Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

465.000 Kasus Baru Covid-19, Bagaimana Kondisi Pandemi di Dunia?

Kompas.com - 25/10/2020, 12:06 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengumumkan catatan kasus harian tertinggi kasus baru infeksi Covid-19 global, Minggu (25/10/2020).

Mengutip ABC, Minggu (25/10/2020), ada 465.000 kasus baru yang dilaporkan.

Angka tersebut pun menjadi peningkatan harian tertinggi sejak pandemi corona dimulai.

Baca juga: 10 Mitos tentang Virus Corona Penyebab Covid-19, Masihkah Anda Percaya?

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 25 Oktober: 42 Juta Kasus | Demo Anti-lockdown di Inggris

Melansir data dari laman Worldometers, Minggu (25/10/2020), jumlah kasus virus corona di dunia saat ini telah mencapai 42,9 juta kasus.

Dari angka tersebut, telah terjadi 1,1 juta kasus kematian dan 31,6 juta pasien telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Profil AstraZeneca, Penyedia 100 Juta Vaksin Corona untuk Indonesia

Titik kritis

Sebelumnya, WHO telah memperingatkan peningkatan eksponensial pada kasus-kasus Covid-19 yang mungkin akan mengancam sistem kesehatan pada gelombang kedua pandemi.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, banyak negara yang memperlihatkan kenaikan eksponensial pada kasus-kasus Covid-19 dan menghadapi masalah kekurangan kapasitas rumah sakit serta unit perawatan intensif.

"Kami mendesak para pemimpin dunia agar segera bertindak untuk mencegah kasus-kasus kematian yang mungkin terjadi karena lonjakan ini," kata Tedros, Jumat (23/10/2020).

WHO menyebut bahwa dunia tengah berada di titik kritis dalam pandemi Covid-19.

"Kita berada di titik kritis dalam pandemi Covid-19, terutama di belahan bumi utara," kata Tedros seperti dikutip CNA, Sabtu (24/10/2020).

Baca juga: WHO: Dunia Berada di Titik Kritis dalam Pandemi Covid-19

Lonjakan kasus

Beberapa negara di Eropa melaporkan tingkat infeksi yang lebih tinggi daripada gelombang pertama pandemi pada Maret dan April.

Di awal minggu ini, Spanyol menjadi negara Eropa pertama yang mencatatkan 1 juta kasus virus corona di wilayahnya. 

Setelah itu, masyarakat pun bersiap untuk menghadapi jam malam dan langkah pengendalian lain yang diberilakukan saat darurat nasional diberlakukan.

Selain Spanyol, Kolombia menjadi negara terbaru yang mencatatkan total satu juta kasus Covid-19 pada Sabtu (24/10/2020).

Perancis juga melaporkan lebih dari 45.000 kasus infeksi Covid-19, satu hari setelah melewati rekor kasus harian sebelumnya.

Baca juga: Benarkah Pengobatan Covid-19 yang Dipakai Donald Trump Berasal dari Jaringan Janin?

Pembatasan kembali diberlakukan

Para pengunjuk rasa menggelar aksi menentang aturan pembatasan yang dikeluarkan pemerintah PM Inggris terkait penyebaran Covid-19, di Trafalgar Square di London, Inggris, Sabtu (26/9/2020). Aksi yang diikuti ribuan warga tersebut di antaranya menolak kebijakan lockdown, vaksinasi, dan kewajiban penggunaan masker.AFP/JUSTIN TALLIS Para pengunjuk rasa menggelar aksi menentang aturan pembatasan yang dikeluarkan pemerintah PM Inggris terkait penyebaran Covid-19, di Trafalgar Square di London, Inggris, Sabtu (26/9/2020). Aksi yang diikuti ribuan warga tersebut di antaranya menolak kebijakan lockdown, vaksinasi, dan kewajiban penggunaan masker.

Dengan lonjakan kasus yang terjadi, pemerintah di sebagian besar negara memberlakukan pembatasan baru.

Mengutip AFP, Minggu (25/10/2020), Perancis memperpanjang pemberlakuan jam malam. Sementara, Irlandia kembali melakukan penguncian.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengandalian Penyakit Eropa (ECDC), semua negara Uni Eropa kecuali Siprus, Estonia, Finlandia, dan Yunani termasuk dalam kategori perhatian yang serius.

"Seperti halnya Inggris, naik dari bulan lalu," ujarnya.

Baca juga: Beberapa Catatan soal Resesi Inggris...

"Meningkatnya infeksi Covid-19 menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan masyarakat, dengan sebagian besar negara memiliki situasi epidemiologis yang sangat mengkhawatirkan," ujar Direktur ECDC Andrea Ammon. 

Pemerintah-pemerintah di dunia pun tengah berjuang untuk menyeimbangkan pembatasan baru tersbut dengan upaya untuk mengembalikan kondisi ekonomi. 

Pasalnya, masyarakat tampak mulai lelah dengan kewajiban isolasi secara sosial dan kesulitan ekonomi yang dihadapi saat diberlakukan pembatasan.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Neurologis pada Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com