5. Linguistik Fungsional Sistemik (LFS)Linguistik Fungsional Sistemik (LFS)
1.1. Bahasa merupakan sistem arti, bentuk, dan ekspresi.Bahasa merupakan sistem arti, bentuk, dan ekspresi.
2.2. Ketiga unsur itu merupakan semiotik.Ketiga unsur itu merupakan semiotik.
3.3. Bahasa wujud dalam konteks sosial, yang terjadi dari unsurBahasa wujud dalam konteks sosial, yang terjadi dari unsur
Konteks Situasi, Budaya, dan Ideologi.Konteks Situasi, Budaya, dan Ideologi.
4.4. Konteks sosial merupakan semiotik konotatif.Konteks sosial merupakan semiotik konotatif.
5.5. Bahasa merupakan semiotik denotatif.Bahasa merupakan semiotik denotatif.
6.6. Pemakaian bahasa terjadi dari semiotik denotatif danPemakaian bahasa terjadi dari semiotik denotatif dan
konotatif.konotatif.
7.7. Karena bahasa dalam pemakaiannya (teks) merupakanKarena bahasa dalam pemakaiannya (teks) merupakan
fenomena sosial, tidak ada teks tanpa konteks.fenomena sosial, tidak ada teks tanpa konteks.
8.8. Teks dan konteks merupakan semiotik konstrual denganTeks dan konteks merupakan semiotik konstrual dengan
hubungan timbal balik: bahasa menentukan konteks sosialhubungan timbal balik: bahasa menentukan konteks sosial
dan pada gilirannya konteks sosial membentuk teks.dan pada gilirannya konteks sosial membentuk teks.
9.9. Teks dan Konteks Sosial merupakan semiotik berstrata.Teks dan Konteks Sosial merupakan semiotik berstrata.
15. A: Bia do langa dongan? (Bagaimana pendapat anda?)
B: Aha langa? (Ada apa/apa?)
A: Na mur hebat do urasa jaman on (Zaman ini semakin
gila)
B: Maua langa? (mengapa?)
A: Sopanan doma alaklai sian adaboru ( Laki-laki lebih
sopan dari perempuan)
B: I mada, ma soni jamanna (itulah, sudah zamannya)
16. Andi has a cat. His cat is black. The cat is cute. His
is shampooed once a week. His always eats his
eating on the plate.