Pasangan homoseksual di Prancis akan diizinkan untuk menikah dan mengangkat anak pada tahun 2013, kata Perdana Menteri Jean-Marc Ayrault.
Pengumuman perdana menteri di parlemen pada Rabu, 4 Juli itu merupakan bagian dari pidato berisi garis besar kebijakan lima tahun pemerintahan baru sosialis.
Langkah itu merupakan janji dalam pemilihan umum yang dilontarkan Presiden Francois Hollande.
Sejumlah negara Eropa termasuk Jerman, Swedia dan Inggris telah mengizinkan pasangan homoseksual untuk mengangkat anak.
Saat ini hanya pasangan yang menikah -dan tidak termasuk pasangan yang terikat dalam catatan sipil- yang diperbolehkan mengangkat anak.
"Dalam sementer pertama 2013, hak untuk menikah dan mengadopsi anak akan terbuka untuk semua pasangan, tanpa terkecuali," kata Ayrault di depan parlemen.
"Masyarakat kita berkembang sementara gaya hidup dan mentalitas berubah. Pemerintah harus menanggapi itu," tambahnya.
Langkah simbolis
Kelompok homoseksual di Prancis terdiri dari 6,5% dari jumlah pemilih, sementara pemeluk Katholik 4,5%, menurut data yang dikeluarkan perusahaan jajak pendapat Ifop.
Survei yang dilakukan pada awal tahun menunjukkan 63% pasangan Prancis mendorong pernikahan kelompok homoseksual dan 56% mendukung adopsi anak.
Kepastian itu muncul beberapa hari setelah Paris mengadakan parade Gay Pride tahunan.
Dalam langkah simbolis, Menteri Urusan Keluarga Prancis Dominique Bertinotti juga hadir dalam parade itu.
Negara-negara Eropa lain yang mengizinkan pasangan gay mengangkat anak adalah Finlandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Islandia, Belanda, Spanyol dan Swedia.