Jabal Uhud: Saksi Bisu Perang Uhud dan Syahidnya Para Syuhada

Jabal Uhud menjadi salah satu destinasi wisata religi yang dikunjungi jemaah umrah maupun haji. Jabal Uhud disebut juga sebagai gunung yang menyendiri, hal ini dikarenakan penampakannya seperti sekelompok gunung yang tidak bersambung dengan gunung-gunung lain.

Dalam kunjungan city tour kota Madinah, para jemaah umrah dapat mengenang perjuangan Rasulullah SAW dan para pengikutnya dalam menghadapi perang Uhud melawan kafir Quraisy demi mempertahankan agama Islam.

Lokasi Jabal Uhud ada sekitar 5 kilometer sebelah utara Kota Madinah. Perang Uhud terjadi pada 15 Syawal 3 Hijriah. "Kala itu, pasukan Rasulullah tidak banyak, hanya ada sekitar 300 orang. Sedangkan pasukan kafir Quraisy sebanyak 3.000 orang,"jelas Ustaz Turmuzi selaku muttawif dari NRA Travel and Tour pada (09/10/23).

Jabal Uhud Foto: Lusiana Mustinda

Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pemimpin di medan perang. Beliau juga memiliki akhlak mulia dan tersabar sehingga Rasulullah SAW memiliki pengikut terbanyak dibandingkan dengan nabi-nabi terdahulu.

"Ketika terjadi peperangan, Rasulullah SAW bukan hanya menyuruh pejuang-pejuang nya saja. Akan tetapi beliau juga ikut berperang membela agama Allah," tamah ustaz Turmuzi.

Di Jabal Uhud, terdapat kompleks pemakaman para syuhada yang mati syahid di Perang Uhud. Lokasi makamnya sederhana, hanya dibatasi dengan jeruji setinggi 3 meter yang mengelilingi kompleks tersebut.

"Dalam pertempuran ini ada 70 syuhada, salah satunya Hamzah bin Abdul Muthalib. Hamzah merupakan paman, sahabat sekaligus saudara sepersusuan nabi yang memeluk Islam," jelasnya.

Anas bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya, Uhud adalah satu gunung yang mencintai kami, dan kami juga mencintainya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Jabal Uhud Foto: Lusiana Mustinda

Jasad Para Syuhada Jabal Uhud Masih Utuh

Sewaktu terjadi banjir di Madinah, makam 70 syuhada Perang Uhud ikut dilanda banjir. Setelah banjir surut, jenazah para sahabat akhirnya terlihat keluar makam.

Istimewanya, jasad jenazah para syuhada Uhud masih dalam keadaan utuh meski sudah ribuan tahun lamanya. Lalu jenazah para syuhada dimakamkan kembali seperti semula, tetapi tidak diberi nama-nama pada nisan kecuali jenazah Hamzah RA, paman Rasulullah SAW yang dikenali dari luka di bagian dadanya serta memiliki postur badan tinggi besar.

Selain itu, jenazah Abdullah bin Jaz ra makamnya juga diberi nisan karena dikenali dari telinga dan hidungnya yang terpotong akibat diikat benang. Kedua syuhada inilah yang nisannya sekarang diabadikan di Jabal Uhud.