo?'? ot'zxoz't I 09'tx00'r I 09'tx09 09'!xoz't | oo'tx00't l@'tx09 @'e x 08'l 01.'z x 08't or'z x 00't og'! 0,'z o8'r 09'! x 08'! x os't 09'! x 0s'r x os'z x sz' I or'z x@'l 08tx0zr 0z't x 0z'l oo'z x 00'r 00' ! x 00'r 06x06 08x08 09x09 erPpn rE)inueu ]edPP uep nlel uprlsquel uetel6uet ue6ueq T- 00-9r t_ o JENDELA.JENDELA -+u Jendela merupakan alat yang sangat penting untuk menerangi ruangan dalam dengan memanfaatkan cahaya siang hari yang Bidang kaca = 1/20 bidang dasar luas kaca = l/to 1M + N + o + e1 /i\ !/ Besar jendela dalam bangunan industri @ Besar.iendela 2 0,3 A x B T = 1,30 I Bagian terbuka jendela yang dikenai cahaya I T < 90 birai cukup. Untuk kepentingan itu lubang cahaya siang hari berkembang menjadi suatu bagian penting yang bercorak. Model pertama mulai darijendela lengkung bundar jaman romatik sampai dengan jendela Barock yang berbingkai dengan hiasan yang beraneka ragam. Jendela berbeda sekali terutama khas kawasan kebudayaan Eropa sebelah utara pegunungan Alpen. Kehidupan sehari-hari sebagian besardalam ruangan harus berubah menladi kawasan kebudayaan yang secara iklim diutamakan pada jaman Atlantik. Pada saat itu banyak bergantung pada cahaya siang hari, karena cahaya buatan yang merupakan penerangan ruang yang baik dan mahal selama saat gelap tak terjangkau banyak penduduk. Setiap tempat keria membutuhkan sebuah jendela penghubung ke luar. Bidang lendela yang tembus cahaya harus meliputi minimal 1/20 bidang dasar ruang kerja. Luas keseluruhan semua jendela harus minimal 1/10 luas keseluruhan semua dinding = 1/10 (M + N + O + P) -+ O Setiap tempat kerja membutuhkan sebuah jendela penghubung. Ruangan kerja pada ketinggian di atas 3,5 m, bidang iendela yang dapat tembus cahaya harus meliputi minimal 30% dari bidang dinding luar: >' 0,3 A x B -+ @ Untuk ruangan yang berukuran sesuai dengan kamarduduk berlaku sebagai berikut: tinggi minimal bidang kaca 1,3 m -+ @. Contoh + @ a. Rumah, sudut masuk cahaya'18' 30" - b. Besar jendela penting untuk ruang G) Bagian muka @ Luas bagian terbuka jendeta e >0,5 B duduk c. 17ot luas kamar duduk tercakupi besar jendela Kemiringan bidang atap dikelahui kemiringan 0' membutuhkan hanya 20% besar sebuah jendela yang berdiri tegak iurus. Kemiringan g0' untuk menerangi ruangan dengan segera - memang mengurangi pemandangan. Jendela seperti biasa merupakan titik isolasi panas yang paling susah. Berdasarkan alasan ini, maka akan meng- > @ untungkan jika besar penerangan ruangan mencapai jendela lebih sedikit, selama orang tidak memperhatikan manfaal panas jendela akibat matahari. Selain besariendela dan penurunan bidang jendela posisi rumah juga memainkan peranan. Sebuah rumah di ruang terbuka Besar jendela dalam 7" dari dasar kamar Besar jendela di ruang duduk akan membiarkan lebih banyak cahaya masuk ke rumah sesuai dengan bidang jendela, dibanding sebuah rumah di dalam kota. Contoh + @-@ a. Penurunan sebuah jendela atap 40' b. Rumah yangterletakditempatyang tidak kosong tapi juga tidak besar c. membayangi 10"o dari dasar kamar mencukupi sebagian besar iendela. o I o ! a @ @Besarjendela 160 Letaklendelavangsehat Jenoela atap Tinggi birai < 0,9 m. Tinggi keseluruhan jendela harus meliputi 50% dari luas ruang kerla Q = 0,5 R+@ a. Besar jendela kamar duduk tergantung bidang dasar. 14% berarti : Besar jendela seharusnya meliputi minimal 14o/o bidang dasar ruang duduk-dalam m2. Di ruang dudukdengan luas 20 m'z, jendela seharusnya 20 b. m2x0,14 =2,8m2. Jendela besar penting untuk dapur c. Jendela besar penting untuk seluruh sisa ruangan d. Sudut masuk cahaya. Semakin besar sudut masuk cahaya semakin besar jendela. Tengah: semakin dekat rumah tetangga semakin besar dan tajam sudut masuk dan semakin sedikit jumlah cahaya yang masuk ke rumah. Jumlah cahaya yang lebih kecildisamai oleh jendela yang lebih besar. Oleh karena itu peraturan Jerman menetapkan besar .lendela tergantung pada sudut masuk cahaya. t9r tstl-rst1 6unln66uad ]EM @ ueqeq ueprncunl rnsEur 75;, E/ renrar uep EJepn uelqnlnqu.reu: buesedtp 6ue^ (rollo^uol) seupuJad 1e|y PlauEl 6r"i,l'Sdl5olBli @ (l'qas ,ar Q! lPprl) )inpnp ouepas 6ueA 6ueto Edreuaru sEupd uepre6es erep61 rPJrl le1lpa,r reray @) lnpns rp 6urpurp oueprq 1n1un dnlnc 6ue,( retr-1 NvgNvoNVWSd 9NnoNl'l3d IlEq qlqol ueouap etepn lnle -6uetu dnlnuadTe>lnquled dnley a (-! ur6ue :tpnray deouad erpon ue6uen.r lnsdur' re6es Brepn SVNVlrllSd .rPoue6 6uenr :;esr,u 'se1e uer6eq etebuat ueeled uEdltuad ledtual @ drsre) rotueX I 09'l I I (efeu ;66urt) letu:ou r66ur1 @ uolaq er16ue.r eleq nlpq rslp uEouap uPunbueq qelEp 'eleq /a urel uer6eq uep nr(el elouej Ldb elouelueDuapueunbuequeleO \I/ Ourpurp.req6ue{ueun6uequrile6 lX + I ueouepueuad upouop 6uEnu @ U:SXSBX}EI"J';I?uu"J.1H:S['3] @ 09 9t I I -r T I T 00'l @ -r 91.'I @ rndeo @ -t roruey ^ tl, vuvon (roluel @ T @ -L IC9NII NVNNONVS a ty' nlPq PIEq loquol ueLlnlnlesol utElEo @ ueqecad nleq Ioqurat ueqntnlesal 41 uele6 \! NvNnsns ,eos Nto v-t30N3r SVN'] NVNNONVE JENDELA BANGUNAN LUAS DrN 18073 -+ u Pelindung matahari seharusnya menghindari penyilauan, memperkecil sinar matahari yang masuk. Sementara bagian jendela Yang terbuka minimal di bagian selatan memungkinkan cukup sinar matahari masuk, terbuka jendela yang bagian besar di bagian tengah diharapkan sinar matahari masuk dengan besar tapi terpancar -+ e ffil'ilJ35n":fflgilil,'J':f "em- @ @ Kera''|uar O. Jendela bagian selatan Kerai gutung mempunyai pelindung sinar matahari yang seluruhnya Pada lintang 50" dimusim panas dengan sudut miring 30" kerai -r @-@. Kerai- -+ @dari lamela datar (kayu, aluminium, sintetis) yang jaraknya sedikit lebih kecil dari luas lamela (dapat diubah-ubah) -+@. Kerai gulung, kerai dan bahan tirai transparan ditempatkan menurut kebutuhan. Soleil yang terpencar @dipasang dengan kokoh atau pada as lamela yang dapatdiputar. --> @ [:li,.r"*nrlangisinar malahan dan @ @ Tirai transparan Juga cocok untuk bidang iendela yang tinggi atau miring. Panas Kerai tegak lurus yang turun di depan rumah seharusnya dapat dan tidak ke Sudut matahari c1 dan sudut bayang d unluk dinding bagian selatan di bawah 50" luas bagian utara (Frank'Jrt Schweinturt)-@-@ -l 6l E oandangan meia keria beb6 o ,-| I 21 Jun, (perubahan matahafl dr musim panas), setiap siang d1 -- 63a, q = 27\ 1 i/ei dan 31 Juli, setiap siang d = 40", a 1 Dalam pengeluaran umum A = lg sudut bayang a. Tinggijendela H; tapi sekurangkurangnya pengeluaran A = (tg sudut tembok bayang atinggi jendela H) Susunan penghalang matahari satu trngkat @ pai ke dalam rumah panas matahari dapat melalui kerai kayu 22o/", kerai 28"/" dan penggulung bagian dalam 45olo (jendela tak terlindung 100%). lnstalasi 2 tingkat 50- 1 00 4 ,^ Balkon atau (9J oin oieitei - i.ra' $zj$*ff* Pa- ,44 Jendela hiasan @ ffi3,n*u" @ jilx",Jfl!"' @ kayu. aluibn- \l9 dari minum/lempeng- tL- r"?;:';.i,:'",inembmt cahava [i'1 rEllr n tr llll: /i)\ \]? #= Lamela Pelin' dung malahari ffiI ++ir- /iA Soleil mataharr \!Y vanqlerpancardan pelindung jendela an bala Tingkaptendela (1) 6A .9 hrasan 162 melalui jendela bagian atas yang terbuka. Menurut Houghten,-+ J.l sina, -tebal D il r?f v - luar melalui celah, terhalang pelindung sinar matahari, menca- Ti.a, transpara" @ [?J3-H,flil @ *.TfiSii?fl:ilJl"n @ riraivansdister Solei matahali yang lerpancal dan pe'1 \a-!/ dung jendela 6\ e9t 0908 NIC plapuet e)inqre] uer6eq (gg) resates uJnlaq 6ueA ueunOueq nleq uern16 ll"ll @ E Zl E lpdual upp rndep plapuat l'lLn euEtnJat'seni qeuet LIB^eq 6ue": elaire' !i1"p ewev rct senl rcno nlurd Elapual lnlun elaplal uele)i -uplp)ir )inlun "r"1nr"1'""n1 puelnral'senl E senr B ananrl arn, :ueluerclay I @ '29 glel x gzll = (gzl x !t) x (gzt x 6) = t L .^6^etapuai uep elnqral uer6eq :qoluos rDourl uep rPqal )tnlun uu 9z I -r il IZ9 9'29 lxl Lxg 1x9 lxt 9x8 9x1 9x9 9x9 9x' 1\8 uEJn)jn uenlES uerlelrad uEp unsnsrp e16ue-e16ue 'senl apol louou-louou uElednr€u lpqueO eped El6uE-El6uV ,x8 txl txg txg ,xt txo I I , e,apJaf Plopuat uesnl lolpq upouap a Jndu.rnr 6ue^ uerpp ueroeb v/ r e6unq tod-lod leduel tp6 .Bqas uellntunladrp 0ueA etapuef /^\ !U ?np delesr€o E6 t uasnl oelpsrao e,apror - -teEilJiel-6i a ueerijej (9 - iE oEi"o"o EtaDual ueOuap rEnr uosn)i ueEuap "pEr"r ' etopuol /^\ r"r"p rr"lidril (9 erEpn 6ueqnl v'l30N3n ynlNSs NvvulyuSd ecel elapuap CD lelue^ E3Pl elapuap @ un^E de^es uep relnd de^eg @ (Luelep ay ueprenl e1) de,ieg @ unI€ dPAeS (sorod ienl rp p6nt) retnd dPIPS qnlpt dpIES [1 <- v'lfoN3r seng deAeg V-I 3 O N3 T W VCVUI -U1I VCV l/I JENDELA JENDELA RUANG DUDUK BAGIAN ATAP -+ U Pada perencanaan, luas jedela sangat menentukan kualitas perumahan dengan kamar-kamar. Peraturan pembangunan @ Jendela katup, jendela geser katup menuntut luas bidang cahaya minimal 1/8 bidang dasar kamar bagi ruang duduk -+@ Jendela yang besar dengan bidang cahaya membuat nyaman ruang duduk. Luas jendela ruang samping harus memperhatikan iarak, Jendela dengan pandangan yang luas bagi ruang duduk dicapai dengan pemasangan pengganti dan kuda-kuda pembantu. Atap yang menanjak menuntut jendela yang lebih pendek, atap yang lebih datar menuntut jendela yang lebih panjang. Jendela ruang duduk bagian atap dapat disambung dengan kusen atap -+ @ dan dalam rangkaian atau langit kamar jendela tersusun berdampingan dan saling menindih -+ @-@. Elemen tambahan !i"?n#:fl"' Ca..an L-, H (D *;ll"'" ITEIEIEIEI E 3l3lNl$l3l '.r-tqt<t-l ......FI-l r ......... /'i\ Jendela katuo denoan 13/ lendela vertikdl I I ............1 elemen -t Et Ei ol+lsl olFtFt .:... ....... .rf$-. iillo;'"u"" (D nmbang pintu =l-l NI m{ EEr-l=gEI ;1ff:i* L+@ ii I ii ll @ Jendela tambahan yang vefiikal =10 xt _J-.\ L J I Luasjendela Luas jendela 54/83 ;4t103 Bidang-bidang masuk cahaya m2 0,12 ),28 Luas kamar m2 2 2-3 @ I .-:1 i:lffi" Susunan dari jendela bagian atap @ @ UmU I 64/103 3-4 74/103 741123 741144 0,44 0,55 0,66 4-5 6-7 9 1 41123 11 41114 1341144 t.12 r,Jo 13 m2 1 Penyelidikan luas Jendela, berhubungan dengan bidang dasar kamar # 19 # to 19 't9 20- ,^. Qy' Potonoan vertikal variasi Pemasanga"n 164 O Potongan honzontal Fi\ Rangkaian dengan \9 tambahan vertikal lendela 4a\ Saling berdamPingan atau \Y saling menindih '(l{) le}6ulq Inseurat elapuol nlutd uep ptapual xn}un uEbuESEUad seued lelueqOued uarsuoo)j 6unlq relrp ! uep ( ?) Ece)i /,;\ \l/ Lr.rnrunLUnlE EtDpuof (9) el6ueg (y zu)/M . Bf . i3:;?;:'; 9,€ upouep rptourq Jo,", ,"n,", ,lill',]S8 LlElslas uolaq lllold nEle lolpl rsplos, ue6ol rel6urq ueouap B? e,epual 7s s 7 > ur1 ue6uap rprourq uep rpnrar ,",r, ,;'ilgXB:#tT,"t,,'#JI, 3i, qElelas 'uolaq lllold nple rolE)i rselosr ue6ol uep rel6urq re6uio elapuai . az \oduola) t \oduotey e uereunorp ur)iounu erpasrar ur"^,",""1"J?i'11."38i ij,'rtl"',",:lt'.Ti ')illsPlo-Plapual lnlun lrloid pIuEq ue)i6uol06rp r loduolal rp :ueLlEqtrel .ue)illlnqtp qepns (y , sal/ln ltspLl lpsEp sElE ?ot/M 0'Z < r, upttuap teri6utq seued uejElupq6u6d uars4aol elrt nete s"nsnrri lnrunleo edupl (unrununtp uesrdel ue6uap nAel re16u,q:qoluoc) n,(ex rsEurquo)i upp (uelplpc leql) xlse,d n,{e1 uep rel6urq upouap ptapuef q?tppp e rpdups I r'lourq rEUalEU u'6uoroo6 eped eropuar : I loduotay tr$rrq ,"'f,lli33Ai3:q?: ,".nr"l u'r't uarsgaor 11 ro1e1 re^n1a1 uprer uarslaopn,"i"Bl,i.:ruoY|t|,t33 il-lorl (asElple:eAuLloluoc)qogtJepLlqalleprlrel6urquer6eqqenqasue6uapelapuel'ipe3 srlalurs ueqeq Etapuaf 1, Bt NtO Eped ounlac eJel rnsun-Jnsun ue6uap 7977 1r116 Poed EcEl lnsun/uauoduol 6urpur6 9'€ @) :16ueg il uu 001 teouEs lelEl ueouap (uu q L lpdues L'A z'z 6t g,L tL q'L t8 9Z va z'z 6'L ,1\ Z,E L,Z 9'Z 8Z z'e LZ ez o'z L'Z L'A ,t tz 9'Z 0Z PcEl O l, €rEpn rBlue 6uEnl) lelalued pce)i ue6unqpO eoe)i Epue0 ecel ue6ueseua4 OL uu O0l redues OZ p3el lprel ueouap (uu 9 ! redues 0l €lepn JeluE 6uEnl) lelalued popl uEp eserq EceI Epue6 ecel ue6ueseua6 6 la za uu OO L rpduEs OZ Ecel )erpl uEOuap epue6 ecel uEOuesEuad uu 9L> rpdues 0l< rlEl pnp ueouap )e)ialuad p3ey uu 0l> tedues B< lp)aIued Ecpy I 8> redues 9< rle)i enp up6uep leta^uad ecey I rle)i Enp uEOuap ea IZ IZ z'z ,'z uu e't t'e b6 IZ 00 uu 9l> n'E 0'8 E,Z c'c t uu 0l> rPdups uu ,'€ 6Z B> etapuaf (E efeq elapuep @ Eteq redues 0L< lplalued Ecpy b ue6uep lPIaIuad Eoey 0 ueOuap r0i I L P)6ueE g< rpdues 9< (tBeuo,u) esblg ueOuap lElaluad pcey z EsBrq ecE)i uEOuesEUad I ea$i uBBuno$*ad rul qEft?e tO tct,l$:a.{eall'rl r (y rur)a dalfi.te taJ6leu, uB .6uqo6 lnpn I req6r4q xn$sqrrslgtofll.f r. I .nlind uBp.Bldpuaf o s b b{iu}iM '*tret*)t , uUfiHE9 :€{radl EsBli u€oup$,€usd upsEl aluad L etapuaf (raseO) 6uoJos Elapuar IntuaS @ (PuPtlrap uEserq tel6urq elapuaf I::::::.:.:t r-E lilt tu EI.II j rel6urq elepuar i',Jf,Yii ,,"rr#13; =:H',"# iil lffi' TT i,{. o C Eijr{ ul tel6urq renl uernlp dt --n r- + l g resul et6uut uurrr\rt V n,ie1 elapual elepual seupd elulenla)i uelEf uatsliao) .laqop ecel ue6upseuod netp (rselosr) ielaluod Ecel ue6uesBuod ueOuop e^ulpprl-Ieptlos E elepual lelalrenl !o @-o <- rslnrlsuol uepelapual)nluaq ue]pdtl le^ueq relourq lenl ,n,n161 l - OueI elapueluelnlunf @-O<- relbutq stual upp@ -@ <- plapual unep sruol ]ninuaur elapuol uetbe€ ltleq plapuol uPp ltleq Jelnd elapuaf 'relnd plapual ln]un n^e) luord uEln)iequaul o: - dl g. @ of ff <- aolu 'tzt 89 Nlo v'I30N3r f O I6 ueU uelISBqOuau (tIunq uebunputpod uep spued uebunputUod) t66urt lz L Bg Nlo a; ffi '\zw/M ['e rnedurelau Llaloq lep| uE){lrspL.|tp seuEd nqnsreq 6ue,{ uE6uenJ uEp ElapuaI n]utd uep l @ @ L},l 3 )l o,l C C , 1l ie. q L-. o I [:::: l @ 7- JENDELA DIN 4109 -+ l.tr Penentuan konstruksi jendela, bahan baku atau pembuatan permukaan jendela ditentukan oleh aturan teknik dan iormal, dari ide tersebut di ubah ke bentuk komponen bangunan. Permintaan yang terpenting pada konstruksi adalah: besar, susunan, pembagian, tarimembuka dan menutup, bahan baku kerangka dan pembuatan permukaan. Pembuatan bidang kampuh dan pentingnya letak dan susunan alat penutup adalah untuk pelindung dari air hujan Bagian bangunan sepefii jendela yang digulung, birai dan ventilator harus diseiuaikan dengan alat peredam suara pada jendela -+ @ @' Permintaan teknis: Alat pelindung tahan air hujan, kekedapan ventilator, ventilasi, pelindung panas, peredam suara, pelindung api, keamanan keseluruhan, pemasangan yang dihalangi sesuatu' - /i\ \!-/ Jendela aluminium dengan daun yendela yang lebar, permukaan tidak Iebar /A' \4 Jendela aluminium dengan profil vano memisahkan udara Panas 6am-pai 37dB o d a E o s ts lalan rumaf EE5 € EfEEc 6 o+!E <10 11 -25 < 10 10-50 > 11 Jendela /6\ \e/ universal, yang di samping terdapat pelindung sinar matahari. kemungkinan sampai 47 dB @ rg[ ruJllrLjl u u[FtI Jendela berjaring aluminium yang dapat menahan rasa hangat sampai 47 dB < 10 101- 300 li <10 jalw) e5 E!td SH =6 60^ -FO J;EE EEgE EE .1"Jts I 0 0 I 50 - 200 jalur 25 (30) 2s (30) I - I 1 000 ilt ilt '1 000-3000 4 6 Jalan raya <100 hubung menu,ujalan tol danialantoL 1'Tempartempal dr luar dan dekal lalan raya di aaeah rndustl dan daerah Derdaqanqan pada malam hari selalu digunakan alal pengukursuara Berapa banyat< Kela$ p6redafl1 suala 6 <50 ll ilt Dae.ah in- 101 - 300 kons Jedela oeser aluminium mena- ,.an lendela kavu aluminium 40 dB han rasi hangat sampai 35 dB L9/ truksi berjaiing sampai EeEflE lt 56-60 30 (3s) It 61-65 35 (40) 66-70 40 (45) >70 45 (50) >35 sampai @ EEg lI 200 di 36-100 duslri HI{FH sdEE II -300 36-100 11-35 Jalan raya 101 -300 kota t/ttiJ EU 101 pemukim an (2 ialur) utama I I -26 'a di kota <d eg6'6 g8 0 0 100 ji pemukim. 36 - 100 rn (2 ialur) 26-35 '.2 d <35 26-35 jalur) :3 i Angl€ percdam su&fa 2) Angka dalam kurung berlaku untuk dinding bagian luar dan untuk iendela harus dipilih, iika jendela tersebut lebih dari 60% ditenlukan temPatnYa. @ Pemilihan peredam suara Yang benar Petu{iiu* diseuftikafi dgfigafl ienis konstruksi isndela dan pedengkapan vBntila$i 50 Jendela kotak dengan blngkar hras yang diprsankan dengan bahan penJtup khusus. ukuran kaca sangal besar' oan pemasangan dari kaca tebal 45-49 Jendela kotak dengan bahan penuiup khusus, ukuran kaca besar dan pemasingan dengan kaca tebal; jendela yang o"irisa o"noan bin-okai daJn jendela oerangkai bahar oenutuo khuius, ukuran raca leb'h da- 100 nm dan bemasingan dengan kaca tebal t 4 A=JJ;JJI'i litnt''i'iliii;iiJ uinqkai (9 /6\ (D i#6inu"iruminiu'miimpii +2 dB dB Jendela bahan sintesis berJa- 40-44 flll:n" haca MD, Jend6la ber)aring dengan bahan penutJo lambahan. ukuran kaca brasa dan pemasangal dengan (aca teoar: oemasanoan terisolasl pada model yang berlaprs laors lebrn ILmtt: xaca 12 mr. drpasang kuat atau pada jei'rdela yang raPat kemungsinar T?!ai.'9ri kemuns. SlHlil.ilt3'' rEEHi--I_-IFF-_IT ffiffiHEHE. 30-34 IiB ffiEHHH HHHEEE: t: @ 166 --r ts -r.ry - (o*n. Uxrr.n bingkai hias bagian luar untukiendela geser + 0 @ Jendela berraring oengan bahan penutup tamDahan.dan oemasanqan lvlD: pemasangan rsolasl lebal, drpasang KuaI irau piaa'ienoeta'iendela. Idbar 6 mm untuk kaca' drpasang rapat atau pada jendela yang rapat Jendela berlaflng dengal bahan Denutup taroahan dan paoa dengan pemasangan lV1D, pemasangan rsolas lrprs iend;la tanpa bahan penutup tambahan 1 l: F;*-, -*r.- t *ar- -n*-- oemasanoan lvlD, ,endela beljarrng dengan bahan penutup khJsus J-kuran kaca lebih darl.' 60 nm dan pemasangan dengan kaca tebal Jenoe,a kotak tan0a bahan penulup lambahan dan dengan 3 ring. Di anlara kaca adalah pelin- duig Jendela kotak dengan bahan penutup lambahan dan 20-24 Jendela tidak rapal dengan pemasangan yang sederhana dan pemasangan isolasi Xet". peredam suara pada jendela (kutipan dari VD|-Richttl Nr' 27191 L9t ueuaplec u]alsts etuat 6un66ued @ u00 ,"ur#,ft3iJl 6 qrsraqurad uo11eg @ z qesrdrp ledEp ouel ueouetuedrad ue0ua6 @-ered osellnuJet elapual ueqrsraquad n11e,ra e16uep @ Inlun ernui Oue.ro ! uerOeq lorte) uEe.lPqrlouod ueler @ @ ue)iqrsraqrp 6uuas nles Elue elapual *66ur69-p uEoq A nfifiuiu | n6$uru a u€ltlqt*o uelnq g uEtdq I tEnqt urlnq g uBlnqgf ualnq I usinq € fp8gjrdqesnu (lerEq usElalpd) 4rqed {usr}t|a}a! uestralad}&lqsJ (t sqa)i) i€IoH r,t8t$t6s I uEnq g u6lnq et dBr1as dBe qepoaf uFlfiq *eq dqla$ JBq Ilsq dg*gs lEoi iEuqn uqef p) olol renl n66uru a uBlnq 0 d"[as ipnt Elapual (e) EO 4s o$f n6$u1u derlos oe 6x llEs ueunu n66ul1udsltas ulgi€p unLijn loluBy .ioluEy ueunSugE tluaf D@ 6c uelqrsJaqrp 1n1un ne>10uelrp yedep 6ueA senl uelednrau 6ue[eq 6ueprg ue6urdLueptaq etec e 61 !? ueOuop elapuol uellslaquod @ ueup0u .ad InqEs uep ueule6-dd 6urt ,\ .n6 lele lnlBlaL! ueueLue0ue.l l-l <- L.lrsraquod uollPq rseue^loq e^ulnluoq uEEipqtlaulad elec (lele uep 6ueJo Z) 61 002 uEUeIo] lerursleu.r seleg 6unpa6 lnluoq eped 6un1ue6re1 't.tl gZ leLurs)ieur e66ue1 0uelued 'ulLu gig new IZL e66ue1 senl 'lai rselelsur uebuap rnlepp ledep 6ueA 6un1ue6 e66ue1 uep urpral 6; <- uleOo1 uep (6unpe0 e>1nu.r uerbeq eped ue1>leteOrp ledep 6ueA rselelsur) bunlue6 e66ue1 1e1y lasam uep ue6un16ua1 eped lelual 6ue[ ue16ue1 eped nele de]e tr6uel{r6uel eped 'elopuo6 uebuap 1ar eped 1e1ua1 6ue,{ 1e;e uep elopuo6 ueOuep ;et eduel }ele 'lal-lal uep eped uelelaq ledep ue6unlueb e66uel ueeueslelad 'ueleleqo)i leueleAuad 1e;e buesedrp ledep uellete6rp 6ueI tselelsut uep 6unpaO eynur uerOeq lo.tluol ts)inllsuo>1 ueqeqnlad ltltpas rnleloy\ 'eIunglem eped leda1 lnqesral ue0uBSeLuad E66urqas (eAureOeqes uep'elepual ueOueser-ued'telol-teial ue6ueseutad) ueun6ueq ueelalad ueeueslelad >1n1un ueleun0rp ledep lnqasrol uelele.lod '(6un66ued ueunDueq geulaq6uauJ) ueLl-ueLlas uelreqted ueeLa>1ed uenlradel ueeues)Elod !nlun uepq-6 <- 6unpe6 elnur uer6eq uep (qo>1o>1 ue6uep ecel ueOueseuad ue>1ur16unuaut n1r ue6uap) elepuel uelqrsroqu]au 1n1un 6unpe6 elnu-r uer6eq eped ue1>lera6rp ledep lselelsur nele Ounpab elnut uerbeq lot1ey 61 <- qnlef ueure6uad 1e1e re6eqas ueyeunOrp ledep uer66urte>1 eped ueutebued le|e nele ueule6uad r1e1 'ue6unlue6 uebuep ueu.re0uad lnqes 6unpe6 elnu uerbeq eped ue>11era6rp ledep rsElplsur uep Ounpa6 eynul uerDeq 1ot1ey uEp uell-ueqas fi +- AzJnV + 006 vHr NVNNCNVS NVHISUSEIAISd r-- otr fa,-e uBqequet ^ le)j6url uPurl0unuey lalEJPd Ptecas uet -"-riro orr,i f",ileffiiJ;6"eri,;i PINTU.PINTU DIN rt tl]ffi Jr.* Y"ngsalah Pada umum- @ f;-onoun /A \:/ Dengan rak (Pengaturan Yang menguntungkan) kanan Kuod kanan 'YY\t @ OiOorong ke dalam bagian kiri vans benar pada @ 6) w @ z pintu yang salah Klnd klrt L =JXJd @ oicorongt<edalambagian kanan ---t),,* /i;\ {? Pintu avun/kupu-kupu dengan 1 dan z ciaun, iika Peitu lalu ilntas sebelah kanan M Pintu dorons densan daun pemutar HAL. I -+U oengan pemanas ,__. \ Pengaturan dua Pintu. di satu sudutyang mendorongKe ruang yang Sema @ eintu berdaun tiga einru berdaun emPat (Q Jarakterendahdi antaradindins /a\ w/ Kunci kanan Pintu berdaun dua dengan kunci kanan @ 07r ?'L*h s,: l VK\* Ban @ 3,?t".lffJ 1 @ SJljH tung B:'#iiJ)'r:'f6t#31331"1 @ RA.ffi t*-i" \r,'A^n*^n^n' Kund @ z pintu yang benar kam *\-/ Kund kiri @ sayap kanan Sayap kiri *,/'* -*\r''/\* /ih v Pintu balik: satu daun bertumpu ke luartengah @r # dlndlng @ t) lalu lintas sebelah kanan -ff + (Q; Pintu geser jalannya di - 6A) v Bertumpu ke tengah untuk depan -- uoo"t pintu Amerika P-rntu geser Jalannya 60 aitnaltno _ - J Berdmdua l-/ \l di dalam ktr @ uoo"t pintu Amerika Pada bagian dalam sebuah gedung pintu harusterpasang secaratepat, karena pembagian pintu yang tidak perlu akan mengurangi penggunaan ruang yang axan mlngakibatian iulitnya penggunaan ruang dan kerugian tempat terbuka pintu yang -+ O @. Orang membedakan: pintu yang membuka dari dalam, membuka ke daiam ruang, yang didorong dari luar, yang didorong di dalam ruang bagian oepan. Aiasanyi pintu didorong ke dalam ruangan -+ @ peninoain jenis pintu ke tempat dan tujuan arah membuka, macam/jenis, pukulan, pembingkaian pintu konstruksi daun pintu, gerakan dan macam- - macam bukaan. @ Rintu menuiu ke ruangan @ eintu menuju ke ruang dePan TEEEME WEffiENB @ 168 eembentuxan daun Pintu Pintu dalam: pintu kamar, pintu belakang rumah pintu gudang, pintu kamar mandi, WC dan pintu ruang samping. Pintu luar: pintu rumah, rumah dan halaman, pintu teras dan balkon Pintu seimbang -+ @-@ memerlukantenagapalingsedikituntukmembuka, cocok untukpinlujalanterusan/gangdi ruangdepan, pintu angindan sebagainya' Luas pintu mengarahpada tuluan penggunaan dan pintu untuk ruang terbuka' ukuran terendah ialan terusan yang terang 55 mm. Untuk pembangunan rumah luas ruang tembusan yang terang berjumlah: Plntu-pintu dengan 1 daun: +80cm Pintu kamar +70cm Pintu samping, kamar mandi WC -j90cm Pintu belakang rumah .1 15 cm Pintu rumah samPai 170 cm Pintu kamar Pintu-pintu daun 140-225 cm Pintu rumah Tinggi ruang tembus yang terang dari pintu dalam: 185 cm Paling rendah 195-200 cm. Pintu dorong dan pintu putar merupakan pintu yang perlu, atau pintu ke luar, yang terlarang, karena pintu ini merintangijalan penyelamatan diri dari bahaya' t dua: Normal 69r IEl6uld'lElbulB pcel ueuoduor uE6uap ourpulo uilnElsq nlaq @n)|n I ueun5ueq nyEq u-EIlXTl uequnduqu€mln I nr,,,a,,npnrrprnun,l lnpnsiaq 6ue^ re10u1g rPlourqraq @ ueunouEq nx€q uernln ntud msp uantn ueq u€lnrtn uPUnouPo uesox unduBr uernyn I r I trarqnauqoqnll nlurd unep uern)in nutd O lBlouluoq 6ue^ ntu13 uEunoueq n)i€q l uasol qnduq ueJnlnt nluqd unep uerny6'l I I I ! I -t selult uEl eJ @ uerqn UEIEP UPIDEq uPrnln slull uetEf u€Jn)in uPlep uE : rl I -roPq 6uEq -nl ueln)in uelep uer6eq oueqnt nlurd Inlun uesnl delOurf trrSr Ntc rEI6urq-rPl6ur8 @ @ ue,nrn nlurd i I lnlun uesn>1 de16ur1 @ ueunoueq n)iPq uEJnln nlurd unep uErntn I i; uEEp uEloeq uElEp uerOEq s€lurl uePl uElnlTl wtur uelel ,rt"p retnlS uerOEq sElurt uelel uernrjn I ,","0 ,",6"o uElPp uEr6pq 6uEqnl ueJnxn @+ (9ZOg 0ttzx0til gez 986 (7896 L x 0t tz x 986 0ttzx098 0l tz x x x x x x 986 I 986 t 986t 986t 09gI x {ze60z {ze60z e60z e60z 80tz x t60t 90L 0t9 099 80tz x tr8 80tax9u. renl uern)in 6urpurp 6uPqnl lx rel6urq uernlp L60Z t80 996 t-602 696 tr8 t-602 ,€8 9lL L60Z 60r. t60 I 996 qnduet Eped uepp uEr6Eo qnouai relburd uBrDln 166uLL 0til 9ZlZ 9ZI 0t 0t z 0t z 986 9ZtZ 000 098 9ZtZ 91.8 I 9tt 9ZlZ 09L 9 I 9r.8 9 601 s86l 09r. I ,89 945 I 0t9 0002 oo0z 929 z re8 088 r 098 918 t 928 I I (Pwrq uernrin) rEnl uErOEq nlurd unep uelnln nlu!d rsl6ulq uPrnln ueunOuPq nleq uern)in nlurd unEp EpPd uernln m e to8t'oo!8t'zz!, IYVS HVUUNU Nto NE UASO'] qnduDl uPrnln up,ep uerDpq *elep ue,6eq 6ueqnt uErnIn @ <- zLW 11q ourPurP 6ueqn1 I .ofst Nlo nlutd uElol -@ I nluld lnlun 6ulpulp 6uBqnl uEJnrin uEunou9q n)iPq ro!BL NIO leqe1 uern)in Enp nlurd unepraq 6ue^ uPOuap 6urpulp 6uPqnl supq rouou^uEbuap pu^€s mqasrat el6uv -uelpp llsed uEJnlp uplEp upl6uerallp EI6UE uEOuap sllnup SueA ueln)in lnlun -OuB6uad - nleq g9 € EE _-L 0002 x 9L8 tg t NIO 6u;pu;p 6ueqnl (uEun6ueq nleq ue.rnln urBlBp) ruu O0OZ r66un uep ulur gLg reqal ue6uap Oulpulp Dueqnl qenqas reqrleg '@ <- urJl 9zt uep eI6uE ruPoeraq E^uueunOuEq nIEq uprn)in B66urqos'ueurEUoq 6uelreseqTuernln lnlun uElnuadrp 6ue^ uerlencaouod reoeqas ZZl, NIO uEunoueq uernln LlelEpe o <- nluld lnlun ourpurp 6ueqn1 ue:n16 0O c d setuil uEIef uEJnln 00t8t Ntc ueqeqrua, q NE N\i z, I 0002 0002 0lt+ Z+ | ue)urzlp DUEA c I 098 rtSl *Ef EA nluld Inlun ue>1eun6lp snsnql uPlnln 0l 986 t,B o @ s86r t69 ueqEqnred nlurd uheP Inlun uneo 986 l 898 I u6lurzlp ledrtrp 6uEI ntuid re8 €46 I E Ntct) ueun6ueq nxEq uern)in 696 zt6 zt6 gE'F ! @ l \ r (oorgL I euEln uPrnln zL6 zL6 e86 I c t 9Zll 000 tt8 9lt- e86r I ss Ets (s0002 x 000l, (s0002 x 918 (s0002 x 09L (;0002 x 929 qzg t x q.l8 ^ir+Epeo rPIDurq qndue)i uernln nlurd r66ur1 9ZlZ \ 918 qZLZx 09L g86I x t69 8q8t x trB 9[. torSr Nto 80tz 80rz s0 tz 80tz e86t (0 9ZtZx000t 9002 x 988 9002 x 09L q00z x 909 088 I x 988 eB6t x uE!6Pq sPlu!l uelEJ )inlun gZtZ x 900zx0t0t e86 t x 996 e86t x lr8 906 uelep l x I (t0t8t NIO) nturd unPp efeq rPloulq uEJnln 0EtzxqeLL 0Etzx0L0L 00tz x 988 0e tz x 091 80 LZ x 996 x 9e6 x t L8 x 989 896t x I18 896 t x 989 896t x 199 €tgt x L t8 098 e I 6ueqnl uErnrin I NIC) EpoJ rsrnt DiEUad Inlun )iococ e^ueq !u! uBlnln(z Snsnql uElnln qelepe lu! uelnln(! ! 190 O i ll lnlun sEte8 snsnuli spnt ue)tednleu lBqal lelo, O E I PINTU.PINTU -i-l. -J' I,- _/,/-i-\riin i 2,10 no-", 44----.-*in T1.80 ] ,.oo lr,ao Piniu gese..' atau kisikisi eerOaun pintu empat disatukan @ //v\ -\-/- j : eatet pintu digeser ke sisi I I Berdaun pintu empat ) gulungan @ \Jno,.ar y' V maks.lz,ao 2.60 2,20 eeroaun pintu tiga @ -+[ J/---\_min;1,80 \a,/l 1,50 I eintu puiar berdaun pintu dua @ -z(\''"7 \_!ormar x{/"r"1 Pintu Putar -+ O - @ Pintu tersebut daPat diubahubah, berarti Pada waktu lalu lintas ramai, terutama ketika musim panas, daun Pintu ',',ffirul keduanya untuk bersamaan, ,.it toko tutup). -+ @ Pintu putar dengan pinlu /e\ \9/ darurat tambahan ketika orang keluar dan masuk. Beberapa daun pintu digeser ke samping, jika lalu lintas hanYa datang dari satu arah (ketika - @. Pintu otomatis, alat-alat Pele- pas, alat setir radar, alas penghubung listrik -+ @ - @ dasar penghubung berisi angin. Batas yang tidak dilebihkan atau batas pantulan cahaya, Pintu geser otomatis cocok diPasang pada jalan darurat di toko, gedung pemerintah, Pasar SB berdaun pintu 6 dengan lebar A = 2,55 2,95 3,35 4,15 4,95 8,00 Alas penghubung @ einr, putar otomatis sampai B m. Ah5 ponghlbung L=51.20 16\ lnstalasi pintu gerbang tersem\:7 bunyi - (9 aerdaun pinlu enam @ Pintu selubung udara @ -+ setiap sore ditutup dengan Pintu angkat @. Untuk penutup ruangan digunakan pintu lipat yang PenariknYa ke samping -+ @. Pintu harmo- nika tergantung di tengah /\A4i -.> @ untuk menutup ialan keluar Dengan cabang masuk yang lebar. Gerakan memutar dikombinasikan dengan gerakan bergeser. Pintu akor- poros gantung deon dari kayu Palang, kulit sintesis atau bahan --+ @. Pintu teleskop memiliki beberapa daun pintu yang dihubung- @ eintu liPal Penarik di sisi 6i v Pintu lipat penarik di tengah (pintu harmonika) z> Pintu akordeon dari lembaran \9 t"y, atau bahan tleksibel kan melalui Penarik. Pintu teleskop posisi utama di luar adalah satu lapis -+ @ dengan posisi utamanya di dalam adalah dua lapis + @. Pintu teleskop berdamPingan satu dengan yang lain --+ @ atau saling menyambung satu dengan yang lain -+@ dinding ge- ser yang tergantung di atas ditarik ke pojok -+ @ atau Penu- tup-penutup bervariasi + @. Gorden pemisah diliPat dari atas -+ @ atau ditarik horizontal @ memungkinkan untuk pemisah ruangan-ruangan besar atas -+ @ Pintu t"t""kop 6D @ 170 Pint, t"t""kop Coroen pemisah ke DIN 10032 T4 @ Insralasi selubung udara +@ tLt 06I-08l- uEreleqet @ 0unpurlad rase6 6ueqJa0 nlurd ET9 F:ET ..r.d - -Ogl uere)ieqal @ nlurd unEo 9Zr'Z 1 oS'! 00'z I o9'r gZt'Z I gz'l 9LS @'z 9LA 08 08 08 9L 9L'l 9t- 9/g'l 08'l v q[ay oo'z 00'z 9/8't g-r eqs g) slleuolo eJecos dnlnuauj uEle uereleqol lpel.lol 00't 00'r 00'r 9L8'r oo t (leEe 9Zt'Z oo'z 928'r @'z I sz'r szr'z I oo'l 8l ounpurlad ^ ,r!; @ nluld unso nF6 G'Z I G'Z qZL'Z I sl'r oo'z I s.L'r oo'z I ledel 6uBI 6ueqieb nlurd dnpuad Bue.raquraylarey Q!) 06I 1 'Iulsrl ue6uuB[ uep IepI 6unlueDrel snreq rsOunlaq 1M --a:> resaq 6ue,{ }Pilal UPIPI Inlun ^ CAd !r?p sue6.raq 6ue,( rerrl Q9 (uniE) InpuPq n1r,6 - 1"rry @ unle 6ueqro6 nlutd nelE lelouB lPdeo elnquau oue,{ 6ueq.ra0 nrr,, @ me1 pued ueouaq 6ueqraD nlurd-rosa6 6ueqrab nlutd teoPqas uejeleqol dnl -nuad oulpuro '@ <- uPrEleqal Ounpurgad lasa6 OuPqra6 nlurd Enp elapual unEpraq 6ue^ @ e uep nles elapual unepraq 6ue^ 06I - oel uErPIeqoI -ad nlurd @ - @ ounpurl <- ouereq ue -JelouoquJad uep uelenued eur -Plas EcPnc qnreouod depeqral ue6unpurUad reoBqas rsounlaq sBuPurod 6uen:6uepn6 lnsetu lEnlal )nlun leder 6ue^ 6uBq -roO nlurd dnlnuad-1ere1 rrep uelelnq z/L ueloluol nElE lEdei 6ueI 6ueqre6 nlurd dnlnued EIBq u'p':^'* 06t u"Y:11? - 0e1 (unrurunle Jesao DuPqrao :y:i nturd @ snrnl IEOeI 6ueq.re6 n1ur6 - !6uel-16uPl Pped ue+{eJ -aorp ledep 6uPI 6ueqla0 nluld os'z I G) uPp PlPq) Ounln0 Oueqra0 nrr,a @ 6ueraqurel - laiey 'sue6raq tBIl rEoeqas e6n[ uep lesn.r lpBluaur ]nlero] erecos - cnd srde; nges unsnsJol 6uel 6 <unle oueqrao nlurd - Cnd G) <lEdac 6lnqurau 6uE^ 6ueqre6 nlurd ednJoq le/v\ol uelel nlurd 'leluol 6uEq -110106 (ur6uE uPouap ue6unq -nLuoq nEle Iruorllala) qnPl IErEI uerlepuooued orper leivral nEle []nE[ lerel uer;epuaoued rslnput 'P^eqec (seleq) ouPled 'Iuel relles :ueouap e)nqrp 6ueqle6 nlurd 'ul g eIur66un uep rrl 8L E^urEqal unurlsler! 'Iuq do)iselel tElbue 6ueq.ra6 ntu;6 -ed uEunouPquad uep uelel uE @ Sri: JI.s -unOueqLUod'ulsnpur ueunOuEq -uad lnlun Lpqal uep nles | eZtZ| 092 tin oo'z lcle'z .ero't | 9z'z -t<{::,.. s I v uolaqloq 6ue^ reseq 6ueq:e6 nlurd 'tr6uel-il6uPl ]c,> *si'iloo'e r-lE/$eq rp uellElolrp 6ue,{ urnrurujn;e uep @ e ounlnb oueqrab nlurd @ <- 1e16ue 6ueq:e6 nlurd @ e ueleunorp ledPp 6ue^ oueqreo ryurd '6 <- 1e16ue 6ueqra6 nlur6 '(o1per) ierDa;e1 uerlepuebuad uebuap 6ueqreO nlurd 1ere66uad B6euel rnp;eur ueuele;ad ueueureluey '6uaraqual ueOunl6uel uebuep uep repunq ue6unl6uel ue6uap (6unpeb) ueunbueq 1n1un e6np 'ru-r g1 e;epual unep uintr.rsleu.l iesag 'Lu 96'1 x 7g'p (ten1e1 ue;e[) 1ema1 uelel reqel ue.rn1;1 '6ues uEbuap qndesrp 6ueI ue6uadu/al'urnrurun;e'>1[se1d 'n^el nlurd lrued 'BceI Euesed -rol enurgs 'dn1npa1 ecBI 6ues -edrol uq6eqas 'enp Ourpurpreq 6ueI 'n1es 6urpurpreq 6ue1 'ue -6ueqtur lelaq uielEp nele s[sBlo uBOuop ledlllp ledep 6un1ue6 nlurd <- (unIe) 6un1ue6 '6 6ueqre6 nlurd 6uesedrp 'n1r ryadas 6uenr uep rsete6 1n1u6 fi<CNVSH3C NINId ltOueFltOuEl upbuap unIE 6upqra0 nlurd (c upouequr teraq ro uPrELao tar EduEl dr"q;"i-irjq-rr6ra,j ,nii 'Oujq,ab nruia tq le.dlttp ledep 6uP^ unleoupqraonlurd {P tEd!ilp ledPp 6ue^ lp)iOue Oueqta0 ntura @ INSTALASI PENUTUP DrN 18252 -e u [ !Si'" "rl[,, *"E mf E--E f c "'"' i I @@NE@ @ Kunci induk/gembok tabung memberikan keamanan yang maksimal, karena hampir tidak mungkin dapat dibuka dengan menggunakan perkakas kerja. Kunci tabung yang dikembangkan oleh Linus Yale secara hakiki berbeda dengan sistem kunci yang lain. Dibedakan antara tabung penampang lintang, tabung oval, tabung bundar, tabung ganda dan tabung setengah -+ @ Berdasarkan kebutuhan akan kenaikan untuk setiap 5 mm pada satu atau kedua sisinya, tabung tersebut dimungkinkan diperpaniang, sehingga tabung tersebut dapat disesuaikan dengan ketebalan pintu. Keamanan yang maksimal ada pada jenis tabung DOM-IX -+ @ Melalui luas variasinya sistem lX ini dibuat untuk instalasi penutup yang luas tidak biasa dan kompleks. Pada perencanaan dan pemesanan sebuah instalasi penutup disertakan juga sebuah bagan penutup berikut surat iaminannya. Kunci pengganti/cadangan dikirim berdasarkan contoh bokumen ini. Instalasi Kunci lnduk Pusat lnstalasi Kunci lnduk Pusat Pada instalasi kunci induk pusat, kunci pintu penutup rumah dan pintu utama yang dapat dibuka oleh semua penyewa, contoh: pintu halaman pekarangan, pintu gudang bawah tanah atau pintu rumah. Kunci jenis ini cocok untuk tempat tinggal dengan keluarga besar atau kompleks perumahan -+ O lnstalasi Kunci Utama Pada instalasi kunci utama, kunci pada gambar/bagan terletak di atas menutup semua tabung instalasi keseluruhan. Kunci jenis ini cocok untLlk rumah tinggal keluarga, sekolah dan tempat pengi- napan lntalasi Kunci Utama -r @ lnstalasi Kunci Pusat Dalam lampiran beberapa instalasi kunci induk utama digabungkan. Kunci ini cocok untuk kompleks perumahan -+ @. Setiap orang dapat menutup pintu rumahnya dengan menggunakan kunci ini. Dalam gambar di atas bagian luar ini terdapat sebuah kunci utama yang dapat menutup semua pintu utama. ruN+=@N E@l lE@ lnstalasi Kunci Utama Keseluruhan Berdasarkan artinya instalasi kunci utama terdiri dari beberapa instalasi kunci utama. Kunci induk utama memungkinkan seseorang memasuki semua ruangan. Pemisahan bagian yang mungkin dengan menggunakan kunci utama dan kunci tambahan. Setiap tabung juga memiliki penutup tersendiri dan selain dapat ditutup oleh kunci pada gambar yang terletak di atas dan hanya ditentukan untuknya, dapat juga dibuka oleh kuncinya sendiri. Bidang usaha: Pabrik, perusahaan profesi, bandar udara, hotel -+@ Posisi denah yang seharusnya diperhatikan pada saat perencanaan pembangunan gedung -+ 5 Kombinasi instalasi kunci utama dari pusat ?u,' Lemari arsip, kamar mandi, kotak surat, prntu jalan lintasan, piniu darurat, tempat gantungan baju, induk kunci/gembok peti, ruang pendingrn, pintu perabot rumah langga, pintu berangka pipa, prntu gerbang yang digulung, pintu lemari, meta tulis, grendel, ruang tempat ganti pakaian Ruang mesin lilt. saklar/tombol/lokel lilt, ruang elektrbnik. pinlu lalan rrnlasan menuju garas,. prntu ge'bang ayun garasi. pintu gerbang berk.sr. prntu pemanas ruangan. p,ntu ruang bawal^ tanah FBT. prntu ruang lerancam terancam kuat bawah tanah FHT, pipa pengisi minyak. kotak distributor ?o" ?o"o ?u'' ?n., _jL_ ___iL-- .__JL- --J1-- Pintu penutup kantor, tingkap atap, jendela balik putar, ruang komputer. pintu masuk, pintu gerbang berkisi, piniu rumah, pinlu tuas/angkat, jendela ruang bawah tanah, cahaya dari jendela bagian atas, lokel dan pintu penutup rumah (D l@l lHl i@i ---l]-u-- l@l -_-I----]--l, ' l'jU-l t T o d i ,,r--i I ffiFt ffizn ffiF4 I-.374 @ i I 172 lnstalasi kunci utama pusat keseluruhan Daftar untuk kontrol T o- ?,8?.?. ?,?.?,?. ?,?"?.?. ?,3,?.?, ++++ t-f--f I t-C-l sangal tetacam @ faoung' Penampang lintang, setengah ,e ae?-> bundar Diukur dalam mm a I ELL ueeloryed uep trlsnpul 'lBruJou 6ue[ ueueq ueeqesnred ue/v\elour ueOunpu;ped ;uelepur uep lluoryele urelsls r.lBtEpB 'olol uepncued ulelsls lnqeslp e6n[ '6uerq ueBunpurpad ue1s1g (g '6unuad uodelel Jorxou lsIB euecuer 'e6e[ 6ug[ue'ue6ueroesred 11uleg'se6nl uenlps'ueuEureal'ueeEe[ued 'ueleure6ued'npta!pu!'roles!uefuo uelepurl'yNnJ/eMJ./Xf yIfI 796 ;66up q;qe1 6ue[ eped elu]nJue;es uerodel 'lnseu lo,rluol ulepls'Al/oep!'Josues lelB'royelep'relueq6ued lesnd :lruorqe;e uelepu['ue6uereued'lnsEur lorluol'ernde6'uB6ueluu'6u;pu1p 'ue>loles're6ed ueunOueqr.r.red ue>ppug :ueunOuequre6'eseuopds L E l'- t- ecE)l uep ';66up Oue[ ueOunpu;ped ueluaqueu leuoqeq,tcv sJey'uPuncued lequBtloued eBq Oueueq lselelsul uep le^ BI Bueueq lselBlsul ue1eun6lp BcEl-BceI epe6 'eleqec Oueqnl 'p1uet Oueqnl '>loque6 'ueue 6ueA prel 'lspllluo^ e6n[ 'e>lnq.ra] Eunpe6 eped 6un1n6 lPlel nelB (qolol) tBnI 'e[eq lsDt/lle]el ulel erelue sluBlau ue0unputUsd 're6ed 'll6uel-16uel lp elapua[ uep elepuel '>lnseul nluld AnsBur uepJ 'o>lol qeuni rp eppue[ '6unpe67qeuru qe/y\Eq p 6uenr uep elepuel '1nseu nlurd qelepe qeulnl uJePp lp uElepull \nun dullued uonpnpq 'uer.lel eAep roqel sSa: =3E p;pues qer(elrm |p .renl ue16eq ue6unpulpe4 @ d-. E.= Dr e 6 0 ooo 6 3x: o i: rB4 o:i f___l EI 3 tr D E mEfBqol uBp '6ugued uodelel ror.r.rou (ueleqa$ delOuerad ueueuJe0uad '(np6;pu;) uB6uprorsd Ereces ueseir^B0uad'ue0uenr uBsene0ued '.ren; uer6eq ueseme6ued :ueseaneOued uelepull/er{edn 'uegrncued uerodel lselglsu! ue6ueseuted lBIs InsBu/luereq leOues uBp slue>letu ue6unpurped ;npleu ;edec;p ledBp elueq pr.u;1do 6ueI ue;lsedey 'elunyeair uJnleqes n1t q.redes ueeqocled ueu116unrue1 uelrode;euu elusnreqas'ueseme6ued 6uen.t e1 ei(ulnsetu uepugq0ueu tBdBp >|eplt uepncued uetode; !selelsul 'Bpueq uEp 6uero lBdeprel 6ue[ p[qo uelep lp uepsede>yueururel uep ueseivre0ued qelepe lul (VNn) uelodueted puoqrsclpd D.1. 4;s:;_ uelednreur seqeq (6uenr) qeuq uesBiuB6ued lselBlsul (Z uerode; rselelsur uEp (Vf{j) uellncued uetodel ;se1e1su; (1 'ue[edureO0ueu uolppu!l ;;qureOuetu 1n1un tedues todeleu uep nUE,r,\ qeppB Ouqued Buel!.ry 'sllBulolo lo4uol 6uent e1 >lnseur nvle ueltncued sel ue4rodeleu IluoIUalA lo,rluoy uedBl6ueped rrlrl < I *:86A:a * 1 E '6unpe6 6u11;p1es renl !p qeuel (6uep1q) qeraep ueseme6ued 'Epuoq BueLl uep Ouero-Ouero ue6unpurped qeppB !u! upreleqol uelode; lselelsul 'ertunplel,t eped ledel ueJprFqel uelrode;eur'1nlun nete uep lu! uBJBlBqeI uerodeg Eelslsu! epedel ueEuoloued elulueur 6ueo6uep'(yy19) eleqeq eurodel Feptsul qeppe (VWe) uae)|Bqal uetodel lsePlsul uBrBlBqey uEpEued lsuBlsul r @ qqEEs I uDlepull UBp Ulprol mqesJel lsplslsul 'rlBuet OuBplq ueOuep rdues ;npleu 1e[qo qBnqes ueOunpulped rueAelaul nqesre] lselslsul tlh? Ii 'esploqes ueeqocred'lsel[[uepl'ue]eureOued'uEBJBpueI '6uero pep lslelep 'e{uurn;eqas uele6ugred 'uBlequrelol 'ue6uepq 'uem[e>l 'sppnI seleq :uenlnl 'ue6uaored roleslue6to uerppull nBlB upp l$lelepAluoruelo uelBpull'ueunOueq llueleu, eluese;q 'seqeq 6uen.r leliles lp nqe qeuel Eu;lpleyes ;p eledn eleleq 6ueI 6ueru ue6unpu;pe6 trl uepp p ledeplel !u! 'uenq6ue[ qeleg;m nqe loJluol Oueru qenqes pep ulzl eduel 0ueI 6uercq ry1e1 'Ouerepel 6uero uep uepncued Ouepgq urelep uBlodBl rli ls|asul ITi wlncu€d @odq tsElsut ruebunpulped uelqg @ {ns8u loJ}uol uelsls 6usEq ueounputued ualsts qnB{ IBrBI qruBoued us]sts (torlst) Uil oulluod uod€H rouou uelsrs usqBqsl Eodq tsplsul - uegncued ue.rodel ;selelsul O l-dr*** I l;*ra".d-l l'*i-i"r ","oo,v I I "r,EEl*d I I ,q",r"prr I f-Eiii-l lG6uar"r lEqllersq ErEc uep ueunsns 1 6uBi leq) 6sB,( (usaq0) r,(unqreq I!@Dlel6 IEU|A ABtg HU EIqa3 @qs EIEtEc rltu 4UeF uqB u6lq)i , tluot DE ' -)pp uqBp eugrs ueu! uElv ?1r.,€ eurr!sP E ,"orr"r XlsDig (!qsq!l -6u6O }|!Fo N #,if tr (uBt66ueo urBtv uqy qPlepe Oullued eueluy 'npsqe ueesenlel uep uep66ulued qemeq !p ueBsnl -eI uqlnlleueur uep leqel uelenqted n1e;ed uearteleu 'slue>loul uetequrBq te6eqas 'ueun6ueq 16es pep uelepullpIedn qeppy s!uBlen ue6unpuglla6 'uBsearte0ued lselelsul uep ue0unpulped pep ueq;1;d7ueq;lgted ;np;er-u qeleme,{snultaq upp eutgs elaryq lsllod 'ue16un1un0ueu 6ueA FBlnlPl nele e6teq ueBuep nll qeueg 6ue[ lslsod ueuluef slslpuv qBnqos lnpleui uelnluellp lul 'ue6unputuad ueqnlnqel qEppB luls ;p 1n[unledTueuoped 1pe[ueut Oue,r. 'e[eq uoloq uBp e[eq pd;leur 'ueun6ueqT0unpe6 uq6eq enuss e,{u.resep eped 'e6.reqioq epuoq uep uednplqel 'PullxlJ)l eleqeq gep errrrp[ ueueuleel lnlun Ouuued lB6ues nU ue6unpu;ped ue)|epullpr{edn eped uelueleup ueEunpulued 1;u1e1 qseu BI6IF sleg R.u llqet' qeuel (6uep;g) ueuerue6ua6 uep 6unpa9 up6unpulpad !66u$ 6u€q -uoleB 6alBg <-:> fi <- mgrs 'oo8zg 'zg Nto HVNVI NVNV!'IVCN3d NVO ONnO39 NVCNnONI]U3d !,tunq aln sqsg l$::iil )iErl |qlrc) {q (6uEpq BJrul EP + 0u!c !66u!l -uB6u.d IBluo) l86olal BI6t@ KN Buw |ol@y BOn[) lnpusq lBluoy +:.b 0urquolEg i.) u.6 aun EIal -e guEquqoe ur.*B .6ued lnpn peq!€d lqv lotuol unru I .!unt9 uErEqu€'tJlnl'I pu6ru )lBlp} spo urqBcd rpurt Eqrod lqv otnqret Fped Bpuoq ilunq 4uer peqred nv J YQ I riluoy a IBTEI uEsEArOued PERLINDUNGAN GEDUNG DAN PEHLINDUNGAN (BIDANG) TANAH I I o a I-L P JXll 6 o! UilL* Nltnd{ngi basian baDllJ@ den .9 9 phlu l6w'4 pintu g€ss . di dabmq piEt0 g€rbang rym - di fuar C lophq lampu akt o {btefrs) tef,Do* batu gedung dihdiiE tiFG datr lang*-hngil gsff obiek paG&ranganl" hE tperuhae) lqilai o o o 'palsg r riliof - dl dak.n lffin, o a p€rlsrgtcpan rumahit, o o o a o o o o hMi b6i'4 a a o o o Alat pemberi tanda yang berbeda digunakan hanya dengan pengurangan, conlohnya: lidak pada kawat - iaringan - atau kaca stuklur Terulama sebagai perlengkapan penulup Jika menelan lor6ol pada pintu ini Jika seharusnya hanya melindungi pinlu pendup, lihal,uga palang pinlu dengan alarm Di depannya dbenlangkan (dilelakkan) sebagai perlindungan Jebakan Konlak magnel - bentuk khusus untuk pemengan lantai Tidak menggunakan,angkauan langan. Jika daun jendela lidak kokoh alau teriadi getaran di masih c@ok (tepat) dekatnya T/ m <--: Gema uhra-ge ombans cahaya Frekuensr linggl 0EBlsn satuas-nild sands. l&n!*a@n perosangan langd 90 tinggr l€mbok kira-kira S6suai dengan alal 30 sampar 50 d sampai 14 m {rdi6} PSnFttrar ,flruo.frang ls &< e& tue&l rdrin lrJ Tidak m€mberi jaminan - di dDe6o,ohka b&ah s'c Ltui o.c s/d ruang kecil sa@ar ruang b€sar - Fuang-ruang k8crl sampai -p€ngawasan seluruh ruang dan - d6ngan syarar yang drper. Oenqan syarai dipebolehkan Dip€rbolehkan sot P€ngawasan s€bagian tuang Peilindungan perangk4 TdaI X6waspadaan lMg&h &ri Si sesuai d€ngan alal 60 sampaj 80d m ruang saryai 12 m koridor sampai 60 m Tdak m6mb6ri laminan - ruangr!aD9 pantaDq, ruanq- s€bagran ruang ruang bssar - perlindungan -p€ngaesan - atarm - suara teras dalam gama utra - p€manasaf, d€ngan udara anq,n yang b€rhsffiur d€ngan dinding yang ridak kokoh objek boroerak, sepeilr onloh.Yar b nalanq kecil @ P"ngu*r..n ruang - Suara ke'as dalam gema !L ra-rrakwenstsradius - Pemanasan d€ngan udara - hangal - Angin yang b€rhembus - Ornding yang lidak kokoh - obi€k b6roerak. seooili conloh: binalang-binalang kecil - p6nga.uh psngganggu dalam wilayah d€kal alal p6d€fl landa (keDekaan reilalu linqo ). kriterja! perbandingan penting merupakan kontrol masuk elek- tronik adalah sebuah perlengkapan, yang di dalamnya berhubungan dengan sebuah kontrol masuk mekanik untuk sebuah gedung, ruang, wilayah (zona), hanya melalui sebuah kontrol identitas. Hal ini akan berhasil setelah masuknya sistem elektronik dari kontrol identitas atau kontrol wewenang. Kombinasi sebuah kontrol masuk dengan sebuah instalasi pencatatan waktu adalah kemungkinan 6) Sistem pengaruh dari jauh, sebuah pemindahan data atau pertukaran data antara dua kedudukan (posisi) yang berbeda di atas jaringan telepon jawatan pos Federal Jerman. TEMEX/DATEX/BTX melayani .uang leciliua^g besar pengawasan sel!ruh ruanq dan sebagian ruang - peilindungan pera^gkq - 7) Sistem pengawasan, pengamatan, pengendalian, kontrol, catatan dari ialannya keladian, perputaran melalui kamera dan monitor manual dan atau bagian dalam otomatis dan bagian luar dari objek untuk setiap saat dan waktu akan datang selama 365 hari. 8) Sistem nomor telepon penting lift (katrol), usaha (kegiatan) untuk: Lift untuk orang, lift untuk barang. Sistem nomor telepon tdak - t. saruai 25 sx-n penting li{t melayani keselamatan (aminan) dari pemakai perlengkapan seperti itu dan dirancang terutama untuk pem- unrDk dianlurken lid* )Enc hangat dr dekal alai p6mb€r 174 I50 ih,ra merah d€oqan kswaspaGan Pongarqh daii ruang yang S.bab yang ytrB tsh peruerilan& D€ngan kewspadaan Ap.ldr !ab.r*a ata Fa$a.i lan(h slrloki$ dalEh rwdrn yare !ffi? deu hlu Alat Tdak dip€Ibolslkan idla*ffi bffihhha glelombans t'\* \\ telderi$k pff@Mq fFtgq' tamakai psdcal4lan a!* bidans p6fiqafrffian *tlap - di dalam perusahaan tarian yang normal. ukuran, pengendalian, diagnosa, pengaturan, perannya dari jauh, kontrol situasi data informasi, situasi dari sebuah objek untuk yang lain. Pengawasan konlak dan pengawasan bidang - usaha yang sesuai (piak'tis) untuk alat pemberi tanda pembongkaran rumah dan pencurian K.iMa p€&andhgil wilayah jangkauan, ini terdapat pengawasan dari jauh, peng- Terdapal kopling lampu dengan perlindungan alarm Pengurangan karena memperhatikan beral kaca Sangai mahal dan peraLDlan yang cukup bagus dipilih oleh peilindungan persmrangan Perlindungan harga pilihan adalah kapasilas alal pemberi landa brdang Dan alau memasukkan ke dalam pengawasan ruang /;\ \l/ letak barang tanpa izin dari sebuah ruang kontrol atau teknis. parit, lubanE sqtuh eenlila6il Alal pemberi tanda pencurian toko, merupakan sistem elektronik untuk mencegah masuknya pencuri dan orang-orang jahat, 5) Sistem kontrol masuk, yang o o o o o o o a a o o o a o o palarE! o o o o o [ 4) Sistem perlindungan barang, disebut juga sistem pencurian 6E ?! C dnding kbsl dan langit'lanqn : Sistem #! o ke ber {hsd6 bnHil DtN 57100, 57800, 57804 -+ o o o a €8ts5e, pemEangaf, langq6 lolono + o o o o o o C o o o o o o o o o a o o o imdeh Didu iedr+a !r 63E E!X !:E E.E !E aa ; O ryun jondok - der8a! &@ ,cndeb k@ ' E + trl K 4, '4 r a' a o o" o o o" o a o' o o o o o pid! Gmh, pil{u l@ pint! peMr& di &lam pihlu 6E ldlar€l€Fd Z, gqsi ' oq mp Iir ! - pambiasan sinar melal!i re,leksr pada benda benda logam sinar renembus d ndlng dan - - dind ng yang lidak kokoh - obj6k be.g€rak, sepeili Sumbar panas yanq lebrh c6' pal dengan perbodaan lem p€ratur. Conioh: laruu plar psmanean olehronik, kobar' an api dalam - Langsung, kual dan penga pada alatp6rberi - akibar-akibd elehromagnelik - I ngkungan taila. ObjBk bergerak, sep6ni con. loh: b,nal.ng-bharang kscil. bebasan yang tidak rela dari orang yang mempunyai satu tempat duduk. Orang secara diam-diam menerima kontak bicara langsung untuk tetap menempati, menyelematkan, membebaskan posisi pemimpin orang yang ditugaskan. 9Lt Eoouel EoEd uPtpl iBoar uPlP[ suEO uEOueP rPnsas snrPq e66uBl epEd uElPtuPI ,rrrrn r"-rt""",ini,i"b;""i /^;\ V, ;;l;;ri €) u.lnurur.u uernln troal 6urted 6up^ E06uEt PpPd uPtef leqal ,unu -ruru/ll30)i utqal uetnln '(reque6 teqrt) uu O0 < e60uPl leue Eppd uEqPquEl'uu - e06uef @ UEqueE teqrt) renlal rdel 6unrl6uoleu )ieb[ ue6ue6ad /Jenl rsrs rp eIu)ielal urld e66uel pped uelep al ue6ue6ad u t upp rqat EbOJel rpqal epEd ue6ue6ad ;1rlruau snreq e66ue1 09e uPp lrcat qrqat (sn6pq qrqol ledue] eledns) E66upl uPqequel Intun rpqol I I ueunoueq ?p-pd u"O,"rOr',1? l:i ueouroarie66u,rue.ru'epii-;,; i: I reTourpaq'eunoueq_epetli: uszr< uEOuEOad uEp uEOueOad -lii eiPlue nElV ueouap le66urt qpuru eped F----n----------i uElEp qElaqas uEouEoed r60urd uep sEle qPl -eq,as 6ulputp Eretue uPlel reqa. qrqal nele 6uero g ln1un dn)nc rtrburp ledep 6ue^ B66uet 61 Q! ueOurdu:ep jE-lllas uro sninl e66ue1 eped ue ,6 6t 99 Ql -OuP0ad uP0uep uelel sueb IBrBf t2 -raqnrPeue$eq EJPcas 6ueio Z lnlun r)ireurp ledep 6up^ e66ue1 q18'r uc0t- 9g rellas ren; ue6ue0ad uebuap 6n ue;el sueo lerel urlrd p06uEl eped Q!, 9Zt e^Pq .eeaq uep uel0unluriDuau: 1ep .rl lnqasral lsPurqujol Pnpay 'qeu 'uBJeleqol :r..lol -uoc 'uelurouilp IPprI 6uPA nle e{uuelenquad )intun p^Etq -or,ril ueleu lp^ueq rlpo -El uempq 6uenr r1n1un de>10uet 61 -ad nturd uerleunbEueu uebuef Qy' -ir ir"p dnsntn- rr,i,Lq6J;;;to'l{ ieaurbr-lp";60;";;;ii @ l,dLuavou' :8iL:tgf ir'S,l"#BJ;'l gHEt,;: @ -nsas rpBfuol elrqedP 'esPnlal uB -6uep >1e:a6req ledoc qrqol lnlun 6uero ueluryOunurour elulreqas lejnrep e66uel nEle ourdurBs nlurd lnlun e66ue1 uelenqu.reg 'relBp/Eler qrqal lnqesral E66uel -e66uel'urel elel ueouep 'ueqel -ueLleuad ejPcos rlreutp led -Pp seqaq E66uel neie.laleaql lp ledeprat 6ueI e06ueg e06uu.los 'lPl6u[ I deu e:e1ue rp e66uPl urnrpod. uedrsrs rnlelaur uel -0unyqredrp urel-urel uep unqal rp seqaq e66uPl ruados e66uel uEru -e^u 6ue^ e66uel rElEp lEloulj uB6ue6ad eduel e66ue1 e66uel epPd nlurd unep r6upl -eqOuour r.{oloq leprl uelef ]eqe:1 9 : 1 uep 6uetn1 uEtepupl e4l ue6uPOad uelEUn66uau npad lpprl 'qeu.lnJ (rugS'i =62+ ggxZnele tuoZ6=62+egxl=6ZlLl l60u[ eped Lloluoc) e66uel leuE 6uelued 1 + qe16ue1 Euelued -u = (e66ue1 lEuB uer6eq Z r.,letue rp rBlep uel6eq) unlpod 6uE[ -ued upp O e ]el6url Bt > pd -u.lPs leloutl e < e66uel elulelu -eE 'raleaql' ' ' 's <- uElurour -rp,6uPI ue6uoso6uod nller^ Llelatas nlnLlPp ue)6unllLuodlp snrPLl uElPunorp 6ue^ e66uel senl'6unpo6/ueunbueq Inlun uep u 9z'I senl ueJnln uPouop E66uel ueleun66uou lel6url qeurnu '82l/ I ur 00'L LlElEpB . /rPqal lEo -E 6uPI e6 -6uEl )ieuv 9'29 lPl -rlos = (JpquEO lEqtl) B66uel leue Eped uPqEqurPl erelue lerel [ + ueleluel 7 qe16ue1 6uelue4 671 2y 6 uelOunlunDuatu'lBtutou lBl0url Q.,l L Nto I : t - 0! : I rur 1e16ur1 sedTueuter{u Ouel rle1 qe16ue; ouelued >lapuadraduatu r06utl IeOpAi)jtp A -as r66ur1 qrqal 6ue,i ueelnu:a4 \(y' ,ad JetPPuaLU UPeInU Pped ersnueu /'i\ rlel Lielbue'l l, ' 9'29 ' ,.....'x T106 1_ ' -Bqtxad urelep e66uet IEnqurau, fi * uzlr'sg-rgogt. vceNvr uetePuesTue6ueO 7aa ad ueEuep E0ouPl sruel-stuaT \Y/ E66uel ! Nlo epaq-epaqiaq uPun6u )nlun updElalaliuelnlelod (!./ ^ lPcund 'e66uet lenquau Inlun used ggOB tr lP)Ourl g reduEs plueq E66uel Blr' uEOue6ad uEleun66ueu nUad lppU e66uel )nlun ueleun6rp 6ue[ ue -)n\n'rc|ft 09'0 uErnln uEouap e66uel ueleun66uau nl.rad IPprl nleuoq oue^ ueunoueq ue -rnlPrad lnrnuayu8771 9 r66uU'ul 08'o ulru senl uejnln ueouop P6 -6ue1 ue1eun66ueu.r qaloq lepu le66url ledurol Z uep qrqel Llpurnr /lP66ull ledural ueun6uBq lnlun 6ueI uernln ueldelouor.tr @ >pue4e16uu Bl urnutsleu qelal -as lEnqrp lpqal IpDp 6ue^ ?66upl lery 6ZlLl ;etu:ou e66ue1 uetn16 u}06 lrlrpss 6uI -Ed e^ulEJEI E6 .6ue1 rddl ui6uao e66uet uB6ue6 -sd BIur66ur1 oo'z TANGGA DIN 18064-65,a17a Tangga palinq atas 20t23 _ro,r. M;nurut hukum bang- unan, tidak Pedu mengQUnakan tangga untuk ;umo bawah ianah dan lotent X ,/ ' / Tanjakan tangga ter tinggi pada langga ru- Tanjakan datar gedung . TemDat vano baiUco' t ttzg cok UnlNk p;mbuatan COk unlui( Pe ,, t7t29 ,/, Jumlah tangga ruman anak tanqga -/16/31 - '--/' j- 6 14/34 ,z.srsr,s Lerengan 6 - 24'YE[u smi"i aens;i t, zS Lapis ler6n96n 6 - l0o Yaitu II losnpaid€ng6nI:6 - --- -- Lerensandatarsnpai6oyeitu 1:.|0 2625 1 @ inggi ranlaElianou s ,i' ,7 2500 L6mn@n todinooi 1o -.lrnggr lJumlah lanak b 2250 roa bebm Tangga dengan 1 dan 3 cabang dan tangga gedung €bang 2 Tinggi 18tzt ,z /' Tangga dengan 27fi t6 3000 18 IJ"rtE 173,0 166,6 175,0 13 15 15 171,8 166,6 176.4 gedung dan taniakan Landaian unluk lerengan, tangga bebas, tangga tempat tinggaurumah, tangga untuk ruang mesin dan anak tangga fT\ v Jenis bangunan lebartang' Jenis langga s gunakan Rumh tem' pat tnggal aensn ka' mar lidak lebih dari 2 Menurul hukum angun- fangga yang menuiu ke ruang di lanlai bawah dan angga di loleng tdak menulu xe I'an:o-ga merlul,an Menurd hukum banqumn lidak pedu langga 1/79 Bab 2.5 Tidak perlu tangga tambahan didalam ruang tenutuo. menurut hukum banqunan oa Menurd hukumbangumnlidakpedulang_ ' ia lambahan. Lihal DIN =50 =50 Sesuar hukumbangumnldk memerluhan lang_ Bangunan yang lain =80 >80 '€ng tunggu tang9a t,dahan Lihar DIN 18064n a yang di- 1806,U1 1/79 Bab 2.5 =100 =50 175 No.16) 17i3 ze stamina kerja terutama Pada tangga yang bersudut 30" dan dilihat dari perbandingan taniakan tangga. Rumus untuk menentukan antara perbandingan tinggi tangga Tidak ada ketelaPah dengan energi yang dibutuhkan tt$ adalah:- 28:z 121 . 2h+t=63(1 langkah), Penentuan dan bentuk tangga di =21 010203046 va Tampak /?\ (!/ t"ngg"-tungga gedung DIN 18065 (m) samping saling berhubungan + Kebutuhan energi pada orang dewasa untuk naik tangga dengan fungsi yang telah diatur dengan tujuan dari bentuk tangga yang mempunyai arti penting. Tidak saja karena lilitan dari tangga, tapi ienis lilitan/kelokannya penting. Untuk membuat tangga bebas, 10 @ sebab daPat meningkatkan jang langkah kaki orang dewasa (kira-kira 61 - 64 cm). 52 Tidak untuk banounan lebih dari 2 lempat tinggal Tapi tidak < 14 cin; 3 tapi tidak > 37 m = ketetapan perbandingan tanlakan @ daripada berjalan di temPat Yang datar. Secara Psikiologi naik tangga lebih menguntungkan, Perbandingan taniakanitinggi tangga ditentukan dengan Pan- il -21 =21 l$ Tangga rumah mempunyai bentuk yang berbeda-beda, aPalagi tangga luar yang sering dilewati/ dilangkahi pada saat Pergi dan pulang. Jalan di atas tangga membutuhkan banYak tenaga Tinooal anak tanqqa 17 Lebarnya anak tangga 19 (lihal hal. ianiakan an9ga + pada anak tangga terendah dibuat dengan ukuran 16 x 30 I 4,3 m2 4.9 m2 cm. Tangga yang terdaPat di kantor atau tangga darurat sebaiknYa 4,7 fr2 dibuat memungkinkan orang untuk bergerak dengan cePaV L---; @ -e 3i[li!P'''P']?"t1?i]''"x \7tl2e' 17'2t28'1linss' s:,iiUf,jl I3gHn ,':13&'3''6'-6"J:lil3til"',-g:i:',.hl?':i,J"i1tJ-Xf,",f,ffi'l"L"r',l",fl ts---l r--f r--l F--l F--f lr tanssa merarui leluasa. Setiap tangga harus diletakkan di ruang tangga, Yang jalan masuk dan ialan keluar dibuat di tempat terbuka, daPat dilihat dengan jelas, daPat digunakan sebagai tangga{alan untuk selamatkan diri. Lebar Pintu keluar > lebar tangga. SetiaP ru- F--l !- -l t.--i F--f i---1 rl ll ang istirahat seperti ruang bawah tanah/basement harus disediakan ruang tangga yang diletakkan S 35 m dari pintu keluar. Pada ruang khusus tangga harus L ada jalan menuiu ruang bawah tanah, tidak dibuat loteng, bengkel, toko, ruang Penyim- --l @; [:ii:f,""x'tr#[trxri#S?i'#"''''*1i?s3","xhsfilHt1k jalan tangga. @ ilHif?:fl:ffi#r#n'3ri'inir panan dan ruang sejenis dengan pintu-pintu yang daPat mengunci sendiri (otomatis), suhu ruang/ mendapat pemanas ruang 30". Anak tangga Yang menyimPang Jalan masuk dengan bentuk dan anak tangga ^ diaoonal/miring6entuk/dengan benberubah 68) : van"q iux-sePerti Yang ada di dalam gambai, menghemat temPal 176 @ semprt untuk mensanskut meber @ l[fl,YfltrTiHiffi"#ll"i:ttt? Podium LLI qeOuaq @-o* 6D llrel!p v uelep Oupsedrat 6uP^ ue)eluEl al eoouel 'Lllc 0Z rp releual Euedlueuad ui6uap 6;1 < Ei\ uEp EquPs P66uel nelP ')iop -uas suaI e66ue1'tapuad e60uEt n^et q uPp P eped uelrdueuad ue6eg Q9 @ \1, /6uoJoprp lpdpp 6ue,{ re1ue1 e66ue1 uo 9Z = r66urf uEUat,Dielot r00url uc ott 'oe! '0Zl = ouEluPd ueualAElo)i 6uelued uc 91 169 16S ntetral oueduPuad) = senl senf ! - 0'z - 0zz - 0zz - 0zz I uEuel,DiPlo} (og + ol.) (08 + ol.) (01) (01) 09 09 09 09 x x x x o, oz oo (uc uelnln) rEluPl 00€ 00e 00€ 082 oe E66uel "*,093ffi:l @ 3 uEbuPnl uPr66u[a)i ]eqa'l '@ o 6; 'utl uep uPuel qPloqas e66uEl t)iel epPd @ q + P Eluuelrdulpuad sotod-sotod e reluel e60uel ue6uap rElep dPlE Eped lenlel nluld * 'EAuLlPpuoi-qepuoJas lEnqtp e^u -Iteqos lapued stuaI e66uEt eped (e66uet leue) upleluel qplulnl @ €- equjPs e66ue1 nele lopuas -nqrp ueeqEsnlod ueselP-uesele '"99 - o9' tJep tsPutllut lnpns 9Lt /?\ ellf \4/ ---K .ry"' dele qsueq 01 x 0Lx '(u oB'e - 99'7 re;nLu uet00ut1 .ex ueouao 6uPnl lnlun Dulluno /- \ rujdes 6uBI B60uet) ue6uenr \7 ibuaqbuatu 6uer( re1ue1 e60ue1 ueP 6uenl dffi uPlrdueuad 'nlt eped luEleo uJ3 0z_> lnqaslo] uElelupl upt66uttol 6ue{ lele7ue1elupl r.iEnqos uplqn} rP 6ua1o; -6unuaur rPpll lEduavoueni rnlnrp lEdPp e^ue66uel )euP euetel 'e66ue} tP6Eqas ts6unpeq dele qE^^Eq u-e16unqnq6uau )tnlun dnln3 n^Pr nElE unrutunlE lJeP IPnq lat 6ue,{ ledrt B66uEl Eleu.i uPIUll /6\ \q/ sPle (uerelnuod dEtles sppd) r1:edas 6ueA B66uEl 'Iopued e66ue1 ue6uep lnqesrp 6ueI 'uelbunqE6rp ledep 6uel e66ue1 leue ue6uep e66upl qelqtltdtp eleur 'esetq p66uE] qenqos lnlun lopuad nlpl.lol epe 6uEI uelel buelued e1r[ elueuedu.rn e Orelq Ownu '@ F ueloEq e uep z - t rlep ulprol 0uB,{ re}uel e00uel luelp lEdep uep ue6'ienl leulaqbuau 6\ (9 relunduauJ 6ue^ 1ue1 e66ue1 - r"u 71 < uer66uue1 e^uqnlpl uer66unel eped 'tu 60'0 = LU Z! > uPt66uoex 'r.u 01.'! e^uqnlp[ uer66uue1 epe6 '(nped 1e11nLu ur 1 uer66uua1 upepaq:od up6uap telnu) 6ueleqOuad rraqrp eIu -snJeqos E^uurnuJn eped qeuinJ uolleq-uolleq uep ueesaped rp qEr!nr Pped uollPq 'efara6 lsleol PpEd uo)ileq PpEd uollPq o 'sele reluel eped qeurnt epueJe€ (tuc 09 + uer66uue1) leue-leue ynlun e66ue1 ue6ue6ed ue6ua6 'G) + urelep qere e1 lenqrp ledep eb6ue1 eped ue6uebod uEp 'ulc Z! eleru uer66ur1ar1 eped qglepp ueyBunlun6ueu 6ue{ e66ue1 uebuebod uep e66ue1 burdruBs rdag ueunsnr{ue4'uerl6unlunOuoLU qrqel de1el ereces E66uel 6urdues rdeg eped uebuebed e66ue,{uad 6uet1 ue6ueseued ue1u116unu.r -aur 'ue16unqe6rp ledep 6ueA e66uel PpEd ue;ef senl e1ey1 Br(uue6uebed uep e66ue1 6urd -ures rdeyrdel ueunsns nlt utples 'P66uel renl uer6eq eped rsrs lenqrp lngun lrcapedrp ledep 'lrcalntltpss qrqel ueynlredrp 6ueI 'resaq 6ueI ledurel uelrlnlnqrp e66ue1 ue6ue6ed uer66uue>1 epe6 'leIueq /lsEuPArsq qrqa; eluuepdueued lnluaq e6nl nlr urPlas '6ue1e1aq e>1 6uuru: 6ueA sue6 ue6u€p IrEq qrqal 6uel e66ue1 leue 6ue1ur1 e Duedtueued lnluaq ledepJol 'O sn:n1 1e6e1 Duedureuadreq 6uel e66ueI Xeue eped nledas IEq qalo ue11e66ur1rp 6uel nledes rrues Epou-epou uelrepurq6ueu leue VCCNVI lBp r8leu uBp OuBdmuad owlull oGduBusd - 6wlult nlar >1n1u6 6ue1ur1 Ouedlueue4 u'p Ouedwuad ,rur"u"tfu'B'rBtli @ 6uedueuad 1n1uafr mB)t sBtso 9PO 1edr.ue1 r1e1 uer66une>1 epPd EipluoLuos 'e66ueg t!l$td Flleluls uBqBq 6@lu!l kt tr Lr-l H It{ 9 e66ue1 leue bupturl OueduJeuad 1n1uaq7srua1 O TANGGA TANJAKAN TANGGA PILIN Pejalan kaki dan pemakai kursi roda seperti juga orang-orang dengan kereta dorong bayi sebaiknya diberi kesempatan untuk dapat mengalasi kesulitan yang disebabkan oleh ketihggian suatu tempat yang tidak te_Ihindarkan. Tanjakan , (D. Tanjakan yang beranak tanggq + (?. Tanjakan bertangga , @. Jalan landai/miring + hal. 176 (1). Tangga Pilin, Tangga Putar Mulai dari ukuran garis tengah lubang + 210 cm, sebuah tangga DIN 18065 yang diperlukan menurut peraturan dalam membangun adalah mungkin untuk tempat tinggal dengan satu atau dua keluarga (minimal dengan luas jalan 2,5 cm @ @ tanlakan Tanlakan beranak tangga @ Tanjakan tangga -- 80 cm), untuk bangunan-bangunan yang lain mulai dari garis tengah 260 cm (minimal dengan luas jalan l 1,00 m). Tangga putar dengan luas jalan yang dapat dimanfaatkan kurang dari 80 cm hanya mungkin dipakai sebagai tangga yang tidak diperlukan/tidak begitu penting). ,! Dengan persinggungan sisi prnggir anak tangga bagian depan dengan proses penampilan dapat diperlus @ Anar tangga pada tangga Putar Kelinggian anak tangga @ runggu putar + @ @ Anak tangga terbuat dari baja, kayu, baja, batu, batu bata Ruang bawah tanah, ruang loteng, ruang-ruang lain yang tidak penting dihubungkan dengan anak tangga putar yang terbuat dari lempengan logarr, kisi-kisi besi, marmer, kayu, dan batu. Anak tangga yang terbuat dari lempeng logam dapat dilapisi dengan bahan sintetis/plasti(atau dilapisi permadani -(O-(9). Tangga pada bagian-bagian siap PenutuP anak tangga yang berada di atas Tiang pegangan tangga pasang dapat terbuat dari baja, aluminium coran atau kayu. Kemung- kinan penggunaannya adalah Lempeno loqanr Lempeng baja Bahan pondasi @ Pengembangan anak tangga @ Anak tangga Yang semua buat dari kayu ter @ evC di atas daerah bersemen sebagar tangga yang biasa dig,una- kan. tanooa darurat dan untuk/ sebagai fidnghubung antartingkaU lantai + @. Pegangan tangga dapat terbuat dari baja, kayu, dan kaca pengaman -, @. Tangga putar dapat menghemat ruangan ,dan pada poros tengahnya dapat dikonstruksikan/disusun dengan sebuah tiang be_sar sehingga menjadi stabil -: (9 - (O. Tetapi poros tengah juga dapat dikesampingkan. sehingga menjadi tanooa outar vano terbuka denoan tan![a yang hrahinyadapat diikuti pandanqan mala. @ lroung penutup bersegi empat penutup bundarr @ (9 lintas dai aEh bqlawmr iidak swqkin beah alap ketinqqian tangga yang penlng Pada rumah mluk - 6l 6 t ; = I . l----.1-------+E O (ukuran penyeb{) E frl e s lq anrara prpa pular peganqan Pada 178 (9 lun"ng bersudut Penampanq 6\ w puta, " I Tangga - an dan pennclannya Contoh-contoh Fuang bawah lanah, lolorq di @ ;:?i;-t", + mular dar l0 cm uas r L6 ls penampLlan @ eenarpang dasar@ Y' 6LL o-oe seusedPl uep ueJnlnouad '.0e uEp uexefuel 'lap/uJ 99'0 ueleuplnrp unun selutl nlel tsuelsut uep rde Elalal untsels 'lopiul 9'0 epeduep gObup q1qel 6ueA ueledacal ter{undurau lepr} eAuutnr.un bueqtel ue6uedel 'ueJouted 6uenl 'qeluuaued 6unpe6 uep .loluel 6unpa6 'eqrasol 1p uelel e66ue1 '.ru 09'Z < ueuielepal ue6uep (repeueiu) tdnlncuoru 6ue,{ uerlueqrad 6uen.r gedeptel ten;a1 uelel uep >1nselu ue;el epe6 'dn1nc 6ueI letebtaq 6uent ueqeq ueOuap 6ueto rlenurp ledep uc 001 e66uel )ieup senl '@ - @ (- (6uelo 7) ruc OOL uep (6uero 7 - I) rlc Og (6ue.lo l) utc 09 etunp Llnrnlos dnlecuer.u 6ue,( ue>1o1ed qenqas ueleun6rp e66ue1 leue senl lnlun I ooos 0008 I 000t ooool I ue6urduepreq 6ueto 7 tllap tt )ilop I L 6uero t | 6uelo 'q r.! 00'[ sent @ ';rca1 6ue,{ e16ue.r urc ss ueOuelrsreq rnlet en6 senl (o) .Ld oge nele ooe lnpns ueouap ue;ef o lnlun selrsEdel uep ue.rnynoueS Q) ueburduepraq rnlef nteg @ uEIlc l:l s[-le t:t oB9 l )zgt )zot - 000 0gt sod 019 tzbt - ozat 028 - 908 o7,?,1 029 008 ,-retet - 082 I 900l' r 0009 - 009 000! t=r UPL/uPlet E66uPl sElrsEdey r c 0Ltl € l:l l:l EI =Fl0 l I IEUE e66uet reqat/sen-t (uErfuBJo) UBEI B66uBt se]tsBdBy t=r i P66ue1 )lx4xOOge=O Ax'o =oEfe l=l s09 rsepuod ueoeqTouBdLueLrod Ouefued I uesoqoJauad ze -'f- t F t_ at*."q" lr6uetir6upt uesoqoJauad [__]L -f ' Z lq6ul j -1- NVHOINV)U3d NVO VSUSSOI xntNn --+- ""p I OZ'9 ltouBt-Iowt rp wsqlosuod At1oz t.toiouu rp uesoqoaued tp uEsoqoJauad EE 6il EE 3g --+- (!l ^ rsepuod ueoeg 6uPqnl 6uelued ozl-- ll NV]VT VCCNVI uelep uetel e66uet reoel @ <. @ uPpl P06wl ueBun60ued lBt6ull B'o - 9'o = I B06uel )iBuB ueuePpet = I wtPliaq n[PyuBlBd€a)i = (s !) (Z :9'! :r) p60r{pl^ XEUB qgnqes uBlBp 6uao qslunl = "o l=l t-l ,=t 0001 u"or"p ,",3r'ftt:?l @ E@ pbbuPl - ueledagay <- ue6eq urelep 6uelue6 rselsose ered ue;ndu:n1tad qe;o uevenlaltp 'uelefuaq ueq uep uelel e66ueg 1n1un ueutoped nlel:aq ueeqesntad uep tsuelsur )nlun srad r000I - 000f )008 ,iqap/u 9'0 'lnlnl-lninpoq elBces 6ueto OZ eltl-ejtl utpteq ledep tnqesJol uelel e66ue1 eped eues 6ue[ n1>1e,r,r eped ,Lu 6 Eltl-e]tl buelued ue1;rseq6uer.u JEnloI uep lnseur bueprq ren; ue6ua6 tGL'L = I'V x Zet I = uE6eq urelep 6uefue6 '(ue>lurzrrp 1epr1 ete6au uerOeqes eped .99 ue6uurue>1) .gg uebuulutal uep u O9', teluel r66ur1 :qo1uo3 re1uel r66un x gzt'l = ue6uurLlol pped "gg (6unpe6 ue;ep 1e16uu) relue; r66uu x ZEI | =.69 ue6uuruel eped bueprq uelqnlnquralu lnqas.,a] e66ue1 euatel ,sl.lJouola qlqol ogg tnpns relundueut 6ue,{ e66ue1 o9g nele .Oe lep ueyeluel lnpns relunduoul eqlosol rpleluqoluoc 'ue;el e66ue1 .(eu.rndues Ipprl 6ue^ ueunbueq tue uelep e66ue1 rebeqes nlepeq uelel e66ue1) 1e>1erer{seu uep snleuau-snre1 6uer{ ueelurulad ue6uop rpnsas '@ - 6 <- uelel e66ueg 'pLlesn ]e1tsloq 6uer( leuorse;old 'slod @ )|tap/u 99 0 de[as rDad /uPlPi nUeM wnl )inlun rdnlncuau 6uEI (l€qol) 'ueu;elu 6ueI e66uet uelednraur nll 'elgI uelelue1 ue6urpueqted qelepe lnpns ue]nln '"gZ - .LZ uep ueleluel lnpns ueyeunbtp selutl nlel tsuelsut eped 'eutes uelelue] lnpns enpal eped uelel e66ue1 eha>1 eIeO .Oe e66ueg lnpns upueuleal uep r6o1o>1Isd lespp uep ueleuplnlp resaq Llrqal 6ueI uelel e66ue1 r66un yn1u1 '1"-8-l seltsede)j eteO-ete6 (eMEqrp) lnt6uErp udrOuPr0-6uero 'zu 00/ - 009 Erelue ueluntnltp ltpq Outled 6ue{ elusnteqas ,zul OO9 ! ueolouod sent Inlun uepel e66ue1 qEnqos EleJ-e]et rur oueteles ABeS 'uplBl e66ue1 ueleun66uau lreu se]ull nlel t/e E.,l-E.lt\ ,resaq '7"96 uege[ e66ue],'%g An'%Z eserq e66ue] pqrasof rp Xreu selutl n;e; (ue6urpueqted) uer6equrad elet-e1eg - O+ @ "Bl "LZ lnpns (upueueal 'rslnrlsuol 'ts6un, r66un uplnlunl (qe4sog) uelel e66ue1 unurn ueutoped se1utl nlpl ueun6ueq ;p ueleJ e66ue1 L -f bueqnt ueurrt6unuay sa't || r ,""oqr"r"6' Dueduueued 6uelue3 TANGGA NAIK I a-r slr-6-l6 lr c-l PenamDanq @ T .| 310 lii- - r ifr C 1., Tioe ao BO 100 A 600 800 1000 B 't?2o 142A 1620 c '1300 1500 17Q0 o Bencana Pondasi @ P"n"rp"ng membujur pada tangga naik dan rencana pondasi Kaoasitas instalasi tiap jam sebuah tarigga naik dihitung dengan rumus _ K. B. V 3600 orano/iam o,25 Denoan Denqertian: B = luas instatasi dalain m-, V = kecepatan jalan rtitam m/detik, K = faktor Pembuktian. Faktor Pembuktian berubahLrbah sesuai denqan beban antara 0.5 - 0,9 nilai tengah 0,7. Pada 0,25 di bawah setrip Pecahan menggambarkan sebuah bidang iniakan dari 0.25 m'/oranq ffi Jalur ganda TANGGA NAIK UNTUK TOSERBA DAN PERKANTORAN (PEDOMAN UMUM UNTUK TANGGA JALAN DAN TANGGA NAIK) Pedoman Bostrab, DIN-EN.1 15 ,1 12" d Sx5,67l$+'15{80 Sx3.t446+14180 Sx s 6,400 5900 5450 Hx5,6713+4340 Hx5.1445+31SO Hx4,7OrtS+?sa K6rfiirinoao @ @ ffi trori 60 cm ruas lrS',ilYro""nan -ff a a Susunan model menyilang rangga naik dengan belokan simpang lrengah ba$ alat Luas guna S 8OO Luas luar B 1370+1570 t!t?0+1570 ffi + 1o0O pend9rong 1a-16m 4or/min Hasil dorongan @ e orang tuas 1 3700 + 4200 I m @ r 4! kBmiringa{i | -tom 2l5m=>B0orn Kemuagkinan @ Srtrn"n pada tangga naik 2 iatan 2x80O+2xr0@ 75O + 95o Syarat yang sesuai d€ngan kebutuhs Jarsk letak BerhadaPan Tangga oaik Ds,ngEn sab{rk Cara Fembsngunan d*tcron Lama sebuah pBriggolongar 4.7O4S J O Tsngga na& horizontal Pelaksan6an -:__/ +O-@ @ ^ satu jalur +O Pena.pang lintang Pengukuran dan daya kerja tangga naik hoizontal t1o@ ormg4am + @ - @ Tangga naik atau tangga jalan adalah alat pengangkut secara horizontal atau pengangkut orang yang cenderung ringan. flv PenamPang tangga naik deng' an ban karet berjalan Keuntungan tangga naik terletak pada kemungkinan, tanpa bahaya pada kereta anak-anak, kursi roda orang sakit, troli-troli, sepedasepeda, dan paket-paket besar yang dapat diangkut serta. Pada perencanaan lalu lintas diharapkan harus diselidiki dan diteliti' dengan demikian instalasi memberi daya keria yang optimal' Daya keria tergantung dengan biciang yang terang, kecepatan ialan dan faktor pembuktian. Daya kerja dari 6000 - 12000 orang{am dapat diharapkan' Kemiringan maksimal dari tangga naik 12" = 21o/". Kecepatan .ialan normal 0,5 - 0,6 m/detik kemiringan horizontal 4" kecenderungan tangga nalk agak lebih cepat sampai 0,75 m/detik. Tangga naik pendek paniangnya sekitar 30 m. Paniang tangga naik bisa dibangun sampai 250 m. Sisi samping untuk pulang dan pergi pada tangga jalan merupakan hasil dari rencana tangga naik yang pendek. Keuntungan dari tangga naik berialur dua, karena dua belokan horizontal -+ @ @, dalam kebalikannya ke -+ @ @. Tinggi bangunan dari 180 mm, juga termasuk untuk pembangunan dalam gedung terdahulu. Nilai untuk kotangen dari tangga ialan-tanjakan. Rumus = ctg x B x tinggi muatan Ban berjalan karet Ban karet berjalan @ Run."ngun - @ l- F-,4A-*@ rG) Skema penampang sebuai, v tanqqa naik dua ialur - @ - - Kenaikan dalam derajat @ 180 lrLr. Hancangan tangga nark dua jalur dengan belokan horizontal + @ ctg B 10" 1 l" 12 5.6713 5,1446 4,7046 Misalnya: Tinggi muatan 5 m, kenaikan 12' Nilai tengah = 4,7046 x 5 m = hasilnya 23,52 m. t8L e^unlurd uep Ull lelol uE.rnln 'ueun6ueq rslnJlsuol EI I I 000e QO? 0008 006e osl .@8 toe bog o&8? 00ti @zz uu 00 Le oQt os6 ulu @lr oo!t ur.lj 00il u( {ep)t jry1 qlqursuBrl rpmuu r66u l @zv 00/e 002e 00e6 {x}zt 0oz€ utuls m ootz 00t3 0m€ 00lz o.0LZ @re @tz ruu ni at t! el ot ot I 0004 00zd 0@z s lslr,Jsue4 teu{ulu trllE{l rs(usuPll lBrufufl,l, 9L {w m0? 00q 004 zu !s 008 rruJ )0G ur! 00suoo, urtlj '0 ur3lEp E Ult o0La 00sr @sr uur so'r I 69'{ ull selE E?lls'rl 00'rt6s'r 0eg ,i ltrt tEdLle1 ueOueng (gf uep u,r reror'lbil-"r'6ir;;; (D rTHr 6unpurlad 6unqe t ! DUBE euuln ue6aq t6&r1 0081 000r ellorpr.l 5 :0 ozD rsrrusuerl 6uenr 7 fiudlsqgl lBdual w &:ll f cpI, uEl6eq$ lE&irBl 008t mlil f @ sre Yslllll6crral t lBlr|lu(u qeapq uq6?q uet?o p tBu{l$uJ u[tJ 0rt frL| "ol*' 09'a I )o1 r?q3l EuEtu mud l60rxl 6uen, roosPoolia{t c[oozr @t I 0t& r$rrsu?]lEue$. lnt&ud snn- ulu, o00z ^f s uJqep ueFEq qru 00zf 00z} 00Et l xo q uqeg tEloa( BI llelol UBIB{ 0004 0092 "3 uqPI ua6eqg;1ep: tns?u nlud JEq€- @ 0 ua6eq p1 plor $se(rl nltld !o&ru )t ujqEp uB.roB( Ull )lBrol66utl 004 0ma 008 00/ 009 009 00, 00e 00a 00r 1 uqel urtu urnl 6uaeq er*equad lele efial e,(ep uelntunl lPluPl Enuas tp 6unpo6 runq6uad xnlH uPlanu q"tufit uu EU mce t leLurou 1e66ur1 qeu:nr epEd OUBJ( o@ 016 uelnln @ r6 € irqtuq uqeo c le{4u(ur $l lEduJet il?6u8ru rBQgl )9'r 100'r I e90 00, Ix5 6x qseuuelEdatdll lElanui/s?ttqEde1l 'ueFp oulpd 6uel ggl lplol r.uPlEp uEouap Etrres E^usnrBLlas 'Ull IEIoI E^uurPlep lsuepual 'uedepeqreq 6uei( 6u1pu;p uEp Ull WloI lpduol 6uenJ nluld Oulpulp erelue ls6unpoq 6uEI leurlurur rueleg Ull EdBraqeq uedap rp 6uenH 'ull IEIoI lEdural IEIoI urelep uep pseq uEOusp eues eAusnreqas puflurru 6uenr senl 'ull lplol rrrplep upouop Eures Er{usnJEqas llll lBlol e^uirJBlep lsuapual 'uedEpeqraq 6ue^ 6ugpulp uep Ull )|elol 6uenr nlurd oulpurp erelue lsounlaq 6ue,{ leu.r;ugu ueleq 6ueru .reqa1 uep Ull 'url r.lBnqos uPdap rp 6uBnu 'lselBqlp loEl lep[ qoloq n]l urEtss se]ull nle'] 'ull uEp rqouoqrp uep 1n16uerp ledEp lnqesol 6ue:eq elras 6unpe6 uep 6uero uelBurelasol lnlun e^Erleqlaq l1ep[ (ueloqerad 'leIeu [ed lqes 6ueto Ounsn6ued lele 'epoJ rsrnl 'flEq e]eJal :ruadas) Url uEbuap lnlouBlp 6ue,{ lesaq 6ueleq-6ueleq BMqBq Uepulrtlp !6el ledep leplt luaq eduel 6uepl nlpl 'er(uwearreq DuerBq uB6uap urunluepltpu 6uplUtl le)ieuradEMqBq :uelnlualp uep Inluaqrp snJeq url lelol ledurol ouenJ lnseuJ nlurd uedep rp 6ueng - '@ <- lpcEc 6uero 1n1un epor lsJnl uep uElElerad 'te{eu [ed ']l>les 6uelo Ounsn6uad 1e1e lsepodsuerl Inlun uBIBunOtp (reseq grr) 6>t OOO 6l Oeg 6uereq Byaseq 6uelo 1n1un uEIEunOtp (tpel Ut) 6l OOt epor rstnl uep ileq BleJeI Inlun uelpun6tp (6uepas UID yr1 edereqaq - rsr.usuEl 6ueng tsr:lsuEJl 6uenU @ 6ueprq eped lnseu nlurd T=''* u l-_l 6l -r___l_-_-11_ _ l: l ==------l I I I soesl Nto IJI'I I li I I nluld qe6ual lp nluld @ uep lIl +_08t_+ +08+ +a+ Tr nluld , EF,&n [il l,-Ttil -----'l )jeloli lEdual uefiuenl ue6uecueg snollqas e^urslmlsuo4 EpEd '6uero lnlun 9Nnolg vovd oNvHo )nINn IJI'r I I I ----- ouldues.lp :l I ---r i , :l I I B^uuEei Pq fte 1' rl I ozl t Url ueouep uolqesgdlp Euereq 1n1un Ur-l 'setull nlpl ue6uelrsrod lBdtual Eped uelEun6lp IococUll lErluas uEOunqEO'lEI6ulpeq uepresaq 6ue^ 6unpe6epe6 'e{u6uep;q eped ;;qe 6ueI lelrsre qap uap[ra11p lul Ull lspplsul ueeuecuared lnlun EAuesElE 'Ull lselelsur ue6uap uelr.1llElp tedBp 'lBluBl Pderoqoq UBp ulp.ral 6ue,{ ounpeb eped ;e1;pea selurl np'l T,y ,-o I c+J--1 1-_:-_-_-l :qelepe elu0unduel elep uelnluollp 0unpaO Eped o,upJo lnlun Un '6uero segurt nlEl lpEluoul uelrsounlqrtelp ledEp sllpurolo erecas ouerBq lnlun Ull p/'^qBq 'uelounlrqrodlp @ rur ii f--9 + c LIFT 1 Lift untuk orang terutama di kantor bank-bank dan sebagainya Lift yang dapat memuat tempat tidur: DIN 15309 400 c, Gedung dan pemakaiannya menentukan model dasar rencana pemasangan lift. Lift digunakan untuk transformasi vertikal orang dan orang sakit. Lift adalah instalasi mesin yang digunakan dalam iangka waktu yang lama (daya tahan + 25 - 40 tahun). Karena itu -'T "l"l ,lo l I -L €, @ I I L ' P"n"rPung cerobong lift R : e) Li{t yang dapat memuat tempal tidur --i pemasangan lift seharusnya direncanakan dahulu, sehingga lift itu dapat bertahan lebih dari 10 tahun. Perubahan bagian yang salah atau untuk penghematan instalasi yang telah direncanakan akan menjadi mahal atau bahkan tidak mungkin sama sekali. Pada waktu perencanaan pemasangan harus diperhitungkan secara benar keadaan lalu lintasnya. Bebarapa lift dibangun juga di rumah susun utama. Analisa lalu lintas bentuk dan batasan Jangka waktu peredaran taktor yang diperhitungkan adalah waktu yang dibutuhkan lift untuk beredar ketika lalu lintas hilir mudik. Waktu tunggu tengah adalah waktu antara lonceng panggilan dan kedatangan kabin. panonnah Waktu tunggu (s) = Waktu peredaran (s) Jumlah litt/kelompok Daya tampung = dalam paling sedikit 5 interval daya tampung maksimal yang dapat dicapai, (untuk orang) diperhitungkan= @ /i.\ (!r nrang transmisi Buang lransmisi umus unlJk 300 (s) x Muatan kabin (orang) Waktu peredaran (s) x Jumlah lift kelompok Persentase daya tampung= 100 x Dava tamouno (orano) ^. uavaEmounoe/o-4 '- Jumlah kapasitas gedung (orang) beberapa lift la lehsls[ LffiMM csoboriolri &bmdniml asobonotft KGdahmn 0,63 a*boro ffi ir,olr,5 1900 2& 2S00 ro*['*L* ae 3800 LlbdrF|nlucffiDqtclil. q @r$ong Semua lih fll 2(m an Giniml nFl!0 15 Tlnggi milkrd @ng tliMjni Er @ Cerobong lill untuk lilt tunggal @ Lampiran untuk beberapa lilt +(8) - I 2N !400 o, o.€B 000 2W ,tm eo00 2100 €r6qu lrl LBhffiMng tilffiiri LEba, minamlr8{r[ . rooo haoo 2.S o,6a I 1.o I 1.6 I2.5 nf 10o 200 300 400 500 600 700 penghun c IlEs 800 semua lanlar da am gedunq r.ooIr*ho l54o larrk 'Jl 182 \. Balasan daya larnpung untuk rumah mewah dengan dan tanpa kantor rrEr,,il @ F6O( t3oo{1{oo}i 2100 25 27 2A 3600 58m 2S '1l{D 1m 1500 z7w 2a(n !300 k 13& €, 'r 300( r4o0i' 21m h$al ,lm{8hruhnodg z;r 4€0o r30o 5500 il 'linsdphtutot raolgmlara rt4ofi nmo L€bseir{ulotaktt 12,5 27@ gm kdd<m lr'8 o.6a t r,o 3:m hsooize, ,l,l{D cr' kaffmisi L.bar ldak nfi 0 sm ffi I r,Ol 1,6 I ll*hi.i ? s 11m 2t& t3 frn9{ipk{ucdtao.lgli,t t, mioiEEI t75(} e3OO @. Litt dimungkinkan untuk pemakai kursi 3{m K*ltmnrIhMrrDang cdo6@ li* ! lffiri$i rr€qlrewlg 1e50 2W Dlbh rfieEl O.bn 26dI t{o0 tm k csoboDglil 10 le( 1500 10 Kffilah L€b6r mhiral Kelinggrs rtuhnd ? ?IQ ssb urur"n baku mm + O - Lebs pntu 21& 3?00 2m ar{hons lfr @ 5.(X} t00 1 3?e ts 1/llM a{b tIffi s2m kqt*m lmi.n @9 Jund.h iroo hr* 48m Ti.rogit nt! d*'.r [00( A' TE 1360 L€barlai*uldlkui 2600 .* I 25m L66r kobk tfr tlabfi kdid( ffi Tin{oi trat8k m :t r:m :600 42m FOOO !0 lBMfri Dslqm iral r.63 I 1.$l r.6 12,5 1p il,E 25 23& a LElllllrmmarlg hmi.i L&sr miniEsl MrE 0.63 [ c Xdiigorn rfniml agbbnrt m "Ii.rggi pinru 2.S d trfiitrd UBng tgb r00qtesol 80{} Ets Xsooqtan 21 26 33 Ufrr"n baku lift yang dapat memuat tempat tidur i" $ s fl * e8t @-@ouerulouPduEuad - e9'0 - t'o - }[ap 9z'o:uBlEdacay 'uru oe - oI + uePt ue1equeped uB6uap 6uero-6ue -ro lqun ull uPp uepnu u!l-u!'l 'urur gy - 97 1 uep[ uqequeped Eduel uqenur Ut-l :uEpugqlaquJed ueledeley qelo ue>gnqrsrp 6ue{ 6uBro-6uero 1rq6ue6ueur (q nege 6uereq-6uereqpl6ue6ueu (e 'nlueuel 6uBI pl6uered qBppe'uelenur Ur''l 911 sl 1; l@ l" uBPf uPouor o.rel :DlBs lsplElsul lp ueue>prx Ul'l 'ur g'1 3e{u;06u;1 rsrursueJl rselo'1 'n60un1p ledep ueelelecsl ue1sedal 006r mt? 00el @r 00tt 00}} @r 0w, as' 0031 00$} 008r w*1 o0g8 &i mtl ootI ffi 0s3 6004 000a omt 0!e? N& OE? @€t me 0r& l" 009e offi, OOBII orst t oof,r 00ae ,&e 00a* 00Ez 0aBz orsT 009t 0et otfa wIil 000i I -:::l l,l '08tx06, ' . . )iH.,:.. i .. .11-', ' .1,,,{g : : uu ..,ljlsJiuerntiicued . ..., r: SAll ' .l ..U€llf.rjuteiradax fi' I 65* :r tB{edwndue#Ol selud uelenu ueouap ueqaq u1 @ 'ss ,YE ir ,Ig !tr'm-i.is Lt-...t'i] l:.1 1S 1------------'t I I I t:'lll I [llrr, 1,1 tt:j: t* i+, l,lii:] t.lil I l" 'uolnlusueu lBtue uep lepeureu, . 0QE-6.. -l- emqeq $,1 s8i &,ql oo$ uEUEI ursau 6uEru uEsPnlred [-"--:-]l-.- o'l eg'0.'nt:SOSH . .: -.,1!I j '' ai;! . ug$u6ngral t sJrfrfi Suux tll ,4H! ruruWntrad l6 I r' '' - ga6z,. urssu 6uenr eueure6eqas 76\ seluld uelEnu pduet ueqqaq url \9/ +II ,,:i) r., 0g:grhi?)t$lt utu. 8E&eesr4 !emg$6aJ iro$i ---:- '00er 0@2. mtJ, 0t8l OO!1+€S'0-0',0 :. s/trr t sfi*, sali fiw 0s9t CoD SH le#r' . :: :Slid @sr 0008 0002 et? 00au .oosa ooEe qoc qhr '....- l3 006t @a 0@r 000r @ 006i ma[ '@l€ t. 008 w& l" 'ueuuaqrequad ledurol dP[Es e14ep ueup;6ued uep ue1;00ued Inlun lpnuel uelal pquol-ren1'u1c;1 e{uOugp -u;p e66u;q pnc;p pdep uepp 006r 006i NVlVnn rJn uernl6 ueun6uEg (D ]r 0'I | 1.., I lil I r:ll I snJeq uBOuBreued'1cun>ilp ledep qelsrueq !slrlsuerl 6uEnH :6unpa0 leue6ueu uBnlueuad yueurpeuele.Le6 = # = s uelep uaelnd lntun nUeM 0g _ -= , :mlpeq ;e6eqes snurnr ue6uep z ueJqnd lplaslnlun nUErfl UBp eluuPllynqureu 3 eAel eleg 's e relqes ;oe1 6uereq-6uereq Inlun Uil pep lqpen Ouolop nlugd eped 's ot Bnp delpsreq nlud eped 's g nles deAesreq qqd -n1u;d eped ueplueOuomrel elnq uBp dnnl iOoS,'.r.i .j l' :r, 61e : ' .' * oqs. :m&, I,. : 6dr Ootr , 008 09t, *AZ 008 oss {a4, ,l 009 r, __J l -----"- -1 069 6EJa i , lgdqlq,l. ()lepied E6Ed) !e4q @u,_L murw (Z uruutu uwfru uqsu t lMi &9 ,tfr 00s w9 sltz . slfa ourr 096 ffi . ogl : ,, &9 oaH I @!{ orcl 0?6 . &zB ogt '.0s9 , oss.. osr.. rgs, i&2.t.. 00a m8 00uI .00e,.. 0001 .sa 0ol ., 009' r.o09 oool . 00{1. 008 osr ss mc &a 00&- ost o09 oqs @8 00s 008 002 o09 00q s''0. ab !r? .: .., .oot ,: 008 et $Hre^ tqqof, ftlrld qPS!@ *qE rw€ leps"lq rFfts @ 4 qerivq$rpdiUr,t tietrF**qusd : 06{ 068l 1,. 00S {e offi 00,4, 909 0*9 .. 0561 06*e f{il|!e6 og8 oB{ oB9 07tt. . cztl :6101 6t6 oag :. lrcer 6uereq-6uereq gr1 ueunEueq ,",n16 Fdxal lEdlsl {aef 6tH8r16um 16&rl H)fS Murwir uE6ufidel e@1 16&11 uB$tffiot !ryel@a){ 6umi sH.l ue6uomo4 m1 FUflaI 009 oag azt npn6 lB AS 6wfp uepu lEdrq InM }lt-ltll ly €l = Af {6I!l^ (6r)0 00} 00t le€f ( @fll nluld nturdr66uitculq*!66uU sqq l@qeF)t ryrd ffit - uqel s] uqEds$} pu E^eo q?}e&,lBdqEt {eun$,(&d rqui {?ph6 sap slBtunMd t nluld >lnlun nlle/r6 = 1 's urepp uelequeped uep uepluqPdecJed lngun nyem = 11 'uB!tueqrequed lPduel eues lelrua^ ouorop nlurd upp rerquE6Jao6uaeq-Euereqxnlunur't /a\ V eues 6uPI tEluEl tp tplnd nlurd ueouaplrcaroupleq-6uereqtntunur'l /a\ E/ 6ue,( re1ue1 rp lEltua^ ouolop nlurd ueouaplrcal6ucreq-6uereqrnturur-l /C\ \4 ""' = H 's rrBlBp lenu relouoq nuP,vt uEp eE = zg 'efe1 ueledecel = i1' ;06u;1 = q';pque1 uep 1fued Inlun depl lofle| = 7 - s..'= (1+ \)g + ,a * f,z =z E[eI uprend lples nUE,r\ Buqq6uad 1n1un qBPpB nlueq snunH '@ e llcel efep ue6un1q6ued'@-O e Japqrsl qEpnur IBI 6uBI ueun6ueq uBqBq-ueqPq uep rsrs Bnuras UEp uelelueured'I6uel-ll6uel Ouereq >;ngun 91; pep e[e1 I?I l'l lNllu loo tl l il nege ue6uoalorel 1oduolel lp 0uelull Ouedureued uBp unsnsrel u"ouJ,i# @ eIuBselq ue6uoarorel ue6eg lnseuJ qepnu lepg OueI uppupl uBp'uBuB)lBuj'ueurn)pp'llcel 6uereq-6uereq vul utl Inlun Ilqel 00, llcol lnpn uBrnlB-uBrnlv 6uBrEq-OuErBq Ull ffi ' a o 1lr16ue6ued Inlun llt't ;e1ed;p g;1 Iljlsll /-\ uelenuuB6ueo \(y' .1ry f.1l_ T..# "t' )iplsll uBlEnul ltuepelouauq -DuBiBqlnunut f\ \z/ ssl A.[=AY r ' -rL1 S1=AY r----=f-----m Lll..-.:Lx lxffi{f+ l.-lL___---___.lJ *^1.*l!d I'l LIFT - HIDROLIK 2000 Alat tersebut sesuai dengan keinginan, ekonomis untuk meng' -| angkut bahan berat melalui alat pembawa barang kecil. Usaha yang sangat berarti mengguna' -t 'l @ kan alat pembawa samPai tinggi 12 m. Ruang mesin daPat ditem' patkan dengan tidak bergantung dari terowongan. Silinder tekan lift langsung dari program dasar menuntut muatan samPai 20 t Bagan terowongan dengan ruang transmlsl melalui sebuah daya angkat dari maksimumlTm-iO-@. o Silinder tekan lift tak langsung Mualan (kg) dalam model/keterangan ukuran 10 000 I 000 I 000 baku maksimum 7t di atas maksimum 34 m. Kecepatan berlalan dari lift hidrolik dari 0,2 dan 0,8 m/detik. Sebuah 7 000 bangunan/kamar untuk ruang mesin tidak diPerlukan lagi. 000 6 Beberapavariasi - hidrolik 5 000 di tengah-tengah -+ O - @. Stempel itu membutuhkan 4 000 3 000 2 sebuah lubang Yang dibor sebagai ialan masuk melalui 000 '10 11 12 13 18 14 15 16 17 Tinggi alal Pef,$awa barang (m) ked-alaman lubano terowongan SET: kedalaman silinder terowongan zST: garis tengah-silinder terowongan D' **5f,oolls Muatan Lr""t".*ongan l(t ST Pengukurah ruang lransmisi kira_kira @ Tinggi penamPang terowongan l@s Kod6lamn (inslalasi ruang lraNmis yang lain smpai iarak roks. 5trdarilelmng6n, tinggi iarakyang iauh dan Permintaan) @ O.,1100&*c (g +!000 SB + . (B i!60 {ll}Prdra6h'dl iatut r!i$a j NtrrdnB&-.tdran ffiru*rg.. rv(elft 6e .looi l6os o3O o,tg ofi ffiumX Uksank*h 6,0 70 7,0 50 . . . 100 mm lebih besar daripada pintu yang lain. ltu memungkinkan bidang masuk ke damar/kabin lift. Pintu PutarYang mempunyai dua daun, bagian pintu geser, yang diialankan dengan tangan atau seluruhnYa a&o lffi otomatis, berat sebelah atau 26m zrs terbuka di bagian tengah. w ,?0a i60o em 25@ @ t,rs..0,1.8 o{1:!41 a,e4 0,9s. o,3a o:3! Dry.'tMkg (eeiiq bdie13t oata-datateknik+o-@ K*sp.lsb6ti5h pengendalian beban bebas Yang menekan pada kedalaman 3 mm. Tinggi cahaya Pintu lift min. I H Diaoram untuk menentukan tinggi bagian ujung terowongan SKH: 6\ v -r @- @. Biasanya berupa stemPel/caP ort-Tzs --iJ, *4iin irafie) rnr UkH€n B tlm lM r*--looo--li6-ffiH 22W 2!0o ftsffi)ffi kM6 m it!tr llllll @ l"n,s" P"nggerak di belakang Ukuran uka6 Flntam 22@ ,l B '. 1ffi io00 2150 l..1600' $e'rsqi lBqnh ir€p l& i6s ,t60 aloo atsso Ukuran l.t$l(nrift +@ vMd E( mts. 130 1ao l..o .',, @ I:i*" 184 It- a$lt:czoo 0,15 0,19 025 s:l o.S 03? o5g 0.31 o3o 0.6{ os' TI, u*umhk lkaru) m B l1m 13oq 1500 T tm 1900 22m !l .. a*!6, lro0 .*no irgr;.j*l!q-_:!*:,1!9-. H -m 2M Z?@ u@nEowngtr B lm lso 21S m ,il f.-iim--rooo14oo r@ ;ffiirs f,q min 32@ rm 32m +@ " r. tqry llog dd 'esrOa!&ta+Sf m ar5o @ lh'ggi (hom . .: t i .,.Uk{er: pmm Ukuran -i ftcwd$bFh dffi tH(6 ffih Pengserak di belakans !!dq.1-qdg l@.?qg 2*t0, *?!O. grno 22!0 Hsrdo 3!$o 3'iio 34!0 Dqra{sd*f, : li s8o ,loasr lldd EE*e b.itdla o.a, o.s o3o rrufr 0j6--;E.-:€ . t. .. ,,. :. : , 0.?, t,f$ Sj* *prtqri+1q. ., rmloi# p#Sr#6Y q , !*. ulumisoffipB 22@ 2@ 26m 2m m ;----lm alqlm a@ ffiGffi1?@ -13m ls 13m 1@ _16@ n@ 22W : . i l!'ri 1lq 2m B H hrs ptum 15@ :: ' : 3iti. :.7,E1:::7rit: I 15@ 7.0 jq,lllggE i zzeo 2m ?76 @ rg1l@-ffi1@6 #fl B=--Er-jie-rqite T zm w n@w UMseffiSB 2m .AOq 2f{b Am M 1 7M 2M z8m 3€oo Hscmnlm !3@ t3m ffi HSfiffiS@ 359 3ffigm ^ Q/ Lift dengan 2 penggerak2:1 tenaga Ukuran - (9 98t @ e EUErouEd Ul1 @ ounpeo rtenqes LuEtEp uptOequrr @ ouelurlouedueuaclerun @ u,"Jj:Y#1is,;i':11-l @ T i T ,t loduolailaq eurEJouEd ecey gr'1 @ 61n1ueg @ Oueleq6ued 1e1nq ulqeY @ ln1uag @ uerelDur; Lle6uelas 1n1uag @ 1e1nq '@ - @ueJeseurad lel6un uep uetolled lBl6uI ueouEpueur.rad peurlruor.u ouedunued Bqlasol rp nele uelel -uplel al ueouepueu:ed l]Etulruout 6uedunua3 tBsaq 6uEI la]oLl rqol rp nelp eqiasol rp uelep Ull 'senl Inluoqloq 6ue{ ueeqesntad -ueeqesnred uedep uer6eq eped lenl Ull lEOBqas nIBUaq tul 'ralndod ur)euJas rpeluaur euteloued Ut'l 'uetlequlel te6eqas n66unted nele ueEurunl - delr4eq nele 'leltstp '1oso6;p - eleq ue6uep ecel qelepe eluueqeq-ueqeg 'spd.o 6ueI uasye-uas1e 6ueseuretu euteto -ued g11 ol't ot't ---] -l ,"or"p r"uiXrl -otal 6un66ued uqep eped urqel-urqey 'ueledecel uenelouel uelEp 6ueua] 'uELleuod 'ue)leluas eduel ueuegeLed ue>luaqtuer.u Bueloued Utl '@ <Ull lodruola>1 reoeqes urlounur e6np g - O e n lngueq 'uerey6urg qe6ueles 'lepunq 'r6es:ad :utqel Inluaq-Inluog 0! + ,r\ 9 ltias lnlueg \Y/ s^Etull.nlpt 6l'Eptq ^ ouElPqOuad uElep BuBlBqOu.d I urnuJrsleur uenuaqtequlad lEdu.lol'tu gg > uEouoJop !66utf 'y11o.rp[g T yere66ued l[op/ru O'l - 9Z'O:e1nd snte lelo66uad llap/ur O'l 'e9 'O 'r'O 1ere66ued upp Jesep ueledacay 'ue6ue6ol uelen6uod a lesep ueledacay uep >1eta66uad u.relsrg '6uero 97 t nele 6unpe6 r66u;1 eped bunlue6tel ueceul-ueceulteq 6uel selrsedey 'ralpurrlcs ulalsts @ V|I'IIVHONVd - VCVY IJI'I II11 -Oe -9 61 OO9 t - OO, utqpl lnluaq Inlun r.loluoC o rOesred u;qe1 lntuag @ ffi f- o6't ---l o,5o 2.il ,,so .9'T 0,25 0,250,25 0,25 , 6.25 ffiffi @ rruvrrur @ JALAN (50 Km/iam) KEBUTUHAN RUANG PADA KECEPATAM TETAP Keterangan: lembaga riset perihal lalan dan sistem lalu lintas 5000 Koln 29 or1. z,so ,?'T, z,so -ST o,2s 0,8 o,25 u'z: l ___---_0i0--@ sistous z,so Piis, t.zs ,?'T ?'fl 0,25 0'2s o.2s 0,25 5.50 . r #t @ Truk/sedan 1.25 I Truk/sepeda 0,50 -r.0,25 2.16 I o,5o cta rtrr I' lt 0,2F 0,25 0'25 0'25 . 5.45 IT I @ ruini bis/mini bis s'10 I @ @ Sedan/sedan @ Sedan/sePeda 0,50 2.10 . 9,25 g.q 9'T, z,ro P;?s- r,zs 1'T ' 0.25 0,250.25 0'25 5*r q-,#'rn-* 3.85 # | @ uini bis/sedan I uini bis/sepeda (< 40 KM/IAM) KEBUTUHAN RUANG PADA KECEPATAN TETAP m1l 'ffi @ st.mit lffr---:tP7i1 or2i z,so ,, 'OIZS r5,sr @ 0,25 z,so o'ii 9'.2f, z,m -, r.zs t,zs 0.125 0,25 , 4.75 0,12s @ Trut</trut< o'?s lrl-{irhlrl M ofr-__-ap--lf?,*li3u Y;f 0,125 0,12s , 4.m 0,12s I @ truk/sepeda trutdsedan - Ruano lalu lintas untukkendaraan bermotor terdiridari ruang yang dianggap baik oleh kendaraan besar + hal. 382 tl, kelonggaran gerak bagian samping dan atas, tambahan ialu lintatdariarah yang berlaMnan seperti @ utini bis/mini bis @ @ uini bis/sepeda ruang-ruang pada garis pinggir, talang saluran air yang dapat dilalui dan garis samping yang dipasang. Ketinggiannya meliputi 4,20 , - @. Ruang lalu lintas untuk lalu lintas sepeda adalah lebarnya Sedan/sedan 1,OO -..... ruang lalu lintas linlas Ukuran dasar untuk r@ng_r@ng lalu yang dan ruanqlidak rapat Pada pedemuan berkurang dipifih a n;ra kecepatan telaP dan @ m dan tingginya 2,25 m untuk setiap ialur kendaraan. Ruang lalu lintas untuk ruangiidak6pat @ utni bis/sedan Sedan/sePeda Deialan kaki lebarnya 0,75 m dan tingginya i,i5 m untuk setiap jalur jalan pejalan kaki' Tinggi ruang pengaman bagian atas untuk lalu lintas kendaraan bermotormeliputi 4,50 m, lebih baik 4,70 m untuk memungkinkan oembaharuan bagian jembatan Yang ditopang tiang pada bangunan tinggi. Untuk ialur peialan kaki dan pengendara sepeda meliputi ketinggian yang lidak rapat yaitu 2,50 m. Lebar ruang pengaman bagian samping ruang pengaman gmpln9 ruang Pengaman atas peialan kaki batas ruang tjdak raPat batas ruang lalu lintas pengendara sepeda kendaBan bermolor {ruang Pengaman bagian samPing kendaiaan bermotor) diukul dari pinggir ruang lalu lintas ke samping. Lebar yang diperlukan tergantung pada kecepatan maksimal yang diperbolehkan. Lebar jalan dengan kecePatan maksimal diperbolehkan > Yang 70 km/jam ruang pengaman baqian samping kendaraan bermotor +I @ 186 Ukrr"n ,rung tidak rapavruang lalu lintas kendaraan bermotor Buangialan (udukPeialan kaki) meliputi > 1,25 m (1,00 m), kecsPatan maksimal yang diperbolehkan < 50 km/iam ruang pengaman bagian samping ksndaraan berm;tor meliputi z 0,75 m + @. Lebar ruang pengaman bagian samping pada lalu lintas sepeda meliputi 0'25 m 7 L8l 'uEeiepue) rnleI tsls lp Bperoq uBoIoUod upp uBBqesnJad 1n1un luouo>1o 6upprq rUadas ueurur6ued 6ueprq'6unpurlad 6ueprq'6ueue1 6uer( se1ur1 n1e1 6ueprq '6uoso>1 uep 1e66un ledurel Dueprq 'q1a1 uep[ed uep epadas lnle1 uotlod ue6uep uelef Oueturl @ 'uEsal uep ts6un; ue4eseproq uolseJelasrp lnllraq ueurala-uau.ra1a uerqeOua3 'geuors6unl uBp lensrl elecas 6uenr uelnluaqr.uad rqn,te6ueduraur ueerPpuolrnleleped ry1epa1 6ue,{ 6ue1ur1 6uedureuad uprOEq pnpa} 'urpuos ny e1o>; rp uep uelel rp ueqecaured nluequroru e,{usnreqes ue;e[ 6uenr uelrquaqurad :rsepe^iaq 6ueI ueureuel 'uelOunlrqredrp lnqssral uele[ ;66uu uepreqal ueDurpueqrad nlens 'epaqloq nlps r.uap nles 6ueA 6uelurl 6uedureued uer6eq-uerOeq uEunsns'se;eI ereces uelepaqrp 6ueI ueinln rnlBlsr! qoloredlp ledep rur leH 'uElurou$p unoueqrp uele 6ueI ue;e[1n1un sueO ueloled 6uenr-6uenr snsnql requeb qpnqas 9t 9l uoqod edu,l 00'! '2f,'sL'z 1i: I (s'1 tf .lt l*-'*''-i"l ? c't---a !l#, +-'., 4 koo'e )" oo'e I J- o'c 89! 's e ep(or za (6 ou) 0s'l I I -* J- ff "" n *, WW fll I +- 0o'o! --'--+ uetlPqurel 6uep1q-6uegq uerqerelel 6uqu[ OuBduBued qequel Oueplq "d"- -pe4y upplsetull nlel uelsls NV'tVl' uBp tz ulo) 0009'0t e$nqcs uepllsslr e6equrel :ueOueleley fi*"1 I W n- os'rgz 1 r | fi ,, -----------;if(s, o,) +sz'efoo.e izoE'l {,f ff*"ll.sz.e \lmimt./ I \|@ :,sur g. eped qoluoc rpEeqas eAupe qery '@ e uBuJpuel ue6uep €- qpppe ueupupl eduel ue;e!-uepf 1ntun ppp ' I -,lt--oo.aJ I e e{u;seledoreq uep ueun6uequred'uerue0etesel qa;oladueul t *, m'zr --------E#(r!ou) +89't99 hz 9zo + + N+ steN sre ++ I F .s".tu.- uqe[-uep[ lqun 'O uernlerelel Duepgl 0uedueued 'lnqs$?l leq pep uesep eduel Oueduptueu lepg elusrueqes 6uel ueqequ.rel Oueplq uernlerele{ 6uep5 Ouedueued Bnurss lrunueu ualrequreOp ueuepl nlens *" "'i::::::'"t I +_ l+_*.,__* I m.,, ____+ ,)"- 0Lt squll nlel qE E enpsl Inlun userepuel tnp[ qelunp .6.'ur 9/'e - 00'e userEpual rn;e[ ppd reqeg ueOuep 6ue1ur1 Ouedueuad lodr.uopy J - E, 'S J*'ti. l+-m.z-+l ----+ 'uBBJEpueI JnF[r106u$ eped ueusl tnpl nele iueu4 Inl€I 6uelu;1 Ouedueuad urelep uer6eq epedas lnpp Ouesed;p 6ueA Ourdues rnle1 ueun6ueq rueseleces (qeOua1rnpfl qe6ueg qeslued rlenqas oH) I +-- ooet -----J T-__wv!-----------r 1 ft *' t *'frfr I (oz oB) 0909'I +JL sz'e !sze l| Bidasg Kategori FIaa tambdts H0 lilB Iorout4spl Jenis Kiltdia ldmbrhenkhGs Beban iran Peefipafig 'hkg Jenis Llu lintat Kagiqlan yarq dipgrbol€hLan ieap* p"mnrreryrg* Ks*p te€pedsnlkdiriir) tKeriaml 3 2 4 kecepalah rataJala = 90 Kfiy'jam 2800 pada k*epatan raia-Eia = 110 Krviam < 2400 pada kecepalan rala.rala = 90 K.rvlam s 1800 pada kecepatan rata-Eta = 1 10 KftVjam < < 2200 pada kecepatan rala'Ela = g0 Krviam < 1800 pada kecepalan rata-rata - 100 Kn/iam Padalalu lintastuksedikilatau pada syaraLsyaral waiib < 1300 pada kecepalan rala'rata = 70 Krviam < 900 pada kecepalan rala-rata = 80 Kny'jam b2 mobil bGms mobal 34oo pada keepaian rata-Eta = 70 Pada lalu lintas lruk ya0gsedikil Kdjam 90 KM/iam 2600 pada kecepalan rata-Eta = 70 Kry'jam 2200 pada kecepatan rala.Ela = 90 Krviam 2300 pada kecepatan rala-Ela = 70 Km/jam 2100 pada k*epalan rala-6ta = 80 Krvlam ldak leratur mob!l ,700 pada kecepalan rala{ala = 70 Kny'jam l40O pada kecepalan rala-Ela = 80 Kry'iam : 90 90 ldak leratur 100 90 ldak leratur 100 90 lrdak leralur (!eralu0 100 90 (80) 1m 90 80 leralur 100 90 80 100 < 100 Pada lalu linlas kendaraan peianian > 1o Friam h2 < 100 b2 100 d2 100 s 2600 pada kecepatan rala-Eia = 60 KtrViah s 210o pada kece@ian rata.ata = 80 Ktry'iam :60 100 90 80 loo B0 rrdak leralur (leralur) r00 90 80 (9ol 80 (100) < 80 (100) d <80 B0 70 , 60 Km/pm 1 700 pada kecepalan €ta.rata 900 pada kecepalan rala-Eta ' 70 Kr/jam Pada lalu linias kendaraan h2 pedanian > 20 Fy'jam < 100 80 70 62 5 100 80 70 < 1300 pada kecepalan rata'rala = 50 Km/jam 5 700 pada kecepalan rala-rata = 70 Kn iam < 800 pada kecepalan rala{ala = 50 Knviam s 700 pada kecepalan rata-rata - 60 Kny'jam 1400 pada kecepalan rala{ala = 40 Km/iam 1000 pada kecepalan rala-rata = 60 KtrViam Pada lalu iinlas lruk padal d2 ! 100 80 70 60 Pada lalu linlas truk sedikit e2 < 100 ao 70 60 Pada lalu linlas lruk padal d2 r00 80 70 60 too 80 70 60 70 60 < 900 pada kEepatan rala-rala - 40 KfiViam ; 700 pada kecepalan rala.Bla = 50 Kny'jam rala-rata = 60 Krrjam 2400 pada kecepatan rata-Ela = 80 Pada lalu Inlas lruk padal Kn iah < 2600 pada kecepalan rala{ala = 60 Krviam < 2100 Dada keceDalan rala-rata = 80 Krviah < 2500 pada kecepatan < 21 00 pada kecepatan rala.Eta = 50 Kry'jam hla-6la = 7D Kfilhfr krcepalan rala-rata = 50 Km/iam s 2100 Dada kecepatan rala-Ela = 70 Km/iam < 2500 pada < 2200 pada kecepatan 100 2 berrdi < 2800 pade J<ecepalan < 2 Kelenluanleknik lalu linlestidak s 300 4m Pada lalu linlastuk sdikil atau pada syaraf syaral wairb d Pada lalu lihlas lruk padal mobil leralur <80 ldak leratur 80 s80 ldak teralur (leralur) 80 70 (60) .7O teratur '< 1400 pada kecepatan rala-rata = 40 < looo oada k4epalan rata{ala = <70 Kdlam 50 Krriam < 900 pada kecepatan rala'Ela = 40 Knvjah < 700 pada kecepalan rala-rata = 50 KtrViam Pada lalu |nlaslruksedikil lintas tayek bis lerbalas lalu 14o0 pada kmepalan ralaiala = 40 Knr,am 1000 pada kecepatan rata-Bla = 50 KrJiam < 900 pada < 700 pada < kecepalan rala-Ela = 40 Knvjam keepatan rala-rala = 50 KEy'iam Pada lalu lintaslruk sedikil lalu linlas aayek bis lebalas Pada lalu lintas truk sedikit < 1900 Kasus luar biasa c4 mpr pada syarafsyaral walib clll 1800 Xasus luar biasa d 4 mpr pada syaraLsyarat waJib < 1700 1500 .1000 clv 188 q Pada lalu lintas tuk sedikil < 1000 ! @ Pada lalu linlas truk sedikii 600 Lalu lintas lruk BiOang-uioang lambajan dan penampang lintang belaturan + lebalas hal. 187 60 70 60 (50) d2 70 leralur 70 60 (5O) e2 <60 leralur 60 a50J d2 <60 e2 <60 leralur <50 leralur (70) (60) a50 leralur (70) s0 4pr <50 leratur (70) {60) (60) d4pr <50 (70) (60) s0 2100 s 2000 (60) 70 7A rala-€la = 50 Kdlam 70 70 < 18oo pada kecepalan rala{ata = 60 KtrVjam Blll 90 Pada lalu linla lruk sedikit alau pada syara!syarat wajib < 1600 pada keepatan rala-rala = 50 Kr/iam < 90o pada kecepatan ralarala = 70Krfi/jam < leralur leralur Krvjam 1800 pada kecepatan rata-rata = 80 Kry'jam < 2300 pada I lecepalan rala.6ta mobil 100 100 62 Pada lalu linlas kuk sedrkt 120 100 Pada lalu Iinlas lruk sedikil 10O0 pada kecepalan rata-Bta = 60 Ktry'jam 7OO pada kecepalan rata-rata = 70 Kny'jam 100 ldak leralur (leratuO 1 7o0 pada kecepatan rata{ala = 60 Krrjam 900 pada kecepalan rata-rala = 8O Krry'lam 1300 pada lecepalan rala.Ela = 60 Krriam 900 pada kecepatan rata-rala = 70 Knviam 120 IO0 1600 pada kecepatan rala{ala = 60 KtrVjam 900 oada keceDatan rala-Ela = 80 Kry'iam Ail 100 lrdah leralur (leralur) < 100 (80) b2 120 r00 (120) b4ms Padalalu linlastruksedikilatau pada syaElsyaral waiib I 7 mobil h2 ralatah - 6 ldak leratur s 1700 pada kmepatan rala{ala = 70 Kh/iam ! 900 pada kecepa(an rata-rala = 90 Knviam 410O pada kecepatan Alil 5 a6ms < 3800 pada d4mpr 2pl i50 d2pt <50 60 50 60 50 s0 s0 2pl :50 (60) 50 (40) (60) 50 (40) (60) 50 (40) d2pt <50 (60) so (40) 12p <50 50 (40) r 68t 'lequJel sElurl nlPl lnlun E^upu Jndu.iecrpOue^ue1e[ue6ue1rsa6 @ luadas <- 6i\ V9 >1n1un lle)1 uPlpfod 6i\ uelel ue6uap uerelndrad Q9 @ @ luedas @ luadas e@ e@ O Uadas e@ 6ruedase @ @luades* @ ur)t xolaq Inlun 6ue1ut1 6uBdueuad ueleqalod uEOuoo 'E^er uElE[ Z6 |. lBtt e- uEElepuel Jnlel rdol uep uJ O, upun6ueq seleg'ueerepuol JnlelJenl Oulled ldet UBp rnlnrp ur oz p^ulprEl lp]opol uElel rp epejaq uBunouBq uEouErE'i '@ - @ (- (6ueduurluaur 6ur;es @ e- ueturlnusd Llereep rp rpades 'lequel selurl nlel Inlun locoC 'p6rl rsuaLurpJoq 6ue[ uep[ 6un[n v CI<- NV'M u'6uedurr"o^".,i3i15 @ ueouedursladlepuelsueeueseg @ edupr 75 v/ - qere 7 uelef rp uenuauad CD o1 fl 'llllpes Ll!qal lEraq ueelElocol ei(eqeq euerel (su66u1) ugel pJeOau-BtBOau lp ueleuJelnlp uep uplpunbrp reseq uer6eqas uerelnd:a6 'upturef lp Llllldlp 6uere[ g - @ (- uerelndted re6eqas uelelue6uedutstad )nluog @ uEErEpusx JnleI sElult npt uetPl uPprlBre zuPlEf uEp[ enp) ue6uedLuls]ad uBp @ - O <- (ure1 uelelueouep nuepeq uElpl qenqos) uenueu€d uelepoqrp ]EdeO '(ndupl leuors eduel uep ue6uap) rnlE.ral JnlE[ enp uelpl Eped ue6uedursrod lEduJol uep leqlllp ledEp UBFI ueroeq-ueroeq 'Ie^ueq qlqal 6ue^ lBduel ueluoqurour 6unqe61p 6ueI uelel ueDuedrllsra6 'splurl nlel lE/v\E ue6uep;enses uelnpedrp 6ueI ueleceu.rel 6uelued uep 6un1ue6re1 ueielndrod JalaurBro 'roraua leueqouou uep 'Dllpas uet{npe6a>l uen66ue6 'selurl nlel ndure; ueleunDbuaur lepu ulel ue6unluna) uetldue,{ua3 uerelnda3 6D E il o ou ruadas <- @ ueeuesad-uBref rrrriiBilt O q l- JALAN -+S ftal'r€sEle6si fidi$ Penampang leinlang 1) {Faktor{aJdor peniepit ukuran minimal dalam susunen konslruksi letap) +R; 7;\ , {%) .' .Sa .eadlB Radilr$ lhdq8 pd(B+ i$r&9 +{. H* f$h tml TlngSi hgtrr dah0 rtin {*} =+= . : (ad 2,50 t ,=3:13,.?*=[''"' \Y PanisE iler $B' i34 z lY | ilr _ l#all*lt* T!&d6rE*' behl*fl Bidang untuk peialan kaki dan bidang lalu lintas sepeda tuoko 6 (12f) r ner -1- J.-.::Ulplol 10 Sepeii jenis l2). jalan yang mendampingijalan seiauh mungkin tidaklebih sempitdan2 m (1,50 m luas minimal sebelah dalam dan 0,50 m iarak pelindung ke jalur kendaraan). Tetapi seringkali bidang yang lebih luas cocok. Dekat dengan sekolah, pusat perbelaniaan, tempat rekreasi di antaranya lebar pada perluasan berialur satu minimal 1 ,00 m, pada perluasan berlalur dua 2,00 m (minimal 1 ,60 m). Jalur pelindung ekstra 0,75 m ke jalur kendaraan. Jalan untuk peialan kaki dan pengendara sepeda secara bersama-sama lebarnya 2,50 m (minimal 2,00 m) --r tl--t-' I atap-atap pelindung. Jalan'lalan (untuk pejalan kaki) yang luasminimal 3m-+O-@. Jalan-jalan (untuk sepeda) yang mendampingi ialan seharusnya I Jalan (unluk pejalan kaki) yang mendampinqi jalan v Bidang-bidang jalan dengan mengingat akan tuntutan pemakaian permainan anak-anak harus dirancang secara bervariasi dan menarik. Pelindung cuaca melalui pohon-pohon, gang b€ratap dan 10 30 2,50 hal. 191 . Klz ll ="r'ir =o.lu' r=o.sorrtEf!fu R 2 I l'rL (1,0o) /a\ Jalan (untuk Pengendara sePe \1) da) yang mendamPingi jalan | 1,2o #li i 0.700,700.70 10.90t I I _*:--#+ 'l P lwlGlEl i! I 3 (4keaias< 250 m)o (8 ke alas < 30 m)3) 10 \2). 10 30 2,50 Luas tanah dan saluran pemeli- ErH+le#lhr':l Jalan (peialan kaki) dan jalan a ffi fr"q i!ffi-1. 3 (4 ke atas < 250 m)') {8 ke ats < 10 30 e\n 1.2e.75" o.sot o.soil-i'-ffie @ Kt'o"o,^ 9,*,o.rio n[i_- ll RR ll !Jt-Y:.a3EA- 26.75.,1 t= susunan dalam ruang lalan ".1. \1J (pengendara sePeda) bersama ffi ----10 30 E G naraan dan pembuangan dan @ - i,'un ,10 uf --\:.-- t-KRtKS-ftTwTEf I, ,i)l ,,.')o nol 'L+-il 2.50 i _--- FH = pemanassentEl P = kabel lelekomunikasi KM = kanalarrcampuran KS = KR = F R kanal ai. kolor kanalairhujan = pejalan kaki = pengendara Kfz = mobil '8 Penanamnoe. Jalan sepeda ff* 6 2,50 (12f) t rthJ l{ rJI -r 'el- =o,ru.[f-[ (>0.s0) !'1.s0 =o,ru' @ 7;1 Jalan (untuk pejalan kaki) Q' dihantar secara mandiri (4 ke alas 250 m)3' (8 ke atas 10 e)n /a\ 30 10 30 2.50 m)3) Jalan (untukpenoendara sepe- Qy' da) dihantar'seclra mandiri 6 ,= 3,0d1 2,50 {2,50) lr2f) ffi - l-'^ i-l; lz.ool /.'\ Jalan di daerah perumahan \1,/ yano tidak dapat dilalui I Radius lingkaran di lerpal persilangan lalu linlas Catatan: 'r Perbedaan lak beranr dari ukuran lebar dapal freniadi pentng kareG ukuran dalaran r Smin = O,5% (penyaturan air) 'r Paniang ialan daerah pemukiman yang lidak dapat di,alui 1 sampai 2 lantai < 80 m 3 lanlai < 60 m 4 lanlai &n lebih < 50 m l Pada kanalaesitEmish 4.m snpar4,50 m 5) Penambahan lebar yang lain Jaiaran pohon'rchon yanq lerus berkembang menunld ialur lanaman minimal lebar 2,50 m 6r Lalu linlas dua arah hanya pengsualian O- @ Edang pelalan kakidan lalu linlas 190 t \ s+ds ') Pengrcualian Slngkatan:+O-@ F = R = R, = S = Hr = H, = @ pejalan kaki pengendara sepeda radiusbelokan lendensi tEnjang radius lingkaran radius Palungan @ @ -@ sepeda P/G =,alurlaman atau jalur hiiau L+--F=----- m)!r (9 .! = listrik =gas Pdek tanaman Bidsng-bidang untuk luiiEn khsus dengan Pller 5ry50 Contoh{ontoh unluk susunah ruang ialan dari ialan yang ditanami 7 t6I uelolas upputqtp e{uereli[-;i" rr!;iifi]i, InseL/.1 ;ij;;; oueA Ppod3s uEaepuol JnlEn 6utluad qpre @ Enp sPlurl nlel Eped nef,q rnten |_---+--0r'0t '9r'0!m.Z-09.t-09 dPtaeo ^ Epedas uedrlluad teduret (9 leuJlulrl.r lllo.rd'seleqla] H._09'8 I ueepeay leurldo 6uP^ ueqPcaurad /6i\ 'ueeie'pual Jnlellnlun neIL] Inlel Q' uE6uep Ppedes snsnql uElef @ I.--]--os'z=--- _--] ?__=,_l sz'0y--s6,s os,! =- =______.{ 1_"''___1_62.6_-r I lErulou lrloJd'epaads Inlun snsnql @ 4m'rJ 'sl.ol__09. leulltdo ueqEcatuad @ +oe'r-----l 9t'0F-09,0+ol,o-l #01.2------ SZ'0- OO't----{- OO'r ----+o1 =------1 ueletteqel @ F+_-01.!----l ---1 O 99'r 9Z'0t- -.1 oo. ! ---t-01'o-l l-oz,z---1 ge>16uryeq 6unqe6rp 6uurur ueuninS @ ur*ili3 @ 'loiouueq Ornq"O,p Duurtu'ler{6urueq ueunsns (D F06' r-]-91.' r-+-06' r--'] v' \* ,o6osDa ,,1 w\ t ,/-l .o eT -06' 'ueqeq-ueLleq'Epados snsnqX uete[.6uElurt '!edsV 6uadual 'uolaq uEleluEoinued 'uotaq Ppadas )inlun snsnei uPlEf 6r"dr",,:#:,Trii"l,l33ffi: @ urel 6uei{ uegep nles 'urEl Eues nles Burdueptag nqE-nqe'uolaqnEle ruele uelEluee)inuod uPuebuad rnlEf uEErEouax tnlen ++ _f* {*+.d1 *J_ epedas uedrluad leduJal @ F @ rnlef uexeun60uau ueouapupb ueouep epadas erepuoouod Elrl ')pq qlqal Lu 09'z - oo'z senl '@ <- u.r o0'z - 09't elusenl 6uprn) uelBdacal ueouop nurauoq uep rqrqolan u.r 09l. Ileq qlqal 'ul oil. sele rp B^usenl Llere nles lllElep recuel 6ueI uelef ueeun66uad 0t' !--*- og', r- ---t-0t' !--l {{ i 'trJ 9Z redures ouelued g! 'tu Jeqal redures ouelued ur og'f reqel 'u o! rPdues oz'e Ouelued ur 09'L leurur.u uplel Inlun 6ue6 reqal 'uplel In]un 6ueb Jeqal utlBu.ros uEdrlruad leduol oupluEd urleuas ur og'z leuJrurru lqouuoq uBdriluod l€druol eped uelel In]un 6ue6 reqel '@ - @ (uelsnlnuour 6ue6 qenqas ueouap ru 9i de[os'r! oo'z ]Pq Lllqal 'r.u 09'! leurur.u uelel ln]un 6ue6 reqal 'uduas nleua] Iepll lenqrp ppadas uedrlruad ledueyledtuel ereiue rp uelBIIn]un 6uBg 'epaqlaq 6ueI rsenlrs-rspnys u.rplep nlrod 6uEI )iera6 6ueni urelep luadas prEpuaouad r66url uEp r"u Og'O lesEp rEqal uEp urpJol @ <- epadas epadas eJEpuaouod selurl nlel 6uBnr-6uenr Inlun resep uErnln 'ueeJepuo)l I <>J-oT .'.?'.'.'.ai.'.'."'xi.'.'.i tl-rrlr TT r.u ft<- +-9r.' !- 1-06'I---..1 dElab ,rnrrn er"or. fni-in *n,i,i ,"rrr "p"d". reotorg I 00'z-00 t I (sl.'0) | snsnql ueter 0s t 01'0 f -------l---zf= VO3d3S SVINI'I N'IV'I ! ++ L/' I I -+- lEdurol F9e'!+09'r-+.s0'r-t -'\l7u' qPleu qereu qerau uEdtltuad /6\ lnlun resep uBtnIn \g/ snrnl'epados-epedas roslfosr Ppedas selutl n;e1 6uen.r )nlun resep ueinxn I u oo'z - og't I @ epadas p] -epuaOuad 1n1un JPsep uelnln m9'o-1 e JALAN RAYA Keterangan: Dinas Pengawas bangunan jalan di Rhein, 5350 Euskinchen/Gereja Evs. -+ [.1 Jalan raya adalah jalan untuk kendaraan bermotor yang dapat dibuat tambahan jalan bebas hambatan/tol. Kedua jalur kendaraan untuk arah jalan diPisahkan melalui garis tengah yang memisahkan satu sama lainnYa. Jalur kendaraan yang dipasang terdiri dari 2 atau lebih garis kendaraan dan i-d-R garis berdiri + O -r @ (lihat gamba0. Jalan raya dapat dengan mudah menghubungkan jalan Yang lain (simpang jalan3jalur-+ @-@ atau 4 jalur -+ O - @ dan disediakan eturan penampang lintang untuk 6 garis ialan raya (RQ 37,50) a 6 ms @ @ a 4 ms Aturan penampang lintang untuk 4 garis ialan raya (RQ 29' RQ 26) untuk jalan terus dan jalan berang- kat terutama dengan tempat hu- bungan.-+ @- @ Jalan raya adalah jalan yang paling efisien dan pasti. Pada Perencanaan dan bangunanjalan raYa baru, dibangun di tempat Yang tidak @ merusak lingkungan. Petunjuk jalan -+@, Posisi PaPan Seperti contoh/no. 2 (AA 24i RQ 26) b 4 ms petunluk ialan ditemPatkan Pada Jenis-ienis simPang simPul ialan @ Bentuk trompet @ v @ Bentuk segitiga V Bentux cabang pohon Bentuk daun semanggi 4V @ eantrt setengah semanggi 192 Batas bangunan (berdasarkan persetujuan pihak Yan g berwenang dalam hal ini) untuk mendirikan bangunan atau perubahan Yang cukup besar dari Pembangunan instalasi dalam larak antara 40 /k lr-\ @ tempat hubungan 1 000, Pada simpang jalan raya sekitar 2000 m di depan titik penghubung. Agar Pembangunan instalasi di samping jalan raya tidak merugikan jalan (menghalangi pemandangan dan mengurangi perhatian). Pembuat undangundang harus menetaPkan larangan Bangunan dan zona batas bangunan. - 00 m dari pinggir luar Pemasangan ialur kendaraan jalan raya. Larang1 an bangunan ditulukan untuk tiap jenig bangunan bertingkat sampai 40 m dari pinggir luar Pemasangan jalur kendaraan. -+ @ Zona rarangan 40,m bangunan 100 m I i Zona batas @ Bentuk tanda silang/palang @ + Bentuk belah ketupat @ Bentuk kincir angin 1.50 (1,00 m) @ @ l"rang bangun/batas bangun I t'50 | (1,00 m) Jembatan papan petunjuk jalan yang melebihi lalur kendaraan 7 e6I @ e @ lar ueseluruad tnlun G) sElurl nlel nqu.lel uPJnlelad - @ + ledual @ qelaqa^uoul-qeloqes uElluaqjaqu]ad F!8 6uBtl sElull nlEl nqureJ uEinle eduel rlEluEletedeledlnlunuEouer -aqe^uad lPdlual-uelet uPpe8 (^ v uralluepueelepua)i 51 rnlei ueo ouelal 6uenl sEle8 \Y-l u 06'0 e@ retefasApr.lrdos uenueqtoquod teduat q9 u@spuol sqEq UED UEIBn*lolu09'0<s .z00'0 + 3E8 cgi q50 dE; x=' gg- 1r s edlr 6uBI BPB IBPII + rngel u@dey 6ueol 6um s'ep6i lu00'q _T + Biu uqs{ swt = llualol uelet rp uelpt uepeq lnlun eulelnral senl uernty @ 'uBBrBpuol rnP[ epEd uell4allp lEdEp uBp uEBJBpuel selpq suBO Uep ru 9g'O elerel ouldues nluld 6uB[ued ueuEurPe)l Ouldues uorod seleq qE^ Eq tp u Z Uep qlqel lEdEp lEsas qnued ueBpEeI e)llD sqE$el ouBdurnued le6ut6ueu ur 09't uBp qnol unuilulni uPlEl 6upnr reqel ue)tullloueui qB4so8 uinululu uored sBnl = uBllueqJequred lBduIeI r.lBlsles 'tu o9'9 LU I UEPI Uep ulPlEp uer6Bq 'ur OZ', ueunoueq qpi Eq lp pu,rlurur uEsElull l66ulf 'tu or'E lEu,rl$lBrll Blo.rsl 6uoqJa6 l06u['lPdel 6uern1 urer lnlun u 9 + BlaJal 6ue[ued = UoJod 6uB[ued 'Lr.r 9/ lPtulslBtu elejsl ouelued 'u O, uep u gI BJeluB uBBJppusI 6ue[ued :uBBJBpueI uEJn{n (19 :; 1en1 6utpd 6uBI ue6un.rapuscol luls lp) ue6uerol uel66ulsl uBouep qnlunr B^usnrBqos lnqosrel ueouBJeqa^usd uEounltf 'ueJE)l6u!l rnsnq unloqos uBOuEreqe^uad up6unII qenqos JnlEOueul urlEunu qnefos'releur ]np[ EpEd tu Oz'l 'ler uplel ue]nte eped urx 99 t lEurlsleu ueloou[el 'o I: l. lButlslBuJ Euelulletu uBunlnl % O, lpnce)t '% sZ l66u[ 6u;pd i6uegu;1eu 6uBluBd 'ur gz Prululru ueounlrl ue,rElnd uEp uEouedurFred EpBd'ru OB t lBp.reseq qlqel uB)luDl6unulp :lal sn!pBU 'ur oe'o lPncal e^e6'u 9'o Eurqn l$ln.llsuol uBpBq EpPd :Blalarl 6uoq.re6 UBp rBolorl uer;66u;d nlBq IBIEI'6uepes uEinlnleq 6uel ue0unlp snrpel BpBd Eleiel ueunIB UEp tsesueduol !BOBqes u Ol'e lpq qlqel Lu 96'Z ple u O9'Z lerxlugl iut g'O sorod luan 'rueq 6uel lsplelsut eped pepu;q;p BlusnrBqes upp FIol ue6ulpueqred qelo uqtBqDlplp ur OZ'Z UBp trlzel qlseul OueA uelEeq uernln) u 99'Z pdues ur e'Z = qaJerl 6uoqre6 senl (u st'O x 7 pululut) .lese6 Ouen,l uep ueloou[el eped senl uEqEqulBt uep uBloleq BpBd suleuoeo eJgces BleJeI uBunIe ugp elsJgl Oueqle6 senl = utelEp uet6Pq 6uen.r senl 'ru 1 rnp[ nElB ru r€t't uelel uern]e lal uBlE! rBqa1 'uBpl selull npl eppd uegoeq llqueoueui lBpll 'uelel uepeq Bped 6unlue6:aq >lel 6uBI ue6uedtuqs seqeq lle/$elaul BIuEtl t{BuEl qBABq 4eJaI i(pgolord uep[uepeureln ue;eluepeg) loged;p 6uellele[6unlue6tel -uep[ g.redes elerel uBulBOued lsPlelsu! ue6uep ;del6ue1;p dnlnc lde elerel nBlp qeupl r{errteq Ee Ueur€Ousd rnpl uelEun00uetu {lllsll Bla,lal :(s4u!l npl ueJllBred 6unluB6lol) ueP[sslull npl eped llqurBoueu uep rElueqes lueqJgq elueq tuall :uI9]sls ueBpeqJed qeilsog 'unurn uqnlou? ouBpun-ouBpun qPs 0u€^ uinlnq lEsBo fi rrursnvrauex l,uSHl v odu, selurl nlel qeneltn,l Lu,lep tp ueleluepeq eped eLuelrue] la,, ounputrad rrclot uep uetuaqrequed lBdu6l eped - (q ,.,:fi,,;::'J @ sBqeq IaIBrl Bped (e 90'0 u uelEUn66uau uErnln uEOuenr qeeq unululu 09 uo€d rp ueuEUe,(ual uep Inpnp leduel seleg 0?'z setE ro (uret 6ueI Ia^qo-!o^qo uEErepue)i selBq sqPS uepepuar OOrEl 6uErel 6uEnr sEtEE OZ , +0Z6l e^a uqEI selq nlel qBraep rP Filgl elarol IeJEI seleq sue6 B6nl) Iera6raq ledep IerEI selEq r-5I lo i6'z'o I uewBpu€l qBABq rStS deFl fluaq lerel seleq sueg nelE uEerEPuel sEleq suee tillsrl sn/E ueerpasrad tnlun efu€l 6uenu I eped lar 1eu.,,u,, lerep @ ounpuFd rmlo4 uep uetuewqood lBd!61 €pEd (q E uorsd 6uEft uEueue^uel rueuEUeIuaI 6uenJ uep (urq-urEl uep Inpnp lEdual seleg B66uel) dEpt 6uqBq '6ueJEq uep leref uorod qaBq (uret 6ue^ trlstr uat eped lere( seleq suE6 s6n0 lereoraq !p 0z z unurulu oq sBlB !o {xulsil snre ueerpei'iiil'5uenr 6usI lelqo-la^qo nele delal Ftuaq 9l leJBl sEleq suES 6q g a ueaePual seleq sueS Iulsl snre uerp€srad \nlun ELol 6uenU BAa uetel sBlurt nlq qeraeplpuEsepuel PAq qeMeq r$s ;i;l -- - ' KAWASAN LALU LINTAS lit Setelah R. Seredszun - H. Zollner + S Perencanaan ruang lalu lintas fialan raya, ialan kereta api dan ruang lainnya) harus berlangsung selaras. Maksudnya dalam sebuah intansi yang semuanya saling berhubungan. Orang membedakan l. Lalu lintas perhubungan (kereta listrik dalam kota, jalan raya) dengan > 4 ialur. ll. Jalan raya utama dengan atau tanpa badan rel (ialan kereta lli api) -.l O. lll. Jalan lalu lintas dengan 2 - 4 ialur, bagian tempat parkir pada tepi jalan --+ @ dan akhimya lV. Jalan di perumahan dengan <2ialur, tempat parkir di dalam atau pada badan ialan *r @ + @. Tempat parkir yang luas menawarkan/memberikan jalan perumahan -+ @ + @ iika perlu daerah (area) parkir di antara HHl rumah-rumah -+ @. Untuk jalan lV. Susunan .ialan perumahan, halaman dan ruang (tanah) kosong merupakan pengaturan/susunan ruang bermain Penampang f_ .,.,* __+.,rr?T_ yang besar -+ $ Ruangan jalan selalu tersedia, sebagai bagian yang berarti pada ,.,r0 bangunan. Jalan 2 arah. Susunan itu seharusnya berupa ialan dan penambahan gedung secara bebas. Umumnya, alat angkutan jarak dekat berupa kereta api harus ada, dilengkapi dengan kereta listrik dalam kota, diambil dari ruang ialan atau dijalankan pada badan rel itu sendiri @ .l"trn z rrrn. srrrri-- o*g;n + O -+ S. 195 O - @. tr", Jalai-petumahan Penamoano F5,0-F5,0]- 14,00 34,00 @ lrtrn 3. susunan 4Jalur ,\ii 8i Ori lx llr lI F- 10.00----+ 2.,50 @ lrtrn tv' I -------1 3. susunan 2 jalur ll 4 ii,' ) ii,',) i,A r@ 194 O"ng"n tempat parkir yang tidak seimbang @ tempat partir di kanan kiri jalan (pada kedua sisi jalan) 15,m ---1 /11 v Kemungkinan parkir di antara rumah-rumah di daerah pa*ir 7 96t ueouoMoral uplEc eurab uepalad )intun lteq nqasJal nlpqleq qpupl ueunqull rsts CD @ qalo rqnqunup buP nleq -Jaq qeuPl uPunqull uP ^ .-Ouap snsnql rnlel ipe6 (U) , uElEl. upunoueq LlEte al oepeq - qaloq )ieotl euEln euao -ouau ounsbupl 6uequolae ueuollodad ruEuelrp 6uEI ouaral ueouep lololueu IEOE 0ueI uel -pl ,p snsnql lotpl leduat rp lreq ue6uap rnlerp lrulal etBeas eu€6 uelpqpsn uoor-l rPlep ouPprq sele rp unou'qrp 6ue'i ue1el @ ledual rnrun ualeunorp yedep 1nqas.ra1 6uer1 qer*Eq rp .rerrd-rErrd/6u",a'd]ifl O Plens dppax Ou;purp ue6uap 1de16ua1p uep snsnLll rnlef epe6 selurl nler u,letrEdural lnpns{npns rp rounpurl;p ,X'#i:11: -loIqo e66urLlas 'Bluel IEOB 6uesedrp snJeq ue6utstqal ;e16ueue3 l'dep e OI @ erens lequns .';l se.ror q,ouolas uernurolp ledep rrrspLu ueoursrqar - e66urLl eu.la6 t6ueJnouatu ledep uplnq uEleqolol ul OOI l. '@ ueueuleluel p ueEueuolol L{Bquleuetu urEurp rursntu ,^jii e - lpps eped e6n['ueuoqoded efu1e{ueq qep ne[;q 1edue1 enu.reg @ O ,6t 'ler.l <- pe66ug 1edue1 Ounpa6 a1 (1aqay1 1n16ue6ue6 upElepuo) ,uBleleqoy urEpeurad - seurq 'suelnquv llqouJ) lelnipp ueeppal eped ueetepual tnleltp ledep ueurlntuad e>1 uelel uep.Dle] ue;el reqa;es senl ueOuep uolelolour >1n1un 1edue1 ue6uop rseleO qr;ruaut 6ueI ueturlnuad qp.roBp oI depeqOueu 6ueI uele[ ueDuepuetuad uBp nlunq uelel ue6uep Qeque6 leqll) @- @ + @ - @ e,snsnr.ll tnleteped ue4eduelrp 1;eq 6u1p6 'p66u[ ledural ueun6ueqT6unpa6 uep qnet dnlric ertu>1elef 6ue[ '(ure[r.u1 OZ I - 0O l) r66ur1 ueledecal ueOuep ueeiepuol qalo tnlEltp 6uues 6ueI ,nreq 6unpe6 ueun6uequred 6t uelEp le0p loroluaur 6ue,{ snsnql rnlef \4 ueeuecusled eped nele 'nteq uelel uelenquad eped elueq uelnlegrp ue6urslqal qeEecuau Inlun uplepun eluunun '@ <- n66ue66ueut uele[ ueourstqal euojEl 'ulsnpur gedureygedueg nele eqesn Oueprq ue;ep uelOungunbuetu le6ues uelet ue6uomo:e1 lulsrl plaral lelueq ppg re1rd76uer1 @ 'Qeque6 leqll) @ e snsnLll rnlel eped nelp @ <- uor.]od ueuteueuad tnlelaur ,@ <- (rsele6) eiens depal ueun6ueq uebuop ulepollp lBdep senl 6ueI telep ledual eped e,{et uelef uep uellnqu]Up/lpspjoq 6ue,{ ueoursrqay '@ e qEuel qEr pq tp eloral rn;e[ ue4enqrp ne]e @ e er(urungeqes uep lorotuourituelep L{tqal 6ue,{ e1ela1 :n;el nele @ .+ urelep 1e6e ,(.reque6 1eqrl) qeuel uelep aI lotolueu 6ue[ eleterl tnlel uellenqlp llpq qlqol uEIV s,lurr nrBr rbeq ue'ursrqar u,rnqujruau dr"'.;rffit elol tuelep 1p1sr1 eta:ay @ ueJrle ue6uap e1o1 tuelep )irrtsrl etaral O :ft''S1l:X eure; e66ugqes 'selutl nlel nduel e6n[ ueletpestp uep eluqemeq lp uep[ selull nlel snte n66ue66uau IEpu te6e seqeq Ouells ue;e[ uelerpastp eloJal 6uen qervreq lp @ e e1ate1 6ueu-6uer1 '@ + O e- ue;e[ rn;e[ uep te6ed nele 1[rua[ lnleloul uelqesrdrp 6ueI lei 6ueluedTuepeq ue6uop ue>llensasrp 6uer{ 1;4s;; UEJlle ledeplal rde e1ete1 rsrs eped uep 'lar sEle !p ),lplsll uetl;e ue6uap Blo>l uielep lp lplsll gde elelay ft<VAVU NV]VT NVICVg CNVNH leJ sple rp lulsrl -Y A Jalan buntu-lorong , E( .-: ;F 1'e CE gg '; E8 adr' c6 3. r$ c 6 o (f o a 3 Jalan satu arah a B kar barang pada Mengganti/menu- G .* aa Tikungan E g hE o. v 5 :6 =l,l Id c 6r cc o o o rs 6 G .6 2 1 cD tE ;! d d 6 o6 m oi oi,E ttG co -o & r!E ii* o" o 6 .!4 E : fr 6 c O) E d o'(' c> AE ().9. g KETERANGAN LALU LINTAS Tindakan komplek8 6 '€, A rgistem lalu lin{ag s-,'.. B*Susunafl secara dadl L XE C 3'A; -Petuniuk lalu tinlas EE rra, Akibatyangdiingt'flkafl .Akibatiy6ng mungkin --> .ru a o b8 (/1 rEE Akibatyeng tidak diinginkan a () o a ialur kendaraan 2 Bentukyangsernpit , Penataan penglihatan dari ruang o aa a a Tindakan/upaya tersendiri Bl + 82 + 83 + (iika pertu 84 + 86) + C1 + o a aa a oa a aa o a a c2. o Pemisahkan dari bidang (wilayah) untuk berjalan dan bidang untuk kendaraan berpegang ieguh pada (m6mpsrtahankan) penjabaran proril ialur ksndaraan guna luasnya trotoatrpenjabaran kecepatan jalan O Halangan/hambatan Reorganisasi lalu , lintas sepi 6 Permukaan jalan (yang terdiri) dari mP-,P=J--- c Tanda aa aa o oa o aa rcP @1 - Susunan jalan _ Saran/usulA+0) fl_,lhddux (gambar) I 'Wilayah rUmah" 2 Kecepatan 30 ^o Perubahan aturan ;"1"n (D tffi | --Jill o berialan melalui jalur kendaraan sempit dan bagian permukaan iatan (yaflg terdki) -dari batu-batu -kelebihan ruang dan keamanan untuk pojalan kaki - susunan (pengaturan) yang baik melalui pembagian ruang. l'JF batu-batu - t! Ketenangan/kenyarnanan akibatnya o o .O ao a a a O a o o o E ffi,,Prulrn:. @ Y lalu linlas jalan-jalan di daerah perumahan/ikhtisar untuk tindakan (upaya) dan akibat- Wilayah*husus untuk peialan kaki Wilayah dengan prioritas latu linlas lambat atau m6njadi hak alau hak istimewa untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda (A3) + 81 + 82 + 83+ 84 + BS + 86 +C1 PernyaEan dari t6mpat untuk b€rjalan, par kir dan jalan kendaraan pada permukaan bersama-sama (permukaan campuFaduk) - pemakaian seluruh bidang ialan pembatasan kecspatan berjalan pada Wilayah dengan prioritas lalu lintas untuk kendaraan €) 196 \-_ Gambar skema - penataan ruang yang diprioritaskan lalu lintas penggolongan ruang priorjtas lalu lintas "kecepatan langkah (psrlaheftlahan)" (20 km/iam) - perombakan metiputi ksbutuhm pemilik rumah'ialan perumahan" ,-;\ susunan ialan (J/ saran/usutB-O 7 L6l uEErurad urelEp sElutl nlel uEtpLuElal nElE upepe]aqol JESEI rsElnllpy ([D 00e 00t 00e 00t> tor (rnfet g - t) Iol uBtEl 'PUEln SEluil ntPt uPEl/tol uPEt 98> 9e uE6ue6pprad qErapp u?p ulsnpur rlPJeEp tp uEpl uPp Plo)i rp EuPln sElurl ntet uEten - - - l0r 0t; 9e-ll 00t - 90 00e - tot lI ll I ilt 9Z I 00t I - (lnlPl Z) )inpnpuad uEUrInwod 09 + + UPP 000r - + 00e< 80 1 - ll 9e Z) uBuHnuad rp unun 00t< 0nlPt uelEn + - 002 I 9Z- {rnlPt Z) uPUrlnuadrp uPtef ,' |l.ir,.{el -@ !&rnq rryr, Jfl{el. uEp uqsJ lBtB DUEpIS sJ :!ad us{rrllf,rlid r{tlnlnp aap $oEr rarwtol F 9rB, uqel ppou, rEur$rs lEdural xerer ot 9€d foe alei s:s1 tl ot c I 9 I l € a L od -0rl -B,?PtBII$8{ ireliBd €e qa* sflFsit 46d sslsl ntEl s?llBGdB)* @ u ur8l*[ F]66rts1 6$u|l nB$ otiFu{}p&i!f 6u spu 1p uados, ,,led flgls t",Bf {rejlJ',ru @ ji',i reoEqJoq ,uplrer euauJ luqBd le^upq 'loloquJatl 6ue{ rr(unq Llndurollp 6uer{ uelel Duelued ulleues uep Outpulp t66u[ utlBtuas 'ueloeq lrcal urlEr,uos,'6une6jeq 6ueI qetaep tedecuau ledBp .epe ;Aunq_requns ll?al uelOeq 'tfiunq_ueloloqutad uBOuoO lepu ounEb-I[do uE[iuap ueeualroq Duer{ leq-|eq ppPd E^uuElrleqel rdelel'ueerepuol tlunq uep 6unEO uellnquJtuaul eAuqntrJbuad E/v\qeq uel.reseplaq nt! qnlp6uad 'burpurp t66uu eped 6un1ue6:e1 selurl nlel uelel Bped EJens ueqeuad uen1ua1e1 (V) Ep eped uEunoupq lnlun uBleuecua:tp lnln6uad lelv 9Z-9t oL ol 01.-98 . tnyn6uaO lele ue6uetn6ue6 z/aens e>lad riEprl ouei bunpe9 ueouPoBprad qEr€Eo -/ a- @ snsnq)i qeraPo ulsnpur qaaBo ourpurp eped uelnpedrp 6ue[ o ol te 0t 9e llcar qEJaEO'unun ueur)inuad uP)iod rqlEtaq uElPy! Og @ lP -----:+ P^e, uelel Jsq6'l 9- l D o l @ qEraPO lnl -un uPLlPunrad qeloeo 9e ,"rnrr"r.r"'r'ilJ"uXjHH[?3 @ +- 5;=1reuHl>lnlun I Ielduol r66ur1 T rlul r]PJaBo uernduec qEI€EO uPOundueUad UeJaEO O qEunr rplt)jas rp unqay ueouep 6urpur6 :esaq uerbeqos uelutelau 'nlpq ueqeq eped Eunlue6Jal IEplt^l^unq 6un_pq;1ed- ourpurp ne16uefip ledep 6uel ounpurlad qnre6ua4 'selol 6upI uE6unltLpod Inlunlod ueluoquour Lg SIH eler ueF[ lp rr{unq ounpurlad 1n1un upuopod uep ! ueloeq 9008t NtO 'HIS e Vt > (V) ep g r66ug de:es elep'(V) ep S, qeJaep n T > rl6E pIule.rEf-Ieiel ue6uap etens uerern6uad !| eAet uelel lp aEns Ounourtad 6utouro @ tnlun ulnun 6ueI uejhln (? 106-0rl 09-0t uerEt!eJeI uElEp sElult nlel uEtpr.uEJaI nEte uEEpplaqal rpsE)i !sElnIlEx 6u npu t-! uolaq uep 1n66ue1 | 9e-9 I 0 zt 09< 0t lil prEns + 0lt - 09'!--+9Zi 09 09 ep)t qelet& uEtPO PiEOau uPtef a (9 09 000r. 9S-92 0 l9Z+-- 09 JSZI uPp ulsnpur qeraep uetep !p uep J€nl ro erPoau uEtef lP Unun Ei{er uElEl 00t - 9e 00t - r0r il 000e (teledrp ders 6uei( uolaq) u{unq bunpurled plLuertJ @ 0000 (rnfel Z) uPoueoEprad qEropp 0lt 9e- il ill fger - 0009 tAunq Ounpurlad 1n66ue1 o @ rlse uEutlnuad Llela€O r^unq ounpurted ourpulo 6u€rs 'HJ_S e Vt > (V) ep , uedero^uad '(V) ep p _HIS 'e 'V1 v uesetquad 'r^unq 6unpurgad ourpurp uelepaqurau.r 0uEro 'EAEr ueleI selutl nlel uebuap ueltselUtpoullp 6ueI r^unq uELlEUod uelnln uElednrour nlt uEp HtS 'U 'V'l V uBouop uelrequreolp rur ueqeurauod-'(V) gp 9Z-<.lelllos rlunq ounpurled Du;pu;p ue6uep qerlopadrp e^usrueqos 6ue1e1 n;eg selutl nl€l nDF/r^ eped eler uElE[ sB]url n;e; ueoursrqey '@ - O e ;[unq 6unpu;1ad plrrerld nelp rlunq Ounpurlad 6urpurp- 'r.leuet ln66uel Ednroq erens ounpur;ed ueynpauer-u teped 6ue,{ r66un 6ueI ounpeo -6unpa6 !p upp rEuJE.r 6ueA segurl nlel uellnquutp 6ueI plpns sBllsualul 'selurl nlEl uese/v\eM euJPlnlal '6unued nlelas t^unq 6unpur;ed 1e;e ue>lrpeluau r66un utletu 6uel ue6unl6utl ueJepesay EIEr uelel rp rr{unq Ounpur;ad Inlun ueuiopod 9008t Nto vHvns 5NnoNtl3d SVINI'I N]V] NVSVAAV) r n 66u pl u E6 ua p r,, 09 n' n,r n + 6r.rj'i3i" i'gr''8s, fJ,i?i lt"t?s Hi'""rl F- 8Z _-l 9.1 r,{ung 6unpurle3 burpuro I _.lvlcP e' tv)spos (vlaoss gZ (V)Sp \- -? -----5t',,-u'*77 -z lvlap og z/ (v)€p ss \,o,"ro. --1 O -----) tll @, U /i\ v ll,,"n I Y KEBUN-PAGAR qr- IL"nun""unII ."o,"un o"r, ,lJJ #,,@, BT TilF Pemasangan tiang untuk Pagar dan rambatan tanaman frilmtillffiftil Pemasngan p€ngenciig sltang pada tiang @ l\rungkin Bilah pada pengancing silang @ ' Batu LubanO untuk tiang @ irnnn nr"l r)n unrlrt tempat usaha, maka kedua pemilik berke-wajiban, memb-uat pagar bersama. Paqar harus vario lazim. Pada'umumnva ketin'ooian pagar 1,20 m -+ @ @. P-agar berdiri teDat batad tanan. 6iava pendirian pagar ditanggung bersama oleh'kedua pemilik tanah. t - Pagar.bersama: Terletak di batas tanah. Pagar rumah pribadi: tembok dasar pada batas tanah Jarak batas untuk Daoar: lebih dari 2 m tinooinva 1 m. untuk iarak 2 m tingginya 0,5 ft @. Pagar hidup diuk[r 6ad balian sisinya. Dan untuk pohon diukur dari tengah akar. ; Pagar pelindung angin digali 10 - 20 cm, terutama yang terletak di antara pagar hidup + @. Pagar kayu, rangka tiang dan pagar runcing gkar bertahan lebih lama, jika dibuat tahan air dengan membeilkan tekanan dan hampa udara pada galian tempat tiahg, daya tahannya bisa mencapai SO tahun. Sebagai batas pandang cocok dipakai pagar dari lembaran- lembaran kayu -+ @ - @, yang luga berfungsi sebagai peredam suara. P.agar.gerinda, juga pagar.bersilang adalall bentuk pagar yang paling disukai sebagai pembatas tanah -+ @. Lempengan-lempengankayuhorts @ ft\ \Y/ \l/ sonthl - @ Z}\ Pugu, @ otn","n Pagar dari papan tebal yang \!:Y dilekatkan salinq r Dalam hubungan. dengan sebuah daerah yang sedang membangun, pemilik tanah yanq akan dibanqun dtau -vano akai digunakan sebagai tempat us-aha berkewajibari memenuhi ttintuAn pemilik tanah tetangg? yaitu dengan meirbuat pagar pada batas tanah keduanya. Jika kedua tanah dibangun atau dibahgun untuk ---779m7777777767V Pagar dengan tiang yang runcing Paoar rumPut dengan tiang Yang Peraturan bertetangga, kewajiban memagar Bentuk ujung bilah @ alas rlio'andakdn dan balok lintang @' b,tzilqiiii; ya"ng dihubungkan Pada tiang -+u I menopang Paoar dari oaPan tebal, PenamnaiO. lintahg berbentuk segi ^ (Q Pagar kulit pohon dengan bingkai @ @ e"g", kayu 66) v Papan yang digergaii kasartidak diklem dipakukan pada liang sederhana Lempengan-lempengan kayu vertikal Pagar dari kulit Pohon Yang {tnotong Panlang @ varlasi pagar kayu a tU Paoar dari bilah kayu yang dileng' r,u,iqian paoa pipa perancah bala -'":'9-ao K :. 7 i'rl "'i+M':,^^^ , 40-50 /a\ \€Jl Paqar hidup dengan anyaman ka' wal di antara pagar Paoar kawat berduri dengan balaoisan sinletis. pada bagian ^ trii 62 : iiia jarar lebih.pendek maka Giietat ii antara kawat berduri aias dan digali 198 F @ Elr,fl"t1;:?er 5-l baiasinretis pa- horizontall vertikaN @ L1r,r[J_"fli}ll"o3:i#"u o'u 7 66I F mfl+ 09zr+9zl t+mol+9rs+09t l9z9p$ qelac Bped uu 9z! tlu 0l ueledxal uBlPdnjau sorod uErnln dertas ler6uruoquPun0uPq uEinle ue6uop rEnsas uEroIn uBllnlunuau 6urduEs rp Iaqel serarl 6ueA nlEq loqu.ral uPp ueqecad nlPq loqual @ %t wiffiffi uPoeg lj,^q. y^e-s id IuPDuop ur e3e Ll]r a q y-pc e srdelreq loqual @) e_l Lu - ouedueuad -rt; 'uolaq nlEq-nlPq uep eserq uEr,rJuu so,od ^ (ED Inluaq-Inluag - uPrnrn ln---z i rertxJ g ereq s1-s;y ffi*lp 1\. I { \-= __/\-------l t_.t_)'-- <- ue6ueleq tsaq @ ApolaUJ XEBr,L".l,ti,,1EI,ig,Jiii,;iSH UJECPUJ-l!ecPullAE uetcuru - Indurs ue6uuE[ qenqas oueluau @ ------E' F09-r T --.6.=l{E:trE= llf,TlJ u ril l,-liudl-l #rt4 1 ,;''f @ ouedueuod lll llll[[lr[-[n I r r ll ll i#, =J{ 'Uuj r i -++r++-ll__ll xrlsrue erEcas eduaytp 6uer( rsoq rJep ueurEl ntutd-nlutd lii ^ Q, 6uequola6raq 1sr1-rsr1 ntur6 rE6Ed @ nluld 6e ,.renqes 6uerl ltelaO rlqte 6uelI leilPl 6ueluar uP6ue6ed 6ueluar n\d U-7}*'F- tf- !rnp leMPy 6ueIEpq 6u€douad /z Prlnu eleg lpmpl ueup^uv qP-* rtqle 6uerl /fV -l duecueuaa 11 ,1eme1 ue6uebaS /-T\ lndues ueuei(ue ^ 6uBlr", ,rnlr, ,"rrru.d QD Jenl lnpns 6uPluaJ lemel ueoue6ad 7 6ueluar leaPl ueoueoud |( k\ Ji \}-J I ue6ual 6uerI tr> ffi ue6ueleq rs11-1s11 ueueluy @ IPMEI ueuieuro rs11-1s1y @ # 'n1eq srue[ nles elueq ueleun66uau e{ueq ue1u116unueg! @ e nleq qap uep[re1;p nB]E @ F sesold;p eduel ueyeun6lp tedBp (esJp^ y nele lluerg,, ueqecad uEnleqaq pedes ue;e ueruEqag 6uo1n1 deues - rrduell 'eupq.lopes nelE 'g <- urlEunur ru Inlueq lflslpe ln1uoqiaq ledep rseq re6e6 (- qndasrp uep seltp ;s1y-;s;1 rc6ed nele le,ue>l usuletuo uagqnllp 6ueI + <- e[eq 6ueu uep uoleq 6uen 'n{e1 6ueu uenlueq ue6uep Ouesedrp te6e6 @ @ -ueureurq 'qeuel urelep !p yepu 'qndeslag 6uer1 'srdelleq 6 6 'ueleaireled uelqnnqurauJ 6ue{ snsluts ueqeq ueOuap 1emel ue6uuef-ue6upeJ.'uegeyeulad uenlredel uelueqtedueur 6ueI e1e[ ue:n1n leAueq uBpp ptpesrol O F IeMBI ueEulrep 'u;e; 6ueI ueueleq Inlun uelurpueu e6n[ elue66uelal pueulp 'upueleq re6ed qenqes elueq uellrrpueul ertueselq qeueg 1;;;ured Eueloeg m <- uvgvd NVTIUVI ueserq rsrl-rsrl uep lndu.rrs tsty o'.,ffi @ uJc 9'9 - , ulnuJn Oue{ ueue[ue teqel '1eme1 ue6u,tep 6ue66uarue6ol lll_l#", r]f ><+i frffiE rm+ ll-l+-]J ffiii'""'m o/o/990/o6ou I I ffi H,:..;-.ffi I € ffiF == xX H-H uPUs r6as ^ (l) 6uequol€6raqrsrl-rsr)j ledua rOaS ffi%^ TAMAN.TAMAN Pergola, Jalan, Tangga, Tembok penyangga + 5.231 Batu-batuan jalan setapak di taman untuk jalan yang kokoh dan agar mudah dirawat terletak antrara tanam-tanaman --r O. Jalan setapak yang mendatar dibuat di rumput atau di petak tanah O - @. Agar lebih nyaman dasar garis tanah jalan dibuat cekung --r @ - @. Kemiringan arah jalan harus diperhatikan -+ @ @. Contoh @ @ tangga-tanggaditaman haruslahkokohdan nyaman untuk dipljaki, tapi juga harus serasi dengan tanam-tanaman I i Lemoenoan balu i ((-5 .!5 I t-- 1,50 1 dan petak tanahnya. Undakan-undakannya harus memiliki ------l Penyangga lanaman 4i\ v merambat yang Pergola di atas Peletakankayu 6\ \:/ tiang-liang fa\ \Y/ untuk mengtembok hindari pembusukan ruMt B ------J F- B ---l t- e"tr-0"t, @ Tinggi pinggir (tepi) cm Paniang cm Lebar cm 50 50 12 50 70 14 tr u - Bidang rumput pendek(takdisentuhme- ^ G) tanaman dilinggikan (lebjh sin potong rumpul) sedikit kotornya) d'."'rr kemiringan yang seimbang, dengan demikianairhujan bisa mengalir lancar -+ @ +@. Bisa juga kita membuat tangga dari batuan taman Karlsruhe. Kita bisa juga berimajinasi untuk m6mbuat bentuk-bentuk tangga yang sesuai. Anaktanggayang bisa berfungsi sebagaijalan -+ @. Untuk kendaraan beroda, mobil-mobilan anak, tong-tong sampah atau kursi roda. Tembok yang terdiri dari tumpukan batu-batu hingga ke tinggian 2 meter dari dasar, dan mempunyai kemiringan hingga puncak batu itu 5 20% -+ @. Tsmbok penyangga beton lebih sederhana dan lebih murah -+ @ . Juga bisa langsung pasang -+ @ dalam berbagai ukuran dan bentuk, sebagai prolil sudut termasuksebagian sudut dalam dan dalam benfu k bundardapatdisediakan - untuk jalan setapak kebun + @) antara - - 90 625 -i -r :l l_ anlarPlat/lem^ Jarak (7) pengan = panjang lang- kah, kerapatan > 3 cm pembentukan lengkungan dengan bagian yang normal bisa dilakukan. Bagian bangunan dinding penopang radius paling kecil 55/30 untuk 4,80 m dan 2051125 radius 24,90m. ffi #trr ,ffiffi""""" Jalan yang nyaman dengan garis menapak yang cekung t6\ \Y/ Kurang baik: baris menapak yang Cembung \r*''*' \+--" @ ranggaOengan p€nahan darikayu @ 6a\ K, A\ Lemp€ngan 'Y batu yang tegak Kayu-kayu runcing Tangga den gan plaulem pengan batu dan dasar blok batu fi) 6A K9 z;\ \9 Ba(u yang dikerja kan dua sisi Tangga dengan plat batu Tangga-tangga dengan lingkatan dari beton dan blok (lapisan bawah) @ #1"; ,"rr," rumah (T) Jalan kakrpada lerens /tx V) Jalan denoan kenda,^^n pada-lereng lH?oory,q-tffi,ji1 ffiii s tEiiiillruiLLB*y,1il:;?#*"" 66) Jatan batu tingkatan blok atami atau batu @) v bualaD Balu kebun/taman "Karlsmuhen" 6A ti-, sebagai tinokatan dari belon @ ber T 2,00 Susunan tum- *] pukan batu T 55 -t FA K9 Tembok penqe|ng. penyaluran arr yang khusus tidak ffiutlak 200 \ 6) Tembok Penyangga beton (iuga .-"nugul bagian Yang sudah sraP dtPasanq) r zo bara a'iau ba'lJ Laprsan batu-balu Batu-batu yang kecrl kerikrt 6) v mahaltapitahanlama 68) v yangdatar Tingkatan blocMalan dari beton F55{ Tanah yang kembang i":x- @ r"ru"r*i'vungga/bagian yang siap pasang .....,,,,,,,,.,......... ..... taz qBUe] sruaf ouerol lnpns upp s 9ffi -c. tu ':**.-^.*-**"i-^^-. G,4q AaI Ar46r.d r4t '-:- 1li].4**t|pe*rEprl €p rtoFa'!ot """""'-""'-' lIFr qral rur! irPDd !m -* 0q!$rrepdms qrlrl ooit .at 00e mol o9-{t lpra8 *-0e $ ffi1006l 0f qBi (E d 6ue,{ 6uaral ue6uolodteq -lJep'reueir.rebuao d,.r,dures ueburoueotad uriieo 6Yl9: yl?Yl q.6-,tou-p 1e3 >re I -ueuauJY.f DueA uialsts )inlun elnq -6urpuEq F uc 09 6ursEul -6urseu lnruaq) reque6 6usC ---l 0Gt Ee- 0a 0t* ga: tr)i!a!iraq ffil *-& 9-& 000a .0oer oa, oqei & s' ostt soct 9'-0r a$q rrymt tFcr *1,**-."*ryotu?Jwldr,tm{rq{td :,t,*.^."..,.,,,.,.,-...........'. ' 0l s-0d . s8r tl E*{? it (Eat. 00Bt qrl &'l Ot*le .,uiF6{ :'-*'"*-":-""""""'""' tfq$qtrp0ad' '-'6t+otwpmmr4p utp .'S4rqurf Erd lFfl| BrdUS *--'-- (ua{rerir&qtlpn.rt$qe}mu} -<<,/./ sntOunqrp 6ueI nlp8 lepEd ntr teq el ueo rep B66ueAuad uep tre uetrje6ua6 , ugP nteq ueouap 6uarei - Sqs$irf s!{ift{, "- 6qatwpmFr{p *"'1"'-'*' rf tilltLpi t*irqntqrlrCms f& qryp AFr'llt|nc pfqifg - - -... nror4l!0rllFElrfqntFaqm) E udrryJaldrre ooBt ts @ rre uerrleBuad lnlun nleq-nle6 ,al sele uep ueureueued yn1u1 06& t& ueo -Ouaret @ r>1 ^ (l! rmr llltE 'r!lP6uaur lEdPp r!E 966urqes 'ue6u;.r;ula1 6ue[uBd uBlB)l6u0 ue6uu!uelE)llf '(uc Inlun uqdplel!p 6ueJol 09 < tsls Inlun uElE)p6uIrpqol) uBltcutlo66uad depeqel ueuBrxe6usd uB11BqHBOueyI <- Ou;l;ru 6ue,{ qBuB} qB^ Bq uesrdBl sele ;p ;66uu 6uert uBouenl BpEd (p66uEl Usdss) uelq6u$uqEnqurad'qEuplqe^ Bq pouplu,l oue[6uep;q-6uegq ;rep 6 uE)lnluaqured uEouep qolol ouElnl 6ue{ uBEuBnl uerlEq-ueqeq ueJnduEcred UEpurq0uey\l '@ (- qeuel qE/$Bq uBsldel uElnluequed -'EIuuesldel uBOuEnqulod lnlelau ue6uenl ueqeq-ueqeq uen leq.f I eq _u-Pp I rtr ra ) EbbuPt \jnlun rattrj .taqoM ulalsts'ue -tueueued e16uer'reoLieli-69aia1 sele uerbeq lnlun ueueueOue6 Bnures !.rep uel;rseqrp ueule 6upl 6ueJsfOuaJal BIuJBsEpEpEd'utEl uenq -upl uep nlps ueunqup'(urcr) uetlcu;1e66uad '1sor3 pepulq6uay{ @ leuas.leuas lnlun lrqrS uaunlrq uEtndunraU 6uare; ueueure6ue6 ."a !Bpu9'l/6uere'l 'rc66uo1 qgag eped qeuel uc O, ueureuel 6uep1q 'ruc g I pduru oueplq ue)lqrunqlp nl! ErElueures BlBs sqE 0ulpd uBsldBl lBdules EIUBq 0uEplq-6uep;q uep uep[ uelepptusd BpEd 'uuEu upeun66ued Eped ue1 geqledp 6u$uad ueleper.ued uEElaled urBlBO 6ue[ 6uepq sple tllsBui 6ue^ uBrOBq plaleu \\-\: 'lBnl/qolol urnlaq ,/ "*K \ lnrJrsnsnql,#H lnlun elPo 'ieo ueuPu / .euad 1n1un ev6uer"y -ln ueqeq-ueqeq rnlBoueu uBp uelElBlayI'g 'lenl^{olol tedrles qEuel leluFlefut6uey! 'uBp[ uPlenqued Xnlun IHUoI nlpq uep uesep66ue6 '6uep1q r.lB6ue1.qe6uel oI nlnueul uetepuel 76uere1 pep eIuue 'EAusep66ueu urelep ruelep aI lenl uep EsB[uBues eAuresep epe6 '(6uegq depes urc O, - Oe ue6uenl ;66u9) qeuel uelndurnl Uep uelppeuad 1nlun uesel!66ued 'g '(lryUel uep rrsed) ueEuenl ueqeq-ueqeq elueq p66ug 6ueI e66u;q B^uuelrllsraquan .Z 'lEpeueu uelepeured BIueselq 'uesldel ueduenl eped lseq ualusquJan'(resoplng) 6unlnpued eueles ueouep sq;66uey1 .1 r"qnqrnaqiffi qeuel IEy \ d uJ -\1 \\s\ \ nl dnprLl 6ue^ ueue,{uv ', '(ueueuel uep uelel lngun Eugued 'snsnql) .ueleuBsleltp ueueuel ueele1ad nele 'pduru uele;ered 'slulel upujel ueunOueg 'mqos.ral ueunEueq uee[:e1ed uep uednlnuad ueOuap rese;es elner; 'ue6unqe66ued ue:nge uelgeq.redp nyed uelndu.rnued uepg 7:1, < ueEuopuocal ue6uaD (ue>irin6*au B,teOnst Oueiuej Aesed uebuap lnduJnJ uBt!eueI qeuel uesrde; uel)ielolsrl.l @ @ aeC @ Ilqn)uoloru de4as cqsnec lndal 61 9,0 uptlequ,rq ue6uep ueleun6;p 1p1es1p1pes 6urled unqel degles snunq qeueg uelndunl rnlun uEleuresied urlounu 'euBr nreuel urr^ ,"rl:l:rlil;,il1 (;seq-;seq nele pduru 1n1un 1eled-1eqed) 6upe1 nppst ulnloqes elusele uer6eq dnpued pnq;p snreq Bleut ,ueEunpurlad epe Iel e>{!r'o e Brelueuos xnlun qpusl ueunqur[ ule;ep ueunlnued ue6uep qeuel bueprq nlens eped sele uer6eq qeueg ueueue6ua6 m + 9168! Nlo NVNngNvs Nwrufyfd )nrNn HvNvr NvHVSnU3d Nng3XAlVl,M uaelep rburlesrp 6ueI uelelue1ue ;61 -6uap rlurletrDuau 6ue^ teuelpw \q/ sele uer6eq qeuel ueunqurl ue6uenl ue:ncr3 J e TAMAI\UKEBUN Boleh dipts lih lahriatil o, io.0t, U , A t''(-'4 vl . ( r"*t, qererdd + ' (ait Fae KEAMANAN LERENG ''!.,.':. '" ll: Dinding PaDboran-alimn air ----L---+-/. .A\' . \ I I ; : '( \ ... .\\' Batu kaEng = Granit pelapis untuk lereng dalam 6\ Tembok fif \J-l bebatuan dgnqan \9/ dgngan pengamanan \2/ gerendel bertali. (skema Badberg ll ' ') N fl '. dindrngunluklubang uansu-nan dibawah-air' N Tembok pelapis dengan tiang yang luDang untul( lubang dinding untuk beralur beralul atau dindinq bangunan (dengan dan tanpa peng' kait;n) daldm bsbatuan yang kurang Tiang beton pe' nyangga yang kuat i:iL;lK.it atuviat ,. ,. ' , alsu kail balu .+ U Pengokohan bidang bagian atas pada lereng yang agak menanjak dianjurkan. Nilaiyang diinginkan adalah lereng yangterbuka, datar, bundar, yang bagian atasnya dihilaukan dengan rumput-rumput atau dengan tanaman perdu atau pokok-pokok kayu. Dengan keadaan lereng yang terjal, sudut runtuhnya alamiah, dikuatkan dengan pelat-pelat rumput, anyaman-anyaman, plesteran, atau dengan dinding. Ketika kecondongan yang besar seperti 1:2 Bidang-bidang rumput diperkuatdengan paku-paku kayu -+ hal.201 . Macam-macam rumput tersedia untuk penguatan lereng yang terlal dengan kemiringan dari |i1k sampai 1ty2. Anyaman penguatan dan lereng-lereng terjal, didalamnya sudah ditempatkan pelindung tanaman. Di sinidibedakan antara anyaman yang mati dan hidup. Untuk yang terakhir (terbuat dari kayu) adalah penanaman permanen yang menyusul dengan kayu-kayu pohon, kayu hanya kayu pionir -r hal.Zo1. Untuk kepastian dari potongan lereng yang besar seperti dalam bangunan jalan atau plesteran tanah bukiVlereng, cara-cara pengamanan harus diperhatikan -.l O - @ Pemasanganan balkon yang kuat berbeda caranya: misalnya, terdiri dari balkon yang horizontal, yang dikaitkan di depan dan tiang-tiang yang tegak. Bidang-bidang lain dilindungi dengan beton penghalang yang disemprot -+ @ Dinding penopang yang hiiau mekar menciptakan tempat untuk plesteran tanah yang cukup bermanfaat, untuk jalan, dan jalan /6'\ Penoamanan lereno dalam bobatuan \9/ yani kurang kok-oh: Penggalian 6ecdra bertrngkat dari atas ke bawah ff E/ dan seqela menyangga dengan Pengaman lereng yang utama pada bahan yang dikuatkan sep€rti tanah liat secara keseluruhan atau s€bagian setapak. Perbedaan tinggi yang iauh dapat diatasi -+ @ +@ Tjnggi tembokjuga dengan pengkaitan tanah dibangun tergantung dengan sistem dan kemiringan -+ @ dengan pengikalan/Pengkailan elemen tembok dan kaii aluvial 0alur pemasangan balkan Yang kuat kereta api) Fa* penggalian Jalsn tua Janngranng atau krsr.hl$ baF alluvial < bia*nya '3$Elrai r pan ang 7 6mm ..' ? ,embok di dopsn Tembok penyangga kisi-kisi ruangan (dinding kraine0 dari beton (sistem ebensee) lsmg A v Dinding-dinding krainer yang di- bangun bertrngkat memberikan ruang yang lebih banyak untukbahan bangunan yang baru. Pemandangan tetap hijau. fi) \Y/ Macam lapisan penutup batu karang sebagai tdmbok petrpii atau dindind (oleh L Mulle|1969) 45" dalam lapisan otamnEn (ler. ulam uiluk ke. adaan lapisan yangiidak kokoh) /a\ \7 6d\ dan \r)/ Susunanlerenq(untukpengamanan) d6lam lapisan ianah yang kokoh berbeda. Susunanlereng(unlukp6ngamaran) d?lam lapisan tanah yang kokoh dan berbeda 6l v Lereng batu karang tergantung susunan atau geologisnya 6a \9 Lereng batu karang yang lergantung dari srsunan geologis. ----- - --E! tr ------G -----E o D tn$i bEl cm ch kq/St. Pan,ang l.bar lsaryinq) (baBh) Salu ltonoah) Bafu (r.nFh) Salu Balu 250 280 P.nghubung. Fdsikat Penghubung. i;,IZEI* @ 202 tE Dinding KraDer @ Dinding BGsso 6A V ----- -- ---------u kait Dada tanah Tembok denoan (misatnya: -pelengk'ap batas kelenturan Jack baluan I t3O pengikat B A Jauhnya b6batuao 0 180 1ss 125 90 130 30 20 -+@+@ @ oinoing Krainer-Eb€nses & lo t68 s 10 r88 30 r0 108 30 r0 88 15 25{2 118 5 25{2 68 15 2i32 20 10106 r 7 eoz lelo)j uPlBp (r..lerau EUrEm) trcat repunq 6ue,( qenq uep lEdus rOas lnlueq Pped !rnpraq 6ue{ qeng Oo.la'O' <x {qEreu) rEpunq 6uetr qPng o"2rO.o\o O..q.Ot .l S,! unpraq 6ue^ q"n8 -l g,l ue6uilas uouod ilPl @ soquerl qenq ueueuel Inlun uernvn ueEueratav jr NTo+*.....#o T 09-0S /G\ \9 Fi ,rp ,"brrp "oud.i )tnluaqlaq ueuPuEl tt,n 61 fi6 rJtuld=fr ioiuord=ru ffrdfu&/6pd ecrrihru@ I | ue6urtas @ utYt,t ucrEiE Per uoqod ue6uap relPlas 6uEI [] -!6es>tnluequeueuel 9! 9! ut,rx. ,i,6,s,i ,**.*"**jii ptuqfur(/w cq e6r1 i'j",,$,t"Tt *,,,1?}1'"" r &q- uryd ueued/eounqreq qqalas ltcl II .if.-l oF rl @ tal6uq g-S uE6uolruad l..l I . r.loiol re6e qpllBnq uep n Inluscpeq uel -)io)t6ueq uep 6uopd l*ol uequal uEourlas uoqod rlel sBle rp ,* ,"iir""-O-rJ;l"j A1 n^^,^, pOes:ad I-,..-,,ueueuel. Y.,/ uc S! Pdqes qnqunl ouPoered )eaai sete rp lrat rq6uel oueoared [l Er leaB, eq IEA€)1 irep raqle uoqod ',t1,; l.'Al 6uerl'lE66uol sooue4 ueng rt u9r9 uoL at 6wrq69 6EEq it.--*--*--r-n ueueuel',"*"rf / v g,7 -0't < " @ ""j'J',T qecuereg s * I S r/r &q* uqod (txt uexq tsef -ss ue6u€p 6upluEd Ouelued r6esrad ueueuet roosiad uEUEuEl m;i" u! xor rr q8x9tt a a, rc! rcr lgt 4r tu'n &!, udor .l ugzx9x8 .'"j.:Yo rc 6;\ Q.2 lfiii * l"'-11 @ a la arol l. . .l.l l...l.l le l. .. ...1ol uP6u[es uor]od 1f,; v enp redue q6es lnluaqraq uPUeuPI r1e1 !JI}t upp upuP)l lnpns a)i upll]pjprp 6urd -ues ueqep-ueqPp uep snrnl 1eoe1 ejpqttadrpOunlun uepqeoualoupleg 9Z 9z u(g)xolxor La sz 9z usrsror SEeurxtxeS&u{t}Y9'96uqEg6gu9x9 $L ulz)rtrt $! eor 60 s uexExg Eq r/r &n6 uwd rwr ;Ut,tlfi 4eter sEdl lnluaqial uqee6unqraq ursnu @ up6u[as ue6u€p ledus roas (iD xnluaqtsq upueupf v epEd eIusPUnl uep'qeue1 rp qnqunl ogi lnpns Pped uPLlEp Z uElrerg ledue r6as 6i\ InluaqJeq ueueuPl Y7 qswg9! Dqqsr Eu,rL oorlor utxt &16 uqod rE Er @ PH ao e lnrnu3u ueuel ualsrs @ -@ @ relupueu 6uer( ue6r"1 7 1n1r"qrrq ror1,t"1 Oueqecreq /A\ 6ue,( urIl lEdual dr:ru ynluag \9,/ (sz'I) oz't - (usqep B-9) sedr)t ruadas lntuaqag snlni le6al 6uel ro,r lfef @ @ F09+0G-{ --i + + t + 1 I o t0€+0€1 loquat (n^atueploquslselue, rpdrsrsp)ueqaadlqeg rp r N' 6un66un6 @ n^Pl uEp 6unfund 6ulpulO { 9t qdBl uBp ue 0€ ot O (l ool JI I Fduru 6unp!{€d 9Z'Z JI 1l rl <- FJ osrob NVUIIVI.NVlIIVI 6unlund epue6 6\ lnlun ue6eqTqecuere4 (y' qlpurl 6uPdunl 6uEI 6ueleq-6uelBq rJep Ountund ue6eg ^ (, TAMAN (KEBUN) ')Il Tidak hanya kualitas dan arah mata angin yang harus menentukan @ 6 d a .g (.) 0 d c o E Untuk tanaman dalam bak dan ember metode Wigwam lebih berarti -+ @. Penolong perambat untuk kacang-kacangan: Ranting-ranting pada semak-semak yang iatuh --r @. Anyaman kawat yang regang o D o E 6 o c 6 o -+ @ atau sebuah kisi-kisi ganda dari anyaman kawat. Kisi-kisi pelindung dari any_amal kawat melindungi bibit dan tunas dari burung-burung -+ (0 - (9 . Tanaman menjalar yang bertahun{ahun lamanya dan ianaman menialar cepat. -+ @. Tanaman yang menjalar dan tinggi yang diingini Penopang bunga menialar secara horizontal, mendatar Kawat enam Segi A) v s e q 6 E o (! tenda -+ @. @ o .g rr\ v .: 5 Po Perancah ranting-jarak 70 x mak 50 x 100 m &EhJanb yrng bartrhuo-tlhua Anggil kstfl hut$ ffimia Anggtr hutan ytrg umumrrya 6) - Tumbuhan kacangan yang @ eunlung pagardari papan 60 6\ v lamfiIt Jenis-.ienis berumur setahun Anggur berbentuk lonceng tinggi -+ 4-6 m. Pertumbuhan cepat dan warna daun hiiau Labu hias tinggi --) 2-5 m. Pertumbuhan cepat dan warna daun hijau Tanaman HOP Jepang _r tinggi 3-4 m. Pertumbuhan cepat dan warna daun hiiau Berbentuk seperti corong + tinggi 3-4 m. Pertumbuhan cepat dan warna daun hiiau Rumput men)alar yang wangi -+ tinggi 1-2 m. Pertumbuhan cepat dan warna daun hijau Kacang-kacangan tinggi + 2-4 m. Pertumbuhan cepat dan warna daun hijau Selada kapusin -+tinggi 2-3 m. Pertumbuhan cepatdan warnadaun hijau menopang pada tembok Jeru jilkisi-kisi anyaman kawat lioggr ganda Pqtu[buhs A re, dari Metode Wigwam untuk tanaman @ - Piif,bstu penield Ituilum E$lgdAdar Podi llEtdd orange re0al lambat cddat .kuirin! EulrFrrtgdalrdqq eetdt*t ffipgBn lqrr SungtJasf,h ruim drlgin Bmoa Smpdt Anga lBrsnpol kemerah. l(lsllng se{ratg Tumbuhan rumprrt HadeB hefix Sgnpai Daftar beberapa tanaman menjalar dan yang 6a\ v 204 Warm drun hiia! B.ik, bamgnfaar mEI menlalar cepat p llj d, vrn [:;H.liLg, _,_:,"* JilXI"T Kawal an dari anyaman kawat Putill ianman yarg relilit untuk buat tsr S€jqSs 8tEga F@ ysrg rnenjalar ke atc k M"tod"t"ndu bru MacmmeammtMsmdk Arlgour @ l6ninduog trslu Pd(d( aoggur 8-11 I,:t :::,1oarr : : as^,ll - :.1anyaman ourung Taf,dan buah anoigut Sffi O Juga tinggi tanaman diperhatikan. Bermacam-macam penolong untuk penialaran sangat perlu untuk dinding rumah untuk penghilauan. -+ @ - @ Pada tanaman kacang-kacangan diperhatikan setiap tanaman satu tongkat. Untuk dua baris tanaman dapat ditahan dengan metode E o c E @ dalam tumbuhan yang menlalar. -+ =o -!6 c +'j a = Terkena malahari penuh a = Terkena 1/2 penyinaran matahari misalnya sebelah utara (dinding di uta€) a = Terlindung I 902 ((ur uielEp) qEuel oueplq dPl}as urElep uor.lod derles ledr.ual ueqntnqel qelepe Eururq Epuel urElEO) (6uolodrp Intun snsnLll x ueureuel) Euolodiel 6ue^ uep qnqurnl 6uB[ pca>l uoqod-uoqo6 t66ut1 /^ U, unqal Inlun uouod-uouo6 @ qWEI uqep at letr rp 6uetr uBqelBy{upprounpurlrp uq-B uE6uap J4plp )tnlun ruEle! ue6u.p r66url6ue,{fo)rod-lolod }nlEqrp Io)iod-Iolod . ''.,'.',,' 'qpuel )p)pd -Iolod/uoqod nlEns sEle rpnenouau Iel.pel urueuaed sruEq uelt€+ad tstsod uEunep-unep Jeuaq bue^ l 0s ? a s, ? ? J oa o! q0 rr I AB otf ol r9 81 dP a> t1 5_€ 6' q< #* a o q-d .1, I g:9 6 6 e ! o @ o a ; rxxxo< 14PtrJO- @ 22 E;B3E oq d:6 = PI:6-t i, <3 f F t I € 9! DaEi- 5 3-qq- .9 9.; 9/ 00r 9Zt 6!! E3ts 09r s1I 002 ; l9 -9 -9_ 9ZZ 092 9LZ g e,eln uPurral lp,lslu;1,, 1rca1 uoqod 166u1 @ @ e^ulelE EpEd lpJoqLuad rEIEuroL! f6\ snreq unlef ueqnquinl eped \rll '6u!!u lBnqlp Ouedouad le66uo1 7[ 9/\ \" t'-l)-r? \t ,;,l.ti --{ l/t < =l---r 'ur6urp rulsnr.u )ees eped ueuel uep sPued ultsnu tees Bped ull uEtliPu 761 -eued r.leleles unrlel g uEp'e ' I EpEd ltce1 uoqod-uoqod ue16eg7ueOuo1o4 \9 -ni unqor 1n1un uoqod url,"# @ '>1req 6uel lrseq ue>11ed -epuau lnlun '6ueqec e6r1 nele enp uep Epnur rlrseu.r 6ue[ 1o1od -1o1od eped r66uu 6ue,{ bueleg @ o 1 N o 3 Inseu BIBq@ B66ulqas lBnFl unsns rp 6uBqE+6ueqeC {ndue} nele nt6uec ruadas/Bped uqle6ul6ueu olnqrel 6uE^ ueqe6uEued ue6uap uoqod lnluag uoqod 'u.r Induel gg7 reduues ur6ue uelequeq r6upluuou Intun lelued qeroep eped IFq @ e ,,slctuy. lnqaslp 6ue,{) re6ed Inlun/Eulpurp ueuteuel 'ut6ue ei\^eqrp 6ue,( qeuel ueunqurluad uepurqouaul uep seued uEqeuod 'uefnq uelnlebua6 'r66u;1 6ue[ unquo uplnluoquiad 'ut6uP ueledoco l uelunlnuoul ledep rur dnp;q re6e6 uEulEuEI @ - @ e uelnsntal/uElnqual uEp nqop'u!6ue dEpeqlal ue6unpurped'unqe1 ue6unpulUod uPlqnlnqlp snipr1 rur dnplrl re0ed lnlun '@ - @ e'u 9Z'0 elulesoq e>t![ ul Z sElB rp 'ur o9'o E^uJPsaq E)ll[ tu z lqlqolau lepll 'uJ 97'g eluleseq e1 r, er{u ; 6 6 u s1,r z, r !, r q or oru refi:rjli:ffi ll.?ill: /6ueduieE lBpll 'Iapuad le6ues 6uldtues 0ueqec'lndtuelxnlueE !uedas dulu.r JEsEp Inluea ':c\e ,Fuent,, r.uelep bueqecraq ^ 6uer( rele-re1e uep uoqod @) lecund = Pr.LrPs rele uep 6ue1e6 'BLuled uoqod tyedes ptuert6 uotlod Intueg ffi i::H* ueLlnquJnl ueureueuad epe6 'uEqPle1lt1 uetelequrad pep 6unputpel .re6e 'uoqod upp uelBles uerOeq eped eperaq uep O <- 1o>1od uep ue6ue1 Euelued qnelas uelle]ollp e66uer(uad 6uer1 'ueteuueslad ruElep Bperaq elne1 uel6urpueqlp rueueyp l66u[ tllqel nplas rlenqroq 6ueI uoqod-uoqod O e (1qgqeleu) LIEUEI sele !p Wlauol snreq uep 'n,(e>1 6un[n eped sn.ro1 eped sele[ ueouap lPuaM ledep'rse1n161edura1'requtenoy uelnq>lnlesu;11uaq 6uelqetaep eped 'raqoqo uelnq ut6urp qeloep eped 'tn6n6 ullsnu qe;a1es qelepB qEnqroq 6ue{ uoqod-uoqod 1n1un 1pq 6ue^ uleuP} nuEM 'snqurauauJAnsetu ledep e,(eqec e66urqas !enl oI elnqJal uotlod 'e>1nqe1 6ueI qeEua1.rleOual ueOuap eprd uoqod 1n1uag'nltes nele ueqenq-qPnE ue6uap !ueqeq lp al![r.]eled r.'|epnur >lepll uep lepued uoqod Bueqec uer6eg 'egerd ryedes ynluaq tpelueu ,,3e1eu uoqod,, nBlE EprrueJld g <- uoqod Inluag 'uentPq-n1eq uesldel e1 pdLues urpuos.lal sEllunulo) telundueut leqe,(ueru ledep rele-re1v O uesrdel de;1ag 'dnprq 1ez1ez qalo rqnuedtp qeuBl uesldel delles e m J L I l,: il Ir L e NvurvNvr NVo NoHod Nn83) 'nluoual lEz-lEz ueDuap 6u;seu-0utseu ts0un1 tBr(undu.reu uesrdel derlas 'uEqnqurnl r6eq 1;eq ]e6ues snunH uesldEl derles Ppnu qsraq 6ue^ in ouErei nlEq-nle8'Insnqusu T-. 3 6uBI) uelE nEq.ntBg I .3. q. (nEue6uepec')lndq6ue,{ f. . ler.uru @sarf g'aj uBnlEqeg) qeuel u6dq Enuos el 4p6uaa 6ue^ uBlnq rle uesldB'l (qrpd JnuBf'BDIV seual tBz ueueq 'acuB6eqrll) snunq ueqde'l (r@rl uoqod-uoqod'unBp -unep) dnFusd qdEt u$tdBl t: 3. fi\ v/ unrsau6eu 'unrle)i 'rodsoqd 1216 lez uEouepeC -' :'.--\-\ KOLAM RENANG D! TAMAN O -+u Ganti pakaiah @wc I @ Dus @ Rung $nam t-i"laoh"t @ E Ruang sabelum -q @ Rung sauna E @ @ O @ Ruang @ @ ffi,1 ,2.25 swa *una+ang . lps umum/betEs Bak kaki Bung lunggu (lob0 Dapur ffi Bak renano kF.it saru iatur iz i;i; , Bakrenangsedang dengan 2 ialur (3 4 tolakan renang, 2/4 - 5 orangl Bak tolakailrena;dtt/1 "' - oranol -' keil untuk lampat- an awal dari s", bagian kepala. Oiagram susunan untuk kamar mandi pada rumah keluarga-Rtrang tunggu (lobi) dapat juga sebagai bagian dari ruang renang (mandi) Lokasi: Terlindung dari angin + O, dekat dengan ruang tidur (digunakan jika cuaca dingin), dapat dilihat dari dapur (untuk mengawasi anak-anak) dan ruang keluarga (sebagai dekorasi). Besar/Luas: Lebar jalur kolam 2,25 m, jangkauan tolakan berenang kira-kira 1,50 m, tambah panjang tubuh dan 4 tolakan renang = I m panjangnya: kedalaman air setinggi dagu dari ibu-ibu, bukan anak-anak. Kedalaman bak kolam berbedakeadalaman air -+ @. Harus melalui pemompaanair+@-@. eesar Bak @ Bentukr Perhatikan biaya dan pengaliran air di bawah). bentuk persegi panjang, semua sisi denganlantai langga Gaya Bangunan Bak. Biaya-biaya: dari lempengan kaleng alumunium, (dengan permukaan (lihat Bak kolam yang dalar untuk oaog yang padat) pada dinding -+ dow@ @. Beton, Baja (.juga di atas^tanah) atau pada lubang tanah. -+ (D. Bak polister, iarang, hanya untuk bakbak yang langsung terpasang, yang pada umumnya kurang kuat: Penuangan semen beton harus -+ @. Bak beton kedap air 7 (Beton bagian atas dobel, sedang bagian dalam Kedalaman normal pada kolam' kolam pribadi (bak perenang) /6\ \9/ @ Oatam Bak kolam @ satu lapis. beton yang sudah srap dipasang,) Permukaan sering dari eesar Bax Larysnqan )iDEan keramik atau gelas mosaik,.iaianng di cat/berwarna (dengan cat semen atau zat warna) Perawatan air: sekarang ini dengan alat sirkulasi, pengaliran yang rata dengan pembersihan permukaan yang baik dengan sklmmer (celah untuk pembersihan).-+ @ atau lebih baik inne (celah pengaliran ai$ -) @-@. Jenis Filter: kerikil (Filter bagian dalam, dicampurdengan, batu kerikil kecil untuk bagian atas, Busa bahan- @ ar Bak baia beton denqan saluran V,./ ala orahg Wiesbadei Bak polyster setengah iadi bahan sintetis. Bahan tambahan, yaitu bahan-bahan kimia (khlor, zat hrjau bebas khlor. asam tembaga (tembaga sullu0 761 \el Bak yang seperti tembok dengan pengaliran air Pemanasan: Bahan-bahan bukan penganlar lislrik atau arus dalam ketel pemanas; perhatikan petunjuk. Lamanya musim untuk berenang sangat besar pengaruhnya untuk biaya yang relalif lebih sedikit d @- @ Pelindung anak: Tidak perlu dengan pagar melainkan dengan penutupankolam atau perlengkapan alarm (yang bekerja pada air yang bergelombang) Pelindung dingin: Pada bak yang keras dengan @1 v Skimmer (untuk tempat buangan *ir. E'ri|l . birihl ala orang wiesbaden fnSaluranairalazurichdalamiatan pem- 60) v Bak \v ke bak dengan luapan air tempat i(rBulan 5 Brrsfl 68!1e 5 .8ulefi 6 Perlenqkapan. pemasanqan lihal Pnval . Penodliran hallanbad B{laf, sro. 1;&tQ,6 1.S/rir 1.53?.8 1.65/".2 2,6W,8 3rc 1,15t t73. 1i7Qtr$ 2.A(y8.5 z,50E,s 3.5i,18,5 2/,ec a08r/,s 2.26/&6 a.*&,2 498/8,6 4,66€,2 26eC' 2,6St.5 .r,8ot9.s 3,W9,5,: 9.60195 5,419,8, wg, 3,& &,75t1Q,0 4,0#1Oifi '4rryI9,0 5,2il0J ,e (pinggir bak yang miring.) t\alamn 226-227 (kolam renang pnbad, Sulan.tmkhan ];M!rili(; peletakan balkon di pinggir, pemanas atau alal kedap dingin yang tinggi; pada musim dingin tidak dikosongkan P€nghitunganpanas suatubak renang (pada alaymaksimal)dalam KWU zA !9 rn2d menurut ukuran RWE (Rhem. Westf. Elektrizitats). Tidak dianggap sebagai pengarah khusus misalnya: Penghitungan panas kolam di Hotel yang terbuka, dengan perubahan air bak yang panas, untuk pencucian liltei(sampai 1,5 t(Wh/m'?d termasuk 1300 Kcal/m?d). x = lnterpolasi 206 s._ Penghilangan panas baoian atas dinding Bak pada 5 musim/bulan (nilai keseimbangan) /i;\ \\/ bak termasuk /i\t/ ar 60 _:f__ Lubang pengaliran air di tanah dengan keseimbangan tekanan air tanah 7 I LOZ .,,t" 1!'dft';..j:f#:lB':t3lBL @ "a, "qlili; rTlts' tHl."?:i o Jlli Inqrs selurl n1e1 ue6uap dBIss nles @ iopuo) ruc 09 + nlurd.Jeqal = JopuoI ieqel llllpas 6ue^ splurl /^n n1e1 ue6uap de[es ntestopuoy Q-? Jopxol aI Dlnqtel nlud-ntuld (8 'ueOuenl nlnueu ledBp nlurd enures ervtqeq uqleqluadlp BOz ueruelpq eped 'sulerd 6ueI ropuo) reqal ue>l 'r.u O'Z < 6uero e Inlun u 9'I rEqel lllllulaul sruEq 6uero z rntetrp ledpp Xnlun '!nlel!p 6l\, 6uuas 6uetr dBAes 7 ue6ueptopuoy \9.!r' t1l 0t'I - Oe'! reqel qr|uau sn:eq e[u -rnlelour ledBp sn6!e!es 6uero 7;1 7 re6e deAes ! ue6uep ropuoy t-7 r.u 9Z'1. ' letef ue>16uepas 'tu 0'l. IEll rDel >1req qrqal unureu ur 8'0 < teqoMlltr].]aul dnlnc ltlrpas 6ue,{ seturl nir ntel ue6uap de^Ps nlesropuoy Vf -lnlunueur'61' -el (ute;-ute; uep 'e66uel'qeloleS'raleoqf <-) 6ue -)o oL 6ueI - 09 Inlun (edue1) 6uoso>g ropuo>1 :n1e[ ue16un1 u ; -rq:edurau: 6uer6 elurn;e;aur 6uer{ 6uero ;suenIa4 uep E nPlP V e nlu1d uernleOued uelresepraq 'enp nele der(es r>1;rueu er(ueq qelede'ue>uelotrp snieq ueouenr nlnuau elnqral nlurd-nlurd (V er eueuJ rp uBlnluouau ropuol Jeqo-l uooluo) tv9vsuSs rnp[ 6uEnJ upp cM '6uepn6 B66uet 'Cnn (A) : 'rndep ue6uep ue6unqnqraq 6ue1 ue6ueP ue6unqnq:eq6uei(uedep6uenU ^ \U rquJeJas ue6uep ueOunqnqeq 6ue1 @ 6ueon6 B66uer uB6ueo ue6unqnueq'6ue[ tnseu, uBtBt a (? nuel 6uent ue6uap ue6unqnqtaq 6ue1 Durdues >1nseu.r uelep @ @ Ouepn6 e66uet qeOual rnseu.r uelep ue6uBnr relue ueOunqnpl '6 e ounsouel ueounqnqeq qeppE P)lll uE)lounlunoueul 6uEA uEp 'indBp ErsluE 'e66ue1 CM .(E-@euauEl npld nqe uepf pep lerllpet qepnu srueq DuoJopuetu 6uEI u!6uB uBrllB UBp lounpulllp uflounul pdepes uedep 6ueru nlnueu InsPur uPPr .)|runq EcBnc EUBles BuBlruel'uqnuedP IB[nu nuEJes ynsv$t NVIVP'lglilvues'NVd30 9NVnu a ue6uap uebunqntuaq 6uel 19 @ Kebutuhan ruang berdasarkan iumlahnya e s€buah 6\ \e Luas koridor 1 m2 = 3 kali besar ruangan-ruangan pada akhir tangga, yang tidak memiiiki kelanjutan lagi BERBAGAI KORIDOR m'z = 4 kali b€sar ruangan-ruangan dan WC. lni jenis yang paling erekti, dan Luas koridor 2 761 Luas koridor3 m2 sama denqan 4. ditambah 1 ruanq tanpa Wi atau \9/ selenisnya. Dengan tangga terbuka kofldordapat memiliki ruang seluas m€miliki b€ntuk yang nyaman A\ v Luas koridor 3 m2 = 4 kati besar ruangan-ruangan dan 'l ruangan kecil, kamar mandi. ruang ginti pakaian, dan lainlain ter'masuf WC Luas koridor 4 m2 yang berlawanan @ dan @ s€lanlutnya/ @ /e\ \\r/ sekitamya tertutup, tapi t6rdapat ruangan kecil Luas koridor 5 m2 = 4 kali besar + 2 ruangan-ruangan kecil (kamar mandi, ruarrg ganti) g ruar m2 fA) Luas koridor 7',"' = u ruansan \Y, dfi#;AE @ Hf,',fH'i,ii,#;*,l,rTS3; ,er Luas koridor 7 m, hanya 5 ruangan Luas koridor dan 2 ruangan kecil (k'amar maidi, .G\ \9/ \! 7r-n Luas koridor !-!/ 5 m2 kamarmandi= ruang ganti) 6 m2 = 4 ruangan, kamar mandi, ruang ganti ruang barang-baranoz 6A ian (7 5 ruangan + - 1 Luas koridor 4 m2 = 4 ruangan besar + 4 ruangan kecil, un-tuk Iantai-lantai yang bersatu (jalan keluar yang bermanlaat, tanpa bidang yang bertangga) 6a) \lz LUas koridor 1 m2 = 4 ruanoan sebagai titik antara kamar tidur, kamaranak-anak, kamar mandi, dan ruang tamu @ hi,T,:"#sT"i#i ;": i5*n,", 6A \rz Luas koridor 4 m2 yang berlaLuas koridor 5 mz 4 kali besar * 3 dan 4 se_ 6A\ \tz 2 ruangan-ruangan= kecil (kama, lan,utnyrsekitarnya tertutup, tapi mandt, ruang ganti) wanan dengan terdapat ruangan kecil -r O - @ memporlihatkan bermacam.macam ukuran dan bentuk dari koridor sampai ruangan-ruangan yang lebamya lebih dari 2 m (dalam hal ini ruangan yang berukuran 2-O m diinggap sebagai ruang ganti atau ruang penyimpanan), @, @, @ dan -@ memperlihatkan bentuk koridoryang paling ekonomis. Dalarn contoh ini lebar koridor yang diambil ukuran 1 m itu telah dianggap sebagai ukuran minimal sehingga 2 anggota sekaligus mhsih dafat melaluinya. Lemari yang dipasang dengan baik, tidak menentukan lebar. Dalam mengatur pel€takan pintu harus diperhatikan Luas koridor 2 m2 = 4 ruangan F) \U/ dengan lemari dan tempat yang telah terpasang 208 ti-dur 6n) Luaskoridor3m'?=6 ruangan yang v merupaKan dapur, kamarmandi, 3 kamar tidur dan ruang tamu penempatan tempat tidur dan lemari-lemari yang telah terpasang di dalam ruangan. Ruangan akan menjadi lebih luas jika kita dapat m€nyasuaikan pomasangan pintu terhadap tempat tidur clan lemari. a 602 I I 6uoso>l ,61, LlEpeMrEsaq qedLues 1edu.ra1 Uedues 6uo1 8| @ tns-q J,!eu 'i'o$=- >lnlun ledr.ual uele ueqnlnqay @ 028 JEDlas p^u Ieioi F- qefoues n Sl- -- NlT-_-.-*-.r.1 I ++t,+cst- I 'ert,c, - +9e'l- letol Ouesed.rel LledulEs uu -lntnu qgl€pueuJEqqau {o-n leotl I I I ltH. ] I 'q', ttrl (ss).-- I rp qedues P)i6UB] UEIEC ffi '| l ': r: ':': '; leg @ I r I r'r t scz ze 1,%-1 (or) LlBUel qeMeq UEUN6UPq ,gu qedues ueOuenqr"o oro9"i @ uebuap rense. ur"n rrliSllLlul?l @ radrev rnuraluad ,,*v Ouer r fA -{- -lll- rffi-r ele."Pn aec ++ T. l 6ueqn @ 01t 0lt E rli l'it 6tD i'tt gg ort 0ll ):it olr o G} ff t I . 6 fz ?7 -@e ei 0t *9t ci*9r *r 9$ 0s ss & qa ?a I Y I al 0$ m ts ue6uenqu.rad lple Inlun qedLueg ot It 0t fr, 9Z ,s9 tr qE t.€!8rFd rol6)t Lelqbd {rolus}l uBduE} sBuoy totr ouoltat{.€Fp'#uS IPSffiI tpdrEs 0s stlof FrxwlwlDqEsq g urBgo &]mrc&bicffii &lurrils1efun JolCDl @ (Ecm|oiruBrelsi) 0c 0t urpreq e66ueg-1edr1 e60ue1 @ (urssqcum .FFrt 'grll6rs3 titp} usfiiralqu€d strgt g<-e66uet @ aa4 0tr,7, 0ti1 {suI} v|exE E,{iJgrI o.ugluBd qrunFI 0r.89 0u oEsg ZI 0sLi 0?9? nEt 9t {ilut} s!6urtu SEuet #6utrxqun os6t (utu, q$+g utrusq xqu,r iw-tuBd 00st s |€dr!8s o0le I ,&d b {uu} ue5ugru uffnl€f !S64! lr/tliln Easra: xs{& ,auealc-,|nnce,1 'r1e uerr;eEuad ueJnps uep Bpo.l ue6uep (t OOIt) zur OlL uEp ew LtO seusedq ue6uep ueilqlalod nele eJeq uesrdel uep 6 <- 6uoso1 qedues uedtuilued >leloy 'reul 0rz uBp @ 0zl ue6uep@ e reseq qedues 6uol'6299 '8299 NICI rolll ol t '09 p; 'ualpe;pd nele qndasrp 6ueI e[eq qdepeg 6 <- qedtres 6uo1 6 <- qedures lelol Inlun ledual 1s! ueqn$qey 'urpl-urel uEp Eurersp 'lDlps r.lBl.unJ 'leloq-ploq eped @ <- Uades e6nllpq rcnop neur 6ue[ ue;e1ed ,rrrdr?,t;rduli11]::, uperepuol uep ledurel ueinln uellnBr.lJod '@e 'eu I'! uernln ue6uep ens -as e66ue1 qeurnr qedtues ml6ue0ueu uep ueylndun6uaLu @ ueleunDlpledep 6ueI ueynseurad 6ueqnl nlesB{ueq rur erec ue0ue6 'ueuetugel uese;e ue6uep >lulsll ue6uap uellserado;p qedues ueynsetued lelv 'ueOuenqued Eueqnl Uep %9e - Togg Buedueu -ad ueelnuuad @ BJEpn Oueqn1 @ <- buelurreur 6uedueua6 'qndeqp qelel 6uer( 6uep1 nele lerel uBqq OueA eleq Uep lenqel lolo>l uBpled nele seuel 'e66uel qeuru qedures Inlun 6ueqn'] uJBlEp uBIIEJo6rp ledep 6ue[ qppEr r.lJBlEp uen;.tede1 e qedues teduel @ + @- @ (- 11 edues ueouenquad ueouecueg '@ - @ uollleqed eleu lenses 6uel eAuueeun66ued uep qper rc08lBlB{ElB uqelered 'nqep lopalued uep Jaqtua'qrs.requed lep'lcnc unqEs'1col uele;ered 1n1un peurel :ueqlsraqued uep uEerpqllauad Inlun uelllBwedlp snreq 6ueI pq-leH fie HVI,INH NVIVIVUSd NVNVdU\IIANSd CNVNH \- "o"I E. la : t--, U Ql Ul *oe- t rad lPlV raqu3 @ TanggB BaEh tanah Ldak perabotan rumah d5n crcian kolor Eidang bekeria uiluk peletakan cwian Ahf aht penyetrika paleiao niiang:6Ekra: I Jalanmasuk Skema Hubunoan ruanq ruang makan ruirah ke \Q /A\ 60 60 60 l+ l8 l+ 88 cil ltt8 50 60 60 1,20 Letak yang baik menghadap ke utara -+ @ @ Penggunaan sebagai ruang penyimpanan/lemari untuk alat-alat pembersih, ruang menjahit, ruang mencucijika perlu juga sebagai sudut untuk hobby. Tuntutan yang besar, panjang bidang minimum 3,80 m, lebih baik 4,60 m --+ @. Ruang makan rumah pada lalan samping dengan bidang yang panjang + @, lebih baik langsung di samping dapur --r @ atau dari dapur, -r @ - @. Penyusunan alalalat makan pada tempat yang baik dan sehat. Satu papan setrika pakaian dibuat berdiri. -+ @ - @ memerlukan satu tinggi yang lain dari satu yang disebutkan tadi, dimana orang dapat duduk -+ @ @. 100 1.m 50 60 kira-kira 380 4.60 - Kebutuhan tempat letak perlengkapan T{ lrIJ l+ T5 a TT l+ l8 lI T; l+ ls oo 8"a t+ l@ t+ t; T+ I+ I8 l+ 1i l-60-f-1,20 --+60- -+-1,20----l l--a4o-2,N l--1,80------J nuang makan rumah (BentukL) aa samptnq l-'i::19-makan \l-l pada @ jalan l8 l+ t? l? 1? F60 I+ r;@ EE I+ @ 50 RUANG MAKAN kira-kiE Boang penyimpaBn unlu* alatalal yahg keil Keseluruhan ^ LU Lebrh b6ik - Mesin c@iolomatis dan pengering crcian sebagai tempal pengeringan cuciar Wastafel d€ngan air hangat Tangki,bek utuk Dapur Kebun Lo@ng I LSar perlengkapan rumah 1 Dua deretan @ F6o-l-1'20-'--.-F60-l0o..] oo--'1 oari dapur jalanterbuka @ @ sentut -u 60 -lF-- l- l-__2,40_2,80 Di samping dapur, dari lorong, vao) dapat bergerak 1,20 --+60- 1 00--l 2,40- 2,80 ---------1 eentut<-L 6d) Di'samping dapur dan kamar \rz mandi -1.00+ I _4-l @ 5:3i,i,f:.J:?",1tfl3",?[o'*' @ [??i'iif,:i"#3?"t?iiyf,[' @ e'o"aratsetrika F- zr\ Kombinasi strika Yang dapat \!17 rtitruka bersamaan F_69 .-{ -ffii @ Mesin jahit 210 t-- @ setrixaaan papan untuk lengan @ 8s ----1 Mesin setrika 6;1 Mesin setrika terpasang \7 lemari pada a ttz rnsEu.luElE[qE]eeplpOuepne @ ueuEdtirAuad6uenu @ @ e'uPuJel uEouesEt Jed lnlun Bulpulp Eped lnllal uBlBnqured uaunluEp indep ueOuep lglep 6ue[ pre[ ruBlBO 'lnqesJel 6uenr ruepp erepn lselnllls ledeprel re6v '6uepn6 UBp JBnleI olnqureur nluld 'pleu uoLlod uBseltpod 'e66uel 'rolol uepryd 6ue[uele1 'ledo1 'set uPp BJuBleq Oue[uete1 -6ue[ueterl'ueOue1e1u1esueded OZt'Pr.l <-erl!4ese[eu.r'qlsrequed lep 'saplred 'sellqured lep ueuedtuptued uep ueledueued 1n1u;1 lnser!uEIEIrlEreep;p6uepng uEp roprror @ rnp[ JeuJel-lEulEI ;dri it;iifit ueuedu.rrruad6ueng @ rpuPur lpq ue -Inpnpsl ue6uep uel6unqnqrp sj @ 6uel ledu:al leuleqOueu 6uBr( ueuPlEur ueuedurr(ued 6ueng @ 'qeurnJ Llrunlss qenqos Duecuellp Duepn6 tedep 6ue[ e{usen1 spnl uep 7o7 1;cey Jeseq ulqel 6ue[ qeuru EpEd 'txc gL taues 6ue66uet 6ue[ rcqe| ueOuep zu, I < uernln ue6uep pe1 Duepn6 qenges elnd ledeplel snJeq qeurru uqBp p LleuEl qei$eq Ouent uep 6uepn6 upleg 1rc3) cNVOn9 ,t! go'e-ez'! reled.rel 6uel ue.rnln-lnfes tes /^. Qy' lndep uedap tp ,61 ueuelel! uBuedutAuad Ouenu \9/ -r{ CM f rsrsooueDuopuElbunqnqtperltl \s/ np.npar rror"p'iHHl,lEfl q'i; Duer( 1edua1 letuaq6uau: 6ueri z;1 upuolEru ueuedurr(ued 6ueng \7 "fr l'f ' 08t, '9t m Ouedeg 6ue[ ,61 ueueleur ueuedu.llued 6ueng V/ lnpns uElPul 6ueru eped ual6unqnqrp 6ue[ uPue>leur ueuedurrr(ued 6ueng 6t \I/ lnpnsp JEnl !P /6\ ueuelEuJ ueueduri(uad 6ueng \9/ !.lpural EpPd uel6unqnqlp 6uer{ uEuexpu, ueuedu!i(ued 6uenu @ uEue{et! uBueduu(ued uebueng @ T l*l _Lt _t. t-l lo _r 'qequed Iqol '@ e upqlld p6pqes 1n[e{ued urelqs uPl.rB^ Bllp JBseq ouB^ E00uq qEurru Inun TouBl -U6uq B06ulq unsnsrp uBdnrl^ued pr e1;! qeppe 1pq 6upd 6ue1 'rnoouEsa UBurel uepnpqtrad uEurol uEouepualounqnqplnqesrel 6ueru ualnuedlp e>ll[ ueqefeuJ .leuls Uep Ounpuluq ldel 'de6uad IBpll uEp Infes delel sruBq nqesJel ouEru :@ - @ e JndBp uJElBp p nele oudues !p uBuBlBru ueuedup(ued 6ueru uafleduleueul qeppB slDle.rd 6u1pd 6ueA ereg 'UBq-UBqes dnplq uePp Oulued lB6ues pqesrel ue6ueng '1n[es geduel '6uepn6 'uBuaPuI ueuedurilued uBouBnr pedes oueqtu;es ouBI uBOuEru ue;oequed uelleqed qeuru nElB ueureuBde ueunouequed uBBuBcuoled BpBd .NVNVXVIfl NVNVdIIIAN3d cNvnu NVO CNVHVS 9NVOnC HOue€ :-F-l '91'09' MI ffi ffii los' I qz! '92 !o9r ffi ffi ffi_] 9Lt [;I '09!9zros' rqltl '09r91 | ffil ffil ffil 7- DAPUR /r\ \!-/ PenamPang lintang dapur dengan 2 tempat kerja F= h6o-+r,10-r,2o#0-l F4s+40+-80-+-6H /a \6/ Penampang lintang dapur dengan tempat kerja untuk 2 orang f$ v 1,20+ Penghisap asap tungRu yang terganlung rendah menuntul ruang gerak yang teruKUr. Melelakkan alat tersebut di atas kompor ^ €, ileja kerja dan meja penyimpanan lebarnya 60 cm @itrii. F-1,00+ fr------i ilqll T 55 t il@tl 60 + 85 tl:ffll 'r.'.'.'J.'.'.'.'.'."'.'.:#. l--60 Ruang yang banyak diantara dapur, Ketinggian lazim untuk temPat ^ (5) : fd\ \9/ pengambilan air dan ketinggian yang paling trng6i untuk tempat pencuci prnng dengan letak rak yang lebih cocok agak lebih tinggi Psncahayaan dapuryang bsnardan yang salah ra) v lempat cuci atau ruang untuk meyrmpan maMnan sebagai tempat makanan alau ---']-60--l ruangmakanddngankolak'kotaklen,f ' baranq pecah belah yang terletak dr Ketinggian meia Yang lazim dari 80 cm tsrletak diantaralinggr pekeriaan yang baik untuk tempat m€mbuat kue dan temPat cuci Piring. zx t9 ffiffi l:\ !9 @ +-1,20 Bekerja berdampingan Lebih baik adalah kap pengurang uap lebih baik pada saluran pengeluaran asaP (B) langsung di atas komPor Meiakeriavanodaoatditarikketuar pekerjaan @ oigunat<an'untik - duduk. @ n6 ^ sambil (p Penataan pengungkit lemali secara benaruntukpembersihandanpoke{aan dengan mudah > ueja utama, meja gantung JenoeB I cm Padatepinya, dapat digunakan sebagai meja makan Eng memungkinkaq m I o {6i 3s35 I Hll 35 1,00 I6s I !LL] llo I l I l+o Bollc,i E 6i o q I 59sp 3 lllL lll 8s/90 L 75 I I I +-1,10-i,20+ 6) - Penamoano dali bagian-bagian oerabot' dap-ur berdasarkan ukuran DIN 68901 khr"rs 212 @ Pintu Yang tertendang F-60-+ 50-1,10--1 Ventilasi buatan melalui ventilator pada dinding bagianluar (A) atau Paling baik antara ruang peylmpanan A makanan dan ruang makan (9 d"ng"n ketinggian langkah penempatan DIN 18022 Perabot-perabot dapur dan bidang-bidang @ oaprr Yang berbaris dua CB ouua6uad ueual uep ursou UEuot mduol rcEl-rcel ue6uep @ ynpl @ dnlnt rreuat qedues sard tely dPn 6uPrn6uad @ rndeo resng @ 'InsEul BJBpn IEP EpEdUPp llDlolo qlqal qnel ]nqe$el lPlv 'uBrEnpoued uElnps Blpeslel sruEq JEnleI PrBpn lEp Inlun 'uqepeq!p 'den nI Intun uP)le^ Bllp dq PJppn uBp IEnleI IBM Inlun InsBuJ uBXnJuBllp qBlBpe)Ulsll qounlsElB LrBFeq l!Lrqeu dEy rcncuad urseL{ @ @ tnpns DPUs't Euesed ua16 f) \g 6uesed tre,uat @ @ @ @(- lsEl$ue^ qEnqes 'EOBuol uBp nUB^ leuleqouaul nluequreul luBllp pdep 6ue{ lnpueq 6uye6ued 'qlEllp lBdep BueI'nqtunq ieduret uep ueuelPtu ueqeq uep lndEp IEI edereqoq uqlns;ulp lBdBp 6uBI uBouequll 'rndep uE!6Eq uPp lndPp upiur l|nilh e)lnqip ledBp nqE IUEtlp lBdBp ouE^ snsn$l 6u€plq uL6uep'ulser"u ireiuat 'noj 6uep1q ue6uep ueplnsBu,llp 1edep 6uB^ quslelEoas nPle [oJ ouoloued P8des @ - @ + snsnwl loqErad '6uutd tcncueur uePelep uBp 6uUrd tcncued lep '>ll.tlslllF ueueduliu6d ;$ue1 nued B)lil 'rndep Jeque 'qBduPs IEq PIuqEi Bq lO 'tlE/Y\Eq liEtuol uiBpp >iiiseu.r.r!e ue6uenqrued lBdurq uEp 6u!.t!d lcnc lBduel Inpn 'Pnses 6uE^ uEl66u[el urPpp lpal soJod nlounl'uodo 'se Inlun )lococ'uEElpeslad nele ndPs'l'l!s.laquJed lsls nqg l66u!l UBrrtal'UBule'l iep-trip ledueyp6pqes @ ueust LieOuBsEuJed e 'lnI6unquleul Bduq qepnur uPouap 0uUld qPieul'6u8ru uqBBlueued ue{Ploulueu sElE Ueule-l 'B^uqB^ Eq ri esenret dB66uBIi 6ue[ ueuedurl{ued 6uepn uep uPehaxed iiuepn tjeiBun66utifu tedBplqun llcel IEoE 0uE^reqel re^undureul @ + @ <- 6u;pu;p lrEual-lrEual nElB aBlE uBuel'lrEual 'ue:1eunOlp 6uere[ 6ueA nele lBJeq qnol 'ieseq q;qe1 6ueA tndep lBle-lElB uqedureuad lBoBqes @ + o e :qEABq uEural'uBula'l 'uBqeqtuPl 6uEru uelqnnquleu lEpll lnqesral nluld Blnqueu lEEs Bppd BuBurlp '6uBnr leuer.loueur ouE^ snsnrll EXn-q nuld lpq qlqel 'rasa6 nluld 'IBJBMuE ulBool qEppB lPq oulPd 6ue[ dnlnl Inlun 's[elu!s ueqeq s;depeq 6ue{ Oueduel nqe nIBl upp gEursl-ueuel ulePp ueleleled.resep 's[glu!s ueqBq 'n^E)l 'slurgd iue6uepued OuBplq 'sleup ueqBq'sdel n^e>l 'nr(q :nIBq uBrlBB '!npl!p ledep 6ue^ dnnusl eleur ueouep(>lu1s11 pd-uo1 Inun Fdudl uriiirpelued) 1p1s;1 n16un1 eDn[nyed e1;! ueueduptued Eueplq uep efrel Bueplg 'uElllBAoOIel- Iet 6uer(- uenlesel eped' rie6ubseileci ue6uep- uel6unqnqlp Ouacue.rlp 6ue[ lndep de[es:lnlun lellsJe qalo uellenssstp 6ue[ ueulele tueoBtx'ilB-cBy1 '0riecuirp 6u'eAindep dEles Inlun ulc oz' l-oz elusenllenqlp 6uet( lsBunurol loqBJsd e/tuurnuln epPd 'Bpeqroq qlseul 6ue{es unueu iompord urer6ord-u.rel6old uep uelnln uelnlueueuJ uBJnlgled neleM NVCNVSVU!|3d NVO NV9NVSnVNSd NVIoVS'NVI9VS undvo uer6eq e oulpulp Deual nele sele ueual 61 \4 uer6eqas 75. ourpurp rreual nplp selp rreuel Q/ ffiNHN I Jl ll..._-=_l r' lt !l [:-]-L:fl s8 osr{r ;: ll-__ll s€ ozr{z ;: li -1- ll (u.) reqer, r ru.) 166r'1 l ,urr r*.r *q"r, lL-Jl (uc) 6ueruEd LL:=l-::-.|l ueloeq enp qEffeq rr"*"r @ -:l[___ll lllt ll ,A* ll N> y ll \.\ (\1, Fr= lr-:--r-----..ll -'\- ,,' It:tL_ll i ll I \1l * li -r rl ll os osr{z (u.) rEq€]r iu.) ouBrued ,66u,r 6uerued lreuar O. )( F Jl "/Ai\ -1 Il^.\" l-l lr----------F=rl J // llIrrrl I li'..--l (ur) ueroEq nl€s qPnEq r------E lr-------=rl=:]l oor H 2N], l[l ll ,ll * omz lf-=--11 ll......:-l !g r (u3) r66uu lFEl -.\ -z t*,t *qq , tur) auerued ' sB (u3) ,66u,1 r DAPUR rffi @ @ rompor tistrix Komporgasbesar Lemari es lsi ---ffi @ 55 55 55-60 55-60 60-65 65-75 70-80 150 200 250 N/ Tinoqi (cm) Lebar (cm) Lebar (cm) 125 55-60 60-65 60-65 80-85 85 65 90 - 100 65-70 65-70 120-130 130-140 70-75 140 - 150 Lemari es yang terpasang Lebar (ch) lsr 50 75 r00 Lemari es 37lU 34t34 EO,.J EE-EI . 86 1.24 fr-qt"--I;l l=nt I l:LJL_JI l\-J\-__Jl . 85 1 1,24 ffi..I Eco _ ,,r0 @ ftl \a-l terpasang Ukuran untuk bak cuci yang ' I -ebar (cm) Tinggr (cm) 50-55 80-35 60-65 90 55-60 55 85-90 @ utrrrn+@-@ Lemari pendingin @ 1'24 w @ z bat< cuci -?- F50- @ + penting 5.212. Kebanyakan diperhatikan Bak cucian rangkap -+ O- @ dengan bidang tetesan dari 60 cm lebar kiri dan 60 cm lebar bidang kanan. Satu mosin cuci piring harus dipasang di bak cucian di kiri atau kanan, sodikit t6mpat, dengan kenyamanan yang baik, memerlukan dapur yang rapaUlengkap padat -r @. oapur yang lengkap/Padat daging Talenan r-r-Fl F50---1 Fa\ Penuangan dari Plastik atau \tl P"t"vt"rp"ngan panas kaca r + @ l I I I I 20 ,I Meja rimbansan r_-;-----.r ri:U-Fj ii.If/-\ I (, fo..- yang baik dari tsmpat bekerja </'t FFFFffi] F]:l:I] FFEtrl:II F5H I 2'.14 atau persiapan. Penerangan @ :i.1 ji.l Tidendan diMino Timbangan Masak Stop kontak pelindung harus cukup diperhatikan. Stop kontak pertama s€tiap bidang pekerjaan Papan penggorerEan (Pelal besi) dan masak frle .masaK @ yang mencukupi, untuk alat-alat dan mesin dapur dirancanakan. *l*WN#z, -\r,,. z Ftlil I +100------1 6vjl1 Bidang untuk memasaldpaPan I rq-;' I ') mencegah proses bekerja yang terus menerus. Luas ruang tidak { €:-€i:::llrls\t;ll'--i>- <r;;N\ i:..:l sudahterpasang satu sama lain bergabung, membangun dan meng-kombinasi-kan untuk rsl \-\ '',.jhr alat pierabotan dapur sering Papan unluk D- @,l iiiF'-l--. \\ t::::l I : .'i.l I untuk ukuran tangki (lemari). Alat-alatlistrik, alat-alat gas, dan | saryang sudah siap terpasang Papan masal tunggal/lempengan v hematan tempat perlengkapan menentukan sendiri, bidang @ or"n 50 75 100 Ukuran bagian bangunan dan alat-alat penting untuk peng- 36 Uesin untuk memasaldBlender @ Pemotong listrik @ e"t"t i masakan 9tz uEure[aq rndEo ([D +06+ ledural ue6uap I lnpns lp ue|Eu.t Inluaq rnde6 /- V/ uu6uep lr6unu-t:nOrO @ 6 1nlueq rndeg @ 6e uedep r'duel (E leJap enp rnde6 lrBual uEp ueue'l = H sele urusl = 0 qeMxt resaq sLel lelod = J . r66u[ 6uEI epeo rueos,.Jf;1r3t1t"'Jff5 @ 1Q v teiap nles rndeo rcued oueprq 1ns -euel ualEppd lqad = 3 lpqEd lrunueu tff5 pdelsEl = T 09 + O @ 09 < ellorl 6uepr€ Og < =c Ogrcduoy = 6 ualEl€pd oueptg = V s c t UJ 6r::t .t. + 09 'uBuPI eI Upl uBp pH uBouBl upouep Bfeleq 6ue{ ;oeg .;.rq e1 uerrB)l uBp uBlBlEq Ble>l sesod 'rrErrel uB6uq uE6uepBleloq 6uBI Pxa.ued uBuBsBpreq lBnqlp lul qoluoc-tloluoc'B^uue)[BqD{Blp 6ue{ e[:e1 uBuBOuUed EpBdeI Bunlue6rel ledel 6ueI uernlp6ued 'ueleleped 6uepg rrJc 002 uBqnJnpsgl 'urc 002 uEBUesJeq EJBces ueuBoduJilu€d 3 uenlnl ueouap pensas 6ue{ tndep !p PIleI ledu:a1 uelnleoua6 (D uPp uBuBIBur uBder{ued 6uep;q uednlnued 'utBl-utel uBp uedel6ueped'lpq1ep{Ele'ulc69 nyequred ;.rEurel'urc 09 se Ueurel 'rrJc 09 uB)lBuJ UBtlgl 'uJc Og uBlBur uele;ered 1n1un qp,t Bq UBtrleI 'r.uc 09 ndEs UEurel 'urc Ag 6ueto66ueru uep 6ue06uer.ueu Inlun ue^o 'r.lrc 09l (sleuoto 6up;d ;cncued lep Inseuxel) Ou;le6ued pq 7 '6u;r;d lencueu lEdtuel 'Luo Og IBSEurerrJ pdtuel'9 1;r1q1rcduoy :lBlB-lBp uep uBloqered 1n1un 6uEru uelp uBqnmqey @ ts rx ,'Z lBullulu.l uelnln ue6uep lndep leqe; elnd n10eq ;s;s de;1es eped uc Ag puJlulr,lJ upurBlBpol uBOueO loqered uBp uelBpred ue;eleued uBryBsepreq leJep JBIUB ul OZ'l purlulru uernln uBp lere6 6uenr eluepe qeppe ;qnuedp srueq 6ue1 IBJ uBp @ - @ e 6u;re0ued ryr '6up;d lcnc IEq 'uernIES uplr.llsrequreu4lrelde;Iueu teduet'(>tUtstD roduol'uBdur!^ueur Eduel pdeprel ueuq el IDI UBO 'uenlnl ue6uep ;enses 6ueA ef el ledurel ueqeued ueqnlegp rndep ueelepd uelqepnureu.r 1n1up (- eu ll-zl uepel uBp uE pui ledulel @- @ ueouop rndBp 'ar.u gFg rodruol 1n1un 6u;pu1p Iqel UBp lBrululru uan\n'ZlZ'pq e e[:e1 pdurel p dnlnc Oue[ uep^eqecued 'uepEq uBrnln ue6uep efrel lele1ege l06u[ uelense,(ued 'ue16un1un6uer.u 6ue^ qnqnl de1;s 'UlpJeq llqurBs uqqpllp 6ueI uee!:e1ed r6uernOueu 'dn1nc 6ue[ r;ere6 ueesen;e;er1 'recuel 6ueI eJ:e1 sesord ueluq6unueu, Inlun pqesn'ueplueteuer{Oued :uelgeqled eluueeleued uep6 @F PUES gp ledeprel ueuE tBul ppel uep ueleu 6ueru e1;['nuepeq eorenle1 ep66ue qrunpspduel uopdrueur e6n[6upes rndeq'uref edercqeq lnpn e66ue1 qeurru nql l6eq 1eqerpl 6uenr ueledrueur snO;prys det qpurru uepp p ledepel OueI ele>l ledurel ueledrueur JndBO efiel 6uBnr 'uEteuJ Oueru 'uedep 6ueru nfnueur qepnu uepf ledBprel srueH (D e sBlel uBp leuE ulBruJoq lBdurel'qBurru n1u;d 'unqe1 6ueqre0 leqlpu ledep eul rndep ;:ep u;16unu lBdEpeS 'qEUEl qe,$Bq Euepno nlnueur uepJ uep nqunq uEp rnles unqel ue6uep Duns6uel ppp 6uel ue6unqnq ue6uep'nq 1eteg 10689 'ZZ08t. 'tt08t Nro nqEnq mtu[ depeq6ueu eynv-ynrNngd uvsfl:rl Hndvo m rndep ;s;so6 JndEp rplpduiol-lPdurol a uelBleured rsuenlarl (!y' 6uepq6uepq sBuB uqel r$erul€rl .u!et e)i 6urga euen ue6unqhii Etuot 6uBpq uBrs|Buad tflenIsrj { c ,'l:ilJdfii:r Jesoq i.lrqol 6uelrndep eped 6uen: relue uebunqng O lpsaq qpuru !p epe e^uEsErq 6upi 6uEnJ 6upquet UEIPI rndEp upp uEouepuEd qEtV o o o E PD' is) o co o o 60 69 OG o 69 G 'e d o !o b, RUANG PECAH BELAH OAN ALAT RUMAH TANGGA a s c o q! 6 RUANG MAKAN 65 D E G .9 io ;g PE dJy r.* -3 EE 3 i-9F $$;;sies*ttrr; n E j: " o::9v n E E; E Ev EEEESE8EE6;pSE 3 rflr?frrflffiHtr O Getas-getas ? @ Pemasak telur otomatis rggi,luasbidang,dY ,/* uLltl )(I((\.1, (JU \V/ [[/t [[[ tflt(@H! Menu: sup, ikan, dagin daging, es, n;,lit%n; y' r gur berbusa, anggur rggur putih merah dan putih ?!?Vo fi,tA iliflll/A ilUp Makanan: Sup, ikan dan daging. makanan pencuci mulut, anggur @ re=,F€ ??g r-J- trtfr@Ht Makanan:sup.hidangandaging, 16 v maKanan pencuct, mulut, mi- ff v/ @ @Perkaxasrr"r)U .:E? u@Hr numan. Perkakas makan ru /f/ilPr,,. J U merah. pembuka Menu:r: rmakanan pembuka, )uka, ilikan an dan pencu rg, makanan daging, :ncuci mulut, m tn pencucr tur merah n rh dan ur berbusa, anggur 31flf,:' uesin pembuat kopi @ @ Pemanggang roti Kereta ten l I 78 1 { I 57 l i,,leja panjang biasa.inormal @ u"1" servis/pelayanan @ Mela matan l-fr---rli:IInr-;l ill-l l,ii:,,,:'i,',,,'.1 l.g ; l__-2,00________-__t rbFsol ao tsolrb | | | tll L! ll:i:;:;:;:;:;:::i,ll u lltirol+s ] 8. 1,,i,,,,,,,,i,,,,{ .1. 1 ?iiitrEilDi,.t ll i E iub L- r----?-----..irot +_- @ 216 S-. Ji 1,80 __-__-,.] r,4"1" servivpelayanan @ Tempat makan Bidang tempat T g g Nts lll 4 Orang > 130 2.6 > 180 3,8 z 195 3.9 245 5,1 : f:!:ltlt:.it ' tF a [::.,'::::,'::..,]l-Tl I 6 Orang u:! L_l l-1. i EI' Mela makan Lebar/panjang cm > 180 7 Orang l" > 8 Orang 5,2 i 1- i*-----(J- -- -r F--1,80. ,_____-t f-_2,00-_----i @ Bidang luas tempat m, ill-l r - Mela maran Tinggi cm 5 Orang itr[:i.i:ij]::i:]i:i.lD panjang @ 1 JJitrt=':t:nuI[ ul-l 6E ruq" panjang yang O Meja bulat - Panjang templt-I jumlah orang I/isalnya dengan 60 cm panjang dan 6 orang = @ Kebutuhan tempaVbidang minimum - @- ff @. r,oa . LN xreo 6uB,{ uB6ueru ueeieqecuaci udp lnpnp 6ueru @) Z seJtll eJplue ueleu 6ueng - tedrr nrurd uB6uao ue>lEunqnqrp sejal uep;npnil DuEnJ eJelue ueleu 6ueng ,/ , ueleu 6ueru ueouep ue6uenr EJEIuE ue6unqnq "r"rS @ nwl 'NLl / fDr dnrnuar uEyeuJ Euerfu @ 6@nu Esu6EnH ' -. , iBl fl l F--il Et.*,El ueletuelavl F_ o, _+oz-F o, @ -_-.1 uEIeuJ lele-]ElE uedulr(uatu oue{ rsrnl uElEdurauad'ralnq uB6uep 7s rn,rn r",r"ruB$;''fJ 6ue.ro @ Ul[grJ,l,'r?Brfrdir?H?rl,:H @ uduras 6ue[ ueleur 6Jeng I I I J I I T I I 00', 1 r---__ I 'qnpnp 6uen.r nels"ualeu 6uent uedep rp dnlnc DqeA tJpqe_lPul teurs ledepueut ur6ue uep Dunpurpel 6uel lidurel ,Boueteo) I lelousl (setet plnqret EpPd 6ueng'uey6unti.rnbuerii uelE selal al ienlal uPtPr ' @ - @ e ueuglEru uelderAubLir nplE JndEp tJPp lnsPur Inlun'@ (- tnultl e1 depeqbueu.r nluld uPo_eJes-lEduJol u p ,lPJEq e>1 t._ 6ue,os-,J'punqerar depeqbuau ualeu 6ueru xetat I 'uen66ueO eduer e,{uubdari uep qrqol unep qoloq lep[ pJplup t...........@ . rp 6ue,{ 6uero Ouepuerieur 6urle's Esrq uEp nElts lepll 'cD [uc 09 e 6 6 Qn ol t of, 9S'r -t n16ueg 'tr 97' 1 - g 1' 1 rbelyrbq qrqel I F- 08't --l T : I 1 l.-00.8 ,,ee elsod leps eped uBrt6unlun6uau e T 00't LZ'r ueleu ledep^eAedng' @+@ <- e6ri1 /senl qtqol upDuenJ lpnqueuJ EuoJp)l uelnpadrp epe 6ueA ledurel leley '@ ldules 6uer{ ueleu 6uenl 1n-1un 'elaul ue6uep (6u;pu;p rp -laouououJ DUEA) lnpnstoq €l ,"6,;:,"?.3i9H"ff?J[,,,gr"fi @ I ot'z 6uero derlas'upuelu' tiebuep g 1n1un Oe,0 T ioe lnlun lE(luJol upp '@ e- dnlno eluttetaqes !p 6ue.li) ue6uep letelte6e.eleur eped uc 69 x 09 upp tPlnu, leduol uPlnuauloru 'lnpnp lPdulal uc og xejeotaq lEdual ueyders 'qrqal 6uero t___ I 09 'uP)lPU lele{elE 1ed;; 6u1pu1p nEU, le-qal 6ueA nlurd uedop tp Epplsq 6ueI ueleu 6ueng __+Ogt 09'r E gedurel uelerpesrp'eleul qeEubl';g sgl @ iliglf,*i"i.:i:i?f#rlpfi t E fi;i.)n ^Ieptl ueleu: eleu eped uerEUr^uod 'ue66urd uep 1o16ueur 'tcuEo {n}un ulc 0z unulutul -__-_-______+_ 09 zt\ ndurel uE6uep eteru >1elep 'ue1ne;rAuaut 06e @ peuelal)6unq*r"r,porrl3f"'# T 0e + 09 00 + + 0e + T + i 0e o'el rlo8 0902r ol 9t 09 I oz + It I 'llrc 06'0 lunulul.u qe6uel sue6 ,5x - 6e- ueuer{u nlegas tepunq elefr tr @ I ++ + 0e 6uo.rop2pelp esrq 6ueA etan @ I r tqfr ttzpozl I I 108 Ii .@_@FueqPquEl ^ uElPur DUEnJ uEXtlueDDuoul 06/98 lEdPp uEp reqal qrqal ledu.reg uP)lnpeuiaru eAuuppueslplad uElpp uPleu^leduol @e urc g! lPduot leuretlDuaul uEp tJPual sEle tp PIorrJ I lenquaur e:ec ue6uap ,ueleur Inlun reg lenqrp Estq e6n[ ltduas DUeA lPOrIJOl eped '@ e Jenlol nlurd-nlurd uep rcel >1ngu6 lupup estq sntpq pduEl uEuJol eped uelleduJoltp pstq elau,l ue6unqujes uelel:eq >1n1un leteb oUEnJ UEp uPlnluOllp UEIEUJ ^ @ senl dn>;nc ue6uenr negey :(uc B[auuPpueuElpuuelderluau tnlun Efa[u EJElue IEJEf A \(y' UeUgr{ -Plod upp 6unlueOral 6urpulp uPp E[au ejelue lEujrurrlr IE]E|. o 09) Iera6roq lnlun geduel uelesrsrp ErauJ UPUPI UPp utl qPloqss to '@^e ulc gZ O/ EJeluE uer66uuaq - uEouap 'lenlol ItJeltp Ps!q uep ueruol qemeq tp uelleduelp Esrq lcpus ueletu 1nlun eleyrl '@ -.@ <- 1e:e6req uep urploq lntun ledtual uqnUodtp uPqEqurEl le6eqeg .uri6urlas uPleur nPle Puteln uBleul nuPl lnlun lreq 'ue>leul ledtual reOeqas uelPqurpptp r;eyburres rndi6 rr0t8r Nto NVXVUU CNVNU --+$+serot +-os--r r- lout --+!f -+-or r - oo---r!j-*ss-.r A) RUANG TIDUR -+ U Tempat dalam ketinggian yang berbeda JENIS TEMPAT TIDUR 35- 60 /.i\ U B) Kantong tidur dengan ritsleting dantutua kepala mirip dengantidur oranq Jepang. @r /6\ Tempat tidur lipat dengan dilapisi \t kain yang lerbentang, iuga berguna untuk tempat duduk. /A\ Tempat tidur dari batang besi \9/ dengan selimut dari kapas atau wol. A v Selimut bulu yang tebal (untuk neneknenek) dan besar pada kakinya. Pembangunan (Sofa Paniang, sofa tidur) t') Y'- ,' \ /-\ Sofa tidur, selimut dan banlal pada C) Tempat tidur Darurat Q! siang hari digulung dalam kain /a\ Q/ Samaseoerlisebelumnva, peti/kotak Gmpat tidur di bawah-kaaur untuk dibelakang bantalan paniang /6\ \!l/ Sota tidur, dengan kasur yang dapat ditarik paniang. +--62--F t1 1 1 ll r,85 ,,lo 1,10 TemDat tidur Yang tinggi di atas lemaii dengan bagian atas Yang dapat ditarik, bersamaan dengan atap lemari. Tempat tidur lipat !9 l I Ir )_) \ zA 1 1,O7 lzs I (\ D) Sofa dengan koiak tempat lidur penutup dengan ritsleting. ,41 /a\ \7 rt\ \{,/ 1\ i/ Lemari tidur. di atas.lemari pakaian vano rendah, untuk ruang yang !em-pit, xauin kapal. ruang studio, dan lain-lain rlr>.lilr I l'"4__ -tr il li t. \\ l ,/\ 6i\ \-Y Tempat tidur 3 susun untuk kereta tidur, rumah-rumah weekend dan kamar anak-anak-setiap tempat iidur luasnya 0,338 mz. Fa\ \17 Tempal lidur tarik (clptaan Pullman, 6 m) untuk keretalidur dan rumah mobil, sandaran oanoounq di tarik ke atas, memberikin d-uE tehpat tidur s.392. l -F-1,e0------+- I 79 I @ 3ff fl l:,lliEll"?l?,ii,"1,1J'f"ili @ soa tidur (dapat dilipat) penyimpanan yang khusus. E) 68) Tempat tidur ala Frankturt - (dilipat samping) /a;\ TemDat tidur alt Frankfurt (dilipal N9 tinssi), rangkap atau sebagai tempat tidur ganda. Tempat tidur lipat dan dinding I 95 J F2 I @.-ff%^ t72 + ;MI ,#-J 6E i 2,oo ---) F 91 i< 2,20 L lfg"i'l'UlffJJljllifiyf,:lifl; @ IffiEi"'LlX'l,,#a?ffii;1313l*ll,1l @ [",T,nil8i"lidYrriPatYaneoiPutar' 6l ,',"J5":"Xfil"liifljij","i"y:lf @ ahalah bukaai pintu vans kecil iiiri irlii iittpii iLiaiimlemiril 218 t\r* @ uEp @eped 'uptEled rtue6laq lnspu 6ue,{ rBurs r6ueleq6uau r:y"*ry;Hfun:m,"", ny,; o lltr_F!fll,,it plapueluedap ^ o lfu sw:ldii"filf.;,mli o F##^*at# uerEled Eqocueu nete up pyed [uP6ieq ]pduJat reOeqas resaq @] qEtlnJ Inlun rtue6 6ue.U - OUBA 09'c \ €t- o; r9 .ia1au 7 e,(ureqal 6ue,( rnprl rPr.lpl Z erpluE rp snp/uP.lnoupd ue6uap lalrol uep 6urpurp ueural 6D v Llo O! - 6urpurp rlntnlas tqnueulau g burpurp leqa1 '6ue6 Ip lBtatrat uerelpd^rrpujo"l ,nplt (iD rEr.uPl z eielue rp ourpurp uPua"l v nPlE epp DueA lnJac uJElep tp lenqlpnqaslalupula-l npns ueuJol rPoEqes uEp nlutd Z ppup6 uEua-.l 6i\ \ZZ (dntnual) nlutd e upp nlutd nles epue6 /^\ ueual \9/ 0s'! -rF os't T 8 T E I SPlPqulad _ tcpt-tCel nlutd p^uqpl Eq rp f""?t,i:t'."f",f8?l'""ffi;Jl'Jl @ ,"n.". dlBll^f5,:'l,i:fi3',,""t::! |-02't-l F 09.0 -t @ o ,n,",". ,,n',f,I""Jy,1"1'ff1O ;:33ffii',aJ:Ht#',f,!:rr,l,r: \ 1 o 0r | 5,'t -rF 00'z -l T 6 o '6 + epueb rs6un1 ueua; reoeqas (Ueu:a1 a1 depeq 'tcEl -ouaur rnprl lpduel slpday) uPuel qplaqas uetPled rjpua-l 'lPr.r.ilslpu 'setp leduJal uEeun06ued rp Jequlp0 uep 6; teqtueO lpq!-l 'rnprl tedurel splp rp-speraq ^ ,Btual (E 'nles rpptuau upr!a| uep tnpll ledua1 -rcel E^uqemeq rp 'nfeq ue6unlueb ue6uap uereled lnlun upural sEIe uerbeg 'e{uuetual ue6uep ue6urd -tuesjeq leloutUaq rnprnpdua-t o @ (selle' e16uere1 ledures rsluBl) urc o, n^El elouEral serleur r66u[,urc 'uic g redir odxJ4p (tp'",t)-d;t"n (renl uernrln) ,"J,i,X"Jlr?1 91g1,_r1",rn a>1 Dueptq ueqnnqar tnrun .I99, Nto tnrnueu ieredr'uep rnptr lB6rJ1 rrpr"1g O .00ax.,091 T T 'u o I o t- J.' GI \o o&lx ,.,il'.}}tLo BE ' ilFU*)FIrel ,:,.:.{$l+lfl $ai. x,a$ F 9Z'! + 00'Z -r e ueulel 6uenl 1n1un Ourtued e6n[ lseluuon 'rE rspsuapuol uepurqBueut ,eJepn tseltluan uep ugr.lplEul lnlun ,qeuln.l '@ Jeurs uel[eqJodrp snteq Jenl e1 depeqbueu.r 6uer{ Eurpurp eped letspal 6uel ueutel . @ upp @ - @ + lnp[ ]euel pnp erelue rp lelapel 6urputp ueua; ueqnlnlosal qelepE lococ Ourged 6ue1 'Duotop n1uld re6eqas rsDunpaq rur lelos 'uelqtsloqtp estq 6ue{ tededl1e11 ueBuap rsrde;rp nele lecrp uep tnleltp esrq rdel qolo>1 6uefi gelas ue>ldetayp esrq n1r >1ryup '6urpurp ueuiel uBlqnlnqtp nU puelel qolo ,lpullsleLu e66urq 6uenr uere>letued lnlunuau lrce1 6ueI uebueng .uelqepurd-qepurdgp es;q e66u;q ednr uerlruepas lenqtp e,{uueue; uele/v\astp 6uer( qeulnt >1n1un eluyr;eqas 'uaueuled eleces rpequd qeuJnl Inlun lenqtp ueual ft Fg.€a-6.[r: oil. xod 1a 9Ze 002x,00i 0BhxOE <- ctuoNto lHvtr[gt NVo Hnott lvdtll3r tvy3s HNOII UVUUV) eqq,.xEili{lrsd flpuf€dqet a{6ueral ryrtun, ::JErS.Wrrr{}- lf:Tf{ad ledulel lnpng '299, Nlo lnrnuarrr jnprl ledulel qgf x:!S! 0SAx,@1, lotxStt : o r6{x$6 I :,,'{Strx.0S,i' i dq],x,i&. , '.08tx@ **,*,*; ol &r.x,oa ,tsr_|,*&: a rtrI0.g. wt4ffi ,lr&tlsqrur4l ::,lSF[.r:" tralq€$xts{ {&n ..@fixn I I n,{e>1 e16uera1 6uuru 6ueI ppng r"oJ?i| O RUANG TIDUR LETAK TEMPAT TIDUB Letak tempat tidur sangat besar artinya untuk keselamatan maupun perasaan nyaman fi\ \.!-/ Menempel secara memanjang dinding di @ Bagian keOata di dekat dinding @ orang yang percaya diri ingin tidur dengan bebas di dalam kamar lebih suka: O-@ + @. Di depan dinOing @ letar Yang uebas di ruangan orang yang agal( penakul lebih suka tidur dekat dinding -, O + O, atau ----'-r'-'--F .l,\$ 6) Di celah sudul dinding Di ,iung rrang"n CB) Atau di sebelah lemari (apakah lampu (mungkin ke sisi.penerangan dari jendela) dan pintu (pandangan kepala utara), di letak arah tidur, tempat bentuk Dari corak warna dinding, ke pintu) tergantung daii perasaan nyaman tadi. Yang penting untuk tempat tidur yang lebih dari satu, letaknya bisa saja: @ Di sudut ruangan @ O @ Ir""H.ir:;1'r Antar teman kakak beradik @ xaxaxoeraoik(laki-laki) @ Tamu-tamu Tidur dalam sebuah ruangan, selalu tuntutan yang pasti perasaan yang enak dari susunan tempat tidur, terutama letak kepala pada lempat tidur yang berdampingan O dan @ labih halus lagi adalah perbedaan untuk tempat tidur suami lstri berdampingan @ at"' tutp"t tidur bertingkal sebaiknya keduanya tidak pada arah yang sama' yanq terpisah' tidu.r Apakah tebih sedikit sempit, denqan syaiat atas permrntaan sendirt. Untuk letat-iempat oanutu tempat berbanns disabuns: @ Tempat tidur untuk dua orang @ merainkan sarinq berrawana". @ t".put tiou yang mirip Tempat tidur ganda +6;fi'6:ffrl'J;;'r[;.,;s;;;rui#ba rumah @ Tempat tidur berlangit-langit @ tio-iii Dua tempanidur irJftlilitiitehisin, @ Tempar tidur beratap @ Tempat tidur t<otak 4 contoh terakhir ini terlihat jelas' begitu BentuK ruanq tidur yang besar dari jaman dulu, terlihat tirai yang tertutup dengan alap yang bercorak bunga-bunga dari kuatnya pengaruh bentuk ruang dan perabot untuk semangat hldup. L. 220 qPMEq r.lPu.Jal-ueulal uP6uap uElcnc Elaur-Elour lseulquroy EpuE6 rsPurquJo)i lalplsPM @ elnqrp gedep 6uBA lBqo ueurar lelol pEura-l @ 6\ V9 ppu p6 rerers,M @ uB6u nrue6 ouoqorec rnlun nqns ."rJ.'Lti @ uedurlueu,ror",'uJiru"l?"'ii #aHi:l'.?Brl[lJ,ia' @ @ @ ufluac ecPy I w6useuad oz r- z9 .26.-sr 9r-lv I ur6urp 6ue,{ uler.uaq 6ueng F-go1--r @' ,ep ,pr", 6u;pu1p 6;1 leq elelue 6ueng €7 delat 6ue{ t66uP ltcncuau xnlun lBr{et 6uei( 6ulpu!p xetBr 41 t7 nele 6uu lur Eue,{ drr" r"o.Iif;iii @ ue)iEra6!p lEdep 6uPA 99-99 l -ar qrs.raqu.red >r8,",.'lrno',1:JiJy;i stl @ @ 6uelreroru*f#"d;flr?lli?"H ]X = Hry] r fiT i_t_[i'f tH H 1o16uo[s6 cZclsll @ ounrueoraror",r,rnpnpor"'J?'r$1fr @ l-T==(---l-sg2 ' I Eo['j t--rr---l ,oulo,lJ8l -uov rsrs Eno/nles Ourpulp srdeled ue6lep tpueru leq "p"o E/ ^ (Iuqed upp) lpueu 1eg [_ltHss- l** , @ snp epeS @ lnpnp uEp tpuen @ F0ei*-0.a't+ F-90t--+oe] T 9t 1 1er(ueq 6ueA rre uElqnlnquaur qepual 6uer( rpueu 1eg +09,r+ I e- Nvdv)gNa-tH3d IONVU\| UVI,I|V) 9Z,t- +t{,r-=---t @ TI+ .15 TI ,iu1 WA k ffi I 175 t__i 25.4n i-...ffi .25. [-*--] o 30 @ T-Tzo t-ffi I ti5 I., IDffi 1,3s I loo l*,o lqffi f I 4o+-7s--1 l-r,rs----] @ IT, tl @ 30 90 l---, ffi E;= l1 l-f 139 @ ffi ffi 'i * tffi 2s 40 [-J ffi ffi lj ffi I *'u 2,10 J I @ e.--- 222 I l.o EI 8,,= 20 55154nn{025 @ ffi @ Tl,. Bak-bak dus, terutama untuk pembersihan badan Bak-bak mandi juga untuk pemulihan kesehatan badan (mandisuci) Fl- L -----l A----.i m ffi 3. 1l tl 80-100 75-100 B L 80 T lr 100 130-1 75 I Bak mandi Sering sebagai bak mandi yang sudah terpasang (dari pabrik) Manfaat= Bak mandi dengan cawat (hanya telanjang) dengan konvektor pemanas pada bagian dalam. -+ HAL. F-l F- I ---i A T'T llB Blr -- A 160- t80 70- 80 -r O 100-1 20 120- t50 lrr i 4. Tempat buang air kecil - @ Sekarang ini sudah biasa dalam bidang perumahan +L-- FA-] T-T BI 35-45 35-45 60-75 A B 100- 1 20 ff Wastafel F-L----- A------t TTA BI B -i ll @ L r 115-145 ,O- 55 120-175 00- 145 1 I loo Harus mempunyaibtdang Yang cukup besar. Peralatan di dalam tembok menghemattemPat dan mudah dirawat, tungkainya menghemat air F'r,00--+-70--l L_r.ro_J /:\ '- 7s - +- eo --- i- 70 l]-- so t49 ;_z,ss _ __ l]_ r.zo_-r al @ r @ 50-i-75--]-70 --] l__1.e5__=J @ 2. 5. l+ -l V a I 1 I-t* @ 55-75 120-135 r 't i t+ 29s S ,.lu 4,u I 38-45 A B L Il _ru r--80 -+-90 ----.1 [__, .ro ____] @* t--55 ffi ti lo09l l+ 25 40 r5 50 m. rffi fT^ 25. ti ffi.Er ,'i.I l+ 254025 II ,30 60 15 40 t+is 179 i@tn oQl F,;= li^l 2.75 ll* i_t |--m----1 ffiE Tl,'lEl ,f.1,ffi ru, I o Itl T.. I @ T-T ll Bl -----=] L_,.r0____l lm l--'.*---1 @ an dan perawatan. WC cuci yang tinggi mengurangi bau yang mengganggu I 2.5o F-1,00-f-70--l F70--+- 7s--] @ Model yang tergantung memberikan dasar mengutamakan kesehat- 1.70 I I,. 3Irc @ Il1 l* I 15 EI ffi6rl 120 2,0s--___-l t; I t's T_T ffi , ,ro rr0-r-7s-l Li l<J I ---l rT ll,, I +.. 25. ffi l+ ffi l--- Tl,. l_- IT L_ffi 1,75 2s 10 15 30 90 n.$. r'i l-r rtrt @ ... + $ Kloset yang menempel di l-- A --.r lts l*--l 'it 1 @ 40N44 1540n. -[To 1,45 75 ffi--_-_1 f--2,s0------] 90 Ireffiffi -ll" .;+ tr.ffi l_i 1. ffi @ ffiv-q ru 120 hat.223-225 dinding HJ _[l" ',F *,u KAMAR MANDI is @ dan energi. Peralatan kelomPok I menggunakan dasar kedaP suara. Wastafel ganda dengan lebar 1 ,20 m tidak memberikan Pergerakan tangan yang cukup ketika mencuci. Wastafel akan lebih baik dengan tempat untuk Penggantung handuk H AL. 222 diten gahtengah sisinya ) ezz lrlEs r.leuJnr lp'cM @ pcal 6ueA qeu.:nr Lle;ep snpter-uey ,orrr rltl5l @ ourpurp ueouap reuey taloq urelep snp 6D t-sqz'z udLuasAeda 6ueA.reruey @ .n, ue6uap ledet 6ue,( leu:ey 6i) lrdues4ede.r 6ue,i LeLuey 6i) --1 tc ursau: ueouap T T I F- 9r,r l_ ecn,t l I 91'Z n1?'z l I _--=i I' I e9'l 1 @ - e9,! --------l i I 90'z 9t'l no rpur* 11"qr"r"y l--9t'Z--- l-- @) l L _______i 1 olr rpueu ye6 f- @ ueOungrqred uebuap snP .J, ,l liz ;+ *s99 LOZ't-1t-Zl--a oz 8t or, a, ozt I 9Z oz 9Z oz 9t at + I T *1" sl eoz -'l ti ffir 9t ffi "l- zt zz't-----l+-t & UIU sH+- l--90,2+ @ ,i trffi F- 08' I | c6el l l,@t F- 6urpurp rseletsul @ Ourpurp uedep rp 1o1q rseletsul :rsln4suo) '@- o up6uop de16ue1ad InsPLlrrol'6ue[ued 6ue,( ue:n1es-uelnles upouep @ - @ e 6uenl ;66u;1 uep 'pluel l66u[ 'leruBl-leulel <-6uesedrplnlunueldetsedtp Iolq-Iolq'enl tsElluBs ueun6ueq Inseulial' laloq uEun6ueq 'luauroUedE qeuJnr 'uernqtl nuP/vl qeutnl'lP66ull qeulnH 'eOlEnlal uPp unsns Lleurnr Inlun e^usnsnLll 'lslnpold lBdutat le)op lelauol 'eups 6uuos B^uuelnlunf'IeIuEq 6ue^ nyer* uPp uelPnlaouod lnlunuou 6uues qequ.ral 6ue^ ueoueni uPp lPttl.lou f, <- t'tvcttvsvtl{rd Nvo Nvlvngut3d ISVIINVS VNVUVS UVU\IV) @ - uernlnOuad ueOuap ledPl 6ueI las Jeuley Blullplopuo q-6 -] ,,$It ueqEq uBp ouPpec nlns uEp dP16ua1ad ouereq e6n1'epeqreq 6ue^ srlaluls uEqeq uep ldq'uPllenllp 6uBI lelsrilod 'ecel leras 'Ellnul Bleq'unrunuinle'uaulas leios uBOuaduol'nIEl uEl.lldlos uelPquol uBOuap uelolrp n^el eI0uelaI teOeqos'un6uequiaul lnlunlad 6uuoS uBqnlnlosol'rsElElsur6u!puro 10't -------i [-9€'t rsBlelsur -H *i '@-@eeruEs6uP^ + ulol6uBI sl 9S tri :J-l-lJ 0t sL s! ___/1 I-,r cm @ -S t,o, Sno uB6uap qepnseg sll'z frel t I de10ualad .reueY Q? buereq ueOuapleder reuel T 0r'l ze'l 8l 'lselElsul /-r\ @ F_s/9,t ,_,-i !r'z-------- ,T 9Z lrcax !pueur.lPue) lselElsul I =+e1---r rseletsu; e KAMAR MANDI U LETAK DI RUMAH -+ t---1 tE I l;l E_l [I tHI ffiffi] tL--------- | ,,1 ,' I oq-l f cryt o6l rqk tillol i -----l- l Kamar tidul laki-laki wanita rEI 1 untuk tempat kamar mandi dan tempat untuk mesin cuci, mesin pengering, dan tempat pakaian kotor -+ @. Untuk anak muda diutamakan kamar mandi dus (pakai pancuran). Untuk orang tua lebih baik bak kamar mandi, baktangan atau kaki. Contoh -+ @-@ dengan kebutuhan tempat yang lebih sedikit dari kamar mandi dus. Jalan menuju kamar tidur dan melalui WC _l @ penggunaan yang paling nyaman lebih cocok pada iarak yang lebih dekat dengan ruang tidur. {:!:::Lobbv lorono lantai:a::l/ l:!:;:.:.:.:.:.:.:.:.:;:i:::::::::::l J Jika tidaktersedia ruang keriadi rumah, harus direncanakan bidang rrnggu I tffipat Bidang nrurng"n ruang dengan kamar mandi @ Perteogkapan Tingqi datarn qm Paniang dalam cm Wastalel tangan dan wastarel cucian duduk 1 2 3 4 5 6 >60 Meja toilet pribadi Mela toilet ganda Nleja toilet yang terpasang dengan satu wastalel dan lemari bawah Meja toilet yang lerpasang dengan dua wastafel dan lemari bawah Waslafel tangan Wastafel duduk (Bidet) di atas lantai atau tergantung di dinding. > 120 >55 >55 >70 >60 > 140 >50 >60 >40 40 60 170 80 > 75 40 75 40 40 60 40 Bak-bak @ f,Tl'.#|iiilftr[:T1.J]|H! @ x"'"' mandi di dapur lantai 7 I Bak mandi Bak pancuran >90 WC dan tempat baugn air kecil 9 WC terpasang di dinding atau alal mencucr yang bertekanan 10 WC tanpa kotak pencuci (dengan kotak pencuci yang terpasang di dinding) 1 1 Tempat buang air kecil Alal-alal mencuci 12 1 3 40-60 l\,'lesin cuci Alal-alat rumah tangga kamar mandi .;\ (! l/elalui ointu kuou-kuDu menuiu ialan mdsuk ke (amaimandi ddn WC dari kamar tidur oranq tua. /a\ \:l/ Kamar mandi di lorong lantai 60 60 60 Pengering pakaian Masingmasing hasil buatan pabrik '14 Lemari-lemari bawah, lemari-lemari yang tinggi, lemari-lemari atas 40 antara ruang tamu dan 3 kamar tidur' ' Pada bak dus dengan panjang 90 iuga 75 cm @ K"butrh"n tempat untuk perlengkapan kamar mandi dan WC. Air hangat ffitilk kebutuhan Jurfilah kebuair haftgEl Suhu.air 5 5 37 37 37 37 37 37 38 37 tuh& han0a1 Waktu pengqufiaan {t rnininum} Pembersihan: Tangan lvluka /F\ Q/ Kamar mandi melalui dua pintu dari lorong lantardan kamartidur dapat dicapai r7\ \l/ Kamarmandidi ruangtidurdapal dicapai dari lorong lantai Gigi Kaki Badan bagian atas Badan bagian bawah Keseluruhan badan Cuci kepala Mandi anak-anak 0,5 10 10 4A 20 30 40 4 4 4 6 10 10 '15 10 5 Mandi: penuh Mandi tangan mandi kaki Mandi pancuran [,,1andi 1 40-1 60 40 25 40-75 40 40 40 40 15 37 4 5 5 6 Perawatan badan: Cukur basah Melalui pintu kupu-kupu kamar ,6\ tidur dan kamar mandi dapat \9/ dikunci dari ruangan lain 224 16\ Kamar mandi dan dus dapat \Y-l dicapai dari lorong pintu /ii\ \lY Kebutuhan air hangat, suhu dan waktu penggunaan untuk keperluan air hangat. 9ZZ . taMoqs uEouep uPlounq tpuPu.l JeuJey -nqrp 'BunEs uEp E\ (, spnl 6uE^ tpuEu.l .lPuJe)l 6n t1plt6ueru ue6uep @ ueqelaqasraq 6u e,{ rpu etu.r etue j1 \D rsalol nles eped 311 uep 'rpueu Jetugl'uEueleuJ ledu:el'rndeo ,o (0 nleAuau: elursBrelsur ourouro 6uei( 311 uep,,puiur ]e,r,irr:in!eE /a\ nlp^uauJp^urselBlsurOurpurpOuer{ a (9 Cm uPp 'rpuerrr reuBt .rndeo V/ 'urEl-urEl uBp unqps ledural'1616 lelts Inlun sEla6 'anssrl ueOunlue6'rpuptu leq sele rp ueOuEOad'ue6uenr seueurad '(;rce1-resaq) lnpueq ue6unlue6 (dnlnye)nqrp tBdep 6ueI) 1eqo ledurel'.rre seueured 1e;e'ueer{eqecuad'uuurec'qrstequrad 1ege1e;e uep lnpupq lnlun ueulol e6nf uey.rrlrdrp snJeq CM uep JBulBl tO 'urtulac Ourdues rp IPlaUot uep Lu Oe'I leurur.u eIur66un lruo4lala lele-lele lnlun 1e1uor1 dolg 'urPl ueouenJ er1 reouaprel 1ep;1:e6e (y) gp 9e uep Llrqol Llaloq leprl rsElelsur ueOursrqel le>16uu e^ qpq uelselollp ntts tO '6OL NlO leqrl elpns uueparad 1n1u6 'urcrl uepeqsalM JoH JanesseN leloq qEuop lpueuJ rEUIE)I \9 rleu-rnr Eped sEllr larapaq 6ueI rpueLu reuley a lV Iepll 6ue,{ re1uel uesrdel qelqrp4 e.lepn ueqequrelal uelsede;eur esrq sn:eq 1l6ue1 1r6ue1 uep 6urpurp ra1sa13 'uerlrlrsraqrp qEpnur snJeq reuel uolegd 'rsEsuapuol e{uepe uep ';66u;1 6uel erepn upqequralal euaJp) genses 6ueA dnlnue6 'r66un e,(uuedequelal lel6un 6ue,{ 1edue1 qelepe reurey CogL+ urel 6unpe6-6unpa6 '9.97+ (1uauayede4e1l) p66u;l teduel 6unpa6 lp CM Inlun 'CorZ+ - C"ZZ+ Elslue .lesrlroq .reue1 rnlereduuel 'ueueuefiual Inlun 'qrpuu buedtunl 6urles 1e1epe1 rse;e1sur 6urpurp e66urqas ednr uBlllurapos inlerp 6unpa6-6unpa6 rp CM uep Jstlel BpBd rsel[uan, epe snreq leuJrurul r-ue;ep ue6uen.t elod 'ru.rele erecas plepn uep reurs ledepueu Esrq euaJe) 'slllroal E:pcas Ereln a>1 6, \? {.!eteD Jp 6uo_rol eped rpueu.r Leuey ^ t) depeq6uau eIu>1eqas CM uep rpueur Jeuiey '@ rnprl nlP^uau e[urselelsur 6ulpurp uep tpuetrr reuey DUE^ Jndep leurel ea:e uep rpueu JeuJeI uernle6ue6 '@ - @@- @ ((- 'Buesroq ueleun6rp esrq eIurselelsul ed1d76ueqn1 e66urqes ednr uerlrulapas elelp rndep uep rpueu reure>1 e6nl CM uep rpupttl JeuiEI elulreqes lru)iol uep rulouo)io iesep sElV ']osoll 'rpueui Jeurel rp Ielaual rcnc ursaui uep lalelsE/v\'Qemoqs) uerncued neleTuep rpueur Ieq '@ + g <- buorol uep ney6uefue1 tpueul reuiell uep CM nele) 'Jnprl Jeurel ueouap lBlap B6nl eslq CM uep rpueul reLuey 'dn1n1rp tedep ue6ueng '6ueto g uep qlqal runLpp 6uer{ le66ur} ledLrel rbeq Eunued lnqes.rel ueqesturod 'qes;d;p CM uep rpu€ur reuel Inlun 6uBnH 'ueleqosol uep uepeq uelP/v\elod Inlun uedelOueped upp ueloqerod ledepral eluuelep rp 'urpuos urpleq 6uel ue6uenr qElEpB CM uep rpueur JEIrIBI ZZOBL NIO inrnuaf! zz08t Nto HVUINH WV-IVO IO IONVY\I UVU\IV) VAN)VI3'I uep Jnprl lEutel !p rpueuJ JM /n teuey \!y' elapuaf ueOuep dele rpueu_, ztr tBuey (U KOLOM RENANG PRIBADI +u lB*lt"s Hal yang penting: tentang waktu senggang, banyakcahaya, iendela menuiutaman mengesankan untuk saat'saatyang menyenangkan. -l 'Ruang bawah tanah kamar mandi tanpa ventilasi untuk saat-saat lF"t-q,ml yang akan datang tidak digunakan lagi. biaianya' ai 26-27", udara 30-.31'l60o/r7ooh kelembaban udara relatit, kecepatan udara maksimal 0,25 m/detik. Penguapan air 16/m3 L sampai maksimum 204,9/ms L (digunakan). Masalah warna tentang kelembaban udara: Penguapan air dari ko' lam renang harus mencapai batas penguapan +ha1.227 @ - @ ' Untuk titik-keseimbangan harus diperhatikan nilai terendah saat berhentinya penguapan 15 kg. Titik ienuh penguapan air maksimal mencapaigaris batas, karena kolam tanpa ventilasi akan berakibat menurunnya kelembaban di kolam renang akibatnya ventilator akan mahal. Kelembaban dan nilai 70% sampai lebih' akan menyebabkan dalam waktu singkat kerugian bangunan' lF;m--l --l lv""tGt. Bentuk yang paling sering dicuramkan untuk membendung kolam musim dingin (km < 0,73), sangat iarang dibendung pada waktu musim panas. Penggunaan atap dan bagian kolam mungkin digunakan ketika cuaca cerah, kolam dibuka sebentar kemudian diiunakan sebagai kolam bebas (kolam segala musim) yang iadi masalah ketika terjadi peralihan musim. Besar kolam minimal -+ @, yang paling penting dalam pembuatian @ kolam adalah: WC. Kamar mandi Shower, tempat duduk ukuran > hal'227 leba( 2 tempat duduk berbaring. Gang di sekeliling kolam kolam tergantung tinggi kolam (tinggi semburan --r @ lika ledeng di sekeliling kolam untuk menghadapi ketidakkedapan air dari kolam maupunledeng iuga untuk lalannya kanal ventilator -+hal'227' Srsunun letak Pada kolam renang / r Hotel besar . Tata letak kolam: a) untuk halaman (kolam renang yang ideal adalah kolam yang bebas dengan kolam yang melewatinya, b) untuk ruang oringlua (biasanya kamar mandi orang tua sebagai > kamar man-di shower), dan c) ruang keluarga: ruang teknik 10 m2 Hote biasa o untuk pengaturan Pemanas. ,E 100 200 lidur @ engrapenguniung kolam renang I fflior, 1oo Kolam renang /6\ \9/ 2oo 300 di Jerman Yang luasnya ditentukan secara sembarangan I .9 I Pengaturan ruangan: ruang tunggu, semacam gudang, bar, mas- sage-, sarana fitnees, sauna (sauna, ruang pendinginan air, ruang be6as, ruang istirahat) -+ O Hot'Whirl'Pool (Massage-40"C) Pengarahan Teknis: Dalam mempersiapkan airdilengkapi dengan alatfilter, disinteksi, bak, gelombang yang dialirkan ke kanal(aliran) (ca. 3 ms), untuk melembutkan (kekerasan gelombang dimulai 7o OH1 O"n alat semprot lamur kulit dengan tombak (tentara di lantai sekeliling kolam); alat ventilator sebagai pembentuk udara segar atau peniampurudara -+ hal.227 dengan kanal di langitJangit dan lantai atau model lama dan penyeimbang ventilator dan ventilator jalan masuk udara (untuk mengatasi bahaya kedinginan)' Pemanas d"ng"n radiator, konvektor sebagai pemanas udara, digabungkan denlan alat ventilator, pemanas lantai untuk kenyamanan, hanya u) N untuk lantai pembendung @ p-4q-+i!r-r i--------------- , lvelllargl-l ,/n Luassebuahruangrenangpada \Y/ rG\ Susunan kolam renang dalam rumah blasa \J/ umumnya (ukuran) l 19o' Perlengkapan lain: Startblock, lampu bawah kolam (untuk oZ t- ti '150 --100 k > 0,7 atau udara kolam < Penghematanenergi dengan pompa penghangat (ekonomis dalam pem-biayaan listrik) atau penggunaan alat pertukaran panas pada alat ventilator, melalui pengaturan kolam (kerai, mobil pengatur, hanya bila suhu < 29"C) atau kenaikan udara (peratJran temperatur melalui Hygrostat) padawaktu istirahatmandi penghematian sampai 30% dari keseluruhan kebutuhan pemanasan. _- l-_Semburan terkual keamanan), alat anti setrum; papan luncur, yang berhubungan dengan matahari, papan loncat sesuai kedalaman kolam -+ hal' 182i- Penting pelindung matahari, pelindung bumi (langit-langit peredam bunyi, peredam bunyi untukalatventilator, kolam peredam bunyi tubuh). 1 Anti lerhadap arus lislrik @ * 226 xotam Yangkecil 200 @ .Jarat< semburan dari titik awal HaFhal yang bersifatteknis: Material anti karat: baia, alumunium anti air liut, ianpa gips; kayu pelindung pengatur panas tidak akan memerlukan apa-apa lagi (awalnyaS0,85 Wm2 k,"r"). Pembendung panas tinggi terdiri dari 2 bagian (K = 1,4), menghemat tiupan dari pipa konvektor di bawah iendela. LZZ ('J'^ %gg/c.oev) JPqru 8z ^ qEJnur qrqel nJeq lelE uPrlaquad ieoad rirepn rBlueq ue6uequ;asar1 ue6uap uel6unq (9!) iuqeo -6uad eduel euEqJapas -nqtp (J'^ "/"tBtC"Oe requ ll 9e IUqPd !P uedPnouad selE8 'co/z : I JrE rnlElaouol :r.loluoc i) ue6uequlasal llll 5>t lplv - :sElE 6ur -1ed 6uei( speE ue1eun61p reoas Brepn /Zii\ \Yz lnlun lolEltlua^ lElE Eulals 6n g Q/ ueqeqLlale)i nuE lElp-spuBu.rad eduod-puqr tml 6ueI 6ulprtp UBFEd lqq[ueA el6u.ptrcy Bped 6ueuer uegoy uedenbued seleg erepn (D - 6Pt gBPn rnlaeduel ue6uop uogunqnqtp erepn JOI T I fieuad ,olqlue^ ueP -alad sepn uer[v t' L------------J 'upr.uE^u Xep[ qepns eueped uelnq eped Oueuer ue1o1 '6unlun6ued OB-09 Inlun uernleoued u:elep ueqrsroqurad uep e6retl uer nleOuad (E elue]n uElrlnsoy euieln rpuprll reuel eduel 'El-uEsJoq rpueur rEuJp)l 'urEloI IEUEI-lEUpl uep u.irsnu ele6es u-te;o1 ue6uap seued u:rsntu (q eped ueeun66uad ue6uequa6ue3 6urluad (neq uede1a1a1) etleln tpueul ielrtEy '6ue.req-6ue.teq ued -r.urIueu: Inlun lEule)i rcunl ueOuap (E60uEl 'Ull) 6ueuaJ uplol-laloq reurel ue6uap 6uns6uel up6unqnq 'Eunes'ssoulll pueres'req'6ue66uas nyera rp 'buueqlaq lnlun rsJnl 'senl 6ue[rnueLeq 1n1un 6ueptq :6urgua6 'ur0urp r.ursntu I e talddey lninuaur (li\) ;eursyeu ueeun66ued Xnlun (U) uPouPqurasa)i IrIl Inlun (qzu /6) rpueLu .rer.r.re1 eped lgrseds uedEn6ued qeltunl uetn161 eped i.l ^ Q! gtr 6ee I8 ezt 9rr tLl 6e 19t W 9"OE LZZ Ltz re zo€ 99 E9E €le n elr e9r 8tz 692 09 It Fl c"gz z lz t6z 0 ett e6r 6tz w c"tz $ 19 0 s6€ 0 3.82 resep relue't (6i) lelnu lepq gra)ioq e^ueuEl aEpntE yt rnlaedlel ueepaqlad (I oze rct tt 96 lz E "d,rid U qBUBI qPAeq 6uEnJ uep uelef c.8z B U Inorpq qeqn, u | 3"oel C.8zl 3"sz I c.ez aepo JnleJadual %olt !lq6l erepn %091 %0s ue@uqey lorluoxrp lEdEp uep'qElnuJ 'qepnur :rElupl rp seuBuad Qy' ^ e6erqe;o lElE ue6uep rdelDualrp uep buoropuer,u lnlun lElE tlenc -oI 'uJnuJn uenluelel ue6uap.ut gg --r- senl reiundureu laloq 6uEUaJ utelo) @ '@ e isnreq iolPl[uan 'rp uelordures lue uPp qEquJal [uE 0ue[ ueqeq-ueqeg :71 1 g e 6urpur6 I .69 t 1 62_11.9 e delv ;u116unu ),lpprl teluEl uebunpuaq ueOuap 3.67 erepn I rnleradurol ue6uap lelueg sEupuJod 'uelIpqladlp !),lPl rnure[ 6uepq6uad rpedes uesrdel qellreq rp ue6uuci6uag 'nluouol 6uedoued rsrlntlsuol 6 e l66urd uelef qem -Eq !p nluayal leq-lErl rpelrol ElrqEdE uelnpadrp srlelurs uprleq uep uleloy ueEuep nele -eIuad ue6ueptre uB@npd Btawaa lEle lulstl [uB 6uel 6ueuer uelo)t ulsaur/lele ,6, Inlun uelerpesrp 6ueI tedural \Y/ ;un6ueqrp dep qeMEq lolos nduJEl lEuE)//uE6ubmolel uEOuEquJtasay 6uele1an1e nElE r{ElaC P^ulpqe] uut g'! rerlol-cno latse^lod nElE '6uuued ngrbeq lepll ur Zt Dueluedas slsela qplaC ' (qernu qrqal eAurselelsur) eAuresep ueun6ueq uebuap de16ua1 qtqet nele hl6 OOO9 eOreqraq e,{uesulq pJepue}s ulElo) 'ue6uu eleq nleq uqEun6lplte dEpa)i 6ueI qes;u:ed OurpurO 'plpq uolaq UEp un6upqrp eluesplq ulEloI tEseO tI eIOVEIHd 9NVN3U UIVTO) -6uatu ue6uep uelo1 srdele6 s6' a Q/ t= dd UPINI redrp e1r[6uesedrp rut ueJnlPs :uolaqtP qBpns 6uer{ uPJnlEs uelEun[i -6uau ue6uap lelar{ued lele ,ct eledarl r"leleseu.r uetesalaAued \4 l[|LiFit |ryt,""*'#'ll e leuJruru uarb ItliiiiiE+=iiiil lliiiiliiliEl=iiiil 'uJn.llas rlue lPlE 'rlnseu: uelef relue-1 'uelef uesrdel splp tp ltlolpnl ueuelal ueleun60ueu e;1q qernu.t q;qe; 'Oupuad 6ue{ rsrs ntes E^uEL1 rdel O uep (a ruadas Eulps 6) 'G) r66u!l Ere5os uptelatrp :6u-[ua-d sup6-sue6 edrueq r6el eupq:epas nelE IresoLr,l sEla6 '1luete1 uesldel 'uJEloI ueIEsnJol rsele6uau 1n1un 6u[uadre qervreq rp lseltual :6u[ue6 (1nqaue1 -6urd qelreq rp uc O!) rlP uer6 uEro )[) trB -6u;1a1 uep leqrpal laddedllearr raddedlle,n stdepeq 6uel Eurpurp ueleunb <- n[e1 n16ueq r"Ou.pr"l8 @ 6uutu usr66uld ueOuap rueloy @ lrtleral uerlsrde;taq ueloy e BINATU-TEMPAT PENCUCIAN MN tr_ +u 595-----N F--680 | E -l ----+3ItO--.1 Contoh = Pencucian (dalam kg) pakaian kering/minggu Alal hitung uang Rumah tangga kira-kira 3 kg/orang (Bagian yang disetrika sekitar Io Hotel-hotel kira-kira 40o/") 20 kg^empat tidur (ganti pakaian tidur dan handuk setiap hari) 12- 15 kg/tempat tidur (ganti pakaian 4 kali setiaP minggu) Sekitar 8 10 kg/tempat tidur (2 - 3 kali ganti pakaian setiaP minggu) Sekitar 5 kg/tempat tidur (hotel turis) (1 kali ganti pakaian setiap minggu). I 8 Mesin peras cucian fi\ v-/ otomatis mn l+5S5 pakaian Sekitar - @ eandangan samping -+ O r__ 410 --+t 680 -linlat l- -i- Jumlah di atas berlaku luga pada tempat-tempat restoran. Penginapan sekitar 3 kg/tempat tidur Restoran sekitar 1,5 - 3 kg/tempat duduk Pada hotel-hotel, penginapan-penginapan dan restauran-restauran, pakaian yang disetrika sekitar 75% : tritung uang Panti jompo: asrama: sekitar 3 kg/tempat tidur rumah iompo: sekitar I kg/tempat tidur Jumlah maks: 25 kg/tempat tidur t Tempat penitipan anak t 4kg/tempat tidur, tempat penitipan bayi + 1 0 - 12 kg/tempat tidur; kg/tempat tidur Sanatorium dan panti asuhan Jumlah keseluruhan + 18 kg/tempat tidur l4 @ @ Mesin pengering so Ft- -r Pandangan samping @ 1085 Pada asrama/tempat penitipan di atas, pakaian yang disetrika 60% Rumah sakit, klinik (sampai + 200 tempat tidur): Rumah sakit Uffiufir = 12 - 15 kg/tempat tidur Klinik bersalin: +16 kg/tempat tidur Klinik anak: +18 kg/tempat tidur Pada rumah sakit pakaian yang disetrika + 7ooloPasien = orang 50 --------fl t t 3,5 kg/ Kapasitas cucian = Jumlah cucian Per minqgu t- (D j030 -----i Contoh kalkulasi 1800 @ Mesinperaspakaianotomatis + Panaangan samping @ 1. Sebuah hotel dengan 80 tempat tidur, digunakan 60% = 48 tempat tidur; 4 kali ganti pakaian tidur/minggu; ganti handuk perhari = + 12 kg/tempat tidur. 48 tempat tidur x setiap 12 kg cucian kain meia dan dapur 650 ' -g;, I @ n50F 90 tempat tidur x 20 kg cucian kain meia + dapur 390--.1 ----------t Penyetrikaan @ Pandangan samping f_ 240U24p,J,m90 1 -+ @ 467/1 54Oi 1 t40 ------t Kapasitas cucian = 3. Panti jompo dan panti asuhan dengan 50 tempat tidur untuk 228 x ot9-!9- Kapasitascucian=!r, 12 kg cucian = 840 kg/minggu = 33.6 ko/sekati cuci 50 tempat tidur iompo x 3 kg cucian kain meia dan daPur = $ eanoangan samPing 1800 kg/minggu + 200 kglminggu 2000 kgiminggu jompo dan 70 tempat tidur untuk panti asuhan. (pemeriksaan) @ - = 57,1 kg per sekali cuci *f 70 tempat panti asuhan T -+ @ + 74 kg/minggu 650 kg/minggu Hotel dengan 1 50 tempat tidur, yang terpakai 6Ooh = 90 tempat tidur. Pergantian pakaian tidur/handuk setiap hari = 20 kg/tempat tidur '1350 576 kg/minggu = r a,o ko/oer sekali cuci/trip KaPasltas cuclan 2. = Kapasitas cucian = €?P = t 150 kg/minggu 100 kg/minggu 250 kg/minggu (bukan pemeriksaan) = 8,3 kg/sekali cuci (nteurq lesndlesnd pped) uelep upre)ied . rl sraq 6ue,{ uep roiol 6ue^ qesrureo 6ue ru uebuep uercncuad ledurel (D 76. L? rsesrlrials xeto} ,.,^\ /uetral eped nlurd nles rcnc ursa11 (9 qrsraq lEl uEropg eserq uereled rurnu,usreg'.i lrrals riuPb nlPE O uercncuad ledual @ /-,: uer3ncuod iEduel O e)iulaluar'! @ slules elay\ @ uedepua6ued @ uepuarau leg @ slsEy r rcncuou lelv @ uEElula^u€d : ue6uue6uag @ 6 %HHP' r ';J*e++**S mB ,eouo-r q l o -L uPrcncued (D lEsep /uauepuod @ uetcn3uaf, a , -9, @ ,_rrr_1-l::]:-o 00'r-- f- a rse! ;"" i -i& uele ere.l """" uErEled uEOuolod-uebuolod uEp Elel-eler lprag s{uBtrl€ret 61tfi ofit mg sud!{6}l n{ca ooz 9t &5 sz EIET rtlEB gL ltilrl oo* o03t Et dr€qusl!!|sdrdFef $l3g eGl 001 DA {x}ot ore w o#, ol& ost 00r ol. mxad 1tr I crl. . Blru xB{bt mt x s?t.. gleu ugsuglndB( Jrltl?p uqE ?d"u* qrur xeldel &xog , . Ie6r0t{ ., 0qexo6l )081091 : !ard$.uEpi,4B}l t5$g ool 00a uwE(l"t 00t St x09 ,' l!36, filsa xew-rlE!! {rElElsd oBl ,?nt eber nlEg olt xsl$€40n ot uEouplil@s uqBur nlsg 0lt Jqsu nlsE 9t r{Pd . DuataJ.tslrE{5 lsrJg,.rt titt UqSIS ott sq€. glluErr4 i{.it {npuBl{ @, 0?l xdg J!€rd p inplt sqg 000 o06 oou.x s 18J68 oEit ft$t qt)l JtetQ {npuBH puEr* ptrElll ru6lrgrlpusu uq!}l?d )tepusd. ool $e6uH D Elule^ued lelv @ ueruo^uod @ + @ ulsou e)tlrlas @ ue6ulraouad @ + O uErcnouadlPduef@+ e @ lrrq?peuelaS qrens. sox rtuor(uaag+ €ud uBlo+€d uEOuBl rsesrluals lele ue6uap ldetlOuallp nlurd re6eqas nleurq uep r.l!s.roq 6ue^ (ue;6eq) 1edua1 6ueprq e.!Elue uesElurl 6uBg 'uElrsEsrlualsrp uep uBIr..llsJoqrp snJpq qequal 6ue^ eluuede>16uapod uep ursour-ursor.lJ rJep rEnl 6ueprq e6nl1nseulre1 6urpurp-6urpu1p 'leluel (Llrsraq Ie1) rotol 6ueA ledural EpEd '@ uet3ncuedlPdual@+ (uelEiraq) [<NVrCnCNSd J.vdlrll3l-nrvNrs O t.lePEM ^ p1ulaluau tedual VJ r,16r", uPdEpus6usd PIa!\ @ Jolo) uEp o - o e uelnsPulad rlBlas ueouap LISroq lel 6ue^ uep qrsreq 6uel leduel uelep oI uelrlesrdrp lrlps Lleunl ueteled Inlun nleurg 6 6 ulsau ellrlas @ ue6uua6ue6 6 laPE + uElelelad @ elualaIuedlelyg+ P)tnqlp el.es lpt-llBlas elueq nlurd lpEl 'ulel Erues nles oueledrp ue6uep lcunllp snJeq nU re/v\EOad Inlun snsnql6ueO uep nlutd-nlutd '6unpurlad uerelpd Inlun ledual lnseulal O uPlnqunuad @ uleEfi 90Et oe -@ +uElelalad@+@ ueol,,Eln{rES gl 0rr olt uel!qeJuad uEI?)lEd rnpll nls€ @* uPlndunuad $o6x &jassdEs oct 08t @+ ue)tndunued @ + @ rls,t6q 1lou oa . O wtstS o8 0tr . J*esq$Jcs ldsd'z lnlun lrcal nteurg uEoJel fidtsS q|oE 'rsnl.dfi*rt} ulE)t Eoueq ilteq 'fliat lslEf at 004 oge @ uE0uqSuilBS &€ ll$rpgu$'trBs ue;e6 qesrd:e1 6ue,{ Ouenr z EueBould ex lEdugr tx€x soey .lhHd ffir'lr*iEvrj &xot .. : r@rBlnd?t 0l.xolr. :,. lStusg (D "H o.*p -"0 ,"pr"r"ruil?@ srsey @ ursau e1u1ag @ uEOuua6ued @ uerPlEd serauad urs -au uPouep uErcncual ^ \Y laloH BALKON @ /6\ \€/ Batkon di sudut Balkon bebas dengan penghalang/ penahan pandangan dan angin Penambahan nilai tempattinggal melalui penambahan Balkon dan ruang terbuka. Untuk tempat bersantai, berjemur, tidur-tiduran, membaca, dan makan supaya keleluasaan, ruangan terbuka mudah dicapai. Pot bunga harus diatur dengan baik -+ @ +@. Balkon di sudut menghalang pandangan juga menahan angin dan membuat balkon tidak nyaman -+ O. Balkon yang tedindung dari angin -+ @. Balkon bersama yang dibatasi oleh penghalang pandangan -+ @ lebih baik diberi larak, misalnya dongan tempat penyimpanan mebel balkon, jaket penahan sinar matahari, dan lain-lain -+ @, @. Loggia (balkon) yang berlaku pada negara-negaradi selatan negara tropis, tidak berlaku bagi iklim (Jerman). Lamanya disinari matahari pendek, banyak ruang yang terbatas bidang-bidang di luar, agar dingin --+ @. Balkon yang berselang-seling membuat eksterior gedung tidak kaku tapi tidak terlindung dari angin, sinar matahari dan penglihatan orang lain -+ @. Pada rancangan balkon yang berselang-seling sangat tidak terlindung dari angin dan pandangan -+ @. Memperhatikan Rancangan: G) v pirkg ! bglsqma densan nan panoangan pena- 61 3:[!l"1T,",[ o#58?,oBlYii"n'J : antaianya sebagai pembatas Balkon yang masuk di dalam gedung (loggia) /e\ tez eatfon yang selang-seling @ n] J rflttr-l lr!:-:._qE!i:r- -_rl\Fr-::I.:E: itr","n,".un M: I l-+- > 7.5 cm ' \ l1o ". ,ffiffi I Harus diperhatikan sinar matahari, dan pemandangan luar. Letak yang benar ke rumah tetangga. Hubungan antar ruangan dengan ruang duduk, ruang kerja, atau kamar tidur. Luas yang mencukupi, kusen, suara dari luarikebisingan, ventilasi. Untuk jeruji pagar balkon bisa dipakai kaca transparan, plastiUtiberglas, batangan kayu. Bahan yang paling baik adalah pipa baja karena kuat. Jeruji balkon dari pipa baiategaklurustidakbaik untuk pemandangan dan arah angin dari luar, dan biasanya ditutupi oleh bahan (material lagi, agar tidak terlihat dari luar. Kalau horizontal, anak-anak dapat menggantunginya). Aliran angin lewat di antara jeruji dan plat beton -+ @, lebih baik plai jeru,ji beradadidepan plat balkon atau jeruiiyang masif. Tinggipagar ini pagar membedakannya sebagai karakter bak mandi, dengan batangan pipa balayang banyakdalamtinggi yang menurutketentuan (> 9OO m mm), mungkin untuk tempat kotaUvas bunga -+ @. Balkon selang-seling melalui (A) A) \r-l penyusunan secara ben,ngKal Y Variasi ieruii M J 1 F-!qr J 1 '7Ot @ @ Kursi tidur Jol -f r lf\-\- l!-.t @ 230 { 2.00 3 t ,, 1,50 , Kursi-kursi dan bangku , 3.90 +-L I Tempat lidur anak-anak buaian anak 1.80 3,50 T }) 2.1O , , dan /ia\ \9 Balkon dengan gudang untuk mebel balkon , 7,0 m'?balkon untuk 3-4 orang/ 5-6 orang /aa\ g,o m, untuk \l9 -.'r- 6), !9 6,0 m'zbalkon untuk 1-2 orang/ 1o,o m, balkon untuk 3-4 orang tez n^q re6pd e6alaireq.rolsal6 6D ooa:oBt :0q1 :oat I wunOuEq j :oor :cg;og rcb Lrol3qrebe.i @ !66u-L 9'zt [e u]uad 0u?iubii ;uetdeA @ ot 6 Jeqal ,6liu!1 uellrunlesel t66ull 0/! uEuel lp nieg uPwelEpay zr e uPrElour"t @ wc toz- Lt a_ tt e 18 Z6 6S zt zl et z, I s lr/c ri{ 9 CI @ ! 6 I B j o N3 uolaS ratsatd z6 z$ 69 Zt It upiue reqa 3r zt zt I I @ @ zo @ lndun.r €e 8t E OWpO /@6Pa 'B"8 .repunq ra1sa16 0r s'91 0t 8€ @ W JBQO''I !66u!_l @ 6ue[usd yLt btx .^a -,--.-Y;-Y :: o,,-.''k^LQ .fifr5 T I Itt 'rle ueqeuad qpqu.ral uebuep n{e1 ebni' 6 e- 6uare1 ueLlololol uep sen; ueepaqrad ue6uap uebuequtosel )nlun leelueullaq ueuleuel uep nefiq bueprq ue6uap re6ed uep ueseleqr.uad lnlun @ @ uolaq uep iepunq re6ed uep uebuuel:e6e6 '1qe1s 6uer{ ueqnqunl e - -ueLlnqurnl uep nefiq6ueu ledac Inlun lndtun: xxx ratsal; e6e1atueq 'E:ls lz:tt s9 zu3 DUGItr /@l6Eg I I ?l L u3 $c 6ue[ueg ,€qa"! uenleqoq uEralsald uatsrg @ 96:8t u3 FBut 0a:or 96:B' oz:ait nleOEs 0uPf{Bd m or uc r9qa"l @ I 0t g l&ur I uereuralua6 'rrlueq qeleep eped uesnral uele['rso.re depeq:ai 6uatel ueueu]eaI '>1ede1as uele[ 'uE]erleqol uepeu.rad r6eq uelef '.rr1ted 1edue1 'ue>1eul qeunr uelef'ueun6ueq ynlun @ e tOeslelueq ue6uap uelndutnret nleq '@ e 'upleuesrp ledep uel-uefisntpel lnlun 6un16ue1 1ese6 'uc e relrlas uellepedrp rpel 6ueqn1 uerelseld 'uesrde; (lnpe6ueu) uelelprau Llelalas 'uJur g - 7 ueqrdtes -ueqrd:es nele lrtc y trsed ue6uep tsrrp 6ueqn1 uElotsold 'L{o}o} redues uelenlal uellepeuou'ruc9Z - 9; 6ueluetal ue6upeIueqeq lnltuletu 6uer{ qeupl qE^Aeq uesrdel 'ueqrqepaq 6ue[ ueselurl ueqeq ueOuep uplrensesrp uep qeuel ueelnut:ed L{E/v1eq tp uesrdel eped srdepaq 6ueI 6ueluete>1 nele lallg ryadas (uur ge - 0 reseq 6ueA nleq-nleq ue6uep p)iual nleq'p1ue>1 nleq) uaulepuod uelenla) '@-o e uenleqtirad ualsrs uesplH tz ,t!t ouolffi luBtD M 6*lffid 6/t I I 6ftt s ux r€qa1 uenteqLuad uatsrg @ 6t 9ea 9Z rt -u3 !oOura 6t u3 9ez DUOIOC uc 6uslued $€lSEg @ ol I q',ZZ ue;eI ueun6ueq eped unr.un 6ueI reqel eped uerensalued rnle;ey1 'urBl-urel uep glzl :0v02:92'Ll p'77 rcqey1uelued @) eues 6!el uernln ue6uep qnuad nl€g r66ur o (D nleg sz'L t rsqal g u !05u!1 :0lljl u]c O[ uep g'9 nleq r66ur1 'renses 6ueA uauepuod uep uralsrs lala rnlelaul ueselutl ueqaq iesog 'rE uEJrlp lnlun Jesep uep uer€pue; ueOueseu.red'1et uep uelalseld 'rpueur leurel re1uel 'rrlred ledutal 'ueleI In]un :ralsold ualsls 002 's 001 ts, 09. <-- e8, Nto 0e I 9A I I tFl {ndim$luntdslnlB€ ^ lli, reo1o1 qer66ued M gl 09 .rl {tr') a Upt-ripu /rr\ \v mt g0t uern>161 a 9l 6 6l 8l tl 9i & :gr: g p c uqt . ueUEuEl Inlun ustnduru rEBunq6ueI npg A (g/ trclort uat60ud nreg 9t ZL (, reo3o4 ue46Burd q B (rvasvueg oNVA NVO]VdSVU38 XVr) NV'IVI' uElfldtuol a -lndutnt 1n1un rdat nleg @ uufrrcdue1 npg L al /a\ Inlun urqn uebuadulal nlee Q/ JPIBPOU"i{ r66ul &lB^ npg tepunq 6uer{ reol -ory qerr66uad nte8 rar 19/ teteo 6uer{ Jeor a -o.r1u'eir66urdn1eg Ky' TEMPAT TINGGAL UNTUK BERLIBUR +u Tenda-tanda ff-tr+ *l__l-' f.oot t.ro zit Tenda kecil dengan bagian A, ;; ;;j;T einEni yano 6\ \? Tendabesardengantendabagian daram \e,? Yt-u-lsl]9 -9:P91III lenoa ul-ieie i g at bundar' b Rumah tenda besar dengan belahan dinding yang tinggi, tenda dalam, serambi tenda, dan jendela. ;!},"Jfl.T,flTifl?'"XBlrap 2'10 mobil Rumah /a\ \9/ 2,10 . Bangku 2.10 duduk r Meia Pembaringan 2.O0 f bangku I r Meia, ffi E# duduk M;I wj1 ffiu; tffiJ I L L.mari ^. Srang pakaian Malam @ il'#i:4.%?',:i!3f^ 3 tempat Siang Siang @ /a\ v-/ oensan 5 tempat tidur Pada posisi tertutup bagian samping, Siang Dengan 4 tempat tidur, toilet pintu dorong, geser. dan A\ \1/ Dengan 5 tempat tidur, toilet dan pintu geser, dorong Tinggi dengan roda 2,45 m depan, dan punggung terlcuat dari kain layar. _f oi /6\ \9/ Rumahmobil gandengandengan bagian dapur, duduk dan tidur, dan barang-barang . o Rumah mobil gandeng dengan 6;1 \!9 lrisan perspektiv -+ @ kumpulan ruang untuk dapur, Malam hari letak meja sebagai makan dan tempat tinggal (5 sama tempat 2.O7 i Tempat tidur T dipersiapkan untuktidur tidur) . 2.12 2.46 Rumah mobil yang /il\ \-v ganda I I Ruang toilet I ii I tl -l 'l Dapur Lemari es i I Tempat duduk I bulat (berlingka0 I r@ 1 Mobil rumah besar KapasitasS-9orang 6a \s/ Bus - Camping Westfalia Joker l/Club Joker Z)\ \9 1 fii) .v Bus - Camoino Tischer xL'os- Bus - Camping Lyding ROG2 Kabin kapal Kamar mandi Tempat tidur Tempal Kamil mandi @ I IL-_ I x"uino"ns"ntempartidurdob"r 232 tidur @ ?f,i,"|#:,i,,X"#11,:"Ji,[f' @ [3*[Ltsdf?"3J"",T'Bil:',t",,: @ Pf,t'i#:'l""tensan dus dan WC 2 tempat eez 6uen: '.rnprt = q e- ues;.rt @ - @ <- vSn rp 6uBro, uanbiilhiirn ni6 ru >tnlun lfi;ri @ 9z qPMJ Sen'l (EAuuprOpq-uEr6eq) u s s eun6rae 6ue,( rslhrlduo) ue>1ed-rrqlaaq qeurng @-@(- uE6uepued ge @ uesut @ @-sBlerelu't @ 6ua1o1 @ ln,r qpraep p @-@* @ r..lcruoruir/l,lcr eAuuerDeq-uer6eo un6ueqtleu elEo uEp n,(e1 qetung ?9.8-_-J g<- @ qeua6 r*.9ri#:U @ resepreluel uul ;taltslv yolofueu 6uer{ 6uporo @ @ ,"p orr"',li6J5i",rl*'ffiHu O @ oue,roere,BBi3Bffi"l,?31Y,'# @ -lfnpnp lEdua.t T I -o o I L 1 l.duiol'uBrpseu/ad'rnseu r,nraue rW T'Hm# uprnr'lued'*rljff1J'l;:l uEuil.uE[ 'r.lpuE] lte ueepBal uelllpil.tadlp uBqBl uEuBqecuad 'uPunouad Inlun lnlun Elnqlal ltlns qplsnlerl pppual-elapuaf .plpdlp ueuesnleq qpulnt ueouapueounqnqlaq 6ue^uede16uepa6.(n^e1 'urElp Opq) lurele 6ueI ueun6upq ueqeE 'pluledural ad,l-od[ trep url6unul esrqes tslrulsuoy 'lte ueOuep eOnIueUlr.r.reO 'uelBlas qele aI Duuas 'Jnlu[ ur6uE uBp 6unputlJa] qeurnJ tuas ujlsnLu tp EOeJqElo Intun '(ueqeleLu rOEd tEuts) 'rnulll qele eI 6uues'leJBq ut6up uep 6unpurpel eIuIBlal Ileq rllqal ue6unun6ad rp uelnqtl Intun qei!nU iX <- t{oesr rc yooNod NVUngtl nI)Vl HVWnH F- sz,e __-_--l 1ce1 unqe4 lopuog ueqequpt unqel 1opuo6 @ sf sl € E 3 p f O LETAK RUMAH UT R Sodildmat.hdi,aminmimdiminya.Edingin.6haya yang 3oimbang, iaM6la ysng lobih be$r sngal dirdukan untd(cslB!68i.hg yang mrryobar, ggngg@ I R&g ahililas rE Sisi rumh yang km lGntor dan lempat BerlaMMn dengan pedukaEh udara dsn ponyilauan dl mGim pams. Rung lo@0 HEl. 162 remnam pepohomn langit-langit yang fi\9/ K€dudukan menguntungt<ari' Kanlor dan Woeskshop Rung kding (3udd dongan ksXr RrEoq slat ruik RBng porryimpemn bemin snak R@ng Halamn 162 tontang untu[ sirtia[ ruangan & J Irdang p6nylnaran Posisi rumah yang !ngrn yano rsndah Pada lsrikal menguntung di jalan aord hari p€mnasn Barat Daya ! P6E6diren R@ng tangga BARAT fi\ \:,/ a Gans bangunan E REng pondimin remmn pohs Bung tamu Tamn musim dircin TeEstes R€ng tilur p€keria . REng gsnli pakaiEn, bsiomur diri Rueno olah raga BoErda Tsmn c6 @ OAPUB Sinar malahari vano rgndah di psgi ha{ eosisi rumah yang menguntungkan di ialan Utara-S€latan. Sisi Timur dari jalan lrnar matahari ygng nyamgn di mutim pars,udam B6juk di merupakan posisi mGtm otngtn yang paling mengun- lungkan Kamar pria Kamar belajar Dapur Rumah stu ruanq LheE M€nguntungkan Trdak mngurtuogksn lrdgui69kEn Tidak mngunlungkan C@ok unluk garasi , y'; Damu atau sungai SELATAiI Sisi ruBh ysg sngEl bsmihi, 6imr mtahari.siang d€mn$dutysgbssrpadamEimpams,p€nyimB yeng rendsh iusih dingin,kersi s€bagai P€[tdung dE. trffihari, lqngit yang ltrffini, Posisi yang menguntungkan dan tidak menountunokan zr pada (, lembah gunung da-n ialan-ialan Halamn l57 Tempat Unggal yang menguntungkan Tempat bangun€m yang m€nguntungkan untuk pembangunan rumah adalah wilayah barat dan selatan kota kita, karena angin biasanya bertiup dari selatan hingga barat atau dari barat daya, membawa udara segera dari daratan dan menghalau asap dan uap kota ke utaradan timur. Karenanyadasrah ini tidaksesuai untukpemukiman, melainkan untuk industri. Di daerah pegunungan atau laut keadaan ini bisa terjadi sebaliknya karena lereng selatan dan timur yang bermatahari di wilayah utara dan barat suatu kota di lembah yang melingkar merupakan daerah untuk membangun rumah tinggal. Tanah pada lereng-lereng gunung Tanah di bawah pegunungan sangat menguntungkan. Di sana orang dapat langung mencapai rumah, bahkan dapat membuat garasi di rumah, air pegunungan dialirkan melalui saluran air' Ke sisi lembah dan matahari terletak taman yang sunyi dan dikelilingi oleh taman-taman yang lain -+ @ pada rumah yang berada di atas kerugiannya ada lereng yang disinari matahari tidak dapat diiadikan taman di depan rumah. Di belakang rumah biasanya terdapat tempat pemberian makan ternak. Mengarah kemiringan gunung dan parit yang dibeton untuk pencegah air gunung yang perlu bagi rumah Tanah dekat perairan Untuk menghindari gangguan nyamuk dan pengaruh kabut orang membangun rumah di daerah sungai dan danau tidak terlalu dekat dengan air, yang paling baik tidak langsung di bawah jalan menuiu danau dengan taman di depannya. Macam-macam kondisi pada ialan Pada pembangunan terbuka (rumah dengan pagar pembatas) posisi yang paling menguntungkan biasanya terdapat di selatan jalan karena semua ruangan samping dengan koridomya m€nghadap ke utara menuju jalan dan dapat dipandang. -i O Semua ruang tamu dan ruang tidur tedotak ke sisi yang terkena sinar matahari (fimur - Selatan - Barat) yang tenang dan membelakangi jalan dengan jalankeluar dan pemandangan ke taman. -+ O Tanah-tanah biasanya sempit dan curam, untuk meniaga agar sisi jalan tetap pendek sehingga di kiri dan kanan rumah-rumah tersebut tetap terdapatiarak. Jikatanah cukup lebar, maka kelebihan dari sisi yang terkena matahari dan terlindung dari angin harus dibiarkan dengan jendela-jendela besar yang diletakkan di sisi itu, dengan 234 968l Sangd balk Posisi rumah yang menguntungkan aada /A \r/ ialan-ialan yang telah dibagi-bagi teras-teras dan balkan-balkan -+ O dan @. Jika tanah terletak di utara ialan maka gedung harus terletak di belakang sekali untuk memanfaatkan taman muka yang terkena matehari, walaupun ialan masuk lebih paniang dan lebih murah, -+ O. Tanah yang seperti itu sesuai untuk penataan yang memberi kesan representatif . Tanah yang terl€tak pada ialan Utara-Selatan -+ @ dengan tanah yang terletak di Timur dan Barat dari ialan merupakan tempat yang paling menguntungkan karena taman dan ruang-ruang tinggal terletak setelah sisi timur yang terlindung dari angin dan tidak memiliki gedung tetangga yang menahan matahari timur yang datar seperti pada pendirian jalan Timur - Barat. Tanah pada ialan Utara - Selatan menguntungkan di sisi timur. -+ @ dan @. Untuk mendapatkan sinar datar matahari selatan pada musim dingin, gedung harus digeser pada pergeseran bangunan utara dengan teras dari Timur sampai Selatan, Selain itu tanah di barat dapat memindahkan sejauh-jauhnya agar dapat mempertahankan penyinaran matahari dari selatan dan pandangan yang bebas menuju teras -+ @ atau menempatkan rumah di belakang batas -+ O. Posisi rumah yang menguntungkan pada arah lalan lain -+ @ Perlindungan terhadap Penghalangan atau Pandangan Jika orang mengutamakan kebidang tanah yang tanah tetangganya merupakan sisi yang disinari matahari adalah karena posisi dan rangkarumahdapatdiaturberdasarkan hal itu dan matahari nantinya tidak dapat dihalangi. Kedudukan Ruangan Semua ruangan-ruangan dan ruang tidur sedapat mungkin monuju taman menghadap matahari, gudang penyimpanan menuiuialan -e @. Ruangan-ruangan harus terkena sinar matahari selama waku penggunaan utama (tentunya dengan pengecualian-pengecualian) -r hal '157. Berdasarkan papan matahri -+ hal. 157 dan 159 dapat ditentukan secara tepat, di mana matahari harus menylnari kamar atau bahkan suatu tempat di kamar padawaktu atiau musim tertentu atau bagaimana gsdung diarahkan ke arah langit digeser oleh bangunan yang berdiri di sebelahnya, pepohonan dan sejenisnya. Memperhatikan arah angin utama. Pada umumnya di J€rman angin dan mucim yang tidak menguntungkan adalah: Bagian barat hingga baratdaya; posisi rumah yang menguntungkan: Selatan hingga tenggara. Angin dingin pada musim dingin bortiup dari Utara ke Timudaut -+ hal. 205. gt,z (6ueprq s6ur,r 6uEnr-6uenr uep ueunsns 'qEunl qeuap )inlueq uep qnte6uad up6uap ueqel euoz ueunOueq ueqBl ueEuep lB66un ledr.ual ue6unqng f uEunounl I-:IT- --Uruuetet 6 vlh ue ffi bi [$#]'* TWIIIITU*JfuP. l,1,,, -|,1 [, I lr: . :'J l,l. |'oo' :l:*""1 'ue6unlDurl ueOuap teDurl ledtral ue6unqnp le66url ledtue] ueLual (1) @ Eluueqnqunl uep rnuolsre ue6uep ue6u^qneq 6{EI uwn6ueq lnluag uEdap ffif,H. Elulsls Bnp eped ueqEqueuod 'OZ '6 t eluqElaqos uEqequeuad eseu upouepuEd'uu6unl6un lepoy uloulp'uElnq 'ur6ue eaenc qnrE6ued rPns6,ffi8 'ounjq aI ouau precas qeunr upun6upq ueqel ueepeqJ€d ... qeq 'OAN uEUnOueq lnlun uELleunrad qEraep uep uppsapad qereEO ,. qBuel senl €ped rsereo eduE1. zt sz ez ;,I;J; ;- [; ot-62 ..1 aclnt zH9 no I rn 9',0 I I 8HZ 8r 9il 88 LI acloo Bqle& dnrnrq6!10r.{**, 9Z t0 8'0 I r'0 uBlqgws$q 9'0 (ae'o) I t'0 r 09t 09I 091 z-\t) z (0ee) (see) (cze) (9r.0) (oos) (oo9, 09I z9z 092 o9z 00e 00t on, 0e (oe) (urt (uoL) (AUU' (9dt,t I9ZU' (uug, \uugi 99r 0er z9z 09a 092 00e 00, 0tt 0e (92) (se) (sz) 0z l9A) 0z 0z osrloerloel (er. (eez) 99r (eea) +E r) + (sr'o) z9'0 09t 9'0 zll oer I (e'o) (02) (sz) 9'gt (sz) 0z ,(9'e r) 9eI EI itrlE oz 9I I3 1 I-toffi sueq/unsns qEUnu fi+HVUIINH NVNNCNVEUUSd zjo zJo A {r$w tuEflq q?lrrnf I osr .lrr Bl?J-EleJ lsse* BrEEsr{Bi4il 4n}un ouspl€ I lElupt Bnuras {nlun EaBlq {g * t) rre-uru ugun6uBq ,fllun qeuvt i"dual =,u upounuH g r{9upt nelB !$BlaB,talun ougplg g oupple qeuBlurnululu$sn'l , g Iwpusqofip 6w,( 6u"l.uea ed uJ qBuBl 6uP{.wd Z uEdqpuslEEquaunuuleqal I uuwfuag T T iL_ ts 1 ue6uap -ue6raq qeung \ ! (Z-J$) leluEl \ I unqe+eq E^u -ueureleq 6ueI qeu:nl larapraq 6uei( qetung ilWnAl r6re* 0 i0'0 ,r.r ElBrt 9'Zt z.l us&JnlqJad rOss uep lEqrlg zltl I 6ue4 qeuru'ElEl'*lEr ujrlruls$Btu . uBs*6@!p (fuE tLlfltlJlslEt! (r'o) (9''o) 1 *J,:ffil"fi I L .. ugtqg*sEoru?^ t'0 (s'o) z9'0 I (sz'ol 181'0 18'0 s'o-(s'o) dB}D}6t6{rp,l q?urnr ouepq ep:-e1er z0re11 g e uEdrtrEIPqEn aUBEE q'e 9'0 .* ";;;-*;u;;mm 9'0 I 62'0 Et{Eltt/t 9Z4Z s'0 8'O 88r eer tz s'e 9'e ser BZ eDrenlal qeurnr qenqas delat uernln LeUeC qerasial e[u1nluaq 6ue^ e6Jenleles qeunU !4Ir€s EIund qauel uP$uas qeun, ue.un5acg cdlt 7 RUMAH SAKIT P6{Er,@ MrB yarBl€ffi Peeyirlam yart diirghi Rwg ladu Siarts Xffir Pagi malaq sEFai nBlatrari ri]_ \l-l ffihn gEfei rEkm ffi. + Susunan gedung dalam rencana bagian rumah sehubungan dengan orientasi manfaat tempat, susunan yang satu di bawah yang lain, menciptakan suatu persyaratan untuk suatu keseimbangan sinar matahari. menekuni rancangan yang dilihat dari seni bangunan itu, dengan susunan denah yang menjamin penyinaran matahari yang diingini untuk kumpulan ruang-ruang yang ada. Orientasi dari ruano-ruang 6 \€/ rumah S€ng KaMffikamk $fipai nElam A- 100' maiahari pada hari_hari musim dingin yang paling Pendek. B ka*r l,*dafi lliur pagi y*g - 2OO' malahari dari permukaan musim semr dampai akhirmusrm gugur C-300' bei salalwi malahari pada siang hari yang paling paniang dihginl 300' S O /a\ \Y/ Orientasi dari ruangan rumah Dlagram penyrnaran matahafl dalam suatu musim rW #w#e Hubungan antara rumah_ruroh di Perkotaan dan pedesaan Ciriciri khas tempat dari situasi bangunan perkolaan, lingkungan dan rufiah_rumah, jalan-ialan, tempaf tempal ataudae€h pemandangan menunld salu {khususnya dalambentuk susunan) penyesuaian' dengan rencana li|gkungan nrmah yang lenfam @ e"o" lingkungan @ pedesaan @ eaoa pemukiman eaoa denah kora @ eaOa daerah pemandangan Benluk rumah yang dapal menyesuarkan diri dengan bentuk lanah Brdang alap berbenluk @ pnsma lUenanlak dengan laiam Alap bebenluk lfras Bidang tanah bangunan --->N --h; @ fanan yang tidak datar, tergantung tempat @ l"n"n yang agak condong 236 ljJ N+- l- LEZ 'PUrPSraq ueqel nele uelel rdol'urpuas ueqEl epBd uetuElEr..l rp snsnql lBdurol/lsere6 'ueun6uEq relru uep luEuou, 'dnlnuel 6ueI un6uequeuJ BrEc repunles le66uq tedu:al relep detv Ol sllnt elau leqer lnluaqreq delv od - E .raur!.rd/eu.rBln le66urt ledual - V eusud lnlueqraq dPlv OS rEluPl qelunr z/i I : I :eled uE6ueralay Odzlt ll OS I '(6u11ued 6ueI ueqeqn.red nele ' rues lelrs.raq 6ue{ ueserelaluad) 6ueI qeunr ueOuecuel uPsfEq uep urpral nele 'seJelas nelE Bules 6ueri sueq-speq uep genprnrpul urp.rol Etles 6ue[ qer.un: 1n1uag ueelol.rad qetung @ BUTESTOq qPuel sele lp ,teseq uer6eqas uetueleq rpleduel /rsereo 'snsnql uEp slr.lJouolo 6ueI qeurnr 1nlueq 'ueun6ueq (epE 6uEI teluBt-tplupt) relu uep luEuay\ 'dn1nye1 nele elnqral 6uel un6uequou Brec os tl 'selelas 6uer{ qeurnr adB rseuen nele eues 6ue,( uesueq uep urprol euJes 6uer{ qeurnr 1n1ueg sueqreq qeutng @ 'EUJeSJOq nele rpequd ueqel eped (ueut -elpLl'l-lEurnJ Eurdu.res tp) snsnql 1edue17rsere6-gsereg'11eq 6ue,{ (qeurnr) ueunOueq relru eped lyeu -au urlEunur 'dntnuel nelp PInq ol 6ueI un6uequrou eiEC 'rlelas Prues rueroq )el 6ue,( qeurnr adn rseIJPA nelePuies 6uel 6uedoueu E.rEc nElP (npad 6ueI ueqeqnrad -re1 .*--rr\-€ nBle ruasreq 6ueA uesete;eIu -2r\ *ls- -ad) np61pu1 ueunOueq teEeqag unqolraq /6\ eAuueueleq 6ue[ qeurng \!y' odzlt t 'euesroq []euEl nEle urpuos qeuBl selB rp (uetue;eq uelep lp) rlUed tBduet Trsele6-rsele6 'q66up 6ueA (ue -unOueg) qeunr repru uebuep 1ee1 -uetr"r IUeuaur ledep'dnlnual nele (Lu Og unu!sleur) e>lnqrel ereces ueuri6uequrad ereg 'nped 6uer{ ueqeqn.red nele ueun6ueq tuas rnsun 6unpue6ueu 6ue[ uesera; -eIued (nprnrpur) utpues ueunOu olzlt I .;j]-[]l---^+:ki-_l)'---) osz,/r r -Pq uEp ueqequreued le6eqes 6uere[ le6ues '(6uedoueu erec) rnlerel 6ueI uebuecuel desuol ue>lednreur reseq uerbeqag larepreq 6uer( qeung @ (qeunr segeq eped ueOurduep -.req) urpuas qeuel eped (qeunl 6urdures elueserq !p) detereq 6ue,{ snsnql geduel nele rsere6-rsereO ue6uap elnqrol 6ueI unbueq -u.rau eie3 'qetun.r ue6uecuer uEp ueqeqtueuad re6eqas 6ue:el 6ue,{ unOueq ' urpuoslaylpnprarpur -ulaur erec e6n[ 'rlelas eures epoq -raq )ep[ qeunr edr] rsPuPA nele etues r1e16uues 6uedouaur ele3 ue6uepue6leq 6uei{ qeurng - :$r \L/ @ fi<HVUINH NVNNCNVS seql 6ueI 6uep;q ue6uap qeurnr Inlueq tloluoo W" T I FD P Rumah bergandengan 7VV7777VZ kebebasan yang besar dalam v//////////a *W(Zh t I I I l VlV @ '..'.'........'.........'...'... 1B-2? -.--\ffi Y//////////////A Y//////////////A % v//////////////) v/////////////, 1." Lantai dasar %;t/;t$* lantai atas :..................'....'....... irisan Ruman bergandengan v77mn v/////A to !(w(h P t fffi 3 iu----I 'l .'........,'..........'.'ffi i -----l -10,00----J Lantai dasar r.-le yfrffim,_ i i @ ru'.'....'.............'.".',.9 T 12-14" R {--r 2,50 ffi -----] Lantai dasar lantai atas lrisan numan dengan hataman kebun @ ?vv/z/Z """"'^"";;;" ]ffiffi-rlH.+lg % J,--.], I ;A-r ^t,t^tot tW tivil ilan- r..4,/ /,/.//r/// l-5ti F-+ i L riiit Lantai dasar @ ri I A I B r 9i 16.00:6.00l ll l't-t I Ii ^il| leel_L t Ar ig I I r i I I loc ru FD ^k;kz/////) .ri.r!!I..ttffi .'........,......s lantai atas numah yang berbaris Bentuk bangunan bersifat kolektif cangan dan seni bangunan. Penyesuaian terhadap penyinar- an matahari. Bentuk bangunan manfaat dengan nilai rumah yang mungkin ekonomis. luas minimum 225 m2 -s @. Rumah yang berpekarangan kebun: Sebagai penambahan yang individu, atau mungkin bentuk bangunan secara kolektif. Kebebasan untuk pembentukan rancangan. Dianlurkan pembentukan secara menyatu yang berhubungan dengan bentuk atap, bahan- bahan, bagian-bagian yang kecil dan pewarnaan sangat menarik dengan nilai rumah yang baik. Luas minimum 270 m2lrumah. Garasi/tempat parkir di atas lahan pribadi atau bersama --l @. Rumah yang berbaris/susun: Bentuk rancangan dan bangunan yang menyatu: penyesuaian terhadap penyinaran matahari yang terbatas. (rancangan harus diselaraskan dengan penyinaran matahari yang bermanfaat). Rumah baris baik nilainya, dengan kriteria bentuk tempat tinggal disertai kebun yang ekonomis. -+ @. Rumah perkotaan: Bentuk bangunan yang sama dengan barisan tipe rumah yang sama atau selaras. -+ @ Keterangan Effil ,= 8.00, Lantai lll $ nurnar, oerkotaan , satu kesatuan konsep dari ran- Wfufu- lrisan I Rumah berderet: tinggi, rnenghemat tempat dan FD I -+O yang dianjurkan. dapat menarik .""'.'.'.'.'.'ffi. lantai atas pembentukan rancangan dan penyesuaian terhadap penyimnaran matahari. Sering tipe rumah bervariasi sama dari cara membangun yang individu, jarang dari rancangan rumahyang sama. Garasi atau tempat bekerja sering bersebelahan pada batas rumah luas minimum dari lahan 375 m2. A- numan yang berderet ffirffiil -+U 8. I ffii fEiirffidt BANGUNAN RUMAH - lV Sketsa Bangunan pela /\ Jalan masuk ke rumh Bidanq remoar 'il::il';;i,t ffi *II{o s [::::.i.lFuuno samoino (l--- #".;"fi::i' o4enrasrsmoinoanrsekunoer) @+@<-uPsut @ JessElan n^ 6uepn0 I I lBuP-lBuP lnpll 6uBnu 1t -B)t Pnl 6uBJo rnpt 6uBnu gI otpnls 9t BUes9q PlsI6uen8 qsuBl qPA r! -Bq 6uBnH eI UPSPUBU -ed 6uEnU A! UEIPU lPdulatt! sno 0t lpduaff rlted uetcnc uPp Jnd -sp 6uEn, 6 lel!ol 6ueng g 1ue0 6ueng 2 lpuEU urpu6s dnlnl 6ue^ nlurd oz 6ue6 'uBtel et ueuel€H !sBJBo 6uEnU g [ce)i rndEo t nuBl 6ueng g tnde3 z 6ue6'uelef ! lBsep rBlue'l -uEUreuE)l 6 rsele9 gl -uel UP -uPleu 6upnu Zl tad rndeO {} -s16o16ueng g 1edue19g 1ueffrPuBy 9 Ptrd iBuPy , BI UE -rBIPd ueduu(u -au I / gl rndEo rBrrEy g Erepn uPlEl -nuad lsduol lPs -aq 6uEnr uElpl uPrqPd xneuDng tp (rEsep reluel) LleLunU tp -161 unqo)i ralslv lslol 6uenB o! nuPlJEUEy g tl tesaq 6uenr '1eg e! sno al 7 !Bqeleu rPurs Jeus)M Intun sPrel I selE rPluel :ueOupteley @+@+0uetueduesur (O fir -qPuel ! nuBllH UPuel 6urpurp Ieur€l (resep le1uel) 6teque1lry1 !p qeunU 5 selE rEluE-l "1116 o f ) n I o ON:IU]'I IO 'IVC9Nll M1/!t3l HVUltnU ol 3 tr tr o o o zE- tr 6iq -Oq--trE q @ 4 t : I RUMAH TINGGAL ,,r\ Rumah seoranq arsitek. Studio dan ruang makan disamping iaian "x"iia antara studio dan ruang gambar .tamu Ruang i"r"niitnva ke arah utara setelah dapur. SayaF bagian luar ruang tidur A, ;;;;k, r.i.J, @3m;i,lttrrvansse ja jardensantanahsebasaitemoattip|,tft f,*'J!flli' Jeliior^q a;qin oan sinar tdrbuka ke arah- halaman rumah ke ="t:i8ii ;;h';66. i;;pai Jua'ut iintai lvang beratap)' menerima sinarmatahari 6i oaiii Sxaii [ ' soo Arsitek: verf L---eru J\J, T Jalan Garasi frobil Kamar gelaP Pemanasan Arsitek R. Neutra 1 : 500 Rumah tinggal di Beverly Hills, California Skala WA sElE tPlupt @ rEsep rPluE-I (rD @FqeuelLlsae8 sElE @ reluel o resep retuel buedap rp qBurnu uPstJl resEp rEtuPl @ rPsep reluE"l @ UE Elnqlalunqa) e PqPc Jaquns !z -et 6udnu gl tpueu 0z !-saeg 6t JPUPy urseuDupnu gt rcnc6uEnU e! 't 6uEr?q-6uereq lEduol 6upnB c0 ao oueptq^Edruel euEoueu @ ouEpne 6 Jndeo I Il QM9 EAell -ECraq uPUel n)inq s lotod @euEsut (D qeung - ILl-I EUUEM DUENU] ND l-.ln + .c.;.!r.s..r.\ ,eseq 6uenU []: E t g unqax z UEIEI I F-uErelpd. B_1!-J UIIVCVI,II Ll-PUnu 1 -ECe)i noDunl buPnu g 1e60ur1 _J----=--1 n_- HVUINH z! -rPled upd -urs 6upnu | ! leue -tPuElolod o! trrJ e @ @ Jnprt6uenu O @ nlnq-nlnq ledual MIIIM @ RUMAH TINGGAL DALAM BENTUK GEDUNG (APARTEMEN) -+ t! Bangunan bentuk Blok -+ O Tertutup, bentuk bangunan datar, sebagai suatu kesatuan, kepadatan yang tinggi sangat mungkin. Ruang yang berada di luar/dalam, fungsi dan susunannya dapat dengan jelas dibedakan Bangunan bentuk barisan -+ @ E (1)2 @ - 4-ruang tF Bangunan Btok ,& ,11. iY; ffi t--...........1 .A \:(} ,-1T- ffi @ Terbuka, Bentuk bangunan datar, sebagai suatu pengelompokkan dari tipe rumah yang sama ataupun berbeda atau gedung-gedung yang konsepnya berbeda. Perbedaan ruang luardan dalam hanya kelihatan sedikit. Bangunan bentuk irisan -+ @ Bentuk bangunan yang soliter dengan perluasan panjang dan tinggi, tidak ada perbedaan antara ruang luar dan ruang dalam. Pembentukan ruang hanya disarankan. Bangunan berbentuk besar/luas -+ @ Perluasan dan penyambungan dari bangunan bentuk irisan ke bentuk besar, Bentuk bangunan yang soliter atau bangunan datar dengan ukuran besar. Bentuk ruangan yang besar sangat memungkinkan. Perbedaan ruang luar dan ruang dalam tidak begitu terlihat. Bangunan bentuk balok tinggi -r @ Membentuk bangunan yang soliter, ruang yang bebas dihubungkan dengan bentuknya yang datar. Pembentukan ruang tidak mungkin ada. Sebagai bentuk yang dominan di kota sering dihubungkan dengan struktur bangunan yang datar. B"ngrn"n berbentuk barisan ul* :;,H # ,po 1 ffi 2 Keluarga 4 Kamaroranglua 5 Kamar anak numandiAugsburg+O-O Arch.: E.C. Moller t E I Fluang makan 3 keluarga Ruang lidur 5 6 Dapur Kamar mandi 2 tJ Ieftpal ialan Bangunanberbentukbesar/luas Ruang lengah/ 3wc @ @ Dapur @ numan dengan jalan terbuka +O- Ruang lengah/ @) Tempal ma. kan Ruang leng. ah/keluarqa Buang tidur Kamar anak Oapur 1-t c€ngelompokaf secara terpusat 3 242 B"n-ornan benluk balok tinggi @ oenan rumah yang menggunakan 4 lapisan -+ @ Arch.: Pogadl r evz uo.rl 'M'IAIsjV (g e r66url 6uel ie60urr qeL!nU .ad 6rEnB r|}furu+ 9 ? )rde] Z €l EuFe r /ngt 6um8 e qe6! 4\Y (+\ ii!l t ouoaH + ururqcs lelsrv 6ueni uenlesal I ill I tt\ ueBuep eseto OuenPag (D F er-zr s1del xuuoc M lolls.lv iepunps seuepg -p' | rp ue1e1 }, *"tn ,""t qeunr uepp "u6 Epunles @ Wffi 9 l.rrll 6uoro snlolol rleuru aCtl (D -.1 en6 @ 6uaB Fz!-0r----l [n rnp!l6um8 l,',.,',''1 eorenFtAe6u€| 6uenr uqo"g ff :Ppu66el 'c @ <- oursouel uEp l66u[ 6ue,{ 6unpa6 uesal ueouap lBlruo^ ueuelollenlladuoul ue)lelBnl 6uB^InluoE'6unpa6 Inluoq up)rlspr.!au snJEq ue6uecuer uer6Equied @ + s!del9 qEunH edll 'esprq qplBpp lB66uI lPdual uere/v\Euod ueepaq]ad 'srurouo)o relru uep le66ull lEduJsl .rollEl ueounqnq uelsenuau ue)le qeuop/ueouecuer ueouap rpnsas @ e sldBl , qEurnH adrl ueOuenr I nel€'e'Z ueunbueq del uereivreued uBouap LlBuJnr F-zr-or----l -er-zr-_] rt 1 II ' l_ rLg ? t- eflH! r il I unouequaur .elol rollel erelue ue6unlunal rollel uolleqrodrusf! O <- sldel € qpunU edrl 'uel[Bqradrp nuad r66url r.]Burn] uBunouBqtuod uBJn]e-uejn]V ')O Inlun lococ erecas srr.uouola relru uep lB66u!l 6uede1 qeuel ueDuep ur 77 sele rp ueOuBnr Inlun uelqnlnqrp lE6ups '9 oI 9o rEdures 'e66uEl selP rp ? oI e o rEdurPs lelluo^ Erecos ueelnquJed uPlEBlueuod eserq qepns PAurelru epoqroq nele PurPs rpuea rsBldepEouau Inlun ourluod 'rruouola uep p00u[.iEdual ]oDlBl uelouequrUeduour ue6uaO @ <- sldel enp ue6uop qetl,nH adrl 'elo) relEE rjep.lEsep Inlua8 'esErq qelepe lelouHaq LlEUnry upselequred 'slulouola lepll lBue)i nlps plueq uellpplueuroyy O e srdel nles uE6uop qeunH adrl Ull eduel ft <-- IVY9NIIHSS HVUINH )NINfE Inlus8 /,n edrl \, teue, I Jnp[reue)l 't rndeo e uPleu 6uenB z qe6ual6uenu I ull 6ueI uebuenr upunsnluad'rleq-rleqlaq BlEcos ueOuecuer^leuep rElB8. JesEp uesrdBl nlBs r.lEulru lPdLual F- 8- F0r-8----{ f@ ^m'g6 | -:-----J RUMAH DENGAN JALAN TERBUKA (TERBUKA) -+[1 - 'L*J'4-J Rumah yang memanfaatkan jalan terbuka akan membentuk sebuah --# Iuar E IEEEElal r .:=..........- ' hd:h:J & Jalan (gang) . f]ffiI @ sentral terbuka di dalam bangunan tersebut (tipe lapisan) dalam bentuk jalan yang horizontalpadatiap bidang. Dalam hal initerdapat pula beberapa titik-titik ve(ikal yang satu sama lain bersatu dengan I jalan utama. Adanyajalan terbuka di dalam gedung, dikenal dengan nama tipe rumah dengan jalan terbuka di datam -+ O. Q! Ruang dalam satu bidang berorientasi hanya pada satu sisi. Oleh karena itu, dicoba untuk menggolongkan tipe rumah dengan 2 bangunan atau lebih -+ @. Untuk jalan diluar rumah digunakan garis horizontal sepanjang pan.jang rumah tersebut -.) O. (Q Jalan terbuka bagi iklim Eropa tengah menimbulkan beberapa masalah -+ @, oleh karena itu, lalan terbuka di luar rumah hanya terletak di bawah -+ O lebih baik jika ruang-ruang tersebut terletak pada 2 bidang atau lebih -+ @ - @. Tempat tinggal yang terletak hanya pada satu bidang -+ @ terutama untukApartemen atau satu tempattinggal tidak mungkin. Pembagian tempat tinggal untuk membedakan bidang dapat memudahkan pembagian fungsiJungsi ruangan tersebut. Bidang yang hanya memakan 1 /2 dari gedung, akan menguntungkan Sistemlalan terbuka vertikat ffi@ dalam hal pembagian fungsi dan penyusunan ruangan + @. Kemungkinan untuk memvariasikan dapat dikembangkan, jika luas tempattinggal tidak sama. Jalan terbukavertikal dapat menempatkan tangga, dan terowongan, di mana orang dapat melakukan @ pemasangan dan penambahan lagi -+ O. Jalan terbuka horizontal sangat sedikit terdapat di gedung-gedung, karena akan mempermudah hubungan dari dalam ruangan menuju ruang tempat tinggal -+ @. Jalan terbuka horizontal pada gedung kedua memungkinkan keuntungan ruangan yang lebih besarsebagai kombinasi bidang-bidang yang berbeda. Pemecahan yang baik adalah dengan mengubah sisi penyusunan daerah jalan terbuka di luar. Hal ini akan mengecilkan ukuran jalan terbuka horizontal. Kemungflnan tempat untuk jalan terbuka @ Sirt", pembagian pada gang di dalam trg Jabn rcuk Jalan muk []e t I Jahn @suk tI tf ,1 * @ lann setapakdidepan kamar $ n-rat dengan menggunakan 24 \__ Arsitek: Hirsch tangga, dapur diberi cahaya @ Crorng pada lantai paling atas dan'/e:llU- @ gtz breqeppng qclv uett.teler.t Oueprqes ue6uap seral qeulnJ sele reluet lastg 3 ue6uE3uEt ^ /€erouot le.iluas r.leniaduBroeqr!aa €, a (! li .tl ll @lntun uerbequa; lprulr.lcs Jepoltlcs,^oll 'q3rv selel qeunr I re1ue1 @ ^ Q! I trLl : Celi lF-::l+{ .E:J ou Inlun G) - uetEBoad ruB.requiee (0) @.@ ts uBun owSd'furu Elqu 6ry6 @EEd BPd o 1 JNFJEq 9 tluay1 + [1cn1g .qcry qeua6 @ FE.rfteturu t r&. rrymiri .64 \. 6t q?5u.1 6uEd r -oueq qnqnl uePpel lnseu sBJel uB!6Eq EII uqueqlp 6us^ uBUe -Eued uapplBunuieur uol6unlun -Oueu Oue[peAs{elels'r{B ^Bq !p sP.rel uPuuounuel Bpe IPp -g e1;[ 'qemeq e66ue1 eAurj.repp uep rrBun6upq p6ug Upp -uBOJel cu = x Ounl uqdBieqlp 6ueI 6unp6 @* 6q=;6 e @ lnlun uesPl ounged uBulelppey lqoauy + ptur1cs r.lclv Ueue6 @ @ '@ <p66ugpdueg ueuEepel ueuns -Mued ;np1eu elnd n1rOeq 6 <IEDDUI ]eor!€l rjBnlpsel lPque{ uelledureuaur serol Inlueg 'qeurru ln1ueq e6ne1 seleg uep 'Enpel rBUEUed serc1 uerypeqg '@ e sele rnllnrls Inlueq urelBp rpseq ue6uenl uenlnl e6np '6- 6 e rsEungaq 6ue[ ue6uenr eDeqes qelrreq rpue6ue -ru uq6unu purqBules ueeuno -6ued qeppe ueurelEl.l Ouegqes up6uop sBrel qeuru Bpedleqel uep seqsq OueA selel lqueq uE -6unpney'6'6<- p66ugpdrlel ,".rlr'A',H?or?,81"3 @ eduerseqeqr'r',1l"d @ ueprns'r! rt?l!3],B?E O iji?'fi.if;q[rlg,,iu,# O relu qEqurBueur te6ed pOeqes ueiueuel 'ueue1 ueOuep resep gquel pedes '1Bue-IEirB ulerxJeq lPduJel uep uEe[epd ue6ue.relel Inlun sPlel qBun, InlueqJeq ;e66up 1edtue1.re6e 'p1un1p ep1 - @ <- uelEequued edereqeg '@ uepqeuepO-Oe-ue6uep -ueuJed sen;redurer.u'uBlples e1 uelsrungp eAuBsEn [u OZtg < sPrel [rEurB]Epey'ogr-og < qe6uel ue6uopuocel = (sere1 166u;1 e1 ueun6ueq l66ull) mdurnueu 6ueA ppns-ppng '(sete1 qeuru) sereyeq qeutru-qeurnl unDueq -tuouJ Inlun uepeqled lypusul 1nlue66ueur Inlueq tsuepuol ffe SVUlIIU38 HVTTNU serat Inlun ueOuepued Ouedouea @ RUANG PERLINDUNGAN -+U r-T-r---lT ,llll3 ---+----.,1 l4r - -.npd 'iTj'ffi*nl TjDst drdul I F-1.90 :- Te[pal duduk --l I + iil ri-ni '_% i + + +1.42s--1 :T:*i'.t:T,fl"0*'kz Ruang pelindung (Tertutup). Bangunan ruang perlindungan yang besardi Jermantidak mutlak (di Swedia, Swiss, itu wajib). Manfaatnya diutamakan untuk kepentingan umum. Ruang Perlindungan: untuk semuaienis rumah tempattinggal untuk 7 - 50 orang ruang pelindung pribadi). Penentuan untuk bangunan kantor, sekolah rumah sakit, bangunan tempat tinggal, tempat kerja. Ruang perlindungan umum : Luas sedang: 51-299 orang Ukuran besar: 300-3000 orang Ukuran besar untuk di stasiun kereta bawah tanah, dan garasi bawah tanah: sampai 4000 orang Penempatan untuk pejalan kaki dijalan terbuka/umum, dan pengguna jalan (penilaian ahli thermodinamis perlu. untuk keadaan suhu (panas) dan ventilasi. Ruang pelindung untuk penyelamatan barang-barang berseiarah. Rancangan bangunan secarateknis dibedakan: Perlindungan utama dan perlindungan pendukung. a) Perlindungan utama: Perlindungan dari reruntuhan (beban statis), Perlindungandari api, dari bahan-bahan kimia (filter udara), bahaya radioaktif (fallout), pada penyimpanan dalam waktu yang lama (penyimpanan persediaan). b) Perlindungan pendukung tanpa a): + r"rp.r oud-rr. s oons -1i0T"d"toraur t + N3 + Dipan (3 bi- dang) -1,90+ @ ur,t 2 dipan (3 bi. -'1,90+ dang) n luardan luas -, bangku dan dipan . Perlindungan untuk gangguan tekanan udara (gangguan 1- Dintu rcuk air = 2.30 n, 2. iung b6sr untuk mengimP = 6.0 m'I 3. ventilator = 1.3 r# rEng fillar,Fonyatingan udaE ,1. /a\ I 1,5 m' Pelinduno dasar ruano oelindung rum-ah untuk kuran'g Aari 8 onng-- 17,2 m2 761 Luasan yangdibangun untuk 10 orang = 28,3 m'? \9/ 1. Pinlu air 2, ruang besar untuk menglnap 3. WC kering 4, alat peredalan udara ventilsi 5. ruang penYaringan 6. pengamanan ialan udaE masuk Dumq @ nr"ng pelindung rumah untuk 50 orang =50 dinamis), untuk gangguan awal radioaktif (waktu singkat). Ruang perlindung rumah tertutup, kedap udara, bagian yang dapat dibuka/tutup: ruang tunggu, dengan ruang samping/pendukung : ruang filter, dan jalan keluar darurat. Perlengkapan untuk ventilasi, sanitasi dan perawatan/keamanan. Harus dapat dicapai dalam waktu singkat, tempat penyimpanan untuk 14 hari. Tempatdalamidrakdekatyang tak langsung (dicapai) dari tempat tinggal. Jalan penghubung dari jalan keluar/masuk ruang perlindungan dantempattinggal< 150 m. Ruang perlindungan untuk 7 orang atau lebih sedikit. Tempat utama > 6 m2 dari > 14 m3 isi ruang. Setiap tempaVbidang perliniiungan selaniutnya dinaikkan sampaai > 25 tempat, bidang utama/dar sekitar 0,50 rn/tempat, dan 1,40 m3/bidang/tempat. Sedikitnya 1 WC/Pengeringan untuk < 12 orang. 2 WC dengan 25 tempat tertutup. Tinggi penerangan ruang 2 2,30 m, penempatan dalam gedung beriingkat 3 = 1,70 m, pada tingkat dua = 2,00 m, bidang yang bergerak 1,50 m. Susunan: Rancangan yang tetap dan irisan. Pada rancang-an yang persegi panjang perbdndingan jangan melebihi dari2:1. Susunan bembeniukdn untuk penggunaan yang nyaman harus diperhatikan Misalnya: Dapur yang ada tempat mencuci, ruang untuk rileks dan bermain, ruang sepeda dan pengering, seiauh pengosongan ruang iangka pendek dibutuhkan. Bahan bangunan: beton untuk bagian bangunan yang terpasang/ penyangga > B25 DIN 1045. m'z > 1/3 ffiB ffii 1/4 K€ninggian aii dad atp ko taBh Pintu lLJl i ii rrli u- - =:_--.r' Ruansreknrk Kerangka Penggunaan gudang bawah lanah secara normal @ 246 kelEr darural Penggrnaan ruang pelindung untuk umum -r 0 + @ @ eintu darurathorizontal @ Pintu keluar darurat (contoh skema) t I g I I 3 .. I Ltz (tunurultu relru) 6ueru ueqnuqey O ounduEl eIBp uBEtlIJod lrunugur uB)lej!ryodlp nElE uBllsBsllBarlp laqEl tBllN etu Z etu 99 ztu 0? zw9Z euZ cu "u erIJ Zl 9l Gu O€ ztu OOt zul 000 zur 0009 qBquluserq rlB uP{ndunousu tpduravouBqnl II JlB uBUPdulS zw9'l zr.lr 9l zu 0t zu 09 zwOZ (zu + OZ) OI) + zu O! zu Ot zu 001 ztu 007 zul 0O0l zur @0? Jenlat uBp lnsBU uPlEl Enuas lnlun lBrnrep lndso sn)iPl iPUery6uenu (.u - i.,:;.ttlit,:r,., itritjiii tlougl le^utul uBduiluad 6upnH (llusoouad) tBrnipp llrlsll uBelpe^usd rsEtetsul (lalau a rBdrlBs t66u!l) llsEd linlun udap jaulJ ue6uBnJ JaU!, lEdLtJel uBp appn lsplllus^ lelE 6uBng zw 9'LE zu 0€ 0l zu0lxZ zu zu 09 +) ,u Ot :tlt ofi)B 0l zu, 9Z zu0lx0 O! gz rul 0Z 9'zI I zu 09 zt! 08 li:.i$ ztu zu O? zur :u 01, rtu0l x? ru cwZ ztu :ul 091 (.u, O,t +) euZ (uEdrruad 6uenr) torluor 6usnu l|)tPs ouBro 6uenu n60unl 6uEnU nlud-nlurd Pry"rt:ffito.o*: (unurulur leltu) 6upnr uptlntnqay @ 6unduEl slsp UEBJ!Uad lnlnusu uplBlluoqp nBlB uEllsps[eoJlp lsqpl !Bl!N cu 0'Z eu dl cu 0'Z 8z eu 0'Z eu ;u 0l zw 9'L "u zu 0? zu 92 zu 0l atll au 09 atlj 0l x0 zu 0l (zu Oz +) zu O! zu 0O0zu 002 Gtu Ot +) zu 9l + zu9lxl "w zur 00I zwOZ zu 09 zu @Zl (rlue06ued) lernJBp )tUlsll ueelpeluod tsBlslsul (ralgur Z rsduss r66u!l) llsed lnlun usdsp taulj uBOuEnJ JaII leduol uEp BrBpn tsBl!lu6^ lqp 6upnB lEJnrPp rndso snIBl lEueI/6uPnu (uBdruuad 6uBnr) lorluol 6usnu ItBs ouBro 6uEnU n06unl 0uenU zu9'lxZ zwGxZ zllJ nlurd-nlurd 4{t&filFl:iiir,]:,f . I oUou spnl (unurrurr.u !el!u) 6uEnr uPqnlnqay @ g;Jlgti?"dL3lXit oo! xnlun upqptoqosiaq 6uel ueounpurped,trun zu O'E0'Z **c6*^,liltfr ,?d;ffi roftTrt?:f Eprt 6uBA 6upru q"nqas FOUI Inlun :(lE)t6utueq) dEqBUeq sms I't iE:JY&';&",11#1 Beueues poJsrl uwJurod ( I zw ztx = = (6uup^usd) rotpl0uan L'IO'Z = (Bduousd) BiBpn iolplllua^ 9'!0'Z CM'nlBy nluld.nluld (1s1n4suo1 ue6uep 9'0 9'O 9'0 s's" 8 8' 't'9 ,'9 "8'' oz 9" g'l.t ' 99 t'''e tt g'Zz',"gt S!'''9'e 8A ',$A oz 0d 9'0 8't'"z'e snlBt JBu,BtouBnu 9'et' 'lr 'ogt 6rt 'rs 0s" rg I 0gr 6u!rsqJgq 0uBnU Inpnp 6uenu ,BnpI-lnsBtu nlud-nlurd :BFd UEoUeJAlgy ffi oufBqJeq ouenu l 11' It 9 9"8'e 9'0t ota"'t8t a'e ot'9'I g',t0r e'9'z 9'Z r 9'O ls)laps 6uenu sBlaq lrB 6unduEu6d leduovoueqn'I = @ ffi'ffi E'i 6unlue6E0 rqap laulJ 9t zuf'el'Z .zu 9'91'Z = zul 0'0 = OiOIE (u, a !60u!l) ilsBd lnlun uPdep.tgulJ od uBllndunouou lpdual/oueqn'l JlB uEueduls tlouBl IB^u!ul updu!,(ued ouenu zu 0l zu l'9 zu 0t zu, 00 zu 009 0l JlB Z't_ zt! 9'l I zu 0l zu Zl ru, 0002 9l x 7 ,u oa /epo ztu9Ix0 qequ!lFqeq cu O'! t': zw 9'ZZ zu 9Z ,u ot zm zur 0o09 arrj 0001 ,u0zxaJgpo 0't 9l zu 9'20 zu 00 zu 0l zu 0Z au0lxZ 09 (.u 06) + zu ot zrJJ '"4i#,' oufl "u I zw0d zu 9'71I zttt 9 JlE ueduilued rolellua -rolellluo^ lsJruep rndeo ulEs 6uero 6uenH nls lrep/llBp n06unl 0uenH zuN:to!= zu{Nlgt =ld = -d =ld =-d zuNl 0t = il/N>t 0t :d zuNI 0l= au^l9t d zru^l 09'z = zuall 9z'! I zurN:t9 = zurNl6 zuNl 09'? = zulNl 9/'9 upunoueqlnpnouBplg qBuBl ltB lnlun tBlugl lBsBo ouepes6uEIuBrlElB^ppuE6u6poundualqpuBl lpllrsl nlBq uBp IsBd qNIBI 6ue{ 6u1nd-6qnd qlqs uBuqet lslenEqllB uB0unuqlod uelnlueueul 6u!nd-Outnd ueqed sllEls PrPcos uEunouEq 6urnd-6urnd uEqeq '6uerc 6999 lr.lnopur IBpI urnulsleul EAuqnrnlos uB0unilH 'e^usele lp nple Ourdrues lp Ouns6uel 6ueI reseq 6ueI ueu6npulpad 6uBnr Z Uep qnal lep[ un6upqurol l '6uelo 6999 OOe ;lep lneduelou, IEp[ sruEq Oundruel ei{eq 'qEqurllpolol .l!e uEinps unoueqp lul uBounpulued 6uenr qe AEq ffuelEleJed-uElBptad uBp llu)lol rsnlq 'Jle uEElpesrod lsBlBlsul eonl InsBurel'lBrruEp rndpp uep - lpdrlel Inlun 6uep;q 's;peu 6ueru ueEuep n06unl 6ueru '(6uereq -6uereq 6ueru) ueeOelued 6ueru'rquld ue6uap JpnlalAnseul-uelel dnlecuau !u! uEOuEnH 'dnmIp ledep upp sEO dBpol Guecuelp drunuet 6ueA ueun6ueq uJepp rEseq 6uBI ue6unpulpod 6uEnH fteNVCNnONt'tU3d CNVnU (qeMeq Ip) rPluel 9 reduBS uEuqsl (D SANITASI BANGUNAN TUA -+u ; s.248-252 Dikutip dari "Der Altbau" (Bangunan tua) Rau O. Und.Braune U, Leinenfelden 1985 Pemugaran, perbaikan, perombakan atau pembangunan kembali sebuah bangunan tua memerlukan penanganan yang sangat berbeda dibadingkan penanganan sebuah bangunan modern. Bangunan tua bertahan biasanya karena adanya suatu perlindungan! Persyaratan dan dasar-dasar pembaharuan adalah adanya bahan- O bansunan ffifliilP,SJ,9ukuran /A\ lnventarisasi: Rencana \9 Dem- bentukan @ ,\ (1/ Pensukuran: rancansan' sketsa luh dili ffi tamu, tempat ker.ia dan lain-lain), penyewanya, tanggal pembayaran, aturan penyewaan. Bahan-bahan bangunan menurut bidangnya: (Bagian muka bangunan, atap, tangga, ruang bawah tanah, ruang Rancangan Pembentukan, penggambaran tembok, dan talang, sambungan atap, sambungan tembok, saluran air di atas/talang. Tanpa penahan air dan ialur besi penahan, retakan di tembok, bangunan yang jelek, atap kayu lapuk, temboU atap yang rusak, bagian depan rumah yang tak tahan air, pintu kayu, tangga lantai dari kayu yang rusak. Balok penyangga langit- Talang yang ialan Atr r€r€ng Fng drkikis an @ xasr" kerusakan (contoh) tamu dan kamar-kamar), pengukuran dan rencana untuk keseluruhan bangunan. Bagian bangunan yang berbentuk: Kepala cerobong asap, kerangka atap yang kurang baik, hiasan Saluran Celah bangunan dipertimbangkan terlebih dahulu dengan teliti ,{E 5. Bahan Bangunan dapat digolongkan: Gambaran umum suatu bangunan, pondasi, fungsi dan tuiuan bangunan, undang-undang, umur bangunan, bangunan berselarah, ciri-ciri khas dari bangunan berseiarah, bahan material bangunan, penggunaan bangunan, bagian bangunan yang menahan beban (sebagai penopang), keseluruhan konstruksi bangunan, ciri khas yang lainnya. Gambaran bahan-bahan material dan perlengkapannya, baik perlengkapan teknik, fungsi dari bangunan (tempat tinggal, ruang 0 @B bahan material yang sistematis/lengkap dan setiap bagian Ai langit (pada ruang bawah tanah) berkarai, dinding bawah tianah tidak dilindungi. Pemanas, sanitasi yang tidak dibutuhkan keadaan pondasi dan sambungan rumah rusak termasuk bahkan dibawah standar. bondungan P6nsringan bidang lanah /F\ Titik kerusakan utama Q/ karena air yang tidak bertekanan ,-i 4 I /-\ \4/ Titik kerusakan ulama karena air yang bertekanan Penoisolasian secara horisontal dan-pengeringan pada bidang bawah tanah / ".nn"'"n dari dalam dan /:) Perbaikan terhadap bidang 6A Penoerinoan !J :-dt'^ ,ai ;uar drndinq tembok \LIl tanah pondamen dinding 28 /a' !9 @ Pemisahan tembok @ ,/ a6dan Penurunan satu sudui rumah 6VZ 'ele_q 9r< tr )ilPg nleq ue6uap. uep lEJaqltlraq 0Ue,( tbrad ue. -euad ue-buap nlBq 6ue,{ uerDeci fni -u.loo uebuap ueunDueq 6urpur6j v fdf$,fi!ft ,,"{{i;fltlm*i,q{, lelar uelep uer6pg X 6uB,{ uqust tar6l suB6-sueo lndBl uprslsald uu z9 nPq-nlBq qnuad uEqEquEl uau* uqnpv uu 0g lolnF{nE|PI ueqwed/ 6uelEq6u.d lBtd |a€U!u4 6uBI tml uaelseld fEqllEl Jst uep uep X uepp -.pluoue)iElaqrp -u€rueq 0uEA- oulputp sldelad qpmeq uerOeq eped n^EI ue6uap 1A 'rueq 6uer( ueun6ueq uer6eg v rlp lpnl EuEA UBDEq Eped n/Gy rsell - 'lEr.l!l!p lEdEp Jenlrp uEp utEtEp ueouap rsnlrpraq ndueuj,/7\ ueqeq ue6uep ren;6ue1eq6uag V (ugqeq uep elDueteq . uElnlunl) n^EI uelElueq uerj /o\ v lnpns uEounqujps ueullountuay @idE6 Hs _Ns,iilly,".t""".l -I-\ =sil{ Bl '(rndel) uqep uaalsald'uouod . lndel uEraFald - uelnq) ueouuef (uebol uu 9z -- -]MH lqd uu 08 DUe uEp raF€tdrp 6ue^ Bdd sEtE uep IMH{eld nEle sd6 uoual lqd 'uu gr/rz lndgi 'uu0txzFqerasraq nqsasteq tEd ouqeqbued leld ueDuuef 6uP,( ouepqouad 'uu sz uB6uu 6ueI ueun6uEq lqd n,(s! elueseq lEeurueq 6uBI Enl ueretsold au 9! Pltlls ueEFeld iesaq drules ue6uep uenrprrp rueq ueleiueq tnpnb ei(uefua1 761 uelelueqTuendunl E/ ffi saso.rd eped ue;1ue66ua4 ztr L? / l,'liii / /N 6unqnq / '6'?f,$lYl,"ti::t I uErelsald O, swPd qE6sued 'rseltluel uesde_l 'ww BZryZ qdtd Bl uep 6uE{uBd uedEd nI$! uedE4,(!ad i'i,"' / r6uer-u6uer iq{....-.....-...ueouap rnpns ,prd ,5rt;HJLtJ 'ni(a1 ueunOueq drsuu6 O wndun! etEdey uBlBlusq luEndunl 3;,1''3::; ueunoueq 'egapuet uendurnl eped ueounqrr. 'elnqieyOuoloq 6uel nIel ueOunqules ,e66uelss ,uelnuref 'uefnq 1eqr1e lnsnquaul ,uelndeled .ueqequjelol ,dele l>tel -1p1 'qn1e[ 6ueI edrd 6ue1eq ,.rocoq ,de1e r.rep tre uetncnc ,de1e dertes :rur n,{e1 ueunbueq eped >1esn.r 6uuas 6ueI qelaBp-qeloeg 'ln1ete1 nIe>1 ueun6ueq tJep 6uel ltcel uelelleJod ueln;:euraur uerEeg 'Eurel ueqpuaq Inlun elnu uenduleuel pfiunduau Ieptl qepnu 6uel uerOequled uep enses nIel ueun6ueq uep tsln4suol drsur.rd-drsur.rd eluteueqeg snreq 'qeurnl qorlolledtuar.u lnlun qelepp loquJol uelenquod '@ e elnulas ueunOueq ueOuep elurelru ptues 6ueI leep;'6uei uenue66ued epB lep[ lur gees reduleg .ulopou, ueunDueq Ioquol eppd lBledtp eserq 6uert lpualEtu ueqpq-ueqeq r1ue60ueu elunped lEpll qelepp 1etl qeuel uep ueun6ueqTue6uel ueefra1ad riep ue6ungunel lesn.l nelelrt rlreq.redtp 6uuas nele eteqrledrp n1eles efius.rueqos rut lprl r-leuel lEIBuIau 6ue,t ue16eq-uei6ei flr*# r-r,u'l uBp u'qeq upreun66uau erur.un*n urrnfl"o eJpln ueuraf gO e efes n,{e1 ue6uap tlencal ,tsoq uep eBq eduel t.ltpJaq ledep n1r ueunOueq-ueunDueq eluunurp .dnrles nelE 'nIEd 'rseq e{uepe ;eua6uau.r lPptl nlnqep ueunoueq epe6 'nIe1 uep fte- VNI NVNNCNVS ISVIINVS \- ,.ren; ueg6eq 6u1pu;g @ I 'n,{e1 ueun6ueq eped 1esn.r 6uues 6ue{ 6ueprg re \ AX^ svqlry 6ueFq IBp ruasl t)t6uel .llbuEl ustndunu.d 6u 'Enl ouelued uEp qdrd uEdEd lsautueq n^q n^et @ T I SANITASI BANGUNAN TUA -+U Bagian atap _\ / Pada dasarnya atap berfungsi sebagai perlidungan dan merupakan pengertian mendasar dari sebuah rumah. Atap merupakan bagian terluar dari rumah yang berfungsi melindungi/menahan dari cuaca buruk. \EI/ --l t.=7 I Bagian kerusakan yang kecil sebenarnya sangat penting diperhatikan. Perawatan atap sangat penting. Pemugaran kerangka atap dan atap pada dasarnya merupakan sanitasi yang penting -+ O dan @. Bahan pembuatan atap dari dulu adalah kayu dan pada dasarnya rangka atap berbentuk segitiga -+ @ - @. Macam perantara beban untuk setiap kontruksi berbeda yang dibentuk dari dugaan untuk sanitasi sebuah atap yq,ng bebas [ils"if.{,lr^ ::,rst" (i) Sumber-sumber kerusakan utama dalam bidang atap Balok k€Enqka daP a. Banql€ vang sede.ham kerusakan. Kerusakan pada atap tidak hanya di sebabkan karena bebannya dan salju, melainkan terutama oleh angin. Untuk itu jika ada serbuan angin keadaannnya tetap seperti semula untuk /t- ."'E,-rE_ ^_..Q._ 6!-+--b t:..:::j::j i p€m'. --6 alap _!L 24,-C.f "\- / ,,Y stabilitas (dengan kata lain) -+ @. Hl b Tutup (lapisan atap) lantai yang semula, dalam bidang yang bukan di bawah tanah. Tanpa penahan panas dan penahan kelembaban @. Pada pembaharuan bangunan dianjurkdn dengan udara 00 Rangka dengan balok pang bubungan + -Z',AI ',/ penahan kelembaban udara dan lapisan penahan -+ @' rp;L-fr-.r\- c !9!'9q delrgi!-3- Etoi-p-1'--aioo nopanq ououn!,an alap ' ">-:- -- denoaribalokoen-vanooa ----r II I 7N*a I ftg = c Oen@n dua balok langil-langil, lianli Enqka, dan keranqka -* l$ - 8.00- -l-t r:t: ffiwffi ffi/tu/-\ iii"i;' br\'3:lrlltr.ll',"1'"il?,1'**rr I I -----JE_r 11 /4"( _ -14.00+ ^ombrna$ kap dan penyangga 6alok 6atok k6-.a k;-.A ranska///t\/.-I.1\ ,\v,,,utrdr un &d xerangm kerangka Ehq,. Ehg,. * balol atas vano terganlung e. Rangka yang membuiur {. Ruanq al+ yang luas g Arap Alap oteng loteng " l.__---"---\\ i4.00+ -trA#fffi\ ) lF--try[+-'14.0(H /-\ Konstruksi Dasar dan aturan \, atap \t: Penqk€ilan kerangka yang mengganggu lllt // 11 ,//, a n- \ i. @ J",B.Y"Ea'"'. :'i]?i l[g'. 8u:Hpan o B8Bi{',3',,X'jn [onstrut<si atap'oleli"tekanan "1A! - l,u'TH[ bahan vano oaru arau [di[ penghu6ung- angrn o dari balok rangka atap dan bubungan --14.0H /^\ lua ft\ i'iiJtr' ;;il'o;ffi'd';ii \? Dasar batu tanah alami vano (0) ffiffi:, bawahtanahl'- Pembaharuan lantai dengan kerempe nana n Pana: -dan ia:nl",S;tn"t"':"LBiln:J;' dt lrisan melintang lrisan membujur G\. Pornt-point sulit yang cacat pada bidang langit-langil lantal dan r, penyebabnya 16\ Penguatan dari balok Yang \9 rusak di laPanqan L94 (ue6uepued) n,(e1 qeung @ Euesedlal Llepns A\ 6uer( etapuaI uEdrsrluad \Y/ enl qepns 6uBi( n^el q6ueJ pppd lnpns lIEy z+. q, dnlnued uesrdel renl uBroeq Eppo ,,ii\ ueqEqurele)t lBqr>le uelesnrey \9 )|ndEl 6uBl reiq lepuele6 ! elapual ueqnrnlesol ln]un plapuet uEdEloueraa ueOuBauBB t- I -tI '(lElepuau uEsur) rueq 6ueI nlurd uesetq EI6uE, eppd pnl qeunl nluld ruBq 6uBtr u6uedqlad eped nieq 6uPA _n^el uep Ji I --82/ZZ- @ qEPhseS lmffi @ selp 6ue.( DuPdoued ueBumnq lsaq lElad it/rBt6ulg epeo uelql ll rueq 6ue^ uE6u.p [ue6 uEp dnDes ueBinqued 'rrsed'nleq 6urpurp.6urPu!o (6uBlued uEUt) &q uEBpeeI-qEUnr {o itilq 6ue,( 6uedded BpEd LSSiSer uP6unqnq sn/rel6urE r-:=r_ r//ocHH-82l0c- !t--ll lt l lt 'Pnl 6uPA nlurd-nlurd Pped urbue uelrle /,a\ deoal tetrs )inlun rseueA leduf \9, rsed nteq 6urp0ro EpPd Ioleq ueleluPq oueplq uplPl6u[ upourpuEqrad nr V/ ,I!EE 'enl uPun6uEq lnlun ue6uu 6ue^ LlPsrulad 6urpur6 a: Eqd*! {@H'E q r"q &ad /^\ 'n.JEq-qeue} r.lBMeQ 6uen.r ue6unx6uet sele rp lelue-l \9 A -z--]!: dOEd qE req m gqie6 ,ol 6uei rrreuru 6@[-# URD uEp u*6er u*6q D@rl-# nlq Er&pd 6uert 'd6@qE 4 --------_--tE- rysllEq.'Ei .q'@gwM[EqqPp6 L qEAeq upr6Eq uE6un)t6ual setB p nigl telue'l ffi nrcitt$ttre EfuUUE @ -u@lhP6 u44 6d6buer rzrcusqzqou?'1 61 Q, - 'ue6unl6ual Inuscpeq rrsEd qEAeq ue6Eq uE6uap .......:f ffi rs@ ueDuml n,(q-n,(q ueEuep uBp 6ue^ Elue'l m*"f,*ix,x;Hiftff'fi?. ffiYf*jgtg?ff:H --7\ ' nreq 6uE^ lEluel uPslde"t @ )lotEq nlEs ueorsrnueS *,'r",ru"o(l:it'ffi""'"""1 -+ffi n^q *u*o O *1'11u1',,1-ihl3i"l['ni5 uep Ieunl nqeras UU S pr uqdtq!4d l#AG@pr#'ryrprl 'rtsPd uEouap upllEtellp snrpq lBnUaduraur lnlun uEOunquEs EnuJas 'Eurnduos 6ueA ueqaq uereluebuedTueqlle0uad ulu,Eluaur ln]un E66ue^uoul 6uei( uep ueqaq uelqrlp6uau OueA upr6eq-uEr6eq/s6unfrs6unl ledal 6uer( ueqnpnpe>1 UEI)iElalauJ ue6uap deips EpEd uEun6upq uEqEqnled 'buelurleu 6ueI B66uer{uad Oulpulp nete 6unlue6:al 6ue{ (ueqeued) LlemEq loleq ederaqeq uPdls!^uad rnlElaui uEouElual rPqal uPlepuauJad '@ eE[Eq UEp e66ue^uad )tolpq-Xoleq nele 1r6uep1r6uel n^q lolpq uedrlai'uad uEouap upqeq uEroEqurad rxlEqradursyl :n^Bl lolEq Z ueouop ounluBDa] 6uei( 1o1eq lenryaduayl @ - O e ueJp6nu,ad lnlun ueullOunuey '(nlEuaq 6ueI uBnluelol JE66uElau Ippll nl! lpq 6uptuedes) 'tnqosjal rslnJtsuol uEEpEreqol uEle^EqpquJaur uelolouequrod luelE6uau 6ur:as enl 6ue^ n^ex ueunouEq uEllnlunuour lnqesjal uEounlrqoued uesElv 'r.uc epEd ]l6usl 1t6ue1 t66uU uEp i Joloulsep pped rEuJeI e^ujEseq snl.uru = uernlEJad 'lenl uExE nl! llouPl-llriuel EMrlPq InJunlad ,E6pqas lErl rE6pqas eru,eqel uEOuop ,"b'#o',,81?,i]h,1'9i,Ebli?,1Xr',fr1'rili'Jts3i rErr uep 2:9 2:e elureqel 16uEl-U6upl l66u!l ud6ulpupqjod 006 lunqBl rnyalrsle nulr eped-nlesed ntBs rel6uoqrp n1 IolEq-Xoleq plueserq r.lolo 'EIulpnqureuJ 6uEA n^q buelnl ueuBle6uad ue4esepraq nlr EuaJEl r.1016 ueuesepraq lEnqrp pnl ueunOuEq tr6uel-lr6uel uer6eq eped ueun6ueq rslnrlsuoy fr{m-uW \ udB s6s l@.d @d ffit lEll VNI NVNNUNVS ISVIINVS r_lPuEl lsUaq 6uE^ il6ue1qr6ue1 l^unq uEluepo.i qElPsBuJ uEXrEcUad 6\ \e/ -Jal 6uE^ 6unlueb qerrrreq lr6uet-Ir6uet uPouap r^unq ElElue upounq -nqiaq 6ue^ lruqeg uelreqra6 sdr6 uoueli tEld qemeq uEr6pq reluel eped qrdd uEded rMH (lEled) ue6uoduel UOUBFIEIq lqBq q4Bq P (uedeO qldld lqed ;e1ue1 1;6ue1-g;6ue1 fi<- nq r,4* 4ft qE uu G (uqq B&t) uqq rqed I*d ueEtougd fi\ \J/ &ak tang!a yang mslekuk [-] rm"Lpsa I - SANITASI BANGUNAN LAMA p6ngimbans aari osn"imuano dali Ibajan ala! yang lain Psnaeang sudul (alai untuk tumenahankan Pentuk u^tuk s,h(6lis Tangga-tangga: tanggaluardan dalam pada dasarnya merupakan elemen pembentuk bangunan lama. Tangga dalam terdapat pada konstruksi dan material-material. Paling sering terbuat dari kayu. Aturan terpenting dalam pemugaran kembali adalah "memperbaiki bagian yang harus diperbaiki". -rO-@. Tanggaluar biasanyadari batuan alam dan sebagai penanggulangan terhadap: /i\ \!/ Pembaruan anak langga yang telah melekuk ke dalam fD 'e/ Pelapisan lantakan dan anak tangga dilakukan oada tangga batu Anaktangga yang telah melekuk dapat diperbaiki jika sisi bawahnya ditangani sesuai dengan tekn,k perbatuan. Ruangan basar dan kamar mandi: Pembangunan dinding dan lantai harus direncanakan dan dilakukan dengan cermat. Kerusakan yang paling ditakuti adalah kebocoran pada pancuran air (Shower) dan bak untuk berendam (Bath-Cup) -+ @ @ demikian pula panahan keluarnya pada dinding bagian luar dengan pelindung dalam yang mengakibatkan pembentukan lelehan air dari kondensator struktur bangunan. - Penyebabnya adalah pembusukan bahan bangunan dan gangguan .iamur. Salah satu cara memodernisasi yang paling penting dari perbaikan keadaan sanitasi. Perencanaan pemikiran rancangan baru harus beroreientasi erat pada kelangsungan hidup dan dikoordinasikan dengan persyaratan- /A\ Salah satu cara Pemanjangan I sebuah tepian tanqga 86niuI a \? Salah satu memPerpanjang sebuah tepian tangga @ persyaratan teknis -+ @ -@ lama Variasi oada Dembanounan kamar manai ,^ (9 Perluasan oada ukuran bak untuk berendam iaatn-cupl /t\ V, Kamar mand, jadi yang terbual dafl bahan sintetis eertuasan pada panjang bak @ lr II Balok sisrpan Dasar 0asa, Balok penulup @ ^ . . . "*r..0,*omfblerdinoirBTnverci . OhdiE ilk kr . SkuP.nbb{m6goam . P.h kffon gip. . DiDdine Por..l.n dL.k.lk.n d.hm PCI . T.n$.lanyartrh.tbP.ms . ldi Psrcl.n dirak1krn . Pc6krt{,5cmkonatrukidlhPill . . . ka6gkr . Loh$ log.m tidt dilD P.de brgh xnPng niini(d 5 m di U O(FFB Kedon P.ny.k l p.hdung Tm.h bnpune Bibk p.ndup @ 252 . Po.sel6n drndlng dalamper€kat PCI Q0) Salah satu cara penyekatan konvensronat pelindung balok kayu pada 6T) v Pemampatan pipa limbah di bawah oasar baru Semendindinsyanqbaru Pek6riaan membangun dindrng Celah yang elasts porma.ef Pors€lsn lanrai direkarkan pada penghalus lapisan penyeka! -o!-_.- 0n€kalkanduarangkapalaulapEan logamlipis dilas hingga 5 cm di alas Peng9afrLnga. wash ialel pada dindrng batu OKFFB Salutan iNillsi dalam dinding (dua lapis) p6Eilara b6d+b 2 Penyelatdasar/lan!ar de/bdd Pembangunan lantai dan dinding ruang lembabpada suatu konstruksi bangunan dengan sistem rangka @ Pembangunan lantai dan dinding suatu bangunan beton dengan penutup ruangan lembab pada balok kayu lantai don9af, Io.dasr kusej ,""r U \t? ed! Ufl I Pengganrungan wash 1al€l pada rangka slnar Cidepan dinding terprsah Suout-sudul detil yang penting pada ruangan.ruangan lembab trPetat radon l (,.1.h gps I pe^ghatus atas lic,la Selar mineraLleisan wol Tiang psnyangqa 6e\ \l / Konslruksi dinding yang kedap suara dengan dua penyekal 9G3 egz O <- lE)iouPlp uE6uPn.r I[wG@L'"t nIeI lslrulsuo|Jaoec rles ePe'6ueA de' urc 6ue[ued @ dele ]llnl ueunsns @ 'Duers-svls tsrrutsuor d"r"ig]:33:'i,l:i.:3 O Duelutteuuesplge@ ' 0/ rase6rp uesldel 166uu lsts ntes O uesur - 6ueprq reOeqtaq lnrtutsut OUly\ uaqcuny\ 6unpag ueun6uequeg seutq 'olleqpuepalsunfl ']d :leqlpal 6ueI 6uelg -rnAursu! xeAueq uep 'ue6uent unsn,{uad 'o-@ +- uelnq Ounpurlad te6eqes rlJntutulnle ue6o1 uesldel uep'seued ueqeued 'den Oueleqbuad eleq unrsede:1 u.re6ol 'de1e e>16uerc>1 uep r.lrprol dele 1r;ny eAusrde;ad uer6eq-uer6eq uele;pe,{ueut ue6uap uEreleqal qe6acued uep rso.lol Duedoued re6eqes uep pulsuv-l&cV-Cn d stdBlad lec ueDuap qndeslp lnqas.lal lsln4suo)l '@ 'qndaqp 6uBiZ lllod 'lsls o sues 'rsrs nlps - I uEowsEuad dly suEE @Ce@@@@@OO@@O <- uere) uelOeq 009 ue:n>1n tedues 'resaq ueun6ueq uaulala 2 ueOuap UlEttp uelal ue6ueseua6 'g <- 6ue1ur1eu 6uer( nAel uer6eq uep unsnsrp uB6uBnl uelequet uebunqutes o! 1rca1 luelep uer6eg O e lnpueq e66ue[ued re6eqes un6ueqtp enpal 6uer{ 'uelqepuldtp 'tase6;p ledep u.rc A2 r66uu 6ueI B66ue[uad uesrdel sueq Bnpal Uep nles @ - @ <- ui 08'08 x ul ,e'le uern>1n ue6uep 6uen.r ;euoDetp tnlelau: uelr66unlp uep uel6unqnqlp nlel uep ue6un>16ua1 zZ A <- Epe qEpns 6ue[ nIel lslnrlsuol qolo m)illp 'lul6ullp 6ue[ tenses e[uueqnlnlasal ]Elaq uelllcallp ueOuep r-leqnrp rp rp oz'oI @ ueqzllzwelep 6ue,( uer6eq Tgletaq O u0€'08 x 082 x tl #'&/4K?tryt(1 Uggg g sueg 'Euesedrp 6ueI ue6uenl ni(e1e>16uer ;s1ru1suol lepung Bdld UepnlBS 0r.67 ueqwaulod roz + uDl6unu 1e16urses ueleues)Eltp snleq ueeuesleled uep ueeuecualod tslnJlsuol ueouuel eped epe:aq de1a1 Brposral qepns 6ue,{ tsepuod sele !p un6ueqlp tede6 BlB€ I oLzL . . . ueleun6rpleledlp tBde6 . elureEeqes uep uebuen: lsPlolaP 'e6erqelo 6uen.r ruedas 'snsnql ue6uenJ-ue6uen: ledeplel . :elusnreqes nleq tslnllsuoy D qeurnt dele uet6eq uep lese,raq slagal ereces 6ueI rAunq-r,{unq puas ltsuaq u{unq-!{unq qeOacueyl . (seued Ounpurled) seued depeq:al u€tlef o :ertusnleqes n.req 6uer( *rr,::lrr::f:: 'ueqoq uelenu eduel uep 'lselooutlcs eduei ',,6unuurepoulJe/v\{ eduel'e,(uqrsraq leraq ueleun66uau lnqeslol tslnllsuo)l e66uelue3 't6el ueyeun6tp IEPII 'tu 08 x /e uernln ueouep nlel uep lenqral 6ue[ 6uye[-6upe[ ue6unqnq uerelOuer unqel 9e uep qrqol 'tBltuaq lelnu eleq lsaq ll Od qelolas rsp^oualp sniPq lnqosjal eun6eqtes 6unpag '19 66 eped uollncueqlp 1r;ns e[uerelue rp ederaqeq eueuJ tp 'e[eq rseq tslnllsuol ueOuap uorlcunyl rp eun6 eq.ras 6ueru qenqes unbueqtp 8zB ! unqel eped uBPueslElod 'lsenlls z <- Ouelutlau uesul 'eBq peq rsln4suol ue6ueP qeqny ueEueseued erec ue6uap eurel nr(e>1 fi<ISVIINVS NVO NVVNNOON3d lslnJlsuol ueltEqJod $S' *$',","r,ar ue6un q ues BANGUNAN DAN SANITAST PENANGANAN CONTOH MASALAH -+ U Perbaikan dan perluasan melalui pembangunan atap dengan konstruksi besi baja Situasi, pelaksanaan Pada medan yang padaVkeras dari hasil pembuatan besi ringan di Munchen, ruang-ruang bengkel tersebut harus diperbaiki dan diperluas. Bangunan tua diperbaiki & mengembangkan pembuatan mesin-mesin baru dengan berbagai ,enis pembuatan atap. --r O - @. @ trisan lintang yang lama/baru di atas satu sama lain digambar -+ @ - @ Ruangan besar yang baru seharusnya Memperhatikan jarak ketinggian Pada bentuk bangunan tua terdapat sketsa bangunan-bangunan baru Proses pembuatan diselesaikan tidak lebih dari 2-3 minggu dan tidak terdapat hambatan-hambatan Secara langsung diperlihatkan sebuah gambar tambahan Penambahan kedua dari bagian bangunan . . . . . Pemecahan Seorang arsitek memilih konstruksi besi baja dengan pertimbangan, Pembangunan atap tanpa penyanggah -r @ - @ Berat bersih dan panjang rentangan gedung. Penyelesaian sebelumnya dan perakitan dalam waktu yang singkat dengan alat-alat ringan . . . mBsin yang besar selama teriadi perombakan @ trisan panjang + @ Atap yang diinginkan dengan arsitekturrumah kayu, dibuatmeniadi bentuk limas pada bagian depannya. Untuk menyesuaikan atap limas dengan pengaturan bangunan tersebut, harus diukur jarak ketinggian dan membuat jalur masuk dan keluamya udara dalam ruangan. Pada bagian luar dinding terdapat kerai udara masuk, sedangkan ventilasi udara terbuka terdapat pada bubungan atap (Gambar @ - @). Dinding tuar terdiri dari penyekat beton lOagian yang sudah jadi dari pasir), Yang memungkinkan bagi sebuah bengkel adalah kekokohan, kedap suara, dan psrakitan yang lebih kering. Pekerjaan perombakan haruslah terencana dengan tepat. Setelah perakitan konstruksi besi baia yang baru, sarung atap dapatdibongkar -+@-@ @ Hancangan @ Bagian.basian dariawa, .,"ncana @ i,ffiffilif$,,?,?g8lr,fflglBf,: @ :ii3Hl!,[T;Hiiii?ili'J.11ffi CI ff,I3'",?3;I3ifif,fiUX11k1trtr IIII /a\ \U dengan pe?rbuak jendela lrisan baqian muak gedung 2* udad --ruo @ Bangunan baru memperhatikan bangunan yang sudah ada rA iArsilek: Henn u. Ftetr 992 lord uEouep uaraq'H/ueusng uep pqocrp 6ue[ uBouecue.i €rpv-les8 ut9)t rp '@ @luqd e ,r"{r'BE @ ua{nluaqulsd lnsn ' @ @qcv-l@8 ul(u p uBlrqd uElnluaqurad tnsn qEqn-qeqntp tedep 6uer{ qecuered ue6eq ueouep senl/Eseq il€H uesul ue6uequal:ad nlens uEIEdruauJ tut ut€lstS uelOuplualp 6ueI qpqnl lnluacpaq y6ue11;6ue1 ryadas 'ue6unqnq Eunqureluod ueOuop e66ue,(uad ulolsts .Z '@ - O e (/ uep g tequleg) uolaq rsln4suoy nyeltaulud rs1n.l1suo1 re6eqas uo.redseleuer6eq dely . 1- :epaqJaq 6uert etec uEBuop ualresalsstp ledep sele uerDeq dele eueu rp ,uallnsntp 6ueI apr g gedepel eAuueuB6ueued ulpleq :qeleseu ueqeceuad ;nsnlnsf pqesral ueouenr eleooueg uer6eq rnreqradureur r-r'r ;9;rlrTfJ 'lul.resaq uEouenl epEd tseuues uBEueslelod uB;esa;er{uad qelalag .(ete66ua1) uolad uele;es tnuu uerOeg .;1 roquJal eped uelo[uo1-ue;oluol ednraq ueserq ,rffirgf:f9$ <- ue6ue66ue"red lrcal.redureu uep 6un16ua1eu 6ueI rel6urq epeZ 6uesedrp qerureq uer6eq eped ue6unlu Ounqulefiuad y rueq 6ue,{ ruelsts eppd 'qryn 6uer{ uenlesal nles rpeluau ue6un>16ue1 uerEeq 7 uel6unqe66uaul Er"uEl e:eg .ur6ue ueqeued eped uen.reqruad uellnlunlrp 'suletd qrqel 6ue,t nleq tsBUuEs 1ru1a1 eped ryadag '6; <- ledag 6uel n1>1eivr ueOuap 6ue.req ueuiurOued unrsels qenqos tp ueleuesleltp4enqtplnqaslel ueeLale6 .deqelreq plecas qeqntp snleq 6ueI uelep uerDeq ,lal uelel g ueg Og epe I detP ul 99 x gg uelnlnraq uaulala eped uelrelDuelp 6ue,{ ueun6ueq uer6eq g eped nIel uelndurs ueqeq-ueqeq-OuSlnl erles-puesraq Duesedrp 6uel lelEuol OO09 uep lndurs gg9 1 yep urpral'utpl ueun6ueq uet6eq uep e[.la11e;e1e;e depeqtal 6unpurled ueyerpelueu epes ehelaq gedujol uEp )nlnq Ecenc prep ue6unpu;ped 1e1e edn.raq ledep (rseq uep) qo1o1 6uert urepep uer6eq ue6eg .1 '@-oerr#;;: nlel upp Vy untsels/uetpuejal n66up66uaur [.loloq Ieptl ueun6ueq -uod ueplolad 'uropout qrqeg 6ue,{ nleq ueqeq-uerleq upOuop lqeqpullp sn:eq qerelas repu 6unpue6uau 6uBI Inluaq-lnluag uep dele ueroeq elnd ueqrurop ,ueyrloursrp ,r.J;tll"r:'5 #lfil uelesnlol-uelesnreI uep rsolol Bnuas lnlun 6unr16ua; e66ueIued - 0e uelEnq plEq tsaq rslnjlsuol Bppd .rPsaq uote6 6ueng .; uloy tp lesnd vy untsels 0 +- uvrvsvyl HolNoc NvNvgNVNrd rsvUNVS NVO NVVNnC9NSd dpleJaq 6uE^ uo:ad ueEuap raueqpH + uupusng uE6uEouet yy etue1n rnG1s .u;oy @ G) kE SEKOLAH Tamn kamk'kamk aoSh -+u Sekolah kejuruan unluk orang cacat, sebagian besar merupakan sekolah dengan waktu penuh untuk memajukan bidang pekeriaan bagi orang muda yang jasmani, akal atau jiwanya menigikan atau menakutkan bagi umum. Sekolah kejuruan konstruksi, sebagian besar disusun menurul spesialisasi, yang biasanya terdiri dari remaja. Sekolah keiuruan keahlian memberikan kebebasan waktu sekolah secara penuh kepada para pemuda setelah menyelesaikan kewaiiban sekolahnya, paling sedikit 1 tahun lamanya. Sekolah ke.iuruan laniutan disusun dari sambungan Realschule (sekolah lanjutan) atau sekolah sejenis, kelas 1-12, sebagai persiapan kuliah di sekolah tinggi kejuruan. Sekolah keiuruan sebagai lanjutan pendidikan keiuruan bebas: sekolah pertukangan, sekolah teknik. Sekolah (perguruan) tinggi + bagian sekolah (perguruan) tinggi Dasar bagi pengembangan program dari sekolah adalah pedoman umum pembagian sekolah dari masing-masing negara bagian. Rencana sasaran di bawah perhatian dari UU. pedoman umum' perintah' perintah: Data struktur daerah dan kota mengenai rencana pengembangan negara bagian pengembangan kota, pengembangan sekolah, dan sebagainya. Rencana kota lainnya, rencana lalu-lintas, rencana daerah pemukiman, dan sebagainya. Rencana penggunaan daratan, rencana pembangunan di atas tanah kosong. Posisi, situasi dan kondisi, struktur wilayah dan daerah penempatan Batascakupan bidang olahraga, bidang hiiau, perlengkapan di luarsekolah. Jangkauan, lalu lintas iarak dekat yang terbuka, sistem bis sekolah, lalu lintas peialan kaki, lalu lintas kendaraan pribadi. . Syarat bidang tanah, faktotgaya yang diiiinkan dari segi penggunaan bangunan 25 m'?lpelaiar Nilai standar untuk SD dan sekolah luar 22 m'?l?el4ar tingkat sekunder I + 10 m'?lpelaiar sekolah pendidikan keiuruan, paruh 25 m'PlPelaiar waktu - 13 GuruPeralalan ! RmnoorD 2 Ruan;iuur &n islirahat 14 Rcng kelas t5 Jahn tEuk '3 Tempat penilipan tas, 16 Runglungguguru seBiu. t@i, dan lam_lain 17 REng astiEhal 18 Peniagagedung 4 wC I Pembe6ih rEngan 5 Bunq guru 6 Ruan; aerba duna 20 Tercat buku'buku guru z Ruantseminir 21 Pes;akilanosls I Koleniremnounlukb€hiar 22 Sekretads I lNlalsrpeniaringan 23 KePala sekolah 10 Kama. mnd dengan fBn- 24 REngalal'ehtpengaiaEn Bahyak sedang - Sedikit .............. ........ ..Orang tua --- ----_ --_ Bahan 1 - 25 rK 11 RuangganliPakaian 12 Perahlan @ Sr"r" - bidang dan tambahan tingkat penuh Sekolah TK dan Pra-sekolah, ditambah dengan SD dan sekolah untuk orang cacat (SLB) digolongkan pada TK atau sekolah. SD wajib dimasuki oleh seluruh anak, disana mereka melalui 4 tahun masa belajaiyang pertama (di Berlin 6 tahun), kelas 1 - 4, tingkat utama' Serirtatir uniJt< orang cacat dengan kewaiiban belaiar disetiap waktu untuk anak-anak yang iasriani, akal atau iiwanya merugikan atau menakutkan bagi menjalankan: Organisasi, kesibukan sepanjang hari atau paruh waktu, kelas pokok atau keiuruan llmu pendidikarvgambaran tujuan yang berhubungan dengan pengajaran Penempatan ruang, hubungan antar guru, perawatan bidang pendidikan dan pengaiaran Kemungkinan yang berhubungan dengan ruang dan permintaan Teknik, penerangan - perhubungan, cuaca - pemanasan, instalasi, Elr, Radio, TV, telpon, atr buangan. - umum, tidai( da-pat mencapai sukses yang luar biasa seperti halnya sekolah umum. Sekolah lanjutan umum merupakan pendidikan lanjutan dengan 5 tahun miii ueraiii tai Berlin 3 tahunj, atau tahun masa belajar dengan orientasi khusus di Bremen atau di Niedersachsen 3lahun' kelas 5-g tingkat sekunder i t. Realschule (semacam sekolah lanjutan) adalah pendidikan laniutan.yang merupakan iambungan dari SD atau kelas 6 sekolah laniutan umum, kelas - 1 0, tingkat skunder l. Rekomendasi komisi pendidikan dari majelis pendidikan Jerman menganlurkan atau kelas 6 dari sekolah lanjutan umum, kelas 5 - 13, tingkat skunder I + ll' lntegrasi alau kerjasama komprehensi, menggabungkan perbedaan jenis sekdlah dalam perbekalas bentuk organisasi dan bobot dari. - Sekolah yang Berhubungan dengan Pendidikan Peke;iaan Sekolah liejuruan unluk mamperdalam pengetahuan umum dan pendidikan dasar secara teori. Merupakan bentuk sampingan untuk pelajar dengan 1 ircr#hprnsi' seiauh menurut ilmu pendidikan dan psikotherapi mungkin l cacat. tahun. : Kira-kira 2000-4000 Pendidikan dasar: TK 9-5 Tingkat primer: Seko- 5-'10 atau 60-120 max. 1 50 30-60 Tergantung dan Kira-kira 1 0.000-20.000 lah Dasar Sekolah luar biasa 5% setrap tahun kelahiran seiauh di sekolah umum tidak bisa digabungkan 5-1 2 maksimal sampai 25 Tingkat sekunder l: Pu- 10-16 kompr€hensil r2-16 sat sekolah/sekolah alau 1-4 1-6 Tingkat awal, bawah, menengah, atas mahir 5-10 7-10 250-500 max. 600-850 30- 150 max. 2.000-2.500 Krra-kira 60.000-1 20.000 laniutan/seminari Pela- tar'dengan waktu Pe- nuh dan paruh waktu di setiap lapisan pendidikan 2 Rrchtwerte 256 16-19 '11-13 2.50G-4.000 sampai kira-kira 6.000 2-4 4 12124118 Sekolah lanjutan, Flealschule, palingsedi150 - 300 Tinokat sekunder ll: Sek;lah komprehensil - 6/13/10 setiap ienis sekolah sampai 00-500 1.200-1.800 1 15130120 kelas 2 18135125 Tergantung dari jenis sekolah 1 2-4 15125120 kelas Kira-kira 2000-1 0.000 ienis sekolah - menggabungkan orang-orang cacat dalam satu sekolah yang tidak cacat ini berarti, seiiap sekolah meniadi bersikap ramah atau adil terhadap orang cacat. hal ini menurut landasan UU peraturan pembangunan di negara bagian ditujukan untuk memperhalikan kepentingan orang'orang yang $ffi Ped'rni l:; .$4hp"<laailh', I - Sekolah luar biasa: Gimnasiufr adalah pendidikan laniutan yang merupakan sambungan dad SD kontrak pendidikan atau kontrak kerja sampai umur biasa waktu Program dan rencana untuk ruang, setelah penjumlahan murid-murid di setiap tingkat sekolah, atau setiap angkatan dan murid-murid setiap kelas, jumlah pindahan, lenis sekolah, bentuk sekolah, ketergantungan sekolah pada tuntutan bidang (luas) dan ruang. Sesuai dengan hal ini contoh program ruang diletakkan dengan kerangka landasan pedoman umum pembangunan sekolah sebagai syarat untuk Pendidikan umum: 5 ll paling sedikit 80 100 900 't.800 - 20135130 Gimnasium: 13/25122 sekolah keiuruan teori: 13130122 Praktek: 8/16/14 kir 2-34-9 Gimnasium paling sedikit 2-34-9 Paling sedikit 4 1.F 6-12 . sBl€I St 9Z- znr 0z - g! OZ zw 0Z 9Z- rrrr,^ eu,6uei( qe;o1es i qeloles epdel 1n1un raue)l ! ",*:?ffilrfBffi; - zu 9L - 0/ nqe zu 99 ! - 91 deuas t - 0l atx s ztu 9 ztl,l runO e[rey JBIUEX zul0z-eI /#r r uBouep qEl ""r"-#',:'l,81ft l}'frt"'i:: purl$fBrrr 1n1un) elsed lplB Inlun 6ueng 1 ztu 0Z- BSeqBq uJnuolEJoqB'l - 9l - 99 0L 0Z zu 9Z- 6u;dues Oueng lrsnu 6ueng 1 uep>pd BueO uep lcncuou, 6ueng 1 teque6 elny 1 1pxe1 zw 9Z- OZ dB[es ueleldpueul e!e1 Oueng ; uetuesel uBllptpuod ue;epd NeO uep lcncueur 6ueng 1 - 9l zuJ 0f - 00 ztx 0Z 0?zw 9L- 00 Oue:eq uep e60ueg qeuru ulseuJ 'ueqBq uerpesled 1n1un Oueng uBuapul uBp LlBllnl 6ueng OL rndeg zuJ 9Z- 0Z ,m 96-99 ztu 1 Dueteq-Ouereq lnlun 6uBnH Z se6rq-se6n1 1n1un elel 6ueng 7 - 09 #r98-08 zut 99 l Brpl-ErDl 0t zuj 0l - zw aw 9L- 9Z- ; 9l 0E e66ue1 OZ - 9g de;ges at! 90 - 00 - 08 - 08 zw 9L- 0L aw 9L- 0L aw Ol zuJ 98 1 - uee! eled 1n1un . r", ueque; Euenr J?r:'r""'rtd;,od'yJil, pltsg ueqgel uep llnuo]eJoqel 6ueng I EUeSIS nurlt-nulll denes 99 denes (ueoueru z u,epp rorqrp (ue6uepq eduel) ledec e ne1e Z e{uqo1uo3 (sep1 ge16u;1 9) uelnlue1 qegoleg qeuru ue;6eg ujnun olol uJnuolEJoqel uBouopled Inlun upoupnu t au, 9E - 00 pppl - 08 zlrJ 98 - 08 zw 9L- uBr.l[Pl uEp OL 90-00 zur 9E - 00 #, 09 - 99 ztu zur #l 09 - 99 09 - 99 1, 1 uer[eoued 6uenu I selsl 9t zu 9Z- od zu 9Z- uBp uJBBEJes Oum f O?ilt3 updElsJad 6ueru 1 depeg pUelBu.t uptleq Oueru uep FIeloI 6ueru 1 degeg zw nurr-nrrr rnu3;::liTl!'n*l (qer[es'ueg;pued) sqe>1 6ueng 1 uBOuBpBc selel ouBnr-OuBnH E I s uBouBpec sele1 0uenr-6uBnu Z I se;e1 oueru-GuEnH sele1 6ueru-6uBnu 9 1 Ztl ur (sep11e16u;1.!':3,f llb"ir'?lt"'ffi r#f ilijl33 ueqnnqel Inlun sslgl gl - ot EOBr qBlo 1eduJel ur Lz x g! uBLllq lEduel t lB|nuJ de11es ueues Inlun BlnB oupnu e6er qe19 ut 9Z- 0Z (nsns uepeqr.ued 1edue1) Ounpe6 BOB[ued.reulBy t zu 9z- 0z reuop JBurq 'e{uqueBs'Bnl 6u?.to p.tBclq JBulEx I ,oluBl uBouBnU t ztu 0Z - 9I zw 9z - 0z lME,$eu oue[ qeples epdel lnlun JBU]By t LlBloles Bpdel Inlun JBurey I zw 9z- 0z ( nep (n1nq-n1nq) ztlt 901 - 001 zul 98 - 08 m - 9l runO BleI EulBy ! (sueteluol leurot) run6 0ueng 1 BqEsn EtBl rlBloles uBuinuin0ugd /zu, I rrpouep E,vrsF-B,ssls Uep pluqBougles lBurl$feu ryqun) elsed lpp Inlun Oueng lse4stutu,tpB Bto66ue Inlun oueng e Hv'Ioy3s 1 1 wt7xgl ueqpelleduel (nsns ueroeqr.ued ledurel) 6unpe6 Jeyop JEulB) ,eAusrueles ,en1 6uelo"urfr"i?EilXll? eJeclq JBirrB) ! ro1ue1 ueoueng 1 tlBlolas epdel 1n1un /eurey ! runO nlnq-n1nq uep run6 e[req reuey e{usluefes nele ,(rsuereluol rBurel ) nrnd 6uen[j 1 - qepps,,,n,n di5l'iiil t - 9I zul 99 - 09 ztu 9l - Ot de[es zw 9L- 0l zru 081 BlU-erH zur 0Z aur 0z znr 0t - 9I - 00 0t - 0E ztll aw 9L- OL zw 9Z- 0d zru 0l .r.u gZ 1 ;qnuj dellss lxeues lngun e;ne 6ueng ffi ffi$ ?i,1J3lil,i lBrut$lptx 1n1un) elsed lBp (6unqe6;p pdep) ztu 0Z 0Z9Z- uerefe6ued 6ueru 1 degeg ;6o1o;9 uep e1;s13 rBlsos OZ - 0l 9l OZ atlt 98 - 08 ztu 99 - 09 ztu ueqrq 0e #.1 0Z ztu atu 0/ uee[elod 1n1un 6ueng7 lEIelBur uBqBq-uBr.{Bq 6ueru uep Oueng uBdElsred 6ueng zut 98 ueqnlnqel lngun e6er qelo 1edue1 urnuln r.lBlul! 8fflui rra"piS:i:l snstnl 6uent gI nqB Zl e60ue1 . dqles Duenr-bur"U?'J"X')1', ;6op;g ynlun uedersred 6ueng 1 BLupl Inlun uede;sled 6ueng 1 BI;sU Inlun ueders.lad 6ueng 1 0ueleq-OuetBq uep l$lepl 6uenl ueOuep' dulu 'e1uq upp ellsg 1n1un uedersled 0ueng ; ;6op;q ueqgel uep unlrolBjoqet Ouen[ i Elrull ueqllel uep unuoleJoqe; Oueng 1 zu 9L- 0t zu 9L'0L ztu OL L 1 uele>1ed ;1ue6 uep lndeq 1 qeuru ue16eg BuresJoq olol urnuoleJoqel Inlun 6ueng 1 0L zuJ 9E zw 0Z ztll 98 ztll 98 |rye1 ue>p1d;cueur etre>1 6ueng lcncueui 6uenU i 6ueleq-6uereq lirlirn 6ueru z ne;r- | s1u1e1 se6n1-se6n1 1n1un e[.re1 6ueru z ne]e I (;u-es-;ues se6n1) requre6 elny 1 l[xa] uEeun0el uep uetuesel ueltplpued uereled uue6 uep lcncueuJ 6ueng 1 Eueleq uep e66uel tleurnt ulseul ,ueqeq ueerpesrad 1n1un 6ueng uBuo1eu uep rlBtlnl 6ueng 1 - 08 ztlt 1 9L- 0t zw 9Lzw 0ZZ - 0g - (s11n1e[euruB]srec'r"r"d;;[i[[HffiiXT] lsnu 6uen[ I I J! - 9t lse4slulurpE e1o66ue >1n1un 6ueng I LlBloles nlnq-nlnq 1n1un 6ueng zw 9L- 0l 0ue.rB6uedlEF-]Blp6uen[g zwOZ-91 defles 6uereq-0ue.req uep sepryed 6ueng ztu 9t - 0l BSBqBq uercJe6ued uglelered ln1un 6ueng I er! 99 - 0g 0Z zw - 99 zul 0L (;sueleluol rcurey) run6 Oueng I 08 eqEsn etu 0Z ztu 0Z - 08 98 09 qeloles nlnq-nlnq 1n1un 6ueng ; uereleDue<i rdrri-rLre ouenl e 0uereq;6-uereq uep ,seqe4red 6uen[ i Bseqeq ueleBoued uele;ered 1nlun 6uen! 1 (Ounqe6p pdep) nqe (n1nq-n1nq) atl 901- 001 zut 98 depes uleues 1n1un elne 6ueng (nsn s ue; oeq urad 1ed ur e1) 0u npe6 16" , f OZ zu 9Z- plnu J::'rfrl? 'eruque[es,erq ouero ii,*?i^iffi , zu 9Z- 0Z {) - 0L uBqnnqal lnlun e6Br qgo lBduel ur Lexgl uBq[el pdu]el I ij:l' lnlun oueng 1 lsel1slultupB e1o66ue 1n1un Oueng 1 B^ sls uBsllnl uBp qeples nlnq-n)tnq ln1un 6ueng ; Eue.re6ued lep-lBlB 6ueng 6 - 7 ;;ye1 ueleldpueul e[:e1 ue;e1ed ;1ue0 uep lcncueuJ Ouereq-0uereq qnlun rues ueelelad ynlun e[re1 s1u1e1 se6ng-se6nl >lnlun e[:e1 Oueng 1 Oueng 1 Oueng ; 6uBnH ] 6ueng 1 I[xgt ueBun6aI uPp uBtuesel uBltptpusd uBlpIEd guBo uep lcncued 6ueng ; Dueleq uep e66uq qeunl ulsoLu 'uBqBq UBBlpesred lnlun 6uEnH ueuapLu.uep qqln>1 6ueng 1 rndeo I e00ue1 qeuru ue16eg olol ulnuolEtoqEl ueouopled Inlun uEOuBnU I PuelB[! uBLlBq uJnutn deles -uBqeq 6uBru uep rs1ep1 6ueng uEdBrsJed 6uent Z - OZ depes nele t uBrlllBl uBp ureoBJas 6uen.r z nele I BUEqe nurlFnurll zul gl de[es zw OL- 99 de;1es snsrnl 6uBru e (uepfuel qpples uerple untlBl OI) se;e1 6uen.r-6ueru (gt) 9t nqB (Zt) Ot (ue6ue;eq eduegledec e nqe Z .ei(uqoguog (seIer rer6ulr 9) uepfuel qBp{as SEKOLAH -+u Pemusatan ruang penitipan tas, topi dan motel, di luar ruang kelas, ,/?\ \!/ sehingga dapai diatur secara langsung -+ lihat hal. 263 lnstalasrwc-iamcon15 m'? ffiT Pekeda putd I lnstalasi sanitasi: Ketentuan mengenai perlunya tempat duduk, tempat berdiri yang sesuai dengan jumlah murid sekolah komprehensif, sesuai dengan pemisahan.jenis kelamin menurut pedoman pokok pembangunan sekolah -+ @. lnstalasi kakus kalau bisa langsung terkena cahaya dan udara. Jalan masuk yang terpisah antara remaja putera dan puteri. Contoh untuk instalisi toilet yang terpisah untuk pelalar --> O secara horisontal dan vertikal menurut aturan - @. Pemanfaatanjalan darurat. Lebar tempat terbuka un'tuk ialan sekaligus adanya darura-t minimal-1 ,00m/150 orang. Paling sedikit 2,00 m setiap lantai di tempat belajar. Kurang dari 180 orang, lebarnya 1,25 m. Tangga ditempat belajar 1,25 m. Untuk.ialan daruratlain 1,00m. Maksimum toh untukkira-kira'100 remaja pulera kira-kira /a\ \4/ 'l fr lnstalasi WC waktu istirahat contoh lnstalasi yang ."-t:-oiai untuk kira-kira 250 remaja puleri' kka' kira 4d m'?, untuk kira-kira 250 remaja putera, krra' kira 40 m'? faf \9/ Contoh untuk kira-kira 1oo remaia puten kira-kira 15 m'? l-vvET_l I 15- paniang daruiat yang diizinkan 30 m, tanpa liku-liku sampai di ienlan ruang. Jarak terpendek antara dua tempat 25 m, perlahanlahin dari pintu terakhir tangga sekolah sampai ruang kelas yang h-m'.Y.) ,\ \l/ lnstalasi wc teriauh. Kdpasitas tangga teigantung dari jumlah pengguna dan rata-rata p6ngisisan yang tidak seberapa dan sebagainya. lgPqr guru Pri- a. contoh untuk kirakira 30 guru Pria, kira' kira 15 m2 D_Tq D >4. 9/ untukkrra-krra20qu' ^ (S Contoh lnstalasi dua rangkai untuk kira-kira 500 outeri kira'kira 6tm'?, untuk kira'krla 500 zar iehaia remaia iutera. kira-kira 40m'? Omg'ati insratisi yang lebih besar dituiukan unluk desdntralisasi (pehuaatan) instalasi. ru,wanrta kira-kira-10 r--------"l- lB^ w"rei o?/ &l lqf'=-"# I bocrcopd l I ffi* 'r#i] T;---L l= _ __/ I bd bd E bi I I td d tb' E Il I H HH H ll IEJ E\F F l,hl 32-40 tempat @ r-Ft lgru tangga: 0;80 ir setiap 106 orang (paling sedikit 1,25 m' tetapi tidak lebi-h-dari 2,50 m). Aiternatif: 0,10 m setiap 15 orang (hanya lantai paling atas dengan 100%. Pada lantai-lantai lain umumnya hanya Oinitung dengan 50% pengisian). Tempat belaiar pada umumnya meliputi kelad berdiri dan pinggiran kelas, kelas yang sangat besar' ruang kursus, ruang untuk bicara dan ruang rekreasi bersama, laboratorium bahasa, ruang peralatan guru, ruang peta dan ruangruang sebelah lainnya. Mata pelajaran dalam tempat belajar umum adalah: """"'fla[ lnffii:l lu:*m"l lg Ruanokelasnomalberbentuksesiem' pal d;n bujur sangkar kim'kira 65 m? ::l3ii::*1,3i'i3:l;3i3l;::i""" '9 ' I EHH I r$El 1 Huang-ruang dan tempat-tempat untuk pelajaran umum ,tnffinE: " fu ..$ SH: [hEo -r i- "&hu* oTfb 3H -on \oEo -L "11 H omo "oq FH o[]o &&D @ Ifll3i"i35L1,*11%T"TiX'lgil:,',5fi'."J,'fi ',,llI #13 kira-kira 2,00 m'ltempai, dengan boneka ragam perbedaan di dalamnya kira-kira 4,50 m2ltempat yang berhubungan dengan tempathi sebelah yang mempunyai fungsi penting. gayq-ru1lS standar berbentuk buiur sangkar sampai persegi panjang (12x2O, 12 x 16, 12 x 12, 12 x 10 m) ini berarti dengan maksimal dalam ruang dari 7,20 m ada kemungkinan pengaturan iendela (ventilasi) di bagian -+ @ Tempat: 1,80 - 2,00 m2ltempat murid Ruang kelas yang kira-kira 3,00 - 5,00 m'zltempat murid Ruan! Ketinggian cahaya2,70 - 3,40 m Laboiatorium bdhasa: keadaan di dalam seperti tempat belaiar pada umumnya atau diatur secara langsung, kalau mungkin dekat dengan ruang komunikasi dan perpustakaan. Kebutuhan: Kira-kira 30 tempat belalar di laboratorium bahasa setiap kira-kira '1000 murid --+ @ @. Besarnya: Besar lhboratorium HS (pendengar dan pembicaraan) dan HSA (pendengar, pembicaraan dan penerima) seluruhnya kira-kira 80 rir', Xabln laboratorium bahasa kira-kira 1 x 2 m, jumlah tempat setiap laboratorium24 - 30, ini berarti 48 - 60 m2 ditambah ruang samping. Ruang (lempat) samping:Studio, ruang penerima, Arsip untukguru Oan ixat'an pbtalar. Laboratorium bahasa kemungkinan jugaterdapat di dalam g6dungdengan instalasi cahaya buatandan teknikkeluarmasuknya udara. besar' lempat belaial berupameja, kira- (kiE- kiE 65 m'? tempat) temsuk m':/ tuano sanlotno kim-kIB 95 rir'?. -- HSA- Labor+ @ 23 tempat belajar berupakabinkirakira 65 m'?(kira- k.ra 2,8 m'zl tempat) temasuk ruang samprng bahan . idan alat-l alat I 258 kira-kira 95 m'?. SK= pembicara AR= Oenerima _::4.::f,r.u- oahasa u.luk oahasa fh) :: -: ---as'r= Laboraloflum un- \:z '-. :;-E..la- :a. *mblcara) biasa ffi,.ffi61;l|ffi,r,' HS-Labor+@ kira 2.0 - [[ili:l*::$l"J3ii]3 berhubungan. -F_IIIT-] o O O o O O1O Bahasa, pelajaran ilmu pasti, Matematika, agama,.. iimu kemasyarakatan dan politik seperti juga mata pelajaran waiib dan pelajarhn yang dimajukan (seluruhnya kira-kira 50 70olo dari seluruh lam belaiar setiap minggu). Tempat keperluan: Ruang kelas dengan pelajaran secaratradisional HSA - Labor (= Laboratonum untuk G) lnrtrlrai - pendengarpembicaradanpenerlma) WC ffiffi* +'[:*fi|ry 7,' 692 ,ur 009! eru-eul ledual Oge EJII'PJII uEqnjnlosal ueEueslElad /6\ ruas uep 'llulalreque6'uB.roluP)lradltulel'ttllouolallulallnlunlEdulal-ledual \v/ uPrElPd rluPo 4sn['l O -o' ^oo o' o o o o o-^ o o ao-^o o o oooo ueqEq-uPqeB m!:mm \ _ uetteleu- "'r1.-b.-b.-t [:Im[:m "i_ 1..f_[ J__[ "[]" 're1nd uernles nlurd uep uurqel uelnles nlurd'nlurd-n1urd'rell-rell :dnlnuad @ 'de1aO 6uer( leure>1 ndtuel zu00! - ueOuep elueq 'uedelOuapad eduel 'zu Z | erq>1-elr1 erteqec uernlebued nlurd 'rensos 6ueA eAeqec uern;es nlurd Inseulal 6uere1 6uenr uep lnrsod-dela6 6uenr '6uenr e6rl urnuolejoqe'l 'ztu Z eJrl-erl u.r1u uep;prsod ueefia1ad) de;a6 6uenr uep eleqec uernles nluld - 69 6uenr enp urnuoleroqel 'zu 0'z - 09'! e.,rl-erl nlreA 'r.u;;; uelar,ne6uad lnlun ledruol uer6eqas ue6uap ertueq leururur 1nluaq reOeqas 'zu 00 - 67 6uen.r nles urnuoleroqel '6uera1 6uenr l.tep lrlpro] 'zru 0i - :n uegeivre6ued 6uBnr 'Q;1e6au - @ e eJ)i-erl il .iul .f,I ruas uep lrsnur 'lruouole ')irulal ledua) 0e elr)i-pJrl zu 0? er)i-PJII :I i-t .f,i .fl L r.' E IsPd nulr-uBeupsrielad - t! zu-r OO7. Elfi-erll ledu.rat uelndunouad (9 lleulglle upuuet 6uenJ (q 00t eJtI-EltI tlele uenqeleOued uelndunouad uBp uedBrsrod refeteq 6uenr uelurznp 6ue,{ 1n1uaq uebuap urelep rp IBlaUal 6ueng 'y61 ledrlel uep qElolos rselelsur ueEuap rensos 'euJ Olut\-elq nele O, - 0g erI-EJtI urntun eJecos :uelrensosrp uereleled eleu nles nele ue.rele1ed eleur tseurquol Inlun uEqeq-ueqeq 6uenr uep ueueslelad 6uen.r 'uede;s:ed 6ueng O e zrx 08 - O/ etq-ell !6ololg uep pltuly 'pllslJ 'rDolorg uep etuJty 'uJelv uenqega6uag nurlg uere(e1ed Bleu! nElB uereleled elelrl rseutquol ]nlun ueq[El uEp rse4suouap 6ueng - 'qelaqas 6ueru eAuepe eduel uequel ualnqtsol lngun er{urs6unl uelnpadrp 6ue{ 6urdures rpledu.ra}iJl 09'reJtl-Ell tse4suoulap uep qeulerac ue6uaq ledueylu 69'Z EJtI-pltl elLuty uep eyrsrg 'r6ololg refeleq 6uen6 'olol utnuolploqeg uep ge.r6o1o1 6uent 'ueeuesle;ad 6uenl uep ueders.rad 6uen: 'ueqrle; 6uent '1e11e:d 6uen.l 'refelaq 6uenl rlndrlau u.re1y uenqelaEuad nulll telelag leduleg (e ntulr teduef @ lol)ieid 6uEnr (z uerttlel 6uenr (L r-ft --rrll 6 ll urpuasral iedural nele 6uenr derles :t6eq-t6eqtp teO# uep uep urprol ledural ue6uap ue6unqnqteq 6uetr eluurel uetelelad eleu, uet{uel ledual e6nI nele e1rs13 nele r6o;o;g urelep elure6eqas .uep 'e[a] 1oduo1e1 'prJnur-punur uEq[El In]un uequel 6ueng 'uelurzrp 6uer(>1n1ueq ue6uaplele;aq 6uen.r url6unu elgl'.ren1e1 uep lnseur ue;e[ enq '1e>10uqaq e,{ulnpnp tedulal 6ueA qerlny 6uenr :rsplelsur qnrnlas ue6uap '?tu Og erq-ell etulty uep 16o1o;9 'e1p13 ue:ele;ed eleu urelep tselsuouJap uBp rlpulelac>1n1unreleleq 6ueng (t --Tl--fErTllll r ]l d Erll-prl HVlOyes Z elrl-ell u oLl oLl 1edue1 uebuap rensos olol urnuolproqBl ed;1 'e!e1 ledurel dertes zu ? - C ltlrpas 6ur1ed 'efue1 1odruo1a1 derlas punu - g unurn Biecas punui qelurnl uep 6un1ue6ral 6uenr ueqnlnqal delal 6uer{ 0uenr u.l11t ue6u?p EJeln aI qeieDuaur uqOunu.r elrp :6uen.r rsrpuoy 'urlg uegeme6uad >1n1un lnrec nele 6uenr uep (ur1g uebueqr-ue6uad) ge6au urnpoleroqel lnlun '(qeseq ueetreyad ledurol ue6uap uelrseurqurolrp 6uer('pgnu g- 7 1n1un leduual uesenped l) lllsod unUoleroqel ln1un 1edu.re1 ueEuep dege6 6uenl te6eqas olol unl.loleioqe'l 'eues-EuJEsroq elecas ute; 6uenr ue6uep unuoleroqpl Inlun uedap 6uenJ 'orpnls re6eqas uq6unu e1r[ l1er6o1o1 uerefelad 6uenr 1edue1 nege 6uenr srual -sruol'Vd | 6uenr-6uenr uelep rnlerp olol r.l.lnuoleloqel uep ;;er6o1o1 uerele;a6 'yg; uerelegad 1nlun 1edu.ra1-1edue1 uep 6uenr-6ueng rne @ leduat eIl-Elrl :tl:U:lI:tl I i' ol oll - 'eluleseq uep 0g zu 96 rnlun Ouenu q !_ +Hi+P Llo! q o +9..n -- m-isTrx#{ilH$ urBle uenqela6ued nurp ue.releled Inlun leduel uep 6ueng @ __i_j_r-- lc_ cr 1.]7u "" r " F H+ #-E' ill:l,u liloffi,"i 6F-I ;+ ilil:m o il'ilil' lll oo& o SEKOLAH 1. Ruang serba guna 2. Ruilg kuliah 3. Kmtor 4, Pusat buku dattar 5. Sural kabar, malalah 6. Kerja kelompok 7. Kerja pribadi 8. Kabin untuk mengetik 9. lnlormsi, pinjaman 10. Rumg kuliah 1 1. Studio audiovisual 'l2.Gudang (pedengkapan) 1 3. Pemakaian di temPat I 4. Alat folo copy. -+U Perpustaaan, Ruang komunikasi dan pusat perlengkapan Tugas: Pusat informasi untuk pelajaran, pendidikan lanjutan dan waktu bebas Pe^ngguna: Peilalar, guru dan diluar pengguna-pengguna tersebut Perpustakaan meliputi buku-buku yang konvensional untuk pelajar 15.Tempat penitipan mantel, lopi, tempat penitipan tas dan lainlain. lil ili - ilt bekeria yang sesuai dengan buku-buku dan majalah-maialah yang tersedia. ruang komunikasi berarti perluasan perpustakaan untuk kemungkinan penerimaan dan penceritaan kembali (Hardware) melalui radio, tilm televisi, kaset-kaset dan pita rekaman, ini berarti bahan-bahan audio-visual yang disebut dan seienisnnya tersedia dalam bentuk software. Perkiraan kasar kebutuhan ruang: Perpustakaan/ruang media keseluruhan 0,35 - 0,55 m'zlpelaiar Dalam Satuan: Tempat pembagian buku dan penerimaan kembali, setiap tempat keria kird-kira 5 ir2 termasuk tempat daftar buku kira-kira 20 - 40 m2 Konsultasi: Pustakawan, ahli ilmu komunikasi pendidikan, tekniker komunkasi, :ll^ffi lll--"u7!u-u :Lli:l_l:lll ffi t]l F===:a :, dan guru termasuk tempat peminiaman, tempat membaca dan _ lll lll Lll rrrrn 1-+-.1 F-r D^O^trs * :r lll 060 ,----------r dan sebagainya. Setiap kawanan pekeria kira-kira 10 - 20 m2. tempat penampungan buku-buku bersama dengan gudang setiap l OOO iilid kira-kira 20 - 30 iilid.diurutkan dalam rak papan kira-kira 4 m2 iak-rak tangan bebas termasuk bagian yang dapat bergerak, tempat membaca dan daftar buku setiap 1000 jilid buku-buku yang relevan atau buku-buku referensi kira-kira 20 - 40 m2 tempat kerja, umumnya setiap 1 000 Jilid buku-buku referensi kira-kira 25 m'zuntuk kia-ki,:a.51" pelajar/guru, paling sedikit terdapat 30 tempat kerja @ kira-kira 2 m2, sehingga kira-kira 60 m2. Setiap Carrel kira-kira 2,53,0 m2. Ruang kerla kelompok I - 1O orang kira-kira 20 m'?-r O * Contot uetuk perpustakaan sekolah dan ruang komunikasi @ E @. Teruat pemfEgaan minuman ^. makanan dalam mela yang sama (melalui pembagian untuk guru) selain dari pelayanan sendiri (dengan pita, tempat duduk di bagian timur, Cafetaria, Bar yang berdiri, Cafetaria bebas, pinggan putar dan sebagainya). Kemampuan untuk membagikan dengan 5 - 15 makanan/menit atau 250 1000 makanan/jam dengan pegawai yang bersedia iika diperlukan. Kebutuhan tempat dari sistem pemOagian makanan kira-kira 40 60 m2. Tempat makanan berdasarkan jumlah pela.lar dan jumlah tingkatan setiap tempat makan minimal 1,20 1,40 m2. Tempat yang lebih besar disusun dalam ruang tersendiri. Dari kira-kira 40 makan dalam satu tempat masuk terdapat 1 tempat cuci tangan -+ @ - @. [EEg' - IHEI l[sfll l[ - Teknik irl Eirl lE-#l ru1. Dapur dan ruang samping Beiar ruang danperlengkapannyatergantung dari sistem makanan, tempat pembagian hidangan dan pengembalian barang pecahbelah untuk pelajarpela.iar muda termasuk sistem pembagian - ,dubr i Ets fenpat perampungan !d :( E d 5l I e ffi t9; If,!; EEJ, rE8, rEi $a g$i #rt . II E a 9,i r El ..d! E'E I E.E Y I ! _ E3 a E. I >( . di; g t:et I EE{ E I'Eg | aa5il , H*: E!! aF I .!i.. --1 EI EI iF! $ Sx"*a tenpal dan skema penggolongan dapur sekolah 260 -/ ! I I ;Ht U Blt I I I I {[ I I ,\ \J/ Tempat pembagian hidangan, tempat pembagian barang pecah-belah dan lempat makan. r'5q5M'pFmll6Ei:1l5jV dnlnual 6ue,{ ientar nlurd uep Inseur nlurd Eielue ltcal 6upru = ulel-ulel uEp 'talueu 'rdoi uEuedui^uod leduJet lnlPlaur Jopuol Bdupl tlEua r6os )inlueqreq sElay s9tgid rls& f8) v UqqmESIEf:q'JrV dnlnuel 6ue,{ eOIl r6es lnluacuaq lsEajloj 6uBnr uEouep uieua r6es Inlueqtaq sPlel 6uenu /F\ \!/ uqea "b; ETEUUqIS:q5IY -talubuiueuedr.uu(uod rcurets r"s0y.\l llolseH : quv lodr.uolel uaelpled Xnlun 6urdtires a1 uereqelad 'e.rEpn InsEuJ uplel Enp ue6uep rpluel der]as rp selal Eupru lpduJj 71 \4/ -urel-urel 6uEnJ uep 6uepnOuEOuep uP)t6unqnqtp sptex iEluE '6uqeloq ue!6Eq uE aEpn lnsEul uPlE[ uDll]eqiaduJaul edi.rBt'r66urteluxBtstt 6ue,(etepuaIuP6uop rdel6uoltp 6uE^ selol 6uenU upp'!d6l 6t \y/ 6u@] ffi" *HH :ffiffi.'![etuo6 E]Eur duru EuBr( Etou'rar *ll{irtL::}} @ &ppo!6lM.1 'IgIsrliISSr :q'lv lPlouruoq 6unpa6 uelep ErPpn 6\ lnseur uelel enp'e66uBl 6uenJ nlens lElep ledPplel splex Enp dEllas \Y/ ,ffiffir", 6uBru uep spqeq s'rer 's.rer-seror ,rp ,"oJlllt8 @ enJo!6@ol Euenr urelep rnrprp nrno r'duol u'Epeor lesnd ,* t t -;i:figi; go 0o [o 0o flo 00 0o [h "go gp go g" dnlecueur uprelplad lEle{ElB 6ueng 'ue1nfunuod uEp ueuleuxad 'qElolas uEEIerad eun6 eqres Oueng'(rc[epd7.ru 09'O) tBqer;1slelne eEn[1nseu:e1 (e1nu uer6eq-uer6eq e66ueye66uel'.ropuo>l-ropuot) lEIuaA uep' leluosr.ror1 Erecos uplEelueuiad Inlun uer6equJsd yedural snorlelos InsEur nlurd epne uEp Jpnlal nlurd uep segel lnseu nlurd erelue pcar;6ueng '6ulpulp lqsod n:nueu uelEequed nele iesaq dnor6 uep qeurerac 'rsnlsrp 'releled-nln6 Oogerp ynlun uelele;ad ledtral Iqun sElal 6uent g -Z lep ue6unqee :dnor6 6uen: uep rlesldial selel )nlun illpula{V 'pselq renl 6ue[ ueepeal ulelep eAuer.l uelpp uep uelepaquaul 1n1un uelqesrd;p 6ueI eLal ledu:e1 re6eqas dnotO 6ueng 'eppuaJ ueldela66uour ueuqOunr,uey'6upu1p elad ue6ueseuad url6unu BIrl'Llelolas lalplsel lpdeprol Inseul nlurd nele sr;ng ueded lurlop tp 'elute6eqes uep 'ueue1ol e1d olpeu 'iAI Inlun ue6unqtrles 'lslo^ord lpdrral 'lBdllp esrq 6uEI snnl uEdEd :uedap ue;6eg 'ueppe6uad rp ryados seqeq leqaul Inlueq Inlun @ + @ Brepn lnseur uepl enp u;16unu e11[ (lelelad dellas/zur OZ'Z x zu 00'Z erq-elq) au 0L - 99 lrylpes 6u1p6 're[eled Ze urnurlxEur 'OueluBd r6es:ed uerpncaryed'rpl6ueslnlnqlnluoqleq utl6unul qtI 'se;ar1 6uenr-6uen: ue>qedruaur ueJElelod 6uen.r 1o1od selal detes JesBo LlEloles m<l{V'lO)l3S 0o rsBellar 6u6U & 0.0' _ Sog[o[o oU [og[o[o spl 6uenB s4lo<l sEt€y IIEPJEyI usquusuu dIJUA. rlujv uerp[plad lBle-lele 6uBru qelepe selol 6uenr _ enp aElue.roprro>1 'elepn uep elerlec Inspul uplel Enp ue6uep:op1lo1 (1) uep urel-ureluep rdol'lalueu ueuBdulluad 6ueru lleanaleu: se1e1 6ueng : ropuo)l ,"G-r*,-#I'l uwEdur^uad 6umg [o [a [o [o !E Do 0E seF\srenB [o !o [e !o uadged lqE{elv o0 Eo Eo !E [D !.F!"[, -.-? SEKOLAH 1. Percn 2. Ruang kelas CONTOH 3. Aula 4. Letak kursi 5. Ruang pakaiah 6. Galeri -+ *L- 7. Kailin 8. Jalan msuk/keluar 9. Peniaqa pinlu $ 10. Administrasi o t c .12 @ untai Dasar - Sekolah kejuruan Arch.: Mitchell/Giurgola Hal qlahBgs, gehnggang R@g tunggu 96drlg olshEga Psrldr AdnhltBri (tal,. ush.) Gadi pakahn Kds&k€bs IstLEhat @ lantai dasar -Sekolah dasar @ trisan panjang + Arch.: B. u . C. Parade @ \ ) )t -ffi gffi i' I I I @ Untai dasar sekolah di @ rrisanpaniang+ @ wohlen Arch': Burkard Meyer' Steiger w @ Lantai atas sekolah di Zurich Arsitek: Nasl, E. Studer + G. Sluder l'T-[ \ 'n' unqel oI rnu.rn < punu zl l rintrn @ rsr a r3i dd r J sr r aloro )i nlu n' u nqEl o, n, n = ru n, *q[Xt "$"r]rT.i'S @ uBOuBcuBH +-OI9t a srlourpuro Fil-ffi - I t'\ epeqreq 6ue,{ lodtlolaq-xodruolay (O epeqreq 6ue,( ueeun66uad 6uep;g @ eulEln selal I uB6uep uB6uecuer rseuen c= 'eluuere[e6uad ueqeqrued ue6uep BUos ]nll Elp e[ueped 6ueI 'urpues uqnlel eloJeu 6uBi( Bde 'elaiaur urpuas ue>ple1 e1p 6ue[ ede 'eleleur 1eq1;;p uep.re6uepp 6ue{ edb 'elereu tequp 6ueI ede'elareu rcOuep;p 6ue[ ede 'Blorsur eceqgp 6ue{ ede'elareur 'uelnlel 6uues uelelueqal e1 lselelsu! Inlun e66uotaq 6uE^ ueOuEnJ lr6uel-1rbue1 [O v uEp yeg yoOL %ol ^ (P s ---rffi@ _ __u_ Uep %0e yoOZ qeslured 6utpu;q lt UEp %09 UEp Dc dele uebunqures !]ep %06 Wp @ 6ue[ ede le6ur6uaur ele6 Brsnueur e,uqeq 'ue4e6u16uaur 1;ppued I"?liH:: -.;9r.3i# 0ue{'uellere6p ledep ueunsns rnlun qoruoc '@ ue6uep ueun6ueq Inlueg'@ <- Ouesedlp 1edr.ue1 ureqoas 6:aqueuuel,euJpsJaq qplolas 6ueI ereluered 6upug6 'UBIJE^^Ellp senyreseq ue6ueru uepp enuel 6ue[ eup]n sBlal Jpnlal uepf 'raleuJ e ue6uereued 1n1un ueOueru p6u;1 'ur OZ' t x OZ' t e^ueselq le[ueq 6uel ecel ue6upep 'O e- pr.lnu Ol llcal lodruoley 'punur 6uelo gA- gZ Ouepes pduoleq uepp ;6eq;p !s!s rups 'ppnur 09 O, Jesaq pduroley ue6ueru 116uep110ue1 urBlEp lspplsu! rlnlun leduel epe e66urqes 'relDuoqrp ledep dep 6u;pu1p qdege6 '6 <- (aens) u(unq qe6ecued qesrr.r.red 6upulp ue6uep ue6unqnq ueuqOunurel 1eqDlV 'u!Bl-ulBl uep (qepc) 6u;pu;p 6ueqnp6ueqn1 'uern;es ue6uep qepspiu e0n! epe unupN '@ €- ulteqaes rp Dtequeuuel qplolas = uBurral IJEP Inluaq qoluoc 'elpeuy e^e6 qoluoc-qoluoc 1ei[ue6 'g uq6unur 6ue[ qeslured 6upu1p pep de16ue1ed ueunEueg 'zu I - zv r'e Jeplas ppnu depes '6 <- n[q - + ledue1'punu66 1 ;pdurolelurepp (0u1qcee1-ureag)pdruoleyeq uel1plpusd 'fE e @+ O +- s€1lnlqsp - prrrenlBelueu'y{unq,erepn lsel[uol'ue6ueraue3 'ue6uenr sen; ueduep dp;ru 6ue{ uelnlunl ppe 'nU qn1u1 'e6nt qeloles ueun6ueq urepp lnsEurot ,0ueplq ryIueq ulelpp IBBnui 1e6ues rur 6uelelas senl 6ueI ro1ue1 6ueng 1aafuaq 6uel ueuel 6urpurp ueOuep selel ue!6Bqr.uea ,6, \!y' (qBsruad) 6urpurp eduel leleleq ue6uenU sElsI @uBdufuad fi+ ttvtoxgs NVNnCNVE y'l VO tO SVn'I CNVA NVCNVnU o € I SEKOLAH I +u Sekolah kbluruan temasuk tahun persiapan kejuruan atau tahun- tahun pertama sekolah keiuruan, seperti sekolah kejuruan khusus, sekolah tinggi kejuruan dan sekolah ksjuruan digolongkan dalam pusat pendidikan keiuruan. Sekolah ini diminati oleh kira-kira 75% pemuda berusia 14 - 18 tahun, yang dinamakan kewaiiban sekolah paruh waktu. Di samping pendidikan dengan waktu penuh yang lazim dan bentuk-bentuk perantaranya terdapat aturan dalam pendidikan paruh waktu yang lazim. Yang khas dari pendidikan kejuruan di sini adalah prinsip dualismo tempat pekerjaan antara sekolah dan perusahaan: Sekolah keiuruan mEniadi penghubung antara bidangbidang pendidikan umum dan inti teori-teori ilmiah mengsnai bidang pekerjaan yang sekarang b€rlaku. Perusahaan menanggung pengajaran praktek keahlian. Pendidikan ini terdiri da.i 11 bidang pekerjaan: 1 Ekonomi dan administrasi 2. lndustri metal 3. Elektronik 4. Pembangunan dan pertukangan 5. Tekstil dan sandang 6. Kimia, Fisika dan Biologi 7. Percetakan dan kertas 8. Susunan wama dan ruang 9. Perawatan kesehatan dan tubuh 10, Gizi dan ekonomi rumah tangga 11. Ekonomi agraris. Penawaran dad bidang pekerjaan ini tergantung dari segi daerahnya, struktur yang spesifik dan faktorfaktor persyaratan tempatnya, besamya metode yang pasti tidak dapat disebutkan: Jumlah mencakup pelajar paruh waktu dan tetap, 150.000 tergantung dari bidang yang tersedia yaitu dari 60.000 penduduk kira-kira 2000 - 6000 pelaiar. Karena bidang-bidang ialan masuk yang besar jika mungkin berada di daerah strategis dekat ONV dan lintasan KA. Bidang tanah: setiap p€laiar paruh waktu paling s€dikit 10 rn2, setiap pelaiartetap paling sedikit 25 m2 bidang tanah sekolah, jika mungkin bebas dari gangguan seperti kegaduhan, asap, bau, debu, bentuk bidang tanah yang menguntungkan dan kemurqkinan perluasan harus diperhatikan. Penyusunan alas bidang lanah, cara membangun dan ienis bangunan tergantung dari banyaknya bidang beriingkat (ruang belajar, ruang praktek, tempat administrasi secara umum, dan sebagainya) dan bidang tidak bertingkat (tempat latihan praktek, seperti: bengkel, tempatolahraga, dan sobagainya). barEunanbangunan sekolah, yang di dalamnya ada 2 - 3 ruang yang bertingkat, perkecualiannya hanyalah; bangunan bengkel mesin-mesin berat atau tempat pengiriman barang yang agak luas hanya terdiri dari satu - 1, PengOUMn oleh smc biiang kEhlian 2. Sekolah lirEgi kei|Jlts 3. S.kolah der keiuun sekolah keiuruan 4. Biiang k@hlien pemuda @ 5. Bilang ksahlhh BleldMik 6. AdmirtidEi 7. Terpal tinggEl per*rg6 gEdury B. Pa*i (guru -pehlar. lamu) Srema tempat dan pengaturan di pusat sekolah kejuruan pdalaran pBktsk PehlaEn mngeEi t6ri Pda6ranrenoemi ----l-\ \ -=:===i pdajem yang teori ktcus toi'*era urium \' Kelas kh66 keahlhn Kels khuss -/ Kelas yeng mrml BEng @ eentuf pelaiaran dan keperluan ruang. Bilang tryilb v k6rja/beng. k€l (demonstrqsi/ hlitEh) lantai. Jalan masuk: pintu masuk dan ruang masuk dengan perlengkapan pusat yang menyamai tempat pendistribusian untuk pemanfaatan E(hng prakt€k MBh den bshah horizontal dan vertikal menurut bentuknya, seperti dalam pusat sekolah secara umum alau sekolah-sekolah komprehensil. Tempat pelaiaran disusun dafi bentuk-bentuk pelajaran dan disebabkan oleh keperluan akan ruang.Tempatbelajarumumdengan pembagiantempat kira-kira 10 - 2O"/" Ruang kelas umum seperti kolas-kelas yang normal kira-kira 50-60 m'?, kelas yang kecil kira-kira 45 - 50 m2, kelas yang sangat besar kirakira 85 nf . Kemungkinan ruang kelas besar sama seperti aula film dan aula ceramah kira-kira 100 - 200 m,. - Psrbp.n den Pe laksanaln Pong' /x aiaEn @ Organisasi antar bidang w N^ @ S".rt"n ru kejuruan b€rbentuk melingkar dengan 4 sisi Permintaan bangunan, perlengkapan dan penyusunan menurut bentuknya, seperti pada bentuk pusat pendidikan umumnya atau sekolah-sekolah komprehensif. Untuk 5 kelas normal diatur sebuah ruang pertemuan dengan luas kira-kira 20 m2. Tempat p6nitipa. mntd,tofi,deEh. lain. WC k.mar mrdi re. {6 .$ n .VW ::!$) s$. /,/2\ '(.s"N \Dv// )'2 / Arch.: Kasoer..Dohman \ 992 ?99'O elusEnl eMsrspqeur de[as JEquJe66uau] 6uenJ rxelpp E00uE] (r.lEpoq XulU) Eleul sEle tp rserlsuotuoo >1n1un egny leuv @ @ rserado nlleM ePPd effsrs€Lleu tnpnp ledual IEIuEuaul $ia^o,dlpdu?1 lPou?I 'lnotnqt'l L_ =6..:.l,"11 ,u_n!F?__,_- 6la^oro vo Eio ,IruEg Frlfl$ e l$lg ue 0€ 4 rrJ I*'IYIxuoI 16 -lrneu J: -r-# lTr *:s:L:9---*t b,*!-i --J lEIe€ EIsE rdfgs Etnv tEuroN )jnluoB tenl'e;ny @ uesul re0uopuad @ lller6 uaequre6 SEIEE @ @ _____qw_= l t -L ouBPuEd ,_ ruarnrt 6 __l I -srqeq ur0uepuBd + uBdsp u8!00u|lsl = O l66uu uEnJnOrod uetOEq-uet6eq 'Ouplpulq snsnel uep ueBJBLltleuled 6ueru ,qe;u;; ploueg'JnlBJel 6uEI F6unl u€6uep utnuoleloqEl-lunuolBroqB..l 'ulBFulEl uBp loopqqEd 'uBlBLlesey nurll .P)ilslJ .luoleuv,Foplg 'erur) uBnqqeoued nulll ouBpfg Inlun qq uep 6ueru 'pl6ueq 'unuolBroqq-urnpolBJoqB.l,rEqurB6 6ueru :11u1e10luel3 .u,sen uelEnquted 'e)llslJ 'ueunoueE Fqled = Fslul ,Vdl-Ilqel 6uBpl€ ts urBl.u|el uep ,ue;[n ouBru ,uBntrleued 6ue-nr'uellplpuedel p,l^E0ed 6uent,ueelelsndled snsnql uErOEg'eurel qtqel sE6nl usetje6ued Inlun (Cd uB6uep uq6eqesi 'pdr.uole1 uep rButuJes 6ueru ,uesrunf uep tunurn tlel1n>l InUn BlnV :BAuuJnuJn EpBd 6uEru uBqrunqe) :upDfleued uEp rrBsrunl qe;py uedel6uepe4 B/rAStsBqBur BlltBJsp qep 6ue66ue1e g' unuu1l' u?vl{eFnd led,e/v\stser.leur 6unpe g 'ue)lep ouEru 'Bqpsn qpl'rrEtsIae6,gse6 6ueru ,euqn uJnpolpnv :166u6 uBnrn6Jed 1o1o6 uudog6ue;re4 'eEBr m ev]nv t99Nll Nvnuncu3d l:.:.:.:.:.:r:!:.:t t.:r:.:.:r:.:;::1il l;;::!:!ii:i:ii::il l:i:::i:i:ii::::iil l::::i:!::ii::ii:il fi:IEE:'*E:l El:E:::':EI:l [TILE]::-::ii ti:i;l?li:iiiiil'illlillili,?iP liiii:lfrfili:il ,,'pBd H lhr E:-Tr,ili] [, 1 l,E#i'il EIE ffir,ffiIilffi :slulel uBdEloueued 'rurBd leduel uEp t;:r:r:.:,i,:.1.:n {> F-::l.iTj:?:ffi l::::::::::::a:a:al ffiENEfl F:fiHffTI IIFi*NM 'edru-ednJ tsleloy ouBru 'u"snsnQfal nlBns pduEl = lplsog nurll_rulll :uesrunl Inlun uB6uBn, uBqnnqe) .o r,55:i.:F.::i:;| ):':.1:.:.:':':.:r t.:.:.:.:.:.:':.:.r l:.:':.:'l:.:;:;:r = e^ulEslu, 'upJeDlope)l uBp ulBlv ueqtlrl 6ueru4e16uag 6ueru,o;pn1g,rpquE6 6ueng,urepupl IFnn 'ednu lues 'rnuelsrv = IES!uJ = MsgB-Ilqel 6uep6 F5:r.:::=f-::i:l t::::::::::::::::l l::::::::::;::::::l 'U1snpu! uBp uBp su,qBrw,Ea fr eualg @ B*Brsuau ffiffi rs.ffiIIl HUErsy ffiffiffi ffi [: uods/"6Ei'.lelo::il l:i' au{o iil [ugoqOueuea I ,,r,Ed rrr t Er lElE emsseqeu euersry ffiffiffi r PERGURUAN TINGGI AULA I -+ .I Aula yang besar untuk kuliah umum hendaknya menyediakan rP T" l_ lo "c L" I _f. 1"6 @ ilrta bentuk Persegi bangunan Auditorium. Aula yang kecil diperuntukan kuliah iurusan dalam gedung institut dan seminar. Jalan menuju aula terpisah dari tempat penelitian dengan sependek mungkin, dari luar. Bagian sisi belakang aula, dengan bangku yang lebih tinggi, di belakang barisan yang paling tinggi. + @ + @. Para Dosen masuk dari depan melalui ruang persiapan. Dari sana juga barang-barang . . . Panjang 200 tempat duduk J @ @ aagan berbentuk persegi nun bentuk Trapesium, 4oo tempat duduk 0,25 @ a 5.5 a sag"n berbentuk trapesium - :- a S0 tempat dudui( untuk eksperimen dibawa. Kebutuhan aulayang besar bisaterdiri dari: 1 00, 1 50, 200, 300,400, 600, 800 tempat duduk. Aula biasa sampai 200 tempat duduk, ketinggian lantai dalam gedung-gedung institut sekitar 3,50 m, itu sudah cukup. Aula ilmu Sosial, untuk meja tulis dan proyeksi dengan kursi datar yang menanjak, -> hal 275 @. Aula untuk Praktek llmu Alam dengan meia eksperimen yang bangkunya menanjak -r hal 275 @. Aula untuk praktek kedokteran'llmu Anatomi'dengan kursi yang kuat dipasang pada tangga --r hal 265 @. @ nut, llmu Theologic Universitat Tubingen, 200 tempat duduk L: - qcunz fuqeg + reulols: r.lciv rp 0raqeD6uog H1l elnv O PJteE - e€ :Y llta6 H-L unuolrpny @ t (lq rEl uErElPd rlueo 6uPnU e ,i -:- rsloloJd 6uEnU Z EINV I 1 loplessnC seltsrarrufl telelaq nBld: qcJV lnsEu uPlPf it'll :l ll e etnv uEdPrsj€d z unrpod nual lqtl q n seqaq ue6uePue3 6 uEdap uPl66utlaY z eleu u€l66utlal sele8 | H1 Jazpil.lcs fo eqesn elel upp reutules 6uen.r ue6uap lesep lelue-l Enp relueuaq unuollpnv uEp Inse"Lbuenu (9) '6rnqrar3 sPltslo^tun I teluel L.lEllnI 6unpag ^ - O e leurou 6ueA retue'l uEOuPcuoO uep lpelsurBo r,{unq uen66ue6 uEpulqOuoul ln}un Epue6 6urpulp ue6uep V)lSll elnV (O ^ I Lleuac @ 61 e uesr:1 c L .E !,8 fl ilfl I tfl0!lc[|[i ilffff II <- vlnv tccNll NvnuncH3d H'8, rI l PERGURUAN TINGGI AULA +U Kursi-kursi aula merupakan kombinasidari kursi lipatdan kursiyang diputar, sandaran kursi dan mejatulis (dengan tempat penyimpanan map atau pengaittas sekolah), biasanyaterpasang secara permanen -r . /a\ \4/ - G). Barisan kursi yang menaniak (untuk aula ilmu Bedah, penyakit dalam dan Fisika), baris kurva p€rantaraan penglihatan melaluicara gralik atau dengan cara perhitungan analisis --+ @ - @. its Susunan banoku denoan kursi putar dan meia putar.- Kebutuhan tempat duduk setiap pendengar tergantung dari bentuk tempat duduk, kerendahan meja dan penurunan lantai. Kebutuhan tempat duduk setiap mahasiswa pada posisi yang nyaman adalah 70 x 65 cm, normalnya 60 x 80 = 55 x 75 cm. Setiap ,85,105 Tinggi tingkatan 15 cm. mahasiswa termasuk untuk semua bidang tempat dalam aula yang besat dan luas yang paling sempit sekitar 0,60 m2, pada aula yang kecil dan yang normal berukuran 0,80 - 0,95 m2. -+ S. 269 - 25, Kemiringan bidang tempat taniakan sampai 12% O (D Susunan dari setiap bidang keahlian, jumlah pendengar, dan jenis perantara materi (instalasi elektroakustis) dari yang kecil sampai yang kuat. Tinggi sejajar dengan pemukaan lantai o (U eangku-bangku Aula. Susunan dengan meia tulis yang permanen dan kursi putar yang berporos. @ Oenan dari pemasukan cahaya dan bunyi 'O @ @ @ ,90 Bangku-bangku auta/meja-meja ,21 v tulis yang berventilasi udara. fe\ \Y/ Meja tulis yang berventilasi uda- ralpengatu ran udara :f 'l .I .I 1 '1 sl + -l 'l .9090 Pi*"kop 8"s", @ BaMngEn Ira, ^. I uras(@ @ L"n* *." p"- papan instrumen radouh. Proyehortilmksil -1.-. rcJ i Bidang podium P:s.s, Droyeksi 268 @ eosisi proyektor/proyeksi @ Oenan bidang Podium. Mela aula yang bergerak Sebkan untukpemelihar&n lantai Mep eksperimen. Tiliktemupandang. t" -\ 'rdololol 6uenl uep oolelel 'sEl uedrlluad ueouap ueseMeouod ledulal uEloeE nlnq )iplal elel uep - t'Z teduol ueqnlnqo) 'tu B'O l66ulVO'I - 6'g 6uelue6 @ e :ecequlau ledual o'l ledua] ecequau ledu3i :-do uEr.lnlnqa) ?ll 09't :og !- ililililnfl= 'nlnq p!ltf 000 002 - 000 0e ueledueuad tlndtlot 6LZ ueueletl e ulnuln uep sellnleJ uee>1e1sndla6 eBZ O@ e (zui 97 epue6 ;s6un3) ,tu g;. elusen; ,stlnl nlnl C@ zu 97 e,{usenl 'nluequad 1e1g zu gI elusenl 'ualstsv @ V @ <- zLu nZ- OZ elusenl 'losalord e I ililflflililE oll - 09'l. &u .lPlue leref u Z l66u[']el6uri L - 9 ue6uop )eJ-IEU O e nlnq-nlng lelal Eueprg ur (ue6ue6ed r66uu) - oo B nlnq"nln8 gt'O @ oo 9. L oo :r-T-T-i] 9. oo oo oo r--r---r-l oooooo =:::------------l r--r-T-l - -= qerlny 6ueng rel p6od 6uenr-6uBn: lnlun urel ueqnlnqay 'ue6uu 6ueI 6ueteq-6ueteq 1n1un urel 6ueng 'OueprqTru-r oo r-T-r--t oooo t_ o <- u_l 00'z - 06'l reltlos E/r^stseqeul derles ledue1 ueqnlnqal'09'0 l66u[:02' 1 6uelue6 :ue1ye:eDrpledep 6ue[ epue6 efau '1edue169 r09 rO, rOZ:uelqrynqrp 6ue[reseq 'teurr.uas 6ueng 1n1un o oo o oo o oooooo T--T---f__l oooo oo I 'uelrprpuedey reme6a6 efuay 6ueng O e 'eues 6uer{ }Bdual ueqnlnqa} relunduatu uenuelred 6uent 'u:nuoleJoqel 'Cd 'eseqeq uJnuoleloqpl '1oduo1e1 e[.re1'qetln)j ln]un tseuerueq 6ueI lnpnp 1edual ueunsng eluenpel o o ntnq lelal etEl uEp eopquou ledulel ueunsns e :unu6 @ L*etl tl 'efual ]Edural tod zw 9'Z pllll oozlzur z' | Ecequrar"u ledu:e] ueunsnS - @ - 91.'O repuels elecos tesel ueDunlrLUod :CM uep uereled ueuedutrr{ua6 'zu 09 - 0g tunutulul tunutn 6uer{ Eurdules ledulal sen; ueqnlnqol'.u.r g; 6uent derlas senl ulnu -rurf!'urel-utel uep uere>1ed-uereled'e;ne elaut-eleu_r,6unqe1 ndu.rel Ouepec nlns Inlun ueuedurluad 6uenr 'ueeteqr;autad uerbeq rervreDad 1n1un n66un16uent 'e1ne uelelered e6elueu 6ueI relv\ebad 6uenr >1n1un 1n1un n66ung 6ueng buepn6 nele n66un1 6uenr re6eqas uey;pe[1p ledep 6urdLues 6uent erleul elne 6unpe6-6unpeB uetnletelel 1n1u6 '6ueprq7.u_r e'0 - Z'O uelerrltedtp ueJoDlopoy uep urelv ntu;r urldrsrp 1n1u6 bueprq/zur 81,0 - 91,0 :eltlos lsEUEAreq 6ueA urnrsederl Intuaqleq ue6eg 'Oueprq7ru'l 9Z'O - Z,O Jeltlas Ouefued rOesred ledure elny uebeg :ulnulrurul spnl Inlun Jppupls teltN 'urnrpod nlnuaut Eunsbuel >lapued uelel uep eures er{uueunsng 'uedersrad 6uen.r 1n1un ue>11n1untedrp dnlnc eluu:nun eped uauruedsl3 elne ulelp6 'uedutAuad 6uenl rebeqes ue>1eun6rp eles ledep 'nlual lept] lnqaslal reutel rs6un3 .redecrp 6uns6ueg ledep 6uer( burdu.res 6uent ueOuep ue>l6unqnqrp elne deneg o o :e;ny uedeyDuaUod Inlun ueqequ.rel 6ueprg o o o o (SeOs NtO) Xl OO9 leuxas elopual edue] etne uretep ueDuBraued ndulel leny 'elel ure; uerbeq 6urpurp ,erens depel ueqeq ueOuap rsrdepp 6utpurp 6ue>1e1eq uer6eg rsd:osqe uep rslo[aJ ]nlun re>1edrp 6unlue66uau 6ue,{ }r6ue;1rOue1 .n66ue66uaur 6uel oqca o o o o o o o o '@ g9Z ueuJeleq <- tasaErp ledep 6ueI ueded e6n[ e,{u -lepuaq 'rslaAotd 6ueprq qe,rneq al ue)ilelalrp ,1rue1eu nele ue6uel ue6uap 'lelrual eipcas ue1lerabrp tedBp elueserq ,1e,{ueq 6ueA o o o o o uaur0as-uaur0as utelep 6urpurp ueded-uede3 .6urpurp eynur sele rp uaueured nele ueurOesteq 6ueA 6ueprq-6ueprq rpades un6ueqrp lleq 6ue{ rslelotd 6urpu16 :rs1a,{otd ueded uep rsya{otd >1n1un 6uepr6 >1er{e1 @ o o o o eduel reOuapuad nelbuefuau.r ledep r,(unq toqurns elulepueg :Irlsnlv 6uenH nl6ueq ueunsns'iEutr.llos 6uenu oooooo ooo ooo ooo ooo r-T-r-.---l r----r----t----r ooo oooooo r---T----t--] ooo oooooo r--T---T-l o o o etecas ulnuoleloqel ueeLeled lnlun leelueujaq 1e6ues'ue11eta6rp iedep're1n1rp ledep eAulepueq ueutuedla-elay1 'g9Z ueulelpLl uep uelnluel O <- vtnv tccNtI NvnHneuSd rsuruas 6uEnU ra ooo Foe'r----l I;GI ob-, rl-t ] l F0z'r--l F, I L I I ^r! r- I LABORATORIUM PERGURUAN TINGGI -2 m-2.30- _ l__ 13O ,185 | 138______.{ Ruang Gambar o o [-'ll:r Ruang Gambar semua jenis o TunhJtan akan ruangan yang berbeda untuk ilmu-ilmu teknikterutama Denah l-44-l t--l o Arsitektur, dan akademi seni rupa. Bentuk utama bidang keria untuk menggambar. Meja gambar cocok untuk ukuran DIN AO = 0,92 x 1,27. Papan T gambar permanen atau yang dapat digerakkan (diputrar) Meiagambar Lemariputar Lemari lempat rencana'ren€na menYimPan ,-i\ Bidang kerla dalam \Y ruang eiaang (luas) pekerja @ gambar o. -r @, @ - Lemari untuk menyimpan rencana gambar setinggi meia gambar (lika penyimpanan t€rgeletak), iuga berguna untuk bidang/tempat meletakkan sesuatu -r@. Lemari bawah yangdapatbergerak untuk menlmpan alat-alat gambar, jika perlu arsip-arsip + @ +@-@. Kursi putar yang dapat digerakkan ke atasfte bawah Alat gambar yang dapat digerakkan, dengan papan gambar yang berdiri, dapat diangkaVditurunkan, ukuran 1,50 x 100 114, atau yang@apat dilipat sebagai papan yang datar, ukuran 1 80 x 1 5 -r . Penyinaran cahaya harus dari kiri -+ @. @ Cahaya ruang maksimum 500 luk. Tempat menggambar 1000 luk dengan lampu gambaryangdapatdistel atau lampuyangtergantung di atas me,ia yang dapat distel. Perlengkapan lain bidang m{a (khusus meletakkan sesuatu), lemari rencana gambar yang berdiri (tergantung) atau tergeletak, luas minimum yang cocok DIN AO. - 1 - Bidang papan gambar A0 DINA1 DINA2 DINA3 DIN Jaluhnya cahaya ketika menulis o dari belakano kiri, ketika x x x 37 x 127 cm 90cm 63cm 44cfr (D v menggambar dari kiri depan l---140_2zo 97 65 47 Ruang gambar (yang agak besar) Kebutuhan t€mpat 3,5 - 4,5 m setiap meja gambar -+ O. Ruang gambarmenghadap utara, untuk menyssuaikan cahaya siang hari. ______J Bagian lemari yang dapat ditutup setiap bekerja. Ruang besar untuk penggambaran, melukis, seni rupa. Penempatan yang menghadap ke utara. Luas jendela (113 114 luas lantai) jika perlu lubang cahaya dari bagian atas jendela sebagai tambahan. Ruangan untuk pemahat dan pembuat keramik. Luas kebutuhan tempat untuk perlengkapan teknik seperti Jentera pembuat tembikar (pelarikan), open pembakaran termasuk bendabenda yang dikerjakan, ruang penyimpanan tambahan, ruang untuk menyimpan g,ps, ruang yang lembab dan lain-lain. - G) v Alat gambar (bergerak) yang berdiri - Fs7-70+-44-l +@ trisan gambar @ (O. 240 N zl^ Mois tof,ipsl T 8li pan <t6 zld+ mnyifr myifr Moja lerp.t pan konstruk8i kondrukli -----T----a rl I I l^ 6+ =6 >; I rl6{ I I d< N 1 o 1 --- I I .qq L =.Y .L DIN A1 (DIN AO) @ , - 80 , max.135 (1oo)- I o g l@ T^ 819 i 1 140) 050 390) I t,p' ,t , TempaVbidang bekerja (irisan gambar) +@ @ Lemarisambardarirempensan @ Iiilffi!HJIJ[i?lsgeTil terqeletak) Lemri F-43F_ @ nrrng menggambar+O 270 \_ fa \E/ 150 _-_,____-_] [/eja gambar dan mela kantor bagian atasnya dapat diangkal t' \ LLZ ?-J * r,es,r 6 luats 6uEA 6uenr qel Uoruo3 @ v I 'l66esrp il tt 68 rclns n Jatns )itrlsa nturd 6& -I_ I I F,IT]I JSVS s0elurs ueqPS qet qeua6 qsJe nqns uPp erepn tselEtsul ed'd oueleg €l Zt sn/nlle6si,6rau3 t! rPtue-l / 6ue6ad rd -e uEpeuod telv ol ltE uejJ) 6 erul rlqe el€l tedual .ueqeq ,e@s'l 8 ,aq 6uel eiew q ue\eq g 'uqnseued 6ueqnl sE6 depa)i elapurf elnquad lelE uo)jratul uodelat lernlEpuodalal tdE rluE lqpqla)ledep)ippt @ 6uila)i 6uEI efuax ledualt ue6uepEc etlat elaw qq Inlun uqlnNruedp uBqequBued B)illol 6ultued €,(uBH (. 'ounFrlled nle uwBd!!,(uedWpy g! (dhpu Z u rpuasel rFsu (ur 91= rlB 'urpu€s lslgels burPUrP qpsrdrar 6ue,i ed€H-Jailrlue6uap(qtsreqn)Oueq)efualnl6ue€ rsElrElsuedol6uaUad upOuapuE6ueltcncledual (rsestraF lnlun rle)i lass)) retuel uE6un)iaC 6!npurlad uE Eled ueqrrEqas uerP)Ed 'utpues dntnpat 6uE nlurd 6u6qn.l 6 uBqBquBl !BEq@ uBp - r6pl EEpo uatuD6red 'dnnuel 6u.,( B{rel nl8uBq 'rs6 dEp€t ,opl i, ilpp leiEl) seueuad ]eppd ueqEq ueouadua: !l (6unpa6 nele qel uelEp rlades) ue)iela. r16uEt € uelela3 B 'F6uepuol uB6!€p F6nuols 'uElEp uEp lml uEp rilnl FdBp 6uBi € !l ')input lelolps 6uel$las tulstl tsnquls p lntun lolluol r/euq uep {uis( rselsFul reua- z( 6ual rBr) rrfuEq Inlun lornrap nlurd o! nluldnud'uolEF.q6uBllreu ladey I qel uenlesay 'rlunq urelE ue6uap )EDl ua6eq lrDp etreqrptedppepeq.ep€oaq 6ue\ uelpldltrturtod ,-l Zl 9t 9! Z IndunEuo 'tr6lueF lEdlel g dnnuet 6u€IsBE drpot nud e Z , unrclaoqq ueruEI |gl6u.I I g a , t Z ulele lelo) L t unLolEloqEl ue!euEal tel6urf uJnlrleid uep qEtln)i tunuoletoqel O a '(!) <- (, I - fl upueueal leloutt'ltulal uaC 'l60lolqorl!y\) uepurqrp e^uesrqos ue6uueluad uep snsnql BrEsas Elepn uettueolad tnlelaur ueouenJ relllas uPlep eluuetlueored 6ueI 'eleqeqraq 6ue[ snsnql leziez lnlun nsle eltuorllals ojlru ouEprq urElEp :e^ulesrf! 'nqap seqaq 6ueA ouresrei snsnq>1 erepn eped uelnlunl ueouap ueElalad Inlun @ <- luols 6uenl qe1 'GZvsz NIO O - y) epeqtaq 6uer{ ueneulel te16ur1 u.relep reurs uellrseqbueu 6ueI ueLleq ue6uop ueefualad 1n1un dolosr qe1 eAulesrur 'snsnql 6ue,i uen[n1 lniun snsnql qe-] 'zlz'ptl e- piepn uprluEo.led Ilrpas uBouop u6uPl 1r6uel eped 6un1ue6re1 nele burpurp Oueprq eped '(1aqe1 uernles) r0leua requlns ulplpp epaqJaq urel euJes nlps 6uEI )ulsrl lsplelsur uelleraorp ledep "resaq ueroeqas 6ue,i'e[eu ueouop elrs!] qPl (neqraq 6ue,{ 6uenr) snsnql 6uenr eped Dueref yepp rserolsabr6 'leAueq 6ue^ se6 uep dpse uellseqouour 6ueA ueefje1ed <-- '(rsero1sa0r6) de6uedTqequel 6ue,( erepn lnlun O 'aLZ'pt) uerlue6rad lelol-lplo) reAundu-rar-u ueLlequrpl reOeqas r;e16uuas 'r66uu 6ueA erepn lsgltluan reAundureur ue6uenH 'ueueulrad uep Llo)iol 6ue.{ qe1 elaur-Blaur upbuop r6olorq uep Bu.ur) qel :elursesrlersedS lnrnuay\ '@ <- urel-urel uep 'delaO 6uenr uep olog 6uenluEtsuo)i 6ueA nqns uEbuop ul6utpued 6uenr uep nqns .rn1e6uad 6uenr' lrcal rndep'uer1e1ac rr16ue1 6uenJ uep uBJrpc qesruad Ouenr'ueraured 6uen.r uep ue:rec qesruuad 6uenr ryadas upqequel 6uenr uep snsnqy 6ueA uedelOualred uebuep dnlnuel 6uB{ 6uenr ulplpp eluesprq dntnlral 6ue.{ uBr}rlauad )n}un (qpl) unuo}eJoqE-l 'e pueLlrapas 6ue,( uenpadal 6uereq-6uereq ue6uap e,{ueserq uep >1e,{ueq 6ueA (qe1) unuoieroqel eLaI ledulel ue6uap 6unqebrp dnln!at 6ueA qerln>1 uunlrlerd >1n1un u:nuoleloqPl :ueeun66uad lnJnua1l\ elursesrlersads uep ueeun66ued lnrnuaur uelepaqrp unrJoleroqel - ,1 <UUNIHOIVHOSV-I rosl-. 09.r 10st_ 09.e __-1 'ue!]!lauad LunlLoleroqel -J- '_-J_ _-J_ J_ @ 6urdues 6uenr uep snsnql 6uenJ-6Le1H -J- -J- IeluP-l los+- 09, r +og{ oo oo srlnueu 6uEnu F-- 09'e eLs>t ledtuei eped 6ue6 uEIEI)tnlun Lunujtulu---lsen-1 e \. ( LABORATORIUM o ,U N I o @. 1 Laboratorium yang dingin untuk pekeriaan di bawah temperatur I F/?\ \!/ 3,125 yang berlebihan. Laboratorium foto dan kamar gelap ---+- 3,125 | 3,125 J- 3,125 ----.i Besarnya ruangan tergantung dari besarnya meja (tempat kerja), lnstalasi-instalasi dan lemari-lemari pada dinding lantai. T o_ d I 3,7q _+_ ,_9.29 (4,00), (4,00) /a\ \1) 199. _+_ (3,00) 7,so + halaman 271. Untuk bidang laboratorium yang sempit, ruang bekerlatanpa instalasiinstalasi. Sel-sel percobaan dan ruang tunggu untuk laboratorium pribadi. Untuk itu ruang utama seperti pada umumnya. Gudang, penyimpanan bahan kimia dan percobaan-percobaan dengan perlengkapan perlindungan yang khusus, tempat penyimpanan isotop dengan wadah yang kuatdan lain-lain. Laboratorium binatang dengan tempat pemeliharaannya mengambil tempat yang khusus, Pada percobaan binatang, untuk setiap ienis binatang mempunyai peralatan dan tuntutan khusus dalam hal pergantian udara. Tempat laboratorium kerla: Meja laboratorium untuk tempat bekerja sangat menentukan, dibuat permanen atau yang dapat bergerak, pengukurannya termasuk dengan bidang untuk bekerja dan bidang jalan dalam gang. halaman2Tl O-@ -) Ukuran untuk meja kerja normal: (8,0o) Untuk praktikum 120 cm, sering dalam laboratorium penelitian, Kesatuan laboratorium dengan ruang paiang klinik universitas Franklurt qMamzl - tinggi 80 cm termasuk instalasi listriknya -r @ - @. Bahan konstruksi yang baik untuk me.la laboratorium dari pipa baja, Balkon dectan kanar alasnyaterdiridari lempenganbatutanpasambungan, dari porselen yang langka, bahan lempengan tahan terhadap bahan-bahan kimia. Lemari-lemari dari kayu ataupun serbuk kayu, lapisan sintetis. Penyediaan instalasi listrik dari atas ruang kosong di langit-langit atau dari bawah melalui konstruksi dibalik langit-langit -+ @ - O. Ventilasi udara: lnstalasi udara bertekanan rendah dan kuat, yangterakhirdianjurkan untuk bangunan institut yang berlantai banyak dengan kebutuhan udara yang banyak. Kebutuhan untuk pendingin dan pelembaban. lnstalasi ventilasi udara adalah kebutuhan yang mutlak pada semua laboratorium, terutamaiikadi dalam laboratorium tersebut, digunakan zat-zat kimia, harus ada udara keluar dan masuk. ysng permanen Perlengkapan laboratorium 61 /6\ \9/ llmiah Utama. (Fabrik warna \:/ Bayer AG) Susunan perlengkapan dari kotak-kotak. lnstalasiyangdapat dinaikkan (BASF). Pergantian udara setiap Sumber listrik + kerja tempel dengan lemari bawah jam: Laboratorium Kimia 8-kali Laboratorium Biologi 4-kali Laboratorium Fisika 3-4 kali lnstalasi listrik: Gedung-gedung yang mempunyai stasiun trafo sendiri penting dalam faktor-faktor sambungan yang besar dan arus yang khusus. Pusat listrik harus dilindungi (tahan api)dan tidak dapatdilintasioleh saluran lain. Sumber listrik dengan mela yang menempel r0+- @ rrlela laboratorium Fisika @ Digesrorasi eo I J. @ e qeuoo Edld-edrd uElnduny lBluozrror-l elesas uelnlE6uao LuetsrS @ T '-' o6s -=>OccO- =;z I 902+ 9Z uD urdrp u!06 utnrycq arlrrryuftqcunlaood z lulqq iltrU Y..l urp urd.p q6ur 6n{!.q I uilurp.3 3U .rurnphwq.lmFo$d u.6u6o6u.d I tnln rr rnpuru qr.9 8mn; m.nq ump.n No6 Fl.r4l u3truru'd Ar ny llg U'l"U mO O .rnn z lnnus I uloulo rU my ffn Y0 i UU VS 3S raslu6 qEl!{ rv Ep0nt€s 6q{ue^ o 4i ornsl tdd !q!u6 q.q!il rlv lfflolr nrtrP.A @eqEuoo'tr.rnrJolEloqel teiueq tp6!ps uE6ueruer rseuE^ IbuEl {6uq 6uefxq pdtetuoeoq €rEBs rsEtElsuLapol.n 6unpe6rqepur+qe1rr f ntun jndurnbGd EdklEdrd NOXXXO car sz @ rBluPl r!ElepleluozrJoL{ ErEcasuelnlEsapoloy\ le)jrue^ eJeJas uBlntEouad a d6 l....gl aa td ?n d I P c ualsls c @ ue6uEgue, tseue ueselequrad leluozroLl ere€s urel-urel uep rserolsa6ro'untrolEtoqel elau uep 6uns6|! ueounques'6unpe6 rspleFur )inlun Drpuaslat 6uEI edrd-pdtd (lenlal ueialP) renlsl erePn ereruE€d'erpaw LuElEp tp ff 'reE-@e-t^unq I eueln ue6uuef ue6uap Gib;q rpl;,Ei.i;i "olj-*ili @ rPljoueJtp Eu]eln ue0ut.Jel ueOuap ulEIpp uprDeq rp tsetelsu i @ ue6uepPr uo{eB uep 'urOurp 'seued 'rsesuapuol Jre depeqJol uelupurerp ed;d-ed;6 'Llppnu ueouap rlreqradrp lBdBp uep redBcrp ledep'rntBlal uep splal qrqol lelrua^ e]ecas edrd-edrd uplnduny rEsaq 6ue^ ledural ueLlnlnqol uelsnJeqOuaLu r66urt 6uEI rselelsur uelederay '@ e Xreq qrqal 6ue^ rselelsur 'ueeuesjoq eJecos rsel[uoA ueounqeo 'qppnur 6ue,{ uele,vrered'lelueq ueouecuBr sellaqeue^'rselp}sur edld-ed;d lnlun lr)irpas 6ue,{ 1edue1 uep edrd-edrd ueLlnlnqa) :lPeluer! 'urnuoleroqel E[au n[nuau Llemeq nele upp uersrOuad ue6uap ;6eqrp 6uen.r ueeun66ued ulBlep leluozrjorl pre3as eues upp uep Edrd-edtd uelndunl LrplEp Erpaur enuros Inlun ptuEln 6ue^ (leluozuoLl) uelnles-ueJnleS :leluozuoq ereces uernle6uod ualsrs '@ <- leluel lrulol uep uepun66uad Luelep uelep uet0eq tp Etuetn ue6uuel ue6uapurpuasralrseJelsuredrj 6, \p 'resaq 6ue^ leduol uEqnlnqol 'seleqral uEOuBcuEj sellloqeuen :uerOnray 'unuoleroqel elou eped le]uozrJorl 6ue,{ lepued ue6unqnq-ue6unqnH'urpuosJal 6ueI uprnleOuad eped unurslptA :lBBlue[/\ 'lrOuel-]l6uEl Eped urpuaslal 6uer{ rselrluen' rserolse0rp >1n1un renlal2nspur eJEpn uerleqLlJaOuad aI ounsouel Erpour-erpauj uelrelueq6uau t.ltpuoslol 0ueri edrd ulelep'6unpa6 qenqos uedap uerbeq rp nele urelep !p leltua^ 6ue,{ uetn}eDued tnlel-tnleflelueg :lelrua^ erecos uelnleOuod uolsrs lEsnd-]esnd runuoleroqel uielep '@ e uelPp rp letaual uEouuef uEp rsplelsul '@ e qpoual rp eurEln uE6uuel lenl rp edrd-edrd 6ueIs 1n1uag 'O e uelBp !p EurPln ueouuel ueouap urpuasralpdrd rsplelsul O e uedepuerOeq rebeqosEtueln ue6uuep 'o<-- uedap uerbeq rebeqas eureln uebuuel 'qe6uet 1p edrd uelnduny '@ <- .renl rp etlteln ue6uuef ']enl rp pdrd uelnduin) 'O e urelep rp eupln ue6uuep 6unpa6 uedep uerbeq eped edrd uelndurny 'lPluan 6ue,( eueln uebuuef uer6eq -uer6eq uep 6uo1o,{ued 6uen-6uerl 'rsBle}sur Bdrd-edrd uep ueunsng t! (- uunlHorvuosv-l -ren1 uer6eq lp eureln ue6uue{ /71 uedep ueroeq !p edrd rsPlPlsul \9/ u^edap. uerOeq reOeqas euetn 6q ue6uu;tq;6ua'i;;Eiii*,se1e1sr1 v LABORATORIUM -+I Kegunaan ruangan untuk acaradan tuntutan pada sumbu rancangan, 4 5 6 Ruang pendinoin Tempal pengembangbiakan Kolak-kotak steril apakah sistem penerangan ruang dan pertukaran udara ruang dipasang tinggi dan rendah, alamiah dan buatan, harus diberikan bagian-bagian yang manfaat dan mutu teknisnya berbeda. Maka seringkali dalam bangunan laboratorium, ada bagian dalam yang luas (kesatuan tempat) -+ @ - @. panjang bangunan dipengarutri sel oleh tinggi tiang secara horizontal yang dianggap paling penting. lnstalasi gedung lantai untuk pusat teknis di bawah atau di atas langit-langit Jaringan konstruksi dan perluasannya: Diutamakan variabilitas rancangan kerangka bangunan adalah beton bertulang baja, beton yang sudah jadi di pabrik (tinggal memasang) atau beton yang langsung dibuat dan sudah terpasang di tempat. @ Konstruksi iaringan adalah kelipatan perluasan jaringan yang biasanya dari 120 x 120 cm (sistem desimeter). eagian Rancangan Pusat penelitian kepiting di Heidelberg Besar jaringan konstruktif berguna untuk mencapai ruang-ruang berikutnya yang bebas menopang: 7,20 x 7,ZO m,7,ZO x g,40 m-, 8,40 x 8,40 m. Tinggi ruang normal 4 meter sistem penerangan ruang > 3,0 m. Tiang-tiang yang berada di jaringan (kaca) tidak berada pada jaringan perluasan untuk ketinggian variabilitas pemasangan. Pemisahan sistem ruang yang tertutup dari dinding pemisah dan langit-langit yang tergantung. Dinding pemisah yang dapatdipindahkan harus dapat segera terpasang dan permukaannya tahan terha_ :II I dap bahan kimia. Langit-langitnya dapat dibong(ar dan dibuat kedap suara. Permukaan lantai sedikit bahan-bahan penghantar listrik, biasanya jalur-jalur dari bahan sintetis atau lempengan bahan sintetis. Celah-celah disambung (di las). Jendela untuk memandang ke dalam ruangan laboratorium dari T,T",T,T H @ LAboratorium Analitis Fisika (BASF lorong lantai, pada pintu atau di samping pintu. - Ludwisshalen) lo ol @IJ.: ffi. HTI i]E EE [@ N ai TN Laboratorium isotop harus mempunyai atap datar dan tidak berpori_ pori dan begitu juga bidang atas dinding. Sudut-sudut yang bulat, batu-batu (dan timah) beton yang dilapisi kedap air disekelilingnya, pengontrol air limbah, sel-sel tempat air dus antara lab dan jaian keluar. Kotak-kotak penyimpanan beton untuk penampungan sisa_ sisa sampah atau kelebihan sampah, lemari dari beton dengan pintu-pinlu dari timah dan lain-lain. Meia-meia yang bergerak adalah persediaan yang harus ada pada setiap lab. sering dalam ruang khusus uniuk menyimpan barangbarang yang dapat digerakkan. Meja-meja terletak di bagian dinding pada dinding yang tahan guncangan. 6l t13,12+3,121 @ o 13,1213,12.] tipe-tipe rancangan bagian-bagian multifungsi yang dapat diubah-ubah. T I oi I I fso+_875__+30.1 a: I risan melintang laboratorium dengan Gang masuk ditengah yang sangat :e.al,na /a\ \7 T o II d I Fo25+401+62s-l Tanda darisaluran pada DIN: Air hjjau, Air hangat merah kehrjauan ua! merah, gas kuning. udara mampet biru. zat lemas hitam, udara hamo; abu-abu. Batang kamal utama (dapat dUadikan.ialan) untuk jumlah da. saluran pipa pada irisan melintang berbeda. t' i,mc- v @-seteteluel S - - ---! urgLll req/epelaq lEue-)ieue tdeLua-i @ B. t ltueo / 3MI 6uenu solPuad.9 Elra)teq .t 6u€nu Bd uelEfla6uau 6uenu .e .Z n66uil 6ueng eun6eqras 6uenH I ,,eurMqelsnd,, tespp lEluEl eped utErxtaq )ieue-)iEue ledtuaf @ (6uorol) eueln 6ueru wp lnsBu nlurd EJeluE lp 6uBnU'Er sPp 6uenu Z! lluP6 6uenH tI uBBtBd 6wnu O ! lcnJ U/C,V\'6 elupu qpdey .g ulBuoq jBUPy .0e 1 eoelued lndBO .9 ? z "O" 'urpuilaq ]edurel 'rpequd uep lnduioluod lrlred ledua] upp ueler.uPuelPll uEp leue elaJal 'roiouj ppadas uPp ltqouJ g Jrlred ledLual urnLutury{ 'ueleMeJed tdela} 6uenJ uep epoJ tslnl uEouap CM upp rcnc uelelElad ']pcpc 6ue^ lnlun uedplouauad p66ull!p 6uues 6ueA nele efualoq 6ueI eIuenl 6upio lnlun (00'Z L -0e /0) ouelued 6ue,i e>1nq nlle/r^ ueouap leup updtlluod ledural 'lErnrep E66uel uep 'lel0uruaq 6unpa6 urelpp e66uel rlplepe lpped 6uel qeteep ulelep reluel enpal lnlun nleuoq uEounJepuoca)'uelBlEtod-uElelerad 1n1un 6urdu.res 6ueng rnprl 6uenr nelB e6plr1plo 6uenl te6eqas ledep g1 .9 I ,rl raqoo.6l lsltp€u 6wnu zt .l IBUB-XBW Plila) t lnsPu uElef \l uFueq tBH g loduolat ouenu .z n66unl6uBnU'l .1 seueua6 [ue66ueng L JndBO g lsPllpau/ouBuel6uBnU nsnslBdusllrdEo Ol uPueq u?p oulpqlgq 6uRnU.6 I )pduoley 6wnu uBlal?d 0@nU .Z uEpnc rElBlEd.g f lsslosllBUPy .g Bnl 6reto ueouapamqrsq 6uBnU .t loluBy .g euBs,euBseq lEduel .Z nluld 6udo.t .! oe (9 e^teday ^ pqlas DuenH (t PUno sere-L (g >1oduo|a1 6ueng- n66unt 6uenu (t (r ,,pooH ulqou,, ureureq e6n1 '(ru.r gg relr>1es) rdnlncuau: 6ue{ 6uenl senl 'up}lleqradtp snreq dnr6 urElpp leus-Ipup ueeLolod rspJluasuo) '(urel-urel uep Erxerp re6eqas ueluElourau) 6urue telelaq Lloluoc'lnqu oue^ erpns uep qnep yoduolal 6uenr up6uap uprlplaqosJaq url6unr! es qas qrqar nere rodu,ora) leuE-Ieue ledua] resep retueT !7 .l x'iry:i#iTjt:5 n i;i *,!l,i::j! ;i d -raIadueLteq-ueqequepptualtete-leteueuralue6uapreteleqburn, 13,1 rsrnl ')pue elau 'Wue ueureured ler'ueual 1n1un oueprq ebnl >1eue 0Z rplrlas $ssp1 'ute1 6uereq-6ueleq 'ueded-ueded '1eue - s' l ,nurn r,,ffil;fi iri,or au0'0r @ InSPU uP ?f' ,3i::iq;^H de6as ', up @ ouBugl EuoZ .61 .8 lnqp PUoz | pequd /eq )t0un ouEnu qe6ual rp eun6 eqtes 6uenr ueOuap y1 lprutl?s + aIoIuEd'r.lc^/ i ,ffi3i1i1,".,.r, 71 "Fi"1o*ng JndEC I! #i [xx1l::yr?.p1,?:J: ;:il t i,i; w{::,l,r,,H i' tslnl'>1eueefau'ueuteuradle;eIEr'lJeu]allnlunoueprqe6n[yBgpru0'tr tBl::lEryT,6uap oe-g L 6uBn.r de4ag '.ur6 - 9' ! leue depas 'y1 ynlun oueprq sen-l au 0,0 '"fi!!;::lX .i -\eue-\eue 'Ipue-leup rsln)i ,sln)i upp 'lEup-lpue 'leup-leue erauj 'ueureulad lplp{Blp eleu 'uPutpLujao uelBtBd >le) .u0'2, .u o'2, lele1epe \e) -lei 'ueulal-ueulel (6unpurpel 1e16ue:aur rleq e[edns) **S:ffi:: lelo] 'tIBi ,; srunouad', ,u s,er elau ynlun ledurel eon[ (rrpueu.r,epuor.rr ,>leyDue.raur ,rleq-r{eq) ][i,ii ,*,rirtJJil I nnc6@nutc,!\'z leulas derles '1eue uedrlruod Dueprq SEfll aru8'6 lEUe leduel zu 0 - Z '@ + O e SnSnLl) 'u 9'/' /uenlPlued' qgOeguau lnlun lodwola)1 n66unlouBnu t 6ue,{ 1eq-geq uep 'ueleroa>1-uplErool '6uenr senl 'uplrleqlodrp uor)/uelueJi tlciv rseyodsue-r1 eluqnpf upp ]Elop 6ueI 1e66uu ]edural tselol rnuln lodLuole>1 rsEurqurol nlens uep JnlPrp ledep urlbunur nelBl nelv oM/pncuau 6wnu 'ot '1odruo1a1 rad 6uero 97 redures 67 unqel 9t-g uep IeuE updl1uad zu gt pduoplouPn8 '6 prsn yl r]elolas ,u t ueunousq )tohd I lEdruol loduolay rad leue Oe-gZ - unqel e uep zu?BUBsequpuaqlolod / lodurolapad leuB g-€) 'unqp) g - uelnq I upp lpue uedrlruad ledLua_L zu, (rEndraq :rnu:n lodruolel Intun uE0uolo66uod uplrlErlradrp e,iuueqnlnqelTuEnUado) e1;[ refem e,{ueuecuar ueleq unLle} 9 [ r..lplolos JnLUn redues uep qelolas erd prsnip 'JnlEJal eJecas sn.lnrp lpue-Ieue eAuu-relep rp 6ueI 'lersos uelrprpuad telrsiaq 6uei( uedel6uapad qelepe leue-IeuE 1eduel iIi e VOVU38/NIVIIUUSS )VNV.)VNV IVdUI3I 6uEA) uFuaq lBdusl lolod 9 rBnleIAnsBU wlPf '9 lBUe-IBuBJndeO I tOBd uqPU lEduel 0 zu Bt-gl, n06unl 6uPnU 'Z slel I ue6uecuer adryyl lodLloley Q Y L I F' ALAT BERMAIN, TEMPAT BERMAIN @ @ Traktror @y' ffi,1, A*i w4 @ Gandengan +O |-\ -- ---> @ --1z.oo Kuda lndtan f" </ @ xrd" 50 Ayun"n *:',> Tl* (fu".W svcr .{ reiffiDI" -_r*r.2, @ $,, Ruman Kayu Rumah-rumahan m., ,m1' @ lyrn"n : - 3,40-5,50 @ PlpanLuncua- &m DIN 18034,7926 Pengalaman bermain sangat berpengaruh untuk perkembangan kepribadiananak. Padasaatbermain,si anakmengadaptasi segala keiadian di sekelilingnya. Bidang bermain haruslah berkembang, beragam, dapat berubah. la harus mengungkapkan kemampuan yang bersifat anak-anak. Dalam bermain pengalaman sosial dibuat, anak-anak belajar sendiri menilai akibat-akibat yang dihasilkan dari perbuatannya. Usulan untuk Bidang Bermain: Keamanan, tanpa merugikan orang lain, cukup sinar matahari, tanpa air yang banyak. Lihat 7926 T. 1. Tempat bermain harus mudah diingat dan dikenal, dekat dengan tempattinggal. Tidak mengalihkan batas-batas yang ada, melainkan dalam hubungannya dengan sistem kemunikasi yang lain harus direncanakan. Kelompok umur, luas bidang setiap penghuni, besamya/luasnya tempat bermain, iauhnya dari tempat tinggal menenfukan sekali. Kolompok Luas H 0,6 bidang umur (m') 6-12 12-18 rumah m 95-190 750-2400 340H250 diatas 1500 0,s 0,9 't.5 diatas 18 Jarak dari dalam 1 Dalam minimal t0-230 2 5 351450 t5 700-1000 sampai 1000 15 Tempat bermain pribadi padawaktu liburadalah dengan membangun gedung tempat tinggal untuk anak-anak yang berumur sampai 6 tahun, untuk anak umur G-12 tahun dan yang tumbuh dewasa dibuat suatu taman di atas tanah yang dipetak-petak DIN 7926. Dasar penentuan luas tergambar untuksemuatempat bermain DIN 1803. Bidang bermain di setiap kesatuan tempat tinggal adalah 5 m2, luasminimal 40 rn2. Tempatbermain harusbebasdari jalan raya, peni-tipan kendaraan bermotor, bagian jalur kersta api, sungai, jurang dan pagar-pagar dan sumber-sumber bahaya lain dengan memasang pagar setinggi 1 m. @-@ Alat-alat bermain yang terarah,@ Alat bermain anak-anak 1 set. s,oo_so-b..--_-.....-r. @ @ Kereta Kabel siput K€l€mosn Peta: frs +rs I ,,10 @ Bangru Ayun @ eyunan aayi r\ a-'-\ 276 "* <L 1. Rumah seol dglaosn 2. Pud omgl(€dil' 3. Junokat-iunokit 4. Alat pemainan alr 5. Tmpat mela vmo terbrka e { 5,4 . . . I f Kolam \:l 7. Bmoku temdst tuduk dsnoa Emda \ -'. r \A ,^r,l zi L Ptta tali untdk mdonet 9.Puddfloanunsur-unsurbemonk f J<\t - -s< t, O.F ilau roEin rc[insm ,^ X' \.,\ 10.F Ill.Sumb€rair 1. Sumb€r ait .l S/\.,'-" . r.:J 12. Palang borputar ft' - ^. , ( l3.8idang p€mukam jatan tz ..L.) . l' -F^ ' r4.Pmssune 6 Sm&m tsnts 3bmda blrat q* @ fotat $ @ ertrng Berrangga /dtrr(l I pasir (kayu persegi) x.ra^ Pasir (kaytr bulat) +u @ Tempat Bermain "Kai'naJkswes" I r s 14 t_/ i. .LLZ I plelAuoLlss Llcrv rnpll ledulal ,I unll^ed lnprl leduJal unlr^ed @ g! ,,uvlsn,, Ppnul leuP lnlun eilrn +98'01+ F-rz'tt @ @ e rpPqud uEp enl 6uero Inlun (Ell!^) ledual (E rB It I I -@ ts rnpI tedua.I , 1 I L l--198't+ e)lutz tS' lF- A : quv t- B0'r l- -198't-----l b)'b 4 s8eI l- lLr------1 rnp,6uenr s lnlun qetoles leuP eusrM -----1F-80'r-----1I- 80'? -----+-8e't @ sneLtauuLts'w 'ttilv .! ,ror.o "pnJjt8llJxl,U;::i.X,fi?nffi:r:lii @ t" J '@ ! I I -I -@ T _o o {a rnpuledtuat 'zur 9f zL senl tltltulauJ 6uel deutOualu 6uel en1 6uero 1n1un rpequd rnprl 6uent edetaqaq ue6uap le66ull tedual 'zu 91. - 71. eAusenl rpequd ue6uenl 'Lleurnr 1t1ru.rad uebuenu alaql -ES eduel'ueuel -e1ed ';1qou '1odtuole>1 e:ecas nele utpuosla] uer6equred ueOuep ue)Eseyyg Ouelurqreq 1e1oq ryadas dutu ueueleu bueplq !O @ -,, ,nOO rr.ulSf @ -ep rnprl lejnl A leduat Q, *,4' ,47 I 'uercncued 6uenr uelep lp nledas ueuedutlued ledulal uep serqraq 6uen: eX[>lleq lebues rcun>1rp ledep 6ue{ 6ueteq uedtltuad ledulel 'ueqerleal nlens uepurqbuau: 1n1un 'qestdtel CM'ieuIBl -reurel ueOuep uel6unqnqtp uetcncelau: uep uelncued 'seltloqtslall 1n1un e[ursrs enp uep rcunlrp ledep 6ueI re1ue1 qestued nlutd ederaqaq uep urpJoleureln reluel eped eAueserq'qestdtal uendutalad uep r)tpl-uel 'leue upp enl 6ueto 1n1un 6uerute1ue qestdlel 6un:apuac 'e6ren;e1 6uenr g - y 'eLa>1 ledurel ue0uep tnpn ledu-ta1 7 ; uerbeq e1eda1 uep ueurdurd 6uent 'tnprl 1edlue1 ue6uen: t - z nurel eursr/v\ uJeleo '(relues elos reEeqes ledr; tnpn leduel I 'rnpu leduat I) eledel 1n1un ue6uenr nles ue6uep 1oduo1el nles r.uelep rnprl 6uen.r (g r66up 6u1;ed) 9 - t < ellr^ uLelep.rnp;1 6ueng - 'e[:a1 uep Iqqoq 'efeLu sruuel uebuenr uep uelqnef rp 6ueri qeun: qelelt111 'en1 6uelo lnlun uetuel 'pqou 'snq tryed ]edruel 'uteu:req + e6el qelg '(ueteqesal eueJes 6uent nfnuaul nlurd) ueqeualted len; t6 'en16uero uedeurbued 1edua1>1nlun lolue)i uep tsdeset 6uenl ':npu ledural'erece ngens uelnlunyad 6uent te6eqas e6n[ ueleur 6uenr 'oleptd 6uen.r 'ut1ue1 'utpuos:o] >1otod-1o[od uebuep nlrer{ 'rs6unl r11nu.r ueDuep ue>1eut 6uent edeteqag tnptl tedual gz - OZ >1n1un ue6uenr [ 'lelues 6uenr uep n66un1 6ueng gedural 1s6un3 ledu-ral qelurnIuep 'urpuas nele e6renlel ue6uep eAseu.rel 'raln)iunl erls)iaroq 6uer{ qeloles leue 1e66uu 1edue1 'uetnqrl 'PSEMop 6uero uep epnur 6ue:o Inlun ueltptpuad 'teututas snslnl-snsinl 'lederleder Inlun uentuauad ledual uep uedeur6ue6 :uenlnl L 'rnpr1 ledLual Og I OZ t lnlun dnlnc eAurepuegs lpuorseujalul e6n[ uep g buelurqteq ;elopi ltcuadtel 6ueA 1edua1 nele EloI gesnd qer{elrm uelep ueeAepnqal uep elesrrvrued reua6ueur ueuer{e1ad ueOuep elol tp epnuJ leue-Ieue Inlun nurel eursrnrr leAueq uep eAuueqtlelad selaf 1e1 6ut:as unqel / L -e L.lnuJnJaq efeurar uep Inlun ellrA 'ueesepad rp ueunqelg I lnuJnJoq tedues leue->1eue eperaq er{ueselq 'Pll!A uelepoquJau:6uetg 'ploLula6 ellrn )i rl rurod ue;ndutnlreS :ueOueralay [<VONUU CNVHO ued YNINN V'I'IIA .ap uer6eg 'T! VILLA (UNTUK REMAJA) coNToH-coNToH -+ U I N Bagiil sayap dari gedung unluk seminar 1. _ Hffi ------------ @ unt"i ffil.rql 2. Humo ktril antara Dintu,Inasuk rumah dan pintu luar Ruilg mask 3. Tempat PdapoGn 4.Tempat PenttlPan Pertama PenginaPanUslar (to9i, i6, dsb) 5. Telepon 6. Kantor 7. Rumg makan 8. Dapur 9. Tempat cucl 10. Bulet 1 1,Tempat makanan 1 2.Tempat roti 13.Tempat untuk stal 1i! Wc-untuk stal 1 5. Rumg becama 16. Ruilg tidur l7.Tmgga l S.Tamu 'l9.Kamar mmdi 20. Pm@tan 2'1. Obat Pembersih 22.WC Bagian sayap dari qedung unluk @ niuacker 1980 penginapa Arsitek: kffil antara Dinlu msuk rumah dan pintu luar v EEEEHBHEHEHE Rusg cermah Tempat Perlemuan iEll Lobi Et I I tEl llt lal ll IEH 'tF- I I Danur Pilginapa IE @ eenginapan remaia dan wisma tamu remaia Kolft-Riehl Ruang mGUk c. Schdnwalc l,nlaquad :'- Z€ z'selE /'qeMeq a '6utpurp z 'uPteIEd z6 z6 'n^PI reluP-l tZ ! 'uel0uE'l 8ZI 'es)iel re dPn rueltle lal lojos !e ! Ig! '62! 'rEluPl loios 'outpurp lolos !e! '62! 8Z ! lBird 8Z ! 'ua6oleq rB[d 6Z ! 'ururac JalsPur BZ!'unDtPU dBl ,unIP ndue-.l 6Zt 1 . - :[ 97 OZ L s-z--e: stec.- eZ'sor.idBtg rPoas E66uP^uad nUPM) 9r'(eleprad t9'l!oj!o t9'!au^S t9'IUel9 t9 t9 'srdPl.raq ,9 ,9'alruoloo rtseurquo) !8 'ElnelD Pualaloy o!!'sPuPd uPsnjal /e I leaurl srural lenu uarslleoy 90e'slc{u) eleq nleq) Zfl!) 9e'oquemr)l 0Zl.'uPseueurad lalay zz 'JrP uErlPl seuay z l. ! 'lllelsr slEpn ueqequela) 68,Pqay 69'SuPq zt L9 '8, Zj ) .ppue6 'un^e Elapuaf ,gt ,ueOuuef tg 99 'nquns lBlPf I 80 'sol elnzv tgtI'lnuirzv Lr.vAv 9Z'oJ^f 8t! tg '0Eluosuoq uereur,{uad 1en1) ""3 g?t gyi uereurtruad) '(1eqo16 Bt '1., '(rppuels nlnq lqJauad) ""f 6'3 9r,Arv y2'de>16uet ncf 22'97'derc tl'eusud .tn66urd 9Z ,updte 62 'ZL 'lllequrad lElE lE6Eqss 6L'LL'\\eqwad 1e;e reoeqas 1/ 'uolaq dnnuad lple ueouap 11 'uolaq dnlnuad lelp uEbuap /1'IPUOTSUA^uori 09'e60uet Og'uPIouE-l 09'de^Ps Og'ouelunuad rslnJlsuol eJplue Og 'slPq t 9Z [ tz'uPlndue3 6/'uolaq 99'6urpulg OurpulO "8t 'l.t ',r 'Nto 'zzz 'lsP.lolseoto 9tl O ! ! 'isEulllao 'seued rElupq eIeO g7 I lnluaq sPuPd ,requtu 9Z! gy '0un1ue6 Zg '6L' LL 'urbutp ,rElep '1nu:afeu: 8'ledll 99 '99 'e9 '19 seued seuEd seupd t/'seu.rl tZ'tueJal 09'ueouo^ oral 1 sEuEd ot'Iot6ueu 09'leuel 5 ! gzt,euelad 69'092'5N0AO 0r!'seldoino 'tagsarlod teueq o y1 elau lnluaqtaq 'epual Inluaq dPlv gt I 'ojlls urpemq-luv 'sr1n1 tz gz 97 I | .jPuts 'e1d apdy ,9'eg'ueunOueq leurou e16uy 8? 'eMrlsuad LlEued IEuv Z9 '(lE/yle laJap) JV z9'sr'hldc 691, 'srureulporay 99 '(dPnl uBrnln) V '\ilac V gp1'uetdorolq3 tzL I 'plEpn 6updoued 79 'e10ue:a1 elny :l B tt66urd t9 r 'qntPl ,lasaD ,9 L l'leE e/!'vlil3 g '1eD6un1 I'Plapuaf /'Fpns z'ltcal rpueul l,rpueu I o! I 'sPuPd qeluJnf I 'rPpot 8'InualEu 88'lcoJES 92 'de1e e16uet loleg Zg '(rurp 6urted oue{.rrq1e) 33 '(rurp ourlEd IEME teEs) Zyl 79 '(rurp 6ur1ed 6ue{ leme) y3 / ztI'ulill nlPq z?!'PduaIp n)eq zt! 'losoorp nIEq etI 'uejoc l[ue EcBy ,9'nle8 t9'{uElln^ 19 'ue6uu uolaq lolq 29 'se6 uep uolaq lolq 29 'qnuad ue6uu uolaq nleg t9 '9, 7yg'Ouequolab ztl'uuo. tg'rndE)t 'sEleq rsuanlall '(!u!p ourlpd lrLlIp teps) Zf! gy,,(urunq z!,Mano el'z'lalElsPm Eno zr!'lBmel zt!'IerpeqtPl t9'uaurpas SnJnl SteS I t [ ,ntuaua] ,stdtl uaull ute)i ZZ ,grlord 1y1 zrl'lPMe)l uauleujo 19'urlua^er1 66,npree lg'rur^o !g 'ElnEl0 elnlse! sera>1 69'aYtE 59 'yra n{ey 8t!'llmq lorE) .lnprl ouoluPy 8!Z ,9 'lPunl rsEd tg'Ituello^ '10 tz l',qea9 1l.l 'tBped Jndpl t9 e/ I 'vhle '(rurp ourted leES) Jrspd ,rseq d9 nL'za,e 0 0uel Liel39-uPlac uB6u3p JrsEd OZ! 'LlBstujad uapjo9 !9 '8t d e1t 'v!!E unqnq 6uepun-6uepun qplty) ge€ tZ! ')irual 6uenla€ H 99 'rselelsur r^ung uEOunqne gg 'rsEUtplool buEprg , rrSSUtplOOl I I 'uaunrlsur eL'ZL'dev t9 lr'9r'tvoB 'dPIP l!tny '|uEJnles 'uPOuosoouad ,uersr6uad 0z Zg'(upqnlnlasal ,8'ouEOaJad rslnrtsuo) 40 ! 'Irleuiaq oqlnl rosardu.ioy t OZ 99 '(le)irUe^ 6u"qnl-6uEqnpeq nlBq) ZtH .rauaH /'rsJny 26,=E oz! ?_i I 8oz'loprlo) 't9I c sP-P: -; . 6g'leluoul ddnly I 06'Prlec -?]--+:-;:i -?:€:;:, : i -?.p-? i €r -?:afl /e t '6unl6ual lEnY 99 '(loquJat nleq lnlun - "tsy) "lti,{Asy 99 '(loquel nteq Inlun lelel nleq) !\ASy 99'0Pnt srdetad - "lsy) -lEASy 99 '(P66uoraq uEp 6uBqnUaq lolq nleq) 'lS) 99 '(qnued tElad nleq) S)| . 'OZ 'dEsP DuoqoreC 8Zt'slapueS s?-:: s_,; /e I 'llrPl t9 '(qnued oue{ t 9Z ---4= ce sP-=: -:-_: 4 'USJEpUPSlaq lBl tz ! oZ'rolelrlua^ uEouap r i s.:.! >-e,i ,! 9Z! 'repErel uB6unrn) ')indu? uEp Jpsaq 6up^ ' z^ !i:-3,'r '6unpurlad srdEl ,ItesouJ z/ -: i:_ _:a_,:: / 'ueua] 1/ -'E> L slepul t- 1 -!r'lg 4.55 I JJ]e,1d rJr*hibd, jahit, 7 POR, O1,74 Preventit, S3 Prisma optik, 153 Program garis,48 Proses pembekuan, tarik,7 selrika, T Manasara,36 Melamin formadehid, 143 Melicia cilialx, 81 siklop berlapis, 64 persegi empat 64 Tempat lidur darurat, 21 8 lipat,2 l 8 Tempat tidur, 7 ganda, T untuk 2 orang, T anak,7 1 Teropong horison, 1 46 Thermoplas, 143 Titik api, 124 embun, 1 12 04 PSL, TOR,74 Meridian, 145 Melode metra potensial MPM, 48,52 perspehit,23 Metopen,38 MEZ (waktu eropa tenggara), 1 45 Model geometris,4S LV,47 waktu,48 Modul elastisitas. 137 Moduler,56 MZ (batu bata penuh),65 koordinasi,56 PVC-Acryl-Anstrid,253 potong emas, 37 temperatur,112 Topografi,58 Toukov,36 Trylipen,38 TSR, FOR,74 R Bangka bemetuk iamur, 90 dua engsel,90 engsel mumi,90 RBT (ruang bawah tanah), 61 Retleksi difusi, 124 Turbin jatuh bebas, 99 kaplan,99 prancis,99 RLK,47 Ruang akustik,269 koordinasi, 56 U UHF,127 S N NF (deret normal), 52 NP (nomor perencanaan jaringan), 52 NZ (angka standart),53, 55 o O (ukuran lubang),66 Ofner, 5 SA (awal yang paling lambat),s 2 Sabine, 124 Saluran udara, 120 Saluan susunan modul, 57 Modul dasar,57 Multi modul,57 Topografi P P, FOL,74 Pamar apoksida, 1 43 Pelindung bunyi langkah, bunyi suara, 118 bunyi, 1 17 1 19 Pelindung,77 Pelosperma, 8l Pengeringan lanah,62 Penghalang uap,77 Penghambal panas, 1 13 Penghijauan okstensif, 81 intensif, Sl Pensil cetak,23 Penyerapan bunyi, 120 Pert + CMPM,48 Perlukaran panas, 1 10 Elo,55 Kaki, 55 Ukuran khusus, 53 penyebut,54 perluasan,54 rangka kasar, 54 UMA,173 Kepadatan,58 Kestabilan,5S v Saxilraga arizon, 81 SAz (saat akhir yang paling akhio 48 SE (akhir yang paling lambat), 52 Sedum acre,81 album "clorolium", 81 album 'lacopricom', 81 album "micrasnthum", 81 album "murale', 81 V (batu penuh),65 V (ukuran toniolan),66 Vacum cleaner, 209 VBL (batu blok), 65 VD (lama proses), 52 VDB,46 Ventilasi bebas, 106 Venlilasi, 12 utama, 12 sampingan, l2 almbum "coral caPef, 81 florilerum, Sl Pipa dasar kotoran, 14 dasar huian, l4 tegak lurus kotoran, hybr,81 reflexium "eleganf, 81 sexangulale, Sl spur "super bum', 81 sambungan, 14 ventilasi, 14 tidak mudah lerbakar, 14 sukar tetbakar, 14 Katup akhir pipa, 1 5 bau, 15 lsolalor lemak, 15 Sempervium hybr,81 tectorum, Sl sEz,48 Sistem koordinasi, 56, 57 aktif, 149 kanii, l5 bensin,15 asam, 15 konslruksi,90 I pasit, 149 SL , OR,74 Sofa tidur, 21 I I minyak bakar, Dus slang,l 5 Sola,7 ayun,8 ayun dua daun Pintu, S putar dengan alat angkat,8 dorong, S dorong dua sisi,8 dorong dua daun pintu, pular liga daun pintu, 8 pular empat daun Pinlu,8 gerbang ayun, 171 I l4 gabungan, 14 Sedum,81 kecil, T salon, T konser, 7 Pintu, putar, putar ganda, S putar dua daun Pintu, S balik, gerbang guung, 171 lipat,170 olomatis, 170 Pular,170 tel€skop,170 il Getach,55 Gaya berat khusus, 58 Ketidakkedapan, 58 album,81 Piano,7 I Ukuran baku bangunan, 53 kecil, Keaiegan,5S Oktaner,3T Okulasi,205 Olipropilin, 143 1 5 vHF,127 Soliter,242 SB , F,74 SILB (Buku keria standar),476 SILK.08,47 VHLZ (ban berlubang untuk tembok), 65 VMZ (batu bata penuh untuk tembok depan),65 VN (nomor proses), 52 voB,4s SILK,47 Slruktur primer ruang, 1 23 sekunder, 1 23 Sumbu mesin,99 SZ (saat yang Paling akhir), 48' 51 VX (o) simpul start,48 VZ (n) (saat akhir proyek) 48, 561 w W, GR,74 T 7 , 12,222 duduk, 7, 12 waslafel, TOL,74 Tahanan peralihan Panas, lerusan Panas, 1 10 Tangga naik, 180 I ._-..-. balu pecah,6,4 siklop satu,64 Polyeder,87 Pompa,99 cuci,7,12 segidelapan,7 lulis, 7 2,.-: Tembok, 6,4 Polistiro, 143 Polivinil chlorid keras, 143 chlorid lunak, 143 Pollamid, 143 Meia, 7 bundar, 7 I bordes,8 Polisobutilin, 143 Polislipol, 143 50 M I putar,178 Tangga, S kipas, Polietilen, 143 Polikarbonat, 143 Polimeiakrilat, 143 119 UrD( 128 Lvz pilin, 178 Pipa cerobong asap, 6 Podamen,52, 58 Poliesler, 143,223 -ltffi-1&r 'sc 142 .r ,- i-. t '. 1 10 ganda,T,12 tangan, 7,1 2 WOZ (waktu setempat yang sesungguhnya)' 145

RELATED PAPERS

RELATED TOPICS

Log In

DATA ARSITEK JILID 1 (SATU)

DATA ARSITEK JILID 1 (SATU)

Related Papers

RELATED PAPERS

RELATED TOPICS