Warga Bengkulu Ekspor Ribuan Lintah Hidup ke 3 Negara ASEAN untuk Obat

Bengkulu

Warga Bengkulu Ekspor Ribuan Lintah Hidup ke 3 Negara ASEAN untuk Obat

Hery Supandi - detikSumut
Rabu, 26 Okt 2022 12:29 WIB
Spesies lintah medis.
Ilustrasi lintah. (Foto: BBC/Science Photo Library)
Bengkulu -

Sebanyak 6.000 lintah hidup yang dibudidayakan pelaku UMKM di Bengkulu diekspor ke Malaysia, Singapura dan Filipina. Hewan pengisap darah itu disebut berkhasiat dan akan dijadikan obat di negara pengimpor.

"Tujuan ekspor UMKM Bengkulu ini adalah negara Malaysia, Filipina dan Singapura," kata Pejabat Fungsional Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BPKIPM) Bengkulu, Jones, Rabu (26/10/2022).

Jones mengungkapkan, lintah hidup yang diekspor itu merupakan hasil budi daya pelaku UMKM di sana, PT Lintah Sultan Indonesia. Dia menyebut, saat ini pasar ASEAN memang sedang menggandrungi ekspor lintah yang disebut berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jones menjelaskan, lintah hidup merupakan komoditas yang banyak dicari di negara ASEAN karena dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengobatan alternatif untuk mengatasi hipertensi, diabetes, mempercepat penyembuhan luka, serta menjaga kesehatan kulit.

"Melihat potensi besar di pasar internasional, kami mendorong pelaku UMKM untuk melakukan ekspor mandiri komoditas lintah hasil budidayanya," ungkap Jones.

ADVERTISEMENT
Budidaya lintah untuk pasar ekspor.Pelepasan ekspor lintah ke pasar ASEAN. (Foto: Istimewa)

Adapun 6.000 lintah yang ekspor kali ini, masing-masing ke 1.000 ekor ke Filipina dan 5.000 ekor ke Malaysia. Sementara pengiriman ke Sipangura sudah dilakukan sebelumnya sebanyak 1.000 ekor. Tak main-main, harga seekor lintah di pasar ekspor dipatok di angka RM 3.300 atau Rp 9.900 per ekor.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Provinsi Bengkulu, Syafriandi mengungkapkan, pelepasan ekspor itu menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu dan stakeholder terkait dalam memberikan dukungan kepada para UMKM untuk dapat tembus ke pasar internasional.

"Pelepasan ekspor ini menjadi langkah awal mengenalkan produk UMKM di pasar internasional, sekaligus sebagai dukungan untuk kinerja ekspor nasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masa pemulihan pandemi," ungkap Syariandi.



Simak Video "Balai Karantina Lampung Cegat Penyelundupan 390 Kg Daging Celeng Tujuan DKI"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)