Ini yang Perlu Anda Ketahui soal Trofi Piala Dunia
Minggu, 18 Desember 2022 | 07:10 WIBDoha, Beritasatu.com - Argentina dan Prancis akan tampil di final Piala Dunia 2022, di Stadion Lusail, Minggu (18/12/2022). Pemenang pertandingan ini akan mendapat trofi yang menjadi dambaan semua insan sepak bola dunia.
Pada awal dimulainya turnamen empat tahunan ini, trofi yang diperebutkan bukanlah seperti yang saat ini. Sebelumnya kejuaraan sepak bola antarnegara terakbar ini memperebutkan trofi bernama Jules Rimet Cup. Trofi yang saat ini menjadi lambang supremasi sepak bola dunia menggantikan Trofi Jules Rimet menjelang Piala Dunia 1974.
Versi asli itu telah diangkat oleh para pemenang sejak pembukaan turnamen pada tahun 1930. Pertama kali disebut 'Kemenangan' tetapi kemudian diganti namanya setelah pendiri Piala Dunia dan presiden FIFA, orang Prancis Jules Rimet.
Pada tahun 1970, menyusul sukses Brasil merebut gelar ketiga, Trofi Jules Rimet diboyong selamanya ke negara di Amerika Selatan itu. Ini semua yang perlu Anda ketahui tentang penghargaan terkenal itu.
1. Ukuran Trofi Piala Dunia
Menyusul keputusan untuk mengganti Trofi Jules Rimet dengan trofi baru pada pertengahan 1970-an, desain dan dimensi trofi mengalami sedikit perubahan untuk membuatnya lebih besar, dan lebih baik.
Trofi Jules Rimet asli memiliki tinggi 35 cm dengan diameter 13 cm, sedangkan trofi saat ini sedikit lebih tinggi 36,8 cm sementara diameternya masih sama yakni 13 cm.
Dalam hal desain, versi lama menggambarkan Nike, dewi kemenangan Yunani, memegang keranjang di atas kepalanya. Sedangkan trofi saat ini adalah profil yang lebih ramping yang menggabungkan dua sosok manusia yang mengangkat bumi, untuk mewakili turnamen ini yang bersifat global dunia.
2. Berat Trofi Piala Dunia
Di samping perbedaan ukuran dan tinggi secara keseluruhan, trofi Piala Dunia FIFA modern juga lebih berat dari pendahulunya.
Beratnya 6,2 kg, dibandingkan dengan 3,8 kg dari versi Jules Rimet, meskipun beratnya sebenarnya telah menjadi bahan perdebatan sejak diperebutkan, karena para penggemar berspekulasi apakah itu padat atau, seperti yang diklaim beberapa orang ataukah berongga.
3. Apakah Terbuat dari Emas Murni?
Keterangan resminya trofi Piala Dunia itu kokoh, terdiri dari 30.875 Carats emas 18 karat (75%) dengan pita perunggu di alasnya.
Namun, soal trofi ini juga banyak dipertanyakan. Profesor kimia terkenal Inggris pada tahun 2010 menyatakan bahwa tak mungkin jika trofi ini solid (padat) karena jika demikian maka trofi tersebut akan berbobot antara 70–80 kg dan akan terlalu berat untuk diangkat.
4. Nilai Trofi Piala Dunia
Versi baru Piala Dunia dinilai sebagai trofi termahal dalam olahraga global, dengan perkiraan dari USA Today pada tahun 2018 senilai US$20 juta (Rp 312 miliar).
Sebagai perbandingan, hadiah termahal dalam olahraga di AS adalah Piala Stanley, dengan nilai yang dilaporkan sekitar US$23.000 (Rp 359 miliar).
5. Pembuat Trofi Piala Dunia
Menyusul keputusan FIFA untuk meluncurkan trofi baru menjelang Piala Dunia 1974 di Jerman Barat, menurut cerita mereka menerima 53 kiriman untuk desain baru.
Badan pengatur sepak bola dunia itu akhirnya memilih untuk memakai desain pematung Italia Silvio Gazzaniga sebagai pemenang. Seniman Milan itu juga merancang trofi Piala UEFA dan Piala Super UEFA asli.
6. Apakah Tim Juara Menyimpan Trofi?
Trofi baru adalah satu-satunya yang saat ini aktif, meskipun pemenang dari setiap turnamen menerima replika perunggu, yang dilapisi emas, bukan emas murni.
FIFA terkenal merahasiakan tentang lokasi yang tepat di mana trofi Piala Dunia FIFA disimpan di antara turnamen, tetapi tersedia untuk dilihat musiman di Museum Sepak Bola Dunia FIFA di Zurich, Swiss.
Namun trofi asli itu akan muncul untuk keperluan seremonial, termasuk tur Trofi Piala Dunia FIFA, pengundian utama Piala Dunia dan, tentu saja saat penghormatan untuk juara saat final.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Ganjar Mahfud Pisah Arah Setelah Pilpres 2024
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata