7 Manfaat Daun Sungkai dan Cara Mengolahnya

7 Manfaat Daun Sungkai dan Cara Mengolahnya

ilham fikriansyah - detikJabar
Kamis, 04 Agu 2022 13:23 WIB
Contoh ilustrasi daun sungkai.
Foto: dok. KemenLHK

Daun sungkai adalah salah satu jenis tumbuhan yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Daun sungkai sering digunakan oleh sejumlah masyarakat sebagai obat tradisional karena dapat meningkatkan imunitas. Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini manfaat daun sungkai dan cara mengolahnya.

Kandungan Daun Sungkai

Dilansir situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, daun sungkai (Peronema Canescens) atau sering disebut jati sabrang merupakan tumbuhan asli Indonesia. Sedikit informasi, pohon sungkai sudah banyak tersebar di sejumlah wilayah yakni Sumatra, Jawa, dan Kalimantan.

Di dalam daun sungkai terdapat sejumlah kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, terpenoid, steroid, alkaloid, saponin, dan tanin. Kandungan senyawa tersebut dipercaya sebagai antibakteri dan antioksidan untuk tubuh, sehingga dapat menangkal radikal bebas dan tubuh tetap sehat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manfaat Daun Sungkai

Setelah mengetahui berbagai kandungan senyawa di dalam daun sungkai, mari kita bahas dari segi manfaatnya. Di sejumlah daerah di Indonesia, daun sungkai sering digunakan sebagai obat tradisional karena memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Lantas apa saja manfaatnya? Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Dalam e-jurnal Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bengkulu, ekstrak daun sungkai muda ternyata mampu meningkatkan imunitas tubuh. Dalam pengujiannya, ekstrak daun muda sungkai dengan dosis 0,5625 mg/Kg bb ternyata dapat meningkatkan jumlah leukosit hingga sebesar 36%.

ADVERTISEMENT

Sedikit informasi, leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah. Ketika tubuh diberi ekstrak daun sungkai hal ini dapat meningkatkan sel darah putih. Nah meningkatnya sel darah putih dapat membantu tubuh dalam melawan berbagai infeksi, hal ini merupakan bagian dari fungsi sistem imunitas.

2. Meredakan Demam dan Pilek

Menurut Harmida dan Yuni (2011), sejumlah masyarakat di Sumatra Selatan menggunakan daun sungkai sebagai obat tradisional untuk mengobati sakit demam dan pilek. Pada umumnya, daun sungkai dibersihkan terlebih dahulu baru kemudian direbus. Nah, air rebusan daun sungkai kemudian diminum untuk menyembuhkan sakit demam dan pilek.

3. Mengobati Sakit Gigi

Daun sungkai juga digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati sakit gigi lho detikers. Menurut Harmida dan Yuni (2011), sebagian masyarakat di Kalimantan sering menggunakan daun sungkai sebagai obat kumur untuk menyembuhkan sakit gigi. Hal ini berkat kandungan senyawa seperti alkaloid, saponin, hingga flavonoid yang dipercaya sebagai antibakteri di dalam tubuh.

4. Mengatasi Cacingan

Cacingan atau ringworms ternyata bisa diobati dengan menggunakan daun sungkai. Dalam jurnal Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bengkulu, sejumlah masyarakat di Kalimantan masih menggunakan daun sungkai sebagai obat cacing karena mengandung berbagai senyawa seperti flavonoid, terpenoid, hingga saponin yang dipercaya sebagai antibakteri bagi tubuh.

5. Ramuan Herbal Bagi Wanita Setelah Melahirkan

Tidak hanya untuk dikonsumsi, daun sungkai juga digunakan sebagai ramuan herbal bagi wanita usai melahirkan. Menurut Harmida dan Yuni (2011), sejumlah masyarakat di Kalimantan Timur mencampur daun sungkai dengan air untuk digunakan mandi bagi para wanita setelah bersalin. Dengan daun sungkai, otot-otot di tubuh bisa menjadi lebih rileks usai melahirkan.

6. Meredakan Sakit Memar

Manfaat selanjutnya dari daun sungkai yakni dapat meredakan sakit memar. Menurut Yusrin (2008), sebagian masyarakat di Bengkulu menggunakan daun sungkai untuk meredakan sakit memar. Caranya cukup mudah, daun sungkai dibersihkan terlebih dahulu lalu ditumbuk sampai halus, kemudian daun sungkai ditempelkan pada luka memar di tubuh.

7. Penyedap Rasa Makanan

Tidak hanya untuk mengobati berbagai penyakit, ternyata daun sungkai juga bermanfaat sebagai penyedap rasa alami lho detikers. Menurut Nurbani dan Sumarmiyati (2005), sejumlah masyarakat suku Dayak sering menggunakan daun sungkai sebagai bumbu penyedap rasa alami, agar rasa masakan semakin lezat.

Pada umumnya, masyarakat setempat mencampurkan daun sungkai dengan ubi kayu yang sudah ditumbuk. Setelah itu, ubi kayu ditumis sampai harum.

Cara Mengolah Daun Sungkai

Daun sungkai memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh manusia. Nah, ada sejumlah cara mengolah daun sungkai secara tepat sehingga khasiatnya bisa dirasakan oleh tubuh.

Dalam situs Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Palembang, daun sungkai yang sering digunakan sebagai obat tradisional bisa diolah dengan cara direbus. Sejumlah masyarakat merebus daun sungkai kering sebanyak 7-11 lembar daun, lalu ditambahkan tiga gelas air dan satu sendok teh garam.

Kemudian, rebus daun sungkai selama beberapa menit sampai mendidih. Namun jangan langsung diminum detikers, tunggu rebusan air daun sungkai sampai hangat dan kemudian baru boleh diminum.

Cara pengolahan daun sungkai selanjutnya adalah dijadikan serbuk. Memang, daun sungkai saat ini sudah banyak diolah menjadi bentuk serbuk sehingga lebih mudah untuk dikonsumsi.

Untuk menggunakan serbuk daun sungkai sebagai pengobatan caranya cukup mudah detikers. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Tuangkan serbuk daun sungkai sebanyak satu sendok teh ke dalam gelas.
  2. Kemudian tuang air panas dan aduk sampai serbuk larut.
  3. Diamkan beberapa saat dan kemudian minum air daun sungkai selagi hangat.

Kamu juga bisa menumbuk daun sungkai yang masih segar sebagai pengobatan tradisional. Tapi daun sungkai harus dicuci hingga bersih terlebih dahulu, baru setelah itu ditumbuk sampai halus. Daun sungkai yang ditumbuk biasanya digunakan untuk mengobati luka memar di tubuh.

Nah itu dia detikers manfaat daun sungkai dan cara mengolahnya sebagai obat tradisional. Sekarang, untuk mendapatkan daun sungkai terbilang cukup mudah karena sudah banyak dijual di berbagai e-commerce. Selamat mencoba!



Simak Video "Tren Penelusuran Lifestyle di Google Meningkat Pesat, Apa Penyebabnya?"
[Gambas:Video 20detik]
(ilf/fds)