Skandal Seks Keluarga Sultan Brunei (2)

 Skandal Seks Keluarga Sultan Brunei

Naviri.Org - Artikel ini lanjutan artikel sebelumnya (Skandal Seks Keluarga Sultan Brunei 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sebaiknya bacalah artikel sebelumnya terlebih dulu.

Setiap malam, Jillian Lauren mengisahkan, di istana selalu ada pesta besar-besaran, penuh sampanye, kaviar, dan semua makanan mewah lain. Musik memenuhi ruangan, dan para penari menari sampai pagi. Semua selir (wanita-wanita yang menjadi pemuas seks di sana) ikut berpesta, sampai orang terpercaya sang pangeran mengambil satu atau lebih dari para selir tersebut, yang lalu membawa perempuan pilihannya ke kamar. Jillian Lauren harus menunggu hingga namanya dipanggil oleh Sultan atau adik Sultan.

“Setelah melakukan hubungan seks, ia biasanya menepuk halus pantat saya. Itu artinya tugas dia sudah selesai,” cerita Jillian Lauren

Selain Jillian Lauren, adik Sultan Brunei masih punya setidaknya tiga wanita lain yang juga menjadi pemuas seksnya. “Jadi, saya duga, setelah saya keluar, dia masih akan terus main. Saya pernah mendengar bahwa Pangeran Jefri (adik Sultan) pernah meminta hubungan seks bertiga dengan perempuan lain. Dengan saya, ia hanya melakukan secara normal. Paling jauh, ia pernah menendang pantat saya,” ujar Jillian Lauran.

Pangeran Jefri waktu itu telah memiliki istri, dan Jillian Lauren juga pernah bertemu dengan istri Jefri saat dilangsungkan pertandingan polo. Tampaknya, sang istri tidak keberatan dengan gaya hidup sang suami.

Selama berada di sana, Jillian Lauren menjadi salah satu “selir” favorit Pangeran Jefri. Ia pernah bercinta setiap hari dengan Jefri, dan pernah juga cuma satu kali per minggu. Semua dilakukan tanpa kondom. Jillian Lauren juga mengakui sempat jatuh cinta pada sang pangeran. Ia sadar cintanya tak akan terbalas.

Selama enam bulan menjadi pemuas seks Jefri Bolkiah, Jillian Lauren mendapat bayaran sampai 300 ribu dollar AS. Ini murni, karena semua pengeluaran lain sudah dibayar. Angka tersebut luar biasa pada tahun 1990-an. Jillian Lauren menceritakan, “Saya sangat boros. Bagaimana pun, seorang berumur 18 tahun dengan uang ratusan ribu dollar. Dengan uang itu, saya kembali kuliah, membeli mobil, pindah ke California."

Jillian Lauren sekarang tidak lagi kontak dengan Pangeran Jefri. Apalagi setelah menulis buku “Some Girls: My Life in a Harem”. Karena isinya mengungkap skandal seks keluarga Sultan Brunei, buku itu pun dilarang beredar di Brunei Darussalam.

Jillian Lauren butuh waktu lama untuk bisa menulis buku yang mengungkapkan kisah tersebut. Bagaimana pun, bekerja sebagai pelayan seks di kesultanan Brunei bukan cerita sembarang. Dia menyatakan, semua kisahnya otentik. Terakhir, ia mengatakan, “Saya sedih melihat diri saya dulu. Tidak punya harga diri, dan sangat tak menghormati diri sendiri.”

Related

World's Fact 6756740302755654235

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item