Efficient Vol 1 (3) (2018): 200-206 DOI: https://doi.org/10.15294/efficient.v1i3.27878
EFFICIENT
Indonesian Journal of Development Economics
http: journal.unnes.ac.id/sju/index.php/efficient
Pengaruh Investasi, Laju Pertumbuhan Ekonomi,
dan Upah Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Wildan
Jurusan Ekonomi Pembangunan,Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
Permalink/DOI: https://doi.org/10.15294/efficient.v1i3.27878
Received: April 2018; Accepted: July 2018 ; Published: October 2018
Abstract
This study aims to Influence Investment, Economic Growth Rate, and Wages Against Absorption of Employment in Bogor Regency with the research method
used in this study is a quantitative descriptive research method. The data used are secondary data which are analyzed by the quantitative method of multiple
linear regression using the Ordinary Least Square (OLS) method. While the model used in this study is a model of the employment absorption function with 3
independent variables and 1 dependent variable. Based on the results of processed data using regression regarding the effect of investment, the rate of economic
growth, and wages on labor absorption in Bogor Regency, it can be concluded that investment does not have a significant effect on employment in Bogor
Regency. The economic growth rate has a positive and significant effect on employment in Bogor Regency. Wages have a positive and significant effect on
employment in Bogor Regency. Simultaneously investment, economic growth rate, and wages show a significant influence on employment in Bogor Regency.
Keywords: Investment, Economic Growth Rate, and Wages Against Quantitative Labor Absorption,
multiple linear regression, simultaneous
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk Pengaruh Investasi, Laju Pertumbuhan Ekonomi, dan Upah Terhadap Penyerapan Tanaga Kerja di Kabupaten Bogor dengan
metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang
dianalisis dengan metode kuantitatif regresi linear berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Sedangkan Model yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model fungsi penyerapan tenaga kerja dengan 3 variabel independen dan 1 variabel dependen. Berdasarkan hasil data yang telah diolah
menggunakan regresi mengenai pengaruh investasi, laju pertumbuhan ekonomi, dan upah terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor, dapat
ditarik kesimpulan bahwa investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor. Laju pertumbuhan ekonomi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor. Upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja di Kabupaten Bogor. Secara simultan investasi, laju pertumbuhan ekonomi, dan upah menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor.
Kata Kunci: Investasi, Laju Pertumbuhan Ekonomi, dan Upah Terhadap Penyerapan Tanaga Kerja
kuantitatif, regresi linear berganda , simulta
How to Cite: Wildan, W. (2018). Pengaruh Investasi, Laju Pertumbuhan Ekonomi, dan Upah Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja. EFFICIENT Indonesian Journal of Development Economics, 1(3), 200-206.
https://doi.org/10.15294/efficient.v1i3.27878
© 2018 Semarang State University. All rights reserved
Alamat Korespondensi :
Alamat: Gedung L2 Lantai 2 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail : efficientjournal@gmail.com
ISSN
EFFICIENT Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 (3) (2018) : 200-206
PENDAHULUAN
Salah satu tolak ukur dalam menentukan
keberhasilan pembangunan ekonomi adalah
pertumbuhan ekonomi, yang menggambarkan
suatu
dampak
nyata
dari
kebijakan
pembangunan
yang
dilaksanakan.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan
proses peningkatan produksi barang dan jasa
dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Menurut
Djojohadikusumo (1993) dalam pertumbuhan
ekonomi biasanya ditelaah proses produksi
yang melibatkan sejumlah jenis produk
dengan menggunakan sarana dan prasarana
produksi. Dalam memproduksi barang dan
jasa yang merupakan output dari suatu
produksi, diperlukan input yang maksimal.
Mengingat jumlah pengangguran yang
cukup tinggi dan didukung banyaknya
penduduk di Indonesia yang utamanya di
Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan
penduduk terbanyak di Indonesia, sehingga
masalah tenaga kerja seperti pengangguran
mungkin saja terjadi. Faktor utama yang
menimbulkan
pengangguran
adalah
kekurangan
pengeluaran
agregat.
Para
pengusaha memproduksi barang dan jasa
dengan maksud memperoleh keuntungan.
Keuntungan tersebut akan mereka dapat
bilamana pengusaha berhasil menjual barang
dan jasa yang mereka jual. Ini ada
hubungannya dengan tingkat penyerapan
tenaga kerja, dimana semakin banyak barang
yang diproduksi akan semakin meningkatkan
jumlah permintaan tenaga kerja di masyarakat
(Sukirno, 2002). Tabel 1. menjelaskan jumlah
penduduk Kabupaten Bogor masuk dalam 5
Kabupaten dengan penduduk tertinggi di
Provinsi Jawa Barat. Dengan penyerapan
201
tenaga kerja sebesar 14,5% menjadi perhatian
bila melihat jumlah penduduk Kabupaten
Bogor yang menjadi jumlah penduduk
tertinggi di Provinsi Jawa Barat itu sendiri.
Tabel 2. menjelaskan jumlah penanaman
modal secara keseluruhan ditiap tahunnya
berbeda – beda. Tahun 2010 hingga kepada
tahun 2014 jumlah penanaman modal
meningkat tiap tahunnya. Mulai sebesar
1.428,62 milliar rupiah pada tahun 2010, naik
menjadi 3.475,79 milliar rupiah ditahun 2011.
Begitu juga tahun 2012 pada tahun 2013 naik
dari 2.411,32 milliar rupiah menjadi 8.214,85
milliar rupiah dan diikuti peningkatan
penyerapan tenaga kerja sebanyak 27.174
orang pekerja yang terserap. Berlanjut pada
tahun 2014 dengan angka penanaman modal
di Kabupaten Bogor naik menjadi sebesar
12.931,22 milliar rupiah. Namun, peningkatan
itu tidak diimbangi dengan peningkatan
jumlah tenaga kerja yang terserap. Karena,
hanya sebanyak 28.057 pekerja yang terserap
dan itu menjadi lebih sedikit dibanding tahun
sebelumya yaitu sebanyak 39.250 orang.
Tahun 2015 penanaman modal turun menjadi
7.987,56 milliar rupiah dengan penyerapan
tenaga kerja sebanyak 19.453 orang pekerja.
Seperti yang terlihat pada gambar. 1
berikut ialah pada tahun 2011 upah di
Kabupaten Bogor sebesar Rp.1,172 juta yang
meningkat menjadi Rp.1,269 ditahun 2012.
Kemudian di tahun 2013 kembali meningkat
menjadi Rp.1,804 juta. Tahun 2014 dan ditahun
2015 upah pekerja di Kabupaten Bogor masing
– masing meningkat sebesar Rp.2,242 juta
dan
Rp.2,590
juta.
Berikut
grafik
perkembangan upah di Kabupaten Bogor
tahun 2011 hingga 2015 pada Gambar 1.
202
Wildan, Pengaruh Invetasi, laju pertumbuhan ekonomi dan Upah Terhadap Tenaga Kerja
Tabel 1. Jumlah 5 Kabupaten/Kota dengan Penduduk Tertinggi
di Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 - 2015
No Kabupaten/Kota 2011
2012
2013
1
Kab. Bogor
4.922.205 4.989.939 5.111.769
2
Kab. Bandung
3.235.615 3.351.048 3.405.475
3
Kab. Bekasi
2.677.631 2.912.499 3.002.112
4
Kab. Garut
2.445.911 2.485.732 2.525.483
5
Kota Bandung
2.424.957 2.455.517 2.483.977
Sumber: Pusdalitbang Provinsi Jawa Barat, Diolah
2014
2015
5.331.149
3.470.393
3.122.698
2.526.186
2.470.802
5.459.668
3.534.114
3.246.013
2.548.723
2.481.469
Tabel 2. Jumlah Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing,
Total Nilai Investasi, dan Penyerapan Tenaga Kerja
di Kabupaten Bogor Tahun 2010 – 2015
Tahun
Penanaman
Modal Penanaman
Penyerapan
Total Nilai Investasi
Dalam Negeri (Milliar Modal
Asing
Tenaga
Kerja
(Milliar Rupiah)
Rupiah)
(Milliar Rupiah)
(Orang)
2010
460,21
968,41
1.428,62
2011
1.733,85
1.741,94
3.475,79
2012
626,8
1.784,50
2.411,32
2013
2.908,90
5.312,97
8.214,85
2014
7.899,83
5.031,39
12.931,22
2015
6.607,90
1.379,66
7.987,56
Jumlah 20.910,86
17.075,12
37.979,98
Sumber: Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Diolah
7.099
10.839
12.076
39.250
28.057
19.453
116.774
Besaran Upah Kabupaten Bogor Tahun 2011 - 2015
Rp3,000,000
Rp2,500,000
Rp2,000,000
Rp1,500,000
Rp1,000,000
Rp500,000
Rp0
Rp2,590,000
Rp2,242,240
Rp1,804,684
Rp1,269,320
Rp1,172,060
2011
2012
Besaran Upah Kabupaten
Bogor
2013
2014
2015
Gambar 1. Besaran Upah Minimum Kabupaten Bogor Tahun 2011 – 2015
Sumber: Sekretariat Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kab. Bogor, Diolah
EFFICIENT Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 (3) (2018) : 200-206
Gambar 2. mengenai laju pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Bogor dari tahun 2011
hingga pada tahun 2014 yang naik di tiap
tahunnya.
Pada
tahun
2011
angka
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,96% naik
menjadi 5,99% ditahun 2012. Kenaikan juga
terjadi ditahun 2013 sebesar 6,04%, hingga
pada tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Bogor menjadi 6,06%. Berikut
gambar 2:
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Bogor
Tahun 2011 - 2014
6.2
6
5.8
5.96
5.99 6.04 6.06
2011 2012 2013 2014
Laju
Pertumbuha
n (%)
Gambar 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Bogor Tahun 2011 – 2014
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Bogor, Diolah
Penjelasan latar belakang mengenai
Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di
Indonesia dan Kabupaten Bogor terlihat
seberapa besar jumlah modal dari tahun ke
tahunnya.
Kemudian,
mengenai
ketenagakerjaan meliputi jumlah orang
bekerja serta jumlah pengangguran dan
pengaruh terhadap penyerapan dari banyaknya
penduduk dan investasi masuk menjadikan
Kabupaten Bogor sebagai daerah yang
memiliki penyerapan tenaga kerja yang kecil.
Dengan
penjelasan
indikator
yang
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja, dapat
ditarik judul “Pengaruh Investasi, Laju
Pertumbuhan Ekonomi, dan Upah Terhadap
Penyerapan Tanaga Kerja di Kabupaten
Bogor”. Rumusan masalah pada penelitian ini
203
adalah apakah ada pengaruh investasi, laju
pertumbuhan ekonomi dan upah terhadap
penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor
secara parsial maupun simultan?
Tujuan dan penelitian ini adalah
Mengetahui
bagaimana
pengaruh
dari
investasi terhadap peyerapan tenaga kerja yang
ada di Kabupaten Bogor. Mengetahui
pengaruh dari upah terhadap penyerapan
tenaga kerja di Kabupaten Bogor. Mengetahui
pengaruh laju pertumbuhan ekonomi terhadap
penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Dimulai dari pengumpulan data, pengolahan
terhadap data variabel yang digunakan, serta
penjelasan dari hasil data yang telah diolah.
Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan
atau menghubungkan dengan variabel lain.
Data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh berasal dari Badan
Pusat Statistik yang ada pada lingkup nasional,
provinsi, hingga kabupaten. Tidak hanya pada
Badan Pusat Statistik, peneliti mendapatkan
data dari Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Satu Pintu di Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat.
Metode Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis kuantitatif
dengan mengolah data-data yang ada
sehingga dapat diperoleh hasil yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen dan
variabel dependen maka dipergunakan regresi
linier berganda dengan metode Ordinary
204
Wildan, Pengaruh Invetasi, laju pertumbuhan ekonomi dan Upah Terhadap Tenaga Kerja
Least Square (OLS). Dalam menghasilkan
estimator OLS yang memiliki sifat BLUE
(Based, Linear, Unbiased, Estimator) yaitu
memenuhi asumsi klasik atau terhindar dari
masalah
masalah
normalitas,
multikolinearitas,
autokorelasi,
dan
heteroksedastisitas.
Metode analisis regresi linier berganda
dengan pendekatan Ordinary Least Square
(OLS) merupakan metode yang digunakan
untuk melihat hubungan atau pengaruh antara
variabel dependen dan independen. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu analisis regresi liniear berganda. Analisis
regresi liniear berganda digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Dalam analisis regresi harus melalui
beberapa pengujian diantaranya adalah uji
hipotesis yang terdiri dari uji parsial (uji t), uji
secara serentak (uji F) dan koefisien
determinasi (R2), sedangkan uji asumsi klasik
yang meliputi uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas,uji
autokorelasi,
uji
normalitas.
Model yang digunakan dalam penelitian
ini adalah model fungsi penyerapan tenaga
kerja dengan 3 variabel independen dan 1
variabel dependen. Model matematis fungsi
penyerapan tenaga kerja dalam penelitian ini
adalah :
Log Penyerapan = α + β1 Log I + β2 G + β3 Log
W.......................................................................(1)
Keterangan
Penyerapan
α
Log I
:
: Penyerapan TK Kab. Bogor
: Parameter
: Log Variabel Investasi
G
Log W
: Laju Pertumbuhan Ekonomi
: Log Variabel Upah Kab. Bogor
Penelitian ini menggunakan Penyerapan
Tenaga Kerja sebagai variabel dependen.
Sebagai variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain, variabel dependen ini dinyatakan
dalam satuan banyaknya jumlah pekerja yang
terserap pada kegiatan investasi yang terdata
di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kabupaten
Bogor dalam periode waktu satu tahun. Pada
penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor
diambil
data
sejumlah
pekerja
yang
dipengaruhi jumlah investasi hingga tahun
2015.Variabel independen adalah variabel yang
hanya bisa mempengaruhi tanpa bisa
dipengaruhi oleh variabel lain. Berikut adalah
variabel dependen yang digunakan untuk
penelitian ini:
Investasi, sebagai variabel yang mempengaruhi
penyerapan tenaga kerja, investasi ini
dinyatakan dalam satuan rupiah. Diambil dari
Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
yang terdata oleh Badan Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP)
Kabupaten Bogor tahun 1986 sampai dengan
tahun 2015. Peneliti menggunakan untuk
melihat hubungan serta pengaruh kepada
penyerapan tenaga kerja. Upah digunakan
untuk melihat hubungan dan pengaruh
terhadap penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Bogor. Dinyatakan dalam satuan
rupiah, upah di Kabupaten Bogor digunakan
sebagai variabel independen pada penelitian
ini. Pertumbuhan Ekonomi, yang sangat
mempengaruhi
penyerapan
ini
juga
EFFICIENT Indonesian Journal of Development Economics Vol 1 (3) (2018) : 200-206
Din0yatakan dalam satuan rupiah, upah di
Kabupaten Bogor digunakan sebagai variabel
independen pada penelitian ini. Pertumbuhan
Ekonomi,
yang
sangat
mempengaruhi
penyerapan ini juga dinyatakan dalam persen.
Artinya pertumbuhan dilihat setiap tahunya
hingga
tahun
2015 sebagai variabel
independen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil regresi, maka model
ekonometrika yang dihasilkan sebagai berikut:
LogY = β0 + β1LogX1 + β2X2 + β2 LogX3
+µ......................................................................(2)
LogY = 6.569710 – 0.005426 Log I + 0.195285
G + 0.137355 Log W +µ
Dari estimasi model yang diperoleh
berdasarkan hasil analisis regresi dapat
diartikan melalui tabel 3. Sehingga apabila
terjadi penurunan investasi sebesar 1%, akan
meningkatkan penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Bogor sebesar 0.0054% dengan
asumsi ceteris paribus. Apabila terjadi
peningkatan laju pertumbuhan ekonomi
sebesar 1%, akan meningkatkan penyerapan
tenaga kerja di Kabupaten Bogor sebesar 0.19%
dengan asumsi ceteris paribus. Sedangkan
apabila terjadi kenaikan Upah sebesar 1%, akan
meningkatkan penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Bogor sebesar 0.13% dengan asumsi
ceteris paribusBerdasarkan perhitungan hasil
regresi, menunjukkan nilai Probabilitas JarqueBera sebesar 0.114815 sedangkan taraf nyata
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
(α=5%), sehingga diperoleh nilai Probabilitas
Jarque-Bera sebesar 0.114815 >=5% (0,05), maka
dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan
dalam penelitian ini terdistribusi secara
205
normal. Berdasarkan uji multikolinieritas yang
telah dilakukan terdapat nilai R2 majemuk >
R2 parsial, yaitu (0.473936 > 0.219718, 0.191097,
0.083170). Mengetahui hasil regresi tersebut,
maka dapat
disimpulkan bahwa model
regresi yang digunakan dalam penelitian
ini
terbebas
dari
masalah
multikolinearitas.
Hasil
uji
heterokedastisitas
menunjukkan bahwa model investasi sektor
pertanian memiliki probabilitas Obs*R-square
sebesar 0.3790, dan taraf nyata dalam
penelitian ini yaitu sebesar α=5%. Artinya nilai
probabilitas Obs*R-square 0.3790 > dari taraf
nyata α=0.05 (5%). Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa pada model penyerapan
tenaga kerja di Kabupaten Bogor bebas dari
masalah heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil uji autokorelasi dapat
diketahui bahwa nilai probabilitas Obs*Rsquared sebesar 0.0569, dan taraf nyata dalam
penelitian ini sebesar α=5%. Artinya nilai
probabilitas Obs*R-squared sebesar 0.0569 >
dari taraf nyata yaitu sebesar α=5% (0.05).
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat
disimpulkan bahwa model yang digunakan
dalam penelitian ini tidak mengalami gejala
autokorelasi atau terbebas dari masalah
autokorelasi. Hasil regresi menunjukkan
bahwa nilai dari R2 adalah sebesar 0.473936,
yang berarti penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Bogor dapat dijelaskan oleh variasi
model dari investasi, laju pertumbuhan
ekonomi, dan upah sebesar 47,39% dan sisanya
sebesar 52,61% dijelaskan oleh variabelvariabel lain di luar model.
Berdasarkan
hasil
regresi
yang
diperoleh yaitu nilai F-hitung = 7.807894>
F-tabel = 2,98, sehingga hipotesis nol
(H0) ditolak dan Hipotesis alternatif
206
Wildan, Pengaruh Invetasi, laju pertumbuhan ekonomi dan Upah Terhadap Tenaga Kerja
(Ha) diterima. Sehingga hasil dari uji
F menyatakan bahwa variabel independen
yaitu
investasi,
laju
pertumbuhan
ekonomi, dan upah secara bersama-
sama
berpengaruh
secara
nyata
terhadap variabel dependen penyerapan
tenaga
kerja di
kabupaten Bogor..
Tabel 3. Hasil Ujit - Statistik
Variabel
t-statistik
Probabilitas
t-tabel
Investasi
-0.257086
0.7991
1.70562
LajuPertumbuhan ekonomi 2.735018
Upah
2.896469
0.0111
0.0076
1.70562
1.70562
Kesimpulan
Tidak signifikan pada α =
5%
Signifikan pada α = 5%
Signifikan pada α =5%
Sumber : Data Penelitian diolah
SIMPULAN
Berdasarkan hasil data yang telah diolah
menggunakan regresi mengenai pengaruh
investasi, laju pertumbuhan ekonomi, dan
upah terhadap penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Bogor, dapat ditarik kesimpulan
Investasi
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Bogor. Laju pertumbuhan ekonomi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor.
Upah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Bogor. Secara simultan investasi,
laju pertumbuhan ekonomi, dan upah
menunjukkan pengaruh yang signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja di
Kabupaten Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu
Kabupaten
Bogor.
2015.
Realisasi
Penanaman
Modal Asing dan Dalam Negeri tahun 2009 - 2015.
Kabupaten Bogor: BPMPTSP.
Badan
Pusat Statistik Indonesia. 2015. Realisasi
Penanaman Modal Asing dan Dalam Negeri
Kabupaten Bogor Tahun 2015. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia. 2015.
Realisasi Penanaman Modal Asing dan Dalam
Negeri Indonesia Tahun 2010 – 2014. Jakarta: BKPM
Pusat.
Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Jawa Barat.
2015. Realisasi Penanaman Modal Kabupaten/Kota
Provinsi Jawa Barat 2015. Jawa Barat: BKPM.
Djojohadikusumo,
Sumitro.
1993.
Perkembangan
Pemikiran Ekonomi, Pertumbuhan dan Ekonomi
Pembangunan. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.
Eka Putra, Riky. 2012. Pengaruh Nilai Investasi, Nilai
Upah, dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja Pada Industri Mebel di Kecamatan
Pedurungan Kota Semarang. EDAJ 1 (2) (2012).
Semarang: Univesrsitas Negeri Semarang.
---------. 1999. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta:
Grafindo Persada
Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan
pendekatan. Jakarta: Salemba Empat.
Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika, Pengantar dan
Aplikasinya.Yogyakarta: Ekonisi